67
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI IKAN DENGAN ALAT TANGKAP PANCING TONDA DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) TAMPERAN KABUPATEN PACITAN SKRIPSI Oleh: ADE WICAKSONO NIM. 105080203111001 PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI IKAN

DENGAN ALAT TANGKAP PANCING TONDA DI PELABUHAN PERIKANAN

PANTAI (PPP) TAMPERAN KABUPATEN PACITAN

SKRIPSI

Oleh:

ADE WICAKSONO

NIM. 105080203111001

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN

JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI IKAN

DENGAN ALAT TANGKAP PANCING TONDA DI PELABUHAN PERIKANAN

PANTAI (PPP) TAMPERAN KABUPATEN PACITAN

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Perikanan di Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Brawijaya

Oleh:

ADE WICAKSONO

NIM. 105080203111001

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN

JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN ILMU

KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

AGUSTUS, 2017

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI IKAN

DENGAN ALAT TANGKAP PANCING TONDA DI PELABUHAN PERIKANAN

PANTAI (PPP) TAMPERAN KABUPATEN PACITAN

Oleh :

ADE WICAKSONO NIM. 105080203111001

telah dipertahankan di depan penguji pada tanggal 8 Agustus 2017

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Meyetujui, Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

(Dr. Ir. Tri Djoko Lelono, M.SI) (Ir. Sukandar, MP) NIP. 19610909 198602 1 001 NIP. 19591212 198503 1 008 Tanggal : Tanggal :

Mengetahui :

Ketua Jurusan PSPK

(Dr. Ir. Daduk Setyohadi, MP) NIP. 19630608 198703 1 003 Tanggal :

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

Judul : ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PRODUKSI IKAN DENGAN ALAT TANGKAP PANCING

TONDA DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP)

TAMPERAN KABUPATEN PACITAN

Nama Mahasiswa : ADE WICAKSONO

NIM : 105080203111001

Program studi : PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN

PENGUJI PEMBIMBING

Pembimbing 1 : Dr. Ir. TRI DJOKO LELONO, M.Si

Pembimbing 2 : Ir. SUKANDAR, MP

PENGUJI BUKAN PEMBIMBING

Dosen Penguji 1 : Dr. Ir. GATUT BINTORO, M.Sc

Dosen Penguji 2 : Ir. ALFAN JAUHARI, MS

Tanggal Ujian : 8 Agustus 2017

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis meyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Allah SWT atas karunia dan kesehatan yang diberikan selama ini

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

2. Bapak Dr. Ir. Daduk Setyohadi, MP sebagai ketua jurusan Pemanfaatan

Sumberdaya Perikanan dan Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan.

3. Bapak Dr. Ir. Tri Djoko Lelono, M.Si sebagai pembimbing 1 yang telah

memberikan saran dan bimbingan selama proses pembuatan laporan

tugas akhir ini (skripsi).

4. Bapak Ir. Sukandar, MP sebagai pembimbing 2 yang telah memberikan

saran dan bimbingan selama proses pembuatan laporan tugas akhir ini

(skripsi).

5. Bapak Dr. Ir. Gatut Bintoro, M.Sc selaku Dosen Penguji 1 dan Bapak Ir.

Alfan Jauhari, MS selaku Dosen Penguji 2.

6. Teman-teman FPIK UB 2010 yang telah memberiakan semangat dan

arahannya sampai peyusunan laporan skripsi ini selesai.

7. Orang tua penulis Ade Wicaksono, Rasa syukur sembah sujud dan

pengabdianku untuk mamak dan bapak. Doa, keringat, fikiran dan kasih

sayang yang kalian limpahkan tak akan terbalasakan oleh apapun,

terima kasih atas doa dan kasih sayang yang mamak dan bapak

berikan.

Malang, 5 Agustus 2017

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

RINGKASAN

ADE WICAKSONO. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ikan

dengan alat tangkap pancing tonda di Pelabuhan Perikanan pantai (PPP)

Tamperan Kabupaten Pacitan (dibawah bimbingan Bapak Dr. Ir. Tri Djoko

Lelono, M.Si dan Bapak Ir. Sukandar, MP.

Perairan pacitan berbatasan langsung dengan Samudera Hindia memiliki

dasar perairan yang berkarang dengan ombak besar. Namun perairan ini

memiliki potensi perikanan yang sangat besar dan melimpah. Alat tangkap

pancing tonda merupakan alat tangkap yang paling banyak digunakan di PPP

Tamperan. Upaya yang didapat dilakukan untuk meningkatkan taraf hidup atau

pendapatan nelayan anatara lain dengan meningkatkan produksi hasil

tangkapannya.

Penelitian ini dilakukan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tamperan

Kabupaten Pacitan bulan Januari 2017, dengan tujuan untuk menganalisis

faktor-faktor yang mempengaruhi produksi mana yang mempuyai pengaruh

paling besar terhadap produktivitas pancing tonda.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan

cara pengambilan data meliputi data primer dan data sekunder. Data primer

didapat dari observasi, wawancara, dokumentasi, dan kuisioner. Data sekunder

yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tahunan PPP Tamperan,

buku,jurnal dan penelitian terdahulu.

Data yang sudah terkumpul, kemudian mengolah data tersebut

menggunakan progam SPSS yang didapatkan selanjutnya dilakukan analisis

terhadap faktor-faktor produksi yang mempengaruhi ikan hasil tangkapan alat

tangkap pancing tonda dengan menggunakan persamaan Coub Douglas.

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

Dimana variabel terikat dari penelitian ini adalah jumlah produksi hasil

tangkapan, sedangkan variabel tidak bebas adalah trip, ukuran kapal, daya

mesin, panjang tali, ukuran mata pancing, jumlah ABK, penagalaman nahkoda

dan pengalaman ABK.

Data hasil penelitian di Pelabuhan Perikanan Pantai Tamperan, diperoleh

untuk waktu kerja yaitu 6 sampai 12 hari, ukuran kapal 5-6 G tali GT, daya mesin

induk maupun daya mesin sampingan yaitu berkekuatan 27 samapai 30 PK,

panjang tali 250 sampai 300 meter, ukuran mata pancing 7 sampai 8, jumlah

ABK 4 sampai 5 orang, Pengalaman nahkoda 4 sampai 9 tahun, dan

pengalaman ABK 2 samapai 4 tahun.

Dari hasil analisis menggunakan fungsi Coub Douglas diperoleh persamaan

regresi sebagai berikut :

Y =

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

KATA PENGANTAR

Penulis meyajikan laporan penelitian yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor

Yang Memmpengaruhi Produksi Ikan Dengan Alat Tangkap Pancing Tonda di

Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tamperan Kabupaten Pacitan” sebagai salah

satu syarat untuk meraih gelar sarjana perikanan di Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan, Universitas Brawijaya. Di bawah bimbingan :

1. Dr. Ir. Tri Djoko Lelono, M.Si

2. Ir. Sukandar, MP

Penggunaan Alat Tangkap Pancing Tonda oleh nelayan di Pelabuhan

Perikanan Pantai (PPP) Tamperan Kabupaten Pacitan merupakan alat tangkap

yang selektif, selain hal tersebut pengunaan pancing tonda sebagai alat tangkap

yang sesuai dengan karateristik samudra hindia yang kaya akan ikan-ikan

pelagis, dan merupakan salah satu wilayah ruaya dari ikan pelagis besar seperti

tuna, cakalang, lemandang yang merupakan target utama pancing tonda. Di

harapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan strategi upaya peningkatan

produktivitas pancing tonda di Pelabuhan Perikanan Pantai Pacitan (PPP)

Tamperan.

Malang, 5 Agustus 2017

Penulis

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii KATA IDENTITAS PENGUJI ....................................................................... iii UCAPAN TERIMA KASIH ........................................................................... iv RINGKASAN ............................................................................................... v KATA PENGANTAR .................................................................................... vi DAFTAR ISI ................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... x UCAPAN TERIMA KASIH ........................................................................... xi RINGKASAN ............................................................................................... xii KATA PENGANTAR .................................................................................... xii 1. PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1 1.2 Perumusan Masalah ........................................................................ 3 1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 3 1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 4 1.5 Tempat dan Waktu ........................................................................... 4

2. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 5 2.1 Definisi Alat Tangkap ........................................................................ 5 2.2 Alat Tangkap Pancing ...................................................................... 5

2.2.1 Pancing Tonda ........................................................................ 6 2.2.2 Kontruksi Pancing Tonda .......................................................... 7

2.3 Metode Pengoperasian Pancing Tonda ............................................. 9 2.4 Daerah Pengoperasian Pancing Tonda ............................................. 10

2.5 Fungsi dan faktor-faktor produksi .................................................... 11 2.5.1 Curahan waktu (trip) ............................................................... 12

2.5.2 Kapal Tonda ........................................................................... 13 2.5.3 Jumlah Anak Buah Kapal (ABK) .............................................. 14

2.5.4 Pengalaman Nahkoda ............................................................ 16 2.6 Produktivitas Hail Tangkapan Ikan ................................................... 15

2.7 Faktor Produksi Coub Douglas ......................................................... 16

3. METODE PENELITIAN .......................................................................... 18 3.1 Materi Penelitian ............................................................................... 18 3.2 Metode Penelitian ............................................................................. 18 3.3 Metode Pengumpulan Data .............................................................. 18

3.3.1 Data Primer ............................................................................ 19 3.3.2 Data Sekunder ........................................................................ 19

3.4 Tahapan Penelitian .......................................................................... 20 3.5 Metode Analisis Data ....................................................................... 21

3.5.1 Metode Matematis Fungsi Produksi .......................................... 21 3.5.2 Pengujian Model ...................................................................... 25

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

4. HASIL DAN PEMBAHSAAN ................................................................... 28

4.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian .................................................... 28 4.2 Sarana dan Prasarana PPP Tamperan.............................................. 29 4.3 Keadaan PerikananTangkap ............................................................ 31 4.4 Produksi Perikanan Tangkap ............................................................ 32 4.5 Daerah dan Musim Penangkapan Ikan ............................................. 34 4.6 Hasil Penelitian ................................................................................ 35 4.6.1 Pancing Tonda ....................................................................... 35

4.6.2 Operasi Penangkapan ............................................................. 37 4.5.3 Hasil Tangkapan ...................................................................... 38

4.7 Analisis Data Hasil Penelitian ........................................................... 41 4.6.1 Uji F ........................................................................................ 45

4.6.2 Kofesiensi Determinasi ....................................................... 46 4.5.3 Uji T ......................................................................................... 47

5. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 52 5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 52 5.2 Saran ................................................................................................ 52

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 53

LAMPIRAN .................................................................................................. 55

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Sarana dan Prasarana di PPP Tamperan ......................................... 30

2. Jumlah Alat Tangkap di PPP Tamperan Tahun 2011-2015 ............... 31

3. Jumlah Kapal Menurut GT di PPP Tamperan Tahun 2011-2015 ...... 32

4. Jumlah Produksi dan Nilai Produksi di PPP Tamperan Tahun 2011-2015

............................................................................................................. 33

5. Jumlah Hasil produksi Hasil Tangkapan Tahun 2011-2015 ............... 33

6. Spesifikasi Alat Tangkap Pancing Tonda di PPP Tamperan ............ 36

7. Hasil Analisis Hubungan Input Dengan Output ............................... 42

8. Uji F ............................................................................................... 45

9. Koefisiensi Determinasi ............................................................ 46

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Pengopesian Alat Tangkap Pancing Tonda ...................................... 6

2. Kontruksi Alat Tangkap Pancing Tonda ............................................ 7

3. Umpan Buatan ................................................................................... 9

4. Kapal Sekocian Tampak Samping ..................................................... 13

5. Kapal Sekocian Tampak Atas............................................................. 13

6. Peta Kabupaten Pacitan...................................................................... 29

7. Alat Tangkap Pancing Tonda ............................................................. 35

8. Ikan Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacores)...................................... 39

9. Ikan Lemandang (Coryphaena hippurus)............................................ 40

10. Ikan Cakalang (Catsuwanus pelamis)................................................. 41

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kuisioner Penelitian .......................................................................... 55

2. Data Variabel Yang di Uji ................................................................. 56

3. Data Variabel yang sudah di Ln ........................................................ 57

4. Hasil Analisa Regresi ....................................................................... 58

5. Dokumentasi ..................................................................................... 59

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

1

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia sebagai negara kepulauan meyimpan potensi sumberdaya

perikanan laut yang melimpah. Salah satu potensi yang ada adalah

sumberdayaikan tuna. Perairan laut indonesia kaya dengan sumberdaya ikan

tuna karena terletak diantara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia yang

merupakan habitat utama ikan tuna. Wilayah perairan laut Indonesia, yang

meliputi perairan pesisir (pedalaman), perairan teritorial, perairan laut dalam, dan

ZEEI merupakan jalur migrasi beberapa jenis ikan tuna (Dahuri, 2008).

Kabupaten Pacitan sebagai salah satu daerah di Jawa Timur yang

berbatasan langsung dengan Samudra Hindia menjadi tempat kegiatan

perikanan tangkap yang sedang berkembang, komoditas ikan yang tedapat di

perairan Pacitan (Samudra Hindia) yaitu jenis ikan pelagis besar seperti tuna,

cakalang, tongkol, tengiri, marlin, dan lemandang. Penangkapan ikan tuna di

Kabupaten Pacitan dilakukan dengan alat tangkap pancing tonda (Dinas

Kelautan dan Perikanan Pacitan, 2009).

Perairan Pacitan berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia memiliki

dasar perairan yang berkarang dengan ombak yang besar, Namun perairan ini

memiliki potensi perikanan yang sangat besar dan melimpah. Panjang pantai

70,709 km dan luas wilayah kewenangan perairan laut sebesar 523,82 km (Profil

Perikanan dan Kelautan, 2014).

Untuk mendukung kegiatan penangkapan ikan di laut perlu ditunjang dengan

tersedianya prasarana kebijakan. Terutama pelabuhan perikanan. Pemerintah

melalui dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Jawa Timur membangun salah

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

2

satu prasarana perikanan (Pelabuhan Perikanan) di kawasan Pelabuhan

Perikanan Pantai (PPP) Tamperan, Pacitan. Pembangunan PPP Tamperan

bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas usaha penangkapan

ikan di Jawa Timur, meningkatkan pemasaran hasil tangkapan dan pengolahan

ikan, meningkatkan pendapatan nelayan, serta melakukan pembinaan kepada

nelayan.

Kegiatan perikanan tangkap sangat tergantung pada tersedianya

sumberdaya perikanan, baik berupa sumberdaya alam, sumberdaya manusia,

maupun sumberdaya buatan (sarana dan prasarana pendukung). Salah satu

persyaratan yang dipenuhi dalam mewujudkan pemanfaatan sumberdaya

perikanan secara optimal adalah diterapkannya pengelolaan yang rasional.

Pengelolaan yang rasional menerapkan sistem pengelolaan yang mencakup

semua sumberdaya, termasuk diantaranya lingkungan sumberdaya ikan yang

dimanfaatkan, perencanaan, organisasi dan kelembagaan, serta sumberdaya

manusia, terutama pelaku dan pemanfaat, baik lokal maupun pendatang

(Nikijuluw, 2002).

Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor

diantaranya adalah alat tangkapnya sendiri, kapal, alat bantu serta sumberdaya

manusia yang mengoperasikannya. Sumberdaya manusia yang handal juga

sangat diperlukan dalam keberhasilan penangkapan ikan. Ketetapan analisa

dalam penentuan fishing ground dan ketrampilan dalam manajemen kegiatan di

kapal (Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, 2004).

Pancing tonda adalah pancing yang diberi tali panjang dan ditarik oleh kapal

perahu atau kapal. Pancing diberi umpan ikan segar atau umpan palsu yang

karena pengaruh tarikan bergerak di dalam air sehingga merangsang ikan buas

meyambarnya (Sudirman dan Mallwa, 2004).

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

3

Tenaga yang dibutuhkan dalam pengoperasian dalam pengoperasian

pancing tonda berkisar antara 2-5 orang. Tenaga dalam operasi ini terdiri dari 3-4

orang melakukan setting dan hauling, satu orang bertugas untuk mengemudikan

perahu saat operasi penangkapan (Sukandar, 2007).

1.2 Rumusan Masalah

Pemanfaatan sumberdaya ikan hendaknya menghasilkan manfaat ekonomi

yang optimum untuk kesejahteraan rakyat dengan kaidah kelestariaan

sumberdaya ikan. Dalam pemanfaatan sumberdaya ikan, salah satu hal penting

yang menjadi perhatian adalah pengendalian pemanfaaan sumberdaya agar

sesuai dengan kapasitas sumberdaya ikan untuk pulih. Dengan demikian

sumberdaya tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan secara berkesinabungan

dan tetap memberikan keuntungan optimal bagi nelayan.

Nelayan di PPP Tamperan yang menggunakan alat tangkap pancing tonda

sebagai salah satu alat tangkap yang utama setelah Purse seine merupakan alat

penangkapan ikan yang bersifat pasif, yang atinya menunggu untuk dimakan

ikan. Jumlah hasil yang berbeda tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Ada

beberapa faktor keberhasilan usaha penangkapan ikan produksi yang dapat

berpengaruh kepada keberhasilan penangkapan ikan, antara lain faktor teknologi

(saran dan prasarana), sumberdaya manusia, dan sumberdaya alam.

Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan suatu analisa yang didasarkan

atas kajian terhadap beberapa faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas

dari pancing tonda. Adapun perumusan diambil dalam penulisan laporan

penelitian ini adalah Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produktivitas alat

tangkap pancing tonda.

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

4

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka tujuan yang akan

dicapai dalam penelitian ini adalah menganalisis faktor – faktor produksi mana

yang mempuyai pengaruh paling besar terhadap produktivitas pancing tonda.

1.4 Kegunaan Penelitiaan

Kegunanan penelitian adalah

1. Lembaga akademisi atau perguruan tinggi, sebagai informasi keilmuan

dan pedoman untuk penelitian lebih lanjut.

2. Bagi masyarakat khususnya nelayan, sebagai bahan pertimbangan bagi

pengembangan usaha pancing tonda dimasa yang akan datang.

3. Sebagai bahan informasi bagi pemerintah, dalam hal ini Dinas Kelautan

dan Perikanan Kabupaten Pacitan dan instansi terkait lain dalam

meningkatkan pembinaan kepada nelayan dan pengusaha dalam

rangka peningkatan produksi alat tangkap pancing tonda.

1.5 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 3 - 27Januari 2017 di Pelabuhan

Perikanan Pantai (PPP) Tamperan, Desa Sidoharjo, Kecamatan Pacitan,

Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur.

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

5

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Alat Tangkap

Alat tangkap merupakan perangkat atau alat yang digunakan untuk

melakukan usaha penangkapan ikan. Seperti yang tercantum dalam Keputusan

Menteri Kelautan dan Perikanan tahun 2010 telah menetapkan alat penangkapan

ikan sebagai alat dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan secara

optimal dan berkelanjutan.

Menurut Kepmen nomor 6 tahun 2010 tentang alat tangkap di Indonesia

sendiri alat tangkap terdiri dari sepuluh jenis kelompok yaitu, jaring lingkar

(surronding nets), pukat tarik (seine nets), pukat hela (trawls), penggaruk (drags),

jaring angkat (lift nets), alat yang dijatuhkan (falling gears), jaring ingsang (gill

nets and entangling nets), perangkap (traps), pancing (hook and line), alat

penjepit dan melukai (grappling and woundning).

2.2 Alat Tangkap Pancing

Pancing adalah alat penangkap ikan yang terdiri dari tali dan mata pancing.

Umumnya nya pada mata pancing dipasang umpan, baik umpan buatan maupun

umpan alami yang berguna untuk menarik perhatian ikan dan binatang air

lainnya (Departemen Kelautan dan Perikanan, 2009a).

Pancing adalah salah satu alat tangkap yang umum dikenal oleh masyarakat

ramai, telebih dikalang nelayan. pada prinsipnya pancing ini terdiri dari dua

komponen utama, yaitu “tali” (line) dan “mata pancing” (hook). Tali pancing biasa

dibuat dari bahan benang katun, nylon, polyethylen, plastik (senar) dn lain – lain.

Sedang mata pancingnya (mata kailnya) dibuat dari kawat baja, kuningan atau

bahan lain yang tahankarat (Subani dan Barus, 1989).

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

6

2.2.1 Pancing Tonda

Pancing tonda dikenal dengan nama Kap tunda, Pancing rid, Pancing

pengecer, Pancing pemalesan, Pancing klewer dan masih banyak nama – nama

daerah lainnya. Alat penangkap ikan pancing

tonda termasuk aktif, terdiri dari tali, mata pancing, swivel dan umpan

buatan yang juga berfungsi sebagai pemberat yang ditarik diatas kapal. Pancing

tonda diklasifikasikan kedalam alat tangkap pancing (Subani dan Barus, 1989).

Menurut Sudirman dan Mallawa (2004), pancing tonda adalah pancing yang

diberi tali panjang dan ditarik oleh perahu atau kapal. Pancing diberi umpan

segar atau umpan palsu yang karena pengaruh tarikan, bergerak didalam air

sehingga merangsang ikan buas meyambarnya. Banyak bentuk dan macam

pancing tonda (troll line) yang pada prinsipnya adalah sama (Subani dan Barus,

1989).

Gambar 1 . Pancing Tonda Dalam Pengoperasian (Sumber: Subani dan Barus,

1989)

Alat tangkap ini ditunjukan untuk menangkap jenis – jenis ikan pelagis yang

biasa hidup didekat permukaan, mempuyai nilai ekonomis tinggi dan mempuyai

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

7

mutu tinggi (Gunarso, 1989). Sainsburry (1986) menegaskan bahwa kunci

keberhasilan penangkapan umumnya banyak ditentukan oleh :

1. Kemampuan pendugaan tempat pengkonsentrasian yang banyak didiami

jenis – jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan,

2. Kesiapan ikan – ikan untuk memakan umpan,

3. Kemampuan untuk mengetahui keadaan suhu maupun termoklin yang

ada didaerah penangkapan tersebut, karena ikan – ikan pelagis yang

hidup dekat permukaan ini umumnya sangat sensitif terhadap hal ini,

4. Bunyi yang dihasilkan baik oleh mesin maupun propeler kapal

menggangu dan mengusir ikan – ikan yang membututi kapal yang

.sedang dioperasikan, sehubungan hal ini, perahu atau kapal yang

digerakan oleh tenaga layar, tampaknya justru akan lebih baik.

2.2.2 Kontruksi Pancing Tonda

Kontruksi pancing tonda terdiri dari mata pancing (hook), tali pancing, rol

penggulung, kili-kili (swivel), dan umpan buatan (Sukandar, 2007).

Gambar 2. Kontruksi Pancing Tonda (sumber:sukandar,2007)

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

8

a. Mata pancing (Hook)

Mata pancing (Hook) terbuat dari bahan baja (galvanis). Mata pancing

(Hook) terdapat tiga mata kail atau disebut mata pancing jangkar. Mata

pancing ini merupakan tipe pancing berkait balik. Nama pancing ini disebut

Treble Straight. Ukuran mata pancing yang digunakan adalah nomor 7

hingga 9 (penomoran menurut Norwegia/Amerika).

b. Tali pancing

Tali pada pancing tonda terdiri dari tali utama (Main Line), tali canbang

(Branch Line). Tali utama yang digunakan adalah ukuran nomor 500 dengan

panjang 20-25 m. Sedangkan untuk branch line memiliki ukuran nomor 200-

300 dengan panjang 8-10 m. Tali pancing terbuat dari benang senar (PA,

Monofilament)

c. Kili – kili (Swivel)

Kili-kili yang dipakai adalah jenis biasa (terbuat dari baja) dan ukurannya

kurang lebih 4 cm. Tipe Swivel adalah jenis Borrel Swivel.

d. Rol Penggulung Tali Pancing

Rol penggulung yang digunakan dalam pancing tonda terbuat dari kayu.

Fungsi rol penggulung adalah untuk menggulung benang senar yang

digunakan untuk tali pancing. Dengan penggulung ini tali pancing menjadi

rapi dan tidak mudah terpuntal, setelah melakukan hauling maupun setting.

e. Umpan

Umpan pada pancing tonda terbuat dari kain sutra atau kain warna, pipa

katembat dan benang jahit. Benang sutra atau kain warna yang paling banyak

digunakan sebagai umpan berwarna merah (panjang 10 - 12 cm) dan perak

(panjang 5-7 cm). Pipa katembat memiliki panjang kurang 0,4 – 0,5 cm

digunakan untuk menempelkan benang sutra dengan bantuan benang jahit.

Selain untuk melekatkan benang-benang juga berfungsi untuk menempatkan

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

9

umpan berada diatas mata pancing saat pengoperasian, yaitu dengan

memasukan benang senar kedalam lubang pipa katembat sebelum benang

senar terpasang pada mata pancing (hook).

Gambar 3. Umpan Buatan (sumber:pengamtan lapang)

2.3 Metode Pengoperasian Pancing Tonda

1) Persiapan melakukan operasi penangkapan

Persiapan melakukan pengoperasian pancing tonda dimulai dengan

persiapan terlebih dahulu. Persiapan dibagi menjadi 2 tahap yaitu : persiapan

didarat dan persiapan dilaut. Pengecekan dan pengisian bahan bakar,

pengecekan perahu dan mesin, pengecekan alat tangkap dan alat bantu

penangkapan dan lain-lain, hal tersebut merupakan persiapan didarat.

Persiapan pengoperasian dilaut meliputi pengaturan tali pancing dan

gulungan pada posisi yang telah ditentukan. Tahap metode yang biasa

dilakukan adalah tahap awal siapkan perahu dan segala alat yang dibutuhkan,

perahu menuju daerah penangkapan, pancing diturunkan, kemudian ditarik.

Lama penarikan tergantung dari ada tidaknya hasil tangkapan, apabila

diketahui ada ikan yang kena pancing, kemudian pancing ditarik, hasil

tangkapan diambil, lalu pancing diturunkan lagi. Tahap ini dilakukan beberapa

kali (Departemen Kelautan dan Perikanan, 2003). Kapal melakukan satu kali

trip selama 7 hari sesuai perbekalan yang dibawa. Dalam satu hari dapat

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

10

melakukan setting dan hauling, untuk pancing tonda dilakuakan dua kali

dalam sehari yaitu : pertama dilakukan pagi hari sekitar pukul 05.00 WIB dan

berakhir paling lama sekitar pukul 08.00 WIB, yang kedua dilakukan sekitar

pukul 16.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 17.00 WIB.

2). Setting

Setting yang pertama dilakukan adalah melempar (casting) mata pancing

yang telah diberi umpan. Proses penurunan pancing tonda dilakuakan satu

per satu agar posisi setiap pancing tonda bisa diatur dan mencegah benang

senar yang merupakan tali utama pancing (main line) ikut terulur sampai pada

senar tali pegangan. Bila tali pancing pegangan pada tongkat untuk pancing

yang berada disamping kapal dan buritan kapal untuk pancing yang

dioperasikan dibelakang kapal (Nurchaya, 2014).

3). Hauling

Proses hauling merupakan proses pengangkatan hasil tangkapan keatas

kapal. Kecepatan kapal saat hauling ditambah menjadi 3,5 – 4,5 knot. Proses

ini dilakukan dengan cara menarik pancing secara cepat setelah ikan

memakan umpan. Penarikan dilakukan oleh ABK secara cepat yang bertujuan

agar pancing berikutnya bisa diturunkan lagi diperairan. Ikan hasil tangkapan

tadi dilepaskan dari mata pancing dan langkah selanjutnyan dilakukan

penangkapan nasca tangkap. penarikan pancing tonda dimulai dari penarikan

benang senar untuk pegangan kemudian penarikan senar utama. Setelah

penarikan tali utama sudah selesai maka akan dapat diangkat keatas dek dan

ikan dilepas dari kait.

2.4 Daerah Paengoperasian Pancing Tonda

Menurut Hectharuca diacu dalam Handriana (2007), daerah penangkapan

ikan dengan menggunakan pancing tonda merupakan daerah dimana daerah

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

11

operasi penagkapan ikan berlangsung yang diduga tempat ikan-ikan

bergerombol, biasanya daerah yang menjadi sasaran tangkapan adalah daerah

dimana terdapat ikan tuna yaitu pertemuan antara dua arus yang terjadi, tempat

terjadinya Upwelling, konvergensi, dan divergensi yang merupakan daerah

berkumpulnya plakton, perairan yang memiliki salinitas 34%, temperatur optimum

berkisar antara 150C-300C pancing tonda juga dioperasikan didaerah tempat

ikan-ikan pelagis. Pancing tonda dioperasikan dibeberapa daerah seperti : India,

Pelabuhan ratu, Teluk lampung dan Banda Aceh dan lain-lain.

2.5 Fungsi dan Faktor-Faktor Produksi

Faktor-faktor produksi adalah sumberdaya yang digunakan dalam sebuah

proses produksi. Fungsi produksi menghubungkan input dengan output dan

menentukan tingkat output optimum yang biasa diproduksikan dengan sejumlah

input tertentu atau sebaliknya, jumlah input minimum yang diperlukan untuk

memproduksi tingkat output tetentu. Oleh karena itu untuk menghasilkan suatu

produk maka diperlukan pengetahuan hubungan antara faktor produksi (input)

dan produksi (output) (Herawati,2008).

Fungsi produksi yang menunjukan hubungan antara jumlah produksi dengan

input yang digunakan dalam proses produksi, dapat diformulasikan secara umum

sebagai berikut :

Y = f ( , , ,....... ).......................(Herawati,2008)

Dimana : Y = Hasil tangkapan

X = Faktor produksi

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil tangkapan produksi ikan dengan alat

tangkap pancing tonda adalah sebagai berikut :

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

12

2.5.1 Curahan Waktu Kerja (Trip)

Trip penangkapan adalah kegiatan operasi penangkapan yang dihitung

mulai atau sejak perahu penangkapan ikan meninggalkan tempat pendaratan

ikan menuju daerah operasi, mencari fishing ground. Melakukan penangkapan

ikan kemudian kembali lagi ketempat pendaratan asal atau tempat pendaratan

lainnya untuk mendaratkan hasil tangkapanya (Damanhuri, 1980). Sedangkan

menurut Sudirman dan Mallawa (2004), jumlah trip penangkapan atau fishing trip

adalah jumlah untuk tujuan dalam satu satuan waktu (hari, bulan, tahun).

Adapun jumlah trip penangkapan itu sendiri sangat ditentukan oleh trip

duration yang diperlukan nelayan tersebut untuk melakukan penangkapan.

Semakin sedikit atau pendek waktu yang dibutuhkan atau digunakan juga

semakin besar. Jadi antar fishing trip dan duration trip ini memiliki hubungan

terbalik. Adapun trip duration itu sendiri adalah lama waktu (hari) sejak saat load

sampai unload.

2.5.2 Kapal Pancing tonda (sekocian)

Berdasarkan Kepres No. 51 (2002), kapal adalah kendaraan air dengan

bentuk dan jenis apapun. Yang digerakkan dengan tenaga mekanik, tenaga

angin, atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis,

kendaraan di bawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan terapung

yang tidak berpindah-pindah. Adapun Kepmen No. 02 (2002), mendefinisikan

kapal perikanan adalah kapal, perahu atau alat apung lainnya yang digunakan

untuk melakukan survey atau eksplorasi kelautan.

Kontruksi kapal tonda terbuat dari kayu, ruang kemudi terletak di bagian

buritan, ruang mesin berada di bagian tengah, di bagian atas ruang kemudi

terdapat ruang ABK (Anak Buah Kapal), palka ikan terletak di bagian haluan.

Kapal pancing tonda berukuran sekitar 3-10 GT, terbuat dari kayu jati (Tektona

grandis) dan kayu ulin (Eusiderrixylon spp). Dimensi kapal adalah panjang (LOA)

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

13

10,75-12 meter (m), lebar 2,85-3,50 meter (m), tinggi (D) 1-1,5 meter (m). Kapal

tonda menggunakan mesin dalam (inboard engine), berkekuatan sekitar 20-40

PK. Berbagai merek mesin biasanya digunakan seperti mesin Kubota atau mesin

Yanmar (Nuraini, 2010).

Kecepatan perahu saat menonda mempengaruhi keberhasilan penangkapan

sesuai dengan tujuan ikan sasaran. Perahu/kapal untuk menangkap ikan pelagis

ikan umpan, kecepatan menonda harus lambat 1-3 knot. Waktu penangkapan

ikan cakalang dan tuna muda di pagi hari dengan kecepatan perahu sekitar 4-5

knot, dan pada siang hari kecepatan menonda sekitar 7-8 knot (Nugroho, 1992).

Gambar 4. Kapal Sekocian Tampak Samping (sumber: BSN, 2008).

Gambar 5. Kapal Sekocian Tampak Atas (sumber: BSN, 2008)..

Tonage kapal adalah suatu besaran yang menunjukkan kapasitas atau

volume ruangan-ruangan yang tertutup dan dianggap kedap air yang berada di

dalam air. Tonage kapal merupakan suatu besaran volume yang pengukurannya

menggunakan “Register Tonage”. Dimana I Register Tonage (RT) menunjukan

volume suatu ruangan sebesar 100 atau

atau 2,8328 (DKP, 2008d).

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

14

Untuk perhitungan Gross Tonage (GT) kapal adalah :

GT =

Keterangan :

L = Panjang garis geladak kapal

B = Lebar geladak kapal

D = Tinggi kapal

Cb = Koefisien balok :

V = volume kapal

L = Panjang garis kapal

B = Lebar kapal

d = Saraf kapal

2.5.3 Jumlah Anak Buah kapal (ABK)

Anak buah kapal merupakan orang yang bekerja atau membantu pada

sebuah kapal dan dibawahi seorang nahkoda. Jumlah dan ketrampilan anak

buah kapal berpengaruh terhadap kecepatan penebaran pancing (setting) dan

penarikan pancing (hauling). Perlunya suatu penelitian jumlah ABK yang sangat

menentukan terhadap kecepatan proses setting dan hauling dan efektivitas kerja

dalam operasi penangkapan, cara mengukur ketrampilan ABK dan

berpengalamannya nahkoda adalah dengan cara mengetahui atau melihat

lamanya ABK dan Nahkoda melakukan pekerjaan menggunakan alat tangkap

pancing tonda dalam satuan waktu. Jadi untuk mengukur seberapa terampil dan

berpengalamannya ABK berdasarkan waktu kerja dalam satuan tahun dapat

dibagi menjadi 3 kategori (a) 1 – 2 tahun ( kurang berpengalaman), (b) 3 – 5

tahun (berpengalaman), dan (c) > 5 tahun (sangat berpengalaman).

Page 28: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

15

2.5.4 Pengalaman Nahkoda

Nahkoda adalah orang yang menjalankan atau mengemudikan kapal menuju

dari daerah penangkapan (fishing ground). Dalam operasi penangkapan

nahkoda merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan operasi

penangkapan. Nahkoda yang berpengalaman akan dapat dengan mudah

mengemudikan kapal, menetukan daerang penangkapan dan cepat mengatasi

segala permasalahan yang timbul selama perjalanan atau selama operasi

penangkapan langsung.

2.6 Produktivitas Hasil Tangkapan Ikan

Produktivitas penangkapan merupakan salah satu hal terpenting untuk

mengetahui kemampuan atau konerja penangkapan ikan dari suatu alat tangkap.

selain itu juga merupakan suatu awal distribusi ikan ketika akan digunakan untuk

menilai daerah penagkapan ikan (Nelwan,2012).

Aspek produksi hasil tangkapan ikan menurut Keputusan Menteri Kelautan

dan Perikanan Nomor 38 Tahun 2003 pada tanggal 23 Oktober 2002 tentang

produktivitas kapal penangkapan ikan ialah merupakan kapal penangkap ikan

untuk memperoleh hasil tangkapan ikan pertahun. Produktivitas hasil tangkapan

kapal ikan ditetapkan dengan mempertimbangkan :

1. Ukuran tonase kapal

2. Jenis bahan kapal

3. Kekuatan mesin kapal

4. Jenis alat penangkapan ikan yang digunakan

5. Jumlah trip operasi penangkap per tahun

6. Kemampuan tangkap rata-rata per trip

Adapun dalam penelitian ini dilakukan untuk melihat faktor yang sangat

mempengaruhi hasil produksi tangkpan ikan. Faktor-faktor tersebut antara lain :

Page 29: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

16

1. Curahan waktu kerja (trip)

2. Ukuran kapal (GT)

3. Daya mesin (PK)

4. Daya mesin samping (PK)

5. Panjang tali (m)

6. Ukuran mata pancing

7. Jumlah ABK

8. Pengalaman ABK

9. Pengalaman nahkoda

2.7 Faktor Produksi Coub Douglas

Analisis fungsi Coub Douglas merupakan metode analisis yang

menerangkan suatu bentuk persamaan dilihat dari hubungan dan pengaruhnya

antara variabel bebas dengan variabel tidak bebasnya (Hidayah, 2012)

Secara matematis model fungsi Coub Douglas adalah sebagai berikut :

Y = a

.....................(Arik, 2016)

Dimana :

Y = Jumlah produksi hasil tangkapan

= Curahan waktu kerja (trip)

= Ukuran kapal

= Daya mesin

= Panjang tali

= Ukuran mata pancing

= Jumlah ABK

= Pengalaman ABK

= Pengalaman Nahkoda

Page 30: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

17

a = Intersep (estimasi niai Y untuk keduanya x=0)

b = Koefisien regresi Y untuk (dimana tetap)

= Kesalahan acak

Kemudian melalui trasformasi logaritma natural (ln) diproleh persamaan

linier, sebagai berikut :

Ln Y = ln a +

+

+....+

Dimana :

Y = Jumlah produksi hasil tangkapan

= Curahan waktu kerja (trip)

= Ukuran kapal

= Daya mesin

= Panjang tali

= Ukuran mata pancing

= Jumlah ABK

= Pengalaman ABK

= Pengalaman Nahkoda

a = Intersep (estimasi niai Y untuk keduanya x=0)

b = Koefisien regresi Y untuk (dimana tetap)

Page 31: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

18

3. METODE PENELITIAN

3.1 Materi Penelitian

Penelitian mengenai Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi

Alat Tangkap Pancing Tonda di PPP Tamperan Desa Sidoharjo, Kecamatan

Pacitan, Kabupaten Pacitan. Adapun materi yang digunakan dalam

melaksanakan penelitian ini adalah kapal sekocian alat tangkap pacing tonda

yang ada di perairan Pacitan dengan tempat Pelabuhan Perikanan Pantai

Tamperan. Selain itu, materi yang akan digunakan adalah kuisioner untuk

pengambilan data produksi dan usaha perikanan pancing tonda dilapang.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan adalah deskriftif analitik yang

bertujuan untuk memberikan gambaran pada obyek yang akan diteliti secara

obyektif dengan melakukan pengamatan langsung terhadap responden yang

disertai peyebaran kuisioner untuk dianalisis.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Tahap awal dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data yang akan

digunakan dalam pemecahan masalah yang dihadapi.data yang digunakan

dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder.

3.3.1 Data Primer

Menurut Waluya (2004), data primer adalah data atau keterangan yang

diperoleh peneliti secara langsung dari sumbernya. Data primer adalah

pengambilan data yang dilakukan secara langsung pada obyek yang

bersangkutan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan melalui wawancara

dan observasi.

Page 32: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

19

Data primer dari penelitian ini didapat dengan cara :

1. Observasi

Pengumpulan data dengan observasi langsung maupun tidak

langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata

tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut (Nazir,

2005). Observasi terutama dilakukan terhadap proses-proses yang

berlangsung pada hasil produksi di TPI.

2. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya

sama si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang

dinamakan interview gulde (panduan wawancara) (Nazir,2005).

Wawancara dilakukan dengan tanya jawab terhadap pemilik kapal dan

bagian-bagian yang berkaitan baik secara langsung maupun tidak

langsung dengan rumusan masalah penelitian guna mendapat data

maupun informasi yang dibutuhkan.

3. Kuisioner

Kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang digunakan

dengan cara memberi seperangkat pertayaan tertulis kepada responden

untuk dijawab. Kuisioner yang akan digunakan dalam penelitian ini

bersifat terstruktur yaitu memberikan pertayaan terhadap responden

masyarakat secara kontinyu. Dapat dilihat pada lampiran 3.

3.3.2 Data Sekunder

Menurut Waluya (2004), data sekunder adalah keterangan yang diperoleh

dari pihak kedua, baik berupa catatan, seperti buku, laporan, bulletin, dan

majalah yang sifatnya dokumentasi.

Page 33: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

20

3.4 Tahapan Penelitian

Adapun tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian pada gambar

dibawah ini :

PPP Tamperan Pacitan

Identifikasi

Pengumpulan Data

Data Primer Data Sekunder

Proses Analisis

Metode Analisis Coubb Douglas

Uji F Uji T

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi

Page 34: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

21

3.5 Metode Analisis Data

3.5.1 Metode Matematis Fungsi Produksi

Menurut soerkartawi (2003), model produksi adalah hubungan fisik antara

variabel, variabel dependent (Y) dan variabel independent (X). Variabel yang

dijelaskan biasanya berupa output dan variabel yang menjelaskan berupa input.

Untuk mengetahui hubungan anatara faktor-faktor produksi (input)

dengan produk (output) dan juga hubungan antara faktor-faktor produksi (input)

dengan produk (output) dan juga hubungan antara faktor produksi itu sendiri

diperlukan suatu model analisis yang sesuai. Banyak model analisis fungsi

produksi yang bisa kita gunakan dalam suatu penelitian, diantara metode

tersebut yang paling banyak digunakan oleh para ahli adalah model Cobb

Douglas. Ada beberapa alasan mengapa banyak peneliti menggunakan fungsi

produksi Cobb Douglas ini anatara lain :

1. Penyelesaian relatif mudah dibandingkan dengan fungsi lainnya karena

mudah ditrasfer kebentuk linier.

2. Hasil pendugaan garis melalui fungsi ini akan menghasilkan koefisien

regresi yang sekaligus juga menunjukan besaran elastisitas.

3. Besaran elastisitas tersebut sekaligus menunjukan tingkat besaran return

to scale.

Fungsi Cobb Douglas biasanya menggunakan regresi dimana variasi dari Y

akan dipengaruhi oleh variasi dari X, dengan demikian kaidah-kaidah pada garis

regresi juga berlaku dalam peyelesaian fungsi Cobb Douglas.

Secara matematis model fungsi Cobb Douglas adalah sebagai berikut :

Y = a

.... .....

Kemudian melalui trasformasi logaritma ntural (ln) diperoleh persamaan linier

sebagai berikut:

Page 35: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

22

Ln Y = ln a + b1 ln + b2 ln + .... + bi ln + u

Keterangan :

Y = Jumlah produksi (kg) a = intersep

= Waktu kerja (trip) b = Parameter Estimasi

= Ukuran kapal (GT) u = Standart eror

= Daya Kapal Induk (PK)

= Daya Kapal Sampingan (PK)

= Panjang tali (m)

= Ukuran mata pancing

= Jumlah ABK

= Pengalaman ABK

= Pengalaman Nahkoda

Adapun pertimbangan memeilih variabel – variabel tersebut adalah :

Waktu Kerja (trip)

Waktu kerja dalam satuan Jumlah trip yang dimaksud dalam

penelitian ini yaitu jumlah berapa hari nelayan pergi laut untuk mencari

hasil tangkapan dalam satu bulan.

Ukuran Kapal (GT)

Untuk penentuan GT kapal besar, sedang dan kecil didasarkan pada

karateristik kelas pelabuhan. Dimana ada 4 kelas pelabuhan perikanan

yaitu : PPI (Pangkalan Pendaratan Ikan), PPP (Pelabuhan Perikan

Pantai), PPN (Pelabuhan Perikanan Nusantara) dan PPS (Pelabuhan

Perikanan Samudra). Pada setiap pelabuhan ini memiliki ukuran GT kapal

yang berbeda-beda. Misalnya PPI GT kapal yang dilayani adalah <10 GT,

PPP 3 -15 GT, PPN 15 – 60 GT, PPS >60 GT (Martinus, 2006).

Page 36: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

23

Dari hal tersebut kita bisa mengetahui GT untuk kapal besar, kapal

sedang dan kapal kecil. Berdasarkan refrensi yang ada GT nuntuk kapal

besar > 60 GT, kapal sedang 15 - 60 GT dan untuk kapal kecil >15 GT.

Semakin besar GT kapal akan mempengaruhi terhadap daya muat hasil

tangkapan, alat tangkap, jumlah ABK yang akan ikut dalam

pengoperasian penangkapan ikan serta memperluas daya jelajah kapal

menuju daerah penangkapan tertentu.

Daya Mesin (PK)

Mesin kapal merupakan bagian penting dari kapal yang berfungsi

sebagai sarana penggerak untuk kapal itu sendiri. Mesin kapal

penangkapan yang paling digunakan dalam pengoperasian alat tangkap

yaitu diesel.

Dalam pengoperasian alat tangkap pancing tonda yang perlu

diperhatikan adalah kecepatan kapal pada saat penarikan alat tangkap,

karena kecepatan kapal tidak melebihi renang ikan.

Panjang Tali (meter)

Tali pada pancing tonda terdiri dari tali utama (Main line) dan tali

cabang (Branch line). Tali utama yang digunakan adalah ukuran nomor

500 dengan panjang sekitar 20 – 25 m. Sedangkan untuk brach line

memiliki ukuran nomor 200 – 300 dengan panjang 8 – 10 m. Tali senar

terbuat dari benang senar (PA. Monofilament). Panjang tali sangat

mempengaruhi keberhasilan penagkapan ikan karena semakin panjang

tali yang digunakan semakin memperluas area penangkapan ikan.

Ukuran Mata Pancing

Ukuran mata pancing mempengaruhi hasil tangkapan ikan. semakin

besar mata pancing yang digunakan, maka semakin besar juga ikan yang

tertangkap dan begitu sebaliknya. Menurut Sudirman dan Mallawa (2004),

Page 37: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

24

ukuran mata pancing untuk menangkap ikan Tongkol, Cakalang

menggunakan nomor 6 – 7 dan madidihang menggunakan ukuran

pancing nomor 7.

Jumlah ABK

Semakin banyak jumlah ABK, maka hasil tangkapan yang diperoleh

semakin banyak karena pengaruh terhadap kecepatan kerja pada saat

setting dan hauling, serta peyelesaian rangkain operasi penagkapan.

Jumlah ABK haruslah disesuaikan dengan kebutuhan tenaga yang

diperlukan dalam pengoperasian unit penangkapan kapal ikan dengan

alat tangkap pancing tonda.

Pengalaman Nahkoda

Nahkoda adalah orang yang menjalankan atau mengemudikan kapal

menuju daerah penangkapan ikan (fishing ground). Dalam operasi

penangkapan pengalaman nahkoda merupakan salah satu faktor

pendukung keberhasilan operasi penangkapan. Nahkoda yang

berpengalaman akan dapat dengan mudah mengemudikan kapal dan

dengan cepat mengatasi segala permasalahan yang timbul selama

perjalanan operasi penangkapan berlangsung.

Pengalaman ABK

Anak Buah Kapal adalah semua orang yang berada dan bekerja

dikapal kecuali nahkoda. Jumlah dan ketrampilan anak buah kapal

berpengaruh terhadap kecepatan penebaran (setting) dan penarikan

pancing (hauling). Perlunya suatu penelitian tentang jumlah ABK yang

sangat menentukan terhadap kecepatan proses setting, hauling dan

efektivitas kerja dalam operasi penagkapan (tugas dari masing – masing

ABK dalam operasi penangkapan), serta adanya anggapan bahwa jumlah

Page 38: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

25

ABK yang cukup akan mempercepat proses penangkapan, sehingga hasil

tangkapan yang didapat optimal.

Pemilihan variabel – varibabel di atas didasarkan pada refrensi penelitian

yang telah dilakukan meskipun di tempat dan alat tangkap yang berbeda.

Penelitin ini bertujuan untuk mengetahui variabel–variabel terhadap model

usaha tangkapan ikan dengan alat tangkap pancing. Model yang digunakan

untuk mencapai tujuan tersebut adalah model Coob Douglas, kemudian untuk

analisa datanya dengan menggunakan progam SPSS 18.

SPSS (Statistical Package for the Sosial Sciense) merupakan salah satu

progam pengolahan data statistic yang banyak dimanfaatkan untuk pengambilan

keputusan dibidang statistik. SPSS relatif lebih mudah dioperasikan, hampir

semua bentuk dan tingkat penelitian dapat dipecahkan dengan SPSS. SPSS

dapat, mengolah data secara akurat mulai dari yang sederhana,yaitu statistik

deskriptif (mean, median, modus, sum presentase, minimum, maksimum, kuartil,

prosentil, range, distribusi, varians, standart deviasi, standart eror, nilai

kemiringan, dan lain-lain. (Priyanto, 2008).

3.5.2 Pengujian Model

Untuk mengetahui kebaikan dari suatu model yang digunakan dalam

suatu penelitian, maka perlu untuk pengujian terhadap model dan hasil

pedugaan terhadap parameter tersebut. Untuk menguji model dan pendugaan

parameter yang diperoleh dari pengujian dengan Coubb Douglas digunakan

parameter sebagai berikut :

a. Uji F

Menurut Priyanto (2008), uji F dipakai untuk melihat pengaruh variabel –

variabel indepandent secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Pengujian

ini dilakukan dengan membandingkan nilai dengan .

Page 39: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

26

Berarti ada satu atau seluruh dari variabel bebas berpengaruh terhadap

variabel terkait.

Nilai diperoleh dari rumus :

Keterangan :

n = sampel

k = jumlah variabel independent

Kesimpulan uji F diatas adalah sebagai berikut :

a. Jika < maka diterima dan ditolak berarti semua

variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel tidak bebas.

b. Jika > maka diterima dan ditolak berarti variabel

bebas berpengaruh terhadap variabel tidak bebas.

b. Koefisien Determinasi ( )

Koefisiensi determinasi adalah suatu nilai yang menggambarkan seberapa

besar perubahan atau variasi dari variabel dependen akan bisa dijelaskan oleh

perubahan variabel independen. Dengan mengetahui nilai koefisien determinasi

akan bisa dijelaskan kebaikan dari model regresi dalam memprediksi variabel

dependen. Semakin tinggi nilai koefisien determinasi akan semakin baik

kemampuan variabel independen dalam menjelaskan perilaku variabel

dependen. Rumus dari koefisien determinasi adalah sebagai berikut :

Nilai mempuyai interval mulai dari 0 sampai 1 (0 ≤ ≤1). Semakin besar

(mendekati 1), semakin baik model regresi tersebut. Semakin mendekati 0

maka variabel independen secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan

variabilitas dari variabel dependen (Priyanto, 2008).

Page 40: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

27

c. Uji-t (partial test)

Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas

secara parsial dilakukan uji-t. Uji-t dipakai untuk melihat signifikan pengaruh

variabel independen secara individu terhadap variabel dependent dengan

mengagap variabel lain bersifat konstan.

H0 : b = 0 : tidak ada pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap

variabel tidak bebas.

H0 : # 0 : terdapat pengaruh dari variabel bebas secara parsial terhadap

tidak bebas.

Kriteria penerima hipotesa :

1. Jika < berarti terima dan tolak

2. Jika > berarti terima dan terima

Dari hasil hipotesis tersebut dapat disimpulkan bahwa jika > pada

tingkat derajat bebas tertentu, maka variabel bebas/faktor produksi (X)

berpengaruh nyata pada produksi (Y). Sebaliknya, < pada tingkat

bebas tertentu, maka variabel bebas/faktor produksi (X) tidak berpengaruh nyata

pada produksi (Y).

Page 41: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya
Page 42: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

29

Sebelah Selatan : Samudera Hindia

Pelabuahan Perikanan Pantai PPP Tamperan terletak di Dusun Tamperan,

Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Pacitan yang berjarak ±3km dari pusat Ibu kota

Kabupaten Pacitan. Kelurahan Sidoharjo merupakan salah satu desa di

Kabupaten Pacitan yang berada di daerah pesisir. Berdasarkan data dari kantor

Desa Sidoharjo memiliki luas sekitar 723,430 Ha, terdiri dari 12 RW dan 42 RT

yang tersebar dalam 12 dusun yaitu Dusun Kriyan, Dusun Pojok, Dusun

Caruban, Dusun Blebler, Dusun Tuban, Dusun Jaten, Dusun Plelen, Dusun

Balon, Dusun Barak, Dusun Barean, Dusun Teleng, dan Dusun Tamperan.

4.2 Sarana Dan Prasarana PPP Tamperan

Fasilitas kepelabuhan di PPP Tamperan sudah cukup baik dan lengkap.

Fasilitas PPP Tamperan dapat dilihat di tabel 4. Pembagian fasilitas PPP

Tamperan Terdiri dari :

1. Fasilitas pokok adalah sarana yang diperlukan untuk kepentingan seperti,

keselamatan pelayaran dan tempat tambat labuh serta bongkar muat

yang meliputi.

a. Breakwater

b. Sarana tambat labuh, yaitu dermaga, tiang tambat, dan kolam

pelabuhan.

c. Sarana trasportasi yaitu jembatan, jalan, dan tempat parkir.

2. Fasilitas fungsional adalah sarana yang langsung dimanfaatkan untuk

kepentingan manajemen pelabuhan perikanan dan dapat dimanfaatkan

oleh perorangan atau badan hukum meliputi :

a. Sarana pemasok bahan bakar untuk kapal.

Page 43: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

30

b. Sarana pemasaran, meliputi : tempat pelelangan ikan (TPI),

penaganan, dan peyimpanan hasil tangkapan.

c. Kantor pelabuhan dan kantor keamanan.

3. Fasilitas penunjang adalah fasilitas sarana yang secara tidak lansung

dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan dan memberikan kemudahan

bagi masyarakat umum yang meliputi :

a. Sarana kesejahteraan nelayan yaitu tempat penginapan, kios

perbekalan, dan tempat ibadah.

b. Sarana pengelolaan pelabuhan yaitu rumah tamu, dan pos

pemeriksaan.

Tabel 1. Fasilitas pokok, fasilitas fungsional, dan fasilitas penunjang di

PPP Tamperan.

No Jenis Fasilitas Volume Fasilitas Kondisi

1 Fasilitas Pokok

a. Lahan PPP 2,05 Ha Baik

b. Breakwater 460,9 m Baik

c. Dermaga Caisson 234 m baik

d. Kolam labuh 4,5 Ha Terjadi sedimentasi

2 Fasilitas Fungsional

a. Gedung TPI 720 Baik

b. Kantor Pelabuhan 220 Baik

c. Ground Reservoir 35 Baik

d. Power House 20 Baik

e. Menara Air 18 Baik

f. SPBN 45 Baik

g. Toilet 30 Baik

3 Fasilitas Penunjang

a. Tempat Penginapan

220 Baik

b. Kantin 45 Baik

c. Musholla 100 Baik

d. Pos jaga 12,6 Baik

e. Pasar ikan 288 Baik

f. Tempat parkir 1 unit Baik

Page 44: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

31

g. Plengsengan bukit

270 Baik

Sumber : Laporan Tahunan PPP Tamperan tahun, 2015

4.3 Keadaan Perikanan Tangkap

Letak yang strategis baik di tinjau dari ketersediaan sumberdaya alam

maupun jalur trasportasi dan pemasaran meyebabkan wilayah ini mengalami

perkembangan yang sangat cepat. Nelayan yang beroperasi di PPP Tamperan

tidak hanya nelayan setempat, tetapi juga nelayan andon yang umumnya adalah

nelayan dari daerah lain seperti nelayan Bayuwangi, Sendang biru, Jawa Barat,

Sulawesi dan lain-lain. Jenis alat tangkap yang beroperasi di PPP Tamperan

dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Jumlah alat tangkap di PPP Tamperan pada tahun 2011-2015.

Alat Tangkap Tahun (unit)

2011 2012 2013 2014 2015

Krendet 77 10 30 30 30

Pancing Tonda 165 291 300 118 156

Giil net 25 25 25 25 25

Payang 15 20 20 20 20

Purse Seine 21 21 23 32 43

Sumber : Laporan Tahunan PPP Tamperan tahun, 2015

Perkembangan alat tangkap dan armada penangkapan yang beroperasi di

PPP Tamperan terus mengalami peningkatan baik jumlah maupun ukuran. Hal

ini disebabkan semakin jauhnya tempat operasi penangkapan mereka karena

semakin berkurangnya ketersediaan sumberdaya alam disekitar teluk Pacitan

akibat eksploitasi yang dilakukan secara terus menerus.

Alat penangkapan ikan yang dipergunakan dalam kegiatan penangkapan ikan

terdiri dari berbagai jenis. Alat penangkapan ini dioperasikan mulai dari dekat

Page 45: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

32

pantai sampai lepas pantai yaitu Samudra Hindia. Perubahan adanya

peningkatan Tonage kapal penangkapan ikan dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Jumlah kapal menurut ukuran Gross Tonage (GT) di PPP Tamperan

tahun 2011 -2015

Tahun Kapal Montor (Unit) Kapal Tanpa Montor (Unit) <5 GT >5-10GT >10-30GT >30GT

2011 135 91 21 - 38

2012 148 57 21 - 38

2013 148 72 23 - 38

2014 155 103 23 9 38

2015 160 97 30 13 42

Sumber : Laporan Tahunan PPP Tamperan tahun, 2015

Dari tabel 3 diatas, dapat dilihat bahwa armada penangkapan yang

berukuran kecil semakin berkurang, sedangkan untuk armada penangkapan

nelayan semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena daerah operasi

penangkanan nelayan di UPT PPP Tamperan semakin jauh sehingga

membutuhkan peralatan dengan ukuran besar dan daya jangkau yang lebih jauh.

4.4 Produksi Perikanan Tangkap

Ditijau dari daerah penangkapan nelayan Tamperan yang sangat luas dan

memiliki potensi yang sangat besar dan didukung oleh peralatan yang semakin

modern dengan ukuran kapal yang semakin besar dengan disertai alat yang

lengkap (multi gear) dan adanya alat bantu rumpon - rumpon oleh pemerintah

dan juragan besar maka sangat mungkin sekali untuk terus mengembangkan

dan meningkatkan usaha dibidang penangkapan dan pengolahan di daerah ini.

Page 46: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

33

Untuk melihat produksi perikanan di Pelabuhan Perikanan Pantai pada lima

tahun terakhir mengalami kenaikan dan penurunan presentase yang tidak

menentu, menurut nelayan hal ini disebabkan karena pada lima tahun terakhir ini

musim tidak menentu dan ada indikasi pencemaran. Untuk lebih jelasnya tentang

produksi dan nilai produksi lima tahun terakhir di Pelabuhan Perikanan Pantai

Tamperan dapat di lihat pada tabel 4.

Tabel 4. Jumlah Produksi dan Nilai Produksi Ikan di PPP Tamperan 2011-2015

Sumber : Laporan Tahunan PPP Tamperan, 2015

Dari tabel 4 diatas, diketahui bahwa pada tahun 2015 volume perikanan yang

didaratkan di PPP Tamperan sebesar 7.786.236 Ton dengan nilai produksi Rp

47,479,259,240,-. Dibandingkan dengan data volume dan nilai produksi pada

tahun 2014, volume produksi tahun 2015 meningkat sebesar 1.832 ton.

sedangkan nilai produksinya meningkat sebesar Rp 5.762.377.984. Kenaikan

produksi ikan ini dikarenakan pada tahun 2015 produksi jenis ikan unggulan

seperti : tuna , cakalang, dan layur mengalami kenaikan. Tabel 5. Meyajikan

fluktuasi hasil tangkapan sejak 2011 sampai dengan 2015.

Tahun Produksi (ton) Nilai produksi (Rp)

2011 5.299.184 32.420.705.895

2012 5.340.157 38.236.051.788

2013 6.930.545 36.255.782.484

2014 5.954.064 41.716.881.256

2015 7.786.236 47.479.259.240

Page 47: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

34

Tabel 5. Data jumlah produksi perikanan tangkap per jenis ikan di PPP Tamperan 2011-2015.

No Jenis Ikan produksi per tahun (ton)

2011 2012 2013 2014 2015

1 Cakalang (Skipjack tuna)

1,399,460

1,605,393

741,543

1,280,034

1,697,330

2 Tuna (Thunnus) 1,629,540

2,390,586

4,024,424

1,455,970

1,338,261

3 Tongkol (Eastern little tunas)

866,454

691,860

652,436

1,079,214

1,810,330

4 Lemandang (Coryphaena hippurus)

78,852 123,228

95,351 271,672 423,006

5 Layaran (Marlins) 30,261 80,508 37,129 76,751 35,550

6 Layur (Hairails) 141,752

127,841

137,033

1,757,69 3,374,573

7 Kuniran (Uppeneus mollucensis)

3,620 3,076 1,676 5,169 9,610

8 Kembung (Mackerel)

65,664 54,881 60,614 50,194 76,801

9 Terngiri (King Mackerel)

14,542 15,057 18,847 17,245 15,501

10 Layang (scads) 862,206

455,377

1,547,746

1,621,023

1,738,769

Sumber : Laporan Tahunan PPP Tamperan, 2015

4.4 Daerah dan Musim Penangkapan Ikan

Daerah operasi penangkapan ikan di wilayah Kabupaten Pacitan meliputi

Teluk Pacitan dan luar Teluk Pacitan. Daerah operasi di dalam meliputi Teluk

Pacitan, Teluk Panggul, Teluk Sidomulyo, Teluk Sudimoro, dan Teluk Taman. Di

luar Teluk Pacitan meliputi Watukarung, Jogoboyo, Wates, Klopan, Srau,

Wawaran, Hadiwarno, Bawur, Cucung, Watu mureb, dan Lau Bremen (Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pacitan, 2009).

Page 48: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

35

Nelayan di Pacitan menentukan musim penangkapan ikan dengan metode

yang diebut “Pranoto Mongso”. Nelayan harus mengetahui musim terlebih dahulu

sebelum melaksanakan operasi penangkapan ikan, karena dapat diketahui

keadaaan angin, gelombang, arus, ombak, jenis-jenis ikan dan musim ikannya.

Musim penagkapan ikan dibagi menjadi dua musim, yaitu musim puncak pada

bulan Mei-September, dan musim paceklik pada bulan Desember-Februari

(Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pacitan, 2009).

4.6 Hasil Penelitian

4.6.1 Pancing Tonda

Pancing adalah alat penangkap ikan yang terdiri dari tali dan mata

pancing. Umumnya pada mata pancing diberi umpan, baik umpan buatan

maupun umpan alami yang berguna untuk menarik perhatian ikan.

Diperairan Pacitan banyak jenis alat tangkap pancing yang dioperasikan

pada setiap armada penangkapan, hal ini untuk mengatisipasi kemungkinan

banyaknya jenis spesies ikan yang ada di daerah penagkapan (fishing ground).

Karena perbedaan spesies ikan juga mempengaruhi metode penangkapannya.

Jenis alat tangkap pancing antara lain adalah Pancing tonda, Pancing ulur

(Coping), Pancing Vertikal Long line/pancing Tuna.

Pancing tonda di perairan Pacitan pada umumnya pancing yang diberi tali

tanpa pemberat dan dipasang disekitar permukaan air ditarik oleh kapal, pancing

diberi umpan buatan maupun umpan segar yang karena akan memberikan

pengaruh tarikan pada ikan.

Page 49: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

36

Gambar 6. Alat tangkap pancing tonda (sumber: pengamatan lapang)

Data hasil penelitian di Pelabuhan Perikanan Pantai Tamperan, diperoleh untuk

waktu kerja yaitu 5-12 hari, ukuran kapal 5-6 GT, daya mesin induk maupun daya

mesin sampingan 27-30 PK, panjang tali pancing 250-300m, ukuran mata

pancing 7-8, jumlah ABK 4-5 orang, pengalaman ABK 2-4 tahun, pengalaman

Nahkoda 4-9 tahun. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6. Spesifikasi alat tangkap pancing tonda di Pelabuhan Perikanan Pantai

Tamperan.

No Nama kapal Y X1 X2 X3 X4 X5 X6

X7

X8 X9

1 Sumber rejeki 01 1035 12 6 30 30 300 7 5 8 4

2 Sinar mulia 1265 10 6 30 30 300 7 4 6 3

3 Baruna 03 825 6 5 30 30 250 7 4 4 2

4 KMN miras 03 1125 7 6 30 27 300 8 5 5 3

5 Anugerah 1320 9 6 30 30 300 7 4 8 3

6 Riqki Hidayat 1115 6 6 30 30 300 7 4 7 3

7 Arema 01 1160 7 6 30 27 300 8 5 6 3

8 SMG 1040 6 5 30 30 300 8 4 5 3

9 Mahkota 02 1040 12 6 30 30 300 7 5 8 3

10 Iqbal 855 6 5 30 30 250 8 4 5 3

11 Ramajaya 1320 6 6 27 27 250 8 5 5 3

12 Dirga 02 865 5 5 27 27 300 8 4 6 3

13 Nusantara 1065 7 6 30 27 300 8 4 8 4

14 Cahaya mulia 1025 7 6 27 27 300 8 4 6 3

15 Murni Rahayu 1035 6 5 30 27 300 7 5 7 3

16 Mahkota 06 1630 10 6 27 27 300 7 5 8 3

17 Sinar jaya 1322 9 6 30 27 300 7 5 4 2

Page 50: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

37

Tabel 6. Spesifikasi alat tangkap pancing tonda di Pelabuhan Perikanan

Pantai Tamperan(Sumber: Pengamatan Lapang).

Keterangan :

Y = Jumlah produksi hasil tangkapan

= Curahan waktu kerja (trip)

= Ukuran kapal

= Daya mesin

= Daya mesin samping

= Panjang tali

= Ukuran mata pancing

= Jumlah ABK

= Pengalaman ABK

= Pengalaman Nahkoda

4.6.2 Operasi Penangkapan

Pengoperasian pancing tonda di Pelabuhan Perikanan Pantai meliputi

persiapan, keberangkatan menuju fishing ground, pemancingan dan kembali ke

fishing base. Persiapan yang dilakukan meliputi semua unit penangkapan ikan ,

yaitu kapal penagkapan , alat tangkap, dan nelayan. hal tersebut perlu dilakukan

agar kesiapan unit penangkapan dalam keadan baik. Mengingat waktu

pengoperasian alat tangkap pancing tangkap pancing tonda ini memakan waktu

lama 5-12 hari, maka semua peralatan ditata dengan rapi agar tidak menggangu

kegiatan operasiaonal penagkapan. Perbekalan dan perlatan yang dibutuhkan

dalam setiap operasi penangkapan adalah solar, oli, es curah, garam, air tawar,

18 Mahkota 05 1275 9 6 30 30 300 7 5 7 4

19 Dirga03 975 6 5 27 27 250 7 4 5 3

20 Restu 02 1235 8 6 30 30 300 7 4 9 3

21 Tunas Harapan 06 1305 8 6 27 27 250 7 4 8 4

22 Adi jaya 03 1685 12 6 30 27 300 7 5 8 3

23 Lestari 03 1985 12 6 30 27 300 7 5 9 4

Page 51: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

38

umpan buatan, alata tangkap, dan perbekalan konsumsi untuk ABK dan

nahkoda.

Posisi pengoperasian pancing tonda berada disekitar rumpon. Dengan

kedalaman perairan kurang lebih 2000-5000m. Pengoperasian penangkapan

pancing tonda dilakukan pada pagi, siang dan sore hari. Metode pengoperasian

pancing tonda dilakukan dengan metode trolling yaitu alat tangkap dioperasikan

dengasn cara ditarik oleh kapal. Tali pancing dipegang oleh nelyan atau kadang

tersambung pada buritan dan sisi kana atau sisi kiri kapal. Umpan terbuat dari

kain sutra atau plastik yang berwarna mencolok untuk menarik perhatian ikan

agar mendekat pada umpan. Nelayan pancing tonda akan kembali ke fishing

base apabila hasil tangkapannya dirasakan sudah cukup banyak, namun nelayan

akan kembali ke fishing base walaupun hasil tangkapannya sedikit, apabila

terjadi ombak besar, kerusakan kapal, dan kehabisan perbekalan.

4.6.3 Hasil Tangkapan

Hasil tangkapan ikan yang sering tertangkap dengan alat tangkap

pancing tonda di Perairan Pacitan Tamperan Pacitan pada waktu penelitian di

antaranya sebagai berikut :

1) Ikan Tuna ekor kuning (Thunnus albacores)

Nama indonesia : Mandidihang

Nama internasional : Yellofin tuna

Nama latin : Thunnus albacores

Daerah sebaran : Perairan Timur Laut Sumatra Utara sampai Selatan

Jawa. Nusa tenggara dan di seluruh perairan laut dalam Indonesia

bagian timur (Laut Banda, Laut Sulawesi, Laut maluku). Serta Samudera

Pasifik bagian barat.

Deskripsi : Ordo Percomorphi, Sub Ordo Scombroidea, Famili

Scombroidea, Genus Thunnus. Bentuk tubuh, dua sirip tor[edo yang

Page 52: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

39

memanjang, memiliki rostrum, dua sirip punggung, sirip depan biasanya

pendek dan terpisah dari sirip belakang. Termasuk ikan buas, karnivora,

predator. Hidup bergerombol dengan ikan kecil.

Gambar 7. Ikan Tuna ekor kuning Thunnus albacores (sumber:

pengamatan lapang)

2) Ikan Lemandang (Coryphaena hippurus)

Nama Indonesia : Mandidihang

Nama internasional : Common dolphin fish

Nama latin : Coryphaena hippurus

Daerah sebaran : Daerah lepas pantai, pantai seluruh Indonesia,

perairan Indonesia Pasifiklainnya dan meluas perairan sub tropis.

Deskripsi : Ordo Percomorphi, Sub Ordo Percoiidea, Famili

Coryhaenidea, Genus Coryphaena. Bentuk tubuh memnajang, gepeng,

sisik kecil cycloid, mulut lebar, gigi kecil, banyak tersusun dalam baris-

baris, sirip punggung mulai diatas mata sampai pada sirip ekor.

Page 53: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

40

Gambar 8. Ikan Lemandang Coryphaena hippurus (sumber:

pengamatan lapang)

3) Ikan Cakalang (Catsuwanus pelamis)

Nama Indonesia : Cakalang

Nama internasional : Skipjack

Nama latin : Catsuwanus pelamis

Daerah sebaran : Perairan timur laut Sumatara utara sampai selatan

Jawa, Nusa Tenggara dan diseluruh peraairan laut dalam Indonesia

bagian Indonesia bagian timur (Banda, Laut,Sulawesi, Laut Maluku),

serta Samudera Pasisfik bagian barat.

Deskripsi : Ordo Percomorphi, Sub ordo Scombridea, Famili

Scombridea, Genus Thumnnus, bentuk tubuh seperti terpedo yang

memenjang, duri sirip punggung belakang dan sirip anal lebih panjang

dibandingkan spesies lain. Permukaan sisi dan perutnya dipenuhi oleh

sekitar 20 garis vertikal atau bercak-bercak sirip anal dan ujung –ujung

sirip kecil finlet berwaran kuning cerah.

Page 54: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

41

Gambar 9. Ikan Cakalang Skipjack (Catsuwanus pelamis) (sumber:

pengamatan lapang)

4.7 Analisis Data Hasil Penelitian.

Sebagai masukan (input) dalam penelitian ini adalah faktor-faktor

produksi yang berfungsi sabagai peubah bebasnya (curahan waktu/trip, ukuran

kapal (GT), daya mesin (PK), panjang tali, ukuran mata pancing, jumlah ABK,

pengalaman ABK, pengalaman nahkoda. Sedangkan yang menjadi keluaran

(output) adalah produksi ikan hasil tangkapan alat tangkap pancing tonda pada

kapal sekocian yang berfungsi sebagai peubah tak bebasnya.

Dimana :

Y = Jumlah produksi hasil tangkapan

= Curahan waktu kerja (trip)

= Ukuran kapal

= Daya mesin

= Panjang tali

= Ukuran mata pancing

= Jumlah ABK

= Pengalaman nahkoda

Page 55: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

42

= Pengalaman ABK

Tabel 7. Hasil Analisis Hubungan Faktor Input –Output pada Alat Penangkapan

Pancing Tonda.

No Variabel Koef. Regresi

Kesimpulan

1 Trip 0,346 1,632 2,736 Tidak Signifikan

2 Ukuran kapal (GT) 0,090 1,081 2,736 Tidak signifikan

3 Daya mesin Induk (PK)

-0,094 -0,612 2,736 Tidak signifikan

4 Daya mesin sampingan (PK)

0,325 0,374 2,736 Tidak signifikan

5 Panjang tali (m) -0,310 -0,234 2,736 Tidak signifikan

6 Ukuran mata pancing -0,526 -0,772 2,736 Tidak signifikan

7 Jumlah ABK -0,549 -1,433 2,736 Tidak signifikan

8 Penglaman nahkoda 0,066 0,239 2,736 Tidak signifikan

9 Pengalaman ABK 0,189 0,571 2,736 Tidak signifikan

10 Konstanta (a) 7,526 > : Variabel bebas

secara simultan berpengaruh terhadap variabel terikat.

11 4,114

12 2,197

13 0,740

Dari hasil analisa dengan menggunakan fungsi Coub Douglas di peroleh

persamaan regresi sebagai berikut :

Y =

Atau :

Y = Ln 7,526+Ln 0,346 +Ln 0,090 +Ln -0,940 +Ln 0,325 +Ln-0,310 +Ln

-0,526 +Ln -0,549 + Ln -0,066 + Ln -0,189

Dimana :

Y = Jumlah Produksi

= Trip

= Ukuran kapal (GT)

Page 56: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

43

= Daya mesin induk (PK)

= Daya mesin sampingan (PK)

= Panjang tali (m)

= Ukuran mata pancing

= Jumlah ABK

= Pengalaman ABK

= Pengalaman Nahkoda

Menurut Priyanto 2008, koefisien b dinamakan koefisien arah regresi dan

meyatakan perubahan rata-rata variabel Y (dependent) untuk setiap perubahan

variabel X (independent) sebesar satu satuan. Perubahan ini merupakan

pertambahan bila b bertanda positif dan penurunan bila bertanda negatif.

sehingga persamaan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

Koefisiensi regresi curahan waktu kerja atau trip ( sebesar 0,346

berarti bahwa dalam keadaan cateris paribus (seimbang). Setiap

perubahan satu satuan mengakibatkan perubahan hasil Y sebesar

7,526 satuan. Jadi apabila trip ditambah 1% akan mengakibatkan

perubahan hasil tangkapan sebesar 0,346.

Koefisiensi regresi ukuran kapal ( sebesar 0,903 berarti bahwa

dalam keadaan citeris paribus (seimbang). Setiap perubahan satu satuan

mengakibatkan perubahan hasil Y sebesar 7,526 satuan. Jadi apabila

trip ditambah 1% akan mengakibatkan perubahan hasil tangkapan

sebesar 0,903.

Koefisiensi regresi daya mesin induk ( sebesar -0,940 berarti bahwa

dalam keadaan citeris paribus (seimbang). Setiap perubahan satu satuan

Page 57: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

44

mengakibatkan perubahan hasil Y sebesar 7,526 satuan. Jadi apabila

trip ditambah 1% akan mengakibatkan perubahan hasil tangkapan

sebesar 0,940.

Koefisiensi regresi daya mesin sampingan ( sebesar 0,325 berarti

bahwa dalam keadaan citeris paribus (seimbang). Setiap perubahan satu

satuan mengakibatkan perubahan hasil Y sebesar 7,526 satuan. Jadi

apabila trip ditambah 1% akan mengakibatkan perubahan hasil

tangkapan sebesar 0,325.

Koefisiensi regresi panjang tali pancing ( sebesar -0,130 berarti

bahwa dalam keadaan citeris paribus (seimbang). Setiap perubahan satu

satuan mengakibatkan perubahan hasil Y sebesar 7,526 satuan. Jadi

apabila trip ditambah 1% akan mengakibatkan perubahan hasil

tangkapan sebesar 0,130.

Koefisiensi regresi ukuran mata pancing ( sebesar -0,526 berarti

bahwa dalam keadaan citeris paribus (seimbang). Setiap perubahan satu

satuan mengakibatkan perubahan hasil Y sebesar 7,526 satuan. Jadi

apabila trip ditambah 1% akan mengakibatkan perubahan hasil

tangkapan sebesar 0,526.

Koefisiensi regresi pengalaman nahkoda ( sebesar 0,066 berarti

bahwa dalam keadaan citeris paribus (seimbang). Setiap perubahan satu

satuan mengakibatkan perubahan hasil Y sebesar 7,526 satuan. Jadi

apabila trip ditambah 1% akan mengakibatkan perubahan hasil

tangkapan sebesar 0,066.

Koefisiensi regresi pengalaman ABK ( sebesar 0,189 berarti bahwa

dalam keadaan citeris paribus (seimbang). Setiap perubahan satu satuan

mengakibatkan perubahan hasil Y sebesar 7,526 satuan. Jadi apabila

Page 58: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

45

trip ditambah 1% akan mengakibatkan perubahan hasil tangkapan

sebesar 0,189.

Baik nilai koefisien regresi maupun nilai-t tidak selalu positif, bisa juga

negatif. Negatif regresi positif maksudnya variabel produksi yang dimasukkan

dalam model akan mampu meningkatkan hasil tangkapan (walupun nilai tidak

signifikan, pada saat tertentu masih dapat menghasilkan output yang optimal.

Nilai koefisiensi regresi menunjukkan bahwa pengaruh variabel produksi

cenderung mengalami penurunan, oleh sebab itu variabel produksi yang bernilai

negatif dapat dijadikan koreksi terhadap variabel-variabel lain yang diduga dapat

menurukan produksi

4.7.1 Uji-F

Uji-F dilakukan untuk menguji model regresi keseluruhan yang kita buat

baik (signifikan) atau tidak baik (non signifikan). Sama dengan uji-T, uji-F

dilakukan dengan membandingan nilai F-hitung dan F-tabel. Apabila hasil uji-F

didapatkan hasil F-hitung lebih besar dari pada F-tabel dapat dikatakan model

signifikan bisa digunakan untuk prediksi atau peramalan.

Dan apabila F-hitung lebih kecil dari pada F-tabel dapat di katakan

model non-signifikan maka model regresi tidak dapat digunakan untuk

peramalan.

Tabel 8. Uji F

uji F Kesimpulan

F Hitung 4,11 F hHitung > F Tabel Berpengaruh (Signifikan)

F Tabel 2,19

Dari hasil uji F pada tabel diatas, diketahui F-hitung sebesar 4,11 dan F-

tabel 2,19 yang berarti nilai Fhitung lebih besar dari pada F-tabel pada tingkat

kepercayaan 95% (α= 0,10). Menggunakan signifikan 95% dikarenakan apabil

Page 59: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

46

menggunakan signifikan 100% terlalu besar, karena kondisi lapang sangat sulit

diprediksi. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan alam seperti arus,

gelombang, angin, dll. Itu yang menyebabkan saya menggunakan signifikan

95%. Karena F-hitung > F-tabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model

produksi yang diuji dapat digunakan untuk menyelesaikan hubungan antara

variabel terikat (Dependent VariableI) (Y) dengan variabel bebas (Independent

Variable) (X).

4.7.2 Koefisiensi Determinasi ( )

Tabel 9. Tabel summary output

Regression Statistics

Multiple R 0.860

R Square 0,740

Adjusted R Square 0.560

Standard Error 0.155

Observations 23

Koefisiensi determinasi ( ) merupakan besaran yang menunjukan seberapa

besar variabel-variabel yang dimasukkan ( dalam model yang memberikan

pengaruh pada perubahan produksi (Y). Nilai koefisien determinasi ( ) yang

mendekati satu atau sama dengan satu, maka dapat disimpulkan bahwa

dependent variabel (Y) dengan variabel indepedent (X) secara tepat dan

dinyatakan dalam persen (%).

Multiple R menerangkan mengukur tingkat hubungan linear antara variabel

independen (x) dengan seluruh variabel dependen (y) secara bersama-sama

yang mempunyai nilai 0,740 yang berarti hubungan antara X dan Y sebesar 95

%. R square disebut juga koefisien determinasi yang menerangkap seberapa

besar pengaruh variabel (x) terhadap variabel (y), dari tabel dilihat nilai R square

sebesar 74% yang artinya pengaruh (x) terhadap (y) adalah sebesar 16%.

Page 60: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

47

Adjusted R Square merupakan nilai R Square yang disesuaikan sehingga

gambarannya lebih mendekati model dalam populasi., nilai Adjusted R adalah

0,560. Standard Error merupakan standar error dari estimasi variabel terikat yang

bernilai 0,155.

4.7.3 Uji t

Uji t digunakan untuk menguji signifikan konstanta dan variabel independent

dengan cara membadingkan nilai t-hitung dengan nilai t-tabel. Hasil yang didapat

oleh masing-masing pancing dalam kapal sekoci dapat dilihat pada tabel 7.

a. Curahan waktu kerja (trip)

Hasil analisis uji-t dengan parameter jumlah trip penangkapan tidak

memberikan pengaruh yang nyata terhadap hasil tangkapan (produksi). Nilai

t-hitung sebesar 1,632 lebih besar dibandingkan t-tabel sebesar 2,073

dengan selang kepercayaan 95% (α = 0,05). Hal ini dikarenakan tempat

pengoperasian alat ini adalah didaerah Samudra Hindia dimana daerah ini

adalah daerah yang menjadi jalur ruaya sepanjang tahun dari ikan yang

menjadi sasaran penangkapannya. Sehingga kapanpun alat ini dioperasikan

akan selalu mungkin untuk mendapatkan ikan sasarannya (sekalipun

mungkin jumlahnya tidak sama). Dengan demikian semakin sering frekuensi

operasi penangkapan (trip), maka peluang untuk mendapatkan hasil

tangkapan semakin besar pula.

b. Ukuran kapal (GT)

Pada analisis uji-t terhadap GT kapal sekoci bahwa nilai t-hitung sebesar

1,081 dimana nilai tersebut lebih kecil dari t-tabel sebesar 2,073 dengan

selang kepercayaan 95% (α = 0,05). Hal ini berarti bahwa variabel GT kapal

tidak memberikan pengaruh terhadap peningkatan hasil tangkapan.

Page 61: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

48

Tonage kapal berhubungan dengan daya muat kapal atau volume dari

ruang-ruang tertutup yang dianggap kedap air yang berada didalam kapal.

Ukuran kapal sekocian yang terdapat didaerah perairan Pacitan adalah

berkisar antara 5-6 GT.

c. Daya mesin (PK)

Pada analisis uji t terhadap daya mesin induk dan mesin sampingan pada

kapal sekoci menunjukan hasil t-hitung mesin induk sebesar -0,612 dan

hasil t-hitung mesin sampingan sebesar 0,374 dimana nilai tersebut lebih

kecil dari nilai t-tabel sebesar 2,073 dengan selang kepercayaan 95% (α =

0,05). Hal ini berarti bahwa variabel daya mesin induk dan mesin sampingan

kapal tonda tidak memberikan pengaruh terhadap peningkatan hasil

tangkapan.

Jenis mesin yang digunakan untuk kapal sekoci yang ada di perairan

Pacitan ada empat merk yaiku Mitsubishi, Yanmar, Jiangdong dan Kubota

dengan kekuatan berkisar antara 18-30 PK. Tetapi kebanyakan jenis mesin

yang digunakan adalah Jiadong, Yanmar, dan Mitsubishi. Pada kapal

sekocian ini menggunakan dua mesin yaitu mesin induk dan mesin

sampingan. Kekuatan mesin ini berhubungan dengan tenaga pendorong

kapal menuju fishing ground. Selain itu juga digunakan untuk daya atau

tenaga pendorong saat penarikan pancing.

d. Panjaang tali (m)

Panjang tali pancing tonda yang digunakan nelayan berkisar antara 250-

300m. Hasil analisis uji-t terhadap panjang tali pancing menunjukan tidak ada

pengaruh yang nyata terhadap hasil tangkapan. Nilai t-hitung pada pancing

tonda sebesar -0,234 dimana nilai tersebut lebih kecil dari nilai t-tabel

Page 62: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

49

sebesar 2,073 dengan selang kepercayaan 95% (α = 0,05). Hal ini berarti

bahwa variabel panjang talitidak memberikan pengaruh terhadap

peningkatan hasil tangkapan. Ini dikarenakan panjang tali pancing yang

digunakan seragam, sehingga variasinya kurang. Hal ini dimungkinkan

karena tali pancing yang panjang akan mempersulit nelayan melakukan

proses setting dan hauling, bahkan yang sering terjadi adalah tali yang

digunakan menjadi kusut.

e. Ukuran mata pancing

Pemakaian ukuran mata pancing pada alat tangkap pancing tonda sangat

tergantung pada jenis dan ukuran ikan yang menjadi sasaran penangkapan.

Semakin besar ukuran ikan yang menjadi sasaran penangkapan maka

ukuran pancingnya juga semakin besar.

Ukuran mata pancing tonda yang digunakan nelayan berkisar antara

nomor 7-8. Hasil analisis uji-t terhadap ukuran mata pancing menunjukan

tidak ada pengaruh yang nyata terhadap hasil tangkapan. Nilai t-hitung pada

pancing tonda sebesar -0,772, dimana hasil dari nilai t-tabel sebesar 2,073

dengan selang kepercayaan 95% (α = 0,05). Hal ini menunjukan bahwa

variabel ukuran pancing tidak memberikan pengaruh nyata terhadap hasil

tangkapan, karena ukuran pancing yang digunakan relatif seragam, sehingga

variasinnya kurang.

f. Jumlah ABK

Jumlah ABK berhubungan erat dengan efektifitas pekerjaan diatas kapal,

dimana setiap ABK mempuyai tugas masing-masing bila sudah berada diatas

kapal. Jumlah ABK bergantung besar kecilnya ukuran kapal. Jumlah ABK

pada kapal sekocia di perairan Pacitan berkisar 4-5 orang.

Page 63: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

50

Hasil analisis uji-t untuk jumlah ABK tidak memberikan pengaruh

terhadap hasil tangkapan. Nilai t-hitung pada kapal sekocian sebesar 1,433

dimana nilai tersebut lebih kecil dari nilai-t tabel sebesar 2,073 dengan selang

kepercayaan 95% (α = 0,05). Hal ini berarti bahwa jumlah ABK tidak

berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan dengan alat tangkap pancing

tonda. Hal ini mungkin disebakan dengan semakin bayaknya jumlah ABK

yang berperan belum tentu mampu meyumbangkan hasil tangkapan secafa

optimal. Karena dipengaruhi oleh faktor ketrampilan maupun penguasa

nelayan terhadap teknik penangkap yang tepat.

g. Pengalaman Nahkoda

Pengalaman nahkoda akan sangat dibutuhkan dalam menentukan ke

mana fishing ground yang akan dituju. Nahkoda merupakan pemimpin kapal

dalam mengoperasikan kapal.

Hasil analisis uji-t untuk jumlah ABK tidak memberikan pengaruh

terhadap hasil tangkapan. Nilai t-hitung pada kapal sekocian sebesar 0,239

dimana nilai tersebut lebih kecil dari nilai-t tabel sebesar 2,073 dengan selang

kepercayaan 95% (α = 0,05). Hal ini bearti bahwa jumlah ABK tidak

berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan dengan alat tangkap pancing

tonda. Hal ini mungkin disebakan dengan semakin bayaknya jumlah ABK

yang berperan belum tentu mampu meyumbangkan hasil tangkapan secafa

optimal. Karena dipengaruhi oleh faktor ketrampilan maupun penguasa

nelayan terhadap teknik penangkap yang tepat.

h. Pengalaman ABK

Pengalaman ABK (Anak Buah Kapal) adalah mulai kapan dan berapa

lama nelayan tersebut mulai ikut dalam armada yang mengoperasikan alat

Page 64: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

51

tangkap pancing. Pengalaman ABK tiap unit penangkapan sekocian di

wilayah Perairan Pacitan berkisar antara 2-4 tahun.

Hasil analisis uji-t untuk jumlah ABK tidak memberikan pengaruh

terhadap hasil tangkapan. Nilai t-hitung pada kapal sekocian sebesar 0,571

dimana nilai tersebut lebih kecil dari nilai-t tabel sebesar 2,073 dengan selang

kepercayaan 95% (α = 0,05). Hal ini bearti bahwa jumlah ABK tidak

berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan dengan alat tangkap pancing

tonda. Hal ini mungkin disebakan dengan semakin bayaknya jumlah ABK

yang berperan belum tentu mampu meyumbangkan hasil tangkapan secafa

optimal. Karena dipengaruhi oleh faktor ketrampilan maupun penguasa

nelayan terhadap teknik penangkap yang tepat.

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa faktor produksi tidak berpengaruh

secara nyata terhadap hasil tangkapan pancing tonda (output) pada α =

0,05 atau selang kepercayaan 95 % pada uji t diatas adalah waktu kerja atau

trip yang memberikan pengaruh nyata terhadap hasil tangkapannya.

Page 65: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Faktor produksi tidak berpengaruh nyata atau tidak signifikan terhadap

produktivitas alat tangkap pancing tonda yang beroperasi di Perairan Pacitan

(Pelabuhan Perikanan Pantai) adalah curahan waktu kerja trip selain itu ukuran

kapal (GT), daya mesin induk dan daya mesin sampingan, pengalaman nahkoda,

pengalaman ABK, jumlah ABK, penglaman nahkoda, pengalaman ABK tidak

mempuyai pengaruh terhadap hasil produksi.

5.2 Saran

Agar tercapai hasil produksi yang optimal maka strategi yang diusulkan

adalah :

1. Perlu dilakukan penambahan waktu trip dan memperhatikan pengalaman

nahkoda dan pengalaman ABK.

2. Perlu adanya pengembangan alat bantu penangkapaan seperti Fish

Finder dan pemakaian umpan yang lebih menarik bagi ikan sasaran dan

pemberian pelatihan dan pengetahuan dasar tentang teknologi alat bantu

penagkapan dan sifat dasar yang menjadi sasaran penangkapannya.

Peniliti meyarankan adanya penelitian lanjutan tentang faktor yang

memperngaruhi produksi lain yang mungkin berpengaruh terhadap hasil

tangkapan ikan dengan melakukan penelitian terhadap variabel yang sama tetapi

faktor luar yang berbeda-beda.

Page 66: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

DAFTAR PUSTAKA

Arik, S. (2011). Tesis. Strategi Peningkatan Produksi Pada Nelayan Pancing

Tonda Di Perairan Teluk Prigi (Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi).

Universitas Indonesia. Jakarta.

Dahuri, R., J. Rais, S. P. Ginting, M. J. Sitepu. 1996. Pengelolaan Sumber Daya

Wilayah Pesisir Dan Lautan Secara Terpadu. P.T Pradnya Paramita.

Jakarta.

[DKP] Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pacitan. 2009. Profil dan

Statistic Kelautan dan Perikanan 2009. Pacitan:DKP.

Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap DKP. 2005. Pemacuan Stok Ikan dalam

Upaya Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap. Makalah Seminar.

Makasar.

Gunarso W.1998. TINGKAH Laku Ikan dan Perikanan Pancing [Bahan Kuliah].

Bogor.Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan , Institut Pertanian Bogor.

Hidayah, A. N, 2012. Analisis fungsi Coub Douglas Dengan Metode Iterasi

Gausss Newton. Jurusan Matematika. Fakultas Matematika Dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Jember.

Herawati. E, 2008. Analisis Pengaruh Faktor Produksi Modal, Bahan Baku,

Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap Produksi Glycerin Pada PT. Flora

Sawita Chemindo Medan. Tesis. Pascasarjana, Universitas Sumatara

Utara, Medan.

Kementrian Kelautan dan Perikanan.(2009a). Deskripsi Kategori Alat Tangkap

Pancing. http//www.dkp.go.id. Diakses tanggal 5 Februari 2009.

Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2010. Progam kegiatan dalam 5 tahun

(2010-2014) yaitu bertambahnya luas kawasan konservasi Direktorat

Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau Pulau Kecil, Departemen Kelautan

dan PerikananRI: Jakarta.

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 6 Tahun Tentang Alat Tangkap

Penangkapan Ikandi Wilayah Pengelolaan Perikanan Perikanan Negara

Republik Indonesia.

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. Tahun 2003. 2010.

Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Bogor.

Nikijuluw, 2002. Rezim Pengelolaaan Sumberdaya Perikanan. Kerjasama P3R

dengan PT Pusataka Cidesindo. Jakarta.

Page 67: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.ub.ac.id/5792/1/ADE WICAKSONO.pdf · Keberhasilan operasi penangkapan ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

Nugroho P. 1992. Studi Tentang Penangkapan Madihihang (Thunnus albacares)

di Sekitar Rumpon di Perairan Waigeo, Sorong [Skripsi]. Bogor. Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Nurani TW dan Wisudo SH. 2007. Bisnis Perikanan Tuna Longline. Bogor :

InstitutPertanian Bogor.

Nelwan. A.f.p., Zainudin.M., KurniaM, 2012. Produktivitas Penangkapan Ikan

Pelagis Besar Di Perairan Selat Makasar, Sulawesi Barat, Fakultas Ilmu

kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanudin.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. 2002. PP.RI No 51 Tahun 2002

Tentang Perkapalan http:ww.google.co.id. diakses pada tanggal 3 maret

2017.

Priyanto, D. (2008). Mandiri Belajar SPSS untuk analisis data dan uji statistik.PT.

Buku Kita. Jakarta.

Soekartawi. (2003).Teori Ekonomi Produksi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Subani,W dan H.R.Barus.(1989). Alat Penagkapan Ikan dan Udang Laut di

Indonesia Jurnal Penelitian Perikanan Laut Nomor : 50 Tahun 1988/1989.

Edisi Khusus.Jakarta: Balai Penelitian Perikanan Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian. 2005.

Sudirman dan A.Mallawa. (2004). Teknik Penagkapan Ikan. PT. Rineka Cipta.

Sukandar. (2007). Kontruksi dan Pengoperasian Alat Tangkap Pancing

(Sekocian) di Perairan Sendang Biru Kabupaten Malang Propinsi Jawa

Timur. LPPTK ( Laboratorium Pemetaan dan Perancangan Teknologi

Kelautan) Gd.D Lt 2 Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya. Malang.

Waluya, Bagja. 2014. Melayani Fenomena Sosial di Masyarakat. PT. Setia Purna

Inves. Bandung.