Upload
ngoduong
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI KINERJA
(studi survai pasa perusahaan jasa asuransi)
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN
1
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI KINERJA ANTAR PERUSAHAAN
(studi survai pasa perusahaan jasa asuransi)
TUGAS AKHIR
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya
Oleh:
GUS PATRISIA NIM. 12000915
PROGRAM STUDI AKUNTANSI AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN
BATAM 2016
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI KINERJA
(studi survai pasa perusahaan jasa asuransi)
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN
2
ABSTRAK
Analisis Laporan Keuangan Untuk Mengevaluasi Kinerja Antar Perusahaan
Gus Patrisia
12000915
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana penggunaan teknik analisis bentuk rasio dalam membandingkan kemampuan atau kinerja suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya yang sejenis dari tahun ke tahun agar dapat diketahui kelebihan dan kekurangan pada masing-masing perusahaan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan dalam kurun waktu lima (5) tahun dari tahun 2011 hingga tahun 2015. Laporan keuangan tersebut adalah milik perusahaan-perusahaan Asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Secara keseluruhan dapat disimpulkan selama jangka waktu lima (5) tahun kinerja asuransi mengalami pemulihan setelah sebelumnya sempat mengalami krisis yang diakibatkan pada kelalaian perusahaan dalam kegiatan pendanaannya. Kinerja terbaik dimiliki PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk diikuti oleh PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk yang kinerjanya cukup baik dan PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk yang kinerjanya kurang baik. Hasil penelitian diharapkan dapat pula membantu para investor dalam membandingkan perusahaan lain yang lebih beragam.
Kata Kunci : Laporan keuangan, kinerja perusahaan
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam keadaan masa sekarang sangat dirasakan ketatnya persaingan dalam
dunia usaha, karenanya perusahaan diharapkan harus memiliki kemampuan yang kuat
berbagai bidang seperti keuangan, bidang pemasaran, bidang operasional dan bidang
sumber daya manusia. Salah satu hal yang penting dalam penilaian prestasi
perusahaan adalah kondisi keuangannya. Keberhasilan suatu perusahaan dapat dilihat
dari prestasi perusahaan dari tahun ke tahun. Yang dimaksud dengan prestasi
perusahaan adalah hasil dari banyak keputusan individual yang dibuat secara terus
menerus oleh pihak manajemen perusahaan. Peranan manajemen keuangan sangat
penting dalam kelangsungan hidup perusahaan. Penilaian kondisi keuangan dan
perkembangan perusahaan dapat dilihat dalam laporan keuangan yang berguna bagi
perencanaan dan pengambilan keputusan jangka pendek dan jangka panjang serta
merupakan persoalan yang kompleks dan sulit karena menyangkut masalah
efektivitas dan pemanfaatan modal, efisiensi serta rentabilitas dari kegiatan
perusahaan.
Laporan keuangan merupakan hasil pengumpulan dan pengolaan data keuangan yang
disajikan dalam bentuk laporan keuangan atau ikhtisar lainnya. Yang dapat digunakan
untuk membantu para pemakai didalam menilai kinerja perusahaan sehingga dapat
mengambil keputusan yang tepat, memprediksi jumlah dan penentuan waktu arus kas
4
di masa yang akan datang (yakni deviden dan bungan) yang berkaitan dengan
investasi mereka. Mereka juga memakai informasi keuangan untuk mempengaruhi
dan memantau aktivitas-aktivitas manajemen. Pada prinsipnya laporan keuangan
merupakan informasi yang dapat membantu investor dan para pelaku pasar modal
dalam menginterprestasikan keadaan suatu perusahaan. Namau hanya dengan melihat
laporan keuangan, informasi lain yang lebih mendalam kinerja yang tidak dapat
diketahui. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu perhitungan lebih lanjut atau analisis
yang tepat pada laporan keuangan tersebut. Pembaca laporan mesti mengetahui apa
arti angka yang ada dalam laporan keuangan dan bagaiman menganalisis dan
menafsirkan data dalam cara yang logis dan sistematis.
Proses penilaian kinerja keuangan dari suatu perusahaan sangat berarti dalam
aktivitas ekonomi di pasar modal, terutama dalam menilai kinerja perusahaan publik.
Perusahaan publik adalah perusahaan yang sudah terdaftar di suatu bursa efek yang
memiliki kewajiban menyampaikan laporan keuangan secara berkala pada publik.
Fenomena yang ada membutikan bahwa para pelaku ekonomi (khususnya investor) di
pasar modal, cenderung tidak mempunyai rujukan bagaimana cara menilai kinerja
saham suatu perusahaan publik melalui analisis laporan keuangan. Bahkan investor
cendrung mengandalkan intuisi dalam menentukan keputusan jual atau beli suatu
saham dan akhirnya terjebak dalam perilaku irasional yang mengarah kepada
tindakan spekulasi. Untuk membantu menafsirkan data bisnis, laporan keuangan
biasanya disajikan dalam bentuk komparatif. Laporan keuangan komparatif adalah
laporan keuangan yang disajikan berdampingan untuk dua tahun atau lebih. Dalam
5
laporan keuangan komparatif (comparative financial statements), angka-angka yang
tercantum pada laporan keuangan selama beberapa tahun muncul berdampingan
dalam kolom-kolom vertikal. Format ini tentunya akan membantu para pemodal
dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi perubahan dan rasio signifikan.
Suatu evaluasi keuangan yang seringkali dipakai dan diketahui oleh umum adalah
analisis rasio dengan menilai tingkat likuiditas, aktivitas, solvabilitas, dan
profitabilitas suatu perusahaan. Menilai kinerja perusahaan dapat dilakukan dengan
membandingkannya dari waktu ke waktu atau membandingkannya dengan
perusahaan pesaingnya yang bergerak pada industri sejenis. Hal ini tentu saja sangat
berguna bagi investor dalam mengetahui kondisi perusahaan-perusahaan pada
kelompok industry tertentu untuk menentukan mana yang terbaik dan yang lebih
menguntungkan dilihat dari perbandingan kinerja perusahaan. Kinerja masa lalu
sering merupakan indicator yang baik mengenai kinerja di masa yang akan datang.
Dalam hal pemilihan suatu kelompok perusahaan, pada tugas akhir ini penulis
memilih untuk melakukan penelitian pada perusahaan publik yang bergerak pada
bidang asuransi. Pilihan tersebut dirasa cocok dengan penggunaan analisis rasio yang
cenderung lebih akurat jika membandingkan perusahaan dengan tingkat modal yang
tidak terpaut jauh. Perusahaan-perusahaan pada kelompok asuransi memiliki
kecenderungan pada jumlah modal yang tidak berbeda jauh. Selain itu, perusahaan-
perusahaan tersebut juga merupakan perusahaan terbuka yang terdaftar di bursa efek.
Dengan alasan itulah maka penulis menjadikannya sebagi objek penelitian.
6
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul: “Analisis Laporan Keuangan Untuk Mengevaluasi Kinerja
Antar Perusahaan”.
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis membatasi Rasio
Pada:
1. Analisis Likuiditas
Current Ratio
Cash Ratio
2. Analisis Leverage
Debt Ratio
Debt to equity ratio (DER)
3. Analisis Profitabilitas
Profit Margin On Sales (net profit margin)
Basic Earning Power
4. Analisis Aktivitas
Avarage Collection period
Working Capital Turnover
7
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini
sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksaan analisis laporan keuangan perusahaan jasa asuransi
2. Bagaimana analisis laporan keuangan uantuk mengevaluasi kenerja antar
perusahaan jasa asuransi?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pelaksanaan analisis laporan keuangan yang dilakukan
perusahaan jasa asuransi.
2. Untuk mengetahui analisis laporan keuangan untuk mengevaluasi kinerja antar
perusahaan jasa asuransi.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian sebagai berikut:
1. Bagi penulis
Dapat memberikan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai analisis laporan
keuangan dalam bentuk rasio untuk menilai kinerja operasi perusahaan sebagai salah
satu dasar bagi pengambilan keputusan penanaman modal dan salah satu syarat dalam
menenpuh ujian tugas akhir.
8
2. Bagi perusahaan
Dengan melihat hasil analisis laporan keuangan diharapkan dapat memberikan
informasi mengenai kondisi keuangannya dan dapat diketahui sejauh mana prestasi
yang dicapai perusahaan dari tahun ke tahun sehingga dapat membantu pihak
manajemen dalam menjalankan usahanya.
3. Pihak lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan pengetahuan dan dapat
menjadi bahan referensi khususnya untuk kengkaji topik-topik yang berkaitan dengan
analisis laporan keuangan dalam bentuk rasio untuk membandingkan kinerja
perusahaan.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Konsep Analisis
Terdapat beberapa definisi mengenai analisis, yaitu: Menurut kamus besar bahasa
Indonesia (2000 : 43)
“Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan
bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang
tepat dan pemahaman arti keseluruhan”.
Menurut Komaruddin (2001 : 53):
“Analisis adalah kegiatan berpikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi
komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda komponen, hubungannya satu
sama lain dan fungsi masing-masing dalam satu keseluruhan yang padu”.
Dari definisi-definisi dapat disimpulkan bahwa analisis adalah kegiatan berpikir
untuk menguraikan suatu pokok menjadi bagian-bagian atau komponen sehingga
dapat diketahui ciri atau tanda tiap bagian, kemudian hubungan satu sama lain
serta fungsi masing-masing bagian dari keseluruhan.
2. Laporan Keuangan
Laporan keuangan pada hakekatnya merupakan hasil dari proses akuntansi yang
dapat digunakan untuk mengkomunikasikan data keuangan kepada pihak yang
berkepentingan. Agar tidak salah dalam memakai informasi (laporan akuntansi) ini
10
maka perlu diketahui secara benar pengertian dari proses akuntansi atau disebut
juga siklus akuntansi.
Akuntansi merupakan suatu proses pencatatan, pengukuran, interpretasi, dan
komunikasi data keuangan. Menurut Arens (2000 : 7), definisi akuntansi adalah:
“Accounting is the process of recording, classifying and summarizing of
economical event in logical manner for decision making”.
Proses akuntansi tersebut meliputi pengumpulan dan pengolahan data keuangan
perusahaan. Dalam proses akuntansi diidentifikasikan berbagai transaksi atau
peristiwa yang merupakan kegiatan ekonomi perusahaan, yang dilakukan melalui
pengukuran, pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran transaksi-transaksi
yang bersifat keuangan sedemikian rupa sehingga hanya informasi yang relevan
dan saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang mampu memberikan
gambaran secara layak tentang keadaan keuangan serta hasil usaha perusahaan
dalam suatu periode yang akan digabungkan dan disajikan dalam bentuk laporan
keuangan.
Laporan keuangan merupakan pertanggungjawaban keuangan pimpinan atas
perusahaan yang telah dipercayakan kepadanya.Kondisi keuangan dan hasil-hasil
operasi perusahaan yang tercemin dalam laporan keuangan perusahaan, pada
hakekatnya merupakan hasil akhir dari kegiatan perusahaan yang mana dapat
menggambarkan performa atau kinerja keuangan dari perusahaan yang
bersangkutan.
11
a. Pengertian Laporan Keuangan
Pada umumnya laporan keuangan terdiri dari neraca, dan perhitungan laba rugi
serta laporan perubahan modal, dimana neraca menunjukan atau menggambarkan
jumlah aktiva, hutang dan modal dari perusahaan pada tanggal tertentu,
sedangkan perhitungan laba rugi memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai
oleh perusahaan serta biaya selama periode tertentu, dan laporan perubahan
modal menunjukan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang
menyebabkan perubahan modal.
Menurut IAI (2002 : 2):“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses
pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap meliputi neraca, laporan
laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan, catatan dan laporan lain serta
materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan”.
1) Komponen-Komponen Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang lengkap menurut IAI (2002 : 2), terdiri dari
komponen-komponen berikut ini:
a) Neraca
b) Laporan laba rugi
c) Laporan perubahan ekuitas
d) Laporan arus kas, dan
e) Catatan atas laporan keuangan.
Komponen-komponen dari laporan keuangan di atas dapat dijelaskan sebagai
berikut:
12
a) Neraca
Neraca adalah laporan yang menyajikan posisis keuangan suatu kesatuan
pada tanggal tertentu, yang memperlihatkan keadaan yang sistematis
mengenai aktiva, hutang dan ekuitas. Neraca perusahaan disajikan
sedemikian rupa yang menonjolkan berbagai unsure posisi keuangan yang
diperlukan bagi penyajian secara wajar. Neraca minimal mencakup pos-
pos berikut:
1. Aktiva berwujud,
2. Aktiva tidak berwujud,
3. Aktiva keuangan,
4. Investasi yang diperlukan menggunakan metode ekuitas,
5. Persediaan,
6. Piutang usaha dan piutang lainnya,
7. Kas dan setara kas
8. Hutang usaha dan hutang lainnya,
9. Kewajiban yang diestimasi,
10. Kewajiban berbungan jangka panjang,
11. Hak minoritas dan
12. Modal saham dan pos ekuitas lainnya
b. Laporan Laba Rugi
Menurut Henri Simamora (2000 : 22) pengertian laporan laba rugi adalah:
“Laporan keuangan resmi yang menerangkan kegiatan-kegiatan operasi
13
(pendapatan dan biaya) selama periode tertentu, biasanya satu bulan atau
satu tahun”.
Sedangkan menurut Dwi Prastowo dan Rifka Julianty (2002 : 22) laporan
laba rugi adalah: “Laporan keuangan yang memberikan informasi
mengenai kemampuan (potensi) perusahaan dalam menghasilkan laba
(kinerja) selama periode tertentu”. Laporan laba rugi merupakan laporan
akuntansi yang menyajikan hasil kegiatan operasi perusahaan dalam suatu
periode akuntansi tertentu. Di dalam laporan ini disajikan pendapatan-
pendapatan dan beban-beban yang terjadi dalam kurun waktu operasi
perusahaan. Kelebihan pendapatan atas bebab yang dikeluarkan dalam
proses menghasilkan pendapat disebut laba bersih (net income), tetapi
apabila beban perusahaan melebihi pendapatannya, kelebihannya itu
disebut rugi bersih (net loss).
Laporan laba rugi perusahaan disajikan sedemikian rupa yang
menonjolkan berbagai unsure kinerja keuangan yang diperlukan bagi
penyaji secara wajar selama suatu periode tertentu. Laporan keuangan
laba rugi minimal mencakup pos-pos sebagai berikut:
1. Pendapatan
2. Rugi laba peusahaan
3. Beban pinjaman
4. Bagian dari rugi atau laba perusahaan afiliasi dan asosiasi yang
diperlukan menggunakan metode ekuitas
14
5. Beban pajak
6. Rugi atau laba dari aktivitas normal perushaan
7. Pos luar biasa
8. Hak minoritas
9. Rugi atau laba bersih untuk periode berjalan.
c. Laporan Perubahan Ekuitas
Perusahaan harus menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai
komponen utama laporan keuangan, yang menunjukkan:
1. Rugi atau laba bersih periode yang bersangkutan.
2. Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian beserta
jumlahnya yang berdasarkan PSAK terkait diakui secara langsung
dalam ekuitas.
3. Pengaruh komulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan perbaikan
terhadap kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam PSAK terkait.
4. Transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik
5. Saldo akumulasi rugi dan laba pada awal dan akhir periode serta
perubahannya
6. Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing-masing jenis model
saham, agio dan cadangan pada awal dan akhir periode yang
mengungkapkan secara terpisah setiap perubahan.
15
d. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan keuangan dasar yang berisi
mengenai aliran kas masuk dan keluar perusahaan.Laporan ini
menggambarkan salah satu komponen neraca, yaitu kas dari satu periode
berikutnya.
Laporan kas ini merupakan pengganti dari laporan perubahan posisi
keuangan yang menyajikan informasi mengenai sumber dan penggunaan
dana perusahaan, dimana pengertian dana dapat diidentifikasikan sebagai
modal kerja (aktiva lancer dikurangi pasiva lancar), ataupun dapat
didefinisikan sebagai kas.
Menurut IAI (2002 : 2.3), dijelaskan mengenai ketiga aktivitas tersebut di
atas yaitu:
1. Aktivitas Operasi
2. Aktivitas Investasi
3. Aktivitas Pendanaan
Berdasarkan kutipan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Aktivitas Operasi
Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan
indicator yang mentukan apakan dari operasinya perusahaan dapat
menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman,
memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan
melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan
16
dari luar. Informasi mengenai unsur tertentu arus kas historis bersama
informasi lain, berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa
depan.
2. Aktivitas Investasi
Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi
perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan
pengeluaran kas sehubungan sumber daya yang bertujuan untuk
menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.
3. Aktivitas Pendanaan
Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan
perlu dilakukan sebab berguna untuk memprediksi klaim terhadap
arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan.
Menurut IAI (2002 : 2.5), perusahaan arus melaporkan arus kas dari
aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu metode berikut ini:
a. Metode Langsung
b. Metode Tidak Langsung
Berdasarkan kutipan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Metode Langsung
Dengan metode ini kelompok pertama dari penerimaan kas bruto dan
pengeluarab kas bruto diungkapkan.
b. Metode Tidak Langsung
17
Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuiakan dengan
mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan (deferral)
atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi dimasa
lalu dan dimasa depan, dan unsur peghasilan atau beban yang
berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
e. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap
pos dalam neraca laporan laba rugi dan laporan arus kas harus berkaitan
dengan informasi
yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan. Catatan atas laporan
keuangan mengungkapkan:
1) Informasi tentang dasar penyusutan laporan keuangan dan kebijakan
akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi
yang penting.
2) Informasi yang diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak disajikan di
neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan
ekuitas.
3) Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan
tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.
18
3. Arti Penting Laporan Keuangan
Laporan keuangan dapat digunakan sebagai media komunikasi antara data
keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan, oleh karena itu akuntansi dinamakan bahasa bisnis.
Bagi pihak-pihak berkepentingan terhadap suatu perusahaan tertentu sangatlah
penting untuk mengetahui kondisi dan perkembangan keuangan perusahaan
tersebut. Informasi ini bisa diperoleh melalui laporan keuangan perusahaan yang
bersangkutan, yang merupakan produk dari sistem akuntansi sebagai realisasi
fungsinya sebagai penyedia jasa informasi keuangan yang relevan bagi pihak-
pihak yang berkepentingan.
Pihak-pihak berkepentingan tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu
pihak intern dan pihak ekstern. Pihak intern adalah pihak yang berada didalam
perusahaan, seperti pemilik perusahaan, para manajer, dan lainnya. Sedangkan
pihak ekstern adalah pihak yang berada diluar perusahaan tetapi memiliki
hubugan dengan perusahaan, seperti investor, kreditur, banker, dan pemerintah.
Melalui analisis laporan keuangan akan dapat diketahui kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang,
mengukur struktur modal, distribusi aktiva, likuiditas, profitabilitas, serta nilai
buku per lembar saham.
Analisis laporan keuangan perlu dilakukan karena laporan keuangan yang
disusun perusahaan masih bersifat umum dan ditunjukan bukan hanya untuk
melakukan interprestasi dan analisis. Dalam melakukan analisis laporan
19
keuangan diperlukan teknik atau metode yang dapat digunakan, salah satunya
adalah dengan teknis analisis Ratio Financial Statement.
4. Tujuan Laporan Keuangan
Mengenai tujuan pelaporan keuangan dapat kita lihat melalui beberapa pendapat
seperti di bawah ini: Menurut Harahap (2001 : 33) menjelaskan bahwa APB
Statement No.4 (AICPA), menggambarkan tujuan laporan keuangan dengan
membaginya menjadi dua:
1. Tujuan umum
Menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi
keuangan secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang diterima.
2. Tujuan khusus
Memberikan informasi tentang kekayaan, kewajiban, kekayaan bersih,
proyeksi laba, perubahan kekayaan, serta informasi lainnya yang relevan.
Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan, paragraf 12-14,
IAI (2002 : 4) “Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan”.
Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen
(Stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atau sumber daya yang
dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan
atau dipertanggungjawabkan, manajemen berbuat demikian agar mereka
20
membuat keputusan ekonomi, keputusan ini mungkin mencakup, keputusan
untuk menahan dan menjual investasi mereka dalam perusahaan, atau keputusan
untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.
Selain tujuan tersebut, akan lebih bermanfaat jika laporan keuangan memenuhi
karakteristik kuantitatif seperti:
1. Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah
kemudahan untuk segera dapat dipahami oleh pemakainya.
2. Relevan
Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi
kebutuhanpemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi
mempunyai kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekomoni
pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa
kini atau masa depan, menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka
dimasa lalu
3. Keandalan
Agar bermanfaat, informasi harus andal (Reliable). Informasi memiliki
kualitas keandalan jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan
material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau
jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat
disajikan.
21
4. Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan anatar
periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan.
a. Pemakai Laporan Keuangan
Pemakai laporan keuangan meliputi para investor dan calon investor,
kreditur (pemberi pinjaman), pemasok, kreditur usaha lainnya, pelanggan,
pemerintah dan lembaga lainnya, karyawan dan masyarakat, dan para
pemegang saham.
Para pemakai laporan keuangan ini menggunakan laporan keuangan
untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda.
Berdasarkan IAI (2002 : 2) para pemakai laporan keuangan adalah:
a. Investor
b. Kreditur (pemberi pinjaman)
c. Pemasok dan kreditur usaha lainnya
d. Shareholders (para pemegang saham)
e. Pelanggan
f. Pemerintah
g. Karyawan
h. Masyarakat
Para pemakai laporan keuangan di atas dapat lebih dijelaskan sebagai
berikut:
22
a. Investor
Para investor berkepentingan terhadap yang melekat dan hasil
pengembangan dari investasi yang dilakukan.Investor ini
membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus
membeli, menahan atau menjual investasi tersebut.Selain itu, mereka
juga tertarik pada informasi yang memungkinkan melakukan penilaian
terhadap kemampuan perusahaan dalam membayar deviden.
b. Kreditur (pemberi pinjaman)
Para kreditur tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan
mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat
dibayar pada saat jatuh tempo.
c. Pemasok dan kreditur usaha lainnya
Pemasok dan kreditur usaha lainnya tertarik dengan informasi yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan mereka apakah jumlah
yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditur usaha
berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih
pendek dibandingkan kreditur.
d. Shareholders (para pemegang saham)
Para pemegang saham berkepentingan dengan informasi mengenai
kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan yang akan diperoleh,
dan penambahan modal untuk business plan berikutnya.
23
e. Pelanggan
Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai
kelangsungan hidup perusahaan, teerutama kalau mereka terlibat
dalam perjanjian jangka panjang dengan atau bergantung pada
perusahaan.
f. Pemerintah
Pemerintah atau berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya
berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan oleh karenanya
berkepentingan dengan aktifitas perusahaan.
g. Karyawan
Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakilinya tertarik pada
informasi stabilitas dan profitabilitas perusahaan.
h. Masyarakat
Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara,
seperti pemberian kontribusi pada perekonomian nasional,
termasukjumlah orang yang diperkerjakan dan perlindungan kepada
para penanam modal domestik.
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bersifat umum,
sehingga tidak sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan informasi
setiap pemakai. Berhubung para investor merupakan penanam modal
berisiko, maka ketentuan laporan keuangan yang memenuhi kebutuhan
24
mereka, juga akan memenuhi sebagian besar kebutuhan pemakai
lainnya.
b. Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan
Mengenai sifat laporan keuangan, standar akuntansi keuangan
menyebutkan bahwa laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan pihak-pihak tertentu saja. Agar laporan keuangan lebih
bermanfaat bagi pihak-pihak tertentu yang berkepentingan maka harus
dilakukan analisis dan interprestasi terlebih dahulu. Interprestasi laporan
keuangan adalah menghubungkan angka-angka yang terdapat dalam
laporan keuangan, termasuk analisisnya dengan keputusan usaha yang
akan diambil, dari hubungan ini dapat dilakukan penilaian terhadap
perusahaan yang bersangkutan, sehingga dapat ditarik kesimpulan untuk
pengambilan keputusan.
5. Analisis Laporan Keuangan
Menurut Dewi Astuti (2004 : 29) Analisis Laporan Keuangan adalah:
“segala sesuatu yang menyangkut penggunaan informasi akuntansi untuk
membuat keputusan bisnis dan investasi yang dirancang bagi perusahaan,
investor dan kreditor dimana mereka harus memahami bagaimana
membaca, mengartikan serta menganalisis laporan keuangan”.
Analisis laporan keuangan perlu dilakukan karena sangat bermanfaat bagi
para penganalisa untuk dapat mengetahui keadaan dan perkembangan
keuangan dari perusahaan. Manajemen perusahaan sangat berkepentingan
25
terhadap laporan keuangan dari perusahaannya, dan akan diketahui hasil-
hasil yang dicapai di waktu-waktu yang lalu dan waktu yang sedang
berjalan. Dengan mengadakan analisis data keuangan dari tahun-tahun
yang lalu, dapat diketahui kelemahan-kelemahan dari perusahaan serta
hasil-hasil yang telah dianggap cukup baik.
Bagi investor perlunya analisis laporan keuangan dari perusahaan adalah
untuk mengetahui rate of return atau tingkat pengembalian dari dana
yang akan diinvestasikan dalam surat-surat berharga yang dikeluarkan
oleh suatu perusahaan.
Dengan demikian maka jelaslah bahwa dengan mengadakan analisis
laporan keuangan suatu perusahaan adalah sangat penting artinya bagi
pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan yang bersangkutan
meskipun kepentingan mereka masing-masing berbeda.
1) Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan terdiri dari dua kata, analisis dan laporan
keuangan. Untuk menjelaskan pengertian kata ini maka dapat dilihat dari
arti masing-masing kata. Kata analisis adalah memecahkan atau
menguraikan sesuatu unit menjadi bagian unit terkecil. Sedangkan
laporan keuangan adalah Neraca, Laba Rugi, dan Arus Kas (Dana).
Dan dari berbagai pengertian tersebut, penulis menyimpulkan bahwa
pengertian dari analisis laporan keuangan adalah suatu alat yang dapat
digunakan untuk memahami hubungan-hubungan yang terdapat dalam
26
laporan keuangan pada suatu saat tertentu dan kecenderungan-
kecenderungannya.
Analisis laporan keuangan difokuskan pada hal-hal tertentu. Mulai
dari kualitas laporan keuangan, pendapat akuntan, praktik dan prinsip
akuntansi yang digunakan, jenis dan kelengkapan laporan akuntan. Juga
dilihat tingkat perbandingannya, updatenya, apakah dikonsolidasi dengan
anak perusahaan atau afiliasi lainnya.
2) Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan yang dilakukan dimaksudkan untuk
menambah informasi yang ada dalam suatu laporan keuangan. Secara
lengkap kegunaan analisis laporan keuangan ini dapat dikemukakan
sebagai berikut:
1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas. Lebih dalam daripada
yang terdapat dari laporan keuangan biasa.
2. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata
(explicit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik
laporan keuangan (implicit).
3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan
keuangan.
4. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam
hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan
27
komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan
informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.
5. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat model-model
dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti prediksi,
peringkatan(rating).
6. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil
keputusan. Dengan perkataan lain, apa yang dimaksudkan dari
suatu laporan keuangan merupakan tujuan analisis laporan
keuangan juga, antara lain:
a. Dapat menilai prestasi perusahaan
b. Dapat memproyeksi keuangan perusahaan
c. Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang dari
aspek waktu tertentu:
i. Posisi keuangan (asset, neraca, dan modal)
ii. Hasil usaha perusahaan (hasil dan biaya)
iii. Likuiditas
iv. Solvabilitas
v. Aktivitas
vi. Rentabilitas dan protabilitas
vii. Indicator pasar modal
d. Menilai perkembangan dari waktu ke waktu
e. Melihat komposisi struktur keuangan dan arus dana
28
7. Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut criteria
tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.
8. Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan periode sebelumnya
atau standar industry normal atau standar ideal.
9. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami
perusahaan, baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan, dan
sebagainya.
10. Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan
dimasa yang akan datang.
3) Objek Analisis Laporan Keuangan
Objek dari analisis laporan keuangan menurut Harahap (2001 : 198)
adalah laporan keuangan itu sendiri sehingga objeknya terdiri dari:
1. Analisis laba rugi
2. Analisis neraca
3. Analisis arus kas
Ketiga objek analisis laporan keuangan di atas dapat lebih dijelaskan
sebagai berikut:
1. Analisis laba rugi
Analisis laba rugi merupakan media untuk mengetahui keberhasilan
operasional perusahaan, keadaan usaha nasabah, kemampuannya
memperoleh laba, efektivitas operasinya.
29
2. Analisis neraca
Analisis neraca merupakan refleksi dari hasil yang diperoleh
perusahaan selama periode tertentu dan modal yang digunakan
untuk melaksanakan dan mencapainya.
3. Analisis arus kas
Analisis arus kas dapat menunjukkan pergerakakan arus kas, dari
mana sumber kas diperoleh dan kemana dialirkan. Biasanya dari
laporan arus kas, sumber dan penggunaan kas diperoleh dari tiga
sumber yaitu: operasional, pembiayaan, dan investasi.
4) Prosedur Analisis Laporan Keuangan
Berbagai langkah arus ditempuh dalam menganalisis laporan
keuangan. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh menurut
Prastowo (2002 : 53) adalah:
1. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan
Pemahaman latar belakang data keuangan perusahaan yang
dianalisis mencakup pemahaman tentang bidang usaha perusahaan
dan kebijakan akuntansi yang dianut dan diterapkan perusahaan.
2. Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan
Selain latar belakang data keuangan, kondisi-kondisi yang
mempunyai pengaruh terhadap perusahaan perlu juga untuk
dipahami.
30
3. Mempelajari dan mereview laporan keuangan
Kedua langkah pertama akan memberikan gambaran mengenai
karakteristik (profil) perusahaan.
4. Menganalisis laporan keuangan
Setelah memahami profil perusahaan dan mereview laporan
keuangan, maka dengan menggunakan berbagai metode dan teknik
analisis yang ada dapat menganalisis laporan keuangan dan
menginterprestasikan hasil analisis tersebut (bila perlu disertai
dengan rekomondasi)
6. Analisis Rasio Keuangan
Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analisis keuangan
memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yag sering dipakai adalah analisis
rasio, yang menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang lainnya.
Analisis rasio keuangan, yang menghubungkan unsur-unsur neraca dan
perhitungan laba rugi, dapat memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan
dan penilaian posisinya pada saat ini.
Menurut Agnes Sawir (2001 : 8) analisis yang dipergunakan dalam menganalisa
laporan keuangan adalah:
a. Analisis Likuiditas
Analisis likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk
menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya.Analisis ini dapat dihitung
31
melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar.
Rasio-rasio yang digunakan dalam analisis likuiditas adalah:
1) Current Ratio
Current Ratio merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk
mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek karena
rasio ini menunjukkan seberapa jauh tuntutan dari kreditur jangka pendek
dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan akan menjadi uang tunai dalam
periode yang sama dengan jatuh tempo hutang. Current Ratio yang rendah
biasanya dianggap menunjukan terjadinya masalah likuiditas. Sebaliknya
suatu perusahaan yang Current Rationya terlalu tinggi juga kurang bagus,
Karena menunjukan banyaknya dana yang menganggur yang pada
akhirnya dapat mengurangi kemampuan laba perusahaan.
2) Quick Ratio
Persediaan merupakan unsure aktiva lancar yang tingkat likuiditasnya
randah, sering mengalami fluktuasi harga, dan unsure aktiva lancar ini
sering menimbulkan kerugian jika terjadi likuidasi. Jika Quick Ratio lebih
baik dalam mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi
jangka pendeknya. Quick Ratio yang dianggap baik adalah satu.
������������ =������� ������
����������������
����� ����� =������� ������ ���������
������� ���������
32
3) Cash Ratio
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan membayar hutang lancarnya
dengan kas atau secara kas. Semakin besar rasio ini semakin tinggi tingkat
likuiditasnya.
b. Analisis Struktur Keuangan (Leverage)
Struktur keuangan adalah bagaimana cara perusahaan mendanai aktivanya.
Aktiva perusahaan didanai dengan hutang jangka pendek, hutang jangka
panjang, dan modal pemegang saham, sehingga seluruh sisi kanan dari
neraca memperlihatkan struktur keuangan. Struktur modal adalah pendanaan
permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen, dan
modal pemegang saham.Struktur modal merupakan bagian dari struktur
keuangan.
Pemilihan struktur keuangan merupakan masalah yang menyangkut
komposisi pendanaan yang akan digunakan oleh perusahaan untuk mendanai
aktivanya. Rasio Leverage mengukur tingkat solvabilitas suatu
perusahaan.Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
segala kewajiban finansialnya seandainya perusahaan tersebut pada suatu
saat dilikuidasi.Dengan demikian solvabilitas bearti kemampuan suatu
��� ����� =Cash + Marketable Securities
����������������
Struktur Keuangan – Hutang Lancar = Struktur Modal
33
perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya, baik jangka panjang maupun
jangka pendek. Rasio-rasio Leverage yang digunakan adalah:
1) Debt Ratio ( Debt to Total Assets Ratio)
Rasio ini memperlihatkan proporsi antara kewajiban yang dimiliki dan
seluruh kekayaan yang dimiliki.Semakin tinggi hasil persentasinya,
cenderung semakin besar rasio keuangannya bagi kreditur maupun
pemegang saham.
2) Debt to Equity Ratio (DER)
Rasio ini menggambarkan perbandingan hutang dan modal (equity) dalam
pendanaan perusahaan dan menunjukan kemampuan modal sendiri
perusahaan tersebut untuk memenuhi semua kewajibannya.Semakin kecil
rasio ini maka semakin membaik. Untuk keamanan pihak luar rasio
terbaik jika modal lebih besar dari jumlah hutang atau minimal sama.
Namun bagi pemegang saham atau manajemen rasio ini sebaiknya besar.
3) Time Interest Earned (TIE)
��������� =Total Debt
Total Assets
��� =Total Debt
Total Equity
��� =Earning Before Interest and Taxes
Interest Charge
34
Rasio ini disebut juga penutupan (Coverage Ratio), mengukur pemenuhan
kewajiban bungan tahunan dengan laba operasi (EBIT), sejauh mana laba
operasi boleh turun tanpa menyebabkan kegagalan dalam pemenuhan
kewajiban membayar bunga pinjamam.
c. Analisis Profitabilitas
Profitabilitas merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan
manajemen. Rasio ini akan memberikan jawaban akhir tentang efektivitas
manajemen perusahaan, rasio ini memberi gambaran tentang tingkat efektivitas
pengelolaan perusahaan. Rasio profitabilitas yang umum digunakan adalah:
1) Gross Profit Margin
Rasio ini mengukur efesiensi pengendalian harga pokok atau biaya
produksinya, mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi
secara efisiensi.Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik.
2) Profit Margin on Sales (Net Profit Margin)
Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan.Semakin
besar rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan
dalam mendapatkan laba cukup tinggi.
Gross Pro�it Margin =Sales Cost of Goods sold
Sales
������ ������ �� ����� =Net Income
sales
35
3) Basic Earning Power atau Rentabilitas Ekonomi
Basic Earning Power mencoba mengukur efektivitas perusahaan dalam
memanfaatkan seluruh sumber dayanya, yang menunjukan rentabilitas
ekonomi perusahaan.Semakin besar rasio ini maka semakin baik.
d. Analisis Aktivitas Perusahaan
Rasio aktivitas mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan semua
sumber daya yang ada pada pengendaliannya. Rasio-rasio aktivitas yang umum
digunakan adalah:
1) Inventory Turnover
Rasio perputaran persediaan mengukur efisiensi pengelolaan persediaan
barang dagangan.Rasio ini merupakan indikasi yang cukup popular untuk
menilai efisiensi operasional, yang memperlihatkan seberapa baiknya
manajemen mengontrol modal yang ada pada persediaan. Average
inventory dapat dicari dengan cara menjumlahkan persediaan awal dan
persediaan akhir kemudian dibagi dua. Semakin besar rasio ini semakin
baik karena dianggap bahwa kegiatan penjualan berjalan baik.
����� ������� ����� =EBIT
Total Assets
��������� �������� =Cost of Goods Sold
Average Inventory
36
2) Average Collection Period
Rasio ini mengukur efisiensi pengelolaan piutang perusahaan, rata-rata
jangka waktu penagihan adalah rata-rata jangka waktu lamanya
perusahaan harus menunggu pembayaran setelah melakukan
penjualan.Karena sering sulit mendapatkan data penjualan kredit maka
digunakan total penjualan. Satu tahun dapat diasumsikan 360 hari atau
365 hari, kedua angka ini dapat digunakan dalam lingkup keuangan dan
perbedaannya tidak akan mempengaruhi keputusan yang dihasilkan.
Semakin pendek periodenya maka semakin baik.
3) Working Capital Turnover
Modal kerja bersih adalah aktiva lancar dikurangi hutang lancar.Rasio ini
mengukur aktivitas bisnis terhadap kelebihan aktiva lancar atas kewajiban
lancar.Rasio ini menunjukkan banyaknya penjualan (dalam rupiah) yang
dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja.Semakin besar
rasio ini, maka menunjukkan perusahaan tersebut sudah memanfaatkan
modal kerja dengan efisien dan efektif.
������� ���������� ������ =Receivable
sales/Day
���������������������� =Sales
Net Working Capital
37
e. Analisis Penilaian Pasar
Rasio penilaian (Valuation Ratio) adalah ukuran yang paling konferensif untuk
menilai hasil kerja perusahaan, karena rasio tersebut mencerminkan kombinasi
pengaruh resiko-resiko dan hasil pengembalian.
Rasio analisis keuangan yang dipergunakan untuk mengetahui kondisi keuangan
dan prestasi perusahaan meliputi dua jenis perbandingan. Pertama, analisis dapat
memperbandingkan rasio sekarang dengan yang lalu dan yang akan datang untuk
perusahaan yang sama. Kedua, perbandingan meliputi perbandingan rasio
perusahaan dengan perusahaan lainnya yang sejenis.
7. Analisis Laporan Keuangan dengan Kinerja Perusahaan
Dari laporan keuangan dapat dilihat performa suatu perusahaan, kondisi
keuangannya dengan hasil-hasil yang dicapai selama periode tertentu. Hal –hal
itu, dapat diketahui dengan cara melakukan analisis laporan keuangan. Dari
hasil analisis laporan keuangan itu dapt dilihat prestasi dan kelemahan yang
dimiliki perusahaan. Sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
manajemen dalam pengambilan keputusan.
8. Penelitian Terdahulu
Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu, terdapat penelitian yang menjadi
acuan dalam penulisan skripsi ini, yaitu mengenai analisis laporan keuangan
untuk mengevaluasi kinerja antar perusahaan yang dilakukan oleh :
1. Kontandengen (2012)
38
Analisis kinerja keuangan perusahaan ditinjau dari rentabilitas untuk kinerja
kerja pada PT Setia tri jujur bersama Manado hasil penelitian tingkat kinerja
adalah baik, sedangkan pada tahun 2009 adalah cukup baik dan tahun 2010
adalah sangat baik.
2. Meycih (2009)
Analisis laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan melalui
penulian tingkat likuiditas pada PT Kalbe hasil penelitian laporan keuangan
perusahan dapat disimpulkan kinerja perusahaan dalam kondisi baik.
3. Handayani (2011)
Analisis laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan pada
perusahaan industry tekstil yang terdaftar bursa efek. Hasil penelitian yang
telah dilakukan hasilnya menunjukan bahwa kinerja keuangan pada
perusahaan industry tekstil yang terdaftar di BEI secara keseluruhan pada
tahun 2006, kinerja keuangan perushaan yang dinilai paling baik adalah PT
Ricky Putra Globalindo Tbk. Untuk tahun 2007 dan 2008 yang memiliki
kinerja paling baik adalah PT Polychem Indonesia Tbk.
39
B. Kerangka konseptual
Gambar 2.1
Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana
hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting, yang telah diketahui dalam
suatu masalah tertentu. Kerangka konseptual akan menghungkan secara teoritis.
Laporan Keuangan
Analisis Rasio
Kinerja
40
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Data yang diperoleh melalui penelitian
adalah data empiris (teramati) yang mempunyai criteria tertentu yaitu valid,
reliable dan objektif. Valid menunjukkan derajat ketepatan antara data yang
sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh
penelitian. Untuk mendapatkan data yang valid, reliable dan obyektif dalam
penelitian kuantitatif, maka instrument penelitiannya harus valid dan reliabel,
pengumpulan data dilakukan dengan cara yang benar pada sampel yang
representatif (mewakili populasi). Untuk mendapat data dalam penelitian
kuantitatif yang valid dan reliabel, maka peneliti harus dapat menjadi human
instrument yang baik, mengumpulkan data secara triangulasi dari berbagai sumber
data yang tepat, dan melakukan pengujian keabsahan data (Sugiyono, 2011).
B. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian kuantitatif, karena data
yang diperoleh nantinya berupa angka. Dari angka yang diperoleh akan
dianalisis data.
41
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam peneltitian ini adalah sumber data
sekunder, dimana data yang diperoleh penulis merupakan data yang diperoleh
secara tidak langsung, artinya data-data tersebut berupa data primer yang telah
diolah lebih lanjut dan data yang disajikan oleh pihak lain.
Menurut Sugiyono (2010:137) mengatakan bahwa: “Sumber data
sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen”.
Data sekunder dapat diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan
memahami melalui media lain yang bersumber pada literature dan buku-buku
perpustakaan atau data-data dari perusahaan yang berkaitan dengan masalah
yang diteliti serta media lain seperti internet.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2008:115) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri dari obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karateristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti ada beberapa Populasi ini
diambil ada tujuh PT Asuransi yaitu, PT Asuransi Bina Arta Tbk, PT Asuransi
Harta Aman Pratama Tbk, PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, PT Asuransi
Bintang Tbk, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Asuransi Jasa Tania Tbk, PT
42
Asuransi Ramayana Tbk. Kemudian ditarik kesimpulan, Populasi dalam
penelitian ini adalah Analisis Laporan Keuangan Untuk Mengevaluasi Kinerja
Antar Perusahaan periode 2011-2015.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah atau karakteristik tertentu yang diambil dari
suatu populasi yang akan diteliti secara rinci. Sampel yang akan diambil
dalam penelitian ini ada tiga yaitu PT Asuransi Bina Arta Tbk, PT Asurnasi
Harta Aman Pratama Tbk, PT Asuransi sesuai dengan metode yang berlaku
sehingga betul-betul representative.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian terhadap kelompok
perusahaansejenis yaitu kelompok asuransi yang telah melakukan go public yang
terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia). Perusahaan asuransi yang telah
melakukannya ada 3 (tiga) yaitu: PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. PT Asuransi
Harta Aman Pratama Tbk. PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk.
Langkah-langkah yang diambil dalam pengumpulan data yang berkaitan
danmenunjang penulis skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian kepustakaan (Library Research)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data sekunder dan untuk
mengetahui indikator-indikator dari variable yang diukur. Penelitian ini juga
berguna sebagai pedoman teoritis pada waktu melakukan penelitian
43
lapangan, serta untuk mendukung dan menganalisis data, yaitu dengan cara
mempelajari literatur-literatur yang relevan dengan topic yang diteliti.
2. Penelitian dokomentasi
Penulis mengumpulkan bahan-bahan yang tertulis berupa data-data yang
diperoleh dari bagian keuangan. Penelitian ini menggunakan data-data
keuangan perusahaan jasa asuransi yang telah go public dan data laporan
keuangan yang diteliti dalam kurun waktu 5 (lima) tahun, yaitu dari tahun
2011 sampai dengan 2015 untuk kemudian dilakukan analisis terlebih dahulu
dirancang sebuah laporan dalam bentuk rasio.
E. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari
seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis sata
adalah: mengelompokkan data berdasarkan variable dan jenis responden,
menyajikan data tiap variable yang diteliti, melakukan perhitungan untuk
menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis
yang telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah
terakhir tidak dilakukan. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif
menggunakan statistic (Sugiyono, 2014 : 199).
Untuk meneliti evaluasi laporan keuangan bentuk rasio untuk membandingkan
kinerja perusahaan, dalam hal ini variable yang diteliti adalah laporan keuangan
untuk mengevaluasi kinerja antar perusahaan.
44
Operasional, indicator, sub indicator yang digunakan dalam penelitian ini sebagai
berikut:
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian,
Indikator, Sub Indikator, dan Instrumen
Operasionalisasi
Variabel
Indikator Sub Indikator Instrumen
Analisis Laporan Keungan Untuk Mengevaluasi Kinerja Antar Perusahaan
1. Analisis Likuiditas
1.Current Ratio 2.Cash Ratio
Laporan Keuangan
2. Analisis Leverage
1.Debt Ratio 2.Debt to Equity Ratio (DER)
3. Analisis Profitabilitas
1.Gross Profit Margin 2.Basic Earning Power
4. Analisis Aktivitas
1. Avarage Collection Period 2. Working Capital Turnover