11
Lagu Rahasia D. Zawawi Imron Kasidah itu dinyanyikan tanpa suara Dalam sebuah konser sunyi Tapi rumpun ilalang seperti mendengarnya Buktinya gelagas- gelagas menari Sambil melambai bulan yang sedang menari Kasidah itu aturannya Tak boleh didengar telinga Agar daun-daun rahasia Semakin memancarkan pesona Kasidah itu tetap berirama, beraroma Meskipun gender, dan gendangnya tak kedengaran Sapi-sapi karapan tiba-tiba menderu Di atas padang beludru Aku sendiri tak yakin Tapi tak ragu

analisis lagu rahasia.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Lagu RahasiaD. Zawawi ImronKasidah itu dinyanyikan tanpa suaraDalam sebuah konser sunyiTapi rumpun ilalang seperti mendengarnyaBuktinya gelagas- gelagas menariSambil melambai bulan yang sedang menariKasidah itu aturannya Tak boleh didengar telingaAgar daun-daun rahasiaSemakin memancarkan pesonaKasidah itu tetap berirama, beraromaMeskipun gender, dan gendangnya tak kedengaranSapi-sapi karapan tiba-tiba menderuDi atas padang beludruAku sendiri tak yakin Tapi tak raguBahwa bulan bisa bercermin Pada air susu yang dialirkan sebuah laguSaya memilih menganalisis karya sastra Lagu Rahasia dari sastrawan yang bernama D.Zawawi Imron. Menurut saya, makna dari judul sajak tersebut ialah menyiratkan suatu arti tentang suatu nyanyian yang tidak boleh diketahui oleh orang lain. Kata lagu berhubungan dengan suara yang dikeluarkan oleh seseorang. Lagu juga bisa memiliki arti nyanyian yaitu ragam suara yang berirama dalam berbicara, sedangkan kata rahasia berhubungan dengan sesuatu hal yang disembunyikan (tidak secara terang-terangan ) agar orang lain tidak dapat mengetahui. Judul lagu rahasia tidak hanya menyiratkan tentang nyanyian yang tidak boleh diketahui oleh orang lain. Tetapi, judul diatas menyiratkan tentang nyanyian yang dikeluarkan dari dalam hati yaitu doa yang dipanjatkan kepada Sang Kholik. Jadi, sajak yang ditulis oleh D.Zawawi Imron tersebut berupa sebuah doa yang hendak disampaikan oleh seorang hamba kepada Sang Pencipta sebagaimana wujud kecintaan dan penghambaan kepada-Nya. Berikut pemahaman yang dapat saya sampaikan terhadap simbol yang ada pada sajak Lagu Rahasia :Kasidah itu dinyanyikan tanpa suaraDalam sebuah konser sunyiTapi rumpun ilalang seperti mendengarnyaBuktinya gelagas- gelagas menariSambil melambai bulan yang sedang menariKata Kasidah yang dimaksudkan di atas bukan tertuju pada sekedar lagu semata-mata saja, karena di dalam kasidah pada lirik setiap lagunya banyak mengandung unsur-unsur dakwah dan nasihat-nasihat baik sesuai ajaran Islam yang bisa membentuk sebuah kepribadian seseorang yang mendengarnya, atau setiap liriknya dapat menggugah hati seseorang untuk merubah sikapnya yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran Islam. Jadi, bisa disimpulkan bahwa makna kata kasidah pada sajak tersebut lebih menekankan pada kelebihan yang terdapat setiap lirik lagu-lagunya yang keluar dari dalam hati (doa) sebagai bentuk pengharapan. Pada kenyataannya, sebuah lagu kasidah merupakan nyanyian yang ditampilkan dengan suara yang lantang dan bersemangat tentunya dengan diiringi alat musik rebana. Sedangkan, pada larik tanpa suara memiliki arti hening, sepi, dan sunyi. Rasanya tidak mungkin jika nyanyian tersebut dikeluarkan tanpa suara, karena aturannya nyanyian harus dikeluarkan secara lantang agar didengar oleh orang banyak dan orang dapat menikmati suara merdu yang dikeluarkannya. Jadi, pemaknaan yang bisa diambil adalah menyiratkan sebuah nyanyian yang dikeluarkan dari dalam hati dengan didukung oleh suasana yang sunyi, sepi agar tidak didengar oleh orang banyak. Maksud dari nyanyian itu adalah doa yang dipanjatkan pada waktu malam hari. Akan nampak jelas pada larik dalam sebuah konser sunyi dan sambil melambai bulan yang sedang menari, menggambarkan doa yang yang dipanjatkan seorang hamba pada tengah malam. Penulis mencoba menggambarkannya dengan adanya bulan dan tengah malam itu sendiri identik dengan keadaan yang sepi, hening, dan sunyi. Dimana pada waktu tersebut, akan menghadirkan suasana yang sakral dalam arti sebagai bentuk sebuah komunikasi antara sang hamba kepada Sang Penciptanya yang tidak didengar oleh orang lain.. Karena pada waktu itu, perhatian seorang hamba hanya terpusat pada komunikasi itu saja sebab segala aktivitas yang menyibukkan berhenti ketika itu. Hal tersebut akan berbeda jikalau penulis menitikberatkan latar waktu pada waktu siang hari. Kesakralan yang akan diangkat tentunya akan kabur, sebab pada siang hari cenderung seseorang dipadati dengan segala macam aktivitasnya. Penulis sajak mengambil latar waktu malam, kartena memang ingin mengambil salah satu cara seorang hamba yang ingin dekat kepada Sang Penciptanya dengan cara bermunajah. Jadi, dapat disimpulkan makna keseluruhan dari dua bait sajak di atas menggambarkan bahwa waktu yang tepat untuk bermunajah kepada Pencipta yaitu pada waktu malam hari.Sejalan dengan hal itu, pemaknaan yang hampir sama muncul pada bait berikut ini:Selembar dawai kupanjatBaru beberapa saat kaki kuangkatAda saran lembut untukkuAgar aku mengucapTerima kasih kepada gelapPada larik selembar dawai kupanjat, juga dapat ditangkap maknanya yaitu merupakan sebuah doa yang disampaikan seorang hamba pada sang Pencipta. Serta pada larik selanjutnya yaitu ada saran lembut untukku merupakan jawaban atas doa yang disampaikannya, karena saran mengarah kepada penyelesaian akan sebuah permasalahan. Karena sebuah doa tak terlepas akan hal itu. Yang makin diperjelas dengan larik: agar aku mengucap, agar seorang hamba tersebut kembali tersadar dan kembali kepada kebenaran yang telah dituliskan oleh sang Pencipta. Pada kata kepada gelap juga mmenggambarkan bahwa bermunajat yang dilakukan pada tengah malam. Karena mengarah kepada gelap, sebab seperti kita ketahui malam sangat identik dengan gelap. Jadi, intinya berdoa yang baik adalah pada waktu malam hari, karena penulis merasakan ketenangan dan ketentraman yang diperoleh penulis saat bermunajat pada malam hari.Selanjutnya, ialah pemaknaan pada bait:Kasidah itu aturannyaTak boleh didengar telingaAgar daun-daun rahasiaSemakin memancarkan pesonaSetelah mendapatkan penjelasan mengenai aturan kasidah yang terdapat pada sajak Lagu Rahasia dipenjelasan sebelumnya, maka makna dari bait diatas menjelaskan bagaimana berdoa yang paling baik dilakukan, yaitu doa yang paling baik yaitu berdoa ketika tidak diketahui oleh orang lain dan doa yang dipanjatkan didalam hati akan terasa lebih khusuk, sehingga doa yang dipanjatkan manusia akan didengar oleh Sang Kholik. Hal ini tercermin dari sifat Allah Swt., yaitu Maha Mendengar. Jadi, di dalam berdoa tidak perlu mengeraskan suara, cukup diucapkan di dalam hati dengan penuh kekusyukan serta keikhlasan karena Allah Swt. mendengar semua doa yang dipanjatkan umatnya, walaupun dengan suara rendah dan di dalam hati. Walaupun orang lain tidak mengetahui dan tidak mendengarkan doa yang kita dipanjatkan, tetapi Allah Swt. mendengarkan semua doa yang dipanjatkan oleh hambaNya dan mengetahui siapa saja yang membutuhkan bantuanNya. Karena Allah Swt. tidak akan membiarkan hambaNya mendapatkan kesulitan, sebab hanya Allah Swt. yang mampu memberikan ke lapangan pada setiap kesulitan. Allah Swt. akan menolong hamba-Nya yang selalu bersungguh-sungguh di dalam berdoa dan juga berusaha.Kasidah itu tetap berirama, beraromaMeskipun gender dan genderangnya tak kedengaranSapi-sapi kerapan tiba-tiba menderuDiatas padang beludruBait diatas masih meneruskan penjelasan terhadap bait sebelumnya. Bahwa doa yang tulus ikhlas akan didengar oleh Sang Kholik. Walaupun doa-doa tersebut tidak dapat didengar oleh orang lain, tetapi Allah Swt. mendengar doa-doa yang dipanjatkan oleh umatnya. Karena cukup Allah Swt. sajalah tempat bergantung, maka tidak perlu doa tersebut didengar orang lain. Pada hakikatnya, Allahlah yang memiliki kuasa atas segala-Nya, sekalipun doa-doa tersebut tidak diketahui oleh orang banyak tetap saja doa yang disampaikan secara kyusuk serta ikhlas akan mampu menempatkan doa-doa sebagai pengharpan tersebut terrealisasi dalam kehidupannya (dikabulkan oleh Allah Swt.).Aku sendiri tak yakinTapi tak raguBahwa bulan bisa bercerminPada air susu yang dialirkan pada sebuah laguPada bait terakhir ini, penulis merasa tidak yakin bahwa doa yang telah disampaikannya akan terkabul yaitu terdapat pada bait aku sendiri tak yakin. Namun, bukan berarti berputus asa begitu saja. Hal tersebut segera di balas dengan bait selanjutnya, penulis kemudian sadar dan percaya, bahwa doa yang dilakukan dengan ikhlas dan sungguh-sungguh (penuh dengan kekhusyukan) akan didengar oleh Sang Pencipta dan dengan doa yang dilakukan dengan keikhlasan akan memberikan kebaikan dan berkah dari Sang Pencipta. Penulis sadar dan percaya bahwa Allah Swt. tidak akan membiarkan umat-Nya mengalami kesusahan yang berkepanjangan. Allah Swt. akan menolong setiap umat yang meminta bantuan kepadaNya. Namun, dalam hubungan dengan Yang Maha Kuasa yaitu, sebagai makhluk yang diciptakan oleh Yang Maha Kuasa, maka harus berserah diri kepada Allah SWT, mematuhi perintah-Nya, dan selalu percaya kepada-Nya. Agar setiap doa yang kita sampaikan dapat dikabulkan oleh Allah Swt.Penelitian ini menggunakan perspektif hermeneutika Ricoeur. Makna Kasidah pada sajak Lagu Rahasia dalam kumpulan puisi Kujilat Manis Empedu karya D. Zawawi Imron, merepresentasikan makna sebagai doa. Makna doa ini dibangun atas wacana yang ada dalam empat bait dalam sajak. Menurut arti sebenarnya kasidah merupakan suara berirama yang dikeluarkan oleh seseorang. Karena dalam sajakLagu Rahasia mengacu pada permohonan sacral yang dilakukan aku-lirik kepada Tuhan-nya, maka kasidah merujuk pada arti simbol sebagai doa. Simbol kasidah sendiri mempunyai kandungan yang kaya akan orientasi cinta.Dalam pengartian isi sajak, peran bait melalui baris-baris kata merupakan kunci pokok yang memunculkan anggapan bahwa Aku-lirik selalu bermunajat dalam menghadapi masalah. Jadi makna Kasidah adalah berpalingnya seseorang dengan tulus ikhlas kepada Allah, dan memohon pertolongan dari-Nya, Yang Mahakuasa, Maha Pengasih dan Penyayang, dengan kesadaran bahwa dirinya adalah wujud yang memiliki ketergantungan.Pada kenyataannya kasidah merupakan suara yang berirama yang dikeluarkan oleh manusia dan dikeluarkan dengan suara yang lantang agar didengar oleh orang banyak. Tetapi disini, kasidah dipanjatkan hanya didalam hati, hal ini merupakan wujud dari doa..Maka kesadaran Aku-lirik sebagai hamba Allah mengungkapkan bahwa dirinya adalah makhluk biasa yang selalu membetuhkan pertolongan dari Sang Pencipta. Aku-lirik menyadari bahwa dia bisa hidup karena Allah SWT., maka dari itu Aku-lirik bernunajat, berserah diri pada Sang Pencipta dengan cara menjalankan perintahnya dan menjauhi segala larangannya karena Allah SWT. Dan selalu percaya bahwa Allah SWT selalu menolong hambaNya yang sedang mengalami musibah. Selain berserah diri dengan Sang Pencipta Aku-Lirik juga berusaha agar apa yang menjadi tujuannya akan tercapai.