22
Kejadian Luar Biasa Campak Status Kejadian Luar Biasa diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 949/MENKES/SK/VII/2004. Definisinya, timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu. Sedangkan menurut Depkes, 2000, Kejadian Luar Biasa adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis dalam kurun waktu dan daerah tertentu Suatu penyakit atau keracunan dapat dikatakan KLB apabila memenuhi kriteria sebagai berikut : Timbulnya suatu penyakit/penyakit menular yang sebelumnya tidak ada/tidak dikenal. 1. Timbulnya suatu penyakit/penyakit menular yang sebelumnya tidak ada/tidak dikenal. 2. Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun). 3. Peningkatan kejadian penyakit/kematian, dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya (hari, minggu, bulan, tahun). 4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan dua kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata- rata perbulan dalam tahun sebelumnya. 5. Angka rata-rata per bulan selama satu tahun menunjukkan kenaikan dua kali lipat atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan dari tahun sebelumnya. 6. Case Fatality Rate (CFR) dari suatu penyakit dalam suatu kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% atau lebih dibanding dengan CFR dari periode sebelumnya.

analisis masalah kesehatan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas

Citation preview

Kejadian Luar Biasa CampakStatus Kejadian Luar Biasa diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 949/MENKES/SK/VII/2004. Definisinya, timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.Sedangkan menurut Depkes, 2000, Kejadian Luar Biasa adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis dalam kurun waktu dan daerah tertentu Suatu penyakit atau keracunan dapat dikatakan KLB apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :Timbulnya suatu penyakit/penyakit menular yang sebelumnya tidak ada/tidak dikenal.1. Timbulnya suatu penyakit/penyakit menular yang sebelumnya tidak ada/tidak dikenal.2. Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun).3. Peningkatan kejadian penyakit/kematian, dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya (hari, minggu, bulan, tahun).4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan dua kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.5. Angka rata-rata per bulan selama satu tahun menunjukkan kenaikan dua kali lipat atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan dari tahun sebelumnya.6. Case Fatality Rate (CFR) dari suatu penyakit dalam suatu kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% atau lebih dibanding dengan CFR dari periode sebelumnya.7. Propotional rate (PR) penderita baru dari suatu periode tertentu menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibanding periode yang sama dan kurun waktu atau tahun sebelumnya.8. Beberapa penyakit khusus : kolera, DHF/DSS Setiap peningkatan kasus dari periode sebelumnya (pada daerah endemis). Terdapat satu atau lebih penderita baru dimana pada periode 4 minggu sebelumnya daerah tersebut dinyatakan bebas dari penyakit yang bersangkutan.9. Beberapa penyakit yang dialami 1 atau lebih penderita : Keracunan makanan Keracunan pestisidaDi kabupaten banyumas cukup banyak terjadi kejadian luar biasa, salah satunya adalah keracunan makanan. Keracunan makanan dialami oleh 281 penduduk dari 15 kecamatan.Keracunan makanan dapat dikaji dengan teori segitiga epidemiologi (host, agent, environment)Host/pejamu : Dalam kasus keracunan makanan ini yang bertindak sebagai host/pejmau adalah manusia. Beberapa kelompok yang rentan terhadap keracunan makanan antara lain: Bayi dan orang tua Orang-orang dengan kekebalan tertindas, orang-orang dengan penyakit ginjal atau diabetes atau orang-orang yang bepergian ke luar negeri di mana mereka dihadapkan pada kuman juga rentan. Ibu hamil dan menyusui, golongan ini harus ekstra hati-hati tentang menghindari keracunan makananPejamu yang rentan terhadap keracunan makanan dilihat dari faktor biologis adalah mereka yang fungsi kekebalan tubuhnya lemah. Sedangkan dari faktor sosial keracunan makan dapat dipengaruhi oleh kebiasaan hidup yang tidak sehat, contoh kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan atau kebiasaan mengonsumsi makanan yang dimakas tidak.kurang matang pada daerah atau etnik kelompok tertentu.

AgentBerdasarkan pengertian keracunan makanan (Keracunan makanan adalah istilah yang diberikan kepada infeksi dengan bakteri, parasit, virus, atau racun dari kuman yang mempengaruhi manusia melalui terkontaminasi makanan atau air), dapat diketahui bahwa yang bertindak sebagai agent adalah bakteri, parasit, virus atau racun dari kuman. Organisme kausatif yang paling umum adalah Salmonella danE. coli.Salmonella, merupakan bakteri yang menyebabkan keracunan makanan dengan gejala mual, muntah, diare berat, dan sakit kepala serta nyeri persendian. pada orang yang memiliki masalah kekebalan tubuh ( seperti penderita gagal ginjal, penderita HIV/AIDS atau mereka yang menjalani kemoterapi), salmonella dapat menyebabkan penyakit yang membahayakan jiwa. Bakteri ini biasanya menyebar melewati makanan yang tidak dimasak dengan matang (seperti telur, unggas, produk makanan laut atau pun susu).Escherichia coli, merupakan bakteri yang mengakibatkan gejala diare cair dalam jumlah banyak dan dapat menjadi diare yang bercampur dengan darah. yang terberat dari jenis bakteri ini dapat mengakibatkan gagal ginjal dan juga kematian. bakteri ini masuk kedalam tubuh melewati produk daging yang dimasak kurang matang, susu yang tidak di pasteurisasi atau air minum yang telah terkontaminasi bakteri ini.EnvironmentKeracunan makanan dapat terjadi akibat kurangnya kebersihan tempat penyajian atau pengolahan makanan. Lingkungan yang tidak higienis memudahkan agent masuk dan menginfeksi manusia.

BBLR indikatornya, bandinginnya kemana?Teorinya green(a) faktor predisposisi (predisposing factor), yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan dan nilai-nilai. (b) faktor pendukung (enabling factor), yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia tidaknya fasilitas fasilitas atau sarana-sarana kesehatan.(c) faktor pendorong (reinforching factor), yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lainnya yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat.(liat tesisnya bu colti)

Kemungkinan kontaminasiSalmonelladapat terjadi baik pada kue agar-agar maupun pada kue lam pada :1. Peralatan makananPeralatan dapat terkontaminasi olehSalmonellapada saat pencucian yang tidak bersih, kontaminasi silangSalmonelladengan peralatan secara langsung1. Pengolahan makananBahan yang sangat mudah terkontaminasi olehSalmonellaantara lain : telur, susu, daging dan keju. Kemungkinan telur terkontaminasi terjadi pada saat kulit telur sudah retak, pemasakan yang kurang sempurna. Sedangkan pada susu kemungkinan karena penutupan yang kurang rapat atau sudah kedaluarsa.1. PenyajianKontaminasi silangSalmonelladapat terjadi pada tahap ini, dikarenakan penyajian kue tersebut secara terbuka.

Keracunan makanan pada dasar nya diakibatkan karena mengkonsumsi makanan dan minuman yang telah rusak, baik karena mikroba, maupun kimia. penyebab kerusakan pada makanan biasanya karena proses pemasakan, pemilihan bahan makanan, ataupun proses pengemasan yang salah. juga dapat karena adanya gangguan dari luar seperti terinfeksi makanan yang telah rusak oleh bakteri saprofit atau pun termakan oleh hewan. kejadian ini dapat saja terjadi dikarenakan kurangnya kebersihan tempat makanan itu berasal atau bisa saja dimulai karena makan dengan tangan yang tidak higienis.

Berikut beberapa "pelaku" keracunan makanan :

VirusNorovirus, adalah kelompok virus yang mengakibatkan penyakit yang tidak terlalu berat, sering disebut dengan flu perut. biasanya gejala akan hilang selama 2 - 3 hari. virus ini merupakan jenis virus yang paling umum penyebab keracunan makanan. biasanya terjadi pada orang dewasa. virus ini menular melewati air, sayuran dan kerang yang terkontaminasi oleh feses, dan juga dapat ditularkan dari orang ke orang.Rotavirus, adalah kelompok virus yang dapat menyebabkan keracunan makanan yang sedang hingga berat. biasanya ditandai dengan diare cair dan demam. jenis virus ini merupakan jenis yang paling umum menyerang bayi dan anak - anak.. biasanya menyebar dari feses yang mengkontaminasi makanan.virus hepatitis A, adalah virus yang gejalanya ditandai dengan demam, hilang nya nafsu makan, nyeri perut dan rasa lelah, dan kemudian diikuti dengan perubahan warna mata dan kulit menjadi kuning (jaundice). gejala tersebut biasanya berlangsung kurang dari 2 bulan, tapi dapat muncul kembali dalam waktu 6 bulan. virus ini menyebar melewati makanan yang terkontaminasi oleh feces.Bakteri

Bakteri dapat mengakibatkan keracunan makanan melewati 2 cara, beberapa bakteri dapat menginfeksi usus yang menyebabkan infeksi sehingga usus kesulitan untuk melakukan reabsorbsi zat gizi dan air yang akhirnya mengakibatkan diare. bakteri jenis lain dapat menghasilkan senyawa kimia dalam makanan (toksin) yang bila dimakan dapat membahayakan kesehatan manusia yang memakan nya. gejala yang dihasilkan bakteri jenis ini adalah mual, muntah, gagal ginjal, bahkan kematian.Salmonella, merupakan bakteri yang menyebabkan keracunan makanan dengan gejala mual, muntah, diare berat, dan sakit kepala serta nyeri persendian. pada orang yang memiliki masalah kekebalan tubuh ( seperti penderita gagal ginjal, penderita HIV/AIDS atau mereka yang menjalani kemoterapi), salmonella dapat menyebabkan penyakit yang membahayakan jiwa. bakteri ini biasanya menyebar melewati makanan yang tidak dimasak dengan matang (seperti telur, unggas, produk makanan laut atau pun susu).Campylobacter, merupakan bakteri yang menunjukan gejala demam, diare cair, sakit kepala dan sakit pda otot. bakteri ini merupakan bakteri penyebab keracunan makanan yang paling sering di temui di dunia. biasanya masuk kedalam tubuh melewati makanan berupa unggas mentah, susu mentah, ataupun air yang terkontaminasi oleh kotoran hewan.Escherichia coli, merupakan bakteri yang mengakibatkan gejala diare cair dalam jumlah banyak dan dapat menjadi diare yang bercampur dengan darah. yang terberat dari jenis bakteri ini dapat mengakibatkan gagal ginjal dan juga kematian. bakteri ini masuk kedalam tubuh melewati produk daging yang dimasak kurang matang, susu yang tidak di pasteurisasi atau air minum yang telah terkontaminasi bakteri ini.Vibrio cholerae, dapat menyebabkan yang ditandai dengan kram perut, mual, muntah, dan demam menggigil. biasanya masuk kedalam tubuh melalui daging atau makanan laut yang di masak tidak sempurna (mentah).Bahan LainBiasanya bahan diluar dari infeksi bakteria jarang menyebabkan keracunan makanan. gangguan kesehatan yang dialami terjadi akibat penyiapan dan pengemasan makanan yang kurang baik ataupun pemilihan makanan yang tidak tepat (misalnya mengkonsumsi jamur beracun).

Jamur BeracunGejala yang diakibatkan bahan ini dapat beragam, mulai dari gejala ringan hingga gejala yang dapat membahayakan jiwa, tergantung dari jenis jamur yang di konsumsi. gejala yang di timbulkan adalah mual, muntah, dan diare.

Keracunan ciguateraDisebabkan karena mengkonsumsi ikan yang mengandung toksin yang berasal dari ganggang dari laut dalam. dapat menyebabkan mati rasa di daerah sekitar mulut, yang menyebar ke tangan hingga kaki.lalu gejala berikutnya berupa mual, muntah, sakit pada otot dan kelemahan, sakit kepala, dan denyut jantung yang tidak beraturan. biasanya ikan yang menyebabkan gejala tersebut berasal dari ikan yang hidup pada perairan tropis.

Pestisidadapat menyebabkan gangguan kesehatan yang di tandai dengan penlihatan kabur, lemah, kram, sakit kepala, diare, peningkatan produksi lendir, gemetar pada tangan dan kaki. pestisida yang masuk kedalam tubuh biasanya berasal dari sayur dan buah yang tidak di cuci terlebih dahulu.

Penanganan Keracunan MakananPenanganan pada penderita keracunan makanan adalah dengan mengganti cairan tubuh yang keluar (baik karena muntah maupun diare). seperti berupa minuman ataupun cairan infus. bila perlu, penderita dapat dibawa ke rumah sakit. hal ini tergantung dari berat nya gejala yang di derita, seperti terus muntah ketika di beri cairan pengganti.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menangani keracunan makanan :pemberian obat anti muntah dan diarepemberian obat penurun panas bila terjadi demambila keracunan karena jamur, sebaiknya segera hubungi ambulan.

Pencegahanlangkah - langkah berikut dapat mencegah terjadinya keracunan makanan.bersihkan makanan sebelum di makanpisahkan makanan yang sudah matang dengan makanan yang masih mentahpastikan lingkungan anda dan yang pasti dapur anda dalam keadaan higienis.simpan makanan pada tempat yang bersih dan jauh dari binatang (kecoa, lalat, tikus)jangan dekatkan makanan dengan makanan yang terlah basi (rusak). bila menemukan makanan yang telah basi, segera di buangpastikan makanan benar - benar dalam keadaan matang.

PENYELEDIKAN EPIDEMIOLOGIKERACUNAN MAKANAN DI DESA BIRAYANG SURAPATIKABUPATEN HULU SUNGAI TENGAHOleh: SupriyadiDinas Kesehatan Kabupaten HST telah melakukan investigasi mulai tanggal 11 Februari 2012 dan dilaporkan kasus semakin bertambah, dimana jumlah penderita pada saat itu dilaporkan 51 penderita dengan perincian 1 orang meninggal dunia dan 50 orang mendapat perawatan medis baik berupa rawat inap maupun rawat jalan di fasilitas kesehatan. Pada tanggal 15 Februari 2012 BBTKLPP Banjarbaru bekerjasama dengan tim Dinas Kesehatan Kabupaten HST melakukan penyelidikan epidemiologi lanjutan, dimana terjadi lonjakan jumlah penderita dari 91 menjadi 103.Kronologi kejadian adalah sebagai berikut:Tanggal 7 Februari 2012, peringatan Maulid Nabi di rumah salah seorang warga di Desa Birayang Surapati Kecamatan Birayang Kabupaten HST dengan sejumlah undangan sebanyak 200. Jenis makanan yang disajikan antara lain : kue agar-agar, kue lam, nasi sop ayam, soto ayam, gado-gado, lalapan, opor ayam, pais patin, ayang goreng tepung, ayam goreng asam manis, capcay, sate ayam dan itik panggang. Acara dimulai pukul 16.00 Wita sampai dengan 22.00 Wita. Pada hari Selasa malam tanggal 7 Februari 2012 ada sebagian undangan yang mengalami gejala sakit perut, mual maupun muntah. Akan tetapi masih belum dibawa/dilaporkan ke fasilitas kesehatan setempat.Tujuan dari penyelidikan epidemiologi KLB keracunan makanan agar keracunan tersebut tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat.HASIL PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGIPenetapan etiologi KLB keracunan makananDilakukan dengan beberapa tahapan antara lain:1. Wawancara dan pemeriksaan fisik terhadap kasus yang dicurigaiDari hasil wawancara dan pemeriksaan medis yang dilakukan oleh tim dapat disimpulkan :Gejala yang muncul di masyarakat seperti diare, diare berdarah, diare berlendir, nyeri perut, muntah, mual, menggigil, panas/demam dan sakit kepala.1. Distribusi gejala tanda kasus yang dicurigai adalahSalmonellosismenunjukkan gejala kejang/nyeri perut, diare, menggigil, demam, mual muntah dan lemah. Sedangkan gejala yang ditimbulkan olehVibrio choleraediare encer,Bacillus cereusantara lain mual, kejang perut, diare cair,Escherechia colidengan gejala kejang/nyeri perut kadang berdarah, mual, muntah, demam, menggigil, sakit kepala, sakit otot, kencing berdarah. Sedangkan gejala yang ditimbulkanVibrio parahaemolyticusadalah sakit perut, diare, mual, muntah, demam, menggigil dan sakit kepala.Dari hasilindept interviewyang dilakukan terhadap penderita KLB keracunan makanan sebagai berikut :Distribusi Gejala KLB Keracunan Makanandi Desa Birayang SurapatiKec. Batang Alai Selatan Kab. HST 2012NoGejalaJumlah Kasus%

1Diare9895,1

2Diare Darah11,0

3Diare Lendir6563,1

4Nyeri Perut2625,2

5Muntah7774,8

6Mual7774,8

7Menggigil6664,1

8Demam7673,8

9Sakit Kepala6866,0

Dugaan sementara dicurigai sebagai penyebab KLB keracunan makanan antara lain :Escherichia coli, Vibrio parahaemolyticusdanSalmonellosis.c. Masa InkubasiDari hasil wawancara dengan penderita keracunan makanan masa inkubasi pada KLB adalah sebagai berikut :Masa Inkubasi KLB Keracunan Makanan di Desa Birayang Surapati Kec. Batang Alai Selatan Kab. HST 2012Mengidentifikasi sumber keracunan makanan di Desa Birayang Surapati Kecamatan Batang Alai Selatan Kabupaten Hulu Sungai TengahAnalisis Epidemiologi AnalitikDari hasil pengolahan data denganuji chi square. Adapun hasil uji sebagai berikut :Hasil Analisis Epidemiologi Analitik KLB Keracunan Makanan di Desa Birayang SurapatiKec. Batang Alai Selatan Kab. HST 2012NoJenisMakananMakanTidak makanRR 5% *)

PopCaseAR/100PopCaseAR/ 100

1Kue agar-agar1029694,116743,720,57(5,68 74,49)

2Kue lam1109990,18450,09,0(1,97 41,13)

3Itik pgg423480,9766990,70,431(0,14-1,28)

4Nasi sop171588,21018887,11,1(0,22-5,41)

5Gado gado13969,21059489,50,26(0,07-0,99)

6Soto ayam222090,9968386,41,56(0,32-5,41)

7Ayam grg tepung171588,21018887,11,1(0,23 5,41)

8Pais patin191684,2998787,80,73(0,816-2,90)

9Sate272385,1918087,90,79(023-2,71)

10Opor ayam131184,61059287,60,77(0,15-3,90)

11Ayam as manis151173,31039289,30,329(0,08-1,211)

12Lalapan222090,9968386,41,566(0,32-7,50)

13Capcay161487,51028987,21,022(0,208-5,02)

Dari hasil analisis menggunakan ujichi squaredari 13 jenis makanan tersebut, diperoleh hasil 2 jenis makanan yaitu kue agar-agar dan kue lam dengan RR kue agar-agar 20,57 ( 5,68 - 74,49 ) dan RR kue lam 9,00 (1,97 41,13).Dapat disimpulkan tamu undangan yang datang dan memakan kue agar-agar mempunyai risiko relatif untuk sakit sebanyak 20,57 kali bila dibandingkan dengan orang yang tidak memakan kue agar-agar tersebut. Sedang tamu undangan yang datang dan memakan kue lam mempunyai risiko relatif untuk menjadi sakit sebesar 9,00 kali bila dibandingkan dengan tamu/undangan yang datang tetapi tidak memakan kue lam. Berdasarkan analisis risiko relatif untuk semua jenis makanan dapat disimpulkan bahwa kue agar-agar dan kue lam menunjukkan perbedaan risiko yang besar antara yang makan dengan yang tidak makan. Sedangkan untuk makanan lainnya tidak menunjukkan perbedaan risiko antara yang makan maupun yang tidak makan.Mengetahuifaktor risiko yang berkaitan dengan kejadian KLB keracunan makanan di Desa Birayang Surapati Kecamatan Batang Alai Selatan Kabupaten Hulu Sungai TengahKemungkinan kontaminasiSalmonelladapat terjadi baik pada kue agar-agar maupun pada kue lam pada :2. Peralatan makananPeralatan dapat terkontaminasi olehSalmonellapada saat pencucian yang tidak bersih, kontaminasi silangSalmonelladengan peralatan secara langsung2. Pengolahan makananBahan yang sangat mudah terkontaminasi olehSalmonellaantara lain : telur, susu, daging dan keju. Kemungkinan telur terkontaminasi terjadi pada saat kulit telur sudah retak, pemasakan yang kurang sempurna. Sedangkan pada susu kemungkinan karena penutupan yang kurang rapat atau sudah kedaluarsa.2. PenyajianKontaminasi silangSalmonelladapat terjadi pada tahap ini, dikarenakan penyajian kue tersebut secara terbuka.Dari hasil penyelidikan epidemiologi keracunan makanan tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :1. Jumlah kasus yang terdata sampai tanggal 15 Februari sebanyak 103 orang. dengan gejala-gejala diare, nyeri perut, mual, muntah, menggigil dan sakit kepala.Dugaan penyebab terjadinya keracunan makanan berasal dari bakteriSalmonellayang terdapat pada kue lam dan agar-agar.1. Tamu undangan yang datang dan memakan kue agar-agar mempunyai risiko relatif untuk sakit sebanyak 20,57 kali bila dibandingkan dengan orang yang tidak memakan kue agar-agar tersebut. Sedang tamu undangan yang datang dan memakan kue lam mempunyai risiko relatif untuk menjadi sakit sebesar 9,00 kali bila dibandingkan dengan tamu/undangan yang datang tetapi tidak memakan kue lam. Berdasarkan analisis risiko relatif untuk semua jenis makanan dapat disimpulkan bahwa kue agar-agar dan kue lam menunjukkan perbedaan risiko yang besar antara yang makan dengan yang tidak makan. Sedangkan untuk makanan lainnya tidak menunjukkan perbedaan risiko antara yang makan maupun yang tidak makan.SARANHal yang dapat disarankan kepada pemangku kebijakan mensosialisakan kepada masyarakat tentang prinsif hygiene sanitasi makanan dan minuman yaitu :Prinsif 1 : Pemelihan bahan makananPrinsif 2 : Penyimpanan bahan makananPrinsif 3 : Pengolahan makananPrinsif 4 : Penyimpanan makanan masakPrinsif 5 : Pengakutan makananPrinsif 6 : Penyajian makanan