Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAHMELAKUKAN AKUISISI (STUDI KASUS PT. UNILEVER INDONESIA, TBK YANG
MENGAKUISISI PT. SARA LEE BODY CARE INDONESIA, TBK)
Nurrul Hidayah¹, Astrie Krisnawati², S.sos.³
¹Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika), Fakultas Ekonomi Bisnis, UniversitasTelkom
AbstrakABSTRAK Laporan keuangan digunakan untuk mengukur kinerja keuangan suatu perusahaansebagai penilaian awal yang dilakukan oleh investor untuk melakukan investasi kepadaperusahaan tersebut. Pengukuran kinerja keuangan dengan menggunakan laporan keuangandapat menggunakan rasio keuangan. Analisis kinerja keuangan dilakukan salah satunya padaperusahaan yang melakukan akusisi yang sifatnya horizontal. Beberapa rasio keuangan yangdigunakan untuk penelitian ini yaitu ROE, ROI, GPM, NPM, ATR, TATO, PER, EPS. Metodepenelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dan komparatif. Data yang digunakanmenggunakan laporan keuangan per triwulan PT. Unilever Indonesia, Tbk dengan periode 6triwulan sebelum dan 6 triwulan sesudah akusisi pada tahun 2009-2011. Teknik analisismenggunakan Paired t Test untuk mengetahui dengan jelas perbedaan sebelum dan sesudahmelakukan akusisi. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan pada tiap variabel rasiokeuangan yang digunakan sebelum akuisisi mengalami penurunan pada triwulan sebelumterjadinya akuisisi, sedangkan nilai pada tiap variabel setelah akuisisi menunjukkan peningkatanyang baik dari penurunan yang terjadi sebelum akuisisi. Hasil akhir dengan menggunakan teknikanalisis Paired t test dengan menggunakan tingkat signifikansi 0.05 tidak menunjukkan secarasignifikan adanya perbedaan sebelum dan sesudah akuisisi pada tiap variabel rasio keuanganyang digunakan. Kata Kunci : Akuisisi, Kinerja Keuangan
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
1.1.1 PT. Unilever Indonesia, Tbk
a. Profil Perusahaan
GAMBAR 1.1
PT. UNILEVER INDONESIA, TBK
(Sumber: www.unilever.co.id)
PT. Unilever Indonesia, Tbk merupakan perusahaan
yang bergerak di bidang personal and beauty care yang telah
memasarkan produknya di Indonesia yang didirikan pada 5
Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever. Setelah
mengalami perubahan nama sesuai dengan perkembangan
perusahaan dan pada akhirnya dengan akta no. 92 tertanggal 30
Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever
Indonesia Tbk yang disetujui oleh Menteri Kehakiman
tertanggal 23 Februari 1998 dan mengalami pertumbuhan yang
pesat sampai perusahaan Go Publik dan mendaftarkan 15% dari
sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya
setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana
Pasar Modal (Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal
16 November 1981 dengan kode IDX : UNVR .
UNVR memiliki 2 divisi yaitu Home & Personal care
(76%) dan Foods and Ice cream (24%).
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
2
TABEL 1.1
PRODUK PT.UNILEVER INDONESIA, TBK NO. Brand Produk
1. Makanan Bango, Blue Band, Buavita,
Royco, Taro, SariWangi, Walls
2. Perawatan Rumah CIF, Domestos, Rinso, Pure,
Sunlight, Viso, Vixal, Wipol
3. Perawatan Pribadi AXE, Dove, CLEAR, Citra, LUX,
Lifebouy, Pepsodent, Ponds,
SUNSILK, Rexona, Vaseline.
(Sumber:www.unilever.co.id)
Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan
Perusahaan pada tanggal 13 Juni 2000 UNVR bertindak sebagai
distributor utama dan memberi jasa-jasa penelitian pemasaran
yang oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan (dahulu
Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dan memulai operasi
komersialnya pada tahun 1933.
b. Visi dan Misi PT. Unilever Indonesia, Tbk
1. Visi
“To become the first choice of costumer, costumer and
community”
2. Misi
a. Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam
memenuhi kebutuhan dan aspirasi konsumen
b. Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan
komunitas
c. Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari
segala proses
d. Menjadi perusahaan yang terpilih bagi orang-orang dengan
kinerja yang tinggi
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
3
e. Betujuan meningkatkan target pertumbuhan yang
menguntungkan dan memberikan imbalan di atas rata-rata
karyawan dan pemegang saham
f. Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli
kepada masyarakat dan lingkungan hidup
1.1.2 PT. Sara Lee Body Care Indonesia, Tbk
a. Profil Perusahaan
GAMBAR 1.2
PT. SARA LEE BODY CARE INDONESIA, TBK
(Sumber: www.saralee.com)
PT. Sara Lee Body Care Indonesia, Tbk (Sara Lee) didirikan
pada tanggal 11 Agustus 1962 berdasarkan akta notaris yang
disetujui oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan
No. JA 5/138/23 tanggal 24 Oktober 1963 dan diumumkan
dalam Tambahan Berita Negara No. 97 tanggal 3 Desember
1963. Struktur kepemilikan saham Sara Lee yaitu Sara
Lee/DE N.V. 89% dan publik 11%.
Sara Lee memproduksi beberapa merek produk di
Indonesia yaitu Zwitsal, brylcreem, she, sanex, ambipur.
b. Visi & Misi PT. Sara Lee Body Care Indonesia, Tbk
1. Visi
“To simply delight you... every day”
2. Misi
“To be the first choice of consumers and customers around
the world by bringing together innovative ideas, continuous
improvement and people who make things happen.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
4
1.2 Latar Belakang Penelitian
Seiring dengan pertumbuhan perekonomian yang semakin pesat
berdasarkan Badan Usaha Statistik perekonomian Indonesia pada tahun
2011 tumbuh sebesar 6,5 persen dibanding tahun 2010. Nilai Produk
Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga konstan pada tahun 2011
mencapai Rp2.463,2 triliun, sedangkan pada tahun 2010 dan 2009
masing-masing sebesar Rp2.313,8 triliun dan Rp2.178,9 triliun. Bila
dilihat berdasarkan harga berlaku, PDB tahun 2011 naik sebesar
Rp990,8 triliun, yaitu dari Rp6.436,3 triliun pada tahun 2010 menjadi
sebesar Rp7.427,1 triliun pada tahun 2011.
(www.bps.go.id/brs_file/pdb_banner1.pdf) diakses pada 20 Juli 2012
pukul 09:47 wib. Hal tersebut didukung dengan perilaku masyarakat
Indonesia yang tergolong konsumtif bahkan berdasarkan data Bank
Dunia tahun 2010 tingkat pengeluaran yang dilakukan oleh masyarakat
Indonesia yaitu sebesar Rp.113,4 triliun untuk belanja pakaian dan alas
kaki, belanja rumah tangga dan jasa sebesar Rp.194,4 triliun, belanja di
luar negeri Rp.50 triliun, dan biaya transportasi Rp. 283,6 triliun.
(http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2012/01/17/kelas-menengah-
dan-perilaku-konsumtif/) diakses pada 3 Februari 2012 pukul 18:48 wib.
Sifat konsumtif menjadi acuan perusahaan untuk dapat membuat
suatu produk yang mampu diterima oleh masyarakat dan tak sedikit
perusahaan di Indonesia mampu untuk bertahan dalam kegiatan bisnisnya
sehingga perusahaan dituntut untuk melakukan strategi yang tepat
didukung dengan kemampuan kompetitif perusahaannya sehingga
mampu mempertahankan eksistensinya dalam persaingan perusahaan lain
yang sifat jangka pendek ataupun jangka panjang.
Strategi jangka panjang dilakukan melalui pengembangan dimensi
internal dan eksternal perusahaan. Pengembangan dimensi internal
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
5
perusahaan mencakup perencanaan pengembangan produk baru,
peningkatan teknologi produksi serta peningkatan keahlian sumber daya
manusia dalam perusahaan. Pengembangan dimensi eksternal perusahaan
dapat dilakukan dengan strategi investasi yang tepat sehingga dapat
dijadikan usaha untuk meningkatkan dan mengembangkan bisnis
perusahaan baik investasi aktiva riil maupun aktiva secara financial.
Salah satu bentuk investasi aktiva riil yaitu melalui cara pengambilalihan
perusahaan (akuisisi).
Tak sedikit perusahaan memilih untuk melakukan akuisisi horizontal
dimana akuisisi ini dilakukan pada bidang usaha yang sama untuk
memperkuat pangsa pasarnya dan meminimalkan biaya sehingga lebih
efisien baik dalam membeli bahan baku ataupun proses produksinya.
Akuisisi diyakini sebagai langkah yang tepat pada pertumbuhan ekonomi
sekarang ini karena dapat memenuhi motif keuntungan yang dapat diraih
(Serfianto, 2011:28) yaitu akuisisi strategis untuk meningkatkan sinergi
perusahaan sehingga dapat mengurangi risiko usaha dan akuisisi financial
untuk mendapatkan profit perusahaan sesuai dengan target yang
diinginkan.
Berdasarkan laporan tahunan pada tahun 2010 dari Komisi
Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) tercatat terdapat 7 perusahaan
nasional dan multinasional yang menyerahkan laporan tentang pra-
notifikasi merger dan akuisisi.
TABEL 1.2
DAFTAR PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN AKUISISI
TAHUN 2010
No Perusahaan Pengakuisisi Perusahaan yang diakuisisi
1 PT. Komatsu Indonesia PT. Pandu Dayatama Patria
2 Meadown Asia Company Limited PT. Matahari Department Store
(bersambung)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
6
No Perusahaan Pengakuisisi Perusahaan yang diakuisisi
3 Prudential Plc AIA Group Limited
4 PT. Unilever IndonesiaTbk PT. Sara lee Body Care Tbk
5 PT. Tuah Turangga Agung PT. Agung Bara Prima
6 PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk PT. Bank Agroniaga Tbk
7 PT. Astra International Tbk PT. General Elektrik Service
(Sumber: Laporan KPPU Tahun 2010)
Tabel 1.2 menunjukkan daftar perusahaan nasional dan multinasional
yang beberapa diantaranya melakukan akuisisi dan merger dengan
perusahaan besar yang diyakini bisa mengakibatkan praktek monopoli
seeprti Prudential Plc yang mengakuisisi AIA Group Limited, PT
Unilever Indonesia, Tbk yang mengakuisisi PT. Sara Lee Body Care
Indonesia, Tbk, dan PT. Astra Internasional, Tbk yang mengakuisisi PT.
General Elektrik Service. Perusahaan harus melakukan evaluasi secara
rutin dan berkala dalam memantau kinerja dari hasil melakukan akuisisi
sebagai bentuk alat ukur untuk menentukan apakah akusisi mampu
membawa perusahaan ke dalam keadaan yang lebih menguntungkan
(profitable), analisis yang dilakukan untuk mengevaluasi perusahaan
berdasarkan dari laporan keuangannya diantaranya dari mulai pergerakan
atas aktiva, tingkat penjualan, kegiatan operasi, ekuitas atas pemegang
saham.
Analisis laporan keuangan menurut Fraser (2008:60) dapat diukur
melalui Rasio Solvabilitas, Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas dan Rasio
Profitabilitas. Berdasarkan sudut pandang manajemen analisis laporan
keuangan berguna untuk membantu mengantisipasi kondisi masa depan,
yang lebih penting lagi adalah sebagai titik awal untuk merencanakan
tindakan-tindakan yang akan memperbaiki kinerja dimasa depan
(Brigham dan Houston, 2010:133).
(sambungan) Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
7
Meskipun analisis rasio mampu memberikan informasi yang
bermanfaat sehubungan dengan keadaan operasi dan kondisi keuangan
perusahaan, terdapat juga unsur keterbatasan informasi yang
membutuhkan kehati – hatian dalam mempertimbangkan masalah yang
terdapat dalam perusahaan tersebut. Menurut Keown (2004:108), rasio
keuangan setidaknya dapat memberikan jawaban atas empat pertanyaan
yaitu:
1. Bagaimana likuiditas perusahaan?
2. Apakah manajemen efektif menghasilkan laba operasi atas
aktiva?
3. Bagaimana perusahaan didanai?
4. Apakah pemegang saham biasa mendapatkan tingkat
pengembalian yang cukup?
Pengukuran efisiensi aktivitas perusahaan dan kemampuan
perusahaan untuk memperoleh keuntungan serta untuk mengetahui secara
relatif apakah laba yang dihasilkan sudah cukup jika dibandingkan aktiva
yang diinvestasikan (Keown et al, 2011:79) melalui Rasio Profitabilitas
yang dapat dilakukan dengan empat macam rasio yaitu Gross Profit
Margin (GPM) menunjukan berapa besar keuntungan kotor yang
diperoleh dari penjualan produk , Net Profit Margin (NPM) menunjukkan
besarnya keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan, mengukur
tingkat pengembangan dari bisnis atas seluruh aset yang ada dengan
Return on Investment (ROI) dan pemegang saham ingin mendapatkan
tingkat pengembalian yang tinggi atas modal yang mereka investasikan,
dan ROE menunjukkan tingkat yang mereka peroleh. Jika ROE tinggi,
maka maka harga saham juga cenderung akan tinggi dan tindakan yang
meningkatkan ROE kemungkinan juga akan meningkatkan harga saham
(Brigham dan Houston, 2010:133).
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
8
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kendall tahun 1953
(dalam Samsul, 2006:269) menyatakan bahwa sifat harga saham yang
tidak dapat diprediksi (unpredictable) karena bergerak secara acak atau
random walk yang dipengaruhi oleh psikologi pasar atau “animal spirit”
yang mengikuti aturan yang tidak logis. Animal spirit merupakan istilah
yang dikemukkan oleh Keynes yang merujuk pada keputusan-keputusan
yang sifatnya tidakpasti akan perilaku ekonomi pasar yang diambil oleh
para investor dalam melakukan investasi. Seperti halnya yang
dikemukkan oleh Malkiel (2003:294) menyatakan bahwa tidak adanya
pola yang mendasari harga saham karena meyakini pergerakannya secara
acak dan tidak memiliki “memori”. Sifat yang fluktuatif tersebut
tergantung pada informasi harga saham karena informasi memegang
peranan penting terhadap transaksi perdagangan saham di pasar modal
serta berkaitan erat dengan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
para investor untuk memilih portofolio investasi yang efisien dan efektif
serta dapat mempengaruhi naik turunnya harga saham di pasar modal.
Informasi mengenai pergerakan perusahaan melalui pergerakan pasar
ataupun dari kinerja perusahaan, akan tetapi investor pada dasarnya lebih
banyak memanfaatkan situasi pasar untuk memprediksi dan melakukan
penilaian terhadap surat berharga, namun demikian kinerja perusahaan
menjadi faktor yang dapat dipertimbangkan investor dan secara internal
mencerminkan efektif tidaknya pengelolaan perusahaan, yang pada
akhirnya mampu menaikkan kesejahteraan pemegang saham. Salah satu
cara untuk menilai dan mengetahui kinerja perusahaan adalah dengan
melakukan analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan yang tercermin
dalam rasio-rasio keuangan perusahaan.
Rasio nilai pasar merupakan salah satu rasio keuangan yang
diperhitungkan oleh para investor dalam menganalisis situasi pasar serta
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
9
memberikan indikasi bagi manajemen tentang bagaimana pandangan
investor terhadap resiko dan prospek perushaan di masa depan (Brigham
dan Houston, 2010:150). Elemen didalam rasio nilai pasar yaitu Earning
seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja perusahaan. Sebuah
perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang baik dapat diukur
melalui perolehan earning setiap tahun, apalagi jika dari tahun ke tahun
earning yang diperoleh oleh perusahaan emiten mengalami kenaikan.
Sehingga earning yang tinggi akan mempengaruhi pembagian dividen
oleh perusahaan emiten. Tak sedikit investor menggunakan price earning
sebagai salah satu cara tercepat dan termudah untuk menentukan suatu
saham diperdagangkan untuk tujuan investasi atau hanya untuk spekulasi.
Namun sebelum menghitung price earning, investor harus lebih dulu
mengetahui laba bersih per saham (earning per share/EPS). Semakin
besar nilai EPS, semakin besar keuntungan atau return yang diterima
pemegang saham.
Rasio keuangan juga dapat mengetahui likuiditas perusahaan dengan
Rasio likuditas yang dapat dilakukan dengan 2 macam rasio yaitu Current
Ratio yang digunakan untuk mengatahui seberapa jauh aktiva lancar
perusahaan digunakan untuk melunasi utang lancar yang akan jatuh
tempo atau segera di bayar, Quick Ratio (Acid Test Ratio) merupakan
pengukuran terhadap likuiditas yang terfokus dengan mengeluarkan unsur
persediaan yang termasuk aktiva lancar yang paling tidak likuid dalam
pembilang (Keown et al, 2011:76).
Evaluasi lebih lanjut mengenai perubahan komponen pada total aset
dapat berguna dalam analisis suatu perusahaan. Total Assets Turnover
salah satu indikator untuk mengetahui tingkat perputaran aset yang
dimiliki perusahaan, dengan ukuran utilitas aset yang paling relevan
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
10
adalah penjualan karena penjualan dilakukan untuk dapat memperoleh
laba (Subramanyam & Wild, 2010:159).
Berdasarkan penelitian terdahulu yang meneliti mengenai perbedaan
kinerja keuangan sebelum dan sesudah melakukan merger dan akuisisi
membuktikan bahwa kegiatan akuisisi dan merger tidak selalu adanya
perbedaan antara sebelum dan sesudah melakukan merger dan akuisisi.
Penelitian yang dilakukan oleh Nugroho (2010) yang menunjukkan tidak
adanya perbedaan yang signifikan untuk rasio keuangan NPM, ROA,
ROE, DER, DR, EPS, TATO dan CR antara sebelum dan sesudah
terjadinya merger dan akuisisi. Penelitian
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Mangoting (2009) yang
menganalisis kinerja dengan menggunakan Metode By Purchase
menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan atas aktiva dari
penggabungan usaha sedangkan dengan metode Pooling of Interest tidak
membuktikan secara signifikan adanya perbedaan sebelum dan sesudah
melakukan penggabungan usaha. Berdasarkan dari hasil penelitian yang
dilakukan oleh Nugroho (2010) dan Mangoting (2009) diperoleh adanya
perbedaan dari masing-masing penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
Salah satu contoh perusahaan hp yang melakukan penggabungan usaha
dengan Compaq dimana pada mulanya diyakini mampu memberikan
benefit bagi dua belah pihak untuk dapat menguasai pangsa pasar
produknya namun diluar dugaan perusahaan tersebut mengalami
penurunan dibanding dengan sebelum melakukan kerja sama
pengggabungan usaha. Lain halnya dengan Synergy Drive Bhd yang
mengambilalih Guthrie Bhd dan Golden Hope Plantation Bhd pada tahun
2006 yang kemudian mengalami peningkatan hingga nilai kapitalisasi
perusahaan baru diperkirakan RM 31 miliar.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
11
Hal tersebut dijadikan permasalahan dalam penelitian ini dengan
menganalisis perbedaan kinerja keuangan PT. Unilever Indonesia, Tbk
sebelum dan sesudah mengakuisisi PT. Sara Lee Body Care Indonesia,
Tbk. UNVR merupakan salah satu perusahaan yang resmi melakukan
akuisisi pada 9 Juli 2010 terhadap Sara Lee yang didukung dengan
dikeluarkannya surat penetapan dari KPPU Nomor
128/KPPU/PEN/VII/2010 yang menyatakan bahwa tidak keberatan (No
Objection) terhadap proses pengambilalihan UNVR terhadap Sara Lee
dengan pertimbangan sebagai berikut:
1. Berdasarkan dokumen notifikasi, tidak ditemukan pengendalian
yang sama antara UNVR dan Sara Lee sehingga kedua
perusahaan tersebut merupakan pelaku usaha yang independen,
maka Ketentuan Pedoman Pelaksanaan Perkom 1/2009
Terpenuhi.
2. Tidak ada perilaku anti persaingan yang mungkin menciptakan
kerugian bagi konsumen pasca pengambilalihan Sara Lee oleh
Unilever.
3. Pengambilalihan Sara Lee oleh UNVR tidak didasarkan karena
alasan kepailitan, maka tidak ada kekhawatiran terjadinya
praktik monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat pasca
pengambilalihan
UNVR tergolong perusahaan besar yang memiliki kemampuan
dalam melakukan usahanya di Indonesia dan memiliki pangsa pasar yang
luas dan listing di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 16 November 1981.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
12
TABEL 1.3
PANGSA PASAR UNTUK PASAR BODY WASH & SHOWER GEL
DI INDONESIA
Merek Perusahaan 2009
Biore Kao Corp 21.2
Lux Unilever Group 17
Purbasari PT Gloria Origita Cosmetics 11
The Body Shop L'Oreal Groupe 10.5
Lifebuoy Unilever Group 7.9
Shinzui PT Bina Karya Prima 5.5
Nuvo Wings Corp 4.2
Dove Unilever Group 3
Dettol Reckitt Benckiser Plc 2.3
Cussons PZ Cussons Plc 2.1
Sumber Ayu Unza Nusantara Sdn Bhd 1.6
Citra Unilever Group 1.3
Oriflame Oriflame Cosmetics SA 1.2
Gatsby Mandom Corp 1.1
Sanex Sara Lee Corp 0.7
Master PT Kino Sentra Industrindo 0.5
Amway Amway Corp 0.4
Nu Skin Nu Skin Enterprises Inc 0.3
Others Others 8.2
(Sumber: Euromonitor International Report, 2009)
Pada Tabel 1.3 diketahui bahwa produk dari UNVR mampu
menguasai pangsa pasar berdasarkan dari target pasar pada setiap
produknya. UNVR tergolong perusahaan yang sudah memiliki konsumen
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
13
tetap berdasarkan terget pasar produknya sehingga UNVR dituntut untuk
bisa mempertahankan dan terus mengembangkan inovasi produknya.
TABEL 1.4
NILAI PENJUALAN DAN ASET UNVR
2007-2009
Tahun 2007 2008 2009
Nilai Penjualan Rp. 12.545 M Rp. 15.578 M Rp. 18.247 M
Nilai Aset Rp. 5.333 M Rp. 6.505 M Rp. 7.485 M (Sumber: Annual Report Unilever 2007-2009)
Pada Tabel 1.4 pada tahun 2009 UNVR mampu mendapatkan
penjualan sebesar Rp. 18.247 Milyar sehingga diyakini mampu untuk
melakukan akuisisi terhadap PT. Sara Lee, Tbk yang melakukan usaha di
bidang yang sama.
GAMBAR 1.3
LAPORAN KEUANGAN PT. SARA LEE BODY CARE INDONESIA,TBK
2007-2009 45000000000 40000000000 35000000000 30000000000 25000000000 20000000000 15000000000 10000000000 5000000000 0 2007 2008 2009
(Sumber: Annual Report, 2009)
Bersadarkan pada Gambar 1.1 diketahui pergerakan laba/rugi dari
tahaun 2007 sampai tahun 2009 tidak mengalami penurunan yang
drastis bahkan ditahun 2008 sebelum diakuisisi UNVR mengalami
Tahun Laba/Rugi
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
14
peningkatan. Sara Lee bergerak dibidang yang sama dengan UNVR
yaitu memproduksi produk perawatan tubuh untuk orang dewasa,
anak-anak, bayi serta barang-barang kosmetik lainnya dan produk
perawatan gigi. Keadaan perusahaan tersebut tidak sedang mengalami
kepailitan, hal ini dapat dilihat dari laporan keuangan tiga tahun
terakhir yang tidak menunjukkan terjadi penurunan keuangan yang
dapat mengancam perusahaan Sara Lee, bahkan di tahun 2008 Sara Lee
mengalami peningkatan yang cukup tinggi.
Tujuan utama UNVR melakukan pengambilalihan PT. Sara Lee
Body Care Indonesia, Tbk karena Sara Lee bermaksud untuk
memfokuskan kegiatan usahanya di bidang makanan dan minuman,
Sara Lee merupakan sebuah grup perusahaan multinasional yang
memproduksi sejumlah produk terkenal di dunia yang meliputi tiga
perusahaan, yakni PT Sara Lee Indonesia, PT Sara Lee Household
Indonesia dan PT Sara Lee Body Care Indonesia. Keputusan melakukan
akuisisi PT. Sara Lee Body Care Indonesia, Tbk memberikan peluang
UNVR untuk berusaha meningkatkan pangsa pasar karena PT. Sara Lee
Body Care Indonesia, Tbk memproduksi sektor produk kecantikan dan
perawatan tubuh yang sama dengan UNVR. Salah satu produk kedua
perusahaan tersebut yaitu produk deodorant roll on yang memberikan
peluang UNVR mengambil kebijakan untuk mencapai efisiensi dari
produk tersebut pasca pengambilalihan karena deodorant roll on di
Indonesia masih relatif sangat baru. Hal ini ditunjukkan dengan
tingkat konsumsi masyarakat Indonesia terhadap deodorant roll on
hanya sebesar 2,5 ml per tahun/orang. Dasar pertimbangan fokus
terhadap produk tersebut dilihat dari sisi biaya produksinya, bahan
untuk membuat isi roll on hanya membutuhkan beberapa campuran
bahan kimia dan tidak perlu memakai teknologi tinggi. Sehingga
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
15
adanya pengambilalihan Sara Lee oleh UNVR akan menciptakan
efisiensi dengan bertambahnya kapasitas produksi, namun hal ini harus
memperhatikan biaya-biaya lain yang termasuk pada biaya variabel
(variable cost) yang dapat menciptakan sunk cost.
Pencapaian tingkat efisiensi yang dapat diraih UNVR pada bahan
baku dalam pembuatan produk t er u t a m a p a da p r od u k
deodorant roll on dan produk men's hair style cream, memungkinkan
membeli bahan baku dalam jumlah yang lebih banyak dengan harga
yang lebih rendah.
Akuisisi yang dilakukan oleh UNVR diyakini berpengaruh terhadap
pergerakan penjualan saham UNVR yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia, hal itu dapat dilihat saham (UNVR) mencatatkan kenaikan
tertinggi dalam 15 bulan terakhir. Pada 24 Januari 2012 pukul 11.31,
saham UNVR melonjak hingga 7,33% menjadi Rp 21.950. Ini
merupakan lonjakan tertinggi sejak 13 Oktober 2010.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mengambil judul:
“Analisis Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Melakukan
Akuisisi (Studi kasus PT. Unilever Indonesia, Tbk yang
mengakuisisi PT. Sara Lee Body Care Indonesia, Tbk)”
1.3 Perumusan Masalah
a. Berapa ROI, ROE, GPM, NPM, ATR, TATO, PER dan EPS UNVR
sebelum melakukan akuisisi PT. Sara Lee Body Care Indonesia,
Tbk?
b. Berapa ROI, ROE, GPM, NPM, ATR, TATO, PER dan EPS UNVR
sesudah melakukan akuisisi PT. Sara Lee Body Care Indonesia, Tbk
(Tahun 2010)?
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
16
c. Seperti apa perbedaan ROI, ROE, GPM, NPM, ATR, TATO, PER
dan EPS UNVR sebelum dan sesudah melakukan akuisisi PT. Sara
Lee Body Care Indonesia, Tbk ?
1.4 Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui ROI, ROE, GPM, NPM, ATR, TATO, PER dan
EPS UNVR sebelum melakukan akuisisi PT. Sara Lee Body Care
Indonesia, Tbk.
b. Untuk mengetahui ROI, ROE, GPM, NPM, ATR, TATO, PER dan
EPS UNVR sesudah melakukan akuisisi PT. Sara Lee Body Care
Indonesia, Tbk.
c. Untuk mengetahui perbedaan ROI, ROE, GPM, NPM, ATR, TATO,
PER dan EPS UNVR sebelum dan sesudah melakukan akuisisi PT.
Sara Lee Body Care Indonesia, Tbk.
1.5 Kegunaan Penelitian
1.5.1 Aspek Teoritis
a. Diharapkan mampu untuk memberikan informasi secara ilmiah
bahwa adanya pengaruh dari melakukan pengambilalihan
(akuisisi) PT. Sara Lee Body Care Indonesia, Tbk oleh PT
Unilever Indonesia Tbk.
b. Penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya
pada topik yang relevan.
1.5.2 Aspek Praktis
a. Bagi Emiten
Dapat dijadikan sebagai tolok ukur dalam
mempertimbangkan untuk melakukan akuisisi dengan
perusahaan lain.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
17
1. Sebagai penilaian apakah melakukan akuisisi PT Sara Lee
Body Care Indonesia, Tbk merupakan langkah yang tepat
atau tidak dan menguntungkan perusahaan.
2. Menjadi bahan acuan dalam pembuatan kebijakan internal
perusahaan terhadap kegiatan perusahaan.
b. Bagi Investor
Hasil penelitian ini dapat dijadikan input dalam
mempertimbangkan keputusan investasi berdasarkan kinerja
keuangan perusahaan setelah terjadi akuisisi.
1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan secara umum, ringkas, dan padat yang
menggambarkan dengan tepat isi penelitian. Isi bab ini meliputi
gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan
masalah, tujuan penelitian, dan kegunaan penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN
Bab ini mengemukakan dengan ringkas, padat dan jelas tentang hasil
kajian kepustakaan yang terkait dengan topik dan variabel penelitian
untuk dijadikan dasar bagi penyusunan kerangka pemikiran dan
perumusan hipotesis. Bab ini akan meliputi uraian tentang: tinjauan
pustaka penelitian, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan ruang
lingkup penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menegaskan pendekatan, metode dan teknik yang digunakan
untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau
menjelaskan masalah penelitian, meliputi uraian tentang: jenis penelitian,
variabel operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel,
pengumpulan data,uji validitas dan reliabilitas dan teknik analisis data.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
18
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan hasil penelitian dan pembahasannya yang diuraikan
secara kronologis dan sistematis sesuai dengan perumusan maslah serta
tujuan penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini dibahas mengenai kesimpulan dari penelitian ini dan saran yang
diberikan untuk penelitian selanjutnya, untuk perusahaan, dan investor.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
85
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat di tarik
kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah penelitian sebagai berikut:
1.1.1 ROI, ROE, GPM, NPM, ATR, TATO, PER dan EPS UNVR
sebelum melakukan akuisisi PT. Sara Lee Body Care
Indonesia, Tbk.
Pergerakan nilai ROI, ROE, ATR, TATO, PER dan EPS
sebelum akuisisi mengalami peningkatan dan penurunan yang
signifikan. Penurunan terjadi pada saat triwulan mendekati
terjadinya akusisi. Hal tersebut diyakini dipengaruhi oleh tingkat
investasi yang diberikan oleh investor berkurang akibat investor
tidak mau mendapatkan risiko yang cukup tinggi akibat dari
akuisisi yang akan terjadi. Namun berbeda dengan GPM dimana
nilai yang dihasilkan per triwulan sebelum akuisisi mengalami
pergerakan yang relatif stabil.
1.1.2 ROI, ROE, GPM, NPM, ATR, TATO, PER dan EPS UNVR
sesudah melakukan akuisisi PT. Sara Lee Body Care
Indonesia, Tbk.
Pergerakan nilai ROI, ROE, ATR, TATO, PER dan EPS
sesudah akuisisi mengalami peningkatan pada per triwulannya
secara signifikan pada tiap nilai yang diperoleh berdasarkan
perhitungan yang dilakukan. Hal tersebut dilihat pada awal triwulan
ke dua dan ketiga mengalami peningkatan dari penurunan yang
terjadi sebelum akuisisi. Namun berbeda dengan GPM dimana nilai
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
86
yang dihasilkan per triwulan sebelum maupun sesudah akuisisi
mengalami pergerakan yang relatif stabil.
1.1.3 Perbedaan ROI, ROE, GPM, NPM, ATR, TATO, PER dan EPS
UNVR sebelum dan sesudah melakukan akuisisi PT. Sara Lee
Body Care Indonesia, Tbk.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada masing-masing
variabel ROI, ROE, GPM, NPM, ATR, TATO, PER, dan EPS yang
diuji menggunakan teknik analisis Paired t test menunjukkan tidak
adanya perbedaan yang signifikan antara 6 triwulan sebelum dan 6
triwulan sesudah akuisisi.
1.2 Saran
1.2.1 Bagi PT. Unilever Indonesia, Tbk
a. Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap
kinerja keuangan PT. Unilever Indonesia, Tbk bahwa secara
signifikan tidak adanya pengaruh antara sebelum dan sesudah
akuisisi yang terjadi yang dapat diartikan bahwa akuisisi yang
dilakukan belum memberikan dampak yang positif terhadap
kemajuan perusahaan sehingga perusahaan perlu meningkatkan
dan membuat strategi yang lebih baik yang dapat
meningkatkan penjualan dari produk yang diambil alih oleh
Unilever dari Sara Lee untuk meningkatkan laba perusahaan
yang dapat memberikan efek yang lebih besar dari akuisisi
yang dilakukan oleh perusahaan.
b. Perlu adanya pertimbangan yang matang dari setiap keputusan
yang akan diambil oleh perusahaan baik dari segi kinerja
manajemen, keadaan financial maupun keadaan ekonomi
nasional yang akan berdampak pada kelangsungan perusahaan
dimasa mendatang.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
87
1.2.2 Bagi Penelitian Selanjutnya
Pada penelitian ini peneliti hanya menggunakan beberapa
rasio keuangan yang dijadikan sebagai variabel penelitian yang
dianggap adanya perubahan dari terjadinya akuisisi, serta
keterbatasan penggunaan data yang hanya menggunakan data
laporan keuangan per triwulan sehingga perubahan dari terjadinya
akuisisi belum terlihat. Bagi penelitian selanjutnya bisa mengganti
atau menambahkan variabel dari rasio keuangan serta penggunaan
data laporan keuangan per tahun sehingga hasil yang didapatkan
lebih baik.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
88
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman & Muhidin. (2011). Dasar-dasar Metode Statistika Untuk
Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Benson. (2010). Statistika Untuk Bisnis. Jakarta: Erlangga
Cheong. Chee Seng. (2010). Financial Analysts’ Forecast Accuracy:
Before and After The Introduction of AIFRS. Australisian Accounting
Business and Finance Journal Vol 4.
Darsono & Ashari. (2005). Laporan Keuangan. Yogyakarta:ANDI
Fahmi. (2011). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: ALFABETA.
Hitt et al. (2007). Merger dan Akuisisi. Jakarta: KENCANA.
Horne & Wachowits. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan (Buku 1 Edisi
Keduabelas). Jakarta: Salemba Empat.
Horne & Wachowits. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan (Buku 2 Edisi
Keduabelas). Jakarta: Salemba Empat.
Keown et al. (2011). Manajemen Keuangan Jilid 1(Edisi Kesepuluh).
Jakarta: Indeks.
Lind, Marchal & Wathen. (2007). Statistika Bisnis dan Ekonomi Buku 1
(Edisi ketigabelas). Jakarta: Salemba Empat.
M. Zainuddin & Masyhuri. (2008). Metodologi Penelitian. Bandung:
Refika Aditama.
Maftuhah, Lulu. (2010). Analisis Perbandingan Economic Value Added
dan Return Saham Sebelum dan Sesudah Melakukan Akuisisi Asing
(Studi Pada Emiten Sektor Perbankan). Skripsi S1 Institut Manajemen
Telkom: tidak ditebitkan.
Malkiel, Burton. (2003). A Random Walk Down Wall Street. New York:
Norton
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
89
Mangoting, Yenny. (2009). Penggunaan Metode By Purchase dan Pooling
of Interest Dalam Rangka Penggabungan Usaha (Business
Combination) dan Efeknya Terhadap Pajak Penghasilan. Jurnal
Akuntansi & Keuangan Vol. 1 No. 2.
Michael, Cemby. (2010). Pengaruh Financial Leverage Terhadap Return
On Equity (ROE) Dan Earning Per Share Pada PT. Bank Negara
Indonesia, Tbk Periode 2005-2009. Skripsi S1 Institut Manajemen
Telkom : tidak diterbitkan.
Nisfiamoor, Muhammad. (2009). Pendekatan Statistika Modern. Jakarta:
Salemba Humanika.
Nugroho, Aji. (2010). Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan
Perusahaan Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi (Pada
Perusahaan Pengakuisisi periode 2006-2008). Skripsi S1 Universitas
Diponegoro : tidak diterbitkan.
Sawir. (2000). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sekaran, Uma. (2006). Metodelogi Penelitian Untuk Bisnis Jilid 1. Jakarta
: Salemba Empat.
____________ (2006). Metodelogi Penelitian Untuk Bisnis Jilid 2. Jakarta
: Salemba Empat.
Sofyan, Aghia Febriany. (2010). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap
Earning Per Share Perusahaan Sektor Consumer Periode 2005-2009
(Studi kasus PT. Unilever Indonesia, Tbk dan PT. Indofood Sukses
Makmur, Tbk). Skripsi Program S1 Institut Manajemen Telkom : tidak
diterbitkan.
Song, Moon H. (2010) Abnormal Return to Rivals of Acquisition Target:
A test of The ‘Acquisition Probability Hipotesis. Journal of Financial
Economics Vol 55 No. 153-177.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
90
Subramanyam & Wild. (2010). Financial Statement Analysis Buku 2(Edisi
Kesepuluh). Jakarta. Salemba Empat
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: ALFABETA.
Uddin, Moshfique. (2009) An Analysisi of Short-run Performance of Cross
Border Mergers and Acquisition. Journal of Accounting and Finance
Vol 8. No. 4.
Weston & Brigham. (2009). Dasar-dasar Manajemen Keuangan (Edisi
Kesembilan). Jakarta: Erlangga.
Weston & Brigham. (2010). Dasar-dasar Manajemen Keuangan (Edisi
Kesebelas). Jakarta: Salemba Empat.
http://economy.okezone.com/read/2011/01/21/278/416573/akuisisi-
unilever-ke-sara-lee-disetujui-kppu
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2012/01/17/kelas-menengah-dan-
perilaku-konsumtif/ diakses pada Tanggal 3 Februari 2012 pukul 18.48
WIB
http://www.okepost.com/2012/01/24/saham-unilever-naik-tertinggi-dalam-
15-bulan-ini.html diakses pada tanggal 24 Januari 2012 pukul
11.31WIB
http://finance.yahoo.com/q/hp?s=UNVR.JK&a=00&b=1&c=2009&d=11
&e=31&f=2011&g=m di akses pada tanggal 21 Juni 2012 pukul 19.43
WIB
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
88
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman & Muhidin. (2011). Dasar-dasar Metode Statistika Untuk
Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Benson. (2010). Statistika Untuk Bisnis. Jakarta: Erlangga
Cheong. Chee Seng. (2010). Financial Analysts’ Forecast Accuracy:
Before and After The Introduction of AIFRS. Australisian Accounting
Business and Finance Journal Vol 4.
Darsono & Ashari. (2005). Laporan Keuangan. Yogyakarta:ANDI
Fahmi. (2011). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: ALFABETA.
Hitt et al. (2007). Merger dan Akuisisi. Jakarta: KENCANA.
Horne & Wachowits. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan (Buku 1 Edisi
Keduabelas). Jakarta: Salemba Empat.
Horne & Wachowits. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan (Buku 2 Edisi
Keduabelas). Jakarta: Salemba Empat.
Keown et al. (2011). Manajemen Keuangan Jilid 1(Edisi Kesepuluh).
Jakarta: Indeks.
Lind, Marchal & Wathen. (2007). Statistika Bisnis dan Ekonomi Buku 1
(Edisi ketigabelas). Jakarta: Salemba Empat.
M. Zainuddin & Masyhuri. (2008). Metodologi Penelitian. Bandung:
Refika Aditama.
Maftuhah, Lulu. (2010). Analisis Perbandingan Economic Value Added
dan Return Saham Sebelum dan Sesudah Melakukan Akuisisi Asing
(Studi Pada Emiten Sektor Perbankan). Skripsi S1 Institut Manajemen
Telkom: tidak ditebitkan.
Malkiel, Burton. (2003). A Random Walk Down Wall Street. New York:
Norton
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
89
Mangoting, Yenny. (2009). Penggunaan Metode By Purchase dan Pooling
of Interest Dalam Rangka Penggabungan Usaha (Business
Combination) dan Efeknya Terhadap Pajak Penghasilan. Jurnal
Akuntansi & Keuangan Vol. 1 No. 2.
Michael, Cemby. (2010). Pengaruh Financial Leverage Terhadap Return
On Equity (ROE) Dan Earning Per Share Pada PT. Bank Negara
Indonesia, Tbk Periode 2005-2009. Skripsi S1 Institut Manajemen
Telkom : tidak diterbitkan.
Nisfiamoor, Muhammad. (2009). Pendekatan Statistika Modern. Jakarta:
Salemba Humanika.
Nugroho, Aji. (2010). Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan
Perusahaan Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi (Pada
Perusahaan Pengakuisisi periode 2006-2008). Skripsi S1 Universitas
Diponegoro : tidak diterbitkan.
Sawir. (2000). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sekaran, Uma. (2006). Metodelogi Penelitian Untuk Bisnis Jilid 1. Jakarta
: Salemba Empat.
____________ (2006). Metodelogi Penelitian Untuk Bisnis Jilid 2. Jakarta
: Salemba Empat.
Sofyan, Aghia Febriany. (2010). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap
Earning Per Share Perusahaan Sektor Consumer Periode 2005-2009
(Studi kasus PT. Unilever Indonesia, Tbk dan PT. Indofood Sukses
Makmur, Tbk). Skripsi Program S1 Institut Manajemen Telkom : tidak
diterbitkan.
Song, Moon H. (2010) Abnormal Return to Rivals of Acquisition Target:
A test of The ‘Acquisition Probability Hipotesis. Journal of Financial
Economics Vol 55 No. 153-177.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
90
Subramanyam & Wild. (2010). Financial Statement Analysis Buku 2(Edisi
Kesepuluh). Jakarta. Salemba Empat
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: ALFABETA.
Uddin, Moshfique. (2009) An Analysisi of Short-run Performance of Cross
Border Mergers and Acquisition. Journal of Accounting and Finance
Vol 8. No. 4.
Weston & Brigham. (2009). Dasar-dasar Manajemen Keuangan (Edisi
Kesembilan). Jakarta: Erlangga.
Weston & Brigham. (2010). Dasar-dasar Manajemen Keuangan (Edisi
Kesebelas). Jakarta: Salemba Empat.
http://economy.okezone.com/read/2011/01/21/278/416573/akuisisi-
unilever-ke-sara-lee-disetujui-kppu
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2012/01/17/kelas-menengah-dan-
perilaku-konsumtif/ diakses pada Tanggal 3 Februari 2012 pukul 18.48
WIB
http://www.okepost.com/2012/01/24/saham-unilever-naik-tertinggi-dalam-
15-bulan-ini.html diakses pada tanggal 24 Januari 2012 pukul
11.31WIB
http://finance.yahoo.com/q/hp?s=UNVR.JK&a=00&b=1&c=2009&d=11
&e=31&f=2011&g=m di akses pada tanggal 21 Juni 2012 pukul 19.43
WIB
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)