17
ORIENTASI BARU PSIKOLOGI PENDIDIKAN DisusununtukMemenuhiTugasOrientasiBaruPsikologiPendidikan DosenPengampu: Dr. Anton Noornia, M.Pd. Disusunoleh : AnggiRahmani (3136159259) HadiSutiawan (3136159247) HafsahAdha Diana (3136159256) Muhammad Rayhan (3136159260) PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2015

Analisis Kesulitan Siswa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Psikologi Siswa

Citation preview

Page 1: Analisis Kesulitan Siswa

ORIENTASI BARU PSIKOLOGI PENDIDIKAN

DisusununtukMemenuhiTugasOrientasiBaruPsikologiPendidikan

DosenPengampu: Dr. Anton Noornia, M.Pd.

Disusunoleh :

AnggiRahmani

(3136159259)

HadiSutiawan

(3136159247)

HafsahAdha Diana

(3136159256)

Muhammad Rayhan

(3136159260)

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2015

Page 2: Analisis Kesulitan Siswa

Orientasi Baru Psikologi Pendidikan | 1

PEMBAHASAN

A. Sekolah 1

1. Karakteristik Sekolah 1

Salah satu Sekolah Menengah Pertama Negeri sebut saja SMP Negeri 1

Bulan merupakan sekolah yang terletak di Kabupaten Serang, Banten. Sekolah ini

mempunyai akreditasi B. Fasilitas disekolah tersebut sudah bisa dikatakan cukup

lengkap. Diantaranya lab komputer, lab bahasa, lab IPA, perpustakaan, musholla,

lapangan bola, lapangan basket, lapangan voli, dan ruang UKS. Sekolah ini

mempunyai 861 siswa. Kelas VII, VIII, IX masing-masing terdapat 9 kelas. Setiap

kelas biasanya terdiri dari 30 sampai 32 siswa. Ruang belajar atau kelas terlihat

cukup nyaman, dengan semua lantai keramik, cat dinding dengan warna cerah

(hijau muda), jendela yang berfungsi dengan baik untuk sirkulasi udara, serta meja

dan bangku yang masih layak digunakan. Tenaga Pengajar (guru) di SMP tersebut

berjumlah 43 orang ditambah dengan Staff Tata Usaha berjumlah 9 orang. Hampir

keseluruhan, semua guru sudah mempunyai gelar Sarjana. Hanya ada beberapa

guru yang tidak mempunyai gelar Sarjana. Untuk guru mata pelajaran matematika

ada 5 orang. Sebagian siswanya merupakan kalangan ekonomi menengah

kebawah.

2. Deskripsi Siswa 1

Salah satu murid perempuan kelas IX dari SMP Negeri 1 Bulan sebut saja

Mawar merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Mawar tinggal bersama

dengan kedua orang tuanya didaerah yang tidak jauh lokasinya dari sekolah.

Pekerjaan ayahnya seorang wiraswasta dan ibundanya seorang ibu rumah tangga.

Dia sekarang berumur 15 tahun. Mawar memiliki hobi bermain basket dan

menari. Mawar termasuk anak yang memiliki kemampuan sedang didalam kelas.

Mawar cenderung lebih menyukai mata pelajaran eksak seperti IPA, tetapi tidak

untuk mata pelajaran matematika.

Dari wawancara dengan Mawar, menurutnya matematika sangatlah

memusingkan, terlalu banyak rumus, dan sulit dimengerti. Pada saat belajar

Page 3: Analisis Kesulitan Siswa

Orientasi Baru Psikologi Pendidikan | 2

matematika dikelas, mawar temasuk siswa yang kurang aktif. Jika diberi

pertanyaan oleh guru, dia tidak pernah menjawab pertanyaan dari guru. Serta jika

guru memberikan kesempatan untuk bertanya, mawar malu-malu untuk bertanya

sehingga dia lebih memilih untuk diam dalam ketidakpahamannya. Menurutnya,

lebih berani bertanya ke teman dari pada guru. Tapi dalam kerja kelompok mawar

termasuk anak yang aktif dalam diskusi. Dia selalu berbagi pengetahuannya

kepada teman yang kurang mangerti dan bertanya kepada temannya yang lebih

pandai jika dia sendiri yang kurang mengerti. Diluar sekolah sebenarnya dia ingin

mengikuti belajar tambahan di suatu lembaga, tetapi karena terbentur masalah

biaya dia harus mengurungkan niatnya. Mawar mengaku jarang belajar

matematika dirumah. Peran dan perhatian orang tua pun dalam memperhatikan

dan bertanya apakah anaknya sudah belajar atau belum kurang dilakukan, bahkan

hampir tidak pernah dilakukan oleh orang tuanya. Jika ada tugas atau pekerjaan

rumah (PR) matematika, Mawar kadang-kadang mengerjakan. Dia mengerjakan

tugas matematika dirumah jika dia paham dengan materi yang diajarkan, tetapi

jika kurang paham dia lebih memilih mengerjakan tugas disekolah dengan cara

mencontek dari temannya.

3. Hasil Tes Kemampuan Matematika Siswa 1

Soal tes yang berisi 2 soal tentang materi statistika, 1 soal tentang

persamaan garis, dan 1 soal tentang materi persamaan kuadrat diberikan kepada

Mawar. Dari 4 soal tersebut yang terjawab benar hanya 1 soal tentang statistika.

Padahal semua materi pada soal sudah dipelajari. Berikut soal dan jawaban siswa:

a. Soal 1:

Nilai rata-rata ulangan matematika dari 13 orang siswa adalah 64.

Jika nilai seorang siswa bernama Firli digabungkan dengan kelompok

tersebut, maka nilai rata-ratanya menjadi 65. Tentukan nilai ulangan

matematika yang diperoleh Firli!

Page 4: Analisis Kesulitan Siswa

Orientasi Baru Psikologi Pendidikan | 3

Gambar 1. Jawaban Siswa 1 Nomer 1

Hasil akhir jawaban siswa tersebut kurang tepat. Jawaban yang tepat yaitu

nilai Firli = 78. Padahal dia sudah tahu rumus mencari nilai rata-rata yaitu jumlah

data dibagi banyaknya data. Hanya saja lupa menambahkan banyaknya data yang

seharusnya bukan 13 tetapi 14 karena ada seorang (firli) lagi ditambahkan ke

kelompok tersebut. Solusi dari masalah tersebut, salah satunya mereka melakukan

pengulangan atau mengingatkan kembali cara mencari nilai rata-rata. Dan

pastinya lebih banyak latihan soal-soal yang berkaitan dengan mencari nilai rata-

rata atau statistika.

b. Soal 2

Mean (rata-rata hitung) dari 17, 15, 20, m, 16, 15 adalah 16.

Tentukan nilai m!

Gambar 2. Jawaban Siswa 1 Nomer 2

Jawaban siswa sudah tepat. Mereka sudah tahu rumus mencari nilai rata-

rata yaitu jumlah data dibagi banyaknya data. Hanya saja dalam langkah-langkah

mencari nilai m belum sistematis. Mereka mencari nilai m dengan penalaran

Page 5: Analisis Kesulitan Siswa

Orientasi Baru Psikologi Pendidikan | 4

matematikanya. Mereka mencoba mencari tahu nilai m dengan cara bilangan

berapa yang jika ditambahkan dengan 83 hasilnya 96.

c. Soal 3

Tentukan persamaan garis yang tegak lurus dengan garis 2 -5y -6= 0

dan melalui titik (1, 4)!

Gambar 3. Jawaban Siswa 1 Nomer 3

Solusi dari masalah tersebut yaitu mengingatkan kembali tentang materi

persamaan garis. Kita perlu menekankan pada siswa jika suatu garis yang memilki

persamaan ax + by + c = 0 maka gradien dari garis tersebut yaitu m1= a

b . Jika

diminta suatu persamaan garis baru dan melalui titik (m,n) apabila:

Sejajar dengan garis ax + by + c = 0 maka gradien untuk persamaan garis

yang baru yaitu m2= m1

Tegak lurus dengan garis ax + by + c = 0 maka gradien untuk persamaan

garis yang baru yaitu m2. m1 = -1

Kemudian bentuk persamaan garis yang baru dengan rumus:

2( )y n m x m .

d. Soal 4

Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan 3x2 – 8x + 4 = 0 !

Page 6: Analisis Kesulitan Siswa

Orientasi Baru Psikologi Pendidikan | 5

Gambar 4. Jawaban Siswa 1 Nomer 4

4. Solusi untuk Siswa 1

Solusi dari masalah tersebut yaitu kita bisa mengajarkan dan

mengingatkan kepada siswa cara mencari akar persamaan kuadrat. Menyelesaikan

persamaan kuadrat bisa dengan memfaktorkan atau pun dengan melengkapkan

kuadrat sempurna. Untuk cara memfaktorkan kita bisa mengajarkan kepada

mereka bahwa persamaan kuadrat 2 0ax bx c bisa ditempuh dengan langkah

coba-coba asalkan nilai koefisien a bernilai 1. Pertama, kita cari bilangan yang

jika ditambahkan: p q b . Kedua kita cari jika bilangan tersebut dikalikan

maka .p q c . Jika bilangan p dan q didapat maka kita dapat membuat faktornya

( )( ) 0x p x q . Maka kita lanjutkan dengan mencari nilai x yang membuat

faktor ( )x p dan ( )x q menjadi 0. Jika siswa masih merasa kesulitan bisa

langsung menggunakan rumus abc yaitu 2 4

2

b b acx

a

.

B. Sekolah 2

1. Karakteristik Sekolah 2

Penelitian ini dilakukan disebuah sekolah menengah pertama islam swasta

yang beralamatkan di Jl. Tb Suwandi Simpang Lima Ciracas No. 1A Lingkar

Selatan Kota Serang Banten. Sekolah ini merupakan lembaga pendidikan formal

yang fokus dan memiliki komitmen, memberikan nuansa warna yang berbeda

dengan sekolah pada umumnya dengan keselarasan kurikulum nasional, pondok

Page 7: Analisis Kesulitan Siswa

Orientasi Baru Psikologi Pendidikan | 6

pesantren dan global yang didukung dengan tenaga pengajar sesuai dengan

disiplin ilmu yang siap membimbing peserta didik dalam pembentukan karakter.

Visi sekolah ini adalah menjadikan generasi islami, berdaya saing tinggi dan

berwawasan global. Adapun misinya adalah memberdayakan peserta didik untuk

lebih mengenal, menghayati dan menerapkan akhlakul karimah dalam kehidupan

sehari-hari serta menjadikan insan yang beriman dan bertakwa, disiplin,

kompetensi, meningkatkan mutu dan pelayanan prima.

2. Deskripsi Siswa 2

Responden penelitian ini merupakan seorang peserta didik laki-laki kelas

IX C yang ketika ujian tengah semester lalu ia mendapatkan nilai 62, artinya nilai

tersebut masih dibawah nilai KKM. Anak kedua dari dua bersaudara ini lahir pada

tanggal 27 november 2000 dari keluarga yang sangat mendukung pendidikan,

ibundanya merupakan pengajar di salah satu perguruan tinggi swasta di Kota

Serang dan ayahnya adalah seorang Wiraswasta.

Kemampuan matematikanya tergolong menengah atau sedang, pasalnya ia

sendiri tidak begitu menyukai matematika dan tidak begitu memusingkan bila

mendapat nilai matematika dibawah nilai KKM “disyukuri saja miss, dapat nilai

62 sudah bagus untuk saya” katanya, adapun pelajaran yang ia sukai adalah IPS.

Tes yang diberikan pada responden berupa soal dan wawancara, soal tersebut

berjumlah 4 soal berisi tentang statistka yang sedang ia pelajari saat ini dan aljabar

serta persamaan garis lurus yang merupakan materi yang ia dapat di kelas VIII

tahun lalu.

3. Hasil Tes Kemampuan Matematika Siswa 2

Hasil tes soal yang diberikan menunjukan ia dapat menjawab dengan baik

soal statistika, pasalnya 2 hari beturut-turut ia baru saja mendapat materi tersebut.

Adapun soal aljabar dan persamaan garis lurus tidak bisa ia jawab, karena sudah

lupa materinya. Jadi dari 4 soal yang diberikan, ia hanya mampu menjawab 2 soal.

Hasil wawancara menunjukan ia menganggap santai saja matematika, tetapi ia

sadar bahwa matematika sangat penting dipelajari karena merupakan ilmu yang

Page 8: Analisis Kesulitan Siswa

Orientasi Baru Psikologi Pendidikan | 7

jelas digunakan dalam kehidupan sehari-hari, ia menyebutkan beberapa penerapan

matematika dalam kehidupan sehari-hari, yaitu untuk digunakan ketika berbelanja

membayar dan mengembalikan uang belanjaan, dan ilmunya dipakai dalam

perhitungan membuat bangunan. Ia mengatakan tidak pernah mengulang kembali

pelajaran matematika di rumah, dan tidak begitu tertarik dengan diskusi

matematika. Sebelum soal diberikan, ia sudah menyampaikan materi yang ia sukai

dari matematika adalah statistika, ia mengerti ketika dimintai untuk membuat

macam-macam diagram, dan materi yang ia tidak sukai dari matematika adalah

aljabar. Meski ia mendapat nilai ujian tengah semester lalu dibawah nilai KKM,

dan merasa puas dengan itu tetapi ia berjanji untuk belajar lebih giat lagi dan lebih

memperhatikan guru ketika menjelaskan.

Gambar 5. Jawaban Siswa 2

4. Solusi untuk Siswa 2

Ia merupakan peserta didik kelas IX yang tidak lama lagi akan

menghadapi Ujian Nasional, materi yang harus dikuasai adalah materi matematika

keseluruhan yang ia dapat di bangku SMP, tidak hanya materi yang ia sukai tetapi

materi aljabar juga harus dipahami dengan baik. Meluangkan waktu adalah salah

satu saran untuknya, meluangkan waktu untuk mengulang kembali pelajaran yang

telah diterima, membahas dan mengerjakan soal-soal matematika yang diujikan di

Ujian Nasional. Dalam proses mengulang pelajaran tersebut ia diminta membuat

Page 9: Analisis Kesulitan Siswa

Orientasi Baru Psikologi Pendidikan | 8

catatan-catatan kecil tentang rumus dan membuat kalimat kunci atau singkatan

dari tiap-tiap rumus tadi supaya gampang diingat pada waktu memanggilnya atau

mengingatnya.

C. Sekolah 3

1. Karakteristik Sekolah 3

Sekolah ini merupakan salah satu sekolah Negeri di Jakarta Timur.

Sekolah ini beralamatkan di Jl. H. Baping No. 28 Kelurahan Ciracas Kecamatan

Ciracas Jakarta Timur. Setiap tingkat pada sekolah ini ada 8 kelas. Sehingga total

semua kelas ada 24 kelas. Sekolah ini telah terakreditasi “A”. Sekolah ini

mempunyai visi menjadi lembaga pendidikan formal yang berkualitas dalam

mentransfer IPTEK yang dilandasi Iman dan Taqwa dan juga memiliki misi

meningkatkan Iman dan Taqwa, meningkatkan prestasi Akademik yang dapat di

banggakan, meningkatkan prestasi ekstrakulikuler yang dapat dibanggakan dan

mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, indah dan nyaman.

2. Deskripsi Siswa 3

Rafi Abiyyu Hadi adalah siswa kelas IX SMP Negeri yang beralamatkan

di Jl. H. Baping No. 28 Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur.

Rafi, panggilan akrabnya, adalah anak pertama dari dua bersaudara yang tinggal

di Jl. H. Baping Gg. TK Rt 004 Rw 09 Ciracas, Jakarta Timur. Ya, ia tinggal tak

jauh dari sekolahnya. Siswa kelahiran Jakarta, 17 Oktober 2001 ini adalah anak

dari pasangan Rumzil Satriadi dan Harizul Darlen. Ayah dan Ibunya berjualan

baju di bazar-bazar untuk mencari penghasilan tambahan, tetapi ayahnya sendiri

bekerja di daerah Tanjung Priok sebagai karyawan swasta.

Rafi termasuk siswa yang memiliki kemampuan rendah di kelasnya.

Ketika ditanya kepada guru matematika yang mengajarnya, Rafi di kelas tidak

pernah mengganggu atau berbuat gaduh di kelas, kegiatan diskusi pun ia lakukan

dengan tenang, dia juga memperhatikan gurunya menerangkan. Rafi tidak pernah

bertanya kepada gurunya jika ada materi yang belum ia mengerti. Jadi untuk

mengetahui apakah Rafi sudah mengerti dengan materi yang diajarkan, guru yang

Page 10: Analisis Kesulitan Siswa

Orientasi Baru Psikologi Pendidikan | 9

mengajarnya selalu menyuruhnya maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal.

Namun ketika gurunya menunjuk ia ke depan kelas untuk mengerjakan soal, dia

selalu kesulitan. Dari situ gurunya menyadari bahwa matematika adalah mata

pelajaran yang tidak disukainya.

3. Hasil Tes Kemampuan Matematika Siswa 3

Ada 4 soal yang diberikan untuk Rafi selesaikan. Soal tersebut berisi

materi statistik dan aljabar. Materi statistika baru saja selesai dia pelajari dan

sudah dilakukan ulangan harian oleh guru matematikanya. Sedangkan materi

aljabar sudah ia dapatkan di kelas VIII tahun lalu. Berikut hasilnya :

Gambar 6. Jawaban Siswa 3

Dari jawaban Rafi di atas, terlihat sekali bahwa ia tidak memahami soal

yang diberikan. Ingatannya tentang aljabar juga terlihat tidak baik dari jawaban no

3 dan 4 pada soal tersebut. Rafi mengikuti bimbel di luar sekolah. Seharusnya

dengan ia mengikuti bimbel, bisa membantunya menguatkan memori tentang

suatu materi matematika yang dipelajarinya di sekolah. Rafi tidak pernah

menyelesaikan tugas yang diberikan gurunya. Ketika ditanya apa sulitnya belajar

matematika, ia mengatakan bahwa letak sulitnya adalah mengingat rumus yang

Page 11: Analisis Kesulitan Siswa

Orientasi Baru Psikologi Pendidikan | 10

disampaikan guru. Kemudian ia melanjutkan bahwa “Belajar matematika itu

penting agar gampang untuk mendapatkan sekolah yang diinginkan dan kalau

sudah besar mendapatkan kerjaan yang bermutu”.

Guru matematikanya memberi tahu bahwa nilai matematika Rafi terendah

kedua di kelasnya. Saat ditanya apakah sudah merasa puas dengan nilai yang

didapatnya, ia menjawab “Saya belum puas dengan nilai yang saya dapat, saya

harus lebih rajin belajar. dan saya harus banyak dapat penjelasan materi atau

rumus yang bersangkutan di pelajaran sekolah”, kata siswa yang mempunyai hobi

bermain futsal ini.

4. Saran untuk Siswa 3

Guru matematikanya sudah memberi Rafi perhatian khusus di kelas

dengan menunjuk dia untuk mengerjakan soal di depan kelas. Namun untuk anak

yang tidak suka dengan matematika perhatian lebih juga harus diberikan orang

tuanya dengan menanyakan apa yang sudah dipelajari Rafi di sekolah. Mengontrol

Rafi apakah sudah mengerjakan tugasnya atau belum. Siswa yang malas memang

solusinya harus diberikan sedikit paksaan dalam belajar. Paling tidak dipaksa

untuk mendapat nilai sama dengan KKM yang diberikan di sekolah. Kemudian

diberikan motivasi untuk memunculkan semangatnya dalam belajar.

Rafi mempunyai kemampuan matematika rendah bukan karena ia bodoh,

tapi karena ia tidak pernah melatih memori tentang pelajaran yang diterimanya

sehingga ketika diberikan soal selalu mengalami kesulitan. Untuk melatih memori

yang kuat tentu dengan belajar setiap hari mengulang materi yang diajarkan dan

latihan soal.

D. Sekolah 4

1. Karakteristik Sekolah 4

Sekolah Menengah Pertama Islam Swasta ini terletak di Jl. Ki

Mangunsarkoro No. 45 Bekasi. Sekolah ini berdiri sejak tahun 1967 dan sekarang

telah berakreditasi A. Lokasi Sekolah Menengah Pertama Islam Swasta ini berada

di lingkungan perumahan. Sekolah ini memiliki visi berprestasi berlandaskan

Page 12: Analisis Kesulitan Siswa

Orientasi Baru Psikologi Pendidikan | 11

imtaq dan memiliki misi yaitu melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara

efektif, agar siswa berkembang optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya,

menumbuhkan semangat berprestasi secara intensif kepada seluruh warga sekolah,

menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama dalam berlaku dan bertindak,

menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan warga sekolah dan stake

holders terkait.

Sekolah ini, memiliki luas tanah yaitu 7.945 m2,

memiliki 15 ruang kelas,

sebuah laboratorium IPA, satu buah laboratorium komputer, sebuah masjid,

sebuah ruang kepala sekolah, sebuah ruang guru, sebuah ruang tata usaha, dan

beberapa kantin. Siswa yang terdaftar pada tahun 2015/2016 di sekolah ini kelas

VII, VIII dan IX terdiri dari 5 kelas yang masing-masing kelas terdapat 30 siswa.

Sekolah tersebut memiliki 5 guru matematika, satu jam pelajaran matematika

yaitu 40 menit dan seminggu terdapat 5 jam pelajaran matematika.

2. Deskripsi Siswa 4

Seorang siswa yang dipilih untuk menjadi subjek penelitian (SP)

merupakan anak ke 2 dari dua bersaudara. SP yang saat ini duduk dikelas 9

merupakan anak dari Bapak Aries dan Bu Jusmiati. SP memilki seorang kakak

laki-laki yang sudah bekerja. SP merupakan siswa yang berkemampuan rendah

pada pelajaran matematika. Ketika proses pembelajaran terlihat SP memiliki

motivasi untuk belajar matematika. Saat proses pembelajaran SP juga tidak pernah

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru, SP pernah maju ke depan

kelas untuk menyelesaikan soal yang diberikan guru, itu pun karena guru yang

memilihnya untuk maju ke depan kelas. Berdasarkan wawancara yang dilakukan

dengan SP, SP menjelaskan bahwa dirinya kurang memahami matematika karena

sulit untuk di mengerti, dan SP merasa selalu tertinggal dengan teman- temannya

saat di jelaskan oleh guru disekolah. SP pernah mengikuti bimbingan belajar di

luar sekolah namun saat ini sudah keluar. SP memutuskan keluar dari bimbingan

belajar tersebut dikarenakan merasa lelah karena kegiatan pembelajaran disekolah

sampai jam setengah 4 dan sesampainya dirumah kurang lebih jam setengah 5

selain itu, SP merasa bimbingan belajar di luar sekolah pun sama saja dengan

Page 13: Analisis Kesulitan Siswa

Orientasi Baru Psikologi Pendidikan | 12

belajar disekolah, ia merasa selalu tertinggal dengan teman-temannya, dan juga

SP merasa bahwa teman-teman yang ada dibimbel itu ada persaingan tersendiri,

sehingga SP merasa malas untuk berangkat untuk melanjutkan bimbingan belajar

di luar sekolah itu lagi. SP juga mengatakan bahwa pernah mengerjakan PR

matematika hanya satu kali, dan selebihnya ia tidak pernah mengerjakan PR

matematika yang diberikan guru dirumah. SP merasa tidak mengerti untuk

menyelesaikannya. Kegiatannya setelah pulang sekolah pun hanya tidur karena

sudah lelah dengan kegiatan disekolah. Dan SP menejelaskan bahwa ia suka

bangun tengah malam hanya untuk bermain hp. SP juga menyatakan bahwa tidak

pernah bertanya mengenai PR matematika kepada anggota keluarganya.

Berdasarkan wawancara dengan teman sekelas SP, teman-temannya menerangkan

bahwa SP pernah berdiskusi atau bertanya kepada teman-temannya mengenai

latihan matematika yang diberikan guru.

3. Hasil Tes Kemampuan Matematika Siswa 4

Selanjutnya, dilakukan tes kemampuan matematika pada hari Jum’at, 20

November 2015, kepada SP tersebut. Tes tersebut berisi empat soal matematika

pada materi statistika dan persamaan garis lurus. Berikut jawaban dari siswa 4

(SP):

Gambar 7. Jawaban Siswa 4

Page 14: Analisis Kesulitan Siswa

Orientasi Baru Psikologi Pendidikan | 13

Berdasarkan jawaban diatas, SP dapat menjawab soal dengan jawaban

yang benar, namun langkah yang dilakukan kurang jelas dan tidak sistematis. SP

hanya mengoperasikan angka yang ada pada soal tanpa memahami konsep yang

telah diajarkan. Dalam perhitungan pun SP masih kurang tepat. SP terlihat kurang

latihan dan tidak memahami konsep matematika. SP terlihat tidak mengerti dan

bingung dalam menyelesaikan soal tersebut. Dalam berhitung SP juga masih

membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan jawaban yang benar. SP

mengaku tidak paham mengenai matematika karena menurutnya sulit untuk

dipahami. SP menyadari bahwa matematika penting bagi kehidupan, dia

menyadari bahwa dirinya kurang dalam matematika.

4. Saran untuk Siswa 4

Kegiatan pembelajaran disekolah SP sudah cukup padat, sehingga

sebaiknya guru matematika dikelas perlu membimbing SP pelan-pelan secara

individu. Karena memang SP merasa bahwa jika dijelaskan dengan teman-

temannya ia merasa tertinggal, namun jika dijelaskan secara individu dengan

guru, maka ia sedikit lebih mengerti. Sebaiknya dari pihak keluarga juga

memperhatikan bagaimana perkembangan anaknya. Sehingga ada komunikasi

anara guru dan kedua orang tua. Ketika SP sudah meningkat sedikit-demi sedikit

sebaiknya guru memberikan penghargaan seperti pujian ataupun yang lainnya,

sehingga SP merasa bahwa dirinya memang merasa diperhatikan dan dirinya juga

dapat memahami pelajaran seperti temannya yang lain. Guru harusnya

mengajarkan materi pembelajaran tidak hanya memberikan rumus, karena SP

merasa kurang mengerti jika diberikan rumus, apalagi jika rumusnya di bolak

balik. Siswa harusnya diberikan materi dari kehidupan nyata, karena

sesungguhnya siswa juga paham bahwa matematika itu sangat penting bagi

kehidupan.

Page 15: Analisis Kesulitan Siswa

OrientasiBaruPsikologiPendidikan | 14

LAMPIRAN

SOAL

1. Nilai rata-rata ulanganmatematikadari 13 orang siswaadalah 64.

JikanilaiseorangsiswabernamaFirlidigabungkandengankelompoktersebut,

makanilai rata-ratanyamenjadi 65. Tentukannilaiulanganmatematika yang

diperolehFirli!

2. Mean (rata-rata hitung) dari 17, 15, 20, m, 16, 15 adalah 16. Tentukannilai

m!

3. Tentukanpersamaangaris yang tegaklurusdengan 2x - 5y - 6 = 0

danmelaluititik (1, 4)!

4. Tentukanhimpunanpenyelesaiandaripersamaan3x2 – 8x + 4 = 0 !

Page 16: Analisis Kesulitan Siswa

OrientasiBaruPsikologiPendidikan | 15

PEDOMAN WAWANCARA

A. Tujuan:

Untukmengetahuimotivasibelajarmatematikasiswabaikketika di sekolahataupun di

rumah.

B. IdentitasNarasumber:

1. Nama :

2. Tempat, TanggalLahir:

3. Agama :

4. Alamat :

5. Nama Ayah :

6. Pekerjaan Ayah :

7. NamaIbu :

8. PekerjaanIbu :

9. AnakKe : Dari :

10. Hobby :

11. GolonganDarah :

C. Pertanyaan:

Page 17: Analisis Kesulitan Siswa

OrientasiBaruPsikologiPendidikan | 16

1. Apakahkamumemanfaatkan internet

untukmencariinformasilebihmengenaipelajaranmatematika?

2. Ketikabelajar dikelas:

a. Apakahkamumenjawabpertanyaan guru?

b. Apakahkamusukabertanyakepada guru jikaadamateri yang

belumdimengerti?

c. Apakahkamuberdiskusidenganteman?

d. Apakahkamumencatatkesimpulanmateri?

e. Apakahkamumengerjakanlatihan di papantulis?

3. Apakahkamumengikutibimbinganbelajarmatematika di luarsekolah?

Mengapa?

4. Apakahkamuselalumenyelesaikantugasmatematika di rumah?

5. Menurutkamuapapentingnyabelajarmatematika?

6. Apa yang kamurasakanketikabelajarmatematika? Jikasulit,

dimanaletaksulitnya?

7. Apakahkamusudahmerasapuasdengannilaimatematika yang didapat?

Jikabelumapa yang kamulakukan?