209
i ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V (STUDI KASUS DI SALAH SATU SD KABUPATEN BANTUL) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Alan Risky Subekti NIM : 151134029 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

i

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V

(STUDI KASUS DI SALAH SATU SD KABUPATEN BANTUL)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Alan Risky Subekti

NIM : 151134029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya yang selalu

memberikan kemudahan dan kelancaran setiap waktu hingga skripsi ini

selesai.

Untuk kedua orang tuaku tersayang Bapak Sihono dan Ibu Murtilah yang

selalu memberikan dukungan dari segi manapun, memberikan semangat, doa

yang tiada hentinya yang tidak mungkin tidak dapat terbayarkan hanya

dengan selembar kertas ucapan kasih sayang dan persembahan ini.

Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd, dan Ibu Brigitta Erlita Tri

Anggadewi, S.Psi., M.Psi yang telah membimbing, mendampingi,

memberikan masukan – masukan serta memberikan semangat dan motivasi

kepada penulis selama menyusun skripsi ini.

Kekasihku Dewi Maghfiroh yang selalu memberikan perhatian, dukungan,

motivasi, dan semangat yang selalu sabar dalam menemani penulis sejak masa

sekolah hingga kuliah dan hingga skripsi ini selesai.

Seluruh keluarga besar Widi Sentono dan Rejo Suparto dan teman – teman

pemuda PRINTA yang selalu memberikan semangat, doa, dan warna dalam

hidup penulis.

Almamaterku Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

v

MOTTO

~”Man Jadda Wajada: Siapa yang bersungguh – sungguh pasti akan

mendapatkan hasil”~

~” Fastabiqul Khoirot: Berlomba – lomba dalam kebaikan”~

~” Saat Allah Mendorongmu ke tebing, yakinlah kalau hanya ada dua hal

yang mungkin terjadi. Mungkin saja Ia akan menangkapmu,

atau Ia ingin kau belajar bagaimana caranya terbang.”~

~”Angin berhembus tidak untuk menggoyangkan pepohonan, tetapi untuk

menguji kekuatan akarnya”~

(Ali bin Abi Thalib)

~”Doa adalah pembuka jalan dari Tuhan dan usaha adalah pembuka jalan bagi

manusia. Gabungkan keduanya sehingga skripsi cepat selesai”~

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah

disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya

ilmiah.

Yogyakarta, 06 Agustus 2019

Penulis

Alan Risky Subekti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Alan Risky Subekti

Nomor Mahasiswa : 151134029

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V

(STUDI KASUS DI SALAH SATU SD KABUPATEN BANTUL)

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 06 Agustus 2019

Yang menyatakan

Alan Risky Subekti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

viii

ABSTRAK

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V

(STUDI KASUS DI SALAH SATU SD KABUPATEN BANTUL)

Alan Risky Subekti

Universitas Sanata Dharma

2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimana perencanaan

pembelajaran berpikir tingkat tinggi di salah satu SD di Kabupaten Bantul, Daerah

Istimewa Yogyakarta kelas V; (2) Bagaimana penerapan keterampilan berpikir

tingkat tinggi dalam pelaksanaan pembelajaran di salah satu SD di Kabupaten Bantul

Daerah Istimewa Yogyakarta kelas V; (3) Bagaimana penilaian berpikir tingkat tinggi

di salah satu SD di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta kelas V.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain penelitian studi

kasus. Jumlah subjek dalah penelitian ini adalah 34 orang dengan rincian 33 orang

siswa kelas V dan 1 orang guru kelas V di salah satu Sekolah Dasar yang berada di

Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Data dalam penelitian ini

didapatkan melalui teknik observasi, dokumentasi, kuisioner, dan wawancara.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Desain Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang didapatkan oleh peneliti dari guru kelas V masih

didominasi oleh indikator kognitif yang menggunakan kata kerja operasional tingkat

rendah (LOTS); (2) Pelaksanaan pembelajaran oleh guru kelas V cenderung sering

dilakukan dan mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan

penilaian kelas (soal evaluasi) kata kerja operasional yang digunakan masih

didominasi oleh kata kerja operasional taksonomi bloom keterampilan berpikir

tingkat rendah (LOTS).

Kata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran,

pelaksanaan penilaian kelas, keterampilan berpikir tingkat tinggi, keterampilan

berpikir tingkat rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

ix

ABSTRACT

ANALYSIS OF HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) AT FIFTH

GRADE STUDENTS BASED ON THEMATIC LEARNING

(A CASE STUDY IN ONE OF ELEMENTARY SCHOOL AT BANTUL)

Alan Risky Subekti

Sanata Dharma University

2015

This study aims to find out: (1) How to plan high-level learning in one of the

elementary schools in Bantul Regency, Yogyakarta Special Region class V; (2) How

is the application of high-level thinking skills in the implementation of learning in one

of the elementary schools in Bantul Regency, Yogyakarta Special Region class V; (3)

What is the assessment of high-level thinking in one of the elementary schools in

Bantul Regency, Special Region of Yogyakarta, class V.

This is a qualitative research with case study research design. The number of

subjects in this study were 34 people, with details of 33 students in the fifth grade and

one is the fifth grade teacher in one of the elementary schools in Bantul Regency,

Yogyakarta. The data in this study were obtained through observation,

documentation, questionnaires, and interviews.

The results of this research show that: (1) The design of the Lesson Plan

obtained by researchers from fifth grade teachers is still dominated by cognitive

indicators that use low-level operational verbs (LOTS); (2) The implementation of

learning by class V teachers tends to be carried out frequently and leads to high-level

thinking skills; (3) Implementation of class assessments (evaluation questions)

operational verbs used are still dominated by bloom taxonomy operational verb low

level thinking skills (LOTS).

Keywords: Lesson plan, implementation of learning, implementation of class

assessment, high-level thinking skills, low-level thinking skills.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat, rahmat, dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang

berjudul ”Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Pada Pembelajaran Tematik

Kelas V (Studi Kasus di Salah Satu SD Kabupaten Bantul).”

Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Dalam proses penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa banyak pihak yang

membantu sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd, selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

3. Ibu Kintan Limiansih, M.Pd selaku Wakaprodi Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd, selaku dosen pembimbing 1

atas bimbingan dan kebaikan yang dilakukan dengan penuh kesabaran dalam

membimbing dan mengarahkan penulisan skripsi ini.

5. Ibu Brigitta Erlita Tri Anggadewi, M.Psi, selaku dosen pembimbing 2 yang

telah memberikan banyak masukan dan koreksi demi kelancaran penulisan

skripsi ini.

6. Segenap Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma

yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan memberikan ilmu selama

perkuliahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

xi

7. Bapak dan Ibu yang berada di sekretariat Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma yang telah membantu segala

urusan administrasi yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini.

8. Ibu Kepala Sekolah, di Sekolah Dasar yang penulis gunakan untuk melakukan

penelitian yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan segala

keperluan dalam penelitian.

9. Ibu guru kelas V di Sekolah Dasar yang penulis gunakan untuk penelitian,

yang telah bersedia membantu segala keperluan dalam perolehan data.

10. Kedua orang tua penulis Bapak Sihono dan Ibu Murtilah sebagai sumber

semangat yang tanpa lelah selalu mendoakan, mendukung, menanyakan, dan

memberikan semangat selama kuliah hingga dalam penyelesaian skripsi ini.

11. Kekasih, motivator, sumber semangat, dan inspirasiku Dewi Maghfiroh yang

dengan penuh kasih sayang selalu memberikan doa, dukungan dan dorongan

selama 8 tahun berjalan ini, dari awal mengikuti perkuliahan hingga penulisan

skripsi ini selesai.

12. Teman – teman satu payung sekaligus teman yang melakukan triangulasi data

bersama penulis Dominixus Rendy Kusuma, Bagus Suryo Handoko, dan

Edhin Tio Wityasmoro yang dengan sepenuh hati membantu proses penulisan

skripsi ini dalam suka maupun duka kita lalui bersama.

13. Teman – teman seperjuangan Dominixus Rendy Kusuma, Bagus Suryo

Handoko, Ireneus Christianta, Bayu Purnama Sari, Bernadetha Risna Salva,

Ardya Sita Pramesthi, Theresia Septi Dwi, Daud Ega Prihantoro, Danang Nur

Wicaksana, Kurnia Saputra, Ardo, Stefanus Nelson, Wakhid Suprapto,

Febrian Adi, Edhin Tio Wityasmoro yang membuat warna di kehidupan

penulis semasa perkuliahan.

14. Seluruh teman – teman mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar angkatan

2015 atas kerja sama, canda, tawa, suka, duka, senang, sedih, dan pengalaman

– pengalaman berharga selama masa perkuliahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

xii

Penulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam

penulisan dan penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu dengan penuh

kerendahan hati penulis membutuhkan kritik dan saran guna kesempurnaan

penulisan skripsi ini.

Yogyakarta, 06 Agustus 2019

Penulis

Alan Risky Subekti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……………………………………….………………………...i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………...…………………………ii

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………...…iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………………iv

HALAMAN MOTTO …………………………………………………………….…v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………………………………vi

LEMBARAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS …………………………...…vii

ABSTRAK …………………………………………………………………………viii

ABSTRACT ………………………………………………………………………….ix

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………x

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………xiii

DAFTAR TABEL ………………………………………………………………...xvii

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………….xviii

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………….xx

BAB I PENDAHULUAN ……………………………… …………………………..1

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………1

1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………...5

1.3 Tujuan Penelitian …………………………………………………………………5

1.4 Manfaat Penelitian ………………………………………………………………..6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

xiv

1.5 Asumsi Penelitian ………………………………………………………………...6

1.6 Definisi Operasional ……………………………………………………………...7

BAB II LANDASAN TEORI …………………………………………………….....9

2.1. Kajian Pustaka …………………………………………………………………...9

2.1.1 Teori yang mendukung.…………………………………………………………9

2.1.1.1 Keterampilan Abad 21 ..………………………………………………………9

2.1.1.2 Higher Order Thinking Skills ……………………………............................11

2.1.1.3 Lower Order Thinking Skills……...................................................................16

2.1.1.4 Kurikulum 2013 ……………………………………......................................18

2.1.2 Penelitian Yang Relevan ………………………………………………………22

2.1.3 Kerangka Berpikir …………………………………………………………….25

BAB III METODE PENELITIAN ………………………………………………..29

3.1 Jenis Penelitian ………………………………………………………………….29

3.2 Setting penelitian ………………………………………………………………..29

3.2.1 Tempat penelitian ……………………………………………………………..29

3.2.2 Waktu Penelitian ……………………………………………............................29

3.2.3 Subjek Penelitian ……………………………………………………………...29

3.2.4 Objek Penelitian …………………………………………………….................30

3.3 Desain Penelitian ………………………………………………………………..30

3.4 Teknik Pengumpulan Data ……………………………………………………...30

3.4.1 Observasi ……………………………………………………...........................30

3.4.2 Dokumentasi …………………………………………………..........................31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

xv

3.4.3 Wawancara ……………………………………………………………………31

3.4.4 Kuesioner ……………………………………………………...........................32

3.5 Instrumen Penelitian …………………………………………………………….32

3.5.1 Instrumen penelitian Rencana pelaksanaan Pembelajaran …………................33

3.5.2 Instrumen Analisis Pelaksanaan Pembelajaran ……………….........................36

3.5.3 Instrumen Analisis pada Soal Evaluasi Pembelajaran ………………...............45

3.6 Kredibilitas dan Transferabilitas ………………………………………………...48

3.7 Teknik Analisis Data ……………………………………………………………49

3.7.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran …………………………………………..49

3.7.2 Implementasi Proses Pelaksanaan Pembelajaran ……………………………...59

3.7.3 Pelaksanaan Penilaian Kelas (Assesment) …………………………………….50

3.7.4 Analisis Konten …………….………………………………………................50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………………………52

4.1 Hasil Penelitian ………………...………………………………….............……52

4.1.1 Analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada

perencanaan pembelajaran…………………………………………………...52

4.1.2 Penerapan keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pelaksanaan

Pembelajaran tematik di salah satu Sekolah Dasar di Kabupaten Bantul ……....…..56

4.1.3 Analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada penilaian

pembelajaran di salah satu SD di Kabupaten Bantul ……………………….……….68

4.2. Pembahasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

xvi

4.2.1. Analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada

perencanaan pembelajaran ..............................................................................71

4.2.2. Penerapan keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pelaksanaan

pembelajaran tematik di salah satu sekolah dasar di Kabupaten Bantul

…..79

4.2.3. Analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada penilaian

pembelajaran di salah satu sekolah dasar di Kabupaten Bantul …………......

84

BAB V PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 96

5.1 Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .96

5.2 Keterbatasan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 97

5.3 Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .97

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….. 98

LAMPIRAN ………………………………………………………………………103

RIWAYAT PENELITI …………………………………………………………..185

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

xvii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Pedoman Analisis desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran . . . . . . . . . 33

Tabel 3.2 Pedoman Pelaksanaan Proses Pembelajaran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 36

Tabel 3.3 Instrumen Analisis Wawancara Guru . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .38

Tabel 3.4 Kuesioner Persepsi Guru terhadap suatu proses pembelajaran . . . . . . . . . 41

Tabel 3.5 Kuesioner Persepsi Siswa terhadap Guru dalam proses pembelajaran . . . 43

Tabel 3.6 Pedoman Analisis Soal Evaluasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 45

Tabel 3.7 Hasil Interval Indeks Persepsi Skala Likert . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .51

Tabel 4.1 Hasil Analisis Indikator Kognitif pada RPP Tematik Kelas V . . . . . . . . . 52

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Pernyataan Pada Pelaksanaan pembelajaran 4C

Menggunakan Skala Likert …... ………………………………………….57

Tabel 4.3 Hasil Analisis Kuesioner 33 Siswa ……………………………………….59

Tabel 4.4 Hasil Hitung Interval Pernyataan Penerapan Skala Likert ……………….60

Tabel 4.5 Hasil Analisis Kuesioner Guru …………………………………………...61

Tabel 4.6 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ………………………..…….65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Piramida C4 – C6 ………………………………………………………12

Gambar 2.2 Piramida C1 – C3 ……………………………...……………………….17

Gambar 2.3 Peta Literatur Penelitian ………………………………………………..24

Gambar 2.4 Peta Kerangka Berpikir ………………………………………………...28

Gambar 3.1 Skema Analisis Konten ………………………………………………...51

Gambar 4.1 Proses Pengisian Kuesioner Siswa …………………………………….57

Gambar 4.2 Diagram Hasil Analisis Kuesioner 33 Siswa …………………………..58

Gambar 4.3 Diagram Hasil Analisis Kuesioner Guru ………………………………60

Gambar 4.4 Diagram Pie Hasil Analisis Penilaian Harian ………………………….69

Gambar 4.5 Indikator Kognitif pada RPP ………………………………...…………71

Gambar 4.6 Indikator Kognitif pada RPP ………………………………...…………73

Gambar 4.7 Indikator Kognitif pada RPP ………………………………...…………74

Gambar 4.8 Indikator Kognitif pada RPP ………………………………...…………75

Gambar 4.9 Indikator Kognitif pada RPP ………………………………...…………75

Gambar 4.10 Indikator Kognitif pada RPP ……………………………...…………..77

Gambar 4.11 Indikator Kognitif pada RPP ……………………………...…………..78

Gambar 4.12 Hasil Analisis Soal Penilaian Harian PPKn Peneliti ………………....85

Gambar 4.13 Hasil Analisis Soal Penilaian Harian PPKn Rekan Peneliti 1 ……......86

Gambar 4.14 Hasil Analisis Soal Penilaian Harian PPKn Rekan Peneliti 2 ………..86

Gambar 4.15 Hasil Analisis Soal Penilaian Harian PPKn Rekan Peneliti 3 ………..87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

xix

Gambar 4.16 Hasil Akhir Analisis Soal PPKn Peneliti dan 3 rekan peneliti …….....87

Gambar 4.17 Contoh Soal PPKn kata kerja operasional berpikir tingkat tinggi.........88

Gambar 4.18 Contoh Soal Bahasa Indonesia kata kerja operasional tingkat tinggi…89

Gambar 4.19 Contoh Soal IPA kata kerja operasional tingkat tinggi …………….....90

Gambar 4.20 Contoh Soal PPKn kata kerja operasional tingkat rendah ……………91

Gambar 4.21 Contoh soal Bahasa Indonesia kata kerja operasional tingkat rendah...92

Gambar 4.22 Contoh Soal IPA kata kerja operasional tingkat rendah ……………...92

Gambar 4.23 Contoh Soal IPS kata kerja operasional tingkat rendah ………………93

Gambar 4.24 Contoh Soal SBdP kata kerja operasional tingkat rendah ……………94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Izin Penelitan ………………………………………………..….104

Lampiran 2 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian …………………….…105

Lampiran 3A Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Siswa …………………………106

Lampiran 3B Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Siswa …………………………107

Lampiran 4A Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Guru ………………………….108

Lampiran 4B Hasil Validasi Instrumen Kesioner Guru …………………………...109

Lampiran 5A Hasil Validasi Instrumen Pedoman Wawancara Guru ……………...110

Lampiran 5B Hasil Validasi Instrumen Pedoman Wawancara Guru ……………...111

Lampiran 6A Hasil Validasi Instrumen Observasi Pelaksanaan Pembelajaran …. .112

Lampiran 6B Hasil Validasi Instrumen Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ……113

Lampiran 7 Hasil Validasi Instrumen Analisis Indikator RPP …………………….114

Lampiran 8 Hasil Validasi Instrumen Analisis Soal Evaluasi ……………………..115

Lampiran 9 Lembar Pedoman Analisis Indikator RPP …………………………….116

Lampiran 10 Lembar Pedoman Analisis Soal Evaluasi Penilaian Harian …………121

Lampiran 11A Hasil Kuesioner Siswa …………………………………………….126

Lampiran 11B Hasil Kuesioner Siswa ……………………………………………..127

Lampiran 11C Hasil Kuesioner Siswa …………………………………………… .128

Lampiran 11D Hasil Kuesioner Siswa …………………………………………….129

Lampiran 12 Hasil Rekapitulasi Data Kuesioner Siswa …………………………...130

Lampiran 13 Hasil Analisis Skala Likert Kuesioner Siswa ………………………..139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

xxi

Lampiran 14A Hasil Kuesioner Guru ……………………………………...………140

Lampiran 14B Hasil Kuesioner Guru ……………………………………………...141

Lampiran 15 Hasil Rekapitulasi Data Kuesioner Guru ……………………………142

Lampiran 16 Hasil Analisis Skala Likert Kuesioner Guru ………………………...144

Lampiran 17 Pedoman Wawancara Guru ………………………………………….145

Lampiran 18 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran …………………………149

Lampiran 19A Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ……………………………….152

Lampiran 19B Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ……………………………….153

Lampiran 19C Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ……………………………….154

Lampiran 19D Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ……………………………….155

Lampiran 19E Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ……………………………….156

Lampiran 19F Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ……………………………….157

Lampiran 19G Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ……………………………….158

Lampiran 19H Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ……………………………….159

Lampiran 19I Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ………………………………..160

Lampiran 19J Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ………………………………..161

Lampiran 19K Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ……………………………….162

Lampiran 19L Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ……………………………….163

Lampiran 19M Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ………………………………164

Lampiran 20 Hasil Analisis Indikator RPP………………………………………...165

Lampiran 21A Soal Evaluasi Penilaian Harian ……………………………………167

Lampiran 21B Soal Evaluasi Penilaian Harian ……………………………………168

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

xxii

Lampiran 21C Soal Evaluasi Penilaian Harian ……………………………………169

Lampiran 21D Soal Evaluasi Penilaian Harian ……………………………………170

Lampiran 21E Soal Evaluasi Penilaian Harian …………………………………….171

Lampiran 21F Soal Evaluasi Penilaian Harian …………………………………….172

Lampiran 22 Hasil Rekapitulasi Analisis Soal Evaluasi Penilaian Harian ………...173

Lampiran 23A Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Harian …………….183

Lampiran 23B Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Harian …………….184

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan

yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selain itu, pendidikan

nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepata Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab (Undang – Undang Republik Indonesia

nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, 2003).

Guna mewujudkan tujuan dan fungsi pendidikan, maka setiap lulusan Sekolah

Dasar (SD/MI) harus memiliki kompetensi minimal yang mewakili tujuan

pendidikan nasional. Berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada

Peraturan Menteri Pendidikan dan Budaya Nomor 20 Tahun 2016 untuk SD/MI

setiap lulusan harus memiliki kompetensi dalam dimensi sikap, pengetahuan,

dan keterampilan yang mencakup aspek-aspek pada tiap dimensi

(Permendikbud, 2016).

Seiring dengan kemajuan teknologi dan iptek pada era globalisasi pada

abad 21 ini berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat yang ada baik berupa

lingkungan hidup masyarakat, sosial, budaya, maupun pola pendidikan

masyarakat itu sendiri. Menurut Hosnan (2014:2) di abad 21 para siswa

menghadapi resiko dan ketidakpastian sejalan dengan perkembangan

lingkungan yang begitu pesat, seperti teknologi, ilmu pengetahuan, ekonomi

dan sosial budaya. Ditinjau dari sisi kemajuan teknologi yang datang di era

globalisasi ini, ternyata masyarakat sangat bergantung kepada teknologi dalam

mencari suatu informasi baru yang sedang menjadi perbincangan di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

2

masyarakat. Kemajuan teknologi juga dapat menjadikan masyarakat menjadi

lebih berkualitas ketika dimanfaatkan dalam hal yang positif.

Kemajuan teknologi perlu diterapkan pada kegiatan yang membutuhkan

sarana atau media untuk menunjang proses kegiatan belajar. Hosnan (2014:2)

mengatakan dalam era ini khususnya dalam bidang pendidikan merupakan

suatu keharusan atau tuntutan bagi guru untuk terus belajar dan bersikap

responsive terhadap perubahan abad 21. Beberapa yang perlu ditekankan

adalah bagaimana caranya agar setiap insan mempunyai 4 aspek yang dapat

dikembangkan dalam dirinya yaitu, communication, collaboration, critical

thinking, creativity. Keempat aspek tersebut harus ditekankan pada setiap

proses pendidikan anak, terutama di sekolah. Menurut Lambertus (2019:136)

Apabila anak diberikan kesempatan untuk menggunakan pemikiran dalam

tingkatan yang lebih tinggi di setiap tingkat kelas, maka mereka akan terbiasa

membedakan antara kebenaran dan ketidakbenaran, penampilan dan kenyataan,

fakta dan opini, pengetahuan dan keyakinan. Secara alami, mereka akan

membangun argumen dengan menggunakan bukti yang dapat dipercaya dan

logika yang masuk akal. Artinya, anak perlu mempunyai kemampuan berpikir

kritis agar anak dapat membedakan mana informasi yang Hoaks dan mana yang

fakta, mana yang nyata dan mana yang opini. Itulah fungsi praktis ketika anak

mempunyai keterampilan berpikir kritis. Pernyataan Lambertus berhubungan

dengan 4 aspek yang dapat dikembangkan dalam diri anak karena ketika anak

mempunyai keterampilan berpikir kritis maka anak tersebut dapat berpikir

secara benar sebelum menentukan tindakan yang perlu ia lakukan. Anak dapat

berkomunikasi dengan baik ketika ia menguasai aspek communication,

collaboration. Anak juga dapat menciptakan sesuatu melalui kreativitasnya

sendiri. Maka itulah pentingnya keterampilan berpikir kritis, keterampilan

berkomunikasi, keterampilan bekerjasama dan keterampilan untuk

menciptakan sesuatu.

PISA (Programme for International Student Assesment) adalah studi

yang dilakukan oleh OECD (Organitation for Economic Co-operation and

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

3

Development). Mereka adalah lembaga yang meneliti tentang kemampuan

membaca, matematika dan sains siswa yang berumur 15 tahun di banyak negara

di dunia. Menurut OECD (dalam Martalyna, 2018) Pada PISA tahun 2009

Indonesia hanya menduduki rangking 61 dari 65 peserta. Sedangkan pada tahun

2012, Indonesia menempati peringkat 64 dari 65 negara. Menurut OECD

(dalam Martalyna, 2018) pada tahun 2015, Indonesia menempati peringkat 63

dari 72 negara. Hasil tersebut seharusnya dapat menjadi bahan evaluasi untuk

pemerintah pusat maupun guru sebagai agen pendidikan. Pemerintah dan juga

guru harus memperbaiki kualitas yang ada pada proses, tidak hanya ditekankan

pada hasil akhirnya saja. Pemerintah juga harus memerhatikan pemerataan

pendidikan agar peringkat yang dicapai oleh Indonesia terhadap PISA. Peneliti

berharap setelah melakukan penelitian ini dan melihat fenomena yang terjadi,

peneliti dapat memperbaiki kualitas soal tes yang akan dibuat ketika nantinya

menjadi seorang pendidik agar peringkat Indonesia terhadap PISA dapat

merangkak naik.

Sistem pendidikan di Indonesia terdapat pedoman dalam melakukan

pembelajaran yang disebut dengan kurikulum. Kurikulum adalah suatu

perangkat yang ada dalam dunia pendidikan yang memuat rancangan-

rancangan program belajar siswa pada suatu sekolah. Kurikulum di Indonesia

sendiri saat ini menggunakan kurikulum 2013. (Permendikbud No. 69 tahun

2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah

Atas/Madrasah Aliyah) Tujuan dari pengembangan kurikulum 2013 adalah

mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai

pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, invoatif, dan afektif

serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat berbangsa,

bernegara, dan peradaban dunia. Menurut Nugraha, Suyitno dan Susilaningsih

(2017) kenyataan di lapangan yang terjadi pembelajaran berorientasi kepada

guru (Teacher Centered) sehingga peserta didik belum mendapat pengalaman

belajar yang menantang dan bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran

diarahkan untuk menghafal, tetapi miskin aplikasi dan pemecahan masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

4

Dalam penerapannya setiap siswa diajak untuk berpikir, akan tetapi

kemampuan berpikir cendrung masih dalam tingkatan yang rendah (LOTS)

yang berorientasi pada jawaban yang berdasarkan fakta ataupun suatu kata

dalam bacaan yang dijadikan hafalan dalam menjawab suatu soal. Kemampuan

berpikir dapat ditingkatkan melalui dorongan dan bimbingan dari guru untuk

membuat siswa mempunyai keterampilan berpikir tingkat tinggi. Keterampilan

berpikir tingkat tinggi ditentukan dari keleluasaan penggunaan pikiran untuk

tantangan yang baru.

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia pasal 1 ayat 4 Tahun

2005 menyatakan bahwa: “Standar kompetensi kelulusan adalah kualifikasi

kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan”.

Pernyataan tersebut sesuai dengan teori Taksonomi Bloom bahwa dalam

mengukur pencapaian hasil belajar tidak hanya dalam aspek pengetahuan

(kognitif) saja namun juga harus diukur dari tiga aspek komprehensif yaitu

pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotorik).

Taksonomi Bloom terevisi (Anderson & Krathwohl, dalam Rahmawati

2016) kemampuan berpikir mencakup dimensi proses mengingat (remember),

mengerti (understand), menerapkan (apply) kemampuan menganalisis

(analyze), mengevaluasi (evaluate), dan menciptakan (create). Berdasarkan

kualifikasi ini, kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam penelitian ini

mencakup kemampuan dalam cakupan dimensi proses menganalisis,

mengevaluasi, dan menciptakan dengan dasar-dasar proses mengingat yang

baik.

Taksonomi Bloom mempunyai 2 dimensi (Anderson dan Krathwohl

dalam Wulan, 2016) yaitu dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif.

Dimensi pengetahuan mencakup pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual,

pengetahuan procedural, dan pengetahuan metakognitif. Dimensi proses

kognitif mencakup proses mengingat, memahami, mengaplikasikan,

menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Sekolah telah melakukan berbagai

cara untuk menunjang aspek keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

5

misalnya dengan memberikan kegiatan berdiskusi, bereksplorasi dan lain

sebagainya. Tetapi ketidak-merataan tingkat pemahaman siswa menjadikan ini

sebagai hal yang tidak dapat diselesaikan secara mudah. Peneliti mengambil

judul “Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Pada Pembelajaran

Tematik di kelas V.” Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengambil judul

tersebut karena akhir – akhir ini keterampilan berpikir tingkat tinggi sedang

diperhatikan oleh pemerintah. Keterampilan berpikir tingkat tinggi menjadi

penting pada abad 21 karena dibutuhkan untuk menunjang proses pembelajaran

dari setiap aspek mulai dari perencanaan, pelaksanaan, serta penilaian.

Perlu dilakukan analisis secara mendalam terhadap Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran yang telah direncanakan oleh guru agar dapat

diketahui sejauh mana keterampilan berpikir tingkat tinggi diterapkan. Manfaat

dari penelitian ini adalah peneliti dapat menganalisis sejauh mana

diterapkannya RPP, kegiatan belajar, dan proses penilaian belajar dalam

penerapan Higher Order Thinking Skill pada siswa sekolah dasar.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Bagaimana perencanaan pembelajaran yang mengacu pada keterampilan

berpikir tingkat tinggi di salah satu SD di Kabupaten Bantul Daerah

Istimewa Yogyakarta kelas di V?

1.2.2. Bagaimana penerapan pembelajaran yang mengacu pada keterampilan

berpikir tingkat tinggi dalam pelaksanaan pembelajaran di salah satu SD di

Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta di kelas V?

1.2.3. Bagaimana penilaian pembelajaran yang mengacu pada keterampilan

berpikir tingkat tinggi di salah satu SD di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa

Yogyakarta di kelas V?

1.3.Tujuan Penelitian

1.3.1. Untuk mendeskripsikan sejauh mana perencanaan pembelajaran berpikir

tingkat tinggi di salah satu SD di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa

Yogyakarta Kelas V?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

6

1.3.2. Untuk mendeskripsikan sejauh mana penerapan keterampilan berpikir

tingkat tinggi dalam pelaksanaan pembelajaran di salah satu SD di

Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta kelas V.

1.3.3. Untuk mendeskripsikan sejauh mana penilaian berpikir tingkat tinggi di

salah satu SD di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta kelas V.

1.4.Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat untuk guru

1.4.1.1. Manfaat untuk sekolah adalah sekolah dapat mengetahui sejauh mana

keterampilan berpikir tingkat tinggi diterapkan pada Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran sehingga sekolah dapat menentukan

keputusan apa yang harus diambil.

1.4.1.2. Manfaat untuk guru yaitu guru dapat menerapkan indikator yang

memuat aspek keterampilan berpikir tingkat tinggi pada siswa. Guru

juga dapat mengetahui tingkat kognitif siswa.

1.4.2. Manfaat bagi peneliti

1.4.2.1. Manfaat bagi peneliti adalah peneliti dapat menganalisis dan

menerapkan keterampilan berpikir tingkat tinggi pada Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran yang akan dibuat untuk digunakan mengajar

di masa depan.

1.4.2.2. Menambah wawasan peneliti untuk menerapkan pembelajaran yang

fokus pada keterampilan berpikir tingkat tinggi untuk siswa.

1.5. Asumsi Penelitian

Asumsi dalam penelitian ini adalah:

1.5.1. Keterampilan berpikir tingkat tinggi yang terdapat kata kerja operasional

tingkatan C4, C5, dan C6 sudah diterapkan pada perencanaan pelaksanaan

pembelajaran tematik kelas V di Salah satu SD di Kabupaten Bantul.

1.5.2. Keterampilan berpikir tingkat tinggi sudah diterapkan pada proses

pelaksanaan pembelajaran tematik kelas V di Salah satu SD di Kabupaten

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

7

Bantul melalui penerapan kemampuan 4C meliputi critical thinking,

collaborative, creativity, dan communication.

1.5.3. Menggunakan soal yang mengacu pada tingkatan C4, C5, dan C6 pada

soal yang digunakan untuk penilaian.

1.6. Definisi Operasional

1.6.1. Keterampilan Abad 21

Keterampilan Abad 21 adalah keterampilan yang perlu dimiliki oleh

setiap manusia untuk dapat berpikir kritis dalam mengikuti

perkembangan zaman. Keterampilan abad 21 sering disebut keterampilan

4C yaitu Critical thinking, Collaborative, Communication, dan creativity.

Siswa diharapkan mampu berpikir kritis, menyelesaikan suatu

permasalahan secara kreatif, dapat bekerjasama dengan baik dan dapat

menyampaikan suatu penyelesaian secara lisan maupun tulisan.

1.6.2. Higher Order Thinking Skill

Higher Order Thinking Skill adalah kemampuan berpikir yang mengacu

pada Taksonomi Bloom tingkatan C4, C5, dan C6 dalam kegiatan belajar.

Tingkatan tersebut adalah menganalisa, mengevaluasi, dan mencipta.

1.6.3. Lower Order Thinking Skills

Lower Order Thinking Skills adalah keterampilan berpikir yang

memfokuskan keterampilan berpikir pada siswa di tingkat mengingat,

memahami dan mengaplikasikan sesuatu hal. Dalam taksonomi bloom

ada pada tingkatan C1, C2, dan C3.

1.6.4. Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang saat ini aktif digunakan

disekolah-sekolah yang ada di Indonesia. Kurikulum ini menggantikan

kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum KTSP (2006) yang terdiri dari

3 standar yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

8

1.6.4.1. Standar Isi

Standar isi adalah suatu tujuan yang mempunyai ruang lingkup

pemberian materi untuk setiap bidang ilmu dan pemenuhan

tingkat kompetensi siswa untuk memenuhi standar kelulusan

pada jenjang pendidikan tertentu. Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran atau biasa disebut RPP adalah suatu perangkat

pembelajaran yang digunakan untuk merancang suatu kegiatan

pembelajaran. Rencana pelaksanaan pembelajaran memuat

Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, tujuan pembelajaran, dan

Indikator.

1.6.4.2. Standar Proses

Standar proses adalah suatu standar dimana proses kegiatan

pembelajaran pada suatu satuan pendidikan diselenggarakan

secara aktif dan interaktif bagi siswa maupun guru. Standar ini

terencana pada bagian Kegiatan Pembelajaran.

1.6.4.3. Standar Penilaian (Assesment)

Standar penilaian adalah standar pengukuran hasil belajar siswa

selama kegiatan pembelajaran. Standar ini berfungsi untuk

mengukur tingkat pemahaman siswa dengan menggunakan

instrumen penilaian yang sudah direncanakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kajian Pustaka

2.1.1.Teori-Teori Yang Mendukung

2.1.1.1. Keterampilan Abad 21

2.1.1.1.1 Pengertian Keterampilan Abad 21

Keterampilan abad 21 adalah suatu keterampilan yang harus dimiliki

oleh siswa atau lulusan sekolah untuk dapat bersaing di kehidupan abad

21. Saat ini indikator keberhasilan lebih didasarkan pada kemampuan

untuk berkomunikasi, berbagi, dan menggunakan informasi untuk

memecahkan masalah yang kompleks, dapat beradaptasi dan berinovasi

dalam menanggapi tuntutan baru dan mengubah keadaan, dan memperluas

kekuatan teknologi untuk menciptakan pengetahuan baru (Zubaidah,

2017: 2)

Keterampilan abad 21 didefinisikan dalam bermacam cara, dengan

komponen utamanya adalah keterampilan belajar dan berpikir (pemikiran

yang lebih tinggi, perencanaan, pengelolaan, kerjasama), melek teknologi

(menggunakan teknologi dalam pembelajaran), dan keterampilan menjadi

seseorang pemimpin (kreatifitas, etika dan menciptakan produk). Benang

merah dari semua keterampilan itu adalah teknologi (Arifin, 2017: 94).

Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas, peneliti dapat

menyimpulkan bahwa keterampilan abad 21 adalah suatu keterampilan

yang harus dimiliki oleh siswa di masa kini. Keterampilan tersebut

menjadi sesuatu yang penting untuk dimiliki oleh siswa untuk dapat

beradaptasi dan bersaing di era global ini.

2.1.1.1.2 Macam-macam keterampilan abad 21

Sekolah ditantang menemukan cara dalam rangka memungkinkan

siswa sukses dalam pekerjaan dan kehidupan melalui penguasaan

keterampilan berpikir kreatif, pemecahan masalah yang fleksibel,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

10

berkolaborasi dan berinovasi. Indikator keberhasilan lebih didasarkan

pada kemampuan untuk berkomunikasi, berbagi, dan menggunakan

informasi untuk memecahkan masalah yang kompleks, dapat beradaptasi

dan berinovasi dalam menanggapi tuntutan baru dan mengubah keadaan,

dan memperluas kekuatan teknologi untuk menciptakan pengetahuan baru

(Zubaidah, 2016: 3). Maka dirumuskanlah macam – macam berpikir

tingkat tinggi:

1) Critical Thinking

Critical Thinking atau berpikir kritis adalah keterampilan

fundamental pada pembelajaran di abad ke-21. Keterampilan

berpikir kritis mencakup kemampuan mengakses, menganalisis,

mensintesis informasi yang dapat dibelajarkan, dilatihkan dan

dikuasai (Zubaidah, 2016: 3).

2) Collaborative

Kolaborasi adalah kerjasama siswa dalam menyelesaikan suatu

permasalahan dengan siswa lain atau dapat secara berkelompok.

Dalam bekerjasama, siswa diberikan kesempatan untuk

bereksplorasi bersama dengan temannya seluas mungkin.

(Zubaidah, 2016: 4).

3) Creativity

Creativity diperlukan untuk mencapai kesuksesan profesional dan

personal, dan memerlukan keterampilan berinovasi serta semangat

berkreasi. Kreativitas dan inovasi akan semakin berkembang jika

siswa memiliki kesempatan untuk berpikir divergen (Zubaidah,

2016: 4).

4) Communication

Kemampuan komunikasi yang baik merupakan keterampilan

yang sangat berharga di dunia kerja dan kehidupan sehari-hari.

Kemampuan komunikasi mencakup keterampilan dalam

menyampaikan pemikiran dengan jelas dan persuasif secara oral

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

11

maupun tertulis, kemampuan menyampaikan opini dengan kalimat

yang jelas, menyampaikan perintah dengan jelas, dan dapat

memotivasi orang lain melalui kemampuan berbicara Menurut

(Zubaidah, 2016: 4).

2.1.1.2. Higher Order Thinking Skills

2.1.1.2.1 Pengertian Higher Order Thinking Skills

High Order Thinking Skills adalah suatu proses berpikir peserta

didik dalam level kognitif yang lebih tinggi yang dikembangkan dari

berbagai konsep dan metode kognitif dan taksonomi pembelajaran

seperti metode problem solving, taksonomi bloom, dan taksonomi

pembelajaran, pengajaran, dan penilaian (Saputra dalam Dinni, 2018).

High Order Thinking Skills adalah keterampilan berpikir yang

tidak lagi hanya menghafal secara verbalistik saja namun juga

memaknai hakikat yang terkandung didalamnya. Untuk mampu

memaknai maka dibutuhkan keterampilan berpikir yang intergralistik

dengan analisis, sintesis, mengasosiasi hingga menarik kesimpulan

menuju penciptaan ide – ide kreatif dan produktif (Ernawati dalam

Aningsih, 2018).

Kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) adalah kemampuan

berpikir yang bukan hanya sekedar mengingat, menyatakan kembali,

dan juga merujuk tanpa melakukan pengolahan, tetapi kemampuan

berpikir untuk menelaah informasi secara kritis, kreatif, berkreasi dan

mampu memecahkan masalah (Aningsih, 2018).

Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka peneliti dapat menarik

kesimpulan bahwa HOTS atau berpikir tingkat tinggi adalah

kemampuan berpikir yang berada pada tingkatan yang lebih dari

sekedar mengetahui, lebih dari sekedar memahami dan juga lebih dari

sekedar mengaplikasikan. Perlu adanya pemikiran yang kritis dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

12

kreatif sehingga dapat menyelesaikan suatu permasalahan dengan

tepat.

2.1.1.2.2 Tujuan Higher Order Thinking Skills

Tujuan utama dari higher order thinking skills adalah

bagaimana meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik pada

level yang lebih tinggi, terutama yang berkaitan dengan kemampuan

untuk berpikir secara kritis dalam menerima berbagai jenis informasi,

berpikir kreatif dalam memecahkan suatu masalah menggunakan

pengetahuan yang dimiliki serta membuat keputusan dalam situasi-

situasi yang kompleks (Saputra dalam Dinni, 2018).

2.1.1.2.3 Indikator Higher Order Thinking Skills

Keterampilan higher order thinking merupakan keterampilan siswa

pada tingkatan 4 (analyzing) sampai 6 (creating) pada taksonomi Bloom

ranah kognitif, sehingga keterampilan tersebut yaitu pada analisis,

evaluasi, dan kreasi. Indikatornya adalah kata kerja operasional yang

digunakan adalah kata kerja yang operasional yang berada pada tingkatan

C4, C5, dan C6. Dibawah ini adalah piramida tingkatan kata kerja

operasional yang mengacu pada tingkatan berpikir tingkat tinggi. Piramida

ini dibuat bermaksud untuk menggolongkan kata kerja operasional yang

mengacu pada keterampilan berpikir tingkat tinggi mulai dari tingkatan

paling bawah.

Gambar 2.1 Piramida C4 – C6

C6 Creating

C5 Evaluating

C4 Analyzing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

13

1) Pada tingkatan C4 kata kerja operasionalnya adalah menganalisis,

mengaudit, memecahkan, menegaskan, mendeteksi,

mengdiagnosis, menyeleksi, merinci, menominasikan,

mendiagramkan, mengorelasikan, merasionalkan, menguji,

mencerahkan, menjelajah, membagankan, dan menyimpulkan.

2) Pada tingkatan C5 kata kerja operasionalnya adalah mengevaluasi,

membandingkan, menilai, mengarahkan, mengkritik, menimbang,

memutuskan, memisahkan, memprediksi, memperjelas,

menugaskan, menafsirkan, mempertahankan, memerinci,

mengukur, merangkum, dan membuktikan.

3) Pada tingkatan C6 kata kerja operasionalnya adalah mencipta,

mengabstraksi, mengatur, menganimasi, mengumpulkan,

mengkategorikan, mengkode, mengombinasikan, menyusun,

mengarang, membangun, menganggulangi, menghubungkan,

menciptakan, mengkreasikan, mengoreksi, merancang, dan

merencanakan.

2.1.1.2.4 Karakteristik soal Higher Order Thinking Skills

Karakteristik soal-soal HOTS sangat direkomendasikan untuk

digunakan pada berbagai bentuk penilaian kelas (Widana dalam Aningsih,

2018). Soal – soal HOTS dapat menunjang keterampilan berpikir kritis

siswa.

Berikut adalah karakteristik soal – soal HOTS:

1) Mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi

Kemampuan berpikir tingkat tinggi termasuk

kemampuan untuk memecahkan masalah (problem solving),

keterampilan berpikir kritis (critical thinking), berpikir kreatif

(creative thinking), kemampuan berargumen (reasoning), dan

kemampuan mengambil keputusan (decision making).

Kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan salah satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

14

kompetensi penting dalam dunia modern sehingga wajib

dimiliki oleh setiap peserta didik.

2) Berbasis permasalahan kontekstual

Soal – soal HOTS merupakan asesmen yang berbasis situasi

yang nyata dalam kehidupan sehari-hari, dimana peserta didik

diharapkan dapat menerapkan konsep – konsep pembelajaran

dikelas untuk menyelesaikan masalah. Berikut adalah 5

karakteristik asesmen kontekstual, yang disingkat REACT.

a) Relating, asesmen terkait langsung dengan konteks

pengalaman kehidupan nyata

b) Experencing, asesmen yang ditentukan kepada penggalian

(exploration),penemuan (discovery), dan penciptaan

(creation)

c) Applying, asesmen yang menuntut peserta didik untuk

menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di dalam

kelas untuk menyelesaikan masalah – masalah nyata.

d) Communicating, asesmen yang menuntut kemampuan

peserta didik untuk mampu mengomunikasikan kesimpulan

model pada kesimpulan konteks masalah.

e) Transferring, asesmen yang menuntut kemampuan peserta

didik untuk mentrasformasi konsep – konsep pengetahuan

dalam kelas ke dalam situasi atau konteks baru.

3) Membangun bentuk soal beragam

Bentuk soal yang dapat digunakan untuk menulis butir

soal HOTS (yang digunakan pada model pengujian PISA),

sebagai berikut:

a) Pilihan ganda

Pada umumnya soal – soal HOTS menggunakan

stimulus yang bersumber pada situasi nyata. Soal pilihan ganda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

15

terdiri dari pokok soal (stem), dan pilihan jawaban (option).

Pilihan jawaban terdiri atas jawaban dan pengecoh (distractor)

b) Pilihan ganda kompleks (benar/salah, ya/tidak)

Soal bentuk pilihan ganda kompleks bertujuan untuk

menguji pemahaman peserta didik terhadap suatu masalah

secara komperhensif yang terkait antara pernyataan satu

dengan yang lainnya. Soal HOTS yang berbentuk pilihan

ganda kompleks juga memuat stimulus yang bersumber pada

situasi kontekstual.

c) Isian singkat melengkapi

Soal isian singkat atau melengkapi adalah soal yang

menuntut peserta tes mengisi jawaban singkat dengan mengisi

kata, frase, angka, atau simbol. Karakteristik soal isian singkat

adalah sebagai berikut. Bagian kalimat yang harus dilengkapi

sebaiknya satu bagian dalam ratio butir soal, dan paling banyak

dua bagian supaya tidak membingungkan siswa. Jawaban yang

dituntut oleh soal harus singkat dan pasti yaitu berupa frase,

kata, angka, simbol, tempat, atau waktu.

d) Jawaban singkat atau pendek

Soal dengan bentuk jawaban singkat atau pendek adalah

soal yang jawabannya berupa kata, kalimat pendek, atau frasa

terhadap suatu pertanyaan. Karakteristik soal jawaban singkat

adalah sebagai berikut. Menggunakan kalimat pertanyaan

langsung atau kalimat perintah. Pertanyaan atau perintah harus

jelas, agar mendapat jawaban yang singkat. Panjang kata atau

kalimat yang harus dijawab oleh siswa pada semua soal

diusahakan mirip. Hindari penggunaan kata, kalimat atau frasa

yang diambil langsung dari buku teks, sebab dapat mendorong

siswa untuk sekedar mengingat atau menghafal hal yang ditulis

di buku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

16

e) Uraian

Soal bentuk uraian adalah suatu soal yang jawabannya

menuntut siswa untuk mengorganisasikan gagasan atau hal –

hal yang telah dipelajarinya dengan mengemukakan atau

mengekspresikan gagasan tersebut menggunakan kalimatnya

sendiri dalam bentuk tertulis.

2.1.1.3. Lower Order Thinking Skills

2.1.1.3.1 Pengertian Lower Order Thinking Skills

Lower Order Thinking Skills atau LOTS adalah mengasah aspek

mengingat (remembering), memahami (understanding), dan

mengaplikasikan (Applying) yang merupakan low order of thinking skills

(Nova, 2016).

Lower order thinking mewakili aplikasi rutin, mekanisme dan

penggunaan pemikiran yang terbatas (Martalyna, Wardono, dan Kartono,

2018).

Kemampuan berpikir tingkat rendah (LOTS) didefinisikan sebagai

kemampuan dalam mengetahui dan mengingat sesuatu konsep dasar

(Sutrisno, Supriyono, dan Supriana, 2018).

Lower order thinking skills (LOTS) atau keterampilan berpikir tingkat

rendah adalah suatu proses berpikir yang menggunakan kemampuan

mengetahui, memahami, dan menerapkan dalam menghadapi suatu

permasalahan.

2.1.1.3.2 Indikator LOTS

LOTS atau Lower Order Thinking Skills berada pada tingkatan C1 –

C3 pada taksonomi bloom. C1 yaitu Mengetahui, C2 yaitu Memahami,

dan C3 yaitu Mengaplikasikan. Indikator LOTS adalah apabila kata kerja

operasional menggunakan kata kerja tingkatan C1 – C3 pada taksonomi

bloom.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

17

1) Pada tingkatan C1 kata kerja operasional yang digunakan adalah

mengetahui, menyebutkan, menjelaskan, menggambar,

membilang, mengidentifikasikan, mendaftar, menunjukkan,

memberi label, memberi indeks, memasangkan, menamai,

menandai, membaca, menyadari, menghafal, meniru, mencatat,

mengulang, mereproduksi, meninjau, memilih, dan menyatakan.

2) Pada tingkatan C2 kata kerja operasional yang digunakan adalah

memahami, memperkirakan, menjelaskan, mengkategorikan,

mencirikan, merinci, mengasosiasikan, membandingkan,

menghitung, mengkontraskan, mengubah, mempertahankan,

menguraikan, menjalin, membedakan, mendiskusikan, menggali,

mencontohkan, menerangkan, mengemukakan, mempolakan,

memperluas, menyimpulkan, dan meramalkan.

3) Pada tingkatan C3 kata kerja operasional yang digunakan adalah

mengaplikasikan, menugaskan, mengurutkan, menentukan,

menerapkan, menyesuaikan, mengkalkulasi, memodifikasi,

mengklasifikasi, menghitung, membangun, mengurutkan,

membiasakan, mencegah, menggambarkan, menggunakan,

menilai, melatih, menggali, mengemukakan, mengadaptasi,

menyelidiki, mengoperasikan, dan mempersoalkan.

C3 Applying

C2 Understanding

C1 Knowing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

18

Gambar 2.2 Piramida C1-C3

2.1.1.4. Kurikulum 2013

2.1.1.4.1 Pengertian kurikulum 2013

Pengertian kurikulum secara etimologis adalah berlari dengan kata

yang berasal dari bahasa latin curir yaitu pelari, dan curere yang artinya

tempat berlari (Kurniasih, 2014).

Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi dengan

memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai

kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan (Majid, dan Rochman,

2014).

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang berbasis karakter sekaligus

berbasis kompetensi (Mulyasa, 2018).

Berdasarkan pendapat ahli diatas maka peneliti dapat menarik

kesimpulan bahwa kurikulum 2013 dapat diartikan sebagai tempat

belajarnya para pelajar atau tempat dimana kurikulum menjadi acuan

dalam merancang dan melangsungkan kegiatan pembelajaran yang

mengacu pada proses pembelajaran yang menuju kompetensi secara

spiritual, kognitif dan psikomotorik.

2.1.1.4.2 Tujuan pengembangan kurikulum 2013

Kurikulum 2013 dikembangkan berkaitan dengan empat standar

yakni standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, dan

standar penilaian pendidikan. Hal ini dilakukan demi untuk

mengakomodasi kebutuhan berbagai pihak dalam berbagai dimensi

masyarakat, baik kebutuhan sekarang maupun masa depan tanpa

melupakan kebutuhan masa lalu yang tidak terealisasikan (Mulyasa,

2018).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

19

Tujuan dari pengembangan kurikulum 2013 agar terjadi

peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude),

Keterampilan (Skill), dan Pengetahuan (Knowledge) (Majid, dan

Rochman, 2014).

Dalam amanat UU No.20 Tahun 2003 sebagaimana tersurat dalam

penjelasan pasal 35: “Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi

kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan

keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. Hal

inni sejalan pula dengan pengembangan kurikulum berbasis

kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup

kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.”

Berdasarkan pendapat para ahli dan juga undang – undang diatas,

maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa tujuan dari

pengembangan kurikulum 2013 adalah untuk mendorong kemajuan

dan juga menjaga keseimbangan antara aspek sikap, pengetahuan, dan

keterampilan peserta didik di Indonesia.

2.1.1.4.3 Komponen kurikulum 2013

1) Standar isi (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang

menggambarkan prosedur, dan pengorganisasian pembelajaran untuk

mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan. Dalam standar isi

yang telah dijabarkan dalam silabus. Ruang lingkup rencana

pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang

terdiri atas 1(satu) atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali

pertemuan atau lebih. Secara definisi rencana pelaksanaan

pembelajaran merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan

semua aktivitas yang akan dilakukan pada masa kini dan masa yang

akan datang dalam rangka mencapai tujuan (Mulyasa, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

20

Menurut Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar

Proses, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan suatu

rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan

ataupun lebih. RPP berkembang dari silabus untuk lebih mengarahkan

kegiatan pembelajaran peserta didik untuk mencapai Kompetensi

Dasar.

Berdasar pada pendapat ahli maka peneliti dapat menarik

kesimpulan bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran adalah

perangkat kegiatan pembelajaran yang terdiri dari sintaks-sintaks yang

menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

2) Standar proses (Pelaksanaan Pembelajaran)

Pembelajaran dikondisikan agar mampu mendorong kreativitas

anak secara keseluruhan, membuat peserta didik aktif, mencapai

tujuan pembelajaran secara efektif dan berlangsung dalam kondisi

menyenangkan (Munandar dalam Suyono, dan Hariyanto, 2011).

Kondisi lingkungan sekitar dari siswa sangat berpengaruh

terhadap kreativitas yang diciptakan oleh siswa. Disaat ketika siswa

merasa nyaman, maka tujuan pembelajaran menjadi lebih mudah

untuk dicapai.

Arti pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan untuk

menginisiasi, memfasilitasi dan meningkatkan intensitas dan kualitas

belajar pada diri peserta didik (Winataputra, 2007: 1).

Berdasarkan pendapat dari ahli, maka peneliti dapat menarik

kesimpulan bahwa kegiatan pembelajaran adalah suatu aktifitas yang

melibatkan guru dan siswa pada suatu waktu yang aktifitasnya

mempunyai tujuan yang terumus dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP).

3) Standar penilaian

Assesment (penilaian) merupakan suatu istilah umum yang

meliputi tentang belajar siswa (observasi, rata-rata pelaksanaan tes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

21

tertullis) dan format penilaian kemajuan belajar (Linn dan Gronlund,

dalam Uno dan Satria, 2012). Selain itu, asesment didefinisikan juga

sebagai sebuah proses yang ditempuh untuk mendapatkan informasi

yang digunakan dalam rangka membuat keputusan-keputusan

mengenai para siswa, kurikulum, program-program, dan kebijakan

pendidikan, metode atau instrumen pendidikan lainnya oleh suatu

badan, lembaga, organisasi atau institusi resmi yang

menyelenggarakan suatu aktivitas tertentu (Uno dan Satria, 2012).

Penilaian merupakan sebuah proses yang didesain untuk

membantu guru menemukan hal-hal yang telah dipelajari siswa di

dalam kelas dan tingkat keberhasilannya dalam pembelajaran (Angelo

dan Croos, dalam Abidin, 2014). Penilaian merupakan usaha formal

yang dilakukan untuk menjelaskan status siswa dalam variabel penting

pendidikan yang meliputi ranah pengetahuan, keterampilan, dan sikap

(Propham, dalam Abidin, 2014). Penilaian merupakan seluruh

prosedur untuk mendapatkan informasi tentang status belajar siswa

dan membuat keputusan berdasarkan peningkatan hasil belajar siswa

(Miller dalam Abidin, 2014). Penilaian adalah penerapan berbagai

metode dan penggunaan alat penilaian untuk memperoleh informasi

tentang hasil belajar siswa atau ketercapaian kemampuan siswa (Tim

Penyusun, 2006). Sehingga, pengertian asesmen adalah suatu kegiatan

yang mengukur kemampuan siswa baik pengetahuan, sikap maupun

keterampilannya dalam proses pembelajaran.

Objek dari penilaian terdiri dari tiga aspek, yaitu aspek

kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor (Sudijono, 2008).

Taksonomi (pengelompokkan) tujuan pendidikan itu harus senantiasa

mengacu kepada tiga jenis domain (daerah binaan atau ranah) yang

melekat pada diri siswa, yaitu (a) ranah proses berfikir (cognitive

domain), (b) ranah nilai atau sikap (affective domain), dan (c) ranah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

22

keterampilan (psychomotor domain) (Bloom, dkk dalam Sudijono,

2008).

Berdasarkan pendapat ahli diatas, maka peneliti dapat menarik

kesimpulan bahwa pelaksanaan penilaian kelas merupakan acuan guru

dalam mengkategorikan siswa apakah siswa berhasil mencapai

kompetensi yang telah ditetapkan dalam RPP.

2.1.2 Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang relevan ke – 1 adalah skripsi dengan judul “Analisis

Higher Order Thinking Skill Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Mata

Kuliah Struktur Aljabar.” Penelitian ini dilakukan oleh Jati Agung

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir tingkat tinggi yang

dimiliki mahasiswa terhadap penyelesaian soal Struktur Aljabar Grup.

Fokus dari penelitian ini mendeskripsikan bagaimana proses berpikir yang

dimiliki mahasiswa berdasarkan indikator HOTS. Penelitian ini

merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan tes dan

wawancara sebagai metode pengumpulan data. Hasil penelitian yang

diperoleh menyatakan bahwa kemampuan berpikir mahasiswa dalam

menyelesaikan soal pada tahap analisis sebesar 74,03%, pada tahap

evaluasi sebesar 49,73%, dan pada tahap mencipta sebesar 44,72%.

Sebanyak 12 mahasiswa memiliki HOTS tinggi, 18 mahasiswa memiliki

HOTS sedang, dan 6 mahasiswa memiliki HOTS rendah. Hasil penelitian

memperlihatkan bahwa mahasiswa memiliki penguasaan aspek-aspek

HOTS dalam menyelesaikan soal Struktur Aljabar Grup.

Penelitian yang relevan yang ke – 2 adalah skripsi dengan judul

“Analisis Pembelajaran Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Pada Mata

Pelajaran Ekonomi di SMA N 8 Yogyakarta”. Penelitian ini dilakukan

oleh Hilaria Mitri seorang mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Apakah guru sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

23

menyusun desain RPP mata pelajaran Ekonomi yang memuat indikator

keterampilan berpikir tingkat tinggi. (2) Apakah guru sudah menerapkan

kegiatan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat

tinggi. (3) Apakah pelaksanaan penilaian kelas (assessment) telah

mengarah pada pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi. Hasil

analisis yang dilakukan menunjukkan pada kuisioner jumlah responden

pada kriteria baik sebanyak 25 orang dengan persentase sebesar 62.5%.

Sedangkan jumlah responden pada kriteria tidak baik sebanyak 15 orang

dengan persentase sebesar 37.5%

Penelitian yang relevan yang ke – 3 adalah skripsi dengan judul

“Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Pada Pendidikan Agama Islam

Siswa Kelas X SMK Muhammadiyah 1 Purwokerto Ditinjau Dari Prestasi

Belajar.” Penelitian ini dilakukan oleh Anugrah Aningsih seorang

mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir tingkat tinggi pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa kelas X SMK Muhammadiyah 1

Purwokerto ditinjau dari prestasi belajar.

Penelitian yang relevan yang ke – 4 adalah Jurnal dengan judul

“Penerapan Metode Studi Kasus Dalam Upaya Meningkatkan

Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Pada Mata Kuliah Hubungan

Internasional.” Penelitian ini dilakukan oleh Leni Anggraeni, S.Pd. M.Pd.

dosen FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui: (1) Kemampuan berpikir kritis mahasiswa pada mata

kuliah hubungan internasional di kelas 2009 A Pkn FPIPS UPI dengan

menggunakan metode studi kasus. (2) Tingkat Antusiasme mahasiswa

pada mata kuliah hubungan internasional dengan menggunakan metode

studi kasus di kelas 2009 A Pkn FPIPS UPI. (3) Penciptaan suasana

belajar yang demokratis dalam perkuliahan hubungan internasional

dengan metode studi kasus di kelas 2009 A Pkn FPIPS UPI. Kesimpulan

dari penelitian ini adalah meningkatnya kemampuan berpikir kritis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

24

Gambar 2.3 Peta Literatur Penelitian

Berdasarkan ketiga penelitian yang relevan diatas, peneliti

menemukan kekhasan tersendiri dari penelitian yang dilakukan.

Kekhasan tersebut antara lain adalah dari segi pembelajaran tematik

yang diselenggarakan di kelas V SD. Penelitian tidak hanya dilihat

dari segi penilaian tetapi juga dari segi perencanaan dan juga

pelaksanaan. Sedangkan perbedaannya adalah metode yang dipakai

oleh setiap peneliti.

Peneliti melakukan penelitian :

Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Pada

Pembelajaran Tematik Kelas V (Studi Kasus di Salah Satu SD

Kabupaten Bantul)

Jati Agung Melakukan penelitian

“Analisis Higher Order Thinking Skill

Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Mata Kuliah Struktur

Aljabar.”

Hilaria Mitri melakukan penelitian

“Kemampuan Berpikir Tingkat

Tinggi Pada Pendidikan Agama

Islam Siswa Kelas X SMK

Muhammadiyah 1 Purwokerto Ditinjau

Dari Prestasi Belajar.”

Anugrah Aningsih melakukan penelitian

“Kemampuan Berpikir Tingkat

Tinggi Pada Pendidikan Agama

Islam Siswa Kelas X SMK

Muhammadiyah 1 Purwokerto Ditinjau

Dari Prestasi Belajar.”

Leni Anggraeni, S.Pd., M.Pd.

melakukan penelitian “Penerapan Metode Studi Kasus Dalam

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Kritis Mahasiswa Pada Mata Kuliah

Hubungan Internasional.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

25

2.1.3. Kerangka Berpikir

Era globalisasi yang sedang berlangsung ini mendorong terjadinya

perkembangan pada tiap aspek yang harus selaras dan sejalan dengan era ini.

Pada abad ke – 21 ini banyak terjadi perkembangan. Dari sisi SDM yang

semakin berkembang menuntut juga perkembangan aspek pendidikan.

Tentunya hal itu menuntut siswa agar mampu berkompetisi nantinya di masa

depan. Maka dari itu dibutuhkan suatu skill yang harus dimiliki untuk

dijadikan bekal dalam menjalani kehidupan di masa yang akan datang. Hal

ini seharusnya menjadi acuan dalam meningkatkan sikap kompetitif siwa,

tentunya dengan perilaku yang jujur. Oleh karena itu, pendidikan seharusnya

mulai menerapkan kegiatan pembelajaran yang bertolak ukur pada

kemampuan berpikir, menalar, dan pengembangan materi, tidak hanya

berfokus pada hafalan materi. Menurut pengalaman penulis, sistem

pendidikan yang dialami oleh penulis menerapkan kemampuan yang lebih

banyak kepada ranah menghafal. Pembelajaran tidak menekankan kepada

pengalaman apa yang diperoleh oleh siswa sehingga mudah sekali siswa lupa

terhadap materi yang baru saja ia dapatkan. Guru mengajar dengan metode

ceramah, sehingga dibutuhkan model pembelajaran yang dapat menjadi

wadah dan tempat berinteraksinya siswa dengan perkembangan global.

Metode belajar yang dapat menjadi wadah kreatifitas dan inovasi siswa

sehingga kemampuannya dapat berkembang.

Sekolah sebagai lembaga yang menjamin terjadinya proses pendidikan,

harus mampu menanamkan nilai-nilai positif dan bermanfaat kepada siswa

agar siswa mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kurikulum

2013 adalah kurikulum yang saat ini berfokus pada 3 aspek penting yang perlu

terus dikembangkan yaitu aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek

keterampilan. Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik yang dapat

memacu interkasi siswa, minat belajar siswa dan sistem belajar siswa.

Kurikulum 2013 menuntut kreatifitas dan inovasi guru maupun siswa pada saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

26

melakukan kegiatan pembelajaran. Kurikulum 2013 sangat cocok diterapkan

pada kegiatan pembelajaran di era globalisasi ini. Maka kurikulum 2013 perlu

diterapkan dalam kegiatan pembelajaran.

Pembelajaran yang mengarah pada kemampuan berpikir tingkat tinggi

perlu diterapkan dalam tiap kegiatan pembelajaran untuk memberikan

keterampilan yang dibutuhkan oleh siswa seperti dalam literasi. Kemampuan

tersebut diarahkan kepada kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) yang

menuntut siswa untuk mampu berpikir secara kritis, kreatif, dan inovatif. Siswa

yang mampu berpikir secara kritis, kreatif, dan inovatif dapat memecahkan

suatu permasalahan yang ada. Kemampuan berpikir tingkat tinggi diterapkan

melalui kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kegiatan tersebut

dirumuskan dalam suatu desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan pelaksanaan penilaian kelas

(assessment). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dapat didesain untuk

menumbuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa dengan menyusun

indikator, tujuan, metode, dan langkah pembelajaran yang tepat dan sesuai

dengan kaidah kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Guru adalah sosok yang terdepan memberikan arahan dan pengalaman

kepada siswa ketika di sekolah. Guru harus mampu menanamkan aspek - aspek

yang menjadi kriteria dengan langkah yang sesuai dengan norma agar siswa

dapat menjadi manusia yang kompeten pada saatnya nanti. Dengan

menerapkan kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada kemampuan

berpikir tingkat tinggi, sekolah dapat mempunyai lulusan yang tidak hanya

mendapatkan nilai yang tinggi, tetapi lulusan yang dapat menjadi seorang yang

kompeten dari segi sikap (attitude), pengetahuan (Knowledge), dan

keterampilan (skill). Siswa mempunyai keterampilan 4C yaitu berpikir kritis,

kreatif, terampil berkomunikasi dan mahir bekerja sama atau berkolaborasi

dengan orang lain. Ketika kompetensi tersebut tercapai, sukses sudah guru

membekali siswa untuk dapat bersaing di era globalisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

27

Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana proses kegiatan

pembelajaran di salah satu sekolah dasar yang terdapat di Kecamatan Jetis,

Bantul, D.I Yogyakarta terutama pada kelas V tahun ajaran 2018/2019 apakah

sudah menerapkan pembelajaran yang mengacu pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi atau belum yang dianalisis melalui proses perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap kegiatan dan

hasil belajar siswa. Dengan melakukan penelitian mengenai analisis

keterampilan berpikir tingkat tinggi di salah satu sekolah dasar di Kabupaten

Bantul ini diharapkan dapat menjadi suatu pengetahuan dan referensi bagi para

pendidik maupun calon pendidik agar dapat kreatif dan inovatif dalam

merencanakan, melaksanakan, dan memberikan evaluasi terhadap kegiatan

pembelajaran yang dilakukan kepada siswa. Sehingga sistem pendidikan yang

terjadi di era peneliti perlahan jarang terjadi lagi di era sekarang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

28

Gambar 2.4 Peta Kerangka Berpikir

Abad 21

"Pada abad ke – 21 menuntut siswa

agar mampu berkompetisi

nantinya di masa depan"

Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang saat ini berfokus pada 3 aspek

penting yang perlu terus dikembangkan yaitu aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan

HOTS

"Kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS )

yang menuntut siswa untuk mampu berpikir secara

kritis, kreatif, dan inovatif"

Guru

"sebagai yang terdepan memberikan arahan ketika siswa

di sekolah harus mampu menanamkan aspek - aspek

tersebut dengan langkah yang sesuai norma dan tepat agar siswa

dapat menjadi manusia yang kompeten"

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

29

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

adalah upaya untuk mengungkap suatu fakta atau fenomena (Arikunto & Jabar,

2014). Dalam penelitian ini menggunakan model analisis formatif dimana

analisis dilakukan pada desain rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),

kegiatan pembelajaran, dan pelaksanaan penilaian kelas (assesment).

Data penelitian kualitatif ini diperoleh melalui survei angket

(Kuesioner), observasi, dan wawancara. Sehingga didapat beberapa data yang

digunakan untuk memperoleh kesimpulan dari penelitian.

3.2. Setting penelitian

3.2.1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Salah satu SD yang berada di wilayah

Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekolah ini dipilih karena

peneliti ingin mengetahui sejauh mana guru di kelas atas terutama di kelas

V menerapkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Selain itu sekolah ini

dipilih karena merupakan salah satu sekolah yang besar dengan jumlah

siswa yang banyak. Juga merupakan salah satu Sekolah Dasar favorit di

Kabupaten Bantul. Sedangkan untuk siswa sejauh mana siswa dapat

menyelesaikan suatu persoalan yang menuntut siswa menggunakan

keterampilan berpikir tingkat tinggi.

3.2.2. Waktu penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 27 Februari 2019 sampai dengan tanggal

2 maret 2019.

3.2.3. Subjek penelitian

Subjek penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah seorang guru kelas V dan

siswa kelas V di Salah satu SD di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa

Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019. Peneliti memilih subyek penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

30

yaitu guru dan siswa kelas V dengan asumsi bahwa kelas atas telah lebih

sering diterapkan pembelajaran yang berbasis Higher Order Thinking Skills

mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan proses penilaian pembelajaran.

Guru tersebut adalah yang mempraktikkan kegiatan belajar mengajar

dikelas, sebagai narasumber ketika wawancara, sebagai responden

Kuesioner guru dan juga sebagai pembuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). Siswa sebagai subjek yang menerima pembelajaran

yang diberikan oleh guru. Siswa juga menjadi responden dalam pengisian

Kuesioner siswa.

3.2.4. Objek penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),

proses pelaksanaan pembelajaran dan ,pelaksanaan penilaian kelas

(Penilaian Harian)

3.3.Desain penelitian

Metode yang digunakan oleh peneliti adalah studi kasus dimana desain ini

sering digunakan dalam penelitian kualitatif dengan mempelajari berbagai

kegiatan, proses atau aktifitas individu maupun kelompok dalam suatu lingkup

tertentu (Anggraeni, 2012).

3.4. Teknik pengumpulan data

Ada beberapa teknik pengumpulan data yang dipilih oleh peneliti

untuk mengumpulkan seluruh sumber data. Berdasarkan variabel yang diteliti,

maka data yang dibutuhkan dalam penelitian ini berupa:

3.4.1. Observasi

Observasi, yaitu penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan oleh guru mata pelajaran di kelas dengan menggunakan

metode, model dan teknik tertentu dalam rangka mencapai tujuan

pembelajaran berupa keterampilan berpikir tingkat tinggi. Dalam penelitian

ini, peneliti memeroleh data dengan cara mengamati secara langsung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

31

terhadap objek penelitian yaitu dengan mengamati proses pelaksanaan

pembelajaran apakah guru sudah menerapkan pembelajaran yang HOTS

dengan mengacu pada kriteria 4C yaitu Critical thinking and problem

solving, Communication, Creativity and Innovation, dan Collaboration atau

masih pada tingkatan LOTS.

3.4.2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang digunakan untuk

memperoleh data yang dalam penelitian ini didapatkan sebuah rencana

pelaksanaan pembelajaran dan soal evaluasi yang didalamnya terdapat

indikator yang dapat dipergunakan untuk meneliti tingkat pemakaian kata

kerja yang mengacu pada taksonomi Bloom. Dokumentasi digunakan untuk

mengumpulkan data kemudian ditelaah (Sugiyono, 2015).

Dalam penelitian ini, peneliti dan tiga ahli menganalisis dokumen

rencana pelaksanaan pembelajaran khususnya pada bagian indikator kognitif

apakah sudah menggunakan kata kerja operasional yang terdapat dalam

taksonomi Bloom yang berada pada tingkatan tinggi C4, C5, C6 atau masih

berada pada tingkatan rendah C1, C2, C3.

Dalam penelitian ini, peneliti dan tiga ahli menganalisis dokumen soal

evaluasi yang digunakan guru untuk mendapatkan gambaran hasil belajar

siswa. Analisis dilakukan pada soal evaluasi apakah pertanyaan –

pertanyaan pada soal mengandung kata kerja operasional yang ada pada

taksonomi bloom tingkatan tinggi C4, C5, C6 atau berada pada tingkatan

rendah C1, C2, C3.

3.4.3. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara berdialog

dan bertanya langsung kepada narasumber. Dalam penelitian ini peneliti

melakukan wawancara terhadap guru mengenai perencanaan, pelaksanaan,

dan proses evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Hal itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

32

dilakukan agar peneliti dapat membandingkan pengamatan, hasil analisis

kuesioner, dan analisis rencana pelaksanaan pembelajaran serta soal

evaluasi dengan pernyataan guru. Hal tersebut dilakukan agar peneliti dapat

mengetahui apakah hasil penelitian dan pernyataan guru sama atau tidak.

3.4.4. Kuesioner

Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data dengan menjawab

pernyataan atau pertanyaan yang ada secara tertulis untuk mendapatkan data

responden atau pengisi kuesioner. Pada penelitian ini ada 2 macam

kuesioner yaitu kuesioner untuk guru dan kuesioner untuk siswa.

Kuesioner guru, yaitu persepsi guru dalam menerapkan kegiatan

pembelajaran yang meningkatkan keterampilan Abad - 21. Kuesioner siswa,

yaitu persepsi siswa terhadap guru dalam menerapkan kegiatan

pembelajaran yang meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup yaitu dengan cara responden

tinggal memilih jawaban pernyataan yang sesuai dengan hatinya. Rentang

pilihannya ada 4 macam yaitu: SS (Sering Sekali), S (Sering), JR (Jarang),

TP (Tidak Pernah). Pada kuesioner ini terdapat 16 pernyataan dengan

kriteria 4C Creativity and Innovation, Communication, Collaborative dan

Critical thinking and Problem Solving.

3.5. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat pengumpul data yang digunakan

untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Dengan

demikian, penggunaan instrumen penelitian yaitu untuk mencari informasi

yang lengkap mengenai suatu masalah, fenomena alam maupun sosial

(Sugiyono, 2014).

Dalam penelitian kualitatif ini, peneliti menjadi instrumen utama yang

mengamati segala proses mulai dari perencanaan, pelaksanaan, serta proses

penilaian atau evaluasi dalam pembelajaran. Maka peneliti harus memahami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

33

metode penelitian kualitatif itu sendiri. Instrumen yang digunakan adalah

kuesioner, observasi, wawancara dan diri peneliti itu sendiri.

3.5.1. Instrumen Penelitian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dianalisis

menggunakan tabel kata kerja (KKO). Tabel kata kerja operasional (KKO) di

bawah dapat digunakan untuk mengetahui keterampilan berpikir tingkat tinggi

atau keterampilan berpikir tingkat rendah pada desain Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran. Pedoman analisis rencana pelaksanaan pembelajaran

menggunakan tabel Taksonomi Bloom menurut Anderson & Kartwohl yang

sudah di validasi oleh pihak expert judgement yaitu oleh dosen pembimbing.

Berikut merupakan pedoman untuk menganalisis desain Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran.

Tabel 3.1 Pedoman Analisis desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

C1 Mengetahui C2 Memahami C3 Mengaplikasikan

a. Mengutip a. Memperkirakan a. Menugaskan

b. Menyebutkan b. Menjelaskan b. Mengurutkan

c. Menjelaskan c. Mengkategorikan c. Menentukan

d. Menggambar d. Mencirikan d. Menerapkan

e. Membilang e. Merinci e. Menyesuaikan

f. Mengidentifikasikan f. Mengasosiasikan f. Mengkalkulasi

g. Mendaftar g. Membandingkan g. Memodifikasi

h. Menunjukkan h. Menghitung h. Mengklasifikasi

i. Memberi label i. Mengkontraskan i. Menghitung

j. Memberi indeks j. Mengubah j. Membangun

k. Memasangkan k. Mempertahankan k. Mengurutkan

l. Menamai l. Menguraikan l. Membiasakan

m. Menandai m. Menjalin m. Mencegah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

34

n. Membaca n. Membedakan n. Mengambarkan

o. Menyadari o. Mendiskusikan o. Menggunakan

p. Menghafal p. Menggali p. Menilai

q. Meniru q. Mencontohkan q. Melatih

r. Mencatat r. Menerangkan r. Menggali

s. Mengulang s. Mengemukakan s. Mengemukakan

t. Mereproduksi t. Mempolakan t. Mengadaptasi

u. Meninjau u. Memperluas u. Menyelidiki

v. Memilih v. Menyimpulkan v. Mengoperasikan

w. Menyatakan w. Meramalkan w. Mempersoalkan

x. Mempelajari x. Merangkum x. Mengkonspepkan

y. Mentabulasi y. Menjabarkan y. Melaksanakan

z. Memberi kode z. Meramalkan

aa. Menelusuri aa. Memproduksi

bb. Menulis bb. Memproses

cc. Mengaitkan

dd. Menyusun

ee. Menstimulasikan

ff. Memecahkan

gg. Melakukan

hh. Mentabulasi

C4 Menganalisis C5 Mengevaluasi C6 Membuat/Mencipta

a. Menganalisis a. Membandingkan a. Mengabstrasi

b. Mengaudit b. Menyimpulkan b. Mengatur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

35

c. Memecahkan c. Menilai c. Menganimasi

d. Menegaskan d. Mengarahkan d. Mengumpulkan

e. Mendeteksi e. Mengkritik e. Mengkategorikan

f. Mengdiaknosis f. Menimbang f. Mengkode

g. Menyeleksi g. Memutuskan h. Mengkombinasikan

i. Memerinci h. Memisahkan i. Menyusun

j. Menominasikan i. Memprediksi j. Mengarang

k. Mendiagramkan j. Memperjelas k. Membangun

l. Mengkorelasikan k. Menugaskan l. Menanggulangi

m. Merasionalkan l. Menafsirkan m. Menghubungkan

n. Menguji m. Mempertahankan n. Menciptakan

o. Mencerahkan n. Memerinci o. Mengkreasikan

p. Menjelajah o. Mengukur p. Mengoreksi

q. Membagankan p. Merangkum q. Merancang

r. Menyimpulkan q. Membuktikan r. Merencanakan

s. Menemukan r. Memfalidasi s. Mendikte

t. Menelaah s. Mengetes t. Meningkatkan

u. Memaksimalkan t. Mendukung u. Memperjelas

v. Memerintahkan u. Memilih v. Memfasilitasi

w. Mengedit v. Memproyeksikan w. Membentuk

x. Mengkaitkan x. Merumuskan

y. Memilih y. Menggeneralisasikan

z. Mengukur z. Mengabungkan

aa. Melatih aa. Memadukan

bb. Mentransfer bb. Membatas

cc. Mereparasi

dd. Menampilkan

ee. Menyiapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

36

ff. Memproduksi

gg. Merangkum

hh. Merekontruksi

ii. Membuat

3.5.2. Instrumen Analisis Pelaksanaan Pembelajaran

a. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui kegiatan pembelajaran

yang dilakukan oleh guru. Dengan kriteria di bawah dapat diketahui apakah

kegiatan pembelajaran mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi

atau masih berada pada ranah keterampilan berpikir tingkat rendah.

1) Instrumen Analisis Pelaksanaan pada Langkah-langkah Pembelajaran

dalam RPP Kurikulum 2013

Tabel 3.2 Pedoman Pelaksanaan Proses Pembelajaran

No. 4 C Kriteria Ya Tidak Keterangan

1.

Communication

(Komunikasi)

1. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran memperlihatkan

proses guru memberikan

kesempatan siswa untuk

menyampaikan hasil dari kegiatan

pembelajaran yang dilakukan.

2. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran memperlihatkan

proses guru memberi kesempatan

siswa untuk mengingat kembali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

37

materi pada pembelajaran

sebelumnya

2.

Collaborative

(Kolaborasi)

1. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran memperlihatkan

proses guru memberikan siswa

kesempatan untuk menggali

informasi bersama teman.

2. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran memperlihatkan

proses guru memberikan siswa

kesempatan untuk berdiskusi

dalam kegiatan pembelajaran.

3.

Critical

thinking and

Problem

Solving

(Berpikir Kritis

dan Pemecahan

Masalah).

1. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran memperlihatkan

proses guru memberikan

kesempatan siswa untuk

menganalisis permasalahan.

2. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran memperlihatkan

proses guru memberikan

kesempatan siswa untuk

memberikan masukan, tanggapan

(kegiatan inti), dan kritik

4.

Creativity and

Innovation (Kre

ativitas dan

1. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran memperlihatkan

proses guru memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

38

Inovasi) kesempatan siswa untuk

mengekspresikan dirinya melalui

sebuah karya.

2. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran memperlihatkan

proses guru memberikan

kesempatan kepada siswa dalam

menampilkan hasil karyanya di

depan kelas.

2) Instrumen Analisis Wawancara Guru

Wawancara guru dilakukan untuk melakukan penilaian berdasarkan

informasi yang diperoleh melalui bertanya langsung kepada guru mengenai

keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Tabel 3.3 Instrumen Analisis Wawancara Guru

NO Aspek Pertanyaan Wawancara Jawaban

1. Pembelajaran

Tematik

1. Dalam melaksanakan

pembelajaran tematik, apakah

Bapak/Ibu guru menggunakan

metode ceramah? Seberapa

sering menggunakan metode

ceramah? Pada saat apa

digunakan??

2. Apakah Bapak/Ibu Guru

menerapkan model, teknik, dan

metode pembelajaran tematik

yang mampu menumbuhkan

partisipasi siswa melalui

kagiatan diskusi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

39

memecahkan masalah?

3. Apakah Bapak/Ibu guru

menerapkan metode

pembelajaran yang

menumbuhkan partisipasi siswa

seperti presentasi, tanya jawab,

debat dan lain sebagainya ketika

melaksanakan kegiatan

pembelajaran tematik?

4. Apakah Bapak/Ibu guru selalu

menghampiri siswa ke tempat

duduk masing-masing untuk

memantau aktivitas siswa dalam

kegiatan diskusi guna

memastikan bahwa setiap siswa

terlibat dan berpartisispasi dalam

kegiatan diskusi?

5. Apakah Bapak/Ibu Guru dalam

melaksanakan kegiatan

pembelajaran tematik sesuai

dengan yang tertera pada RPP

tematik?

6. Apakah Bapak/Ibu guru selalu

mengkaitkan materi dengan

pengetahuan yang relevan ketika

Melaksanakan kegiatan

pembelajaran tematik?

7. Apakah dalam kegiatan

pembelajaran Bapak/Ibu guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

40

dapat mengelola waktu dengan

efisien dan efektif?

2. Berpikir tingkat

tinggi

1. Apakah Bapak/Ibu mengetahui

tentang berpikir tingkat tinggi?

2. Menurut Bapak/Ibu apa

pentingnya berpikir tingkat

tinggi?

3. Apakah Bapak/Ibu menerapkan

kegiatan pembelajaran yang

bersifat mengarahkan siswa pada

keterampilan berpikir tingkat

tinggi?

4. Apakah Bapak/Ibu menggunakan

kata kerja operasional taksonomi

bloom pada indikator RPP

dengan mengacu tingkatan

C4.C5 dan C6?

3.

Soal Ujian

Tengah Semester /

Ulangan Harian /

Penilaian Akhir

Semester tematik

1. Dalam membuat soal Ujian

Tengah Semester / Ulangan

Harian / Penilaian Akhir

Semester, apakah Bapak/Ibu

Guru mengacu pada kata kerja

operasional taksonomi bloom

pada tingkatan C4,C5, dan C6?

4. Kendala yang

dihadapai

1. Menurut Bapak/Ibu apakah ada

kesulitan dalam membuat RPP

tematik?

2. Apakah ada kendala yang

dihadapi Bapak/Ibu Guru dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

41

menerapkan pembelajaran yang

mengacu pada berpikir tingkat

tinggi?

b. Lembar Kuisioner Guru dan Siswa

1) Lembar Kuesioner Guru

Kuesioner guru digunakan untuk mendapatkan persepsi guru dalam

menerapkan kegiatan pembelajaran yang meningkatkan keterampilan berpikir

tingkat tinggi.

Tabel 3.4 Kuesioner Persepsi guru terhadap suatu proses pembelajaran

No. 4 C Keterangan SS S JR TP

1. Critical Thinking/Berpikir

Kritis

Guru menugaskan siswa

untuk menganalisis masalah

Guru memberi stimulus siswa

untuk bertanya mengenai

pembelajaran

Guru memberikan

kesempatan siswa untuk

bertanya

Guru memberikan

kesempatan kepada siswa

untuk memperoleh informasi

dari sumber-sumber lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

42

2. Collaborative/Kolaborasi

Guru membentuk beberapa

kelompok untuk melakukan

diskusi saat pembelajaran

Guru memberikan

kesempatan untuk berdiskusi

dalam kelompok

Guru memberikan beberapa

masalah pembelajaran untuk

dikerjakan bersama

kelompok melalui kegiatan

diskusi

Guru memberikan

kesempatan kepada siswa

untuk bekerja sama untuk

memahami materi

3. Creativity/Kreativitas

Guru menugaskan siswa

untuk membuat sebuah karya

Guru meminta siswa untuk

mencari informasi secara

mandiri

Guru memberikan kebebasan

berekspresi kepada siswa

Guru memberikan

kesempatan kepada saya

untuk menyelesaikan tugas

secara mandiri

4. Communication/

Komunikasi

Guru menugaskan siswa

untuk mempresentasikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

43

hasil dari pembelajaran.

Guru memberikan

kesempatan kepada siswa

untuk mengomentari hasil

diskusi kelompok lain saat

peresentasi

Guru memberikan

kesempatan kepada siswa

untuk bertanya kepada

kelompok lain saat

peresentasi

Guru menyimpulkan

pembelajaran dan

memberikan kesempatan

siswa untuk memberikan

masukan atau tanggapan

2) Lembar Kuesioner Siswa

Tabel kuesioner siswa digunakan untuk memperoleh persepsi siswa

terhadap guru dalam menerapkan kegiatan pembelajaran yang meningkatkan

keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Tabel 3.5 Kuisioner Persepsi siswa terhadap guru dalam proses

pembelajaran

No Indikator Nomor Item Jumlah

1 Berpikir Kritis (Critical

Thinking)

1 (4 Pernyataan) 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

44

2 Kolaborasi (Collaboration) 2 (4 Pernyataan) 4

3 Kreatifitas (Creativity) 3 (4 Pernyataan) 4

4 Komunikasi (Communication) 4 (4 Pernyataan) 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

45

No.

4 C

Keterangan SS S JR TP

1.

Critical

Thinking/Berpikir

Kritis

Guru memberikan soal untuk

dikerjakan mandiri

Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk berpikir

Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk memperoleh informasi

dari sumber-sumber lain.

Guru memberikan kesempatan siswa

untuk bertanya

2. Collaborative/Kola

borasi

Guru membentuk beberapa kelompok

untuk menyelesaikan masalah.

Guru memberikan kesempatan untuk

berdiskusi dalam kelompok

Guru memberikan stimulus/pancingan

kepada saya untuk bertanya

Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bekerja sama untuk

memahami materi

3. Creativity/Kreativit

as

Guru memberikan tugas berupa

prakarya kepada saya

Guru memberikan kesempatan kepada

saya untuk menyelesaikan tugas

secara mandiri

Guru memberikan kebebasan

berekspresi kepada saya

Guru menugaskan siswa untuk

memecahakan masalah secara mandiri

4. Communication/

Komunikasi

Guru memberi kesempatan kepada

siswa untuk mempresentasikan hasil

diskusi

Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mengomentari hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

46

3.5.3. Instrumen Analisis Pada Soal Evaluasi Pembelajaran

Tabel yang digunakan untuk menganalisis soal evaluasi pembelajaran

menggunakan kata kerja operasional. Tabel Kata Kerja Operasional (KKO) di

bawah dapat digunakan untuk mengetahui keterampilan berpikir tingkat tinggi

maupun keterampilan berpikir tingkat rendah pada perumusan soal evaluasi.

Pedoman analisis soal evaluasi menggunakan Taksonomi Bloom menurut

Anderson & Kratwohl yang sudah di validasi oleh expert judgement yaitu

dosen pembimbing. Berikut tabel kata kerja operasional sebagai pedoman

analisis.

Tabel 3.6 Pedoman Analisis Soal Evaluasi

C1 Mengetahui C2 Memahami C3 Mengaplikasikan

a. Mengutip a. Memperkirakan a. Menugaskan

b. Menyebutkan b. Menjelaskan b. Mengurutkan

c. Menjelaskan c. Mengkategorikan c. Menentukan

d. Menggambar d. Mencirikan d. Menerapkan

e. Membilang e. Merinci e. Menyesuaikan

f. Mengidentifikasikan f. Mengasosiasikan f. Mengkalkulasi

g. Mendaftar g. Membandingkan g. Memodifikasi

h. Menunjukkan h. Menghitung h. Mengklasifikasi

diskusi kelompok lain saat peresentasi

Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya kepada

kelompok lain saat peresentasi

Guru menyimpulkan pemberlajaran

dan siswa diminta untuk memberi

tanggapan dan masukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

47

i. Memberi label i. Mengkontraskan i. Menghitung

j. Memberi indeks j. Mengubah j. Membangun

k. Memasangkan k. Mempertahankan k. Mengurutkan

l. Menamai l. Menguraikan l. Membiasakan

m. Menandai m. Menjalin m. Mencegah

n. Membaca n. Membedakan n. Mengambarkan

o. Menyadari o. Mendiskusikan o. Menggunakan

p. Menghafal p. Menggali p. Menilai

q. Meniru q. Mencontohkan q. Melatih

r. Mencatat r. Menerangkan r. Menggali

s. Mengulang s. Mengemukakan s. Mengemukakan

t. Mereproduksi t. Mempolakan t. Mengadaptasi

u. Meninjau u. Memperluas u. Menyelidiki

v. Memilih v. Menyimpulkan v. Mengoperasikan

w. Menyatakan w. Meramalkan w. Mempersoalkan

x. Mempelajari x. Merangkum x. Mengkonspepkan

y. Mentabulasi y. Menjabarkan y. Melaksanakan

z. Memberi kode z. Meramalkan

aa. Menelusuri aa. Memproduksi

bb. Menulis bb. Memproses

cc. Mengaitkan

dd. Menyusun

ee. Menstimulasikan

ff. Memecahkan

gg. Mentabulasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

48

C4 Menganalisis C5 Mengevaluasi C6 Membuat/Mencipta

Menganalisis Membandingkan Mengabstrasi

Mengaudit Menyimpulkan Mengatur

Memecahkan Menilai Menganimasi

Menegaskan Mengarahkan Mengumpulkan

Mendeteksi Mengkritik Mengkategorikan

Mengdiaknosis Menimbang Mengkode

Menyeleksi Memutuskan Mengkombinasikan

Memerinci Memisahkan Menyusun

Menominasikan Memprediksi Mengarang

Mendiagramkan Memperjelas Membangun

Mengkorelasikan Menugaskan Menanggulangi

Merasionalkan Menafsirkan Menghubungkan

Menguji Mempertahankan Menciptakan

Mencerahkan Memerinci Mengkreasikan

Menjelajah Mengukur Mengoreksi

Membagankan Merangkum Merancang

Menyimpulkan Membuktikan Merencanakan

Menemukan Memfalidasi Mendikte

Menelaah Mengetes Meningkatkan

Memaksimalkan Mendukung Memperjelas

Memerintahkan Memilih Memfasilitasi

Mengedit Memproyeksikan Membentuk

Mengkaitkan Merumuskan

Memilih Menggeneralisasikan

Mengukur Mengabungkan

Melatih Memadukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

49

Mentransfer Membatas

Mereparasi

Menampilkan

Menyiapkan

Memproduksi

Merangkum

Merekontruksi

Membuat

3.6. Kredibilitas dan transferbilitas

Uji kredibilitas data dalam penelitian kualitatif antara lain dapat

dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam

penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan

membercheck. Jadi dalam proses penelitian, peneliti menggunakan triangulasi

dengan berdiskusi dengan cara membandingkan pemikiran rekan peneliti untuk

memperoleh data yang kredibel. Peneliti juga mengajukan validasi keabsahan

instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh data penelitian kepada

salah satu dosen yang disebut dengan expert judgement sebagai salah satu cara

untuk mengetahui layak tidaknya suatu instrumen tersebut digunakan untuk

mengambil data. Instrumen yang diajukan oleh peneliti layak digunakan untuk

mengambil data (Sugiyono, 2012:270).

Transferabilitas merupakan validitas eksternal dalam penelitian

kualitatif. Validitas eksternal menunjukkan derajat ketepatan atau dapat

diterapkannya hasil penelitian ke populasi di mana sampel tersebut diambil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

50

Dengan kata lain bahwa penelitian kualitatif dapat diterapkan pada subjek yang

lain. Instrumen penelitian ini dapat diterapkan pada kasus-kasus yang lain.

Akan tetapi hasil dari penelitian ini tidak serta merta harus sama karena setiap

subjek memiliki perbedaan antara subjek penelitian satu dengan yang lain

(Sugiyono, 2007:276).

3.7. Teknik analisis data

3.7.1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Peneliti melakukan analisis terhadap desain rencana pelaksanaan

pembelajaran pada komponen indikator yang telah dibuat oleh guru dengan

melihat apakah guru sudah memuat komponen yang mengacu pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi pada perencanaan proses pembelajaran

tersebut. Peneliti mencari persamaan KKO yang terdapat pada indikator RPP

yang telah dibuat dengan Instrumen yang telah disiapkan.

3.7.2. Implementasi Proses Pembelajaran Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi

Untuk mengetahui apakah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan

oleh guru sudah mengacu pada berpikir tingkat tinggi, maka peneliti

melakukan kegiatan observasi terhadap segala aktivitas dalam kegiatan

pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan siswa di dalam kelas. Kegiatan

ini bertujuan sejauh mana guru menerapkan pembelajaran yang mengacu pada

kriteria 4C yaitu (Communication, Collaborative, Critical thinking and

Problem solving, Creativity and Innovation). Penelitian ini menganalisis

tentang HOTS tetapi juga menggunakan analisis dengan kriteria 4C karena

pada abad 21 ini HOTS dan kemampuan 4C digunakan secara beriringan pada

proses pembelajaran metode saintifik untuk meningkatkan mutu pendidikan

dalam rangka menjawab tantangan, baik tantangan internal dalam rangka

mencapai 8 standar nasional pendidikan dan juga tantangan eksternal yaitu

globalisasi. Guru dan siswa juga diberikan Kuesioner bagaimana persepsi

mereka tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan selama ini. Jika

kegiatan pembelajaran banyak memunculkan kriteria 4C tersebut maka dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

51

dikatakan bahwa penerapan berpikir tingkat tinggi sudah sangat sering

diterapkan dan diimplementasikan di kelas.

3.7.3. Pelaksanaan Penilaian Kelas (Assesment)

Untuk mengetahui sejauh mana kegiatan penilaian kelas mengacu

pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka peneliti melakukan analisis

terhadap soal Penilaian Harian. Mengapa peneliti meneliti soal penilaian

harian, karena peneliti merasa lebih baik meneliti soal yang belum lama

diujikan atau dengan kata lain up to date. Soal – soal dapat dinyatakan sebagai

soal yang HOTS apabila hasil analisis menunjukkan bahwa soal – soal

menggunakan kata kerja operasional berupa perintah pengerjaan soal yang

mengacu pada keterampilan berpikir tingkat tinggi pada C4, C5, dan C6.

3.7.4. Analisis Konten

Peneliti menggunakan analisis konten untuk menganalisis data data

dengan sistem triangulasi karena peneliti memerlukan bantuan rekan

penelitian untuk menganalisis soal penilaian harian tersebut. Analisis isi

(content analysis) digunakan untuk memperoleh keterangan dari komunikasi

yang disampaikan dalam bentuk lambang yang terdokumentasi atau dapat

didokumentasikan. Analisis isi dapat dipakai untuk menganalisa semua

bentuk komunikasi, seperti pada surat kabar, buku, film, dan sebagainya.

Dengan menggunakan metode analisis isi, maka akan diperoleh suatu

pemahaman terhadap berbagai isi pesan komunikasi yang disampaikan oleh

media massa atau dari sumber lain secara obyektif, sistematis, dan relevan

(Subrayogo, 2001).

Analisis isi adalah suatu teknik sistematis untuk menganalisis isi

pesan dan mengolah pesan atau suatu alat untuk mengobservasi dan

menganalisis isi perilaku komunikasi yang terbuka dari komunikator yang

dipilih (Sary, 2016)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

52

Gambar 3.1 Skema analisis konten

Analisis konten yaitu analisis yang dilakukan pada pesan yang disampaikan

atau didapatkan dari sumber informasi. Dalam penelitian ini pesan didapatkan dari

subyek penelitan dan data – data yang didapatkan dari lembar soal evaluasi penilaian

harian siswa.

Sumber pesan saluran penerima

Analisis konten Transmisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

52

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV ini berisi tentang hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan

terkait dengan penelitian mengenai analisis terhadap perencanaan pembelajaran,

pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi penilaian yang dilakukan oleh guru kelas V SD

terhadap siswa kelas V SD.

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada perencanaan

pembelajaran

4.1.1.1. Hasil Analisis Indikator Aspek Kognitif pada RPP Tematik

Pada penelitian ini peneliti akan memaparkan hasil analisis dan

pembahasan dari indikator aspek kognitif pada desain rencana pelaksanaan

pembelajaran tematik kelas V SD. Sebagai langkah pertama dalam

penelitian ini peneliti meminta izin terhadap kepala sekolah di salah satu SD

di Kabupaten Bantul pada tanggal 26 Februari 2019. Peneliti diarahkan oleh

kepala sekolah untuk menemui guru kelas V A, tetapi ternyata guru kelas V

A tersebut menolak dengan alasan guru baru. Perlu diketahui bahwa guru

kelas V A tersebut adalah guru yang pada semester sebelumnya mengajar di

kelas III. Guru kelas VA sebelumnya pindah ke SD yang lain karena

mendapatkan penempatan di SD yang lain tersebut. Akhirnya peneliti

diarahkan untuk menemui guru kelas VC. Guru tersebut bersedia dan

menerima peneliti untuk meneliti perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian

pembelajaran di kelas VC. Peneliti pada tanggal 27 Februari 2019

meminta instrumen pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk mengajar

yaitu sebuah RPP yang telah dibuat oleh guru kelas V. Peneliti tidak

mendapat kendala saat meminta RPP kepada guru tersebut. Peneliti lalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

53

memfotocopy RPP yang diberikan oleh guru tersebut dan didapatkanlah

RPP yang diperlukan oleh peneliti.

Setelah peneliti mendapatkan RPP tersebut, peneliti menggandakan

RPP menjadi 4 salinan yang digunakan oleh peneliti beserta tiga rekan

peneliti untuk melakukan analisis terhadap indikator yang mengacu pada

aspek kognitif yang terdapat di RPP apakah memuat kata kerja operasional

yang mengarah pada kemampuan berpikir tingkat tinggi. Peneliti beserta tiga

rekan peneliti melakukan analisis secara mandiri dengan berdiskusi terhadap

pendapat dari masing – masing. Diskusi ini dilakukan di rumah peneliti.

Analisis RPP dinyatakan mengacu pada keterampilan berpikir tingkat tinggi

apabila mengandung kata kerja operasional tingkatan C4, C5, dan C6 yaitu

menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

Hasil analisis yang peneliti lakukan yaitu pada tabel 4.1

Tabel 4.1 Hasil Analisis Indikator kognitif pada RPP Tematik Kelas V

Muatan : Bahasa Indonesia

Indikator HOTS LOTS Keterangan

3.5.1 Mengetahui langkah-langkah mencari

informasi penting pada sebuah teks √

Kata kerja operasional

terdapat pada tingkatan

C1 yaitu “Mengetahui”

3.5.2 Menjelaskan informasi penting yang

terdapat pada teks dengan menggunakan

aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa,

dan bagaimana.

Kata kerja operasional

terdapat pada tingkatan

C1 yaitu “Menjelaskan”

3.5.3 Mengidentifikasi informasi penting

yang terdapat pada sebuah teks dengan

tepat. √

Kata kerja operasional

terdapat pada tingkatan

C4 yaitu “Menganalisis”

Jumlah Indikator 1 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

54

Muatan : IPS

Indikator HOTS LOTS Keterangan

3.4.1 Menjelaskan perlawanan bangsa

Indonesia terhadap pemerintahan Kolonial

Belanda di berbagai daerah.

Kata kerja operasional

terdapat pada tingkatan

C1 yaitu “Menjelaskan”

3.4.2 Mengetahui perlawanan bangsa

Indonesia terhadap pemerintahan kolonial

Belanda di berbagai daerah.

Kata kerja operasional

terdapat pada tingkatan

C1 yaitu “Mengetahui”

Jumlah Indikator 0 2

Muatan : PPKn

Indikator HOTS LOTS Keterangan

3.3.1 Mengidentifikasi keragaman suku

bangsa satu dan yang lain. √

Kata kerja operasional

terdapat pada tingkatan

C4 yaitu “Menganalisis”

3.2.2 Memahami keragaman suku bangsa satu

dan yang lain. √

Kata kerja operasional

terdapat pada tingkatan

C2 yaitu “Memahami”

Jumlah Indikator 1 1

Berdasarkan tabel diatas terdapat dua indikator yang merupakan

indikator yang berada pada level HOTS . Sedangkan indikator yang berada

pada level LOTS ada 5. Indikator yang berada pada level HOTS

menggunakan kata kerja operasional yang berada pada tingkatan C4 yaitu

“menganalisis” sedangkan indikator yang berada pada level LOTS

menggunakan kata kerja operasional yang berada pada tingkatan C1 dan C2

yaitu “mengetahui” dan “memahami”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

55

4.1.1.2. Hasil Wawancara Guru Kelas V

Pada tanggal 27 Februari 2019 peneliti melakukan wawancara

kepada guru kelas V untuk mendapatkan informasi mengenai

perencanaan, pelaksanaan, dan sistem penilaian (assessment) terhadap

siswa kelas V SD yang diampu oleh guru tersebut. Melalui kegiatan

wawancara peneliti mendapatkan beberapa informasi mengenai

pemahaman guru tentang berpikir tingkat tinggi. Pembahasan ini akan

berbicara tentang penyusunan perencanaan pembelajaran yang mengarah

pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Hasil wawancara yang peneliti gunakan untuk memperoleh informasi

tentang penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran. Hasil wawancara

tersebut berada pada aspek kedua nomor satu, dua, dan empat , dan aspek

ke empat nomor satu.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V SD dapat dilihat

pada lampiran 17a. Guru tersebut menyatakan mengetahui keterampilan

berpikir tingkat tinggi atau HOTS. Guru tersebut menjelaskan bahwa

dalam pemahamannya, HOTS adalah suatu pola berpikir untuk

memecahkan suatu masalah. Siswa juga lebih tertantang ketika guru

menerapkan keterampilan berpikir tingkat tinggi sehingga pada akhirnya

siswa menjadi kreatif dalam berpikir. Dalam penyusunan rencana

pelaksanaan pembelajaran guru menyatakan tidak menemui kesulitan

dalam hal tersebut karena sejak pertama kali K13 dimunculkan oleh

pemerintah, salah satu SD di Kabupaten Bantul tersebut langsung

menggunakan kurikulum 2013 sebagai acuan dalam kegiatan belajar.

Akan tetapi pada kenyataannya indikator dari rencana pembelajaran yang

telah peneliti analisis masih didominasi dengan kemampuan berpikir

tingkat rendah (LOTS).

Berdasarkan pembahasan diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa

guru sudah mengetahui tentang keterampilan berpikir tingkat tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

56

(HOTS). Guru mengetahui cara menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Akan tetapi fakta yang ditemui oleh peneliti adalah indikator yang telah

dirumuskan oleh guru masih didominasi oleh kemampuan berpikir

tingkat rendah. Pada kenyataannya terdapat hanya dua dari tujuh

indikator yang mengacu pada kognitif tingkat tinggi sedangkan indikator

kognitif tingkat rendah ada lima.

4.1.2. Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Pelaksanaan

Pembelajaran Tematik di Salah satu Sekolah Dasar di Kabupaten Bantul

4.1.2.1. Hasil analisis kuesioner siswa kelas V

Pada bagian ini peneliti membahas tentang bagaimana keterampilan

berpikir tingkat tinggi dalam pelaksanaan pembelajaran di salah satu SD di

Kabupaten Bantul. Peneliti melakukan proses pengambilan data dalam

bentuk kuesioner yang ditujukan kepada siswa. Peneliti melakukan

pengambilan data dalam bentuk kuesioner tersebut pada tanggal 27 Februari

2019. Peneliti meminta izin kepada guru kelas apabila proses pembelajaran

telah selesai peneliti akan membagikan kuesioner terkait dengan

pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. setelah peneliti

mendapatkan izin untuk membagikan kuesioner kepada siswa, peneliti

masuk kelas untuk membagikan lembar kuesioner kepada siswa yang

berjumlah 33 orang. Berikut adalah gambar proses pengisian kuesioner

siswa yang didampingi oleh peneliti :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

57

Gambar 4.1 Proses Pengisian kuesioner siswa

Gambar di atas merupakan proses pengisian kuesioner siswa yang

didampingi oleh peneliti. Pengambilan data kuesioner ini digunakan untuk

mengetahui bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Hasil

analisis kuesioner siswa ini nantinya dibandingkan dengan hasil analisis

kuesioner yang ditujukan dan diisi oleh guru kelas V sehingga dapat

diketahui apakah persepsi siswa kelas V sama dengan persepsi guru mereka.

Setelah peneliti mendapatkan data dari seluruh siswa yang mengisi

lembar kuesioner, peneliti lalu melakukan analisis terhadap kuesioner

tersebut dengan berpedoman pada skala likert. Berikut adalah hasil analisis

pelaksanaan pembelajaran menurut persepsi siswa kelas V dengan jumlah

siswa sebanyak 33 siswa. Penghitungan hasil kuesioner siswa menggunakan

interval skala Likert sehingga didapatkan rata-rata dalam pelaksanaan

pembelajaran pada kemampuan masing – masing. Hasil analisis dapat dilihat

pada lampiran 11 A sampai dengan 13:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

58

Berikut tabel 4.2 dengan pernyataan 4C dan penerapannya:

Tabel 4.2 hasil perhitungan pernyataan pada pelaksanaan pembelajaran

4C skala likert

No Interval Indeks Persepsi Pernyataan Penerapan

1 1.0 - 1.75 Tidak Pernah

2 1.76 - 2.51 Jarang

3 2.52 - 3.27 Sering

4 3.28 - 4.00 Sering Sekali

Gambar 4.2 Diagram Hasil Analisis Kuesioner 33 siswa

Diagram diatas merupakan diagram hasil analisis kuesioner dari 33

siswa kelas V. Pengisian kuesioner dilakukan oleh siswa yang

didampingi oleh peneliti tanpa adanya kehadiran guru kelas V sehingga

siswa dapat menilai gurunya berdasarkan persepsi masing – masing siswa

selama pembelajaran berlangsung dengan berdasarkan fakta yang ada.

Setelah didapatkan data, peneliti melakukan perhitungan pada setiap

indikator yang terdapar dalam kriteria 4C.

3.76

3.42 3.4

3.32

3.1

3.2

3.3

3.4

3.5

3.6

3.7

3.8

Critical Thinking Collaborative Creativity CommunicationRat

a-ra

ta S

kor

Selu

ruh

Sis

wa

kriteria

Hasil Analisis Kuesioner 33 Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

59

Tabel 4.3 Hasil analisis kuesioner 33 siswa

No Kriteria Rata-rata Skor Seluruh Siswa Pernyataan

Kemunculan

1 Critical Thinking 3.76 Sering Sekali

2 Collaborative 3.42 Sering Sekali

3 Creativity 3.4 Sering Sekali

4 Communication 3.32 Sering Sekali

4.1.2.2. Hasil analisis kuisioner guru kelas V

Peneliti juga memberikan kuesioner terhadap persepsi guru ketika

melaksanakan pembelajaran di kelas. Pengisian kuesioner yang dilakukan

oleh guru dilakukan setelah guru selesai mengajar di hari yang sama

dengan pengisian kuesioner persepsi siswa. Guru melakukan pengisian

kuesioner di dalam perpustakaan sekolah. Seluruh pernyataan dalam

kuesioner memiliki pernyataan yang kurang lebih sama, hanya

disesuaikan dengan tingkat pemahaman antara guru dan siswa.

Setelah peneliti mendapatkan hasil kuesioner yang diisikan oleh

guru, peneliti lalu melakukan analisis terhadap kuesioner persepsi guru

tersebut dengan berpedoman pada skala likert. Berikut adalah hasil

analisis menurut persepsi guru kelas V terhadap pelaksanaan

pembelajaran. Proses penghitungan dilakukan seperti pada analisis

kuisioner siswa yaitu dengan menggunakan skala likert sehingga

didapatkan hasil pada tiap kriteria 4C. Hasil kuesioner tersebut dapat

dilihat pada lampiran 14 A sampai 16:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

60

Tabel 4.4 Hasil Hitung Interval Pernyataan Penerapan Skala

Likert

No Interval Indeks

Persepsi Pernyataan Penerapan

1 1.0 - 1.75 Tidak Pernah

2 1.76 - 2.51 Jarang

3 2.52 - 3.27 Sering

4 3.28 - 4.00 Sering Sekali

Gambar 4.3 Diagram hasil analisis kuesioner Guru

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa hasil perhitungan

pada tiap indikator yang terdapat pada kriteria 4C menunjukkan critical

thinking memiliki skor rata – rata yang tinggi sebesar 3.75.

Pada aspek Collaborative memiliki skor rata – rata sebesar 3.5.

Persepsi ini dapat dikatakan bahwa guru sangat sering menerapkan aspek

collaborative saat melaksanakan kegiatan pembelajaran.

3.753.5

3.75

3

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

Critical Thinking Collaborative Creativity Communication

Rat

a-R

ata

Sko

r G

uru

Kriteria

Hasil Analisis Kuisioner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

61

Pada aspek Creativity memiliki skor rata – rata sebesar 3.75. Aspek

Creativity tersebut dapat dinyatakan sangat sering dilakukan oleh guru

ketika melaksanakan pembelajaran di kelas.

Tiga aspek tersebut sama dengan persepsi siswa yang mengatakan

bahwa sering sekali guru menerapkan tiga aspek tersebut dalam

pelaksanaan pembelajaran. Pada aspek Communication memiliki skor

rata – rata sebesar 3, sehingga dapat disimpulkan bahwa guru sering

menerapkannya pada proses pelaksanaan pembelajaran. Hal ini berbeda

dengan persepsi siswa bahwa siswa menyatakan sering sekali guru

menerapkan aspek communication pada pelaksanaan pembelajaran, tetapi

guru merasa hanya sering menerapkan aspek communication saat

melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan diagram diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan

keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran sering sekali

diterapkan. Guru dan siswa tidak memiliki perbedaan terlalu jauh antara

persepsi masing – masing. Hal itu ditunjukkan dengan tiga dari empat

aspek memiliki persamaan persepsi antara satu dengan yang lain. Satu

persepsi yang berbeda tersebut juga tidak terlalu signifikan perbedaannya

karena pada aspek Communication siswa memiliki persepsi sering sekali

dilakukan, sedangkan guru memiliki persepsi sering dilakukan. Berikut

hasil analisis kuesioner guru kelas terhadap pelaksanaan pembelajaran.

Tabel 4.5 Hasil Analisis Kuesioner Guru

No Kriteria Rata-rata Skor Seluruh

Siswa

Pernyataan

Kemunculan

1 Critical Thinking 3.75 Sering Sekali

2 Collaborative 3.5 Sering Sekali

3 Creativity 3.75 Sering Sekali

4 Communication 3 Sering

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

62

4.1.2.3. Hasil Wawancara Guru Kelas V

Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas V pada

tanggal 27 Februari 2019 setelah melakukan observasi pelaksanaan

pembelajaran, membagikan kuesioner guru dan siswa. Peneliti juga

mengumpulkan instrumen pembelajaran berupa rencana pelaksanaan

pembelajaran dan soal evaluasi yaitu soal ulangan harian. Melalui

wawancara, peneliti mendapatkan beberapa informasi mengenai

pemahaman guru tentang berpikir tingkat tinggi. Pada pembahasan

ini, peneliti membahas tentang pelaksanaan pembelajaran yang

mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Peneliti mendapatkan data mengenai pelaksanaan

pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat

tinggi menggunakan aspek satu nomor satu sampai tujuh, aspek dua

nomor tiga, dan aspek empat nomor dua. Berdasarkan informasi dari

wawancara terhadap guru kelas V mengenai pelaksanaan

pembelajaran yang mengarah pada berpikir tingkat tinggi, guru

tersebut menyatakan bahwa dalam penerapan pada proses

pembelajaran, seringkali mengacu pada keterampilan berpikir tingkat

tinggi. Misalnya melalui metode pembelajaran memang seringkali

guru menggunakan metode ceramah, tetapi metode ceramah hanya

digunakan sebagai pendahuluan untuk mengantarkan siswa kedalam

materi.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap guru kelas

V tersebut, guru mengungkapkan bahwa guru tersebut mampu

menerapkan model, teknik dan metode pembelajaran yang mampu

menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam kegiatan diskusi dan

memecahkan masalah. Pernyataan tersebut beliau ungkapkan karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

63

beliau sering menggunakan metode saintifik ketika mengajar. Guru

juga menerapkan sistem presentasi terlebih ketika dalam kegiatan

belajar berkelompok. Guru tersebut mengungkapkan bahwa siswa

sangat aktif dalam kegiatan diskusi misalnya pada muatan PPKn,

tetapi ada juga sebagian siswa yang tidak aktif dalam berdiskusi

sehingga dalam suatu kelompok diskusi ada yang lebih menonjol.

Guru aktif dalam mengontrol siswa ketika sedang melaksanakan

kegiatan pembelajaran melalui datang ke meja – meja siswa agar

siswa tetap berada pada kondisi belajar yang ideal. Guru juga

mengikuti langkah – langkah yang ada dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran. Guru sering mengkaitkan materi dengan pengetahuan

yang relevan ketika melaksanakan kegiatan pembelajaran tematik

agar dapat memberikan gambaran kepada siswa tentang pengetahuan

yang sedang dipelajari. Ketika ditanya soal apakah guru dapat

mengelola waktu dengan efisien dan efektif, beliau menjawab bahwa

ia beliau dapat mengelola waktu dengan efektif dan efisien, tetapi

sering waktu tersebut tidak dapat dikelola dengan baik ketika dalam

kegiatan diskusi kelompok.

Pada aspek berpikir tingkat tinggi, guru mengungkapkan

bahwa agak sulit menerapkan kegiatan pembelajaran yang bersifat

mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Tetapi

guru selalu mencoba agar nantinya dapat menerapkan kegiatan

pembelajaran yang bersifat mengarahkan siswa pada keterampilan

berpikir tingkat tinggi pada siswanya.

Kendala yang dihadapi oleh guru kelas V tersebut dalam

menerapkan pembelajaran yang mengacu pada berpikir tingkat tinggi

adalah ketika siswa – siswa mengeluh pada soal. Guru memahami

bahwa tingkat kognitif siswanya berbeda – beda, tetapi beliau selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

64

mencoba menerapkan pembelajaran yang mengacu pada berpikir

tingkat tinggi.

4.1.2.4. Hasil Observasi Proses Pembelajaran di Kelas V

Observasi pelaksanaan guru mengajar dilaksanakan pada

tanggal 27 Februari 2019. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui

langkah – langkah guru dalam mengajar di kelas apakah guru sudah

menerapkan kemampuan yang mengarah pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi siswa.

Dalam penelitian ini peneliti telah meminta izin kepada guru

kelas V bahwa peneliti ingin melakukan observasi pelaksanaan guru

mengajar dikelas. Setelah peneliti mendapatkan izin dari guru lalu

peneliti masuk ke dalam kelas. Peneliti lalu mengamati proses

pembelajaran di kelas V ini.

Pada observasi pelaksanaan pembelajaran ini peneliti

ditemani oleh satu rekan peneliti yang satu payung skripsi dengan

peneliti sehingga rekan peneliti ini dapat mengetahui alur jalannya

penelitian. Hal ini dilakukan sebagai pembanding antara persepsi

peneliti terhadap guru ketika mengajar dan persepsi rekan peneliti

ketika guru mengajar. Penelitian tidak berjalan sesuai dengan apa

yang diharapkan oleh peneliti karena pelaksanaan pembelajaran tidak

sama dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang diterima

oleh peneliti. Setelah melakukan observasi, peneliti dan rekan

peneliti melakukan diskusi untuk membicarakan hasil observasi yang

dilakukan. Hasil observasi ini digunakan untuk menegaskan hasil

dari kuesioner persepsi siswa dan guru terhadap pelaksanaan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas V. Berikut adalah hasil

observasi yang dilakukan oleh peneliti dalam pelaksanaan

pembelajaran tematik kelas V.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

65

Tabel 4.6 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

No 4C Kriteria Ya Tidak Keterangan

1

Communication

(Komunikasi)

1. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberikan

kesempatan siswa untuk

menyampaikan hasil dari

kegiatan pembelajaran

yang dilakukan.

√ Guru memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

menyampaikan

pengetahuan yang

diperoleh hari ini.

2. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberi kesempatan

siswa untuk mengingat

kembali materi pada

pembelajaran sebelumnya

√ Guru tidak mengulang

materi sebelumnya.

2

Collaborative

(Kolaborasi)

1. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberikan siswa

kesempatan untuk

menggali informasi

bersama teman.

√ Guru meminta siswa

berdiskusi dengan

teman sebangku

mengenai faktor-

faktor yang

menyebabkan

Indonesia dijajah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

66

2. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberikan siswa

kesempatan untuk

berdiskusi dalam kegiatan

pembelajaran.

√ Guru memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk berdiskusi

secara berkelompok

sesuai dengan

kelompok yang sudah

ditetapkan mengenai

materi pembelajaran.

3

Critical

thinking and

Problem

Solving

(Berpikir Kritis

dan Pemecahan

Masalah).

1. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberikan

kesempatan siswa untuk

menganalisis

permasalahan.

√ Guru memberikan

siswa kesempatan

kepada siswa untuk

menganalisis

permasalahan melalui

kegiatan berdiskusi

secara berkelompok.

2. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberikan

kesempatan siswa untuk

memberikan masukan,

tanggapan (kegiatan inti),

dan kritik

√ Siswa diberikan

kesempatan oleh guru

untuk bertanya

mengenai hal yang

ingin mereka ketahui

lebih dalam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

67

4

Creativity and

Innovation (Kre

ativitas dan

Inovasi)

1. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberikan

kesempatan siswa untuk

mengekspresikan dirinya

melalui sebuah karya.

√ Guru berfokus kepada

diskusi kelompok

yang hasilnya berupa

poin-poin.

2. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberikan

kesempatan kepada siswa

dalam menampilkan hasil

karyanya di depan kelas.

√ Guru meminta siswa

menyampaikan hasil

diskusinya ke depan

kelas dan meminta

salah satu anggota

kelompok untuk

menuliskannya di

papan tulis.

Dari tabel 4.6 dapat ditarik kesimpulan bahwa guru telah

melaksanakan kemampuan 4C ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.

Terdapat 8 pernyataan dari 4 kriteria yang 6 diantaranya muncul atau

nampak ketika guru melakukan kegiatan pembelajaran.

Pada aspek komunikasi (communication) guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan yang ia dapatkan tentang

materi yang dipelajari oleh siswa hari ini. Siswa menyampaikan hasil

diskusi yang telah dilakukan di akhir pembelajaran di depan kelas. Pada

kriteria yang kedua, pada awal kegiatan pembelajaran guru tidak

mengulang materi pada pembelajaran sebelumnya. Guru tersebut

langsung masuk kepada materi yang menjadi bahasan pada pembelajaran

hari ini. Guru meminta siswa untuk membuka buku tematiknya tanpa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

68

memberikan sedikit pengulangan materi yang dipelajari pada

pembelajaran sebelumnya.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti dan rekan

peneliti pada aspek komunikasi atau communication, peneliti dapat

menyimpulkan bahwa guru sudah melaksanakan kemampuan komunikasi

atau communication dalam pelaksanaan pembelajaran. Tetapi guru pada

saat observasi tidak menunjukkan satu dari dua kriteria yang ada pada

aspek komunikasi ini. Guru tidak memberikan pengulangan materi

pembelajaran yang sebelumnya terhadap siswa. Hal ini kurang sesuai

dengan hasil kuesioner persepsi siswa dan persepsi guru. Siswa

mengatakan bahwa pada aspek ini, komunikasi sering sekali dilakukan

dalam pembelajaran di kelas, sedangkan persepsi guru mengatakan hanya

sering dilakukan saat pembelajaran di kelas.

4.1.3. Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Pada Penilaian

Pembelajaran di salah satu Sekolah Dasar di Kabupaten Bantul

4.1.3.1. Hasil Analisis Soal Penilaian Harian

Pelaksanaan penilaian pembelajaran merupakan proses dari

serangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa.

Penilaian ini biasanya dijadikan suatu ukuran tentang bagaimana siswa

menyerap setiap materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

Peneliti mendapatkan soal penilaian harian yang diperoleh dari guru

sebagai objek yang diteliti. Soal penilaian harian dianalisis untuk

memperoleh kesesuaian indikator dengan kata kerja operasional

khususnya pada tingkatan C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi), dan C6

(mencipta). Peneliti menggunakan Taksonomi Bloom sebagai acuan

dengan sistem triangulasi data yang dilakukan oleh 3 rekan peneliti yang

lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

69

Berdasarkan hasil analisis soal penilaian harian, peneliti melakukan

analisis pada penilaian harian yang terdiri dari 5 muatan pelajaran yang

terdiri dari PPKn , Bahasa Indonesia, IPA, IPS, dan SBdP. Soal yang

diteliti didapatkan dari sekolah yang disusun oleh UPT Kecamatan Jetis.

Peneliti menggunakan soal penilaian harian dengan pertimbangan bahwa

pada saat itu soal penilaian harian adalah soal yang terbaru dan fresh

karena belum terlalu lama di ujikan. Soal ulangan harian memiliki ragam

soal pilihan ganda dan soal uraian (essay).

Gambar 4.4 Diagram pie hasil analisis Penilaian Harian

Diagram pie pada gambar 4.4 didapatkan dari hasil analisis penilaian

harian yang dilakukan dengan triangulasi oleh peneliti dan tiga rekan

peneliti. Triangulasi dilakukan agar dapat memperoleh perbandingan yang

digunakan untuk menentukan hasil akhir yang valid dan juga sesuai dengan

data yang sebenar – benarnya. Berdasarkan gambar 4.4, dijelaskan bahwa

hasil analisis pada penilaian harian yang berbentuk soal pilihan ganda dan

25 %

75 %

ANALISIS SOAL PENILAIAN HARIAN

HOTS LOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

70

soal uraian hanya terdapat 25% soal yang HOTS atau menggunakan kata

kerja operasional pada tingkatan C4, C5, dan C6. Sedangkan 75% dari soal

penilaian harian tersebut adalah soal yang LOTS atau menggunakan kata

kerja operasional pada tingkatan C1, C2, dan C3. Artinya dari 40 soal

penilaian harian, hanya ada 10 soal yang menggunakan kata kerja

operasional Taksonomi Bloom pada tingkatan C4, C5, dan C6 sedangkan 30

lainnya adalah soal yang menggunakan kata kerja operasional Taksonomi

Bloom tingkatan C1, C2, dan C3.

4.1.3.2. Hasil wawancara guru kelas V

Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas V pada tanggal 27

Februari 2019 setelah melakukan observasi pelaksanaan pembelajaran,

membagikan kuesioner guru dan siswa serta mengumpulkan instrument

pembelajaran berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan soal

evaluasi penilaian harian. Melalui wawancara peneliti mendapatkan

informasi mengenai pemahaman guru tentang berpikir tingkat tinggi.

Pada pembahasan ini, peneliti membahas tentang penyusunan soal

evaluasi yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V terkait dengan

penyusunan soal evaluasi, dalam penyusunan soal – soal yang mengacu

pada keterampilan berpikir tingkat tinggi guru menyatakan “agak sulit,

akan tetapi selalu dicoba” guru mengatakan kesulitan tersebut karena

siswa mempunyai perbedaan tingkat pemahaman terhadap soal. Ada

siswa yang langsung paham maksud dari soal sehingga siswa tersebut

dapat menjawab pertanyaan secara tepat. Ada pula siswa yang sulit

memahami perintah dari soal tersebut sehingga siswa menjadi salah

ketika menjawab pertanyaan soal tersebut. Berdasarkan pernyataan dari

guru, siswa di kelas beliau sudah pelan – pelan diajak untuk mengasah

keterampilan berpikir tingkat tinggi dengan cara melatih siswa dengan

soal – soal yang diberikan oleh guru. Berdasarkan hasil analisis soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

71

penilaian harian yang dilakukan oleh peneliti dan tiga rekan peneliti, soal

yang dirumuskan masih didominasi oleh soal – soal yang berpikir tingkat

rendah. Soal yang HOTS sebesar 25% sedangkan soal yang LOTS sebesar

75 %. Hal ini menunjukkan bahwa ada kesesuaian antara apa yang

dikatakan oleh guru pada saat wawancara dan juga hasil analisis penilaian

harian.

4.2. Pembahasan

4.2.1. Analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada perencanaan

pembelajaran

Pada penelitian ini peneliti akan memaparkan bagaimana

perumusan indikator aspek kognitif pada rencana pelaksanaan

pembelajaran yang dibuat oleh guru kelas V. Analisis dilakukan dengan

proses triangulasi dengan 3 rekan peneliti sebagai analis indikator

rencana pelaksanaan pembelajaran. Indikator rencana pelaksanaan

pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 20.

Gambar 4.5 Indikator kognitif pada RPP

Peneliti dan tiga rekan peneliti mengalami perdebatan karena pada

indikator “Mengetahui langkah – langkah mencari informasi penting pada

sebuah teks”. Peneliti dan dua rekan peneliti berbeda pendapat dengan satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

72

rekan peneliti. Peneliti dan dua rekan peneliti berpendapat bahwa indikator

tersebut termasuk dalam C1 yaitu Mengetahui. Siswa hanya diminta untuk

mengetahui langkah – langkah mencari informasi penting pada sebuah teks.

Sedangkan satu rekan peneliti yang berbeda pendapat ini mengatakan bahwa

indikator tersebut berada pada tingkatan C4 yaitu menganalisis. Ia

berpendapat bahwa siswa diminta untuk mencari informasi penting dalam

teks. Argumen rekan peneliti tersebut tidak kuat dan tidak dapat

menjelaskan mengapa indikator tersebut bisa berada pada tingkatan C4.

Hasil dari analisis dan diskusi yang dilakukan oleh peneliti dan tiga

rekan peneliti diputuskan bahwa indikator pertama dalam mata pelajaran

Bahasa Indonesia kata kerja operasionalnya adalah “mengetahui” yang

terdapat pada tingkatan C1 sehingga dapat dikatakan bahwa indikator

pertama adalah LOTS . Alasan peneliti dan tiga rekan peneliti memutuskan

untuk memilih C1 “mengetahui/mengingat” adalah karena sesuai dengan

teori dari Kusnawa (dalam Aningsih, 2018:9) yang mengatakan bahwa

mengingat kembali artinya mendapatkan kembali atau pengembalian

pengetahuan relevan yang tersimpan dari memori jangka panjang. Sani

(dalam Aningsih, 2018:9) mengatakan bahwa pertanyaan mengingat kembali

adalah pertanyaan mengingat kembali tentang informasi, fakta konsep,

generalisasi yang didiskusikan, definisi, metode dan sebagainya.

Peneliti dan tiga rekan peneliti selanjutnya menganalisis indikator

yang kedua. Terjadi perdebatan antara peneliti dan dua orang rekan peneliti

dengan satu rekan peneliti. Peneliti dan dua rekan peneliti sama – sama

berargumen bahwa indikator “menjelaskan informasi penting yang terdapat

pada teks dengan menggunakan aspek apa, dimana, kapan, siapa, mengapa,

bagaimana” merupakan indikator yang LOTS atau Low Order Thinking Skill

karena siswa hanya diminta untuk menjelaskan informasi penting

menggunakan aspek 5W+1H. Salah satu rekan peneliti mengutarakan

argumen yang berbeda, rekan peneliti beranggapan bahwa indikator tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

73

adalah indikator yang berada pada tingkatan C6 yaitu mengumpulkan yang

artinya indikator tersebut adalah indikator yang HOTS.

Gambar 4.6 Indikator kognitif pada RPP

Setelah melalui perdebatan akhirnya disimpulkan bahwa indikator

tersebut adalah indikator yang LOTS karena siswa hanya diminta untuk

menjelaskan informasi penting yang terdapat pada teks bacaan dengan

menggunakan aspek 5W+1H. Siswa hanya sekedar menjelaskan beberapa

kalimat yang terdapat di teks bacaan yang telah tersedia. Kata kerja

operasional “menjelaskan” yang terdapat pada tingkatan C1 yaitu

“mengetahui” sehingga dapat dikatakan bahwa indikator kedua adalah

LOTS. Alasan peneliti dan tiga rekan peneliti memutuskan untuk memilih

C1 “mengetahui/mengingat” adalah karena sesuai dengan teori dari

Kusnawa (dalam Aningsih, 2018:9) yang mengatakan bahwa mengingat

kembali artinya mendapatkan kembali atau pengembalian pengetahuan

relevan yang tersimpan dari memori jangka panjang. Sani (dalam Aningsih,

2018:9) mengatakan bahwa pertanyaan mengingat kembali adalah

pertanyaan mengingat kembali tentang informasi, fakta konsep, generalisasi

yang didiskusikan, definisi, metode dan sebagainya.

Pada indikator yang ketiga yaitu “Mengidentifikasi informasi penting

yang terdapat pada sebuah teks dengan tepat” tidak terjadi perdebatan antara

peneliti dan tiga rekan peneliti. Semua berpendapat bahwa indikator ketiga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

74

ini berada pada tingkatan C4 yaitu “mengidentifikasikan” yang mana siswa

diminta untuk mengidentifikasi suatu informasi penting yang ada pada teks

bacaan secara tepat, dapat dikatakan bahwa tingkatan ini berada pada level

“menganalisis” yang merupakan HOTS .

Gambar 4.7 Indikator kognitif pada RPP

Mengidentifikasi secara tepat artinya perlu kajian yang mendalam,

tidak hanya sekedar mengatakan “ini adalah informasi yang penting” tanpa

dapat memberikan alasan mengapa itu penting secara tepat. Alasan peneliti

dan tiga rekan peneliti memilih C4 “menganalisis” hal ini sesuai dengan

teori dari Krawthwohl dan Lewy, dkk (dalam Aningsih, 2018:11) yang

mengatakan bahwa menganalisis informasi yang masuk dan membagi – bagi

atau menstruktur informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk

mengenali pola atau hubungannya, mampu mengenali serta membedakan

faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yang rumit.

Mengidentifikasi/merumuskan pertanyaan. Pada muatan Bahasa Indonesia

ini hanya terdapat satu dari delapan soal yang tidak HOTS.

Hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti dan tiga rekan peneliti

menunjukkan bahwa indikator pada mata pelajaran IPS “Menjelaskan

perlawanan bangsa Indonesia terhadap pemerintahan Kolonial Belanda di

berbagai daerah” menggunakan kata kerja operasional “Menjelaskan” yang

berada pada tingkatan C1. Tidak terjadi perdebatan yang sengit karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

75

peneliti dan tiga rekan peneliti sama – sama berargumen bahwa indikator

tersebut berada pada tingkatan “Menjelaskan”. Sehingga dapat dikatakan

bahwa indikator pertama berada pada level LOTS.

Gambar 4.8 Indikator Kognitif pada RPP

Alasan peneliti dan tiga rekan peneliti memutuskan untuk memilih

C1 “mengetahui/mengingat” adalah karena sesuai dengan teori dari

Kusnawa (dalam Aningsih, 2018:9) yang mengatakan bahwa mengingat

kembali artinya mendapatkan kembali atau pengembalian pengetahuan

relevan yang tersimpan dari memori jangka panjang. Sani (dalam Aningsih,

2018:9) mengatakan bahwa pertanyaan mengingat kembali adalah

pertanyaan mengingat kembali tentang informasi, fakta konsep, generalisasi

yang didiskusikan, definisi, metode dan sebagainya.

Gambar 4.9 Indikator Kognitif pada RPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

76

Pada indikator kedua “Mengetahui perlawanan Bangsa Indonesia

terhadap pemerintahan Kolonial Belanda di berbagai daerah” terjadi

perdebatan antara peneliti dan dua rekan peneliti dengan satu rekan peneliti.

Peneliti dan dua rekan peneliti berargumen bahwa indikator tersebut adalah

indikator yang LOTS karena siswa hanya sekedar mengetahui perlawanan

Bangsa Indonesia terhadap pemerintah Kolonial Belanda di berbagai daerah.

Sedangkan rekan peneliti berargumen bahwa indikator tersebut adalah

indikator yang HOTS yang berada pada tingkatan C4 yaitu menelaah. Rekan

peneliti yang berbeda tersebut berargumen bahwa siswa diminta untuk

menelaah perlawanan bagsa Indonesia terhadapa pemerintahan Kolonial

Belanda. Argumen tersebut ditampik oleh rekan peneliti yang berargumen

bahwa indikator tersebut adalah indikator yang LOTS dengan argumen siswa

hanya sekedar mengetahui melalui cerita ataupun teks bacaan pada buku

ataupun media pembelajaran yang digunakan.

Akhirnya disimpulkan bahwa indikator tersebut merupakan indikator

yang berada pada level LOTS karena menggunakan kata kerja operasional

“Mengetahui” yang berada pada tingkatan C1. Alasan peneliti dan tiga rekan

peneliti memutuskan untuk memilih C1 “mengetahui/mengingat” adalah

karena sesuai dengan teori dari Kusnawa (dalam Aningsih 2018:9) yang

mengatakan bahwa mengingat kembali artinya mendapatkan kembali atau

pengembalian pengetahuan relevan yang tersimpan dari memori jangka

panjang. Sani (dalam Aningsih 2018:9) mengatakan bahwa pertanyaan

mengingat kembali adalah pertanyaan mengingat kembali tentang informasi,

fakta konsep, generalisasi yang didiskusikan, definisi, metode dan

sebagainya.

Analisis yang dilakukan oleh peneliti dan tiga rekan pada indikator

PPKn yang pertama “Mengidentifikasi keragaman suku bangsa satu dan

yang lain” mengalami sedikit perdebatan. Peneliti dan tiga rekan peneliti

sama – sama berpendapat bahwa indikator ini termasuk pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

77

mengidentifikasi. Akan tetapi salah satu rekan peneliti mengungkapkan

bahwa indikator menunjukkan bahwa indikator pertama pada mata pelajaran

PPKn tersebut masuk pada tingkatan C1.

Gambar 4.10 Indikator kognitif pada RPP

Peneliti dan dua rekan peneliti berpendapat bahwa indikator tersebut

masuk pada tingkatan C4. Akhirnya peneliti dan 3 rekan peneliti sepakat

untuk memutuskan bahwa indikator tersebut menggunakan kata kerja

operasional “Mengidentifikasi” yang masuk pada tingkatan “Menganalisis”

atau C4 sehingga dapat dikatakan bahwa indikator pertama ini berada pada

tingkatan berpikir tingkat tinggi. Mengidentifikasi disini berupa

menganalisis ciri dari suatu suku, berupa rumah adat, pakaian adat, upacara

adat, dan lain sebagainya.

Pada indikator yang kedua pada mata pelajaran PPKn “memahami

keragaman suku bangsa satu dan yang lain” terjadi perdebatan antara

peneliti dan dua rekan peneliti dengan satu rekan peneliti yang lain. Rekan

peneliti yang berbeda argumen ini berpendapat bahwa indikator tersebut

masuk pada tingkatan C4 yaitu menelaah. Rekan peneliti beranggapan

bahwa siswa masuk pada ranah analisis yang meminta siswa untuk

menganalisis keberagaman suku bangsa satu dengan yang lain. Akan tetapi

peneliti dan dua peneliti mempunyai argumen lain. Peneliti dan dua rekan

peneliti berpendapat bahwa indikator yang menggunakan kata kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

78

operasional “memahami” tersebut terdapat pada tingkatan C2. Peneliti dan

dua rekan peneliti yang berpendapat bahwa indikator tersebut adalah

indikator yang LOTS mengemukakan alasan mengapa mengatakan indikator

tersebut adalah indikator yang LOTS yaitu siswa hanya diminta untuk

memahami bahwasannya suku bangsa di Indonesia itu beragam antara satu

dengan yang lain.

Gambar 4.11 Indikator Kognitif pada RPP

Akhirnya peneliti dan tiga rekan peneliti setuju untuk menyatakan

bahwa indikator tersebut berada pada tingkatan C2 “memahami” sehingga

dapat dikatakan bahwa indikator berada pada level LOTS. Alasan peneliti

dan tiga rekan peneliti memilih C2 “memahami” adalah karena sesuai

dengan teori dari Kusnawa (dalam Aningsih, 2018:9) yang mengatakan

bahwa memahami artinya mendeskripsikan susunan dalam artian pesan

pembelajaran, mencakup oral, tulisan dan komunikasi grafik. Sani (dalam

Aningsih, 2018:9) mengatakan bahwa pertanyaan ini menyangkut

kemampuan peserta didik menyerap informasi, menginterpretasi arti, dan

melakukan eksplorasi atau memberikan saran.

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa indikator

kognitif pada rencana pelaksanaan pembelajaran masih didominasi oleh

indikator kognitif tingkat rendah atau LOTS dengan formasi 2 indikator

HOTS dan 5 indikator LOTS. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

79

karena pada saat wawancara, guru menyatakan bahwa ia mengetahui apa itu

HOTS. Guru juga menyatakan bahwa tidak menemui kesulitan saat

menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran. Akan tetapi pada

kenyataannya indikator dari rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah

peneliti analisis masih didominasi dengan kemampuan berpikir tingkat

rendah.

4.2.2. Penerapan keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pelaksanaan

pembelajaran tematik di salah satu sekolah dasar di Kabupaten Bantul

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di salah satu sekolah

dasar di Kabupaten Bantul dalam kuesioner persepsi siswa menunjukkan

bahwa critical thinking berdasarkan persepsi siswa memiliki skor rata –

rata sebesar 3.76. Hasil rata – rata ini merupakan skor rata – rata tertinggi

dibandingkan dengan tiga kemampuan 4C yang lain. Sedangkan persepsi

guru sebesar 3.75. Hal ini menunjukkan kesamaan persepsi antara guru

dan siswa. Berdasarkan persepsi siswa dan guru terhadap pelaksanaan

kemampuan critical thinking sering sekali dikakukan oleh guru dalam

melaksanakan pembelajaran di kelas.

Aspek collaborative pada kuesioner persepsi siswa memiliki skor

rata – rata sebesar 3.42. Sedangkan persepsi guru berada pada angka 3.5.

Hal tersebut menunjukkan kesamaan persepsi dengan siswa. Angka

tersebut termasuk dalam kategori sering sekali.

Aspek creativity pada persepsi siswa memiliki skor rata – rata

sebesar 3.4. Pada persepsi guru, Creativity berada pada angka 3.75. Hal

tersebut menunjukkan bahwa persepsi guru dan siswa menyatakan bahwa

guru sering sekali menerapkan aspek ini saat pembelajaran.

Aspek communication pada persepsi siswa memiliki skor rata – rata

sebesar 3.32. Sedangkan persepsi guru memiliki skor rata – rata sebesar

3. Hal tersebut menunjukkan perbedaan persepsi akan tetapi tidak terlalu

signifikan. Siswa menyatakan sering sekali sedangkan guru menyatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

80

hanya sering dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Dari

data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa penerapan keterampilan

berpikir tingkat tinggi di kelas tersebut sangat sering diterapkan saat

pembelajaran berlangsung.

Kegiatan pembelajaran yang menerapkan kemampuan komunikasi

atau Communication untuk siswa dilakukan oleh siswa dengan cara

menyampaikan hasil diskusi kepada teman satu kelas siswa secara lisan.

Siswa juga menjawab pertanyaan yang diajukan oleh audience atau

teman siswa yang berbeda kelompok. Guru bertanya pada siswa untuk

memperkuat pemahaman siswa. Keterampilan komunikasi sangat

berguna dalam kehidupan. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan

oleh Zubaidah (2016:4) yang mengatakan bahwa kemampuan

komunikasi yang baik merupakan keterampilan yang sangat berharga di

dunia kerja dan kehidupan sehari-hari. Kemampuan komunikasi

mencakup keterampilan dalam menyampaikan pemikiran dengan jelas

dan persuasif secara oral maupun tertulis, kemampuan menyampaikan

opini dengan kalimat yang jelas, menyampaikan perintah dengan jelas,

dan dapat memotivasi orang lain melalui kemampuan berbicara.

Komunikasi tentu digunakan dalam kehidupan sehari – hari sehingga

keterampilan dalam berkomunikasi merupakan suatu keterampilan yang

penting untuk siswa miliki.

Alasan peneliti menggunakan teori tersebut berdasarkan pada hasil

observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran. Pada saat pembelajaran

terlihat bahwa guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menyampaikan hasil diskusi secara verbal. Hal tersebut dilakukan karena

guru menginginkan siswa berani dalam berbicara didepan kelas serta

melatih kemampuan berkomunikasi siswa.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dan rekan

peneliti pada aspek kolaborasi (Collaborative) terlihat guru sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

81

melaksanakan semua kriteria yang ada dalam aspek kolaborasi atau

collaborative. Hal ini sesuai dengan hasil kuesioner persepsi siswa dan

guru yang mengatakan bahwa kemampuan kolaborasi atau collaborative

sering sekali dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran.

Penerapan kemampuan kolaborasi atau collaborative pada kegiatan

pembelajaran dilakukan oleh guru dengan cara memberikan siswa

kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangku mengenai faktor

mengapa Indonesia dijajah. Setelah itu guru memberikan kesempatan

kepada siswa berdiskusi secara berkelompok mengenai materi

pembelajaran. Siswa secara bersama – sama berpikir untuk memecahkan

persoalan yang ada, saling berpendapat antara satu dengan yang lain dan

mencari informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan suatu

persoalan. Hal ini sesuai dengan teori Zubaidah (2016:4) yang

mengatakan bahwa kolaborasi dan kerjasama tim dapat dikembangkan

melalui pengalaman yang ada di dalam sekolah, antar sekolah, dan di luar

sekolah (P21, 2007a). Siswa dapat bekerja bersama-sama secara

kolaboratif pada tugas berbasis proyek yang autentik dan

mengembangkan keterampilannya melalui pembelajaran tutor sebaya

dalam kelompok.

Alasan peneliti menggunakan teori tersebut berdasarkan pada hasil

observasi pelaksanaan pembelajaran karena ketika dalam proses

pembelajaran, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

berkelompok. Dalam kelompok tersebut siswa dapat menyampaikan

pendapat dan pemikirannya sendiri kepada anggota kelompoknya. Hal

tersebut tentu dapat melatih kemampuan bekerja bersama siswa.

Berdasarkan hasil observasi pada aspek berpikir kritis dan

pemecahan masalah (Critical thinking and problem solving) guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk menganalisis permasalahan

melalui kegiatan berdiskusi secara berkelompok. Hal ini dilakukan agar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

82

siswa dapat menemukan suatu pokok permasalahan untuk mencapai suatu

penyelesaian bagi siswa sendiri. Guru juga memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya mengenai hal – hal yang kurang dimengerti

ataupun untuk memperdalam pemahaman siswa tersebut.

Kegiatan pembelajaran yang menerapkan kemampuan critical

thinking and problem solving untuk siswa dilakukan oleh guru dengan

cara memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi secara berkelompok

untuk menyelesaikan suatu persoalan. Siswa diminta untuk membuat

analisis tentang informasi penting yang terdapat pada sebuah teks dengan

tepat. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi

dengan teman satu kelompok untuk secara bersama – sama menghasilkan

suatu pendapat atau pemecahan masalah dengan cara mereka sendiri. Hal

ini sesuai dengan teori Trilling dan Fadel (dalam Zubaidah, 2016:2) yang

menyatakan bahwa kemampuan berpikir kritis adalah salah satu

keterampilan kunci yang diperlukan di abad 21.

Alasan peneliti menggunakan teori tersebut didasarkan pada hasil

observasi pelaksanaan pembelajaran yang terlihat pada saat pembelajaran

guru meminta siswa untuk menyelesaikan persoalan melalui kegiatan

berdiskusi. Siswa menggunakan cara tersendiri ketika menyelesaikan

persoalan. Siswa dapat memproses pengetahuan dengan kritis sehingga

siswa dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Siswa

dapat mencari informasi dari sumber yang tidak terbatas sehingga

pengetahuan yang didapat terus bertambah. Ketika siswa mau bertanya

dan mampu bertanya kepada guru, disitu terlihat bahwa siswa tersebut

mempunyai keterampilan berpikir kritis. Hal itu membuat siswa terlatih

dalam berpikir kritis yang pada saatnya nanti keterampilan tersebut

dibutuhkan dan diperlukan untuk kehidupan di abad 21 ini.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada aspek

kreatifitas dan inovasi (creativity and innovation). Pada kriteria pertama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

83

tidak terlalu tampak apakah guru memberikan kesempatan siswa untuk

mengekspresikan dirinya melalui sebuah karya karena guru berfokus

pada kegiatan diskusi secara berkelompok.

Pada kriteria yang kedua dalam penyampaian hasil belajar siswa

diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil belajar didepan

kelas dengan menuliskan hasil di papan tulis serta menyampaikan hasil

diskusi kelompok secara verbal. Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk menyampaikan hasil belajar dengan cara dan pemahaman

siswa sendiri.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dan rekan

peneliti, kedua aspek menunjukkan bahwa guru sudah menerapkan kedua

kriteria yang ada pada aspek kreativitas dan inovasi atau creativity and

innovation. Sudah terlihat usaha guru dalam menerapkan kemampuan

kreatif dan inovatif kepada siswa. Hal tersebut sesuai dengan hasil

kuesioner persepsi siswa dan guru yang mengatakan bahwa kemampuan

kreativitas dan inovasi atau creativity and innovation sering sekali

dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran. Hanya saja guru kurang

dapat menunjukkan keterampilan siswa dari segi kreativitas dan inovasi.

Penerapan kemampuan kreativitas dan inovasi atau creativity and

innovation dalam pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan cara

berdiskusi, berargumen dalam kelompok sehingga didapatkan hasil

diskusi yang dapat digunakan untuk mempresentasikan hasil diskusi

tersebut di depan kelas. Siswa diajak untuk berpikir tentang hal yang

tidak sehari – hari dijumpai sehingga didapatkan pengetahuan baru yang

berguna untuk siswa. Hal ini sesuai dengan teori Zubaidah (2016:4) yang

mengatakan bahwa pencapaian kesuksesan profesional dan personal,

memerlukan keterampilan berinovasi dan semangat berkreasi. Kreativitas

dan inovasi akan semakin berkembang jika siswa memiliki kesempatan

untuk berpikir divergen. Siswa harus dipicu untuk berpikir di luar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

84

kebiasaan yang ada, melibatkan cara berpikir yang baru, memperoleh

kesempatan untuk menyampaikan ide-ide dan solusi-solusi baru,

mengajukan pertanyaan yang tidak lazim, dan mencoba mengajukan

dugaan jawaban.

Alasan peneliti menggunakan teori tersebut berdasarkan pada hasil

observasi pelaksanaan pembelajaran. Ketika proses pembelajaran

berlangsung terlihat guru meminta siswa untuk menyelesaikan persoalan

dalam kelompok yang telah ditentukan. Siswa berdiskusi dengan

mengemukakan argumen masing – masing. Hal ini memungkinkan siswa

untuk berpikir secara mandiri dan menyelesaikan persoalan tanpa adanya

campur tangan dari guru.

Berdasarkan penjelasan diatas maka peneliti dapat menyimpulkan

bahwa pelaksanaan pembelajaran sudah mengarah pada keterampilan

abad 21. Hal ini sesuai dengan wawancara guru yang telah dilakukan

bahwa guru selalu mendorong siswa untuk selalu berpikir kritis.

4.2.3. Analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada penilaian

pembelajaran di salah satu sekolah dasar di Kabupaten Bantul

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti akan memaparkan pembahasan

dari hasil analisis soal penilaian harian. Berdasarkan hasil penelitian yang

tertuang dalam diagram diatas, peneliti memaparkan pembahasan dari hasil

analisis soal penilaian harian. Peneliti mendapatkan data untuk mengetahui

bagaimana pengambilan penilaian di salah satu SD di Kabupaten Bantul

apakah sudah menerapkan soal – soal yang mengarah pada berpikir tingkat

tinggi.

Analisis soal ini diawali dengan peneliti meminta soal kepada guru

kelas V. Guru memberikan soal penilaian harian kepada peneliti. Alasan

guru memberikan soal penilaian harian adalah karena soal penilaian harian

tersebut belum lama diujikan kepada siswa. Soal penilaian harian juga

mempunyai keragaman bentuk soal. Tidak hanya pilihan ganda tetapi ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

85

juga soal uraian yang terdapat pada penilaian harian ini. Namun soal ini

merupakan soal yang dibuat dari UPT Kecamatan Jetis sehingga soal dibuat

oleh guru – guru yang lain, tidak dibuat oleh guru kelas V tempat peneliti

melakukan penelitian.

Setelah peneliti mendapatkan soal penilaian harian, peneliti

menggandakan soal menjadi empat untuk diberikan kepada tiga rekan

peneliti untuk melakukan triangulasi data. Peneliti dan tiga rekan peneliti

melakukan analisis soal penilaian harian secara mandiri, kemudian setelah

peneliti dan tiga rekan peneliti selesai dalam menganalisis soal penilaian

harian lalu dilakukanlah triangulasi data. Peneliti dan tiga rekan peneliti

berdiskusi untuk memperoleh hasil dari masing – masing analisis penilaian

harian, apakah soal mengandung kata kerja yang HOTS atau LOTS.

Dalam proses diskusi terhadap analisis penilaian harian, peneliti dan

tiga rekan peneliti mengalami perdebatan karena memiliki perbedaan

pendapat dalam hasil analisisnya. Peneliti dan tiga rekan peneliti mempunyai

hasil analisis yang berbeda – beda. Setelah berdiskusi tentang perbedaan

hasil analisis maka didapatkan hasil analisis final yang mengandung kata

kerja HOTS maupun LOTS. Berikut ini merupakan contoh hasil analisis

peneliti dan tiga rekan peneliti secara mandiri

Gambar 4.12 Hasil analisis soal penilaian harian PPKn peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

86

Berdasarkan gambar di atas, peneliti beranggapan bahwa soal

tersebut termasuk dalam soal yang mengandung kata kerja operasional

tingkat tinggi yaitu pada tingkatan C5 (Mengevaluasi) kategori

“Menyimpulkan”. Menurut rekan peneliti yang pertama, ia mempunyai

pendapat yang berbeda dengan peneliti mengenai soal tersebut seperti

gambar dibawah ini :

Gambar 4.13 Hasil analisis soal penilaian harian PPKn rekan peneliti 1

Berdasarkan gambar di atas, rekan peneliti beranggapan bahwa soal

tersebut termasuk dalam kata kerja operasional berpikir tingkat rendah

yaitu pada tingkatan C2 (Memahami) kategori “Menentukan”. Rekan

peneliti yang kedua juga memiliki pendapat yang berbeda dengan peneliti

dan rekan peneliti yang pertama mengenai soal tersebut, seperti pada

gambar di bawah ini:

Gambar 4.14 Hasil analisis soal penilaian harian PPKn rekan peneliti

2

Berdasarkan gambar di atas, rekan peneliti beranggapan bahwa soal

tersebut termasuk dalam kata kerja operasional berpikir tingkat tinggi

yaitu pada tingkatan C4 (Menganalisis) kategori “Menyimpulkan”. Rekan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

87

peneliti yang ke tiga mempunyai pendapat yang berbeda dengan peneliti,

rekan peneliti pertama, dan rekan peneliti kedua tentang soal tersebut,

seperti pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.15 Hasil analisis soal penilaian harian PPKn rekan peneliti 3

Berdasarkan gambar di atas, rekan peneliti beranggapan bahwa soal

tersebut termasuk dalam kata kerja operasional berpikir tingkat rendah

pada tingkatan C3 (Mengaplikasikan) kategori “Menentukan”.

Berdasarkan beberapa pendapat peneliti dan rekan tiga rekan peneliti di

atas yang semuanya berbeda tersebut lalu peneliti dan tiga rekan peneliti

berdiskusi sehingga didapatkan hasil akhir seperti gambar dibawah ini:

Gambar 4.16 Hasil akhir analisis soal PPKn peneliti dan 3 rekan peneliti

Berdasarkan gambar di atas, peneliti dan tiga rekan peneliti

menyimpulkan bahwa soal PPKn tersebut termasuk dalam kata kerja

operasional tingkata C4 (menganalisis) kategori “menyimpulkan”. Alasan

peneliti dan tiga rekan peneliti menggunakan kata kerja operasional

menyimpulkan karena dalam soal tersebut siswa harus memilih sikap

yang harus dikembangkan dalam mewujudkan persatuan dalam

keragaman. Untuk memilih jawaban pada soal tersebut, siswa harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

88

menganalisis satu per satu opsi jawaban yang ada sehingga siswa dapat

memperoleh kesimpulan tentang sikap apa yang harus dikembangkan.

Hal tersebut sesuai dengan teori Krawthwohl dan Lewy, dkk (dalam

Aningsih, 2018:11) yang mengatakan bahwa menganalisis informasi

yang masuk dan membagi – bagi atau menstruktur informasi ke dalam

bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya. Mampu

mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah

skenario yang rumit. Mengidentifikasi/merumuskan pertanyaan.

Menurut peneliti dan tiga rekan peneliti, distraksi jawaban pada soal

tersebut tidak bagus, karena hanya terdapat satu saja jawaban yang

bermakna positif. Hal tersebut membuat siswa lebih mudah dalam

menyimpulkan jawaban yang benar.

Berdasarkan hasil penelitian soal penilaian harian, terdapat beberapa

soal yang mengarah kepada keterampilan berpikir tingkat tinggi yang

menggunakan kata kerja operasional tingkat C4, C5, dan C6. Berikut

adalah contoh soal PPKn lain yang mengandung kata kerja operasional

tingkat tinggi.

Gambar 4.17 Contoh soal PPKn kata kerja operasional berpikir

tingkat tinggi

Gambar di atas merupakan contoh soal PPKn yang termasuk kata

kerja operasional berpikir tingkat tinggi. Soal berbentuk uraian dengan

menggunakan kata kerja operasional tingkat C4 (menganalisis) kategori

“menyimpulkan”. Alasan peneliti dan tiga rekan peneliti memilih C4

“menganalisis” adalah karena sesuai dengan teori Krawthwohl dan Lewy,

dkk (dalam Aningsih, 2018:11) yang mengatakan bahwa menganalisis

informasi yang masuk dan membagi – bagi atau menstruktur informasi ke

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

89

dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya.

Mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari

sebuah skenario yang rumit. Mengidentifikasi/merumuskan pertanyaan.

Pada muatan PPKn ini terdapat dua soal yang menggunakan kata kerja

operasional berpikir tingkat tinggi.

Berdasarkan dari hasil analisis soal penilaian harian pada muatan

Bahasa Indonesia terdapat tujuh soal yang mengarah pada kata kerja

operasional berpikir tingkat tinggi. Contoh soal Bahasa Indonesia yang

HOTS adalah sebagai berikut:

Gambar 4.18 Contoh soal Bahasa Indonesia kata kerja operasional

berpikir tingkat tinggi

Gambar diatas merupakan contoh soal Bahasa Indonesia yang

mengarah dalam kata kerja operasional berpikir tingkat tinggi tingkatan

C4 (menganalisis) kategori “menganalisis”. Alasan peneliti dan tiga

rekan peneliti memilih C4 “menganalisis” hal ini sesuai dengan teori dari

Krawthwohl dan Lewy, dkk (dalam Aningsih, 2018:11) yang mengatakan

bahwa menganalisis informasi yang masuk dan membagi – bagi atau

menstruktur informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali

pola atau hubungannya. Mampu mengenali serta membedakan faktor

penyebab dan akibat dari sebuah skenario yang rumit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

90

Mengidentifikasi/merumuskan pertanyaan. Pada muatan Bahasa

Indonesia ini hanya terdapat satu dari delapan soal yang tidak HOTS.

Berdasarkan analisis soal penilaian harian pada muatan IPA, terdapat

satu soal yang mengarah pada kata kerja operasional tingkat tinggi.

Berikut adalah contoh soal IPA yang mengarah pada kata kerja

operasional tingkat tinggi:

Gambar 4.19 Contoh soal IPA kata kerja operasional berpikir tingkat

tinggi

Gambar di atas merupakan contoh soal IPA yang mengarah pada

kata kerja operasional berpikir tingkat tinggi tingkatan C6 (mencipta)

kategori “merancang”. Siswa diminta untuk membuat suatu langkah –

langkah secara runtut tentang terjadinya penguapan pada saat merebus

air. Hal ini menunjukkan bahwa soal menginginkan siswa berkreasi

dengan pengetahuannya untuk membuat suatu gambaran terjadinya

penguapan pada saat merebus air. Siswa membayangkan dalam

kehidupan sehari – hari bagaimana ketika ia merebus air, air akan

menguap dan terjadilah penguapan. Alasan peneliti dan tiga rekan

peneliti memilih C6 “Mencipta” adalah karena sesuai dengan teori

Krawthwohl dan Lewy, dkk (dalam Aningsih, 2018:12) yang mengatakan

bahwa mengkreasi adalah membuat generalisasi suatu ide atau cara

pandang terhadap sesuatu. Merancang suatu cara untuk menyelesaikan

masalah. Mengorganisasikan unsur – unsur atau bagian – bagian menjadi

struktur baru yang belum pernah ada sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

91

Berdasarkan analisis soal penilaian harian yang dilakukan oleh

peneliti, dalam muatan IPS dan SBdP tidak terdapat soal yang mengarah

pada kata kerja operasional berpikir tingkat tinggi. Hal ini disebabkan

karena soal terlalu teoritis sehingga tidak menuntut pemikiran siswa yang

lebih tinggi.

Berdasarkan hasil analisis soal penilaian harian yang dilakukan,

peneliti akan memaparkan soal – soal yang mengarah pada kata kerja

operasional tingkat rendah. Pada muatan PPKn terdapat soal yang

mengarah pada kata kerja operasional tingkat rendah. Berikut contoh

soalnya:

Gambar 4.20 Contoh soal PPKn kata kerja operasional tingkat

rendah

Gambar diatas merupakan contoh soal PPKn yang mengarah pada

kata kerja operasional tingkat rendah tingkatan C1

(mengetahui/mengingat) kategori “menyebutkan”. Alasan peneliti dan

tiga rekan peneliti memilih C1 “mengetahui/mengingat” adalah karena

sesuai dengan teori dari Kusnawa (dalam Aningsih, 2018:9) yang

mengatakan bahwa mengingat kembali artinya mendapatkan kembali

atau pengembalian pengetahuan relevan yang tersimpan dari memori

jangka panjang. Sani (dalam Aningsih, 2018:9) mengatakan bahwa

pertanyaan mengingat kembali adalah pertanyaan mengingat kembali

tentang informasi, fakta konsep, generalisasi yang didiskusikan, definisi,

metode dan sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

92

Pada muatan Bahasa Indonesia terdapat soal yang mengarah pada

kata kerja operasional tingkat rendah. Berikut adalah contoh soal Bahasa

Indonesia yang mengarah pada kata kerja operasional berpikir tingkat

rendah:

Gambar 4.21 Contoh soal Bahasa Indonesia kata kerja operasional

tingkat rendah

Gambar diatas merupakan contoh soal yang mengarah pada kata

kerja operasional berpikir tingkat rendah tingkatan C1

(mengetahui/mengingat) kategori “menjelaskan”. Alasan peneliti dan tiga

rekan peneliti memilih C1 “mengetahui/mengingat” adalah karena sesuai

dengan teori dari Kusnawa (dalam Aningsih 2018:9) yang mengatakan

bahwa mengingat kembali artinya mendapatkan kembali atau

pengembalian pengetahuan relevan yang tersimpan dari memori jangka

panjang. Sani (dalam Aningsih, 2018:9) mengatakan bahwa pertanyaan

mengingat kembali adalah pertanyaan mengingat kembali tentang

informasi, fakta konsep, generalisasi yang didiskusikan, definisi, metode

dan sebagainya.

Pada muatan IPA terdapat soal yang mengarah pada kata kerja

operasional tingkat rendah. Berikut contoh soal IPA yang mengarah pada

kata kerja operasional tingkat rendah:

Gambar 4.22 Contoh soal IPA kata kerja operasional tingkat rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

93

Gambar diatas merupakan contoh soal yang mengarah pada kata

kerja operasional tingkat rendah tingkatan C3 (mengaplikasikan) kategori

“menerapkan”. Alasan peneliti dan tiga rekan peneliti memilih C3

“mengaplikasikan karena” sesuai dengan teori Sani (dalam Aningsih,

2018:10) yang mengatakan bahwa pertanyaan ini meminta peserta didik

menggunakan abstraksi dan generalisasi secara bebas dari suatu keadaan

dimana generalisasi telah digambarkan sebelumnya. Pertanyaan aplikasi

sebenarnya erat dengan pertanyaan pemahaman.

Pada muatan IPS terdapat soal yang mengarah pada kata kerja

operasional tingkat rendah. Berikut contoh soal IPS yang mengarah pada

kata kerja operasional tingkat rendah:

Gambar 4.23 Contoh soal IPS kata kerja operasional tingkat rendah

Gambar diatas merupakan contoh soal yang mengarah pada kata

kerja operasional tingkat rendah tingkatan C1 (mengetahui/mengingat)

kategori “menyebutkan”. Alasan peneliti dan tiga rekan peneliti memilih

C1 “mengetahui/mengingat” adalah karena sesuai dengan teori dari

Kusnawa (dalam Aningsih, 2018:9) yang mengatakan bahwa mengingat

kembali artinya mendapatkan kembali atau pengembalian pengetahuan

relevan yang tersimpan dari memori jangka panjang. Sani (dalam

Aningsih, 2018:9) mengatakan bahwa pertanyaan mengingat kembali

adalah pertanyaan mengingat kembali tentang informasi, fakta konsep,

generalisasi yang didiskusikan, definisi, metode dan sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

94

Pada muatan SBdP terdapat soal yang mengarah pada kata kerja

operasional tingkat rendah. Berikut contoh soal SBdP yang mengarah

pada kata kerja operasional tingkat rendah:

Gambar 4.24 Contoh soal SBdP kata kerja operasional tingkat

rendah

Gambar diatas merupakan contoh soal yang mengarah pada kata

kerja operasional tingkat rendah tingkatan C2 (memahami) kategori

“mengkategorikan”. Alasan peneliti dan tiga rekan peneliti memilih C2

“memahami” adalah karena sesuai dengan teori dari Kusnawa (dalam

Aningsih, 2018:9) yang mengatakan bahwa memahami artinya

mendeskripsikan susunan dalam artian pesan pembelajaran, mencakup

oral, tulisan dan komunikasi grafik. Sani (dalam Aningsih, 2018:9)

mengatakan bahwa pertanyaan ini menyangkut kemampuan peserta didik

menyerap informasi, menginterpretasi arti, dan melakukan eksplorasi

atau memberikan saran.

Setelah peneliti dan tiga rekan peneliti selesai melakukan analisis

soal, didapat kesimpulan bahwa soal penilaian harian yang mengandung

kata kerja operasional berpikir tingkat tinggi (HOTS) sebesar 25%.

Muatan dengan jumlah soal yang HOTS terbanyak ada pada muatan

Bahasa Indonesia dengan jumlah soal yang HOTS sebanyak 7 soal. Untuk

melihat hasil analisis soal penilaian harian dapat dilihat pada lampiran

23A sampai 23D.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

95

Berdasarkan hasil analisis yang peneliti lakukan bersama dengan 3

rekan peneliti, peneliti dapat menyimpulkan bahwa soal evaluasi berupa soal

penilaian harian tersebut didominasi oleh soal yang menggunakan kata kerja

operasional berpikir tingkat rendah (LOTS) sebanyak 30 butir soal atau 75%.

Sedangkan soal yang menggunakan kata kerja operasional berpikir tingkat

tinggi (HOTS) sebanyak 10 butir soal atau 25%. Dalam hal ini terdapat

kesesuaian antara kenyataan yang ada dan pernyataan guru. Beliau

menyatakan bahwa “agak sulit, akan tetapi selalu dicoba karena tingkat

pemahaman siswa yang berbeda – beda”. Terdapat siswa yang langsung

paham maksud dari soal, tetapi ada juga siswa yang sulit memahami instruksi

dari soal sehingga jawaban dari siswa pun juga akan kurang tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

96

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari pembahasan terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP), pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian di salah satu Sekolah Dasar di

Kabupaten Bantul kelas V, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

5.1.1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap perencanaan

pembelajaran berpikir tingkat tinggi di salah satu SD di Kabupaten Bantul

Daerah Istimewa Yogyakarta di kelas V masih didominasi oleh indikator

kognitif yang menggunakan kata kerja operasional tingkat rendah (LOTS).

Pada indikator kognitif yang menggunakan kata kerja operasional tingkat

tinggi (HOTS), hanya terdapat dua indikator yang mengarah pada indikator

yang HOTS.

5.1.2. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap penerapan

keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam pelaksanaan pembelajaran di

salah satu SD di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta dikelas V

dapat disimpulkan bahwa penerapan keterampilan berpikir tingkat tinggi

(HOTS) di SD dalam pembelajaran di kelas guru menunjukkan proses

pembelajaran berpikir tingkat tinggi.

5.1.3. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dan tiga rekan

peneliti terhadap peniliaian berpikir tingkat tinggi di salah satu SD di

Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta, kata kerja operasional

yang digunakan masih didominasi oleh kata kerja operasional taksonomi

bloom keterampilan berpikir tingkat rendah (LOTS). Pada kemampuan

berpikir tingkat tinggi hanya terdapat 10 dari 40 butir soal yang mengarah

pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

97

5.2. Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari awal persiapan hingga

proses penelitian oleh, peneliti menemukan beberapa keterbatasan penelitian

sebagai berikut:

5.2.1. Rencana pelaksanaan pembelajaran yang diterima tidak sesuai dengan

pelaksanaan pembelajaran yang di observasi. Peneliti diberikan RPP yang

menurut guru tersebut baik.

5.2.2. Soal yang didapatkan oleh peneliti bukan buatan guru kelas V yang

menjadi subyek penelitian peneliti. Soal dibuat oleh UPT Kecamatan Jetis.

Hal tersebut mempengaruhi persepsi peneliti mengenai proses penilaian

pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

5.3. Saran

5.3.1. Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian yang relatif sama akan lebih

baik jika membuat opsi rencana yang lebih banyak. Misalnya ketika

mendapat RPP yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, maka

peneliti mempunyai solusi yang lain.

5.3.2. Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian yang kurang lebih sama

dengan penelitian ini, usahakan mendapatkan soal yang dibuat sendiri oleh

guru yang kelasnya digunakan untuk penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

98

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y. (2014). Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013.

Bandung: PT Refika aditama.

Agung, J. (2018). Analisis High Order Thinking Skill Mahasiswa dalam

Menyelesaikan Soal Mata Kuliah Struktur Aljabar Grup Program Studi

Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Surakarta. Skripsi.

Universitas Muhammadiyah Surakarta. (tersedia di

http://eprints.ums.ac.id/59403/) diakses pada tanggal 29 Maret 2019.

Al-Azzy, U. L. & Budiono. E. (2013). Penerapan Strategi Brain Based Learning Yang

Dapat Meningkatkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Jurnal Online

Universitas Malang. Dalam http://jurnal-

online.um.ac.id/data/artikel/artikelD7E65F5E46C6CBD3E592D38AF9EF000

3.pdf. Diunduh pada tanggal 27 Maret 2019.

Anas, S. (2008). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Anggraeni, L. (2012). Penerapan Metode Studi Kasus Dalam Upaya Meningkatkan

Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Pada Mata Kuliah Hubungan

Internasional. Jurnal Media Komunikasi FIS Volume. 11, No. 1. Hal 1 – 15.

Dalam

http://scholar.google.co.id/scholar_url?url=https://ejournal.undiksha.ac.id/inde

x.php/MKFIS/article/download/462/380&hl=en&sa=X&scisig=AAGBfm2-

7tzkhxPWmBKH3-__uZx4_DPpgA&nossl=1&oi=scholarr. Diunduh pada

tanggal 8 April 2019.

Aningsih, A. (2018). Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi pada pendidikan Agama

Islam Siswa Kelas X SMK Muhammadiyah 1 Purwokerto Ditinjau Dari

Prestasi Belajar. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Purwokerto. (tersedia di

https://repository.ump.ac.id/7373/) diakses pada tanggal 29 Maret 2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

99

Arifin, Z. (2017). Mengembangkan Instrumen Pengukur Critical thinking Skills Siswa

pada Pembelajaran Abad 21. Jurnal THEOREMS (The Original Research of

Mathematics) Vol. 1 No. 2 hal 92-100. Dalam

http://scholar.google.co.id/scholar_url?url=https://jurnal.unma.ac.id/index.php/th/

article/download/383/362&hl=en&sa=X&scisig=AAGBfm1YV5QeWxxqjm-

39sUBFsfNqez31A&nossl=1&oi=scholarr. Diunduh pada tanggal 2 juli 2019.

Dinni. N. (2018). HOTS (High Order Thinking Skills) dan Kaitannya dengan

Kemampuan Literasi Matematika. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional

Matematika. Dalam https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/. Diunduh

pada tanggal 27 Maret 2019.

Pemerintah Indonesia. (2003). Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Diakses pada tanggal 8 Juni 2019

https://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-

content/uploads/2016/08/UU_no_20_th_2003.pdf

Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Konstekstual dalam Pembelajaran Abad

21. Bogor: Ghalia Indonesia.

Kemendikbud. (2016, 6 Desember). Peringkat dan Capaian Pisa Indonesia

Mengalami Peningkatan. Dalam Kemendikbud.go.id. Diakses pada tanggal 23

Maret 2019. https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016/12/peringkat-dan-

capaian-pisa-indonesia-mengalami-peningkatan

Kemendikbud. (2016). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20

Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan

Menengah. Diakses pada tanggal 8 Juni 2019. https://bsnp-indonesia.org/wp-

content/uploads/2009/04/Permendikbud_Tahun2016_Nomor020_Lampiran.p

df

Kurniasih, I. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan Penerapan. Surabaya:

Kata Pena.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

100

Kurniati, H. & Jamil, N. (2016). Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMP di

Kabupaten Jember Dalam Menyelesaikan Soal Berstandar Pisa. Jurnal

Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Volume 20, No 2. Dalam

https://journal.uny.ac.id. Diunduh pada tanggal 27 Maret 2019.

Lambertus, (2009). Pentingnya Melatih Keterampilan Berpikir Kritis Dalam

Pembelajaran Matematika di SD. Jurnal Forum Kependidikan Volume 28, No

2. Dalam

http://forumkependidikan.unsri.ac.id/userfiles/Artikel%20Lambertus-

UNHALU-OKE.pdf. Diunduh pada tanggal 8 April 2019.

Majid, A. & Rochman, C. (2014). Pendekatan Ilmiah Dalam Implementasi Kurikulum

2013. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Martalyna, W. Wardono. Kartono. (2018). Integrasi Keterampilan Higher Order

Thinking Skills dalam Persepektif Literasi Matematika. PRISMA, Prosiding

Seminar Nasional Matematika. Dalam

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/article/download/19616/9528/

. Diunduh pada tanggal 28 Maret 2018.

Mulyasa. (2007).Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Mulyasa, E. (2018). Implementasi Kurikulum 2013 Revisi Dalam Era Revolusi Industri

4.0. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Novianti, D. (2014). Analisis Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Dengan Gaya

Belajar Tipe Investigatif dalam Pemecahan Masalah Matematika Kelas VII di

SMP N 10 Kota Jambi. Artikel Ilmiah Universitas Jambi. Dalam

http://repository.fkip.unja.ac.id/search/detil/ANALISIS%20KEMAMPUAN%

20BERPIKIR%20TINGKAT%20TINGGI%20SISWA%20DENGAN%20GA

YA%20BELAJAR%20TIPE%20INVESTIGATIF%20DALAM%20PEMEC

AHAN%20MASALAH%20MATEMATIKA%20KELAS%20VII%20DI%20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

101

SMP%20N%2010%20KOTA%20JAMBI.html. Diunduh pada tanggal 21

Maret 2019.

Rahmawati, N. (2016). Analisis Keterampilan dan Proses Berpikir Tingkat Tinggi

Siswa Dalam Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan LKS Interaktif.

Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Dalam

http://lib.unnes.ac.id/25367/1/4201412013.pdf. Diunduh pada tanggal 3 Mei

2019.

Sugiyono, (2007). Metodologi Penelitian Bisnis, PT. Gramedia: Jakarta

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sutrisno, F. H. & Supriyono, K. H. & Supriana. E. (2018). Eksplorasi LOTS dan HOTS

Optik Geometri Siswa SMA. Momentum: Physic Education Journal Volume 2,

No.1. Hal 21-28. Dalam

http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/momentum/article/download/2293/17

42/. Diunduh pada tanggal 28 Maret 2019.

Suyono & Hariyanto, (2011).Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Offset.

Uno, B. & Satria. K. (2012).Assessment Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Wikipedia.org. (2019). Figure 1 Content Analysis. Tersedia di

https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Figure_1_Content_Analysis.jpg Diakses pada

tanggal 7 juli 2019

Winataputra, S, dkk. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas

terbuka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

102

Wulan, A. (2016). Taksonomi Bloom-Revisi. Artikel FMIPA UPI. Universitas

Pendidikan Indonesia. Dalam

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/ANA_RATNA

WULAN/taksonomi_Bloom_revisi.pdf. Diunduh pada tanggal 5 Mei 2019

Zubaidah, S. (2016). Keterampilan Abad-21: Keterampilan Yang Diajarkan Melalui

Pembelajaran. Jurnal Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang. Dalam

https://www.researchgate.net/profile/Siti_Zubaidah5/publication/318013627_

KETERAMPILAN_ABAD_KE-

21_KETERAMPILAN_YANG_DIAJARKAN_MELALUI_PEMBELAJAR

AN/links/5954c8450f7e9b2da1b3a42b/KETERAMPILAN-ABAD-KE-21-

KETERAMPILAN-YANG-DIAJARKAN-MELALUI-

PEMBELAJARAN.pdf. Diunduh pada tanggal 28 Maret 2018.

Zubaidah, S. (2016). Pembelajaran Kontekstual Berbasis Pemecahan Masalah Untuk

Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis. Jurnal FMIPA Universitas

Negeri Malang. Dalam

https://www.researchgate.net/publication/318013668_PEMBELAJARAN_K

ONTEKSTUAL_BERBASIS_PEMECAHAN_MASALAH_UNTUK_MEN

GEMBANGKAN_KEMAMPUAN_BERPIKIR_KRITIS. Diunduh pada

tanggal 9 April 2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

103

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

104

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

105

Lampiran 2 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

106

Lampiran 3A Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

107

Lampiran 3A Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

108

Lampiran 4A Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

109

Lampiran 4B Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

110

Lampiran 5A Hasil Validasi Instrumen Pedoman Wawancara Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

111

Lampiran 5B Hasil Validasi Instrumen Pedoman Wawancara Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

112

Lampiran 6A Hasil Validasi Instrumen Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

113

Lampiran 6B Hasil Validasi Instrumen Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

114

Lampiran 7 Hasil Validasi Instrumen Analisis Indikator RPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

115

Lampiran 8 Hasil Validasi Instrumen Analisis Soal Evaluasi PTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

116

Instrumen Perencanaan untuk Analisis Indikator pada RPP K13

Kata kerja taksonomi bloom yang terdapat pada indikator aspek kognitif dalam RPP K13 berdasarkan pada tingkatan kognitif C4

sampai C6 untuk mengetahui soal tersebut berada pada level berpikir tingkat tinggi atau berpikir tingkat rendah!

C1 Mengetahui C2 Memahami C3 Mengaplikasikan

a. Mengutip a. Memperkirakan a. Menugaskan

b. Menyebutkan b. Menjelaskan b. Mengurutkan

c. Menjelaskan c. Mengkategorikan c. Menentukan

d. Menggambar d. Mencirikan d. Menerapkan

e. Membilang e. Merinci e. Menyesuaikan

f. Mengidentifikasikan f. Mengasosiasikan f. Mengkalkulasi

g. Mendaftar g. Membandingkan g. Memodifikasi

h. Menunjukkan h. Menghitung h. Mengklasifikasi

i. Memberi label i. Mengkontraskan i. Menghitung

j. Memberi indeks j. Mengubah j. Membangun

k. Memasangkan k. Mempertahankan k. Mengurutkan

l. Menamai l. Menguraikan l. Membiasakan

Lampiran 9 Lembar Pedoman Analisis Indikator RPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

117

m. Menandai m. Menjalin m. Mencegah

n. Membaca n. Membedakan n. Mengambarkan

o. Menyadari o. Mendiskusikan o. Menggunakan

p. Menghafal p. Menggali p. Menilai

q. Meniru q. Mencontohkan q. Melatih

r. Mencatat r. Menerangkan r. Menggali

s. Mengulang s. Mengemukakan s. Mengemukakan

t. Mereproduksi t. Mempolakan t. Mengadaptasi

u. Meninjau u. Memperluas u. Menyelidiki

v. Memilih v. Menyimpulkan v. Mengoperasikan

w. Menyatakan w. Meramalkan w. Mempersoalkan

x. Mempelajari x. Merangkum x. Mengkonspepkan

y. Mentabulasi y. Menjabarkan y. Melaksanakan

z. Memberi kode z. Meramalkan

aa. Menelusuri aa. Memproduksi

bb. Menulis bb. Memproses

cc. Mengaitkan

dd. Menyusun

ee. Menstimulasikan

ff. Memecahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

118

gg. Melakukan

hh. Mentabulasi

C4 Menganalisis C5 Mengevaluasi C6 Membuat/Mencipta

a. Menganalisis a. Membandingkan a. Mengabstrasi

b. Mengaudit b. Menyimpulkan b. Mengatur

c. Memecahkan c. Menilai c. Menganimasi

d. Menegaskan d. Mengarahkan d. Mengumpulkan

e. Mendeteksi e. Mengkritik e. Mengkategorikan

f. Mengdiaknosis f. Menimbang f. Mengkode

g. Menyeleksi g. Memutuskan h. Mengkombinasikan

i. Memerinci h. Memisahkan i. Menyusun

j. Menominasikan i. Memprediksi j. Mengarang

k. Mendiagramkan j. Memperjelas k. Membangun

l. Mengkorelasikan k. Menugaskan l. Menanggulangi

m. Merasionalkan l. Menafsirkan m. Menghubungkan

n. Menguji m. Mempertahankan n. Menciptakan

o. Mencerahkan n. Memerinci o. Mengkreasikan

p. Menjelajah o. Mengukur p. Mengoreksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

119

q. Membagankan p. Merangkum q. Merancang

r. Menyimpulkan q. Membuktikan r. Merencanakan

s. Menemukan r. Memfalidasi s. Mendikte

t. Menelaah s. Mengetes t. Meningkatkan

u. Memaksimalkan t. Mendukung u. Memperjelas

v. Memerintahkan u. Memilih v. Memfasilitasi

w. Mengedit v. Memproyeksikan w. Membentuk

x. Mengkaitkan x. Merumuskan

y. Memilih y. Menggeneralisasikan

z. Mengukur z. Mengabungkan

aa. Melatih aa. Memadukan

bb. Mentransfer bb. Membatas

cc. Mereparasi

dd. Menampilkan

ee. Menyiapkan

ff. Memproduksi

gg. Merangkum

hh. Merekontruksi

ii. Membuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

120

Sumber Taksonomi Bloom: Utari Retno. Taksonomi Bloom Apa dan Bagaimana Menggunakannya?. Diunduh dari

Http://Ueu7361.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/Taksonomi-Bloom.pdf

Hasil Analisis Indikator Kognitif pada RPP Tematik Kelas IV

Indikator HOTS LOTS Keterangan

Jumlah Indikator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

121

Instrumen Analisis pada Soal Evaluasi Pembelajaran

Kata kerja taksonomi bloom yang terdapat pada soal Ulangan Harian/Penilaian Tengah Semester/Penilaian Akhir Semester berdasarkan

pada tingkatan kognitif C4 sampai C6 untuk mengetahui soal tersebut berada pada level berpikir tingkat tinggi atau berpikir tingkat

rendah!

C1 Mengetahui C2 Memahami C3 Mengaplikasikan

b. Mengutip c. Memperkirakan d. Menugaskan

e. Menyebutkan d. Menjelaskan e. Mengurutkan

f. Menjelaskan f. Mengkategorikan f. Menentukan

g. Menggambar g. Mencirikan g. Menerapkan

h. Membilang h. Merinci z. Menyesuaikan

aa. Mengidentifikasikan i. Mengasosiasikan h. Mengkalkulasi

i. Mendaftar bb. Membandingkan i. Memodifikasi

j. Menunjukkan cc. Menghitung j. Mengklasifikasi

k. Memberi label dd. Mengkontraskan k. Menghitung

l. Memberi indeks ee. Mengubah l. Membangun

m. Memasangkan ff. Mempertahankan m. Mengurutkan

n. Menamai gg. Menguraikan n. Membiasakan

Lampiran 10 Lembar Pedoman Analisis Soal Evaluasi Penilaian Harian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

122

o. Menandai hh. Menjalin o. Mencegah

p. Membaca ii. Membedakan p. Mengambarkan

q. Menyadari jj. Mendiskusikan q. Menggunakan

r. Menghafal kk. Menggali r. Menilai

s. Meniru ll. Mencontohkan s. Melatih

t. Mencatat mm. Menerangkan t. Menggali

u. Mengulang nn. Mengemukakan u. Mengemukakan

v. Mereproduksi oo. Mempolakan v. Mengadaptasi

w. Meninjau pp. Memperluas w. Menyelidiki

x. Memilih qq. Menyimpulkan x. Mengoperasikan

y. Menyatakan rr. Meramalkan y. Mempersoalkan

z. Mempelajari ss. Merangkum z. Mengkonspepkan

aa. Mentabulasi tt. Menjabarkan aa. Melaksanakan

bb. Memberi kode bb. Meramalkan

cc. Menelusuri cc. Memproduksi

dd. Menulis ii. Memproses

jj. Mengaitkan

kk. Menyusun

ll. Menstimulasikan

mm. Memecahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

123

nn. Melakukan

oo. Mentabulasi

C4 Menganalisis C5 Mengevaluasi C6 Membuat/Mencipta

b. Menganalisis b. Membandingkan c. Mengabstrasi

d. Mengaudit c. Menyimpulkan d. Mengatur

e. Memecahkan d. Menilai e. Menganimasi

f. Menegaskan e. Mengarahkan f. Mengumpulkan

g. Mendeteksi f. Mengkritik g. Mengkategorikan

h. Mengdiaknosis g. Menimbang h. Mengkode

i. Menyeleksi j. Memutuskan k. Mengkombinasikan

l. Memerinci k. Memisahkan l. Menyusun

m. Menominasikan l. Memprediksi m. Mengarang

n. Mendiagramkan m. Memperjelas n. Membangun

o. Mengkorelasikan n. Menugaskan o. Menanggulangi

p. Merasionalkan o. Menafsirkan p. Menghubungkan

q. Menguji p. Mempertahankan q. Menciptakan

r. Mencerahkan q. Memerinci r. Mengkreasikan

s. Menjelajah r. Mengukur s. Mengoreksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

124

t. Membagankan s. Merangkum t. Merancang

u. Menyimpulkan t. Membuktikan u. Merencanakan

v. Menemukan u. Memfalidasi v. Mendikte

w. Menelaah v. Mengetes w. Meningkatkan

x. Memaksimalkan w. Mendukung x. Memperjelas

y. Memerintahkan x. Memilih y. Memfasilitasi

z. Mengedit y. Memproyeksikan z. Membentuk

aa. Mengkaitkan z. Merumuskan

aa. Memilih aa. Menggeneralisasikan

bb. Mengukur bb. Mengabungkan

cc. Melatih cc. Memadukan

dd. Mentransfer jj. Membatas

kk. Mereparasi

ll. Menampilkan

mm. Menyiapkan

nn. Memproduksi

oo. Merangkum

pp. Merekontruksi

qq. Membuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

125

Sumber Taksonomi Bloom: Utari Retno. Taksonomi Bloom Apa dan Bagaimana Menggunakannya?. Diunduh dari

Http://Ueu7361.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/Taksonomi-Bloom.pdf

Hasil Analisis Soal Penilaian Tengah Semester

No Soal HOTS LOTS Keterangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

126

Lampiran 11A Hasil Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

127

Lampiran 11B Hasil Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

128

Lampiran 11C Hasil Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

129

Lampiran 11D Hasil Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

130

Data Analisis Kuesioner Siswa

Keterangan:

1. SS (Sering Sekali) : 4

2. S (Sering) : 3

3. JR (Jarang) : 2

4. TP (Tidak Pernah) : 1

No Nama

Siswa

Critical Thinking Jumlah

Skor

Rata-rata

Skor Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 LCD √ √ √ √ 13 3.25

2 MDA √ √ √ √ 14 3.5

3 ZA √ √ √ √ 14 3.5

4 LSW √ √ √ √ 16 4

Lampiran 12 Hasil Rekapitulasi Data Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

131

5 SLR √ √ √ √ 15 3.75

6 RNPA √ √ √ √ 12 3

7 SAP √ √ √ √ 16 4

8 EP √ √ √ √ 15 3.75

9 DRAP √ √ √ √ 16 4

10 FZS √ √ √ √ 15 3.75

11 MAA √ √ √ √ 15 3.75

12 AS √ √ √ √ 15 3.75

13 AK √ √ √ √ 12 3

14 MSA √ √ √ √ 14 3.5

15 VCAT √ √ √ √ 15 3.75

16 CTR √ √ √ √ 16 4

17 RKPS √ √ √ √ 16 4

18 MMM √ √ √ √ 16 4

19 SBS √ √ √ √ 16 4

20 SDD √ √ √ √ 16 4

21 ARP √ √ √ √ 15 3.75

22 DHE √ √ √ √ 15 3.75

23 SINC √ √ √ √ 16 4

24 FAM √ √ √ √ 15 3.75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

132

25 GPU √ √ √ √ 15 3.75

26 AAA √ √ √ √ 15 3.75

27 LRF √ √ √ √ 13 3.25

28 DNA √ √ √ √ 16 4

29 FH √ √ √ √ 16 4

30 SDDH √ √ √ √ 16 4

31 ZDC √ √ √ √ 16 4

32 SMZ √ √ √ √ 16 4

33 FRH √ √ √ √ 16 4

Rata-rata Skor Seluruh Siswa 3,76

No Nama

Siswa

Collaborative Jumlah

Skor

Rata-rata

Skor Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 LCD √ √ √ √ 10 2.5

2 MDA √ √ √ √ 10 2.5

3 ZA √ √ √ √ 11 2.75

4 LSW √ √ √ √ 14 3.5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

133

5 SLR √ √ √ √ 15 3.75

6 RNPA √ √ √ √ 10 2.5

7 SAP √ √ √ √ 16 4

8 EP √ √ √ √ 14 3.5

9 DRAP √ √ √ √ 15 3.75

10 FZS √ √ √ √ 15 3.75

11 MAA √ √ √ √ 15 3.75

12 AS √ √ √ √ 14 3.5

13 AK √ √ √ √ 9 2.25

14 MSA √ √ √ √ 14 3.5

15 VCAT √ √ √ √ 14 3.5

16 CTR √ √ √ √ 13 3.25

17 RKPS √ √ √ √ 13 3.25

18 MMM √ √ √ √ 16 4

19 SBS √ √ √ √ 16 4

20 SDD √ √ √ √ 13 3.25

21 ARP √ √ √ √ 16 4

22 DHE √ √ √ √ 15 3.75

23 SINC √ √ √ √ 13 3.25

24 FAM √ √ √ √ 16 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

134

25 GPU √ √ √ √ 13 3.25

26 AAA √ √ √ √ 16 4

27 LRF √ √ √ √ 10 2.5

28 DNA √ √ √ √ 15 3.75

29 FH √ √ √ √ 13 3.25

30 SDDH √ √ √ √ 13 3.25

31 ZDC √ √ √ √ 16 4

32 SMZ √ √ √ √ 14 3.5

33 FRH √ √ √ √ 14 3.5

Rata-rata Skor Seluruh Siswa 3,42

No Nama

Siswa

Creativity Jumlah

Skor

Rata-rata

Skor Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 LCD √ √ √ √ 11 2.75

2 MDA √ √ √ √ 10 2.5

3 ZA √ √ √ √ 11 2.75

4 LSW √ √ √ √ 11 2.75

5 SLR √ √ √ √ 14 3.5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

135

6 RNPA √ √ √ √ 11 2.75

7 SAP √ √ √ √ 16 4

8 EP √ √ √ √ 15 3.75

9 DRAP √ √ √ √ 15 3.75

10 FZS √ √ √ √ 15 3.75

11 MAA √ √ √ √ 16 4

12 AS √ √ √ √ 13 3.25

13 AK √ √ √ √ 9 2.25

14 MSA √ √ √ √ 11 2.75

15 VCAT √ √ √ √ 13 3.25

16 CTR √ √ √ √ 14 3.5

17 RKPS √ √ √ √ 13 3.25

18 MMM √ √ √ √ 16 4

19 SBS √ √ √ √ 16 4

20 SDD √ √ √ √ 15 3.75

21 ARP √ √ √ √ 15 3.75

22 DHE √ √ √ √ 15 3.75

23 SINC √ √ √ √ 13 3.25

24 FAM √ √ √ √ 15 3.75

25 GPU √ √ √ √ 15 3.75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

136

26 AAA √ √ √ √ 15 3.75

27 LRF √ √ √ √ 10 2.5

28 DNA √ √ √ √ 13 3.25

29 FH √ √ √ √ 16 3.75

30 SDDH √ √ √ √ 13 3.25

31 ZDC √ √ √ √ 16 4

32 SMZ √ √ √ √ 14 3.5

33 FRH √ √ √ √ 14 3.5

Rata-rata Skor Seluruh Siswa 3.4

No Nama

Siswa

Communication Jumlah

Skor

Rata-rata

Skor Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 LCD √ √ √ √ 15 3.75

2 MDA √ √ √ √ 8 2

3 ZA √ √ √ √ 13 3.25

4 LSW √ √ √ √ 16 4

5 SLR √ √ √ √ 14 3.5

6 RNPA √ √ √ √ 8 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

137

7 SAP √ √ √ √ 16 4

8 EP √ √ √ √ 14 3.5

9 DRAP √ √ √ √ 15 3.75

10 FZS √ √ √ √ 11 2.75

11 MAA √ √ √ √ 14 3.5

12 AS √ √ √ √ 14 3.5

13 AK √ √ √ √ 9 2.25

14 MSA √ √ √ √ 9 2.25

15 VCAT √ √ √ √ 11 2.75

16 CTR √ √ √ √ 14 3.5

17 RKPS √ √ √ √ 13 3.25

18 MMM √ √ √ √ 15 3.75

19 SBS √ √ √ √ 15 3.75

20 SDD √ √ √ √ 13 3.25

21 ARP √ √ √ √ 16 4

22 DHE √ √ √ √ 14 3.5

23 SINC √ √ √ √ 12 3

24 FAM √ √ √ √ 15 3.75

25 GPU √ √ √ √ 14 3.5

26 AAA √ √ √ √ 15 3.75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

138

27 LRF √ √ √ √ 13 3.25

28 DNA √ √ √ √ 16 4

29 FH √ √ √ √ 15 3.75

30 SDDH √ √ √ √ 8 2

31 ZDC √ √ √ √ 16 4

32 SMZ √ √ √ √ 14 3.5

33 FRH √ √ √ √ 14 3.5

Rata-rata Skor Seluruh Siswa 3.32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

139

Hasil Analisis Kuesioner Siswa

No Interval Indeks

Persepsi Pernyataan Penerapan

1 1.0 - 1.75 Tidak Pernah

2 1.76 - 2.51 Jarang

3 2.52 - 3.27 Sering

4 3.28 - 4.00 Sering Sekali

No Kriteria Rata-rata Skor Seluruh

Siswa

Pernyataan

Kemunculan

1 Critical Thinking 3.76 Sering Sekali

2 Collaborative 3.42 Sering Sekali

3 Creativity 3.4 Sering Sekali

4 Communication 3.32 Sering Sekali

3.76

3.42 3.4

3.32

3.1

3.2

3.3

3.4

3.5

3.6

3.7

3.8

Critical Thinking Collaborative Creativity Communication

Rat

a-ra

ta S

kor

Selu

ruh

Sis

wa

kriteria

Hasil Analisis Kuesioner 33 Siswa

Lampiran 13 Hasil Analisis Skala Likert Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

140

Lampiran 14A Hasil Kuesioner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

141

Lampiran 14B Hasil Kuesioner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

142

Data Analisis Kuesioner Guru

Keterangan:

1. SS (Sering Sekali) : 4

2. S (Sering) : 3

3. JR (Jarang) : 2

4. TP (Tidak Pernah) : 1

No Nama

Guru

Critical Thinking Jumlah

Skor

Rata-rata

Skor Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 SR √ √ √ √ 15 3.75

No Nama

Guru

Collaborative Jumlah

Skor

Rata-rata

Skor Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 SR √ √ √ √ 14 3.5

Lampiran 15 Hasil Rekapitulasi Data Kuesioner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

143

No Nama

Guru

Creativity Jumlah

Skor

Rata-rata

Skor Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 SR √ √ √ √ 15 3.75

No Nama

Guru

Communication Jumlah

Skor

Rata-rata

Skor Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 SR √ √ √ √ 12 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

144

Hasil Analisis Kuesioner Guru

No Interval Indeks

Persepsi Pernyataan Penerapan

1 1.0 - 1.75 Tidak Pernah

2 1.76 - 2.51 Jarang

3 2.52 - 3.27 Sering

4 3.28 - 4.00 Sering Sekali

No Kriteria Rata-rata Skor Seluruh

Siswa

Pernyataan

Kemunculan

1 Critical Thinking 3.75 Sering Sekali

2 Collaborative 3.5 Sering Sekali

3 Creativity 3.75 Sering Sekali

4 Communication 3 Sering

3.753.5

3.75

3

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

Critical Thinking Collaborative Creativity Communication

Rat

a-R

ata

Sko

r G

uru

Kriteria

Hasil Analisis Kuisioner Guru

Lampiran 16 Hasil Analisis Skala Likert Kuesioner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

145

Pedoman Wawancara Guru Kelas

Nama Narasumber :

Jabatan Narasumber :

Nama Sekolah :

NO Aspek Pertanyaan Wawancara Jawaban

1. Pembelajaran

Tematik

1. Dalam melaksanakan

pembelajaran tematik,

apakah Bapak/Ibu guru

menggunakan metode

ceramah? Seberapa

sering dan digunakan

ketika apa?

Ada, sering diterapkan

sebagai pendahuluan dan

penjelasan agar siswa

mempunyai gambaran

tentang materi yang akan

dipelajari.

2. Apakah Bapak/Ibu Guru

menerapkan model,

teknik, dan metode

pembelajaran tematik

yang mampu

menumbuhkan

partisipasi siswa melalui

kagiatan diskusi dan

memecahkan masalah?

Ya, sering menggunakan

PBL dan Example non

Example.

3. Apakah bapak/ibu guru

menerapkan metode

pembelajaran yang

menumbuhkan

partisipasi siswa seperti

presentasi, tanya jawab,

debat dan lain

sebagainya ketika

Ya, pada pembelajaran

Ppkn tetapi untuk debat

belum. Sering presentasi

digunakan sebagai

kegiatan pengambilan

nilai harian.

Lampiran 17a Pedoman Wawancara Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

146

melaksanakan kegiatan

pembelajaran tematik?

4. Apakah Bapak/Ibu guru

selalu menghampiri

siswa ke tempat duduk

masing-masing untuk

memantau aktivitas

siswa dalam kegiatan

diskusi guna memastikan

bahwa setiap siswa

terlibat dan

berpartisispasi dalam

kegiatan diskusi?

Ya, selalu menghampiri

siswa ke tempat duduk

masing-masing agar siswa

mengikuti kegiatan

pembelajaran sesuai

dengan tujuan

pembelajaran. Juga agar

siswa tetap terkontrol.

5. Apakah Bapak/Ibu Guru

dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran

tematik sesuai dengan

yang tertera pada RPP

tematik?

Ya, dari awal munculnya

K13 sekolah sudah

menetapkan sebagai

kurikulum yang dipakai

untuk melaksanakan

kegiatan pembelajaran di

kelas.

6. Apakah Bapak/Ibu guru

selalu mengkaitkan

materi dengan

pengetahuan yang

relevan ketika

Melaksanakan kegiatan

pembelajaran tematik?

Ya, sering mengkaitkan

dengan hal yang relevan

dan faktual

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

147

7. Apakah dalam kegiatan

pembelajaran Bapak/Ibu

guru dapat mengelola

waktu dengan efisien dan

efektif?

Ya, akan tetapi sering

memakan waktu yang

lama ketika sedang

melakukan diskusi

kelompok.

2. Berpikir

tingkat tinggi

1. Apakah Bapak/Ibu

mengetahui tentang

berpikir tingkat tinggi?

Ya, menurut saya tentang

bagaimana siswa

memecahkan suatu

masalah yang ada.

2. Menurut Bapak/Ibu apa

pentingnya berpikir

tingkat tinggi?

Pentingnya berpikir

tingkat tinggi adalah siswa

menjadi tertantang dan

menjadi kreatif ketika

dapat berpikir tingkat

tinggi.

3. Apakah Bapak/Ibu

menerapkan kegiatan

pembelajaran yang

bersifat mengarahkan

siswa pada keterampilan

berpikir tingkat tinggi?

Agak sulit tetapi selalu

mencoba dalam

mengarahkan siswa pada

keterampilan berpikir

tingkat tinggi.

4. Apakah Bapak/Ibu

menggunakan kata kerja

operasional taksonomi

bloom pada indikator

RPP dengan mengacu

tingkatan C4.C5 dan C6?

Ya, selalu.

3.

Soal Ujian

Tengah

Semester /

Ulangan

Harian /

1. Dalam membuat soal

Ujian Tengah Semester /

Ulangan Harian /

Penilaian Akhir

Semester, apakah

Ya, selalu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

148

Penilaian

Akhir

Semester

tematik

Bapak/Ibu Guru

mengacu pada kata kerja

operasional taksonomi

bloom pada tingkatan

C4,C5, dan C6?

4. Kendala yang

dihadapai

1. Menurut Bapak/Ibu

apakah ada kesulitan

dalam membuat RPP

tematik?

Dalam pembuatan RPP

merasa tidak ada masalah.

2. Apakah ada kendala

yang dihadapi Bapak/Ibu

Guru dalam menerapkan

pembelajaran yang

mengacu pada berpikir

tingkat tinggi?

Ada, siswa sering

mengeluh pada soal

karena tingkat kognitif

siswa yang berbeda-beda

sehingga perlu untuk

menyesuaikannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

149

Instrumen Pelaksanaan pada Proses Pembelajaran di Kelas

No. 4 C Kriteria Ya Tidak Keterangan

1. Communication

(Komunikasi)

1. Di dalam langkah-langkah pembelajaran

memperlihatkan proses guru memberikan

kesempatan siswa untuk menyampaikan hasil

dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

√ Guru memberikan

kesempatan kepada siswa

untuk menyampaikan

pengetahuan yang diperoleh

hari ini.

2. Di dalam langkah-langkah pembelajaran

memperlihatkan proses guru memberi

kesempatan siswa untuk mengingat kembali

materi pada pembelajaran sebelumnya

√ Guru tidak mengulang materi

sebelumnya.

Lampiran 18 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

150

2. Collaborative

(Kolaborasi)

1. Di dalam langkah-langkah pembelajaran

memperlihatkan proses guru memberikan siswa

kesempatan untuk menggali informasi bersama

teman.

√ Guru meminta siswa

berdiskusi dengan teman

sebangku mengenai faktor-

faktor yang menyebabkan

Indonesia dijajah.

2. Di dalam langkah-langkah pembelajaran

memperlihatkan proses guru memberikan siswa

kesempatan untuk berdiskusi dalam kegiatan

pembelajaran.

√ Guru memberikan

kesempatan kepada siswa

untuk berdiskusi secara

berkelompok sesuai dengan

kelompok yang sudah

ditetapkan mengenai materi

pembelajaran.

3.

Critical thinking and

Problem Solving

(Berpikir Kritis dan

Pemecahan Masalah).

1. Di dalam langkah-langkah pembelajaran

memperlihatkan proses guru memberikan

kesempatan siswa untuk menganalisis

permasalahan.

√ Guru memberikan siswa

kesempatan kepada siswa

untuk menganalisis

permasalahan melalui

kegiatan berdiskusi secara

berkelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

151

2. Di dalam langkah-langkah pembelajaran

memperlihatkan proses guru memberikan

kesempatan siswa untuk memberikan masukan,

tanggapan (kegiatan inti), dan kritik

√ Siswa diberikan kesempatan

oleh guru untuk bertanya

mengenai hal yang ingin

mereka ketahui lebih dalam.

4.

Creativity and

Innovation (Kreativitas

dan Inovasi)

1. Di dalam langkah-langkah pembelajaran

memperlihatkan proses guru memberikan

kesempatan siswa untuk mengekspresikan

dirinya melalui sebuah karya.

√ Guru berfokus kepada diskusi

kelompok yang hasilnya

berupa poin-poin.

2. Di dalam langkah-langkah pembelajaran

memperlihatkan proses guru memberikan

kesempatan kepada siswa dalam menampilkan

hasil karyanya di depan kelas.

√ Guru meminta siswa

menyampaikan hasil

diskusinya ke depan kelas dan

meminta salah satu anggota

kelompok untuk

menuliskannya di papan tulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

152

Lampiran 19A Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

153

Lampiran 19B Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

154

Lampiran 19C Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

155

Lampiran 19D Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

156

Lampiran 19E Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

157

Lampiran 19F Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

158

Lampiran 19G Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

159

Lampiran 19H Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

160

Lampiran 19I Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

161

Lampiran 19J Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

162

Lampiran 19K Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

163

Lampiran 19L Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

164

Lampiran 19M Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

165

Hasil Analisis Indikator Kognitif Pada RPP Tematik Kelas V

Muatan : Bahasa Indonesia

Indikator HOTS LOTS Keterangan

3.5.1 Mengetahui langkah-

langkah mencari informasi

penting pada sebuah teks √

Kata kerja

operasional terdapat

pada tingkatan

C1 yaitu

“Mengetahui”

3.5.2 Menjelaskan informasi

penting yang terdapat pada teks

dengan menggunakan aspek: apa,

di mana, kapan, siapa, mengapa,

dan bagaimana.

Kata kerja

operasional terdapat

pada tingkatan C1

yaitu “Menjelaskan”

3.5.3 Mengidentifikasi informasi

penting yang terdapat pada sebuah

teks dengan tepat. √

Kata kerja

operasional terdapat

pada tingkatan C4

yaitu

“Menganalisis”

Jumlah Indikator 1 2

Muatan : IPS

Indikator HOTS LOTS Keterangan

3.4.1 Menjelaskan perlawanan

bangsa Indonesia terhadap

pemerintahan Kolonial Belanda

di berbagai daerah.

Kata kerja

operasional terdapat

pada tingkatan C1

yaitu “Menjelaskan”

Lampiran 20 Hasil Analisis Indikator RPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

166

3.4.2 Mengetahui perlawanan

bangsa Indonesia terhadap

pemerintahan kolonial Belanda di

berbagai daerah.

Kata kerja

operasional terdapat

pada tingkatan

C1 yaitu

“Mengetahui”

Jumlah Indikator 0 2

Muatan : PPkn

Indikator HOTS LOTS Keterangan

3.3.1 Mengidentifikasi keragaman

suku bangsa satu dan yang lain.

Kata kerja

operasional terdapat

pada tingkatan C4

yaitu

“Menganalisis”

3.2.2 Memahami keragaman suku

bangsa satu dan yang lain. √

Kata kerja

operasional terdapat

pada tingkatan C2

yaitu “Memahami”

Jumlah Indikator 1 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

167

Lampiran 21A Soal Evaluasi Penilaian Harian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

168

Lampiran 21B Soal Evaluasi Penilaian Harian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

169

Lampiran 21C Soal Evaluasi Penilaian Harian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

170

Lampiran 21D Soal Evaluasi Penilaian Harian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

171

Lampiran 21E Soal Evaluasi Penilaian Harian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

172

Lampiran 21F Soal Evaluasi Penilaian Harian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

173

Hasil Analisis Soal Penilaian Harian

Soal HOTS LOTS Keterangan

MATA PELAJARAN :

PPKN KD 3.3

1. Indonesia merupakan

negara kepulauan yang

penuh dengan kekayaan

serta keragaman

budaya, ras, suku

bangsa, kepercayaan,

agama, bahasa daerah,

dan masih banyak

lainnya. Meskipun

penuh dengan

keragaman budaya,

Indonesia tetap satu

sesuai dengan

semboyannya, Bhineka

Tunggal Ika yang

artinya……

Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”.

Distraksi jawaban bagus

karena jawaban hampir

mirip.

2. Di dalam kelasmu

terdapat keberagaman

baik kepandaian,

keterampilan, hobi,

warna kulit, kebiasaan,

suku, agama, maupun

budaya. Sikap yang

harus dikembangkan

Termasuk dalam tingkatan

C4 dengan kata kerja

“Menyimpulkan”.

Distraksi jawaban tidak

bagus karena jawaban positif

hanya satu.

Lampiran 22 Hasil Rekapitulasi Analisis Soal Evaluasi Penilaian Harian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

174

dalam mewujudkan

persatuan dalam

keragaman adalah . . . .

3. Munculnya persasaan

kedaerahan serta

kesukuan yang

berlebihan dan

dibarengi dengan

tindakan yang dapat

merusak persatuan, hal

tersebut dapat . . . .

Termasuk dalam tingkatan

C2 dengan kata kerja

“Memperkirakan”.

Distraksi jawaban tidak

bagus karena menampakkan

jawaban yang benar pada

opsi jawaban.

4. Usaha untuk dapat

mewujudkan

kerukunan bisa

dilakukan dengan

menggunakan dialog

dan kerja sama dengan

prinsip kesetaraan,

kebersamaan, toleransi

dan juga. . . .

Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“Menyebutkan”. Distraksi

jawaban tidak bagus karena

tampak jawaban pada opsi

jawaban.

5. Berikut ini suku – suku

yang ada di Nanggroe

Aceh Darussalam

adalah . . . . √

Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

Distraksi bagus karena setiap

opsi jawaban terdapat suku

Aceh yang dapat mengecoh

siswa.

6. Saling membantu dan

saling bergotong –

royong akan

menumbukan persatuan

dan kerukunan. Apa

Termasuk dalam tingkatan

C2 dengan kata kerja

“Memperkirakan”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

175

yang terjadi jika tidak

ada persatuan di

masyarakat?

7. Rina siswa baru di kelas

5. Rina duduk

bersebelahan dengan

Irma. Rina berasal dari

daerah yang berbeda

dengan daerah asal

irma. Bagaimana

sebaiknya sikap Irma?

Termasuk dalam tingkatan

C4 dengan kata kerja

“Menyimpulkan”.

8. Tuliskan unsur budaya

yang ada di sekitar

tempat tinggalmu! . .

Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

MATA PELAJARAN :

BAHASA

INDONESIA KD 3.5

9. (Bacaan untuk nomor 9-

10)

Judul yang tepat untuk

bacaan di atas adalah . .

. . √

Termasuk dalam tingkatan

C4 dengan kata kerja

“Menyimpulkan”.

Distraksi jawaban bagus

karena setiap opsi jawaban

sangat berbeda dan

membutuhkan pemahaman

siswa.

10. Kata tidak baku pada

bacaan di atas adalah . .

. .

Termasuk dalam tingkatan

C4 dengan kata kerja

“Menentukan”.

11. “Muhammad Hatta

menempuh pendidikan

di Europoesche Lagere

School (ELS) di

Termasuk dalam tingkatan

C4 dengan kata kerja

“Menganalisis”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

176

Bukittinggi, Meer

Uitgebreid Lagere

Onderwijs (MULO) di

padang, dan Handels

Middelsbare School

(HMS) di Jakarta.”

Kalimat tanya yang

sesuai untuk bacaan di

atas adalah

Distraksi jawaban bagus

karena opsi jawaban dapat

mengecoh siswa.

12. Pada tanggal 17

Agustus 1945, Ir.

Soekarno dan Drs.

Moh. Hatta beserta para

tokoh lainnya

memproklamasikan

kemerdekaan

Indonesia.

Kalimat tanya yang

tepat untuk pernyataan

di atas adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan

C4 dengan kata kerja

“Menganalisis”.

Distraksi jawaban tidak

bagus karena opsi jawaban

terlalu terlihat perbedaannya.

13. PPKI Kembali

mengadakan siding

pada tanggal 22

Agustus 1945 yang

memiliki agenda pokok

tentang rencana

pembentukan Komite

Nasional dan Badan

Keamanan Rakyat.

Komite Nasional

dibentuk di seluruh

Indonesia dan berpusat

Termasuk dalam tingkatan

C4 dengan kata kerja

“Menganalisis/menemukan”.

Distraksi jawaban bagus

karena terdapat pengecoh

pada opsi jawaban.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

177

di Jakarta. Tujuannya

sebagai penjelmaan

tujuan dan cita – cita

bangsa Indonesia untuk

menyelenggarakan

kemerdekaan Indonesia

yang berdasarkan

kedaulatan rakyat.

Informasi penting

bacaan di atas adalah. . .

.

14. Apa yang dimaksud

ulasan Teks? √

Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“Menjelaskan”.

15. (Bacaan)

Tuliskan informasi

penting dari bacaan

diatas!

Termasuk dalam tingkatan

C4 dengan kata kerja

“Menganalisis”.

16. (Bacaan)

Tuliskan isi bacaan di

atas!

Termasuk dalam tingkatan

C5 dengan kata kerja

“Menyimpulkan”.

MATA PELAJARAN: IPA KD 3.7

17. Saat merebus air, air

yang dipanaskan

semula dingin

menerima panas dari

api melalui ceret,

sehingga lama –

kelamaan air menjadi

panas dan suhunya. . . .

Termasuk dalam tingkatan

C3 dengan kata kerja

“Menerapkan”.

Distraksi jawaban tidak

bagus karena tidak ada

pengecoh pada opsi jawaban.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

178

18. Urutan langkah –

langkah penyelidikan

tersebut yang benar

adalah. . . . √

Termasuk dalam tingkatan

C3 dengan kata kerja

“Mengurutkan”.

Distraksi jawaban tidak

bagus karena pada awal

urutan semua opsi jawaban

berbeda.

19. Kalor adalah suatu

bentuk energi yang

secara alamiah dapat

berpindah dari benda

yang bersuhu . . . . .

Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

Distraksi jawaban soal tidak

bagus karena pada opsi

jawaban tidak terdapat

pengecoh.

20. Berikut bukan termasuk

peristiwa penguapan

sebagai bentuk

perubahan wujud benda

karena kalor adalah . . .

.

Termasuk dalam tingkatan

C2 dengan kata kerja

“Mengkategorikan”.

Distraksi jawaban bagus

karena setiap opsi jawaban

terdapat pengecoh.

21. Proses menguap adalah

proses perubahan dari

benda cair menjadi.

Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

22. Mengapa kalor yang

dimiliki oleh suatu

benda bisa berubah –

ubah?

Termasuk dalam tingkatan

C2 dengan kata kerja

“Menjelaskan”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

179

23. Tuliskan 2 contoh

peristiwa perubahan

suhu karena kalor

dalam aktivitas sehari –

hari!

Termasuk dalam tingkatan

C2 dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

24. Tuliskan secara runtut

cara percobaan

terjadinya penguapan

pada saat merebus air!

Termasuk dalam tingkatan

C6 dengan kata kerja

“Merancang”.

MATA PELAJARAN: IPS 3.4

25. Peristiwa Proklamasi

Kemerdekaan

Indonesia tanggal 17

Agustus 1945

mengawali perjuangan

berat bagi bangsa

Indonesia karena . . . .

Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“Menjelaskan”.

Distraksi jawaban tidak

bagus.

26. Berikut ini yang bukan

merupakan acara dalam

upacara di kediaman Ir.

Soekarno yaitu. . . . √

Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“Mengidentifikasi”.

Distraksi jawaban bagus

karena terdapat pengecoh

yang siswa harus hafal untuk

menjawab dengan benar.

27. Tokoh yang

membacakan teks

Proklamasi

Kemerdekaan adalah . . √

Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

Distraksi jawaban tidak

bagus karena jawaban sudah

terlihat pada opsi jawaban.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

180

28. Tujuan dibawanya Ir.

Soekarno dan Moh.

Hatta ke

Rengasdengklok oleh

golongan pemuda

adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

Distraksi jawaban bagus

karena terdapat pengecoh

dalam opsi jawaban.

29. Peristiwa perjuangan

rakyat Indonesia untuk

mempertahankan

kemerdekaan Indonesia

dengan cara membakar

rumahnya agar kotanya

tidak dijadikan markas

strategis militer tentara

sekutu dan NICA

sehingga sebagai kota

lautan api. Peristiwa

tersebut terjadi di . . .

Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

Distraksi jawaban tidak

bagus karena jawaban sudah

tampak pada opsi jawaban.

30. Siapa yang mengetik

naskah teks Proklamasi

Kemerdekaan

Indonesia?

Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

31. Apa makna KMB bagi

bangsa Indonesia? √

Termasuk dalam tingkatan

C2 dengan kata kerja

“Menjelaskan”.

32. Jelaskan peristiwa

heroik di Semarang

dalam mendukung

Proklamasi

Kemerdekaan

Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“Menjelaskan”.

MATA PELAJARAN : SBdP KD 3.3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

181

33. Penempatan posisi

penari di atas panggung

agar terlihat rapid an

tertata dengan baik

disebut . . . .

Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

Distraksi jawaban bagus

karena terdapat pengecoh

pada opsi jawaban.

34. Bentuk karya tari di atas

adalah . . .

Termasuk dalam tingkatan

C2 dengan kata kerja

“Mengkategorikan”.

Distraksi jawaban tidak

bagus karena terlihat

jawaban pada opsi jawaban

setelah mengamati gambar.

35. Gambar tari di bawah

ini menggunakan pola

lantai. . . .

Termasuk dalam tingkatan

C2 dengan kata kerja

“Memperkirakan”.

Distraksi jawaban tidak

bagus karena jawaban

terlihat pada opsi jawaban

setelah mengamati gambar.

36. Berikut ini contoh tari

dengan pola lantai

berkelompok adalah

tari . . . .

Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

Distraksi jawaban tidak

bagus.

37. Penari membentuk

gerakan berupa garis

tegak lurus maka akan

membentuk pola lantai .

. . .

Termasuk dalam tingkatan

C2 dengan kata kerja

“Menyimpulkan”.

Distraksi jawaban bagus

karena terdapat pengecoh

pada opsi jawaban.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

182

38. Dalam pentas tari baik

bentuk berpasangan

maupun kelompok

harus dapat

menampilkan yang

terbaik, maka apa saja

yang harus

dipersiapkan oleh para

penari?

Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

39. Sebut dan gambarkan

jenis pola lantai! √

Termasuk dalam tingkatan

C3 dengan kata kerja

“Menugaskan”.

40. Jelaskan perbedaan

bentuk karya tari

tunggal, berpasangan,

dan kelompok!

Termasuk dalam tingkatan

C2 dengan kata kerja

“Menejelaskan”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

183

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

2 1

7 2

9 3

10 4

11 5

12 6

13 8

15 14

16 17

24 18

19

20

21

22

23

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

10 30

Jenis Soal Jumlah

HOTS 10

LOTS 30

Lampiran 23A Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Harian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

184

25 %

75 %

ANALISIS SOAL PENILAIAN HARIAN

HOTS LOTS

Lampiran 23B Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Harian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

185

RIWAYAT PENELITI

Alan Risky Subekti, lahir di Bantul tanggal 09 Desember

1995. Ia adalah anak yang lahir dari pasangan Bapak

Sihono dan Ibu Murtilah. Tinggal di Tegalwangi RT 04

Tamantirto Kasihan Bantul. Berasal dari keluarga besar

yang mayoritas bekerja sebagai guru menjadikan hal

tersebut menjadi cita – cita yang datang sejak lulus SMP.

Bersekolah di TK Muhammadiyah Ambarketawang, pernah bersekolah di SD

Muhammadiyah Ngupasan dan lulus pada tahun 2008. Melanjutkan pendidikan di

bangku Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 14 Yogyakarta dan lulus pada

tahun 2011. Melanjutkan sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan di SMK – SMTI

Yogyakarta dan lulus pada tahun 2014. Melanjutkan studi di Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun

2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...repository.usd.ac.id/35724/2/151134029_full.pdfKata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan

186

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI