16
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN ANTAR KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2010-2015 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Disusun Oleh : CANDRA SUSILO SUTRISNO B300140247 PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN SI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/62704/14/naskah publikasi-1.pdf · 3 2013 0,39 2014 0,38 2015 0,38 Rata-rata 0,375 Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah

Embed Size (px)

Citation preview

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN ANTAR

KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2010-2015

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Disusun Oleh :

CANDRA SUSILO SUTRISNO

B300140247

PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN – SI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

1

1

1

1

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN ANTAR

KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2010-2015

ABSTRAKS

Kesenjangan ekonomi atau ketimpangan dalam distribusi pendapatan merupakan

sebuah realita yang ada di tengah-tengah masyarakat dunia ini baik di negara maju

maupun negara berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

pengaruh inflasi, indeks pembangunan manisusia, jumlah angkatan kerja (bekerja)

dan pendapatan asli daerah terhadap tingkat ketimpangan distribusi pendapatan

antar kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2010-2015. Penelitian ini

menggunakan data sekunder dan metode analisis yang digunakan dalam penelitian

ini adalah analisis regresi data panel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

pada uji validitas pengaruh (uji t) Cross Section dan Time Series nampak bahwa

variabel indeks pembangunan manusia dan pendapatan asli daerah secara

bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan pada α = 1% terhadap

ketimpangan distribusi pendapatan antar Kabupaten/Kota di provinsi Jawa Tengah

tahun 2010-2015. Sedangkan untuk uji koefisien determinan (R2) Cross Section

menunjukkan besarnya nilai adjusted R-square sebesar 0.597160 (59,71%) dan

0.205554 (20,55%) untuk Time Series, artinya variasi variabel ketimpangan

distribusi pendapatan dapat dijelaskan oleh variabel yang disertakan dalam.

Sedangkan sisanya 40,29% untuk Cross Section dan 79,49% untuk Time Series

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model.

Kata kunci: Indeks Gini, Indeks Pembangunan Manusia, Pendapatan Asli Daerah

dan Data Panel.

ABSTRACT

Economic disparity or inequality in income distribution is a reality that exists in

the midst of this world community both in developed and developing countries.

This study aims to analyze the influence of inflation, the index of human

development, the number of workforce (work) and local revenues to the level of

inequality income distribution between districts / cities in the Province of Central

Java in 2010-2015. This study uses secondary data and analysis method used in

this research is panel data regression analysis. The results of this study indicate

that the influence validity test (t test) of Cross Section and Time Series shows that

the variable of human development index and local revenue together have positive

and significant influence on α = 1% to income income inequality between districts

/ cities in the province of Central Java in 2010-2015. While for determinant

coefficient test (R2) Cross Section shows the value of adjusted R-square of

0.597160 (59.71%) and 0.205554 (20.55%) for Time Series, meaning that

variation of income income inequality variables can be explained by the variables

included. While the remaining 40.29% for Cross Section and 79.49% for Time

Series are explained by other variables not included in the model

Keywords: Gini Index, Human Development Index, Local Original Income and

Panel Data.

2

1. PENDAHULUAN

Menurut Paul P. Streeten (dalam Todaro, 2000), sekarang ini sudah saatnya

konsep pembangunan harus didefinisikan kembali mengingat begitu banyak

masalah umat manusia yang belum dapat diatasi oleh proses pembangunan yang

sudah berjalan sekian lama. Berbagai masalah malnutrisi (kekurangan gizi), buta

huruf, daerah-daerah pemukiman kumuh, pengangguran dan ketimpangan

pendapatan tetap tidak teratasi.

Dua masalah besar yang umumnya dihadapi oleh negara-negara

berkembang, termasuk Indonesia, adalah kesenjangan ekonomi atau ketimpangan

dalam distribusi pandapatan antara kelompok masyarakat berpendapatan tinggi

dan kelompok masyarakat berpendapatan rendah serta tingkat kemiskinan atau

jumlah orang berada di bawah garis kemiskinan (poverty line). Kesenjangan

ekonomi atau ketimpangan dalam distribusi pendapatan merupakan sebuah realita

yang ada di tengah-tengah masyarakat dunia ini baik di negara maju maupun

negara berkembang, dan juga selalu menjadi isu penting untuk ditinjau

(Tambunan, 2001).

Ketimpangan merupakan tantangan pembangunan yang harus dihadapai

mengingat masalah kesenjangan itu dapat mengancam persatuan dan kesatuan

bangsa serta dapat menyulitkan dalam melaksanakan pembangunan ekonomi

nasional yang berlandaskan pemerataan. Ketimpangan merupakan permasalahan

klasik yang dapat ditemukan dimana saja. Oleh karena itu ketimpangan tidak

dapat dimusnahkan, melainkan hanya bisa dikurangi sampai pada tingkat yang

dapat diterima oleh suatu sistem sosial tertentu agar keselarasan dalam sistem

tersebut tetap terpelihara dalam proses pertumbuhannya (Basri, 1995).

Tabel.1 Distribusi Pendapatan Jawa Tengah Tahun 2010-2015

Tahun

Nilai

Koefisien

Gini

2010 0,34

2011 0,38

2012 0,38

3

2013 0,39

2014 0,38

2015 0,38

Rata-rata 0,375

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah

Pada Tabel 1 diatas, nilai rata-rata koefisien Gini Jawa Tengah tahun 2010 –

2015 sebesar 0,375. Dari rata – rata tersebut dapat diketahui bahwa tingkat

ketimpangan pendapatan di Jawa Tengah selama enam tahun masih berada pada

ketidakmerataan sedang karena masih dibawah 0,50. Berdasarkan uraian-uraian

tersebut di atas maka peneliti tertarik mengambil judul dalam peneltitian:

“Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketimpangan Distribusi Pendapatan

Antar Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010-2015”.

2. METODE PENELITIAN

2.1. JENIS DAN SUMBER DATA

Data yang digunakan adalah data sekunder dengan tipe data panel.

Data panel adalah gabungan antara data runtut waktu (time series) dan

silang (cross section). Sumber data dalam objek penelitian diperoleh dari

berbagai sumber, seperti jurnal-jurnal, buku-buku, dan instansi yang terkait

dalam penelitian, seperti badan pusat statistik (BPS) Jawa Tengah.

2.2. METODE ANALISIS DATA

Penelitian ini menggunakan alat analisis regresi model data panel.

Menurut Gujarati (2006) data panel (pooled data) atau yang disebut juga

data longitudinal merupakan gabungan antara data cross section dan data

time series. Data cross section adalah data yang dikumpulkan dalam satu

waktu terhadap banyak individu, sedangkan data time series merupakan data

yang dikumpulkan dari waktu ke waktu terhadap suatu individu. Data time

series memiliki ciri khusus yaitu berupa urutan numerik dimana interval

antar observasi atas sejumlah variabel bersifat konstan dan tetap sedangkan

data cross section yaitu suatu unit analisis pada suatu titik tertentu dengan

observasi atas sejumlah variabel. Unit analisis dalam hal ini dapat individu,

4

kota, kabupaten, provinsi, negara, bisnis, rumah tangga, atau industri. Jadi

apabila sejumlah variabel untuk sejumlah cross section yang berbeda

observasi selama kurun waktu tertentu, maka akan diperoleh data pooling.

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah ketimpangan

pendapatan di provinsi Jawa Tengah (indeks Gini), sedangkan variabel

independen terdiri dari inflasi, indeks pembangunan manusia (IPM), jumlah

angkatan kerja (bekerja), dan pendapatan asli daerah (PAD) kabupaten/kota

di provinsi Jawa Tengah tahun 2010-2015

Menurut Juanda dan Junaidi (2012), secara umum, model regresi data

panel mempunyai formula sebagai berikut:

𝑌𝑖𝑡 = 𝛼 + 𝛽𝑖𝑡 + 𝜇𝑖𝑡

Keterangan:

Y : variabel tak bebas

α : koefisien intersep

β : menunjukkan arah dan pengaruh masing-masing

µ : variabel bebas

i : 1, 2, ..., n1

t : 1, 2, ..., n2

n1 : banyaknya observasi

n2 : banyaknya waktu

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk mengetahui pengaruh inflasi, indeks pembangunan manusia

(IPM), jumlah angkatan kerja (bekerja), dan pendapatan asli daerah (PAD)

terhadap ketimpangan distribusi pendapatan di provinsi Jawa Tengah tahun

2010-2015 digunakan analisis regresi data panel dengan model ekonometri

sebagai berikut:

𝑌𝑖𝑡 = 𝛼 + 𝛽1𝐼𝑁𝐹𝑖𝑡 + 𝛽2𝐼𝑃𝑀𝑖𝑡 + 𝛽3𝑃𝐴𝐷𝑖𝑡 + 𝛽4𝐸𝑀𝑃𝑖𝑡 + 𝜀𝑖𝑡

Keterangan:

Y = Ketimpangan distribusi pendapatan (indeks gini) di Jawa

Tengah

INF = Inflasi di Jawa Tengah (%)

5

IPM = Indeks pembangunan manusia di Jawa Tengah

PAD = Pendapatan asli daerah di Jawa Tengah (Rp.000)

EMP = Jumlah tenaga kerja (bekerja) di Jawa Tengah (orang)

α = Konstanta atau intersep

𝛽1𝛽2𝛽3𝛽4 = koefisien regresi variable bebas

𝑢𝑖𝑡 = Komponen error di waktu t untuk unit cross section

𝑖 = Subskrip wilayah (kabupaten/kota di Jawa Tengah)

𝑡 = Subskrip waktu (2010-2015)

Hasil estimasi regresi data panel dengan pendekatan Pooled Ordinary

Least Square (PLS), Fixed Effect Model (FEM), dan Random Effect Model

(REM) dapatdilihat pada Tabel 2 dan Tabel 3.

Tabel 2

Hasil Regresi Data Panel Cross Section

Variabel Koefisien Regresi

PLS FEM REM

C 0.063619 -1.241509 -0.042605

INF -0.002292 -0.002088 -0.002360

IPM 0.003863 0.021824 0.005270

PAD -2.14E-11 -1.52E-10 -4.78E-12

EMP 2.22E-08 2.34E-07 3.84E-08

R2 0.181112 0.597160 0.178987

Adj. R2 0.165133 0.507641 0.162967

F-statistik 11.33484 6.670701 11.17285

Prob. F-statistik 0.000000 0.000000 0.000000

Sumber: Data sekunder, diolah.

Tabel 3

Hasil Regresi Data Panel Time Series

Variabel Koefisien Regresi

PLS FEM REM

C 0.063619 0.040164 0.043040

INF -0.002292 0.000724 0.000229

IPM 0.003863 0.004032 0.004026

PAD -2.14E-11 -8.30E-11 -8.15E-11

EMP 2.22E-08 3.49E-08 3.48E-08

R2 0.181112 0.512554 0.205554

Adj. R2 0.165133 0.490619 0.190053

F-statistik 11.33484 23.36687 13.26038

Prob. F-statistik 0.000000 0.000000 0.000000

Sumber: Data sekunder, diolah.

6

3 .1 UJI PEMILIHAN MODEL DATA PANEL

3.1.1 CROSS SECTION

Berdasarkan hasil pengujian melalui Uji Chow nilai p-value atau

probabilitas F test sebesar 0.0000 < 0.01 dan Chi-Square sebesar 0.0000 <

0.01, H0 ditolak maka model mengikuti Fixed Effect Method. Sedangkan

berdasarkan Uji Hausman nilai p-value atau probabilitas dari chi-Square

statistic atau cross section random sebesar 0.0000 < 0.01, H0 ditolak maka

model mengikuti Fixed Effect Method. Dari Uji pemilihan model tersebut

maka terpilihlah model Fixed Effect Method (FEM) untuk Cross Section.

3.1.2 TIME SERIES

Berdasarkan hasil pengujian melalui Uji Chow nilai p-value atau

probabilitas F-test sebesar 0.0000 < 0.01 dan Chi-Square sebesar 0.0000 <

0.01, H0 ditolak maka model mengikuti Fixed Effect Method (FEM).

Sedangkan berdasarkan Uji Hausman nilai p-value atau probabilitas dari

chi-Square statistic atau cross section random sebesar 0.6067> 0.10, H0

diterima maka model mengikuti Random Effect Method (REM). Dari Uji

pemilihan model tersebut maka terpilihlah model Random Effect Method

(REM). untuk Time Series.

3 .2 UJI KEBAIKAN MODEL TERPILIH

3.2.1 CROSS SECTION

Dari hasil estimasi, nilai signifikansi statistik F sebesar 0.000000 < 0.01, H0

ditolak maka model yang dipakai eksis. Variabel inflasi (INF), indeks

pembangunan manusia (IPM), pendapatan asli daerah (PAD), dan jumlah

tenaga kerja (bekerja) (EMP) yang terdapat dalam persamaan regresi secara

simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap ketimpangan distribusi

pendapatan (indeks gini). Sedangkan untuk koefisien determinasi

menunjukkan daya ramal dari model statistik terpilih. Hasil estimasi

menunjukkan nilai R2 sebesar 0.597160, artinya 59,71% variasi variabel

ketimpangan distribusi pendapatan (indeks gini)dapat dijelaskan oleh

variabel inflasi (INF), indeks pembangunan manusia (IPM), pendapatan asli

7

daerah (PAD), dan jumlah tenaga kerja (bekerja) (EMP). Sedangkan sisanya

40,29% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model.

3.2.2 TIME SERIES

Dari hasil estimasi, nilai signifikansi statistik F sebesar 0.000000 < 0.01, H0

ditolak maka model yang dipakai eksis. Variabel inflasi (INF), indeks

pembangunan manusia (IPM), pendapatan asli daerah (PAD), dan jumlah

tenaga kerja (bekerja) (EMP) yang terdapat dalam persamaan regresi secara

simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap ketimpangan distribusi

pendapatan (indeks gini). Sedangkan untuk koefisien determinasi

menunjukkan daya ramal dari model statistik terpilih. Hasil estimasi

menunjukkan nilai R2 sebesar 0.205554, artinya 20,55% variasi variabel

ketimpangan distribusi pendapatan (indeks gini) dapat dijelaskan oleh

variabel inflasi (INF), indeks pembangunan manusia (IPM), pendapatan asli

daerah (PAD), dan jumlah tenaga kerja (bekerja) (EMP). Sedangkan sisanya

79,49% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model.

3 .3 UJI VALIDITAS PENGARUH MODEL TERPILIH

3.3.1 CROSS SECTION (FEM)

Uji koefisien regresi secara parsial (Uji t) variabel yang memiliki pengaruh

signifikan terhadap ketimpangan distribusi pendapatan (indeks gini) di

provinsi Jawa Tengah tahun 2010-2015 adalah indeks pembangunan

manusia (IPM) dan pendapatan asli daerah (PAD), sedangkan variabel

inflasi (INF), dan jumlah tenaga kerja (bekerja) (EMP) tidak memiliki

pengaruh signifikan.

3.3.2 TIME SERIES (REM)

Uji koefisien regresi secara parsial (Uji t) variabel yang memiliki pengaruh

signifikan terhadap ketimpangan distribusi pendapatan (indeks gini) di

provinsi Jawa Tengah tahun 2010-2015 adalah indeks pembangunan

manusia (IPM) dan pendapatan asli daerah (PAD), sedangkan variabel

inflasi (INF), dan jumlah tenaga kerja (bekerja) (EMP) tidak memiliki

pengaruh signifikan.

8

3 .4 INTEPRETASI PENGARUH VARIABEL INDEPENDEN MODEL

TERPILIH

3.4.1 CROSS SECTION (FEM)

Indeks pembangunan manusia (IPM)

Variabel indeks pembangunan manusia (IPM) berpengaruh positif

terhadap ketimpangan distribusi pendapatan (indeks gini) di Provinsi Jawa

Tengah dengan koefisien regresi sebesar 0.021824. Artinya apabila

variabel indeks pembangunan manusia (IPM) naik sebesar 1 persen maka

ketimpangan distribusi pendapatan (indeks gini) akan mengalami

peningkatan sebesar 0.021824 poin.

Pendapatan asli daerah (PAD)

Variabel pendapatan asli daerah (PAD) berpengaruh negatif terhadap

ketimpangan distribusi pendapatan (indeks gini) di Provinsi Jawa Tengah

dengan koefisien regresi sebesar -1.52x10-10. Artinya apabila variabel

pendapatan asli daerah naik sebesar Rp. 1.000,00 maka ketimpangan

distribusi pendapatan (indeks gini) akan mengalami penurunan sebesar

1.52x10-10poin.

3.4.2 TIME SERIES (REM)

Indeks pembangunan manusia (IPM)

Variabel indeks pembangunan manusia (IPM) berpengaruh positif

terhadap ketimpangan distribusi pendapatan (indeks gini) di Provinsi Jawa

Tengah dengan koefisien regresi sebesar 0.004026. Artinya apabila

variabel indeks pembangunan manusia (IPM) naik sebesar 1 persen maka

ketimpangan distribusi pendapatan (indeks gini) akan mengalami

peningkatan sebesar 0.004026 poin

Pendapatan asli daerah (PAD)

Variabel pendapatan asli daerah (PAD) berpengaruh negatif terhadap

ketimpangan distribusi pendapatan (indeks gini) di Provinsi Jawa Tengah

dengan koefisien regresi sebesar -8.15x10-11. Artinya apabila variabel

pendapatan asli daerah naik sebesar Rp. 1.000,00 maka ketimpangan

9

distribusi pendapatan (indeks gini) akan mengalami penurunan sebesar

8.15x10-11 poin.

4. PENUTUP

4 .1 SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang

mempengaruhi ketimpangan distribusi pendapatan antar Kabupaten/Kota di

provinsi Jawa Tengah tahun 2010-2015 dapat diambil simpulan sebagai

berikut:

1) Berdasarkan uji pemilihan model Cross Section menggunakan model uji

Chow menunjukkan bahwa model FEM lebih tepat digunakan daripada

model PLS. Selanjutnya, dengan dilakukannya uji Hausman

menunjukkan model FEM lebih tepat digunaka. Sedangkan untuk uji

pemilihan model Time Series menggunakan model uji Chow

menunjukkan bahwa model FEM lebih tepat digunakan daripada model

PLS. Selanjutnya, dengan dilakukannya uji Hausman menunjukkan

model REM lebih tepat digunakan daripada model FEM. Oleh karena itu,

penelitian ini memutuskan menggunakan model FEM untuk Cross

Section dan model REM Time Series.

2) Berdasarkan uji validitas pengaruh (uji t) Cross Section dan Time Series

nampak bahwa variabel indeks pembangunan manusia (IPM)

berpengaruh positif dan signifikan pada α = 1%, dan pendapatan asli

daerah (PAD) berpengaruh positif dan signifikan pada α = 1%,

sedangkan inflasi (INF) dan jumlah angkatan kerja (bekerja) (EMP) tidak

berpengaruh signifikan pada α = 1% terhadap ketimpangan distribusi

pendapatan antar Kabupaten/Kota di provinsi Jawa Tengah tahun 2010-

2015.

3) Berdasarkan uji F Cross Section dan Time Series nampak bahwa variabel

inflasi (INF), indeks pembangunan manusia (IPM), pendapatan asli

daerah (PAD), dan jumlah tenaga kerja (bekerja) (EMP) secara bersama-

sama berpengaruh signifikan pada α = 1% terhadap ketimpangan

10

distribusi pendapatan antar Kabupaten/Kota di provinsi Jawa Tengah

tahun 2010-2015.

4) Hasil uji koefisien determinan (R2) Cross Section menunjukkan besarnya

nilai adjusted R-square sebesar 0.597160 artinya 59,71% variasi variabel

ketimpangan distribusi pendapatan (indeks gini) dapat dijelaskan oleh

variabel inflasi (INF), indeks pembangunan manusia (IPM), pendapatan

asli daerah (PAD), dan jumlah tenaga kerja (bekerja) (EMP). Sedangkan

sisanya 40,29% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam

model.

5) Hasil uji koefisien determinan (R2) Time Series menunjukkan besarnya

nilai adjusted R-square sebesar 0.205554, artinya 20,55% variasi variabel

ketimpangan distribusi pendapatan (indeks gini) dapat dijelaskan oleh

variabel inflasi (INF), indeks pembangunan manusia (IPM), pendapatan

asli daerah (PAD), dan jumlah tenaga kerja (bekerja) (EMP). Sedangkan

sisanya 79,49% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam

model

4 .2 SARAN

Berdasarkanuraian yang telah disampaikan, penulis memberikan

beberapa saran diantaranya sebagai berikut:

1) Berdasarkan angka ketimpangan yang diperoleh, diharapkan pemerintah

daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota dapat membuat kebijakan

yang bertujuan untuk memperkecil ketimpangan distribusi pendapatan

dengan cara memaksimalkan potensi yang dimiliki secara berkelanjutan

(seperti memaksimalkan sumber daya alam, sumber daya manusia,

pembukaan akses-akses baru dan sebagainya).

2) Bagi Pemerintah kabupaten/kota yang memiliki nilai ketimpangan

distribusi pendapatan di bawah rata-rata, diharapkan segera mengambil

kebijakan dan langkah alternatif seperti, peningkatan kualitas sumber

daya manusia sehingga lebih produktif. Dengan demikian ketimpangan

distribusi pendapatan dapat ditekan.

11

3) Bagi Pemerintah di daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota Jawa

Tengah dalam upaya menurukan tingkat ketimpangan distribusi

pendapatan perlu memberdayakan sumberdaya internal agar lebih

optimal, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Dengan

cara ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pendapatan antara

yang kaya dengan yang miskin.

4) Bagi penelitian selanjutnyayang terkait, diharapkan dapat menambah

variabel – variabel lain yang mempengaruhi ketimpangan distribusi

pendapatandan juga dapat menggunakan model pengujian yang lainnya

untuk kesempurnaan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Arif, Muhammad dan Rossy Agustin Wicaksani. 2017. Ketimpangan

Pendapatan Propinsi Jawa Timur dan Faktor-faktor yang

Mempengaruhinya. Jurnal the 6th University Research colloquium,

ISSN 2407-9189, Hal: 323-328. Magelang. Ditelusuri pada 27

Februaari 2018.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian :Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Jakarta Rineka Cipta.

Arsyad, Lincolin. 2004. Ekonomi Pembangunan, Edisi Keempat, Yogyakarta:

STIE YKPN.

Arvianto, Toni. 2017. Analisis Data Panel Ketimpangan Pendapatan Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2011-2015 dan Faktor-Faktor yang

Mempengaruhinya. Skripsi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Surakarta, tidak dipublikasikan.

Basri, Hasan. 1995. Manajemen Keuangan, Edisi ketiga. Yogyakarta: BPFE.

Boediono. 1999. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE.

Gujarati, Damodar N. (2004). Basic Econometrics, Fourth edition, Singapore:

McGraw-Hill Inc.

Gujarati, Damodar N. 2006. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.

Gujarati. Damodar N dan Porter. D.C. 2012. Dasar-dasar Ekonometrika, Edisi

kelima. Jakarta: Salemba Empat.

Https://jateng.bps.go.id/

12

Juanda, Bambang danJunaidi. 2012. Ekonometrika Deret Waktu: Teori dan

Aplikasi. Bandung: IPB Press.

Kuncoro, Mudrajad. 2011. Metode Kuantitatif: Teori dan Aplikasi untuk Bisnis

dan Ekonomi. Yogyakarta:UPP STIM YKPN.

Nopirin. 2010. Ekonomimoneter.Buku I, Edisi ke-4, Cetakan Kesepuluh.

Yogyakarta: BPFE.

Nurlaili, Ani. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketimpangan

Distribusi Pendapatan di Pulau Jawa Tahun 2007-2013. Skripsi:

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, tidak dipublikasikan.

Rosa, Yenni Deldan Ingra Sovita. 2016. Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Ketimpangan Distribusi Pendapatan di Pulau Jawa.

Jurnal Menara Ekonomi Vol 2, Hal: 41-52. Padang. Ditelusuri pada 27

Februaari 2018.

Sari, Emilda. 2017. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketimpangan

Pendapatan di Pulau Sumatera Tahun 2011-2015. Skripsi: Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta, tidak

dipublikasikan.

Simanjuntak, Payaman. 1985. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia.

Jakarta: FE UI.

Syilviarani, Anis Tunas. 2017. Analisis Faktor yang Mempengaruhi

Ketimpangan Distribusi Pendapatan di Pulau Jawa Tahun 2010-2015.

Skripsi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Surakarta, tidak dipublikasikan.

Tambunan, Tulus. 2001. Perdagangan Internasional dan Neraca Pembayaran.

Cetakan Pertama. Jakarta: LPFE-UI.

Todaro, 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jilid I, Edisi Keenam.

Jakarta: Erlangga.

Todaro, Michael P. 2003. Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga, Edisi

Kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Todaro, Michael P. dan Stephen C. Smith. 2006. Pembangunan Ekonomi Jilid I

Edisi Kesembilan. Jakarta: Erlangga.

Utomo, Yuni Prihadi. 2012. Buku Praktek Komputer Statistik II. Surakarta.

Universitas Muhammdiyah Surakarta.

Winarno, wing Wahyu. 2007. Analisisekonometrika dan Statistika dengan

Eviews. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Https://jateng.bps.go.id/, ditelusuri pada 29 Januari 2018