156
ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA TANGERANG SELATAN DI ERA OJEK ONLINE SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Disusun Oleh: Anita Rahmawati NIM: 11140840000077 JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2019 M

ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

  • Upload
    others

  • View
    30

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI

OJEK PANGKALAN KOTA TANGERANG SELATAN

DI ERA OJEK ONLINE

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

Anita Rahmawati

NIM: 11140840000077

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2019 M

Page 2: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI

OJEK PANGKALAN KOTA TANGERANG SELATAN

DI ERA OJEK ONLINE

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

Anita Rahmawati

NIM: 11140840000077

Di Bawah Bimbingan:

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Rusdianto, M.Sc Roosita MD, M.Si

NIP. 19550104198403 1 001 NIDN. 031058004

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/ 2019 M

Page 3: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini, Rabu Tanggal 02 Mei 2018 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

mahasiswa:

1. Nama : Anita Rahmawati

2. NIM : 11140840000077

3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan

4. Judul Skripsi : Analisis Kesejahteraan Keluarga Pengemudi

Ojek Pangkalan Kota Tangerang Selatan di Era

Ojek Online

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan

ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Jurusann Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 02 Mei 2018

a. Arief Fitrianto , M.Si (.....................................)

NIP. 19711118 200501 1 003 Penguji I

b. Zaenal Mutaqqin , MPP (.....................................)

NIP. 19790503 201101 1 006 Penguji II

Page 4: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini, Senin 29 April 2019 telah dilakukan ujian skripsi atas mahasiswa :

1. Nama : Anita Rahmawati

2. NIM : 11140840000077

3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan

4. Judul Skripsi : Analisis Kesejahteraan Keluarga Pengemudi

Ojek Pangkalan Kota Tangerang Selatan di Era

Ojek Online

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswi

tersebut diatas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke

tahap berikutnya sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 29 April 2019

1. Dr. Sofyan Rizal, M.Si (.................................)

NIP. 197604302011011002 Ketua

2. Drs. Rusdianto, M.Sc (.................................)

NIP. 195501041984031001 Pembimbing I

3. Roosita MD, M.Si (.................................)

NIDN. 031058004 Pembimbing II

4. Dr. M. Hartana.I. Putra, M.Si (.................................)

NIP. 196806052008011023 Penguji Ahli

Page 5: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Anita Rahmawati

NIM : 11140840000077

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Ekonomi Pembangunan

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

dan mempertanggungjawabkan

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain tanpa

menyebutkan sumber asli ataupun tanpa izin pemilik karya

3. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

4. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini

Jika dikemudian hari ada tuntutan atas karya saya dan melalui pembuktian yang

dapat dipertanggung jawabkan ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya

telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenai sanksi

berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 7 April 2019

Anita Rahmawati

11140840000077

Page 6: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama Lengkap : Anita Rahmawati

2. Tempat, Tanggal Lahir : Karawang, 27 Februari 1996

3. Alamat : Jl. Darussalam, Johar Timur,

RT 01/11,Kel.Adiarsa Timur

Kec. Karawang Timur,

Kab. Karawang

4. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. SDN Karawang Wetan VI 2002-2008

2. SMPN 3 Karawang Barat 2008-2011

3. SMAN 5 Karawang 2011-2014

4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 20014-2019

III. PENGALAMAN KERJA

1. CV. KebonQta Mubarak, Tangerang Selatan

IV. PENGALAMAN ORGANISASI

1. LDK Komda FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2014-

2018

V. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Wagiyo

2. Ibu : Minah Aminah

5. Alamat : Jl. Darussalam, Johar Timur,

RT 01/11,Kel.Adiarsa Timur

Kec. Karawang Timur,

Kab. Karawang

Page 7: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

vi

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze how much the relation between

ojek pangkalan driver income, family consumption level, and the strategy of

increasing family income with the welfare of ojek pangkalan drivers family in

South Tangerang City. Location and sample were selected by purposive sampling

methode, there are 50 respondent selected as sample for this research by

questionnaire. By the Rank Spearman method ,the results showed that the

variable ojek pangkalan drivers income, the level of family consumption, and the

strategy of increasing family income with the welfare of ojek pangkalan drivers

family in the South Tangerang City has a positive direction. Suspected relation

between ojek pangkalan drivers income and family welfare is 0.280 in the low

category. The level of family consumption with family welfare suspected of having

a relation of 0.405 in the medium category. Strategy of increasing family income

with family welfare suspected of having a relation of 0, 139 in the very low

category.

Keywords: Income, Family Consumption Levels, Strategy of Increasing Family

Income, Family Welfare, and Ojek Pangkalan Drivers.

Page 8: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

vii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan

pendapatan pengemudi ojek pangkalan, tingkat konsumsi keluarga, dan strategi

penambahan pendapatan keluarga terhadap kesejahteraan keluarga pengemudi

ojek pangkalan di Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan

pendekatan deskriptif kuantitatif. Lokasi dan sampel dipilih secara purposive

sampling, dan sebanyak 50 responden dipilih sebagai sampel dengan

menggunakan kuesioner. Melalui metode Rank Spearman, hasil menunjukkan

bahwa variabel pendapatan pengemudi ojek pangkalan, tingkat konsumsi

keluarga, dan strategi penambahan pendapatan keluarga terhadap kesejahteraan

keluarga pengemudi ojek pangkalan di Kota Tangerang Selatan memiliki arah

hubungan yang positif. . Diduga hubungan pendapatan pengemudi ojek pangkalan

dengan kesejahteraan keluarga sebesar 0,280 dalam kategori rendah. Tingkat

konsumsi keluarga dengan kesejahteraan keluarga diduga memiliki hubungan

sebesar 0,405 dalam kategori sedang. Serta, strategi penambahan pendapatan

keluarga dengan kesejahteraan keluarga diduga memiliki hubungan sebesar 0, 139

dalam kategori sangat rendah.

Kata kunci : Pendapatan, Tingkat Konsumsi Keluarga, Strategi Penambahan Pendapatan Keluarga, Kesejahteraan Keluarga, dan Pengemudi Ojek Pangkalan.

Page 9: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

viii

KATA PENGANTAR

Assalamuallaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkah dan nikmat yang

telah diberi-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

“Analisis Kesejahteraan Keluarga Pengemudi Ojek Pangkalan Kota Tangerang

Selatan di Era Ojek Online”. Tak lupa shalawat serta salam penulis panjatkan

kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya tanpa lelah.

Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis tidak luput dari hambatan

dan kesulitan. Tetapi berkat dukungan, arahan, dan bimbingan yang terus

diberikan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak

tersebut, diantaranya :

1. Ibu dan Ayah Saya tercinta, Ibu Minah Aminah dan Ayah Wagiyo yang

selalu memanjatkan doa serta memberi dukungan moril maupun materil

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Serta, kakak-kakakku

tercinta yang selalu memberi semangat dan hiburan kepada adiknya dikala

penat melanda saat penyusunan skripsi.

2. Bapak Dr. M. Arief. Mufraini, Lc, M. Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga Bapak sehat selalu

3. Bapak Arief Fitrijanto, M. Si dan Bapak Sofyan Rijal, M. Si selaku ketua

dan sekretaris Jurusan Ekonomi Pembangunan yang telah memberikan

semangat kepada penulis.

4. Bapak Rusdiyanto, M.Sc selaku dosen pembimbing satu dan Ibu Roosita

Meilani, M.Si selaku dosen pembimbing dua yang telah memberikan

waktu, arahan, semangat serta ilmu kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

5. Seluruh dosen Jurusan Ekonomi Pembangunan yang telah memberikan

banyak ilmu kepada penulis. Semoga ilmu yang penulis terima bisa

bermanfaat bagi orang-orang sekitar. Selain itu, jajaran karyawan dan staf

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah melayani dan membantu

penulis selama perkuliahan.

Page 10: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

ix

6. Sahabat baik Tiara Nurul Fadillah dan keluarga yang telah memberi

dukungan moril dan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan baik.

7. Para sahabat Nurul Fauziah Hanifah dan Yunita Ria Assyifa yang selalu

bersedia membukakan pintu rumahnya di kala penulis merasa kesepian di

kosan dan dukungan moril lainnya.

8. Para sahabat tercinta ku di kelompok penjahat Alida Zia Syifa, Dwi Debi

Oktaviana, dan Silvia Ningsih yang selalu menemani hari-hariku di

kampus.

9. Sahabat perskripsian ku Alfiani Rizqoh dan Islamiah yang telah

memberikan semangat dan bantuan kepada penulis.

10. Sahabat baik lainnya, Choirunnissa, Putri Ramadhani, Varrah Ainun dan

Fatma Putra yang telah memberikan semangat, bantuan, dan saran kepada

penulis.

11. Seluruh sahabat di Jurusan Ekonomi Pembangunan yang telah menjadi

sahabat seperjuangan dan berbagi kebahagian serta canda tawa setiap

harinya.

12. Sahabat di Kuliah Kerja Nyata (KKN) Rosa Bamboosa yang telah

memberikan pengalaman yang sangat mengesankan dan menjadi keluarga

baru bagi penulis.

13. Pengemudi ojek pangkalan di Kota Tangerang Selatan yang telah bersedia

mengisi angket sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, penulis akan menerima saran serta kritik yang membangun dari

pembaca. Semoga, penelitian ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

Wassalamuallaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Tangerang, 7 April 2019

Anita Rahmawati

Page 11: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING…………………………… i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF…………….... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI………………………..... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH…………. iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP…………………………………………... v

ABSTRACT………………………………………………………………. vi

ABSTRAK………………………………………………………………... vii

KATA PENGANTAR………………………………………………….... viii

DAFTAR ISI……………………………………………………………... x

DAFTAR TABEL………………………………………………………... xiv

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………….. xvi

DAFTAR DIAGRAM…………………………………………………… xvii

DAFTAR GRAFIK................................................................................. xviii

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………….. xviii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….. 1

A. Latar Belakang…………………………………………….. 1

B. Rumusan Masalah…………………………………………. 4

C. Tujuan Penelitian………………………………………….. 5

D. Manfaat Penelitian……………………………………….... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………… 7

A. Landasan Teori…………………………………………… 7

1. Kesejahteraan Keluarga……………………………… 7

a. Pengertian Kesejahteraan Keluarga……………… 7

Page 12: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

xi

b. Indikator Kesejahteraan Keluarga……………….. 8

2. Keluarga……………………………………………… 11

a. Pengertian Keluarga……………………………… 11

b. Fungsi Keluarga………………………………….. 11

3. Ojek Pangkalan………………………………………. 12

4. Pendapatan…………………………………………… 13

a. Pengertian Pendapatan…………………………... 13

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan…. 16

5. Konsumsi…………………………………………….. 17

a. Pengertian Konsumsi……………………………. 17

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi….. 18

c. Teori Konsumsi………………………………….. 21

d. Perilaku Konsumen……………………………… 31

e. Tingkat Konsumsi……………………………….. 34

6. Strategi Penambahan Pendapatan Keluarga………… 36

B. Penelitian Terdahulu…………………………………….. 37

C. Kerangka Pemikiran…………………………………….. 47

D. Hipotesis Penelitian……………………………………… 48

BAB III METODOLOGI PENELITIAN……………………………… 49

A. Ruang Lingkup Penelitian……………………………….. 49

B. Metode Penentuan Sampel……………………………… 49

C. Tempat dan Waktu Peneltian…………………………… 50

D. Teknik Pengumpulan Data……………………………… 51

E. Teknik Analisis Data……………………………………. 52

1. Uji Kualitas Data……………………………………. 52

2. Analisis Statistik Deskriptif………………………… 53

3. Tabulasi Silang……………………………………… 54

4. Uji Korelasi Rank Spearman………………………. 54

F. Operasional Variabel…………………………………… 55

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN…………………………. 59

A. Gambaran Umum Kota Tangerang Selatan…………… 59

Page 13: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

xii

1. Kondisi Geografis dan Wilayah Administrasi…….. 59

2. Penduduk…………………………………………….. 60

3. Gambaran Umum Objek Penelitian…………………. 63

a. Pangkalan Ojek di Kecamatan Ciputat Timur…… 63

b. Pangkalan Ojek di Kecamatan Serpong…………. 64

B. Deskripsi Responden…………………………………….. 64

1. Responden Berdasarkan Usia………………………… 65

2. Responden Berdasarkan Pengalaman………………… 66

3. Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir……….. 66

4. Responden Berdasarkan Besar Keluarga…………….. 67

5. Responden Berdasarkan Rata-rata Pendapatan

Mengojek……………………………………………… 68

6. Responden Berdasarkan Kepemilikan Kerja

Sampingan…………………………………………….. 69

7. Responden Berdasarkan Rata-rata Pendapatan dari

Kerja Sampingan………………………………………. 71

8. Responden Berdasarkan Rata-rata Jumlah Jam Kerja

atau Mengojek Perhari………………………………… 72

9. Responden Berdasarkan Frekuensi Kerja Perminggu… 73

10. Istri Responden Berdasarkan Usia…………………… 74

11. Istri Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir…. 75

12. Istri Responden Berdasarkan Rata-rata Pendapatan

Perbulan………………………………………………. 75

13. Anggota Keluarga Lain Responden Berdasarkan

Rata-rata Pendapatan Perbulan………………………. 77

C. Hasil Uji Data Penelitian………………………………… 78

1. Hasil Uji Kualitas Data……………………………… 78

2. Kategori Besaran Variabel………………………….. 82

3. Hasil Uji Tabulasi Silang……………………………. 86

4. Hasil Korelasi Rank Spearman……………………… 92

Page 14: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

xiii

BAB V SIMPULAN DAN SARAN……………………………………. 96

1. Simpulan…………………………………………………….. 96

2. Saran…………………………………………………………. 96

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………... 98

LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………………….. 103

Page 15: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Alokasi Pengeluaran Konsumsi Masyarakat menurut

BPS………………………………………………………… 35

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu……………………………………… 41

Tabel 3.1 Titik Pangkalan Ojek Per Kecamatan Kota Tangerang

Selatan…………………………………………………….. 51

Tabel 3.2 Tingkat Hubungan Variabel……………………………… 55

Tabel 3.3 Operasional Variabel……………………………………… 56

Tabel 4.1 Kepadatan Penduduk Kota Tangerang Selatan Tahun

2017……………………………………………………….. 63

Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Usia……………………………. 65

Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Lama Menjadi Pengemudi

Ojek Pangkalan…………………………………………… 66

Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir………….. 67

Tabel 4.5 Responden Berdasarkan Besar Keluarga……………….. 67

Tabel 4.6 Responden Berdasarkan Rata-rata Pendapatan

Mengojek Perbulan………………………………………. 68

Tabel 4.7 Responden Berdasarkan Pekerjaan Sampingan………… 70

Tabel 4.8 Responden Berdasarkan Rata-rata Pendapatan

Perbulan dari Kerja Sampingan…………………………. 71

Tabel 4.9 Responden Berdasarkan Rata-rata Jumlah Jam

Kerja Perhari……………………………………………… 72

Tabel 4.10 Responden Berdasarkan Frekuensi Kerja Perminggu…... 73

Tabel 4.11 Istri Responden Berdasarkan Usia………………………. 74

Tabel 4.12 Istri Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir…….. 75

Tabel 4.13 Istri Responden Berdasarkan Rata-rata Pendapatan

Perbulan………………………………………………….. 75

Tabel 4.14 Anggota Keluarga Lain Responden Berdasarkan

Rata-rata Pendapatan Perbulan………………………….. 77

Tabel 4.15 Uji Validitas Pendapatan Pengemudi Ojek Pangkalan…. 78

Tabel 4.16 Uji Validitas Tingkat Konsumsi Keluarga……………… 79

Tabel 4.17 Uji Validitas Startegi Penambahan Pendapatan

Page 16: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

xv

Keluarga……………………………………………….. 79

Tabel 4.18 Uji Validitas Kesejahteraan Keluarga………………… 80

Tabel 4.19 Hasil Uji Reabilitas Variabel…………………………. 81

Tabel 4.20 Kategori Besaran Pendapatan Pengemudi Ojek

Pangkalan……………………………………………... 82

Tabel 4.21 Kategori Besaran Tingkat Konsumsi Keluarga………. 83

Tabel 4.22 Kategori Besaran Strategi Penambahan Pendapatan

Keluarga……………………………………………….. 84

Tabel 4.23 Kategori Besaran Kesejahteraan Keluarga…………… 85

Tabel 4.24 Tabulasi Silang Jumlah Jam Kerja dengan Rata-rata

Pendapatan Pengemudi Ojek Pangkalan Perhari…….. 86

Tabel 4.25 Tabulasi Silang Pendapatan Pengemudi Ojek

Pangkalan dengan Tingkat Konsumsi Keluarga……… 87

Tabel 4.26 Tabulasi Silang Pendapatan Pengemudi Ojek

Pangkalan dengan Strategi Penambahan Pendapatan

Keluarga………………………………………………… 88

Tabel 4.27 Tabulasi Silang Tingkat Konsumsi Keluarga dengan

Kesejahteraan Keluarga……………………………….. 88

Tabel 4.28 Tabulasi Silang Tingkat Konsumsi Pangan dengan

Tingkat Konsumsi Non Pangan Keluarga…………….. 89

Tabel 4.29 Tabulasi Silang Strategi Penambahan Pendapatan

Keluarga dengan Tingkat Konsumsi Keluarga……….. 90

Tabel 4.30 Tabulasi Silang Strategi Penambahan Pendapatan

Keluarga dengan Kesejahteraan Keluarga……………. 91

Tabel 4.31 Tabulasi Silang Pendapatan Pengemudi Ojek

Pangkalan dengan Kepuasan Kerja…………………… 92

Tabel 4.32 Hasil Pengujian Korelasi Rank Spearman……………. 93

Page 17: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran……………………………………… 47

Gambar 4.1 Peta Kota Tangerang Selatan……………………………… 59

Gambar 4.2 Pangkalan Ojek Kertamukti………………………………. 63

Gambar 4.3 Pangkalan Ojek Cilenggang………………………………. 64

Page 18: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

xvii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Penduduk Kota Tangerang Selatan Berdasarkan Umur…… 61

Diagram 4.2 Angkatan Kerja Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas…… 62

Page 19: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

xviii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 2.1 Teori Konsumsi Siklus Hidup....................................... 24

Grafik 2.2 Ratchet Effect................................................................ 29

Page 20: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian……………………………………….. 104

Lampiran 2 Data Mentah Hasil Jawaban Angket Penelitian…………… 112

Lampiran 3 Hasil Uji Validitas Variabel………………………………. 120

Lampiran 4 Hasil Uji Reabilitas Variabel……………………………… 124

Lampiran 5 Hasil Kategori Besaran Variabel…………………………. 125

Lampiran 6 Hasil Uji Tabulasi Silang…………………………………. 127

Lampiran 7 Hasil Uji Rank Spearman………………………………… 135

Lampiran 8 Dokumentasi……………………………………………… 136

Page 21: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia setiap tahunnya selalu berusaha mencapai target

pertumbuhan ekonomi yang sudah ditetapkan. Berbagai cara dilakukan

untuk mencapai pertumbuhan ekonomi diantaranya meningkatkan

investasi,kualitas sumber daya manusia dan nilai ekspor, membuka

lapangan kerja, serta memperbaiki infrastruktur. Pertumbuhan ekonomi

Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun 2016 sampai dengan

tahun 2018 yaitu masing-masing sebesar 5,03, 5,07, dan 5,17 persen

(BPS,2018). Tetapi manfaat peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut

tidak dapat dirasakan oleh pengemudi ojek pangkalan yang sulit

memperoleh pendapatan yang tinggi dan stabil setiap bulannya.

Pengemudi ojek pangkalan di berbagai kota mengeluh akan pendapatan

rendah yang diperoleh setelah kehadiran ojek online. Seperti di Kota

Bogor, terjadi penurunan pendapatan ojek pangkalan setelah adanya ojek

online yaitu sebesar 66 persen (Syafrino. A, 2018). Selain itu, di

Purwokerto, dengan adanya Go-Jek di daerah tersebut, pendapatan

pengemudi ojek pangkalan turun drastis lebih dari 50 persen (Zuhdi,2018).

Ojek pangkalan salah satu pekerjaan atau mata pencaharian

beberapa masyarakat Indonesia selama berpuluh tahun untuk mencari

uang. Tetapi keberadaan mereka saat ini terancam hilang. Ojek online

menjadi sangat diminati masyarakat di era modern ini karena tingkat

efektifitas dan efisiensi yang tinggi, terlebih pemerintah belum sepenuhnya

dapat mengatasi permasalahan angkutan umum di beberapa kota besar.

Masyarakat saat ini hidup di era digital dan banyak mengakses internet

dengan smartphone yang dengan mudah dapat menggunakan aplikasi

layanan transportasi online seperti Go-Jek dan Grab. Menurut laporan

Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2017,

sebanyak 143,26 juta jiwa masyarakat Indonesia atau 54,68 persen dari

total populasi 262 juta jiwa telah menggunakan internet dan mengalami

Page 22: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

2

peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2016 yaitu sebesar 132,7 juta

penduduk. Perangkat yang digunakan pengguna dalam mengakses internet

adalah smartphone. Di area urban kepemilikan smartphone mencapai

70,96 persen, rural urban 45,42 persen, dan rural 42,06 persen. Sedangkan

komputer cenderung lebih sedikit digunakan, di area urban mencapai

31,55 persen, rural urban 23,42 persen, dan rural 23,83 persen (APJII,

2018). Masyarakat dengan aplikasi Go-Jek dan Grab di smartphone

mereka dapat melakukan sharing economy dengan pengemudi ojek online

dimana prinsip sharing economy ini mempertemukan konsumen yang

memiliki sumber daya kendaraan pribadi atau keterampilan mengemudi

dengan konsumen yang membutuhkan pelayanan transportasi dengan

biaya transaksi yang wajar ( Syafrino. A, 2018).

Persaingan antara pengemudi ojek pangkalan dengan ojek online

memang tidak dapat dihindari. Aksi sweeping atau pemberantasan

pengemudi ojek online yang dilakukan oleh pengemudi ojek pangkalan

telah banyak diberitakan oleh media massa, seperti yang terjadi di

beberapa kota Indonesia pada tahun 2017, yaitu di Lampung terjadi

pembakaran atribut milik pengemudi ojek online yang merupakan hasil

perebutan paksa (Lampung.tribunnews.com, 2017) dan di Makassar, ojek

pangkalan dibantu dengan pengemudi angkutan kota melakukan razia

terhadap pengemudi ojek online. Penyebab atas kejadian tersebut karena

rasa cemburu akan kesenjangan pendapatan yang mereka peroleh

(Merdeka.com, 2017).

Kehadiran ojek online saat ini mengakibatkan keberadaan ojek

pangkalan di Kota Tangerang Selatan semakin berkurang, salah satunya

hilangnya pangkalan ojek yang berada di depan Carrefour Ciputat. Pada 26

April 2017 di Jalan Raya Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten,

terjadi perselisihan antara pengemudi ojek pangkalan dengan ojek online.

Insiden berawal saat pengemudi ojek online akan mengambil penumpang

di sekitar lokasi pangkalan ojek, karena sebelumnya sudah ada

kesepakatan bersama bahwa ojek online dilarang menerima penumpang di

Page 23: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

3

sekitar pangkalan ojek dan minimal jarak ojek online saat mengambil

penumpang sejauh 100 meter dari titik pangkalan ojek. Mereka khawatir

akan pendapatan yang mereka peroleh akibat sulitnya mendapatkan

penumpang atau biasa disebut sewa sehingga mereka sebagai kepala

keluarga tidak dapat mencukupi kebutuhan konsumsi keluarga dengan

baik yang berakibat pada kesejahteraan keluarga (Detik.com, 2017). Setiap

keluarga pasti ingin mencapai kesejahteraan yang optimal baik secara fisik

maupun psikologis. Keluarga sejahtera dalam Undang-Undang No 10

Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan

Keluarga Sejahtera pada pasal 1 ayat 11 didefiniskan sebagai keluarga

yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi

kebutuhan hidup spiritual dan materil yang layak, bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang

antar anggota dan antara keluarga dengan masyarakat dan lingkungan.

Keluarga akan mengalami masalah pemenuhan kebutuhan jika

pendapatan terhambat, yang menyebabkan tekanan pada setiap anggota

keluarga sehingga mereka mengupayakan berbagai hal untuk mencukupi

kebutuhan sehari-hari keluarga yang disebut dengan strategi koping.

Strategi koping adalah proses aktif dimana individu dan keluarga sebagai

satu kesatuan mengelola, beradaptasi, atau menghadapi situasi yang penuh

dengan tekanan (Sunarti, 2013). Keluarga pengemudi ojek pangkalan saat

di musim kekurangan bahan makanan (paceklik), sulit untuk mencapai

tingkat sejahtera jika hanya melakukan strategi koping mengurangi

pengeluaran tanpa adanya penghasilan sampingan yang memadai dan

berkelanjutan, sehingga keluarga mereka harus berupaya melakukan

strategi penambahan pendapatan. Tingkat kemiskinan berkaitan secara

signifikan antara mengurangi pengeluaran dan menghasilkan penghasilan

tambahan (Pupitawati, 1998).

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk

membahas dan meneliti masalah ini dengan judul “ANALISIS

Page 24: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

4

KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN

KOTA TANGERANG SELATAN DI ERA OJEK ONLINE”.

B. Rumusan Masalah

Pendapatan pengemudi ojek pangkalan di Kota Tangerang Selatan

mengalami penurunan cukup besar setelah kehadiran ojek online.

Menurunnya rata-rata pendapatan yang diterima dan tidak memiliki

penghasilan tetap membuat mereka melakukan berbagai strategi untuk

dapat mencukupi konsumsi keluarganya. Setiap keluarga terutama kepala

keluarga selalu berupaya dapat memenuhi segala kebutuhan keluarga

dengan pendapatan yang dimiliki agar dapat terwujud keluarga sejahtera.

Saat ini, semakin meningkatnya biaya hidup di berbagai aspek menjadi

tantangan yang harus dihadapi keluarga menyebabkan keluarga harus

memiliki strategi dalam pengelolaan sumber daya agar tidak menimbulkan

konflik dan pemicu tekanan ekonomi pada keluarga (Rodhiyah, 2012).

Salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh keluarga yaitu strategi

penambahan pendapatan. Strategi tersebut penting dilakukan karena setiap

keluarga tidak dapat hanya mengandalkan dari mengurangi pengeluaran

konsumsi saja tanpa memiliki pekerjaan sampingan dan penambahan

pendapatan lainnya seperti mengambil tabungan dan anggota keluarga

memiliki pekerjaan jika ingin mencapai keluarga sejahtera. Menurut

Toweulu untuk memperbesar pendapatan, seseorang anggota keluarga

dapat mencari pendapatan dari sumber lain atau membantu pekerjaan

kepala keluarga sehingga pendapatan bertambah (Toweulu,S, 2001).

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka

dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana hubungan antara pendapatan pengemudi ojek pangkalan

dengan kesejahteraan keluarga pengemudi ojek pangkalan di Kota

Tangerang Selatan ?

Page 25: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

5

2. Bagaimana hubungan antara tingkat konsumsi keluarga dengan

kesejahteraan keluarga pengemudi ojek pangkalan di Kota Tangerang

Selatan ?

3. Bagaimana hubungan antara strategi penambahan pendapatan keluarga

dengan kesejahteraan keluarga pengemudi ojek pangkalan di Kota

Tangerang Selatan ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian pertanyaan penelitian di atas, maka tujuan

penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui hubungan antara pendapatan pengemudi ojek

pangkalan dengan kesejahteraan keluarga pengemudi ojek pangkalan

di Kota Tangerang Selatan.

2. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat konsumsi keluarga dengan

kesejahteraan keluarga pengemudi ojek pangkalan di Kota Tangerang

Selatan.

3. Untuk mengetahui hubungan antara strategi penambahan pendapatan

keluarga dengan kesejahteraan keluarga pengemudi ojek pangkalan di

Kota Tangerang Selatan.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi beberapa pihak,

diantaranya :

1. Bagi Akademisi, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

salah satu acuan dan pembelajaran mengenai kesejahteraan ojek

pangkalan maupun jasa angkutan umum lainnya di era ojek online.

2. Bagi Pemerintah, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

salah satu acuan dalam menetapkan kebijakan seperti membatasi

jumlah ojek online yang beroperasi dan sistem operasional lainnya dari

ojek online salah satunya diwajibkan menggunakan motor dengan plat

sesuai daerah , agar kehadiran suatu inovasi untuk mengatasi

Page 26: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

6

permasalahan angkutan umum tidak menimbulkan masalah baru yang

besar.

Page 27: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kesejahteraan Keluarga

a. Pengertian Kesejahteraan Keluarga

Kesejahteraan adalah suatu tata kehidupan dan

penghidupan sosial, material, maupun spiritual yang diliputi rasa

keselamatan, kesusilaan dan ketentraman lahir batin yang

memungkinkan setiap warganegara untuk mengadakan usaha -

usaha pemenuhan kebutuhan jasmani, rohani dan sosial yang

sebaik-baiknya bagi diri, rumah tangga serta masyarakat dengan

menjunjung tinggi hak-hak asasi (Rambe, 2004). Serta Bappenas

menyatakan status kesejahteraan dapat diukur berdasarkan proporsi

pengeluaran rumah tangga (Bappenas, 2000). Kesejahteraan

merupakan sejumlah kepuasan yang diperoleh seseorang dari

kegiatan konsumsi hasil pendapatan yang diterima. Namun

penilaian sejahtera seseorang terhadap kehidupan dirinya maupun

orang lain akan berbeda. Kesejahteraan adalah sesuatu hal yang

bersifat subjektif dimana setiap individu ataupun masyarakat

memiliki tujuan dan cara hidup yang berbeda tergantung faktor

penentu kesejahteraan itu sendiri (BKKBN, 2009).

Menurut Undang-Undang No. 10 1992 tentang

Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga

Sejahtera pada Pasal 1 ayat 11, bahwa keluarga sejahtera adalah

keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah,

mampu memenuhi kebutuhan hidup material dan spiritual yang

layak, bertakwa kepada Tuhan YME, memiliki hubungan yang

serasi, selaras dan seimbang antar anggota keluarga dan antar

keluarga dengan masyarakat dan lingkungan.

Page 28: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

8

b. Indikator Kesejahteraan Keluarga

1. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

Kesejahteraan Keluarga berdasarkan kriteria Badan Koordinasi

Keluarga Berencana Nasional tahun 2011 (diacu dalam

Puspitawati,H, 2015) yang didasarkan atas:

a. Kebutuhan dasar (Basic Needs) yang terdiri dari variabel

pangan, sandang, papan, dan kesehatan.

b. Kebutuhan Sosial Psikologis (Social Psychological Needs)

yang terdiri dari variabel pendidikan, rekreasi, transportasi,

intrraksi sosial internal dan eksternal.

c. Kebutuhan pengembangan (Developmental Needs) yang terdiri

dari variabel tabungan, pendidikan khusus, akses terhadap

informasi.

Terdapat lima kategori kesejahteraan keluarga menurut

BKKBN, yaitu keluarga yang memiliki tingkat kesejahteraan

paling minim (disebut keluarga miskin) terdiri atas golongan

keluarga Pra Sejahtera (Pra-KS) dan Sejahtera I (KS-I), dan

keluarga yang memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih baik

(tidak miskin) adalah terdiri atas Keluarga Sejahtera (KS) II, III,

dan III plus. Berikut ini uraian kriteria dari masing-masing kelas

kesejahteraan keluarga.

Klasifikasi kesejahteraan keluarga menurut BKKBN (2011)

a. Keluarga Pra Sejahtera (Pra-KS) sering dikelompokkan sebagai

“Sangat Miskin”, adalah keluarga yang belum dapat memenuhi

salah satu atau lebih indikator yang meliputi:

1. Indikator Ekonomi:

a. Makan dua kali atau lebih sehari.

b.Memiliki pakaian yang berbeda untuk aktivitas (misalnya di

rumah, bekerja/sekolah dan bepergian).

c.Bagian terluas lantai rumah bukan dari tanah.

2. Indikator Non-Ekonomi:

a. Melaksanakan ibadah.

Page 29: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

9

b.Bila anak sakit dibawa ke sarana kesehatan.

b. Keluarga Sejahtera I (KS-I) sering dikelompokkan sebagai

“Miskin”, adalah keluarga yang karena alasan ekonomi tidak

dapat memenuhi salah satu atau lebih indikator meliputi:

1. Indikator Ekonomi:

a.Paling kurang sekali seminggu keluarga makan daging

atau ikan atau telor.

b. Setahun terakhir seluruh anggota keluarga memperoleh

paling kurang satu stel pakaian baru.

c. Luas lantai rumah paling kurang 8 m untuk tiap

penghuni.

2. Indikator Non-Ekonomi:

a. Ibadah teratur.

b. Sehat tiga bulan terakhir.

c. Punya penghasilan tetap.

d. Usia 10-60 tahun dapat baca tulis huruf latin.

e. Usia 6-15 tahun bersekolah.

f. Anak lebih dari 2 orang, ber-KB (Keluarga Berencana).

c. Keluarga Sejahtera II (KS-II) adalah keluarga yang karena

alasan ekonomi tidak dapat memenuhi salah satu atau lebih

indikator meliputi:

a. Memiliki tabungan keluarga.

b. Makan bersama sambil berkomunikasi.

c.. Mengikuti kegiatan masyarakat.

d.. Rekreasi bersama (6 bulan sekali).

e. Meningkatkan pengetahuan agama.

f. Memperoleh berita dari surat kabar, radio, TV, dan

majalah

g. Menggunakan sarana transportasi.

d. Keluarga Sejahtera III (KS-III) adalah keluarga yang sudah

dapat memenuhi beberapa indikator, meliputi:

a. Memiliki tabungan keluarga.

Page 30: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

10

b. Makan bersama sambil berkomunikasi.

c. Mengikuti kegiatan masyarakat.

d. Rekreasi bersama (6 bulan sekali).

e. Meningkatkan pengetahuan agama.

f. Memperoleh berita dari surat kabar, radio, TV, dan majalah.

g. Menggunakan sarana transportasi.

Belum dapat memenuhi beberapa indikator, meliputi:

a. Aktif memberikan sumbangan material secara teratur.

b. Aktif sebagai pengurus organisasi kemasyarakatan.

e. Keluarga Sejahtera III Plus (KS-III Plus) adalah keluarga yang

sudah dapat memenuhi beberapa indikator meliputi:

a. Aktif memberikan sumbangan material secara teratur.

b. Aktif sebagai pengurus organisasi kemasyarakatan.

2. Tingkat kesejahteraan keluarga menurut Puspitawati ,dimensi

kesejahteraan tidak hanya berupa ukuran yang terlihat tetapi

dapat pula tidak terlihat. Oleh karena itu ada beberapa istilah

untuk menganalisis kesejahteraan keluarga yaitu sebagai

berikut:

1. Economic well-being: yaitu kesejahteraan ekonomi dimana

indikator pendukung adalah pendapatan GNP (Gross National

Product), GDP (Gross Domestic Product).

2. Social well-being, indikator kesejahteraan diukur

menggunakan tingkat pendidikan ( SD, SMP, SMA, PT;

pendidikan non-formal paket A, B, C; melek aksara atau buta

aksara) dan status jenis pekerjaan (white collar =

elit/professional, blue collar = proletar/ buruh pekerja;

mempunyai pekerjaan tetap maupun pengangguran)

3. Physical well-being, yaitu kesejahteraan fisik: indikator

utama yaitu status gizi, kesehatan, tingkat mortalitas dan

tingkat morbiditas.

4. Psychological/ spiritual mental, yaitu kesejahteraan

psikologi; indikator penilaian adalah sakit jiwa, tingkat stress,

Page 31: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

11

tingkat bunuh iri, tingkat perceraian, tingkat aborsi, tingkat

kriminal (pemerkosaan, pencurian/perampokan, tingkat aborsi,

tingkat criminal (pemerkosaan, pencurian/perampokan,

penyiksaan/ pembunuhan, penggunaan narkoba/ NAPZA

(Puspitawati, 2015).

2. Keluarga

a. Pengertian Keluarga

Menurut UU No. 10 tahun 1992 Pasal 1 ayat 10 keluarga

adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami-isteri,

atau suami-isteri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan

anaknya. Selain itu, keluarga dapat diartikan sebagai sekelompok

orang yang diikat oleh perkawinan atau pertalian darah dan

biasanya meliputi ayah, ibu, dan anak atau anak-anak (Gunarsa dan

Gunarsa, 2001).

b. Fungsi Keluarga

Keluarga sebagai sistem sosial terkecil mempunyai fungsi

dan tugas agar sistem tersebut berjalan seimbang dan

berkesinambungan. Peranan dan fungsi keluarga sangat luas dan

sangat bergantung dari sudut dan orientasi mana akan dilakukan,

yaitu diantaranya dari sudut biologi, sudut perkembangan,

pendidikan, sosiologi, agama dan ekonomi. Majelis Umum PBB

mengemukakan bahwa keluarga sebagai wahana untuk mendidik,

mengasuh dan sosialisasi anak, mengembangkan kemampuan

seluruh anggotanya agar dapat menjalankan fungsinya di

masyarakat dengan baik, serta memberikan kepuasan dan

lingkungan sosial yang sehat guna tercapainya keluarga sejahtera

(Sunarti,2004).

Page 32: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

12

Fungsi keluarga menurut Friedman,1999 ada lima yaitu:

1. Fungsi Afektif. Merupakan suatu basis sentral bagi

pembentukan dan kelangsungan keluarga. Kebahagiaan

keluarga diukur dengan kekuatan cinta keluarga. Keberhasilan

melaksanakan fungsi afektif tampak kegembiraan dan

kebahagiaan seluruh anggota keluarga, tiap anggota keluarga

mempertahankan hubungan yang baik.

2. Fungsi Sosialisasi. Sosialisasi adalah proses perkembangan dan

perubahan yang dilalui individu yang menghasilkan interaksi

sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosial. Proses

sosialisasi dimulai sejak lahir. Keluarga merupakan tempat

individu untuk belajar sosialisasi. Anggota keluarga belajar

disiplin, belajar tentang norma-norma, budaya dan perilaku

melalui hubungan dan interaksi dalam keluarga.

3. Fungsi Reproduksi. Keluarga berfungsi untuk meneruskan

kelangsungan keturunan dan menambah sumberdaya manusia.

4. Fungsi Ekonomi. Merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi

kebutuhan seluruh anggota keluarga seperti makanan, pakaian

dan tempat tinggal.

5. Fungsi Perawatan Kesehatan. Keluarga juga berfungsi untuk

melaksanakan praktek asuhan kesehatan yaitu mencegah terjadi

gangguan kesehatan dan atau merawat anggota keluarga yang

sakit. Kesanggupan keluarga untuk melaksanakan

pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga

untuk mengenal masalah kesehatan, membuat keputusan

tindakan, memberikan perawatan, memelihara lingkungan dan

menggunakan fasilitas kesehatan (Friedman,1999).

3. Ojek Pangkalan

Ojek pangkalan adalah jasa angkutan umum tidak resmi dengan

menggunakan sepeda motor yang menetap di persimpangan jalan ramai,

atau di jalan masuk kawasan permukiman. Biasanya ojek pangkalan ini

Page 33: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

13

bertempat di depan komplek, atau depan gang, pasar dan tempat

lainnya. Seperti yang disampaikan Badudu dan Sultan Mohammad

dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia,ojek adalah sepeda atau sepeda

motor yang ditambangkan dengan cara memboncengkan penumpang

atau penyewanya (Badudu,J.S dan Mohammad,S.1994). Pengemudi

ojek pangkalan biasanya berkumpul di titik-titik tertentu yaitu

pangkalan ojek, sehingga disebut ojek pangkalan. Ojek pangkalan

sudah berpuluh tahun ada, mulanya yaitu ojek sepeda. Pada tahun 1969

di pedesaan Jawa Tengah, ojek sepeda sering digunakan karena kondisi

jalan desa yang rusak parah dan tidak dapat dilalui oleh mobil.

Sementara pada tahun 1970 di Jakarta, ojek sepeda digunakan di

Pelabuhan Tanjung Priok karena adanya larangan becak, bemo, maupun

kendaraan lain masuk ke dalam area pelabuhan. Pada saat yang sama,

pengojek di Jawa Tengah mulai beralih menggunakan sepeda motor

sebagai kendaraan yang digunakan. Tahun 1974, pemodal dari Jakarta

membuka usaha ojek motor di Ancol yang saat itu langsung menarik

minat banyak penumpang (Aliffianiko.A, 2018).

4. Pendapatan

a. Pengertian Pendapatan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pendapatan

adalah hasil kerja (usaha atau sebagainya). Sedangkan menurut

Sukirno, pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima

penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu,baik

harian,mingguan,bulanan ataupun tahunan (Sukirno,2006).

Pengertian pendapatan juga dinyatakan oleh Pass bahwa

pendapatan merupakan sejumlah penghasilan yang diterima dalam

waktu tertentu sebagai balas jasa dari faktor-faktor produksi berupa

upah sewa, bunga, laba dan lain sebagainya (Pass,1994).

Reksoprayitno mendefinisikan pendapatan sebagai total

penerimaan yang diperoleh seseorang pada periode tertentu

(Danil.M, 2013).

Page 34: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

14

Arus uang mengalir dari pihak dunia usaha kepada

masyarakat dalam bentuk upah, bunga, sewa, dan laba. Seluruhnya

merupakan bentuk-bentuk pendapatan yang diterima oleh anggota

masyarakat sebagai balas jasa untuk faktor-faktor produksi

(Suherman.R, 2011). Pendapatan mengacu kepada aliran upah,

pembayaran bunga, keuntungan saham, dan hal-hal lain mengenai

pertambahan nilai selama periode waktu tertentu. Jumlah dari

seluruh pendapatan adalah pendapatan nasional (Samuelson dan

Nordhaus, 2004).

Pendapatan dalam masyarakat menurut Mangkoesobroto

Guritno dan Algifari dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:

1. Pendapatan Permanen

Pendapatan yang selalu diterima pada setiap periode

tertentu dan dapat diperkirakan sebelumnya, misalnya

pendapatan dari gaji,upah. Pendapatan ini juga merupakan

pendapatan yang diperoleh dari semua faktor yang

menentukan kekayaan seseorang.

2. Pendapatan Sementara

Pendapatan yang tidak bisa diperkirakan sebelumnya

karena pekerjaan yang tidak menentu (Guritno.M dan

Algifari,1998).

Beberapa klasifikasi pendapatan menurut Richard Lipsey dan

kawan-kawan antara lain :

1. Pendapatan Pribadi

Pendapatan yang dihasilkan oleh atau dibayarkan kepada

perorangan sebelum dikurangi dengan pajak penghasilan

perorangan. Sebagian dari pendapatan perorangan

dibayarkan untuk pajak, sebagian lagi ditabung.

2. Pendapatan disposibel

Jumlah pendapatan saat ini yang dapat dibelanjakan atau

ditabung oleh rumah tangga yaitu pendapatan perorangan

dikurangi dengan pajak penghasilan (Lipsey.R,dkk, 1993) .

Page 35: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

15

Pada dasarnya pendapatan rumah tangga berasal dari

berbagai sumber, kondisi ini bisa terjadi karena masing-masing

anggota rumah tangga mempunyai lebih dari satu jenis pekerjaan

baik sebagai pekerjaan tetap maupun pekerjaan pengganti. Case

dan Fair menyebutkan bahwa pendapatan seseorang pada dasarnya

berasal dari tiga macam sumber meliputi: (1) berasal dari upah atau

gaji yang diterima sebagai imbalan tenaga kerja; (2) berasal dari

hak milik yaitu modal, tanah, dan sebagainya; dan (3) berasal dari

pemerintah. Pendapatan adalah fungsi dari konsumsi dan tabungan

(Case dan Fair, 2007) :

Y = C + S

Keterangan :

Y = Pendapatan

C = Konsumsi

S = Saving

Sedangkan pendapatan memiliki kaitan dengan

kesejahteraan keluarga bahwa manusia menilai pekerjaan

berdasarkan pada besaran upah dan kondisi kerja. Sehingga

pendapatan dapat diartikan sebagai jumlah penerimaan seseorang

atas balas jasa atau faktor-faktor produksi yang telah diberikan

(Reksohadiprodjo, 2000).

Pendapatan seseorang akan mempengaruhi perilaku

konsumsinya. Saat pendapatan meningkat, tidak hanya menambah

jumlah barang yang dikonsumsi tetapi kualitas barang nya yang

dipilih pun lebih baik dari sebelumnya. Soekarwati menyatakan

bahwa pendapatan akan mempengaruhi jumlah dan kualitas barang

yang dikonsumsikan Misalnya, sebelum ada penambahan

pendapatan, beras yang dikonsumsi adalah beras dengan kualitas

kurang baik, tetapi setelah adanya penambhan pendapatan maka

kualitas beras yang dikonsumsi menjadi lebih baik (Soekarwati,

2006).

Page 36: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

16

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan

Pembayaran kepada tenaga kerja dapat dibedakan kepada

dua pengertian: gaji dan upah. Gaji diartikan sebagai pembayaran

kepada pekerja-pekerja tetap dan tenaga kerja professional, seperti

pegawai pemerintah, dosen, guru, manajer dan akuntan.

Pembayaran tersebut biasanya sebulan sekali (Sukirno, 2010)..

Pembayaran kepada pengemudi ojek pangkalan merupakan upah,

karena dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, upah yaitu uang dan

sebagainya yang dibayarkan sebagai pembalas jasa atau sebagai

pembayar tenaga yang sudah dikeluarkan untuk mengerjakan

sesuatu (KBBI,2018).

Faktor-faktor yang membedakan upah di antara pekerja-

pekerja di dalam suatu jenis kerja dan golongan pekerjaan tertentu

yaitu: (1) Perbedaan corak permintaan dan penawaran dalam

berbagai jenis pekerjaan, ketika dalam suatu pekerjaan terdapat

penawaran tenaga kerja yang cukup besar tetapi tidak banyak

permintaannya, maka upah cenderung mencapai tingkat rendah

begitu juga sebaliknya; (2) Perbedaan dalam jenis-jenis pekerjaan,

pada golongan pekerjaan yang memerlukan fisik dan berada dalam

keadaan yang tidak menyenagkan akan menuntut upah yang lebih

besar dari pekerjaan yang ringan dan mudah dikerjakan; (3)

Perbedaan kemampuan, keahlian dan pendidikan, sehingga pekerja

yang lebih tinggi pendidikannya memperoleh pendapatan yang

lebih tinggi karena pendidikannya mempertimbangkan kemampuan

kerja yang akan menaikkan produktivitas; (4) Terdapatnya

pertimbangan bukan keuangan dalam memilih pekerjaan; (5)

Ketidaksempurnaan dalam mobilitas tenaga kerja, dalam faktor ini

mobilitas kerja terjadi karena dua faktor yaitu faktor institusional

dan faktor geografis (Sukirno, 2010).

Penulis dalam penelitian ini, pendapatan yang digunakan

sebagai salah satu variabel merupakan pendapatan pengemudi ojek

Page 37: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

17

pangkalan. jumlah jam kerja dan frekuensi mengojek, jumlah

penumpang dan sebagainya dapat mempengaruhi besaran

pendapatan yang diperoleh pengemudi ojek pangkalan. Jam kerja

merupakan lamanya waktu dalam jam yang digunakan untuk

bekerja dari seluruh pekerjaan. Sebuah kajian teori ekonomi

konvensional mengatakan bahwa secara umum individu dan rumah

tangga akan lebih banyak menawarkan jam kerja, apabila terjadi

kenaikan tingkat upah nominal atau ritel. Jadi, secara umum

diasumsikan bahwa semakin banyak jam kerja yang diambil berarti

semakin produktif pekerjaan tersebut dan berpeluang besar untuk

memperoleh penghasilan yang lebih besar (Sukartini, 2014).

Begitu juga dengan jumlah penumpang, hal tersebut

memberikan gambaran tentang pelanggan suatu perusahaan,

mempertimbangkan apa yang diinginkan, dan percaya bahwa

penumpang memperoleh manfaat dari suatu produk (Woodruff,

1997). Dengan banyaknya penumpang atau pelanggan, kita

mengartikan ikatan emosional yang terbentuk antara pelanggan dan

produsen setelah pelanggan menggunakan suatu produk atau jasa

penting yang diproduksi oleh produsen dan menemukan produk

tersebut memberikan suatu tambahan nilai. Dalam jasa yang

diberikan oleh pengemudi ojek pangkalan,banyaknya langganan

akan menguntungkan pengemudi. Semakin banyak jumlah

penumpang dan atau langganan maka semakin banyak juga

pendapatan yang diperoleh pengemudi ojek pangkalan (Butz dan

Goodstein, 1996).

5. Konsumsi

a. Pengertian Konsumsi

Secara umum istilah konsumsi diartikan sebagai

penggunaan barang-barang dan jasa-jasa yang secara langsung

akan memenuhi kebutuhan manusia (Rosyidi. S, 2011). Konsumsi

Page 38: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

18

atau lebih tepatnya pengeluaran konsumsi pribadi adalah

pengeluaran oleh rumah tangga atas barang-barang akhir dan jasa.

Sedangkan tabungan adalah bagian dari pendapatan yang tidak

dikonsumsi (Samuelson dan Nordhaus, 2004).

Konsumsi merupakan pembelanjaan barang dan jasa oleh

rumah tangga. Barang meliputi pembelanjaan rumah tangga pada

barang yang tahan lama seperti kendaraan, alat rumah tangga, dan

barang tidak tahan lama seperti makanan, pakaian. Jasa meliputi

barang yang tidak berwujud seperti potong rambut, layanan

kesehatan (Mankiw.G, 2012). Pengeluaran konsumsi rumah tangga

yaitu pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga untuk

membeli barang-barang dan jasa-jasa untuk kebutuhan hidup

sehari-hari dalam suatu periode tertentu (Halim.A, 2012).

Pengeluaran konsumsi seseorang merupakan bagian dari

pendapatannya yang dibelanjakan. Sementara bagian pendapatan

yang tidak dibelanjakan disebut dengan tabungan. Apabila

pengeluaran-pengeluaran konsumsi semua orang dalam suatu

negara dijumlahkan, maka hasilnya adalah pengeluaran konsumsi

masyarakat negara yang bersangkutan (Dumairy, 1999).

Konsumsi suatu negara terdiri atas konsumsi pemerintah

dan masyarakat. Namun penelitian ini berfokus pada konsumsi

yang dilakukan oleh masyarakat.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi

Tinggi atau rendahnya tingkat konsumsi seseorang individu

dipengaruhi oleh berbagai hal. Berikut faktor-faktor yang

mempengaruhi seorang individu untuk melakukan tindakan

konsumsi menurut Pratama Rahardja dan Mandala Manurung

dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Ilmu Ekonomi:

Makroekonomi dan Mikroekonomi” tahun 2008 (Rahardja.P dan

Manurung.M, 2008).

Page 39: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

19

1) Faktor Ekonomi

a) Pendapatan

Untuk membeli barang konsumsi individu

menggunakan uang dari penghasilan atau pendapatan.

Tingkat pendapatan berpengaruh terhadap besarnya

pengeluaran konsumsi yang dilakukan. Pada umumnya

semakin tinggi pendapatan individu atau rumah tangga maka

pengeluaran konsumsinya juga akan mengalami kenaikan.

b) Tingkat Harga

Apabila harga barang/jasa kebutuhan hidup

meningkat maka konsumen harus mengeluarkan tambahan

uang untuk bisa mendapatkan barang/jasa tersebut. Atau,

konsumen dapat mengatasi dengan mengurangi jumlah

barang/jasa yang dikonsumsi, karena kenaikan harga

menyebabkan pendapatan riil masyarakat berkurang.

c) Ketersediaan Barang dan Jasa

Meskipun konsumen memiliki uang untuk membeli

barang konsumsi, ia tidak dapat mengkonsumsi barang/jasa

yang dibutuhkan apabila barang/jasa tersebut tidak tersedia.

Semakin banyak barang/jasa tersedia, maka pengeluaran

konsumsi masyarakat/individu akan cenderung semakin

besar.

d) Tingkat Bunga

Bunga bank yang tinggi akan mengurangi tingkat

konsumsi karena orang lebih tertarik menabung di bank

dengan bunga tetap tabungan atau deposito yang tinggi

dibanding dengan membelanjakan banyak uang.

e) Perkiraan Masa Depan

Orang yang was-was tentang nasibnya di masa yang

akan datang akan menekan konsumsi. Biasanya seperti orang

yang mau pensiun, punya anak yang butuh biaya sekolah, ada

Page 40: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

20

yang sakit butuh banyak biaya perobatan, dan lain

sebagainya.

2) Faktor Demografi

a) Komposisi Penduduk

Dalam suatu wilayah jika jumlah orang dengan usia

kerja produktif berjumlah banyak maka konsumsinya akan

tinggi. Bila yang tinggal di kota ada banyak maka konsumsi

suatu daerah akan tinggi juga. Bila tingkat pendidikan sumber

daya manusia di wilayah itu tinggi maka biasanya

pengeluaran wilayah tersebut ikut menjadi tinggi.

b) Jumlah Penduduk

Daerah yang memiliki jumlah penduduk banyak maka

tingkat konsumsi masyarakat juga tinggi. Begitu pula

sebaliknya, suatu daerah yang memiliki jumlah penduduk

sedikit tingkat konsumsinya tergolong rendah.

c) Letak Demografi

Masyarakat di pedesaan dalam hal konsumsi akan

lebih rendah dibandingkan dengan masyarakat di perkotaan.

Masyarakat di pedesaan hanya mengeluarkan sebagian

pendapatan untuk mengkonsumsi makanan saja, untuk non

makanan masih rendah. Sedangkan masyarakat di perkotaan

antara konsumsi makanan dan non makanan bisa dikatakan

hampir sama.

3) Faktor Non Ekonomi

a) Kebiasaan Adat Sosial Budaya

Kebiasaan di suatu wilayah dapat mempengaruhi

tingkat konsumsi seseorang. Di daerah yang memegang teguh

adat istiadat untuk hidup sederhana biasanya masyarakatnya

akan memiliki tingkat konsumsi yang kecil. Sedangkan

daerah yang memiliki kebiasaan gemar pesta adat biasanya

masyarakatnya memiliki pengeluaran konsumsi yang besar.

Page 41: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

21

b) Gaya Hidup

Seseorang yang memiliki gaya hidup tinggi maka

akan memiliki pengeluran konsumsi yang tinggi pula. Gaya

hidup antara perempuan dan laki-laki berbeda sehingga

pengeluaran konsumsi mereka berbeda-beda. Latar belakang

keluarga dan adat istiadat yang berbeda juga membuat

pengeluaran konsumsi seseorang yang tinggal di kos dengan

yang di rumah bersama orang tua akan berbeda. Kebiasaan di

rumah biasanya akan diterapkan juga dalam kehidupan

sehari-hari mereka.

c. Teori Konsumsi

1. Teori Konsumsi John Maynard Keynes

Pada tahun 1930-an John Maynard Keynes menjelaskan

sebuah teori individu dalam berkonsumsi. Menurut Keynes,

jumlah konsumsi seorang individu saat ini (current income)

berhubungan langsung dengan pendapatan disposable yang

diperoleh pada saat ini (current disposable income).

Pendapatan disposabel disini merupakan pendapatan yang

diterima oleh seorang individu dan siap untuk dibelanjakan

karena sudah dikurangi dengan beban pajak dan penambahan

biaya transfer. Hubungan antara tingkat konsumsi dan

pendapatan tersebut dapat dijelaskan melalu fungsi konsumsi.

fungsi konsumsi menggambarkan tingkat konsumsi pada

berbagai tingkat pendapatan. Secara matematis, fungsi

konsumsi Keynes adalah sebagai berikut :

C = a + bYd

Keterangan:

C = konsumsi seluruh rumah tangga (agregat).

a = konsumsi autonomus, yaitu besarnya konsumsi ketika

pendapatan nol (merupakan konstanta).

Page 42: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

22

b = marginal propensity to consume, yaitu perbandingan antara

besarnya konsumsi dengan jumlah pendapatan, dapat juga

disebut dengan kecondongan mengkonsumsi. (0 < MPC ≤ 1)

Yd = pendapatan disposable atau pendapatan yang siap

dikonsumsi.

Yd = Y – Tx + Tr

Tx = Pajak

Tr = Subsidi

Fungsi konsumsi Keynes adalah fungsi konsumsi

jangka pendek, Keynes tidak mengeluarkan konsumsi jangka

panjang karena menurut Keynes in the long run we’ll all dead.

Bahwa di dalam jangka panjang, kita semua akan mati,

sehingga jangka panjang tidak perlu diprediksi

(Pratomo.A,2006).

Keynes dalam bukunya General Theory of

Employement, Interest, and Money percaya banyak faktor yang

mempengaruhi tingkat belanja konsumsi, tapi Ia berfokus pada

pendapatan saat ini. Keynes membuat dua poin, yaitu :

a. Konsumsi adalah fungsi positif pendapatan. Semakin

banyak pendapatan yang kita miliki, cenderung semakin

besar konsumsi yang dilakukan.

b. Rumah tangga berpendapatan tinggi mengkonsumsi

proporsi pendapatan mereka lebih kecil daripada rumah

tangga berpendapatan rendah. Jika rumah tangga kaya

mengkonsumsi relatif lebih sedikit dari pendapatan mereka,

maka mereka menabung proporsi pendapatan mereka lebih

tinggi daripada rumah tangga miskin. Proporsi pendapatan

yang dibelanjakan oleh rumah tangga atas konsumsi diukur

dengan kecenderungan mengkonsumsi rata-rata ( APC,

average propensity to consume). APC didefinisikan sebagai

konsumsi dibagi dengan pendapatan (Case dan Fair, 2006).

Page 43: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

23

APC = C

Y

2. Hipotesis Siklus Hidup (Life Cycle Hypothesis)

Teori konsumsi hipotesis siklus hidup ini

dikembangkan oleh Franco Modigliani, Albert Ando, dan

Richard Brumberg. Teori konsumsi Hipotesis Siklus Hidup

adalah perluasan teori keynes. Gagasan teori siklus hidup

adalah bahwa setiap orang melakukan rencana konsumsi

seumur hidupnya. Dengan menyadari bahwa mereka cenderung

menghasilkan pendapatan lebih banyak dalam tahun-tahun

kerja utama daripada yang mereka hasilkan sebelumnya atau

sesudahnya, mereka mengambil keputusan konsumsi

berdasarkan pada ekspektasi mereka tentang pendapatan

seumur hidupnya. Orang cenderung mengkonsumsi lebih

sedikit daripada yang mereka hasilkan selama tahun-tahun

kerja utama mereka. Mereka menabung selama tahun-tahun itu

dan mereka cenderung mengkonsumsi lebih banyak daripada

yang mereka hasilkan selama tahun-tahun awal dan

sesudahnya, mereka melakukan dissaving, atau menghabiskan

tabungan, selama tahun-tahun itu.

Page 44: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

24

Pendapatan seumur hidup dan pola konsumsi seorang individu

dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Grafik 2.1

Teori Konsumsi Siklus Hidup

Sumber: Pratomo.A, 2006

Seperti pada gambar diatas, pendaptan rendah selama

bagian pertama hidupnya, pendapatan tinggi dipertengahannya,

dan pendapatan rendah kembali setelah pensiun.

Pendapatannya di pensiun bukan nol karena ia memiliki

pendapatan dari sumber selain tenaga kerjanya, seperti :

pembayaran jaminan sosial, bunga dan dividen, dan

sebagainya.

Jalur konsumsi pada gambar bersifat konstan selama

hidupnya. Ini adalah asumsi ekstrem, tetapi mengilustrasikan

bahwa konsumsi seumur hidup cenderung jauh lebih stabil

daripada jalur pendapatannya. Kita melakukan sejumlah

konsumsi yang lebih besar daripada pendapatan kita selama

karir kerja awal kita. Kita melakukan hal itu dengan meminjam

dari pendapatan masa depan, dengan mengajukan pinjaman

mobil, atau pinjaman untuk mebayar uang kuliah. Utang ini

dilunasi ketika pendapatan naik dan dan kita sanggup

Page 45: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

25

menggunakan sejumlah pendapatan untuk melunasi pinjaman

masa lalu tanpa secara substansial mengurangi konsumsi kita.

Hal sebaliknya berlaku untuk tahun-tahun pensiun. Disini

pendapatan kita juga rendah. Karena mengkonsumsi lebih

sedikit daripada yang kita hasilkan selama tahun-tahun kerja

utama, kita bisa menyimpan cadangan yang memungkinkan

kita mempertahankan standar kehidupan yang layak selama

masa pensiun.

Fluktuasi kekayaan juga merupakan komponen penting

kisah siklus hidup. Banyak rumah tangga muda yang

meminjam sebagai antisipasi pendapatan yang lebih tinggi di

masa depan. Beberapa rumah tangga sebenarnya memiliki

kekayaan negatif, nilai aset mereka lebih sedikit daripada utang

yang mereka pinjam. Rumah tangga pada tahun-tahun kerja

utama menabung untuk melunasi utang dan menambah harta

untuk tahun-tahun sesudahnya, ketika pendapatan umumnya

turun. Rumah tangga yang harta (aset) nya lebih besar daripada

utang yang mereka pinjam memiliki kekayaan positif. Dengan

pensiunnya tulang punggung keluarga, rumah tangga

mengkonsumsi aumulasi kekayaan. Secara umum bisa

dikatakan, kekayaan dimulai dari tahap negatif, menjadi positif,

lalu mendekati nol di dekat penghujung kehidupan. Kekayaan

sangat terkait dengan tabungan kumulatif dan perilaku

menghabiskan tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga.

Perbedaan utama antara ekonomi Keynesian tentang

konsumsi dengan teori siklus hidup yaitu dalam teori siklus

hidup, konsumsi dan keputusan tabungan dibuat tidak hanya

berdasarkan pendapatan saat ini, tapi juga pada ekspektasi

pendapatan masa depan. Perilaku konsumsi rumah tangga

setelah Perang Dunia II jelas bersandar pada teori siklus hidup.

Tepat setelah perang berakhir, pendapatan turun sewaktu tulang

Page 46: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

26

punggung keluarga keluar dari pekerjaan yang terkait dengan

perang. Akan tetapi, belanja konsumsi tidak turun secara

proporsional dengan itu, seperti yang diramalkan oleh

Keynesian. Orang berharap menemukan pekerjaan di sektor

lain, dan mereka tidak menyesuaikan belanja konsumsi mereka

pada pendapatan yang untuk sementara lebih rendah, yang

mereka hasilkan untuk sementara waktu (Case dan Fair, 2006).

3. Teori Konsumsi Simon Kuznets

Apabila Keynes hanya mengeluarkan fungsi konsumsi

jangka pendek saja, maka Simon Kuznets melakukan penelitian

yang hampir sama dengan Keynes, namun datanya lebih

panjang yaitu 1869-1929. Menurut Kuznets, tidak ada

perubahan yang signifikan terhadap proporsi tabungan terhadap

pendapatan ketika pendapatan semakin meningkat, sehingga

dalam jangka panjang, fungsi konsumsi berbentuk stabil.

Dalam jangka panjang fungsi konsumsi cenderung mendekati

titik origin (Pratomo. A, 2006).

Hal senada yang dikatakan oleh Gregory Mankiw

dalam bukunya yang berjudul “Makroekonomi”, Simon

Kuznets menemukan bahwa rasio konsumsi terhadap

pendapatan cenderung stabil dari satu dekade ke dekade

selanjutnya meskipun terdapat kenaikan pendapatan. Temuan

ini menunjukkan bahwa kecenderungan konsumsi rata-rata

(APC) hampir konstan dalam jangka waktu panjang. Hal ini

menimbulkan adanya teka-teki yang memotivasi diadakannya

penelitian mengenai konsumsi (Mankiw.G, 2007).

4. Teori Konsumsi Hipotesis Pendapatan Relatif (The Relative

Income Hypothesis)

Teori ini menguji kembali penelitian Kuznets, yaitu

dengan menggunakan data konsumsi dan pendapatan

disposable dari tahun 1829-1944. Namun Duessenberry

Page 47: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

27

menolak dua asumsi dasar yang telah dikemukakan Simon

Kuznets sebelumnya, yaitu:

a. Setiap konsumsi keluarga merupakan keinginan sendiri,

bukan akibat pengaruh dar lingkungannya.

b. Konsumsi dipengaruhi oleh pendapatan tahun itu, dan tidak

dipengaruhi pendapatan tahun sebelumnya.

Duessenberry, menyempurnakan penelitian Kuznets

dengan menyelidiki presentase dari konsumsi dan pendapatan

disposable yang berubah-ubah seiring terjadinya business

cycle. Ia menemukan bahwa presentase dari konsumsi dan

pendapatan akan cenderung kecil pada saat perekonomian baik,

dan cenderung tinggi pada saat ekonomi dalam keadaan buruk.

Duessenberry juga menemukan bahwa ketika terjadinya

perubahan pada penghasilan, maka konsumsi tidak langsung

meningkat, karena terjadi pengaruh konsumsi periode lalu yang

lebih kecil. Demikian pula ketika pendapatan turun, maka

konsumsi tidak akan turun secara tajam karena terbiasa dengan

hidup senang, yang terjadi adalah presentase dari konsumsi dan

pendapatannya menjadi semakin besar.

Dari hasil penelitiannya, dengan mengumpulkan data

konsumsi dan pendapatan disposable tahun 1929-1944, fungsi

konsumsi yang dibentuk oleh Duessenberry adalah sebagai

berikut:

Ct = f (Yt)

Yt Y0

Ct = 1,196 – 0,25 Yt

Yt Y0

Ct = 1,196Yt – 0,25 Yt2....(1)

Y0

Page 48: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

28

Keterangan:

Ct = Jumlah konsumsi selama tahun t

Yt = Pendapatan disposable selama tahun t

Y0 = Pendapatan yang paling tinggi yang pernah diperoleh satu

tahun sebelumnya.

Fungsi diatas adalah fungsi konsumsi jangka pendek. Sedangkan

fungsi konsumsi jangka panjang Duessenberry yaitu pendaptan

disposable jangka panjang mengalami pertumbuhan sebesar 2,5

persen per tahun. Maka diperoleh persamaan seperti ini :

Yt = 1,025 Y0

Yt = 1,025

Y0

Ct = 1,196 – 0,25 x 1,025

Yt

Ct = 0,94

Yt

Ct = 0,94Yt

Dalam jangka panjang konsumsi akan sebesar 94 persen dari

pendapatan.

Y0 adalah variabel konstan karena Y0 adalah pendapatan

tertinggi tahun lalu. Yo akan berubah apabila terjadi

pertumbuhan ekonomi (perubahan Y0 tahun lalu dengan Y0 dua

tahun sebelumnya).

Ketika Y0 naik, maka kurva konsumsi jangka pendek

bergeser ke atas, ketika Y0 berubah dari Y0 = 3 berubah menjadi

Y0 = 5, maka kurva permintaan jangka pendek bergeser.

Namun ketika pendapatan disposable menurun, maka tidak

akan menggeser kurva konsumsi ke bawah lagi tetapi akan

berada di sepanjang kurva konsumsi itu. Secara sederhana

ratchet effect pada konsumsi adalah sebagai berikut:

Page 49: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

29

Grafik 2.2

Ratchet Effect

Sumber: Pratomo.A, 2006

Keseimbangan awal terletak pada titik D. Pada saat pendapatan

sebesar Y = OY1; C = DY1; dan saving sebesar DH. Ketika

pendapatan turun Y = OY0, konsumsi tidak turun langsung ke

titik a, tetapi masih tetap berkonsumsi di sepanjang kurva C1,

konsumsinya terletak di titik f ( jangka pendek), namun dalam

jangka panjang turun ke titik a. Ketika pendapatan turun, terjadi

pemanfaatan saving sebesar af untuk tetap dapat

mengkonsumsi yang besar. Proporsi tabungan menurun.

Seharusnya proporsinya adalah ga/gY0. Sebaliknya apabila

terjadi peningkatan pendapatan menjadi OY2, konsumsi tidak

langsung naik pada garis C2 (titik i) tetapi tetap di garis C1 (titik

e) baru setelah jangka panjang bergeser ke titik i. Dalam jangka

pendek terjadi peningkatan proporsi tabungan, yang seharusnya

adalah ji/jY2, namun dalam jangka pendek sebesar je/jY2.

Kejadian ini disebut ratchet effect, yaitu penurunan atau

kenaikan pendapatan, tetapi tidak secara langsung menurunkan

Page 50: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

30

atau menaikkan konsumsi dalam jangka pendek. Namun dalam

jangka panjang terjadi.

Duessenberry membuat kesimpulan bahwa :

a. Konsumsi seseorang akan tergantung dari penghasilan saat

ini dan penghasilan tertinggi tahun sebelumnya. Hal ini

disebut Ratchet Effect.

b. Perilaku konsumsi seseorang akan bergantung pula dengan

perilaku konsumsi lingkungannya. Hal ini disebut

Demonstration Effect (Pratomo.A, 2006).

5.Teori Konsumsi Hipotesis Pendapatan Permanen (Permanent

Income Hyphothesis)

Alternatif lain untuk menjelaskan pola/perilaku

konsumsi adalah teori pendapatan permanen (Permanent

Income Hypothesis,PIH) yang diajukan oleh Milton Friedman.

Sama seperti teori-teori lain, PIH juga meyakini bahwa

pendapatan faktor dominan yang mempengaruhi tingkat

konsumsi. Perbedaannya terletak pada pendapatan PIH yang

menyatakan bahwa tingkat konsumsi mempunyai hubungan

proporsional dengan pendapatan permanen (permanent

income).

C = λ Yp

Keterangan :

C = Konsumsi

Yp = Pendapatan Permanen

λ = Faktor Proporsi (λ > 0)

Yang dimaksud dengan pendapatan permanen adalah

tingkat pengeluaran yang stabil yang dipertahankan sepanjang

hidup, dengan berdasarkan pada tingkat kekayaan sekarang dan

pendapatan yang diperoleh sekarang dan di masa

depan.Sumber pendapatan itu berasal dari pendapatan upah/gaji

(expected labour income) dan non upah/non gaji (human

wealth) makin baik, mampu bersaing di pasar. Dengan

Page 51: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

31

keyakinan tersebut ekspektasinya tentang pendapatan upah/gaji

makin optimistik. Ekspektasi tentang pendapatan permanen

juga akan meningkat jika individu menilai kekayaannya

meningkat. Dengan kondisi seperti itu pendapatan non upah

diperkirakan juga meningkat (Dornbusch dan Fischer, 1990).

d. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan yang

langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan

menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang

mendahului dan menyusuli tindakan ini (Engel.J, dkk, 1994).

Akibat adanya kendala keterbatasan pendapatan di satu sisi, dan

adanya keinginan untuk mengkonsumsi barang dan jasa sebanyak-

banyaknya agar diperoleh kepuasan yang maksimal di sisi lainnya,

maka timbul perilaku konsumsen (Suhartati dan Fathorrazi, 2012).

Perkembangan harga mempengaruhi pilihan dan keputusan

konsumen dalam membeli sejumlah barang. Jika harga barang naik

konsumen cenderung mengurangi pembeliannya. Jika harga turun

konsumen akan menambah pembeliannya. Keterbatasan

pendapatan menuntut konsumen untuk berhati-hati dalam

membelanjakan atau mengalokasikan dana yang dimilikinya. Agar

dengan keterbatasan pendapatan tersebut dapat memperoleh barang

yang mempunyai utilitas (nilai guna) tinggi sesuai dengan

kebutuhannya. Utilitas (nilai guna) adalah kemampuan suatu

barang dalam memenuhi kebutuhan manusia (Lia dan Asfia,

2014).

Manusia dalam memaksimumkan kepuasan dihadapkan pada dua

permasalahan, yaitu:

a) Barang-barang ekonomis yang dikonsumsi oleh konsumen pasti

mempunyai harga, dan

Page 52: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

32

b) Pendapatan konsumen terbatas sehingga untuk mendapatkan

tingkat kepuasannya juga terbatas.

Dalam perilaku konsumen diperoleh kurva permintaan

(demand). Pada kurva permintaan, teori ekonomi menyangka

bahwa satuan untuk memenuhi kepuasan (satisfaction), yaitu

utilitas (utility).Ada dua pendekatan dalam menganalisa utilitas,

yaitu pendekatan utilitas kardinal dan utilitas ordinal. Kepuasan

dengan konsep utilitas yang memakai pendekatan kardinal

menganggap bahwa kepuasan tidak hanya dapat dibandingkan

tetapi dapat juga diukur secara absolut dengan menggunakan unit

pengukuran util. Karena menurut kenyataan kepuasan itu tidak

dapat diukur, maka asumsi ini biasanya ditonjolkan sebagai

kelemahan dari teori konsumsi pada pendekatan kardinal ini.

Contoh seseorang mengkonsumsi sepotong daging diberi 10 util.

Sedangkan kepuasan dengan konsep utilitas yang memakai

pendekatan ordinal kepuasan seorang konsumen itu hanya dapat

diperbandingkan tinggi rendahnya.

1. Teori Utilitas Pendekatan Kardinal (Cardinal Approach)

Teori ini didasari oleh subyektifitas, dalam arti

kepuasan suatu barang tergantung kepada orang yang

mengkonsumsinya seperti kepuasan memakai sepatu bagi

orang yang tidak lumpuh tetapi bagi orang yang lumpuh kaki,

sepatu tidak akan memuaskannya.

Asumsi dari pendekatan ini adalah:

a) Kita mampu mengukur utilitas

b)Konsumen rasional, artinya konsumen selalu bertujuan

memaksimumkan utilitas dalam membelanjakan

pendapatannya.

c) Laju pertambahan utilitas (total utility, TU) makin banyak

barang yang dikonsumsi makin besar utilitasnya tetapi laju

pertambahan utilitasnya (marginal utility, MU) semakin

Page 53: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

33

berkurang. Jika konsumsi terus dilanjutkan maka pertambahan

akan terus hingga nol bahkan akan negatif.

Arti dari hubungan antara total utility (TU) adalah

semakin besar jumlah barang yang dikonsumsi, maka semakin

besar total utility (TU), tetapi kenaikan atau tambhan utilitas

(MU) semakin lama semakin kecil. Hal ini sesuai dengan

Gossen seorang ahli ekonomi dari Jerman dengan nama

lengkap Herman Heinrich Gossen (1910-1858), yang berbunyi

bahwa seorang konsumen menambah jumlah barang yang

dikonsumsi (Q) akan menambah besarnya total utility (TU)

tetapi tambahan utilitas (MU) justru semakin berkurang.

Kelemahan pendekatan kardinal diantaranya :

a. Tingkat kepuasan (utilitas) dapat diukur secara kuantitatif

padahal utilitas sifatnya kualitatif (subjektifitas).

b. Utilitas marginal dari uang adalah tetap. Untuk mengatasi

kelemahan diatas para ekonom melakukan pendekatan

ordinal (Masyhuri, 2007).

2. Pendekatan Ordinal (Ordinal Approach)

Dalam pendekatan ini utilitas suatu barang tidak perlu

diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat

urutan tinggi rendahnya utilitas yang diperoleh dari

mengkonsumsi sekelompok barang. Pendekatan yang dipakai

dalam teori ordinal adalah inddiference curve, yaitu kurva yang

menunjukkan kombinasi dua macam barang konsumsi yang

memberikan tingkat kepuasan sama.

Asumsi dari pendekatan ini adalah :

a. Konsumen rasional

b. Dengan dana dan harga pasar tertentu konsumen dianggap

selalu akan memilih kombinasi yang memberikan kepuasan

utilitas/daya guna yang maksimal.

c. Konsumen dianggap mempunyai informasi sempurna atas

uang yang tersedia baginya maupun harga barnag di pasar.

Page 54: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

34

d. Konsumen dianggap juga mempunyai skala preferensi yang

disusun atas dasar urutan besar kecilnya daya guna bukan

secara absolut, tetapi mampu menentukan hubungan dua

kombinasi yang lebih baik.

e. Tingkat Konsumsi

1. Konsep Umum

Dalam kegiatan konsumsi, tingkat pengeluaran antar

rumah tangga tidak akan pernah sama persis. Tingkat

pengeluaran ini bisa juga disebut tingkat konsumsi (sebab

konsumsi merupakan suatu bentuk pengeluaran). Tingkat

konsumsi berasal dari kata tingkat dan konsumsi. Menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata tingkat memiliki

arti klasifikasi atau tinggi rendahnya suatu objek (KBBI,2018),

sedangkan konsumsi adalah pengeluaran untuk pembelian

barang-barang dan jasa akhir guna mendapatkan kepuasan

ataupun memenuhi kebutuhannya. Jadi, tingkat konsumsi adalah

tinggi atau rendahnya pengeluaran seseorang untuk pembelian

barang-barang dan jasa akhir guna memenuhi kebutuhan

sehingga mendapatkan kepuasan (Samuelson dan Nordhaus,

1996).

2. Konsep Badan Pusat Statistik

Tingkat konsumsi dapat dijadikan sebagai salah satu

indikator kesejahteraan rumah tangga. Tingkat konsumsi yang

tinggi pada konsumsi makanan merupakan potret masyarakat

dengan kesejahteraan yang masih rendah. Sebaliknya tingkat

konsumsi yang tinggi pada konsumsi nonmakanan merupakan

gambaran dari rumah tangga yang lebih sejahtera. Hal ini

disebabkan rumah tangga yang memiliki pendapatan rendah

hanya dapat fokus memenuhi kebutuhan pokok demi

keberlangsungan hidup rumah tangga sehingga tingkat konsumsi

Page 55: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

35

tampak dominan pada konsumsi makanan. Sedangkan rumah

tangga yang memperoleh pendapatan yang lebih tinggi dapat

memenuhi baik kebutuhan makanan maupun nonmakanan.

Berikut konsumsi menurut Badan Pusat Statistik dalam bukunya

yang berjudul “Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk

Indonesia” mengenai konsumsi makanan, minuman, tembakau

serta konsumsi nonmakanan (BPS,2011).

Tabel 2.1

Alokasi Pengeluaran Konsumsi Masyarakat menurut BPS

A. MAKANAN BUKAN MAKANAN

1. Padia – padian

2. Umbi – umbian

3. Ikan

4. Daging

5. Telur dan susu

6. Sayur – sayuran

7. Kacang – kacangan

8. Buah – buahan

9. Minyak dan lemak

10. Bahan minuman

11. Bumbu – bumbuan

12. Bahan pangan lain

13. Makanan jadi

14. Tembakau dan sirih

1. Perumahan dan fasilitas

rumah tangga

2. Aneka barang dan jasa

a. Bahan perawatan

badan

b. Biaya pendidikan

c. Biaya Kesehatan

d. Bacaan

e. Komunikasi

f. Transportasi

g. Pembantu dan sopir

3. Pakaian dan alas kaki

4. Bahan tahan lama

(perabot)

5. Pajak dan premi

asuransi

6. Keperluan pesta dan

upacara

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2011

Page 56: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

36

6. Strategi Penambahan Pendapatan Keluarga

Strategi penambahan pendapatan keluarga merupakan salah satu

strategi koping Strategi koping merupakan upaya seseorang untuk

menguasai, mengurangi, dan menoleransi tuntutan atau masalah yang

dihadapi (Hastuti dan Milyawati, 2009). Strategi koping ekonomi

keluarga dibagi dua jenis, yaitu penambahan pendapatan (generating

additional income) dan pengurangan pengeluaran (cutting back

expenses) (Puspitawati, 2012) . Keluarga memiliki strategi koping atau

bertahan hidup apabila terjadi perubahan pendapatan sehingga akan

mempengaruhi alokasi pengeluaran keluarga. Perubahan pendapatan

akan mengubah upaya keluarga untuk dapat mewujudkan tujuan yang

akan dicapai (Deacon dan Firebaugh, 1981).

Strategi penambahan pendapatan yaitu suatu strategi dimana

anggota keluarga berupaya untuk memecahkan masalah keuangan atau

meningkatkan kepuasan konsumsi dengan mengoptimalkan atau

menambah pendapatan dari asset yang dimiliki keluarga serta

menambah pendapatan dengan strategi nafkah ganda. Langkah untuk

menambah pendapatan dari asset yang dimiliki diantaranya mengambil

tabungan, menggadaikan barang, menjual barang yang berada di rumah.

Sedangkan strategi nafkah ganda bisa dilakukan dengan cara memiliki

pekerjaan sampingan, istri dan atau anggota keluarga lainnya memiliki

pekerjaan (Puspitawati, 1998).

Ketika pegemudi ojek pangkalan terus-menerus mengalami

penurunan pendapatan, mereka perlu melakukan strategi penambahan

pendapatan. Strategi koping yang dilakukan keluarga tergantung pada

tingkat kemiskinan keluarga (Puspitawati, 1998 diacu dalam Johan,

Muflikhati dan Mukhti, 2013). Hasil penelitian menunjukkan bahwa

semakin sejahtera keluarga akan semakin sedikit melakukan strategi

koping (Rosidah, Hartoyo, dan Muflikhati, 2012).

Page 57: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

37

B. Penelitian Terdahulu

1. Aprima Syafrino (2017)

Penelitian dengan judul “ Efisisensi dan Dampak Ojek Online

terhadap Kesempatan Kerja dan Kesejahteraan” ini bertujuan untuk

mengetahui perbandingan efisiensi antara ojek online dengan angkutan

kota dan bagaimana dampak ojek online terhadap penyerapan tenaga

kerja di Kota Bogor. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif

kuantitatif dengan sampel sebanyak 40 orang. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa ojek online adalah transportasi umum yang lebih

efisien dalam hal waktu tempuh dan sebaliknya dalam hal biaya

perjalanan, menggunakan ojek online penumpang harus membayar dua

kali lipat dari biaya Angkot. Berdasarkan perhitungan elastisitas tenaga

kerja dan perhitungan Rank Spearman dapat diketahui bahwa ojek

online dapat menciptakan kesempatan kerja. Peningkatan seluruh TNC

ojek online sebesar 1% secara rata-rata dapat meningkatkan

kesempatan kerja sekitar 16.9 persen. Namun demikian dampaknya

terhadap pengangguran belum dapat diketahui mengingat sebagian

besar pengemudi ojek online sebelumnya sudah memiliki pekerjaan.

2. Juhaini (2018)

Penelitian dengan judul “ Pengaruh Kehadiran Angkutan

Online (Grab) terhadap Sosial Ekonomi Supir Angkot (PT. Rahayu

Medan Ceria Trayek 120) “ ini bertujuan untuk mengetahui adanya

pengaruh kehadiran angkutan online (grab) terhadap sosial ekonomi

supir angkutan umum. Variabel terikat yang digunakan yaitu kehadiran

angkutan online (grab) dengan menggunakan indikatornya yaitu

pengetahuan supir angkutan umum terhadap kehadiran angkutan

online, sedangkan variabel bebasnya yaitu sosial ekonomi supir

angkutan umum dengan menggunakan indikatornya yaitu pekerjaan,

pendapatan, pendidikan,dan kesehatan. Metode yang digunkan yaitu

metode eksplanatif dengan pendekatan kuantitatif yaitu uji hipotesis.

Data yang didapatkan ditabulasikan kedalam tabel kemudian dianalisis

Page 58: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

38

dengan teknik Uji t. Penelitian ini diperoleh hasil bahwa kehadiran

angkutan online membawa pengaruh negatif terhadap sosial ekonomi

supir angkutan umum dengan berkurangnya pendapatan, kemampuan

menyekolahkan anak, serta menambah jam kerja dalam sehari untuk

mendapatkan lebih banyak penumpang atau sewa.

3. Hanifah Amanaturrohim (2015)

Penelitian dengan judul “ Pengaruh Pendapatan dan Konsumsi

Rumah Tangga terhadap Kesejahteraan Keluarga Petani Penggarap

Kopi di Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung” ini bertujuan

untuk mengetahui adanya pengaruh pendapatan dan tingkat konsumsi

terhadap kesejahteraan keluarga petani penggarap kopi. Sampel yang

digunakan 71 responden petani penggarap kopi yang tidak memiliki

lahan perkebunan dengan menggunakan rumus slovin. Data dianalisis

menggunakan teknik analisis deskriptif,uji asumsi klasik, dan analisis

regresi berganda. Penelitian ini diperoleh hasil pendapatan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesejahteraan secara

parsial sebesar 7,89 persen, dan tingkat konsumsi berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kesejahteraan secara parsial sebesar 17,72

persen. Sedangkan secara simultan, pendapatan dan tingkat konsumsi

secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kesejahteraan petani penggarap kopi sebesar 27,1 persen dan sisanya

dipengaruhi oleh variabel lain.

4. Puspasari (2013)

Penelitian dengan judul “Strategi Koping, dukungan sosial, dan

Kesejahteraan Keluarga di Daerah Rawan Bencana Kabupaten

Bandung” yang bertujuan untuk mengetahui strategi koping,

dukungan sosial, dan kesejahteraan keluarga di daerah rawan bencana

Kabupaten Bandung. Analisis data meliputi uji deskriptif, uji korelasi

Rank Spearman, dan uji independen t-test. Hasil penelitian didapatkan

bahwa kesejahteraan subyektif dipengaruhi secara nyata oleh ukuran

Page 59: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

39

keluarga, pendapatan total, dan dukungan emosi, sedangkan

kesejahteraan obyektif dipengaruhi secara nyata oleh ukuran keluarga,

pendidikan istri, dan strategi koping penghematan pengeluaran.

5. Kartiyem (2014)

Penelitian dengan judul “Hubungan Strategi Koping dan

Kesejahteraan Keluarga Nelayan” bertujuan untuk mengetahui

hubungan karakteristik keluarga, strategi koping, dan kesejahteraan

keluarga. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Pantai Mekar,

Kecamatan Muara gembong, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat.

Contoh dari penelitian ini adalah 100 keluarga nelayan yang dipilih

secara purposif sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia

berhubungan positif dan signifikan terhadap kesejahteraan subjektif

keluarga nelayan, dan kesejahteraan keluarga berhubungan negatif dan

signifikan terhadap strategi koping.

6. Berti Kumalasari, dkk ( 2018)

Penelitian dengan judul “Relasi Gender, Tekanan Ekonomi,

Manajemen Keuangan, Strategi Nafkah, dan Kualitas Hidup Keluarga

Nelayan bertujuan untuk mengetahui pengaruh relasi gender, tekanan

ekonomi, manajemen keuangan, dan strategi nafkah terhadap kualitas

hidup. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif. Lokasi penelitian

yaitu Desa Mayangan, Kecamatan Legon Kulon, Kabupaten Subang,

Jawa Barat yang dipilih berdasarkan mata pencarian pendudukan

dominan nelayan. Responden pada penelitian ini adalah istri nelayan

berjumlah 60. Pengolahan data menggunakan analisis data SEM PLS.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa relasi gender, tekanan

ekonomi, manajemen keuangan, dan strategi nafkah masing-masing

berpengaruh nyata terhadap kualitas hidup keluarga nelayan.

Page 60: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

40

7. Nguyen Thuy Quyuh Loan dan Ngo Quang Hung (2018)

Penelitian dengan judul “Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan

dan Penggunaan Kembali Pelanggan yang Menggunakan Layanan

Sepeda Motor Online” bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari

faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan dan penggunaan kembali

layanan sepeda motor online atau ojek online. Ada lima faktor yang

mempengaruhi kepuasan pelanggan yaitu persepsi kualitas layanan,

nilai yang dirasakan (utilitas produk berdasarkan persepsi yang

diterima dan diberikan), kenyamanan transaksi, persepsi kemudahan

penggunaan, persepsi manfaat serta dua faktor yang mempengaruhi

niat berlangganan seperti kepuasan dan kebiasaan. Data analisis

penelitian ini menggunakan 269 sampel yaitu pelanggan yang berusia

18 tahun keatas dan menggunakan layanan ojek online di Kota HCM,

Vietnam. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa semua lima

faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan dan penggunaan

kembali layanan ojek online berpengaruh terhadap kepuasan dan

kebiasaan.

8. Regidor JRF, dkk (2016)

Penelitian ini berjudul “Analisis Perbandingan Layanan Taxi

Perusahaan Jaringan Transportasi Online dan Konvensional di Metro

Manila” yang bertujuan untuk mengetahui perbandingan indikator

kinerja utama, biaya penumpang, dan kualitas layanan taxi online dan

konvensional. Objek penelitiannya yaitu pengemudi Uber, Grab Car

dan taxi konvensional di Metro Manila, Filipina. Penelitian

menunjukkan bahwa Grab Car lebih cepat dari taxi konvensional.

Dalam hal keandalan atau jumlah kendaraan yang tersedia pada titik

tertentu yaitu Grab Car dibandingkan Uber dan taxi konvensional.

Uber lebih murah dibandingkan taxi konvensional. Sedangkan Grab

Car lebih mahal dari semuanya dan moda transportasi dengan kualitas

pelayanan yang lebih baik adalah Uber dan Grab Car dibandingkan

taxi konvensional.

Page 61: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

41

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu

No Penulis

dan

Tahun

Judul Variabel Alat

Analisis

Hasil

Penelitian

1 Aprima

Syafrino

(2017)

Efisisensi

dan

Dampak

Ojek Online

terhadap

Kesempatan

Kerja dan

Kesejahte-

raan

Waktu

tempuh,biaya

perjalanan

ojek online

dan angkutan

umum,

pendapatan,

Kesempatan

kerja

Analisis

Deskriptif

Kuantitatif

Ojek online

lebih efisien

dalam hal

waktu tempuh

dan sebaliknya

dalam hal

biaya

perjalanan.

Peningkatan

seluruh TNC

ojek online

sebesar 1%

secara rata-rata

dapat

meningkatkan

kesempatan

kerja sekitar

16.9 persen

2

Juhaini

(2018)

Pengaruh

Kehadiran

Angkutan

Online

(Grab)

terhadap

Sosial

Ekonomi

Supir

Angkot (PT.

Kehadiran

angkutan

online, dan

sosial

ekonomi

angkutan

umum

Analisis

Deskriptif

Kuantitatif

Kehadiran

angkutan

online

membawa

pengaruh

negatif

terhadap sosial

ekonomi supir

angkutan

umum

Page 62: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

42

No Penulis

dan

Tahun

Judul Variabel Alat

Analisis

Hasil

Penelitian

Rahayu

Medan

Ceria

Trayek 120)

3 Hanifah

Amanatur

rohim

(2015)

Pengaruh

Pendapatan

dan

Konsumsi

Rumah

Tangga

terhadap

Kesejahte-

raan

Keluarga

Petani

Penggarap

Kopi di

Kecamatan

Candiroto

Kabupaten

Temang-

gung

Pendapatan

dan tingkat

konsumsi

Analisis

Deskriptif

Kuantitatif

Pendapatan

dan tingkat

konsumsi

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap

kesejahteraan

keluarga petani

penggarap

kopi

4

Puspasari

(2013)

Strategi

Koping,

dukungan

sosial, dan

Kesejahte-

raan

Keluarga di

Strategi

koping,

dukungan

sosial, dan

kesejahteraan

keluarga

Analisis

Deskriptif

Kuantitatif

Kesejahteraan

subyektif

dipengaruhi

secara nyata

oleh ukuran

keluarga,

pendapatan

Page 63: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

43

No Penulis

dan

Tahun

Judul Variabel Alat

Analisis

Hasil

Penelitian

Daerah

Rawan

Bencana

total, dan

dukungan

emosi,

Kabupaten

Bandung

sedangkan

kesejahteraan

obyektif

dipengaruhi

secara nyata

oleh ukuran

keluarga,

pendidikan

istri, dan

strategi koping

penghematan

pengeluaran.

5

Kartiyem

(2014)

Hubungan

Strategi

Koping dan

Kesejahte-

raan

Keluarga

Nelayan

Karakteristik

keluarga,

strategi

koping, dan

kesejahteraan

keluarga

Analisis

Deskriptif

Kuantitatif

Usia

berhubungan

positif dan

signifikan

terhadap

kesejahteraan

subjektif

keluarga

nelayan,dan

kesejahteraan

keluarga

berhubungan

Page 64: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

44

No

Penulis

dan

Tahun

Judul Variabel Alat

Analisis Hasil

Penelitian

negatif dan

signifikan

terhadap

strategi

koping.

6 Berti

Kumalasa-

ri, dkk

( 2018)

Relasi

Gender,

Tekanan

Ekonomi,

Manajemen

Keuangan,

Strategi

Nafkah, dan

Kualitas

Hidup

Keluarga

Nelayan

Relasi

Gender,

Tekanan

Ekonomi,

Manajemen

Keuangan,

Strategi

Nafkah, dan

Kualitas

Hidup

Keluarga

Analisis

Deskriptif

Kuantitatif

Relasi gender,

tekanan

ekonomi,

manajemen

keuangan, dan

strategi nafkah

masing-masing

berpengaruh

nyata terhadap

kualitas hidup

keluarga

nelayan.

7

Regidor

JRF,dkk

(2016)

Faktor yang

Mempenga-

ruhi

Kepuasan

persepsi

kualitas

layanan,

nilai yang

Analisis

Deskriptif

kuantitatif

Hasil

penelitian

tersebut

Page 65: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

45

No Penulis

dan

Tahun

Judul Variabel Alat

Analisis Hasil

Penelitian

dan

Penggunaan

Kembali

Pelanggan

yang

Mengguna-

kan

Layanan

Sepeda

Motor

Online

dirasakan,

kenyamanan

transaksi,

persepsi

kemudahan

penggunaan,

persepsi

manfaat,

kepuasan dan

kebiasaan

menunjukkan

bahwa semua

lima faktor

yang

mempengaruhi

kepuasan

pelanggan dan

penggunaan

kembali

layanan ojek

online

berpengaruh

terhadap

kepuasan dan

kebiasaan.

8

Loan,

Nguyen

dan Hung,

Ngo

(2018)

Analisis

Perbandi-

ngan

Layanan

Taxi

Perusahaan

Jaringan

Transportasi

Online dan

Konvensio-

nal di Metro

indikator

kinerja

utama, biaya

penumpang,

dan kualitas

layanan taxi

online dan

konvensional

Analisis

Deskriptif

Kualitatif

Grab Car lebih

cepat dari taxi

konvensional.

Dalam hal

keandalan atau

jumlah

kendaraan

yang tersedia

pada titik

tertentu yaitu

Page 66: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

46

No Penulis

dan

Tahun

Judul Variabel Alat

Analisis Hasil

Penelitian

Manila Grab Car,Uber

yang lebih

murah dan

kualitas

pelayanan

yang lebih baik

adalah Uber

dan Grab Car.

Page 67: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

47

c. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Munculnya Ojek Online

Penurunan Jumlah Penumpang

Konsumsi:

1. Konsumsi Pangan

2. Konsumsi Non

Pangan

Strategi Penambahan

Pendapatan Keluarga :

1. Menambah

pendapatan dari

asset yang dimiliki

2. Nafkah Ganda

Anggota Keluarga

Kesejahteraan Keluarga

Penurunan Pendapatan

Page 68: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

48

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian, rumusan masalah peneliti telah dinyatakan dalam

bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2012:64). Hipotesa dalam

penelitian ini adalah :

a. Ada hubungan antara pendapatan pengemudi ojek pangkalan

dengan kesejahteraan keluarga pengemudi ojek pangkalan di Kota

Tangerang Selatan.

b. Ada hubungan antara tingkat konsumsi keluarga dengan

kesejahteraan keluarga pengemudi ojek pangkalan di Kota

Tangerang Selatan.

c. Ada hubungan antara strategi penambahan pendapatan keluarga

dengan kesejahteraan keluarga pengemudi ojek pangkalan di Kota

Tangerang Selatan

Page 69: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

49

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian sangat perlu ditentukan oleh peneliti. Hal

ini diperlukan agar penelitiannya tidak keluar dari tujuan yang ingin

dicapai. Dalam penelitian ini, peneliti telah membatasi ruang lingkup

penelitiannya agar mendapatkan hasil yang efektif dan efisien. Ruang

lingkup dalam penelitian ini difokuskan pada penelitian variabel

pendapatan pengemudi ojek pangkalan, tingkat konsumsi keluarga, dan

strategi penambahan pendapatan keluarga terhadap kesejahteraan keluarga

pengemudi ojek pangkalan. Kuesioner dibagikan ke lapangan yaitu

berlangsung pada bulan Januari 2019. Sedangkan jenis data yang

digunakan adalah data silang (cross section). Objek penelitian ini adalah

pengemudi ojek pangkalan yang berada di Kota Tangerang Selatan.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi merupakan sekumpulan orang atau objek yang memiliki

kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk masalah

pokok dalam suatu riset khusus, populasi yang akan diteliti harus

didefinisikan dengan jelas sebelum penelitian dilakukan (Santoso dan

Tjiptono,2002). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengemudi

ojek pangkalan yang terdapat di Kota Tangerang Selatan.

Sedangkan sampel menurut Sukardi, yaitu sebagian atau wakil dari

populasi yang akan diteliti. Sampel yang baik adalah sampel yang

representative, dengan arti bahwa sampel tersebut mampu mewakili

populasinya (Johni,2013). Bila populasi besar, dan penelitian tidak

mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan

sampel yang diambil dari populasi itu. Tidak tersedianya data sekunder

yang menjelaskan secara tepat jumlah pangkalan dan pengemudi ojek

pangkalan di Kota Tangerang Selatan, menyebabkan tidak ada nya

Page 70: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

50

kerangka sampel. Sehingga, teknik penarikan sampel yang dipilih adalah

teknik nonprobability sampling. Teknik ini merupakan pengambilan

sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi

setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel

(Sugiyono, 2014). Sedangkan pengambilan sampel dilakukan secara

purposive sampling. Adapun pengertian purposive sampling adalah teknik

penentuan sampel berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu.

(Sugiyono 2012).

Adapun kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Pekerjaan utamanya yaitu pengemudi ojek pangkalan

2. Tidak merangkap menjadi pengemudi ojek online

Menurut Bailey ukuran sampel yang akan menggunakan analisis

data statistik adalah minimal 30 (M. Iqbal Hasan, 2002). Sedangkan

menurut Roscoe, bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan

multivariat (korelasi atau regresi berganda), maka jumlah anggota sampel

minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti (Sugiyono,2007).

Karena dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi dan terdapat

empat variabel, maka peneliti menggunakan minimal 40 sampel. Penulis

menggunakan sampel sebanyak 50 responden secara purposive sampling.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di beberapa titik pangkalan ojek

yang berlokasi di Kecamatan Ciputat Timur dan Kecamatan Serpong.

Lokasi dipilih secara purposive sampling. Kecamatan Ciputat Timur

dipilih karena terdapat banyak pangkalan ojek, serta alasan waktu dan

biaya. Sedangkan Kecamatan Serpong dipilih karena kecamatan tersebut

tempat terjadinya pertikaian antara pengemudi ojek pangkalan dengan ojek

online pada tahun 2017 seperti yang telah dijelaskan sebelumnya di latar

belakang penelitian. Penelitian berlangsung pada bulan Januari 2019 dan

dipilih hari kerja.

Page 71: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

51

Tabel 3.1

Titik pangkalan Ojek Per Kecamatan Kota Tangerang Selatan

Tempat Titik Pangkalan Ojek

Kec. Ciputat Timur 1. Samping Kampus 1 UIN

Jakarta

2. Pangkalan Ojek Kertamukti

3. Jalan Ibnu Sina

4. Samping Masjid Fatullah

5. Gang Mawar (samping SPBU

Ciputat)

6. Jalan Legoso

7. Samping Polsek Ciputat

Timur

8. Pasar Ciputat

9. Masjid Agung Al-Jihad

Ciputat

Kec. Serpong 1. Pangkalan Ojek Cilenggang

2. Pangkalan Ojek Villa Green

3. Stasiun Rawa Buntu

4. Stasiun Serpong

5. Pasar Serpong

6. Samping Perumahan Batan

Indah

Sumber: Data Primer Diolah, 2019

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti

dalam pengumpulan data penelitiannya (Arikunto, 2002). Dalam penelitian

ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yang

berkaitan dengan pembahasan. Adapun teknik pengumpulan data tersebut

adalah:

Page 72: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

52

a. Library research (pengumpilan data melalui kepustakaan).

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini

adalah studi kepustakaan (library research) dengan membaca dan

mengumpulkan melalui buku-buku, artikel dan karya ilmiah lainnya yang

berisi tentang informasi yang menjadi acuan teori yang berkaitan dengan

tema skripsi, yaitu berkaitan dengan pendapatan, tingkat konsumsi dan

strategi penambahan pendapatan keluarga terhadap kesejahteraan keluarga.

b. Field research (penelitian lapangan).

Adapun penelitian lapangan yang dilakukan penulis yaitu dengan

cara melakukan observasi ke tempat penelitian dan melakukan wawancara

dengan narasumber, sehingga penulis mendapat informasi langsung

mengenai kesejahteraan keluarga pengemudi ojek pangkalan di Kota

Tangerang Selatan.

E. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan

yaitu untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah

dirumuskan. Alat analisisnya berupa metode statistik dan ekonometrik.

Ekonometrika didefenisikan sebagai analisis kuantitatif dari fenomena

yang sebenarnya yang didasarkan pada pengembangan yang bersamaan

dengan teori dan pengamatan yang dihubungkan dengan metode inferensi

yang sesuai (Gujarati, 2007).

Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan menggunakan

program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) for Windows .

Sistem skoring pada seluruh variabel menggunakan skala likert.

1. Uji Kualitas Data

Dalam penelitian ini terdapat dua prosedur untuk mengukur

kualitas data,yaitu :

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau

tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika

pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu

yang akan diukur oleh kuesioner tersebut, (Ghozali, 2011).

Page 73: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

53

Kuesioner penelitian ini menggunakan skala Likert sehingga

menghasilkan data ordinal,maka uji validitas menggunakan

pendekatan korelasi Rank Spearman (Supranto, 2001). Uji

validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung

dengan nilai r tabel. Jumlah sampel dalam penelitian ini

sebanyak 50 responden dengan tingkat signifikansi adalah 0,05

maka rtabel untuk n=50 adalah 0,2782

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu

kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban

seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari

waktu ke waktu (Ghozali, 2011). Cara yang digunakan untuk

menguji reliabilitas kuesioner pada penelitian ini dengan

melihat besaran nilai Cronbach Alfa. Suatu konstruk atau

variabel dikatakan reliabel jika memberikan memberikan nilai

nilai Cronbach Alpha > rtabel. rtabel dalam uji reliabilitas sama

halnya dengan uji validitas yaitu 0,2782.

2. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan

data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi

(Sugiyono, 2012). Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan

jawaban responden pada tiap-tiap variabel penelitian dideskripsikan

dengan menggunakan metode ini agar lebih mudah dipahami. Analisis

ini digunakan untuk mengkaji variabel-variabel yang ada pada

penelitian ini yang terdiri dari pendapatan pengemudi ojek pangkalan,

tingkat konsumsi keluarga, strategi penambahan pendapatan

keluarga,dan kesejahteraan keluarga. Adapun langkah-langkah yang

Page 74: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

54

dilakukan yaitu dengan mengkategorikaan tiap-tiap variabel sebagai

berikut:

Menggunakan teknik skoring tiap-tiap variabel. Interval kelas

ditentukan menggunakan rumus sebagai berikut (Slamet,1993) :

Interval Kelas (IK) = Skor Maksimum (SMa) - Skor Minimum (SMi)

Jumlah kategori

Pengelompokan kategori adalah sebagai berikut:

Rendah/Kurang = SMi sampai (SMi + IK)

Sedang = (SMi + IK)+1 sampai (SMi +2 (IK) )

Tinggi = (SMi +2 (IK) + SMa

3. Tabulasi Silang

Penelitian tabulasi silang menyajikan data dalam bentuk

tabulasi yang meliputi baris dan kolom (Santoso dan Tjiptono, 2001).

Analisis tabulasi silang merupakan metode paling sederhana yang

dapat menjelaskan hubungan atau korelasi antar variabel. Kegunaan

analisis tabulasi silang:

a. Menganalisis hubungan-hubungan antar variabel yang terjadi

b. Melihat bagaimana beberapa variabel berhubungan

c. Untuk mengadakan kontrol terhadap variabel tertentu sehingga dapat

dianalisis ada atau tidaknya hubungan.

4. Uji Korelasi Rank Spearman

Dikarenakan penelitian ini ingin melihat hubungan antar

variabel, maka penelitian ini menggunakan uji korelasi. Uji korelasi

yang digunakan dan sesuai dengan data adalah uji Korelasi Spearman.

Korelasi Spearman digunakan untuk menguji korelasi asosiatif bila

masing-masing variabel yang dihubungkan berbentuk ordinal, dan

sumber data antar variabel tidak harus sama (Sugiyono, 2002).

Uji korelasi Rank Spearman digunakan untuk menguji

hubungan antar variabel dan juga untuk melihat kuat atau lemahnya

hubungan antar variabel.Untuk mengukur korelasi antara pendapatan

Page 75: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

55

pengemudi ojek pangkalan, tingkat konsumsi keluarga, strategi

penambahan pendapatan dengan kesejahteraan keluarga pengemudi

ojek pangkalan Kota Tangerang Selatan dapat digunakan rumus

sebagai berikut:

Rs = 1 – 6 ∑d2

n (n2

– 1)

Keterangan:

Rs = koefisien Korelasi Spearman

d = perbedaan ranking antara pasangan data

n = banyak pasangan data

Untuk melihat seberapa jauh koefisien korelasi antar variabel,

maka peneliti menggunakan kriteria korelasi untuk melihat besarnya

korelasi antar variabel dalam penelitian ini.

Tabel 3.2

Tingkat Hubungan Variabel

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,19 Sangat Rendah

0,20 – 0,39 Rendah

0,40 – 0,59 Sedang

0,60 – 0,79 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono, 2012

F. Operasional Variabel

Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing

variabel penelitian yang digunakan, berikut operasional dan cara

pengukurannya. Penjelasan dari masing-masing variabel yang digunakan

dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Kesejahteraan keluarga adalah terpenuhinya kebutuhan keluarga baik

materil, sosial dan spiritual

Page 76: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

56

2. Pendapatan adalah total penerimaan yang diperoleh pada periode

tertentu. Sehingga pendapatan pengemudi ojek pangkalan yaitu total

penerimaan dari hasil mengojek

3. Tingkat Konsumsi Keluarga adalah tinggi atau rendahnya pengeluaran

keluarga untuk pembelian barang-barang dan jasa akhir guna

memenuhi kebutuhan sehingga mendapatkan kepuasan.

4. Strategi penambahan pendapatan keluarga adalah salah satu strategi

koping yang dilakukan sebuah keluarga untuk memecahkan masalah

keuangan atau meningkatkan kepuasan konsumsi dengan memiliki

pendapatan lain selain pendapatan dari pekerjaan utama atau nafkah

ganda, serta menambah pendapatan dari asset yang dimiliki.

Tabel 3.3

Operasioanal Variabel

Variabel Indikator Parameter Skala

Ukur

Skor

Skala

Pendapatan

pengemudi

ojek pangkalan

(X1)

Kecukupan

atas

pendapatan

1. Pendapatan

harian

2. bonus/fee,

3. pendapatan

dari

langganan

Ordinal TS-KS-

S-SS

Faktor-faktor

perolehan

pendapatan

ojek setelah

adanya ojek

online

1. Jumlah jam

2. Frekuensi

kerja

perminggu

3. Jumlah

penumpang

dan

langganan

setelah

adanya ojek

Page 77: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

57

Variabel Indikator Parameter Skala

Ukur

Skor

Skala

Online

Tingkat

Konsumsi

Keluarga (X2)

Konsumsi

Pangan

1. Makanan

pokok

2. Makanan

sampingan,

dan

3. Rokok

Ordinal TS-KS-

S-SS

Konsumsi Non

Pangan

1. Penggunaan

barang tahan

lama

2. Konsumsi

untuk

kesehatan

3. Konsumsi

untuk

pendidikan

Strategi

Penambahan

Pendapatan

Keluarga (X3)

Menambah

pendapatan

dari asset yang

dimiliki

1. Mengambil

tabungan

2. Gadai barang

3. Jual barang di

rumah/asset

Ordinal TS-KS-

S-SS

Nafkah ganda 1. Kerja

Sampingan

2. Anggota

keluarga

bekerja

Kesejahteraan

Keluarga

Kesejahteraan

menurut

BKKBN

1. Pra-KS

2. KS-I

3. KS-II

Ordinal

TS-KS-

S-SS

Page 78: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

58

Variabel Indikator Parameter Skala

Ukur

Skor

Skala

(Badan

Koordinasi

Keluarga

Berencana

Nasional)

4. KS-III

5. KS-III Plus

Kesejahteraan

menurut

Puspitawati,20

15

1.Psychological

mental

2.Physical

well-being:

kepuasan

kesehatan

Keterangan :

1. TS = Tidak setuju

2. KS = Kurang Setuju

3. S = Setuju

4. SS = Sangat Setuju

Page 79: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

59

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kota Tangerang Selatan

1. Kondisi Geografis dan Wilayah Administrasi

Gambar 4.1

Peta Kota Tangerang Selatan

Sumber : Peta Tematik Indo

Kota Tangerang Selatan disahkan pada Sidang Paripurna DPR

RI Hari Rabu, tanggal 29 Oktober 2008 dengan diberlakukannya

Undang-undang Nomor 51 Tahun 2008, setelah melalui perjuangan

panjang sejak tahun 2000 melalui wacana pembentukan Kota Cipasera.

Wilayah Kota Tangerang Selatan mempunyai batas administrasi

sebagai berikut :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Tangerang dan DKI Jakarta.

2. Sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat (Kota

Depok) dan DKI Jakarta.

Page 80: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

60

3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat (Kab.

Bogor) dan Kota Depok.

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tangerang.

2. Penduduk

Tabel 4.1

Kepadatan Penduduk Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

Kecamatan Luas ( km2

) Penduduk

(orang)

Kepadatan

Penduduk

(orang/km2

)

Setu 14,80 86.753 5.864

Serpong 24,04 184.761 7.686

Pamulang 26,82 350.923 13.084

Ciputat 18,39 239.152 13.004

Ciputat

Timur 15,43 211.003 13.675

Pondok Aren 29,88 392.284 13.129

Serpong

Utara 17,84 179.993 10.089

Kota

Tangerang

Selatan

147,09

1.644.000 11.175

Sumber: BPS Kota Tangerang Selatan, 2018

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa kepadatan penduduk

Kota Tangerang Selatan tahun 2017 sebesar 11.175 orang/km2 dengan

jumlah penduduk sebanyak 1.644.000 orang, dan luas lahan 147,09

km2

. Kepadatan penduduk terbesar yaitu Kecamatan Ciputat Timur

sebesar 13.675 orang/km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 211.003

orang dan luas lahan sebesar 15,43 km2..

Kepadatan penduduk terendah

berada di Kecamatan Setu sebesar 5.864 orang/km2 . Kecamatan

Page 81: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

61

tersebut memiliki luas lahan sebesar 14,80 km2 dan jumlah

penduduknya sebanyak 86.783 orang/km2.

Kepadatan penduduk tinggi di Kota Tangerang Selatan

disebabkan peningkatan jumlah dari waktu ke waktu selain

peningkatan secara alami dan faktor daya tarik wilayah yang

berdampak migrasi penduduk Kota DKI Jakarta. Wilayah Tangerang

Selatan yang berbatasan langsung dengan provinsi DKI Jakarta

menjadi wilayah limpahan penduduk kota Jakarta.

Diagram 4.1

Penduduk Kota Tangerang Selatan Berdasarkan Umur

Sumber : BPS Kota Tangerang Selatan 2018, Diolah

Berdasarkan diagram diatas, diketahui bahwa penduduk Kota

Tangerang Selatan mayoritas berusia 20 – 39 tahun sebanyak 599.737

jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa Kota Tangerang Selatan didominasi

oleh penduduk berusia produktif. Lain hal nya dengan penduduk usia

lebih dari 60 tahun, besar presentase penduduk berusia lebih dari 60

tahun dibandingkan dengan total penduduk Tangerang Selatan hanya

sebesar 5 persen yaitu sebanyak 87.698 jiwa. Berdasarkan data

tersebut, Kota Tangerang Selatan didominasi oleh penduduk yang

Page 82: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

62

mobilitas kegiatan sehari-harinya cukup tinggi. Hal ini mendorong

masyarakat untuk bekerja lebih efektif dan efisien, salah satunya

meningkatkan mobilitas menggunakan moda transportasi umum

beroda dua. Ojek Pangkalan merupakan salah satu angkutan jasa yang

sudah lama digunakan oleh masyarakat Kota Tangerang Selatan

walaupun tidak terdaftar secara resmi sebagai transportasi umum.

Selain itu, telah banyak pengemudi ojek online di Kota Tangerang

Selatan yang selalu menjadi pesaing pengemudi ojek pangkalan.

Diagram 4.2

Angkatan Kerja Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas

Sumber: BPS Kota Tangerang Selatan 2018, Diolah

Penduduk Kota Tangerang Selatan yang merupakan angkatan

kerja dengan usia diatas 15 tahun sebanyak 708.667 jiwa. Berdasarkan

diagram diatas diketahui bahwa penduduk yang bekerja sebesar 93

persen (660.265 jiwa) dari jumlah angkatan kerjanya. Hal ini

menunjukkan bahwa setiap hari banyak orang-orang melakukan

kegiatan ekonomi dan pastinya banyak diantara mereka yang

membutuhkan moda transportasi umum untuk sampai ke tempat kerja

terutama moda transpotasi umum beroda dua.

Page 83: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

63

3. Gambaran Umum Objek Penelitian

Adapun dibawah ini merupakan perwakilan gambaran dari semua

pangkalan ojek yang penulis datangi di Kota Tangerang Selatan;

a. Pangkalan Ojek di Kecamatan Ciputat Timur

Gambar 4.2

Pangkalan Ojek Kertamukti

Sumber : Dokumen Pribadi

Salah satu pangkalan ojek di Kecamatan Ciputat Timur

yaitu pangkalan ojek Kertamukti yang letaknya strategis dekat

dengan rumah-rumah penduduk, kios-kios dan kampus satu UIN

Jakarta. Dapat dilihat pada gambar diatas, pangkalan ini

merupakan pangkalan permanen dengan tempat duduk yang sudah

terbuat dari semen dan terdapat televisi untuk menghilangkan jenuh

mereka saat menunggu penumpang. Pangkalan tersebut biasanya

ramai oleh pengemudi ojek pangkalan mulai pagi sekitar jam 06.00

sampai dengan malam sekitar pukul 21.00-22.00. Rata-rata

pengemudi ojek di pangkalan tersebut berusia sekitar 50 tahun dan

domisili di kelurahan Pisangan. Serta masyarakat yang

menggunakan jasa mereka biasanya tinggal tidak jauh dari Rumah

Sakit Hermina, Ciputat Timur.

Page 84: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

64

b. Pangkalan Ojek di Kecamatan Serpong

Gambar 4.3

Pangkalan Ojek Cilenggang

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Salah satu pangkalan ojek di Kecamatan Serpong yaitu

Pangkalan Ojek Cilenggang yang berlokasi di Jalan Cilenggang,

Serpong. Pangkalan ini letaknya dekat dengan tempat-tempat kerja

dan kios-kios . Pangkalan ini sudah ada sejak tahun 2000 an, dan

pengemudi ojek pangkalan Cilenggang rata-rata sudah lebih dari

10 tahun mangkal di pangkalan tersebut. Rata-rata pengemudi ojek

di pangkalan tersebut berusia sekitar 50 tahun. Pangkalan tersebut

sama seperti pangkalan lainnya di Kota Tangerang Selatan, ramai

oleh pengemudi ojek pangkalan dari pagi sampai malam.

B. Deskripsi Responden

Responden dalam penelitian ini yaitu pengemudi ojek pangkalan di

Kota Tangerang Selatan dengan sampel sebanyak 50 responden. Bagian

ini akan dijelaskan mengenai identitas responden yaitu data pribadi serta

istri dan anggota keluarga lainnya. Adapun data pribadi responden yang

akan dijelaskan yaitu usia, lama menjadi pengemudi ojek pangkalan,

pendidikan terakhir, rata-rata pendapatan mengojek ,besar keluarga,

pekerjaan sampingan dan besar pendapatannya, serta pola kerjanya yaitu

jumlah jam kerja atau mengojek dalam sehari dan frekuensi kerja dalam

Page 85: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

65

seminggu. Sedangkan data istri dari responden yang akan dijelaskan

mengenai usia, pendidikan terakhir, dan rata-rata pendapatan perbulan.

Selain itu akan dijelaskan juga berapa rata-rata pendapatan perbulan dari

anggota keluarga lainnya.

1. Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.2

Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Presentase

21 – 30 tahun 0 0%

31 – 40 tahun 5 10%

41 – 50 tahun 14 28%

51 – 60 tahun 19 38%

>60 tahun 12 24%

Total 50 100%

Sumber : Data Primer Diolah,2019

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa usia responden

berkisar antara 31 sampai lebih dari 60 tahun. Mayoritas responden

berusia antara 51 – 60 tahun sebesar 38 persen, sedangkan responden

dengan usia antara 21 – 30 tahun sebesar 0 persen atau tidak ada

sama sekali. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengemudi ojek

pangkalan Kota Tangerang Selatan didominasi oleh usia dewasa

madya (41 – 60 tahun), yaitu sebesar 66 persen,dengan masing –

masing 28 persen dalam usia 41 – 50 tahun dan 38 persen dalam usia

51 – 60 tahun. Posisi terbesar kedua adalah usia dewasa akhir (>60

tahun) sebesar 24 persen, dan sebesar 10 persen antara usia 31 – 40

tahun yang berarti dalam usia dewasa muda (18 – 40 tahun).

Page 86: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

66

2. Responden Berdasarkan Lama Menjadi Pengemudi Ojek

Pangkalan (Pengalaman)

Tabel 4.3

Responden berdsarkan Lama Menjadi Pengemudi

Ojek Pangkalan (Pengalaman)

Lama Pengalaman Frekuensi Presentase

< 10 tahun 10 20%

10 – 19 tahun 21 42%

20 – 29 tahun 19 38%

>30 tahun 0 0%

Total 50 100%

Sumber : Data Primer Diolah,2019

Berdasarakan tabel diatas, diketahui bahwa mayoritas

responden sudah 10-19 tahun menjadi pengemudi ojek pangkalan di

Kota Tangerang Selatan, yaitu sebesar 42 persen. Posisi kedua

adalah responden telah memiliki pengalaman mengojek antara 20 –

29 tahun sebesar 38 persen. Selain itu, pengalaman mengojek

kurang dari 10 tahun yaitu sebesar 20 persen. Sedangkan yang

berpengalaman lebih dari 30 tahun tidak ada sama sekali atau 0

persen. Dapat disimpulkan bahwa, keberadaan pengemudi ojek

pangkalan dan pangkalan ojek sudah berpuluh-puluh tahun ada di

Kota Tangerang Selatan.

3. Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan

manusia, begitu juga bagi pengemudi ojek pangkalan. Tetapi para

pengemudi ojek pangkalan memilih mengojek karena pekerjaan

informal tersebut tidak membutuhkan pendidikan dan keterampilan

tinggi, bahkan tidak sekolah pun tetapi memiliki surat-surat

kendaraan yang lengkap sudah bisa memilih pekerjaan tersebut

menjadi mata pencaharian.

Page 87: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

67

Tabel 4.4

Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Frekuensi Presentase

Tidak tamat SD 0 0%

SD 6 12%

SMP 18 36%

SMA 26 52%

D1/D3/S1 0 0%

Total 50 100%

Sumber : Data Primer Diolah,2019

Seperti pada tabel diatas , mayoritas responden menempuh

pendidikan selama 12 tahun atau sampai Sekolah Menengah Atas

(SMA) yaitu sebesar 52 persen, dan tidak ada lulusan D1/D3/S1 atau

tidak tamat SD. Diantara 50 responden ada yang pendidikan sampai

SD dan SMP saja yaitu masing-masing sebesar 12 dan 36 persen.

4. Responden Berdasarkan Besar Keluarga

Besar Keluarga adalah banyaknya jumlah anggota keluarga

yang tinggal bersama dalam satu rumah yang terdiri dari suami, istri,

anak, dan anggota keluarga lainnya.

Tabel 4.5

Responden Berdasarkan Besar Keluarga

Besar Keluarga Frekuensi Presentase

< 2 orang 0 0%

2 – 4 orang 43 86%

5 – 7 orang 7 14%

>7 orang 0 0%

Total 50 100%

Sumber : Data Primer Diolah,2019

Page 88: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

68

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa tidak ada responden

yang besar keluarga kurang dari 2 orang dan lebih dari 7 orang.

Mayoritas besar keluarga responden berada rentang antara 2 – 4

orang yaitu sebesar 86 persen. Hal ini menunjukkan bahwa besar

keluarga responden didominasi oleh keluarga kecil ( ≤ 4 orang),

sedangkan besar keluarga 5 – 7 orang sebesar 14 persen yang

merupakan keluarga sedang. Diketahui dari tabel diatas bahwa tidak

ada responden yang merupakan keluarga besar yaitu >7 orang. Hal

ini dikarenakan rata-rata responden sudah berusia dewasa madya dan

bahkan ada yang berusia dewasa akhir sehingga anak-anak mereka

sudah berumah tangga dan tidak tinggal satu rumah bersama mereka.

Mayoritas dari responden hidup berdua bersama istrinya atau tinggal

bersama istri dan anak bungsunya yang belum menikah. Semakin

sedikit sedikit anggota keluarga maka beban tanggungan keluarga

semakin kecil ( Rambe,2004).

5. Responden Berdasarkan Rata-rata Pendapatan Menjadi

Pengemudi Ojek Pangkalan (Mengojek)

Tabel 4.6

Rata-rata Pendapatan Mengojek

Pendapatan

Perhari

Pendapatan

Perbulan Frekuensi Presentase

< Rp 25.000 < Rp 750.000 17 34%

Rp 25.000 – Rp

34.000

Rp 750.000 –

Rp 1.020.000 20 40%

Rp 35.000 – Rp

44.000

Rp 1.050.000 –

Rp 1.320.000 5 10%

Rp 45.000 – Rp

54.000

Rp 1.350.000 –

Rp 1.620.000 8 16%

Rp 55.000 – Rp

64.000

Rp 1.650.000 –

Rp 1.920.000 0 0%

Page 89: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

69

Pendapatan

Perhari

Pendapatan

Perbulan Frekuensi Presentase

>Rp 64.000 >Rp 1.920.000 0 0%

Total 50 100%

Sumber : Data Primer Diolah, 2019

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa tidak ada

pengemudi ojek pangkalan di Kota Tangerang Selatan yang

mendapat pendapatan perhari lebih dari Rp 54.000. Hal ini karena

keberadaan ojek online di Kota Tangerang Selatan. Mayoritas

responden memperoleh rata-rata pendapatan perhari antara Rp

25.000 – Rp 34.000 atau rata-rata pendapatan perbulan Rp 750.000-

Rp 1.020.000 sebesar 40 persen, dan sebesar 34 persen dari

responden memperoleh rata-rata pendapatan perhari kurang dari Rp

25.000 atau rata-rata pendapatan perbulannya kurang dari Rp

750.000. Selain itu responden memperoleh rata-rata pendapatan

perhari Rp 35.000-Rp 44.000 sebesar 10 persen. Sedangkan terdapat

16 persen yang memperoleh rata-rata pendapatan perhari Rp 45.000-

Rp 54.000. Tarif sewa dari responden biasanya tidak terlalu jauh

dengan tarif ojek online, karena jika tidak begitu pengemudi ojek di

Kota Tangerang Selatan akan benar-benar kehilangan penumpang

atau biasa disebut dengan sewa, dan dari pernyataan Pak Midi yang

merupakan salah satu responden, para sewa terkadang ingin

menyamakan tarif ojek pangkalan dengan ojek online karena para

sewa sudah terbiasa dengan harga ojek online.

6. Responden Berdasarkan Kepemilikan Kerja Sampingan

Responden ada yang memiliki pekerjaan sampingan dan

tidak.Tabel dibawah ini merupakan data jumlah responden dari 50

sampel yang memiliki pekerjaan sampingan dan tidak

Page 90: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

70

Tabel 4.7

Responden Berdasarkan Kepemilikan Kerja Sampingan

Kerja Sampingan Frekuensi Presentase

Tidak Punya 22 44%

Punya 28 56%

Total 50 100%

Sumber : Data Primer Diolah, 2019

Tabel diatas menunjukkan bahwa Pengemudi ojek pangkalan

di Kota Tangerang Selatan lebih dari setengahnya memiliki kerja

sampingan yaitu sebesar 56 persen, karena jika tidak begitu mereka

tidak dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari, diantara mereka ada

yang menjual pakan burung, kerja di tempat tambal ban temannya,

kuli bangunan, cleaning service di SD, tukang service elektronik dan

lain sebagainya. Responden mencoba mencari tambahan perolehan

pendapatan dengan melakukan apa saja yang mereka bisa lakukan

sesuai keahlian mereka agar bisa mencukupi kebutuhana hidup

sehari-hari terutama setelah adanya keberadaan ojek online. Tetapi,

pekerjaan sampingan responden ada yang belum tentu dapat

dikerjaan setiap harinya sebelum atau sesudah mengojek, contoh nya

kuli bangunan dan tukang service elektronik, responden

mendapatkan kerjaan tersebut biasanya rata-rata tiga sampai empat

bulan sekali, tergantung dari orang-orang yang membutuhkan jasa

mereka.

Page 91: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

71

7. Responden Berdasarkan Rata-rata Pendapatan dari Kerja

Sampingan

Tabel 4.8

Responden Berdasarkan Rata-rata Pendapatan

dari Kerja Sampingan

Pendapatan

Perbulan Frekuensi Presentase

< Rp 500.000 11 39,28%

Rp 500.000 –

Rp 1.500.000 14 49,99%

Rp 1.600.000-

Rp 2.500.000 3 10,71%

Rp 2.600.000 –

Rp 3.500.000 0 0%

Rp 3.600.000 –

Rp 4.500.000 0 0%

>Rp 4.500.000 0 0%

Total 28 100%

Sumber : Data Primer Diolah, 2019

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa mayoritas dari

responden yang memutuskan memiliki kerja sampingan

mendapatkan rata-rata pendapatan perbulan Rp 500.000-Rp

1.500.000 yaitu sebesar 49,99 persen. Selain itu, 39,28 persen dari

mereka memiliki rata-rata pendapatan perbulan kurang dari Rp

500.000, hal ini dikarenakan responden memilih menjadi kuli

bangunan dan tukang service elektronik yang tidak selalu sebulan

sekali mendapatkan kerjaan. Serta responden sebesar 10,71 persen

memiliki rata-rata pendapatan perbulan Rp 1.600.000-Rp 2.500.000

yaitu salah satunya Pak Taryadi yang rutin mengantar jemput satu

orang wanita yang bekerja di Kecamatan Serpong dengan bayaran

perbulan.

Page 92: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

72

8. Responden Berdasarkan Rata-rata Jumlah Jam Kerja atau

Mengojek Perhari

Tabel 4.9

Responden Berdasarkan Rata-rata Jumlah Jam Kerja Perhari

Jumlah Jam Kerja Frekuensi Presentase

< 5 jam 2 4%

5 – 10 jam 26 52%

Setengah hari 19 38%

>setengah hari 3 6%

Total 50 100%

Sumber : Data Primer Diolah, 2019

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa mayoritas

responden mengojek rata-rata selama 5 – 10 jam dalam 24 jam, yaitu

sebesar 52 persen. Penulis mendapatkan data di lapangan bahwa rata-

rata responden mulai mengojek dari pagi pukul 07.00 atau 0.8 pagi

sampai pukul 16.00 atau 17.00, karena akan bergantian dengan

pengemudi ojek pangkalan lainnya yang akan mulai kerja pukul

19.00. Biasanya mereka mengambil kesepakatan setiap minggunya

untuk siapa saja yang akan mulai kerja pagi atau malam hari. Hal ini

menunjukkan bahwa pekerjaan tersebut merupakan mata pencaharian

utama bagi pengemudi ojek pangkalan di Kota Tangerang Selatan.

Terdapat tiga responden dengan jumlah jam kerja nya lebih dari

setengah hari. Hal ini dikarenakan beberapa pangkalan ojek yang

pengemudinya sudah tidak banyak lagi karena teman-teman mereka

sudah tidak lagi menjadi pengemudi ojek pangkalan sehingga mereka

bisa kerja kurang lebih seharian dari pagi sampai malam. Biasanya

responden yang mengojek lebih dari setengah hari mulai ke

pangkalan pukul 07.00, dan pukul 12.00 pulang ke rumah untuk

shalat dan makan, lalu pergi lagi ke pangkalan sekitar pukul 14.00

sampai dengan 21.00. Sedangkan paling sedikit responden mengojek

Page 93: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

73

kurang dari 5 jam perhari yaitu hanya sebesar 4 persen,karena usia

yang sudah tua dan akan mengojek setiap hari.

9. Responden Berdasarkan Frekuensi Kerja (Mengojek) dalam

Seminggu

Tabel 4.10

Responden Berdasarkan Frekuensi Kerja (Mengojek)

dalam Seminggu

Frekuensi Kerja Frekuensi Presentase

2 – 3x perminggu 2 4%

3 – 4x perminggu 3 6%

5 – 6x perminggu 6 12%

Setiap hari 39 78%

Total 50 100%

Sumber : Data Primer Diolah, 2019

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa mayoritas

responden mengojek setiap hari, yaitu sebesar 78 persen. Di urutan

kedua terbesar yaitu responden mengojek 5-6 kali perminggu sebesar

6 persen, dan paling sedikit responden mengojek 2-3 kali seminggu

dengan hanya sebesar 4 persen. Menurut salahsatu responden,

sekarang ini dengan kehadiran ojek online, jumlah jam kerja mereka

tidak berkurang, bahkan semangat untuk mengejar target

mendapatkan sewa sebanyak-banyaknya. Serta berdasarkan data

diatas, diketahui bahwa pekerjaan ojek pangkalan menjadi mata

pencaharian utama bagi mereka.

Page 94: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

74

10. Usia Istri Responden

Tabel 4.11

Usia Istri Responden

Usia Frekuensi Presentase

21 – 30 tahun 1 2%

31 – 40 tahun 5 10%

41 – 50 tahun 18 36%

51 – 60 tahun 17 34%

>60 tahun 9 18%

Total 50 100%

Sumber : Data Primer Diolah, 2019

Usia istri responden berdasarkan tabel diatas diketahui

berkisar antara 21 – 60 tahun. Mayoritas dari mereka berada di usia

antara 41 – 50 tahun yaitu sebesar 36 persen, sedangkan paling

sedikit presentase istri responden berdasarkan usia yaitu 21 – 30

tahun yaitu sebesar 2 persen. Dapat disimpulkan bahwa istri dari

pengemudi ojek pangkalan di Kota Tangerang Selatan berada diusia

dewasa madya yaitu sebesar 70 persen, dengan masing-masing 36

persen dalam usia 41-50 tahun dan 34 persen dalam usia 51-60

tahun. Posisi kedua yaitu berada diusia 51-60 tahun sebesar 34

persen dalam arti usia madya akhir. Sedangkan usia istri responden

yang berada diusia dewasa muda hanya sebesar 12 persen, dengan

masing-masing 2 persen antara usia 21 – 30 tahun dan 10 persen

antara usia 31 – 40 tahun.

Page 95: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

75

11. Pendidikan Terakhir Istri Responden

Tabel 4.12

Pendidikan Terakhir Istri Responden

Pendidikan Frekuensi Presentase

Tidak tamat SD 3 6%

SD 7 14%

SMP 21 42%

SMA 18 36%

D1/D3/S1 1 2%

Total 50 100%

Sumber : Data Primer Diolah, 2019

Mayoritas istri dari responden menempuh pendidikan selama

9 tahun yaitu SMP sebesar 42 persen dan posisi kedua terbesar yaitu

SMA sebesar 36 persen. Sedangkan istri dari responden yang tidak

tamat SD dan tamat SD masing-masing sebesar enam dan 14 persen.

Tetapi ada 2 persen istri dari responden dengan pendidikan terakhir

S1. Istri dari salah satu pengemudi ojek pangkalan, Pak Supriyadi

yang merupakan lulusan SMA , istri nya merupakan lulusan S1.

12. Rata-rata Pendapatan Perbulan Istri Responden

Tabel 4.13

Rata-rata Pendapatan Perbulan Istri Responden

Pendapatan

Perbulan Frekuensi Presentase

< Rp 500.000 0 0%

Rp 500.000 –

Rp 1.500.000

7 58,33%

Rp 1.600.000 – Rp

2.500.000

4 33,33%

Rp 2.600.000 – Rp

3.500.000

0 0%

Page 96: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

76

Pendapatan

Perbulan

Frekuensi Presentase

Rp 3.600.000 – Rp

4.500.000

1 8,33%

>Rp 4.500.000 0 0%

Total 12 100%

Sumber : Data Primer Diolah, 2019

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa terdapat 12

istri responden dari 50 sampel yang memiliki pekerjaan dan dapat

membantu pemenuhan kebutuhan keluarga. Mayoritas istri

responden mendapatkan rata-rata pendapatan perbulan sebesar Rp

500.000 - Rp 1.500.000 yaitu 58,33 persen. Sedangkan istri

responden yang memiliki rata-rata pendapatan perbulan sebesar Rp

1.600.000-Rp 2.500.000 sebesar 33,33 persen dan Rp 3.600.000-

Rp 4.500.000 sebesar 8,33 persen. Pekerjaan istri responden

didominasi oleh asisten rumah tangga dengan gaji perbulan antara

Rp 500.000-Rp 1.000.000. Istri responden yang rata-rata

pendapatan perbulan Rp 500.000 yaitu yang melakukan satu jenis

pekerjaan saja, seperti hanya mencuci pakaian saja. Selain itu, istri

responden dengan rata-rata pendapatan sekitar Rp 3.600.000-Rp

4.500.000 memiliki pekerjaan sebagai pedangang yaitu pedagang

soto. Diantara mereka yang sebagai pedagang ada yang berjualan

nasi uduk, pecel, dan sebagainya.

Page 97: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

77

13. Rata-rata Pendapatan Perbulan Anggota Keluarga Lain dari

Responden

Tabel 4.14

Rata-rata Pendapatan Perbulan Anggota Keluarga Lain dari

Responden

Pendapatan

Perbulan Frekuensi Presentase

< Rp 500.000 0 0%

Rp 500.000 –

Rp 1.500.000

3 15,78%

Rp 1.600.000 – Rp

2.500.000

4 21,05%

Rp 2.600.000 – Rp

3.500.000

7 36,84%

Rp 3.600.000 – Rp

4.500.000

4 21,05%

>Rp 4.500.000 1 5,26%

Total 19 100%

Sumber : Data Primer Diolah, 2019

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari 50 sampel

terdapat 19 responden dengan anggota keluarga yang memiliki

pekerjaan. Hal ini karena anak-anak dari responden rata-rata sudah

menikah dan tidak tinggal bersama dengan orangtua. Mayoritas

anggota keluarga responden mendapatkan rata-rata pendapatan

perbulan sebesar Rp 2.600.000 – Rp 3.500.000 sebesar 36,84 persen.

Selain itu terdapat satu anggota keluarga responden yang memiliki

rata-rata pendapatan perbulan sebesar > Rp 4.500.000 sebesar 5,26

persen.

Page 98: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

78

C. Hasil Uji Data Penelitian

1. Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid (sah) jika

pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang

akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011). Pengujian ini

dilakukan dengan menggunakan Spearman Correlation, pedoman

suatu model dikatakan valid jika signifikasinya di bawah 0,05 atau

r hitung > r tabel (n=50, r tabel= 0,2787) maka butir pertanyaan

tersebut dapat dikatakan valid. Tabel berikut menunjukkan hasil uji

validitas dari empat variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

1. Uji Validitas Pendapatan Pengemudi Ojek Pangkalan (P)

Tabel 4.15

Sumber : Data Primer Diolah, 2019

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa variabel Pendapatan

Pengemudi Ojek Pangkalan mempunyai kriteria valid untuk 7 item

pertanyaan dengan nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05 dan r

hitung lebih besar daripada r tabel sebesar 0,2787. Hal ini

menunjukkan bahwa 7 item pertanyaan Pendapatan Pengemudi

Ojek Pangkalan sah dan layak diajukan sebagai penelitian.

Nomor

Bukti

Pertanyaan

Spearman

Correlation Sig (2-tailed) Keterangan

P1 0,609 0,000 Valid

P2 0,600 0,000 Valid

P3 0,702 0,000 Valid

P4 0,637 0,000 Valid

P5 0,582 0,000 Valid

P6 0,410 0,003 Valid

P7 0,332 0,018 Valid

P8 0,029 0,840 Tidak Valid

Page 99: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

79

2. Uji Validitas Tingkat Konsumsi Keluarga (K)

Tabel 4.16

Sumber: Data Primer Diolah, 2019

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa variabel Tingkat

Konsumsi Keluarga Pengemudi Ojek Pangkalan mempunyai

kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikasi

lebih kecil dari 0,05 dan r hitung lebih besar daripada r tabel

sebesar 0,2787. Hal ini menunjukkan bahwa semua item

pertanyaan Tingkat Konsumsi Keluarga Pengemudi Ojek

Pangkalan sah dan layak diajukan sebagai penelitian.

3. Uji Validitas Strategi Penambahan Pendapatan Keluarga

(SPP)

Tabel 4.17

Sumber: Data Primer Diolah, 2019

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa variabel Strategi

Penambahan Pendapatan Keluarga Pengemudi Ojek Pangkalan

mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan

Nomor

Bukti

Pertanyaan

Spearman

Correlation Sig (2-tailed) Keterangan

K1 0,661 0,000 Valid

K2 0,704 0,000 Valid

K3 0,471 0,001 Valid

K4 0,541 0,000 Valid

K5 0,526 0,000 Valid

K6 0,610 0,000 Valid

K7 0,476 0,000 Valid

K8 0,559 0,000 Valid

Nomor

Bukti

Pertanyaan

Spearman

Correlation Sig (2-tailed) Keterangan

SPP1 0,330 0,019 Valid

SPP2 0,333 0,018 Valid

SPP3 0,456 0,001 Valid

SPP4 0,575 0,000 Valid

SPP5 0,451 0,001 Valid

Page 100: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

80

nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05 dan r hitung lebih besar

daripada r tabel sebesar 0,2787. Hal ini menunjukkan bahwa semua

item pertanyaan Startegi Penambahan Pendapatan Keluarga

Pengemudi Ojek Pangkalan sah dan layak diajukan sebagai

penelitian

4. Uji Validitas Kesejahteraan Keluarga (KS)

Tabel 4.18

Sumber : Data Primer Diolah, 2019

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa variabel

Kesejahteraan Keluarga Pengemudi Ojek Pangkalan mempunyai

kriteria valid untuk 10 item pertanyaan dengan nilai signifikasi

lebih kecil dari 0,05 dan r hitung lebih besar daripada r tabel

sebesar 0,2787. Hal ini menunjukkan bahwa 10 item pertanyaan

Startegi Penambahan Pendapatan Keluarga Pengemudi Ojek

Pangkalan sah dan layak diajukan sebagai penelitian.

b. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi jawaban

responen dari waktu ke waktu. Suatu instrument penelitian dapat

dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha > dari r tabel. Nilai r

Nomor

Bukti

Pertanyaan

Spearman

Correlation Sig (2-tailed) Keterangan

KS1 0,321 0,023 Valid

KS2 0,510 0,000 Valid

KS3 0,393 0,005 Valid

KS4 0,448 0,001 Valid

KS5 0,204 0,155 Tidak Valid

KS6 0,517 0,000 Valid

KS7 0,409 0,003 Valid

KS8 0,013 0,927 Tidak Valid

KS9 0,495 0,000 Valid

KS10 0,429 0,002 Valid

KS11 0,337 0,017 Valid

KS12 0,329 0,020 Valid

Page 101: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

81

tabel dalam penelitian ini sama dengan nilai r tabel dalam uji

validitas yaitu 0,2787. Berikut hasil uji reliabilitas untuk variabel

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 4.19

Hasil Uji Reliabilitas Variabel

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Pendapatan

Pengemudi Ojek

Pangkalan

0,604

Reliabel

Tingkat Konsumsi

Keluarga 0,720 Reliabel

Strategi Penambahan

Pendapatan Keluarga 0,421 Reliabel

Kesejahteraan

Keluarga 0,426 Reliabel

Sumber: Data Primer Diolah, 2019

Pada tabel diatas, menunjukan bahwa nilai Cronbach’s

Alpha atas variabel Pendapatan Pengemudi Ojek Pangkalan

sebesar 0,604; Tingkat Konsumsi Keluarga sebesar 0,720; Strategi

Penambahan Pendapatan sebesar 0,421; dan Kesejahteraan

Keluarga sebesar 0,426. Hal ini menunjukkan bahwa pernyataan

dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai Cronbach’s Alpha

lebih dari r tabel yaitu 0,2787. Oleh karena itu, setiap item

pernyataan yang digunakan mampu memperoleh data yang

konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan

diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.

Page 102: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

82

2. Kategori Besaran Variabel

a. Kategori Besaran Pendapatan Pengemudi

Tabel 4.20

Kategori Besaran Pendapatan Pengemudi

Pendapatan Frekuensi Presentase

Rendah 32 64%

Sedang 18 36%

Tinggi 0 0%

Total 50 100%

Sumber : Data Primer Diolah, 2019

Berdasarkan tabel diatas, hasil penelitian menunjukkan

bahwa tidak ada yang memiliki pendapatan dari hasil mengojek

dengan kategori tinggi, sedangkan dalam kategori rendah sebesar

64 persen dan kategori sedang sebesar 36 persen. Hal tersebut

menunjukkan bahwa pendapatan pengemudi ojek pangkalan Kota

Tangerang Selatan didominasi dalam kategori rendah. Pendapatan

rendah yang diterima oleh pengemudi ojek pangkalan dikarenakan

penurunan pada jumlah penumpang. Penumpang yang biasa

menjadi langganan mereka pun sebagian hilang menjadi langganan

ojek online. Selain itu, pendapatan rendah yang mereka terima

karena mereka hampir tidak pernah mendapat fee/bonus upah dari

penumpang seperti yang sering diberikan kepada ojek online.

Seringkali tarif ojek pangkalan ditawar oleh calon penumpang dan

ingin disamakan dengan tarif ojek online, yaitu Rp 2.500/km. Hal

tersebut yang telah mengakibatkan pendapatan yang diperoleh

pengemudi ojek pangkalan Kota Tangerang Selatan begitu rendah.

Page 103: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

83

b. Tingkat Konsumsi Keluarga

Tabel 4.21

Kategori Besaran Tingkat Konsumsi Keluarga

Konsumsi Frekuensi Presentase

Pangan 50 100%

Rendah 29 58%

Sedang 21 42%

Tinggi 0 0%

Non pangan 50 100%

Rendah 18 36%

Sedang 32 64%

Tinggi 0 0%

Konsumsi

Keluarga 50 100%

Rendah 19 38%

Sedang 31 62%

Tinggi 0 0%

Sumber : Data Primer Diolah, 2019

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa tingkat

konsumsi keluarga (pangan dan non pangan) mayoritas terpenuhi

dalam kategori sedang yaitu sebesar 62 persen dan dalam kategori

rendah sebesar 38 persen. Sedangkan keluarga dengan tingkat

konsumsi keluarga yang terpenuhi dalam kategori tinggi tidak ada

sama sekali atau 0 persen. Jumlah keluarga dengan tingkat

konsumsi non pangan lebih banyak dalam kategori sedang

dibanding dengan kategori rendah. Mereka telah terpenuhi dalam

konsumsi untuk keperluan MCK (Mandi, Cuci, dan Kebersihan)

seperti membeli sabun mandi,detergen pakaian,dan sebagainya,

karena harga barang-barang tersebut masih terjangkau oleh mereka

dan banyak tersedia di warung-warung. Selain itu, konsumsi

fasilitas di rumah seperti TV, kulkas, dan sebgainya juga telah

Page 104: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

84

terpenuhi. Sedangkan untuk konsumsi pangan mayoritas dalam

kategori rendah yaitu sebanyak 29 keluarga (58 persen). Konsumsi

beras dan rokok telah terpenuhi bagi keluarga pengemudi ojek

pangkalan, tetapi untuk konsumsi pangan yang lain seperti buah,

dan daging serta makanan jadi seperti bakso, burger dan

sebagainya belum dapat terpenuhi. Mereka konsumsi makanan

tersebut belum tentu seminggu sekali karena harga yang cukup

mahal.

c. Strategi Penambahan Pendapatan Keluarga

Tabel 4.22

Kategori Besaran Strategi Penambahan Pendapatan Keluarga

Strategi

Penambahan

Pendapatan

Frekuensi Presentase

Rendah 27 54%

Sedang 23 46%

Tinggi 0 0%

Total 50 100%

Sumber : Data Primer Diolah, 2019

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa sebanyak 27

keluarga (54 persen) pengemudi ojek pangkalan Kota Tangerang

Selatan melakukan strategi penambahan pendapatan agar dapat

memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam kategori rendah. Hal ini

dikarenakan, mereka sedikit melakukan strategi penambahan

pendapatan dengan memanfaatkan asset yang dimiliki, seperti

mengambil tabungan atau menjual barang yang ada di rumah.

Menurut pernyataan mereka apa yang akan ditabungkan jika

mereka memperoleh pendapatan rendah setiap harinya, dan

pendapatannya tak menentu. Sedangkan, strategi nafkah ganda

yang lebih banyak dilakukan oleh pengemudi ojek pangkalan dan

keluarga, seperti pengemudi ojek pangkalan memiliki kerja

Page 105: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

85

sampingan, dan anggota keluarga baik istri maupun anggota

keluarga lainnya memiliki pekerjaan.

d. Kesejahteraan Keluarga

Tabel 4.23

Kategori Besaran Kesejahteraan Keluarga

Kesejahteraan

Keluarga Frekuensi Presentase

Rendah 0 0%

Sedang 44 88%

Tinggi 6 12%

Total 50 100%

Sumber : Data Primer Diolah, 2019

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa ada 44

keluarga pengemudi ojek pangkalan Kota Tangerang Selatan

memiliki kesejahteraan keluarga berada dalam kategori sedang

sebesar 88 persen, sedangkan keluarga dengan kesejahteraan

keluarga dalam kategori tinggi hanya terdapat 6 keluarga yaitu

sebesar 12 persen. Dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan

keluarga pengemudi ojek pangkalan Kota Tangerang Selatan

berada dalam kategori sedang dan tinggi, tetapi didominasi oleh

keluarga dengan kesejahteraan kategori sedang. Hal ini

dikarenakan rata-rata keluarga mereka sudah cukup terpenuhi

dalam konsumsi makanan, melakukan ibadah serta pendidikan.

Selain itu rata-rata mereka puas dengan tempat tinggal dan

kesehatan keluarga, serta bahagia dalam perkawinan. Tetapi

keluarga mereka belum terpenuhi untuk rekreasi bersama dan tidak

aktif berorganisasi. Karena pengemudi ojek pangkalan dan

keluarga tidak memiliki waktu dan uang lebih untuk kedua hal

tersebut dan lebih memilih mencari uang setiap harinya untuk

memenuhi kebutuhan hidup dibandingkan mengikuti organisasi.

Page 106: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

86

Selain itu, rata-rata dari mereka kurang puas terhadap pekerjaan

nya sebagai pengemudi ojek pangkalan.

3. Hasil Uji Tabulasi Silang

a. Hubungan Jumlah Jam Kerja Perhari dengan Rata-rata

Pendapatan Perhari Pengemudi Ojek Pangkalan

Tabel 4.24

Sumber : Data Primer Diolah, 2019

Berdasarkan tabel diatas,data menunjukkan bahwa jumlah

jam kerja pengemudi ojek pangkalan yang besar tidak menjamin

pendapatan yang diperoleh juga besar, karena di Kota Tangerang

Selatan sudah banyak terdapat ojek online, sehingga mereka

kesulitan mendapat penumpang atau biasa disebut oleh mereka

sewa.

Diketahui pengemudi ojek pangkalan yang kerja rata-rata

selama 5-10 jam perhari memperoleh rata-rata pendapatan kurang

dari RP 25.000 dan Rp 25.000-Rp 34.000. Responden dengan

jumlah jam kerja tersebut dan rata-rata pendapatan diatas itu hanya

satu responden. Pengemudi dengan jumlah jam kerja setengah hari

terdapat tujuh orang yang memperoleh pendapatan rata-rata perhari

Jumlah

Jam

Kerja

Perhari

Pendapatan Pengemudi

Ojek Pangkalan Perhari

Total < Rp 25

ribu

Rp 25

ribu-

Rp 34

ribu

Rp 35

ribu-

Rp 44

ribu

Rp 45

ribu-

Rp 54

ribu

< 5 jam

perhari 1 1 0 0 2

5 - 10 jam

perhari 13 12 0 1 26

Setengah

Hari 2 6 4 7 19

>setengah

hari 1 1 1 0 3

Total 17 20 5 8 50

Page 107: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

87

Rp 45.000-Rp 54.000 dan enam orang memperoleh pendapatan

rata-rata Rp 35.000-Rp 44.000. Jika dilihat dari totalnya,

pengemudi ojek pangkalan di Kota Tangerang Selatan didominasi

oleh pendapatan kurang dari Rp 25.000 dan Rp 25.000-Rp 34.000

dari semua jumlah jam kerja atau mengojek.

b. Hubungan Pendapatan Pengemudi Ojek Pangkalan dengan

Tingkat Konsumsi Keluarga.

Tabel 4.25

Pendapatan Konsumsi Keluarga

Total

Rendah Sedang Tinggi

Rendah 12 20 0 32

Sedang 7 10 1 18

Tinggi 0 0 0 0

Total 19 30 1 50

Sumber : Data Primer Diolah, 2019

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa pendapatan

pengemudi ojek pangkalan dan tingkat konsumsi keluarga tidak

ada yang berada dalam kategori tinggi. Tetapi mayoritas

pendapatan pengemudi ojek pangkalan berada dalam kategori

rendah yaitu sebanyak 32 orang, sedangkan mayoritas tingkat

konsumsi keluarganya berada dalam kategori sedang yaitu

sebanyak 30 keluarga pengemudi ojek pangkalan. Hal ini

menyimpulkan bahwa terpenuhinya tingkat konsumsi keluarga

berada di atas atau lebih dari pendapatan yang diperoleh dari

pengemudi ojek pangkalan. Sehingga walaupun rendahnya

pendapatan yang didapat, tetapi mereka dapat memenuhi konsumsi

keluarga karena anggota keluarga di rumah yang menjadi

tanggungan kepala keluarga jumlahnya tidak besar dan hal tersebut

menunjukkan bahwa keluarga pengemudi ojek pangkalan

merupakan konsumen rasional yang dapat memaksimalkan

kepuasan konsumsi dari pendapatan yang terbatas.

Page 108: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

88

c. Hubungan Pendapatan Pengemudi Ojek Pangkalan dengan

Strategi Penambahan Pendapatan Keluarga

Tabel 4.26

S

Sumber : Data Primer Diolah, 2019

Diketahui dari tabel tersebut terdapat 18 pengemudi yang

memiliki pendapatan kepala keluarga (pengemudi ojek pangkalan)

dalam kategori rendah dan strategi penambahan pendapatan dalam

kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas pengemudi

ojek pangkalan yang memiliki pendapatan rendah akan melakukan

lebih banyak strategi penambahan pendapatan keluarga

dibandingkan yang memperoleh pendapatan sedang . Setiap

keluarga selalu berusaha mencari jalan keluar untuk dapat

meningkatkan pendapatan yang rendah.

d. Hubungan Tingkat Konsumsi Keluarga dengan Kesejahteraan

Keluarga

Tabel 4.27

Konsumsi Kesejahteraan Keluarga

Total

Rendah Sedang Tinggi

Rendah 0 18 1 19

Sedang 0 26 4 30

Tinggi 0 0 1 0

Total 0 44 6 50

Sumber : Data Primer Diolah, 2019

Pendapatan

Strategi Penambahan

Pendapatan Total

Rendah Sedang Tinggi

Rendah 14 18 0 32

Sedang 13 5 0 18

Tinggi 0 0 0 0

Total 27 23 0 50

Page 109: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

89

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa mayoritas

terdapat 26 keluarga dengan tingkat konsumsi dan kesejahteraan

keluarga dalam kategori sedang, dan terdapat 18 keluarga dengan

terpenuhinya tingkat konsumsi keluarga dalam kategori rendah

dengan kesejahteraan keluarga dalam kategori sedang. Sedangkan

terdapat 4 keluarga yang terpenuhinya tingkat konsumsi keluarga

dalam kategori sedang dengan kesejahteraan keluarga dalam

kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat keselarasan

antara terpenuhinya tingkat konsumsi keluarga dengan

kesejahteraan keluarga. Diketahui mayoritas tingkat konsumsi

keluarga dalam kategori sedang, kesejahteraan keluarganya pun

dalam kategori sedang. Bappenas menyatakan status kesejahteraan

dapat diukur berdasarkan proporsi pengeluaran rumah tangga

(Bappenas, 2000).

e. Hubungan Tingkat Konsumsi Pangan dan Non Pangan

Keluarga

Tabel 4.28

Konsumsi

Pangan

Konsumsi Non Pangan Total

Rendah Sedang Tinggi

Rendah 13 16 0 29

Sedang 5 16 0 21

Tinggi 0 0 0 0

Total 18 32 0 50

Sumber : Data Primer Diolah, 2019

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa terdapat 13

keluarga dengan tingkat konsumsi pangan dan non pangan

keluarganya sama-sama dalam kategori rendah, sedangkan tingkat

konsumsi pangan dan non pangan keluarga dalam kategori sedang

terdapat 16 keluarga. Tidak ada keluarga dengan tingkat konsumsi

pangan dan non pangan dalam kategori tinggi. Selain itu dalam

semua tingkatan kategori konsumsi pangan keluarga, tidak ada

Page 110: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

90

tingkat konsumsi non pangan dalam kategori tinggi. Tingkat

konsumsi pangan mayoritas dalam kategori rendah yaitu terdapat

29 keluarga, sedangkan tingkat konsumsi nonpangan mayoritas

dalam kategori sedang yaitu terdapat 32 keluarga. Hal ini

menunjukkan bahwa tingkat konsumsi pangan lebih kecil

dibandingkan konsumsi non pangan keluarga pengemudi ojek

pangkalan di Kota Tangerang Selatan. Preferensi keluarga mereka

lebih pada konsumsi non pangan karena tidak terlalu memfokuskan

konsumsi pangan secara sempurna sehingga kemudian

mengakibatkan tidak terpenuhinya konsumsi pangan secara

keseluruhan.

f. Hubungan Strategi Penambahan Pendapatan Keluarga dengan

Tingkat Konsumsi Keluarga

Tabel 4.29

Strategi

Penambahan

Pendapatan

Konsumsi Keluarga Total

Rendah Sedang Tinggi

Rendah 10 17 0 27

Sedang 9 13 1 23

Tinggi 0 0 0 0

Total 19 30 1 50

Sumber : Data Primer Diolah, 2019

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa mayoritas dari

keluarga pengemudi ojek pangkalan yaitu 17 keluarga dengan

strategi penambahan pendapatan dalam kategori rendah dan

terpenuhinya tingkat konsumsi keluarga mayoritas dalam kategori

sedang, sedangkan terdapat 13 keluarga dengan strategi

penambahan pendapatan dan terpenuhinya tingkat konsumsi

keluarga dalam kategori sama-sama sedang. Hal ini menunjukkan

bahwa walaupun strategi penambahan pendapatan keluarga dalam

kategori rendah tetapi tingkat konsumsi keluarga tidak didominasi

dalam kategori rendah. Hal ini dikarenakan keluarga pengemudi

Page 111: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

91

ojek pangkalan dapat memaksimalkan kepuasan konsumsi

walaupun jumlah strategi yang dilakukan sedikit. Serta rata-rata

mereka memiliki anggota keluarga yang kecil.

g. Hubungan Strategi Penambahan Pendapatan Keluarga dengan

Kesejahteraan Keluarga

Tabel 4.30

Strategi

Penambahan

Pendapatan

Kesejahteraan Keluarga Total

Rendah Sedang Tinggi

Rendah 0 25 2 27

Sedang 0 19 4 23

Tinggi 0 0 0 0

Total 0 44 6 50

Sumber : Data Primer Diolah, 2019

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa mayoritas

terdapat 25 keluarga pengemudi ojek pangkalan dengan strategi

penambahan pendapatan dalam kategori rendah dan kesejahteraan

keluarganya dalam kategori sedang. Selain itu terdapat 19 keluarga

pengemudi ojek pangkalan dengan strategi penambahan

pendapatan dan kesejahteraan keluarganya sama-sama dalam

kategori sedang Hal ini menunjukkan bahwa berapapun jumlah

strategi penambahan pendapatan yang dilakukan, mereka sudah

dalam kesejahteraan sedang. Karena dengan pendapatan yang

dimiliki, mereka merasa sudah terpenuhi dengan konsumsi

keluarganya karena rata-rata memiliki tingkat konsumsi dalam

kategori sedang seperti yang telah dijelaskan pada tabel

4.21,sehingga kesejahteraan keluarganya pun didominasi kategori

sedang sebanyak 44 keluarga.

h. Hubungan Pendapatan Pengemudi Ojek Pangkalan dengan

Kepuasan Terhadap Pekerjaan

Tabel 4.31 menunjukkan tabulasi silang antara pendapatan

pengemudi ojek pangkalan dengan kesejahteraan keluarga dalam

Page 112: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

92

hal kepuasan terhadap pekerjaan sebagai pengemudi ojek

pangkalan.

Tabel 4.31

Sumber : Data Primer Diolah, 2019

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa

pengemudi ojek pangkalan di Kota Tangerang Selatan merasa

kurang puas dengan pekerjaan nya sebagai pengemudi ojek

pangkalan. Diketahui terdapat 22 pengemudi ojek pangkalan yang

menyatakan kurang setuju terhadap kepuasan pekerjaan. Mereka

mengatakan hal tersebut karena telah mengalami penurunan

pendapatan yang cukup besar. Menurut pernyataan beberapa

pengemudi ojek pangkalan, mereka memperoleh rata-rata

pendapatan perhari sekitar Rp 100.000 sebelum ojek online hadir

di Kota Tangerang Selatan. Kini, mendapatkan Rp 50.000 perhari

pun susah. Data dari lapangan, rata-rata mereka memperoleh

pendapatan perhari sebesar Rp 25.000-Rp 34.000. Walaupun

begitu, mereka tidak akan beralih dari pekerjaan tersebut, karena

mereka sudah berpuluh-puluh tahun mencari pendapatan dari

mengojek. Selain itu mereka sulit untuk mengganti pekerjaan

utamanya kepada pekerjaan yang lain karena tingkat solidaritas

mereka di pangkalan yang tinggi selain terbatasnya keterampilan

yang mereka miliki.

4. Hasil Korelasi Rank Spearman

Uji korelasi untuk mengetahui tingkat koefisiensi hubungan

antar variabel. Uji korelasi Rank Spearman digunakan terhadap data

yang berbentuk kategorik dan berskala ordinal.

Pendapatan Puas Terhadap Pekerjaan

Total TS KS S SS

Rendah 7 12 13 0 32

Sedang 2 10 6 0 18

Tinggi 0 0 0 0 0

Total 9 22 19 0 50

Page 113: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

93

Tabel 4.32

Hasil Pengujian Korelasi Rank Spearman

Hubungan Koefisien Korelasi Kategori

Pendapatan Pengemudi

Ojek Pangkalan (X1)

dengan Kesejahteraan

Keluarga (Y)

0,280 rendah

Tingkat Konsumsi

Keluarga (X2) dengan

Kesejahteraan Keluarga

(Y)

0,405 sedang

Strategi Penambahan

Pendapatan Keluarga

(X3) dengan

Kesejahteraan Keluarga

(Y)

0,139 sangat rendah

Sumber: Data Primer Diolah, 2019

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa diduga adanya

hubungan antara pendapatan pengemudi ojek pangkalan dengan

kesejahteraan keluarga sebesar 0,280, yang artinya hubungan tersebut

dalam kategori rendah. Serta diduga adanya hubungan antara tingkat

konsumsi keluarga dengan kesejahteraan keluarga sebesar 0,405 yang

artinya hubungan tersebut dalam kategori sedang. Sedangkan, strategi

penambahan pendapatan keluarga diduga adanya hubungan dengan

kesejahteraan keluarga sebesar 0,139 yang artinya hubungan tersebut

dalam kategori sangat rendah.

Hasil Korelasi Rank Spearman menunjukkan hubungan yang

positif antara pendapatan pengemudi ojek pangkalan dengan

kesejahteraan keluarga. Hal ini menunjukkan bahwa ketika pendapatan

pengemudi ojek pangkalan naik, maka kesejahteraan keluarga pun

Page 114: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

94

naik. Tinggi dan rendahnya pendapatan menentukan besarnya

pengeluaran rumah tangga yang berakibat pada kepuasan konsumsi.

Ketika pendapatan pengemudi ojek pangkalan naik, kebutuhan

konsumsi setiap anggota keluarga dapat terpenuhi lebih baik dari

sebelumnya sehingga mereka mendapatkan kepuasan dari kegiatan

konsumsi dan mencapai tingkat sejahtera. Menurut Soekartawi, ketika

pendapatan naik, tidak hanya jumlah konsumsi yang bertambah tetapi

kualitas barang konsumsi pun menjadi kualitas yang lebih baik

(Soekartawi, 2006). Tetapi besar hubungan antara dua variabel tersebut

dalam kategori rendah. Pendapatan pengemudi ojek pangkalan yang

rendah tidak terlalu merubah tingkat kesejahteraan keluarga menjadi

rendah juga. Hal tersebut dikarenakan seperti yang telah dijelaskan

sebelumnya bahwa terpenuhinya tingkat konsumsi keluarga berada di

atas atau lebih dari pendapatan yang diperoleh dari pengemudi ojek

pangkalan. Sehingga walaupun rendahnya pendapatan yang didapat,

tetapi mereka dapat memenuhi konsumsi keluarga karena anggota

keluarga di rumah sedikit sehingga tanggungan biaya yang dikeluarkan

pun sedikit. Mereka juga dapat mengoptimalkan pendapatan yang

terbatas untuk memaksimalkan kepuasan konsumsi.

Begitu juga tingkat konsumsi keluarga dengan kesejahteraan

keluarga pengemudi ojek pangkalan memiliki hubungan yang positif,

sehingga ketika tingkat konsumsi keluarga naik maka kesejahteraan

keluarga pun naik. Tingkat konsumsi keluarga yang meningkat

mengartikan keluarga tersebut dapat meningkatkan pemenuhan

kebutuhan setiap anggota keluarganya yang berakibat pada keluarga

sejahtera. Kedua variabel tersebut memiliki hubungan dalam kategori

sedang. Hal ini dikarenakan jika tingkat konsumsi keluarga pengemudi

ojek pangkalan tinggi maka kebutuhan hidup sehari-hari pun tercukupi

dengan baik, sehingga keluarga memperoleh kepuasan atas

tercukupinya kebutuhan hidup.

Selain itu, strategi penambahan pendapatan keluarga memiliki

hubungan yang positif dengan kesejahteraan keluarga, sehingga ketika

Page 115: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

95

keluarga melakukan strategi penambahan pendapatan secara bervariasi

atau dalam jumlah banyak maka peluang untuk meningkatkan

pendapatan keluarga begitu besar, sehingga pendapatan pengemudi

ojek pangkalan yang rendah dapat terbantu dengan strategi-strategi

yang dilakukan oleh mereka. Kedua variabel dalam penelitian ini

memiliki hubungan yang sangat rendah, Hal ini dikarenakan

kesejahteraan keluarga yang dicapai oleh mereka saat ini tidak terlalu

bergantung dari strategi penambahan pendapatan keluarga. Keluarga

pengemudi ojek pangkalan melakukan strategi penambahan

pendapatan keluarga dalam kategori rendah. Mereka tidak banyak

melakukan strategi penambahan pendapatan keluarga selain dengan

cara nafkah ganda. Mereka rata-rata tidak melakukan strategi

penambahan pendapatan dalam hal mengoptimalkan asset atau

kekayaan yang dimiliki keluarga. Seperti mengambil tabungan, serta

menjual barang-barang yang berada di rumah, seperti emas, televisi,

dan sebagainya . Menurut penuturan mereka, hal-hal tersebut tidak

dilakukan karena mereka rata-rata tidak memiliki banyak asset

keluarga yang dapat dimanfaatkan untuk menambah pendapatan.

Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan secara umum

bahwa keluarga pengemudi ojek pangkalan di Kota Tangerang Selatan

berada di level Keluarga Sejahtera III (KS-III), karena belum dapat

aktif sebagai pengurus organisasi kemasyarakatan. Mereka setiap

harinya lebih memilih mencari uang untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari dibandingkan mengikuti kegiatan organisasi.

Page 116: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

96

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

1. Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang di dapat dari hasil penelitian,

peneliti memperoleh kesimpulan dari pendapatan pengemudi ojek

pangkalan,tingkat konsumsi keluarga, strategi penambahan pendapatan

keluarga dan kesejahteraan keluarga pengemudi ojek pangkalan Kota

Tangerang Selatan sebagai berikut:

a. Berdasarkan hasil uji korelasi Rank Spearman, diduga ada hubungan

antara pendapatan pengemudi ojek pangkalan dengan kesejahteraan

keluarga pengemudi ojek pangkalan, dimana dugaan hubungan variabel

tersebut dalam kategori rendah.

b. Berdasarkan hasil uji korelasi Rank Spearman, diduga ada hubungan

antara tingkat konsumsi keluarga dengan kesejahteraan keluarga

pengemudi ojek pangkalan, dimana dugaan hubungan dua variabel

tersebut dalam kategori sedang

c. Berdasarkan hasil uji korelasi Rank Spearman, diduga ada hubungan

antara strategi penambahan pendapatan keluarga dengan kesejahteraan

keluarga pengemudi ojek pangkalan, dimana dugaan hubungan dua

variabel tersebut dalam kategori sangat rendah.

2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian lapangan yang telah dilakukan, peneliti

memiliki beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Akademisi, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

salah satu acuan dan pembelajaran mengenai kesejahteraan ojek

pangkalan maupun jasa angkutan umum lainnya di era ojek online.

2. Bagi Pemerintah, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

salah satu acuan dalam menetapkan kebijakan seperti membatasi

Page 117: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

97

jumlah ojek online yang beroperasi dan sistem operasional lainnya dari

ojek online salah satunya diwajibkan menggunakan motor dengan plat

sesuai daerah , agar kehadiran suatu inovasi untuk mengatasi

permasalahan angkutan umum tidak menimbulkan masalah baru yang

besar.

Page 118: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

98

DAFTAR PUSTAKA

Amaliawiati, Lia & Murni, Asfia. 2014. Ekonomika Mikro. Bandung: PT Refika

Aditama.

Amanaturrohim, Hanifah.2015. Pengaruh Pendapatan dan Konsumsi Rumah

Tangga terhadap Kesejahteraan Keluarga Petani Penggarap Kopi di

Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung. Skripsi. Bogor:IPB.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia.2018. Survei APJII:Penetrasi

Internet di Indonesia Capai 143 Juta Jiwa. Buletin APJII Edisi 22-Maret

2018. https://apjii.or.id/. Diakses pada Agustus 2018.

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. 2009. Hubungan Program

Keluarga Berencana Nasional dengan Kesejahteraan Keluarga. Jakarta:

BKKBN.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. 2011. Batasan dan

Pengertian MDK. Jakarta: BKKBN

Badan Pusat Statistik Indonesia. 2018. Laju Pertumbuhan Y on Y Produk

Domestik Bruto Menurut Lapangan Usaha. Badan Pusat Statistika.

(Diakses 20 Januari 2019).

Badan Pusat Statistik. Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Indonesia 2011.

http://www.bps.go.id, diakses pada 05 Agustus 2018.

Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan. Tangerang Selatan Dalam Angka

2018. https://tangselkota.bps.go.id/publication/2018/08/16, diakses pada

17 Maret 2019.

Badudu,J.S & Mohammad,S.1994.Kamus Umum Bahasa Indonesia.hal 48.

Jakarta:PT Intergraphic.

Bappenas, 2000. Program Pembangunan Nasional Penanggulangan Kemiskinan.

Makalah Diskusi Rakor-Pokja Operasional Gerakan Terpadu Pengentasan

Kemiskinan Tk. Pusat. 13 Juni 2000. Jakarta.

Butz dan Goodstein, 1996. Measuring Costumer Value:Gaining The Strategic

Advantage. New York:McGraw Hill.

Case, Karl E dan Ray C. Fair. 2007. Prinsip-prinsip Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Damodar N. Gujarati. 2007. Dasar-dasar Ekonometrika. Erlangga, Jakarta.

Page 119: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

99

Danil. M. 2013. “Pengaruh Pendapatan terhadap Tingkat Konsumsi pada

Pegawai Negeri Sipil di Kantor Bupati Kabupaten Bireuen”, Jurnal

Ekonomika Universitas Almuslim Bireuen Aceh, Vol. IV No. 7 Maret

2013.

Deacon RE, Firebaugh FM.1988. Family Rescue Management: Principle and

Application.USA: Allyn and Bacon,Inc.

Dumairy. 1999. Perekonomian Indonesia. Yogyakarta: Erlangga.

Engel, James F. et, al.1994. Perilaku Konsumen Edisi Keenam Jilid 1. Alih

Bahasa Budiyanto.Jakarta: Binarupa Aksara.

Friedman.1999. The Adult Learner Family In Home. Jakarta:EGC

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

19. Edisi Kelima. Universitas Diponegoro, Semarang.

Gunarsa, S. D, & Gunarsa, Y. S. D. 2001. Psikologi Perkembangan Anak dan

Remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Guritno, M, & Algifari. 1998. Teori Ekonomi Makro. Yogyakarta: STIE YPKN

.hlm.72.

H, Assael. Consumer Behavior and Marketing Action. Boston: Kent. Publishing

Company.1992.

Johan IR, Muflikhati I, Mukhti DS. 2013. Gaya Hidup, Manajemen Keuangan,

Strategi Koping dan Kesejahteraan Keluarga Nelayan. Jurnal Ilmu

Keluarga dan Konsumen.

Juhaini.2018. Pengaruh Kehadiran Angkutan Online (Grab) terhadap Sosial

Ekonomi Supir Angkot (PT. Rahayu Medan Ceria) Trayek 120.

Skripsi.Medan: Universitas Sumatera Utara.

Just,R.E.,Darrel,L.H.,Schmidtz,A. 1982. Applied Welfare Economics and Public

Policy. Prentice Hall,Inc.Englewood Cliffs.

Kamus Besar Bahasa Indonesia.2019. Pendapatan.https://kbbi.web.id/pendapatan,

Diakses pada Januari 2019.

Kamus Besar Bahasa Indonesia.2019. Tingkat .https://kbbi.web.id/tingkat,

Diakses pada Januari 2019

Kamus Besar Bahasa Indonesia.2019. Upah .https://kbbi.web.id/upah, Diakses

pada Januari 2019.

Page 120: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

100

Lembaran Negara Republik Indonesia.1992. UU Republik Indonesia Tahun 1992

tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga

Sejahtera. Jakarta. No.35, 1992

Lipsey, R, dkk. 1993.Pengantar Makroekonomi. Jakarta: erlangga. hlm.70

Loan, N, & Hung, N. 2018. Factor Effecting Satisfaction and Reuse Intention of

Customors Using Online Motorbike Service.Vietnam.

Mankiw, G. 2007. Makroekonomi. Jakarta: Edisi keenam, Erlangga.

Masyhuri.2007. Ekonomi Mikro. Malang: UIN Malang Press.

Padmasari,S. 2017. Protes Transportasi Online, Sopir Angkot dan Ojek Sweeping

Grab dan Gojek. http://m.merdeka.com. Diakses pada September 2018.

Pass, Christopher, Bryan Lowes.1994.Kamus Lengkap Ekonomi Edisi Kedua.

Alih Bahasa Tumpal Rumapea.Jakarta: Erlangga.

Peta Kota Tangerang Selatan. https://petatematikindo.wordpress.com. Diakses

pada Maret 2019.

Pratomo, A. 2006. Buku Ajar Teori Ekonomi Makro. Sumatera Utara:USU.

Puspasari. 2013. Strategi Koping, Dukungan Sosial,dan Kesejahteraan Keluarga

di daerah Rawan Bencana Kabupaten Bandung. Bogor: IPB.

Puspitawati, H. 1998. Poverty Level and Conflicts Over Money Within Families.

(Bibliography).Amerika Serikat (US): Iowa State University.

Puspitawati, H. 2012. Gender dan Keluarga: Konsep dan Realita di Indonesia.

Bogor: IPB Press.

Puspitawati, H. 2015. Kajian Akademik Pengertian Kesejahteraan dan Ketahanan

Keluarga. Bogor: IPB Press. ISBN: 978-979-493-403-6. Bogor.

Rambe, A. 2004. Alokasi Pengeluaran Rumah Tangga dan Tingat Kesejahteraan

(Kasus di Kecamatan Medan Kota, Sumatera Utara). Tesis. Bogor:

Sekolah Pasca Sarjana IPB.

Rodhiyah. (2012). Manajemen Keuangan Keluarga Guna Menuju Keluarga

Sejahtera. Topik Utama: 28-33. ISSN: 0126-0731

Reksohadiprojo, Sukanto.2000.Ekonomi Lingkungan (Suatu Pengantar).

Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Page 121: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

101

Rahardja, Pratama dan Manurung, Mandala. “Pengantar Ilmu Ekonomi:

Mikroekonomi & Makroekonomi”, LPFEUI, Depok, 2008.

Regidor, J, dkk.2016. Comparative Analysis of Transportation Network

Companies (TNCs) on the Taxi Industry in Metro Manila.Filipina.

Rinando,R. 2017. Geger Tukang Ojek Bandar Lampung Serang dan Rampas

Atribut Pengemudi Go-Jek. http://lampung.tribunnews.com. Diakses pada

Agustus 2018.

Rosidah U, Hartoyo, Muflikhati I. 2012. Kajian Strategi Koping dan Perilaku

Investasi Anak pada Keluarga Buruh Pemetik Melati Gambir. Jurnal Ilmu

Keluarga dan Konsumen. 5(1):77-87.

Sadono, Sukirno. 2010. Teori Pengantar : Makroekonomi.Edisi Ketiga. Jakarta:

PT. Raja Grasindo Perseda.

Samuelson, Paul A. Willian D. Nordaus.2004. Makro Ekonomi Edisi 14.Alih

Bahasa Haris Munandar dkk.Jakarta:PT. Gelora Aksara Pratama

Samuelson, Paul A. William D. Nordhaus. “Makro Ekonomi”. Jakarta: Erlangga.

1996.

Santoso, Singgih, dan Tjiptono, Fandy. “Buku Latihan SPSS Statistik

Parametrik”. Jakarta: PT. Elexmedia Computindo. 2002.

Soekarwati. 2006. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian Teori dan Aplikasi. Jakarta:

PT.Raja Grafindo

Sugiyono. 2012.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. 2014.“Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”.Bandung:

Alfabeta. 2014.

Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV Alfabeta

Suherman Rosyidi. 2011. Pengantar Teori Ekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada

Sukartini, Made. 2014. Hubungan Upah dan Penawaran Tenaga Kerja Supir Taxi

di Surabaya. JEKT, 7 (1), hal. 60-72

Sunarti, E. 2013. Ketahanan Keluarga. Bogor (ID): IPB Press.

Page 122: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

102

Sunarti, E. 2004. Mengasuh Dengan Hati. Jakarta: Elex Media Komputindo

Kelompok Gramedia.

Supranto,J. 2001.Statistik Teori dan Aplikasi. Jakarta:Erlangga.

Syafrino, A. 2017. Efisisensi dan Dampak Ojek Online terhadap Kesempatan

Kerja dan Kesejahteraan. Bogor:IPB.

Toweulu,S. 2001. Ekonomi Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo,2001.

Wahid, A.B. 2017. Ojek Online Bentrok dengan Ojek Pangkalan di Tangerang.

https://news.detik.com.Diakses pada Agustus 2018.

Wikipedia.2018.Ojek.https://id.wikipedia.org/wiki/Ojek, Diakses pada November

2018.

Woodruff. 1997. Customer Value: The Next Source For Competitive Advantage.

Journal of The Academy of Marketing Science, Volume 25 No.2,hal 139-

153.Spring.1997.

Zuhdi, A. 2018. Eksistensi Ojek Pangkalan di Tengah Adanya Ojek Online

Perspektif Sosiologi Ekonomi Islam. Purwokerto: IAIN Purwokerto.

Page 123: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

103

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 124: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

104

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

Dengan hormat,

Saya Anita Rahmawati, mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta sedang melakukan penelitian untuk penyusunan

skripsi berjudul “ Analisis Kesejahteraan Keluarga Pengemudi Ojek

Pangkalan Kota Tangerang Selatan di Era Ojek Online”. Sebelum mengisi

kuesioner, Saya harap Saudara yang merupakan pengemudi ojek pangkalan di

Kota Tangerang Selatan bersedia untuk membaca petunjuk pengisian, dan

kejujurannya sangat Saya harapkan agar penelitian ini dapat sesuai dengan

keadaan yang sebenarnya. Saya pastikan kerahasiaan jawaban dan data diri

Saudara terjamin serta data yang Saya peroleh hanya akan digunakan untuk

keperluan penyusunan skripsi semata.

Atas kerjasamanya, Saya ucapkan terima kasih

Tangerang Selatan, 2018

( Anita Rahmawati)

Page 125: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

105

BAGIAN I

Nama

Umur

DATA RESPONDEN

Lengkapilah kolom di bawah ini dengan tanda silang (X) pada satu pilihan

a, b, c, dan d dan seterusnya di bawah ini.

Anda Istri

1. Lama Bekerja :

a. <10 thn c. 20 – 29

thn

b. 10 – 19 thn d. >30 thn

1. Umur :

a. 21 – 30 thn d. 51 – 60

thn

b. 31 – 40 thn e. >60 thn

c. 41 - 50 thn

2. Jumlah anggota keluarga :

a. < 2 org c. 5 – 7

org

b. 2 – 4 org d. >7 org

2. Pekerjaan :

a. Ibu RumahTangga c.Wira-

swasta

b. Pegawai swasta d. Lainnya

3. Jumlah tanggungan keluarga :

a. 0 org c. 4 – 6

org

b. 1 – 3 org d. >6 org

3. Pendapatan per bulan :

a. < Rp 500 rb d. Rp 2.6 jt-

Rp 3.5 jt

b. Rp 500 rb- e. Rp 3.6-

Rp 1.5 jt Rp 4.5 jt

c. Rp 1.6 jt – f. >Rp 4.5 jt

Rp 2.5 jt

4. Rata-rata pendapatan perhari :

a. < Rp 25.000 d. Rp 45 –

54 rb

b. Rp 25 – 34 rb e.Rp55.-

64 rb

c. Rp 35-44 rb f. >Rp 65

rb

4.Pendidikan terakhir :

a. tidak tamat SD d.SMA/MA

b. SD / MI e. D3/S1

c. SMP/MTs

5. Rata-rata pendapatan

perbulan:

a. <Rp 750.000 d. Rp 1,35-

Page 126: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

106

1,62 jt

b. Rp 750 – 1,02 e. Rp 1,65-

jt Rp 1,92 jt

c. Rp 1,05- 1,32 f.Rp>1,95

jt jt

6. Rata-rata pendapatan anggota

keluarga perbulan :

a. < Rp 500 rb d. Rp 2.6 jt-

Rp 3.5 jt

b. Rp 500 rb- e. Rp 3.6-

Rp 1.5 jt Rp 4.5 jt

c. Rp 1.6 jt – f. >Rp 4.5 jt

Rp 2.5 jt

7. Pendidikan terakhir :

a. tidak tamat SD d. SMA/MA

b.SD / MI e. D3/S1

c. SMP/MTs

8. Jika memiliki pekerjaan

sampingan, berapa rata-rata

pendapatan saudara perbulan?

a. < Rp 500 rb d. Rp 2.6 jt-

Rp 3.5 jt

b. Rp 500 rb- e. Rp 3.6-

Rp 1.5 jt Rp 4.5 jt

c. Rp 1.6 jt – f. >Rp 4.5 jt

Rp 2.5 jt

Page 127: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

107

Pola Kerja

1. Rata-rata lama kerja per

hari:

a. < 5 jam c. ½ hari

b. 5 – 10 jam d. >1/2

hari

2. Frekuensi mengemudi

dalam seminggu :

a. Setiap hari c. 3-4x se-

minggu

b. 2- 3x se- d. 5-6x se-

minggu minggu

Page 128: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

108

BAGIAN II

PENDAPATAN

Berkaitan dengan tingkat kecukupan atas pendapatan yang diterima sebagai

pengemudi ojek pangkalan dan penurunan pendapatan akibat adanya ojek online ,

bagaimana pendapat anda mengenai hal-hal berikut ini dengan memberi tanda

checklist ( √ ) :

TS : Tidak Setuju

KS : Kurang Setuju

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

No Pernyataan Kategori

TS KS S SS

1

Pendapatan yang diterima dari

pengupahan dalam hitungan harian

sudah cukup

2 Pendapatan yang diterima sebagai

fee dari konsumen sudah cukup

3

Pendapatan dari konsumen

langganan sudah cukup

4

Tidak terjadi penurunan pendapatan

harian akibat adanya ojek online

5

Tidak terjadi penurunan jumlah

penumpang akibat adanya ojek

online

6

Tidak terjadi penurunan jumlah

langganan akibat adanya ojek

online

7

Tidak terjadi penurunan jumlah jam

kerja akibat adanya ojek online

8

Tidak terjadi penurunan frekuensi

kerja dalam seminggu akibat

adanya ojek online

Page 129: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

109

TINGKAT KONSUMSI

Berkaitan dengan konsumsi pangan dan non pangan seluruh anggota keluarga

anda yang diterima, bagaimana pendapat anda mengenai hal-hal berikut ini

dengan memberi tanda checklist ( √ ) :

TS : Tidak Setuju

KS : Kurang Setuju

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

No Pernyataan Kategori

TS KS S SS

Pangan

1

Konsumsi keluarga terhadap

makanan pokok (beras atau gandum)

sudah cukup

2

Konsumsi keluarga terhadap buah,

sayur dan sumber protein

(tahu,ikan,daging,dll) sudah cukup

3 Konsumsi keluarga terhadap

makanan jadi (bakso,burger,dll)

sudah cukup

4 Konsumsi keluarga terhadap rokok

dan atau sirih sudah cukup

Non Pangan

5

Penggunaan fasilitas dirumah

(TV,komputer,kulkas,dll) sudah

cukup

6

Memiliki perlengkapan dan

kebutuhan MCK (Mandi,Cuci,dan

Kebersihan) sudah cukup

7 Jaminan pada kesehatan anggota

keluarga sudah cukup

8 Pembayaran untuk biaya pendidikan

(uang SPP dan buku) sudah cukup

Page 130: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

110

STRATEGI PENAMBAHAN PENDAPATAN

Berkaitan dengan meningkatkan pendapatan keluarga anda, apa saja yang anda

dan keluarga sudah atau sering lakukan untuk mengatasi masalah pemenuhan

kebutuhan sehari-hari ? Isilah jawaban yang sesuai dengan memberi tanda

checklist ( √ ) :

TS : Tidak Setuju

KS : Kurang Setuju

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

No Pernyataan Kategori

TS KS S SS

1 Mengambil tabungan

2 Menggadaikan barang

3 Menjual barang pribadi di rumah

4 Memiliki pekerjaan sampingan

5 Anggota keluarga sudah bekerja

Page 131: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

111

KESEJAHTERAAN KELUARGA

Berkaitan dengan kesejahteraan keluarga pengemudi ojek pangkalan, bagaimana

pendapat anda mengenai hal-hal berikut ini dengan memberi tanda checklist ( √ ) :

TS : Tidak Setuju

KS : Kurang Setuju

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

No Pernyataan Kategori

TS KS S SS

1 Membiasakan melaksanakan ibadah

sesuai agama

2 Makan dua kali atau lebih dalam

sehari terpenuhi

3 Semua anak berumur 7-15 tahun

dalam keluarga wajib sekolah

4 Seluruh anggota keluarga berumur

10-60 tahun dapat baca tulis

5 Makan bersama seminggu sekali

sambil berkomunikasi terpenuhi

6 Rekreasi bersama enam bulan sekali

7 Aktif memberikan sumbangan

material secara teratur

8 Aktif sebagai pengurus organisasi

kemasyarakatan

9 Puas dengan pekerjaan anda

10 Puas dengan keadaan tempat tinggal

11 Puas dengan kesehatan fisik

keluarga

12 Bahagia dalam perkawinan

Page 132: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

112

Lampiran 2 : Data mentah hasil jawaban angket penelitian

1. Variabel Pendapatan Pengemudi Ojek Pangkalan

No 1 2 3 4 5 6 7 8 Total

1 1 1 1 1 1 1 3 4 13

2 2 2 2 1 2 2 3 3 17

3 2 2 2 1 2 2 3 3 17

4 2 2 2 1 1 1 4 4 17

5 3 1 3 1 1 1 4 4 18

6 2 1 2 1 1 1 3 3 14

7 3 1 2 2 2 2 4 3 19

8 1 1 1 1 1 1 4 4 14

9 3 1 2 2 2 2 4 4 20

10 2 1 1 2 2 2 3 4 17

11 2 2 2 2 2 2 3 3 18

12 3 3 3 1 1 1 4 4 20

13 3 1 1 1 2 2 4 3 17

14 2 1 1 1 1 2 3 3 14

15 2 1 1 1 1 2 3 4 15

16 1 2 2 1 1 1 3 4 15

17 3 3 3 1 1 2 3 4 20

18 2 1 1 2 2 2 3 3 16

19 3 3 3 1 1 1 4 3 19

20 1 1 1 1 1 2 3 3 13

21 2 2 2 1 2 2 3 3 17

22 1 1 3 2 2 2 3 3 17

23 3 3 3 2 2 2 4 4 23

24 1 3 3 1 1 1 4 4 18

25 2 1 1 1 2 2 4 3 16

26 2 1 1 1 1 2 4 4 16

27 3 2 2 1 1 1 4 3 17

28 3 1 1 1 1 1 4 4 16

29 2 2 2 1 1 1 3 4 16

30 2 2 2 1 1 1 3 4 16

31 1 1 1 1 1 1 4 4 14

32 2 2 2 2 2 2 3 4 19

33 3 1 2 1 1 2 3 3 16

34 3 2 2 2 2 2 3 3 19

35 3 1 1 1 1 2 3 3 15

36 3 1 1 1 1 1 3 3 14

37 2 2 2 1 1 1 3 3 15

Page 133: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

113

38 3 1 2 1 1 1 4 4 17

39 2 1 1 1 1 1 4 4 15

40 2 1 2 1 1 1 3 4 15

41 3 1 2 2 2 2 3 3 18

42 3 2 1 2 2 2 4 4 20

43 3 2 3 2 2 2 4 4 22

44 2 2 2 2 2 2 3 3 18

45 2 2 1 1 2 2 3 4 17

46 3 1 3 1 1 2 4 3 18

47 4 2 4 2 2 2 4 3 23

48 2 2 2 2 2 2 3 3 18

49 3 2 3 2 2 2 3 4 21

50 3 3 3 2 2 2 4 3 22

Page 134: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

114

2. Variabel Tingkat Konsumsi Keluarga

No 1 2 3 4 5 6 7 8 Total

1 3 3 1 3 2 3 2 3 20

2 3 3 1 1 3 3 3 3 20

3 3 3 2 3 3 3 2 3 22

4 3 2 1 1 3 3 3 1 17

5 3 3 1 3 3 3 2 1 19

6 2 1 1 2 2 3 2 2 15

7 3 3 3 3 3 4 1 2 22

8 2 2 2 2 2 2 2 2 16

9 3 3 3 1 3 3 2 1 19

10 3 2 2 1 2 3 1 3 17

11 2 2 1 1 2 3 2 2 15

12 3 3 1 3 3 3 3 3 22

13 3 2 2 3 2 4 3 3 22

14 3 1 3 3 2 4 3 3 22

15 3 2 2 1 3 3 2 2 18

16 3 1 2 2 1 3 1 3 16

17 3 3 3 3 3 3 3 3 24

18 3 2 3 1 3 3 2 2 19

19 3 3 3 3 3 3 3 1 22

20 3 3 1 1 3 3 2 3 19

21 2 2 2 2 2 3 2 2 17

22 2 2 3 1 3 2 2 3 18

23 3 3 1 3 3 4 3 3 23

24 3 1 2 1 3 2 1 3 16

25 3 2 2 1 3 2 3 2 18

26 3 2 1 3 2 2 2 2 17

27 3 1 1 3 2 2 2 1 15

28 3 2 1 1 2 2 2 1 14

29 2 2 1 2 3 3 2 1 16

30 3 3 1 1 3 3 2 1 17

31 2 1 2 2 3 3 1 1 15

32 3 2 2 2 2 2 2 1 16

33 2 1 1 1 2 2 1 1 11

34 3 2 1 3 3 2 2 2 18

35 3 2 1 2 3 3 1 2 17

36 3 2 2 2 2 3 3 2 19

37 2 1 1 1 2 3 3 2 15

Page 135: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

115

38 2 2 2 2 3 3 1 2 17

39 3 2 1 1 3 2 2 1 15

40 2 2 1 1 2 2 2 2 14

41 2 1 1 1 2 1 2 1 11

42 2 2 1 1 1 2 2 2 13

43 3 3 1 2 1 3 2 2 17

44 4 4 2 2 2 3 1 2 20

45 3 3 2 2 2 2 2 2 18

46 3 3 2 3 3 3 2 2 21

47 4 3 3 3 3 3 3 3 25

48 2 1 1 2 1 1 1 1 10

49 2 2 2 2 1 3 1 1 14

50 3 2 2 1 1 3 2 2 16

Page 136: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

116

3. Variabel Strategi Penambahan Pendapatan Keluarga

No 1 2 3 4 5 Total

1 1 1 3 1 1 7

2 1 2 1 1 1 6

3 1 2 1 3 3 10

4 1 2 3 3 1 10

5 1 2 3 3 3 12

6 3 3 1 1 3 11

7 3 2 1 1 1 8

8 1 3 1 3 1 9

9 1 2 3 3 3 12

10 3 1 3 3 3 13

11 1 2 3 3 1 10

12 3 2 1 1 3 10

13 1 3 3 3 3 13

14 3 3 1 3 3 13

15 3 2 1 1 1 8

16 3 3 3 3 1 13

17 3 3 3 1 1 11

18 1 2 1 1 3 8

19 1 1 1 3 1 7

20 3 2 1 1 3 10

21 1 3 1 3 3 11

22 3 3 1 3 1 11

23 3 2 3 3 3 14

24 1 2 3 3 1 10

25 1 1 1 1 3 7

26 3 1 3 3 3 13

27 3 1 1 3 3 11

28 1 1 3 1 1 7

29 3 3 1 3 3 13

30 3 2 1 3 1 10

31 1 1 3 3 3 11

32 3 3 1 3 1 11

33 3 3 1 3 1 11

34 3 1 1 1 1 7

35 1 3 3 3 1 11

36 1 3 1 3 3 11

37 3 2 3 1 3 12

Page 137: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

117

38 1 3 3 1 3 11

39 1 3 3 3 3 13

40 3 1 1 3 1 9

41 1 1 1 3 1 7

42 3 1 1 1 3 9

43 3 2 3 1 1 10

44 1 3 1 1 3 9

45 1 3 1 1 3 9

46 1 3 1 1 1 7

47 1 3 1 3 3 11

48 1 2 1 1 3 8

49 1 3 1 1 1 7

50 1 3 1 1 3 9

Page 138: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

118

4. Variabel Kesejahteraan Keluarga

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total

1 3 2 4 2 3 2 1 1 1 3 3 3 28

2 3 2 3 3 2 1 2 1 3 3 3 3 29

3 4 3 3 3 3 1 2 3 2 3 2 3 32

4 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 33

5 3 4 3 4 3 3 3 1 2 3 3 2 34

6 3 3 3 3 4 2 2 2 2 3 3 3 33

7 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 40

8 4 2 2 2 3 1 1 3 3 2 2 2 27

9 4 3 4 4 2 3 3 1 3 3 3 3 36

10 3 3 3 4 3 2 1 3 1 2 3 3 31

11 3 3 3 3 4 1 3 2 2 2 3 2 31

12 3 4 3 3 4 1 3 3 2 3 2 3 34

13 3 3 3 3 3 1 2 2 1 3 3 3 30

14 4 2 4 2 3 3 1 2 3 3 3 3 33

15 3 2 3 3 2 1 3 3 3 3 3 1 30

16 3 2 3 3 3 1 2 1 2 1 3 4 28

17 4 4 3 3 4 3 2 1 3 3 3 3 36

18 3 3 3 3 4 1 2 2 1 3 2 2 29

19 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 33

20 4 2 2 2 3 1 2 2 2 3 3 4 30

21 4 3 4 4 3 1 3 2 2 1 3 2 32

22 3 3 3 4 4 1 3 1 1 3 3 3 32

23 4 4 3 4 3 1 3 3 1 1 3 3 33

24 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 35

25 4 3 4 4 4 1 3 1 3 3 3 3 36

26 4 3 3 3 4 2 2 1 2 2 3 3 32

27 4 3 4 4 3 1 3 2 3 3 3 3 36

28 3 3 3 3 3 1 3 2 3 2 3 3 32

29 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 31

30 3 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 34

31 4 3 3 3 4 1 1 2 2 2 2 3 30

32 3 4 3 3 3 1 1 1 2 3 3 3 30

33 3 4 3 3 4 1 3 1 3 3 3 3 34

34 3 4 3 3 4 1 2 3 2 2 2 3 32

35 4 3 3 4 4 2 1 3 2 3 3 3 35

36 4 2 4 4 3 2 2 1 1 3 3 3 32

37 3 2 4 3 3 1 2 1 1 2 3 3 28

Page 139: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

119

38 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 33

39 4 3 3 3 4 1 2 2 3 2 3 2 32

40 4 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 32

41 3 4 2 3 4 1 3 3 2 1 2 2 30

42 3 4 3 3 3 1 3 2 2 2 3 3 32

43 4 4 3 3 4 1 3 3 2 2 2 3 34

44 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 4 4 34

45 4 4 3 4 2 2 3 3 2 1 2 2 32

46 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 36

47 4 3 4 4 4 2 3 2 2 3 3 4 38

48 3 3 3 3 3 1 1 3 2 1 2 2 27

49 3 2 3 3 3 1 2 2 1 2 2 2 26

50 3 2 3 3 3 1 3 3 2 2 3 3 31

Page 140: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

120

Lampiran 3 : Hasil Uji SPSS

1. Uji Validitas Pendapatan Pengemudi Ojek Pangkalan

Correlations

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 total

Spearman's rho P1 Correlation Coefficient 1.000 .133 .366** .252 .167 .203 .360

* -.143 .609

**

Sig. (2-tailed) . .356 .009 .077 .245 .158 .010 .322 .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

P2 Correlation Coefficient .133 1.000 .593** .176 .207 .006 .023 .072 .600

**

Sig. (2-tailed) .356 . .000 .221 .148 .965 .873 .619 .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

P3 Correlation Coefficient .366** .593

** 1.000 .273 .135 .008 .158 -.046 .702

**

Sig. (2-tailed) .009 .000 . .055 .349 .958 .273 .752 .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

P4 Correlation Coefficient .252 .176 .273 1.000 .778** .562

** -.041 -.127 .637

**

Sig. (2-tailed) .077 .221 .055 . .000 .000 .778 .381 .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

P5 Correlation Coefficient .167 .207 .135 .778** 1.000 .723

** -.091 -.281

* .582

**

Sig. (2-tailed) .245 .148 .349 .000 . .000 .532 .048 .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

P6 Correlation Coefficient .203 .006 .008 .562** .723

** 1.000 -.219 -.371

** .410

**

Sig. (2-tailed) .158 .965 .958 .000 .000 . .126 .008 .003

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

P7 Correlation Coefficient .360* .023 .158 -.041 -.091 -.219 1.000 .242 .332

*

Sig. (2-tailed) .010 .873 .273 .778 .532 .126 . .091 .018

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

P8 Correlation Coefficient -.143 .072 -.046 -.127 -.281* -.371

** .242 1.000 .029

Sig. (2-tailed) .322 .619 .752 .381 .048 .008 .091 . .840

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

total Correlation Coefficient .609** .600

** .702

** .637

** .582

** .410

** .332

* .029 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .003 .018 .840 .

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 141: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

121

2. Uji Validitas Tingkat Konsumsi Keluarga

K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 total

Spearman's rho K1 Correlation Coefficient 1.000 .543** .234 .295

* .290

* .283

* .254 .287

* .661

**

Sig. (2-tailed) . .000 .101 .037 .041 .046 .075 .043 .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

K2 Correlation Coefficient .543** 1.000 .142 .293

* .384

** .365

** .253 .224 .704

**

Sig. (2-tailed) .000 . .326 .039 .006 .009 .076 .117 .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

K3 Correlation Coefficient .234 .142 1.000 .167 .175 .283* .014 .245 .471

**

Sig. (2-tailed) .101 .326 . .246 .225 .047 .926 .087 .001

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

K4 Correlation Coefficient .295* .293

* .167 1.000 .078 .338

* .165 .208 .541

**

Sig. (2-tailed) .037 .039 .246 . .590 .016 .253 .148 .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

K5 Correlation Coefficient .290* .384

** .175 .078 1.000 .222 .213 .087 .526

**

Sig. (2-tailed) .041 .006 .225 .590 . .121 .137 .549 .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

K6 Correlation Coefficient .283* .365

** .283

* .338

* .222 1.000 .219 .356

* .610

**

Sig. (2-tailed) .046 .009 .047 .016 .121 . .127 .011 .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

K7 Correlation Coefficient .254 .253 .014 .165 .213 .219 1.000 .235 .476**

Sig. (2-tailed) .075 .076 .926 .253 .137 .127 . .101 .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

K8 Correlation Coefficient .287* .224 .245 .208 .087 .356

* .235 1.000 .559

**

Sig. (2-tailed) .043 .117 .087 .148 .549 .011 .101 . .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

total Correlation Coefficient .661** .704

** .471

** .541

** .526

** .610

** .476

** .559

** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 142: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

122

3.Uji Validitas Strategi Penambahan Pendapatan Keluarga

Correlations

SPP1 SPP2 SPP3 SPP4 SPP5 total

Spearman's

rho

SPP1 Correlation

Coefficient 1.000 -.102 -.113 -.026 -.071 .330

*

Sig. (2-tailed) . .483 .435 .858 .623 .019

N 50 50 50 50 50 50

SPP2 Correlation

Coefficient -.102 1.000 -.134 .058 .058 .333

*

Sig. (2-tailed) .483 . .352 .688 .689 .018

N 50 50 50 50 50 50

SPP3 Correlation

Coefficient -.113 -.134 1.000 .196 -.021 .456

**

Sig. (2-tailed) .435 .352 . .173 .882 .001

N 50 50 50 50 50 50

SPP4 Correlation

Coefficient -.026 .058 .196 1.000 -.010 .575

**

Sig. (2-tailed) .858 .688 .173 . .947 .000

N 50 50 50 50 50 50

SPP5 Correlation

Coefficient -.071 .058 -.021 -.010 1.000 .451

**

Sig. (2-tailed) .623 .689 .882 .947 . .001

N 50 50 50 50 50 50

total Correlation

Coefficient .330

* .333

* .456

** .575

** .451

** 1.000

Sig. (2-tailed) .019 .018 .001 .000 .001 .

N 50 50 50 50 50 50

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-

tailed).

Page 143: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

123

4.Uji Validitas Kesejahteraan Keluarga

Page 144: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

124

Lampiran 4 : Hasil Uji SPSS

1. Uji Reabilitas Pendapatan Pengemudi Ojek Pangkalan

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.604 8

2. Uji Reabilitas Tingkat Konsumsi Keluarga

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.720 8

3. Uji Reabilitas Strategi Penambahan Pendapatan Keluarga

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.421 6

4. Uji Reabilitas Kesejahteraan keluarga

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.426 12

Page 145: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

125

Lampiran 5: Hasil Uji SPSS

1. Kategori Besaran Pendapatan Pengemudi Ojek Pangkalan

Pendapatan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid rendah 32 64.0 64.0 64.0

sedang 18 36.0 36.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

2. Kategori Besaran Tingkat Konsumsi Keluarga

Konsumsi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid sedang 31 62.0 62.0 62.0

rendah 19 38.0 38.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

3. Kategori Besaran Strategi Penambahan Pendapatan Keluarga

Strategi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid rendah 27 54.0 54.0 54.0

sedang 23 46.0 46.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

4. Kategori Besaran Kesejahteraan Keluarga

Kesejahteraan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid sedang 44 88.0 88.0 88.0

Page 146: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

126

tinggi 6 12.0 12.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

5. Kategori Besaran Konsumsi Pangan Keluarga

Konsumsi Pangan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid sedang 21 42.0 42.0 42.0

rendah 29 58.0 58.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

6. Kategori Besaran Konsumsi Non Pangan Keluarga

Konsumsi Non Pangan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid sedang 32 64.0 64.0 64.0

rendah 18 36.0 36.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Page 147: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

127

Lampiran 6 : Hasil Uji Tabulasi Silang (Crosstabulation)

1. Jumlah jam kerja pengemudi ojek pangkalan dengan pendapatan

perhari

Page 148: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

128

2. Pendapatan Pengemudi Ojek Pangkalan dengan Tingkat Konsumsi

Keluarga

Pendapatan * Konsumsi Crosstabulation

Konsumsi

Total rendah sedang tinggi

Pendapatan rendah Count 12 20 0 32

Expected Count 12.2 19.2 .6 32.0

% within Pendapatan 37.5% 62.5% .0% 100.0%

% within Konsumsi 63.2% 66.7% .0% 64.0%

% of Total 24.0% 40.0% .0% 64.0%

sedang Count 7 10 1 18

Expected Count 6.8 10.8 .4 18.0

% within Pendapatan 38.9% 55.6% 5.6% 100.0%

% within Konsumsi 36.8% 33.3% 100.0% 36.0%

% of Total 14.0% 20.0% 2.0% 36.0%

Total Count 19 30 1 50

Expected Count 19.0 30.0 1.0 50.0

% within Pendapatan 38.0% 60.0% 2.0% 100.0%

% within Konsumsi 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 38.0% 60.0% 2.0% 100.0%

Page 149: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

129

3. Pendapatan Pengemudi Ojek Pangkalan dengan Strategi Penambahan

Pendapatan Keluarga

Pendapatan * SPP Crosstabulation

SPP

Total rendah sedang

Pendapatan rendah Count 14 18 32

Expected Count 17.3 14.7 32.0

% within P 43.8% 56.2% 100.0%

% within SPP 51.9% 78.3% 64.0%

% of Total 28.0% 36.0% 64.0%

sedang Count 13 5 18

Expected Count 9.7 8.3 18.0

% within P 72.2% 27.8% 100.0%

% within SPP 48.1% 21.7% 36.0%

% of Total 26.0% 10.0% 36.0%

Total Count 27 23 50

Expected Count 27.0 23.0 50.0

% within P 54.0% 46.0% 100.0%

% within SPP 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 54.0% 46.0% 100.0%

Page 150: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

130

4. Tingkat Konsumsi Keluarga dengan Kesejahteraan Keluarga

Konsumsi * Kesejahteraan Crosstabulation

Kesejahteraan

Total sedang tinggi

Konsumsi rendah Count 18 1 19

Expected Count 16.7 2.3 19.0

% within Konsumsi 94.7% 5.3% 100.0%

% within Kesejahteraan 40.9% 16.7% 38.0%

% of Total 36.0% 2.0% 38.0%

sedang Count 26 4 30

Expected Count 26.4 3.6 30.0

% within Konsumsi 86.7% 13.3% 100.0%

% within Kesejahteraan 59.1% 66.7% 60.0%

% of Total 52.0% 8.0% 60.0%

tinggi Count 0 1 1

Expected Count .9 .1 1.0

% within Konsumsi .0% 100.0% 100.0%

% within Kesejahteraan .0% 16.7% 2.0%

% of Total .0% 2.0% 2.0%

Total Count 44 6 50

Expected Count 44.0 6.0 50.0

% within Konsumsi 88.0% 12.0% 100.0%

% within Kesejahteraan 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 88.0% 12.0% 100.0%

Page 151: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

131

5. Konsumsi Pangan dengan Konsumsi Non Pangan Keluarga

Konsumsipangan * Konsumsinonpangan Crosstabulation

Konsumsinonpangan

Total rendah sedang

Konsumsipangan rendah Count 13 16 29

Expected Count 10.4 18.6 29.0

% within Konsumsipangan 44.8% 55.2% 100.0%

% within Konsumsinon 72.2% 50.0% 58.0%

% of Total 26.0% 32.0% 58.0%

sedang Count 5 16 21

Expected Count 7.6 13.4 21.0

% within Konsumsipangan 23.8% 76.2% 100.0%

% within Konsumsinon 27.8% 50.0% 42.0%

% of Total 10.0% 32.0% 42.0%

Total Count 18 32 50

Expected Count 18.0 32.0 50.0

% within Konsumsipangan 36.0% 64.0% 100.0%

% within Konsumsinon 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 36.0% 64.0% 100.0%

Page 152: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

132

6. Strategi Penambahan Pendapatan dengan Tingkat Konsumsi Keluarga

SPP * Konsumsi Crosstabulation

Konsumsi

Total rendah sedang tinggi

SPP rendah Count 10 17 0 27

Expected Count 10.3 16.2 .5 27.0

% within SPP 37.0% 63.0% .0% 100.0%

% within K 52.6% 56.7% .0% 54.0%

% of Total 20.0% 34.0% .0% 54.0%

sedang Count 9 13 1 23

Expected Count 8.7 13.8 .5 23.0

% within SPP 39.1% 56.5% 4.3% 100.0%

% within K 47.4% 43.3% 100.0% 46.0%

% of Total 18.0% 26.0% 2.0% 46.0%

Total Count 19 30 1 50

Expected Count 19.0 30.0 1.0 50.0

% within SPP 38.0% 60.0% 2.0% 100.0%

% within K 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 38.0% 60.0% 2.0% 100.0%

Page 153: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

133

7. Strategi Penambahan Pendapatan dengan Kesejahteraan Keluarga

SPP * Kesejahteraan Crosstabulation

Kesejahteraan

Total sedang tinggi

SPP rendah Count 25 2 27

Expected Count 23.8 3.2 27.0

% within SPP 92.6% 7.4% 100.0%

% within KS 56.8% 33.3% 54.0%

% of Total 50.0% 4.0% 54.0%

sedang Count 19 4 23

Expected Count 20.2 2.8 23.0

% within SPP 82.6% 17.4% 100.0%

% within KS 43.2% 66.7% 46.0%

% of Total 38.0% 8.0% 46.0%

Total Count 44 6 50

Expected Count 44.0 6.0 50.0

% within SPP 88.0% 12.0% 100.0%

% within KS 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 88.0% 12.0% 100.0%

Page 154: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

134

8. Pendapatan pengemudi Ojek Pangkalan dengan Kepuasan Pekerjaan

Pendapatan * Kepuasanpekerjaan Crosstabulation

Kepuasanpekerjaan

Total TS KS S

Pendapatan rendah Count 7 12 13 32

Expected Count 5.8 14.1 12.2 32.0

% within P 21.9% 37.5% 40.6% 100.0%

% within Kepuasanpekerjaan 77.8% 54.5% 68.4% 64.0%

% of Total 14.0% 24.0% 26.0% 64.0%

sedang Count 2 10 6 18

Expected Count 3.2 7.9 6.8 18.0

% within P 11.1% 55.6% 33.3% 100.0%

% within Kepuasanpekerjaan 22.2% 45.5% 31.6% 36.0%

% of Total 4.0% 20.0% 12.0% 36.0%

Total Count 9 22 19 50

Expected Count 9.0 22.0 19.0 50.0

% within P 18.0% 44.0% 38.0% 100.0%

% within Kepuasanpekerjaan 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 18.0% 44.0% 38.0% 100.0%

Page 155: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

135

Lampiran 7 : Hasil Uji Rank Spearman

Correlations

P K SPP KS

Spearman's rho P Correlation Coefficient 1.000 .234 -.185 .280*

Sig. (2-tailed) . .103 .198 .049

N 50 50 50 50

K Correlation Coefficient .234 1.000 .044 .405**

Sig. (2-tailed) .103 . .761 .004

N 50 50 50 50

SPP Correlation Coefficient -.185 .044 1.000 .139

Sig. (2-tailed) .198 .761 . .334

N 50 50 50 50

KS Correlation Coefficient .280* .405

** .139 1.000

Sig. (2-tailed) .049 .004 .334 .

N 50 50 50 50

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 156: ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46345/2/ANITA... · ANALISIS KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMUDI OJEK PANGKALAN KOTA

136

Lampiran 8 : Dokumentasi