25

Click here to load reader

Analisis Mengenai Dampak Keamanan (studi kasus pltu batang)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Analisis mengenai dampak keamanan studi kasus pltu batang mengunakan metode kualitatif dan secondary data dari internet

Citation preview

Page 1: Analisis Mengenai Dampak Keamanan (studi kasus pltu batang)

Analisis Mengenai Dampak KeamananStudi kasus PLTU Batang

Page 2: Analisis Mengenai Dampak Keamanan (studi kasus pltu batang)
Page 3: Analisis Mengenai Dampak Keamanan (studi kasus pltu batang)

Latar Belakang• PLTU Batang merupakan PLTU terbesar di Asia Tenggara

berkapasitas 2x1000 mw itu dibangun oleh tiga perusahaan besar, yakni J. Power, Adaro Power, dan Itochu Corp yang membentuk konsorsium bernama PT Bhima Sena.

• Megaproyek ini akan melahap lahan seluas 370 hingga 700 hektar, memangsa lahan pertanian produktif, sawah beririgasi teknis seluas 124,5 hektar dan perkebunan melati 20 hektar, sawah tadah hujan seluas 152 ha, dan kawasan konservasi laut daerah (KKLD) dari Ujungnegoro-Roban yang juga tempat menanam terumbu karang.

• Data dinas perikanan dan kelautan menyebutkan, ada 101.814 warga Kabupaten Batang yang menggantungkan hidup pada sektor kelautan yang mengantungkan kehidupannya pada 200-230 perahu.

• Pegiat lingkungan dari Greenpeace menyebutkan PLTU Batubara Batang akan mengambil alih sekitar 226,4 hektar lahan sawah produktif. Dari 226,4 hektar lahan sekitar 20 hektar lahan milik 70an KK belum berhasil dibebaskan

Page 4: Analisis Mengenai Dampak Keamanan (studi kasus pltu batang)
Page 5: Analisis Mengenai Dampak Keamanan (studi kasus pltu batang)

Rumusan Masalah

• Apa yang menyebabkan proses pembebasan lahan,sosialisasi, dan manajemen tidak berjalan dengan baik

• Apa yang menyebabkan banyak warga yang menolak untuk memberikan lahannya untuk pembangunan

• Bagaimana tindakan yang harus dilakukan oleh pemerintah pengembang dan aparat

Page 6: Analisis Mengenai Dampak Keamanan (studi kasus pltu batang)

Tujuan• Menentukan kemungkinan munculnya konflik

sosial antar masyarakat, antara masyarakat dengan pengembang dan aparat,

• Menentukan kemungkinan adanya penyimpangan dalam proses sosialisasi dan proses pembebasan lahan

• Menentukan sistem manajemen keamanan pembangunan PLTU untuk pengembang dan masyarakat

• Menentukan dampak sosial bagi masyarakat terhadap pembangunan PLTU

Page 7: Analisis Mengenai Dampak Keamanan (studi kasus pltu batang)

Manfaat• Mengetahui munculnya konflik sosial antar

masyarakat dan konflik antar masyarakat dengan pengembang, aparat, dan pemerintah

• Mengetahui penyimpangan yang mungkin terjadi saat pembangunan dan pembebasan lahan

• Mengetahui sistem manajemen keamanan pembangunan PLTU yang baik untuk pengembang dan masyarakat

• Mengetahui dampak sosial yang mungkin terjadi di masyarakat

Page 8: Analisis Mengenai Dampak Keamanan (studi kasus pltu batang)

Landasan Teori• Landasan teori 1 rumusan masalah 1 (Teori cara sosialisasi)• Broom dan Selznick dalam Ahmadi (1991) memandang tiga cara

sosialisasi dalam upaya membentuk suatu tingkah laku. Pertama, dalam proses sosialisasi itu seseorang mendapatkan bayangan dirinya (self image). Bayangan diri itu timbul setelah ia memperhatikan cara orang lain memandang dan memperlakukan seseorang, hal itu bisa timbul akibat penilaian orang lain yang terus menerus memberikan gambaran bahwa ia tidak dapat dipercaya. Sebaliknya, suatu bayangan diri yang menguntungkan bagi perkembangan seseorang, hal ini bisa timbul akibat penilaian orang lain. Kedua, dalam sosialisasi juga membentuk kedirian yang idealis orang bersangkutan untuk mengetahui dengan pasti apa-apa yang harus ia lakukan agar dapat memperoleh pujian dan rasa cinta dari orang lain.

Page 9: Analisis Mengenai Dampak Keamanan (studi kasus pltu batang)

Landasan Teori• Landasan Teori 2 rumusan masalah 1(teori

adaptasi)• Menurut Charles Darwin Tingkah laku manusia

itu diterangkan sebagai reaksi-reaksi terhadap tuntutan atau tekanan dari lingkungan eksternalnya. Namun karena manusia hidup dalam masyarakat, maka tingkah lakunya bukan sekadar penyesuaian diri terhadap tuntutan- tuntutan fisik lingkungan -nya, melainkan juga merupakan penyesuaian diri terhadap tuntutan dan tekanan sosial dari luar.

Page 10: Analisis Mengenai Dampak Keamanan (studi kasus pltu batang)

Landasan Teori• Landasan teori 1 rumusan masalah 2 (Teori konflik)• Menurut Karl Marx Dalam masyarakat terdapat sebuah

pertentangan yang melibatkan pihak-pihak tertentu. Negara merupakan pihak aktif pada kekuatan dominan. Hukum diatur oleh kelas berkuasa atau kelas dominan berbentuk paksaan digunakan sebagai alat untuk mempertahankan dan menambah kekuasaan pribadi serta sebagai alat penindasan. Setiap kelas memiliki kepentingan sendiri yang saling bertentangan dan mengakibatkan konflik terjadi. Kepemilikan dan Kontrol sarana- sarana berada dalam satu individu- individu yang sama atau kelopok dominan.

Page 11: Analisis Mengenai Dampak Keamanan (studi kasus pltu batang)

Landasan Teori

• Landasan teori 2 rumusan masalah 2• Menurut Muzafer Sherif, seorang psikolog

dari Oklahoma University AS (Barker, 1987). teori ini menyatakan bahwa perubahan sikap seseorang terhadap objek sosial dan isu tertentu merupakan hasil proses pertimbangan (judgement) yang terjadi dalam diri orang tersebut terhadap pokok persoalan yang dihadapi.

Page 12: Analisis Mengenai Dampak Keamanan (studi kasus pltu batang)

Landasan Teori

• Landasan teori 1 rumusan masalah 3 (teori pemberdayaan)

• Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai-nilai sosial. Konsep ini membangun paradigma baru dalam pembangunan, yakni yang bersifat “people-centered, participatory, empowering, and subtainable” (Chambers,1995).

Page 13: Analisis Mengenai Dampak Keamanan (studi kasus pltu batang)

Landasan Teori• Landasan teori 2 rumusan masalah 3 (teori kebutuhan)• Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua

manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting.

• • Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)• Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)• Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain, diterima, memiliki)• Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan dukungan serta pengakuan)• Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya)

Page 14: Analisis Mengenai Dampak Keamanan (studi kasus pltu batang)

Metodologi• penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah. Dengan tujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks social secara alamiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti.

• Secondary Data, menurut Dinukil Johnston, secondary data merupakan analisis lebih lanjut himpunan data yang sudah ada yang memunculkan tafsiran, simpulan atau pengetahuan sebagai tambahan terhadap, atau yang berbeda dari, apa yang telah disajikan dalam keseluruhan dan temuan utama penelitian terdahulu atau semula

Page 15: Analisis Mengenai Dampak Keamanan (studi kasus pltu batang)

Hasil Penelitian• Rumusan Masalah 1• Apa yang menyebabkan proses pembebasan lahan,sosialisasi, dan

manajemen tidak berjalan dengan baik• Sejumlah elemen masyarakat masih beranggapan jika proyek

terbesar di Asia Tenggara ini akan mengakibatkan kerusakan terhadap kawasan lingkungan dan warga akan kegilangan pekerjaannya karena lahannya untuk keperluan pembangunan PLTU itu.

• Ketua Pencinta Lingkungan 'Go Green' Kabupaten Batang, Andi Rudi Herianto meminta, investor asing dari Jepang selaku penyandang dana pembangunan PLTU seharusnya transparan pada masyarakat Kabupaten Batang sebelum memulai mengerjakan proyek senilai Rp30 triliun ini.

• Adanya anggapan dari beberapa nelayan yang merupakan nelayan pindahan dari cilacap berangapan bahwa pembangunan PLTU ini dapat merusak lingkungan seperti yang terjadi di cilacap sebelumnya

Page 16: Analisis Mengenai Dampak Keamanan (studi kasus pltu batang)
Page 17: Analisis Mengenai Dampak Keamanan (studi kasus pltu batang)

Hasil Penelitian• Rumusan Masalah 2• Apa yang menyebabkan banyak warga yang menolak untuk

memberikan lahannya untuk pembangunan• Adanya anggapan dari beberapa elemen anggota masayarakat

yang beranggapan bahwa proyek yang dibangun ini hanya akan menguntungkan para penguasa saja dan tidak berpihak kepada rakyat kecil sehingga mereka tidak mau melepaskan tanah mereka

• Beberapa warga mengatakan soal pembebasan lahan juga masih belum jelas. Penawaran berkisar 35 ribu hingga 40 ribu per meter. Namun ada isu harga tanah yang ditawarkan perusahaan mencapai 400 ribu per meter sehingga mereka enggan melepas tanahnya sampai ada kejelasan berapa harga tanah mereka yang akan dibeli oleh pengembang

• Warga yang tidak mau melepaskan tanahnya mengatakan mereka tidak mau melepaskan tanah mereka karena itu merupakan tanah warisan yang tidak akan mereka jual

Page 18: Analisis Mengenai Dampak Keamanan (studi kasus pltu batang)
Page 19: Analisis Mengenai Dampak Keamanan (studi kasus pltu batang)

Hasil Penelitian• Rumusan Masalah 3• Bagaimana tindakan yang harus dilakukan oleh pemerintah pengembang

dan aparat• untuk memangkas kecemasan warga dan sejumlah pihak, PT Bhimasena

Power Indonesia selaku investor PLTU telah mengajak perwakilan warga, lembaga swadaya masyarakat, dan pejabat Pemkab Batang berkunjung ke PLTU Paiton, Jawa Timur untuk membuktikan jika proyek itu tidak merugikan warga. Kunjungan ke PLTU Paiton, Jawa Timur itu dimaksudkan oleh PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) untuk memberikan gambaran yang sebenarnya, jika pembangunan PLTU yang akan dibangun di Desa Karanggeneng tidak menimbulkan dampak kerusakan terhadap lingkungan setempat melainkan akan memberikan kontribusi positif terhadap warga dan pemerintah daerah setempat.

• Setelah dilakukannya kajian mendalam terhadap lokasi potensial PLTU serta didukung beberapa penelitian teknis, seperti uji boring tanah, topographic test, environmental scoping, dan study, kami menyimpulkan Karanggeneng merupakan lokasi yang paling sesuai dengan perencanaan pembangunan PLTU," kata Manajer Proyek PT BPI Dony Suryaman

Page 20: Analisis Mengenai Dampak Keamanan (studi kasus pltu batang)
Page 21: Analisis Mengenai Dampak Keamanan (studi kasus pltu batang)

Analisis• Rumusan Masalah 1• Apa yang menyebabkan proses pembebasan lahan,sosialisasi, dan manajemen tidak

berjalan dengan baik• Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui secondary data, yang

menyebabkan sosialisasi pembebasan lahan tidak berjalan dengan baik sesuai dengan teori Broom dan Selznick dalam Ahmadi (1991) yang mengatakan bahwa proses sosialisasi seseorang itu mendapatkan bayangan dirinya (self image). Yang timbul akibat penilaian orang lain yang terus menerus memberikan gambaran bahwa ia tidak dapat dipercaya. Selain itu hal ini sesuai dengan teori Charles Darwin yang mengatakan Tingkah laku manusia itu diterangkan sebagai reaksi-reaksi terhadap tuntutan atau tekanan dari lingkungan eksternalnya. Hal ini sesuai dengan teori dikarenakan proses sosialisasi pembebasan lahan terhalang karena adanya pengaruh kuat dari oknum oknum yang ada di masyarakat yang kurang mendapat sosialisasi sehingga para masyarakat lain terpengaruh untuk ikut tidak mempercayai sosialisasi dan hal ini didukung oleh teori barnes yang mengatakan Kepercayaan adalah keyakinan bahwa seseorang akan menemukan apa yang diinginkan pada mitra pertukaran. Kepercayaan melibatkan kesediaan seseorang untuk bertingkah laku tertentu karena keyakinan bahwa mitranya akan memberikan apa yang ia harapkan dan suatu harapan yang umumnya dimiliki seseorang bahwa kata, janji atau pernyataan orang lain dapat dipercaya (Barnes, 2003:148).

Page 22: Analisis Mengenai Dampak Keamanan (studi kasus pltu batang)

Analisis• Rumusan Masalah 2• Apa yang menyebabkan banyak warga yang menolak untuk

memberikan lahannya untuk pembangunan• Berdasarkan hasil penelitian yang didapat dari secondary data

rumusan masalah ke 2 ini sejalan dengan teori konflik dari karl marx dan teori judgement dari Muzafer Sherif hal ini dikarenakan karena sebelumnya masyarakat sudah menaruh ketidak percayaan terhadap pihak pengembang sehingga masyarakat melakukan penolakan terhadap pengembang dan hal ini didukung dengan teori hegemoni oleh Antonio Gramsci yang menyatakan bahwa hegemoni merupakan suatu kekuasaan atau dominasi atas nilai-nilai kehidupan, norma, maupun kebudayaan sekelompok masyarakat yang akhirnya berubah menjadi doktrin terhadap kelompok masyarakat lainnya dimana kelompok yang didominasi tersebut secara sadar mengikutinya.

Page 23: Analisis Mengenai Dampak Keamanan (studi kasus pltu batang)

Analisis• Rumusan Masalah 3• Bagaimana tindakan yang harus dilakukan oleh pemerintah

pengembang dan aparat• Berdasarkan hasil penelitian yang didapat maka hasil penelitian dari

rumusan masalah ke 3 sejalan dengan teori pemberdayaan yang dikemukakan oleh Chambers dan teori kebutuhan yang dikemukakan oleh Maslow dikarenakan untuk membangun kepercayaan masyarakat maka dibutuhkan sebuah tindakan pendekatan kepada masyarakat secara partisipatif dan mampu memenuhi kebutuhan serta pemeberdayaan masyarakat dan hal ini juga didukung oleh teori Buchori, 1993 yang mengatakan bahwa pemahaman dalam pemberdayaan masyarakat memerluakan sikap yang subjektif dalam penelitiannya, subjektifitas ini bertolak dari sikap dasar bahwa setiap penelitian tentang suatu permasalahan sosial selalu dilakukan untuk memperbaiki situasi sosial yang ada, untuk meluruskan ketimpangan yang ada dan bukan hanya melukiskan serta menerangkan kenyataan yang ada.

Page 24: Analisis Mengenai Dampak Keamanan (studi kasus pltu batang)

Simpulan• yang menyebabkan proses pembebasan

lahan,sosialisasi, dan manajemen tidak berjalan dengan baik karena adanya pengaruh dari oknum di masyarakat yang kurang mendapatkan sosialisasi

• yang menyebabkan banyak warga yang menolak untuk memberikan lahannya untuk pembangunan karena rasa ketidakpercayaan yang tercipta di masyarakat

• tindakan yang harus dilakukan oleh pemerintah pengembang dan aparat adalah dengan cara partisipatif dengan masyarakat yang memeperhatikan aspek pemenuhan kebutuhan dan pemeberdayaan masyarakat

Page 25: Analisis Mengenai Dampak Keamanan (studi kasus pltu batang)

Saran• Pra pengembangan

. Bisa melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada oknum oknum masyarakat yang memiliki power besar dan kemauan yang sama dengan pengembang untuk mempengarui masyarakat

. Melakukan sosialisasi yang sifatnya memberikan contoh nyata tentang proyrk yang akan dijalankan

. Melakukan transparansi terhadap masyarakat tentang proyek yang akan dijalankan

• Saat pembangunan.Merekrut warga sekitar untuk turut serta dalam

pembangunan proyek.Merealisasikan janji yang telah di sosialisasikan kepada

masyarakat• Pasca Pembangunan

.Melakukan pemberdayaan kepada masyarakat yang mebuat masyarakat loyal kepada proyek yang berjalan