93
i ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MENYELESAIKAN SOAL BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS VIII MTS MUHAMMADIYAH LIKUBODDONG KABUPATEN GOWA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh MUAMMAR ASHARI ABUSPIN NIM 10536 4928 14 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA 2020

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

i

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

DALAM MENYELESAIKAN SOAL BANGUN DATAR PADA SISWA

KELAS VIII MTS MUHAMMADIYAH LIKUBODDONG KABUPATEN

GOWA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

MUAMMAR ASHARI ABUSPIN

NIM 10536 4928 14

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

2020

Page 2: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

ii

Page 3: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

iii

Page 4: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

iv

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERNYATAAN

Nama : Muammar Ashari Abuspin

Nim : 10536492814

Program Studi : Pendidikan Matematika

Judul Skripsi : Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

dalam Menyelesaikan Soal Bangun Datar pada Siswa

Kelas VIII Mts Muhammadiyah Likuboddong

Kabupaten Gowa

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim

penguji adalah asli hasil karya sendiri dan bukan hasil ciptaan atau dibuatkan oleh

siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia

menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, Oktober 2020

Yang Membuat Pernyataan

Muammar Ashari A

NIM. 10536492814

Page 5: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

v

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERJANJIAN

Nama : Muammar Ashari Abuspin

Nim : 10536492814

Program Studi : Pendidikan Matematika

Judul Skripsi : Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

dalam Menyelesaikan Soal Bangun Datar pada Siswa

Kelas VIII Mts Muhammadiyah Likuboddong

Kabupaten Gowa

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya

yang menyusunnya sendiri (tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Dalam penyusunan skripsi ini saya selalu melakukan konsultasi dengan

pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penciplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi

ini.

4. Apabila saya melanggar perjanjian saya seperti butir 1, 2, dan 3 maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang ada.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, Oktober 2020 Yang Membuat Pernyataan

Muammar Ashari A

NIM. 10536492814

Page 6: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

vi

ABSTRAK

Muammar Ashari. 2020. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis dalam Menyelesaikan Soal Bangun Datar Siswa Kelas VIII MTs

Muhammadiyah Likuboddong Kabupaten Gowa . Skripsi. Program Studi

Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Djadir Dan

Pembimbing II Ilhamuddin.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan pemecahan

masalah matematis siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah Likuboddong pada

tahun ajaran 2019/2020 dalam menyelesaikan soal bangun datar. Penelitian ini

merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang

dirancang untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah siswa dalam

menyelesaikan soal bangun datar. Data yang dianalisis adalah data kemampuan

pemecahan masalah siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah

pemberian tes essay dan wawancara. Soal yang digunakan dalam tes mengukur

kemampuan pemecahan masalah siswa yang berjumlah 3 soal yang memuat

indicator dari pemecahan masalah. Soal-soal ini dikerjakan oleh 13 orang siswa

dalam 45 menit dan wawancara bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa

dalam menjawab soal. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan

kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII Mts. Muhammadiyah

Likuboddong memenuhi indikator dari pemecahan masalah.

Kata Kunci : Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis, Bangun datar

Page 7: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas berkah dan

kasih sayangNya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian hingga

penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis dalam Menyelesaikan Soal Bangun Datar pada Siswa Kelas VIII Mts

Muhammadiyah Likuboddong Kabupaten Gowa” dengan baik. Skripsi ini

ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dan memperoleh gelar

sarjana di Program Studi S1 Pendidikan Matematika, Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Dalam penelitian skripsi ini penulis menyadari bahwa masih banyak

kesulitan yang dihadapi namun berkat usaha dan bantuan dari berbagai pihak

akhirnya skripsi ini dapat penulis selesaikan walaupun masih jauh dari

kesempurnaannya, untuk itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran

untuk memperbaikinya. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

kepada Ayah tercinta Drs. Jalali Condeng dan Ummi Hapidah yang telah

membesarkan, dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang dan selalu

meberikan doa,cinta serta motivasi yang tiada henti.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ayahanda, Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag. selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Page 8: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

viii

2. Ayahanda Erwin Akib, M.Pd., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ayahanda Mukhlis, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Prodi Pendidikan Matematika

Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Ayahanda Ma’rup, S.Pd., M.Pd., selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan

Matematika Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar.

5. Ayahanda Dr. Djadir, M.Pd., selaku dosen pembimbing I dan Ayahanda

Ilhamuddin, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia

meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam memberikan bimbingan dan

pengarahan kepada penulis.

6. Ibunda Rezki Ramdani, S.Pd., M.Pd., dan Ayahanda Fathrul Arriah, S.Pd.,

M.Pd., selaku validator yang telah memberikan arahan dan petunjuk terhadap

instrumen penelitian.

7. Para Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah

memberikan ilmu selama penulis menempuh pendidikan.

8. Para staf Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah melayani

dengan penuh sabar demi kelancaran proses perkuliahan.

9. Ibu Rohani, S.Ag. selaku MTs. Muhammadiyah Likuboddong yang telah

memberikan izin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian.

Page 9: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

ix

10. Bapak Yusran Arifin, S.Pd. selaku guru bidang studi matematika MTs.

Muhammadiyah Likuboddong yang telah membantu peneliti selama proses

penelitian.

11. Siswa-siswi kelas VIII MTs. Muhammadiyah Likuboddong yang telah

bekerjasama dalam pelaksanaan penelitian ini.

12. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini

yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada

semuanya. Demi perbaikan selanjutnya saran dan kritik yang membangun akan

penulis terima dengan senang hati. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Amin.

Wassalamu’alaikum Wr, Wb.

Makassar, Oktober 2020

Penulis

Muammar Ashari A

Page 10: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... iii

SURAT PERNYATAAN .................................................................................... iv

SURAT PERJANJIAN ....................................................................................... v

ABSTRAK ........................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ x

DAFTAR TABEL................................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 6

A. Kajian Teori ................................................................................... 6

1. Kemampuan............................................................................ 6

2. Kemampuan Matematis .......................................................... 7

3. Pemecahan Masalah Matematis ............................................. 11

1. Bangun Datar .......................................................................... 16

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 19

A. Jenis Penelitian .............................................................................. 19

Page 11: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

xi

B. Desain Penelitian ........................................................................... 19

C. Lokasi dan Subjek Penelitian ........................................................ 20

D. Instrumen Penelitian ...................................................................... 20

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 21

F. Teknik Analisis Data ..................................................................... 22

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 24

A. Hasil Penelitian ............................................................................. 24

B. Pembahasan ................................................................................... 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 51

A. Kesimpulan ................................................................................... 51

B. Saran .............................................................................................. 53

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 12: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Standar Penilaian Berdasarkan Proses .................................................. 23

Tabel 3.2 Kriteria Kemampuan ............................................................................. 23

Tabel 4.1 Daftar Nilai Siswa Berdasarkan Kemampuan Matematika Siswa ........ 25

Tabel 4.2 Subjek Terpilih ...................................................................................... 26

Tabel 4.3 Ringkasan Berdasarkan Subjek dan Indikator-indikator ...................... 44

Page 13: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Hasil Tes AAM Nomor 1 .................................................................. 27

Gambar 4.2 Hasil Tes AAM Nomor 2 .................................................................. 29

Gambar 4.3 Hasil Tes AAM Nomor 3 .................................................................. 31

Gambar 4.4 Hasil Tes HR Nomor 1 ...................................................................... 33

Gambar 4.5 Hasil Tes HR Nomor 2 ...................................................................... 35

Gambar 4.6 Hasil Tes HR Nomor 3 ...................................................................... 37

Gambar 4.7 Hasil Tes BR Nomor 1 ...................................................................... 39

Gambar 4.8 Hasil Tes BR Nomor 2 ...................................................................... 41

Gambar 4.9 Hasil Tes BR Nomor 3 ...................................................................... 43

Page 14: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan mutu hidup

manusia secara berkelanjutan yang diharapkan mampu memberi bekal

kemampuan menerapkan pengetahuanya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu

bidang pendidikan yang mempunyai pengaruh besar terhadap itu adalah

matematika. Mengacu pada pendapat National Research Council (1989) bahwa,

“Matematika adalah dasar dari sains dan teknologi”, hal itu menunjukkan bahwa

matematika sebagaoi ilmu yang selalu brkembang dalam merespon kebutuhan

yang ada di masyarakat. Maka dari itu, pendidikan matematika diharapkan tidak

hanya memberi bekal kemampuan untuk menggunakan perhitungan atau rumus

dalam mngerjakan soal tes saja, tatapi juga mampu melibatkan kemampuan

bernalar dan analitisnya dalam memecahkan permasalahan sehari-hari. Hal ini

sejalan dengan pandangan NCTM (Natonal Council of Teaching Mathematics)

tahun 2000 yang menjadikan pemecahan masalah matematis (Matematical

Problem Solving), komunikassi matematis (matematical communication),

Penalaran matematis (matematical reasoning) koneksi matematis (matematical

connetion) , serta representase matematis (matematical representation) sebagai

standar proses pada pembelajaran.

Kemampuan pemecahan masalah pada dasarnya merupakan kemampuan

yang harus dimiliki oleh siswa. Kemampuan ini bertujuan agar siswa dapat

menyelesaikan soal-soal atau pertanyaan-pertanyaan matematika. Menurut Branca

(Hendriana, 2017 : 44) arti atau yang disebut pemecahan masalah mengandung 3

Page 15: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

2

pengertian, seperti berikut: 1)pemecahan masalah sebagai tujuan, 2)pemecahan

masalah sebagai proses, serta 3)pemecahan masalah sebagai keterampilan.

Kemampuan pemecahan masalah sangat dibutuhkan dalam pelajaran maupun

kehidupan sehari-hari.

Dalam pelajaran, materi geometri dianggap sebagai yang tersulit,

terkhusus materi bangun datar sehingga siswa harus memiliki kemampuan

pemecahn masalah matematis untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan materi

bangun datar. Hal ini sama seperti hasil observasi yang dilakukan di MTs

Muhammadiyah Likuboddong Kabupaten Gowa. Observasi dilakukan pada bulan

Agustus 2019 pada salah seorang guru matematika yang bernama Yusran, S.Pd.

Materi bangun datar lebih sulit dibandingkan materi lain. Materi bangun datar

mulai dipelajari dari SD, SMP, dan SMA. Walau sudah dipelajari sejak SD,

pemahaman siswa terhadap materi tersebut masih kurang. Hal ini dikarenakan

materi tersebut bersifat abstrak dan pemecahan masalahnya cukup panjang dan

rumit, tutur beliau. Berdasarkan pandangan matematika, Geometri menyediakan

pendekatan - pendekatan dalam pemecahn masalah, contohnya gambar-gambar,

digram system kordinat, transformasi, serta vector. Geometri dianggap sebagai

lingkungan dalam mempelajari stuktur matematika (Burger & Shaughnessy,

1993:140). Geometri adalah salah 1 cabang matematikaa, dengan mempelajari

geometri dianggap mampu meningkatkan kemampuan berpikir logis,

mengembangkan kemampuan memecahkan masalah serta memberikan alasan dan

bisa mendukung banyak topic lainnya dalam matematika (Kennedy, 1994:385).

Kesulitan dalam belajar metematika biasanya disebabkan karna adanya

hambatan yang didapatkan peserta didik pada proses memahami konsep

Page 16: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

3

matematika itu sendiri. Rendahnya kemampuan matematika peserta didik dapat di

lihat dari penguasaan peserta didik terhapat materi. Diantaranya yaitu dengan

memberikan soal ataupun tes tentang materi tertentu kpada peserta didik.

Kesalahan peserta didik pada saat mengerjakn tes tersebut bisa menjadi salah 1

pentunjuk dalam mengetahui sampai dimana peserta didik tersebut menguasai

materi itu.

Rendahnya penguasan materi bangun datatr untuk tingkat pendidikan dasar

memperlihatkan ketidak berhasilan peserta didik pada saat belajar bangun datar

untuk tingkatan tersebut. Ketidak berhasilan tersebut disebbkan peserta didik

mngalami kesulitan untuk memahami fakta, konsep dan prinsip egometri

termasuk bangun datar, rendanya penguasaan peserta didik terhapat materi bangun

datar biasanya dikarenakan factor yang berasal dari individu peserta didik (factor

Internal) serta factor yang brrasal dari luar individu peserta didik (factor

eksternal). Salah 1 factor internal yang mempengarui keberhasilam belajar

geometri yaitu perkembangan uintelektual. Selain factor internal, juga terdapt

factor eksternal yang meempengaruhi keberhasilahn belajar geometri adalah

metode mngajar pendidik, sarana dan prasarana dalam mendukung lingkungan

sekirat peserta didik agar kondusif. Pembelajaran geiometri disekolah agar

kiranya di arahkan pada penyilidikan serta pemanfaatn ide - ide dan hubungan

antar sifat - sifat geometri. Pada pembelajaran gerometri peserta didik di harapkan

mampu memvisualisasikanm, menggambrkan, dan membandingkan bangun

geometri daalam berbagi posisi, hingga peserta didik bisa paham.

Melalui penelitain ini, siswa akan diuji untuk menyelesaikan soal-soal

geometri, kemudian dianalisis kemapuan pemecahan maasalah matematisnuya,

Page 17: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

4

karenanya peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Analisi Kemapuan

Pemecahan Masalah Matematis dalam Menyelesaikan Soal Bangun Datar Siswa

Kelas VIII A MTs Muhammadiyah Likuboddong Kabupaten Gowa”

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan, jadi rumusan masalah pada

penelitian ini yaitu: Bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematis siswa

kelas VIII A MTs Likuboddong Kabupaten Gowa dalam menyelesaikan soal

bangun datar ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan

masalah matematis siswa kelas VIII A MTs Muhammadiyah Likuboddong

Kabupaten Gowa dalam menyelesaikan soal bangun datar.

D. Manfaat Penelitian

Adapun beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu

sebagai berikut:

1. Hasil penelitian dapat di jadikan informasi bagi pendidik atau calon

tentang tentang bagaimana kemampuan siswa dalam memecahkan

masalah bangun datar.

2. Hasil penelitian dapat di jadikan informasi bagi pendidik dalam

meningkatkan kualitas serta mengoptimalkan perkembangan kognitif

anak pada proses pembelajaran.

Page 18: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

5

3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pembanding dan

sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya yang relevan.

Page 19: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Kemampuan

Menurut Steohen P. Hobins (2006:46), kemampuaan (ability) adalah

kapasitas individu yang melaksanakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan

tertentu. Setiap kemampuan seorang individu pada hakikatnya tersusun dari dua

perangkat factor yaitu kemampuan intelelektual dan kemampuan fisik. Dan

menurut Rober R. Katz, ada 3 jenis kemampuan dasar yang harus di miliki

seseorang untuk mendukungnya dalam melaksanakan tugas, sehingga mampu

mencapai hasil yang maksimal (Moenir, 2008: 117):

a. Technical Skill (Kemampuan Teknis)

Kemampuan teknis adalah pengetahuaan dan penguasaan kegiataan dan

penguasaan yang bersangkutan dengan prosedur dan proses yang terkait dengan

pekerjaan dan alat kerja.

b. Human Skill (Kemampuan Bersifat Manusiawi)

Kemampuan bersifat manusiawi ialah kemampuan dalam kerjasama dan

berkelompok yang digunakan untuk bekerja dengan suasana merasa bebas dan

aman di suatu organisasi dalam menyampaikan masalah.

c. Conceptual Skill (Kemampuan Konseptual)

Kemmouan konseptual ialah kemampuan dalam melihat suatu gambaran

yang acak atau belum utuh dan dapat mengenali ketika ada unsur penting dalam

memahami situasi pada unsur-unsur tersebut.

Page 20: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

7

Hamalik (2008 : 162) juga membagi kemampuan ke dalam dua bagian sebagai

berikut:

a. Kemampuan intrinstik ialah kemampuan yang mencakup situasi dalam belajar

dan menemui kebutuhan siswa serta tujuan dari setiap siswa.

b. Kemampuan Ekstrinstik ialah kemampuan yang berguna di setiap situasi

belajar siswa yang fungsional dan hidup pada setiap diri siswa.

Sesuai dengan beberapa defenisi dari kemampuan tersebut maka

kesimpulannya ialah kemampuan merupakan kecapakapan atau kesanggupan

sesorang individu untuk dapat melakukan tugas atau mencapai tujuannya.

2. Kemammpuan Matematis

Defenisi kemampuaan matematis dari NCTM (1999) yaitu sebagai berikut,

“mathematical power includes yhe ability to explore, conjecture and reason

logically to solve non-routine problems, to communicate about and throught

mathematics and to connect ideas within mathematics and between

mathematics and other intellectual activity”. Kemampuan matematika ialah

kemampuan dalam mengatasi masalah yang dihadapi, termasuk

permasalahan dalam matematika maupun didalam kehidupaan yang nyata.

Kemampuan matematis terbagi menjadi tujuh yaitu sebagai berikut:

1. Penalaran Matematis

Penalaran menurut istilah ialah jalan pikiran atau reasoning yang di

jelaskan menurut Keraf (1982:5) ialah: “Proses berpikir yang berusaha

menghubungkan fakta-fakta atau evidensi-evidensi yang diketahui menuju

Page 21: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

8

suatu kesimpulan”. Pada dasarnya, penalaran ialah suatu proses atau aktifitas

dalam cara berpikir untuk dapat menyimpulkan atau dapat membuat

pernyataan baru berlandaskan pada penyataan-pernyataan yang benar dan telah

diasumsikan kebenarannya dan telah dibuktikan.

Penalaran dalam matematika sangat di perlukan dalam menentukan suatu

argument pada matematika yang bernilai benar atau salah serta digunakan juga

dalam membangun sebuah argument pada matematika. Penalaran matematika

bukan hanya sekedar untuk membuktikan kebenaran atau hanya sekedar

memeriksa program, namun penting juga dalam melakukan inferensi pada

sistem kecerdarsan buatan. Penalaran matematika yang berupa kemampuan

dalam membuat kesimpulan yang logis, baik kemampuan dalam

menyimpulkan berdasarkan keserupaan dua kasus ataupun kemampuan dalam

menyimpulkan secara umum berdasarkan data atau fakta yang telah diberikan

(generilassasi).

2. Komunikasi Matematis

Secara garis besar, komunikasi diartikan sebagai suatu proses dalam

menyampaikan informasi dari orang yang sebagai pemberi informasi kepada

orang lainnya sebagai penerima informasi tersebut dalam suatu komunitas atau

ruang lingkup yang sama. Dalam matematik, komunikasi mengacu pada

kemampuan atau keterampilan seseorang dalam menulis, membaca, menela’ah,

serta merespon dari informasi yang telah di sampaikan.

Komunikasi matematis (mathemathical communication) merupakan

kesanggupan atau kecakapan peserta didik dalam menafsirkan serta

menyatakan pendapat baik secara tertulis, secara lisan maupun

Page 22: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

9

mendemonstrasikannya dalam permasalahan serta kemampuan dalam

menafsirkan dan menyampaikan ide/pendapat mengenai matematika ke dalam

model matematika (diagram, grafik, persamaan serta tabel)

3. Pemecahan Masalah Matematis

Masalah merupakan pertanyaan yang tidak mampu di pecahkan pada suatu

proses yang rutin dilakukan yang sudah di ketahui oleh seseorang dan mengacu

pada suatu tantangan yang dihadapi.

Proses pemecahn masalah matematis adalah salah satu kemampuan dasar

yang harus di miliki peserta didik. Pentingnya kepemilikn kemampuan tersebut

tercermin pada kutipan branca (Shovia dan Ekasatya, 2016 : 145) yang

berpendapat bahwa pemecahn masalah matematis adalah salah satu tujuan

penting untuk pembelajara matematika bahkan dalam proses pemecahn

masalah matematis yang merupakan jatung dari matematika itu sendiri.

Pemecahan masalah matematis (mathematical problem solving) adalah

kemampuan menyelesaikan masalah yang tidak rutin dilakukan melalui setiap

tahapan dalam memahami permasalahan, memilih strategi dalam

menyelesaikannya dan melakukan strategi tersebut serta melakukan periksaan

kembali terhadap kebenaran datanya.

4. Pemahaman Konsep

Pemahaman adalah istilah yaitu dari understanding yang maknanya

penyerapan arti tentang materi yang sementara yang di pelajari seseorang.

Adapun pengertian dari konsep ialah suatu ide abstrak atau rancangan yang

memungkinkan individu untuk mengelompokkan setiap obyek ataupun

Page 23: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

10

kejadian. Sehingga yang dimaksud dengan pemahamn konsep yaitu pengertian

yang benar mengenai suatu rancangan atau disebut juga ide abstrak.

5. Pemahaman Matematis

Kemampuan pemahamn matematis merupakan salah satu tujuan yang

penting pada suatu pembelajaran, memberikan penjelasan mengenai materi

yang di ajarkan kepada peserta didik, bukan hanya sekedar hapalan, akan tetapi

lebih dari itu dengan pemahaman, peserta didik akan mampu lebih mudah

mengingat dan mengerti tentang konsep materi dari pembelajaran tersebut.

Salah satu tujuan pendidik yang akan memberikan materi-materinya adalah

pemahaman matematis, karena pendidik adalah seorang pembimbing bagi

peserta didiknya dalam menggapai konsep yang di harapkan. Hal yang sama

juga di sampaikan oleh Hudoyono berpendapat bahwa tujuan dari pendidik saat

mengajar yaitu setiap pengetahuannya yang telah tersampaikan mampu di

pahami oleh siswa. Pendidikan di nilai baik jika usaha yang dilakukan telah

berhasil atau mampu membawa peserta didik kepada tujuan yang di inginkan

untuk dicapai yaitu agar bahan yang akan disampaikan mampu di pahami

seutuhnya oleh peserta didik.

6. Berpikir Kreatif

Secara umum, berpikir kreatif merupakan suatu kegiatan mental dalam

membangun setiap hubungan secara berulang-ulang (continu) hingga suatu

kombinasi dapat di temukan dengan tepat. Berpikir kreatif menciptakan setiap

hubungannya sendiri yaitu suatu aktifitas mental dalam mencari serta

menemukan suatu konsep yang baru dan berbeda dari yang lain. Pendapat atau

Page 24: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

11

ide yang baru tersebut digabungkan dengan ide yang sebelumnya belum pernah

dilakukan.

7. Berpikir Kritis

Suatu proses mental dalam melakukan analisis atau evaluasi pada

informasi yang telah diperoleh berdasarkan hasil pengamatan, pengalaman,

komunikas atau akal sehat adalan maksud dari berpikir kritis. Berpikir kritis

juga memuat tentang keterampilan dalam menafsir dan menilai suatu

pengamatan, informasi, dan argumentasi. Berpikir kritis terkait tentang

pemikiran dan penggunaan alasan yang logis, mencakup keterampilan dalam

melakukan perbandingan, pengklasifikasian dan pengurutan, menghubungkan

sebab dan akibat, mendeskripsikan pola, membuat analogi, menyusun

rangkaian, memberi alasan secara induktif dan deduktif, perencanaan dan

perumusan hipotesis, serta penyampaian kritik. Berpikir kritis mengacu dalam

menentukan terkait makna dan kepentingan dari sesuatu yang dapat di lihat

atau di nyatakan, dalam menilai argumen, serta pertimbangan mengenai

kesimpulan yang diambil berlandaskankan pada bukti pendukung yang relevan.

3. Pemecahan Masalah Matematis

Kemampuan pemecahan masalah matematis sangat bergantung dengan

adanya masalah yang ada di dalam matematika. Maka dari itu perlu adanya

pembahasan mengenai masalah matematis. Masalah adalah situasi dimana seorang

individu atau sekelompok orang menghadapi suatu tugas dimana tidak tersedia

algoritma yang lengkap untuk menemukan solusinya, Lester dan Kroll (Heris

Hendriana dkk, 2017 : 44). Pada umumnya masalah ialah ketidakmampuan

individu dalam mengatasi dan menghadapi suatu permasalahan. Menurut beberapa

Page 25: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

12

para ahli matematika mengatakan bahwa masalah adalah pertanyaan yang harus di

jawab dan di respon, namun tidak semua pertanyaan yang secara langsung

menjadi masalah. Sebuah pertanyaan akan menjadi masalah bila pertanyaan

tersebut menjadi suatu tantangan yang tidak bisa dipecahkan dengan suatu

prosedur rutin yang telah diketahui seseorang. Menurut Polya (Andriatna, 2012:

20) dalam matematika terbagi menjadi dua jenis masalah, yakni:

1. Masalah untuk menemukan, baik masalah teoritis maupun praktis, abstrak

maupun konkret, termasuk dalam sebuah enigma atau misteri. Siswa berupaya

agar dapat menentukan variabel dan membangun berbagai obyek yang dapat

memecahkan masalah dari permasalahan yang dihadapi siswa tersebut.

2. Masalah untuk membuktikan, yakni untuk mengetahui dan menjelaskan suatu

pernyataan tersebut yang bernilai benar dan salah.

Adapun definisi masalah dalam matematika menurut para ahli adalah

sebagai berikut:

1. Masalah ialah sebuah situasi menantang yang membutuhkan penyelesaian

atau cara untuk penyelesaiannya tidak tampak jelas, Krulik, Rudnick, dan

Milou (Jackson, 2018 : 17).

2. Masalah ialah tugas, yakni siswa tidak memiliki rumus atau cara dalam

pikirannya, atau pandangan tertentu yang merupakan metode penyelesaian

yang tepat, Van De Walle, Karp, dan Bay Williams (Jackson, 2018 : 17).

3. Masalah ialah sebuah situasi yang menantang siswa membutuhkan

penyelesaian, yakni jalan untuk mendapatkan jawaban tidak segera

diketahui siswa, Posamenteir dan Krulik (Jackson, 2018 : 17).

Page 26: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

13

4. Masalah terjadi ketika terjadi kesenjangan antara situasi saat ini dan tujuan

dimana cara mengatasi kesenjangan tersebut tidak segera dapat dilihat,

Goldstein (Jackson, 2018 : 17).

5. Mempunyai masalah berarti mencari dengan sadar suatu tindakan yang tepat

untuk mencapai tujuan tertentu, tetapi tujuan tersebut tidak dengan segera

dapat dicapai, Polya (Jackson, 2018 : 17).

Dilihat dari strukturnya masalah bisa dikelompokkan dalam dua macam,

yakni pertama masalah terdefinisi secara sempurna bisa juga disebut masalah

tertutup dan yang kedua masalah terdefinisi secara lemah bisa juga disebut

masalah terbuka (Prabawanto, 2013:19). Kemudian jika dilihat dari konteksnya

menurut Carpenter dan Gorg (Prabawanto, 2013:19) masalah di identifikasikan

menjadi masalah matematika terkait tentang dunia nyata atau yang di luar

matematika dan masalah matematika murni yang secara keseluruhannya melekat

pada matematika. Sedangkan definisi problem solving menurut para ahli adalah

sebagai berikut:

1. Polya (Hendriana, 2017 : 44) mengemukakan bahwa bahwa pemecahan

masalah adalah suatu usaha mencari jalan keluar dari suatu tujuan yang

tidak begitu mudah segera dapat dicapai.

2. Ruseffendi (Hendriana, 2017 : 44) menyataakan baahwa, sesuaatu itu

merupaakan masaalah bagi seseoorang bila sesuatu itu mrupakan hal baru

bagi yang bersangkutn dam sesuai dengan komdisi atau tahhap

pngembangan mentalnya dan ia memiliki pengetahuan prasyarat yamg

mendasarinyaa.

Page 27: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

14

3. Solso (Jackson, 2018 : 34) problem solving ialah mengarahkan pikiran

guna menyesuaikan sebuah masalah tertentu yang mungkin melibatkan

terbentuknya respon-respon, serta menentukan pilihan diantara respon-

respon tersebut.

4. Krulik, Rudnick, dan Milou (Jackson, 2018 : 23) pemecahan masalah

adalah suatu proses yang dimulai dengan siswa menghadapi masalah

sampai suatu jawaban (answer) diperoleh, dan siswa telah menguji

penyelesaiannya (solution).

Dalam penelitian ini, yang dimaksud masalah, adalah suatu pertanyaan

sebagaimana NCTM menetapkaan problem solving sebagai sebuah tujuan serta

pendekatan. Menyelesaikan masalah berarti menjawab sebuah pertanyaan, yakni

metode dalam menemukan solusi dari pertanyaan tersebut tidak diketahui lebih

dulu. Agar mendapatkan sebuah solusi, siswa harus memakai hal-hal yang sudah

dipelajari sebelumnya dan mereka melalui proses yang mampu

menumbuhkembangkan pemahaman matematika yang terbaru. Problem solving

tidak hanya sebuah tujun dari mempelajari matematika, namun juga sebagai alat

yang paling penting dalam melakukan proses pembelajaran tersebut. (NCTM,

2000:52).

Kemampuan dasar yang menjadi sebuah keharusan untuk dimliki seorang

siswa ialah Problem solving. Kemampuan tersebut dijadikan sebagai salah satu

kompetensi dalam materi tertentu yang harus ditingkatkan oleh siswa.

Kemampuan tersebut sangat penting untuk siswa dalam matematika yang

dipertegas oleh salah seorang ahli Branca (Mahuda, 2012 : 12) yakni:

Page 28: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

15

1. Kemampuan memecahkan masalah ialah tujuan secara umum pembelajaran

matematika.

2. Problem solving yang terdiri dari strategi, prosedur dan metode yang dalam

kurikulum matematika menjadi proses yang paling utama.

3. Problem solving ialah kemampuan dasar dalam pembelajaran matematika.

Solusi terkait problem solving yang meliputi empat tahapan dalam

menyelesaikan permasalahan menurut Polya (Suherman, 2003:91) yakni sebagai

berikut:

1. Memahami masalah.

Pada tahap tersebut amat penting digunakan pada tahap pertama dalam

memecahkan masalah supaya siswa tidak sulit dalam menyelesaikan

permasalahan yang didapatkan. Siswa berusaha untuk mampu memahami

situasi dan kondisi persoalan atau permasalahan, sehingga mampu untuk

mengenal, menganalisis, dan menerjemahkan informasi pada soal tersebut.

2. Merencanakan penyelesaian.

Masalah perencanaan ini penting untuk dilakukan karena dari data yang

diketahui dan tidak diketahui oleh siswa mampu membuat sebuah hubungan

dan mampu menyelesaikan permasalahan dari pengetahuan yang sudah didapat

sebelumnya.

3. Menyelesaikan masalah sesuai rencana.

Pada tahap ini penting digunakan karena pemahaman siswa pada masalah

tersebut bisa dilihat dari kesiapan siswa dalam membuat perhitungan dengan

Page 29: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

16

beragam cara yang dibutuhkan dalam menyesuaikan rumus dan konsep yang

tepat.

4. Melakukan pemeriksaan ulang pada setiap tahap.

Di tahap ini siswa diharap untuk memeriksa ulang dengan teliti tahap-tahap

yang sudah dikerjakan. Sehingga dapat menemukan kekeliruan dan kesalahan

dalam menyelesaikan soal atau masalah.

Dalam penelitian ini, indikator pemecahan masalah yakni sebagai berikut

Sumarmo (Febianti, 2012:14):

a. Mengidentifikasi unsur yang diketahui dan ditanyakan serta kecukupan

unsur yang diperlukan.

b. Merumuskan masalah matematis atau menyusun model matematis.

c. Menggunakan strategi untuk memecahkan berbagai permasalahan, baik

sejenis maupun masalah baru di dalam maupun diluar matematika.

d. Memberikan penjelasan atau interpretasi terhadap hasil yang sesuai dengan

masalah diawal.

4. Bangun Datar

Bangun dua dimensi yang hanya mempunyai lebar dan panjang, yang

dibatasi oleh garis lurus atau lengkung adalah bangun datar. Warner (1994:45)

menyatakan “bentuk bangun datar adalah sebuah bidang berbentuk datar yang

dibatasi oleh beberapa ruas garis”. Model dan jumlah ruas garis yang menjadi

pembatas setiap bangun datar dalam menentukan bentuk dan nama dari bangun

datar tersebut.

Page 30: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

17

Sutan (2003:61) mengemukakan bahwa bangun datar adalah bangun

berbentuk geometri dengan dimensi dua yang terletak pada bidang datar dan

mempunyai dua unsur yaitu lebar dan panjang.

Dari beberapa pendapat di atas maka disimpulkan, bangun datar ialah

bangun dua dimensi dan memiliki lebar dan Panjang, dimana garis lurus atau

lengkung membatasi hal tersebut.

Adapun macam-macam bangun datar sebagai berikut :

1) Persegi Panjang, yakni bangun datar yang mempunyai sisi berhadapan

yang panjangnya sama, serta memiliki empat titik sudut siku-siku.

2) Persegi, yakni persegi panjang yang sisi-sisinya semuanya sama panjang.

3) Segitiiga, yakni bangun datar yang dibentuk oleh tiga titik yang tidak

segaris, yakni: segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, segitiga siku-siku,

segitiga sembarang.

4) Jajargenjang, yakni segiempat yang sisinya berpasang dan panjangnya

sama dan sejajar.

5) Trapesium, yakni segiempat yang mempunyai sepasang sisi yang sejajar.

6) Layang-layang, yakni segiempat yang satu diagonalnya memotong tegak

lurus sumbu diagonal lainnya.

7) Belahketupat, yakni segiempat dimana sisi-sisinya semuanya sama

panjangnya dan dua diagonal-diagonalnya saling berpotongan, tegak lurus.

8) Lingkaran, yakni bangun datar yang dibentuk dari himpunan semua titik

persekitaran yang mengelilingi suatu titik asal dengan jarak yang sama.

Jarak tersebut biasanya dinamakan “r”, atau radius, atau jari-jari.

Adapun sifat-sifat bangun datar sebagai berikut:

Page 31: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

18

1) Layang-layang, terbagi atas dua diagonal yang berbeda ukurannya

2) Persegi, semua sisi-sisinya sama panjang, semua sudut sama besar,

kedua diagonal berpotongan tegak lurus dan panjangnya sama.

3) Persegi panjang, sisi yang berhadapan panjangnya sama, dan semua

sudutnya sama besarnya.

4) Belahketupat, sisi-sisinya semuanya sama panjangnya, sudut yang

berhadapan sama besarnya, kedua diagonal panjangnya berbeda dan

berpotongan tegak lurus.

5) Jajargenjang, sisi yang berhadapan sama panjang, sudut yang

berhadapan sama besar

6) Lingkaran, mempunya i simetris putar dan simetris lipat yang jumlahnya

tak terhingga.

Page 32: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

19

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini ialah deskriptif yang menggunakan pemdekatan

kulitatif. Penelitian kualitatif bertujuan agar menjelaskn fenomena - fenomena

terjadi secara keseluruhan, melalui pengumpulan data yang di peroleh. Dengan

pendekatan kulitatif peneliti akan menghasilkan data yng menalah hingga bisa

mngetahui kemampuan pemecahan masalah peserta didik dalam menjawab

pertanyaan tentang materi bangun datar. Metode kualitatitf digunakan dengan

alassan inggin mengkaji lebih delam tentang kemampuan pemecahan masalah

ssiswa dalam materi tersebut.

Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan atau menjelaskan secara

sistematis, faktual, dan akurat mengenai kondisi obyek penelitian disaat sekarang.

Dari fakta - fakta yang nampak atau sebagaiamana mestinya.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian yang memfokuskan pada 1

fenomena saja yang di pilih serta akan di pahami secara mendalam, adalah

kemampuan pemecahn masalah. Penelitian dilakukan dengan skala kecil yaitu

sekelompok siswa yang memiliki keunggulan di bidang matematika. Kemampuan

pemecahan masalah siswa ini akan dianalisis berdasarkan caranya menyelesaikan

soal-soal dan diikuti dengan proses wawancara yang berkaitan dengan langkah-

langkahnya untuk menyelesaikan soal - soal bangun datar.

Page 33: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

20

C. Lokasi dan Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini ialah 22 orang siswa kelas VIII A MTs

Muhammadiyah Likuboddong Kabupaten Gowa. Selanjutnya peneliti memilih 3

orang siswa yang unggul dalam kemampuan matematika. Penentuan subyek pada

penelitian ini di lakukan agar memperoleh suatu hasil atau data penelitian yang

valid, sesuai dengan yang diharapkan peneliti.

Subyek penelitian dipilih dengan cara memberikan soal bangun datar

berjumlah 3 butir soal kemudian di pilih 3 siswa yang mendapatkan skor

tertinggi.

D. Instrumen Penelitian

Dalam sebuah penelitian dibutuhkan instrument untuk mendapatkaan

dataan uyang valid. Dalam penelitian kulitatif yang mnjadi intrurmen penelitian

adalah peneliti sendiri. Sehingga peneliti bertindak sgabai pemungmpul data dan

sebagai intrumen aktif. Oelh karena itu penekiti harus bersikap resposif terhadap

subjek dan objeck penelitiann sehunnga data penelitian yang dipperoleh dapat

fokus dam sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Selain peneliti sebagai

intrumen utama juga menggukaaan intrumen pendukung untuk mempermudah

pengumpulan data seperti mnggunakan alat bantu berupa pedoman wawancaraa,

catatan lapnagan.

Instrumen tes yang di gunakan agar mengetahui kemampuan pemecahan

masalah siswa dalam menyelesaikn soal-soal bangun datar adalah soal-soal essai

bangun datar yang telah dimodifikasi.

Page 34: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

21

Adapun instrumen pengumpulan data yang di gunakan peneliti yaitu:

a. Lembar Soal Tes

Lembar soal tes yang di berikan kepada peserta didik berupa soal - soal

bangun datar dan telah dimodifikasi yang kemudian divalidasi oleh tim

validator. Kisi - kisi soal yang di berikan yaitu materi bangun datar yaitu

segitiga dan segiempat. Lembar soal tes diberikan hanya untuk mendapatkan

subjek penelitian, yaitu 3 orang yang mendapatkan nilai tertinggi.

b. Lembar Wawancara

Peneliti melakukan wawancara kepada siswa kelas VIII A MTs

Muhammadiyah Likuboddong Kabupaten Gowa sebagai subyek penelitian

ini. Wawancara yang di lakukan berdasarkan alasan peserta didik memilih

cara penyelesaian dalam menyelesaikan soal – soal sewaktu tes.

E. Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam tekhnik pengumpulan data dipenelitian ini

yaitu Eksplanasi Sekuensial (The Explanatory Sequential Design). Metode ini di

gunakan agar mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaikn soal-soal

bangun datar. Diawali penggunaan teknik pengumpulan data berupa soal dan

analisis data. Data yang diharapkan yaitu hasil pekerjaan peserta didik pada

lembar jawaban dan disertai dengan proses penyelesaiannya. Data yang diperoleh

dari tess ini digunankan sebgai bahan analisis mngenai kemmpuan peserta didik

dalam menjawab tes soal bangun datar. Langkah - langkah yang digunakan

peneliti pada proses pengumpuln data ini yaitu: 1) Menyiapklan soal tes, 2)

membagi soal tes kepada peserta didik ,3)mngawasi peserta didik pada saat

Page 35: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

22

mngerjakan soal, 4) mengumpulkan hasil pekerjaan peserta didik, 5) memeriksa

serta mngevaluasi hasil tes 6) menganalisis hasil tes.

Hasil tersebut kemudian dilanjutkan dengan wawancara dalam

pengumpulan data berikutnya untuk kemudian dianalisis dengan cara kualitatif,

dan selanjutnya dilakukan interpretasi. Adapun jenis wawancara yang di gunakan

pada penelitiaan ini yaitu wawancara yang tidak terstruktur, wawancara yang

bebas, dimana tidak memakai pedoman wawancara tersusun dengan sistematis

serta rinci pada saat mngumpulkan data. Pedoman wawancara yang di gunakan

hanya dari pokok-pokok atau inti permasalahn yang akan di tanyakan.

F. Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini tekhnik analisis data yang digunakan yaitu kualitatif

deskriptif adapaun tahapan sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Reduksi data yaitu suatu bntuk analisis agar menajamkan, menggulongkan,

mengaraahkan, membuang data yang tidak perlu serta mengorganisasiikan

data dengaan cara sedemikian rupa hingga kesimpulannya dapat d itarik dan

di verifikasi.

2. Penyajian Data

Setelah data di reduksi adapun langkah selanjutnya yaitu menyajikaan data.

Penyajian data adalah sekelompok dan pengambilan tiindakan.

3. Kesimpulan

Mengambil kesimpulan adalah analisis lanjutan setelah reduksi data, serta

penyajiaan data. Kesimpulan merupakan suatu proses pengambilan intisari

Page 36: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

23

serta penyajian data yang telah terorganisir ke bentuk pernyataan kata

danatau formula yang singkat serta padat tapi mengandung pngertian yang

luas.

Berikut merupakan beberapa teknis penilaain terrhadap data penelitiaan

serta kriteria-kriteria kemampuan peserta didik dari hasil tes.

1. Penilaian soal tes

Berikut merupakaan table penilaaian terhadap jawaban dari soal-soal

bangun datar.

Tabel 3.1 Standar Penilaian Berdasarkan Proses

Proses Presentase

Mengidentifikasi Unsur-unsur yang diketahui

dan ditanyakan 25%

Memodelkan soal kebentuk matematika 25%

Menerapkan konsep matematika, prosedur,

penalaran, serta fakta 25%

Menafsirkan, menerapkan serta mengevaluasi

hasil yang di peroleh 25%

Total 100%

2. Kriteria kemampuaan

Analisis data yang selanjutnya yaitu melihat kmampuan literasi matematika

peserta didik bersdasarkan dari hasil tes yang telah di berikan. Analisis ini

mngacu kekriteria kemampuan (Suharsismi, 2009):

Tabel 3.2 Kriteria Kemampuan

Nilai (x) Keterangan

80 ≤ 𝑥 < 100 Sangat Baik

66 ≤ 𝑥 < 80 Baik

50 ≤ 𝑥 < 66 Cukup Baik

40 ≤ 𝑥 < 50 Kurang Baik

< 40 Sangat Kurang Baik

Page 37: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

24

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini akan dijelaskan data hasil penelitian yang telah dilakukan oleh

peneliti sebagai jawaban dari rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya

untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam

menyelesaikan soal bangun datar. Kemampuan pemecahan masalah matematis

siswa sangatlah penting dalam pembelajaran matematika, sehingga harus

diperhatikan oleh pendidik. Sebelum melakukan penelitian, peneliti menyusun

instrumen terlebih dahulu berupa tes kemampuan pemecahan masalah matematis

berrdasarkan tahapp daan pedoman wawancara.

Penelitaan ini dilakukaan selama dua kali pada siswa kelas VIII MTs.

Muhammadiyah Likuboddong Kabupaten Gowa. Pertama pada hari Kamis

tanggal 17 September 2020, mengambil data kemampuan matematika siswa

dengan melakukan tes. Berdasarkan hasil tes tersebut terpilih tiga subjek

penelitian dengan nilai tertinggi. Selanjutnya ketiga subjek penelitian tersebut

diwawancara pada hari sabtu tanggal 19 september 2020. Wawancara dilakukan

terkait alasan dan langkah-langkah siswa memilih cara penyelesaian dalam

menyelesaikan soal yang diberikan sewaktu tes.

Adapun daftar nilai siswa kelas VIII MTs. Muhammadiyah Likuboddong

Kabupaten Gowa berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah

matematis akan disajikan dalam tabel 4.1.

Page 38: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

25

Tabel 4.1 Daftar nilai siswa berdasarkan kemampuan matematika

siswa

No Inisial Siswa Nilai Kemampuan

1 AAM 80 Sangat Baik

2 AM 40 Kurang Baik

3 AF 40 Kurang Baik

4 BR 67 Baik

5 FR 60 Cukup Baik

6 HR 70 Baik

7 JR 60 Cukup Baik

8 MI 47 Kurang Baik

9 NAS 50 Cukup Baik

10 NF 60 Cukup Baik

11 NI 57 Cukup Baik

12 RA 50 Cukup Baik

13 RW 57 Cukup Baik

Keterangan : 80 ≤ 𝑥 < 100 = Sangat Baik

66 ≤ 𝑥 < 80 = Baik

50 ≤ 𝑥 < 66 = Cukup Baik

40 ≤ 𝑥 < 50 = Kurang Baik

< 40 = Sangat Kurang Baik

Analisis ini mengacu pada kriteria kemampuan (Suharsimi,

2009)

Berdasarkan data kemampuan siswa di atas, maka peneliti memilih tiga

subjek. Ketiga subjek tersebut adalah siswa yang mendapatkan nilai tertinggi,

dengan rincian sebagai berikut.

Page 39: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

26

Tabel 4.2 Subjek Terpilih

NO Inisial Siswa Nilai

1 AAM 80

2 HR 70

3 BR 67

Berdasarkan data hasil tes tertulis dan wawancara subjek, maka akan

dipaparkan kemampuann pemecaahan masalah matematiss siswa dalaam

menyelesakan soal bangundatar, dapat dilihat dalam uraian berikut.

1. Analisis Kemampuan Pemecahaan Masalah Matematis AAM dalam

Menyelesaikan Soal Bangun Datar.

Pada bagian ini peneliti akan mendeskripsikan data hasil tes tertulis

kemampuan pemecahan masalah matematis AAM dalam menyelesaikan 3 (tiga)

nomor soal bangun datar dan hasil wawancara AAM. Berikut ini merupakan hasil

tes tertulis kemmpuan pemcahan masalah matematis (AAM) dalam mnyelesaikan

soal bangun datar.

Page 40: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

27

a. Deskripsi kemampuan pemecahan masalah matematis AAM dalam

menyelesaikan soal bangun datar nomor 1 (satu)

Jawaban:

Gambar 4.1 Hasil Tes AAM Nomor 1

Berdasarkan hasil jawaban dari AAM pada gambar 4.1 dapat dilihat bahwa

AAM dapat menyelesaikan soal nomor 1. AAM mampu mengidentifikasi unsur-

uunsur yamg diketahui, unsur yang ditanyakan. AAM juga mammpu

mengidentifikasi kecukupan unsur yang diperlukan dengan cara menuliskan sisi-

sisi yang diketahui, kemudian siswa merusmuskan masalaah matematik atau

menyusurn model matematik, selanjutnya AAM mampu menerapkaan startegi

untuk mnyelesaikan berbagai masalh (sejenis dan masalah baru) dalam atau luar

matemtiika dengan cara mencari sisi DE menggunakan teorema phitagoras

Page 41: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

28

selanjutnya menjelasskan atau mnginterpretasikan hasil sesuai permaslaaahn awal

dengan menjumlahkan sisi-sisi yang diketahui.

Untuk mengetahui lebih dalam kemmpuan pemecahan masalh matematis

AAM pada soalnomor 1 (satu), maka peneliti melakukanwawancara. Adapun hasil

dari wawancara AAM dengan peneliti pada soalnomor 1 (satu) sebagai berikut.

Keterangan : P = Peneliti

S = Subjek 1 (AAM)

P : Apakahanda mengerti maksud soaltersebut?

S1 : Iya

P : Unsur - unsur apa saja yang diketahui dalamsoal tersebut?

S1 : Panjang AB, BC, CD, CE dan EA

P : Selanjutnya, apa unsur yang ditanyakan dalam soal tersebut?

S1 : Keliling dari bangun tersebut

P : Cara apa yang anda gunakan untuk menyelesaikan soal tersebut?

S1 : Pertama mencari DE dengan menggunakan rumus teorema phytagoras.

P : Bagaimana rumus teorema phytagoras dari soal tersebut?

S1 : 2 2CD DE CE

P : Setelah mendapat nilai DE bagaimana langkah selanjutnya?

S1 : Panjang AB + BC + CD + DE + EA

P : Jadi, berapa keliling bangun tersebut?

S1 : 72 cm

Berdasarkan lembar jawaban dan petikan wawancara di atas, AAM mampu

memahami maksud soal dan mampu menentukan unsur yang diketahui serta unsur

yang ditanyakan pada soal nomor 1. Selanjutnya, AAM juga mampu dan

menjelaskan langkah-langkah penyelesain soal dengan mendapatkan hasil yang

Page 42: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

29

benar. Hal tersebut menujukkan bahwa AAM memenuhi semua indikator

kemampuan pemecahan masalah matematis.

b. Deskripsi kemampuan pemecahan masalah matematis AAM dalam

menyelesaikan soal bangun datar nomor 2 (dua)

Jawaban:

Gambar 4.2 Hasil Tes AAM Nomor 2

Pada gambar di atas merupakan hasil tes AAM pada soal nomor 2 (dua).

Darihasil tersebut memperlihatkan AAM mampu menyelesaikan soal nomor 2

dengan baik. AAM menentukkan unsur diketahui dan ditanyakan. Selanjutnya,

AAM menggambar 2 bangun datar persegi panjang dan mampu menyelesaikan

soal yaitu menentukan nilai keliling kertas.

Untuk menelusuri lebih lanjut kemampuan pemecahan masalah matematis

AAM pada soalnomor 2 (dua), maka peneliti melakukan wawancara. Adapun

kutipan wawancara peneliti dengan AAM adalah sebagai berikut.

Keterangan : P = Peneliti

Page 43: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

30

S1 = Subjek 1 (AAM)

P : Apakahanda mengerti maksud soaltersebut?

S1 : Iya

P : Unsur-unsur apa saja diketahui dalamsoaltersebut?

S1 : panjang fotodan lebar fot

P : Selanjutnya, apa unsur yang ditanyakn dalamsoaltersebut?

S1 : keliling kertas

P : Cara apa yang anda gunakan untuk menyelesaikan soal tersebut?

S1 : Menggunakan rumus keliling ABCD.

P : Bagaimana itu rumus keliling ABCD atau persegi?

S1 : kABCD = AB+BC+CD+DA

P : Setelah anda menentukan rumus yang digunakan, apa langkah selanjutnya?

S1 :Menggambar kertas dengan foto di atas kertas

P : Selanjutnya bagaimana?

S1 :Mencantumkan semua nilai panjang dan luas foto sama jarak tepi foto dan

kertas.

P : Jadi bagaimana cara untuk menentukan nilai keliling kertas?

S1 : Rumus keliling ABCD adalah AB+BC+CD+DA. Jadi semua nilainya

dijumlahkan, tapi sebelum itu masing-masing ditambahkan dengan 3 kak,

(3+10+3 + (3+12+3) + (3+10+3 + (3+12+3).

P : Jadi berapa keliling kertas tersebut?

S1 : 68 cm.

Berdasarkan lembar kerja siswa dan hasil kutipan wawancara peneliti dengan

AAM dalammenyelesaikan soalnomor 2 (dua), terlihat AAM mampu

mengerjakan soal dengan mendapat jawaban yang benar. Selanjutnya AAM

mampu menjelaskan unsur diketahui dan ditanyakan serta Langkah - langkah

pengerjaan soal dalam proses wawancara. Hal tersebut menunjukkan bahwa AAM

Page 44: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

31

memenuhi semua indicator kemampuan pemecahan masalah matematis pada soal

nomor2.

c. Deskripsi kemampuan pemecahan masalah matematis AAM dalam

menyelesaikan soal bangun datar nomor 3 (tiga)

Jawaban:

Gambar 4.3 Hasil Tes AAM Nomor 3

Berdasarkan hasil tes AAM pada soal nomor 3, terlihat bahwa AAM mampu

menentukan unsur yang diketahui dan unsur yang ditanyakan. Selanjutnya AAM

mampu menentukan rumus yang benar dalam menyelesaikan soal tersebut.

Namun, subjek tidak mampu menentukan langkah-langkah yang tepat dalam

menyelesaikan soal tersebut. AAM hanya mampu merumuskan luas kelas dan luas

ubin, namun subjek tidak mampu menyelesaikan soal tersebut dengan benar.

Page 45: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

32

Untuk menggali kemampuan analisis kemampuan pemecahan matematis

siswa dalam menyelesaikan soal nomor 3, maka peneliti melakukan wawancara.

Adapun hasil wawancara peneliti dan AAM adalah sebagai berikut.

Keterangan : P = Peneliti

S1 = Subjek 1 (AAM)

P : Apakah anda mengerti maksud soal nomor 3 ?

S1 : Iya, tapi tidak tahu jawaban benar atau tidak

P : Ya, jadi apa saja yang diketahui pada soal tersebut?

S1 : Panjang dan lebar kelas, ukuran dan harga ubin keramik

P : Apa saja unsur ditanyakan pada soal nomor3?

S1 : Berapa biaya pengubinan

P : Jadi, bagaimana anda menyelesaikan soal tersebut?

S1 : Luas kelas kali luas ubin, selanjutnya dikalikan dengan harga ubin.

P : Mengapa anda tidak melanjutkan penyelesaian dengan rumus itu?

S1 : Saya bingung untuk selanjutnya.

Berdasarkan lembar kerja dan hasil wawancara peneliti dengan AAM untuk

menyelesaikan soalnomor 3 (tiga), dilihat bahwa AAM tidak mampu

menyelesaikan soalnomor 3 dengan cara benar. Selain lembar jawaban AAM yang

keliru, AAM juga tidak mampu menjelaskan langkah-langkah penyelesaian soal

nomor 3 dengan benar. Hal tersebut menunjukkan bahwa AAM tidak memenuhi

indicator kemampuan pemecahan masalah matematis.

Page 46: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

33

2. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis HR dalam

Menyelesaikan Soal Bangun Datar.

Bagian ini peneliti akan menganalisis data hasil tes tertulis kemampuan

pemecahan masalah matematis HR dalam menyelesaikan 3 (tiga) nomor soal

bangun datar dan hasil wawancara HR. Berikut ini merupakan hasil tes tertulis

kemampuan pemecahan masalah matematis HR dalam menyelesaikan soal

bangun datar.

a. Deskripsi kemampuan pemecahan masalah matematis HR dalam

menyelesaikan soal bangun datar nomor 1 (satu)

Jawaban:

Gambar 4.4 Hasil Tes HR Nomor 1

Page 47: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

34

Berdasarkan hasil jawaban dari HR pada gambar 4.4 dapat dilihat bahwa HR

dapat menyelesaikan soal nomor 1. HR mampu mengidentifikasi unsur-unsur

yang diketahui dan unsur yang ditanyakan. HR juga mampu mengidentifikasi

kecukupan unsur yang diperlukan dengan cara menuliskan sisi-sisi yang

diketahui, kemudian siswa merumuskanmasalah matematika atau menyusun

modelmatematika. Selanjutnya, HR mampu membuat strategi untuk

menyelesaikan masalah – masalah dalam dan diluar matematika dengan cara

mencari sisi DE menggunakan teorema phytagoras selanjutnya menjelaskan dan

menginterpretasikan hasil sesuai dari permasalahan awal dengan menjumlahkan

sisi-sisi yang diketahui.

Untuk mengetahui lebih dalam kemampuan pemecahan masalah matematis

HR padasoal nomor1 (satu) , maka peneliti melakukan wawancara. Adapun hasil

dari wawancara HR bersama peneliti padasoal nomor1 sebagai berikut.

Keterangan : P = Peneliti

S2 = Subjek 2 (HR)

P : Apakahanda mengerti maksud soaltersebut?

S2 : Iya’

P : Unsur-unsur yang di ketahui dalam soal tersebut?

S2 : Panjang sisi AB, BC, dan CD

P : Selanjutnya, unsur yang ditanyakan pada soal?

S2 : Keliling dari bangun tersebut

P : Cara apa yang anda gunakan untuk menyelesaikan soal tersebut?

S2 : Pertama-tama mencari DE dengan menggunakan rumus teorema phytagoras.

P : Bagaimana rumus teorema phytagoras itu?

Page 48: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

35

S2 : sisi miring pangkat dua dikurang panjang CE pangkat dua = panjang DE

pangkat dua

P : Setelah mendapat nilai DE, bagaimana langkah selanjutnya?

S2 : jumlahkan sisinya, kecuali yang CE

P : Jadi, berapa keliling bangun tersebut?

S2 : 72 cm.

Berdasarkan lembar jawaban dan petikan wawancara di atas, HR mampu

memahami maksud soal dan mampu menentukan unsur yang diketahui serta unsur

yang ditanyakan pada soal nomor 1. Selanjutnya, HR juga mampu dan

menjelaskan langkah-langkah penyelesain soal dengan mendapatkan hasil yang

benar. Hal tersebut menujukkan bahwa HR memenuhi semua indikator

kemampuan pemecahan masalah matematis.

b. Deskripsi kemampuan pemecahan masalah matematis HR dalam

menyelesaikan soal bangun datar nomor 2 (dua)

Jawaban:

Gambar 4.5 Hasil Tes HR Nomor 2

Page 49: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

36

Pada hasil tes HR padasoal nomor2. Terlihat HR mampu menyeleseikan

soalnomor 2 (dua) dengan baik. HR menentukkan unsur yang diketahui dan unsur

yang ditanyakan. Selanjutnya, HR menggambar 2 bangun datar persegi panjang

dan mampu menyelesaikan soal yaitu menentukan nilai keliling kertas.

Untuk menelusuri lebih lanjut kemampuan pemecahan masalah matematis

HR pada soal nomor 2, maka peneliti melakukan wawancara. Adapun kutipan

wawancara peneliti dengan HR adalah sebagai berikut.

Keterangan : P = Peneliti

S2 = Subjek 2 (HR)

P : Apakahanda mengerti maksud soaltersebut?

S2 : Iya

P : Unsur-unsur yang di ketahui dalamsoal tersebut?

S2 : Panjang foto, lebar foto, dan tepi foto 3 cm dari foto ke kertas

P : Selanjutnya, apa unsur yang ditanyakan dalam soal?

S2 : Keliling dari kertas

P : Cara apa yang anda gunakan untuk menyelesaikan soal tersebut?

S2 : Menggunakan rumus keliling ABCD.

P : Bagaimana itu rumus keliling ABCD?

S2 : kABCD = AB + BC + CD + DA

P : Setelah anda menentukan rumus yang digunakan, apa langkah anda

selanjutnya?

S2 : Saya menggambarnya.

P : Selanjutnya bagaimana?

S2 : Saya mencantumkan semua nilai panjang dan luas foto sama jarak tepi foto

dan kertas.

P : Jadi bagaimana cara untuk menentukan nilai keliling kertas?

Page 50: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

37

S2 : Rumus keliling ABCD adalah AB+BC+CD+DA. Jadi saya menjumlahkan

semua nilainya, tapi sebelumnya masing-masing ditambahkankan dengan 6,

karena 3 tambah 3 lagi.

P : Jadi berapa keliling itu dek?

S2 : 68 cm.

Berdasarkan lembar kerja siswa dan hasil kutipan wawancara peneliti dengan

HR menyelesaikan soalnomor 2 (dua), terlihat HR mampu mengerjakan soal

dengan benar. Selanjutnya HR mampu menjelaskan unsur diketahui dan

ditanyakan serta Langkah – langkah pengerjaan soal dengan benar dalam proses

wawancara. Hal tersebut menunjukkan bahwa HR memenuhi semua indicator

kemampuan pemecahan masalah matematis padasoal nomor 2 (dua) .

c. Deskripsi kemampuan pemecahan masalah matematis HR dalam

menyelesaikan soal bangun datar nomor 3 (tiga)

Jawaban:

Gambar 4.6 Hasil Tes HR Nomor 3

Berdasarkan jawaban yang telah dituliskan HR pada lembar jawaban di atas,

maka peneliti menyimpulkan bahwa subjek tidak mampu menyelesaikan soal

Page 51: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

38

nomor 3 dengan baik. HR hanya mampu menentukan unsur yang diketahui dan

unsur yang ditanyakan pada soal nomor 3. HR terlihat tidak mampu menentukan

cara atau langkah yang tepat dalam menyelesaikan soal tersebut.

Untuk mengetahui lebih dalam kemampuan pemecahan masalah matematis

siswa pada soal nomor 3, maka dilakukan proses wawancara. Adapun hasil

wawancara peneliti dengan HR untuk soal nomor 3 adalah sebagai berikut.

Keterangan: P = Peneliti

S2 = Subjek 2 (HR)

P : Apakah anda mengerti maksud soal nomor 3 ?

S2 : Iya

P : Ya, Apa saja di ketahui pada soal?

S2 : Panjang dari kelas, lebar dari kelas, panjang ubin, dan lebar ubin

P : Unsur-nsur yang di tanyakan soalpada soal nomor3?

S2 : Brapa biaya total pengubinan di kelas

P : Selanjutnya, bagaimana anda menyelesaikan soal itu?

S2 : Saya tidak tahu.

Berdasarkan hasil kerja pada lembar jawaban dan petikan wawancara HR

pada soal nomor 3 di atas, terlihat bahwa HR tidak memenuhi indikator

kemampuan pemecahan masalah matematis. HR hanya mampu menentukan unsur

yang diketahui dan unsur yang ditanyakan, sedangkan cara dan langkah-langkah

pengerjaan soal tidak mampu HR ditentukan.

Page 52: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

39

3. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis BR dalam

Menyelesaikan Soal Bangun Datar.

Pada bagian ini peneliti akan mendeskripsikan data hasil tes tertulis

kemampuan pemecahan masalah matematis BR dalam menyelesaikan 3 (tiga)

butir soal bangun datar dan hasil wawancara BR. Berikut ini merupakan hasil tes

tertulis kemampuan pemecahan masalah matematis BR dalam menyelesaikan soal

bangundatar.

a. Deskripsi kemampuan pemecahan masalah matematis BR dalam

menyelesaikan soal bangun datar nomor 1 (satu)

Jawaban :

Gambar 4.7 Hasil Tes BR Nomor 1

Berdasarkan hasil jawaban dari BR pada gambar 4.7 dapat dilihat bahwa BR

dapat menyelesaikan soal nomor 1 dengan benar. BR mampu mengidentifikasi

unsur-unsur yang diketahui dan unsur yang ditanyakan. BR juga mampu

Page 53: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

40

mengidentifikasi kecukupan unsur yang diperlukan dengan cara menuliskan sisi-

sisi yang diketahui, kemudian BR merumuskan atau Menyusun masalah atau

Menyusun model matematik. Selanjutnya, BR mampu menerapkan strategi untuk

menyelesaikan berbagai masalah dalam dan diluar matematika dengan cara

mencari sisi DE menggunakan teorema phitagoras selanjutnya menjelaskan atau

menginterpretasikan hasil sesuai permasalahan awal dengan menjumlahkan sisi-

sisi yang diketahui.

Untuk mengetahui lebih dalam kemampuan pemecahan masalah matematis

BR padasoal nomor 1 (satu) , maka peneliti melakukan wawancara. Adapun hasil

wawancara dari BR dengan peneliti padasoal nomor1 sebagai berikut.

Keterangan: P = Peneliti

S3 = Subjek 3 (BR)

P : Apakahanda mengerti maksud soaltersebut?

S3 : Iya’

P : Apa saja unsur yang diketahui dalam soal tersebut?

S3 : Panjang dari AB, BC, CD, CE, EA karena AB sama CE, BC sama EA

P : Selanjutnya, unsur apa ditanyakan dalamsoal ?

S3 : Keliling dari ABCDE

P : Cara apa yang anda gunakan untuk menyelesaikan soal tersebut?

S3 : Pertama saya mencari nilai nilai DE dengan menggunakan rumus

phytagoras.

P : Bagaimana rumus teorema phytagoras itu?

S3 : 2 2CD DE CE

P : Setelah mendapat nilai DE, apa langkah selanjutnya?

S3 : Panjang AB, BC, CD, DE ditambahkan dengan panjang EA

P : Jadi, berapa keliling bangun tersebut?

Page 54: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

41

S3 : 72 cm.

Berdasarkan lembar jawaban dan petikan wawancara di atas, BR mampu

memahami maksud soal dan mampu menentukan unsur yang diketahui serta unsur

yang ditanyakan pada soal nomor 1. BR juga mampu menjelaskan langkah-

langkah penyelesaian soal dengan mendapatkan hasil yang benar. Hal tersebut

menujukkan bahwa BR memenuhi semua indicator kemampuan pemecahan

masalah matematis padasoal nomor1 (satu).

b. Deskripsi kemampuan pemecahan masalah matematis BR dalam

menyelesaikan soal bangun datar nomor 2 (dua)

Jawaban :

Gambar 4.8 Hasil Tes BR Nomor 2

Pada hasil tes BR pada soal nomor 2 (dua), terlihat subjek 3 mampu

menyeleseikan soalnomor 2 (dua) secara baik. BR mampu menentukkan unsur -

unsur di ketahui dan ditanyakan. Selanjutnya, BR menggambar 2 bangun datar

Page 55: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

42

persegi panjang dan mampu menyelesaikan soal yaitu menentukan nilai keliling

kertas.

Untuk menelusuri lebih lanjut kemampuan pemecahan masalah matematis

BR pada soal nomor 2, maka peneliti melakukan wawancara. Adapun kutipan

wawancara peneliti dengan BR adalah sebagai berikut.

Keterangan : P = Peneliti

S3 = Subjek 3 (BR)

P : Apakah anda mengerti maksud soal tersebut?

S3 : Iya

P : Unsur-unsur apa yang diketahui dalam soal?

S3 : Panjang dan lebar foto, dan jarak tepi foto ke kertas

P : Selanjutnya, apa unsur yang ditanyakan dalam soal?

S3 : Berapa keliling dari kertas

P : Cara apa yang anda gunakan untuk menyelesaikan soal tersebut?

S3 : Rumus keliling

P : Bagaimana rumus keliling ?

S3 : Menjumlahkan semua sisi-sisinya

P : Setelah anda menentukan rumus yang digunakan, apa langkah anda

selanjutnya?

S3 : Saya menggambarnya terlebih dahulu

P : Selanjutnya bagaimana?

S3 :Saya cantumkan semua nilai, panjang dan luas foto dan jarak tepi foto dan

kertas.

P : Jadi bagaimana cara untuk menentukan nilai keliling kertas tersebut?

S3 : Saya menambahkan 3 dari panjang dan lebar foto selanjutnya ditambahkan 3

P : Jadi berapa keliling dari kertas tersebut?

S3 : 68 cm

Page 56: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

43

Berdasarkan lembar kerja siswa dan hasil kutipan wawancara peneliti dengan

BR dalam menyelesaikan soal nomor 2, terlihat bahwa BR mampu mengerjakan

soal dengan benar. Selanjutnya BR mampu menjelaskan unsur yang diketahui dan

unsur yang ditanyakan, serta langkah-langkah pengerjaan soal dengan benar

dalam proses wawancara. Hal tersebut menunjukkan bahwa BR memenuhi semua

indikator kemampuan pemecahan masalah matematis pada soal nomor 2.

c. Deskripsi kemampuan pemecahan masalah matematis BR dalam

menyelesaikan soal bangun datar nomor 3 (tiga)

Jawaban :

Berdasarkan jawaban BR pada lembar jawaban di atas, maka peneliti

menyimpulkan bahwa subjek tidak mampu menyelesaikan soal nomor 3. BR

benar-benar tidak mampu menyelesaikan soal nomor 3. Bahkan, unsur yang

ditanyakan dan unsur yang diketahui juga tidak mampu BR tentukan.

Untuk mengetahui lebih dalam kemampuan pemecahan masalah matematis

siswa pada soal nomor 3, maka dilakukan proses wawancara. Adapun hasil

wawancara peneliti dengan BR untuk soal nomor 3 adalah sebagai berikut.

Keterangan: P = Peneliti

Page 57: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

44

S3 = Subjek 3 (BR)

P : Apakah adek mengerti maksud soal nomor 3 ?

S3 : Iya, tapi saya tidak mengetahui cara mengerjakannya

Berdasarkan hasil kerja pada lembar jawaban dan petikan wawancara BR

pada soal nomor 3 di atas, terlihat bahwa BR tidak memenuhi indikator

kemampuan pemecahan masalah matematis.

Tabel 4.3 Ringkasan Berdasar Subjek dan Indikator-Indikator

Pemecahan Masalah

No Indikator Pemecahan

Masalah

AAM HR BR

Soal 1

Soal 2

Soal 3

Soal 1

Soal 2

Soal 3

Soal 1

Soal 2

Soal 3

1 Mengidentifikasi

unsur-unsur yang

diketahui, yang

ditanyakan, dan

kecukupan unsur

yang diperlukan.

√ √ √ √ √ √ √ √

2 Merumuskan

masalah matematik

atau menyusun

model matematik.

√ √ √ √ √ √ √

3 Menerapkan

strategi untuk

menyelesaikan

berbagai masalah

(sejenis dan

masalah baru)

dalam atau diluar

matematika

√ √ √ √ √ √

4 Menjelaskan atau

menginterpretasikan

hasil sesuai

permasalahan awal.

√ √ √ √ √ √

Page 58: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

45

B. Pembahasan

Pada bagian ini akan dibahas data hasil penelitian untuk menjawab rumusan

masalah yang telah dipaparkan peneliti pada bab I, yaitu bagaimana kemampuan

pemecahan masalah dalam menyelesaikan soal bangun datar pada siswa kelas

VIII MTs Muhammadiyah Likuboddong.

Pada hasil tes tertulis dan wawancara dilakukan oleh peneliti, tertera

bahwasanya subjec penelitian tidak mampu mencapai kemampuan pemecahan

maslah dengan nilai sempurna (100) dalam menyelesaikan tiga nomor soal

bangun datar materi segitiga dan segiempat. Untuk mendapatkan gambaran

tentang kemampuan pemecahan masalah matematis, jadi pengumpulan data

dilakukan dengan memberikan soal tes kemampuan pemecahan masalah

matematis dan melakukan wawancara dengan subjek. Berikut adalah uraian

pembahasan dari masing-masing subjek.

1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis AAM dalam

Menyelesaikan Soal Bangun Datar

Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara AAM, dapat dilihat bahwa

AAM dapat menyelesaikan soal nomor 1 dengan benar. AAM mampu

mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, unsur yang ditanyakan.

Selanjutnya AAM mampu menjelaskan atau menginterpretasikan hasil sesuai

permasalahan awal dengan menjumlahkan sisi-sisi yang diketahui. AAM

mampu menulis dan menjelaskan cara dan langkah-langkah dalam

menyelesaikan soal nomor 1 (satu) . Hal itu menujukkan AAM memenuhi

semua indicator kemampuan pemecahan masalah matematis, yaitu mampu

Page 59: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

46

mengidentifikasi unsur di ketahui, di tanyakan, dan kecukupan unsur yang di

perlukan. Kemudian, merumuskan dan Menyusun model dan masalah

matematik, mampu mennerapkan strategi agar menyelesaikan berbagai

masalah dalam dan diluar matematika. Menjelaskan dan mengintirpretasikan

hasil dengan permasalahan awal.

Berdasarkan tes AAM dalam menyelesaikan soal bangun datar pada

soalnomor 2 (dua). Bahwa AAM mampu menyelesaikan soal nomor2 (dua)

dengan baik. AAM mampu menentukkan unsur yang diketahui dan

ditanyakan. Berikutnya, AAM mampu menetukan cara dan langkah-langkah

dengan menggambar 2 bangun datar persegi panjang dan pada akhirnya,

AAM mampu menyelesaikan soal yaitu menentukan nilai keliling kertas

dengan benar. Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa mampu

menjelaskan unsur-unsur yang ditanyakan dan yang diketahui serta langkah-

langkah pengerjaan soal hingga mendapatkan jawaban yang benar. Hal

tersebut menunjukkan bahwa AAM memenuhi semua indicator kemampuan

pemecahan masalah matematis padasoal nomor2 (dua), yaitu mampu

mengidentifikasi unsur di ketahui, di tanyakan, dan kecukupan unsur di

perlukan. Kemudian, merumuskan masalah matematik dan menyusun model

matematik, mampu menerapkan strategi agar menyelesaikan berbagai

masalah dalam atau di luar matematika. Menjelaskan dan mengintirpretasikan

hasil dari permasalahan awal.

Berdasarkan hasil tes AAM pada soal nomor 3, terlihat bahwa AAM

hanya mampu menentukan unsur yang diketahui dan unsur yang ditanyakan,

serta menentukan rumus yang benar dalam menyelesaikan soal tersebut.

Page 60: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

47

Namun, subjek tidak mampu menentukan langkah-langkah yang tepat dalam

menyelesaikan soal tersebut. AAM hanya mampu merumuskan luas kelas dan

luas ubin, namun subjek tidak mampu menyelesaikan soal tersebut dengan

benar. Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa AAM tidak mampu

menjelaskan cara dan langkah-langkah dalam menyelesaikan soal nomor 3.

Hal tersebut menunjukkan bahwa AAM dalam menyelesaikan nomor 3 hanya

memenuhi beberapa indikator kemampuan pemecahan masalah matematis

yaitu yaitu mampu mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, yang

ditanyakan, dan kecukupan unsur yang diperlukan serta merumuskan masalah

matematik atau menyusun model matematik.

2. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis HR Menyelesaikan Soal

Bangun Datar

Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara HR, dapat dilihat bahwa HR

dapat menyelesaikan soal nomor 1 dengan benar. HR mampu

mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, unsur yang ditanyakan.

Selanjutnya HR mampu menjelaskan atau menginterpretasikan hasil sesuai

permasalahan awal dengan menjumlahkan sisi-sisi yang diketahui. HR

mampu menulis dan menjelaskan cara dan langkah-langkah agar

menylesaikan soalnomor 1 (satu) . Hal itu menujukkan HR memenuhi semua

indicator kemampuan pemecahan masalah matematis, yaitu mampu

mengidentifikasi unsur di ketahui, di tanyakan, dan kecukupan unsur di

perlukan. Kemudian, merumuskan masalah matematik dan menyusun model

matematik, mampu menerapkan strategi agar menyelesaikan berbagai

Page 61: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

48

masalah dalam dan diluar matematika. Menjelaskan dan mengintirpretasikan

hasil dengan permasalahan awal.

Berdasarkan tes HR dalam menyelesaikan soal bangun datar soal pada

nomor2 (dua). Bahwa HR mampu mengerjakan soal nomor2 (dua) secara

baik. HR mampu menentukkan unsur di ketahui dan unsur di tanyakan.

Selanjutnya, HR mampu menetukan cara dan langkah-langkah dengan

menggambar 2 bangun datar persegi panjang dan pada akhirnya, HR mampu

menyelesaikan soal yaitu menentukan nilai keliling kertas dengan benar.

Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa mampu menjelaskan unsur-unsur

yang ditanyakan dan yang diketahui serta langkah-langkah pengerjaan soal

hingga mendapatkan jawaban yang benar. Hal tersebut menunjukkan bahwa

HR memenuhi semua indicator kemampuan pemecahan masalah matematis

pada soal nomor 2, adalah mampu mengidentifikasi unsur yang di ketahui, di

tanyakan, dan kecukupan unsur di perlukan. Kemudian, merumuskan masalah

matematik dan menyusun model matematik, mampu membuat strategi untuk

menyelesaikan berbagai masalah dalam dan diluar matematika. Menjelaskan

dan mengintirpretasikan hasil dengan permasalahan awal.

Berdasarkan hasil tes HR pada soal nomor 3, terlihat bahwa HR hanya

mampu menentukan unsur yang diketahui dan unsur yang ditanyakan, serta

menentukan rumus yang benar dalam menyelesaikan soal tersebut. Namun,

subjek tidak mampu menentukan langkah-langkah yang tepat dalam

menyelesaikan soal tersebut. HR hanya mampu merumuskan luas kelas dan

luas ubin, namun subjek tidak mampu menyelesaikan soal tersebut dengan

benar. Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa HR tidak mampu

Page 62: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

49

menjelaskan cara dan langkah-langkah dalam menyelesaikan soal nomor 3.

Hal tersebut menunjukkan bahwa HR dalam menyelesaikan nomor 3 hanya

memenuhi satu indicator kemampuan pemecahan masalah matematis yaitu

mampu mengidentifikasi unsur yang di ketahui, di tanyakan, dan kecukupan

unsur di perlukan.

3. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis BR Menyelesaikan Soal

Bangun Datar

Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara BR, dapat di lihat bahwa subjec

3 mampu menyelesaikan soalnomor 1 secara benar. BR mampu

mengidentifikasi unsur yang di ketahui, di tanyakan. Selanjutnya BR mampu

menjelaskan dan menginterpretasikan hasil sesuai permasalahan awal dengan

menjumlahkan sisi-sisi yang diketahui. BR mampu menulis dan menjelaskan

cara dan langkah-langkah untuk menyelesaikan soal nomor 1. Hal tersebut

menujukkan bahwa BR memenuhi semua indicator kemampuan pemecahan

masalah matematis, yaitu mampu mengidentifikasi unsur-unsur yang

diketahui, yang ditanyakan, dan kecukupan unsur yang diperlukan.

Kemudian, merumuskan masalah matematik atau menyusun model

matematik, mampu menerapkan strategi untuk menyelesaikan berbagai

masalah (sejenis dan masalah baru) dalam atau diluar matematika.

Menjelaskan atau menginterpretasikan hasil sesuai permasalahan awal.

Berdasarkan hasil tes BR dalam menyelesaikan soal bangun datar pada

soal nomor 2. Terlihat bahwa BR mampu menyelesaikan soal nomor 2

dengan baik. BR mampu menentukkan unsur yang diketahui dan unsur yang

ditanyakan. Selanjutnya, BR mampu menetukan cara dan langkah-langkah

Page 63: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

50

dengan menggambar 2 bangun datar persegi panjang dan pada akhirnya, BR

mampu menyelesaikan soal yaitu menentukan nilai keliling kertas dengan

benar. Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa mampu menjelaskan

unsur-unsur yang ditanyakan dan yang diketahui serta langkah-langkah

pengerjaan soal hingga mendapatkan jawaban yang benar. Hal tersebut

menunjukkan bahwa BR memenuhi semua indikator kemampuan pemecahan

masalah matematis padasoal nomor2 (dua), yaitu mampu mengidintifikasi

unsur di ketahui, di tanyakan, dan kecukupan unsur yang diperlukan.

Kemudian, merumuskan masalah matematik atau menyusun model

matematik, mampu menerapkan strategi untuk menyelesaikan berbagai

masalah dalam dan diluar matematika. Menjelaskan atau menginterpretasikan

hasil dengan permasalahan awal.

Berdasarkan hasil tes BR pada soal nomor 3, terlihat bahwa subjek 3 tidak

mampu menyelesaikan soal tersebut. Hasil wawancara juga menunjukkan

bahwa BR tidak mampu menjelaskan cara dan langkah-langkah dalam

menyelesaikan soal nomor 3. Hal tersebut menunjukkan bahwa BR dalam

menyelesaikan nomor tiga tidak mencukupi indicator kemampuan pemecahan

masalah matematis.

Page 64: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

51

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bersdasarkan dari penelitiaan yang telah dilakukan dan juga pembahasan

dikemukaakan oleh peneliti maka adaapun kesiimpulan dari hasil penelittian ini

adalah sebgai berikut :

1. Pada soal nomor 1 AAM memenuhi semua indikator kemampuan pemecahan

masalah matematis, yaitu mampu mengidentifikasi unsur-unsur yang

diketahui, yang ditanyakan, dan kecukupan unsur yang diperlukan.

Kemudian, merumuskan masalah matematik atau menyusun model

matematik, mampu menerapkan strategi untuk menyelesaikan berbagai

masalah (sejenis dan masalah baru) dalam atau diluar matematika.

Menjelaskan atau menginterpretasikan hasil sesuai permasalahan awal.

Begitupun dengan soal nomor 2 AAM memenuhi semua indikator dari

kemampuan pemecahan masalah matematis sedangkan pada nomor 3 AAM

hanya memenuhi beberapa indikator kemampuan pemecahan masalah

matematis yaitu yaitu mampu mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui,

yang ditanyakan, dan kecukupan unsur yang diperlukan serta merumuskan

masalah matematik atau menyusun model matematik.

2. Pada soal nomor 1 HR memenuhi semua dariindikator kemanmpuan

pemecahn masalah matematis, yaitu mampu mengidentifikasi unsur-unsur

yang diketahui, yang ditanyakan, dan kecukupan unsur yang diperlukan.

Kemudian, merumuskan masalah matematik atau menyusun model

matematik, mampu menerapkan strategi untuk menyelesaikan berbagai

Page 65: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

52

masalah didalam dan diluar matematik. Menjelaskan dan

menginterpretasikaan sesuai hasil permasaahaan diawal. Begitupun dengan

soal nomor 2 HR memenuhi semua indikatoor dari kemampuan pemecahan

masalah matematis sedaangkan pada nomor 3 HR hanya memenuhi indicator

kemampuan pemecahan masalah matematis diantaranya dapat

mengedentifikasi unsur - unsur di ketahui, di tanyakan dan kecukuupan unsur

– unsur di perlukan.

3. Pada soal nomor 1 BR memenuhi semua iindikator kemampuan pemecahaan

masalah matematiis, yaitu mampu mengidintifikasi unsur-unsur yamg

diketahui, yang ditanyakaan, dan kecukuupan unsur yamg diperlukaan.

Kemudian, merumuskaan maslaah matematik atau menyusun model

matimatik, mampu menerapkaan strategii dalam menyelesaikan berbagai

masalah dalam dan luar matematik. Mengintirpretasikan hasilnya dengan

awal permasalahan. Begitupun dengan soal nomor 2 BR memenuhi semua

indiikator dari kemaampuan pemecahan masalah matematiss sedangkan pada

nomor 3 BR tidak mampu menjelaskan cara dan langkah-langkah dalam

menyelesaikan soal nomor 3. Hal tersebuut menunjukaan bahwa BR dalam

mnyelesaikaan nomor 3 tidak memenuhi indicator kemampuan pemecahaan

maslah matematis.

Page 66: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

53

B. Saran

Berdasarkann penelitiaan yamg dilakukan mengenai analisis kemampuaan

pemecahan masalah matematis dalam mnyelesaikan soal bangun datar pada siswa

kelas VIII MTs. Muhammadiyah Likuboddong.

a. Bagi guru kelas, diharapkan dengan adanya penelitian ini guru dapat

memperhatikan serta membiasakan siswa untuk menyelesaiakan

permasalahan yang sejenis.

b. Bagi siswa, diiharapakan juga untuk dapat meningkatkan kemmpuan

pemecahan masalaah sisswa dalam menyelesaikan soal bangun datar

sehingga lebih membantu siswa untuk mempermudah pemahaman dengan

permasalahan yang sama.

Page 67: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

Daftar Pustaka

Andriatna, R. 2012 . Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMA

Melalui Menulis Matematika dalam Pembelajaran Berbasis Pemecahan

Masalah. Skripsi. FPMIPA UPI Bandung : Tidak diterbitkan.

Burger, W.F. & Shaughnessy, J.M.. (1993). Restucturing Geometry. Research

Ideal for The Classroom: High School Mathematics. New York: MacMillan

Publishing Company.

Jackso Pasini Mairing. 2018. Pemecahan Masalah Matematika. Alfabeta.

Febianti, G.A.D. (2012). Perbandingan Peningkatan Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematis Antara Siswa yang Memperoleh Pembelajaran Melalui

Pendekatan Anchored Instruction dan Pendekatan Problem Posing. Skripsi

pada FMIPA UPI:Tidak diterbitkan.

Hamalik, Oemar. 2008. x. Jakarta: Sinar Grafika.

Hendriana, H., Rohaeti, E.E., & Sumarmo, U (2017). Hard Skills dan Soft Skills

Matematik Siswa. Refika Aditama. Bandung.

Kennedy. 1994. Guiding Childrens Learning of Mathematics. California :

Wadsworth Publishing Company.

Keraf, Gorys. 1982. Eksposisi dan Deskripsi. Ende-Flores:Nusa Indah.

Kesumawati, N. 2010 . Peningkatan Kemampuan Pemahaman, Pemecahan

Masalah, dan disposisi Matematis siswa SMP melalui pendekatan

metematika Realistik. Disertasi . Sekolah Pascasarjana Universitas

Pendidikan Indonesia, Bandung.

Moenir, H.AS, Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia, Bumi Aksara. Jakarta

2008.

Prabawanto, Sufyani. (2013). menignkatkan kemampuan pemecahan masalah,

komunikasi, dan self-effacy matematis mahasiswa melalui pembelajaran

dengan pendekatan metacogniteve scaffolding. Disertasi. UPI bandung.

Tidak diterbitkan.

Page 68: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

Robbins, Stephen, 2006, “Perilaku Organisasi”, Prentice Hall, edisi kesepuluh

Sabardini, 2006, “Peningkatan Kinerja Melalui Perilaku Kerja Berdasarkan

Kecerdasan Emosional”, Telaah Bisnis, Vol.7, No.1.

Shovia, U., & Ekasatya, A.A. 2016. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Siswa Ditinjau Melalui Model Pembelajaran SAVI dan Konvensional. Vol.

2 No.2. 2460-1470

Suherman, Erman dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sutan, firmanawaty. 2003. Mahir Matematika melalui Permainan. Jakarta: Puspa

Swara.

Page 69: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

LAMPIRAN

Page 70: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

LAMPIRAN A

INSTRUMEN PENELITUAN

Page 71: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

Instrumen Penelitian

Sekolah : MTs Muhammadiyah Likuboddong Kab. Gowa

Kelas/Semester : VIII/2

Pokok Bahasan : Bangun Datar

Alokasi Waktu :

Standar Kompetensi : Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan

ukurannya

Kompetensi Dasar : Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat serta

menggunakannya dalam pemecahan masalah

1. Perhatikan bangun persegi panjang ABCE dan segitiga CDE di bawah ini.

Jika panjang AB = 15 cm, maka keliling bangun di atas adalah ….

2. Sebuah foto dengan panjang 12 cm dan lebar 10 cm ditempelkan di atas kertas

berwarna yang lebih luas. Jika pada setiap tepi foto berjarak 3 cm dari tepi kertas,

maka keliling kertas tersebut adalah ….

3. Lantai sebuah kelas di Mts. Likuboddong berbentuk persegi panjang dengan

ukuran 15 m x 12 m akan ditutupi ubin keramik berukuran 30 cm x 30 cm. Jika

harga ubin adalah Rp. 500,- tiap buah, maka biaya total pengubinan adalah ….

Page 72: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

No.

Soal

Penyelesaian Skor Indikator

1 Diketehui :

AB = CE = 15 cm

BC = 22 cm

CD = 17 cm

Ditanyakan : Keiling bangun ABCDE = … ?

4 Mengidentifikasi unsur-

unsur yang diketahui,

yang ditanyakan, dan

kecukupan unsur yang

diperlukan.

Mencari DE :

2 2CD DE CE

10 Merumuskan masalah

matematik atau

menyusun model

matematik.

cmDE

DE

DE

DE

8

64

225289

1517 22

10 Menerapkan strategi

untuk menyelesaikan

berbagai masalah

(sejenis dan masalah

baru) dalam atau diluar

matematika

Panjang AE = BC = 22, sehingga keliling

bangun tersebut adalah

84

2262

222537

228172215

10 Menjelaskan atau

menginterpretasikan

hasil sesuai

permasalahan awal.

2 Diketahui :

P. Foto = 12 cm

L. Foto = 10 cm

Jarak tepi foto ke tepi kertas = 3 cm

Ditanyakan : Keliling kertas = … ?

3

Mengidentifikasi unsur-

unsur yang diketahui,

yang ditanyakan, dan

kecukupan unsur yang

diperlukan.

DACDBCABkABCD

10 Merumuskan masalah

matematik atau

menyusun model

matematik.

18161816

)3123()3103()3123()3103(

kABCD

kABCD

10 Menerapkan strategi

untuk menyelesaikan

Page 73: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

berbagai masalah

(sejenis dan masalah

baru) dalam atau diluar

matematika

cmkABCD 68 10 Menjelaskan atau

menginterpretasikan

hasil sesuai

permasalahan awal.

3 Diketahui :

Panjang Kelas = 15 m

Lebar Kelas = 12 m

Panjang ubin = 30 cm

Lebar ubin = 30 cm

Harga ubin = Rp. 500,- / buah

Ditanyakan : total biaya pengubinan = … ?

3 Mengidentifikasi unsur-

unsur yang diketahui,

yang ditanyakan, dan

kecukupan unsur yang

diperlukan.

Biaya Pengubinan = Banyak Ubin x Harga

Ubin 10 Merumuskan masalah

matematik atau

menyusun model

matematik.

Banyak ubin =

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑈𝑏𝑖𝑛=

15 𝑚 × 12 𝑚

30 𝑐𝑚 × 30 𝑐𝑚=

1.500 𝑐𝑚 × 1.200 𝑐𝑚

30 𝑐𝑚 ×30 𝑐𝑚=

1.800.000

900= 2.000

10 Menerapkan strategi

untuk menyelesaikan

berbagai masalah

(sejenis dan masalah

baru) dalam atau diluar

matematika

Biaya Pengubinan = 2.000 x Rp. 500,- = Rp.

1.000.000,-

10 Menjelaskan atau

menginterpretasikan

hasil sesuai

permasalahan awal.

Pertanyaan Wawancara:

1. Apakah anda mengerti maksud soal?

2. Gambar apa yang anda lihat dalam soal? (nomor 1)

3. Apa saja unsur yang diketahui dalam soal?

4. Apa strategi yang anda gunakan untuk menyelesaikan soal?

5. Apakah ada cara lain yang anda tahu untuk menyelesaikan soal

tersebut?

Page 74: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

LAMPIRAN B

LEMBAR JAWABAN SUBJEK

Page 75: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

1. Hasil Tes AAM

Page 76: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

2. Hasil Tes HR

Page 77: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

3. Hasil Tes BR

Page 78: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

LAMPIRAN C

ADMINISTRASI

Page 79: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …
Page 80: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …
Page 81: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …
Page 82: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …
Page 83: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …
Page 84: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …
Page 85: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …
Page 86: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …
Page 87: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …
Page 88: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …
Page 89: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …
Page 90: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

LAMPIRAN D

DOKUMENTASI

Page 91: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …
Page 92: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …
Page 93: ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS …

RIWAYAT HIDUP

MUAMMAR ASHARI ABUSPIN. Lahir di Jayapura

pada tanggal 26 Juli 1996. Ia anak dari pasangan bapak

Drs. Jalali Condeng dan Ummi Hapidah.

Menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SDN 1

Pinrang pada tahun 2008. Ia lulus dari sekolah

menengah pertama pada tahun 2011 di SMP Negeri 1

Pinrang dan lulus dari sekolah menengah atas di SMA

MAN Pinrang pada tahun 2014.

Pada tahun yang sama, ia melanjutkan kuliah di Universitas

Muhammadiyah Makassar mengambil Program Studi S1 Pendidikan Matematika

dan lulus pada tahun 2020. Semasa aktif kuliah, ia aktif di HMJ Pendidikan

Matematika periode 2016-2017 sebagai Wakil Sekretaris Umum.

Berkat karunia Allah SWT. Penulis dapat menyelesaikan studi di

Universitas Muhammadiyah Makassar dengan tersusunnya skripsi dengan judul

“Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Dalam

Menyelesaikan Soal Bangun Datar Pada Siswa Kelas VIII Mts

Muhammadiyah Likuboddong Kabupaten Gowa”