178
ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP BIOLOGI PADA KONSEP MONERA (Studi Kasus di MAN Serpong Tangerang) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat – syarat meraih gelar sarjana pendidikan Oleh SITI SAPUROH 103016127108 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 M / 1431 H

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

  • Upload
    ngonhan

  • View
    225

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM

MEMAHAMI KONSEP BIOLOGI PADA KONSEP MONERA

(Studi Kasus di MAN Serpong Tangerang)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat – syarat meraih gelar sarjana pendidikan

Oleh

SITI SAPUROH

103016127108

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010 M / 1431 H

Page 2: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM

MEMAHAMI KONSEP BIOLOGI PADA KONSEP MONERA

di MAN Serpong Tangerang

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar

sarjana pendidikan (S. Pd)

Oleh

SITI SAPUROH

103016127108

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010 M / 1431 H

Page 3: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep
Page 4: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM

MEMAHAMI KONSEP BIOLOGI PADA KONSEP MONERA

(Studi Kasus di MAN Serpong Tangerang)

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi

Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Yang Mengesahkan,

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. H. Mahmud M. Siregar, M. Si Nengsih Juanengsih, M. Pd

NIP. 195403101988031001 NIP. 197905102006042001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010 M / 1431 H

Page 5: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, maha suci Allah yang

maha berkehendak, atas izin dan limpahan rahmat-Nya penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini yang merupakan syarat untuk memperoleh

gelar sarjana pendidikan . Shalawat beserta salam semoga senantiasa tercurah

kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.

Berkat bantuan dan dukunngan dari berbagai pihak, akhirnya penulisan

skripsi yang berjudul “Analisis Kesulitan Belajar Siswa dalam Memahami

Konsep Biologi pada Konsep Monera” ini dapat diselesaikan oleh penulis. Dalam

kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan serta rasa

hormat kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M. A. Dekan FITK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Baiq Hana Susanti, M. Sc. Ketua Jurusan Pendidikan IPA.

3. Ibu Nengsih Juanengsih, M. Pd. Sekretaris Jurusan Pendidikan IPA dan

sebagai Pembimbing II yang telah membimbing dan membantu penulis

dalam menyusun skripsi ini.

4. Bapak Ir. H. Mahmud M. Siregar, M. Si. Pembimbing I yang telah

membimbing dan membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.

5. Bapak/Ibu Dosen dan Staf di UIN Syarif Hidayatullah khususnya di

Jurusan Pendidikan IPA (Biologi) yang telah memberikan bantuan dan

dukungannya.

6. Kepala Madrasah, Guru dan Staf di MAN Serpong Tangerang, Khususnya

Kepada Ibu Sugiarni sebagai guru Biologi yang telah banyak membantu

penulis selama penelitian.

7. Kedua orangtuaku tercinta, Umi dan Abah, yang tak pernah lelah

mendo’akan dan memberikan dukungan kepada penulis, Suamiku

tersayang (A’a qiu) Usnanto, S. Pd.I, yang selalu mendampingi penulis

serta memberikan motivasi yang begitu besar, kakak - kakakku tercinta (

Page 6: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

Ceu E’eng - ‘a Sadi, Ceu I’is, Ceu Opah - ‘a Udin), dan adik-adikku

tersayang (Ropiatul Hasanah/Pi’on dan Elis Sopiani/e’ot) serta seluruh

keluarga yang telah memberikan motivasi kepada penulis.

8. Sahabat-sahabat seperjuanganku yang tercinta, Jubet, Tinah, Ika, Irma,

Zaki, Nobleng, Sofi, Wahyu, dan Mba’ Novi, Serta seluruh sahabat yang

telah memberikan motivasi dan dukungannya kepada penulis yang tidak

penulis sebutkan satu persatu, baik teman seperjuanganku yang di jurusan

Pendidikan IPA Biologi, Kimia, maupun Fisika.

Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga Allah SWT

senantiasa membalas semua amal baik mereka.

Dan pada akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat,

khususya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca sekalian.

Jakarta, Mei 2010

Penulis

Page 7: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul : “Analisis Kesulitan Belajar Siswa dalam Memahami Konsep Biologi

pada Konsep Monera” Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiayah dan Keguruan (FITK)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasyah

pada 18 juli 2010 dihadapan dewan penguji. Karena itu penuis berhak memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan ( S. Pd ) pada Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam

Jakarta, 18 juni 2010

Panitia Ujian Munaqasyah Tanggal Tanda Tangan

Ketua Jurusan Pendidikan IPA

Baiq Hana Susanti, M. Sc ……………… ……………....

NIP. 197002092000032001 Sekretaris Jurusan Pendidikan IPA Nengsih Juanengsih, M. Pd ..…………….. ………………

NIP. 197905102006042001 Penguji I Baiq Hana Susanti, M. Sc ……………… ………………

NIP. 19700209200032001 Penguji II Yanti Herlanti, M. Pd ……………… ……………....

NIP. 197101192008012010

Mengetahui Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Prof. Dr. Dede Rosyada MA NIP. 195710051987031003

Page 8: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

i

ABSTRACT

Siti Sapuroh, an Analysis of Student’s Learning Difficulties in Understanding Biology of Monera’s Concept (Case of Study at MAN Serpong Tangerang), Study Program of Biological Education, Education Of Natural Science Department, Faculty of Tarbiya and Teaching Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic Jakarta University.

The research to know about the student’s difficulties in Biology learning prosses of Monera’s concept and what the factors coused. The subject of this research is the first class’s student of MAN Serpong. The method is used for this research is descriftif method. The data which in collected as learning result by using objective test while the data which is student’s response of Biology learning used observation and questioner sheet. Data analysis use objective test and the result is 100% student’s got grade under achievement it’s mean that the student’s have difficulties experience in understanding of Monera’s concep’t is 13,3% in medium category, 66,7% in high caregory and 20% in the highest category. From this research’s result can be concluded that 100% studen’t have difficulties experience in understanding of Monera’s concep’t.

Key word : learning difficulties, understanding concept

Page 9: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

ii

ABSTRAK

Siti Sapuroh, Analisis Kesulitan Belajar Siswa dalam Memahami Konsep Biologi pada Konsep Monera (Studi Kasus di MAN Serpong Tangerang), Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan yang dialami siswa dalam belajar Biologi pada konsep Monera dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkannya. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-3 MAN Serpong. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Data yang berupa hasil belajar dikumpulkan dengan menggunakan tes objektif, sedangkan data yang berupa respons siswa terhadap pembelajaran Biologi menggunakan lembar observasi dan kuesioner. Analisis data dengan menggunakan tes objektif diperoleh hasil 100 % siswa mencapai nilai di bawah nilai KKM yang berarti bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep Monera sebesar 13,3 % yang berada pada kategori sedang, 66,7 % pada kategori tinggi dan 20 % pada kategori sangat tinggi. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 100 % siswa mengalami kesulitan belajar dalam memahami konsep Biologi pada konsep Monera

Kata kunci : kesulitan belajar, pemahaman konsep

Page 10: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................ v

DAFTAR TABEL ................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah...................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................ 5

C. Pembatasan Masalah ........................................................... 5

D. Rumusan Masalah ............................................................... 5

E. Manfaat Penelitian .............................................................. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka .................................................................... 7

1. Belajar dan Pembelajaran Sains ..................................... 7

a. Pengertian Belajar ................................................... 7

b. Hakikat Pembelajaran Sains Biologi ........................ 9

c. Hasil Belajar Sains .................................................. 12

2. Karakteristik Pembelajaran Biologi ............................... 13

3. Karakteristik Konsep Monera ........................................ 15

4. Kesulitan Belajar ........................................................... 17

a. Pengertian Kesulitan Belajar ................................... 17

b. Gejala-gejala Kesulitan Belajar ............................... 21

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar 25

d. Cara-cara Mengetahui Kesulitan Belajar .................. 30

e. Masalah-masalah Kesulitan Belajar ........................ 32

f. Kesulitan Belajar Biologi ........................................ 33

Page 11: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

vi

5. Pemahaman Konsep ...................................................... 35

a. Pengertian Konsep .................................................. 35

b. Proses Pembentukan Konsep ................................... 36

c. Jenis-jenis Konsep ................................................... 37

d. Strategi Belajar Konsep ........................................... 38

e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Konsep . 39

f. Pengukuran Pemahaman Konsep ............................. 40

B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................. 41

C. Kerangka Berpikir .............................................................. 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian ................................................................ 44

B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................. 44

C. Metode Penelitian ............................................................... 44

D. Populasi dan Sampel ........................................................... 44

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 45

F. Instrumen Tes ..................................................................... 45

G. Kalibrasi Instrumen............................................................. 46

H. Teknik Analisa Data ........................................................... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ................................................................... 54

B. Pembahasan………………………………………………… 57

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………… 60

B. Saran-Saran ………………………………………………… 60

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….. 61

LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................... 65

Page 12: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

manusia sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan. Maka dalam

pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan dalam setiap

jenis dan jenjang pendidikan, semuanya berkaitan dalam suatu sistem pendidikan

yang integral.1

Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia. Dengan

belajar, manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga

tingkah lakunya berkembang. Semua aktivitas dan prestasi hidup manusia tidak lain

adalah hasil dari belajar. Belajar itu bukan sekedar pengalaman, akan tetapi belajar

adalah suatu proses, dan bukan suatu hasil. Karena itu belajar berlangsung secara

aktif dan integratif dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai

suatu tujuan.2

Pendidikan memang sangat diperlukan oleh manusia, karena dengan

pendidikan, manusia dapat mengarahkan perkembangan fisik, mental, emosional,

sosial, dan etikanya menuju ke arah yang lebih baik dan menuju ke arah kematangan

dan kedewasaan.

Seperti tertuang dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor

20 Tahun 2003 bab II pasal 3 yang berbunyi:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.”3

1 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta:Rineka

Cipta,2002), hal. 22 2 Wasty Soemanto, Pendidikan Psikologi (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2006). Cet Ke-5, h. 104-105 3 UU RI No. 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3, ( Jakarta : PT Panca Usaha, 2003 ),

Cet. Ke-1 h.7

Page 13: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

2

Proses pencerdasan bangsa bisa terlaksana jika dilakukan melalui jalur

pendidikan, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

sebagai faktor yang sangat menentukan dalam keberhasilan pembangunan.

Keberhasilan atau kegagalan proses pendidikan sangat tergantung pada faktor

peserta didik, instrument pembelajaran, instrument penunjang, dan penggerak proses

pendidikan.4

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, para pendidik dihadapkan dengan

sejumlah karakteristik siswa yang beraneka ragam. Ada siswa yang dapat

menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami

kesulitan, namun disisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dalam belajarnya

mengalami berbagai kesulitan. Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya

hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar, dan dapat bersifat

psikologis, sosiologis, maupun fisiologis, sehingga pada akhirnya dapat

menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya.

Menurut Burton “seseorang diduga mengalami masalah atau kesulitan

belajar, apabila yang bersangkutan tidak berhasil mencapai taraf kualifikasi hasil

belajar tertentu, dalam batas waktu tertentu”.5 Banyak diantara siswa yang tidak

dapat mengembangkan pemahamannya terhadap konsep Biologi tertentu karena

antara perolehan pengetahuan dengan prosesnya tidak terintegrasi dengan baik dan

tidak memungkinkan siswa untuk menangkap makna secara fleksibel.

Penguasaan konsep-konsep biologi akan mampu membentuk sikap positif

terhadap Biologi pada kelas-kelas awal (kelas X) di MAN. Sikap positif terhadap

Biologi ini merupakan prasarat keberhasilan belajar Biologi dan meningkatnya

minat siswa terhadap Biologi pada kelas-kelas selanjutnya. Dengan kata lain jika

penguasaan konsep-konsep dan prinsip-prinsip Biologi di kelas-kelas awal sangat

rendah disertai dengan sikap negatif terhadap pelajaran Biologi, sulit diharapkan

siswa akan berhasil dengan baik dalam pembelajaran Biologi di kelas-kelas

selanjutnya.

4 Departemen Agama RI, Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:2001), hal. 11 5 Mudjiran, Jenis, Kesulitan Belajar yang Dialami Mahasiswa Universitas Negeri Padang, (Jurnal

Buletin Pembelajaran, 2001). Edisi Maret No. I

Page 14: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

3

Untuk mencapai tujuan agar siswa mempunyai minat dan kemampuan yang

baik terhadap Biologi berimplikasi pada tugas dan tanggung jawab yang sangat

strategis pada guru-guru pengajar Biologi di kelas-kelas awal di MAN. Mereka

dituntut membantu siswa untuk mendapatkan pemahaman yang baik terhadap

konsep-konsep dan prinsip-prinsip Biologi untuk memudahkan mereka mempelajari

Biologi di kelas yang lebih tinggi. Ini berarti proses pembelajaran Biologi yang

dilakukan guru hendaknya memungkinkan terjadinya pengembangan pemahaman

konsep, sikap, dan meningkatkan minat siswa terhadap pelajaran Biologi.

Kenyataannya, para pelajar seringkali tidak mampu mencapai tujuan

belajarnya atau tidak memperoleh perubahan tingkah laku sebagaimana yang

diharapkan. Sementara itu, setiap siswa dalam mencapai sukses belajar, mempunyai

kemampuan yang berbeda-beda. Ada siswa yang dapat mencapainya tanpa

kesulitan, akan tetapi banyak pula siswa mengalami kesulitan, sehingga

menimbulkan masalah bagi perkembangan pribadinya. Ini berarti bahwa berhasil

atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat tergantung pada proses belajar

yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun dilingkungan rumah

atau di lingkungan keluarganya.

Berdasarkan hasil pengamatan penulis dan wawancara dengan guru Biologi

MAN Serpong, menunjukkan bahwa hasil belajar konsep Monera (Bakteri) selalu

relatif lebih rendah dibandingkan dengan materi Biologi yang lain pada semester

gasal.

Hal tersebut disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut: diantaranya:

1. Kurangnya ketertarikan siswa dalam mempelajari pelajaran biologi,

2. Siswa menganggap bahwa materi pembahasan tentang konsep monera lebih sulit

bila dibandingkan dengan konsep yang lain berdasarkan pengalaman guru

biologi, banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajarinya, karena

menuntut siswa untuk dapat menguasai pemahaman konsep Monera yang

banyak terdapat bahasa latin dan bersifat abstrak sehingga siswa menjadi cepat

lupa.

Page 15: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

4

3. Waktu yang digunakan dalam kegiatan belajar konsep monera sangat terbatas

hanya dua kali pertemuan sedangkan yang harus dipelajari berupa pemahaman

konsep dan praktikum.

Berdasarkan pengamatan penulis, masih banyak diantara siswa tersebut yang

mendapat nilai rendah yang masih jauh berada di bawah kriteria ketuntasan

minimal (KKM) berdasarkan ketetapan atau patokan yang diambil oleh guru mata

pelajaran Biologi di sekolah tersebut, yaitu sebesar 65. Manurunnya hasil belajar ini

dapat dilihat dari rendahnya hasil latihan, baik latihan di kelas maupun pekerjaan

rumah dan menurunnya hasil ulangan harian atau post test yang ditandai dengan

diperolehnya nilai-nilai yang rendah. Berdasarkan hal-hal di atas penulis

mengasumsikan sebagai faktor-faktor penyebab kesulitan dalam belajar yang

dialami oleh siswa yang dapat diartikan sebagai kesukaran siswa dalam menerima

atau menyerap pelajaran pada konsep Monera di sekolah.

Berdasarkan pemaparan di atas penulis sangat tertarik untuk melakukan

penelitian lebih lanjut mengenai kesulitan belajar siswa kelas X, dalam memahami

konsep monera. Oleh karena itu penulis mengangkat penelitian ini dengan judul

“Analisis Kesulitan Belajar Siswa dalam Memahami Konsep Biologi pada Konsep

Monera” (Studi Kasus di MAN Serpong, Tangerang).

Page 16: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

5

A. Identifikasi Masalah

Kesulitan belajar merupakan suatu gejala yang nampak dalam berbagai

pernyataan. Beberapa penyebab dan gejala yang menunjukkan adanya kesulitan

belajar dalam memahami konsep Biologi pada konsep Monera antara lain :

1. Materi konsep Monera lebih sulit dibandingkan dengan konsep lain.

2. Kurangnya ketertarikan siswa dalam mempelajari pelajaran Biologi.

3. Nilai siswa di bawah KKM.

4. Siswa kesulitan dalam memahami istilah-istilah bahasa ilmiah.

5. Alokasi waktu pembelajaran yang terbatas

B. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari pembiasan dalam memahami pembahasan skripsi ini,

maka penulis membatasi permasalahannya kepada :

1. Analisis kesulitan siswa dibatasi pada kesulitan siswa dalam memahami konsep

Monera.

2. Kesulitan belajar siswa ditunjukkan dengan hasil belajar yang rendah di bawah

nilai KKM 65.

3. Faktor kesulitan belajar dibatasi pada aspek minat, pemahaman bahasa ilmiah

dan alokasi waktu pembelajaran.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah tersebut di atas, maka

perumusan masalah dalam skripsi ini adalah : Bagaimanakah tingkat kesulitan

belajar siswa kelas X-3 MAN Serpong dalam memahami konsep monera ?

Page 17: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

6

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan praktis dalam

upaya perbaikan pembelajaran biologi, yaitu :

1. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan

dan sebagai alat untuk memotivasi diri dalam mencapai penguasaan tentang

konsep Monera secara maksimal dengan mengetahui analisis kesulitan belajar

siswa.

2. Berguna untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kepada pembaca

serta bermanfaat sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya dan kebijakan

pendidikan selanjutnya.

Page 18: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Belajar dan Pembelajaran Sains

a. Pengertian Belajar

Setiap manusia dalam kehidupannya senantiasa mengalami suatu

kegiatan yang disebut dengan belajar, baik pada aspek pengetahuan,

keterampilan, kebiasaan, kegemaran, dan sikap seseorang terbentuk,

termodifikasi dan berkembang disebabkan karena proses belajar. Jadi pada

hakekatnya, belajar adalah suatu proses perubahan yang sesuai dengan cita­cita

dan falsafah hidupnya. Proses belajar ini dilakukan baik secara sadar maupun

tanpa disadari. Pada proses belajar yang dilakukan secara sadar terkandung suatu

tujuan yang memberi arah dan melandasi terjadinya proses belajar tersebut.

Proses belajar seperti inilah yang terjadi di sekolah.

Belajar merupakan perubahan tingkah laku dan pribadi secara

keseluruhan. Dengan kata lain, meskipun yang dipelajarinya itu yang bersifat

khusus, tetapi mempunyai makna bagi totalitas pribadi individu yang

bersangkutan, sehingga terimplikasi bahwa tidak semua hal yang kita pelajari itu

selalu dapat diamati dalam wujud perilaku (tangible). Disamping itu ada yang

bersifat intangible. Mungkin pada waktu tertentu hanya pelajar itu sendiri yang

dapat menghayati.

Seorang dinamakan telah belajar, apabila ia telah dapat melakukan

sesuatu yang baru yang sebelum proses belajar itu, ia tidak dapat melakukannya.

Namun perubahan tingkah laku itu bukanlah karena gangguan penyakit / urat

syaraf, melainkan perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh hasil latihan,

ataupun karena kematangan sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar bukanlah

suatu proses yang menyebabkan terjadinya perubahan saja, akan tetapi sampai

kepada perbuatan / tingkah laku. Sedangkan perubahan tingkah laku, baik dalam

bentuk kognitif, afektif dan psikomotorik, itulah yang dikatakan hasil belajar.

Page 19: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

8

Ada beberapa pengertian belajar yang dikemukakan oleh para ahli

bidang pendidikan, antara lain :

1) Menurut Witherington dalam bukunya Education Psychology, sebagaimana

yang dikutip oleh Ngalim Purwanto, mengemukakan bahwa "belajar adalah

suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu

pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan,

kepandaian, atau suatu pengertian”.1

2) Menurut Cronbach, ”belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami,

dan dalam mengalami itu sipelajar mempergunakan pancainderanya.2

3) Dalam kamus Umum Bahasa Indonesia dinyatakan bahwa "belajar adalah

berusaha (berlatih dan sebagainya) supaya mendapat sesuatu kepandaian”.3

4) Menurut Wittig dalam bukunya Psychology of Learning yang di kutip oleh

Muhibbin Syah, mendefinisikan belajar ialah perubahan yang relatif menetap

yang terjadi dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme

sebagai hasil pengalaman.4

5) Menurut Slameto, "Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan

lingkungan”.5

6) Menurut Syaifudin Bahri Djamarah dan Aswan Zain, pengertian belajar

adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan.6

7) Menurut Oemar Hamalik, belajar adalah modifikasi atau memperteguh

kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification or

strengthening of behavior through experiencing). Menurut pengertian ini,

belajar merupakan proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. 1 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), Cet. Ke-5, h. 84 2 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2008), Ed. Ke-5, h. 231 3 W. J. S. Poerdaminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), Cet. Ke-8, h.

108 4 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2004), Cet. Ke-9, h. 90 5 Slameto, Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), Cet. Ke-4,

h. 2 6 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2006),

Cet. Ke-3, h .10

Page 20: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

9

Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni

mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan

pengubahan kelakuan.7

Dari pengertian-pengertian belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah proses internalisasi atau penyerapan kecakapan (kognitif, apektif

maupun psikomotor) ke dalam diri yang bersumber dari pengalaman-

pengalaman hidup yang diwujudkan dalam bentuk perubahan kecakapan untuk

menghadapai suatu permasalahan.

Perubahan tingkah laku dalam belajar hanya dapat diperoleh melalui

berbagai pengalaman dan latihan melalui usaha. Bentuk-bentuk usaha tersebut

dapat berupa aktivitas yang mengarah pada tercapainya perubahan pada diri

seseorang seperti bertanya, berlatih, membaca, dan sebagainya. Perubahan yang

terjadi pada diri seseorang banyak sekali. Namun, tidak semua perubahan-

perubahan tersebut merupakan dalam arti belajar. Tanpa usaha, walaupun dapat

terjadi perubahan, tidaklah dinamakan belajar.

b. Hakikat Pembelajaran Sains

Tujuan pengajaran IPA, menurut Rutherford dan Ahlgren dalam Tiro

agar siswa dapat memakai pengetahuan IPA dari dunia nyata dan memiliki

kebiasaan berfikir IPA pada waktu yang bersamaan. Oleh karena itu perlu

dijembatani jurang antara IPA sekolah dengan IPA dunia nyata.

Dalam penelitian ini, penegertian pengajaran Sains dibahas dalam

konteks lima definisi Sains, yaitu: Sains sebagai gejala alam, sebagai kegiatan

manusia, sebagai bidang ilmu, sebagai proses untuk mengetahui, dan Sains

sebagai mata pelajaran sekolah.

1) Sains Sebagai Gejala Alam

Berdasarkan definisi ini, pengetahuan Sains dapat dilihat di sekitar

kehidupan manusia. Sains dan pengetahuan Sains di rumuskan berdasarkan

pengamatan terhadap gejala alam yang ada. Pengertian yang diperoleh dengan

cara ini sangat mungkin berbeda-beda karena pengertian yang dirumuskan

7 Oemar Mahalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2004), Cet. Ke-3, h. 27

Page 21: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

10

bergantung pada bagaimana dan siapa yang melakukan pengamatan dan

merumuskan pengertian terhadap apa yang telah diamati.

Definisi tentang pengetahuan Sains diberikan Ziman yang menyatakan

bahwa apa yang diajarkan dalam Sains hanyalah beberapa aspek dari

penampakan objek atau gejala. Jadi, pengetahuan Sains terbatas pada apa yang

berhasil diamati di alam semesta. Manusia mempelajari keadaan alam dengan

menggunakan inderanya, seperti mata, telinga, tangan, mulut dan hidung. Oleh

karena itu, dinyatakan bahwa mengenal alam semesta dengan inderanya.

Sebaliknya, jika kita tidak melihat, mendengar dan merasakan, kita tidak

mengetahui apa yang ada di sekitar kita, kita juga tidak mengetahui sesuatu yang

sedang berlangsung di sekitar kita, dan kita juga tidak mungkin mempunyai ide

tentang keadaan alam semesta.

2) Sains Sebagai Kegiatan Manusia

Berdasarkan pandangan ini, Sains didefinisikan sebagai hasil kegiatan

manusia. Sebagian besar kegiatan yang dilakukan manusia sangat dekat dengan

Sains dan pengetahuan Sains. Newton menyatakan bahwa Sains bertujuan untuk

memenuhi keingintahuan manusia. Oleh karena itu, Sains dan pengetahuan sains

tidak dapat dilepaskan dari aspek kejiwaan manusia, seperti perasaan, sikap dan

perilaku. Newton lebih jauh menyatakan bahwa Sains terkadang memberikan

kepuasan dan kesenangan, namun juga tidak jarang menimbulkan frustasi dan

kekecewaan. Sebagai kegiatan manusia, Sains memerlukan moral dan etika

perbuatan. Sains menuntut kejujuran, intergritas, keterbukaan, penghargaan

terhadap fakta, teori dan argumentasi. Karakteristik ini harus menginsfirasi

pengajaran Sains.

3) Sains Sebagai Bidang Ilmu

Sebagai bidang ilmu, Sains dikelompokan menjadi dua, yaitu ilmu murni

(pure science) dan ilmu terapan (applied science), walaupun pada kenyataannya

kedua bidang ilmu tersebut tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Dalam

pandangan umum, bidang Sains murni dikaitkan dengan bidang ilmu murni

seperti Biologi, Kimia, dan fisika serta cabang-cabangnya seperti mikrobiologi,

Page 22: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

11

genetika, ekologi. Sedangkan Sains terapan dikaitkan dengan bidang ilmu

seperti Pertanian, Kedokteran, Perikanan dan lain-lain.

4) Sains Sebagai Proses untuk Mengetahui

Sains sebagai proses untuk mengetahui juga dikenal dengan Sains

sebagai metode untuk memperoleh pengetahuan ilmiah. Berdasarkan pandangan

ini, sains dikaitkan dengan proses atau metode yang dikenal dengan metode

ilmiah. Dua pandangan yang berbeda, yaitu pandangan induktif dan deduktif,

dalam mempelajari Sains menentukan penggunaan metode ilmiah dalam

pembelajaran Sains. Menurut pandangan induktif, perkembangan ilmu

pengetahuan dimulai dari pengamatan fakta-fakta secara terpisah yang akhirnya

digeneralisasi. Dalam hal ini indera manusia (mata, telinga, hidung, lidah dan

tangan) memegang peran penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan.

Generalisasi yang melampaui fakta yang tidak tercakup dalam pengamatan dapat

membantah pemikiran induktif. Sebaliknya, menurut pandangan deduktif suatu

gejala dapat dijelaskan dengan teori dan hukum yang telah dirumuskan.

5) Sains Sebagai Mata Pelajaran Sekolah

Di sekolah, Sains dikenal sebagai mata pelajaran, seperti Biologi, Kimia,

dan Fisika. Pembelajaran Sains disekolah umumnya dikaitkan dengan dua aspek

Sains, yaitu sebagai bidang ilmu dan sebagai proses untuk mengetahui. Alters

(1997:48) menyatakan bahwa kebanyakan buku-buku Sains yang ada

memaparkan keadaan Sains secara alamiah. DeBoer menggaris bawahi bahwa

semua bidang pelajaran mengandung bidang ilmu yang telah dirumuskan dan

serangkaian proses yang mencakup perkembangan ilmu tersebut. Kedua aspek

ini selalu menjadi bagian dari tujuan pembelajaran Sains disamping tujuan

lainnya.8

8 Kadir, Efektivitas Strategi Peta Konsep dalam Pembelajaran Sains dan Matematika, (Jurnal Pendidikan

dan Kebudayaan 2004)

Page 23: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

12

c. Hasil Belajar Sains

Ilmu penetahuan alam (IPA) mencakup aspek pengetahuan yang tidak

terbatas pada fakta dan konsep saja tetapi juga aplikasi konsep dan prosesnya

yang mengacu pada terbukanya pola fikir manusia.9 IPA adalah pengetahuan

tentang alam semesta yang bertumpu pada data yang dikumpulkan melalui

pengamatan dan percobaan yang didalamnya memuat produk, proses dan sikap

manusia. IPA dikembangkan atas dasar proses, dan produk IPA. Sedangkan

Cain dan Evan menambahkan dengan sikap IPA atau sikap ilmiah.10

Konsep adalah pengetahuan dan gagasan yang terorganisir, sedangkan

keterampilan proses adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh

konsep-konsep dan menumbuhkan nilai-nilai serta sikap ilmiah. Dengan

demikian hasil belajar IPA dikelompokan berdasarkan hakikat IPA itu sendiri

yaitu sebagai produk dan proses. Hal ini diperkuat pula oleh Hungerford yang

menyatakan bahwa IPA terbagi atas dua bagian, yaitu: (1) The investigation

(proses) seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, menyimpulkan,

komunikasi. (2) The knowledge (produk) seperti fakta, konsep, prinsip, hukum,

dan teori IPA.11

Pengelompokan ini sesuai pula dengan dimensi hasil belajar yang terdiri

atas dimensi tipe isi dan dimensi tipe kinerja. Dimensi tipe isi terdidri atas fakta,

konsep, prinsip (produk), dan dimensi tipe kinerja yang terdiri atas mengamati,

menggunakan, menyimpulkan dan menemukan.

Pada setiap bagian (produk, proses, dan sikap) mengandung unsur-unsur

yang harus tercapai sebagai hasil belajar IPA. Hasil belajar IPA dari segi produk

difokuskan pada pemahaman fakta, konsep, prinsip, teori dan hukum-hukum

IPA sesuai materi yang diajarkan dalam kurikulum. Dari segi proses IPA, hasil

9 Patta Bundu, Pengaruh Evaluasi Formatif dan Gaya Konitif Terhadap hasil belajar IPA, (Jurnal

Edukasi, 2003), Volume 4 no. 1Edisi Februari 10 Patta Bundu, Pengaruh Evaluasi Formatif dan Gaya Konitif Terhadap hasil belajar IPA, (Jurnal

Edukasi, 2003), Volume 4 no. 1Edisi Februari 11 Patta Bundu, Pengaruh Evaluasi Formatif dan Gaya Konitif Terhadap hasil belajar IPA, (Jurnal

Edukasi, 2003), Volume 4 no. 1Edisi Februari

Page 24: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

13

yang ingin dicapai disesuaikan dengan tingkat penguasaan keterampilan proses

anak usia Sekolah Menengah Atas yang bertumpu pada keterampilan proses IPA

yaitu keterampilan mengamati, mengklasifikasi, mengukur, mengevaluasi,

menyimpulkan dan mengkomunikasikan. Adapun segi sikap dan nilai diarahkan

pada sikap ingin tahu, sikap terbuka atau peka terhadap lingkungan, bertanggung

jawab dan berfikir kritis.12

Pendidikan biologi dilihat dari dimensi isi/produk harus mampu

menanamkan kepada siswa untuk mengerti dan memahami secara luas tentang

fakta, konsep, dan materi sebagai bukti adanya kekuasaan Allah SWT. Dimensi

proses adalah kemampuan mengembangkan keterampilan berfikir melalui

pengamatan, mengklasifikasikan, penafsiran, perencanaan, penelitian dan

pengkomunikasian dengan mengajukan pertanyaan. Dimensi sikap ialah mampu

menanamkan sikap ilmiah yang meliputi kejujuran, obyektif, menghargai

pendapat/karya orang lain dan mampu menghadapi masalah lingkungan dengan

menggunakan pengetahuan ilmiahnya.

2. Karakteristik Pembelajaran Biologi

Mata pelajaran Biologi di SMA merupakan perluasan dan pendalaman IPA

di SD dan SMP dan mempelajari pola interaksi komponen-komponen yanga ada di

alam, serta upaya-upaya manusia untuk mempertahankan keberadaan di bumi.

Biologi di SMA merupakan pengantar sains dan teknologi, sekaligus mengantarkan

biologi pada struktur ilmunya. Biologi di SMA memberikan landasan melalui

pengetahuan dan proesnya untuk mempelajari Biologi di tingkat yang lebih tinggi

dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Dasim Budimansyah, Biologi merupakan wahana untuk

meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap nilai serta tanggung jawab sebagai

warga negara yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan.13 Biologi merupakan ilmu

mengenai kehidupan. Istilah ini diambil dari bahasa Belanda yaitu "Biologie" yang

12 Patta Bundu, Pengaruh Evaluasi Formatif dan Gaya Konitif Terhadap hasil belajar IPA, (Jurnal

Edukasi, 2003), Volume 4 no. 1Edisi Februari 13 Dasim Budimansyah, Model Pembelajaran Biologi Fortopolio, (Bandung: PT. Ganeshindo, 2003), Cet.

Ke-1, h.1

Page 25: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

14

juga diturunkan dari gabungan kata Yunani yaitu "Bios" yang artinya hidup, dan

"logos" yang berarti lambang atau ilmu. Dahulu sampai tahun 1970-an digunakan

istilah "Ilmu Hayat" yang berart ilmu kehidupan yang diambil dari bahasa Arab.14

Istilah Biologi dalam pengertian modern kelihatannya diperkenalkan secara

terpisah oleh Gottfried Reinhold Treviranus dan Jean Baptiste Lamarck. Istilah

Biologi itu sendiri sebenarnya telah ada pada tahun 1800 oleh Karl Friedrich

Burdach.

Objek kajian biologi sangat luas dalam kehidupan oleh karnanya dikenal

berbagai cabang Biologi yang mengkhususkan diri pada setiap kelompok organime,

contohnya Botani, Zoology dan Mikrobiologi. Berbagai aspek kehidupan dikaji.

Ciri-ciri fisik dipelajar baik pada masa sekarang maupun pada masa lalu (dipelajari

dalam Biologi Evolusioner dan Paleo Biologi), bagaimana mereka tercipta dipelajari

dalam Evolusioner dan interaksi antar sesama mereka dan dengan alam sekitarnya

dipelajari dalam Ekologi.

Dalam usaha menjaga kelangsungan hidup suatu jenis makhluk hidup

diperlukan mekanisme pewarisan sifat, yang dipelajari dalam Genetika. Saat ini

bahkan berkembang aspek Biologi yang mengkaji kemungkinan berevolusinya

makhluk hidup di planet-planet yang lain yang bdisebut Astrobiology.

Perkembangan teknologi memungkinkan pengkajian pada tingkat molekul penyusn

organisme melalu biologi molekuler serta biokimia yang banyak didukung oleh

perkembangan teknologi komputerisasi melalui bidang bioinformatika.

Pada masa sekarang ini, biologi mencakup bidang akademik yang sangat

luas dan bersentuhan dengan bidang-bidang Sains yang lain, dan sering kali

dipadang sebagai ilmu yang mandiri. Namun demikian, percabangan biologi selalu

mengikuti tiga dimensi yang saling tegak lurus yaitu keanekaragaman (berdasarkan

kelompok organisme), organisme kehidupan (tarap kajian dari sistem kehidupan)

dan interaksi (hubungan antar unit kehidupan serta antar unit kehidupan dengan

lingkungannya).

14 http://id.wikipedia.org/wiki/Biologi

Page 26: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

15

Meskipun konsep dasar biologi merupakan abstrak dari fenomena visual,

Biologi sebagai ilmu yang dapat dilihat sebagai gambar juga merupakan suatu

hakikat utama. Pembelajaran Biolgi akan menyusun rangkaian gambar dan membuat

interkoneksi, kemudian menyusun absraksi sehingga lahirlah konsep. Visualisasi

aspek biologi dengan demikian menjadi kata kunci pembelajaran. Pada akhirnya,

pemahaman konsep akan menentukan penyumbangan ilmu pengetahuan.

3. Karakteristik Konsep Monera

Materi yang diambil dalam penelitian ini adalah monera. Menurut struktur

keilmuan biologi yang dikembangkan oleh BSCS (Biological Science Curriculum

Study) materi tersebut dikaji dari tingkat sel maupun individu. Sedangkan pada

materi monera obyek yang diteliti tidak terdapat pada struktur BSCS tetapi sejalan

dengan perkembangan ilmu pengetahuan, obyek biologi juga terus berkembang.

Klasifikasi makhluk hidup yang hanya 3 kingdom (Plantae, Animalia, Protista)

berubah menjadi 5 kingdom yaitu: Plantae, Animalia, Protista, Monera, Fungi.

Klasifikasi 5 kingdom kemudian berubah menjadi 6 kingdom yaitu: Plantae,

Animalia, Protista, Fungi, Archaebacteria, dan Eubacteria.15

Monera adalah materi kelas X semester 1. Standar kompetensi yang harus

dicapai yaitu Siswa mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip pengelompokkan

makhluk hidup untuk mempelajari keanekaragamannya dan peran keanekaragaman

hayati bagi kehidupan. Kompetensi dasar yang harus tercapai yaitu Mendeskripsikan

monera dan mengkomunikasikan peranannya dalam kehidupan. Sedangkan Materi

pokok Monera yaitu Ciri, Struktur, Replikas dan Peranan Monera dalam Kehidupan.

Monera merupakan organisme mikroskopis sehingga siswa tidak dapat mengamati

secara langsung. Monera adalah organisme prokariotik yang tidak mempunyai

membran inti, biasanya bersel tunggal dengan bagian-bagian inti tersebar di dalam

sel.

Organisme yang termasuk kingdom monera adalah bakteri dan ganggang

hijau biru (Cyanobacteria). Bakteri adalah organisme bersel tunggal, tidak memiliki

membran inti. Ukuran tubuh bakteri bervariasi, namun rata-rata sel bakteri 15 http://diqilib.unnes.ac.id/qsdl/collect/skripsi/archives/HASH01e4/d5777b99.dir/doc.pdf.

Page 27: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

16

berukuran 1-5 mikron. Bakteri dapat hidup diberbagai lingkungan misalnya di tubuh

organisme, di tanah, air tawar dan air laut. Bakteri umumnya tidak berklorofil

sehingga sebagian besar bersifat heterotrop. Struktur tubuh bakteri dapat dibagi

menjadi struktur dasar (flagela, kapsul, dinding sel, mesosom, membran sel,

sitoplasma, tilakoid, ribosom) dan struktur tambahan. Struktur dasar dimiliki hampir

semua jenis bakteri, sedangkan struktur tambahan dimiliki oleh jenis bakteri

tertentu. Bakteri pada umumnya dikenal memiliki tiga bentuk yaitu kokus (bulat),

basil (batang), dan spiral.

Terdapat dua cara reproduksi bakteri yaitu secara aseksual dengan membelah

diri dan secara seksual yang sering disebut paraseksual. Paraseksual pada bakteri

dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu konjugasi, transformasi, dan transduksi.

Bakteri mempunyai peranan dalam kehidupan manusia. Ada bakteri yang

menguntungkan misalanya membantu mencerna sisa makanan, menambat N2 dari

udara, mengubah bahan makanan, pemecahan logam dan sebagai penghasil

antibiotik. Disamping menguntungkan banyak pula bakteri yang merugikan bagi

manusia misalnya berbagai jenis bakteri patogen (penyebab penyakit) dan bakteri

yang membusukkan makanan. Cyanobacteria adalah organisme prokariotik yang

umumnya memiliki klorofil dan fikosianin. Ukuran tubuhnya bervariasi sekitar 1µ

sampai 60. Tubuh ada yang bersel satu, ada yang hidup berkoloni dan ada pula yang

berupa filamen. Struktur Cyanobacteria mirip dengan struktur bakteri. Ada tiga cara

reproduksi Cyanobacteria yaitu pembelahan sel, fragmentasi dan pembentukan

spora (akinet).

Berdasarkan karakteristik tersebut maka untuk mempelajari Monera

dibutuhkan suatu media yang dapat membantu siswa untuk memahami materi

tersebut. Media pembelajaran yang dapat digunakan misalnya gambar, chart, dan

VCD pembelajaran. Dengan adanya media pembelajaran tersebut maka siswa dapat

diarahkan untuk mengeksploitasi media pembelajaran yang digunakan. Dengan

demikian siswa dapat lebih memahami materi Monera.

Page 28: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

17

4. Kesulitan Belajar

a. Pengertian Kesulitan Belajar

kesulitan belajar merupakan terjemahan istilah bahasa inggris learning

disability. Terjemahan tersebut, sesungguhnya kurang tepat karena learning

artinya belajar dan disability artinya ketidakmampuan; sehingga terjemahan

yang benar seharusnya adalah ketidakmampuan belajar.

Kesulitan belajar di sekolah bisa bermacam-macam yang dapat

dikelompokkan berdasarkan sumber kesulitan dalam proses belajar, baik dalam

hal menerima pelajaran atau dalam menyerap pelajaran. Dengan demikian

pengertian kesulitan belajar disini harus diartikan sebagai kesukaran siswa

dalam menerima atau menyerap pelajaran di sekolah. Jadi kesulitan belajar yang

dihadapi siswa terjadi pada waktu mengikuti pelajaran yang

disampaikan/ditugaskan oleh seorang guru.16

Pada dasarnya setiap orang itu memiliki perbedaan dalam hal intelektual,

kemampuan fisik, latar belakang keluarga, kebiasaan dan pendekatan dalam

belajar yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka dalam menerima

pelajaran. Ada orang yang merasa bahwa belajar merupakan hal yang mudah,

ada yang biasa saja bahkan ada yang merasa sulit. Hal tersebut dapat kita lihat

dari nilai atau prestasi yang mereka peroleh. Siswa yang mengalami kesulitan

dalam belajar akan memperoleh nilai yang kurang memuaskan dibandingkan

siswa lainnya. "Fenomena kesulitan belajar seorang siswa biasanya tampak jelas

dari menurunnya kinerja akademik atau prestasi belajamya.17

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas, diantaranya: (a)

learning disorder; (b) learning disfunction; (c) underachiever; (d) slow learner,

dan (e) learning diasbilities. Di bawah ini akan diuraikan dari masing-masing

pengertian tersebut.

1. Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses

belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan.

Pada dasarnya, yang mengalami kekacauan belajar, potensi dasarnya tidak

16 Alisuf Sabri. Psikologi Pendidikan.( Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya. 2007), Cet. Ke-3, h.88 17 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 2001), Cet. Ke-1, h. 165

Page 29: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

18

dirugikan, akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya

respons-respons yang bertentangan, sehingga hasil belajar yang dicapainya

lebih rendah dari potensi yang dimilikinya. Contoh : siswa yang sudah

terbiasa dengan olah raga keras seperti karate, tinju dan sejenisnya, mungkin

akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menuntut gerakan

lemah-gemulai.

2. Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang

dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya siswa

tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental, gangguan alat

dria, atau gangguan psikologis lainnya. Contoh : siswa yang yang memiliki

postur tubuh yang tinggi atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley,

namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley, maka dia tidak dapat

menguasai permainan volley dengan baik.

3. Under Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat

potensi intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi prestasi belajarnya

tergolong rendah. Contoh : siswa yang telah dites kecerdasannya dan

menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 – 140),

namun prestasi belajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah.

4. Slow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses

belajar, sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan

kelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama.

5. Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala

dimana siswa tidak mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga hasil

belajar di bawah potensi intelektualnya.18

Bila diamati, ada sejumlah siswa yang mendapat kesulitan dalam

mencapai hasil belajar secara tuntas dengan variasi dua kelompok besar.

Kelompok pertama merupakan sekelompok siswa yang belum mencapai tingkat

ketuntasan, akan tetapi sudah hampir mencapainya. Siswa tersebut mendapat

18 Www.pikiran -rakyat.com Syarif Hidayat, (2004) Tes Diagnostik Atasi Siswa Sulit Belajar, Suplemen

Teropong,

Page 30: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

19

kesulitan dalam menetapkan penguasaan bagian-bagian yang sulit dari seluruh

bahan yang harus dipelajari.

Kelompok yang lain, adalah sekelompok siswa yang belum mencapai

tingkat ketuntasan yang diharapkan karena ada konsep dasar yang belum

dikuasai. Bisa pula ketuntasan belajar tak bisa dicapai karena proses belajar yang

sudah ditempuh tidak sesuai dengan karakteristik murid yang bersangkutan.

Jenis dan tingkat kesulitan yang dialami oleh siswa tidak sama karena secara

konseptual berbeda dalam memahami bahan yang dipelajari secara menyeluruh.

Perbedaan tingkat kesulitan ini bisa disebabkan tingkat pengusaan bahan

sangat rendah, konsep dasar tidak dikuasai, bahkan tidak hanya bagian yang sulit

tidak dipahami, mungkin juga bagian yang sedang dan mudah tidak dapat

dukuasai dengan baik.

Kesulitan belajar dapat berwujud sebagai suatu kekurangan dalam satu

atau lebih bidang akademik, baik dalam mata pelajaran yang spesifik seperti

membaca, menulis, matematika dan mengeja, atau dalam berbagai keterampilan

yang bersifat lebih umum seperti mendengarkan, berbicara dan berpikir.

Dari uraian tersebut, dapat diketahui bahwa kesulitan belajar tidak hanya

dialami oleh siswa yang berkemampuan kurang (dibawah rata-rata), tetapi juga

dapat dialami oleh siswa yang berkemampuan rata-rata (normal) bahkan yang

berkemampuan kinerja akademik yang sesuai dengan harapan.19

Perbedaan individual siswa merupakan salah satu penyebab kesulitan

belajar dan proses belajar mengajar di sekolah. Faktor psikologi seperti perasaan

tertekan yang disebabkan karena keadaan keluarga bisa saja menjadi penyebab

seseorang mendapatkan hasil yang kurang baik dalam suatu tes bidang studi.

Disamping itu, penyebab jeleknya nilai yang diperoleh siswa dari suatu

mata pelajaran bisa jadi karena ketidaksukaan siswa kepada gurunya atau cara

gurunya mengajar. Bila nilai perolehan siswa umumnya atau semuanya jelek, ini

besar kemungkinan karena rendahnya kemampuan siswa tersebut.

19 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), Ed. Revisi. Ke-8, h. 184

Page 31: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

20

Mulyono Abdurrahman mengklasifikasikan kesulitan belajar ke dalam

dua kelompok20 :

1) Kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan (developmental

learning disabilities)

Kesulitan belajar ini mencakup gangguan motorik dan persepsi,

kesulitan belajar bahasa dan komunikasi dan kesulitan belajar yang

disebabkan oleh tidak dikuasainya keterampilan prasyarat, yaitu

keterampilan yang harus dikuasai lebih dahulu agar dapat menguasai bentuk

keterampilan berikutnya. Kesulitan belajar yang bersifat perkembangan

biasanya sukar diketahui karena tidak ada pengukuran-pengukuran yang

sistematik seperti halnya dalam bidang akademik.

2) Kesulitan belajar akademik (academic learning disabilities)

Kesulitan belajar akademik mengarah pada adanya kegagalan-

kegagalan dalam mencapai prestasi akademik yang sesuai dengan kapasitas

yang diharapkan. Kegagalan tersebut mencakup penguasaan keterampilan

dalam membaca, menulis ataupun matematika. Kesulitan ini dapat diketahui

ketika siswa gagal menampilkan salah satu atau beberapa kemampuan

akademik.

Salah satu kemampuan dasar yang umumnya dipandang paling

penting dalam kegiatan belajar adalah kemampuan untuk memusatkan

perhatian atau yang sering disebut perhatian selektif. Perhatian selektif

adalah kemampuan untuk memilih salah satu di antara sejumlah rangsangan

seperti rangsangan auditif, taktil, visual, dan kinestetik yang mengenai

manusia setiap saat. Seperti dijelaskan oleh Ross, perhatian selektif

(selective attention) membantu manusia membatasi jumlah rangsangan yang

perlu diproses pada suatu waktu tertentu. Jika seorang anak memperhatikan

dan bereaksi terhadap banyak rangsangan, maka akan semacam itu

dipandang sebagai anak yang terganggu perhatiannya (distractible).21

20 http://hasanroch.wordpress.com/2008/09/08/hakikat-kesulitan-belajar/ 21 http://hasanroch.wordpress.com/2008/09/08/hakikat-kesulitan-belajar/

Page 32: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

21

b. Gejala-gejala kesulitan belajar

Kegiatan belajar mengajar di dalam kelas yang dilakukan guru bersama

murid akan menghasilkan kelompok yang cepat belajar dengan prestasi baik,

kelompok murid yang sedang dengan prestasi sedang dan kelompok murid yang

lambat belajar dengan prestasi rendah. Hal ini biasanya menimbulkan reaksi-

reaksi tertentu yang dapat menimbulkan masalah dalam belajar.

Adapun gejala kesulitan belajar dapat terlihat dengan memperhatikan

beberapa ciri-ciri tingkah laku yang merupakan manifestasi dari gejala kesulitan

belajar, yaitu:

1) Menunjukkan hasil belajar yang rendah (dibawah rata-rata nilai yang dicapai

oleh kelompok belajar di kelas).

2) Hasil yang di capai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan, mungkin

ada murid yang selalu berusaha untuk belajar dengan giat tetapi nilai yang

dicapai kurang dan tidak sesuai dengan harapan.

3) Lambat dalam melakukan dan mengerjakan tugas-tugas kegiatan belajar. Ia

selalu tertinggal dari kawan-kawannya dalam menyelesaikan tugas-tugas

sesuai dengan waktu yang tersedia.

4) Menunjukkan sikap-sikap yang kurang wajar, menentang, berpura-pura,

masa bodoh dan berdusta.

5) Menunjukkan tingkah laku yang menyimpang, seperti membolos, datang

terlambat, tidak mengerjakan tugas, mengasingkan diri, tidak bisa bekerja

sama, mengganggu teman baik di luar maupun di dalam kelas, tidak mau

mencatat pelajaran, tidak teratur belajar dan kurang percaya diri.

6) Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar yaitu pemurung, mudah

tersinggung, tidak atau kurang gembira dalam menghadapi situasi tertentu.22

Kesulitan belajar akademik mengarah pada adanya kegagalan-kegagalan

dalam mencapai prestasi akademik yang sesuai dengan kapasitas yang di

harapkan. Kegagalan tersebut mencakup penguasaan keterampilan dalam

22 Kadeni, Peranan Guru Dalam Membantu Mengatasi Kesulitan Belajar, (Jurnal Cakrawala Pendidikan,

2003), Volume 5 no. 1, Edisi April

Page 33: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

22

membaca, menulis ataupun matematika. Kesulitan ini dapat diketahui ketika

siswa gagal menampilkan salah satu atau beberapa kemampuan akademik.

Sementara itu, Abin Syamsuddin. mengidentifikasi siswa yang diduga

mengalami kesulitan belajar, yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa

dalam mencapai tujuan-tujuan belajar. Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal

dalam belajar apabila :

1) Siswa dikatakan gagal apabila dalam batas waktu tertentu yang bersangkutan

tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan (level of

mastery) minimal dalam pelajaran tertentu, seperti yang telah ditetapkan oleh

seorang dewasa atau guru (criterion referenced). Siswa dikatakan gagal

apabila siswa yang bersangkutan tidak mengerjakan atau mencapai prestasi

yang semestinya (berdasarkan ukuran tingkat kemampuan inteligensi dan

bakat).

2) Siswa dikatakan gagal apabila yang bersangkutan tidak dapat mewujudkan

tugas-tugas perkembangan atau tidak dapat mencapai prestasi semestinya,

termasuk penguasaan sosial dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan,

bakat atau kecerdasan yang dimilikinya. Siswa ini dapat digolongkan ke

dalam under achiever

3) Siswa dikatakan gagal kalau yang bersangkutan tidak berhasil mencapai

tingkat penguasaan yang di perlukan sebagai prasyarat (pre requesite) bagi

kelanjutan (continuity) pada tingkat pelajar berikutnya. Siswa ini dapat

digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga

harus menjadi pengulang.23

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa

yang mengalami kesulitan belajar, maka diperlukan kriteria sebagai batas atau

patokan, sehingga dengan kriteria ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat

diperkirakan mengalami kesulitan belajar. Terdapat empat ukuran dapat

menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa : (1) tujuan pendidikan; (2)

kedudukan dalam kelompok; (3) tingkat pencapaian hasil belajar dibandinngkan

dengan potensi; dan (4) kepribadian. 23 Abin Syamsudin, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,2005), Cet. Ke-8, h. 308

Page 34: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

23

1. Tujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan, tujuan pendidikan merupakan

salah satu komponen pendidikan yang penting, karena akan memberikan

arah proses kegiatan pendidikan. Segenap kegiatan pendidikan atau kegiatan

pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran. Siswa yang

dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dapat dianggap sebagai siswa

yang berhasil. Sedangkan, apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-

tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar. Untuk

menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran,

maka sebelum proses belajar dimulai, tujuan harus dirumuskan secara jelas

dan operasional.

Selanjutnya, hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat

pencapaian tujuan tersebut. Secara statistik, berdasarkan distribusi normal,

seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-

kurangnya 60% dari seluruh tujuan yang harus dicapai. Namun jika

menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan

menggunakan penilaian acuan patokan, seseorang dikatakan telah berhasil

dalam belajar apabila telah menguasai standar minimal ketuntasan yang telah

ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM). Sebaliknya, jika penguasaan ketuntasan di bawah kriteria

minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar.

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan cara menganalisis prestasi belajar

dalam bentuk nilai hasil belajar.

2. Kedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran

dalam pencapaian hasil belajarnya. Siswa dikatakan mengalami kesulitan

belajar, apabila memperoleh prestasi belajar di bawah prestasi rata-rata

kelompok secara keseluruhan. Misalnya, rata-rata prestasi belajar kelompok

8, siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8, diperkirakan mengalami

kesulitan belajar. Dengan demikian, nilai yang dicapai seorang akan

memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang

Page 35: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

24

lain dalam kelompoknya. Dengan norma ini, guru akan dapat menandai

siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar, yaitu siswa yang

mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok secara keseluruhan.

Secara statistik, mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan

adalah mereka yang menduduki 25 % di bawah urutan kelompok, yang biasa

disebut dengan lower group. Dengan teknik ini, kita mengurutkan siswa

berdasarkan nilai nilai yang dicapainya. dari yang paling tinggi hingga yang

paling rendah, sehingga siswa mendapat nomor urut prestasi (ranking).

Mereka yang menduduki posisi 25 % di bawah diperkirakan mengalami

kesulitan belajar. Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar

setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok. Siswa yang mendapat

prestasi di bawah rata – rata kelompok diperkirakan pula mengalami

kesulitan belajar.

3. Perbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari

tingkat potensinya, baik yang berupa kecerdasan maupun bakat. Siswa yang

berpotensi tinggi cenderung dan seyogyanya dapat memperoleh prestasi

belajar yang tinggi pula. Sebaliknya, siswa yang memiliki potensi yang

rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar yang rendah pula.

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang

dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat

merealisasikan potensi yang dimikinya. Siswa dikatakan mengalami

kesulitan belajar, apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan

potensi yang dimilikinya. Misalkan, seorang siswa setelah mengikuti

pemeriksaan psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar

120, termasuk kategori cerdas dalam skala Simon & Binnet. Namun ternyata

hasil belajarnya hanya mendapat nilai angka 6, yang seharusnya dengan

tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh

angka 8. Contoh di atas menggambarkan adanya gejala kesulitan belajar,

yang biasa disebut dengan istilah underachiever.

Page 36: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

25

4. Kepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam

seluruh kepribadiannya. Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-

perubahan dalam aspek kepribadian. Siswa yang berhasil dalam belajar akan

menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu, sesuai dengan tujuan yang

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Siswa diakatan mengalami

kesulitan belajar, apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian

yang menyimpang dari seharusnya, seperti : acuh tak acuh, melalaikan tugas,

sering membolos, menentang, isolated, motivasi lemah, emosi yang tidak

seimbang dan sebagainya.24

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar

Sangat disadari bahwa belajar itu amat ditentukan oleh bagaimana proses

belajar itu dilakukan. Dalam proses belajar itu banyak faktor yang

mempengaruhinya. Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

siswa dapat dibedakan menjadi dua bagian besar, yaitu: faktor yang berasal dari

diri individu siswa yang belajar (faktor internal) dan faktor yang berasal dari luar

diri siswa (faktor eksternal).

Faktor internal yang ada pada diri siswa itu adalah faktor kemampuan

intelektual, faktor apektif seperti perasaan, minat, motivasi, kematangan untuk

belajar, kebiasaan belajar, kemampuan menngingat dan kemampuan alat

inderanya dalam melihat, mendengar. Sedangkan faktor eksternal yang ada di

luar diri siswa adalah faktor-faktor yang berkaitan dengan kondisi belajar

mengajar sepeti guru, kualitas proses belajar mengajar serta lingkungan seperti

teman sekelas, keluarga dan sebagainya.

Berdasarkan kedua faktor yang ada di dalam dan di luar diri siswa

tersebut, maka penyebab timbulnya kesulitan belajar siswa di sekolah sebagai

berikut :

1) Rendahnya kemampuan intelektual atau kecerdasan anak

2) Gangguan-gangguan perasaan atau emosi

24 Www.pikiran -rakyat.com Syarif Hidayat, (2004) Tes Diagnostik Atasi Siswa Sulit Belajar, Suplemen

Teropong,

Page 37: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

26

3) Kurangnya motivasi dalam belajar

4) Kurangnya kematangan untuk belajar

5) Latar belakng sosial yang tidak menunjang

6) Kebiasaan belajar yang kurang baik

7) Kemampuan mengingat yang lemah atau rendah

8) Terganggunya alat indera

9) Proses belajar mengajar yang tidak sesuai

10) Tidak adanya dukungan dari llingkungan belajar25

Sedangkan menurut Muhibin Syah faktor-faktor yang mempengaruhi

belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :

1) Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa, yang meliputi

keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa.

2) Faktor ekternal, yaitu faktor yang berasal dari luar siswa yang meliputi

kondisi lingkungan di sekitar siswa.

3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yaitu jenis upaya belajar

siswa meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan

kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.26

Selanjutnya Muhibin Syah dalam bukunya yang berjudul Psikologi

belajar, menjelaskan bahwa: secara garis besar faktor-faktor penyebab timbulnya

kesulitan belajar terdiri atas dua macam, yaitu :

1. Faktor intern siswa, yakni hal-hal atau keadaan yang muncul dari dalam diri

siswa sendiri.

2. Faktor ekstern siswa, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang datang dari

luar diri siswa.

Kedua faktor ini meliputi aneka ragam hal dan keadaan yang antara lain:

a. Faktor intern siswa

Faktor intern siswa meliputi keskurangmampuan psiko-fisik siswa,

yakni : 25 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya 2007), Cet Ke-3, hal. 89-90 26 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2004), Cet. Ke-9, h. 132

Page 38: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

27

1) Yang bersifat kognitif (ranah cipta), antara lain seperti rendahnya

kapasitas intelektual/intelektual siswa;

2) Yang bersifat apektif (ranah rasa), antara lain seperti labilnya emosi dan

sikap;

3) Yang bersifat psikomotor (ranah karsa), antara lain seperti terganggunya

alat-alat indera penglihat dan pendengar (mata dan telinga).

b. Faktor ekstern siswa

Faktor ekstern siswa meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan

sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar siswa. Faktor lingkungan ini

meliputi :

1) Lingkungan keluarga, contohnya: ketidakharmonisan hubungan antara

ayah dengan ibu, dan rendahnya kehidupan ekonomi keluarga.

2) Lingkungan masyarakat, contohnya : wilayah perkampungan kumuh

(slum area), dan teman sepermainan (peer group) yang nakal.

3) Lingkungan sekolah, contohnya : kondisi dan letak gedung sekolah yang

buruk seperti dekat pasar, kondisi guru dan alat-alat belajar yang

berkualitas rendah.

Selain faktor-faktor yang bersifat umum di atas, ada pula faktor-faktor

lain yang juga menimbulkan kesulitan belajar siswa. Diantara faktor-faktor yang

dapat dipandang sebagai faktor khusus ini ialah sindrom psikologi berupa

learning disability (ketidakmampuan belajar). Sindrom (syndrome) yang berarti

satuan gejala yang muncul sebagai indikator adanya keabnormalan psikis yang

menimbulkan kesulitan belajar itu terdiri atas :

1) Disleksia (dyslexia), yakni ketidakmampuan belajar membaca;

2) Disgrafia (dysgraphia), yakni ketidakmampuan belajar menulis;

3) Diskalkulia (dyscalculia), yakni ketidakmampuan belajar matematika.

Namun demikian, siswa yang mengalami sindrom-sindrom di atas secara

umum sebenarnya memiliki potensi IQ yang normal, bahkan diantaranya ada

yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Oleh karenanya, kesulitan belajar

Page 39: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

28

siswa yang menderita sindrom-sindrom tadi mungkin hanya disebabkan oleh

adanya minimal brain dysfunction, yaitu gangguan ringan pada otak.27

Faktor-faktor di atas dalam banyak hal sering sekali berkaitan dan

mempengaruhi satu sama lain. Seorang siswa yang bersikap conserving terhadap

ilmu pengetahuan atau bermotif ekstrinsik (faktor ekstrenal) umpamanya,

biasanya cenderung mengambil pendekatan belajar yang sederhana dan tidak

mendalam. Sebaliknya, seorang siswa yang yang berinteligensi tinggi (faktor

internal) dan mendapat dorongan positif dari orang tuanya (faktor ekternal),

mungkin akan memilih pendekatan belajar yang lebih mementingkan kualitas

hasil pembelajaran. Jadi, karena pengaruh faktor-faktor tersebut di ataslah,

muncul siswa siswi yang high-achievers (berprestasi tinggi) dan under-achievers

(berprestasi rendah) atau gagal sama sekali.

Menurut Kostoer Partowisastro Hadi Auprapto kesulitan dalam belajar

tersebut dapat disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya sebagai berikut:

1) Masalah Penglihatan dan atau Pendengaran

Merupakan keluhan yang masih dapat diobati, dilakukan suatu

pengobatan secara medis untuk penanggulangannya. Selain itu peran serta

guru dalam pengaturan kelas sangat diperlukan seperti penyaluran cahaya

yang masuk, pengaturan terhadap duduk dan sikap anak dalam membaca dan

menulis. Sehingga ruang kelas dapat tercipta suatu keadaan yang ideal dapat

menjadi suatu tempat penyalur informasi yang efektif, bermanfa'at besar dan

mantap bagi murid.

2) Masalah Perseptual

Dalam penyajian suatu pelajaran perlu adanya redudancy yaitu suatu

penyampaian bahan dengan memakai bermacam-macam metode pada suatu

penyampaian bahan atau materi dengan cara yang sama pada waktu yang

berbeda. Keterampilan anak dalam berbagai bidang misalnya dalam

membaca, berbahasa matematik di dasari oleh kemampuan persepsi. Apabila

kemampuan perseptual ini lemah maka penangkapan terhadap informasi

27 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta:Rajawali Press, 2009). Ed. Revisi-8, h. 184-186

Page 40: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

29

sering tidak sesuai dengan harapan. Oleh karena merupakan kewajiban guru

untuk mengajar anak mencapai tingkat persepsi yang matang dan mantap.

3) Masalah Gizi

Dalam memilih makanan yang penting adalah mutu dan gizinya,

Tetapi banyak ornag tua maupun anak itu sendiri kurang memahami

makanan yang sehat itu, bagai mana cara hidup sehat dan masih banyak yang

belum mempraktekan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya makan tidak

teratur, yang dapat menyebabkan sakit dan tidak disadari oleh para orang tua

dan anak itu sendiri.

4) Masalah Minuman Keras dan Narkotika

Memasuki era millenium 3 masalah minuman keras, narkotika, ganja

dan sebagainya di Indonesia sudah meluas di masyarakat. Sehingga hal itu

harus diwaspadai oleh seluruh lapisan masyarakat, baik anak didik, pendidik,

orang tua, masyarakat dan pemerintah, sebab minuman keras dan narkotik

dapat merusak jiwa dan mental anak yang bakhirnya membuat kesulitan

dalam belajar dan dapat membuat kebodohan bangsa, sehingga perlu

dimusnakan dari Indonesia.

5) Masalah Kelelahan

Hal ini dapat terjadi jika melakukan sesuatu dengan berlebihan

karena tidak ada keteraturan dan kebiasaan pola hidup sehat. Keadaan

kelelahan dapat diatasi dengan membiasakan pola hidup sehat.

6) Masalah Harapan Orang Tua

Wajar bila orang tua itu mempunyai harapan dan cita-cita besar

terhadap anaknya. Namun harapan dan cita-cita ini kadang tidak sesuai

dengan kemampuan anak, sehingga membuat anak menjadi malas dan

mengalami kesulitan dalam belajarnya. Memang masih banyak orang tua

yang belum mengenal kemampuan anaknya, bahkan anak itu sendiripun

masih banyak yang belum mengenal dirinya sendiri. Oleh karena itu

merupakan tugas guru untuk memberikan usaha bantuan melalui suatu

informasi pendidikan.

Page 41: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

30

7) Masalah Disharmoni dalam Keluarga

Situasi keluarga yang tidak harmonis, yang sering terjadi

pertengkaran dan percekcokan dapat membuat anak menjadi hiperaktif dan

masa bodoh dalam belajar, sehingga anak mengalami kesulitan dalam

belajarnya.

8) Masalah Penguasaan Materi Pelajaran

Kekurangmantapan dalam penguasaan materi pelajaran secara

beruntun, disebabkan karena tidak adanya persepsi yang baik dari pendidik

dalam menyampaikan bahan atau materi pelajaran. Misalnya tidak sistematis

atau meloncat-loncat sehingga tidak ada kesinambungan antara pelajaran

satu dengan lainnya. Hal ini membuat anak didik menjadi bingung yang

akhirnya anak hanya bersikap menerima pelajaran yang disampaikan guru

tanpa mengetahui dan memahami isi materi pelajaran tersebut.

9) Masalah Minat

Minat yang kurang mengakibatkan hasil yang diperoleh kurang pula.

Pada umumnya murid menaruh minat besar pada pelajaran tertentu saja, dan

banyak pelajaran yang kurang diminati tetapi anak dipaksa mempunyai

minat yang besar terhadap bidang pelajaran yang ada, sehingga anak tidak

dapat berprestasi secara maksimal.

d. Cara Mengetahui Kesulitan Belajar

1) Pengenalan Kasus

Pengenalan kasus dapat ditempuh dengan bermacam-macam cara

(metode) berdasarkan gejala-gejala yang nampak, sesuai dengan patokan

atau ukuran kesulitan belajar. Dan cara yang dapat dipergunakan yaitu

dengan melihat hasil belajar yang dicapai melalui angka-angka raport pada

setiap semester. Mereka yang menunjukkan angka kurang (biasanya nilai 5

(lima) kebawah) dapat ditandai sebagai murid yang mengalami kesulitan

belajar. Dengan demikian anak akan terkumpul sejumlah anak yang

diperkirakan mengalami kesulitan belajar yaitu mereka (anak) yang prestasi

belajarnya kurang. Kemudian diurutka siapa yang lebih memerlukan bantuan

Page 42: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

31

atau bimbingan terlebih dahulu. Anak (mereka) yang telah ditetapkan untuk

diberikan suatu bantuan atau bimbingan disebut sebagai kasus.

2) Menetapkan sifat dan Jenis Kesulitan

Langkah kedua ialah mencari pelajaran apa saja yang dihadapi oleh

siswa kasus dalam kesulitan belajar. Hal ini dapat dilihat dalam pelajaran-

pelajaran apa saja yang menunjukan nilai kurang atau sangat kurang. Apakah

mereka (anak) mengalami kesulitan dalam menghafal, pemahaman arti,

pengertian dasar, cara pengungkapan atau pengucapan, dalam rumus-rumus

ataupun yang lain. Kemudian dijabarkan gejala-gejala yang nampak tersebut

dalam mengkaji pelajaran, pekerjaan rumah dan sikap yang ditunjukan.

3) Mengetahui Sifat dan Jenis Kesulitan

Berdasarkan gejala yang nampak dalam kasus, lalu dicari latar

belakang baik yang terdapat dalam diri (internal) maupun dari luar

(eksternal) yang meliputi : tingkah lakunya, riwayat belajarnya, kemampuan

dasar dan bakat, minat dan sikap, masalah pribadi yang dihadapi, memiliki

cacat tubuh, keadaan kesehatan badan, keadaan lingkungan keluarga,

kegiatan di luar sekolah, dan lingkungan masyarakat sebagai pendorong dan

pendukung suatu keberhasilan dalam belajar. Hal tersebut dapat

menggunakan berbagai teknik seperti observasi, wawancara, angket, tes,

studi dokumentasi dan analisa pekerjaan bagi guru (pendidik).

4) Menetapkan Usaha Bantuan

Dengan adanya berbagai gejala kesulitan yang nampak dan latar

belakang kesulitan yang telah ditetapkan dan diketahui maka selanjutnya

dilakukan suatu tindakan-tindakan yang dapat dilakukan untuk memberikan

dan bimbingan dalam kesulitan yang dihadapi sesuai dengan problem atau

masalahnya. Usaha bantuan dapat berupa : (1) memberikan tugas tambahan

dalam pelajaran tertentu; (2) mengubah metode mengajar dengan metode

yang lain yang dipandang lebih sesuai dengan kemampuan murid; (3)

memindahkan ke kelompok atau kelas atau sekolah lain yang diperkirakan

dapat mambantu; (4) menjelaskan kepada teman yang lebih pandai untuk

membantu dalam belajar; (5) memberikan latihan-latihan keterampilan

Page 43: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

32

tertentu yang mendasari kemampuan belajar tertentu : latihan menghafal,

membaca menulis rumus-rumus; (6) mendatangkan kepada ahli-ahli khusus

seperti ahli bahasa, matematika, IPA, ahli pendidikan untuk memperoleh

bantuan latihan; dan (7) mengembangkan bakat-bakat khusus tertentu

melalui berbagai kegiatan.

e. Masalah Kesulitan Belajar

Masalah kesulitan belajar dibagi menjadi beberapa hal sebagai berikut:

1) Masalah Pendidikan

Masalah pendidikan meliputi (1) masalah keterlambatan akademis,

yaitu masalah murid yang intelegensinya normal tetapi tidak dapat

memamfaatkannya secara baik dan benar (2) masalah sangat cepat belajar,

yaitu murid yang memiliki bakat akademis yang tinggi IQ nya tinggi (3)

masalah anak lambat belajar, yaitu murid yang memiliki bakat akademis

yang rendah IQ nya kurang.

2) Masalah-masalah Jasmani

Masalah-masalah jasmani meliputi : (1) masalah kehadiran, yaitu

murid yang sering absen (baik dengan izin ataupun membolos atau baru

mendapat sakit yang cukup lama) sehingga ketinggalan dalam kegiatan-

kegiatan di sekolah dan (2) masalah jasmani umum, yaitu mereka mengalami

kesulitan dalam penglihatan, pendengaran, pembicaraan. Mereka menjadi

mengalami kegagalan atau ganguan dalam kegaiatan-kegiatan belajar.

Sehingga anak menjadi cepat lelah, mengabaikan anak terlambat dalam

kegiatan belajar.

3) Masalah-masalah Sosial, Emosional, dan Tingkah Laku

Masalah-masalah sosial, emosional dan tingkah laku meliputi : (1)

masalah agresif, yaitu murid yang secara agresif mengganggu ketentraman

orang lain, bertingkah laku tak terkendali, suka melawan dan melanggar

peraturan; (2) masalah menyadari, yaitu murid yang sangat pemalu, penakut,

mudah gentar suka memisahkan diri dari kawan-kawannya, mudah

mengalami ketegangan. Juga mereka mengalami kesulitan dalam kegiatan

kelompok, kurang berani (lemah) menghadapi orang lain. Sehingga mereka

Page 44: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

33

memiliki perasaan yang mudah tersinggung dan mudah putus asa; (3)

masalah tingkah laku, yaitu murid yang tidak menunjukan tingkah laku

agresif atau menyendiri secara ekstrim, karena menganggap kurang adanya

kerja sama atau dalam kehidupannya merasa tidak bahagia. Sehingga anak

itu melakukan sesuatu dan tindakan yang tidak produktif.

f. Kesulitan Belajar Biologi

Proses belajar mengajar terjadi bila ada interaksi antara guru dengan

murid, guru mengajar dan siswa belajar. Keberhasilan siswa dalam belajar

ditentukan oleh banyak hal. Kesulitan yang mereka alami dalam belajar

merupakan salah satu yang dapat menyebabkan seseorang kurang berhasil dalam

belajar. Oleh sebab itu, setiap kesulitan yang dialami siswa harus dapat diketahui

penyebabnya, sehingga dapat dicarikan jalan keluarnya. Adapun kesulitan dalam

mempelajari biologi disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :

1) Kurang cukupnya pembelajaran konsep

Jika seseorang memahami suatu konsep, maka dia akan

menjabarkannya dengan tepat dan dapat memberikan contoh-contoh yang

relevan terhadap konsep tersebut. Apabila siswa hanya memberikan suatu

definisi saja, bukanlah berarti bahwa siswa tersebut sudah memahami

konsep. Fakta inilah yang harus diketahui oleh guru. Kesulitan belajar

memahami suatu konsep dalam bidang biologi yaitu sulitnya

menghubungkan konsep yang satu dengan konsep lain yang saling berkaitan.

Konsep-konsep biologi yang penting dan terkait dengan konsep-konsep

biologi lain dirasa kurang mendapatkan penekanan dari guru, sehingga siswa

mengalami kesulitan dalam menghubungkan konsep biologi yang satu

dengan konsep biologi lainnya.

2) Metode yang digunakan guru kurang bervariasi dan tidak inovatif, sehingga

membosankan dan tidak menarik minat siswa.

3) Siswa tidak pernah diberi pengalaman langsung atau contoh konkrit dalam

mengamati suatu objek, baik melalui pengamatan di laboratorium maupun

melalui lingkungan, sehingga siswa menganggap materi pelajaran biologi

adalah abstrak dan sukar dipahami.

Page 45: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

34

4) Kesulitan menafsirkan soal.

Hasil penelitian para ahli menunjukkan bahwa siswa memiliki

masalah dalam pemahaman bacaan, sehingga siswa tidak tahu bagaimana

menafsirkan suatu kalimat. Kadang-kadang siswa salah membaca dalam

soal-soal yang sama persis sebelum mereka menemukan kesalahannya.

Dengan demikian guru harus dapat menentukan sendiri apa yang menjadi

kesalahan siswa tersebut. Agar guru dapat mengetahui kesalahannya, maka

guru harus sering memberikan latihan soal.

Kesulitan belajar biologi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:

a) Macam-macam materi pokok

Karena materi yang diajarkan banyak dan bermacam-macam dalam

mempelajarinya, sedangkan waktu yang digunakan untuk belajar terbatas

kurang lebih satu semester ada enam bulan, sehingga hal ini dapat

menimbulkan kesulitan dalam mempelajari materi biologi tersebut. Maka

waktu yang tersedia hendaknya digunakan secara efisien, cara belajar diatur,

disesuaikan dengan sifat materinya.

b) Kemauan untuk menghapal

Materi ilmu biologi mengandung pengertian-pengertian yang perlu

dihapalkan. Agar tidak menemukan kesulitan dalam mempelajarinya,

diperlukan usaha-usaha antara lain dengan meningkatkan kegemaran

membaca. Membaca, besar pengaruhnya dalam belajar, karena hampir

sebagian besar kegiatan belajar adalah membaca yang dapat mencapai nilai

IPA lebih tinggi.

Menghapal konsep dan prinsip akan mempermudah dalam usaha

menyelesaikan masalah, misalnya dalam menyelesaikan soal-soal, apabila

telah hapal materinya, maka akan lebih mudah mengerjakannya. Jadi

menghapal termasuk pekerjaan penting, maka dalam menghapal sebaiknya

menggunakan teknik yang efektif dan tergantung kepada sifat-sifat materi

yang akan dipelajari.

Page 46: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

35

Adapun teknik menghapal antara lain adalah:

1) Menggunakan indera sebanyak-banyaknya, seperti melihat, menulis,

mendengarkan dan mengucapkan.

2) Mencari kebiasaan yang dimiliki tiap siswa dalam belajar serta materi yang

dipelajari.

3) Mengelompokkan semua materi yang akan dipelajari ke dalam beberapa

kelompok sehingga mudah menangani.

4) Menggunakan jembatan keledai (inneoi), misalnya dalam menghapalkan

nama-nama ilmiah untuk setiap spesies baik hewan maupun tumbuhan.

5) Mempelajari hubungan ke segala arah atau seluk beluk materi untuk

mencapai pemahaman.

6) Memberi waktu yang cukup untuk menghapal dengan menghapalkan satu

persatu, juga sekaligus.

7) Teruskan belajar sampai tuntas

Dengan demikian, adanya kemauan untuk menghapal yang tinggi

dimungkinkan dalam belajar materi biologi akan berhasil.

5. Pemahaman Konsep

Pemahaman konseptual adalah kunci dari pembelajaran. Salah satu tujuan

pengajaran yang penting dalam membantu murid memahami konsep utama dalam

suatu subjek, bahkan sekedar mengingat fakta yang terpisah-pisah. Dalam banyak

kasus, pemahaman konsep akan berkembang apabila guru dapat membantu murid

mengekplorasi topik secara mendalam dan memberi mereka contoh yang tepat dan

menarik suatu konsep.

a. Pengertian Konsep

Konsep adalah kategori-kategori yang mengelompokan objek, kejadian, dan

karakteristik berdasarkan property umum.28 Konsep juga di definisikan elemen

dari kognisi yang membantu menyederhanakan dan meringkas informasi.29

28 Jhon W. Santrock., Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Prenada Media Group, 2007), Cet. 1 h. 352 29 Jhon W. Santrock., Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Prenada Media Group, 2007), Cet. 1 h. 352

Page 47: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

36

Suatu konsep didefinisikan oleh Hulse, sebagai sekumpulan atau

seperangkat sifat yang di hubungkan oleh aturan-aturan tertentu.30 Solso juga

mendefinisikan bahwa konsep menunjuk pada sifat-sifat umum yang menonjol

dari satu objek atau ide.31

Suatu konsep dapat di bentuk melalui gambar visual dan kata bermakna

atau sematik. Konsep juga membantu proses mengingat, membuatnya lebih

efisien.

b. Proses Pembentukan Konsep

Yang dimaksud dengan pembentukan konsep adalah suatu proses

pengelompokan atau mengklasifikasikan sejumlah objek, peristiwa atau ide yang

serupa yang dimilikinya ke dalam suatu kategori32 Dalam sejumlah hal, guru

bisa membantu murid untuk mengenali dan membentuk konsep yang efektif.

Proses pembentukan konsep adalah sebagai berikut:

1) Mempelajari ciri-ciri konsep

Aspek penting dari pembentukan atau formasi konsep adalah

mempelajari ciri utamanya, atributnya atau karakteristiknya. Ini adalah

elemen pendefinisi suatu konsep, dimensi yang membuatnya berbeda dari

konsep lain.

2) Mendefinisikan konsep dan memberi contoh

Satu aspek penting dari pengajaran konsep adalah mendefinisikan

secara jelas dan memberi contoh yang cermat. Strategi contoh-aturan adalah

salah satu cara yang efektif. Strategi ini terdiri dari empat langkah:

a) Mendefinisikan konsep

b) Jelaskan istilah-istilah dalam definisi konsep

c) Beri contoh untuk mengilustrasikan ciri utamanya

d) Memberi contoh tambahan

30 Suharnan, Psikologi Kognitif, (Surabaya: Srikandi, 2005), Cet. 1 h. 115 31 Suharnan, Psikologi Kognitif, (Surabaya: Srikandi, 2005), Cet. 1 h. 115 32 Suharnan, Psikologi Kognitif, (Surabaya: Srikandi, 2005), Cet. 1 h. 115

Page 48: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

37

3) Membuat peta konsep

Sebuah peta konsep adalah presentasi visual dari koneksi konsep dan

organisasi hierarki konsep.

4) Menguji Hipotesis

Hipotesis adalah asumsi spesifik dan prediksi tertentu yang dapat

diuji untuk menentukan kebenarannya. Murid akan mendapat manfa'at

dengan berlatih menyusun hipotesis tentang apa itu yang disebit dan apa

yang bukan.33

5) Penyusunan Prototipe

Dalam penyesuaian prototipe (Prototype matching), individu

memutuskan apakah suatu item termasuk anggota dari suatu kategori dengan

membandingkannya dengan item yang paling khas dari kategori itu.34

c. Jenis-jenis Konsep

Para ahli psikologi telah menggunakan berbagai macam objek sebagai

stimulasi dalam penelitiannya mengenai bagaimana konsep-konsep dibentuk dan

bagaimana pula benda-benda diklasifikasikan. Stimulus yang digunakan dimulai

dari objek-objek alam disekitar manusia sampai stimulus buatan di labolatorium.

Berdasarkan keasliannya, maka konsep dapat di bedakan menjadi konsep-

konsep logis dan alami.

1) Konsep Logis

Konsep logis atau disebut juga konsep buatan digunakan dalam tugas

belajar konsep dengan menghadirkan kepada subjek berbagai macam pola

stimulus yang tidak biasa di alami di lingkungan sehari-hari. Stimulus

dikonstruksi begitu sistematis sehingga memiliki dimensi-dimensi tertentu

yang sangat jelas. Biasanya penelitian di labolatorium mengkontruksi pola-

pola visual dengan berbagai macam ukuran, bentuk atau warna.

33 Jhon W. Santrock., Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Prenada Media Group, 2007), Cet. 1 h. 354 34 Jhon W. Santrock., Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Prenada Media Group, 2007), Cet. 1 h. 355

Page 49: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

38

2) Konsep Alami

Ciri-ciri yang membedakan antara konsep logis dengan konsep alami

ialah, bahwa atribut-atribut yang membedakan diantara konsep-konsep alami

tidak dapat dibatasi secara tegas. Juga tidak ada aturan-aturan yang khusus

yang digunakan untuk mengkategorikan objek-objek alami ke dalam konsep-

konsep tertentu. Dengan kata lain, konsep alami memiliki definisi yang cacat

atau ill-defined. Berdasarkan hasil penelitian Reed menyimpulkan bahwa

tidak ada aturan logika sederhana yang menghubungkan ciri-ciri umum

sejumlah objek alami diklasifikasikan menurut prototipenya atau prototype

concept. Oleh karna tidak semua contoh objek alami memiliki atribut yang

sama persis sebagai anggota suatu konsep, maka pembentukan konsep-

konsep alami juga bersifat propabilistik dan model jarak35.

3) Konsep Konkret

Konsep konkret adalah pengertian yang menunjuk kepada objek-

objek di dalam lingkungan fisik. Konsep konkret mewakili golongan benda.

Konsep konkret diperoleh melalui pengamatan terhadap lingkungan fisik,

yang berbadan.

d. Strategi Belajar Konsep

Suatu aspek penting mengenai bagaimana orang-orang melakukan

belajar konsep ialah terletak pada cara-cara mereka melakukan tugas sehingga

menemukan konsep. Persoalan strategi ini telah menjadi objek penelitian para

ahli sejak diterbitkan karya penelitian Bruner, dkk.36 Strategi yang digunakan

dalam belajar konsep meliputi scanning dan focusing yang masing-masing

terdiri dari dua bagian.37

1) Strategi Scanning

Simultaneous Scanning. Subjek memulai dengan semua

kemungkinan hipotesis. Kemudian membuang hipotesis-hipotesis yang tidak

dapat dipertahankan.

35 Suharman, Psikologi Kognitif, (Surabaya: Srikandi, 2005), Cet. 1 h. 130 36 Suharman, Psikologi Kognitif, (Surabaya: Srikandi, 2005), Cet. 1 h. 134 37 Suharman, Psikologi Kognitif, (Surabaya: Srikandi, 2005), Cet. 1 h. 134

Page 50: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

39

Successive Scanning. Di dalam strategi ini subjek memulai dengan

satu hipotesis, dan mempertahankannya apabila ia berhasil. Jika tidak

berhasil, maka ia mengubahnya dengan hipotesis yang lain berdasarkan

semua pengalamannya terdahulu.

2) Strategi Focusing

Concervative focusing. Subjek mula-mula merupakan hipotesis,

dilanjutkan dengan memilih suatu contoh positif yang menjadi titik

perhatiannya, kemudian membuat urutan rumusan kembali (masing-masing

hanya mengubah suatu ciri).

e. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar Konsep

Dalam proses belajar konsep terdapat beberapa faktor yang dapat

mempengaruhinya, antara lain adalah :38

1) Tugas

Terdapat tiga faktor dari suatu tugas yang mempengaruhi bagaimana

individu membentuk konsep-konsep. Tiga faktor ini meliputi: contoh-contoh

positif sebagai kebalikan dari contoh-contoh negatif, atribut-atribut yang

relevan dan tidak relevan, dan umpan balik dan juga termasuk konteks

bahasa.

2) Gambar dan Kata-Kata

Berdsarkan perbedaan hasil-hasil penelitian, maka diajukan beberapa

teori yang dikaitkan dengan representasi informasi didalam long-term

memory (LTM). Seperti teori pengkodean ganda berasumsi bahwa terdapat

dua sistem memori, satu untuk informasi special-visual, dan dua untuk

informasi verbal (kata-kata). Dengan demikian, gambaran-gambaran

diproses tertutama di dalam sistem memori visual, sedangkan kata-kata

diproses di dalam sistem memori verbal.

3) Perbedaan Individu.

Dalam pembentukan konsep-konsep antara individu satu dengan

yang lain dapat berbeda, tergantung pada misalnya tingkat usia, intelegensi

dan pengalaman masing-masing. 38 Suharnan, Psikologi Kognitif. (Surabaya : Srikandi, 2005), Cet. Ke- 1 h. 148-153

Page 51: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

40

Selain usia, intelegensi dan pengalaman, perbedaan kemampuan

berbahasa individu juga akan berpengaruh terhadap kemampuannya dalam

belajar konsep. Kemampuan bahasa sangat berperan dalam pembentukan

konsep-konsep. Juga, hasil penelitian menunjukan bahwa pelatihan verbal

pendahuluan pada anak dapat mempengaruhi kemampuannya untuk melakukan

transfer latihan dalam tugas-tugas belajar konsep di kemudian hari.

f. Pengukuran Pemahaman Konsep

Terdapat empat taraf pengukuran pemahaman konsep-konsep yang

dialami individu. Tarap-tarap ini tampak tersusun menurut tingkat

perkembangan kognitif yang dicapai oleh individu, terutama teori perkembangan

yang diusulkan oleh Piaget yaitu antara lain :39

1) Taraf Konkret

Individu telah mencapai tingkat konkret apabila ia mengenal atau

mempersepsikan suatu objek yang telah ditemukan pada waktu sebelumnya.

Langkah pertama dalam pencapaian taraf ini ialah menghampiri suatu objek

dan mempresentasikannya secara interval.

Pencapaian konsep pada taraf konkret ini mensyaratkan kehadiran

sifat-sifat atau ciri-ciri yang menonjol dari suatu objek, dan pembentukan

memori imajinasi yang mempresetasikan keunikan objek itu. Dengan

demikian pada tahap ini dicirikan adanya penghampiran, pembedaan dan

pengingatan yang terlibat dalam sensori motorik seperti juga dalam persepsi

visual terhadap sesuatu objek.

2) Taraf Identitas

Pada taraf ini suatu konsep dicapai ketika seseorang mengenal

sesuatu objek yang serupa dengan apa yang pernah ditemukan sebelumnya.

Ketika seseorang anak mampu menggeneralisasikan ciri-ciri khusus objek

dalam perspektif yang berbeda, maka dapat disimpulkan bahwa ia telah

mencapai konsep pada taraf identitas ini.

39 Suharnan, Psikologi Kognitif. (Surabaya : Srikandi, 2005), Cet. Ke- 1 h. 145-148

Page 52: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

41

3) Taraf Klasifikasi

Taraf klasifikasi yang paling rendah dicapai ketika individu mulai

sanggup memberlakukan setidak-tidaknya dua contoh yang berbeda dari

kelas yang sama, meskipun ia belum mampu menggambarkan alasan dasar

bagi responnya itu. Apabila individu sanggup mengklasifikasikan sejumlah

besar contoh tetapi tidak dapat menggambarkan secara akurat alasan dasar

dari klasifikasinya itu, maka ia telah mencapai perkembangan konsep pada

taraf ini.

4) Taraf Formal

Konsep pada taraf formal telah dicapai apabila individu dapat

memberi nama suatu konsep baik nama intrinsiknya maupun pendefinisian

atribur-atribut yang dapat diterima oleh masyarakat, dan secara tepat dapat

memberi contoh-contoh mana objek yang memiliki atribut-atribut tersebut

dan mana yang tidak. Ia juga dapat menyatakan alasan yang menjadi dasar

dari pendefinisiannya. Jadi, aspek yang menonjol dalam taraf formal adalah

kesanggupan individu untuk menyebut satu persatu, memberi atribut

definitifnya dan membedakan antara contoh-contoh konsep atas dasar ada

atau tidak adanya atribut-atribut definitif tersebut.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Salah satu alasan mengapa siswa kurang berhasil dalam belajar sains (IPA)

adalah karena mereka mengalami kesulitan membaca buku teks. Pemahaman

organisasi atau struktur material teks bacaan diyakini akan membantu siswa dalam

mengurangi kesulitan membaca, meningkatkan pemahaman dan dapat menambah

percaya diri terhadap pemahaman apa-apa yang telah di baca.40

Struktur dan keteraturan teks nampaknya merupakan salah satu pendekatan

yang dapat menyebabkan suatu disiplin (ilmu) dan informasi lebih masuk akal dan

lebih mudah difahami. Siswa yang tidak terampil dalam membaca buku teks hanya

akan menghabiskan banyak waktu dalam proses belajar yang tidak produktif.

40 http://educare.e-fkipunla.net Dikelola oleh Pusat Pengembangan dan Peningkatan Pembelajaran

Elektronik. FKIP Universitas Langlangbuana. 05 januari 2010

Page 53: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

42

Mereka memiliki peluang yang kecil untuk dapat menyelesaikan masalah yang

terdapat dalam teks bacaan.

Agar siswa berminat terhadap sains (IPA) mereka harus mempunyai

kemampuan membaca dan menilai informasi tekstual yang disajikan kepada mereka

dan kemampuan menulis untuk mengkomunikasikan pikiran mereka. Kedua

aktivitas tersebut yaitu membaca dan menulis mempunyai pengaruh yang kuat

terhadap cara dan proses berpikir serta keberhasilan belajar siswa. Kesulitan

memahami buku teks dan konsep-konsep yang esensial dalam suatu teks bacaan

dapat disebabkan karena siswa belum mengetahui strategi dan memiliki

keterampilan dasar memahami bacaan dan struktur teks bacaan.41

Rendahnya hasil belajar IPA di sekolah-sekolah seperti didengar saat ini

perlu dianalisis secara multidimensional, misalnya dari segi kemampuan berbahasa

siswa. Hal ini menjadi penting, bila kita menyadari bahwa sesungguhnya ada

banyak siswa tidak dapat memahami konsep-konsep IPA dengan baik, bukan karena

rumit dan kompleksnya konsep yang dipelajari, namun lebih kepada

ketidakmampuan siswa memahami bahasa dan istilah ilmiah (scientific terminology)

yang termuat dalam konsep itu, dan ketidakfahaman mereka membaca buku teks.

C. Kerangka Berpikir

Biologi merupakan terminologi yang berasal dari kata bios yang berarti

hidup dan logos yang diartikan sebagai ilmu/pengetahuan. Hal tersebut

menunjukkan bahwa biologi mencakup ilmu-ilmu atau pengetahuan yang

berhubungan dengan kehidupan di alam semesta. Pengetahuan tersebut dapat berupa

fakta, konsep, teori maupun generalisasi yang menjelaskan tentang gejala

kehidupan. Biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami tentang alam

secara sistematis, sehingga Biologi bukan hanya penguasaan terhadap kumpulan

pengetahuan yang berupa fakta- fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja, tetapi

juga merupakan suatu proses penemuan. Pembelajaran biologi diharapkan dapat

41 http://educare.e-fkipunla.net Dikelola oleh Pusat Pengembangan dan Peningkatan Pembelajaran

Elektronik. FKIP Universitas Langlangbuana. 05 Januari 2010

Page 54: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

43

menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan mempelajari alam

di sekitarnya.

Ilmu biologi sebagai bagian dari ilmu pengetahuan alam dengan metode

ilmiahnya dapat melatih siswa berpikir kritis, terampil, kreatif, menumbuhkan sikap

ilmiah dan dapat membedakan fakta dan opini. Untuk dapat menguasai ilmu biologi

dengan baik tidaklah mudah, sebab di dalam ilmu biologi selain mempelajari teori-

teori, juga mempelajari hal-hal yang bersifat abstrak, sehingga untuk dapat

mempelajari dan memahaminya dengan baik memerlukan kemampuan daya pikir

abstrak yang baik.

Namun demikian, pendekatan dalam proses pembelajaran ilmu biologi

tersebut belum tentu memberikan hasil belajar yang optimal, karena keberhasilan

dalam pendidikan atau proses pembelajaran ini dipengaruhi oleh faktor internal dan

eksternal. Faktor internal ini misalnya bakat, minat dan inteligensi, sedangkan faktor

eksternal misalnya lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Seperti yang kita ketahui, bahwa setiap individu (siswa) memiliki

karakteristik yang beraneka ragam. Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan

belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun tidak

sedikit pula siswa yang justru dalam belajarnya mengalami berbagai kesulitan.

Kesulitan belajar siswa, khususnya dalam bidang ilmu biologi pada konsep

monera, lebih sering dijumpai dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Hal ini

dapat dilihat dari rendahnya nilai-nilai mereka dalam tes biologi pada konsep

monera yang diadakan. Walaupun begitu, kesulitan siswa dalam mempelajari bidang

studi tersebut tidak boleh dianggap sebagai suatu hal yang wajar dan biasa saja

sehingga tidak ada upaya untuk memperbaikinya.

Banyak materi yang harus diselesaikan atau dibahas dalam pelajaran tertentu

terkadang menjadi salah satu penyebab tidak tercapainya tujuan yang ingin dicapai

dalam mempelajari pelajaran tersebut. Selain itu, kesulitan dalam terjemahan atau

pemahaman terhadap soal, kesulitan dalam pemahaman konsep, dan kekeliruan

dalam penggunaan istilah dapat menjadi penyebab kesulitan mereka dalam

menjawab soal-soal mengenai bidang studi biologi pada konsep monera.

Page 55: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan yang dialami siswa dalam

belajar Biologi pada konsep Monera dan faktor-faktor apa saja yang

menyebabkannya.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2008. Penelitian

ini bertempat di MAN Serpong, Tangerang.

C. Metodologi Penelitian

Metode penelitian dalam penyusunan skripsi ini adalah metode deskriptif,

yaitu pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.1 Dengan penelitian deskriptif

penulis menggambarkan atau menjelaskan variabel yang telah diteliti melalui data-

data yang diambil dari penelitian, kemudian dianalisis dan diambil suatu kesimpulan

sebagai hasil penelitian. Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan

tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematik fakta dan karakteristik objek

atau subjek yang diteliti secara tepat.

D. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MAN Serpong

tahun ajaran 2008/2009, yang terdiri dari 3 kelas yang berjumlah 120 orang. Penulis

menentukan sampel dengan cara acak (random), yaitu dengan cara mengundi dari 3

kelas yang ada, kemudian kelas yang terpilih itulah kelas yang akan dijadikan sampel

dalam penelitian ini. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah kelas X-3 yang

terdiri dari 40 siswa, dengan keterangan 3 orang sakit, 2 orang izin dan 5 orang tanpa

keterangan.

1 Moh. Nazir, Metodologi Penelitian. (Bogor : Ghalia Indonesia 2005), Cet. Ke-6, h. 54.

Page 56: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

45

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengetahui siswa mengalami kesulitan atau tidak dalam belajar

konsep monera, maka penulis melakukan penelitian ini dengan menggunakan tiga

tekhnik pengumpulan data, yaitu Observasi (pengamatan), Tes, dan Kuesioner atau

Angket.

Tabel 3.1 Pengumpulan Data

F. Instrumen Tes

1. Lembar Observasi

Observasi atau pengamatan yang dilakukan ketika mengamati salah satu

proses pembelajaran biologi pada konsep monera. Pengamatan yang penulis

lakukan adalah pengamatan secara terbuka, yaitu pengamatan yang diketahui oleh

subjek, sebaliknya para subjek dengan sukarela memberikan kesempatan kepada

pengamat untuk mengamati peristiwa yang terjadi di dalam kelas, dan mereka

menyadari bahwa ada orang yang mengamati hal yang mereka lakukan.

2. Tes

Soal tes konsep Monera yang diberikan sesuai dengan kurikulum tahun

2006 (KTSP). Soal tes dibuat dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 20 butir soal.

3. Kuesioner

Kuesioner digunakan untuk mencari faktor-faktor apa saja yang

menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar biologi pada konsep Monera,

dengan kisi-kisi seperti terlihat dalam tabel 3.2

Jenis Data Sumber Data Instrumen Proses Pembelajaran KBM siswa dan guru Lembar observasi

Kesulitan belajar siswa Siswa Tes objektif

Faktor penyebab kesulitan belajar Siswa Kuesioner

Page 57: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

46

Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Kuesioner atau Angket Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar

NO Indikator Sub - Indikator No. Item Jumlah (%)

1.

2.

3.

4.

Diri Sendiri Lingkungan Keluarga Lingkungan Sekolah Lingkungan Masya- rakat

Minat dan

Motivasi Kesiapan dan Perhatian

Perhatian & dukungan

orang tua Sarana & Prasarana

Wilayah tempat tinggal

P + : 1, 2, 3, P - : - P + : 12, 13 P - : 11 P + : 4 P - : 5, 6, 15 P + : 10, 14 P - : - P + : 7, 8 P - : - P + : 9 P - : -

3 ( 20,0 ) 3 ( 20,0 ) 4 ( 26,7 ) 2 ( 13,3 ) 2 ( 13,3 ) 1 ( 6,7 )

Total 15 (100 %)

P + = Pernyataan Positif

P - = Pernyataan Negatif

G. Kalibrasi Instrumen

Untuk menguji kualitas soal tes dan instrumen penelitian, dilakukan uji coba

pengerjaan instrumen tes oleh 50 siswa di luar sampel dan populasi penelitian.

Kalibrasi instrumen dilakukan untuk mengetahui kualitas soal instrumen tes. Adapun

kalibrasi instrumen ini dengan menggunakan validitas butir soal, reliabilitas, tingkat

kesukaran, dan daya pembeda.

1. Validitas

Supaya alat ukur yang dibuat dapat digunakan untuk mengukur dengan

tepat kemampuan subjek penelitian maka diadakan uji validitas soal yaitu dengan

menguji cobakan soal tes tersebut kepada siswa lain. Adapun alat evaluasi yang

digunakan untuk melakukan uji validitas soal tes adalah dengan menggunakan

Point Biseral Korelasi2 sebagai berikut :

2 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003)

Page 58: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

47

qp

StMtMprpbis

Keterangan :

Rpbis : Koefisien korelasi point biseral

Mp : Mean skor dari subjek-subjek yang menjawab

benar item yang dicari korelasinya dengan tes

Mt : Mean skor total (skor rata-rata dari seluruh

pengikut tes) skor item ke-1 yang dicari validitasnya

St : Standar deviasi skor total

P : Proporsi subjek yang menjawab benar item tersebut

Q : 1-p

Kriteria validitas adalah sebagai berikut:

Antara 0,8 00 sampai dengan 1, 00 : sangat tinggi

Antara 0,6 00 sampai dengan 8, 00 : tinggi

Antara 0,4 00 sampai dengan 6, 00 : cukup

Antara 0,2 00 sampai dengan 4, 00 : rendah

Antara 0,0 00 sampai dengan 2, 00 : sangat rendah

Setelah didapatkan rhitung, maka dibandingkan dengan rtabel dengan taraf

signifikansi (α) 5% rtotal = 0,273 dengan n=50. Jika rhitung lebih besar atau sama

dengan dari rtabel (rhitung ≥ rtabel), maka soal tersebut valid. Sedangkan jika rhitung

lebih kecil atau sama dari rtabel (rhitung ≤ rtabel) maka soal tersebut tidak valid.

Setelah diuji cobakan terhadap anak sebanyak 50 siswa, ternyata dari 32

item soal terdapat 25 item soal yang valid yaitu di atas rtabel=0,273, dan terdapat 7

item soal yang tidak valid yaitu dibawah rtabel=0,273.

2. Reliabilitas

Reliabilitas (Reliability) bermakana keterpercayaan, keterandalan,

keajegan, kestabilan, atau konsistensi dapat diartikan sejauh mana hasil

pengukuran dapat dipercaya dan konsisten atau secara umum pengertian

reliabilitas alat ukur dan reliabilitas hasil ukur dianggap sama, sekalipun

Page 59: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

48

penggunaannya sedikit berbeda.3 Jadi, yang dipentingkan disini adalah

ketelitiannya, sejauh mana tes atau alat tersebut dapat dipercaya kebenarannya.

Untuk menentukan reliabilitas alat tes, digunakan rumus K-R 20 (Kuder-

Richardson)4 sebagai berikut:

22

1 StpqSt

nnRii

Keterangan :

Rii : Reliabilitas

P : Proporsi subjek yang menjawab item soal yang benar

Q : Proporsi subjek yang menjawab item soal yang salah

(q=1-p)

N : Banyak butir soal

pq : Jumlah hasil perkalian antara p dan q

St2 : Varians total

Berdasarkan perhitungan diperoleh harga rhitung sebesar 0,90, harga rhitung,

kemudian dikonsultasikan dengan rtabel pada product moment. Pada tabel tersebut

N=32 dengan taraf signifikansi (α) 5% =.0,273. Diperoleh nilai hasil perhitungan

(rhitung) lebih besar dibandingkan dengan nilai r pada tabel (rtabel) atau (rhitung ≥

rtabel) sehingga dapat disimpulkan bahwa intrumen yang digunakan dalam

penelitian ini memenuhi syarat reliabel.

Dengan kata lain setelah diujicobakan sebanyak 32 item soal terhadap 50

siswa, ternyata didapat tingkat reliabilitas soal sebesar 0,90. Terbukti bahwa

(rhitung ≥ rtabel) yaitu, rhitung sebesar 0,90 lebih besar dari rtabel sebesar 0,273, berarti

soal tersebut dinyatakan reliabel.

3 Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta : UIN Jakarta Press

2006). Cet. Ke-1, h. 105 4 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003)

Page 60: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

49

3. Pengujian Taraf Kesukaran

Untuk menentukan apakah soal itu sukar, sedang, atau mudah maka soal-

soal tersebut diujikan taraf kesukarannnya lebih dahulu. Pengujian taraf

kesukaran ini menggunakan rumus5 sebagai berikut:

NBI

Keterangan :

I : Indeks Kesulitan untuk tiap butir soal

B : Banyaknya siswa yang menjawab benar untuk setiap butir

soal

N : Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal

yang dimaksud

Kriteria indesk kesukaran :

0,0 - 0,3 = Sukar

0,31 - 0,7 = Sedang

0,71 - 1,0 = Mudah

Berdasarkan hasil uji taraf kesukaran terhadap 32 item soal, menghasilkan

1 item soal dengan kategori mudah, dan 21 item soal dengan kategori sedang,

serta 10 item soal dengan kategori sukar.

4. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh

(berkemampuan rendah)6.

Adapun rumus untuk menentukan indek diskriminasi atau daya pembeda7

adalah sebagai berikut:

PBPAJBBB

JABAD

5 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003) 6 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003) 7 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003)

Page 61: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

50

Keterangan :

D : Jumlah peserta test

JA : Jumlah peserta kelompok atas

JB : Jumlah peserta kelompok bawah

BA : Banyaknya peserta keompok atas yang menjawab soal itu

dengan benar

BB : Banyaknya peserta keompok bawah yang menjawab soal

itu dengan benar

JBBBPA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

JABAPB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Klasifikasi daya pembeda:

D : 0,00 – 0,20 = Jelek

D : 0,20 – 0,40 = Cukup

D : 0,40 – 0,70 = Baik

D : 0,70 – 1,00 = Baik Sekali

D : Negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai

nilai negatif sebaiknya dibuang saja.

Butir-butir soal yang baik yaitu butir soal yang mempunyai indeks

diskriminasi 0,4 – 0,7.8 Hasil uji daya pembeda pada 32 item soal menghasilkan 8

item soal dengan kriteria daya pembeda jelek, 10 item soal

dengan kriteria cukup, dan 14 item soal dengan kriteria baik.

H. Teknik Analisis Data

Data yang diambil dalam penelitian ini adalah hasil dari jawaban siswa

terhadap instrumen tes Biologi, kemudian dianalisis dengan cara menghitung nilai

dan menghitung persentase atau jumlah siswa yang menjawab benar dan jumlah

siswa yang menjawab salah pada setiap item soal. Soal yang dijawab salah oleh

8 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003)

Page 62: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

51

sebagian siswa diduga soal tersebut dianggap sulit oleh siswa. Untuk

membuktikannya kemudian dilakukan analisis terhadap siswa yang memperoleh nilai

di bawah 65 terhadap soal yang dianggap sulit tersebut.

Skor yang diperoleh peserta didik adalah banyaknya butir soal yang dijawab

benar. Dengan menggunakan rumus penskoran,9 sebagai berikut :

100xNBSkor

Keterangan :

B : Butir Soal yang dijawab benar

N : Banyaknya butir Soal

Setelah dilakukan penskoran terhadap data tes tersebut, kemudian dianalisis

dengan cara menghitung persentase kesulitan belajar siswa dilihat dari aspek yang

dinilai yaitu berupa aspek ingatan ( C1) dan aspek pemahaman ( C2) dengan

menjumlahkan seluruh jawaban yang benar, dibagi dengan jumlah banyaknya siswa

kemudian dikalikan 100. Dengan menggunakan rumus persentase sebagai berikut :

100% xNB

Keterangan :

B : Jumlah jawaban yang benar

N : Jumlah banyaknya siswa

Setelah diperoleh jumlah nilai dalam bentuk persentase, kemudian dalam

menginterpretasikan skor mentah menjadi nilai, penulis menggunakan pendekatan

PAP sebagai alat untuk menguji tingkat penguasaan, yang bersifat mutlak.

Pendekatan PAP dapat diimplementasikan dengan cara skor yang diperoleh siswa

dibandingkan dengan tingkat pencapaian penguasaan siswa sesuai dengan tujuan

yang telah ditetapkan. Untuk perhitungannya, pertama-tama skor mentah

9 Mimin Haryati, Sistem Penilaian Berbsis Kompetensi, (Jakarta : Gaung Persada Pers, 2006) Cet. Ke-1,

h. 63

Page 63: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

52

diterjemahkan ke dalam skor 1 - 100, yang menunjukkan persentase pencapaian

tujuan intruksional yang dicapai.10

Maka dihasilkan kriteria kelulusan dengan batas-batas nilai kelulusan.

Menurut Safriya umumnya kriteria nilai yang digunakan dalam bentuk rentang skor

sebagai berikut.11 :

Tabel 3. 3 Interval Kategori Kesulitan Pemahaman Konsep

Rentang Skor Nilai Kategori Kesulitan Belajar

100 – 80 Sangat Rendah

79 – 60 Rendah

59 – 40 Sedang

39 – 20 Tinggi

19 – 1 Sangat Tinggi

Untuk data yang berupa jawaban kuesioner yang diberikan kepada 30 siswa

kemudian dianalisis untuk mengetahui bagaimana sikap siswa terhadap mata

pelajaran Biologi pada konsep monera dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

serta dapat menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep

tersebut. Kesulitan belajar yang dialami siswa dilihat dari empat indikator yaitu dari

diri sendiri, lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, dan dari lingkungan

masyarakat.

Data yang diperoleh dari pertanyaan yang terdapat di lembar angket berupa

data kualitatif, agar data tersebut dapat diukur, maka diadakan transformasi dari data

kualitatif menjadi data kuantitatif dengan cara memberi skor pada setiap jawaban

soal tersebut.

10 Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta : UIN Jakarta Press

2006). Cet. Ke-1, h. 87 11 Safriya, dkk. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS, (Bandung : UPI Press 2006). Cet. Ke-1, h.

53

Page 64: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

53

Dalam pengukuran data, peneliti menggunakan sistem kategori yang dibuat

oleh Rensis Likert, penilaian kuesioner yang digunakan adalah berdasarkan skala

likert.

Pemberian skor dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :

Untuk pernyataan Positif

a. Alternatif jawaban sangat setuju diberi Skor 4

b. Alternatif jawaban setuju diberi Skor 3

c. Alternatif jawaban tidak setuju diberi Skor 2

d. Alternatif jawaban sangat tidak setuju diberi Skor 1

Untuk pernyataan Negatif

a. Alternatif jawaban sangat setuju diberi Skor 1

b. Alternatif jawaban setuju diberi Skor 2

c. Alternatif jawaban tidak setuju diberi Skor 3

d. Alternatif jawaban sangat tidak setuju diberi Skor 4

”Dengan meniadakan ragu-ragu atau netral sebagai jawaban. Skala Likert

menggunakan hanya item yang secara pasti baik dan secara pasti buruk, tidak

dimasukkan yang agak baik, yang agak kurang dan yang netral.” 12

12 Moh. Nazir, Ph. D, Metode Penelitian, ( Bogor : Ghalia Indonesia, 2005) Cet, ke-6, h. 338

Page 65: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

54

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Data yang diperoleh selama penelitian berupa hasil observasi, pemberian tes

tertulis, angket atau kuesioner dengan responden yang meliputi tanggapan atau

respon siswa mengenai materi Monera dan faktor-faktor penyebab kesulitan siswa

dalam memahami konsep biologi pada konsep Monera. Data-data yang diperoleh

kemudian dianalisa untuk menunjukkan kemungkinan adanya kesulitan belajar yang

dialami siswa yang dapat dilihat pada perolehan hasil tes objektif dan kuesioner.

1. Hasil Tes Soal

Aspek kesulitan siswa dalam memahami konsep Monera pada tahap soal

dapat dilihat dari hasil jawaban peserta tes yang berupa pemahaman konsep

yang terdapat pada tabel 4.1 bahwa dari 30 siswa memperoleh nilai rata-rata

sebesar 25,8.Dengan kategori sebagai berikut :1

Tabel 4.2.

Frekuensi dan persentase kesulitan siswa dalam pemahaman konsep

Rentang Skor Nilai

Frekuensi (f)

Persentase (%)

Kategori

100 – 80 0 0 % Sangat Rendah

79 – 60 0 0 % Rendah

59 – 40 4 13,3 % Sedang

39 – 20 20 66,7 % Tinggi

19 – 1 6 20 % Sangat Tinggi

1 Lampiran 1

Page 66: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

55

Jika nilai yang diperoleh siswa tersebut dibandingkan dengan nilai KKM,

yaitu sebesar 65, maka jumlah siswa yang memperoleh nilai di bawah nilai KKM

yaitu sebanyak 30 siswa atau 100 %.

Berdasarkan tabel 4.3, yang merupakan hasil tes dalam bentuk soal pilihan

ganda yang berjumlah 20 soal yang diujikan kepada 30 siswa kelas X MAN

Serpong, dapat dideskripsikan bahwa berdasarkan aspek yang diukur yaitu berupa

ingatan (C1) diperoleh hasil dengan nilai rata-rata sebesar 4,4 dan dengan persentase

sebesar 27,5 %. Kemudian pada aspek pemahaman (C2) diperoleh hasil dengan nilai

rata-rata 0,76 dan dengan persentase sebesar 19,16 %.

Dari deskripsi data di atas apabila dibandingkan perolehan nilai siswa antara

aspek ingatan (CI) dan aspek Pemahaman (C2), lebih kecil aspek pemahaman (C2)

daripada aspek ingatan (C1) atau C2 ≤ C1.2

2. Hasil angket atau kuisioner

Selain hasil penemuan di atas, penulis juga memperoleh data sebagai hasil

dari penyebaran angket atau kuisioner kepada siswa-siswi tersebut. Kesulitan belajar

yang dialami siswa dilihat dari empat indikator yaitu dari diri sendiri, lingkungan

sekolah, lingkungan keluarga, dan dari lingkungan masyarakat.

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Kuesioner atau Angket

No Faktor-faktor yang

mempengaruhi kesulitan belajar

Pernyataan %

SS S TS STS

1. Diri Sendiri 36,32 % 43,02 % 20,33 % 0,3 % 79,34

2. Lingkungan Keluarga 3,3 % 71,7 % 10,5 % 15 % 75

3. Lingkungan Sekolah 50 % 15 % 35 % 0 % 65

4. Lingkungan Masyarakat 3,3 % 40 % 43,3 % 13,4 % 43,3

2 Lampiran 2

Page 67: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

56

Berdasarkan tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa, faktor yang mempengaruhi

kesulitan belajar siswa kelas X-3 MAN Serpong lebih dominan berasal dari diri

sendiri yaitu sebesar 79,34 %, yang terdiri dari 3 aspek yaitu (1) aspek minat, (2)

aspek motivasi (3) aspek kesiapan dan perhatian, dengan aspek tertinggi yang paling

mempengaruhi berasal dari kesiapan dan perhatian yaitu sebesar 34 % dan aspek

terendah berasal dari Motivasi yaitu sebesar 22 %. Sedangkan faktor yang paling

rendah berasal dari lingkungan masyarakat dan dianggap tidak berpengaruh atau

tidak signifikan, karena hanya sebesar 43,3 %.

Selain data di atas, yang menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan

belajar dalam memahami konsep mosera, penulis juga memperoleh data dari hasil

observasi yang dapat mendukung hasil penelitian tersebut yang dipaparkan dibawah

ini.

3. Hasil Observasi

Dari hasil pemantauan atau observasi penulis terhadap siswa-siswi kelas X-3

MAN Serpong, ketika mereka sedang mengikuti proses belajar Biologi pada konsep

monera, terdapat banyak hal yang ditemukan oleh penulis yang dapat diasumsikan

menjadi faktor penyebab kesulitan belajar pada siswa-siswi tersebut, baik dilihat

dari kegiatan siswa maupun dilihat dari keadaan /kondisi kelas, diantaranya :

a. Dari kegiatan siswa, Banyak dari siswa-siswi tersebut yang tidak mengikuti

kegiatan belajar mengajar dengan sungguh-sungguh dan penuh keseriusan. Hal

ini ditandai dengan kurangnya siswa dalam mengajukan dan menjawab

pertanyaan.

b. Dari keadaan kelas, Kurangnya media pembelajaran yang dapat digunakan

khususnya pada konsep monera, sehingga berdampak pada kurangnya

ketertarikan atau minat siswa dalam mempelajari konsep tersebut. Hal ini

diketahui dari sikap siswa yang kurang komunikatif dalam mengikuti proses

kegiatan belajar-mengajar, akan tetapi pada saat proses pembelajaran

berlangsung keadaan kelas cukup kondusif dan pada saat mereka diberi tugaspun

kondisi kelas relatif tenang.

Page 68: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

57

B. Pembahasan

Dari hasil penelitian di atas memberikan pemahaman, bahwasanya terdapat

banyak faktor yang dapat menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar. Penulis

mengklasifikasikan faktor-faktor tersebut ke dalam dua faktor, yaitu, faktor internal

dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa

itu sendiri, sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri

siswa atau berasal dari lingkungan.

Selanjutnya penulis membagi faktor internal tersebut ke dalam dua aspek,

pertama dari aspek intelegensi, yang berupa pemahaman konsep, sedangkan yang

kedua dari aspek sikap yang terdiri dari minat, motivasi, kesiapan dan perhatian

siswa. Dari aspek inteligensi yang terdiri dari tingkat kognitif yang berupa ingatan

(C1) dan pemahaman (C2). diperoleh hasil bahwa dari 30 siswa, ternyata secara

keseluruhan siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 25,8 atau siswa memiliki

tingkat penguasaan konsep dengan rata-rata 25,8 %, yang berada di bawah nilai

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu sebesar 65,

Berdasarkan data di atas dapat dipahami bahwa sebesar 13,3 % siswa

mengalami kesulitan dalam belajar dengan kategori sedang, kemudian siswa yang

mengalami kesulitan belajar dengan kategori tinggi sebesar 66,7 %, sedangkan

siswa yang mengalami kesulitan belajar dengan kategori sangat tinggi sebesar 20 %.

Hal ini didukung oleh pendapat Burton yang dikutif Abin Syamsudin yang

menyatakan bahwa “ Siswa dikatakan gagal apabila dalam batas waktu tertentu yang

bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan

(level of mastery) minimal dalam pelajaran tertentu, seperti yang telah ditetapkan

oleh seorang guru, atau dengan kata lain siswa dikatakan gagal apabila siswa yang

bersangkutan tidak mengerjakan atau mencapai prestasi yang semestinya

(berdasarkan ukuran tingkat kemampuan intelegensi dan bakat)”.

Selain dari aspek inteligensi, aspek yang kedua yaitu berupa aspek sikap

yang terdiri dari minat, motivasi, kesiapan dan perhatian siswa diperoleh data

sebesar 79,34 %. Dengan tingginya nilai pada aspek sikap yang mencapai hingga

79,34%, dan rendahnya nilai pada aspek intelegensi dengan nilai rata-rata 25,8 Ini

Page 69: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

58

menunjukkan bahwa aspek sikap dapat mempengaruhi aspek intelegensi siswa,

sehingga menyebabkan sebanyak 100 % siswa memperoleh nilai di bawah nilai

KKM.

Hal tersebut dikarenakan kurangnya minat siswa dalam melatih kemampuan,

dengan tidak mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru

dengan perolehan persentase sebesar 23 %, dan tidak adanya motivasi dari siswa

untuk mempelajari konsep monera dengan perolehan persentase sebesar 22 %.

Sedangkan untuk faktor eksternal, penulis membagi ke dalam tiga sumber

yaitu, faktor yang bersumber dari lingkungan keluarga, dari lingkungan sekolah dan

dari lingkungan masyarakat. Faktor yag bersumber dari lingkungan keluarga yang

dapat menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar diperoleh data sebesar 75 %

seperti dukungan orang tua, sangat berpengaruh terhadap perkembangan siswa

terutama dalam hal memberikan masukan dan motivasi bagi siswa untuk belajar

yang mengakibatkan rajin atau tidaknya siswa untuk mengulang pelajaran di rumah.

Demikian juga dengan faktor yag bersumber dari lingkungan sekolah,

mampu memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perkembangan siswa,

yang dapat menyebabkan kesulitan atau tidaknya siswa dalam belajar, yaitu sebesar

65 %, seperti halnya teman, guru, media pembelajaran baik berupa buku paket

ataupun laboratorium.

Selain itu, faktor yag bersumber dari kondisi lingkungan masyarakat sekitar

juga dapat memberikan pengaruh yang tidak sedikit bagi siswa, baik kondisi fisik

lingkungan, pergaulan, kelas ekonomi masyarakat, budaya dan yang lainnya, tetapi

hasil dari penelitian yang dilakukan penulis diperoleh data sebesar 43,3 %, yang

dianggap bahwa faktor lingkungan masyarakat tidak menjadi faktor penyebabkan

siswa kesulitan dalam belajar.

Dari pemaparan di atas dapat diketahui bahwa faktor yang paling dominan

yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam belajar berasal dari faktor diri

sendiri yaitu sebesar 79,34 %, sedangkan faktor yang paling rendah yaitu faktor

yang berasal dari lingkungan masyarakat hanya sebesar 43,3 % yang dianggap tidak

menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar.

Page 70: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

59

Selain dari penemuan-penemuan di atas yang dapat digolongkan menjadi

faktor penyebab siswa mengalami kesulitan dalam belajar, peneliti juga

menganalisis kesulitan belajar siswa dilihat dari materi yang diajarkan tentang

konsep monera yaitu tentang ciri-ciri, struktur, habitat, cara hidup, cara berkembang

biak, dan peranannya bagi kehidupan.

Jika dilihat dari penguasaan materi tentang ciri-ciri monera ternyata siswa

yang menguasai materi tersebut hanya sebesar 38,9 %, untuk penguasaan materi

tentang struktur monera ternyata siswa yang menguasainya hanya sebesar 30 %. jika

dilihat dari penguasan materi tentang habitat monera ternyata siswa yang menguasai

materi tersebut hanya sebesar 50 %, dan jika dilihat dari materi tentang cara hidup

monera, siswa yang menguasai materi tersebut hanya 15 %.

Kemudian, jika dilihat dari penguasaan materi tentang cara-cara

perkembangbiakan monera, sama sekali tidak ada siswa yang menguasai materi

tersebut atau dengan kata lain siswa mengalami kesulitan hingga mencapai 0 %.

Kemudian jika dilihat dari peranan monera bagi kehidupan, ternyata siswa yang

menguasai materi tersebut hanya sebesar 23,7 %. Ini terbukti bahwa hampir seluruh

materi yang diajarkan tentang monera hasilnya di bawah nilai rata-rata atau tingkat

penguasaan materinya rata-rata di bawah 50 %, yang dapat dilihat dalam lampiran3.

Hal ini terjadi, karena disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, kurang

cukupnya pembelajaran konsep, minimnya alokasi waktu yang disediakan, metode

yang digunakan kurang bervariatif dan tidak inovatif sehingga membosankan dan

tidak menarik minat siswa, kurang lengkapnya sarana pembelajaran berupa

laboratorium yang memadai dan tidak adanya kemauan dalam menghapal materi

yang diajarkan.

3 Lampiran 2

Page 71: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

60

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa siswa-siswi kelas X-

3 MAN Serpong mengalami kesulitan belajar dalam memahami konsep Biologi

pada konsep Monera sebesar 100 %

Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil kuesioner atau angket, bahwa siswa-

siswi mengalami kesulitan belajar yang bersumber dari faktor internal yaitu dari diri

sendiri sebesar 79,34 %, dan dari faktor eksternal yaitu dari lingkungan keluarga

sebesar 77 % dan dari lingkungan sekolah 67 %.

B. Saran-saran

Untuk perbaikan penelitian selajutnya, penulis menyarankan bagi peneliti

yang akan melakukan penelitian pada bahasan ini, supaya tidak hanya terfokus pada

peserta didik saja, tetapi harus memperhatikan faktor-faktor yang lain seperti, faktor

guru, metode, intrumen pembelajaran, dan intrumen penunjang dalam proses KBM.

Page 72: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

65

DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono. 2000. Pendidikan Bagi Anak-Anak Berkesulitan

Belajar.Jakarta:Rineka cipta AD, Muhaemin. 2006. Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Biologi Pada Siswa

Kelas 2 Semester Ganjil SMA Al- Kautsar TP. 2004/2005 Melalui Pendekatan Peta Konsep. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol 4, no.1. Edisi Maret.

All Rights Reserved 2010 http://educare.e-fkipunla.net Dikelola oleh Pusat

Pengembangan dan Peningkatan Pembelajaran Elektronik. FKIP Universitas Langlangbuana.

Arikunto, Suharsimi. 2003. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi

Aksara. Atkin, J. Myron & Black Paul. 2003. Inside Science Education Reform. Open

University Press. Baker L. Eva and Witrock C. Merlin. 1991. Testing and Cognition: Prentice Hall. Bundu, Patta. 2003. Pengaruh Evaluasi Formatip dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil

Belajar IPA. Jurnal Edukasi vol 4, no. 1Februari. Budimansyah, Dasim. 2003. Model Pembelajaran Biologi Fortofolio. Bandung: PT.

Ganesindo. Bruning H. Roger. 2004. Cognitive Psychology and instruction: Perason Education, Inc.

Cambhlee, Neil dkk. 2003. Biologi, Terjemahan dari Biologi Oleh Wasman Mandu Jilid

II. Jakarta: Erlangga. Dryden,Gordon & Vos, Jeannette.2001. Revolusi Cara Belajar. Bandung: Kaifa. http://www.myfriend.com/Analisis Butir Tes Menggunakan Program Iteman. http://id.wikipedia.org/wiki/Biologi Perkembangan. Halimah, Leli. 2000. Kemandirian professional guru dalam memanfaatkan lingkungan

sebagai sumber belajar, Hamalik Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Page 73: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

66

Haryati, Mimin. 2006. Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi. Jakarta : Gaung Persada Press

Hasnunidah, Neni. 2006. Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas

XI7 SMA Al-Kautsar bandar Lampung Melalui Pendekatan Resitasi. Jurnal Pendidikan MIPA, vol 7 no. 1, Edisi Januari.

Kadeni. 2003. Peranan Guru Dalam Membantu Mengatasi Kesulitan Belajar. Jurnal

Cakrawala Pendidikan, vol 5 no. 1, Edisi April. Kadir, 2004. Efektivitas Strategi Peta Konsep Dalam Pembelajaran Sains dan

MAtematika (Meta-Analisis Penelitian Eksperimen Psikologi dan Pendidikan). Jurnal Pendididkan dan Kebudayaan no. 051, Edisi November.

Lefrancois R. Guy. 2000. Psychology for Teaching: The Asia Foundation. Makmun, A. Syamsudin. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya. Margono, S. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Mortimer, Eduardo and Scott Phill. 2003. Meaning Making and Secondary Science

Classrooms. Open University Press. Mudjiono dan Dimyati. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Mc Laughlin, J. Margaret & Rouse Martyn. 2000. Special Education and School Reform

in the United Statet and Britai Routledge, first published. Nazir, Moh. 2005. Metode penelitian . Bogor : Ghalia Indonesia Poerdarminta, W. J. S. 2002. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN. Balai

Pustaka. Pratiwi, dkk. 2001. Biologi SMA Jilid A kelas X. Jakarta: Erlangga. Purwanto, Ngalim. 2002. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya. Prior, Margot. 2000. Understanding Spesific Learning Diffculties: Psychology Press Romimontarto, Kasijan & Juwana, Sri. 2005. Biologi Laut. Jakarta: Ikrar Mandiriabadi. Rustaman, Nuryani dkk. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Malang: Universitas Malang.

Sabri, Alisuf. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Ped oman Ilmu Jaya.

Page 74: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

67

Santrock, John W. 2004. Educational Psychology: M. C. Graw Hill. Sapriya, dkk. 2006. Pembelajarn dan Evaluasi Hasil Belajar IPS, Bandung : UPI Pres,

Cet, ke-1. Sawrey M. James and Telford W. Charles. 1968. Educational Psychology: Boston.

Allyn and Bacon, Inc. Soemanto,Wasty. 2006. Psikologi Pendidkan, Jakarta: Rineka Cipta Sofyan, dkk. 2006. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: UIN

Jakarta Press. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka

Cipta. Subana, M&Sudrajat. 2001. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: CV. Pustaka

Setia. Subandi, Ahmad. 2001. Analisis Butir Soaldan Pengembangan Mata Kuliah. Jurnal

Edukasi, vol 4 no. 1. Sunardi. 2001. Jenis Kesulitan Belajar Yang Dialami Mahasiswa Universitas Negeri

Padang. Jurnal Buletin Pembelajaran no 1, Edisi Maret. Syah, Muhibbin. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya- Syah, Muhibbin. 2001. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu. Syaiful, Sagala. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabet, Cet. 6 Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, Edisi Revisi. Syaodih, Nana. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Tim Penulis Pekerti Bidang MIPA. 2002. Hakikat Pembelajaran MIPA dan Kiat Pembelajaran Kimia di Perguruan Tinggi. Jakarta: PAU-PPAI, Universitas Terbuka.

Triyono, dkk. 2000. Kesulitan Belajar Siswa Menyelesaikan Persamaan Kuadrat.

Jurnal Pendidikan, vol 1 no. 2, Edisi Desember.

Page 75: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

68

Tri Hewindati, Yuni &Suryanto Adi. 2004. Pemahaman Murid Sekolah Dasar Terhadap Konsep IPA Berbasis Biologi: Suatu Diagnosis Adanya Miskonsepsi. Jurnal Pendidikan, Vol. 5, No. 1. Edisi Maret.

UU RI No. 20. 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II Pasal 3. Jakarta: PT.

Panca Usaha. Waluyo, HY, dkk. 2003. Materi Penilaian Pencapaian Hasil Belajar. Jakarta: Karunika

Jakarta Universitas Terbuka. Yamin, Martinis. 2004. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung

Persada press. Zurinal & Sayuti Wahdi. 2006. Ilmu Pendidikan (Pengantar & dasar-Dasar

Pelaksanaan Pendidikan). Jakarta: UIN Jakarta Press.

Page 76: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

Tabel 4.3 Hasil Nilai Pemahaman Konsep C1 dan C2

No

Subjek

Aspek yang dinilai

C1 ( Ingatan) 16

C2 (Pemahaman) 4 Total Nilai

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.

7 5 6 4 4 3 3 5 6 4 4 2 4 7 6 2 5 7 7 6 3 4 6 4 5 2 3 3 3 2

1 1 0 0 2 0 0 3 0 1 1 0 0 0 0 1 2 0 1 3 2 1 0 1 0 0 1 1 1 0

8 6 6 4 6 3 3 8 6 5 5 2 4 7 6 3 7 7 8 9 5 5 6 5 5 2 4 4 4 2

40 30 30 20 30 15 15 40 30 25 25 10 20 35 30 15 35 35 40 45 25 25 30 25 25 10 20 20 20 10

Jumlah 132 23 155 775 Rata-rata 4.4 0,76 5,16 25,8

% 27,5 19,16 SD 6,58

Page 77: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep
Page 78: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

Format Observasi Siswa Terhadap Kegiatan Belajar Mengajar

Nama : Kelas : Mata pelajaran : Konsep/Sub Konsep :

No Aspek Yang di Observasi Skor Penilaian

1. Kegiatan Siswa

a. Mengerjakan tugas di papan tulis

b. Mengajukan pertanyaan

c. Menjawab pertanyaan guru secara individual

d. Menjawab pertanyaan guru secara serempak

e. Memperhatikan guru ketika sedang menjelaskan 2. Keadaan Kelas

a. Tenang atau kondusif pada saat belajar

b. Tertib ketika mengerjakan tugas

c. Siswa cenderung aktif dan komunikatif Keterangan Skor Penilaian : 1 = Sangat Kurang Observer 2 = Kurang 3 = Cukup 4 = Baik 5 = Sangat Baik ………………………….

Page 79: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

Instrumen Tes Petunjuk pengisian : a. Sebelum mengisi/memberikan jawaban isilah identitas diri anda secara

lengkap. b. Pilihlah salah satu jawaban a, b, c, d atau e dengan cara melingkari pada

jawaban tersebut yang anda anggap paling benar c. Jawaban diisi sesuai dengan kemampuan masing-masing

Identitas diri Nama : Jenis Kelamin : Tempat Tanggal Lahir : Alamat :

Pilihlah salah-satu jawaban yang paling tepat ! 1. Semua organism dalam kingdom monera memiliki cirri ……….

a. Eukariotik b. Prokariotik c. Autotrof d. Heterotrof e. Bersel banyak

2. Dinding sel bakteri memiliki struktur yang disebut …….. a. Kapsul b. Peptidoglikan c. Kapsomer d. Fospolipid e. Protein

3. Bakteri yang memiliki dinding sel dengan lapisan peptidoglikan yang tebal disebut …… a. Gram positif b. Gram negatif c. Heterotrof d. Anaerob e. Aerob

4. Rambut-rambut halus pada beberapa jenis bakteri disebut ……. a. Pilus b. Flagella c. Endospora d. Bulu cambuk e. Silia

Page 80: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

5. Bakteri Halofil merupakan bakteri yang hidup pada lingkungan …….. a. Temperatur tinggi b. Derajat keasaman tinggi c. Kandungan sulfur tinggi d. Kandungan gas metana tinggi e. Kadar garam tinggi

6. Contoh bakteri yang menyebabkan penyakit pada manusia adalah …….. a. Sulfolobus b. Lactobacillus bulgaricus c. Mycobacterium tuberculosis d. Nitrosomonas e. Pseudomonas Solanacearum

7. Beberapa jenis Cyanobacteria dapat dianggap sebagai pupuk alami bagi tumbuhan karena dapat mengikat …. a. Nitrogen b. Karbon c. Hidrogen d. Oksigen e. Sulfur

8. Paku air Azolla yang banyak tumbuh di sawah bersimbiosis dengan ….. a. Nostoc b. Anabaena c. Oscillatolia d. Spirullina e. Gloeocapsa

9. Bakteri Nitrosomanas adalah contoh bakteri kemoautotrof. Bakteri ini dapat mensintesis makanan dengan menggunakan ….. a. Energi cahaya matahari b. Energi fisika c. Energi kimia d. Bahan organik e. Makhluk hidup lain

10. Reproduksi bakteri secara generatif sering disebut paraseksual. Reproduksi ini berlangsung melalui tiga cara, yakni….. a. Transformasi, konjugasi dan transduksi b. Transformasi, indukasi dan konjugasi c. Reflikasi, transduksi dan transformasi d. Konjugasi, tranduksi dan reflikasi e. Reflikasi, induksi dan konjugasi

Page 81: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

11. Bakteri Nitrit dan bakteri Nitrat sangat menguntungkan, karena membantu menyuburkan tanah . bakteri ini hidup pada lingkungan tanah yang …… a. Gembur, lembab dan kaya zat organic b. Liat, kering dan kaya zat organic c. Gembur, lembab dan kaya zat anorganik d. Tandus, panas dan kaya zat anorganik e. Liat, basah dan kaya zat anorganik

12. Tempe bongkrek sangat disenangi masyarakat pedesaan. Bahan makanan ini akan membahayakan manusia bila tercemar oleh bakteri ….. a. Clostridium b. Psedosomonas cocovenenans c. Clostridium tetani d. Leuconostoc mesentroides e. Xanthomonas citri

13. Lactobacillus bulgaricus adalah sejenis bakteri yang sangat menguntungkan, karena berguna untuk memproduksi …… a. Biogas b. Pupuk c. Bahan makanan d. Yoghurt e. Minyak

14. Diantara jenis makhluk hidup ini yang mampu menjadi vegetasi perintis adalah ….. a. Bakteri saprofit b. Bakteri parasit c. Ganggang biru d. Virus T e. Bakteri aerob

15. Nostoc commune dan Anabaena cicadae adalah jenis gangggang biru yang sangat menguntungkan, karena dapat…… a. Mengikat oksigen dari udara b. Menghasilkan bahan makanan c. Menghasilkan zat anti biotika d. Me ngikat nitrogen bebas dari udara e. Menggemburan tanah

16. Jenis ganggang biru yang dapat diharapkan menjadi sumber makanan baru

adalah …. a. Gloeocapsa b. Anabaena cicadae c. Spirullina d. Anabaena azollae e. Nostoc commune

Page 82: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

17. Bakteri autotrof dapat dibedakan dengan bakteri heterotrof, karena bakteri autotrof memiliki cirri …. a. Dapat melakukan sintesa protein b. Tidak tergantung pada organisme lain c. Dapat melakukan kemosintesis d. Mempunyai figmen serupa klorofil e. Dapat bersimbiosis dengan organisme lain

18. Jenis bakteri yang bermanfaat untuk menghancurkan pektin dengan cepat adalah …. a. Lactobabacillus casei b. Acetobacter aceti c. Nitrosomonas d. Acetobacter xylinum e. Clostridium

19. Jenis bakteri yang berperan dalam pembuatan Nata de coco adalah …. a. Acetobacter aceti b. Streptococcus diacetilactis c. Acetobacter xylinum d. Lactobabacillus casei e. Streptococcus lactis

20. Pigmen yang terdapat pada ganggang biru adalah …. a. Fikosianin b. Fukosianin c. Fikosantin d. Korotin e. Fioeritrin

Page 83: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

Uji Coba Instrumen Tes Petunjuk pengisian : a. Sebelum mengisi/memberikan jawaban isilah identitas diri anda secara

lengkap b. Pilihlah salah satu jawaban a, b, c, d atau e dengan cara melingkari pada

jawaban tersebut yang anda anggap paling benar c. Jawaban diisi sesuai dengan kemampuan masing-masing

Identitas diri Nama : Jenis Kelamin : Tempat Tanggal Lahir : Alamat :

Pilihlah salah-satu jawaban yang paling tepat ! 1. Semua organism dalam kingdom Monera memiliki cirri ……….

a. Eukariotik b. Prokariotik c. Autotrof d. Heterotrof e. Bersel banyak

2. Bacillus anthracis adalah penyebab penyakit antraks pada hewan ternak. Dari namanya kita dapat memastikan bakteri tersebut berbentuk …. a. Bulat b. Kotak c. Batang d. Koma e. Spiral

3. Dinding sel bakteri memiliki struktur yang disebut …….. a. Kapsul b. Peptidoglikan c. Kapsomer d. Fospolipid e. Protein

4. Bakteri yang memiliki dinding sel dengan lapisan peptidoglikan yang tebal disebut …… a. Gram positif b. Gram negatif c. Heterotrof d. Anaerob e. Aerob

Page 84: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

5. Rambut-rambut halus pada beberapa jenis bakteri disebut ……. a. Pilus b. Flagella c. Endospora d. Bulu cambuk e. Silia

6. Escherichia coli yang dapat hidup dengan atau tanpa adanya oksigen disebut bakteri …. a. Anaerob obligat b. Anaerob fakultatif c. Aerob d. Heterotrof e. Autotrof

7. Bakteri Halofil merupakan bakteri yang hidup pada lingkungan …….. a. Temperatur tinggi b. Derajat keasaman tinggi c. Kandungan sulfur tinggi d. Kandungan gas metana tinggi e. Kadar garam tinggi

8. Contoh bakteri yang menyebabkan penyakit pada manusia adalah …….. a. Sulfolobus b. Lactobacillus bulgaricus c. Mycobacterium tuberculosis d. Nitrosomonas e. Pseudomonas Solanacearum

9. Cyanobacteria berbeda dengan alga lainnya, sehingga tergolong Monera. Salah satu cirri khas tersebut adalah …. a. Prokariot b. Berklorofil c. Vegetasi perintis d. Bersel Satu e. Membelah diri

10. Beberapa jenis Cyanobacteria dapat dianggap sebagai pupuk alami bagi tumbuhan karena dapat mengikat …. a. Nitrogen b. Karbon c. Hidrogen d. Oksigen e. Sulfur

Page 85: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

11. Paku air Azolla yang banyak tumbuh di sawah bersimbiosis dengan ….. a. Nostoc b. Anabaena c. Oscillatolia d. Spirullina e. Gloeocapsa

12. Sel tumbuhan sering disebut sebagai sel yang prokariotik, sebab …. a. Tidak mempunyai sitoplasma b. Selnya sangat kecil dan transparan c. Selaput selnya terlalu tipis d. Tidak mempunyai selaput inti e. Sering menimbulkan penyakit

13. Bakteri Nitrosomanas adalah contoh bakteri kemoautotrof. Bakteri ini dapat mensintesis makanan dengan menggunakan ….. a. Energi cahaya matahari b. Energi fisika c. Energi kimia d. Bahan organik e. Makhluk hidup lain

14. Reproduksi bakteri secara generatif sering disebut paraseksual. Reproduksi ini berlangsung melalui tiga cara, yakni….. a. Transformasi, konjugasi dan transduksi b. Transformasi, indukasi dan konjugasi c. Reflikasi, transduksi dan transformasi d. Konjugasi, tranduksi dan reflikasi e. Reflikasi, induksi dan konjugasi

15. Bakteri Nitrit dan bakteri Nitrat sangat menguntungkan, karena membantu menyuburkan tanah . bakteri ini hidup pada lingkungan tanah yang …… a. Gembur, lembab dan kaya zat organic b. Liat, kering dan kaya zat organic c. Gembur, lembab dan kaya zat anorganik d. Tandus, panas dan kaya zat anorganik e. Liat, basah dan kaya zat anorganik

16. Tempe bongkrek sangat disenangi masyarakat pedesaan. Bahan makanan ini akan membahayakan manusia bila tercemar oleh bakteri ….. a. Clostridium b. Psedosomonas cocovenenans c. Clostridium tetani d. Leuconostoc mesentroides e. Xanthomonas citri

Page 86: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

17. Untuk mencegah terjadinya pembusukan, pedagang ikan sering menyimpan ikan dagangannya dengan menggunakan es. Penggunaan es ini bertujuan untuk …. a. Menghilangkan aktivitas bakteri b. Membunuh bakteri patogen c. Menetralkan racun bakteri d. Mengurangi aktivitas bakteri e. Mematikan bakteri dan spora

18. Lactobacillus bulgaricus adalah sejenis bakteri yang sangat menguntungkan, karena berguna untuk memproduksi …… a. Biogas b. Pupuk c. Bahan makanan d. Yoghurt e. Minyak

19. Diantara jenis makhluk hidup ini yang mampu menjadi vegetasi perintis adalah ….. a. Bakteri saprofit b. Bakteri parasit c. Ganggang biru d. Virus T e. Bakteri aerob

20. Nostoc commune dan Anabaena cicadae adalah jenis gangggang biru yang sangat menguntungkan, karena dapat…… a. Mengikat oksigen dari udara b. Menghasilkan bahan makanan c. Menghasilkan zat anti biotika d. Me ngikat nitrogen bebas dari udara e. Menggemburan tanah

21. Jenis ganggang biru yang dapat diharapkan menjadi sumber makanan baru adalah …. a. Gloeocapsa b. Anabaena cicadae c. Spirullina d. Anabaena azollae e. Nostoc commune

22. Pengertian prokariotik pada bakteri adalah …. a. Selnya tidak berklorofil b. Hidupnya saprofit maupun parasit c. Inti selnya tidak berselaput inti d. Reproduksi dengan membelah diri e. Selnya tidak berdinding

Page 87: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

23. Bakteri autotrof dapat dibedakan dengan bakteri heterotrof, karena bakteri autotrof memiliki cirri …. a. Dapat melakukan sintesa protein b. Tidak tergantung pada organisme lain c. Dapat melakukan kemosintesis d. Mempunyai figmen serupa klorofil e. Dapat bersimbiosis dengan organisme lain

24. Apabila keadaan tidak menguntungkan, bakteri membentuk endospora yang terjadi karena …. a. Aktivitas metabolisme menurun, sel dalam keadaan aktif dan terbentuk di

dalam sel b. Aktivitas metabolisme menurun, sel dalam keadaan istirahat dan terbentuk

di dalam sel c. Aktivitas metabolism naik, sel dalam keadaan istirahat dan terbentuk di

dalam sel d. Aktivitas metabolisme menurun, sel dalam keadaan aktif dan terbentuk di

luar sel e. Aktivitas metabolism naik, sel dalam keadaan istirahat dan terbentuk di

luar sel 25. Bakteri Rhyzobium yang hidup bersimbiosis dengan tanaman polong –

polongan bermanfaat karena …. a. Menghaluskan partikel-partikel tanah b. Memecah senyawa anorganik menjadi senyawa organik c. Memecah senyawa organik menjadi senyawa anorganik d. Mengikat nitrogen bebas menjadi nitrat yang digunakan untuk

pertumbuhan tanaman lainnya e. Mengikat nitrat menjadi nitrogen bebas yang digunakan untuk

menggemburkan tanah

26. Jenis bakteri yang bermanfaat untuk menghancurkan pektin dengan cepat adalah …. a. Lactobabacillus casei b. Acetobacter aceti c. Nitrosomonas d. Acetobacter xylinum e. Clostridium

27. Jenis bakteri yang berperan dalam pembuatan Yakult adalah …. a. Acetobacter xylinum b. Lactobabacillus casei c. Streptococcus lactis d. Pediococcus cereviciae e. Lactobacillus bulgaricus

Page 88: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

28. Jenis bakteri yang berperan dalam pembuatan Nata de coco adalah …. a. Acetobacter aceti b. Streptococcus diacetilactis c. Acetobacter xylinum d. Lactobabacillus casei e. Streptococcus lactis

29. Pigmen yang terdapat pada ganggang biru adalah …. a. Fikosianin b. Fukosianin c. Fikosantin d. Korotin e. Fioeritrin

30. Dalam ekosistem ganggang biru berperan sebagai vegetasi perintis sebab a. Ganggang biru merupakan tumbuhan kecil yang berhijau daun b. Dapat hidup di tempat yang tidak menguntungkan c. Dapat mengubah lingkungan sehingga organisme lain dapat hidup d. Sebagai sumber makanan bagi makhluk hidup e. Dapat hidup di tempat yang kering

31. Ganggang biru yang dapat mengikat nitrogen bebas dari udara adalah …….. a. Nostoc commune b. Rivularia c. Azolla piñata d. Rhyzobium e. Oscillatoria

32. Jenis ganggang biru yang sudah dimanfaatkan sebagai makanan di Afrika adalah …. a. Croococeus b. Oscilatoria c. Gileocapsa d. Spirullina e. Polycistis

Page 89: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

Lampiran. 21

KUESIONER/ANGKET 1. Bacalah penyataan-pernyataan di bawah ini dengan seksama! 2. Pilihlahlah salah satu jawaban dari pernyataan-pernyataan di bawah ini yang

sesuai dengan pendapatmu dengan memberi tanda ceklis (√) pada salah-satu kolom yang tersedia !

Nama : Kelas :

NO Pernyataan Frekuensi

SS S TS STS

1. 2.

3.

4.

5.

6.

7.

8. 9.

10.

11.

12.

13. 14.

15.

Saya tertarik dengan mata pelajaran biologi Saya selalu datang sebelum kegiatan belajar monera dimulai Untuk melatih kemampuan, saya selalu mengerjakan sendiri tugas/PR monera yang diberikan oleh guru. Saya selalu mempersiapkan materi atau bahan pelajaran yang akan di bahas satu hari sebelum materi tersebut diajarkan Menurut saya pembahasan monera lebih sulit dibandingkan dengan konsep lain dalam pelajaran biologi Saya merasa kesulitan dalam memahami konsep monera. Menurut saya sarana dan prasarana terutama untuk praktek konsep monera di laboratorium ipa cukup lengkap Saya memiliki buku cetak biologi SMA kelas X Kondisi lingkungan di rumah saya sangat mendukung untuk kegiatan belajar biologi terutama pada konsep monera Orang tua saya selalu member perhatian ketika saya belajar di rumah Saya merasa kesulitan dalam memahami bahasa ilmiah pada konsep monera Saya selalu optimis dalam menerjakan tugas monera di sekolah Saya yakin saya dapat memahami konsep monera. Orang tua saya selalu mengingatkan untuk mengulang pelajaran di rumah Saya merasa kesulitan dalam menghafal nama-nama ilmiah dan istilah dalam ilmu biologi terutama pada konsep monera

Keterangan : SS = Sangat Setuju Memiliki Skor = 4 S = Setuju Memiliki Skor = 3 TS = Tidak Setuju Memiliki Skor = 2 STS = Sangat Tidak Setuju Memiliki Skor = 1

Page 90: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

JAWABAN WAWANCARA SISWA 1. Apakah saudara menyenangi pelajaran Biologi? No Nama Responden Tanggapan/Respon 1 Wahyudin Kadang-Kadang 2 Siti Nur Hayati Senang 3 Laila Romlah Senang 4 Gemma. S Kadang-Kadang 5 Sarah Rizky Aprilian Senang 6 Desy Ratna Putri Kadang-Kadang 7 M. Rizal Kadang-Kadang 8 Nurdiansyah Kadang-Kadang 9 Haidir Ali Senang 10 Iis Sholiha Senang

2. Dalam pembelajaran Monera di kelas, apakah kamu selalu datang sebelum kegiatan

belajar dimulai? Mengapa?

No Nama Responden Tanggapan/Respon 1 Wahyudin Kadang-kadang, 2 Siti Nur Hayati Ya, karena saya senang belajar biologi 3 Laila Romlah Ya, Karena pembelajaran monera rumit

terlalu berbelit-belit dan kata-kata ilmiahnya pun sulit dibaca

4 Gemma. S Tidak, karena saya kurang mengerti dengan monera

5 Sarah Rizky Aprilian Ya, karena saya tidak mau ketinggalan pelajaran

6 Desy Ratna Putri Ya, karena kalau terlambat nanti dihukum

7 M. Rizal Ya, saya datang karena saya ingin tahu lebih dalam apa isi materi monera

8 Nurdiansyah Selalu datang sebelum dimulai, karena itu peraturan sekolah agar disiplin dan bisa belajar monera dengan baik

9 Haidir Ali Ya, karena agar tidak ketinggalan materi yang diberikan

10 Iis Sholiha Ya, karena murid harus datang terlebih dahulu sebelum guru

Page 91: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

3. Apakah kamu selalu mengerjakan sendiri tugas atau PR Monera yang diberikan guru?

Mengapa?

No Nama Responden Tanggapan/Respon 1 Wahyudin Kadang-kadang, karena terlalu sulit

tetapi ada juga yang mudah jadi kalau sulit tidak saya kerjakan

2 Siti Nur Hayati Ya, karena teman-teman tidak bias diandalkan oleh karena itu PD aja lagi

3 Laila Romlah Terkadang saya berytanya kepada kaka saya atau tidak bertanya, Mencari buku-buku yang banyak menyangkut monera

4 Gemma. S Kadang-kadang, ya mengerti sendiri tidak mengerti memindahkan tulisan dari buku teman

5 Sarah Rizky Aprilian Ya,karena itu wajib bagi saya dan saya selalu mngerjakan PR sendiri, kalau ada yang sulit saya salalu bertanya kepada kedua orangtua saya

6 Desy Ratna Putri Kadang-kadang karena ada beberapa materi yang belum diketahui

7 M. Rizal Tidak,karena ada yang yang saya tidak mengerti jadi saya bertanya kepada teman

8 Nurdiansyah Kadang-kadang, karena ada yang saya pahami dan ada yang belum saya pahami

9 Haidir Ali Kadang-kadang, karena saya mungkin belum mengerti soal yang diberikan

10 Iis Sholiha Kadang-kadang, karena saya sering berdiskusi dengan teman tentang tugas yang sulit atau tidak aku mengerti

4. Berapa lama kamu belajar Monera tiap harinya?

No Nama Responden Tanggapan/Respon 1 Wahyudin 2 jam (45x2) disekolah dan 30 menit

dirumah 2 Siti Nur Hayati Kurang lebih 1 jam 3 Laila Romlah Tergantung pembahasan dikelas, kalau

BAB Biologi mengenai monera biasanya saya penasaran dan mencari dari buku lain di rumah atau di took buku

Page 92: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

4 Gemma. S Tidak menentu 5 Sarah Rizky Aprilian 6 Desy Ratna Putri 90 menit pada hari selasa 7 M. Rizal Jika disekolah saya belajar 2x45 menit

jika disekolah 10 menit 8 Nurdiansyah Jika disekolah 2 jam pelajaran 45 x 2

menit, jika dirumah 15 menit 9 Haidir Ali 2 jam 10 Iis Sholiha Aku belajar monera tidak setiap

hari,tetapi hanya 30 menit sehari jika belajar

5. Bagaimana pendapatmu terhadap pokok bahasan Monera bila dibandingkan dengan

pokok bahasan lain dalam pelajaran Biologi? Mengapa?

No Nama Responden Tanggapan/Respon 1 Wahyudin Pelajaran monera itu agak lebih sulit

dengan pelajaran lain(dalam biologi) 2 Siti Nur Hayati Terlalu sulit karena banyak istilah

biologi yang masih asing di telinga, jadi perlu pemahaman maximal

3 Laila Romlah Paling sulit, yak arena terlalu berbelit-belit

4 Gemma. S Tidak mengerti, bahkan saya tidak mengerti apa itu monera

5 Sarah Rizky Aprilian Karena pokok bahasan monera dan pokok bahasan lain itu, menurut saya hamper sama dalam pokok bahasannya.

6 Desy Ratna Putri Sama aja dengan materi yang sudah dipelajari, tetapi ada kata-kata yang sulit di hafal sehingga malas untuk mempelajarinya

7 M. Rizal Lebih baik pembahasan yang lain dibandingkan monera

8 Nurdiansyah Lebih menyulitkan, Karena bahasan monera banyak kata-lata atau nama-nama latin yang belum saya pahami

9 Haidir Ali Sama karena menurut saya sama-sama menerangkan tumbuhan dan makhluk hidup hanya berbeda materi

10 Iis Sholiha Lebih seru karena mencakup dunia tetapi aku sudah lupa pelajarannya

Page 93: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

6. Bagaimana criteria guru Biologi yang kalian senangi? Apalah guru biologi kamu

sekarang sudah memenuhi kriteria tersebut? Mengapa?

No Nama Responden Tanggapan/Respon 1 Wahyudin Baik, tegas, penyampaiannya tidak

terlalu cepat agar kami dapat memahaminya

2 Siti Nur Hayati Karena guru sekarang mengajarnya santai tapi serius hanya saja guru sekarang kurang memberikan tugas rumah

3 Laila Romlah Dapat mengerti keadaan siswa, baik, jangan terlalu banyak duduk, menjelaskannya terhadap tidak sekaligus, murah senyum, tidak jutek, tidak pelit nilainya

4 Gemma. S Hampir, karena saya sudah bisa menangkap dikit-dikit pelajaran biologi

5 Sarah Rizky Aprilian Ya, karena gurunya, baik, tegas dan menjelaskan dengan jelas, dan juga kita tahu apa yang guru sampaikan tentang pelajaran tersebut

6 Desy Ratna Putri Biak, selalu mengadakan Tanya jawab, selalu mau mengulang pelajaran kembali, dan tidak membuat tegang, tetapi masih belum ada praktek

7 M. Rizal Ya, saya senang dengan guru biologi karena cara belajarnya santai dan mudah dimengerti kalu diberi materi

8 Nurdiansyah Criteria guru yang senengi ialah guru yang dalam menjelaskan lebih jelas dan bisa dimengerti dan guru yang tidak pilih kasih terhadap yang pintar dan yang kurang pintar

9 Haidir Ali Ya, karena gurunya mengajar dengan senyum, dengan jelas,dengan pelan-pelan agar dapat langsung dimengerti

10 Iis Sholiha Guru itu cerdas aktif dan lain-lain, ya sudah karena dia sudah cerdas dan aktif

7. Bagaimana pendapatmu tentang penjelasan guru saat mengajar Monera? Apakah kamu

dapat menangakap dan memahami materi yang disampaikan? Mengapa?

Page 94: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

No Nama Responden Tanggapan/Respon 1 Wahyudin Sangat baik karena gurunya

menjelaskan bukan hanya dengan tulisan tapi juga dengan lisan Kurang karena saya kurang dalam memperhatikan guru tersebut

2 Siti Nur Hayati Ya, karena mengajarnya santai tapi serius jadi kita tidak tegang dan detail penjelasanannya

3 Laila Romlah Dapat menangkap tatapi setelah pulang kerumah kadang-kadang saya lupa

4 Gemma. S Tidak karena saya sampai sekarang saya tidak mengerti apa itu monera

5 Sarah Rizky Aprilian Sangat jelas dan kita bisa tau apa isi dan inti dalam guru yang disampaikan Lumayan si soalnya saya bisa menangkap dan memahami sedikit-sedikit

6 Desy Ratna Putri Sedikit karena tidak begitu paham 7 M. Rizal Ya, saya memahammi materi monera

yang disampaikan tetapi karena saya kurang belajar jadi saya langsung lupa

8 Nurdiansyah Cukup jelas dapat saya pahami Karena kadang-kadang banyak yang tidak dipahami namun saya malu bertanya

9 Haidir Ali Kadang-kadang karena saya tidak mengerti bahasa biologi

10 Iis Sholiha Kurang paham, karena aku tidak memahaminya

8. Apakah kesulitan kamu dalam belajar biologi materi kelas X SMA pokok bahasan

Monera pada subpokok bahasan Archaebakteria?

No Nama Responden Tanggapan/Respon 1 Wahyudin Kesulitan susah dalam menghafal dan

menulisakan bahasa batinnya 2 Siti Nur Hayati Dalam pemahaman istilah-istilah biologi 3 Laila Romlah Semuanya sulit mulai dari reproduksi

dan jenis-jenisnya 4 Gemma. S 5 Sarah Rizky Aprilian 6 Desy Ratna Putri Ada kata-kata yang belum dimengerti

dan pembahasannya terlalu panjang 7 M. Rizal Kesulitannya adalah nama-nama dan

Page 95: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

sulit dihafal tulisannya 8 Nurdiansyah Nama-nama dan tulisannya 9 Haidir Ali Tentang nama-nama virus dan bakteri 10 Iis Sholiha Mungkin sudah dipelajari tapi mungkin

belum diterangkan 9. Sarana dan prasarana belajar biologi apa yang kamu punya?

No Nama Responden Tanggapan/Respon 1 Wahyudin Buku paket, catatan kita, ruang biologi

serta bukan dibaca tetepi dipelajari dan harus dipraktekan dilingkungan sekitar kita

2 Siti Nur Hayati Buku paket 3 Laila Romlah Laboratorium, buku, kelas dan guru 4 Gemma. S Buku 5 Sarah Rizky Aprilian Buku 6 Desy Ratna Putri Buku cetak biologi 7 M. Rizal Sarana saya harus ditekankan dalam

belajar dan adanya praktek laboratorium 8 Nurdiansyah Sarana saya harus ditekankan dan

dipelajari dan praktek dalam lingkungan 9 Haidir Ali LAB Biologi 10 Iis Sholiha Guru dan buku biologi

10. Apakah kamu mempunyai buku cetak Biologi SMA kelas X? Mengapa?

No Nama Responden Tanggapan/Respon 1 Wahyudin Punya, karena buku itu dapat

mempermudah kita dalam mempelajari biologi

2 Siti Nur Hayati Ya, karena mempermudah kita dalam belajar

3 Laila Romlah Punya, karena bukan dari pembahas guru kita mendapatkan ilmu tapi dari buku juga kita mendapatkannya

4 Gemma. S Punya, karena dapat dari sekolah 5 Sarah Rizky Aprilian Ya, karena saya mencatatnya yang

penting-penting saja 6 Desy Ratna Putri Ya, memang sudah dibagikan oleh

sekolah 7 M. Rizal Punya, karena dapat mempermudah

untuk belajar 8 Nurdiansyah Punya, karena sebagai sarana Bantu

dalam belajar

Page 96: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

9 Haidir Ali Ya, karena untuk belajar 10 Iis Sholiha Ya, karena itu penting

11. Bagaimana pendapatmu mengenai sarana dan prasarana belajar Biologi di sekolah?

No Nama Responden Tanggapan/Respon 1 Wahyudin Sangat baik 2 Siti Nur Hayati Cukup memadai, tetapi sarana untuk

praktek belum memadai 3 Laila Romlah Sampai sekarang semenjak SMA saya

belum pernah ke LAB, entah tidak ada pembahasannya atau gurunya

4 Gemma. S Saya kurng tahu sarana dan prasarana biologi sepengetahuan saya kurang lengkap

5 Sarah Rizky Aprilian Sangat menyenangkan 6 Desy Ratna Putri Bagus, tetapi belum pernah masuk ke

LAB dan prakteknya 7 M. Rizal Sangat baik 8 Nurdiansyah Bisa disebut sangat mencukupi karena

ada buku cetak biologi dan gurunya pengalaman

9 Haidir Ali Bagus, lumayan complete dan lancer 10 Iis Sholiha Bagus mungkin

12 Apakah keadaan lingkungan di rumahmu mendukung kegiatan belajar Biologi/

Mengapa?

No Nama Responden Tanggapan/Respon 1 Wahyudin Tidak, karena terlalu ramai oleh

penduduk jadi saya sulit untuk berfikir dalam mempelajari biologi

2 Siti Nur Hayati Tidak, karena keadaan lingkungan rumahku pada sibuk denganperofesinya masing-masing dan teman sebaya saya tidak dapat diajak diskusi

3 Laila Romlah Ya, karena lingkungan rumah saya banyak pepohonan yang dapat diteliti denagn metode ilmiah dan ilmu biologi

4 Gemma. S Ya, krena banyak bagian-bagian dari biologi

5 Sarah Rizky Aprilian Ya, karena banyak sekali tentang biologi 6 Desy Ratna Putri Ya, karena banyak objek-objek yang

Page 97: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

bisa diteliti 7 M. Rizal Tidak, karena sangat ramai oleh

masyarakat 8 Nurdiansyah Kadang-kadang ada karena tidak semua

bisa mendukung 9 Haidir Ali Ya, disekeliling rumahku terdapat

penduduk, tumbuhan, dan hewan 10 Iis Sholiha Ya, karena makhluk hidupnya

13. Apakah ada perhatian dari orang tua kamu mengenai belajar kamu baik di sekolah

maupun di rumah? Jika ada, dalam bentuk apa perhatiannya tersebut?

No Nama Responden Tanggapan/Respon 1 Wahyudin Ada,dalam bentuk kasih saying 2 Siti Nur Hayati Ada, dengan cara diperiksa nilai-

nilainya danmemberikan sarana belajar biologi yang dibutuhkan

3 Laila Romlah Setiap malam saya selalu dikontrol untuk belajar, saya selalu ditanya mengenai pelajaran yang sudah saya pelajari disekolah maupun di rumah,orang tua saya sangat peduli dengan pendidikan, kalau saya malas belajar saya tidak boleh nonton TV ataupun HP

4 Gemma. S Ada, ya seperti di suruh belajar 5 Sarah Rizky Aprilian Ada, mereka bilang kalu saya belajar

baik disekolah maupun dirumah say jangan malas-malasan belajar dan saya harus lebih giat belajar

6 Desy Ratna Putri Ada, kadang kala kalau terlalu sering bermain paling Cuma dinasehati supaya belajar

7 M. Rizal Ada, dalam bentuk memelihara hewan 8 Nurdiansyah Ada, dalam bentuk memelihara tanaman

dan memilih makanan 9 Haidir Ali Tidak ada 10 Iis Sholiha Ada, dalam bentuk nasehat dan

peringatan

14. Kesulitan apa saja yang kamu temui ketika menyelesaikan soal Monera?

No Nama Responden Tanggapan/Respon

Page 98: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

1 Wahyudin Menghafal arti bagian-bagian moneranya

2 Siti Nur Hayati Banyak istilah yang tidak dimengerti 3 Laila Romlah Menghafal nama-nama ilmiahnya 4 Gemma. S Banyak sekali begitu banyaknya

sampai-sampai saya tidak tahu yang mana saya tidak mengerti

5 Sarah Rizky Aprilian Ya, karena saya tidak terlalu tahu tentang ilmu biologi

6 Desy Ratna Putri Ketika soal itu tidak sesuai dengan buku yang dipelajari

7 M. Rizal Nama-namanya yang sulit dipahami 8 Nurdiansyah Menghafal nama-nama latinnya dan

penulisannya 9 Haidir Ali Tulisan dan pembahasan bahasanya 10 Iis Sholiha Tidak memahaminya

15. Apakah materi Monera itu menyulitkan?

No Nama Responden Tanggapan/Respon 1 Wahyudin Sanagt menyulitkan 2 Siti Nur Hayati Ya, karena materi ini baru saya temukan

dibangku SMA oleh karena itu banyak istilah-istilah asing yang belum dimengerti harus dengan pemahaman ekstra untuk mempelajarinya

3 Laila Romlah Sangat menyulitkan tetapi asyik 4 Gemma. S Ya, kalau saya niat kayaknya sih

sanggup tapi kadang-kadang kalau sudah melihat tulisannya saya jadi malas tidak jadi belajar dech

5 Sarah Rizky Aprilian Sangat sulit 6 Desy Ratna Putri Kadang-kadang 7 M. Rizal Ya,sangat menyulitkan 8 Nurdiansyah Kadang-kadang karena ada yang saya

pahami 9 Haidir Ali Lumayan 10 Iis Sholiha Ya, karena saya belum paham dan

seingat saya belum dijelaskan oleh guru

Page 99: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

KISI-KISI INSTRUMEN KESULITAN BELAJAR BIOLOGI PADA POKOK BAHASAN MONERA

Standar Kompetens

i

Kompetensi Dasar Konsep Indikator No. Soal

Aspek Kognitif Jumlah C1 C2 C3

Siswa mampu memahami hakikat Biologi sebagai ilmu, menemukan obyek dan ragam persoalan dari berbagai tingkat organisasi kehidupan yang ada di lingkungan sekitar

Mendeskripsikan ciri-ciri Kingdom Monera dan mengkomunika-sikan perannya dalam kehidupan

Ciri, struktur, replikasi Kingdom Monera

Menunjukan cirri-ciri, struktur dan reflikasi Monera

Membedakan

Monera (Prokariot) dengan organisme Eukariot

Merangkum informasi dan memberi contoh Monera yang bermanfaat dan membahayakan

1, 2, 3, 4, 5, 7, 22, 6, 12, 14 9, 19, 23, 24, 29 30 8, 11, 16, 18, 20, 21, 26, 27, 28, 31, 32 2, 10, 13, 15, 25, 17

10

Page 100: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : IPA Biologi Materi : Monera Semester : I (Ganjil) Alokasi Waktu : 2x 45 menit Standar Kompetensi : Siswa mampu memahami hakikat Biologi sebagai ilmu, menemukan obyek dan ragam persoalan dari berbagai tingkat organisasi kehidupan yang ada di lingkungan sekitar Kompetensi Dasar Indikator Langkah Pembelajaran Waktu Mendeskripsikan ciri-ciri Kingdom Monera dan mengkomunikasikan perannya dalam kehidupan

Menunjukan cirri-ciri, struktur dan reflikasi Monera

Membedakan

Monera (Prokariot) dengan organisme Eukariot

Merangkum

informasi dan memberi contoh Monera yang bermanfaat dan membahayakan

1. Pendahuluan Guru

mengucapkan salam dan siswa pun membalas ucapan salam dari guru

Guru mengabsen siswa

Guru memberikan apersepsi tentang materi yang akan di bahas pada hari ini

2. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran Guru

menjelaskan tentang ciri-ciri, struktur, dan reflikasi Kingdom Monera kepada siswa dan siswa menyimak dengan seksama apa yang sedang disampaikan

5 menit 5 menit 5 menit 15 menit

Page 101: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

oleh guru Guru

menerangkan tentang pengklasifikasian Monera dan siswa kembali menyimak apa yang sedang di terangkan oleh guru

Guru memberikan informasi kepada siswa tentang peranan Monera bagi kehidupan

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya masalah materi yang sedang dibahas dan membuka termin Tanya jawab

Siswa bertanya kepada guru tentang materi yang sedang di bahas yang dianggap belum bisa di pahami dan guru pun menjawab pertanyaan dari siswa tersebut

3. Penutup Guru melakukan

evaluasi terhadap siswa mengenai materi yang telah diajarkan

15 menit 15 menit 5 menit 10 menit

Page 102: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

Guru memberikan Motivasi kepada siswa agar senantiasa belajar dengan giat baik disekolah maupun di rumah

Guru memberikan PR kepada siswa tentang matri yang sudah di jelaskan tadi

Guru mengucapkan salam yang berarti materi pelajaran telah selesai

5 menit 5 menit 3 menit 2 menit

Page 103: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

LEMBAR OBSERVASI Nama Guru : Sugiarni, S. Pd Bidang Studi : IPA Biologi Kepala Sekolah : Dra. Iis Aisyah Waktu yang tersedia : 1 Jam pelajaran No Komponen yang

diamati Aspek setiap komponen

Hasil

1 Indikator a. Rumusan

indicator

b. Ketepatan

a) Tidak

dijelaskan kepada siswa sebelum mengajar dimulai

b) Beberapa indicator indicator di jelaskan kepada siswa agar mereka paham

c) Semua indicator di jelaskan dahulu kepada siswa agar mereka paham mengenai apa yang akan dicapainya

a) Indikator hanya terealisasi 25%

Page 104: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

indikator denganwaktu yang tersedia

b) Indikator hanya terealisasi 50% c) Indikator

hanya terealisasi 75%

d) Semua indicator dapat terealisasi dalam kegiatan pembelajaran

2 Kegiatan pembelajaran a. Metode

mengajar

b. Kegiatan belajar siswa

a) Metode ceramah

atau hanya satu metode mengajar

b) Metode ceramah dan Tanya jawab atau dua metode mengajar secara bergantian

c) Metode ceramah, Tanya jawab dan tugas atau tiga metode mengajar secara bergantian

a) Hanya

mendengarkan atau memperhatikan uraian guru

b) Disamping memperhatikan, siswa juga bertanya kepada guru apabila

Page 105: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

diminta oleh guru

c) Tanpa diminta oleh guru, sebagian kegiatan siswa mengajukan pertanyaan atau kegiatan lainnya

d) Siswa bertanya, diskusi, kerja kelompok melakukan tugas-tugas dengan bantuan dan pengarahan guru

Page 106: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

KISI-KISI KUESIONER ATAU ANGKET Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar

NO

ASPEK

NO. ITEM

JUMLAH (%)

1.

2.

3.

4.

5.

Minat dan Motivasi Kesiapan dan Perhatian Lingkungan Keluarga Lingkungan Sekolah Lingkungan Masyarakat

: 1, 2, 3, 11, 12, 13 : 4, 5, 6, 15 : 10, 14 : 7, 8 : 9

6 ( 40,0 ) 4 ( 26,7 ) 2 ( 13,3 ) 2 ( 13,3 ) 1 ( 6,8 )

Total

15 (100 %)

KUESIONER/ ANGKET

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar Nama : ………………….. Kelas : ………………….. Petunjuk pengisian Bacalah pernyataan berikut ini seksama, kemudian berilah tanda ceklist (√) pada kolom yang sesuai dengan pendapatmu !

NO

ASPEK YANG DINILAI

SS

S

TS

STS

1.

MINAT DAN MOTIVASI 1. Saya tertarik dengan mata pelajaran

biologi 2. Saya selalu datang sebelum kegiatan

belajar monera dimulai 3. Untuk melatih kemampuan, saya selalu

mengerjakan sendiri tugas/PR monera yang diberikan oleh guru.

11. Saya merasa kesulitan dalam memahami bahasa ilmiah pada konsep monera

Page 107: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

2.

3.

4.

5.

12. Saya selalu optimis dalam menerjakan tugas monera di sekolah

13. Saya yakin saya dapat memahami konsep monera.

KESIAPAN DAN PERHATIAN 4. Saya selalu mempersiapkan materi atau

bahan pelajaran yang akan di bahas satu hari sebelum materi tersebut diajarkan

5. Menurut saya pembahasan monera lebih sulit dibandingkan dengan konsep lain dalam pelajaran biologi

6. Saya merasa kesulitan dalam memahami konsep monera.

15.Saya merasa kesulitan dalam menghafal nama-nama ilmiah dan istilah dalam ilmu biologi terutama pada konsep monera

LINGKUNGAN KELUARGA 10.Orang tua saya selalu memberi perhatian

ketika saya belajar di rumah 14. Orang tua saya selalu mengingatkan

untuk mengulang pelajaran di rumah LINGKUNGAN SEKOLAH 7. Menurut saya sarana dan prasarana

terutama untuk praktek konsep monera di laboratorium ipa cukup lengkap

8. Saya memiliki buku cetak biologi SMA kelas X

LINGKUNGAN MASYARAKAT 9. Kondisi lingkungan di rumah saya

sangat mendukung untuk kegiatan belajar biologi terutama pada konsep monera

Page 108: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

KUESIONER PENILAIAN PESERTA DIDIK TERHADAP KONSEP MONERA Mata Ajar : Biologi Nama Siswa : Iqbal Kelas :

NO Pernyataan Frekuensi SS S TS STS

1. 2.

3.

4.

5.

6.

7.

8. 9.

10.

11.

12.

13. 14.

15.

Saya tertarik dengan mata pelajaran biologi Saya selalu datang sebelum kegiatan belajar monera dimulai Untuk melatih kemampuan, saya selalu mengerjakan sendiri tugas/PR monera yang diberikan oleh guru. Saya selalu mempersiapkan materi atau bahan pelajaran yang akan di bahas satu hari sebelum materi tersebut diajarkan Menurut saya pembahasan monera lebih sulit dibandingkan dengan konsep lain dalam pelajaran biologi Saya merasa kesulitan dalam memahami konsep monera. Menurut saya sarana dan prasarana terutama untuk praktek konsep monera di laboratorium ipa cukup lengkap Saya memiliki buku cetak biologi SMA kelas X Kondisi lingkungan di rumah saya sangat mendukung untuk kegiatan belajar biologi terutama pada konsep monera Orang tua saya selalu member perhatian ketika saya belajar di rumah Saya merasa kesulitan dalam memahami bahasa ilmiah pada konsep monera Saya selalu optimis dalam menerjakan tugas monera di sekolah Saya yakin saya dapat memahami konsep monera. Orang tua saya selalu mengingatkan untuk mengulang pelajaran di rumah Saya merasa kesulitan dalam menghafal nama-nama ilmiah dan istilah dalam ilmu biologi terutama pada

4 4 4 4 4

3 3 3

2 2 2 2 2

1 1

Page 109: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

konsep monera Jumlah Skor 41 Keterangan : SS = Sangat Setuju Memiliki Skor = 4 S = Setuju Memiliki Skor = 3 TS = Tidak Setuju Memiliki Skor = 2 STS = Sangat Tidak Setuju Memiliki Skor = 1

Page 110: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

KUESIONER PENILAIAN PESERTA DIDIK TERHADAP KONSEP MONERA

Mata Ajar : Biologi

Nama Siswa : Iqbal

Kelas :

NO Pernyataan Frekuensi

SS S TS STS

1. 2.

3.

4.

5.

6.

7.

8. 9.

10.

11.

12.

13. 14.

15.

Saya tertarik dengan mata pelajaran biologi Saya selalu datang sebelum kegiatan belajar monera dimulai Untuk melatih kemampuan, saya selalu mengerjakan sendiri tugas/PR monera yang diberikan oleh guru. Saya selalu mempersiapkan materi atau bahan pelajaran yang akan di bahas satu hari sebelum materi tersebut diajarkan Menurut saya pembahasan monera lebih sulit dibandingkan dengan konsep lain dalam pelajaran biologi Saya merasa kesulitan dalam memahami konsep monera. Menurut saya sarana dan prasarana terutama untuk praktek konsep monera di laboratorium ipa cukup lengkap Saya memiliki buku cetak biologi SMA kelas X Kondisi lingkungan di rumah saya sangat mendukung untuk kegiatan belajar biologi terutama pada konsep monera Orang tua saya selalu member perhatian ketika saya belajar di rumah Saya merasa kesulitan dalam memahami bahasa ilmiah pada konsep monera Saya selalu optimis dalam menerjakan tugas monera di sekolah Saya yakin saya dapat memahami konsep monera. Orang tua saya selalu mengingatkan untuk mengulang pelajaran di rumah Saya merasa kesulitan dalam menghafal nama-nama ilmiah dan istilah dalam ilmu biologi terutama pada konsep monera

4 4 4 4 4

3 3 3

2 2 2 2 2

1 1

Jumlah Skor 41

Keterangan : SS = Sangat Setuju Memiliki Skor = 4 S = Setuju Memiliki Skor = 3 TS = Tidak Setuju Memiliki Skor = 2 STS = Sangat Tidak Setuju Memiliki Skor = 1

Page 111: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

KUESIONER PENILAIAN PESERTA DIDIK TERHADAP KONSEP MONERA

Mata Ajar : Biologi

Nama Siswa : Eko

Kelas :

NO Pernyataan Frekuensi

SS S TS STS

1. 2.

3.

4.

5.

6.

7.

8. 9.

10.

11.

12.

13. 14.

15.

Saya tertarik dengan mata pelajaran biologi Saya selalu datang sebelum kegiatan belajar monera dimulai Untuk melatih kemampuan, saya selalu mengerjakan sendiri tugas/PR monera yang diberikan oleh guru. Saya selalu mempersiapkan materi atau bahan pelajaran yang akan di bahas satu hari sebelum materi tersebut diajarkan Menurut saya pembahasan monera lebih sulit dibandingkan dengan konsep lain dalam pelajaran biologi Saya merasa kesulitan dalam memahami konsep monera. Menurut saya sarana dan prasarana terutama untuk praktek konsep monera di laboratorium ipa cukup lengkap Saya memiliki buku cetak biologi SMA kelas X Kondisi lingkungan di rumah saya sangat mendukung untuk kegiatan belajar biologi terutama pada konsep monera Orang tua saya selalu member perhatian ketika saya belajar di rumah Saya merasa kesulitan dalam memahami bahasa ilmiah pada konsep monera Saya selalu optimis dalam menerjakan tugas monera di sekolah Saya yakin saya dapat memahami konsep monera. Orang tua saya selalu mengingatkan untuk mengulang pelajaran di rumah Saya merasa kesulitan dalam menghafal nama-nama ilmiah dan istilah dalam ilmu biologi terutama pada konsep monera

4 4 4 4 4

3 3 3

2 2 2 2 2 2

1

Jumlah Skor 40

Keterangan : SS = Sangat Setuju Memiliki Skor = 4 S = Setuju Memiliki Skor = 3 TS = Tidak Setuju Memiliki Skor = 2 STS = Sangat Tidak Setuju Memiliki Skor = 1

Page 112: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

KUESIONER PENILAIAN PESERTA DIDIK TERHADAP KONSEP MONERA

Mata Ajar : Biologi

Nama Siswa : Nanda

Kelas :

NO Pernyataan Frekuensi

SS S TS STS

1. 2.

3.

4.

5.

6.

7.

8. 9.

10.

11.

12.

13. 14.

15.

Saya tertarik dengan mata pelajaran biologi Saya selalu datang sebelum kegiatan belajar monera dimulai Untuk melatih kemampuan, saya selalu mengerjakan sendiri tugas/PR monera yang diberikan oleh guru. Saya selalu mempersiapkan materi atau bahan pelajaran yang akan di bahas satu hari sebelum materi tersebut diajarkan Menurut saya pembahasan monera lebih sulit dibandingkan dengan konsep lain dalam pelajaran biologi Saya merasa kesulitan dalam memahami konsep monera. Menurut saya sarana dan prasarana terutama untuk praktek konsep monera di laboratorium ipa cukup lengkap Saya memiliki buku cetak biologi SMA kelas X Kondisi lingkungan di rumah saya sangat mendukung untuk kegiatan belajar biologi terutama pada konsep monera Orang tua saya selalu member perhatian ketika saya belajar di rumah Saya merasa kesulitan dalam memahami bahasa ilmiah pada konsep monera Saya selalu optimis dalam menerjakan tugas monera di sekolah Saya yakin saya dapat memahami konsep monera. Orang tua saya selalu mengingatkan untuk mengulang pelajaran di rumah Saya merasa kesulitan dalam menghafal nama-nama ilmiah dan istilah dalam ilmu biologi terutama pada konsep monera

4 4 4

3 3 3 3 3 3 3

2 2 2 2

1

Jumlah Skor 42

Keterangan : SS = Sangat Setuju Memiliki Skor = 4 S = Setuju Memiliki Skor = 3 TS = Tidak Setuju Memiliki Skor = 2 STS = Sangat Tidak Setuju Memiliki Skor = 1

Page 113: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

KUESIONER PENILAIAN PESERTA DIDIK TERHADAP KONSEP MONERA

Mata Ajar : Biologi

Nama Siswa : Gemma

Kelas :

NO Pernyataan Frekuensi

SS S TS STS

1. 2.

3.

4.

5.

6.

7.

8. 9.

10.

11.

12.

13. 14.

15.

Saya tertarik dengan mata pelajaran biologi Saya selalu datang sebelum kegiatan belajar monera dimulai Untuk melatih kemampuan, saya selalu mengerjakan sendiri tugas/PR monera yang diberikan oleh guru. Saya selalu mempersiapkan materi atau bahan pelajaran yang akan di bahas satu hari sebelum materi tersebut diajarkan Menurut saya pembahasan monera lebih sulit dibandingkan dengan konsep lain dalam pelajaran biologi Saya merasa kesulitan dalam memahami konsep monera. Menurut saya sarana dan prasarana terutama untuk praktek konsep monera di laboratorium ipa cukup lengkap Saya memiliki buku cetak biologi SMA kelas X Kondisi lingkungan di rumah saya sangat mendukung untuk kegiatan belajar biologi terutama pada konsep monera Orang tua saya selalu member perhatian ketika saya belajar di rumah Saya merasa kesulitan dalam memahami bahasa ilmiah pada konsep monera Saya selalu optimis dalam menerjakan tugas monera di sekolah Saya yakin saya dapat memahami konsep monera. Orang tua saya selalu mengingatkan untuk mengulang pelajaran di rumah Saya merasa kesulitan dalam menghafal nama-nama ilmiah dan istilah dalam ilmu biologi terutama pada konsep monera

4 4 4 4 4

3 3 3 3 3 3

2 2 2 2

Jumlah Skor 46

Keterangan : SS = Sangat Setuju Memiliki Skor = 4 S = Setuju Memiliki Skor = 3 TS = Tidak Setuju Memiliki Skor = 2 STS = Sangat Tidak Setuju Memiliki Skor = 1

Page 114: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

KUESIONER PENILAIAN PESERTA DIDIK TERHADAP KONSEP MONERA

Mata Ajar : Biologi

Nama Siswa : Verdi

Kelas : X (Sepuluh)

NO Pernyataan Frekuensi

SS S TS STS

1. 2.

3.

4.

5.

6.

7.

8. 9.

10.

11.

12.

13. 14.

15.

Saya tertarik dengan mata pelajaran biologi Saya selalu datang sebelum kegiatan belajar monera dimulai Untuk melatih kemampuan, saya selalu mengerjakan sendiri tugas/PR monera yang diberikan oleh guru. Saya selalu mempersiapkan materi atau bahan pelajaran yang akan di bahas satu hari sebelum materi tersebut diajarkan Menurut saya pembahasan monera lebih sulit dibandingkan dengan konsep lain dalam pelajaran biologi Saya merasa kesulitan dalam memahami konsep monera. Menurut saya sarana dan prasarana terutama untuk praktek konsep monera di laboratorium ipa cukup lengkap Saya memiliki buku cetak biologi SMA kelas X Kondisi lingkungan di rumah saya sangat mendukung untuk kegiatan belajar biologi terutama pada konsep monera Orang tua saya selalu member perhatian ketika saya belajar di rumah Saya merasa kesulitan dalam memahami bahasa ilmiah pada konsep monera Saya selalu optimis dalam menerjakan tugas monera di sekolah Saya yakin saya dapat memahami konsep monera. Orang tua saya selalu mengingatkan untuk mengulang pelajaran di rumah Saya merasa kesulitan dalam menghafal nama-nama ilmiah dan istilah dalam ilmu biologi terutama pada konsep monera

4 4 4 4

3 3 3 3 3 3 3 3

2 2 2

Jumlah Skor 46

Keterangan : SS = Sangat Setuju Memiliki Skor = 4 S = Setuju Memiliki Skor = 3 TS = Tidak Setuju Memiliki Skor = 2 STS = Sangat Tidak Setuju Memiliki Skor = 1

Page 115: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

KUESIONER PENILAIAN PESERTA DIDIK TERHADAP KONSEP MONERA

Mata Ajar : Biologi

Nama Siswa : Verdi

Kelas : X (Sepuluh)

NO Pernyataan Frekuensi

SS S TS STS

12.

3.

4.

5.

6.

7.

8. 9.

10.

11.

12.

13. 14.

15.

Saya tertarik dengan mata pelajaran biologi Saya selalu datang sebelum kegiatan belajar monera dimulai Untuk melatih kemampuan, saya selalu mengerjakan sendiri tugas/PR monera yang diberikan oleh guru. Saya selalu mempersiapkan materi atau bahan pelajaran yang akan di bahas satu hari sebelum materi tersebut diajarkan Menurut saya pembahasan monera lebih sulit dibandingkan dengan konsep lain dalam pelajaran biologi Saya merasa kesulitan dalam memahami konsep monera. Menurut saya sarana dan prasarana terutama untuk praktek konsep monera di laboratorium ipa cukup lengkap Saya memiliki buku cetak biologi SMA kelas X Kondisi lingkungan di rumah saya sangat mendukung untuk kegiatan belajar biologi terutama pada konsep monera Orang tua saya selalu member perhatian ketika saya belajar di rumah Saya merasa kesulitan dalam memahami bahasa ilmiah pada konsep monera Saya selalu optimis dalam menerjakan tugas monera di sekolah Saya yakin saya dapat memahami konsep monera. Orang tua saya selalu mengingatkan untuk mengulang pelajaran di rumah Saya merasa kesulitan dalam menghafal nama-nama ilmiah dan istilah dalam ilmu biologi terutama pada konsep monera

4 4 4

3 3 3 3 3 3 3 3

2 2 2

Jumlah Skor 46

Keterangan : SS = Sangat Setuju Memiliki Skor = 4 S = Setuju Memiliki Skor = 3 TS = Tidak Setuju Memiliki Skor = 2 STS = Sangat Tidak Setuju Memiliki Skor = 1

Page 116: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

KUESIONER PENILAIAN PESERTA DIDIK TERHADAP KONSEP MONERA

Mata Ajar : Biologi

Nama Siswa : Fadilah

Kelas : X (Sepuluh)

NO Pernyataan Frekuensi

SS S TS STS

12.

3.

4.

5.

6.

7.

8. 9.

10.

11.

12.

13. 14.

15.

Saya tertarik dengan mata pelajaran biologi Saya selalu datang sebelum kegiatan belajar monera dimulai Untuk melatih kemampuan, saya selalu mengerjakan sendiri tugas/PR monera yang diberikan oleh guru. Saya selalu mempersiapkan materi atau bahan pelajaran yang akan di bahas satu hari sebelum materi tersebut diajarkan Menurut saya pembahasan monera lebih sulit dibandingkan dengan konsep lain dalam pelajaran biologi Saya merasa kesulitan dalam memahami konsep monera. Menurut saya sarana dan prasarana terutama untuk praktek konsep monera di laboratorium ipa cukup lengkap Saya memiliki buku cetak biologi SMA kelas X Kondisi lingkungan di rumah saya sangat mendukung untuk kegiatan belajar biologi terutama pada konsep monera Orang tua saya selalu member perhatian ketika saya belajar di rumah Saya merasa kesulitan dalam memahami bahasa ilmiah pada konsep monera Saya selalu optimis dalam menerjakan tugas monera di sekolah Saya yakin saya dapat memahami konsep monera. Orang tua saya selalu mengingatkan untuk mengulang pelajaran di rumah Saya merasa kesulitan dalam menghafal nama-nama ilmiah dan istilah dalam ilmu biologi terutama pada konsep monera

4 4 4 4 4

3 3 3 3 3 3

2 2 2

Jumlah Skor 48

Keterangan : SS = Sangat Setuju Memiliki Skor = 4 S = Setuju Memiliki Skor = 3 TS = Tidak Setuju Memiliki Skor = 2 STS = Sangat Tidak Setuju Memiliki Skor = 1

Page 117: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

KUESIONER PENILAIAN PESERTA DIDIK TERHADAP KONSEP MONERA

Mata Ajar : Biologi

Nama Siswa : Aldi

Kelas : X (Sepuluh)

NO Pernyataan Frekuensi

SS S TS STS

12.

3.

4.

5.

6.

7.

8. 9.

10.

11.

12.

13. 14.

15.

Saya tertarik dengan mata pelajaran biologi Saya selalu datang sebelum kegiatan belajar monera dimulai Untuk melatih kemampuan, saya selalu mengerjakan sendiri tugas/PR monera yang diberikan oleh guru. Saya selalu mempersiapkan materi atau bahan pelajaran yang akan di bahas satu hari sebelum materi tersebut diajarkan Menurut saya pembahasan monera lebih sulit dibandingkan dengan konsep lain dalam pelajaran biologi Saya merasa kesulitan dalam memahami konsep monera. Menurut saya sarana dan prasarana terutama untuk praktek konsep monera di laboratorium ipa cukup lengkap Saya memiliki buku cetak biologi SMA kelas X Kondisi lingkungan di rumah saya sangat mendukung untuk kegiatan belajar biologi terutama pada konsep monera Orang tua saya selalu member perhatian ketika saya belajar di rumah Saya merasa kesulitan dalam memahami bahasa ilmiah pada konsep monera Saya selalu optimis dalam menerjakan tugas monera di sekolah Saya yakin saya dapat memahami konsep monera. Orang tua saya selalu mengingatkan untuk mengulang pelajaran di rumah Saya merasa kesulitan dalam menghafal nama-nama ilmiah dan istilah dalam ilmu biologi terutama pada konsep monera

4 4 4 4 4

3 3 3 3 3 3 3

2 2 2

Jumlah Skor 48

Keterangan : SS = Sangat Setuju Memiliki Skor = 4 S = Setuju Memiliki Skor = 3 TS = Tidak Setuju Memiliki Skor = 2 STS = Sangat Tidak Setuju Memiliki Skor = 1

Page 118: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

KUESIONER PENILAIAN PESERTA DIDIK TERHADAP KONSEP MONERA

Mata Ajar : Biologi

Nama Siswa : Neneng

Kelas : X (Sepuluh)

NO Pernyataan Frekuensi

SS S TS STS

12.

3.

4.

5.

6.

7.

8. 9.

10.

11.

12.

13. 14.

15.

Saya tertarik dengan mata pelajaran biologi Saya selalu datang sebelum kegiatan belajar monera dimulai Untuk melatih kemampuan, saya selalu mengerjakan sendiri tugas/PR monera yang diberikan oleh guru. Saya selalu mempersiapkan materi atau bahan pelajaran yang akan di bahas satu hari sebelum materi tersebut diajarkan Menurut saya pembahasan monera lebih sulit dibandingkan dengan konsep lain dalam pelajaran biologi Saya merasa kesulitan dalam memahami konsep monera. Menurut saya sarana dan prasarana terutama untuk praktek konsep monera di laboratorium ipa cukup lengkap Saya memiliki buku cetak biologi SMA kelas X Kondisi lingkungan di rumah saya sangat mendukung untuk kegiatan belajar biologi terutama pada konsep monera Orang tua saya selalu member perhatian ketika saya belajar di rumah Saya merasa kesulitan dalam memahami bahasa ilmiah pada konsep monera Saya selalu optimis dalam menerjakan tugas monera di sekolah Saya yakin saya dapat memahami konsep monera. Orang tua saya selalu mengingatkan untuk mengulang pelajaran di rumah Saya merasa kesulitan dalam menghafal nama-nama ilmiah dan istilah dalam ilmu biologi terutama pada konsep monera

4 4 4 4 4

3 3 3 3 3 3 3 3

2 2

Jumlah Skor 48

Keterangan : SS = Sangat Setuju Memiliki Skor = 4 S = Setuju Memiliki Skor = 3 TS = Tidak Setuju Memiliki Skor = 2 STS = Sangat Tidak Setuju Memiliki Skor = 1

Page 119: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

KUESIONER PENILAIAN PESERTA DIDIK TERHADAP KONSEP MONERA

Mata Ajar : Biologi

Nama Siswa : Dewi

Kelas : X (Sepuluh)

NO Pernyataan Frekuensi

SS S TS STS

12.

3.

4.

5.

6.

7.

8. 9.

10.

11.

12.

13. 14.

15.

Saya tertarik dengan mata pelajaran biologi Saya selalu datang sebelum kegiatan belajar monera dimulai Untuk melatih kemampuan, saya selalu mengerjakan sendiri tugas/PR monera yang diberikan oleh guru. Saya selalu mempersiapkan materi atau bahan pelajaran yang akan di bahas satu hari sebelum materi tersebut diajarkan Menurut saya pembahasan monera lebih sulit dibandingkan dengan konsep lain dalam pelajaran biologi Saya merasa kesulitan dalam memahami konsep monera. Menurut saya sarana dan prasarana terutama untuk praktek konsep monera di laboratorium ipa cukup lengkap Saya memiliki buku cetak biologi SMA kelas X Kondisi lingkungan di rumah saya sangat mendukung untuk kegiatan belajar biologi terutama pada konsep monera Orang tua saya selalu member perhatian ketika saya belajar di rumah Saya merasa kesulitan dalam memahami bahasa ilmiah pada konsep monera Saya selalu optimis dalam menerjakan tugas monera di sekolah Saya yakin saya dapat memahami konsep monera. Orang tua saya selalu mengingatkan untuk mengulang pelajaran di rumah Saya merasa kesulitan dalam menghafal nama-nama ilmiah dan istilah dalam ilmu biologi terutama pada konsep monera

4 4 4 4 4

3 3 3 3

2 2 2 2 2 2

Jumlah Skor 44

Keterangan : SS = Sangat Setuju Memiliki Skor = 4 S = Setuju Memiliki Skor = 3 TS = Tidak Setuju Memiliki Skor = 2 STS = Sangat Tidak Setuju Memiliki Skor = 1

Page 120: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

KUESIONER PENILAIAN PESERTA DIDIK TERHADAP KONSEP MONERA

Mata Ajar : Biologi

Nama Siswa : Sri

Kelas : X (Sepuluh)

NO Pernyataan Frekuensi

SS S TS STS

12.

3.

4.

5.

6.

7.

8. 9.

10.

11.

12.

13. 14.

15.

Saya tertarik dengan mata pelajaran biologi Saya selalu datang sebelum kegiatan belajar monera dimulai Untuk melatih kemampuan, saya selalu mengerjakan sendiri tugas/PR monera yang diberikan oleh guru. Saya selalu mempersiapkan materi atau bahan pelajaran yang akan di bahas satu hari sebelum materi tersebut diajarkan Menurut saya pembahasan monera lebih sulit dibandingkan dengan konsep lain dalam pelajaran biologi Saya merasa kesulitan dalam memahami konsep monera. Menurut saya sarana dan prasarana terutama untuk praktek konsep monera di laboratorium ipa cukup lengkap Saya memiliki buku cetak biologi SMA kelas X Kondisi lingkungan di rumah saya sangat mendukung untuk kegiatan belajar biologi terutama pada konsep monera Orang tua saya selalu member perhatian ketika saya belajar di rumah Saya merasa kesulitan dalam memahami bahasa ilmiah pada konsep monera Saya selalu optimis dalam menerjakan tugas monera di sekolah Saya yakin saya dapat memahami konsep monera. Orang tua saya selalu mengingatkan untuk mengulang pelajaran di rumah Saya merasa kesulitan dalam menghafal nama-nama ilmiah dan istilah dalam ilmu biologi terutama pada konsep monera

4 4 4 4

3 3 3 3 3 3

2 2 2 2 2

Jumlah Skor 44

Keterangan : SS = Sangat Setuju Memiliki Skor = 4 S = Setuju Memiliki Skor = 3 TS = Tidak Setuju Memiliki Skor = 2 STS = Sangat Tidak Setuju Memiliki Skor = 1

Page 121: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

KUESIONER PENILAIAN PESERTA DIDIK TERHADAP KONSEP MONERA

Mata Ajar : Biologi

Nama Siswa : Arif

Kelas : X (Sepuluh)

NO Pernyataan Frekuensi

SS S TS STS

12.

3.

4.

5.

6.

7.

8. 9.

10.

11.

12.

13. 14.

15.

Saya tertarik dengan mata pelajaran biologi Saya selalu datang sebelum kegiatan belajar monera dimulai Untuk melatih kemampuan, saya selalu mengerjakan sendiri tugas/PR monera yang diberikan oleh guru. Saya selalu mempersiapkan materi atau bahan pelajaran yang akan di bahas satu hari sebelum materi tersebut diajarkan Menurut saya pembahasan monera lebih sulit dibandingkan dengan konsep lain dalam pelajaran biologi Saya merasa kesulitan dalam memahami konsep monera. Menurut saya sarana dan prasarana terutama untuk praktek konsep monera di laboratorium ipa cukup lengkap Saya memiliki buku cetak biologi SMA kelas X Kondisi lingkungan di rumah saya sangat mendukung untuk kegiatan belajar biologi terutama pada konsep monera Orang tua saya selalu member perhatian ketika saya belajar di rumah Saya merasa kesulitan dalam memahami bahasa ilmiah pada konsep monera Saya selalu optimis dalam menerjakan tugas monera di sekolah Saya yakin saya dapat memahami konsep monera. Orang tua saya selalu mengingatkan untuk mengulang pelajaran di rumah Saya merasa kesulitan dalam menghafal nama-nama ilmiah dan istilah dalam ilmu biologi terutama pada konsep monera

4 4 4 4

3 3 3 3 3

2 2 2 2

1 1

Jumlah Skor 41

Keterangan : SS = Sangat Setuju Memiliki Skor = 4 S = Setuju Memiliki Skor = 3 TS = Tidak Setuju Memiliki Skor = 2 STS = Sangat Tidak Setuju Memiliki Skor = 1

Page 122: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

KUESIONER PENILAIAN PESERTA DIDIK TERHADAP KONSEP MONERA

Mata Ajar : Biologi

Nama Siswa : Kiki

Kelas : X (Sepuluh)

NO Pernyataan Frekuensi

SS S TS STS

12.

3.

4.

5.

6.

7.

8. 9.

10.

11.

12.

13. 14.

15.

Saya tertarik dengan mata pelajaran biologi Saya selalu datang sebelum kegiatan belajar monera dimulai Untuk melatih kemampuan, saya selalu mengerjakan sendiri tugas/PR monera yang diberikan oleh guru. Saya selalu mempersiapkan materi atau bahan pelajaran yang akan di bahas satu hari sebelum materi tersebut diajarkan Menurut saya pembahasan monera lebih sulit dibandingkan dengan konsep lain dalam pelajaran biologi Saya merasa kesulitan dalam memahami konsep monera. Menurut saya sarana dan prasarana terutama untuk praktek konsep monera di laboratorium ipa cukup lengkap Saya memiliki buku cetak biologi SMA kelas X Kondisi lingkungan di rumah saya sangat mendukung untuk kegiatan belajar biologi terutama pada konsep monera Orang tua saya selalu member perhatian ketika saya belajar di rumah Saya merasa kesulitan dalam memahami bahasa ilmiah pada konsep monera Saya selalu optimis dalam menerjakan tugas monera di sekolah Saya yakin saya dapat memahami konsep monera. Orang tua saya selalu mengingatkan untuk mengulang pelajaran di rumah Saya merasa kesulitan dalam menghafal nama-nama ilmiah dan istilah dalam ilmu biologi terutama pada konsep monera

4 4 4 4

3 3 3 3 3

2 2 2 2 2 2

Jumlah Skor 43

Keterangan : SS = Sangat Setuju Memiliki Skor = 4 S = Setuju Memiliki Skor = 3 TS = Tidak Setuju Memiliki Skor = 2 STS = Sangat Tidak Setuju Memiliki Skor = 1

Page 123: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

KUESIONER PENILAIAN PESERTA DIDIK TERHADAP KONSEP MONERA

Mata Ajar : Biologi

Nama Siswa : Ardila

Kelas : X (Sepuluh)

NO Pernyataan Frekuensi

SS S TS STS

12.

3.

4.

5.

6.

7.

8. 9.

10.

11.

12.

13. 14.

15.

Saya tertarik dengan mata pelajaran biologi Saya selalu datang sebelum kegiatan belajar monera dimulai Untuk melatih kemampuan, saya selalu mengerjakan sendiri tugas/PR monera yang diberikan oleh guru. Saya selalu mempersiapkan materi atau bahan pelajaran yang akan di bahas satu hari sebelum materi tersebut diajarkan Menurut saya pembahasan monera lebih sulit dibandingkan dengan konsep lain dalam pelajaran biologi Saya merasa kesulitan dalam memahami konsep monera. Menurut saya sarana dan prasarana terutama untuk praktek konsep monera di laboratorium ipa cukup lengkap Saya memiliki buku cetak biologi SMA kelas X Kondisi lingkungan di rumah saya sangat mendukung untuk kegiatan belajar biologi terutama pada konsep monera Orang tua saya selalu member perhatian ketika saya belajar di rumah Saya merasa kesulitan dalam memahami bahasa ilmiah pada konsep monera Saya selalu optimis dalam menerjakan tugas monera di sekolah Saya yakin saya dapat memahami konsep monera. Orang tua saya selalu mengingatkan untuk mengulang pelajaran di rumah Saya merasa kesulitan dalam menghafal nama-nama ilmiah dan istilah dalam ilmu biologi terutama pada konsep monera

4 4 4 4 4 4

3 3 3 3 3 3 3 3

2

Jumlah Skor 50

Keterangan : SS = Sangat Setuju Memiliki Skor = 4 S = Setuju Memiliki Skor = 3 TS = Tidak Setuju Memiliki Skor = 2 STS = Sangat Tidak Setuju Memiliki Skor = 1

Page 124: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

KUESIONER PENILAIAN PESERTA DIDIK TERHADAP KONSEP MONERA

Mata Ajar : Biologi

Nama Siswa : Desi

Kelas : X (Sepuluh)

NO Pernyataan Frekuensi

SS S TS STS

12.

3.

4.

5.

6.

7.

8. 9.

10.

11.

12.

13. 14.

15.

Saya tertarik dengan mata pelajaran biologi Saya selalu datang sebelum kegiatan belajar monera dimulai Untuk melatih kemampuan, saya selalu mengerjakan sendiri tugas/PR monera yang diberikan oleh guru. Saya selalu mempersiapkan materi atau bahan pelajaran yang akan di bahas satu hari sebelum materi tersebut diajarkan Menurut saya pembahasan monera lebih sulit dibandingkan dengan konsep lain dalam pelajaran biologi Saya merasa kesulitan dalam memahami konsep monera. Menurut saya sarana dan prasarana terutama untuk praktek konsep monera di laboratorium ipa cukup lengkap Saya memiliki buku cetak biologi SMA kelas X Kondisi lingkungan di rumah saya sangat mendukung untuk kegiatan belajar biologi terutama pada konsep monera Orang tua saya selalu member perhatian ketika saya belajar di rumah Saya merasa kesulitan dalam memahami bahasa ilmiah pada konsep monera Saya selalu optimis dalam menerjakan tugas monera di sekolah Saya yakin saya dapat memahami konsep monera. Orang tua saya selalu mengingatkan untuk mengulang pelajaran di rumah Saya merasa kesulitan dalam menghafal nama-nama ilmiah dan istilah dalam ilmu biologi terutama pada konsep monera

4 4 4 4

3 3 3 3 3 3 3

2 2 2 2

Jumlah Skor 45

Keterangan : SS = Sangat Setuju Memiliki Skor = 4 S = Setuju Memiliki Skor = 3 TS = Tidak Setuju Memiliki Skor = 2 STS = Sangat Tidak Setuju Memiliki Skor = 1

Page 125: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

KUESIONER PENILAIAN PESERTA DIDIK TERHADAP KONSEP MONERA

Mata Ajar : Biologi

Nama Siswa : Seli

Kelas : X (Sepuluh)

NO Pernyataan Frekuensi

SS S TS STS

12.

3.

4.

5.

6.

7.

8. 9.

10.

11.

12.

13. 14.

15.

Saya tertarik dengan mata pelajaran biologi Saya selalu datang sebelum kegiatan belajar monera dimulai Untuk melatih kemampuan, saya selalu mengerjakan sendiri tugas/PR monera yang diberikan oleh guru. Saya selalu mempersiapkan materi atau bahan pelajaran yang akan di bahas satu hari sebelum materi tersebut diajarkan Menurut saya pembahasan monera lebih sulit dibandingkan dengan konsep lain dalam pelajaran biologi Saya merasa kesulitan dalam memahami konsep monera. Menurut saya sarana dan prasarana terutama untuk praktek konsep monera di laboratorium ipa cukup lengkap Saya memiliki buku cetak biologi SMA kelas X Kondisi lingkungan di rumah saya sangat mendukung untuk kegiatan belajar biologi terutama pada konsep monera Orang tua saya selalu member perhatian ketika saya belajar di rumah Saya merasa kesulitan dalam memahami bahasa ilmiah pada konsep monera Saya selalu optimis dalam menerjakan tugas monera di sekolah Saya yakin saya dapat memahami konsep monera. Orang tua saya selalu mengingatkan untuk mengulang pelajaran di rumah Saya merasa kesulitan dalam menghafal nama-nama ilmiah dan istilah dalam ilmu biologi terutama pada konsep monera

4 4 4

3 3 3 3 3 3 3 3 3

2 2 2

Jumlah Skor 45

Keterangan : SS = Sangat Setuju Memiliki Skor = 4 S = Setuju Memiliki Skor = 3 TS = Tidak Setuju Memiliki Skor = 2 STS = Sangat Tidak Setuju Memiliki Skor = 1

Page 126: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

KUESIONER PENILAIAN PESERTA DIDIK TERHADAP KONSEP MONERA

Mata Ajar : Biologi

Nama Siswa : Firdaus

Kelas : X (Sepuluh)

NO Pernyataan Frekuensi

SS S TS STS

12.

3.

4.

5.

6.

7.

8. 9.

10.

11.

12.

13. 14.

15.

Saya tertarik dengan mata pelajaran biologi Saya selalu datang sebelum kegiatan belajar monera dimulai Untuk melatih kemampuan, saya selalu mengerjakan sendiri tugas/PR monera yang diberikan oleh guru. Saya selalu mempersiapkan materi atau bahan pelajaran yang akan di bahas satu hari sebelum materi tersebut diajarkan Menurut saya pembahasan monera lebih sulit dibandingkan dengan konsep lain dalam pelajaran biologi Saya merasa kesulitan dalam memahami konsep monera. Menurut saya sarana dan prasarana terutama untuk praktek konsep monera di laboratorium ipa cukup lengkap Saya memiliki buku cetak biologi SMA kelas X Kondisi lingkungan di rumah saya sangat mendukung untuk kegiatan belajar biologi terutama pada konsep monera Orang tua saya selalu member perhatian ketika saya belajar di rumah Saya merasa kesulitan dalam memahami bahasa ilmiah pada konsep monera Saya selalu optimis dalam menerjakan tugas monera di sekolah Saya yakin saya dapat memahami konsep monera. Orang tua saya selalu mengingatkan untuk mengulang pelajaran di rumah Saya merasa kesulitan dalam menghafal nama-nama ilmiah dan istilah dalam ilmu biologi terutama pada konsep monera

4 4 4 4 4

3 3 3 3 3

2 2 2

1 1

Jumlah Skor 43

Keterangan : SS = Sangat Setuju Memiliki Skor = 4 S = Setuju Memiliki Skor = 3 TS = Tidak Setuju Memiliki Skor = 2 STS = Sangat Tidak Setuju Memiliki Skor = 1

Page 127: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

KUESIONER PENILAIAN PESERTA DIDIK TERHADAP KONSEP MONERA

Mata Ajar : Biologi

Nama Siswa : Rizal

Kelas : X (Sepuluh)

NO Pernyataan Frekuensi

SS S TS STS

12.

3.

4.

5.

6.

7.

8. 9.

10.

11.

12.

13. 14.

15.

Saya tertarik dengan mata pelajaran biologi Saya selalu datang sebelum kegiatan belajar monera dimulai Untuk melatih kemampuan, saya selalu mengerjakan sendiri tugas/PR monera yang diberikan oleh guru. Saya selalu mempersiapkan materi atau bahan pelajaran yang akan di bahas satu hari sebelum materi tersebut diajarkan Menurut saya pembahasan monera lebih sulit dibandingkan dengan konsep lain dalam pelajaran biologi Saya merasa kesulitan dalam memahami konsep monera. Menurut saya sarana dan prasarana terutama untuk praktek konsep monera di laboratorium ipa cukup lengkap Saya memiliki buku cetak biologi SMA kelas X Kondisi lingkungan di rumah saya sangat mendukung untuk kegiatan belajar biologi terutama pada konsep monera Orang tua saya selalu member perhatian ketika saya belajar di rumah Saya merasa kesulitan dalam memahami bahasa ilmiah pada konsep monera Saya selalu optimis dalam menerjakan tugas monera di sekolah Saya yakin saya dapat memahami konsep monera. Orang tua saya selalu mengingatkan untuk mengulang pelajaran di rumah Saya merasa kesulitan dalam menghafal nama-nama ilmiah dan istilah dalam ilmu biologi terutama pada konsep monera

4 4 4 4 4 4

3 3 3 3 3 3

2 2 2

Jumlah Skor 48

Keterangan : SS = Sangat Setuju Memiliki Skor = 4 S = Setuju Memiliki Skor = 3 TS = Tidak Setuju Memiliki Skor = 2 STS = Sangat Tidak Setuju Memiliki Skor = 1

Page 128: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

KUESIONER PENILAIAN PESERTA DIDIK TERHADAP KONSEP MONERA

Mata Ajar : Biologi

Nama Siswa : Haidir

Kelas : X (Sepuluh)

NO Pernyataan Frekuensi

SS S TS STS

12.

3.

4.

5.

6.

7.

8. 9.

10.

11.

12.

13. 14.

15.

Saya tertarik dengan mata pelajaran biologi Saya selalu datang sebelum kegiatan belajar monera dimulai Untuk melatih kemampuan, saya selalu mengerjakan sendiri tugas/PR monera yang diberikan oleh guru. Saya selalu mempersiapkan materi atau bahan pelajaran yang akan di bahas satu hari sebelum materi tersebut diajarkan Menurut saya pembahasan monera lebih sulit dibandingkan dengan konsep lain dalam pelajaran biologi Saya merasa kesulitan dalam memahami konsep monera. Menurut saya sarana dan prasarana terutama untuk praktek konsep monera di laboratorium ipa cukup lengkap Saya memiliki buku cetak biologi SMA kelas X Kondisi lingkungan di rumah saya sangat mendukung untuk kegiatan belajar biologi terutama pada konsep monera Orang tua saya selalu member perhatian ketika saya belajar di rumah Saya merasa kesulitan dalam memahami bahasa ilmiah pada konsep monera Saya selalu optimis dalam menerjakan tugas monera di sekolah Saya yakin saya dapat memahami konsep monera. Orang tua saya selalu mengingatkan untuk mengulang pelajaran di rumah Saya merasa kesulitan dalam menghafal nama-nama ilmiah dan istilah dalam ilmu biologi terutama pada konsep monera

4 4 4 4 4

3 3 3 3 3

2 2 2

1 1

Jumlah Skor 43

Keterangan : SS = Sangat Setuju Memiliki Skor = 4 S = Setuju Memiliki Skor = 3 TS = Tidak Setuju Memiliki Skor = 2 STS = Sangat Tidak Setuju Memiliki Skor = 1

Page 129: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

KUESIONER PENILAIAN PESERTA DIDIK TERHADAP KONSEP MONERA

Mata Ajar : Biologi

Nama Siswa : Iis

Kelas : X (Sepuluh)

NO Pernyataan Frekuensi

SS S TS STS

12.

3.

4.

5.

6.

7.

8. 9.

10.

11.

12.

13. 14.

15.

Saya tertarik dengan mata pelajaran biologi Saya selalu datang sebelum kegiatan belajar monera dimulai Untuk melatih kemampuan, saya selalu mengerjakan sendiri tugas/PR monera yang diberikan oleh guru. Saya selalu mempersiapkan materi atau bahan pelajaran yang akan di bahas satu hari sebelum materi tersebut diajarkan Menurut saya pembahasan monera lebih sulit dibandingkan dengan konsep lain dalam pelajaran biologi Saya merasa kesulitan dalam memahami konsep monera. Menurut saya sarana dan prasarana terutama untuk praktek konsep monera di laboratorium ipa cukup lengkap Saya memiliki buku cetak biologi SMA kelas X Kondisi lingkungan di rumah saya sangat mendukung untuk kegiatan belajar biologi terutama pada konsep monera Orang tua saya selalu member perhatian ketika saya belajar di rumah Saya merasa kesulitan dalam memahami bahasa ilmiah pada konsep monera Saya selalu optimis dalam menerjakan tugas monera di sekolah Saya yakin saya dapat memahami konsep monera. Orang tua saya selalu mengingatkan untuk mengulang pelajaran di rumah Saya merasa kesulitan dalam menghafal nama-nama ilmiah dan istilah dalam ilmu biologi terutama pada konsep monera

4 4 4 4 4

3 3 3 3 3 3 3

2 2 2

Jumlah Skor 47

Keterangan : SS = Sangat Setuju Memiliki Skor = 4 S = Setuju Memiliki Skor = 3 TS = Tidak Setuju Memiliki Skor = 2 STS = Sangat Tidak Setuju Memiliki Skor = 1

Page 130: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

KUESIONER PENILAIAN PESERTA DIDIK TERHADAP KONSEP MONERA

Mata Ajar : Biologi

Nama Siswa : Nurdiansyah

Kelas : X (Sepuluh)

NO Pernyataan Frekuensi

SS S TS STS

12.

3.

4.

5.

6.

7.

8. 9.

10.

11.

12.

13. 14.

15.

Saya tertarik dengan mata pelajaran biologi Saya selalu datang sebelum kegiatan belajar monera dimulai Untuk melatih kemampuan, saya selalu mengerjakan sendiri tugas/PR monera yang diberikan oleh guru. Saya selalu mempersiapkan materi atau bahan pelajaran yang akan di bahas satu hari sebelum materi tersebut diajarkan Menurut saya pembahasan monera lebih sulit dibandingkan dengan konsep lain dalam pelajaran biologi Saya merasa kesulitan dalam memahami konsep monera. Menurut saya sarana dan prasarana terutama untuk praktek konsep monera di laboratorium ipa cukup lengkap Saya memiliki buku cetak biologi SMA kelas X Kondisi lingkungan di rumah saya sangat mendukung untuk kegiatan belajar biologi terutama pada konsep monera Orang tua saya selalu member perhatian ketika saya belajar di rumah Saya merasa kesulitan dalam memahami bahasa ilmiah pada konsep monera Saya selalu optimis dalam menerjakan tugas monera di sekolah Saya yakin saya dapat memahami konsep monera. Orang tua saya selalu mengingatkan untuk mengulang pelajaran di rumah Saya merasa kesulitan dalam menghafal nama-nama ilmiah dan istilah dalam ilmu biologi terutama pada konsep monera

4 4 4 4 4

3 3 3 3 3 3 3 3

2 2

Jumlah Skor 50

Keterangan : SS = Sangat Setuju Memiliki Skor = 4 S = Setuju Memiliki Skor = 3 TS = Tidak Setuju Memiliki Skor = 2 STS = Sangat Tidak Setuju Memiliki Skor = 1

Page 131: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

KUESIONER PENILAIAN PESERTA DIDIK TERHADAP KONSEP MONERA

Mata Ajar : Biologi

Nama Siswa : Wali

Kelas : X (Sepuluh)

NO Pernyataan Frekuensi

SS S TS STS

12.

3.

4.

5.

6.

7.

8. 9.

10.

11.

12.

13. 14.

15.

Saya tertarik dengan mata pelajaran biologi Saya selalu datang sebelum kegiatan belajar monera dimulai Untuk melatih kemampuan, saya selalu mengerjakan sendiri tugas/PR monera yang diberikan oleh guru. Saya selalu mempersiapkan materi atau bahan pelajaran yang akan di bahas satu hari sebelum materi tersebut diajarkan Menurut saya pembahasan monera lebih sulit dibandingkan dengan konsep lain dalam pelajaran biologi Saya merasa kesulitan dalam memahami konsep monera. Menurut saya sarana dan prasarana terutama untuk praktek konsep monera di laboratorium ipa cukup lengkap Saya memiliki buku cetak biologi SMA kelas X Kondisi lingkungan di rumah saya sangat mendukung untuk kegiatan belajar biologi terutama pada konsep monera Orang tua saya selalu member perhatian ketika saya belajar di rumah Saya merasa kesulitan dalam memahami bahasa ilmiah pada konsep monera Saya selalu optimis dalam menerjakan tugas monera di sekolah Saya yakin saya dapat memahami konsep monera. Orang tua saya selalu mengingatkan untuk mengulang pelajaran di rumah Saya merasa kesulitan dalam menghafal nama-nama ilmiah dan istilah dalam ilmu biologi terutama pada konsep monera

4 4 4 4 4

3 3 3 3 3 3 3

2 2 2

Jumlah Skor 47

Keterangan : SS = Sangat Setuju Memiliki Skor = 4 S = Setuju Memiliki Skor = 3 TS = Tidak Setuju Memiliki Skor = 2 STS = Sangat Tidak Setuju Memiliki Skor = 1

Page 132: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

KUESIONER PENILAIAN PESERTA DIDIK TERHADAP KONSEP MONERA

Mata Ajar : Biologi

Nama Siswa : Nurhayati

Kelas : X (Sepuluh)

NO Pernyataan Frekuensi

SS S TS STS

12.

3.

4.

5.

6.

7.

8. 9.

10.

11.

12.

13. 14.

15.

Saya tertarik dengan mata pelajaran biologi Saya selalu datang sebelum kegiatan belajar monera dimulai Untuk melatih kemampuan, saya selalu mengerjakan sendiri tugas/PR monera yang diberikan oleh guru. Saya selalu mempersiapkan materi atau bahan pelajaran yang akan di bahas satu hari sebelum materi tersebut diajarkan Menurut saya pembahasan monera lebih sulit dibandingkan dengan konsep lain dalam pelajaran biologi Saya merasa kesulitan dalam memahami konsep monera. Menurut saya sarana dan prasarana terutama untuk praktek konsep monera di laboratorium ipa cukup lengkap Saya memiliki buku cetak biologi SMA kelas X Kondisi lingkungan di rumah saya sangat mendukung untuk kegiatan belajar biologi terutama pada konsep monera Orang tua saya selalu member perhatian ketika saya belajar di rumah Saya merasa kesulitan dalam memahami bahasa ilmiah pada konsep monera Saya selalu optimis dalam menerjakan tugas monera di sekolah Saya yakin saya dapat memahami konsep monera. Orang tua saya selalu mengingatkan untuk mengulang pelajaran di rumah Saya merasa kesulitan dalam menghafal nama-nama ilmiah dan istilah dalam ilmu biologi terutama pada konsep monera

4 4 4 4 4 4

3 3 3 3 3 3

2 2

1

Jumlah Skor 47

Keterangan : SS = Sangat Setuju Memiliki Skor = 4 S = Setuju Memiliki Skor = 3 TS = Tidak Setuju Memiliki Skor = 2 STS = Sangat Tidak Setuju Memiliki Skor = 1

Page 133: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

KUESIONER PENILAIAN PESERTA DIDIK TERHADAP KONSEP MONERA

Mata Ajar : Biologi

Nama Siswa : Yuli

Kelas : X (Sepuluh)

NO Pernyataan Frekuensi

SS S TS STS

12.

3.

4.

5.

6.

7.

8. 9.

10.

11.

12.

13. 14.

15.

Saya tertarik dengan mata pelajaran biologi Saya selalu datang sebelum kegiatan belajar monera dimulai Untuk melatih kemampuan, saya selalu mengerjakan sendiri tugas/PR monera yang diberikan oleh guru. Saya selalu mempersiapkan materi atau bahan pelajaran yang akan di bahas satu hari sebelum materi tersebut diajarkan Menurut saya pembahasan monera lebih sulit dibandingkan dengan konsep lain dalam pelajaran biologi Saya merasa kesulitan dalam memahami konsep monera. Menurut saya sarana dan prasarana terutama untuk praktek konsep monera di laboratorium ipa cukup lengkap Saya memiliki buku cetak biologi SMA kelas X Kondisi lingkungan di rumah saya sangat mendukung untuk kegiatan belajar biologi terutama pada konsep monera Orang tua saya selalu member perhatian ketika saya belajar di rumah Saya merasa kesulitan dalam memahami bahasa ilmiah pada konsep monera Saya selalu optimis dalam menerjakan tugas monera di sekolah Saya yakin saya dapat memahami konsep monera. Orang tua saya selalu mengingatkan untuk mengulang pelajaran di rumah Saya merasa kesulitan dalam menghafal nama-nama ilmiah dan istilah dalam ilmu biologi terutama pada konsep monera

4 4 4 4

3 3 3 3 3 3 3 3 3

2 2

Jumlah Skor 43

Keterangan : SS = Sangat Setuju Memiliki Skor = 4 S = Setuju Memiliki Skor = 3 TS = Tidak Setuju Memiliki Skor = 2 STS = Sangat Tidak Setuju Memiliki Skor = 1

Page 134: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

KUESIONER PENILAIAN PESERTA DIDIK TERHADAP KONSEP MONERA

Mata Ajar : Biologi

Nama Siswa : Laila

Kelas : X (Sepuluh)

NO Pernyataan Frekuensi

SS S TS STS

12.

3.

4.

5.

6.

7.

8. 9.

10.

11.

12.

13. 14.

15.

Saya tertarik dengan mata pelajaran biologi Saya selalu datang sebelum kegiatan belajar monera dimulai Untuk melatih kemampuan, saya selalu mengerjakan sendiri tugas/PR monera yang diberikan oleh guru. Saya selalu mempersiapkan materi atau bahan pelajaran yang akan di bahas satu hari sebelum materi tersebut diajarkan Menurut saya pembahasan monera lebih sulit dibandingkan dengan konsep lain dalam pelajaran biologi Saya merasa kesulitan dalam memahami konsep monera. Menurut saya sarana dan prasarana terutama untuk praktek konsep monera di laboratorium ipa cukup lengkap Saya memiliki buku cetak biologi SMA kelas X Kondisi lingkungan di rumah saya sangat mendukung untuk kegiatan belajar biologi terutama pada konsep monera Orang tua saya selalu member perhatian ketika saya belajar di rumah Saya merasa kesulitan dalam memahami bahasa ilmiah pada konsep monera Saya selalu optimis dalam menerjakan tugas monera di sekolah Saya yakin saya dapat memahami konsep monera. Orang tua saya selalu mengingatkan untuk mengulang pelajaran di rumah Saya merasa kesulitan dalam menghafal nama-nama ilmiah dan istilah dalam ilmu biologi terutama pada konsep monera

4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 3 3 3 3

2

Jumlah Skor 53

Keterangan : SS = Sangat Setuju Memiliki Skor = 4 S = Setuju Memiliki Skor = 3 TS = Tidak Setuju Memiliki Skor = 2 STS = Sangat Tidak Setuju Memiliki Skor = 1

Page 135: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

KUESIONER PENILAIAN PESERTA DIDIK TERHADAP KONSEP MONERA

Mata Ajar : Biologi

Nama Siswa : Desi K

Kelas : X (Sepuluh)

NO Pernyataan Frekuensi

SS S TS STS

12.

3.

4.

5.

6.

7.

8. 9.

10.

11.

12.

13. 14.

15.

Saya tertarik dengan mata pelajaran biologi Saya selalu datang sebelum kegiatan belajar monera dimulai Untuk melatih kemampuan, saya selalu mengerjakan sendiri tugas/PR monera yang diberikan oleh guru. Saya selalu mempersiapkan materi atau bahan pelajaran yang akan di bahas satu hari sebelum materi tersebut diajarkan Menurut saya pembahasan monera lebih sulit dibandingkan dengan konsep lain dalam pelajaran biologi Saya merasa kesulitan dalam memahami konsep monera. Menurut saya sarana dan prasarana terutama untuk praktek konsep monera di laboratorium ipa cukup lengkap Saya memiliki buku cetak biologi SMA kelas X Kondisi lingkungan di rumah saya sangat mendukung untuk kegiatan belajar biologi terutama pada konsep monera Orang tua saya selalu member perhatian ketika saya belajar di rumah Saya merasa kesulitan dalam memahami bahasa ilmiah pada konsep monera Saya selalu optimis dalam menerjakan tugas monera di sekolah Saya yakin saya dapat memahami konsep monera. Orang tua saya selalu mengingatkan untuk mengulang pelajaran di rumah Saya merasa kesulitan dalam menghafal nama-nama ilmiah dan istilah dalam ilmu biologi terutama pada konsep monera

4 4 4

3 3 3 3 3 3 3

2 2 2 2 2

Jumlah Skor 43

Keterangan : SS = Sangat Setuju Memiliki Skor = 4 S = Setuju Memiliki Skor = 3 TS = Tidak Setuju Memiliki Skor = 2 STS = Sangat Tidak Setuju Memiliki Skor = 1

Page 136: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

KUESIONER PENILAIAN PESERTA DIDIK TERHADAP KONSEP MONERA

Mata Ajar : Biologi

Nama Siswa : Rizka

Kelas : X (Sepuluh)

NO Pernyataan Frekuensi

SS S TS STS

12.

3.

4.

5.

6.

7.

8. 9.

10.

11.

12.

13. 14.

15.

Saya tertarik dengan mata pelajaran biologi Saya selalu datang sebelum kegiatan belajar monera dimulai Untuk melatih kemampuan, saya selalu mengerjakan sendiri tugas/PR monera yang diberikan oleh guru. Saya selalu mempersiapkan materi atau bahan pelajaran yang akan di bahas satu hari sebelum materi tersebut diajarkan Menurut saya pembahasan monera lebih sulit dibandingkan dengan konsep lain dalam pelajaran biologi Saya merasa kesulitan dalam memahami konsep monera. Menurut saya sarana dan prasarana terutama untuk praktek konsep monera di laboratorium ipa cukup lengkap Saya memiliki buku cetak biologi SMA kelas X Kondisi lingkungan di rumah saya sangat mendukung untuk kegiatan belajar biologi terutama pada konsep monera Orang tua saya selalu member perhatian ketika saya belajar di rumah Saya merasa kesulitan dalam memahami bahasa ilmiah pada konsep monera Saya selalu optimis dalam menerjakan tugas monera di sekolah Saya yakin saya dapat memahami konsep monera. Orang tua saya selalu mengingatkan untuk mengulang pelajaran di rumah Saya merasa kesulitan dalam menghafal nama-nama ilmiah dan istilah dalam ilmu biologi terutama pada konsep monera

4 4 4 4 4

3 3 3 3 3 3 3 3

2

1

Jumlah Skor 47

Keterangan : SS = Sangat Setuju Memiliki Skor = 4 S = Setuju Memiliki Skor = 3 TS = Tidak Setuju Memiliki Skor = 2 STS = Sangat Tidak Setuju Memiliki Skor = 1

Page 137: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

KUESIONER PENILAIAN PESERTA DIDIK TERHADAP KONSEP MONERA

Mata Ajar : Biologi

Nama Siswa : Sarah

Kelas : X (Sepuluh)

NO Pernyataan Frekuensi

SS S TS STS

12.

3.

4.

5.

6.

7.

8. 9.

10.

11.

12.

13. 14.

15.

Saya tertarik dengan mata pelajaran biologi Saya selalu datang sebelum kegiatan belajar monera dimulai Untuk melatih kemampuan, saya selalu mengerjakan sendiri tugas/PR monera yang diberikan oleh guru. Saya selalu mempersiapkan materi atau bahan pelajaran yang akan di bahas satu hari sebelum materi tersebut diajarkan Menurut saya pembahasan monera lebih sulit dibandingkan dengan konsep lain dalam pelajaran biologi Saya merasa kesulitan dalam memahami konsep monera. Menurut saya sarana dan prasarana terutama untuk praktek konsep monera di laboratorium ipa cukup lengkap Saya memiliki buku cetak biologi SMA kelas X Kondisi lingkungan di rumah saya sangat mendukung untuk kegiatan belajar biologi terutama pada konsep monera Orang tua saya selalu member perhatian ketika saya belajar di rumah Saya merasa kesulitan dalam memahami bahasa ilmiah pada konsep monera Saya selalu optimis dalam menerjakan tugas monera di sekolah Saya yakin saya dapat memahami konsep monera. Orang tua saya selalu mengingatkan untuk mengulang pelajaran di rumah Saya merasa kesulitan dalam menghafal nama-nama ilmiah dan istilah dalam ilmu biologi terutama pada konsep monera

4 4 4 4 4 4 4

3 3 3 3 3

2 2 2

Jumlah Skor 49

Keterangan : SS = Sangat Setuju Memiliki Skor = 4 S = Setuju Memiliki Skor = 3 TS = Tidak Setuju Memiliki Skor = 2 STS = Sangat Tidak Setuju Memiliki Skor = 1

Page 138: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

KUESIONER PENILAIAN PESERTA DIDIK TERHADAP KONSEP MONERA

Mata Ajar : Biologi

Nama Siswa : Isma

Kelas : X (Sepuluh)

NO Pernyataan Frekuensi

SS S TS STS

12.

3.

4.

5.

6.

7.

8. 9.

10.

11.

12.

13. 14.

15.

Saya tertarik dengan mata pelajaran biologi Saya selalu datang sebelum kegiatan belajar monera dimulai Untuk melatih kemampuan, saya selalu mengerjakan sendiri tugas/PR monera yang diberikan oleh guru. Saya selalu mempersiapkan materi atau bahan pelajaran yang akan di bahas satu hari sebelum materi tersebut diajarkan Menurut saya pembahasan monera lebih sulit dibandingkan dengan konsep lain dalam pelajaran biologi Saya merasa kesulitan dalam memahami konsep monera. Menurut saya sarana dan prasarana terutama untuk praktek konsep monera di laboratorium ipa cukup lengkap Saya memiliki buku cetak biologi SMA kelas X Kondisi lingkungan di rumah saya sangat mendukung untuk kegiatan belajar biologi terutama pada konsep monera Orang tua saya selalu member perhatian ketika saya belajar di rumah Saya merasa kesulitan dalam memahami bahasa ilmiah pada konsep monera Saya selalu optimis dalam menerjakan tugas monera di sekolah Saya yakin saya dapat memahami konsep monera. Orang tua saya selalu mengingatkan untuk mengulang pelajaran di rumah Saya merasa kesulitan dalam menghafal nama-nama ilmiah dan istilah dalam ilmu biologi terutama pada konsep monera

4 4 4 4 4

3 3 3 3 3 3 3

2 2 2

Jumlah Skor 47

Keterangan : SS = Sangat Setuju Memiliki Skor = 4 S = Setuju Memiliki Skor = 3 TS = Tidak Setuju Memiliki Skor = 2 STS = Sangat Tidak Setuju Memiliki Skor = 1

Page 139: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

KUESIONER PENILAIAN PESERTA DIDIK TERHADAP KONSEP MONERA

Mata Ajar : Biologi

Nama Siswa : Janah

Kelas : X (Sepuluh)

NO Pernyataan Frekuensi

SS S TS STS

12.

3.

4.

5.

6.

7.

8. 9.

10.

11.

12.

13. 14.

15.

Saya tertarik dengan mata pelajaran biologi Saya selalu datang sebelum kegiatan belajar monera dimulai Untuk melatih kemampuan, saya selalu mengerjakan sendiri tugas/PR monera yang diberikan oleh guru. Saya selalu mempersiapkan materi atau bahan pelajaran yang akan di bahas satu hari sebelum materi tersebut diajarkan Menurut saya pembahasan monera lebih sulit dibandingkan dengan konsep lain dalam pelajaran biologi Saya merasa kesulitan dalam memahami konsep monera. Menurut saya sarana dan prasarana terutama untuk praktek konsep monera di laboratorium ipa cukup lengkap Saya memiliki buku cetak biologi SMA kelas X Kondisi lingkungan di rumah saya sangat mendukung untuk kegiatan belajar biologi terutama pada konsep monera Orang tua saya selalu member perhatian ketika saya belajar di rumah Saya merasa kesulitan dalam memahami bahasa ilmiah pada konsep monera Saya selalu optimis dalam menerjakan tugas monera di sekolah Saya yakin saya dapat memahami konsep monera. Orang tua saya selalu mengingatkan untuk mengulang pelajaran di rumah Saya merasa kesulitan dalam menghafal nama-nama ilmiah dan istilah dalam ilmu biologi terutama pada konsep monera

4 4 4 4

3 3 3 3 3 3 3 3 3

2 2

Jumlah Skor 47

Keterangan : SS = Sangat Setuju Memiliki Skor = 4 S = Setuju Memiliki Skor = 3 TS = Tidak Setuju Memiliki Skor = 2 STS = Sangat Tidak Setuju Memiliki Skor = 1

Page 140: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

KUESIONER PENILAIAN PESERTA DIDIK TERHADAP KONSEP MONERA

Mata Ajar : Biologi

Nama Siswa : Nuraeni

Kelas : X (Sepuluh)

NO Pernyataan Frekuensi

SS S TS STS

12.

3.

4.

5.

6.

7.

8. 9.

10.

11.

12.

13. 14.

15.

Saya tertarik dengan mata pelajaran biologi Saya selalu datang sebelum kegiatan belajar monera dimulai Untuk melatih kemampuan, saya selalu mengerjakan sendiri tugas/PR monera yang diberikan oleh guru. Saya selalu mempersiapkan materi atau bahan pelajaran yang akan di bahas satu hari sebelum materi tersebut diajarkan Menurut saya pembahasan monera lebih sulit dibandingkan dengan konsep lain dalam pelajaran biologi Saya merasa kesulitan dalam memahami konsep monera. Menurut saya sarana dan prasarana terutama untuk praktek konsep monera di laboratorium ipa cukup lengkap Saya memiliki buku cetak biologi SMA kelas X Kondisi lingkungan di rumah saya sangat mendukung untuk kegiatan belajar biologi terutama pada konsep monera Orang tua saya selalu member perhatian ketika saya belajar di rumah Saya merasa kesulitan dalam memahami bahasa ilmiah pada konsep monera Saya selalu optimis dalam menerjakan tugas monera di sekolah Saya yakin saya dapat memahami konsep monera. Orang tua saya selalu mengingatkan untuk mengulang pelajaran di rumah Saya merasa kesulitan dalam menghafal nama-nama ilmiah dan istilah dalam ilmu biologi terutama pada konsep monera

4 4 4 4

3 3 3 3 3 3 3 3

2 2

1

Jumlah Skor 45

Keterangan : SS = Sangat Setuju Memiliki Skor = 4 S = Setuju Memiliki Skor = 3 TS = Tidak Setuju Memiliki Skor = 2 STS = Sangat Tidak Setuju Memiliki Skor = 1

Page 141: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

Tabel 4.1. Hasil tes belajar siswa dalam pemahaman konsep

No Subjek Butir Jawaban Benar Nilai

1. 8 40

2. 6 30

3. 6 30

4. 4 20

5. 6 30

6. 3 15

7. 3 15

8. 8 40

9. 6 30

10. 5 25

11. 5 25

12. 2 10

13. 4 20

14. 7 35

15. 6 30

16. 3 15

17. 7 35

18. 7 35

19. 8 40

20. 9 45

21. 5 25

22. 5 25

23. 6 30

24. 5 25

25. 5 25

26. 2 10

27. 4 20

28. 4 20

29. 4 20

30. 2 10

Jumlah 132 775 Rata-rata 4.4 25,8

Page 142: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep
Page 143: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

Hasil Perhitungan Angket (Lembar Evaluasi Individu)

No Pertanyaan SS S TS STS

f % f % f % f %

Faktor dari Diri

Sendiri

1 Saya tertarik dengan mata

pelajaran biologi

7 23,3% 22 73,4% 1 3,3% - -

2 Saya selalu datang sebelum

kegiatan belajar monera dimulai

25 83,3% 4 13,4% 1 3.3% - -

3 Untuk melatih kemampuan,

saya selalu mengerjakan sendiri

tugas/PR monera yang

diberikan oleh guru.

3 10% 9 30% 18 60% - -

4 Saya selalu mempersiapkan

materi atau bahan pelajaran

yang akan di bahas satu hari

sebelum materi tersebut

diajarkan

- - 28 93% 2 6,7% - -

5 Menurut saya pembahasan

monera lebih sulit

dibandingkan dengan konsep

lain dalam pelajaran biologi

13 43,3% 8 26,7% 9 30% - -

6 Saya merasa kesulitan dalam

memahami konsep monera.

25 83,3% 4 13,4% 1 3,3% - -

11 Saya merasa kesulitan dalam

memahami bahasa ilmiah pada

konsep monera

24 80% 6 20% - - - -

12 Saya selalu optimis dalam

menerjakan tugas monera di

sekolah

- - 22 73,3% 8 26,7% - -

13 Saya yakin saya dapat

memahami konsep monera

- - 16 53,3% 14 46,7% - -

Page 144: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

Keterangan :

1. Faktor Diri Sendiri

SS = 23,3 %+ 83,3% + 10% +43,3% +83,3% + 80% +40%

= %32,3610

%2,363

15 Saya merasa kesulitan dalam

menghafal nama-nama ilmiah

dan istilah dalam ilmu biologi

terutama pada konsep monera

12 40% 10 33,4% 7 23,3% 1 3,3%

Faktor Lingkungan

Keluarga

10 Orang tua saya selalu memberi

perhatian ketika saya belajar di

rumah

1 3,3% 22 73,3% 2 6,7% 5 16,7

14 Orang tua saya selalu

mengingatkan untuk mengulang

pelajaran di rumah

1 3,3% 21 70% 4 13,3% 4 13,3%

Faktor Lingkungan

Keluarga

7 Menurut saya sarana dan

prasarana terutama untuk

praktek konsep monera di

laboratorium ipa cukup lengkap

- - 9 30% 21 70% - -

8 Saya memiliki buku cetak

biologi SMA kelas X

30 100% - - - - - -

Faktor Lingkungan

Masyarakat

9 Kondisi lingkungan di rumah

saya sangat mendukung untuk

kegiatan belajar biologi

terutama pada konsep monera

1 3,3% 12 40% 13 43,4% 4 13,3%

Page 145: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

S = 73,4%+13,4%+30%+93,3%+26,7%+13,4%+20%+73,3%+53,3%+33,3

= %02,4310

%2,430

TS = 3,3% +3,3% + 60% + 6,7% +30% + 3,3% + 26,7% + 46,7% + 23,3%

= %33,2010

%3,203

STS = %3,010

%3,3

2. Faktor Lingkungan Keluarga

SS = 3,3% +3,3% = %3,32%6,6

S = 73,4% +70% = %7,712

%4,143

TS = 6,7% + 13,3% = %5,102%21

STS = 13,3% +16,7% = %152%30

3. Faktor Lingkungan Sekolah

SS = %502

%100

S = %152%30

TS = %352%70

STS = 0 %

4. Faktor Lingkungan Masyarakat

SS = 3,3%

S = 40%

TS = 43,3%

STS =13,4

Page 146: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

LEMBAR OBSERVASI

NO Peristiwa/Kegiatan Menit

Baik Sedang Kurang A 1. 2. 3. 4. 5.

Kegiatan Siswa Mengerjakan tugas di papan tulis Mengajukan pertanyaan Menjawab pertanyaan guru secara individual Menjawab pertanyaan guru secara serempak Memperhatikan guru ketika sedang menjelaskan

√ √

√ √ √

B 1. 2. 3.

Keadaan Kelas Tenang atau kondusif pada saat belajar Tertib ketika mengerjakan tugas Siswa cenderung aktif dan komunikatif

√ √

Page 147: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

LEMBAR UJI REFERENSI

BAB I

No Nama Buku

Paraf

Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

1. Taufik Pasiak, Revolusi IQ/EQ/SQ antara Neurosains dan Al-Qur’an. (Babdung : Mizan Pustaka. 2003), h. 148

2. UU RI No. 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3, ( Jakarta : PT Panca Usaha, 2003 ), Cet. Ke-1 h.7

3. Wasty Soemanto, Pendidikan Psikologi (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2006). Cet Ke-5, h. 104-105

4. Mudjiran, Jenis, Kesulitan Belajar yang Dialami Mahasiswa Universitas Negeri Padang, (Jurnal Buletin Pembelajaran, 2001). Edisi Maret No. I

Page 148: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

BAB II

No Nama Buku

Paraf

Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

1. Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 2001), Cet. Ke-1, h.60

2. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), Cet. Ke-5, h. 84

3. Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2008), Ed. Ke-5, h. 231

4. W. J. S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), Cet. Ke-8, h. 108

5. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. Ke-9, h. 90

6. Slameto, Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), Cet. Ke-4, h. 2

7. Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2006), Cet. Ke-3, h .10

8. Saifuddin Azwar, Pengantar Psikologi Intelegensi, (Jogjakarta : Pustaka Pelajar. 2002), Cet Ke-3, h. 164

Page 149: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

9. Darwyan Syah, dkk, Strategi Belajar Mengajar, ( Jakarta : Diadit Media, 2009), Cet. Ke-1, h. 36

10. Oemar Mahalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2004), Cet. Ke-3, h. 27

11. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1999), Cet. Ke-15, h. 84

12. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1999), Cet. Ke-15, h. 85

13. Dasim Budimansyah, Model Pembelajaran Biologi Fortopolio, (Bandung: PT. Ganeshindo, 2003), Cet. Ke-1, h.1

14. http://id.wikipedia.org/wiki/Biologi

15. Alisuf Sabri. Psikologi Pendidikan. ( Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya. 2007), Cet. Ke-3, h.88

16. Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 2001), Cet. Ke-1, h. 165

17. Www.pikiran -rakyat.com Syarif Hidayat, (2004) Tes Diagnostik Atasi Siswa Sulit Belajar, Suplemen Teropong,

Page 150: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

18. Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), Ed. Revisi. Ke-8, h. 184

19. http://hasanroch.wordpress.com/2008/09/08/hakikat-kesulitan-belajar/

20. http://hasanroch.wordpress.com/2008/09/08/hakikat-kesulitan-belajar

21. Abin Syamsudi, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,2005), Cet. Ke-8, h. 308

22. www.pikiran-rakyat.com Syarif Hidayat, (2004) Tes Diagnostik Atasi Siswa Sulit Belajar, Suplemen Teropong,

23. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. Ke-9, h. 132

24. Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta:Rajawali Press, 2009). Ed. Revisi-8, h. 184-186

25. Jhon W. Santrock., Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Prenada Media Group, 2007), Cet. 1 h. 352

26. Jhon W. Santrock., Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Prenada Media Group, 2007), Cet. 1 h. 352

Page 151: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

27. Suharnan, Psikologi Kognitif, (Surabaya: Srikandi, 2005), Cet. 1 h. 115

28. Suharnan, Psikologi Kognitif, (Surabaya: Srikandi, 2005), Cet. 1 h. 115

29. Suharnan, Psikologi Kognitif, (Surabaya: Srikandi, 2005), Cet. 1 h. 115

30. Jhon W. Santrock., Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Prenada Media Group, 2007), Cet. 1 h. 354

31. Jhon W. Santrock., Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Prenada Media Group, 2007), Cet. 1 h. 355

32. Suharnan, Psikologi Kognitif, (Surabaya: Srikandi, 2005), Cet. 1 h. 130

33. Suharnan, Psikologi Kognitif, (Surabaya: Srikandi, 2005), Cet. 1 h. 13

34. Suharnan, Psikologi Kognitif, (Surabaya: Srikandi, 2005), Cet. 1 h. 134

Page 152: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

BAB III

No Nama Buku

Paraf

Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

1. Moh. Nazir, Metodologi Penelitian. (Bogor : Ghalia Indonesia 2005), Cet. Ke-6, h. 54.

2. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003)

3. Ahmad Sopyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta : UIN Jakarta Press 2006). Cet. Ke-1, h. 105

4. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003)

5. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003)

6. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003)

7. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003)

8. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003)

Page 153: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

9. Mimin Haryati, Sistem Penilaian Berbsis Kompetensi, (Jakarta : Gaung Persada Pers, 2006) Cet. Ke-1, h. 63

10. Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta:Rajawali Press, 2009). Ed. Revisi-8, h. 219-220

11. Moh. Nazir, Ph. D, Metode Penelitian, ( Bogor : Ghalia Indonesia, 2005) Cet, ke-6, h. 338

Yang Mengesahkan,

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. H. Mahmud M. Siregar, M. Si Nengsih Juanengsih, M. Pd NIP. 19540310 1988031001 NIP. 19790510 2006042001

Page 154: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

Tabel 1

Distribusi Frekuensi Standar Kesulitan Siswa dalam Pemahaman Konsep

No Nama

Siswa

Kesulitan pada Butir Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

1 Iqbal 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

2 Eko 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1

3 Nanda 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1

4 Gemma 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Verdi 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1

6 Fadilah 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 Aldi 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

8 Neneng 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0

9 Dewi 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0

10 Sri 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 Anif 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 Kiki 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0

13 Ardila 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

14 Desi 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0

15 Seli 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1

16 Firdaus 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0

17 Rizal 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0

18 Haidir 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0

19 Iis 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0

20 Nurdian 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0

21 Wali 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0

22 Nuryati 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0

23 Yuli 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1

24 Laila 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

25 Desi K 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0

Page 155: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

26 Rizka 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

27 Sarah 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1

28 Isma 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

29 Janah 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

30 Aen 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0

Jumlah 8 1 4 2 1 1 5 1 5 0 1 3 1 1 1 3 4 1 4 7

Page 156: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

Tabel 2

Distribusi Frekuensi Respon Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal

Aspek

Kesulitan

Butir Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11

12

13

14

15

Pem

aham

an

Soal

8

(27)

14

(47)

4

(13)

20

(67)

15

(50)

18

(60)

5

(17)

11

(37)

5

(17)

0

(100)

13

(43)

3

(10)

100

(33)

11

(37)

1

(3)

bel 3. Persentase siswa yang menjawab salah

Nomor Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

∑siswa 22 16 26 10 15 12 25 19 25 30 17 27 20 19 29 27 26 29 26 23

% 73 53 87 33 50 40 83 63 83 100 57 90 67 63 97 90 87 97 87 77

Page 157: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

Instrumen Tes Petunjuk pengisian :

a. Sebelum mengisi/memberikan jawaban isilah identitas diri anda secara lengkap. b. Pilihlah salah satu jawaban a, b, c, d atau e dengan cara melingkari pada jawaban

tersebut yang anda anggap paling benar c. Jawaban diisi sesuai dengan kemampuan masing-masing

Identitas diri Nama : Jenis Kelamin : Tempat Tanggal Lahir: Alamat : Pilihlah salah-satu jawaban yang paling tepat !

1. Semua organism dalam kingdom monera memiliki cirri ………. a. Eukariotik b. Prokariotik c. Autotrof d. Heterotrof e. Bersel banyak

2. Dinding sel bakteri memiliki struktur yang disebut …….. a. Kapsul b. Peptidoglikan c. Kapsomer d. Fospolipid e. Protein

3. Bakteri yang memiliki dinding sel dengan lapisan peptidoglikan yang tebal disebut …… a. Gram positif b. Gram negatif

Page 158: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

c. Heterotrof d. Anaerob e. Aerob

4. Rambut-rambut halus pada beberapa jenis bakteri disebut ……. a. Pilus b. Flagella c. Endospora d. Bulu cambuk e. Silia

5. Bakteri Halofil merupakan bakteri yang hidup pada lingkungan …….. a. Temperatur tinggi b. Derajat keasaman tinggi c. Kandungan sulfur tinggi d. Kandungan gas metana tinggi e. Kadar garam tinggi

6. Contoh bakteri yang menyebabkan penyakit pada manusia adalah …….. a. Sulfolobus b. Lactobacillus bulgaricus c. Mycobacterium tuberculosis d. Nitrosomonas e. Pseudomonas Solanacearum

7. Beberapa jenis Cyanobacteria dapat dianggap sebagai pupuk alami bagi tumbuhan karena dapat mengikat …. a. Nitrogen b. Karbon c. Hidrogen d. Oksigen e. Sulfur

8. Paku air Azolla yang banyak tumbuh di sawah bersimbiosis dengan ….. a. Nostoc b. Anabaena c. Oscillatolia d. Spirullina e. Gloeocapsa

9. Bakteri Nitrosomanas adalah contoh bakteri kemoautotrof. Bakteri ini dapat mensintesis makanan dengan menggunakan ….. a. Energy cahaya matahari b. Energy fisika c. Energy kimia d. Bahan organic e. Makhluk hidup lain

10. Reproduksi bakteri secara generatif sering disebut paraseksual. Reproduksi ini berlangsung melalui tiga cara, yakni….. a. Transformasi, konjugasi dan transduksi

Page 159: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

b. Transformasi, indukasi dan konjugasi c. Reflikasi, transduksi dan transformasi d. Konjugasi, tranduksi dan reflikasi e. Reflikasi, induksi dan konjugasi

11. Bakteri Nitrit dan bakteri Nitrat sangat menguntungkan, karena membantu menyuburkan tanah . bakteri ini hidup pada lingkungan tanah yang …… a. Gembur, lembab dan kaya zat organic b. Liat, kering dan kaya zat organic c. Gembur, lembab dan kaya zat anorganik d. Tandus, panas dan kaya zat anorganik e. Liat, basah dan kaya zat anorganik

12. Tempe bongkrek sangat disenangi masyarakat pedesaan. Bahan makanan ini akan membahayakan manusia bila tercemar oleh bakteri ….. a. Clostridium b. Psedosomonas cocovenenans c. Clostridium tetani d. Leuconostoc mesentroides e. Xanthomonas citri

13. Lactobacillus bulgaricus adalah sejenis bakteri yang sangat menguntungkan, karena berguna untuk memproduksi …… a. Biogas b. Pupuk c. Bahan makanan d. Yoghurt e. Minyak

14. Diantara jenis makhluk hidup ini yang mampu menjadi vegetasi perintis adalah ….. a. Bakteri saprofit b. Bakteri parasit c. Ganggang biru d. Virus T e. Bakteri aerob

15. Nostoc commune dan Anabaena cicadae adalah jenis gangggang biru yang sangat menguntungkan, karena dapat…… a. Mengikat oksigen dari udara b. Menghasilkan bahan makanan c. Menghasilkan zat anti biotika d. Me ngikat nitrogen bebas dari udara e. Menggemburan tanah

16. Jenis ganggang biru yang dapat diharapkan menjadi sumber makanan baru adalah …. a. Gloeocapsa b. Anabaena cicadae c. Spirullina

Page 160: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

d. Anabaena azollae e. Nostoc commune

17. Bakteri autotrof dapat dibedakan dengan bakteri heterotrof, karena bakteri autotrof memiliki cirri …. a. Dapat melakukan sintesa protein b. Tidak tergantung pada organisme lain c. Dapat melakukan kemosintesis d. Mempunyai figmen serupa klorofil e. Dapat bersimbiosis dengan organisme lain

18. Jenis bakteri yang bermanfaat untuk menghancurkan pektin dengan cepat adalah …. a. Lactobabacillus casei b. Acetobacter aceti c. Nitrosomonas d. Acetobacter xylinum e. Clostridium

19. Jenis bakteri yang berperan dalam pembuatan Nata de coco adalah …. a. Acetobacter aceti b. Streptococcus diacetilactis c. Acetobacter xylinum d. Lactobabacillus casei e. Streptococcus lactis

20. Pigmen yang terdapat pada ganggang biru adalah …. a. Fikosianin b. Fukosianin c. Fikosantin d. Korotin e. Fioeritrin

Page 161: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

Tabel 4.

Respon siswa terhadap pelajaran Biologi dan Faktor-Faktor penyebab kesulitan belajar

Biologi Pada Pokok Bahasan Monera

No Pertanyaan Kesimpulan Jawaban siswa

1 Apakah kamu menyukai pelajaran Biologi

pada bahasan Monera?

Tidak terlalu menyukai

2 Dalam pembelajaran Monera di kelas,

apakah kamu selalu dating sebelum

kegiatan pembelajaran dimulai?

Mengapa?

Ya, karena agar tidak ketinggalan

materi yang diberikan

3 Apakah kamu selalu mengerjakan sendiri

tugas yang diberikan guru? Mengapa?

Kadang-kadang. Karena tugasnya

terlalu sulit dan ada materi yang belum

di pahami

4 Berapa lama kamu belajar Monera di

sekolah?

Dua kali pertemuan yaitu 4x45 menit

5 Bagaimana pendapatmu mengenai pokok

bahasan Monera bila dibandingkan

dengan pokok bahasan lain dalam

pelajaran biologi? Mengapa?

Lebih sulit, karena bahasan Monera

banyak istilah Biologi yang masih

asing ditelinga, jadi perlu pemahaman

yang maksimal

6 Bagaimana criteria guru Biologi yang Baik, tegas, enak dalam

Page 162: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

kalian senangi? Apakah guru biologi

kalian sekarang sudah memenuhi criteria

tersebut?

menyampaikan materi. Ya, guru

biologi kami sudah mendekati criteria

yang kami inginkan

7 Bagaimana pendapatmu tentang

penjelasan guru saat mengajar monera?

Apakah kamu dapat menangkap dan

memahami matri yang disampaikan?

Sangat baik, karena gurunya

menjelaskan dengan detail. Kadang-

kadang kami paham terhadap materi

yang disampaikan, tetapi ada juga

materi yang tidak kami pahami karena

kami malas belajar, jadi banyak yang

lupa.

8 Apakah kesulitan kamu dalam belajar

biologi pada materi Monera?

Kesulitannya adalah susah dalam

menghafal dan menuliskan bahasa

latinnya

9 Sarana dan prasarana belajar biologi apa

yang kamu punya?

Buku paket dan laboratorium

10 Apakah kamu mempunyai buku paket

Biologi? Mengapa?

Ya, kami mempunyai buku paket

biologi. Untuk mempermudah dalam

belajar

11 Bagaimana pendapatmu mengenai sarana

dan prasarana belajar biologi di sekolah?

Cukup memadai, tapi belum maksimal

dalam penggunaannya

12 Apakah keadaan lingkungan di rumahmu

mendukung kegiatan belajar biologi

khususnya mengenai bahasan Monera?

Ya, karena di lingkungan rumah kami

banyak bahan yang bias dijadikan

objek penelitian

13 Apakah ada perhatian dari orang tua kamu

mengenai belajar kamu baik di sekolah

maupun di rumah? Jika ada, dalam bentuk

apa perhatiannya tersebut?

Ada, tetapi itu juga kadang-kadang.

Perhatiannya dalam bentuk

nasihatagar tidak melalaikan tugas

yang diberikan oleh guru, juga dengan

cara mengotrol tugas-tugas yang

diberikan oleh guru di sekolah

14 Kesulitan apa saja yang kamu temui

ketika menyelesaikan soal Monera?

Kami mengalami kesulitan dalam

menghafal nama-nama ilmiah dan

Page 163: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

terlalu banyak istilah-istilah biologi

yang tidak dimengerti

15 Apakah materi Monera itu menyulitkan? Ya, karena banyak istilah-istilah

biologi yang belum dimengerti yang

membutuhkan pemahaman yang ekstra

untuk mempelajarinya. Kami juga

kesulitan karena kami malas belajar

dan membaca

Page 164: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

Lampiran. 22

HASIL KUESIONER KATEGORISASI KESULITAN BELAJAR SISWA

NO Item Soal

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.

2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3

3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 4 2 2 3 4 3 4 2

3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

1 1 3 1 2 1 1 2 2 3 2 2 1 3 3 2 1 3 3 1 1 1 2 1 3 1 3 1 3 2

1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1

3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 2 1 3 3 3 2 2 2 4 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 1 3 3 3 1 2 3 3 1

1 1 3 3 3 3 3 3 2 3 1 2 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3

1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2

2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3

1 2 2 3 3 3 3 3 2 3 1 2 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3

1 1 3 1 3 1 2 1 1 3 3 2 2 3 2 2 1 3 1 2 2 2 3 4 1 2 1 2 1 1

28 29 37 34 40 36 37 37 34 42 35 35 40 37 41 35 36 37 41 40 37 37 36 41 41 37 41 37 41 32

98 115 80 88 94 117 69 120 72 79 114 84 78 80 94 1.111

Page 165: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

Lampiran. 22

Hasil Kuesioner Kategorisasi Kesulitan belajar siswa yang Bersumber dari Diri sendiri

Keterangan :

ST = Sangat Tinggi T = Tinggi S = Sedang R = Rendah

NO Item Soal

Jumlah Ket 1 2 3 4 5 6 11 12 13 15

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.

2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3

3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 4 2 2 3 4 3 4 2

3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

1 1 3 1 2 1 1 2 2 3 2 2 1 3 3 2 1 3 3 1 1 1 2 1 3 1 3 1 3 2

1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1

1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2

2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3

1 1 3 1 3 1 2 1 1 3 3 2 2 3 2 2 1 3 1 2 2 2 3 4 1 2 1 2 1 1

18 18 24 18 25 21 24 22 23 28 23 22 25 25 26 25 21 25 25 24 24 25 28 26 24 24 25 25 28 24

T T T T T T T T T S T T

T T S T T T T T T T S S T T T T S T

98 115 80 88 94 117 114 84 78 94 715

Page 166: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

Lampiran. 22

Hasil Kuesioner Kategorisasi Kesulitan Belajar Siswa yang Bersumber dari Lingkungan Keluarga

Keterangan :

ST = Sangat Tinggi T = Tinggi S = Sedang R = Rendah

NO Item Soal

Jumlah Keterangan 10 14

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.

1 1 3 3 3 3 3 3 2 3 1 2 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3

1 2 2 3 3 3 3 3 2 3 1 2 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3

2 3 5 6 6 6 6 6 4 5 2 4 6 6 6 2 6 2 6 6 6 6 6 8 6 6 6 6 6 6

ST ST T S S S S S T T

ST T

S S S

ST S

ST S S S S S R S S S S S S

79 80 157

Page 167: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

Lampiran. 22

Hasil Kuesioner Kategorisasi Kesulitan Belajar Siswa yang Bersumber dari Lingkungan Sekolah

Keterangan :

ST = Sangat Tinggi T = Tinggi S = Sedang R = Rendah

NO Item Soal

Jumlah Keterangan 7 8

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.

3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

7 6 6 6 6 6 6 7 6 6 7 7 6 6 7 6 7 7 7 6 6 6 6 7 6 6 6 6 6 6

S S S S S

S S S S S S S S S S S S S S S S S S S

S S S S S S

69 120 189

Page 168: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

Lampiran. 22

Hasil Kuesioner Kategorisasi Kesulitan Belajar Siswa yang Bersumber dari

Lingkungan Masyarakat

Keterangan :

ST = Sangat Tinggi T = Tinggi S = Sedang R = Rendah

NO Item Soal

Jumlah Keterangan 9

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.

2 2 1 3 3 3 2 2 2 4 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 1 3 3 3 1 2 3 3 1

2 2 1 3 3 3 2 2 2 4 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 1 3 3 3 1 2 3 3 1

T T ST S S

S T T T R S T S T T T T S S T T ST S

S S

ST T S S

ST

72 72

Page 169: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

Tabel 3. 3 Interval Kategori

NO Rentangan Skor Kategori Kesulitan Belajar

1 15 – 26 Sangat Tinggi

2 27 – 37 Tinggi

3 38 – 48 Sedang

4 49 – 60 Rendah

Tabel 4.2 Frekuensi Dan Persentase Kesulitan Belajar Siswa

No Kategori Frekuensi Relatif Persentasi (%)

1.

2.

3.

4.

Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

_

20

10

_

_

66,7 %

33.3 %

_

Jumlah 30 100 %

Page 170: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

Tabel 4.3 Interval Rerata Kesulitan Belajar Siswa

No Kategori Interval

1.

2.

3.

4.

Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

20,5 ≤ Rerata Responden ≤ 32

32 ≤ Rerata Responden ≤ 43

43 ≤ Rerata Responden ≤ 4,5

4,5 ≤ Rerata Responden ≤ 60

Keterangan : Skor Rerata Siswa = 35 Kategori Kesulitan = Tinggi

Persentasi

Frekuensi

Gambar 4.2 Frekuensi Dan Persentase Kesulitan Belajar Siswa

Tabel 3. 3 Interval Kategori

0

20

40

60

80

100

10 15 20 25 30

Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

Page 171: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

NO Rentangan Skor Kategori Kesulitan Belajar

1 10 – 17 Sangat Tinggi

2 18 – 25 Tinggi

3 26 – 33 Sedang

4 34 – 40 Rendah

Tabel 4.4 Frekuensi Dan Persentase Kesulitan Belajar Yang Bersumber

Dari Diri Sendiri

No Kategori Frekuensi Relatif Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

-

25

5

-

-

83,3 %

16,7 %

-

Jumlah 30 100 %

Page 172: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

Tabel 4.5 Interval Rerata Kesulitan Belajar Siswa

yang bersumber dari diri sendiri

No Kategori Interval

1.

2.

3.

4.

Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

13,5 ≤ Rerata Responden ≤ 21,5

21,5 ≤ Rerata Responden ≤ 29,5

29,5 ≤ Rerata Responden ≤ 37

37 ≤ Rerata Responden ≤ 40

Keterangan :

Skor Rerata Siswa = 23 Kategori Kesulitan = Tinggi

Persentasi

Frekuensi

Gambar 4.3 Frekuensi Dan Persentase Kesulitan Belajar Siswa

Yang Bersumber Dari Diri Sendiri

Tabel 3. 3 Interval Kategori

0

20

40

60

80

100

10 15 20 25 30

Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

Page 173: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

NO Rentangan Skor Kategori Kesulitan Belajar

1 2 – 3 Sangat Tinggi

2 4 – 5 Tinggi

3 6 – 7 Sedang

4 8 – 9 Rendah

Tabel 4.6

Frekuensi Dan Persentase Kesulitan Belajar Yang Bersumber Dari Lingkungan Keluarga

No Kategori Frekuensi Relatif Persentasi (%)

1.

2.

3.

4.

Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

5

4

20

1

16,7 %

13,3%

66,7 %

3,3 %

Jumlah 30 100 %

Page 174: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

Tabel 4.7 Interval Rerata Kesulitan Belajar Siswa

yang bersumber dari Lingkungan Keluarga

No Kategori Interval

1.

2.

3.

4.

Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

2,5 ≤ Rerata Responden ≤ 4,5

4,5 ≤ Rerata Responden ≤ 6,5

6,5 ≤ Rerata Responden ≤ 8,5

8,5 ≤ Rerata Responden ≤ 9,5

Keterangan :

Skor Rerata Siswa = 5 Kategori Kesulitan = Tinggi

Persentasi

Frekuensi

Gambar 4.4 Frekuensi Dan Persentase Kesulitan Belajar Siswa

Yang Bersumber Dari Lingkungan Keluarga Tabel 3. 3 Interval Kategori

0

20

40

60

80

100

10 15 20 25 30

Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

Page 175: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

NO Rentangan Skor Kategori Kesulitan Belajar

1 2 – 3 Sangat Tinggi

2 4 – 5 Tinggi

3 6 – 7 Sedang

4 8 – 9 Rendah

Tabel 4.8

Frekuensi Dan Prosentase Kesulitan Belajar Yang Bersumber Dari Lingkungan Sekolah

No Kategori Frekuensi Relatif Persentasi (%)

1.

2.

3.

4.

Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

-

-

30

-

-

-

100 %

-

Jumlah 30 100 %

Page 176: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

Tabel 4.9

Interval Rerata Kesulitan Belajar Siswa yang bersumber dari Lingkungan Sekolah

No Kategori Interval

1.

2.

3.

4.

Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

2,5 ≤ Rerata Responden ≤ 4,5

4,5 ≤ Rerata Responden ≤ 6,5

6,5 ≤ Rerata Responden ≤ 8,5

8,5 ≤ Rerata Responden ≤ 10,5

Keterangan : Skor Rerata Siswa = 6,5 Kategori Kesulitan = Sedang

Persentasi

Frekuensi

Gambar 4.5 Frekuensi Dan Persentase Kesulitan Belajar Siswa

Yang Bersumber Dari Lingkungan Sekolah

0

20

40

60

80

100

10 15 20 25 30

Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

Page 177: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

Tabel 3. 3 Interval Kategori

NO Rentangan Skor Kategori Kesulitan Belajar

1 0,5 – 1,0 Sangat Tinggi

2 1,5 – 2,0 Tinggi

3 2,5 – 3,0 Sedang

4 3,5 – 4,0 Rendah

Tabel 4.10 Frekuensi Dan Prosentase Kesulitan Belajar

Yang Bersumber Dari Lingkungan Masyarakat

No Kategori Frekuensi Relatif Persentasi (%)

1.

2.

3.

4.

Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

4

13

12

1

13,3 %

43,4 %

40%

3,3 %

Jumlah 30 100 %

Page 178: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3698/1/SITI... · ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM ... Biologi pada Konsep

Tabel 4.11 Interval Rerata Kesulitan Belajar Siswa

yang bersumber dari Lingkungan Masyarakat

No Kategori Interval

1.

2.

3.

4.

Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

0,75 ≤ Rerata Responden ≤ 1,75

1,75 ≤ Rerata Responden ≤ 2,75

2,75 ≤ Rerata Responden ≤ 3,75

3,75 ≤ Rerata Responden ≤ 4,75

Keterangan :

Skor Rerata Siswa = 2,5 Kategori Kesulitan = Tinggi

Persentasi

Frekuensi

Gambar 4.6 Frekuensi Dan Persentase Kesulitan Belajar Siswa

Yang Bersumber

0

20

40

60

80

100

10 15 20 25 30

Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah