Analisis Pemantapan Mutu Internal Pemeriksaan Glukosa

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/9/2019 Analisis Pemantapan Mutu Internal Pemeriksaan Glukosa

    1/10

    ANALISIS PEMANTAPAN MUTU INTERNAL PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH

    DI INSTALASI LABORATORIUM KLINIK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

    A WAHAB SJAHRANIE SAMARINDARenny Wulanndari 1 , Sutiyami 2 , Eni kurniati 3

    INTISARI

    Instalasi Patologi Klinik RS A Wahab Sjahranie Samarinda merupakan salah satu

    unit operasional dalam pelayanan kesehatan yang melayani berbagai macam

    pemeriksaan yang menunjang sistem di RS A Wahab Sjahranie. Pemeriksaan

    Glukosa Darah merupakan salah satu uji laboratorium untuk evaluasi Diabetes

    Mellitus, permintaan pemeriksaan glukosa darah bisa mencapai 7.873 perbulan.

    Permasalahan hasil pemeriksaan glukosa darah yang tidak sesuai dengan klinis

    pasien setiap bulannya, melakukan pemeriksaan, serta pelaksanaan kontrol kualitas

    harian yang belum optimal mendorong peneliti untuk melakukan penelitian.

    Penelitian ini bertujuan untuk diketahui ketepatan dan ketelitian hasil pemeriksaan

    Glukosa Darah serta diketahui faktor-faktor yang terkait dengan mutu hasil

    pemeriksaan Glukosa Darah di Instalasi Laboratorium RSUD A Wahab Sjahranie

    Samarinda. Metode penelitian pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian

    deskriptif observasi. Penelitian dilakukan di Instalasi Patologi Klinik RSUD A Wahab

    Sjahranie Samarinda bulan Desember 2012. Subyek penelitian adalah petugas yang

    berhubungan langsung dengan pemeriksaan glukosa darah, dan observasi. Hasil

    Pemantapan Mutu internal Pemeriksaan Glukosa Darah di Instalasi Laboratorium

    RSUD A Wahab Sjahranie Samarinda pada tahap pra analitik mencapai 91.2%

    tergolong kriteria baik. Pada tahap analitik tergolong kriteria baik dengan pencapaian94,9% sedangkan pada tahap pasca analitik tergolong kriteria baik dengan

    pencapaian 93,5%. Uji ketepatan 1,07% yang berarti tingkat tinggi dan Uji Ketelitian

    1,64% juga mempunyai tingkat akurasi yang tinggi. Evaluasi kontrol melanggar

    aturan 10x wesgard rules dimana sepuluh kontrol terdapat pada satu level dalam

    rerata yang menunjukkan kesalahan sistematik. Setelah dianalisis Pemantapan

    Mutu Internal Pemeriksaan glukosa darah di Instalasi Laboratorium RSUD A Wahab

    Sjahranie Samarinda pada tahap pra hingga pasca pra analitik tergolong kriteria

    baik. Uji ketepatan baik dan uji ketelitian baik walaupun terjadi pelanggaran

    wesgardrule aturan 10x yaitu pada pelayanan instrumen bisa digunakan tetapi

    kalibrasi harus dijalankan secara teratur dan faktor-faktor yang terkait dengan mutu

    pemeriksaan glukosa darah dari tahap pra analitik, analitik dan pasca pra analitik

    secara keseluruhan sudah dilaksanakan dengan baik.

    Kata Kunci: Analisis, kontrol kualitas, ketepatan dan ketelitian, glukosa darah

    1. Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

    2,3. Dosen Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

  • 8/9/2019 Analisis Pemantapan Mutu Internal Pemeriksaan Glukosa

    2/10

    Pendaluhuan

    Rumah Sakit A Wahab Sjahranie adalah rumah sakit type B pendidikan milik

    pemerintah provinsi Kalimantan Timur dan berstatus sebagai rujukan puncak (TopReferensi) di Provinsi Kaltim juga sebagai pusat kegiatan penelitian, pengembangan

    serta diklat. 1

    Laboratorium klinik adalah sarana kesehatan yang melaksanakan

    pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan dari manusia untuk

    menentukan jenis penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh

    pada kondisi kesehatan atau perorangan dan masyarakat. RSUD A wahab Sjahranie

    memiliki Instalasi Laboratorium di bidang Patologi Klinik meliputi pelayanan

    Hematologi Klinik, Imunologi, Urinalisa, Mikrobiologi dan Kimia Klinik, yang

    merupakan salah satu unit operasional dalam pelayanan kesehatan Undang-Undang

    No. 36 Tahun 2006 tenttang kesehatan menjadi landasan hukum yang kuat untuk

    pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Kepmenkes No. 289 tentang

    pedoman Akreditasi Laboratorium Kesehatan dan Pemenkes No. 411 Tahun 2010

    tentang Laboratorium Klinik merupakan penjabaran dari undang-undang tersebut

    dalam menjamin mutu pelayanan laboratorium kesehatan bagi masyarakat. 2

    Permintaan pemeriksaan glukosa darah di instalasi Patologi Klinik RSUD A

    Wahab Sjahranie cukup tinggi, yaitu mencapai 55.113 sampel pada bulan Januari-

    Juli 2012 dengan rata-rata jumlah pemeriksaan setiap bulannya adalah 7.873

    sampel. Hasil pemeriksaan glukosa darah sangat bermanfaat untuk pengambilan

    keputusan-keputusan klinis bagi keselamatan pasien. Sebagai komponen penting

    dalam pelayanan kesehatan, hasil pemeriksaan laboratorium harus terjamin

    mutunya.

    3

    Pemantapan mutu internal glukosa darah dilakukan secara mandiri oleh

    laboratorium klinik dengan memonitor prosedur pemeriksaan yang merupakan

    indikator kinerja laboratorium sehingga mutu akurasi (ketepatan) dan presisi

    (ketelitian) hasil laboratorium dapat terus ditingkatkan. 4

    Untuk dapat memberikan jaminan mutu tersebut, maka perlu dilakukan

    upaya yang sistematis yang dinamakan kontrol kualitas (Quality Control). Evaluasi

    hasil kontrol dapat dilakukan dengan menggunakan aturan-aturan wesgard

    (Wesgard rules). Upaya pemantapan mutu internal di Instalasi Laboratorium RSUD

    A Wahab Sjahranie samarinda telah dilaksanakan diantaranya dengan kontrol

    kualitas dibidang kimia klinik termasuk kontrol kualitas glukosa darah. Namun untuk

    mendapatkan validitas hasil pemeriksaan pemantapan glukosa darah maka perlu

    adanya pelaksanaan pemantapan mutu internal dari tahap pra analitik dan pasca

    analitik, agar hasil yang dikeluarkan oleh laboratorium dapat

    dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui bagaimana

    pelaksanaan pemantapan mutu internal pemeriksaan glukosa darah di instalasi

    laboratorium RSUD A Wahab Sjahranie samarinda.

  • 8/9/2019 Analisis Pemantapan Mutu Internal Pemeriksaan Glukosa

    3/10

    Metode

    Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yang bertujuan untuk mengetahui

    ketepatan dan ketelitian hasil pemeriksaan glukosa darah di Instalasi Patologi KlinikRumah Sakit Umum A wahab sjahranie yang dilaksanakan pada bulan Desember

    2012 serta faktor-faktor yang terkait dengan mutu hasil pemeriksaan glukosa darah.

    Subyek dalam penelitian ini adalah petugas yang berhubungan langsung

    dengan proses pemeriksaan glukosa darah. Narasumber ditetapkan secara

    purposive karena mempertimbangkan kekayaan informasi sehingga diharapkan

    peneliti akan mendapatkan informasi yang sebanyak-banyaknya tentang

    pelaksanaan pemantapan mutu internal pemeriksaan glukosa darah.

    Narasumber sendiri berjumlah 10 orang., terdiri dari 1 orang kepala instalasi,

    orang penanggung jawab quality kontrol dan petugas plebotomi dan tujuh orang

    analisis pelaksana. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

    meliputi metode observasi yakni melakukan observasi langsung dengan bantuan

    checklist tentang kegiatan pemantapan mutu internal mulai dari tahap pra analitik

    dan pasca pra analitik, metode wawancara yakni melakukan wawancara kepada

    petugas perihal pelaksanaan kegiatan pemantapan mutu internal dan pengumpulan

    dokumen, yakni mengambil data kontrol kualitas pemeriksaan glukosa darah pada

    bulan Desember 2012 sebagai periode kontrol untuk menentukan bias (d%),

    ketelitian (CV%).5

    Hasil Penelitian

    Karakteristik Narasumber

    Wawancara dilakukan untuk menggali informasi yang lebih dalam tentangpelaksanaan mutu internal. Wawancara dilakukan terhadap 10 orang responden,

    yaitu satu dokter sebagai kepal instalasi dengan masa dinas 9 tahun, satu

    penanggung jawab quality control dengan masa dinas empat belas tahun, dan

    petugas plebotomi serta tujuh petugas analisis.

    1. Pelaksanaan Pemantapan Mutu Internal Pemeriksaan Glukosa darah

    Hasil Observasi

    Observasi kepada petugas laboratorium dilaksanakan selama 20 hari kerja.

    Observasi dilakukan langsung dengan menggunakan check list sebagai paduan

    dalam observasi tentang pelaksanaan pemantapan mutu internal pemeriksaan

    glukosa darah mulai tahap pra analitik, tahap analitik dan tahap pasca analitik.

    A. Tahap Pra Analitik

    Aspek yang dinilai pada tahap pra analitik adalah identifikasi pasien dan

    specimen, persiapan pasien, pengambilan dan penerimaan specimen,

    penanganan specimen dan uji kualitas reagen. Data pelaksanaan

    spemantapan mutu internal pemeriksaan glukosa darah tahap pra analitik

    menunjukkan psesentase pelaksanaan sebanyak 91,2%. Semua aspek

  • 8/9/2019 Analisis Pemantapan Mutu Internal Pemeriksaan Glukosa

    4/10

    kegiatan pada tahap ini termasuk kriteria baik yaitu aspek identifikasi pasien

    dan specimen, persiapan pasien, pengambilan dan penerimaan specimen

    dan uji kualitas reagen.B. Tahap analitik

    Aspek yang dinilai pada tahap analitik adalah perawatan dan kalibrasi alat, uji

    kontrol ketepatan dan ketelitian, dan pelaksanaan pemeriksaan. Data

    pelaksanaan pemantapan mutu internal Pemeriksaan Glukosa Darah tahap

    analitik menunjukkan presentase pelaksanaan sebanyak 94,3%, termasuk

    kriteria baik. Pada tahap innni semua aspek kegiatan termasuk kriteria baik

    yaitu perawatan dan kalibrasi alat, uji ketepatan dan ketelitian pelaksanaan

    pemeriksaan.

    C. Tahap Pasca Analitik

    Aspek yang dinilai pada tahap pasca analitik adalah interprestasi, vertifikasi,

    validasi hasil, pencatatan dan pelaporan hasil. Data pelaksanaan

    pemantapan mutu internal pemeriksaan glukosa darah tahap pasca analitik

    menunjukkan presentase pelaksanaan sebanyak 93,5%, termasuk kriteria

    baik seluruh kegiatan pada tahap ini termasuk kriteria baik.

    Pemeriksaan serum kontrol Glukosa darah di Instalasi laboratorium RSUD A

    wahab Sjahranie sudah dilakukan setiap hari oleh petugas shift pagi antara

    pukul 07.30 08.00 sebelum pemeriksaan sampel dilaksanakan. Serum

    kontrol untuk pemeriksaan glukosa darah hanya memakai satu level yaitu

    kontrol normal.

    Hail Analisa Ketepatan dan ketelitian pemeriksaan glukosa darah disajikan

    dalam tabel berikut :No Kriteria Hasil Standar

    1. Bias (d%) 1,07 2,2

    2. Coevisien Variensi(CV%)

    1,64 2,9

    3. Wesgardrules Ada pelanggaranterhadap aturan 10x.sepuluh nilaiberurutan beradapada sisi yang samaterhadap reratadalam satu level

    kontrol.

    Tidak adapelanggaran aturan12S 113S. 22S. R4S.41S.dan aturan 10x

    Jika didapatkan nilai bias dan CV rendah maka hanya membutuhkan

    prosedur QC minimal, tapi bila tetap didapatkan nilai bias tinggi, maka membutuhkan

    lebih banyak prosedur QC. Pada hasil analisis faktor-faktor yang terkait dengan

    pemeriksaan glukosa darah, yaitu :

  • 8/9/2019 Analisis Pemantapan Mutu Internal Pemeriksaan Glukosa

    5/10

    a) Pra Analitik

    1. Kelengkapan formulir yang belum lengkap

    Petugas melengkapi formulir yang tidak lengkap dengan menanyakan lagipada pasien rawat jalan atau rawat inap.

    2. Persiapan Pasien

    Dalam pengamatan petugas memberikan informasi persiapan pasien

    sebelum pengambilan 00specimen selebihnya pasien sudah memahami

    sendiri.

    3. Pengambilan Specimen dilakukan petugas yang terampil dengan cara yang

    benar

    Petugas sudah melakukan sesuai SOP dan teramppil.

    4. Mengecek specimen setelah pengolahan/sentrifuge untuk melihat kondisi

    specimen hemolisis atau tidak.

    Petugas mengecek ada lisis atau tidak specimen setelah dicentrifuge, bila

    ada sampel lisis yang tidak dilanjutkan untuk pemeriksaan

    5. Selalu mengecek tanggal kadaluwarsa reagensia sebelum digunakan

    Petugas mengecek setiap penggantian reagen baru selalu dilakukan

    pengecekan tanggal kadaluwarsa reagen yang ada di kotak list.

    6. Pengelolaan sampel pada waktu dibawa sampai ke laboratorium

    Setelah dilakukan sampling specimen dituang ke botol atau tabung yang

    sudah siap kemudian dibawa dengan box supaya aman.

    b) 1. Kalibrasi alat

    Kalibrasi alat rutin dilakukan petugas setiap menyalakan alat dan sebelum

    dilakukan pemeriksaan.2. Melakukan kontrol serum pada setiap pemeriksaan specimen

    Sebelum melakukan pemeriksaan petugas rutin melakukan kontrol kualitas

    setiap pagi hari.

    3. Ada SOP

    Sudah ada SOPPP di setiap sub/seksi terutama ruang kimia klinik.

    4. Evaluasi hasil kontrol kualitas

    Evaluasi belum rutin dilaksanakan hanya berdasarkan masuk tidaknya nilai

    kontrol dalam range yang dikeluarkan pabrik dan diulang bila tidak masuk

    range.

    5. Pemeliharaan suhu almari es dan ruangan

    Petugas melakukan pemantauan terhadap suhu lemari es tempat

    penyimpanan control dan reagen secara rutin.

    c) Pasca Analitik

    1. Mencatat hasil pemeriksaan pada register pemeriksaan .

    Petugas selalu mencatat setiap hasil yang keluar pada register pemeriksaan

    untuk dituliskan ke blangko hasil

  • 8/9/2019 Analisis Pemantapan Mutu Internal Pemeriksaan Glukosa

    6/10

    2. Mengecek parameter pemeriksaan sudah sesuai permintaan

    Petugas mengecek setiap hari hasil yang keluar untuk menghindari

    kurangnya parameter yang tertinggal.3. Penyerahan hasil ke pasien

    Hasil diserahkan pada pasien datang dengan mengambil sendiri

    4. Hasil dikonsultasikan kepada penanggung kjawab jika hasil meragukan.

    Setiap hasil yang meragukan dilaporkan pada dokter penanggung jawab

    untuk dicari permasalahannya.

    Pembahasan

    Dari hasil observasi yang diolah dengan statistik deskriptif berdasarkan

    scoring, diperoleh hasil seperti pada tabel . Penentuan kriteria dibagi menjadi tiga

    kelompppok sebagai berikut : kriteria baik dengan presentase pencapaian 75-100%;

    kriteria kurang baik dengan presentase pencapaian 60-74,9%; kriteria tidak baik

    dengan presentase pencapaian 0-58,9%. 7

    a. Tahap Pra Analitik

    1. Aspek identifikasi pasien dan specimen tergolong kriteria baik dengan

    pencapaian 90,0%. Kegiatan menolak specimen dengan identitas yang tidak

    lengkap terdapat 65% termasuk kriteria kurang baik. Hal ini menunjukkan

    petugas kurang menyadari pentingnya identitas specimen, dimana identitas

    specimen merupakan salah satu hal utama yang utama untuk mencegah

    kemungkinan tertukarnya specimen laboratorium. Petugas harus lebih

    memperhatikan identitas sebelum menerima specimen.

    2. Aspek persiapan pasien dengan pencapaian 86,4% tergolong kriteria baik.Semua kegiatan sudah dilaksanakan dengan baik oleh petugas.

    3. Aspek pengambilan dan penerimaan specimen dengan pencapaian 94,3%

    tergolong kriteria baik. Semua kegiatan sudah dilaksanakan dengan baik

    oleh petugas.

    4. Aspek penanganan specimen tergolong kriteria baik dengan pencapaian

    95.0%. Semua aspek penanganan specimen sudah dilaksanakan dengan

    baik oleh petugas

    5. Aspek uji kualitas reagen tergolong kriteria baik dengan pencapaian 90,5%.

    Semua aspek uji kualitas reagen sudah dilaksanakan dengan baik oleh

    petugas.

    b. Tahap analitik

    1. Aspek perawatan dan kalibrasi peralatan tergolong kriteria baik dengan

    pencapaian 96,1%. Semua kegiatan sudah dilaksanakan dengan baik oleh

    petugas.

    2. Aspek pengujian kontrol ketepatan dan ketelitian dengan pencapaian 90,5%

    tergolong kriteria baik. Pada kegiatan evaluasi hasil kontrol harian pada kartu

  • 8/9/2019 Analisis Pemantapan Mutu Internal Pemeriksaan Glukosa

    7/10

    kontrol terdapat 60% dengan kriteria tidak baik, hal ini disebabkan tidak

    rutinnya mengevaluasi hasil kontrol harian dan hanya satu petugas yang

    melakukannya. Petugas harus melakukan evaluasi hasil setiap hari karenaevaluasi hasil ketelitian dan ketepatan dapat menentukan apakah ada

    penyimpangan atau tidak pada hari tersebut.

    3. Aspek pelaksanaan pemeriksaan dijalankan dengan baik dengan pencapaian

    96,4%.

    c. Tahap pasca analitik

    1. Aspek interpretasi, verifikasi dan validasi dilaksanakan dengan baik dengan

    pencapaian 98,%. Petugas sudah melakukan pengecekan ulang kesesuaian

    hasil pemeriksaan, memastikan semua prosedur sudah diakui dengan

    benar/tidak terjadi kesalahan dari tahap pra analitik sampai hasil siap

    dilaporkan.

    2. Aspek pencatatan hasil pemeriksaan tergolong baik dengan pencapaian

    84,3%.

    3. Aspek pelaporan hasil pemeriksaan tergolong baik dengan pencapaian

    98,3%. Yang perlu ditingkatkan adalah penyerahan hasil kepada pasien

    memakai buku ekspedisi.

    Analisis Pelaksanaan Uji ketepatan dan Ketelitian

    Berdsarkan hasil observasi terhadap pemeriksaan bahan kontrol selama 20

    hari, pelaksanaan uji ketepatan pemeriksaan di instalasi laboratorium Klinik RSUD A

    wahab Sjahranie Samarinda untuk pemeriksaan glukosa darah mempunyai

    ketepatan yang tinggi. Karena semakin kecil bias, semakin tinggi akurasipemeriksaan kita. 4

    Tingkat ketelitian pemeriksaan glukosa darah juga mempunyai ketelitian

    yang tinggi, dari hasil analisis ketepatan dan ketelitian berdasarkan wesgardrule

    dalam grafik Levey Jenning hasil yang didapatkan kontrol dapat diterima semua

    tetapi sepuluh nilai berurutan berada pada sisi yang sama terhadap rerata dalam

    satu level kontrol, pada aturan ini terjadi pelanggaran yang mengidentifikasikan pada

    kesalahan sistematik. Kesalahan sistematik ini dapat diminimalkan dengan

    mematuhi :

    1. Kalibrasi instrumen analitik dan non analitik secara berkala.

    2. Penggunaan metode kalibrasi yang tepat.

    3. Penggunaan metode pemeriksaan yang direkomendasikan

    4. Pemeliharaan alat secara berkala

    5. Penyimpanan bahan kontrol, standar, dan kalibrator yang tepat.

  • 8/9/2019 Analisis Pemantapan Mutu Internal Pemeriksaan Glukosa

    8/10

    Hasil Analisis Faktor-faktor yang terkait dengan Mutu Internal Pemeriksaan

    Glukosa Darah

    Berdasarkan hasil analisis faktor-faktor yang terkait dengan mutupemeriksaan glukosa darah dari tahap pra analitik, dan pasca analitik sudah

    dilakukan oleh semua petugas laboratorium secara benar dan sesuai dengan SOP

    yang ada, serta pelaksanaannya sudah dilakukan secara teratur.

    Kesimpulan

    Pemantapan mutu internal pemeriksaan glukosa darah bulan Desember

    2012 di Instalasi Laboratorium RSUD A wahab sjahranie Samarinda secara

    keseluruhan sudah dilaksanakan dengan baik mulai dari tahap pra analitik , tahap

    analitik dan tahap pasca analitik, dikarenakan petugas yang sudah mematuhi

    prosedur tetap (SOP) yang ada dan sudah sesuai dengan pedoman Good

    Laboratory Pracitice. Masih memerlukan perbaikan yaitu pada tahap pra analitik

    aspek identifikasi pasien dan specimen, pada tahap analitik aspek uji kontrol

    ketepatan dan ketelitian, yaitu hanya melakukan kontrol setiap hari dan tidak

    melakukan evaluasi secara rutin.

    Hasil pelaksanaan uji ketelitian pemeriksaan glukosa darah bulan Desember

    2012 di instalasi RSUD A wahab sjahranie Samarinda mempunyai tingkat akurasii

    yang baik dengan nilai KV (%) sebesar 1,64% dengan nilai spesifikasi 2,9% yang

    menunjukkan tidak adanya kesalahan acak.

    Hasil pada pelaksanaan uji ketepatan dan ketelitian untuk pemeriksaan

    glukosa darah didapatkan nilai biasnya d (%) sebesar 1,07% dengan nilai spesifikasi

    2,2% yang menunjukkan semakin kecil biasnya, semakin tinggi akurasinya, danpada analisis ketepatan dan ketelitian dalam grafik Levey Jennings hasil yang

    didapatkan kontrol dapat diterima tetapi terdapat pelanggaran 10x yaitu sepuluh nilai

    berurutan berada pada sisi yang sama terhadap rerata dalam satu level kontrol yang

    sama, hal ini menunjukkan adanya kesalahan sistematik, tetap bisa menggunakan

    instrumen untuk pelayanan pasien, tetapi maintenance atau kalibrasi harus tetap

    dijalankan.

    Pada pemantapan mutu internal juga terdapat faktor yang terkait dengan

    mutu hasil pemeriksaan glukosa darah di Instalasi aboratorium Klinik RSUD A

    wahab sjahranie Samarinda yang sudah dilaksanakan sesuai dengan standar

    Prosedur Operasional , yang belum dilaksanakan adalah pelaksanaan uji ketepatan

    dan ketelitian di evaluasi dengan penelitian terhadap grafik Levey Jenning atau

    analisis wesgardrule untuk mengetahui faktor penyebab kesalahan analitik.

  • 8/9/2019 Analisis Pemantapan Mutu Internal Pemeriksaan Glukosa

    9/10

    Pada pemantapan mutu internal juga terdapat faktor-faktor yang terkait

    dengan mutu hasil pemeriksaan glukosa darah di Instalasi laboratorium klinik RSUD

    A wahab sjahranie Samarinda dari latar belakang pendidikan dan pengalaman sertatentang pelaksanaan pemantapan mutu internal pemeriksaan glukosa darah di

    Laboratorium RSUD A wahab sjahranie Samarinda dari tahap pra analitik, tahap

    analitik, dan tahap pasca analitik secara keseluruhan sudah dilaksanakan dengan

    baik dan sudah ada SOP sebagai pedoman pelaksanan tetapi belum semua benar

    dan tertur sesuai standar (Good Laboratory Pracitice) yang menjadi pedoman kerja

    di Laboratorium.

    Saran

    1. Pada tahap pra analitik

    a. Ketelitian petugas dalam identifikasi pasien dan specimen dalam form

    permintaan pemeriksaan laboratorium perlu dilengkapi dan petugas

    poliklinik/dokter pengguna jasa laboratorium secara lengkap karena

    kelengkapan identitas merupakan bagian dari mutu pemeriksaan.

    b. Kepatuhan petugas sampling terhadap prosedur tetap/standar persiapan

    pasien pemeriksaan glukosa darah lebih ditingkatkan guna meningkatkan

    mutu pemeriksaan.

    2. Pada tahap analitik

    a. Petugas laboratorium perlu melakukan perawatan dan pemeliharaan secara

    berkala dalam 3 bulan sekali agar diperoleh kondisi yang optimal, karena alat

    merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan.]

    b. Perlu adanya sosialisasi untuk petugas laboratorium dalam evaluasiwesgardrule secara rutin, karena uji ketepatan dan ketelitian dalam kontrol

    serum parameter pemeriksaan merupakan salah satu pedoman yang dapat

    digunakan laboratorium dalam kebijakan suatu mutu hasil pemeriksaan.

    c. Memberikan pelatihan atau pengetahuan kepada petugas laboratorium

    untuk dapat melakukan evaluasi pemantapan mutu internal laboratorium

    klinik.

    3. Tahap pasca analitik

    a. Dilakukan evaluasi / audit internal yaitu menilai atau memeriksa kembali

    secara kritis berbagai kegiatan pemantapan mutu internal yang belum sesuai

    dengan standar (Good Laboratory Pracitice) sehingga mutu pemeriksaan

    laboratorium selalu terjaga.

    b. Perlu sosialisasi tentang pentingnya LIS (Laboratory Information System) dan

    pengajuan kepada Rumah sakit untuk dapat melaksanakan sistem tersebut

    guna meminimalisir tingkat identifikasi, pencatatan dan pelaporan hasil

    pemeriksaan.

  • 8/9/2019 Analisis Pemantapan Mutu Internal Pemeriksaan Glukosa

    10/10

    Daftar Pustaka

    1. Http//rsudaws.com. Profil RSUD A wahab sjahranie Samarinda

    2. Depkes RI. 2010. Produk Hukum. Diunduh tanggal 08 September 2012 darihttp://www.hukor.depkes.go.id

    3. Depkes RI. 2004. Pedoman Praktek laboratorium yang Benar (Good

    Laboratory Practice), Cetakan ke-3 Jakarta.

    4. Sukorini, U, Nugroho, D. K., riski, M., Hendriawan P. J., B. 2010.

    Pemantapan Mutu Internal Laboratorium Klinik. Kanalmedika dan Alfamedia

    Citra. Yogyakarta.

    5. Depkes RI. 2007. Standar pelayanan Rumah Sakit-Instrumen Penilaian

    Akreditasi Rumah Sakit. Departemen Kesehatan RI. Jakarta

    http://www.hukor.depkes.go.id/http://www.hukor.depkes.go.id/http://www.hukor.depkes.go.id/