Analisis Kalori Dalam Bahan Makanan

Embed Size (px)

Citation preview

ANALISIS KALORI DALAM BAHAN MAKANAN MENGGUNAKAN BOMB KALORIMETERRissa Laila V., Arya Dwi C., Sofi Nurul I., Ribka Wahyu, Imam KhabibJurusan KimiaFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamUniversitas Negeri Semarang (UNNES) SemarangKampus Sekaran, Gunung Pati Semarang

ABSTRAKKalor merupakan energi yang dibutuhkan untuk meningkatkan suhu satu gram air sebesar 1 C, sedangkan satuannya adalah kalori. Pengukuran kalor ini menggunakan metode Boom Kalorimeter dengan standar SNI (mks). Pada percobaan ini menggunakan dua jenis sampel, yaitu susu bubuk dan biskuit bayi. Pada kemasan susu bubuk memiliki takaran per saji sebesar 27 gram dengan kalor 140 kkal, sedangkan pada biskuit bayi memiliki takaran per saji 2 keping biskuit setara dengan 21,46 gram dengan kalor 80 kkal. Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan nilai kalor per gram pada susu bubuk sebesar dan untuk sampel biskuit bayi.

Kata kunci: Boom kalorimeter, kalor, energi.

PENDAHULUANKalorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O2 berlebih) suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar. Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung beroksigen yang tercelup dalam medium penyerap kalor (kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh api listrik dari kawat logam terpasang dalam tabung.Alat ini terdiri dari sebuah tabung kaca yang tingginya kurang lebih 19 cm dan garis menengahnya kurang lebih 7,5 cm. Bagian dasarnya melengkung ke atas membentuk sebuah penyungkup. Penyungkup ini disumbat dengan sebuah sumbat karet yang berlubang di bagian tengah. Bagian atas tabung kaca ini ditutup dengan lempeng ebonit yang bundar. Di dalam tabung kaca itu terdapat sebuah pengaduk, yang tangkainya menembus tutup ebonit, juga terdapat sebuah pipa spiral dari tembaga (http://www.wikipedia.org/wiki/kalorimeter bom) Ujung bawah pipa spiral itu menembus lubang sumbat karet pada penyungkup dan ujung atasnya menembus tutup ebonit bagian tengah. Pada tutup ebonit itu masih terdapat lagi sebuah lubang, tempat untuk memasukkan sebuah termometer ke dalam tabung kaca. Tabung kaca itu diletakkan di atas sebuah keping asbes dan ditahan oleh 3 buah keping. Keping itu berbentuk bujur sangkar yang sisinya kurang lebih 9,5 cm. Di bawah keping asbes itu terdapat kabel listrik yang akan dihubungkan dengan sumber listrik bila digunakan. Di atas keping asbes itu terdapat sebuah cawan aluminium. Di atas cawan itu tergantung sebuah kawat nikelin yang berhubungan dengan kabel listrik di bawah keping asbes. Kawat nikelin itulah yang akan menyalakan makanan dalam cawan bila berpijar oleh arus listrik. Dekat cawan terdapat pipa logam untuk mengalirkan oksigen.Kalor merupakan energi yang dibutuhkan untuk meningkatkan suhu satu gram air sebesar 1 C, sedangkan satuannya adalah kalori. Dengan demikian, ada beberapa definisi dari kalori. Dua definisi mungkin paling populer digunakan dalam literatur yang lebih tua adalah 15C kalori dan kalori termokimia. Faktor-faktor yang digunakan untuk mengkonversi pengukuran kalori setara dalam joule yang dengan ekspresi numerik dari kapasitas panas spesifik air dalam joule per gram atau kilojoule per kilogram.(Sumber:http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2174581-pengertian-kalori/#ixzz1TPV79ISj).

METODOLOGI

Bahan : Sampel : X,YBahan kimia: Na2CO3, NaOH, Gass Oxygen, UHP, deionize waterPeralatan: Pellet press, Oxygen Bomb Calorimeter 1341 Parr InstrumentsCara Kerja :1. Persiapan sampelDalam persiapan sampel ini, menggunakan sampel dalam bentuk serbuk. Pertama-tama, sampel ditimbang untuk mengetahui berat awalnya. Kemudian di pelet dengan pellet press dan ditimbang kembali untuk mengetahui berat sampel sebelum dianalisis. Setelah ditimbang, sampel bahan makanan tersebut siap untuk dianalisis.2. Persiapan alat dan analisis sampel Sebelum alat digunakan untuk annalisis. Pertama-tama alat diset sesuai dengan kebutuhan dan mengukur 2L deionized water, kemudian masukkan dalam backet. Setelah itu, set sampel dalam combustion boat. Sementara itu, potong fuse wire sepanjang 10 cm, dan dipasangkan dalam combustion boat. Combusion boat ditutup dan dilairkan gas oksigen dengan tekanan 55 atm. Kemudian masukkan combustion boat dalam backet, set donator dan catat suhu awalnya. Selanjutnya, nyalakan pengaduk selama 5 menit untuk menenntukan suhu konstan awalnya. Selanjutnya, detonator dinyalakan dan suhu dicatat setiap 15 detik.

HASIL DAN PEMBAHASAN

KETERANGAN PRODUK:Energi total = 140 kkal / 27 grSehingga Hg = 5,185 kkal/grDari percobaan diperoleh data sebagai berikut:Suhu konstan = tc = 29,12 oCSuhu pada saat diledakkan (firing) = ta = 26,86 oCLaju kenaikan suhu pada 5 menit sebelum firing:

Waktu pada saat kenaikan suhu 60% = b = 522 detikWaktu pada saat firing = a = 315 detikLaju kenaikan suhu pada 6 menit setelah firing:

Perubahan suhu dihitung dengan:

Nilai koreksi dari fuse wire = e1 = 2.7 x 9 cm = 24.3 cmTetapan calorimeter = W = 2426 Calories/oCBerat sampel (pellet) = m = 0.999 gSehingga nilai kalornya:

Hal ini berarti bahwa kalori dalam produk pangan yang diuji, yaitu susu serbuk, memang ada kalori dalam kandungnya, sehingga percobaan ini sesuai dengan nilai kalori yang tercantum dalam kemasan produk, hanya terdapat selisih 0,2 kkal/gr.

Dari hasil penelitian tersebut, kita dapat mengetahui kandungan kalori pada sampel bahan makanan yang dianalisis menggunakan kalorimeter bomb. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan kandungan kalori pada sampel pertama (sampel A).

Energi total = 80 kkal / 21,46 grSehingga Hg = 3,73kkal/grDari percobaan diperoleh data sebagai berikut:Suhu konstan = tc = 30,72 oCSuhu pada saat diledakkan (firing) = ta = 28,9 oCLaju kenaikan suhu pada 6 menit sebelum firing:

Waktu pada saat kenaikan suhu 60% = b = 6.065 menitWaktu pada saat firing = a = 315 detikLaju kenaikan suhu pada 7 menit setelah firing:

Perubahan suhu dihitung dengan:

Nilai koreksi dari fuse wire = e1 = 2.7 x 8,9 cm = 24,03 cmTetapan calorimeter = W = 2426 CaloriesoCBerat sampel (pellet) = m = 1,004 gSehingga nilai kalornya:

Hal ini berarti bahwa kalori dalam produk pangan yang diuji, yaitu gula serbuk, memang tidak ada kalori yang dikandungnya, sehingga percobaan ini sesuai dengan nilai kalori yang tercantum dalam kemasan produk.

KESIMPULANPerhitungan kalori sampel tidak jauh beda dengan nilai kalori yang tertera pada kemasan, yaitu selisih 0,2 kkal/gram pada susu bubuk dan 0,1795 kkal/gram pada biskuit bayi.

SARANBagi peneliti selanjutnya, dapat melakukan beberapa analisis sampel yang berbeda dengan variasi yang berbeda pula untuk mengetahui hasil yang lebih akurat.

DAFTAR PUSTAKAhttp://www.wikipedia.org/wiki.kalorimeter bom.http://id.shvoong.com/socialsciences/education/2174581-pengertian kalori/#ixzz1TPV79ISj).