Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN
APLIKASI DELIVERY MAKANAN ONLINE
RINGKASAN SKRIPSI
Disusun oleh:
Sasi Kirana Hayumurti
3115 28696
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN
NEGARA
YOGYAKARTA
2017
2
3
ABSTRAK
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh sikap pengguna,
persepsi kemudahan penggunaan, persepsi kebermanfaatan, norma subyektif, dan
perbedaan harga terhadap intensi pengguna Go-Food. Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan
metode pengambilan sampel accidental sampling. Instrumen pengumpulan data
menggunakan kuesioner dengan kriteria responden konsumen yang pernah
melakukan minimal sekali transaksi pembelian makanan menggunakan Go-Food
di kota domisili Yogyakarta. Penelitian dengan sampel 100 (seratus) responden.
Teknik pengujian intrumen dalam penelitian ini adalah uji validitas dan uji
reliabilitas. Teknik analisis data menggunakan path analysis dengan tahap
pegujian uji kualitas model dengan mengevaluasi inner model dan outer model.
Setelah uji kualitas model pengukuran selesai dilakukan, dan model pengukuran
dinyatakan valid dan reliabel, maka langkah selanjutnya adalah pengujian
hipotesis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap pengguna, persepsi
kemudahan, norma subyektif berpengaruh terhadap penggunan Go-Food. Persepsi
kebermanfaatan berpengaruh terhadap penggunaan Go-Food setelah melalui efek
mediasi dari variabel sikap pengguna. Sedangkan perbedaan harga tidak
berpengaruh terhadap penggunaan Go-Food.
Kata Kunci: Sikap Pengguna, Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi
Kebermanfaatan, Norma Subyektif, Perbedaaan Harga, Uji Kualitas Model
This research aims to determine the influence of attitude toward system using,
perceived ease of use, peceived of usefulness, subjective norms, and price
differences on behavioral intention on Go-Food users in Yogyakarta. Quantitative
descriptive was the methode which used to do this research. This reseach using
non probability sampling with accidental sampling methode. Questionnaire was
the instrument used to collect data from respondents with consumers criteria who
experienced at least once food purchase using Go-Food in Yogyakarta. The
researcher took 100 (one hundred) respondents. The instrument testing technique
in this reseach was validity and reliability test. The data analysis technique used
path analysis with test stage of model quality by evaluating inner model and outer
model. After the model quality test has done, and the measurement model was
valid and reliable, the next step was hypothesis testing. The result shows that
attitude toward using, perceived ease of use, subjectie norms affect the usage
intention of Go-Food. Perceived of usefulness affect the usage intention of Go-
Food after through the mediationg effect of attitude toward using. While price
differences has no effect on the usage of Go-Food.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
4
Keywords: Attitude Toward Using, Perceived Ease of Use, Perceived of
Usefulness, Subjective Norms, Price Differences, Model Quality Testing
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
5
Latar Belakang
Teknologi yang diciptakan berkembang seiring dengan kebutuhan manusia
untuk memudahkan hidup dari yang sebelumnya. Kegiatan teknologi informasi
dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk saling berkomunikasi, dimanfaatkan
untuk penyebaran dan pencarian data, dimanfaatkan untuk kegiatan belajar dan
mengajar, dimanfaatkan untuk memberi pelayanan, dimafaatkan untuk melakukan
transaksi bisnis (Baraktullah, 2006). ). Kemajuan internet memudahkan konsumen
untuk bertransaksi, mencari informasi barang dan jasa. Hal ini lebih efisien dan
menghemat waktu, karena konsumen tidak perlu datang mengunjungi satu per
satu toko atau tempat yang menyediakan informasi mengenai suatu barang dan
jasa.E-commerce merujuk pada penggunaan dari internet dan web untuk transaksi
bisnis. E-commerce adalah tentang menyediakan transaksi komersial secara
digital baik antar dan antara organisasi dan individual.
Kehadiran aplikasi Go-Jek dengan layanan pesan antar makanan atau Go-
Food di tengah masyarakat sangat membantu kegiatan sehari-hari. Layanan ini
diminati kerena munculnya keengganan masyarakat untuk membeli makanan
yang disebabkan kemacetan di jalan raya, ditambah pula dengan penambahan
jumlah jalan yang tidak sebanding dengan peningkatan jumlah kendaraan, dan
mobilitas masyarkat yang semakin tinggi. Selain itu, penampilan menu makanan
yang memudahkan pemesanan, serta berbagai macam promo yang ditawarkan,
membuat masyarakat lebih memilih pemesanan melalui internet (online) untuk
memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.
Bagi pengusaha kuliner, terutama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM), yang memiliki modal terbatas untuk mengembangkan layanan delivery
order, Go-Food bisa menjadi solusi alternatif yang sangat membantu. Tanpa harus
memiliki armada tersendiri, pengusaha UMKM dapat memiliki layanan delivery
order. Bahkan dengan bekerja sama dengan Go-Jek, pengusaha tidak perlu
menyediakan tempat atau toko tersendiri untuk berjualan. Dan memungkinkan
pangsa pasar semakin meluas.
Rumusan Masalah
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
6
Penggunaan aplikasi delivery makanan online saat ini meningkat pesat sebagai
wujud perkembangan teknologi yang memudahkan masyarakat. Kemudahan dan
manfaat dari penggunaan aplikasi delivery makanan online diharapkan dapat
membantu dan mendukung dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Nyatanya
aplikasi delivery makanan online belum tentu dimanfaatkan secara maksimal.
Beberapa pihak berasumsi bahwa dalam penggunaan aplikasi delivery makanan
online sulit digunakan karena rumit, dalam penggunaannya tidak mempunyai
manfaat yang jelas, serta pengaruh lingkungan sekitar dalam melakukan transaksi
melalui aplikasi delivery makanan online. Padahal dilihat dari manfaat fasilitas
tersebut dapat menunjang proses pemenuhan kebutuhan sehari-hari menjadi lebih
efektif dan efisien.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini
adalah faktor-faktor yang mempengaruhi minat atau intensi pengguna aplikasi
delivery makanan online. Dalam teori Technology Acceptance Model 3 (TAM3),
dijelaskan bahwa penerimaan suatu sistem teknologi oleh individu dipengaruhi
oleh beberapa faktor diantaranya persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan,
dan norma subyektif serta variabel-variabel ekternal yang dianggap
mempengaruhi kedua konstruk tersebut (Jogiyanto, 2007). TAM adalah model
yang banyak digunakan untuk menjelaskan dan mengidentifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku individu terhadap sistem teknologi informasi. Untuk
mengetahui permasalahan dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
intensi pengguna untuk penggunakan aplikasi delivery makanan online, maka
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah sikap pengguna (attitude toward using) berpengaruh terhadap
penggunaan aplikasi delivery makanan online?
2. Apakah persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) berpengaruh
terhadap sikap pengguna (attitude toward using) pada penggunaan aplikasi
delivery makanan online?
3. Apakah persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) berpengaruh
terhadap penggunaan aplikasi delivery makanan online?
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
7
4. Apakah persepsi kebermanfaatan (perceived of usefulness) berpengaruh
terhadap sikap pengguna (attitude toward using) pada penggunaan aplikasi
delivery makanan online?
5. Apakah persepsi kebermanfaatan (perceived of usefulness) berpengaruh
terhadap penggunaan aplikasi delivery makanan online?
6. Apakah norma subyektif (subjective norms) berpengaruh terhadap
penggunaan aplikasi delivery makanan online?
7. Apakah Perbedaan harga berpengaruh terhadap penggunaan aplikasi delivery
makanan online?
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerimaan masyarakat terhadap
aplikasi delivery makanan online. Dengan berbagai faktor yang mempengaruhi
seperti kemudahan penggunaan aplikasi, kebermanfaatan aplikasi terhadap
aktifitas sehari-hari, sikap pengguna, normas subyektif, dan Perbedaan harga yang
tertera pada tampilan menu. Hal tersebut yang perlu diteliti guna memberikan
masukkan terhadap pihak penyedia aplikasi sebagai pertimbangan untuk
meningkatkan kualitas layanan dan pengguna aplikasi yang diharapkan nantinya
akan terjadi peningkatan penggunaan layanan aplikasi delivery makan online
secara maksimal, sehingga meningkatkan efektifitas pada kedua belah pihak.
Landasan Teori
Prosedur pada Go-Food
Go-Jek adalah sebuah perusahaan teknologi dengan misi sosial untuk
meningkatkan kesejahteraan dan mata pencaharian pekerja di berbagai sektor
informal di Indonesia. Go-Jek mengkombinasikan layanan antar-jembut berbasis
aplikasi pada gawai.Kehadiran Go-Jek memberikan berbagai kemudahan bagi
konsumen. Salah satu layanan yang diminati konsumen adalah Go-Food. Go-Food
adalah jasa pesan antar makanan yang memungkinkan konsumen untuk memesan
makanan dari merchant yang tergabung melalui aplikasi pada gawai. Prosedur
pemesanan menggunakan Go-Food adalah sebagai berikut: konsumen
menjalankan aplikasi Go-Food yang sudah diunduh pada gawai yang terkoneksi
internet. Setelah itu mendaftarkan nomor telepon yang digunakan pada aplikasi
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
8
untuk menkonfirmasi pemesanan. Kemudian memilih simbol Go-Food pada
pilihan layanan. Setelah masuk pada layanan Go-Food, konsumen dapat memilihi
makanan berdasarkan kategori yang tersedia. Konsumen juga dapat mengetikan
langsung pada kolom pencarian menu yang ingin dipesan. Lalu memasukkan
jumlah pesanan. Sebelum melakukan pemesanan, sebaiknya megecek ulang
apakah pesanan sudah benar. Apabila pesanan sudah sesuai konsumen
memasukkan alamat pengantaran. Setelah alamat pengantaran dimasukkan,
aplikasi akan melakukan kalkulasi pembayaran sesuai dengan pesanan dan biaya
pengiriman. Pada aplikasi juga akan tertera metode pembayaran melalui tunai atau
menggunakan pembayaran go-pay. Jika sudah sesuai tekan tombol pesan
kemudian aplikasi akan mencarikan driver terdekat dengan merchant untuk
memesan makanan. Aplikasi akan menunjukkan informasi mengenai driver dan
status pemasanan makanan hingga sampai tujuan.
Pengertian Teknologi Informasi
Teknologi informasi merupakan suatu perangkat keras dan perangkat
lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti
menyipan, mengambil, memanipulasi, atau menampilkan (Kadir, 2004, 13).
Menurut Williams dan Swayer (2003), teknolgi informasi adalah teknologi yang
menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi yang
berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, video. Sedangkan menurut
Wansyah, dkk (2009), teknologi informasi merupakan teknologi yang
mempunyai kemampuan untuk menangkap (capture), menyimpan (store),
mengolah, mengambil kembali (retrieve), dan menyebarkan (transmit) informasi
dan sebagai sarana dalam meningkatkan kinerja baik pemerintahan maupun
perusahaan yang terkait dengan penggunaan teknologi informasi tersebut.
Pengertian Aplikasi
Aplikasi adalah program yang dibuat oleh pemakai, yang ditujukan untuk
melakukan suatu tugas khusus (Kadir, 2014:181). Menurut Kamus Besar Bahasa
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
9
Indonesia, aplikasi adalah program komputer atau perangkat lunak yang didesain
untuk mengerjakan tugas tertentu.
Teori Penerimaan Teknologi
Technology Acceptance Model (TAM)
TAM merupakan salah satu model yang dibangun untuk menganalisis dan
memahami faktor-faktor yang mempengaruhi diterimanya penggunaan teknologi
yang digunakan oleh pemakai (Davis et al 1989). TAM dikembangkan oleh
Davis berdasarkan Theory of Reasoned Action (TRA) dan Theory of Planned
Behavior (TBP). TRA diperkenalkan oleh Ajzen dan Fishbein (1980) yaitu teori
tindakan yang beralasan dengan satu premis bahwa reaksi dan persepsi
seseorang terhadap sesuatu hal, akan menentukan sikap dan perilaku orang
tersebut. TBP sangat mirip dengan TRA, namun TBP memperhitungkan
konstruk tambahan berupa persepsi kendali atas perilaku (perceived behavioral
control), yang mengacu pada persepsi kendali atas performa tindakan yang
dilakukan (Chuttur, 2009). Reaksi dan persepsi penggunaan teknologi informasi
akan mempengaruhi sikapnya dalam penerimaan teknologi tersebut.
Norma Subyektif (Subjective Nomrs)
Norma subyektif didefinisikan sebagai persepsi seseorang tentang tekanan
sosial untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku (Ajzen, 2005).
Norma subyektif ditentukan oleh adanya keyakinan normatif (normative belief)
dan keinginan untuk mengikuti (motivation to comply) (Ajzen 2005). Keyakinan
normatif berkenaan dengan harapan-harapan yang berasal dari referen atau orang
dan kelompok yang berpengaurh bagi seseorang (significant others) seperti
orang tua, pasangan, teman dekat, rekan kerja atau lainnya, terhadap suatu
perilaku. Seseorang memiliki keyakinan bahwa, individu atau kelompok tertentu
akan menerima atau tidak menerima tindakan yang dilakukannya. Apabila
seseorang meyakini apa yang menjadi norma kelompok, maka seseorang akan
mematuhi dan membentuk perilaku sesuai dengan kelompoknya.
Sikap Penggunaan (Attitude Toward Using)
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
10
TAM mengkonsepkan sikap penggunaan sebagai sikap terhadap
penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak
bila seseorang menggunakan suatu teknologi informasi. Sikap menurut Ajzen
(2005) adalah suatu kecenderungan untuk merespon dengan baik atau dengan
tidak baik terhadap suatu objek, orang, institusi, atau kegiatan. Sikap terhadap
perilaku ditentukan oleh keyakinan (belief) tentang konsekuensi dari sebuah
perilaku, yang disebut sebagai behavioral belief. Menurut Ajzen, setiap
behvioral beliefs menghubungkan perilaku dengan hasil yang bisa didapat dari
perilaku tersebut. Sikap terhadap perilaku ditentukan oleh evaluasi individu
mengenai hasil yang berhubungan dengan perilaku dan dengan kekuatan
hubungan dari kedua hal tersebut.
Persepsi Kebermanfaatan (Perceived Usefulness)
Davis (1985) mendefinisikan persepsi kebermanfaatan sebagai suatu
tingkatan dimana seseorag percaya bahwa penggunaan suatu sistem tertentu
dapat meningkatkan kinerja orang tersebut. Thompson (1991) menyebutkan
bahwa individu akan menggunakan teknologi informasi jika mengetahui manfaat
positif atas penggunaannya.
Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use)
Davis (1985) mendefinisikan persepsi kemudahan penggunaan sebagai
suatu tingkatan dimana seseorang percaya menggunakan suatu sistem tertentu
bebas dari usaha. Menurut Goodwin(1987); Silver (1988), intensitas penggunaan
dan interaksi antara pengguna dengan sistem juga dapat menunjukkan
kemudahan penggunaan. Sistem yang lebih sering digunakan menunjukkan
bahwa sistem tersebut lebih dikenal, lebih mudah dioperasikan dan lebih mudah
digunakan oleh penggunanya.
Niat Berperilaku (Behavioral Intention)
Menurut Agarwal dan Karahanna (2000) niat berperilaku adalah suatu
keinginan (minat) seseorang untuk melakukan suatu perilaku tertentu. Minat juga
dapat mengindikasikan dilakukannya suatu perilaku di masa depan dan
mengulangnya di kemudian hari. Niat berperilaku didefinisikan oleh Mowen dan
Minor (2001) sebagai niat konsumen untuk bertindak dengan cara tertentu untuk
mendapatkan, membuang, dan menggunakan produk atau jasa. Dalam aplikasi
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
11
sistem informasi, TAM telah berhasil digunakan oleh banyak peneliti untuk
memperdikasi niat untuk penggunaan teknologi.
Penelitian Terdahulu
Aditya dan Wardhana (2016) melakukan penelitian yang berjudul
“Pengaruh Percieved Usefulness dan Percieved Ease of Use Terhadap
Behavioral Intention dengan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM)
pada Pengguna Instant Messaging LINE di Indonesia”. Penelitian tersebut
menghasilkan Percieved Usefulness dan Percieved Ease of Use memiliki
hubungan positif dan signifikan terhadap Behavioral Intention. Selain itu data
dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Percieved Usefulness dan Percieved
Ease of Use secara bersama-sama mempengaruhi Behavioral Intention.
Penelitian dengan tujuan untuk memberikan bukti empiris pada persepsi
kemudahan penggunaan (percieved ease of use), persepsi kebermanfaatan
(percieved usefulness), attitude toward using, computer self efficiency
berpengaruh terhadap penggunaan online banking yang dilakukan Annisa (2016)
merupakan jenis penelitian asosiatif. Penelitian tersebut menjadikan nasabah
lansia di Bank BTPN Yogyakarta sebagai unit analisis yang diteliti. Hasil
penelitian Annisa (2016) tersebut menunjukkan persepsi kemudahan pengguna,
persepsi kebermanfaatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap attitude
toward using pada penggunaan online banking. Persepsi kemudahann pengguna
berpengaruh posif dan signifikan terhadap penggunaan online banking.
Sedangkan attitude toward using dan computer self efficacy tidak memiliki
pengatuh terhadap penggunaan online banking.
Dalam penelitian yang dilakukan Mulyadi (2016), yang bertujuan untuk
mengetahui apakah sikap individu, norma subyektif, sifat inovatif, persepsi
kebermanfaatan, persepsi kemudahan berpengaruh terhadap pembelian melalui
internet. Hasil penelitian Mulyadi (2016) menunjukkan sikap individu
berpengaruh positif terhadap niat menggunakan e-commerce, sedangkan norma
subyektif dan sikap inovatif seseorang berpengaruh negatif terhadap niat
penggunakan e-commerce. Norma subyektif dan manfaat e-commerce
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
12
berpengaruh positif pada sikap terhadap belanja di internet. Sikap inovatif
seseorang dan kemudahan dari penggunaan e-commerce berpengaruh negatif
pada sikap terhadap belanja di internet. Sedangkan kemudahan dari pengguna
bepengaruh positif terhadap manfaat berbelanja di internet.
Hipotesis
H1: Attitude toward using berpengaruh terhadap penggunaan aplikasi delivery
makanan online.
H2: Persepsi kemudahan berpengaruh terhadap attitude toward using pada
penggunaan aplikasi delivery makanan online.
H3: Persepsi kemudahan berpengaruh terhadap penggunaan aplikasi delivery
makanan online.
H4: Persepsi Kebermanfaatan berpengaruh terhadap attitude toward using pada
penggunaan aplikasi delivery makanan online.
H5: Persepsi Kebermanfaatan berpengaruh terhadap penggunaan aplikasi delivery
makanan online.
H6: Norma Subyekif berpengaruh terhadap penggunaan aplikasi delivery
makanan online.
H7: Perbedaan harga berpengaruh terhadap penggunaan aplikasi delivery
makanan online.
Metode Penelitian
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah metode
non probability sampling dengan metode pengambilan sampel yang digunakan
adalah accidental sampling. Menurut Sugiyono (2011:66) non probability
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau
kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel. Sedangkan accidental sampling menurut Riduwam (2012:63), adalah
teknik penentuan sampel berdasarkan spontanitas, artinya siap saja yang tidak
sengaja bertemu dan memenuhi kriteria responden makan orang tersebut dapat
digunakan sebagai responden. Untuk memudahkan penelitian jumlah sampel yang
diambil ditentukan dengan rumus (Djarwanto dan Subagyo, 2000:159):
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
13
[
]
. Dengan n adalah jumlah sampel. Z adalah tingkat keyakinan,
dalam penelitian ini menggunakan 95% maka nilai Zα/2 ada;ah 1,96. E adalah
tingkat kesalahan, dalam penelitian ini ditetapkan sebesar 10%. Maka
perhitungannya sebagai berikut:
[
]
Berdasarkan perhitungan di atas, sampel yang dibutuhkan adalah
ssejumlah 100 orang, pembulatan dari 96,04 responden. Jumlah sampel yang
ditentukan dalam penelitian ini 100 orang pengguna aplikasi delivery makanan
online yang pernah bertransaksi paling tidak 1 kali menggunakan fasilitasGo-
Food yang ada pada aplikasi Go-Jek. Jumlah 100 responden dapat dianggap sudah
representatif, karen sudah lebih besar dari batas bawah atau minimal sampel.
Uji Kualitas Data
Uji Validitas Data
Uji validitas instrumen dilakukan untuk mengetahui kesahihan butir-butir
pertanyaan dalam kuesioner. Menurut Sugiyono (2011), instrumen yang valid
berarti istrumen tersebut dapat digunakan untuk medapatkan data secara benar
dan teliti. Suatu item dinyatakan valid apabila setiap butir pertanyaan yang
mengukur variabel sama di suatu komponen yang sama dengan faktor loading
minimal 0,5 (Ghozali, 2013). Apabila item atau pertanyaan tersebut tidak valid,
maka item tersebut tidak dapat dimasukkan dalam pengujian selanjutnya.
Uji Reliabilitas Data
Reliabilitas berkaitan dengan pertanyaan apakah penelitian yang
dilakukan dapat diulangi atau direplikasi oleh peneliti lain dan hasil yang
didapatkan tetap sama bila menggunakan metode yang sama atau dengan kata lain
reliabilitas merujuk pada hasil penelitian sehingga dapat dipercaya (Nasution,
2002). Menurut Nunnaly dalam Ghozali (2002), pengujian statistik
crobach’alpha, instrumen dikatakan reliabitias untuk mengukur variabel bila
memiliki nilai alpha lebih besar dari 0,6.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
14
Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini menggunakan path analysis (analisis jalur). Model
path analysis secara matematis menjadi model regresi standardized (tanpa
konstanta) karena peneliti ingin membandingkan berbagai jalur. Tahap pengujian
dilakukan dengan menguji kualitas model dengan mengevaluasi inner model dan
outer model. Pengujian kualitas model mengacu pada rule of tumbs berikut:
Tabel 1.1
Parameter Uji Validitas dalam Model Pengukuran PLS
Uji Parameter Rule of Tumbs
Validitas konvergen Faktor Loading
(Outer Loading)
>0,7
Average Variance
Extraced (AVE)
>0,5
Communality >0,5
Validitas Dekriminan Akar AVE dan Korelasi
Variabel Laten
Akar AVE > korelasi
variabel laten
(Discriminant validity)
Cross Loading
(Discriminant Validity)
>0,7
dalam satu variabel
Reliabilitas Cronbach Alpha >0,6
Composite Reliability >0,6
Sumber: Chin(1995); Werts et al. (1974); Salisbury (2002); Hartono dan Abdillah
(2011)
Setelah uji kualitas model pengukuran selesai dilakukan, dan model pengukuran
dinyatakan valid dan reliabel, maka langkah selanjutnya adalah pengujian
hipotesis. Rule of tumbs dari terdukungnya suatu hipotesis penelitian adalah (1)
jika koefisien atau arah hubungan variabel (ditunjukkan oleh niali original
sampel) sejalan dengan yang dihipotesiskan, dan (2) jika t-statistik lebih dari 1,6
(two-tailed) atau 1,96 (one-tailed), dan probability value (p-value) kurang dari
5%, atau 10%.
Tahapan pertama dalam pengujian hipotesis adalah menguji kualitas model
dengan mengevaluasi inner model dan outer model. Pengujian menggunakan
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
15
software SmartPLS 3.0. Parameter pengujian kualitas model dilakukan dengan uji
validitas konvergen, uji validitas dikriminan, dan uji reliabilitas. Kualitas model
dinyatak memenuhi uji validitas konvergen apabila faktor loading >0,7, average
variance extracted (AVE) >0,5, atau communality > 0,5. Berikut hasil uji validitas
konvergen ditampilkan pada tabel 4.13:
Tabel 4.13
Hasil Uji Validitas Konvergen – Faktor Loading
Pengguna Aplikasi
Sikap Pengguna
Norma Subyektif
Persepsi Kebermanfaatan
Persepsi Kemudahan Penggunaan
Perbedaan harga
USER1 0,714 USER2 0,925 USER3 0,928 USER4 0,880 ATT1
0,845
ATT2
0,837 ATT3
0,834
ATT4
0,793 NS1
0,833
NS2
0,762 NS3
0,869
NS4
0,883 NS5
0,763
PB1
0,773 PB2
0,786
PB3
0,827 PB4
0,835
PB5
0,749 PB6
0,866
PK1
0,913 PK2
0,923
PK3
0,861 PK4
0,742
PK5
0,819 PK6
0,844
PH1
0,811
PH2
0,875
PH3
0,883
PH4
0,862
Sumber: data primer yang diolah
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
16
Tabel 4.14
Average Variance Extraced
Variabel AVE
Norma Subyektif 0,679
Persepsi Kebermanfaatan 0,651
Persepsi Kemudahan Pengguna 0,727
Perbedaan harga 0,736
Sikap Pengguna 0,685
Pengguna Aplikasi 0,751
Sumber: data primer yang diolah
Berdasarkan hasil nilai AVE di atas, diperoleh hasil nilai AVE pada
masing-masing variabel menunjukkan skor > 0,5. Nilai ini menggambarkan
validitas konvergen yang memadai. Hal tersebut berarti bahwa satu variabel laten
mampu menjelaskan lebih dari setengah varian dari indikator-indikatornya dalam
rata-rata.
Uji validitas diskriminan menggunakan kriteria yag disampaikan Fornell –
Lacker dan crossloading. Postulat Fornel – Lacker menyebutkan bahwa suatu
variabel laten berbagi varian lebih dengan indikator yang mendasarinya daripada
dengan variabel-variabel laten lainnya. Hal ini jika diartikan secara statistik, maka
nilai akar AVE setiap variabel laten harus lebih besar daripada korelasi variabel
laten. Berikut adalah hasil uji validitas diskriminan yang ditampilkan pada tabel
4.15:
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
17
Tabel 4.15
Hasil Uji Validitas Diskriminan
Norma Subyektif
Persepsi Kebermanfaatan
Persepsi Kemudahan Pengguna
Perbedaan harga
Sikap Pengguna
Pengguna Aplikasi
Norma Subyektif 0,824
Persepsi Kebermanfaatan
0,72 0,807
Persepsi Kemudahan Pengguna
0,446 0,554 0,853
Perbedaan harga
0,482 0,427 0,431 0,858
Sikap Pengguna 0,67 0,784 0,441 0,383 0,827
Pengguna Aplikasi
0,553 0,57 0,198 0,2777 0,725 0,867
Sumber: data primer yang diolah
Berdasarkan hasil uji validitas diskriminan di atas, diperoleh hasil akar
AVE lebih besar daripada korelasi antar variabel laten. Hal ini berarti suatu
variabel laten berbagi varian lebih dengan indikator yang mendasarinya daripada
dengan variabel-variabel laten lainnya. Kriteria kedua untuk validitas diskriminan
adalah “loading” untuk masing-masing indikator diharapkan lebih tinggi dari
“cross-loading” masing-masing. Jika kriteria Fornell – Lacker menilai validitas
diskriminan pada tataran konstruk (variabel laten), maka cross loading
memungkinkan pada tataran indikator. Nilai cross loading faktor berguna untuk
mengetahui apakah konstruk memiliki diskriminan yang memadai. Hasil uji
validitas diskriminan menggunakan cross loading yang ditampilkan pada tabel
4.16.
Tabel 4.16 menunjukkan bahwa nilai loading dari masing-masing item
terhadap konstruknya lebih besar daripada cross loading-nya. Semua variabel
memiliki korelasi tertinggi pada dirinya sendiri dibandingkan dengan korelasi
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
18
pada variabel lain. Dengan demikian, syarat validitas diskriminan pada kasus
penelitian ini terpenuhi.
Uji Cronbach Alpha dan Composite Reliability digunakan untuk mengukur
reliabilitas model pengukuran. Skor yang diharapkan adalah lebih besar daripada
0,6 menunjukkan tingkat reliabilitas suatu variabel. Hasil uji Cronbach’s Alpha
dan Composite Reliability yang ditampilkan pada tabel 4.17. Dari hasil uji
tersebut, diperoleh hasil bahwa nilai masing-masing variabel lebih dari 0,6 (Werts
et al., 1974). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pengukuran
semua variabel memiliki reliabilitas yang baik. Setelah uji kualitas model
pengukuran selesai dilakukan dan model pengukuran dinyatakan valid dan
reliabel, maka selanjutnya adalah pengujian hipotesis.
Tabel 4.16
Hasil Uji Cross Loading
Norma Subyektif
Persepsi Kebermanfaat-
an
Persepsi Kemudahan Penggunaan
Perbedaan harga
Sikap pengguna
Pengguna Aplikasi
ATT1 0,538 0,634 0,391 0,191 0,845 0,616
ATT2 0,553 0,617 0,215 0,242 0,837 0,634
ATT3 0,556 0,712 0,469 0,289 0,834 0,550
ATT4 0,593 0,620 0,383 0,553 0,793 0,602
NS1 0,833 0,620 0,408 0,391 0,586 0,415
NS2 0,762 0,503 0,266 0,259 0,412 0,356
NS3 0,869 0,593 0,429 0,419 0,519 0,441
NS4 0,883 0,587 0,325 0,378 0,568 0,522
NS5 0,763 0,646 0,396 0,512 0,639 0,505
PB1 0,540 0,773 0,572 0,358 0,633 0,529
PB2 0,591 0,786 0,457 0,322 0,619 0,338
PB3 0,600 0,827 0,423 0,317 0,630 0,469
PB4 0,609 0,835 0,521 0,509 0,605 0,469
PB5 0,490 0,749 0,269 0,242 0,557 0,470
PB6 0,648 0,866 0,427 0,316 0,731 0,537
PK1 0,411 0,482 0,913 0,390 0,339 0,134
PK2 0,415 0,522 0,923 0,407 0,362 0,200
PK3 0,396 0,497 0,861 0,257 0,477 0,213
PK4 0,218 0,423 0,742 0,386 0,312 0,153
PK5 0,381 0,452 0,819 0,314 0,340 0,123
PK6 0,434 0,443 0,844 0,470 0,383 0,167
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
19
PH1 0,400 0,321 0,324 0,811 0,252 0,155
PH2 0,360 0,333 0,393 0,875 0,312 0,203
PH3 0,500 0,385 0,410 0,883 0,326 0,250
PH4 0,397 0,401 0,348 0,862 0,388 0,293
USER1 0,485 0,390 0,123 0,345 0,553 0,714
USER2 0,397 0,474 0,177 0,168 0,654 0,925
USER3 0,552 0,546 0,128 0,234 0,631 0,928
USER4 0,472 0,552 0,253 0,222 0,670 0,880
Sumber: data primer yang diolah
Tabel 4.17
Hasil Uji Cronbach’s Alpha dan Composite Reliability
Variabel Cronbach's Alpha
Composite Reliability
Norma Subyektif 0,881 0,913
Persepsi Kebermanfaatan
0,892 0,918
Persepsi Kemudahan Pengguna 0,924 0,941
Perbedaan harga 0,884 0,819
Sikap Pengguna 0,846 0,897
Pengguna Aplikasi 0,885 0,923
Sumber: data primer yang diolah
Uji Hipotesis
Hipotesis diuji dengan membandingkan nilai t-statistiknya atau p-value. Rule of
tumbs dari terdukungnya suatu hipotesis penelitian adalah (1) jika koefisien atau
arah hubungan variabel (ditunjukkan oleh niali original sampel) sejalan dengan
yang dihipotesiskan, dan (2) jika t-statistik lebih dari 1,6 (two-tailed) atau 1,96
(one-tailed), dan probability value (p-value) kurang dari 0,05 atau 5%. Berikut
adalah ringkasan hasil pengujian hipotesis yang ditampilkan pada tabel 4.19:
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
20
Tabel 4.19
Hasil Pengujian Hipotesis
T-
Statistic P
Values Hasil
H1. Sikap Pengguna Pengguna Aplikasi 6,166 0,000 Diterima*
H2. Persepsi Kemudahan Penggunaan Sikap Pengguna
0,169 0,866 Ditolak
H3. Persepsi Kemudahan Penggunaan Pengguna Aplikasi
2,615 0,009 Diterima**
H4. Persepsi Kebermanfaatan Sikap Pengguna 16,072 0,000 Diterima*
H5. Persepsi Kebermanfaatan Pengguna Aplikasi 0,157 0,875 Ditolak
H6. Norma Subyektif Pengguna Aplikasi 1,669 0,096 Diterima**
H7. Perbedaan harga Pengguna Aplikasi 0,137 0,891 Ditolak
Sumber: data primer yang diolah
* Signifikansi p-value 5% ** Signifikansi p-value 10%
Pengaruh Sikap Pengguna (Attitude Toward Using) Terhadap Penggunaan
Aplikasi Delivery Makanan Online
Penelitian ini menunjukkan bahwa hasil pengujian hipotesis 1 diterima
yaitu sikap pengguna (attitude toward using) berpengaruh pada pengguna
aplikasi delivery makanan online. Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Ajzen (1985), yang menyebutkan bahwa sikap seseorang
berpengaruh pada niat pengguna untuk menggunakan aplikasi delivery makanan
onlie. Selain Ajzen, penelitian yang dilakukan Wibowo (2006), menghasilkan
temuan yang serupa yaitu sikap pengguna berpengaruh terhadap intensi pengguna.
Sikap terhadap niat menggunakan aplikasi delivery makanan online menunjukkan
seseorang memiliki tingkat evaluasi yang baik mengenai keuntungan dan risiko
yang akan dirasakan ketika menggunakan aplikasi delivery makanan online.
Pengaruh Persepsi Kemudahan Pengguna Terhadap Sikap Pengguna
(Attitute Towar Using) Pada Pengguna Aplikasi Delivery Makanan Online
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
21
Penelitian ini menunjukkan bahwa pengujian hipotesis 2 ditolak yaitu
persepsi kemudahan penggunaan tidak terhadap sikap pengguna (attitude toward
using) pada pengguna aplikasi delivery makanan online. Hasil ini bertentangan
dengan penelitian yang dilakuka oleh Annisa (2016) yang mengatakan bahwa
persepsi kemudahan pengguna berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap
pengguna. Namun hasil ini serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Wibowo
(2006) yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara persepsi kemudahan
pengguna dengan sikap pengguna. Persepsi kemudahan pengguna terhadap sikap
pengguna pada pengguna aplikasi delivery makan online didasarkan pada sejauh
mana pengguna mengharapkan aplikasi delivery makanan online yang akan
digunakan terbebas dari kesulitan.
Pengaruh Persepsi Kemudahan Pengguna Terhadap Pengguna Aplikasi
Delivery Makanan Online
Penelitian ini menunjukkan bahwa pengujian hipotesis 3 diterima, yaitu
perpsi kemudahan penggunaan berpengaruh terhadap pengguna aplikasi delivery
makanan online. Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Annisa (2016) yang mengatakan persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap penggunaan online banking. Begitu pula penelitian
yang dilakukan oleh Aditya dkk (2016) menyatakan hal yang serupa mengenai
persepsi kemudahan penggunaan yang berpengaruh positif dan signifikan pada
penggunaan aplikasi instant messanging Line di Indonesia. Persepsi kemudahan
penggunaan terhadap penggunaan aplikasi delivery makanan online
menggambarkan persepsi seseorang dalam menggunakan aplikasi delivery
makanan online adalah mudah dan tidak membutuhkan usaha (free of effort).
Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan Terhadap Sikap Pengguna (Attitude
Toward Using) Pada Pengguna Aplikasi Delivery Makanan Online
Penelitian ini menunjukkan bahwa pegujian hipotesis 4 diterima, yaitu
persepsi kebermanfaatan berpengaruh terhadap sikap pengguna pada pengguna
aplikasi delivery makanan online. Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Wibowo (2006) yang menyebutkan bahwa persepsi
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
22
kebermanfaatan berpengaruh terhadap sikap pengguna. Persepsi kebermanfaatan
terhadap sikap pengguna menentukan sikap pengguna dalam menggunakan
aplikasi delivery makanan online ketika pengguna merasa yakin penggunaan
aplikasi tersebut bermanfaat. Semakin seseorang percaya bahwa menggunakan
aplikasi delivery makanan online akan meningkatkan kinerja mereka, maka
mereka akan lebih bersikap positf dalam menggunakan aplikasi tersebut.
Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan Terhadap Pengguna Aplikasi Delivery
Makanan Online
Penelitian ini menunjukkan bahwa pengujian hipotesis 5 ditolak, yaitu
persepsi kebermanfaatan tidak berpengaruh terhadap pengguna aplikasi delivery
makanan online. Hasil ini serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Rasuli
(2017) yang menyatakan bahwa persepsi kebermanfaatan tidak memiliki pengaruh
terhadap penggunaan fasilitas e-filling. Persepsi kebermanfaatan terhadap
pengguna aplikasi delivery makanan online adalah bagaimana pengguna
mempresepsikan penggunaan aplikasi tersebut akan meningkatkan kinerjanya.
Pengaruh Norma Subyektif Terhadap Penggunaan Aplikasi Delivery
Makanan Online
Penelitian ini menunjukkan bahwa pengujian hipotesis 6 diterima, yaitu
norma subyektif berpegaruh terhadap pengguna aplikasi delivery makanan online.
Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rochmawati
(2012) yang mengatakan bahwa norma subyektif berpengaruh terhadap
penggunaan kartu kredit. Namun hasil ini bertentangan penelitian yang dilakukan
oleh Mulyadi (2016), yang menyebutkan bahwa norma subyektif tidak
berpengaruh pada niat belanja di internet. Norma subyektif terhadap pengguna
aplikasi delivery makanan online menunjukkan kemampuan seseorang untuk
mengendalikan informasi yang diperoleh dari lingkungan sekitar tidak
mempengaruhi niat untuk menggunakan aplikasi delivery makanan online.
Pengaruh Perbedaan harga Terhadap Penggunaan Aplikasi Delivery
Makanan Online
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
23
Penelitian ini menunjukkan bahwa pengujian hipotesis 7 ditolak, yaitu
Perbedaan harga tidak berpengaruh terhadap pengguna aplikasi delivery makanan
online. Artinya Perbedaan harga menu pada aplikasi delivery makanan online
tidak berpengaruh terhadap intensi pengguna aplikasi. Hal ini didukung dengan
hasil hipotesis persepsi kebermanfaatan berpengaruh terhadap sikap pengguna
aplikasi dan berpengaruh terhadap pengguna aplikasi setelah melalui efek mediasi
dari
Uji Efek Mediasi
Efek mediasi menunjukkan hubungan antara variabel independen dan
variabel dependen melalui variabel penghubung atau intervening. Pengaruh
variabel terhadap variabel dependen tidak secara langsung terjadi tetapi melaui
proses transformasi yang diwakili oleh variabel mediasi (Baron dan Kenney, 1986
dalam Hartono dan Abdilah, 2009:117).
Tabel 4.22
Hasil Uji Total Effect
Original Sample
Sample Means
Standar Deviation
T-Statistic
P Values
Hasil
H2. Persepsi Kemudahan Penggunaan Sikap Pengguna
0,01 0,02 0,061 0,169 0,866 Ditolak
H3. Persepsi Kemudahan Penggunaan Pengguna Aplikasi
-0,183 -0,185 0,087 2,098 0,036 Diterima**
H4. Persepsi Kebermanfaatan Sikap Pengguna
0,778 0,779 0,048 16,072 0,000 Diterima*
H5. Persepsi Kebermanfaatan Pengguna Aplikasi
0,551 0,561 0,09 6,144 0,000 Diterima*
Sumber: data primer yang diolah
* Signifikansi p-value 1% ** Signifikansi p-value 5% *** Signifikansi p-value
10%
H2 ditolak, yang artinya persepsi kemudahan penggunaan tidak
berpengaruh terhadap sikap pengguna pada pengguna aplikasi delivery makanan
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
24
online. Sedangkan pada hubungan variabel persepsi kemudahan penggunaan
terhadap pengguna aplikasi delivery makanan online adalah signifikan. Oleh
karena itu H3 diterima, yang artinya persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh
terhadap pengguna aplikasi delivery makanan online.
Hubungan variabel persepsi kebermanfaatan terhadap sikap pengguna
pada pengguna aplikasi delivery makanan online adalah signifikan. Sehingga H4
diterima, yang artinya persepsi kebermanfaatan berpengaruh terhadap sikap
pengguna pada pengguna aplikasi delivery makanan online. Sedangkan pada
hubungan variabel persepsi kebermanfaatan terhadap pengguna aplikasi delivery
makanan onlin adalah signifikan. Sehingga H5 diterima, yang artinya persepsi
kebermanfaatan berpengaruh terhadap pengguna aplikasi delivery makanan online
setelah melalui efek mediasi dari variabel sikap pengguna.
Dari analisis hasil total effect menggunakan PLS, dihasilkan bahwa
hubungna variabelpersepsi kemudahan pengguna terhadap pengguna aplikasi
delivery makanan online masih signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa mediasi ini hanya bersifat semu (quasi mediating). Sedangkan hubungan
variabel persepsi kebermanfaatan terhadap pengguna aplikasi delivery makanan
online menjadi signifikan. Pada pengujian tampak pengaruh dari mediator
dimasukkan pada model terlihat bahwa variabel persepsi kebermanfaatan
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengguna aplikasi delivery makanan
online. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mediasi sikap pengguna pada
persepsi kebermanfaatan terhadap pengguna aplikasi delivey makanan online
bersifat mediasi penuh (fully mediating).
Kesimpulan
1. Sikap pengguna (attitude toward using) berpengaruh terhadap penggunaan
aplikasi delivery makanan online.
2. Persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) tidak berpengaruh
terhadap sikap pengguna (attitude toward using) pada penggunaan aplikasi
delivery makanan online.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
25
3. Persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) berpengaruh
terhadap penggunaan aplikasi delivery makanan online.
4. Persepsi kebermanfaatan (perceived of usefulness) berpengaruh terhadap
sikap pengguna (attitude toward using) pada penggunaan aplikasi delivery
makanan online.
5. Persepsi kebermanfaatan tidak berpengaruh terhadap penggunaan aplikasi
delivery makanan online.
6. Norma subyektif (subjective norms) berpengaruh terhadap penggunaan
aplikasi delivery makanan online.
7. Perbedaan harga tidak berpengaruh terhadap penggunaan aplikasi delivery
makanan online.
8. Persepsi kebermanfaatan (perceived of usefulness) berpengaruh terhadap
pengguna aplikasi delivery makanan online setelah melalui efek mediasi dari
variabel sikap pengguna.
9. Sikap penguna sebagai variabel mediasi terhadap persepsi kemudahan
pengguna bersifat mediasi semu (quasi mediasi). Dan sikap pengguna sebagai
variabel mediasi terhadap persepsi kebermanfaatan bersifat mediasi penuh
(fully mediating).
DAFTAR PUSTAKA
Aditya, Ricky., Wardhana, Aditya. 2016. “Pengaruh Perceived Usefulness dan
Perceived Ease of Use Terhadap Behavioral Intention dengan Pendekatan
Technoloy Acceptance Model (TAM) pada Pengguna Instant Messaging
LINE di Indonesia.” Jurnal Siasat Bisnis, 20 (1) : 24 – 32.
Annisa, Ceria. 2017. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Online
Banking. Skripsi. Program Studi Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Yayasan Keluarga Pahlawan Negara Yogyakarta.
Chuttur, M. Y. 2009. “Overview of the Technology Acceptance Model: Origins,
Development and Future Directions.” Indiana University, USA. Sprouts:
Working Papers on Information System, 9 (37). http://sprouts.aisnet.org/9-
37.
Davis, F. 1989. “Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User
Acceptance of Information Technology.” MIS Quarterly, 13 (3): 319 – 40.
Davis, F., Bagozzi, R.P., & Warshaw, P.R. 1989. User Acceptance of Computer
Technology: A Comparison of Two Theoritical Models.” Management
Science, 35 (8): 982 – 1003.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
26
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi
Ketujuh. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2014. “Structural Equation Modeling Metode Alternatif Dengan
Partial Least Square (PLS).” Semarang. Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Hanafi, Habib., Kertahadi., Susilo, Heru. “Pengaruh Persepsi Kemanfaatan dan
Persepsi Kemudahan Website UB Terhadap Sikap Pengguna dengan
Pendekatan TAM.”
Hussein, Ananda Sabil. 2015. “Penelitian Bisnis dan Manajemen Menggunakan
Partial Least Square (PLS) dengan smartPLS 3.0” Universitas Brawijaya.
(diakses pada 06 Desember 2017)
Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta. Andi.
Lai, P.C. 2017. “The Literature of Technology Adoption Models and Theories for
the Novelty Technology.” Journal of Information System and Technology
Management, 14 (1): 21 – 38.
Lubis, Miladinne. 09-03-2014. Konsumen Indonesia Mulai Menyukai Belanja
Online. http://www.nielsen.com/id/en/press-room/2014/konsumen-
indonesia-mulai-menyukai-belanja-online.html (Diakses pada 27 September
2017)
Majalah Franchise. 2015. Memanfaatkan Go-Food Sebagai Layanan Food
Delivery. http://www.majalahfranchise.com/article/306/memanfaatkan-
gofood-sebagai-layanan-food-delivery (Diakses pada 27 September 2017)
Mulaydi. 2017. Penerapan Technology Acceptance Model (TAM) pada Pembelian
Melalui Internet. Tesis. Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan Negara. Yogyakarta.
Muntianah, Siti T., Astuti, E.S., Azizah, D.F. 2012 “Pengaruh Minat Perilaku
Terhadap Actual Use Technologi Informasi dengan Pendektan Technology
Acceptance Model (TAM).” Jurnal Profit, 6(1).
Nasution, F.N. 2004. “Penggunaan Teknologi Informasi Berdasarkan Aspek
Perilaku (Behavioral Aspect).” USU Digital Library. (diakses pada 5
Oktober 2017)
Neilsen Global E-Commerce Report August. 2014. (diakses pada 28 September
2017)
Rasuli, M., Rusli. 2017. “Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan, Persepsi
Kemudahan, Kepuasan, Kecepatan, Keamanan, Dan Kerahasiaan Terhadap
Penggunaan Fasilitas E-Filling Sebagai Sarana Penyampaian SPT Massa
Secara Online Dan Realtime Bagi Wajib Pajak Badan Di Dumai. JOM
Fekon Vol. 4 No.1 (Februari).
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
27
Rochmawati, Sari. 2012. “ Pengaruh Sikap, Norma Subyektif, Kontrol Perilaku
Persepsian, Persepsi Risiko, Persepsi Kebermanfaatan terhadap Niat
Penggunaan Kartu Kredit.”
Santoso, Budi. 2012. “ Pengarh Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, dan
Perceived Enjoyment terhadap Penerimaan Teknologi Informasi (Studi
Empiris di Kabupaten Sragen). Jurnal Studi Akuntansi.
Savitri, Qory. 2015. “Pengaruh Sikap, Norma Subyektif, Perceived Behavioral
Control, Pengalaman Menyumbang dan Fakta Demografis Terhadap Intensi
Menyumbang.” Skripsi. Program Sarjana UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Sofyani, Hafiez. 2016. “Modul Praktik Partial Least Aquare (PLS) Untuk
Penelitian Akuntnasi Pendekatan Kuantitatif”. Unieversitas Muhammadiyah
Yogyakarta. (diakses pada 05 Desember 2017)
Sugiyono. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta.
Tangke, Natalia. 2005. “ Analisa Penerimaan Penerapan Teknik Audit Berbantuan
Komputer (TABK) dengan Menggunakan Technology Acceptance Model
(TAM) pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.” Jurnal Ekonomi
Akuntansi – Universitas Kristen Petra.
http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting (diakses pada 25 Oktober
2017)
Wibowo, Arief. 2006. “Kajia Tentang Perilaku Penggunaan Sistem Informasi
dengan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM).” Jurnal Sistem
Informasi.
http://peneliti.budiluhur.ac.id/up/content/uploads/2000/02/arif+wibowo.pfd
(diakses pada 5 Oktober 2017)
Zhou, et al. 2007. “Online Shopping Acceptance Model ─ A Critical Survey of
Consumer Factors in Online Shopping.” Journal of Electronic Commerce
Researdh, VOL 8, No.1. (diakses pada 28 Sepetember 2017).
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id