50
ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR LABUHAN MARINGGAI BANDAR LAMPUNG PADA PT. PGAS TELEKOMUNIKASI NUSANTARA REGIONAL OFFICE LAMPUNG (Skripsi) Oleh MUHAMMAD TAUFIQ ROBBANI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2019

ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

  • Upload
    others

  • View
    32

  • Download
    14

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK

JALUR LABUHAN MARINGGAI – BANDAR LAMPUNG

PADA PT. PGAS TELEKOMUNIKASI NUSANTARA

REGIONAL OFFICE LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

MUHAMMAD TAUFIQ ROBBANI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG

2019

Page 2: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

ABSTRACT

PERFOMANCE ANALYSIS OF OPTICAL FIBER TRANSMISSION LINE

LABUHAN MARINGGAI – BANDAR LAMPUNG IN PT. PGAS

TELEKOMUNIKASI NUSANTARA REGIONAL OFFICE LAMPUNG

By

MUHAMMAD TAUFIQ ROBBANI

Internet service providers in Indonesia have switched copper cable infrastructure

with optical fiber media which has many advantages in the operation and data

capacity that can be transmitted. Attenuation value measured using OTDR, OPM,

and OLS. The results obtained from the measurement are compared with the

calculation value of the optical link power budget. There were 3 times downtime in

the optical fiber transmission lines during the study so that the attenuation value

changed. Attenuation values of main core from NMS are 38,3;37,8;32,4;33,2 and

34,1;34,2;34,9;36,1 dB. Attenuation values of backup core from OTDR are

36,2;36,7;34,5;35,5 and 34,8;34,9;37,5;39,1 dB. Attenuation values of backup core

from OPM are 30,64;30,88;31,25;33,24 and 33,12;33,28;35,93;39,01 dB.

Attenuation value from optical link power budget analysis is 45,2 dB. Attenuation

threshold from Transmission system is 37,1 dB. Transmit optical power from

transmission system is 12 dBm. Receive optical power values of main core from

NMS are -29,3;-28,8;-23,4;-24,2 and -25,1;-25,2;-25,9;-27,1 dBm. Receive optical

power values of backup core from OTDR are -27,28;-27,71;-25,59;-26,52 and -

25,87;-25,94;-28,51;-30,19 dBm. Receive optical power values of backup core

from OPM are -21,64;-21,88;-22,25;-24,24 and -24,12;-24,28;-26,93;-30,01 dBm.

Receive optical power value from optical link power budget analysis is -36,28 dBm.

Power sensitivity threshold from Transmission system is 28 dBm. From 3 times

downtime occurred, availability value in February was 99.6% with maintainability

time of 2.5 hours for 1 time downtime. In July availability value was 98.8% and the

average maintainability time was 4.1 hours for 2 times downtime.

Keywords : Optical Link Power Budget, Attenuation, receive optical power,

availability, maintainability

Page 3: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

ABSTRAK

ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR

LABUHAN MARINGGAI – BANDAR LAMPUNG PADA PT. PGAS

TELEKOMUNIKASI NUSANTARA REGIONAL OFFICE LAMPUNG

Oleh

MUHAMMAD TAUFIQ ROBBANI

Penyedia layanan internet di Indonesia telah mengalihkan infrastruktur kabel

tembaga dengan media serat optik yang memiliki banyak kelebihan dalam

pengoperasian dan kapasitas data yang dapat ditransmisikan. Proses pengambilan

data menggunakan alat ukur OTDR, OPM, dan OLS. Hasil yang didapat dari

pengukuran dibandingkan dengan nilai perhitungan optical link power budget.

Terdapat 3 kali gangguan pada jalur transmisi serat optik selama penelitian

dilakukan sehingga nilai atenuasi yang didapat berubah. Pantauan aplikasi NMS

nilai atenuasi pada main core 38,3;37,8;32,4;33,2 dan 34,1;34,2;34,9;36,1 dB.

Pengukuran nilai atenuasi OTDR pada backup core 36,2;36,7;34,5;35,5 dan

34,8;34,9;37,5;39,1 dB. Pengukuran nilai atenuasi OPM pada backup core

30,64;30,88;31,25;33,24 dan 33,12;33,28;35,93;39,01 dB. Perhitungan nilai

atenuasi menggunakan analisis optical link power budget sebesar 45,2 dB. Treshold

nilai atenuasi pada sistem transmisi yang ditentukan sebesar 37,1 dB. Nilai transmit

optical power sebesar 12 dBm yang ditentukan oleh sistem transmisi. Pantauan

aplikasi NMS nilai receive optical power pada main core -29,3;-28,8;-23,4;-24,2

dan -25,1;-25,2;-25,9;-27,1 dBm. Pengukuran nilai receive optical power OTDR

pada backup core -27,28;-27,71;-25,59;-26,52 dan -25,87;-25,94;-28,51;-30,19

dBm. Pengukuran nilai receive optical power OPM pada backup core -21,64;-

21,88;-22,25;-24,24 dan -24,12;-24,28;-26,93;-30,01 dBm. Perhitungan nilai

receive optical power menggunakan analisis optical link power budget -36,28 dBm.

Nilai power sensitivity yang ditentukan oleh perangkat transmisi -28 dBm. Dari 3

kali gangguan selama waktu pengambilan data,nilai availability pada Februari

sebesar 99,6% dengan waktu maintainability 2,5 jam untuk 1 kali downtime. Pada

bulan Juli nilai availability 98,8% dan rata-rata waktu maintainability 4,1 jam untuk

2 kali downtime.

Kata Kunci : Optical Link Power Budget, Atenuasi, Receive Optical Power,

Availability, Maintainability

Page 4: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK

JALUR LABUHAN MARINGGAI – BANDAR LAMPUNG

PADA PT. PGAS TELEKOMUNIKASI NUSANTARA

REGIONAL OFFICE LAMPUNG

Oleh

MUHAMMAD TAUFIQ ROBBANI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA TEKNIK

Pada

Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknik Universitas Lampung

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG

2019

Page 5: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan
Page 6: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan
Page 7: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah dilakukan orang lain dan sepanjang sepengetahuan saya tidak terdapat atau

diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini

sebagaimana yang disebutkan dalam daftar pustaka. Selain itu saya menyatakan

pula bahwa skripsi ini dibuat oleh saya sendiri.

Apabila pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia dikenai sangsi sesuai

dengan hukum yang berlaku.

Bandar Lampung, 27 Desember 2019

Muhammad Taufiq Robbani

NPM. 1215031045

Page 8: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, Provinsi Lampung pada

tanggal 3 April 1994. Penulis merupakan anak pertama dari 2

bersaudara dengan ayah bernama Amperawan Dahrum dan ibu

bernama Sitti Yuliasih.

Riwayat pendidikan lulus Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 1 Beringin Raya pada

tahun 2006, lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 14 Bandar

Lampung pada tahun 2009, lulus Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di SMK

Negeri 2 Bandar Lampung pada tahun 2012 dan diterima di Jurusan Teknik Elektro

Universitas Lampung (Unila) pada tahun 2012.

Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif di Organisasi Himpunan Mahasiswa

Teknik Elektro (Himatro) Fakultas Teknik Periode 2013-2014 sebagai anggota

Departemen Informasi dan Komunikasi. Pada periode tahun 2014-2015 penulis

menjadi anggota Divisi Pengabdian Masyarakat di Himatro. Penulis pernah

melakukan Kerja Praktik (KP) selama kurang lebih 1 bulan (28 Juli s.d 28 Agustus

2016) di UPT TIK Universitas Lampung dengan mengambil judul “Manajemen

Web Hosting Menggunakan Control Panel Virtualmin pada UPT TIK Universitas

Lampung”.

Page 9: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

IMAN sebelum ADAB,

ADAB sebelum ILMU,

ILMU sebelum AMAL.

only the paranoid

survive.

Page 10: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

SANWACANA

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam tak lupa penulis

sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang selalu dinantikan syafa’atnya di

Yaumul Qiyamah kelak.

Skripsi dengan judul “ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT

OPTIK JALUR LABUHAN MARINGGAI – BANDAR LAMPUNG PADA

PT. PGAS TELEKOMUNIKASI NUSANTARA REGIONAL OFFICE

LAMPUNG” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik di

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung.

Selama menjalani perkuliahan dan penelitian, penulis banyak mendapatkan bantuan

moril, materil, bimbingan serta nasihat dari berbagai pihak baik secara langsung

maupun tidak langsung. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani maupun rohani sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Kedua Orang Tua penulis yang senantiasa memberikan doa, dukungan cinta

dan kasih sayang sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Prof. Dr. Karomani, M.Si selaku Rektor Universitas Lampung.

Page 11: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

4. Bapak Prof. Dr. Suharno, M.Sc., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Teknik.

5. Bapak Khairudin, S.T., M.Sc., Ph.D.Eng. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro.

6. Ibu Herlinawati, S.T., M.T. selaku Sekretaris Jurusan Teknik Elektro.

7. Bapak Dr. Ing. Ardian Ulvan, S.T., M.Sc. selaku Pembimbing Utama atas

kesediaannya meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, saran dan

kritik serta semangat dalam penyelesain skripsi ini.

8. Bapak Ing. Heri Dian Septama, S.T.selaku Pembimbing pendamping atas

kesediaannya meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, saran dan

kritik serta semangat dalam penyelesain skripsi ini.

9. Ibu Dr. Ing. Melvi, S.T., M.T. selaku Penguji utama atas kesediaanya

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, saran dan kritik serta

semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

10. Ibu Dr. Eng. Endah Komalasari, S.T., M.T. selaku selaku pembimbing

akademik yang telah memberikan motivasi dan nasehat.

11. Seluruh staff admin Jurusan Teknik Elektro Mbk ning, Mbk Stevi yang banyak

membantu penulis dalam memfasilitasi kegiatan administrasi.

12. Bapak M. Komarudin, S.T., M.T., Bapak Gigih Forda Nama, S.T, M.T.I,

Bapak Dr. Eng. Lukmanul Hakim, S.T., M.Sc., Mas Hendri Susanto S.T, dan

seluruh staff yang telah mengizinkan dan memberikan fasilitas, nasihat dan

semangat kepada penulis selama melakukan magang di UPT. TIK Universitas

Lampung.

13. Teman-teman Legendary Magang Puskom, Hanafi, Izzis, Bambang, Nyoman,

Sony, Halim, Adnan dan Surya yang telah berbagi canda dan tawa, saling

memberi semangat dan bantuannya saat mengerjakan tugas akhir ini.

Page 12: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

14. Saudara-saudara seperjuangan Elektro ELANG12 yang luar biasa solid sampai

akhir, terimakasih atas kebersamaan dan kekeluargaan yang telah dibangun

selama ini.

15. Keluarga besar Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (HIMATRO) yang telah

memberikan warna-warni kehidupan baru di dunia kampus.

16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah membatu

serta mendukung dari awal kuliah sampai dengan selesai.

Semoga kebaikan, kemurahan hati dan bantuan yang telah diberikan semua

pihak mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari kesalahan dan jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu masukan serta saran dan kritik yang membangun

sangat penulis harapkan demi perbaikan dimasa yang akan datang.

Bandar Lampung,

Penulis,

Muhammad Taufiq Robbani

Page 13: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................................... i

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv

DAFTAR TABEL ................................................................................................. vi

DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................... vii

I. PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2 Tujuan Penulisan ......................................................................................... 4

1.3 Manfaat Penulisan ....................................................................................... 4

1.4 Rumusan Masalah ....................................................................................... 5

1.5 Batasan Masalah .......................................................................................... 5

1.6 Sistematika Penulisan .................................................................................. 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 7

2.1 Kajian Pustaka ............................................................................................. 7

2.2 Jalur Serat Optik Labuhan Maringgai - Bandar Lampung .......................... 9

2.3 Struktur Kabel Serat Optik .......................................................................... 11

2.3.1 Jenis Kabel Serat Optik ...................................................................... 11

2.3.2 Duct Cable atau Kabel Tanam ............................................................ 12

2.3.3 Aerial cable atau Kabel Udara ............................................................ 12

Page 14: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

ii

2.4 Prinsip Perambatan Cahaya dalam Serat Optik ........................................... 13

2.5 Atenuasi (Pelemahan Sinyal) ...................................................................... 13

2.6 Terminasi Serat Optik ................................................................................. 14

2.6.1 Connector ........................................................................................... 14

2.6.2 Protection Sleeves ............................................................................... 15

2.6.3 Joint Closure dan Optical Termination Box ....................................... 15

2.6.4 Fusion Splicer ..................................................................................... 15

2.7 Pengukuran Serat Optik .............................................................................. 16

2.7.1 Optical Time Domain Reflectometer (OTDR) .................................... 16

2.7.2 Optical Light Source (OLS) dan Optical Power Meter (OPM) ......... 17

2.8 Optical Link Power Budget ......................................................................... 18

2.9 Jenis Gangguan Pada Saluran Transmisi..................................................... 19

2.10 Analisis Kinerja Operasional dan Pemeliharaan ....................................... 20

2.10.1 Perhitungan Availability ................................................................... 20

2.10.2 Perhitungan Maintainability ............................................................. 21

III. METODOLOGI PENELITIAN ...................................................................... 22

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................................... 22

3.2 Jadwal Kegiatan Penelitian ......................................................................... 22

3.3 Alat Dan Bahan .......................................................................................... 22

3.4 Metode Kerja ............................................................................................... 23

3.4.1 Studi Literatur ..................................................................................... 23

3.4.2 Diagram Alir Penelitian ...................................................................... 23

3.4.3 Skenario Penelitian ............................................................................. 24

3.4.4 Variabel Penelitian.............................................................................. 25

Page 15: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

iii

3.4.5 Pengambilan Data ............................................................................... 25

3.4.6 Penulisan Laporan .............................................................................. 26

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 27

4.1 Pengambilan Data Nilai Total Atenuasi End-To-End ................................. 27

4.1.1 Nilai total Atenuasi pada Main Core pada aplikasi NMS .................. 27

4.1.2 Nilai Total Atenuasi Hasil Pengukuran OTDR pada Backup Core .... 30

4.2 Pengambilan Data Nilai Receive Optical Power ......................................... 32

4.2.1 Hasil Pengukuran Nilai Receive Optical Power pada Backup Core .. 33

4.3 Perhitungan Optical Link Power Budget ..................................................... 35

4.3.1 Perhitungan Nilai Total Atenuasi ....................................................... 35

4.3.2 Perbandingan Nilai Total Atenuasi ..................................................... 36

4.3.3 Perhitungan Nilai Receive Optical Power .......................................... 37

4.3.4 Perbandingan Nilai Receive Optical Power ....................................... 37

4.4 Analisis Kinerja Operasional dan Pemeliharaan ......................................... 39

4.4.1 Pengambilan Data Availability ........................................................... 39

4.4.2 Pengambilan Data Maintainability ..................................................... 41

V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 43

5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 43

5.2 Saran ............................................................................................................ 45

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 46

Page 16: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Jalur Serat Optik ................................................................................ 9

Gambar 2.2 Jalur Kabel Bandar Lampung – Labuhan Maringgai ........................ 10

Gambar 2.3 Struktur Kabel Serat Optik ................................................................ 11

Gambar 2.4 Kabel Tanam atau Underground Cable ............................................ 12

Gambar 2.5 Kabel Udara atau Aerial Cable ......................................................... 12

Gambar 2.6 Total Internal Reflection ................................................................... 13

Gambar 2.7 Jenis Connector Kabel Serat Optik ................................................... 14

Gambar 2.8 Komponen Protection Sleeves .......................................................... 15

Gambar 2.9 Komponen Joint Closure dan Optical Termination Box ................... 15

Gambar 2.10 Komponen Fusion Splicer, Cleaver dan Stripper ........................... 16

Gambar 2.11 Perangkat OTDR EXFO dan Tampilan Hasil Pengukuran ............. 17

Gambar 2.12 Perangkat OLS dan OPM dan Tampilan Hasil Pengukuran ........... 18

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian .................................................................... 23

Gambar 3.2 Skenario Pengukuran OTDR ............................................................. 24

Gambar 3.3 Skenario Pengukuran OLS dan OPM................................................ 24

Gambar 4.1 Nilai Atenuasi Sisi Bandar Lampung pada aplikasi NMS ................ 28

Gambar 4.2 Nilai Atenuasi Sisi Labuhan Maringgai pada aplikasi NMS ............ 28

Gambar 4.3 Nilai Ambang Batas Atenuasi pada aplikasi NMS ........................... 28

Gambar 4.4 Hasil Pengukuran OTDR Backup Core 1 ......................................... 30

Page 17: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

v

Gambar 4.5 Hasil Pengukuran OTDR Backup Core 2 ......................................... 31

Gambar 4.6 Hasil Pengukuran OPM dan OLS Backup Core 1 ............................ 33

Gambar 4.7 Hasil Pengukuran OPM dan OLS Backup Core 1 ............................ 33

Gambar 4.8 Perbandingan Nilai Total Atenuasi ................................................... 36

Gambar 4.9 Perbandingan Nilai Receive Optical Power ...................................... 38

Gambar 4.10 Nilai Availability ............................................................................. 40

Gambar 4.11 Nilai Maintainability ....................................................................... 42

Page 18: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jenis Gangguan Saluran Transmisi ....................................................... 19

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ................................................................... 22

Tabel 4.1 Perubahan Nilai Atenuasi Main Core ................................................... 29

Tabel 4.2 Perubahan Nilai Atenuasi Backup Core................................................ 32

Tabel 4.3 Perubahan Nilai Receive Optical Power .............................................. 34

Tabel 4.4 Perhitungan Nilai Total Atenuasi .......................................................... 35

Tabel 4.5 Perbandingan Nilai Total Atenuasi ....................................................... 36

Tabel 4.6 Perhitungan Nilai Receive Optical Power ............................................ 37

Tabel 4.7 Perbandingan Nilai Receive Optical Power .......................................... 38

Tabel 4.8 Kejadian Downtime Januari - Juli ......................................................... 39

Tabel 4.9 Pengambilan Data Availability.............................................................. 40

Tabel 4.10 Pengambilan Data Maintainability ..................................................... 41

Page 19: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

vii

DAFTAR SINGKATAN

DWDM : Dense Wavelength Division Multiplexing

OTDR : Optical Time Domain Reflectometer

OPM : Optical Power Meter

OLS : Optical Light Source

POP : Point of Presence

CCSI : Communication Cable Systems Indonesia

ITU : International Telecommunication Union

OTB : Optical Termination Box

MTTR : Mean Time To Repair

NMS : Network Monitoring System

NOC : Network Operation Center

BLP : Bandar Lampung

LBM : Labuhan Maringgai

dB : Decibel

dBm : Decibel-miliwatt

SLA : Service Level Agreement

Page 20: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemudahan dalam mengakses informasi digital meningkat pesat, didukung dengan

semakin majunya infrastruktur jaringan internet yang ada di Indonesia. Penyedia

layanan jaringan internet terus berupaya meningkatkan pelayanan yang lebihbaik

seiring meningkatnya kebutuhan akan koneksi internet dan informasi digital.

Hasil survey yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia

atau APJII pada tahun 2018 menunjukkan penetrasi pengguna internet Indonesia

mencapai 64,8% dari total populasi penduduk Indonesia yang diperkirakan

berjumlah 264,16 juta jiwa. Pertumbuhan pengguna internet Indonesia meningkat

menjadi 171,17 juta jiwa pada tahun 2018 dibandingkan tahun 2017 yang berjumlah

143,26 juta jiwa [1].

Pertumbuhan pengguna internet yang terus bertambah disebabkan hampir semua

orang memiliki perangkat smartphone dan semakin tinggi permintaan terhadap

layanan akses internet yang handal dan cepat. Jangkauan layanan akses internet

yang semakin merata memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan

pengguna internet dan meningkatkan permintaan terhadap kapasitas jaringan

Page 21: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

2

internet yang semakin besar setiap tahunnya. Meningkatnya kebutuhan kapasitas

jaringan internet membuat penyedia layanan internet dan konektivitas jaringan

harus lebih meningkatkan kinerja dari infrastruktur jaringan dan saluran transmisi

yang dimilikinya. Teknologi yang mendukung sistem komunikasi tidak bergerak

dan juga komunikasi seluler telah mengalami perubahan dalam beberapa tahun

terakhir. Dari yang sebelumnya menggunakan radio transmisi dan kabel tembaga,

hampir seluruh infrastruktur jaringan telah beralih menggunakan serat optik sebagai

media saluran transmisi yang digunakan pada sistem transmisi dan distribusi setiap

penyedia layanan internet.

Penggunaan media serat optik dalam sistem komunikasi meningkatkan kapasitas

transmisi data pada jaringan utama penyedia layanan internet. Kapasitas transmisi

data pada kabel tembaga yang terbatas hingga gigabit per detik dan membutuhkan

lebih banyak penguatan daya untuk mentransmisikan data menjadi alasan utama

penyedia layanan internet beralih menggunakan kabel serat optik dimana kapasitas

transmisi data yang mampu dilewatkan hingga terabit per detik dan mampu

mentransmisikan data pada jarak yang sangat jauh hingga ratusan kilometer tanpa

membutuhkan penguatan daya setiap jarak tertentu.

Kinerja saluran transmisi pada jaringan komunikasi serat optik menjadi faktor

penting yang mendukung tersedianya layanan yang baik dan maksimal. Dalam

pengoperasian sistem transmisi jaringan komunikasi serat optik sering menemukan

beberapa hambatan dan gangguan yang disebabkan oleh kegagalan sistem, terjadi

gangguan pada fisik infrastruktur kabel serat optik baik oleh fenomena alam

Page 22: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

3

maupun kesalahan pihak ketiga. Peningkatan kinerja kegiatan operasional dan

pemeliharaan saluran transmisi dapat terwujud setelah dilakukannya analisis

berdasarkan parameter availability dan maintainability yang umum digunakan

dalam kajian mengenai manajemen operasional suatu kegiatan produksi pada

perusahaan penyedia layanan dan jasa.

Prosedur pengoperasian sistem transmisi komunikasi serat optik yang

menggunakan teknologi Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM) pada

penyedia konektivitas jaringan dan penyedia layanan internet memiliki standar

pengoperasian yang cukup ketat. Perangkat sistem transmisi serat optik yang

digunakan memiliki spesifikasi nilai kebutuhan daya yang telah ditentukan

berdasarkan kapasitas transmisi perangkat yang digunakan. Selain itu penggunaan

media kabel serat optik pada saluran transmisi juga memiliki spesifikasi yang telah

ditentukan oleh pabrikan. Perhitungan kebutuhan daya yang diperlukan pada sistem

transmisi memiliki ambang batas tertentu berdasarkan jenis media kabel yang

digunakan, panjang saluran transmisi yang tersambung, dan banyaknya titik

penyambungan yang telah dilakukan sepanjang jalur saluran transmisi. Oleh karena

itu penelitian yang akan dilakukan memiliki batasan analisis pada penilaian kinerja

saluran transmisi serat optik pada jalur Labuhan Maringgai – Bandar Lampung pada

perusahaan penyedia konektivitas jaringan PT. PGAS Telekomunikasi Nusantara

Regional Office Lampung.

Page 23: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

4

1.2 Tujuan Penulisan

Penulisan tugas akhir ini memiliki beberapa tujuan diantaranya :

1. Melakukan analisis terhadap kinerja saluran transmisi serat optik.

2. Melakukan analisis terhadap prosedur operasional dan pemeliharaan

saluran transmisi serat optik.

3. Mendapatkan data pengukuran nilai kebutuhan daya pada saluran transmisi

serat optik.

4. Mendapatkan data penilaian kinerja operasional dan pemeliharaan saluran

transmisi serat optik.

1.3 Manfaat Penulisan

Manfaat yang dapat tercapai dalam penulisan ini adalah :

1. Mendapatkan informasi seputar permasalahan yang sering terjadi pada

saluran transmisi serat optik.

2. Menghasilkan sebuah kajian untuk meningkatkan kinerja operasional dan

pemeliharaan saluran transmisi serat optik.

3. Menghasilkan data referensi dalam perencanaan dan pengembangan

infrastruktur saluran transmisi serat optik.

Page 24: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

5

1.4 Rumusan Masalah

Permasalahan yang dibahas pada penulisan skripsi ini adalah :

1. Bagaimana menganalisis kinerja operasional dan pemeliharaan pada saluran

transmisi serat optik.

2. Bagaimana menentukan parameter penilaian untuk meningkatkan kinerja

pengoperasian dan pemeliharaan saluran transmisi serat optik.

3. Bagaimana mendapatkan data referensi untuk mendukung perencanaan dan

pengembangan infrastruktur saluran transmisi serat optik kedepannya.

1.5 Batasan Masalah

Pada penulisan tugas akhir ini pembahasan dibatasi pada :

1. Penelitian dilakukan berdasarkan data operasional dan pemeliharaan

saluran transmisi jalur Labuhan Maringgai – Bandar Lampung.

2. Analisis pada saluran transmisi serat optik dilakukan dengan

membandingkan hasil pengukuran menggunakan Optical Time Domain

Reflectometer (OTDR), Optical Power Meter (OPM) dan Optical

Lightsource (OLS) dan perhitungan optical link power budget .

3. Penilaian kinerja operasional dan pemeliharaan saluran transmisi didapat

berdasarkan perhitungan persentase pada parameter availability dan

maintainability.

4. Penelitian dilakukan hanya pada saluran transmisi serat optik yang

menggunakan jenis media kabel serat optik tanam dan udara.

Page 25: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

6

1.6 Sistematika Penulisan

Skripsi ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

Memuat bagian latar belakang, tujuan penulisan, manfaat penulisan, rumusan

masalah, batasan masalah dan sistematika penulisan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Memuat tinjauan literatur dari beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan

penulisan skripsi dan menjelaskan landasan teori yang digunakan dalam penelitian.

BAB III. METODE PENELITIAN

Menjelaskan pemilihan metode penelitian yang akan digunakan meliputi waktu,

tempat, alat dan bahan, dan tahapan yang dilalui dalam penelitian.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Memaparkan data dan informasi yang telah didapat serta pembahasan hasil

penelitian yang telah dilakukan.

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

Memuat simpulan dan saran penulis berdasarkan penelitian yang dilakukan.

Page 26: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka

Penelitian yang dilakukan oleh Endy Kusuma Wadhana dengan judul “Analisa

Redaman Serat Optik Terhadap Kinerja Sistem Komunikasi Serat Optik

Menggunakan Metode Optical Link Power Budget” [2], berisi tentang pengukuran

nilai atenuasi menggunakan perangkat OTDR jenis JDSU MTS-8000 dan perangkat

Network Monitoring System pada jalur Rungkut – Gempol milik PT. Telkom

Indonesia - Jatim, divisi Arnet Surabaya Timur. Hasil penelitian menunjukan

analisis nilai total atenuasi dan receive optical power berdasarkan hasil perhitungan

metode link power budget dengan pengukuran dimana hasil yang didapat cukup

mendekati nilai batas yang ditetapkan oleh ITU-T dikarenakan perbedaan jenis

spesifikasi kabel yang digunakan pada jalur transmisi.

Penelitian yang dilakukan oleh Tio Hanif Yanuary dan Lita Lidyawati dengan judul

“Analisis Link Budget Penyambungan Serat Optik Menggunakan Optical Time

Domain Reflectometer AQ7275” [3], berisi tentang pengukuran nilai total atenuasi

menggunakan OTDR jenis Yokogawa AQ7275 pada kabel serat optik sepanjang

64,402 kilometer. Hasil penelitian menunjukan analisis nilai total atenuasi

berdasarkan pengukuran OTDR dan perhitungan metode link power budget dimana

hasil yang didapat telah melebihi nilai batas total atenuasi yang ditetapkan oleh

Page 27: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

8

ITU-T dikarenakan terdapat sambungan yang kurang baik dan titik putus

disepanjang jalur.

Penelitian yang dilakukan oleh Intan Rizkyani Sarah dengan judul “Analisis

Gangguan Jaringan Transport DWDM Untuk Meningkatkan Availability” [4],

berisi tentang analisis jenis dan banyaknya frekuensi ganguan pada jalur transmisi

di Wilayah Usaha Telekomunikasi Jawa Barat Bagian Tengah (Witel Jabar Tengah)

milik PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Hasil penelitian menunjukkan terjadi 38

kali gangguan dalam kurun waktu Januari 2014-Maret 2016 dengan nilai

availability masih dibawah standar yang ditentukan oleh perusahaan dikarenakan

jarak lokasi titik putus jauh dan jenis gangguan yang dihadapi cukup rumit.

Penelitian yang dilakukan oleh Salathiella Ayuning Putri dengan judul “Analisis

Penyebab Gangguan Transmisi Sistem Komunikasi Serat Optik Untuk Link

DWDM Bandung – Cianjur PT Telkom Tbk” [5], berisi tentang analisis penyebab

gangguan berdasarkan perhitungan metode link power budget, receive optical

power dan analisis jenis dan banyaknya frekuensi gangguan pada jalur Bandung –

Cianjur milik PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Hasil penelitian menunjukkan

nilai total atenuasi serta receive optical power pada satu inti serat optik saja.

Analisis nilai kinerja maintainability, availability dan reliability yang dilakukan

masih terdapat kekurangan dalam kurun waktu September 2014 – Agustus 2015.

Page 28: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

9

2.2 Jalur Serat Optik Labuhan Maringgai - Bandar Lampung

Jalur serat optik merupakan sebuah sambungan yang menggunakan kabel serat

optik sebagai media transmisinya. Didalamnya tersambung dengan sepasang

perangkat yang berfungsi sebagai pengirim dan penerima sinyal. Setiap kali sinyal

dikirim dari titik awal menuju titik akhir melalui media kabel serat optik, maka kita

telah menggunakan jalur serat optik. Jalur serat optik digunakan sebgai pengirim

dan penerima sinyal dalam sebuah sistem komunikasi serat optik.

Jalur serat optik, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.1 terdiri dari empat komponen

dasar yaitu :

1. Transmitter untuk mengubah sinyal elektrik menjadi energi cahaya dan

mengirim energi cahaya melalui serat optik.

2. Receiver untuk menangkap energi cahaya pada serat optik dan

mengubahnya kembali menjadi sinyal elektrik.

3. Kabel serat optik yang membawa energi cahaya.

4. Konektor yang menyambungkan serat optik ke Transmitter dan Receiver.

Gambar 2.1 Jalur Serat Optik [6].

Pada penelitian ini jalur kabel serat optik yang akan dinalisa merupakan jalur

transmisi Segmen Labuhan Maringgai - Bandar Lampung yang dioperasikan oleh

PT. PGAS Telekomunikasi Nusantara (PGASCOM) Regional Office Lampung.

Page 29: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

10

Jalur kabel yang terbentang sepanjang 126 kilometer dari POP PGASCOM di Jalan

Sam Ratulangi Bandar Lampung sampai di Stasiun Gas Labuhan Maringgai di Jalan

Raya Sriminosari Lampung Timur. Pada jalur kabel yang terpasang terdapat 74 titik

sambungan disepanjang jalur kabel seperti yang tertera pada Gambar 2.2 dibawah.

Kabel Udara yang terpasang dari POP PGASCOM hingga titik sambungan J55

yang terpasang di area Simpang Sidomulyo Lampung Selatan sepanjang 53 km dan

Kabel Tanam yang terpasang dari titik sambungan J55 hingga Stasiun Gas Labuhan

Maringgai sepanjang 73 km.

Gambar 2.2 Jalur Kabel Bandar Lampung – Labuhan Maringgai

Page 30: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

11

2.3 Struktur Kabel Serat Optik

Struktur kabel serat optik memiliki beberapa bagian seperti Gambar 2.3 yaitu :

A. Core atau inti serat optik yang memiliki diameter dengan ukuran 2 µm – 125 µm

B. Cladding yang melapisi bagian core dan memiliki perbedaan indek bias dengan

inti serat optik.

C. Coating yang terbuat dari bahan plastik berwarna untuk memudahkan

manajemen pemasangan kabel serat optik.

D. Strengthening atau penguat yang terbuat dari serat kain tidak mudah putus yang

menjaga ketahanan kabel serat optik saat ditarik atau digulung.

E. Cable Jacket merupakan lapisan terluar kabel yang terbuat dari bahan PVC.

Gambar 2.3 Struktur Kabel Serat Optik

2.3.1 Jenis Kabel Serat Optik

Jenis kabel serat optik yang digunakan dalam penelitian ini adalah kabel outdoor

dari CCSI dengan dua jenis kabel tanam dan udara masing-masing memiliki 24 core

atau inti serat optik yang terbagi kedalam 4 tube dengan warna yang berbeda dan

memiliki standar ITU-T G.652.D dengan tipe singlemode yang meliliki nilai

atenuasi maksimal 0.40dB/Km untuk panjang gelombang 1310nm dan 0.35dB/Km

untuk panjang gelombang 1550nm.

Page 31: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

12

2.3.2 Duct Cable atau Kabel Tanam

Jenis kabel fiber optik untuk keperluan instalasi bawah tanah ataupun ditanam

langsung kedalam tanah seperti Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Kabel Tanam atau Underground Cable

2.3.3 Aerial cable atau Kabel Udara

Jenis kabel fiber optik untuk instalasi di atas tiang yang memiliki tambahan kawat

untuk menguatkan pemasangan diatas tiang seperti Gambar 2.5.

Gambar 2.5 Kabel Udara atau Aerial Cable

Page 32: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

13

2.4 Prinsip Perambatan Cahaya dalam Serat Optik

Cahaya dapat merambat di dalam core sepanjang serat optik jika terjadi pemantulan

sempurna. Kondisi ini disebut Total Internal Reflection (TIR).

Syarat terjadi pemantulan sempurna seperti Gambar 2.6 yaitu :

- Cahaya merambat pada dua media yang berbeda kerapatannya, artinya core dan

cladding harus memiliki indek bias berbeda.

- Indek bias core harus lebih besar dari cladding dan dibuat sedemikian rupa

sehingga menghasilkan sudut kritis yang memungkinkan sinar pada core tidak

dibelokkan / diteruskan ke cladding namun dipantulkan keseluruhan di dalam core.

- Sinar yang mengalami pemantulan sempurna karena memiliki sudut datang lebih

besar dari sudut kritis.

Gambar 2.6 Total Internal Reflection

2.5 Atenuasi (Pelemahan Sinyal)

Dalam perjalanan dari transmitter sampai kepada receiver sepanjang kabel serat

optik, sinyal dalam bentuk energi cahaya mengalami pelemahan (atenuasi).

Atenuasi pada serat optik menunjukkan besaran kerugian power dari sinyal yang

dipancarkan oleh transmitter dengan yang diterima oleh receiver. Besar atenuasi

berpengaruh pada seberapa jauhnya sinyal cahaya dapat merambat sepanjang serat

Page 33: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

14

optik sebelum nantinya terlalu lemah dan tidak bisa dideteksi oleh receiver,

perangkat receiver memiliki rentang pendeteksian nilai redaman yang biasa disebut

span loss high untuk atenuasi tinggi dan span loss low untuk atenuasi rendah.

Atenuasi disebabkan oleh banyak hal, baik bahan penyusun serat optik ataupun

gangguan dari luar. Pada penelitian ini ditemukan penyebab atenuasi yang

diakibatkan oleh bending atau pelengkungan kabel dan scattering yang disebabkan

kurang baiknya proses penyambungan kabel.

2.6 Terminasi Serat Optik

Terminasi fiber optik adalah koneksi fisik antara dua unit serat optik dilakukan

dengan menyambung kedua titik ujung kabel menggunakan perangkat Fusion

Splicer dan beberapa komponen pendukung seperti :

2.6.1 Connector

Terminasi menggunakan connector digunakan untuk penyambungan yang bersifat

sementara, atau terminasi cross connect fisik pada box terminasi distribusi serat

optik seperti Gambar 2.7.

Gambar 2.7 Jenis Connector Kabel Serat Optik

Page 34: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

15

2.6.2 Protection Sleeves

Komponen Protection Sleeves digunakan pada saat terminasi menggunakan Fusion

Splicer. Protection Sleeves merupakan komponen yang berbentuk pipa plastik yang

memiliki tambahan kawat untuk menjaga titik sambungan kabel dari gesekan atau

pergerakan kabel seperti Gambar 2.8.

Gambar 2.8 Komponen Protection Sleeves

2.6.3 Joint Closure dan Optical Termination Box

Komponen Joint Closure dan Optical Termination Box merupakan unit

pembungkus sambungan kabel yang terbuat dari PVC untuk Dome dan Inline

Closure serta dari bahan Metal untuk Optical Termination Box seperti Gambar 2.9.

Gambar 2.9 Komponen Joint Closure dan Optical Termination Box

2.6.4 Fusion Splicer

Terminasi dengan penyambungan kedua ujung serat optik secara permanen.

Terminasi ini menggunakan metode instalasi khusus untuk mendapatkan hasil

sambungan dengan rugi-rugi sangat kecil dan terlindung secara fisik dari kotoran,

air ataupun kerusakan fisik. Splicing kabel serat optik dilakukan sesuai dengan

panjang gulungan kabel sebanyak 1 roll atau setiap 2 km. Pada penelitian ini jenis

Page 35: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

16

splicing yang digunakan adalah metode Fusion Splicing dengan unit Fitel S179

dengan cleaver atau pemotong core kabel dan stripper untuk pengupas bagian

cladding pada core.

Fusion Splice dilakukan dengan “melelehkan” dan menyambung dua ujung fiber

optik menggunakan alat Fusion Splicer seperti Gambar 2.10. Fusion splice

biasanya digunakan untuk menyambung serat optik Single Mode pada longhaul

outside plant.

Gambar 2.10 Komponen Fusion Splicer, Cleaver dan Stripper

2.7 Pengukuran Serat Optik

Pengukuran kualitas kabel serat optik umumnya menggunakan perangkat alat ukur

Optical Time Domain Reflectometer (OTDR), Optical Power Meter (OPM) dan

Optical Lightsource (OLS).

2.7.1. Optical Time Domain Reflectometer (OTDR)

OTDR dipakai untuk mendapatkan gambaran visual dari kualitas kabel serat optik

sepanjang jalur transmisi yang ditampilkan dalam bentuk visual grafis. OTDR

bekerja menggunakan scattering dalam kabel serat optik. OTDR mengirimkan

Page 36: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

17

laser berkekuatan tinggi kedalam serat optik disepanjang jalur, sinar akan

dipantulkan kembali ke sumber (OTDR) jika terdapat kabel bending, splice,

connector atau jika terjadi kabel putus.

Parameter yang dapat diukur dengan OTDR seperti Gambar 2.11 adalah :

- Span / Jarak

Pengukuran jarak atau panjang dari kabel serat optik dari ujung satu ke terminasi

ujung lainnya atau lokasi titik putus jika terdapat loss pada jalur.

- Attenuation Loss / pelemahan

Pengukuran nilai total Attenuation Loss yang terjadi akibat splice,bending dan

connector disepanjang jalur transmisi kabel serat optik.

- Reflection, yaitu besar refleksi (return loss) dari suatu event atau kejadian yang

diakibatkan bending, splice, connector atau jika terjadi kabel putus.

Gambar 2.11 Perangkat OTDR EXFO dan Tampilan Hasil Pengukuran

2.7.2. Optical Light Source (OLS) dan Optical Power Meter (OPM)

OLS dan OPM seperti Gambar 2.12 merupakan sepasang perangkat yang

digunakan untuk mendapatkan nilai total atenuasi atau loss dengan menjumlahkan

nilai Receive Optical Power pada OPM dengan nilai Transmit Optical Power pada

OLS.

Page 37: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

18

Gambar 2.12 Perangkat OLS dan OPM dan Tampilan Hasil Pengukuran [7].

2.8 Optical Link Power Budget

Analisis Optical Link Power Budget merupakan metode yang digunakan untuk

mengetahui tingkat kinerja dari saluran transmisi serat optik yang akan digunakan

oleh sistem transmisi. Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan data nilai

kebutuhan daya yang diterima oleh sistem sesuai dengan batas standar yang

ditentukan dan masih dibawah tingkat sensitivitas daya dari perangkat penerima

sinyal. Tahap pertama adalah menemukan nilai total atenuasi atau redaman yang

terjadi di sepanjang saluran transmisi dengan persamaan (1) :

∑ 𝐿𝑜𝑠𝑠 = 𝛼. 𝐿 + 𝛼𝑆. 𝑥 + 𝛼𝐶.y (1)

Keterangan :

∑ Loss = Total Atenuasi atau Redaman yang terjadi di sepanjang jalur transmisi

α = Redaman Koefisien kabel serat optik berdasarkan standar ITU-T (dB/km)

L = Panjang atau Jarak dari Kabel serat optik yang digunakan (km)

αS = Splicing Attenuation atau Redaman Penyambungan (dB)

x = Jumlah Titik Penyambungan yang terdapat di sepanjang jalur transmisi

αC = Connector Attenuation atau Redaman Konektor (dB)

y = Jumlah Konektor yang terdapat di sepanjang jalur transmisi [8].

Page 38: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

19

Tahap selanjutnya adalah menentukan nilai Receive Optical Power yang

dibutuhkan oleh sistem transmisi dengan persamaan (2) :

𝑃𝑟𝑥 = 𝑃𝑡𝑥 − ( Σ 𝐿𝑜𝑠𝑠 + 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛) (2)

Keterangan :

Ρrx = Receive Optical Power atau nilai daya yang diterima perangkat (dBm)

Ρtx = Transmit Optical Power atau nilai daya yang dipancarkan perangkat (dBm)

∑ Loss = Total Atenuasi atau Redaman yang terjadi di sepanjang jalur transmisi

Margin = Nilai toleransi dari Atenuasi atau Redaman yang ditentukan sebagai

kompensasi pada saluran transmisi (dB) [9].

Tahap selanjutnya membandingkan hasil perhitungan Receive Optical Power pada

persamaan (2) dengan nilai Power Sensitivity yang terdapat pada perangkat

penerima. Jika nilai Receive Optical Power masih dibawah nilai dari Power

Sensitivity maka kinerja saluran transmisi masih dalam kondisi baik dan layak

digunakan.

2.9 Jenis Gangguan Pada Saluran Transmisi

Jenis gangguan yang terjadi pada saluran transmisi dapat dilihat pada tabel 2.1

berikut ini.

Tabel 2.1 Jenis Gangguan Saluran Transmisi

No Jenis

Gangguan

Penyebab

Gangguan Penyelesaian

1

Pekerjaan atau

aktivitas oleh

pihak ketiga

Proyek

pembangunan

jalan layang,

jembatan,

penggalian dan

pemotongan

pohon tua.

- Melakukan Patroli lapangan sebelum

dan pada saat aktivitas pengerjaan

dilakukan.

- Melakukan kordinasi dengan pihak

penganggung jawab proyek dan ketua

lingkungan setempat.

- Memindahkan lokasi kabel tanam atau

udara ketempat yang aman dari aktivitas

alat berat.

Page 39: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

20

2 Fenomena

Alam

Pohon tumbang,

tanah

longsor,gempa

bumi.

- Melakukan penarikan kabel proteksi

melalui area yang tidak terdampak oleh

bencana alam

3 Perusakan

fasilitas

Pemotongan

kabel oleh pihak

yang tidak

bertanggung

jawab

- Melakukan Patroli lapangan

disepanjang jalur saluran transmisi.

- Melakukan kordinasi dengan pihak

keamanan dan ketua lingkungan

setempat.

4

Peringatan Span

Loss High

(SLH)

Terjadi bending

pada kabel atau

putus sambungan

kabel

- Melakukan pengukuran menggunakan

OTDR dan menentukan titik lokasi

bending atau kabel putus.

- Melakukan penyambungan ulang pada

titik bending atau kabel putus.

2.10 Analisis Kinerja Operasional dan Pemeliharaan

Analisis Kinerja Operasional dan Pemeliharaan dilakukan menggunakan analisis

Realibility, Availability dan Maintainability, merupakan parameter yang sangat

penting untuk menilai kinerja pada operasional d an pemeliharaan pada suatu sistem

atau peralatan yang digunakan.

2.10.1 Perhitungan Availability

Availability adalah persentase waktu operasional pada saat saluran transmisi

beroperasi dengan normal setiap bulannya. Untuk penghitungan Availability,

dilakukan dengan membandingkan total Service Time dengan Monthly Time dalam

satuan jam atau Hours, sehingga didapat nilai Monthly Performance atau persentase

Availability setiap bulannya menggunakan persamaan (4) :

𝐴𝑣𝑎𝑖𝑙𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 = 𝑆𝑒𝑟𝑣𝑖𝑐𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑒

𝑀𝑜𝑛𝑡ℎ𝑙𝑦 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝑥 100% (3)

Keterangan :

Availability = adalah nilai persentase ketersediaan layanan berdasarkan waktu

operasional saluran transmisi setiap bulannya.

Page 40: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

21

Service Time = Waktu Operasional yang berlangusng setiap bulannya.

Monthly Time = Jumlah jam kerja setiap bulannya dalam satuan jam atau Hours.

2.10.2 Perhitungan Maintainability

Maintainability adalah waktu perbaikan yang dilakukan ketika terjadi kegagalan

operasional pada saluran transmisi. Perhitungan Maintainability dilakukan dengan

membandingkan total Downtime dengan frekuensi terjadinya Downtime dalam

satuan jam atau Hours, sehingga didapat nilai Mean Time To Repair setiap

bulannya.

𝑀𝑇𝑇𝑅 = 𝐷𝑜𝑤𝑛𝑡𝑖𝑚𝑒

𝑁𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑜𝑓 𝐹𝑎𝑖𝑙𝑢𝑟𝑒𝑠 (4)

Keterangan :

MTTR = Mean Time To Repair adalah waktu perbaikan yang dibutuhkan pada saat

terjadinya kegagalan operasional dalam satuan jam atau Hours.

Downtime = Waktu kegagalan operasional yang berlangsung setiap bulannya.

Number of failures = Frekuensi terjadinya Downtime setiap bulannya [10].

Page 41: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Pengerjaan Skripsi dilaksanakan pada waktu dan tempat sebagai berikut :

Waktu : Januari 2019 – Desember 2019

Tempat : Kantor PT. PGAS Telekomunikasi Nusantara Regional Office Lampung

3.2 Jadwal Kegiatan Penelitian

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Uraian Kegiatan

Januari-

Juni

2019

Juli 2019

Agustus –

November

2019

Desember

2019

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Studi Pustaka dan Literatur

2 Pengambilan Data

3 Seminar Usul

4 Analisis Data

5 Seminar Hasil

6 Revisi Laporan

7 Uji Komprehensif

3.3 Alat Dan Bahan

Alat dan bahan dalam pengerjaan skripsi ini yaitu sebagai berikut :

1. Satu Unit Personal Computer

2. Satu Unit Optical Time Domain Reflectometer (OTDR)

3. Satu Unit Optical Power Meter (OPM)

Page 42: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

23

4. Satu Unit Optical Lightsource (OLS)

5. Software Microsoft Excel 2019

3.4 Metode Kerja

3.4.1 Studi Literatur

Untuk mendukung penelitian ini dibutuhkan studi literatur antara lain :

a. Prosedur operasional dan pemeliharaan pada saluran transmisi serat optik

b. Prosedur pengukuran menggunakan alat ukur OTDR, OPM dan OLS.

c. Perhitungan nilai kebutuhan daya pada saluran transmisi serat optik.

d. Perhitungan nilai availability, dan maintainability kegiatan operasional dan

pemeliharaan saluran transmisi serat optik.

3.4.2 Diagram Alir Penelitian

Tahapan penelitian yang dilakukan ditampilkan pada gambar 3.1 berikut.

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

Page 43: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

24

3.4.3 Skenario Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan skenario seperti gambar 3.2 dan 3.3 berikut.

Gambar 3.2 Skenario Pengukuran OTDR

Pengukuran nilai total atenuasi end-to-end redaman dilakukan menggunakan

perangkat OTDR yang tersambung dengan OTB di POP Bandar Lampung pada

core idle yang akan diukur. Kemudian nilai total atenuasi end-to-end tersebut akan

dibandingkan dengan nilai ambang batas atenuasi atau threshold yang telah

ditentukan oleh perangkat transmisi DWDM. Jika nilai hasil pengukuran masih

dibawah nilai ambang batas maka core tersebut layak dipakai sebagai jalur

transmisi serat optik yang akan melewatkan trafik transmisi DWDM.

OTB OTB

POP

BANDAR

LAMPUNG

POP

LABUHAN

MARINGGAI

OLS OPM

Gambar 3.3 Skenario Pengukuran OLS dan OPM

Pengukuran nilai optical power yang diterima dilakukan menggunakan perangkat

OLS yang tersambung dengan OTB di POP Labuhan Maringgai mengirimkan

OTB OTBOTDR

POP

BANDAR

LAMPUNG

POP

LABUHAN

MARINGGAI

Page 44: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

25

optical power yang diterima oleh OPM yang tersambung dengan OTB di POP

Bandar Lampung pada core idle yang akan diukur. Kemudian nilai receive optical

power tersebut dibandingkan dengan nilai hasil perhitungan menggunakan analisis

optical link power budget. Jika nilai receive optical power yang diterima masih

dibawah nilai ambang batas receiver sensitivity yang telah ditentukan oleh sistem,

maka core tersebut layak dipakai sebagai jalur transmisi serat optik yang akan

melewatkan trafik transmisi DWDM.

3.4.4 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah sebagai berikut.

A. Nilai transmit power, receive power, dan total atenuasi atau redaman yang

dilakukan menggunakan alat ukur dan analisis Optical Link Power Budget.

B. Nilai kinerja operasional dan pemeliharaan saluran transmisi serat optik

menggunakan analisis Availability, dan Maintainability.

3.4.5 Pengambilan Data

A. Pengambilan data nilai total atenuasi end-to-end dilakukan menggunakan

perangkat OTDR yang tersambung dengan OTB di sisi POP Bandar

Lampung.

B. Pengambilan data nilai Receive Optical Power menggunakan perangkat

OPM yang tersambung end-to-end pada OTB POP Bandar Lampung dengan

perangkat OLS yang mengirim Transmit Optical Power pada OTB POP

Labuhan Maringgai.

Page 45: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

26

C. Pengambilan data perbandingan berdasarkan perhitungan nilai total atenuasi

dan nilai kebutuhan daya dilakukan menggunakan analisis perhitungan

Optical Link Power Budget.

D. Pengambilan data Availability dilakukan dengan membandingkan total

Service Time dengan Monthly Time dalam satuan jam atau Hours, sehingga

didapat nilai Monthly Performance atau persentase Availability setiap

bulannya.

E. Pengambilan data Maintainability dilakukan dengan membandingkan total

Downtime dengan frekuensi terjadinya Downtime dalam satuan jam atau

Hours, sehingga didapat nilai Mean Time To Repair setiap bulannya.

3.4.6 Penulisan Laporan

Tahap penulisan laporan dilakukan berdasarkan analisis perbandingan data hasil

pengukuran dan data hasil perhitungan nilai kebutuhan daya pada saluran transmisi

serat optik. Setelah dilakukan penilaian terhadap kinerja operasional dan

pemeliharaan saluran transmisi serat optik, maka akan diambil kesimpulan dan

saran dari penelitian yang telah dilakukan.

Page 46: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapat kesimpulan sebagai berikut:

1. Nilai Total Atenuasi atau Loss pada saluran transmisi serat optik dapat

diketahui dengan menggunakan perhitungan, pengukuran OTDR, OLS-

OPM dan melalui aplikasi NMS.

2. Hasil pengukuran OTDR, OLS-OPM dan melalui aplikasi NMS

menunjukkan nilai atenuasi pada main core masih berada dibawah nilai

threshold yang ditentukan dan layak dioperasikan pada sistem transmisi

DWDM.

3. Pada backup core terdapat beberapa kejadian pelemahan sinyal yang

disebabkan gangguan fisik akibat aktivitas pihak ketiga sehingga

memerlukan pencarian titik gangguan untuk perbaikan.

4. Hasil pengamatan pada kinerja operasional dan pemeliharaan yang

menunjukkan kinerja yang cukup baik dengan hanya terjadi tiga kali

gangguan atau downtime pada rentang waktu Januari hingga Juli tahun

2019.

Page 47: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

28

5. Hasil analisis Optical Link Power Budget menunjukkan Nilai Receive

Optical Power pada main core masih dibawah nilai power sensitivity yang

ditentukan pada sistem transmisi DWDM.

6. Pada backup core nilai Receive Optical Power yang didapat melebihi nilai

power sensitivity yang ditentukan pada sistem transmisi DWDM sehingga

memerlukan memerlukan pencarian titik gangguan untuk perbaikan.

7. Downtime sebanyak tiga kali pada periode Januari – Juli terjadi pada

infrastruktur Kabel Udara yang terbentang sepanjang 53 kilometer dari POP

Bandar Lampung.

8. Selama Februari terdapat satu kali gangguan dengan persentasi nilai

availability sebesar 99,6% yang berada diatas SLA sebesar 99,5%.

9. Selama Juli terdapat dua kali gangguan dengan persentasi nilai availability

sebesar 98,8% yang berada dibawah SLA sebesar 99,5%.

10. Nilai Maintainability atau waktu lama perbaikan pada bulan Februari

dibutuhkan waktu selama 2,5 jam.

11. Waktu lama perbaikan pada bulan Juli dibutuhkan waktu selama 4,1 jam

setiap kali terjadi gangguan pada jalur kabel serat optik.

12. Terdapat 74 titik sambungan pada kabel serat optik dengan panjang kabel

126 kilometer dan tidak terdapat perangkat penguat sinyal menyebabkan

nilai atenuasi atau loss yang cukup tinggi hingga mendekati nilai threshold

yang ditentukan.

13. Melihat nilai atenuasi yang terukur sudah mendekati treshold yang

ditentukan pada main core dan telah melewati treshold pada backup

core,dapat disimpulkan kualitas saluran transmisi kurang baik.

Page 48: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

29

5.2 Saran

Beradasarkan pengamatan yang dilakukan selama penelitan didapatkan beberapa

saran sebagai berikut :

1. Perlu dilakukan penyambungan ulang dibeberapa titik sambungan pada

backup core yang memiliki nilai total atenuasi melebihi threshold yang

ditentukan oleh sistem.

2. Nilai atenuasi rata-rata pada core yang memiliki selisih cukup sedikit

dengan threshold dapat diperbaiki dengan memasang perangkat penguat

sinyal atau amplifier baik dengan jenis passive amplifier seperti Erbium

Doped Fiber Amplifier (EDFA), maupun active amplifier seperti

Semiconductor Optical Amplifier (SOA) dan penambahan modul Raman

Fiber Amplifier (RFA) pada perangkat transmisi DWDM.

3. Perlu dilakukan pemeriksaan besar sudut lengkungan kabel pada setiap

perpindahan jalur dan jalan berbelok yang dilewati jalur kabel serat optik.

4. Dari tiga kali downtime yang terjadi pada jalur kabel udara, perlu dicari dan

dipetakan potensi gangguan yang terdapat di sepanjang jalur kabel serat

optik Labuhan Maringgai – Bandar Lampung.

5. Melihat hasil analisis kinerja operasional dan pemeliharaan jalur transmisi

kabel serat optik Labuhan Maringgai – Bandar Lampung, pembangunan

jalur proteksi yang memiliki rute berbeda dengan jalur utama sudah sangat

dibutuhkan.

Page 49: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

DAFTAR PUSTAKA

[1] Asosiasi Pengusaha Jasa Internet Indonesia, "Laporan Survei Penetrasi &

Profil Perilaku Pengguna Internet Indonesia survei 2018," APJII, Jakarta,

2019.

[2] E. K. Wadhana, "Analisa Redaman Serat Optik Terhadap Kinerja Sistem

Komunikasi Serat Optik Menggunakan Metode Optical Link Power Budget,"

[Online]. Available: http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-12664-

Paper.pdf. [Accessed 25 July 2019].

[3] T. H. Yanuary and L. Lidyawati, "Analisis Link Budget Penyambungan

Serat Optik Menggunakan Optical Time Domain Reflectometer AQ7275,"

Jurnal Teknik Elektro, vol. 10, no. 1, pp. 36-40, 2018.

[4] I. R. Sarah, "Analisis Gangguan Jaringan Transport DWDM Untuk

Meningkatkan Availability," [Online]. Available:

https://repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/140371/jurnal_eproc/a

nalisis-gangguan-jaringan-transport-dwdm-untuk-meningkatkan-

availabilitas.pdf. [Accessed 25 July 2019].

[5] S. A. Putri, "Analisis Penyebab Gangguan Transmisi Sistem Komunikasi

Serat Optik Untuk Link DWDM Bandung – Cianjur PT Telkom Tbk," in e-

Proceeding of Engineering, Bandung, 2015.

[6] A. Oliviero and B. Woodward, Cabling The Complete Guide to Copper and

Fiber-Optic Networking, Fourth Edition, Canada: Willey Publishing, 2009.

[7] PGASCOM, "Program Pendidikan Operator Pengenalan Sistem Komunikasi

Fiber Optik," Jakarta, 2017.

[8] ITU-T, "G.652 : Characteristics of a single-mode optical fibre and cable,"

2016. [Online]. Available: https://www.itu.int/rec/T-REC-G.652-201611-

I/en.

Page 50: ANALISIS KINERJA SALURAN TRANSMISI SERAT OPTIK JALUR ...digilib.unila.ac.id/61575/3/SKRIPSI_TANPA_BAB_PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja saluran transmisi serat optik jalur labuhan

ii

[9] G. Kaiser, Optical Fiber Communication, Second Edition, New York:

McGraw-hill, Inc, 1991.

[10

]

W. E. Forsthoffer, Forsthoffer's Rotating Equipment Handbooks Vol 5:

Reliability Optimization through Component Condition and Root Cause

Analysis, Elsevier Science & Technology Books, 2005.