Upload
dangdieu
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan Barat)
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Nama : Andrianus Fero Kantu NIM : 04 2214 015
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2010
i
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan Barat)
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Nama : Andrianus Fero Kantu NIM : 04 2214 015
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2010
ii
iii
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
“Bukan tingginya tingkat kecerdasan atau daya cipta atau keduanya yang
menciptakan seorang jenius, tetapi cinta…cinta dan cintalah yang melahirkan
orang berjiwa jenius”
( Mozart)
“ Bukan karena segalanya sulit sehingga kita tidak berani, tetapi karena kita
tidak berani maka segalanya sulit”
(Seneca)
“Lihatlah orang lain dengan sebelah matamu dan lihatlah dirimu dengan kedua
matamu, yakinlah kamu biba lebih dari mereka”
“Orang berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal yang terbaik, namun ia hanya
berusha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya”
(Kumpulan Cinta)
Skripsi ini kupersembahkan kepada :
Bapa Surgawi, Yesus Kristus, Bunda Maria
Bapak Ibu ku Tercinta
Adik-adikku Tersayang
Pinalis (Trimakasih atas kesetianmu di sampingku)
Semua Pihak Yang berdedikasi Tinggi Terhadap Koperasi
v
vi
ABSTRAK
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI
(Studi Kasus pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan Barat)
ANDRIANUS FERO KANTU
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kinerja koperasi
simpan pinjam C.U. Tilung Jaya dari tahun 2003 s/d 2007 berdasarkan analisis rasio keuangan.
Penelitian yang akan dilakukan adalah metode penelitian lapangan yang berupa studi kasus. Penelitian dilakukan di Credit Union Tilung Jaya Putussibau Kalimantan Barat pada Bulan September sampai Oktober 2009. Adapun subjek penelitian ini adalah pengurus dan karyawan C.U. Tilung Jaya dengan menggunakan objek penelitian yang berupa laporan keuangan, laporan manajemen serta data yang mendukung. Teknik analisis rasio digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian, meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa berdasarkan perhitungan kinerja dengan menggunakan current ratio, cash ratio, debt to asset ratio, total asset turnover, gross profit margin serta return on investment dapat disimpulkan bahwa secara umum kinerja keuangan di perusahaan selama tahun 2003 – 2007 relatif sudah baik. Hal ini ditunjukkan oleh nilai positif dari masing-masing rasio pada beberapa tahun selama kurun tahun 2003 – 2007 yang dapat diinterpretasikan sebagai keberhasilan manajemen untuk menjaga kinerja keuangannya.
Kata kunci: current ratio, cash ratio, debt to asset ratio, total asset turnover,
gross profit margin serta return on investment
vii
ABSTRACT
FINANCIAL REPORT ANALYSIS TO EVALUATE CREDIT UNION FINANCIAL
PERFORMANCE (Case Study at Credit Union Tilung Jaya, Putussibau, West Kalimantan )
ANDRIANUS FERO KANTU
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
The objective of the research was to identify the financial performance of
C.U. Tilung Jaya on 2003 up to 2007 based on financial ratio analysis. The research was field research with case study model and was done on
Credit Union Tilung Jaya, Putussibau West Kalimantan on September up to Oktober 2009. The research subject were staffs and employees of C.U. Tilung Jaya Financial report, management report and other relevant data were used as research objects. The ratio analysis used as a technique to answer research problem, were liquidity, solvability, activity and profitability ratio.
Based on research result, it was concluded that financial performance of Credit Union Tilung Jaya based on current ratio, cash ratio, debt to asset ratio, total asset turnover, gross profit margin and return on investment for 2003 up to 2007 relatively good. That was shown by positive value on each ratios on some years for 2003 up to 2007 that can be interpreted as a sucess of management to maintain financial performance.
Keywords : current ratio, cash ratio, debt to asset ratio, total asset turnover, gross
profit margin, and return on investment
viii
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda
Maria atas segala berkat, anugrah, bimbingan Roh Kudus dan kasih Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : Analisis Laporan
Keuangan Untuk Menilai Kinerja Koperasi, Studi Kasus Pada Credit Union tilung
Jaya Kota Putussibau, Kalimantan Barat.
Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen, Fakultas ekonomi
Sanata Dharma.
Selama masa kuliah, penyusunan skripsi, hingga terselesaikannya skripsi
ini, tidak lepas dari bantuan banyak pihak yang terus - menerus membantu,
memberikan dorongan, dan masukan dalam memperlancar penyelesaian skripsi
ini. Maka dengan segenap ketulusan dan kerendahan hati, perkenankanlah penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs. YP. Supardyono, M.Si., Akt. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma.
2. V. Mardi Widyadmono, S.E, MBA. Selaku Kaprodi Manajemen Fakultas
Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
3. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. Selaku dosen Pembimbing I, yang telah
dengan sabar memberikan bimbingan, pengarahan, dan bantuan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
x
4. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A. Selaku dosen Pembimbing II, yang
telah memberikan petunjuk, masukan, dan bimbingan dalam menyelesaikan
skripsi ini.
5. Bapak Antonius L. Ain Pamero selaku Ketua Dewan Pimpinan Credit
Union Tilung Jaya Putussibau Kal - Bar, yang telah memberi pengarahan dan
kemudahan selama penelitian.
6. Fransiskus Nalik, S. Sos selaku Manajer Credit Union Tilung Jaya
Putussibau Kal - Bar, yang telah membantu, dan memberikan data - data dan
informasi tentang Credit Union Tilung Jaya.
7. Para Staf dan Karyawan Credit Union Tilung jaya Putussibau Kal – Bar,
yang telah memberikan bantuan selama penelitian.
8. Ayahanda Antonius Manyu, A.Md.Kep. dan Ibunda Andida terima kasih
atas perhatian, dorongan, dan doa serta kasih sayang yang begitu besar, aku
akan mempersembahkan yang terbaik untuk kalian.
9. Adik - adikku yang tersayang ( Elma Kristiani Kantu dan Blasius Filemon
Kantu ) yang telah memberikan semangat dan kasih sayang selama di tanah
rantau ini.
10. Pinalis Tiodora, terimakasih atas cinta, kasih sayang, pengertian dan
dukunganmu selama ini karna itu semua sangat berarti bagiku.
11. Teman - temanku Aldy, Criwis, Ryan, Ari cungkring, paternus, layang,
Albert, Erwin, Aron, Gilver, anak-anak HPMDKH dan anak-anak manajemen
xi
angkatan 04 terima kasih atas dukungan dan kebersamaan selama kita di
Jogja yang begitu indah dan takkan terlupakan serta semua pihak yang tak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan
dalam dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati
menerima kritikan dan saran untuk kesmpurnaan skripsi ini. Akhir kata semoga
skripsi ini dapat berguna dan memberikan manfaat bagi yang membutuhkannya.
Terima Kasih.
Yogyakarta .....................
Penulis
Andrianus Fero Kantu
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ...................... v ABSTRAK..................................................................................................... vi ABSTRACT................................................................................................... vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS....................................... viii KATA PENGANTAR .................................................................................. ix DAFTAR ISI ................................................................................................. xii DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 4
C. Batasan Masalah ...................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian .................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian .................................................................. 4
F. Sistematika Penulisan .............................................................. 6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Koperasi ................................................................. 7
B. Peranan dan Tujuan Koperasi ................................................. 9
C. Credit Union ............................................................................ 9
D. Laporan Keuangan Koperasi ................................................... 17
E. Analisis Rasio Keuangan Koperasi ......................................... 22
F. Kerangka Pemikiran Teoritis ................................................... 29
xiii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................ 30
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 30
C. Subyek dan Obyek Penelitian ................................................. 30
D. Variabel Penelitian .................................................................. 30
E. Data yang Diperlukan .............................................................. 31
F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 31
G. Definisi Operasional ............................................................... 32
H. Metode Analisis Data .............................................................. 32
BAB IV GAMBARAN UMUM CREDIT UNION TILUNG JAYA
A. Sejarah Singkat Credit Union Tilung Jaya............................... 37
B. Struktur Organisasi .................................................................. 39
C. Keanggotaan ............................................................................ 43
D. Simpanan ................................................................................. 44
E. Piutang ..................................................................................... 46
BAB V ANALISIS DATA
A. Deskripsi Data ......................................................................... 49
B. Pengujian Hipotesis ................................................................. 62
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 65
B. Saran ........................................................................................ 66
C. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 66
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel V.1. Perkembangan Current Ratio Tahun 2003 - 2007........................ 50
Tabel V.2. Perkembangan Cash Ratio Tahun 2003 - 2007 ............................ 52
Tabel V.3. Perkembangan Debt to Asset Ratio Tahun 2003 - 2007 ............... 54
Tabel V.4. Perkembangan Total Asset Turnover Tahun 2003 - 2007 ............ 56
Tabel V.5. Perkembangan Gross Profit Margin Tahun 2003 - 2007 ............. 58
Tabel V.6. Perkembangan Return on Investment Tahun 2003 - 2007............ 60
Tabel V.7. Hasil One Sample T-Test Aspek Kinerja Tahun 2003 – 2007 .... 62
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar V.1. Grafik Trend Perkembangan Current Ratio Tahun 2003 - 2007 .................................................................. 52 Gambar V.2. Grafik Trend Perkembangan Cash Ratio Tahun 2003 - 2007 .................................................................. 53 Gambar V.3. Grafik Trend Perkembangan Debt to Asset Ratio Tahun 2003 - 2007 .................................................................. 55 Gambar V.4. Grafik Trend Perkembangan Total Asset Turnover Tahun 2003 - 2007 .................................................................. 57 Gambar V.5. Grafik Trend Perkembangan Gross Profit Margin Tahun 2003 - 2007 .................................................................. 59 Gambar V.6. Grafik Trend Return on Investment Tahun 2003 – 2007 ........ 61
Credit Union Tilung Jaya Putussibau
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta
Lampiran 2. Surat Keterangan Penelitian dari Credit Union Tilung Jaya
Lampiran 3. Laporan Keuangan Credit Union Tilung Jaya Tahun 2003 - 2007
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Krisis ekonomi sejak tahun 1997 yang ditandai dengan berbagai
penurunan kondisi, termasuk posisi Indonesia di luar negeri, membutuhkan
pemulihan yang tidak mudah dan cepat, dengan pengorbanan yang tidak
sedikit dan diperlukan komitmen yang kuat dalam pelaksanaannya. Pada
situasi seperti ini kehadiran koperasi ditengah-tengah masyarakat sangat
membantu dalam menghadapi krisis ekonomi yang berkepanjangan.
Dilihat dari asal katanya koperasi berasal dari bahasa Inggris adalah Co-
operation yang berarti berkeja sama atau berusaha bersama. Co artinya
bersama dan Operation artinya berkerja atau berusaha (R.T. Sutantya R.H,
2000: 1). Jadi, koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan
orang-orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan masuk dan
keluar sebagai anggota, dengan bekeja sama secara kekeluaragaan
menjalankan usaha, untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para
anggotanya. Tujuan utama koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan hidup
para anggotannya. Koperasi diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup
rakyat lemah, dapat menjadikan pelopor untuk mensejahterakan masyarakat,
dan dapat memulihkan perekonomian Indonesia.
Menurut jenisnya, koperasi dibagi menjadi tiga yaitu (1) Koperasi
Simpan Pinjam, (2) Koperasi Konsumsi, (3) Koperasi Produksi. Dalam
2
penelitian ini penulis hanya menitikberatkan pada Koperasi Simpan Pinjam
atau sering disebut Credit Union (C.U). Credit Union didirikan untuk
meningkatkan kesejahteraan para anggotanya, dengan menolong para anggota
untuk memperbesar sumber keuangan mereka dengan terbentuknya simpanan
mandiri.
Dewasa ini, perkembangan Credit Union (C.U) sebagai salah satu
lembaga keuangan formal telah menjadi fenomena yang menarik untuk
dicermati, khususnya di propinsi Kalimantan Barat yang kini mulai ditiru,
dikembangkan dan berkembang di Kalimantan Selatan serta di tempat-tempat
lain di Indonesia. C.U merupakan sebuah contoh pemberdayaan ekonomi
rakyat yang telah berhasil meningkatkan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya. C.U mampu bertahan dan
berkembang menjadi suatu organisasi koperasi seperti saat ini karena (1) C.U
mengutamakan keadilan bagi anggota yang berpartisipasi harus memperoleh
pembagian sesuai partisipasinya. Hal ini dilakukan C.U untuk memenuhi
kepentingan anggotanya sekaligus untuk menambah pendapatan anggota
secara langsung. (2) C.U mampu mengumpulkan berbagai sumber untuk
membentuk kekuatan bersama dalam menghadapi persaingan badan usaha
lainnya. Dengan demikian C.U mampu melindungi kepentingan anggota dan
organisasi. (3) C.U sangat memperhatikan unsur manusia dan mendasarkan
tindak-tanduk usahanya pada kemanusiaan karena tidak memandang manusia
lain sebagai musuh melainkan sebagai kawan. Disini modal diperlukan untuk
3
membantu manusia dan menjaga kelangsungan hidup C.U, bukan untuk
memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.
Untuk menjamin pelaksnanaan kegiatan C.U sangat dibutuhkan
manajemen yang baik, sehingga kegiatan C.U tersebut dapat terlaksanakan
dengan efektif dan efisien. Semua proses kegiatan C.U harus direncanakan,
dilaksanakan, dan dievaluasi. Dengan demikian C.U memerlukan manejer
yang mampu mengelola C.U dan membuat kebijakan yang sesuai dengan
tujuan C.U itu sendiri. Tercapainya tujuan tersebut diukur oleh suatu alat
analisis untuk menganalisis keadaan C.U itu salah satunya adalah laporan
keuangan.
Analisis laporan keuangan sangat penting bagi pengurus maupun
pengelola (manejer) dan pihak luar yang berkepentingan dengan C.U. Bagi
pengurus atau pengelola, laporan keuangan berfungsi sebagai salah satu dasar
pertimbangan dalam menyususn rencana dan pengambilan keputusan
terutama dalam bidang keuangan. Sedangkan bagi pihak luar seperti, BUMN
atau perbankan laporan keuangan digunakan untuk kelayakan pengadaan
program kemitraan.
Analisis laporan keuangan ini digunakan untuk mengukur tingakat
Likuiditas, aktivitas, solvabilitas, dan profitabilitas Credit Union.
Berdasarkan uraian di atas penulis memilih judul “ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI”
Studi Kasus Pada Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau,
Kalimantan Barat.
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut:
Bagaimana tingkat perkembangan koperasi simpan pinjam C.U. Tilung
Jaya apabila dinilai dengan analisis rasio keuangan, yang mencakup rasio
likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas dari tahun
2003 – 2007?
C. Batasan Masalah
Masalah yang diteliti hanya pada kinerja C.U Tilung Jaya yang berkaitan
dengan laporan keuangan, yang terdiri dari laporan Neraca dan laporan Sisa
Hasil Usaha Dari tahun 2003 - 2007.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kinerja koperasi
simpan pinjam C.U. Tilung Jaya dari tahun 2003 s/d 2007 berdasarkan
analisis rasio keuangan.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1. Bagi Credit Union Tilung Jaya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang positif
untuk pertimbangan pengurus dan manajer dalam mengevaluasi likuiditas,
solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas sehingga dapat mengambil
kebijakan yang lebih tepat dalam rapat dewan pimpinan.
5
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagi referensi dan
sebagai sumbangan pemikiran bagi pihak yang ingin meneliti dan
memperdalam masalah yang dibahas.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini merupakan kesempatan baik bagi penulis untuk menerapkan
ilmu manajemen dan ilmu-ilmu terkait lainnya, yang diperoleh di bangku
kuliah. Penelitian ini juga sebagai wahana untuk memecahkan persoalan-
peroalan di lapangan.
6
F. Sistematika Penulisan
Bab I : PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
Bab II : LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan pengertian, peranan dan tujuan koperasi,
credit union, laporan keuangan serta analisis rasio keuangan.
Bab III : METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian,
subjek dan objek penelitian, variabel penelitian, data yang
diperlukan, teknik pengumpulan data, definisi oprasional, dan
metode analisis data.
Bab IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini menguraikan gambaran perusahaan, meliputi sejarah
berdiri, jenis usaha, produk serta aspek organisasi perusahaan.
Bab V : ANALISIS DATA
Bab ini memaparkan hasil temuan data serta hasil analisis statistik
yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah.
Bab VI : PENUTUP
Bab ini memaparkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil
penelitian serta hasil analisis statistik terkait dengan rumusan
masalah. Bab ini juga menyajikan saran dari penulis.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Koperasi
Pada dasarnya koperasi adalah suatu usaha bersama untuk menolong
diri sendiri dalam menghadapi persoalan sosial ekonomi. Usaha ini dirasakan
untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan bersama, yang pada akhirnya
mengangkat harga diri, meningkatkan kedudukan, serta untuk
mempertahankan harga diri dan membebaskan diri dari kesulitan. Beberapa
pengertian koperasi menurut para ahli ekonomi sebagai berikut :
1. P.E. Weeraman (International Cooperative Alliance ( ICA ) dalam buku
The Cooperative Principle)
Koperasi adalah kumpulan orang-orang atau badan hukum yang bertujuan
untuk memperbaiki sosial ekonomi anggotanya dengan jalan berusaha
bersama untuk saling membantu antara yang satu dengan lainnya dengan
cara membatasi keuntungan usaha tersebut harus didasarkan pada prinsip-
prinsip koperasi.
2. Calvert ( The Law Principles Of Cooperation)
Koperasi adalah organisasi orang-orang yang hasratnya dilakukan secara
sukarela sebagai manusia atas dasar kesamaan untuk mencapai tujuan
ekonominya masing-masing.
3. A. Chaniago ( Perkoperasian Indonesia )
Koperasi adalah perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota
8
dengan cara bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk
mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.
4. T. Gilarso ( Dunia Ekonomi Kita 1B )
Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang menjalankan suatu usaha
dibidang ekonomi. Segi ekonomi antara lain mencakup pemilihan bidang
usaha, luas usaha, dan daerah kerja serta permodalan koperasi.
5. Pasal 1 UU. No. 25 tahun 1992.
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau
badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang
berdasarkan asas kekeluargaan ( Revrisond baswir, 1997: 8 ).
Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa koperasi adalah
sekumpulan orang yang bersama-sama membentuk suatu organisasi yang
berbadan hukum dan berwatak sosial, yang bertujuan untuk meningkatkan
sosial ekonomi anggotanya dengan berdasarkan atas asas kekeluargaan
9
B. Peranan dan Tujuan Koperasi
Dalam UU. No 25 tahun 1992 tentang perkoperasian pasal 4
disebutkan bahwa, fungsi dan peran koperasi adalah :
1. Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2. Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional
yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi.
Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekomomian
nasional, dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur
berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (pasal 3 UU No.25
tahun 1992).
C. Credit Union
Credit Union adalah koperasi yang mempunyai usaha tunggal, yakni
simpan pinjam sebagai usaha atau bisnis utamanya (Thoby Mutis, 1992: 60).
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Credit Union termasuk
10
jenis Koperasi Simpan Pinjam. Koperasi ini dibentuk oleh sekelompok orang
dengan cara membeli saham para anggotanya dan dalam prakteknya dapat
memberikan pinjaman kepada para anggotanya dengan jumlah yang lebih
besar dari pada simpanannya dan dengan bunga yang lebih rendah ( Ima
Suwandi, 1985: 90 ).
1. Tujuan Credit Union
Credit Union didirikan dengan tiga tujuan yaitu :
a. Untuk memperbaiki keadaan ekonomi para anggotanya. Tujuan ini
dapat dicapai dengan cara :
1) Tahap Jangka Pendek : Menolong para anggota dengan pinjaman
murah pada saat mereka membutuhkannya.
2) Menolong para anggota untuk memperbesar sumber keuangan
mereka dengan terbentuknya simpanan mandiri.
3) Tahap Jangka Panjang : Menolong para anggota untuk memperbesar
kemampuan mereka dalam menggunakan uang secara tepat dan
berhemat.
b. Untuk perkembangan kepribadian anggota
Tujuan ini dapat dicapai dengan cara :
1) Mendidik anggota untuk mengembangkan diri.
2) Mengembangkan sikap percaya diri dan menanamkan nilai harga diri
pada para anggotanya.
3) Mengembangkan sikap bertanggung jawab.
4) Mengembangkan sikap sosial anggota.
11
c. Untuk memperbaiki kepentingan masyarakat sosial dan golongan
masyarakat. Tujuan ini dapat dicapai dengan memajukan golongan
masyarakat untuk membentuk Credit Union ini demi kepantingan
bersama.
2. Langkah-langkah Mendirikan Koperasi Simpan Pinjam atau Credit Union
a. Lebih dahulu dikumpulkan bahan-bahan yang ada tentang koperasi
simpan pinjam, misal : brosu-brosur, buku-buku, atau majalah-majalah.
b. Membentuk kelompok studi kurang lebih 15 orang diantara peminat
dengan teliti untuk mempelajari koperasi simpan pinjam, administrasi
dan aspek-aspek lainnya sehingga bahan-bahan koperasi dapat
dipelajari dengan intensif dan sungguh-sungguh.
c. Setelah 4 sampai 5 bulan kelompok studi dengan cukup mempelajari
bahan-bahan tersebut sudah mulai menyusun anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga dengan mengambil contoh dari salah satu bahan
dan menyesuaikannya dengan situasi dan kondisi para anggota.
d. Setelah itu rapat anggota pertama dapat dilaksanakan sekaligus
pemilihan dewan pimpinan.
3. Tata Susunan Koperasi Simpan Pinjam
Sebuah koperasi simpan pinjam mempunyai susunan organisasi yang
terdiri atas:
a. Rapat Anggota
Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam
koperasi simpan pinjam.
12
Fungsi, tugas, dan wewenang rapat anggota, sebagai berikut :
1) Menerapkan dan mengesahkan laporan keuangan tahunan dan
berbagai catatan credit union.
2) Memilih pengurus, pengawas, dan mengambil keputusan tentang
resolusi berkaitan pemberhentian anggota pengurus atau pembubaran
pengurus (pengawas).
3) Mendiskusikan dan menyetujui laporan-laporan yang disebutkan
dalam agenda.
4) Mengesahkan resolusi berkaitan dengan amandemen AD/ART.
5) Mengambil keputusan tentang resolusi mengenai suatu devisi atau
pembubaran credi union, amalgamasi dengan credit union lain.
6) Melakukan diskusi atau mengesahkan laporan audit tahun lalu.
7) Menunjuk auditor eksternal.
8) Menetapkan pendistribusian dividen atau pemberian remisi atas
rekomendasi pengurus.
9) Menetapkan panduan yang diperlukan untuk pembangunan
masyarakat dan pengembangan lembaga,
10) Memberikan hak kepada pengurus untuk meminjam dari pihak luar
dari besar bunga pinjaman tidak melebihi 10 kali dari total modal
saham masyarakat yang dibayar penuh.
13
b. Pengurus
Pengurus adalah orang-orang yang dipilih dari kalangan anggota
melalui rapat anggota untuk mewakili anggota dalam mengelola usaha
koperasi. Anggota pengurus terdiri atas :
1) Ketua
2) Wakil Ketua
3) Sekretaris
4) Bendahara
5) Panitia Pendidikan / Pelatihan
6) Panitia Kredit
c. Badan Pengawas
Badan pengawas beranggotakan orang-orang yang dipilih
melalui rapat anggota yang bertugas mengawasi dan memeriksa
laporan pertanggungjawaban dari pengurus koperasi simpan pinjam.
Semua anggota pengurus dan pengawas dipilih dari kalangan anggota
koperasi simpan pinjam dalam rapat tahunan dan bertanggungjawab
pada rapat anggota yang merupakan kekuasan tertinggi dalam koperasi
simpan pinjam.
Fungsi utama pengawas adalah untuk memastikan bahwa aset
credit union terlindungi dan bahwa credit union dikelola secara efisien
dengan kerangka kerja dan kebijakan yang tepat. Pengawas juga
14
menjadi jembatan berpengetahuan dan komunikasi yang
terinformasikan dengan sangat baik antara pengurus dan auditor.
Kualifikasi pengawas sebagai berikut :
1) Mampu membuat keputusan yang dapat dipercaya, memiliki
pengetahuan bisnis pada tingkat rata-rata, independen, dan dapat
berlaku adil.
2) Terdiri dari orang-orang dengan latar belakang yang berbeda,
pengetahuan keuangan, pendidikan, dan keterampilan teknis.
3) Memiliki jiwa bisnis dan senang bertanya baik untuk kalrifikasi
dan meningkatkan pemahaman.
4) Telah menyelesaikan CEC (Continuing Education Course) atau
pelatihan audit dan telah menyatakan kesedian menjadi pengawas
secara tertulis.
4. Kebijakan Keanggotaan
a. Tipe-tipe Keanggotaan
1) Anggota Tetap (Reguler Member)
a) Seseorang yang telah memenuhi persyaratan minimal modal
saham atau persyaratan lain yang ditetapkan.
b) Memiliki hak untuk ambil bagian dalam membuat keputusan di
credit union.
c) Memiliki hak untuk memilih pengurus atau pengawas dan
dipilih menjadi pengurus atau pegawai credit union.
d) Berhak atas pelayanan pinjaman dan simpanan di credit union.
15
2) Anggota Tidak Tetap (Associate Member)
a) Individu, kelompok, atau asosiasi yang membuka rekening
tabungan di credit union dan telah membayar persyaratan
modal saham minimum untuk menjadi anggota-pemilik.
b) Tidak memiliki hak untuk ambil bagian dalam membuat
keputusan tetapi dapat mengajukan saran-saran perbaikan
untuk meningkatkan pelayanan dan manajemen credit union.
c) Tidak memiliki hak memilih atau dipilih menjadi pengurus atau
pegawai.
d) Berhak atas informasi tentang perbaikan produk dan laporan
berkala credit union.
e) Tidak berhak mengajukan atau mendapatkan pinjaman dari
credit union.
f) Berhak menabung dan menarik tabungan.
g) Menjadi bagian dari kelompok yang menolong diri sendiri
(self-help group).
b. Pendaftaran Menjadi Anggota Tetap
Seseorang yang ingin menjadi anggota tetap harus mengajukan
surat permohonan menjadi anggota dan melengkapi persyaratan yang
diminta. Pengurus akan mengolah data itu setelah persyaratan berikut
dipenuhi :
1) Calon anggota bertempat tinggal di wilayah pelayanan credit
union.
16
2) Yang bersangkutan harus telah memenuhi usia sah.
3) Yang bersangkutan telah mengikuti secara penuh seminar
pendidikan pra-keanggotan (di kalimantan disebut PD Plus) yang
diselenggarakan oleh credit union.
4) Khusus untuk kelompok self-help (Credit Union Microfinance
Innovation/CUMI), ada pengesahan dari manejer/pejabat kredit.
5) Yang bersangkutan bukan anggota credit union lain atau koperasi
lain dengan pelayanan utama simpanan dan pinjaman.
6) Yang bersangkutan menandatangani “janji/sumpah sebagai
anggota” yang menyatakan bersedia memenuhi peraturan dan
perundang-undangan yang berlakudi credit union dan patuh kepada
prinsip-prinsip crediot union.
c. Buku Daftar Anggota dan Laporannya
1) Setelah dinyatakan diterima sebagai anggota, manejer/sekretaris
memasukan namanya sebagai anggota baru di buku daftar anggota.
2) Menejer/sekretaris menyiapkan laporan tertulis kepada pengurus
pada rapat pleno pengurus berupa :
a) Jumlah anggota masuk dan jumlah anggota yang keluar pada
suatu periode tertentu.
b) Nama, alamat, nomor anggota, dan saham yang dimilikinya.
c) Nama, alamat, nomor rekening tabungan ,dan tanggal saat ia
menjadi anggota.
d. Berhenti Menjadi Anggota
17
1) Anggota yang tidak aktif. Yang bersangkutan dapat dikeluarkan,
dengan persetujuan pengurus, jika rekeningnya (pinjaman atau
tabungan) di credit union tidak aktif/lalai selama lebih dari enam
bulan.
2) Tidak memenuhi sumpah/janji yang pernah diucapkan.
D. Laporan Keuangan Koperasi
1. Pengertian Laporan Keuangan koperasi
Dalam prakteknya laporan keuangan oleh peusahaan/koperasi tidak
dibuat secara serampangan, tetapi harus dibuat dan disusun sesuai dengan
aturan dengan standar yang berlaku. Hal ini dilakukan agar laporan
keuangan mudah dibaca dan dimengerti. Laporan keuangan adalah laporan
yang menujukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam
suatu periode tertentu (Kasmir, 2008: 7).
Laporan keuangan koperasi selain merupakan bagian dari sistem
pelaporan keuangan koperasi, juga merupakan bagian dari laporan
pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi. Dengan
demikian, laporan keuangan memberikan gambaran keadaan finansiil
suatu koperasi. Dengan mengadakan analisis laporan keuangan, seorang
manajer akan dapat mengetahui keadaan dan perkembangan finansiil dari
koperasi yang bersangkutan. Dari data-data finansiil tahun lalu dapat
diketahui kelemahan dan keunggulan dari koperasi, yang sangat penting
18
digunakan bagi perbaikan penyusunan rencana atau kebijakan yang akan
dilakukan di masa yang akan datang.
2. Tujuan Laporan keuangan Koperasi
Tujuan lapuran keuangan koperasi adalah untuk menyediakan
informasi yang berguna bagi pemakai utama dan pemakai lainnya. Berikut
ini beberapa tujuan penyusunan laporan keuangan yaitu:
a. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang
dimiliki koperasi pada saat ini.
b. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal
yang dimiliki koperasi saat ini.
c. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang
diperoleh pada suatu periode tertentu.
d. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang
dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu.
e. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi
terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan.
f. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam
suatu periode.
g. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.
h. Informasi keuangan lainnya.
3. Karateristik Laporan Keuangan Koperasi
Pada dasarnya laporan keuangan yang dibuat koperasi tidak
berbeda dengan keuangan nonkoperasi, tetapi ada beberapa karakteristik
19
yang perlu diketahui, antara lain sebagai berikut: ( Sitio & Tamba,2001 :
109 )
a. Laporan keuangan merupakan bagian dari pertanggungjawaban
pengurus kepada para anggota di dalam Rapat Anggota Tahunan
(RAT).
b. Laporan keuangan meliputi neraca/laporan posisi keuangan, laporan
sisa hasil usaha, dan laporan arus kas yang penyajiannya dilakukan
secara komparatif.
c. Laporan keuangan yang disampaikan dalam RAT harus ditandatangani
oleh semua pengurus koperasi (UU No.25/1992, pasal 36 ayat 1).
d. Laporan Laba Rugi menyajikan hasil akhir yang disebut Sisa Hasil
Usaha (SHU). SHU koperasi dapat berasal dari usaha yang
diselenggarakan untuk anggota dan bukan anggota. SHU yang
dibagikan kepada anggota harus berasal dari usaha yang
diselenggarakan untuk anggota. Pada saat RAT, SHU ini diputuskan
untuk dibagi sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam undang-
undang dan anggaran dasar koperasi.komponen pembagian SHU sesuai
dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) koperasi
yang bersangkutan (pasal 45 UU no.25/1992).
e. SHU yang berasal dari transaksi anggota maupun non anggota
didistribusikan dengan komponen-komponen pembagian SHU yang
telah diatur dalam AD/ART koperasi.
20
f. Laporan keuangan koperasi bukan merupakan laporan keuangan
konsilidasi dari koperasi-koperasi.
g. Posisi keuangan koperasi tercermin pada neraca, sedangkan SHU
tercermin pada perhitungan SHU. Istilah perhitungan SHU sebagai
pengganti istilah laporan laba rugi mengingat dari usaha koperasi tidak
semata-mata diukur dari laba, tetapi lebih ditekankan pada manfaat bagi
anggota. Oleh karena itu koperasi tidak menggunakan istilah laba atau
rugi melainkan hasil usaha.
h. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh koperasi dapat menyajikan hak
dan kewajiban anggota beserta hasil usaha dari dan untuk anggota,
disamping yang berasal dari bukan anggota. Hal ini dilakukan oleh
karena kegiatan koperasi sendiri cenderung lebih banyak ditujukan
kepada kepentingan anggota baik sebagai pemilik maupun sebagai
pelanggan.
i. Alokasi pendapatan dan beban pada perhitunga hasil usaha kepada
anggota dan bukan anggota, berpedoman pada manfaat yang diterima
anggota dan bukan anggota. Jika hal demikian sulit dilaksanakan,
alokasi dapat dilakukan dengan cara lain yang sistemik dan rasional.
Cara-cara yang diterapkan perlu diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan.
j. Modal koperasi dibukukan terdiri atas:
1) Simpanan-simpanan
2) Pinjaman-pijaman
21
3) Penyisihan dari hasil usaha termasuk cadangan serta sumber-sumber
lain.
Simpanan anggota terdiri dari (a) simpanan pokok, (b) simpanan
wajib, dan (c) simpanan suka rela. Simpanan suka rela dapat dari
bukan anggota. Cadangan koperasi dapat dipupuk melalui SHU dan
cara-cara lain yang ditetapkan dalam anggaran dasar, yang
dimaksudkan untuk modal koperasi sendiri dan untuk menutup
kerugian koperasi. Cadangan koperasi bukan milik anggota koperasi
dan tidak boleh diberikan kepada anggota walaupun pada saat
pembubaran. Istilah permodalan koperasi, dengan demikian tidak
hanya mencakup modal yang disetor anggota. Permodalan dalam
koperasi meliputi seluruh sumber pembelanjaan koperasi, yang dapat
bersifat permanen atau sementara. Pihak-pihak yang mempunyai
klaim terhadap sumber daya koperasi terdiri dari kreditur,
anggota/pemilik, dan badan usaha koperasi itu sendiri. Struktur
klaim yang demikian menunjukan bahwa koperasi mempunyai
eksistensi tersendiri, terpisah dengan anggota-anggotanya.
k. Pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi
dengan penyusutan-penyusutan dan beban-beban dari tahun buku yang
bersangkutan disebut sisa hasil usaha. Sesuai dengan karakteristik
koperasi, SHU berasal dari usaha diselenggarakan untuk anggota dan
bukan anggota. SHU pada koperasi bukan satu-satunya alat pengukur
bagi manfaat keanggotaan koperasi dan prestasi pengurus. SHU yang
22
demikian merupakan hasil dari aturan dan prosedur akuntansi yang
ditetapkan dalam koperasi dan mencerminkan perubahan kekayaan
bersih yang dimiliki oleh anggota dan koperasi itu sendiri yang berasal
dari transaksi kejadian atau keadaan ekonomis yang timbul dari
kegiatan usaha. Pembagian laba dan transaksi modal tidak dimasukkan
dalam perhitungan SHU.
l. Keanggotaan atau kepemilikan modal koperasi tidak dapat
dipindahtangankan dengan dalih apapun. Kewjiban anggota untuk
menanggung kerugian yang diderita koperasi baik yang timbul pada
penutupan tahun buku atau pada saat pembubaran dapat ditetapkan
terbatas atau tidak terbatas, maka kerugian-kerugian hanya dapat
dibebankan pada kekayaan koperasi (dalam bentuk cadangan yang telah
dihimpun) dan kepada anggota sebesar jumlah tanggungan yang
ditetapkan dalam anggaran dasar. Dalam hal ini SHU bukan merupakan
perubahan kekayaan dari anggota.
E. Analisis Rasio Keuangan Koperasi
Analisis rasio keuangan merupakan cara analisis yang membandingkan
angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu
angka dengan angka lainya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu
komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar
komponen yang ada di antara laporan keuangan. Kemudian angka yang
23
diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun
beberapa periode.
Hasil rasio keuangan ini digunakan untuk menilai kinerja manajemen
dalam satu periode apakah mencapai target seperti yang telah ditetapkan.
Kemudian dapat juga dinilai kemampuan manajemen dalam memberdayakan
sumber daya koperasi secara efektif. Untuk mengukur kinerja keuangan
perusahaan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Setiap rasio
keuangan memiliki tujuan, kegunaan, dan arti tertentu. Kemudian, setiap hasil
dari rasio yang diukur diinterprestasikan sehingga menjadi berarti
pengambilan keputusan.
Berikut ini adalah bentuk-bentuk rasio keuangan yang terdiri 4 tipe
dasr rasio keuangan, yaitu:
1. Rasio likuiditas (liqudity ratio), mengukur kemampuan
perusahaan/koperasi dalam memenuhi kewajiban finansiil jangka
pendek.
2. Rasio solvabilitas (leverage ratio), rasio yang digunakan untuk
mengukur sejauh mana aktiva perusahaan/koperasi dibiayai dengan
hutang.
3. Rasio aktivitas (activity ratio), untuk mengukur tingkat efisiensi
pemanfaatan sumber daya perusahaan/koperasi (penjualan, sediaan,
penagihan piutang, dan lainnya) atau rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan/ koperasi dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.
24
4. Rasio profitabilitas (profitability ratio), untuk menilai kemampuan
perusahaan/koperasi dalam mencari keuntungan atau laba dalam satu
periode tertentu.
Berikut ini penjelasan dari masing-masing rasio keuangan yang terdiri
di atas.
1. Rasio Likuiditas (Liqudity Ratio)
Jenis-jenis rasio likuiditas yang dapat digunakan perusahaan untuk
mengukur kemampuannya dalam memenuhi kewajiban finansiil jangka
pendek, yaitu:
a. Rasio Lancar (Current Ratio)
Current ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban jangka pendek atau hutang yang segera
jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Perhitungan rasio
lancar dengan cara membandingkan antara total aktiva lancar dengan
total hutang lancar (Kasmir,2008 :134).
b. Rasio Cepat (Quick Ratio)
Rasio cepat merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi hutang lancar dengan aktiva lancar tanpa
memperhatikan nilai sediaan. Untuk mencar rasio cepat, diukur dari
total aktiva lancar, kemudian dikurangi dengan nilai sediaan
(Kasmir,2008 :137).
25
c. Rasio Kas (Cash Ratio)
Rasio kas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa
besar uang kas yang tersedia untuk membayar hutang. Dapat dikatakan
rasio ini menunjukkan kemampuan sesungguhnya bagi perusahaan
untuk membayar hutang-hutang jangka pendeknya(Kasmir,2008 : 139).
2. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio)
Jenis-jenis rasio solvabilitas yang dapat digunakan perusahaan
untuk membayar semua hutang-hutangnya baik hutang jangka pendek
yang harus segera dilunasi maupuan hutang jangka panjangnya, yaitu:
a. Debt to Asset Ratio (Debt Ratio)
Dept ratio merupakan rasio hutang yang digunakan untuk mengukur
perbandingan antar total hutang dengan total aktiva. Dengan kata lain,
seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang atau seberapa
besar hutang perusahaan berpengaruh terhadaap pengelolaan aktiva
(Kasmir,2008 :156).
26
b. Debt to Equity Ratio
Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai
hutang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan
antara seluruh hutang, termasuk hutang lancar dengan seluruh ekuitas.
Rasio ini berguna untuk mengetahui jenis dana yang disediakan
peminjam (kreditor) dengan pemilk perusahaan, yang bertujuan untuk
mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan
hutang (Kasmir,2008 :157).
c. Times Interest Earned
Times interest earned merupakan rasio untuk mengukur sejauh mana
pendapatan dapat menurun tanpa membuat perusahaan merasa malu
karena tidak mampu membayar biaya bunga tahunannya (Kasmir,2008
:160).
3. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)
Secara umum apabila seluruh rasio aktivitas yang ada digunakan,
akan mampu memperlihatkan efektivitas perusahaan secara maksimal, jika
dibandingkan dengan penggunaan yang hanya sebagian saja. Berikut ini
ada beberapa jenis rasio aktivitas, yaitu:
27
a. Perputaran Piutang (Receivable Turn Over)
Perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali
dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode. Baik
apabila, semakin tinggi rasio menunjukan bahwa modal kerja yang
ditanamkan dalam piutang semakin rendah (Kasmir,2008 :176).
b. Perputaran Sediaan (Inventory Turn Over)
Perputaran sediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
berapa kali dana yang ditanam dalam sediaan (inventory) ini berputar
dalam satu periode. Dapat diartikan pula bahwa perputaran sediaan
merupakan rasio yang menunjukan berapa kali jumlah barang sediaan
diganti dalam satu tahun (Kasmir,2008 :180).
c. Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn Over)
Perputaran modal kerja merupakan salah satu rasio untuk mengukur
atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama periode
tertentu. Artinya seberapa banyak modal kerja berputar selama satu
periode atau dalam satu periode (Kasmir,2008 :182).
28
d. Total perputaran aktiva (Total Assets Turn Over)
Total assets turn over merupakan rasio yang dugnakan untuk mengukur
perputaran semua aktiva yang dimiliki dan mengukur berapa jumlah
penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva (Kasmir,2008 :185).
4. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)
Rasio profitabilitas digunakan untuk menilai serta mengukur posisi
keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu atau beberapa periode.
Semakin lengkap jenis rasio yang digunakan, semakin sempurna hasil
yang akan dicapai. Dalam parakteknya, jenis-jenis profitabilitas yang dapat
digunakan yaitu:
a. Margin Laba atas Penjualan (Pofit Margin on Sales/ Profit Margin)
Margin laba atas penjualan merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur laba yang dihasilkan oleh setiap unit penjualan (Kasmir,
2008 :199).
b. Hasil Pengembalian Investasi (Return on Invesment/ ROI)
Hasil pengembalian investasi merupakan rasio yang menunjukan hasil
(return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam
perusahaan/koperasi.semakin kecil (rendah) rasio ini, semakin kurang
baik, demikian pula sebaliknya. Artinya rasio ini digunakan untuk
29
mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan (Kasmir,
2008 :201).
c. Hasil Pengmbalian Ekuitas (Return on Equity/ ROE)
Hasil pengembalian ekuitas merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini
menunjukan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio
ini semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin baik
(Kasmir,2008 :204).
F. Kerangka Pemikiran Teoritis
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Teoritis
Laporan Keuangan
Aspek Likuiditas
Aspek Solvabilitas
Aspek Aktivitas
Aspek profitabilitas
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan metode penelitian lapangan
yang berupa studi kasus. Dalam studi kasus ini, penelitian dilakukan terhadap
objek tertentu. Kesimpulan yang ditarik dari hasil penelitian ini, hanya berlaku
terhadap objek yang diteliti.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelititan : Credit Union Tilung Jaya Putussibau Kalimantan
Barat.
2. Waktu Penelitian : September sampai Oktober 2009.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian : Pengurus dan Karyawan C.U. Tilung Jaya.
2. Objek Penelitian : Laporan keuangan, manajemen, dan data yang
mendukung.
D. Variabel Penelitian
Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah rasio keuangan, yaitu:
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur besarnya pinjaman yang
diberikan terhadap dana yang diterima selama periode tertentu.
31
2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan koperasi untuk
membayar kewajibannya selama periode tertentu, baik jangka pendek
maupun jangka panjang apabila koperasi dibubarkan.
3. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas digunakan untuk mengukur efektivitas koperasi dalam
menggunakan aktiva atau pemanfaatan sumber daya yang dimilikinya
selama periode tertentu.
4. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan koperasi dalam
mendapatkan laba selama periode tertentu.
E. Data Yang Diperlukan
1. Gambaran umum koperasi.
2. Struktur organisasi.
3. Laporan keuangan koperasi meliputi, neraca, laporan SHU.
4. Manajemen koperasi.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Metode wawancara yaitu peneliti melakukan wawancara dengan pengurus
dan karyawan koperasi mengenai gambaran koperasi.
2. Metode observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan
peninjauan atau pengamatan langsung terhadap objek yang akan diteliti.
Teknik digunakan untuk memperoleh data dan dokumen yang mendukung.
32
G. Definisi Operasional
1. Neraca merupakan laporan yang menunjukkan posisi jumlah, jenis aktiva
dan pasiva suatu perusahaan pada tanggal tertentu.
2. Sisa Hasil Usaha (SHU) merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh
dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban
lain termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.
3. Kinerja Keuangan merupakan unsur yang berkaitan secara langsung dengan
pengukuran kinerja perusahaan yang disajikan pada laporan keuangan yang
disebut laporan rugi/laba. Unsur-unsur yang berkaitan tersebut terdiri atas:
a. Penghasilan (Income)
Penghasilan merupakan kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode
akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau
penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak
berasal dari kontribusi penanaman modal.
b. Beban (Expense)
Beban merupakan penurunan manfaat ekonomi selama satu periode
akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau
terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak
menyangkut pembagian kepada penanam modal.
H. Metode Analisis Data
Dalam analisis ini penulis menggunakan teknik analisis rasio untuk
menjawab masalah penelitian. Teknik pengolahan analisis data dengan
33
menggunakan analisis rasio yaitu pengolahan data laporan keuangan dengan
menggunakan analisis rasio keuangan.
Adapun rumus-rumus analisis rasio keuangan akan disajikan sebagai berikut:
1. Rasio Likuiditas
a. Curent Ratio
Aktiva lancar merupakan harta perusahaan yang dapat dijadikan
uang dalam waktu singkat (maksimal 1 tahun). Sementara hutang lancar
merupakan kewajiban perusahaan jangka pendek (maksimal 1 tahun),
artinya hutang ini harus dilunasi dalam waktu paling lama 1 tahun.
Semakin tinggi Curent Ratio maka semakin mampu perusahaan dalam
memenuhi atau membayar kewajiban jangka pendeknya.
Dalam konteks C.U. Tilung Jaya, yang termasuk dalam aktiva lancar
meliputi kas, bank dan piutang anggota. Adapun yang termasuk dalam
hutang lancar terdiri dari hutang pada Sintong, hutang pada Sedung,
pinjaman di SPD, dana pendidikan serta dana OP pengurus.
b. Cash Ratio
Kas merupakan uang tunai yang ada di perusahaan, sedangkan bank
adalah nilai saldo uang perusahaan yang disimpan di bank dalam bentuk
tabungan. Sementara hutang lancar merupakan kewajiban perusahaan
34
jangka pendek (maksimal 1 tahun), artinya hutang ini harus dilunasi
dalam waktu paling lama 1 tahun. Semakin tinggi Cash Ratio maka
semakin tinggi kemampuaan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendeknya.
2. Rasio Solvabilitas
a. Debt to Asset Ratio
Total utang merupakan total kewajiban perusahaan, baik kewajiban
jangka pendek (maksimal 1 tahun) maupun kewajiban jangka panjang.
Sedangkan total aktiva adalah total aset yang dimiliki perusahaan, baik
yang likuid seperti kas, bank dan piutang maupun yang tidak likuid
seperti kendaraan, peralatan, bangunan dan tanah. Semakin tinggi Debt to
Asset Ratio maka perusahaan semakin beresiko, karena perusahaan
semakin banyak dibiayai dengan hutang.
Dalam konteks C.U. Tilung Jaya, total hutang hanya terdiri dari
hutang lancar yang meliputi hutang pada Sintong dan hutang pada
Sedung, pinjaman di SPD, dana pendidikan serta dana OP pengurus.
Adapun yang termasuk dalam total aktiva terdiri dari aktiva lancar
(likuid) seperti kas, bank dan piutang anggota serta aktiva tidak lancar
seperti inventaris dan SPD.
35
3. Rasio Aktivitas
a. Total Assets Turn Over
Penjualan merupakan nilai total kredit yang disalurkan perusahaan
dalam kurun setahun. Sedangkan total aktiva adalah total aset yang
dimiliki perusahaan, baik yang likuid seperti kas, bank dan piutang
maupun yang tidak likuid seperti kendaraan, peralatan, bangunan dan
tanah. Semakin tinggi Total Assets Turn Over maka semakin tinggi
efisiensi perusahaan dalam menggunakan aktivanya. Dalam konteks C.U.
Tilung Jaya, yang termasuk dalam penjualan adalah pendapatan bunga
yang berasal dari penyaluran kredit.
4. Rasio Profitabilitas
a. Gross Profit Margin
Laba Kotor Gross Profit Margin = Penjualan Kredit
Laba kotor merupakan selisih antara penjualan (pendapatan) dengan
biaya operasional sebelum dikurangi pajak. Sedangkan penjualan kredit
adalah nilai total kredit yang disalurkan perusahaan dalam kurun setahun.
Semakin tinggi Gross Profit Margin maka perusahaan semakin
profitable.
36
b. Return on Investment/ ROI
EAT merupakan nilai laba bersih sesudah pajak yang diperoleh dari
laba usaha dikurangi dengan biaya pajak. Sedangkan total asset adalah
total aset yang dimiliki perusahaan, baik yang likuid seperti kas, bank
dan piutang maupun yang tidak likuid seperti kendaraan, peralatan,
bangunan dan tanah. Semakin tinggi ROI maka semakin efektif
perusahaan dalam mengelola investasinya.
37
BAB IV
GAMBARAN UMUM CREDIT UNION TILUNG JAYA
A. Sejarah Singkat Credit Union Tilung Jaya
Ide awal berdirinya CU di Putussibau diprakarsai oleh Bpk. Drs.
Norbertus (seorang PNS pada Dinas Pendidikan di Kab. Kapuas Hulu), beliau
juga merupakan salah satu Pengurus Dewan Pastoral Paroki (DPP) Putussibau
periode (2000 – 2003) sebagai Koordinator Seksi Sosial dan Ekonomi serta
beliau telah menjadi Anggota CU di CU Pancur Kasih Pontianak. Salah satu
Program Seksi Sosial dan Ekonomi pada saat itu adalah mendirikan CU di
Putussibau dan program ini disambut baik oleh Pastor Y. Sumadi, SMM yang
saat itu sebagai Pastor Paroki Putussibau.
Untuk merealisasikan program pendirian CU di Putussibau, pada
pertengahan bulan Juli 2001 Koordinator Seksi Sosial Ekonomi (Bpk. Drs.
Norbertus) pergi ke Pontianak untuk melakukan koordinasi dengan BK3D
Kalbar (Sekarang BK3D Kalimantan) tentang rencana pendirian CU di
Putussibau, yang pada waktu itu bertemu dengan Bpk. Drs. P. Florus. Rencana
pendirian CU tersebut disambut baik oleh BK3D, dimana Ketua BK3D (Bpk.
A.R. Mecer) dan Manejer BK3D (Bpk. Frans Laten) langsung turun ke
Putussibau untuk memberikan Pelatihan / Pendidikan Dasar tentang CU di
Putussibau tepatnya pada tanggal 21 – 23 Juli 2001. Adapun jumlah peserta
yang mengikuti Pelatihan / Pendidikan Dasar tentang CU waktu itu berjumlah
69 Orang.
38
Setelah mendapatkan Pelatihan/ Pendidikan Dasar dari Pengurus BK3D,
seluruh peserta waktu itu sepakat bahwa CU perlu dan harus didirikan di
Putussibau. Beberapa waktu kemudian tepatnya tanggal 12 – 15 Oktober 2001
diadakan lagi pertemuan/ lokakarya tentang CU yang difasilitasi oleh Bpk.
A.R. Mecer (Ketua BK3D), Bpk. Munaldus (Koordinator DS Pancur Kasih)
dan Sutomo ( Koordinator POR DO Putussibau) dan diikuti oleh 22 Orang
peserta dan diakhir lokakarya (Tgl 15 Oktober 2001) disepakti CU berdiri di
Putussibau dengan nama “ CU TILUNG JAYA “ dengan jumlah anggota 22
orang. Nama “TILUNG” diambil dari nama salah satu bukit yang sangat
dikenal di wilayah Kapuas Hulu dan terletak di Nanga Raun, Kecamatan
Kalis.
CU, Pengurus mengirimkan 3 (tiga) orang staf untuk magang di CU
Pancur Kasih Pontianak. Salah satu lembaga/Unit yang ada di bawah naungan
Yayasan Karya Pancur Kasih Sosial, Lembaga Pemberdayaan Otonomi
Rakyat (POR) dipercaya untuk mendampingi CU Tilung Jaya, dan
menempatkan seorang Staf untuk Dengan disepakatinya berdirinya CU di
Putussibau, selanjutnya dibentuklah Pengurus CU Tilung Jaya Putussibau dan
terpilih sebagai ketua Dewan Pimpinan periode I (Th 2001 – 2004) yaitu Bpk.
Drs. Norbertus dengan dibantu oleh beberapa orang pengurus lainnya. Untuk
mengetahui bagaimana cara mengelola membantu kelancaran operasional CU
Tilung Jaya, dalam hal ini adalah Herkulanus Sutomo (Koord. POR DO
Putussibau).
39
Pertama berdirinya CU Tilung Jaya beroperasi di salah satu ruangan
berukuran ± (3 x 4 M) yang ada di Pastoran Putussibau dengan total asset /
kekayaan sebesar Rp. 3.523.000. Pada pertengahan bulan Juni 2002 Tempat
Pelayanan kepada anggota CU Tilung Jaya pindah di Sekretariat POR Pancur
Kasih perwakilan Putussibau yang terletak di Jl. K.S. Tubun Pts. Pada awal
Tahun 2003 CU telah membangun gedung sendiri di atas tanah milik Pastoran
Putussibau dengan luas bangunan (7 x 10 M). Dan pada tahun 2007 CU telah
membangun gedung pengganti dari gedung sebelumnya dengan luas tanah (40
x 25M) di Jl. A. Yani no. 4 Putussibau. Bangunan gedung tersebut digunakan
untuk jangka waktu 10 – 15 Tahun kedepan. CU Tilung Jaya Putussibau resmi
melakukan pelayanan di kantor yang baru terhitung bulan januari 2007 sampai
sekarang.
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang ada pada CU Tilung Jaya dapat dibedakan
antara Struktur Organisasi Badan Koordinasi Credit Union Kalimantan,
Struktur Organisasi Credit Union Tilung Jaya Putussibau serta Struktur
Manajemen CU Tilung Jaya. Adapun bagan struktur organisasi selengkapnya
disajikan pada lampiran dari skripsi ini.
Secara umum, tugas kepengurusan di CU Tilung Jaya dapat dijelaskan,
sebagai berikut:
40
1. Dewan Pengurus bertugas:
a. Memimpin organisasi dan usaha koperasi, melakukan segala perbuatan
hukum untuk dan atas nama Koperasi serta mewakili Koperasi di
hadapan dan di luar pengadilan.
b. Menyelenggarakan Rapat Pengurus dan Rapat Anggota serta
mempertanggung jawabkan kepada Rapat Anggota Tahunan mengenai
pelaksanaan tugas kepengurusan.
c. Menyelenggarakan administrasi organisasi, antara lain:
1) Buku Daftar Anggota untuk mencatat masuk dan keluar anggota
pada waktunya
2) Buku Daftar Pengurus untuk mencatat saat mulai dan berhentinya
jabatan pengurus
3) Buku Daftar Pengawas untuk mencatat saat mulai dan berhentinya
jabatan pengawas
4) Notulen Rapat Anggota dan Rapat Pengurus
5) Buku Anggota
d. Menyusun dan melaksanakan Program Kerja dan Anggaran
Pendapatan dan Biaya Koperasi
e. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris Koperasi
f. Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta
pemberhentian anggota
41
g. Memberikan keterangan kepada Badan Pengawas dalam pelaksanaan
pengawasan antara lain memberikan keterangan, memperlihatkan
segala buku, warkat persediaan barang, alat-alat perlengkapan dan
sebagainya yang diperlukan Badan Pengawas.
h. Memberikan penjelasan-penjelasan kepada Anggoa supaya ketentuan-
ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga,
Peraturan Khusus, Keputusan Rapat Anggota dan Keputusan Rapat
Pengurus diketahui dan dimengerti oleh segenap Anggota.
i. Memelihara kerukunan antar Anggota dan mencegah segala hal yang
menyebabkan timbulnya perselihan paham.
j. Menanggung terhadap kerugian yang diderita oleh koperasi segala
akibat karena kelalaian:
1) Jika kerugian yang timbul sebagai akibat kelalaian seorang atau
beberapa Anggota Pengurus maka kerugian ditanggung oleh
Anggota Pengurus yang bersangkutan
2) Jika kerugian yang timbul sebagai akibat kebijakan yang telah
diputuskan dalam Rapat Pengurus, maka semua anggota Pengurus
tanpa kecuali menanggung kerugian yang diderita Koperasi.
2. Dewan Pengawas bertugas:
a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan-kebijakan
terhadap pengelolaan koperasi
b. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasan
42
c. Meneliti dan mencatat pembukuan yang ada pada koperasi
d. Meminta segala keterangan yang diperlukan
e. Memberikan koreksi, saran, teguran dan peringatan kepada Pengurus
f. Merahasiakan hasil pengawasan kepada pihak ketiga
3. Manajer bertugas:
a. Memimpin operasional usaha yang dijalankan oleh koperasi.
b. Memberikan pertanggungjawaban kepada Rapat Anggota Tahunan
mengenai pelaksanaan tugas operasional.
c. Menyelenggarakan administrasi organisasi, seperti laporan keuangan
tahunan
d. Menyusun dan melaksanakan rencana usaha koperasi
e. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris yang
digunakan untuk operasional usaha
f. Memutuskan penerimaan dan penolakan karyawan baru serta
pemberhentian karyawan
4. Dewan Penasehat bertugas memberikan saran/ anjuran kepada Pengurus
untuk kemajuan Koperasi, baik diminta maupun tidak.
43
C. Keanggotaan
1. Syarat – syarat menjadi anggota CU Tilung Jaya
a. Mengisi formulir surat permohonan menjadi anggota yang telah
disediakan oleh CU Tilung Jaya.
b. Melampirkan 5 (lembar) lembar pasfoto ukuran 2 cm x 3 cm.
c. Melampirkan fotokopi KTP 1 (satu) lembar yang masih berlaku.
d. Membayar Uang Pangkal sebesar Rp. 20.000.
e. Membayar Iuran Gedung Rp. 100.000.
f. Menyetor Simpanan Pokok Rp. 500.000, setoran pertama minimal Rp.
100.000 dan sisanya dapat dicicil maksimal selama 10 (sepuluh ) bulan.
g. Menyetor Simpanan Wajib Rp. 15.000.
h. Menyetor Simpanan Setara Saham (SITILUNG) minimal Rp. 50.000.
i. Membayar Iruan Solidaritas Duka sebesar Rp. 15.000.
2. Anggota Biasa
a. Anggota biasa adalah anggota yang berusia diatas 17 (tujuh belas) tahun
dan secara ekonomis tidak lagi tergantung kepada orang tua atau wali.
b. Anggota yang berusia 18 (tujuh belas) tahun kebawah tetapi sudah
berkeluarga.
3. Anggota Luar Biasa
a. Anggota luar biasa adalah anggota yang berusia 0 (nol) bulan sampai
dengan 17 (tujuh belas) tahun atau secara ekonomis masih tergantung
kepada orang tua atau wali.
44
b. Syarat – syarat anggota luar biasa sama dengan syarat – syarat anggota
biasa, kecuali paoint b dan c.
4. Pemberhentian Anggota
a. Anggota yang tidak aktif menyetor simpanan saham selama minimal 6
(enam) bulan berturut – turut dalam 1 (satu) tahun buku, dapat
diberhentikan oleh pengurus setelah mendapat peringatan baik lisan
maupun tertulis dari manajemen atau pengurus.
b. Anggota yang berhenti atau diberhentikan tidak dapat menarik Uang
Pangkal, Iuran Gedung, Iuran Solidaritas Duka (SOLDUKA) dan Dana
Solidaritas Kesehatan (DAOLKES) yang sudah disetor.
c. Apabila anggota yang sudah berhenti kemudian masuk kembali menjadi
anggota CU Tilung Jaya, maka yang bersangkutan harus memenuhi
persyaratan sebagaimana syarat – syarat menjadi anggota baru.
d. Anggota yang diberhentikan oleh pengurus karena merugikan lembaga,
tidak dapat diterima kembali menjadi anggota CU Tilung Jaya.
D. Simpanan
Simpanan Saham
Simpanan Saham Anggota terdiri dari:
1. Simpanan Pokok, adalah simpanan saham sebagai tanda kepemilikan
anggota yang harus disetor oleh anggota pertama kali masuk menjadi
anggota.
45
a. Simpanan Pokok sebesar Rp 500.000 (Lima ratus ribu rupiah);
b. Simpanan Pokok tidak dapat ditarik oleh anggota, kecuali anggota
yang bersangkutan meninggal dunia atau keluar dari keanggotaan
CU Tilung Jaya.
2. Simpanan Wajib, adalah simpanan yang wajib disetor setiap bulan oleh
anggota sebagai bukti keaktifan menjadi anggota CU Tilung Jaya.
a. Simpanan Wajib disetor setiap bulan, terhitung sejak mulai
terdaftar menjadi anggota CU Tilung Jaya sebesar Rp 15.000
(Lima belas ribu rupiah);
b. Anggota yang lalai menyetor simpanan Wajib pada bulan
sebelumnya, harus menyetor Simpanan Wajib pada bulan
berikutnya sejumlah total kelalaian ditambah bunga berjalan,
dengan tidak mempengaruhi saldo saham bulan sebelumnya;
c. Simpanan Wajib tidak dapat ditarik oleh anggota, kecuali anggota
yang bersangkutan meninggal dunia atau keluar dari keanggotaan
CU Tilung Jaya.
3. Nilai satu Saham sama dengan Rp 1.000 (Seribu rupiah).
4. Balas Jasa Simpanan Saham (BJS) / Deviden akan dihitung pada akhir
Tahun Buku berdasarkan jumlah bulan saham dan keaktifan masing-
masing anggota.
5. Besarnya BJS / Deviden minimal 6% pertahun dan atau ditentukan dalam
rapat pleno Pengurus setelah tutup Tahun Buku berjalan.
46
6. Anggota yang tidak menabung Simpanan Wajib (SW) lebih dari 4 (empat)
bulan dalam tahun buku tidak berhak atas BJS / Deviden penuh.
7. BJS / Deviden langsung dimasukan ke dalam buku simpanan setara saham
(SITILUNG) anggota setelah Rapat Anggota Tahunan (RAT).
8. Simpanan Saham dilindungi oleh JALINAN (Jaminan Perlindungan
Kalimantan).
9. Penggantian buku Saham Anggota karena sudah penuh tidak dikenakan
biaya administrasi.
10. Penggantian buku Saham Anggota karena hilang/rusak dikenakan biaya
administrasi sebesar Rp 10.000 (Sepuluh ribu rupiah).
E. Piutang
1. Ketentuan Umum Pinjaman
a. Piutang adalah Pinjaman yang diberikan kepada anggota CU Tilung
Jaya;
b. CU Tilung Jaya tidak memberikan hak otomatis kepada anggota CU
Tilung Jaya untuk mendapat pinjaman;
c. Pinjaman diberikan kepada anggota CU Tilung Jaya harus dapat
memberikan manfaat;
d. Piutang Anggota terdiri dari:
1) Pinjaman Umum, adalah pinjaman yang diberikan kepada anggota
dengan ketentuan plafon pinjaman maksimal sebesar Rp
47
50.000.000 (Lima puluh juta rupiah) dan atau tiga kali jumlah
simpanan saham dan simpanan setara saham (SITILUNG);
2) Pinjaman Khusus adalah pinjaman diatas plafon yang diberikan
kepada anggota dengan ketentuan-ketentuan khusus yang harus
ditaati oleh anggota.
2. Jenis-jenis Pinjaman
a. Pinjaman Produktif, adalah pinjaman yang bertujuan untuk
mengembangkan usaha dan untuk biaya pendidikan.
b. Pinjaman Konsumtif, adalah pinjaman yang tujuannya untuk keperluan
sehari-hari/kesejahteraan.
c. Pinjaman Darurat, adalah pinjaman yang tujuannya untuk keluarga
berobat.
d. Pinjaman Kapital, adalah pinjaman yang bertujuan untuk ditabungkan
kembali/menambah modal seham dan setara saham.
3. Persyaratan Pengajuan Pinjaman
a. Yang boleh mengajukan permohonan pinjaman adalah anggota biasa
yang telah memenuhi persyaratan menjadi anggota;
b. Sudah mengikuti Pendidikan Dasar (Diksar) 2 (dua) hari penuh
dibuktikan dengan sertifikat Diksar;
c. Sudah terdaftar sebagai anggota CU Tilung Jaya dan aktif menabung
minimal 3 (tiga) bulan;
d. Setiap Anggota yang mengajukan pinjaman harus mengisi dan
menandatangani:
48
1) Surat Permohonan Pinjaman, Surat Perjanjian Pinjaman, Surat
Pengikat Barang Jaminan dan mengisi APBK (Anggaran
Pendapatan dan Belanja Keluarga)
2) Surat Perjanjian Pinjaman, Pengikat Barang Jaminan dan Surat
Kuasa (kalau ada) harus dibubuhi Materai Rp 6.000 (Enam ribu
rupiah).
3) Anggota yang mengajukan pinjaman berkonsultasi langsung
dengan Bagian Perkreditan di Kantor Pusat / Bagian Perkreditan
di Kantor TP/Petugas Pangkalan Kolektor (Tidak boleh
diwakilkan);
e. Pinjaman di atas saldo simpanan saham dan simpanan setara saham
harus ada Penjamin minimal 2 (dua) orang dari anggota aktif CU
Tilung Jaya;
f. Lama masa pengembalian pinjaman maksimal 60 (enam puluh) bulan.
49
BAB V
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Data
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat perkembangan
Koperasi Simpan Pinjam C.U. Tilung Jaya apabila dinilai dengan analisis
rasio keuangan, yang mencakup rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio
aktivitas, dan rasio profitabilitas dari tahun 2003 – 2007. Berkaitan dengan
tujuan penelitian tersebut, maka peneliti melakukan analisis terhadap rasio
keuangan, yang mencakup rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas,
dan rasio profitabilitas dari tahun 2003 - 2007 di C.U. Tilung Jaya Kota
Putussibau, Kalimantan Barat.
Ukuran kinerja likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam melunasi kewajiban-kewajiban finansialnya pada saat
jatuh tempo. Dalam penelitian ini rasio likuiditas perusahaan diukur dari
current ratio dan cash ratio. Rasio solvabilitas merupakan ukuran kinerja
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi seluruh
kewajiban-kewajiban finansialnya. Dalam penelitian ini rasio solvabilitas
perusahaan diukur dari debt to asset ratio.
Rasio aktivitas digunakan untuk mengukur sejauhmana efektivitas
manajemen perusahaan dalam mengelola asetnya. Dalam penelitian ini
kinerja aktivitas perusahaan diukur dari total asset turnover. Rasio
profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
50
menghasilkan laba selama periode tertentu. Dalam penelitian ini kinerja
rentabilitas perusahaan diukur dari gross profit margin dan return on
investment.
Dalam hal aspek likuiditas, kinerja Credit Union Tilung Jaya Kota
Putussibau, Kalimantan Barat selama tahun 2003 – 2007 dapat dijelaskan,
sebagai berikut:
Tabel V.1.
Perkembangan Current Ratio Tahun 2003- 2007
Tahun
Aktiva
Lancar
Kewajiban
Lancar
Current
Ratio
Pertumbuhan
(%)
2003 6.270.232.789 924.838.088 677,98% 0
2004 12.247.449.708 2.822.135.030 433,98% -35,99%
2005 16.076.039.181 3.299.423.082 487,24% 12,27%
2006 21.400.503.900 5.414.676.004 395,23% -18,88%
2007 40.696.101.414 7.699.332.873 528,57% 33,74% Sumber: Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan Barat Tahun 2003 - 2007
Tabel di atas menunjukkan adanya perubahan current ratio dari tahun
ke tahun. Current ratio dihitung dengan membagi aktiva lancar (current
asset) dengan kewajiban lancar (current liabilities). Untuk tahun 2003
diketahui bahwa nilai aktiva lancar (current asset) sebesar Rp
6.270.232.789, sedangkan nilai kewajiban lancar (current liabilities) sebesar
Rp 924.838.088, sehingga nilai current ratio diperoleh sebesar 677,98%.
Demikian juga halnya dengan perhitungan current ratio untuk tahun 2004 –
2007.
51
Hasil perhitungan current ratio selama tahun 2003 – 2007
menunjukkan bahwa nilai current ratio tertinggi dicapai pada tahun 2003
dengan nilai sebesar 677,98% dan nilai current ratio terendah dicapai pada
tahun 2006 dengan nilai sebesar 395,23%. Nilai pertumbuhan yang terbesar
terjadi pada tahun 2007 dengan nilai pertumbuhan sebesar 33,74%.
Sementara nilai penurunan terbesar terjadi pada tahun 2004 dengan nilai
sebesar 35,99%.
Perubahan yang terjadi pada rasio ini disebabkan adanya perubahan
nilai aktiva lancar dari tahun ke tahun dan kewajiban lancar selama kurun
tahun 2003 – 2007. Di antaranya beberapa komponen aktiva lancar, porsi
terbesar ditunjukkan oleh persediaan bersih dan terlihat bahwa perubahan
yang terjadi pada nilai persediaan bersih ini membawa pengaruh yang besar
terhadap fluktuasi aktiva lancar. Sementara itu untuk perubahan yang terjadi
pada kewajiban lancar diketahui pada tahun 2003 – 2007 lebih didominasi
oleh pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun.
Sementara untuk tahun 2003 – 2007, porsi terbesar diberikan oleh hutang
usaha yang berasal dari pihak ketiga.
Berikut ini disajikan grafik yang dapat menggambarkan kenaikan dan
penurunan current ratio selama tahun 2003 – 2007.
52
Gambar V.1 Grafik Trend Perkembangan Current Ratio
Tahun 2003 – 2007
Current Ratio
0.00%100.00%200.00%300.00%400.00%500.00%600.00%700.00%800.00%
2003 2004 2005 2006 2007
Tabel V.2
Perkembangan Cash Ratio Tahun 2003 – 2007
Tahun Kas Bank
Kewajiban
Lancar
Cash
Ratio
Pertumbuhan
(%)
Tahun 2003 20.076.450 1.159.098.564 924.838.088 128% 0
Tahun 2004 27.453.100 1.825.440.658 2.557.135.030 72% -43,17%
Tahun 2005 94.764.025 1.445.721.656 3.290.268.532 47% -35,39%
Tahun 2006 332.369.200 4.088.459.848 5.414.676.004 82% 74,38%
Tahun 2007 754.163.625 4.346.679.364 7.699.332.873 66% -18,86%Sumber: Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan Barat Tahun 2003 - 2007
Tabel di atas menunjukkan adanya perubahan cash ratio dari tahun ke
tahun. Cash ratio dihitung dengan membagi (cash + bank) dengan
kewajiban lancar (current liabilities). Untuk tahun 2003 diketahui bahwa
nilai cash sebesar Rp 20.076.450, nilai saldo bank sebesar Rp 1.159.098.564
dan nilai kewajiban lancar sebesar 924.838.088, sehingga nilai cash ratio
53
diperoleh sebesar 128%. Demikian juga halnya dengan perhitungan cash
ratio untuk tahun 2003 - 2007. Cash ratio tertinggi selama kurun tahun
2003 – 2007 dicapai pada tahun 2003 dengan nilai sebesar 128 % dan nilai
cash ratio terendah dicapai pada tahun 2005 dengan nilai sebesar 47%. Pada
tahun 2003 – 2007 diketahui bahwa porsi besar aktiva lancar dimiliki bank.
Nilai pertumbuhan yang terbesar terjadi pada tahun 2006 dengan nilai
pertumbuhan sebesar 74,38%. Hal ini disebabkan oleh adanya kenaikan
nilai kas + bank yang jauh lebih besar dibandingkan kenaikan kewajiban
lancar, sehingga menciptakan kenaikan cash ratio secara signifikan.
Sementara nilai penurunan terbesar terjadi pada tahun 2004 dengan nilai
sebesar 43,17%. Hal ini disebabkan oleh adanya kenaikan nilai kewajiban
lancar yang jauh lebih besar dibandingkan kenaikan kas + bank, sehingga
menciptakan penurunan cash ratio secara signifikan.
Berikut ini disajikan grafik yang dapat menggambarkan kenaikan dan
penurunan cash ratio selama tahun 2003 – 2007.
Gambar V.2 Grafik Trend Perkembangan Cash Ratio
Tahun 2003 – 2007
Cash Ratio
0%20%40%60%
80%100%120%140%
2003 2004 2005 2006 2007
54
Tabel V.3
Perkembangan Debt to Asset Ratio Tahun 2003 - 2007
Tahun Total Hutang Total Aktiva DAR
Pertumbuhan
(%)
2003 924,838,088 6,668,714,189 13.87% 0
2004 2,822,135,030 13,062,107,833 21.61% 55.79%
2005 3,299,423,082 17,972,443,706 18.36% -15.03%
2006 5,414,676,004 26,183,034,348 20.68% 12.65%
2007 7,699,332,873 40,675,925,689 18.93% -8.47% Sumber: Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan Barat Tahun 2003 - 2007
Tabel di atas menunjukkan adanya perubahan debt to asset ratio dari
tahun ke tahun. Debt to asset ratio dihitung dengan membagi total hutang
dengan total aktiva. Untuk tahun 2003 diketahui bahwa nilai total hutang
sebesar Rp 924.838.088, sedangkan nilai total aktiva sebesar Rp
6.668.714.189, sehingga nilai debt to asset ratio diperoleh sebesar 13,87%.
Demikian juga halnya dengan perhitungan debt to asset ratio untuk tahun
2003 - 2007.
Berdasarkan perhitungan dengan formula di atas, maka kinerja Credit
Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan Barat selama tahun 2003 -
2007 dapat dijelaskan bahwa nilai debt to asset ratio tertinggi selama kurun
tahun 2003 – 2007 dicapai pada tahun 2004 dengan nilai sebesar 21,61%
dan nilai debt to asset ratio terendah dicapai pada tahun 2003 dengan nilai
sebesar 13,87%.
55
Nilai pertumbuhan yang terbesar terjadi pada tahun 2004 dengan nilai
pertumbuhan sebesar 55,79%. Hal ini disebabkan oleh adanya kenaikan
nilai total hutang yang jauh lebih besar dibandingkan kenaikan total aktiva,
sehingga menciptakan kenaikan debt to asset ratio secara signifikan.
Sementara nilai penurunan terbesar terjadi pada tahun 2005 dengan nilai
sebesar 15,03%. Hal ini disebabkan oleh adanya kenaikan nilai total aktiva
yang jauh lebih besar dibandingkan kenaikan total hutang, sehingga
menciptakan penurunan debt to asset ratio secara signifikan.
Berikut ini disajikan grafik yang dapat menggambarkan kenaikan dan
penurunan debt to asset ratio selama tahun 2003 – 2007.
Gambar V.3
Grafik Trend Perkembangan Debt to Asset Ratio Tahun 2003 – 2007
Debt to Asset Ratio
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
25.00%
2003 2004 2005 2006 2007
56
Tabel V.4
Perkembangan Total Asset Turnover Tahun 2003 – 2007
Tahun
Penjualan
Kredit Total Aktiva TATO
Pertumbuhan
(%)
Tahun 2003 7.743.639.800 6.668.714.189 116,12% 0
Tahun 2004 8.678.210.000 13.062.107.833 66,44% -42,78%
Tahun 2005 10.252.796.550 17.972.443.706 57,05% -14,13%
Tahun 2006 13.533.144.171 26.183.034.348 51,69% -9,40%
Tahun 2007 27.633.544.000 40.675.925.689 67,94% 31,44%Sumber: Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan Barat Tahun 2003 - 2007
Tabel di atas menunjukkan adanya perubahan total asset turnover dari
tahun ke tahun. Total asset turnover dihitung dengan membagi penjualan
kredit dengan total aktiva (total asset). Untuk tahun 2003 diketahui bahwa
nilai penjualan kredit sebesar Rp 7.743.639.800, sedangkan nilai total aktiva
(total asset) sebesar Rp 6.668.714.189, sehingga nilai total asset turnover
diperoleh sebesar 116.12%. Demikian juga halnya dengan perhitungan total
asset turnover untuk tahun 2004 - 2007.
Tabel di atas menjelaskan perkembangan total asset turnover selama
tahun 2003 - 2007. Total asset turnover tertinggi selama kurun tahun 2003 –
2007 dicapai pada tahun 2003 dengan nilai sebesar 116,12% dan nilai total
asset turnover terendah dicapai pada tahun 2006 dengan nilai sebesar
51.69%. Berdasarkan data di atas terlihat bahwa rasio total asset turnover
ini mengalami perkembangan yang relatif dinamis selama tahun 2003 -
2007. Hal ini disebabkan karena fluktuasi yang ditunjukkan oleh penjualan
57
kredit dan total aktiva yang sama-sama menunjukkan perubahan yang cukup
signifikan selama tahun 2003 - 2007.
Nilai pertumbuhan yang terbesar terjadi pada tahun 2007 dengan nilai
pertumbuhan sebesar 31,44%. Hal ini disebabkan oleh adanya kenaikan
nilai total penjualan kredit yang jauh lebih besar dibandingkan kenaikan
total aktiva, sehingga menciptakan kenaikan total asset turnover secara
signifikan. Sementara nilai penurunan terbesar terjadi pada tahun 2004
dengan nilai sebesar 42,78%. Hal ini disebabkan oleh adanya kenaikan nilai
total aktiva yang jauh lebih besar dibandingkan kenaikan total penjualan
kredit, sehingga menciptakan penurunan total asset turnover secara
signifikan.
Berikut ini disajikan grafik yang dapat menggambarkan kenaikan dan
penurunan total asset turnover selama tahun 2003 – 2007.
Gambar V.4
Grafik Trend Perkembangan Total Asset Turnover Tahun 2003 – 2007
Total Asset Turn Over
0.00%20.00%40.00%60.00%80.00%
100.00%120.00%140.00%
2003 2004 2005 2006 2007
58
Tabel V.5
Perkembangan Gross Profit Margin Tahun 2003 – 2007
Tahun Laba Kotor
Penjualan
Kredit
Gross Profit
Margin
Pertumbuhan
(%)
2003 683,844,344 7,743,639,800 8.83% 0
2004 1,179,216,031 8,678,210,000 13.59% 53.87%
2005 1,575,265,844 10,252,796,550 15.36% 13.07%
2006 2,555,390,316 13,533,144,171 18.88% 22.90%
2007 3,866,037,972 27,633,544,000 13.99% -25.91% Sumber: Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan Barat Tahun 2003 - 2007
Tabel di atas menunjukkan adanya perubahan gross profit margin dari
tahun ke tahun. Gross profit margin dihitung dengan membagi laba kotor
dengan penjualan kredit. Untuk tahun 2003 diketahui bahwa nilai laba kotor
sebesar Rp 683.844.344, sedangkan penjualan kredit sebesar Rp
7.743.639.800, sehingga nilai gross profit margin diperoleh sebesar 8,83%.
Demikian juga halnya dengan perhitungan gross profit margin untuk tahun
2004 – 2007.
Hasil perhitungan di atas diketahui bahwa gross profit margin
tertinggi selama kurun tahun 2003 – 2007 dicapai pada tahun 2006 dengan
nilai sebesar 18,88% dan nilai gross profit margin terendah terjadi pada
tahun 2003 dengan nilai sebesar 8,83%. Data di atas menunjukkan
perkembangan yang relatif stabil kecuali di tahun 2003. Selebihnya dapat
dikatakan bahwa perkembangan laba bersih setelah pajak dan penjualan
bersih dapat dikatakan memiliki perubahan yang searah.
59
Nilai pertumbuhan yang terbesar terjadi pada tahun 2004 dengan nilai
pertumbuhan sebesar 53,87%. Hal ini disebabkan oleh adanya kenaikan
nilai laba yang jauh lebih besar dibandingkan dengan kenaikan penjualan
kredit, sehingga menciptakan kenaikan gross profit margin secara
signifikan. Sementara nilai penurunan terbesar terjadi pada tahun 2007
dengan nilai sebesar -25,91%. Hal ini disebabkan oleh adanya kenaikan
nilai penjualan kredit yang jauh lebih besar dibandingkan kenaikan nilai
laba, sehingga menciptakan penurunan gross profit margin secara
signifikan.
Berikut ini disajikan grafik yang dapat menggambarkan kenaikan dan
penurunan gross profit margin selama tahun 2003 – 2007.
Gambar V.5
Grafik Trend Perkembangan Gross Profit Margin Tahun 2003 - 2007
Gross Profit Margin
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
2003 2004 2005 2006 2007
60
Tabel V.6 Perkembangan Return on Investment
Tahun 2003 – 2007
Tahun EAT Total Aktiva ROI
Pertumbuhan
(%)
Tahun 2003 677.812.861 6.668.714.189 10,16% 0
Tahun 2004 1.165.614.944 13.062.107.833 8,92% -12,20%
Tahun 2005 1.561.976.798 17.972.443.706 8,69% -2,61%
Tahun 2006 2.534.568.132 26.183.034.348 9,68% 11,38%
Tahun 2007 3.842.475.520 40.675.925.689 9,45% -2,41%Sumber: Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan Barat Tahun 2003 - 2007
Tabel di atas menunjukkan adanya perubahan return on investment
dari tahun ke tahun. Return on investment dihitung dengan membagi laba
bersih setelah pajak (earning after taxes) dengan total aktiva (total asset).
Untuk tahun 2003 diketahui bahwa nilai laba bersih setelah pajak (earning
after taxes) sebesar Rp 677.812.861, sedangkan total aktiva (total asset)
sebesar Rp 6.668.714.189, sehingga nilai return on investment diperoleh
sebesar 10,16%. Demikian juga halnya dengan perhitungan return on
investment untuk tahun 2004 – 2007.
Hasil perhitungan di atas diketahui bahwa return on investment
tertinggi selama kurun tahun 2003 – 2007 dicapai pada tahun 2003 dengan
nilai sebesar 10,16% dan nilai return on investment terendah dicapai pada
tahun 2005 dengan nilai sebesar 8,69%. Data di atas juga menunjukkan
perkembangan yang relatif stabil kecuali di tahun 2004, dimana perubahan
besar terjadi pada laba bersih setelah pajak yang mengalami penurunan
61
tajam. Pada tahun 2003 – 2007 perkembangan laba bersih setelah pajak dan
total aktiva dapat dikatakan memiliki perubahan yang searah.
Nilai pertumbuhan yang terbesar terjadi pada tahun 2006 dengan nilai
pertumbuhan sebesar 11,38%. Hal ini disebabkan oleh adanya kenaikan
nilai earning after tax (EAT) yang jauh lebih besar dibandingkan dengan
kenaikan total aktiva, sehingga menciptakan kenaikan return on investment
secara signifikan. Sementara nilai penurunan terbesar terjadi pada tahun
2004 dengan nilai sebesar 12,20%. Hal ini disebabkan oleh adanya kenaikan
nilai total aktiva yang jauh lebih besar dibandingkan dengan kenaikan nilai
earning after tax (EAT), sehingga menciptakan penurunan return on
investment secara signifikan.
Berikut ini disajikan grafik yang dapat menggambarkan kenaikan dan
penurunan return on investment selama tahun 2003 – 2007.
Gambar V.6
Grafik Trend Perkembangan Return on Investment Tahun 2003 – 2007
ROI
7.50%
8.00%
8.50%
9.00%
9.50%
10.00%
10.50%
2003 2004 2005 2006 2007
62
B. Pengujian Hipotesis
Selanjutnya untuk menjawab hipotesis penelitian ini yaitu mengenai
kinerja keuangan di perusahaan selama kurun tahun 2003 - 2007, maka
peneliti melakukan pengujian statistik dengan One Sample T-Test untuk
mengetahui sejauhmana perbedaan kinerja perusahaan per aspek kinerja
dari tahun ke tahun selama kurun tahun 2003 - 2007. Pengujian One Sample
T-Test ini dilakukan untuk menguji apakah terdapat perbedaan yang nyata/
signifikan kinerja perusahaan per aspek kinerja dari tahun ke tahun selama
kurun tahun 2003 - 2007.
Adapun hasil pengujian One Sample T-Test yang dilakukan dengan
bantuan software statistik SPSS for windows versi 10 dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Tabel V.7
Hasil Uji One Sample T-Test Aspek Kinerja Tahun 2003 - 2007
One-Sample Test
11.072 4 .000 5.1387 3.8500 6.42735.883 4 .004 .7894 .4168 1.1619
12.375 4 .000 .2062 .1599 .25246.265 4 .003 .7185 .4001 1.03688.830 4 .001 .1426 .0977 .1874
35.554 4 .000 .0938 .0865 .1011
Current RatioCash RatioDebt to Asset RatioTotal Asset TurnoverGross Profit MarginReturn on Investment
t df Sig. (2-tailed)Mean
Difference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
63
Sumber : Data Diolah
Tabel V.7 di atas menjelaskan hasil uji One Sample T-Test yang
dilakukan terhadap rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja
perusahaan, meliputi current ratio, cash ratio, debt to asset ratio , total asset
turnover, gross profit margin serta return on investment selama tahun 2003 -
2007.
Untuk perbandingan current ratio selama tahun 2003 – 2007 diperoleh
nilai t hitung sebesar 11,072 dan signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai t hitung
> t tabel (2,776) dan nilai signifikansi < 0,05 (nilai kritis pada level pengujian
95%), maka disimpulkan terdapat perbedaan yang nyata (signifikan) nilai
current ratio selama tahun 2003 - 2007.
Untuk perbandingan cash ratio selama tahun 2003 – 2007 diperoleh
nilai t hitung sebesar 5,883 dan signifikansi sebesar 0,004. Karena nilai t hitung >
t tabel (2,776) dan nilai signifikansi < 0,05 (nilai kritis pada level pengujian
95%), maka disimpulkan terdapat perbedaan yang nyata (signifikan) nilai
cash ratio selama tahun 2003 - 2007.
Untuk perbandingan debt to asset ratio selama tahun 2003 – 2007
diperoleh nilai t hitung sebesar 12,375 dan signifikansi sebesar 0,000. Karena
nilai t hitung > t tabel (2,776) dan nilai signifikansi < 0,05 (nilai kritis pada level
pengujian 95%), maka disimpulkan terdapat perbedaan yang nyata
(signifikan) nilai debt to asset ratio selama tahun 2003 - 2007.
Untuk perbandingan total asset turnover selama tahun 2003 – 2007
diperoleh nilai t hitung sebesar 6,265 dan signifikansi sebesar 0,003. Karena
64
nilai t hitung > t tabel (2,776) dan nilai signifikansi < 0,05 (nilai kritis pada level
pengujian 95%), maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang nyata
(signifikan) nilai total asset turnover selama tahun 2003 - 2007.
Untuk perbandingan gross profit margin selama tahun 2003 – 2007
diperoleh nilai t hitung sebesar 8,830 dan signifikansi sebesar 0,001. Karena
nilai t hitung > t tabel (2,776) dan nilai signifikansi < 0,05 (nilai kritis pada level
pengujian 95%), maka disimpulkan terdapat perbedaan yang nyata
(signifikan) nilai gross profit margin selama tahun 2003 - 2007.
Untuk perbandingan return on investment selama tahun 2003 – 2007
diperoleh nilai t hitung sebesar 35,554 dan signifikansi sebesar 0,000. Karena
nilai t hitung > t tabel (2,776) dan nilai signifikansi < 0,05 (nilai kritis pada level
pengujian 95%), maka disimpulkan terdapat perbedaan yang nyata
(signifikan) nilai return on investment selama tahun 2003 - 2007.
Mengacu pada hasil uji One Sample T-Test di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kinerja perusahaan yang diukur dari
current ratio, cash ratio, debt to asset ratio, total asset turnover, gross profit
margin serta return on investment selama tahun 2003 – 2007.
65
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN
A. Kesimpulan
Dalam analisis tentang pengelolaan modal kerja di Credit Union
Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan Barat selama kurun tahun 2003 -
2007, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Berdasarkan perhitungan kinerja dengan menggunakan current
ratio, cash ratio, debt to asset ratio, total asset turnover, gross profit margin
serta return on investment dapat disimpulkan bahwa secara umum kinerja
keuangan di perusahaan selama tahun 2003 – 2007 relatif sudah baik. Hal ini
ditunjukkan oleh nilai positif dari masing-masing rasio pada beberapa tahun
selama kurun tahun 2003 – 2007 yang dapat diinterpretasikan sebagai
keberhasilan manajemen untuk menjaga kinerja keuangannya. Hal ini juga
ditegaskan dari hasil uji statistik menggunakan One Sample T-Test yang
telah dilakukan, dimana dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
kinerja perusahaan yang diukur dari current ratio, cash ratio, debt to asset
ratio, total asset turnover, gross profit margin serta return on investment
selama tahun 2003 – 2007.
66
B. Saran
Dari kesimpulan di atas dapat disajikan beberapa saran, sebagai berikut :
1. Manajemen hendaknya menjaga kinerja positif dari aspek fundamental
perusahaan. Dari pertumbuhan fundamental perusahaan tersebut
diharapkan akan dapat menciptakan nilai perusahaan yang semakin besar
dari tahun ke tahun.
2. Untuk memberikan hasil penelitian yang lebih baik, kiranya dalam
penelitian serupa dapat menggunakan waktu atau periode amatan yang
lebih luas serta variabel penelitian yang lebih beragam.
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tidak lepas dari beberapa keterbatasan,
seperti adanya keterbatasan untuk mengakses informasi lebih jauh tentang
operasional Credit Union Tilung Jaya Kota Putussibau, Kalimantan Barat. Penulis
juga belum mampu melakukan kajian yang lebih komprehensif dengan melibatkan
beberapa parameter kualitatif, seperti kinerja kualitas kredit yang disalurkan dan
mekanisme penanganan kredit bermasalah.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Tama Holomoan, 2001. Koperasi Teori dan Praktek. Jakarta : Erlangga. Credit Union Tilung Jaya Putussibau. 2009. Pola Kebijakan Pengurus Credit
Union Tilung Jaya Putussibau No: 09/CU-TJ/F/VIII/2009: C.U. Tilung Jaya Putussibau.
Hariwijaya. 2007. Metodologi dan Teknik Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi.
Yogyakarta : Elmatera Publishing. Hariwijaya, Triton. 2007. Teknik Penulisan Skripsi dan Tesis. Yogyakarta :
Oryza. Harsoyo, Rubiyanto, Purbochyono, Suwarni, Astuti Retno, Mudayen, Damawan
Indra. 2005. Ideologi Koperasi Menatap Masa Depan. Yogyakarta : Agromedia Pustaka
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Rajawali Pers. Kotler, Susanto. 1999. Manajeman Pemasaran di Indonesia. Jakarta : Salemba
Empat. Edisi Pertama. M. Sumarni, M. Wahyuni. 2005. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta : Andi
Offset. Munaldus. 2007. Credit Management. Pontianak : BK3D Kalimantan. Munaldus, Masiun. 2004. Penilaian Kinerja Staf Credit Union. Pontianak : BK3D
Kalimantan Sudarsono, Edilius. 2004. Manajemen Koperasi Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta. Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Cetakan
Keduabelas. T. Gilarso. 1989. Pengelolaan Koperasi. Yogyakarta : Kanisius.
PANDUAN WAWANCARA
1. Bagaimana sejarah pendirian koperasi?
2. Bagaimana struktur organisasi yang ada di koperasi beserta job deskripsinya?
3. Bagaimana forum Rapat Anggota Tahunan dijalankan dan apa saja yang
biasanya menjadi agenda rapat?
4. Bagaimana persyaratan menjadi anggota koperasi?
5. Bagaiaman data tentang kinerja koperasi selama tahun 2003 – 2007?
6. Bagaimana laporan keuangan koperasi dibuat? Apakah ada mekanisme
pengawasan terhadap laporan keuangan koperasi?