24
Kelompok 6 * ANALISIS MODEL STUDI

ANALISIS MODEL STUDI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS MODEL STUDI

Kelompok 6

*ANALISIS MODEL STUDI

Page 2: ANALISIS MODEL STUDI

*PENDAHULUAN

*Pemeriksaan secara klinis belum lengkap dapat memberikan data yang dibutuhkan untuk perawatan ortodontik.

*Terbatasnya waktu pemeriksaan di klinik, ada bagian-bagian yang tidak bisa diamati secara teliti.

*Banyak pengukuran tidak bisa dilakukan secara langsung pada pasien.

*Karena itu diperlukan model cetakan gigi dan rahang sebagai model studi.

Page 3: ANALISIS MODEL STUDI

*PENDAHULUAN

*Analisis model studi adalah penilaian tiga dimensi terhadap gigi geligi pada rahang atas maupun rahang bawah, serta penilaian terhadap hubungan oklusalnya

Page 4: ANALISIS MODEL STUDI

*PEMBUATAN MODEL STUDI

*Mencetak rahang atas dan rahang bawah pasien

*Membuat gigitan sentrik (centric occlusal record)

*Boxing model cetakan

*Pemberian nomor model

*Penyabunan

Page 5: ANALISIS MODEL STUDI

*Model studi untuk analisis model studi harus meliputi seluruh anatomi yang penting, termasuk ketinggian vestibulum yang semaksimal mungkin

*MODEL STUDI

Page 6: ANALISIS MODEL STUDI

*SKEMA MODEL RAHANG ATAS

DAN BAWAH

*Pada kartu status dan laporan praktikum dibuat skema gigi-geligi pasien dari proyeksi oklusal.

*Dibuat pula gambar boxing model studi dan masing-masing elemen gigi diberi nomor (nomenclature).

Page 7: ANALISIS MODEL STUDI

*SKEMA MODEL RAHANG ATAS

DAN BAWAH

Page 8: ANALISIS MODEL STUDI

Midline RA*Beri titik pertama pada

daerah posterior di tengah-tengah fovea palatina kanan dan kiri, dan titik potong rugae palatina kedua kanan dan kiri

*Hubungkan kedua titik potong tersebut

*Penentuan Midline

RA dan RB

Page 9: ANALISIS MODEL STUDI

*Penentuan Midline

RA dan RB

*Midline RB :*Sama halnya dengan RA untuk penentuan mid line

pada RB *Oklusikan model studi pada posisi sentrik dan

transfer posisi mid line normal gigi insisivus pertama atas ke rahang bawah.

Page 10: ANALISIS MODEL STUDI

*MACAM-MACAM ANALISIS MODEL

STUDI

*Penilaian dari arah Sagital

*Penilaian dari arah Transversal

*Penilaian dari arah Vertikal

Page 11: ANALISIS MODEL STUDI

*Analisis Model Studi dalam

Keadaan Oklusi Sentrik

*Arah Sagital :

*Overjet

*Maloklusi Angle

*Crossbite anterior

*Arah Transversal :

*Mid line

*Crossbite Posterior

*Scissors bite

*Arah Vertikal :

*Overbite

*Openbite

*Deepbite

Page 12: ANALISIS MODEL STUDI

*Terminologi Anomali Model

Studi

Model Studi Dalam keadaan Oklusi Sentrik

Sagital Transversal Vertikal

OverjetMaloklusi Angle

Crossbite anterior

Mid lineCrossbite PosteriorScissors bite

OverbiteOpenbiteDeepbite

Model studi RA

Pergeseran gigi posterior

Malposisi gigi Infra versiSupra versi

Model studi RB

Pergeseran gigi posterior

Kurve spee kanan dan kiri

Malposisi gigiMid line

Infra versiSupra versi

Page 13: ANALISIS MODEL STUDI

*ARAH SAGITAL

1.OVERJET

Jarak antara permukaan labial gigi insisivus pertama bawah yang paling labial dengan tepi insisal insisivus pertama atas dalam keadaan oklusi sentrik.

Page 14: ANALISIS MODEL STUDI

*ARAH SAGITAL

2. KLASIFIKASI MALOKLUSI

BERDASARKAN KLASIFIKASI ANGLE : KLAS I (NEUTROKLUSI) KLAS II (DISTOKLUSI) KLAS III (MESIOKLUSI)

Page 15: ANALISIS MODEL STUDI
Page 16: ANALISIS MODEL STUDI

3. CROSSBITE ANTERIOR

Gigi geligi mempunyai hubungan buko lingual yang tidak normal

Page 17: ANALISIS MODEL STUDI

*ARAH TRANSVERSAL

1.Mid line

2.Crossbite posteior

3.Scissors bite

Page 18: ANALISIS MODEL STUDI
Page 19: ANALISIS MODEL STUDI

ARAH VERTIKAL

1.Overbite

Jarak antara bagian yang paling labial dari gigi insisivus atas yang overlap dengan gigi insisivus bawah secara vertikal

2.Open biteKegagalan dari gigi geligi atau salah satu gigi untuk bertemu dengan gigi antagonisnya pada lengkung rahang

3.Deep bite

Tepi insisal gigi insisivus bawah berkontak dengan bagian lingual gigi insisivus atas atau bagian labial jaringan gingiva

Page 20: ANALISIS MODEL STUDI
Page 21: ANALISIS MODEL STUDI

*PERGESERAN GIGI POSTERIOR

Disebabkan oleh :

Kehilangan gigi susu secara dini disebabkan oleh taruma, resorpsi akar gigi susu, karies, dan karena pencabutan yang dini.

Akibatnya hilangnya kontak proksimal gigi gigi akan bermigrasi ke tempat yang kosong

*MALPOSISI GIGI

Disebabkan oleh :

1.Kehilangan gigi susu yang dini

2.Kebiasaan buruk

Page 22: ANALISIS MODEL STUDI

1. INFRA VERSI

Posisi gigi yang menjauhi dataran oklusi

2. SUPRA VERSI

Posisi gigi yang melewati dataran oklusi

Page 23: ANALISIS MODEL STUDI

*KURVE SPEE KANAN DAN KIRI

Tahap penentuan kurve spee

1.Tempatkan suatu penggaris pada posisi horizontal mulai dari puncak tonjol gigi insisivus permanen bawah sampai ke puncak tonjol mesio bukal gigi molar pertama permanen bawah

2.Setelah itu gunakan kaliper zurich mengukur kedalaman kurve spee, dengan menempatkan kaliper tersebut pada puncak tonjol gigi premolar bawah secara tegak lurus terhadap penggaris

3. Kemudian catat hasilnya dalam satuan milimeter. Pencatatan pengukuran tersebut merupakan prediksi besar ruangan yang dibutuhkan untuk me- levelling gigi premolar bawah

Page 24: ANALISIS MODEL STUDI

THANK YOU