126
ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN BANK DKI SYARIAH CABANG PONDOK INDAH Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Presyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh : BANGUN KARISMA PALUPI NIM. 109046100009 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAH (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M

ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK

KARYAWAN BANK DKI SYARIAH CABANG PONDOK INDAH

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Presyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh :

BANGUN KARISMA PALUPI

NIM. 109046100009

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAH (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 2: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK

KARYAWAN BANK DKI SYARIAH CABANG PONDOK INDAH

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh:

BANGT]N KARISMA PALUPI

IIIIM: 109046100009

KONSEI{TRASI PERBAhIKAN SYARIAII

PROGRAM STUDI MUAMALAT

B'AIilLTAS SYARIAII DAI\[ HUKT]M

UNWERSITAS ISLAM I\IEGERI

SYARIF ITIDAYATT]LLAII

JAKARTA

1436 HJ201s M

Di Bawah Bimbingan

'40817 2A021220,3

Page 3: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

LEMBAR PENGESAHAN

skripsi yang befiudul "ANALISIS FAKTOR MOTMST KERJA INTRINSIK IIAN

EKsTRINsIK KAiTYAwAht BAITK I}KI SYARIAII CABAI{G POI{DOK Ih[DAH,, tCIAh

diujikan dalam sidagg munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta pada Selasa,29 September zols. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Eko:romi Syar-iah (S.E.Sy.) pada Program Strata I (Sl) pada

Program Studi Muamatat (Ekonomi Islam)'

Jakart4 Oktober2015

Mengesahkan,

Dekan Fakultas SYariah dan Hukrmr

Panitia Sidang:

Ketua

Sekretaris

Pembimbing

Penguji I

Penguju II

AI4. Hasan Ali. MANIP. 19751201200501 100s

Abdurratrf. Lc. M.A.NIP. 1973 1 2115200501 1002

Dr. Nurhasanah" M.AgNIP. 1 9740 817 2002122013

Dr. H. Abdul Malik. MM}.IIP. 19500702197831003

Dr. Hj. Isnawati R.ais" M.A.NIP- 1 9s71 A27 W8s032001

NIP. 1 9691 21 6199608laar

(.............,

Page 4: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

iv

ABSTRAK

Bangun Karisma Palupi. NIM: 109046100009. Analisis Faktor Motivasi Kerja

Intrinsik dan Ekstrinsik Karyawan Bank DKI Syariah Cabang Pondok Indah. Program

Studi Muamalat, Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.

Bank DKI Syariah Cabang Pondok Indah merupakan Unit Usaha Syariah dari

PT Bank DKI. Penelitian dalam skripsi ini meneliti tentang motivasi karyawan dalam

bekerja sebab permasalahan motivasi merupakan aspek dasar yang menjadi dorongan

bagi karyawan untuk lebih maksimal atau tidak dalam melakukan pekerjaannya.

Penelitian ini bermaksud untuk menguji faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

motivasi kerja karyawan.

Responden dalam penelitian ini berjumlah 52 orang yang merupakan seluruh

karyawan tetap dan tidak tetap yang bekerja di Bank DKI Syariah Cabang Pondok

Indah. Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode Analisis Faktor. Data

diolah dengan menggunakan software statistik yakni SPSS 17 yang dapat mereduksi

beberapa atribut tidak signifikan untuk kemudian menemukan faktor-faktor utama

diantara atribut-atribut tersebut.

Hasil dari pengolahan data menggunakan Analisis Faktor menunjukan bahwa

terdapat 25 atribut yang secara umum mempengaruhi motivasi kerja karyawan Bank

DKI Syariah Cabang Pondok Indah dengan nilai eigenvalue lebih dari 0,50 dan 1

atribut yang tereduksi dengan nilai eigenvalue kurang dari 0,50. Sementara itu terdapat

faktor utama yang secara signifikan mempengaruhi motivasi kerja karyawan Bank DKI

Syariah Cabang Pondok Indah, yakni 1) Faktor Intrinsik yang terdiri atas

pengembangan potensi individu, prestasi, tanggung jawab, dan pekerjaan itu sendiri; 2)

Faktor Ekstrinsik yang terdiri atas gaji, kondisi kerja, status, dan hubungan kerja.

dengan hasil Rotated Component Matriks yang nilainya > 0,50.

Kata Kunci: Motivasi Kerja, Bank Syariah, Analisis Faktor

Page 5: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

v

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 Prodi Muamalat, Fakultas

Syariah dan Hukum, Jurusan perbankan Syariah di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil saya atau merupakan

hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang

berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Agustus 2015

Bangun Karisma Palupi

Page 6: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, Wr. Wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Bank DKI

Syariah”. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW

beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa

pembuatan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan kali ini, izinkan penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada orang-orang yang telah memberikan bantuan serta kontribusinya

dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Maka dalam kesempatan ini penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA selaku Ketua Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Bapak AM. Hasan Ali, MA selaku Ketua Program Studi Muamalat dan Bapak

H. Abdurrauf, LC, MA Selaku Sekretaris Prodi Muamalat

3. Ibu Dr. Nur Hasanah, M.Ag. yang telah meluangkan waktunya untuk

membimbing dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 7: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

vii

4. Bapak Imam selaku Kepala Cabang Bank DKI Syariah Cabang Pondok Indah

yang bersedia mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di Bank DKI

Syariah Cabang Pondok Indah.

5. Segenap pihak Bank DKI Syariah Cabang Pondok Indah yang telah banyak

membantu memberikan ilmu dan informasi kepada penulis selama melakukan

penelitian. Kepada Mas Fahmi, Mba Rahmani, Mas Adit, Mba Fitri, yang telah

meluangkan waktu nya untuk memberikan kontribusi dalam penelitian penulis.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif idayatullah

Jakarta yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.

7. Pimpinan dan Staff Perpustakaan Utama, Perpustakaan Fakultas Syariah dan

Hukum, Perpustakaan Psikologi atas kemudahan penulis mendapatkan referensi

dalam penyelesaian skripisi ini.

8. Ungkapan terimakasih yang tak terhingga penulis sampaikan dengan rasa

hormat dan rendah hati penuh kasih sayang dan cinta kepada kedua orang tua

penulis, yakni Ayahanda Muslih dan Ibunda Anita Sophiati. Kepada adik-

adikku tersayang Gusti Cahyaning Dewo dan Fatekha Nur Hidayah atas

keceriaan yang kalian berikan dan menjadi dorongan yang sangat berati dalam

proses penyelesaian skripsi ini.

9. Untuk Dian Maryani atas dorongan, masukan, dan semangatnya yang tak

pernah putus kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

viii

10. Kawan-kawan Perbankan Syariah Kelas A angkatan 2009, Keluarga besar

LiSenSi atas kebersamaan, keceriaan dan ilmu nya selama menempuh

perkuliahan.

Terimakasih kepada semua pihak-pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu

per satu yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari

bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, namun penulis berharap

skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya

dan ekonomi islam pada khususnya.

Jakarta, Agustus 2015

Penulis

Bangun Karisma Palupi

Page 9: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. ii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN ....................................................................... iii

ABSTRAK .............................................................................................................. iv

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................................ vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xii

DAFTAR GRAFIK ................................................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Identfikasi Masalah ........................................................................ 6

C. Pembatasan dan Rumusan Masalah ................................................ 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................... 8

E. Metode Penelitian ........................................................................... 9

F. Review Studi Terdahulu ................................................................. 12

G. Kerangka Teori ............................................................................... 20

H. Kerangka Konsep ........................................................................... 21

I. Sistematika Penulisan ..................................................................... 22

Page 10: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

x

BAB II LANDASAN TEORI

A. Definisi Motivasi Kerja .................................................................. 23

B. Asas Motivasi ................................................................................. 24

C. Tujuan dan Prinsip Motivasi .......................................................... 26

D. Pendekatan-Pendekatan Motivasi ................................................... 30

E. Teori Motivasi Kerja ...................................................................... 32

F. Faktor-Faktor Motivasi ................................................................... 45

1. Motivasi Intrinsik ..................................................................... 45

2. Motivasi Ekstrinsik ................................................................... 49

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................... 57

B. Objek dan Subjek Penelitian .......................................................... 58

C. Responden Penelitian ..................................................................... 63

D. Jenis Data ........................................................................................ 68

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 68

F. Metode Analisis Data ..................................................................... 70

G. Teknik Analisis Faktor ................................................................... 76

Page 11: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

xi

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Analisis Faktor motivasi Kerja Karyawan ..................................... 79

B. Faktor Motivasi Kerja Intrinsik Karyawan di Bank DKI Syariah

Cabang Pondok Indah ..................................................................... 84

C. Faktor Motivasi Kerja Ekstrinsik Karyawan di Bank DKI Syariah

Cabang Pondok Indah ..................................................................... 85

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................... 87

B. Saran ............................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 90

LAMPIRAN ............................................................................................................ 94

Page 12: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

xii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1.1 Review Studi Terdahulu ............................................................... 12

2. Tabel 3.1 Pengukuran Skala Likert ............................................................... 67

3. Tabel 3.2 Hasil Analisis uji coba Instrumen Penelitian Faktor Instrinsik .... 72

4. Tabel 3.3 Rekapitulasi Validitas Instrumen Pernyataan ............................... 73

5. Tabel 3.4 Hasil Analisis uji coba Instrumen Penelitian Faktor Ekstrinsik ... 74

6. Tabel 3.5 Rekapitulasi Validitas Instrumen Pernyataan ............................... 75

7. Tabel 3.6 Faktor-Faktor Motivasi Menurut Herzberg ................................... 78

8. Tabel 4.5 Nilai KMO dan Bartlett’s Test ............................................................... 79

9. Tabel 4.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Karyawan Bank

DKI Syariah Cabang Pondok Indah .............................................. 80

10. Tabel 4.7 Hasil Total Variance Explained .............................................................. 82

11. Tabel 4.8 Hasil Rotated Component Matrix ................................................. 83

Page 13: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

xiii

DAFTAR GRAFIK

1. Grafik 1.2 Kerangka Konsep Penelitian ............................................................. 21

2. Grafik 2.1 Hierarki Kebutuhan Maslow ............................................................. 34

3. Grafik 2.2 Teori Dua Faktor Herzberg ............................................................... 36

4. Grafik 2.3 Proses Penguatan oleh B.F. Skinner .................................................. 41

5. Grafik 2.4 Model Motivasi Porter – Lawler ....................................................... 44

6. Grafik 3.1 Struktur Organisasi Bank DKI .......................................................... 62

7. Grafik 3.2 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin (dalam persen)

............................................................................................................ 64

8. Grafik 3.3 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir (dalam

persen) ............................................................................................... 65

9. Grafik 3.4 Karakteristik Responden berdasarkan Status Pernikahan (dalam

persen) ............................................................................................... 66

10. Grafik 3.5 Karakteristik Responden berdasarkan Pendapatan (dalam persen) ... 66

11. Grafik 3.6 Karakteristik Responden berdasarkan Lama Bekerja (dalam

persen) ............................................................................................... 67

Page 14: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini perbankan syariah menjadi bagian yang sulit dipisahkan dari

masyarakat Indonesia. Keberadaan bank syariah di Indonesia menjadi alternatif

lembaga intermediasi keuangan. Hal ini bisa terlihat dari banyaknya lembaga

keuangan yang mulai bermunculan dengan sistem syariah sebagai standar

operasional.

Jumlah Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) sampai

dengan Oktober 2012 tidak mengalami perubahan, namun demikian jumlah jaringan

kantor meningkat. Meskipun dengan jumlah BUS (11 buah) maupun UUS (24 buah)

yang sama, namun pelayanan kebutuhan masyarakat akan perbankan syariah menjadi

semakin meluas yang tercermin dari bertambahnya Kantor Cabang dari sebelumnya

sebanyak 452 menjadi 508 Kantor, sementara Kantor Cabang Pembantu (KCP) dan

Kantor Kas (KK) telah bertambah sebanyak 440 kantor pada periode yang sama.

Secara keseluruhan jumlah kantor perbankan syariah yang beroperasi sampai dengan

bulan Oktober 2012 dibandingkan tahun sebelumnya meningkat dari 1.692 kantor

menjadi 2.188 kantor.1

1 Tanpa Nama, Analisis dan Forecasting Kinerja, artikel diiakses pada 22 Juni 2014 dari

http://esharia.blogspot.com/2014/05/analisis-dan-forecasting-kinerja.html

1

Page 15: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

2

Pesatnya bank syariah yang tumbuh harus dibarengi dengan memadainya

jumlah Sumber Daya Manusia (SDM). Jika SDM nya tidak memadai maka institusi

tidak bisa menjalankan operasional dengan baik.

Keberhasilan pengembangan perbankan syariah bukan hanya ditentukan

keberhasilan pertumbuhan yang spektakuler atau keberhasilan penyebarluasan

informasi, penyusunan atau penyempurnaan perangkat ketentuan hukum, atau

banyaknya pembukaan jaringan kantor, tetapi juga ditentukan oleh kualitas sumber

daya insani para pelaku/praktisi perbankan syariah itu sendiri.2 Untuk mewujudkan

sistem dan tatanan perbankan syariah yang sehat dan istiqomah dalam penerapan

prinsip syariah dibutuhkan sumber daya insani (SDI) yang mampu menguasai syariah

dan teknis perbankan.

Dalam industri perbankan Syariah, kualitas SDM sangat menentukan apakah

perbankan syariah bisa menjalankan operasionalnya sesuai dengan prinsip syariah

islam atau tidak. Oleh karena itu, kualitas SDM dalam perbankan syariah harus

benar-benar mengenal dan memahami prinsip-prinsip syariah.3

Menurut Bank Indonesia, syarat kemampuan Sumber Daya Manusia Syariah

meliputi fatonah (kompeten dan profesional), amanah (dapat dipercaya), sidiq (benar

dan jujur), tablig (memiliki social concern untuk mengembangkan

lingkungan/bawahan meuju kebaikan), memiliki komitmen dalam melaksanakan

2 Agustianto, Mencetak SDM Bank Syariah yang Berkompetensi, diakses pada 7 Agustus

2014 dari http://www.padangekspres.co.id/?news=berita&id=10964 3 Atif Winda, Pengembangan Mutu SDM Perbankan Syariah di Indonesia, diakses pada 7

Agustus 2014 dari http://windajunior.blogspot.com/2012/04/pengembangan-mutu-sdm-perbankan-

syariah.html

Page 16: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

3

usaha bank berdasarkan prinsip syariah secara konsisten, memiliki integrasi dan

moral yang baik, serta memiliki pengalaman operasional syariah atau telah

mendapatkan pendidikan dan pelatihan perbankan syariah.4

Perkembangan SDM di lembaga keuangan syaraiah pun dari tahun ke tahun

memiliki peningkatan. Hal ini bisa terlihat dari tenaga kerja yang terserap pada April

2014 oleh Bank Umum Syariah sebanyak 27.102, Unit Usaha Syariah sebanyak

11.355 karyawan, dan BPRS 4.833 pegawai.5 Dimana pada bulan yang sama tahun

sebelumnya, BUS memiliki 25.055 tenaga kerja, UUS 8.532 karyawan, dan BPRS

4.678 pegawai.

Namun sayangnya, kebutuhan karyawan yang terus meningkat tidak

diimbangi pasokan tenaga kerja yang memadai. Karyawan yang telah bergabung

dengan bank syariah harus menunjukan kinerjanya. Karena kinerja karyawan

merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan mencapai

tujuannya.6

Beragamnya karakteristik SDM yang dimiliki membuat setiap karyawan

memiliki kinerja yang berbeda. Perbedaan ini salah satunya disebabkan oleh motivasi

kerja. Karena perbedaan tingkatan motivasi individu dalam organisasi sangat

mempengaruhi hasil kerja dan bahkan kinerja nyadi dalam organisasi.

4 Elza Septerina, Penerapan Sistem Rekrutmen SDM Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT

BNI Cabang Syariah Padang, (Skripsi Konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat, FSH

UIN Jakarta, 2009), hlm 52. 5 Portal Otoritas Jasa Keuangan, Data Statistik Perbankan Syariah April 2014, diakses pada

14 Juli 2014 dari http://ojk.go.id/data-statistik-perbankan-syariah 6 Prof.Dr.H Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari

Teori ke Praktek, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009), hal. 309.

Page 17: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

4

Motivasi kerja karyawan adalah sesuatu yang menciptakan semangat kerja

karyawan atau pekerja.7 Untuk mendapatkan loyalitas yang tinggi dari para

pekerjanya, maka sebuah perusahaan memerlukan motivasi kepada karyawaannya

agar lebih rajin dalam bekerja. Motivasi adalah sesuatu kekuatan yang mampu

menggerakan batin untuk bertindak. Sedangkan kerja atau bekerja adalah melakukan

gerakan untuk menghasilkan sesuatu.

Dengan motivasi yang tepat para karyawan akan terdorong untuk berbuat

semaksimal mungkin dalam melaksanakan tugasnya. Secara umum dapat dijelaskan

bahwa motivasi merupakan penyebab seseorang untuk bertindak atau berusaha dalam

pencapaian tujuan tertentu.8 Tentu banyak faktor yang menyebabkan karyawan

mempunyai motivasi kerja yang tinggi atau rendah, namun secara garis besar

motivasi dapat bersumber dari faktor internal dan faktor eksternal tergantung dari

mana suatu kegiatan dimulai.

Motivasi sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer memberikan

inspirasi, semangat dan dorongan kepada orang lain, dalam hal ini karyawan untuk

mengambil tindakan-tindakan/9 Dalam hal ini, pemberian motivasi yang diberikan

oleh seorang pemimpin memberikan spirit yang lebih bagi para karyawan. Sehingga

7 Ruslani, Semangat da Motivasi Kerja Karyawan, artikel diakses pada 15 Desember 2014

dari http://www.ruslani.com/kata-semangat-motivasi-kerja-karyawan.html 8 Tanpa Nama, Sumber Motivasi Kerja Karyawan, artikel diakses pada 16 Desember 2014

dari http://artikel-manajemen.blogspot.com/2009/06/sumber-motivasi-kerja-karyawan.html 9 Suhendra dan Murdiyah Hayati, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: UIN Jakarta

Press, 2006), hal. 91.

Page 18: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

5

mereka mampu bekerja secara efektif untuk bisa mencapai target yang diberikan oleh

atasan nya.

Dari sekian banyak lembaga perbankan yang mempunyai usaha syari’ah di

Indonesia salah satunya adalah Bank DKI. Bank DKI berdiri pada tanggal 11 April

1961, 16 tahun sesudah Presiden Soekarno berproklamasi. Sekarang Bank DKI sudah

bekembang dengan pesat, hal ini bisa dilihat dari jumlah kepemilikan 1 kantor pusat,

5 kantor unit kerja diluar kantor pusat, 21 kantor cabang (konvensional dan UUS), 41

kantor cabang pembantu (Konfensional dan UUS), 103 kantor kas (Konvensional dan

UUS), 31 payment point, dan 4 samsat drive thru.10

Bank DKI Syariah merupakan Unit Usaha Syariah dari PT Bank DKI. UUS

Bank DKI mulai beroperasi pada tanggal 16 Maret 2004 setelah mengantongi Surat

Izin Bank Indonesia No. 6/371/DPbS tanggal 8 Maret 2004.11

Pada saat itu Unit

Usaha Syariah diberikan modal sebesar Rp 2 Miliar.

UUS Bank DKI Syariah mengalami peningkatan yang signifikan dari waktu

ke waktu. Hal ni bisa dilihat dari meningkatnya modal Unit Usaha Syariah sebesar Rp

100 Miliar di tahun 2007. Selain itu total aset yang dikelola Bank DKI Syariah

mencapai Rp 638,31 Miliar dengan pembukuan laba sebesar Rp 15,46 Miliar di tahun

2010.

10

Portal PT Bank DKI, Sekilas Bank DKI, diakses pada 23 Juni 2014 dari

http://www.bankdki.co.id/corporate-website/sekilas-bank-dki 11

Portal UUS Bank DKI Syariah, Profil Perusahaan, diakses pada 23 Juni 2014 dari

http://bankdkisyariah.co.id/index.php/bank-dki-syariah/profileperusahaan

Page 19: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

6

Meskipun masih berbentuk Unit Usaha Syariah namun Bank DKI Syari’ah

telah berhasil meraih beberapa penghargaan. Beberapa diantaranya yakni “Best

syari’ah 2012” sebagai Unit Usaha Syariah Terbaik dengan Aset lebih dari 500 M,

"The Most Expansive Funding” untuk kategori UUS dengan modal dibawah Rp 1

Triliun dan lain sebagainya. Selain itu Bank DKI Syariah berpredikat SANGAT

BAGUS atas Kinerja Keuangan Tahun 2011.12

Atas prestasi yang baik tersebut,

alangkah baiknya jika motivasi karyawan Bank DKI Syariah Cabang Pondok Indah

dapat terus ditingkatkan dan terpelihara dengan baik.

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk mengetahui faktor-

faktor yang mempengaruh motivasi kerja karyawan di Bank DKI Syari’ah agar bisa

mendapatkan loyalitas lebih dari karyawan. Maka penelitian skripsi ini berjudul

“Analisis Faktor Motivasi Kerja Intrinsik dan Ekstrinsik Karyawan Bank DKI

Syariah Cabang Pondok Indah”

B. Identifikasi Masalah

Tema motivasi kerja ini memiliki permasalahan yang meluas. Motivasi

seorang karyawan dalam bekerja akan menentukan keberhasilan target perusahaan.

Selain itu, motivasi akan memberikan dampak pada hasil kerja yang dicapai atas

12

Portal UUS Bank DKI Syariah, Profil Perusahaan, diakses pada 23 Juni 2014

dari http://bankdkisyariah.co.id/index.php/bank-dki-syariah/profileperusahaan

Page 20: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

7

tugas-tugas dari perusahaan. Seringkali kinerja karyawan tidak menunjukan performa

yang baik karena permasalahan motivasi kerja.13

C. Pembatasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Dalam penulisan karya ilmiah ini agar tidak meluas dan fokus pada

permasalahan yang akan dibahas, serta mencapai hasil yang diharapkan, maka

penulis membatasi objek yang akan dikaji sebagai berikut:

a. Fokus utama dalam penelitian ini yakni terkait faktor-faktor motivasi yang

dikemukakan oleh Herzberg yang terangkum dalam faktor intrinsik dan

ekstrinsik.

b. Objek penelitian dibatasi untuk karyawan PT Bank DKI Syariah Cabang

Pondok Indah.

c. Karyawan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah para karyawan tetap

dan tidak tetap yang masih bekerja di Bank DKI Syariah Cabang Pondok

Indah pada periode 2015.

d. Data analisis faktor dalam penelitian ini diolah dengan software SPSS

2. Rumusan Masalah

Dari pembatasan masalah tersebut kemudian penulis merumuskan pokok

permasalahan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut:

13

Irham Fahmi, Management: Teori, Kasus dan Solusi, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2012),

h. 142.

Page 21: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

8

1. Bagaimana masalah motivasi kerja intrinsik karyawan Bank DKI Syariah

Cabang Pondok Indah?

2. Bagaimana masalah motivasi kerja intrinsik karyawan Bank DKI Syariah

Cabang Pondok Indah?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan dan manfaat dalam

penelitian ini yakni sebagai berikut:

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui atribut-atribut apa saja yang berkaitan dengan motivasi

kerja karyawan di Bank DKI Syariah Cabang Pondok Indah.

b. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan dalam hal motivasi kerja

karyawan Bank DKI Syariah cabang Pondok Indah.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:

a. Menambah wawasan, pengetahuan, dan pemahaman bagi penulis khususnya

mengenai betapa pentingnya motivasi kepada karyawan untuk mendapatkan

etos kerja yang tinggi.

b. Meningkatkan semangat bagi karyawan agar berlomba-lomba untuk terus giat

bekerja dan meningkatkan kinerjanya serta citra perusahaan sebagaimana

yang telah ditetapkan dalam visi misi perusahaan.

Page 22: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

9

c. Menjadi sarana informasi serta masukan bagi perusahaan dalam peningkatan

motivasi karyawan sehingga dapat mengembangkan perusahaan sesuai dengan

tujuan yang diarahkan.

d. Bagi pihak lain yang membutuhkan, diharapkan penelitian ini bisa menambah

khazanah pengetahuan yang berkaitan dengan tema ini, dan dapat dijadikan

sebagai bahan rujukan untuk melakukan penelitian selanjutnya.

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan

penelitian kualitatif deskriptif. Format deskriptif kualitatif pada umumnya

dilakukan pada penelitian dalam bentuk studi kasus14

. Metode deskriptif yaitu

pengumpulan data yang berhubungan dengan sikap dan pendapat dari suatu

kelompok orang dengan meminta mereka untuk memberikan informasi

penting.15

Penelitian sosial menggunakan format deskriptif kualititatif bertujuan

untuk menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi, atau

berbagai fenomena realitas, sosial yang ada di masyarakat yang menjadi objek

penelitian, dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai suatu ciri,

14

H.M.Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan

Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta:Kencana, 2011), h. 68. 15

Consuelo G. Sevilla, dkk, Pengantar Metode Penelitian, (Jakarta: Penerbit Universitas

Indonesia, 1993), h. 71.

Page 23: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

10

karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun

fenomena tertentu16

.

2. Sumber Data

Data yang digunakan penulis dalam penelitian ini bersumber dari data

primer dan data sekunder.

a) Data Primer

Data primer adalah data yang didapatkan langsung dari obyek yang dituju.

Data ini diperoleh dengan melakukan wawancara langsung dengan pihak

Kepala Cabang Bank DKI Syariah Cabang Pondok Indah tentang

motivasi kerja karyawan.

b) Data Sekunder

Data Sekunder diperoleh dari literatur-literatur kepustakaan yang

berkaitan dengan materi yang akan dibahas, baik itu berupa buku-buku

sumber, jurnal, surat kabar maupun laporan yang diterbitkan oleh pihak

terkait yang relevan dengan pokok masalah yang diangkat penulis pada

skripsi ini.

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang berkenaan dengan judul penelitian,

penulis menggunakan jenis pengumpulan data berikut:

16

Ibid,.

Page 24: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

11

a) Studi Dokumentasi

Dalam hal pengumpulan data dengan studi kepustakaan, teknik yang digunakan

yakni mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan penelitian ini

melalui buku, artikel, studi terdahulu, majalah, surat kabar, brosur, media online

dan lain sebagainya.

b) Penelitian Lapangan

Peneliti melakukan penelitian langsung ke lapangan dengan cara observasi,

wawancara, dan memberikan kuisioner dari pihak-pihak terkait.

4. Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan dan analisis data, penelitian ini menggunakan analisis faktor.

Analisis faktor merupakan sebuah analisis yang mencari hubungan

interdependensi antar variabel, sehingga mampu mengidentifikasi dimensi-

dimensi atau faktor yang menyusunnya.17

Dalam analisis faktor tidak terdapat

variabel bebas atau variabel terikat karena dalam analisis ini tidak

mengklasifikasikan variabel bebas maupun variabel terikatnya. Manfaat dari

analisis faktor adalah melakukan peringkasan atribut berdasarkan tingkat

keeratan hubungan antar atribut, sehingga akan diperoleh faktor-faktor dominan

yang berpengaruh terhadap atribut lainnya.

17

Ety Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS, (Jakarta:

Penerbit Mitra Wacana Media, 2007), hal. 184

Page 25: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

12

5. Teknik Penulisan Skripsi

Adapun dalam penyusunan skripsi ini penulis berpedoman pada prinsip-prinsip

yang telah diatur dalam buku “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syari’ah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2012”

F. Review Studi Terdahulu

Pada penelitian yang berkaitan dengan motivasi kerja karyawan terdapat

beberapa studi terdahulu yang berkaitan dengan penulis, yakni:

Tabel 1.1

Review Studi Terdahulu

No.

Aspek

Perbandingan

Studi Terdahulu Rencana Penelitian

1. a.Judul Faktor- Faktor yang

Mempengaruhi Motivasi Kerja

Polisi. Penulis: Gilang Raka

Pratama (Skripsi Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Psikologi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta)

Analisis Faktor Motivasi

Kerja Intrinsik dan

Ekstrinsik Karyawan Bank

DKI Syariah Cabang

Pondok Indah. Penulis:

Bangun Karisma Palupi

(Skripsi Fakultas Syariah

dan Hukum, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta)

Page 26: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

13

b.Pendekatan

Teori

Motivasi menjadi salah satu

aspek yang sangat penting

dalam menentukan perilaku

kerja Polri. Melalui motivasi,

seorang Polri didorong dan

diarahkan perilakunya untuk

melaksanakan tugas

perlindungan dan pengamanan

secara efektif.

Motivasi akan memberikan

dampak pada hasil kerja

yang dicapai atas tugas-

tugas dari perusahaan.

Seringkali kinerja

karyawan tidak

menunjukan performa yang

baik karena permasalahan

motivasi kerja.

c. Fokus Pengaruh yang signifikan

antara faktor hygiene dan

faktor motivator terhadap

motivasi kerja polisi.

Variabel - variabel yang

menjadi faktor-faktor

motivasi yang

dikemukakan oleh

Herzberg yang terangkum

dalam faktor intrinsik dan

ekstrinsik.

d. Metode

Penelitian

Penelitian menggunakan

metode kuantitatif dengan

metode analisis faktor dan

diolah dengan menggunakan

Penelitian ini merupakan

penelitian kuantitatif

dengan pendekatan

deskriptif. Metode analisis

Page 27: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

14

software LISREL 8.7. data menggunakan teknik

analisis faktor yang diolah

dengan program software

SPSS 17.

e. Waktu dan

Tempat

Penelitian dilakukan pada

Tahun 2011 di Polresta Bogor

Penelitian dilakukan pada

Tahun 2015 di Bank DKI

Syariah Cabang Pondok

Indah.

Perbedaan Objek penelitian sebelumnya adalah Polisi di Polresta Bogor

dengan melakukan penelitian faktor-faktor yang mendorong

motivasi kerja polisi dengan software pengolah data

menggunakan LISREL 8.7. Sedangkan dalam penelitian ini,

objek penelitian merupakan karyawan Bank DKI Syariah

Cabang Pondok Indah dengan melakukan penelitian faktor-

faktor motivasi kerja karyawan Bank Syariah yang diolah

dengan menggunakan software SPSS 17.

2. a. Judul Motivasi Nasabah dalam

Menggunakan Jasa Pegadaian

Syariah (Studi Kasus Perum

Pegadaian Syariah Cabang

Cinere). Penulis: Syarifah

Analisis Faktor Motivasi

Kerja Intrinsik dan

Ekstrinsik Karyawan Bank

DKI Syariah Cabang

Pondok Indah. Penulis:

Page 28: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

15

(Perbankan Syariah, FSH UIN

Jakarta)

Bangun Karisma Palupi

(Skripsi Fakultas Syariah

dan Hukum, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta)

b. Pendekatan

Teori

Nasabah akan bergadai jika

menghadapi kebutuhan yang

mendesak.

Motivasi akan memberikan

dampak pada hasil kerja

yang dicapai atas tugas-

tugas dari perusahaan.

Seringkali kinerja

karyawan tidak

menunjukan performa yang

baik karena permasalahan

motivasi kerja.

c. Fokus Skripsi ini membahas bahwa

yang menjadi motivasi nasabah

dalam memilih jasa pegadaian

syariah adalah karena

pelayanannya baik, prosedur

mudah, cepat, serta jarak

tempuh yang lebih dekat dan

strategis.

Variabel-variabel yang

menjadi faktor-faktor

motivasi yang

dikemukakan oleh

Herzberg yang terangkum

dalam faktor intrinsik dan

ekstrinsik.

Page 29: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

16

d. Metode

Penelitian

Menggunakan metode

deskriptif analisis dengan

menjelaskan motivasi nasabah

menggunakan jasa layanan

Perum Pegadaian Syariah

Cabang Cinere.

Penelitian ini merupakan

penelitian kuantitatif

dengan pendekatan metode

deskriptif. Metode analisis

data menggunakan teknik

analisis faktor yang diolah

dengan program software

SPSS 17.

e. Waktu dan

Tempat

Penelitian dilakukan pada

tahun 2008 di Perum

Pegadaian Syariah Cabang

Cinere.

Penelitian dilakukan pada

Tahun 2015 di Bank DKI

Syariah Cabang Pondok

Indah.

Perbedaan Objek penelitian sebelumnya adalah nasabah gadai pada

Perum Pegadaian Cabang Cinere dengan melakukan

penelitian faktor-faktor yang mendorong motivasi nasabah

terhadap penggunaan jasa Pegadaian Syariah. Sedangkan

dalam penelitian ini, objek penelitian merupakan karyawan

Bank DKI Syariah Cabang Pondok Indah dengan melakukan

penelitian faktor-faktor motivasi kerja karyawan Bank

Syariah.

3. a. Judul Pengaruh Motivasi terhadap Analisis Faktor

Page 30: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

17

Peningkatan Kinerja Karyawan

Bagian Merketing pada BRI

Syariah Bogor. Penulis: Intan

Kusuma Dewi (Perbankan Syariah,

FSH UIN Jakarta)

Motivasi Kerja

Intrinsik dan

Ekstrinsik Karyawan

Bank DKI Syariah

Cabang Pondok Indah.

Penulis: Bangun

Karisma Palupi

(Skripsi Fakultas

Syariah dan Hukum,

UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta)

b. Pendekatan

Teori

Motivasi sangat diperlukan untuk

meningkatkan kinerja karyawan.

Faktor yang ikut mendukung untuk

pencapaian kinerja karyawan yang

baik adalah motivasi dimana harus

ada keselarasan dalam persepsi dan

tujuan dari perusahaan sebagai

pihak yang memberikan motivasi

dengan karyawan sebagai penerima

motivasi tersebut.

Motivasi akan

memberikan dampak

pada hasil kerja yang

dicapai atas tugas-

tugas dari perusahaan.

Seringkali kinerja

karyawan tidak

menunjukan performa

yang baik karena

permasalahan motivasi

Page 31: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

18

kerja.

c. Fokus Skripsi ini membahas mengenai

faktor motivasi intrinsik dan

ekstrinsik dengan tujuan untuk

mengetahui bagaimana kedua

variable tersebut bisa

mempengaruhi kinerja karyawan.

Variabel-variabel yang

menjadi faktor-faktor

motivasi yang

dikemukakan oleh

Herzberg yang

terangkum dalam

faktor intrinsik dan

ekstrinsik.

d. Metode

Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode

penelitian deskriptif kuantitatif

dengan teknik analisis

menggunakan Korelasi Product

Moment Pearson

Penelitian ini

merupakan penelitian

kuantitatif dengan

pendekatan deskriptif.

Metode analisis data

menggunakan teknik

analisis faktor yang

diolah dengan

program software

SPSS 17.

e. Waktu dan Penelitian dilakukan pada tahun Penelitian dilakukan

Page 32: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

19

Tempat 2013 di BRI Syariah Bogor. pada Tahun 2015 di

Bank DKI Syariah

Cabang Pondok Indah.

Perbedaan Objek penelitian sebelumnya adalah nasabah gadai pada

Perum Pegadaian Cabang Cinere dengan melakukan

penelitian faktor-faktor yang mendorong motivasi nasabah

terhadap penggunaan jasa Pegadaian Syariah. Sedangkan

dalam penelitian ini, objek penelitian merupakan karyawan

Bank DKI Syariah Cabang Pondok Indah dengan melakukan

penelitian faktor-faktor motivasi kerja karyawan Bank

Syariah.

e. Waktu dan

Tempat

Penelitian ini dilakukan pada tahun

2013 dengan tempat penelitian di

Perguruan Tinggi Negeri di Jakarta

dan Serang Banten.

Penelitian dilakukan

pada Tahun 2015 di

Bank DKI Syariah

Cabang Pondok Indah.

Perbedaan Objek penelitian sebelumnya adalah Perguruan Tinggi

Negeri di Jakarta dan Serang dengan melakukan penelitian

untuk melihat pengaruh motivasi dan kompetensi terhadap

kinerja dengan menggunakan analisis regresi berganda.

Sedangkan dalam penelitian ini, objek penelitian merupakan

Page 33: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

20

karyawan Bank DKI Syariah Cabang Pondok Indah dengan

melakukan penelitian faktor-faktor motivasi kerja karyawan

Bank Syariah dengan menggunakan teknik analisis faktor.

G. Kerangka Teori

Motivasi, berasal dari kata motif (motive), yang berarti dorongan. Dengan

demikian berarti motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong atau menjadi

sebab seseorang melakukan suatu perbuatan/kegiatan, yang berlangsung secara

sadar. Motivasi kerja disuatu perusahaan akan berpengaruh untuk membangkitkan

semangat kerja para pegawainya, mengarahkan sesuai dengan tujuan yang ingin

dicapai serta memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja.

Ada beberapa teori yang membahas mengenai permasalahan motivasi kerja.

Salah satunya yakni teori dua faktor yang dikemukakan oleh Herzberg. Dalam

teori ini Herzberg membagi dua faktor yang mempengaruhi kerja seseorang dalam

berorganisasi yakni faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsic dan ekstrinsik

memiliki komponen yang berbeda-beda. Hal ini dilihat dari aspek kepuasan dan

ketidakpuasan yang sekiranya mempengaruhi motivasi kerja karyawan, dimana

faktor yang menimbulkan motivasi ini bukan hanya dilihat dari diri sendiri namun

juga dari luar dirinya.

Page 34: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

21

Yang termasuk ke dalam faktor intrinsik, antara lain prestasi, pengakuan,

pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab dan kemajuan. Sementara faktor ekstrinsik

terdiri dari kebijakan dan administrasi perusahaan, pengawasan, gaji, hubungan

kerja, kondisi kerja, keselamatan dan keamanan kerja serta status pekerjaan.

H. Kerangka Konsep

Grafik 1.2

Kerangka Konsep Penelitian

Motivasi Kerja Karyawan

Teori 2 Faktor dari Herzberg

Faktor Intrinsik Faktor Ekstrinsik

Faktor Motivasi Kerja Intrinsik dan Ekstrinsik Karyawan

Factoring

Pengukuran MSA

(Measure of

Sampling Adequacy)

serta Uji KMO dan

Bartlett Test of

Sphericity

Pengujian atribut-atribut yang telah ditentukan

Data Valid Tidak Valid

Factor Rotation

Analisis

Faktor

Penentuan atribut-atribut yang akan dianalisis

Page 35: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

22

I. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisandalam skripsi ini yakni sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pendahuluan, meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah,

pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metode penelitian, review studi terdahulu, kerangka teori, kerangka

konsep dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori mengenai definisi motivasi kerja, asas

motivasi, tujuan dan prinsip motivasi, pendekatan-pendekatan motivasi,

teori motivasi kerja dan faktor-faktor motivasi.

BAB III : METODE PENELITIAN

Terdiri dari jenis penelitian, objek dan subjek penelitian, responden

penelitian, jenis data, teknik pengumpulan data, metode analisis data, dan

teknik analisis faktor.

BAB IV : ANALISIS HASIL PENELITIAN

Bab ini menguraikan hasil dari analisis faktor motivasi kerja karyawan

dan faktor intrinsik dan ekstrinsik yang mempengaruhi motivasi kerja

karyawan Bank DKI Syariah Cabang Pondok Indah.

BAB V : PENUTUP

Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran berdasarkan penelitian yang

dilakukan.

Page 36: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

23

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini penulis akan membahas tentang konsep dan teori yang

berkaitan dengan masalah penelitian. Pertama penulis akan membahas tentang

beberapa hal yang berkaitan dengan motivasi kerja, tujuan dari motivasi kerja,

prinsip-prinsip motivasi kerja, proses motivasi kerja, teori motivasi kerja, dan

faktor-faktor lain yang mempengaruhi motivasi kerja. Selanjutnta demi

memudahkan pemahaman akan motivasi kerja maka penulis akan menjelaskan

beberapa teori motivasi kerja.

A. Definisi Motivasi Kerja

Motivasi, berasal dari kata motif (motive), yang berarti dorongan. Dengan

demikian berarti motivasi merupakan suatu kondisi yang mendorong atau menjadi

sebab seseorang melakukan suatu perbuatan/kegiatan, yang berlangsung secara

sadar. Banyak pengertian motivasi seperti yang di kemukakan oleh Wexley dan

Yukl (1977), Memberikan batasan sebagai “the process by which behavior is

energized and directed”. Mathis dan Jackson (2006) mengatakan, motivasi

merupakan hasrat di dalam diri seseorang menyebabkan orang tersebut melakukan

suatu tindakan. Seseorang melakukan tindakan untuk sesuatu hal dalam mencapai

tujuan. Oleh sebab itu, motivasi merupakan penggerakan yang mengarahkan pada

tujuan dan itu jarang muncul dengan sia-sia. Robbins (2003), Motivation as the

processes that account for an individual’s intensity, direction, and persistence of

23

Page 37: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

24

effort toward attaining a goal.1Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI), motivasi adalah dorongan yang timbul pada dirisesorang

secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan

tertentu.2

Jadi, bisa disimpulkan motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri

seseorang baik secara sadar/tidak sadar untuk melakukan sesuatu tindakan dengan

tujuan tertentu, atau usaha-usaha yang dapat menyababkan seseorang atau

sekelompok orang tertentu bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai

tujuan yang dikehendaki atau mendapat kepuasan atas kerja.

Dalam hubungannya dengan lingkungan kerja, Menurut Ernest J.

McCormick mengemukakan bahwa “Work motivation is defined as conditions

which influence the arousal, direction, and maintenance of behaviors relevant in

work settings”. (Motivasi di definisikan sebagai kondisi yang berpengaruh

membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan

dengan lingkungan kerja).3

B. Asas Motivasi

Suatu program motivasi akan berhasil dengan baik apabila memperhatikan

asas-asas motivasi sebagai berikut:4

1 Wilson Bangun, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Erlangga, 2012), h. 312.

2Kamus Besar Bahasa Indoneisa, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008, Cet pertama,

Ed 7), h. 930. 3A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), h. 94. 4Murdiah Hayati dan Suhendra, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2006), h. 92.

Page 38: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

25

1. Asas mengikut sertakan, artinya mengajak bawahan untuk ikut

berpartisipasi dan memberikan kesempatan pada mereka untuk

mengajukan pendapat, rekomendasi, dalam proses pengambilan

keputusan.

2. Asas komunikasi, artinya menginformasikan secara jelas tentang tujuan

yang ingin dicapai, cara-cara mengerjakan dan kendala-kendala yang

dihadapi.

3. Asas pengakuan, artinya memberikan penghargaan, pujian dan pengakuan

yang tepat serta wajar kepada bawahan atas prestasi kerja yang dicapainya.

4. Asas wewenang yang didelegasikan, artinya memberi kewenangan, dan

kepercayaan diri pada bawahan bahwa dengan kemampuan dan

kreativitasnya mampu mengerjakan tugas-tugas itu dengan baik.

5. Asas adil dan layak, artinya alat dan jenis motivasi yang diberikan harus

berdasarkan atas “keadilan dan kelayakan” terhadap semua karyawan.

6. Asas perhatian timbal balik, artinya bawahan yang berhasil mencapai

tujuan dengan baik, maka pimpinan harus bersedia memberikan alat dan

jenis motivasi, atau dapat disebut sebagai kerja sama yang saling

menguntungkan kedua belah pihak.

Sebuah program motivasi sebaiknya dirancang dengan memperhatikan

asas-asas motivasi. Sebab asas motivasi merupakan dasar sesuatu yang menjadi

tumpuan berfikir dan menjadi dasar cita-cita perkumpulan atau organisasi.

Dalam asas motivasi telah mencangkup berbagai aspek untuk tersampaikannya

pesan atau tujuan yang hendak dicapai. Sehingga program perusahaan akan

Page 39: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

26

terlaksana dengan baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan apabila

dibuat dengan asas motivasi.

Dalam prakteknya perusahaan sering kali menggunakan dua jenis

motivasi antara lain:5

1. Motivasi positif (Insentif Positif), maksudnya manager memotivasi

(merangsang) bawahannya dengan memeberikan hadiah kepada mereka

yang berprestasi di atas prestasi standar. Dengan motivasi positif,

semangat kerja bawahan akan meningkat karena umumnya manusia

senang menerima yang baik-baik saja.

2. Motivasi negatif (Insentif Negatif), maksudnya manager memotivasi

bawahan dengan standar mereka akan mendapat hukuman. Motivasi

seperti ini dalam jangka pendek mungkin semangat kerjanya meningkat

akan tetapi perlu diwaspadai dalam jangka panjang akan berakibat kurang

baik.

C. Tujuan dan Prinsip Motivasi

1. Tujuan Pemberian Motivasi

Adapun tujuan pemberian motivasi menurut Malayu6 adalah:

7

a. Menciptakan gairah dan semangat kerja karyawan

5 Malayu, S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2007) h. 150. 6 Malayu S.P. Hasibuan adalah seorang pakar dan penulis yang berkaitan dengan

Manajemen Sumber Daya Manusia. Lahir di Padangsidempuan, 2 September 1939. Beberapa buku

yang telah diterbitkannya antara lain berjudul Dasar-Dasar Perbankan, Manajemen Sumber Daya

Manusia,Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah, Organisasi dan Motivasi, dan lain

sebagainya. 7 Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif,

(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2003), h. 97.

Page 40: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

27

b. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan

c. Meningkatkan produktifitas karyawan

d. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan

e. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan

f. Mengefektifkan pengadaan karyawan

Islam juga menaruh perhatian pada permasalahan motivasi. Islam

memotivasi setiap muslim untuk bekerja. Hal ini seperti yang tergambar

dalam firman-Nya yang terdapat dalam Al-Quran Surat At-Taubah ayat

105 :

Artinya: “Dan Katakanlah: Bekerjalah kamu, Maka Allah dan rasulnya

serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan

dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan hal ghaib dan yang

nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu yang telah kamu kerjakan.” (At-

Taubah:105)

Motivasi kerja dalam islam bukanlah untuk mengejar hidup

hedonis, bukan juga untuk status, apalagi untuk mengejar kekayaan

dengan segala cara namun untuk beribadah.8 Bekerja untuk mencari

8 Rahmat Mr. Power, Motivasi Kerja dalam Islam, artikel diakses pada 29 Sepetember

2015 dari http://www.motivasi-islami.com/motivasi-kerja-dalam-islam/

Page 41: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

28

nafkah merupakan suatu kewajiban yang istimewa dalam pandangan

Islam. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:

“Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan

terampil (professional atau ahli). Barangsiapa bersusah payah mencari

nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di

jalan Allah Azza wajalla.(H.R. Ahmad)”

Sehingga dalam islam diajarkan bahwa tujuan dan target yang

hendak dicapai dari pemberian motivasi adalah:

a. Meningkatkan etos kerja

b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

c. Meningkatkan ibadah kepada Allah

2. Prinsip-Prinsip Motivasi

Dalam memotivasi pegawai terdapat beberapa prinsip yang perlu

diperhatikan, diantaranya yakni:9

a. Prinsip partisipasi

Dalam upaya memotivasi kerja, pegawai perlu diberikan kesempatan

ikut berpartisipasi dalam menentukan tujuan yang akan dicapai oleh

pemimpin.

b. Prinsip Komunikasi

Pemimpin mengkomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan

dengan usaha pencapaian tugas, dengan informasi yang jelas, pegawai

akan lebih mudah dimotivasi kerjanya.

9 A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), h. 100.

Page 42: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

29

c. Prinsip mengakui andil bawahan

Pemimpin mengakui bahwa (pegawai) mempunyai andil di dalam

usaha pencapaian tujuan. Dengan pengakuan tersebut, pegawai akan

lebih mudah dimotivasi kerjanya.

d. Prinsip pendelagasian wewenang

Pemimpin yang memberikan otoritas atau wewenang kepada pegawai

bawahan untuk sewaktu-waktu dapat mengambil keputusan terhadap

pekerjaan yang dilakukannya, akan membuat pegawai yang

bersangkutan menjadi termotivasi untuk mencapai tujuan yang

diharapkan oleh pemimpin.

e. Prinsip memberi perhatian

Pemimpin memberikan perhatian terhadap apa yang diinginkan

pegawai bawahan, akan memotivasi pegawai bekerja apa yang

diharapkan oleh pemimpin.

Prinsip motivasi menjadi pedoman bertindak yang didasarkan atas

asas yang benar. Seorang pemimpin akan bertindak berdasarkan prinsip

motivasi dalam upaya meningkatkan motivasi kerja karyawannya sebagai

dasar untuk bertindak. Hal ini dilakukan agar apa yang menjadi tujuan

perusahaan dapat terlaksana dengan baik oleh para karyawan yang telah

mendapatkan motivasi.

Page 43: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

30

D. Pendekatan-Pendekatan Motivasi

Sebagaimana dikemukakan oleh Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995)

paling tidak terdapat tiga pendekatan yang dikenal dalam dunia management,

yaitu pendekatan traditional atau dikenal sebagai traditional model of motivation

theory, pendekatan relasi manusia atau human relation model, dan pendekatan

sumber daya manusia atau human resourses model.10

1. Pendekatan Traditional

Pendekatan ini sering kali dikaitkan dengan perspektif saintifik dalam

ilmu managemen atau kelompok managemen ilmiah, yang salah satu tokoh

penggagasnya Frederick Winslow Taylor. Pendekatan ini memandang bahwa

pada dasarnya manager memiliki kinerja yang lebih baik dari pekerja, dan

para pekerja akan menunjukan kinerja yang baik sekiranya diiming-imingi

dengan kompensasi berupa uang. Human are motivated solely by money. Oleh

karena itu, di antara sistem yang dihasilkan dalam pendekatan tradisional ini

diantaranya adalah mengenai sistem pemberian insentif.

2. Pendekatan Relasi Manusia

Pendekatan ini sering kali dikaitkan dengan Elton Mayo dan para

pengikutnya. Menurutnya, pekerjaan yang sama jika dilakukan secara terus-

menerus akan menyebabkan kebosanan dan justru akan berimplikasi pada

penurunan motivasi. Mayo menganggap bahwa kontak sosial atau relasi antar

manusia justru akan membantu dan memelihara motivasi para pekerja. Pada

intinya, manager semestinya berkewajiban membantu para pekerja untuk

10

Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2005), h. 237.

Page 44: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

31

melakukan interaksi sosial di lingkungan pekerjaannya dan membuat mereka

merasa diperlukan dan penting bagi perusahaan, oleh karena itu mereka akan

menunjukan kinerja terbaik bagi perusahaan. Beberapa penerapan dari

pendekatan ini telah dipergunakan hingga hari ini, Misalnya terdapatnya kotak

saran, seragam pekerja (untuk meminimalkan terdapatnya diskriminasi dan

perbedaan antar pekerja), surat kabar atau buletin pekerja, dan berbagai

mekanisme yang memungkinkan pekerja terlibat dalam berbagai hal

diperusahaan.

3. Pendekatan Sumber Daya Manusia

Pendekatan ini mengkritisi penyederhanaan pandangan terhadap

pekerja yang hanya didasarkan pada uang dan interaksi sosial. Menurut

pendekatan ini yang seringkali dikaitkan dengan Douglas McGregor para

manager perlu menyadari bahwa pada dasarnya manusia dapat dikatagorikan

kepada dua jenis karakter yaitu tipe-X dan tipe-Y.

SDM yang bertipe-X memiliki kecenderungan sebagai orang yang

malas untuk bekerja dan hanya akan bekerja jika dipaksa untuk bekerja. Para

manager harus memaksa dan menyuruh para pekerja dengan type-X ini agar

mau bekerja. Paksaan dapat berupa aturan yang ketat, pemberian insentif, dan

cara lainnya yang dapat memaksa pekerja untuk mau bekerja.

Adapun SDM yang bertipe-Y memandang bahwa pada dasarnya

bekerja tidak berbeda jauh dengan bermain atau beristirahat, sangat tergantung

kepada para pekerja dalam hal bagaimana menyikapi dan menjalaninya.

Mereka cenderung menyukai pekerjaan dan bersifat aktif dalam setiap

Page 45: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

32

pekerjaan, oleh karena itu mereka akan sangat berinisiatif, kreatif, dan

menyukai tantangan. Para manager perlu menciptakan suasana kerja yang

memungkinkan partisipasi dari setiap individu untuk berkembang.

E. Teori Motivasi Kerja

Dari sudut psikologi terdapat teori-teori motivasi yang dapat

diimplementasikan dalam management SDM suatu organisasi atau perusahaan.

Teori tersebut yakni sebagai berikut:11

1. Teori kebutuhan (Need) dari Abraham Maslow

Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau

pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada

dalam diri.12

Teori ini menjelaskan bahwa setiap manusia mempunyai

kebutuhan (need) yang munculnya sangat bergantung pada kepentingannya

secara individu. Berdasar hal tersebut, Maslow membagi kebutuhan manusia

menjadi lima tingkatan, sehingga teori motivasi ini disebut sebagai ”the five

hierarchy need”. Adapun kelima tingkatan tersebut yakni:

a. Kebutuhan Fisiologis

Kebutuhan fisologis merupakan kebutuhan paling dasar dalam

kehidupan manusia. Kebutuhan fisiologis in sering juga disebut sebagai

kebutuhan tingkat pertama (the first need) antara lain kebutuhan makan,

minum, tempat tinggal dan istirahat. Setelah kebutuhan ini terpenuhi maka

manusia baru dapat memikirkan kebituhan yang lebih tinggi.

11

Wilson Bangun, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Erlangga, 2012), h. 316. 12

A. A. Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), h. 94

Page 46: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

33

b. Kubutuhan Rasa Aman

Setelah kebutuhan pertama terpenuhi maka muncul kebutuhan tingkat

kedua sebagai penggantinya, yaitu kebutuhan rasa aman. Ini merupakan

kebutuhan akan keselamatan dan perlindungan atas perlindungan fisik.

Manusia mendirikan rumah yang bebas dari bahaya, seperti bukan

mendirikan rumah ditepi pantai, mendirikan rumah ditengah hutan yang

banyak binatang buas, dan mendirikan rumah yang jauh dari banjir.

c. Kebutuhan Sosial

Kebutuhan berikutnya adalah kebutuhan sosial, setiap manusia ingin

hidup berkelompok. Kebutuhan sosial mencangkup kasih sayang, rasa

memiliki, diterima dengan baik dalam kelompok tertentu, dan

bersahabatan.

d. Kebutuhan harga diri

Kebutuhan harga diri menyangkut faktor penghormatan diri seperti,

Harga diri otonomi dan prestasi; dan penghormatan dari luar misalnya,

status, pengakuan, dan perhatian. Pada tingkat ini manusia sudah menjada

image, karena merasa harga dirinya sudah meningkat.

e. Kebutuhan aktualisasi diri

Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang tertinggi dan muncul setelah

keempat kebutuhan sebelumnya terpenuhi. Kebutuhan aktualisasi diri

merupakan dorongan agar menjadi seseorang yang sesuai dengan

ambisinya yang mencangkup pertumbuhan, pencapaian potensi, dan

pemenuhan kebutuhan diri.

Page 47: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

34

Grafik 2.1

Hierarki Kebutuhan dari Abraham Maslow

Sumber: A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan

2. Teori Dua Faktor dari Frederick Herzberg

Dalam teori ini dikemukakan bahwa pada umumnya para karyawan baru

cenderung untuk memusatkan perhatiannya pada pemuasan kebutuhan lebih

rendah dalam pekerjaan mereka, terutama keamanan. Kemudian setelah hal

itu dapat terpuaskan, mereka akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan pada

tingkatan yang lebih tinggi, seperti kebutuhan inisiatif, kreativitas, dan

tanggung jawab.

Berdasarkan hasil penelitiannya, herzberg membagi dua faktor yang

mempengaruhi kerja seseorang dalam organisasi, antara lain faktor kepuasan

dan ketidakpuasan.

Need

for self

actualization

(Doing your thing)

Esteem need

(Sell and Peer value)

Social need

(Friendship, affiliation, love)

Safety need

(Freedom, physical, and mental feelings of being secure)

Psychological need

(Food, drink, shetter, relief from pain)

Page 48: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

35

Faktor kepuasan (satisfaction), biasa disebut juga sebagai motivator factor

atau pemuas (satiesfiers). Faktor kepuasan bukanlah merupakan lawan dari

faktor ketidakpuasan karena faktor kepuasan dapat memberikan kepuasan

kerja seseorang dan juga dapat meningkatkan prestasi para pekerja, tetapi

faktor ini tidak dapat menimbulk an ketidakpuasan bila hal itu tidak terpenuhi.

Yang termasuk pada faktor ini ialah faktor-faktor pendorong bagi prestasi dan

semangat kerja, antara lain, prestasi (achievement), pengakuan (recognition),

pekerjaan itu sendiri (work it self), tanggung jawab (responsibility), dan

kemajuan (advancement). Faktor kepuasan disebut juga sebagai faktor

intrinsik (intrinsic motivation).

Faktor ketidakpuasan (dissatisfaction), biasa disebut juga sebagai hygiene

factor atau faktor pemeliharaan merupakan faktor yang bersumber

dariketidakpuasan kerja. Faktor-faktor tersebut, antara lain, kebijakan dan

admisnistrasi perusahaan (company policy and administration), pengawasan

(supervision), penggajian (salary), hubungan kerja (interpersonal relation),

kondisi kerja (working condition), keamanan kerja (job security), dan status

pekerjaan (job status). Faktor ketidakpuasan bukanlah merupakan

kebalikandari faktor kepuasan karena tidak terpenuhinya faktor-faktor

ketidakpuasan bukanlah penyebab kepuasan kerja melainkan hanya

mengurangi ketidakpuasann kerja saja. Faktor ketidakpuasan ini biasa juga

disebut sebagai motivasi ekstrinsik (extrinsic motivation), karena faktor-

faktor yang menimbulkannya bukan dari diri sesorang melainkan dari luar

dirinya.

Page 49: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

36

Grafik 2.2

Teori Dua Faktor Herzberg

Sumber: Wilson Bangun, Manajemen Sumber Daya Manusia.

3. Teori X dan Y dari Douglas McGregor

Menurut Prof. Dr. J. Winardi, SE dalam buku Manajemen Perilaku

Organisasi bahwa dalam teori Douglas McGregor dikemukakan dua

pandangan berbeda mengenai manusia, pada dasarnya yang satu adalah

negatif yang ditandai dengan teori X, dan yang lainnya adalah bersifat positif

yang ditandai dengan teori Y. McGregor menyimpulkan bahwa pandangan

seorang manajer mengenai sifat manusia didasarkan pada suatu

pengelomppokan dengan asumsi-asumsi tertentu. Berdasarkan asumsi-asumsi

tersebut manajer menetapkan perilakunya terhadap bawahannya.

Motivator Factor

Achievement

Recognition

Work it Self

Resposibility

Advencement

Hygiene Factor

Job status

Interpersonal relation

Company policy

administration

Supervisor

Job Security

Working condition

Salary

Sangat Puas

Tidak Puas dan

Bukan Tidak Puas

Sangat Tidak

Puas

Satisfier

Area

Disatisfier

Area

Positive

Negative

Page 50: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

37

Menurut teori X, empat asumsi yang dipegang manajer adalah sebagai

berikut13

:

a. Manusia pada hakikatnya tidak menyukai pekerjaan dan apabila

mungkin, merke menghindarinya.

b. Kebanyakan orang harus dipaksa, diawasi, dipimpin agar mereka

memberikan sumbangsihnya kepada organisasi.

c. Manusia rata-rata berkeinginan untuk diperintah, mereka tidak menyukai

tanggung jawab, pada umumnya motivasi mereka lemah, mereka

menginginkan kepastian serta stabilitas.

Sedangkan teori Y McGregor yang memiliki empat pandangan positif

yakni:

1) Karyawan dapat memandang kerja sebagai kegiatan alami yang sama

dengan istirahat atau bermain.

2) Orang-orang akan melakukan pengarahan dan pengawasan diri jika

mereka komit pada sasaran.

3) Kebanyakan orang dapat belajar untuk menerima, bahkan mengusahakan

tanggung jawab.

4) Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif menyebar luas ke

semua orang dan tidak hanya milik mereka yang berada dalam posisi

manajemen.

Implikasi manajerial dari teori S dan Y dapat diurikan secara sederhana

dalam proses manajemen adalah sebagai berikut:

13

J. Winardi, Manajemen Perilaku Organisasi, (Jakarta: Prenada Media, 2004), h. 146.

Page 51: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

38

a) Tetapkan tujuan dan susun rencana untuk mencapainya

b) Laksanakan rencana melalui kepemimpinan

c) Kendalikan dan buatlah penilaian atas hasil yang dicapai dengan

membandingkannya dengan standar yang telah dicapai sebelumnya.

4. Teori ERG dari Clayton Alderfer

Teori ini merupakan kelanjutan dari teori hierarki kebutuhan ang

dihubungkan secara lebih dekat dengan hasil penelitian empiris oleh Alderfer,

sehingga hasilnya mendekati pada kenyataan (real condition). Alderfer

membagi tiga kelompokkebutuhan manusia antara lain, eksistensi

(existence/E), kekerabatan (relatedness/R), dan pertumbuhan (growth/G).

Dari singkatan tiga jenis kebutuhan tersebut, maka teori ini disebut sebagai

teori ERG.

Kelompok eksistensi memperhatikan pada pemberian persyaratan

keberadaan material dasar individu atau sama dengan kebutuhan fisiologi dan

rasa aman pada teori hierarki kebutuhan. Kelompok kekerabatab merupakan

keterkaitan antara sesorang dengan lingkungan social disekitarnya. Dalam

teori ini kekerabatan ini mencakup semua kebutuhan yang melibatkan

hubungan sesorang dengan orang lain.14

Hasrat sosial dan status menuntut

interaksi dengan individu lain yang dipuaskan, dan hasrat merupakan

kebutuhan sosial serta harga diri ketika dihubungkan dengan teori kebutuhan

hierarki. Sedangkan kebutuhan pertumbuhan adalah hasrat intirinsik untuk

14

Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2009), h. 148

Page 52: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

39

perkembangan individu, ini mencakup pada komponen intrinsik dari teori

hierarki kebutuhan yakni sama dengan aktualisasi diri.

Disamping mempunyai kesamaan, teori ERG mempunyai beberapa

perbedaan dengan teori hierarki kebutuhan, antara lain (1) dapat terjadi

sekaligus lebih dari satu kebutuhansecara simltan, (2) jika kepuasan dari

suatu kebutuhan tingkat lebih tinggi tertahan, hasrat untuk memenuhi

kebutuhan dapat diperoleh sekaligus. Dalam teori ERG, kebutuhan itu tidak

bertingkat-tingkat bahkan dapat sekaligus diperoleh secara bersama-sama,

tidak seperti pada teori hierarki kebutuhan yang menyatakan bahwa

kebutuhan tingkat kedua akan muncul ketika kebutuhan tingkat pertama

terpenuhi.

5. Teori Keadilan

Teori keadilan mengemukakan bahwa orang selalu membandingkan antara

masukan-masukan yang berikan pada pekerjaannya dengan hasil yang

diperoleh dari pekerjaannya tersebut. masukan-masukan atau sumbangan

tersebut baik dalam bentuk pendidikan, latihan, dan usaha sedangkan hasil-

hasil yang diterima dalam bentun penghargaan.

Berdasarkan perbandingan tersebut, sebagai konsekuensinya akan

diperoleh dua kemungkinan antara lain keadilan (equity) dan ketidakadilan

(ketidakadilan). Keadilan tercapai apabila:

Hasil Seseorang = Hasil Orang Lain

Keluaran Seseorang Keluaran Orang Lain

Tidak adil apabila:

Page 53: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

40

Hasil Seseorang > Hasil Orang Lain

Keluaran Seseorang Keluaran Orang Lain

Atau,

Hasil Seseorang < Hasil Orang Lain

Keluaran Seseorang Keluaran Orang Lain

6. Teori Pengharapan dari Victor Vroom

Teori pengharapan (expectancy theory) mengemukakan bahwa motivasi

seseorang mengarah pada suatu tindakan yang bergantung pada kekuatan

pengharapan. Tindakan tersebut akan diikuti oleh hasil tertentu dan

bergantung pada hasil bagi sesorang tersebut. Teori ini berpendapat bahwa

sesorang akan termotivasi untuk melakukan sesuatu hal dalam mencapai

tujuan apabila mereka yakin bahwa tingkah laku mereka mengarah pada

pencapaian tujuan tersebut.

Dasar dalam teori pengharapan mempunyai tiga komponen utama antara

lain:

a. Harapan hasil prestasi, yaitu suatu kesempatan yang diperkirakan

terjadi atas perilaku. Harapan ini akan berpengaruh pada keputusan

mereka tentang cara bertingkah laku.

b. Valensi, merupakan suatu nilai positif atau negatif dari hasil perilaku

tertentu. Valensi merupakan preferensi pribadi individu.

c. Harapan prestasi usaha, yaitu harapan seseorang mengenai seberapa

sulit melaksanakan tugas dan berhasil dalam mempengaruhi keputusan

tentang tingkah laku.

Page 54: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

41

Kekuatan Motivasi = Valensi x Ekspektansi

Berdasarkan teori diatas maka teoriVroom dapat dinyatakan sebagai

berikut:

Dengan demikian, kekuatan motivasi ditentukan oleh valensi dan

pengharapan. Menurut teori ini, individu akan termotivasi jika mereka

melihat adanya kombinasi yang menguntungkan tentang apa yang penting

bagi mereka dan diharapkan sebagai suatu imbalan atas pengorbanan mereka,

dan mereka mengambil tingkah laku yang sesuai.

7. Teori Penguatan oleh B.F. Skinner

Teori penguatan (reinforcement theory) mengatakan bahwa bagaimana

tingkah laku di masa lampau mempengaruhi tindakan di masa yang akan

datang dalam proses belajar siklis. Sebagai proses dalam teori penguatan

adalah sebagai berikut:

Grafik 2.3

Proses Penguatan oleh B.F. Skinner

Sumber: Wilson Bangun, Manajemen Sumber Daya Manusia.

Teori penguatan berargumen pada tingkah laku individu (respon) terhadap

situasi tertentu (rangsangan) merupakan penyebab dari konsekuensi tertentu.

Jika konsekuensi tersebut positif, maka pada masa depan akan terjadi

Stimulus Respons Konsekuensi Respons

Masa Depan

Page 55: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

42

pengulangan yang serupa dalam situasi yang serupa pula, begitupun

sebaliknya. Teoripenguatan ini berkaitan denga pemberian hadiah (reward).

8. Teori Motivasi dari McClelland

Menurut Edi Sutrisno dalam buku yang berjudul Manajemen Sumber

Daya Manusia dikemukakan bahwa teori kebutuhan yang dikemukakan oleh

David Mc Clelland (1974) disebut juga dengan teori motivasi prestasi. Terdapat

empat pola motivasi dalam bekerja yang terdiri dari15

:

a. Pola Motivasi Berhasil

Motivasi berhasil (achievement motivation) adalah dorongan

dalam diri untuk mengatasi segala tantangan dan hambatan dalam upaya

mencapai tujuan. Seseorang yang memiliki dorongan ini ingin

berkembang, ingin tumbuh, ingin maju, dan ingin berhasil. Orang-orang

yang berorientasi berhasil, mereka bekerja keras karena mereka merasa

akan memperoleh kebanggaan pribadi atas upayanya; mereka memiliki

kemampuan teknis.

b. Pola Motivasi Afiliasi

Motivasi afiliasi (affiliation motivation) adalah dorongan untuk

berhubungan dengan orang lain atas dasar kesadaran sosial bahwa

seseorang menjadi anggota kelompok atau anggota masyarakat tertentu.

Orang-orang yang memiliki motivasi afiliasi bekerja lebih baik apabila

mereka dipuji; sikap dan kerja sama mereka menyenangkan. Mereka tidak

15

Darsono dan Tjatjuk Siswandoko, Manajemen Sumber Daya Manusia Abad 21,

Jakarta: Nusantara Consulting, 2001) , hal 156.

Page 56: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

43

suka pekerjaan terstruktur karena dapat membatasi kebebasannya untuk

berhubungan dengan teman sekerjanya.

c. Pola Motivasi Kompetensi

Motivasi Kompetensi (competance motivation) adalah dorongan

untuk mencapai keunggulan kerja, meningkatkan keterampilan pemecahan

masalah, dan berusaha keras untuk inovatif. Mereka memperoleh

pengalaman-pengalamannya dan melakukan pekerjaan untuk memperoleh

kepuasan batin dan untuk memperoleh penghargaan dari orang lain.

d. Pola Motivasi Kekuasaan

Motivasi kekuasaan (power motivation) adalah dorongan untuk

mempengaruhi orang lain dan mengubah situasi. Mereka termasuk orang-

orang yang berani memikul resiko dan ingin menunjukan hasil maksimum

pada organisasinya. Motivasi kekuasaan dapat berupa kekuasaan

kelembagaan dan kekuasaan pribadi.

9. Teori Porter-Lawler

Porter-Lawler melengkapi teori pengharapan yang ditujukan pada para

manajer. Teori ini memperlihatkan bahwa upaya (effort) bergantung pada

nilai penghargaan yang diperoleh kemudian ditambah dengan penghargaan

yang mereka rasakan. Model Porter-Lawler bertujuan untuk (1) mengenal

sumber nilai, dan (2) mengaitkan usaha dengan prestasi dan kepuasan kerja.

Page 57: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

44

Grafik 2.4

Model Motivasi Porter – Lawler

Sumber: Wilson Bangun, Manajemen Sumber Daya Manusia.

10. Teori Evaluasi Kognitif

Dalam akhir dasawarsa 1960-an seorang peneliti mengemukakan bahwa

diperkenalkannya penghargaan-penghargaan ekstinsik untuk upaya kerja

yang sebelumnya secara intrinsik telah memberi penghargaan karena adanya

kesenangan yang dikaitkan dengan isi kerja itu sendiri akan cenderung

mengurangi tingkat motivasi keselurahan, disebut sebagai teri evauasi

kognitif, yang telah diteliti secara ekstensif. Teori evaluasi kognitif

berargumen bahwa bila penghargaan-penghargaan ekstrinsik digunakan oleh

organisasi sebagai hadiah untuk kinerja yang unggul, maka penghargaan

intrinsik yang diturunkan dari individu-individu yang melakukan apa yang

mereka sukai akan dikurangi. Maka teori evaluasi kognitif akan memotivasi

karyawan melalui penghargaan intrinsik dan ekstrinsik.

Nilai

Penghargaan

Kemampuan

dan

Karakternya

Upaya Prestasi

Kerja

Penghargaan

yang Dirasakan

Persepsi

Peran

Penghargaan

yang Layak

Penghargaan

Intrinsik

Penghargaan

Ekstrinsik

Kepuasan

Page 58: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

45

F. Faktor-Faktor Motivasi

Motivasi sebagai proses psikologis dalam diri seseorang akan

dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Herzberg, faktor-faktor tersebut

dibedakan menjadi dua bagian, yakni faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.

1. Faktor Intrinsik

Faktor intrinsik biasa disebut juga motivator factor merupakan faktor

kepuasan yang bersumber dari dalam diri sesorang. Faktor-faktor tersebut

antara lain sebagai berikut:

a. Tanggung jawab (Responsibility)

Pemberian tanggung jawab kepada setiap pegawai harus diikuti

dengan pemberian wewenang terhadap pelaksanaan tugas masing-masing.

Indikator-indikator untuk mengukur variabel ini yakni:16

1) Tingkat keberhasilan yang dicapai oleh setiap pegawai, baik tentang

ketepatan waktu atau kualitas produk yang dihasilkan.

2) Upaya yang dilakukan setiap pegawai untuk mengatasi masalah-

masalah yang berhubungan dengan pekerjaan yang dihadapi.

b. Prestasi (Achievement)

Pengertian tentang prestasi kerja disebut juga sebagai kinerja atau

dalam bahasa Inggris disebut performance. Pada dasarnya dalam bahasa

Inggris terdapat kata yang lebih menggambarkan kata “prestasi” yakni

kata achievement, namun kata tersebut berasal dari kata “to achieve” yang

berarti mencapai maka dalam bahasa Indonesia sering diartikan menjadi

16

Ika Agustina, Faktor-Faktor Motivasi yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan pada PT

Gaya Manunggal Kresitama, (Jurnal Skripsi S1, Universitas Gunadarma, 2010), h. 4.

Page 59: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

46

pencapaian atau apa yang dicapai.17

Prestasi kerja menekankan kontribusi

yang diberikan pada sebuah pekerjaan dicapai melalui hasil yang

diperoleh. Penilaian prestasi kerja adalah menilai rasio hasil kerja nyata

dengan standar kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan setiap

karyawan.18

c. Pengakuan (Recognition)

Pengakuan atas keberhasilan pelaksanaan tugas atau prestasi yang

dicapai setiap karyawan oleh pimpinan dapat menciptapkan kegairahan

kerja. Pengakuan atau penghargaan terhadap pekerjaan diukur dari

seberapa jauh seseorang dapat mengakui atau mengenal orang lain

sehubungan dengan pelaksanaan tugasnya.19

Sebuah penghargaan

diharapkan dapat meningkatkan motivasi pekerja karena merasa bahwa

pekerjaannya dihargai sehingga meningkatkan kinerja pekerja.20

d. Pekerjaan itu sendiri (The Work It Self)

Faktor pekerjaan itu sendiri diukur berdasarkan keadaan yang nyata

dari pekerjaan itu disertai dengan semua tugas-tugasnya, baik tugas yang

merupakan sumber daripada perasaan senang dan puas dari suatu

pekerjaan tersebut yangbersifat rutin atau bervariasi, kreatif atau statis,

menimbulkan semangat atau melemahkan semangat kerja, terlalu mudah

17

Ahmad S. Ruky, Sistem Manajemen Kinerja, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,

2002), h. 15. 18

Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2007), h. 87. 19

Gilang Raka Pratama, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Polisi,

(Skripsi S1, Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011), h. 69. 20

Wibowo, Manajemen Kinerja, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h.150.

Page 60: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

47

atau terlalu banyak tantangan.21

Sehingga untuk menimbulkan kepuasan

dalam bekerja diperlukan sebuah penetapan tujuan pekerjaan. Edwin

Locke berpendapat bahwa dengan penetapan suatu tujuan tidak hanya

berpengaruh pada pekerjaan itu sendiri tetapi juga merangsang para

pegawai untuk mencari metode-metode yang lebih baik dalam

melaksanakan suatu pekerjaan.22

e. Pengembangan potensi individu (The Possibility of Growth)

Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan

kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai

kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui pendidikan dan latihan.23

Pengembangan dapat dilakukan melalui pendidikan ataupun pelatihan.

Sebuah pendidikan meningkatkan keahlian teoritis, konseptual, dan moral

karyawan, sedangkan latihan bertujuan untuk miningkatkan keterampilan

teknis pelaksanaan pekerjaan karyawan.

Tujuan pengembangan hakikatnya menyangkut hal-hal berikut:

1) Meningkatkan produktivitas kerja karyawan

2) Meningkatkan efisiensi tenaga, waktu, bahan baku, dan biaya

produksi

21

Herzberg, Work and The Nature of Man, (New York: The World Publishing Company,

1973), h. 217, dalam Gilang Raka Pratama, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja

Polisi, (Skripsi S1, Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

2011), h. 68. 22

Abi Sujak, Kepemimpinan Manajer: Eksistensinya dalam Perilaku Organisasi,

(Jakarta: Rajawali, 1990), h. 263. 23

Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2007), h. 69.

Page 61: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

48

3) Mengurangi kerusakan barang, produksi, dan mesin karena

karyawan semakin ahli dan terampil dalam melaksanakan

pekerjaannya

4) Mengurangi tingkat kecelakaan karyawan

5) Meningkatkan pelayanan yang lebih baik dari karyawan kepada

nasabah peusahaan

6) Meningkatkan moral yang baik

7) Adanya kesempatan untuk meningkatkan karir karyawan karena

keahlian, keterampilan, dan prestasi kerja yang lebih baik

8) Konseptual semakin membaik, karena manajer semakin cakap dan

cepat dalam mengambil keputusan yang lebih baik

9) Meningkatkan sisi kepemimpinan seorang manajer, sehingga human

relations-nya lebih luwes, motivasinya lebih terarah sehingga

pembinaan kerja sama vertikal dan horizontal semakin harmonis.

10) Balas jasa (gaji, upah insentif, dan benefits) karyawan akan

meningkat karena prestasi kerja mereka semakin besar.

11) Pengembangan karyawan juga dapat memberikan manfaat yang baik

bagi masyarakat konsumen karena mereka akan memperoleh barang

atau pelayanan yang lebih bermutu.

Sementara itu, jenis pengembangan dikelompokan atas:

1) Pengembangan secara informal, yaitu karyawan atas keinginan dan

usaha sendiri melatih dan mengembangkan dirinya dengan

mempelajari buku-buku literatur yang ada hubungannnya dengan

Page 62: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

49

pekerjaan atau jabatannya. Pengembangan secara informal

menunjukkan bahwa karyawan tersebut berkeinginan keras untuk

maju dengan cara meningkatkan kemampuan kerjanya. Hal ini

bermanfaat bagi perusahaan karena prestasi kerja karyawan semakin

besar, di samping efisiensi dan produktivitasnya juga semakin baik.

2) Pengembangan secara formal, yaitu karyawan ditugaskan perusahaan

untuk mengikuti pendidikan atau latihan, baik yang dilakukan

perusahaan maupun yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga

pendidikan atau pelatihan. Pengembangan secara formal dilakukan

perusahaan karena tuntutan pekerjaan saat ini ataupun masa datang,

yang sifatnya nonkarier atau peningkatan karier seorang karyawan.

f. Kesempatan Untuk Maju (Advancement)

Kesempatan untuk maju atau biasa disebut pengembangan karir

merupakan usaha formal untuk meningkatkan dan menambah

kemampuan, yang diharapkan berdampak pada pengembangan dan

perluasan wawasan, yang membuka kesempatan mendapatkan posisi atau

jabatan yang memuaskan dalam kehidupan sebagai pekerja.24

2. Faktor Ekstrinsik

Faktor ekstrinsik atau biasa disebut juga hygene factor merupakan faktor

ketidakpuasan yang bersumber dari luar diri sesorang. Faktor-faktor tersebut

antara lain sebagai berikut:

24

Hadari Nawawi, Manajemen Sumber daya Manusia, Yogyakarta: Gajah Mada

University Press, 1997), h. 290.

Page 63: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

50

a. Gaji

Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang,

barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai

imbalan atau jasa yang diberikan kepada perusahaan. Gaji adalah balas

jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan tetap serta

mempunyai jaminan yang pasti.25

Maksudnya, gaji akan tetap dibayarkan

walaupun pekerja tersebut tidak masuk kerja. Gaji pokok menunjukkan

jumlah kompensasi tunai yang berfungsi sebagai patokan untuk unsur-

unsur kompensasi lainnya (seperti bonus-bonus dan tunjangan-

tunjangan).26

Sementara upah adalah balas jasa yang dibayarkan kepada

pekerja harian dengan berpedoman atas perjanjian yang disepakati

membayarnya.

Tujuan pemberian balas jasa hendaknya memberikan kepuasan

kepada semua pihak, karyawan dapat memenuhi kebutahannya,

pengusaha mendapat laba, peraturan pemerintah harus ditaati, dan

konsumen mendapat barang yang baik dan harga yang pantas. Sehingga

pada dasarnya tujuan pemberian kompensasi (balas jasa) antara lain

adalah sebagai ikatan kerja sama, kepuasan kerja, pengadaan efektif,

motivasi, stabilitas karyawan, disiplin, serta pengaruh serikat buruh dan

pemerintah.

25

Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2007), h. 118. 26

Justine T. Sirait, Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi Internasional, (

Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media, 2007), h. 202.

Page 64: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

51

Metode kompensasi (balas jasa) sebagai berikut:27

1. Metode Tunggal

Metode tunggal yaitu suatu metode yang dalam penetapan gaji pokok

hanya didasarkan atas ijazah terakhir dari pendidikan formal yang

dimiliki karyawan. Jadi, tingkat golongan dan gaji pokok seseorang

hanya ditetapkan atas ijazah terakhir yang dijadikan standarnya.

Misalnya, pegawai negeri ijazah formal S-1, maka golongannya ialah

III-A dan gaji pokoknya adalah gaji pokok III-A untuk setiap

departemen sama.q

2. Metode Jamak

Metode jamak yaitu suatu metode yang dalam gaji pokok

didasarkan atas beberapa perimbangan seperti ijazah, sifat pekerjaan,

pendidikan informal, bahkan hubungan keluarga ikut menentukan

besarnya gaji pokok seseorang. Jadi standar gaji pokok yang pasti tidak

ada. Ini terdapat pada perusahaan-perusahaan swasta yang didalamnya

masih sering terdapat diskriminasi.

Sementara itu, untuk sistem pembayaran kompensasi yang umum

diterapkan adalah sebagai berikut:

1. Sistem Waktu

Dalam sistem waktu, besarnya kompensasi (gaji, upah) ditetapkan

berdasarkan standar waktu, seperti jam, minggu, atau bulan.

Administrasi pengupahan sistem waktu relatif mudah serta dapat

27

Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2007), h. 123.

Page 65: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

52

diterapkan kepada karyawan maupun pekerja harian. Besar

kompensasi sistem waktu hanya didasarkan kepada lamanya bekerja

bukan dikaitkan kepada prestasi kerjanya.

2. Sistem Hasil (Output)

Dalam sistem hasil, besarnya kompensasi/upah ditetapkan atas

kesatuan unit yang dihasilkan pekerja, seperti per potong, meter, liter,

dan kilogram. Dalam sistem hasil (output), besarnya kompensasi yang

dibayar selalu didasarkan kepada banyaknya hasil yang dikerjakan

bukan kepada lamanya waktu mengerjakannya. Sistem hasil ini tidak

dapat diterapkan kepada karyawan tetap (sistem waktu) dan jenis

pekerjaan yang tidak mempunyai standar fisik, seperti bagi karyawan

administrasi.

Sistem hasil memberikan kesempatan kepada karyawan yang bekerja

bersungguh-sungguh serta berprestasi baik untuk memperoleh balas

jasa yang lebih besar.

3. Sistem Borongan

Sistem borongan adalah suatu cara pengupahan yang penetapan

besarnya jasa didasarkan atas volume pekerjaan dan lama

mengerjakannya. Jadi dalam sistem borongan pekerja bisa mendapat

balas jasa besar atau kecil tergantung atas kecermatan kalkulasi

mereka.

Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kompensasi, antara lain:

a) penawaran dan permintaan tenaga kerja; b) kemampuan dan kesediaan

Page 66: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

53

perusahaan c) serikat buruh/organisasi karyawan; d) produktivitas kerja

karyawan; e) pemerintah dengan undang-undang dan Keppres nya; f)

biaya hidup; g) posisi jabatan karyawan; i) kondisi perekonomian nasional;

j) jenis dan sifat pekerjaan.28

b. Keamanan dan Keselamatan Kerja

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (KKK) akan menciptakan

terwujudnya pemeliharaan karyawan yang baik.29

KKK harus ditanamkan

pada diri setiap karyawan. Penyuluhan dan pembinaan yang baik kepada

karyawan dapat dilakukan agar mereka menyadari pentingnya

keselamatan kerja bagi dirinya maupun bagi perusahaan yang

bersangkutan.

KKK ini merupakan tindakan kontrol preventif yang mendorong

terwujudnya pemeliharaan karyawan yang baik.30

Banyaknya risiko yang

dihadapi setiap karyawan membuat KKK ini sangat penting bagi

karyawan. Apabila banyak terjadi kecelakaan, maka karyawan banyak

yang menderita sehingga absensi meningkat, produksi menurun, dan

biaya pengobatan semakin besar. Hal ini akan menimbulkan kerugian

bagi karyawan maupun perusahaan karena karyawan yang tertimpa

musibah akibat lalai terhadap KKK, bisa terpaksa berhenti bekerja sebab

cacat dan perusahaan kehilangan karyawannya.

28

Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2007), h. 127. 29

Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 188. 30

Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 188.

Page 67: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

54

c. Kondisi Kerja

Kondisi kerja yang mendukung dalam penyelesaian tugas yakni

sarana dan prasarana yang memadai sesuai dengan sifat tugas yang harus

diselesaikan.31

Sehingga kondisi kerja tidak hanya sebatas pada kondisi

tempat bekerja, seperti ventilasi, penerangan, keamanan dan lain-lain.

Kondisi kerja yang baik diantaranya:32

1. Bangunan tempat kerja yang disamping menarik untuk dipandang

juga dibangun dengan mempertimbangkan keselamatan kerja.

2. Ruangan kerja yang “lega” dalam arti penempatan orang dalam satu

ruangan yang tidak mengakibatkan timbulnya perasaan sempit

sehingga karyawan dapat bekerja dengan leluasa.

3. Ventilasi untuk keluar masuk udara segar yang cukup.

4. Tersedianya peralatan kerja yang memadai.

5. Tersedianya tempat istirahat untuk melepaskan lelah, seperti kafetaria

atau restoran, baik dalam lingkungan organisasi atau sekitarnya yang

mudah dicapai karyawan.

6. Tersedianya tempat melakukan ibadah keagamaan, seperti mushollah

atau masjid di lingkungan organisasi yang bersangkutan.

7. Tersedianya sarana angkutan, baik yang khusus diperuntukkan bagi

karyawan maupun angkutan umum yang nyaman, murah dan mudah

diperoleh.

31

Gilang Raka Pratama, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Polisi,

(Skripsi S1, Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011), h. 63. 32

P.S. Sondang, Organisasi, Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi, (Jakarta: CV

Haji Masagung, 1988), h. 64.

Page 68: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

55

d. Hubungan Kerja (Hubungan Interpersonal)

Faktor hubungan kerja atau hubungan interpersonal diukur

berdasarkan hal-hal yang terjadi dalam interaksi seseorang dengan orang

lainnya. Yang dimaksud disini adalah interaksi yang terjadi antara

karyawan dengan atasan, dengan teman kerja mapuapun antara pipmpinan

dan bawahannya. Dasar utama dalam kegiatan manajemen dibidang

hubungan interpersonal adalah keyakinan bahwa mereka akan

memberikan kontribusi efektif dan ekonomis untuk mencapai tujuan

organisasi.33

e. Administrasi dan Kebijaksanaan Perusahaan

Faktor administrasi dan kebijaksanaan perusahaan yang dimaksud

meliputi seluruh aspek dalam perusahaan. Termasuk peraturan,

administrasi lengkap atau tidaknya organisasi perusahaan dan tata

kepemimpinannya. Kebijaksanaan (policy) merupakan batas bagi

keputusan, menentukan apa yang dapat dibuat dan menutup apa yang

tidak dapat dibuat. Dengan cara ini, kebijaksanaan menyalurkan

pemikiran para anggota agar konsisten dengan tujuan organisasi.34

Dengan demikian setiap karyawan mengetahui secara baik siapa teman

dan atasannya, serta memahami dimana batas wewenangnya.

33

Edwin B. Flippo, Principles of Personnel Management, (McGraw Hill, 1971), h. 346.

dalam Gilang Raka Pratama, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Polisi, (Skripsi

S1, Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011), h. 60. 34

T.H. Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE, 2003), h. 89.

Page 69: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

56

f. Status

Status adalah posisi atau peringkat yang ditentukan secara sosial

yang diberikan kepada kelompok atau anggota kelompok dari orang lain,

status pekerja mempengaruhi motivasinya dalam bekerja.

Page 70: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

57

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

kualitatif dan dikembangkan dengan desain studi deskriptif. Format deskriptif

kualitatif pada umumnya dilakukan pada penelitian dalam bentuk studi kasus1.

Penelitian sosial menggunakan format deskriptif kualititatif bertujuan untuk

menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai

fenomena realitas, sosial yang ada di masyarakat yang menjadi objek penelitian, dan

berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model,

tanda, atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun fenomena tertentu2.

Dalam mengumpulkan data penelitian, penulis melakukan observasi langsung

untuk melihat aktivitas para karyawan saat bekerja, melakukan wawancara serta

penyebaran kuisioner kepada seluruh karyawan yang berada di bawah jaringan Bank

DKI Syariah Cabang Pondok Indah yang beralamat di Jl. Ir. H. Juanda III No. 7-9,

Jakarta Pusat. Selain itu, penulis juga mengumpulkan data sekunder, berupa

literature-literatur yang mendukung penelitian ini.

1 H.M.Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan

Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta:Kencana, 201), h. 68. 2 Ibid,.

57

Page 71: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

58

B. Objek dan Subjek Penelitian

1. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah Bank DKI Syariah CAbang Pondok Indah.

a. Profil Bank DKI Syariah CAbang Pondok Indah

Bank DKI Syariah merupakan anak perusahaan PT Bank DKI yang

operasional perusahaannya berdasarkan kepada prinsip syariah. UUS Bank

DKI Syariah diresmikan operasional usahanya pada tanggal 16 Maret 2004

oleh Gubernur DKI Jakarta Bpk. H. Sutiyoso bertempat di Gedung Cabang

Syariah Wahid Hasyim Jl. KH. Wahid Hasyim No. 153, Jakarta Pusat.3 Pada

awal dibentuknya, UUS ini mendapatkan modal sebesar Rp 2 milyar.

Modalnya meningkat menjadi Rp 100 milyar pada akhir tahun 2007 dan

membukukan laba sebesar Rp 15,46 milyar di tahun 2010.

Saat ini Bank DKI telah memiliki 20 Unit Usaha Syariah yang tersebar

di beberapa kota. Bank DKI Syariah memiliki 3 Kantor Cabang Syariah (KC

Wahid Hasyim, KC Pondok Indah, dan KC Bandung), 11 Kantor Cabang

Pembantu Syariah (KCP Matraman, KCP Bekasi, KCP Margonda, KCP

Ciledug, KCP Serpong, KCP Ciputat, KCP Cibubur, KCP Cengkareng, KCP

Fatmawati, KCP Tebet, dan KCP Bintaro), serta 6 Kantor kas Syariah (KK

Johar Baru, KK Walikota Jakarta Timur, KK Walikota Jakarta Utara, KK

Rumah Sakit Annisa, KK Pesantern Asshidiqiyah, dan KK Cipinang).

3 Portal Bank DKI Syariah, Bank DKI Syariah Profile, artikel diakses pada 29 September

2015 dari http://bankdkisyariah.co.id/index.php/bank-dki-syariah/profileperusahaan

71

Page 72: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

59

Bank DKI memiliki visi dan misi yang menjadi arah serta tujuan yang

hendak dicapai oleh seluruh manajemen dan karyawannya. Visi dan misi ini

yang akan menjiwai setiap manajemen dan karyawan untuk melakukan

pekerjaan sebaik

mungkin agar bisa mencapai target yang telah ditetapkan. Berikut ini

visi dan misi Bank DKI:4

Visi : “ Menjadi Bank Terbaik yang Membanggakan”

Misi : “Bank berkinerja unggul, mitra strategis dunia usaha,

masyarakat dan andalanPemerintah Provinsi DKI Jakarta yang memberi

nilai tambah bagi stakeholder melalui pelayanan terpadu dan profesional.”

1) Berkinerja Unggul:

Berkinerja baik sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan otoritas

lainnya Mampu mengelola risiko dengan memperhitungkan kecukupan

modal (capital charge) Tumbuh progresif dan berkelanjutan Memiliki

keunggulan bersaing dalam produk dan layanan

2) Mitra Strategis Dunia Usaha:

Meningkatkan kepercayaan mitra bisnis untuk tetap bekerjasama

Memberikan solusi kepada nasabah dengan prinsip saling menguntungkan

Memberikan nilai tambah kepada nasabah dalam produk dan layanan bank

4 Portal Bank DKI Syariah, Visi dan Misi Bank DKI Syariah , artikel diakses pada 10 Juli

2015 dari http://bankdkisyariah.co.id/index.php/bank-dki-syariah/visi-misi

Page 73: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

60

3) Mitra Strategis Masyarakat:

Dalam hal ini, mitra strategis Bank DKI Syariah yakni:

a) Customer Centric, antara lain;

Berorientasi pada kebutuhan nasabah (sistem prosedur, produk,

layanan) Aktif membangun hubungan baik dengan nasabah Bank pilihan

masyarakat Peka terhadap perubahan dan kebutuhan masyarakat

Memberikan/menjadi sumber informasi yang berguna dalam produk dan

layanan bank.

b) Andalan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta:

Menjadi bank pilihan utama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam

pengelolaan keuangan Memberikan kontribusi deviden tertinggi diantara

perusahaan daerah/BUMD sesuai kesepakatan dengan pemegang saham

Mendukung program-program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara

profesional Berperan aktif membantu pertumbuhan ekonomi daerah dalam

rangka tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat DKI Jakarta

dan sekitarnya.

c) Memberi Nilai Tambah Bagi Stakeholder:

Menjadikan produk dan layanan yang berkualitas dengan biaya yang

efisien Menyelaraskan program tanggung jawab sosial perusahaan Bank

DKI dengan program program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Meningkatkan kesejahteraan bagi karyawan dan pengurus secara

Page 74: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

61

berkesinambungan Memenuhi semua kewajiban hukum dan kesepakatan

dengan baik.

d) Pelayanan Terpadu:

Menyediakan produk dan layanan yang lengkap dengan dukungan

Teknologi Informasi yang unggul Memberikan layanan yang efektif dan

efisien dengan risiko yang dapat diterima Cepat dan tanggap dalam

menangani pengaduan nasabah dan memberikan solusi beragam termasuk

cross sellingsecara profesional.

Memiliki karyawan yang terlatih dengan kemampuan untuk

memberikan informasi yang berkualitas.

e) Profesional:

Memiliki kompetensi (skill dan knowledge) dan integritas yang tinggi

Memiliki standar kompetensi dan etika yang tinggi, mendahulukan

kepentingan perusahaan diatas kepentingan pribadi.

b. Struktur Organisasi Bank DKI

Dalam struktur organisasi, Bank DKI Cabang Syariah berada dibawah

naungan PT Bank DKI. Hal ini dikarenakan Bank DKI Syariah Cabang

Pondok Indah merupakan bagian Unit Usaha Syariah PT Bank DKI. Maka

dari itu, posisi Bank DKI Cabang Syariah dalam struktur organisasi berada

dibawah pengawasan Direktur Korporasi dan Syariah, yang terintegrasi

Page 75: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

62

langsung dengan Dewan Pengawas Syariah. Hal ini sebagaimana terlihat

dalam grafik 3.1 mengenai Struktur Organisasi Bank DKI berikut:

Grafik 3.1

Struktur Organisasi Bank DKI

2. Subjek Penelitian

Menurut Amirin (1986), Subjek penelitian merupakan seseorang atau

sesuatu yang mengenainya ingin diperoleh keterangan.5 Pada penelitian ini yang

menjadi subjek untuk diperoleh keterangan adalah seluruh karyawan Bank DKI

5 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif dan Kuantitaf ,

Edisi Kedua (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2009), h. 91.

Page 76: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

63

Syariah Cabang Pondok Indah yang masih aktif bekerja hingga pada saat

penelitian ini dilakukan.

C. Responden Penelitian

1. Populasi

Dalam metode penelitian, kata populasi amat populer, yakni untuk

menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang menjadi sasaran

penelitian.6 Populasi akan menjadi wilayah generalisasi kesimpulan hasil

penelitian.7 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap dan

tidak tetap Bank DKI Cabang Syariah Pondok Indah. Jumlah seluruh karyawan

Bank DKI Syariah Cabang Pondok Indah yakni 52 orang.

2. Deskripsi Responden

Data deskriptif responden ini menggambarkan beberapa kondisi

responden berdasarkan beberapa kategori yang telah tercantum dalam kuesioner

penelitian sebagai alat penelitian. Responden pada penelitian ini merupakan

karyawan yang bekerja di Bank DKI Syariah Cabang Pondok Indah. Data ini

akan ditampilkan secara statistik deskriptif. Data deskriptif responden ini

memberikan beberapa informasi sederhana keadaan responden yang dijadikan

obyek penelitian atau dengan kata lain dapat memberikan gambaran umum

6 Sofyan Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian dilengkapi Perhitungan Manual dan

Aplikasi SPSS Versi 17, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h.144. 7 Dr. Endang Mulyatiningsih, Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan (Bandung:

Alfabeta, 2012), h. 9.

Page 77: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

64

tentang responden yang diantaranya adalah terkait tentang jenis kelamin, latar

belakang pendidikan status perkawinan, lama bekerja, dan penghasilan.

Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 52 responden yaitu seluruh

karyawan Bank DKI Syariah Cabang Pondok Indah. Kuesioner yang telah diisi

kemudian dikompilasi dan diolah menjadi data penelitian. Berdasarkan data yang

diperoleh, diketahui bahwa jumlah data lengkap sesuai dengan jumlah

responden. Untuk jawaban pada atribut-atribut penelitian responden mempunyai

nilai minimal 1 dan maksimal 5 pada semua indikator.

a. Responden Menurut Jenis Kelamin

Data karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada

grafik 3.2 berikut:

Grafik 3.2

Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin (dalam persen)

Sumber: data primer, diolah.

69%

31%

Laki-Laki

Perempuan

Page 78: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

65

Berdasarkan grafik 3.2 diatas menunjukkan bahwa dari 52 responden

yang terbanyak adalah responden yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebesar

69% sedangkan jenis kelamin perempuan adalah 31%.

b. Responden Menurut Pendidikan Terakhir

Data karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat

dilihat pada grafik 3.3 berikut:

Grafik 3.3

Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir (dalam persen)

Sumber: data primer, diolah.

Berdasarkan grafik 3.3 menunjukkan bahwa dari 52 responden yang

terbanyak adalah responden yang berlatar pendidikan S1 atau sederajat yaitu

sebesar 54%. Sedangkan yang terendah adalah dengan latar belakang pendidikan

SMK sebanyak 4%.

c. Responden Menurut Status Pernikahan

Data karakteristik responden berdasarkan status dapat dilihat pada grafik

3.4 berikut:

4%

35%

54%

8% SMK

SMA

S1

S2

Page 79: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

66

Grafik 3.4

Karakteristik Responden berdasarkan Status Pernikahan (dalam persen)

Sumber: data primer, diolah.

Berdasarkan data pada grafik 3.4 diatas, dapat ditunjukkan bahwa dari 52

responden yang tertinggi adalah responden yang sudah menikah yaitu 73% dan

responden yang belum menikah sebesar 27%.

d. Responden Menurut Pendapatan

Data karakteristik responden berdasarkan pendapatan dapat dilihat pada

grafik 3.5 berikut:

Grafik 3.5

Karakteristik Responden berdasarkan Pendapatan (dalam persen)

Sumber: data primer, diolah.

73%

27%

Menikah

Belum Menikah

50%

15%

2%

33%

Rp 2.000.000 - Rp 3.000.000

Rp 3.000.000 - Rp 4.000.000

Rp 4.000.000 - Rp 5.000.000

> Rp 5.000.000,-

Page 80: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

67

Berdasarkan data pada grafik 3.5 diatas, dapat ditunjukkan bahwa dari 52

responden yang tertinggi adalah responden yang memiliki pendapatan kisaran Rp

2.000.000 – Rp 3.000.000 yaitu 50% dan yang terendah adalah responden yang

memiliki pendapatan kisaran Rp 4.000.000 – Rp 5.000.000 sebesar 2%.

e. Responden Menurut Lama Bekerja

Data karakteristik responden berdasarkan waktu lama bekerja dapat

dilihat pada grafik 3.6 berikut:

Grafik 3.6

Karakteristik Responden berdasarkan Lama Bekerja (dalam persen)

Sumber: data primer, diolah.

Berdasarkan data pada grafik 3.6 diatas, dapat ditunjukkan bahwa dari

52 responden yang tertinggi adalah responden yang sudah lama bekerja untuk

waktu > 2 tahun yaitu 62% dan yang terendah adalah responden yang sudah

lama bekerja untuk waktu < 1 tahun sebesar 13%.

13%

25%

62%

< 1 Tahun

1 - 2 Tahun

> 2 Tahun

Page 81: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

68

D. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Data Primer

Data primer dalam penelitian ini diperoleh langsung dari responden dengan

menggunakan kuisioner yang telah disesuaikan berdasarkan tujuan penelitian.

Responden dalam skripsi in terdiri dari karyawan tetap maupun karyawan tidak

tetap Bank DKI Cabang Syariah Pondok Indah.

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh melaui sumber-sumber tertulis, baik dari buku,

media massa, media elektronik, data dari perusahaan dan literatur tertulis lainnya

yang sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang berkenaan dengan judul penelitian, penulis

menggunakan jenis pengumpulan data berikut:

1. Studi Dokumentasi

Dalam hal pengumpulan data dengan studi kepustakaan, teknik yang

digunakan yakni mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan

penelitian ini melalui buku, artikel, studi terdahulu, majalah, surat kabar,

brosur, media online dan lain sebagainya.

Page 82: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

69

2. Penelitian Lapangan

Penelitian Lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan

melihat objek langsung di lapangan, dalam hal ini adalah Bank DKI Syariah

Cabang Pondok Indah.

a. Wawancara (interview), adalah salah satu cara mendapatkan data dengan

bertanya dalam bentuk komunikasi verbal atau wawancara guna

mendapatkan informasi dari responden dalam hal ini adalah pihak Bank

DKI Syariah Cabang Pondok Indah.

b. Kuisioner merupakan suatu daftar yang berisikan suatu rangkaian

pertanyaan mengenai sesuatu hal atau dalam suatu bidang.8 Dengan

demikian maka kuisioner dimaksudkan sebagai suatu daftar pertanyaan

untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban dari para responden

(orang-orang yang menjawab). Kuisioner yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan kuisioner tertutup, yakni tersusun atas

pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada responden dalam bentuk

pilihan ganda. Sehingga pada kuisioner jenis ini responden tidak diberi

kesempatan mengeluarkan pendapat.9

Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam instrumen penelitian ini

disusun dengan menggunakan skala likert. Skala likert adalah digunakan

8 Koentjoroningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta : PT Gramedia, 1986, H.

173 9 Sofyan Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian dilengkapi Perhitungan Manual dan

Aplikasi SPSS Versi 17, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h.133.

Page 83: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

70

untuk mengukur sikap dan pendapat seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial.10

Tabel 3.1

Pengukuran Skala Likert

Uraian

Sangat Tidak

Setuju (STS)

Tidak Setuju

(TS)

Ragu-Ragu

(RR)

Setuju

(S)

Sangat

Setuju (SS)

F. Metode Analisis Data

Teknik analisa data atau biasa disebut juga dengan teknik mengolah dan

menganalisa data. Data yang didapat penulis diolah dengan deskriptif kualitatif.

Dalam hal ini, sumber data yang diperoleh penulis akan diambil kesimpulan dengan

melihat teori yang ada serta dari hasil pengolahan kuisioner yang telah disebar.

Analisis data untuk pengolahan kuisioner dalam penelitian ini yakni sebagai

berikut:

1. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah item-item yang ada

di dalam kuisioner mampu mengukur perubahan yang didapatkan dalam

penelitian ini.11

Uji validitas dapat dilakukan dengan menggunakan

10

Agus Irianto, Statistika Konsep dan Aplikasinya, (Jakarta: Kencana, 2004), h. 195. 11

Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, (Semarang: Badan

Penerbit Universias Diponegoro, 2006), h. 45.

Page 84: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

71

korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau

atribut. Setelah itu ditentukan hipotesis Ho dimana skor butir pertanyaan

berkorelasi positif dengan total skor konstruk dan Ha dimana skor butir

pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total skor konstruk.

Setelah hipotesis Ho dan Ha ditentukan, maka uji dilakukan dengan

membandingkan r hitung (tabel corrected item-total correlation) dengan r

tabel (tabel product moment dengan signifikansi 0,05) untuk degree of

freedom (df) = n-k. Suatu kuisioner dinayatakan falid apabila r hitung > r

tabel.12

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran

tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap

gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula.13

Instrumen dikatakan reliable apabila terdapat kesamaan data dalam waktu

yang berbeda. Suatu kuisioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban

seseorang terhadap pertanyaan tetap konsisten meskipun diuji berkali-kali.

Untuk mengukur reliabilitas digunakan uji statistik cronbach alfa (a).

Suatu atribut dikatakan reliable jka memberikan cronbach alfa > 0,60

sedangkan jika sebaliknya maka data tersebut dikatakan tidak reliable.14

12

Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, h. 49. 13

Syofian Seregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif: Dlengkapi dengan

Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17, (Jakarta: BumiAksara, 2013), h. 87. 14

Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, h. 45-46.

Page 85: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

72

Berdasarkan atribut penelitian yang digunakan dalam penelitian ini,

maka dibentuklah instrument dengan lima skala. Instrument ini selanjutnya

dilakukan uji coba instrument untuk mengetahui validitas dan reliabilitas

instrument. Adapun hasil uji coba tersebut terhadap atribut-atribut yang

mempengaruhi motivasi kerja karyawan dapat dirangkum pada tabel dibawah

ini. Hasil validitas diperoleh berdasarkan nilai MSA (Measure of Sampling

Adequacy) yang dapat diperoleh melalui tabel Anti Image Matrices. Nilai MSA

berkisar antara 0 hingga 1, dengan ketentuan sebagai berikut (Santoso, 2006):

1) MSA = 1, atribut dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh atribut yang lain

2) MSA > 0,5, atribut masih bisa diprediksi dan bisa dianalisis lebih lanjut

3) MSA < 0,5, atribut tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dianalisis lebih

lanjut, atau dikeluarkan dari atribut lainnya.

Hasil uji coba Instrument penelitian faktor instrinsik dirangkum pada

tabel berikut ini:

Tabel 3.2

Hasil Analisis uji coba Instrumen Penelitian Faktor Instrinsik

Atribut Indikator

Nomor Item

Σ Uji Coba

Tidak

Valid Valid

Faktor

Instrinsik

Tanggung jawab 1,2,3 - 1,2,3 3

Prestasi 4,5,6 - 4,5,6 3

Pengakuan 7,8,9 7,9 8 1

Pekerjaan itu

sendiri

10,11,12 - 10,11,12 3

Pengembangan

Kompetensi

individu

13,14,15 - 13,14,15 3

Page 86: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

73

Kesempatan untuk

maju

16,17,18 18 16,17 2

Jumlah 18 3 15 15

Berdasarkan hasil uji instrument penelitian diatas, maka terangkum pada tabel

dibawah ini atribut yang valid dan yang tidak valid:

Tabel 3.3

Rekapitulasi Validitas Instrumen Pernyataan

Pernyataan MSA Valid Tidak

Valid

1. Saya menganggap bahwa mengerjakan tugas

perkerjaan merupakan suatu tanggung jawab

0.612a

v

2. Saya melihat bahwa waktu sudah di

manfaatkan seefektif mungkin dalam

menyelesaikan setiap pekerjaaan yang

diamanatkan kepada saya

0.600a

v

3. Saya perlu mengerjakan tugas yang diberikan

pimpinan tepat waktu

0.604a

v

4. saya mampu mencapai prestasi kerja yang

diinginkan

0.547a

v

5. saya akan mengerahkan seluruh kemampuan

agar prestasi saya maksimal

0.685a

v

6. bila gagal, saya akan terus berusaha mencapai

prestasi yang ditargetkan perusahaan saya.

0.566a

v

7. Saya ingin ada yang memuji pekerjaan saya 0.418a

V

8. Perusahaan menilai baik untuk setiap hasil

kerja saya

0.642a

v

9. Adanya pengakuan dan penghargaan bila

berprestasi dalam melakukan kegiatan yang

berhubungan dengan pekerjaan saya sebagai

karyawan

0.430a

V

10. Saya menyukai jenis pekerjaan yang

dilakukan saat ini

0.765a

v

11. Tugas-tugas yang diberikan kepada saya

kurang menantang

0.705a

v

12. Saya mampu elakukan semua pekerjaan yang 0.524a v

Page 87: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

74

diberikan dengan baik.

13. Saya pernah mendapat kesempatan untuk

mengikuti program pelatihan dari tempat saya

bekerja

0.514a

v

14. Saya sangat senang dengan program

pendidikan dan pelatihan di tempat saya

bekerja

0.594a

v

15. Program pendidikan dan pelatihan di tempat

saya bekerja sangat berguna untuk

peningkatan kemampuan bekerja saya

0.588a

v

16. Saya merasa tidak puas jika tidak berhasil

menyelesaikan tugas atau masalah yang rumit

0.634a

v

17. Di lingkungan kerja, saya memiliki banyak

kesempatan untuk mengembangkan karir

0.501a

v

18. Menjalankan tugas dengan masimal membuat

karir saya meningkat

0.495a

V

Maka, berdasarkan analisis instrument diatas, atribut-atribut yang valid dapat

dianalisis lebih lanjut. Hasil uji coba Instrument penelitian faktor ekstrinsik

dirangkum pada tabel berikut ini:

Tabel 3.4

Hasil Analisis uji coba Instrumen Penelitian Faktor Ekstrinsik

Atribut Indikator

Nomor Item

Σ Uji Coba

Tidak

Valid Valid

Faktor

Ekstrinsik

Gaji 19,20,21 19,20,21 3

Keamanan dan

keselamatan kerja

22,23 22 23 1

Kondisi kerja 24,25,26 24,25,26 3

Hubungan kerja 27,28,29 28,29 27 1

Administrasi dan

kebijakan

perusahaan

30,31,32 30,32 31 1

Status 33,34,35 35 33,34 2

Jumlah 17 6 11 11

Page 88: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

75

Berdasarkan hasil uji instrument penelitian diatas, maka terangkum pada tabel

dibawah ini atribut yang valid dan yang tidak valid:

Tabel 3.5

Rekapitulasi Validitas Instrumen Pernyataan

Pernyataan MSA Valid Tidak

Valid

19. Saya menilai bahwa tunjangan yang diberikan

dapat memotivasi dalam bekerja

.727a

v

20. Adanya bonus yang diberikan bila saya lebih

produktif dan kreatif dalam bekerja

.641a

v

21. Menurut saya, kenaikan gaji dapat

meningkatkan motivasi lebih tinggi

.753a

v

22. Lingkungan kerja saya sangat kondusif .432a

V

23. Saya mendapatkan jaminan asuransi

kesehatan dari lingkungan tempat kerja.

.733a

v

24. Kenyamanan dan kebersihan lingkungan

pekerjaan membuat saya nyaman dalam

bekerja

.880a

v

25. Saya betah di tempat kerja karena

lingkungannya tertata rapih

.739a

v

26. Saya menilai bahwa kondisi tempat kerja

anda memperhatikan aspek kenyamanan.

.560a

v

27. Meskipun saya kurang suka dengan beberapa

rekan kerja, saya tetap berusaha kompak

dalam menjalankan tugas

.603a

v

28. Saya mengalami kesulitan dalam bekerja

sama dengan rekan kerja dalam satu bagian

.354a

V

29. Saya mampu beradaptasi dengan semua rekan

kerja dengan baik

.429a

V

30. Kebijakan perusahaan sangat jelas dan bisa

saya mengerti dengan baik

.493a

V

31. Administrasi perusahaan sangat berbelit dan

rumit

.742a

v

32. Saya hanya diam meskipun kebijakan atasan

bertentangan dengan saya

.490a

V

33. Saya tidak puas denga posisi yang saya capai

saat ini

.652a

v

Page 89: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

76

34. Saya mengingnkan posisi pekerjaan yang

lebih tinggi dari saat ini

.557a

v

35. Bagi saya, semua posisi pekerjaan adalah

sama.

.187a

V

Maka, berdasarkan analisis instrument diatas, atribut-atribut yang valid dapat

dianalisis lebih lanjut.

G. Teknik Analisis Faktor

Analisis faktor merupakan salah satu alat statistika yang digunakan untuk

mereduksi atribut dari suatu kumpulan atribut.15

Analisis faktor bertujuan untuk

mereduksi atribut.16

Berdasarkan hal ini bisa diperoleh beberapa kumpulan

atribut yang lebih sedikit dari jumlah atribut awal. Manfaat dari analisis faktor

adalah melakukan peringkasan atribut berdasarkan tingkat keeratan pengaruh

antar atribut, sehingga akan diperoleh faktor-faktor dominan yang berpengaruh

terhadap atribut lainnya.17

Sehingga tujuan dari analisis faktor, dijelaskan dalam

“bahasa” yang sederhana adalah “mengelompokan” sejumlah atribut ke dalam

satu atau dua faktor.18

Proses utama dari analisis faktor meliputi hal-hal sebagai berikut:19

1) Menentukan atribut apa saja yang akan dianalisis

15

Syofiyan Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan

Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 87) 16

Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, h. 45-46. 17

Ety Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis: dengan aplikasi SPSS, (Jakarta: Mitra

Wacana Media, 2007), h. 184. 18

Singgih Santoso, Menguasasi Statistik Multivariat, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo,

2015), h. 60. 19

Singgih Santoso, Menguasasi Statistik Multivariat, h. 59.

Page 90: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

77

2) Menguji atribut-atribut yang telah ditentukan, dengan metode Bartlett Test of

Sphericity serta pengukuran MSA (Measure of Sampling Adequacy). Pada

tahap awal analisis faktor ini, dilakukan penyaringan terhadap sejumlah

atribut, sehingga didapat atribut-atribut yang memenuhi syarat untuk

dianalisis.

3) Setelah sejumlah atribut yang memenuhi syarat didapat, kegiatan berlanjut ke

proses inti pada analisis faktor, yakni factoring. Faktor ini akan mengekstrak

satu atau lebih faktor dari atribut-atribut yang telah lolos pada uji atribut

sebelumnya.

Dalam mengamati hubungan antara sekelompok atribut yang saling

berhubungan, atribut-atribut awal ditransformasikan menjadi sekelompok atribut

yang tidak saling berhubungan, yang disebut sebagai komponen utama.

Komponen utama yang merupakan kombinasi dari atribut-atribut awal dengan

derajat kepentingan yang semakin menurun sesuai dengan variasi yang

ditunjukkan. Komponen utama pertama akan akan memiliki varians tersebar dan

dapat dikatakan mengandung informasi terbesar dari atribut-atribut awal.

Sehingga analisis faktor termasuk pada independence teknik yang berarti tidak

ada dependen dan atribut independen.20

Dalam penelitian ini, atribut tersebut didapat dari instrumen faktor-faktor

motivasi yang dikemukakan oleh Herzberg yang dalam hal ini mempengaruhi

20

Edy Supriyadi, Perangkat Lunak Statistik: Mengolah Data untuk Penelitian SPSS + AMOS,

(Jakarta: Penerbit InMedia, 2014), h. 111.

Page 91: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

78

motivasi kerja karyawan. Atribut-atribut faktor tersebut tergambar dalam Tabel

3.6 sebagai berikut:

Tabel 3.6

Faktor-Faktor Motivasi Menurut Herzberg

Dimensi Subdimensi

Faktor Intrinsik

Tanggung Jawab

Prestasi

Pengakuan

Pekerjaan Itu Sendiri

Pengembangan Potensi Individu

Kemajuan

Faktor Ekstrinsik

Gaji

Keamanan dan Keselamatan Kerja

Kondisi Kerja

Hubungan Kerja

Prosedur Perusahaan

Status

Page 92: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

79

BAB IV

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dibahas gambaran umum obyek penelitian dan data deskriptif

responden Karyawan Bank DKI Syariah Cabang Pondok Indah. Disamping itu juga

disertai dengan penyajian hasil olah data (hasil evaluasi) yang meliputi analisis faktor

yang menjadi kesatuan langkah dalam pengujian hipotesis.

A. Analisis Faktor Motivasi Kerja Karyawan

Sebagaimana telah disebutkan dalam metode penelitian bab III, bahwa

analisis faktor bertujuan untuk melihat apakah ada korelasi antar atribut. Dalam

penelitian ini terdapat dua faktor utama yaitu faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik.

Faktor instrinsik memiliki 6 aspek yaitu tanggung jawab, prestasi, pengakuan,

pekerjaan itu sendiri, pengembangan potensi individu, dan kesempatan untuk maju.

Sedangkan faktor ekstrinsik memiliki 6 aspek yaitu gaji, keamanan dan keselamatan

kerja, kondisi kerja, hubungan kerja, administrasi dan kebijakan perusahaan, dan

status.

Tahap pertama pada analisis ini adalah menguji korelasi antar atribut. Hal ini

dapat dilihat dari hasil perhitungan uji Kaiser Meyer Olkin (KMO) dan Barlett. Nilai

KMO memiliki indeks yang tinggi (berkisar antara 0,5 sampai 1,0) yaitu 0,521

Analisis faktor layak dilakukan. Selain itu, nilai Barlett’s Test of Sphericity memiliki

nilai sig 0,000 < 0,05 maka tolak H0, artinya terdapat korelasi antarvaribel.

79

Page 93: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

80

Tabel 4.5

Nilai KMO dan Bartlett’s Test

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .521

Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 1007.395

Df 325

Sig. .000

Setelah melakukan uji KMO dan Bartlett’s, langkah selanjutnya adalah

melakukan analisis faktor. Dari analisis faktor ini, dilihat dari nilai eigenvalue, maka

diperoleh 26 atribut yang melatarbelakangi motivasi karyawan dalam bekerja. Nilai

eigenvalue menunjukkan keragaman atribut. Faktor-faktor yang mempengaruhi

motivasi responden dalam bekerja dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.6

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Karyawan Bank

DKI Syariah Cabang Pondok Indah

Atribut (Faktor-Faktor)

Eigenvalue

(Loading

Factor)

Tugas perkerjaan merupakan suatu tanggung jawab .809

Waktu sudah di manfaatkan seefektif mungkin dalam menyelesaikan setiap

pekerjaaan yang telah diamanatkan

.613

Mengerjakan tugas yang diberikan pimpinan tepat waktu .707

Mampu mencapai prestasi kerja yang diinginkan .788

Mengerahkan seluruh kemampuan agar prestasi maksimal .701

bila gagal, akan terus berusaha mencapai prestasi yang ditargetkan

perusahaan

.494

Perusahaan menilai baik untuk setiap hasil kerja .820

Menyukai jenis pekerjaan yang dilakukan saat ini .647

Page 94: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

81

Tugas-tugas yang diberikan kurang menantang .780

Mampu melakukan semua pekerjaan yang diberikan dengan baik. .621

Pernah mendapat kesempatan untuk mengikuti program pelatihan .847

Senang dengan program pendidikan dan pelatihan .799

Program pendidikan dan pelatihan berguna untuk peningkatan kemampuan

bekerja

.754

Merasa tidak puas jika tidak berhasil menyelesaikan tugas atau masalah yang

rumit

.779

Memiliki banyak kesempatan untuk mengembangkan karir .680

Tunjangan yang diberikan dapat memotivasi dalam bekerja .820

Bonus yang diberikan lebih produktif dan kreatif dalam bekerja .622

Kenaikan gaji dapat meningkatkan motivasi lebih tinggi .609

Mendapatkan jaminan asuransi kesehatan dari lingkungan tempat kerja. .787

Kenyamanan dan kebersihan lingkungan pekerjaan membuat nyaman dalam

bekerja

.846

Betah di tempat kerja karena lingkungannya tertata rapih .800

Kondisi tempat kerja memperhatikan aspek kenyamanan. .755

kompak dengan rekan kerja dalam menjalankan tugas .646

Administrasi perusahaan sangat berbelit dan rumit .707

Tidak puas dengan posisi dicapai saat ini .734

Menginginkan posisi pekerjaan yang lebih tinggi dari saat ini .640

Sumber: Lampiran

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan terdapat 25 atribut (faktor) yang pada

umumnya mempengaruhi motivasi kerja karyawan Bank DKI Syariah Cabang

Pondok Indah. Sedangkan terdapat satu faktor yang tereduksi karena nilai eigenvalue

lebih rendah dari 0,50 yaitu faktor “Bila gagal, akan terus berusaha mencapai prestasi

yang ditargetkan perusahaan”.

Setelah menguji atribut-atribut yang telah ditentukan dan mendapatkan data

yang valid, maka proses selanjutnya yakni factoring. Proses ini akan mengekstrak

satu atau lebih faktor dari atribut-atribut yang telah lolos pada uji atribut sebelumnya.

Page 95: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

82

Untuk menentukan seberapa banyak faktor yang mungkin terbentuk dapat

dilihat pada tabel Total Variance Explained sebagai berikut:

Tabel 4.7

Hasil Total Variance Explained

Comp

onent

Initial Eigenvalues

Extraction Sums of

Squared Loadings

Rotation Sums of Squared

Loadings

Total

% of

Variance

Cumulativ

e % Total

% of

Variance

Cumulati

ve % Total

% of

Variance

Cumulative

%

1 7.419 28.533 28.533 7.419 28.533 28.533 4.649 17.883 17.883

2 4.127 15.874 44.407 4.127 15.874 44.407 4.220 16.229 34.112

3 2.304 8.863 53.269 2.304 8.863 53.269 3.557 13.682 47.794

4 2.101 8.083 61.352 2.101 8.083 61.352 2.772 10.661 58.456

5 1.576 6.062 67.414 1.576 6.062 67.414 1.884 7.247 65.703

6 1.281 4.925 72.339 1.281 4.925 72.339 1.725 6.636 72.339

7 .995 3.825 76.164

8 .946 3.640 79.804

9 .912 3.507 83.311

10 .623 2.397 85.708

11 .575 2.213 87.921

12 .519 1.995 89.916

13 .461 1.772 91.688

14 .407 1.567 93.255

15 .310 1.191 94.446

16 .263 1.011 95.457

17 .231 .888 96.344

18 .194 .746 97.090

19 .182 .702 97.791

20 .158 .608 98.399

21 .140 .538 98.937

Page 96: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

83

22 .091 .350 99.287

23 .079 .305 99.592

24 .056 .216 99.808

25 .034 .131 99.939

26 .016 .061 100.000

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Hasil perhitungan pada tabel Component diatas berkisar antara 1 hingga 26

yang mewakili jumlah atribut independen. Pada kolom Initial Eigenvalues yang

diperoleh dari hasil SPSS telah ditetapkan nilainya 1. Dengan demikian, karena nilai

Eigenvalues yang ditetapkan 1, maka nilai Total yang akan diambil adalah yang > 1

yaitu component 1, 2, 3, 4, 5, dan 6.

Setelah diketahui faktor maksimal yang bisa terbentuk, adalah 6 faktor,

selanjutnya dapat ditentukan masing-masing atribut yang akan masuk ke dalam

faktor 1, faktor 2, faktor 3, faktor 4, faktor 5, dan faktor 6. Hal ini dapat dilihat

pada tabel 4.8 untuk hasil Rotated Component Matrix sebagai berikut:

Tabel 4.8

Hasil Rotated Component Matrix

Rotated Component Matrixa

Component

1 2 3 4 5 6

1 -.147 .126 .611 -.270 .070 .566

2 .009 .033 .722 -.196 .040 -.225

3 .036 .015 .836 -.053 -.046 .041

4 .140 .102 .827 -.071 .104 -.240

5 -.192 .503 .540 -.066 .305 .148

6 -.221 -.093 .293 -.037 .051 -.820

Page 97: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

84

7 .149 .132 .248 -.230 .695 .097

8 .081 .129 -.281 .768 -.034 -.295

9 .337 .169 .185 .205 .585 -.244

10 .827 -.146 .049 -.012 .292 .231

11 .765 .037 -.253 -.086 .354 -.127

12 .708 .109 -.176 -.137 .436 -.022

13 .193 .736 .030 -.188 .402 .058

14 .416 .217 .080 .671 .001 .054

15 .753 .454 .177 .080 .066 .073

16 .720 .256 .152 .084 -.087 -.009

17 .030 .700 .272 -.165 -.001 -.131

18 .848 .231 .035 -.012 -.033 .108

19 .405 .718 .216 -.296 -.048 .171

20 .145 .881 .002 .012 .047 -.009

21 .317 .728 .074 .270 .121 .175

22 .203 .473 -.232 -.009 .401 .408

23 -.067 -.230 -.240 .684 -.331 -.121

24 -.242 -.367 -.173 .680 .019 .222

25 -.449 -.261 .058 .562 .085 .208

Berdasarkan tabel diatas, maka dapat disimpulkan penentuan input atribut ke

faktor tertentu mengikut pada besar korelasi antara atribut dengan faktor yang

korelasinya besar, yakni 1) pengembangan potensi individu dan gaji; 2) prestasi dan

kondisi kerja; 3) Tanggung jawab; 4) status; 5) pekerjaan itu sendiri; dan 5) hubungan

kerja.

B. Faktor Motivasi Kerja Intrinsik Karyawan Bank DKI Syariah Cabang

Pondok Indah

1. Pengembangan Potensi Individu

a. Mampu melakukan semua pekerjaan yang diberikan dengan baik.

b. Senang dengan program pendidikan dan pelatihan

Page 98: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

85

c. Program pendidikan dan pelatihan berguna untuk peningkatan

kemampuan bekerja

2. Prestasi

a. Mengerahkan seluruh kemampuan agar prestasi maksimal

b. Merasa tidak puas jika tidak berhasil menyelesaikan tugas atau masalah

yang rumit

3. Tanggung Jawab

a. Tugas perkerjaan merupakan suatu tanggung jawab

b. Waktu sudah di manfaatkan seefektif mungkin dalam menyelesaikan

setiap pekerjaaan yang telah diamanatkan

c. Mengerjakan tugas yang diberikan pimpinan tepat waktu

d. Mampu mencapai prestasi kerja yang diinginkan

4. Pekerjaan itu Sendiri:

a. Menyukai jenis pekerjaan yang dilakukan saat ini

b. Mampu melakukan semua pekerjaan yang diberikan dengan baik.

C. Faktor Motivasi Kerja Ekstrinsik Karyawan Bank DKI Syariah Cabang

Pondok Indah

1. Gaji

a. Tunjangan yang diberikan dapat memotivasi dalam bekerja

b. Bonus yang diberikan lebih produktif dan kreatif dalam bekerja

c. Mendapatkan jaminan asuransi kesehatan dari lingkungan tempat kerja.

2. Kondisi Kerja

Page 99: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

86

a. Kenyamanan dan kebersihan lingkungan pekerjaan membuat nyaman

dalam bekerja

b. Betah di tempat kerja karena lingkungannya tertata rapih

c. Kondisi tempat kerja memperhatikan aspek kenyamanan.

3. Status

a. Tugas-tugas yang diberikan kurang menantang

b. Memiliki banyak kesempatan untuk mengembangkan karir

c. Administrasi perusahaan sangat berbelit dan rumit

d. Tidak puas dengan posisi dicapai saat ini

e. Menginginkan posisi pekerjaan yang lebih tinggi dari saat ini

4. Hubungan Kerja

a. Perusahaan menilai baik untuk setiap hasil kerja

b. Kompak dengan rekan kerja dalam menjalankan tugas

Page 100: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

87

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Bank DKI Syariah Cabang

Pondok Indah mengenai Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja

Karyawan, maka hasil penelitian dalam skripsi ini dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Dari sekian banyak teori mengenai motivasi, teori yang mempengaruhi

motivasi kerja karyawan Bank DKI Syariah Cabang Pondok Indah yakni teori

dua faktor yang dikemukakan oleh Herzberg. Dalam teori nya terdapat dua

faktor motivasi yakni faktor intrinsik (tanggung jawab, prestasi, pengakuan,

pekerjaan itu sendiri, pengembangan potensi individu dan kesempatan untuk

maju) dan faktor ekstrinsik (gaji, keamanan dan keselamatan kerja, kondisi

kerja, hubungan kerja, prosesud perusahaan, status).

2. Terdapat dua puluh lima (25) atribut yang secara umum mempengaruhi

motivasi kerja karyawan Bank DKI Syariah Cabang Pondok Indah dan 1

atribut yang tereduksi. Pernyataan ini dapat dibuktikan dari hasil nilai

eigenvalue yang menunjukan keragaman atribut. Jika nilai eigenvalue nya

lebih dari 0,50 maka faktor tersebut dapat diterima.

87

Page 101: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

88

3. Faktor utama yang secara signifikan berpengaruh terhadap motivasi kerja

karyawan Bank DKI Syariah Cabang Pondok Indah yakni 1) Faktor Intrinsik

yang terdiri atas pengembangan potensi individu, prestasi, tanggung jawab,

dan pekerjaan itu sendiri; 2) Faktor Ekstrinsik yang terdiri atas gaji, kondisi

kerja, status, dan hubungan kerja. Pernyataan ini dapat dibuktikan pada hasil

Rotated Component Matrix, dimana penentuan input atribut ke faktor tertentu

mengikut pada korelasi yang besar antar atribut dengan faktor, yakni yang

nilainya lebih dari 0,50.

B. Saran

1. Hasil penelitian dan analisis data tersebut membuktikan bahwa faktor

pengembangan potensi individu dan gaji menjadi faktor pertama dalam

motivasi kerja karyawannya. Perusahaan sangat menyenangi program

pendidikan dan pelatihan yang sifatnya dapat mengembangkan potensi

mereka untuk kemudian bisa mendapatkan gaji yang lebih besar sesuai

kemampuannya. Maka dari itu, perusahaan dapat memberikan pelatihan atau

pendidikan yang diprogramkan secara continue.

2. Selain itu, perusahaan juga harus meningkatkan apresiasi terhadap karyawan

yang berprestasi serta lingkungan kondisi kerja dimana karyawan

menjalankan berbagai aktifitasnya. Perusahaan dapat membuat beberapa

reward yang bisa diberikan kepada setiap karyawan yang telah mencapai

Page 102: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

89

prestasi tertentu dalam karirnya. Kenyamanan di tempat bekerja tetap harus

ditingkatkan untuk menjaga motivasi kerja karyawa. Karyawan akan merasa

betah bekerja di lingkungan kerja yang membuatnya merasa nyaman, hal ini

bisa dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya menjaga kebersihan tempat

kerja, lingkungan tempat kerja yang senantiasa rapih, suasana baru dalam

letak maupun aksen ruangan beerja, dan lain sebagainya. Karena prestasi dan

kondisi kerja merupakan faktor yang cukup penting dalam motivasi kerja

karyawan di Bank DKI Syariah cabang Pondok Indah.

3. Untuk penelitian selanjutnya yang ingin mengkaji masalah terkait faktor-

faktor motivasi disarankan untuk mengkaji dan atribut lain yang lebih luas

dengan metode penelitian yang lain agar semakin terlihat spesifik atribut-

atribut yang bisa mempengaruhi motivasi kerja karyawan sehingga penelitian

dapat lebih menambah khazanah pengetahuan.

Page 103: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

90

DAFTAR PUSTAKA

Agustianto, Mencetak SDM Bank Syariah yang Berkompetensi, diakses pada 7

Agustus 2014 dari http://www.padangekspres.co.id/?news=berita&id=10964

Agustina, Ika, Faktor-Faktor Motivasi yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan pada

PT Gaya Manunggal Kresitama, (Jurnal Skripsi S1, Universitas Gunadarma,

2010).

Bangun, Wilson, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Erlangga, 2012).

Bungin, HM Burhan, , Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,

dan Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta:Kencana, 2011).

Darsono dan Tjatjuk Siswandoko, Manajemen Sumber Daya Manusia Abad 21,

Jakarta: Nusantara Consulting, 2001).

Ety Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS, (Jakarta:

Penerbit Mitra Wacana Media, 2007).

Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2005).

Fahmi, Irham, Management: Teori, Kasus dan Solusi, (Bandung: Penerbit Alfabeta,

2012).

Flippo, Edwin B, Principles of Personnel Management, (McGraw Hill, 1971), h. 346.

dalam Gilang Raka Pratama, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Kerja Polisi, (Skripsi S1, Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2011).

Ghazali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, (Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2006).

90

Page 104: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

91

Hasibuan, Malayu S.P, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2007).

Herzberg, Work and The Nature of Man, (New York: The World Publishing

Company, 1973), h. 217, dalam Gilang Raka Pratama, Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Motivasi Kerja Polisi, (Skripsi S1, Fakultas Psikologi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011).

Irianto, Agus, Statistika Konsep dan Aolikasinya, (Jakarta: Kencana, 2004).

J. Winardi, Manajemen Perilaku Organisasi, (Jakarta: Prenada Media, 2004).

Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008, Cet

pertama, Ed 7).

Koentjoroningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: PT Gramedia,

1986).

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007).

Murdiah Hayati dan Suhendra, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2006).

Nawawi, Hadari, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif,

(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2003).

Portal Bank DKI Syariah, Visi dan Misi Bank DKI Syariah , artikel diakses pada 10

Juli 2015 dari http://bankdkisyariah.co.id/index.php/bank-dki-syariah/visi-

misi

Portal Bank DKI Syariah, Bank DKI Syariah Profile, artikel diakses pada 29

September 2015 dari http://bankdkisyariah.co.id/index.php/bank-dki-

syariah/profileperusahaan

Page 105: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

92

Portal Otoritas Jasa Keuangan, Data Statistik Perbankan Syariah April 2014, diakses

pada 14 Juli 2014 dari http://ojk.go.id/data-statistik-perbankan-syariah

Portal PT Bank DKI, Sekilas Bank DKI, diakses pada 23 Juni 2014 dari

http://www.bankdki.co.id/corporate-website/sekilas-bank-dki

Portal UUS Bank DKI Syariah, Profil Perusahaan, diakses pada 23 Juni 2014 dari

http://bankdkisyariah.co.id/index.php/bank-dki-syariah/profileperusahaan

Pramesti, Getut, Kupas Tuntas Data Penelitian dengan SPSS 22, (Jakarta: PT Elex

Media Komputindo, 2014).

Pratama, Gilang Raka, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Polisi,

(Skripsi S1, Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2011).

P.S. Sondang, Organisasi, Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi, (Jakarta: CV

Haji Masagung, 1988).

Rahmat, Motivasi Kerja dalam Islam, artikel diakses pada 29 Sepetember 2015 dari

http://www.motivasi-islami.com/motivasi-kerja-dalam-islam/

Rangkutty, Freddy, Dongkrak Penjualan Melalui Marketing Strategy dan

Competitive Positioning: Mengukur Segmentasi, Targeting dan Positioning

Menggunakan SPSS, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2011).

Rifai, Veithzal, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori ke

Praktek, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009).

Ruky, Ahmad S, Sistem Manajemen Kinerja, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,

2002).

Ruslani, Semangat da Motivasi Kerja Karyawan, artikel diakses pada 15 Desember

2014 dari http://www.ruslani.com/kata-semangat-motivasi-kerja-

karyawan.html

Page 106: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

93

Santoso, Singgih, Menguasai Statistik Multivariat, (Jakarta: PT Elex Media

Komputindo, 2015)

Septerina, Elza, Penerapan Sistem Rekrutmen SDM Terhadap Kinerja Karyawan

Pada PT BNI Cabang Syariah Padang, (Skripsi Konsentrasi Perbankan

Syariah, Program Studi Muamalat, FSH UIN Jakarta, 2009).

Sevilla, Consuelo. G, Pengantar Metode Penelitian, (Jakarta: Penerbit Universitas

Indonesia, 1993).

Sirait, Justine T, Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi Internasional,

( Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media, 2007).

Siregar, Sofyan, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian dilengkapi Perhitungan

Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010).

Sujak, Abi, Kepemimpinan Manajer: Eksistensinya dalam Perilaku Organisasi,

(Jakarta: Rajawali, 1990).

Suhendra dan Murdiyah Hayati, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2006).

Supriyadi, Edi, Perangkat Lunak Statistik: Mengolah Data untuk Penelitian SPSS

+AMOS, (Jakarta: Penerbit InMedia, 2014).

Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2009), h. 148

Tanpa Nama, Sumber Motivasi Kerja Karyawan, artikel diakses pada 16 Desember

2014 dari http://artikel-manajemen.blogspot.com/2009/06/sumber-motivasi-

kerja-karyawan.html

Tanpa Nama, Analisis dan Forecasting Kinerja, artikel diiakses pada 22 Juni 2014

dari http://esharia.blogspot.com/2014/05/analisis-dan-forecasting-kinerja.html

T.H. Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE, 2003).

Page 107: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

94

Wibowo, Manajemen Kinerja, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007).

Winda, Atif, Pengembangan Mutu SDM Perbankan Syariah di Indonesia, diakses

pada 7 Agustus 2014 dari

http://windajunior.blogspot.com/2012/04/pengembangan-mutu-sdm-

perbankan-syariah.html

Page 108: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

LAMPIRAN

Page 109: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN
Page 110: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN
Page 111: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

KUISIONER

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARHI MOTIVASI KERJA KARYAWAN

BANK DKI SYARIAH CABANG PONDOK INDAH

Assalamu’alaikum wr. wb,

Teriring salam sejahtera dan doa semoga Bapak/Ibu/Sdr. senantiasa berada dalam

lindungan dan rahmat Allah SWT dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Aamiin

Sehubungan dengan penelitian skripsi dalam proses penyelesaian perkuliahan jenjang

Strata Satu (S1) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya mahasiswi Program Studi Muamalat

dengan Konsentrasi Jurusan Perbankan Syariah melakukan penelitian mengenai “Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Karyawan Bank DKI Syariah Cabang Pondok Indah”.

Untuk tujuan tersebut, saya memohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr. menjadi responden guna

pengisian kuesioner ini.

Akhir kata, atas perhatian dan partisipasi Bapak.Ibu/Sdr. dalam penelitian ini, saya

mengucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Peneliti:

Bangun Karisma Palupi

NIM: 109046100009

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 112: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

A. DATA DIRI RESPONDEN TERPILIH

Nama :.................................................................................

Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan

Usia : ...............................................................................

Pendidikan : ...............................................................................

Status Marital : Menikah / Belum Menikah / Duda / Janda

Lama Bekerja di Bank DKI Syariah : < 1 Tahun 1 – 2 Tahun > 2 Tahun

Jabatan :.. .............................................................................

Penghasilan : < Rp 1.000.000

Rp 1.000.000 - Rp 2.000.000

Rp 2.000.000 - Rp 3.000.000

Rp 3.000.000 - Rp 4.000.000

Rp 4.000.000 - Rp 5.000.000

>Rp 5.000.000

B. Petunjuk Pengisian Kuisioner

1. Mohon dengan hormat, bantuan serta kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk menjawab

seluruh pertanyaan yang terdapat dalam kuisioner ini.

2. Dalam mengisi kuisioner ini, berikanlah tanda checklist (v) pada kolom pernyataan yang

mewakili keadaan sesungguhnya dari responden.

3. Pada kuisioner ini terdapat 13 (tiga belas) aspek yang sehubungan dengan motivasi kerja

karyawan, yaitu tanggung jawab, pengakuan orang lain, gaji, kondisi kerja, prestasi,

pekerjaan itu sendiri, kemajuan, kebijakan dan administrasi perusahaan, pengawasan,

hubungan kerja, keamanan kerja, dan status pekerjaan,

4. Terdapat 5 (lima) oilihan jawaban yang bisa dipilih untuk merepresentasikan keadaan

Bapak/Ibu/Sdr/i, yakni Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Ragu-Ragu (RR),

Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS)

Page 113: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

C. KUISIONER

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA KARYAWAN

BANK DKI CABANG SAYARIAH PONDOK INDAH

Faktor Aspek Pernyataan STS TS RR S SS

Intrinsik Tanggung

Jawab

1. Saya menganggap bahwa

mengerjakan tugas perkerjaan

merupakan suatu tanggung jawab

2. Saya melihat bahwa waktu sudah

di manfaatkan seefektif mungkin

dalam menyelesaikan setiap

pekerjaaan yang diamanatkan

kepada saya

3. Saya perlu mengerjakan tugas

yang diberikan pimpinan tepat

waktu

Prestasi 4. saya mampu mencapai prestasi

kerja yang diinginkan

5. saya akan mengerahkan seluruh

kemampuan agar prestasi saya

maksimal

6. bila gagal, saya akan terus

berusaha mencapai prestasi yang

ditargetkan perusahaan saya.

Pengakuan 7. Saya ingin ada yang memuji

pekerjaan saya

8. Perusahaan menilai baik untuk

setiap hasil kerja saya

9. Adanya pengakuan dan

penghargaan bila berprestasi

Page 114: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

dalam melakukan kegiatan yang

berhubungan dengan pekerjaan

saya sebagai karyawan

Pekerjaan itu

sendiri

10. Saya menyukai jenis pekerjaan

yang dilakukan saat ini

11. Tugas-tugas yang diberikan

kepada saya kurang menantang

12. Saya mampu elakukan semua

pekerjaan yang diberikan dengan

baik.

Pengembangan

Potensi

Individu

13. Saya pernah mendapat

kesempatan untuk mengikuti

program pelatihan dari tempat

saya bekerja

14. Saya sangat senang dengan

program pendidikan dan

pelatihan di tempat saya bekerja

15. Program pendidikan dan

pelatihan di tempat saya bekerja

sangat berguna untuk

peningkatan kemampuan bekerja

saya

Kesempatan

Untuk Maju

16. Saya merasa tidak puas jika tidak

berhasil menyelesaikan tugas

atau masalah yang rumit

17. Di lingkungan kerja, saya

memiliki banyak kesempatan

untuk mengembangkan karir

18. Menjalankan tugas dengan

masimal membuat karir saya

meningkat

Page 115: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

Ekstrinsik Gaji 19. Saya menilai bahwa tunjangan

yang diberikan dapat memotivasi

dalam bekerja

20. Adanya bonus yang diberikan

bila saya lebih produktif dan

kreatif dalam bekerja

21. Menurut saya, kenaikan gaji

dapat meningkatkan motivasi

lebih tinggi

Keamanan dan

Keselamatan

Kerja

22. Lingkungan kerja saya sangat

kondusif

23. Saya mendapatkan jaminan

asuransi kesehatan dari

lingkungan tempat kerja.

Kondisi Kerja 24. Kenyamanan dan kebersihan

lingkungan pekerjaan membuat

saya nyaman dalam bekerja

25. Saya betah di tempat kerja

karena lingkungannya tertata

rapih

26. Saya menilai bahwa kondisi

tempat kerja anda

memperhatikan aspek

kenyamanan.

Hubungan

Kerja

27. Meskipun saya kurang suka

dengan beberapa rekan kerja,

saya tetap berusaha kompak

dalam menjalankan tugas

28. Saya mengalami kesulitan dalam

bekerja sama dengan rekan kerja

dalam satu bagian

Page 116: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

29. Saya mampu beradaptasi dengan

semua rekan kerja dengan baik

Administrasi

dan Kebijakan

Perusahaan

30. Kebijakan perusahaan sangat

jelas dan bisa saya mengerti

dengan baik

31. Administrasi perusahaan sangat

berbelit dan rumit

32. Saya hanya diam meskipun

kebijakan atasan bertentangan

dengan saya

Status 33. Saya tidak puas denga posisi

yang saya capai saat ini

34. Saya mengingnkan posisi

pekerjaan yang lebih tinggi dari

saat ini

35. Bagi saya, semua posisi

pekerjaan adalah sama.

Page 117: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

Tabel Jawaban Responden Bank DKI Syariah Cabang Pondok Indah

Page 118: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN
Page 119: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

Hasil Rekapitulasi Validitas Instrumen Pertanyaan

a. Faktor Intrinsik (X)

Anti-image Matrices

X11 X12 X13 X21 X22 X23 X31 X32 X33 X41 X42 X43 X51 X52 X53 X61 X62 X63

Anti-image

Correlation

X11 .612a -.314 -.249 .031 -.454 .094 .277 .263 -.211 -.102 .112 .314 -.417 .117 .312 -.025 .012 .052

X12 -.314 .600a -.024 -.431 -.135 .262 -.157 -.201 .151 .130 .121 -.211 .212 -.023 -.214 .150 .365 -.417

X13 -.249 -.024 .604a -.484 -.101 .056 -.231 .076 .222 -.124 .118 -.055 .289 .238 -.511 .299 .091 -.236

X21 .031 -.431 -.484 .547a .171 -.503 .044 -.242 -.149 .054 -.003 -.033 -.248 -.236 .424 -.248 -.339 .426

X22 -.454 -.135 -.101 .171 .685a -.378 .045 -.116 -.083 -.015 .055 -.095 .287 -.119 .035 -.281 -.356 .158

X23 .094 .262 .056 -.503 -.378 .566a .144 .004 .116 -.186 -.205 -.005 -.185 .367 -.236 .100 .317 -.299

X31 .277 -.157 -.231 .044 .045 .144 .418a -.301 -.557 -.145 -.133 .422 -.426 .386 .137 .254 -.279 -.095

X32 .263 -.201 .076 -.242 -.116 .004 -.301 .642a -.015 -.035 -.026 -.127 .255 -.143 .082 -.056 .235 .001

X33 -.211 .151 .222 -.149 -.083 .116 -.557 -.015 .430a .037 .088 -.366 .381 -.368 -.190 -.075 .161 .050

X41 -.102 .130 -.124 .054 -.015 -.186 -.145 -.035 .037 .765a .210 -.232 -.018 -.239 .138 -.324 .138 -.003

X42 .112 .121 .118 -.003 .055 -.205 -.133 -.026 .088 .210 .705a -.196 .249 -.213 .077 .099 -.117 -.240

X43 .314 -.211 -.055 -.033 -.095 -.005 .422 -.127 -.366 -.232 -.196 .524a -.424 .284 -.002 .035 -.272 .132

X51 -.417 .212 .289 -.248 .287 -.185 -.426 .255 .381 -.018 .249 -.424 .514a -.398 -.277 .117 .030 -.135

X52 .117 -.023 .238 -.236 -.119 .367 .386 -.143 -.368 -.239 -.213 .284 -.398 .594a -.585 .232 -.022 -.227

X53 .312 -.214 -.511 .424 .035 -.236 .137 .082 -.190 .138 .077 -.002 -.277 -.585 .588a -.357 -.095 .236

X61 -.025 .150 .299 -.248 -.281 .100 .254 -.056 -.075 -.324 .099 .035 .117 .232 -.357 .634a .091 -.472

X62 .012 .365 .091 -.339 -.356 .317 -.279 .235 .161 .138 -.117 -.272 .030 -.022 -.095 .091 .501a -.569

X63 .052 -.417 -.236 .426 .158 -.299 -.095 .001 .050 -.003 -.240 .132 -.135 -.227 .236 -.472 -.569 .495a

a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Page 120: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

b. Faktor Ekstrinsik (Y)

Anti-image Matrices

Y11 Y12 Y13 Y21 Y22 Y31 Y32 Y33 Y41 Y42 Y43 Y51 Y52 Y53 Y61 Y62 Y63

Anti-image

Correlation

Y11 .727a -.553 -.366 .296 -.373 -.106 .342 -.403 .048 -.294 .013 -.197 .011 .055 .225 -.066 .047

Y12 -.553 .641a .057 -.500 -.098 .066 -.247 .378 -.115 .156 .014 -.169 -.356 .150 -.182 .217 .008

Y13 -.366 .057 .753a -.057 .296 -.059 -.378 -.022 .144 .115 -.060 .193 .178 .121 .097 -.209 -.208

Y21 .296 -.500 -.057 .432a -.198 .091 .100 -.614 .387 -.325 -.147 .446 .032 .337 .331 -.283 -.377

Y22 -.373 -.098 .296 -.198 .733a -.233 -.113 .215 -.213 .169 -.002 -.101 .245 -.252 -.222 .195 .327

Y31 -.106 .066 -.059 .091 -.233 .880a -.239 -.289 -.025 .027 .043 .126 .008 .345 .194 .199 .039

Y32 .342 -.247 -.378 .100 -.113 -.239 .739a -.381 -.149 -.225 .275 .030 .025 -.166 .189 -.088 .124

Y33 -.403 .378 -.022 -.614 .215 -.289 -.381 .560a -.358 .455 -.023 -.452 -.046 -.448 -.422 .239 .255

Y41 .048 -.115 .144 .387 -.213 -.025 -.149 -.358 .603a -.169 -.172 .246 .092 .198 .141 -.296 -.381

Y42 -.294 .156 .115 -.325 .169 .027 -.225 .455 -.169 .354a .401 -.385 -.145 -.314 -.221 .202 .255

Y43 .013 .014 -.060 -.147 -.002 .043 .275 -.023 -.172 .401 .429a -.324 .019 -.192 -.021 -.022 .338

Y51 -.197 -.169 .193 .446 -.101 .126 .030 -.452 .246 -.385 -.324 .493a .122 .233 .188 -.279 -.531

Y52 .011 -.356 .178 .032 .245 .008 .025 -.046 .092 -.145 .019 .122 .742a -.334 -.120 -.154 .200

Y53 .055 .150 .121 .337 -.252 .345 -.166 -.448 .198 -.314 -.192 .233 -.334 .490a -.026 .120 -.351

Y61 .225 -.182 .097 .331 -.222 .194 .189 -.422 .141 -.221 -.021 .188 -.120 -.026 .652a -.520 -.226

Y62 -.066 .217 -.209 -.283 .195 .199 -.088 .239 -.296 .202 -.022 -.279 -.154 .120 -.520 .557a .388

Y63 .047 .008 -.208 -.377 .327 .039 .124 .255 -.381 .255 .338 -.531 .200 -.351 -.226 .388 .187a

a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Page 121: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

Nilai KMO dan Bartlett’s Test

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .521

Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 1007.395

Df 325

Sig. .000

Atribut yang Mempengaruhi Motivasi Kerja

Communalities

Initial Extraction

X11 1.000 .809

X12 1.000 .613

X13 1.000 .707

X21 1.000 .788

X22 1.000 .701

X23 1.000 .494

X32 1.000 .820

X41 1.000 .647

X42 1.000 .780

X43 1.000 .621

X51 1.000 .847

X52 1.000 .799

Page 122: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

X53 1.000 .754

X61 1.000 .779

X62 1.000 .680

Y11 1.000 .820

Y12 1.000 .622

Y13 1.000 .609

Y22 1.000 .787

Y31 1.000 .846

Y32 1.000 .800

Y33 1.000 .755

Y41 1.000 .646

Y52 1.000 .707

Y61 1.000 .734

Y62 1.000 .640

Extraction Method: Principal

Component Analysis.

Page 123: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

Hasil Total Variance Explained

Total Variance Explained

Component

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings

Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %

1 7.419 28.533 28.533 7.419 28.533 28.533 4.649 17.883 17.883

2 4.127 15.874 44.407 4.127 15.874 44.407 4.220 16.229 34.112

3 2.304 8.863 53.269 2.304 8.863 53.269 3.557 13.682 47.794

4 2.101 8.083 61.352 2.101 8.083 61.352 2.772 10.661 58.456

5 1.576 6.062 67.414 1.576 6.062 67.414 1.884 7.247 65.703

6 1.281 4.925 72.339 1.281 4.925 72.339 1.725 6.636 72.339

7 .995 3.825 76.164

8 .946 3.640 79.804

9 .912 3.507 83.311

10 .623 2.397 85.708

11 .575 2.213 87.921

12 .519 1.995 89.916

13 .461 1.772 91.688

14 .407 1.567 93.255

15 .310 1.191 94.446

16 .263 1.011 95.457

17 .231 .888 96.344

18 .194 .746 97.090

19 .182 .702 97.791

Page 124: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

20 .158 .608 98.399

21 .140 .538 98.937

22 .091 .350 99.287

23 .079 .305 99.592

24 .056 .216 99.808

25 .034 .131 99.939

26 .016 .061 100.000

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Page 125: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

Hasil Rotated Component Matrix

Rotated Component Matrixa

Component

1 2 3 4 5 6

X11 -.147 .126 .611 -.270 .070 .566

X12 .009 .033 .722 -.196 .040 -.225

X13 .036 .015 .836 -.053 -.046 .041

X21 .140 .102 .827 -.071 .104 -.240

X22 -.192 .503 .540 -.066 .305 .148

X23 .017 .357 .543 .023 .262 .040

X32 -.221 -.093 .293 -.037 .051 -.820

X41 .149 .132 .248 -.230 .695 .097

X42 .081 .129 -.281 .768 -.034 -.295

X43 .337 .169 .185 .205 .585 -.244

X51 .827 -.146 .049 -.012 .292 .231

X52 .765 .037 -.253 -.086 .354 -.127

X53 .708 .109 -.176 -.137 .436 -.022

X61 .193 .736 .030 -.188 .402 .058

X62 .416 .217 .080 .671 .001 .054

Y11 .753 .454 .177 .080 .066 .073

Y12 .720 .256 .152 .084 -.087 -.009

Y13 .030 .700 .272 -.165 .000 -.131

Y22 .848 .231 .035 -.012 -.033 .108

Page 126: ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30088/1/BANGUN... · ANALISIS FAKTOR MOTTVASI KERJA INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYAWAN

Y31 .405 .718 .216 -.296 -.048 .171

Y32 .145 .881 .002 .012 .047 -.009

Y33 .317 .728 .074 .270 .121 .175

Y41 .203 .473 -.232 -.009 .401 .408

Y52 -.067 -.230 -.240 .684 -.331 -.121

Y61 -.242 -.367 -.173 .680 .019 .222

Y62 -.449 -.261 .058 .562 .085 .208

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.

a. Rotation converged in 9 iterations.