Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
ANALISIS PENGARUH LUAS LAHAN, TENAGA KERJA DAN
TEKNOLOGI DALAM UPAYA MENINGKATKAN
PRODUKSI PADA PT. SOCFINDO SEUMANYAM
KABUPATEN NAGAN RAYA
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan
Memenuhi syarat-syarat guna memperoleh
Gelar sarjana Ekonomi
Oleh
SULAIMAN
11C20101010
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH, ACEH BARAT
2016
ii
KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PERGURUAN TINGGI
UNIVERSITAS TEUKU UMAR FAKULTAS EKONOMI
MEULABOH, ACEH BARAT
Website: www.utu.ac.id Email: [email protected] Kode Pos:23615
Meulaboh, 02 Oktober 2016
Program Studi : EKONOMI PEMBANGUNAN
Jenjang : S1 EKONOMI PEMBANGUNAN
LEMBARAN PENGESAHAN SKRIPSI
Dengan ini kami menyatakan bahwa kami telah mengesahkan skripsi Saudara :
Nama : SULAIMAN
Nim : 11C20101010
Dengan Judul: Analisis Pengaruh Luas Lahan, Tenaga Kerja Dan
Teknologi Dalam Upaya Meningkatkan Produksi Pada
Pt. Socfindo Seumanyam Kabupaten Nagan Raya
Yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat untuk memperoleh
gelar sarjana Ekonomi Pada Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar
Meulaboh
Mengesahkan:
Mengetahui:
Pembimbing Kedua
Fajri Hadi , SE.,M.Si
Said Mahdani, SE. M.Si. AK
Pembimbing Utama
Alisman, SE., M.Si
Zulbaidi, MM Dekan Fakultas Ekonomi
Dr. Ishak Hasan, M.Si
Ketua Jurusan Ekonomi
Pembangunan
Yasrizal, M. Si
Zulbaidi, MM
iii
KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PERGURUAN TINGGI
UNIVERSITAS TEUKU UMAR FAKULTAS EKONOMI
MEULABOH, ACEH BARAT
Website: www.utu.ac.id Email: [email protected] Kode Pos:23615
Meulaboh, 02 Oktober 2016
Program Studi : EKONOMI PEMBANGUNAN
Jenjang : S1 EKONOMI PEMBANGUNAN
LEMBAR PERSETUJUAN KOMISI UJIAN
Dengan ini kami menyatakan bahwa kami telah mengesahkan skripsi Saudara:
Nama : SULAIMAN
Nim : 11C20101010
Dengan judul: Analisis Pengaruh Luas Lahan, Tenaga Kerja Dan Teknologi Dalam Upaya Meningkatkan Produksi Pada
Pt. Socfindo Seumanyam Kabupaten Nagan Raya
Yang telah dipertahankan didepan Komisi Ujian pada Tanggal 02 Oktober 2016
Menyetujui
Komisi Ujian
Tanda Tangan
1. Ketua : Dr. Ishak Hasan, M.Si ……………………..
2. Sekretaris : Alisman, SE., M.Si ……………………..
3. Anggota : Fajri Hadi, SE., M. Si ……………………..
4. Anggota : Yayuk EW, SE., M.Si ……………………..
Mengetahui,
Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan
Yasrizal, M. Si
iv
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : SULAIMAN
Nim : 11C20101010
Dengan ini menyatakan sesungguhnya bahwa di dalam skripsi adalah hasil karya
saya sendiri dan tidak terdapat bagian atau satu kesatuan yang utuh dari skripsi,
tesis, disertasi, buku atau bentuk lain yang saya kutip dari orang lain tanpa saya
sebutkan sumbernya yang dapat dipandang sebagai tindakan penjiplakan.
Sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat reproduksi karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain yang dijadikan seolah-olah
karya asli saya sendiri. Apabila ternyata dalam skripsi saya terdapat bagian-bagian
yang memenuhi unsur penjiplakan, maka saya menyatakan kesediaan untuk
dibatalkan sebahagian atau seluruh hak gelar kesarjanaan saya.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan seperlunya.
Meulaboh, 02 Oktober 2016
Saya yang membuat pernyataan,
Materai 6000
Nama
Nim
v
ABSTRACT
This research was conducted in Nagan Raya district with the aim to see an
analysis of the effect of human resources in an effort ro increase production at PT.
Socfindo Seumanyam Nagan Raya district. The data used in this research is
secondary data, where the data is obtained directly from the PT. Socfindo
Seumanyam Nagan Raya district. Collecting the necessary data in this library
research analysis study data in this study using multiple regression analysis.
Based on the results of research that though the program SSS obtained that
partially ( t test) of land, labor and technology that affect the production on PT.
Socfindo Seumanyam Nagan Raya district. Testing the overall data (f test) also
shows that the area of land, labor and technology that affect the production on PT.
Socfindo Seumanyam Nagan Raya district.
Keywords : Production, Land, Labor and Technology
vi
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Nagan Raya dengan tujuan untuk
melihat analisis pengaruh luas lahan, tenaga kerja dan teknologi dalam upaya
meningkatkan produksi pada PT. Socfindo Seumanyam Kabupaten Nagan Raya.
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder, dimana data ini
didapat langsung dari pihak PT. Socfindo Seumanyam Kabupaten Nagan Raya.
Pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa studi pustaka.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda.
Berdasarkan hasil penelitian yang diolah dengan program SPSS diperoleh
bahwa secara parsial (uji t) luas lahan, tenaga kerja dan teknologi berpengaruh
terhadap produksi pada PT. Socfindo Seumanyam Kabupaten Nagan Raya.
Pengujian data secara keseluruhan (uji F) juga menunjukkan bahwa luas lahan,
tenaga kerja dan teknologi berpengaruh terhadap produksi pada PT. Socfindo
Seumanyam Kabupaten Nagan Raya.
Kata Kunci : Produksi, Luas Lahan, Tenaga Kerja dan Teknologi.
vii
LEMBAR PERSEMBAHAN
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas kuasa-Nya
yang telah memberikan nikmat sehat dan lapang kepada penulis sehingga skripsi
ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat beriring salam penulis
sanjungsajikan kepada baginda Rasulullah SAW yang telah membawa umat
manusia ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Sumber daya Manusia
Dalam Upaya Meningkatkan Produksi Pada PT. Socfindo Seumanyam Kabupaten
Nagan Raya” ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat agar dapat
menyelesaikan studi dan meraih gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi di
Universitas Teuku Umar.
Dalam kesempatan ini pula, penulis dengan kerendahan hati yang amat
dalam dan ketulusan hati ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan Skripsi ini. Ucapan Terima Kasih terutama kepada:
1. Kedua orang tua yang sangat penulis sayangi dengan penuh cinta penulis
persembahkan untuk Ayahanda M. Ali dan Ibunda tercinta Paridah, serta
Kakanda M. Kacah yang telah memberikan segala bentuk pengorbanan,
nasihat, kasih sayang tiada batas dan do’a tulusnya demi keberhasilan penulis.
2. Bapak Alisman, SE, M.Si dan Bapak Fajrihadi, SE.,M.Si selaku dosen
pembimbing yang begitu penulis sanjung dan banggakan yang telah menjadi
orang tua ke dua yang membimbing, memberi arahan, memotivasi, dan
ix
bersedia meluangkan waktunya untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
3. Bapak Dr. Ishak Hasan, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Teuku Umar di Meulaboh.
4. Bapak Yasrizal, M.Si selaku Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar.
5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar yang telah
membantu penulis selama proses perkuliahan.
6. Seluruh ahli famili yang turut memberikan dukungan baik dukungan moril
maupun materil kepada penulis.
7. Teman-teman penulis yang telah memberikan semangat dan dukungannya
dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Seluruh pihak yang ikut serta memberikan dukungan kepada penulis yang
tidak dapat disebutkan satu persatu.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik langsung
maupun tidak langsung yang tidak mungkin penulis sebutkan satu-persatu.
Semoga amal kebaikan dan keikhlasan ini mendapat balasan dari Allah SWT.
Dengan kebaikan yang berlipat ganda dan mudah-mudahan skripsi ini ada
manfaatnya. Amin yarabbal’alamin.
Meulaboh , Oktober 2016
Penulis,
( SULAIMAN )
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
LEMBARAN PENGESAHAN SKRIPSI ................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN KOMISI UJIAN ........................................ iii
PERNYATAAN ............................................................................................ iv
LEMBAR PERSEMBAHAN ..................................................................... v
ABSTRACT .................................................................................................. vi
ABSTRAK ..................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiii
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah. ............................................................................. 7
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................... 9
1.4.1. Manfaat Teoritis ........................................................................ 9
1.4.2. Manfaat Praktis ......................................................................... 9
1.5. Sistematika Penulisan ......................................................................... 10
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Sumber Daya Manusia ................................................... 11
2.2. Pengertian dan ruang lingkup sumberdaya manusia ....................... 12
2.3. Klasifikasi Tenaga Kerja .................................................................. 13
2.4. Pengertian Perusahaan ...................................................................... 14
2.5. Pengertian Produksi .......................................................................... 16
2.6. Pengertian Luas Lahan ....................................................................... 18
2.7. Pengertian Tenaga Kerja .................................................................... 20
2.8. Teknologi ............................................................................................ 24
2.9. Penelitian Sebelumnya ....................................................................... 25
2.10. Kerangka Pemikiran ......................................................................... 26
2.11. Perumusan Hipotesis ........................................................................ 27
III. METODE PENELITIAN
3.1. Populasi dan Sampel.....................................................................28
3.2. Data Penelitian ................................................................................ 28
3.2.1 Jenis dan Sumber Data .......................................................... 28
3.2.2.Teknik Pengumpulan Data.................................................... 28
3.3.Model Analisis Data......................................................................... 29
3.3.1.Analisis Regresi Berganda ..................................................... 29
3.3.2.Analisis Korelasi ..................................................................... 29
3.3.3.Koefisien Determinasi (R2) .................................................... 30
3.3.4.Uji t .......................................................................................... 30
xi
3.3.5.Uji F ......................................................................................... 30
3.4. Definisi Operasional Variabel ........................................................ 30
3.5. Pengujian Hipotesis......................................................................... 31
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian .......................................... 33
4.1.1 Tingkat Produksi PT. Socfindo Seumanyam ........................ 34
4.1.2 Luas Lahan Perkebunan PT. Socfindo Seumanyam ............ 34
4.1.3 Jumlah Tenaga Kerja .............................................................. 35
4.1.4 Teknologi ................................................................................ 35
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................... 36
4.2.1 Regresi Linier Berganda ........................................................ 37
4.2.2 Analisis Koefisien Korelasi ( R ) ........................................... 37
4.3 Uji Regresi Linier Berganda ........................................................... 38
4.4 Uji Signifikan Partial ( Uji t) ........................................................... 39
4.5 Uji F ( Uji Simultan ) ....................................................................... 40
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ............................................................................................. 41
5.2 Saran ................................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA......................................................................... ....... 44
LAMPIRAN ................................................................................................. 47
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Luas lahan Kelapa Sawit tahun 2008-2014 ................................................ 5
2. Produksi Kelapa Sawit ................................................................................. 6
3. Jumlah Angakatan Kerja Kabupaten Nagan Raya 2008-2014 .................. 7
4. Produksi Kelapa Sawit PT. Socfindo Seumanyam
Kabupaten Nagan Raya tahun 2006-2015 ................................................ 34
5. Luas Lahan Perkebunan PT. Socfindo Seumanyam
Kabupaten Nagan Raya tahun 2006-2015 ................................................ 34
6. Tenaga Kerja PT. Socfindo Seumanyam
Kabupaten Nagan Raya tahun 2006-2015 ................................................ 35
7. Teknologi perkebunan PT. Socfindo Seumanyam
Kabupaten Nagan Raya tahun 2006-2015 ................................................ 35
8. Standar Deviasi Rata-rata dan Observasi .................................................. 36
9. Hasil Akhir Analisis Pengaruh Sumber Daya Manusia Dalam
Upaya Meningkatkan Produksi Pada PT. Socfindo Seumanyam
Kabupaten Nagan Raya ............................................................................. 37
10. Regresi Linier Berganda dan Uji Parsial (Uji t) ....................................... 38
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Data Input Analisis pengaruh Sumber Daya Manusia dalam upaya
Meningkatkan Produksi pada PT. Socfindo Seumanyam
Kabupaten Nagan Raya .............................................................................. 47
2. Hasil Pengolahan Regresi Berganda .......................................................... 48
3. Tabel Uji t .................................................................................................. 51
4. Tabel Uji f .................................................................................................. 52
5. Surat-surat Penelitian ................................................................................. 53
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Keberhasilan Sumber daya manusia dalam organisasi memiliki posisi yang
sangat vital. Keberhasilan organisasi sangat ditentukan oleh kualitas orang-orang
yang bekerja di dalamnya. Perubahan lingkungan yang begitu cepat menuntut
kemampuan mereka dalam menangkap fenomena perubahan tersebut,
menganalisis dampaknya terhadap organisasi dan menyiapkan langkah-langkah
guna menghadapi kondisi tersebut. Menyimak kenyataan di atas, peran sumber
daya manusia dalam organisasi tidak hanya sekedar administratif, tetapi justru
lebih mengarah pada bagaimana kemampuan perusahaan dalam mengembangkan
potensi sumber daya manusia yang dimiliki agar menjadi kreatif dan inovatif.
Menurut Moekijat (2010 h.7), Seiring dengan persaingan yang semakin
tajam karena perubahan teknologi yang begitu cepat dan lingkungan yang begitu
drastis pada setiap aspek kehidupan manusia, setiap organisasi membutuhkan
sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi agar dapat memberikan
pelayanan yang memuaskan tetapi juga berorientasi pada nilai sehingga organisasi
tidak semata-mata mengejar pencapaian produktivitas karena kinerja adalah suatu
hasil dimana orang-orang dan sumber daya lain yang lain yang ada dalam
organisasi secara bersama-sama membawa hasil akhir yang didasarkan pada
tingkat mutu dan standar yang telah ditetapkan. Konsekuensinya adalah organisasi
memerlukan sumber daya manusia yang memiliki keahlian dan kemampuan yang
unik sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
2
2
Sumber daya manusia (SDM) merupakan satu-satunya aset perusahaan
yang bernafas atau hidup disamping aset-aset lain yang tidak bernafas atau
bersifat kebendaan seperti modal, bangunan gedung, mesin, peralatan kantor,
persediaan barang dan sebagainya. Keunikan aset SDM ini mensyaratkan
pengelolaan yang berbeda dengan aset lain, sebab aset ini memiliki pikiran,
perasaan dan perilaku sehingga jika di kelola dengan baik mampu memberi
sumbangan bagi kemajuan perusahaan secara aktif (Istijanto, 2005, h. 35).
Karyawan yang sudah berpengalaman dalam bekerja akan membentuk
keahlian di bidangnya sehingga dalam menyelesaikan suatu pekerjaan akan cepat
tercapai. Keberhasilan karyawan juga dipengaruhi oleh pengalaman kerja,
semakin lama pengalaman kerja akan semakin mudah dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan dan semakin kurang pengalaman kerja akan mempengaruhi kemampuan
dalam menyelesaikan pekerjaan (Mulyawati, 2008, h. 56).
Pada dasarnya setiap manusia dibekali kemampuan berupa kelebihan dan
kekurangan yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Perangkat
kapital yang dimiliki perusahaan tidak akan beroperasi secara efisien apabila
operator tidak terampil dan menguasainya. Investasi dalam teknologi yang
dilakukan perusahaan hanya akan memberikan keunggulan kompetitif yang
terbatas, karena semua yang mengoperasikannya adalah sumber daya manusia
atau karyawan. Perusahaan merupakan suatu organisasi yang memiliki tujuan
berupa pencapaian laba dari usahanya. Pada masa sekarang yang diharapkan
adanya kepercayaan dari masyarakat terhadap layanan yang diberikan oleh
perusahaan. Ketika menjalankan usahanya dalam dunia yang terus berkembang
seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan sumber daya manusia
3
3
berupa karyawan yang memiliki kompetensi dalam bidangnya. Dalam usaha
pencapaian tujuannya, suatu perusahaan akan mengandalkan karyawan sebagai
sumber daya untuk dapat melaksanakan kegiatan operasi dengan baik.
Jika dibandingkan dengan sumber daya lainnya, sumber daya manusia
memiliki peranan yang lebih penting, karena dari merekalah akan muncul ide,
keputusan, maupun inovasi yang akan sangat menentukan langkah perusahaan
dalam mencapai tujuan. Dengan menyadari pentingnya peran sumber daya
manusia, perusahaan dituntut untuk dapat mengelolanya dengan baik agar bisa
mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki oleh karyawannya.
Dalam dunia kerja masa kini, perusahaan harus melakukan berbagai cara
untuk mengatur dan meningkatkan kinerja karyawan sedemikian rupa sehingga
sesuai dengan harapan perusahaan. Salah satu cara yang dilakukan adalah
memaksimalkan proses pengaturan pengembangan kinerja karyawan sehingga
pengembangan tersebut bisa menjadikan sebagai salah satu acuan dalam
keberhasilan dan kemajuan perusahaan.
Usaha perkebunan merupakan salah satu bentuk usaha yang memiliki
pengaruh besar terhadap perekonomian di Indonesia, dimana wilayah Indonesia
yang lebih di kenal dengan wilayah agrarissalah satunya adalah perkebunan
kelapa sawit.
Perkebunan kelapa sawit pertama di Indonesia dirintis oleh K.schadt.
Pengusaha Jerman di Tanah Itam Ulu, Sumatera Utara pada tahun 1911, juga pada
tahun yang sama oleh M.andrien hallet, pengusaha Belgia membuka kebun kelapa
sawit di Sungai Liput, Aceh Timur dan Pulau Raja, Sumatera Utara. Pada tahun
1915 luas kebun kelapa sawit 2.715 ha, pada tahun 1939 tercatat 66 perusahaan
4
4
perkebunan yang ditangani pengusaha Belanda dengan luas ± 100.000 ha dan
Indonesia menjadi produsen dan eksportir minyak sawit terbesar di dunia. Pada
waktu itu minyak sawit banyak dimanfaatkan sebagai minyak pelumas (PTPN IV
PERSERO, 2007).
Kondisi perkebunan Indonesia dianggap masih menduduki porsi yang paling
baik dibandingkan tanaman lain. Sebut saja tanaman perkebunan yang berhasil
digalakkan diataranya kelapa sawit,kopi, kakao yang menjadi komoditas non-migas
andalan pemberi kontribusi devisa negara. Untuk kalancaran pengelolaannya,
dibutuhkan tiga aspek agribisnis yang saling terkait satu sama lainnya, yakni aspek
produksi, pemasaran, dan keuangan. Bila ketiga aspek tersebut ditangani dengan
manajemen yang benar-benar tepat, bukan tidak mungkin hasil yang diperoleh bisa
lebih dari sekedar mendapatkan keuntungan (Pahan, 2008, h. 53).
Perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu produk yang berkembang
dengan pesat di Indonesia. Perkebunan kelapa sawit mulai diusahakan sebagai
agroindustri sejak akhir tahun 60an oleh perkebunan besar dan
pada akhir tahun 70an telah diperkenalkan kembali kepada masyarakat melalui
perkebunan kelapa sawit Pola Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
atau Nucleus Estate Smallhoders (NES). Luas areal perkebunan kelapa sawit
pada tahun 1967 tercatat 105.808 hektar dan dikelola seluruhnya oleh perkebunan
besar negara maupun perkebunan besar swasta.
Demikian juga dengan PT. Socfindo yang berada dibawah pengawasan
pemerintah Republik Indonesia. PT. Socfindo berkantor pusat di JL. KL Yos
Sudarso No. 106 Medan. Wilayah perkebunannya berada di dua provinsi, yaitu
Sumatra Utara dan Aceh.
5
5
Wilayah perkebunan yang berada di provinsi Aceh, tepatnya di
Perkebunan PT. Socfindo Seumanyam Kec. Darul Makmur, Kab. Nagan Raya.
Perusahaan ini mempunyai produksi yang tinggi dalam mengelolah hasil-hasil
perkebunan, hal ini sangat dipengaruhi oleh tingkat kinerja para pekerja yang
tinggi dan tidak terlepas dari kinerja para karyawannya.
Berikut dapat dilihat luas lahan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten
Nagan Raya pada tabel dibawah ini:
Tabel 1
Luas Lahan Kelapa Sawit
Tahun 2008-2014
NO. Tahun Luas Lahan (Ha)
1 2008 27.328
2 2009 27.328
3 2010 37.444
4 2011 38.649
5 2012 39.322
6 2013 40.215
7 2014 40.556,99 Sumber : BPS Kabupaten Nagan Raya 2015
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan dan penurunan luas
lahan kepala sawit dari tahun ke tahun. Pada tahun 2008 dan 2009 luas lahan
kelapa sawit sama dengan luas sebesar 27.328 hektar. Di tahun 2010 luas kelapa
sawit mengalami kenaikan sebesar 37.444, sementara pada tahun 2011 dan 2012
luas lahan kelapa sawit kembali mengalami peningkatan sekitar 38.649 hektar dan
39.322 hektar, peningkatan ini disebabkan karena semakin banyaknya permintaan
produksi kelapa sawit. Selanjutnya pada tahun 2013 sampai 2014 luas lahan
kelapa sawit makin mengalami perluasan lahan sebesar 40.215 – 40.556,99
hektar, disebabkan oleh semakin berkembangnya sebuah perusahaan sehingga
menuntut pihaknya agar lebih menghasilkan produksi yang lebih tinggi.
6
6
Berikut dapat dilihat produksi pertanian perkebunan kelapa sawit di
Kabupaten Nagan Raya pada tabel dibawah ini:
Tabel 2
Produksi Kelapa Sawit
Tahun 2008-2014
NO. Tahun Produksi
1 2008 82.238.000.000
2 2009 82.238.000.000
3 2010 130.501.000.000
4 2011 141.561.000.000
5 2012 144.561.000.000
6 2013 195.875.000.000
7 2014 195.827.000.000 Sumber : BPS Kabupaten Nagan Raya 2015
Tabel 2 (dua) menjelaskan bahwa peningkatan produksi kelapa sawit di
Kabupaten Nagan Raya mengalami peningkatan setiap tahunnya, dimana pada
tahun 2008-2009 produksi kelapa sawit sebesar 82.238.000.000 ton. Pada tahun
2010 produksi kelapa sawit mengalami peningkatan sebesar 130.501.000.000 ton.
Selanjutnya pada tahun 2011 produksi kelapa sawit kembali mengalami
peningkatan sebesar 141.561 ton. Pada tahun 2012 produksi kelapa sawit
mengalami peningkatan sebesar 144.561.000.000 ton. Kemudian pada tahun 2013
produksi kelapa sawit kembali mengalami peningkatan sebesar 195.875.000.000
ton. Sementara pada tahun 2014 produksi kelapa sawit mengalami penurunan
sebesar 195.827.000.000 ton.
Peningkatan hasil produksi juga tidak terlepas dari banyaknya tenaga kerja
yang dibutuhkan, karena para tenaga kerja inilah yang merawat dan mengawasi
setiap perkembangan pertumbuhan kelapa sawit sehingga menghasilkan produksi
yang besar. Secara lebih rinci dapat dilihat jumlah angkatan kerja yang
dibutuhkan oleh sebuah perusahaan pada tabel 3 tiga.
7
7
Tabel 3
Jumlah Angkatan Kerja Kabupaten Nagan Raya
2008 – 2014
NO. Tahun Angkatan Kerja Pendidikan
SD SLTP SMA S1
1 2008 28.542 5.256 2.342 3.645 17.299
2 2009 27.328 6.530 2.278 1.340 17.180
3 2010 37.444 9.361 1.282 6.696 20.105
4 2011 38.649 9.663 1.546 5.205 22.235
5 2012 39.322 8.435 2.545 6.300 22.042
6 2013 40.215 7.025 6.680 6.275 20.235
7 2014 41.255 7.235 5.214 6.785 22.021 Sumber : BPS Kabupaten Nagan Raya 2015
Dari tabel diatas menjelaskan bahwa jumlah angkatan kerja dari tahun ke
tahun selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2008 jumlah angkatan kerja di
Kabupaten Nagan Raya sekitar 28.542 jiwa dengan tingkat pendidikan SD
berjumlah 5.256 jiwa, SLTP berjumlah 2.342 jiwa, SMA berjumlah 3.645 jiwa
dan sarjana (S1) berjumlah 17.299 jiwa. Selanjutnya pada tahun 2009 jumlah
angkatan kerja di Kabupaten Nagan Raya sekitar 27.328 jiwa dengan tingkat
pendidikan SD berjumlah 6.530 jiwa, SLTP berjumlah 2.278 jiwa serta tingkat
SMA dan Sarjana berjumlah 1.340 jiwa dan 17.180 jiwa. Selanjutnya pada tahun
2010 jumlah angkatan kerja mengalami peningkatan sekitar 37.444 jiwa dengan
tingkat pendidikan SD berjumlah 9.361 jiwa, tingkat SLTP berjumlah 1.282 jiwa,
tingkat SMA berjumlah 6.696 dan tingkat Sarjana berjumlah 20.105 jiwa.
Kemudian pada tahun 2011 jumlah angkatan kerja kembali mengalami
peningkatan sekitar 38.649 jiwa dengan tingkat pendidikan SD berjumlah 9.663
jiwa, SLTP berjumlah 1.546 jiwa, tingkat SMA berjumlah 5.205 dan tingkat S1
berjumlah 22.235 jiwa. Pada tahun 2012 jumlah angkatan kerja terus mengalami
peningkatan sekitar 39.322 jiwa dengan tingkat pendidikan SD berjumlah 8.435
8
8
jiwa, tingkat SLTP berjumlah 2.545 jiwa, tingkat SMA berjumlah 6.300 jiwa dan
tingkat S1 berjumlah 22.042 jiwa serta pada tahun 2013 jumlah angkatan kerja
semakin meningkat sekitar 40.215 jiwa yang disebabkan karena semakin
bertambahnya jumlah penduduk maka semakin besar pula tingkat atau jumlah
angkatan kerja dalam sebuah wilayah dengan tingkatan pendidikan dari SD
berjumlah 7.025 jiwa, tingkat SLTP berjumlah 6.680 jiwa, tingkat SMA
berjumlah 6.275 jiwa dan pada tingkat S1 berjumlah 20.235 jiwa. Sedangkan pada
tahun 2014 jumlah angkatan kerja mengalami peningkatan sekitar 41.255 jiwa
dengan tingkat pendidikan SD berjumlah 7.235 jiwa, SLTP berjumlah 5.214 jiwa,
SMA berjumlah 6.785 jiwa dan tingkat pendidikan sarjana (S1) berjumlah 22.021
jiwa.
Dengan demikian berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis perlu
melakukan penelitian secara ilmiah untuk mengetahui “Analisis pengaruh luas
lahan, tenaga kerja dan teknologi dalam upaya meningkatkan produksi pada
PT. Socfindo Seumanyam”.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengetahui:
1. Seberapa besar pengaruh luas lahan terhadap produksi pada PT. Socfindo
Seumanyam.
2. Seberapa besar pengaruh tenaga kerja terhadap produksi pada PT.Socfindo
Seumanyam.
3. Seberapa besar pengaruh teknologi terhadap produksi pada PT.Socfindo
Seumanyam.
9
9
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar
analisis pengaruh luas lahan, tenaga kerja dan teknologi dalam upaya
meningkatkan produksi pada PT. Socfindo Seumanyam.
1.4.Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
a. Bagi Penulis
Menambah wawasan bagi penulis sebagai bahan perbandingan antara teori
yang telah dipelajari di kampus dengan praktek yang telah di tetapkan.
b. Bagi Lingkungan Akademik
Menjadikan sebagai bahan referensi mahasiswa/mahasiswi di lingkaran
kampus agar dapat membantu proses perkuliahan.
1.4.2 Manfaat Praktis
a. Sebagai bahan masukan bagi instansi, untuk bahan pertimbangan bagi
para pengambil keputusan dan kebijakan dalam peningkatan
pendapatan/upah karyawan khususnya di lingkungan perkebunan.
b. Bagi karyawan, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
masukan untuk meningkatkan produksi dan meningkatkan kemampuan
kerja dan prestasi kerja guna meningkatkan pendapatan demi
kesejahteraan hidup melalui upah yang diterima.
10
10
1.5.Sistematika Penulisan
Dalam penelitian ini pada bagian pertama merupakan Pendahuluan yang
berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bagian kedua berisi tentang Tinjauan Pustaka dari penelitian ini yang
berisi tentang pengertian sumber daya manusia, pengertian dan ruang lingkup
sumberdaya manusia, pengertian perusahaan, pengertian produksi, pengertian luas
lahan, pengertian tenaga kerja, pengertian teknologi, penelitian sebelumnya,
kerangka pemikiran dan perumusan hipotesis.
Bagian ketiga metode penelitian yang membahas tentang, data penelitian,
jenis sumber data, teknik penggumpulan data, model analisis data, definisi
operasional variabel, dan pengujian hipotesis.
Bagian keempat meliputi statistic deskriptif variabel penelitian,
pembahasan hasil penelitian, uji regresi linier berganda, uji signifikan partial (uji
t) dan uji F ( uji simultan).
Bagian kelima Simpulan dan Saran.
11
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia dan penerapannya sering kali masih belum sejalan
dengan keinginan organisasi. Keselarasan dalam mengelola SDM menjadi faktor
utama kesuksesan jalannya sebuah organisasi. Lalu sumber daya yang bagaimana
perlu dikembangkan agar tujuan organisasi bisa tercapai dengan baik.
Sonny Sumarsono (2003, h. 4), Sumber Daya Manusia atau human
recources mengandung dua pengertian. Pertama, adalah usaha kerja atau jasa
yang dapat diberikan dalam proses produksi. Dalam hal lain SDM mencerminkan
kualitas usaha yang diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk
menghasilkan barang dan jasa. Pengertian kedua, SDM menyangkut manusia
yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Mampu
bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang mempunyai kegiatan ekonomis,
yaitu bahwa kegiatan tersebut menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat.
Mary Parker Follett Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu seni
untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain
untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain
tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.
Definisi ini yang dikemukakan oleh Mary Parker Follett, mengandung arti
bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-
orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlakukan, atau
dengan kata lain dengan tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.
12
12
Manajemen memang dapat mempunyai pengertian lebih luas dari pada itu, tetapi
definisi di atas memberikan kepada kita kenyataan bahwa kita terutama mengelola
sumber daya manusia bukan material atau finansial.
Di lain pihak manajemen mencakup fungsi-fungsi perencanaan (penetapan
apa yang akan dilakukan), pengorganisasian (perencanaan dan penugasan
kelompok kerja), penyusunan personalia (penarikan, seleksi, pengembangan,
pemberian kompensasi, dan penilaian prestasi kerja), pengarahan (motivasi,
kepemimpinan, integrasi, dan pengelolaan konflik) dan pengawasan.
Menurut Hasibuan (2003, h 244) Pengertian Sumber Daya Manusia adalah
kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Pelaku
dan sifatnya dilakukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi
kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya. SDM terdiri
dari daya fikir dan daya fisik setiap manusia. Tegasnya kemampuan setiap
manusia ditentukan oleh daya fikir dan daya fisiknya. SDM atau manusia menjadi
unsur utama dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Peralatan yang handal atau
canggih tanpa peran aktif SDM, tidak berarti apa-apa. Daya pikir adalah
kecerdasan yang dibawa sejak lahir (modal dasar) sedangkan kecakapan diperoleh
dari usaha (belajar dan pelatihan). Kecerdasan tolak ukurnya Intelegence Quotient
(IQ) dan Emotion Quality (EQ).
2.2. Pengertian dan ruang lingkup sumberdaya manusia
Ekonomi sumberdaya manusia adalah ilmu ekonomi yang di terapkan
untuk menganalisis pembentukan dan pemanfaatan sumberdaya manusia yang
berkaitan dengan pembangunan ekonomi, dengan kata lain ekonomi sumberdaya
manusia merupakan penerapan teori ekonomi pada analisis sumberdaya manusia.
13
13
Ruang lingkup ekonomi sumberdaya manusia antara lain meliputi
kependudukan, ketenagakerjaan, struktur ketenagakerjaan, sektor informal-formal
transisi kependudukan, mobilitas, migrasi penduduk, pemintaan dan penawaran
tenaga kerja, pekerjaan anak, perencanaan tenagakerja serta penduduk dan
pembangunan ekonomi.
Melihat ruang lingkup tersebut berarti ekonomi sumberdaya manusia
berkaitan dengan studi perencanaan sumberdaya manusia, ekonomi tenaga kerja
dan ekonomi kependudukan.
Teori adam smith merupakan tokoh utama dari aliran ekonomin yang
kemudian dikenal dengan teori klasik, smith menganggap bahwa manusialah
sebagai faktor produksi yang menentukan kemakmuran bangsa-bangsa alasannya,
alam (tanah) tidak ada artinya kalau tidak ada sumberdaya manusia yang pandai
mengelolah dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Smith juga melihat bahwa alokasi sumber daya manusia yang efektif
adalah pemula pertumbuhan ekonomi setelah ekonomi tumbuh akumulasi modal
(fisik) baru mulai dibutuhkan untuk menjaga agar ekonomi tumbuh dengan kata
lain alokasi sumberdaya manusia yang efektif merupakan syarat penting bagi
pertumbuhan ekonomi.
2.3. Klasifikasi Tenaga Kerja
Menurut Asyhadi (2007, h. 22) klasifikasi tenaga kerja terdiri dari :
a. Berdasarkan Penduduknya.
1. Tenaga kerja, yaitu seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja
dan sanggup bekerja jika tidak ada permintaan bekerja.
14
14
2. Bukan tenaga kerja, yaitu mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak mau
bekerja, meskipun ada permintaan bekerja.
b. Berdasarkan Batas Kerja.
1. Angkatan kerja, yaitu penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun
yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, maupun
yang sedang aktif mencari pekerjaan.
2. Bukan angkatan kerja, yaitu mereka yang berumur 10 tahun keatas yang
kegiatannya hanya sekolah, mengurus rumah tangga dan sebagainya.
c. Berdasarkan Kualitasnya.
1. Tenaga kerja terdidik, yaitu tenaga kerja yang memiliki suatu keahlian
atau kemahiran dalam bidang tertentu dengan cara bersekolah atau
pendidikan formal dan nonformal.
2. Tenaga kerja terampil, yaitu tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam
bidang tertentu dengan melalui pengalaman kerja.
3. Tenaga kerja tidak terdidik, yaitu tenaga kerja kasar yang hanya
mengandalkan tenaga saja.
2.4. Pengertian Perusahaan
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, usaha adalah kegiatan dengan
mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud;
pekerjaan (perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya upaya) untuk mencapai sesuatu.
Usaha adalah segala kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia dalam
rangka mencapai kemakmuran dan kesejahteraan. Oleh karena itu, istilah usaha
dalam ilmu ekonomi sesungguhnya dapat diartikan sebagai kegiatan atau
tindakan ekonomi yang dilakukan manusia. Kuncinya adalah dalam rangka
15
15
mencapai kemakmuran dan kesejahteraan. Sebagai gambaran, cobalah perhatikan
orang tua dan tetangga-tetanggamu yang sibuk melakukan usaha setiap hari.
Mereka melakukan tindakan ekonomi guna memenuhi kebutuhannya. Jika
demikian, lantas apa yang dimaksud dengan perusahaan.
Perusahaan adalah kesatuan teknis (unit ekonomi) yang mengombinasikan
sumberdaya alam (tanah dan unsur-unsurnya), sumberdaya manusia, modal, dan
kewirausahaan (skill) untuk menghasilkan sejumlah barang dan jasa tertentu.
Dalam Undang-Undang No. 3 Tahun 1982 Pasal 1 Huruf (b) disebutkan, bahwa
perusahaan adalah bentuk usaha yang menjalankan jenis usaha yang bersifat tetap
dan terus-menerus dan dirikan, bekerja dan berkedudukan dalam wilayah negara
Indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.
Pengertian Perusahaan Menurut Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982
tentang Wajib Daftar Perusahaan, sebagai berikut :
a. Pengertian Perusahaan merupakan setiap bentuk usaha yang menjalankan
setiap jenis usaha yang bersifat tetap, terus menerus dan yang didirikan,
bekerja serta berkedudukan dalam wilayah negara Republik Indonesia
yang bertujuan memperoleh keuntungan (laba).
b. Pengertian Usaha adalah setiap tindakan, kegiatan atau perbuatan apapun
dalam bidang perekonomian yang dilakukan oleh setiap pengusaha untuk
tujuan memperoleh keuntungan (laba).
c. Pengertian Pengusaha adalah setiap orang atau persekutuan atau badan
hukum yang menjalankan suatu jenis perusahaan.
Dengan demikian pengertian perusahaan seperti yang diungkapkan di atas
menurut undang-undang meliputi bentuk usaha (company) dan sekaligus juga
16
16
sebagai jenis usaha (business). Jadi dapat disimpulkan bahwa, Pengertian
Perusahaan adalah badan usaha yang menjalankan kegiatan di dalam bidang
perekonomian (keuangan, industri dan perdagangan), yang dilakukan secara terus-
menerus atau teratur, dengan terang-terangan dan dengan tujuan memperoleh
keuntungan (laba).
Badan usaha yang dimaksud dapat dijalankan oleh perorangan,
persekutuan atau badan hukum. Disamping itu berdasarkan undang-undang No.8,
setiap perusahaan diwajibkan untuk membuat catatan keuangan yang disimpan
selama 10 tahun terhitung sejak akhir tahun buku perusahaan yang bersangkutan.
Demikianlah ulasan mengenai pengertian perusahaan menurut para pakar,
semoga tulisan penulis mengenai pengertian perusahaan menurut para pakar dapat
bermanfaat.
2.5. Pengertian Produksi
Produksi bisa dilihat dari dua aspek yaitu kajian positif terhadap hukum-
hukum benda dan hukum-hukum ekonomi yang menentukan fungsi produksi, dan
kajian normatif yang membahas dorongan-dorongan dan tujuan produksi.
Pembahasan mengenai nilai, norma, dan etika dalam produksi termasuk kedalam
aspek normatif yang banyak dikaji oleh para ahli teori sosial (Khoirumansyah,
2012, h. 15).
Menurut Soeharno (2007, h. 113) menjelaskan bahwa produksi adalah
suatu kegiatan untuk meningkatkan manfaat dengan cara mengkombinasikan
faktor-faktor produksi yaitu kapital, tenaga kerja, teknologi dan skill.
Produksi diartikan sebagai kegiatan didalam pabrik atau barang kali juga
kegiatan di lapangan pertanian, dengan mudah kita katakan bahwa produksi
17
17
adalah setiap usaha yang menciptakan atau memperbesar daya guna barang.
Produksi tentu saja tidak akan dapat dilakukan kalau tidak ada bahan-bahan yang
memungkinkan untuk proses produksi itu sendiri (Rosyidi, 2009, h. 54).
Menurut Gasvers (2005, h. 168) menjelaskan bahwa produksi adalah
bidang yang harus terus berkembang selaras dengan perkembangan teknologi,
dimana produksi memiliki suatu jalinan hubungan timbal balik yang sangat erat
dengan teknologi.
Faktor produksi adalah input yang digunakan untuk memproduksi barang
dan jasa. Tenaga kerja, tanah dan modal adalah tiga faktor produksi yang paling
penting (Mankiw, 2006, h. 486).
Produksi merupakan hasil akhir dalam proses atau aktivitas ekonomi dan
memanfaatkan beberapa masukan atau input. Dengan pengertian ini dapat
dipahami bahwa kegiatan produksi adalah mengkombinasikan berbagai input atau
masukan untuk menghasilkan output (Joesran dan Fathorrozi, 2003, h.25).
Menurut Ahyari (2004, h.30) menyatakan produksi diartikan sebagai
kegiatan yang dapat menimbulkan tambahan manfaat dan penciptaan faedah baru.
Faedah atau manfaat tersebut dapat terdiri dari beberapa macam, misalnya faedah
bentuk, faedah waktu, faedah tempat, serta kombinasi dari faedah-faedah tersebut
di atas. Apabila terdapat suatu kegiatan yang dapat menimbulkan manfaat baru
atau mengadakan penambahan dan manfaat yang sudah ada maka kegiatan
tersebut disebut sebagai kegiatan produksi.
Selanjutnya pengertian produksi menurut Sugiarto et.al (2007, h. 202-204)
adalah suatu kegiatan yang mengubah input menjadi output. Kegiatan tersebut
dalam ekonomi biasa dinyatakan dalam fungsi produksi.
18
18
Produksi merupakan hasil dari aktivitas kerja di bidang pemeliharaan
tanaman. Baik buruknya pemeliharaan tanaman akan tercermin dari tingkat produksi
yang dihasilkan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran
produksi antara lain tahun tanam (menyangkut umur dan komposisi tanaman), luas
areal yang dipanen, jumlah pokok dalam satu hektare (populasi pokok), jenis tanah,
pemupukan, pemeliharaan tanaman, pencapaian produksi tahun-tahun sebelumnya
dan pola panen secara umum produksi kelapa sawit mempunyai tiga pola panen yaitu
panen rendah, panen sedang dan panen puncak (Anonimous, 2008, h. 45).
2.6. Pengertian Luas Lahan
Menurut Rayes (2007, h. 2-3) lahan merupakan suatu lingkungan fisik
yang terdiri atas iklim, topografi, tanah, hidrologi dan vegetasi dimana batas-batas
tertentu memengaruhi kemampuan penggunaan lahan.
Lahan memiliki banyak fungsi yaitu:
1. Fungsi produksi sebagai basis bagi berbagai sistem penunjang kehidupan
melalui produksi biomassa yang menyediakan makanan, pakan ternak, serat,
bahan bakar kayu dan bahan-bahan biotik lainnya bagi manusia, baik secara
langsung maupun melalui binatang ternak termasuk budidaya kolam dan
tambak ikan.
2. Fungsi lingkungan biotik, lahan merupakan basis bagi keragaman daratan
(terrestrial) yang menyediakan habitat biologi dan plasma nuftah bagi
tumbuhan, hewan dan jasad mikro di atas dan di bawah permukaan tanah.
3. Fungsi pengatur iklim, lahan dan penggunaannya merupakan sumber (source)
dan rosot (sink) gas rumah kaca dan menentukan neraca energi global berupa
19
19
pantulan, serapan dan transformasi dari energi radiasi matahari dan daur
hidrologi global.
4. Fungsi hidrologi, lahan mengatur simpanan dan aliran sumber daya air tanah
dan air permukaan serta memengaruhi kualitasnya.
5. Fungsi penyimpanan, lahan merupakan gudang (sumber) berbagai bahan
mentah dan mineral untuk dimanfaatkan oleh manusia.
6. Fungsi pengendalian sampah dan polusi, lahan berfungsi sebagai penerima,
penyaring, penyangga dan pengubah senyawa-senyawa berbahaya.
7. Fungsi ruang kehidupan, lahan merupakan sarana fisik untuk tempat tinggal
manusia, industri dan aktivitas social seperti olahraga dan rekreasi.
8. Fungsi peninggalan dan penyimpanan, lahan merupakan media untuk
menyimpan dan melindungi benda-benda bersejarah dan sebagai suatu sumber
informasi tentang kondisi iklim dan penggunaan lahan masa lalu.
9. Fungsi penghubung spasial, lahan menyediakan ruang untuk transportasi
manusia, masukan dan produksi serta untuk pemindahan tumbuhan dan
binatang antara daerah terpencil dari suatu ekosistem alami.
Menurut Daryanto (2012, h. 4) lahan merupakan lingkungan fisif dan
biotik yang berkaitan dengan daya dukungnya terhadap perikehidupan dan
kesejahteraan hidup manusia. Lingkungan fisif meliputi relief (topografi), iklim,
tanah dan air. Sedangkan bioltik meliputi hewan dan tumbuhan.
Menurut Bamualim (2004, h. 7) lahan merupakan sumber daya alam fisik
yang mempunyai peranan penting dalam segala kehidupan manusia. Karena lahan
diperlukan manusia untuk tempet tinggal dan hidup, melakukan kegiatan
pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, pertambangan dan sebagainya.
20
20
Menurut Djaenudin (2007, h. 14) lahan merupakan suatu sistem
mempunyai komponen-komponen yang terorganisir secara spesifik dan
perilakunya menuju kepada sasaran-sasaran tertentu. Komponen-komponen lahan
ini dapat dipandang sebagai sumber daya dalam hubungannya dengan aktivitas
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
2.7. Pengertian Tenaga Kerja
Menurut Sumarsono (2003, h.5) tenaga kerja adalah semua orang yang
bersedia untuk sanggup bekerja. Pengertian tenaga kerja ini meliputi mereka yang
bekerja untuk diri sendiri ataupun anggota keluarga yang tidak menerima bayaran
berupa upah atau mereka yang sesungguhnya bersedia dan mampu bekerja, dalam
arti mereka menganggur dengan terpaksa karena tidak ada kesempatan kerja.
Menurut Sugiarto (2007, h.9) tenaga kerja ialah orang yang melakukan
dan mengerahkan segala kegiatan dengan menggunakan teknologi dan peralatan
dalam menghasilkan barang dan jasa yang bernilai ekonomi untuk memenuhi
kebutuhan manusia, biasanya industri kecil membutuhkan jumlah tenaga kerja
yang sedikit dan sebaliknya industri besar lebih banyak membutuhkan
tenagakerja. Pengertian tenagakerja dan bukan tenaga kerja hanya dibedakan oleh
batasan umur. Di indonesia dipilih batas umur 14 tahun tampa batas umur
maksimum, dengan demikian di Indonesia penduduk dibawah umur 14 tahun
dapat digolongan bukan tenaga kerja. Pemilihan umur 14 tahun sebagai batas
umur minimum adalah berdasarkan kenyataan dilapangan bahwa pada umur
tersebut sudah banyak penduduk usia muda terutama yang tinggal di pedesaan
yang sudah bekerja atau sedang mencari pekerjaan serta adanya wajib belajar
untuk sekolah dasar.
21
21
Selanjutnya menurut Sugiarto tenaga kerja merupakan segala kegiatan
manusia baik jasmani maupun rohani ditujukan untuk kegiatan produksi. Tenaga
kerja memegang peranan penting dalam berbagai macam dan jenis serta tingkatan
kegiatan produksi. Dalam kegiatan produksi tidak terlepas dari tenaga kerja
karena yang sangat dominan untuk melancarkan kegiatan produksi hingga
memperoleh hasil produksi darisuatu kegiatan produksi adalah tenaga kerja.
Dengan tenaga kerja kegiatan produksi itu akan cepat terselesaikan dengan baik.
Apabila tenaga kerja itu di didik dengan baik hingga menjadi tenaga kerja yang
profesional yaitu tenaga kerja yang memiliki ketrampilan dan kemampuan
sehingga mampu bekerja lebih produktif pasti hasil produksi yang di peroleh akan
sesuai dengan target yang telah di tentukan, oleh karena itu faktor tenaga kerja
selalu di tingkatkan kemampuan dan ketrampilannya.
Menurut Wijaya (2014, h. 1) tenaga kerja adalah setiap orang yang
mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat. Tenaga kerja juga dapat
diartikan sebagai tenaga dan kegiatan manusia dalam proses produksi yang
didasarkan atas dasar upah yang patut diterimanya.
Menurut Simanjuntak (2006, h. 28) tenaga kerja adalah mencangkup
penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan dan
yang melakukan kegiatan lain (seperti : bersekolah dan mengurus rumah tangga)
walaupun tidak bekerja mereka dianggap secara fisik mampu dan sewaktu-waktu
dapat ikut bekerja.
Menurut Kosim (2004, h. 13) tenaga kerja merupakan salah satu faktor
produksi yang sangat penting dalam kegiatan produksi selain faktor alam, tenaga
22
22
kerja, modal, dan ketrampilan atau proses produksi baik barang maupun jasa tidak
akan berlangsung tanpa adanya tenaga kerja, karena tenaga kerja merupakan
pengolah dan pengelola faktor-faktor produksi lainnya sehingga tercipta barang
atau jasa.
Tenaga kerja bukan saja berarti jumlah penduduk yang dapat digunakan
dalam proses produksi, tetapi termasuk kemahiran-kemahiran yang mereka miliki
(Sukirno, 2006, h.29).
Menurut Sondang (2006, h.15) yang dimaksud dengan tenaga kerja adalah
mencakup penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari
pekerjaan dan yang melakukan kegiatan yang lain seperti bersekolah atau
mengurus rumah tangga walau pun sedang tidak bekerja, mereka dianggap secara
fisik mampu dan pada sewaktu-waktu mampu bekerja.
Menurut Soejitno (2003, h.18) dilihat dari kualitas (mutu) tenaga kerja
yang dipergunakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Tenaga kerja terlatih yaitu tenaga kerja yang berbekal pendidikan formal
(resmi) tertentu dan telah mempunyai pengalaman kerja tertentu dalam jangka
waktu tertentu.
2. Tenaga kerja ahli tetapi belum terlatih yaitu tenaga kerja dengan bekal
pendidikan kerja tertentu dalam jangka waktu tertentu.
3. Tenaga kerja ahli tetapi tidak terlatih yaitu tenaga kerja yang tidak mempunyai
pendidikan formal tertentu tetapi sudah mempunyai pengalaman tertentu
dalam jangka waktu tertentu.
23
23
4. Tenaga kerja tidak ahli dan tidak terlatih yaitu tenaga kerja yang tidak
mempunyai pendidikan formal tertentu dan tidak mempunyai pengalaman
kerja tertentu dalam jangka waktu tertentu.
Menurut Nanga (2005, h.249) Tenaga kerja merupakan salah satu faktor
produksi yang penting, bukan hanya perannya tetapi juga menyangkut
kesejahteraan masyarakat.
Tenaga kerja adalah “Seseorang yang bekerja karena ada sesuatu yang
hendak dicapainya dan orang yang berharap bahwa aktifitas kerja yang
dilakukannya akan membawa kepada suatu keadaan yang lebih memuaskan diri
keadaan sebelumnya. Tenaga kerja mencakup penduduk yang sudah atau sedang
bekerja, yang sedang mencari pekerjaan dan yang melakukan kegiatan yang lain
seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga walaupun sedang tidak bekerja,
mereka dianggap secara fisik mampu dan pada sewaktu-waktu mampu bekerja
(Anoraga, 2007, h.231).
Menurut Ritonga dan Firdaus (2007, h. 2) tenaga kerja merupakan
penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan, antara lain mereka
yang sudah bekerja, mereka yang sedang mencari pekerjaan, mereka yang
bersekolah, dan mereka yang mengurus rumah tangga.
Tenaga kerja merupakan setiap orang laki-laki atau wanita yang berumur
15 tahun ke atas yang sedang dalam dan atau akan melakukan pekerjaan, baik
didalam maupun diluar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat (Harahap et. al, 2014, h. 2).
Menurut Huki (2012, h.1) produksi merupakan kegiatan yang
menciptakan, mengolah, mengupayakan pelayanan, menghasilkan barang dan jasa
24
24
atau usaha untuk meningkatkan suatu benda agar menjadi lebih berguna bagi
kebutuhan manusia. Orang atau badan yang mengolah, menciptakan, dan
menghasilkan barang atau jasa disebut sebagai produsen.
Menurut Syawal (2012, h. 2) Produksi merupakan suatu proses mengubah
input menjadi output sehingga nilai barang tersebut bertambah. Input dapat berupa
terdiri dari barang atau jasa yang digunakan dalam proses produksi, dan output
adalah barang atau jasa yang di hasilkan dari suatu proses produksi.
Produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi dengan
memanfaatkan beberapa masukan atau input. Dengan pengertian ini dapat
dipahami bahwa kegiatan produksi mengandung hubungan antar tingkat
penggunaan faktor-faktor produksi dengan produk atau hasil yang akan diperoleh.
Sehingga produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktivitas dengan
memanfaatkan beberapa masukan alat input. Dengan pengertian ini dapat
dipahami bahwa kegiatan produksi adalah mengkombinasikan berbagai input atau
masukan untuk menghasilkan output (Nicholson, 2005, h. 50).
2.8. Teknologi
Menurut Riantinuri (2013, h. 28) Teknologi adalah kumpulan alat,
termasuk mesin, modifikator, pengaturan dan prosedur yang digunakan oleh
manusia. Secara umum, teknologi dapat didefinisikan sebagai entitas, benda
maupun bukan beda yang diciptakan secara terpadu melalui perbuatan dan
pemikiran untuk mencapai suatu nilai.
25
25
Ada 3 (tiga) klasifikasi dasar dari kemajuan teknologi yaitu:
1. Kemajuan teknologi yang bersifat netral, terjadi bila tingkat pengeluaran lebih
tinggi dicapai dengan kuantitas dan kombinasi faktor-faktor pemasukan yang
sama.
2. Kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja, kemajuan teknologi yang terjadi
sejak akhir abad ke 19 banyak ditandai oleh meningkatnya secara cepat
teknologi yang hemat tenaga kerja dalam berproduksi.
3. Kemajuan teknologi yang hemat modal, fenomena yang relatif langka. Hal ini
terutama disebabkan karena hampir semua riset teknologi dan ilmu
pengetahuan didunia dilakukan dinegara-negara maju yang lebih ditujukan
untuk menghemat tenaga kerja bukan modalnya.
2.9. Penelitian Sebelumnya
Menurut ZulEfendi et.al (2009) yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Produksi Kelapa Sawit Rakyat Di Kabupaten Seluma”
Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas yang potensial yang banyak
dibudidayakan di Kabupaten Seluma. Untuk dapat tumbuh dan berproduksi
dengan baik, kelapa sawit membutuhkan pemanfaatan faktor-faktor produksi yang
optimal. Data yang diperoleh dari analisis dengan menggunakan model fungsi
produksi Cobb-Douglas yang diolah dengan teknik analisis OLS (Ordinary Least
Square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi
produksi kelapa sawit di Kabupaten Seluma adalah umur tanaman berpengaruh
nyata positif sebesar 56,10%, curahan tenaga kerja berpengaruh nyata positif
26
26
sebesar 46,30%, frekuensi pemupukan berpengaruh nyata positif sebesar 7,70%
serta variabel dummy jenis lahan.
Menurut Septianita (2009) yang berjudul “Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Produksi Kelapa Sawit (Elaeis quinensis Jack) dan Kontribusinya
Terhadap Pendapatan Keluarga di Desa Makartitama Kec. Peninjauan Kab. OKU.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil analisa ada dua variabel yang
berpengaruh nyata yang luas dari jumlah benih dan pertanian sedangkan faktor
tenaga kerja, pupuk herbisida dan urea berpengaruh tidak nyata. Unsur penelitian
juga didapatkan bahwa diterima laba adalah petani mencontoh pertanian kelapa
sawit di desa Makartitama per hektar sama dengan Rp.7.718.341,66. Tingkat
pendapatan kontribusi petani terhadap pendapatan keluarga petani mencontoh
sebesar Rp. 7.718.341,66 per tahun atau 76,89%, sedangkan laba kontribusi petani
usaha lainnya sebesar Rp. 1.245.183,33 per tahun atau 12,41% dan kontribusi
eksternal pendapatan pertanian sebesar Rp. 1.073.333,30 atau 30,69%, dengan
nilai R / C sebesar Rp 4,55 yang artinya bahwa setiap biaya produksi Rp 1,00
akan memberikan penerimaan sebesar Rp 4,55.
2.10. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran ini akan menganalisis pengaruh sumber daya manusia
dalam upaya meningkatkan produksi pada PT.Socfindo Seumanyam Kabupaten
Nagan Raya. Pengaruhnya yaitu luas lahan dan tenaga kerja. Kelapa sawit
mempunyai produksi lebih tinggi dibandingkan tanaman penghasil minyak nabati
lainnya (seperti kacang kedele, kacang tanah dan lain-lain), sehingga harga produksi
menjadi lebih ringan. Masa produksi kelapa sawit yang cukup panjang (25 tahun)
27
27
juga akan turut mempengaruhi ringannya biaya produksi yang dikeluarkan oleh
pengusaha kelapa sawit. Kelapa sawit juga merupakan tanaman yang paling tahan
hama dan penyakit dibandingkan tanaman penghasil minyak nabati lainnya. Jika
dilihat dari konsumsi per kapita minyak nabati dunia mencapai angka rata-rata 25
kg/th setiap orangnya, kebutuhan ini akan terus meningkat sejalan dengan
pertumbuhan penduduk dan meningkatnya konsumsi per kapita.
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Analisis Pengaruh Luas Lahan, Tenaga Kerja dan
Teknologi Dalam Upaya Meningkatkan Produksi Pada PT.Socfindo Seumanyam
Kabupaten Nagan Raya.
2.11. Perumusan Hipotesis
Hipotesis yang dalam penelitian ini adalah “Diduga bahwa luas lahan,
tenaga kerja dan teknologi berpengaruh positif terhadap peningkatan produksi
pada PT.Socfindo Seumanyam Kabupaten Nagan Raya”.
Perkebunan Kelapa Sawit
PT.Socfindo Seumanyam
Produksi
Luas Lahan Tenaga Kerja Teknologi
28
28
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti. Populasi dalam
penelitian ini yaitu berupa data sekunder yang diambil selama 10 (sepuluh) tahun
dalam kurun waktu 2006-2015. Sedangkan sampel dalam penelitian ini
merupakan data sekunder selama 10 (sepuluh) tahun yang berkaitan dengan
produksi, luas lahan, tenaga kerja dan teknologi pada PT.Socfindo Seumanyam
Kabupaten Nagan Raya.
3.2.Data Penelitian
3.2.1.Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
dikumpulkan untuk mencapai tujuan penelitian. Data sekunder merupakan sumber
data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara
(diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder dalam penelitian ini
diperoleh dari PT.Socfindo Seumanyam dan buku-buku referensi yang bersifat
teoritis yang diperoleh dari perpustakaan induk Universitas Teuku Umar.
3.2.2.Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Studi Pustaka (Library Research), dimana metode ini dilakukan dengan cara
menelaah teori-teori yang bersumber dari buku perpustakaan, literatur, internet
serta bahan lain yang dibutuhkan.
29
29
3.3. Model Analisis Data
Untuk menganalisis hubungan antar variabel dalam penelitian ini
menggunakan metode analisis regresi berganda, analisis korelasi, koefisien
determinasi, uji t dan uji F. Mencegah dan mengurangi kesalahan secara manual
mengolah data dalam analisis ini menggunakan alat bantu Statistical Product and
Service Solutions (SPSS) versi 18.
3.3.1. Analisis Regresi Berganda
Menurut Syakhiruddin (2008, h. 276) persamaan regresi linier berganda
adalah suatu bentuk persamaan regresi linier yang menjelaskan hubungan
fungsional secara linear antara beberapa variabel bebas dengan hanya satu
variabel tak bebas, bentuk persamaannya sebagai berikut:
Y= bo+b1X1+b2X2+ b3X3 + e …….……………………………… (1)
Dimana:
Y = Produksi
X1= Luas lahan (variabel bebas) yang diukur dalam satuan hektar
X2 = Tenaga kerja (variabel bebas) yang diukur dalam satuan jam kerja
X3 = Teknologi (variabel bebas) yang diukur dalam satuan jam kerja mesin
bo = Intercept (konstanta)
b1.b2.b3 = Koefisien regresi faktor X1, X2, X3,
e = error term (kesalahan pengganggu)
3.3.2. Analisis Korelasi
Menurut Hasan, Iqbal (2004, h. 64) analisis korelasi adalah suatu analisis
yang mengetahui tingkat hubungan antara satu variabel atau lebih yaitu X (luas
lahan, tenaga Kerja dan teknologi).
30
30
3.3.3. Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Hasan, Iqbal (2004, h. 64) analisis ini digunakan untuk
menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel independen terhadap variabel
dependen koefisien determinasi (r2) merupakan kuadrat dari nilai koefisien
korelasi.
3.3.4. Uji t
Menurut Syakhiruddin (2008, h. 267) uji signifikansi parameter individual
(uji t) dilakukan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel bebas (X1, X2,
dan X3) terhadap variabel terikat (Y) secara individual.
3.3.5. Uji F
Menurut Sarwoko (2005, h. 72) uji F adalah suatu cara menguji hipotesis
nol yang melibatkan lebih dari satu koefisien. Cara bekerjanya adalah dengan
menentukan apakah kecocokan (the overall fit) dari sebuah persamaan regresi
berkurang secara signifikan dengan membatasi persamaan tersebut untuk
menyesuaikan diri terhadap hipotesis nol.
3.4. Definisi Operasional Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 3 variabel
independen X (bebas) X1, X2, X3 dan satu variabel dependen Y (terikat) adapun
masing-masing variabel dapat didefinisikan sebagai berikut:
1. Produksi (Y) adalah hasil akhir yang diperoleh oleh sebuah perusahaan yang
merupakan hasil dari sebuah penantian, hasil ini diukur dengan satuan
kilogram/ton.
31
31
2. Luas Lahan (X1) adalah besarnya lahan yang digunakan selama proses
penanaman yang diukur dengan satuan hektar (ha).
3. Tenaga kerja (X2) adalah orang yang bekerja dan merawat tanaman hingga
memperoleh hasil akhir yang maksimal, diukur dengan satuan jam kerja.
4. Teknologi (X3) adalah alat yang digunakan untuk mempermudah dalam proses
produksi yang diukur dengan satuan jam kerja mesin.
3.5. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan pengujian hipotesis ini maka, apabila:
a. H0 : β = 0, luas lahan, tenaga kerja dan teknologi yang diteliti tidak terdapat
pengaruh nyata terhadap peningkatan produksi pada PT. Socfindo
Seumanyam Kabupaten Nagan Raya.
b. H1 : β ≠ 0, luas lahan, tenaga kerja dan teknologi yang diteliti tidak terdapat
pengaruh nyata terhadap peningkatan produksi pada PT.Socfindo
Seumanyam Kabupaten Nagan Raya.
Kriteria uji t, hipotesa yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah:
a. Apabila thitung > ttabel maka H0 ditolak H1 diterima, artinya secara parsial
terdapat pengaruh yang nyata antara luas lahan, tenaga kerja dan teknologi
terhadap peningkatan produksi pada PT. Socfindo Kabupaten Nagan Raya.
b. Apabila thitung < ttabel maka H0 diterima H1 ditolak, artinya secara parsial tidak
terdapat pengaruh yang nyata antara antara luas lahan, tenaga kerja dan
teknologi terhadap peningkatan produksi pada PT.Socfindo Kabupaten Nagan
Raya.
32
32
Kriteria uji F, hipotesa yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah:
a. Apabila Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak H1 diterima, artinya secara simultan
terdapat pengaruh yang nyata antara antara luas lahan, tenaga kerja dan
teknologi terhadap peningkatan produksi pada PT.Socfindo Kabupaten Nagan
Raya.
b. Apabila Fhitung < Ftabel maka H0 diterima H1 ditolak, artinya secara simultan
tidak terdapat pengaruh yang nyata antara luas lahan, tenaga kerja dan
teknologi terhadap peningkatan produksi pada PT.Socfindo Kabupaten Nagan
Raya.
33
33
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Kabupaten Nagan Raya merupakan salah satu Kabupaten yang sedang
tumbuh dan berkembang di Provinsi Aceh, Kabupaten yang terletak dipesisir
Pantai Barat Selatan ini merupakan hasil pemekaran wilayah dari Kabupaten Aceh
Barat dan berbentuk secara definitif berdasarkan UU Nomor 4 tahun 2002 dan
telah ditetapkan pula Suka Makmue sebagai ibu kota Kabupaten Nagan Raya.
PT. Socfin Indonesia (disingkat PT. Socfindo) berada di Kabupaten Nagan
Raya berdiri sejak tahun 1926 dengan nama Socfin Medan SA (Societe
Financiere Des Caunthous Medan Societe Anoyme). PT.Socfindo didirikan
berdasarkan Akte Notaris William Leo No. 45 tanggal 7 Desember 1930 yang
berkedudukan di Medan yang mengelola perusahaan perkebunan di provinsi
Sumatra Utara dan Aceh.
Batas-batas wilayah perkebunan PT. Socfindo Seumanyan adalah sebelah
Utara berbatasan dengan Gampong Alue-Wakie, sebelah Selatan berbatasan
dengan Gampong Simpang Deli dan Gampong Panton Bayu, sebelah Timur
berbatasan dengan PT. Kalista Alam, dan sebelah Barat berbatasan dengan
Gampong Alue-Bilie
Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif
untuk melihat analisis pengaruh luas lahan, tenaga kerja dan teknologi dalam
upaya meningkatkan Produksi pada PT. Socfindo Seumanyam Kabupaten Nagan
Raya. Analisis statistik untuk membuktikan hipotesis yang mempergunakan
34
34
analisis regresi sederhana, analisis koefisien korelasi linear sederhana dan uji t
yang diolah melalui program SPSS 18.
4.1.1 Tingkat Produksi PT. Socfindo Seumanyam
Tingkat produksi, luas lahan, tenaga kerja dan teknologi dari tahun ke
tahun mengalami peningkatan yang sangat drastis. Berikut dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 4
Produksi Kelapa Sawit, Luas Lahan, Tenaga Kerja dan Teknologi
PT. Socfindo Seumanyam
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2006-2015
No Tahun Produksi
(Ton)
Luas Lahan
(Ha)
Tenaga Kerja
(Rp)
Teknologi
(Rp)
1 2006 212.500.000 2.500 1.005.850.000 950.000.000
2 2007 210.750.000 2.550 1.010.900.850 100.000.000
3 2008 211.800.000 2.600 1.025.000.231 150.000.000
4 2009 211.850.000 3.000 1.028.150.044 200.000.000
5 2010 212.000.000 3.350 1.035.675.403 250.000.000
6 2011 214.500.000 3.400 1.039.688.805 300.000.000
7 2012 215.500.000 3.500 1.039.683.704 350.000.000
8 2013 215.000.000 3.750 1.039.752.500 400.000.000
9 2014 215.400.000 3.850 1.040.453.000 500.000.000
10 2015 216.000.000 4.000 1.044.231.968 500.000.000 Sumber : PT. Socfindo Seumanyam Kabupaten Nagan Raya
Pada tabel 4 diatas menjelaskan bahwa produksi kelapa sawit dari tahun
2006-2015 mengalami peningkatan yang sangat drastis. Sedangkan luas lahan
kelapa sawit dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan. Selanjutnya
mengenai tenaga kerja juga mengalami peningkatan dan teknologi yang
digunakan mengalami naik turun karena teknologi dari tahun ke tahun mengalami
penyusutan sehingga biaya yang digunakan juga semakin tahun semakin berubah.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini digunakan untuk mengetahui analisis pengaruh luas
lahan, tenaga kerja dan teknologi dalam upaya meningkatkan produksi pada PT.
35
35
Socfindo Seumanyam Kabupaten Nagan Raya. Hasil penelitiannya dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 8
Standar Deviasi Rata-rata dan Observasi
Mean Std. Deviation N
Produksi
Luas Lahan
Tenaga Kerja
Teknologi
2.1488E8 3260.0000
1.0602E9 3.6500E8
4.17480E6 516.82793
7.48625E7 2.42728E8
10
10
10
10 Sumber: data sekunder (diolah September 2016)
Pada tabel 9 (sembilan) terlihat bahwa rata-rata produksi perkebunan PT.
Socfindo Seumanyam sebesar 2,148 ton dengan standar deviasi 4,174 persen.
Selanjutnya rata-rata luas lahan sebesar 3.260 hektar dengan standar deviasi
516,82 persen. Kemudian tenaga kerja (gaji/upah) sebesar Rp 1,060 dengan
standar deviasi 7,486 persen, sementara rata-rata teknologi sebesar 3,6500 juta
rupiah dengan standar deviasi 2,427 persen. Kemudian N menyatakan jumlah
observasi yang masing-masing berjumlah 10 tahun.
4.2.1 Regresi Linier Berganda
Regresi linier berganda diperoleh dari data masing-masing variabel,
dimana hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 9
Hasil akhir analisis pengaruh luas lahan, tenaga kerja dan teknologi dalam
upaya meningkatkan produksi pada PT. Socfindo Seumanyam
Kabupaten Nagan Raya
No Variabel Koefisien Akhir
Standar Error
Nilai t hitung
Nilai t tabel
1 2 3 4
Konstan Luas lahan Tenaga Kerja Teknologi
1.454E8 5789.619 .059 .004
1.113E7 2350.233 .012 .002
13,057 2,463 4,877 1,869
1,812 1,812 1,812 1,812
6 7 8
Koefisien korelasi (R) Koefisien Determinasi (R2) Koefesien Determinasi Adjusted
.968
.936
.886
Sumber: data sekunder (diolah September 2016)
36
36
4.2.2 Analisis Koefisien Korelasi (R)
Untuk mengetahui arah hubungan antara luas lahan, tenaga kerja, dan
teknologi maka dapat menggunakan koefesien korelasi. Dari pengolahan data
menggunakan SPSS maka diperoleh R = 0,968 menjelaskan bahwa hubungan
antara luas lahan (X1), tenaga kerja (X2) dan teknologi (X3) terhadap produksi
perkebunan PT. Socfindo Seumanyam (Y) adalah positif.
4.3 Uji Regresi Linier Berganda
Tabel 10
Regresi Linier Berganda dan Uji Parsial (Uji t)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.454E8 1.113E7 13.057 .000
L.lahan 5789.619 2350.233 .717 2.463 .057
TK .059 .012 1.058 4.877 .005
Teknologi .004 .002 .234 1.869 .121
Persamaan akhir dari hasil perhitungan regresi berganda diperoleh yaitu
sebagai berikut Y = 1,454 + 5.789,62 X1 + 0,059 X2 + 0,004 X3 yang menjelaskan
bahwa:
a. Konstanta sebesar 1,454 artinya apabila variabel luas lahan, tenaga kerja, dan
teknologi dianggap konstant (tetap) maka produksi perkebunan PT. Socfindo
Seumanyam Kabupaten Nagan Raya sebesar 1,454 persen.
b. Koefisien variabel luas lahan
Apabila terjadi kenaikan sebesar 1 hektar terhadap variabel luas lahan maka
akan berpengaruh terhadap meningkatnya produksi perkebunan PT. Socfindo
Seumanyam Kabupaten Nagan Raya sebesar 5.789,62 hektar.
37
37
c. Koefisien variabel tenaga kerja
Apabila terjadinya kenaikan sebesar 1 rupiah terhadap variabel tenaga kerja
maka akan berpengaruh terhadap meningkatnya produksi perkebunan PT.
Socfindo Seumanyam Kabupaten Nagan Raya sebesar 0,059 miliar rupiah.
d. Koefisien variabel teknologi
Apabila terjadinya kenaikan sebesar 1 rupiah terhadap variabel teknologi
maka akan berpengaruh terhadap meningkatnya produksi perkebunan PT.
Socfindo Seumanyam Kabupaten Nagan Raya sebesar 0,047 juta rupiah.
4.3 Uji Signifikan Parsial (Uji t)
Uji parsial membuktian bahwa variabel luas lahan, tenaga kerja, media
pupuk dan teknologi berpengaruh terhadap produksi perkebunan PT. Socfindo
Seumanyam Kabupaten Nagan Raya dilakukan pengujian secara partial dengan
uji-t pada jumlah kepercayaan (level of confidence 95% persen) pada taraf nyata
(α) = 0,05 yaitu :
a. Variabel luas lahan diperoleh t-hit sebesar 2,463 lebih besar dari t-tabel sebesar
1,812 artinya secara partial variabel luas lahan berpengaruh secara nyata
terhadap produksi perkebunan PT. Socfindo Seumanyam Kabupaten Nagan
Raya.
b.Variabel tenaga kerja peroleh t-hit sebesar 4,877 lebih besar dari t-tabel sebesar
1,812 artinya secara partial variabel tenaga kerja berpengaruh secara nyata
terhadap produksi perkebunan PT. Socfindo Seumanyam Kabupaten Nagan
Raya.
38
38
c. Variabel teknologi diperoleh t-hit sebesar 1,869 lebih besar dari t-tabel sebesar
1,812 artinya secara partial variabel teknologi berpengaruh secara nyata
terhadap produksi perkebunan PT. Socfindo Seumanyam Kabupaten Nagan
Raya.
4.4 Uji F (Uji Simultan)
Uji F (simultan) atau di sebut juga dengan nama tabel ANOVA pada
tingkat signifikan α = 5 persen, memperlihatkan adanya hubungan antara Fhitung
dengan Ftabel dimana Fhitung sebesar 18,413 > Ftabel sebesar 3,48 artinya
berpengaruh secara nyata antara variabel luas lahan, tenaga kerja, dan teknologi
terhadap produksi perkebunan PT. Socfindo Seumanyam Kabupaten Nagan
Raya.
39
39
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT. Socfindo
Seumanyam Kabupaten Nagan Raya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa :
a. Produksi perkebunan PT. Socfindo Seumanyam di Kabupaten Nagan Raya
sangat dipengaruhi oleh variabel luas lahan, tenaga kerja dan teknologi.
b. Analisis pengaruh sumber daya manusia dalam upaya meningkatkan produksi
pada PT. Socfindo Seumanyam Kabupaten Nagan Raya adalah variabel luas
lahan, tenaga kerja dan teknologi. Setelah dilakukan pengolahan data maka
dapat dilihat bahwa ke empat variabel tersebut sangat berpengaruh terhadap
produksi perkebunan PT. Socfindo Seumanyam Kabupaten Nagan Raya.
c. Persamaan akhir dari hasil perhitungan regresi berganda diperoleh yaitu
sebagai berikut Y = 1,454 + 5.789,62 X1 + 0,059 X2 + 0,004 X3, dimana
konstanta sebesar 1,454 artinya apabila variabel luas lahan, tenaga kerja dan
teknologi dianggap konstant (tetap) maka produksi perkebunan PT. Socfindo
Seumanyam Kabupaten Nagan Raya sebesar 1,454 persen.
d. Hasil pengujian hipotesis secara partial untuk variabel luas lahan diperoleh t-hit
sebesar 2,463 lebih besar dari t-tabel sebesar 1,812 artinya secara partial
variabel luas lahan berpengaruh secara nyata terhadap produksi perkebunan
PT. Socfindo Seumanyam Kabupaten Nagan Raya.
e. Variabel tenaga kerja peroleh t-hit sebesar 4,877 lebih besar dari t-tabel sebesar
1,812 artinya secara partial variabel tenaga kerja berpengaruh secara nyata
40
40
terhadap produksi perkebunan PT. Socfindo Seumanyam Kabupaten Nagan
Raya.
f. Variabel teknologi diperoleh t-hit sebesar 1,869 lebih besar dari t-tabel sebesar
1,812 artinya secara partial variabel teknologi berpengaruh secara nyata
terhadap produksi perkebunan PT. Socfindo Seumanyam Kabupaten Nagan
Raya.
g. Hasil pengujian hipotesis secara simultan diperoleh hubungan antara Fhitung
dengan Ftabel dimana Fhitung sebesar 18,413 > Ftabel sebesar 3,48 artinya
berpengaruh secara nyata antara variabel luas lahan, tenaga kerja dan
teknologi terhadap produksi perkebunan PT. Socfindo Seumanyam Kabupaten
Nagan Raya.
5.2. Saran - saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis memberikan saran sebagai
berikut :
1. Adanya perhatian dari pemerintah daerah untuk kemajuan sektor perkebunan
yang ada di Kabupaten Nagan Raya.
2. Kepada perkebunan PT. Socfindo Seumanyam hendaknya meningkatkan
sumber daya manusia (SDM) yang lebih baik lagi, sehingga karyawan yang
bekerja di perusahaan perkebunan tersebut mendapatkan kehidupan yang
layak serta memberikan hasil yang memuaskan bagi perkebunan.
3. Bagi pengurus perkebunan PT. Socfindo Seumanyam hendaknya memberikan
kesempatan kerja kepada masyarakat sekitar, sehingga dapat membantu
mengurangi tingkat pengangguran di Kabupaten Nagan Raya.
41
41
4. Kepada peneliti berikutnya yang akan kembali meneliti dengan permasalahan
ini, disarankan agar dapat melihat faktor lain sehingga perkembangan
penelitian akan lebih luas serta pengetahuan terhadap perkebunan bisa lebih
baik.
5. Kepada pihak kampus diharapkan selalu memberikan bimbingan dan arahan
agar para peneliti dapat lebih memahami akan penelitiannya.
.
42
42
DAFTAR PUSTAKA
Ahyari, A. 2004. Manajemen Produksi. Edisi Kedua, Penerbit BPFE UGM,
Yogyakarta.
Anoraga, Panji. 2007. Pengantar Bisnis Pengelolaan Bisnis Dalam Era
Globalisasi. Rineka Cipta, Jakarta.
Anonimus, 2008. Agribisnis Tanaman Perkebunan. Cetakan keempat. Penerbit
PT. Penebar Swadaya. Jakarta.
Asyhadi, Heri. 2007. Manajemen Teknologi Untuk Pengembangan Wilayah dan
Ketenagakerjaan. Balai Pustaka. Jakarta.
Bamualim, A. 2004. Strategi Pengembangan Peternakan pada Daerah Kering.
IPB. Bogor.
Badan Pusat Statistik. 2014. Nagan Raya Dalam Angka. Kabupaten Nagan Raya.
Damanik et.al . 2011. Kesuburan Tanah dan Pemupukan. USU-Press. Medan.
Daryanto, Subagjo. 2012. Teknis Evaluasi Lahan Untuk Komoditas Pertanian.
Akademik Presindo. Jakarta.
Djaenudin, D. 2007. Petuntuk Teknis Evaluasi Lahan untuk Komoditas Pertanian.
Badan Penelitian dan Pengembangan. Bogor.
Gasversz, Vincent. 2005. Ekonomi Manajerial. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Harahap, Santoso et. al. 2014. Sistem Penempatan Tenaga Kerja di Indonesia.
Harvarindo. Jakarta.
Hasan, Iqbal. 2004. Pokok-pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif). PT.
Bumi Akasara, Jakarta.
Hasibuan, Melayu S.P. 2003. Organisasi Dan Motivasi, Dasar Peningkatan
Produktivitas, Bumi Aksara Putra, Jakarta.
Http://riantinuri.blogspot.co.id/2013/03/teknologi.html. diakses 21 September
2016.
Huki, Santoso. 2012. Jenis-Jenis Tenaga Kerja. FEUI. Jakarta.
Istijanto. (2005). Riset Sumber Daya Manusia, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Umum.
43
43
Joesran dan Fathorrozi, 2003. Teori Ekonomi Mikro. Salemba Empat, Jakarta.
Khoirumansyah. 2012. Jenis-Jenis Produksi. Fakultas Teknik. Post. Medan.
Mankiw, N, Gregory. 2006. Pengantar Ekonomi Mikro. Edisi 3. Selemba Empat.
Jakarta.
Moekijat, 2010, Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan kesembilan,
penerbit: Mandar maju, Bandung.
Mulyawati, A. (2008). Pengaruh Pendidikan dan Pengalaman Kerja Terhadap
Motivasi Berprestasi Karyawan, PT Hanil Indonesia Boyolali Surakarta :
Universitas Muhamaddiyah Surakarta.
Nanga, Muana. 2005. Makro Ekonomi “Teori, Masalah dan kebijakan”. PT. Raja
Grafindo Persada. Jakarta.
Nicholson. 2005. Produksi Barang Jadi. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Pahan, Iyung, 2008. Panduan Tehnis Budidaya Kelapa Sawit. Cetakan kedua.
Penerbit PT. Indopalma Wahana Hutama, Jakarta.
PTPN IV (PERSERO). (2007). Standar Prosedur Operasi (SPO).
Rayes, Luthfi. 2007. Metode Inventarisasi Sumberdaya Lahan. CV.Andi Offest.
Yogyakarta.
Ritonga & Firdaus. 2007. Ketenagakerjaan. Armico. Bandung.
Syawal, Naufal. 2012. Pengertian Produksi. Universitas Gunadarma. Depok.
Soeharno. 2007. Ekonomi Manajerial. Edisi PertamaAndi. Yogyakarta.
Rosyidi, Suherman. 2009. Pengantar Teori Ekonomi:Pendekatan Kepada Teori
Ekonomi mikro & Makro. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 Tentang Wajib Daftar Perusahaan.
Septianita. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Kelapa Sawit
(Elaeisquinensis Jack) dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan
Keluarga di Desa Makartitama Kec. Peninjauan Kab. OKU.AgronobiS,
Vol. 1, No. 2. Universitas Baturaja. Soejitno. 2003. Perekonomian Indonesia. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.
Sondang, Teguh. 2006. Strategi Peningkatan Produktivitas kerja. PT. Rineka
Cipta. Jakarta.
44
44
Sumarsono, Sony. 2003. Ekonomi manajemen sumberdaya manusia dan
ketenagakerjaan, edisi pertama. Graha ilmu. Yogyajakarta
Sugiarto, 2007. Ekonomi mikro sebuah kajian komprehensif. PT Gramedia
pustaka umum. Jakarta.
Sukirno, Sadono. 2006. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Simanjuntak, Payaman. 2006 Ekonomi sumberdaya manusia. Lembaga penerbit
Fakultas Ekonomi Indonesia. Jakarta.
Wijaya, Apin. 2014. Ketenagakerjaan indonesia. Universitas Negeri Surabaya.
Surabaya .
Kosim, Alfaini. 2004. Pemberdayaan usaha Kecil Melalui Pola kementrian di
bidang agribisnis, deskop dan usaha kecil menengah. Pekan baru.
Lingga P dan Marsono. 2003. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Zul Efendi et.al. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi
Kelapa Sawit Rakyat di Kabupaten Seluma. Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Bengkulu.
45
45
Lampiran 1 : Data Input Analisis Pengaruh Sumber Daya Manusia dalam upaya
meningkatkan Produksi pada PT. Socfindo Seumanyam Kabupaten
Nagan Raya.
Sumber: data sekunder perusahaan PT. Socfindo Seumanyam Kabupaten Nagan Raya
No Tahun Produksi (Ton) L.lahan
(Ha)
Tenaga kerja
(Rp)
Teknologi
(Rp)
1 2006 212.500.000 2.500 1.005.850.000 950.000.000
2 2007 210.750.000 2.550 1.010.900.850 100.000.000
3 2008 211.800.000 2.600 1.025.000.231 150.000.000
4 2009 211.850.000 3.000 1.028.150.044 200.000.000
5 2010 212.000.000 3.350 1.035.675.403 250.000.000
6 2011 214.500.000 3.400 1.039.688.805 300.000.000
7 2012 215.500.000 3.500 1.039.683.704 350.000.000
8 2013 215.000.000 3.750 1.039.752.500 400.000.000
9 2014 215.400.000 3.850 1.040.453.000 500.000.000
10 2015 216.000.000 4.000 1.044.231.968 500.000.000
46
46
Lampiran 2 : Hasil Pengolahan Regresi Berganda
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Produksi 2.1488E8 4.17480E6 10 L.lahan 3260.0000 516.82793 10 TK 1.0602E9 7.48625E7 10
Teknologi 3.6500E8 2.42728E8 10
Produksi L.lahan TK Teknologi
Pearson Correlation Produksi 1.000 .754 .920 .242
L.lahan .754 1.000 .741 .014
TK .920 .741 1.000 .151
Teknologi .242 .014 .151 1.000
Sig. (1-tailed) Produksi . .006 .000 .250
L.lahan .006 . .007 .485
TK .000 .007 . .338
Teknologi .250 .485 .338 .
N Produksi 10 10 10 10
L.lahan 10 10 10 10
TK 10 10 10 10
Teknologi 10 10 10 10
Variables Entered/Removed
b
Model Variables Entered Variables Removed Method dime
nsion
0
1 Teknologi, L.lahan, TKa . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Produksi
Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate dime
nsion
0
1 .968a .936 .886 1.41223E6
a. Predictors: (Constant), Teknologi, L.lahan, TK, b. Dependent Variable: Produksi
ANOVA
b
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1.469E14 4 3.672E13 18.413 .003a
Residual 9.972E12 5 1.994E12
Total 1.569E14 9
a. Predictors: (Constant), Teknologi, L.lahan, TK, Pupuk b. Dependent Variable: Produksi
47
47
Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standar
dized
Coeffic
ients
t Sig.
95.0% Confidence
Interval for B Correlations
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Lower
Bound
Upper
Bound
Zero-
order
Parti
al Part
Toler
ance VIF
1 (Constant) 1.454E8 1.113E7 13.057 .000 1.168E8 1.740E8
L.lahan 5789.619 2350.233 .717 2.463 .057 -251.848 11831.085 .754 .740 .278 .150 6.658
TK .059 .012 1.058 4.877 .005 .028 .090 .920 .909 .550 .270 3.702
Teknologi .004 .002 .234 1.869 .121 -.002 .010 .242 .641 .211 .808 1.237
a. Dependent Variable: Produksi
Casewise Diagnosticsa
Case Number Std. Residual Produksi Predicted Value Residual
1 -.031 2.12E8 2.1254E8 -43924.70500
2 .161 2.11E8 2.1052E8 2.27618E5
3 .475 2.13E8 2.1213E8 6.70323E5
4 -.455 2.13E8 2.1364E8 -6.42568E5
5 -1.189 2.14E8 2.1518E8 -1.67970E6
6 .445 2.14E8 2.1387E8 6.28935E5
7 .731 2.15E8 2.1397E8 1.03302E6
8 .558 2.15E8 2.1451E8 7.87942E5
9 -1.307 2.16E8 2.1735E8 -1.84531E6
10 .612 2.26E8 2.2514E8 8.63664E5
a. Dependent Variable: Produksi
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 2.1052E8 2.2514E8 2.1488E8 4.03992E6 10 Residual -1.84531E6 1.03302E6 .00000 1.05261E6 10
Std. Predicted Value -1.080 2.538 .000 1.000 10
Std. Residual -1.307 .731 .000 .745 10
a. Dependent Variable: Produksi
48
48
49
49
Lampiran 3 : Tabel Uji t