Upload
trinhquynh
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN ANTAR
KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2010-2015
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Disusun Oleh :
CANDRA SUSILO SUTRISNO
B300140247
PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN – SI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
1
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN ANTAR
KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2010-2015
ABSTRAKS
Kesenjangan ekonomi atau ketimpangan dalam distribusi pendapatan merupakan
sebuah realita yang ada di tengah-tengah masyarakat dunia ini baik di negara maju
maupun negara berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pengaruh inflasi, indeks pembangunan manisusia, jumlah angkatan kerja (bekerja)
dan pendapatan asli daerah terhadap tingkat ketimpangan distribusi pendapatan
antar kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2010-2015. Penelitian ini
menggunakan data sekunder dan metode analisis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis regresi data panel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pada uji validitas pengaruh (uji t) Cross Section dan Time Series nampak bahwa
variabel indeks pembangunan manusia dan pendapatan asli daerah secara
bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan pada α = 1% terhadap
ketimpangan distribusi pendapatan antar Kabupaten/Kota di provinsi Jawa Tengah
tahun 2010-2015. Sedangkan untuk uji koefisien determinan (R2) Cross Section
menunjukkan besarnya nilai adjusted R-square sebesar 0.597160 (59,71%) dan
0.205554 (20,55%) untuk Time Series, artinya variasi variabel ketimpangan
distribusi pendapatan dapat dijelaskan oleh variabel yang disertakan dalam.
Sedangkan sisanya 40,29% untuk Cross Section dan 79,49% untuk Time Series
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model.
Kata kunci: Indeks Gini, Indeks Pembangunan Manusia, Pendapatan Asli Daerah
dan Data Panel.
ABSTRACT
Economic disparity or inequality in income distribution is a reality that exists in
the midst of this world community both in developed and developing countries.
This study aims to analyze the influence of inflation, the index of human
development, the number of workforce (work) and local revenues to the level of
inequality income distribution between districts / cities in the Province of Central
Java in 2010-2015. This study uses secondary data and analysis method used in
this research is panel data regression analysis. The results of this study indicate
that the influence validity test (t test) of Cross Section and Time Series shows that
the variable of human development index and local revenue together have positive
and significant influence on α = 1% to income income inequality between districts
/ cities in the province of Central Java in 2010-2015. While for determinant
coefficient test (R2) Cross Section shows the value of adjusted R-square of
0.597160 (59.71%) and 0.205554 (20.55%) for Time Series, meaning that
variation of income income inequality variables can be explained by the variables
included. While the remaining 40.29% for Cross Section and 79.49% for Time
Series are explained by other variables not included in the model
Keywords: Gini Index, Human Development Index, Local Original Income and
Panel Data.
2
1. PENDAHULUAN
Menurut Paul P. Streeten (dalam Todaro, 2000), sekarang ini sudah saatnya
konsep pembangunan harus didefinisikan kembali mengingat begitu banyak
masalah umat manusia yang belum dapat diatasi oleh proses pembangunan yang
sudah berjalan sekian lama. Berbagai masalah malnutrisi (kekurangan gizi), buta
huruf, daerah-daerah pemukiman kumuh, pengangguran dan ketimpangan
pendapatan tetap tidak teratasi.
Dua masalah besar yang umumnya dihadapi oleh negara-negara
berkembang, termasuk Indonesia, adalah kesenjangan ekonomi atau ketimpangan
dalam distribusi pandapatan antara kelompok masyarakat berpendapatan tinggi
dan kelompok masyarakat berpendapatan rendah serta tingkat kemiskinan atau
jumlah orang berada di bawah garis kemiskinan (poverty line). Kesenjangan
ekonomi atau ketimpangan dalam distribusi pendapatan merupakan sebuah realita
yang ada di tengah-tengah masyarakat dunia ini baik di negara maju maupun
negara berkembang, dan juga selalu menjadi isu penting untuk ditinjau
(Tambunan, 2001).
Ketimpangan merupakan tantangan pembangunan yang harus dihadapai
mengingat masalah kesenjangan itu dapat mengancam persatuan dan kesatuan
bangsa serta dapat menyulitkan dalam melaksanakan pembangunan ekonomi
nasional yang berlandaskan pemerataan. Ketimpangan merupakan permasalahan
klasik yang dapat ditemukan dimana saja. Oleh karena itu ketimpangan tidak
dapat dimusnahkan, melainkan hanya bisa dikurangi sampai pada tingkat yang
dapat diterima oleh suatu sistem sosial tertentu agar keselarasan dalam sistem
tersebut tetap terpelihara dalam proses pertumbuhannya (Basri, 1995).
Tabel.1 Distribusi Pendapatan Jawa Tengah Tahun 2010-2015
Tahun
Nilai
Koefisien
Gini
2010 0,34
2011 0,38
2012 0,38
3
2013 0,39
2014 0,38
2015 0,38
Rata-rata 0,375
Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah
Pada Tabel 1 diatas, nilai rata-rata koefisien Gini Jawa Tengah tahun 2010 –
2015 sebesar 0,375. Dari rata – rata tersebut dapat diketahui bahwa tingkat
ketimpangan pendapatan di Jawa Tengah selama enam tahun masih berada pada
ketidakmerataan sedang karena masih dibawah 0,50. Berdasarkan uraian-uraian
tersebut di atas maka peneliti tertarik mengambil judul dalam peneltitian:
“Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketimpangan Distribusi Pendapatan
Antar Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010-2015”.
2. METODE PENELITIAN
2.1. JENIS DAN SUMBER DATA
Data yang digunakan adalah data sekunder dengan tipe data panel.
Data panel adalah gabungan antara data runtut waktu (time series) dan
silang (cross section). Sumber data dalam objek penelitian diperoleh dari
berbagai sumber, seperti jurnal-jurnal, buku-buku, dan instansi yang terkait
dalam penelitian, seperti badan pusat statistik (BPS) Jawa Tengah.
2.2. METODE ANALISIS DATA
Penelitian ini menggunakan alat analisis regresi model data panel.
Menurut Gujarati (2006) data panel (pooled data) atau yang disebut juga
data longitudinal merupakan gabungan antara data cross section dan data
time series. Data cross section adalah data yang dikumpulkan dalam satu
waktu terhadap banyak individu, sedangkan data time series merupakan data
yang dikumpulkan dari waktu ke waktu terhadap suatu individu. Data time
series memiliki ciri khusus yaitu berupa urutan numerik dimana interval
antar observasi atas sejumlah variabel bersifat konstan dan tetap sedangkan
data cross section yaitu suatu unit analisis pada suatu titik tertentu dengan
observasi atas sejumlah variabel. Unit analisis dalam hal ini dapat individu,
4
kota, kabupaten, provinsi, negara, bisnis, rumah tangga, atau industri. Jadi
apabila sejumlah variabel untuk sejumlah cross section yang berbeda
observasi selama kurun waktu tertentu, maka akan diperoleh data pooling.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah ketimpangan
pendapatan di provinsi Jawa Tengah (indeks Gini), sedangkan variabel
independen terdiri dari inflasi, indeks pembangunan manusia (IPM), jumlah
angkatan kerja (bekerja), dan pendapatan asli daerah (PAD) kabupaten/kota
di provinsi Jawa Tengah tahun 2010-2015
Menurut Juanda dan Junaidi (2012), secara umum, model regresi data
panel mempunyai formula sebagai berikut:
𝑌𝑖𝑡 = 𝛼 + 𝛽𝑖𝑡 + 𝜇𝑖𝑡
Keterangan:
Y : variabel tak bebas
α : koefisien intersep
β : menunjukkan arah dan pengaruh masing-masing
µ : variabel bebas
i : 1, 2, ..., n1
t : 1, 2, ..., n2
n1 : banyaknya observasi
n2 : banyaknya waktu
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk mengetahui pengaruh inflasi, indeks pembangunan manusia
(IPM), jumlah angkatan kerja (bekerja), dan pendapatan asli daerah (PAD)
terhadap ketimpangan distribusi pendapatan di provinsi Jawa Tengah tahun
2010-2015 digunakan analisis regresi data panel dengan model ekonometri
sebagai berikut:
𝑌𝑖𝑡 = 𝛼 + 𝛽1𝐼𝑁𝐹𝑖𝑡 + 𝛽2𝐼𝑃𝑀𝑖𝑡 + 𝛽3𝑃𝐴𝐷𝑖𝑡 + 𝛽4𝐸𝑀𝑃𝑖𝑡 + 𝜀𝑖𝑡
Keterangan:
Y = Ketimpangan distribusi pendapatan (indeks gini) di Jawa
Tengah
INF = Inflasi di Jawa Tengah (%)
5
IPM = Indeks pembangunan manusia di Jawa Tengah
PAD = Pendapatan asli daerah di Jawa Tengah (Rp.000)
EMP = Jumlah tenaga kerja (bekerja) di Jawa Tengah (orang)
α = Konstanta atau intersep
𝛽1𝛽2𝛽3𝛽4 = koefisien regresi variable bebas
𝑢𝑖𝑡 = Komponen error di waktu t untuk unit cross section
𝑖 = Subskrip wilayah (kabupaten/kota di Jawa Tengah)
𝑡 = Subskrip waktu (2010-2015)
Hasil estimasi regresi data panel dengan pendekatan Pooled Ordinary
Least Square (PLS), Fixed Effect Model (FEM), dan Random Effect Model
(REM) dapatdilihat pada Tabel 2 dan Tabel 3.
Tabel 2
Hasil Regresi Data Panel Cross Section
Variabel Koefisien Regresi
PLS FEM REM
C 0.063619 -1.241509 -0.042605
INF -0.002292 -0.002088 -0.002360
IPM 0.003863 0.021824 0.005270
PAD -2.14E-11 -1.52E-10 -4.78E-12
EMP 2.22E-08 2.34E-07 3.84E-08
R2 0.181112 0.597160 0.178987
Adj. R2 0.165133 0.507641 0.162967
F-statistik 11.33484 6.670701 11.17285
Prob. F-statistik 0.000000 0.000000 0.000000
Sumber: Data sekunder, diolah.
Tabel 3
Hasil Regresi Data Panel Time Series
Variabel Koefisien Regresi
PLS FEM REM
C 0.063619 0.040164 0.043040
INF -0.002292 0.000724 0.000229
IPM 0.003863 0.004032 0.004026
PAD -2.14E-11 -8.30E-11 -8.15E-11
EMP 2.22E-08 3.49E-08 3.48E-08
R2 0.181112 0.512554 0.205554
Adj. R2 0.165133 0.490619 0.190053
F-statistik 11.33484 23.36687 13.26038
Prob. F-statistik 0.000000 0.000000 0.000000
Sumber: Data sekunder, diolah.
6
3 .1 UJI PEMILIHAN MODEL DATA PANEL
3.1.1 CROSS SECTION
Berdasarkan hasil pengujian melalui Uji Chow nilai p-value atau
probabilitas F test sebesar 0.0000 < 0.01 dan Chi-Square sebesar 0.0000 <
0.01, H0 ditolak maka model mengikuti Fixed Effect Method. Sedangkan
berdasarkan Uji Hausman nilai p-value atau probabilitas dari chi-Square
statistic atau cross section random sebesar 0.0000 < 0.01, H0 ditolak maka
model mengikuti Fixed Effect Method. Dari Uji pemilihan model tersebut
maka terpilihlah model Fixed Effect Method (FEM) untuk Cross Section.
3.1.2 TIME SERIES
Berdasarkan hasil pengujian melalui Uji Chow nilai p-value atau
probabilitas F-test sebesar 0.0000 < 0.01 dan Chi-Square sebesar 0.0000 <
0.01, H0 ditolak maka model mengikuti Fixed Effect Method (FEM).
Sedangkan berdasarkan Uji Hausman nilai p-value atau probabilitas dari
chi-Square statistic atau cross section random sebesar 0.6067> 0.10, H0
diterima maka model mengikuti Random Effect Method (REM). Dari Uji
pemilihan model tersebut maka terpilihlah model Random Effect Method
(REM). untuk Time Series.
3 .2 UJI KEBAIKAN MODEL TERPILIH
3.2.1 CROSS SECTION
Dari hasil estimasi, nilai signifikansi statistik F sebesar 0.000000 < 0.01, H0
ditolak maka model yang dipakai eksis. Variabel inflasi (INF), indeks
pembangunan manusia (IPM), pendapatan asli daerah (PAD), dan jumlah
tenaga kerja (bekerja) (EMP) yang terdapat dalam persamaan regresi secara
simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap ketimpangan distribusi
pendapatan (indeks gini). Sedangkan untuk koefisien determinasi
menunjukkan daya ramal dari model statistik terpilih. Hasil estimasi
menunjukkan nilai R2 sebesar 0.597160, artinya 59,71% variasi variabel
ketimpangan distribusi pendapatan (indeks gini)dapat dijelaskan oleh
variabel inflasi (INF), indeks pembangunan manusia (IPM), pendapatan asli
7
daerah (PAD), dan jumlah tenaga kerja (bekerja) (EMP). Sedangkan sisanya
40,29% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model.
3.2.2 TIME SERIES
Dari hasil estimasi, nilai signifikansi statistik F sebesar 0.000000 < 0.01, H0
ditolak maka model yang dipakai eksis. Variabel inflasi (INF), indeks
pembangunan manusia (IPM), pendapatan asli daerah (PAD), dan jumlah
tenaga kerja (bekerja) (EMP) yang terdapat dalam persamaan regresi secara
simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap ketimpangan distribusi
pendapatan (indeks gini). Sedangkan untuk koefisien determinasi
menunjukkan daya ramal dari model statistik terpilih. Hasil estimasi
menunjukkan nilai R2 sebesar 0.205554, artinya 20,55% variasi variabel
ketimpangan distribusi pendapatan (indeks gini) dapat dijelaskan oleh
variabel inflasi (INF), indeks pembangunan manusia (IPM), pendapatan asli
daerah (PAD), dan jumlah tenaga kerja (bekerja) (EMP). Sedangkan sisanya
79,49% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model.
3 .3 UJI VALIDITAS PENGARUH MODEL TERPILIH
3.3.1 CROSS SECTION (FEM)
Uji koefisien regresi secara parsial (Uji t) variabel yang memiliki pengaruh
signifikan terhadap ketimpangan distribusi pendapatan (indeks gini) di
provinsi Jawa Tengah tahun 2010-2015 adalah indeks pembangunan
manusia (IPM) dan pendapatan asli daerah (PAD), sedangkan variabel
inflasi (INF), dan jumlah tenaga kerja (bekerja) (EMP) tidak memiliki
pengaruh signifikan.
3.3.2 TIME SERIES (REM)
Uji koefisien regresi secara parsial (Uji t) variabel yang memiliki pengaruh
signifikan terhadap ketimpangan distribusi pendapatan (indeks gini) di
provinsi Jawa Tengah tahun 2010-2015 adalah indeks pembangunan
manusia (IPM) dan pendapatan asli daerah (PAD), sedangkan variabel
inflasi (INF), dan jumlah tenaga kerja (bekerja) (EMP) tidak memiliki
pengaruh signifikan.
8
3 .4 INTEPRETASI PENGARUH VARIABEL INDEPENDEN MODEL
TERPILIH
3.4.1 CROSS SECTION (FEM)
Indeks pembangunan manusia (IPM)
Variabel indeks pembangunan manusia (IPM) berpengaruh positif
terhadap ketimpangan distribusi pendapatan (indeks gini) di Provinsi Jawa
Tengah dengan koefisien regresi sebesar 0.021824. Artinya apabila
variabel indeks pembangunan manusia (IPM) naik sebesar 1 persen maka
ketimpangan distribusi pendapatan (indeks gini) akan mengalami
peningkatan sebesar 0.021824 poin.
Pendapatan asli daerah (PAD)
Variabel pendapatan asli daerah (PAD) berpengaruh negatif terhadap
ketimpangan distribusi pendapatan (indeks gini) di Provinsi Jawa Tengah
dengan koefisien regresi sebesar -1.52x10-10. Artinya apabila variabel
pendapatan asli daerah naik sebesar Rp. 1.000,00 maka ketimpangan
distribusi pendapatan (indeks gini) akan mengalami penurunan sebesar
1.52x10-10poin.
3.4.2 TIME SERIES (REM)
Indeks pembangunan manusia (IPM)
Variabel indeks pembangunan manusia (IPM) berpengaruh positif
terhadap ketimpangan distribusi pendapatan (indeks gini) di Provinsi Jawa
Tengah dengan koefisien regresi sebesar 0.004026. Artinya apabila
variabel indeks pembangunan manusia (IPM) naik sebesar 1 persen maka
ketimpangan distribusi pendapatan (indeks gini) akan mengalami
peningkatan sebesar 0.004026 poin
Pendapatan asli daerah (PAD)
Variabel pendapatan asli daerah (PAD) berpengaruh negatif terhadap
ketimpangan distribusi pendapatan (indeks gini) di Provinsi Jawa Tengah
dengan koefisien regresi sebesar -8.15x10-11. Artinya apabila variabel
pendapatan asli daerah naik sebesar Rp. 1.000,00 maka ketimpangan
9
distribusi pendapatan (indeks gini) akan mengalami penurunan sebesar
8.15x10-11 poin.
4. PENUTUP
4 .1 SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi ketimpangan distribusi pendapatan antar Kabupaten/Kota di
provinsi Jawa Tengah tahun 2010-2015 dapat diambil simpulan sebagai
berikut:
1) Berdasarkan uji pemilihan model Cross Section menggunakan model uji
Chow menunjukkan bahwa model FEM lebih tepat digunakan daripada
model PLS. Selanjutnya, dengan dilakukannya uji Hausman
menunjukkan model FEM lebih tepat digunaka. Sedangkan untuk uji
pemilihan model Time Series menggunakan model uji Chow
menunjukkan bahwa model FEM lebih tepat digunakan daripada model
PLS. Selanjutnya, dengan dilakukannya uji Hausman menunjukkan
model REM lebih tepat digunakan daripada model FEM. Oleh karena itu,
penelitian ini memutuskan menggunakan model FEM untuk Cross
Section dan model REM Time Series.
2) Berdasarkan uji validitas pengaruh (uji t) Cross Section dan Time Series
nampak bahwa variabel indeks pembangunan manusia (IPM)
berpengaruh positif dan signifikan pada α = 1%, dan pendapatan asli
daerah (PAD) berpengaruh positif dan signifikan pada α = 1%,
sedangkan inflasi (INF) dan jumlah angkatan kerja (bekerja) (EMP) tidak
berpengaruh signifikan pada α = 1% terhadap ketimpangan distribusi
pendapatan antar Kabupaten/Kota di provinsi Jawa Tengah tahun 2010-
2015.
3) Berdasarkan uji F Cross Section dan Time Series nampak bahwa variabel
inflasi (INF), indeks pembangunan manusia (IPM), pendapatan asli
daerah (PAD), dan jumlah tenaga kerja (bekerja) (EMP) secara bersama-
sama berpengaruh signifikan pada α = 1% terhadap ketimpangan
10
distribusi pendapatan antar Kabupaten/Kota di provinsi Jawa Tengah
tahun 2010-2015.
4) Hasil uji koefisien determinan (R2) Cross Section menunjukkan besarnya
nilai adjusted R-square sebesar 0.597160 artinya 59,71% variasi variabel
ketimpangan distribusi pendapatan (indeks gini) dapat dijelaskan oleh
variabel inflasi (INF), indeks pembangunan manusia (IPM), pendapatan
asli daerah (PAD), dan jumlah tenaga kerja (bekerja) (EMP). Sedangkan
sisanya 40,29% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam
model.
5) Hasil uji koefisien determinan (R2) Time Series menunjukkan besarnya
nilai adjusted R-square sebesar 0.205554, artinya 20,55% variasi variabel
ketimpangan distribusi pendapatan (indeks gini) dapat dijelaskan oleh
variabel inflasi (INF), indeks pembangunan manusia (IPM), pendapatan
asli daerah (PAD), dan jumlah tenaga kerja (bekerja) (EMP). Sedangkan
sisanya 79,49% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam
model
4 .2 SARAN
Berdasarkanuraian yang telah disampaikan, penulis memberikan
beberapa saran diantaranya sebagai berikut:
1) Berdasarkan angka ketimpangan yang diperoleh, diharapkan pemerintah
daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota dapat membuat kebijakan
yang bertujuan untuk memperkecil ketimpangan distribusi pendapatan
dengan cara memaksimalkan potensi yang dimiliki secara berkelanjutan
(seperti memaksimalkan sumber daya alam, sumber daya manusia,
pembukaan akses-akses baru dan sebagainya).
2) Bagi Pemerintah kabupaten/kota yang memiliki nilai ketimpangan
distribusi pendapatan di bawah rata-rata, diharapkan segera mengambil
kebijakan dan langkah alternatif seperti, peningkatan kualitas sumber
daya manusia sehingga lebih produktif. Dengan demikian ketimpangan
distribusi pendapatan dapat ditekan.
11
3) Bagi Pemerintah di daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota Jawa
Tengah dalam upaya menurukan tingkat ketimpangan distribusi
pendapatan perlu memberdayakan sumberdaya internal agar lebih
optimal, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Dengan
cara ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pendapatan antara
yang kaya dengan yang miskin.
4) Bagi penelitian selanjutnyayang terkait, diharapkan dapat menambah
variabel – variabel lain yang mempengaruhi ketimpangan distribusi
pendapatandan juga dapat menggunakan model pengujian yang lainnya
untuk kesempurnaan penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Arif, Muhammad dan Rossy Agustin Wicaksani. 2017. Ketimpangan
Pendapatan Propinsi Jawa Timur dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhinya. Jurnal the 6th University Research colloquium,
ISSN 2407-9189, Hal: 323-328. Magelang. Ditelusuri pada 27
Februaari 2018.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian :Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Jakarta Rineka Cipta.
Arsyad, Lincolin. 2004. Ekonomi Pembangunan, Edisi Keempat, Yogyakarta:
STIE YKPN.
Arvianto, Toni. 2017. Analisis Data Panel Ketimpangan Pendapatan Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2011-2015 dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhinya. Skripsi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Surakarta, tidak dipublikasikan.
Basri, Hasan. 1995. Manajemen Keuangan, Edisi ketiga. Yogyakarta: BPFE.
Boediono. 1999. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE.
Gujarati, Damodar N. (2004). Basic Econometrics, Fourth edition, Singapore:
McGraw-Hill Inc.
Gujarati, Damodar N. 2006. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.
Gujarati. Damodar N dan Porter. D.C. 2012. Dasar-dasar Ekonometrika, Edisi
kelima. Jakarta: Salemba Empat.
Https://jateng.bps.go.id/
12
Juanda, Bambang danJunaidi. 2012. Ekonometrika Deret Waktu: Teori dan
Aplikasi. Bandung: IPB Press.
Kuncoro, Mudrajad. 2011. Metode Kuantitatif: Teori dan Aplikasi untuk Bisnis
dan Ekonomi. Yogyakarta:UPP STIM YKPN.
Nopirin. 2010. Ekonomimoneter.Buku I, Edisi ke-4, Cetakan Kesepuluh.
Yogyakarta: BPFE.
Nurlaili, Ani. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketimpangan
Distribusi Pendapatan di Pulau Jawa Tahun 2007-2013. Skripsi:
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, tidak dipublikasikan.
Rosa, Yenni Deldan Ingra Sovita. 2016. Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Ketimpangan Distribusi Pendapatan di Pulau Jawa.
Jurnal Menara Ekonomi Vol 2, Hal: 41-52. Padang. Ditelusuri pada 27
Februaari 2018.
Sari, Emilda. 2017. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketimpangan
Pendapatan di Pulau Sumatera Tahun 2011-2015. Skripsi: Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta, tidak
dipublikasikan.
Simanjuntak, Payaman. 1985. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia.
Jakarta: FE UI.
Syilviarani, Anis Tunas. 2017. Analisis Faktor yang Mempengaruhi
Ketimpangan Distribusi Pendapatan di Pulau Jawa Tahun 2010-2015.
Skripsi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Surakarta, tidak dipublikasikan.
Tambunan, Tulus. 2001. Perdagangan Internasional dan Neraca Pembayaran.
Cetakan Pertama. Jakarta: LPFE-UI.
Todaro, 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jilid I, Edisi Keenam.
Jakarta: Erlangga.
Todaro, Michael P. 2003. Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga, Edisi
Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Todaro, Michael P. dan Stephen C. Smith. 2006. Pembangunan Ekonomi Jilid I
Edisi Kesembilan. Jakarta: Erlangga.
Utomo, Yuni Prihadi. 2012. Buku Praktek Komputer Statistik II. Surakarta.
Universitas Muhammdiyah Surakarta.
Winarno, wing Wahyu. 2007. Analisisekonometrika dan Statistika dengan
Eviews. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Https://jateng.bps.go.id/, ditelusuri pada 29 Januari 2018