Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
(Studi Pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta dan
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Delanggu)
Disusun sebagai salah satu syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I Pada
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Disusun oleh:
IMAM MAULANA
B200140285
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH SURAKARTA
2018
i
ii
iii
1
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
(Studi Pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta dan Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Delanggu)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keterlibatan pengguna,
kemampuan teknik personal, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak,
program pelatihan dan pendidikan, dan formalisasi pengembangan sistem
informasi terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Penelitian ini dilakukan
pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta dan Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Delanggu. Teknik pengumpulan sampel yang digunakan pada
penelitian ini dengan metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak
55 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan manajemen puncak
dan formalisasi pengembangan sistem informasi berpengaruh terhadap kinerja
sistem informasi akuntansi, sedangkan keterlibatan pengguna, kemampuan teknik
personal, ukuran organisasi, dan program pelatihan dan pendidikan tidak
berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
Kata kunci: kemampuan pengguna, keterlibatan pengguna, ukuran organisasi,
dukungan manajemen puncak, program pelatihan dan pendidikan,
formalisasi pengembangan sistem informasi, kinerja sistem
informasi.
Abstract
This research aims to analyze the influence of user involvement, personal
technical abilities, size of organization, peak management supports, training and
educational program, and the formalization of information systems to the
performance of accounting information system. The targets of this research are
PKU Muhammadiyah Surakarta and PKU Muhammadiyah Delanggu hospital.
The researcher used purposive sampling which took the total of 55 respondents.
The hypothesis is measured using the analysis of multiple linear regression. The
result showed that the support of peak management support and formalization of
information systems’ development influence the performance of accounting
information system, while user involvement, personal technical ability, size of the
organization, and educational and training program does not have significant
influence to the performance of accounting information system.
Keywords: user involvement, personal technical ability, size of the organization,
peak management support, training and educational program,
formalization of information system development, the performance of
accounting information system.
2
1. PENDAHULUAN
Di era globalisasi sekarang ini, sebagian besar masyarakat semakin
merasakan informasi sebagai salah satu kebutuhan pokok, seiring dengan
hal itu informasi telah berubah bentuk menjadi suatu komoditi yang dapat
diperdagangkan. Pemrosesan informasi berbasis komputer mulai dikenal
orang dan hingga saat ini sudah banyak software yang dapat digunakan
orang sebagai alat pengolah data untuk menghasilkan informasi.
Teknologi informasi memungkinkan manusia untuk memperoleh
informasi dari tempat yang berjauhan dalam waktu yang singkat dan
dengan biaya yang murah, selain itu teknologi informasi juga
memunculkan suatu sistem yang bisa disebut dengan sistem informasi.
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan aktivitas pendukung
yang penting dalam menjalankan aktivitas utama agar lebih efektif dan
efisien, selain itu pemanfaatan SIA merupakan isu fundamental pada
setiap organisasi. Sistem Informasi Akuntansi meliputi berbagai aktivitas
yang berkaitan dengan siklus-siklus pemrosesan transaksi perusahaan
(Martha Suhardiyah & Bambang Dwi Waryanto (2014: 48). Menurut
Bodnar & Hopwood (2010: 1) Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah
kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk
mengubah data menjadi informasi, informasi ini dikomunikasikan kepada
bagian pengambilan keputusan.
Dalam menilai kinerja organisasi diperlukan laporan keuangan yang
baik dan lengkap untuk memberikan informasi yang bermanfaat guna
pengambilan keputusan manajemen. Oleh karena itu, diperlukan juga
sebuah sistem informasi akuntansi yang didukung oleh teknologi informasi
yang terkomputerisasi artinya bahwa jika menginginkan kinerja dari
sebuah organisasi meningkat, haruslah didukung oleh kinerja sistem
informasi yang baik, dan agar sebuah organisasi dapat menghasilkan
kinerja yang baik, sebaiknya kinerja dari sebuah sistem informasi
didukung oleh sistem informasi akuntansi yang terkomputerisasi.
3
Menurut Sahusilawane (2014), baik buruknya kinerja dari sebuah
sistem informasi akuntansi dapat dilihat melalui kepuasan pemakai sistem
informasi akuntansi dan pemakai dari sistem informasi akuntansi itu
sendiri. Komara (2005) menyatakan bahwa kepuasan pengguna informasi
(User Information Satisfaction) dan penggunaan sistem (system use)
adalah tolak ukur keberhasilan sistem informasi sebagai pengganti
(surrogate) untuk mengukur kinerja SIA. Menurut Bodnar & Hoopwood
(2010: 109-110), adapun faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan
sistem dalam suatu perusahaan, antara lain: kurangnya keterlibatan
pemakai (user), kurangnya koordinasi antara akuntan manajemen (manajer
akuntansi suatu perusahaan) dengan para perancang sistem (system
analyst, programmer), kurangnya komitmen (pendanaan) dari manajemen
puncak, meneruskan proyek yang seharusnya sudah dibatalkan, kegagalan
integrasi sistem, dan membeli aplikasi yang sudah jadi (package software).
Dalam meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi diperlukan
teknologi informasi berbasis komputer hal ini dikarenakan penggunaan
teknologi informasi yang berbasis komputer memungkinkan manajemen
untuk menerapkan sistem informasi manajemen yang dapat memberikan
informasi untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan dan
pengendalian kinerja. Dengan penggunaan teknologi informasi berbasis
komputer pihak rumah sakit dapat lebih mudah dalam mengidentifikasi
data, mengakses data dan menginterprestasikan data yang diintegrasi ke
seluruh unit sehingga manajer dapat lebih mudah memperoleh informasi
yang dibutuhkan dengan cepat dan tepat yang dapat digunakan untuk
melakukan perencanaan, penganggaran dan pengambilan keputusan yang
tepat sehingga dapat meningkatkan kinerja mereka sebagai manajer.
Penelitian ini terpacu pada penelitian Prabowo, dkk (2014) yaitu
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi
(studi kasus pada lingkungan pemerintah kabupaten Temanggung).
Terdapat perbedaan dari penelitian ini dengan sebelumnya yaitu dengan
penambahan variabel penelitian dan obyek penelitian. Penelitian ini
4
menambah variabel ukuran organisasi, formalisasi pengembangan sistem
informasi. Sedangkan, objek penelitianya dilakukan pada Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Surakarta dan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Delanggu.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul
“ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Studi Pada Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Surakarta dan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Delanggu)”.
2. METODE
2.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai yang terlibat dalam
penggunaan sistem informasi akuntansi di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Surakarta dan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Delanggu. Sampel dalam penelitian ini adalah para pemakai sistem
informasi akuntansi seperti bagian keuangan, akuntansi dan kerjasama di
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta dan Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Delanggu.
Metode pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah
metode purposive sampling method. Purposive sampling adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
2.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode survei, dengan teknik kuesioner. Masing-masing pegawai
diberikan kuesioner dalam jangka waktu 2 minggu sejak kuoesioner
diterima oleh responden.
2.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
2.3.1 Variabel Dependen
2.3.1.1 Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
5
Menurut Sedarmayanti (2011: 260) kinerja merupakan terjemahan dari
performance yang berarti hasil kerja seorang pekerja, sebuah proses
manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan, di mana hasil kerja
tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur
(dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan).
Jumlah item pertanyaan adalah 13 item dengan skala likert 1-5. Skor
1 menunjukkan Sangat Tidak Setuju (STS), skor 2 Tidak Setuju (TS), skor
3 Netral (N), skor 4 Setuju (S), dan skor 5 Sangat Setuju (SS).
2.3.2 Variabel Independen
2.3.2.1 Keterlibatan pengguna
Menurut Susanto (2013: 254) menyatakan bahwa partisipasi pengguna
sistem informasi merupakan orang-orang yang hanya akan menggunakan
sistem informasi yang telah dikembangkan seperti operator dan manajer
(end user). Jumlah item pertanyaan adalah 5 item.
2.3.2.2 Kemampuan Teknik Personal
Menurut Fitri (2012), kemampuan teknik personal adalah tingkat
pengetahuan pemakai dalam mengaplikasikan sistem informasi yang
diterapkan oleh perusahaan. Kemampuan ini dipengaruhi oleh latar
belakang pendidikan pemakai. Jumlah item pertanyaan adalah 5 item.
2.3.2.3 Ukuran Organisasi
Menurut Jen (2002), menyatakan bahwa semakin besar ukuran organisasi
akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif
antara ukuran organisasi dengan kinerja SIA. Jumlah item pertanyaan
adalah 2 item.
2.3.2.4 Dukungan Manajemen Puncak
Jogiyanto (2007: 242) menyatakan salah satu bentuk dukungan
manajemen adalah menyediakan fasilitas. Fasilitas tersebut dapat berupa
pelatihan dan memberikan bantuan kepada pemakai sistem ketika
menghadapi permasalahan-permasalahan yang terkait dengan sistem.
Jumlah item pertanyaan adalah 5 item.
6
2.3.2.5 Program Pelatihan dan Pendidikan
Menurut Montazemi (1988) dalam Komara (2005), menyatakan bahwa
dengan adanya pelatihan dan pendidikan, bisa mendapatkan kemampuan
untuk mengidentifikasi informasi mereka dan kesungguhan serta
keterbatasan sistem informasi dan kemampuan ini dapat mengarah pada
peningkatan kinerja. Jumlah item pertanyaan adalah 2 item.
2.3.2.6 Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi
Menurut Lee dan Kim (1992) dalam Antari, dkk (2015), formalisasi
pengembangan sistem informasi adalah penugasan dalam proses
pengembangan sistem yang didokumentasi secara sistematik dan
dikonfirmasi dengan dokumen yang ada, dan akan mempengaruhi
keberhasilan penerapan sistem informasi. Jumlah item pertanyaan adalah 5
item
2.4 Metode Analisis Data
Untuk menjawab tujuan penelitian dan menguji hipotesis maka dilakukan
dengan analisis statistik regresi linear berganda dengan menggunakan
bantuan Statistical Package for the Social Science (SPSS). Persamaannya
adalah sebagai berikut:
KSIA= α + ß1KP + ß2KTP + ß3UO + ß4DMP + β5PPP + β6FPSI + ε
Keterangan:
KSIA = Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
KP = Keterlibatan Pengguna
KMP = Kemampuan Teknik Personal
UO = Ukuran Organisasi
DMP = Dukungan Manajemen Puncak
PPP = Program Pelatihan dan Pendidikan
FPSI = Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi
α = Konstanta
β = Koefisien Regresi
ε = Error
7
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Penelitian
3.1.1 Analisis Statistik Diskriptif
Menurut hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa jumlah sampel yang
diteliti berjumlah 55. Berdasarkan hasil perhitungan selama pengamatan
nampak bahwa ratedari :
kinerja sistem informasi akuntansi memiliki nilai minimum sebesar
38,00, nilai maksimum sebesar 65,00, nilai standar deviasi sebesar 6,230,
dan nilai rata-rata sebesar 52,25. Keterlibatan pengguna memiliki nilai
minimum sebesar 8,00, nilai maksimum sebesar 23,00, nilai standar
deviasi sebesar 2,833, dan nilai rata-rata sebesar 17,54. Kemampuan
teknik personal memiliki nilai minimum sebesar 15,00, nilai maksimum
sebesar 25,00, nilai standar deviasi 2,478, dan nilai rata-rata sebesar 20,07.
Ukuran organisasi memiliki nilai minimum sebesar 6,00, nilai maksimum
sebesar 10,00, nilai standar deviasi sebesar 0,997, dan nilai rata-rata
sebesar 7,690. Dukungan manajemen puncak memiliki nilai minimum
sebesar 15,00, nilai maksimum sebesar 24,00, nilai standar deviasi sebesar
2,186, dan nilai rata-rata sebesar 19,12. Program pelatihan dan pendidikan
memiliki nilai minimum sebesar 6,00, nilai maksimum sebesar 10,00, nilai
standar deviasi sebesar 3,023 dan nilai rata-rata sebesar 18,43. Formalisasi
pengembangan sistem informasi memiliki nilai minimum sebesar 10,00,
nilai maksimum sebesar 25,00, nilai standar deviasi sebesar 3,023 dan nilai
rata-rata sebesar 18,43.
3.2 Pembahasan
3.2.1 Keterlibatan pengguna tidak berpengaruh terhadap kinerja system
informasi akuntansi
Hasil analisis data menunjukkan bahwa keterlibatan pengguna mempunyai
nilai thitung (1,360) lebih kecil dari pada ttabel (2,011) atau dapat dilihat dari
nilai signifikansi 0,180 > α = 0,05. Oleh karena itu H1ditolak, sehingga
keterlibatan pengguna tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi
akuntansi.
8
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Prabowo, dkk (2014) bahwa keterlibatan pengguna tidak
berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Namun
penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Antari,
dkk (2015) bahwa keterlibatan pengguna berpengaruh terhadap kinerja
sistem informasi akuntansi.
3.2.2 Kemampuan teknik personal tidak berpengaruh terhadap kinerja
sistem informasi akuntansi
Kemampuan tenik personal mempunyai nilai thitung (-1,808) lebih kecil dari
pada ttabel (2,011) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,077 > α = 0,05.
Oleh karena itu H2ditolak, sehingga kemampuan teknik personal tidak
berpengaruh terhadap kinerja sisitem informasi akuntansi.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan
sebelumnya oleh Almilia (2007) bahwa kemampuan teknik personal tidak
berpengaruh terhadap kinerja sisitejm informasi akuntansi. Namun
penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Utami,
dkk (2016), bahwa kemampuan teknik personal berpengaruh terhadap
kinerja sistem informasi akuntansi.
3.2.3 Ukuran organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi
Ukuran organisasi mempunyai nilai thitung (1,162) lebih kecil dari pada ttabel
(2,011) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,251 > α = 0,05. Oleh
karena itu H3ditolak, sehingga ukuran organisasi tidak berpengaruh
terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan
sebelumnya oleh Utama dan Suardikha (2014) bahwa ukuran organisasi
tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Namun
penelitian inti tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Damana
dan Suardikha (2016) bahwa ukuran organisasi berpengaruh terhadap
kinerja sistem informasi akuntansi.
9
3.2.4 Dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi
Dukungan manajemen puncak mempunyai nilai thitung (-2,439) lebih besar
dari pada ttabel (2,011) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,018 < α =
0,05. Oleh karena itu H4diterima, sehingga dukungan manajemen puncak
berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
Hasil penelitian ini sesuai dengan konsisten dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Perbarini dan Juliarsa (2012), bahwa
dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi. Namun penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Utama dan Suardhika (2014), bahwa dukungan
manajemen puncak tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi
akuntansi.
3.2.5 Program pelatihan dan pendidikan tidak berpengaruh terhadap
kinerja sistem informasi akuntansi
Program pelatihan dan pendidikan mempunyai nilai thitung (0,022) lebih
kecil dari pada ttabel (2,011) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,983 >
α = 0,05. Oleh karena itu H5ditolak, sehingga program pelatihan dan
pendidikan tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
Hasil penelitian ini sesuai dengan konsisten dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Utama dan Suardikha (2014), bahwa
program pelatihan dan pendidikan tidak berpengaruh terhadap kinerja
sistem informasi akuntansi. Namun penelitian ini tidak sejalan dengan
penelitian yang dilakukan Arini, dkk (2017), bahwa program pelatihan dan
pendidikan berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
3.2.6 Formalisasi pengembangan sistem informasi berpengaruh
terhadap kinerja sistem informasi akuntansi
Formalisasi pengembangan sistem informasi mempunyai nilai thitung
(3,580) lebih besar dari pada ttabel (2,011) atau dapat dilihat dari nilai
signifikansi 0,001 < α = 0,05. Oleh karena itu H6diterima, sehingga
10
formalisasi pengembangan sistem informasi berpengaruh terhadap kinerja
sistem informasi akuntansi.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis dan konsisten dengan
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hadriansyah (2015), bahwa
formalisasi pengembangan sistem berpengaruh terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi. Namun penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Hidayati (2011), bahwa formalisasi tidak berpengaruh
terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji analisis data serta pembahasan yang telah dilakukan,
dapat ditarik kesimpulan bahwa:
a. Keterlibatan pengguna tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi, dibuktikan dengan nilai thitung (1,360) lebih kecil
dari pada ttabel(2,011) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,180 >
α = 0,05.
b. Kemampuan teknik personal tidak berpengaruh terhadap kinerja
sistem informasi akuntansi, dibuktikan dengan nilai thitung (-1,808)
lebih kecil dari pada ttabel (2,011) atau dapat dilihat dari nilai
signifikansi 0,077 > α = 0,05.
c. Ukuran organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi, dibuktikan dengan nilai thitung (1,162) lebih kecil
dari pada ttabel(2,011) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,251 >
α = 0,05.
d. Dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi, dibuktikan dengan thitung (-2,439) lebih besar
dari pada ttabel(2,011) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,018 <
α = 0,05.
e. Program pelatihan dan pendidikan tidak berpengaruh terhadap
kinerja sistem informasi akuntansi, dibuktikan dengan thitung (0,022)
11
lebih kecil dari pada ttabel(2,011) atau dapat dilihat dari nilai
signifikansi 0,983 > α = 0,05.
f. Formalisasi pengembangan sistem informasi berpengaruh terhadap
kinerja sistem informasi akuntansi, dibuktikan dengan thitung (3,580)
lebih besar dari pada ttabel(2,011) atau dapat dilihat dari nilai
signifikansi 0,001 < α = 0,05.
4.2 Keterbatasan
Keterbatasan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Objek penelitian ini hanya fokus pada pegawai Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Surakarta dan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Delanggu, sehingga penelitian ini hanya berlaku pada rumah sakit
yang bersangkutan saja.
b. Penelitian ini menggunakan metode pengisian angket tanpa
didampingi penulis, sehingga penelitian ini kurang memahami
keadaan yang sebenar-benarnya dilapangan.
c. Variabel yang digunakan peneliti hanya keterlibitan pengguna,
kemampuan teknik personal, ukuran organisasi, dukungan
manajemen puncak, program pelatihan dan pendidikan, serta
formalisasi pengembangan sistem informasi, dengan demikian
penelitian ini hanya mengacu kepada 6 variabel yang telah
disebutkan.
4.3 Saran
Berdasarkan simpulan dan keterbatasan tersebut, maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut:
a. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk memperluas objek
penelitian, sehingga hasil penelitian lebih bisa mewakili secara
keseluruhan atau dapat tergeneralisasi.
b. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan metode survey
dengan wawancara langsung dalam pengisian kuesioner, sehingga
hasil yang diperoleh sesuai dengan kondisi yang sebenar-benarnya.
12
c. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk menambah variabel
independen lain yang berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi
akuntansi, seperti kapabilitas personal, dan komite pengendali, dan
konflik afektif.
DAFTAR PUSTAKA
Almilia, Luciana Spica dan Briliantien. 2007. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Bank Umum Pemerintah di
Wilayah Surabaya dan Sidoarjo”. Jurnal Ilmiah. STIE Perbanas. Surabaya.
Ananda, Riski Marisa, Kamaliah, dan Al Azhar L. 2014. “Faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi padaperbankan di kota
Pekanbaru “. Faculty of Economics Riau University, Pekanbaru,
Indonesia.
Antari, Kadek Rilly Widhi dkk. 2015. “Faktor-Faktor Yang Berpengaruh
Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Bank Perkreditan
Rakyat Di Kabupaten Buleleng”. E-Journal Ak Universitas Pendidikan
Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 Vol. 3 No. 1 Tahun 2015
Arini, Ni Kadek Ayu, Ni Kadek Sinarwati, dan Edy Sujana. 2017. “Pengaruh
Penggunaan Teknologi Informasi, Keterlibatan Pemakai, Program
Pelatihan dan Pendidikan Pemakai, Formalisasi Pengembangan Sistem
Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Lembaga Perkreditan
Desa (LPD) Di LPD Sibetan, Bebandem Dan Macang”. E-Journal S1 Ak
Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 Vol. 7
No. 1 Tahun 2017
Bodnar, George H., and William S. Hopwood. 2010. Accounting Information
System. Yogyakarta: ANDI.
Damana dan Suardikha. 2016. Pengaruh Keterlibatan Pemakai, Pelatihan,
Ukuran Organisasi dan Keahlian Pemakai Terhadap Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 14.2
Februari. 1452-1480. ISSN: 2302-8556.
Fitri, N. 2012. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kinerja pemakai sistem
dipublikasikan. Medan: Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
20. Semarang: Badan Penerbit – Universitas Diponegoro.
Hall, A. James. 2002. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba
Empat.
13
Hadriansyah, M. A. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi. Naskah Publikasi. Surakarta: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Hidayati, (2011). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi Pada Kemetrian Keluatan Dan Perikanan RI. Universitas
Gunadarma
Jogiyanto, HM. 2007. Sistem Informasi Keprilakuan. Yogyakarta: Andi.
Komara, Acep. 2005. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Sistem Informasi Akuntansi”. Materi Simposium Nasional Akuntansi
VIII. Solo.
Krismiaji. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP
STIM YKPN.
Lee, J. J., and Kim, S. H. 1992. “The Relationship Between Procedural
Formalization ini MIS Development and MIS Success”. Information and
Management. 22 (2) pp. 89-111.
Montazemi, A. R., 1988. “Factors Affecting Information Satisfaction ini The
Context of The Small Business Environment”. MIS Quarterly/June. Pp.
239-256.
Perbarini, Ni Kadek Ayu dan Juliarsa, Gede. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada LPd Di
Kecamatan Denpasar Utara. Jurnal Universitas UDAYANA vol 1. No. 1
November 2012.
Probowo, Galang Rahadian, Amir Mahmud, dan Henny Murtani. 2014. Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pemakai Sistem Informasi Akuntansi
(Studi Kasus Pada Lingkungan Pemerintahan di Kabupaten Temanggung).
Accounting Analysis Journal 3.
Priyono. 2014. Pengantar Manajemen, Cetakan Pertama. Sidoarjo: Zifatama
Publisher.
Robbins, Stephen P., and Seema Sanghi. 2005. Organizational Behaviour: An
Indian Perpective. Edisi 11. New Jersey: Pearson Education.
Romney, Marshall B. Paul John Steinbart. 2014. Sistem Informasi Akuntansi.
Edisi 13. Jakarta: Salemba Empat.
14
Sahusilawane Wildoms. 2014.”Pengaruh Partisipasi Pemakai dan Dukungan
Atasan Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Bank Umum
Pemerintah”. Jurnal Organisasi Dan Manajemen Vol. 10 No. 1 Maret
2014.
Samsudin, Sadili. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Pustaka
Setia.
Sedarmayanti. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi
dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil (cetakan kelima). Bandung: PT
Refika Aditama.
Soegiharto. 2001. “Influence Factors Affecting The Performance of Accounting
Information Systems”. Gajah Mada Internasional Journal of Business.
May. Vol. 3 No. 2 pp. 172-202.
Sugiyono. 2010. “Metode Penelitian Bisnis. Cetakan kelima belas. Bandung:
ALFABETA.
Susanto, Azhar. 2013. Sistem Informasi Akuntansi, Struktur Pengendalian Risiko
Pengembangan, ed. Perdana. Cetakan Pertama. Bandung: Lingga Jaya.
Tjhai, Fung Jen. 2002. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Volume IV No. 2.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
Utama, I Dewa Gede Buda dan I Made Sadha Suardika,. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada LPD. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana 9.3 (2014): 728-746. ISSN: 2302-8556.
Utami, Shendy Cahyaning dkk. 2016. “Pengaruh Kemampuan Pengguna Sistem
Informasi, Keterlibatan Pengguna, dan Dukungan manajemen Puncak
Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada PT BTPN Area
Surakarta”. Jurnal Akuntansi Dan Sistem Teknologi Informasi Vol. 12
No. 2 Juni 2016: 208-220.