Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN
PERUSAHAAN
Studi Kasus pada Perusahaan Sub Sektor Kimia di Bursa Efek Indonesia
Periode 2009-2013 dan Periode 2014-2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Sari Wulandari
112214086
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA
KEUANGAN PERUSAHAAN
Studi Kasus pada Perusahaan Sub Sektor Kimia di Bursa Efek Indonesia
Periode 2009-2013 dan Periode 2014-2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Sari Wulandari
112214086
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skripsi
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA
KEUANGANPERUSAHAAN
Sturn Kasus pada Perusahaan Sub Sektor Kimia di Bursa Efek Indonesia
Periode 2009-2013 dan Periode 2014-2016
Oleh :
Sari Wulandari
NI11 : 112214086
Telah Disetujui Oleh :
Pembimbing I
~117Drs. Aloysius Triwanggono, M.S.
Pembimbing II
X=.Dr. Lukas Purwoto, M.Si.
ii
Tanggal : 20 JuJi 2018
Tanggal : 2 Agustus 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA
KEUANGANPERUSAHAAN
Studi Kasus pada Perusahaan Sub Sektor Kimia <Ii Bursa Efek Indonesia
Periode 2009-2013 dan Periode 2014-2016
Dipersiapkan dan Ditulis oleh:
Sari Wulandari
NIM: 112214086
Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji
Pada Tanggall2 September 2018
Dan Dinyatakan Memenuhi Syarat
Susunan Dewan Penguji
Jabatan Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua Dr. Lukas Purwoto, M.Si.
Sekretaris Maria Theresia Emawati, S.E., MA ~Anggota Drs. Aloysius Triwanggono, M.S. ....~-IIAnggota Dr. Lukas Purwoto, M.Si. ~
Anggota Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.BA / \I
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan
yang paling besar di antaranya ialah kasih.
1 Korintus 13:13
Things change, people change, feelings change too. Never thought the
circumstances would’ve changed you.
Hailey Baldwin
Kupersembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus
Mama dan Papa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMAFAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN - PROGRAM STUD I MANAJEMEN
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
" ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KlNERJA
KEUANGANPERUSAHAAN"
Studi Kasus pada Petusahaan Sub Sektor Kimia di Bursa Efek Indonesia
Periode 2009-2013 dan Periode 2014-2016
yang diajukan untuk diuji pada tanggal 12 September 2018 adalah hasil karyasaya.
Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keselutuhan atausebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau menirudalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukan gagasan ataupendapat atau pikiran penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan sayasendiri dan tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiruatau yang diambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan(disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.
Bila di kemudian hari terbukti bahwa saya temyata melakukan tindakan tersebut,maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelarakademik yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan
perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal70).
Yogyakmia, 28 September 2018
Yang membuat pemyataan
sari~ariNIM: 112214093
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Sari Wulandari
NIM : 112214086
Demi Pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dhanna karya ilmiah saya yang berjudul:
" ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA
KEUANGAN PERUSAHAAN "
Studi Kasus pada Perusahaan Sub Sektor Kimia di Bursa Efek Indonesia
Periode 2009-2013 dan Periode 2014-2016
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas,
mempublikasikannya di internet atau di media lain untuk'kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis,
Demikian surat pemyataan ini saya buat dengan sebenamya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 28 September 2018
Sari Wulandari
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA
KEUANGAN PERUSAHAAN
Studi Kasus pada Perusahaan Sub Sektor Kimia di Bursa Efek Indonesia
Periode 2009-2013 dan Periode 2014-2016
Sari Wulandari
Universitas Sanata Dharma
2018
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rasio keuangan dan menilai kinerja
keuangan Perusahaan Sub Sektor Kimia di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-
2013 dan Periode 2014-2016. Data dikumpulkan dengan teknik dokumentasi.
Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan melakukan perhitungan rasio
likuiditas meliputi current ratio dan quick ratio, rasio solvabilitas meliputi debt
ratio, rasio profitabilitas meliputi return on assets dan return on equity, rasio
aktivitas meliputi inventory turnover dan total assets turnover, uji trend, dan uji
Mann Whitney U. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika krisis ekonomi
terjadi perkembangan kinerja keuangan dari rasio likuiditas dan rasio solvabilitas
perusahaan non multinasional maupun perusahaan multinasional cenderung
meningkat. Rasio aktivitas perusahaan non multinasional cenderung meningkat,
perusahaan multinasional cenderung menurun. Rasio profitabilitas return on
assets perusahaan non multinasional cenderung meningkat, perusahaan
multinasional cenderung menurun. Rasio profitabilitas return on equity
perusahaan non multinasional cenderung menurun, perusahaan multinasional
cenderung meningkat. Setelah krisis ekonomi dua kelompok perusahaan sub
sektor kimia bersama-sama mengalami pemulihan yang baik. Ada perbedaan
kinerja keuangan antara perusahaan non multinasional dan multinasional ketika
masa krisis dalam hal, rasio likuiditas quick ratio, rasio solvabilitas debt ratio,
dan rasio aktivitas total assets turnover; rasio yang lain tidak berbeda. Setelah
masa krisis, tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan antara perusahaan non
multinasional dan perusahaan multinasional.
Kata kunci : Analisis Laporan Keuangan, Kinerja Keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
A FINANCIAL RATIO ANALYSIS FOR EVALUATING FINANCIAL
PERFORMANCE
Study case on Chemistry Company at Indonesia Stock Exchange Period 2009-
2013 and Period 2013-2016
Sari Wulandari
Sanata Dharma University
2018
This research study aims to analyze financial ratios and evaluate financial
performance of Chemistry Company at Indonesia Stock Exchange for 2009-2013
and 2014-2016. Data was collected by documentation techniques. Data analysis
techniques used is calculation of liquidity ratio including current ratio and quick
ratio, solvency ratio including debt ratio, profitability ratio including return on
assets and return on equity, activity ratio including inventory turnover and total
assets turnover, Trend, and Mann Whitney U Test.
The result show that when crisis, financial performance from liquidity ratio and
solvency ratio non multinational company and multinational company tended to
increase. Activity ratio non multinational company tended to increase,
multinational company tended to decrease. Profitability ratio includes return on
assets non multinational company tended to increase, multinational company
tended to decrease. Profitability ratio including return on equity non multinational
company tended to decrease, multinational company tended to increase. After
crisis both two group of Chemistry Company experienced a good recovery. There
had different financial performance between non multinational company and
multinational company when crisis happened, there were liquidity ratio including
quick ratio, solvency ratio includes debt ratio, and activity ratio including total
assets turnover; others ratio were not had different. After crisis there was no
difference in financial performance between non multinational and multinational
company.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas karunia dan
rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Analisis Laporan Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan: Studi
Kasus pada Perusahaan Sub Sektor Kimia di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-
2013 dan Periode 2014-2016”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak.
Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen
Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. Aloysius Triwanggono, M.S., selaku Dosen Pembimbing I, yang
telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, nasehat, dan
dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II, yang telah
meluangkan waktu untuk mengarahkan dan membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Sanata Dharma yang telah
memberikan pengetahuan dan bantuannya kepada penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Orangtua yang tcrcinta, Mama Lili dan Papa Idhalll sclalu mClllbcrikan kasih
sayang, naschat, dukungan moral, matcrial dan doa yang tak hcnti-hcntinya.
7. Oilla Louisa, yang scmasa hidupnya sclalu mcmbcrikan cinta kasih,
Illcngajarkan sabaI', mcnccritakan kisah hidupnya, dan sclalu sctia
mcnyambut cucu-cucunya.
8. Kakak Uya, Abang Fcby, dan !tong yang sclalu mcnyayangi, mcnjaga, clan
mcl indungi.
9. Sahabatku Eva, Cc Villy, Anna, Tarra, Dijah, dan Kharis yang sclalu sabar,
mcndcgarkan, Illurah hati dan banyak hal yang c1ilcwati bcrsama.
10. Gadis Pokca, yang sclalu mcngingatkan dan mcndukung.
II. Scmua pihak yang tclah mcmbantu dalam pcnyusunan skripsi ini yang tidak
dapat discbutkan satu-pcrsatu.
Pcnulis mcnyadari bahwa skripsi ini Illasih banyak kckurangan karcna
kctcrbatasan dan pcngalaman yang dimiliki pcnulis. Olch karcna itu, pcnulis
mcngharapkan kritik dan saran yang mcmbangun c1ari para pcmbaca guna
mcnycmpumakan skripsi ini. Scmoga skripsi ini bcnnanfaat dan dapat mcnjadi
bahan masukan bagi rckan-rckan dalam mcnyusun skripsi.
Yogyakarta, 18 Juli 2018
Pcnulis
S~1dariNIM: 112214086
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .............. vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
ABSTRACT ..................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5
C. Batasan Masalah ........................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian .......................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian ........................................................................ 6
F. Sistematika Penelitian ................................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 9
A. Landasan Teori .............................................................................. 9
1. Laporan Keuangan .................................................................. 9
2. Analisis Laporan Keuangan .................................................... 17
3. Analisis Rasio Keuangan ........................................................ 21
4. Kinerja Perusahaan ................................................................. 24
5. Kinerja Keuangan Perusahaan ................................................ 25
B. Penelitian Sebelumnya .................................................................. 27
C. Kerangka Konseptual Penelitian ................................................... 31
D. Hipotesis ....................................................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 32
A. Jenis Penelitian .............................................................................. 32
B. Subjek dan Objek Penelitian ......................................................... 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 33
D. Data yang Dicari ........................................................................... 33
E. Variabel Penelitian ........................................................................ 33
F. Populasi dan Sampel ..................................................................... 37
G. Sumber Data .................................................................................. 38
H. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 38
I. Teknik Analisis Data ..................................................................... 38
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAN-PERUSAHAAN YANG
DITELITI ......................................................................................................... 43
A. PT. Barito Pacific, Tbk. ................................................................ 43
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan ............................................... 43
2. Struktur Organisasi ................................................................. 44
3. Visi dan Misi Perusahaan ........................................................ 45
4. Empat Pilar Bisnis ................................................................... 45
B. PT. Budi Acid Jaya, Tbk. .............................................................. 54
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan ............................................... 54
2. Struktur Organisasi ................................................................. 56
3. Visi dan Misi Perusahaan ........................................................ 57
4. Empat Pilar Bisnis ................................................................... 57
C. PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk. ................................................. 64
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan ............................................... 64
2. Struktur Organisasi ................................................................. 66
3. Visi dan Misi Perusahaan ........................................................ 66
4. Empat Pilar Bisnis ................................................................... 67
D. PT. Ekadharma Internasional, Tbk. .............................................. 72
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan ............................................... 72
2. Struktur Organisasi ................................................................. 74
3. Visi dan Misi Perusahaan ........................................................ 75
4. Empat Pilar Bisnis ................................................................... 75
E. PT. Indo Acidatama, Tbk. ............................................................. 82
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan ............................................... 82
2. Struktur Organisasi ................................................................. 84
3. Visi dan Misi Perusahaan ........................................................ 85
4. Empat Pilar Bisnis ................................................................... 86
BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................... 93
A. Hasil Analisis ................................................................................ 93
B. Pembahasan ................................................................................... 246
BAB VI PENUTUP ......................................................................................... 252
A. Kesimpulan ................................................................................... 252
B. Saran ............................................................................................. 253
DAFTAR REFERENSI .................................................................................... 255
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Rasio Keuangan PT. Barito Pacific, Tbk. 2009-2013 ...................................... 94
Tabel V.1 Current Ratio ................................................................................... 94
Tabel V.2 Quick Ratio ...................................................................................... 95
Tabel V.3 Debt Ratio ........................................................................................ 96
Tabel V.4 Return on Assets .............................................................................. 97
Tabel V.5 Return on Equity .............................................................................. 98
Tabel V.6 Inventory Turnover .......................................................................... 99
Tabel V.7 Total Assets Turnover ..................................................................... 100
Rasio Keuangan PT. Ekadharma Internasional, Tbk. 2009-2013 .................... 101
Tabel V.8 Current Ratio ................................................................................... 101
Tabel V.9 Quick Ratio ...................................................................................... 102
Tabel V.10 Debt Ratio ...................................................................................... 103
Tabel V.11 Return on Assets ............................................................................ 104
Tabel V.12 Return on Equity ............................................................................ 105
Tabel V.13 Inventory Turnover ........................................................................ 106
Tabel V.14 Total Assets Turnover ................................................................... 107
Rasio Keuangan PT. Budi Acid Jaya, Tbk. 2009-2013 .................................... 108
Tabel V.15 Current Ratio ................................................................................. 108
Tabel V.16 Quick Ratio .................................................................................... 109
Tabel V.17 Debt Ratio ...................................................................................... 110
Tabel V.18 Return on Assets ............................................................................ 111
Tabel V.19 Return on Equity ............................................................................ 112
Tabel V.20 Inventory Turnover ........................................................................ 113
Tabel V.21 Total Assets Turnover ................................................................... 114
Rasio Keuangan PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk. 2009-2013 ....................... 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Tabel V.22 Current Ratio ................................................................................. 115
Tabel V.23 Quick Ratio .................................................................................... 116
Tabel V.24 Debt Ratio ...................................................................................... 117
Tabel V.25 Return on Assets ............................................................................ 118
Tabel V.26 Return on Equity ............................................................................ 119
Tabel V.27 Inventory Turnover ........................................................................ 120
Tabel V.28 Total Assets Turnover ................................................................... 121
Rasio Keuangan PT. Indo Acidatama, Tbk. 2009-2013 ................................... 122
Tabel V.29 Current Ratio ................................................................................. 122
Tabel V.30 Quick Ratio .................................................................................... 123
Tabel V.31 Debt Ratio ...................................................................................... 124
Tabel V.32 Return on Assets ............................................................................ 125
Tabel V.33 Return on Equity ............................................................................ 126
Tabel V.34 Inventory Turnover ........................................................................ 127
Tabel V.35 Total Assets Turnover ................................................................... 128
Rasio Keuangan PT. Barito Pasific, Tbk. 2014-2016 ...................................... 129
Tabel V.36 Current Ratio ................................................................................. 129
Tabel V.37 Quick Ratio .................................................................................... 129
Tabel V.38 Debt Ratio ...................................................................................... 130
Tabel V.39 Return on Assets ............................................................................ 131
Tabel V.40 Return on Equity ............................................................................ 131
Tabel V.41 Inventory Turnover ........................................................................ 132
Tabel V.42 Total Assets Turnover ................................................................... 132
Rasio Keuangan PT. Ekadharma Internasional, Tbk. 2014-2016 .................... 133
Tabel V.43 Current Ratio ................................................................................. 133
Tabel V.44 Quick Ratio .................................................................................... 133
Tabel V.45 Debt Ratio ...................................................................................... 134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Tabel V.46 Return on Assets ............................................................................ 135
Tabel V.47 Return on Equity ............................................................................ 135
Tabel V.48 Inventory Turnover ........................................................................ 136
Tabel V.49 Total Assets Turnover ................................................................... 136
Rasio Keuangan PT. Budi Acid Jaya, Tbk. 2014-2016 .................................... 137
Tabel V.50 Current Ratio ................................................................................. 137
Tabel V.51 Quick Ratio .................................................................................... 137
Tabel V.52 Debt Ratio ...................................................................................... 138
Tabel V.53 Return on Assets ............................................................................ 139
Tabel V.54 Return on Equity ............................................................................ 139
Tabel V.55 Inventory Turnover ........................................................................ 140
Tabel V.56 Total Assets Turnover ................................................................... 140
Rasio Keuangan PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk. 2014-2016 ....................... 141
Tabel V.57 Current Ratio ................................................................................. 141
Tabel V.58 Quick Ratio .................................................................................... 141
Tabel V.59 Debt Ratio ...................................................................................... 142
Tabel V.60 Return on Assets ............................................................................ 143
Tabel V.61 Return on Equity ............................................................................ 143
Tabel V.62 Inventory Turnover ........................................................................ 144
Tabel V.63 Total Assets Turnover ................................................................... 144
Rasio Keuangan PT. Indo Acidatama, Tbk. 2014-2016 ................................... 145
Tabel V.64 Current Ratio ................................................................................. 145
Tabel V.65 Quick Ratio .................................................................................... 145
Tabel V.66 Debt Ratio ...................................................................................... 146
Tabel V.67 Return on Assets ............................................................................ 147
Tabel V.68 Return on Equity ............................................................................ 147
Tabel V.69 Inventory Turnover ........................................................................ 148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Tabel V.70 Total Assets Turnover ................................................................... 148
Analisis Trend PT. Barito Pacific, Tbk. 2009-2013 ......................................... 149
Tabel V.71 Current Ratio ................................................................................. 149
Tabel V.72 Quick Ratio .................................................................................... 150
Tabel V.73 Debt Ratio ...................................................................................... 151
Tabel V.74 Return on Assets ............................................................................ 152
Tabel V.75 Return on Equity ............................................................................ 153
Tabel V.76 Inventory Turnover ........................................................................ 154
Tabel V.77 Total Assets Turnover ................................................................... 155
Analisis Trend PT. Ekadharma Internasional, Tbk. 2009-2013 ....................... 156
Tabel V.78 Current Ratio ................................................................................. 156
Tabel V.79 Quick Ratio .................................................................................... 157
Tabel V.80 Debt Ratio ...................................................................................... 158
Tabel V.81 Return on Assets ............................................................................ 159
Tabel V.82 Return on Equity ............................................................................ 160
Tabel V.83 Inventory Turnover ........................................................................ 161
Tabel V.84 Total Assets Turnover ................................................................... 162
Analisis Trend PT. Budi Acid Jaya, Tbk. 2009-2013 ...................................... 163
Tabel V.85 Current Ratio ................................................................................. 163
Tabel V.86 Quick Ratio .................................................................................... 164
Tabel V.87 Debt Ratio ...................................................................................... 165
Tabel V.88 Return on Assets ............................................................................ 166
Tabel V.89 Return on Equity ............................................................................ 167
Tabel V.90 Inventory Turnover ........................................................................ 168
Tabel V.91 Total Assets Turnover ................................................................... 169
Analisis Trend PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk. 2009-2013 ......................... 170
Tabel V.92 Current Ratio ................................................................................. 170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Tabel V.93 Quick Ratio .................................................................................... 171
Tabel V.94 Debt Ratio ...................................................................................... 172
Tabel V.95 Return on Assets ............................................................................ 173
Tabel V.96 Return on Equity ............................................................................ 174
Tabel V.97 Inventory Turnover ........................................................................ 175
Tabel V.98 Total Assets Turnover ................................................................... 176
Analisis Trend PT. Indo Acidatama, Tbk. 2009-2013 ..................................... 177
Tabel V.99 Current Ratio ................................................................................. 177
Tabel V.100 Quick Ratio .................................................................................. 178
Tabel V.101 Debt Ratio .................................................................................... 179
Tabel V.102 Return on Assets .......................................................................... 180
Tabel V.103 Return on Equity .......................................................................... 181
Tabel V.104 Inventory Turnover ...................................................................... 182
Tabel V.105 Total Assets Turnover ................................................................. 183
Analisis Trend PT. Barito Pasific, Tbk. 2014-2016 ......................................... 184
Tabel V.106 Current Ratio ............................................................................... 184
Tabel V.107 Quick Ratio .................................................................................. 185
Tabel V.108 Debt Ratio .................................................................................... 186
Tabel V.109 Return on Assets .......................................................................... 187
Tabel V.110 Return on Equity .......................................................................... 188
Tabel V.111 Inventory Turnover ...................................................................... 189
Tabel V.112 Total Assets Turnover ................................................................. 190
Analisis Trend PT. Ekadharma Internasional, Tbk. 2014-2016 ....................... 191
Tabel V.113 Current Ratio ............................................................................... 191
Tabel V.114 Quick Ratio .................................................................................. 192
Tabel V.115 Debt Ratio .................................................................................... 193
Tabel V.116 Return on Assets .......................................................................... 194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Tabel V.117 Return on Equity .......................................................................... 195
Tabel V.118 Inventory Turnover ...................................................................... 196
Tabel V.119 Total Assets Turnover ................................................................. 197
Analisis Trend PT. Budi Acid Jaya, Tbk. 2014-2016 ...................................... 198
Tabel V.120 Current Ratio ............................................................................... 198
Tabel V.121 Quick Ratio .................................................................................. 199
Tabel V.122 Debt Ratio .................................................................................... 200
Tabel V.123 Return on Assets .......................................................................... 201
Tabel V.124 Return on Equity .......................................................................... 202
Tabel V.125 Inventory Turnover ...................................................................... 203
Tabel V.126 Total Assets Turnover ................................................................. 204
Analisis Trend PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk. 2014-2016 ......................... 205
Tabel V.127 Current Ratio ............................................................................... 205
Tabel V.128 Quick Ratio .................................................................................. 206
Tabel V.129 Debt Ratio .................................................................................... 207
Tabel V.130 Return on Assets .......................................................................... 208
Tabel V.131 Return on Equity .......................................................................... 209
Tabel V.132 Inventory Turnover ...................................................................... 210
Tabel V.133 Total Assets Turnover ................................................................. 211
Analisis Trend PT. Indo Acidatama, Tbk. 2014-2016 ..................................... 212
Tabel V.134 Current Ratio ............................................................................... 212
Tabel V.135 Quick Ratio .................................................................................. 213
Tabel V.136 Debt Ratio .................................................................................... 214
Tabel V.137 Return on Assets .......................................................................... 215
Tabel V.138 Return on Equity .......................................................................... 216
Tabel V.139 Inventory Turnover ...................................................................... 217
Tabel V.140 Total Assets Turnover ................................................................. 218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
Uji Mann Whitney Periode 2009-2013 ............................................................ 223
Tabel V.141 Current Ratio ............................................................................... 223
Tabel V.142 Uji Komparatif 2 Sampel ............................................................. 223
Tabel V.143 Quick Ratio .................................................................................. 224
Tabel V.143 Uji Komparatif 2 Sampel ............................................................. 225
Tabel V.144 Debt Ratio .................................................................................... 226
Tabel V.145 Uji Komparatif 2 Sampel ............................................................. 226
Tabel V.146 Return on Assets .......................................................................... 227
Tabel V.148 Uji Komparatif 2 Sampel ............................................................. 228
Tabel V.149 Return on Equity .......................................................................... 229
Tabel V.150 Uji Komparatif 2 Sampel ............................................................. 229
Tabel V.151 Inventory Turnover ...................................................................... 230
Tabel V.152 Uji Komparatif 2 Sampel ............................................................. 231
Tabel V.153 Total Assets Turnover ................................................................. 232
Tabel V.154 Uji Komparatif 2 Sampel ............................................................. 232
Uji Mann Whitney Periode 2014-2016 ............................................................ 233
Tabel V.155 Current Ratio ............................................................................... 233
Tabel V.156 Uji Komparatif 2 Sampel ............................................................. 234
Tabel V.157 Quick Ratio .................................................................................. 235
Tabel V.158 Uji Komparatif 2 Sampel ............................................................. 235
Tabel V.159 Debt Ratio .................................................................................... 236
Tabel V.160 Uji Komparatif 2 Sampel ............................................................. 236
Tabel V.161 Return on Assets .......................................................................... 238
Tabel V.162 Uji Komparatif 2 Sampel ............................................................. 238
Tabel V.163 Return on Equity .......................................................................... 239
Tabel V.164 Uji Komparatif 2 Sampel ............................................................. 240
Tabel V.165 Inventory Turnover ...................................................................... 241
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
Tabel V.166 Uji Komparatif 2 Sampel ............................................................. 241
Tabel V.167 Total Assets Turnover ................................................................. 242
Tabel V.168 Uji Komparatif 2 Sampel ............................................................. 243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tahun 2008 perekonomian dunia dihadapkan pada satu perubahan drastis
yang nyaris tak terbayangkan sebelumnya. Krisis keuangan global yang
dimulai dengan terpuruknya beberapa lembaga keuangan terbesar di dunia
seperti Lehman Brothers, Merrill Lynch dan AIG menyebabkan resesi ekonomi
di Amerika Serikat (AS). Jika pada krisis tahun 1998, AS dapat dikatakan
sebagai penyelamat bagi para investor global, maka pada krisis tahun 2008
negara AS tidak dapat menjadi penyelamat kembali, karena ikut mengalami
krisis ekonomi yang sama.
Krisis yang masih berlangsung telah mengakibatkan perlambatan ekspor
dan merupakan salah satu faktor yang mendorong perlambatan ekonomi
Indonesia. Krisis perekonomian global juga mempengaruhi perekonomian
hampir seluruh negara di dunia yang mengalami perlambatan ekonomi.
Perlambatan ekonomi yang terjadi tidak mempengaruhi peningkatan
perindustrian yang terjadi di Indonesia. Dikatakan bahwa peran sektor industri
akan menguat terhadap PDB Indonesia sementara sektor pertanian dan jasa
akan melemah, karena saat ini sektor manufaktur adalah sektor yang paling
popular di Indonesia untuk investasi asing langsung. Selain itu, untuk industri-
industri inovatif tertentu pemerintah Indonesia memberikan tax holiday
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
(membebaskan atau mengurangi pajak penghasilan sementara untuk investor
asing) dan dalam waktu yang bersamaan akan menyiapkan insentif-insentif
guna merangsang industri nasional dengan melarang ekspor bahan baku di
tahun 2014 (untuk industri pertambangan). Langkah ini memaksa dunia
perindustrian untuk membangun pabrik dan fasilitas pengolahan untuk
menghasilkan produk nilai tambah (dikutip dari Kementrian PPN,
Perkembangan Ekonomi Indonesia Triwulan I tahun 2013).
Pada triwulan I tahun 2013 terjadi pertumbuhan PDB secara nasional
mencapai angka 6,0% meningkat dari akhir tahun 2012. Hal ini didukung oleh
meningkatnya pertumbuhan pada Industri Manufaktur Non-Migas secara
signifikan sebesar 6,7%. Kontribusi yang besar dari beberapa Sektor Industri,
salah satu sektor industri yang mengalami peningkatan adalah perusahaan sub
sektor Pupuk, Kimia & Barang dari Karet sebesar 8,6%. Indonesia yang
memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat besar, dimanfaatkan dengan
baik dalam mengelolah sumber daya alam yang tersedia oleh perusahaan sub
sektor kimia untuk melakukan pembangunan dan pengembangan bagi
perusahaan mereka. Peningkatan pada sub sektor Pupuk, Kimia & Barang dari
Karet ini didukung oleh revitalisasi dan pembangunan pabrik pupuk pada
beberapa produsen, sehingga mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas
pupuk yang digunakan. Perusahaan sub sektor kimia yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia ada lima nama perusahaan, yaitu PT. Barito Pasific, Tbk., PT.
Budi Acid Jaya, Tbk., PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk., PT. Ekadharma
Internasional, Tbk., dan PT. Indo Acidatama, Tbk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Perusahaan yang terdaftar di sub sektor kimia pada Bursa Efek Indonesia
ini menghasilkan bahan kimia sesuai dengan kebutuhan produsen, ada yang
menghasilkan bahan kimia untuk deterjen, bahan kimia untuk makanan, bahan
kimia perekat, lem dan lainnya. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan tidak
dapat dikatakan sama, tetapi dapat dikatakan jenis produk yang sejenis, bahan
kimia. Kelima perusahaan ini dalam bentuk perusahaannya dapat dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu perusahaan non multinasional dan perusahaan
multinasional.
Perusahaan multinasional adalah perusahaan internasional atau
transnasional yang kantor pusatnya berada disuatu negara (negara maju)
dengan kantor-kantor cabang dan pabriknya tersebar di penjuru dunia, baik itu
di negara-negara maju maupun di negara-negara berkembang. Bentuk
perusahaan ini sangat berbeda dengan perusahaan non multinasional dari segi
manajemen, modal awal, struktur perusahaan, keuangan, kinerja, dan lain-lain.
Perusahaan non multinasional pada sub sektor kimia ini terdapat dua
perusahaan, yaitu PT. Barito Pasific, Tbk., dan PT. Ekadharma Internasional,
Tbk., dan tiga perusahaan multinasional, yaitu PT. Budi Acid Jaya, Tbk., PT.
Duta Pertiwi Nusantara, Tbk., dan Tbk., PT. Indo Acidatama, Tbk.
Penulis sangat tertarik dengan dua kelompok perusahaan (non
multinasional dan multinasional), setelah mengalami kembali krisis ekonomi
pada tahun 2008 dan tahun 2014 ekonomi Indonesia menunjukkan adanya
perbaikan. Hal ini ditunjukkan dengan dapat dijaganya inflasi pada level
moderat, perbaikan pada neraca perdagangan, kembali menguatnya pasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
keuangan, serta membaiknya yield Surat Utang Negara (SUN). Hingga bulan
Mei 2014, angka inflasi tahunan tercatat sebesar 7,09%. Penulis ingin
membandingkan kinerja keuangan dari dua kelompok perusahaan dan melihat
perbedaan kedua kelompok pada kinerja keuangan. Perusahaan multinasional
yang tersebar luas di seluruh dunia akan saling membantu untuk
menyelamatkan perusahaan dari krisis ekonomi, sedangkan perusahaan non
multinasional harus dapat bertahan sendiri ketika menghadapi krisis ekonomi
dan keadaan dua kelompok perusahaan setelah keadaan ekonomi mulai
membaik. Pemilihan periode observasi yang akan dianalisis ada dua, yaitu
periode 2009-2013, periode dari dampak krisis ekonomi yang terjadi dan
periode 2014-2016, periode ketika keadaan ekonomi mulai membaik.
Kinerja keuangan akan dianalisis mengunakan analisis laporan keuangan
pada setiap perusahaan. Laporan keuangan yang dianalisis adalah neraca
(balance sheet), laporan laba rugi (income statement), dan laporan perubahan
modal (statement of changes in capital). Laporan keuangan ini nantinya akan
dibandingkan dan mencari perbedaan kinerja keuangan antara dua kelompok
perusahaan dengan menggunakan analisis rasio keuangan.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, serta mengingat pentingnya
permasalahaan dalam setiap usaha, maka judul yang diambil dalam penulisan
penelitian ini adalah : “ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK
MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan kinerja keuangan antara kelompok
perusahaan non multinasional dan kelompok perusahaan multinasional
yang bergerak di sub sektor kimia pada Bursa Efek Indonesia periode
2009-2013 dan periode 2014-2016?
2. Adakah perbedaan kinerja keuangan antara kelompok perusahaan non
multinasional dan kelompok perusahaan multinasional yang bergerak
di sub sektor kimia pada Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013 dan
periode 2014-2016?
C. Batasan Masalah
Berkaitan dengan masalah yang akan diteliti, penulis membatasi laporan
keuangan yang terdiri atas neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan
modal dari Perusahaan Sub Sektor Kimia di Bursa Efek Indonesia periode
tahun 2009-2013 dan periode 2014-2016. Penelitian ini menggunakan rasio
keuangan sebagai instrument untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan.
Rasio keuangan tersebut adalah : rasio likuiditas (Current Ratio dan Quick
Ratio) rasio solvabilitas (Debt Ratio), rasio profitabilitas (Return on Assets dan
Return on Equity), dan rasio aktivitas (Inventory Turnover dan Total Assets
Turnover).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui perkembangan kinerja keuangan antara kelompok
perusahaan non multinasional dan kelompok perusahaan multinasional
yang bergerak di sektor kimia pada Bursa Efek Indonesia periode 2009-
2013 dan periode 2014-2016.
2. Untuk mengetahui perbedaan kinerja antara kelompok perusahaan non
multinasional dan kelompok perusahaan multinasional yang bergerak
di sektor kimia pada Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013 dan
periode 2014-2016.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang akan diperoleh dalam penelitian ini adalah :
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
kebijakan-kebijakan di bidang keuangan di masa depan.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah koleksi kepustakaan
Universitas Sanata Dharma dan menambah referensi bagi pihak yang
membutuhkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
3. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan yang lebih
khusus mengenai analisis laporan keuangan dan menjadi bekal penulis
dalam menghadapi dunia kerja.
F. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,
pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian
dan sistematika penulisan.
BAB II : Kajian Pustaka
Bab ini memuat tiga hal pokok, yaitu landasan teori, hasil
penelitian sebelumnya, kerangka konseptual penelitian, dan
hipotesis.
BAB III : Metode Penelitian
Bab ini berisi hal-hal sebagai berikut: jenis penelitian,
subjek dan objek, waktu dan lokasi, variabel, populasi dan
sampel, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan
data, dan teknik analisis data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB IV : Gambaran Umum Perusahaan-Perusahaan yang Diteliti
Bab ini menguraikan tentang sejarah berdirinya perusahaan,
struktur organisasi, visi dan misi perusahaan, dan empat
pilar bisnis.
BAB V : Hasil Analisis dan Pembahasan
Bab ini berisi tentang hasil analisis data berdasarkan teori-
teori dan teknik-teknik analisis yang dilakukan pada saat
penelitian.
BAB VI : Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisis yang telah
dilakukan dan saran-saran yang mungkin dapat
dipergunakan dalam pengembangan perusahaan serta
keterbatasan dari hasil penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Laporan Keuangan
a. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi keuangan
sebuah organisasi. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan
merupakan hasil dari proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai
sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak
eksternal. Laporan keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para
pembuat keputusan, terutama pihak diluar perusahaan, mengenai posisi
keuangan dan hasil usaha perusahaan (Soemarsono, 2004:34).
Pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari neraca dan
perhitungan laba rugi serta laporan perubahan ekuitas. Neraca
menunjukkan atau menggambarkan jumlah aset, kewajiban dan ekuitas
dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Sedangkan laporan laba
rugi memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan
serta beban yang terjadi selama periode tertentu, dan laporan perubahan
ekuitas menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang
menyebabkan perubahan ekuitas perusahaan (Munawir, 2010:5).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa laporan
keuangan adalah laporan-laporan yang berisi informasi keuangan
organisasi atau perusahaan yang melaporkan posisi keuangan
perusahaan pada suatu waktu tertentu, dalam bentuk neraca, laporan
laba rugi, perubahan ekuitas, dan laporan arus kas.
b. Tujuan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan yang dibuat perusahaan sangat bermanfaat bagi
stakeholder. Stakeholder perlu mengetahui bagaimana kinerja
perusahaan tersebut. Laporan keuangan yang baik dan akurat dapat
memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau
prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama kurun waktu
tertentu. Adapun menurut Sukardi dan Kurniawan (2010: 187) tujuan
laporan keuangan yaitu :
1) Sebagai bahasa bisnis yang mudah dimengerti oleh semua
pihak.
2) Menunjukkan logika hubungan timbal balik antara pos-pos
dalam laporan keuangan.
Tujuan utama dari laporan keuangan adalah memberikan informasi
keuangan yang mencakup perubahan dari unsur-unsur laporan
keuangan yang ditujukan kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan
dalam menilai kinerja keuangan terhadap perusahaan di samping pihak
manajemen perusahaan (Fahmi, 2011:28).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
c. Manfaat Laporan Keuangan
Selain tujuan laporan keuangan, laporan keuangan juga memiliki
beberapa manfaat. Menurut Sukardi dan Kurniawan (2010:187)
manfaat laporan keuangan adalah :
1) Bagi Manajemen
Sebagai dasar untuk memberi kompensasi.
2) Bagi Pemilik Perusahaan
Sebagai dasar untuk menilai peningkatan nilai perusahaan.
3) Bagi Supplier
Untuk mengetahui besarnya kemungkinan pembayaran hutang.
4) Bagi Bank
Sebagai bukti bahwa perusahaan tersebut likuid dan mempunyai
cukup modal kerja.
d. Karakteristik Laporan Keuangan
Karakteristik dari laporan keuangan, Ikatan Akuntan Indonesia
(2009:5-8) menyebutkan bahwa ada empat karakteristik kualitatif
pokok yaitu dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat
diperbandingkan.
1) Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan
keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami
oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan
memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari
informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian,
informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam
laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar
pertimbangan bahwa informasi tesebut terlalu sulit untuk dapat
dipahami oleh pemakai tertentu.
2) Relevan
Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai
dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki
kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi
pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa
masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau
mengkoreksi hasil evaluasi mereka dimasa lalu. Peran informasi
dalam peramalan (predictive) dan penegasan (confirmatory)
berkaitan satu sama lain. Misalnya informasi struktur dan
besarnya aset yang dimiliki bermanfaat bagi pemakai ketika
mereka berusaha meramalkan kemampuan perusahaan dalam
memanfaatkan peluang dan bereaksi terhadap situasi yang
merugikan. Informasi yang sama juga berperan dalam
memberikan penegasan (confirmatory role) terhadap prediksi
yang lalu, misalnya tentang bagaimana struktur keuangan
perusahaan diharapkan tersusun atau tentang hasil dari operasi
yang direncanakan. Informasi posisi keuangan dan kinerja di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
masa lalu seringkali digunakan sebagai dasar untuk
memprediksi posisi keuangan dan kinerja masa depan dan hal-
hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai, seperti
pembayaran dividen dan upah, pergerakan harga sekuritas dan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika
jatuh tempo. Untuk memiliki nilai prediktif, informasi tidak
perlu harus dalam bentuk ramalan eksplisit. Namun demikian,
kemampuan laporan keuangan untuk membuat prediksi dapat
ditingkatkan dengan penampilan informasi tentang transaksi
dan peristiwa masa lalu. Misalnya nilai prediktif laporan laba-
rugi dapat ditingkatkan kalau akun-akun penghasilan atau badan
yang tidak biasa, abnormal dan jarang terjadi diungkapkan
secara terpisah.
3) Keandalan
Informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki
kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan,
material, dan dapat diandalkan pemakaiannya sebagai penyajian
yang tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang
secara wajar diharapkan dapat disajikan. Informasi mungkin
relevan tetapi jika hakekat atau penyajiannya tidak dapat
diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara
potensial dapat menyesatkan. Misalnya jika tindakan hukum
masih dipersengkatakan, mungkin tidak tepat bagi perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
untuk mengakui jumlah seluruh tuntutan tersebut dalam neraca,
meskipun mungkin tepat untuk mengungkapkan jumlah serta
keadaan dari tuntutan tersebut.
a) Penyajian Jujur
Informasi harus digambarkan dengan jujur transaksi serta
peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang
secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan. Jadi
misalnya, neraca harus menggambarkan dengan jujur
transaksi serta peristiwa lainnya dalam bentuk aset,
kewajiban dan ekuitas perusahaan pada tanggal pelaporan
yang memenuhi kriteria pengakuan.
b) Substansi Mengungguli Bentuk
Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan
jujur transaksi serta peristiwa lain yang seharusnya
disajikan, maka peristiwa tersebut perlu dicatat dan
disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi
dan bukan hanya bentuk hukumnya.
c) Netralitas
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan dan keinginan
pihak tertentu. Tidak boleh ada usaha untuk menyajikan
informasi yang menguntungkan beberapa pihak,
sementara hal tersebut akan merugikan pihak lain yang
mempunyai kepentingan yang berlawanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
d) Pertimbangan Sehat
Penyusunan laporan keuangan ada kalanya menghadapi
ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu, seperti
ketertagihan piutang yang diragukan, perkiraan masa
manfaat prabrik serta peralatan, dan tuntutan atas jaminan
garansi yang mungkin timbul. Ketidakpastian semacam
itu diakui dengan mengungkapkan hakekat serta
tingkatnya dan dengan menggunakan pertimbangan sehat
dalam penyusunan laporan keuangan. Pertimbangan
mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan
perkiraan dalam kondisi ketidakpastian, sehingga aset
atau penghasilan tidak dinyatakan terlalu rendah. Namun
demikian, penggunaan pertimbangan sehat tidak
diperkenankan, misalnya pembentukan cadangan
tersembunyi atau penyisihan berlebihan dan sengaja
menetapkan aset atau penghasilan yang lebih rendah atau
pencatatan kewajiban atau beban yang lebih tinggi,
sehingga laporan keuangan menjadi tak netral, dan karena
itu tidak memiliki kualitas andal.
e) Kelengkapan
Informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam
batasan materialitas dan beban. Kesengajaan untuk tidak
mengungkapkan mengakibatkan informasi menjadi tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
benar atau menyesatkan dan karena itu tidak dapat
diandalkan dan tidak sempurna ditinjau dari segi
relevansinya.
4) Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan
perusahaan antara periode untuk mengidentifikasi
kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga
harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antara
perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan secara relatif.
Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan,
transaksi, dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara
konsisten untuk perushaan bersangkutan, antar periode
perusahaan yang sama dan untuk perusahaan yang berbeda.
e. Jenis Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan
merupakan ringkasan dari harta, kewajiban, dan kinerja operasi selama
suatu periodeakuntansi tertentu. Pada umumnya laporan keuangan
terdiri atas tiga hal utama, yaitu neraca (Balance Sheet), laporan laba
rugi (Income Statement), dan laporan perubahan modal (Statement of
Changes in Capital). Jenis laporan keuangan, Gumanti (2011:103)
menyebutkan, yaitu :
1) Neraca (Balance Sheet)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Merupakan laporan tentang kekayaan dan kewajiban atau beban
suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu.
2) Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Menunjukkan kinerja operasi suatu perusahaan dalam suatu
periode akuntansi tertentu dan juga menunjukkan seberapa jauh
perusahaan mampu menjalankan kegiatan usaha serta seberapa
efisien perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
3) Laporan Perubahan Modal (Statement of Changes in Capital)
Menunjukkan berapa besar bagian atau porsi dari keuntungan
bersih yang diperoleh perusahaan yang diinvestasikan kembali
ke perusahaan yang mempengaruhi besaran modal secara
keseluruhan.
2. Analisis Laporan Keuangan
a. Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan
keuangan beserta unsur-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi
dan memprediksi kondisi keuangan perusahaan atau badan usaha dan
juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan atau badan
usaha pada masa lalu dan sekarang. Munawir (2010:35) menyatakan
bahwa analisis laporan keuangan adalah keuangan yang terdiri dari
penelaahan atau mempelajari daripada hubungan dan tendensi atau
kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Menurut
Harahap (2009:190), analisis laporan keuangan berarti menguraikan
akun-akun laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil
dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang
mempunyai makna antara yang satu dengan yang lain baik antara data
kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk
mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam
proses menghasilkan keputusan yang tepat.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis
laporan keuangan merupakan proses untuk mempelajari data-data
keuangan agar dapat dipahami dengan mudah untuk mengetahui posisi
keuangan, hasil operasi dan perkembangan perusahaan dengan cara
mempelajari hubungan data keuangan serta kecenderungannya terdapat
dalam suatu laporan keuangan, sehingga analisis laporan keuangan
dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan bagi
pihak-pihak yang berkepentingan dan juga dalam melakukan
analisisnya tidak akan lepas dari peranan rasio-rasio laporan keuangan,
dengan melakukan analisis terhadap rasio-rasio keuangan akan dapat
menentukan suatu keputusan yang akan diambil.
b. Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Kasmir (2011:68) menguraikan 6 tujuan dari analisis laporan
keuangan, yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
1) Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu
periode tertentu, baik aset, kewajiban, ekuitas, maupun hasil
usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.
2) Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang
menjadi kekurangan perusahaan.
3) Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dmiliki perusahaan.
4) Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang
perlu dilakukan ke depan berkaitan dengan posisi keuangan
perusahaan saat ini.
5) Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan
apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap
berhasil atau gagal.
6) Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan
sejenis tentang hasil yang mereka capai.
Tujuan analisis laporan keuangan merupakan alat yang sangat
penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi
keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan yang
bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti bagi pihak-
pihak yang berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan
untuk dua periode atau lebih, dan dianalisis lebih lanjut sehingga
akan dapat diperoleh data yang akan dapat mendukung keputusan
yang akan diambil (Munawir, 2010:31).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
c. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan
Ada dua metode analisis yang digunakan oleh setiap penganalisis
laporan keuangan, yaitu (Munawir, 2010:36) :
1) Analisis horisontal adalah analisis dengan mengadakan
pembanding laporan keuangan untuk beberapa periode atau
beberapa saat, sehingga akan diketahui perkembangannya.
2) Analisis vertikal adalah analisis laporan keuangan yang
dianalisis hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu
dengan memperbandingkan antara akun-akun yang satu dengan
akun yang lain dalam laporan keuangan tersebut sehingga hanya
akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat
itu saja.
Munawir (2010:36-37) menyatakan bahwa, teknik analisis laporan
keuangan terdiri dari :
1) Analisis Perbandingan Laporan Keuangan
Metode dan teknik analisis dengan cara memperbandingkan
laporan keuangan untuk dua periode atau lebih, dengan
menunjukkan :
a) Data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah.
b) Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah.
c) Kenaikan atau penurunan dalam presentase.
d) Perbandingan yang dinyatakan dalam rasio.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
e) Presentase dalam total.
Analisis dengan menggunakan metode ini akan dapat
diketahui perubahan-perubahan mana yang memerlukan
penelitian lebih lanjut.
2) Penggunaan Modal Kerja
Suatu analisis untuk mengetahui sumber-sumber serta
penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-
sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.
3) Analisis Rasio
Suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari
akun-akun tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi
secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.
3. Analisis Rasio Keuangan
a. Pengertian Analisis Rasio Keuangan
Rasio keuangan adalah penulisan ulang data akuntansi ke dalam
bentuk perbandingan dalam rangka mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan keuangan perusahaan. Rasio keuangan membantu
mengidentifikasikan beberapa kelemahan dan kekuatan perusahaan.
Rasio tersebut memberikan dua cara bagaimana membuat
perbandingan dan data keuangan perusahaan yang berarti, yaitu dapat
meneliti rasio antar waktu (katakanlah untuk 5 tahun terakhir) untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
meneliti arah pergerakannya dan dapat membandingkan rasio
perusahaan dengan rasio perusahaan lainnya (Keown, 2008:74).
Munawir (2010:65) menyebutkan bahwa analisis rasio keuangan
adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos
tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau
kombinasi dari kedua laporan tersebut. Pengertian lain :
Analisis rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi
perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator
keuangan, yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam
kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu dan membantu
menggambarkan trend pola perubahan tersebut, untuk kemudian
menunjukkan risiko dan peluang yang melekat pada perusahaan
yang bersangkutan (Fahmi, 2011:108).
b. Manfaat Analisis Rasio Keuangan
Adapun manfaat dengan digunakannya analisis rasio keuangan
menurut Fahmi (2011:109) yaitu :
1) Bermanfaat untuk dijadikan sebagai alat menilai kinerja dan
prestasi perusahaan.
2) Bermanfaat bagi pihak manajemen sebagai rujukan untuk
membuat perencanaan.
3) Dapat dijadikan sebagai alat untuk mengevaluasi kondisi
suatu perusahaan dari perspektif keuangan.
4) Bermanfaat bagi para kreditur digunakan untuk
memperkirakan potensi risiko yang akan dihadapi dengan
adanya jaminan kelangsungan pembayaran bunga dan
pengembalian pokok pinjaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
5) Dapat dijadikan sebagai penilaian bagi pihak stakeholder
organisasi.
Berdasarkan manfaat analisis rasio tersebut kita dapat mengetahui
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, besarnya hutang
yang digunakan perusahaan apakah rasional atau tidak, dan
perencanaan yang akan digunakan dalam investasi.
c. Jenis-jenis Rasio Keuangan
Rasio keuangan didesain untuk memperlihatkan hubungan
antarakun pada laporan keuangan (neraca, laporan laba rugi dan laporan
perubahan modal). Sudana (2011:20) menguraikan 5 jenis rasio
keuangan, yaitu :
1) Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek.
2) Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio)
Rasio ini mengukur berapa besar penggunaan utang dalam
pembelanjaan perusahaan.
3) Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)
Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan laba dengan menggunakan sumber-
sumber yang dimiliki perusahaan, seperti aktiva, modal,
atau penjualan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
4) Rasio Aktivitas (Activity Ratio)
Rasio ini mengukur efektivitas dan efisiensi perusahaan
dalam mengelola aktiva yang dimiliki perusahaan.
4. Kinerja Perusahaan
Kinerja perusahaan adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas
perusahaan selama periode waktu tertentu, merupakan hasil atau prestasi
yang dipengaruhi oleh kegiatan operasional perusahaan dalam
memanfaatkan sumber daya-sumber daya yang dimiliki (Srimindarti,
2004:53). Pengukuran kinerja mempunyai tujuan untuk mengukur kinerja
bisnis dan manajemen dibandingkan dengan tujuan atas sasaran
perusahaan. Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:4),
informasi kinerja perusahaan, terutama profitablitas diperlukan untuk
menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin
dikendalikan di masa depan.
Menurut Mulyadi (2001:416), penilaian kinerja adalah penentuan
secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi
dan karyawannya berdasarkan sasaran, standardan kriteria yang telah
ditetapkan. Penilaian kinerja dimanfaatkan oleh manajemen untuk :
a. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui
pemotivasian karyawan secara maksimum.
b. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan
karyawan, seperti promosi, transfer dan pemberhentian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
c. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan
dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan
karyawan.
d. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan
mereka menilai kinerja mereka.
e. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.
5. Kinerja Keuangan Perusahaan
Menurut Munawir (2010:30), kinerja keuangan perusahaan merupakan
satu diantara dasar penilaian mengenai kondisi keuangan perusahaan yang
dilakukan berdasarkan analisa terhadap rasio keuangan perusahaan. Pihak
yang berkepentingan sangat memerlukan hasil dari pengukuran kinerja
keuangan perusahaan untuk dapat melihat kondisi perusahaan dan tingkat
keberhasilan perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya.
Sawir (2003:144) menyebutkan bahwa dalam menilai kinerja keuangan
yang menggunakan analisis rasio keuangan perlu diketahui standar rasio
keuangan tersebut. Menurut Yuwono, Sukarno, dan Ichsan (2003:31),
dengan adanya standar rasio keuangan, perusahaan dapat menentukan
apakah kinerja keuangannya baik atau tidak. Penilaian ini dilakukan
dengan membandingkan rasio keuangan yang diperoleh dengan standar
rasio keuangan yang ada. Pada umumnya, kinerja keuangan perusahaan
dikategorikan baik jika besarnya rasio keuangan perusahaan bernilai sama
dengan atau di atas standar rasio keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Pengukuran kinerja keuangan perusahaan mempunyai beberapa tujuan
diantaranya (Munawir, 2010:31):
a. Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera
dipenuhi pada saat ditagih.
b. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya apabila
perusahaan tersebut dilikuidasi.
c. Untuk mengetahui tingkat profitabilitas dan rentabilitas, yaitu
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode
tertentu yang dibandingkan dengan penggunaan aset atau ekuitas
secara produktif.
d. Untuk mengetahui tingkat aktivitas usaha, yaitu kemampuan
perusahaan dalam menjalankan dan mempertahankan usahanya
agar tetap stabil, yang diukur dari kemampuan perusahaan dalam
membayar pokok utang dan beban bunga tepat waktu, serta
pembayaran dividen secara teratur kepada para pemegang saham
tanpa mengalami kesulitan atau krisis keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
B. Penelitian Sebelumnya
Penelitian sebelumnya yang menjadi referensi penelitian ini adalah :
1. Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Melalui Analisis Laporan
Keuangan (Studi Kasus pada PT. Fajar Surya Wisesa, Tbk., PT. Suparma,
Tbk., PT. Surabaya Agung Industri, Tbk., PT. Pabrik Kertas Twiji Kimia,
Tbk., dan PT. Indah Kiat Pulp & Kertas, Tbk.), oleh Nugraheni
Prasetyowati. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja
keuangan dari kelima perusahaan yang bergabung dalam Industri Pulp &
Kertas berdasarkan rasio-rasio keuangan dari tahun 2000 sampai dengan
tahun 2003, dan untuk mengetahui perusahaan mana dari kelima
perusahaan tersebut yang memiliki kinerja keuangan yang tertinggi.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, yaitu
mengumpulkan data dengan cara melihat dokumen-dokumen seperti
laporan keuangan yang meliputi neraca dan laporan laba rugi serta
gambaran umum perusahaan yang dibutuhkan pada masing-masing
perusahaan. Alat analisis yang digunakan, yaitu rasio likuiditas (Current
Ratio dan Quick Ratio), rasio solvabilitas (Debt to Asset Ratio dan Debt
to Equity Ratio), rasio aktivitas (Inventory Turnover dan Average
Collection Period), rasio profitabilitas (Net Profit Margin, Return on
Investment dan Return on Equity). Kesimpulan dari penelitian ini secara
umum selama tahun 2000 sampai dengan tahun 2003 PT. Fajar Surya
Wisesa, Tbk., adalah perusahaan yang mempunyai kinerja keuangan
tertinggi dan PT. Surabaya Agung Industri, Tbk., adalah perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
dengan kinerja keuangan terendah. Likuiditas PT. Fajar Surya Wisesa,
Tbk., selama tahun 2000 sampai dengan tahun 2003 rata-rat memiliki
rasio lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan lain. Hal ini
menunjukkan bahwa jumlah aktiva perusahaan dapat mencukupi untuk
digunakan sebagai jaminan atas hutang lancarnya. Pada perhitungan rasio
solvabilitas dari kelima perusahaan yang diteliti menunjukkan bahwa
semua perusahaan didanai oleh hutang yang lebih banyak dari pada
didanai dengan modal sendiri maupun aktivanya. Keadaan yang
demikian dapat mengakibatkan risiko yang besar bagi perusahaan. PT.
Surabaya Agung Industri, Tbk., nilai debt to equity ratio-nya bernilai
negatif karena mengalami defisit pada modal sendirinya. Kewajiban
lancar perusahaan melebihi aktiva lancarnya terutama karena hutang
dalam mata uang asing ke bagian lancar yang disebabkan tidak
terpenuhnya persyaratan dalam perjanjian pinjaman dan hutang bunga.
Selama tahun 2000 sampai tahun 2003 PT. Surabaya Agung Industri,
Tbk., memiliki rasio aktivitas yang lebih baik dibandingkan dengan
perusahaan yang lain, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan lebih
mampu mempersingkat jangka waktu pelunasan piutang pelanggan. Pada
tahun 2000 kelima perusahaan yang tergabung dalam Industri Pulp &
Kertas mengalami kerugian atau perusahaan tidak dapat keuntungan
usaha karena kertas mengalami kerugian atau perusahaan tidak dapat
keuntungan usaha karena nilai rasio negatif. Namun untuk tahun 2001
hingga 2003 PT. Fajar Surya Wisesa, Tbk., berusaha memperbaiki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
kinerja keuangannya sehingga pada tahun 2001 hingga tahun 2003
perusahaan memperoleh laba. Jika dilihat dari return on equity PT.
Surabaya Agung Industri, Tbk., antara laba bersih dan modal sendirinya
bernilai negatif hal ini terjadi karena defisit pada modal sendiri.
Keterbatasan dari penelitian ini ada tiga, yaitu data laporan keuangan
yang digunakan pada penelitian ini merupakan data sekunder sehingga
keakuratan data bisa diragukan atau tidak mutlak, hasil kombinasi dari
anggapan atau kebiasaan-kebiasaan dalam akuntansi serta pendapat
pribadi sehingga penentuan standar rasio sebagai perbandingan tidak
dapat digunakan sebagai ukuran yang pasti karena standar rasio untuk
industri dalam penelitian ini merupakan hasil rata-rata dari kelima
perusahaan yang diteliti dimana kondisi keuangan masing-masing
berbeda, dan perbedaan tahun laporan keuangan yang didapatkan dan
keadaan perekonomian pada saat penelitian dilaksanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2. Analisis Rasio Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan PT. PLN
(PERSERO) Wilayah S2JB Cabang Palembang, oleh Priska Betya
Artanti. Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengkaji kinerja keuangan PT.
PLN (PERSERO) Wilayah cabang S2JB Cabang Palembang,
memberikan informasi mengenai rasio keuangan sebagai alat prediksi
kegagalan maupun keberhasilan perusahaan dan memungkinkan para
pengguna laporan keuangan menggunakan laporan keuangan sebagai
salah satu dasar pengambilan keputusan. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, yaitu dengan cara
mengumpulkan dan melihat data-data, serta laporan keuangan yang
meliputi neraca dan laporan laba rugi selama periode yang dibutuhkan.
Alat analisis yang digunakan, yaitu rasio likuiditas (Current Ratio), rasio
solvabilitas (Total Debt to Total Assets dan Debt Equity Ratio), dan rasio
aktivitas (Total Assets Turnover). Kesimpulan penelitian ini adalah
secara keseluruhan diketahu kinerja PT. PLN (PERSERO) Wilayah S2JB
Cabang Palembang pada tahun 2005-2010 dalam kategori baik. Secara
umum perusahaan tersebut mempunyai rasio yang baik pada rasio
likuiditas, solvabilitas, dan rasio aktivitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
C. Kerangka Konseptual Penelitian
Berdasarkan judul penelitian, kerangka konseptual penelitian dapat
digambarkan sebagai berikut :
D. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas maka penulis
merumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah “ada perbedaan kinerja
keuangan antara kelompok perusahaan non multinasional dan kelompok
perusahaan multinasional yang bergerak di sub sektor kimia pada Bursa Efek
Indonesia periode 2009-2013 dan periode 2014-2016”.
Kinerja Keuangan Perusahaan
Multinasional dan Non
Multinasional Sub Sektor
Kimia
Analisis Laporan Keuangan :
Laporan Keuangan
Rasio Keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah studi kasus yaitu penelitian
terhadap data perusahaan, dari data itu kemudian dianalisis dan ditarik
kesimpulan. Hasil penelitian serta hasil analisis data hanya berlaku bagi
perusahaan yang diteliti dan berlaku pada saat penelitian.
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dan objek dalam penelitian ini adalah :
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian: Perusahaan Sub Sektor Kimia di Bursa Efek Indonesia.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian yang akan diteliti adalah laporan keuangan yang disusun
perusahaan yang terdiri dari :
a. Neraca Perusahaan Sub Sektor Kimia di Bursa Efek Indonesia, periode
tahun 2009-2013 dan periode 2014-2016.
b. Laporan Laba Rugi Perusahaan Sub Sektor Kimia di Bursa Efek
Indonesia, periode tahun 2009-2013 dan periode 2014-2016.
c. Laporan Perubahan Modal Perusahaan Sub Sektor Kimia di Bursa Efek
Indonesia, periode 2009-2013 dan periode 2014-2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi dan waktu dalam penelitian ini adalah :
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada pojok Bursa Efek Indonesia, Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2016.
D. Data yang Dicari
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :
1. Neraca per 31 Desember 2009 sampai dengan tahun 2016.
2. Laporan laba rugi dari periode yang berakhir tahun 2009 sampai dengan
tahun 2016.
3. Laporan perubahan modal dari periode yang berakhir tahun 2009 sampai
dengan tahun 2016.
4. Data serta informasi lain tentang profil singkat perusahaan-perusahaan.
E. Variabel Penelitian
1. Identifikasi Variabel
Variabel dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan perusahaan meliputi
likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas yang diperoleh dari hasil
analisis laporan keuangan perusahaan tahun 2009-2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
2. Definisi Variabel
1) Rasio Likuiditas
a) Current Ratio
Current ratio mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar
utang lancar dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki.
Semakin besar rasio ini berarti semakin likuid perusahaan. Namun
demikian rasio ini mempunyai kelemahan, karena tidak semua
komponen aktiva lancar memiliki tingkat likuiditas yang sama.
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 =𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
b) Quick Ratio
Quick ratio adalah seperti current ratio tetapi persediaan tidak
diperhitungkan karena kurang likuid dibandingkan dengan kas,
surat berharga, dan piutang. Oleh karena itu quick ratio
memberikan ukuran yang lebih akurat dibandingkan dengan current
ratio tentang kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendek perusahaan.
𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 =𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 − 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2) Rasio Solvabilitas
a) Debt Ratio
Debt ratio ini mengukur proporsi dana yang bersumber dari utang
untuk membiayai aktiva perusahaan. Semakin besar rasio
menunjukkan semakin besar porsi penggunaan utang dalam
membiayai investasi pada aktiva, yang berarti pula risiko keuangan
perusahaan meningkat dan sebaliknya.
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑏𝑡
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
3) Rasio Profitabilitas
a) Return on Assets (ROA)
ROA menunjukkan kemampuan perusahaan dengan menggunakan
seluruh aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba setelah pajak.
Rasio ini penting bagi pihak manajemen untuk mengevaluasi
efektivitas dan efisiensi manajemen perusahaan dalam mengelola
seluruh aktiva perusahaan. Semakin besar ROA, berarti semakin
efisien penggunaan aktiva perusahaan atau dengan kata lain dengan
jumlah aktiva yang sama bisa dihasilkan laba yang lebih besar, dan
sebaliknya.
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 (ROA) =𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥𝑒𝑠
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
b) Return on Equity (ROE)
ROE menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba setelah pajak dengan menggunakan modal sendiri yang
dimiliki perusahaan. Rasio ini penting bagi pihak pemegang saham
untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi pengelolaan modal
sendiri yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan. Semakin
tinggi rasio ini berarti semakin efisien penggunaan modal sendiri
yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan.
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 (ROE) =𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥𝑒𝑠
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
4) Rasio Aktivitas
a) Inventory Turnover
Inventory turnover mengukur perputaran persediaan dalam
menghasilkan penjualan, dan semakin tinggi rasio berarti semakin
efektif dan efisien pengelolaan persediaan yang dilakukan oleh
manajemen perusahaan untuk menghasilkan penjualan dan
sebaliknya.
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 =𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
b) Total Assets Turnover
Total assets turnover mengukur efektivitas penggunaan seluruh
aktiva dalam menghasilkan penjualan. Semakin besar rasio ini
berarti semakin efektif pengelolaan seluruh aktiva yang dimiliki
perusahaan.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 =𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan obyek yang diteliti dan terdiri atas
sejumlah individu, baik yang terbatas (finite) maupun tidak terbatas
(infinite) (Sumarni, 2005:69). Populasi dalam penelitian ini adalah semua
perusahaan sub sektor kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang
beroperasi secara terus menerus selama periode tahun 2009-2013 dan
periode 2014-2016 dan memiliki laporan keuangan lengkap yang
dipublikasikan.
2. Sampel
Teknik sampling yang digunakan yaitu cluster sampling. Teknik
penarikan sampel dengan menggunakan metode ini adalah populasi dibagi
dulu atas kelompok berdasarkan cluster, yaitu multi kas dan non multi lalu
kemudian cluster tersebut bisa diambil seluruhnya atau sebagian saja untuk
dijadikan sampel, anggota populasi di setiap cluster tidak perlu homogen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
(Siregar, 2013:32). Sampel dari penelitian ini adalah 5 perusahaan dari
jumlah 10 perusahaan sub sektor kimia di Bursa Efek Indonesia.
G. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
dimana data yang digunakan dapat diperoleh dari media cetak dan pojok Bursa
Efek Indonesia, Universitas Sanata Dharma.
H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dokumentasi, yaitu mengumpulkan data dengan cara melihat dokumen-
dokumen seperti laporan keuangan yang meliputi neraca, laporan laba rugi dan
laporan perubahan modal serta gambaran umum perusahaan yang dibutuhkan
pada PT Barito Pasific, Tbk., PT. Budi Acid Jaya, Tbk., PT. Duta Pertiwi
Nusantara, Tbk., PT. Ekadharma Internasional, Tbk., dan PT. Indo Acidatama,
Tbk. pada periode 2009-2013 dan periode 2014-2016.
I. Teknik Analisis Data
1. Analisis Rasio Keuangan
Analisis ini akan menghitung rasio likuiditas, solvabilitas,
profitabilitas, dan aktivitas dari PT. Barito Pasific, Tbk., PT. Budi Acid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Jaya, Tbk., PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk., PT. Ekadharma
Internasional, dan PT. Indo Acidatama, Tbk.
2. Analisis Trend
Melakukan analisis trend dengan metode kuadrat terkecil untuk
mengetahui kecenderungan (trend) dari masing-masing rasio, sehingga
dapat diketahui rasio tersebut cenderung naik atau turun. Rumus dari
persamaan trend adalah sebagai berikut: Ŷ= a+bX,
dimana: 𝑎 =Σ𝑌
𝑛 dan 𝑏 =
ΣX𝑌
Σ𝑋2
Keterangan :
Ŷ = nilai trend untuk periode tertentu
Y = nilai rasio
a = nilai Ŷ bila X = 0
b = kemiringan (slope) garis trend
X = kode periode waktu dari tahun dasar
n = banyaknya tahun (periode) yang digunakan
Dari perhitungan tersebut, maka akan diketahui keadaan yang dapat
diklasifikasikan sebagai berikut.
a. Bila b bernilai positif, maka rasio keuangan perusahaan tersebut dari
tahun ke tahun cenderung mengalami kenaikan.
b. Bila b bernilai negatif, maka rasio keuangan perusahaan tersebut dari
tahun ke tahun cenderung mengalami penurunan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
3. Analisis Uji Mann Whitney U (Uji U)
Uji peringkat bertanda Mann Whitey U (uji U) digunakan pada analisis
komparatif untuk menguji dua sampel independent (bebas di sini artinya
variabel A tidak mempengaruhi variabel B, begitu juga sebaliknya) dengan
data berjenis ordinal. Uji ini digunakan untuk menguji rata-rata dari dua
sampel yang berukuran tidak sama (Siregar, 2013:389). Uji Mann Whitney
ini akan digunakan pada dua kelompok perusahaan yang telah ditentukan
oleh penulis.
Hipotesis
H0: µ1 = µ2
Ha: µ1 ≠ µ2 atau µ1> µ2 atau µ1< µ2
Sebelum melakukan uji statistik langkah pertama yang harus dilakukan
adalah menentukan tipe hipotesis yang akan digunakan. Misal tipe
hipotesis yang digunakan dua sisi, maka prosedur uji statistik sebagai
berikut :
a. Membuat hipotesis dalam uraian kalimat.
H0: tidak ada perbedaan nilai rata-rata sampel A dengan sampel B
Ha: ada perbedaan nilai rata-rata sampel A dengan sampel B
b. Membuat hipotesis dalam bentuk model stastistik.
H0: µ1 = µ2
Ha: µ1 ≠ µ2
c. Menentukan taraf nyata (signifikan).
d. Kaidah pengujian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Terima H0, jika Uhitung ≥ Utabel(α/2,n1.n2)
Tolak H0, jika Uhitung < Utabel(α/2,n1.n2)
e. Menghitung Uhitung dan Utabel
Tahapan menghitung nilai Uhitung sebagai berikut:
1) Buat tabel penolong.
2) Menggabungkan kedua sampel untuk diberi peringkat dengan cara
mengurutkan mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar, bila
terjadi nilai yang sama maka urutan nilai yang sama dijumlahkan,
kemudian dibagi dengan jumlah nilai yang sama.
3) Menjumlahkan urutan masing-masing sampel (R1 dan R2)
4) Menghitung nilai Uhitung
Nilai Uhitung yang dipilih adalah nilai Uhitung yang terkecil diantara
U1 dan U2
Rumus:
𝑈1 = 𝑛1𝑛2 + 𝑛1(𝑛1 + 1)
2− 𝑅1
𝑈2 = 𝑛1𝑛2 + 𝑛2(𝑛2 + 1)
2− 𝑅2
di mana:
U1 = Jumlah peringkat sampel ke-1
U2 = Jumlah peringkat sampel ke-2
n1 = Sampel ke-1
n2 = Sampel ke-2
R1 = Jumlah rangking pada sampel ke-1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
R2 = Jumlah rangking pada sampel ke-2
5) Menentukan nilai Utabel
Nilai Utabel dapat dicari dengan menggunakan tabel Mann Whitney.
f. Membandingkan antara Uhitung dan Utabel
Tujuan membandingkan Uhitung dan Utabel adalah untuk mengetahui
hipotesis mana yang diterima.
g. Membuat kesimpulan
Menerima atau menolak H0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN-PERUSAHAAN YANG DITELITI
A. PT Barito Pacific Tbk
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan
PT Barito Pacific Tbk didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman
Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 berdasarkan Akta Notaris Kartini
Muljadi, S.H. No. 8 tanggal 4 April 1979 dengan nama PT Bumi Raya Pura
Mas Kalimantan. Anggaran Dasar Perusahaan telah mendapat pengesahan
dari Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. J.A.5/195/8 tanggal
23 Juli 1979 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
No. 84, Tambahan No. 24 tanggal 19 Oktober 1979. Berdasarkan Akta
Notaris Benny Kristianto, S.H., No. 33 tanggal 29 Agustus 2007,
Perusahaan melakukan perubahan nama menjadi PT Barito Pacific Tbk.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan,
terakhir dengan Akta Notaris No. 19 tanggal 12 Mei 2011 dari Benny
Kristianto, S.H., notaris di Jakarta mengenai perubahan maksud dan tujuan
serta kegiatan usaha. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat
Keputusan No. AHU-27243.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 30 Mei 2011.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1983.
Perusahaan berdomisili di Banjarmasin dengan pabrik berlokasi di Jelapat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Banjarmasin. Kantor Perusahaan berada di Jakarta dengan alamat di Wisma
Barito Pacific, Jl. Letjen S. Parman Kav. 62-63 Jakarta.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
Perusahaan bergerak dalam bidang kehutanan, perkebunan, pertambangan,
industri, properti, perdagangan, energi terbarukan dan transportasi.
2. Struktur Organisasi
Komisaris
Komite Audit
Direktur
Utama
Komite
Investasi
Divisi
Keuangan &
Akuntasi
Divisi SDM
& Umum
Divisi
Operasional
Wilayah
HPH & HTI
Divisi
Hukum
Satuan
Pengawasan
Internal
(SPI)
Hubungan
Investor
Pengemban
gan Bisnis
Direktur &
Sekretaris
Perusahaan
Direktur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
3. Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi Perusahaan
Menjadi sebuah perusahaan sumber daya yang terdiversifikasi dan
terintegrasi yang dapat tumbuh dan berkembang secara
berkesinambungan dalam jangka panjang untuk memberikan nilai
tambah kepada pemangku kepentingan.
b. Misi Perusahaan
Memantapkan pijakan di sektor-sektor industri yang terbarukan dan
berorientasikan sumber daya yang memiliki pertumbuhan dari hulu ke
hilir dengan melakukan diversifikasi dan integrasi usaha ke bidang
industri sumber daya yang memberi arus pendapatan yang kuat untuk
pertumbuhan dan perkembangan di masa datang.
4. Empat Pilar Bisnis
a. Manajemen Operasi
PT Barito Pacific Tbk terus menjaga arah strategis Perseroan dan tetap
berada pada jalur yang tepat menuju bisnis yang lebih terpadu dan
terdiversifikasi. Adapun yang menjadi dasarnya ialah portofolio bisnis
yang bernilai tambah tinggi menentukan masa depan Barito Pasific.
Untuk itu, PT Barito Pacific Tbk selalu berupaya untuk mempercepat
pengembangan bagi landasan pertumbuhan bisnis Perseroan, serta
melanjutkan ekspansi bisnis dengan prospek baik. Selain upaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
tersebut, tingkat keselamatan kerja dan efisiensi dalam kegiatan
operasional selalu menjadi perhatian utama PT Barito Pacific Tbk.
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (“CAP”) merupakan entitas anak
Perseroan yang utama di sektor petrokimia dengan porsi kepemilikan
sebesar 60,51%. CAP merupakan produsen olefin dan polyolefin
terbesar dan terintegrasi di Indonesia, serta merupakan satu-satunya
perusahaan petrokimia yang memiliki naphtha cracker. CAP memiliki
dan mengelola kompleks petrokimia terpadu yang meliputi naphtha
cracker, pabrik polietilena, pabrik polipropilena, pabrik butadiena, dan
pabrik styrene monomer di Puloampel, Banten. Sejumlah perusahaan
terbesar Indonesia di industri hilir petrokimia juga bertempat di sekitar
kompleks CAP di Ciwandan. Oleh sebab itu, CAP dapat melayani
beberapa perusahaan tersebut dengan menggunakan jaringan pipa
untuk keperluan distribusi.
Adapun kapasitas tahunan untuk produk etilena: 600 KT; propilena:
320 KT; Mixed C4: 220 KT dan py-gas: 280 KT; polietilena: 336 KT;
polipropilena: 480 KT; styrene monomer: 340 KT; butadiena: 100 KT.
Mengingat tingkat permintaan terhadap produk-produk petrokimia
terus meningkat, CAP telah mengambil keputusan penting untuk
menambah kapasitas produksi naphtha cracker sekitar 43%. Proyek
ekspansi ini kelak meningkatkan kapasitas tahunan etilena dari 600 KT
menjadi 860 KT; propilena dari 320 KT menjadi 470 KT; dan Py-Gas
dari 280 KT menjadi 400 KT; Mixed C4 dari 220 KT menjadi 315 KT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
CAP telah menunjuk konsorsium yang terdiri dari Toyo Engineering
Corporation dan PT Inti Karya Persada Tehnik sebagai kontraktor EPC
(Rekayasa, Pengadaan, dan Konstruksi). Tahapan pembangunan sudah
berjalan pada 2013 dan ditargetkan rampung pada akhir 2015.
b. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia (SDM) menjadi aset strategis bagi Perseroan.
Oleh karena itu, Perseroan terus berupaya meningkatkan kinerja
Persereoan melalui peningkatan kompetensi SDM di seluruh level
organisasi, dan melaksanakan program kesehatan serta keselamatan
kerja. Untuk mewujudkan hal tersebut, Perseroan konsisten dalam
melaksanakan strategi pengelolaan dan pengembangan SDM. Arah
panduan dan kebijakan SDM Perseroan seluruhnya dipusatkan pada
pengelolaan talenta, pengembangan kepemimpinan dan pengokohan
budaya perseroan untuk meraih pertumbuhan yang berkesinambungan.
Perseroan memiliki keyakinan bahwa pengembangan SDM merupakan
investasi jangka panjang sehingga Perseroan memiliki dedikasi
terhadap program pengembangan yang sistematis dan berkelanjutan
demi mengantisipasi perubahan kebutuhan bisnis. Hal tersebut
dilakukan melalui sistem manajemen SDM yang sesuai dengan
perkembangan teknologi dan pengembangan pengelolaan SDM masa
kini serta mengimplementasikan sistem tersebut secara konsisten, dan
melalui kegiatan-kegiatan yang menuntut kerja sama serta
menumbuhkan semangat kebersamaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Perseroan menjalankan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik
dengan mengimplementasikan visi dan misi Perseroan dalam
perkembangan bidang SDM. Visi Perseroan adalah mewujudkan
lingkungan kerja yang kondusif, nyaman dan aman bagi karyawan
dalam melaksanakan tugas-tugasnya sehingga memberikan kepuasan
bekerja bagi seluruh karyawan Perseroan, yang pada gilirannya akan
memberikan kontribusi yang besar kepada Perseroan. Terlebih lagi,
misi pengembangan SDM Perseroan adalah memberikan dukungan
yang maksimal kepada seluruh unit usahanya dan untuk menjadi agen
perubahan bagi transformasi organisasi dengan menyediakan layanan
yang terbaik dan aktif terlibat dalam pengembangan organisasi yang
lebih efektif.
Kualitas daya saing sebuah organisasi sangat ditentukan oleh kualitas
SDM. Perseroan selalu menempatkan kualitas karyawannya sebagai hal
yang paling penting, karena itu divisi SDM mengemban tugas untuk
merekrut orang yang tepat, mengembangkan karyawan, menyiapkan
pemimpin masa depan, membangun budaya Perseroan dan mengelola
perubahan dalam organisasi. Sejalan dengan makin berkembangannya
Perseroan dan makin besarnya tantangan yang harus dihadapi, SDM
menjadi faktor yang penting untuk menunjang kinerja Perseroan secara
keseluruhan.
c. Manajemen Pemasaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Entitas anak Perseroan di sektor petrokimia, CAP, telah dikenal sebagai
produsen petrokimia yang terintegrasi dan terbesar di Indonesia dengan
posisi yang kuat dalam pangsa pasar dalam negeri. Pada tahun 2014,
tetap menjadi pemimpin pasar petrokimia domestik dengan sekitar 50%
pangsa pasar untuk etilena, sekitar 100% untuk styrene monomer,
sekitar 30% untuk polipropilena dan sekitar 30% untuk polietilena.
Sejumlah produk CAP telah mendapat sertifikasi halal, dan memenuhi
standar kualitas dunia serta standar lingkungan. Lebih lagi, CAP
menjual portofolio produk dengan cakupan yang luas. CAP
memasarkan polypropylene resin dengan merek dagang “Trilene” yang
meliputi berbagai macam jenis homopolymer, Random Copolymer
serta impact (Block) Copolymer. Sejumlah produk akhir yang terbuat
dari jenis produk petrokimia tersebut adalah plastik kemasan (IPP,
BOPP, CPP), peralatan rumah tangga, benang, tas non-tenun, furnitur,
produk otomotif, dan peralatan elektronik.
Tim pemasaran dan penjualan CAP terdiri atas tenaga profesional yang
berkualifikasi, berpengalaman, serta terlatih. Mereka berdedikasi untuk
mengirim produk dengan tepat waktu, sehingga para pelanggan dapat
mengurangi biaya persediaan mereka. Namun, berbagai layanan itu
tidak hanya berhenti hingga pengiriman produk yang akurat dan tepat
waktu, tapi juga mencakup layanan tambahan seperti kegiatan
prapenjualan dan pascapenjualan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
1) Bantuan teknis untuk meningkatkan proses manufaktur para
pelanggan;
2) Analisis dan dukungan laboratorium demi pengembangan produk
baru bagi para pelanggan;
3) Serta program pelatihan agar para pelanggan dapat mengikuti
perkembangan produk CAP yang terbaru dan perkembangan teknis
terkini.
Sebagai upaya untuk mengelola hubungan dengan para pelanggan
secara jangka panjang, CAP secara rutin mengadakan kegiatan-
kegiatan bersama para pelanggan seperti pameran, pelatihan, seminar,
Technical Exchange Meeting (TEM), serta pertemuan tahunan dan
acara apresiasi pelanggan.
d. Manajemen Keuangan
1) Analisis Komprehensif atas Kinerja Keuangan Perseroan
a) Aset
Total aset konsolidasian Perseroan dan entitas anak pada 31
Desember 2014 dan 2013 secara berturut-turut adalah sebesar
US$ 2.325 juta dan US$ 2.321 juta, atau meningkat 0,19%.
Perseroan mencatat total aset lancar konsolidasian tahun 2014
sebesar US$ 694,55 juta dibandingkan tahun 2013 sebesar US$
853,89 juta. Kontribusi utama Aset Lancar berasal dari kas dan
setara kas sebesar US$ 218,92 juta dan Persediaan yang
dibukukan sebesar US$ 222,69 juta di tahun 2014. Sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
total aset tidak lancar Perseroan pada tahun 2014 dibukukan
sebesar US$ 1.631 juta dibandingkan US$ 1.467 juta di tahun
2013. Kontribusi terbesar dari total aset tidak lancar berasal dari
aset tetap yang setelah dikurangi akumulasi penyusutan
berjumlah sebesar US$ 1.438 juta pada tahun 2014 dan US$
1.288 juta pada tahun 2013.
b) Pendapatan Perseroan dan Entitas Anak
Total pendapatan bersih Perseroan pada tahun 2014 berjumlah
US$ 2.477 juta dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar US$
2.519 juta, atau penurunan sebesar 1,67%.
c) Beban Pokok Pendapatan
Beban pokok penjualan konsolidasian berjumlah US$ 2.367
juta pada 2014, menurun sebesar 2,65% dari tahun 2013 sebesar
US$ 2.431.
d) Laba Kotor
Perseroan membukukan laba kotor konsolidasian sebesar US$
109,95 juta pada 2014, mengalami perbaikan dibandingkan
dengan laba kotor konsolidasian tahun 2013 yang mencapai
US$ 87,62 juta.
e) Beban
Perseroan mencatat Beban Umum dan Administrasi pada
periode yang berakhir 31 Desember 2014 berjumlah US$ 33,44
juta. Telah mengalami penurunan 11,63% dari tahun 2013 yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
berjumlah US$ 37,84 juta. Penurunan ini terjadi sebagai hasil
dari program efisiensi yang dilakukan Perseroan. Beban
Penjualan periode yang berakhir 31 Desember 2014 berjumlah
US$ 44,20 juta atau naik dari US$ 41,54 juta di tahun 2013.
Sementara, Beban Keuangan pada periode yang berakhir 31
Desember 2014 berjumlah US$ 38,22 juta. Perseroan pada
tahun buku 2014 juga mencatat kerugian US$ 4,33 juta akibat
selisih kurs mata uang asing.
f) Rugi Bersih Tahun Berjalan
Pada periode yang berakhir 31 Desember 2014 Perseroan
membukukan Rugi Bersih Tahun Berjalan sebesar US$ 1,40,
juta. Berkurang 93,25% dari nilai rugi bersih tahun lalu yang
sebesar US$ 20,74 juta.
g) Pendapatan Komprehensif Lain
Perseroan membukukan US$ 0,96 juta yang tercatat pada akun
Pendapatan Komprehensif Lain di periode yang berakhir 31
Desember 2014, nilai tersebut merupakan kontribusi dari Laba
yang Belum Direalisasi sebesar US$ 0.03 juta dan Selisih Kurs
Penjabaran Mata Uang Asing sebesar US$ 0,99 juta.
h) Jumlah Laba Rugi Komprehensif
Akibat keadaan yang telah disebutkan di atas, pada tahun 2014
Perseroan mencatat jumlah rugi komprehensif yang berasal dari
kegiatan operasional sebesar US$ 2,36 juta, turun 93,55%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
dibandingkan jumlah rugi komprehensif tahun 2013 sebesar
US$ 36,60 juta.
i) Arus Kas
Pada tahun 2014, kas bersih yang diperoleh dari aktivitas
operasi tercatat sebesar US$ 56,94 juta menurun 40,37%
dibandingkan dengan tahun 2013. Sedangkan, Kas bersih yang
digunakan untuk aktivitas investasi tercatat naik 76,16%
menjadi US$ 216,86 juta. Hingga pada tahun yang berakhir 31
Desember 2014, Perusahaan mencatatkan penurunan bersih kas
dan setara kas sebesar US$ 49,98 juta.
2) Kemampuan Membayar Utang dan Kolektabilitas Piutang
Perseroan memiliki keyakinan atas kemampuannya membayar
utang dengan mempertimbangkan rasio lancar sebesar 140,39%
pada 31 Desember 2014, dibandingkan tahun sebelumnya yang
tercatat sebesar 134,92%.
3) Struktur Modal dan Kebijakan Perseroan
Struktur modal Perseroan terdiri dari utang, yang mencakup
pinjaman, kas dan setara kas serta ekuitas pemegang saham induk,
yang terdiri dari modal yang ditempatkan, tambahan modal disetor,
saldo laba, pendapatan komprehensif lain dan kepentingan
nonpengendali. Pada tahun 2014, rasio pinjaman-bersih terhadap
ekuitas Perseroan mencapai 120,43% dibandingkan rasio 119,14%
pada tahun sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Manajemen secara berkala melakukan kajian struktur permodalan
Perseroan. Sebagai bagian dari kajian berkala, manajemen
mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko-risiko yang
terkait. Perseroan mengelola risiko modal untuk memastikan
keberlangsungan usaha, selain memaksimalkan keuntungan para
pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas.
B. PT Budi Acid Jaya Tbk.
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan
PT Budi Starch & Sweetener Tbk (Perusahaan), didirikan berdasarkan Akta
No. 15 tanggal 15 Januari 1979 dari Henk Limanow, S.H., notaris di
Jakarta. Akta Pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No YA5/279/11 tanggal 12
September 1979 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
No. 12 tanggal 8 Februari 1980, Tambahan No. 67. Anggaran Dasar
Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan
Akta No. 16 tanggal 12 Juni 2013 dari Antoni Halim, S.H., notaris di
Jakarta, mengenai perubahan nama Perusahaan dari PT Budi Acid Jaya Tbk
menjadi PT Budi Starch & Sweetener Tbk. Perubahan Akta Pendirian ini
telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU 36462.AH.01.02.Tahun 2013
tanggal 5 Juli 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Perusahaan dan entitas anak (selanjutnya disebut Grup) didirikan dan
menjalankan usahanya di Indonesia. Perusahaan tergabung dalam
kelompok usaha Sungai Budi. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar
Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang
manufaktur bahan kimia dan produk makanan, termasuk produk turunan
yang dihasilkan dari ubi kayu, ubi jalar, kelapa sawit, kopra dan produk
pertanian lainnya dan industri lainnya khususnya industri plastik. Saat ini,
Perusahaan bergerak dalam pembuatan dan penjualan tepung tapioka,
sweeteners (glukosa, fruktosa, sorbitol dan maltodextrin), karung plastik,
asam sulfat dan bahan-bahan kimia lainnya.
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Wisma Budi lantai 8-9, Jalan HR.
Rasuna Said Kav C-6, Jakarta. Lokasi Pabrik Perusahaan di Subang,
Lampung, Madiun, Surabaya dan Makasar. Perusahaan mulai beroperasi
secara komersial pada bulan Januari 1981.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
2. Struktur Organisasi
Dewan Komisaris
Komite Audit
Presiden Direktur
Wakil Presiden
Direktur
RUPS
Unit Audit
Internal
Sekretaris
Perusahaan
Direktur
Keuangan
Direktur Human
Resources
Direktur Produksi Direktur
Pemasaran Ekspor
Direktur Pemasaran
Domestik
Keuangan SDM dan Umum Divisi Tapioka Pemasaran Ekspor Pemasaran Domestik
Akunting Divisi Asam
Sulfat
Pembelian Divisi Karung
Plastik
Penagihan Divisi Pemanis
Teknologi
Sistem
Informasi
Riset dan
Pengembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
3. Visi dan Misi
a. Visi Perusahaan
Menjadi produsen berbahan dasar singkong terintegrasi dengan
menerapkan konsep “Lingkungan Hijau”.
b. Misi Perusahaan
Menjaga Lingkungan Hijau sekaligus meningkatkan daya saing
Perusahaan dengan melakukan efisiensi biaya produksi dengan
mengkonversi limbah cair Perusahaan menjadi listrik untuk
menggantikan bahan bakar solar dan listrik PLN, serta mengolah
limbah padat menjadi pupuk organik.
Riset dan pengembangan untuk produk-produk yang berbahan baku
singkong serta bibit unggul singkong.
Pertumbuhan yang berkesinambungan baik melalui pembangunan
pabrik baru maupun dengan akuisisi perusahaan-perusahaan sejenis.
4. Empat Pilar Bisnis
a. Manajemen Operasi
1) Tinjauan Operasi per segmen Operasi
a) Bahan Baku
Umbi singkong merupakan bahan baku utama bagi produk-
produk Perusahaan. Saripati dari umbi singkong diolah menjadi
tepung tapioka, sedangkan ampas dari proses pembuatan tepung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
tapioka yang berupa onggok dapat digunakan dalam pembuatan
pupuk organik.
b) Proses Produksi
i. Tepung Tapioka
Untuk memproduksi tepung tapioka, umbi singkong yang
baru dipanen dikupas dan dibersihkan sebelum diparut. Air
ditambahkan untuk membentuk aci (slurry) yang kemudian
disaring untuk memperoleh larutan tepung, dan sisanya
merupakan onggok. Larutan tepung disaring beberapa kali
untuk menghasilkan tepung basah, yang kemudian
dikeringkan dengan udara panas, sehingga menghasilkan
tepung. Tepung tersebut kemudian didinginkan dan digiling
menjadi tepung tapioka halus. Setelah melalui pemeriksaan
mutu, tepung tapioca dikemas dan siap untuk dikirim.
ii. Asam Sulfat
Untuk memproduksi asam sulfat dari belerang. Perusahaan
menggunakan proses kontak (contact process). Pada tahap
pertama, belerang diubah menjadi belerang dioxide yang
kemudian melalui proses oksidasi selanjutnya dengan
bantuan katalist vanadium pentoxide diubah menjadi
belerang trioxide dalam suhu tinggi. Setelah didinginkan
sampai suhu tertentu, belerang trioxide diolah dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
diabsorber tower untuk direaksikan dengan air yang akan
menghasilkan asam sulfat berkonsentrasi tinggi.
iii. Glukosa, Fruktosa, Maltodextrin dan Sorbitol
Pada prinsipnya glukosa diproduksi dengan merubah
karbohidrat menjadi gula dengan menggunakan bantuan
kerja enzimatik, oleh karena itu maka bahan utama yang
digunakan untuk memproduksi glukosa, fruktosa,
maltodextrin dan sorbitol adalah tepung tapioka, yaitu
tepung dari ubi kayu (cassava), sebagai sumber karbohidrat.
c) Perkembangan Produksi
Perusahaan dan Entitas Anak bergerak di bidang industri
pembuatan dan perdagangan tepung tapioka, glukosa, fruktosa,
maltodextrin, sorbitol, asam sulfat dan karung plastik.
Perusahaan tergabung dalam Sungai Budi Group, salah satu
kelompok usaha terbesar dalam bidang agribisnis. Manajemen
Perusahaan telah berpengalaman lebih dari 40 tahun dalam
industri ini. Usaha pembuatan tepung tapioka telah dirintis sejak
tahun 1965, sedangkan pembuatan asam sulfat sejak tahun
1991, karung plastik sejak tahun 1994, glukosa dan fruktosa
sejak tahun 2000, maltodextrin sejak tahun 2008 dan sorbitol
pada tahun 2009.
Seiring berjalannya waktu, Perusahaan melakukan ekspansi
secara berkesinambungan di bidang tepung tapioka dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
sweetener yang meliputi glukosa, fruktosa, maltodextrin dan
sorbitol. Ekspansi di bidang sweetener dilakukan baik langsung
di bawah Perusahaan maupun melalui Entitas Anak.
b. Sumber Daya Manusia
Manajemen menyadari bahwa sumber daya manusia adalah tulang
punggung di balik keberhasilan Perusahaan. Untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia, Perusahaan menerapkan strategi
pengembangan dan kompetensi sebagai berikut :
1) Melaksanakan pelatihan dan pengembangan sesuai dengan
kompetensi yang dibutuhkan.
2) Menghadiri seminar-seminar yang relevan yang diselenggarakan
oleh pihak di luar Perusahaan.
3) Melakukan studi banding ke luar negeri untuk industri sejenis.
4) Meningkatkan efektivitas sosialisasi kebijakan/peraturan
kepegawaian ke seluruh karyawan.
5) Menerapkan manajemen kinerja dan renumerasi yang pada
akhirnya akan mendorong kinerja para karyawan.
6) Kebijakan promosi yang mengutamakan dari kalangan karyawan
berprestasi yang sudah ada, sehingga hal ini memupuk loyalitas
karyawan.
Perusahaan dan Entitas Anak memperkerjakan 2.768 karyawan.
Perusahaan menyadari sepenuhnya bahwa sumber daya manusia
merupakan faktor yang sangat menentukan dalam menunjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
keberhasilan setiap usaha suatu Perusahaan, oleh karena itu Perusahaan
dan Entitas Anak senantiasa memberikan perhatian yang besar dan
menyeluruh terhadap pembinaan, pendidikan dan kesejahteraan
karyawannya.
Guna meningkatkan kesejahteraan karyawannya, Perusahaan dan
Entitas Anak menyediakan dan memberikan sarana dan tunjangan
kepada karyawannya yang antara lain meliputi :
1) Tunjangan kesehatan karyawan;
2) Tunjangan transportasi dan makan;
3) Tunjangan Hari Raya;
4) Rumah dinas dan mess;
5) Kendaraan dinas;
6) Asuransi tenaga kerja (Jamsostek);
7) Fasilitas Ibadah;
8) Keanggotaan koperasi kelompok usaha Sungai Budi;
9) Kantin;
10) Fasilitas olah raga;
11) Serikat Pekerja;
12) Liburan bersama.
c. Manajemen Pemasaran
Industri utama pemakai produk Perusahaan yakni industri makanan dan
minuman serta industri kertas sangat erat hubungannya dengan jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
populasi penduduk suatu negara. Indonesia, dengan populasi sebesar
240 juta jiwa merupakan target utama pemasaran dari produk
Perusahaan. Perusahaan membukukan penjualan domestik masing-
masing sebesar 91% dan 98% dari total penjualan konsolidasi untuk
tahun 2013 dan 2012. Meskipun pasar domestik menawarkan potensi
penjualan yang lebih besar, namun Perusahaan tetap memiliki
fleksibilitas untuk mengubah strategi pemasaran ke pasar yang lebih
menguntungkan yaitu pasar ekspor. Apabila pasokan tepung jagung
(sebagai salah satu produk substitusi dari tepung tapioka) di pasar
internasional kurang memadai, atau terjadi pergerakan kurs mata uang
USD/Rp yang cukup signifikan, maka Perusahaan dapat
mengalokasikan lebih banyak penjualan produk tepung tapioka ke
pasar ekspor. Perusahaan memasang iklan untuk membangun "Brand
Image". Produk-produk yang dipasarkan oleh Perusahaan dapat
dikategorikan sebagai bahan baku yang dipakai dibeberapa sektor
industri penting, antara lain makanan, minuman, kertas dan produk
konsumsi lainnya seperti pasta gigi, tekstil dan deterjen.
d. Manajemen Keuangan
Pada tahun 2013, sebesar 64% dan 32% dari nilai pendapatan usaha
Perusahaan dan Entitas Anak berasal dari penjualan tepung tapioka dan
sweetener.
Pada tahun 2013, sekitar 9% produk Perusahaan dan Entitas Anak
diekspor. Untuk pasar ekspor, Perusahaan menjual langsung tepung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
tapioka, sweetener dan karung plastik kepada pelanggan yang berasal
dari negara China, Vietnam, Malaysia, Australia dan Amerika Serikat.
Sebagian besar produksi tepung tapioka dan karung plastik Perusahaan
dan Entitas Anak dijual melalui distributor tunggal PT Sungai Budi
(SB), yang kemudian akan memasarkannya ke pasar domestik. Untuk
penjualan di pasar domestik, Perusahaan dan Entitas Anak membayar
SB biaya distribusi yang tetap, sesuai dengan tarif pasar, dan
berdasarkan volume penjualan tepung tapioka dan karung plastik yang
ditangani. Sebagai distributor tunggal, SB menanggung risiko kredit
dari pembeli.
Sekitar 39% produk karung plastik Perusahaan dipakai oleh Perusahaan
dan Entitas Anak untuk bahan pengemasan tepung tapioka.
Untuk produk asam sulfat, Perusahaan mendistribusikan sendiri produk
asam sulfatnya. Pada umumnya asam sulfat dijual ke pabrik-pabrik
yang berlokasi di Lampung.
Perusahaan dan Entitas Anak menjual langsung sebagian besar produk
glukosa, fruktosa, maltodextrin dan sorbitol ke langganan dengan
menggunakan transportasi berupa tangki stainless steel sehingga
kualitas dan mutu tetap terjamin.
Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan dan Entitas Anak
adalah untuk memastikan bahwa Perusahaan dan Entitas Anak
mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung
bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Entitas Anak tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal
tertentu. Perusahaan dan Entitas Anak mengelola struktur modal dan
membuat penyesuaian terhadap struktur modal sehubungan dengan
perubahan kondisi ekonomi.
Perusahaan dan Entitas Anak memantau modalnya dengan
menggunakan analisa gearing ratio (rasio utang terhadap modal), yakni
membagi utang bersih terhadap jumlah modal.
Struktur modal Perusahaan dan Entitas Anak terdiri dari ekuitas dan
pinjaman diterima dikurangi dengan kas dan setara kas dan deposito
berjangka yang dijaminkan.
C. PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan
PT Duta Pertiwi Nusantara (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta notaris
No. 45 tanggal 18 Maret 1982 dari Jahja Irwan Sutjiono, SH., notaris di
Jakarta. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-2-12-HT-01.04 th. 86 tanggal 4
Januari 1986. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali
perubahan, yang terakhir dengan akta No. 34 tanggal 11 Juni 2009 dari
Fathiah Helmi, SH, notaris di Jakarta, mengenai perubahan Anggaran
Dasar untuk disesuaikan dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1.
tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perusahaan yang Melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Penawaran Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik sebagaimana
dimuat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor:
Kep79/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008. Perubahan Anggaran Dasar tersebut
telah didaftarkan kepada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia, Direktorat Jendral Administrasi Hukum Umum
dengan surat No. AHU-0002536.AH.01.09. Th 2010 tanggal 14 Januari
2010.
Perusahaan berdomisili di Pontianak, Kalimantan Barat. Kantor Pusat
beralamat di Jl. Tanjungpura No. 263D, Pontianak 78122. Sedangkan
pabrik berlokasi di Jl. Adisucipto Km. 10,6 Desa Teluk Kapuas, Kec. Sei
Raya, Kab. Kubu Raya, Pontianak 78391.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
Perusahaan meliputi industri lem, barang-barang kimia dan pertambangan.
Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1987. Hasil
produksi Perusahaan dipasarkan di dalam negeri. Pada periode laporan
yang disajikan tidak terdapat ekspansi maupun penciutan usaha.
Jumlah karyawan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-
tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 rata-rata 110 dan 112 karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
2. Struktur Organisasi
3. Visi dan Misi
a. Visi Perusahaan
Berperan aktif dalam sector perkayuan dan khususnya dibidang industri
perekat kayu lapis.
b. Misi Perusahaan
Menciptakan tenaga-tenaga kerja trampil, bertanggung jawab serta
innovatif, berpartisipasi menciptakan lowongan kerja sektor industri
perkayuan atau perekat di daerah atau nasional.
Dewan Komisaris
Komite Audit
Direktur Utama
Internal Audit
RUPS
Direktur Administrasi
Manajer
Umum & Adm
Direktur Keuangan
Manajer
Keuangan
Manajer
Akuntansi
Manajer
Pemasaran
Manajer
Pembelian
Direktur Operasi
Proyek
Patungan
Manajer
Pabrik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
4. Empat Pilar Bisnis
a. Manajemen Operasi
1) Produksi
Volume produksi Glue mengalami penurunan dari 15.321 ton pada
tahun 2013 turun menjadi 14.632 ton pada tahun 2014 (turun
sebanyak 689 ton atau 4,50%). Volume produksi Hardener PF naik
dari 246 ton pada tahun 2013 menjadi 247 ton pada tahun 2014
(naik 1 ton atau 0,41%). Penurunan volume produksi Glue karena
turunnya volume permintaan. Volume produksi barang setengah
jadi berupa Formalin mengalami penurunan dari 9.482 ton pada
tahun 2013 menjadi 8.582 ton pada tahun 2014 (turun 900 ton atau
9,49%), hal ini karena menurunnya produksi glue.
2) Kapasitas produksi
Kapasitas terpasang produksi cukup besar sehingga selama
beberapa tahun terakhir tidak mengalami perubahan. Kapasitas
produksi Formalin dan Glue masing-masing sebesar 50.000 ton dan
75.000.
Anak perusahaan, PT Intitirta Primasakti lagi mempersiapkan
rencana eksplorasi dan survey karena izin pertambahan yang
sebelumnya diterminasi telah dipulihkan kembali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
b. Sumber Daya Manusia
Karyawan dan karyawati Perusahan merupakan aset Perusahaan yang
tak ternilai dan sumber daya manusia yang berkualitas, trampil serta
memiliki dedikasi yang selalu dibina.
Produk-produk yang berkualitas sesuai tuntutan mutu serta pelayanan
yang memuaskan termasuk komitmen Perusahaan dalam kegiatan-
kegiatan sehari-harinya.
Perlindungan tenaga kerja melalui jaminan social tenaga kerja,
termasuk jaminan kesehatan, kecelakaan, kematian dan hari tua
diselenggarakan dengan konsekuen agar para tenaga kerja merasa aman
dan terlindungi dalam melakukan aktivitas-aktivitasnya. Beasiswa
anak-anak karyawan yang berprestasi jugamdimasukkan dalam
program Perusahaan.
Lingkungan kerja yang kondusif, bersih, nyaman dengan peralatan atau
perlindungan kerja yang memadai demi tercapainya produktivitas serta
kualitas kerja diimplementasikan secara terarah baik, serta
membudayakan rasa cinta pada Perusahaan dan lingkungannya.
c. Manajemen Pemasaran
Strategi yang ditempuh Perusahaan dalam rangka mencapai targetnya
antara lain dengan memberikan harga yang cukup bersaing, pelayanan
yang baik, menjaga dan mempertahankan mutu glue serta pengiriman
yang tepat waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
d. Manajemen Keuangan
1) Aset
Aset Lancar tahun 2013 sebesar Rp 167 milyar naik menjadi Rp 176
milyar pada tahun 2014 (naik Rp 9 milyar atau 5,39%) antara lain
dikarenakan oleh: naiknya penempatan deposito berjangka tidak
lebih dari 3 bulan, piutang pencairan reksadana sebesar Rp 2,4
milyar dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) lebih bayar sebesar Rp
3.021.216.621 akibat dari Pajak Masukan lebih besar dari Pajak
Keluaran.
Aset tidak Lancar tahun 2013 sebesar Rp 89 milyar naik menjadi
Rp 93 milyar pada tahun 2014 (naik Rp 4 milyar atau 4,49%).
Kenaikan ini terutama dikarenakan oleh bertambahnya beban
eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan.
Total Aset mengalami peningkatan sebesar Rp 12,51 milyar, dari
Rp 256,37 milyar pada tahun 2013 menjadi Rp 268,88 milyar pada
tahun 2014. Kenaikan ini dikarenakan oleh naiknya aset lancar dan
aset tidak lancar.
2) Pendapatan
Pendapatan bersih mengalami peningkatan dari Rp 131,33 milyar
pada tahun 2013 naik menjadi Rp 132,78 milyar pada tahun 2014
(naik Rp 1,45 milyar atau 1,10%) karena adanya penyesuaian
kenaikan harga jual dan naiknya nilai tukar rata-rata US Dollar
terhadap Rupiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
3) Beban
Beban usaha naik dari Rp 23,87 milyar pada tahun 2013 menjadi
Rp 24,93 milyar pada tahun 2014 (naik Rp 1,06 milyar atau 4,44%).
Kenaikan beban usaha terutama dikarenakan oleh penyesuaian
kenaikan gaji karyawan, naiknya beban imbalan pasca kerja, pajak
dan perijinan lainnya.
4) Laba (rugi)
Kinerja Perusahaan tahun 2014 termasuk bagus karena laba yang
dicapai cukup tinggi, memang secara nilai menunjukkan penurunan
yang sangat signifikan dibanding tahun 2013, hal ini terjadi karena
pada tahun 2013 terdapat 2 jenis transaksi non reguler, yaitu
pemulihan penurunan nilai beban eksplorasi ditangguhkan dari
entitas anak karena ijin usaha telah dipulihkan dan divestasi saham
entitas asosiasi.
Laba tahun berjalan turun dari Rp 66,81 milyar pada tahun 2013
menjadi Rp 14,52 milyar pada tahun 2014 (turun Rp 52,29 milyar
atau 78,27%). Hal ini terutama dikarenakan oleh turunnya laba
selisih kurs mata uang asing sebesar Rp 4 milyar, laba penjualan
saham entitas asosiasi sebesar Rp 44 milyar dan pemulihan beban
penyisihan penurunan nilai atas beban eksplorasi dan
pengembangan sebesar Rp 30 milyar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Pendapatan komprehensif lain turun dari Rp 19 milyar menjadi Rp
757 juta karena menurunnya keuntungan aktuarial dari program
pensiun manfaat pasti.
Total laba rugi komprehensif mengalami penurunan dari Rp 66
milyar pada tahun 2013 turun menjadi Rp 15,28 milyar pada tahun
2014 karena menurunnya laba tahun berjalan dan pendapatan
komprehensif lainnya.
5) Arus kas
Arus kas dari aktivitas operasi naik Rp 6,54 milyar yakni dari minus
Rp 660,73 juta pada tahun 2013 naik menjadi Rp 5,878 milyar hal
ini disebabkan berkurangnya pembayaran kepada pemasok.
Arus kas dari aktivitas investasi turun sebesar Rp 16,70 milyar,
yakni dari Rp 17,65 milyar pada tahun 2013 menjadi Rp 950 juta
pada tahun 2014, hal ini terutama dikarenakan Perusahaan
menerima hasil penjualan saham entitas asosiasi (PT Chang Chun
DPN Chemical Industry) pada tahun 2013.
Arus kas dari aktivitas pendanaan hanya turun sebesar Rp 3,70
milyar, yakni dari Rp 249 juta pada tahun 2013 menjadi minus Rp
3,45 juta pada tahun 2014, hal ini dikarenakan oleh meningkatnya
dividen yang dibagikan oleh Perusahaan dan adanya pinjaman
kepada pemegang saham entitas anak yaitu kepada PT Ayrus Prima
Total Arus kas secara keseluruhan mengalami peningkatan sebesar
Rp 2,6 milyar yakni dari Rp 67,04 milyar pada tahun 2013 naik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
menjadi Rp 69,68 milyar pada tahun 2014 karena meningkatnya
arus kas dari aktivitas operasi.
6) Kemampuan membayar utang
Kemampuan membayar utang Perusahaan sangat baik. Tingkat
likuiditas diukur dari rasio lancar padatahun 2014 sebesar 1.223%,
sedangkan tahun 2013sebesar 1.017% (naik 20,26%), berarti
kemampuan bayar utang semakin baik. Selama ini Perusahaan
selalu membayar utang yang telah jatuh tempo tepat waktu.
7) Struktur modal
Perusahaan berusaha mengelola struktur modal yang optimal
supaya dapat memaksimalkan nilai bagi para pemilik atau
pemegang saham, untuk itu manajemen selalu aktif memastikan
adanya keseimbangan yang memadai antara ekuitas dan utang atau
menjaga rasio modal yang sehat. Pembelanjaan dengan utang akan
dikaji atau dibandingkan antara nilai tambah yang dihasilkan
berupa peningkatan laba bersih yang kontribusi pada peningkatan
ekuitas dengan beban bunga atas utang tersebut.
D. PT Ekadharma Internasional Tbk
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan
PT Ekadharma International Tbk (“Perusahaan“), didirikan dengan nama
PT Ekadharma Widya Graphika berdasarkan akta Notaris Raden Santoso,
S.H., No. 71 tanggal 20 November 1981. Akta pendirian tersebut disahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.
J.A.5/12/12 tanggal 5 Juni 1982 dan didaftarkan di Kantor Pengadilan
Negeri Jakarta tanggal 23 September 1982. Pada tahun 1990, Anggaran
Dasar Perusahaan mengalami perubahan dengan Akta No. 279 tanggal 9
Juni 1990 yang dibuat di hadapan Notaris Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H.,
sehubungan dengan rencana penawaran umum saham Perusahaan kepada
masyarakat serta perubahan nama Perusahaan menjadi PT Ekadharma Tape
Industries Tbk. Akta perubahan tersebut telah mendapatkan pengesahan
dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.
C2-3608.H.T.01.04 Th. 1990 tanggal 21 Juni 1990 dan telah diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 65 tanggal 14 Agustus 1990.
Pada tahun 2006, nama Perusahaan diubah menjadi PT Ekadharma
International Tbk.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan,
terakhir dengan akta Notaris Irawan Soerodjo, S.H., No. 165 tanggal 28
Mei 2008 sehubungan dengan perubahan seluruh anggaran dasar
Perusahaan untuk disesuaikan dengan Undang-undang Republik Indonesia
No. 40 Tahun 2007 mengenai “Perseroan Terbatas”. Akta perubahan
tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.
AHU56940.AH.01.02.Th.2008 tanggal 29 Agustus 2008 dan telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 33 tanggal 24
April 2009.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Sesuai dengan anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
Perusahaan terutama adalah bergerak dalam bidang pembuatan pita perekat
dan memproduksi bahan baku dan atau bahan penolong yang diperlukan
serta usaha perdagangan pada umumnya. Perusahaan berkedudukan di
Tangerang, dengan kantor pusat dan pabrik di Kawasan Industri Pasar
Kemis Blok C-1, Tangerang. Saat ini, Perusahaan mempunyai kantor
cabang di Jakarta, Medan, Surabaya, Semarang, Bandung, Cikarang,
Makassar, Denpasar, Palembang, Bogor, Yogyakarta, Banjarmasin,
Balikpapan, Pekanbaru, Batam dan Manado. Perusahaan memulai kegiatan
operasi komersialnya sejak tahun 1981.
2. Struktur Organisasi
Dewan Komisaris
Komite Audit
Presiden Direktur
Sekretaris
Perusahaan
Internal Audit
Direktur Operasional & Sales Direktur Keuangan & Adm
Branch Manager Business Development
Manager
Manajer Keuangan Manajer Akuntansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
3. Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi Perusahaan
Menjadi salah satu perusahaan terbaik dan terbesar di bidang pita
perekat di Indonesia.
b. Misi Perusahaan
1) Perseroan yang bergerak dalam bidang produsen pita perekat ini
telah bertekad untuk berperan aktif dalam mensukseskan
pembangunan Indonesia.
2) Dilandasi oleh konsep dasar pemikiran inilah, Perseroan terus
berupaya mengembangkan usahanya dengan menekuni keahlian
yang dimiliki serta mengambil hikmah dari berbagai pengalaman
yang di dapat sepanjang perjalanannya.
3) Hubungan baik dengan berbagai pihak adalah salah satu prinsip
kerja yang selalu dianut dan merupakan kunci sukses yang
mengantar PT Ekadharma International Tbk., sebagai salah satu
perusahaan terbaik di bidang pita perekat di Indonesia.
4. Empat Pilar Bisnis
a. Manajemen Operasi
Proses produksi terdiri dari 3 rangkaian proses yaitu proses printing,
coating dan slitting. Proses produksi yang utama adalah proses coating
dan proses slitting sedangkan proses printing hanya dilakukan untuk
pesanan khusus yang bersifat “Private Labels”. Proses printing adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
proses melapisi OPP film dengan tinta untuk mencetak logo, gambar
atau huruf. Proses coating adalah proses melapisi OPP film polos atau
OPP film yang sudah melalui proses cetakan (printing) dengan resin
menjadi OPP jumbo rolls. Proses slitting adalah proses memotong OPP
ukuran besar atau Jumbo Roll menjadi bentuk roll yang lebih kecil.
Kapasitas mesin coating dan slitting masing-masing bias mencapai 305
juta m2 per tahun. Penjualan Pita Perekat mencapai 260 juta m2 di tahun
2014. Perseroan senantiasa menganalisa dan merencanakan
penambahan kapasitas mesin sesuai dengan perkembangan pasar.
b. Sumber Daya Manusia
Perseroan menempatkan sumber daya manusia sebagai aset yang paling
berharga karena dengan dukungan sumber daya manusia yang
berkualitas merupakan salah satu faktor kunci bagi pertumbuhan
Perseroan di masa mendatang.
Pada tahun 2014 jumlah tenaga kerja Perseroan berjumlah 426 orang.
Perseroan memberikan pelatihan kepada karyawan untuk
meningkatkan kompentensi karyawan dalam menjalankan tugas.
Evaluasi dan perubahan terhadap struktur organisasi Perseroan
dilakukan oleh Perseroan dalam meningkatkan kinerja perusahaan
melalui proses kerja yang efektif dan efisien.
Dalam rangka meningkatkan motivasi dan produktivitas kerja,
Perseroan memberikan peningkatan pendapatan bagi karyawan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
berprestasi dan fasilitas-fasilitas kesejahteraan antara jaminan sosial
tenaga kerja dan lain-lain.
c. Manajemen Pemasaran
Ditahun 2014 ini, penjualan Perusahaan meningkat sebesar 25,7 %
menjadi Rp.526,5 milyar dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar
Rp.418,6 milyar, kenaikan nilai penjualan disebabkan oleh kenaikan
volume.
Dalam rangka untuk mengembangkan usaha, Perusahaan terus
memperluas jaringan usaha dengan membuka kantor cabang dan stock
point. Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan mempunyai 27
jaringan usaha yang terdiri dari 18 kantor cabang dan 9 stock point.
Seluruh jaringan usaha tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia,
dan rencananya di masa yang akan datang Perusahaan akan membuka
stock point baru di Cakung, Lubuk Linggau, Padang dan Jambi.
Di kota-kota dimana cabang dan stock point Perseroan berada,
penjualan dan distribusi dilakukan secara langsung oleh Perseroan
kepada seluruh pelanggan, yaitu customer tradisional market (retail,
grosir), modern market (supermarket, hypermarket) dan pemakai
langsung (end user). Untuk daerah-daerah yang belum ada jaringan
usaha Perseroan, kegiatan penjualan dan distribusi dilakukan oleh
distributor atau agen-agen penjualan Perusahaan.
Dalam meningkatkan volume penjualan dan loyalitas pelanggan,
Perusahaan selalu memberikan pelayanan terbaik kepada semua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
pelanggan yang antara lain memperhatikan kwalitas produk dan
pengiriman barang yang tepat dan cepat.
Disamping itu, Perusahaan juga tetap mempertahankan program
customer loyalty reward yang bertujuan memperluas pangsa pasar dan
meningkatkan loyalitas pelanggan yang dimulai dari akhir tahun 2011
sampai sekarang. Pemberian diskon penjualan berupa potongan harga
penjualan langsung dan atau barang-barang hadiah yang merupakan
bagian dari program customer loyalty reward tersebut akan terus
dilakukan Perusahaan sebagai bagian dari bentuk penghargaan kepada
para pelanggan dan pengguna produk-produk Perusahaan.
Di tahun 2014 Perusahaan melakukan diversifikasi produk-produk tape
yang dipasarkan seperti Mono Fibre Tape, Cross Fibre Tape, Anti Slip
Tape, Double Foam Tape baik yang digunakan untuk penggunaan
normal maupun yang khusus digunakan untuk automotive serta produk-
produk alat-alat tulis kantor seperti Glue Stick dan lain-lain.
d. Manajemen Keuangan
1) Aset lancer
Jumlah aset lancar Perseroan yang berakhir tanggal 31 Desember
2014 tercatat sebesar Rp. 296,4 milyar, meningkat sebesar 29,4 %
atau Rp. 67,3 milyar dibandingkan jumlah aset lancar tahun 2013
sebesar Rp. 229 milyar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh
meningkatnya aset lancar berupa piutang dan persediaan seiring
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
dengan meningkatnya pertumbuhan penjualan dan persaingan
pasar.
2) Aset tidak lancar
Jumlah aset tidak lancar Perseroan yang berakhir tanggal 31
Desember 2014 tercatat sebesar Rp. 114,9 milyar, hampir sama
dengan jumlah aset lancar tahun 2013 sebesar Rp. 114,5 milyar.
3) Jumlah Aset
Jumlah aset Perseroan yang berakhir tanggal 31 Desember 2014
tercatat sebesar Rp. 411,3 milyar, meningkat sebesar 19,7% atau
Rp. 67,7 milyar dibandingkan jumlah asset tahun 2013 sebesar Rp.
343,6 milyar. Secara keseluruhan peningkatan ini terutama
disebabkan oleh meningkatnya piutang usaha dan persediaan.
4) Penjualan
Berdasarkan laporan keuangan Perseroan yang telah diaudit untuk
tahun buku 2014, penjualan Perseroan meningkat sebesar 25,7 %
atau 107,9 milyar dari Rp. 418,6 milyar pada tahun 2013 menjadi
Rp. 526,5 milyar pada tahun 2014. Peningkatan ini terutama
disebabkan oleh meningkatnya harga jual dan volume penjualan.
5) Beban usaha
Jumlah beban usaha tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar
23,4% atau Rp. 13,1 milyar menjadi Rp. 69,2 milyar dibandingkan
dengan tahun 2013 sebesar Rp. 56 milyar. Peningkatan beban usaha
ini terutama disebabkan oleh meningkatnya biaya gaji, ekspedisi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
donasi, penyusutan dan amortisasi. Kenaikan ini berkaitan dengan
dampak dari inflasi dan kenaikan aktivitas Perseroan yang
berhubungan dengan penjualan.
6) Laba bersih
Laba bersih adalah sebesar Rp. 40,7 milyar pada tahun 2014, naik
sebesar 3,3 % dibandingkan dengan laba bersih Rp. 39,4 milyar
pada tahun 2013. Kenaikan laba bersih terutama karena adanya
peningkatan nilai penjualan.
7) Pendapatan komprehensif lain
Pendapatan komprehensif lain tahun 2014 adalah sebesar Rp. 1
milyar, turun sebesar 91,3 % atau Rp. 10,8 milyar dibandingkan
dengan tahun 2013 sebesar Rp. 11,8 milyar. Penurunan ini terjadi
pada selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan.
8) Total laba komprehensif
Total laba komprehensif tahun 2014 adalah sebesar Rp. 41,7 milyar,
turun sebesar 18,5 % atau Rp. 9,5 milyar dibandingkan dengan
tahun 2013 sebesar Rp. 41,7 milyar. Penurunan ini disebabkan
selish kurs atas penjabaran laporan keuangan.
9) Arus Kas
Kas dan setara kas pada akhir tahun 2014 adalah sebesar Rp. 13,2
milyar mengalami kenaikan sebesar Rp. 3,3 milyar atau naik 34,3
% dibanding tahun 2013 sebesar Rp. 9,8 milyar. Arus kas yang
diperoleh dari aktivitas operasi pada tahun2014 adalah sebesar Rp.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
4,6 milyar, menurun sebesar 80% dibandingkan tahun 2013 sebesar
Rp. 23,2 milyar.
Arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi pada tahun 2014
adalah sebesar Rp. 12,1 milyar , turun sebesar 58,9 % dibandingkan
tahun 2013 sebesar Rp. 29,4 milyar. Kegiatan investasi digunakan
untuk perolehan aktiva tetap.
Arus kas yang diperoleh dari kegiatan pendanaan pada tahun 2014
adalah sebesar Rp. 10,9 milyar, meningkat sebesar 10,9%
dibandingkan tahun 2013, arus kas ini digunakan untuk aktivitas
operasional Perusahaan.
10) Struktur Permodalan
Perseroan mengelola struktur permodalan dan melakukan
penyesuaian berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk
memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perseroan
dapat menyesuaikan usulan pembayaran dividen kepada pemegang
saham atau mengusahakan tambahan pendanaan melalui pinjaman.
Kebijakan Perseroan adalah mempertahankan struktur permodalan
yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada
biaya yang wajar, antara lain dengan memonitor permodalan
menggunakan rasio liabilitas terhadap ekuitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
E. PT Indo Acidatama Tbk
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan
PT Indo Acidatama Tbk (Perusahaan) didirikan pada awalnya bernama PT
Sarasa Nugraha Tbk berdasarkan Akta Notaris Sri Rahayu, SH, Notaris di
Jakarta No. 5 tanggal 7 Desember 1982. Akta Pendirian ini disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-
1433.HT.01.TH.85 tanggal 18 Maret 1985. Anggaran Dasar Perusahaan
telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta
Notaris Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, No. 36 tanggal 11 Juni 2008
untuk memenuhi ketentuan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
Perusahaan Terbatas. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
Surat Keputusan No. AHU-85992.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 13
Nopember 2008.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan,
yang terakhir dengan Akta No. 1 tanggal 6 Agustus 2014 dari Notaris
Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, mengenai perubahan susunan dewan
direksi dan komisaris Perusahaan. Perubahan Anggaran Dasar tersebut
telah disampaikan dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia melalui surat keputusan No. AHU-
04974.40.21.2014 tanggal 8 Agustus 2014.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan ruang lingkup kegiatan
Perusahaan meliputi industri pakaian jadi, kimia dasar, kemasan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
plastik dan perdagangan ekspor dan impor. Pada saat ini, kegiatan
Perusahaan adalah dalam bidang industri kimia dasar.
Perusahaan berkedudukan di Gedung Graha Kencana Suite 9A, Jl. Raya
Perjuangan 88, Jakarta. Perusahaan memiliki pabrik yang berlokasi di
Surakarta dengan alamat Jl. Raya Solo, Sragen Km 11 Desa Kemiri, Jawa
Tengah. Perusahaan memulai kegiatan komersil kimia dasar sejak tahun
1989.
Perusahaan tidak mempunyai entitas induk karena tidak terdapat pemegang
saham Perusahaan yang memiliki porsi kepemilikan efektif atau hak suara
melebihi 50%. Pada tanggal laporan, South East Union Inc, PT Budhi
Bersaudara Manunggal, dan PT Kemiri Sarana Investama merupakan
entitas yang masing-masing memiliki pengaruh signifikan terhadap
Perusahaan, dan tidak terdapat pihak pengendali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
2. Struktur Organisasi
Komisaris
Komite Audit
Presiden Direktur
Wkl. Presiden
Direktur
Sekretaris
Perusahaan
Pemeriksaan Internal
Departemen Produksi
Departemen Utility
Departemen Kelistrikan
Departemen Mekanik
Departemen Lingkungan
Direktur Plant
Wkl. Direktur Plant
Direktur Komersial
Wkl. Direktur Komersial
Dpt. Mk Riset & Adm
Departemen Penjualan
Departemen Logistik
Direktur Keuangan & Adm
Departemen HRM Dpt. Akuntansi
Dpt. Keuangan
Dpt. IT
Wkl. Direktur Hub
Industri
Departemen Umum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
3. Visi dan Misi
a. Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan industry agro kimia bertaraf internasional yang
ramah lingkungan.
b. Misi Perusahaan
1) Menjadi perusahaan industri kimia berbasis alkohol yang diakui
secara international.
2) Mengutamakan proses produksi yang ramah lingkungan sesuai
dengan standar yang berlaku.
3) Menjadi perusahaan yang mampu bersaing secara international
dalam industri sejenis.
4) Menjamin kualitas produk sesuai standar international dan
kuantitas produk sesuai permintaan.
5) Selalu memenuhi komitmen yang telah di sepakati dengan
pelanggan.
6) Secara terus-menerus akan meningkatkan kualitas keterampilan
dan pengetahuan sumber daya manusia berlandaskan moralitas
dan mentalitas yang baik.
7) Secara terus-menerus akan melakukan inovasi untuk
meningkatkan efisiensi di segala bidang.
8) Selalu berupaya meningkatkan profitabilitas dan pertumbuhan
usaha demi mencapai kemakmuran bagi investor, karyawan dan
masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
4. Empat Pilar Bisnis
a. Manajemen Operasi
1) Pengembangan Usaha
a) Diversifikasi Produk
Perseroan bermaksud untuk menambah produk yang dihasilkan
dari fasilitas produksi yang ada yaitu berupa bio ethanol.
Sehingga, dimasa yang akan datang Perseroan akan memiliki 2
produk utama yaitu Ethanol Super Prima dan Bio-Ethanol.
Penambahan produk tersebut dilakukan dengan memodifikasi
fasilitas pengolahan.
b) Kerjasama Operasi
Untuk meningkatkan posisi Perseroan dalam industri ethanol
dan produk turunannya, Perseroan bermaksud untuk melakukan
kerjasama operasi (Joint Venture) dengan perusahaan yang
menghasilkan tetes tebu.
2) Peningkatan Efisiensi
a) Penggunaan bahan baku alternative
Perseroan berusaha untuk dapat menggunakan bahan baku
alternatif selain tetes tebu seperti singkong dan bahan baku
lainnya yang dapat dipergunakan untuk memproduksi ethanol
(multi-feed). Dengan demikian, maka dimasa depan, Perseroan
tidak harus tergantung hanya pada satu bahan baku dengan
melakukan modifikasi yang minimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
b) Efisiensi dalam penggunaan bahan baku
Untuk mengurangi rasio pemakaian bahan baku Perseroan
berusaha untuk memproduksi ethanol melalui pengembangan
teknologi. Dimasa yang akan datang, Perseroan berusaha untuk
meningkatkan efisiensi penggunaan bahan baku dari proses
fermentasi (produksi) sekitar 3-5%.
b. Sumber Daya Manusia
Hubungan yang harmonis antara karyawan dan Perseroan merupakan
ciri yang dimiliki oleh PT. Indo Acidatama Tbk. Budaya ini terus
dikembangkan oleh Perseroan agar mencapai visi dan misi yang telah
ditetapkan. Selain itu, Perseroan terus melakukan peningkatan
kesejahteraan karyawan dengan memberikan hal berikut berupa:
1) Fasilitas dan Tunjangan seperti program asuransi kesehatan,
jaminan hari tua, poliklinik, koperasi, sarana rumah ibadah,
kegiatan olahraga, seni budaya dan rekreasi keluarga.
2) Program Pelatihan dan Pengembangan secara internal dan eksternal
seperti keselamatan kerja, perawatan mesin dan training motivasi
dan sebagainya.
Perseroan juga memberikan kesempatan bagi karyawan yang
berprestasi untuk terus mengembangkan keahliannya dengan
memberikan program pelatihan melalui training dan seminar. Perseroan
juga menerapkan transparansi pada karyawan dalam hal penilaian
prestasi kerja dengan metode Reward and Punishment. Dan secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
rutin, Perseroan selalu mengagendakan program pelatihan untuk
meningkatkan kualitas karyawan melalui program workshop, training,
maupun seminar.
Upaya yang dilakukan oleh Perseroan ini tidak lain adalah untuk
meningkatkan kualitas dari Sumber Daya Manusia (SDM). Sehingga
Perseroan memiliki karyawan yang terlatih agar memahami tugas-
tugasnya dan memiliki komitmen yang tinggi sehingga loyal terhadap
Perseroan. Perseroan menyadari pentingnya peningkatan kualitas
SDM, karena memiliki kontribusi yang signifikan terhadap
peningkatan kinerja Perseroan.
c. Manajemen Pemasaran
1) Pasar dalam negeri
a) Fleksibilitas
Yaitu dimana biaya yang dikenakan oleh Perseroan untuk
pelanggan dengan perbedaan kebutuhan produksi yang
bersangkutan dibedakan antara satu sama lainnya sehingga
pelanggan merasakan pelayanan yang fair.
b) Ketepatan Jadwal
Waktu pengiriman dari pabrik ke tempat tujuan dari masing-
masing pelanggan, sehingga pelanggan semakin puas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
c) Meningkatkan Kualitas Produk
Dengan menggunakan bahan baku utama dan bahan pembantu
yang berkualitas baik sehingga produksi tersebut digunakan
untuk jangka waktu lama dan tidak cepat rusak.
d) Melayani customer retail
Penjualan langsung ke customer end user (pemakai langsung).
2) Pasar Ekspor
Untuk penjualan produk ekspor, Perseroan sangat memperhatikan
quality kontrol dan waktu pengiriman. Apabila kedua hal tersebut
dapat dipenuhi maka hubungan akan berjalan dengan baik dan
untuk jangka waktu yang lama.
d. Manajemen Keuangan
1) Aset Lancar
Aset lancar Perseroan untuk tahun 2012 adalah sebesar Rp. 306,89
milyar, naik sebesar Rp. 47,60 milyar atau 18,35% dibandingkan
tahun 2011 sebesar Rp. 259,29 milyar. Kenaikan ini terutama
disebabkan karena naiknya kas dan bank, dan meningkatnya
persediaan akibat pembelian bahan baku (tetes tebu).
2) Aset Tidak Lancar
Aset tidak lancar Perseroan untuk tahun 2012 adalah sebesar Rp.
95,22 milyar, turun sebesar Rp. 6,67 milyar atau 6,54%
dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp. 101,89 milyar. Penurunan ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
terutama disebabkan karena penambahan aset yang tidak sebanding
dengan akumulasi penyusutan yang meningkat.
3) Total Aset
Total Aset Perseroan untuk tahun 2012 adalah sebesar Rp. 402,11
milyar, naik sebesar Rp. 40,93 milyar atau 11,33% dibandingkan
tahun 2011 sebesar Rp. 361,18 milyar. Kenaikan ini terutama
disebabkan karena meningkatnya aset lancar akibat meningkatnya
kas dan bank dan persediaan.
4) Penjualan
Penjualan Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp. 384,15
milyar turun sebesar Rp. 3,20 milyar atau sebesar 0,82% dibanding
tahun 2011 sebesar Rp. 387,35 milyar. Penurunan penjualan pada
tahun 2012 diakibatkan turunnya penjualan pupuk bio organik plus.
Dengan demikian realisasi penjualan Perseroan pada tahun 2012
tidak melampau proyeksi sebesar 2,84 % dari proyeksi penjualan
tahun 2012 sebesar Rp. 395,40 milyar.
5) Beban Usaha
Pada tahun 2012 Beban Usaha Perseroan sebesar Rp. 50,89 milyar
mengalami kenaikan sebesar Rp 2,69 milyar atau 5,58% dibanding
tahun 2011 sebesar Rp 48,20 milyar. Kenaikan ini disebabkan
kenaikan Biaya Gaji dan Biaya pengembangan Produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
6) Laba Kotor
Laba kotor Perseroan untuk tahun 2012 adalah sebesar Rp. 81,34
milyar, turun sebesar Rp. 6,27 milyar atau 7,15% dari laba kotor
tahun 2011 sebesar Rp. 87,61 milyar. Alasan terjadinya penurunan
disebabkan karena meningkatnya beban pokok penjualan akibat
naiknya harga tetes tebu (bahan baku).
7) Laba Sebelum Pajak Penghasilan
Laba sebelum pajak penghasilan Perseroan untuk tahun 2012
adalah sebesar Rp. 25,76 milyar, turun sebesar Rp. 8,05 milyar atau
23,80% dari Laba sebelum pajak penghasilan 2011 sebesar Rp.
33,81 milyar. Penyebab turunnya laba sebelum pajak penghasilan
adalah dikarenakan laba kotor tahun 2012 mengalami penurunan.
8) Laba Tahun Berjalan
Laba tahun berjalan Perseroan untuk tahun 2012 adalah sebesar Rp.
16,96 milyar turun sebesar Rp. 7,03 milyar atau 29,30% dari laba
tahun berjalan di tahun 2011 sebesar Rp. 23,99 milyar. Alasan
terjadinya penurunan laba tahun berjalan tahun 2012 adalah
turunnya nilai penjualan dan naiknya beban pokok penjualan.
9) Pendapatan Komprehensif Lainnya
Pada tahun 2012 pendapatan komprehensif lainnya berupa
keuntungan dari kenaikan nilai wajar efek yang tersedia untuk
dijual sebesar Rp. 7.875.000 mengalami kenaikan sebesar 100%
dibanding tahun 2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
10) Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan
Total laba komprehensif pada tahun 2012 sebesar Rp. 16,96 milyar
turun sebesar Rp. 7,03 milyar atau 29,30% dari laba komprehensif
di tahun 2011 sebesar Rp. 23,99 milyar. Alasan terjadinya
penurunan laba komprehensif tahun berjalan tahun 2012 adalah
turunnya nilai penjualan dan naiknya beban pokok penjualan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
BAB V
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dilakukan analisis laporan keuangan pada lima
perusahaan di Bursa Efek Indonesia sub sektor kimia, dari lima perusahaan terbagi
menjadi dua kelompok perusahaan, yaitu perusahaan non multinasional yang
terdiri dari PT. Barito Pasific, Tbk., dan PT. Ekadharma Internasional, Tbk., dan
perusahaan multinasional yang terdiri dari PT. Budi Acid Jaya, Tbk., PT. Duta
Pertiwi Nusantara, Tbk., dan PT. Indo Acidatama, Tbk. Kelima perusahaan dapat
dianalisis laporan keuangan berdasarkan pada kelengkapan data yang diperoleh
dari neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan modal tahun 2009 sampai
dengan tahun 2016. Ada dua periode observasi yang ditentukan yaitu, periode masa
sedang krisis tahun 2009-2013, dan periode masa setelah krisis tahun 2014-2016
Analisis rasio keuangan dan analisis trend digunakan untuk mengetahui
kecenderungan perkembangan kinerja keuangan dua kelompok perusahaan dan
analisis uji Mann Whitney digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan
kinerja keuangan pada dua kelompok perusahaan. Hasil analisis data penelitian ini
adalah sebagai berikut :
A. Hasil Analisis
1. Analisis Permasalahan 1
a. Rasio Keuangan
1) Periode 2009-2013
a) Perusahaan Non Multinasional Sub Sektor Kimia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
(1) PT. Barito Pacific, Tbk.
(a) Rasio Likuiditas
Tabel V.1
Current Ratio
PT. Barito Pasific, Tbk.
2009-2013
Tahun =Aset Lancar
Kewajiban Lancar Artinya
2009 =
Rp 6.122.175
Rp 2.832.156
= 2,16
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak
2,16 kali dari total kewajiban lancar
(2,16:1), atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh
Rp 2,16 aset lancar.
2010 =
Rp 5.915.459
Rp 4.104.017
= 1,44
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak
1,44 kali dari total kewajiban lancar
(1,44:1), atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh
Rp 1,44 aset lancar.
2011 =
Rp 6.956.974
Rp 3.496.204
= 1,99
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak
1,99 kali dari total kewajiban lancar
(1,99:1), atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh
Rp 1,99 aset lancar.
2012 =
Rp 7.345.505
Rp 4.804.754
= 1,53
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak
1,53 kali dari total kewajiban lancar
(1,53:1), atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh
Rp 1,53 aset lancar.
2013 =
Rp 10.460.152
Rp 7.752.755
= 1,35
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak
1,35 kali dari total kewajiban lancar
(1,35:1), atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh
Rp 1,35 aset lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Tabel V.2
Quick Ratio
PT. Barito Pasific, Tbk.
2009-2013
Tahun =Aset Lancar − Persediaan
Kewajiban Lancar Artinya
2009 =
Rp 6.122.175 − Rp 1.821.082
Rp 2.832.156
= 1,52
Perusahaan memiliki aset sangat
lancar sebanyak 1,52 kali dari
total kewajiban lancar (1,52:1),
atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar
dijamin oleh Rp 1,52 aset sangat
lancar.
2010 =
Rp 5.915.459 − Rp 2.004.886
Rp 4.104.017
= 0,95
Perusahaan memiliki aset sangat
lancar sebanyak 0,95 kali dari
total kewajiban lancar (0,95:1),
atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar
dijamin oleh Rp 0,95 aset sangat
lancar.
2011 =
Rp 6.956.974 − Rp 2.593.512
Rp 3.496.204
= 1,25
Perusahaan memiliki aset sangat
lancar sebanyak 1,25 kali dari
total kewajiban lancar (1,25:1),
atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar
dijamin oleh Rp 1,25 aset sangat
lancar.
2012 =
Rp 7.345.505 − Rp 2.720.787
Rp 4.804.754
= 0,96
Perusahaan memiliki asset
sangat lancar sebanyak 0,96 kali
dari total kewajiban lancar
(0,96:1), atau dengan kata lain
bahwa setiap Rp 1 kewajiban
lancar dijamin oleh Rp 0,96 aset
sangat lancar.
2013 =
Rp 10.460.152 − Rp 3.623.464
Rp 7.752.755
= 0,88
Perusahaan memiliki aset sangat
lancar sebanyak 0,88 kali dari
total kewajiban lancar (0,88:1),
atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar
dijamin oleh Rp 0,88 aset sangat
lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
(b) Rasio Solvabilitas
Tabel V.3
Debt Ratio
PT. Barito Pasific, Tbk.
2009-2013
Tahun =Total Utang
Total Aset Artinya
2009 =
Rp 7.573.990
Rp 16.375.286
= 0,46
Aset perusahaan sebanyak 46%
dibiayai oleh utang dan sisanya
54% oleh modal; atau dengan
kata lain bahwa setiap Rp 1 aset,
Rp 0,46 nya dibiayai oleh utang
dan Rp 0,54 nya oleh modal.
2010 =
Rp 8.145.729
Rp 16.015.188
= 0,51
Aset perusahaan sebanyak 51%
dibiayai oleh utang dan sisanya
49% oleh modal; atau dengan
kata lain bahwa setiap Rp 1 aset,
Rp 0,51 nya dibiayai oleh utang
dan Rp 0,49 nya oleh modal.
2011 =
Rp 9.214.989
Rp 18.843.727
= 0,49
Aset perusahaan sebanyak 49%
dibiayai oleh utang dan sisanya
51% oleh modal; atau dengan
kata lain bahwa setiap Rp 1 aset,
Rp 0,49 nya dibiayai oleh utang
dan Rp 0,51 nya oleh modal.
2012 =
Rp 11.184.300
Rp 20.606.639
= 0,54
Aset perusahaan sebanyak 54%
dibiayai oleh utang dan sisanya
46% oleh modal; atau dengan
kata lain bahwa setiap Rp 1 aset,
Rp 0,54 nya dibiayai oleh utang
dan Rp 0,46 nya oleh modal.
2013 =
Rp 15.458.397
Rp 28.433.107
= 0,54
Aset perusahaan sebanyak 54%
dibiayai oleh utang dan sisanya
46% oleh modal; atau dengan
kata lain bahwa setiap Rp 1 aset,
Rp 0,54 nya dibiayai oleh utang
dan Rp 0,46 nya oleh modal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
(c) Rasio Profitabilitas
Tabel V.4
Return on Assets
PT. Barito Pasific, Tbk.
2009-2013
Tahun =Laba Bersih
Total Aset Artinya
2009 =
Rp 547.265
Rp 16.375.286
= 0,0334
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,0334 laba bersih.
2010 =
(Rp 558.630)
Rp 16.015.188
= (0,0349)
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,0349 rugi.
2011 =
Rp 8.683
Rp 18.843.727
= 0,0005
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,0005 laba bersih.
2012 =
(Rp 1.199.657)
Rp 20.606.639
= (0,0582)
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,0582 rugi.
2013 =
(Rp 448.313)
Rp 28.433.107
= (0,0158)
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,0158 rugi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Tabel V.5
Return on Equity
PT. Barito Pasific, Tbk.
2009-2013
Tahun =Laba Bersih
Total Ekuitas Artinya
2009 =
Rp 547.265
Rp 6.467.418
= 0,085
Setiap Rp 1 ekuitas turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,085 laba bersih.
2010 =
(Rp 558.630)
Rp 5.859.051
= (0,095)
Setiap Rp 1 ekuitas turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,095 rugi.
2011 =
Rp 8.683
Rp 9.628.738
= 0,0009
Setiap Rp 1 ekuitas turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,0009 laba bersih.
2012 =
(Rp 1.199.657)
Rp 9.422.339
= (0,127)
Setiap Rp 1 ekuitas turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,127 rugi.
2013 =
(Rp 448.313)
Rp 12.974.710
= (0,035)
Setiap Rp 1 ekuitas turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,035 rugi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
(d) Rasio Aktivitas
Tabel V.6
Inventory Turnover
PT. Barito Pasific, Tbk.
2009-2013
Tahun =Penjualan
Persediaan Artinya
2009 =
Rp 14.392.940
Rp 1.821.082
= 7,90
Kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan
berputar dalam suatu periode tertentu. Setiap Rp 1
persediaan mampu menghasilkan penjualan bersih
Rp 7,90.
2010 =
Rp 16.965.228
Rp 2.004.886
= 8,46
Kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan
berputar dalam suatu periode tertentu. Setiap Rp 1
persediaan mampu menghasilkan penjualan bersih
Rp 8,46.
2011 =
Rp 9.354.195
Rp 2.593.512
= 3,61
Kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan
berputar dalam suatu periode tertentu. Setiap Rp 1
persediaan mampu menghasilkan penjualan bersih
Rp 3,61.
2012 =
Rp 22.303.033
Rp 2.720.787
= 8,20
Kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan
berputar dalam suatu periode tertentu. Setiap Rp 1
persediaan mampu menghasilkan penjualan bersih
Rp 8,20.
2013 =
Rp 30.857.701
Rp 3.623.464
= 8,52
Kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan
berputar dalam suatu periode tertentu. Setiap Rp 1
persediaan mampu menghasilkan penjualan bersih
Rp 8,52.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Tabel V.7
Total Assets Turnover
PT. Barito Pasific, Tbk.
2009-2013
Tahun =Penjualan
Total Aset Artinya
2009 =
𝑅𝑝 14.392.940
𝑅𝑝 16.375.286
= 𝑅𝑝 0,88
Kemampuan perusahaan untuk menjual produk
dagangnya dengan total aset yang dimiliki. Setiap
Rp 1 total aset dapat menghasilkan penjualan
bersih sebesar Rp 0,88.
2010 =
𝑅𝑝 16.965.228
𝑅𝑝 16.015.188
= 𝑅𝑝 1,06
Kemampuan perusahaan untuk menjual produk
dagangnya dengan total aset yang dimiliki. Setiap
Rp 1 total aset dapat menghasilkan penjualan
bersih sebesar Rp 1,06.
2011 =
𝑅𝑝 9.354.195
𝑅𝑝 18.843.727
= 𝑅𝑝 0,50
Kemampuan perusahaan untuk menjual produk
dagangnya dengan total aset yang dimiliki. Setiap
Rp 1 total aset dapat menghasilkan penjualan
bersih sebesar Rp 0,50.
2012 =
𝑅𝑝 22.303.033
𝑅𝑝 20.606.639
= 𝑅𝑝 1,08
Kemampuan perusahaan untuk menjual produk
dagangnya dengan total aset yang dimiliki. Setiap
Rp 1 total aset dapat menghasilkan penjualan
bersih sebesar Rp 1,08.
2013 =
𝑅𝑝 30.857.701
𝑅𝑝 28.433.107
= 𝑅𝑝 1,09
Kemampuan perusahaan untuk menjual produk
dagangnya dengan total aset yang dimiliki. Setiap
Rp 1 dari aset dapat menghasilkan penjualan
bersih sebesar Rp 1,09.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
(2) PT. Ekadharma Internasional, Tbk.
(a) Rasio Likuiditas
Tabel V.8
Current Ratio
PT. Ekadharma Internasional, Tbk.
2009-2013
Tahun =Aset Lancar
Kewajiban Lancar Artinya
2009 =
Rp 90.694.414.734
Rp 64.475.926.403
= 1,41
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak
1,41 kali dari total kewajiban lancar
(1,41:1), atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh
Rp 1,41 aset lancar.
2010 =
Rp 122.497.716.657
Rp 69.499.301.764
= 1,76
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak
1,76 kali dari total kewajiban lancar
(1,76:1), atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh
Rp 1,76 aset lancar.
2011 =
Rp 155.734.437.903
Rp 81.808.618.930
= 1,90
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak
1,90 kali dari total kewajiban lancar
(1,90:1), atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh
Rp 1,90 aset lancar.
2012 =
Rp 180.370.886.413
Rp 74.814.329.851
= 2,41
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak
2,41 kali dari total kewajiban lancar
(2,41:1), atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh
Rp 2,41 aset lancar.
2013 =
Rp 229.041.255.054
Rp 98.355.431.960
= 2,33
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak
2,33 kali dari total kewajiban lancar
(2,33:1), atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh
Rp 2,33 aset lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Tabel V.9
Quick Ratio
PT. Ekadharma Internasional, Tbk.
2009-2013
Tahun =Aset Lancar − Persediaan
Kewajiban Lancar Artinya
2009 =
Rp 90.694.414.734 − Rp 43.506.720.432
Rp 64.475.926.403
= 0,73
Perusahaan memiliki aset sangat
lancar sebanyak 0,73 kali dari total
kewajiban lancar (0,73:1), atau
dengan kata lain bahwa setiap Rp 1
kewajiban lancar dijamin oleh Rp
0,73 aset sangat lancar.
2010 =
Rp 122.497.716.657 − Rp 55.680.519.953
Rp 69.499.301.764
= 0,96
Perusahaan memiliki aset sangat
lancar sebanyak 0,96 kali dari total
kewajiban lancar (0,96:1), atau
dengan kata lain bahwa setiap Rp 1
kewajiban lancar dijamin oleh Rp
0,96 aset sangat lancar.
2011 =
Rp 155.734.437.903 − Rp 73.015.114.568
Rp 81.808.618.930
= 1,01
Perusahaan memiliki asset sangat
lancar sebanyak 1,01 kali dari total
kewajiban lancar (1,01:1), atau
dengan kata lain bahwa setiap Rp 1
kewajiban lancar dijamin oleh Rp
1,01 aset sangat lancar.
2012 =
Rp 180.370.886.413 − Rp 81.649.066.066
Rp 74.814.329.851
= 1,32
Perusahaan memiliki asset sangat
lancar sebanyak 1,32 kali dari total
kewajiban lancar (1,32:1), atau
dengan kata lain bahwa setiap Rp 1
kewajiban lancar dijamin oleh Rp
1,32 aset sangat lancar.
2013 =
Rp 229.041.255.054 − Rp 109.379.000.446
Rp 98.355.431.960
= 1,22
Perusahaan memiliki aset sangat
lancar sebanyak 1,22 kali dari total
kewajiban lancar (1,22:1), atau
dengan kata lain bahwa setiap Rp 1
kewajiban lancar dijamin oleh Rp
1,22 aset sangat lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
(b) Rasio Solvabilitas
Tabel V.10
Debt Ratio
PT. Ekadharma Internasional, Tbk.
2009-2013
Tahun =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 Artinya
2009 =
𝑅𝑝 76.211.304.840
𝑅𝑝 165.122.502.774
= 0,46
Aset perusahaan sebanyak
46% dibiayai oleh utang dan
sisanya 54% oleh modal;
atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 aset, Rp 0,46 nya
dibiayai oleh utang dan Rp
0,54 nya oleh modal.
2010 =
𝑅𝑝 79.271.063.174
𝑅𝑝 204.470.482.995
= 0,39
Aset perusahaan sebanyak
39% dibiayai oleh utang dan
sisanya 61% oleh modal;
atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 aset, Rp 0,39 nya
dibiayai oleh utang dan Rp
0,61 nya oleh modal.
2011 =
𝑅𝑝 89.946.780.063
𝑅𝑝 237.592.308.314
= 0,38
Aset perusahaan sebanyak
38% dibiayai oleh utang dan
sisanya 62% oleh modal;
atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 aset, Rp 0,38 nya
dibiayai oleh utang dan Rp
0,62 nya oleh modal.
2012 =
𝑅𝑝 81.915.660.390
𝑅𝑝 273.893.467.429
= 0,3
Aset perusahaan sebanyak
30% dibiayai oleh utang dan
sisanya 70% oleh modal;
atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 aset, Rp 0,30 nya
dibiayai oleh utang dan Rp
0,70 nya oleh modal.
2013 =
𝑅𝑝 105.893.942.734
𝑅𝑝 343.601.504.089
= 0,31
Aset perusahaan sebanyak
31% dibiayai oleh utang dan
sisanya 69% oleh modal;
atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 aset, Rp 0,31 nya
dibiayai oleh utang dan Rp
0,69 nya oleh modal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
(c) Rasio Profitabilitas
Tabel.11
Return on Assets
PT. Ekadharma Internasional, Tbk.
2009-2013
Tahun =Laba Bersih
Total Aset Artinya
2009 =
Rp 16.443.338.453
Rp 165.122.502.774
= 0,1
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,1 laba bersih.
2010 =
Rp 24.485.164.898
Rp 204.470.482.995
= 0,12
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,12 laba bersih.
2011 =
Rp 26.148.879.995
Rp 237.592.308.314
= 0,11
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,11 laba bersih.
2012 =
Rp 36.197.747.370
Rp 273.893.467.429
= 0,132
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,132 laba bersih.
2013 =
Rp 39.450.652.821
Rp 343.601.504.089
= 0,115
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,115 laba bersih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Tabel V.12
Return on Equity
PT. Ekadharma Internasional, Tbk.
2009-2013
Tahun =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 Artinya
2009 =
𝑅𝑝 16.443.338.453
𝑅𝑝 69.524.864.274
= 0,237
Setiap Rp 1 ekuitas turut
berkontribusi menciptakan
Rp 0,237 laba bersih.
2010 =
𝑅𝑝 24.485.164.898
𝑅𝑝 106.522.065.774
= 0,23
Setiap Rp 1 ekuitas turut
berkontribusi menciptakan
Rp 0,23 laba bersih.
2011 =
𝑅𝑝 26.148.879.995
𝑅𝑝 147.645.528.251
= 0,177
Setiap Rp 1 ekuitas turut
berkontribusi menciptakan
Rp 0,177 laba bersih.
2012 =
𝑅𝑝 36.197.747.370
𝑅𝑝 191.977.807.039
= 0,189
Setiap Rp 1 ekuitas turut
berkontribusi menciptakan
Rp 0,189 laba bersih.
2013 =
𝑅𝑝 39.450.652.821
𝑅𝑝 237.707.561.355
= 0,167
Setiap Rp 1 ekuitas turut
berkontribusi menciptakan
Rp 0,167 laba bersih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
(d) Rasio Aktivitas
Tabel V.13
Inventory Turnover
PT. Ekadharma Internasional, Tbk.
2009-2013
Tahun =𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 Artinya
2009 =
𝑅𝑝 205.218.226.732
𝑅𝑝 43.506.720.432
= 5
Kemampuan dana yang tertanam
dalam persediaan berputar dalam
suatu periode tertentu. Setiap Rp 1
persediaan mampu menghasilkan
penjualan bersih Rp 5.
2010 =
𝑅𝑝 254.275.936.956
𝑅𝑝 55.680.519.953
= 5
Kemampuan dana yang tertanam
dalam persediaan berputar dalam
suatu periode tertentu. Setiap Rp 1
persediaan mampu menghasilkan
penjualan bersih Rp 5.
2011 =
𝑅𝑝 328.459.768.003
𝑅𝑝 73.015.114.568
= 5
Kemampuan dana yang tertanam
dalam persediaan berputar dalam
suatu periode tertentu. Setiap Rp 1
persediaan mampu menghasilkan
penjualan bersih Rp 5.
2012 =
𝑅𝑝 385.037.050.333
𝑅𝑝 81.649.066.066
= 5
Kemampuan dana yang tertanam
dalam persediaan berputar dalam
suatu periode tertentu. Setiap Rp 1
persediaan mampu menghasilkan
penjualan bersih Rp 5.
2013 =
𝑅𝑝 418.668.758.096
𝑅𝑝 109.379.000.446
= 4
Kemampuan dana yang tertanam
dalam persediaan berputar dalam
suatu periode tertentu. Setiap Rp 1
persediaan mampu menghasilkan
penjualan bersih Rp 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Tabel V.14
Total Assets Turnover
PT. Ekadharma Internnasional, Tbk.
2009-2013
Tahun =𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 Artinya
2009 =
𝑅𝑝 205.218.226.732
𝑅𝑝 165.122.502.774
= 1,24
Kemampuan perusahaan untuk menjual produk
dagangnya dengan total aset yang dimiliki.
Setiap Rp 1 total aset dapat menghasilkan
penjualan bersih sebesar Rp 1,24
2010 =
𝑅𝑝 254.275.936.956
𝑅𝑝 204.470.482.995
= 1,24
Kemampuan perusahaan untuk menjual produk
dagangnya dengan total aset yang dimiliki.
Setiap Rp 1 total aset dapat menghasilkan
penjualan bersih sebesar Rp 1,24
2011 =
𝑅𝑝 328.459.768.003
𝑅𝑝 237.592.308.314
= 1,38
Kemampuan perusahaan untuk menjual produk
dagangnya dengan total aset yang dimiliki.
Setiap Rp 1 total aset dapat menghasilkan
penjualan bersih sebesar Rp 1,38
2012 =
𝑅𝑝 385.037.050.333
𝑅𝑝 273.893.467.429
= 1,41
Kemampuan perusahaan untuk menjual produk
dagangnya dengan total aset yang dimiliki.
Setiap Rp 1 total aset dapat menghasilkan
penjualan bersih sebesar Rp 1,41
2013 =
𝑅𝑝 418.668.758.096
𝑅𝑝 343.601.504.089
= 1,22
Kemampuan perusahaan untuk menjual produk
dagangnya dengan total aset yang dimiliki.
Setiap Rp 1 total aset dapat menghasilkan
penjualan bersih sebesar Rp 1,22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
b) Perusahaan Multinasional Sub Sektor Kimia
(1) PT. Budi Acid Jaya, Tbk.
(a) Rasio Likuiditas
Tabel V. 15
Current Ratio
PT. Budi Acid Jaya, Tbk.
2009-2013
Tahun =𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 Artinya
2009 =
𝑅𝑝 536.438
𝑅𝑝 514.068
= 1,04
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak
1,04 kali dari total kewajiban lancar
(1,04:1), atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh
Rp 1,04 aset lancar.
2010 =
𝑅𝑝 835.607
𝑅𝑝 811.791
= 1,03
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak
1,034 kali dari total kewajiban lancar
(1,03:1), atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh
Rp 1,03 aset lancar.
2011 =
𝑅𝑝 907.001
𝑅𝑝 725.374
= 1,25
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak
1,25 kali dari total kewajiban lancar
(1,25:1), atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh
Rp 1,25 aset lancar.
2012 =
𝑅𝑝 1.026.460
𝑅𝑝 907.065
= 1,13
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak
1,13 kali dari total kewajiban lancar
(1,13:1), atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh
Rp 1,13 aset lancar.
2013 =
𝑅𝑝 1.094.079
𝑅𝑝 1.016.562
= 1,08
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak
1,08 kali dari total kewajiban lancar
(1,08:1), atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh
Rp 1,08 aset lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Tabel V.16
Quick Ratio
PT. Budi Acid Jaya, Tbk.
2009-2013
Tahun =𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 − 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 Artinya
2009 =
𝑅𝑝 536.438 − 𝑅𝑝 165.289
𝑅𝑝 514.068
= 0,72
Perusahaan memiliki aset sangat
lancar sebanyak 0,72 kali dari
total kewajiban lancar (0,72:1),
atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar
dijamin oleh Rp 0,72 aset sangat
lancar.
2010 =
𝑅𝑝 835.607 − 𝑅𝑝 293.639
𝑅𝑝 811.791
= 0,67
Perusahaan memiliki aset sangat
lancar sebanyak 0,67 kali dari
total kewajiban lancar (0,67:1),
atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar
dijamin oleh Rp 0,67 aset sangat
lancar.
2011 =
𝑅𝑝 907.001 − 𝑅𝑝 387.085
𝑅𝑝 725.374
= 0,72
Perusahaan memiliki aset sangat
lancar sebanyak 0,72 kali dari
total kewajiban lancar (0,72:1),
atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar
dijamin oleh Rp 0,72 aset sangat
lancar.
2012 =
𝑅𝑝 1.026.460 − 𝑅𝑝 300.744
𝑅𝑝 907.065
= 0,8
Perusahaan memiliki asset
sangat lancar sebanyak 0,8 kali
dari total kewajiban lancar
(0,8:1), atau dengan kata lain
bahwa setiap Rp 1 kewajiban
lancar dijamin oleh Rp 0,8 aset
sangat lancar.
2013 =
𝑅𝑝 1.094.079 − 𝑅𝑝 232.695
𝑅𝑝 1.016.562
= 0,85
Perusahaan memiliki aset sangat
lancar sebanyak 0,85 kali dari
total kewajiban lancar (0,85:1),
atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar
dijamin oleh Rp 0,85 aset sangat
lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
(b) Rasio Solvabilitas
Tabel V.17
Debt Ratio
PT. Budi Acid Jaya, Tbk.
2009-2013
Tahun =Total Utang
Total Aset Artinya
2009 =
Rp 815.632
Rp 1.598.824
= 0,51
Aset perusahaan sebanyak 51% dibiayai
oleh utang dan sisanya 49% oleh modal;
atau dengan kata lain bahwa setiap Rp 1
aset, Rp 0,51 nya dibiayai oleh utang dan
Rp 0,49 nya oleh modal.
2010 =
Rp 1.165.086
Rp 1.967.633
= 0,59
Aset perusahaan sebanyak 59% dibiayai
oleh utang dan sisanya 41% oleh modal;
atau dengan kata lain bahwa setiap Rp 1
aset, Rp 0,59 nya dibiayai oleh utang dan
Rp 0,41 nya oleh modal.
2011 =
Rp 1.312.254
Rp 2.123.285
= 0,62
Aset perusahaan sebanyak 62% dibiayai
oleh utang dan sisanya 38% oleh modal;
atau dengan kata lain bahwa setiap Rp 1
aset, Rp 0,62 nya dibiayai oleh utang dan
Rp 0,38 nya oleh modal.
2012 =
Rp 1.445.537
Rp 2.299.672
= 0,63
Aset perusahaan sebanyak 63% dibiayai
oleh utang dan sisanya 37% oleh modal;
atau dengan kata lain bahwa setiap Rp 1
aset, Rp 0,63 nya dibiayai oleh utang dan
Rp 0,37 nya oleh modal.
2013 =
Rp 1.497.754
Rp 2.382.875
= 0,63
Aset perusahaan sebanyak 63% dibiayai
oleh utang dan sisanya 37% oleh modal;
atau dengan kata lain bahwa setiap Rp 1
aset, Rp 0,63 nya dibiayai oleh utang dan
Rp 0,37 nya oleh modal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
(c) Rasio Profitabilitas
Tabel V.18
Return on Assets
PT. Budi Acid Jaya, Tbk.
2009-2013
Tahun =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 Artinya
2009 =
𝑅𝑝 146.415
𝑅𝑝 1.598.824
= 0,092
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,092 laba bersih.
2010 =
𝑅𝑝 46.847
𝑅𝑝 1.967.633
= 0,024
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,024 laba bersih.
2011 =
𝑅𝑝 62.965
𝑅𝑝 2.123.285
= 0,03
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,03 laba bersih.
2012 =
𝑅𝑝 5.084
𝑅𝑝 2.299.672
= 0,002
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,002 laba bersih.
2013 =
𝑅𝑝 42.886
𝑅𝑝 2.382.875
= 0,018
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,018 laba bersih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Tabel V.19
Return on Equity
PT. Budi Acid Jaya, Tbk.
2009-2013
Tahun =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 Artinya
2009 =
𝑅𝑝 146.415
𝑅𝑝 744.040
= 0,197
Setiap Rp 1 ekuitas turut
berkontribusi menciptakan Rp 0,197
laba bersih.
2010 =
𝑅𝑝 46.847
𝑅𝑝 762.710
= 0,061
Setiap Rp 1 ekuitas turut
berkontribusi menciptakan Rp 0,061
laba bersih.
2011 =
𝑅𝑝 62.965
𝑅𝑝 811.031
= 0,078
Setiap Rp 1 ekuitas turut
berkontribusi menciptakan Rp 0,078
laba bersih.
2012 =
𝑅𝑝 5.084
𝑅𝑝 854.135
= 0,006
Setiap Rp 1 ekuitas turut
berkontribusi menciptakan Rp 0,006
laba bersih.
2013 =
𝑅𝑝 42.886
𝑅𝑝 885.121
= 0,048
Setiap Rp 1 ekuitas turut
berkontribusi menciptakan Rp 0,048
laba bersih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
(d) Rasio Aktivitas
Tabel V.20
Inventory Turnover
PT. Budi Acid Jaya, Tbk.
2009-2013
Tahun =𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 Artinya
2009 =
𝑅𝑝 1.782.132
𝑅𝑝 165.289
= 11
Kemampuan dana yang tertanam
dalam persediaan berputar dalam
suatu periode tertentu. Setiap Rp 1
persediaan mampu menghasilkan
penjualan bersih Rp 11.
2010 =
𝑅𝑝 2.124.381
𝑅𝑝 293.639
= 7
Kemampuan dana yang tertanam
dalam persediaan berputar dalam
suatu periode tertentu. Setiap Rp 1
persediaan mampu menghasilkan
penjualan bersih Rp 7.
2011 =
𝑅𝑝 2.503.984
𝑅𝑝 387.085
= 6
Kemampuan dana yang tertanam
dalam persediaan berputar dalam
suatu periode tertentu. Setiap Rp 1
persediaan mampu menghasilkan
penjualan bersih Rp 6.
2012 =
𝑅𝑝 2.295.369
𝑅𝑝 300.744
= 8
Kemampuan dana yang tertanam
dalam persediaan berputar dalam
suatu periode tertentu. Setiap Rp 1
persediaan mampu menghasilkan
penjualan bersih Rp 8.
2013 =
𝑅𝑝 2.568.954
𝑅𝑝 232.695
= 11
Kemampuan dana yang tertanam
dalam persediaan berputar dalam
suatu periode tertentu. Setiap Rp 1
persediaan mampu menghasilkan
penjualan bersih Rp 11.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Tabel V.21
Total Assets Turnover
PT. Budi Acid Jaya, Tbk.
2009-2013
Tahun =𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 Artinya
2009 =
𝑅𝑝 1.782.132
𝑅𝑝 1.598.824
= 1,11
Kemampuan perusahaan untuk
menjual produk dagangnya dengan
total aset yang dimiliki. Setiap Rp 1
total aset dapat menghasilkan
penjualan bersih sebesar Rp 1,11.
2010 =
𝑅𝑝 2.124.381
𝑅𝑝 1.967.633
= 1
Kemampuan perusahaan untuk
menjual produk dagangnya dengan
total aset yang dimiliki. Setiap Rp 1
total aset dapat menghasilkan
penjualan bersih sebesar Rp 1.
2011 =
𝑅𝑝 2.503.984
𝑅𝑝 2.123.285
= 1,18
Kemampuan perusahaan untuk
menjual produk dagangnya dengan
total aset yang dimiliki. Setiap Rp 1
total aset dapat menghasilkan
penjualan bersih sebesar Rp 1,18.
2012 =
𝑅𝑝 2.295.369
𝑅𝑝 2.299.672
= 1
Kemampuan perusahaan untuk
menjual produk dagangnya dengan
total aset yang dimiliki. Setiap Rp 1
total aset dapat menghasilkan
penjualan bersih sebesar Rp 1.
2013 =
𝑅𝑝 2.568.954
𝑅𝑝 2.382.875
= 1
Kemampuan perusahaan untuk
menjual produk dagangnya dengan
total aset yang dimiliki. Setiap Rp 1
total aset dapat menghasilkan
penjualan bersih sebesar Rp 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
(2) PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
(a) Rasio Likuiditas
Tabel V.22
Current Ratio
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
2009-2013
Tahun =𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 Artinya
2009 =
𝑅𝑝 86.911.552.652
𝑅𝑝 6.365.045.320
= 13,65
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak
13,65 kali dari total kewajiban lancar
(13,65:1), atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh
Rp 13,65 aset lancar.
2010 =
𝑅𝑝 117.483.126.665
𝑅𝑝 24.128.310.036
= 4,87
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak
4,87 kali dari total kewajiban lancar
(4,87:1), atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh
Rp 4,87 aset lancar.
2011 =
𝑅𝑝 114.671.181.020
𝑅𝑝 22.170.811.806
= 5,17
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak
5,17 kali dari total kewajiban lancar
(5,17:1), atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh
Rp 5,17 aset lancar.
2012 =
𝑅𝑝 107.455.824.614
𝑅𝑝 12.506.012.328
= 8,59
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak
8,59 kali dari total kewajiban lancar
(8,59:1), atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh
Rp 8,59 aset lancar.
2013 =
𝑅𝑝 167.103.003.126
𝑅𝑝 16.424.251.535
= 10,17
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak
10,17 kali dari total kewajiban lancar
(10,17:1), atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh
Rp 10,17 aset lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Tabel V.23
Quick Ratio
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
2009-2013
Tahun =𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 − 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 Artinya
2009 =
𝑅𝑝 86.911.552.652 − 𝑅𝑝 25.059.233.821
𝑅𝑝 6.365.045.320
= 9,72
Perusahaan memiliki aset
sangat lancar sebanyak 9,72
kali dari total kewajiban lancar
(9,72:1), atau dengan kata lain
bahwa setiap Rp 1 kewajiban
lancar dijamin oleh Rp 9,72
aset sangat lancar.
2010 =
𝑅𝑝 117.483.126.665 − 𝑅𝑝 33.785.236.774
𝑅𝑝 24.128.310.036
= 3,47
Perusahaan memiliki aset
sangat lancar sebanyak 3,47
kali dari total kewajiban lancar
(3,47:1), atau dengan kata lain
bahwa setiap Rp 1 kewajiban
lancar dijamin oleh Rp 3,47
aset sangat lancar.
2011 =
𝑅𝑝 114.671.181.020 − 𝑅𝑝 31.534.942.541
𝑅𝑝 22.170.811.806
= 3,75
Perusahaan memiliki aset
sangat lancar sebanyak 3,75
kali dari total kewajiban lancar
(3,75:1), atau dengan kata lain
bahwa setiap Rp 1 kewajiban
lancar dijamin oleh Rp 3,75
aset sangat lancar.
2012 =
𝑅𝑝 107.455.824.614 − 𝑅𝑝 37.051.645.774
𝑅𝑝 12.506.012.328
= 5,63
Perusahaan memiliki asset
sangat lancar sebanyak 5,63
kali dari total kewajiban lancar
(5,63:1), atau dengan kata lain
bahwa setiap Rp 1 kewajiban
lancar dijamin oleh Rp 5,63
aset sangat lancar.
2013 =
𝑅𝑝 167.103.003.126 − 𝑅𝑝 43.312.845.339
𝑅𝑝 16.424.251.535
= 7,54
Perusahaan memiliki aset
sangat lancar sebanyak 7,54
kali dari total kewajiban lancar
(7,54:1), atau dengan kata lain
bahwa setiap Rp 1 kewajiban
lancar dijamin oleh Rp 7,54
aset sangat lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
(b) Rasio Solvabilitas
Tabel V.24
Debt Ratio
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
2009-2013
Tahun =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 Artinya
2009 =
𝑅𝑝 27.503.213.317
𝑅𝑝 142.551.475.929
= 0,19
Aset perusahaan sebanyak 19% dibiayai oleh
utang dan sisanya 81% oleh modal; atau dengan
kata lain bahwa setiap Rp 1 aset, Rp 0,19 nya
dibiayai oleh utang dan Rp 0,81 nya oleh
modal.
2010 =
𝑅𝑝 48.342.281.124
𝑅𝑝 175.682.792.596
= 0,28
Aset perusahaan sebanyak 28% dibiayai oleh
utang dan sisanya 72% oleh modal; atau dengan
kata lain bahwa setiap Rp 1 aset, Rp 0,28 nya
dibiayai oleh utang dan Rp 0,72 nya oleh
modal.
2011 =
𝑅𝑝 41.153.432.429
𝑅𝑝 172.322.620.690
= 0,24
Aset perusahaan sebanyak 24% dibiayai oleh
utang dan sisanya 76% oleh modal; atau dengan
kata lain bahwa setiap Rp 1 aset, Rp 0,24 nya
dibiayai oleh utang dan Rp 0,76 nya oleh
modal.
2012 =
𝑅𝑝 28.939.822.487
𝑅𝑝 184.636.344.559
= 0,16
Aset perusahaan sebanyak 16% dibiayai oleh
utang dan sisanya 84% oleh modal; atau dengan
kata lain bahwa setiap Rp 1 aset, Rp 0,16 nya
dibiayai oleh utang dan Rp 0,84 nya oleh
modal.
2013 =
𝑅𝑝 32.944.704.261
𝑅𝑝 256.372.669.050
= 0,13
Aset perusahaan sebanyak 13% dibiayai oleh
utang dan sisanya 87% oleh modal; atau dengan
kata lain bahwa setiap Rp 1 aset, Rp 0,13 nya
dibiayai oleh utang dan Rp 0,87 nya oleh
modal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
(c) Rasio Profitabilias
Tabel V.25
Return on Assets
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
2009-2013
Tahun =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 Artinya
2009 =
𝑅𝑝 6.084.613.537
𝑅𝑝 142.551.475.929
= 0,042
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,042 laba bersih.
2010 =
𝑅𝑝 14.033.568.032
𝑅𝑝 175.682.792.596
= 0,08
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,08 laba bersih.
2011 =
(𝑅𝑝 6.641.710.478)
𝑅𝑝 172.322.620.690
= (0,039)
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,039 rugi bersih.
2012 =
𝑅𝑝 20.608.530.035
𝑅𝑝 184.636.344.559
= 0,112
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,112 laba bersih.
2013 =
𝑅𝑝 66.813.230.321
𝑅𝑝 256.372.669.050
= 0,260
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,260 laba bersih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Tabel V.26
Return on Equity
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
2009-2013
Tahun =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 Artinya
2009 =
𝑅𝑝 6.084.613.537
𝑅𝑝 107.817.841.076
= 0,056
Setiap Rp 1 ekuitas turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,056 laba bersih.
2010 =
𝑅𝑝 14.033.568.032
𝑅𝑝 127.340.511.472
= 0,110
Setiap Rp 1 ekuitas turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,110 laba bersih.
2011 =
(𝑅𝑝 6.641.710.478)
𝑅𝑝 131.169.188.261
= (0,05)
Setiap Rp 1 ekuitas turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,05 rugi bersih.
2012 =
𝑅𝑝 20.608.530.035
𝑅𝑝 155.593.301.345
= 0,132
Setiap Rp 1 ekuitas turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,132 laba bersih.
2013 =
𝑅𝑝 66.813.230.321
𝑅𝑝 223.427.964.789
= 0,299
Setiap Rp 1 ekuitas turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,299 laba bersih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
(d) Rasio Aktivitas
Tabel V.27
Inventory Turnover
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
2009-2013
Tahun =𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 Artinya
2009 =
𝑅𝑝 93.286.770.819
𝑅𝑝 25.059.233.821
= 4
Kemampuan dana yang tertanam dalam
persediaan berputar dalam suatu periode
tertentu. Setiap Rp 1 persediaan mampu
menghasilkan penjualan bersih Rp 4.
2010 =
𝑅𝑝 97.283.942.857
𝑅𝑝 33.785.236.774
= 3
Kemampuan dana yang tertanam dalam
persediaan berputar dalam suatu periode
tertentu. Setiap Rp 1 persediaan mampu
menghasilkan penjualan bersih Rp 3.
2011 =
𝑅𝑝 161.413.570.091
𝑅𝑝 31.534.942.541
= 5
Kemampuan dana yang tertanam dalam
persediaan berputar dalam suatu periode
tertentu. Setiap Rp 1 persediaan mampu
menghasilkan penjualan bersih Rp 5.
2012 =
𝑅𝑝 146.690.966.909
𝑅𝑝 37.051.645.774
= 4
Kemampuan dana yang tertanam dalam
persediaan berputar dalam suatu periode
tertentu. Setiap Rp 1 persediaan mampu
menghasilkan penjualan bersih Rp 4.
2013 =
𝑅𝑝 131.333.196.189
𝑅𝑝 43.312.845.339
= 3
Kemampuan dana yang tertanam dalam
persediaan berputar dalam suatu periode
tertentu. Setiap Rp 1 persediaan mampu
menghasilkan penjualan bersih Rp 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Tabel V.28
Total Assets Turnover
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
2009-2013
Tahun =𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 Artinya
2009 =
𝑅𝑝 93.286.770.819
𝑅𝑝 142.551.475.929
= 0,65
Kemampuan perusahaan untuk menjual produk
dagangnya dengan total aset yang dimiliki.
Setiap Rp 1 total aset dapat menghasilkan
penjualan bersih sebesar Rp 0,65.
2010 =
𝑅𝑝 97.283.942.857
𝑅𝑝 175.682.792.596
= 0,55
Kemampuan perusahaan untuk menjual produk
dagangnya dengan total aset yang dimiliki.
Setiap Rp 1 total aset dapat menghasilkan
penjualan bersih sebesar Rp 0,55.
2011 =
𝑅𝑝 161.413.570.091
𝑅𝑝 172.322.620.690
= 0,93
Kemampuan perusahaan untuk menjual produk
dagangnya dengan total aset yang dimiliki.
Setiap Rp 1 total aset dapat menghasilkan
penjualan bersih sebesar Rp 0,93.
2012 =
𝑅𝑝 146.690.966.909
𝑅𝑝 184.636.344.559
= 0,79
Kemampuan perusahaan untuk menjual produk
dagangnya dengan total aset yang dimiliki.
Setiap Rp 1 total aset dapat menghasilkan
penjualan bersih sebesar Rp 0,79.
2013 =
𝑅𝑝 131.333.196.189
𝑅𝑝 256.372.669.050
= 0,51
Kemampuan perusahaan untuk menjual produk
dagangnya dengan total aset yang dimiliki.
Setiap Rp 1 total aset dapat menghasilkan
penjualan bersih sebesar Rp 0,51.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
(5) PT. Indo Acidatama, Tbk.
(a) Rasio Likuiditas
Tabel V.29
Current Ratio
PT. Indo Acidatama, Tbk.
2009-2013
Tahun =𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 Artinya
2009 =
𝑅𝑝 250.868.540
𝑅𝑝 146.995.965
= 1,71
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak
1,71 kali dari total kewajiban lancar
(1,71:1), atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh
Rp 1,71 aset lancar.
2010 =
𝑅𝑝 248.342.537
𝑅𝑝 102.457.250
= 2,42
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak
2,42 kali dari total kewajiban lancar
(2,42:1), atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh
Rp 2,42 aset lancar.
2011 =
𝑅𝑝 259.287.595
𝑅𝑝 81.670.263
= 3,17
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak
3,17 kali dari total kewajiban lancar
(3,17:1), atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh
Rp 3,17 aset lancar.
2012 =
𝑅𝑝 306.887.345
𝑅𝑝 111.511.056
= 2,75
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak
2,75 kali dari total kewajiban lancar
(2,75:1), atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh
Rp 2,75 aset lancar.
2013 =
𝑅𝑝 294.789.185
𝑅𝑝 89.839.668
= 3,28
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak
3,28 kali dari total kewajiban lancar
(3,28:1), atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh
Rp 3,28 aset lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Tabel V.30
Quick Ratio
PT. Indo Acidatama, Tbk.
2009-2013
Tahun =𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 − 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 Artinya
2009 =
𝑅𝑝 250.868.540 − 𝑅𝑝 160.552.175
𝑅𝑝 146.995.965
= 0,61
Perusahaan memiliki aset sangat
lancar sebanyak 0,61 kali dari
total kewajiban lancar (0,61:1),
atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar
dijamin oleh Rp 0,61 aset sangat
lancar.
2010 =
𝑅𝑝 248.342.537 − 𝑅𝑝 163.552.586
𝑅𝑝 102.457.250
= 0,83
Perusahaan memiliki aset sangat
lancar sebanyak 0,83 kali dari
total kewajiban lancar (0,83:1),
atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar
dijamin oleh Rp 0,83 aset sangat
lancar.
2011 =
𝑅𝑝 259.287.595 − 𝑅𝑝 121.603.634
𝑅𝑝 81.670.263
= 1,68
Perusahaan memiliki asset sangat
lancar sebanyak 1,68 kali dari
total kewajiban lancar (1,68:1),
atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar
dijamin oleh Rp 1,68 aset sangat
lancar.
2012 =
𝑅𝑝 306.887.345 − 𝑅𝑝 180.002.478
𝑅𝑝 111.511.056
= 1,14
Perusahaan memiliki asset sangat
lancar sebanyak 1,14 kali dari
total kewajiban lancar (1,14:1),
atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar
dijamin oleh Rp 1,14 aset sangat
lancar.
2013 =
𝑅𝑝 294.789.185 − 𝑅𝑝 192.744.153
𝑅𝑝 89.839.668
= 1,14
Perusahaan memiliki aset sangat
lancar sebanyak 1,14 kali dari
total kewajiban lancar (1,14:1),
atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar
dijamin oleh Rp 1,14 aset sangat
lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
(b) Rasio Solvabilitas
Tabel V.31
Debt Ratio
PT. Indo Acidatama, Tbk.
2009-2013
Tahun =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 Artinya
2009 =
𝑅𝑝 195.354.040
𝑅𝑝 413.776.708
= 0,47
Aset perusahaan sebanyak 47% dibiayai
oleh utang dan sisanya 53% oleh modal;
atau dengan kata lain bahwa setiap Rp 1
aset, Rp 0,47 nya dibiayai oleh utang dan Rp
0,53 nya oleh modal.
2010 =
𝑅𝑝 135.752.357
𝑅𝑝 364.004.769
= 0,37
Aset perusahaan sebanyak 37% dibiayai
oleh utang dan sisanya 63% oleh modal;
atau dengan kata lain bahwa setiap Rp 1
aset, Rp 0,37 nya dibiayai oleh utang dan Rp
0,63 nya oleh modal.
2011 =
𝑅𝑝 108.941.955
𝑅𝑝 361.182.183
= 0,30
Aset perusahaan sebanyak 30% dibiayai
oleh utang dan sisanya 70% oleh modal;
atau dengan kata lain bahwa setiap Rp 1
aset, Rp 0,30 nya dibiayai oleh utang dan Rp
0,70 nya oleh modal.
2012 =
𝑅𝑝 132.904.817
𝑅𝑝 402.108.960
= 0,33
Aset perusahaan sebanyak 33% dibiayai
oleh utang dan sisanya 67% oleh modal;
atau dengan kata lain bahwa setiap Rp 1
aset, Rp 0,33 nya dibiayai oleh utang dan Rp
0,67 nya oleh modal.
2013 =
𝑅𝑝 106.406.914
𝑅𝑝 420.782.548
= 0,25
Aset perusahaan sebanyak 25% dibiayai
oleh utang dan sisanya 75% oleh modal;
atau dengan kata lain bahwa setiap Rp 1
aset, Rp 0,25 nya dibiayai oleh utang dan Rp
0,75 nya oleh modal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
(c) Rasio Profitabilitas
Tabel V.32
Return on Assets
PT. Indo Acidatama, Tbk.
2009-2013
Tahun =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 Artinya
2009 =
𝑅𝑝 25.380.247
𝑅𝑝 413.776.708
= 0,061
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,061 laba bersih.
2010 =
𝑅𝑝 9.830.269
𝑅𝑝 364.004.769
= 0,027
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,027 laba bersih.
2011 =
𝑅𝑝 23.987.816
𝑅𝑝 361.182.183
= 0,066
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,066 laba bersih.
2012 =
𝑅𝑝 16.956.040
𝑅𝑝 402.108.960
= 0,042
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,042 laba bersih.
2013 =
𝑅𝑝 15.994.295
𝑅𝑝 420.782.548
= 0,038
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,038 laba bersih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Tabel V.33
Return on Equity
PT. Indo Acidatama, Tbk.
2009-2013
Tahun =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 Artinya
2009 =
𝑅𝑝 25.380.247
𝑅𝑝 218.422.668
= 0,116
Setiap Rp 1 ekuitas turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,116 laba bersih.
2010 =
𝑅𝑝 9.830.269
𝑅𝑝 228.252.412
= 0,043
Setiap Rp 1 ekuitas turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,043 laba bersih.
2011 =
𝑅𝑝 23.987.816
𝑅𝑝 252.240.228
= 0,095
Setiap Rp 1 ekuitas turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,095 laba bersih.
2012 =
𝑅𝑝 16.956.040
𝑅𝑝 269.204.143
= 0,062
Setiap Rp 1 ekuitas turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,062 laba bersih.
2013 =
𝑅𝑝 15.994.295
𝑅𝑝 314.375.634
= 0,051
Setiap Rp 1 ekuitas turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,051 laba bersih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
(d) Rasio Aktivitas
Tabel V.34
Inventory Turnover
PT. Indo Acidatama, Tbk.
2009-2013
Tahun =𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 Artinya
2009 =
𝑅𝑝 352.543.446
𝑅𝑝 160.552.175
= 2
Kemampuan dana yang tertanam dalam
persediaan berputar dalam suatu periode
tertentu. Setiap Rp 1 persediaan mampu
menghasilkan penjualan bersih Rp 2.
2010 =
𝑅𝑝 342.870.221
𝑅𝑝 163.552.586
= 2
Kemampuan dana yang tertanam dalam
persediaan berputar dalam suatu periode
tertentu. Setiap Rp 1 persediaan mampu
menghasilkan penjualan bersih Rp 2.
2011 =
𝑅𝑝 387.354.222
𝑅𝑝 121.603.634
= 3
Kemampuan dana yang tertanam dalam
persediaan berputar dalam suatu periode
tertentu. Setiap Rp 1 persediaan mampu
menghasilkan penjualan bersih Rp 3.
2012 =
𝑅𝑝 384.145.388
𝑅𝑝 180.002.478
= 2
Kemampuan dana yang tertanam dalam
persediaan berputar dalam suatu periode
tertentu. Setiap Rp 1 persediaan mampu
menghasilkan penjualan bersih Rp 2.
2013 =
𝑅𝑝 392.315.526
𝑅𝑝 192.744.153
= 2
Kemampuan dana yang tertanam dalam
persediaan berputar dalam suatu periode
tertentu. Setiap Rp 1 persediaan mampu
menghasilkan penjualan bersih Rp 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Tabel V.35
Total Assets Turnover
PT. Indo Acidatama, Tbk.
2009-2013
Tahun =𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 Artinya
2009 =
𝑅𝑝 352.543.446
𝑅𝑝 413.776.708
= 0,85
Kemampuan perusahaan untuk menjual produk
dagangnya dengan total aset yang dimiliki.
Setiap Rp 1 total aset dapat menghasilkan
penjualan bersih sebesar Rp 0,85.
2010 =
𝑅𝑝 342.870.221
𝑅𝑝 364.004.769
= 0,94
Kemampuan perusahaan untuk menjual produk
dagangnya dengan total aset yang dimiliki.
Setiap Rp 1 total aset dapat menghasilkan
penjualan bersih sebesar Rp 0,94.
2011 =
𝑅𝑝 387.354.222
𝑅𝑝 361.182.183
= 1,07
Kemampuan perusahaan untuk menjual produk
dagangnya dengan total aset yang dimiliki.
Setiap Rp 1 total aset dapat menghasilkan
penjualan bersih sebesar Rp 1,07.
2012 =
𝑅𝑝 384.145.388
𝑅𝑝 402.108.960
= 0,96
Kemampuan perusahaan untuk menjual produk
dagangnya dengan total aset yang dimiliki.
Setiap Rp 1 total aset dapat menghasilkan
penjualan bersih sebesar Rp 0,96.
2013 =
𝑅𝑝 392.315.526
𝑅𝑝 420.782.548
= 0,93
Kemampuan perusahaan untuk menjual produk
dagangnya dengan total aset yang dimiliki.
Setiap Rp 1 total aset dapat menghasilkan
penjualan bersih sebesar Rp 0,93.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
2) Periode 2014-2016
a) Perusahaan Non Multinasional Sub Sektor Kimia
(1) PT. Barito Pacific, Tbk.
(a) Rasio Likuiditas
Tabel V.36
Current Ratio
PT. Barito Pasific, Tbk.
2014-2016
Tahun =Aset Lancar
Kewajiban Lancar Artinya
2014 =
Rp 8.683.239
Rp 6.184.689
= 1,40
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak 1,40 kali dari total
kewajiban lancar (1,40:1), atau dengan kata lain bahwa setiap
Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp 1,40 aset lancar.
2015 =
Rp 6.217.546
Rp 5.622.600
= 1,11
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak 1,11 kali dari total
kewajiban lancar (1,11:1), atau dengan kata lain bahwa setiap
Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp 1,11 aset lancar.
2016 =
Rp 9.840.621
Rp 7.353.274
= 1,34
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak 1,34 kali dari total
kewajiban lancar (1,34:1), atau dengan kata lain bahwa setiap
Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp 1,34 aset lancar.
Tabel V.37
Quick Ratio
PT. Barito Pasific, Tbk.
2014-2016
Tahun =Aset Lancar − Persediaan
Kewajiban Lancar Artinya
2014 =
Rp 8.683.239 − Rp 2.784.032
Rp 6.184.689
= 0,95
Perusahaan memiliki aset sangat lancar sebanyak
0,95 kali dari total kewajiban lancar (0,95:1), atau
dengan kata lain bahwa setiap Rp 1 kewajiban lancar
dijamin oleh Rp 0,95aset sangat lancar.
2015 =
Rp 6.217.546 − Rp 2.541.714
Rp 5.622.600
= 0,65
Perusahaan memiliki aset sangat lancar sebanyak
0,65 kali dari total kewajiban lancar (0,65:1), atau
dengan kata lain bahwa setiap Rp 1 kewajiban lancar
dijamin oleh Rp 0,65 aset sangat lancar.
2016 =
Rp 9.840.621 − Rp 2.732.764
Rp 7.353.274
= 0,97
Perusahaan memiliki aset sangat lancar sebanyak
0,97 kali dari total kewajiban lancar (0,97:1), atau
dengan kata lain bahwa setiap Rp 1 kewajiban lancar
dijamin oleh Rp 0,97aset sangat lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
(b) Rasio Solvabilitas
Tabel V.38
Debt Ratio
PT. Barito Pasific, Tbk.
2014-2016
Tahun =Total Utang
Total Aset Artinya
2014 =
Rp 15.883.991
Rp 29.072.388
= 0,55
Aset perusahaan sebanyak 55%
dibiayai oleh utang dan sisanya
45% oleh modal; atau dengan
kata lain bahwa setiap Rp 1 aset,
Rp 0,55 nya dibiayai oleh utang
dan Rp 0,45 nya oleh modal.
2015 =
Rp 14.656.674
Rp 31.236.756
= 0,47
Aset perusahaan sebanyak 47%
dibiayai oleh utang dan sisanya
53% oleh modal; atau dengan
kata lain bahwa setiap Rp 1 aset,
Rp 0,47 nya dibiayai oleh utang
dan Rp 0,53 nya oleh modal.
2016 =
Rp 15.153.363
Rp 34.710.676
= 0,44
Aset perusahaan sebanyak 44%
dibiayai oleh utang dan sisanya
56% oleh modal; atau dengan
kata lain bahwa setiap Rp 1 aset,
Rp 0,44 nya dibiayai oleh utang
dan Rp 0,56 nya oleh modal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
(c) Rasio Profitabilitas
Tabel V.39
Return on Assets
PT. Barito Pasific, Tbk.
2014-2016
Tahun =Laba Bersih
Total Aset Artinya
2014 =
(Rp 17.502)
Rp 29.072.388
= (0,0006)
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,0006 rugi.
2015 =
Rp 70.456
Rp 31.236.756
= 0,0023
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,0023 laba bersih.
2016 =
Rp 3.778.085
Rp 34.710.676
= 0,1088
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,1088 laba bersih.
Tabel V.40
Return on Equity
PT. Barito Pasific, Tbk.
2014-2016
Tahun =Laba Bersih
Total Ekuitas Artinya
2014 =
(Rp 17.502)
Rp 13.188.397
= (0,0013)
Setiap Rp 1 ekuitas turut
berkontribusi menciptakan
Rp 0,0013 rugi.
2015 =
Rp 70.456
Rp16.580.082
= 0,0042
Setiap Rp 1 ekuitas turut
berkontribusi menciptakan
Rp 0,0042 laba bersih.
2016 =
Rp 3.778.085
Rp 19.557.313
= 0,1932
Setiap Rp 1 ekuitas turut
berkontribusi menciptakan
Rp 0,1932 laba bersih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
(d) Rasio Aktivitas
Tabel V.41
Inventory Turnover
PT. Barito Pasific, Tbk.
2014-2016
Tahun =Penjualan
Persediaan Artinya
2014 =
Rp 30.966.041
Rp 2.784.032
= 11,12
Kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan
berputar dalam suatu periode tertentu. Setiap Rp 1
persediaan mampu menghasilkan penjualan bersih
Rp 11,12.
2015 =
Rp 19.494.711
Rp 2.541.714
= 7,67
Kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan
berputar dalam suatu periode tertentu. Setiap Rp 1
persediaan mampu menghasilkan penjualan bersih
Rp 7,67.
2016 =
Rp 26.483.528
Rp 2.732.764
= 9,69
Kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan
berputar dalam suatu periode tertentu. Setiap Rp 1
persediaan mampu menghasilkan penjualan bersih
Rp 9,69.
Tabel V.42
Total Assets Turnover
PT. Barito Pasific, Tbk.
2014-2016
Tahun =Penjualan
Total Aset Artinya
2014 =
𝑅𝑝 30.966.041
𝑅𝑝 29.072.388
= 𝑅𝑝 1,07
Kemampuan perusahaan untuk
menjual produk dagangnya dengan
total aset yang dimiliki. Setiap Rp 1
total aset dapat menghasilkan
penjualan bersih sebesar Rp 1,07.
2015 =
𝑅𝑝 19.494.711
𝑅𝑝 31.236.756
= 𝑅𝑝 0,62
Kemampuan perusahaan untuk
menjual produk dagangnya dengan
total aset yang dimiliki. Setiap Rp 1
total aset dapat menghasilkan
penjualan bersih sebesar Rp 0,62.
2016 =
𝑅𝑝 26.483.528
𝑅𝑝 34.710.676
= 𝑅𝑝 0,76
Kemampuan perusahaan untuk
menjual produk dagangnya dengan
total aset yang dimiliki. Setiap Rp 1
total aset dapat menghasilkan
penjualan bersih sebesar Rp 0,76.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
(2) PT. Ekadharma Internasional, Tbk.
(a) Rasio Likuiditas
Tabel V.43
Current Ratio
PT. Ekadharma Internasional, Tbk.
2014-2016
Tahun =Aset Lancar
Kewajiban Lancar Artinya
2014 =
Rp 296.439.331.922
Rp 127.248.837.925
= 2,33
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak 2,33 kali
dari total kewajiban lancar (2,33:1), atau dengan kata
lain bahwa setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh
Rp 2,33 aset lancar.
2015 =
Rp 284.005.202.739
Rp 79.594.446.891
= 3,57
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak 3,57 kali
dari total kewajiban lancar (3,57:1), atau dengan kata
lain bahwa setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh
Rp 3,57 aset lancar.
2016 =
Rp 337.644.083.636
Rp 69.110.450.442
= 4,89
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak 4,89 kali
dari total kewajiban lancar (4,89:1), atau dengan kata
lain bahwa setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh
Rp 4,89 aset lancar.
Tabel V.44
Quick Ratio
PT. Ekadharma Internasional, Tbk.
2014-2016
Tahun =Aset Lancar − Persediaan
Kewajiban Lancar Artinya
2014 =
Rp 296.439.331.922 − Rp 162.138.882.145
Rp 127.248.837.925
= 1,06
Perusahaan memiliki aset sangat lancar
sebanyak 1,06 kali dari total kewajiban
lancar (1,06:1), atau dengan kata lain
bahwa setiap Rp 1 kewajiban lancar
dijamin oleh Rp 1,06 aset sangat lancar.
2015 =
Rp 284.005.202.739 − Rp 114.682.749.936
Rp 79.594.446.891
= 2,13
Perusahaan memiliki aset sangat lancar
sebanyak 2,13 kali dari total kewajiban
lancar (2,13:1), atau dengan kata lain
bahwa setiap Rp 1 kewajiban lancar
dijamin oleh Rp 2,13 aset sangat lancar.
2016 =
Rp 337.644.083.636 − Rp 124.204.877.915
Rp 69.110.450.442
= 3,09
Perusahaan memiliki asset sangat lancar
sebanyak 3,09 kali dari total kewajiban
lancar (3,09:1), atau dengan kata lain
bahwa setiap Rp 1 kewajiban lancar
dijamin oleh Rp 3,09 aset sangat lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
(b) Rasio Solvabilitas
Tabel V.45
Debt Ratio
PT. Ekadharma Internasional, Tbk.
2014-2016
Tahun =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 Artinya
2014 =
𝑅𝑝 138.149.558.606
𝑅𝑝 411.348.790.570
= 0,34
Aset perusahaan sebanyak
34% dibiayai oleh utang dan
sisanya 66% oleh modal;
atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 aset, Rp 0,34 nya
dibiayai oleh utang dan Rp
0,66 nya oleh modal.
2015 =
𝑅𝑝 97.730.178.889
𝑅𝑝 389.691.595.500
= 0,25
Aset perusahaan sebanyak
25% dibiayai oleh utang dan
sisanya 75% oleh modal;
atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 aset, Rp 0,25 nya
dibiayai oleh utang dan Rp
0,75 nya oleh modal.
2016 =
𝑅𝑝 110.503.822.983
𝑅𝑝 702.508.630.708
= 0,16
Aset perusahaan sebanyak
16% dibiayai oleh utang dan
sisanya 84% oleh modal;
atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 aset, Rp 0,16 nya
dibiayai oleh utang dan Rp
0,84 nya oleh modal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
(c) Rasio Profitabilitas
Tabel.46
Return on Assets
PT. Ekadharma Internasional, Tbk.
2014-2016
Tahun =Laba Bersih
Total Aset Artinya
2014 =
Rp 40.756.078.282
Rp 411.348.790.570
= 0,10
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,10 laba bersih.
2015 =
Rp 47.040.256.456
Rp 389.691.595.500
= 0,12
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,12 laba bersih.
2016 =
Rp 90.685.821.530
Rp 702.508.630.708
= 0,13
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,13 laba bersih.
Tabel V.47
Return on Equity
PT. Ekadharma Internasional, Tbk.
2014-2016
Tahun =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 Artinya
2014 =
𝑅𝑝 40.756.078.282
𝑅𝑝 273.199.231.964
= 0,15
Setiap Rp 1 ekuitas turut
berkontribusi menciptakan
Rp 0,15 laba bersih.
2015 =
𝑅𝑝 47.040.256.456
𝑅𝑝 291.961.416.611
= 0,16
Setiap Rp 1 ekuitas turut
berkontribusi menciptakan
Rp 0,16 laba bersih.
2016 =
𝑅𝑝 90.685.821.530
𝑅𝑝 592.004.807.725
= 0,15
Setiap Rp 1 ekuitas turut
berkontribusi menciptakan
Rp 0,15 laba bersih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
(d) Rasio Aktivitas
Tabel V.48
Inventory Turnover
PT. Ekadharma Internasional, Tbk.
2014-2016
Tahun =𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 Artinya
2014 =
𝑅𝑝 526.573.620.057
𝑅𝑝 162.138.882.145
= 3,25
Kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan
berputar dalam suatu periode tertentu. Setiap Rp 1
persediaan mampu menghasilkan penjualan bersih
Rp 3,25.
2015 =
𝑅𝑝 531.537.606.573
𝑅𝑝 114.682.749.936
= 4,63
Kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan
berputar dalam suatu periode tertentu. Setiap Rp 1
persediaan mampu menghasilkan penjualan bersih
Rp 4,63.
2016 =
𝑅𝑝 568.638.832.579
𝑅𝑝 124.204.877.915
= 4,58
Kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan
berputar dalam suatu periode tertentu. Setiap Rp 1
persediaan mampu menghasilkan penjualan bersih
Rp 4,58.
Tabel V.49
Total Assets Turnover
PT. Ekadharma Internnasional, Tbk.
2014-2016
Tahun =𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 Artinya
2014 =
𝑅𝑝 526.573.620.057
𝑅𝑝 411.348.790.570
= 1,28
Kemampuan perusahaan untuk menjual produk
dagangnya dengan total aset yang dimiliki. Setiap Rp 1
total aset dapat menghasilkan penjualan bersih sebesar
Rp 1,28
2015 =
𝑅𝑝 531.537.606.573
𝑅𝑝 389.691.595.500
= 1,36
Kemampuan perusahaan untuk menjual produk
dagangnya dengan total aset yang dimiliki. Setiap Rp 1
total aset dapat menghasilkan penjualan bersih sebesar
Rp 1,36
2016 =
𝑅𝑝 568.638.832.579
𝑅𝑝 702.508.630.708
= 0,81
Kemampuan perusahaan untuk menjual produk
dagangnya dengan total aset yang dimiliki. Setiap Rp 1
total aset dapat menghasilkan penjualan bersih sebesar
Rp 0,81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
b) Perusahaan Multinasional Sub Sektor Kimia
(1) PT. Budi Acid Jaya, Tbk.
(a) Rasio Likuiditas
Tabel V. 50
Current Ratio
PT. Budi Acid Jaya, Tbk.
2014-2016
Tahun =𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 Artinya
2014 =
𝑅𝑝 988.526
𝑅𝑝 945.117
= 1,05
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak 1,05 kali
dari total kewajiban lancar (1,05:1), atau dengan kata
lain bahwa setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh
Rp 1,05 aset lancar.
2015 =
𝑅𝑝 1.492.365
𝑅𝑝 1.491.109
= 1
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak 1 kali dari
total kewajiban lancar (1:1), atau dengan kata lain
bahwa setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp
1 aset lancar.
2016 =
𝑅𝑝 1.092.360
𝑅𝑝 1.090.816
= 1
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak 1, kali dari
total kewajiban lancar (1:1), atau dengan kata lain
bahwa setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp
1 aset lancar.
Tabel V.51
Quick Ratio
PT. Budi Acid Jaya, Tbk.
2014-2016
Tahun =𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 − 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 Artinya
2014 =
𝑅𝑝 988.526 − 𝑅𝑝 269.981
𝑅𝑝 945.117
= 0,76
Perusahaan memiliki aset sangat lancar sebanyak
0,76 kali dari total kewajiban lancar (0,76:1), atau
dengan kata lain bahwa setiap Rp 1 kewajiban lancar
dijamin oleh Rp 0,76 aset sangat lancar.
2015 =
𝑅𝑝 1.492.365 − 𝑅𝑝 370.284
𝑅𝑝 1.491.109
= 0,75
Perusahaan memiliki aset sangat lancar sebanyak
0,75 kali dari total kewajiban lancar (0,75:1), atau
dengan kata lain bahwa setiap Rp 1 kewajiban lancar
dijamin oleh Rp 0,75 aset sangat lancar.
2016 =
𝑅𝑝 1.092.360 − 𝑅𝑝 452.315
𝑅𝑝 1.090.816
= 0,59
Perusahaan memiliki aset sangat lancar sebanyak
0,59 kali dari total kewajiban lancar (0,59:1), atau
dengan kata lain bahwa setiap Rp 1 kewajiban lancar
dijamin oleh Rp 0,59 aset sangat lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
(b) Rasio Solvabilitas
Tabel V.52
Debt Ratio
PT. Budi Acid Jaya, Tbk.
2014-2016
Tahun =Total Utang
Total Aset Artinya
2014 =
Rp 1.563.631
Rp 2.476.982
= 0,63
Aset perusahaan sebanyak 63% dibiayai
oleh utang dan sisanya 37% oleh modal;
atau dengan kata lain bahwa setiap Rp 1
aset, Rp 0,63 nya dibiayai oleh utang dan
Rp 0,37 nya oleh modal.
2015 =
Rp 2.160.702
Rp 3.265.953
= 0,66
Aset perusahaan sebanyak 66% dibiayai
oleh utang dan sisanya 34% oleh modal;
atau dengan kata lain bahwa setiap Rp 1
aset, Rp 0,66 nya dibiayai oleh utang dan
Rp 0,34 nya oleh modal.
2016 =
Rp 1.766.825
Rp 2.931.807
= 0,60
Aset perusahaan sebanyak 60% dibiayai
oleh utang dan sisanya 40% oleh modal;
atau dengan kata lain bahwa setiap Rp 1
aset, Rp 0,60 nya dibiayai oleh utang dan
Rp 0,40 nya oleh modal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
(c) Rasio Profitabilitas
Tabel V.53
Return on Assets
PT. Budi Acid Jaya, Tbk.
2014-2016
Tabel V.54
Return on Equity
PT. Budi Acid Jaya, Tbk.
2014-2016
Tahun =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 Artinya
2014 =
𝑅𝑝 28.499
𝑅𝑝 2.476.982
= 0,01
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,01 laba bersih.
2015 =
𝑅𝑝 21.072
𝑅𝑝 3.265.953
= 0,01
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,01 laba bersih.
2016 =
𝑅𝑝 38.624
𝑅𝑝 2.931.807
= 0,01
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,01 laba bersih.
Tahun =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 Artinya
2014 =
𝑅𝑝 28.499
𝑅𝑝 913.351
= 0,03
Setiap Rp 1 ekuitas turut
berkontribusi menciptakan Rp 0,03
laba bersih.
2015 =
𝑅𝑝 21.072
𝑅𝑝 1.105.251
= 0,02
Setiap Rp 1 ekuitas turut
berkontribusi menciptakan Rp 0,02
laba bersih.
2016 =
𝑅𝑝 38.624
𝑅𝑝 1.164.982
= 0,03
Setiap Rp 1 ekuitas turut
berkontribusi menciptakan Rp 0,03
laba bersih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
(d) Rasio Aktivitas
Tabel V.55
Inventory Turnover
PT. Budi Acid Jaya, Tbk.
2014-2016
Tabel V.56
Total Assets Turnover
PT. Budi Acid Jaya, Tbk.
2014-2016
Tahun =𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 Artinya
2014 =
𝑅𝑝 2.284.211
𝑅𝑝 269.981
= 8,46
Kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan
berputar dalam suatu periode tertentu. Setiap Rp 1
persediaan mampu menghasilkan penjualan bersih Rp
8,46.
2015 =
𝑅𝑝 2.378.805
𝑅𝑝 370.284
= 6,42
Kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan
berputar dalam suatu periode tertentu. Setiap Rp 1
persediaan mampu menghasilkan penjualan bersih Rp
6,42.
2016 =
𝑅𝑝 2.467.553
𝑅𝑝 452.315
= 5,46
Kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan
berputar dalam suatu periode tertentu. Setiap Rp 1
persediaan mampu menghasilkan penjualan bersih Rp
5,46.
Tahun =𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 Artinya
2014 =
𝑅𝑝 2.284.211
𝑅𝑝 2.476.982
= 0,92
Kemampuan perusahaan untuk
menjual produk dagangnya dengan
total aset yang dimiliki. Setiap Rp 1
total aset dapat menghasilkan
penjualan bersih sebesar Rp 0,92.
2015 =
𝑅𝑝 2.378.805
𝑅𝑝 3.265.953
= 0,73
Kemampuan perusahaan untuk
menjual produk dagangnya dengan
total aset yang dimiliki. Setiap Rp 1
total aset dapat menghasilkan
penjualan bersih sebesar Rp 0,73.
2016 =
𝑅𝑝 2.467.553
𝑅𝑝 3.265.953
= 0,84
Kemampuan perusahaan untuk
menjual produk dagangnya dengan
total aset yang dimiliki. Setiap Rp 1
total aset dapat menghasilkan
penjualan bersih sebesar Rp 0,84.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
(2) PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
(a) Rasio Likuiditas
Tabel V.57
Current Ratio
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
2014-2016
Tahun =𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 Artinya
2014 =
𝑅𝑝 175.900.992.382
𝑅𝑝 14.384.941.579
= 12,23
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak 12,23 kali dari total
kewajiban lancar (12,23:1), atau dengan kata lain bahwa setiap
Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp 12,23 aset lancar.
2015 =
𝑅𝑝 185.099.466.179
𝑅𝑝 13.865.122.841
= 13,35
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak 13,35 kali dari total
kewajiban lancar (13,35:1), atau dengan kata lain bahwa setiap
Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp 13,35 aset lancar.
2016 =
𝑅𝑝 174.907.377.454
𝑅𝑝 11.533.925.524
= 15,16
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak 15,16 kali dari total
kewajiban lancar (15,16:1), atau dengan kata lain bahwa setiap
Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp 15,16 aset lancar.
Tabel V.58
Quick Ratio
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
2014-2016
Tahun =𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 − 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 Artinya
2014 =
𝑅𝑝 175.900.992.382 − 𝑅𝑝 44.095.625.492
𝑅𝑝 14.384.941.579
= 9,16
Perusahaan memiliki aset sangat lancar
sebanyak 9,16 kali dari total kewajiban
lancar (9,16:1), atau dengan kata lain
bahwa setiap Rp 1 kewajiban lancar
dijamin oleh Rp 9,16 aset sangat lancar.
2015 =
𝑅𝑝 185.099.466.179 − 𝑅𝑝 36.630.468.186
𝑅𝑝 13.865.122.841
= 10,71
Perusahaan memiliki aset sangat lancar
sebanyak 10,71 kali dari total kewajiban
lancar (10,71:1), atau dengan kata lain
bahwa setiap Rp 1 kewajiban lancar
dijamin oleh Rp 10,71 aset sangat lancar.
2016 =
𝑅𝑝 174.907.377.454 − 𝑅𝑝 31.771.219.374
𝑅𝑝 11.533.925.524
= 12,41
Perusahaan memiliki aset sangat lancar
sebanyak 12,41 kali dari total kewajiban
lancar (12,41:1), atau dengan kata lain
bahwa setiap Rp 1 kewajiban lancar
dijamin oleh Rp 12,41 aset sangat lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
(b) Rasio Solvabilitas
Tabel V.59
Debt Ratio
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
2014-2016
Tahun =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 Artinya
2014 =
𝑅𝑝 32.794.800.672
𝑅𝑝 268.877.322.944
= 0,12
Aset perusahaan sebanyak 12% dibiayai oleh
utang dan sisanya 88% oleh modal; atau dengan
kata lain bahwa setiap Rp 1 aset, Rp 0,12 nya
dibiayai oleh utang dan Rp 0,88 nya oleh
modal.
2015 =
𝑅𝑝 33.187.031.327
𝑅𝑝 274.483.110.371
= 0,12
Aset perusahaan sebanyak 12% dibiayai oleh
utang dan sisanya 88% oleh modal; atau dengan
kata lain bahwa setiap Rp 1 aset, Rp 0,12 nya
dibiayai oleh utang dan Rp 0,88 nya oleh
modal.
2016 =
𝑅𝑝 32.865.162.199
𝑅𝑝 296.129.565.784
= 0,11
Aset perusahaan sebanyak 11% dibiayai oleh
utang dan sisanya 89% oleh modal; atau dengan
kata lain bahwa setiap Rp 1 aset, Rp 0,11 nya
dibiayai oleh utang dan Rp 0,89 nya oleh
modal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
(c) Rasio Profitabilias
Tabel V.60
Return on Assets
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
2014-2016
Tahun =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 Artinya
2014 =
𝑅𝑝 14.519.866.284
𝑅𝑝 268.877.322.944
= 0,05
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,05 laba bersih.
2015 =
𝑅𝑝 9.859.176.172
𝑅𝑝 274.483.110.371
= 0,04
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,04 laba bersih.
2016 =
𝑅𝑝 10.009.391.103
𝑅𝑝 296.129.565.784
= 0,03
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,03 laba bersih.
Tabel V.61
Return on Equity
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
2014-2016
Tahun =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 Artinya
2014 =
𝑅𝑝 14.519.866.284
𝑅𝑝 236.082.522.272
= 0,05
Setiap Rp 1 ekuitas turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,05 laba bersih.
2015 =
𝑅𝑝 9.859.176.172
𝑅𝑝 241.296.079.044
= 0,04
Setiap Rp 1 ekuitas turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,04 laba bersih.
2016 =
𝑅𝑝 10.009.391.103
𝑅𝑝 263.264.403.585
= 0,03
Setiap Rp 1 ekuitas turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,03 laba bersih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
(d) Rasio Aktivitas
Tabel V.62
Inventory Turnover
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
2014-2016
Tahun =𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 Artinya
2014 =
𝑅𝑝 132.775.925.237
𝑅𝑝 44.095.625.492
= 3,65
Kemampuan dana yang tertanam dalam
persediaan berputar dalam suatu periode
tertentu. Setiap Rp 1 persediaan mampu
menghasilkan penjualan bersih Rp 3,65.
2015 =
𝑅𝑝 118.475.319.120
𝑅𝑝 36.630.468.186
= 3,23
Kemampuan dana yang tertanam dalam
persediaan berputar dalam suatu periode
tertentu. Setiap Rp 1 persediaan mampu
menghasilkan penjualan bersih Rp 3,23.
2016 =
𝑅𝑝 115.940.711.050
𝑅𝑝 31.771.219.374
= 3,65
Kemampuan dana yang tertanam dalam
persediaan berputar dalam suatu periode
tertentu. Setiap Rp 1 persediaan mampu
menghasilkan penjualan bersih Rp 3,65.
Tabel V.63
Total Assets Turnover
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
2014-2016
Tahun =𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 Artinya
2014 =
𝑅𝑝 132.775.925.237
𝑅𝑝 268.877.322.944
= 0,49
Kemampuan perusahaan untuk menjual produk
dagangnya dengan total aset yang dimiliki.
Setiap Rp 1 total aset dapat menghasilkan
penjualan bersih sebesar Rp 0,49.
2015 =
𝑅𝑝 118.475.319.120
𝑅𝑝 274.483.110.371
= 0,43
Kemampuan perusahaan untuk menjual produk
dagangnya dengan total aset yang dimiliki.
Setiap Rp 1 total aset dapat menghasilkan
penjualan bersih sebesar Rp 0,43.
2016 =
𝑅𝑝 115.940.711.050
𝑅𝑝 296.129.565.784
= 0,39
Kemampuan perusahaan untuk menjual produk
dagangnya dengan total aset yang dimiliki.
Setiap Rp 1 total aset dapat menghasilkan
penjualan bersih sebesar Rp 0,39.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
(3) PT. Indo Acidatama, Tbk.
(a) Rasio Likuiditas
Tabel V.64
Current Ratio
PT. Indo Acidatama, Tbk.
2014-2016
Tahun =𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 Artinya
2014 =
𝑅𝑝 335.892.148
𝑅𝑝 116.994.521
= 2,87
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak 2,87 kali dari total
kewajiban lancar (2,87:1), atau dengan kata lain bahwa setiap
Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp 2,87 aset lancar.
2015 =
𝑅𝑝 440.739.213
𝑅𝑝 203.379.900
= 2,17
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak 2,17 kali dari total
kewajiban lancar (2,17:1), atau dengan kata lain bahwa setiap
Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp 2,17 aset lancar.
2016 =
𝑅𝑝 481.542.567
𝑅𝑝 276.341.289
= 1,74
Perusahaan memiliki aset lancar sebanyak 1,74 kali dari total
kewajiban lancar (1,74:1), atau dengan kata lain bahwa setiap
Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp 1,74 aset lancar.
Tabel V.65
Quick Ratio
PT. Indo Acidatama, Tbk.
2014-2016
Tahun =𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 − 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 Artinya
2014 =
𝑅𝑝 335.892.148 − 𝑅𝑝 182.628.520
𝑅𝑝 116.994.521
= 1,31
Perusahaan memiliki aset sangat lancar
sebanyak 1,31 kali dari total kewajiban
lancar (1,31:1), atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh
Rp 1,31 aset sangat lancar.
2015 =
𝑅𝑝 440.739.213 − 𝑅𝑝 223.054.752
𝑅𝑝 203.379.900
= 1,07
Perusahaan memiliki aset sangat lancar
sebanyak 1,07 kali dari total kewajiban
lancar (1,07:1), atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh
Rp 1,07 aset sangat lancar.
2016 =
𝑅𝑝 481.542.567 − 𝑅𝑝 264.136.305
𝑅𝑝 276.341.289
= 0,79
Perusahaan memiliki asset sangat lancar
sebanyak 0,79 kali dari total kewajiban
lancar (0,79:1), atau dengan kata lain bahwa
setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh
Rp 0,79 aset sangat lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
(b) Rasio Solvabilitas
Tabel V.66
Debt Ratio
PT. Indo Acidatama, Tbk.
2014-2016
Tahun =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 Artinya
2014 =
𝑅𝑝 134.510.685
𝑅𝑝 463.347.124
= 0,29
Aset perusahaan sebanyak 29% dibiayai
oleh utang dan sisanya 71% oleh modal;
atau dengan kata lain bahwa setiap Rp 1
aset, Rp 0,29 nya dibiayai oleh utang dan Rp
0,71 nya oleh modal.
2015 =
𝑅𝑝 233.993.478
𝑅𝑝 574.073.315
= 0,41
Aset perusahaan sebanyak 41% dibiayai
oleh utang dan sisanya 59% oleh modal;
atau dengan kata lain bahwa setiap Rp 1
aset, Rp 0,41 nya dibiayai oleh utang dan Rp
0,59 nya oleh modal.
2016 =
𝑅𝑝 315.096.071
𝑅𝑝 717.149.704
= 0,44
Aset perusahaan sebanyak 44% dibiayai
oleh utang dan sisanya 56% oleh modal;
atau dengan kata lain bahwa setiap Rp 1
aset, Rp 0,44 nya dibiayai oleh utang dan Rp
0,56 nya oleh modal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
(c) Rasio Profitabilitas
Tabel V.67
Return on Assets
PT. Indo Acidatama, Tbk.
2014-2016
Tahun =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 Artinya
2014 =
𝑅𝑝 14.456.260
𝑅𝑝 463.347.124
= 0,03
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,03 laba bersih.
2015 =
𝑅𝑝 15.504.788
𝑅𝑝 574.073.315
= 0,03
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,03 laba bersih.
2016 =
𝑅𝑝 11.056.051
𝑅𝑝 717.149.704
= 0,02
Setiap Rp 1 total aset turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,02 laba bersih.
Tabel V.68
Return on Equity
PT. Indo Acidatama, Tbk.
2014-2016
Tahun =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 Artinya
2014 =
𝑅𝑝 14.456.260
𝑅𝑝 328.836.439
= 0,04
Setiap Rp 1 ekuitas turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,04 laba bersih.
2015 =
𝑅𝑝 15.504.788
𝑅𝑝 340.079.837
= 0,05
Setiap Rp 1 ekuitas turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,05 laba bersih.
2016 =
𝑅𝑝 11.056.051
𝑅𝑝 402.053.633
= 0,03
Setiap Rp 1 ekuitas turut berkontribusi
menciptakan Rp 0,03 laba bersih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
(d) Rasio Aktivitas
Tabel V.69
Inventory Turnover
PT. Indo Acidatama, Tbk.
2014-2016
Tahun =𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 Artinya
2014 =
𝑅𝑝 472.834.591
𝑅𝑝 182.628.520
= 1,02
Kemampuan dana yang tertanam dalam
persediaan berputar dalam suatu periode
tertentu. Setiap Rp 1 persediaan mampu
menghasilkan penjualan bersih Rp 1,02.
2015 =
𝑅𝑝 531.573.325
𝑅𝑝 223.054.752
= 2,38
Kemampuan dana yang tertanam dalam
persediaan berputar dalam suatu periode
tertentu. Setiap Rp 1 persediaan mampu
menghasilkan penjualan bersih Rp 2,38.
2016 =
𝑅𝑝 387.354.222
𝑅𝑝 264.136.305
= 1,90
Kemampuan dana yang tertanam dalam
persediaan berputar dalam suatu periode
tertentu. Setiap Rp 1 persediaan mampu
menghasilkan penjualan bersih Rp 1,90.
Tabel V.70
Total Assets Turnover
PT. Indo Acidatama, Tbk.
2014-2016
Tahun =𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 Artinya
2014 =
𝑅𝑝 472.834.591
𝑅𝑝 463.347.124
= 1,02
Kemampuan perusahaan untuk menjual produk
dagangnya dengan total aset yang dimiliki.
Setiap Rp 1 total aset dapat menghasilkan
penjualan bersih sebesar Rp 1,02.
2015 =
𝑅𝑝 531.573.325
𝑅𝑝 574.073.315
= 0,93
Kemampuan perusahaan untuk menjual produk
dagangnya dengan total aset yang dimiliki.
Setiap Rp 1 total aset dapat menghasilkan
penjualan bersih sebesar Rp 0,93.
2016 =
𝑅𝑝 500.539.668
𝑅𝑝 717.149.704
= 0,70
Kemampuan perusahaan untuk menjual produk
dagangnya dengan total aset yang dimiliki.
Setiap Rp 1 total aset dapat menghasilkan
penjualan bersih sebesar Rp 0,70.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
b. Analisis Tren
1) Periode 2009-2013
a) Perusahaan Non Multinasional Sub Sektor Kimia
(1) PT. Barito Pacific, Tbk.
(a) Rasio Likuiditas
Tabel V.71
Current Ratio
PT. Barito Pacific, Tbk.
2009-2013
Tahun Kode
Waktu (X)
Current
Ratio (Y) XY X2 Yt
2009 -2 2,16 -4,32 4 1,72
2010 -1 1,44 -1,44 1 1,57
2011 0 1,99 0 0 1,41
2012 1 1,53 1,53 1 1,26
2013 2 1,35 2,70 4 1,10
Jumlah 8,47 -1,54 10
sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 8,47
5 𝑏 =
−1,54
10
𝑎 = 1,41 𝑏 = −0,15
Jadi, persamaan trend PT. Barito Pasific, Tbk., untuk current ratio adalah
Ŷ= 1,41 – 0,15X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka current
ratio menurun sebesar 0,15. Jika kode waktu bernilai nol, maka current
ratio akan bernilai 1,41. Jadi dari persamaan di atas dapat disimpulkan
bahwa perusahaan mengalami penurunan asset lancar sebesar 0,15 dari
total kewajiban lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Tabel V.72
Quick Ratio
PT. Barito Pacific, Tbk.
2009-2013
Tahun Kode
Waktu (X)
Quick
Ratio (Y) XY X2 Yt
2009 -2 1,52 -3,04 4 1,18
2010 -1 0,95 -0,95 1 1,05
2011 0 1,25 0 0 0,93
2012 1 0,96 0,96 1 0,80
2013 2 0,88 1,76 4 0,67
Jumlah 5,56 -1,26 10
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 5,56
5 𝑏 =
−1,26
10
𝑎 = 0,93 𝑏 = −0,13
Jadi, persamaan trend PT. Barito Pasific, Tbk., untuk quick ratio adalah
Ŷ= 0,93 – 0,13X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka quick ratio
menurun sebesar 0,13. Jika kode waktu bernilai nol, maka quick ratio
akan bernilai 0,93. Jadi dari persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa
perusahaan mengalami penurunan asset sangat lancar sebesar 0,13 dari
total kewajiban lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
(b) Rasio Solvabilitas
Tabel V.73
Debt Ratio
PT. Barito Pacific, Tbk.
2009-2013
Tahun Kode
Waktu (X)
Debt Ratio
(Y) XY X2 Yt
2009 -2 0,46 -0,93 4 0,39
2010 -1 0,51 -0,51 1 0,40
2011 0 0,49 0 0 0,42
2012 1 0,54 0,54 1 0,44
2013 2 0,54 1,09 4 0,46
Jumlah 2,55 0,20 10
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 2,55
5 𝑏 =
0,20
10
𝑎 = 0,42 𝑏 = 0,02
Jadi, persamaan trend PT. Barito Pasific, Tbk., untuk debt ratio adalah Ŷ
= 0,42 + 0,02X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka debt ratio
meningkat sebesar 0,02. Jika kode waktu bernilai nol, maka debt ratio
akan bernilai 0,42. Jadi dari persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa
asset perusahaan yang dibiayai utang mengalami peningkatan sebesar
0,02.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
(c) Rasio Profitabilitas
Tabel V.74
Return on Assets
PT. Barito Pacific, Tbk.
2009-2013
Tahun Kode
Waktu (X)
Return on
Assets(Y) XY X2 Yt
2009 -2 0,0334 -0,0668 4 0,0118
2010 -1 -0,0349 0,0349 1 -0,0003
2011 0 0,0005 0 0 -0,0125
2012 1 -0,0582 -0,0582 1 -0,0247
2013 2 -0,0158 -0,0315 4 -0,0368
Jumlah -0,07 -0,12 10
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = −0,07
5 𝑏 =
−0,12
10
𝑎 = −0,01 𝑏 = −0,0122
Jadi, persamaan trend PT. Barito Pasific, Tbk., untuk return on assets
adalah Ŷ = –0,01 – 0,0122X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka return on
assets menurun sebesar 0,0122. Jika kode waktu bernilai nol, maka return
on assets akan bernilai –0,01. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa total asset mengalami penurunan sehingga
menghasilkan rugi sebesar 0,0122.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Tabel V.75
Return on Equity
PT. Barito Pacific, Tbk.
2009-2013
Tahun Kode
Waktu (X)
Return on
Equity(Y) XY X2 Yt
2009 -2 0,0846 -0,1692 4 0,0254
2010 -1 -0,0953 0,0953 1 -0,0016
2011 0 0,0009 0 0 -0,0286
2012 1 -0,1273 -0,1273 1 -0,0556
2013 2 -0,0346 -0,0691 4 -0,0827
Jumlah -0,17 -0,27 10
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = −0,17
5 𝑏 =
−0,27
10
𝑎 = −0,03 𝑏 = −0,027
Jadi, persamaan trend PT. Barito Pasific, Tbk., untuk return on equity
adalah Ŷ= –0,03 – 0,027X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka return on
equity menurun sebesar 0,027. Jika kode waktu bernilai nol, maka return
on equity akan bernilai –0,03. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa ekuitas mengalami penurunan sehingga
menghasilkan rugi sebesar 0,027.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
(d) Rasio Aktivitas
Tabel V.76
Inventory Turnover
PT. Barito Pacific, Tbk.
2009-2013
Tahun Kode
Waktu (X)
Inventory
Turnover (Y) XY X2 Yt
2009 -2 7,90 -15,81 4 5,92
2010 -1 8,46 -8,46 1 6,02
2011 0 3,61 0 0 6,11
2012 1 8,20 8,20 1 6,21
2013 2 8,52 17,03 4 6,31
Jumlah 36,69 0,96 10
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 36,69
5 𝑏 =
0,96
10
𝑎 = 6,11 𝑏 = 0,1
Jadi, persamaan trend PT. Barito Pasific, Tbk., untuk inventory turnover
adalah Ŷ = 6,11 + 0,1X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka inventory
turnover meningkat sebesar 0,1. Jika kode waktu bernilai nol, maka
inventory turnover akan bernilai 6,11. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa persediaan untuk penjualan bersih mengalami
peningkatan sebesar 0,1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Tabel V.77
Total Assets Turnover
PT. Barito Pacific, Tbk.
2009-2013
Tahun Kode
Waktu (X)
Total Assets
Turnover(Y) XY X2 Yt
2009 -2 0,88 -1,76 4 0,68
2010 -1 1,06 -1,06 1 0,72
2011 0 0,50 0 0 0,77
2012 1 1,08 1,08 1 0,81
2013 2 1,09 2,17 4 0,85
Jumlah 4,60 0,44 10
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 36,69
5 𝑏 =
0,96
10
𝑎 = 0,77 𝑏 = 0,04
Jadi, persamaan trend PT. Barito Pasific, Tbk., untuk total assets
turnover adalah Ŷ = 0,77 + 0,04X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka total assets
turnover meningkat sebesar 0,04. Jika kode waktu bernilai nol, maka total
assets turnover akan bernilai 0,77. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa total asset mengalami peningkatan penjualan bersih
sebesar 0,04.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
(2) PT. Ekadharma Internasional, Tbk.
(a) Rasio Likuiditas
Tabel V.78
Current Ratio
PT. Ekadharma Internasional, Tbk.
2009-2013
Tahun Kode
Waktu (X)
Current
Ratio (Y) XY X2 Yt
2009 -2 1,41 -2,81 4 1,14
2010 -1 1,76 -1,76 1 1,39
2011 0 1,90 0 0 1,64
2012 1 2,41 2,41 1 1,88
2013 2 2,33 4,66 4 2,13
Jumlah 9,81 2,49 10
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 9,81
5 𝑏 =
2,49
10
𝑎 = 1,64 𝑏 = 0,25
Jadi, persamaan trend PT. Ekadharma Internasional, Tbk., untuk
current ratio adalah Ŷ = 1,64 + 0,25X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka current
ratio meningkat sebesar 0,25. Jika kode waktu bernilai nol, maka
current ratio akan bernilai 1,64. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa perusahaan mengalami peningkatan asset lancar
sebesar 0,25 dari total kewajiban lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Tabel V.79
Quick Ratio
PT. Ekadharma Internasional, Tbk.
2009-2013
Tahun Kode
Waktu (X)
Quick
Ratio (Y) XY X2 Yt
2009 -2 0,73 -1,46 4 0,61
2010 -1 0,96 -0,96 1 0,74
2011 0 1,01 0 0 0,87
2012 1 1,32 1,32 1 1,01
2013 2 1,22 2,43 4 1,14
Jumlah 5,24 1,33 10
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 5,24
5 𝑏 =
1,33
10
𝑎 = 0,87 𝑏 = 0,13
Jadi, persamaan trend PT. Ekadharma Internasional, Tbk., untuk
quick ratio adalah Ŷ = 0,87 + 0,13X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka quick
ratio meningkat sebesar 0,13. Jika kode waktu bernilai nol, maka
quick ratio akan bernilai 0,87. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa perusahaan mengalami peningkatan asset sangat
lancar sebesar 0,13 dari total kewajiban lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
(b) Rasio Solvabilitas
Tabel V.80
Debt Ratio
PT. Ekadharma Internasional, Tbk.
2009-2013
Tahun Kode
Waktu (X)
Debt Ratio
(Y) XY X2 Yt
2009 -2 0,46 -0,92 4 0,38
2010 -1 0,39 -0,39 1 0,35
2011 0 0,38 0 0 0,31
2012 1 0,30 0,30 1 0,27
2013 2 0,31 0,62 4 0,23
Jumlah 1,84 -0,4 10
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 1,84
5 𝑏 =
−0,4
10
𝑎 = 0,31 𝑏 = −0,04
Jadi, persamaan trend PT. Ekhadharma Internasional, Tbk., untuk
debt ratio adalah Ŷ = 0,31 – 0,04X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka debt
ratio menurun sebesar 0,04. Jika kode waktu bernilai nol, maka debt
ratio akan bernilai 0,31. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa asset perusahaan yang dibiayai utang mengalami
penurunan sebesar 0,04.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
(c) Rasio Profitabilitas
Tabel V.81
Return on Assets
PT. Ekadharma Internasional, Tbk.
2009-2013
Tahun Kode
Waktu (X)
Return on
Assets(Y) XY X2 Yt
2009 -2 0,10 -0,20 4 0,09
2010 -1 0,12 -0,12 1 0,09
2011 0 0,11 0 0 0,10
2012 1 0,13 0,13 1 0,10
2013 2 0,11 0,23 4 0,10
Jumlah 0,58 0,04 10
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 0,58
5 𝑏 =
0,04
10
𝑎 = 0,01 𝑏 = 0,004
Jadi, persamaan trend PT. Ekadharma Internasional, Tbk., untuk
return on assets adalah Ŷ = 0,01 + 0,004X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka return
on assets meningkat sebesar 0,004. Jika kode waktu bernilai nol,
maka return on assets akan bernilai 0,01. Jadi dari persamaan di atas
dapat disimpulkan bahwa total asset mengalami peningkatan
sehingga menghasilkan laba bersih sebesar 0,004.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Tabel V.82
Return on Equity
PT. Ekadharma Internasional, Tbk.
2009-2013
Tahun Kode
Waktu (X)
Return on
Equity (Y) XY X2 Yt
2009 -2 0,24 -0,47 4 0,20
2010 -1 0,23 -0,23 1 0,18
2011 0 0,18 0 0 0,17
2012 1 0,19 0,19 1 0,15
2013 2 0,17 0,33 4 0,13
Jumlah 1 -0,18 10
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 1
5 𝑏 =
−0,18
10
𝑎 = 0,01 𝑏 = 0,004
Jadi, persamaan trend PT. Ekadharma Internasional, Tbk., untuk
return on equity adalah Ŷ= 0,01 – 0,04X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka return
on equity menurun sebesar 0,04. Jika kode waktu bernilai nol, maka
return on equity akan bernilai 0,01. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa ekuitas mengalami penurunan sehingga
menhasilkan rugi sebesar 0,04.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
(d) Rasio Aktivitas
Tabel V.83
Inventory Turnover
PT. Ekadharma Internasional, Tbk.
2009-2013
Tahun Kode
Waktu (X)
Inventory
Turnover (Y) XY X2 Yt
2009 -2 4,72 -9,43 4 4,05
2010 -1 4,57 -4,57 1 3,88
2011 0 4,50 0 0 3,72
2012 1 4,72 4,72 1 3,56
2013 2 3,83 7,66 4 3,40
Jumlah 22,33 -1,63 10
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 22,33
5 𝑏 =
−1,63
10
𝑎 = 3,72 𝑏 = −0,16
Jadi, persamaan trend PT. Ekadharma Internasional, Tbk., untuk
Inventory turnover adalah Ŷ = 3,72 – 0,16X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka
inventory turnover menurun sebesar 0,16. Jika kode waktu bernilai
nol, maka inventory turnover akan bernilai 3,72. Jadi dari persamaan
di atas dapat disimpulkan bahwa persediaan untuk penjualan bersih
mengalami penurunan sebesar 0,16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Tabel V.84
Total Assets Turnover
PT. Ekadharma Internasional, Tbk.
2009-2014
Tahun Kode
Waktu (X)
Total Assets
Turnover (Y) XY X2 Yt
2009 -2 1,24 -2,49 4 1,06
2010 -1 1,24 -1,24 1 1,07
2011 0 1,38 0 0 1,08
2012 1 1,41 1,41 1 1,09
2013 2 1,22 2,44 4 1,10
Jumlah 6,49 0,11 10
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 6,49
5 𝑏 =
0,11
10
𝑎 = 1,08 𝑏 = 0,01
Jadi, persamaan trend PT. Ekadharma Internasional, Tbk., untuk total
assets turnover adalah Ŷ = 1,08 + 0,01X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka total
assets turnover meningkat sebesar 0,01. Jika kode waktu bernilai nol,
maka total assets turnover akan bernilai 1,08. Jadi dari persamaan di
atas dapat disimpulkan bahwa total asset mengalami peningkatan
penjualan bersih sebesar 0,01.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
b) Perusahaan Multinasional Sub Sektor Kimia
(1) PT. Budi Acid Jaya, Tbk.
(a) Rasio Likuiditas
Tabel V.85
Current Ratio
PT. Budi Acid Jaya, Tbk.
2009-2013
Tahun Kode
Waktu (X)
Current
Ratio (Y) XY X2 Yt
2009 -2 1,04 -2,09 4 0,89
2010 -1 1,03 -1,03 1 0,91
2011 0 1,25 0 0 0,92
2012 1 1,13 1,13 1 0,94
2013 2 1,08 2,15 4 0,96
Jumlah 5,53 0,17 10
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 5,53
5 𝑏 =
0,17
10
𝑎 = 0,92 𝑏 = 0,02
Jadi, persamaan trend PT. Budi Acid Jaya, Tbk., untuk current ratio
adalah Ŷ = 0,92 + 0,02X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka current
ratio meningkat sebesar 0,02. Jika kode waktu bernilai nol, maka
current ratio akan bernilai 0,92. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa perusahaan mengalami peningkatan asset lancar
sebesar 0,02 dari total kewajiban lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Tabel V.86
Quick Ratio
PT. Budi Acid Jaya, Tbk.
2009-2013
Tahun Kode
Waktu (X)
Quick
Ratio (Y) XY X2 Yt
2009 -2 0,72 -1,44 4 0,55
2010 -1 0,67 -0,67 1 0,59
2011 0 0,72 0 0 0,63
2012 1 0,80 0,80 1 0,66
2013 2 0,85 1,69 4 0,70
Jumlah 3,75 0,38 10
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 3,75
5 𝑏 =
0,38
10
𝑎 = 0,63 𝑏 = 0,04
Jadi, persamaan trend PT. Budi Acid Jaya, Tbk., untuk quick ratio
adalah Ŷ = 0,63 + 0,04X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka quick
ratio meningkat sebesar 0,04. Jika kode waktu bernilai nol, maka
quick ratio akan bernilai 0,63. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa perusahaan mengalami peningkatan asset sangat
lancar sebesar 0,04 dari total kewajiban lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
(b) Rasio Solvabilitis
Tabel V.87
Debt Ratio
PT. Budi Acid Jaya, Tbk.
2009-2013
Tahun Kode
Waktu (X)
Debt Ratio
(Y) XY X2 Yt
2009 -2 0,51 -1,02 4 0,44
2010 -1 0,59 -0,59 1 0,47
2011 0 0,62 0 0 0,50
2012 1 0,63 0,63 1 0,52
2013 2 0,63 1,26 4 0,55
Jumlah 2,98 0,27 10
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 2,98
5 𝑏 =
0,27
10
𝑎 = 0,5 𝑏 = 0,03
Jadi, persamaan trend PT. Budi Acid Jaya, Tbk., untuk debt ratio
adalah Ŷ = 0,5 + 0,03X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka debt
ratio meningkat sebesar 0,03. Jika kode waktu bernilai nol, maka debt
ratio akan bernilai 0,5. Jadi dari persamaan di atas dapat disimpulkan
bahwa asset perusahaan yang dibiayai utang mengalami peningkatan
sebesar 0,03.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
(c) Rasio Profitabilitas
Tabel V.88
Return on Assets
PT. Budi Acid Jaya, Tbk.
2009-2013
Tahun Kode
Waktu (X)
Return on
Assets(Y) XY X2 Yt
2009 -2 0,09 -0,18 4 0.06
2010 -1 0,02 -0,02 1 0.04
2011 0 0,03 0 0 0.03
2012 1 0 0 1 0.01
2013 2 0,02 0,04 4 -0.01
Jumlah 0,17 -0,17 10
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 0,17
5 𝑏 =
−0,17
10
𝑎 = 0,03 𝑏 = −0,02
Jadi, persamaan trend PT. Budi Acid Jaya, Tbk., untuk return on
assets adalah Ŷ = 0,03 – 0,02X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka return
on assets menurun sebesar 0,02. Jika kode waktu bernilai nol, maka
return on assets akan bernilai 0,03. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa total asset mengalami penurunan sehingga
menghasilkan rugi sebesar 0,02.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Tabel V.89
Return on Equity
PT. Budi Acid Jaya, Tbk.
2009-2013
Tahun Kode
Waktu (X)
Return on
Equity (Y) XY X2 Yt
2009 -2 0,20 -0,39 4 0,14
2010 -1 0,06 -0,06 1 0,10
2011 0 0,08 0 0 0,07
2012 1 0,01 0,01 1 0,03
2013 2 0,05 0,10 4 -0,01
Jumlah 0,39 -0,35 10
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 0,39
5 𝑏 =
−0,35
10
𝑎 = 0,07 𝑏 = −0,04
Jadi, persamaan trend PT. Budi Acid Jaya,Tbk., untuk return on
equity adalah Ŷ= 0,07 – 0,04X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka return
on equity menurun sebesar 0,04. Jika kode waktu bernilai nol, maka
return on equity akan bernilai 0,07. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa ekuitas mengalami penurunan sehingga
menghasilkan rugi sebesar 0,04.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
(d) Rasio Aktivitas
Tabel V.90
Inventory Turnover
PT. Budi Acid Jaya, Tbk.
2009-2013
Tahun Kode
Waktu (X)
Inventory
Turnover (Y) XY X2 Yt
2009 -2 10,78 -21,56 4 7,01
2010 -1 7,23 -7,23 1 7,10
2011 0 6,47 0 0 7,19
2012 1 7,63 7,63 1 7,28
2013 2 11,04 22,08 4 7,38
Jumlah 43,16 0,91 10
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 0,39
5 𝑏 =
−0,35
10
𝑎 = 7,19 𝑏 = 0,09
Jadi, persamaan trend PT. Budi Acid Jaya, Tbk., untuk inventory
turnover adalah Ŷ = 7,19 + 0,09X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka
inventory turnover meningkat sebesar 0,09. Jika kode waktu bernilai
nol, maka inventory turnover akan bernilai 7,19. Jadi dari persamaan
di atas dapat disimpulkan bahwa persediaan mengalami peningkatan
penjualan bersih sebesar 0,09.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Tabel V.91
Total Assets Turnover
PT. Budi Acid Jaya, Tbk.
2009-2013
Tahun Kode
Waktu (X)
Total Assets
Turnover (Y) XY X2 Yt
2009 -2 1,11 -2,23 4 0,93
2010 -1 1,08 -1,08 1 0,92
2011 0 1,18 0 0 0,90
2012 1 1 1 1 0,89
2013 2 1,08 2,16 4 0,87
Jumlah 5,45 -0,15 10
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 5,45
5 𝑏 =
−0,15
10
𝑎 = 0,91 𝑏 = −0,015
Jadi, persamaan trend PT. Budi Acid Jaya, Tbk., untuk total assets
turnover adalah Ŷ = 0,91 – 0,015X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka total
assets turnover menurun sebesar 0,015. Jika kode waktu bernilai nol,
maka total assets turnover akan bernilai 0,91. Jadi dari persamaan di
atas dapat disimpulkan bahwa total asset mengalami penurunan
penjualan bersih sebesar 0,015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
(2) PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
(a) Rasio Likuiditas
Tabel V.92
Current Ratio
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
2009-2013
Tahun Kode
Waktu (X)
Current
Ratio (Y) XY X2 Yt
2009 -2 13,65 -27,31 4 7,72
2010 -1 4,87 -4,87 1 7,40
2011 0 5,17 0 0 7,08
2012 1 8,59 8,59 1 6,75
2013 2 10,17 20,35 4 6,43
Jumlah 42,46 -3,24 10
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 42,46
5 𝑏 =
−3,24
10
𝑎 = 7,08 𝑏 = −0,32
Jadi, persamaan trend PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk., untuk
current ratio adalah Ŷ = 7,08 − 0,32X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka current
ratio menurun sebesar 0,32. Jika kode waktu bernilai nol, maka
current ratio akan bernilai 7,08. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa perusahaan mengalami penurunan asset lancar
sebesar 0,32 dari total kewajiban lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Tabel V.93
Quick Ratio
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
2009-2013
Tahun Kode
Waktu (X)
Quick
Ratio (Y) XY X2 Yt
2009 -2 9,72 -19,43 4 5,46
2010 -1 3,47 -3,47 1 5,24
2011 0 3,75 0 0 5,02
2012 1 5,63 5,63 1 4,80
2013 2 7,54 15,07 4 4,58
Jumlah 30,1 -2,2 10
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 30,1
5 𝑏 =
−2,2
10
𝑎 = 5,02 𝑏 = −0,22
Jadi, persamaan trend PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk., untuk quick
ratio adalah Ŷ = 5,02 − 0,22X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka quick
ratio menurunan sebesar 0,22. Jika kode waktu bernilai nol, maka
quick ratio akan bernilai 5,02. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa perusahaan mengalami penurunan asset sangat
lancar sebesar 0,22 dari total kewajiban lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
(b) Rasio Solvabilitis
Tabel V.94
Debt Ratio
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
2009-2013
Tahun Kode
Waktu (X)
Debt Ratio
(Y) XY X2 Yt
2009 -2 0,19 -0,39 4 0,21
2010 -1 0,28 -0,28 1 0,19
2011 0 0,24 0 0 0,17
2012 1 0,16 0,16 1 0,14
2013 2 0,13 0,26 4 0,12
Jumlah 0,99 -0,25 10
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 0,99
5 𝑏 =
−0,25
10
𝑎 = 0,17 𝑏 = −0,02
Jadi, persamaan trend PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk., untuk debt
ratio adalah Ŷ = 0,17 – 0,02X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka debt
ratio menurun sebesar 0,02. Jika kode waktu bernilai nol, maka debt
ratio akan bernilai 0,17. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa asset perusahaan yang dibiayai utang mengalami
penurunan sebesar 0,02.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
(c) Rasio Profitabilitas
Tabel V.95
Return on Assets
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
2009-2013
Tahun Kode
Waktu (X)
Return on
Assets(Y) XY X2 Yt
2009 -2 0,04 -0,09 4 -0,02
2010 -1 0,08 -0,08 1 0,03
2011 0 -0,04 0 0 0,08
2012 1 0,11 0,11 1 0,12
2013 2 0,26 0,52 4 0,17
Jumlah 0,46 0,47 10
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 0,46
5 𝑏 =
0,47
10
𝑎 = 0,08 𝑏 = 0,05
Jadi, persamaan trend PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk., untuk
return on assets adalah Ŷ = 0,08 + 0,05X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka return
on assets meningkat sebesar 0,05. Jika kode waktu bernilai nol, maka
return on assets akan bernilai 0,08. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa total asset mengalami peningkatan sehingga
menghasilkan laba bersih sebesar 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Tabel V.96
Return on Equity
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
2009-2013
Tahun Kode
Waktu (X)
Return on
Equity (Y) XY X2 Yt
2009 -2 0,06 -0,11 4 -0.01
2010 -1 0,11 -0,11 1 0.04
2011 0 -0,05 0 0 0.09
2012 1 0,13 0,13 1 0.14
2013 2 0,30 0,60 4 0.19
Jumlah 0,55 0,51 10
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 0,55
5 𝑏 =
0,51
10
𝑎 = 0,09 𝑏 = 0,05
Jadi, persamaan trend PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk., untuk return
on equity adalah Ŷ= 0,09 + 0,05X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka return
on equity meningkat sebesar 0,05. Jika kode waktu bernilai nol, maka
return on equity akan bernilai 0,09. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa ekuitas mengalami peningkatan sehingga
menghasilkan laba bersih sebesar 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
(d) Rasio Aktivitas
Tabel V.97
Inventory Turnover
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
2009-2013
Tahun Kode
Waktu (X)
Inventory
Turnover (Y) XY X2 Yt
2009 -2 3,72 -7,45 4 3,18
2010 -1 2,88 -2,88 1 3,15
2011 0 5,12 0 0 3,12
2012 1 3,96 3,96 1 3,09
2013 2 3,03 6,06 4 3,06
Jumlah 18,71 -0,3 10
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 18,71
5 𝑏 =
−0,3
10
𝑎 = 3,12 𝑏 = −0,03
Jadi, persamaan trend PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk., untuk
inventory turnover adalah Ŷ = 3,12 – 0,03X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka
inventory turnover menurun sebesar 0,03. Jika kode waktu bernilai
nol, maka inventory turnover akan bernilai 3,12. Jadi dari persamaan
di atas dapat disimpulkan bahwa persediaan untuk penjualan bersih
mengalami penurunan sebesar 0,03.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Tabel V.98
Total Assets Turnover
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
2009-2013
Tahun Kode
Waktu (X)
Total Assets
Turnover (Y) XY X2 Yt
2009 -2 0,65 -1,31 4 0,58
2010 -1 0,55 -0,55 1 0,58
2011 0 0,94 0 0 0,58
2012 1 0,79 0,79 1 0,57
2013 2 0,51 1,02 4 0,57
Jumlah 3,45 -0,04 10
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 3,45
5 𝑏 =
−0,04
10
𝑎 = 0,58 𝑏 = −0,004
Jadi, persamaan trend PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk., untuk total
assets turnover adalah Ŷ = 0,58 – 0,004X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka total
assets turnover menurun sebesar 0,004. Jika kode waktu bernilai nol,
maka total assets turnover akan bernilai 0,58. Jadi dari persamaan di
atas dapat disimpulkan bahwa total asset mengalami penurunan
penjualan bersih sebesar 0,004.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
(3) PT. Indo Acidatama, Tbk.
(a) Rasio Likuiditas
Tabel V.99
Current Ratio
PT. Indo Acidatama, Tbk.
2009-2013
Tahun Kode
Waktu (X)
Current
Ratio (Y) XY X2 Yt
2009 -2 1,71 -3,41 4 1,97
2010 -1 2,42 -2,42 1 2,32
2011 0 3,17 0 0 2,67
2012 1 2,75 2,75 1 3,02
2013 2 3,28 6,56 4 3,36
Jumlah 13,34 3,48 10
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 13,34
5 𝑏 =
3,48
10
𝑎 = 2,67 𝑏 = 0,35
Jadi, persamaan trend PT. Indo Acidatama, Tbk., untuk current ratio
adalah Ŷ = 2,67 + 0,35X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka current
ratio meningkat sebesar 0,35. Jika kode waktu bernilai nol, maka
current ratio akan bernilai 2,67. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa perusahaan mengalami peningkatan asset lancar
sebesar 0,35 dari total kewajiban lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Tabel V.100
Quick Ratio
PT. Indo Acidatama, Tbk.
2009-2013
Tahun Kode
Waktu (X)
Quick
Ratio (Y) XY X2 Yt
2009 -2 0,61 -1,23 4 0,63
2010 -1 0,83 -0,83 1 0,76
2011 0 1,69 0 0 0,90
2012 1 1,14 1,14 1 1,04
2013 2 1,14 2,27 4 1,17
Jumlah 5,40 1,35 10
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 5,40
5 𝑏 =
1,35
10
𝑎 = 0,9 𝑏 = 0,14
Jadi, persamaan trend PT. Indo Acidatama, Tbk., untuk quick ratio
adalah Ŷ = 0,9 + 0,14X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka quick
ratio meningkat sebesar 0,14. Jika kode waktu bernilai nol, maka
quick ratio akan bernilai 0,9. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa perusahaan mengalami peningkatan asset sangat
lancar sebesar 0,14 dari total kewajiban lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
(b) Rasio Solvabilitis
Tabel V.101
Debt Ratio
PT. Indo Acidatama, Tbk.
2009-2013
Tahun Kode
Waktu (X)
Debt Ratio
(Y) XY X2 Yt
2009 -2 0,47 -0,94 4 0,38
2010 -1 0,37 -0,37 1 0,34
2011 0 0,30 0 0 0,29
2012 1 0,33 0,33 1 0,24
2013 2 0,25 0,51 4 0,19
Jumlah 1,73 -0,48 10
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 1,73
5 𝑏 =
−0,48
10
𝑎 = 0,29 𝑏 = −0,05
Jadi, persamaan trend PT. Indo Acidatama, Tbk., untuk debt ratio
adalah Ŷ = 0,29 – 0,05X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka debt
ratio menurun sebesar 0,05. Jika kode waktu bernilai nol, maka debt
ratio akan bernilai 0,29. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa asset perusahaan yang dibiayai utang mengalami
penurunan sebesar 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
(c) Rasio Profitabilitas
Tabel V.102
Return on Assets
PT. Indo Acidatama, Tbk.
2009-2013
Tahun Kode
Waktu (X)
Return on
Assets(Y) XY X2 Yt
2009 -2 0,06 -0,12 4 0,05
2010 -1 0,03 -0,03 1 0,04
2011 0 0,07 0 0 0,04
2012 1 0,04 0,04 1 0,04
2013 2 0,04 0,08 4 0,03
Jumlah 0,23 -0,03 10
Sumber: Data yang diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 0,23
5 𝑏 =
−0,03
10
𝑎 = 0,04 𝑏 = −0,003
Jadi, persamaan trend PT. Indo Acidatama, Tbk., untuk return on
assets adalah Ŷ = 0,04 – 0,003X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka return
on assets menurun sebesar 0,003. Jika kode waktu bernilai nol, maka
return on assets akan bernilai 0,04. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa total asset mengalami penurunan sehingga
menghasilkan rugi sebesar 0,003.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Tabel V.103
Return on Equity
PT. Indo Acidatama, Tbk.
2009-2013
Tahun Kode
Waktu (X)
Return on
Equity (Y) XY X2 Yt
2009 -2 0,12 -0,23 4 0,08
2010 -1 0,04 -0,04 1 0,07
2011 0 0,1 0 0 0,06
2012 1 0,06 0,06 1 0,05
2013 2 0,05 0,1 4 0,04
Jumlah 0,37 -0,11 10
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 0,41
5 𝑏 =
−0,13
10
𝑎 = 0,37 𝑏 = −0,11
Jadi, persamaan trend PT. Indo Acidatama, Tbk., untuk return on
equity adalah Ŷ= 0,37 – 0,11X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka return
on equity menurun sebesar 0,11. Jika kode waktu bernilai nol, maka
return on equity akan bernilai 0,37. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa ekuitas mengalami penurunan sehingga
menghasilkan rugi sebesar 0,11.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
(d) Rasio Aktivitas
Tabel V.104
Inventory Turnover
PT. Indo Acidatama, Tbk.
2009-2013
Tahun Kode
Waktu (X)
Inventory
Turnover (Y) XY X2 Yt
2009 -2 2,20 -4,39 4 2
2010 -1 2,10 -2,10 1 1,97
2011 0 3,19 0 0 1,94
2012 1 2,13 2,13 1 1,91
2013 2 2,04 4,07 4 1,88
Jumlah 11,65 -0,28 10
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 11,65
5 𝑏 =
−0,28
10
𝑎 = 1,94 𝑏 = −0,03
Jadi, persamaan trend PT. Indo Acidatama, Tbk., untuk inventory
turnover adalah Ŷ = 1,94 − 0,03X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka
inventory turnover menurun sebesar 0,03. Jika kode waktu bernilai
nol, maka inventory turnover akan bernilai 1,94. Jadi dari persamaan
di atas dapat disimpulkan bahwa persediaan mengalami penurunan
penjualan bersih sebesar 0,03.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Tabel V.105
Total Assets Turnover
PT. Indo Acidatama, Tbk.
2009-2013
Tahun Kode
Waktu (X)
Total Assets
Turnover (Y) XY X2 Yt
2009 -2 0,85 -1,70 4 0,76
2010 -1 0,94 -0,94 1 0,77
2011 0 1,07 0 0 0,79
2012 1 0,96 0,96 1 0,81
2013 2 0,93 1,86 4 0,83
Jumlah 4,75 0,17 10
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 4,75
5 𝑏 =
0,17
10
𝑎 = 0,79 𝑏 = 0,02
Jadi, persamaan trend PT. Indo Acidatama, Tbk., untuk total assets
turnover adalah Ŷ = 0,79 + 0,02X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka total
assets turnover meningkat sebesar 0,02. Jika kode waktu bernilai nol,
maka total assets turnover akan bernilai 0,79. Jadi dari persamaan di
atas dapat disimpulkan bahwa total asset mengalami peningkatan
penjualan bersih sebesar 0,02.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
2) Periode 2014-2016
a) Perusahaan Non Multinasional Sub Sektor Kimia
(1) PT. Barito Pacific, Tbk.
(a) Rasio Likuiditas
Tabel V.106
Current Ratio
PT. Barito Pacific, Tbk.
2014-2016
Tahun Kode
Waktu (X)
Current
Ratio (Y) XY X2 Yt
2014 -1 1,40 -1,4 1 0
2015 0 1,11 0 0 1,28
2016 1 1,34 1,34 1 1,25
Jumlah 3,85 -0,06 2
sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 3,85
3 𝑏 =
−0,06
2
𝑎 = 1,28 𝑏 = −0,03
Jadi, persamaan trend PT. Barito Pasific, Tbk., untuk current ratio adalah
Ŷ= 1,28 – 0,03X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka current
ratio menurun sebesar 0,03. Jika kode waktu bernilai nol, maka current
ratio akan bernilai 1,28. Jadi dari persamaan di atas dapat disimpulkan
bahwa perusahaan mengalami penurunan asset lancar sebesar 0,03 dari
total kewajiban lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Tabel V.107
Quick Ratio
PT. Barito Pacific, Tbk.
2014-2016
Tahun Kode
Waktu (X)
Quick
Ratio (Y) XY X2 Yt
2014 -1 0,95 -0,95 1 0
2015 0 0,65 0 0 0,29
2016 1 0,97 0,97 1 0,30
Jumlah 0,88 0,02 2
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 0,88
3 𝑏 =
0,02
2
𝑎 = 0,29 𝑏 = 0,01
Jadi, persamaan trend PT. Barito Pasific, Tbk., untuk quick ratio adalah
Ŷ= 0,29 + 0,01X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka quick ratio
meningkat sebesar 0,01. Jika kode waktu bernilai nol, maka quick ratio
akan bernilai 0,29. Jadi dari persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa
perusahaan mengalami peningkatan asset sangat lancar sebesar 0,01 dari
total kewajiban lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
(b) Rasio Solvabilitas
Tabel V.108
Debt Ratio
PT. Barito Pacific, Tbk.
2014-2016
Tahun Kode
Waktu (X)
Debt Ratio
(Y) XY X2 Yt
2014 -1 0,55 -0,55 1 0
2015 0 0,47 0 0 0,49
2016 1 0,44 0,44 1 0,43
Jumlah 1,46 -0,11 2
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 1,46
3 𝑏 =
−0,11
2
𝑎 = 0,49 𝑏 = −0,06
Jadi, persamaan trend PT. Barito Pasific, Tbk., untuk debt ratio adalah Ŷ
= 0,49 – 0,06X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka debt ratio
menurunan sebesar 0,06. Jika kode waktu bernilai nol, maka debt ratio
akan bernilai 0,49. Jadi dari persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa
asset perusahaan yang dibiayai utang mengalami penurunan sebesar 0,06.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
(c) Rasio Profitabilitas
Tabel V.109
Return on Assets
PT. Barito Pacific, Tbk.
2014-2016
Tahun Kode
Waktu (X)
Return on
Assets(Y) XY X2 Yt
2014 -1 -0,001 0,001 1 0
2015 0 0,002 0 0 0,0368
2016 1 0,109 0,109 1 0,0915
Jumlah 0,11 0,109 2
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 0,11
3 𝑏 =
0,109
2
𝑎 = 0,04 𝑏 = 0,055
Jadi, persamaan trend PT. Barito Pasific, Tbk., untuk return on assets
adalah Ŷ = 0,04 + 0,055X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka return on
assets meningkat sebesar 0,055. Jika kode waktu bernilai nol, maka
return on assets akan bernilai 0,04. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa total asset mengalami peningkatan sehingga
menghasilkan laba bersih sebesar 0,055.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Tabel V.110
Return on Equity
PT. Barito Pacific, Tbk.
2014-2016
Tahun Kode
Waktu (X)
Return on
Equity(Y) XY X2 Yt
2014 -1 -0,0013 0,001 1 0
2015 0 0,0042 0 0 0,07
2016 1 0,1932 0,193 1 0,16
Jumlah 0,1961 0,195 2
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 0,1961
3 𝑏 =
0,195
2
𝑎 = 0,07 𝑏 = 0,097
Jadi, persamaan trend PT. Barito Pasific, Tbk., untuk return on equity
adalah Ŷ= 0,07 + 0,097X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka return on
equity meningkat sebesar 0,097. Jika kode waktu bernilai nol, maka
return on equity akan bernilai 0,07. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa ekuitas mengalami peningkatan sehingga
menghasilkan laba bersih sebesar 0,097.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
(d) Rasio Aktivitas
Tabel V.111
Inventory Turnover
PT. Barito Pacific, Tbk.
2014-2016
Tahun Kode
Waktu (X)
Inventory
Turnover (Y) XY X2 Yt
2014 -1 11,12 -11,12 1 0
2015 0 7,67 0 0 9,49
2016 1 9,69 9,69 1 8,78
Jumlah 28,48 -1,43 2
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 28,48
3 𝑏 =
−1,43
2
𝑎 = 9,49 𝑏 = −0,72
Jadi, persamaan trend PT. Barito Pasific, Tbk., untuk inventory turnover
adalah Ŷ = 9,49 – 0,72X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka inventory
turnover menurun sebesar 0,72. Jika kode waktu bernilai nol, maka
inventory turnover akan bernilai 9,49. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa persediaan mengalami penurunan penjualan bersih
sebesar 0,72.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
Tabel V.112
Total Assets Turnover
PT. Barito Pacific, Tbk.
2014-2016
Tahun Kode
Waktu (X)
Total Assets
Turnover(Y) XY X2 Yt
2014 -1 1,07 -1,07 1 0
2015 0 0,62 0 0 0,82
2016 1 0,76 0,76 1 0,66
Jumlah 2,45 -0,31 2
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 2,45
3 𝑏 =
−0,31
2
𝑎 = 0,82 𝑏 = − 0,16
Jadi, persamaan trend PT. Barito Pasific, Tbk., untuk total assets
turnover adalah Ŷ = 0,82 − 0,16X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka total assets
turnover menurun sebesar 0,16. Jika kode waktu bernilai nol, maka total
assets turnover akan bernilai 0,82. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa total asset mengalami penurunan penjualan bersih
sebesar 0,16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
(2) PT. Ekadharma Internasional, Tbk.
(a) Rasio Likuiditas
Tabel V.113
Current Ratio
PT. Ekadharma Internasional, Tbk.
2014-2016
Tahun Kode
Waktu (X)
Current
Ratio (Y) XY X2 Yt
2014 -1 2,33 -2,33 1 0
2015 0 3,57 0 0 3,59
2016 1 4,89 4,89 1 4,87
Jumlah 10,78 2,56 2
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 10,78
3 𝑏 =
2,56
2
𝑎 = 3,59 𝑏 = 1,28
Jadi, persamaan trend PT. Ekadharma Internasional, Tbk., untuk
current ratio adalah Ŷ = 3,59 + 1,28X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka current
ratio meningkat sebesar 1,28. Jika kode waktu bernilai nol, maka
current ratio akan bernilai 3,59. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa perusahaan mengalami peningkatan asset lancar
sebesar 1,28 dari total kewajiban lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
Tabel V.114
Quick Ratio
PT. Ekadharma Internasional, Tbk.
2014-2016
Tahun Kode
Waktu (X)
Quick
Ratio (Y) XY X2 Yt
2014 -1 1,06 -1,06 1 0
2015 0 2,13 0 0 2,09
2016 1 3,09 3,09 1 3,11
Jumlah 6,27 2,03 2
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 6,27
3 𝑏 =
2,03
2
𝑎 = 2,09 𝑏 = 1,09
Jadi, persamaan trend PT. Ekadharma Internasional, Tbk., untuk
quick ratio adalah Ŷ = 2,09 + 1,09X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka quick
ratio meningkat sebesar 1,09. Jika kode waktu bernilai nol, maka
quick ratio akan bernilai 2,09. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa perusahaan mengalami peningkatan asset sangat
lancar sebesar 1,09 dari total kewajiban lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
(b) Rasio Solvabilitas
Tabel V.115
Debt Ratio
PT. Ekadharma Internasional, Tbk.
2014-2016
Tahun Kode
Waktu (X)
Debt Ratio
(Y) XY X2 Yt
2014 -1 0,34 -0,34 1 0
2015 0 0,25 0 0 0,25
2016 1 0,16 0,16 1 0,16
Jumlah 0,74 -0,18 2
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 0,74
3 𝑏 =
−0,18
2
𝑎 = 0,25 𝑏 = −0,09
Jadi, persamaan trend PT. Ekhadharma Internasional, Tbk., untuk
debt ratio adalah Ŷ = 0,25 – 0,09X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka debt
ratio menurun sebesar 0,09. Jika kode waktu bernilai nol, maka debt
ratio akan bernilai 0,25. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa asset perusahaan yang dibiayai utang mengalami
penurunan sebesar 0,09.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
(c) Rasio Profitabilitas
Tabel V.116
Return on Assets
PT. Ekadharma Internasional, Tbk.
2014-2016
Tahun Kode
Waktu (X)
Return on
Assets(Y) XY X2 Yt
2014 -1 0,10 -0,10 1 0
2015 0 0,12 0 0 0,12
2016 1 0,13 0,13 1 0,13
Jumlah 0,35 0,03 2
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 0,35
3 𝑏 =
0,03
2
𝑎 = 0,12 𝑏 = 0,02
Jadi, persamaan trend PT. Ekadharma Internasional, Tbk., untuk
return on assets adalah Ŷ = 0,12 + 0,02X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka return
on assets meningkat sebesar 0,02. Jika kode waktu bernilai nol, maka
return on assets akan bernilai 0,12. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa total asset mengalami peningkatan sehingga
menghasilkan laba bersih sebesar 0,02.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
Tabel V.117
Return on Equity
PT. Ekadharma Internasional, Tbk.
2014-2016
Tahun Kode
Waktu (X)
Return on
Equity (Y) XY X2 Yt
2014 -1 0,15 -0,149 1 0
2015 0 0,16 0 0 0,15
2016 1 0,15 0,153 1 0,16
Jumlah 0,46 0,004 2
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 0,46
3 𝑏 =
0,004
2
𝑎 = 0,15 𝑏 = 0,002
Jadi, persamaan trend PT. Ekadharma Internasional, Tbk., untuk
return on equity adalah Ŷ= 0,15 + 0,002X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka return
on equity meningkat sebesar 0,002. Jika kode waktu bernilai nol,
maka return on equity akan bernilai 0,15. Jadi dari persamaan di atas
dapat disimpulkan bahwa ekuitas mengalami peningkatan sehingga
menghasilkan laba bersih sebesar 0,002.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
(d) Rasio Aktivitas
Tabel V.118
Inventory Turnover
PT. Ekadharma Internasional, Tbk.
2014-2016
Tahun Kode
Waktu (X)
Inventory
Turnover (Y) XY X2 Yt
2014 -1 3,25 -3,25 1 0
2015 0 4,63 0 0 4,15
2016 1 4,58 4,58 1 4,82
Jumlah 12,46 1,33 2
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 12,46
3 𝑏 =
1,33
2
𝑎 = 4,15 𝑏 = 0,67
Jadi, persamaan trend PT. Ekadharma Internasional, Tbk., untuk
Inventory turnover adalah Ŷ = 4,15 + 0,67X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka
inventory turnover meningkat sebesar 0,67. Jika kode waktu bernilai
nol, maka inventory turnover akan bernilai 4,15. Jadi dari persamaan
di atas dapat disimpulkan bahwa persediaan mengalami peningkatan
penjualan bersih sebesar 0,67.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
Tabel V.119
Total Assets Turnover
PT. Ekadharma Internasional, Tbk.
2014-2016
Tahun Kode
Waktu (X)
Total Assets
Turnover (Y) XY X2 Yt
2014 -1 1,28 -1,28 1 0
2015 0 1,36 0 0 1,15
2016 1 0,81 0,81 1 0,92
Jumlah 3,45 -0,47 2
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 3,45
3 𝑏 =
−0,47
2
𝑎 = 1,15 𝑏 = −0,24
Jadi, persamaan trend PT. Ekadharma Internasional, Tbk., untuk total
assets turnover adalah Ŷ = 1,15 - 0,24X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka total
assets turnover menurun sebesar 0,24. Jika kode waktu bernilai nol,
maka total assets turnover akan bernilai 1,15. Jadi dari persamaan di
atas dapat disimpulkan bahwa total asset mengalami penurunan
penjualan bersih sebesar 0,24.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
b) Perusahaan Multinasional Sub Sektor Kimia
(1) PT. Budi Acid Jaya, Tbk.
(a) Rasio Likuiditas
Tabel V.120
Current Ratio
PT. Budi Acid Jaya, Tbk.
2014-2016
Tahun Kode
Waktu (X)
Current
Ratio (Y) XY X2 Yt
2014 -1 1,05 -1,05 1 0
2015 0 1 0 0 1,02
2016 1 1 1 1 0,99
Jumlah 3,05 -0,04 2
sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 3,05
3 𝑏 =
−0,04
2
𝑎 = 1,02 𝑏 = −0,02
Jadi, persamaan trend PT. Budi Acid Jaya, Tbk., untuk current ratio
adalah Ŷ= 1,02 – 0,02X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka current
ratio menurun sebesar 0,02. Jika kode waktu bernilai nol, maka current
ratio akan bernilai 1,02. Jadi dari persamaan di atas dapat disimpulkan
bahwa perusahaan mengalami penurunan asset lancar sebesar 0,02 dari
total kewajiban lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
Tabel V.121
Quick Ratio
PT. Budi Acid Jaya, Tbk.
2014-2016
Tahun Kode
Waktu (X)
Quick
Ratio (Y) XY X2 Yt
2014 -1 0,76 -0,76 1 0
2015 0 0,75 0 0 0,7
2016 1 0,59 0,59 1 0,61
Jumlah 2,10 -0,17 2
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 2,10
3 𝑏 =
−0,17
2
𝑎 = 0,7 𝑏 = −0,09
Jadi, persamaan trend PT. Budi Acid Jaya, Tbk., untuk quick ratio adalah
Ŷ= 0,7 – 0,09X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka quick ratio
menurun sebesar 0,09. Jika kode waktu bernilai nol, maka quick ratio
akan bernilai 0,7. Jadi dari persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa
perusahaan mengalami penurunan asset sangat lancar sebesar 0,09 dari
total kewajiban lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
(b) Rasio Solvabilitas
Tabel V.122
Debt Ratio
PT. Budi Acid Jaya, Tbk.
2014-2016
Tahun Kode
Waktu (X)
Debt Ratio
(Y) XY X2 Yt
2014 -1 0,63 -0,63 1 0
2015 0 0,66 0 0 0,63
2016 1 0,60 0,6 1 0,62
Jumlah 1,90 -0,03 2
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 1,90
3 𝑏 =
−0,03
2
𝑎 = 0,63 𝑏 = −0,01
Jadi, persamaan trend PT. Budi Acid Jaya, Tbk., untuk debt ratio adalah
Ŷ = 0,63 – 0,01X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka debt ratio
menurunan sebesar 0,01. Jika kode waktu bernilai nol, maka debt ratio
akan bernilai 0,63. Jadi dari persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa
asset perusahaan yang dibiayai utang mengalami penurunan sebesar 0,01.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
(c) Rasio Profitabilitas
Tabel V.123
Return on Assets
PT. Budi Acid Jaya, Tbk.
2014-2016
Tahun Kode
Waktu (X)
Return on
Assets(Y) XY X2 Yt
2014 -1 0,012 -0,012 1 0
2015 0 0,006 0 0 0,0104
2016 1 0,013 0,013 1 0,0112
Jumlah 0,031 0,002 2
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 0,031
3 𝑏 =
0,002
2
𝑎 = 0,01 𝑏 = 0,001
Jadi, persamaan trend PT. Budi Acid Jaya, Tbk., untuk return on assets
adalah Ŷ = 0,01 + 0,001X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka return on
assets meningkat sebesar 0,001. Jika kode waktu bernilai nol, maka
return on assets akan bernilai 0,01. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa total asset mengalami peningkatan sehingga
menghasilkan laba bersih sebesar 0,001.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
Tabel V.124
Return on Equity
PT. Budi Acid Jaya, Tbk.
2014-2016
Tahun Kode
Waktu (X)
Return on
Equity(Y) XY X2 Yt
2014 -1 0,03 -0,031 1 0
2015 0 0,02 0 0 0,03
2016 1 0,03 0,033 1 0,03
Jumlah 0,08 0,002 2
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 0,08
3 𝑏 =
0,002
2
𝑎 = 0,03 𝑏 = 0,001
Jadi, persamaan trend PT. Budi Acid Jaya, Tbk., untuk return on equity
adalah Ŷ= 0,03 + 0,001X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka return on
equity meningkat sebesar 0,001. Jika kode waktu bernilai nol, maka
return on equity akan bernilai 0,03. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa ekuitas mengalami peningkatan sehingga
menghasilkan laba bersih sebesar 0,001.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
(d) Rasio Aktivitas
Tabel V.125
Inventory Turnover
PT. Budi Acid Jaya, Tbk.
2014-2016
Tahun Kode
Waktu (X)
Inventory
Turnover (Y) XY X2 Yt
2014 -1 8,46 -8,46 1 0
2015 0 6,42 0 0 6,78
2016 1 5,46 5,46 1 5,28
Jumlah 20,34 -3,01 2
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 20,34
3 𝑏 =
−3,01
2
𝑎 = 6,78 𝑏 = −1,5
Jadi, persamaan trend PT. Budi Acid Jaya, Tbk., untuk inventory
turnover adalah Ŷ = 6,78 – 1,5X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka inventory
turnover menurun sebesar 1,5. Jika kode waktu bernilai nol, maka
inventory turnover akan bernilai 6,78. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa persediaan mengalami penurunan penjualan bersih
sebesar 1,5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
Tabel V.126
Total Assets Turnover
PT. Budi Acid Jaya, Tbk.
2014-2016
Tahun Kode
Waktu (X)
Total Assets
Turnover(Y) XY X2 Yt
2014 -1 0,92 -0,92 1 0
2015 0 0,73 0 0 0,83
2016 1 0,84 0,84 1 0,79
Jumlah 2,49 -0,08 2
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 2,49
3 𝑏 =
−0,08
2
𝑎 = 0,83 𝑏 = − 0,04
Jadi, persamaan trend PT. Budi Acid Jaya, Tbk., untuk total assets
turnover adalah Ŷ = 0,83 − 0,04X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka total assets
turnover menurun sebesar 0,04. Jika kode waktu bernilai nol, maka total
assets turnover akan bernilai 0,83. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa total asset mengalami penurunan penjualan bersih
sebesar 0,04.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
(2) PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
(a) Rasio Likuiditas
Tabel V.127
Current Ratio
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
2014-2016
Tahun Kode
Waktu (X)
Current
Ratio (Y) XY X2 Yt
2014 -1 12,23 -12,23 1 0
2015 0 13,35 0 0 13,58
2016 1 15,16 15,16 1 15,05
Jumlah 40,74 2,94 2
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 40,74
3 𝑏 =
2,94
2
𝑎 = 13,58 𝑏 = 1,47
Jadi, persamaan trend PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk., untuk current
ratio adalah Ŷ = 13,58 + 1,47X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka current
ratio meningkat sebesar 1,47. Jika kode waktu bernilai nol, maka
current ratio akan bernilai 13,58. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa perusahaan mengalami peningkatan asset lancar
sebesar 1,47 dari total kewajiban lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
Tabel V.128
Quick Ratio
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
2014-2016
Tahun Kode
Waktu (X)
Quick
Ratio (Y) XY X2 Yt
2014 -1 9,16 -9,16 1 0
2015 0 10,71 0 0 10,76
2016 1 12,41 12,41 1 12,38
Jumlah 32,28 3,25 2
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 32,28
3 𝑏 =
3,25
2
𝑎 = 10,76 𝑏 = 1,62
Jadi, persamaan trend PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk., untuk quick
ratio adalah Ŷ = 10,76 + 1,62X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka quick
ratio meningkat sebesar 1,62. Jika kode waktu bernilai nol, maka
quick ratio akan bernilai 10,76. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa perusahaan mengalami peningkatan asset sangat
lancar sebesar 1,62 dari total kewajiban lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
(b) Rasio Solvabilitas
Tabel V.129
Debt Ratio
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
2014-2016
Tahun Kode
Waktu (X)
Debt Ratio
(Y) XY X2 Yt
2014 -1 0,12 -0,12 1 0
2015 0 0,12 0 0 0,12
2016 1 0,11 0,11 1 0,11
Jumlah 0,35 -0,01 2
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 0,35
3 𝑏 =
−0,01
2
𝑎 = 0,12 𝑏 = −0,01
Jadi, persamaan trend PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk., untuk debt
ratio adalah Ŷ = 0,12 – 0,01X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka debt
ratio menurun sebesar 0,01. Jika kode waktu bernilai nol, maka debt
ratio akan bernilai 0,12. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa asset perusahaan yang dibiayai utang mengalami
penurunan sebesar 0,01.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
(c) Rasio Profitabilitas
Tabel V.130
Return on Assets
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
2014-2016
Tahun Kode
Waktu (X)
Return on
Assets(Y) XY X2 Yt
2014 -1 0,05 -0,05 1 0
2015 0 0,04 0 0 0,04
2016 1 0,03 0,03 1 0,03
Jumlah 0,12 -0,02 2
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 0,12
3 𝑏 =
−0,02
2
𝑎 = 0,04 𝑏 = − 0,01
Jadi, persamaan trend PT. Ekadharma Internasional, Tbk., untuk
return on assets adalah Ŷ = 0,04 - 0,01X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka return
on assets menurun sebesar 0,01. Jika kode waktu bernilai nol, maka
return on assets akan bernilai 0,04. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa total asset mengalami penurunan sehingga
menghasilkan rugi sebesar 0,01.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
Tabel V.131
Return on Equity
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
2014-2016
Tahun Kode
Waktu (X)
Return on
Equity (Y) XY X2 Yt
2014 -1 0,06 -0,06 1 0
2015 0 0,04 0 0 0,05
2016 1 0,04 0,04 1 0,04
Jumlah 0,14 -0,02 2
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 0,14
3 𝑏 =
−0,02
2
𝑎 = 0,05 𝑏 = −0,01
Jadi, persamaan trend PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk., untuk return
on equity adalah Ŷ= 0,05 - 0,01X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka return
on equity menurun sebesar 0,01. Jika kode waktu bernilai nol, maka
return on equity akan bernilai 0,05. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa ekuitas mengalami penurunan sehingga
menghasilkan rugi sebesar 0,01.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
(d) Rasio Aktivitas
Tabel V.132
Inventory Turnover
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
2014-2016
Tahun Kode
Waktu (X)
Inventory
Turnover (Y) XY X2 Yt
2014 -1 3,01 -3,01 1 0
2015 0 3,23 0 0 3,30
2016 1 3,65 3,65 1 3,62
Jumlah 9,89 0,64 2
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 9,89
3 𝑏 =
0,64
2
𝑎 = 3,30 𝑏 = 0,32
Jadi, persamaan trend PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk., untuk
Inventory turnover adalah Ŷ = 3,30 + 0,32X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka
inventory turnover meningkat sebesar 0,32. Jika kode waktu bernilai
nol, maka inventory turnover akan bernilai 3,30. Jadi dari persamaan
di atas dapat disimpulkan bahwa persediaan mengalami peningkatan
penjualan bersih sebesar 0,32.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
Tabel V.133
Total Assets Turnover
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
2014-2016
Tahun Kode
Waktu (X)
Total Assets
Turnover (Y) XY X2 Yt
2014 -1 0,49 -0,49 1 0
2015 0 0,43 0 0 0,44
2016 1 0,39 0,39 1 0,39
Jumlah 1,32 -0,1 2
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 1,32
3 𝑏 =
−0,1
2
𝑎 = 0,44 𝑏 = −0,05
Jadi, persamaan trend PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk., untuk total
assets turnover adalah Ŷ = 0,44 - 0,05X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka total
assets turnover menurun sebesar 0,05. Jika kode waktu bernilai nol,
maka total assets turnover akan bernilai 0,44. Jadi dari persamaan di
atas dapat disimpulkan bahwa total asset mengalami penurunan
penjualan bersih sebesar 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
(3) PT. Indo Acidatama, Tbk.
(a) Rasio Likuiditas
Tabel V.134
Current Ratio
PT. Indo Acidatama, Tbk.
2014-2016
Tahun Kode
Waktu (X)
Current
Ratio (Y) XY X2 Yt
2014 -1 2,87 -2,87 1 0
2015 0 2,42 0 0 2,82
2016 1 3,17 3,17 1 2,98
Jumlah 8,47 0,3 2
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 8,47
3 𝑏 =
0,3
2
𝑎 = 2,82 𝑏 = 0,15
Jadi, persamaan trend PT. Indo Acidatama, Tbk., untuk current ratio
adalah Ŷ = 2,82 + 0,15X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka current
ratio meningkat sebesar 0,15. Jika kode waktu bernilai nol, maka
current ratio akan bernilai 2,82. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa perusahaan mengalami peningkatan asset lancar
sebesar 0,15 dari total kewajiban lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
Tabel V.135
Quick Ratio
PT. Indo Acidatama, Tbk.
2014-2016
Tahun Kode
Waktu (X)
Quick
Ratio (Y) XY X2 Yt
2014 -1 1,31 -1,31 1 0
2015 0 1,07 0 0 1,06
2016 1 0,79 0,79 1 0,79
Jumlah 3,17 -0,52 2
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 3,17
3 𝑏 =
−0,52
2
𝑎 = 1,06 𝑏 = −0,26
Jadi, persamaan trend PT. Indo Acidatama, Tbk., untuk quick ratio
adalah Ŷ = 1,06 – 0,26X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka quick
ratio menurun sebesar 0,26. Jika kode waktu bernilai nol, maka quick
ratio akan bernilai 1,06. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa perusahaan mengalami penurunan asset sangat
lancar sebesar 0,26 dari total kewajiban lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
(b) Rasio Solvabilitas
Tabel V.136
Debt Ratio
PT. Indo Acidatama, Tbk.
2014-2016
Tahun Kode
Waktu (X)
Debt Ratio
(Y) XY X2 Yt
2014 -1 0,29 -0,29 1 0
2015 0 0,41 0 0 0,38
2016 1 0,44 0,44 1 0,45
Jumlah 1,14 0,15 2
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 1,14
3 𝑏 =
0,15
2
𝑎 = 0,38 𝑏 = 0,07
Jadi, persamaan trend PT. Indo Acidatama, Tbk., untuk debt ratio
adalah Ŷ = 0,38 + 0,07X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka debt
ratio meningkat sebesar 0,07. Jika kode waktu bernilai nol, maka debt
ratio akan bernilai 0,38. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa asset perusahaan yang dibiayai utang mengalami
peningkatan sebesar 0,07.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
(c) Rasio Profitabilitas
Tabel V.137
Return on Assets
PT. Indo Acidatama, Tbk.
2014-2016
Tahun Kode
Waktu (X)
Return on
Assets(Y) XY X2 Yt
2014 -1 0,03 -0,03 1 0
2015 0 0,03 0 0 0,02
2016 1 0,02 0,02 1 0,02
Jumlah 0,07 -0,02 2
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 0,07
3 𝑏 =
−0,02
2
𝑎 = 0,02 𝑏 = − 0,01
Jadi, persamaan trend PT. Indo Acidatama, Tbk., untuk return on
assets adalah Ŷ = 0,02 - 0,01X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka return
on assets menurun sebesar 0,01. Jika kode waktu bernilai nol, maka
return on assets akan bernilai 0,02. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa total asset mengalami penurunan sehingga
menghasilkan rugi sebesar 0,01.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
Tabel V.138
Return on Equity
PT. Indo Acidatama, Tbk.
2014-2016
Tahun Kode
Waktu (X)
Return on
Equity (Y) XY X2 Yt
2014 -1 0,04 -0,04 1 0
2015 0 0,05 0 0 0,04
2016 1 0,03 0,03 1 0,03
Jumlah 0,12 -0,02 2
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 0,12
3 𝑏 =
−0,02
2
𝑎 = 0,04 𝑏 = −0,01
Jadi, persamaan trend PT. Indo Acidatama, Tbk., untuk return on
equity adalah Ŷ= 0,04 - 0,01X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka return
on equity menurun sebesar 0,01. Jika kode waktu bernilai nol, maka
return on equity akan bernilai 0,04. Jadi dari persamaan di atas dapat
disimpulkan bahwa ekuitas mengalami penurunan sehingga
menghasilkan rugi sebesar 0,01.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
(d) Rasio Aktivitas
Tabel V.139
Inventory Turnover
PT. Indo Acidatama, Tbk.
2014-2016
Tahun Kode
Waktu (X)
Inventory
Turnover (Y) XY X2 Yt
2014 -1 2,59 -2,59 1 0
2015 0 2,38 0 0 2,29
2016 1 1,90 1,90 1 1,94
Jumlah 6,87 -0,69 2
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 6,87
3 𝑏 =
−0,69
2
𝑎 = 2,29 𝑏 = −0,35
Jadi, persamaan trend PT. Indo Acidatama, Tbk., untuk Inventory
turnover adalah Ŷ = 2,29 - 0,35X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka
inventory turnover menurun sebesar 0,35. Jika kode waktu bernilai
nol, maka inventory turnover akan bernilai 2,29. Jadi dari persamaan
di atas dapat disimpulkan bahwa persediaan mengalami penurunan
penjualan bersih sebesar 0,35.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
Tabel V.140
Total Assets Turnover
PT. Indo Acidatama, Tbk.
2014-2016
Tahun Kode
Waktu (X)
Total Assets
Turnover (Y) XY X2 Yt
2014 -1 1,02 -1,02 1 0
2015 0 0,93 0 0 0,88
2016 1 0,70 0,70 1 0,72
Jumlah 2,64 -0,32 2
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑𝑌
𝑛 𝑏 =
∑𝑋𝑌
∑𝑋2
𝑎 = 2,64
3 𝑏 =
−0,32
2
𝑎 = 0,88 𝑏 = −0,16
Jadi, persamaan trend PT. Indo Acidatama, Tbk., untuk total assets
turnover adalah Ŷ = 0,88 - 0,16X
Interpretasinya:
Jika besarnya kode waktu meningkat sebesar 1 periode, maka total
assets turnover menurun sebesar 0,16. Jika kode waktu bernilai nol,
maka total assets turnover akan bernilai 0,88. Jadi dari persamaan di
atas dapat disimpulkan bahwa total asset mengalami penurunan
penjualan bersih sebesar 0,16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
Dari seluruh hasil analisis perkembangan kinerja keuangan antara kelompok
perusahaan non multinasional dan kelompok perusahaan multinasional yang
bergerak di sub sektor kimia pada Bursa Efek Indonesia ditemukan hal-hal berikut,
a. Ketika krisis ekonomi
1) Rasio Likuiditas
a) Current ratio untuk perusahaan non multinasional dan perusahaan
multinasional bersama-sama mengalami kecenderungan
meningkat.
b) Quick ratio untuk perusahaan non multinasional dan perusahaan
multinasional bersama-sama mengalami kecenderungan
meningkat.
2) Rasio Solvabilitas
a) Debt Ratio untuk perusahaan non multinasional mengalami
kecenderungan meningkat dan perusahaan multinasional
mengalami kecenderungan menurun.
3) Rasio Profitabilitas
a) Return on Assets untuk perusahaan non multinasional mengalami
kecenderungan meningkat dan perusahaan multinasional
mengalami kecenderungan menurun.
b) Return on Equity untuk perusahaan non multinasional mengalami
kecenderungan menurun dan perusahaan multinasional mengalami
kecenderungan meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
4) Rasio Aktivitas
a) Inventory Turnover untuk perusahaan non multinasional
mengalami kecenderungan meningkat dan perusahaan
multinasional mengalami kecenderungan menurun.
b) Total Assets Turnover untuk perusahaan non multinasional
mengalami kecenderungan meningkat dan perusahaan
multinasional mengalami kecenderungan menurun.
b. Setelah krisis ekonomi
1) Rasio Likuiditas
a) Current ratio untuk perusahaan non multinasional dan perusahaan
multinasional bersama-sama mengalami kecenderungan
meningkat.
b) Quick ratio untuk perusahaan non multinasional mengalami
kecenderungan meningkat dan perusahaan multinasional
mengalami kecenderungan menurun.
2) Rasio Solvabilitas
a) Debt Ratio untuk perusahaan non multinasional mengalami
kecenderungan menurun dan perusahaan multinasional mengalami
kecenderungan meningkat.
3) Rasio Profitabilitas
a) Return on Assets untuk perusahaan non multinasional mengalami
kecenderungan meningkat dan perusahaan multinasional
mengalami kecenderungan menurun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
b) Return on Equity untuk perusahaan non multinasional mengalami
kecenderungan meningkat dan perusahaan multinasional
mengalami kecenderungan menurun.
4) Rasio Aktivitas
a) Inventory Turnover untuk perusahaan non multinasional
mengalami kecenderungan meningkat dan perusahaan
multinasional mengalami kecenderungan menurun.
b) Total Assets Turnover untuk perusahaan non multinasional dan
perusahaan multinasional bersama-sama mengalami
kecenderungan menurun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
2. Analisis Permasalahan 2
Hasil perhitungan rasio keuangan dari kelima perusahaan, selanjutnya akan
diuji menggunakan Uji Mann Whitney U (Uji U). Uji U dilakukan untuk
mengetahui ada atau tidak ada perbedaan antara dua kelompok perusahaan,
yaitu perusahaan non multinasional dan perusahaan multinasional.
Hipotesis
H0 : Tidak terdapat perbedaan rasio keuangan [rasio likuiditas (Current
Ratio dan Quick Ratio) rasio solvabilitas (Debt Ratio), rasio
profitabilitas (Return on Assets dan Return on Equity), dan rasio
aktivitas (Fixed Assets Turnover dan Total Assets Turnover)] yang
signifikan antara perusahaan non multinasional dan multinasional.
H1 : Terdapat perbedaan rasio keuangan [rasio likuiditas (Current Ratio
dan Quick Ratio) rasio solvabilitas (Debt Ratio), rasio profitabilitas
(Return on Assets dan Return on Equity), dan rasio aktivitas (Fixed
Assets Turnover dan Total Assets Turnover)] yang signifikan antara
perusahaan non multinasional dan multinasional.
Dasar pengambilan keputusan dalam Uji Mann Whitney U sebagai berikut:
Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) < 0,05, maka terdapat perbedaan yang
signifikan.
Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) > 0,05, maka tidak terdapat perbedaan yang
signifikan.
Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) = 0,05, maka terdapat perbedaan tapi tidak
signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
a. Periode 2009-2013
1) Rasio Likuiditas
a) Current Ratio
Tabel V.141
Rasio Likuditas
Current Ratio
Perusahaan Sub Sektor Kimia BEI
Tahun
Non Multinasional Multinasional
Barito
Pasific Ekadharma
Budi
Acid
Jaya
Duta
Pertiwi
Indo
Acidatama
2009 2.16 1.41 1.04 13.65 1.71
2010 1.44 1.76 1.03 4.87 2.42
2011 1.99 1.90 1.25 5.17 3.17
2012 1.53 2.41 1.13 8.59 2.75
2013 1.35 2.33 1.08 10.17 3.28
Tabel V.142
Tabel Uji Komparatif 2 Sampel
Current Ratio Ranks
perusahaan N Mean Rank Sum of Ranks
Rasio non multinasional 10 11.10 111.00
multinasional 15 14.27 214.00
Total 25
Test Statisticsb
QR
Mann-Whitney U 56.000
Wilcoxon W 111.000
Z -1.054
Asymp. Sig. (2-tailed) .292
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .311a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
Interpretasi:
Tabel V.141, output Rank, dapat dilihat bahwa nilai mean untuk
kelompok perusahaan multinasional lebih besar daripada nilai mean
kelompok perusahaan non multinasional (11,10 < 14,27).
Dari nilai uji Mann Whitney U, dapat dilihat pada output “Test
Statisticb” menunjukkan nilai U sebesar 56 dan nilai W sebesar 111.
Apabila dikonversikan ke nilai Z maka besarnya -1,054. Nilai sig.2-
tailed adalah 0,292 > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Kesimpulan: tidak terdapat perbedaan current ratio yang signifikan
antara perusahaan multinasional dan non multinasional periode
2009-2013.
b) Quick Ratio
Tabel V.143
Rasio Likuiditas
Quick Ratio
Perusahaan Sub Sektor Kimia BEI
Tahun
Non Multinasional Multinasional
Barito
Pasific
Budi
Acid Jaya
Duta
Pertiwi Ekadharma
Indo
Acidatama
2009 1.52 0.72 9.72 0.73 0.61
2010 0.95 0.67 3.47 0.96 0.83
2011 1.25 0.72 3.75 1.01 1.69
2012 0.96 0.80 5.63 1.32 1.14
2013 0.88 0.85 7.54 1.22 1.14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
Tabel V.144
Tabel Uji Komparatif 2 Sampel
Quick Ratio Ranks
kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Rasio non multinasional 10 8.95 89.50
multinasional 15 15.70 235.50
Total 25
Test Statisticsb
QR
Mann-Whitney U 34.500
Wilcoxon W 89.500
Z -2.248
Asymp. Sig. (2-tailed) .025
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .023a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: perusahaan
Interpretasi:
Tabel V.143, output Rank, dapat dilihat bahwa nilai mean untuk
kelompok perusahaan non multinasional lebih besar daripada
nilai mean kelompok perusahaan multinasional (8,95 > 15,70).
Dari nilai uji Mann Whitney U, dapat dilihat pada output “Test
Statisticb” menunjukkan nilai U sebesar 34,5 dan nilai W
sebesar 89,5. Apabila dikonversikan ke nilai Z maka besarnya -
2,248. Nilai sig.2-tailed adalah 0,025 < 0,05, maka H0 ditolak
dan H1 diterima. Kesimpulan: ada perbedaan quick ratio yang
signifikan antara perusahaan multinasional dan non
multinasional periode 2009-2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
2) Rasio Solvabilitas
a) Debt Ratio
Tabel V.145
Rasio Solvabilitas
Debt Ratio
Perusahaan Sub Sektor Kimia BEI
Tahun
Non Multinasional Multinasional
Barito
Pasific
Budi
Acid Jaya
Duta
Pertiwi Ekadharma
Indo
Acidatama
2009 0.46 0.51 0.19 0.46 0.47
2010 0.51 0.59 0.28 0.39 0.37
2011 0.49 0.62 0.24 0.38 0.30
2012 0.54 0.63 0.16 0.30 0.33
2013 0.54 0.63 0.13 0.31 0.25
Tabel V.146
Tabel Uji Komparatif 2 Sampel
Debt Ratio Ranks
kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Rasio non multinasional 10 20.35 203.50
multinasional 15 8.10 121.50
Total 25
Test Statisticsb
total assets
Mann-Whitney U 1.500
Wilcoxon W 121.500
Z -4.081
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
Interpretasi:
Tabel V.145, output Rank, dapat dilihat bahwa nilai mean untuk
kelompok perusahaan multinasional lebih besar daripada nilai
mean kelompok perusahaan non multinasional (20,35 < 8,1).
Dari nilai uji Mann Whitney U, dapat dilihat pada output “Test
Statisticb” menunjukkan nilai U sebesar 1,5 dan nilai W sebesar
121,5. Apabila dikonversikan ke nilai Z maka besarnya -4,081.
Nilai sig.2-tailed adalah 0 > 0,05, maka H0 ditolak dan H1
diterima. Kesimpulan: ada perbedaan debt ratio yang signifikan
antara perusahaan multinasional dan non multinasional periode
2009-2013.
3) Rasio Profitabilitas
a) Return on Assets
Tabel V.147
Rasio Profitabilitas
Return on Assets
Perusahaan Sub Sektor Kimia BEI
Tahun
Non Multinasional Multinasional
Barito
Pasific Ekadharma
Budi
Acid
Jaya
Duta
Pertiwi
Indo
Acidatama
2009 0.03 0.10 0.09 0.04 0.06
2010 -0.03 0.12 0.02 0.08 0.03
2011 0.00 0.11 0.03 -0.04 0.07
2012 -0.06 0.13 0.00 0.11 0.04
2013 -0.02 0.11 0.02 0.26 0.04
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
Tabel V.148
Tabel Uji Komparatif 2 Sampel
Return on Assets
Ranks
perusahaan N Mean Rank Sum of Ranks
Rasio non multinasional 10 13.15 131.50
multinasional 15 12.90 193.50
Total 25
Test Statisticsb
QR
Mann-Whitney U 73.500
Wilcoxon W 193.500
Z -.083
Asymp. Sig. (2-tailed) .934
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .935a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: perusahaan
Interpretasi:
Tabel V.147, output Rank, dapat dilihat bahwa nilai mean untuk
kelompok perusahaan non multinasional lebih besar daripada
nilai mean kelompok perusahaan multinasional (13,15 > 12,90).
Dari nilai uji Mann Whitney U, dapat dilihat pada output “Test
Statisticb” menunjukkan nilai U sebesar 73,5 dan nilai W
sebesar 193,5. Apabila dikonversikan ke nilai Z maka besarnya
-0,083. Nilai sig.2-tailed adalah 0,934 > 0,05, maka H0 diterima
dan H1 ditolak. Kesimpulan: tidak terdapat perbedaan return on
assets yang signifikan antara perusahaan multinasional dan non
multinasional periode 2009-2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
b) Return on Equity
Tabel V.149
Rasio Profitabilitas
Return on Equity
Perusahaan Sub Sektor Kimia BEI
Tahun
Non Multinasional Multinasional
Barito
Pasific Ekadharma
Budi
Acid
Jaya
Duta
Pertiwi
Indo
Acidatama
2009 0.08 0.24 0.20 0.06 0.12
2010 -0.10 0.23 0.06 0.11 0.04
2011 0.00 0.18 0.08 -0.05 0.10
2012 -0.13 0.19 0.01 0.13 0.06
2013 -0.03 0.17 0.05 0.30 0.05
Tabel V.150
Tabel Uji Komparatif 2 Sampel
Return on Equity
Ranks
perusahaan N Mean Rank Sum of Ranks
Rasio non multinasional 10 13.25 132.50
multinasional 15 12.83 192.50
Total 25
Test Statisticsb
QR
Mann-Whitney U 72.500
Wilcoxon W 192.500
Z -.139
Asymp. Sig. (2-tailed) .890
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .892a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
Interpretasi:
Tabel V.149, output Rank, dapat dilihat bahwa nilai mean untuk
kelompok perusahaan non multinasional lebih besar daripada
nilai mean kelompok perusahaan multinasional (13,25 > 12,83).
Dari nilai uji Mann Whitney U, dapat dilihat pada output “Test
Statisticb” menunjukkan nilai U sebesar 72,5 dan nilai W
sebesar 192,5. Apabila dikonversikan ke nilai Z maka besarnya
-0,139. Nilai sig.2-tailed adalah 0,890 > 0,05, maka H0 diterima
dan H1 ditolak. Kesimpulan: tidak terdapat perbedaan return on
equity yang signifikan antara perusahaan multinasional dan non
multinasional periode 2009-2013.
4) Rasio Aktivitas
a) Inventory Turnover
Tabel V.151
Rasio Aktivitas
Inventory Turnover
Perusahaan Sub Sektor Kimia BEI
Tahun
Non Multinasional Multinasional
Barito
Pasific Ekadharma
Budi
Acid
Jaya
Duta
Pertiwi
Indo
Acidatama
2009 7.90 4.72 10.78 3.72 2.20
2010 8.46 4.57 7.23 2.88 2.10
2011 3.61 4.50 6.47 5.12 3.19
2012 8.20 4.72 7.63 3.96 2.13
2013 8.52 3.83 11.04 3.03 2.04
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
Tabel V.152
Tabel Uji Komparatif 2 Sampel
Inventory Turnover
Ranks
perusahaan N Mean Rank Sum of Ranks
Rasio non multinasional 10 15.80 158.00
multinasional 15 11.13 167.00
Total 25
Test Statisticsb
QR
Mann-Whitney U 47.000
Wilcoxon W 167.000
Z -1.553
Asymp. Sig. (2-tailed) .120
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .129a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: perusahaan
Interpretasi:
Tabel V.151, output Rank, dapat dilihat bahwa nilai mean untuk
kelompok perusahaan non multinasional lebih besar daripada
nilai mean kelompok perusahaan multinasional (15,80 > 11,13).
Dari nilai uji Mann Whitney U, dapat dilihat pada output “Test
Statisticb” menunjukkan nilai U sebesar 47 dan nilai W sebesar
167. Apabila dikonversikan ke nilai Z maka besarnya -1,553.
Nilai sig.2-tailed adalah 0,12 > 0,05, maka H0 diterima dan H1
ditolak. Kesimpulan: tidak terdapat perbedaan inventory
turnover yang signifikan antara perusahaan multinasional dan
non multinasional periode 2009-2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
b) Total Assets Turnover
Tabel V.153
Rasio Aktivitas
Total Assets Turnover
Perusahaan Sub Sektor Kimia BEI
Tahun
Non Multinasional Multinasional
Barito
Pasific Ekadharma
Budi
Acid
Jaya
Duta
Pertiwi
Indo
Acidatama
2009 0.88 1.24 1.11 0.65 0.85
2010 1.06 1.24 1.08 0.55 0.94
2011 0.50 1.38 1.18 0.94 1.07
2012 1.08 1.41 1.00 0.79 0.96
2013 1.09 1.22 1.08 0.51 0.93
Tabel V.154
Tabel Uji Komparatif 2 Sampel
Total Assets Turnover
Ranks
perusahaan N Mean Rank Sum of Ranks
Rasio non multinasional 10 17.00 170.00
multinasional 15 10.33 155.00
Total 25
Test Statisticsb
QR
Mann-Whitney U 35.000
Wilcoxon W 155.000
Z -2.221
Asymp. Sig. (2-tailed) .026
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .026a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: perusahaan
Interpretasi:
Tabel V.153, output Rank, dapat dilihat bahwa nilai mean
untuk kelompok perusahaan non multinasional lebih besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
daripada nilai mean kelompok perusahaan multinasional (17 >
10,33).
Dari nilai uji Mann Whitney U, dapat dilihat pada output “Test
Statisticb” menunjukkan nilai U sebesar 35 dan nilai W sebesar
155. Apabila dikonversikan ke nilai Z maka besarnya -2,221.
Nilai sig.2-tailed adalah 0,026 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1
diterima. Kesimpulan: ada perbedaan total assets turnover
yang signifikan antara perusahaan multinasional dan non
multinasional periode 2009-2013.
b. Periode 2014-2016
1) Rasio Likuiditas
a) Current Ratio
Tabel V.155
Rasio Likuditas
Current Ratio
Perusahaan Sub Sektor Kimia BEI
Tahun
Non Multinasional Multinasional
Barito
Pasific Ekadharma
Budi
Acid Jaya
Duta
Pertiwi
Indo
Acidatama
2014 1.40 2.33 1.05 12.23 2.87
2015 1.11 3.57 1.00 13.35 2.17
2016 1.34 4.89 1.00 15.16 1.74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
Tabel V.156
Tabel Uji Komparatif 2 Sampel
Current Ratio Ranks
kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
total assets multinasional 9 6
8.11 7.83
73.00 47.00 non multinasional
Total 15
Test Statisticsb
QR
Mann-Whitney U 26.000
Wilcoxon W 47.000
Z -.118
Asymp. Sig. (2-tailed) .906
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .955a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: perusahaan
Interpretasi:
Tabel V.155, output Rank, dapat dilihat bahwa nilai mean untuk
kelompok perusahaan multinasional lebih besar daripada nilai mean
kelompok perusahaan non multinasional (8,11 > 7,83).
Dari nilai uji Mann Whitney U, dapat dilihat pada output “Test
Statisticb” menunjukkan nilai U sebesar 26 dan nilai W sebesar 47.
Apabila dikonversikan ke nilai Z maka besarnya -0,118. Nilai sig.2-
tailed adalah 0,906 > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Kesimpulan: tidak terdapat perbedaan current ratio yang signifikan
antara perusahaan multinasional dan non multinasional periode
2014-2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
b) Quick Ratio
Tabel V.157
Rasio Likuiditas
Quick Ratio
Perusahaan Sub Sektor Kimia BEI
Tahun
Non Multinasional Multinasional
Barito
Pasific Ekadharma
Budi
Acid Jaya
Duta
Pertiwi
Indo
Acidatama
2014 0.95 1.06 0.76 9.16 1.31
2015 0.65 2.13 0.75 10.71 1.07
2016 0.97 3.09 0.59 12.41 0.79
Tabel V.158
Tabel Uji Komparatif 2 Sampel
Quick Ratio Ranks
kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Rasio multinasional 9 8.22 74.00
nonmultinasional 6 7.67 46.00
Total 15
Test Statisticsb
QR
Mann-Whitney U 25.000
Wilcoxon W 46.000
Z -.236
Asymp. Sig. (2-tailed) .814
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .864a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: perusahaan
Interpretasi:
Tabel V.157, output Rank, dapat dilihat bahwa nilai mean untuk
kelompok perusahaan multinasional lebih besar daripada nilai
mean kelompok perusahaan non multinasional (8,22 > 7,67).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
Dari nilai uji Mann Whitney U, dapat dilihat pada output “Test
Statisticb” menunjukkan nilai U sebesar 25 dan nilai W sebesar
46. Apabila dikonversikan ke nilai Z maka besarnya -0,236.
Nilai sig.2-tailed adalah 0,814 > 0,05, maka H0 diterima dan H1
ditolak. Kesimpulan: tidak terdapat perbedaan quick ratio yang
signifikan antara perusahaan multinasional dan non
multinasional periode 2014-2016.
2) Rasio Solvabilitas
a) Debt Ratio
Tabel V.159
Rasio Solvabilitas
Debt Ratio
Perusahaan Sub Sektor Kimia BEI
Tahun
Non Multinasional Multinasional
Barito
Pasific Ekadharma
Budi
Acid Jaya
Duta
Pertiwi
Indo
Acidatama
2014 0.55 0.34 0.63 0.12 0.29
2015 0.47 0.25 0.66 0.12 0.41
2016 0.44 0.16 0.60 0.11 0.44
Tabel V.160
Tabel Uji Komparatif 2 Sampel
Debt Ratio Ranks
kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Rasio multinasional 9 7.94 71.50
nonmultinasional 6 8.08 48.50
Total 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
Test Statisticsb
QR
Mann-Whitney U 26.500
Wilcoxon W 71.500
Z -.059
Asymp. Sig. (2-tailed) .953
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .955a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: perusahaan
Interpretasi:
Tabel V.159, output Rank, dapat dilihat bahwa nilai mean untuk
kelompok perusahaan non multinasional lebih besar daripada
nilai mean kelompok perusahaan multinasional (7,94 < 8,08).
Dari nilai uji Mann Whitney U, dapat dilihat pada output “Test
Statisticb” menunjukkan nilai U sebesar 26,5 dan nilai W
sebesar 71,5. Apabila dikonversikan ke nilai Z maka besarnya -
0,059. Nilai sig.2-tailed adalah 0,953 > 0,05, maka H0 diterima
dan H1 ditolak. Kesimpulan: tidak terdapat perbedaan debt ratio
yang signifikan antara perusahaan multinasional dan non
multinasional periode 2014-2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
3) Rasio Profitabilitas
a) Return on Assets
Tabel V.161
Rasio Profitabilitas
Return on Assets
Perusahaan Sub Sektor Kimia BEI
Tahun
Non Multinasional Multinasional
Barito
Pasific Ekadharma
Budi
Acid Jaya
Duta
Pertiwi
Indo
Acidatama
2014 -0.0006 0.10 0.01 0.05 0.03
2015 0.0023 0.12 0.01 0.04 0.03
2016 0.1088 0.13 0.01 0.03 0.02
Tabel V.162
Tabel Uji Komparatif 2 Sampel
Return on Assets Ranks
kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Rasio multinasional 9 7.00 63.00
nonmultinasional 6 9.50 57.00
Total 15
Test Statisticsb
QR
Mann-Whitney U 18.000
Wilcoxon W 63.000
Z -1.068
Asymp. Sig. (2-tailed) .285
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .328a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
Interpretasi:
Tabel V.161, output Rank, dapat dilihat bahwa nilai mean untuk
kelompok perusahaan non multinasional lebih besar daripada
nilai mean kelompok perusahaan multinasional (7 < 9,5).
Dari nilai uji Mann Whitney U, dapat dilihat pada output “Test
Statisticb” menunjukkan nilai U sebesar 18 dan nilai W sebesar
63. Apabila dikonversikan ke nilai Z maka besarnya -1,068.
Nilai sig.2-tailed adalah 0,285 > 0,05, maka H0 diterima dan H1
ditolak. Kesimpulan: tidak terdapat perbedaan return on assets
yang signifikan antara perusahaan multinasional dan non
multinasional periode 2014-2016.
b) Return on Equity
Tabel V.163
Rasio Profitabilitas
Return on Equity
Perusahaan Sub Sektor Kimia BEI
Tahun
Non Multinasional Multinasional
Barito
Pasific Ekadharma
Budi
Acid Jaya
Duta
Pertiwi
Indo
Acidatama
2014 -0.0013 0.15 0.03 0.06 0.04
2015 0.0042 0.16 0.02 0.04 0.05
2016 0.1932 0.15 0.03 0.04 0.03
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
Tabel V.164
Tabel Uji Komparatif 2 Sampel
Return on Equity Ranks
kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Rasio multinasional 9 7.00 63.00
nonmultinasional 6 9.50 57.00
Total 15
Test Statisticsb
QR
Mann-Whitney U 18.000
Wilcoxon W 63.000
Z -1.069
Asymp. Sig. (2-tailed) .285
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .328a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: perusahaan
Interpretasi:
Tabel V.163, output Rank, dapat dilihat bahwa nilai mean untuk
kelompok perusahaan non multinasional lebih besar daripada
nilai mean kelompok perusahaan multinasional (7 < 9,5).
Dari nilai uji Mann Whitney U, dapat dilihat pada output “Test
Statisticb” menunjukkan nilai U sebesar 18 dan nilai W sebesar
63. Apabila dikonversikan ke nilai Z maka besarnya -1,069.
Nilai sig.2-tailed adalah 0,285 > 0,05, maka H0 diterima dan H1
ditolak. Kesimpulan: tidak terdapat perbedaan return on assets
yang signifikan antara perusahaan multinasional dan non
multinasional periode 2014-2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
4) Rasio Aktivitas
a) Inventory Turnover
Tabel V.165
Rasio Aktivitas
Inventory Turnover
Perusahaan Sub Sektor Kimia BEI
Tahun
Non Multinasional Multinasional
Barito
Pasific Ekadharma
Budi
Acid Jaya
Duta
Pertiwi
Indo
Acidatama
2014 11.12 3.25 8.46 3.01 2.59
2015 7.67 4.63 6.42 3.23 2.38
2016 9.69 4.58 5.46 3.65 1.90
Tabel V.166
Tabel Uji Komparatif 2 Sampel
Inventory Turnover Ranks
kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Rasio multinasional 9 6.22 56.00
nonmultinasional 6 10.67 64.00
Total 15
Test Statisticsb
QR
Mann-Whitney U 11.000
Wilcoxon W 56.000
Z -1.886
Asymp. Sig. (2-tailed) .059
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .066a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
Interpretasi:
Tabel V.166, output Rank, dapat dilihat bahwa nilai mean untuk
kelompok perusahaan non multinasional lebih besar daripada
nilai mean kelompok perusahaan multinasional (6,22 < 10,67).
Dari nilai uji Mann Whitney U, dapat dilihat pada output “Test
Statisticb” menunjukkan nilai U sebesar 11 dan nilai W sebesar
56. Apabila dikonversikan ke nilai Z maka besarnya -1,886.
Nilai sig.2-tailed adalah 0,059 > 0,05, maka H0 diterima dan H1
ditolak. Kesimpulan: tidak terdapat perbedaan inventory
turnover yang signifikan antara perusahaan multinasional dan
non multinasional periode 2014-2016.
b) Total Assets Turnover
Tabel V.167
Rasio Aktivitas
Total Assets Turnover
Perusahaan Sub Sektor Kimia BEI
Tahun Non Multinasional Multinasional
Barito
Pasific Ekadharma
Budi
Acid
Jaya
Duta
Pertiwi
Indo
Acidatama
2009 1.07 1.28 0.92 0.49 1.02
2010 0.62 1.36 0.73 0.43 0.93
2011 0.76 0.81 0.84 0.39 0.70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
Tabel V.168
Tabel Uji Komparatif 2 Sampel
Total Assets Turnover Ranks
kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Rasio multinasional 9 6.56 59.00
nonmultinasional 6 10.17 61.00
Total 15
Test Statisticsb
QR
Mann-Whitney U 14.000
Wilcoxon W 59.000
Z -1.532
Asymp. Sig. (2-tailed) .126
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .145a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: perusahaan
Interpretasi:
Tabel V.168, output Rank, dapat dilihat bahwa nilai mean
untuk kelompok perusahaan non multinasional lebih besar
daripada nilai mean kelompok perusahaan multinasional (6,56
< 10,17).
Dari nilai uji Mann Whitney U, dapat dilihat pada output “Test
Statisticb” menunjukkan nilai U sebesar 14 dan nilai W sebesar
59. Apabila dikonversikan ke nilai Z maka besarnya -1,532.
Nilai sig.2-tailed adalah 0,126 > 0,05, maka H0 diterima dan
H1 ditolak. Kesimpulan: tidak terdapat perbedaan total assets
turnover yang signifikan antara perusahaan multinasional dan
non multinasional periode 2014-2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
Dari hasil analisis perbedaan kinerja keuangan antara kelompok perusahaan
multinasional dan kelompok perusahaan non multinasional yang bergerak di sub
sektor kimia pada Bursa Efek Indonesia ditemukan hal-hal berikut
a. Ketika krisis ekonomi
1) Rasio Likuiditas
a) Current ratio untuk perusahaan multinasional dan perusahaan non
multinasional tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
b) Quick ratio untuk perusahaan multinasional dan perusahaan non
multinasional terdapat perbedaan yang signifikan. Quick ratio
perusahaan multinasional lebih besar dibandingkan dengan perusahaan
non multinasional.
2) Rasio Solvabilitas
a) Debt Ratio untuk perusahaan multinasional dan perusahaan non
multinasional terdapat perbedaan yang signifikan. Debt ratio
perusahaan multinasional lebih besar dibandingkan dengan perusahaan
non multinasional.
3) Rasio Profitabilitas
a) Return on Assets untuk perusahaan multinasional dan perusahaan non
multinasional tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
b) Return on Equity untuk perusahaan multinasional dan perusahaan non
multinasional tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
4) Rasio Aktivitas
a) Inventory Turnover untuk perusahaan multinasional dan perusahaan
non multinasional tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
b) Total Assets Turnover untuk perusahaan multinasional dan perusahaan
non multinasional terdapat perbedaan yang signifikan. Total Assets
Turnover perusahaan non multinasional lebih besar dibandingkan
dengan perusahaan multinasional.
b. Setelah krisis ekonomi
1) Rasio Likuiditas
a) Current ratio untuk perusahaan multinasional dan perusahaan non
multinasional tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
b) Quick ratio untuk perusahaan multinasional dan perusahaan non
multinasional tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
2) Rasio Solvabilitas
a) Debt Ratio untuk perusahaan multinasional dan perusahaan non
multinasional tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
3) Rasio Profitabilitas
a) Return on Assets untuk perusahaan multinasional dan perusahaan non
multinasional tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
b) Return on Equity untuk perusahaan multinasional dan perusahaan non
multinasional tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
4) Rasio Aktivitas
a) Inventory Turnover untuk perusahaan multinasional dan perusahaan
non multinasional tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
b) Total Assets Turnover untuk perusahaan multinasional dan perusahaan
non multinasional tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
B. Pembahasan
1. Pembahasan Masalah 1
a. Masa Krisis
Secara keseluruhan ketika krisis, kecenderungan peningkatan dan
penurunan pola hampir sama antara perusahaan multinasional dan
perusahaan non multinasional sub sektor kimia. Ada empat rasio yang
memiliki kecenderungan pola berbeda dari dua kelompok perusahaan,
yaitu return on assets, return on equity, inventory turnover dan total
assets turnover. Return on assets perusahaan non multinasional
mengalami kecenderungan menningkat dan perusahaan multinasional
mengalami kecenderungan menurun. Hal tersebut menurut penulis
dapat disebabkan berbagai hal sebagai berikut, dari hasil publikasi
perusahaan non multinasional menyatakan kenaikan terjadi disebabkan
oleh total penjualan bersih Perseroan dari anak perusahaan di bidang
petrokimia, yang merupakan bagian terbesar dari pendapatan
Perseroan, tercatat sebesar US$2.285 juta di tahun 2012, meningkat
3,99% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
247
oleh meningkatnya volume penjualan produk. Total aset konsolidasian
Perseroan dan entitas anak pada 31 Desember 2012 dan US$2.120 juta.
Kontribusi utama berasal dari kas dan setara kas sebesar US$146 juta
di tahun 2012 dan US$135 juta di tahun 2011 serta persediaan
gabungan yang berjumlah sekitar US$280 juta pada tahun 2012 dan
US$286 juta pada tahun 2011. Return on equity perusahaan no
multinasional mengalami kecenderungan menurun dan perusahaan
multinasional mengalami kecenderungan meningkat. Dari publikasi
kedua kelompok perusahaan sub sektor kimia terdapat perbedaan
modal usaha antara perusahaan non multinasional dan perusahaan
multinasional. Perusahaan non multinasional mendapatkan modal
usaha sebagian besar melalui peminjaman pada bank, sedangkan
perusahaan multinasional mendapatkan modal usaha dari pinjaman
bank dan entitas anak perusahaan. Perusahaan multinasional sub sektor
kimia memiliki tujuan utama dari pengelolaan modal perusahaan dan
entitas anak, yaitu untuk memastikan bahwa perusahaan dan entitas
anak mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka
mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham.
Perusahaan dan entitas anak tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-
syarat modal tertentu. Perusahaan dan entitas anak mengelola struktur
modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur modal sehubungan
dengan perubahan kondisi ekonomi. Dan untuk inventory turnover dan
total assets turnover perusahaan non multinasional mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
248
kecenderungan meningkat dan perusahaan multinasional mengalami
kecenderungan menurun. Dari publikasi yang dilakukan kedua
kelompok perusahaan sub sektor kimia, perusahaan non multinasional
mengalami kecenderungan meningkat dikarenakan meningkatnya
volume penjualan produk. Total pendapatan bersih perseroan pada
tahun 2012 berjumlah US$2.295 juta dibandingkan dengan tahun 2011
sebesar US$2.207 juta. Total penjualan bersih Perseroan dari anak
perusahaan di bidang petrokimia, yang merupakan bagian terbesar dari
pendapatan Perseroan, tercatat sebesar US$2.285 juta di tahun 2012,
meningkat 3,99% dibandingkan total pendapatan di 2011 sebesar
US$2.197 juta. Dan dari publikasi prusahaan multinasional sub sektor
kimia ditemukan penjualan perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar
Rp. 384,15 milyar turun sebesar Rp. 3,20 milyar atau sebesar 0,82%
dibanding tahun 2011 sebesar Rp. 387,35 milyar. Penurunan penjualan
pada tahun 2012 diakibatkan turunnya penjualan pupuk bio organik
plus. Selain itu laba tahun berjalan perseroan untuk tahun 2012 adalah
sebesar Rp. 16,96 milyar turun sebesar Rp. 7,03 milyar atau 29,30%
dari laba tahun berjalan di tahun 2011 sebesar Rp. 23,99 milyar. Alasan
terjadinya penurunan laba tahun berjalan tahun 2012 adalah turunnya
nilai penjualan dan naiknya beban pokok penjualan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
249
b. Setelah Krisis
Secara keseluruhan setelah krisis, perusahaan multinasional dan non
multinasional sub sektor kimia bersama-sama mengalami pemulihan
yang baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil publikasi kedua kelompok
perusahaan sub sektor kimia bahwa terdapat penambahan aset.
Perusahaan non multinasional sub sektor kimia dari total aset
konsolidasian Perseroan dan entitas anak pada 31 Desember 2014
adalah sebesar US$ 2.325 juta, atau meningkat 0,19%. Kontribusi
utama aset lancar berasal dari kas dan setara kas sebesar US$ 218,92
juta dan persediaan yang dibukukan sebesar US$ 222,69 juta di tahun
2014. Dan aset lancar perusahaan multinasional sub sektor kimia tahun
2014 mengalami kenaikan menjadi Rp 176 milyar (naik Rp 9 milyar
atau 5,39%, dari tahun sebelumnya) antara lain dikarenakan oleh,
naiknya penempatan deposito berjangka tidak lebih dari 3 bulan,
piutang pencairan reksadana sebesar Rp 2,4 milyar dan Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) lebih bayar sebesar Rp 3.021.216.621 akibat
dari Pajak Masukan lebih besar dari Pajak Keluaran. Aset tidak lancar
tahun 2014 naik menjadi Rp 93 milyar (naik Rp 4 milyar atau 4,49%,
dari tahun sebelumnya). Kenaikan ini terutama dikarenakan oleh
bertambahnya beban eksplorasi dan pengembangan yang
ditangguhkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
250
2. Pembahasan Masalah 2
a. Masa Krisis
Ada tiga rasio yang berbeda, yaitu quick ratio, debt ratio, dan total
assets turnover. Quick ratio dan debt ratio dari perusahaan
multinasional sub sektor kimia memiliki rasio yang lebih besar
dibandingkan dengan perusahaan non multinasional sub sektor kimia.
Dari publikasi perusahaan multinasional sub sektor kimia, penulis
menemukan bahwa perusahaan multinasional sub sektor kimia
melakukan peminjaman yang digunakan untuk pembelian bahan baku.
Sehingga, total liabilitas perseroan untuk tahun 2012 adalah sebesar Rp.
132,90 milyar, naik sebesar Rp. 23,96 milyar atau 21,99%
dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp. 108,94 milyar. Kenaikan ini
disebabkan karena pada tahun 2012 terjadi penambahan pinjaman
jangka pendek. Total assets turnover dari perusahaan non multinasional
sub sektor kimia lebih besar dibadingkan dengan perusahaan
multinasional sub sektor kimia. Hal tersebut menurut penulis dilihat
dari publikasi kedua kelompok perusahaan sub sektor kimia, dapat
disebabkan oleh adanya kenaikan volume penjualan dari perusahaan
non multinasional sub sektor kimia, sedangkan perusahaan
multinasional sub sektor kimia mengalami penurunan penjualan dari
salah satu produk perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
251
b. Setelah Krisis
Perusahaan multinasional dan perusahaan non multinasional sub sektor
kimia setelah masa krisis tidak memiliki perbedaan kinerja keuangan.
Dari hasil publikasi perusahaan dapat dilihat bahwa aset lancar dari
kedua kelompok perusahaan sub sektor kimia bertambah pada tahun
2014. Selain itu adanya penyesuaian kenaikan harga jual dan naiknya
nilai tukar rata-rata US Dollar terhadap Rupiah, yang menguntungkan
kedua kelompok perusahaan sub sektor kimia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
252
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data laporan keuangan antara kelompok
perusahaan non multinasional dan multinasional yang bergerak di sub
sektor kimia pada Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013 dan periode
2014-2016, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
a. Perkembangan Kinerja Keuangan
a. Masa Krisis
Secara umum perkembangan kinerja keuangan perusahaan non
multinasional sub sektor kimia masih mengalami kenaikan dari
rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas
return on assets mengalami peningkatan, dan rasio profitabilitas
return on equity mengalami penurunan. Sedangkan untuk
perusahaan multinasional sub sektor kimia mengalami penurunan.
b. Setelah krisis
Secara umum perkembangan kinerja keuangan perusahaan non
multinasional dan multinasional sub sektor kimia bersama-sama
mengalami pemulihan yang baik. Terutama dirasio likuiditas kedua
kelompok perusahaan sub sektor kimia mengalami peningkatan
rasio.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
253
b. Perbedaan Kinerja Keuangan
a. Masa Krisis
Terdapat perbedaan kinerja keuangan antara perusahaan non
multinasional dan multinasional. Perbedaan terjadi pada quick
ratio, debt ratio, dan total assets turnover. Quick ratio dan debt
ratio perusahaan multinasional sub sektor kimia lebih besar
dibandingkan dengan perusahaan non multinasional sub sektor
kimia. Untuk total assets turnover perusahaan non multinasional
sub sektor kimia lebih besar dibandingkan dengan perusahaan
multinasional sub sektor kimia.
b. Setelah Krisis
Setelah krisis tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan antara
perusahaan non multinasional dan multinasional sub sektor kimia.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian maka saran yang dapat diberikan
adalah sebagai berikut :
1. Kepada Perusahaan
a. Masa Krisis
Perusahaan multinasional lebih berhati-hati ketika melakukan
pembelian persediaan, disesuaikan dengan volume permintaan dan
volume produksi. Lebih banyak melakukan transaksi dalam negeri
untuk menghindari pergerakan kurs mata uang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
254
b. Setelah Krisis
Perusahaan multinasional dan perusahaan non multinasional sub
sektor kimia dapat mempertahankan kemampuan dalam mengelola
kinerja keuangan.
2. Kepada Investor
a. Masa Krisis
Pada masa krisis, investor sebaiknya membeli saham pada
perusahaan non multinasional sub sektor kimia. Hal ini dapat dilihat
pada hasil analisis yang diperoleh penulis, rasio profitabilitas
perusahaan non multinasional sub sektor kimia lebih besar
dibandingkan dengan perusahaan multinasional sub sektor kimia.
b. Setelah Krisis
Hasil analisis yang diperoleh penulis, kedua kelompok perusahaan
mampu melakukan pemulihan setelah krisis terjadi. Investor dapat
melakukan pembelian saham dari perusahaan non multinasional
atau perusahaan multinasional sub sektor kimia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
255
DAFTAR REFERENSI
Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Gumanti, Tatang. 2011. Manajemen Investasi: Konsep, Teori, dan Aplikasi.
Jakarta: MitraWacana Media.
Harahap, Sofyan Syafri. 2009. Analisis Krisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja
Grafindo.
Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Center for Academic
Publishing Service (CAPS).
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: PT.
Salemba Empat Patria.
Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Keown, Arthur J. 2008. Manajemen Keuangan. Jakarta: PT. Macanan.
Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat, dan Rekayasa. Jakarta:
Salemba Empat.
Munawir, S. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Santoso, Singgih. 2015. Menguasai Statistik NonParametrik. Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo.
Sawir, Agnes. 2003. Analisis Kinerja Keuangan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.
Soemarsono, S.R. 2004. Akuntansi: Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat.
Srimindarti, Cecilia. 2004. Kinerja Perusahaan. Fokus Ekonomi.
I Made, Sudana. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan: Teori dan Praktik.
Jakarta: Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
256
Siagian, Dergibson Sugiarto. 2006. Metode Statistik: Untuk Bisnis dan Ekonomi.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sukardi, David dan Kurniawan Indonan jaya. 2010. Manajemen Investasi
Pendekatan Teknikal dan Fundamental untuk Analisis Saham. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Sumarni, Murti. 2005. Metodologi: Penelitian Bisnis. Yogyakarta: Andi
Yuwono, Sukarno, dan Ichsan. 2003. Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced
Scorecard. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Dwiernayanti. 10 Juni 2011 “Analisis Rasio Keuangan,”
www.dwiernayanti.wordpress.com. (Diunduh pada tanggal 15 Oktober 2014)
Ni Made, Suartini. 23 September 2013 “Analisis Laporan Keuangan,”
www.dexsuar.blogspot.com. (Diunduh pada tanggal 15 Oktober 2014)
Panga, Mujiharto. 12 Oktober 2013 “Teori Akuntansi,”
www.mahasiswa.ung.ac.id. (Diunduh pada tanggal 15 Oktober 2014)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI