37
ANALISIS PENGARUH FAKTOR PRODUKSI LUAS LAHAN, MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DI KECAMATAN KAWAY XVI KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI RABIATON 06C10404039 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH- ACEH BARAT 2015

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSIrepository.utu.ac.id/114/1/I-V.pdf · 2.1 Pengertian Luas Lahan Luas lahan garapan yaitu luas yang dinyatakan dalam hektar (Ha) dari seluruh tanaman

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSIrepository.utu.ac.id/114/1/I-V.pdf · 2.1 Pengertian Luas Lahan Luas lahan garapan yaitu luas yang dinyatakan dalam hektar (Ha) dari seluruh tanaman

ANALISIS PENGARUH FAKTOR PRODUKSI

LUAS LAHAN, MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP

PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DI KECAMATAN

KAWAY XVI KABUPATEN ACEH BARAT

SKRIPSI

RABIATON

06C10404039

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH- ACEH BARAT

2015

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSIrepository.utu.ac.id/114/1/I-V.pdf · 2.1 Pengertian Luas Lahan Luas lahan garapan yaitu luas yang dinyatakan dalam hektar (Ha) dari seluruh tanaman

Judul Skripsi : ANALISIS PENGARUH FAKTOR PRODUKSI

LUAS LAHAN, MODAL DAN TENAGA KERJA

TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI

SAWAH DI KECAMATAN KAWAY XVI

KABUPATEN ACEH BARAT.

Nama Mahasiswa : RABIATON

NIM : 06C10404039

Program Studi : Agribisnis

Menyetujui :

Komisi Pembimbing

Ketua Anggota

Mengetahui :

Dekan Fakultas Pertanian Ketua Prodi Agribisnis

Ir. Rusdi Faizin. M.Si

Nip. 196308111992031003

Yoga Nugroh,.SP,.MM

NIDN.01-0601-8801

Tanggal Lulus :12 Agustus 2015

Meiza Aulia, SP

NIDN. 01-2305-8402

Ir. Rusdi Faizin. M.Si

Nip. 196308111992031003

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSIrepository.utu.ac.id/114/1/I-V.pdf · 2.1 Pengertian Luas Lahan Luas lahan garapan yaitu luas yang dinyatakan dalam hektar (Ha) dari seluruh tanaman

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Program Ketahanan Pangan yang merupakan salah satu kegiatan

dalam rangka mempercepat laju pembangunan pertanian, terutama beras

untuk kebutuhan konsumsi masyarakat, serta dalam melestarikan

produktivitas yang dihasilkan para petani dilakukan dengan Program

Intensifikasi, Extensifikasi dan Diversifikasi tanaman padi dan palawija.

Permasalahan yang dihadapi menghendaki peningkatan peranan dan

peran sertanya petani dan anggota masyarakat pedesaan lainya, yang

dilaksanakan sesuai dengan penerapan Otonomi Daerah yang nyata dan

bertanggung jawab. Tujuan pembinaan secara umum adalah untuk

memberdayakan anggotanya agar memiliki kekuatan sendiri, yang mampu

menerapkan inovasi, tehnis, sosial dan ekonomi, serta mampu mengadapi

resiko usaha, sehingga mampu memperoleh tingkat pendapatan dan

kesejahteraan yang layak. Peningkatan dan pemanfaatan ilmu pengatahuan

dan teknologi, penyediaan sarana dan prasarana yang makin memadai,

penanganan pasca panen yang makin efesien dan kebijaksanaan harga yang

sesuai.

Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam merupakan salah satu daerah

yang baik untuk tanaman padi sawah, terutama di wilayah Kecamatan

Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat. Namun disisi lain terdapat beberapa

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSIrepository.utu.ac.id/114/1/I-V.pdf · 2.1 Pengertian Luas Lahan Luas lahan garapan yaitu luas yang dinyatakan dalam hektar (Ha) dari seluruh tanaman

2

masalah dalam melaksanakan usahatani tersebut, terutama dalam hal

peningkatan pendapatan petani yang disebabkan oleh rendahnya produksi

yang dihasilkan, karena tidak dilakukan pemupukan, dan perawatan yang

baik. Hal ini disebabkan tingginya harga pupuk dan kelangkaan pupuk

dilapangan atau ditingkat usahatani yang merupakan salah satu input

produksi. Keadaan tersebut menyebabkan hasil panen dan produksivitas

tidak sepenuhnya tercapai sebagaimana yang diharapkan oleh pemerintah

dan petani itu sendiri.

Untuk melihat secara rinci perkembangan luas tanam, panen, produksi

dan produktivitas tanaman padi di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini :

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSIrepository.utu.ac.id/114/1/I-V.pdf · 2.1 Pengertian Luas Lahan Luas lahan garapan yaitu luas yang dinyatakan dalam hektar (Ha) dari seluruh tanaman

3

TABEL 1 PERKEMBANGAN LUAS TANAM, LUAS PANEN,

JUMLAH PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN

PADI DI PROVINSI NAD TAHUN 2006.

No Kabupaten Luas Tanam

(Ha)

Luas

Panen

(Ha)

Produksi

(Ton)

Produktivitas

(Ton/Ha)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10 11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

Sabang

Banda Aceh

Aceh Besar

Pidie

Bireuen

Aceh Utara

Lhokseumawe

Aceh Tengah

Aceh Timur

Langsa Aceh Tamiang

Aceh Tenggara

Gayo Lues

Aceh Jaya

Aceh Barat

Aceh Barat

Simeulue

Aceh Selatan

Aceh Singkil

Aceh Barat Daya

Bener Meriah

0

269

29.472

42.039

33.997

46.439

2.043

9.107

28.543

2.611 23.956

20.420

11.352

997

10.230

20.820

1.706

15.968

5.127

10.189

4.319

0

189

29.472

42.039

32.466

46.371

2.043

9.107

28.543

2.323 23.956

20.420

11.352

997

10.230

20.820

513

13.787

3.636

10.189

4.319

0

742

134.826

195.728

140.355

201.444

8.094

30.729

148.765

8.984 95.706

100.372

44.352

16.123

24.235

49.736

1.796

59.209

14.719

46.273

19.947

3,50

3,92

4,30

4,36

4,32

4,34

3,96

3,85

4,27

3,86 4,18

4,08

4,08

3,86

4,10

4,14

3,50

4,29

4,04

4,17

3,90

J u m l a h 316.384 316.612 1.342.137

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Prov. NAD Tahun 2006.

Tabel 1 diatas memperlihatkan bahwa luas tanam yang paling besar di

Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam terdapat di Kabupaten Aceh Utara yaitu

46.439 Ha dengan tingkat luas panen 46.371 Ha dengan produksi 201.444 ton

dengan tingkat produktivitas rata-rata 4,34 ton per hektar. Sedangkan

produktivitas tertinggi terdapat di Kabupaten Pidie. Sementara di Kabupaten

Aceh Barat masih menduduki urutan ke sembilan di Provinsi Nanggroe Aceh

Darussalam dengan luas tanam padi seluas 10.230 hektar yang

produktivitasnya rata-rata 4,10 ton per hektar. Sebagai perbandingan luas

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSIrepository.utu.ac.id/114/1/I-V.pdf · 2.1 Pengertian Luas Lahan Luas lahan garapan yaitu luas yang dinyatakan dalam hektar (Ha) dari seluruh tanaman

4

tanam di Kabupaten Aceh Barat pada tahun 2006 dapat dilihat pada Tabel 2

berikut ini.

TABEL 2. PERKEMBANGAN LUAS TANAM, PANEN, PRODUKSI

DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PADI DI

KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2006.

No Kecamatan Tanam

(Ha)

Panen

(Ha)

Produksi

(ton)

Produktivitas

(Ton/Ha)

1

2

3

4 5

6

7

8

9

10

11

Johan Pahlawan

Kaway XVI

Meureubo

Pante Cermin Sama Tiga

B u b o n

Arongan Lambalek

Woyla

Woyla Barat

Woyla Timur

Sungai Mas

150

445

206

240 690

105

430

1.635

1.049

925

95

150

445

206

240 690

105

430

1.635

1.049

925

95

635

1.882

869

1.013 2.919

444

1.815

6.916

4.473

3.913

401

4,23

4,22

4,21

4,22 4,23

4,22

4,22

4,22

4,26

4,23

4,22

J u m l a h 5.970 5.970 25.253 4,23

Sumber : Laporan Distananak Aceh Barat 2007.

Berdasarkan Tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa Kecamatan Kaway

XVI merupakan kecamatan kelima yang memiliki luas tanam dan luas

panen 445 Ha, dengan produksi 1.882 ton dan produktivitas hasil 4,23

ton/ha. Luas tanam yang dimanfaatkan oleh petani masih sangat rendah bila

dibandingkan dengan ketersediaan lahan sawah di Kecamatan Kaway XVI

yaitu seluas 1.075 Ha. Keadaan ini disebabkan antara lain oleh beberapa

faktor seperti masih kurang tersedianya sarana produksi seperti pupuk,

benih dan modal kerja.

Terlepas dari argumentasi-argumentasi di atas maka dapat di jelaskan

bahwa untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani padi sawah

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSIrepository.utu.ac.id/114/1/I-V.pdf · 2.1 Pengertian Luas Lahan Luas lahan garapan yaitu luas yang dinyatakan dalam hektar (Ha) dari seluruh tanaman

5

sangat diperlukan adanya penggunaan dan penerapan faktor-faktor produksi

secara ekonomis sehingga dapat menguntungkan.

Untuk pencapaian tujuan diatas maka perlu dilakukan berbagai upaya

misalnya dengan teknik budidaya dan pola tanam yang lebih baik serta

didukung dengan pengelolaan (manajemen) terhadap penggunaan faktor-

faktor produksi seperti luas lahan, tenaga kerja dan modal yang lebih

efesien. Dengan penggunaan faktor-faktor produksi yang optimal dapat

mendukung kegiatan produksi dan diharapkan mampu memperoleh jumlah

produksi optimal dan pendapatan petani yang maksimal.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian tersebut diatas maka permasalahan dalam

penelitian adalah : “Apakah penggunaan faktor-faktor produksi Luas lahan,

Modal dan Tenaga Kerja pada usahatani padi sawah mempunyai pengaruh

secara nyata terhadap pendapatan petani padi sawah di Kecamatan Kaway

XVI Kabupaten Aceh Barat?”

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Faktor Produksi,

Luas Lahan, Modal dan Tenaga Kerja terhadap Pendapatan Petani Padi

Sawah Di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat.

1.4. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu syarat bagi penulis dalam

rangka menyelesaikan studi untuk mencapai gelar Sarjana Pertanian pada

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSIrepository.utu.ac.id/114/1/I-V.pdf · 2.1 Pengertian Luas Lahan Luas lahan garapan yaitu luas yang dinyatakan dalam hektar (Ha) dari seluruh tanaman

6

Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar Meulaboh. Selain itu juga

diharapkan dapat berguna bagi petani padi sawah dalam penggunaan faktor

produksi pada usahatani padi sawah.

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSIrepository.utu.ac.id/114/1/I-V.pdf · 2.1 Pengertian Luas Lahan Luas lahan garapan yaitu luas yang dinyatakan dalam hektar (Ha) dari seluruh tanaman

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kebijaksanaan Pemerintah dalam sektor pertanian sangat diharapkan dalam

usaha untuk meningkatkan produksi dan sekaligus meningkatkan pendapatan yang

diterima sehingga dapat mencukupi kebutuhan keluarga. Akibat perkembangan

yang terus menerus dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi pangan yang begitu

pesat memungkinkan meningkatkan produksi baik dalam hal kuantitas maupun

dalam hal kualitasnya.

Walaupun demikian, peningkatan produktivitas ini masih terus dibayangi

oleh laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi, musim kemarau yang

panjang dan fenomena lainnya serta tingginya harga produksi pertanian dan

kelangkaan pupuk di lapangan. Inilah yang menjadi permasalahan khususnya bagi

para petani dan pemerintah.

Pengelolaan usahatani adalah kemampuan petani menentukan,

mengorganisir dan mengkoordinasikan faktor-faktor produksi yang dikuasainya

dengan sebaik-baiknya dan mampu memberikan produksi pertanian sebagaimana

yang diharapkan. Ukuran dari keberhasilan pengolahan itu adalah produktivitas

dari setiap faktor produksi maupun produktivitas dari usahataninya (Hermanto,

1989:88). Menurut Soekartawi (1987:27) faktor-faktor produksi seperti tanah,

pupuk, obat-obatan, tenaga kerja dan modal dirasakan cukup, tetapi kalau tidak

dikelola dengan baik maka produktivitas yang tinggi sebagaimana yang

diharapkan juga tidak tercapai.

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSIrepository.utu.ac.id/114/1/I-V.pdf · 2.1 Pengertian Luas Lahan Luas lahan garapan yaitu luas yang dinyatakan dalam hektar (Ha) dari seluruh tanaman

8

Untuk meningkatkan produktivitas usahatani, maka petani harus mampu

menggunakan faktor produksi seefesien dan seefektif mungkin. Faktor-faktor

produksi tersebut adalah :

1. Luas Lahan

2. Modal

3. Tenaga Kerja

2.1 Pengertian Luas Lahan

Luas lahan garapan yaitu luas yang dinyatakan dalam hektar (Ha) dari

seluruh tanaman yang digarap oleh petani sampel dalam mengusahakan padi

sawah. Penggunaan luas lahan yang memadai atau sesuai dengan produksi

yang dihasilkan adalah merupakan salah satu faktor yang turut meningkatkan

hasil produksi. Menurut Soekartawi (1987:27) Faktor produksi lahan

merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan hasil produksi setiap

usahatani. Besarnya hasil produksi juga menentukan besarnya pendapatan

yang diterima. Oleh karena itu pemanfaatan luas lahan yang maksimal adalah

langkah awal untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi.

Tanah adalah salah satu faktor produksi yang merupakan pabriknya

hasil-hasil pertanian yaitu tempat dimana produksi berjalan dan dari mana

hasil produksi keluar (Mubyarto, 1989:89).

Faktor produksi luas lahan garapan, tenaga kerja dan modal perlu

dimanfaatkan secara efektif dan efesien, karena besarnya faktor-faktor

produksi tersebut menentukan besarnya hasil produksi setiap usahatani. Selain

itu faktor produksi lahan, tenaga kerja dan modal mempunyai hubungan yang

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSIrepository.utu.ac.id/114/1/I-V.pdf · 2.1 Pengertian Luas Lahan Luas lahan garapan yaitu luas yang dinyatakan dalam hektar (Ha) dari seluruh tanaman

9

sangat erat dan saling mendukung serta menentukan jumlah yang satu dengan

lainnya. Hermanto (1989:36) menyatakan luas lahan usahatani menentukan

pendapatan taraf hidup dan derajat kesejahteraan rumah tangga petani.

Pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa luas lahan usahatani

menentukan jumlah penggunaan tenaga kerja dan besarnya modal yang

diperlukan. Lahan yang luas memerlukan jumlah tenaga kerja yang lebih

banyak dan modal yang lebih besar. Bagi lahan yang luas atau kelebihan

tenaga kerja dan modal yang kurang akan menyebabkan luas lahan, tenaga

kerja dan modal kurang efesien. Selanjutnya Soekartawi (1987:15)

menyebutkan Keadaan tersebut tentunya akan mengurangi pendapatan

usahatani. Dengan pengunaan tenaga kerja dan modal berlebihan

menyebabkan pemborosan biaya produksi, sementara hasil produksi rendah

disebabkan oleh lahan sempit.

Secara teknis dapat dilihat luas lahan menentukan jumlah populasi dari

tanaman yang akan memberikan produksi dan produktivitas tanah adalah tidak

lain daripada jumlah hasil total yang diperoleh dari satu kesatuan bidang tanah

(satu hektar) selama satu tahun terhitung dengan uang (Thohir, 1983:146).

Petani dalam usahataninya tidak hanya menyumbangkan tenaga kerja

saja, tetapi lebih daripada itu dia sebagai pengelola usahatani berfungsi

mengambil keputusan dalam mengorganisir faktor-faktor produksi yang sesuai

dengan pilihan (Hernanto, 1989:28). Penggunaan faktor produksi harus

diperhitungkan sesuai dengan luas lahan yang ada, jenis atau bentuk pekerjaan

dan waktu atau lama pekerjaan berlangsung.

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSIrepository.utu.ac.id/114/1/I-V.pdf · 2.1 Pengertian Luas Lahan Luas lahan garapan yaitu luas yang dinyatakan dalam hektar (Ha) dari seluruh tanaman

10

2.2. Pengertian Modal

Modal adalah seluruh biaya dalam bentuk uang tunai yang

dikeluarkan dalam pengelolaan usahatani yang dinyatakan dalam satuan

rupiah (Rp). Tanpa adanya modal yang cukup dalam pengelolaan suatu usaha

maka tidak akan berhasil sebagaimana yang direncanakan. Karena modal

merupakan salah satu faktor produksi yang penting dalam melaksanakan

kegiatan usaha. Begitu juga bila kelebihan modal dalam suatu usaha, maka

akan memboroskan biaya dan suatu perencanaan yang telah ditetapkan tidak

tercapai dengan baik. Pada hakekatnya kebutuhan modal adalah kebutuhan

dana untuk jangka waktu tertentu. Adanya suatu tingkat modal yang cukup

suatu usaha dapat melakukan operasinya seekonomis mungkin dan tidak akan

menemukan hambatan atau kesulitan dalam memperluas usahataninya

(Soekartawi, 1987:15).

Modal dalam suatu usaha dapat digunakan untuk membiayai

operasinya sehari-hari, seperti untuk membayar upah tenaga kerja, membeli

faktor-faktor produksi serta bahan-bahan lain yang diperlukan dalam

usahatani. Weston (1986:245) menyebutkan bahwa modal kerja merupakan

investasi suatu usaha guna membiayai operasional sesuai dengan pelaksanaan

kegiatan usaha yang dilakukan.

Modal dapat dilihat dari sifatnya yaitu sebagaimana yang

dikemukakan oleh Prathama, (1995:68) sebagai berikut :

1. Modal tetap yaitu barang yang dapat digunakan lebih dari satu kali dalam

proses produksi, misalnya tanah, gedung dan alat-alat produksi. Barang-

barang modal ini biasanya merupakan alat-alat produksi tahan lama.

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSIrepository.utu.ac.id/114/1/I-V.pdf · 2.1 Pengertian Luas Lahan Luas lahan garapan yaitu luas yang dinyatakan dalam hektar (Ha) dari seluruh tanaman

11

2. Modal lancar, yaitu modal yang habis dipakai sekali saja dalam proses

produksi, misalnya bahan-bahan bakar, bensin solar dan sebagainya yang

habis sekali pakai.

3. Modal variabel yaitu jumlah uang yang digunakan untuk membayar upah

tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi.

Modal dilihat dari bentuknya :

1. Modal nyata, yaitu barang yang dapat digunakan dalam proses produksi

yang terdiri atas modal barang dan modal uang.

2. Modal abstrak yaitu modal yang tidak terlihat, tetapi hasilnya dapat

dilihat seperti kepandaian, pengetahuan, keahlian, nama baik dan

keunggulan dibandingkan dengan pengelolaan usahatani lainnya.

Dari pernyataan tersebut diatas, maka dapat dijelaskan bahwa modal

merupakan salah satu faktor penting yang perlu diperhitungkan oleh setiap

pengelola usahatani karena tanpa adanya modal usaha yang cukup maka

tidak akan tercapai sesuai dengan yang diharapkan suatu usahatani.

2.3. Pengertian Tenaga Kerja

Tenaga kerja dalam usahatani tidaklah sama pengertiannya secara

ekonomis dengan pengertian tenaga kerja dalam perusahaan. Mubyarto

(1989:123) menyebutkan bahwa :

“Dalam usahatani sebagian besar tenaga kerja berasal dari keluarga

petani sendiri yang terdiri atas ayah sebagai kepala keluarga, istri dan

anak-anak petani (anak-anak berumur 12 tahun) sudah menjadi tenaga

kerja yang produktif bagi usahatani. Mereka dapat membantu mengatur

pengairan, mengangkut bibit atau pupuk kelahan garapannya. Tenaga

kerja merupakan salah satu biaya produksi dikeluarkan dalam usahatani

dan penggunaannya harus diperhitungkan sesuai dengan luas lahan yang

ada, jenis dan bentuk pekerjaan, waktu dan lamanya pekerjaan

berlangsung”.

Selain tenaga kerja dalam keluarga yang penggunaannya tidak diupah

secara langsung oleh petani, sedangkan dalam analisa ketenaga kerjaan juga

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSIrepository.utu.ac.id/114/1/I-V.pdf · 2.1 Pengertian Luas Lahan Luas lahan garapan yaitu luas yang dinyatakan dalam hektar (Ha) dari seluruh tanaman

12

diperlukan perbedaan tenaga kerja pria, wanita, anak-anak dan ternak, maka

diperlukan standarisasi satuan tenaga kerja yang biasanya disebut dengan

hari kerja setara pria (HKP).

Soekartawi (1987:26) menyebutkan :

“Dalam analisa ketenagakerjaan dan juga untuk memudahkan

melakukan perbandingan penggunaan tenaga kerja, maka diperlukan

standarisasi satuan tenaga kerja, membandingkan tenaga kerja pria

sebagai ukuran baku dan jenis tenaga kerja lainnya, dikonversikan

berdasarkan upahnya yang berlaku didaerah penelitian atau setara

upah tenaga kerja pria Rp. 17.500/hari kerja pria, wanita Rp.

12.500/hari kerja, saku anak-anak Rp. 10.000/hari kerja’.

Penggunaan tenaga kerja pada usahatani padi sawah tidak dibutuhkan

secara merata dalam proses produksi, melainkan pada saat-saat tertentu saja.

Kebutuhan tenaga kerja yang banyak adalah pada kegiatan penanaman dan

pemanenan. Ketersediaan tenaga kerja yang dapat melancarkan kegiatan

produksi, dari segi budidaya tentu akan meningkatkan produksi. Produksi

yang tinggi akan menyumbangkan pendapatan yang tinggi pula kepada

petani. Sedangkan pemborosan tenaga kerja akan mengurangi pendapatan

dengan membayar upah tenaga kerja yang berlebihan.

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSIrepository.utu.ac.id/114/1/I-V.pdf · 2.1 Pengertian Luas Lahan Luas lahan garapan yaitu luas yang dinyatakan dalam hektar (Ha) dari seluruh tanaman

13

Menurut standarisasi yang dituangkan dalam keputusan Bupati Aceh

Barat tahun 2008 bahwa upah buruh tani termasuk kedalam kelompok buruh

lapangan tak terlatih/UMR di Kabupaten Aceh Barat adalah Rp. 40.000.- per

hari per orang. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

TABEL 3. UPAH BURUH TANI MENURUT JENIS TENAGA KERJA

No. Jenis Tenaga Kerja Satuan Harga

(Satuan)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

Mandor Lapangan

Mekanik

Mekanik Pembantu

Kepala Tukang

Tukang

Operator Terlatih

Operator Kurang Terlatih

Pembantu Operator

Sopir Truk

Sopir Personil

Pembantu Sopir

Buruh Lapangan Tak Terlatih

Buruh Lapangan Kurang Terlatih

Buruh Lapangan Terlatih

Hari/orang

Hari/orang

Hari/orang

Hari/orang

Hari/orang

Hari/orang

Hari/orang

Hari/orang

Hari/orang

Hari/orang

Hari/orang

Hari/orang

Hari/orang

Hari/orang

52.250

80.000

50.000

65.000

60.000

90.000

50.000

45.000

50.000

50.000

40.000

40.000

41.000

45.000

Sumber : Standarisasi Harga Barang Tahun 2008.

2.4. Pengertian Pendapatan

Pendapatan merupakan jumlah nilai yang diterima petani dari

usahataninya. Purwanto (1983:53) menyatakan bahwa pendapatan dibagi dua

yaitu pendapatan kotor dan pendapatan bersih. Pendapatan kotor adalah hasil

yang diperoleh dari penerimaan usaha yang belum dikurangi dengan biaya

produksi. Sedangkan pendapatan bersih meliputi nilai penerimaan yang telah

dikurangi dengan semua pengeluaran untuk keperluan usaha.

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSIrepository.utu.ac.id/114/1/I-V.pdf · 2.1 Pengertian Luas Lahan Luas lahan garapan yaitu luas yang dinyatakan dalam hektar (Ha) dari seluruh tanaman

14

Soekartawi (1987:49) menyatakan bahwa pendapatan bersih usahatani

merupakan imbalan yang diperoleh keluarga petani dari penggunaan faktor-

faktor produksi, seperti modal, tenaga kerja, luas lahan dan pengelolaannya.

Pendapatan sangat dipengaruhi oleh besarnya skala usaha, pemilikan cabang

usaha, efesiensi dalam penggunaan tenaga kerja, tingkat produksi, pemasaran,

umur petani dan tingkat pengetahuan yang dimiliki.

Usaha untuk meningkatkan produksi yang pada akhirnya dapat

meningkatkan pendapatan petani, maka petani sangat memerlukan tambahan

modal biaya. Untuk mengimbangi tambahan modal biaya tersebut dikehendaki

adanya perbandingan harga keluaran dan pemasukan yang menguntungkan,

agar petani tetap terangsang untuk menjalankan usahataninya.

Apabila pendapatan petani meningkat berarti pula membantu petani

dalam meningkatkan taraf hidupnya. Oleh karena itu dalam kegiatan usahatani

perlu adanya perhatian tentang peningkatan produksi, meningkatkan

pendapatan dan memperoleh kesempatan kerja. Sebagai produsen petani tidak

saja bertujuan memperoleh produksi yang setinggi-tingginya, akan tetapi

tujuan akhir adalah memperoleh pendapatan berupa hasil produksi atau uang

agar petani dapat meningkatkan pendapatannya.

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSIrepository.utu.ac.id/114/1/I-V.pdf · 2.1 Pengertian Luas Lahan Luas lahan garapan yaitu luas yang dinyatakan dalam hektar (Ha) dari seluruh tanaman

15

2.5. Hipotesis.

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan,

maka dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut :

“Diduga penggunaan faktor produksi luas lahan, tenaga kerja dan modal

berpengaruh secara nyata terhadap tingkat pendapatan petani padi sawah di

Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat”.

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSIrepository.utu.ac.id/114/1/I-V.pdf · 2.1 Pengertian Luas Lahan Luas lahan garapan yaitu luas yang dinyatakan dalam hektar (Ha) dari seluruh tanaman

16

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi, Objek dan Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh

Barat. Penentuan daerah penelitian dilakukan dengan cara “Purposive

Sampling” dengan pertimbangan bahwa desa-desa di Kecamatan Kaway

XVI merupakan daerah yang mengusahakan intensifikasi padi sawah dan

mempunyai hamparan sawah yang luas dibandingkan dengan desa-desa lain

diluar Kecamatan Kaway XVI. Sedangkan waktu penelitian dimulai dari

bulan Agustus sampai dengan Desember 2008.

Objek yang diteliti adalah petani yang mengusahakan penanaman padi

sawah, ruang lingkupnya terbatas pada masalah luas lahan, modal dan

penggunaan tenaga kerja di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat.

Ruang Lingkup ini terbatas pada masalah produksi dan pendapatan

usahatani padi sawah serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

3.2. Metode yang digunakan, Populasi, Teknik Pengambilan Sampel dan

Besar Sampel

Metode penelitian yang dipakai adalah Survai, populasinya adalah

semua petani yang mengusahakan padi sawah di Kecamatan Kaway XVI.

Teknik pengambilan sampel petani dilakukan dengan Acak Sederhana

(Simple Random Sampling). Besarnya sampel masing-masing diambil

sebanyak 20 persen dari jumlah petani produktif yang berada pada daerah

penelitian.

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSIrepository.utu.ac.id/114/1/I-V.pdf · 2.1 Pengertian Luas Lahan Luas lahan garapan yaitu luas yang dinyatakan dalam hektar (Ha) dari seluruh tanaman

17

3.3. Batasan Variabel dan Data yang dipakai

Untuk menguji hipotesis yang telah dikemukakan maka dibutuhkan

beberapa veriabel dan data untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut antara

lain:

1. Luas Lahan Garapan (Ha).

2. Tenaga Kerja (HKP/Ha).

3. Biaya produksi/Modal (Rp/Ha).

4. Pendapatan (Rp/Ha).

3.4. Definisi Operasional Variabel

Variabel yang digunakan dibatasi sebagai berikut :

1. Luas Lahan Garapan adalah lahan yang digunakan oleh petani untuk

berusaha tani tanaman padi sawah yang diperhitungkan dalam hektar.

Penggunaan luas lahan yang memadai atau sesuai dengan produksi yang

dihasilkan adalah merupakan salah satu faktor yang turut meningkatkan

hasil produksi

2. Tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk

melakukan usahatani, dalam menghitung tenaga kerja perlu dikonversikan

kedalam Hari Kerja Pria (HKP) sebagai berikut :

W

jxhxtL

Dimana :

L = Tenaga Kerja Orang per hari (HKP).

t = Jumlah tenaga kerja (orang).

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSIrepository.utu.ac.id/114/1/I-V.pdf · 2.1 Pengertian Luas Lahan Luas lahan garapan yaitu luas yang dinyatakan dalam hektar (Ha) dari seluruh tanaman

18

h = Jumlah hari kerja (hari).

j = Jumlah jam kerja (jam).

W = Jumlah rata-rata jam kerja (jam/hari/orang) diasumsi rata-rata 6

jam/hari/orang.

3. Modal adalah nilai konversi dari penggunaan faktor produksi yang

merupakan biaya dalam proses produksi atau disebut juga biaya produksi.

Biaya ini merupakan keseluruhan pengeluaran baik tunai maupun tidak

tunai yang digunakan untuk satu kali proses produksi. Dengan kata lain,

modal adalah biaya yang sesungguhnya dibayar ditambahkan dengan

biaya tidak dibayar tetapi diperhitungkan seperti sewa milik sendiri

maupun tenaga kerja dalam keluarga. Besar kecilnya biaya ini

mempengaruhi produksi sekaligus mempengaruhi pendapatan.

4. Pendapatan bersih petani padi sawah adalah hasil kali jumlah produksi

dengan harga perkilogram dikurangi dengan total biaya yang dikeluarkan

sebagai biaya produksi.

3.5. Model dan Metode Analisis.

Untuk menguji kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan, maka

penulis menggunakan model analisis Regresi Linier Berganda dengan

formulanya sebagai berikut (Sudjana, 1992 : 383):

Y = α +β1X1 + β2X2 + β3X3 + ei

Dimana :

Y = Pendapatan usahatani padi sawah (Rp/Ha)

x1 = Luas lahan tanaman padi sawah (Ha)

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSIrepository.utu.ac.id/114/1/I-V.pdf · 2.1 Pengertian Luas Lahan Luas lahan garapan yaitu luas yang dinyatakan dalam hektar (Ha) dari seluruh tanaman

19

x2 = Jumlah Tenaga Kerja yang digunakan untuk

mengelola usahatani padi sawah (HKP)

x3 = Besarnya Modal yang digunakan untuk mengelola

usahatani padi sawah (Rp/Ha)

α = Konstanta yang akan dicari

β1,β2,β3 = Koefisien Regresi yang akan dicari

ei = Error Term

Untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor produksi Luas lahan, Modal

dan Tenaga Kerja terhadap pendapatan petani padi sawah secara menyeluruh

digunakan uji “F” dengan kaedah keputusan :

Jika Fcari > Ftabel , maka terima Ha dan tolak H0

Jika Fcari ≤ Ftabel , maka tolak Ha dan terima Ho

Untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor produksi Luas lahan, Modal dan

Tenaga Kerja terhadap pendapatan petani padi sawah secara parsial

digunakan Uji “t” dengan kaedah keputusan :

Jika tcari > ttabel , maka terima Ha dan tolak Ho

Jika tcari ≤ ttabel , maka tolak Ha dan terima Ho

Hipotesis selanjutnya diformulasikan sebagai berikut :

Ho : ai = 0, artinya Luas lahan, tenaga kerja dan modal tidak berpengaruh

nyata terhadap pendapatan petani padi sawah.

Ha : ai ≠ 0, Luas lahan, tenaga kerja dan modal berpengaruh nyata terhadap

pendapatan petani padi sawah.

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSIrepository.utu.ac.id/114/1/I-V.pdf · 2.1 Pengertian Luas Lahan Luas lahan garapan yaitu luas yang dinyatakan dalam hektar (Ha) dari seluruh tanaman

20

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Karakteristik Petani

Tingkat produksi sekaligus pendapatan usahatani yang diusahakan

turut dipengaruhi oleh karakteristik petani yang mengusahakan. Unsur-unsur

seperti umur, pendidikan, pengalaman dan besarnya jumlah tanggungan

mempunyai hubungan dengan kemampuan petani dalam mengalokasikan

sumber daya yang dimilikinya. Umur petani akan mempengaruhi kemampuan

fisik bekerja dan cara berpikir. Petani yang lebih muda biasanya cenderung

lebih agresif dan lebih dinamis dalam berusahatani bila dibandingkan dengan

petani yang lebih tua. Disamping itu umur juga mempengaruhi seorang petani

dalam mengelola usahataninya. Petani dengan umur yang relatif lebih muda

akan mampu bekerja keras bila dibandingkan dengan petani yang lebih tua.

Tingkat pendidikan merupakan faktor yang menentukan dalam

kemampuan seorang petani mengadopsi teknologi. Semakin tinggi tingkat

pendidikan seseorang maka akan semakin tinggi kemampuan yang

dimilikinya dalam mengembangkan dan menerapkan segala sesuatu yang

menyangkut usahataninya.

Kemajuan teknologi yang terus berkembang menuntut respon yang

positif dari penggunanya. Dalam bidang pertanian kemajuan teknologi

produksi telah memberikan adanya perubahan-perubahan dalam pengusahaan

usahatani komoditi tertentu.

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSIrepository.utu.ac.id/114/1/I-V.pdf · 2.1 Pengertian Luas Lahan Luas lahan garapan yaitu luas yang dinyatakan dalam hektar (Ha) dari seluruh tanaman

21

Petani dengan tingkat pendidikan yang tinggi umumnya akan lebih

mudah menerima perubahan-perubahan guna perbaikan, oleh karena itu lebih

mampu untuk mengintensifkan usahataninya dibandingkan dengan petani

yang tingkat pendidikannya lebih rendah. Tingkat pendidikan yang rendah

menyebabkan daya serap petani terhadap teknologi lamban, sehingga dapat

mendatangkan kesulitan serta membutuhkan waktu yang lama untuk

mengadopsi inovasi-inovasi baru tersebut.

Jumlah tanggungan dalam keluarga juga mempengaruhi pendapatan dan

pengeluaran keluarga petani. Dengan jumlah tanggungan yang besar maka

petani akan memiliki tenaga kerja dalam keluarga yang lebih besar pula. Hal

ini akan berpengaruh terhadap biaya tidak tunai yang sebenarnya termasuk

dalam penerimaan keluarga petani.

Jumlah tanggungan yang relatif besar akan menekan biaya produksi

yang dibayarkan petani lebih kecil. Dengan penambahan tenaga kerja dalam

keluarga akan menambah pendapatan yang diterima petani. Keseriusan dalam

penerapan teknologi juga akan semakin baik apabila diusahakan oleh anggota

keluarga bila dibandingkan dengan tenaga kerja luar keluarga.

Pengalaman dalam berusahatani juga menentukan keberhasilan suatu

usahatani. Petani dengan pengalaman kerja yang lebih lama akan lebih

mudah mengambil keputusan yang baik pada saat yang tepat. Selain itu

pengalaman seseorang merupakan indikator terhadap kemampuannya dalam

mengembangkan usahataninya. Dengan pengalaman yang lebih lama,

pengalokasian sumber daya yang dimiliki akan lebih efektif. Data

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSIrepository.utu.ac.id/114/1/I-V.pdf · 2.1 Pengertian Luas Lahan Luas lahan garapan yaitu luas yang dinyatakan dalam hektar (Ha) dari seluruh tanaman

22

karakteristik petani sampel padi sawah di daerah penelitian dapat dilihat pada

Tabel 5 berikut ini.

TABEL.4. RATA-RATA KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL DI

DAERAH PENELITIAN TAHUN 2007.

No Uraian Satuan Rata-rata

1

2

3

4

5

Umur

Pendidikan

Pengalaman

Jumlah Tanggungan

Luas lahan

Tahun

Tahun

Tahun

Jiwa

Hektar

41,90

10,20

14,60

3,00

1,00

Sumber : Data Primer (diolah) Tahun 2007.

Dari Tabel 4 di atas terlihat bahwa rata-rata usia petani sampel masih

tergolong usia produktif. Bakir dan Maning (1982) menyatakan bahwa, umur

produktif untuk bekerja di negara berkembang umumnya adalah antara 15

sampai dengan 55 tahun. Dari jumlah sampel 20 orang Umur rata-rata petani

sampel di daerah penelitian adalah 41,90 tahun. Rata-rata tingkat pendidikan

petani sampel di daerah penelitian adalah 10,20 tahun yang berarti belum

menamatkan Sekolah Menengah Umum.

Seperti telah diuraikan di atas bahwa pengalaman bertani turut

mempengaruhi kemampuan petani dalam menerima inovasi baru dalam

uapaya meningkatkan produksi. Rata-rata pengalaman petani sampel adalah

14,60 tahun, keadaan ini menunjukkan bahwa petani telah cukup

berpengalaman dalam mengelola usahataninya.

Rata-rata tanggungan keluarga petani sampel di daerah penelitian adalah

3 jiwa, yang berarti pengaruh terhadap besarnya pendapatan petani tidak

begitu besar.

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSIrepository.utu.ac.id/114/1/I-V.pdf · 2.1 Pengertian Luas Lahan Luas lahan garapan yaitu luas yang dinyatakan dalam hektar (Ha) dari seluruh tanaman

23

4.2. Luas Lahan

Keseluruhan areal yang digarap petani untuk usahatani padi sawah pada

satu kali musim tanam merupakan luas lahan garapannya. Luas lahan yang

diusahakan oleh petani sampel sangat bervariasi, pada umumnya petani

sampel merupakan pemilik lahan atau bukan sebagai penyewa dan penyakap.

Pada daerah penelitian ini luas lahan pada umumnya merupakan lahan

sedang. Rata-rata luas lahan garapan petani sampel adalah 1 hektar.

Heranto (1989 : 46) menyatakan bahwa, yang termasuk golongan lahan luas

adalah lahan yang lebih dari 2 hektar, golongan lahan sedang antara 0,5

sampai 2 hektar dan golongan lahan sempit kurang dari 0,5 hektar. Luas

lahan garapan pada penelitian ini berkisar antara 0,5 sampai dengan 1,75

hektar.

4.3. Penggunaan Tenaga Kerja

Besarnya pencurahan tenaga kerja dari setiap jenis tenaga kerja yang

digunakan, maka seluruh unit satuan kerja dihitung dengan mengkonversikan

ke dalam Hari Kerja Pria (HKP) dengan rata-rata waktu kerja 7

jam/hari/orang.

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSIrepository.utu.ac.id/114/1/I-V.pdf · 2.1 Pengertian Luas Lahan Luas lahan garapan yaitu luas yang dinyatakan dalam hektar (Ha) dari seluruh tanaman

24

Perincian pencurahan tenaga kerja menurut fase kegiatan di daerah

penelitian dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini.

TABEL 5. RATA-RATA PENCURAHAN TENAGA KERJA

MENURUT FASE KEGIATAN PADA USAHATANI PADI

SAWAH DI DAERAH PENELITIAN TAHUN 2007.

No Luas Pengolahan

Penanaman Pemupukan Penyiangan Pemanenan Jumlah

Sampel Lahan Tanah

(Ha) (HKP) (HKP) (HKP) (HKP) (HKP) (HKP)

1 1.00 50.00 22.00 15.00 27.00 15.00 129.00

2 0.60 20.00 8.00 5.00 9.00 6.00 48.00

3 1.50 70.00 28.00 17.00 31.50 17.00 163.50

4 0.75 30.00 12.00 7.00 13.50 7.50 70.00

5 0.50 20.00 8.00 5.00 9.00 5.00 47.00

6 0.50 20.00 7.00 5.00 9.00 5.00 46.00

7 1.50 60.00 24.00 15.00 27.00 8.00 134.00

8 1.50 60.00 24.00 15.00 27.00 15.00 141.00

9 0.50 20.00 8.00 5.00 9.00 8.00 50.00

10 0.70 20.00 8.00 6.00 9.00 5.00 48.00

11 1.00 40.00 16.00 12.00 18.00 12.00 98.00

12 0.80 30.00 16.00 10.00 18.00 10.00 84.00

13 1.00 40.00 16.00 10.00 18.00 10.00 94.00

14 1.25 50.00 20.00 13.00 22.50 14.00 119.50

15 1.25 50.00 20.00 12.00 22.50 14.00 118.50

16 0.75 50.00 20.00 12.00 22.50 12.50 117.00

17 1.00 40.00 16.00 10.00 18.00 10.00 94.00

18 1.00 40.00 20.00 10.00 18.00 12.00 100.00

19 0.50 30.00 8.00 5.00 9.00 5.00 57.00

20 1.20 50.00 20.00 12.50 22.50 13.00 118.00

Jumlah 18.80 790.00 321.00 201.50 360.00 204.00 1876.50

Rata-Rata 39.50 16.05 10.08 18.00 10.20 93.83

Sumber : Data Primer (diolah) Tahun 2007.

Pengolahan tanah bertujuan untuk membenamkan rumput dan alang-

alang, juga untuk mendapatkan tanah dengan porositas yang baik bagi

pertumbuhan bibit padi. Pengolahan tanah di daerah penelitian dilakukan

sesuai anjuran yaitu 2 kali bajak dan 1 kali garu, dengan kedalaman 20 cm.

Pengolahan tanah ini pada umumnya dilakukan dengan tenaga mesin dan

ternak dengan sistim upah borongan. Rata-rata penggunaan tenaga kerja

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSIrepository.utu.ac.id/114/1/I-V.pdf · 2.1 Pengertian Luas Lahan Luas lahan garapan yaitu luas yang dinyatakan dalam hektar (Ha) dari seluruh tanaman

25

untuk pengolahan tanah adalah 39,50 HKP/Ha, penanaman 16,05 HKP/Ha

pemupukan 10,08 HKP/Ha, penyiangan 18 HKP/Ha dan pemanenan 10,20

HKP/Ha.

4.4. Penggunaan Sarana Produksi

Sarana produksi yang digunakan pada penelitian ini meliputi benih,

pupuk Urea, SP36, KCl, herbisida dan insektisida. Rata-rata penggunaan

sarana produksi pada daerah penelitian dapat dilihat pada lampiran 2.

4.5. Biaya Produksi

Dalam penelitian ini biaya produksi yang diperhitungkan adalah

seluruh pengeluaran yang dibayar tunai maupun tidak tunai untuk satu kali

musim tanam. Perhitungan didasarkan atas harga-harga yang berlaku di

daerah penelitian.

Biaya yang diperhitungkan meliputi biaya tenaga kerja, biaya sarana

produksi dan biaya lainnya. Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan meliputi

pengolahan tanah, penanaman bibit, pemupukan, penyiangan dan

pemanenan yang dinyatakan dalam HKP. Upah yang dikeluarkan untuk

tenaga kerja saat penelitian sebesar Rp. 20.000 per Hari Kerja Pria (HKP)

dengan masa kerja 7 jam/hari.

Perincian penggunaan biaya produksi di daerah penelitian dapat

dilihat pada lampiran 2.

Page 28: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSIrepository.utu.ac.id/114/1/I-V.pdf · 2.1 Pengertian Luas Lahan Luas lahan garapan yaitu luas yang dinyatakan dalam hektar (Ha) dari seluruh tanaman

26

4.6. Produksi

Produksi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jumlah fisik yang

dihasilkan dari usahatani padi sawah. Hernanto (1989 : 170) menyebutkan

konsep dasar didalam kegiatan ekonomi pada dasarnya adalah fungsi

produksi. Melalui fungsi produksi dapat dilihat secara nyata bentuk

hubungan perbedaan jumlah dari faktor produksi yang digunakan untuk

memperoleh sejumlah produksi dan sekaligus menunjukkan produktivitas

dari hasil itu sendiri. Rata-rata produksi dan produktivitas pada usahatani

padi sawah dapat dilihat pada lampiran 3.

4.7. Nilai Produksi

Nilai Produksi merupakan pendapatan kotor yang diperoleh dari hasil

kali total produksi dengan harga jual yang berlaku pada saat penelitian.

Harga gabah di daerah penelitian adalah Rp. 1.600/Kg.

Page 29: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSIrepository.utu.ac.id/114/1/I-V.pdf · 2.1 Pengertian Luas Lahan Luas lahan garapan yaitu luas yang dinyatakan dalam hektar (Ha) dari seluruh tanaman

27

Adapun rata-rata nilai produksi gabah di daerah penelitian dapat

dilihat pada Tabel 6 berikut ini.

TABEL 6. RATA-RATA NILAI PRODUKSI PADA USAHATANI

PADI SAWAH DI DAERAH PENELITIAN TAHUN 2007.

No

Sampel

Luas

Lahan

(Ha)

Produksi

(Kg)

Harga

(Rp/Kg)

Nilai

Produksi

(Rp)

1 1.00 4300 1600 6880000

2 0.60 2750 1600 4400000

3 1.50 6625 1600 10600000

4 0.75 2475 1600 3960000

5 0.50 2545 1600 4072000

6 0.50 2250 1600 3600000

7 1.50 8255 1600 13208000

8 1.50 8245 1600 13192000

9 0.50 2700 1600 4320000

10 0.70 2750 1600 4400000

11 1.00 4400 1600 7040000

12 0.80 3700 1600 5920000

13 1.00 4550 1600 7280000

14 1.25 6875 1600 11000000

15 1.25 6875 1600 11000000

16 0.75 6875 1600 11000000

17 1.00 5500 1600 8800000

18 1.00 5500 1600 8800000

19 0.50 2650 1600 4240000

20 1.20 6875 1600 11000000

Jumlah 18.80 96695.00 32000.00 154712000.00

Rata-rata 0.94 4834.75 1600.00 7735600.00

Sumber : Data Primer (diolah) Tahun 2007.

Dari Tabel 6 di atas terlihat bahwa rata-rata nilai produksi usahatani

padi sawah adalah sebesar Rp. 7.735.600/Ha dimana harga gabah per

kilogram yang berlaku pada saat penelitian adalah Rp. 1.600/Kg.

4.8. Analisis Pendapatan

Pendapatan merupakan hasil yang diperoleh petani dari produksi yang

dihasilkan. Peningkatan pendapatan pada setiap musim tanam akan

Page 30: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSIrepository.utu.ac.id/114/1/I-V.pdf · 2.1 Pengertian Luas Lahan Luas lahan garapan yaitu luas yang dinyatakan dalam hektar (Ha) dari seluruh tanaman

28

memotisivasi petani untuk lebih serius dalam mengusahakan usahataninya.

Pendapatan adalah selisih antara nilai produksi dengan biaya produksi yang

dikeluarkan selama proses produksi berlangsung.

Rata-rata pendapatan pada usahatani padi sawah di daerah penelitian

dapat dilihat pada Tabel 7 berikut ini.

TABEL 7. RATA-RATA PENDAPATAN PADA USAHATANI PADI

SAWAH DI DAERAH PENELITIAN TAHUN 2007.

No

Sampel

Luas

Lahan

(Ha)

Biaya

Produksi

(Rp)

Nilai

Produksi

(Rp)

Pendapatan

(Rp)

1 1.00 3721500 6880000 3158500

2 0.60 1417500 4400000 2982500

3 1.50 4715700 10600000 5884300

4 0.75 2054736 3960000 1905264

5 0.50 1369500 4072000 2702500

6 0.50 1348500 3600000 2251500

7 1.50 3961500 13208000 9246500

8 1.50 4108500 13192000 9083500

9 0.50 1432500 4320000 2887500

10 0.70 1444500 4400000 2955500

11 1.00 2823000 7040000 4217000

12 0.80 2475000 5920000 3445000

13 1.00 2739000 7280000 4541000

14 1.25 3464250 11000000 7535750

15 1.25 3453750 11000000 7546250

16 0.75 3287250 11000000 7712750

17 1.00 2739000 8800000 6061000

18 1.00 2865000 8800000 5935000

19 0.50 1579500 4240000 2660500

20 1.20 3420750 11000000 7579250

Jumlah 18.80 54420936.00 154712000.00 100291064.00

Rata-rata 0.94 2721046.80 7735600.00 5014553.20

Sumber : Data Primer (diolah) tahun 2007.

Dari Tabel 7 di atas dapat dijelaskan bahwa rata-rata pendapatan

usahatani padi sawah di daerah penelitian sebesar Rp. 5.014.553,20/Ha.

Page 31: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSIrepository.utu.ac.id/114/1/I-V.pdf · 2.1 Pengertian Luas Lahan Luas lahan garapan yaitu luas yang dinyatakan dalam hektar (Ha) dari seluruh tanaman

29

4.9. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani di

Daerah Penelitian.

Pendapatan petani pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh faktor

luas lahan, tenaga kerja dan biaya produksi dalam melakukan usahatani padi

sawah di daerah penelitian.

Dari hasil analisis pendapatan petani yang dilakukan dengan

pendekatan regresi linier berganda di peroleh data sebagai berikut:

TABEL 8. HASIL ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

Koefesien Determinasi (R2) = 0,71 Fhitung = 13,14

Ftabel = 3,35 Sig F = 0,00 ttabel = 1,71 taraf nyata (α) = 0,05

Variabel

Nama Variabel Koefesien Std. Error t

Sig.

A (Constant) 772220.3998 975551.7062 -0.79 0.440

X1 Luas Lahan (X1) 8866162.769 3978804.66 2.228 0.040

X2 Tenaga Kerja (X2) 516686.769 360446.5656 1.433 0.170

X3 Biaya Produksi (X3) -18.7521800 13.42176213 -1.397 0.181

Sumber : Hasil Analisis Data,2008

Berdasarkan tabel 11 di atas hasil perhitungan regresi linier

berganda dengan 3 (tiga) variabel bebas dan 1 (satu) variabel terikat

memperlihatkan persamaan sebagai berikut :

Y = 772.220,4 + 8.866.162,769X1 + 516.686,769X2 – 18,7521800X3

Persamaan regresi tersebut dapat diinterprestasikan sebagai berikut:

a0 = 772.220,4 menunjukakan bahwa apabila faktor-faktor X1, X2

dan X3 dianggap konstan (=0), maka pendapatan petani akan sebesar Rp.

772.220,4 a1 = 8.866.162,769 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu

Page 32: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSIrepository.utu.ac.id/114/1/I-V.pdf · 2.1 Pengertian Luas Lahan Luas lahan garapan yaitu luas yang dinyatakan dalam hektar (Ha) dari seluruh tanaman

30

Hektar lahan akan menambah pendapatan sebesar Rp. 8.866.162,769

dengan asumsi faktor lain tetap.

a2 = 516.686,769 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu

HKP maka akan menambah pendapatan sebesar Rp. 516.686,769 dengan

asumsi faktor lain tetap.

a3 = -18,75218 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu

Rupiah biaya produksi maka akan mengurangi pendapatan sebesar Rp.

18,75218 dengan asumsi faktor lain tetap.

Jika ditinjau dari hasil pengujian secara terpisah (parsial) antara

variabel (Y) dengan variabel (X1, X2, X3) dengan tingkat kepercayaan 95% (

taraf nyata (α) =5%) dengan menggunakan ”Uji t” di peroleh hasil sebagai

berikut :

4.9.1 Luas Lahan

Dari hasil regresi menunjukan nilai t hit untuk variabel Luas Lahan

(X1) = 2.228 dengan tingkat signifikan sebesar 5% menunjukan nilai t tabel =

1,71, hal ini menunjukan bahwa thitung > ttabel, sehingga dapat dipastikan

bahwa variabel luas lahan berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani di

daerah penelitian.

4.9.2 Penggunaan Tenaga Kerja

Nilai t hit untuk variabel biaya operasional (X2) = 1.433 dengan

tingkat signifikan sebesar 5% menunjukan nilai t tabel = 1,71, hal ini

menunjukan bahwa thitung < ttabel, sehingga perhitungan menunjukkan bahwa

Page 33: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSIrepository.utu.ac.id/114/1/I-V.pdf · 2.1 Pengertian Luas Lahan Luas lahan garapan yaitu luas yang dinyatakan dalam hektar (Ha) dari seluruh tanaman

31

variabel tenaga kerja tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani di

daerah penelitian.

4.9.3 Biaya Produksi

Nilai t hit untuk variabel biaya Produksi (X2) = -1,37 dengan

tingkat signifikan sebesar 5% menunjukan nilai t tabel = 1,71, hal ini

menunjukan bahwa thitung < ttabel, sehingga perhitungan menunjukkan bahwa

variabel Biaya Produksi tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan

petani.

Hal ini dapat dijelaskan bahwa apabila adanya penambahan biaya

operasional mengakibatkan pendapatan petani menurun, karena semakin

banyak pengeluaran biaya produksi dalam usaha ini maka semakin kecil

tingkat keuntungan yang diperoleh. Hal ini mengakibatkan pendapatan yang

diterima petani semakin kecil.

Hasil uji secara serempak antara variabel bebas dan variabel terikat

digunakan uji F pada taraf kepercayaan 95% (α = 0,05 ) diperoleh F hit =

13,14 sedangkan F tabel = 3,35. Dengan demikian F hit > Ftabel, maka

keputusannya terima Ha dan tolak Ho. Hal ini berarti secara serempak faktor

luas lahan (X1), penggunaan tenaga kerja (X2) dan biaya produksi (X3)

berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani di Kecamatan Kaway XVI

Kabupaten Aceh Barat

Berdasarkan hasil analisis keeratan hubungan yang terjadi antara

variabel bebas yaitu Luas Lahan (X1), Pengunaan Tenaga Kerja (X2) dan

Biaya Produksi (X3) dengan variabel terikat pendapatan Petani (Y) dapat

Page 34: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSIrepository.utu.ac.id/114/1/I-V.pdf · 2.1 Pengertian Luas Lahan Luas lahan garapan yaitu luas yang dinyatakan dalam hektar (Ha) dari seluruh tanaman

32

diketahui dengan menggunakan koefisien determinasi (R2). Dari hasil

perhitungan diperoleh R2 = 0,71 artinya bahwa 71% pendapatan petani

dipengaruhi oleh variabel yang dianalisis yaitu luas lahan (X1), Penggunaan

Tenaga Kerja (X2) dan Biaya Produksi (X3). Sedangkan selebihnya 29 %

dipengaruhi oleh variabel – variabel lain diluar model penelitian.

Page 35: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSIrepository.utu.ac.id/114/1/I-V.pdf · 2.1 Pengertian Luas Lahan Luas lahan garapan yaitu luas yang dinyatakan dalam hektar (Ha) dari seluruh tanaman

33

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa :

a. Secara serempak pendapatan petani di Kecamatan Kaway XVI

Kabupaten Aceh Barat dipengaruhi secara nyata oleh variabel luas lahan,

penggunaan tenaga kerja dan biaya produksi.

b. Secara parsial pendapatan Petani di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten

Aceh Barat dipengaruhi secara nyata (signifikansi) oleh variabel luas

lahan dan variabel Tenaga Kerja sedangkan Biaya Produksi tidak

berpengaruh nyata terhadap pendapatan Petani di daerah penelitian.

5.2. Saran

a. Diharapkan petani agar mengelola usahataninya lebih efektif, produktif

dan lebih efisien sehingga dapat menghasilkan produksi yang maksimal,

yang dengan sendirinya meningkatkan pendapatan petani.

b. Diharapkan kepada Pemerintah agar lebih ditingkatkan peran PPL dalam

upaya memberikan Penyuluhan kepada petani, sehingga petani mampu

dan terampil dalam mengaplikasikan teknologi tepat guna demi

meningkatkan produksi dan pendapatan petani.

Page 36: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSIrepository.utu.ac.id/114/1/I-V.pdf · 2.1 Pengertian Luas Lahan Luas lahan garapan yaitu luas yang dinyatakan dalam hektar (Ha) dari seluruh tanaman

34

DAFTAR PUSTAKA

Dahlan, Patri dan A. Soeharjo (1993) Sendi-sendi Pokok Usahatani, IPB, Bogor.

Heberman (1956) Widya Pangan dan Gizi

Hermanto. F (1989) Ilmu Usahatani, Penebar Swadaya Jakarta.

Husein (2003) Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, PT. Raja

Grafindo Perada Jakarta.

Mubyarto (1989) Pengantar Ekonomi Pertanian, LP3ES Jakarta.

Nazir. M. (1988) Metode Penelitian, Gahlia Indonesia, Jakarta.

Purwanto (1983) Ilmu Usahatani, Yasaguna, Jakarta.

Prathama, (1995). Ekonomi, Erlangga, Jakarta.

Prawijo, Ruslan. H (1979) Ekonomi Teori dan Aplikasi, Raja Wali Pers, Jakarta.

----------------. (1990) Teori Ekonomi Produksi, Raja Wali Pers, Jakarta.

Soekartawi (1987) Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian, Teori dan Aplikasi,

Rajawali Pers, Jakarta.

Soeratno (1986) Ekonomi Pertanian, Universitas Terbuka, Jakarta.

Sudjana (1992) Metode Statistik, Tarsito, Bandung.

Swastha, B dan I Sukotjo (1989) Pengantar Ekonomi Perusahaan Modern.

Liberty, Yogyakarta.

Swastha, B dan Irawan (1985) Dasar-dasar Manajemen, Bina Aksara, Jakarta.

Thohir, (1983). Metode Penelitian, Penerbit IPB, Bogor.

Weston, (1986). Marketing dan Perilaku Konsumen, Mandar Maju, Bandung.

Page 37: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSIrepository.utu.ac.id/114/1/I-V.pdf · 2.1 Pengertian Luas Lahan Luas lahan garapan yaitu luas yang dinyatakan dalam hektar (Ha) dari seluruh tanaman

35