Upload
vutruc
View
289
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS HASIL TULISAN TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII
SMPN 14 MATARAM
JURNAL SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana (S1) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Oleh
AINULLATIFAH
NIM. E1C114004
UNIVERSITAS MATARAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
2018
1
ANALISIS HASIL TULISAN TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII
SMPN 14 MATARAM
Ainulatifah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram
Email: [email protected]
ABSTRAK
Kurikulum 2013 dikenal sebagai kurikulum yang berbasis teks, dalam kurikulum
tersebut siswa mempelajari semu jenis teks salah satunya teks prosedur. Dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia siswa dilatih untuk menulis khususnya teks prosedur.Teks prosedur
merupakan teks yang berisi tentang langkah-langkah dalam membuat, melakukan, dan
mengoperasikan sesuatu. Berdsarkan penjelasan tentang teks prosedur di atas siswa
menyusun teks prosedur sesuai dengan struktur yang benar. Rumusan masaah dalam
penelitian ini dibagi 2 yaitu secara umum dan secara khusus. Secara umum bagaimanakah
pengembangan struktur teks prosedur siswa kelas VII H SMP N 14 Mataram sedangkan
secara khusus dibagi menjadi 5 yaitu 1). Bagaimanakah pengembangan judul teks prosedur
siswa kelas VII H SMP N 14 Mataram 2). Bagaimanakah pengembangan tujuan teks
prosedur siswa kelas VII H SMPN 14 Mataram 3). Bagaimanakah alat dan bahan teks
prosedur siswa kelas VII H SMPN 14 Mataram 4). Bagaimanakah penulisan langkah-langkah
teks prosedur siswa kelas VII SMPN 14 Mataram 5). Bagaimanakah penutup teks prosedur
siswa kelas VII H SMPN 14 Mataram. Populasi dalam peelitian ini semua hasil teks prosedur
siswa SMPN 14 kelas VII dengan sampel 25 siswa kelas VII H. Metode dan tekhnik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode observasi dan metode dokumentasi.
Berdasarkan hasil analisis tulisan teks prosedur pada siswa SMPN 14 Mataram menunjukkan
bahwa penulisan teks prosedur siswa perlu diperhatikan sebab masih terdapat kesalahan
terkait dengan kesesuaian tulisan dengan struktur teks.
Kata kunci : Analisis, tulisan, teks prosedur
2
ANALYSIS OF TEXT WRITING RESULTS PROCEDURE OF CLASS VII
STUDENTS OF MATARAM PRIVATE VOCATIONAL SCHOOL 14
Ainulatifah
Teacher Training and Education Faculty of the University of Mataram
Email: [email protected]
ABSTRACT
Curriculum 2013 is known as a text-based curriculum, in the curriculum students learn all
types of texts, one of them is procedure text. In Indonesian language learning students are
trained to write specifically the procedure text. The procedure text is a text that contains steps
in making, doing and operating something. Based on the explanation of the procedure text the
students compose the procedure text according to the correct structure. The formulation of the
problem in this study is divided into 2 namely in general and specifically. In general, how is
the development of the procedural text structure of students of class VII H SMP N 14
Mataram while specifically divided into 5 namely 1). How is the development of the
procedure text title of class VII H students of SMPN 14 Mataram 2). How is the development
of the objective text of the seventh grade students of SMP 14 Mataram 3). How is the
development of procedure text materials and materials for class VII students of SMPN 14
Mataram 4). How is the writing of the procedure texts of class VII students of SMPN 14
Mataram 5). How is the closing procedure text of class VII H students of SMPN 14 Mataram.
The population in this study were all the results of the procedural text of class VII 14 SMP
students with a sample of 25 students of class VII H. The method and data collection
techniques in this study were observation methods and documentation methods. Based on the
results of the procedure text writing analysis on students of SMPN 14 Mataram, it was shown
that the writing of student procedure texts needed to be considered because there were still
errors related to the suitability of the writing with the text structure.
Keywords: Analysis, writing, procedure text
Pendahuluan
Kurikulum memiliki peran
penting dalam pendidikan yaitu sebagai
perangkat mata pelajaran. Kata kurikulum
berasal dari bahasa Yunani yang semula
kata ini berupa istilah dalam dunia atletik
artinya” suatu jarak yang ditempuh”
istilah ini kemudian masuk kedalam dunia
pendidikan yang diartikan “ sejumlah
mata pelajaran tertentu yang harus
ditempuh di sekolah untuk mencapai
suatu tingkatan (Ibrahim dalam Intiana
2014: 6). Kurikulum yang digunakan saat
ini yaitu kurikulum 2013. Kurikulum
2013 dikembangkan berbasis kompetensi
sangat diperlukan sebagai instrumen
untuk mengarahkan peserta didik
menjadi: 1) manusia berkualitas yang
mampu dan proaktif menjawab tantangan
zaman yang selalu berubah 2) manusia
terdidik yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri 3) warga negara yang
demokratis, bertanggung jawab (Ibrahim
dalam Intiana 2014: 99). Kurikulum
2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia
secara umum bertujuan agar peserta didik
mampu menyimak, mewicara, membaca
dan menulis. Kompetensi dasar yang
dikembangkan berdasarkan empat
keterampilan tersebut saling berhubungan
dan saling mendukung dalam
pengembangan tiga ranah utamanya yakni
pembelajaran berbahasa, bersastra, dan
3
pengembangan literasi (dalam silabus
mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP).
Pembelajaran Bahasa Indonesia pada
kurikulum 2013 menekankan pada
penggunaan bahasa sebagai pengungkap
makna dalam menggambarkan sebuah
gagasan pikiran. Untuk
mengimplementasikan tujuan mata
pelajaran Bahasa Indonesia tersebut,
maka pembelajaran bahasa indonesia
dalam kurikulum 2013 disajikan dengan
menggunakan pendekatan berbasis teks,
teks dapat berwujud teks tertulis maupun
teks lisan (Agusrida,2018). Berdasarkan
penjelasan tersebut bahwa kurikulum
2013 dalam Bahasa Indonesia berbasis
teks melatih pemikiran siswa dalam
menghasilkan sebuah tulisan melalui
kemampuan berbahasa. Pembelajaran
Bahasa Indonesia pada jenjang SMP
banyak mempelajari materi yang
berhubungan dengan teks salah satunya
teks prosedur.Pembelajaran teks ini
mengarahkan siswa untuk mengetahui
cara melakukan suatu hal. Selain itu,
siswa akan belajar bagaimana menulis
langkah- langkah atau prosedur yang
baik dan benar sesuai struktur penulisan
teks prosedur serta sesuai dengan
peraturan- peraturan penulisan dan
PUEBI. Oleh karenaitu, penulis tertarik
mengambil judul” Analisis Hasil Tulisan
Teks Prosedur Siswa Kelas VII H SMPN
14 Mataram”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan
identifikasi masalah di atas, maka
masalah dalam penelitian ini
dirumuskan secara umum sebagai
berikut:
“Bagaimanakah pengembangan
struktur teks prosedur siswa kelas
VII H SMP Negeri 14 Mataram?
Secara khusus rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimanakah pengembangan
judul teks prosedur siswa kelas
VII H SMPN 14 Mataram?
2. Bagaimanakah pengembangan
tujuan teks prosedur siswa
kelas VII H SMPN 14
Mataram?
3. Bagaimanakah pengembangan
alat dan bahan teks prosedur
siswa kelas VII H SMPN 14
Mataram?
4. Bagaimanakah penulisan
langkah- langkah teks prosedur
siswa kelas VII H SMPN 14
Mataram?
5. Bagaimanakah penutup teks
prosedur siswa kelas VII H
SMPN 14 Mataram?
Tujuan Penelitian
Dalam tujuan penelitian terdapat dua
jenis tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan
khusus.
- Tujuan umum
Tujuan umum dari penelitian ini
yaitu untuk mengetahui hasil
tulisan teks prosedur siswa kelas
VII H SMPN 14 Mataram.
- Tujuan khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini
yaitu untuk mengasah kemampuan
menulis siswa agar dapat
mengaplikasikan dalam kehidupan
sehari- hari. Kemampuan siswa
yang dimaksudkan mencakup
kemampuan dalam menyusun teks
4
prosedur sesuai struktur
penyusunan teks prosedur judul,
tujuan, alat dan bahan, langkah-
langkah dan penutup.
Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini mempunyai manfaat
terhadap keterampilan menulis. Hal
ini, berkaitan dengan keterampilan
siswa dalam berbahasa tulis yang
baik dan benar sesuai dengan
aturan- aturan penulisan/ kaidah
kebahasaan dan PUEBI.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis merupakan
manfaat atau masukan yang
diperoleh baik siswa, guru, sekolah
maupun penulis sebagai bahan
acuan agar lebih baik kedepannya.
Adapun manfaat praktis yang
terdapat dalam penelitian ini yaitu
a. Bagi siswa
Manfaat praktis yang diperoleh
siswa dalam penelitian ini yaitu
dapat menambah
pengetahuannya sehingga
menjadi siswa yang unggul dan
kreatif.
b. Bagi guru
Manfaat praktis yang diperoleh
guru dari penelitian ini yaitu
menambah pengetahuanya
tentang siswa agar kedepannya
menjadi lebih baik.
c. Bagi sekolah
Manfaat praktis yang diperoleh
sekolah dari penelitian ini yaitu
dapat menjadikannya sebagai
bahan perbaikan terhadap hasil
tulisan siswa kedepannya agar
lebih baik.
d. Bagi peneliti
Manfaat praktis yang diperoleh
peneliti dari penelitian ini yaitu
mendapatkan pengalaman
langsung yang berkaitan
dengan hasil tulisan teks
prosedur siswa kelas VII H
SMP Negeri 14 Mataram.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian
kualitatif yang bersifat deskriptif yakni
penelitian dengan wujud data yang berupa
kata, frase dan kalimat. Dalam pandangan
penelitian kualitatif , gejala itu bersifat
holistik (menyeluruh dan tidak dapat
dipisah- pisahkan), sehingga peneliti
kualitatif tidak akan menetapkan
penelitiannya hanya berdasarkan variabel
penelitian, tetapi keseluruhan situasi sosial
yang diteliti meliputi aspek tempat (place),
pelaku (actor), dan aktivitas (activity) yang
berintarksi secara sinergis (Sugiyono
2017: 285). Dalam penelitian
ini,menggambarkan hasil tulisan teks
prosedur siswa kelas VII SMPN 14
Mataram sesuai dengan struktur teks yang
meliputi judul, tujuan , alat dan bahan,
langkah-langkah dan penutup.
Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek /subyek yang
5
mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono,2017:117).
Adapun populasi dalam penelitian ini ialah
semua hasil tulisan teks prosedur seluruh
siswa SMP kelas VII.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2017: 118). Sampel
dalam penelitian ini adalah hasil tulisan
teks prosedur siswa SMP kelas VII H
dengan jumlah 25 siswa.Teknik sampel
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sampling purposive. Sampling
purposive merupakan teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu
(Sugiyono, 2017:124).
Data dan Sumber Data
Setiap penelitian memerlukan data
atau informasi dari sumber- sumber yang
dapat dipercaya agar data dan informasi
tersebut dapat digunakan untuk menjawab
masalah penelitian atau untuk menguji
hipotesis (Sudjana, 2011: 83). Berdasarkan
penjelasan diatas maka data dalam
penelitian ini ialah penulisan teks prosedur
yang sesuai dengan struktur sedangkan
sumber data dalam penelitian ini yaitu
hasil tulisan teks prosedur siswa kelas VII
H SMP Negeri 14 Mataram.
Metode dan Tekhnik Pengumpulan
Data
Dalam sebuah penelitian dibutuhkan
sebuah data untuk menunjang penelitian
tersebut dan untuk memperoleh data
diperlukan teknik atau cara yang dilakukan
untuk mendapatkan data yang diperlukan.
Adapun teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini sebagai berikut.
1. Metode Observasi
Nasution (dalam Sugiyono, 2017:
310)menyatakan bahwa, observasi adalah
dasar semua ilmu pengetahuan. Para
ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan
data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan
yang diperoleh melalui observasi. Adapun
teknik observasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah observasi partisipatif.
Dalam observasi ini, peneliti terlibat
dengan kegiatan sehari- hari orang yang
sedang diamati atau yang digunakan
sebagai sumber data penelitian.Dalam
kegiatan observasi hal yang dilakukan
yaitu mengamati keadaan kelas,
bagaimana siswa menerima pelajaran serta
mengamati jumlah siswa yang hadir
maupun yang tidak.
2. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah
catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar,
atau karya- karya monumental dari
seseorang (Sugiyono, 2017: 329). Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan
metode dokumentasi untuk mengumpulkan
data hasil tulisan teks prosedur pada siswa
SMP Negeri 14 Mataram yang sesuai
dengan jumlah yang disebutkan dalam
sampel. Dokumentasi yang dimaksud yaitu
hasil dari tulisan siswa.
Instrumen Penelitian
Dalam sebuah penelitian diperlukan
sebuah instrumen penelitian sebagai
gambaran bagaimana cara untuk
mendapatkan data yang diinginkan.
Instrumen merupakan alat/cara yang
dilakukan untuk mendapatkan data yang
diinginkan dalam KBBI menjelaskan
bahwa instrumen merupakan alat yang
digunakan untuk mengerjakan sesuatu. Hal
6
ini, menjelaskan bahwa instrumen
diperlukan untuk memperoleh
data.Sedangkan penelitian
merupakansebuah kegiatan yang dilakukan
seseorang untuk meneliti sebuah objek
dengan tujuan mendapatkan informasi
yang mendalam terkait objek yang diteliti.
Metode Analisis Data
Analisis data dalam penelitian
kualitatif, dilakukan pada saat
pengumpulan data berlangsung dan setelah
selesai pengumpulan data dalam periode
tertentu.Miles and Huberman (dalam
Sugiyono 2017: 337), mengemukakan
bahwa aktivitas dalam analisis data
kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus menerus sampai
tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.
Adapun secara lebih rinci analisis data
dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan
jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka
perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti
telah dikemukakan, makin lama peneliti ke
lapangan, maka jumlah data akan makin
banyak, kompleks dan rumit.Untuk itu
perlu segera dilakukan analisis data
melalui reduksi data.Mereduksi data
berarti merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal- hal yang
penting, dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu.
b. Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah
selanjutnya adalah mendisplaykan data.
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data
bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori
flowchart dan sejenisnya.
c. Penarikan Kesimpulan
Langkah ketiga dalam
analisis data kualitatif menurut
Miles and Huberman adalah
penarikan kesimpulan dan
verifikasi.
Adapun langkah- langkah dalam
menganalisis data ini antara lain:
1). Mengidentifikasi kesalahan
struktur teks dalam hasil
tulisan teks prosedur pada
siswa SMP kelas VII H.
2). Mengklasifikasikan data sesuai
dengan kesalahan yang
terdapat dalam hasil tulisan
siswa terkait kesalahan struktur
yang meliputi judul, tujuan,
alat dan bahan langkah-
langkah serta kesimpulan.
3). Membahas data yang
mengalami kesalahan yang
terdapat pada hasil tulisan teks
prosedur siswa kemudian,
dianalisis kembali sesuai
dengan penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
Metode Penyajian Hasil Analisis
Data
Metode merupakan alat/ cara yang
digunakan untuk melakukan sesuatu
agar lebih terstruktur. Metode
penyajian hasil analisis data
misalnya, pada proses ini metode
yang digunakan yaitu dengan
mendeskripsikan hasil data yang
telah dianalisis. Pendeskripsian
tersebut akan memberikan
penjelasan terkait hasil tulisan teks
prosedur siswa kelas VII H SMPN
14 Mataram. Metode penyajian hasil
analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode
informal.
7
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Data hasil tulisan teks prosedur siswa SMP
N 14 Mataram
No Nama Siswa Skor Nilai
1 Am
11 55
2 Ah 11 55
3 Asa 13 65
4 B 9 45
5 Da 16 80
6 Dr 11 55
7 Dal 14 70
8 Es 14 70
9 Ft 12 60
10 Gi 12 60
11 Iwy 10 50
12 Ihs 9 45
13 Igb 16 80
14 Imy 11 55
15 Igw 11 55
16 Ial 15 75
17 Nnp 14 70
18 Nh 10 50
19 Nws 12 60
20 Nna 11 55
21 Nwi 10 50
22 Sa 11 55
23 Vm 10 50
24 Yj 12 60
25 Za 9 45
a. Aspek Judul
Judul merupakan salah satu dari struktur
pembentuk teks prosedur, judul dibuat
sebagus mungkin agar menarik dan
menggugah pembaca untuk mengetahui
informasi yang terkandung dalam teks
prosedur. Penilaian judul dengan skor
tertinggi adalah 4, siswa dengan skor
tersebut telah memenuhi semua kriteria
subaspek dalam penulisan judul.
Pada aspek judul siswa dengan
skor 4 sebanyak 2 orang yaitu “Dal dan
Es” karena pada aspek judul telah
memenuhi semua subaspek hal ini
terdapat dalam hasil tulisan siswa
“Membuat nasi goreng”, “ Cara
membuat nasi goreng”. Kedua judul
tersebut, telah memenuhi subaspek yang
ada yaitu judul menyatakan proses
membuat produk yang ditunjukkan pada
kata “ membuat”. Kemudian, judul
ditulis dengan awal huruf awal kapital
yang ditunjukkan pada huruf awal judul “
Membuat dan Cara “ . Selanjutnya, judul
tidak menggunakan tanda titik. Hal ini
ditunjukkan pada hasil tulisan siswa yang
tidak menggunakan tanda titik di akhir
penulisan judul yaitu “ Cara membuat
nasi goreng “. Kemudian, judul sesuai
dengan isi. Dari hasil tulisan siswa rata-
rata siswa menulis judul sesuai dengan isi
seperti ” Membuat nasi goreng” yang
isinya memuat tentang langkah- langkah
membuat nasi goreng tidak sebaliknya.
Siswa yang mendapat skor 3
sebanyak 9 orang yaitu“ Ah, Da, Dr, Gi,
Igb, Ial, Nnp, Nws, Yj, . Hal ini
disebabkan karena hanya memuat 3
unsur judul yang ditunjukkan pada hasil
tulisan siswa “ membuat nasi goreng” .
Pada judul tersebut hanya terdapat
beberapa unsur saja seperti judul
menyatakan proses karena adanya kata “
membuat” pada hasil tulisan siswa, judul
yang ditulis siswa tidak menggunakan
tanda titik yang dibuktikan dari tulisan
siswa yang tidak dibubuhi tanda titik
pada akhir penulisan judul . Kemudian,
judul sesuai dengan isi teks prosedur
yang disusun. Judul yang sesuai dengan
isi dimana pembahasan atau informasi
yang ditulis sesuai dengan judul yang
telah ditentukan.
Kemudian, siswa dengan skor 2
sebanyak 14 orang siswa yaitu” Am, Asa,
B, Ft, Iwy, Ihs, Imy, Igw, Nh, Nna , Nwi
8
Sa dan Vm dan Za”, karena hanya
terdapat 2 unsur didalamnya. Hal ini
sesuai dengan hasil tulisan siswa “
membuat nasi goreng ”. Pada judul
tersebut hanya terdapat 2 unsur yaitu
judul menyatakan proses dan judul sesuai
isi. Hal ini terlihat dari hasil tulisan
siswa, dikatakan judul menyatakan
proses sebab terdapat kata “membuat”
yang menunjukkan proses membuat serta
kesesuaian judul dengan isi teks yang
disusun yaitu membuat nasi goreng.
Pada aspek judul siswa tidak ada
yang memperoleh poin 1. Poin 1 akan
diperoleh apabila dari beberapa subaspek
siswa hanya sesuai 1 subaspek saja.
b. Aspek Tujuan
Tujuan dalam teks prosedur memuat
tentang hasil akhir yang akan dibuat atau
gambaran secara umum tentang teks
prosedur yang akan dibuat. Penskoran
tertinggi dalam aspek tujuan adalah 4.
Skor ini diperoleh apabila telah memenuhi
semua subaspek yang ada. Adapun
beberapa subaspek yang perlu diperhatikan
dalam penulisan tujuan yaitu menyatakan
tujuan/ apa yang akan dibuat dan lakukan,
tidak terdapat kesalahan kata/ kalimat,
tidak terdapat kesalahan tanda baca dan
kesesuaian dengan judul.
Pada aspek tujuan siswa dengan
skor 4 sebanyak 2 orang yaitu “Da dan
Igb”. Siswa memperoleh skor 4 karena
telah memenuhi semua subaspek yang ada.
Hal ini terlihat dari hasil tulisan siswa
terkait tujuan “ Nusantara kaya akan
kuliner yang lezat dan beraneka ragam,
salah satunya nasi goreng. Membuat nasi
goreng tidaklah sulit. Berikut rincian
membuat nasi goreng”. Dari hasil
penulisan tujuan di atas telah memenuhi
subaspek yang ada seperti menyatakan
tujuan apa yang akan dilakukan. Hal ini,
terlihat dari awal penulisan tujuan yang
menjelaskan secara umum bahwa
“Nusantara kaya akan kuliner yang lezat
dan beraneka ragam” yang langsung
merujuk kepada sajian nasi goreng.
Kemudian, tidak terdapat kesalahan kata
atau kalimat seperti pada hasil tulisan
siswa di atas. Kalimat yang digunakan
pada hasil penulisan tujuan siswa bersifat
baku dan sesuai dengan pemilihan kata /
kalimat yang baik.
Selain itu, tidak terdapat kesalahan
tanda baca, hal ini dapat dilihat dari hasil
tulisan siswa yang menunjukkan
kesesuaian penggunaan tanda baca dan
tidak terdapat kesalahan didalamnya
seperti penggunaan tanda titik dan koma
sebagai penanda tulisan. Berikutnya,
kesesuaian tujuan dengan judul.
Maksudnya yaitu tujuan yang ditulis sesuai
dengan judul yang telah di buat
sebelumnya yaitu “ membuat nasi goreng
“.Setelah itu, siswa yang mendapat poin 3
sebanyak 7 orang yaitu “ Dr, Iwy, Imy, Ial,
Nnp, Nh dan Yj. Siswa dengan skor 3
karena hanya memenuhi 3 subaspek yang
ada dalam penulisan tujuan seperti yang
terdapat pada hasil tulisan siswa “ Nasi
goreng adalah masakan yang banyak
orang sukai. Membuat nasi goreng cukup
mudah. Berikut langkah- langkah
membuat nasi goreng.” Dari hasil tulisan
siswa tersebut hanya terdapat 3 subaspek
yaitu, menyatakan tujuan apa yang akan
dibuat/ dilakukan. Hal itu terlihat dari awal
penulisan yang membahas tentang nasi
goreng yang banyak disukai sehingga,
pembaca akan mengetahui tujuan akhir
yang akan dicapai . Dalam penulisan
tujuan tidak terdapat kesalahan tanda baca
yang dibuktikan dengan hasil tulisan siswa
di atas. Berikutnya, kesesuaian tujuan
dengan judul, tujuan yang ditulis siswa
9
sesuai dengan judul yang telah dibuat
sebelumnya yaitu “membuat nasi goreng”.
Setelah itu, siswa dengan skor 2
sejumlah 13 orang yaitu “ Am, Ah, Asa,
Dal, Es, Ft, Gi, Igb, Nws, Nna, Nwi, Sa
dan Vm. Siswa yang memeperoleh skor 2
disebabkan karena hanya memuat 2
subaspek, seperti pada hasil tulisan siswa
“Nasi goreng adalah masakan yang
banyak digemari anak-anak. Apalagi
ditambah sayuran dan telur. Membuat
nasi goreng sangat mudah dan praktis”.
Dari hasil tulisan siswa diatas
menunjukkan bahwa hanya terdapat 2
subaspek yaitu menyatakan tujuan / apa
yang akan dibuat dan kesesuaian dengan
judul. Hal ini terlihat dari hasil tulisan
siswa di atas yang membahas terkait nasi
goreng pada awal penulisan tujuan
sehingga, pembaca akan langsung
mengetahui tujuan akhir yang akan
dicapai. Selain itu, kesesuaian tujuan
dengan judul yang dapat dilihat dari hasil
penulisan siswa diatas. Dimana, isi dari
tujuan yang ditulis membahas tentang nasi
goreng yang sesuai dengan judul yang
telah ditentuan sebelumnya yaitu
“membuat nasi goreng”.
Kemudian, Siswa dengan skor 1 sejumlah
3 orang yaitu” B, Ihs, dan Za, siswa
dengan perolehan skor 1 karena hanya
memuat 1 subaspek yang ada.
c. Aspek Alat Dan Bahan
Aspek alat dan bahan memuat
tentang alat dan bahan yang akan
digunakan/ dibutuhkan selama proses
membuat sesuatu. Alat dan bahan harus
jelas dan dirincikan sesuai dengan jenis
yang sesuai. Adapun subaspek yang perlu
diperhatikan dalam penulisan alat dan
bahan yaitu penggunaan kata yang
menyatakan ukuran yang sesuai dengn
kata khusus setiap jenis, memerinci alat
dan bahan, ketepatan penggunaan alat dan
saran penyajian. Subaspek tersebut perlu
diperhatikan dalam menulis atau
memerincikan alat dan bahan. Pada aspek
alat dan bahan tidak terdapat siswa yang
memperoleh skor 4 , sebab pada hasil
tulisan siswa tidak memuat semua
subaspek yang ada . Siswa dengan skor 3
sebanyak 9 orang yaitu “ Am, Asa, Da,
Es, Ft, Ial, Nnp dan Sa”. Siswa
memperoleh skor 3 disebabkan karena
memuat 3 subaspek yaitu penggunaan kata
yang sesuai dengan kata khusus setiap
jenis, memerinci alat dan bahan, ketepatan
penggunaan alat serta saran penyajian.
Hal ini dibuktikan dari hasil tulisan siswa
yang memerincikan alat dengan tepat
seperti “ wajan, piring, sendok, pisau,
talenan dan spatula” serta memerinci
bahan seperti nasi, telur, bawang merah,
bawang putih, cabai, tomat, garam,
minyak goreng/ margarin, bayam, masako,
kecap dan saus. Dari hasil tulisan
menunjukkan bahwa rincian dari alat dan
bahan telah sesuai dengan teks prosedur
yang dibuat. Kemudian, ketepatan
penggunaan alat seperti “wajan, piring,
sendok,pisau, talenan dan spatula ” yang
penggunaan alat-alat tersebut sesuai
dengan proses pembuatan nasi goreng atau
memiliki hubungan dengan proses
pembuatannya. Selain itu, penggunaan
kata yang menyatakan ukuran yang sesuai
dengan kata khusus setiap jenis seperti
“tuangkan minyak goreng, masukkan
nasi”. Berdasarkan hasil tulisan siswa
tersebut terlihat bahwa penggunaan kata
yang menyatakan ukuran telah sesuai
dengan kata khusus setiap jenisnya. Kata
“tuang” biasanya dikhususkan untuk benda
cair seperti air, minyak. Dari tulisan siswa
di atas menunjukkan adanya kesesuaian
dengan kata khusus setiap jenisnya.
10
Berikutnya, “masukkan nasi”, kata
“masukkan” dikhususkan untuk benda
padat seperti “nasi”.
Selanjutnya, siswa dengan skor 2
sejumlah 16 orang yaitu, Ah, B, Dr, Dal,
Gi, Iwy, Ihs, Imy, Igw, Nh, Nws, Nna,
Nwi ,Vm , Yj dan Za. Hal ini disebabkan
oleh aspek alat dan bahan hanya memuat 2
unsur yang ada. Adapun 2 subaspek
tersebut yaitu penggunaan kata yang
menyatakan ukuran yang sesuai dengan
kata khusus setiap jenis dan memerinci alat
dan bahan. Hal ini terlihat dari hasil tulisan
siswa seperti “ tuangkan minyak” , kata
“tuangkan” sesuai dengan jenis kata
khusus. Kemudian, memerinci alat dan
bahan yang sesuai dengan teks prosedur
membuat nasi goreng seperti “nasi,
minyak goreng, kecap, micin, sayur,
mentimun, bawang merah, bawang putih,
cabai, telur, sambal dan kerupuk”. Bahan-
bahan yang disebutkan tersebut sesuai
dengan bahan untuk membuat nasi goreng.
Selain bahan terdapat alat yang perlu
diperhatikan dari segi ketepatan
penggunaannya. Berdasarkan hasil tulisan,
siswa memerinci alat seperti “ kompor gas,
wajan, pisau, piring, garpu, sendok,
talenan, penyaringan minyak, mangkok.
Alat yang telah dirincikan tersebut
memiliki kesesuaian dengan pembuatan
nasi goreng. Kemudian, pada aspek alat
dan bahan tidak terdapat siswa yang
memperoleh skor 1. Sebelumnya, telah
dijelaskan bahwa dalam menulis atau
memerinci alat dan bahan siswa perlu
memperhatikan subaspek yang ada.
Dalam aspek alat dan bahan
terdapat subaspek yang perlu diperhatikan
seperti yang telah dijelaskan sebelumnya
seperti penggunaan kata yang menyatakan
ukuran yang sesuai dengan kata khusus
setiap jenis, memerinci alat dan bahan
serta ketepatan penggunaan alat serta saran
penyajian. Adapun beberapa
ketidaksesuaian dalam penulisan siswa
berdasarkan subaspek penggunaan kata
yang menyatakan ukuran yang sesuai
dengan kata khusus setiap jenis seperti
1).“ tuangkan nasinya, 2).masukkan
minyak kedalam wajan,3). tunggu sampai
minyak mendidih”.
Kalimat di atas dapat diubah menjadi
1). masukkan nasinya” 2).tuang minyak
kedalam wajan,3). tunggu hingga minyak
panas”. Kata “tuang” merupakan kata
khusus yang berhubungan dengan benda
cair misalnya, minyak, air tidak sebaliknya
untuk benda padat. Kemudian, kata
“masukkan” pada kalimat di atas tidak
sesuai karena “ masukkan “ merupakan
kata khusus yang berhubungan dengan
benda padat seperti nasi, sayur yang
bersifat padat. Kata “mendidih” pada
minyak tidak sesuai dengan kata khusus. “
Mendidih” merupakan kata khusus yang
digunakan untuk jenis “air” sedangkan
untuk minyak menggunakan kata “panas”.
Berikutnya, untuk memerinci alat serta
bahan perlu diperhatikan agar mudah
dipahami oleh pembaca. Ada beberapa
kesalahan pengelompokan/ memerinci alat
dan bahan yang terdapat dalam hasil
tulisan siswa seperti “ penyedap/micin “
dikelompokkan pada alat yang seharusnya
dicantumkan pada kelompok bahan.
Selanjutnya, “ minyak” yang seharusnya
pada bahan dikelompokkan pada alat.
d. Aspek Langkah – Langkah
Langkah- langkah adalah salah satu
dari struktur teks prosedur yang perlu
diperhatikan dalam penulisannya sebab
langkah- langkah berisi tentang informasi
cara melakukan, menggunakan dan
membuat sesuatu. Penilaian langkah-
langkah dengan skor tertinggi yaitu 4,
11
siswa dengan skor 4 telah memenuhi
semua subaspek yang ada pada aspek
langkah- langkah. Adapun subaspek yang
perlu diperhatikan dalm menulis langkah-
langkah pada teks prosedur yaitu bagian
inti berupa langkah penjelasan proses dari
awal sampai akhir terciptanya suatu
produk cara melakukan (lengkap), setiap
langkah dipaparkan secara rinci, langkah
menggunakan kalimat yang komunikatif
sehingga mudah dipahami urutannya serta
penggunaan kalimat perintah yang tepat
dan sesuai.
Pada aspek langkah – langkah
siswa dengan skor 4 sejumlah 5 siswa
yaitu “ Asa, Da, Dal, Igb, dan Ial”.
Memperoleh skor 4 karena telah
memenuhi semua subaspek yang ada
dalam aspek langkah- langkah. Hal ini
terlihat dari hasil tulisan siswa pada bagian
inti, berupa langkah penjelasan dari awal
sampai akhir. Pada awal penulisan telah
menjelaskan langkah awal yaitu “siapkan
alat dan bahan”, yang telah dirincikan
sebelumnya pada bagian alat dan bahan.
Kemudian, dilanjutkan dengan tahap
selanjutnya hingga terciptanya produk.
Selain itu, setiap langkah dipaparkan
secara rinci seperti pada awal penulisan
menggunakan kalimat imperative / kalimat
perintah yang dilanjutkan dengan
menjelaskan secara jelas setiap tahapan
kata yang ditunjukkan dengan urutan
“pertama, kedua, ketiga dan keempat”.
Selanjutnya, langkah menggunakan
kalimat yang komunikatif sehingga mudah
dipahami urutannya seperti “ pertama-
tama siapkan wajan dan minyak goreng,
tuangkan minyak pada wajan yang telah
disiapkan lalu nyalakan kompor tunggu
hingga minyak goreng panas. Kalimat
tersebut merupakan kutipan kalimat dari
hasil tulisan siswa yang sesuai dengan
subaspek kalimat komunikatif.
Penggunaan kalimat perintah yang sesuai
seperti “ tuangkan minyak goreng pada
wajan yang telah disiapkan”. Kalimat
perintah tersebut telah sesuai dengan kata
khusus setiap jenis karena kata “ tuangkan
“ merupakan kalimat perintah khusus
untuk benda cair.
Berikutnya, siswa yang mendapat
skor 3 sejumlah 7 siswa yaitu “ Es, Ft, Gi,
Nnp, Nws, dan Nna. Siswa yang mendapat
skor 3 karena hanya memenuhi 3
subaspek seperti bagian inti berupa
langkah penjelasan proses dari awal
sampai akhir terciptanya suatu produk
/cara melakukan (lengkap), setiap langkah
dipaparkan secara rinci dan penggunaan
kalimat perintah yang sesuai. Hal ini
ditunjukkan pada hasil tulisan siswa yang
diawali dengan kalimat imperativ (perintah
) untuk menjelaskan langkah-langkah awal
sebagai pengantar ke tahap berikutnya
yaitu“siapkan alat dan bahan yang
dibutuhkan” dan dilanjutkan pada langkah
selanjutnya seperti “panaskan wajan dan
beri minyak goreng secukupnya “ .
Kemudian, setiap tahapan dipaparkan
secara rinci dan jelas hal yang dilakukan
dalam membuat nasi goreng seperti “
masukkan bumbu yang sudah disiapkan
tumis hingga harum”. Kalimat tersebut
menunjukkan siswa telah menjelaskan
langkah dengan rinci terkait dengan
tahapan yang ditempuh . Bumbu yang
dimaksud yaitu bumbu yang telah
dirincikan sebelumnya pada bahan.
Berikutnya, penggunaan kalimat perintah
yang tepat dan sesuai. Penggunaan kalimat
perintah pada hasil tulisan siswa seperti “
siapkan alat dan bahan”, “panaskan wajan
“, “ masukkan sayur”, “ irislah bawang
merah bawang putih”, “aduklah hingga
merata”. Kalimat perintah diatas
menunjukkan kesesuaian kalimat perintah
dengan kata yang mengikutinya. Pada
12
kalimat perintah pertama “ siapkan alat
dan bahan”, kata “siapkan” berarti kalimat
perintah yang merujuk untuk
menyediakan sesuatu. Kedua, “ panaskan
wajan “, kata “ panaskan” memerintahkan
untuk melakukan sesuatu tindakan yaitu
dengan memanaskan sesuatu yang
merupakan sebuah alat yang digunakan
untuk pembuatan produk. Ketiga,
“masukkan sayur” kata “masukkan” pada
kalimat tersebut menunjukkan kalimat
perintah yang sesuai karena disandingkan
dengan benda padat termasuk sayur.
Keempat, “ irislah bawang merah dan
bawang puth”. Kalimat “irislah” pada
tulisan siswa menunjukkan kesesuaian
dengan kata khusus yang mengikutinya.
Kata “iris” biasanya berhubungan dengan
bahan sejenis bawang, cabai. Kelima, “
aduklah hingga merata” , kata “ aduklah”
merupakan kalimat perintah yang
bertujuan untuk memerintahkan
“meratakan/ mencampur sesuatu hingga
rata”. Sehingga, kata “aduklah” tersebut
sesuai dengan maksud dari kalimat
perintah .
Selanjutnya, siswa yang
memperoleh skor 2 sebanyak 9 siswa yang
terdiri dari “ Am, Ah, B, Imy, Nwi, Sa,
Vm, dan Yj. Siswa dengan skor 2 karena
hanya memenuhi 2 subaspek yang ada
seperti bagian inti berupa langkah
penjelasan dari awal sampai akhir dan
penggunaan kalimat perintah yang tepat
dan sesuai. Hal ini ditunjukkan pada hasil
tulisan siswa yang diawali oleh kalimat
perintah (imperative) “siapkan alat dan
bahan” yang merupakan langkah awal
yang akan menjelaskan proses awal dan
dilanjutkan oleh beberapa langkah
berikutnya hingga menghasilkan suatu
produk . Selain itu, penggunaan kalimat
perintah yang tepat dan sesuai dari hasil
tulisan siswa yaitu “ tuangkan minyak”.
Kata “ tuangkan” merupakan salah satu
kalimat perintah yang dikhususkan untuk
benda yang bersifat cair .
Berikutnya, siswa yang mendapat
skor 1 sebanyak 4 siswa yaitu “ Dr, Iwy,
Nh dan Za. Siswa yang mendapat skor 1
hanya memenuhi 1 subaspek yang ada. Hal
ini terlihat dari hasil tulisan siswa dari
subaspek penggunaan kalimat perintah
yang sesuai “ siapkan wajan “. Kalimat
perintah tersebut bertujuan memerintah
seseorang untuk melakukan sesuatu.
Adapun kesalahan- kesalahan yang
terdapat dalam penulisan teks prosedur
terkait dengan subaspek penggunaan
kalimat yang tidak komunikatif (bertele-
tele) / sulit untuk dipahami misalnya
“Pertama nyalakan kompor dan tuangkan
minyak hingga tunggu sampai panas
minyaknya” . Pada kutipan tersebut
menunjukkan kalimat yang digunakan
tidak efektif / tidak komunikatif. Kalimat
tersebut dapat diubah menjadi “pertama,
nyalakan kompor dan panaskan minyak”.
Selain itu, “ sehingga setelah kecap dan
saosnya merata dengan nasi lalu tuangkan
ke piring “ kutipan tersebut merupakan
salah satu kalimat yang tidak komunikatif
yang ada dalam tulisan siswa dan dapat
diubah menjadi kalimat yang lebih baik“
Setelah tercampur rata angkat dan
hidangkan”.
Selain yang telah dijelaskan diatas,
terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian
penulisan aspek langkah-langkah terkait
kalimat komunikatif yang terdapat pada
hasil tulisan siswa yaitu 1).“ Pertama-
tama kita memasuki minyak goreng
secukupnya dengan api yang kecil” 2).
“kita masukkan bumbunya kedalam
wajan, habis itu kita masukkan sayurnya
dan nasinya” 3). “terus kita masukkan
kecap dan saos kedalam wajan dan kita
aduk dia sampai merata 4).udah merata
13
jadilah nasi goreng spesial dan kita
harus menaruhnya di piring dan kita
harus menghiasnya memakai sayur-
sayuran di piringnya 5).habis itu kita
menyajikannya dengan istimewa.
Potongan langkah- langkah di atas
menunjukkan kalimat tersebut tidak
komunikatif dan sulit untuk di pahami.
Adapun perbaikan dari potongan langkah-
langkah berikut ini.
1). Pertama, panaskan minyak goreng
dengan api kecil.
2). Setelah minyak panas, tumis bumbu
hingga harum. Kemudian,masukkan
sayur dan nasi aduk hingga rata.
3). Berikutnya, tuangkan kecap dan saos
secukupnya. Kemudian,aduk kembali
hingga rata.
4). Setelah tercampur rata, hidangkan di
atas piring.
5).Untuk mempercantik tampilan
tambahkan hiasan sayuran di atasnya.
Kemudian, pada subaspek lainnya
tiap langkah tidak dipaparkan secara rinci
dan masih bersifat umum. Hal ini terdapat
pada hasil tulisan teks prosedur siswa
terkait dengan aspek langkah- langkah
seperti 1). Siapkan alat dan bahan 2).
panaskan minyak goreng 3).masukkan nasi
dan semua bahan 4). Aduk hingga rata 1-2
menit 5).angkat nasi dari wajan dan
tuangkan nasi ke piring 6). Nasi goreng
siap disajikan. Dari tulisan siswa tersebut
menunjukkan langkah- langkah tersebut
tidak dijelaskan secara rinci dan masih
bersifat umum dan terlalu singkat.
Langkah- langkah sendiri, berisi tentang
tahapan melakukan sesuatu sehingga harus
jelas dan rinci agar pembaca tidak bingung
dan salah paham terhadap informasi yang
disampaikan.
Penggunaan kalimat perintah yang
tidak sesuai pada tulisan siswa ditunjukkan
pada contoh kutipan kalimat “ lalu
masukin telurnya”, “ setelah nasi goreng
matang masukan ke dalam piring dan
taruh telur dan sosis di atas nasi goreng
tersebut”. Selain itu, terdapat kesalahan
lainnya terkait penggunaan kalimat
perintah “masukkan minyak” , “ taburkan
kecap dan saos”, “selanjutnya, pindahin
nasi gorengnya dan taruhkan kerupuknya
diatas nasi goreng”, taruh
penggorengan”.
Berdasarkan kesalahan penggunaan
kalimat perintah yang terdapat dalam hasil
tulisan siswa terlihat beberapa kesalahan
seperti pada kata “masukkan minyak, “
taburkan kecap , pindahin nasi gorengnya
dan taruhkan kerupuknya diatas nasi
goreng”, taruh penggorengan. Kalimat
perintah di atas dapat di ubah menjadi
kalimat perintah yang baik dan benar.
Adapun perbaikan terkait dengan
penggunaan kalimat perintah sebagai
berikut.
1). Tuangkan minyak
2). Masukkan kecap dan saos
3). Hidangkan nasi goreng dan tambahkan
kerupuk di atasnya
4). Letakkan penggorengan
5). lalu masukkan telurnya
6). Setelah nasi matang hidangkan dengan
menambahkan telur dan sosis di
atasnya.
Aspek Penutup
Dalam penulisan teks prosedur
terdapat aspek penutup yang sifatnya tidak
wajib, maksudnya yaitu ada atau tidaknya
penutup dalam teks tidak berpengaruh
terhadap teks prosedur tersebut. Aspek
penutup berisi tentang kalimat motivasi
serta ucapan selamat menikmati/ mencoba
yang mempengaruhi seseorang untuk
14
melakukan sesuatu misalnya “menu
makanan yang lezat dan sehat dan mudah
di buat dan dikreasikan. Selamat
mencoba/ selamat menikmati”. Dari hasil
tulisan teks prosedur siswa rata- rata
mendapatkan nilai 2 karena tidak
mencantumkan penutup pada akhir
penulisan teks prosedur.
Hasil Tulisan Teks Prosedur Siswa
Berdasarkan Kriteria
Data perolehan nilai hasil tulisan teks
prosedur siswa SMP N 14 Mataram
kelas VII
No Nama
Siswa
Skor
perolehan Nilai Kriteria
1 Da 16 80 Baik
2. Igb 16 80 Baik
3 Ial 15 75 Cukup
4 Dal 14 70 Cukup
5 Es 14 70 Cukup
6 Nnp 14 70 Cukup
7 Asa 13 65 Kurang
8 Ft 12 60 Kurang
9 Gi 12 60 Kurang
10 Nws 12 60 Kurang
11 Yj 12 60 Kurang
12 Imy 11 55 Kurang
13 Igw 11 55 Kurang
14 Nna 11 55 Kurang
15 Sa 11 55 Kurang
16 Am 11 55 Kurang
17 Ah 11 55 Kurang
18 Dr 11 55 Kurang
19 Vm 10 50 Kurang
20 Nwi 10 50 Kurang
21 Nh 10 50 Kurang
22 Iwy 10 50 Kurang
23 Za 9 45 Kurang
24 B 9 45 Kurang
25 Ihs 9 45 Kurang
Berdasarkan hasil analisis teks
prosedur siswa di atas menunjukkan
kriteria skor yang di hasilkan siswa dengan
kriteria baik sejumlah 2 orang, cukup
sebanyak 4 orang dan kurang sebanyak 19
orang.
Penutup
Simpulan
Berdasarkan latar belakang
masalah dan pembahasan dapat
disimpulkan bahwa dalam menulis teks
prosedur segi struktur dalam menulis teks
prosedur masih terdapat kesalahan
penulisan . Struktur yang dimaksud antara
lain 1).judul 2). Tujuan 3).alat dan bahan
4).langkah- langkah dan 5). penutup. Pada
hasil tulisan teks prosedur siswa
menunjukkan bahwa penulisan siswa perlu
diperhatikan sebab dalam penulisan masih
terdapat kesalahan seperti kesesuaian
tulisan dengan subaspek yang ada pada
setiap aspek serta penjelasan dalam
menyusun teks prosedur masih perlu
diperhatikan . Hal ini terlihat dari hasil
tulisan siswa yang perlu diperbaiki agar
lebih baik kedepannya.
Pengembangan judul pada hasil tuisan teks
prosedur siswa masih perlu di perhatikan
terutama dalam penggunaan huruf kapital
pada awal kata tetapi, dari segi penulisan
judul siswa telah mampu menulis judul
teks prosedur
Pengembangan tujuan pada teks
prosedur siswa menunjukan bahwa siswa
sudah mampu menulis tujuan tetapi,
penggunaan bahasa dalam penulisan perlu
diperhatikan.
Pengembangan alat dan bahan pada
tulisan tes prosedur siswa menunjukan
bahwa siswa telah memahami dan mampu
memerinci alat dan bahan ssuai dengan
teks prosedur yang di buat.
Penulisan langkah- langkah pada
teks prosedur siswa menunjukkan bahwa
siswa telah mampu menyusun langkah-
langkah sesuai dengan judu yang telah
ditentuan sebelumnya. Selain itu, siswa
telah memahami penggunaan kalimat
perintah yang sesuai dan tepat.
15
Pada bagian penutup siswa masih perlu
diperhatikan sebab masih terdapat
kesalahan serta tidak mencantuman
penutup.
Saran
Berdasarkan penelitian diatas yang
telah disajikan, adapun beberapa saran
dalam penelitian ini yaitu
Bagi peneliti : Dalam penelitian
yang telah dibahas di atas aspek yang
belum di bahas oleh peneliti yaitu aspek
kebahasaan yang ada pada teks prosedur
siswa SMP N 14 Mataram.
Bagi Umum:
1. Dalam menulis teks prosedur yang baik
dan benar perlu memperhatikan struktur
penulisan teks agar mendapatkan hasil
yang maksimal.
2. Dalam rangka menganalisis hasil tulisan
siswa guru hendaknya lebih sering
melatih siswa dalam menulis teks
prosedur agar lebih memahami dan
mengenal teks tersebut.
Daftar Pustaka
Bahri, Saeful.” Analisis kesalahan
berbahasa dalam harian Lombok
post dankaitannya dengan
pembelajaran bahasa indonesia di
SMP/Mts.”skripsi.FKIP Universitas
Mataram.
Harsiati dkk.2016.Bahasa Indonesia
SMP/MTs Kelas VII. Jakarta:
PusatKurikulumdanPerbukuan,
Balitbang, Kemdikbud.
https://bdkpadang.kemenag.go.id/index.ph
p?option=com_content&view=articl
e&id=674:agusridadsember&catid=4
1:top-headlines&Itemid=158 yang
diunduh pada hari jum’at tanggal 9
Maret 2018 pukul 10.30 Wita
https://www.google.com/search?q=permen
dikbud+kurikulum+2013+pada+pem
belajaran+bahasa+indonesia&client=
firefox-
b&ei=IwnPWpOSGYeKvQSh-
oGACg&start=10&sa=N&biw=1366
&bih=654 pada hari Jum’at
tanggal 9 Maret 2018 pukul
10.30Wita
https://www.sekolahpendidikan.com/2017/
11/pengertian-teks-prosedur-tujuan-
ciri.html diunduh pada hari Selasa
tanggal 24April 2018 puku l21.00
Wita
Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran
Bahasa Indoensia Kurikulum 2013.
Jakarta: Rajawali Pers.
2012. Metode Penelitian Bahasa
Tahapan strategi, metode dan
tekniknya. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
MGMP. Bahasa Indonesia kelasVII
.Mataram.
Raharja, Hendra. 2012. “Analisis
kesalahan bahasa surat organisasi
mahasiswa FKIP universitas
Mataram tahun akademik 2011/
2012”.Skripsi. FKIP Unram:
Program PendidikanBahasaSastra
Indonesia dan Daerah.
Intiana, Rohana Hariana Siti.2014.Telaah
Kurikulum danPengembangan
Bahan Ajar Bahasa Indonesia.
Mataram:FkipUniversitasMataram.
.2016.
Asesmen Pembelajaran Bahasa
Indonesia. Mataram: FKIP
UniversitasMataram.
Sudjana, Nana. 2002. Pembinaan dan
Pengembangan Kurikulum di
Sekolah. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Sugiyono.2017.Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
16
Kualitatif , dan
R&D.Bandung:Alfabeta.
Suparno &Yunus, M. 2002. Keterampilan
Dasar Menulis. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Tarigan, H. G. 2013. Menulis Sebagai
Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
.1994. Menulis Sebagai
Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Tim Prima Pena. Kamus lengkap Bahasa
Indonesia.GitaMedia Press.
Yamin, Moh. 2012. Panduan Manajemen
Mutu Kurikulum Pendidikan.
Banguntapan Jogjakarta: DIVA
press.
Yuliantini.2011.” Analisis Kesalahan
Penggunaan Ejaan Dan Tanda Baca
Dalam Skripsi Mahasiswa Jurusan
IPS Di FKIP Universitas Mataram.”
skripsi. FKIP UniversitasMataram.