Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS IMPLEMENTASI APLIKASI PEMBELAJARAN
INTERAKTIF MEMBACA, MENULIS, BERHITUNG
BERBASIS ANDROID DENGAN PENDEKATAN
TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL
SKRIPSI
Diajukan Oleh :
HIDAYATUS SAIDAH
NIM. 160212059
Mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan Pendidikan Teknologi Informasi
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
DARUSSALAM-BANDA ACEH
2020/2021
ANALISIS IMPLEMENTASI APLIKASI PEMBELAJARAN
INTERAKTIF MEMBACA, MENULIS, BERHITUNG
BERBASIS ANDROID DENGAN PENDEKATAN
TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK)
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh
Sebagai Beban Studi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
dalam Ilmu Pendidikan Teknologi Informasi
Oleh
HIDAYATUS SAIDAH
NIM. 160212059
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi
Disetujui oleh:
Pembimbing I,
Khairan AR, M.Kom.
Nip.198607042014031001
Pembimbing II,
Ridwan, S.ST., M.T.
Nip.198402242019031004
iii
ANALISIS IMPLEMENTASI APLIKASI PEMBELAJARAN
INTERAKTIF MEMBACA, MENULIS, BERHITUNG
BERBASIS ANDROID DENGAN PENDEKATAN
TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL
SKRIPSI
Telah Diuji oleh Panitia Ujian Munaqasyah Skripsi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry dan Dinyatakan Lulus
serta diterima sebagai salah satu Beban Studi Program Serjana (S1)
dalam Ilmu Pendidikan Teknologi informasi
Pada hari dan tanggal Jum’at 29 Januari 2021
16 Jumadil Akhir 1442
Panitia Ujian Munaqasyah Skripsi
Ketua,
Khairan AR, M.Kom.
Nip.198607042014031001
Skretaris,
Nurul Fajri, S.Pd
Nip.-
Penguji I,
Ridwan, S.ST., M.T.
Nip.198402242019031004
Penguji II,
Hendri Ahmadian, M.I.M
Nip.198301042014031002
iv
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Hidayatus Saidah
Nim : 160212059
Prodi : Pendidikan Teknologi Informasi
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
Judul Skripsi : Analisis Implementasi Aplikasi Pembelajaran Interaktif
Membaca, Menulis, Berhitung Berbasis Android Dengan
Pendekatan Technology Acceptance Model
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan;
2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain;
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli pemilik
karya;
4. Tidak memanipulasi dan memalsukan data;
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini.
Bila di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan dan ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap
dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan dari
pihak manapun.
Banda Aceh, 29 Desember 2020
Yang menyatakan,
Hidayatus Saidah
v
ABSTRAK
Nama : Hidayatus Saidah
Nim : 160212059
Fakultas / Prodi : Tarbiyah dan Keguruan / Pendidikan Teknologi Informasi
Judul : Analisis Implementasi Aplikasi Pembelajaran Interaktif
Membaca, Menulis, Berhitung Berbasis Android Dengan
Pendekatan Technology Acceptance Model
Tanggal Sidang : 29 Januari 2021
Tebal Skripsi : 85 Halaman
Pembimbing I : Khairan AR, M.Kom
Pembimbing II : Ridwan, S.ST.,M.T
Kata Kunci : Pembelajaran Interaktif, Penggunaan Aplikasi, Uji
Hipotesis, Technology Acceptance Model (TAM), PLS-
SEM
Kemajuan teknologi smartphone memberikan pengaruh dalam bidang pendidikan
terutama pada media pembelajaran interaktif berbasis aplikasi. Berdasarkan hasil
wawancara di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Paya Laba, masih ada siswa yang
kesulitan dalam menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis aplikasi,
mulai dari kemampuan mengoperasikan, peralatan, kebiasaan, manfaat dan yang
lainnya. Untuk mengukur tingkat penerimaan penggunaan penerapan aplikasi
pembelajaran interaktif terhadap kemampuan membaca, menulis dan berhitung di
SDN Paya Laba dapat dilakukan dengan metode teoritis yang dapat
menggambarkan tingkat penerimaan teknologi yaitu Technology Acceptance
Model (TAM). penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi
pembelajaran interaktif membaca, menulis, berhitung berbasis aplikasi android
terhadap penggunaan aplikasi tersebut sehingga dapat diterima oleh pengguna.
Pengujian dilakukan dengan mengukur pengaruh antar variabel pada model TAM
yaitu Perceived Ease of Use, Perceived Usefulness, Attitude towarrds Using
Technology, Behavioral Intention to Use, Actual Technology Use. Data dalam
penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang diisikan oleh para responden. Analisis
data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Structural Equation Modeling
berbasis Partial Least Square (PLS-SEM) menggunakan aplikasi smartPLS.
Tahapan analisis data dimulai dari perancangan model struktural, perancangan
model pengukuran, evaluasi model pengukuran, evaluasi model struktural, dan uji
hipotesis. Dari hasil penelitian berdasarkan tujuh hipotesis yang diajukan, terdapat
enam hipotesis dinyatakan diterima dan satu hipotesis dinyatakan ditolak.
vi
KATA PENGANTAR
ٱلرهحمن ٱلرهحيم بسم ٱلله
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menciptakan langit dan bumi
dengan segenap isinya, Shalawat beserta salam senantiasa selalu tercurahkan
kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa pola pikir
manusia dari alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.
Dengan mengucapkan Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan
atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya yang
telah memberikan kesehatan, kekuatan, kesempatan dan kesehatan pada penulis
sehingga penulisan skripsi dengan judul “Analisis Implementasi Aplikasi
Pembelajaran Interaktif Membaca, Menulis, Berhitung Berbasis Android Dengan
Pendekatan Technology Acceptance Model” ini dapat diselesaikan.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu tugas utama studi untuk
menadapatkan gelar serjana pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry
Banda aceh. Dalam usaha dan penyusunan skripsi ini, terdapat banyak sekali
tantangan dan kesulitan yang dihadapi, baik dalam teknik penulisan bahan,
perancangan sistem aplikasi dan sumber lainya yang berkaitan. Walaupun
demikian, penulis tiodak berputus asa dalam penyelesaian tanggung jawab ini, dan
juga dengan adanya dukungan dari beberapa pihak, dalam kesempatan ini penulis
bermaksud mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini, pihak-pihak tersebut antara lain:
vii
1. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh yaitu
Bapak Dr. H. Muslim Razali, M.Ag, Bapak dan Ibu Wakil Dekan, Bapak
dan Ibu dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Ar-Raniry,
serta karyawan dan karyawati di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan (FTK) UIN Ar-Raniry yang telah membantu penulis untuk
mengadakan penelitian yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini.
2. Bapak Yusran, M.Pd selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknologi Informasi
dan bapak Dr. Hazrullah, S.Pd.I., M.Pd selaku sekretaris prodi yang telah
memberikan ilmu serta bimbingannya kepada penulis selama menjalani
pendidikan di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry serta para
staf Prodi Pendidikan Teknologi Informasi yang membantu dalam proses
administrasi.
3. Bapak Khairan AR, M.Kom. selaku pembimbing I dan bapak Ridwan,
S.ST.,M.T. selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu,
pikiran serta tenaganya dalam membimbing sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
4. Bapak Bustami, S.Pd selaku kepala sekolah SD Negeri Paya Laba dan
seluruh dewan guru khususnya guru kelas satu sampai kelas tiga yang
sudah banyak membantu dan telah memberi izin kepada penulis untuk
mengadakan penelitian yang diperlukan dalam penulisan dan penyusunan
skripsi ini.
viii
5. Seluruh karyawan/karyawati perpustakaan wilayah, perpustakaan
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry yang telah membantu penulis
menemukan rujukan-rujukan dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Orang tua, serta keluarga besar yang telah banyak memberikan do’a, serta
motivasi kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Teman-teman seperjuangan mahasiswa/i Pendidikan Teknologi Informasi
leting 2016 yang telah bekerjasama dan belajar bersama-sama dalam
menempuh pendidikan.
Dengan segala upaya yang telah dilakukan dalam menyelesaikan skripsi
ini saya selaku penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dan
kelemahan dalam penulisan, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari semua pihak untuk memyempurnakannya. Semoga
Allah SWT meridai penulisan ini dan senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kita semua. Amin ya rabbal’alamin.
Banda Aceh, 29 Desember 2020
Penulis,
Hidayatus Saidah
Nim. 160212059
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i
PENGESAHAN PEMBIMBING ..................................................................... ii
PENGESAHAN SIDANG ................................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN ................................................................................... iv
ABSTRAK ........................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 4
D. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 4
E. Manfaat Penelitian.................................................................................. 6
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 7
A. Calistung................................................................................................... 7
1. Membaca................................................................................................ 7
2. Menulis .................................................................................................. 8
3. Berhitung ............................................................................................... 9
B. Android ..................................................................................................... 12
1. Sejarah Android..................................................................................... 12
2. Struktur Android ................................................................................... 13
C. Technology Acceptance Model (TAM) ................................................. 15
1. Variabel Dalam TAM (Technology Acceptance Model) .................... 17
2. Perkembangan Technology Acceptance Model (TAM) ...................... 18
3. Kelebihan dan Kelemahan TAM (Technology Acceptance Model) .. 20
D. Penelitian Yang Relevan ........................................................................ 21
E. Kerangka Berpikir.................................................................................. 28
x
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 30
A. Rancangan Penelitian ............................................................................. 30
1. Jenis Penelitian ...................................................................................... 30
2. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 31
B. Populasi dan Sampel Penelitian............................................................ 31
1. Populasi Penelitian ................................................................................ 31
2. Sampel Penelitian .................................................................................. 32
C. Teknik Pengumpulan Data.................................................................... 33
1. Wawancara (Interview) ......................................................................... 33
2. Kuesioner (Angket) ............................................................................... 34
D. Instrumen Pengumpulan Data.............................................................. 35
1. Uji Validitas........................................................................................... 36
2. Uji Reliabilitas ....................................................................................... 36
E. Metode Analisis Data.............................................................................. 38
1. Perancangan Model Struktural (Inner Model)..................................... 38
2. Perancangan Model Pengukuran (Outer Model) ................................. 38
3. Evaluasi Model ...................................................................................... 38
4. Pengujian Hipotesis............................................................................... 41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................... 42
A. Hasil Penelitian........................................................................................ 42
1. Deskripsi Umum ................................................................................... 42
2. Identitas Responden .............................................................................. 42
B. Analisis Data ............................................................................................ 44
1. Perancangan Model Struktural (Inner Model)..................................... 44
2. Perancangan Model Pengukuran (Outer Model) ................................. 45
3. Evaluasi Model ...................................................................................... 47
4. Pengujian Hipotesis............................................................................... 54
C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................ 58
1. Pengaruh variabel PEOU terhadap variabel PU .................................. 58
2. Pengaruh variabel PEOU terhadap variabel ATU .............................. 59
3. Pengaruh variabel PU terhadap variabel ATU .................................... 59
4. Pengaruh variabel PU terhadap variabel BIUS ................................... 60
5. Pengaruh variabel PU terhadap variabel AU....................................... 60
xi
6. Pengaruh variabel ATU terhadap variabel BIUS ................................ 60
7. Pengaruh variabel BIUS terhadap variabel AU .................................. 61
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 62
A. Kesimpulan .............................................................................................. 62
B. Saran ......................................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 65
LAMPIRAN ........................................................................................................ 68
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS ....................................................... Error! Bookmark not defined.
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Hipotesis penelitian. ...................................................................... 4
Tabel 2. Penelitian yang relevan. ................................................................. 21
Tabel 3. Rancangan Jadwal Penelitian. ........................................................ 31
Tabel 4. Jumlah Populasi penelitian ............................................................ 32
Tabel 5. Skala Likert. .................................................................................. 35
Tabel 6. Kisi-kisi instrumen penelitian ........................................................ 36
Tabel 7. Parameter uji validitas dalam model pengukuran PLS.................... 39
Tabel 8. Jumlah Responden ......................................................................... 43
Tabel 9. Identitas responden ........................................................................ 43
Tabel 10. Keterangan indikator model pengukuran (outer model).................. 45
Tabel 11. Hasil pengujian outer loading ........................................................ 47
Tabel 12. Outer loading yang bernilai Valid .................................................. 48
Tabel 13. Nilai validitas diskriminan (cross loading) .................................... 49
Tabel 14. Hasil uji kriteria fornell larcker ...................................................... 51
Tabel 15. Hasil uji composite reliability ........................................................ 52
Tabel 16. Nilai R square................................................................................ 52
Tabel 17. Koefisien jalur ............................................................................... 55
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Android ........................................................................ 14
Gambar 2. Technology acceptance model (TAM) ....................................... 16
Gambar 3. TAM) spesifik penggunaan teknologi ........................................ 17
Gambar 4. Kemajuan dari teknologi technology acceptance model (TAM) . 18
Gambar 5. Technology acceptance model (TAM) yang dimodifikasi. .......... 19
Gambar 6. Kerangka Berpikir. .................................................................... 29
Gambar 7.Perancangan model struktural (inner model) ............................... 44
Gambar 8. Perancangan model pengukuran (outer model) ........................... 45
Gambar 9. Nilai R square ............................................................................ 54
Gambar 10. Diagram jalur koefisien jalur ...................................................... 58
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. SK Pembimbing ........................................................................ 68
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian .................................................................. 69
Lampiran 3. Surat Balasan Izin Penelitian ..................................................... 70
Lampiran 4. Lembar Uji Ahli Madia ............................................................. 71
Lampiran 5. Lembar uji Ahli Materi ............................................................. 72
Lampiran 6. Angket Respoden ...................................................................... 73
Lampiran 7. Foto Kegiatan Penelitian ........................................................... 77
Lampiran 8. Tampilan aplikasi ...................................................................... 81
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Membaca, menulis, menghitung ialah kemampuan penting serta
mendasar pada sains, dengan kemampuan membaca, menulis dan berhitung
seorang anak bisa memperoleh informasi dan pengetahuan pada kehidupan
sehari-hari [1]. Perkembangan keterampilan menulis, membaca serta berhitung
adalah teknik untuk memperoleh sebuah wawasan baru. Sebagaimana firman
Allah SWT pada Rasulullah SAW dalam Surah al-Alaq ayat 1 sampai 5 yang di
awali dengan perintah membaca, yang berbunyi:
بي خلق ٱقرأ نسن من علق ١ٱسم رب ك ٱله ق ٱل
كرم ٢خل وربك ٱل
ٱقرأ
ي علهم بٱلقلم ٣ ن ما لم يعلم ٤ٱله نس م ٱل ٥ عله
Artinya : “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhan-mu yang menciptakan, Dia
telah menciptakan manusia dari segumpal darah. bacalah, dan Tuhan-
mulah yang Maha Mulia, yang mengajar (manusia) dengan pena, Dia
mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”(Q.S.Al-alaq : 96 :
1-5) [2].
Dunia pendidikan sekarang ini sedang menghadapi berbagai tantangan,
sehingga kita diharapkan mampu menyiapkan sumber daya manusia yang dapat
dikembangkan untuk proses produksi di dunia global. Pada masa ini transformasi
2
dalam berbagai aspek kehidupan yang berlangsung dengan cepat, terutama pada
dunia pendidikan, transformasi ini dipengaruhi oleh kemajuan Teknologi
Informasi (TI) yang mengharuskan tersedia dan tercapainya pelayanan
pendidikan yang dapat memberikan kesempatan belajar dimana dan kapan saja
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan [3].
Smartphone merupakan suatu perkembangan teknologi yang sering
digunakan sekarang, kemajuan ini juga memberikan berbagai kemudahan bagi
manusia untuk beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan smartphone
tidak lagi hanya sebatas sarana komunikasi telefon seluler, dengan adanya fitur-
fitur yang mendukung yang disediakan oleh smartphone berbasis android
hingga memungkinkan untuk bertukar informasi dengan perangkat lain melalui
jaringan internet serta melalui komunikasi nirkabel (bluetooth dan inframerah)
[4].
Kemajuan ini juga memberikan pengaruh yang sangat besar dalam
melengkapi kekurangan media pembelajaran di sekolah dan institusi pendidikan
lainnya, seperti dengan membuat aplikasi pembelajaran interaktif yang menarik
yang digunakan untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran. Hal tersebut
dapat dilakukan supaya proses pembelajaran tidak monoton, membosankan, serta
tidak terkesan kurang menarik. Maka dari itu, media pembelajaran interaktif pada
proses pembelajaran sangat penting digunakan untuk menciptakan suasana
belajar menjadi lebih bervariasi [5].
Penggunaan teknologi sebagai media pembelajaran interaktif telah
digunakan di SD Negeri Paya Laba. Media interaktif yang digunakan lebih
3
dominan pada video yang ditampilkan guru menggunakan proyektor. Penerapan
media pembelajaran interaktif ini masih tergolong baru yang bukan berarti tidak
terdapat hambatan. Berdasarkan hasil interview yang dilakukan peneliti di SD
Negeri Paya Laba terletak di Kabupaten Aceh Selatan Kecamatan Kluet Timur
Desa Paya Laba, masih ada yang merasa kesulitan untuk menggunakan media
pembelajaran interaktif ada beranekaragam alasan mulai dari kemampuan
mengoperasikan, peralatan, kebiasaan, manfaat dan yang lainnya.
Maka untuk mengukur tingkat penerimaan penggunaan terhadap
penerapan aplikasi pembelajaran interaktif membaca, menulis dan berhitung di
Sekolah Dasar Negeri Paya Laba dapat diukur dengan metode teoritis yang
mampu mendeskripsikan tingkat penerimaan teknologi yaitu technology
acceptance model (TAM). Dengan menggunakan TAM, bisa disimpulkan bahwa
reaksi serta pendapat individu tentang teknologi dapat mempengaruhi sikap
mereka dalam menerima penggunaan teknologi [6].
Peneliti menggunakan aplikasi calistung sebagai objek karena aplikasi
calistung merupakan sebuah aplikasi pembelajaran interaktif berbasis android
yang dikembangkan oleh peneliti yang diharapkan dapat membantu dalam bidang
pendidikan. Dengan demikian, berdasarkan uraian masalah tersebut, peneliti
berharap dapat melakukan kegiatan penelitian ilmiah berupa skripsi dengan judul
“Analisis Implementasi Aplikasi Pembelajaran Interaktif Membaca, Menulis,
Berhitung Berbasis Android Dengan Pendekatan Technology Acceptance
Model”.
4
B. Rumusan Masalah
Bagaimana menganalisis implementasi aplikasi pembelajaran interaktif
membaca, menulis, berhitung berbasis android terhadap penggunaan aplikasi
tersebut sehingga dapat diterima oleh pengguna ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menganalisis implementasi
aplikasi pembelajaran interaktif membaca, menulis, berhitung berbasis android
terhadap penggunaan aplikasi tersebut sehingga dapat diterima oleh pengguna.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan dugaan awal untuk masalah penelitian, yang
masih perlu diuji kebenarannya [7]. Dalam model TAM Jika variabel dari uji
hipotesis saling mempengaruhi, maka hipotesis dapat diterima. Sedangkan
apabila variabel dari uji hipotesis tidak saling mempengaruhi, maka hipotesis
tidak dapat diterima. Aplikasi pembelajaran interaktif membaca, menulis dan
berhitung berbasis android ini dapat diterima jika pengguna aplikasi ingin
menggunakan aplikasi tersebut dan memberikan kepuasan penggunaan.
Berdasarkan teori dan gambaran kerangka berpikir penelitian maka hipotesis
pada penelitian ini sebagai berikut:
Tabel 1. Hipotesis penelitian.
No Hipotesis
H.1 Kemudahan penggunaan persepsian (Perceived Ease of Use)
berpengaruh signifikan terhadap kegunaan persepsian (Perceived
5
Usefulness) pada penggunaan aplikasi pembelajaran interaktif
membaca menulis dan berhitung.
H.2 Kemudahan penggunaan persepsian (Perceived Ease of Use)
berpengaruh signifikan terhadap sikap terhadap penggunaan teknologi
(Attitude towarrds Using Technology) pada penggunaan aplikasi
pembelajaran interaktif membaca menulis dan berhitung.
H.3 Kegunaan persepsian (Perceived Usefulness) berpengaruh signifikan
terhadap sikap terhadap penggunaan teknologi (Attitude towarrds
Using Technology) pada penggunaan aplikasi pembelajaran interaktif
membaca menulis dan berhitung.
H.4 Kegunaan persepsian (Perceived Usefulness) berpengaruh signifikan
terhadap minat perilaku menggunkan teknologi (Behavioral Intention
to Use) pada penggunaan aplikasi pembelajaran interaktif membaca
menulis dan berhitung.
H.5 Kegunaan persepsian (Perceived Usefulness) berpengaruh signifikan
terhadap penggunaan teknologi sesungguhnya (Actual Technology
Use) pada penggunaan aplikasi pembelajaran interaktif membaca
menulis dan berhitung.
H.6 Sikap terhadap penggunaan teknologi (Attitude towarrds Using
Technology) berpengaruh signifikan terhadap minat perilaku
menggunakan teknologi (Behavioral Intention to Use) pada
penggunaan aplikasi pembelajaran interaktif membaca menulis dan
6
berhitung.
H.7. Minat perilaku menggunakan teknologi (Behavioral Intention to Use)
berpengaruh signifikan terhadap penggunaan teknologi sesungguhnya
(Actual Technology Use) pada penggunaan aplikasi pembelajaran
interaktif membaca menulis dan berhitung.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti serta
sekolah tampat penelitian ini dilaksanakan yakni :
1. Untuk mengetahui tingkat penerimaan pengguna terhadap implementasi
aplikasi pembelajaran interaktif membaca, menulis dan berhitung.
2. Menjadi masukan untuk pendidikan Sekolah Dasar dalam menambah
dan memenuhi serta menjembatani kebutuhan siswa pada pendidikan
sekolah dasar dalam kegiatan pembelajaran.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Calistung
Membaca, menulis, berhitung (CALISTUNG) adalah salah satu
kemampuan terpenting dan mendasar dalam sains, dengan sains atau ilmu
pengetahuan membaca, menulis dan berhitung seorang anak bisa memperoleh
informasi dan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari [1]. Melalui membaca
anak dapat memahami huruf, kata dan kalimat. Melalui tulisan anak dapat
mengungkapkan ide dan bahasa melalui tulisan. Pada saat yang sama, melalui
berhitung anak dapat memahami konsep hitung dari setiap benda [8].
1. Membaca..
Membaca adalah mengidentifikasi informasi dari teks, baik dalam
bentuk turtulis, gambar atau diagram atau gabungan dari semua bentuk.
Sedangkan menurut Soedarso membaca adalah aktivitas kompleks yang
membutuhkan banyak tindakan individu mencakup orang-orang yang harus
menggunakan pemahaman, delusi, observasi, dan mengingat [9].
Membaca adalah kemampuan dasar yang harus dikuasai semua
orang. Kemampuan ini juga tidak dapat dipisahkdan dalam kehidupan sehari-
hari dalam bermasyarakat. Olah karena itu, kemampuan membaca adalah
kemampuan dasar yang berpengaruh penting dalam kehidupan manusia.
Kemampuan membaca juga menjadi sarana untuk memperoleh informasi dari
bahasa tulis. Kemampuan atau keterampilan ini disebut keterampilan bahasa
penerimaan [10]. Perkembangan membaca pada anak juga memiliki beberapa
8
tahapn sesuai dengan berkembangnya usia anak, tingkatan kemajuan
membaca menurut Cochrane ialah :
a. Tahap fantasi. Anak pada tahap ini mulai beranganggapan bahwa
buku merupakan suatu yang penting.
b. Tahap pembentukan konsep diri. Anak pada tahap ini melihat
dirinya sebagai seorang pembaca dan mulai berpartisipasi dalam
aktivitas membaca, berpura-pura membaca untuk memberi arti
pada gambar.
c. Tahap membaca gambar. Anak pada tahap ini sudah mengerti
gambar yang terlihat dan mampu menjumpai kata-kata yang
disebut gambar
d. Tahap pengenalan bacaan. Anak pada tahap ini mulai
menggunakan tiga sistem isyarat yaitu graphoponic, semantic, dan
syntactic secara bersama-sama
e. Tahap membaca lancar. Anak pada tahap ini bisa membaca
beragam jenis buku yang berbeda secara bebas [11].
2. Menulis
Menulis merupakan membuat sesuatu baik itu berupa coretan-
coretan, garis, huruf dan lain sebaginya.[12]. Menulis merupakan proses
mendeskripsikan bahasa agar pembaca bisa memahami dan mengerti
informasi yang disampaikan penulis. Menulis merupakan proses
mengungkapkan pikiran, pengetahuan, dan pengalaman hidup seseorang
mengenai pikiran dan perasaan terhadap objek tertentu yang dituangkan
9
dalam bahasa tulis yang ditulis dengan cara tertentu sehingga pembaca dapat
dengan mudah dan jelas memahaminya [13].
Menurut Rusyana menulis adalah salah satu penggunaan bentuk
bahasa yang pengungkapannya dilakukan secara tertulis untuk menghasilkan
suatu ide. Sedangkan menurut Alwasilah menulis adalah kegiatan berbahasa
yang produktif. Proses memperoleh, menggunakan, dan memahami bahasa
dimulai dengan pembentukan pikiran melalui aturan-aturan semantik dan
kemudian didata dengan aturan sitaksis sehingga menjadi kelompok kata atau
kalimat, kemudian digelarkan dalam tatanan sistem tulisan [14].
Ada beberapa tahapan pertumbuhan kemampuan menulis pada
kanak-kanak, yaitu : [10]
a. Tahap membuat goresan atau cortan (scrible stage),
b. Tahap pengulangan secara linear (linear repetitive stage),
c. Tahap menulis secara acak atau random (random letter stage),
d. Tahap berlatih huruf (menyebutkan huruf huruf),
e. Tahap menulis nama (latter name writting or phonetic writting),
f. Tahap menyalin kata kata yang ada di lingkungan,
g. Tahap menemukan ejaan,
h. Tahap ejaan sesuai ucapan.
3. Berhitung
Berhitung adalah landasan dari berbagai ilmu yang digunakan
dalam kehidupan manusia sehari-hari. Berhitung adalah kegiatan melakukan,
mengerjakan, menghitung seperti menambah, mengurangi dan memanipulasi
bagian serta simbol matematika [15]. Menurut Murjayanti, berhitung adalah
10
aspek matematika menyangkut tentang pengurangan, penjumlahan,
pembagian serta perkalian, yang digunakan agar dapat mengetahui seberapa
besar jumlah suatu benda[16].
Pembelajaran berhitung adalah suatu bagian penting bagi anak,
maka dari itu kegitan berhitung dilaksanakan dengan beragam aktivitas
dengan memakai media agar lebih menarik atau dengan menggunakan
permainan yang bisa menarik perhatian anak dalam berhitung [17].
Keterampilan berhitung suatu aspek penting yang harus dikuasai anak
meskipun anak masih berusia dini, dikarenakan dalam proses kehidupan
manusia sehari-hari baik itu anak-anak maupun orang dewasa tidak pernah
terlepas dari hitungan-hitungan [18]. Berikut ini adalah beberapa tujuan
berhitung untuk anak yaitu :
a. Tujuan umum
Adapun tujuan umum belajar berhitug pada anak usia dini adalah
supaya anak mampu memahami dan mengeri dasar-dasar
berhitung.
b. Tujuan khusus
1) Agar anak dapat berfikir logis
2) Agar anak dapat menyesuaikan diri dalam hidup
bermasyarakat
3) Agar anak memiliki ketelitian, konsentrasi serta fokus yang
tinggi
11
4) Agar anak memiliki pemahaman konsep waktu dan ruang
dan dapat memperkirakan kemungkinan-kemungkinan yang
akan terjadi dilingkunganya.
5) Agar anak memiliki imajinasi dan kreativitas tinggi dalam
menghadapi sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba [19].
Proses belajar berhitung pada anak terdiri dari beberapa tahapan.
Adapun tahap-tahap yang diambil untuk menunjang pembelajaran berhitung
pada anak adalah :[20]
a. Tahap konsep
Pada sesi ini kanak-kanak mulai melaksanakan beberapa aktivitas
berhitung berbagai objek yang dapat dihitung serta dilihat dari
lingkungan sekitarnya. Aktivitas ini dapat dilakukan dengan
semenarik mungkin agar kanak-kanak tertarik dan mengerti.
b. Tahap transisi
Tahap ini adalah fase peralihan antara objek aktual menuju fase
pengenalan bentuk fase ini adalah saat anak mulai memahami
bentuk bilangan dan total benda berdasarkan bentuk tersebut.
c. Tahap lambang
Pada fase ini, kanak-kanak diberikan peluang untuk mencatat
sendiri tanpa dipaksa, yaitu berupa simbol bilangan dengan tujuan
memperkenalkan aktivitas berhitung (matematika).
12
B. Android
Android ialah operating system berbasis Linux yang digunakan untuk
perangkat mobile seperti komputer tablet (PDA) serta smartphone [21]. Android
adalah operating system berbasis linux yang dikembangkan untuk perangkat
bergerak (mobile device) yang terdiri atas middleware, operating system dan
aplikasi-aplikasi lainya [22]. Android merupakan operating system untuk ponsel,
yang menyajikan platform terbuka untuk para programmer agar dapat
mengembangkan aplikasi sendiri suapaydapat digunakan oleh berbagai perangkat
seluler [23]. Oprating system Android pada awalnya dikembangkan oleh
Android.Inc hingga tahun 2005 perusahaan ini kemudian dibeli oleh Google.
1. Sejarah Android
Sejarah android berawal pada Oktober 2003 oleh empat orang ahli
IT yang medirikan Android.Inc di California, AS yaitu Rich minner, Andi
rubin, Chris white dan Nick sears yang bertujuan untuk menciptakan
perangkat seluler yang lebih sensitif serta memahami pemiliknya [18].
Semenjak tahun 2005 Android diambil alih oleh Google dari Android.Inc
sebagai bagian strategi untuk mengisi pasar sistem operasi mobile. Setelah
Android.Inc menjadi grup Google para pendiri android berali dari
Android.Inc ke Google. Pada masa itu operating system android hanya
dikembangkan untuk kebetuhan internal Google serta belum berlensensi open
source [19].
Dalam mengembangkan Android, didirikanlah Open Handset
Alliance (OHA). OHA merupakan sebuah group konsorsium yang
beranggotakan lebih dari 34 perusahaan di bidang telekomunikasi, perangkat
13
lunak dan perangkat kerasa. Adapun beberapa perusahaan tersebut yaitu
Sony, Dell, Intel, Texas Instruments, LG Electronics dan Google. Yang
dirancang untuk mengembangkan standar open source untuk perangkat
seluler [24].
Android pertama kali dirilis pada 5 November 2007, dengan
standar open source. Dengan cara ini, siapa pun, baik itu perorangan,
organisasi, perusahaan perangkat seluler atau telekomunikasi, dapat
berkontribusi pada pengembangan OS Android. Google merilis android
dalam bentuk open source, yang bertujuan untuk dijadikan sebagai strategi
pemasaran produk berbasis android serta untuk memudahkan pengguna
dalam mendapatkan layanan Google. Android juga dimanfaatkan sebagai
media baru untuk iklan yang bisa meningkatkan penghasilan Google, juga
digunakan untuk mengembangan sistem operasi serta aplikasi android.[25].
2. Struktur Android
Pada umumnya, struktur Android terdiri atas beberapa susunan
perangkat lunak, yakni susunan applications, applications frameworks,
libraries, runtime android dan linux kernel. Di bawah ini adalah deskripsi
sruktur android: [22]
14
Gambar 1. Struktur Android
a. Applications
Merupakan layer yang berhubungan dengan aplikasi. Pada
perangkat linak android aplikasi yang dihasilkan berada pada
tingkatan yang paling tinggi, termasuk aplikasi android default
utama seperti telepon, pembaca email, program SMS, kontak,
browser dan kalender.
b. Applications Frameworks
Dibawah aplikasi terdapat sejumlah software pendukung, meliputi
layanan Activity, View, sumber daya, pemberitahuan (notifikasi),
dan lain-lain.
c. Libraries
Android menyediakan sejumlah library dasar seperti library grafis
2D dan 3D, multimedia playback, browser engine, percetakan font,
database, dan lain-lain. Aplikasi yang memanfaatkan library fungsi
ini melalui lapisan applications frameworks.
15
d. Runtime Android
Setiap aplikasi dijalankan dalam proses terpisah dengan Dalvik
Virtual Mechine yang terpisah sehingga terisolasi satu sama lain.
Aplikasi masih dapat berkomunikasi dengan aplikasi lain melalui
mekanisme yang disajikan oleh framework aplikasi. Dalvik VM
bergantung pada lapisan kernel Linux untuk multithreading serta
manajemen memori tingkat rendah.
e. Karnel Linux
Kernel Linux bertugas untuk menyajikan layanan dasar, seperti
manajemen sumber daya memori, manajemen file, manajemen
proses, keamanan dan perangkat keras.
C. Technology Acceptance Model (TAM)
Technology acceptance model (TAM) adalah sebuah teori mengenai
penggunaan teknologi informasi, teori ini memiliki pengaruh serta biasanya
digunakan untuk memaparkan penerimaan individu untuk pemanfaatan sistem
teknologi informasi [26]. TAM ialah model penerimaan teknologi yang
berpengaruh serta sering digunakan dalam studi di bidang teknologi informasi
[27].
Technology Acceptance Model (TAM) diperkenalkan pertama kali oleh
Davis di tahun 1989. Davis mengembangkan technology acceptance model
(TAM) berdasarkan Model Reasonable Action Theory (.TRA.) yang
dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen. Dengan menambahkan dua variabel
utama kedalam model TRA yakni kegunaan persepsian (Perceived Usefulness)
serta variabel kemudahan penggunaan persepsian (Perceived Ease of Use). TAM
16
beralasan bahwa penerimaan individu pada sistem teknologi informasi ditentukan
oleh dua konsrtuk tersebut [26].
Kegunaan persepsian memiliki pengaruh terhadap minat perilaku.
Pengguna teknologi akan mempunyai minat menggunakan teknologi apabila
merasa sistem teknologi bermanfaat digunakan. Kemudahan penggunaan
persepsian juga mempengarui kegunaan persepsian namun tidak sebaliknya.
Pengguna sistem akan menggunakan sistem apabila sistem bermanfaat baik
sistem itu mudah digunakan atau tidak mudah digunakan [26].
Adapun model dari Technology Acceptance Model (TAM.) sebagai
berikut :
Gambar 2. Technology acceptance model (TAM)
Karena Technology Acceptance Model (TAM) ditujukan untuk
penggunaan teknologi, oleh sebab itu perilaku (behavior) di Technology
Acceptance Model (TAM.) ditujukan sebagai perilaku penggunaan teknologi.
Oleh karena itu Technology Acceptance Model (TAM.) juga banyak dituliskan
lebih spesifik pada penggunaan teknologi, seperti pada gambar berikut
17
.Gambar 3. TAM spesifik penggunaan teknologi
1. Variabel Dalam TAM (Technology Acceptance Model)
TAM (Technology acceptance model) pertama yang belum
dikembangkan terdapat lima variabel utama, yaitu [26]:
a. Kegunaan Persepsian (Perceived usefulness). Kegunaan persepsian
(perceived usefulness) adalah keyakinan dalam cara mengambil
keputusan. Dengan cara ini, jika seseorang menganggap sistem
informasi berguna, sehingga ia akan menggunakannya. Sebaliknya,
apabila seseorang menganggap sistem informasi tidak berguna,
maka ia tidak menggunakannya.
b. Kemudahan Penggunaan Persepsian (Perceived ease of use).
Kemudahan penggunaan persepsian (percaived ease of use) adalah
kepercayaan dalam mengambil keputusan, apabila individu
menganggap suatu sistem informasi mudah digunakan, maka ia
akan menggunakannya, namun apabila individu merasa sistem
informasi informasi tersebut tidak mudah digunakan maka ia tidak
akan menggunakannya.
18
c. Sikap terhadap Penggunaan Teknologi (attitude toward using
technology). Didefinisikan sebagai penilaian terhadap minat
individu dalam penggunaan teknologi.
d. Minat Perilaku Menggunakan Teknologi (behavioral intention to
use). Adalah keinginan untuk terus menggunakan teknologi.
e. Penggunaan Teknologi Sesungguhnya (actual technology use).
Didefinisikan sebagai reaksi perasaan keseluruhan dari seseorang
yang menggunakan yang menggunakan suatu teknologi.
2. Perkembangan Technology Acceptance Model (TAM)
Perkembangan Technology. Acceptance. Model. (TAM) hingga
dengan tahun 2003 oleh Lee et al. Diklasifikasikan dalam 4 (empat)
perkembangan, yakni pengenalan model, validasi model, ekstensi model dan
elaborasi model seperti pada Gambar 4 [26].
Gambar 4. Kemajuan dari teknologi technology acceptance model (TAM)
19
a. Pengenalan model
Di era ini banyak peneliti yang mencoba mencari tau hal
apa saja yang akan mempengaruhi keyakinan dan sikap pengguna
tentang penggunaan sistem informasi. Di era ketika model ini
diperkenalkan banyak peneliti yang mencoba membandingkan
TAM dengan TRA dan TBP.
b. Validasi model
Selama periode 1990 sampai 1995 banyak peneliti
mencoba menguji validitas, konsistensi serta reliabilitas instrumen
TAM. Banyak peneliti setuju bahwa tidak ada metode pengukuran
yang dapat membentuk suatu struktur dengan benar.
c. Ekstensi model
Selain menguji validitas model TAM, beberapa penelitian
juga mencoba mengembangkan (memperluas) model TAM dengan
menambahkan beberapa variabel eksternal, yang dapat lebih lanjut
menjelaskan kegunaan dan kemudahan penggunaan persepsian.
Modifikasi model TAM dengan menambahkan beberapa variabel
eksternal, seperti pada gambar berikut ini :
Gambar 5. Technology acceptance model (TAM) yang
dimodifikasi.
20
Variabel eksternal yang digunakan dapat diklasifikasikan
menjadi, misalnya variabel individu, organisasi, budaya, dan
karakteristik tugas.
d. Elaborasi model
Penelitian technology acceptance model (TAM) pada
2000-an mencoba mengembangkan model TAM sebagai model
yang lebih lengkap, dengan mengembangkan hasil penelitian
sebelumnya ditemukan banyak variabel eksternal yang
mempengarui variabel kegunaan persepsian, kemudahan
penggunaan persepsian, minat pengguna dan penggunaan sistem
teknologi informasi.
3. Kelebihan dan Kelemahan TAM (Technology Acceptance Model)
Model TAM memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut
merupakan kelebihan dari model TAM [26]:
a. TAM adalah model perilaku yang membantu memberi jawaban
mengapa banyak sistem teknologi informasi yang tidak dapat
diimplementasikan dikarenakan penggunanya tidak berkeinginan
untuk menggunakan teknologi tersebut.
b. TAM dibangun di atas landasan teoritis yang kuat.
c. Berdasarkan pernelitian terdahulu disimpulkan TAM adalah model
yang baik.
d. TAM adalah model yang valid namun sederhana.
Selain beberapa kelebihan diatas TAM (Technology acceptance
model) juga memiliki juga kelemahan sebagai berikut [26]:
21
a. TAM hanya memberikan informasi umum mengenai minat serta
perilaku pengguna suatu sistem dalam menerima sistem teknologi
informasi.
b. Perilaku pengguna sistem tekonologi informasi di TAM tidak di
kontrol dengan behavioral control yang membatasi minat perilaku
pengguna.
c. Riset TAM biasanya hanya pada sistem informasi.
d. Beberapa penelitian TAM memanfaatkan mahasiswa sebagai
subjek.
e. Riset TAM biasanya hanya menggunakan sati disiplin, seperti satu
organisasi tertentu.
f. Riset ini pada umumnya merupakan riset cross-sectional yang
melibatkan waktu satu periode namun dengan banyak sampel
individu.
g. Riset TAM biasanya hanya menggunakan satu tugas.
h. Secara umum metode riset TAM tidak dapat menjelaskan secara
mendalam hubungan variabel dalam model.
i. Terlepas dari perbedaan budaya
D. Penelitian Yang Relevan
Tabel 2. Penelitian yang relevan.
No Judul penelitian Metode penelitian Hasil penelitian
1 Perceived usefulness,
percaivet ease of use,
Variabel penelitian :
perceived usefulness,
Perceived usefulness
dipengaruhi secara
22
and user acceptance
of information
technology (Davis
1998) [26]
percaived ease of use
dan penggunaan
sistem
langsung oleh
penggunaan secara
langsung saat ini
sebesar 0,63 dan
mendatang sebesar
0,85. Percaived ease of
use juga memiliki
pengaruh signifikan
terhadap penggunaan
saat ini sebesar 0,45
dan mendatang sebesar
0,59. Selain itu
dijelaskan pula bahwa
perceived usefulness
memiliki korelasi yang
lebih besar pada
penggunaan
dibandingkan dengan
perceived ease of use
2 Penerapan Model
Technology
Acceptance Model
(TAM) untuk
Variabel penelitian :
Behavioral Intention,
Attitude, Perceived
Use, Perceived Ease
Penelitian ini
menghasilkan sebuah
produk. Berupa media
pembelajaran interaktif
23
Pemahaman Media
Pembelajaran
Berbasis Multimedia
Interaktif (Agusdi
Syafrizal, Ernawati
dan B.Yudi
Dwiandiyanta, 2015)
[27].
of Use
Teknik analisis data :
Research And
Development (R&D).
SPSS
3 Analisis penerapan
aplikasi berbasis
mobile pada Nom-
nom cafe malang
menggunakan
technology
acceptance model
(TAM) (Nanda Dwi
Raharjo, Aryo
Pinandito dan Djoko
Pramono, 2018) [28].
Variabel penelitian :
External Variable,
Perceived
Usefulness,
Perceived Ease of
Use, Attitude Toward
Using, Behavioral
Intention to Use,
Actual System Usage
Teknik analisis data :
Analisis regresi linear
berganda
Berdasarkan hasil
pengujian dalam
penelitian ini terdapat
suatu hipotesis
dinyatakan ditolak, dan
peningkatan penjualan
pada Nom-Nom Cafe
yang berarti dengan
penerapan aplikasi
berbasis mobile mampu
meningkatkan
penjualan pada Nom-
Nom Cafe
4 Analisis Penerapan
Aplikasi Sistem
Variabel penelitian :
Perceived usefulness,
Kesimpulan dari
penelitian ini adalah
24
Akuntansi Persediaan
Menggunakan
Technology
Acceptance Model
(TAM) Pada Distrik
Navigasi Kelas III
Pontianak (Slamet
Sugiarto dan
Rusmanto Lianto,
2011) [29].
Perceived Ease of
Use, Attitude
Towards Behavior,
Behavioral Intention
to Use, Actual
Technology Use and
Demographic
Factors.
Teknik analisis data :
Confirmatory factors
analysis (CFA)
EMOS 7
SPSS17.0
penerapan Sistem
Inventarisasi Akuntansi
pada Distrik Navigasi
Divisi III Pontianak
saat ini dapat diterima
dengan baik oleh
pegawai yang
menerapkannya, baik
secara individu maupun
kelompok.
5 Analisis penerimaan
pengguna akhir
terhadap penerapan
sistem e-learning
dengan menggunakan
pendekatan
Technology.
Acceptance. Model.
(TA.M) di SMA N 1
Variabel penelitian :
Persepsi. kemudahan.,
persepsi. kegunaan.,
sikap. penggunaan.,
penerimaan. sistem. e-
learning.
Teknik analisis data :
Partial Least Square
Hasil dari penelitian ini
: penelitian ini
dilakukan untuk
menganalisis perilaku
penerimaan pengguna
menggunakan sistem e-
learning di SMA N 1
wonosari. TAM pada
penelitian ini digunakan
25
Wonosari (Bonita
Destiana, 2012) [6].
(PLS) untuk mengetahui
faktor apa saja yang
mempengaruhi
penerimaan pengguna
terhadap implementasi
sistem e-learning, yang
melakukan analisis data
dengan metode PLS.
Yang memperlihatkan
dari hasil pengujian
terdapat satu hipotesis
yang ditolak.
6 Penerapan technology
acceptance model
(TAM ) dalam
pengujian model
penerimaan sistem
informasi keuangan
daerah (Fran Sayekti
dan Pulasna Putarta,
2016) [30].
Variabel penelitian :
Perceived. usefulness.,
perceived. ease. of .
use., penerimaan.
SIPKD.
Teknik analisis data :
Korelasi spearman,
Cronbach alpha,
Regresi berganda
Hasil dari penelitian ini
adalah persepsi
kemudahan penggunaan
(PEU) serta persepsi
kemanfaatan (POU)
secara simultan
memiliki pengaruh
terhadap penerimaan
SIPKD.
7 Analisis Faktor- Variabel penelitian : Hasil dari penelitian
26
Faktor tingkat
Penerimaan dan
Penggunaan Aplikasi
Akuntansi Berbasis
Android
menggunakan
Pendekatan
Technology
Acceptance Model
(Studi Kasus
Pengguna Aplikasi
Akuntansi UKM –
Keuangan) (Ni
Wayan Radha
Maharseni, 2018)
[31].
Perceived
Usefulness, Attitude,
Perceived Ease Of
Use ada, Behavioral
Intention,
Behavioral.
Teknik analisis data :
Smart PLS 3
pendekatan Partial
Least Square (PLS).
membuktikan bahwa
setiap hipotesis
diterima secara
signifikan. Pengguna
beranggapan bahwa
Penggunaan aplikasi
akuntansi keuangan
UKM sangat baik.
8 Analisis Faktor-
Faktor Yang
Mempengaruhi
Penggunaan E-
Learning Moodle
Oleh Guru Smk
Negeri 2 Yogyakarta
Variabel penelitian :
E-learning Self-
efficacy, Kerumitan,
Keterbatasan waktu,
Kegunaan,
Kemudahan
penggunaan, Intensi,
Hasil penelitian
membuktikan bahwa
faktor e-learning self-
efficacy, kerumitan
serta keterbatasan
waktu merupakan
faktor eksternal yang
27
Dengan Pendekatan
Technology
Acceptance Model
(TAM) (Saras Mareta
Ratri, 2016) [32].
Penggunaan
teknologi
sesungguhnya.
Teknik analisis data :
Teknik analisis jalur
SPSS
mempengaruhi
penggunaan e-learning
PINTER berbasis
Moodle oleh guru SMK
Negeri 2 Yogyakarta
melalui variabel
perantara dalam
kerangka Technology
Acceptance Model
(TAM).
9 Analisis Technology
Acceptance Model
(TAM) terhadap
penggunaan layanan
Internet Banking studi
di bank rakyat
indonesia syariah
cabang Surakarta
(Aulia hanifa, 2017)
[33].
Variabel peneitian :
Perceived
Usefulness,
Perceived Ease of
Use, Attitude Toward
Using, Actual Usage.
Teknik analisis data :
Regresi linier
berganda, Path
analisis, SPSS 20.0
dan Microsoft excel
2007.
Berdasarkan pengujian
dan hasil analisis serta
pembahasan hasil
analisis data
(pembuktian hipotesis)
menunjukkan bahwa
semua variabel
memiliki pengaruh
yang positif.
28
10 Analisis Faktor-
Faktor Penerimaan
Penggunaan
Quiooerschool.com
Dengan
Menggunakan
Pendekatan
Technology
Acceptance Model
(TAM) Dan Theory
Of Planned Behavior
(TPB) Di SMA
Negeri 7 Yogyakarta
(Lisa Noor Ardhiani,
2015) [34].
Variabel penelitian :
perceived ease of use,
perceived usefulness,
attitude towards
using technology,
subjective norm,
perceived behavior
control, behavioral
intention to use.
Teknik analisis data :
PLS
Hasil dari penelitian ini
memperlihatkan dari
hasil pengujian terdapat
tiga hipotesis yang
ditolak
E. Kerangka Berpikir
Dalam penelitian ini peneliti memanfaatkan model TAM sebagai
kerangka bepikir teori di lingkungan yang menggunakan aplikasi pembelajaran
interaktif membaca, menulis dan berhitung. Berdasarkan uraian di atas, maka
kerangka penelitian yang mendeskripsikan hubungan antar variabel yang akan
dianalisis adalah sebagai berikut :
29
Gambar 6. Kerangka Berpikir.
Rancangan kerangka berpikir ini menunjukan terdapat pengaruh
sejumlah faktor dari Perceived Usefulness (PU), Perceived Ease of Use (PEOU.),
Attitude towards Using Technology (ATU.), Behavioral Intention to Use (BIUS)
terhadap Actual Technology Use (AU) baik secara tidak langsung (H1., H2., H3.,
H4. dan H6.) maupun secara langsung (H5. dan H7).
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian merupakan penelitian eksplanatif, yakni jenis penelitian
yang bertujuan untuk menemukan penjelasan mengenai sebab suatu
peristiwa. Penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan sebab akibat
antara variabel yang berbeda namun memiliki keterkaitan [28]. Metode
penelitian yang digunakan ialah survei. Metode survei merupakan suatu
penelitian yang memperoleh sampel dari populasi dan menggunakan
kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data primer [29].
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. yaitu penelitian
yang menggunakan paradigma post-positivisme dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan (misalnya mempertimbangkan kausalitas, penyederhanaan
variabel, hipotesis, dan masalah tertentu), menggunakan strategi penelitian
yang membutuhkan data statistik [30].
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Technology
Acceptance Model (TAM) [26]. Untuk mendeskripsikan tingkat penerimaan
pengguna terhadap implementasi aplikasi pembelajaran interaktif membaca,
menulis dan berhitung berbasis android.
31
2. Waktu dan Tempat Penelitian
Peneliti melakukan penelitian di SDN Paya Laba yang bertempat di
Kabupaten Aceh Selatan Kecamatan Kluet Timur Desa Paya Laba pada guru
dan wali murid. Dengan pembagian jadwal penelitian berikut ini:
Tabel 3. Rancangan Jadwal Penelitian.
No Kegiatan Bulan
Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan
1 Pengajuan judul
2 Studi literatur
3 Penyusunan proposal
4 Seminar proposal
5 Revisi proposal
6 Validitas aplikasi
7 Implementasi aplikasi
8 Pengumpulan data
9 Analisis data
10 Penyusunan draf
skripsi
11 Sidang skripsi
12 Revisi skripsi
13 Pelaporan dan
publikasi
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi ialah keseluruhan dari objek dalam sebuah penelitian [31].
Sekelompok objek atau sekelompok kriteria yang digunakan oleh peneliti
[32]. Adapun populasi pada penelitian ini ialah guru atau pendidik dan wali
murid kelas satu sampai kelas tiga dengan jumlah 78 orang. Jumlah populasi
pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :
32
Tabel 4. Jumlah Populasi penelitian
No Populasi Jumlah
1 Guru 17 orang
2 Wali murid kelas 1 21 orang
3 Wali murid kelas 2 23 orang
4 Wali murid kelas 3 17 orang
Jumlah total populasi 78 orang
2. Sampel Penelitian
Sampel ialah bagian jumlah serta karakteristik dari populasi. Jika
populasinya besar, dan tidak memungkin peneliti mempelajari semua yang
ada dalam populasi tersebut, dikarena keterbatasan waktu, tenaga, dan dana,
sehingga peneliti dapat menggunakan sampel yang diperoleh dari populasi
tersebut [33]. Sampel hanya sebagian kecil dari populasi yang akan diteliti,
serta dianggap mampu mewakili seluruh populasi yang diperoleh dengan
menggunakan teknik tertentu [29].
Berdasarkan jumlah populasi diatas, maka diambil sampel sebagai
responden menggunakan rumus slovin, yaitu : [34]
𝑛 =𝑁
1 + 𝑁𝑒2
Keterangan :
n = Sampel.
N = Populasi.
33
e = Batas toleransi kesalahan (5%)
1 = Konstanta.
Jika batas toleransi yang diinginkan adalah 5% dan populasi (N) =
78 maka jumlah sampel pada penelitian ini sebagai berikut :
𝑛 =78
1 + (78 ∗ (0.052))
𝑛 =78
1 + (78 ∗ (0.0025))
𝑛 =78
1,195= 65,2719 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 65
Berdasarkan hasil perhitungan diatas diperoleh sampel penelitian
yaitu 65 orang yang terdiri dari guru dan wali murid kelas satu sampai tiga
Sekolah Dasar Negeri Paya Laba. Dalam pengambilan sampel Penelitian ini
digunakan teknik probability sampling untuk mendapatkan responden melalui
sampel yang diambil secara acak (random sampling) [33].
C. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini teknik yang digunakan untuk pengumpulan data
adalah :
1. Wawancara (Interview)
Wawancara adalah metode pengumpulan data yang dipakai untuk
mendapatkan informasi secara langsung dari sumbernya. Wawancara ini
dipergunakan untuk mendapatkan wawasan secara mendalam dari responden
34
dan biasanya metode ini digunakan dengan jumlah responden yang lebih
sedikit [35]. Metode ini juga dapat digunakan oleh peneliti apabila peneliti
ingin melakukan penelitian awal untuk mendapatkan masalah yang akan
diteliti serta ingin mengetahui informasi yang lebih mendalam dari
narasumber dengan jumlah yang lebih kecil [36].
Peneliti menggunakan metode pengumpulan data ini untuk
mendapatkan data yang relevan. Interview ini peneliti gunakan sebagai
metode pengumpulan data penelitian awal untuk mendapatkan masalah yang
akan diteliti.
2. Kuesioner (Angket)
Angket atau kuesioner merupakan sekumpulan pertanyaan tertulis
yang dibagikan pada responden guna memperoleh informasi yang diperlukan
[31]. Peneliti menggunakan kuesioner untuk memperoleh data yang terkait
dengan sikap,kepercayaan, perasaan, persepsi, pemikiran, nilai, kepribadian,
serta perilaku dari responden [36].
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
dengan membagikan kuesioner berupa pertanyaan-pertanyaan terkait
implementasi aplikasi pembelajaran interaktif membaca, menulis dan
berhitung, secara langsung kepada responden yang bertujuan untuk
mendapatkan informasi yang baik serta akurat, sehingga informasi yang
diperoleh dapat dipertanggungjawabkan.
35
D. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen merupakan alat pengumpulan data yang digunakan untuk
mengumpulkan data [29]. Pada penelitian ini peneliti memakai alat pengumpulan
data berupa kuesioner dengan menggunakan skala likert. Skala Likert ialah suatu
metode yang mengharuskan responden untuk menunjukkan tingkat persetujuan
serta ketidaksetujuan untuk setiap pertanyaan [37]. Pertanyaan-pertanyaan dalam
koesioner dirancang dengan menggunakan skala 1-5 yang mewakili pendapat dari
responden.
Tabel 5. Skala Likert.
No Jawaban Notasi Skor
1 Sangat Setuju SS 5
2 Setuju S 4
3 Ragu-Ragu RG 3
4 Tidak Setuju TS 2
5 Sangat Tidak Setuju STS 1
Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur penerimaan
penerapan aplikasi pembelajaran interaktif membaca, menulis dan berhitung
pada guru dan wali murid Sekolah Dasar Negeri Paya Laba. Angket atau
kuesioner yang digunakan dalam penelitian ialah kuesioner tertutup, setiap
pertanyaan memiliki lima jawaban yang berbeda. Angket atau kuesioner pada
setiap variabel diukur dengan menggunakan beberapa item pernyataan.
Agar memperoleh data yang tepat dan akurat pada penelitian ini,
kuiesioner dibagikan pada responden harus dapat dengan benar mengukur apa
36
yang diinginkan oleh peneliti. Oleh karena itu perlu adanya uji reliabilitas dan uji
validitas terhadap pertanyaan kuesioner.
1. Uji Validitas
Suatu alat pengumpulan data dikatakan valid apabila alat ukur
tersebut bisa mengukur apa yang dibutuhkan secara tepat serta akurat [29].
Uji validitas dilakukan untuk mengukur ketepatan instrumen penelitian
mengenai isi dan makna sebenarnya yang diukur [38].
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah derajat akurasi yang ditunjukan oleh alat ukur.
Uji reliabilitas bertujuan untuk membuktikan bahwa suatu alat ukur bisa di
percaya untuk digunakan sebagai instrumen pengumpulan data [39]. Jika
suatu alat ukur penelitian bisa digunakan secara berulang untuk mengukur
suatu objek yang sama dan akan menghasilkan data yang sama maka dapat
diartikan alat ukur tersebut dapat dipercaya [29].
Tabel 6. Kisi-kisi instrumen penelitian
No Variabel. Indikator. Jumlah.
pernyataan
1 PU (adaptasi
dari Davis
1989 dalam
jogiyanto
2007)
1. Pekerjaan lebih cepat selesai
2. Meningkatkan Produktivitas
3. Meningkatkan Efektivitas
4. Mempermudah Pekerjaan
5. Berguna
6
37
6. Pekerjaan sulit tanpa menggunakan
aplikasi
2 PEOU
(adaptasi
dari Davis
1989 dalam
jogiyanto
2007)
1. Mudah untuk dipelajari
2. Dapat dikendalikan
3. Jelas dipahami
4. Fleksibel
5. Terampil dalam penggunaan
6. Mudah untuk digunakan
6
3 ATU
(adaptasi
dari Aulia
2017)
1. Sikap penerimaan terhadap aplikasi,
2. Pengalaman menyenangkan
menggunakan aplikasi
4
4 BIUS
(adaptasi
dari Taylor
& Todd 1995
dalam Lisa
2015)
1. Keinginan menggunakan aplikasi,
2. Keinginan mengerjakan pekerjaan
menggunkaan aplikasi,
3. Keinginan menggunakan aplikasi
secara sering.
3
5 AU (adaptasi
dari Wibowo
2006 dalam
Saras 2016)
1. Penggunaan sesungguhnya
2. Frekuensi penggunaan
3. Kepuasaan penggunaan
5
sumber : penelitian terdahulu
38
E. Metode Analisis Data
Analisis data yang dipakai pada penelitian ini ialah metode analisis
statistik dengan menggunakan perangkat lunak smartPLS yang di jalankan
dengan menggunakan komputer. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan Structural Equation Modeling berbasis Partial Least Square (PLS-
SEM), PLS-SEM merupakan alternatif lain dari Structural Equation Modeling
(SEM) berbasis kovarian (CBSEM) [40]. Adapun tahapan analisis data pada
penelitian ini ialah :
1. Perancangan Model Struktural (Inner Model)
Model struktural (inner model) mendeskripsikan hubungan antara
variabel laten yang dibangun berdasarkan substansi teori [41]. Perancangan
model sruktural (inner model) hubungan antar variabel laten dirancang
berdasarkan hipotesis penelitian atau rumusan masalah.
2. Perancangan Model Pengukuran (Outer Model)
Model pengukuran menujukan spesifikasi hubungan antara blok
indikator atau paramater yang diestimasi variabel latenya [41]. Perancangan
model pengukuran (outer model) menetukan sifat indikator dari setiap
variabel laten berdasarkan definisi operasional variabel. Sifat indikator dari
setiap variabel laten dalam penelitian ini ialah bersifat reflektif.
3. Evaluasi Model
a. Evaluasi Model Pengukuran (Outer model)
1. Validitas Konvergen
39
Uji validitas konvergen pada PLS dengan indikator
reflektif dinilai berdasarkan faktor loding (kolerasi antar indikator
dengan variabel latennya) semua indikator yang mengukur variabel
tersebut. nilai yang digunakan untuk validitas konvergen ialah
loading factor >0,7, communality > 0,5 dan Avarage Variance
Extracted (AVE) >0,5 [41].
2. Validitas Diskriminan
Uji validitas diskriminan dinilai berdasarkan cross loading
pengukuran dengan variabelnya, apabila suatu indikator memiliki
kolerasi yang lebih tinggi terhadap variabel latennya sendiri maka
dapat simpulkan model memiliki validitas diskriminan yang baik.
Validitas diskriminan suatu model juga dapat dinilai dengan
melakukan perbandingkan antara nilai AVE setiap variabel laten
dengan R2 dari setiap variabel laten lainnya, model dikatakan
memiliki validitas diskriminan yang baik apabila nilai AVE untuk
setiap variabel laten lebih tinggi dari nilai R2 dari setiap variabel
laten lainnya [41].
Tabel 7. Parameter uji validitas dalam model pengukuran PLS.
Uji validitas Parameter Rule of thumbs
Convergen
Loading factor Lebih dari 0,7
Avarage Variance
Extracted (EVE)
lebih dari 0,5
Communality lebih dari 0,5
40
Discriminant
Akar EVE dan kolerasi
variabel laten
Akar EVE >
kolerasi variabel
laten
Cross loading
Lebih dari 0,7
dalam satu
variabel
3. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas pada PLS bisa dilakukan dengan dua cara
yaitu composite reliability dan cronbach alpha. Pada penelitian ini
untuk uji reliabilitas menggunakan nilai composite reliability dari
suatu variabel karena dinilai lebih baik dalam mengestimasi
konsestensi internal suatu variabel. Rule of thumb nilai alpha atau
composite reliability harus lebih besar dari 0,7 [41].
b. Evalusi Model Struktural (Inner Model)
Pengukuran model struktural dalam penelitian ini di uji melalui
nilai R square (𝑅2) yang berfungsi untuk melihat pengaruh suatu
variabel laten dengan indikatornya terhadap variabel laten lain dengan
indikatornya. Nilai R2 sebesar 0,67 dikatagorikan sebagai subtansial,
nilai R2 dikatagorikan sebagai moderate, nilai R2 sebesar 0,19
dikatagorikan sebagai lemah [40]. Semakin tinggi nilai R-square (𝑅2)
berarti semakin baik model prediksi dari model penelitian yang
diajukan [41].
41
4. Pengujian Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara mengenai rumusan masalah
yang diajukan oleh peneliti, yang dijabarakan dari landasan teori dan masih
harus di uji kebenarannya [35]. Dalam melakukan pengujian hipotesis pada
PLS-SEM dapat dilakukan dengan menggunakan nilai t dan P value melalui
proses bootstrapping. Jika menggunakan nilai t maka nilai t hitung harus
dibandingkan dengan nilai t tabel. Sementara jika menggunakan p value maka
nilai p value dibandingkan dengan nilai alpha sebesar 5% (0,05) pada
pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan nilai t.
42
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian.
1. Deskripsi Umum
Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini digunakan untuk
menjelaskan secara umum tentang distribusi data yang didapatkan dari
lapangan. Sampel pada penelitian ini terdiri dari 61 orang wali murid dan 4
orang guru Sekolah Dasar Negeri Paya Laba. Penelitian lapangan dimulai dari
tanggal ini dari 24 November hingga 04 Desember 2020.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner tertutup yang
diberikan kepada guru dan wali murid yang telah menggunakan aplikasi
pembelajaran interaktif membaca, menulis dan berhitung sebagai media
pembelajaran. Penelitian ini fokus pada analisis implementasi aplikasi
pembelajaran interaktif membaca, menulis dan berhitung berbasis android
melalui penggunaan teori Technology Acceptance Model (TAM) di Sekolah
Dasar Negeri Paya Laba.
2. Identitas Responden
Berdasarkan hasil kuesioner yang diisikan oleh responden, peneliti
memperoleh data tentang jumlah responden dan identitasnya, sebagaimana
yang terdapat pada tabel berikut :
43
Tabel 8. Jumlah Responden
Wali murid / Guru Jumlah Persentase
Wali murid kelas 1 22 33%
Wali murid kelas 2 23 35%
Wali murid kelas 3 16 22%
Guru 4 10%
Jumlah total 65 100%
Berdasarkan tabel 8, diketahui bahwa jumlah responden yang
memanfaatkan aplikasi pembelajaran interaktif membaca, menulis dan
berhitung yang memberikan kepuasan terhadap penggunaan aplikasi adalah
65 orang yang terdiri dari 22 orang (33%) wali murid kelas satu, 23 orang
(35%) wali murid kelas dua, 16 orang (22%) wali murid kelas tiga dan 4
orang (10%) guru Sekolah Dasar Negeri Paya Laba.
Tabel 9. Identitas responden
Jenis kelamain Jumlah Persentase
Pria 3 9,7 %
Wanita 62 90,3%
Jumlah total 65 100
Dari perspektif perbedaan jenis kelamin, jumlah total responden
wanita lebih banyak dari responden pria. Berdasarkan Tabel 10 dapat
dijelaskan bahwa responden pria sebanyak 3 orang (9,7%), dan responden
wanita sebanyak 62 orang (90,3%). Dengan demikian bisa disimpulkan
44
bahwa terdapat 65 responden dalam penelitian ini dengan responden wanita
lebih banyak dibandingkan dengan responden pria.
B. Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini menggunakan software SmartPLS
3.2.7, dengan menggunakan pendekatan Structural Equation Modeling berbasis
Partial Least Square (PLS-SEM). PLS-SEM digunakan untuk membantu peneliti
memahami tujuan prediksi implementasi aplikasi pembelajaran interaktif
membaca, menulis dan berhitung. Berikut adalah hasil dari analisis yang telah
dilakukan oleh peneliti yaitu :
1. Perancangan Model Struktural (Inner Model)
Perancangan model struktural (inner model) hubungan antar
variabel laten dirancang berdasarkan rumusan masalah atau hipotesis
penelitian. Berikut perancangan model struktural dengan menggunakan
aplikasi SmartPLS :
Gambar 7.-Perancangan model struktural (inner model)
45
2. Perancangan Model Pengukuran (Outer Model)
Perancangan model pengukuran (outer-model) menentukan sifat
masing-masing indikator dari variabel laten. Dari perancangan model
(Gambar 8) diketahui sifat dari semua indikator variabel laten dalam
penelitian ini adalah bersifat reflektif, maka arah panah pada model
pengukuran (outer model) dari variabel laten menuju indikator.
Perancangan model pengukuran (outer model) menggunakan
aplikasi SmarPLS sebagai berikut :
Gambar 8. Perancangan model pengukuran (outer model)
Adapun penjelasan indikator pada model pengukuran dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Tabel 10. Keterangan indikator model pengukuran (outer model)
No Nama Variabel Simbol Indikator
1 Kegunaan Persepsian PU 1. 1. Pekerjaan lebih cepat
46
(Perceived usefulness) selesai
PU 2.
2. Meningkatkan
Produktivitas
PU 3. 3. Meningkatkan Efektivitas
PU 4. 4. Mempermudah Pekerjaan
PU 5. 5. Berguna
PU 6.
6. Pekerjaan sulit tanpa
menggunakan aplikasi
2
Kemudahan
Penggunaan Persepsian
(Perceived ease of use)
PEOU 1. 1. Mudah untuk dipelajari
PEOU 2. 2. Dapat dikendalikan
PEOU 3. 3. Jelas dipahami
PEOU 4. 4. Fleksibel
PEOU 5.
5. Terampil dalam
penggunaan
PEOU 6. 6. Mudah untuk digunakan
3
Sikap terhadap
Penggunaan Teknologi
(attitude towards using
technology)
ATU 1. 1. Sikap penerimaan terhadap
aplikasi, ATU 2.
ATU 3. 2. Pengalaman menyenangkan
menggunakan aplikasi ATU 4.
4
Minat Perilaku
Menggunakan
Teknologi (behavioral
intention to use)
BIUS 1.
1. Keinginan menggunakan
aplikasi,
BIUS 2.
2. Keinginan mengerjakan
pekerjaan menggunakaan
aplikasi,
47
BIUS 3.
3. Keinginan menggunakan
aplikasi secara sering.
5
Penggunaan Teknologi
Sesungguhnya (actual
technology use)
AU 1
1. Penggunaan sesungguhnya
AU 2
AU 3
2. Frekuensi penggunaan
AU 4
AU 5 3. Kepuasaan penggunaan
Sumber : penelitian terdahulu
3. Evaluasi Model
a. Evaluasi Model Pengukuran (Outer model)
1) Validitas Konvergen
Validitas konvergen ialah nilai faktor loding pada variabel
laten terhadap semua indikatornya (korelasi antar indikator dengan
variabel latennya) yang dianalisis menggunakan aplikasi
SmartPLS. Ukuran validitas konvergen dikatakan tinggi apabila
berkorelasi >0,7 [41]. Mengenai hasil pengujian yang dilakukan
oleh peneliti dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 11. Hasil pengujian outer loading
Variabel Indikator Uji 1 Uji 2 Uji 3 Uji 4
Attitude towards
using technology
ATU 1 0,856 0,857 0,857 0,857
ATU 2 0,828 0,828 0,828 0,827
ATU 3 0,926 0,926 0,926 0,926
ATU 4 0,838 0,838 0,838 0,838
Actual technology
use
AU 1 0,118 - - -
AU 2 0,898 0,889 0,889 0,889
AU 3 0,820 0,812 0,812 0,812
AU 4 0,892 0,907 0,907 0,907
48
AU 5 0,932 0,945 0,945 0,945
Behavioral
intention to use
BIUS 1 0,899 0,900 0,900 0,900
BIUS 2 0,841 0,840 0,840 0,840
BIUS 3 0,905 0,904 0,904 0,904
Perceived ease of
use
PEOU 1 0,924 0,924 0,931 0,930
PEOU 2 0,883 0,883 0,887 0,894
PEOU 3 0,874 0,874 0,880 0,877
PEOU 4 0,328 0,328 0,266 -
PEOU 5 0,129 0,129 - -
PEOU 6 0,795 0,795 0,816 0,834
Perceived
usefulness
PU 1 0,902 0,902 0,902 0,902
PU 2 0,927 0,927 0,927 0,927
PU 3 0,900 0,900 0,900 0,899
PU 4 0,893 0,893 0,893 0,893
PU 5 0,955 0,955 0,955 0,955
PU 6 0,899 0,899 0,899 0,900
Keterangan : warna merah bold = tidak valid
Analisis data yang dilakukan oleh peneliti dengan
menggunakan aplikasi SmartPLS, dilakukan secara berulang
karena ada nilai loading yang belum sesuai dengan nilai yang
diharapkan, seperti yang disajikan pada tabel 12 pada hasil uji 4
nilai loading semua indikator >0,7, tetapi pada uji 1, uji 2 dan uji 3
terdapat nilai loading yang <0,7 yaitu terdapat pada indikator AU1,
PEOU 4 dan PEOU 5. Indikator yang memiliki nilai <0,7 harus
dilakukan pembuangan karena berisi nilai yang tidak valid. Adapun
hasil estimasi ulang dengan nilai loading >0,7 (valid) yaitu :
Tabel 12. Outer loading yang bernilai Valid
Variabel Indikator
Outer
Loading
>0,7
Validitas
Attitude towards using
technology
ATU 1 0,857 Valid
ATU 2 0,827 Valid
49
ATU 3 0,926 Valid
ATU 4 0,838 Valid
Actual technology use
AU 2 0,889 Valid
AU 3 0,812 Valid
AU 4 0,907 Valid
AU 5 0,945 Valid
Behavioral intention to us
BIUS 1 0,900 Valid
BIUS 2 0,840 Valid
BIUS 3 0,904 Valid
Perceived ease of use
PEOU 1 0,930 Valid
PEOU 2 0,894 Valid
PEOU 3 0,877 Valid
PEOU 6 0,834 Valid
Perceived usefulness
PU 1 0,902 Valid
PU 2 0,927 Valid
PU 3 0,899 Valid
PU 4 0,893 Valid
PU 5 0,955 Valid
PU 6 0,900 Valid
2) Validitas Diskriminan
Nilai cross loading digunakan untuk memeriksa validitas
diskriminan, dimana jika suatu indikator memiliki korelasi yang
lebih tinggi dengan variabel latennya sendiri maka bisa
disimpulkan model memiliki validitas diskriminan yang baik. [40].
Adapun hasil uji validitas diskriminan yang dilaksanakan oleh
peneliti bisa dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 13. Nilai validitas diskriminan (cross loading)
Indikator ATU AU BIUS PEOU PU
ATU 1 0,857
ATU 2 0,827
50
ATU 3 0,926
ATU 4 0,838
AU 1 - - - - -
AU 2 0,889
AU 3 0,812
AU 4 0,907
AU 5 0,945
BIUS 1 0,900
BIUS 2 0,840
BIUS 3 0,904
PEOU 1 0,930
PEOU 2 0,894
PEOU 3 0,877
PEOU 4 - - - - -
PEOU 5 - - - - -
PEOU 6 0,834
PU 1 0,902
PU 2 0,927
PU 3 0,899
PU 4 0,893
PU 5 0,955
PU 6 0,900
Kerangan : baris indikator yang kosong (-) warna merah dilakukan
pembuangan karena memiliki nilai yang tidak valid.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan peneliti, bisa
dilihat bahwa semua indikator memiliki korelasi yang lebih tinggi
dengan variabel latennya sediri oleh karena itu berdasarkan hasil
analisis menggunakan nilai cross loading dalam penelitian ini dapat
simpulkan bahwa setiap variabel laten memiliki validitas
diskriminan yang baik.
Selain dangan nilai cross loading uji validitas diskriminan
juga bisa dilakukan dengan membandingkan nilai AVE dari setiap
51
variabel laten dengan R2 dari setiap variabel laten lainya [41].
Adapun hasil pengujiannya sebagi berikut :
Tabel 14. Hasil uji kriteria fornell larcker
Variabel AVE R square Keterangan
ATU 0,744 0,588 Valid
AU 0,791 0,599 Valid
BIUS 0,778 0,645 Valid
PEOU 0,782 Valid
PU 0,833 0,555 Valid
Dari hasil perbandingan nilai AVE dengan nilai R2 dengan
ketentuan nilai AVE pada setiap variabel laten harus lebih tinggi
dari pada nilai R2 dengan semua variabel laten lainnya, diketahui
bahwa semua variabel laten memiliki nilai AVE lebih tinggi dari
pada nilai R2 dari setiap variabel laten lainnya. Sehingga bisa
disimpulkan semua variabel laten pada model penelitian ini
mempunyai validitas diskriminan yang baik.
3) Composite reliability
Pada penelitian ini uji reliabilitas. dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana instrumen yang digunakan dapat
dipercaya. Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai composite
reliability >0,7 [41]. Adapun hasil pengujiannya bisa dilihat pada
tabel dibawah ini:
52
Tabel 15. Hasil uji composite reliability
Variabel Composite
reliability
Keterangan
Attitude towards using technology 0,921 Reliabel
Actual technologi use 0,938 Reliabel
Behavioral intention to use 0,913 Reliabel
Perceived ease of use 0,935 Reliabel
Perceived usefulness 0,968 Relaibel
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa setiap variabel
dalam penelitian ini dapat dipercaya karena memiliki nilai
composite reliability >0,7.
b. Evaluasi Model Struktural (Inner model)
Evaluasi model struktural dengan nilai R square (R2) yang
berfungsi untuk melihat pengaruh suatu variabel laten dengan
indikatornya terhadap variabel laten lain dengan indikatornya [41].
Berikut adalah hasil estimasi R-square (𝑅2) dengang menggunakan
aplikasi SmartPLS :
Tabel 16. Nilai R square
Variabel R-square
(𝑅2) Keterangan
Attitude towards
using technology 0,588 Moderat
Actual technology
use 0,599 Moderat
Behavioral
intention to use 0,645 Moderat
Perceived
usefulness 0,555 Moderat
53
Perceived ease of
use
Dilihat dari hasil pengujian R-square (𝑅2) pada tabel diatas,
setiap variabel dalam penelitian ini termasuk dalam kategori model
moderat. Interpretasi hasil nilai R square yang dapat dideskripsikan
sebagai berikut :
1) Nilai R square variabel attitude towards using technology (ATU)
dalam model penelitian ini sebesar 0,588. Perihal ini dapat
diartikan bahwa variabel perceived ease of use (PEOU) dan
perceived usefulness (PU) dengan indikatornya hanya dapat
menjelaskan variabel attitude towards using technology (ATU)
dengan indikatornya sebesar 58,8% dan sisanya dijelaskan oleh
variabel lain.
2) Nilai R square variabel Actual technology use (AU) dalam model
penelitian ini sebesar 0,599. Perihal ini dapat diartikan bahwa
variabel perceived usefulness (PU) dan behavioral intention to use
(BIUS) dengan indikatornya hanya dapat menjelaskan variabel
Actual technology use (AU) dengan indikatornya sebesar 59,9%
dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain.
3) Nilai R square variabel behavioral intention to use (BIUS) dalam
model penelitian ini sebesar 0,645. Perihal ini dapat diartikan
bahwa variabel perceived usefulness (PU) dan attitude towards
using technology (ATU) dengan indikatornya hanya dapat
menjelaskan variabel behavioral intention to use (BIUS) dengan
54
indikatornya sebesar 64,5% dan sisanya dijelaskan oleh variabel
lain.
4) Nilai R square variabel perceived usefulness (PU) dalam model
penelitian ini sebesar 0,555. Perihal ini dapat diartikan bahwa
variabel perceived ease of use (PEOU) dengan indikatornya hanya
dapat menjelaskan variabel perceived usefulness (PU) dengan
indikatornya sebesar 55,5% dan sisanya dijelaskan oleh variabel
lain.
Gambar 9. Nilai R square
4. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis pada PLS-SEM bisa dilakukan melalui proses
bootstrapping dengan menggunakan nilai t atau p value. Pada pengujian
hipotesis penelitian ini menggunakan nilai t, diketahui bahwa nilai T-tabel
untuk dk 65 dengan taraf signifikan 5% (kepercayaan 95%) adalah 1,99 [42].
Apabila T hitung ≥ T tabel maka H0 ditolak, Ha diterima dan signifikan
55
namun sebaliknya apabila T hitung ≤ T tabel maka H0 diterima, Ha ditolak
dan signifikan. Adapun adalah hasil yang diperoleh dari pengujian
bootstrapping pada koefisien jalur sebagai berikut:
Tabel 17. Koefisien jalur
Sampel
Asli
(O)
Rata-
rata
Sampel
(M)
Standar
Deviasi
(STDEV)
T Statistics /
Hitung
(|O/STDEV|)
> 1,99
P Values
< 0,05
ATU BIUS 0,425 0,419 0,109 3,885 0,000
BIUS AU 0,211 0,223 0,127 1,664 0,097
PEOU ATU 0,339 0,327 0,165 2,053 0,041
PEOU PU 0,745 0,728 0,096 7,763 0,000
PU ATU 0,480 0,487 0,174 2,762 0,006
PU AU 0,604 0,602 0,104 5,816 0,000
PU BIUS 0,438 0,442 0,105 4,176 0,000
Berdasarkan hasil pengujian dari masing-masing hipotesis dapat
dijelaskan berikut ini :
a. Hipotesis 1 variabel PEOU terhadap variabel PU
Pengujian hipotesis 1 menunjukan bahwa pengaruh
variabel PEOU terhadap variabel PU memiliki nilai T hitung yakni
7,763 > 1,99, yang menunjukan bahwa hipotesis variabel PEOU
terhadap variabel PU dari penggunaan aplikasi pembelajaran
interaktif membaca, menulis, dan berhitung memiliki pengaruh yang
signifikan. Dapat disimpulkan pada Hipotesis 1 Ha diterima dan H0
ditolak.
b. Hipotesis 2 variabel PEOU terhadap variabel ATU
56
Pengujian hipotesis menunjukan bahwa pengaruh variabel
PEOU terhadap variabel ATU memiliki nilai T hitung yakni 2,053 >
1,99, yang menunjukan bahwa hipotesis variabel PEOU terhadap
variabel ATU dari penggunaan aplikasi pembelajaran interaktif
membaca, menulis, dan berhitung memiliki pengaruh yang
signifikan. Dapat disimpulkan pada Hipotesis 2 Ha diterima dan H0
ditolak.
c. Hipotesis 3 variabel terhadap variabel ATU
Pengujian hipotesis menunjukan bahwa pengaruh variabel
PU terhadap variabel ATU memiliki nilai T hitung yakni 2,762 >
1,99, yang menunjukan bahwa hipotesis variabel PU terhadap
variabel ATU dari penggunaan aplikasi pembelajaran interaktif
membaca, menulis, dan berhitung memiliki pengaruh yang
signifikan. Dapat disimpulkan pada Hipotesis 3 Ha diterima dan H0
ditolak
d. Hipotesis 4 variabel PU terhadap variabel BIUS
Pengujian hipotesis menunjukan bahwa pengaruh PU
terhadap BIUS memiliki nilai T hitung yakni 4,176 > 1,99, yang
menunjukan bahwa hipotesis PU terhadap BIUS dari penggunaan
aplikasi pembelajaran interaktif membaca, menulis, dan berhitung
memiliki pengaruh yang signifikan. Dapat disimpulkan pada
Hipotesis 4 Ha diterima dan H0 ditolak
e. Hipotesis 5 variabel PU terhadap variabel AU
57
Hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa pengaruh
variabel PU terhadap variabel AU memiliki nilai T hitung yakni
5,816 > 1,99, yang menunjukan bahwa hipotesis variabel PU
terhadap variabel AU dari penggunaan aplikasi pembelajaran
interaktif membaca, menulis, dan berhitung memiliki pengaruh yang
signifikan. Dapat disimpulkan pada Hipotesis 5 Ha diterima dan H0
ditolak
f. Hipotesis 6 variabel ATU terhadap variabel BIUS
Hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa pengaruh
variabel ATU terhadap variabel BIUS memiliki nilai T hitung yakni
3,885 > 1,99, yang menunjukan bahwa hipotesis variabel ATU
terhadap variabel BIUS dari penggunaan aplikasi pembelajaran
interaktif membaca, menulis, dan berhitung memiliki pengaruh yang
signifikan. Dapat disimpulkan pada Hipotesis 6 Ha diterima dan H0
ditolak
g. Hipotesis 7 variabel BIUS terhadap variabel AU
Hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa pengaruh
variabel BIUS terhadap variabel AU memiliki nilai T hitung yakni
1,664 > 1,99, yang menunjukan bahwa hipotesis variabel BIUS
terhadap variabel AU dari penggunaan aplikasi pembelajaran
interaktif membaca, menulis, dan berhitung tidak memiliki pengaruh
yang signifikan. Dapat disimpulkan pada Hipotesis 7 Ha ditolak dan
H0 diterima.
58
Gambar 10. Diagram jalur koefisien jalur
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi
aplikasi pembelajaran interaktif membaca, menulis dan berhitung dapat diterima
oleh pengguna. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diatas terhadap penerimaan
aplikasi pembelajaran interaktif membaca, menulis dan berhitung yang telah
diimplementasikan, yang menunjukan bahwa terdapat enam hipotesis yang
diterima dan satu hipotesis ditolak.
Adapun enam hipotesis yang diterima yaitu : variabel PEOU terhadap
PU, variabel PEOU terhadap variabel ATU, variabel PU terhadap variabel ATU,
variabel PU terhadap variabel BIUS, variabel PU terhadap variabel AU, variabel
ATU terhadap variabel BIUS. Sedangkan satu hipotesis yang ditolak adalah
variabel BIUS terhadap variabel AU.
1. Pengaruh variabel PEOU terhadap variabel PU
Dari hasil pengujian hipotesis pertama diketahui bahwa hipotesis
yang diusulkan bisa diterima, yang dilihat berdasarkan hasil keluaran dari
59
koefisien jalur yang menunjukan nilai t hitung pada variabel PEOU terhadap
variabel PU sebesar 7,763 dengan nilai t tabel sebesar 1,99 yang berarti nilai t
hitung pada hipotesis pertama lebih besar dari nilai t tabel. Sehingga
pengaruh yang diberikan oleh variabel PEOU terhadap variabel PU
berpengaruh signifikan.
2. Pengaruh variabel PEOU terhadap variabel ATU
Dari hasil pengujian hipotesis yang kedua diketahui bahwa
hipotesis yang diusulkan bisa diterima, yang dilihat berdasarkan hasil
keluaran dari koefisien jalur yang menunjukan nilai t hitung pada variabel
PEOU terhadap variabel ATU sebesar 2,053 dengan nilai t tabel sebesar 1,99
yang berarti nilai t hitung pada hipotesis yang kedua lebih besar dari nilai t
tabel. Sehingga pengaruh yang diberikan oleh variabel PEOU terhadap
variabel ATU berpengaruh signifikan.
3. Pengaruh variabel PU terhadap variabel ATU
Dari hasil pengujian hipotesis yang ketiga diketahui bahwa
hipotesis yang diusulkan bisa diterima, yang dilihat berdasarkan hasil
keluaran dari koefisien jalur yang menunjukan nilai t hitung pada variabel PU
terhadap variabel ATU sebesar 2,762 dengan nilai t tabel sebesar 1,99 yang
berarti nilai t hitung pada hipotesis ketiga lebih besar dari nilai t tabel.
Sehingga pengaruh yang diberikan oleh variabel PU terhadap variabel ATU
berpengaruh signifikan.
60
4. Pengaruh variabel PU terhadap variabel BIUS
Dari hasil pengujian hipotesis yang keempat diketahui bahwa
hipotesis yang diusulkan bisa diterima, yang dilihat berdasarkan hasil
keluaran dari koefisien jalur yang menunjukan nilai t hitung pada variabel PU
terhadap variabel BIUS sebesar 4,176 dengan nilai t tabel sebesar 1,99 yang
berarti nilai t hitung pada hipotesis keempat lebih besar dari nilai t tabel.
Sehingga pengaruh yang diberikan oleh variabel PU terhadap variabel BIUS
berpengaruh signifikan.
5. Pengaruh variabel PU terhadap variabel AU
Dari hasil pengujian hipotesis kelima diketahui bahwa hipotesis
yang diusulkan dapat diterima, yang dilihat berdasarkan hasil keluaran dari
koefisien jalur yang menunjukan nilai t hitung pada variabel PU terhadap
variabel AU sebesar 5,816 dengan nilai t tabel sebesar 1,99 yang berarti nilai t
hitung pada hipotesis kelima lebih besar dari nilai t tabel. Sehingga pengaruh
yang diberikan oleh variabel PU terhadap variabel AU berpengaruh
signifikan.
6. Pengaruh variabel ATU terhadap variabel BIUS
Dari hasil pengujian hipotesis yang keenam diketahui bahwa
hipotesis yang diusulkan bisa diterima, yang dilihat berdasarkan hasil
keluaran dari koefisien jalur yang menunjukan nilai t hitung pada variabel
ATU terhadap variabel BIUS sebesar 3,885 dengan nilai t tabel sebesar 1,99
yang berarti nilai t hitung pada hipotesis keenam lebih bear dari nilai t tabel.
Sehingga pengaruh yang diberikan oleh variabel ATU terhadap variabel
BIUS berpengaruh signifikan.
61
7. Pengaruh variabel BIUS terhadap variabel AU
Dari hasil pengujian hipotesis ketujuh diketahui bahwa hipotesis
yang diusulkan tidak dapat diterima, yang dilihat berdasarkan hasil keluaran
dari koefisien jalur yang menunjukan nilai t hitung pada variabel BIUS
terhadap variabel AU sebesar 1,664 dengan nilai t tabel sebesar 1,99 yang
berarti nilai t hitung pada hipotesis ketujuh lebih kecil dari nilai t tabel yang
menunjukan bahwa tidak ada pengaruh antara variabel BIUS terhadap
variabel AU.
Berdasarkan hasil analisis kuesioner yang diisi oleh guru dan wali
murid dapat diartikan bahwa dampak dari penerapan aplikasi pembelajaran
interaktif membaca, menulis dan berhitung pada anak Sekolah Dasar Negeri Paya
Laba memiliki pengaruh yang besar terhadap pembelajaran membaca menulis
dan berhitung pada anak. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dengan adanya
penerapan aplikasi pembelajaran interaktif membaca, menulis dan berhitung lebih
meningkatkan keinginan anak untuk belajar baik secara mandiri maupun dengan
bantuan orang tua ini juga dipengaruhi oleh media yang digunakan untuk belajar
yaitu menggunakan smartphone sehingga semakin meningkatkan rasa penasaran
pada anak.
62
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi aplikasi
pembelajaran interaktif membaca, menulis dan berhitung berbasis android pada
siswa sekolah dasar negeri yang ada di desa paya laba. Untuk mengukur
penerimaan pengguna terhadap penerapan aplikasi pembelajaran interaktif
membaca, menulis dan berhitung dilakukan dengan menggunakan model TAM
dengan metode analisis data untuk setiap variabel dalam model dengan
menggunakan PLS-SEM.
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa penerapan aplikasi
pembelajaran interaktif membaca, menulis dan berhitung berbasis android dapat
diterima oleh responden yang dapat dilihat berdasarkan persentase dari jawaban
responden dari hasil pengukuran menggunakan variabel TAM pada bab
sebelumnya. Penerapan aplikasi pembelajaran interaktif membaca menulis dan
berhitung juga memberikan kemudahan kepada guru untuk membantu siswa
belajar secara mandiri dengan bimbingan dari orang tua.
Hasil uji analisis data menggunakan PLS-SEM terhadap variabel model
TAM sebagai pengukuran atas penerimaan aplikasi pembelajaran interaktif
membaca, menulis dan berhitung yang telah diterapkan, sebagai berikut :
63
1. Varaibel PEOU (perceived ease of use) berpengaruh signifikan terhadap
variabel PU (perceived usefulness) dengan nilai t hitung lebih besar dari
nilai t tabel
2. Varaibel PEOU (perceived ease of use) berpengaruh signifikan terhadap
variabel ATU (attitude towards using technology) dengan nilai t hitung
lebih besar dari nilai t tabel
3. Variabel PU (perceived usefulness) berpengaruh signifikan terhadap
varaibel ATU (attitude towards using technology) dengan nilai t hitung
lebih besar dari nilai t tabel.
4. Variabel PU (perceived usefulness) berpengaruh signifikan terhadap
variabel BIUS (behavioral intention to use) dengan nilai t hitung lebih
besar dari nilai t tabel.
5. Varaibel PU (perceived usefulness) berpengaruh signifikan terhadap
variabel AU (actual technology use) dengan nilai t hitung lebih besar dari
nilai t tabel.
6. Variabel ATU (attitude towards using technology) berpengaruh
signifikan terhadap variabel BIUS (behavioral intention to use) dengan
nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel.
7. Variabel BIUS (behavioral intention to use) tidak berpengaruh terhadap
variabel AU (actual technology use) dengan nilai t tabel lebih besar dari t
hitung.
64
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian implemestasi aplikasi pembelajaran
interaktif membaca, menulis, berhitung untuk siswa SD negeri Paya Laba , maka
dari itu beberapa saran yang dapat diberikan yaitu sebagai berikut:
1. Penulis mengharapkan penelitian ini bisa menambah kajian ilmu dan
wawasan bagi mahasiswa jurusan pendidikan, guru dan masyarakat umum
lainya.
2. Penulis mengharapkan aplikasi pembelajaran interaktif membaca, menulis,
berhitung bisa digunakan siswa/i sebagai media belajar mandiri baik di
rumah maupun di sekolah.
3. Penulis menyadari terdapat kekurangan dalam proses penelitian ini
sehingga memberikan peluang kepada peneliti lainya agar dapat
mengembangkan kembali apa yang menjadi kekurangan dalam penelitian
ini.
65
DAFTAR PUSTAKA
[1] A. Suharso, A. A. Hendriadi, and A. Rahmat, “Desain Aplikasi Belajar
Membaca Untuk Anak Berbasis Multimedia,” Syntak, vol. 2, pp. 36–44,
2013.
[2] “Q.S Āl-’Alaq/96: 1-5.,” .
[3] B. Warista, Pendidikan Jarak Jauh Perancangan, Pengembangan,
Implementasi dan Evaluasi Diklat, 1st ed. Bandung: Remaja Rosdakarya,
2011.
[4] M. Fathul Mubarak, “Aplikasi Pelaporan Pelayanan Publik Berbasis
Android(Studi Kasus Ombudsman Makassar),” UIN Alauddin Makassar,
2017.
[5] A. Muhson, “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi
Informasi,” J. Pendidik. Akunt. Indones., vol. 8, no. 2, pp. 1–10, 2010.
[6] B. Destiana, “Analisis Penerimaan Pengguna Akhir terhadap Penerapan
Sistem E-learning dengan Menggunakan Pendekatan Technology
Acceptance Model (TAM) di SMA N 1 Wonosari,” Universitas Negeri
Yogyakarta., 2012.
[7] C. Narbuko and H. A. Achmadi, Metodelogi Penelitian. Jakarta: Bumi
Aksara, 2013.
[8] S. Widayati, “Pengembangan Kemampuan Membaca Menulis dan
Berhitung (CALISTUNG) Melalui Pendekatan Beyond Center And Circle
Time (BCCT) Pada Siswa TK Negeri Pembina Boyolali Tahun Pelajaran
2013/2014,” Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014.
[9] H. I. Meity and I. Ramdani, Menumbuhkan Minat Membaca Pada Anak
Usia Dini. Jakarta: Luxima, 2014.
[10] E. Kuntarto, Pembelajaran Calistung Membaca, menulis, dan berhitung.
Jambi: EONE Production, 2013.
[11] T. Hilaliyah, “Kemampuan Membaca Anak Usia Dini,” J. Membaca
Basaha Sastra Indones., vol. 1, no. 2, 2016.
[12] Ebta Setiawan, “Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kamus versi
online/daring (dalam jaringan),” https://kbbi.web.id/, 2019. [Online].
Available: https://kbbi.web.id/tulis. [Accessed: 08-Jan-2020].
[13] Hasanah, “Peningkatan Kemampuan Menulis Pengalaman Melalui Metode
Pemberian Tugas Siswa Kelas V Sd Negeri 001 Pagaran Tapah
Darussalam,” J. Prim. Progr. Stud. Pendidik. Guru Sekol. Dasar Fak.
66
Kegur. dan Ilmu Pendidik. Univ. Riau, vol. 5, no. 3, p. 52, 2016.
[14] A. Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana, 2015.
[15] G. Ayu, N. Wulan, and D. Priatna, “Meningkatkan Kemampuan Berhitung
Permulaan Anak Usia Dini Melalui Media Permainan Stick Angka,” J.
Pendidik. Anak Usia Dini Cakrawala Dini, vol. 8, no. 1, 2017.
[16] A. Cahyono, “Meningkatkan Kemampuan Berhitung Menggunakan Media
Belajar Ular Tangga Di Taman Kanak – Kanak Dharma Wanita 2 Jragan
Tembarak Temanggung,” Universitas Negeri Yogyakarta, 2013.
[17] E. Malapata and L. Wijayanigsih, “Meningkatkan Kemampuan Berhitung
Anak Usia 4-5 Tahun melalui Media Lumbung Hitung,” J. Obs. J.
Pendidik. Anak Usia Dini, vol. 3, no. 1, p. 284, 2019.
[18] M. Romlah, N. Kurniah, and Wembrayarli, “Peningkatan Kemampuan
Berhitung Anak Melalui Kegiatan Bermain Sempoa,” J. Ilm. Potensia, vol.
1, no. 2, p. 73, 2016.
[19] C. Anggreani, “Upaya meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Melalui
Metode Bermain dengan Menggunakan Ikan di Akuarium pada Anak
Kelompok B Taman Kanak-Kanak IT Iqra’,” Universitas Bengkulu, 2013.
[20] F. Karuniawati, “Penggunaan Media Corong Berhitung Pada Siswa
Kelompok B-1 Taman Kanak-Kanak Muslimat Wonocolo Surabaya
Skripsi,” Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2018.
[21] N. K. Ceryna Dewi, I. B. G. Anandita, K. J. Atmaja, and P. W. Aditama,
“Rancang Bangun Aplikasi Mobile Siska Berbasis Android,” SINTECH
(Science Inf. Technol. J., vol. 1, no. 2, p. 101, 2018.
[22] Z. P. Juhara, Panduan Lengkap Pemograman Android, 1st ed. Yogyakarta:
ANDI OFFSET, 2016.
[23] G. Hamdi and Krisnawati, “Membangun Aplikasi Berbasis Android
‘Pembelajaran Psikotes’ Menggunakan App Inventor,” J. Dasi, vol. 12, no.
4, 2011.
[24] E. Maiyana, “Pemanfaatan Android Dalam Perancangan Aplikasi
Kumpulan Doa,” J. Sains Dan Informtika, vol. 4, p. 57, 2018.
[25] J. E. Istiyanto, Pemograman Smart Phone Menggunakan SDK Android dan
Hacking Android, 1st ed. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.
[26] J. Hartono, Sistem Informasi Keperilakuan. Yogyakarta: ANDI, 2007.
[27] A. Syafrizal, Ernawati, and Y. Dwiandiyanta, “Penerapan Model
Technology Acceptance Model (TAM) untuk Pemahaman Media
Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif,” Sci. J. Informatics, vol. 2,
no. 1, p. 10, 2016.
67
[28] B. Bungin, Metode Penelitian Kuantitaif : Komunikasi, Ekonomi, dan
Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainya. Surabaya: Kencana, 2010.
[29] T. Taniredja and H. Mustafidah, Penelitian Kuantitatif (Sebuah
Pengantar). Bandung: Alfabeta, 2014.
[30] Emzir, Metodelogi Penelitian Pendidikan :Kuantitatif & Kualitatif. Jakarta:
Rajawali, 2011.
[31] C. Narbuko and H. A. Achmadi, Metodelogi Penelitian Memberikan bekal
teoretis pada mahasiswa tentang metodelogi penelitian serta diharapkan
dapat melaksanakan penelitian dengan langkah-langkah yang benar.
Jakarta: Bumi Aksara, 2013.
[32] M. D. Ghony and F. Almanshur, Petunjuk Praktis Penelitian Pendidikan.
Malang: UIN-Malang press, 2009.
[33] Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2017.
[34] W. Supriyanto and R. Iswandiri, “Kecenderungan Sivitas Akademika
Dalam Memilih Sumber Referensi Untuk Penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Di Perguruan Tinggi,” Berk. Ilmu Perpust. dan Inf., vol. 13, no. 1, p. 82,
2017.
[35] Riduwan, Metode Dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta, 2010.
[36] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Kombinasi
(Mixed methods). Bandung: Alfabeta, 2017.
[37] J. Soewadji, Pengantar Metodelogi Penelitian. Jakarta: Mitra Wacana
Media, 2012.
[38] H. Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Thesis Bisnis, Rajawali p.
Jakarta, 2011.
[39] S. Arikunto, Proses Penelitian Satuan Pendidikan Praktik. Jakarta: Reka
Cipta, 2013.
[40] U. Narimawati, J. Sarwono, A. Affandy, and S. Priadana, Ragam Analisis
Dalam Metode Penelitian (untuk penulisan skripsi, thesis, dan disertasi),
1st ed. Yogyakarta: ANDI, 2020.
[41] W. Abdillah and J. Hartono, Pertial Least Square (PLS) Alternatif
Structural Equation Modeling (SEM) Dalam Penelitian Bisnis, 1st ed.
Yogyakarta: ANDI, 2015.
[42] Riduwan and Sunarto, Pengantar Statistik Untuk Penelitian, Pendidikan,
Sosial, Komunikasi, Ekonomi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta, 2017.
68
LAMPIRAN
Lampiran 1. SK Pembimbing
69
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian
70
Lampiran 3. Surat Balasan Izin Penelitian
71
Lampiran 4. Lembar Uji Ahli Madia
72
Lampiran 5. Lembar uji Ahli Materi
73
Lampiran 6. Angket Respoden
74
75
76
77
Lampiran 7. Foto Kegiatan Penelitian
78
79
80
81
Lampiran 8. Tampilan aplikasi
Tampilan awal
Tampilan menu utama
Tampilan menu membaca
82
Tampilan menu mengenal huruf
Mengenal huruf
Mengenal kata
83
Tampilan menu menulis
Tampilan menulis angka
Tampilan menulis huruf
84
Tampilan berhitung
Tampilan menu permainan
85
Tampilan profil
Keluar