Upload
others
View
10
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS ICOR TERHADAP EFISIENSI PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan progam studi Strata I padaJurusan Pembangunan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh :
SITI MUNIFAHB300 150 108
PROGAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNANFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
PUBLIKASI ILMIAH
NIK/NIP : 929
i
III
k)1~
SITI MUNlF AHB300150108
Penulis
Surakarta, 11Februari 2019
Dengan ini saya menyatakan bahwa publikasi ilmiah ini tidak terdapatkarya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar keserjanaan di suatuperguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya ataupendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang Jain, kecuaLisecara tertuJisdiacu dalam naskah dan disebutkan daJarndaftar pustaka
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalarn pernytaan saya diatas,maka saya pertanggungjawababkan sepenuhnya.
PERNYATAAN
1
ANALISIS ICOR TERHADAP EFISIENSI PERTUMBUHAN EKONOMIDI INDONESIA
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ICOR yang berhubungan denganpertumbuhan ekonomi di Indonesia. Jenis data yang digunakan dalam penelitianini adalah data sekunder yang berupa data time series dari tahun 2000-2017. Datayang diperoleh bersumber dari BPS (Badan Pusat Statistik) dan sumber websitelainnya. Penelitian ini menggunakan metode Incremental Capital Output Ratio(ICOR) digunakan untuk penilaian tingkat efisiensi. Berdasarkan hasilperhitungan ICOR di Indonesia tahun 2000-2017 menujukkan hasil yang efisiendalam penggunaan output (investasi) yang ditanamkan di Indonesia. Hasil analisiskorelasi menujukkan hubungan yang negatif antara ICOR dan pertumbuhanekonomi. Sedangkan hasil analisis data time series yang menggunakan variabelICOR, investasi, dan tingkat suku bunga riil terhadap pertumbuhan ekonomi.Dilihat dari uji F secara bersama-sama berpengaruh terhadap pertumbuhanekonomi. Dilihat dari uji T bahwa variabel ICOR, investasi dan tingkat sukubunga riil berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Kata Kunci : ICOR, Pertumbuhan Ekonomi, Investasi, Tingkat Suku Bunga Riil
Abstract
This research aims to analyze ICOR related to economic growth in Indonesia. Thetype of data used in this study is secondary data in the form of time series fromperiod 2000-2017. Data obtained is sourced from BPS (Central Bereau ofStatistics) and other website sources. The reseach uses the Incremental CapitalOutput Ratio (ICOR) method used for the assesssment of efficiency levels. Basedon the result of ICOR in Indonesia from period 2000-2017 it shows efficient resultin the use of output (investment) in Indonesia. The result of correlation analysisshow a negative relationship between ICOR and economic growth. While theresult of time series data analysis using variables ICOR, investment, and realinterest rates on economic growth. Viewed from the F test , it together influenceseconomic growth. Judging from the T test that the variable ICOR, investment, andreal interest rates have a significant effect on economic growth.
Keywords : ICOR, Economic Growth, Invesment, Real Interest Rates
1. PENDAHULUAN
Stabilitas ekonomi yang tinggi dan pemerataan pendapatan di suatu negara
merupakan salah satu kebijakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang
tinggi. Semakin tinggi tingkat perekonomian suatu negara, maka akan semakin
tinggi kemampuan suatu negara dalam menyejahterakan masyarakat. Investasi
2
menjadi salah satu mesin penggerak pertumbuhan ekonomi. Pada perekonomian
tertutup, sumber dana investasi semata-mata berasal dari tabungan domestik,
sedangkan pada perekonomian terbuka sumber dana dapat diperoleh melalui
pinjaman luar negeri (Kuncoro, 2010).
Menurut Sukirno (2007), peningkatan pertumbuhan ekonomi terjadi karena
pertambahan faktor-faktor produksi, peningkatan pertumbuhan penduduk akan
meningkatkan tenaga kerja, dimana investasi akan menambah barang-barang
modal, serta diikuti perkembangan teknologi alat-alat produksi akan mempercepat
pertambahan kemampuan memproduksi.
Dalam perencanan pembangunan ekonomi, target pertumbuhan ekonomi
telah ditentukan. Salah satunnya yaitu bersumber dari investasi, maka target
pencapaian pertumbuhan ekonomi, diperlukan suatu indikator yang berkaitan
dengan investasi. Indikator yang diperlukan yaitu Incremental Capital Output
Ratio (ICOR) yaitu tambahan output dan tambahan modal. Determinan yang
berpengaruh terhadap pembentukan output perekonomian di suatu wilayah adalah
stok kapital (Badan Pusat Statistik, 2016).
Model Harrod-Domar mengaitkan adanya pengaruh tambahan stok kapital
terhadap output yang disebut ICOR. Perhitungan ICOR ini digunakan untuk
menentukan seberapa besar kebutuhan investasi pada tingkat pertumbuhan
ekonomi dan dengan ICOR bisa dilihat seberapa besar efesiensi investasi yang
ditanamkan di suatu daerah atau di suatu negara pada periode tertentu. (Hapsari,
2017).
Menurut Widodo (Imelda, 2015) nilai ICOR yang menunjukkan
produktifitas investasi yang baik adalah antara 3–4. Semakin tinggi ICOR
mengidentifikasikan kemungkinan terjadinya inefesiensi dalam penggunaan
investasi. Sebaliknya, ICOR yang rendah menunjukkan adanya efisiensi dalam
penggunaan modal. Suatu studi PBB membenarkan bahwa selama sepuluh tahun
yang berakhir tahun 1963, sekitar 70% negara sedang berkembang memperoleh
kenaikan rasio modal-output antara 3 dan 4 (Jhingan, 2007:618).
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik meneliti bagaimana
hubungan antara ICOR dengan pertumbuhan ekonomi dengan penelitian yang
3
berjudul “Analisis ICOR Terhadap Efisiensi Pertumbuhan Ekonomi di
Indonesia”.
2. METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode perhitungan ICOR
yaitu metode standar, metode akumulasi investasi, dan time lag investasi. Dan
menggunakan analisis regres model lengkap dalam bentuk analisis regresi linier.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang
bersifat kuantitatif. Data yang digunakan berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS),
Bank Indonesia (BI), BKPM dan sumber website resmi lainnya.
Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu pertumbuhan ekonomi di
Indonesia dari tahun 2000-2017. Sedangkan variabel independennya yaitu ICOR,
investasi dan tingkat suku bunga riil di Indonesia dari tahun 2000-2017. Untuk
mengetahui adanya hubungan ICOR dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia
menggunakan analisis korelasi. Analisis korelasi hanya menunjukkan hubungan
atau keertan antara dua variabel, tidak menunjukkan hubunan sebab akibat.
Untuk melihat pengaruh antara variabel maka penilitian ini menggunakan
metode analisis data dengan menggunakan model regresi linier. Model persamaan
dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
LogGDPt = β0 + β1ICORt + β2logINVt + β3RIt + εt (1)
Dimana :
GDP = Gross Domestic Product atas dasar harga konstan 2000
ICOR = Incremental Capital Output Ratio
INV = Invetasi
RI = Tingkat Suku Bunga Riil
T = Time Series
β0 = Konstanta
β1, β2, β3 = Koefisien regresi
εt = eror
4
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Analisis ICOR
Tabel 1. Koefisien ICOR di Indonesia Berdasarkan Metode StandarTahun 2000-2017
Sumber : Data BPS (diolah)
Berdasarkan hasil perhitungan Tabel 1 Menunjukkan bahwa rata-rata nilai
ICOR di Indonesia pada tahun 2000-2017 sebesar 2,4 hal ini menunjukkan
bahwa efisien dalam pengunaan modal. Artinya bahwa untuk meningkatkan Rp
1 unit output dibutuhkan tambahan modal sebesar Rp 2,4 unit. Yang berarti
bahwa untuk memperoleh tambahan pertumbuhan ekonomi sebesar Rp 100
Miliar maka dibutuhkan investasi sebesar Rp 240 Miliar.
Tahun ICOR2000 0,952001 1,092002 2,572003 2,052004 1,832005 1,372006 1,432007 1,612008 1,372009 2,652010 2,532011 2,522012 2,352013 3,282014 3,362015 3,952016 4,592017 3,7
Rata- rata 2,4
5
Tabel 2. Koefisien ICOR di Indonesia Berdasarkan Metode Akumulasi Tahun2000-2017
Tahun ICOR Akumulasi2000-2017 1,052001-2017 1,042002-2017 2,242003-2017 1,622004-2017 1,112005-2017 6,562006-2017 5,62007-2017 5,212008-2017 3,232009-2017 4,942010-2017 3,872011-2017 3,342012-2017 2,712013-2017 3,482014-2017 3,182015-2017 3,42016-2017 3,67
Sumber : Data BPS (diolah)
Berdasarkan Tabel 2 dijelaskan bahwa berdasarkan rata-rata tertimbang
(akumulasi) menunjukkan bahwa semakin tidak efisiennnya tingkat investasi
jika masing-masing nilai ICOR pada periode pengamatan di atas 4. Sedangkan
semakin kecil nilai ICOR menunjukkan semakin efisien dalam pembentukan
modal yang terjadi sehingg dari penggunaan barang modal dalam mencapai
pertumbuhan ekonomi sesuai dengan target yang di inginkan.
6
Tabel 3. Koefisien ICOR di Indonesia Berdasarkan Metode Time Lag Tahun2002-2017
Tahun LAG 0 LAG 1 LAG 22002 2,57 2,35 2,012003 2,05 1,85 1,692004 1,83 1,39 1,252005 1,37 1,08 0,822006 1,43 1,16 0,912007 1,61 1,32 1,072008 1,37 0,99 0,812009 2,65 2,08 1,52010 2,53 2,07 1,632011 2,52 2,19 1,792012 2,35 2,05 1,792013 3,28 3,03 2,642014 3,36 2,98 2,752015 3,95 3,59 3,192016 4,59 4,29 3,92017 3,7 3,42 3,2
Sumber : Data BPS (diolah)
Berdasarkan Tabel 3 dijelaska bahwa dari analisis ICOR lag 0, lag 1, dan lag
2 menunjukkan investasi yang terjadi di Indonesia masih tergolong efisien
karena nilai ICOR masih berada di sekitar 3 dana 4. Sementara semakin tinggi
penggunaan lag maka akan semakin efisien dalam penambahan output. Yang
berarti bahwa investasi yang ditanamkan menunjukkan peningkatan output yang
lebih efisien dibandingkan pada lag sebelumnya.
3.2 Hasil Analisis
Tabel 4. Hasil Estimasi Model Ekonometri
LogGDPt = 12,44360 + 0,156067 ICORt + 0,145642 logINVt - 0,027619 Rit(0,0057)* (0,0724)*** (0,0529)***
R2 = 0,817946 ; DW Stat = 1,007090 ; F-Stat = 20,96671; Prob F-Stat = 0,000019Uji Diagnosis(1) Multikolineritas VIF
ICOR = 2,3680076; logINV = 2,364509; RI = 1,002955(2) Normalitas
JB (2) = 0,628792; Prob. (JB) = 0,730230(3) Otokorelasi (Breusch Godfrey)
7
2 (3) = 4,961485; Prob. (2) = 0,1746(4) Heteroskedastisitas (White)2 (9) = 13,04292; Prob. (2) = 0,1607
(5) Spesifikasi Model (Ramsey Reset)F (2,12) = 0,965580; Prob. (F) = 0,4085
Sumber : BPS, BI, diolah. Keterangan: *Signifikansi pada α = 0,01;**Signifikansi pada α = 0,05; ***Signifikansi pada α = 0,10.Angka dalam kurung adalah probabilitas empirik (p value) t-statistik
Tabel 5. Uji Multikolinearitas dengan VIF
Sumber : Data diolah E-views
Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa probabilitas statistik JB adalah
0,73023 (>10), maka H0 diterima dapat disimpulkan bahwa distribusi residual
normal.
Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa probabilitas 2 dari hasil uji Breusch
Godfrey adalah sebesar 0,1746 (> 0,10) maka H0 diterima. Dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat masalah otokorelasi dalam model.
Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa nilai probabilitas statistik 2 dari hasil
uji white adalah sebesar 0,1607 (> 0,10) maka H0 diterima. Dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat masalah heterokedastisitas dalam model.
Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa nilai probabilitas dari hasil uji
Ramsey Reset adalah sebesar 0,4085 (>0,10) maka H0 diterima. Dapat
disimpulkan bahwa model yang digunakan linier atau spesifikasi model tepat.
Berdasarkan Tabel 4 nilai probabilitas statistik F adalah sebesar 0,000019 (≤
0,01), maka H0 ditolak, dapat simpulkan bahwa model yang dipakai eksis.
Artinya secara bersama-sama (simultan) variabel ICOR, investasi dan tingkat
suku bunga riil berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di
Indonesia.
Berdasarkan Tabel 4 diperoleh nilai R-squared (R2) sebesar 0,8179 artinya
81,79%. Hal ini berarti bahwa pengaruh variabel independen (ICOR, investasi,
Variabel VIF Kriteria KeteranganICOR 2,36808 < 10 Tidak terdapat masalah multikolinearitas
Log INV 2,36451 < 10 Tidak terdapat masalah multikolinearitasRit 1,00296 < 10 Tidak terdapat masalah multikolinearitas
8
dan tingkat suku bunga riil) terhadap variabel dependen (pertumbuhan ekonomi)
sebesar 81,79% atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model
mampu menjelaskan sebesar 81,79%. Sedangkan sisanya sebesar 18,21%
dipengaruhi atau dijelaskan oleh faktor lain di luar model penelitian ini.
Tabel 6. Hasil Uji Validitas Pengaruh (Uji T)
Variabel Prob t α Keterangan
ICOR 0,0057 < 0,01 Memiliki pengaruh signifikanLog INV 0,0724 < 0,10 Memiliki pengaruh signifikan
RI 0,0529 < 0,10 Memiliki pengaruh signifikanSumber : Data diolah oleh E-views
Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat bahwa variabel ICOR, investasi (logINV)
dan tingkat suku bunga riil (RI) berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi (logGDP).
Variabel ICOR memiliki pola hubungan logaritma - linier dengan variabel
pertumbuhan ekonomi. Dan berpengaruh positif signifikan. Artinya apabila
ICOR naik maka pertumbuhan ekonomi akan mengalami peningkatan.
Sebaliknya apabila ICOR turun maka pertumbuhan ekonomi akan turun.
Variabel investasi memiliki pola hubungan logaritma - logaritma dengan
variabel pertumbuhan ekonomi. Dan berpengaruh positif signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi. Artinya bahwa apabila investasi naik maka pertumbuhan
ekonomi akan naik. Sebaliknya jika investasi turun maka pertumbuhan ekonomi
akan turun.
Variabel tingkat suku bunga riil memiliki hubungan logaritma - linier
dengan variabel pertumbuhan ekonomi dengan arah negatif dan signifikan.
Artinya jika suku bunga riil naik maka pertumbuhan ekonomi akan turun.
Sebaliknya, jika suku bunga riil turun maka pertumbuhan ekonomi akan naik
sebesar.
4. PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis data maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Nilai koefisien ICOR di Indonesia dari tahun 2000-2017 dilihat dari metode
standar rata-rata nilai ICOR sebesar 2,4 hal ini menunjukkan nilai yang efisien.
Jika, di hitung berdasarkan periode pengamatan rata-rata tertimbang (metode
9
akumulasi) menunjukkan hasil yang efisien. Meskipun beberapa periode
pengamatan 2005-2017 sebesar 6,56 hal ini terjadi inefisiensi. Dan pada tahun
2006-2017 juga menujukkan hasil yang inefisiensi yaitu sebesar 5,60. Sedangkan
dilihat dari metode perhitungan lag 0, lag 1, dan lag 2. Menunjukkan hasil yang
efisien. Meskipun pada tahun 2016 pada lag 0, dan lag 1 nilai ICOR sebesar
4,59;4,29 hal ini menujukkan terjadi inefisiensi. Pada lag 2, menunjukkan hasil
yang lebih baik dari pada lag sebelumnya. Dalam hal ini bahwa produktifitas
penggunaan modal (investasi) di Indonesia semakin cukup baik untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan hasil analisis korelasi menunujukkan bahwa hubungan antara
ICOR dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah negatif. Yang artinya
semakin rendah nilai ICOR maka semakin tinggi pertumbuhan ekonomi di
Indonesia. Sebaliknya, semakin tinggi nilai ICOR semakin rendah pertumbuhan
ekonomi.
Berdasarkan hasil uji asumsi klasik diperoleh kesimpulan bahwa uji
multikolinearitas tidak terdapat masalah multikolinearitas dalam model. Uji
normalitas distribusi residual normal. Untuk uji otokorelasi tidak terdapat masalah
otokorelasi dalam model, sedangkan pada uji heteroskesdasitas tidak terdapat
masalah heterokesdastisitas dalam model dan untuk uji spesifikasi model adalah
model yang dipakai linier.
Uji kebaikan model, uji F menunjukkan model yang dipakai eksis, dan nilai
koefisien R2 sebesar 0,817946 atau 81,79%. Yang artinya variabel independen
(ICOR, investasi, dan tingkat suku bunga riil), mampu menjelaskan variabel
dependen sebesar 81,79%. Sedangkan sisanya 18,21% dipengaruhi oleh variabel
lain atau faktor lain di luar model penelitian.
Berdasarkan hasil uji t dapat disimpulkan bahwa variabel ICOR dan investasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Sedangkan tingkat suku bunga riil berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
10
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Lincolin. 2015. Ekonomi Pembangunan Edisi Kelima. Yogyakarta: UPPSTIM YKPN.
Badan Pusat Statistik DIY. 2016. ICOR Sektoral Kota Yogyakarta 2016.Yogyakarta: Badan Pusat Statitik Dengan Pemerintah Kota Yogyakarta.
Badan Pusat Statistik. 2000-2017. Indonesia dalam angka, Publikasi Online.
Badan Pusat Statistik Banten. 2014. Incremental Capital Output Ratio ProvinsiBanten Tahun 2014. Banten: Badan Pusat Statistik.
Bank Indonesia. 2016. Indonesia dalam angka, Publikasi Online.
Egbetunde, Tajudden dan Fadeyibi, Isaac Olungbenga. 2015. Invesment andEconomic Growth In Nigeria: Evidence Form Vector Error CorrectionModel. Journal of Sustainable Development in Africa, Vol.17 No.3.ISSN : 1520-5509.
Ghozali, Imam. 2009. Ekonometrika Teori, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS17. Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro.
Hapsari, Indah dan Ma’mun Sitti Zakiah. 2017. Analisis Efesiensi Investasi diProvinsi Sulawesi Tenggara pada Periode 2001-2013. Jurnal MegaAktiva, Vol.6 No.1. ISSN: 2086-1974.
Herlambang, T., Sugiarto, Brastoro, & Kelana, S. 2001. Ekonomi Makro:Teori, Analisis, dan Kebijakan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Imelda. 2015. Analisis Tingkat Efisiensi Investasi (ICOR) Dan HubungannyaDengan Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Selatan. Universitas Sriwijaya.Fakultas Ekonomi. ISSN: 979-587-563-9.
Indriyani, Siwi Nur. 2016. Analisis Pengaruh Suku Bunga dan Inflasi TerhadapPertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2005-2015. JurnalManajemen Bisnis Krisnadwipayana, Vol. 4 No.2. ISSN : 2338-4794.
Irawan, & Suparmoko. 2016. Ekonomika Pembangunan. Edisi Keenam.Yogyakarta: BPFE.
Jhingan, M.L. 2007. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. EdisiKeenambelas. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kuncoro, Mudrajad. 2010. Dasar-Dasar Ekonomika Pembangunan . EdisiKelima. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
11
Kuntara, Tomy. 2016. Analisis Incremental Capital Output Ratio (ICOR) DanPertumbuhan Ekonomi Provinsi Di Pulau Jawa. Skripsi (dipublikasikan).Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Lampung: Bandar Lampung.
Mahdi. 2014. Elastisitas Investasi Dan Pengaruhnya Terhadap PertumbuhanPDB Sektor Pertanian Di Indonesia. Jurnal Serambi Ekonomi danBisnis, Vol.1 No. 1: 5-10.
Mahmud, Muhamad Farid. 2008. Incremental Capital Output Ratio: BarometerEfisiensi Perekonomian Nasional. Jurnal Ekonomi Bisnis Vol.13 No.1.
Mankiw, N Gregory. 2006. Makroekonomi. Edisi Keenam. Jakarta : Erlangga.
Muchlas, Zainul dan Alamsyah, Agus Rahma. 2015. Faktor- Faktor YangMempengaruhi Kurs Rupiah Terhadap Dollar Amerika Pasca Krisis(2000-2010). Jurnal JIBEKA, Vol,9 No.1 :76-86.
Nasir, Muhammad. dkk. 2017. Agricultural Sector Investment Nedd inIncreasing Economic Growth. Journal of Economics and Policy, Vol.10No.2.
Ndidi, Dania Evelyn dan Shuaib. 2015. Capital Formation: Impact on TheEconomic Development of Nigeria 1960-2013. Journal of BusinessEconomics and Accountancy, Vol.3 No.3
Nwanne. 2014. Implacation of Savings and Investment on Economic Growth inNigeria. International Journal of Small Business and EntrepreneurshipResearch, Vol.2 No.4: 74-86.
Sukirno, Sandono. 2007. Makroekonomi Modern .Edisi Pertama. Jakarta: PTRaja Grafindo Persada.
Sukirno, Sandono. 2008. Makroekonomi Teori Pengantar. Edisi Pertama.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Suyati, Sri. 2015. Pengaruh Inflasi, Tingkat Suku Bunga Dan Nilai TukarRupiah/US Dollar Terhadap Return Saham Properti Yang Terdaftar DiBursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang, Vol.4 No.3
Suparmoko. 2000. Pokok-Pokok Ekonomika. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Setiyanto, Adi. 2015. ICOR Sektor Pertanian sebagai Basis Arah InvestasiDalam Pembangunan Pertanian Berbasis Kabupaten/Kota Di Indonesia.Analisis Kebijakan Pertanian, Vol.13 No.1, 75-108.
12
Sofilda, Eleonora. dkk. 2016. Input Output Analysis to Determinan SustainableDevelopment Planning in Indonesia. Journal of SustainableDevelopment, Vol.9 No.10. ISSN: 1923-6662.
Suparto, L. 2017. Analisis Investment Capital Output Ratio (ICOR) DalamRangka Proyeksi Kebutuhan Investasi Di Kabupaten Majalengka Tahun2017-2019. Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi, Vol.4 No.1. ISSN:2356-3923.
Subing, Achmad. 2015. An Analysis of The Influence Of Aggregate ExpenditureRegional Gross Domestic Product Growth In The Lampung Province.International Multidisciplinary Conference on Social Sciences, Vol.1No.1.
Tang, Chor Foon dan Tan, Bee Wah. 2016. Examining the Causal Linkagesamong Domestic Invesment, FDI, Trade, Interest Rate and EconomicGrowth in ASEAN-5 Countries. Journal of Economics and FinancialIssues.
Tiwa, Frisyelia Renshy. dkk. 2016. Pengaruh Investasi, Suku Bunga SertifikatBank Indonesia (SBI) dan Jumlah Uang Beredar TerhadapPertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2005-2014. Jurnal BerkalaIlmiah Efisiensi, Vol. 16 No. 02.
Todaro, Michael P. 2000. Pembangunan Ekonomi. Edisi Kelima. Jakarta: BumiAkasara.
Todaro, Michael P. 2006. Pembangunan Ekonomi. Edisi Kesembilan. Jakarta:Erlangga
Trisnu. dkk . 2014. Pengaruh PMDN Dan PMA Terhadap PDRB Di ProvinsiBali. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol.3 No. 3.
Utomo, Yuni Prihadi. 2016. Eksplorasi Data & Analisis Regresi dengan SPSS.Surakarta: Muhammadiyah University Press.