89
ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Shinta Khristiana Dewi NIM: 161134078 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS V

SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Shinta Khristiana Dewi

NIM: 161134078

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

i

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS V

SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Shinta Khristiana Dewi

NIM: 161134078

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk :

1. Ibuku tercinta, Pungkas Nani Suprapti yang selalu mendoakan saya dan

mengiringi setiap langkah saya dengan penuh cinta dan juga kasih sayang yang

tiada henti-hentinya.

2. Ayahku tersayang, Budi Sumartono yang selalu menyakinkanku bahwa aku

bisa menyelesaikan kewajibanku.

3. Adikku yang cantik, Christa Ardina Sari yang selalu memberi motivasi

kepadaku.

4. Sahabatku yang selalu mendukungku dan menemaniku selama di Jogja,

Theresia Dwi Handayani, Valentina Mega Putri, Yohana Bipo dan yang

lainnya.

5. Universitas Sanata Dharma, yaitu selaku almamaterku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

v

MOTTO

―Disiplin adalah jembatan antara cita-cita dan pencapainnya‖

(Jim Rohn)

―Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini‖

(Asarelad)

―Bukan hanya orang pintar saja yang bisa sukses, orang yang rajin akan

mengalahkan orang pintar‖

(Shinta K.D)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

viii

ABSTRAK

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS V

SEKOLAH DASAR

Shinta Khristiana Dewi

Universitas Sanata Dharma

2020

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan ejaan yang

terdapat dalam karangan siswa kelas V sekolah dasar. Kesalahan tersebut

mencakup: a) kesalahan pemakaian huruf, b) kesalahan penulisan kata, c)

kesalahan pemakaian tanda baca.

Subjek penelitian ini adalah karangan siswa kelas V sekolah dasar. Objek

penelitian ini adalah penerapan ejaan yang meliputi kesalahan pemakaian huruf,

kesalahan penulisan kata, dan kesalahan pemakaian tanda baca. Instrumen

penelitian ini yaitu peneliti itu sendiri. Teknik pengumpulan data menggunakan

teknik wawancara dan observasi. Teknik analisis data menggunakan pengumpulan

data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.

Hasil dari penelitian ini adalah kesalahan penggunaan huruf kapital pada

karangan siswa diantarannya disebabkan karena siswa kurang paham dalam

penggunaan huruf kapital. Kesalahan dalam penulisan kata yang sering terjadi

antara lain: (a) kurang huruf, (b) kelebihan huruf, (c) perangkaian kata, (d)

penulisan huruf, dan (e) penulisan kata hubung. Kesalahan tanda baca mencakup

kesalahan, yaitu: (a) kesalahan tanda titik pada akhir kalimat, (b) kesalahan tanda

koma, (c) kesalahan tanda titik dua, (d) kesalahan tanda hubung.

Kata kunci: Pemakaian huruf, Penulisan kata, dan Pemakaian tanda baca

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

ix

ABSTRACT

AN ANALYSIS OF SPELLING ERRORS IN ESSAYS AT THE FIFTH

GRADE STUDENTS OF ELEMENTARY SCHOOL

Shinta Khristiana Dewi

Sanata Dharma University

2020

The objective of the research are to describethe spelling errors contained

in the essays of fifth grade elementary school students. These errors included: a)

errors in the useof letters, b) errors in writing words,c) errors in using

punctuation.

The subject of this research was the essay of fifth grade elementary school

students. The object of this researchwas the application of spelling which included

mistakes in the use of letters, errors in writing words, and errors in the use of

punctuation. The instrument of this research was the researcher herself. Data

collection techniques used interview and observation techniques. Data analysis

techniques used data collection, data reduction, data presentation and

conclusions.

The results of this study were errors in the used of capital letters in

students' essays delivered because students not really understood in the used of

capital letters. Errors in writing words which often occur included: (a) lack of

letters, (b) excess letters, (c) concatenation of words, (d) writing letters, and (e)

writing conjunctions, Punctuationerrors included errors, namely: (a) dot error at

the end of a sentence, (b) comma error, (c) colon error, (d) hyphen error.

Keywords: Usage of letters, Word writing, and Use of punctuation

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………..………....….. ii

HALAMAN PENGESAHAN ……………….………………………………... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………..………. ..iv

HALAMAN MOTTO ………….…………………………………….……........ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………...……...……... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS…...…...………………………….... vii

ABSTRAK ……………………………………………………………....…. …viii

ABSTRACT ……………………………………………………………..…… …ix

KATA PENGANTAR …………………………………………………………. x

DAFTAR ISI ………………………………………………………….......... ….xi

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………….…….. …..1

A. Latar Belakang …………………………………..…..………...……...… 1

B. Rumusan Masalah ………………………………..………......…….. …...4

C. Tujuan Penelitian …………………………………..………...…….. …...5

D. Manfaat Penelitian …………………………………………….……….. .5

E. Asumsi …………………………………………..…………......….. ……5

F. Definisi Operasional …………………………………………....…. ……6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

xiii

BAB II LANDASAN TEORI …………………………………..……………… 7

A. Teori-teori yang Mendukung ………………………………...….……..... 7

1. Definisi Analisis ………………………………….…….………..…... 7

2. Perkembangan Bahasa pada Anak …….…………………………….. 7

3. Pembelajaran Bahasa Indonesia ……………………………...…..….10

4. Karangan …………………………………………………............….11

5. Narasi …………………………………….…………………….……12

6. Ejaan ………………………………………….…………….…….….12

B. Penelitian yang Relevan ……………………………..……………….….21

C. Kerangka Berpikir ………………………………………..……………...25

BAB III METODE PENELITIAN …………………………………………....28

A. Jenis Penelitian …………………..………………………….…………...28

B. Setting Penelitian ……………………..……………..…………...………29

C. Desain penelitian …………………………...………….………..….……30

D. Teknik Pengumpulan Data ……………………...……………………….32

1. Wawancara ……………………………………...……….…..……...32

2. Observasi ………..…………………………………...….………..…33

E. Instrumen Penelitian …………………………………………......………34

F. Kredibilitas dan Transferabilitas ………………………..….…………....37

1. Kredibilitas ……………………………………….….…….…...........37

2. Transferabilitas …………………...………………………….………37

G. Teknik Analisis Data …………………………………………..………...38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………..……..…..42

A. Hasil Penelitian

1. Kesalahan Pemakaian Huruf …...……………………….……….…. 42

2. Kesalahan Penulisan Kata …………...…………………..…...…...... 44

3. Kesalahan Pemakaian Tanda Baca ……...……………….……..........44

B. Pembahasan

1. Kesalahan Pemakaian Huruf ………………...…………….…..…….46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

xiv

2. Kesalahan Penulisan Kata ………………………...………....………48

3. Kesalahan Pemakaian Tanda Baca …………………...…….………..49

BAB V PENUTUP ……………………………………………………………..52

A. Kesimpulan ……………..……………………………….………...…….52

B. Keterbatasan Penelitian …………...……………………………………. 52

C. Saran …………………………………..………………….……....…..….53

DAFTAR PUSTAKA …………………………..………...…………………… 54

LAMPIRAN ……………………………….……………..…………………..…56

DAFTAR RIWAYAT HIDUP …………………...……..………………...…...78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kode Data ………………………………………………….…………34

Tabel 4.1 Daftar Judul Karangan Siswa ……………………………...………….42

Tabel 4.2 Kesalahan Ejaan yang terdapat pada Karangan Siswa Kelas V….…..44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Tabel Analisis Data Kesalahan dan Pembetulan Ejaan Karangan

Siswa Kelas V …………………………………………………...………………53

Lampiran 2 Karangan siswa yang sudah dianalisis ………………..……………72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bagian ini akan membahas tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa adalah sebuah sistem, artinya bahasa dibentuk dengan sejumlah

komponen yang berpola dan berkaidah (Agustina, 2004: 14) sedangkan

komunikasi merupakan suatu proses sosial dalam bentuk ujaran dipilih sesuai

dengan norma-norma dan harapan-harapan yang disadari secara sosial. Bahasa

adalah suatu sistem lambang berupa bunyi, bersifat arbitrer, digunakan oleh suatu

masyarakat tutur untuk bekerjasama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri

(Chaer, 2011: 1). Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat

berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Ketika anggota

masyarakat menginginkan untuk berkomunikasi dengan sesamanya, maka orang

tersebut akan menggunakan suatu bahasa yang sudah biasa digunakannya untuk

menyampaikan sesuatu informasi. Bahasa adalah suatu sistem lambang berupa

bunyi, bersifat arbitrer, digunakan oleh suatu masyarakat tutur untuk bekerjasama,

berkomunikasi dan mengidentifikasi diri (Chaer, 2011: 1). Bahasa memiliki hal

yang sifatnya universal yang terdapat pada bahasa apa pun di dunia (Vladimir &

Petrova, 2015).

Pada umumnya bahasa-bahasa tersebut dapat berbeda antara satu daerah

dengan daerah yang lain. Hal ini dapat dikarenakan adanya perbedaan kultur,

lingkungan dan kebiasaan yang mereka miliki. Mungkin asumsi beberapa orang

berpendapat bahwa tidak hanya bahasa saja yang dapat dijadikan sebagai media

komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa terdapat dua orang atau lebih yang

mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah

disepakati bersama. Mereka memakai beberapa alat ataupun media untuk

menyampaikan suatu kabar yang memang ingin diinformasikan kepada pihak lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

2

2

dengan menggunakan lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan

sebagainya (Keraf, 2004 : 1)

Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan

kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dengan baik, baik secara lisan

maupun tulisan. Di samping itu, dengan pembelajaran Bahasa Indonesia juga

diharapkan dapat menumbuhkan apresiasi siswa terhadap hasil karya sastra

Indonesia (Zulela, 2012: 4). Keberadaan bahasa sangat penting bagi manusia.

Tanpa adanya bahasa, interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat

akan lumpuh. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual,

sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

mempelajari semua bidang studi. Salah satu aspek keterampilan berbahasa yang

berkaitan dengan pengungkapan pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan tersebut

adalah keterampilan mengarang.

Kesalahan merupakan sisi yang mempunyai cacat pada ujaran atau tulisan

Kesalahan tersebut merupakan bagian-bagian konversasi atau komposisi yang ‖

menyimpang‖ dari norma baku atau norma-norma terpilih dari performansi bahasa

orang dewasa (Tarigan & Tarigan, 2011: 126) sedangkan analisis kesalahan

merupakan suatu prosedur kerja yang biasa digunakan untuk pengumpulan

contoh, pengidentifikasian kesalahan yang terdapat dalam contoh, penjelasan

kesalahan, pengklasifikasian kesalahan itu berdasarkan penyebabnya, serta

pengevaluasian atau penilaian taraf keseriusan (Tarigan & Tarigan, 2011: 60).

Menulis juga bisa disebut sebagai keterampilan berbahasa yang

dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka

dengan orang lain (Tarigan, 2008:3-4). Bahasa adalah sebuah sistem, artinya

bahasa dibentuk dengan sejumlah komponen yang berpola dan berkaidah

(Chaerdan Agustina, 2004: 14) sedangkan komunikasi merupakan suatu proses

sosial dalam bentuk ujaran dipilih sesuai dengan norma-norma dan harapan-

harapan yang disadari secara sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

3

3

Arifin & Tasai (2012: 27) menyatakan ejaan adalah peraturan dalam

melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana antar hubungan antara lambang-

lambang itu (pemisahan dan penggabungan dalam suatu bahasa). Salah satu jenis

karangan yang dapat dibuat oleh siswa kelas tinggi adalah karangan narasi.

Karangan narasi merupakan salah satu bentuk karangan yang tepat untuk

dipelajari bagi siswa kelas V. Keraf (2010) membatasi pengertian narasi sebagai

suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak tanduk yang dijalin

serta dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam satu kesatuan

waktu.

Kesalahan ejaan berkaitan dengan empat bagian, yaitu (a) kesalahan

pemakaian huruf, terutama huruf kapital; (b) kesalahan penulisan kata; (c)

kesalahan penulisan unsur serapan; dan (d) kesalahan pemakaian tanda baca

(Matanggui dan Arifin, 2012: 21). Analisis kesalahan ejaan tersebut mengacu

pada PUEBI. Peneliti hanya mengambil 3 kesalahan ejaan dari empat bagian

karena di karangan siswa sekolah dasar jarang sekali terdapat kata serapan maka

dari itu peneliti tidak memasukan bagian kesalahan penulisan unsur serapan.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah saya lakukan terhadap guru kelas

V, saya mendapatkan informasi bahwa dalam proses pembelajaran bahasa

Indonesia pada anak-anak masih mengalami kesulitan. Guru menjelaskan bahwa

anak-anak sudah diberikan pelajaran tentang penulisan yang benar akan tetapi

banyak anak masih belum paham terhadap penulisan karangan. Banyak dari

mereka juga lupa apabila dihadapkan dengan penulisan karangan, karena mereka

masih anak-anak maka perkembangan bahasa mereka masih rendah. Maka dari itu

lingkungan juga berpengaruh terhadap perkembangan bahasa anak.

Berdasarkan pengalaman dan pengamatan di kelas, ditemukan bahwa

siswa tampak mengalami kesulitan ketika harus menulis. Siswa tidak tahu apa

yang harus dilakukan ketika pembelajaran menulis dimulai. Mereka terkadang

mengalami kesulitan menggunakan ejaan yang tepat di dalam karangan.

Kesulitan-kesulitan itu mendorong untuk dilakukan suatu penelitian yang dapat

mengungkapkan berbagai macam kesalahan dalam karangan terutama masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

4

4

ejaan. Dengan demikian, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat

kesalahan ejaan dalam penulisan yang dibuat oleh siswa kelas V di salah satu SD

swasta kota Yogyakarta dan kemampuan siswa dalam kegiatan menulis karangan.

Penelitian ini penting dilakukan karena untuk membantu guru agar dapat

mengetahui seberapa jauh anak-anak mengerti dan memahami tentang ejaan

penulisan yaitu pemakaian huruf kapital, penulisan kata dan pemakaian tanda

baca. Dari penelitian ini juga sebagai tolak ukur guru dalam menyampaikan

pembelajaran dalam penulisan karangan. Masalah yang akan diteliti oleh penulis

adalah kesalahan pemakaian huruf, penulisan kata, dan kesalahan pemakaian

tanda baca pada siswa SD kelas V. Penulisan ini mengambil data dari karangan

siswa SD kelas V dengan tujuan mengetahui kesalahan pemakaian huruf,

kesalahan penulisan kata, dan kesalahan pemakaian tanda baca.

Penelitian tentang analisis kesalahan bahasa pernah dilakukan oleh Maria

Fransiska dan Ika Listyaini dengan judul Analisis Kemampuan Penggunaan Ejaan

Dalam Karangan Siswa Kelas V SDN Tlogosari Kulon 05 Semarang. Penelitian

ini meneliti tentang penggunaan ejaan siswa, kemampuan penggunaan huruf

kapital, kemampuan penulisan, dan kemampuan penggunaan tanda baca.

Penelitian ini dibatasi oleh kesalahan ejaan pada karangan siswa kelas IV SD.

Jenis penelitian ini adalah peneltian kualitatif dengan tipe penelitian yaitu studi

kasus. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah subjek

penelitian dan tempat penelitian. Tidak hanya itu, dalam penelitian ini peneliti

juga meneliti secara lebih mendalam permasalahan yang terjadi dalam penulisan

sebuah karangan. Peneliti memilih judul ini karena di Sekolah Dasar sekarang ini

masih banyak mengalami permasalahan yang berkaitan dengan penulisan. Hal

tersebut terjadi karena siswa dasar sekolah masih kurang mengerti dan memahami

dalam penulisan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kesalahan pemakaian huruf dalam karangan siswa SD?

2. Bagaimana kesalahan penulisan kata dalam karangan siswa SD?

3. Bagaimana kesalahan pemakaian tanda baca karangan siswa SD?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

5

5

C. Tujuan

1. Mendreskripsikan kesalahan pemakaian huruf dalam karangan siswa SD

2. Mendreskripsikan kesalahan penulisan kata dalam karangan siswa SD

3. Mendreskripsikan kesalahan pemakaian tanda baca karangan siswa SD

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Guru :

Memberikan pengetahuan kepada guru dan sekolah mengenai ejaan bahasa

Indonesia terhadap kesalahan menulis karangan siswa sekolah dasar.

2. Bagi Siswa :

Mengetahi kondisi sebenarnya penguasaan ejaan bahasa Indonesia terhadap

kesalahan menulis karangan siswa sekolah dasar.

3. Bagi Peneliti :

a. Memberi kesempatan kepada peneliti untuk mengetahui mengenai ejaan

bahasa Indonesia terhadap karangan menulis siswa sekolah dasar.

b. Sebagai masukan peneliti agar lebih teliti dan cermat dalam menulis

apapun terutama dalam menulis tugas akhir skripsi dengan memperhatikan

ejaan sesuai dengan PUEBI.

c. Sebagai landasan untuk dijadikan tuntunan dalam kegiatan menulis sesuai

dengan ejaan dengan berpedoman pada PUEBI.

E. Asumsi

Asumsi dalam penelitian ini adalah:

1. Pedoman yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada PUEBI.

2. Peneliti menggunakan karangan narasi yang mudah dimengerti oleh anak kelas

V SD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

6

6

F. Definisi Operasional

1.Analisis adalah aktivitas atau kegiatan berpikir mengenai suatu

peristiwa/karangan dengan cara memahami dan menyelidiki serta mengambil

pokok dari bahasannya.

2. Ejaan adalah bunyi huruf, bunyi kata, dan bunyi kalimat dalam suatu bahasa.

3. Karangan adalah karangan yang berisikan rangkaian peristiwa yang diceritakan

secara berurutan.

4. Narasi adalah sebuah karangan yang isinya terdapat urutan waktu, tempat dan

kejadian.

5. Siswa Sekolah Dasar adalah subjek yang diteliti oleh peneliti.

6. Analisis Kesalahan Ejaan adalah memahami dan menyelidiki kesalahan yang

mencakup bunyi huruf, bunyi kata, dan bunyi kalimat dalam suatu bahasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

7

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bagaian ini akan dijelaskan kajian teori dan kerangka berpikir dalam

penelitian.

A. Kajian Teori

1. Teori-teori yang Mendukung

a. Definisi analisis, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:43) adalah:

―Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peritiwa (karangan, perbuatan,

dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab musabab,

duduk perkarannya), penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan

penelaah bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh bagian

yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.‖

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa analisis adalah suatu

kegiatan untuk menggali dan mendapatkan informasi penting.

2. Teori Perkembangan Bahasa Pada Anak

a. Fase-Fase Perkembangan Bahasa Anak

Schaerlaekens (Samsuwiyati, 2011:61) membagi fase-fase perkembangan

bahasa anak dalam empat periode. Perbedaan ini didasarkan pada ciri-ciri tertentu

yang khas pada setiap periode. Adapun periode-periode tersebut adalah sebagai

berikut:

1) Periode Prelingual (usia 0-1 tahun)

Disebut dengan periode prelingual karena anak belum dapat mengucapkan

'bahasa ucapan' seperti yang diucapkan orang dewasa, dalam arti belum mengikuti

aturan-aturan bahasa yang berlaku. Namun perkembangan 'menghasilkan' bunyi-

bunyi itu sudah mulai pada minggu-minggu sejak kelahirannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

8

8

Perkembangan tersebut menurut Chaer melalui tahap-tahap sebagai berikut:

(1). Bunyi resonansi, (2). Bunyi berdekut, (3). Bunyi berleter, (4). Bunyi berleter

ulang, (5). Bunyi vokabel.

2) Periode Lingual Dini (usia 1-2,5 tahun)

Pada periode ini anak mulai mengucapkan perkataannya yang pertama,

meskipun belum lengkap. Misalnya: atit (sakit), agi (lagi), dan seterusnya. Pada

masa ini beberapa kombinasi huruf masih terlalu sukar diucapkan, juga beberapa

huruf masih sukar diucapkan, seperti: r, s, k, j, dan t. Pertambahan kemahiran

berbahasa pada periode ini sangat cepat dan dapat dibagi dalam tiga periode,

yaitu: (a). Periode kalimat satu kata (holophrare), (b). Periode kalimat dua kata,

(c). Periode kalimat lebih dari dua kata.

3) Periode Diferensiasi (usia 2,5- 5 tahun)

Yang menyolok pada periode ini ialah ketrampilan anak dalam mengadakan

diferensiasi dalam penggunaan kata-kata dan kalimat kalimat.

4) Periode Menjelang Sekolah (sesudah usia 5 tahun)

Menurut Chaer, yang dimaksud dengan menjelang sekolah di sini adalah

menjelang anak masuk sekolah dasar; yaitu pada waktu mereka berusia antara

lima sampai enam tahun. Pendidikan di TK, apalagi kelompok bermain (play

group) belum dapat dianggap sebagai sekolah, sebab sifatnya hanya menolong

anak untuk siap memasuki pendidikan dasar.

Pada penelitian ini peneliti memasukan teori perkembangan bahasa karena

pada kenyataannya perkembangan bahasa anak sangat berpengaruh terhadap cara

berpikir dan cara anak mengemukakan suatu pikiran, perkembangan bahasa yang

lambat akan mempengaruhi keterlamabantannya dalam berbahasa mapun

berbicara. Melalui teori perkembangan bahasa peneliti mampu mengetahui

seberapa besar pengaruh anak dalam menulis karangan. Maka dari itu teori ini

juga sangat penting dan dibutuhkan dalam melakukan penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

9

9

Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

perkembangan bahasa pada anak mempengaruhi ketrampilan dalam berbahasa dan

perkembangannya dimulai sejak lahir.

b. Tipe Perkembangan Bahasa Anak

Perkembangan bahasa anak dibedakan oleh Yusuf (2007:120) menjadi dua tipe,

yaitu sebagai berikut:

1. Egocentric Speech, yaitu anak berbicara kepada dirinya sendiri (monolog).

Fungsinya yaitu untuk mengembangkan kemampuan berpikir anak yang pada

umumnya dilakukan oleh anak berusia 2-3 tahun.

2. Socialized Speech, terjadi ketika berlangsung kontak antara anak dengan

temannya atau lingkungannya. Dalam tipe ini, perkembangan bahasa anak

dibagi menjadi lima bentuk: (a) adapted information, terjadinya saling tukar

gagasan atau adanya tujuan bersama yang dicari, (b) critism, menyangkut

penilaian anak terhadap ucapan atau tingkah laku orang lain, (c) command

(perintah), request (permintaan) dan threat (ancaman), (d) questions

(pertanyaan), dan (e) answers (jawaban). Fungsi dari ‘socialized speech’ ini

adalah untuk mengembangkan kemampuan penyesuaian social (social

adjustment).

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Anak

Yusuf (2007) ada beberapa faktor yang berpengaruh dalam perkembangan bahasa

anak, yaitu:

1) Faktor Kesehatan. Faktor ini sangat berpengaruh dalam perkembangan

bahasa seorang anak. Apabila pada dua tahun pertama kesehatan seorang

anak sering terganggu, maka perkembangan bahasanya akan terhambat.

2) Intelegensi. Perkembangan bahasa anak akan bisa diketahui dari

intelegensinya. Anak yang mempunyai tingkat intelegensi yang normal atau

di atasnya, biasanya mengalami perkembangan bahasa yang pesat. Sedangkan

anak yang mengalami kelambatan mental akan sangat miskin dalam

berbahasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

10

10

3) Status Sosial Ekonomi Keluarga. Dalam beberapa penelitian tentang

hubungan antara status sosial ekonomi keluarga dan perkembangan bahasa

menyatakan bahwa sebagian besar anak yang berasal dari keluarga miskin

akan mengalami kelambatan dalam perkembangan bahasanya. Hal ini

disebabkan adanya perbedaan kecerdasan atau kesempatan belajar pada anak

dari keluarga miskin dibandingkan dengan anak yang berasal dari keluarga

yang mampu.

4) Jenis Kelamin (Sex). Berdasarkan faktor jenis kelamin ini, sejak usia dua

tahun ke atas, anak perempuan mempuanyai perkembangan bahasa yang lebih

cepat dibandingkan anak laki-laki.

5) Hubungan Keluarga. Anak yang menjalin hubungan dengan keluarganya

secara sehat (penuh perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tuanya)

dapat memfasilitasi perkembangan bahasanya. Sebaliknya, jika hubungan

anak dan orang tuanya tidak sehat, maka perkembangan bahasa anak

cenderung stagnasi atau mengalami kelainan, seperti: gagap, kata-katanya

tidak jelas, berkata kasar dan tidak sopan, serta merasa takut untuk

mengungkapkan pendapatnya.

3. Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pembelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan seperti (1) membantu anak didik agar mampu berkomunikasi dengan

bahasa Indonesia secara efektif sesuai dengan potensi masing-masing dalam

bentuk pengamalisasian dan pengorganisasian ide; (2) membantu atau

membimbing anak didik agar memperoleh kemampuan dalam menyimak,

berbicara, menulis, dan membaca; (3) memperkenalkan kepada anak didik karya

sastra yang bernilai sehingga mereka tertarik dan terdorong untuk membacanya;

(4) memperluas pengalaman anak didik melalui media massa serta dapat

menyenanginya sehingga memperoleh manfaat terhadapnya terutama dapat

mengenal kondisi nasional dan internasional; (5) merangsang perhatian anak didik

terhadap bahasa nasional serta menumbuhkan apresiasi mereka yang baik dan

mempunyai kemauan untuk menggunakannya sehingga dapat mempercepat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

11

11

keterampilan mereka dalam berbahasa Indonesia, sehingga memberi faedah bagi

kelancaran mengikuti bidang studi lain; (6) membimbing anak didik agar

memiliki keberanian untuk menyatakan pendapat serta memiliki kepercayaan

kepada diri sendiri, sehingga mampu berkomunikasi dengan baik dan benar dalam

berbagai macam situasi; (7) membantu anak didik mengenal aturan bahasa.

Indonesia yang baik serta mempunyai rasa tanggung jawab menggunakannya

dalam berbahasa, baik dalam bentuk ucapan maupun tulisan (Semi, 1993:96).

4. Karangan

a. Pengertian Karangan

Definisi karangan menurut Finosa (2008:228) adalah hasil penjabaran suatu

gagasan secara resmi dan teratur tentang suatu topik atau bahasa. Definisi

mengarang menurut Finoza (2008:228) adalah pekerjaan merangkai kata, kalimat,

dan alinea untuk menjabarkan dan atau mengulas topik dan tema tertentu guna

memperoleh hasil akhir berupa karangan. Sedangkan definisi mengarang menurut

The liang Gie (2003:3) adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang

mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulisan kepada

masyarakat pembaca untuk dipahami.

Jenis-jenis karangan menurut Finoza (2008:232) dibagi menjadi 6, yaitu:

1) Karangan Deskripsi (perian)

2) Karangan Narasi (kisahan)

3) Karanagan Eksposisi (paparan)

4) Karangan Argumentasi (bahasa)

5) Karangan Persuasi (ajakan)

6) Combinasi atau Kombinasi

Jadi karangan adalah suatu hasil dari sebuah pikiran yang diolah dan diungkapkan

menjadi karya bahasa yang bisa dibaca.

Peneliti memilih karanagan narasi sebagai karangan yang diteliti karena dalam

karangan narasi anak-anak mampu mengembangkan pikirannya dengan mudah di

karangan dan belum sulit dilakukan oleh anak kelas V SD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

12

12

5. Narasi

a. Pengertian Narasi

Keraf (2010:136) membatasi pengertian narasi sebagai suatu bentuk wacana

yang sasaran utamanya adalah tindak tanduk yang dijalin serta dirangkaikan

menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam satu kesatuan waktu. Narasi

merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha menggairahkan suatu kejadian

sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa

itu. Oleh sebab itu, unsur yang paling penting pada sebuah narasi adalah unsur

perbuatan atau tindakan. Apa yang terjadi tidak lain tindak tanduk yang dilakukan

oleh orang-orang dalam suatu rangkaian waktu narasi lebih mengisahkan suatu

kehidupan yang dinamis dalam suatu rangkaian waktu (Keraf, 2001: 137).

b. Ciri-ciri Narasi

Suatu karangan atau teks narasi memiliki karakteristik tertentu yang

membedakannya dengan bentuk karangan lainnya. Keraf (2000:136) ciri-ciri

narasi adalah sebagai berikut:

1) Narasi lebih menonjolkan unsur tindakan atau perbuatan.

2) Suatu narasi dirangkai dalam suatu urutan waktu yang kronologis.

3) Narasi dibuat sebagai upaya untuk menjawab pertanyaan ―apa yang terjadi?‖

4) Di dalam narasi pasti terdapat konflik.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

narasi adalah sebuah karangan yang ditulis berdasarkan pikiran pelaku yang di

dalamnya terdapat urutan waktu, tempat dan kejadian.

6. Ejaan

Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran

dan bagaimana antarhubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan

penggambungannya dalam suatu bahasa. Secara teknis, yang dimaksud dengan

ejaan ialah penulisan huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca (Arifin,

2008:164)).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

13

13

Menurut Suyanto (2011:90) Ejaan adalah sebuah ilmu yang mempelajari

bagaimana ucapan atau apa yang di-lisankan oleh seseorang ditulis dengan

perantara lambang-lambang atau gambar-gambar bunyi.

Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ejaan adalah

aturan yang berlaku untuk membenarkan sebuah tulisan agar dapat memenuhi

stadar penulisan.

Pedoman yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah PUEBI.

Berikut ini adalah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia menurut Badan

Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Tahun 2016.

I. Pemakaian Huruf

a. Huruf Abjad

Abjad yang dipakai dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas 26 huruf.

b. Hurif Vokal

Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas lima

huruf, yaitu a, e, i, o, dan u.

c. Huruf Konsonan

Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas 21

huruf, yaitu b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y,dan z.

d. Huruf Diftong

Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat diftong yang di- lambangkan

dengan gabungan huruf vokal ai, au, ei, dan oi.

e. Gabungan Huruf Konsonan

Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy masing-masing melambangkan

satu bunyi konsonan.

f. Huruf Kapital

1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.

2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk

julukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

14

14

3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.

4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab

suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.

5. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar

kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama

orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang.

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar

kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan

kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan.

6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan

pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama

orang tertentu, nama ins- tansi, atau nama tempat.

7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan

bahasa.

8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan

hari besar atau hari raya.

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur na- ma peristiwa

sejarah.

9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.

10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua

unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan,

organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan,

yang, dan untuk.

11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur

kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah

serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari,

dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

15

15

12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar,

pangkat, atau sapaan.

13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan

kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau

ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan.

g. Huruf Miring

1. Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau

nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar

pustaka.

2. Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf,

bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat.

3. Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa

daerah atau bahasa asing.

h. Huruf Tebal

1. Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis

miring.

2. Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian- bagian karangan,

seperti judul buku, bab, atau subbab.

II. Penulisan Kata

a. Kata Dasar

Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.

b. Kata Berimbuhan

1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan akhiran)

ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.

2. Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.

c. Bentuk Ulang

Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) di antara unsur-

unsurnya.

d. Gabungan Kata

1. Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah

khusus, ditulis terpisah. Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

16

16

pengertian ditulis dengan membubuhkan tanda hubung (-) di antara unsur-

unsurnya.

2. Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika

mendapat awalan atau akhiran. Gabungan kata yang mendapat awalan dan

akhiran sekaligus ditulis serangkai. Gabungan kata yang sudah padu ditulis

serangkai.

e. Pemenggalan Kata

1. Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut.

a. Jika di tengah kata dasar terdapat huruf konsonan (termasuk gabungan

huruf konsonan) di antara dua huruf vokal, pemenggalannya dilakukan

sebelum huruf konsonan itu.

b. Jika di tengah kata dasar terdapat dua huruf konsonan yang berurutan,

pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu.

c. Jika di tengah kata dasar terdapat tiga huruf konsonan atau lebih yang

masing-masing melambangkan satu bunyi, pemenggalannya dilakukan di

antara huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan yang kedua.

2. Jika sebuah kata terdiri atas dua unsur atau lebih dan salah satu unsurnya itu

dapat bergabung dengan unsur lain, pemenggalannya dilakukan di antara

unsur-unsur itu. Tiap unsur gabungan itu dipenggal seperti pada kata dasar.

1. Nama orang yang terdiri atas dua unsur atau lebih pada akhir baris

dipenggal di antara unsur-unsurnya.

2. Singkatan nama diri dan gelar yang terdiri atas dua huruf atau lebih tidak

dipenggal.

3. Kata Depan : Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata

yang mengikutinya.

f. Partikel

1. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang

mendahuluinya.

2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

17

17

3. Partikel per yang berarti „demi‟, „tiap‟,atau „mulai‟ ditulis terpisah dari kata

yang mengikutinya.

III. Pemakaian Tanda Baca

a. Tanda Titik (.)

1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan.

2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan,

ikhtisar, atau daftar.

3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang

menunjukkan waktu atau jangka waktu.

4. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun,

judul tulisan (yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru), dan

tempat terbit.

5. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya

yang menunjukkan jumlah.

b. Tanda Koma (,)

1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau

pembilangan.

2. Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan,

dan sedangkan, dalam kalimat majemuk (setara).

3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului

induk kalimatnya.

4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung

antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan

dengan itu, dan meskipun demikian.

5. Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru, seperti o, ya,

wah, aduh, atau hai, dan kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu, Dik,

atau Nak.

6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain

dalam kalimat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

18

18

7. Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian

alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau

negeri yang ditulis berurutan.

8. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik

susunannya dalam daftar pustaka.

9. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki atau

catatan akhir.

10. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan atau

keterangan aposisi.

11. Tanda koma dapat dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada

awal kalimat untuk menghindari salah baca/ salah pengertian.

c. Tanda Titik Koma (;)

1. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata peng- hubung untuk

memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain di dalam

kalimat majemuk.

2. Tanda titik koma dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa.

3. Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian-bagian pemerincian

dalam kalimat yang sudah menggunakan tanda koma.

d. Tanda Titik Dua (:)

1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti

pemerincian atau penjelasan.

2. Tanda titik dua tidak dipakai jika perincian atau penjelasan itu merupakan

pelengkap yang mengakhiri pernyataan.

3. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan

pemerian.

4. Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang

menunjukkan pelaku dalam percakapan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

19

19

5. Tanda titik dua dipakai di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b) surah

dan ayat dalam kitab suci, (c) judul dan anak judul suatu karangan, serta (d)

nama kota dan penerbit dalam daftar pustaka.

e. Tanda Hubung

1. Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh

pergantian baris.

2. Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang.

3. Tanda hubung dipakai untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun yang

dinyatakan dengan angka atau menyambung huruf dalam kata yang dieja

satu-satu.

4. Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian kata

atau ungkapan.

5. Tanda hubung dipakai untuk merangkai

a. se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital (se-

Indonesia, se-Jawa Barat);

b. ke- dengan angka (peringkat ke-2);

c. angka dengan –an (tahun 1950-an);

d. kata atau imbuhan dengan singkatan yang berupa huruf kapital (hari-H,

sinar-X, ber-KTP,di-SK-kan);

e. kata dengan kata ganti Tuhan (ciptaan-Nya, atas rahmat-Mu);

f. huruf dan angka (D-3, S-1, S-2); dan

g. kata ganti-ku, -mu, dan -nya dengan singkatan yang berupa huruf

kapital (KTP-mu, SIM-nya, STNK-ku).

6. Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan

unsur bahasa daerah atau bahasa asing.

7. Tanda hubung digunakan untuk menandai bentuk terikat yang menjadi

objek bahasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

20

20

8. Tanda Pisah (—)

1. Tanda pisah dapat dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat

yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat.

Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai— diperjuangkan oleh

bangsa itu sendiri.

Keberhasilan itu—kita sependapat—dapat dicapai jika kita mau berusaha

keras.

2. Tanda pisah dapat dipakai juga untuk menegaskan adanya keterangan

aposisi atau keterangan yang lain.

3. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang

berarti ‗sampai dengan‘ atau ‗sampai ke‘.

9. Tanda Tanya (?)

1. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.

2. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian

kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan

kebenarannya.

10. Tanda Seru (!)

Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa

seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan,

atau emosi yang kuat.

11. Tanda Elipsis (…)

1. Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau

kutipan ada bagian yang dihilangkan.

2. Tanda elipsis dipakai untuk menulis ujaran yang tidak selesai dalam

dialog.

12. Tanda Petik (―…‖)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

21

21

1. Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari

pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.

2. Tanda petik dipakai untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron,

artikel, naskah, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.

3. Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal

atau kata yang mempunyai arti khusus.

13. Tanda Garis Miring (/)

1. Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan

penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun tarakhir.

2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, serta setiap.

3. Tanda garis miring dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok

kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan atau kelebihan di

dalam naskah asli yang ditulis orang lain.

Nasution (1993:44 dalam Syaiful, 2008:123) masa usia sekolah dasar sebagai

masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari usia enam tahun hingga kira-kira

sebelas atau dua belas tahun. Usia ditandai dengan mulainya anak masuk sekolah

dasar dan dimulainya sejarah baru dalam kehidupannya yang kelak akan

mengubah sikap-sikap dan tingkah lakunya. Guru mengenal masa ini sebagai

―masa sekolah‖, oleh karena itu pada usia inilah untuk pertama kalinya menerima

pendidikan formal.

Anak sekolah dasar adalah mereka yang berusia antara 6-12 tahun atau biasa

disebut dengan periode intelektual. Pengetahuan anak akan bertambah pesat

seiring dengan bertambahnya usia, keterampilan yang dikuasaipun semakin

beragam. Minat anak pada periode ini terutama terfokus pada segala sesuatu yang

bersifat dinamis bergerak. Implikasinya adalah anak cenderung untuk melakukan

beragam aktivitas yang akan berguna pada proses perkembangannya kelak

(Jatmika, 2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

22

22

B. Penelitian yang Relevan

Mulyani (2017) meneliti tentang kesalahan ejaan. Penelitian ini menggunakan

metode deskriptif kualitatif dengan cara pengumpulan data kuesioner.

Berdasarkan hasil penelitian kesalahan ejaan pada peserta didik kelas VI A dan VI

B, yaitu dalam memperbaiki penulisan kesalahan huruf kapital, memilih jawaban

benar atau salah, dan menjawab soal pilihan ganda sedangkan penguasaan ejaan

peserta didik kelas VI A dalam memperbaiki penulisan kesalahan huruf kapital

sebesar 80% atau kategori baik, pengguasaan dalam memilih jawaban benar atau

salah sebesar 69% atau kategori baik, penguasaan dalam memilih jawaban soal

pilihan ganda sebesar 42% atau kurang. Kelas VI B dalam memperbaiki penulisan

kesalahan huruf kapital sebesar 78% atau kategori baik, pengguasaan dalam

memilih jawaban benar atau salah sebesar 65% atau kategori cukup, dan

pengguasaan dalam memilih jawaban soal pilihan ganda sebesar 41% atau

kategori kurang.

Anggi & Avini (2018) penelitian ini bertujuan mengungkap kesalahan ejaan

(kesalahan pemakaian huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca) siswa

kelas V sekolah dasar di Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang.

Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan penelitian deskriptif kualitatif dengan

langkah-langkah: mengumpulkan data kesalahan berbahasa siswa dan melakukan

analisis kesalahan berbahasa. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN

Margacinta, SDN Manangga, dan SDN Pasanggrahan I Kecamatan Sumedang

Selatan Kabupaten Sumedang. Hasil penelitian menunjukkan adanya kesalahan

berbahasa dalam karangan narasi siswa yang meliputi kesalahan ejaan (kesalahan

pemakaian huruf, penulisan kata, dan kesalahan pemakaian tanda baca). Jumlah

kesalahan ejaan terbesar yaitu SDN Manangga dengan jumlah kesalahan ejaan

sebesar 52 (43,33%) dan jumlah kesalahan ejaan terkecil yaitu SDN Margacinta

sebesar 27 (22,5%) kesalahan.

Susan (2016) penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan ejaan

yang terdapat dalam karangan siswa SD. Hasil dari penelitian ini secara umum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

23

23

kesalahan pada karangan siswa SD adalah pemakaian huruf kapital, penulisan kata

dan pemakaian tanda baca.

Fransiska & Listyarini (2016) tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian

adalah menganalisis kemampuan penggunaan ejaan dalam karangan narasi siswa

kelas V SDN Tlogosari Kulon 05 Semarang yang meliputi penggunaan huruf

kapital, penulisan kata, dan penggunaan tanda baca dalam karangan narasi siswa.

Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan penggunaan ejaan

siswa termasuk dalam kriteria baik karena tingkat persentase kesalahan

penggunaan ejaan siswa mencapai 0% - 21,94%. Kemampuan penggunaan huruf

kapital termasuk dalam kriteria baik karena tingkat persentase kesalahan mencapai

21,94%, kemampuan penulisan kata termasuk kriteria sangat baik karena tingkat

persentase kesalahan mencapai 5,49%, dan kemampuan penggunaan tanda baca

termasuk dalam kriteria sangat baik karena tingkat persentase kesalahan mencapai

11,19%

Muammar (2018) Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk kesalahan

ejaan pada Teks Negosiasi Siswa SMA Negeri 3 Palu. Penelitian ini merupakan

penelitian kualitatif deskriptif. Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini

adalah data tertulis yang bersumber dari Teks Negosiasi Siswa SMA Negeri 3

Palu. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik tes, dokumentasi,

pengamatan, dan pencatatan. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesalahan-

kesalahan ejaan dalam penulisan Teks Negosiasi Siswa SMA Negeri 3 Palu, yang

meliputi kesalahan penggunaan huruf kapital, penggunaan huruf miring,

penggunaan kata, penggunaan kata depan, penggunaan singkatan, dan penggunaan

tanda baca yaitu penggunaan titik dan penggunaan tanda tanya.

Winda (2014) fokus masalah dalam penelitian ini adalah mencari tahu

dimanakah pada umumnya letak kesalahan siswa dalam menulis karangan dan

mengetahui upaya guru dalam mengatasi kesalahan ejaan yang dilakukan oleh

siswa. Hasil analisis kesalahan penggunaan ejaan dalam karangan siswa

menunjukkan bahwa 1 responden melakukan kesalahan pemenggalan kata pada

ujung baris, 15 responden melakukan kesalahan pemakaian huruf kapital,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

24

24

7responden melakukan kesalahan penulisan kata depan di dan ke, 1 responden

melakukan kesalahan penulisan kata singkatan, 15 responden melakukan

kesalahan pemakaian tanda baca titik, 5 responden melakukan kesalahan

pemakaian tanda baca koma, dan 2 responden melakukan kesalahan pemakaian

tanda hubung.

Penelitian-penelitian tersebut banyak meneliti tentang penggunaan ejaan pada

karangan siswa contohnya pada kesalahan menulis yaitu pemakaian huruf,

pemakaian tanda baca dan penulisan kata. Penelitian-penelitian ini difokuskan

pada karangan siswa sekolah dasar.

Susan (2016)

Analisis Kesalahan

Ejaan Karangan

SiswaSD

Anggi & Avini (2018)

Analisis Kesalahan

Ejaan Karangan

Narasi

Sri (2017)

Kesalahan Ejaan

Peserta Didik SD

Yang Perlu Diteliti

Analisis Kesalahan Ejaan Pada

Karangan Siswa Sekolah Dasar

Maria & Ikha (2016)

Analisis

Kemampuan

Penggunaan Ejaan

Muammar (2018)

Analisis Kesalahan

Penulisan Ejaan

Siswa

Winda (2014)

Analisis Kesalahan

Ejaan Menulis

Karangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

25

25

C. Kerangka Berpikir

Bahasa adalah sarana menjalin komunikasi antarmanusia untuk menunjang

proses. Bahasa secara umum mempunyai fungsi sebagai alat komunikasi yang

utama dalam kehidupan manusia sehari-hari sehingga tidak mengherankan apabila

bahasa mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan masyarakat. Selain itu,

bahasa juga merupakan media komunikasi yang paling canggih dan produktif. Hal

ini, terbukti dengan semua kelompok manusia mempunyai bahasa. Oleh karena

itu, fungsi bahasa sebagai bahasa nasional maupun bahasa negara. Salah satu

bentuk bahasa Indonesia yang digunakan sebagai bahasa kenegaraan, yaitu bahasa

yang digunakan sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, dimulai dari

taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi.

Namun dari hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan di lapangan yaitu di

Sekolah Dasar penggunaan tanda baca dalam tulisan siswa masih kurang. Ketika

siswa membuat teks dialog yang mana membutuhkan sekali penggunaan tanda

baca yang baik dan benar, baik itu untuk keperluan nada bicara, intonasi, jeda,

ataupun makna, masih ada yang belum benar dalam penulisannya bahkan ada

yang sama sekali tidak menggunakan tanda baca kerja sama demi kelangsungan

hidupnya. Penyampaian materi dalam semua mata pelajaran hendaknya

menggunakan bahasa Indonesia yang benar.

Proses pembelajaran bahasa Indonesia pada anak-anak masih mengalami

kesulitan. Guru menjelaskan bahwa anak-anak sudah diberikan pelajaran tentang

penulisan yang benar akan tetapi banyak anak masih belum paham terhadap

penulisan karangan. Banyak dari mereka juga lupa apabila dihadapkan dengan

penulisan karangan, karena mereka masih anak-anak maka perkembangan bahasa

mereka masih rendah. Maka dari itu lingkungan juga berpengaruh terhadap

perkembangan bahasa anak.

Berdasarkan pengalaman dan pengamatan di kelas, ditemukan bahwa

siswa tampak mengalami kesulitan ketika harus menulis. Siswa tidak tahu apa

yang harus dilakukan ketika pembelajaran menulis dimulai. Mereka terkadang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

26

26

mengalami kesulitan menggunakan ejaan yang tepat di dalam karangan.

Kesulitan-kesulitan itu mendorong untuk dilakukan suatu penelitian yang dapat

mengungkapkan berbagai macam kesalahan dalam karangan terutama masalah

ejaan.

Dengan demikian, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat

kesalahan ejaan dalam penulisan yang dibuat oleh siswa kelas V di salah satu SD

swasta kota Yogyakarta dan kemampuan siswa dalam kegiatan menulis karangan.

Penelitian ini penting dilakukan karena untuk membantu guru agar dapat

mengetahui seberapa jauh anak-anak mengerti dan memahami tentang ejaan

penulisan yaitu pemakaian huruf kapital, penulisan kata dan pemakaian tanda

baca. Dari penelitian ini juga sebagai tolak ukur guru dalam menyampaikan

pembelajaran dalam penulisan karangan. Masalah yang akan diteliti oleh penulis

adalah kesalahan pemakaian huruf, penulisan kata, dan kesalahan pemakaian

tanda baca pada siswa SD kelas V. Penulisan ini mengambil data dari karangan

siswa SD kelas V dengan tujuan mengetahui kesalahan pemakaian huruf,

kesalahan penulisan kata, dan kesalahan pemakaian tanda baca.

Dengan demikian, bahasa diharapkan berguna sebagai pengembangan

kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern sedangkan

untuk mencapai tujuan pemakaian bahasa Indonesia baku yang cermat, tepat, dan

efisien dalam berkomunikasi, diperlukan penguasaan ejaan dalam mendukung

penggunaan bahasa Indonesia yang benar. Dalam sejarah perkembangan bahasa,

ejaan yang pernah berlaku di Indonesia antara lain: Ejaan Van Ophuysen, Ejaan

Republika, dan Ejaan yang Disempurnakan kemudian pada tahun 2016

berdasarkan putusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Anis Baswedan,

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Ejaan Bahasa Indonesia yang

Disempurnakan (PUEYD) disempurnakan menjadi Pedoman Umum Ejaan

Bahasa Indonesia yang penyempurnaan naskahnya disusun oleh Pusat

Pengembangan dan Pelindungan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Sejak saat itu pengejaan bahasa Indonesia mengikuti ketentuan Pedoman Umum

Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

27

27

(PUEBI) memuat pemakaian huruf, penulisan kata, pemakaian tanda baca maupun

penulisan unsur serapan. Tujuan mempelajari dan menaati pedoman tersebut

supaya tidak terjadi kesalahan dalam pengejaan kata. Namun, kenyataan yang

terjadi, yaitu adanya kecenderungan kesalahan-kesalahan berbahasa baik lisan

maupun tulis. Misal: pemakaian bahasa Indonesia ragam formal dalam

komunikasi di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

28

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bagian ini akan membahas jenis penelitian, setting penelitian, desain

penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, kredibilitas dan

transferabilitas dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian deskriptif yaitu mengumpulkan data berdasarkan faktor-faktor yang

menjadi pendukung terhadap objek penelitian, kemudian menganalisa faktor-

faktor tersebut untuk dicari perannya (Arikunto, 2010:151). Penelitian kualitatif

merupakan penelitian yang berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat,

kepercayaan orang yang akan diteliti dan kesemuanya tidak dapat diukur dengan

angka. Dalam penelitian ini, teori yang digunakan dalam penelitian tidak

dipaksakan untuk memperoleh gambaran seutuhnya mengenai suatu hal menurut

pandangan manusia yang telah diteliti (Sulistyo-Basuki, 2006:24)

Metode penelitian kualitatif sebagaimana yang diungkapakan Bogdan dan

Taylor (L.J. Moleong, 2011:4) sebagai prosedur penelitian yang menghasikan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

dapat diamati. Selain itu, metode penelitian kualitatif menurut Syaodih Nana,

(2007:60) adalah cara untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena,

peristiwa, aktivitas sosial, sikap kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara

individual maupun kelompok.

Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan

penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik, dan dengan cara

deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang

alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, 2007:6)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

29

29

Moleong (2014:6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud

untuk memahami tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya: (1)

Perilaku; (2) Persepsi; (3) Motivasi. Flick (dalam Gunawan 2014:81) penelitian

kualitatif adalah keterkaitan spesifik pada studi hubungan sosial yang

berhubungan dengan fakta dari pluralisasi dunia kehidupan. Metode ini diterapkan

untuk melihat dan memahami subjek dan obyek penelitian yang meliputi orang,

lembaga berdasarkan fakta yang tampil secara apa adanya. Melalui pendekatan ini

akan terungkap gambaran mengenai aktualisasi, realitas sosial, dan persepsi

sasaran sosial. Tujuan penelitian kualitatif adalah menggambarkan dan

mengungkap (to descrie and explore), dan menggambarkan dan menjelaskan (to

describe dan explain). Kebanyakan penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan

eksplanatori. Penelitian kualitatif (Qualitative research) adalah suatu penelitian

yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa,

aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individu

maupun kelompok.

B. Setting Penelitian

Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada salah satu Sekolah Dasar swasta di Yogyakarta.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2019/ 2020, yaitu

pada bulan November 2020.

3. Subjek Penelitian.

Subjek penelitian merupakan sumber data yang dimintai informasinnya sesuai

dengan masalah penelitian. Adapun yang dimaksud sumber data dalam penelitian

adalah subjek dari mana data diperoleh (Suharsimi Arikunto, 2002:107).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

30

30

4. Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada karangan siswa kelas V SD yang berjumlah 23 anak.

Penelitian ini dilakukan di kelas V karena siswa dianggap sudah memahami

struktur kalimat lengkap, serta berdasarkan SK dan KD, kelas V telah

mempelajari materi mengenai penggunaan ejaan.

C. Desain Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti melakukan langkah-langkah penelitian untuk

sampai pada hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan.

Desain Penelitian Kualitatif Deskriptif menurut Moleong (2014)

(Desain Penelitian Modifikasi)

1. Observasi

Pada tahap awal, peneliti melakukan observasi di dalam kelas untuk

mengetahui proses pembelajaran secara umum yang terjadi di kelas.

Observasi dilakukan ketika pembelajaran Bahasa Indonesia sedang

berlangsung.

2. Tahap perencanaan

Pada tahap perencanaan ini, peneliti menyusun instrumen penelitian yang

berupa lembar observasi untuk guru dan siswa dan lembar wawancara untuk

guru dan siswa. Mempertajam fokus dan perumusan masalah penelitian.

Observasi

Perencanaan

Pelaksanaan

Analisis

Temuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

31

31

Pada waktu peneliti melakukan observasi atau pengamatan tentang proses

pembelajaran yang terjadi di kelas masih secara umum atau menyeluruh.

Untuk dapat memahami secara lebih mendalam, diperlukan pemilihan fokus

penelitian. Dalam penelitian kualitatif, rumusan masalah masih bersifat

sementara dan akan berkembang setelah peneliti masuk ke dalam lapangan.

Pertanyaan penelitian kualitatif dirumuskan dengan maksud untuk

memahami gejala yang kompleks dalam kaitannya dengan aspek-aspek lain.

3. Pelaksanaan

Pelaksanaan (observasi, interview, dokumen). Pada tahap ini, peneliti terjun

langsung ke dalam lapangan. Dalam melakukan penelitian, peneliti

menggunakan wawancara dan observasi untuk mengumpulkan data. Dalam

melakukan wawancara dan observasi, peneliti menggunakan pedoman

wawancara dan observasi yang telah dibuat. Pedoman ini digunakan agar tidak

keluar dari fokus penelitian. Selama melakukan implementasi pada guru dan

siswa, peneliti melakukan pencatatan terhadap hasil yang diperoleh dari

pengambilan data.

4. Analisis.

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki

lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan (Sugiyono, 2011:

333). Meskipun demikian, dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih

difokuskan selama proses di lapangan dan pengumpulan data. Setelah

melakukan pencatatan, peneliti mengolah semua data hasil wawancara dan

pengamatan dari narasumber penelitian agar mempermudah peneliti atau pihak

lain memeriksa data yang telah diambil dan agar data dapat tersusun dengan

rapi. Setelah semua data terkumpul, peneliti melakukan analisis data yang telah

diperoleh. Pengecekan kesalahan data.

Untuk mengecek keabsahan data atau kepercayaan dalam data dalam penelitian

kualitatif dapat melalui kredibilitas dan transferabilitas. Kredibilitas dalam

penelitian kualitatif adalah upaya pemeriksaan terhadap akurasi hasil penelitian

dengan menerapkan prosedur-prosedur tertentu (Creswell, 2007: 285).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

32

32

Sedangkan transferabilitas menunjukkan derajat ketepatan atau dapat

diterapkannya hasil penelitian ke populasi di mana sampel tersebut di ambil.

5. Temuan.

Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan. Temuan dapat

berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-

remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas.

D. Teknik Pengumpulan Data

Burhan Bungin (ed) (2003:42), menjelaskan metode pengumpulan data adalah

―dengan cara apa dan bagaiamana data yang diperlukan dapat dikumpulakan

sehingga hasil akhir penelitian mampu menyajikan informasi yang valid dan

reliable”.

Suharmi Arikunto (2002:136), berpendapat bahwa ―metode penelitian adalah

berbagai cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya‖.

Berdasarkan jenis penelitian kualitatif, peneliti menggunakan beberapa

metode pengumpulan data, di antaranya adalah:

1. Wawancara

Moleong (2006: 186) wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang

mengajukan pertanyaan dan wawancara (interviewee) yang memberikan jawaban

atas pertanyaan tersebut. Wawancara dilakukan dengan cara mengajukan

pertanyaan-pertanyaan langsung kepada narasumber. Peneliti melakukan

wawancara sesuai dengan pedoman wawancara yang telah dibuat. Panduan

wawancara berisi petunjuk secara garis besar tentang proses dan isi wawancara.

Panduan ini dibuat agar wawancara lebih terfokus pada permasalahan.

Dalam proses wawancara, pertanyaan berkembang sesuai dengan alur

jawaban yang diberikan narasumber, karena peneliti menggunakan bentuk

wawancara semi terstruktur. Ciri dari wawancara semi terstruktur (Koentjroro,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

33

33

2010) adalah petanyaannya terbuka namun ada batasan tema dan alur

pembicaraan. Hal itu berarti bahwa jawaban yang diberikan oleh narasumber tidak

dibatasi, sehingga narasumber bebas mengemukakan pendapat apa pun selama

masih dalam konteks pembicaraan. Selain itu, dalam wawancara semi terstruktur

bersifat fleksibel tetapi terkontrol. Pertanyaan yang diajukan bersifat fleksibel

tetapi masih ada kontrol dari peneliti yaitu tema wawancara. Selanjutnya peneliti

dapat mengembangkan pertanyaannya sesuai dengan alur pembicaraan. Dalam

wawancara semi terstruktur diperlukan pedoman wawancara yang dijadikan

patokan atau kontrol dalam mengatur alur pembicaraan. Hasil dari wawancara

tersebut akan dikumpulkan menjadi informasi yang akan digunakan sebagai bahan

kajian penelitian.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara, adapun Deddy

(2004:183) menjelaskan bahwa wawancara adalah metode yang memungkinkan

pihak yang diwawancarai untuk mendefinisikan dirinya sendiri dan

lingkungannya, untuk menggunakan istilah-istilah mereka sendiri mengenai

fenomena yang diteliti, tidak sekedar menjawab pertanyaan.

2. Observasi

Metode yang digunakan peneliti dalam melakukan observasi adalah dengan

menggunakan anecdotal record. Anecdotal record adalah deskripsi atau catatan

rekaman tentang episode-episode atau peristiwa-peristiwa yang berlangsung

dalam situasi natural alias wajar atau natural (Supratiknya, 2012: 47). Dalam

penulisan anecdotal record penulis menggunakan anecdotal record tematik,

sehingga ada beberapa pedoman yang digunakan untuk mencatat hal-hal yang

penting sesuai dengan tema. Dalam metode anecdotal record, observer mencatat

dengan teliti dan merekam perilaku-perilaku yang dianggap penting dan bermakna

yang sesuai dengan tema. Teknik penulisan yang digunakan oleh penulis adalah

pencatatan naratif. Seperti yang diungapkan oleh Mehrens dan Lehman (1984

dalam Supratiknya, 2010: 47) catatan anekdot yang baik harus memiliki ciri-ciri

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

34

34

a. Berupa deskripsi singkat peristiwa faktual.

b. Catatan tidak mengandung inferensi atau kesimpulan, pendapat, atau penilaian

dari pengamat. Hal ini berarti bahwa peneliti harus benar-benar menuliskan apa

yang terjadi tanpa terpengaruh oleh narasumber aktivitas pengamat.

c. Catatan berisi rekaman tentang critical incident atau kejadian penting terkait

dengan murid.

d. Sesudah memperoleh data yang cukup memadai, pengamat boleh membuat

kesimpulan tentang adanya pola perilaku narasumber yang menjadi sasaran

pengamatan.

Kode Data

05/10/P1/K3

KPHK

KPK

KPTB

Sesampainya disana aku turun dari

Mobil.

Kesalahan penulisan huruf kapital

Kesalahan penulisan kata

Kesalahan penulisan tanda baca

Keterangan:

05/7 : menunjukkan nomor data

P1 : menunjukkan nomor paragraf dalam tulisan

K4 : menunjukkan nomor kalimat dalam paragraf

KPHK : menunjukkan kesalahan penulisan huruf kapital

KPK : menunjukkan kesalahan penulisan kata

KPTB :menunjukkan klasifikasi konjungsi berdasarkan ketepatan

penggunaanya

E. Instrumen Penelitian

Suharmi Arikunto (2002:136), menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah

alat untuk atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

35

35

agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,

lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Arikunto, (2010: 203) instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya menjadi

lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan

sistematis sehingga mudah diolah. Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi

instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri (Sugiyono, 2011: 305).

Dalam penelitian ini instrumen penelitiannya adalah peneliti sendiri dengan

menggunakan alat bantu yang berupa pedoman wawancara, observasi dan

dokumentasi. Wawancara digunakan untuk mengetahui pendapat guru dan siswa

atas pemakaian huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca sedangkan

observasi digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik selama guru

dan siswa menulis karangan dan dokumentasi digunakan untuk memberikan bukti

atas kegiatan yang telah berlangsung. Selain itu observasi memungkinkan peneliti

memperoleh data tentang hal-hal yang karena berbagai sebab tidak diungkapkan

oleh narasumber penelitian secara terbuka dalam wawancara.

Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen penelitian adalah peneliti

itu sendiri. Oleh karena itu, peneliti harus ―divalidasi‖ seberapa jauh peneliti siap

melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan. Validasi terhadap

peneliti sebagai instrumen mengenai kesiapan peneliti untuk memasuki objek

penelitian, yang melakukan validasi adalah peneliti itu sendiri melalui evaluasi

diri seberapa jauh kesiapan dan bekal memasuki lapangan. Sebelum peneliti

memasuki lapangan untuk melakukan penelitian, peneliti pernah mendapatkan

pengalaman dari berbagai hal, di antaranya yaitu pada semester 2 peneliti pernah

mengajar pramuka di SD Kanisius Wirobrajan yang berlamat di jalan HOS

Cokroaminoto No. 8, Pakuncen, Wirobrajan, Kota Yogyakarta selama satu

semester. Kegiatan pramuka diadakan seminggu sekali pada hari Sabtu selama 2 x

35 jam pelajaran. Pada semester 3 peneliti pernah melakukan bimbingan belajar

(bimbel) untuk kelas atas di SD Kanisius Jomegatan yang beralamtkan di jalan

Jomegatan, Jomegatan, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Kegiatan

bimbingan belajar diterapkan pada kelas VI. Kemudian pada semester 4 peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

36

36

mengadakan bimbingan belajar (bimbel) kelas bawah di SD Bopri Gondolayu

yang beralamatkan di jalan Jend. Sudirman No. 24, Gowongan, Kec. Jetis,

Yogyakarta selama satu semester. Bimbel diadakan seminggu sekali pada hari

Sabtu selama 2 x 35 jam pelajaran. Bimbel kelas bawah ini dilakukan pada siswa

kelas II. Tujuan diadakannya bimbingan belajar untuk siswa kelas bawah dan atas

ini untuk mendekatkan mahasiswa dengan siswa-siswa SD dan memberikan

pengalaman menyampaikan materi atau mengajar kepada siswa SD.

Pada semester 5 peneliti mengikuti Program Pengakraban Lingkungan

(Probaling) guru di SD Kanisius Kalasan Yogyakarta yang beralamatkan di jalan

Solo, Kringinan, Tirtimatani, Kec. Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta

selama satu semester. Probaling guru ini diadakan seminggu sekali yaitu pada hari

Sabtu selama satu hari penuh. Tujuan dari Probaling guru ini adalah agar

mahasiswa mendapatkan pengalaman terkait dengan tugas dan kewajiban guru.

Selain itu, supaya mahasiswa semakin dekat dengan siswa-siswi SD dan

memahami karakteristik mereka. Kemudian pada semester 6, peneliti mengikuti

Program Pengakraban Lingkungan (Probaling) Kepala Sekolah di SD N

Terbansari 1, Depok, Sleman, Yogyakarta selama satu semester. Probaling

diadakan seminggu sekali yaitu pada hari Sabtu selama satu hari penuh. Tujuan

diadakannya Probaling Kepala Sekolah adalah agar mahasiswa mengetahui tugas

dan wewenang Kepala Sekolah, selain itu agar mahasiswa semakin dekat dengan

lingkungan SD dan siswa-siswanya. Berdasarkan pengalaman-pengalaman

tersebut, peneliti sudah familiar dengan lingkungan SD baik kepala sekolah, guru

kelas, dan siswa.

Berbagai kegiatan yang telah dilakukan tersebut memberikan sumbangan yang

besar kepada peneliti, dengan adanya kegiatan-kegiatan tersebut menjadikan

peneliti lebih mengetahui karakteristik lingkungan sekolah baik kepala sekolah,

guru kelas, dan siswa-siswi. Selain itu, kegiatan tersebut membantu peneliti dalam

memahami karaktersitik siswa Sekolah Dasar sehingga peneliti lebih familiar lagi

dengan siswa, serta membantu peneliti dalam memahami bahasa yang digunakan

siswa ketika berkomunikasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

37

37

Sebelum peneliti terjun langsung ke lapangan atau melakukan penelitian,

peneliti terlebih dahulu berlatih melakukan observasi dengan mengamati sebuah

video tertentu, kemudian hasil dari observasi tersebut dibahas. Tujuan berlatih

observasi ini adalah untuk mengetahui cara-cara memandang perilaku dan

mendeskripsikannya, sehingga ketika peneliti terjun ke lapangan sudah

mengetahui detail apa saja yang harus diamati. Selain itu, peneliti juga membaca

literatur tentang penelitian kualitatif baik buku, skripsi atau jurnal mengenai

penelitian kualitatif untuk memberikan gambaran kepada peneliti tentang

penelitian kualitatif. Peneliti juga membaca studi mengenai persepsi baik jurnal,

skripsi atau literatur yang sudah ada.

F. Kredibilitas dan Transferabilitas

1. Kredibilitas

Kredibilitas adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada

pemberi data. Tujuan memberi check adalah untuk mengetahui seberapa jauh data

yang diperboleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Apabila

data yang ditemukan disepakati oleh para pemberi data berarti data tersebut valid,

sehingga semakin kredibel/dipercaya, tetapi apabila data yang ditemukan peneliti

dengan berbagai penafsirannya tidak disepakati oleh pemberi data, maka peneliti

perlu melakukan diskusi dengan pemberi data, dan apabila perbedaannya tajam,

maka peneliti harus mengubah temuannya, dan harus menyesuaikan dengan apa

yang diberikan oleh pemberi data. Pelaksanaan memberi check dapat dilakukan

setelah satu periode pengumpulan data selesai, atau setelah mendapat suatu

temuan, atau kesimpulan. Setelah data di sepakati bersama, maka para pemberi

data diminta untuk menandatangani, supaya lebih otentik. Selain itu juga sebagai

bukti bahwa peneliti telah melakukan memberi check (Sugiono, 2014).

Peneliti menggunakan metode wawancara dan observasi dengan tujuan agar

data yang diambil memiliki kredibilitas yang kuat. Untuk mendapatkan data yang

lengkap dan mendalam, apa yang diucapkan narasumber ditranskrip sama persis.

2. Transferabilitas

Transferabilitas mengindikasikan bahwa pendekatan yang digunakan peneliti

konsisten jika diterapkan oleh peneliti-peneliti lain (dan) untuk proyek-proyek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

38

38

yang berbeda (Creswell, 2007: 285). Transferabilitas ini mengarah pada sejauh

mana suatu penelitian yang dilakukan pada suatu kelompok tertentu dapat

diaplikasikan pada kelompok lain, tetapi penelitian yang akan diaplikasikan atau

ditransferkan pada kelompok lain harus relevan atau memiliki banyak kesamaan

dengan setting di mana penelitian dilakukan.

Dengan demikian pembaca menjadi jelas atas hasil penelitian yang telah

didapat sehingga dapat memutuskan dapat atau tidaknya hasil penelitian di

aplikasikan ditempat lain (Sugiono, 2014). Sanafiah Faisal (dalam Sugiono, 2014)

menjelaskan bahwa bila pembaca laporan penelitian memperoleh gambaran yang

sedemikian jelasnya ―semacam apa‖ suatu hasil penelitian dapat diberlakukan

(transferability), maka laporan tersebut memenuhi standar transferabilitas.

Penelitian ini dilakukan di SD ini dengan lingkungan dan kondisi fisik sekolah

yang baik, serta tempat pembelajarannya cukup luas. SD ini memiliki kelas yang

berjumlah 12 yang berlantai 1 dan 2. Keadaan kelas dan tata ruangnya semakin

membantu efektivitas pembelajaran karena mampu memenuhi kuota siswa yang

cukup banyak. SD ini mempunyai 24 ruangan, 12 di antaranya ruang kelas 1

sampai kelas 6 (paralel A dan B) yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

Ruang tersebut terbagi menjadi dua, yaitu 6 ruang di lantai 2 (atas) dan 6 ruang di

lantai dasar (bawah).

G. Teknik Analisis Data

Menurut Anwar Sanusi (2011:115) teknik analisis data mendeskripsikan

teknik analisis apa yang akan digunakan oleh peneliti untuk menganalisis data

yang telah dikumpulkan, termasuk pengujiannya. Data yang dikumpulkan

tersebut ditentukan oleh masalah penelitian yang sekaligus mencerminkan

karakteristik tujuan studi apakah untuk eksploras atau deskriptif. Penelitian yang

dilakukan sering melibatkan sejumlah variabel yang berbeda – beda, bergantung

pada kompleksitas masalah yang diolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

39

39

Menurut Patton (Moleong, 2001:103) analisis data adalah ―proses mengatur

urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan uraian

dasar‖.

Pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan studi dokumentasi, yaitu

sesuatu yang tertulis atau dicetak untuk digunakan sebagai catatan atau bukti

(Hornby dalam Satori dan Komariah, 2011:146). Sementara itu, analisis data

menurut Bogdan dan Biklen (Moleong, 2011:248) adalah upaya yang dilakukan

dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilih-milihnya

menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan

pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa

yang dapat diceritakan kepada orang lain. Dengan teknik dokumentasi, data yang

akan dikumpulkan adalah berupa karangan yang dibuat oleh siswa V SD.

Dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses di

lapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Melakukan analisis adalah

pekerjaan yang sulit, memerlukan kerja keras. Analisis memerlukan daya kreatif

serta kemampuan intelektual yang tinggi.

Moleong (2006:287-308) dalam Prastowo (2011:36) ada tiga model analisis

data yang selama ini digunakan dalam penelitian kualitatif yaitu metode

perbandingan tetap, metode analisis data menurut Spradley dan metode analisis

data menurut Miles dan Huberman terdapat empat jalur analisis data kualitatif,

yaitu mencakup: (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) penyajian data, dan

(4) penarik kesimpulan. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Pengumpulan data

Peneliti melakukan pengumpulan semua data yang berkaitan dengan

penelitiannya secara objektif, apa adanya serta sesuai dengan hasil observasi.

Data hasil wawancara dilakukan terhadap informan atau responden terkait serta

dokumentasi kegiatan yang berkaitan dengan judul penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

40

40

Moleong (2011:175) pengamatan digunakan untuk mengoptimalkan

kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian, perilaku tak sadar,

kebisaan dan sebagainnya.

2) Reduksi Data

Reduksi data merupakan bentuk analisis data yang menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, dan membuang yang tidak perlu dan

mengorganisasikan data sekunder sedemikian rupa sehingga dapat ditarik dan

diverifikasi. Reduksi data dilakukan pada saat peneliti mengolah dan memilah

pada saat menganalisis data. Penelitian merangkum, memilih hal-hal yang

pokok dan memfokuskan pada hal-hal yang penting yang harus di paparkan

terkait dengan penelitian di SD ini serta membuang data yang tidak perlu untuk

proses analisis data. Pada tahap ini peneliti mengoreksi kesalahan yang

dilakukan siswa pada karangannya, memberi tanda pada kata yang salah

kemudian memberikan penejelasan atau pembenaran pada kata tersebut.

3) Penyajian data

Penelitian melakukan penyajian data yang akan memudahkan untuk memahami

data atau sekumpulan informasi yang telah diperoleh dari berbagai sumber

dilapangan dan telah disusun serta sistematis sehingga dapat memberikan

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan

selanjutnya berdasarkan data yang diperoleh dari sumber data di SD ini yang

menjadikan lokasi penelitian.

Pada tahap ini peneliti menggolongkan dan menghitung kesalahan berdasarkan

3 kriteria yaitu pemakian huruf kapital, penulisan kata, dan pemakaian tanda

baca. Pada setiap kriteria terdapat beberapa kesalahan yang kemudian dihitung

perkesalahan lalu dijumlah dan diakhirnya akan ditotal berapa banyak

kesalahan yang terjadi pada 3 kriteria tersebut.

Jumlah Kesalahan Pemakaian Huruf Kapital = KPHK

Jumlah Kesalahan Penulisan Kata = KPK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

41

41

Jumlah Kesalahan Pemakaian Tanda Baca = KPTB

Total = KPHK + KPK + KPTB

Total = 106 + 46 + 57

= 209

4) Kesimpulan

Penarikan kesimpulan ini dilakukan oleh peneliti secara terus menerus selama

berada dilapangan yang kemudian kesimpulan itu digunakan untuk menjawab

rumusan masalah yang dilakukan pada saat mengolah dan menganalisis data

dari hasil penelitian.Verifikasi data adalah penarikan kesimpulan oleh peneliti

berdasarkan analisis data penelitian. Kesimpulan adalah suatu tinjauan ulang

pada catatan dilapangan atau kesimpulan dapat ditinjau sebagai mana yang

timbul dari data yang harus diuji kebenaran, kekokohan, dan kecocokannya

yang merupakan validitasnya.

Analisis data menurut Bogdan dan Biklen (Moleong, 2011:248) adalah upaya

yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,

memilih-milihnya menjadi satuan yang dapat dikelola

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan hasil yang akan

disajikan di dalam bab ini beserta pembahasannya. Pada bab ini akan menyajikan

hasil penelitian berupa hasil analisis yang akan disajikan dalam bentuk penjelasan

dan hasil penelitian tersebut akan dideskripsikan dalam pembahasan.

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini berupa deskripsi penggunaan ejaan dalam karangan siswa

SD kelas V. Berdasarkan hasil penelitian itu akan dipaparkan bagaimana

kesalahan pemakaian huruf, kesalahan penulisan kata dan kesalahan pemakaian

tanda baca karangan narasi siswa SD. Siswa yang diteliti adalah 23 anak.

Tabel Judul Karangan

No. Inisial Judul Karangan

1 Siswa 1 Ulang Tahun Kakak

2. Siswa 2 Binatang yang Lucu

3. Siswa 3 Menjaga Kesehatan

4. Siswa 4 Pantai

5. Siswa 5 Alam yang Indah

6. Siswa 6 Menjaga Kesehatan

7. Siswa 7 Pantai

8. Siswa 8 4 Sehat 5 Sempurna

9. Siswa 9 Kesehatan Gigi

10. Siswa 10 Ke Pantai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

43

43

11. Siswa 11 Gudeg

12. Siswa 12 Rendang

13. Siswa 13 Pengalaman Jatuh dari Pohon

14. Siswa 14 Buaya Terbesar di Dunia

15. Siswa 15 Bintang

16. Siswa 16 Liburanku

17. Siswa 17 Pergi ke Pantai

18. Siswa 18 Rumah Sakit

19. Siswa 19 Pengalaman Kehidupanku

20. Siswa 20 Pengalaman

21. Siswa 21 Kebun Binatang

22. Siswa 22 Menjelajah Alam

23. Siswa 23 Pergi ke Pantai

1. Kesalahan Pemakaian Huruf

Kesalahan ejaan pada karangan disebabakan oleh kesalahan pemakaian huruf,

salah satunya kesalahan pemakaian huruf kapital. Kesalahan pemakaian huruf

kapital pada karangan siswa diantarannya disebabkan karena siswa kurang paham

dalam pemakaian huruf kapital. Kesalahan- kesalahannya yaitu : (a) kesalahan

huruf dalam penulisan nama geografi, (b) kesalahan huruf dalam penulisan judul

karangan, (c) kesalahan huruf dalam nama hari, (d) kesalahan penulisan huruf

dalam penulisan awal kalimat (e) kesalahan huruf dalam penulisan yang

berhubungan dengan agama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

44

44

2. Kesalahan Penulisan Kata

Kesalahan penulisan kata yang ditentukan adalah penulisan partikel,

proposisi, kata temurun, angka dan lambang bilangan, serta singkatan. Kesalahan

penulisan partikel yang ditemukan biasanya penulisan partikel –pun. Siswa

banyak menulis patikel –pun dilengkapi dengan kata sebelumnya. Hal ini

mungkin terjadi karena ketentuan penulisan partikel –pun yang berbeda dengan

ketentuan penulisan partikel lain yaitu –an, -kan, -di sehingga siswa sering

mengalami kesalahan. Kebiasaan menggunakan partikel –pun yang dirangkai

tersebut berkaitan dengan kurangnya pemahaman siswa dengan ketentuan

menggunakan partikel.

Selain kesalahan penulisan partikel –pun, kesalahan dalam penulisan kata

yang sering terjadi antara lain: (a) kurang huruf, (b) kelebihan huruf, (c)

perangkaian kata, (d) penulisan huruf, dan (e) penulisan kata hubung, sehingga

kesalahan tersebut akan terus terulang jika guru tidak memberikan penjelasan

tentang ketentuan penulisan kata yang benar kepada siswa.

3. Kesalahan Pemakaian Tanda Baca

Kesalahan pemakaian ejaan tanda baca yang ditemukan dalam karangan

siswa SD tidak sedikit jumlahnya, banyak siswa terutama sekolah dasar masih

belum dapat menggunakan tanda baca yang benar. Kesalahan tanda baca

mencakup kesalahan, yaitu: (a) kesalahan tanda titik pada akhir kalimat, (b)

kesalahan tanda koma, (c) kesalahan tanda titik dua, (d) kesalahan tanda hubung.

Tabel 1. Kesalahan ejaan yang terjadi pada karangan kelas V

No

Judul

Kesalahan Aspek kesalahan Contoh data Jumlah

1

Kesalahan

Pemakaian

Huruf Nama Geografi Sumatera 8

Nama karangan ulang tahun kakak 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

45

45

Nama Hari senin 1

Awal kalimat kucing 57

Berhubungan dengan

Agama tuhan 7

kata penunjuk

hubungan

kekerabatan ayah 10

huruf miring menulis

bahasa asing sunset 14

Jumlah kesalahan KPHK

106

2

Kesalahan

Penulisan

Kata Kurang Huruf

Perangkai kata disungai 25

Penulisan huruf tibak 10

Bentuk ulang contoh2 3

Jumlah Kesalahan KPK

38

3

Kesalahan

Pemakaian

Tanda Baca Tanda Titik

saya sangat bersyukur diberi

anugrah Tuhan Yang Maha

Kuasa( ) 17

Tanda Koma

Hari Minggu yang cerah( )

aku dan keluargaku pergi ke

Pantai Baru. 27

Tanda Titik Dua

Nama lain Binatang adalah:

hewan. 10

Tanda Hubung

sampai disana aku dan

keluragaku berfoto( )foto. 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

46

46

Jumlah Kesalahan KPTB 57

TOTAL 201

Tabel di atas menunjukan data hasil analisis karangan ejaan siswa kelas V SD.

Dari analisis yang telah dilakukan oleh penulis terdapat beberapa jumlah

kesalahan yang yang mencakup 3 kriteria yaitu, kesalahan pemakaian huruf

kapital, kesalahan penulisan kata, dan kesalahan pemakaian tanda baca.

Jumlah kesalahan yang terjadi pada pemakaian huruf kapital adalah 106

kesalahan. Adapun kesalahannya meliputi nama geografi ada 8 kesalahan, nama

karangan ada 9 kesalahan, nama hari ada 1 kesalahan, awal kalimat ada 57

kesalahan, berhubungan dengan Agama ada 7 kesalahan, kata penunjuk hubungan

kekerabatan ada 10 kesalahan, huruf miring menulis bahasa asing ada 14

kesalahan. Jumlah kesalahan yang terjadi pada penulisan kata adalah 46

kesalahan. Adapun kesalahnnya meliputi kurang huruf ada 8 kesalahn, perangkai

kata ada 25 kesalahan, penulisan huruf ada 10 kesalahan, bentuk ulang ada 3

kesalahan. Jumlah kesalahan yang terjadi pada pemakaian tanda baca adalah 57

kesalahan. Adapun kesalahannya meliputi tanda titik ada 17 kesalahan, tanda

koma ada 27 kesalahan, tanda titik koma dua ada 10 kesalahan, tanda hubung ada

3 kesalahan.

B. Pembahasan

1. Pemakaian Huruf

Setelah peneliti selesai mendapatkan data yang berupa wawancara dan

observasi, kemudian peneliti melakukan analisis melalui karangan narasi yang

diperoleh dari siswa kelas V SD. masih terdapat kesalahan pemakaian huruf

contohnya dalam pemakaian huruf kapital yang terdapat dalam karangan siswa

kelas V SD yang berjumlah 23 orang siswa. kesalahan huruf kapital yang terdapat

dalam karangan tersebut yaitu kesalahan pada penulisan huruf kapital pada

penulisan nama geografi, kesalahan penulisan huruf kapital pada penulisan judul

karangan, kesalahan penulisan huruf dalam nama hari, kesalahan penulisan huruf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

47

47

pada awal kalimat, kesalahan penulisan huruf dalam penulisan yang berhubungan

dengan agama.

Hasil analisis pemakaian huruf ini menunjukkan bahwa kesalahan terbanyak

pemakaian huruf yaitu terdapat pada kesalahan penulisan huruf kapital dalam

awal kalimat yaitu mencapai 57 kesalahan/kata. Kesalahan yang paling sedikit

terdapat dalam kesalahan pemakaian huruf kapital pada nama hari.

Pembelajaran Bahasa Indonesia sangat berpengaruh terhadap perkembangan

bahasa anak, karena secara tidak langsung jika anak sering membaca dan menulis

akan meningkatkan kemampuan mereka dalam berbahasa. Memberikan pelajaran

bahasa Indonesia yang menarik akan membuat anak semakin tertarik terhadap

pelajaran tersebut. Hal tersebut tentunya akan membuat anak termotivasi untuk

mempelajarinya.

Hal ini sama dengan pendapat yang diungkapakan oleh Semi, (1993:96)

tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah: Pembelajaran Bahasa Indonesia

bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan seperti (1) membantu anak

didik agar mampu berkomunikasi dengan bahasa Indonesia secara efektif sesuai

dengan potensi masing-masing dalam bentuk pengamalisasian dan

pengorganisasian ide; (2) membantu atau membimbing anak didik agar

memperoleh kemampuan dalam menyimak, berbicara, menulis, dan membaca; (3)

memperkenalkan kepada anak didik karya sastra yang bernilai sehingga mereka

tertarik dan terdorong untuk membacanya; (4) memperluas pengalaman anak

didik melalui media massa serta dapat menyenanginya sehingga memperoleh

manfaat terhadapnya terutama dapat mengenal kondisi nasional dan internasional;

(5) merangsang perhatian anak didik terhadap bahasa nasional serta

menumbuhkan apresiasi mereka yang baik dan mempunyai kemauan untuk

menggunakannya sehingga dapat mempercepat keterampilan mereka dalam

berbahasa Indonesia, sehingga memberi faedah bagi kelancaran mengikuti bidang

studi lain; (6) membimbing anak didik agar memiliki keberanian untuk

menyatakan pendapat serta memiliki kepercayaan kepada diri sendiri, sehingga

mampu berkomunikasi dengan baik dan benar dalam berbagai macam situasi; (7)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

48

48

membantu anak didik mengenal aturan bahasa. Indonesia yang baik serta

mempunyai rasa tanggung jawab menggunakannya dalam berbahasa, baik dalam

bentuk ucapan maupun tulisan (Semi, 1993:96).

2. Penulisan Kata

Berdasarkan hasil analisis karangan siswa kelas V SD, kesalahan penulisan

kata dalam penulisan kata yang sering terjadi yaitu kurang huruf, kelebihan huruf,

perangkai kata, penulisan huruf, dan penulisan kata hubung sehingga kesalahan

tersebut akan terus tulang jika guru tidak memberikan penjelasan tentang

ketentuan penulisan kata yang benar kepada siswanya. Berdasarkan hasil analisis

menunjukkan bahwa penulisan kata berdasarkan wawancara yang telah peneliti

lakukan kepada guru kelas dapat disampaikan bahwa siswa pada dasarnya masih

sering lupa dengan aturan penulisan kata dalam sebuah kalimat maka dari itu

masih sering terjadi kesalahan. Perkembangan bahasa pada anak juga dapat

dipelajari dari lingkungannya. Lingkungan maupun orang-orang yang berada

disekitarnya dapat menunjang perkembangan bahasa mereka. Sosialisasi terhadap

teman bisa membuat anak meningkatkan perkembangan bahasa secara tidak

langsung. Perkembangan bahasa anak dibedakan oleh Yusuf, (2007:120) menjadi

dua tipe, yaitu sebagai berikut:

1) Egocentric Speech, yaitu anak berbicara kepada dirinya sendiri

(monolog). Fungsinya yaitu untuk mengembangkan kemampuan berpikir

anak yang pada umumnya dilakukan oleh anak berusia 2-3 tahun.

2) Socialized Speech, terjadi ketika berlangsung kontak antara anak dengan

temannya atau lingkungannya. Dalam tipe ini, perkembangan bahasa anak

dibagi menjadi lima bentuk: (a) adapted information, terjadinya saling

tukar gagasan atau adanya tujuan bersama yang dicari, (b) critism,

menyangkut penilaian anak terhadap ucapan atau tingkah laku orang lain,

(c) command (perintah), request (permintaan) dan threat (ancaman), (d)

questions (pertanyaan), dan (e) answers (jawaban). Fungsi dari ‘socialized

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

49

49

speech’ ini adalah untuk mengembangkan kemampuan penyesuaian social

(social adjustment).

Hasil analisis penulisan kata ini menunjukkan bahwa kesalahan terbanyak

penulisan kata yaitu terdapat dalam penulisaan perangkai kata yaitu mencapai 25

kesalahan/kata. Kesalahan paling sedikit terdapat dalam penulisan bentuk ulang

yaitu mencapai 3 kesalahan/kata.

3. Pemakaian Tanda Baca

Setelah peneliti melalukan analisis terhadap karangan siswa kelas V SD.

peneliti mendapatkan temuan bahwa kesalahan yang paling dominan pada

pemakaian tanda baca adalah kesalahan tanda koma mencapai 27 kesalahan.

Kesalahan yang paling sedikit adalah kesalahan penggunaan tanda hubung yaitu

mencapai 3 kesalahan penggunaan tanda baca yang ditemukan dalam karangan

siswa kelas V SD tidak sedikit jumlahnya, banyak siswa masih terdapat beberapa

kesalahan yaitu kesalahan penulisan tanda titik pada akhir kalimat, kesalahan

penulisan tanda koma, kesalahan penulisan tanda titik dua dan kesalahan

penulisan tanda hubung.

Peneliti telah melakukan analisis terhadap karangan yang dibuat oleh siswa

kelas V SD. terdapat kesalahan yang dilakukan oleh siswa kelas V, contohnya

pada saat menulis kalimat pada awal paragraf ada siswa yang kemudian tidak

menuliskan tanda titik untuk mengakhiri sebuah kalimat. Kesalahan juga terdapat

pada penulisan tanda koma yang kebanyakan dilakukan pada saat menuliskan

kalimat dan menggunakan kata penghubung seharusnya kalimat tersebut harus

diberi tanda baca koma agar yang membaca karangan bisa membaca dengan jelas.

Pada saat menulis kalimat juga terjadi kesalahan, yang seharusnya menggunakan

tanda koma malah menggunakan tanda titik. Kesalahan yang terjadi pada

karangan siswa kelas V SD, juga ada banyak terjadi pada saat menuliskan tanda

baca. Tanda baca sangatlah penting dalam sebuah penulisan, jika tidak ada tanda

baca yang sesuai dengan kalimat pembaca akan sulit untuk membaca karangan

tersebut. Dalam hal ini sama dengan yang diungkapkan oleh Arifin (2008:164)

Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

50

50

bagaimana antarhubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan

penggambungannya dalam suatu bahasa. Secara teknis, yang dimaksud dengan

ejaan ialah penulisan huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca.

Pada saat peneliti melakukan penelitian ini, peneliti juga menemukan fakta

bahwa ada beberapa anak yang belum bisa membedakan karangan narasi dan

karangan deskripsi. Ada dari mereka yang masih bingung ketika diminta untuk

menuliskan karangan narasi. Rata-rata dari mereka hanya menuliskan 2 sampai 3

parangraf yang isinya mengandung 3-4 kalimat. Pada aaat peneliti mengawasi

anak-anak yang sedang menulis mereka bingung dan bertanya satu dengan yang

lainnya. Waktu berlalu lama tetapi ada dari mereka yang masih mendapat 1

paragraf. Banyak dari mereka lupa dengan pembelajaran bahasa Indonesia yang

telah diajarkan oleh gurunya.

Pada saat diberi pertanyaan penulisan karangan tidak banyak dari mereka

yang bisa menjawab. Begitu pula ketika melakukan wawancara terhadap guru

kelas, ada informasi jika anak-anak sudah sering diajarkan penulisan dalam

kalimat akan tetapi karena masih usia anak-anak mereka sering lupa. Padahal guru

sudah menjelaskan pada saat pembelajaran. Guru juga yakin kalau anak-anak

masih mengalami kesulitan, dan mungkin jika beranjak dewasa mereka akan

semakain paham. Mungkin itu karena perkembangan bahasa mereka saat ini

masih belum maksimal.

Dalam wawancara yang telah dilakukan peneliti, guru menggunakan metode

tanya jawab menggunakan gambar ketika menjelaskan penulisan huruf, penulisan

kata, dan tanda baca. Anak-anak kadang tidak menggunakan tanda baca titik di

akhir kalimat. Begitu pula saat menuliskan huruf pada awal kalimat banyak terjadi

kesalahan dalam penulisan ini. Ada juga kesalahan penulisan perangkai kata yang

seharusnya di pisah tetapi digabung contohnya seperti nama tempat, karena

menuliskan nama tempat harus dipisah contohnya yaitu disungai yang benar

adalah di sungai. Penulisan kesalahan tanda koma juga banyak dilakukan, yang

seharunya menggunakan tanda koma tetapi dituliskan menggunakan tanda titik.

Ada juga pada kesalahan penulisan tanda koma di tengah kalimat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

51

51

Sejak saat itu pengejaan bahasa Indonesia mengikuti ketentuan Pedoman

Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Pedoman Umum Ejaan Bahasa

Indonesia (PUEBI) memuat pemakaian huruf, penulisan kata, pemakaian tanda

baca maupun penulisan unsur serapan. Tujuan mempelajari dan menaati pedoman

tersebut supaya tidak terjadi kesalahan dalam pengejaan kata. Namun, kenyataan

yang terjadi, yaitu adanya kecenderungan kesalahan-kesalahan berbahasa baik

lisan maupun tulis. Misal: pemakaian bahasa Indonesia ragam formal dalam

komunikasi di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

52

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian kesalahan ejaan dalam karangan siswa Sekolah

Dasar maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Kesalahan pemakaian huruf kapital pada karangan siswa kelas V ditemukan

sebagai berikut: (a) kesalahan huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama

nama geografi, (b) kesalahan huruf dalam penulisan judul karangan, (c)

kesalahan huruf dalam nama hari, (d) kesalahan penulisan huruf dalam

penulisan awal kalimat (e) kesalahan huruf dalam penulisan yang

berhubungan dengan agama.

2. Kesalahan penulisan kata siswa banyak menulis patikel –pun dengan kata

sebelumnya, penulisan partikel –pun yang berbeda dengan ketentuan

penulisan partikel lain yaitu –an, -kan, -di sehingga siswa sering mengalami

kesalahan. Selain kesalahan penulisan partikel –pun, kesalahan dalam

penulisan kata yang sering terjadi antara lain: (a) kurang huruf, (b) kelebihan

huruf, (c) perangkaian kata, (d) penulisan huruf, dan (e) penulisan kata

hubung, sehingga kesalahan tersebut akan terus terulang jika guru tidak

memberikan penjelasan tentang ketentuan penulisan kata yang benar kepada

siswa.

3. Kesalahan pemakaian ejaan tanda baca yang ditemukan dalam karangan

siswa SD, kesalahan tanda baca mencakup kesalahan, yaitu: (a) kesalahan

tanda titik pada akhir kalimat, (b) kesalahan tanda koma, (c) kesalahan tanda

titik dua, (d) kesalahan tanda hubung.

B. Keterbatasan Penelitian

Selama proses kegiatan penelitian dari awal persiapan hingga proses

penelitian, penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan penelitian, yaitu:

untuk menganalisis

Keterbasan penelitian ini adalah sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

53

53

Data hasil wawancara hanya mengambil informasi dari 1 guru namun pada

kenyatannya yang diperoleh dari guru tentunya masih kurang menggambarkan

keadaan yang sesungguhnya

C. Saran

Dalam penelitian selanjutnya, disarankan untuk menambah guru dalam

menggali informasi pada wawancara hal ini bertujuan untuk mendapatkan

informasi dan gambaran yang lebih baik dalam penelitiannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

54

DAFTAR PUSTAKA

Apriliana, A. C. (2018). Analisis kesalahan ejaan dalam karangan narasi pada

siwa kelas V Sekolah Dasar Kecamatan Sumedang Selatan. Jurnal

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 7(2), 227-232. http://www.jstor.org.

Arifin, Tasai. (2012). Cermat berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademika

Pressindo.

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Edisi revisi

VI. Jakarta: Rineka Cipta

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia 2016

Badudu, J.S. (1985). Cakrawala bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Chaer, Abdul. (2011). Tata bahasa praktis bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka

Cipta.

Creswell, J.W. (2012). Research design: Pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan

mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Pedoman Umum Ejaan Bahasa

Indonesia 2016

Fransiska, M & Listyarini, I. (2017). Analisis kemampuan penggunaan ejaan

dalam karangan narasi siswa kelas V SDN Tlogosari Kulon 05

Semarang. 13(1),68-76 Diunduh dari

http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/lingua

Keraf, Gorys. (2010). Argumentasi dan narasi. Jakarta: Gramedia.

Khoirurrohman, T. (2018). Analisis kesalahan ejaan dalam karangan siswa kelas

III SDN Ketug Kecamatan Butuh tahun pelajaran 2017/2018. Jurnal

Dialektika Jurusan PGSD, 8(2), 70-77. Diunduh dari

http://www.jstor.org.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

55

55

Moleong, Lexy J. (2012). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Metasari, R. (2014). Persepsi guru dan siswa terhadap alat peraga pembagian

bilangan dua angka berbasis metode Montessori. Skripsi. Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Mulyani, S. (2017). Kesalahan ejaan pada peserta didik di sekolah dasar. Jurnal

Ilmiah Pendidikan, 2(1), 100-113. Diunduh dari http://www.jstor.org.

Puspitasari, Y. (2014). Analisis kesalahan huruf capital dan tanda baca pada

paragraph deskriptif siswa kelas V SD Negeri Sampay Rumpin Bogor.

Skripsi. Fakultas Ilmu Tabiyah dan Keguruan. UIN Hidayatullah

Jakarta.

Qhadafi, M. R. (2018). Analisis kesalahan penulisan ejaan yang disempurnakan

dalam teks negoisasi siswa SMA N 3 Palu. Jurnal Bahasa dan Sastra,

3(4), 1-21. http://www.jstor.org.

Sugiyono. (2014). Metode penelitian pendidikan (Pendekatan, kuantitatif,

kualitatif, R & D). Bandung: Alfabeta

Silitonga, S. N. (2016). Analisis kesalahan ejaan dalam karangan siswa SDN

Gemawang Sinduadi Mlati Sleman. Jurnal Pendidikan, 1-8.

http://www.jstor.org.

Suparno & Mohamad Yunus. (2007). Ketrampilan dasar menulis. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Tarigan, Henry Guntur. (2008). Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Zulela, (2012). Pembelajaran bahasa Indonesia apresiasi sastra di sekolah dasar.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

56

Lampiran 1. Tabel Analisis Data Kesalahan dan Pembetulan kelas V

No Kode Data Kalimat Pembetulan

Analisis Kesalahan

KPHK KPK KPTB

1 05/1/J ulang tahun kakak Ulang Tahun Kakak

2 05/1/P1/K1

Di saat hari hampir ulang tahun

kakak aku dan keluargaku

merencanakan tempat ulang

tahun kakak.

Di saat hari hampir ulang tahun kakak, aku

dan keluargaku merencanakan tempat ulang

tahun kakak.

3 05/1/P1/K2

Aku dan keluargaku merancang

akan makan-makan di Pizza hut.

Aku dan keluargaku merancang akan

makan-makan di Pizza Hut.

4 05/1/P1/K3

Di keesokan hari aku pun

berangkat menuju Pizza hut.

Di keesokan hari, aku pun berangkat menuju

Pizza Hut.

5 05/1/P2/K2

Karena agak macet dan rasanya

Sangat membosankan.

Karena agak macet dan rasanya sangat

membosankan.

6 05/1/P2/K3

Waktu telah berlalu lama

akhirnya tempat Pizza hut sudah

dekat.

Waktu telah berlalu lama, akhirnya tempat

Pizza Hut sudah dekat.

7 05/2/J Binatang yang lucu Binatang yang Lucu

8 05/2/P1/K1

SAlah satu Binatang yg lucu

adalah kucing.

Salah satu binatang yang lucu adalah

kucing.

9 05/2/P1/K2

kucing dibedakan menjadi 2

yaitu kucing liar dan kucing

Peliharaan.

Kucing dibedakan menjadi 2 yaitu kucing

liar dan kucing peliharaan. 10 05/2/P1/K3 makanan kucing khusus Makanan kucing khusus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

57

11 05/2/P2/K1

Binatang lucu lainnya dpt di

temui di kebun binatang.

Binatang lucu lainnya dapat ditemui di

kebun binatang.

12 05/2/P2/K2

contoh2 makanan hewan yg

lucu wortel, dll.

Contoh-contoh makanan hewan yang lucu

wortel dan lain-lain.

13 05/2/P2/K3

daur hidup binatang bermacam-

macam. Daur hidup binatang bermacam-macam.

14 05/2/P3/K2

hewan yg bermetamorfosisnya

sama dengan kucing adalah

ayam.

Hewan yang metamorfosisnya sama dengan

kucing adalah ayam.

15 05/2/P3/K3

artinya bentuk tubuh dari lahir

hingga dewasa sama.

Artinya bentuk tubuh dari lahir hingga

dewasa sama. 16 05/3/J menjaga Kesehatan Menjaga Kesehatan

17 05/3/P2/K1

Cara menjaga kesehatan tubuh

kita dengan Imunisasai atau

makan makanan sehat.

Cara menjaga kesehatan tubuh kita dengan

imunisasai atau makan makanan sehat.

18 05/3/P2/K4

isi 4 sehat 5 sempurna adalah

nasi, sayur-mayur, lauk pauk,

buah, dan susu.

Isi 4 sehat 5 sempurna adalah nasi, sayur-

mayur, lauk-pauk, buah, dan susu.

19 05/3/P3/K2

jika kita mengkonsumsi

makanan sehat, lingkungan kita

sehat dan imunisasi maka

penyakit kita tidak gampang

menular.

Jika kita mengkonsumsi makanan sehat,

lingkungan kita sehat dan imunisasi maka

penyakit kita tidak gampang menular.

20 05/3/P3/K3

lingkungan kita harus bersih

karena virus sering hinggap di

tempat kotor

Lingkungan kita harus bersih, karena virus

sering hinggap di tempat kotor.

21 05/3/P3/K4

Virus hinggap disampah yang

menumpuk, benda, dll.

Virus hinggap di sampah yang menumpuk,

benda dan lain-lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

58

22 05/4/P1/K3

Jarak dari kota menuju pantai

wonosari kurang lebih 2 jam .

Jarak dari kota menuju Pantai Wonosari

kurang lebih 2 jam.

23 05/4/P2/K1

Di pantai biasa untuk

matapencaharian nelayan.

Di pantai biasa untuk mata pencaharian

nelayan.

24 05/4/P2/K4 Di wonosari banyak pantai. Di Wonosari banyak pantai.

25 05/4/P3/K1

Pada hari menjelang sore Pantai

surut. Pada hari menjelang sore, pantai surut.

26 05/5/J Alam yang indah Alam yang Indah

27 05/5/P1/K1

Alam yang indah kita bisa

melihat dari hutan.

Alam yang indah, kita bisa melihat dari

hutan.

28 05/5/P2/K2

Contoh pemandangan alam yg

indah berupa pantai, gunung,

dan danau.

Contoh pemandangan alam yang indah

berupa pantai, gunung, dan danau.

29 05/5/P3/K1

Kasih sayang kealam bisa

berupa Reboisasi.

Kasih sayang ke alam bisa berupa

reboisasi.

30 05/5/P3/K2

Reboisasi bisa dilakukan

dihutan. Reboisasi bisa dilakukan di hutan.

31 05/5/P3/K4

Hutan perlukan Reboisasi agar

hutan tidak gundul.

Hutan perlukan reboisasi agar hutan tidak

gundul. 32 05/6/J Menjaga kesehatan Menjaga Kesehatan 33 05/6/P1/K1 Pada hari Minggu Doni sakit Pada hari Minggu, Doni sakit.

34 05/6/P1/K3

Doni pun memutus kan untuk

menjaga kesehatannya.

Doni pun memutuskan untuk menjaga

kesehatannya.

35 05/6/P1/K4

Menjaga kesehatan dengan

berolahraga dan makat 4 sehat 5

sempurna.

Menjaga kesehatan dengan berolahraga dan

makan 4 sehat 5 sempurna.

36 05/6/P2/K2 kesehatan merupakan nal yang Kesehatan merupakan hal yang harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

59

harus dijaga. dijaga.

37 05/6/P2/K3

kesehatan Doni harus dijaga

Doni. Kesehatan Doni harus dijaga Doni.

38 05/6/P3/K1

Jika kita tidak menjaga

kesehatan maka kita akan jatuh

sakit.

Jika kita tidak menjaga kesehatan, maka kita

akan jatuh sakit.

39 05/6/P3/K2

Bila kita sakit berat maka susuh

untuk di obati.

Bila kita sakit berat, maka susuh untuk

diobati.

40 05/6/P3/K3

Maka sebab itu kita harus

menjaga kesehatan.

Maka sebab itu, kita harus menjaga

kesehatan.

41 05/7/J PANTAI Pantai

42 05/7/P1/K1

"Wow… Indah sekali!" Kataku

saat sampai ditepi pantai.

"Wow… indah sekali!" kataku saat sampai

di tepi pantai.

43 05/7/P1/K2

Melihat gelombang di laut yang

menawan, Angin sejuk sepoi-

sepoi, dan melihat banyak sekali

pohon kelapa.

Melihat gelombang di laut yang menawan,

angin sejuk sepoi-sepoi, dan melihat banyak

sekali pohon kelapa.

44 05/7/P1/K3

Sungguh ciptaan Tuhan yang

sangat Indah. Sungguh ciptaan Tuhan yang sangat indah.

45 05/7/P1/K4

Rasanya, ingin terus dipantai

dan tidak akan pulang sampai

menjelang sunset.

Rasanya ingin terus di pantai dan tidak

akan pulang sampai menjelang sunset.

46 05/7/P2/K1

Sambil menunggu sunset, main

air dulu ah..".

Sambil menunggu sunset, main air dulu

ah..".

47 05/7/P2/K2

Waw hari menjelang sore dan

sunset sudah ada! "Indahnya

ciptaan Tuhan" gumamku.

Waw hari menjelang sore dan sunset sudah

ada! "Indahnya ciptaan Tuhan" gumamku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

60

48 05/7/P2/K3

Menikmati sunset sambil minum

es kelapa muda.

Menikmati sunset sambil minum es kelapa

muda.

49 05/7/P2/K4

Walaupun menjelang sore,

Angin sejuk pun masih terasa.

Walaupun menjelang sore, angin sejuk pun

masih terasa.

50 05/7/P3/K1

Tidak rela meninggalkan tempat

ciptaan Tuhan yang Indah yaitu

pantai.

Tidak rela meninggalkan tempat ciptaan

Tuhan yang indah yaitu pantai.

51 05/7/P3/K2

Tetapi apa buat… Gelombang

pantai semakin besar dan kejam.

Tetapi apa buat… gelombang pantai

semakin besar dan kejam.

52 05/7/P3/K3

Sunset pun semakin menurun

dan Langit gelap.

Sunset pun semakin menurun dan langit

gelap.

53 05/8/P3/K3

Pagi, Siang, dan sore kita

makan. Pagi, siang, dan sore kita makan. 54 05/9/J kesehatan GIGI Kesehatan Gigi

55 05/9/P1/K3

sakit gigi juga dapat disebabkan

juga oleh tidak gosok gigi dan

makan permen banyak.

Sakit gigi juga dapat disebabkan juga oleh

tidak gosok gigi dan makan permen banyak.

56 05/9/P2/K1

Gigiku sakit karna aku

kebanyakan makan permen. Dan

aku sangat menyesal makan

kebanyakan permen.

Gigiku sakit karena aku kebanyakan makan

permen, dan aku sangat menyesal makan

kebanyakan permen.

57 05/9/P2/K2

Akibatnya gigiku berlubang.

dan saat itu aku tibak makan

permen lagi.

Akibatnya gigiku berlubang, dan saat itu

aku tidak makan permen lagi.

58 05/9/P3/K2

Jadi supaya gigi kita sehat kita

tidak boleh banyak makan

permen. serta menggosok gigi

tepat pada waktunya.

Jadi supaya gigi kita sehat kita tidak boleh

banyak makan permen, serta menggosok

gigi tepat pada waktunya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

61

59 05/10/J Ke Pantai ke Pantai

60 05/10/P1/K1

Kemarin Saat bulan November

depan aku ayah, Mama, Simbah,

Kakak, dan adiku berlibur ke

Pantai Parang Tristis Baru.

Kemarin saat bulan November depan Aku,

Ayah, Mama, Simbah, Kakak, dan Adikku

berlibur ke Pantai Parangtristis Baru.

61 05/10/P1/K2

Di sana aku berangkat pada pkl

10.00 pada hari Minggu.

Di sana aku berangkat pada pukul 10.00,

pada hari Minggu.

62 05/10/P1/K3

Sesampainya disana aku turun

dari Mobil. Sesampainya di sana, aku turun dari mobil.

63 05/10/P2/K1

Saatnya tiba ditepi pantai aku

langsung lari ke ombak yg

sedang di tepian.

Saatnya tiba di tepi pantai, aku langsung lari

ke ombak yang sedang di tepian.

64 05/10/P2/K2

Disana pun aku juga berlari

larian Kesana Kemari.

Di sana pun aku juga berlari-larian ke

sana kemari.

65 05/10/P2/K3

Disana aku juga Membuat

Sumur2an.

Di sana aku juga membuat sumur-

sumuran.

66 05/10/P2/K4

Disana pun aku juga Membeli

es Kelapa Muda.

Di sana pun aku juga membeli es kelapa

muda.

67 05/10/P3/K1

Jam telah Menunjukkan pukul

14.00 Saat aku mandi.

Jam telah menunjukkan pukul 14.00 saat

aku mandi.

68 05/10/P3/K3

Disaat perjalanan kita tertawa

Canda di mobil. Dan sampai

rumah pada pkl 18.00.

Disaat perjalanan kita tertawa canda di

mobil dan sampai rumah pada pukul 18.00.

69 05/11/P2/K2

salah satu toko gudeg terkenal di

Jogja adalah gudeg yu Djum.

Salah satu toko gudeg terkenal di Jogja

adalah gudeg Yu Djum.

70 05/11/P2/K3

Gudeg yu djum memiliki rasa

yang enak. Gudeg Yu Djum memiliki rasa yang enak. 71 05/11/P3/K2 Telur narus di bacem dulu. Telur harus dibacem dulu, harus membuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

62

Harus membuat krecek. dan

gori.

krecek dan gori.

72 05/12/P1/K1

Rendang adalah makanan khas

sumatera. Rendang adalah makanan khas Sumatera.

73 05/12/P1/K2

Bahan-bahan rendang salah

satunya adalah Daging.

Bahan-bahan rendang salah satunya adalah

daging.

74 05/12/P1/K4

Selain itu Rendang Juga sangat

gurih. Selain itu, rendang juga sangat gurih.

75 05/12/P2/K1

Di sumatera Rendang biasanya

di Jadikan hidangan utama, dija

dikan utama karena di

sumatera Rendang sering

dimasak.

Di Sumatera rendang biasanya dijadikan

hidangan utama, dijadikan utama karena di

Sumatera rendang sering dimasak.

76 05/12/P2/K2

Rendang sangat disukai

masyarakay padang/sumatera.

Rendang sangat disukai masyarakat

Padang/Sumatera.

77 05/12/P3/K1

selain itu dlm acara tertentu

Rendang di Jadikan hidangan.

Selain itu, dalam acara tertentu rendang

dijadikan hidangan

78 05/12/P3/K2

tekstur Rendang biasanya agak

keras. Tekstur rendang biasanya agak keras.

79 05/12/P3/K3

tapi saat di masak dngn

sempurna Daging akan terasa

empuk.

Tetapi saat dimasak dengan sempurna

daging akan terasa empuk. 80 05/13/J pengalaman jatuh dari pohon Pengalaman Jatuh dari Pohon

81 05/13/P1/K1

pada senin pagi saya pergi

mengambil mangga di pohon

depan Rumah.

Pada Senin pagi, saya pergi mengambil

mangga di pohon depan rumah.

82 05/13/P1/K2

Saya manjat pohon yang sangat

tinggi dan saya menggambil

Saya memanjat pohon yang sangat tinggi,

dan saya menggambil mangga yang matang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

63

mangga yang matang dan

Banyak.

dan banyak.

83 05/13/P1/K3

saya sampai gak mau turun dan

Saya pun ketakuttan di atas dan

saya turun pun takut dan saya

akhirnya Jatuh dari pohon

Saya sampai tidak mau turun dan saya pun

ketakutan di atas dan saya turun pun takut,

dan saya akhirnya jatuh dari pohon.

84 05/13/P2/K1

untungnya kaki saya cuma sakit

biasa Untungnya kaki saya cuma sakit biasa

85 05/13/P2/K2

untungnya tidak patah dan

Retak tuhan memang memberi

Saya kesempatan untuk jalan

dan berpegian kemana mana

dan saya sangat berterimakasih

pada Tuhan yang maha esa

Untungnya tidak patah dan retak, Tuhan

memang memberi saya kesempatan untuk

jalan dan bepergian ke mana-mana dan

saya sangat berterimakasih pada Tuhan

Yang Maha Esa.

86 05/13/P2/K3

Saya sangat bersyukur diberi

anugra Tuhan yang sangat

lengkap dan akan saya hargai

dan rawat sampai akhir hayatku

Saya sangat bersyukur diberi anugrah

Tuhan yang sangat lengkap dan akan saya

hargai dan rawat sampai akhir hayatku.

87 05/13/P3/K1

ya tuhan tolong Beri saya

kesempatan untuk hidup selama

akhir hidup ku

Ya Tuhan tolong beri saya kesempatan

untuk hidup selama akhir hidupku.

88 05/13/P3/K2

ya tuhan tolong kabulkan doa

ku ya tuhan amin

Ya Tuhan tolong kabulkan doaku ya

Tuhan. Amin.

89 05/14/J buaya terbesar di dunia Buaya Terbesar di Dunia 90 05/14/P1/K1 buaya ini berukuran 15 m. Buaya ini berukuran 15 m.

91 05/14/P1/K2

buaya ini berbobot lebih dari 1

ton. Buaya ini berbobot lebih dari 1 ton. 92 05/14/P1/K3 nama lain buaya ini adalah Nama lain buaya ini adalah sarcosuchus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

64

sarcosuchus.

93 05/14/P1/K4

buaya ini adalah nenek moyang

buaya-buaya modern jaman

sekarang.

Buaya ini adalah nenek moyang buaya-

buaya modern zaman sekarang.

94 05/14/P1/K5

sarcosuchus sudah ada Jutaan

tahun yang LaLu.

Sarcosuchus sudah ada jutaan tahun yang

lalu.

95 05/14/P2/K1

kekuatan gigitan sarcosuchus

adalah 10 kali Lebih kuat dari

buaya modern.

Kekuatan gigitan sarcosuchus adalah 10

kali lebih kuat dari buaya modern. 96 05/14/P2/K2 dinosaurus bukan tandinganya Dinosaurus bukan tandingannya.

97 05/14/P2/K4

umur sarcosuchus tidak

terbatas untuk tumbuh.

Umur sarcosuchus tidak terbatas untuk

tumbuh.

98 05/14/P2/K5

sarcosuchus hanya perlu 10

tahun untuk tumbuh menjadi

dewasa.

Sarcosuchus hanya perlu 10 tahun untuk

tumbuh menjadi dewasa.

99 05/14/P3/K1

pasti anda mengira sarcosuchus

akan memakan hewan raksasa.

Pasti anda mengira sarcosuchus akan

memakan hewan raksasa.

100 05/14/P3/K2

Tapi sarcosuchus hanya makan

mamaLia kecil, Reptil, dan

ikan.

Tetapi sarcosuchus hanya makan mamalia

kecil, reptil, dan ikan.

101 05/14/P3/K3

makan faforit sarcosuchus adalah ikan berukuran sedang,

dikatakan seperti itu karna

sarcosuchus paling sering

makan ikan sedang.

Makanan favorit sarcosuchus adalah ikan

berukuran sedang, dikatakan seperti itu

karena sarcosuchus paling sering makan

ikan sedang.

102 05/15/P1/K1

Nama lain Binatang adalah:

hewan. Nama lain binatang adalah hewan.

103 05/15/P1/K3 contoh jenis hewan adalah: Contoh jenis hewan adalah hewan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

65

hewan avertebrata dan

vertebrata.

avertebrata dan vertebrata.

104 05/15/P1/K4

Hewan avertebrata adalah:

hewan yang tidak memilki

tulang belakang.

Hewan avertebrata adalah hewan yang tidak

memilki tulang belakang.

105 05/15/P1/K5

cotoh hewan vertebrata adalah:

kambing, sapi, Ikan, dll.

Contoh hewan vertebrata adalah kambing,

sapi, ikan dan lain-lain.

106 05/15/P1/K6

Jika hewan avertebrata adalah:

hewan yang tidak memilki

tulang belakang.

Jika hewan avertebrata adalah hewan yang

tidak memilki tulang belakang.

107 05/15/P2/P1

Jenis makanan hewan adalah:

karnivora, omnivora, dan

herbivora.

Jenis makanan hewan adalah karnivora,

omnivora, dan herbivora.

108 05/15/P2/K2

Jeni hewan karnivora adalah:

hewan yang memakan daging,

contoh hewan karnivora adalah:

harimau, singa, serigala.

Jenis hewan karnivora adalah hewan yang

memakan daging, contoh hewan karnivora

adalah harimau, singa, serigala.

109 05/15/P2/K3

Jika jenis hewan omnivora

adalah: hewan pemakan segala,

contoh hewan pemakan segala

adah: beruang, laNdak, dan

orang utan.

Jika jenis hewan omnivora adalah hewan

pemakan segala, contoh hewan pemakan

segala adalah beruang, landak, dan orang

utan.

110 05/16/J Liburanku Liburanku

111 05/16/P1/K1

tanggal 17 November 2019 jadi

liburanku yang sangat senang.

Tanggal 17 November 2019 menjadi

liburanku yang sangat senang.

112 05/16/P1/K2

aku dan keluarga ku berlibur di

beberapa tempat.

Aku dan keluargaku berlibur di beberapa

tempat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

66

113 05/16/P1/K3

aku dan keluarga ku berlibur di

hutan pinus Mangunan.

Aku dan keluargaku berlibur di Hutan

Pinus Mangunan.

114 05/16/P2/K1

aku dan keluargaku sampai

hutan pinus pada pukul 14.00.

Aku dan keluargaku sampai hutan pinus

pada pukul 14.00.

115 05/16/P2/K2

sampai disana aku dan

keluargaku berfoto foto.

Sampai di sana, aku dan keluargaku

berfoto-foto.

116 05/16/P2/K3

setelah itu aku mencicipi

makanan yang ada disekitar

pinus.

Setelah itu, aku mencicipi makanan yang

ada disekitar pinus.

117 05/16/P3/K1

setelah dari hutan pinus aku dan

keluargaku pergi ketempat lain.

ketempat watu amben disana aku memesan. makanan dan

minuman

Setelah dari hutan pinus aku dan keluargaku

pergi ke tempat lain, ke tempat Watu

Amben, di sana aku memesan makanan dan

minuman.

118 05/16/P3/K2

ada berbagai makanan dan

minuman. Ada berbagai makanan dan minuman.

119 05/17/P1/K1

Hari Minggu yang cerah aku dan

keluargaku Pergi ke Pantai

Baru.

Hari Minggu yang cerah, aku dan

keluargaku pergi ke Pantai Baru.

120 05/17/P1/K2

Kami pergi kesana menaiki

mobil. Kami pergi ke sana menaiki mobil.

121 05/17/P1/K3

Disana Hawanya sangat sejuk.

karena disana anginnya besar,

aku dan adikku memainkan

layangan.

Di sana hawanya sangat sejuk, karena di

sana anginnya besar, aku dan Adikku

memainkan layangan.

122 05/17/P1/K4 Kami disana sangat senang. Kami di sana sangat senang.

123 05/17/P3/K2 setelah berenang kami mandi. Setelah berenang, kami mandi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

67

124 05/17/P3/K3

Setelah selesai mandi kami

pulang. Setelah selesai mandi, kami pulang.

125 05/18/P1/K1

pada saat aku sakit demam

berdarah aku dirawat di rumah

sakit.

Pada saat aku sakit demam, berdarah aku

dirawat di rumah sakit.

126 05/18/P1/K2

aku disana sampai dirawat

sebulan lebih 2 minggu ternyata

lama-lamaan dirumah sakit

sangat bosan dan tidak bisa

kemana-mana disana.

Aku di sana sampai dirawat sebulan lebih 2

minggu, ternyata lama-lama di rumah sakit

sangat bosan dan tidak bisa ke mana-mana

di sana.

127 05/18/P2/K1

di sana makananya cuman

bubur dan buah-buahan dan

sayuran

Di sana makanannnya cuma bubur dan

buah-buahan dan sayuran.

128 05/18/P2/K2

di sana bisanya tidur, istirahat

dan nonton tv.

Di sana bisanya tidur, istirahat dan nonton

tv.

129 05/18/P2/K3

di sana bosanya setiap sore di

cek dan di beri obat

Di sana bosannya setiap sore dicek dan

diberi obat.

130 05/18/P3/K1

paling bosanya juga kalau mau

buang air kecil harus dibantu.

dan disana kalau setiap pagi

sarapan dan jalan-jalan di sekitar

rumah sakit

Paling bosannya juga kalau mau buang air

kecil harus dibantu, dan di sana kalau setiap

pagi sarapan dan jalan-jalan di sekitar rumah

sakit.

131 05/18/P3/K2

kadang-kadang makana dari

rumah sakit tidak saya makan

sering-sering ibuk saya pulang

memasakan makananya untuk

saya

Kadang-kadang makanan dari rumah sakit

tidak saya makan, sering-sering Ibu saya

pulang memasakan makanannya untuk

saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

68

132 05/18/P3/K3

jadi yang nungguin Aku di

rumah sakit adalah utiku dan

kalau ibukku sudah selesai

memasak makanaya ibuku

terus kembali kerumah-sakit

dan membawa makananya dan

saya memakananya aku suka

enak.

Jadi yang menunggu aku di rumah sakit

adalah utiku, dan kalau Ibuku sudah selesai

memasak makanannya Ibuku terus

kembali ke rumah-sakit, dan membawa

makannya dan saya memakannya aku

suka enak.

133 05/19/P1/K1

Suatu pagi saat Jam 05.00 pagi

aku menuJu ke bandara dan

menaiki pesawat menuju ke

medan yang aku lakukan di

pesawat adalah Jalan-Jalan

karena mama dan kakak di

sebelah kiri dan aku bersama

bapak disebelah kanan

Suatu pagi saat jam 05.00, aku menuju ke

bandara dan menaiki pesawat menuju ke

Medan, yang aku lakukan di pesawat adalah

jalan-jalan, karena Mama dan Kakak di

sebelah kiri ,dan aku bersama bapak di

sebelah kanan.

134 05/19/P1/K2

saat capek aku makan dan

Tidur. Saat capek aku makan dan tidur.

135 05/19/P2/K1

Aku pun akhirnya sampai

tuJuan Aku pun akhirnya sampai tujuan.

136 05/19/P2/K2

aku menuJu ke hotel disana

aku ingin berenang tapi tidak di

izinkan bapak karna suhu

disana sangat dingi air pun

menJadi dingin

Aku menuju ke hotel, di sana aku ingin

berenang tetapi tidak diizinkan Bapak,

karena suhu di sana sangat dingin, air pun

menjadi dingin.

137 05/19/P2/K3

aku menonton televisi dan

bermain Game. Aku menonton televisi dan bermain game.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

69

138 05/19/P2/K4

Saat sore sekitar Jam 14.30 aku

pun kemakam bolang (kakek

dalam bahasa karo) Dan Juga

nenek

Saat sore sekitar jam 14.30, aku pun ke

makam bolang (Kakek dalam bahasa karo)

dan juga Nenek.

139 05/19/P3/K1

setelah itu aku pergi ke kebun

Jeruk yg di warisi Bolang kepada bapak karena bapak

anak ke 8/terakhir

Setelah itu, aku pergi ke kebun jeruk yang

diwarisi bolang kepada Bapak, karena

Bapak anak ke-8/terakhir.

140 05/19/P3/K2

aku memetik Jeruk, nanas, dan

terong belanda

Aku memetik jeruk, nanas, dan terong

Belanda.

141 05/19/P3/K3

terong belanda bukan terong

tetapi buanya

Terong Belanda bukan terong tetapi

buahnya.

142 05/19/P3/K4

aku suka memakan Jeruk

medan karena rasanya sangat

manis.

Aku suka memakan jeruk Medan karena

rasanya sangat manis.

143 05/20/P1/K3

Pengalaman Yang memengaruhi

tubuh kita. Pengalaman yang memengaruhi tubuh kita.

144 05/20/P1/K4

Pengalaman Jalanku Pada

liburan pada tahun yang lalu.

Pengalaman jalanku pada liburan pada

tahun yang lalu.

145 05/20/P2/K1

Pengalaman dibedakan menjadi

2 yaitu Pengalaman sedih dan

Pengalaman senang.

Pengalaman dibedakan menjadi 2 yaitu

pengalaman sedih dan pengalaman

senang.

146 05/20/P2/K2

peristiwa sedih adalah

Peristiwa yang menyedihkan

sedangkan Peristiwa senang

adalah Peristiwa yang

menyenangkan.

Peristiwa sedih adalah peristiwa yang

menyedihkan, sedangkan peristiwa senang

adalah peristiwa yang menyenangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

70

147 05/21/P1/K4

Saat aku sudah sampai aku

langsung melihat-lihat binatang.

Saat aku sudah sampai, aku langsung

melihat-lihat binatang.

148 05/21/P3/K1

Setelah beristirahat, akupun

pulang ke rumah, dan akupun

makan.

Setelah beristirahat, aku pun pulang ke

rumah, dan aku pun makan.

149 05/21/P3/K4

Aku akan ketempat kebun

binatang dan akan melihat-lihat

hewan lagi.

Aku akan ke tempat kebun binatang dan

akan melihat-lihat hewan lagi.

150 05/22/P1/K1

Pada saat itu aku pergi kerumah

nenek, disana aku senang

karena bebas menjelajah alam.

Pada saat itu aku pergi ke rumah Nenek, di

sana aku senang karena bebas menjelajah

alam.

151 05/22/P1/K2

disana aku bisa bermain

disawah, bermain di sungai.

Di sana aku bisa bermain di sawah,

bermain di sungai.

152 05/22/P1/K3

disana lingkungannya masih

asri, saat keluar dari rumah udara

terasa sejuk.

Di sana lingkungannya masih asri, saat

keluar dari rumah udara terasa sejuk.

153 05/22/P1/K4

ketika aku main disawah dan

sungai aku Juga diawasi oleh

orang dewasa.

Ketika aku main di sawah dan sungai, aku

juga diawasi oleh orang dewasa.

154 05/22/P2/K1

Disana sawah-sawah masih

banyak, sungai disana masih

Jernih, Jarang ada limbah

disungai.

Di sana sawah-sawah masih banyak, sungai

di sana masih jernih, jarang ada limbah di

sungai.

155 05/22/P2/K2

rasanya aku ingin pindah rumah

kesana. disana sungai-sungai

masih banyak Ikannya. disana

aku Juga bisa melihat budi

daya Ikan.

Rasanya aku ingin pindah rumah ke sana,

di sana sungai-sungai masih banyak

ikannya, di sana aku juga bisa melihat

budidaya ikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

71

156 05/22/P3/K1

Saat aku ditempat Simbah

dituri, aku Juga bisa

menJelaJah kebun salak.

Saat aku di tempat Simbah di Turi, aku

juga bisa menjelajah kebun salak.

158 05/22/P3/K2

disana Juga ada budi daya

ikan. disana aku bisa memetik

buah salak saat Panen. disana

Simbahku Juga mempunyai

kebun cabai,

Di sana juga ada budidaya ikan, di sana

aku bisa memetik buah salak saat panen, di

sana Simbahku juga mempunyai kebun

cabai.

159 05/22/P3/K3

Jadi Jika ingin menggunakan

tinggal memetik.

Jadi, jika ingin menggunakan tinggal

memetik.

160 05/23/P2/K2

Saat diperjalan aku melihat

pemandangan juga. Dan

akhirnya aku sampai di pantai,

Saat di perjalanan, aku melihat

pemandangan juga, dan akhirnya aku

sampai di pantai.

161 05/23/P2/K3

aku mencari parkiran dipantai.

Dan aku mendapatkan parkiran.

Aku mencari parkiran di pantai, dan aku

mendapatkan parkiran.

162 05/23/P3/K2

Lalu akupun kepinggir pantai

dan bermain pasir serta air.

Lalu aku pun ke pinggir pantai dan

bermain pasir serta air.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

72

Siswa nomor 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

73

Siswa nomor 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

74

Siswa nomor 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

75

Siswa nomor 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

76

Siswa nomor 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

77

Siswa nomor 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …

78

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Shinta Khristiana Dewi adalah anak pertama dari dua

bersaudara. Lahir di Purworejo, 16 Juli 1999. Menempuh

pendidikan dasar di SD Negeri Wonosari dan lulus pada

tahun 2010. Menempuh pendidikan menengah pertama di

SMP Negeri 11 Purworejo dan lulus pada tahun 2013.

Menempuh pendidikan menengah atas di SMA Bruderan

Purworejo dan lulus pada tahun 2016.

Pada tahun 2016, peneliti tercatat sebagai mahasiswa Universitas Sanata

Dharma, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Pendidikan di perguruan tinggi diakhiri

dengan menulis skripsi yang berjudul ―Analisis Kesalahan Ejaan pada Karangan

Siswa Kelas V Sekolah Dasar‖. Skripsi diselesaikan pada tahun 2020.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI