121
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2015) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Oleh Lydia Rahmadhini Arfiani NIM: 1113081000108 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016 M/1438 H

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

  • Upload
    dinhdan

  • View
    230

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT

BAGI HASIL SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM

SYARIAH DI INDONESIA

(Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2015)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh

Lydia Rahmadhini Arfiani

NIM: 1113081000108

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016 M/1438 H

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

ii

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT

BAGI HASIL SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM

SYARIAH INDONESIA

(Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Priode 2011-2015)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Lydia Rahmadhini Arfiani

NIM: 1113081000108

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ade Sofyan Mulazid Ade Ananto Terminanto,MM

NIP: 19750101 20050 1 008 NIP: 196811252014111002

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

1438 H/2016 M

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini tanggal 8 September 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

Mahasiswa :

1. Nama : Lydia Rahmadhini Arfiani

2. NIM : 1113081000108

3. Jurusan : Manajemen/ MIPS

4. Judul Skripsi : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Bagi

Hasil Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia (Studi

Kasus Bank Umum Syariah periode 2011-2015)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk

melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 8 September 2016.

1. Amalia, MSM ( )

NIP.1974082120009012005 Penguji I

2. Deni Pandu, M.Si ( )

Penguji II

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang Bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Lydia Rahmadhini Arfiani

Nomor Induk Mahasiswa : 1113081000108

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Manajemen

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

dan mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain

3. Tidak menggunakan karya ilmiah orang lain tanpa menyebutkan

sumber asli atau tanpa menyebutkan pemilik karya.

4. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas

karya ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan

telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap

untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 27 Desember 2016

Yang menyatakan,

Lydia Rahmadhini Arfiani

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

Nama : Lydia Rahmadhini Arfiani

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 11 Maret 1994

Alamat Rumah : JL. Werkudoro No 301 RT/RW 04/001 Dirgantara

I Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur

Ayah : Nursofyan

Ibu : Alis Warsidah S.pd

Telepon/HP : 081280412311

Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1999-2000

2000 – 2006

TK Angkasa 6

SD Anngkasa 4

2006 – 2009 SMP Negeri 128 Jakarta

2009 - 2012 SMA Angkasa 2

2012 – 2014 Program Profesional TI Perbankan Syariah

CCIT Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

III. PENDIDIKAN NON FORMAL

Seminar Dan Workshop Bisnis 2013

Seminar Peran Strategis Pengelolaan Kekayaan 2013

Negara Dalam Perekonomian Indonesia

Seminar Nasional Metalugi Material 2013

Pelatihan Asurasi Syariah 2016

Pelatihan Ekspor-Impor 2016

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

vii

ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING THE LEVEL OF DEPOSITS IN

BANKS ISLAMIC MUDHARABAH INDONESIA

(Case study of Islamic Banks in Indonesia period 2011-2015)

ABSTRACT

This study aims to determine Analysis of Factors Affecting Level Sharing

Mudharabah Savings On Islamic Banks partially or simultaneously on Bank

Syariah period 2011-2015. The population in this study is the Islamic Banks

operating in Indonesia for 5 years (2011-2015). This study using purposive

sampling method with variable FDR, NPF and inflation at the level of the results.

After being selected, the target population amounted to 7 banks, among which the

BCA Syariah, BNI Syariah, BRI Syariah Bukopin Syariah Mandiri Syariah

Muamalat, Panin Syariah. The analytical method used is the panel data

regression. The model chosen is the Fixed Effects Model, then tested by t test and

f with a significance level of 5%. Based on the test f note that in this study the

variable financing to deposits ratio and non-performing financing and inflation

simultaneously affect the level of revenue sharing sharia banks. Based on t test is

known that in partial financing to deposits ratio, non-performing financning

which have an influence on the level of revenue sharing sharia banks. Adjust R2

in this study indicate that all independent variables contributing as much as 51%

on the dependent variable. The remaining 49% is influenced by other variables

that do not exist in this study such as CAR, Interest Rate, Economic Growth.

Key words: Level Sharing, FDR, NPF, Inflation, and Islamic Banks

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

viii

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT

BAGI HASIL SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM

SYARIAH INDONESIA

(Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Priode 2011-2015)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Analisa Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Tingkat Bagi Hasil Simpanan Mudharabah Pada Bank Umum

Syariah secara parsial maupun simultan pada Bank Syariah periode 2011-2015.

Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah yang beroperasi di

Indonesia selama 5 tahun (2011-2015). Penelitian ini menggunakan metode

purposive sampling dengan variabel FDR,NPF dan inflasi pada tingkat bagi hasil.

Setelah diseleksi, populasi sasaran berjumlah 7 bank, diantaranya yaitu BCA

Syariah, BNI Syariah, BRI Syariah, Bukopin Syariah, Mandiri Syariah,

Muamalat, Panin Syariah. Metode analisis yang digunakan adalah regresi data

panel. Model yang terpilih adalah Fixed Effect Model, kemudian diuji dengan uji t

dan uji f dengan tingkat signifikansi 5%. Berdasarkan uji f diketahui bahwa dalam

penelitian ini variabel financing to deposits ratio dan non performing financing

dan inflasi berpengaruh secara simultan terhadap tingkat bagi hasil bank umum

syariah. Berdasarkan uji t diketahui bahwa secara parsial variabel financing to

deposits ratio,non performing financning yang memiliki pengaruh terhadap

tingkat bagi hasil bank umum syariah. Adjust R2

menunjukkan bahwa dalam

penelitian ini seluruh variabel independen memberikan kontribusi sebanyak 51%

terhadap variabel dependen. Sisanya sebesar 49% dipengaruhi oleh variabel lain

yang tidak ada dalam penelitian ini seperti CAR,Suku Bunga,Pertumbuhan

Ekonomi.

Kata Kunci: Tingkat Bagi Hasil,FDR,NPF,Inflasi, dan Bank Umum Syariah.

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan karunia-

Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Bagi Hasil

Simpanan Mudharabah Pada Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)”.

Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurah kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW, Sang Teladan yang telah membawa kita ke zaman kebaikan.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan sebagai syarat

guna meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan atas kekuasaan

Allah SWT yang telah memberikan ridha dan rahmat-Nya kepada penulis. Selain

itu, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. M Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen

dan Ibu Ela Patriana, MM selaku Sekretaris Program Studi Manajemen

3. Bapak Sopyan selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah mengarahkan

dan memotivasi selama penulis menuntut ilmu di kampus ini.

4. Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid selaku Dosen Pembimbing I atas

ketersediaan waktu, tenaga dan segala ilmu yang diberikan untuk

membimbing penulis.

5. Bapak Ade Ananto Terminanto, MM selaku Dosen Pembimbing II atas

bimbingan, arahan dan nasihat yang diberikan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah dengan sabar dan

ikhlas memberikan segala ilmu yang dimiliki

7. Seluruh staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis atas segala bantuannya.

8. Teristimewa kepada orang tua penulis Nursofyan dan Alis Warsidah yang

selalu mendoakan, memberikan motivasi dan pengorbanannya baik segi

moril, materi dan selalu mendoakan dengan penuh rasa ikhlas. Kalian adalah

motivasi terkuat bagi penulis untuk bisa segera menyelesaikan skripsi ini.

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

x

9. Nenekku Sahara tersayang yang selalu menyemangati, memberikan motivasi

serta do‟a.

10. Adikku tersayang Arfina Dwilis Cahyani yang selalu menyemangati serta

do‟anya.

11. Asep Saepul Hidayat, Terimakasih selalu memberikan support dan motivasi

disaat keadaan mulai down. Memberikan arahan tentang hidup jangan mudah

menyerah dan selalu mengajarkan untuk bangkit.

12. Sahabat-sahabat tersayang Deby Alfianti, Lulu Septiani, Muhammad Lutfi,

Luqiana Cahyaningtyas yang selalu menyemangati dan banyak memberikan

motivasi serta do‟a. Persahabatan dan kebersamaan selama ini takkan

kulupakan.

13. The Boyots Manarul Iqbal, Sandra Karlina, Luqiana Cahyaningtyas

trimakasih yang telah menyemangati dan banyak memberikan motivasi serta

do‟a

14. Ciwi-ciwi tersayangku Sandra Karlina,Tia Elwan,Agitia Rachmawati, Siti

Fitria Azizia, Arfi Septiani yang sering bersama-sama, berjuang bersama-

sama menghadapi berbagai masalah yang terjadi, serta trimakasih atas

kebersamaan dan pelajarannya.

15. Nurwinda Sari, Tini,Repita Zahra, Sevira Aulia yang banyak memberikan

motivasi serta do‟a.

16. Teman-teman “Pejuang Kompre” yang sudah berjuang bersama-sama

mengejar kompre dan selalu menemani disaat susah.

17. Teman-teman MIPS 2013 dan “Penjahat Kelas A” yang pernah sama-sama

berjuang menghadapi berbagai masalah yang terjadi, terima kasih atas

kebersamaannya.

18. Teman-teman CCIT FTUI yang telah berjuang bersama menyelesaikan

proyek TA, terimakasih atas pengalaman dan ilmunya.

19. KKN Gemmar 2015 yang selalu bersama-sama selama 1 bulan di Desa

Dangdeur, terimakasih atas kebersamaan dan keceriannya, semoga

kekeluargaan kita tetap terjaga.

20. Trimakasih Hafifah Khoerani yang telah menyemangati dan do‟a.

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

xi

21. Seluruh sahabat penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas

semangat dan doa yang diberikan.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, penulis menerima segala kritik dan saran untuk penyempurnaan

penelitian ini. Semoga penelitian ini memberikan manfaat dan wawasan kepada

semua pihak yang membaca. Atas segala kontribusi, doa dan kebaikan kalian

semua saya ucapkan terima kasih banyak, semoga Allah SWT memberikan

keberkahan bagi kalian.

Jakarta, 27 Desember 2016

Peneliti,

Lydia Rahmadhini Arfiani

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ....................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................... v

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 16

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 17

D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 17

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 19

A. Landasan Teori ........................................................................................... 19

B. Pembiayaan Mudharabah ........................................................................... 40

C. Peneliti Sebelumnya ................................................................................... 47

D. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 51

E. Uji Hipotesis .............................................................................................. 52

BAB III METODELOGI PENELITIAN .............................................................. 54

A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 54

B. Teknik Penentuan Sampel .......................................................................... 54

C. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 57

D. Teknik Analisis Data .................................................................................. 57

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................ 72

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................... 72

B. Analisis Deskriptif ..................................................................................... 79

C. Uji Stasioneritas ......................................................................................... 80

D. Analisis dan Pembahasan ........................................................................... 81

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 93

A. Kesimpulan ................................................................................................ 93

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

xiii

B. Saran ........................................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 95

LAMPIRAN ........................................................................................................ 100

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Perkembangan FDR ........................................................................... 9

Grafik 4. 1 Hasill Uji Normalitas .......................................................................... 83

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Jaringan Kantor Perbankan Syariah ....................................................... 2

Tabel 1. 2 Jumlah BUS, UUS dan BPRS di Indonesia periode 2009-2015 ............ 7

Tabel 1. 3 Rasio NPF Perbankan Syariah ............................................................. 10

Tabel 1. 4 Komposisi Inflasi Periode 2011-2015 ................................................. 11

Tabel 1. 5 Ringkasan Research GAP .................................................................... 13

Tabel 2. 1 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvesional ................................. 27

Tabel 2. 2 Kriteria Kesehatan NPF Bank Syariah ............................................... 34

Tabel 2. 3 Peneliti Sebelumnya ............................................................................ 47

Tabel 3. 1 Populasi Penelitian .............................................................................. 56

Tabel 3. 2 Sampel Penelitian ................................................................................. 56

Tabel 4. 1 Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................................ 79

Tabel 4. 2 Hasil Uji Stasioneritas .......................................................................... 81

Tabel 4. 3 Hasil Uji Chow..................................................................................... 81

Tabel 4. 4 Hasil Uji Hausman ............................................................................... 82

Tabel 4. 5 Hasil Uji Multikolinearitas................................................................... 83

Tabel 4. 6 Hasil Uji Heterokedastisitas ................................................................. 84

Tabel 4. 7 Hasil Uji Autokolerasi ......................................................................... 85

Tabel 4. 8 Hasil Uji Regresi Data Panel ............................................................... 87

Tabel 4. 9 Hasil Koefisien Determinasi (Adjust R2) ............................................ 89

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini bank syariah semakin menunjukkan eksistensinya,

terutama setelah Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan

yang berubah menjadi Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang

Perbankan mengakui keberadaan bank konvensional dan bank syariah

secara berdampingan (dual banking system). Undang-Undang tersebut

menegaskan bahwa bank dapat beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip

syariah yang memungkinkan kegiatan bank syariah menjadi lebih luas

dalam hal produk. Eksistensi bank syariah semakin diperkuat dengan

adanya Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.

Penetapan Undang-Undang ini memungkinkan diterapkannya kebijakan

moneter berdasarkan prinsip-prinsip syariah.

Perbankan Syariah di Indonesia memiliki keunggulan dari segi

regulasi yang tidak dimiliki negara lain. Menurut Halim Alamsyah, di

Indonesia kewenangan mengeluarkan fatwa keuangan syariah bersifat

terpusat oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) – Majelis Ulama Indonesia

(MUI) yang merupakan institusi yang independen. Sementara di Negara

lain, fatwa dapat dikeluarkan oleh perorangan ulama sehingga peluang

terjadinya perbedaan sangat besar. Di Malaysia, struktur organisasi

lembaga fatwa ini berada di bawah Bank Negara Malaysia (BNM).

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

2

Hadirnya bank syariah di Indonesia diterima dengan baik oleh

masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari jumlah jaringan kantor Bank Umum

Syariah, Unit Usaha Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah pada

tabel di bawah ini:

Tabel 1. 1

Jaringan Kantor Perbankan Syariah

Kategori 2011 2012 2013 2014 2015

Bank Umum Syariah

- Jumlah Bank

- Jumlah Kantor

11

1401

11

1745

11

1998

12

2163

12

1990

Unit Usaha Syariah

- Jumlah Bank Umum

Konvensional yang

memiliki UUS - Jumlah Kantor

24

336

24

517

23

590

22

322

22

311

Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah

- Jumlah Bank

- Jumlah Kantor

155

364

158

401

163

402

163

439

163

446

Total Kantor 2101 2663 2990 2924 2747 Sumber: Laporan Bank Indonesia

Dari tabel 1.1, dapat diketahui bahwa pada tahun 2011 hingga 2013 total

kantor mengalami peningkatan, namun pada tahun 2014 hingga 2015 total

kantor mengalami penurunan. Menurut (Hasan,2011:1) pertumbuhan yang

tinggi membuktikan bahwa daya tarik perbankan syariah di Indonesia sangat

tinggi karena mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam dan komitmen

pemerintah Indonesia untuk mengembangkan perbankan syariah telah

dibuktikan dengan disusunnya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah. Namun di sisi lain, Harif Amali Rivai menyatakan bahwa

meskipun mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, tetapi

pengembangan produk syariah berjalan lamban dan belum berkembang

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

3

sebagaimana halnya bank konvensional.Menurut Achmad K. Permana, hal ini

dikarenakan adanya tiga masalah besar yang menghambat perkembangan

bisnis syariah saat ini. Pertama, diperlukannya standarisasi produk perbankan

syariah karena masih banyak bank syariah yang belum menjalankan bisnisnya

sesuai prinsip syariah. Kedua, sangat sedikit masyarakat yang tahu tentang

produk-produk dan istilah perbankan syariah sehingga diperlukan sosialisasi

lebih lanjut mengenai bank syariah. Ketiga, sulitnya SDM perbankan syariah

yang berkompeten.

Karakteristik sistem perbankan syariah yang beroperasi berdasarkan

prinsip bagi hasil memberikan alternatif sistem perbankan yang saling

menguntungkan bagi masyarakat. Menguntungkan disini adalah bahwa pihak

yang mempunyai dana (nasabah) tetapi tidak bisa mengelolanya, maka pihak

kedua (bank syariah) dapat mengelola dana tersebut ke dalam sebuah usaha.

Keuntungan dan kerugian usaha tersebut akan dibagi sesuai kesepakatan,

sehingga kedua pihak dapat saling berkerjasama. Dalam kegiatan

operasionalnya, bank syariah juga menonjolkan aspek keadilan dalam

bertransaksi, mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dalam berproduksi dan

menghindari kegiatan spekulatif dalam bertransaksi keuangan.

Didirikannya bank syariah oleh pemerintah tidak hanya untuk memberikan

alternatif perbankan non riba bagi masyarakat muslim, namun juga untuk

mengembangkan sektor riil. Namun pada kenyataannya, perkembangan

industri perbankan syariah sampai saat ini masih terbilang sangat lambat

karena total aset yang dimiliki perbankan syariah sangat kecil, sampai bulan

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

4

februari 2014 masih dibawah 5% dari total pangsa pasar perbankan pada

umumnya.

Menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia, (Halim Alamsyah, Metro TV,

2015) hal tersebut disebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada umumnya

melambat karena imbas dari perlambatan ekonomi dunia. Perlambatan

pertumbuhan ditunjukkan dengan turunnya kecepatan pemberian pembiayaan

dari perbankan syariah. Rata-rata pertumbuhan industri keuangan syariah

adalah 40%. Tetapi beberapa waktu belakangan ini tidak lebih dari 20%.

Faktor lainnya yaitu persaingan antara industri keuangan konvensional dengan

industri keuangan syariah semakin meningkat dikarenakan ketersediaan dana

pihak ketiga yang mana merupakan sumber dana pembiayaan juga melambat.

Hal ini memicu industri keuangan nasional bisa menaikkan suku bunga.

Sedangkan bagi hasil dari industri keuangan syariah bisa turun karena hal

tersebut Ni‟mah (2015).

Walaupun terjadi penurunan pertumbuhan dalam pendapatan bank syariah,

hal tersebut tidak mengurangi ketertarikan nasabah atau pihak ketiga untuk

menggunakan bank syariah sebagai mitra. Hal ini didasari oleh pemikiran

pengembangan bank syariah, yaitu untuk memberikan pelayanan jasa

perbankan kepada sebagian masyarakat Indonesia yang tidak dapat dilayani

oleh perbankan yang sudah ada karena bank-bank tersebut menggunakan

sistem bunga. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Ni‟mah (2015).

Beberapa penelitian diluar negeri menemukan bahwa perilaku nasabah

dalam memilih bank syariah didorong oleh faktor memperoleh keuntungan.

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

5

Sebagaimana dikutip oleh Ghafur, penelitian Erol dan El-Bdour menunjukkan

bahwa motif utama dalam memilih bank syariah adalah motif keuntungan

bukan motif agama. Identifikasi oleh Metawa dan Almossawi menyimpulkan

bahwa keputusan nasabah dalam memilih bank syariah selain didorong faktor

agama juga didorong oleh faktor keuntungan. Kesimpulan akhir penelitian

Haron dan Ahmad juga menemukan bahwa motivasi mencari untung adalah

faktor utama yang mendorong nasabah untuk menabung di bank syariah.

Begitu juga di Indonesia, seperti yang dikutip Nasrah, penelitain Husnelly dan

Mangkuto juga menegaskan bahwa faktor yang menjadi pertimbangan di

masyarakat menginvestasikan dananya di bank syariah adalah faktor return

bagi hasil.

Bank syariah memperoleh pendapatan operasional dari beberapa sumber,

di antaranya dari pendapatan bagi hasil, baik dari pembiayaan yang disalurkan

maupun dari penanaman-penanaman yang dilakukan. Adanya previsi dan

komisi yang dipungut atau diterima oleh bank dari berbagai kegiatan yang

dilakukan. Adanya pendapatan valuta asing lainnya (keuntungan yang

diperoleh bank berbagai transaksi devisa) pendapatan rupa-rupa seperti dividen

yang diterima dari saham yang dimiliki, dan pendapatan bukan usaha bank

(semua pendapatan yang benar-benar diterima dan tidak berhubungan langsung

dengan kegiatan usaha). (Dendawijaya, 2006:113).

Bank syariah menawarkan imbalan kepada masyarakat pemilik dana

dengan sistem bagi hasil yang ditentukan pada awal perjanjian. Hal inilah yang

mendorong masyarakat untuk mempercayakan dananya kepada bank syariah.

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

6

Peningkatan jumlah dana pihak ketiga pada bank, mendorong pihak bank untuk

menyalurkan dana tersebut kepada calon debitur dengan harapan mendapat

bagi hasil dari penyaluran pembiayaan tersebut. Seiring dengan perkembangan

kegiatan perbankan, diiringi pula dengan peningkatan penyelewengan yang

terjadi yang merupakan dampak dari tindakan lalai yang mengabaikan prinsip

kehati-hatian.

Bank syariah didirikan dengan tujuan untuk mempromosikan dan

mengembangkan penerapan prinsip-prinsip Islam, syariah dan tradisinya ke

dalam transaksi keuangan dan perbankan serta bisnis lain yang terkait

(Antonio, 2009:3). Sampai dengan tahun 2013, industri perbankan syariah telah

mempunyai jaringan sebanyak 11 Bank Umum Syariah (BUS), 23 Unit Usaha

Syariah (UUS), dan 160 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS), dengan

total jaringan kantor mencapai 2.925 kantor yang tersebar hampir seluruh

penjuru nusantara, meskipun terdapat pengurangan terhadap unit usaha syariah,

akan tetapi terdapat pula pertumbuhan BPRS. Oleh karena itu, industri

perbankan syariah dijuluki sebagai „the fastest growing industry‟.

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

7

Terbukti dengan semakin meningkatnya jumlah BUS, UUS, ataupun BPRS di

Indonesia setiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat dari jumlah BUS, UUS dan BPRS

dalam rentan waktu 2009-2015 sebagai berikut:

Tabel 1. 2

Jumlah BUS,UUS dan BPRS di Indonesia Periode 2009-2015

Kelompok

Bank

Tahun

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

BUS 6 11 11 11 11 12 12

UUS 25 23 24 24 23 22 22

BPRS 138 150 155 158 163 163 171

Sumber: Statistik Perbankan Syariah

Pada Tabel 1.2 terlihat peningkatan jumlah BUS, UUS dan BPRS

meskipun tidak signifikan. Pada tahun 2009 jumlah BUS di Indonesia hanya

sebanyak 6 bank dengan jumlah kantor operasional sebanyak 711 kantor.

Kemudian jumlah BUS meningkat pada tahun 2010 yaitu menjadi 11 BUS

yang beroperasional di Indonesia. Peningkatan jumlah tersebut tidak dialami

oleh UUS, yang terjadi adalah jumlah UUS di Indonesia mengalami

penurunan. Pada tahun 2009 jumlah UUS di Indonesia sebanyak 25 unit,

kemudian mengalami penurunan di tahun 2010 menjadi 23 unit dan

mengalami peningkatan lagi di tahun berikutnya menjadi 24 unit. Namun

peningkatan tersebut tidak bertahan lama, jumlah UUS terus mengalami

penurunan di tahun-tahun berikutnya, hingga tercatat pada tahun 2015 jumlah

UUS di Indonesia sebanyak 22 unit. Berbeda hal dengan BPRS, jumlahnya

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

8

terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, tercatat di tahun 2015

jumlah BPRS di Indonesia sebanyak 171 bank.

Skema produk perbankan syariah ada dua kategori kegiatan ekonomi,

yaitu produksi dan distribusi. Kategori pertama difasilitasi melalui skema

profit sharing (mudharabah) dan partnership (musyarakah), sedangkan

kegiatan distribusi manfaat hasil-hasil produk dilakukan melalui skema jual

beli (murabahah) dan sewa menyewa (ijarah) (Machmud dan Rukmana,

2010:7). Berdasarkan sifat tersebut, kegiatan lembaga keuangan dan bank

syariah dapat dikategorikan sebagai investment banking dan

merchant/commercial banking. Artinya, bank syariah dapat melakukan

aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan investasi (sektor riil) dan moneter.

Pembiayaan di sektor riil dapat dilakukan dengan aktivitas pendanaan

berbasis bagi hasil maupun margin keuntungan untuk produk jual beli,

sedangkan untuk moneter, bank syariah melakukan aktivitas tabungan atau

deposito dengan mekanisme bagi hasil.

Dengan demikian menjadi cukup penting bagi bank syariah untuk

tetap menjaga kualitas tingkat bagi hasil yang diberikan kepada nasabahnya.

Nasabah penyimpan dana akan selalu mempertimbangkan tingkat imbalan

yang diperoleh dalam melakukan investasi pada bank syariah . jika tingkat

bagi hasil bank syariah terlalu rendah maka tingkat kepuasaan shahibul maal

akan menurun dan kemungkinan besar akan memindahkan dananya ke bank

lain. Karakteristik nasabah yang demikian membuat tingkat bagi hasil

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

9

menjadi faktor penentu kesuksesan bank syariah dalam menghimpun dana

pihak ketiga.

Faktor pertama yang mempengaruhi tingkat bagi hasil dapat dilihat

melalui tingkat pembiayaan dengan mengukur Financing Deposit Ratio

(FDR). Financing Deposit Ratio (FDR) merupakan salah satu indikator

tingkat kesehatan suatu bank yang menggambarkan tingkat efisiensi

pelaksanaan fungsi bank sebagai lembaga intermediasi sebagai lembaga

penghimpun dana dan pengalokasiannya.

Gambar 1. 1

Perkembangan Financing Deposit Ratio Bank Umum Syariah Periode 2011-

2015

Sumber : Laporan Keuangan pada Website masing-masing Bank Umum Syariah di

Indonesia periode 2011-2015 (data diolah)

Pada Grafik diatas dapat dilihat bahwa rata-rata Financing Deposit Ratio

(FDR) pada tahun 2012 mengalami kenaikan dari 80,7% menjadi 87,85 % ,

kemudian mengalami kenaikan kembali pada tahun 2013 menjadi 96,31%,

namun pada tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 91,64%, dan

mengalami penurunan kembali pada tahun 2015 menjadi 90,71 artinya

hampir semua dana dari masyarakat berupa simpanan disalurkan kembali ke

masyarakat dalam bentuk pembiayaan.

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

10

Faktor kedua yang dapat timbul dalam faktor yang mempengaruhi tingkat

bagi hasil adalah non performing financing (NPF). NPF terjadi ketika

terdapat pinjaman yang memiliki kesulitan pelunasan, disebabkan oleh unsur

kesengajaan dan bisa juga disebabkan oleh hal-hal diluar kendali yang belum

dapat ditangani oleh peminjam. Besar kecilnya NPF menunjukkan kinerja

suatu bank dalam pengelolaan dan yang disalurkan. Apabila porsi

pembiayaan bermasalah membesar, maka hal tersebut pada akhirnya akan

menurunkan pendapatan yang diperoleh bank (Ali, 2004). Tingkat NPF pada

perbankan syariah dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1. 3

Rasio NPF Perbankan Syariah Periode 2011-2015

Tahun NPF

2011 2,52%

2012 2,22%

2013 2,62%

2014 5,56%

2015 4,84% Sumber: Laporan Bank Indonesia 2011-2015

Dari tabel 1.3, dapat diketahui bahwa tingkat NPF mengalami

penurunan pada tahun 2011 hingga 2012, namun pada tahun 2013-2014

mengalami peningkatan. Tingkat NPF yang cukup tinggi, terjadi pada tahun

2014, NPF telah menebus angka 5,56%, angka tersebut melebihi batas aman

yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia, sebesar 5%.

Terkait kemampuan bank dalam menyalurkan pembiayaan, tentunya

bank syariah menghadap faktor pendukung dan faktor penghambat yang

berasal dari internal maupun eksternal. Salah satu faktor eksternal yang

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

11

berpengaruh adalah kondisi makro ekonomi. Berikut ini komposisi

beberapa kondisi makro ekonomi yang berasal dari pihak eksternal seperti

Inflasi :

Tabel 1. 4

Komposisi Inflasi Periode 2011-2015

Tahun

Inflasi

(%)

2011 3,79%

2012 4,30%

2013 8,38%

2014 8,36%

2015 3,35% Sumber: Laporan Bank Indonesia 2011-2015

Kondisi eksternal makro ekonomi adalah inflasi. Semakin tinggi

suku bunga inflasi juga semakin tinggi, misalnya hal ini dilihat dari

kebijakan uang ketat dengan menaikkan suku bunga melalui operasi pasar

terbuka, memang akan berdampak positif bila dilihat dari penekanan

terhadap jumlah uang yang beredar akan tetapi dilain sisi, hal ini akan

menimbulkan masalah dalam sektor rill akibat dana masyarakat terserap

semuanya ke perbankan sehingga produksi nasional terlambat, sehingga

harga-harga akan meningkat tajam dengan langkanya produk di pasaran.

Pada tabel 1.4 diatas menjelaskan tentang perkembangan inflasi

dari tahun 2011-2015. Pada tahun 2011 nilai inflasi yaitu sebesar 3,79

persen. Pada tahun 2011 telah terlewati dan memberi catatan bahwa inflasi

di tahun 2012 nilainya lebih tinggi dibandingan tahun sebelumnya yaitu

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

12

pada level 4,30 persen hal ini terjadi karena pada awal 2012, pemerintah

mengajukan kenaikan harga bahan bakar hal ini menyebabkan peningkatan

yang tidak terduga. Akhirnya pada tahun 2013, premium dinaikan 44

persen menjadi Rp 6.500 dan solar sebesar 22 persen menjadi Rp 5.500

per liter. Hal ini terjadi karena subsidi bahan bakar yang meningkat dari 3

tahun tersebut. Inflasi meningkat menjadi 8,4 persen di tahun 2013 dan

2014 karena porsi yang signifikan dan harga bahan bakar Indonesia tetap

disubsidi, sementara kenaiakan harga bahan bakar menuntut peningkatan

terus menerus. (www.tradingeconomics.com)

Beda halnya yang terjadi pada tahun 2015, terlihat pada tabel di

atas inflasi cenderung mengalami penurunan yang tajam dibandingkan 3

tahun sebelumnya. Hal tersebut tidak lepas dari adanya penurunan harga

minyak mentah internasional yang mendorong pemerintah untuk

menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM).

Pada penelitian ini mengacu (Nofianti,dkk,2015) mengenai

penelitian serupa yaitu faktor yang mempengaruhi tingkat bagi hasil

menunjukkan bahwa FDR(Financung Deposits Ratio) berpengaruh positif

secara signifikan ,sedangkan NPF (Non Performing Financing) tidak

berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil.

(Andriyanti dan Wasilah, 2010) penelitian ini menunjukkan bahwa

inflasi berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil sedangkan FDR

(Financing Deposits Ratio) tidak mempunyai pengaruh yang singnifikan

terhadap tingkat bagi hasil.

Page 28: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

13

Fakhrudin Muharram (2006) penelitian ini menunjukkan bahwa

tingkat bagi hasil tidak berpengaruh terhadap simpanan mudharabah

sedangkan tingkat inflasi berpengaruh signifikan terhadap simpanan

mudharabah. Miftakhul Aghnia (2015) penelitian ini menunjukkan bahwa

inflasi secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap

simpanan mudharabah.

Rahmah Syafira (2014) penelitian ini menunjukkan bahwa NPF

(Non Performing Financing) dan FDR ( Financing Deposits Ratio)

berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil. Adriyanti Wasilah

(2010) menunjukkan bahwa inflasi berpengaruh signifikan terhadap

mudharabah, sedangkan deposito tidak berpengaruh signifikan terhadap

mudharabah.

Sinta Aisyah (2010) berpendapat bahwa FDR berpengaruh positif

signifikan terhadap tingkat bagi hasil, sedangkan inflasi berpengaruh

negatif tidak signifikan terhadap tingkat bagi hasil.

Page 29: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

14

Tabel 1. 5

Ringkasan Research GAP

No. Hubungan Variabel Hasil Penelitian Peneliti (Tahun)

1. FDR (Financing

Deposits Ratio) terhadap

tingkat bagi hasil

FDR (Financing

Deposits Ratio)

berpengaruh Positif

Signifikan terhadap

tingkat bagi hasil.

Nana Nofianti, Tenny

Badina dan Aditya

Erlangga (2015),

Rahmah Syafira (2014),

FDR (Financing

Deposits Ratio) tidak

berpengaruh

Signifikan terhadap

tingkat bagi hasil

Andriyanti dan Wasilah

(2010), Sinta Aisyah

(2010)

2.

Non Performing

Financing (NPF)

terhadap tingkat bagi

hasil

Non Performing

Financing (NPF)

berpengaruh Negatif

Signifikan terhadap

tingkat bagi hasil.

Rahmah Syafira (2014)

Non Performing

Financing (NPF)

tidak berpengaruh

Signifikan terhadap

tingkat bagi hasil

Nana Nofianti, Tenny

Badina dan Aditya

Erlangga (2015),

Rahmah Syafira (2014)

3. Inflasi terhadap tingkat

bagi hasil.

Inflasi berpengaruh

Positif Signifikan terhadap tingkat Bagi

Hasil.

Miftakhul Aghnia

(2015)

Inflasi tidak

berpengaruh secara

negatif tidak

Signifikan terhadap

tingkat bagi hasil

Sinta Aisyah (2010)

Sumber: Berbagai Jurnal yang diolah

Berdasarkan pada data fenomena gap yang sudah ada pada penelitian

terdahulu dan banyaknya terjadi fenomena gap yang tidak sesuai dengan teori

yang ada, antara lain nilai FDR (Financing Deposits Ratio) yang turun tidak

Page 30: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

15

diikuti terhadap tingkat bagi hasil . Kemudian Non Performing Financing

(NPF) turun tidak diikuti dengan tingkat bagi hasil tidak terbukti. Selain itu

fenomena gap yang tidak sesuai dengan teori yang ada adalah inflasi tidak

dipengaruhi oleh tingkat bagi hasil.

Dalam penelitian ini, variable-variabel yang akan diteliti adalah

variable-variabel para peneliti terdahulu yang hasilnya tidak konsisten

(berbeda-beda) dan dipilih berdasar pada adanya research gap dan adanya

suatu Pengembangan model dari penelitian terdahulu.

Fenomena lain yang dapat diambil pada penelitian ini adalah

berdasarkan prinsip bagi hasil yang sering dibahas dalam literatur fiqh dan

umumnya disalurkan perbankan syariah terdiri dari dua jenis, yaitu

pembiayaan mudharabah dan musyarakah (Febianto dan Kasri, 2011:2). Pada

umumnya pembiayaan bagi hasil belum dapat mendominasi pembiayaan

yang diberikan oleh bank syariah secara keseluruhan. Hanya dari negara

tertentu saja yang sudah mampu menempatkan pembiayaan bagi hasil

tersebut pada porsi tertinggi dari total keseluruhan. Sebagai contoh negara

Sudan yang dinilai telah memiliki sistem perbankan syariah yang mapan

sehingga mampu membuat batasan tentang maksimum pembiayaan

mudharabah yang disalurkan yaitu hanya 30%, dan menentukan porsi yang

lebih besar untuk pembiayaan bagi hasil (Ascarya dan Yumanita,2010).

Page 31: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

16

Masalah masih rendahnya porsi pembiayaan bagi hasil terutama

mudharabah pada pembiayaan bank syariah ternyata merupakan fenomena

global, tidak terkecuali di Indonesia. Fenomena ini disebabkan karena

pembiayaan berbasis bagi hasil memiliki risiko yang besar jika dibandingkan

dengan pembiayaan lainnya. Walaupun prinsip bagi hasil menjadi ciri khas

bank syariah, namun risiko yang dihadapi cukup besar yaitu risiko moral

hazard dan biaya transaksi yang tinggi (Sadr dan Iqbal, 2011). Dengan

demikian, idealnya pembiayaan berbasis bagi hasil yang mendominasi

pembiayaan lainnya.

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Tingkat Bagi Hasil Simpanan Mudharabah Pada Bank Umum Syariah

Di Indonesia Periode 2011-2015.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan

dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah tertdapat pengaruh FDR (Financing to Deposits Ratio) terhadap

tingkat bagi hasil bank umum syariah?

2. Apakah terdapat pengaruh pengaruh NPF (Non Performing Financing)

terhadap tingkat bagi hasil bank umum syariah?

Page 32: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

17

3. Apakah terdapat pengaruh tingkat inflasi terhadap tingkat bagi hasil bank

umum syariah?

4. Apakah terdapat pengaruh FDR (Financing to Deposits Ratio), NPF (Non

Performing Financing), dan inflasi secara bersama-sama (simultan)

tingkat bagi hasil bank umum syariah?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah diajukan, maka tujuan dari

penelitian ini adalah untuk:

1. Menganalisis pengaruh FDR (Financing to Deposits Ratio) terhadap

tingkat bagi hasil bank umum syariah.

2. Menganalisis pengaruh NPF (Non Performing Financing) terhadap tingkat

bagi hasil bank umum syariah .

3. Menganalisis pengaruh tingkat inflasi terhadap tingkat bagi hasil bank

umum syariah.

4. Menganalisis apakah terdapat pengaruh tingkat FDR (Financing to

Deposits Ratio), NPF (Non Performing Financing), dan inflasi secara

bersama-sama (simultan) terhadap tingkat bagi hasil bank umum syariah.

D. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini, manfaat penelitian terbagi atas dua, yaitu

Manfaat Teoritis dan Manfaat Praktis, berikut adalah manfaat dari penelitian

ini secara teoritis dan praktis:

1. Manfaat Teoritis

Page 33: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

18

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pengetahuan

yang lebih mendalam mengenai Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Tingkat Bagi Hasil Simpanan Mudharabah Pada Bank

Umum Syariah Di Indonesia.

b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi untuk

memperluas pengetahuan mengenai pengaruh FDR,NPF dan tingkat

inflasi terhadap tingkat bagi hasil bank umum syariah.

c. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi dan

menambah wawasan mengenai pengaruh dari FDR,NPF dan tingkat

inflasi terhadap tingkat bagi hasil bank umum syariah.

2. Manfaat Praktis:

a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan untuk mengambil

kebijakan dan sebagai sarana untuk evaluasi kinerja keuangan Bank

Umum Syariah agar perkembangannya semakin signifikan.

b. Penelitian ini diharapkan memiliki kontribusi di masyarakat dalam

menyediakan gambaran tentang analisis faktor-faktor yang

mempengaruhi tingkat bagi hasil simpanan mudharabah pada Bank

Umum Syariah di Indonesia.

c. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menjadi referensi untuk

penelitian lebih lanjut mengenai analisis faktor-faktor yang

mempengaruhi tingkat bagi hasil simpanan mudharabah pada Bank

UmumSyariahdiIndonesia.

Page 34: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

19

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan adalah gambaran kondisi keuangan perusahaan pada

suatu periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana

maupun penyaluran dana, yang biasanya diukur dengan indikator

kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas (Jumingan, 2006:239).

Kinerja keuangan perusahaan merupakan prestasi yang dicapai perusahaan

dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan

perusahaan tersebut (Sutrisno, 2009:53).

Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat

sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan

aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja

perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu

perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga

dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu

perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal

ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam

menghadapi perubahan lingkungan (Fahmi, 2011:2).

Page 35: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

20

2. Pengukuran Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan perusahaan berkaitan erat dengan pengukuran dan

penilaian kinerja. Pengukuran kinerja (performing measurement) adalah

kualifikasi dan efisiensi serta efektivitas perusahaan dalam pengoperasian

bisnis selama periode akuntansi. Adapun penilaian kinerja menurut

Srimindarti (2006:34) adalah penentuan efektivitas operasional, organisasi,

dan karyawan berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah

ditetapkan sebelumnya secara periodik.

Pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan perbaikan

di atas kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan

lain. Analisis kinerja keuangan merupakan proses pengkajian secara kritis

terhadap review data, menghitung, mengukur, menginterprestasi, dan

memberi solusi terhadap keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu.

Menurut Munawir (2012:31) menyatakan bahwa tujuan dari

pengukuran kinerja keuangan perusahaan adalah:

a. Rasio Likuiditas

Rasio Likuiditas (liquidity ratio) merupakan rasio yang

menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban

(utang) jangka pendek. Digunakan untuk menggambarkan seberapa

likuidnya suatu perusahaan serta kemampuan perusahaan untuk

menyelesaikan kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aktiva

lancar. Dengan kata lain , rasio ini digunakan untuk mengukur

Page 36: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

21

kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban yang segera jatuh

tempo (Kasmir 2008: 129).

Definisi lainnya terkait likuiditas adalah kemampuan suatu

perusahaan untuk memenuhi seluruh liabilitas yang jatuh tempo kurang

dari satu tahun, perusahaan biasanya menggunakan asset – asset yang

likuid. Sehingga perusahaan dapat dikatakan likuid jika asset lancer

(likuid) yang dimiliki lebih besar dibandingkan liabilities lancer

(berjangka pendek). Oleh karena itu, bank manapun akan memiliki

masalah liikuiditas karena mayoritas asetnya adalah asset yang tidak

likuid sementara mayoritas liabilitas yang harus dilunasi berjangka

waktu kurang dari satu tahun (Imam Wahyudi, Miranti K Dewi,dkk,

2013:211).

Pentingnya likuiditas dapat dilihat dengan mempertimbangkan

dampak dari ketidakmampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka

pendeknya. Kurangnya likuiditas menghalangi perusahaan untuk

memperoleh keuntungan dari diskon atau kesempatan mendapatkan

keuntungan, juga berarti pembatasan kesempatan dan tindakan

manajemen.

Masalah likuiditas yang lebih parah mencerminkan ketidak

mampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban lancar. Masalah ini

dapat mengarah pada penjualan investasi dan aktiva dengan terpaksa,

dan bukan mengarah pada insolvensi dan kebangkrutan, sehingga jika

suatu perusahaan gagal memenuhi kewajiban lancarnya, maka

Page 37: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

22

kelangsungan usahanya dipertanyakan. Dengan kata lain kesehatan

suatu perusahaan yang dicerminkan dengan tingginya rasio likuiditas.

Tetapi sebaliknya jika likuiditas dipandang sebagai ukuran kinerja,

perusahaan yang mempunyai rasio likuiditas rendah perlu memberikan

informasi yang lebih rinci untuk menjelaskan rendahnya kinerja

dibanding perusahaan yang mempunyai rasio likuiditas yang tinggi.

Manajemen likuiditas adalah kemampuan manajemen bank dalam

menyediakan dana yang cukup untuk memenuhi semua kewajiban-

kewajibannya maupun komitmen yang telah dikeluarkan kepada

nasabahnya setiap saat. Kewajiban yang timbul dari sisi aktiva,

misalnya penyediaan dana bagi penarikan pinjaman yang telah disetujui

atau penarikan atas kelonggaran tarik pinjaman. Sedangkan kewajiban

yang timbul dari sisi pasiva/liabilities, misalnya penyediaan dana bagi

penarikan tabungan dan simpanan lainnya oleh nasabah.

b. Rasio Solvabilitas

Menurut Kasmir (2008 : 151) rasio solvabilitas atau leverage

merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva

perusahaan dibiaya dengan hutang. Artinya berapa besar beban utang

yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam

arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik

jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan

(dilikuidasi).

Page 38: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

23

c. Rasio Rentabilitas

Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan

antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba

tersebut. Dengan kata lain rentabilitas adalah kemampuan suatu

perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu

3. Islam dalam Perbankan

Islam adalah kata bahasa arab yang terambil dari kata Salima yang

berarti selamat, damai, tunduk, pasrah dan berserah diri. Objek penyerahan

diri ini adalah Pencipta seluruh alam semesta, yakni Allah SWT. Dengan

demikian, Islam berarti penyerahan diri kepada Allah SWT. Islam secara

bahasa yang berarti selamat merupakan agama samawi yang mengatur

seluruh kehidupan saat ini (dunia) dan kehidupan selanjutnya (akhirat).

Islam sebagai way of life merupakan agama yang memberikan

petunjuk melalui Rasulnya, petunjuk itu segala sesuatu yang berupa

akidah, akhlak, dan syariah. Kaidah dan akhlak bersifat konstan,

artinya tetap tidak mengalami perubahan apapun dengan berbedanya

perubahan waktu dan tempat.

Syariah Islam mempunyai keunikan tersendiri dibandingkan

dengan yang lain. Syariah Islam bersifat komprehensif (menyeluruh) dan

universal. Komprehensif berarti syariah Islam merangkum seluruh

aspek kehidupan, baik ritual (ibadah) maupun sosial (mualmalah).

Ibadah bertujuan untuk menjaga ketaatan dan keharmonisan hubungan

manusia dengan Tuhannya (hablu mina Allah). Muamalah bertujuan

Page 39: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

24

untuk menjaga hubungan harmonisasi dengan alam sekitar diantaranya

dengan manusia itu sendiri (hablu mina An-nas).

Universal bermakna syariah Islam dapat diterapkan dalam

setiap waktu dan tempat sampai akhir. Universal terefleksikan dalam

muamalat yang tidak membedakan antara muslim dan non muslim.

Selain itu universal berarti mempunyai cakupan yang luas dan fleksibel.

Salah satu cabang syariah Islam adalah muamalah yang apabila

ditelusuri kebawahnya, maka muamalah ada yang mengatur tentang

perbankan. Bank menurut syariat Islam pada dasarnya sama dengan

bank konvensional. Bank syariah juga mengadopsi dari perbankan

konvensional selama itu tidak berbenturan dengan prinsip dan akidah

Islam. Bank syariah yang merupakan bank yang dalam menjalankan

aktivitasnya harus sesuai dengan Al-Qur‟an dan Al Hadits. Bank

syariah berbeda dengan bank konvensional, bank syariah

mempunyai karakteristik yang unik yaitu dalam pengambilan

keuntungannya bukan dari bunga melainkan dari nisbah bagi hasil.

Tujuan utama dari bank syariah adalah untuk mengembangkan

penerapan prinsip-prinsip Islam, syariah dan tradisinya kedalam

transaksi keuangan dan perbankan. Prinsip utama yang diikuti oleh

bank syariah itu adalah (Arifin, 2005:2) :

a. Larangan riba dalam berbagai bentuk transaksi.

b. Melakukan kegiatan usaha dan perdagangan berdasarkan

perolehan keuntungan yang sah.

Page 40: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

25

c. Memberikan zakat.

4. Sejarah Perbankan Syariah

Sejarah Perbankan Syariah Rasulullah SAW yang dikenal dengan

julukan Al-Amin dipercaya oleh masyarakat Mekah menerima simpanan

harta, sehingga pada saat terakhir sebelum Rasul hijrah ke Madinah beliau

meminta Sayyidina Alir.a untuk mengembalikan semua titipan itu kepada

yang memilikinya. Dalam konsep ini, yang dititipi tidak dapat

memanfaatkan harta titipan tersebut. Seorang sahabat Rasulullah, Zubair

bin A-Awwam, memilih tidak menerima titipan harta. Beliau lebih suka

menerimanya dalam bentuk pinjaman. Tindakan Zubair ini menimbulkan

implikasi yang berbeda : Pertama, dengan mengambil uang itu sebagai

pinjaman, beliau mempunyai hak untuk Sahabat lain Ibnu Abbas tercatat

melakukan pengiriman uang ke Kuffah. Juga tercatat Abdullahbin

Zubair di Mekah juga melakukan pengiriman uang ke adiknya Misab bin

Zubair yang tinggal di Irak.

Berkembangnya bank-bank dengan landasan syariah Islam di

berbagai Negara pada dekade 1970-an, berpengaruh pula ke Indonesia.

Pada awal 1980-an, diskusi mengenai bank syariah sebagai pilar

ekonomi Islam mulai dilakukan.

Sejumlah tokoh yang terlibat dalam diskusi itu antara

lain : Karnaen A. Perwataatmadja, M. Dawam Rahardjo, A.M

Saefuddin, M. Amin Aziz, dan beberapa tokoh lainnya. Namun

prakarsa lebih khusus untuk mendirikan bank Islam baru

Page 41: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

26

dilakukan pada 1990. Majelis Ulama Indonesia (MUI) setelah melalui

satu lokakarya, akhirnya membentuk satu kelompok kerja yang disebut

Tim Perbankan MUI. Tim itu bertugas melakukan pendekatan dan

konsultasi dengan semua pihak terkait. Hasil tim kerja tersebut

akhirnya melahirkan Bank Muamalat Indonesia. Akte pendirian bank itu

ditandatangani pada 1 November 1991. Namun baru pada tanggal 1 Mei

1992 BMI mulai beroperasi dengan modal awal sekitar Rp. 106

miliar. (Nasution, 2006:294)

5. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Berdasarkan definisi bank konvensional dan bank syariah yang telah

dijelaskan diatas, Ismail mengemukakan beberapa perbedaan antara bank

konvensional dan bank syariah, diantaranya adalah sebagai berikut:

Page 42: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

27

Tabel 2. 1

Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

No Bank Syariah Bank Konvensional

1. Return yang dibayar dan/atau

diterima berasal dari bagi hasil

atau pendapatan lainnya

berdasarkan prinsip syariah.

Return baik yang dibayar

kepada nasabah penyimpan

dana dan return yang

diterima dari nasabah

pengguna dana berupa

bunga.

2. Perjanjian dibuat dalam bentuk

akad sesuai dengan syariah

Islam.

Perjanjian menggunakan

hukum positif.

3. Orientasi pembiayaan, tidak

hanya untuk keuntungan akan

tetapi juga falah oriented, yaitu

berorientasi pada kesejahteraan

masyarakat.

Orientasi pembiayaan, untuk

memperoleh keuntungan atas

dana yang dipinjamkan.

4. Dewan Pengawas terdiri dari

BI, Bapepam, Komisaris, dan

Dewan Pengawas Syariah

(DPS).

Dewan Pengawas terdiri dari

BI, Bapepam dan Komisaris.

5. Penyelesaian sengketa

diupayakan diselesaikan secara

musyawarah antara bank dan

nasabah, melalui peradilan

agama.

Penyelesaian sengketa

melalui pengadilan negeri

setempat.

6. Dari sisi implementasi GCG,

terdapat sharia compliance,

yaitukepatuhan pada syariah,

dan prinsip-prinsip universal

GCG yang terdiri dari prinsip-

prinsip transparansi, kejujuran,

kehati-hatian dan kedisiplinan.

Hanya terdapat prinsip-

prinsip universal GCG yang

terdiri dari prinsip-prinsip

transparansi, kejujuran,

kehati-hatian dan

kedisiplinan.

Sumber: Ismail (2011:38) dan Mulazid (2016:38)

Dari tabel 2.1 mengenai perbedaan bank syariah dan bank

konvensional, dapat dilihat bahwa perbedaan mendasar antara bank

konvensional dan bank syariah dari sisi pengawasan. Menurut Junusi

(2012:92) untuk menjamin teraplikasinya prinsip-prinsip syariah di

lembaga perbankan, diperlukan pengawasan syariah yang diperankan oleh

Page 43: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

28

Dewan Pengawas Syariah. Sementara bank konvensional cukup hanya

diawasi oleh BI, Bapepam LK dan Komisaris.

6. Kelembagaan Bank Syariah

Bank syariah bukan sekedar bank bebas bunga, tetapi juga

memiliki orientasi pencapaian kesejahteraan. Secara fundamental

terdapat beberapa karakteristik bank syariah, diantaranya yaitu

penghapusan riba, pelayanan kepada kepentingan publik, menerapkan

prinsip profit and loss sharing, berorientasi pada pembiayaan bagi hasil

dan memanfaatkan instrumen pasar uang antar bank syariah dan

instrumen bank sentral berbasis syariah.

Bank syariah akan melakukan evaluasi yang lebih berhati-hati

terhadap permohonan pembiayaan yang berorientasi kepada penyertaan

modal, karena bank komersial syariah menerapkan profit and loss

sharing dalam konsinyasi, ventura, bisnis, atau industri. Oleh karena

itu, maka secara struktural dan sistem pengawasannya berbeda dari

bank konvensional. Pengawasan perbankan Islam mencakup dua hal,

yaitu pertama pengawasan dari aspek keuangan, kepatuhan kepada

perbankan secara umum dan prinsip kehati-hatian bank. Kedua,

pengawasan prinsip syariah dalam kegiatan operasional bank

(Wirdyaningsih, dkk, 2005:61). Secara struktural kepengurusan bank

syariah terdiri dari Dewan Komisaris dan Direksi wajib memiliki

Dewan Pengawas Syariah yang berfungsi mengawasi kegiatan bank

syariah.

Page 44: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

29

a. Kelembagaan Bank Umum Syariah

Aturan mengenai Bank Umum Syariah pasca diterbitkannya

UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah adalah PBI No.

11/3/PBI/2009 tentang Bank Umum Syariah (BUS). Dalam PBI ini

dijelaskan bahwa proses pendirian bank syariah dilakukan melalui

persetujuan prinsip, yaitu persetujuan untuk melakukan persiapan

pendirian bank; dan izin usaha, yaitu izin yang diberikan untuk

melakukan usaha bank setelah persiapan pendirian bank pada

persetujuan prinsip terpenuhi. BUS dapat didirkan oleh WNI

dan/atau badan hukum Indonesia, WNI dan/ atau badan hukum

Indonesia yang bermitra dengan WNA atau badan hukum asing.

BUS dibentuk dengan badan hukum perseroan terbatas.

Untuk mendirikan bank syariah, baik bank umum syariah

maupun BPRS harus mendapat persetujuan prinsip dan izin usaha

yang diajukan oleh pendiri bank kepada Bank Indonesia yang akan

diproses oleh Dewan Gubernur BII U.P. Biro Perbankan Syariah.

Agar izin usaha bank syariah diperoleh terlebih dahulu harus

dipenuhi persyaratan sekurang-kurangnya tentang; susunan

organisasi dan kepengurusan; permodalan; kepemilikan; keahllian

di bidang perbankan syariah; dan kelayakan usaha sebagaimana

diatur dalam peraturan Bank Indonesia (Soemitra, 2009:68).

b. Kelembagaan Unit Usaha Syariah

Page 45: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

30

Unit Usaha Syariah wajib dibentuk oleh bank yang akan

melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah di kantor

pusat bank yang berfungsi sebagai kantor induk dari cabang syariah

dan/atau unit syariah. Unit Usaha Syariah memiliki tugas antara

lain yaitu mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan kantor cabang

syariah dan atau Unit Usaha Syariah. Selain itu juga Unis Usaha

Syariah memiliki tugas untuk menempatkan dan mengelola dana

yang bersumber dari kantor cabang syariah dan atau Unit Usaha

Syariah. Tugas lainnya dari Unis Usaha Syariah yaitu melakukan

kegiatan lain sebagai kantor induk dari kantor cabang syariah atau

unit syariah.

Bank yang memiliki kantor cabang syariah dan unit syariah

wajib memiliki pencatatan dan pembukaan tersendiri untuk

kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah dan menyusun laporan

keuangan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah (Soemitra,

2009:72).

7. Financing to Deposits Ratio (FDR)

Financing to Deposit Ratio (FDR) Fungsi utama bank adalah sebagai

lembaga perantara keuangan atau financial intermediary. Fungsi

intermediasi ini dapat ditunjukkan oleh Financing to Deposit Ratio (FDR).

Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah rasio antara seluruh jumlah

kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank

(Dendawijaya, 2009:82). FDR menggambarkan kemampuan bank

Page 46: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

31

membayar kembali penarikan yang dilakukan nasabah deposan dengan

mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.

Semakin tinggi rasio ini, semakin rendah kemampuan likuiditas bank. Hal

ini dikarenakan penyaluran kredit merupakan salah satu tujuan dari

penghimpunan dana bank, yang sekaligus memberikan kontribusi

pendapatan terbesar bagi bank. Semakin banyak kredit yang disalurkan,

maka semakin illiquid suatu bank, karena seluruh dana yang berhasil

dihimpun telah disalurkan dalam bentuk kredit, sehingga tidak terdapat

kelebihan dana untuk dipinjamkan lagi atau untuk diinvestasikan.

Tingginya rasio FDR ini, di satu sisi menunjukkan pendapatan bank yang

semakin besar, tetapi menyebabkan suatu bank menjadi tidak likuid dan

memberikan konsekuensi meningkatnya risiko yang harus ditanggung oleh

bank, berupa meningkatnya jumlah Non performing finance atau Credit

Risk, yang mengakibatkan bank mengalami kesulitan untuk

mengembalikan dana yang telah dititipklan oleh nasabah, karena kredit

yang disalurkan mengalami kegagalan atau bermasalah. Namun, disisi

lain, rendahnya rasio FDR, walaupun menunjukkan tingkat likuiditas yang

semakin tinggi, tetapi menyebabkan bank memiliki banyak dana

menganggur (idle fund) yang apabila tidak dimanfaatkan dapat

menghilangkan kesempatan bank untuk memperoleh pendapatan sebesar-

besarnya, dan menunjukkan bahwa fungsi utama bank sebagai financial

intermediary tidak berjalan. Untuk menghitung nilai dari FDR, dapat

menggunakan suatu persamaan sebagaimana yang telah ditetapkan oleh

Page 47: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

32

Bank Indonesia dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP

tanggal 31 Mei 2004, yaitu :

Dalam penetapan bagi hasil, logika yang menjadi acuan utama

adalah pendapatan. Semakin tinggi pendapatan yang diperoleh, maka

akan semakin tinggi return nagi hasilnya. Faktor yang menjadi sumber

pendapatan adalah aset produktif dalam bentuk pembiayaan. Semakin

banyak dana yang bisa disalurkan kepada pembiayaan berarti semakin

tinggi earning assets , artinya dana-dana yang dihimpun dari

masyarakat dapat dihimpun kepada pembiayaan yang produktif (tidak

banyak aset yang menganggur). Hal ini tercemin dari tingkat Financing

to Deposits Ratio (FDR) bank. Bila rasioya semakin tinggi, FDR akan

berpengaruh meningkatkan perolehan pendapatan sebagai bank syariah

akan memberikan return bagi hasil yang tinggi untuk investir atau

deposan.

Kualitas dari penyaluran dan atau investasi yang dilkukan oleh

bank syariah mempunyai pengaruh langsung terhadap bagi hasil yang

ditrima oleh pemilik dana. Pendapatan yang dibagikan sangat

tergantung pada pendapatan penyaluran dana yang benar-benar diterima

oleh bank syariah.pendapatan ini tergantung pada kualitas aktifa

produktif (penyaluran dana). Semakin baik kualitas aktiva produktif

maka semakin besar dana yang nyata diterima bank sedangkan kualitas

Page 48: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

33

aktiva produktif yang buruk akan memperkecil dana yang dapat

diterima.

8. Non Performing Financing (NPF)

Menurut (Dahlan Siamat, 2005:175) Non Performing Financing

(NPF) adalah pinjaman yang mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya

kesengajaan dan faktor eksternal yaitu suatu kejadian diluar kemampuan

kendali kreditur.

Risiko pembiayaan muncul manakala bank-bank tidak dapat

memperoleh kembali tagihannya atas pinjaman yang diberikan atau

investasi yang sedang dilakukan (Muhammad, 2002:301).

Terdapat faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pembiayaan

bermasalah, yaitu faktor internal dan eksternal. Menurut (Kuncoro

,2011:429), perubahan kebijaksanaan pemerintah di sektor riil, kenaikan

harga-harga faktor produksi yang tinggi karena adanya perubahan nilai

tukar/kurs, meningkatnya suku bunga pinjaman, adanya resesi, yaitu

berkaitan dengan menurunnya tingkat Gross Domestik Produk, devaluasi,

inflasi, deflasi dan kebijakan moneter lainnya, serta adanya bencana alam

dan peningkatan persaingan merupakan penyebab dari sisi eksternal.

Sedangkan dari sisi internal, disebabkan buruknya perencanaan finansial

atas aktiva tetap/modal kerja, adanya kegagalan dalam memenuhi syarat-

syarat dalam pemberian kredit, serta kelemahan analisis oleh pejabat kredit

sejak awal proses pemberian kredit.Berikut adalah perhitungan NPF

Page 49: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

34

berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/24/Dpbs tentang Sistem

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah:

Dalam Peraturan Bank Indonesia No. 8/21/PBI/2006 tentang

Penilaian Kualitas Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usaha

berdasarkan prinsip syariah pasal 9 ayat (2) bahwa kualitas aktiva

produktif dalam bentuk pembiayaan dibagi dalam 5 golongan yaitu

Lancar, Dalam Perhatian Khusus, Kurang Lancar, Diragukan dan

Macet.

Batas aman nilai NPF yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada

Peraturan Bank Indonesia No. 6/10/PBI/2004 tentang Sistem Penilaian

Tingkat Kesehatan Bank Umum dan Bank Syariah, semakin tinggi nilai

NPF (di atas 5%), maka bank tersebut tidak sehat. Berikut adalah

kriteria kesehatan NPF yang ditetapkan oleh Bank Indonesia:

Tabel 2. 2

Kriteria Kesehatan NPF Bank Syariah

No. Nilai NPF Predikat

1. NPF = 2% Sehat

2. 2% ≤ NPF < 5% Sehat

3. 5% ≤ NPF < 8% Cukup Sehat

4. 8% ≤ NPF < 12% Kurang Sehat

5. NPF ≥ 12% Tidak Sehat Sumber: SE BI No. 9/24/Dpbs

Page 50: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

35

Berdasarkan tabel 2.2, dapat diketahui apabila nilai NPF di atas

8%,maka kualitas pembiayaan perbankan syariah sedang dalam kondisi

yang tidak baik. Menurut Sekretaris Jenderal Asosiasi Perbankan

Syariah Indonesia, ada dua hal utama penyebab meningkatnya NPF

yaitu kondisi ekonomi makro dan pembiayaan yang tidak tumbuh.

Berkaitan dengan pembiayaan di bank syariah, dalam melakukan

penilaian permohonan pembiayaan bank syariah bagian marketing

harus memperhatikan beberapa prinsip utama yang berkaitan dengan

kondisi secara keseluruhan calon nasabah, sehingga dapat mengurangi

tingkat pembiayaan bermasalah.

9. Inflasi

a. Pengertian inflasi

Menurut Douglas, sebagimana dikemukakan Adiwarman bahwa

para ekonom modern mendefinisikan inflasi sebagai kenaikan yang

menyeluruh dari jumlah uang yang harus dibayarkan (nilai unit

perhitungan moneter) terhadap barang dan jasa. Secara umum inflasi

berarti kenaikan tingkat harga secara umum dari barang dan jasa

selama kurun waktu tertentu.

Tingkat inflasi tinggi akan menaikan biaya secara terus-menerus

dan ini mengakibatkan kegiatan produktif yang sangat tidak

menguntungkan. Dalam kondisi ini biasanya pemilik modal lebih suka

menggunakan uangnya untuk tujuan spekulasi, misalnya digunakan

Page 51: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

36

untuk rumah, tanah, bangunan. Hal ini akan mengakibatkan investasi

produktif akan berkurang dan tingkat kegiatan ekonomi menurun.

Persoalan ekonomi yang sering diangkat menjadi komoditas

politik adalah inflasi. Iflasi adalah kenaikan harga barang-barang yang

bersifat umum dan terus menerus. (Prathama Rahardja, 2008 )

b. Teori inflasi

1. Teori inflasi konvesional

Menurut adiwarman karim (2007) Secara umum inflasi

berarti kenaikan tingkat harga secara umum dari barang atau

komoditas dan jasa selama suatu periode waktu tertentu. Inflasi

dapat di anggap sebagai fenomena moneter karena terjadinya

penurunan nilai unit penghitungan moneter terhadap suatu

komoditas.

Menurut Paul A. Samuelson, inflasi dapat digolongkan

menjadi beberapa tingkat di antaranya adalah:

1) Moderate inflation: karakteristiknya dalah kenaikan tingkat

harga yang lambat.

2) Galloping inflation: inflasi pada tingkat ini terjadi pada

tingkatan 20% sampai dengan 200% pertahun.

3) Hyper inflation: inflasi jenis ini terjadi pada tingkatan yang

sangat tinggi yaitu jutaan sampai trilyunan persen per

tahun.

2. Teori inflasi Islam

Page 52: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

37

Islam tidak mengenal istilah inflasi, karena dalam

islam mata uang yang digunakan stabil yaitu dinar dan

dirham. Penurunan nilai masih mungkin terjadi. Menurut

para ekonom islam, inflasi berakibat sangat buruk bagi

perekonomian karena:

1) Menimbulkan gangguan terhadap fungsi uang, terutama

terhadap fungsi tabungan (nilai simpan), fungsi dari

pembayaran di muka, dan fungsi dari unit penghitungan.

Orang harus melepaskan diri dari uang dan aset

keuangan akibat dari beban inflasi tersebut. Inflasi juga

telah mengakibatkan terjadinya inflasi kembali, atau

dengan kata lain „self feeding inflation‟.

2) Melemahkan semangat menabung dan sikap terhadap

menabung dari masyarakat (turunnya marginal

propensity to save).

3) Meningkatkan kecenderungan untuk berbelanja terutama

untuk non-primer dan barang-barang mewah (naiknya

marginal propensity to consume).

4) Mengarahkan investasi pada hal-hal yang non-produktif

yaitu penumpukan kekayaan (hoarding) seperti: tanah

bangunan, logam mulia, mata uang asing dengan

mengorbankan investasi ke arah produktif seperti:

Page 53: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

38

pertanian, industrial, perdagangan, transportasi dan

lainnya.

Ekonom islam Taqiuddin Ahmad Ibn Al-Maqrizi (1364M

– 1441M), yang merupakan salah satu murid dari Ibn Khaldun,

menggolongkan inflasi dalam dua golongan yaitu

1) Natural Inflation

Sesuai dengan namanya, inflasi jenis ini diakibatkan

oleh sebab-sebab alamiah, di mana orang tidak mempunyai

kendali atasnya (dalam hal mencegah). Ibn al-maqrizi

mengatakan bahwa inflasi ini adalah inflasi yang diakibatkan

oleh turunnya penawaran agregatif (AS) atau naiknya

permintaan agregatif (AD).

MV = PT = Y

Di mana: M = Jumlah uang beredar

V = Kecepatan peredaran uang

P = Tingkat harga

T = Jumlah barang dan jasa

Y = Tingkat pendapatan nasional (GDP)

Maka natural inflation dapat diartikan sebagai:

a. Gangguan terhadap jumlah barang dan jasa yang

diproduksi dalam suatu perekonomian nominal (T).

Page 54: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

39

b. Naiknya daya beli masyarakat secara riil. Misalnya nilai

ekspor lebih besar dari pada nilai impor, sehingga secara

netto terjadi import uang yang mengakibatkan jumlah

uang beredar turun sehingga kecepatan peredaran uang

dan jumlah barang dan jasa tetap maka tingkat harga

naik.

2) Human error inflation

Selain dari penyebab-penyebab yang dimaksud pada

natural inflation, maka inflasi yang disebabkan oleh hal-

hal lainnya dapat digolongkan sebagai human error

inflation. Yang di maksud dengan human error inflation

adalah inflasi yang terjadi karena kesalahan-kesalahan

yang dilakukan oleh manusia itu sendiri (QS. Ar-Rum ayat

41).

c. Penyebab inflasi

Menurut adiwarman karim (2007) Inflasi dapat digolongkan

karena penyebab-penyebabnya yaitu sebagai berikut:

1) Natural inflation dan human error inflation. Sesuai dengan

namanya natural inflation adalah inflasi yang terjadi karena

sebab-sebab alamiah yang manusia tidak mempunyai kekuasan

dalam mencegahnya.

2) Actual anticipated Expected inflation dan Unanticipated

Unexpected Inflation. Pada Expected inflation tingkat suku

Page 55: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

40

bunga pinjaman riil akan sama dengan tingkat suku bunga

pinjaman nominal dikurangi inflasi atau secara notasi, ret = Rt–

πet sedangkan pada Unexpected Inflation tingkat suku bunga

pinjaman nominal belum atau tidak merefleksikan kompensasi

terhadap efek inflasi.

3) Demand pull dan cost pust inflation. Unexpected Inflation

inflation diakibatkan oleh perubahan-perubahan yang terjadi

pada sisi permintaan agregatif (AD) dari barang dan jasa pada

suatu perekonomian.

4) Spiralling inflation. Inflasi jenis ini adalah inflasi yang

diakibatkan oleh inflasi yang terjadi sebelumnya yang mana

inflasi yang sebelumnya itu terjadi sebagai akibat dari inflasi

yang sebelumnya lagi dan begitu seterusnya.

5) Imported inflation domestic inflation. Imported inflation bisa

dikatakan adalah inflasi di negara lain yang ikut dialami oleh

suatu negara karena harus menjadi price taker dalam pasar

perdagangan internasional. Domestic inflation bisa dikatakan

inflasi yang hanya terjadi di dalam negeri suatu negara yang

tidak begitu mempengaruhi negara-negara lainnya.

B. Pembiayaan Mudharabah

Pembiayaan ini merupakan bentuk pembiayaan bagi hasil ketika

bank sebagai pemilik dana atau modal yang biasa disebut shahibul

maal sebagai penyedia modal 100% kepada pengusaha sebagai

Page 56: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

41

pengelola yang biasa disebut dengan mudharib untuk melakukan

aktivitas produktif dengan syarat bahwa keuntungan yang dihasilkan

akan dibagi diantara mereka menurut kesepakatan yang ditentukan

sebelumnya dalam akad (yang besarnya dipengaruhi oleh kekuatan

pasar). Apabila terjadi kerugian karena proses normal dari usaha, dan

bukan karena kelalaian atau kecurangan pengelola, kerugian

ditanggung sepenuhnya oleh pemilik modal, sedangkan kehilangan

tenaga dan keahlian yang telah dicurahkan. Apabila terjadi kerugian

karena kelalaian dan kecurangan pengelola, maka pengelola

bertanggunng jawab sepenuhnya. Pengelola tidak ikut menyertakan

modal, tetapi menyertakan tenaga dan keahlianya, dan juga tidak

meminta gaji atau upah dalam menjalankan usahanya. Pemilik dana

hanya menyediakan modal dan tidak dibenarkan untuk ikut campur

dalam manajemen usaha yang dibiayainya. Kesediaan pemilik dana

untuk memegang resiko apabila terjadi kerugian menjadi dasar untuk

mendapat bagian dari keuntungan.

a. Rukun Mudharabah

Menurut Karim (2014) faktor-Faktor yang harus ada (rukun)

dalam akad mudharabah adalah sebagai berikut:

1) Pelaku

Faktor pertama yaitu pelaku artinya pemilik modal (shahib

al-mal) maupun pelaksana usaha (mudharib atau „amil) dalam akad

Page 57: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

42

mudharabah harus ada minimal dua pelaku jika tidak ada dua

pelaku ini, maka akad mudharabah tidak ada.

2) Objek mudharabah

Faktor yang kedua yaitu objek. Objek mudharabah ini

merupakan konsekuensi dari tindakan yang dilakukan oleh para

pelaku. Pemilik modal menyerahkan modalnya sebagai objek

mudharabah, sedangkan pelaksana usaha menyerahkan kerjanya

sebagai objek mudharabah. Modal yang diserahkan bisa berupa

uang atau barang, sedangkan yang diserahkan bisa berbentuk

keahlian, keterampilan, selling maupun skill, dan lain-lain.

3) Persetujuan kedua belah pihak

Faktor ketiga yaitu bersetujuan atau ijab-qabul. Yakni

persetujuan kedua belah pihak merupakan konsekuensi dari prinsip

an-taraddin mikum (sama-sama rela). Di sini kedua belah pihak

harus secara rela bersepakat untuk untuk mengikatkan diri dalam

akad mudharabah. Si pemilik dana setuju dengan perannya untuk

mengkontribusikan dana, sementara si pelaksana usaha pun setuju

dengan perannya yaitu untuk mengkontribusikan kerja.

4) Nisbah keuntungan

Faktor keempat yakni nisbah keuntungan, hal ini

mencerminkan imbalan yang berhak diterima oleh kedua pihak.

Mudharib mendapatkan imbalan atas kerjanya, sedangkan shahib

al-mal mendapat imbalan atas penyerahan modalnya.

Page 58: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

43

b. Ketentuan Pembiayaan Mudharabah

Landasan hukum pembiayaan Mudhrabah terdapat dalam fatwa

DSN No. 07/DSN-MUI/IV/2000 tentang pembiayaan mudharabah

antara lain:

1) Pembiayaan mudharabah adalah pembiayaan yang disalurkan

oleh lembaga keuangan syariah kepada pihak lain untuk suatu

usaha yang produktif.

2) Dalam pembiayaan ini, lembaga keuangan syariah sebagai

shahibul maal yang memberikan dananya 100% kebutuhan suatu

usaha sedangkan nasabah bertindak sebagai mudharib atau

pengelola usaha.

3) Jangka waktu usaha, tata cara pengembalian dana, dan

pembagian keuntungan ditentukan bedasarkan kesepakatan

kedua belah pihak.

4) Mudharib boleh melakukan berbagai macam usaha yang telah

disepakati bersama dan sesuai dengan syariah dan lembaga

keuangan syariah tidak ikut serta dalam manajeman perusahaan,

tetapi mempunyai hak untuk melakukan pembinaan dan

pengawaan.

5) Jumlah dana pembiayaan harus dinyatakan dengan jelas dalam

bentuk tunai.

Page 59: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

44

6) Lembaga keuangan syariah sebagai penyedia dana menanggung

semua kerugian akibat dari mudharabah, kecuali jika mudharib

melakukan kesalahan yang disengaja atau menyalahi perjanjian.

7) Pada prinsipnya, dalam pembiayaan mudharabah tidak ada

jaminan, namun agar mudharib tidak melakukan penyimpangan,

lembaga keuangan syariah dapat meminta jaminan dari

mudharib atau pihak ketiga. Jaminan ini hanya dapat dicairkan

apabila mudharib terbukti melakukan pelanggaran terhadap hal-

hal yang telah disepakati bersama dalam akad

8) Kriteria pengusaha, prosedur pembiayaan, dan mekanisme

pembagian keuntungan diatur oleh lembaga keuangan syariah

dengan memperhatikan fatwa DSN.

9) Dalam hal penyandang dana (lembaga keuangan syariah) tidak

melakukan kewajiban atau melakukan pelanggaran terhadap

kesepakatan, mudharib berhak mendapat ganti rugi atau biaya

yang telah dikeluarkan.

c. Syarat Pembiayaan Mudharabah

Dalam fatwa DSN No. 07/DSN-MUI/IV/2000 tentang

pembiayaan mudharabah dengan syarat sebagai berikut :

1) Penyedia dana dan pengelola harus cakap hukum

2) Pernyataan ijab dan kabul harus dinyatakan oleh para pihak

untuk menunjukan kehendak mereka dalam mengadakan

kontrak, dengan memperhatikan hal-hal :

Page 60: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

45

Penawaran dan penerimaan harus secara eksplisit

menunjukan tujuan kontrak.

Penerimaan dan penawaran dilakukan pada saat kontrak.

Akad dituangkan secara tertulis, melalui korespondensi

atau dengan menggunakan cara-cara komunikasi

modern.

3) Modal ialah sejumlah uang dan / asset yang diberikan oleh

penyedia dana kepada mudharib untuk tujuan usaha, dengan

syarat :

Modal harus diketahui jumlah dan jenisnya.

Modal dapat berbentuk uang atau barang yang dinilai.

Artinya apabila modal diberikan dalam bentuk aset,

maka aset tersebut harus dinilai pada waktu akad.

Modal tidak berbentuk piutang dan harus dibayarkan

kepada mudharib, baik secara bertahap maupun tidak,

sesuai dengan kesepakatan dalam akad.

d. Nisbah Keuntungan

Menurut Adiwarman A. Karim (2007), nisbah keuntungan

dalam pembiayaan mudharabah harus dinyatakan dalam bentuk

presentase antara kedua belah pihak, bukan dinyatakan dalam

nominanl Rp tertentu. Jadi nisbah keuntungan tersebut misalnya :

50:50, 70:30, atau 60:40. Dan nisbah keuntungan tersebut

berdasarkan kesepakatan, bukan berdasarkan porsi setoran modal,

Page 61: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

46

tentu dapat saja bila disepakati ditentukan nisbah keuntungan

sebesar porsi setoran modal.

e. Keuntungan Pembiayaan Mudharabah

Menurut Adrian (2009) Keuntungan mudharabah adalah

jumlah yang didapat sebagai kelebihan dari modal. Syarat

keuntungan berikut ini baru dipenuhi. Syarat tersebut adalah sebagai

berikut:

Harus diperuntukkan bagi kedua pihak dan tidak boleh

disyaratkan hanya untuk satu pihak.

Bagian keuntungan proporsional bagi setiap pihak harus

diketahui dan dinyatakan pada waktu kontrak disepakati dan

harus dalam bentuk prentasi dari keunungan sesuai

kesepakatan.

Penyedia dana menanggung semua kerugian akibat dari

mudharabah, dan pengelola tidak boleh menanggung kerugian

apa pun kecuali diakibatkan dari kesalahan disengaja,

kelalaian, atau pelanggaran dalam kesepakatan.

Page 62: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

47

C. Peneliti Sebelumnya

Tabel 2.3

Penelitian Terdahulu

No Peneliti Dan Tahun

Terbit

Judul Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

1. Nana Nofianti,

Tenny Badina dan

Aditya Erlangga

(2011-2013)

Analisis Pengaruh

Return On Asset

(ROA),Biaya

Operasional terhadap

Beban Operasional

(BOPO), Suku

Bunga, Financing

Deposits Ratio

(FDR), dan Non

Performing

Financing (NPF)

Terhadap Tingkat

Bagi Hasil Deposito

Mudharabah

(FDR), dan Non

Performing

Financing (NPF)

Terhadap Tingkat

Bagi Hasil

Deposito

Mudharabah dan

Analisis Regresi

Linier Berganda

Return On Asset

(ROA),Biaya

Operasional

terhadap Beban

Operasional

(BOPO), Suku

Bunga

Hasil penelitian ini menunjukkan Return

On Asset (ROA) dan Financing Deposits

Ratio (FDR) berpengaruh positif secara

signifikan terhadap tingkat bagi hasil

deposito mudharabah sedangkan

BOPO,Suku Bunga dan Non Performing

Financing (NPF) tidak berpengaruh.

2.

Fakhrudin

Muharram (2006)

Analisis Pengaruh

Terhadap Tingkat

Suku Bunga, Tingkat

Bagi Hasil, Kondisi

Tingkat Bagi Hasil

dan Inflasi

Terhadap

Simpanan

Tingkat bagi hasil tidak berpengaruh

signifikan terhadap simpanan mudharabah.

Return pasar modal tidak berpengaruh

signifikan terhadap pertumbuhan simpanan

Page 63: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

48

No Peneliti dan Tahun

Terbit

Judul Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

Pasar Modal, Tingkat

Inflasi dan

Pertumbuhan Jumlah

Kantor Perbankan

Syariah Terhadap

Simpanan

Mudharabah

Mudharabah Tingkat Suku

Bunga, Kondisi

Pasar Modal dan

Pertumbuhan

Jumlah Kantor

mudharabah, Tingkat inflasi tidak

berpengaruh signifikan terhadap

pertumbuhan simpanan mudharabah,

Tingkat suku bunga berpengaruh signifikan

terhadap pertumbuhan simpanan

mudharabah dan pertumbuhan jumlah

kantor perbankan syariah berpengaruh

signifikanterhadap pertumbuhan simpanan

mudharabah.

3. Rahmah Syafira

(2014)

Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi

Tingkat Bagi Hasil

Pada Produk Dposito

Mudharabah Bank

Umum Syariah

NPF,Tingkat Bagi

Hasil,FDR

Biaya

Operasional,Net

Opertional

Margin,Suku

Bunga

Variabel Net Operational Margin, Non

Performing Financing, Financing to

Deposits Ratio,dan suku bunga

berpengaruh sigifikan terhadap tingkat bagi

hasil. Net Operational Margin, Financing

to Deposits Ratio dan suku bunga

berpengaruh positif terhadap tingkat bagi

hasil sedangkan Non Performing Financing

dan Biaya Operasional/Pendapatan

Operasional berpengaruh negatif terhadap

tingkat bagi hasil.

4.

Adriyanti Wasilah

(2010)

Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi

Jumlah

Penghimpunan Dana

Pihak Ketiga Pada

Bank Muamalat

Tingkat Bagi Hasil,

Inflasi, FDR

Tingkat Suku

Bunga

Hasil Penelitian Menujukkan bahwa

variabel tingkat suku bunga deposito,

tingkat bagi hasil, inflasi dan ukuran bank

berpengaruh signifikan terhadap deposito

mudharabah, sedangkan FDR tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan

Page 64: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

49

No Peneliti dan Tahun

Terbit

Judul Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

terhadap pertumbuhan deposito

mudharabah.

5. Sinta Aisyah (2010) Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi

Tingkat Bagi Hasil

Pada Bank Umum

Syariah

FDR (Financing to

Deposits

Ratio),Tingkat

Bagi Hasil, Tingkat

Inflasi

CAR (Capital

Adequacy Ratio),

Tingkat Suku

Bunga,Tingkat

Bunga Pinjaman

FDR berpengaruh positif tidak signifikan

terhadap bagi hasil, CAR beeprngaruh

negatif tidak signifikan terhadap bagi hasil,

Tingkat Bunga Pinjaman berpengaruh

positif tidak signifikan terhadap bagi

hasil,Suku Bunga berpengaruh positif tidak

signifikan terhadap bagi hasil,Inflasi

berpengaruh negatif tidak signifikan.

6. Miftakhul Aghnia

(2015)

Analisis Faktor-

Faktor Yang

Mempengaruhi

Simpanan

Mudharabah Bank

Syariah Mandiri

2006-2013

Inflasi Suku bunga,

tabungan

Variabel bagi hasil tabungan, bagi hasil

deposito mudharabah, suku bunga

tabungan, suku bunga deposito dan inflasi

secara simultan maupun parsial

berpengaruh signifikan terhadap simpanan

mudharabah pada Bank Syariah Mandiri

(BSM) tahun 2006-2013

Page 65: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

50

Berdasarkan tabel penelitian terdahulu diatas, penelitian ini

memiliki perbedaan dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Pada umumnya

perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya terletak pada

periode penelitian, variabel penelitian dan objek penelitian. Penelitian ini

melengakapi kekosongan dari penelitian terdahulu. Hal ini dapat dilihat

berdasarkan belum adanya penelitian mengenali Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Tingkat Bagi Hasil Simpanan Mudharabah Pada Bank Umum

Syariah Di Indonesia.

Page 66: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

51

D. Kerangka Pemikiran

Analisis FaktoFaktor Yang Mempengaruhi

Tingkat Bagi Hasil Simpanan Mudharabah

Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia

Variabel Independen

1. Financing to Deposits Ratio

2. Non Performing Financing

3. Inflasi

Variabel Dependen

Tingkat Bagi Hasil

Mudharabah

Model Regresi

Regresi Data Panel

Common Effect

Model

Model yang terpilih adalah Common Effect, Fixed Effect, Random Effect

Uji Chow

Fixed Effect Model Fixed Effect Model Random Effect Model

Uji Hausman

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

2. Uji Multikolinearitas

3. Uji Autokorelasi

4. Uji Heteros

Koefisien Determinasi (Adjust R2)

Interpretasi

Kesimpulan dan Saran

Uji T Uji F

Page 67: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

52

E. Uji Hipotesis

Berdasarkan uraian penelitian diatas, penulis mengajukan hipotesis

untuk dilakukan pengujian ada tidaknya pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen. Dan hasil hipotesis sementara dari penelitian ini

adalah:

1. Diduga adanya pengaruh FDR (Financing to Deposits Ratio ) secara parsial

tingkat bagi hasil bank umum syariah

Ho : FDR (Financing to Deposits Ratio) tidak berpengaruh secara parsial

terhadap tingkat bagi hasil bank umum syariah.

H1 : FDR (Financing to Deposits Ratio) berpengaruh secara parsial terhadap

tingkat bagi hasil bank umum syariah.

2. Diduga adanya pengaruh NPF (Non Performing Financing) secara parsial

terhadap tingkat bagi hasil bank umum syariah.

Ho : NPF (Non Performing Financing) tidak berpengaruh secara parsial

terhadap tingkat bagi hasil bank umum syariah.

H1 : NPF (Non Performing Financing) berpengaruh secara parsial terhadap

tingkat bagi hasil bank umum syariah.

3. Diduga adanya pengaruh Inflasi secara parsial terhadap tingkat bagi hasil

bank umum syariah.

Ho : Inflasi tidak berpengaruh secara parsial terhadap tingkat bagi hasil bank

umum syariah.

H1 : Inflasi berpengaruh secara parsial terhadap tingkat bagi hasil bank

umum syariah.

Page 68: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

53

4. Diduga adanya pengaruh FDR (Financing to Deposits Ratio), NPF (Non

Performing Financing), dan Inflasi secara simultan terhadap tingkat bagi

hasil bank umum syariah.

Ho : FDR (Financing to Deposits Ratio), NPF (Non Performing Financing),

dan Inflasi tidak berpengaruh secara simultan terhadap tingkat bagi

hasil bank umum syariah

H1 : FDR (Financing to Deposits Ratio ), NPF (Non Performing Financing),

dan Inflasi berpengaruh secara simultan terhadap tingkat bagi hasil

bank umum syariah.

Page 69: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

54

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Pada penelitian ini, penulis menggunakan sifat penelitian dengan data

kuantitatif, menurut Sugiyono (2007:13) data kuantitatif adalah data yang

berbentuk angka atau data yang diangkakan. Dengan variabel indenpenden

Financing Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF), dan

Inflasi terhadap variabel dependen, yaitu Tingkat Bagi Hasil Simpanan

Mudharabah.

Penelitian ini dimaksudkan unuk mengetahui gambaran mengenai

pengaruh kondisi,perubahan dan permasalahan yang terjadi mengenai

perekonomian di perbankan syariah serta mampu menganalisis variabel

Financing Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF), dan

Inflasi terhadap Tingkat Bagi Hasil Simpanan Mudharabah.

Penelitian ini yang dijadikan objek penelitian adalah pada perbankan

syariah yang termasuk dalam bank umum syariah di Indonesia periode 2011-

2015. Penelitian ini termasuk ke dalam kelompok data time series dan cross

section dengan melihat dari dimensi waktu yang digunakan selama periode

penelitian yaitu lima tahun, dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 serta

terdapat 7 Bank Umum Syariah yang termasuk kedalam penelitian ini.

B. Teknik Penentuan Sampel

Menurut Sugiyono (2008) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri dari atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

Page 70: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

55

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya, jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan

benda-benda alam yang lain.

Sementara itu, Gujarati (2006:21) menyebutkan bahwa himpunan semua

hasil yang diperoleh dari suatu eksperimen disebut populasi atau ruang

sampel. populasi yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah seluruh

BUS yang beroperasi di Indonesia dan telah mempublikasikan laporan

keuangannya secara lengkap dalam rentan periode 2011-2015. Penentuan

sampel dilakukan secara purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel

berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah:

1. Laporan keuangan yang telah dipublikasikan oleh semua BUS di Indonesia

periode tahun 2011-2015.

2. Laporan keuangan yang dipublikasikan merupakan laporan keuangan

tahunan periode tahun 2011-2015.

3. Laporan keuangan yang dipublikasikan tersebut telah memenuhi standar

PSAK dan peraturan Bank Indonesia serta surat edaran Bank Indonesia.

Page 71: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

56

Tabel 3. 1 Populasi Penelitian

No. Nama Bank

1. PT Bank BNI Syariah

2. PT Bank Mega Syariah

3. PT Bank Muamalat Indonesia

4. PT Bank Syariah Mandiri

5. PT Bank BCA Syariah

6. PT Bank BRI Syariah

7. PT Bank Jabar Banten Syariah

8. PT Bank Panin Syariah

9. PT Bank Syariah Bukopin

10. PT Bank Victoria Syariah

11. PT Bank Maybank Syariah Indonesia

Tabel 3. 2 Sampel Penelitian

No. Nama Bank

1. PT Bank BCA Syariah

2. PT Bank BNI Syariah

3. PT Bank BRI Syariah

4. PT Bank Syariah Mandiri

5. PT Bank Bukopin Syariah

6.

7.

PT Bank Muamalat

PT Bank Panin Syariah

Page 72: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

57

C. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan

untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat

diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes,

dokumentasi dan sebagainya (Sekaran, 2006).

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan teknik dokumentasi dengan menggunakan sumber data

sekunder, yaitu mengambil data berupa laporan keuangan publikasi masing-

masing BUS yang ada di Indonesia periode 2010-2015 terutama laporan

komposisi pembiayaan. Teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan

mengambil informasi berupa teori-teori yang digunakan dalam penelitian dari

buku-buku referensi.

Selain itu pengumpulan data dilengkapi dengan cara studi kepustakaan,

yaitu mengkaji referensi dengan menggunakan buku-buku yang relevan,

artikel dan peraturan mengenai perbankan syariah dan bahan lain yang

berhubungan dengan penelitian ini.

D. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang

lebih mudah dipahami untuk diinterpretasikan (Purwanto, Sulistyowati,

2007:109). Teknik analisa data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah

analisis regresi data panel. Analisis data dilakukan menggunakan software

Microsoft Excel 2007 dan Eviews versi 8.

Model persamaan regresi data panel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Page 73: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

58

Y = 0 + 1 FDR + 2 NPF + 3 Inflasi + e

Keterangan:

Y = Tingkat Bagi Hasil Bank Umum Syariah

0 = Konstanta

1, 2, 3 = Koefisien masing-masing variabel

FDR = Financing to Deposits Ratio

NPF = Non Performing Financing

Inflasi = Inflasi

1. Estimasi (Membuat Persamaan) Regresi Data Panel

Dalam metode estimasi model regresi data panel dapat

dilakukan melalui tiga pendekatan, antara lain:

a. Common Effect Model

Menurut Baltagi Dalam Sembodo (2013) model tanpa

pengaruh individu (common effect) adalah pendugaan yang

meggabungkan (pooled) seluruh data time series dan cross

section dan menggunakan pendekatan OLS (Ordinary Least

Square) untuk menduga parameternya. Metode OLS merupakan

salah satu metode populer untuk menduga nilai parameter

persamaan regresi linier.

b. Fixed Effect Model

Pendugaan parameter regresi panel dengan Fixed Effect

Model menggunakan teknik penambahan variabel dummy

sehingga metode ini seringkali disebut dengan Least Square

Page 74: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

59

Dummy Variabel model. Gujarati (2004) mengatakan bahwa

pada Fixed Effect Model diasumsikan bahwa koefisien slope

bernilai konstan tetapi intercept bersifat tidak konstan.

c. Random Effect Model

Menurut Nachrowi & Usman dalam Iqbal (2015) pemilihan

metode fixed effect atau metode random effect dapat dilakukan

dengan pertimbangan tujuan analisis, atau ada pula

kemungkinan data yang digunakan sebagai dasar pembuatan

model hanya dapat diolah oleh salah satu metode saja akibat

sebagai persoalan teknis matematis yang melandasi perhitungan.

2. Pemilihan Model Estimasi Regresi Data Panel

a. Uji Chow

Uji Chow (F statistik) adalah pengujian yang dilakukan untuk

mengetahui apakah model yang digunakan adalah common effect

atau fixed effect (Nachrowi dan Usman, 2006) dalam (Kartini,

2016). Dalam uji Chow hipotesisnya adalah sebagai berikut :

H0 : Common Effect

H1 : Fixed Effect

Penguji uji Chow menggunakan software Eviews adalah

dengan menggunakan uji likelihood ratio, lalu yang menjadi dasar

penolakan dalam hipotesis diatas adalah dengan membandingkan

perhitungan F-hitung dengan F-tabel atau membandingkan nilai

probabilitasnya dengan α = 5%. Perbandingan yang dimaksud

Page 75: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

60

adalah apabila F-hitung pada uji Chow lebih besar dari F-tabel,

atau nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05 maka H0 ditolak

artinya model yang lebih tepat digunakan adalah Fixed Effect,

sebaliknya jika F hitung lebih kecil dari F tabel atau nilai

probability lebih besar dari 0.05 maka H0 diterima dan model

yang lebih tepat digunakan adalah Common Effect.

b. Uji Hausman

Uji Hausman digunakan untuk menentukan apakah

menggunakan model fixed effect atau model random effect yang

paling tepat (Nachrowi dan Usman, 2006) dalam (Kartini, 2016).

Hipotesis dalam uji Hausman adalah sebagai berikut :

H0 : Random Effect

H1 : Fixed Effect

Uji dikembangkan oleh Hausman dengan didasarkan pada ide

bahwa Least Squares Dummy Variable (LSDV) di dalam model

fixed effect dan Generalized Least Squares (GLS) adalah efisien

sedangkan model OLS adalah tidak efisien, dilain pihak

alternatifnya metode OLS efisien dan Generalized Least

Squares(GLS) tidak efisien.Statistik uji Hausman ini mengikuti

distribusi statistik chi-squares dengan degree of freedom

sebanyak k, dimana k adalah jumlah variabel independen.

Hipotesis null pada uji Hausman adalah model random effect

lebih baik, jika nilai Hausman lebih besar daripada nilai kritis chi-

Page 76: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

61

squares, maka hipotesis null akan ditolak, yang berarti model

estimasi yang yang tepat untuk regresi data panel adalah fixed

effect. Sebaliknya apabila nilai statistik hausman lebih kecil dari

nilai kritis chi-squares maka hipotesis null diterima yang artinya

model yang tepat untuk regresi data panel adalah random effect.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Tujuan dilakukannya uji normalitas untuk mengetahui

apakah suatu variabel normal atau tidak (Kuncoro, 2001).

Model regresi yang baik adalah data normal atau mendekati

normal. Sebenarnya normalitas dapat dilihat dari gambar

histogram, namun sering kali polanya tidak mengikuti bentuk

kurva normal, sehingga sulit disimpulkan. Lebih mudah jika

melihat koefisien dan Jarque-Bera dari Probabilitasnya. Bila

nilai Jarque-Bera tidak signifikan (lebih kecil dari 2), maka

data berdistribusi normal. Bila probabilitas lebih besar dari

5%, maka data berdistribusi normal (Winarno, 2015:5.43).

Ansofino dkk (2016) menjelaskan dalam software

Eviews normalitas sebuah data dapat diketahui dengan

membandingkan nilai Jarque-Bera (JB) dengan nilai Chi-

square tabel. Nilai Chi-square didapat dengan melihat jumla

variabel independen yang dipakai. Uji JB didapat dari

histogram normality yang akan dibahas dibawah ini:

Page 77: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

62

1) H0 : data berdistribusikan normal

2) H1 : data tidak berdistribusi normal

Jika hasil dari JB hitung > Chi-square tabel, maka Ho ditolak.

Jika hasil dari JB hitung < Chi-square tabel, maka Ho diterima.

Kusrianto (2007) menggunakan Microsoft Excel untuk

membuktikan hipotesa yang dihasilkan valid. Yaitu

menggunakan fungsi CHINV pada Microsoft Excel dengan

rumus:

=CHIINV (probabilitas, deg_freedom)

Menurut Gujarati (2007) secara umum, jumlah derajat

kebebasan berarti jumlah observasi independen yang tersedia

untuk menghitung statistik. Dalam hal ini observasi

independen yang dimiliki sebanyak n-1.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan

residual satu pengamatan ke pengamatan lain (Ghozali,

2011:139). Sehingga dapat menghindari gangguan

heteroskedastisitas yang membawa hasil uji statistik tidak tepat

serta interval keyainan untuk estimasi parameter yang kurang

tepat pula. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik plot antara

nilai prediksi variabel independen (ZEPRED) dengan

Page 78: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

63

residualnya (SRESID). Apabila dalam grafik tersebut tidak

terdapat pola tertentu yang teratur maka diidentifikasi tidak

terdapat heteroskedastisitas (Ghozali, 2006).

Untuk mendeteksi apakah terjadi heteroskedastisitas

dapat menggunakan uji white dengan bantuan software Eviews.

Uji white menggunakan residul kkuadrat sebagai variabel

dependen, dan variabel independennya terdiri atas variabel

independen yang sudah ada, ditambah dengan kuadrat variabel

independen (Winarno, 2015:15.17).

Uji white untuk mendeteksi apakah terjadi masalah

heteroskedastisitas dapat ilihat dengan nilai probabilitasnya.

Apabila nilai probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikanai

0.005 ( 5%) sehingga signifikan. Artinya menolak hipotesis

nol atau menerima hipotesis alternatif. Jika menolak hipotesis

nol tidak ada heteroskedastisitas, berarti model mengandung

masalah heteroskedastisitas (Widarjono, 2010:91).

c. Uji Multikolinieritas

Multikolinearitas adalah adanya hubungan linear yang

sempurna (mendekati sempurna) antara beberapa atau semua

variabel bebas (Kuncoro, 2001). Uji multikolonieritas

bertujuan untuk menguji apakah ada model regresi ditemukan

adanya korelasi antara varibel bebas (independen). Model

Page 79: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

64

Regresi yang baik adalah tidak terjadi korelasi di antara

variabel bebas (Ghozali, 2001).

Jika koefisien korelasi cukup tinggi, yaitu diatas 0.85

maka kita dapat menduga bahwa terjadi multikolinearitas

dalam model. Sebaliknya, jika koefisien korelasi kurang dari

0.85 maka diduga model tidak mengandung masalah

multikolinearitas (Widarjono, 2010:77).

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu

pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1

(sebelumnya) (Ghozali, 2012). Autokorelasi muncul akibat

observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama

lain. Masalah ini timbul karena residual tidak bebas dari satu

observasi ke observasi lainnya. Alat analisis yang digunakan

adalah uji Breusch-Godfrey.

Nama lain dari uji breusch-godfrey adalah uji Lagrange-

Multiplier (Pengganda Lagrange) (Winarno, 2015:5.33). Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi maka dilakukan

pengujian breusch-godfrey dengan memperhatikan nilai Prob-F.

Apabila nilai Prob-F lebih besar dari dari tingkat signifikansi

0.05, maka uji hipotesis H0 diterima yang artinya tidak terjadi

autokorelasi. Sebaliknya, apabila nilai Prob-F lebih kecil dari

Page 80: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

65

tingkat signifikansi 0.05 maka dapat disimpulkan terjadi

autokorelasi (Iqbal, 2015:16).

4. Uji Hipotesis

a. Uji F

Uji F atau yang disebut juga dengan uji simultan

digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara

bersama-sama terhadap variabel dependen dari suatu

persamaan regresi dengan menggunakan hipotesis statistik

(Santoso, 2004:168). Langkah-langkah dalam pengujian uji

simultan adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan hipotesis statistik

a. H0 : b1 = b2 = 0, artinya X1 dan X2 secara simultan

(sendiri-sendiri) tidak berpengaruh signifikan terhadap

Y.

b. Ha : b1 = b2 ≠ 0, artinya X1 dan X2 secara simultan

(sendiri-sendiri) berpengaruh signifikan terhadap Y.

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen. Untuk mengetahui apakah variabel independen

secara bersama-sama mempengaruhi variabel ependen maka

digunakan tingkat signifikansi sebesar 0.05. jika nilai

probabilitas F lebih besar dari 0.05, maka model regresi tidak

Page 81: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

66

dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen,

dengan kata lain variabel independen secara bersama-sama

tidak berpengaruh terhadap variabel dependen, dan sebaliknya

(Ghozali, 2011:178).

b. Uji T

Pengujian hipotesis secara parsial, dapat diuji dengan

menggunakan rumus uji t. Pengujian t-statistik bertujuan untuk

menguji ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel

independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Uji t pada

dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

penjelas/independen secara individual dalam menerangkan

variasi variabel independen (Ghozali 2011:84).

Menurut Ghozali (2006) uji statistik t pada dasarnya

menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen

secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Uuntuk menguji apakah hipotesis ini digunakan

statistik t dengan kriteria pengambilan keputusan adalah

sebagai berikut:

1. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan

nilai probabilitas Sig atau (0,05≤Sig), maka H0 diterima dan

Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

Page 82: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

67

2. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan

nilai probabilitas Sig atau (0,05≥Sig), maka H0 ditolak dan

Ha diterima, artinya signifikan.

Dalam penelitian ini, berarti uji t digunakan untuk

mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel independen

yang terdiri atas pengaruh FDR (Financing to Deposits Ratio) ,

NPF (Non Performing Financing), dan Inflasi yang

dikeluarkan oleh bank syariah terhadap Tingkat Bagi Hasil

Simpanan Mudharabah merupakan variabel dependennya.

5. Adjusted (R2)

Koefisien determinasi (Adjust R2) pada intinya adalah

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

ariasi variabel dependen. `Nilai adjust R2

adalah diantara 0 dan 1.

Jika nilai adjust R2

berkisar hampir 1, berarti semakin uat

kemampuan variabel dependen, dan sebaliknya jika nilai adjust R2

semakin menekati 0 maka semakin lemah kemampuan variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependen (Ghozali,

2011:177).

Koefisien determinasi adjust R2

digunakan untuk mengukur

seberapa baik garis regresi sesuai dengan data akhirnya (goodness

of fit). Koefisien determinasi ini mengukur presentase total variasi

variabel dependen (Y) yang dijelaskan oleh variabel independen

didalam garis regresi (Widarjono, 2010:19).

Page 83: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

68

Semakin angkanya mendekati 1 maka semakin baik garis

regresi karena mampu menjelaskan data aktualnya. Semakin

mendekati angka nol, maka mempunyai regresi yang kurang baik

(Widarjono, 2016:26).

E. Definisi Operasional Variabel

Variabel rasio keuangan FDR, NPF dipilih karena merupakan rasio

khas perbankan yang menjadi indikator utama kinerja bank syariah.

FDR mempunyai peran ganda sebagai ukuran likuiditas dan

menunjukkan berjalannya fungsi intermediasi bank syariah. NPF

merupakan rasio utama dan lebih sering dipakai sebagai pengukur

kualitas aktiva produktif atau pembiayaan yang disalurkan

dibandingkan rasio lain.

Untuk faktor eksternal seperti inflasi merupakan indikator yang

sering dan umum digunakan untuk melihat kondisi makro ekonomi.

Inflasi terjadi hampir di seluruh negara di dunia dan menurut Milton

Friedman sebenarnya merupakan sebuah fenomena moneter.

Deposito merupakan investasi yang sesuai menggunakan sistem

bagi hasil menurut fatwa Dewan Syariah Nasional MUI. Objek

penelitian difokuskan terhadap Bank Umum Syariah karena ukuran

modal perusahaan yang relatif besar terkait dengan pengaruh faktor

makro ekonomi. Periode penelitian 2011-2015 bertujuan untuk

memotret perkembangan kinerja terkini ketika menghadapi keadaan

makro ekonomi yang cenderung berubah dan terkait dengan konsistensi

Page 84: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

69

ketersediaan data selama periode pengamatan. Oleh karena itu, sebuah

penelitian yang memasukkan variabel internal dan eksternal ini

menjadi cukup urgen dan diharapkan memunculkan analisis yang lebih

luas dari sudut pandang yang berbeda. Variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah :

a. Variabel terikat atau dependen (Y) merupakan variabel yang

dipengaruhi variabel bebas atau independen (X). Y adalah tingkat

bagi hasil deposito mudharabah berjangka tiga bulan.

b. Variabel bebas atau independen (X) merupakan variabel yang

mempengaruhi Y, yaitu meliputi: FDR (X1), NPF (X2), inflasi

(X3).

Penjelasan dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut :

1. FDR atau Financing to Deposits Ratio (X1) adalah rasio jumlah

pembiayaan yang disalurkan dari total Dana Pihak Ketiga

(DPK) yang

berhasil dihimpun. Rumusnya FDR =

2. NPF atau Non Performing Financing (X2) adalah rasio antara

pembiayaan bermasalah dibandingkan total pembiayaan yang

disalurkan. Rumusnya NPF =

3. Inflasi (X4) yaitu Inflasi merupakan kenaikan harga–harga

secara umum dan terus–menerus. Data operasional yang

Page 85: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

70

digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Bank Indonesia

yang dinyatakan dalam bentuk persen (%) pada periode 2011-

2015.

4. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah tingkat bagi

hasil mudharabah.

Page 86: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

71

Page 87: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

72

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat BCA Syariah

Untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan layanan syariah, maka

berdasarkan akta Akuisisi No. 72 tanggal 12 Juni 2009, PT. Bank Central Asia

mengakuisisi PT. Bank Utama Internasional Bank (Bank UIB) yang menjadi

BCA Syariah. BCA Syariah rsmi beroperasi sebagai Bank Umum Syariah pada

tanggal 5 April 2010 berdasarkan Keputusan Gubernur BI No.

12/13/KEP.BGI/DpG/2010 tentang Pemberian Izin Perubahan Kegiatan Usaha

Bank Umum Konvensional menjadi Bank Umum Syariah yang diterbitkan

pada tanggal 2 maret 2010.

BCA Syariah mencanangkan untuk menjadi pelopor dalam industri

perbankan syariah Indonesia sebagai bank yang unggul dalam bidang

penyelesaian pembayaran, penghimpun dana, dan pembiayaan bagi nasabah

perseorangan, mikro, kecil dan menengah. Komitmen penuh BCA sebagai

perusahaan induk dan pemegang saham mayoritas terwujud dari berbagai

layanan yang bisa dimanfaatkan oleh nasabah BCA Syariah pada jatingan

cabang BCA yaitu setoran (pengiriman uang) hingga tarik tunai di seluruh

ATM dan mesin EDC (Electronic Data Capture) milik BCA, semua tanpa

dikenakan biaya.

Page 88: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

73

Berdasarkan data per Agustus 2016, BCA Syariah memiliki 49 jaringan

cabang yang terdiri dari 9 Kantor Cabang (KC), 2 Kantor Cabang Pembantu

(KCP), 3 Kantor Cabang Pembantu Mikro Bina Usaha Rakyat (BUR). Website

BCA Syariah.

2. Sejarah Singkat BNI Syariah

Pada tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI

dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan

Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor

Cabang dan 31 Kantor Cabang Pembantu.

Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor

12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin usaha

kepada PT Bank BNI Syariah. Dan di dalam Corporate Plan UUS BNI tahun

2003 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan dilakukan spin

off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan

beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi

waktu spin off bulan Juni 2010 tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek

regulasi yang kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No.19 tahun 2008

tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008

tentang Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah terhadap

pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap

keunggulan produk perbankan syariah juga semakin meningkat.

Page 89: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

74

Juni 2014 jumlah cabang BNI Syariah mencapai 65 Kantor Cabang, 161

Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil Layanan Gerak dan 20

Payment Point. Website BNI Syariah.

3. Sejarah Singkat BRI Syariah

Pada tanggal 17 November 2008 PT. Bank BRI Syariah secara resmi

beroperasi. Kemudian PT. Bank BRI Syariah merubah kegiatan usaha yang

semula beroperasional secara konvensional, kemudian diubah menjadi kegiatan

perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam.

Aktivitas PT. Bank BRI Syariah semakin kokoh setelah pada 19 Desember

2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero), Tbk., untuk melebur ke dalam PT. Bank BRISyariah

(proses spin off-) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009.

Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur Utama

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dan Bapak Ventje Rahardjo selaku

Direktur Utama PT. Bank BRI Syariah.

Saat ini PT. Bank BRISyariah menjadi bank syariah ketiga terbesar

berdasarkan aset. PT. Bank BRISyariah tumbuh dengan pesat baik dari sisi

aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga. Dengan berfokus

pada segmen menengah bawah, PT. Bank BRISyariah menargetkan menjadi

bank ritel modern terkemuka dengan berbagai ragam produk dan layanan

perbankan. Website BRI Syariah.

Page 90: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

75

4. Sejarah Singkat Bank Syariah Bukopin

PT Bank Syariah Bukopin (selanjutnya disebut Perseroan) sebagai bank

yang beroperasi dengan prinsip syariah yang bermula masuknya konsorsium

PT Bank Bukopin, Tbk diakuisisinya PT Bank Persyarikatan Indonesia

(sebuah bank konvensional) oleh PT Bank Bukopin, Tbk., proses akuisisi

tersebut berlangsung secara bertahap sejak 2005 hingga 2008, dimana PT

Bank Persyarikatan Indonesia yang sebelumnya bernama PT Bank

Swansarindo Internasional didirikan di Samarinda, Kalimantan Timur

berdasarkan Akta Nomor 102 tanggal 29 Juli 1990 merupakan bank umum

yang memperolah Surat Keputusan Menteri Keuangan nomor 1.659/

KMK.013/1990 tanggal 31 Desember 1990 tentang Pemberian Izin Peleburan

Usaha 2 (dua) Bank Pasar dan Peningkatan Status Menjadi Bank Umum

dengan nama PT Bank Swansarindo Internasional yang memperoleh kegiatan

operasi berdasarkan surat Bank Indonesia (BI) nomor 24/1/UPBD/PBD2/Smr

tanggal 1 Mei 1991 tentang Pemberian Izin Usaha Bank Umum dan

Pemindahan Kantor Bank.

Sampai dengan akhir Desember 2014 Perseroan memiliki jaringan kantor

yaitu 1 (satu) Kantor Pusat dan Operasional, 11 (sebelas) Kantor Cabang, 7

(tujuh) Kantor Cabang Pembantu, 4 (empat) Kantor Kas, 1 (satu) unit mobil

kas keliling, dan 76 (tujuh puluh enam) Kantor Layanan Syariah, serta 27

(dua puluh tujuh) mesin ATM BSB dengan jaringan Prima dan ATM Bank

Bukopin. Website Bank Syariah Bukopin.

Page 91: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

76

5. Sejarah Singkat Mandiri Syariah

Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah

sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Salah satu

bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh Yayasan

Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota

Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi tersebut

dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta

mengundang investor asing.

Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger)

empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan

Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada

tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan

dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sebagai pemilik mayoritas

baru BSB.

Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan

oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No.

1/24/KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya melalui Surat Keputusan

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/1999, BI

menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul

pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara

resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1

November 1999. Website Bank Syariah Mandiri.

Page 92: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

77

6. Sejarah Singkat Bank Muamalat

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H

atau 1 Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan

Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada 27 Syawwal

1412 H atau 1 Mei 1992.

Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan, Bank

Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa. Pengakuan ini

semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank syariah pertama dan

terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa maupun produk yang terus

dikembangkan.

Saat ini Bank Mumalat memberikan layanan bagi lebih dari 4,3 juta

nasabah melalui 457 gerai yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Jaringan

BMI didukung pula oleh aliansi melalui lebih dari 4000 Kantor Pos

Online/SOPP di seluruh Indonesia, 1996 ATM, serta 95.000 merchant debet.

Penghargaan yang telah diterima antara lain sebagai Best Islamic Bank in

Indonesia 2009 oleh Islamic Finance News (Kuala Lumpur), sebagai Best

Islamic Financial Institution in Indonesia 2009 oleh Global Finance (New

York) serta sebagai The Best Islamic Finance House in Indonesia 2009 oleh

Alpha South East Asia (Hong Kong).Website Bank Muamalat.

7. Sejarah Singkat Panin Bank Syariah

Panin Bank Syariah Tbk didirikan di Malang tanggal 08 Januari 1972

dengan nama PT. Bank Pasar Bersaudara Djaja. Panin Bank Syariah

melakukan beberapa kali perubahan nama, diantaranya PT. Bank Bersaudara

Page 93: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

78

Djaja pada Januari 1972, PT. Bank Bersaudara Jaya pada Januari 1990, PT.

Bank Harfa pada Maret 1997, dan PT. Bank Panin Syariah sejak 3 Agustus

2009.

Panin Bank Syariah mendapat ijin usaha dari Bank Indonesia berdasarkan

Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 11//52/KEP.GBI/DpG/2009

tanggal 6 Oktober 2009 sebagai bank umum berdasarkan prinsip syariah dan

mulai beroperasi sebagai Bank Umum Syariah pada tanggal 2 Desember

2009.

Pada tanggal 30 Desember 2013, Panin Bank Syariah memperoleh

pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan

Penawaran Umum Perdana Saham Panin Bank Syariah (IPO) kepada

masyarakat sebanyak 4.750.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham

dengan harga penawaran Rp100,- per saham disertai dengan Waran Seri I

yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif sebanyak 950.000.000

dengan pelaksanaan sebesar Rp110,- per saham. Setiap pemegang saham

Waran berhak membeli satu saham perusahaan selama masa pelaksanaan

yaitu mulai tanggal 15 Juli 2014 sampai dengan 14 Januari 2017. Saham dan

waran tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 15

Januari 2014.(www.britama.com)

Page 94: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

79

B. Analisis Deskriptif

Tabel 4. 1

Hasil Uji Statistik Deskriptif

TINGKAT_BAGI_

HASIL_MUDH FDR NPF INFLASI

Mean 249846.4 92.21257 2.066571 5.618571

Maximum 936688.0 167.7000 4.760000 8.380000

Minimum 1016.000 78.60000 0.100000 3.350000

Observations 35 35 35 35 Sumber: Hasil data diolah

Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat diketahui nilai rata-rata dari tingkat

bagi hasil pada BUS di Indonesia selama periode 2011 sampai 2015 adalah

sebesar 249846.4. Nilai maksimum tingkat bagi hasil sebesar 936688.0

terdapat pada Bank BRI Syariah pada tahun 2013. Nilai minimum tingkat

bagi hasil yaitu sebesar 1016.000 terdapat pada bank BNI Syariah pada tahun

2014.

Variabel FDR menunjukan nilai rata-rata sebesar 92.21257 dari seluruh

BUS di Indonesia periode 2011-2015. Nilai maksimum variabel ini terdapat

pada Bank Panin Syariah pada tahun 2011 dengan jumlah sebesar 167.7000.

Nilai minimum variabel tingkat FDR sebesar 78.60000 terdapat pada bank

BNI Syariah pada tahun 2015.

Nilai rata-rata untuk variabel NPF dari seluruh BUS di Indonesia periode

2011-2015 adalah sebesar 2.066571 (0,2%). Nilai maksimum variabel NPF

adalah sebesar 4.760000 (4,7%) terdapat pada bank Muamalat pada tahun

2014. Nilai minimum variabel NPF terdapat pada bank BCA Syariah pada

tahun 2012-2014 dengan nilai sebesar 0.100000 (0,1%).

Page 95: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

80

Rata-rata nilai variabel Inflasi seluruh BUS di Indonesia periode 2011-

2015 adalah sebesar 5.615667 (5,6%). Nilai minimum variabel Inflasi

terdapat pada Bank Bukopin tahun 2015 dengan nilai 3.350000 (3,35%).

Nilai maksimum variabel ini yaitu sebesar 8.380000 (8,38%) terdapat pada

bank Muamalat pada tahun 2013.

C. Uji Stasioneritas

Stasioner merupakan suatu kondisi data time series yang jika rata-rata,

varian dan covarian dari peubah-peubah tersebut seluruhnya tidak

dipengaruhi oleh waktu (Juanda dan Junaidi, 2012).

1. Uji Akar Unit

Uji stasioner dideteksi dengan menggunakan uji akar unit (unit root

test). Uji akar unit digunakan untuk melihat suatu data stasioner atau tidak

dilihat dengan membandingkan nilai uji statistik dengan nilai kritis pada

berbagai tingkat signifikansi (α = 1%, 5%, 10%). Dalam pengujian

stasioner peneliti menggunakan uji Phillips-Perron. Pengujian akar-akar

unit dikatakan stasioner apabila nilai Phillips-Perron test (Pp test) lebih

besar dari nilai Critical Value (CV) 5%, sebaliknya jika nilai Phillips-

Perron test (Pp test) lebih kecil dari nilai Critical Value(CV) 5%, maka

variabel tersebut tidak stasioner.

Tahap pertama, dilakukan uji akar-akar unit untuk mengetahui pada

derajat keberapa data yang digunakan stasioner. Jika PPtest lebih besar

dibandingkan dengan critical value α = 5% maka data telah stasioner.

Hasil dari pengujian stasioner adalah sebagai berikut:

Page 96: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

81

Tabel 4. 2 Uji Akar Unit nilai Phillips-Perron test pada Tingkat Level

No Variabel Level

Keterangan Pptest CV 5%

1. FDR -4.640359 -3.639407 Stasioner

2. NPF -3.277379 -2.951125 Stasioner

3. Inflasi -6.609246 -2.951125 Stasioner

4. TBH -3.148768 -2.951125 Stasioner Sumber : Eviews 8 (data diolah)

Tabel di atas menunjukan hasil uji akar-akar unit dengan menggunakan

Phillips-Perron test. Dari tabel tersebut sesuai dengan data yang diuji dapat

diketahui dari nilai Phillips-Perron test (Pptest) dan dari nilai Critical Value

(CV) 5%, terdapat variabel yang di uji memiliki persoalan akar unit (PPtest) >

Critical Value (CV) 5%.

D. Analisis dan Pembahasan

1. Estimasi Model Data Panel

a. Uji Chow

Uji Chow digunakan untuk memilih salah satu model pada

regresi data panel, yaitu antara Fixed Effect Model dengan Common

Effect Model.

Tabel 4. 3

Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 4.596800 (6,25) 0.0028

Cross-section Chi-square 26.021634 6 0.0002

Sumber: Hasil data diolah

Page 97: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

82

Berdasarkan tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa nilai

Probabilitas (Prob.) untuk Cross-section F sebesar 0,0028 yang

artinya nilai ini berada di bawah nilai 0,05 (tingkat signifikansi atau

alpha), sehingga model yang paling tepat untuk penelitian ini adalah

Fixed Effect Model atau Random Effect Model yang terpilih

menggunakan uji Hausman.

b. Uji Hausman

Uji Hausman digunakan untuk menentukan Fixed Effect Model

atau Random Effect Model yang terpilih setelah dilakukan uji chow

sebelumnya.

Tabel 4. 4

Hasil Uji Hausman

Sumber: Hasil data diolah

Berdasarkan Tabel 4.3 diatas dapat disimpulakn bahwa nilai

probabilitas cross section random adalah 0,0077 atau < 0,05, maka

model yang terpilih Fixed Effect Model.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah nilai residual

terdistribusi normal atau tid

Page 98: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

83

Grafik 4. 1

Hasil Uji Normalitas

0

1

2

3

4

5

6

7

-4 -3 -2 -1 0 1 2

Series: Standardized Residuals

Sample 2011 2015

Observations 35

Mean 0.000000

Median 0.184387

Maximum 2.236732

Minimum -4.187177

Std. Dev. 1.513698

Skewness -0.920351

Kurtosis 3.753905

Jarque-Bera 5.769976

Probability 0.055855

Sumber: Hasil data diolah

Berdasarkan gambar 4.1 dapat dilihat grafik hasil dari pengujian

normalitas bahwa data dalam penelitian ini bersifat normal. Hal ini

dilihat berdasarkan nilai Jarque-Bera sebesar 5,76 lebih kecil

dibandingkan dengan nilai Chi-square sebesar 7,81.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau

tidaknya penyimpangan hubungan linear antar variabel independen

dalam model regresi.

Sumber: Hasil Olah Data

FDR NPF INFLASI FDR 1.000000 -0.141966 0.007533

NPF -0.141966 1.000000 -0.183652

INFLASI 0.007533 -0.183652 1.000000

Tabel 4. 5

Hasil Uji Multikolinearitas

Page 99: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

84

Berdasarkan tabel 4.5 diatas, dapat diketahui dari hasil

pengujian pada penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas karena

nilai seluruh variabel berada dibawah angka 0,85.

c. Uji Heteroskedestisitas

Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu

pengamatan ke pengamatanyang lain. Jika varian residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap,maka disebut

homokesdasitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Metode

yang digunakan untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas pada

penelitian ini adalah uji White. Heteroskedastisitas dapat dilihat dari

probabilitas Obs*R-square, apabila probabilitas Obs*R-squareuji

white lebih kecil dari 0,05, maka terdapat masalah heteroskedastisitas.

Hasil uji heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 6

Hasil Uji Heterokedastisitas

Heteroskedasticity Test: White F-statistic 1.887344 Prob. F(9,25) 0.1013

Obs*R-squared 14.15977 Prob. Chi-Square(9) 0.1168

Scaled explained SS 8.191588 Prob. Chi-Square(9) 0.5150

Sumber: Hasil Olah Data

Berdasarkan tabel 4.6 hasil uji diatas, dapat disimpulkan

bahwa dalam penelitian ini tidak terdapat heteroskedasitas. Hal ini

didasari pada nilai Probabilitas Chi-square sebesar 0,1168, dimana

nilai ini lebih besar dari nilai 0,05 (tingkat signifikansi atau alpha),

Page 100: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

85

ini berarti Ho diterima, maka disimpulkan bahwa dalam penelitian

ini tidak terjadi heteroskedastisitas

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk melihat hubungan antara

residual satu dengan observasi dengan residual observasi lainnya.

Tabel 4.7

Hasil Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 0.577480 Prob. F(2,28) 0.5679

Obs*R-squared 1.346893 Prob. Chi-Square(2) 0.5099

Test Equation:

Dependent Variable: RESID

Method: Least Squares

Date: 01/14/17 Time: 19:07

Sample: 2 35

Included observations: 34

Presample missing value lagged residuals set to zero. Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. (FDR) 399.9994 3065.779 0.130472 0.8971

(NPF) 10935.59 45280.21 0.241509 0.8109

(INFLASI) 5470.461 21757.81 0.251425 0.8033

C 5238.423 52733.74 0.099337 0.9216

RESID(-1) -0.143458 0.221954 -0.646341 0.5233

RESID(-2) -0.189756 0.209927 -0.903913 0.3738 R-squared 0.039615 Mean dependent var 0.000000

Adjusted R-squared -0.131883 S.D. dependent var 287071.8

S.E. of regression 305415.7 Akaike info criterion 28.25552

Sum squared resid 2.61E+12 Schwarz criterion 28.52488

Log likelihood -474.3438 Hannan-Quinn criter. 28.34738

F-statistic 0.230992 Durbin-Watson stat 1.894998

Prob(F-statistic) 0.945738

Sumber: Hasil olah data

Berdasarkan dari tabel 4.7 hasil uji autokorleasi dapat dilihat nilai

Prob-F sebesar 0,5679, dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05 (tingkat

Page 101: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

86

signifikansi atau alpha) maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

masalah autokorelasi dalam penelitian ini.

3. Uji Hipotesis

a. Uji F (Simultan)

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat hasil perhitungan dari uji F

menunjukkan bahwa nilai probabilitas f-statistik sebesar 5,067438 dengan

tingkat signifikan 0,000608. karena tingkat signifikan kurang dari 0,05.

Maka dapat disimpulkan bahwa FDR, NPF dan Inflasi secara bersama-

sama (simultan) berpengaruh terhadap Tingkat Bagi Hasil Mudharabah

pada Bank Umum Syariah.

b. Uji T (Parsial)

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat nilai probabilitas masing-masing

variabel yang kemudian disimpulkan dalam tabel 4.8 hasil uji statistik t,

dapat diketahui bahwa variabel Inflasi tidak berpengaruh terhadap tingkat

bagi hasil, sedangkan variabel FDR dan NPF berpengaruh terhadap tingkat

bagi hasil. Berikut ini penulis mencoba menjelaskan hasil perhitungan uji t

masing-masing variabel:

Hipotesis pertama mengenai variabel FDR, diketahui bahwa nilai

probabilitas variabel ini sebesar 0,0410 yang berarti variabel ini

berpengaruh terhadap variabel independen tingkat bagi hasil karena nilai

probabilitas < 0,05.

Page 102: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

87

Hipotesis kedua mengenai variabel NPF, nilai probabilitas variabel

ini adalah 0,0365 yang berarti bahwa variabel ini berpengaruh terhadap

variabel independen tingkat bagi hasil karena nilai probabilitasnya < 0,05.

Hipotesis ketiga mengenai variabel Inflasi, dimana nilai

probabilitasnya > 0,05 yaitu sebesar 0,1113, sehingga variabel ini tidak

berpengaruh terhadap variabel tingkat bagi hasil.

4. Analisis Regresi Data Panel

Dalam penelitian ini metode analisis yang digunakan adalah regresi

data panel. Metode ini dirasa tepat karena jenis data yang digunakan

merupakan data gabungan dari time series dan cross section (data panel).

Hasil pengujian regresi data panel dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Tabel 4. 8

Hasil Uji Regresi Data Panel

Dependent Variable:(TINGKAT_BAGI_HASIL_MUDH) Method: Panel Least Squares Date: 02/13/17 Time: 14:15 Sample: 2011 2015 Periods included: 5 Cross-sections included: 7 Total panel (balanced) observations: 35

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

(FDR) 5.608430 2.629498 2.132890 0.0410 (NPF) -1.231956 0.557635 -2.209251 0.0365

(INFLASI) 1.259447 0.850169 1.481407 0.1510 C -13.46790 12.89094 -1.044757 0.3061 Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.645927 Mean dependent var 10.69973 Adjusted R-squared 0.518461 S.D. dependent var 2.543858 S.E. of regression 1.765260 Akaike info criterion 4.209429 Sum squared resid 77.90357 Schwarz criterion 4.653814 Log likelihood -63.66501 Hannan-Quinn criter. 4.362831 F-statistic 5.067438 Durbin-Watson stat 1.965682 Prob(F-statistic) 0.000608

Sumber: Hasil olah data

Page 103: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

88

Persamaan regresi data panel yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Y = β0 + β1 FDR + β2 NPF+e

Tingkat Bagi Hasil = -16.67632+5.608430-1.231956+e

Keterangan:

FDR = Financing to Deposits Ratio periode 2011-2015

NPF = Non Performing Financing periode 2011-2015

Inflasi = Inflasi periode 2011-2015

Berdasarkan hasil analisis regresi data panel diatas menjelaskan bahwa

variabel FDR berpengaruh terhadap Tingkat Bagi Hasil Mudharabah. Nilai t

hitung sebesar 2,132890 lebih besar dari t tabel sebesar 2,039513 dan nilai

probabilitas FDR sebesar 0,0410 lebih kecil dari tingkat signifikansi, hal ini

menunjukkan bahwa variabel FDR berpengaruh signifikan terhadap Tingkat Bagi

Hasil Mudharabah. Nilai koefisien variabel FDR sebesar 5,608430 memiliki tanda

positif, hal ini berarti jika variabel FDR mengalami kenaikan setiap sebesar satu

poin maka menyebabkan peningkatan sebesar 5.608430% dengan asumsi variabel

lain bernilai konstan atau tetap. Variabel NPF berpengaruh terhadap Tingkat Bagi

Hasil Simpanan Mudharabah. Nilai t hitung sebesar -2,209251 lebih besar dari t

tabel sebesar 2,039513 dan nilai probabilitas NPF sebesar 0,0365 lebih kecil dari

tingkat signifikan Tingkat Bagi Hasil Simpanan Mudharabah. Nilai koefisien

variabel NPF -2,31956 memiliki tanda negatif, hal ini berarti jika variabel NPF

mengalami penurunan sebesar satu poin maka menyebabkan penurunan sebesar

2.31956% dengan asumsi variabel lain bernilai konstan atau tetap.

Page 104: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

89

5. Koefisien Determinasi (Adjust R2)

R-squared 0.645927 Mean dependent var 10.69973 Adjusted R-squared 0.518461 S.D. dependent var 2.543858 S.E. of regression 1.765260 Akaike info criterion 4.209429 Sum squared resid 77.90357 Schwarz criterion 4.653814 Log likelihood -63.66501 Hannan-Quinn criter. 4.362831 F-statistic 5.067438 Durbin-Watson stat 1.965682 Prob(F-statistic) 0.000608

Sumber: Hasil olah data

Dilihat pada tabel 4.9 menunjukkan nilai Adjust R square 0,51 atau

disebut juga koefisien determinasi. Nilai Adjust R square ini menunjukkan

bahwa 51% tingkat FDR,NPF dan Inflasi memberikan kontribuasi

terhadap tingkat bagi hasil pada BUS di Indonesia. Sedangkan 49% yang

memberikan kontribusi terhadap tingkat bagi hasil yaitu dari variabel lain

yang tidak diteliti pada penelitian ini, seperi variabel CAR,suku

bunga,pertumbuhan ekonomi dll.

E. Interpretasi Data

1. Pengaruh Tingkat Financing to Deposits Ratio Terhadap Tingkat Bagi

Hasil

Sebagaimana hasil penelitian menggunakan aplikasi Eviews 8

yang telah dijabarkan diatas, dapat diketahui bahwa variabel FDR

memiliki pengaruh terhadap variabel Tingkat Bagi Hasil. Pernyataan

ini dapat dibuktikan dengan melihat tabel 4.9 dimana nilai probabilitas

variabel tingkat FDR adalah sebesar 0,0410. Nilai probabilitas kurang

dari tingkat signifikansi 0,05, sehingga dipastikan bahwa variabel ini

berpengaruh terhadap Tingkat Bagi Hasil.

Tabel 4. 9

Hasil Koefisien Determinasi (Adjust R2)

Page 105: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

90

Hal tersebut menjelaskan bahwa jika FDR semakin tinggi maka

laba bank juga akan semakin meningkat. Dengan meningkatnya laba

bank maka kinerja bank akan meningkat maka dari itu besar kecilnya

FDR akan berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil bank.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang didukung oleh

(Nana Nofianti, dkk, 2015) yang menyebutkan bahwa FDR

berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil simpanan mudharabah. Hal

ini dikarenakan semakin tinggi FDR maka tingkat bagi hasil juga akan

meningkat. Tetapi hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian

yang dilakukan dengan Pengaruh NPF Terhadap Tingkat Bagi Hasil

Andriyanti dan Wasilah (2010) yang menyebutkan bahwa FDR tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap simpanan mudharabah

penelitian ini bisa berbeda karena pada penelitian tersebut tidak

memasukan data BUS seluruhnya.

2. Pengaruh Non Performing Financing terhadap Tingkat Bagi Hasil

Variabel NPF (Non Performing Financing) memiliki pengaruh

terhadap variabel Tingkat Bagi Hasil. Hal ini dapat dibuktikan dengan

melihat tabel 4.9 yang menunjukkan nilai probabilitas variabel NPF

(Non Performing Financing) sebesar 0,0365. Nilai probabilitas

variabel NPF (Non Performing Financing) dikatakan berpengaruh

karena berada dibawah tingkat signifikansi 0,05.

Hasil penelitian ini didukung oleh Rahmah Syafira (2014)

penelitian ini menunjukkn bahwa NPF berpengaruh terhadap tingkat

Page 106: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

91

bagi hasil yang menjelaskan bahwa apabila terjadi peningkatan jumlah

pembiayaan bermasalah (NPF) maka akan menurunkan jumlah

pembiayaan mudharabah.

Hasil penelitian ini bertentangan oleh oleh penelitian (Nana

Nofianti,dkk, 2011-2013) bahwa NPF tidak berpengaruh pada tingkat

bagi hasil hal ini mungkin terjadi karena tinggi rendahnya NPF tidak

akan mempengaruhi tingkat bagi hasil. Hal ini dikarenakan pihak bank

telah memiliki cadangan yang baik dan sudah melakukan analisis

resiko yang nantinya permasalahan tersebut tidak akan mempengaruhi

besaran dari tingkat bagi hasil.

3. Pengaruh Inflasi Terhadap Tingkat Bagi Hasil

Variabel Inflasi tidak memiliki pengaruh terhadap variabel

Tingkat Bagi Hasil. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat tabel 4.9

yang menunjukkan nilai probabilitas variabel Inflasi sebesar 0,1113.

Nilai probabilitas variabel Inflasi dikatakan tidak berpengaruh karena

berada diatas tingkat signifikansi 0,05.Hal ini dikarenakan dalam

perbankan syariah inflasi tidak mempunyai pengaruh terhadap tingkat

bagi hasil.

Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang

didukung oleh (Fakhrudin Muharram (2006) bahwa Inflasi

berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil simpanan

mudharabah. Hal ini bisa terjadi karena perbedaan penelitian yang

tidak dilakukan pada keseluruhan Bank Umum Syariah dan Konsep

Page 107: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

92

bank muamalat adalah bagi hasil. Dengan konsep ini, sesungguhnya

bank dan nasabah melakukan peningkatan dalam suatu ikatan

investasi bersama, dimana ketika inflasi naik, maka harga akan naik.

Dengan pendapatan konsumen yang tetap maka hal tersebut akan

menurunkan pendapatan perusahan. Sehingga produsen akan memilih

bank muamalat indonesia karena mendapatkan ketenangan dan

keadilan dimana laba dan rugi akan ditanggung bersama.

Page 108: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

93

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penjabaran dari hasil penelitian yang telah dijelaskan

oleh penulis, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel FDR,NPF dan inflasi berpengaruh bersama-sama secara

signifikan terhadap tingkat bagi hasil mudharabah bank umum

syariah.

2. Berdasarkan hasil uji individu variabel FDR berpengaruh secara

signifikan terhadap tingkat bagi hasil mudharabah bank umum

syariah.

3. Berdasarkan hasil uji individu variabel NPF berpengaruh secara

signifikan terhadap tingkat bagi hasil mudharabah bank umum

syariah.

4. Berdasarkan hasil uji individu variabel inflasi tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap tingkat bagi hasil mudharabah bank umum

syariah.

B. Saran

1. Bagi Bank Syariah

a. Pemerintah dan Bank Indonesia diharapkan secepat mungkin dapat

memperbaiki keadaan makro ekonomi. Tingkat inflasi yang relatif

rendah akan memacu pertumbuhan ekonomi lebih tinggi sehingga akan

Page 109: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

94

berefek positif dan efisien untuk mewujudkan target kestabilan sistem

perbankan syariah nasional.

b. Bank Umum Syariah harus lebih meningkatkan pendapatan melalui

bagi hasil karena pada hakekatnya sistem bagi hasil itu lebih

menguntungkan bagi masyarakat.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Penelitian ini hanya menjelaskan variabel FDR,NPF dan inflasi

terhadap tingkat bagi hasil akan lebih sempurna apabila variabel yang

digunakan lebih banyak untuk mendukung penelitian ini.

b. Periode penelitian akan lebih baik apabila diperpanjang periode

penelitiannya, sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih luas

tentang keadaan bank umum syariah di masa lalu.

c. Memperluas cakupan penelitian dengan memperbanyak sampel dan

periode penelitian.

d. Mengembangkan penelitian dengan cara melakukan uji dan

menggunakan metode yang lebih lengkap dan juga akurat sehingga

memperoleh kesimpulan yang lebih valid.

Page 110: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

95

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim, 2007. Analisis Laporan Keuangan, Yogyakarta, UPP STIM YKPN

Agnes Sawir. 2004. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan

Perusahaan, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Akhtar, Ali, Sadaqat, 2011. Liquidity Risk Management: A comparative

study between Conventional and Islamic Banks of Pakista. Vol. 1, Issue.

Al Aziz S, Ust. Drs. Moh. Saifulloh. “Fiqh Islam Lengkap”, Terbit Terang,

Surabaya, 2005.

Ali, H. Masyhud. “Perbankan Syariah: Prinsip, Praktik dan Prospek”, PT

Serambi Ilmu Semesta, Jakarta, 2004.

Andri, Soemitra. “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah”, Kencana Prenada

Media Group, Jakarta, 2009

Antonio, Muhammad Syafi‟i. “Bank Syariah dari Teori ke Praktek”, Gema Insani

Press, Jakarta, 2009.

Amir, Machmud dan Rukmana. “Bank Syariah Teori, Kebijakan dan Studi

Empiris di Indonesia”, Erlangga, Jakarta, 2010.

Ascarya, dan Diana Yumanita.“Bank Syariah: Gambaran Umum, Seri

Kebanksentralan Nomor 14”, Bank Indonesia Pusat Pendidikan dan

StudiKebanksentralan, Jakarta, 2005.

Ascarya. “Akad dan Produk Bank Syariah”, PT Raja Grafindo Perkasa, Jakarta,

2008.

Dendawijaya,Lukman. “Manajemen Perbankan”,Edisi Kedua, Ghalia Indonesia,

Jakarta,2006

Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Lampulo: ALFABETA.

Ghafur W., Muhammad Potret Perbankan Syariah Terkini: Kajian Kritis

Perkembangan Perbankan Syariah, Yogyakarta : Biruni Press,2007.

Hasan. “Perbankan Syariah” jilid kesatu,(PT. Raja Grafindo Persada Jakarta.

2011)

http://www.bankmuamalat.co.id/ diunduh 6 Oktober 2016

http://www.bca.co.id/id/ diunduh 7 November 2016

Page 111: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

96

http://www.bnisyariah.co.id/ diunduh 7 November 2016

http://www.brisyariah.co.id/ diunduh 7 November 2016

http://www.megasyariah.co.id/ diunduh 7 November 2016

http://www.syariahmandiri.co.id/ diunduh 7 November 2016.

http://www.britama.com/index.php/2014/01/sejarah-dan-profil-singkat-pnbs/

diunduh 7 November 2016

http://www.tradingeconomics.com diunduh pada 7 November 2016

Ismail. “Perbankan Syariah”, Kencana, Jakarta, 2011.

Imam Wahyudi, Miranti K Dewi, Fenni Rosmanita, dhh.”Manajemen Risiko Bank

Islam”. Salemba Empat : Jakarta, 2013.

Ikatan Bankir Indonesia “Memahami Bisnis Bank Syariah”, PT Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta ,2014.

Junusi, El Rahman. “Implementasi Sharia Governance Serta Implikasinya

Terhadap Reputasi dan Kepercayaan Bank Syariah”, Volume 12 No. 1,

IAIN Walisongo, Semarang, 2012 .

Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Pertama, PT Bumi

Aksara, Jakarta.

Karim, Adiwarman. “Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan”, PT Raja

Grafindo Persada, Jakarta, 2004.

Kasmir. ”Bank & Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi keenam”. PT. Raja

Grafindo Persada. Jakarta, 2005

Kasmir, “Bank dan Perbankan”, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008.

Kasmir. “Manajemen Perbankan”. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2012.

Kuncoro, Mudrajad. “Metode Kuantitatif: Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan

Ekonomi”, UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2011.

Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, ( Jakarta: Ghalia Indonesia, 2006).

Muhammad. “Manajemen Bank Syariah”, Edisi Revisi, UPP AMP YKPN,

Yogyakarta, 2002.

Page 112: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

97

Mulazid, Ade Sofyan. “Pelaksanaan Sharia Compliance pada Bank Syariah”,

Volume 20 No.1, MADANIA Islamic Journal Studies, Bengkulu, 2016.

Munawir, S. 2012. Analisis Informasi Keuangan, Liberty, Yogyakarta. Ni‟mah,

Beauty Choirun.”Pengaruh Pembiayaan Dengan Sistem Bagi Hasil dan

Pembiayaan Dengan Sistem Jual Beli Terhadap Profit Expense Ratio

(PER) Pada Bank Rakyat Indonesi Syariah dan Bank Negara Indonesi

Syariah”, IAIN Tulungagung, 2015.

Prihatiningsih, “Dinamika Financing To Deposit Ratio (FDR) Pada Perbankan

Sayriah Tahun 2006-2011”, Jurnal Orbith, Vol. 8 No. 3 November 2012.

Rivai, Veithzal dan Arifin, Arviyan. “Islamic Banking”. Bumi Aksara. Jakarta.

2010.

Rivai, Veithzal, dan Veithzal, Andria Permata. “Islamic Financial Management”.

Rajawali Pers. Jakarta. 2008.

Rustam, Bambang Rianto.“Manajemen Risiko Perbankan Syariah di Indonesia”.

Salemba Empat: Jakarta.2013.

Rivai, Veithzal dan Arifin, Arviyan. “Islamic Banking”. Bumi Aksara. Jakarta.

2010.

Rivai, Veithzal. “Islamic Financial Management: Teori, Konsep, dan Aplikasi

Panduan Praktis Untuk Lembaga Keuangan, Nasabah, Praktisi, dan

Mahasiswa”, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008.

Rosadi, Dedi. “Ekonometrika dan Analisis Runtun Waktu Terapan Dengan

Eviews”, C.V Andi Offset, Yogyakarta, 2012.

Rustam, Bambang Rianto.“Manajemen Risiko Perbankan Syariah di Indonesia”.

Salemba Empat: Jakarta.2013

Rodoni, Ahmad & Ali, Herni. “Manajemen Keuangan Modern”, Mitra Wacana

Media, Jakarta, 2014.

Sekaran, Uma. “Metodologi Penelitian Untuk Bisnis”, Edisi keempat, Buku 1,

Salemba Empat, Jakarta, 2006

Sekaran, Uma. “Metodologi Penelitian Untuk Bisnis”, Edisi keempat, Buku 1,

Salemba Empat, Jakarta, 2009.

Siamat, Dahlan. “Manajemen Lembaga Keuangan”, Edisi keempat, Lembaga

Penerbit FEUI, Jakarta, 2004.

Page 113: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

98

Sugiyono. “Metode Penelitian Bisnis”, Alfabeta, Bandung, 2008.

Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”, Alfabeta,

Bandung, 2008.

Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RND”, Alfabeta,

Bandung, 2010.

Soemitra, Andi. “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah”, Kencana, Jakarta,

2009.

Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Ekonisia,

Yogyakarta.

Widarjono, Agus. “Ekonometrika: Teori dan Aplikasi Untuk Ekonomi dan

Bisnis”, FE Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2007.

Winarno, Wing Wahyu. “Analisis Ekonometrika dan Statistik Dengan Eviews”,

UPP STIM YKPN, 2015.

Wirdyaningsih, dkk. “Bank dan Asuransi Islam di Indonesia”, Kencana Prenada

Media Group, Jakarta, 2005.

Yaya, Rizal, Aji Erlangga Martawireja dan Ahim Abdurahim. “Akuntansi

Perbankan Syariah Teori dan PraktekKontemporer”, Salemba Empat,

Jakarta, 2009.

_____________. “Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan”, PT Raja Grafindo

Persada, Jakarta, 2010.

______________. “Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan”, PT RajaGrafindo

Persada, Depok, 2014.

______________. “Analisis Statistik Multivariat Terapan”, Sekolah Tinggi Ilmu

Manajemen YKPN, Yogyakarta, 2010.

______________. “Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya”, Sekolah Tinggi

Ilmu Manajemen YKPN, Yogyakarta, 2016.

Indonesia, Undang-Undang Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 7

Tahun 1992 Tentang Perbankan, Undang-Undang No. 10 Tahun 1998.

Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 No. 182, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3790

Page 114: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

99

Indonesia, Undang-Undang Tentang Perbankan Syariah, Undang-Undang No.21

Tahun 2008. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 No. 94,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.4867

Indonesia, Undang-Undang Tentang Perbankan, Undang-Undang No. 10 Tahun

1992. Lembaran Republik Negara Indonesia Tahun 1992 No. 32,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3473

Indonesia, Undang-Undang Tentang Perbankan Syariah, Undang-Undang No.21

Tahun 2008. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 No. 94,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.4867

Indonesia, Undang-Undang Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 7

Tahun 1992 Tentang Perbankan, Undang-Undang No. 10 Tahun 1998.

Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 No. 182, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3790

Indonesia, Undang-Undang Tentang Surat Berharga Syariah Negara, Undang-

Undang No. 19 Tahun 2008. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2008 No. 70, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4852

Ansofino, dkk. “Buku Ajar Ekonometrika”, Deepublish bekerja sama dengan

STKIP PGRI Sumbe Press, Yogyakarta, 2016 dari

http://books.google.co.id diakses 17 November 2016.

Kusrianto, Adi. “Memanfaatkan Formula dan Fungsi Microsoft Office Excel 2007

dan 2010”, pt. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2007 dari

http://books.google.co.id diakses 17 November 2016

Iqbal, Muhammad. “Operasionalisasi Regresi Data Panel Dengan Eviews 8 ”,

Perbanas, 2015 dari http://docplayer.info/81351-Operasionalisasi-regresi-

data-panel-dengan-eviews-8.html diakses 1 November 2016.

Mulazid, Ade Sofyan. 2016, “Pelaksanaan Sharia Compliance Pada Bank

Syariah (Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri, Jakarta)”. Madania,

Vol 20, No. 1, http://dx.doi.org/10.7910/mdn.v20il.84.g83, 21 September

2016.

Page 115: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

100

LAMPIRAN

A. Data Variabe Dependen dan Independen

BANK TAHUN

TINGKAT

BAGI HASIL FDR NPF INFLASI

BCA 2011 12,910 78.8 0.2 4.2

BCA 2012 124,763 79.9 0.1 4.3

BCA 2013 201,866 83.5 0.1 5.57

BCA 2014 188,351 91.2 0.1 8.36

BCA 2015 198,422 91.4 0.7 7.58

BNI 2011 89,383 78.6 2.42 5.3

BNI 2012 287,064 84.99 1.42 4.5

BNI 2013 709,218 97.86 1.13 5.9

BNI 2014 1,016 84.99 1.42 8.36

BNI 2015 1,258 78.6 2.42 3.35

BRI 2011 598,464 90.55 2.12 3.7

BRI 2012 859,252 100.96 1.84 4.3

BRI 2013 936,688 102.7 3.26 8.38

BRI 2014 876,311 93.9 3.65 8.36

BRI 2015 1,106 84.16 3.89 3.35

BSM 2011 4,671 86.03 2.52 3.79

BSM 2012 4,273 94.4 2.22 4.3

BSM 2013 3,703 89.37 1.55 8.38

BSM 2014 3,006 82.13 2.65 8.36

BSM 2015 2,834 81.95 4.34 3.35

BUKOPIN 2011 219,955 83.66 1.74 3.79

BUKOPIN 2012 194,266 92.29 4.57 4.3

BUKOPIN 2013 222,108 100.29 4.27 8.38

BUKOPIN 2014 264,504 92.89 3.34 8.23

BUKOPIN 2015 401,915 90.56 2.74 3.35

MUAMALAT 2011 1,498 88.95 1.78 6.5

MUAMALAT 2012 12,819 94.15 2.09 4.5

MUAMALAT 2013 18,673 99.99 0.78 8.38

MUAMALAT 2014 1,723 84.14 4.76 4

MUAMALAT 2015 1,052 90.3 4.2 3.35

PANIN 2011 269,582 167.7 0.82 3.79

PANIN 2012 517,354 105.66 0.19 4.30

PANIN 2013 659,220 90.4 0.77 8.38

PANIN 2014 854,377 94.04 0.29 8.36

PANIN 2015 1,018 96.43 1.94 3.35

Page 116: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

101

B. Hasil Uji Common Effect Model

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 4.596800 (6,25) 0.0028

Cross-section Chi-square 26.021634 6 0.0002

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: (TINGKAT_BAGI_HASIL_MUDH)

Method: Panel Least Squares

Date: 01/14/17 Time: 18:17

Sample: 2011 2015

Periods included: 5

Cross-sections included: 7

Total panel (balanced) observations: 35 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. (FDR) 6.360587 2.984593 2.131141 0.0411

(NPF) -1.231956 0.557635 -2.209251 0.0365

(INFLASI) 1.482384 1.091432 1.358201 0.1842

C -20.30177 13.51053 -1.502663 0.1430 R-squared 0.255303 Mean dependent var 10.69973

Adjusted R-squared 0.518461 S.D. dependent var 2.543858

S.E. of regression 2.299013 Akaike info criterion 4.610047

Sum squared resid 163.8493 Schwarz criterion 4.787801

Log likelihood -76.67583 Hannan-Quinn criter. 4.671408

F-statistic 3.542550 Durbin-Watson stat 1.248924

Prob(F-statistic) 0.025792

Page 117: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

102

C. Hasil Uji Stasioneritas

No Variabel Level

Keterangan Pptest CV 5%

1. FDR -4.640359 -3.639407 Stasioner

2. NPF -3.277379 -2.951125 Stasioner

3. Inflasi -6.609246 -2.951125 Stasioner

4. TBH -3.148768 -2.951125 Stasioner

D. Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 4.596800 (6,25) 0.0028

Cross-section Chi-square 26.021634 6 0.0002

E. Uji Hausman

Page 118: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

103

F. Hasil Uji Normalitas

0

1

2

3

4

5

6

7

-4 -3 -2 -1 0 1 2

Series: Standardized Residuals

Sample 2011 2015

Observations 35

Mean 0.000000

Median 0.184387

Maximum 2.236732

Minimum -4.187177

Std. Dev. 1.513698

Skewness -0.920351

Kurtosis 3.753905

Jarque-Bera 5.769976

Probability 0.055855

G. Hasil Uji Multikolinearitas

H. Hasil Uji Heteroskedasitas

Heteroskedasticity Test: White F-statistic 1.887344 Prob. F(9,25) 0.1013

Obs*R-squared 14.15977 Prob. Chi-Square(9) 0.1168

Scaled explained SS 8.191588 Prob. Chi-Square(9) 0.5150

FDR NPF INFLASI

FDR 1.000000 -0.141966 0.007533

NPF -0.141966 1.000000 -0.183652

INFLASI 0.007533 -0.183652 1.000000

Page 119: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

104

I. Hasil Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 0.577480 Prob. F(2,28) 0.5679

Obs*R-squared 1.346893 Prob. Chi-Square(2) 0.5099

Test Equation:

Dependent Variable: RESID

Method: Least Squares

Date: 01/14/17 Time: 19:07

Sample: 2 35

Included observations: 34

Presample missing value lagged residuals set to zero. Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. (FDR) 399.9994 3065.779 0.130472 0.8971

(NPF) 10935.59 45280.21 0.241509 0.8109

(INFLASI) 5470.461 21757.81 0.251425 0.8033

C 5238.423 52733.74 0.099337 0.9216

RESID(-1) -0.143458 0.221954 -0.646341 0.5233

RESID(-2) -0.189756 0.209927 -0.903913 0.3738 R-squared 0.039615 Mean dependent var 0.000000

Adjusted R-squared -0.131883 S.D. dependent var 287071.8

S.E. of regression 305415.7 Akaike info criterion 28.25552

Sum squared resid 2.61E+12 Schwarz criterion 28.52488

Log likelihood -474.3438 Hannan-Quinn criter. 28.34738

F-statistic 0.230992 Durbin-Watson stat 1.894998

Prob(F-statistic) 0.945738

Page 120: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

105

J. Hasil Uji Regresi Data Panel

Dependent Variable:(TINGKAT_BAGI_HASIL_MUDH) Method: Panel Least Squares Date: 02/13/17 Time: 14:15 Sample: 2011 2015 Periods included: 5 Cross-sections included: 7 Total panel (balanced) observations: 35

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. (FDR) 5.608430 2.629498 2.132890 0.0410

(NPF) -1.231956 0.557635 -2.209251 0.0365 (INFLASI) 1.259447 0.850169 1.481407 0.1510

C -13.46790 12.89094 -1.044757 0.3061 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.645927 Mean dependent var 10.69973 Adjusted R-squared 0.518461 S.D. dependent var 2.543858 S.E. of regression 1.765260 Akaike info criterion 4.209429 Sum squared resid 77.90357 Schwarz criterion 4.653814 Log likelihood -63.66501 Hannan-Quinn criter. 4.362831 F-statistic 5.067438 Durbin-Watson stat 1.965682 Prob(F-statistic) 0.000608

K. Hasil Uji Adjust R2

R-squared 0.645927 Mean dependent var 10.69973 Adjusted R-squared 0.518461 S.D. dependent var 2.543858 S.E. of regression 1.765260 Akaike info criterion 4.209429 Sum squared resid 77.90357 Schwarz criterion 4.653814 Log likelihood -63.66501 Hannan-Quinn criter. 4.362831 F-statistic 5.067438 Durbin-Watson stat 1.965682 Prob(F-statistic) 0.000608

Page 121: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38778... · 2018-03-26 · melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

106

J. Tabel Chi Square