Upload
danny-pangesti-utomo
View
3
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Analisis Modul 2
Citation preview
Danny Pangesti Utomo 13112126
Prosedur yang dilakukan pada saat Praktikum
1. Meminjam alat alat yang digunakan pada praktikum dan mengeceknya.
2. Mengukur dimensi awal benda kerja yang akan digunakan.
3. Melakukan pemberian tanda pada benda kerja sesuai dengan gambar teknik yang akan dikerjakan
menggunakan tipe-ex.
4. Memasang dan mengencangkan mata gergaji pada gergaji tangan
5. Memasang dan mencekam benda kerja pada ragum.
6. Melakukan proses dengan posisi tangan, tubuh, dan kaki yang benar.
7. Melakukan proses penggergajian dilakukan dengan membuat alur terlebih dahulu dengan cara
menggergaji secara pelan dan terbentuknya goresan di benda kerja.
8. Penggerindaan terhadap benda kerja yang telah di lakukan penggergajian terlebih dahulu, ketika
melakukan penggerindaan dan benda kerja telah menjadi panas, benda kerja diberikan cairan
pendingin untuk menurunkan suhu pada benda kerja tersebut.
9. Penggerindaan tangan untuk bagian berbentuk V pada benda kerja dan untuk bagian lain yang
ingin direduksi dimensinya . Penggerindaan ini dilakukan hingga menimbulkan ketajaman pada
benda kerja atau hingga dimensi yang diinginkan.
10. Pengikiran dilakukan dengan mencekam benda kerja pada ragum terlebih dahulu dan pengikiran
dilakukan hingga permukaan benda kerja tidak tajam dan bisa dipegang oleh tangan manusia.
11. Pengecekan terhadap kondisi akhir benda kerja.
Analisis Hasil Benda Kerja
1. Benda kerja yang dihasilkan kurang sesuai dengan dimensi yang ada pada gambar teknik, hal ini
dikarenakan dan saat melakukan proses penggergajian pemotongan bagian tidak begitu akurat,
peletakan benda kerja terhadap ragum juga berperan dalam ketidak lurusan pemotongan. Pada
saat penandaan juga tidak begitu akurat sebab penandaan menggunakan tipe-ex sedikit sulit
dilakukan.
2. Lingkaran yang ada pada gambar teknik dan lingkaran yang dihasilkan tidak benar benar
lingkaran, hal ini dikarenakan pada saat pemberian tanda penggergajian dan penggerindaan
kurang berbentuk bulat sempurna sehingga lingkaran yang dihasilkan sebenernya tidak berbentuk
lingkaran sempurna, pada proses gerinda juga terjadi kesalahan pada praktikan sehingga bentuk
lingkarannya tidak begitu tepat.
3. Kekasaran permukaan pada benda kerja masih perlu dihaluskan kembali pada bagian pegangan
pisau dan pada bagian lingkaran.
4. Ketajaman pisau tidak begitu tajam, hal ini dikarenakan kurangnya pengasahan yang dilakukan
oleh gerinda
Analisis Parameter Proses
1. Kecepatan Potong
Kecepatan potong adalah kecepatan yang menimbulkan terbentuknya geram dan menghasilkan
pemotongan pada benda kerja, semakin besar kecepatan potong maka akan semakin besar
kecepatan penghasilan geram. Kecepatan potong tinggi akan menghasilkan permukaan hasil kerja
yang lebih halus dan kecepatan produksi lebih cepat. Kecepatan potong tinggi akan membuat
mata pahat cepat aus
2. Kecepatan Makan
Kecepatan makan adalah kecepatan yang memperluas bidang permukaan potong, kecepatan
makan berpengaruh ke permukaan yang dihasilkan, semakin besar kecepatan makan tidak
diimbangi dengan kecepatan potong yang besar, maka permukaan akan lebih kasar, gaya
pemotongan akan lebih besar
Ketajaman Mata Gergaji
Semakin tajam mata gergaji, maka proses penggergajian akan semakin cepat.
3. Panjang langkah pemotongan pada gergaji
Semakin panjang langkah pemotongan maka gaya yang dihasilkan keseluruhan makin kecil dan
lebih efisien
4. Material yang digunakan
Semakin keras material yang digunakan maka akan semakin lama dalam melakukan proses kerja
bangku, sehingga diperlukan tenaga yang lebih besar dan gaya yang lebih besar untuk melakukan
proses kerja bangku.
Fenomena yang Terjadi Pada Saat Praktikum
1. Keluarnya asap pada proses penggerindaan, hal ini terjadi karena gaya gesekan yang besar timbul
pada saat melakukan proses gerinda, sehingga pada saat tersebut benda kerja harus diberikan
cairan pendingin.
2. Timbulnya geram yang tidak kontinu pada saat proses penggergajian, pengikiran, dan
penggerindaan. Tetapi geram yang paling banyak dihasilkan adalah geram yang timbul pada saat
proses penggergajian, dan yang paling sedikit adalah pada saat pengikiran, karena pada saat
pengikiran yang dilakukan hanya menghaluskan permukaan benda kerja.
3. Timbulnya kebisingan pada saat melakukan gerinda tangan, hal ini disebabkan karena gaya
gesekan antara batu gerinda dan benda kerja sangat besar sehingga praktikan harus menggunakan
penutup telinga.
4. Percikan bunga api yang dihasilkan saat proses gerinda tergantung kecepatan makan dan
kedalaman potong dari benda kerja, semakin dalam dan cepat maka percikan akan semakin
banyak.