Click here to load reader
Upload
phunghuong
View
310
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN
DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN PRODUK PAKAIAN DI RAMAYANA CIPUTAT
Oleh:
CHAMZAH
NIM: 102081026081
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2009
ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN KUALITAS
PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
PRODUK PAKAIAN DI RAMAYANA CIPUTAT
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk meraih
Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
Chamzah
NIM 102081026081
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Heryanto, SE, M.Si
NIP. 131 474 891 NIP. 131 569 931
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2009
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN
DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
PRODUK PAKAIAN RAMAYANA CIPUTAT
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana
Ekonomi
Oleh
CHAMZAH
NIM : 102081026081
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Heryanto, SE, M. Si
NIP. 131 474 891 NIP. 131 569 931
Penguji Ahli
Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM
NIP. 150 317 955
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H / 2009 M
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Senin Tanggal Sembilan Bulan Februari Tahun Dua Ribu Sembilan telah
dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Chamzah NIM : 102081026081 dengan
judul Skripsi “ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN
KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
PRODUK PAKAIAN RAMAYANA CIPUTAT” (Studi Kasus Produk Pakaian
Ramayana Ciputat). Memperhatikan kemampuan dan penampilan mahasiswi
tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Jakarta, Februari 2009
Tim Penguji Ujian Komprehensif
Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM
Ketua Sekretaris
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS
Penguji Ahli
ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN
DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
PRODUK PAKAIAN RAMAYANA CIPUTAT
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana (S1)
Ekonomi
Oleh
CHAMZAH
NIM : 102081026081
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Heryanto, SE, M. Si
NIP. 131 474 891 NIP. 131 569 931
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H / 2009 M
ABSTRACT
ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN
DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
PRODUK PAKAIAN RAMAYANA CIPUTAT
Oleh
Chamzah
The purpose of this accuration is for identity the influence between the
variable for marketing mix is product (X1), price (X2), promotion (X3), place
(X4) and service quality (X5) affect in purchase (Y).
The accuration methode whice use are survey methode and 100
respondents which ever buyed in Ramayana Ciputat. The sample technic which use in the accuration is whit simple random sampling methode.
Result of this accuration point that there is significant influence between
the variable for marketing mix in product (X1) with purchase (Y) with value t-
count more than from t-table (1,692 > 1,66) for price (X2) with purchase (Y) with
value t-count more than from t-table (2,390 > 1,66) for promotion (X3) with
purchase (Y) with value t-count more than from t-table (1,794 > 1,66) for place
(X4) with purchase (Y) with value t-count more than from t-table (2,426 > 1,66)
and service quality (X5) with purchase (Y) with value t-count more than from t-
table (1,694 > 1,66), and the coefience is 21,932. And than also there is a sihnificant influence between the variable for marketing mix in product (X1),
price (X2), promotion (X3), place (X4) and service quality (X5) affect in purchase (Y) with value F-count more than from F-table (12,240 > 2,68) the multiple
regression equation is Y = 21,932 + 0,166 + 0, 278 + 0,249 + 0,211 and determinant coefficient (R Square) is 0,521.
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN
DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
PRODUK PAKAIAN RAMAYANA CIPUTAT
Oleh
Chamzah
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh antara
variabel bauran pemasaran yaitu produk (X1), harga (X2), promosi (X3), lokasi
(X4) dan kualitas pelayanan (X5) terhadap keputusan pembelian (Y) pada produk
pakaian di Ramayana Ciputat.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey, dan responden
sebanyak 100 orang yang pernah berbelanja di Ramayana Ciputat. Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode
simple random sampling. Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh signifikan positif variabel
bauran pemasaran (produk (X1), harga (X2), promosi (X3), lokasi (X4)) terhadap variabel keputusan pembelian (Y) penelitian ini juga menunjukan terdapat
pengaruh yang signifikan positif variabel kualitas pelayanan (X5) terhadap variabel keputusan pembelian (Y). Dan secara keseluruhan hasil penelitian
menemukan variabel bauran pemasan (produk (X1), harga (X2), promosi (X3),
lokasi (X4)) dan variabel kualitas pelayanan (X5) berbengaruh signifikan positif
terhadap variabel keputusan pembelian (Y).
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan mengucapkan puji dan rasa syukur selalu terpanjatkan kehadirat
Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan ridho-Nya kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, dengan judul
“Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Pakaian di Ramayana Ciputat”. Shalawat serta
salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Baginda Nabi Muhammad SAW,
beliaulah yang telah membawa dan memperjuangkan agama Islam dari zaman
yang penuh kegelapan hingga terang benderang seperti sekarang ini.
Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa penulisan
skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna, karena
pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki sangat terbatas, oleh sebab itu
penulis mengharapkan saran dan kritik serta tanggapan dari semua pihak demi
penyempurnaan penulisan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk
memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas
Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besernya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,
pengarahan, bimbingan dan do’a yang tulus serta memberikan dorongan semangat
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Antara lain :
1. Orang tua tercinta, Ayahanda H. Muhammad Hatta dan Ibunda Hj.
Muhirah yang telah memberikan dukungan dan do’a yang tidak terhingga
dan tidak pernah sedikitpun akan terlupakan, serta dukunngannya baik
yang berbentuk materil maupun dukungan moril hingga penulisan skripsi
ini bisa terselesaikan.
2. Bapak Prof.Dr. Abdul Hamid, MS, selaku dosen pembimbing I dan selaku
Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.yang sangat membantu dalam penyusunan skripsi ini hingga
selesai.
3. Bapak Heryanto, S.E, M.Si, selaku dosen pembimbing II, yang telah
meluangkan waktu dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.
4. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni., MM, selaku ketua Jurusan Manajemen.
5. Bapak-bapak dan Ibu-ibu dosen serta seluruh staf akademika dan
karyawan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, atas partisipasi dan segala bantuannya selama penulis menuntut
ilmu.
6. Untuk kakak ku yang tersayang Muhidin serta istri, Umala serta suami,
dan Nur Siah. Yang tiada henti-hentinya memberikan dukungan, nasehat,
motivasi dan dorongan semangat serta do’anya yang tidak terhingga dan
cukup besar bagi penulis dalam proses pembuatan skripsi ini hingga dapat
terselesaikan dan selama menjalani pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
7. Sahabat-sahabatku Danel’s Vans, Ilham, Aming, Ubay, Oyot, Jum’i,
Helmi (Ujang), Malik, Udien, Subhan, Cak Habib, Opik Alici@, Ucuf
cute, Adhi, Special to Zheeda villa.
8. Teman-temanku semua yang seperjuangan yang tidak bisa disebutkan satu
persatu selama belajar di UIN yang tidak dapat disebutkan satu persatu,
yang telah memberikan dorongan dan motivasi selama penulis manuntut
ilmu di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Semoga semua amal dan kebaikan serta bantuan yang penulis terima
selama menjalani pendidikan mendapat balasan dan ridho dari Allah SWT,
Amiiiin…….
Akhir kata, semoga skripsi ini setidaknya dapat memberikan sumbangan
pikiran dan saran untuk perkembangan dalam pendidikan.
Wassalam
Jakarta, Juli 2009
Penulis
Chamzah
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ABSTRACT....................................................................................................... i
ABSTRAK..........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL..............................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................ 1
B. Perumusan Masalah .............................................................. 5
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ............................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Bauran Pemasaran................................................................. 7
1. Produk (Product)............................................................. 8
2. Harga (Price) .................................................................. 9
3. Lokasi atau Saluran Distribusi (Place)............................. 9
4. Promosi (Promotion)....................................................... 10
B. Kualitas Pelayanan (Service Quality) .................................... 10
1. Pengertian Kualitas Pelayanan ........................................ 10
2. Dimensi Kualitas Pelayanan ........................................... 12
3. Prinsip-prinsip Kualitas Pelayanan.................................. 15
C. Perilaku Konsumen............................................................... 17
1. Perangsang Penjualan ..................................................... 19
2. Perangsangasang Lainnya ............................................... 21
3. Faktor-Faktor Pembelian................................................. 22
4. Proses Keputusan Pembeli .............................................. 23
5. Keputusan Pembeli ......................................................... 26
D. Penelitian Terdahulu ............................................................. 27
E. Kerangka Pemikiran.............................................................. 27
F. Perumusan Hipotesis............................................................. 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian..................................................... 31
B. Metode Penentuan Sampel .................................................... 31
C. Metode Pengumpulan Data ................................................... 32
D. Metode Analisis .................................................................... 33
1. Uji Validitas dan Realibilitas........................................... 35
2. Uji Asumsi Klasik ........................................................... 38
3. Analisis Regresi Beerganda............................................. 40
4. Pengujian Uji T ............................................................... 41
5. Pengujian Uji F ............................................................... 42
E. Definisi Operasional Variabel ............................................... 43
BAB IV PENELITIAN DAN PEMABAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian........................... 47
B. Uji Validitas dan Reliabilitas................................................. 49
C. Deskriftip Analisis ................................................................ 55
D. Uji asumsi Klasik.................................................................. 72
E. Analisis Regresi Berganda .................................................... 77
F. Pengujian Hipotesis .............................................................. 78
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan........................................................................... 88
B. Implikasi dan Saran............................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 92
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
No Keterangan Halaman
3.1 Skala Likert 34
3.2 Operasional Variabel 45
4.1 Operasinal Variabel Penelitian 50
4.2 Hasil Try out Instrumen 51
4.3 Uji Realibilitas 53
4.4 Produk Anak-anak Yang Ditawarkan 54
4.5 Produk Dewasa Yang Ditawarkan 55
4.6 Produk Orang tua Yang Ditawarkan 55
4.7 Banyaknya Model Yang Ditawarkan 56
4.8 Jumlah Persediaan Yang Ditawarkan 56
4.9 Harga Yang Ditawarkan Sangat Terjangkau 57
4.10 Harga Bervariasi Pada Produk Pakaian 57
4.11 Terdapat Potongan Harga Pada Produk 58
4.12 Adanya Hadiah Atau Bonus 58
4.13 Lokasi Dengan Pemberhentian Angkutan Umum 59
4.14 Lokasi Yang Strategis Untuk Dilalui Kendaraan 59
4.15 Penampilan Pegawai Yang Baik 60
4.16 Karyawan Melayani Dengan Baik 60
4.17 Karyawan Memahami Yang Dibutuhkan Konsumen 61
4.18 Karyawan Peduli Terhadap Konsumen 61
4.19 Aman dan Nyaman Dalam Berbelnja 62
4.20 Tersedianya Ruang Informasi 62
4.21 Kebersihan Tempat Sangat Terjaga 63
4.22 Tersedianya Sarana parkir Kendaraan 63
4.23 Kemudahan Dalam Pembayaran Secara Fleksibel 64
4.24 Tersedianya Keamanan di Setiap Sudut 64
4.25 Adanya Kebutuhan 65
4.26 Dipengaruhi Teman atau Keluarga 65
4.27 Adanya Discount Pada Produk 66
4.28 Faktor Ekonomis dan Harga Terjangkau 66
4.29 Model Produk 67
4.30 Kualitas Produk Yang Terjamin 67
4.31 Jumlah Produk Yang Tersedia Yang Banyak 68
4.32 Kemudahan Dalam Pembayaran 68
4.33 Keamanan dan Nyaman Dalam Berbelanja 69
4.34 Uji Multikolinearitas 70
4.35 Uji Autokorelasi 71
4.36 Analisis Regresi Berganda 73
4.37 Model Summery 74
4.38 Uji t-hitung 78
4.39 Uji f-hitung 79
DAFTAR GAMBAR
No. Keterangan Hal
2.1 Model Prilaku Pembeli .................................................. 18
2.2 Proses Keputusan Membeli ........................................... 23
2.3 Kerangka Pemikiran ...................................................... 30
4.1 Hasil Uji Normalitas Data ............................................. 70
4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas .......................................... 72
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pada saat ini meningkatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia
mengakibatkan meningkatnya kebutuhan masyarakat. Kebutuhan
masyarakat yang sangat beragam tersebut diimbangi dengan munculnya
berbagai perusahaan yang memproduksi produk barang dan jasa, sehingga
sekarang ini banyak perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam jenis
usaha yang sama.
Dengan berkembangnya industri tekstil yang semakin pesat saat
ini, membuat konsumen semakin mudah untuk mendapatkan produk yang
sesuai dengan kebutuhan dan seleranya. Seiring dengan itu, persaingan di
dunia industri tekstil khususnya pakaian pun semakin ketat diantara para
produsen yang bersaing dalam memperebutkan konsumen. Oleh karena itu
para produsen terlebih dahulu harus memahami konsumen, mengetahui apa
yang dibutuhkannya, apa seleranya, dan melihat bagaimana konsumen
mengambil keputusan dalam melakukan pembelian suatu produk.
Untuk sarana pemenuhan kebutuhan sekarang ini, pakaian
merupakan pemenuhan yang sangat diperlukan untuk kebutuhan sehari-
harinya. Seperti yang kita lihat banyaknya pasar-pasar atau produsen
menjual produk guna pemenuhan kebutuhan masyarakat khususnya pakaian
pada halnya pasar swalayan Ramayana.
Pada 1978, Ramayana hanyalah sebuah store pakaian kecil yang
terdapat di Jalan Sabang, Jakarta Pusat. Saat itu, dunia retail belum semarak
seperti sekarang. Namun, Ramayana yang berani tampil beda dengan konsep
melayani masyarakat kelas menengah ke bawah, mampu menjadi pusat
perbelanjaan idola bagi masyarakat.
Sejak awal, Ramayana konsisten di jalur bisnis garmen dan
pakaian jadi. Lalu pada 1985, mereka mulai melirik penjualan beragam
aksesoris, sepatu, dan tas. Empat tahun kemudian, Ramayana mulai
berekspansi dengan mendirikan 13 store yang meyediakan beragam
kebutuhan dari mulai mainan, stationary, kebutuhan harian dan makanan.
Dirancang dengan bangunan yang terkesan sederhana, Ramayana
Teladan yang berlantai tiga ini mampu memanjakan konsumen dengan
beragam produk yang lengkap dan suasana nyaman.
Ada banyak cara untuk menyiasati bisnis di tengah situasi pasar
yang makin ketat. Salah satunya adalah dengan menggemakan konsep
murah plus program diskon. Kalau konsep yang satu ini, Ramayana yang
sudah cukup berpengalaman, pasti paham betul.
Ramayana memang telah akrab dengan diskon, bahkan diskon
tersebut juga memiliki istilah masing-masing seperti Discount Time, yang
memberikan potongan harga sebesar 20 persen bagi beberapa produk merk
tertentu. Ada juga diskon ala Time Service yang memberikan pelayanan
potongan harga sebesar 70 persen secara dengan jangka waktu tertentu.
Agar suatu perusahaan dapat mencapai tujuan jangka panjang,
maka manajemen perusahaan sebaiknya menetapkan terlebih dahulu sarana
yang ingin dicapai melalui berbagai strategi pemasaran, diantaranya strategi
bauran pemasaran dan kualitas pelayanan yang mempengaruhi terhadap
keputusan pembelli.
Dalam melakukan keputusan pembelian suatu jenis produk seperti
halnya pakaian, konsumen terlebih dahulu memiliki berbagai timbangan
karena adanya respon konsumen terhadap suatu jenis produk dapat dilihat
dari minat, keyakinan, kehendak, dan tindakan yang pada akhirnya
melakukan pembelian yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya.
Reaksi konsumen sangat memiliki pengaruh dalam perkembangan suatu
produk, jika konsumen merasa kebutuhannya sesuai dengan keinginan dan
seleranyanya, maka konsumen tersebut akan senang dan menceritakan
pegalamannya kepada konsumen lain.
Namun keputusan pembelian seringikali berubah-ubah karena
didalam proses keputusan tersebut terdapat lima tahap yang menjadi
pertimbangan dalam melakukan pembelian tersebut, yaitu pengenlaan
masalah, pencarian informasi, evaluasi, keputusan membeli, perilaku
sesudah pembelian.
Dengan adanya tahapan-tahapan yang dilewati pembeli untuk
mencapai keputusan untuk membeli, maka produsen perlu pemahaman yang
mendalam mengenai konsumen terhadap apa saja yang menjadi
pertimbangan konsumen dalam melakukan pembelian satu jenis produk
pakaian, karena banyak pordusen ynag sesungguhnya tidak mengetahui
secara tepat mengapa konsumen membeli atau tidak membeli produk yang
dihasilkan oleh produsen tersebut. Produsen perlu menyatukan diri mereka
secara mendalam ke dalam pikiran konsumennya agar dapat lebih mengenal
persepsinya, nilainya, tingkah laku, kepercayaan, dan cara belajar dan tentu
saja kebutuhan dan keinginan. Untuk itu skripsi ini diberi judul “Analisis
Pengaruh Bauran Pemasaran Dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Keputusan Pembelian”
Dari pemaparan latar belakang yang ada, maka masalah yang dapat
diindentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Apakah dengan adanya bauran pemasaran (produk, harga, tempat, dan
promosi) akan menimbulkan keputusan pembelian bagi konsumen.
2. Apakah dengan adanya kualitas pelayanan akan menimbulkan keputusan
pembelian bagi konsumen.
3. Apakah produk pakian di Ramayana Ciputat memiliki brand image yang
kuat bagi konsumen.
Untuk membatasi masalah, agar tidak perlu terlalu meluas
pembahasannya maka penulis membatasi masalah mengenai pengaruh
bauran pemasaran (yang terdiri dari produk, harga, lokasi, dan promosi),
serta kualitas pelayanan yang mempunyai pengaruh terhadap keputusan
pembelian.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan
masalah dalam penulisan skripsi ini adalah:
1. Apakah terdapat pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan
pembelian.
2. Apakah terdapat pengaruh kualialitas pelayanan terhadap keputusan
pembalian.
3. Apakah terdapat pengaruh antara bauran pemasaran dan kualitas
pelayanan terhadap keputusan pembelian.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Bedasarkan perumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini
adalah :
a. Untuk menganalisis pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan
pembelian produk pakaian di Ramayana.
b. Untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan
pembelian produk pakaian di Ramayana.
c. Untuk menganalisis pengaruh bauran pemasaran dan kualitas
pelayanan terhadap keputusan pembelian produk pakaian di
Ramayana.
2. Manfaat penelitian ini adalah :
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat atau
kegunaan peneliltian yang di harapkan dari hasil penelitian ini adalah :
a. Bagi Perusahaan
Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi Ramayana
untuk dapat lebih memperhatikan dan meningkatkan sumber daya
yang ada serta mengenal konsumen yang lebih baik lagi agar
mengetahui keputusan pembelian pelanggan.
b. Bagi penulis
Kegiatan penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis
untuk menambah pengetahuan teoritis dan memperluas wawasan
untuk mempelajari secara langsung dan menganalisis pengaruh
bauran pemasaran dan kualitas pelayanan terhadap keputusan
pembelian.
c. Bagi Lembaga UIN Syarif Hidayatullah
Dengan adanya penelitian ini di harapkan dapat di jadikan
acuan bagi penulis yang lainnya. Dan memberikan masukan bagi
pengembangan ilmu di jurusan manajemen pemasaran pada
khususnya.
d. Bagi konsumen
Sebagai bahan pertimbangan bagi konsumen agar lebih
melihat dan mempunyai respon dalam melakukan transaksi dan
dalam keputusan pembelian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Bauran Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
penentuan keberhasilan perusahaan dalam upaya pencapaian tujuannya. Oleh
karena itu pengelola pemasaran yang tepat memdapatkan perhatian yang
serius dari perusahaan-perusahaan yang telah menyadari akan arti dan
pentingnya dari pengelola pemasaran yang baik.
Kegiatan pemasaran yang meliputi perkembangan produk, penentuan
harga, pendistribusian, dan promosi perlu dikombinasikan dengan tepat dan
optoimal agar tercapai penjualan yang maksimal, yang dikenal dengan bauran
pemasaran. Bauran pemasaran ini dilakukan oleh menajer pemasaran
berdasarkan pasar sasaran dan penentuan posisi produk di pasar sasaran.
Kombinasi yang serasi diantara variabel-variabel bauran pemasaran yang
dilaksanakan dengan baik apabila setiap setiap variabel memperoleh tingkatan
dan posisi yang tepat dan seimbang sesuai dengan posisi produk dan pasar
sasaran.
Menurt Kotler (2000 : 15), bauran pemasaran adalah :
“Marketing mix is the set of controllable tactical marketing tool that
the firm uses to pursue it’s marketing objectives in the target market ”.
Artiya, bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang
digunakanh perusahaan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran.
Menurut Zeithaml dan Binner (2000 : 18), bauran pemasaran adalah :
“Marketing mix defined as the elements an organization control that
can be used to satisfy or communicate with consumers”.
Artinya, bauran pemasaran didefinisikan sebagai alat kotrol organisasi
yang dapat digunakan untuk memuaskan atau mengkomunikasikan dengan
konsumen.
Sedangkan menurut Keagen (1995 : 18), bauran pemasaran adalah :
“Marketing mix is the set of tools and techniques of the product, its
pricing and distribution, and its marketing communication used by an
organization market its product at a profit. These element of the marketing
mix are sometimes called the four P’s: product, price, place, and promotion”.
Artinya, bauran pemasaran merupakan gabungan dari peralatan dan
tehnik produk, harga, dan distribusinya, serta komunikasi pemasarannya yang
digunakan oleh suatu organisasi untuk memasarkan produknya.
Berdasarkan dari pedapat para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat empat elemen penting yang termasuk dalam bauran pemasaran, yaitu:
1. Produk (Product)
Definisi produk menurut Kotler (2003 : 407) adalah sebagai
berikut:
7
“A product is anything that can be offered to a market tosatisfy a
want or need”.
Artinya, sebuah pruduk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan kesebuah pasar untuk memenuhi suatu keinginan atau
kebutuhan.
Sedangkan menurut Stanton (1994 : 222), definisi produk adalah:
“A product is a set of tangible and intangible attributes, including
packaging, color, price, quality, and, brands, plus the service, place,
person, and idea ”.
Artinya, sebuah produk adalah sekumpulan sifat yang memiliki
bentuk dan tidak memiliki bentuk, termasuk didalamnya kemasan, warna,
kualitas, merek, ditambah pelayanan dan reputasi penjual sebuah produk,
jasa tempat orang, ide, atau gagasan.
2. Harga (Price).
Keputusan harga merupakan hal yang penting dalam menentukan
nilai suatu produk (barang maupun jasa) bagi pelanggan dan mempunyai
peranan penting dalam membangun image atau citra suatu produk
3. Lokasi atau Saluran Distribusi (Place).
Secara garis besar pendistibusian merupakan kegiatan perusahaan
yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan
jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaanya sesuai
dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat
dibutuhkan).
4. Promosi (Promotion).
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu
program pemasaran. Betapapun kualitas suatu porduk, bila konsumen
belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut akan
berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. Pada
hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang
dimaksud dengan disini adalah aktifitas pemasaran yang berusaha
meyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan mengingatkan
pasar sasaran atas perusahaan dan roduknya agar bersedia menerima,
membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang
bersangkutan.
B. Kualitas Pelayanan (Service Quality)
Kualitas pelayanan merupakan persepsi dari konsumen karena sifatnya
yang tidak nyata (intangible) serta produksi dan konsumsinya berjalan secara
simultan atau bersamaan.
1. Pengertian Kualitas Pelayanan
Memberikan kualitas pelayanan yang baik merupakan hal yang
jarang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan yang sangat beroreantasi
pada kualitas pelayanan yang baik dapat menciptakan citra yang baik
bagi perusahaan.
Menurut kotler (2003 : 84) definisi kualitas adalah sebagai
berikut:
“Quality is the totally of features and characteristic of a product
or service that bear on its ability to satisfy started or implied needs”.
Artinya kualitas merupakan totalitas ciri-ciri dan karakteristik
suatu produk atau jasa yang berpusat pada kemampuan produk tersebut
untuk memuaskan atau memenuhi kebutuhan yang diinginkan.
Berdasarkan definisi diatas, kualitas pelayanan juga di gambarkan
sebagai bentuk sikap, tetapi tidak sama dengan kepuasan, yang
dihasilkan dari perbandingkan antara harapan konsumen dengan
kemampuan perusahaan. Kualitas dari sebuah pelayanan sangat
tergantung pada dua variabel, yaitu pelayanan yang diharapkan atas
pelayanan yang di dapatkan dan pengalaman apapun yang telah dialami
sebelumnya, pada saat mendapat pelayanan.
Di dalam sebuah perusahaan jasa yang terkenal, biasanya
perusahaan jasa tersebut akan berjuang untuk mempertahankan dan
meningkatkan kualitas pelayanannya agar menjadi lebih baik lagi,
dengan tujuan untuk mendapatkan kesetiaan dari konsumen
Menurut Bilsom simamoro (2003:171) kalau akhir pencapaian
perumusan adalah kepuasan konsumen, maka kata layanan lebih tepat
dipakai dalam pemasaran sebab jika menggunakan kata tersebut
perusahaan di tempatkan dalam posisi ‘melayani’ sehingga harus peduli
terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen.
Kemudian Bilsom Simamoro juga mendifinisikan bahwasanya
layanan adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan satu pihak
kepada pihak lain. Pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apapun produk layanan bisa berhubungan
dengan produk fisik maupun tidak.
Kualitas pelayanan yang diterima konsumen dinyatakan dalam
ukuran besarnya ketidak sesuaian antara harapan dan keinginan
konsumen dengan tingkat persepsi mereka terhadap jasa yang akan
diperoleh. Kualitas pelayanan jasa yang diperoleh selanjutnya
diinterprestasikan pada perbedaan dalam tingkat/derajat dan arah pada
persepsi kualitas pelayanan dan harapan pelayanan yang akan diterima
oleh konsumen (Valeri Zeithamal, parasuraman dan berry, 1996).
Berdasarkan definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
kualitas pelayanan harus dmulai dari kebutuhan konsumen dan berakhir
pada konsumen. Jadi kualitas pelayanan adalah bagaimana tanggapan
konsumen terhadap jasa yang dikonsumsi atau yang di rasakannya.
2. Dimensi Kualitas Pelayanan
Dalam memberikan kualitas pelayanan pada para konsumen,
hendaknya perusahaan melihat terlebih dahulu dimensi-dimensi dari
kualitas pelayanan itu sendiri.
Menurut Parasuraman et.al. (1998) dalam Wong dan Sohal (2003)
mengemukakan tentang 5 dimensi kualitas pelayanan atau SERVQUAL,
dimana instrumen ini dapat digunakan secara umum oleh perusahaan-
perusahaan jasa di dalam mengukur tingkat kualitas pelayanan yang
diberikan terdiri dari :
a. Kehandalan (Reliability)
Yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang
dijanjikan dengan tepat dan kemampuan untuk dipercaya, terutama
dalam memberikan pelayanan secara tepat waktu dengan cara yang
sama sesuai jadwal yang telah dijanjikan tanpa melakukan kesalahan
b. Daya Tanggap (Responsiveness)
Yaitu kemampuan atau keinginan para karyawan untuk
membantu dan memberikan pelayanan yang dibutuhkan konsumen.
Berkaitan dengan tanggung jawab dan keinginan untuk memberikan
jasa yang prima serta membantu penerima jasa apabila menghadapi
masalah berkaitan dengan jasa yang diberikan oleh pemberi jasa
tersebut.
c. Jaminan (Assurance)
Yaitu berkaitan dengan pengetahuan, keramahan, kesopanan
dan sifat dapat dipercaya dari kontak personel (pemberi jasa) untuk
menghilangkan sifat keragu-raguan konsumen dan merasa terbebas
dari bahaya dan resiko atas jasa yang terimanya.
d. Empati (Empathy)
Yaitu meliputi sikap kontak personel (karyawan) maupun
perusahaan untuk perhatian dan memahami kebutuhan maupun
kesulitan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, kemudahan dalam
melakukan komunikasi.
e. Wujud Nyata (Tangibles)
Yaitu tersedianya fasilitas fisik, perlengkapan dan sarana
komunikasi dan lain-lain yang dapat dan harus ada dalam proses jasa.
Sedangkan menurut Gronroos (1990) dalam Jasfar (2002:02) pada
dasarnya kualitas pelayanan dari sudut penilaian konsumen dapat di
bedakan menjadi tiga dimensi yaitu :
a. Technical or Outcome Dimension
Yaitu dimensi yang berkaitan dengan apa yang diterima
pelanggan. Dimensi ini berarti juga kompetensi yaitu keterampilan
dan pengetahuan yang dimiliki oleh perusahaan yang dibutuhkan agar
dapat memberikan jasa tertentu (profesionalism and skill).
b. Functional or Process Related Dimension
Yaitu dimensi yang berkaitan dengan cara jasa yang
disampaikan atau disajikan yang termasuk dalam dimensi ini adalah
adanya perhatian dan bantuan yang diberikan oleh perusahaan
(attitudes and behevior), serta adanya akses yang mudah
(accessibility) dan juga kemampuan untuk memberikan pelayanan
yang di janjikan secara tepat dan dapat di percaya (rebility).
c. Corporate Image
Yaitu dimensi yang berkaitan dengan citra perusahaan dimata
pelanggan. Dimensi ini berarti juga krediabilitas, yaitu sifat jujur dan
dapat dipercaya yang mancakup nama perusahaan, reputasi
perusahaan, karakteristik kontak personel, dan interaksi dengan
pelanggan.
3. Prinsip-prinsip Kualitas pelayanan
Untuk meciptakan suatu gaya manajemen dan lingkungan yang
kondusif bagi perusahaan jasa untuk memperbaiki kualitas pelayanan,
perusahaan harus mampu memenuhi 6 prinsip utama yang berlaku bagi
perusahaan jasa. Ke enam prinsip tersebut merupakan penyempurnaan
kualitas secara berkesinambungan dengan di dukung oleh karyawan dan
pelanggan. Menurut Wolkins (dalam Scheving dan Christopher, 1993)
ada enam prinsip pokok, meliputi:
a. Kepemimpinan
Strategi kualitas perusahaan harus merupakan inisiatif dan
komitmen dari manajemen puncak, manajemen puncak harus
memimpin perusahaan untuk meningkatkan kinerja kualitas. Tanpa
adanya kepemimpinan dari manajemen puncak, maka usaha untuk
meningkatkan kualitas hanya berdampak kecil terhadap perusahaan.
b. Pendidikan
Semua personel perusahaan dari manajemen puncak sampai
karyawan operasional harus memperoleh pendidikan mengenai
kualitas. Aspek-aspek yang perlu mendapatkan tekanan dalam
pendidikan tersebut meliputi konsep kualitas sebagai strategi bisnis,
alat dan teknik implementasi strategi kualitas, dan peranan eksekutif
dalam implementasi strategi kualitas.
c. Perencanaan
Proses perencanaan strategik harus mencakup pengukuran dan
tujuan yang di pergunakan dalam mengarahkan perusahaan untuk
mencapai visinya.
d. Review
Proses review merupakan satu-satunya alat yang paling
penting efektif bagi manajemen untuk mengubah perilaku organisasi.
Proses ini merupakan suatu mekanisme yang menjamin adanya
perhatian yang konstan dan terus-menerus untuk mencapai kualitas.
e. Komunikasi
Implementasi strategi kualitas dalam organisasi di pengaruhi
oleh proses komunikasi dalam perusahaan. Komunikasi harus
dilakukan dengan karyawan, pelanggan, pemegang saham
perusahaan, pemerintah, masyarakat umum, dan lain-lain.
f. Penghargaan dan Pengakuan
Penghargaan dan pengakuan merupakan aspek penting dalam
implementsi strategi perusahaan. Setiap karyawan yang berprestasi
baiknya perlu diberi penghargaan, dan prestasinya tersebut perlu
diakui. Dengan demikian dapat meningkatkan motivasi, moral
karyawan, rasa bangga dan rasa kepemilikan setiap dalam organisasi,
sehingga dapat memberikan kontribusi besar bagi pelanggan yang
dilayani.
C. Perilaku Konsumen
Menurut Kotler (2003 : 182) perilaku konsumen adalah :
“Consumer behavior studies how individuals, and organization
select, buy, use, and dispose of goods, service, ideas, or experience to satisfy
their needs and desires”
Artinya bahwa perilaku konsumen mempelajari bagaimana individu,
kelompok, dan organisasi memilih, membeli, dan membuang barang, jasa,
ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keingnan mereka.
Menurut Schiffman dan Kanuk (2000 : 64) perilaku konsumen
merupakan perilaku yang mencakup dua jenis pembelian, yaitu pemakaian
percobaan (tahap pencarian dimana konsumen mencoba untuk mengevaluasi
sebuah produk dengan cara mengkonsumsinya secara langsung) dan
mengulang pembelian, biasanya dengan menandai bahwa produk tersebut
sesuai dengan konsumen dan mereka menggunakannnya lagi.
Seadangkan Anwar Prabu Mangkunegara (1998 : 4) menyatakan
bahwa perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan
individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses
pengambilan keputusan dalam mendapatkan barang atau jasa ekonomis yang
dapat dipengaruhi oleh lingkukngan.
Engel et al. (1993 : 4) mengemukakan bahwa:
“Consumer behavior as those activities directly involved in
obtaining, consuming and disposing of products and services, including the
decision processes that precede and follow these action”
Artinya bahwa perilaku konsumen sebagai tindakan langsung terlibat
dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa,
termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.
Dari beberapa pengertian perilaku konsumen tersebut dapat ditarik
kesamaan bahwa perilaku konsumen merupakan tindakan konsumen dalam
kaitannya dengan proses pengambilan keputusan untuk memilih,
mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa. Kegiatan pembelian hanya
merupakan salah satu tahap dari perilaku konsumen secara keseluruhan,
sedangkan proses pembelian itu sendiri sudah dimulai jauh sebelum kegiatan
pembelian yang sebenarnya dan mempunyai konsekuensi-konsekuensi yang
panjang pasca pembelian.
Adapun Philip Kotler dan A.B. Susanto (2000 : 223) mnegemukakan
beberapa model perilaku pembeli sebagai berikut:
Gambar 2.1
Model Perilaku Pembeli Perangsang
Penjualan
Perangsang
Lainnya
Karakter
Pembeli
Proses Keputusan
Pembeli
Keputusan
Pembeli
� Produk
� Harga
� Tempat
� Promosi
� Perekonomian
� Teknologi
� Politik
� Budaya
� Budaya
� Sosial
� Perorangan
� Kejiwaan
� Pengenalan
masalah
� Pencarian
informasi
� Evaluasi
� Keputusan
� Perilaku
sesudah
pembelian
� Memilih
produksi
� Memilih jenis
� Memilih
pemasok
� Penentuan saat
pembelian
� Jumlah
pembelanjaan
Sumber : Philip Kotler dan A.B. Susanto (2000 : 223)
1. Perangsang Penjualan
a. Produk (Product)
Produk adalah suatu objek yang dapat dilihat dan disentuh,
istilah produk juga digunakan untuk jasa atau ide-ide yang tidak
dapat disentuh. Komponen produk meliputi layanan, kualitas, variasi
produk, model, ciri-ciri, merek, bungkus, ukuran dan jaminan.
Produk merupakan sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam
pasar, untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi,
sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan pelanggan
(Kotler, 1997). Produk yang ditawarkan meliputi barang fisik, jasa,
orang atau pribadi, organisasi dan gagasan. Secara konseptual,
produk adalah pemahaman subjektif dari produsen atas sesuatu yang
bisa ditawarkan sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan pelanggan, sesuai dengan kompetensi dan kapasitasnya,
serta daya beli pasar.
b. Harga (Price)
Harga adalah jumlah yang dibayar oleh pengecer (retailer)
untuk ditukar dengan suatu produk. Elemen harga meliputi daftar
harga, potongan dan periode pembayaran.
Keputusan harga merupakan hal yang paling menentukan
nilai suatu produk (barang maupun jasa) bagi pelanggan dan
mempunyai peranan penting dalam membangun image atau citra
suatu produk.
c. Tempat (Places (Channels of distribution))
Places merupakan sarana yang menyebabkan barang
bergerak dari produsen ke konsumen. Wholesallers dan retailer
merupakan saluran distribusi untuk barang-barang konsumsi.
Wholesallers membeli barang dari produsen dalam partai besar,
menyimpan dalam gudang selanjutnya mendistribusikan dalam partai
yang lebih kecil kepada para pengecer. Secara garis besar
pendistribusian merupakan kegiatan perusahaan yang berusaha
melancarkan dan mempermudah penyampaian barang dari produsen
kepada konsumen sehingga penggunaannya sesuai yang diperlukan
(jenis, jumlah, harga, tempat, dasn saat dibutuhkan). Elemennya
meliputi saluran, kemudahan, lokasi, transportasi dan persediaan.
d. Promosi (Promotion)
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
suatu program pemasaran. Betapapun kualitasnya suatu produk,
apabila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin
bahwa produk tersebut akan berguna bagi mereka, maka mereka
tidak akan pernah membelinya. Pada hakikatnya promosi adalah
suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimeksud disini adalah
aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi atau membentuk, dan mengingatkan pasar sasaran
atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli,
dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang
bersangkutan.
2. Perangsangasang Lainnya
a. Ekonomi
Pasar memerlukan daya beli dan penduduk. Daya beli yang
ada di dalam suatu perekonomian tergantung pada pendapatan,
harga, hutang, dan ketersediaan keredit berjalan.
b. Teknologi
Kekuatan paling dramatis yang membentuk kehidupan
manusia adalah teknologi. Teknologi sangat membantu dalam
memudahkan pekerjaan bagi kehidupan manusia, seperti komputer,
mesin produksi, alat elektronika, dan sebagainya. Tingkat
pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh beberapa banyak teknologi
baru utama ditemukan. misalnya jumlah hasil produksi dengan
menggunakan mesin, dan perhitungan jumlah uang dengan
menggunakan komputer oleh kasir.
c. Politik
Lingkungan ini terdiri dari hukum, badan pemerintah, dan
kelompok berpengaruh yang mempengaruhi dan membatasi berbagai
organisasi dan individu dalam masyarakat. Karena pemerintah yang
mengatur perekonomian dalam suatu negara, misalkan pada pajak
tidak langsung pada suatu produk, bea impor dan ekspor, dan
penentuan harga yang harus dikeluarkan oleh badan perusahaan.
d. Budaya
Masyarakat membentuk kepercayaan, tata nilai dan dasar
penduduk. Hampir tanpa disadari, penduduk menyerap suatu
pandangan dunia yang menentukan tabungan mereka dengan diri
sendiri, dengan orang lain, dengan alam, dan dengan semesta ini.
3. Faktor-Faktor Pembelian
a. Budaya
Faktor-faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling
meluas dan mendalam terhadap perilaku konsumen. Budaya adalah
determinasi paling fundamental dari keinginan dan perilaku
seseorang.
b. Sosial
Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial
seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial.
c. Pribadi (perseorangan)
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh
karakteristik pribadi, yaitu usia pembeli dan tahap siklus hidup,
pekerjaan, keadaan ekonomis, gaya hidup, serta kepribadian dan
konsep pribadi pembeli.
d. Psikologis (kejiwaan)
Pilihan pembelian seseorang dipegaruhi oleh empat faktor
psikologi utama yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan, serta
kepercayaan dan pendirian
4. Proses Keputusan Pembeli
Tahap-tahap yang dilewati pembeli untuk mencapai keputusan
untuk membeli, dan pemasar perlu memusatkan perhatiannya pada proses
pembelian secara keseluruhan bukan hanya pada keputusan pembeli saja
menurut Lamb, Hair dan McDaniel (2002 : 142) adalah:
Gambar 2.2
Proses Keputusan Membeli
Sumber : Lamb, Hair, McDaniel (2002 : 142)
a. Pengenalan Masalah (Need Recognition)
Proses membeli dimulai dengan pengenalan kebutuhan
dimana pembeli mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli
akan merasakan perbedaan antara keadaan yang nyata dan keadaan
yang diinginkannya. Jika kebutuhan tersebut diketahui, maka
Cultural, social,
and psychological
factor affect all
steps
Need Recognition
Information Search
Evaluatioin of Alternatives
Purchase
Post Purchase Behavior
konsemen akan segera memahami adanya kebutuhan yang belum
perlu segera dipenuhi atau masih bisa ditunda pemenuhannya, serta
kebutuhan-kebutuhan yang sama-sama harus segera dipenuhi.
b. Pencarian Informasi (Information Seacrh)
Seorang konsumen yang sudah tertarik mungkin mencari
lebih banyak informasi tetapi mungkin juga tidak. Bila dorongan
konsumen kuat dan produk yang dapat memuaskan ada dalam
jangkauan, konsumen kemungkinan akan membelinya. Kosumen
dapat memperoleh informasi dari beberapa sumber antara lain:
1) Sumber Pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan.
2) Sumber Kormersial : iklan, wiraniaga, agen, kemasan, pajangan.
3) Sumber Publik : media massa, organisasi penilai konsumen.
4) Sumber Pengalaman : penanganan, pemeriksaan, penggunaan
produk.
c. Evaluasi Alternatif (Evaluation of Alternaitves)
Tahap dari proses keputusan pembeli, yaitu ketika konsumen
menggunakan informasi untuk mengevaluasi merk alternatif dalam
perangkat pilihan. Pengevaluasian ini tidak dapat terpisah dari
pengaruh sumber-sumber yang dimiliki (waktu, uang, informasi)
maupun resiko keliru dalam pemilihan.
d. Keputusan Membeli (Purchase)
Setelah tahap-tahap sebelumnaya dilakukan, sekarang tiba
saatnya bagi pembeli untuk mengambil keputusan apakah membeli
atau tidak. Jika dianggap bahwa keputusan yang diambil adalah
membeli, maka pembeli akan menjumpai serangkaian keputusan
yang menyangkut jenis produk, bentuk produk, merk, penjual,
kuantitas, waktu pembelian, dan cara pembayarannya.
e. Tingkah Laku Pasca Pembelian (Post Purchase Behavior)
Tahap dari proses keputusan pembeli yaitu ketika konsumen
mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada
rasa puas atau tidak puas. Ada kemungkinan bahwa pembeli
memiliki ketidak-sesuaian sesudah ia melakukan pembelian karena
mungkin harganya dianggap terlalu mahal, atau mungkin karena
tidak sesuai dengan keinginan atau gambaran.
Menurut Kotler (1994) karatkter pembeli akan menentukan proses
keputusan pembelian dan akhirnya melakukan keputusan pembelian.
Proses pembelian konsumen melalui lima tahap, yaitu pengenalan
masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian,
dan perilaku setelah pembelian. Dalam tahap eveluasi, konsumen
membentuk preferensi diantara kelompok pilihan. Konsumen membentuk
intensi pembelian untuk membeli produk atau jasa yang disukai. Ada dua
faktor yang dapat mempengaruhi intensi pembelian, yaitu:
a. Sikap atau pendirian orang lain.
Kekuatan pendirian orang lain dapat mengurangi alternatif
yang disukai seseorng tergantung pada intensitas pendirian negatif
orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan motivasi
konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Semakin kuat sikap
negatif orang lain, dan semakin dekat orang lain tersebut, konsumen
akan semakin menyesuaikan intensi pembeliannya.
b. Faktor situasi yang tidak diantisipasi
Konsumen membentuk suatu intensi pembelian atas dasar
faktor-faktor seperti pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang
diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan. Bila konsumen
akan bertindak, tetapi faktor situasi yang tidak diantisipasi terjadi,
mungkin akan mengubah intensi pembelian tersebut.
Perilaku setelah pembelian akan menimbulkan sikap puas atau
tidak puas dari konsumen. Kepuasan konsumen merupakan fungsi dari
harapan pembeli atas produk atau jasa dengan kinerja yang dirasakan.
5. Keputusan Pembeli
Keputusan pembelian yang dilakukan konsumen sangat bervariasi,
ada yang sederhana dan komplek. Kottler (2002 : 208) menyatakan dalam
melaksanakan niat pembelian, konsumen dapat membuat lima sub-
keputusan pembelian : Keputusan merek, Keputusan pemasok, Keputusan
kuantitas, Keputusan waktu, Keputusan metode pembayaran. Pemasar
harus mengetahui dan memahami apa yang terjadi dalam setiap proses
tersebut, sehingga dapat menyusun kegiatan pemasaran atas dasar tahap-
tahap tersebut.
Kebutuhan konsumen dapat muncul karena adanya dorongan dari
dalam diri seseorang maupun dari luar. Pemasar perlu mengenal dan
meneliti berbagai hal yang dapat menggerakan kebutuhan kosumen.
D. Penelitian Terdahulu
Peneliltian ini mengacu pada penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya dengan judul: “Analisis perilaku konsumen dalam pembelian
pakaian batik jadi sebagai dasar strategi pemasaran” oleh Susanto tahun
1989, dan Rahmat Dayani (1995) dengan judul “Analisis Beberapa Faktor
Yang Memperuhi Perilaku Konsumen Supermarket di Kotamadya Mataram”.
Dimana variabel independent meliputi: tingkat pendidikan, pendapatan,
layanan, harga promosi dan lokasi. Variabel dependen adalah perilaku
konsumen dalam belanja di supermarket.
Pada penelitian ini, variabel yang akan dibagi menjadi 5 (lima)
dimensi dimana faktor-faktor ini mempunyai dampak terhadap keputusan
pembelian yang diambil dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan,
harga, lokasi, promosi dan produk. Kelima dimensi akan mempengaruhi
keputusan pembelian yang berdasarkan atas lima tahap yang menjadi
pertimbangan dalam melakukan pembelian tersebut, yaitu pengenalan
masalah, pencarian informasi, evaluasi, keputusan membeli, perilaku
sesudah pembelian.
E. Kerangka Pemikiran
Semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk yang diikuti pula oleh
meningkatnya kebutuhan masyarakat, maka pertumbuhan industri barang dan
jasa guna memenuhi kebutuhan tersebut meningkat pula, banyak
bermunculannya industri barang dan jasa yang sejenis mengakibatkan
persaingan usaha di industri barang dan jasa semakin ketat. Hal itu
dikarenakan banyaknya pilihan yang dimiliki oleh konsumen, apabila
konsumen tidak terpuaskan kebutuhannya di perusahaan “A” maka dengan
mudah konsumen tersebut akan berpalaing kepada perusahaan yang lainnya.
Namun apabila konsumen terpenuhi kebutuhannya diperusahaan
tersebut maka konsumen akan puas dan cenderung loyal terhadap
perusahaan, konsumen yang puas akan memiliki minat yang tinggi untuk
membeli kembali.
Untuk itu bagi perusahaan harus mengetahui bagaimana perilaku
konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Dalam hal ini, agar
perusahan daspat bersaing dimata konsumen, maka perusahaan sbaiknya
memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian.
Beberapa faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah:
1. Kualitas Pelayanan
Yaitu perilaku yang bersahabat melalui interaksi dari karyawan,
serta fasilitas yang memadai dapat memberikan perasaaan nyaman
kepada konsumen Memberikan kualitas pelayanan yang baik merupakan
hal yang jarang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan yang sangat
beroreantasi pada kualitas pelayanan yang baik dapat menciptakan citra
yang baik bagi perusahaan.
2. Produk (Product)
Yaitu suatu objek yang dapat dilihat dan disentuh, istilah produk
juga digunakan untuk jasa atau ide-ide yang tidak dapat disentuh.
Komponen produk meliputi layanan, kualitas, variasi produk, model, ciri-
ciri, merek, bungkus, ukuran dan jaminan.
3. Harga (Price)
Yaitu jumlah yang dibayar oleh pengecer (retailer) untuk ditukar
dengan suatu produk. Elemen harga meliputi daftar harga, potongan dan
periode pembayaran.
4. Tempat (Places (Channels of distribution))
Yaitu merupakan sarana yang menyebabkan barang bergerak dari
produsen ke konsumen.
5. Promosi (Promotion)
Yaitu aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi atau membetuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan danproduknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal
pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
Faktor-faktor tersebut diatas, diharapkan mampu mendorong
pelanggan untuk melakukan keputusan pembelian. Dari ke-lima faktor
tersebut diantaranya adalah: kualitas pelayanan, harga, promosi, lokasi, dan
produk mempengaruhi keputusan pembelian
Gambar 2.3
Kerangka Pemikiran
F. Perumusan Hipotesis
Bauran pemasaran
1. Harga, (X1)
2. Lokasi, (X2)
3. promosi, (X3)
4. Produk, (X4)
Keputusan Pembelian
(Y)
Kualitas Pelayanan
(X5)
Berdasarkan kerangka pemikiran serta teori-teori dalam tinjauan
pustaka, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara bauran pemasaran
terhadap keputusan pembelian
Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara bauran pemasaran
terhadap keputusan pembelian
2. H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas
pelayanan terhadap keputusan pembelian
Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan
terhadap keputusan pembelian
3. H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara bauran pemasaran
dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian
Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara bauran pemasaran dan
kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Ramayana Ciputat. Pemilihan
lokasi penelitian (sampling) dilakukan secara sengaja (purposive) dengan
responden adalah masyarakat umum (karyawan, ibu rumah tangga, pelajar
dan mahasiswa) yang menjadi pemegang keputusan pembelian. Dalam hal
ini Ramayana Ciputat harus bisa memberikan pelayanan yang baik agar
konsumen merasa puas dan nyaman sehingga respek keputusan pembelian
bersifat positif.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang datang
bertransaksi di Ramayana Ciputat pada saat penelitian berlansung dan
pelanggan yang berlangganan produk dan jasa.
2. Sampel
Dalam penelitian ini menggunakan metode sampel probability
yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama
bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Metode yang digunakan adalah simple random sampling yaitu
31
pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa
melihat strata yang ada di dalam itu. Maka sampel yang diambil adalah
100 responden, orang didasarkan atas pendapat M Singaribun dan Sofian
Effendi (1991 : 171) yang menyatakan bahwa jumlah sampel minimal 30,
dan semakin besar jumlah sampel akan memberikan hasil yang lebih
akurat. Pengambilan sampel dilakukan secara acak (simple random
sampling) dengan teknik Purposive sampling, yaitu teknik pengambilan
sampel berdasarkan karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai
hubungan denan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya
(Umar, 2001 : 92).
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan melalui
koesioner dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada para responden
di sekitar Ramayana Ciputat.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dan informasi diperoleh dan dikumpulkan
dengan cara membagikan koesioner kepada konsumen di Ramayana Ciputat
yang telah menggunakan produk barang dan jasa dan telah mendapatkan
pelayanan pada pembelian di Ramayana Ciputat.
1. Angket (Kuesioner)
Yaitu dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk di jawabnya. Kuisioner ini terdiri dari
pertanyaan tertutup yaitu pertanyaan yang tidak memberikan kebebasan
menjawab kepada responden. Karena alternative jawaban telah
disediakan.
2. Wawancara (Interview)
Penelitian ini juga menggunakan wawancara dengan berbagai
pihak yang berwenang seperti: pimpinan dan karyawan pada Ramayana
Ciputat.
D. Metode Analisis
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
instrumen yang disusun berbentuk koesioner yang di isi oleh para responden.
Koesioner diberikan kepada para pelanggan di Ramayana Ciputat setelah
transaksi pada saat penelitian berlangsung. Ini koesioner disusun berdasarkan
indikator yang berasal dari konstruk dan sintesis dari masing-masing variabel
penelitian.
Pedomen koesioner disusun sesuai dengan jumlah variabel penelitian
yaitu:
1. Bauran Pemasaran (yaitu: produk, harga, lokasi, dan promosi)
2. Kualitas Pelayanan
3. Keputusan pembelian
Untuk menganalisa bagaimana pengaruh bauran pemasaan dan kualitas
pelayanan terhadap keputusan pembelian. Masing-masing indikator diukur
dengan menggunakan skala likert dari 1 sampai dengan 5, dimana 1
menunjukan “sangat tidak setuju” dan 5 menunjukan “sangat setuju” yang
dikemukakan oleh Goldsmith et al (1991), Shim dan Bickle (1994). Untuk
mengetahui bagaimana pengaruh tingkat kebutuhan terhadap perilaku
pembelian dilakukan dengan menggunakan skala likert (R.A likert, 1932)
mengembangkan prosedur perskalaan dimana mewakili suatu kontinum
bipolar. Pada ujung sebelah kiri (dengan angka rendah) menggambarkan
suatu jawaban negatife, sedangkan ujung kanan (dengan angka besar)
menggambarkan positif. Seperti :
Tabel 3.1
Skala Likert
Sangat tidak
Setuju
Tidak Setuju Ragu Setuju Sangat
Setuju
( STS )
1
( TS )
2
( R )
3
( S )
4
( SS )
5
Selanjutnya data diperoleh dengan menggunakan kuisioner dimana
hasil analisisnya akan dipresentasikan dalam bentuk tabel. Hasil dalam tabel
dianalisis berdasarkan variabel perilaku pembelian dan kemudian dapat
dilihat pengaruhnya tipe-tipe kebutuhan. Setelah dilakukan perhitungan atas
kuisioner pengolahan data kuantitatif yang didapat mengenai kualitas
pelayanan dan kualitas produk terhadap kepusan pelanggan, maka sebelum di
uji statistic di atas terlebih dahulu data yang diperoleh harus dilakukan uji
validitas dan uji reliabilitas (Iqbal Hasan, 2002:77).
1. Validitas Dan Reabilitas
1) Uji Validitas
Validitas menunjukan sejauh mana alat pengukur itu mampu
mengukur apa yang ingin diukur. Validitas adalah ukuran yang
menunjukkan sejauh mana instrument pengukur mampu mengukur
apa yang diukur. Menurut Imam Ghazali (2002:135), validitas
dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur sah atau tepat
(valid) tidaknya suatu koesioner sedangkan menurut Mardani
(2001:51) uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat
ukur yang telah dibuat dapat digunakan untuk mengukur apa
hendak diukur secara cepat. Tipe validitas yang digunakan adalah
validitas konstruksi (Construct validity). Validitas kontruksi
menentukan validitas alat pengukur dengan mengkorelasikan antara
skor yang diperoleh dari masing-masing item yang berupa
pertanyaan ataupun pertanyaan dengan skor totalnya.
Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari hasil
penjumlahan semua skor item. Korelasi antara skor item dengan
skor totalnya harus signifikan berdasarkan dimensi konsep
berkorelasi dengan skor totalnya maka dapat disimpulkan bahwa
alat pengukur tersebut valid.
Biasanya syarat minimum untuk dapat dapat dianggap
memenuhi syarat apabila R positif (+). Jadi jika korelasi antar butir
dengan skor total negative (-) maka butir dalam instrument tersebut
dinyatakan tidak valid.
Pengujian dilakukan dengan mencari korelasi dari setiap
indikator terhadap skor totalnya. Analisis korelasi yang dapat
digunakan untuk mengukur validitas adalah analisis korelasi
product moment (Masri Singarimbun 1995 : 137).
Dasar Pengambilan keputusan dalam uji validitas adalah :
1) Jika probabilita dari korelasi setiap dimensi, dengan skor total <
0,05, maka dimensi tersebut dapat dikatakan valid.
2) Jika probabilita dari korelasi setiap dimensi dengan skor total >
0,05 maka dimensi tersebut dapat dikatakan tidak valid
Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antar
item-item pernyataan dengan skor totalnya. Hasil pengukuran
validitas didapatkan dengan menggunkan software SPSS.
Untuk melakukan pengujian hipotesis, digunakan analisis
regresi berganda sederhana, yang bertujun untuk mengetahui
apakah hubungan antara lebih dari dua variabel yang terjadi
memiliki hubungan atau tidak. Analisis regresi berganda sederhana
dilakukan dengan menggunakan software SPSS.
Perumusan hipotesis nol diberi symbol Ho, sedangkan
hipotsis alternatif diberi symbol Ha. Tingkat keyakinan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 95% dan α = 5%. Dasar
pengambilan keputusannya adalah :
Jika nilai p value (sig) > 0,05, berarti Ho diterima dan Ha ditolak
Jika nilai p value (sig) < 0,05, berarti Ho ditolak dan Ha diterima.
2) Uji Reabilitas
Apabila suatu alat pengukuran telah dinyatakan valid, maka
tahap berikutnya adalah mengukur reliabilitas dari alat. Sebagai
ukuran yang menunjukkan konsistensi dari alat ukur dalam
mengukur gejala yang sama dilain kesempatan. Untuk melihat
reliabilitas, maka dihitung cronbach alpha masing-masing
instrument. Variabel-variabel tersebut dikatakan reliable bila
cronbach alpha-nya memiliki nilai lebih besar 0,60 (Purbayu
2005:251). Uji reliabilitas bertujuan untuk melihat konsistensi alat
ukur yang akan digunakan yakni apakah alat ukur tersebut akurat,
stabil dan konsisten. Teknik yang digunakan adalah koefisien alpha
cronbach dengan rumus :
−−
= ∑ 2
2
1)1(
t
I
nS
S
k
kr
Keterangan :
rn = Reliabilitas tes
k = Jumlah soal
∑ 2
iS = Jumlah varian dari skor soal
2
tS = Jumlah varian dari skor total
Menurut Sekaran (2002 : 312) koefesien cronbach alpha
yang cukup diterima (acceptable) adlah yag bernilai antara 0,60
sampai 0,70 atau lebih. Dimana, dasar pengambilan keputusan
adalah:
1) Jika cronbach alpha ≥ 0.6 → maka cronbach alpha dapat
diterima (acceptable).
2) Jika cronbach alpha ≤ 0.6 → maka cronbach alpha tidak dapat
diterima (poor acceptable).
Reliabilitas suatu instrument dapat diterima jika memilki
koefisien cronbach alpha minimal 0,60 yang berarti bahwa
instrument tersebut dapat digunakan sebagai pengumpulan data
yang handal yaitu hasil pengukuran relatif konsisten jika dilakukan
pengukuran ulang.
2. Uji Asumsi Klasik
Apabila menggunakan OLS (Ordinary Least Square) dalam
ekonometrika dijelaskan bahwa peniliti tidak dapat menghindarkan diri
dari penyimpangan-penyimpangan asumsi klasik. Uji asumsi
menggunakan SPSS 11.5 for windows.
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan
distribusi data. Uji ini merupakan pengujian yang paling banyak
dilakukan untuk analisis statistic parametric. Penggunaan uji
normalitas karena pada analisis statistic parametic, asumsi yang
harus dimiliki oleh data adalah bahwa data tesebut terdistribusi
secara normal. Maksud data terdistribusi secara normal adalah
bahwa data akan mengikuti bentuk distribusi normal. Bahwa data
memusat pada nilai rata-rata dan median. Untuk mengetahui bentuk
distribusi data kita bisa menggunakan grafik distribusi.
b. Uji Multikolinearitas
Uji asumsi ini berarti bahwa antara variabel independen yang
satu dengan independen yang lain dalam model regresi tidak saling
berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Suatu data
terbebas dari multikolinearitas jika nilai Variance Inflation Factor
(VIF) tidak lebih dari 10,0 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1.
(Bhuono Agung Nugroho, 2005 : 59).
c. Uji Autokorelasi
Uji merupakan pengujian asumsi dalam regresi dimana
variable dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Maksud
korelasi dengan diri sendiri dalah bahwa nilai dari variable
dependent tidak berhubungan dengan nilai variabel itu sendiri, baik
nilai variabel sebelumnya atau nilai periode sesudahnya. Untuk
mendeteksi gejala autokorelasi kita menggunakan uji Durbin-
Watson (DW). Uji ini menghasilkan nilai DW dihitung (d) dan nilai
DW tabel )&( VL dd . Hipotesisnya adalah:
Ho : Tidak ada autokorelasi, jika Durbin Watson -2 sampai
dengan 2
Ha : Ada autokorelasi positif/negative jika Durbin Watson <
-2 maka terjadi autokorelasi positif, dan jika DW >2
maka terjadi autokorelasi negatife
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji asumsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam
sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual
antara satu pengamatan dan pengamatan yang lain. Dalam regresi,
salah satu asumsi yang harus dipenuhi adalah bahwa varians dan
residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tidak
memiliki pola tertentu. Pola yang tidak sama ini ditunjukkan dengan
nilai yang tidak sama antara satu varians dari residual. Gejala
varians yang tidak sama ini disebut dengan gejala heterokedastisitas,
sedangkan gejala varians residual yang sama dari suatu pengamatan
ke pengamatan yang lain disebut dengan homokedastisitas. Salah
satu uji untuk menguji heterokedastisitas ini adalah dengan melihat
penyebaran dari varians residual. (Bhuono Agung Nugroho, 2005 :
62)
3. Analisisis Regresi Berganda
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik analisis regresi berganda (Multiple Regression). Analisis regresi
berganda adalah analisis tentang hubungan antara satu dependent
variabel dengan dua atau lebih independent variabel (Arikunto 2002 :
56 ).
Keterangan :
Y = Variabel terikat (Keputusan Pembelian)
a = Konstanta (Harga y bila x = 0)
b = Koefesien regresi yang menunjukan angka peningkatan atau
penurunan variabel dependen yang didasarkan pada hubungan
nilai variabel independent.
x1 = Variabel bebas (Produk)
x2 = Variabel bebas (Harga)
x3 = Variabel bebas (Lokasi)
x4 = Variabel bebas (Promosi)
x5 = Variable bebas (Kualitas pelayanan)
4. Penguji Hipotesis Uji T
Metode pengujian ini digunakan untuk menguji koefisien regresi
secara parsial dari variabel bebas tehadap variabel terikat dengan
hipotesis yang telah dikemukakan oleh Singgih Santoso (2008 : 227)
sebagai berikut :
� Jika t hitung > t tabel atau nilai p value pada kolom sig. < level of
significant (�) maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti secara
parsial ada pengaruh antara variabel bebas dan terikat.
Persamaannya yaitu : Y = a + b1x1+ b2x2 + b3x3+ b4x4 + b5x5+E
� Jika t hitung < t tabel atau nilai p value pada kolom sig. > level of
significant maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti secara parsial
tidak ada pengaruh antara variabel bebas dan terikat.
.Rumus : t =
n
s
o - X µ
Dimana t = nilai t yang dihitung
X = nilai rata-rata
s = simpangan baku sampel
n = jumlah anggota sampel
µo = nilai yang dihipotesiskan
5. Penguji Hipotesis Uji F
Digunakan untuk mengetahui pengujian variabel bebas secara
simultan (bersama-sama). Hasil uji F ini pada output SPSS dapat
dilihat pada tabel ANOVA. Menurut Triton P. B. (2006 : 267),
langkah-langkah uji F statistik adalah sebagai berikut :
1) Hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternative (Ha) yang digunakan
yaitu :
Ho : bo = 0, artinya tidak ada pengaruh antara bauran pemasaran
dan dualitas pelayanan terhadap keputusan
pembelian pakaian Ramayana Ciputat.
Ha : ba ≠ 0, artinya ada pengaruh antara bauran pemasaran dan
dualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian
pakaian Ramayana Ciputat.
Tingkat signifikan yang digunakan yaitu � = 0.05
2) Menghitung nilai F :
F hitung =
Dimana R2
= koefisien regresi yang ditemukan
K = jumlah variabel bebas (X)
n = jumlah sampel
F = F hitung yang selanjutnya diuji dengan F tabel :
� Jika Sig. F > 0.05 maka Ha ditolak dan Ho diterima,
berarti tidak ada pengaruh antara variabel bebas (X) dan
terikat (Y).
� Jika Sig. F < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima,
berarti ada pengaruh antara variabel bebas (X) dengan
terikat (Y).
E. Definisi Operasionel Variabel
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu:
1. Varibel bebas (independent variable (X)) adalah beberapa faktor
keputusan pembelian.
Vaariabel ini sering disebut variable stimultan, predictor, antecedent.
Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas. Variabel
R2
(k-1)
(1 – R2)
(n-k-1)
inndevendent merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahan atau timbulnya variabel devendent (terikat).
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independent adalah beberapa
faktor keputusan pembelian yang terdiri dari tuju dimensi, yaitu: Tingkat
Pendidikan, Tingkat Pendapatan, Pelayanan, Lokasi, Promosi, dan
Produk.
2. Variabel terikat (dependent variable (Y)) adalah keputusan pembelian.
Variabel ini sering disebut sebagai variable out put, criteria, konsekuen.
Dalam bahasa Indonesia sering disebit variabel terikat. Variabel
dependent merupakan variabel ynag mempengaruhi atau yang menjadi
menjadi akibat karena adanya variabel independent. Dalam penelitian ini
yang menjadi variabel dependent adalah keputusan pembelian.
Pengukuran terhadap varibel-ariabel tersebut sebagai berikut:
a. Bauran Pemasaran, yang diukur melalui variabel:
i. Produk, yang diukur melalui item:
� Keanekaragaman produk
� Kualitas produk
� Jumlah persedian produk
� Banyaknya model pakaian
ii. Harga, yang diukur melalui item:
� Harga terjangkau
� Variasi harga
iii. Lokasi, yang diukur melalui item:
� Pemberhentian kendaraan umum
� Lokasi yang strategis
iv. Promosi, yang diukur melalui item:
� Potongan harga
� Bonus/hadiah dalam jumlah pembelian tertentu
b. Kualitas Pelayanan, yang diukur melalui item:
� Keperdulian pegawai
� Ruang Informasi
� Sarana parkir
� Kemudahan pembayaran
� Pelayanan pegawai
� Keramah-tamahan karyawan
� Pemahaman akan keiginan/kebutuhan pelanggan
� Keamanan kenyamanan berbelanja
� Penampilan pegawai
� Kebersihan tempat berbelanja
c. Keputusan Pembelian (proses keputusan pembelian), yang
diukur melalui item:
� Pengenalan kebutuhan
� Pengaruh informasi
� Adanya discount
� Faktor ekonomis pada produk
� Banyak model produk
� Kualitas produk
� Jumlah persedian produk
� Kemudahan pembayaran (cash/tunai, ATM, dan kartu
keridit)
� Rasa aman
Tabel 3.2
Tabel Operasional Variabel
Variabel Sub Variabel Ukuran
Bauran pemasaran
1. Produk (X1)
2. Harga (X2)
3. Lokasi (X3)
4. Promosi(X4)
Kualitas Pelayanan
(X5)
1. Keaneka ragaman produk
2. Jumlah persedian produk
3. Banyaknya model pakaian
4. Kualitas produk
1. Harga terjangkau
2. Variasi harga
1. Pemberhentian kendaraan
umum
2. Lokasi yang strategis
1. Potongan harga
2. Bonus/hadiah dalam jumlah
pembelian
1. Keperdulian pegawai
2. Ruang Informasi
3. Sarana parkir
4. Kemudahan pembayaran
5. Pelayanan pegawai
6. Keramah-tamahan
karyawan
7. Pemahaman akan
keiginan/kebutuhan
pelanggan
8. Keamanan kenyamanan
Ordinal
berbelanja
9. Penampilan pegawai
10. Kebersihan tempat
berbelanja
Keputusan Pembelian
(Proses Keputusan
Pembelian)
(Y)
1. Pengenlaan kebutuhan,
2. Pengaruh informasi.
3. Adanya discount
4. Faktor ekonomis pada
produk
5. Banyak model produk
6. Kualitas produk
7. Jumlah persedian produk
8. Kemudahan pembayaran
(cash/tunai, ATM, dan kartu
keridit)
9. Rasa aman
Ordinal
Sumber : Data Primer yang diolah
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Perusahaan
Berangkat dari sebuah toko kecil, Ramayana kini telah merambah
ke seluruh pelosok tanah air.
Pada 1978, Ramayana hanyalah sebuah store pakaian kecil yang
terdapat di Jalan Sabang, Jakarta Pusat. Saat itu, dunia retail belum
semarak seperti sekarang. Namun, Ramayana yang berani tampil beda
dengan konsep melayani masyarakat kelas menengah ke bawah, mampu
menjadi pusat perbelanjaan idola bagi masyarakat.
Sejak awal, Ramayana konsisten di jalur bisnis garmen dan
pakaian jadi. Lalu pada 1985, mereka mulai melirik penjualan beragam
aksesoris, sepatu, dan tas. Empat tahun kemudian, Ramayana mulai
berekspansi dengan mendirikan 13 store yang meyediakan beragam
kebutuhan dari mulai mainan, stationary, kebutuhan harian dan makanan.
Kini, jaringan yang bernaung di bawah PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk
itu telah memiliki 90 gerai di Sumatera, Jakarta, Jawa, Kalimantan. Bali
hingga Nusa Tenggara Timur.
Ramayana punya strategi khusus dalam pemilihan lokasi store.
Mereka condong melirik daerah pinggiran daripada di pusat kota. Karena,
pinggiran kota yang biasa disebut “pintu gerbang” itu lebih menjanjikan
ketimbang di inti kota. Dan yang terpenting, visi mereka untuk menjaring
konsumen menengah ke bawah bisa terwujud.
Dirancang dengan bangunan yang terkesan sederhana, Ramayana
Teladan yang berlantai tiga ini mampu memanjakan konsumen dengan
beragam produk yang lengkap dan suasana nyaman. Dengan system
zoning, setiap lantai diisi dengan barang yang berbeda. Lantai I penuh
dengan koleksi busana pria, lantai dua khusus memanjakan kaum hawa
dan lantai tiga terdapat koleksi busana anak-anak plus supermarket yang
menjual beragam produk kebutuhan rumah tangga. Ramayana Teladan
yang memiliki 350 karyawan siap melayani Anda. Dengan jumlah
karyawan 350 orang, pihak manajemen yakin mampu memanjakan
pelanggan. bahkan mengalami peningkatan sekitar 25 persen.
Ada banyak cara untuk menyiasati bisnis di tengah situasi pasar
yang makin ketat. Salah satunya adalah dengan menggemakan konsep
murah plus program diskon. Kalau konsep yang satu ini, Ramayana yang
sudah cukup berpengalaman, pasti paham betul.
Tak cuma murah, koleksi-koleksi yang terdapat di Ramayana mulai
dari koleksi busana, buah, snack serta lainnya memiliki kualitas yang
terjaga. Hal itu dapat dibuktikan tidak adanya barang-barang tersisa. Sebab
produk yang tidak lagi menjadi trend akan dijual dengan harga diskon
yang besar.
Ramayana memang telah akrab dengan diskon, bahkan diskon
tersebut juga memiliki istilah masing-masing seperti Discount Time, yang
memberikan potongan harga sebesar 20 persen bagi beberapa produk merk
tertentu. Ada juga diskon ala Time Service yang memberikan pelayanan
potongan harga sebesar 70 persen secara spontan dengan jangka waktu
tertentu.
Mungkin yang paling ditunggu-tunggu para konsumen ialah
program MATSAMIN singkatan dari Jumat, Sabtu dan Minggu.
Maksudnya pada hari tersebut Ramayana memberikan program istimewa
bagi pengunjung. Dua hingga tiga produk bahkan lebih, dapat diperoleh
pelanggan dengan harga yang sangat murah.
Dengan metode tersebut Ramayana mampu bertahan bahkan
mampu berkembang, di saat sebahagian retail lainnya mengalami
kerugian, bahkan harus gulung tikar.
B. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Uji Validitas
Pengujian validitas tiap butir pertanyaan digunakan analisis item,
yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan
jumlah skor tiap butir. Mansyur (1979) menyatakan bahwasannya didalam
analisis item, teknik korelasi dalam menentukan validitas item ini sampai
sekarang merupakan teknik yang paling banyak digunakan.
Kemudian didalam memberikan interpretasi terhadap koefisien
korelasi adalah item yang mempunyai korelasi positif dengan skor total
serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item ini memiliki validitas
yang cukup tinggi.
Pengujian validitas adalah berkaitan dengan masalah adanya
kepercayaan terhadap alat tes (instrument). Suatu instrument dapat
memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi apabila hasil dari penelitian
tersebut menunjukkan hasil tetap. Dengan demikian masalah reliabilitas
tes (instrument) berhubungan dengan masalah ketetapan hasil. Jika terjadi
perubahan tes (instrument), maka perubahan itu dianggap tidak berarti.
Untuk mengetahui apakah pertanyaan yang diajukan kepada
konsumen dapat dikatakan valid atau tidak, maka penulis melakukan uji
coba atau try out kepada 30 responden dengan memberikan 27 butir
pertanyaan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari seluruh pertanyaan
yang telah diberikan.
Tabel 4.1
Operasional Variabel
Variabel Sub Variabel Ukuran
Bauran pemasaran
5. Produk (X1)
6. Harga (X2)
5. Keaneka ragaman produk
6. Jumlah persedian produk
7. Banyaknya model pakaian
8. Kualitas produk
3. Harga terjangkau
Ordinal
7. Lokasi (X3)
8. Promosi(X4)
Kualitas Pelayanan
(X5)
4. Variasi harga
3. Pemberhentian kendaraan
umum
4. Lokasi yang strategis
1. Potongan harga
2. Bonus/hadiah dalam jumlah
pembelian
11. Keperdulian pegawai
12. Ruang Informasi
13. Sarana parkir
14. Kemudahan pembayaran
15. Pelayanan pegawai
16. Keramah-tamahan
karyawan
17. Pemahaman akan
keiginan/kebutuhan
pelanggan
18. Keamanan kenyamanan
berbelanja
19. Penampilan pegawai
20. Kebersihan tempat
berbelanja
Keputusan Pembelian
(Proses Keputusan
Pembelian)
(Y)
10. Pengenlaan kebutuhan,
11. Pengaruh informasi.
12. Adanya discount
13. Faktor ekonomis pada
produk
Ordinal
14. Banyak model produk
15. Kualitas produk
16. Jumlah persedian produk
17. Kemudahan pembayaran
(cash/tunai, ATM, dan kartu
keridit)
18. Rasa aman
Sumber : Data Primer yang diolah
Hasil pengujian atau Try out dapat diperoleh data yang menyatakan
seluruh butir pertanyaan valid atau karena nilai korelasinya adalah lebih
besar 0,444 r-tabel. Pengujian validitas untuk menentukan valid atau
tidaknya suatu item sebelum pengujian hipotesis. Kemudian kuesioner
disebarkan pada para konsumen yang berbelanja di Ranayana departemen
store.
Tabel 4.2
Hasil Try out instrument Bauran Pemasaran (produk, harga lokasi dan
promosi) dan Kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian
No. Butir
Instrumen
r-hitung r-tabel Keterangan
Produk (X1) 1 2
3 4
5 6
Harga (X2)
7
8
Lokasi (X3)
9
10
0,975 0,916
0,879 0,849
0,908 0,968
0,924
0,924
0,970
0,970
0,602 0,602
0,602 0,602
0,602 0,602
0,514
0,514
0,514
0,514
Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Promosi (X4)
11
12
Kualitas
Pelayanan (X5)
13
14 15
16 17
18 19
20
21
22
Keputusan
Membeli (Y)
23
24
25
26
27
28
29 30
31
0,925
0,925
0,879
0,869 0,905
0,892 0,777
0,847 0,907
0,862
0,797
0,824
0,884
0,888
0,909
0,803
0,864
0,922
0,808 0,960
0,871
0,514
0,514
0,775
0,775 0,775
0,775 0,775
0,775 0,775
0,775
0,775
0,775
0,707
0,707
0,707
0,707
0,707
0,707
0,707 0,707
0,707
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel Sumber : Data Primer yang diolah
Hasil pengujian pada Uji Validitas dapat diperoleh data yang
menyatakan valid, Item pertanyaan yang valid penulis anggap sudah
terstandarisasi, karena nilai korelasi atau r hitung lebih besar dari pada r
tabel diperoleh dari tabel r product moment dan level of significant 5%
dan N sebanyak 30 responden.
1. Uji Realibilitas
Uji realibilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil
pengukuran relative konsisten apabila pengukuran tersebut di ulangi dua
kali atau lebih. The reliability of measure andicate the stability and
consistency whit which the instrument is measuring yhe concept and help
to assess the goodness of a measure (Uma Sekaran 2000:204).
Pengujian dilakukan dengan menggunakan koefisien Cronbach’s
Alpha yaitu koefisien yang menunjukan hubungan yang positif antara
item atau pertanyaan yang satu dengan yang lain.
Reliable atau tidaknya pengukuran harus memenuhi suatu keriteria.
Dari banyaknya penetapan standar reliabilitas maka penelitian ini akan
menggunakan reliabilitas dengan koefisien Cronbach’s Alpha lebih dari
0,6. item-item pertanyaan yang digunakan dalam suatu kuesioner
dinyatakan reliable apabila memiliki Cronbach’s Alpha > 0,6 (Uma
Sekaran), maka pada dasar pengambilan keputusan adalah :
1. Jika Cronbach’s Alpha > 0,6, maka pertanyaan dalam kuesioner
dinyatakan reliable.
2. Jika Cronbach’s Alpha < 0,6, maka pertanyaan dalam
kuesionerdinyatakan tidak reliable.
Berdasarkan hasil pengelolaan data, diperoleh hasil pengujian
realibilitas yang dapat dilihat pada table 4.3 berikut ini
Tabel 4.3
Uji Reliabilitas
No Variabel Item Cronbach's Coefficient Alpha Kesimpulan
1 Produk 6 0,972 Reliabel
2 Harga 2 0,960 Reliabel
3 Lokasi 2 0,985 Reliabel
3 Promosi 2 0,961 Reliabel
4 Kualitas Pelayanan 10 0,843 Reliabel
5 Keputusan Membeli 9 0,845 Reliabel
Sumber: Data Primer yang telah diolah
Berdasarkan pengukuran reliabilitas diatas dengan menggunakan
software SPSs.
Seperti table diatas, koefisien Cronbach’s alpha untuk masing-
masing Variabel ternyata lebih besar dari pada 0.60, artinya Cronbach’s
alpha dapat diterima, Setelah pengujian validitas dan reliabilitas,
menyatakan bahwa seluruh item pertanyaan dari masing-masing
variabeldinyatakan valid dan reliabel. Dengan kata lain, jawaban
responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk
mengukur variable motivasi kerja, kedisiplinan diri dan kinerja guru
adalah konsisten dan construct dapat dipercaya (reliable).
C. Deskriftif Analisis
1. Bauran Pemasaran
a. Produk
Tabel 4.4
Adanya produk anak-anak yang ditawarkan
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,0
Tidak setuju 0 0,0
Ragu-ragu 0 0,0
Setuju 32 32,0
Sangat setuju 68 68,0
Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa 32 responden yang menyatakan
setuju dan 68 responden yang menyatakan dan sangat setuju dengan
pernyataan ini. Di dalam uraian data di atas maka sebagian besar
responden (68%) menyatakan sangat setuju bahwa di Ramayana terdapat
pakaian anak-anak yang ditawarkan sehingga para konsumen berminat
berbelanja di Ramayana..
Tabel 4.5
Adanya produk dewasa yang ditawarkan
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,0
Tidak setuju 0 0,0
Ragu-ragu 0 0,0
Setuju 57 57,0
Sangat setuju 43 43,0
Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa 57 responden yang menyatakan
setuju dan 43 responden yang menyatakan sangat setuju dengan
pernyataan ini. Artinya ada sebagian responden yang menyatakan bahwa
para konsumen Ramayana sangat setuju dengan berbelanja di Ramayana
karena di Ramayana terdapat pakaian dewasa yang ditawarkan.
Tabel 4.6
Adanya produk orang tua yang ditawarkan
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,0
Tidak setuju 0 0,0
Ragu-ragu 0 0,0
Setuju 30 30,0
Sangat setuju 70 70,0
Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa 30 responden yang menyatakan
setuju dengan pernyataan ini dan 70 responden yang menyatakan sangat
setuju dengan pernyataan ini. Di dalam uraian data di atas maka sebagian
besar responden menyatakan sangat setuju bahwa para konsumen yang
menjawab sangat setuju lebih dominan sebanyak 70%, berarti para
responden sangat setuju berbelanja di Ramayana ciputat karena produk
untuk kebutuhan orang tua yang ditawarkan di Ramayana sangat beragam
macamnya sehingga para responden lebih memilih ke Ramayana.
Tabel 4.7
Banyaknya model yang ditawarkan
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,0
Tidak setuju 0 0,0
Ragu-ragu 7 7,0
Setuju 54 54,0
Sangat setuju 39 39,0
Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa 7 responden yang menyatakan
ragu-ragu dengan pernyataan ini, 54 responden yang menyatakan setuju
dengan pernyataan ini dan 39 responden yang menyatakan sangat setuju
dengan pernyataan ini. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak
54% responden yang menyatakan setuju bahwasannya produk yang
ditawarkan di Ramayana banyak modelnya sehingga para konsumen lebih
baik belanja ke Ramayana.
Tabel 4.8
Jumlah persediaan yang ditawarkan
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,0
Tidak setuju 0 0,0
Ragu-ragu 2 2,0
Setuju 45 45,0
Sangat setuju 53 53,0
Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa 2 responden yang menyatakan
ragu-ragu dengan pernyataan ini, 45 responden yang menyatakan setuju
dengan pernyataan ini dan 53 responden yang menyatakan sangat setuju
dengan pernyataan ini. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak
53% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa di Ramayana dalam
penyediaan barang sangat banyak sehingga para konsumen ketika
membutuhkan sesuatu tidak akan kekurangan, jadi para responden sangat
setuju dengan belanja di Ramayana tidak akan pernah kekurangan.
b. Harga
Tabel 4.9
Harga yang ditawarkan sangat terjangkau
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,0
Tidak setuju 0 0,0
Ragu-ragu 0 0,0
Setuju 34 34,0
Sangat setuju 66 66,0
Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa 34 responden yang menyatakan
setuju dengan pernyataan ini dan 66 responden yang menyatakan sangat
setuju dengan pernyataan ini. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa
sebanyak 66% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa harga
yang di tawarkan di Ramayana sangat terjangkau bagi para konsumen,
berarti banyaknya para konsumen berbelanja di Ramayana karena
harganya sangat murah.
Tabel 4.10
Harga bervariasi pada produk pakaian di Ramayana
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,0
Tidak setuju 0 0,0
Ragu-ragu 1 1,0
Setuju 23 23,0
Sangat setuju 76 76,0
Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa 1 responden yang menyatakan
ragu-ragu dengan pernyataan ini, 23 responden yang menyatakan setuju
dengan pernyataan ini dan 76 responden yang menyatakan sangat setuju
dengan pernyataan ini. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak
76% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa harga yang
ditawarkan di Ramayana sangat bervariasi sehingga para konsumen
tertarik berbelanja di Ramayana.
c. Promosi
Tabel 4.11
Terdapat potongan harga pada produk
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,0
Tidak setuju 0 0,0
Ragu-ragu 0 0,0
Setuju 31 31,0
Sangat setuju 69 69,0
Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa 31 responden yang menyatakan
setuju dengan pernyataan ini dan 69 responden yang menyatakan sangat
setuju dengan pernyataan ini. Artinya dapat disimpulkan bahwa sebanyak
69% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa banyaknya para
konsumen berblanja di Ramayana karena terdapat potongan harga pada
beberapa produk pakaian yang tersedia di Ramayana.
Tabel 4.12
Adanya hadiah atau bonus dalam jumlah pembelian tertentu
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,0
Tidak setuju 0 0,0
Ragu-ragu 6 6,0
Setuju 34 34,0
Sangat setuju 60 60,0
Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.12 dapat diketahui bahwa 6 responden yang menyatakan
ragu-ragu dengan pernyataan ini, 34 responden yang menyatakan setuju
dengan pernyataan ini dan 60 responden yang menyatakan sangat setuju
dengan pernyataan ini. Dapat dinyatakan bahwa dengan adanya bonus
maupun hadiah dalam pembelian dengan jumlah tertentu sehingga
ketertarikan para konsumen berbelanja di Ramayana.
d. Lokasi
Tabel 4.13
Lokasi dengan dengan pemberhentian angkutan umum
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,0
Tidak setuju 0 0,0
Ragu-ragu 10 10,0
Setuju 40 40,0
Sangat setuju 50 50,0
Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa 10 responden yang menyatakan
ragu-ragu dengan pernyataan in, 40 responden yang menyatakan setuju
dengan pernyataan ini dan 50 responden yang menyatakan sangat setuju
dengan pernyataan ini. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak
50% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa para konsumen
berbelanja di Ramayana karena lokasi lebih dekat dengan pemberhentian
angkutan umum.
Tabel 4.14
Lokasi yang strategis untuk dilalui kendaraan pribadi maupun umum
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,0
Tidak setuju 0 0,0
Ragu-ragu 2 2,0
Setuju 22 22,0
Sangat setuju 76 76,0
Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.14 maka dapat diketahui bahwa 2 responden yang
menyatakan ragu-ragu dengan pernyataan ini, 22 responden yang
menyatakan setuju dengan pernyataan ini dan 76 responden yang
menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini. Maka dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar konsumen yang berkunjung karena lokasi
Ramayana strategis untuk dilalui dengan kendaraan pribadi maupun
kendaraan umum.
2. Kualitas Pelayanan
Tabel 4.15
Penampilan pegawai yang baik
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,0
Tidak setuju 0 0,0
Ragu-ragu 0 0,0
Setuju 24 24,0
Sangat setuju 76 76,0
Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.15 dapat diketahui bahwa 24 responden yang menyatakan
setuju dengan pernyataan ini dan 76 responden yang menyatakan sangat
setuju dengan pernyataan ini. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa
sebanyak 76% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa
kebanyakan para konsumen berbelanja di Ramayana karena penampilan
para pegawai sangat baik dan ramah dalam pelayanan.
Tabel 4.16
Karyawan mampu melayani dengan baik
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,0
Tidak setuju 0 0,0
Ragu-ragu 0 0,0
Setuju 36 36,0
Sangat setuju 64 64,0
Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.16 dapat diketahui bahwa 36 responden yang menyatakan
setuju dengan pernyataan ini dan 64 responden yang menyatakan sangat
setuju dengan pernyataan ini. Maka dapat disimpulkan bahwa sebanyak
64% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa dengan kinerja
karyawan melayani konsumen dengan baik sehingga para konsumen
tertarik dengan berbelanja di Ramayana.
Tabel 4.17
Karyawan dapat memahami yang dibutuhkan konsumen.
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,0
Tidak setuju 0 0,0
Ragu-ragu 0 0,0
Setuju 35 35,0
Sangat setuju 65 65,0
Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.17 dapat diketahui bahwa 35 responden yang menyatakan
setuju dengan pernyataan ini dan 65 responden yang menyatakan sangat
setuju dengan pernyataan ini. Artinya sebagian besar (65%) responden
yang menyatakan sangat setuju bahwa dengan kepahaman para karyawan
terhadap apa yang dibutuhkan para konsumen sehingga para konsumen
tertarik berbelanja di Ramayana.
Tabel 4.18
Karyawan peduli terhadap konsumen
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,0
Tidak setuju 0 0,0
Ragu-ragu 0 0,0
Setuju 28 28,0
Sangat setuju 72 72,0
Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.18 dapat diketahui bahwa 28 responden yang menyatakan
setuju dengan pernyataan ini dan 72 Responden yang menyatakan sangat
setuju dengan pernyataan ini. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa
sebanyak 72% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa para
karyawan Ramayana sangat peduli dengan para konsumennya sehingga
para konsumen tertari berbelanja di Ramayana.
Tabel 4.19
Aman dan nyaman dalam berbelanja
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,0
Tidak setuju 0 0,0
Ragu-ragu 9 9,0
Setuju 44 44,0
Sangat setuju 47,0 47,0
Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.19 dapat diketahui bahwa 9 responden yang menyatakan
ragu-ragu dengan pernyataan ini, 44 responden yang menyatakan setuju
dengan pernyataan ini dan 47 responden yang menyatakan sangat setuju
dengan pernyataan ini. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak
47% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa berbelanja di
Ramayana sangat aman dan nyaman sehingga para konsumen lebih tertarik
berbelanja di Ramayana.
Tabel 4.20
Tersedianya ruang informasi
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,0
Tidak setuju 0 0,0
Ragu-ragu 13 13,0
Setuju 47 47,0
Sangat setuju 40 40,0
Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.20 dapat diketahui bahwa 13 responden yang menyatakan
ragu-ragu dengan pernyataan ini, 47 responden yang menyatakan setuju
dengan pernyataan ini dan 40 responden yang menyatakan sangat setuju
dengan pernyataan ini. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak
47% responden yang menyatakan setuju bahwa di Ramayan tersedia ruang
informasi yang memadai sehingga para konsumen lebih mudah dalam
kesulitan informasi.
Tabel 4.21
Kebersihan tempat sangat terjaga
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,0
Tidak setuju 0 0,0
Ragu-ragu 0 0,0
Setuju 18 18,0
Sangat setuju 82 82,0
Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.21 dapat diketahui bahwa 18 responden yang menyatakan
setuju dengan pernyataan ini dan 82 responden yang menyatakan sangat
setuju dengan pernyataan ini. Artinya dapat disimpulkan bahwa sebanyak
82% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa dengan lokasi yang
bersih membuat para konsumen nyaman dalam berbelanja.
Tabel 4.22
Tersedianya sarana parkir kendaraan
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,0
Tidak setuju 0 0,0
Ragu-ragu 15 15,0
Setuju 34 34,0
Sangat setuju 51 51,0
Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.22 dapat diketahui bahwa 15 responden yang menyatakan
ragu-ragu dengan pernyataan ini, 34 responden yang menyatakan setuju
dengan pernyataan ini dan 51 responden yang menyatakan sangat setuju
dengan pernyataan ini. Dapat dinyatakan bahwa dengan adanya area parkir
kendaraan yang memadai sehingga para konsumen tertarik belanja di
Ramayana.
Tabel 4.23
Kemudahan dalam pembayaran secara fleksibel
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,0
Tidak setuju 0 0,0
Ragu-ragu 0 0,0
Setuju 48 48,0
Sangat setuju 52 52,0
Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.23 dapat diketahui bahwa 48 responden yang menyatakan
setuju dengan pernyataan ini dan 52 responden yang menyatakan sangat
setuju dengan pernyataan ini. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa
sebanyak 52% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa dengan
kemudahan dalam pembayaran secara fleksibel sehingga para konsumen
lebih tertarik berbelanja di Ramayana.
Tabel 4.24
Tersedianya keamanan di tiap sudut
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
Sangat tidak setuju 2 2,0
Tidak setuju 10 10,0
Ragu-ragu 28 28,0
Setuju 39 39,0
Sangat setuju 21 21,0
Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.24 dapat diketahui bahwa 2 responden yang menyatakan
sangat tidak setuju dengan pernyataan ini, 10 responden yang menyatakan
setuju dengan pernyataan ini, 28 responden yang menyatakan ragu-ragu
dengan pernyataan ini, 39 responden yang menyatakan setuju dengan
pernyataan ini dan 21 responden sangat setuju dengan pernyataan ini.
Artinya bahwa sebanyak 39% responden yang menyatakan setuju bahwa
dengan adanya keamanan setip sudut Ramayana sehingga para konsumen
merasa aman ketika belanja di Ramayana.
3. Keputusan Pembelian
Tabel 4.25
Adanya kebutuhan
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,0
Tidak setuju 0 0,0
Ragu-ragu 1 1,0
Setuju 35 35,0
Sangat setuju 64 64,0
Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.25 dapat diketahui bahwa 1 responden yang menyatakan
ragu-ragu dengan pernyataan ini, 35 responden yang menyatakan setuju
dengan pernyataan ini dan 64 responden yang menyatakan sangat setuju
dengan pernyataan ini. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak
64% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa keputusan
pembelian para konsumen dengan adanya kebutuhan.
Tabel 4.26
Dipengaruhi teman atau keluarga yang pernah belanja di Ramayana
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,0
Tidak setuju 0 0,0
Ragu-ragu 1 1,0
Setuju 24 24,0
Sangat setuju 75 75,0
Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.26 dapat diketahui bahwa 1 responden yang menyatakan
ragu-ragu dengan pernyataan ini, 24 responden yang menyatakan setuju
dengan pernyataan ini dan 75 responden yang menyatakan sangat setuju
dengan pernyataan ini. Artinya sebagian besar responden yaitu sebanyak
75% yang menyatakan para konsumen berbelanja di Ramayana karena
dipengaruhi teman atau keluarga.
Tabel 4.27
Adanya discount pada produk
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
Sangat tidak setuju 2 2,0
Tidak setuju 10 10,0
Ragu-ragu 28 28,0
Setuju 39 39,0
Sangat setuju 21 21,0
Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.27 dapat diketahui bahwa 2 responden yang menyatakan
sangat tidak setuju dengan pernyataan ini, 10 responden yang menyatakan
setuju dengan pernyataan ini, 28 responden yang menyatakan ragu-ragu
dengan pernyataan ini, 39 responden yang menyatakan setuju dengan
pernyataan ini dan 21 responden sangat setuju dengan pernyataan ini.
Artinya bahwa sebanyak 39% responden yang menyatakan setuju bahwa
kebanyakan para konsumen yang berbelanja di Ramayana karena adanya
discount pada produk yang berada di Ramayana.
Tabel 4.28
Faktor ekonomis dan harga terjangkau
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,0
Tidak setuju 0 0,0
Ragu-ragu 1 1,0
Setuju 35 35,0
Sangat setuju 64 64,0
Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.28 dapat diketahui bahwa 1 responden yang menyatakan
ragu-ragu dengan pernyataan ini, 35 responden yang menyatakan setuju
dengan pernyataan ini dan 64 responden yang menyatakan sangat setuju
dengan pernyataan ini. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak
64% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa para responden
yang berbelanja di Ramayana karena faktor ekonomis karena harganya
terjangkau.
Tabel 4.29
Model produk
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,0
Tidak setuju 0 0,0
Ragu-ragu 1 1,0
Setuju 24 24,0
Sangat setuju 75 75,0
Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.29 dapat diketahui bahwa 1 responden yang menyatakan
ragu-ragu dengan pernyataan ini, 24 responden yang menyatakan setuju
dengan pernyataan ini dan 75 responden yang menyatakan sangat setuju
dengan pernyataan ini. Artinya sebagian besar responden yaitu sebanyak
75% yang menyatakan bahwa para responden yang berbelanja di
Ramayana karena terdapat beberapa model produk yang selalu terdepan.
Tabel 4.30
Kualitas produk yang terjamin
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
Sangat tidak setuju 2 2,0
Tidak setuju 10 10,0
Ragu-ragu 28 28,0
Setuju 39 39,0
Sangat setuju 21 21,0
Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.30 dapat diketahui bahwa 2 responden yang menyatakan
sangat tidak setuju dengan pernyataan ini, 10 responden yang menyatakan
setuju dengan pernyataan ini, 28 responden yang menyatakan ragu-ragu
dengan pernyataan ini, 39 responden yang menyatakan setuju dengan
pernyataan ini dan 21 responden sangat setuju dengan pernyataan ini.
Artinya bahwa sebanyak 39% responden yang menyatakan setuju bahwa
para responden yang berbelanja di Ramayana karena kwalitas produk yang
tersedia sangat terjamin sehingga para responden.
Tabel 4.31
Jumlah produk yang tersedia sangat banyak
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,0
Tidak setuju 0 0,0
Ragu-ragu 1 1,0
Setuju 35 35,0
Sangat setuju 64 64,0
Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.31 dapat diketahui bahwa 1 responden yang menyatakan
ragu-ragu dengan pernyataan ini, 35 responden yang menyatakan setuju
dengan pernyataan ini dan 64 responden yang menyatakan sangat setuju
dengan pernyataan ini. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak
64% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa para responden
berbelanja di Ramayana karena jumlah yang disediakan sangat banyak
sehingga para konsumen tidak takut tidakk terpenuhi kebutuhannya.
Tabel 4.32
Kemudahan dalam pembayaran
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,0
Tidak setuju 0 0,0
Ragu-ragu 1 1,0
Setuju 24 24,0
Sangat setuju 75 75,0
Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.32 dapat diketahui bahwa 1 responden yang menyatakan
ragu-ragu dengan pernyataan ini, 24 responden yang menyatakan setuju
dengan pernyataan ini dan 75 responden yang menyatakan sangat setuju
dengan pernyataan ini. Artinya sebagian besar responden yaitu sebanyak
75% yang menyatakan bahwa para konsumen berbelanja di ramayana
karena mudahnya dalam pembayan di Ramayana baik berupa cash maupun
kartu keridit.
Tabel 4.33
Keamanan dan nyaman dalam berbelanja
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
Sangat tidak setuju 0 0,0
Tidak setuju 0 0,0
Ragu-ragu 1 1,0
Setuju 35 35,0
Sangat setuju 64 64,0
Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.33 dapat diketahui bahwa 1 responden yang menyatakan
ragu-ragu dengan pernyataan ini, 35 responden yang menyatakan setuju
dengan pernyataan ini dan 64 responden yang menyatakan sangat setuju
dengan pernyataan ini. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak
64% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa para responden
berbelanja di Ramayana karena berbelanja di Ramayana karena keamanan
dan kenyamanan dalam berbelanja sangat terjamin sehingga tertarik
berbelanja di Ramayana.
D. Asumsi Klasik
Suatu model persamaan regresi yang telah di uji dan dibutuhkan dapat
diterima secara ekonometrik, maka diperlukan cara sebagai estimasi yaitu
dengan menggunakan OLS (metode kuadrat terkecil). Dapat dikatakan bahwa
setiap penelitian tidak akan dapat menghindari pengimpangan dari asumsi
kenormalan klasik. Untuk dapat memenuhi syarat BLUE (Best Linier Unbias
Estimate), maka dapat diperlukan beberapa asumsi klasik sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.
Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati
normal. Cara untuk mengetahui normalitas adalah dengan melihat Normal
Probability plot yang membandingkan distribusi normal. Distribusi normal akan
membentuk suatu garis lurus diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka
garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
(Triton P.B., 2006 : 151)
Observed Cum Prob
1.00.80.60.40.20.0
Exp
ecte
d C
um P
rob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Keputusan pembelian
Untuk mengetahui variabel dependen dan independen atau keduanya berdistribusi
normal atau tidak, dapat dilihat pada gambar 4.1. berikut.
Gambar 4.1
Uji Normalitas Data
Sumber: Data Primer yang telah diolah
Berdasarkan gambar 4.1 diatas bahwa Normal P-P Plot of Regression
Standardized Residual menunjukkan bahwa titik-titik menyebar disekitar garis
diagonal atau mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi layak digunakan
atau berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel
independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu
model. Dalam penelitian ini, ada tidaknya gejala multikolinearitas dilihat dari nilai
Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Model regresi yang bebas dari
masalah multikolinearitas menurut Triton P.B. yaitu pada nilai VIF (Variance
Inflation Factor) bernilai tidak lebih dari 10 dan nilai Toleransinya tidak kurang
dari 0,1. Hasil uji multikolinearitas dalam penelitian ini ditunjukkan pada tabel
4.34 berikut :
Table 4.34
Hasil Uji Multikolinearita
Coefficientsa
.954 1.048
.991 1.009
.976 1.024
.830 1.205
.804 1.244
Produk
Harga
Lokasi
Promosi
Kualitas
Pelayanan
Model
1
Tolerance VIF
Collinearity
Statistics
Dependent Variable: Keputusan pembeliana.
Sumber: Data Primer yang telah diolah
Jika kita lihat tabel 4.34 di atas, dapat diketahui bahwa Variance Inflation Factor
(VIF) pada hasil Output SPSS tabel coefficients, masing-masing variabel
independen memiliki nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak
kurang dari 0,1. Pada variabel produk VIF bernilai 1,048 dengan nilai Tolerance
sebesar 0,954. Pada variabel harga VIF bernilai 1,009 dengan nilai Tolerance
sebesar 0,991. Pada variabel lokasi VIF bernilai 1,024 dengan nilai Tolerance
sebesar 0,976. Pada variabel promosi VIF bernilai 1,205 dengan nilai Tolerance
sebesar 0,830. Pada variabel kualitas pelayanan VIF bernilai 1,244 dengan nilai
Tolerance sebesar 0,804. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi pada
penelitian ini tidak mengalami gangguan multikolinearitas atau tidak terdapat
korelasi antar variabel bebas sehingga model regresi layak digunakan.
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi merupakan tujuan pengujian asumsi dalam regresi
dimana variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri.
Artinya bahwa nilai dari variabel dependen tidak berhubungan dengan
variabel itu sendiri, baik nilai periode sebelumnya (t-1) maupun nilai
periode sesudahnya (T). Untuk mendeteksi gejala autokorelasi maka
peneliti menggunakan nilai Durbin-Watson (DW) pada model regresi
sebagai acuan (Triton P.B., 2006 : 58). Jika Durbin-Watson bernilai antara
-2 sampai dengan 2, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
autokorelasi. Hasil uji autokorelasi dapat dilihat dalam tabel 4.35 berikut
ini :
Tabel 4.35
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
.326a .521 .659 1.827 .626
Model1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan, Harga, Lokasi , Produk,
Promosi
a.
Dependent Variable: Keputusan pembelianb.
Sumber: Data Primer yang telah diolah
Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai Durbin-
Watson adalah sebesar 0,626 artinya nilai Durbin Watson berada diantara
Regression Standardized Predicted Value
3210-1-2-3
Reg
res
sio
n S
tud
en
tize
d R
es
idu
al
2
0
-2
-4
Scatterplot
Dependent Variable: Keputusan pembelian
-2 sampai dengan 2. Jadi dapat disimpulkan bahwa model tersebut tidak
ada atau tidak terjadi autokorelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode T dengan kesalahan pada periode t-1.
4. Uji Heterokedatisitas
Masalah heteroskedastisitas terjadi apabila kesalahan atau residual pada model
yang sedang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari satu observasi ke
observasi lainnya. Gejala heteroskedastisitas lebih sering terjadi apabila regresi
menggunakan data berupa silang tempat (cross-section) dibandingkan dengan data
runtut waktu (time-series).
Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 4.2
Hasil Uji Heterokedastisitas
Sumber: Data Primer yang telah diolah
Berdasarkan gambar 4.2 diatas, Cara memprediksi ada tidaknya
heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar Scatterplot
model tersebut. Analisis pada gambar Scatterplot yang menyatakan model linier
berganda tidak terdapat heteroskedastisitas jika (Triton P.B., 2006 : 152) :
•••• Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0.
•••• Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.
•••• Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang
melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.
•••• Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
Dari gambar 4.2 terlihat bahwa penyebaran residual adalah tidak teratur. Hal
tersebut dapat dilihat dari plot yang terpencar serta tidak membentuk suatu pola
tertentu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi linear berganda bebas
dari heteroskedastisitas.
E. Analisa Regresi Berganda
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis regresi berganda (Multiple Regression). Analisis regresi berganda
adalah analisis tentang hubungan antara satu dependent variabel dengan dua
atau lebih independent variabel (Arikunto 2002 : 56 ).
Tabel 4.36
Hasil Analisis Regresi Berganda
Variabel Koefisien regresi t-hitung signifikan
Konstan 21,932 4,304 0,000
Produk 0,166 1,692 0,007
Harga 0,278 2,390 0,027
Promosi 0,088 2,426 0,047
Lokasi 0,249 1,794 0,039
Kualitas Pelayanan 0,211 1,694 0,036
Ad.R R Multiplier R Squer Standar Eror of Estimate
0,659 0,326 0,521 1,287
F-hitung F-tabel T- Tabel Signifikansi
12,240 2,68 1,66 0,037 Sumber : Data primer yang telah diolah
Keputusan Pembelian
= 21,932 + 0,166X1 + 0,278X2 + 0,088X3 + 0,249X4 + 0,211X5 + E
Dari persamaan koefisien regresi tersebut dapat dijelaskan bahwa:
a. Produk adalah suatu manfaat yang diberikan oleh satu pihak kepada
pihak lainnya. Pada tabel 4.36 diatas dapat kita lihat bahwa keyakinan
membeli terdapat pengaruh yang signifikan dengan keputusan
pembelian dengan nilai koefisien regresi 0,166.
b. Koefisien regresi harga sebesar 0,278 menyatakan bahwa setiap
penambahan harga sebesar 1 satuan maka keputusan pembelian akan
meningkat sebesar 0,278 dengan asumsi variable lainnya tetap.
c. Koefisien regresi promosi sebesar 0,088 menyatakan bahwa setiap
penambahan promosi sebesar 1 satuan maka keputusan pembelian
akan meningkat sebesar 0,088 dengan asumsi variable lainnya tetap.
Model Summaryb
.326a .521 .659 1.827 .626
Model1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan, Harga, Lokasi , Produk,
Promosi
a.
Dependent Variable: Keputusan pembelianb.
d. Koefisien regresi lokasi sebesar 0,459 menyatakan bahwa setiap
penambahan lokasi sebesar 1 satuan maka keputusan pembelian akan
meningkat sebesar 0,459 dengan asumsi variable lainnya tetap. Hal ini
konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh koesendari bahwa
evaluasi mempunyai hubungan positif yang kuat terhadap keputusan
pembelian.
e. Koefisien regresi kualitas pelayanan sebesar 0,211 menyatakan bahwa
setiap penambahan evaluasi sebesar 1 satuan maka keputusan
pembelian akan meningkat sebesar 0,211 dengan asumsi variable
lainnya tetap.
F. Pengujian Hipotesis
Tabel 4.37
Model Summery
Sumber: Data Primer yang telah diolah
Dari tebel 4.37 model summary diatas, terlihat bahwa koefisien
korelasi berganda antara Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), Lokasi (X4),
dan Kualitas Pelayanan (X5) adalah sebesar 0,326. Nilai koefisien determinasi
dari persamaan regresi adalah sebesar 0,521. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel Keyakinan Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), Lokasi (X4) dan
Kualitas Pelayanan memiliki hubungan yang kuat.
Dengan menggunakan persamaan regresi lebih dari satu variabel
maka koefisien determinasi yang baik untuk digunakan dalam menjelaskan
persamaan ini adalah persamaan determinasi R Square yang sudah disesuaikan
(Adjusted R Square) karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen
yang digunakan dalam penelitian ini. Maka nilai Adjusted R Square yaitu
0,659. Artinya 65,9% variabel dependen keputusan pembelian dijelaskan oleh
variabel independen produk, harga, promosi, lokasi dan kualitas pelayanan,
sedangkan sisanya sebesar 34,1% (100%-65,9%) dijelaskan oleh variabel lain
diluar variabel yang digunakan atau dipengaruhi oleh faktor lain.
1. Pengujian variabel bebas secara parsial pada variable bauran pemasaran
(produk, harga, promosi, lokasi) dan kualitas pelayanan terhadap
keputusan pembelian
Metode pengujian ini digunakan untuk menguji koefisien regresi
secara parsial dari variabel bebas terhadap variabel terikat dengan
hipotesis berdasarkan yang telah dikemukakan oleh Sudjana (1996: 227)
sebagai berikut :
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas dengan
variabel terikat.
Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel
terikat.
Hipotesis dapat disimpulkan berdasarkan :
� Jika t hitung > t tabel atau nilai p value pada kolom sig. < level of
significant (�) maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti secara
parsial ada pengaruh antara variabel bebas dan terikat.
� Jika t hitung < t tabel atau nilai p value pada kolom sig. > level of
significant (α) maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti secara
parsial tidak ada pengaruh antara variabel bebas dan terikat.
Untuk mengetahui nilai t tabel dapat dilihat melalui daftar tabel t
dengan mencari tingkat signifikansi 0,05 dan nilai degree of freedom / df =
n-k (df = 100-5 = 95), maka nilai t tabel didapat sebesar 1,661. Di mana n
adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel bebas.
Hasil pengujian hipotesis secara parsial dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 4.56
Coefficientsa
4.304 .000
1.692 .007
2.390 .027
2.426 .047
1.794 .039
1.694 .036
(Constant)
Produk
Harga
Lokasi
Promosi
Kualitas
Pelayanan
Model
1
t Sig.
Dependent Variable: Keputusan pembeliana.
Sumber : Data yang diolah
a. Menguji signifikansi koefisien variabel X1 (Produk).
Dari tabel di atas diperoleh nilai t hitung = 4,304 dengan
tingkat signifikansi 5 % (α = 0,05) dan nilai df (degree of fredoom) =
n-k (100-5) = 95, maka dapat diketahui nilai t tabel 0,05(95) sebesar
1,661.
Dengan membandingkan t hitung dan t tabel didapatkan :
t hitung t tabel
4,304 > 1,661
Karena nilai t hitung > t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa
Ho ditolak dan Ha diterima, artinya koefisien regresi pada variabel
produk adalah signifikan. Hasil yang sama juga bisa diperoleh dari
perbandingan nilai Sig. dengan taraf signifikansi (α) :
Sig. α
0.007 < 0,05
Karena Sig. < α , maka disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima, artinya koefisien regresi pada variabel produk berpengaruh
secara signifikan terhadap respon konsumen. Berdasarkan hasil uji t
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan pada variabel
produk dapat mempengaruhi suatu keputusan pembelian terhadap
konsumen.
b. Menguji signifikansi koefisien variabel X2 (Harga).
Dari tabel di atas diperoleh nilai t hitung =1,692 dengan
tingkat signifikansi 5 % (α = 0,05) dan nilai df (degree of fredoom) =
n-k (100-5) = 95, maka dapat diketahui nilai t tabel 0,05(95) sebesar
1,661.
Hasil yang didapat dengan membandingkan t hitung dan t
tabel:
t hitung t tabel
1,692 > 1,661
Karena nilai t hitung > t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa
Ho ditolak dan Ha diterima, artinya koefisien regresi harga adalah
signifikan.
Dengan membandingkan angka signifikansi :
Sig. α
0,027 < 0,05
Karena Sig. < α, maka disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima, artinya koefisien regresi harga berpengaruh secara signifikan
terhadap respon konsumen. Berdasarkan hasil uji t tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa penggunaan pada variabel harga dapat
mempengaruhi suatu keputusan pembelian terhadap konsumen.
c. Menguji signifikansi koefisien variabel X3 (Lokasi).
Dari tabel di atas diperoleh nilai t hitung =2,426 dengan
tingkat signifikansi 5 % (α = 0,05) dan nilai df (degree of fredoom) =
n-k (100-5) = 95, maka dapat diketahui nilai t tabel 0,05(95) sebesar
1,661.
Hasil yang didapat dengan membandingkan t hitung dan t
tabel:
t hitung t tabel
2,426 > 1,661
Karena nilai t hitung > t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa
Ho ditolak dan Ha diterima, artinya koefisien regresi lokasi adalah
signifikan.
Dengan membandingkan angka signifikansi :
Sig. α
0,047 < 0,05
Karena Sig. < α, maka disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima, artinya koefisien regresi lokasi berpengaruh secara signifikan
terhadap respon konsumen. Berdasarkan hasil uji t tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa penggunaan pada variabel Lokasi dapat
mempengaruhi suatu keputusan pembelian terhadap konsumen.
d. Menguji signifikansi koefisien variabel X4 (Promosi).
Dari tabel di atas diperoleh nilai t hitung =1,794 dengan
tingkat signifikansi 5 % (α = 0,05) dan nilai df (degree of fredoom) =
n-k (100-5) = 95, maka dapat diketahui nilai t tabel 0,05(95) sebesar
1,661.
Hasil yang didapat dengan membandingkan t hitung dan t
tabel:
t hitung t tabel
1,794 > 1,661
Karena nilai t hitung > t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa
Ho ditolak dan Ha diterima, artinya koefisien regresi promosi adalah
signifikan.
Dengan membandingkan angka signifikansi :
Sig. α
0,039 < 0,05
Karena Sig. < α, maka disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima, artinya koefisien regresi promosi berpengaruh secara
signifikan terhadap respon konsumen. Berdasarkan hasil uji t tersebut,
maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan pada variabel promosi
dapat mempengaruhi suatu keputusan pembelian terhadap konsumen.
e. Menguji signifikansi koefisien variabel X5 (Kualitas Pelayanan).
Dari tabel di atas diperoleh nilai t hitung =1,694 dengan tingkat
signifikansi 5 % (α = 0,05) dan nilai df (degree of fredoom) = n-k
(100-5) = 95, maka dapat diketahui nilai t tabel 0,05(95) sebesar 1,661.
Hasil yang didapat dengan membandingkan t hitung dan t tabel :
t hitung t tabel
1,694 > 1,661
Karena nilai t hitung > t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan Ha diterima, artinya koefisien regresi kualitas pelayanan
adalah signifikan.
Dengan membandingkan angka signifikansi :
Sig. α
0,036 < 0,05
Karena Sig. < α, maka disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima, artinya koefisien regresi kualitas pelayanan berpengaruh
secara signifikan terhadap respon konsumen. Berdasarkan hasil uji t
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan pada variabel
kualitas pelayanan dapat mempengaruhi suatu keputusan pembelian
terhadap konsumen.
2. Pengujian Variabel Bebas Secara Simultan
Digunakan untuk mengetahui pengujian variabel bebas secara
simultan (bersama-sama). Hasil uji F ini pada output SPSS dapat dilihat
pada tabel ANOVA. Menurut Triton P. B. (2006 : 267), langkah-langkah
uji F statistik adalah sebagai berikut :
a. Hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternative (Ha) yang digunakan
yaitu:
Ho : bo = 0, artinya tidak ada pengaruh antara bauran pemasaran
(produk, harga, lokasi, promosi) dan kualitas
pelayanan secara bersama-sama atau simultan
berpengaruh terhadap keputusan pembelian
Ha : ba ≠ 0, artinya ada pengaruh bauran pemasaran (produk, harga,
lokasi, promosi) dan kualitas pelayanan secara bersama-
sama atau simultan berpengaruh terhadap keputusan
pembelian
b. Tingkat signifikan yang digunakan yaitu � = 0.05
1. Jika Sig. F > 0.05 maka Ha ditolak dan Ho diterima, berarti tidak
ada pengaruh antara variabel bebas (X) dan terikat (Y).
2. Jika Sig. F < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti ada
pengaruh antara variabel bebas (X) dengan terikat (Y).
Tabel 4.39
Hasil Uji F
ANOVAb
37.364 5 7.473 12.240 .037a
313.626 94 3.336
350.990 99
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan, Harga, Lokasi , Produk, Promosia.
Dependent Variable: Keputusan pembelianb.
Sumber: Data Primer yang telah diolah
Dalam tabel 4.39 di atas, nilai F hitung = 12,240 dan nilai statistik F
dengan derajat bebas V1 = 5 dan V2 = 94 pada taraf signifikansi 0,05 ( F
0,05(5)(94) ) = 2,680 .
F hitung F tabel
12,240 > 2,680
Karena nilai F hitung > F tabel , maka dapat disimpulkan bahwa
Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh bauran pemasaran
(produk, harga, lokasi, promosi) dan kualitas pelayanan terhadap
keputusan pembelian pakaian Ramayana Ciputat.
Dengan membandingkan angka signifikansi :
Sig. α
0,037 < 0,05
Karena sig. < α, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan
Ha diterima, artinya ada pengaruh bauran pemasaran (produk, harga,
lokasi, promosi) dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian
pakaian Ramayana Ciputat.
Berdasarkan hasil Uji F baik dengan membandingkan F hitung dan F
tabel maupun dengan angka signifikansi, maka dapat disimpulkan bahwa
bauran pemasaran (produk, harga, lokasi, promosi) dan kualitas pelayanan
secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap keputusan
pembelian pakaian Ramayana Ciputat
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan kepada analisis dalam Bab IV, maka peneliti dapat
menjawab rumusan permasalahan dari penelitian ini yang telah diuraikan pada
Bab I serta mengambil kesimpulan akhir adalah sebagai berikut :
1. Secara simultan, variabel bauran pemasaran dan kualitas pelayanan
mempunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap keputusan
pembelian produk pakaian di Ramayana Ciputat.
2. Secara simultan, variabel bauran pemasaran mempunyai pengaruh yang
signifikan positif terhadap keputusan pembelian produk pakaian di
Ramayana Ciputat.
3. Secara parsial, variabel kualitas pelayanan mempunyai pengaruh yang
signifikan positif terhadap keputusan pembelian produk pakaian di
Ramayana Ciputat..
4. Terdapat variabel bebas lainnya yang dapat mempengaruhi respon
konsumen yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam analisis regresi
ini misalnya, merk penjualan, brand.
Dengan demikian dengan adanya produk yang bervariasi, harga yang terjangkau
bagi para konsumen, promosi yang dilakukan manajemen Ramayana Ciputat,
lokasi yang strategis dan kualitas pelayanan para konsumen lebih memutuskan
pembelian produk pakaian di Ramayana Ciputat dan itu sangat mempengaruhi
yang signifikan bagi para konsumen dalam memutuskan pembelian produk
pakaian di Ramayana Ciputat
B. Implikasi dan Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, bahwa terdapat pengaruh yang kuat
antara variabel independen yaitu produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3),
Lokasi (X4) dan kualitas pelayanan (X5) terhadap variabel dependen
keputusan pembelian (Y) pada produk pakaian di Ramayana Ciputat, maka
implikasi dari penelitian ini adalah perusahaan perlu melakukan sikap
pelayanan tambahan yaitu dengan visi mengembangkan Service Excelence
tingkat perusahaan dan ditiap bagian. Gunanya adalah supaya para konsumen
tertarik dengan barang atau prodak yang ada di Ramayana Ciputat, melalui
dari bagian penjualan, pengembangan produk, promosi dan lokasi. Karena
dengan mengembangkan Excellence Customer Service yang selalu berpijak
pada Improvement dan inovasi, sangatlah mendukung untuk bertahan dan
menang dalam persaingan dimasa depan (Sigit Triyono, 2006 : 70).
Perusahaan juga harus lebih memperhatikan jenis barang dagangan
(Merchandise) dan aktivitas promosi, jika hal tersebut tidak sesuai dengan apa
yang diinginkan pelanggan agar para konsumen dapat memutuskan dalam
pembelian, maka niat untuk membangun citra yang diharapkan perusahaan
adalah sangatlah kecil kemungkinan akan sukses sebagai perusahaan retail.
Oleh karena itu berdasarkan data yang ada pada bab sebelumnya,
Ramayana Ciputat pasar swalayan yang diminati banyak pelanggan harus
tetap mempertahankan kualitas pelayanan dan kualitas produk yang telah
diterapkannya selama ini. Sehingga dapat membuat pelanggan merasa nyaman
dalam pelayanan dan tempat untuk berbelanja yanng sangat diminati
konsumen sebagai tempat berbelanja yang terbaik untuk bagi para konsumen
dan merasa puas. Jika konsumen sudah memiliki sikap tersebut, maka
kemungkinan besar konsumen akan terus kembali menikmati pelayanan yang
diterima oleh para konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar Prabu Magkunegara. Perilaku Kosumen. PT. Ercsco Bandung. 1998.
Abdu Hamid. Buku Panduan Penulisan Skripsi. FEIS UIN Press. Grafika Karya
Utama. Jakarta, 2004
Arikunto, Prof.Dr. Suharsimi. Prosedur Penelitian : Pendekatan Praktek. Edisi
Revisi IV. Jakarta : Rineka Cipta. 1998.
Alex S. Nitisemito, Markrting, Ghalia Indonesia, 1986
Alma, Buchari, Menejemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung 2004
Basu Swasta DH, Hani Handoko, Manajemen Pemasaran-Analisis Perilaku
Konsumen, Liberty Jogyakarta, 1987
Berman, Harorld W. and Gilson. Consumer Behavior: Concept And Strategies.
Kent Publishing Co., Boston. 1978
Berkowitz, Kerin, and Rudelius. Marketing. Thid edition, Ricard D. Irwin, Inc. USA. 1992
Buell, Victor P. Marketing Management. By Mc Graw-Hill, Inc. USA, 1984
Boone, Louis E, and David L. Kurtz. Contemporary Marketing Wired. Ninth
Edition. 1998.
Ghazali, Dr. Imam, M.Com, Akt. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program
SPSS. Jakarta : Badan Penerbit Universitas Diponogoro. 2002.
Kotler, Philip. Marketing Management. Eleventh Edition. New Jarsey : Prentice
Hall. 2003.
Kotler, Philip and Armstrong Gary. Principles of Marketing. Tenth Edition. New
Jersey : Prentice Hall International. 2004.
Lamb, Hair, and McDaniel. Marketing. Sixth Edition. Prentice Hall International.
2002
Purbahayu Budi Sandoto. Analisis Statistic dengan Microsoft Exel dan SPSS.
ANDI. Yogyakarta. 2005
Schiffman, Leon G., and Kanuk, leslie L. consumer Behavior. Seventh Edition.
New Jersey : prentice Hall International. 2002.
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. CV. Alvabeta. Bandung. 2004
Kim, jai-Ok, Forythe, Sandra, Gu, Qingliang, and Moon, Sook Jae. 2002. Cross-
Cultural Consumer Values, Needs, And Purchase Behavior. Journal Of
Consumer Marketing vol 19 vol 6 : 481-502.
Daya Kurniawan dan Anas Bayas’ud, Analisa Sikap dan Perilaku Konsumen
Terhadap keputusan Membeli Produk Mie Sedaap. Jurnal Ekonomi Bisnis
dan Sosial. Vol. 7 No.2. 7-24 2006
A Shimp, Terence. Periklanan dan Promosi : Aspek Tambahan Komunikasi
Pemasaran Terpadu,edisi kelima, Jilid 1 dan 2, Erlangga, Jakarta, 2008.
Kasali, Rhenald. Manajemen Periklanan, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia,
Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 2008.
Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. edisi millenium, Indeks, Jakarta, 2008.
Media Trust. Attracting and Keeping Celebrity Support, artikel diakses tanggal 26
Juli 2008, dari http://www.mediatrust.com
Priyatno, Dwi. Mandiri Belajar SPSS, Cet.3, Media Kom, Jogja, 2008.
Peni Hapsari, Ajeng. Celebrity Endorser, Typical-Person Endorser Iklan Televisi
dan Brand Image Produk (studi kasus pada Pond’s Age Miracle), Jurnal Pemasaran, artikel diakses tanggal 14 April 2009, dari
http://www.lib.atmajaya.ac.id.
Santoso, Singgih. SPSS Versi 15.0 for windows : Mengolah Data Statistik Secara
Profesional, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2008.
Sarwono, Dr. Sarlito Wirawan. Psikologi Remaja, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007.
92
Schiffman, Kanuk. Consumer Behavior, 7th edition, Prentice Hall, 2008.
Sugiyono, M. Metode Penelitian Bisnis, CV Alfabeta, 2007. Triguno, FX. Bayu. Analisis Terbentuknya Sikap Konsumen Terhadap Produk
Melalui Endorser’s Perceived Credibilities, Jurnal Manajemen Pemasaran UI, 2007.
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
Responden yang saya hormati,
Sehubungan dengan adanya penelitian untuk tugas akhir program sarjana strata I
(S1), Saya Chamzah mahasiswa program studi Manajemen Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang melakukan penelitian
tentang Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Pakaian Di Ramayana Ciputat, dalam rangka
penyusunan skripsi.
Untuk melengkapi penelitian yang dimaksud, saya memohon bantuan
dan kesediaan Responden untuk meluangkan waktu mengisi atau menjawab try
uot (terlampir) dengan sejujur-jujurnya dan sesuai dengan keadaan yang ada.
jawaban Responden akan terjamin kerahasiaannya.
Atas partisipasi dan kerjasamanya, saya mengucapkan terimakasih.
Profil Responden
Nama :
Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan
Usia : ( ) 17-23 ( ) 24-30 ( ) 30-lebih
Status Perkawinan : ( ) Menikah ( ) Belum Menikah
Pendidikan : ( ) Sekolah Menengah Pertama
( ) Sekolah Menengah Atas
( ) Perguruan Tinggi dan selanjutnya
Pendapatan perbulan :
• Rp. 600.000
• Rp. 800.000
• Rp. 1.000.000
• Rp. 1.300.000
• Rp. 1.500.000
Dan lain-lain (Rp………………………..)
Anda diminta untuk mengindikasi tingkat persetujuan dari masing-
masing pernyataan yang berhubungan dengan beberapa faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian.
1. STS = Sangat Tidak Setuju
2. TS = Tidak Setuju
3. N = Netral
4. S = Setuju
5. SS = Sangat Setuju
Mohon disilang (X) di dalam kotak untuk jawaban yang paling cocok.
BAURAN PEMASARAN
Pernyataan STS ST N S SS
a. Produk
1. Adanya produk pakaian anak-anak yang ditawarkan
2. Adanya produk pakaian dewasa yang ditawarkan
3. Adanya produk pakaian orang tua yang ditawarkan
4. Banyaknya model pakaian yang ditawarkan
5. Kualitas produk yang ditawarkan lebih terjamin
6. Jumlah persedian produk yang ditawarkan
b. Harga
1. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau
2. Harga bervariasi pada produk pakaian di Ramayana
c. Promosi
1. Tersedianya potongan harga pada sebagian produk
terutama pakaian
2. Adanya bonus/hadiah dalam jumlah pembelian
tertentu
d. Lokasi
1. Lokasi Ramayana tidak jauh dari pemberhentian
kendaraan umum
2. lokasi yang strategis untuk dilalui kendaraan pribadi
atau kendaraan umum
KUALITAS PELAYANAN
Pernyataan STS ST N S SS 1. Penampilan pegawai yang baik
2. Karyawan mampu melayani dengan baik
3. Karyawan dapat memahami segala kebutuhan konsumen
4. Karyawan peduli terhadap konsumen
5. Dapat membuat konsumen nyaman dan aman dalam
berbelanja
6. Tersedianya ruang informasi
7. Kebersihan tempat berbelanja dapat terjaga
8. Tersedianya sarana parkir kendaraan baik motor maupun
mobil
9. Pemudahan pembayaran yang fleksbel (Cash/Tunai,
ATM, kartu keredit)
10. Tersedianya keamanan di tiap sudut baik di luar maupun
dalam
KEPUTUSAN PEMBELIAN (Proses Keputusan Pembelian)
Pernyataan STS ST N S SS
1. Keputusan pembelian dipengaruhi karena adanya
kebutuhan
2. Keputusan pembelian dipengaruhi oleh teman dan
keluarga yang pernah membeli
3. Keputusan pembelian karena adanya discount
(potongan harga) pada produk di Ramayana
4. Faktor ekonomis dan harga terjangkau pada produk
di Ramayana mempengaruhi anda dalam melakukan
pembelian produk di Ramayana.
5. Model produk Ramayana mempengaruhi anda
dalam keputusan pembelian
6. Keputusan pembelian dipengaruhi karena adanya
kualitas produk yang ditawarkan terjamin
7. Keputusan pembelian dipengarhi karena adanya
jumlah persedian produk yang ditawarkan
8. Keputusan pembelian dipengaruhi karena adanya
kemudahan penbayaran baik cash, ATM, ataupun
kartu keridit.
9. Keputusan pembelian dipengaruhi karena adanya
rasa aman dan nyaman dalam berbelanja
Lampiran 2
VARIABEL PRODUK X1
Reliability Statistics
.972 .974 6
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
Item-Total Statistics
18.33 38.810 .957 .947 .962
18.60 36.829 .916 .882 .967
18.47 39.695 .879 .790 .970
18.40 40.829 .849 .783 .972
18.33 40.810 .908 .853 .967
18.20 39.743 .968 .953 .961
P1
P2
P3
P4
P5
P6
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Scale Statistics
22.07 56.495 7.516 6
Mean Variance Std. Deviation N of Items
VARIABEL HARGA X2
Reliability Statistics
.960 .961 2
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
Item-Total Statistics
3.60 1.829 .924 .855 .a
3.73 1.638 .924 .855 .aP1
P2
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
The value is negative due to a negative average covariance among items. This
violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
a.
Scale Statistics
7.33 6.667 2.582 2
Mean Variance Std. Deviation N of Items
VARIABEL PROMOSI X3
Reliability Statistics
.985 .985 2
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
Item-Total Statistics
3.40 2.114 .970 .941 .a
3.53 1.981 .970 .941 .a
P1
P2
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
The value is negative due to a negative average covariance among items. This
violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
a.
Scale Statistics
6.93 8.067 2.840 2
Mean Variance Std. Deviation N of Items
VARIABEL LOKASI X4
Reliability Statistics
.961 .961 2
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
Item-Total Statistics
3.20 2.314 .925 .855 .a
3.27 2.352 .925 .855 .aP1
P2
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
The value is negative due to a negative average covariance among items. This
violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
a.
Scale Statistics
6.47 8.981 2.997 2
Mean Variance Std. Deviation N of Items
VARIABEL KUALITAS PELAYANAN X5
Reliability Statistics
.843 .862 10
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
Item-Total Statistics
31.27 49.067 .879 .948 .811
30.93 46.495 .869 .921 .803
30.67 45.238 .905 .973 .798
32.53 53.981 .892 .505 .848
31.33 49.524 .777 .776 .848
31.13 45.981 .847 .866 .830
32.00 50.571 .907 .888 .841
31.80 48.171 .862 .553 .827
30.93 45.210 .795 .566 .830
33.00 53.714 .824 .469 .845
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
P10
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Scale Statistics
35.07 59.210 7.695 10
Mean Variance Std. Deviation N of Items
VARIABEL KEPUTUSAN PEMBELIAN Y
Reliability Statistics
.845 .870 9
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
Item-Total Statistics
29.20 44.029 .884 .945 .812
28.87 41.410 .888 .910 .801
28.60 40.400 .909 .973 .797
30.47 48.552 .803 .497 .852
29.27 43.781 .864 .763 .848
29.07 41.495 .923 .862 .836
29.93 45.495 .808 .887 .845
29.73 43.067 .960 .537 .828
28.87 41.124 .871 .441 .839
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Scale Statistics
33.00 53.714 7.329 9
Mean Variance Std. Deviation N of Items
Lampiran 3
Regression X1 - Y
Variables Entered/Removedb
Produka . Enter
Model
1
Variables
Entered
Variables
Removed Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Keputusan Pembelianb.
Model Summaryb
.189a .036 .026 1.858 .036 3.625 .060 .526
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
R Square
Change F Change Sig. F Change
Change Statistics
Durbin-
Watson
Predictors: (Constant), Produka.
Dependent Variable: Keputusan Pembelianb.
ANOVAb
12.521 1 12.521 3.625 .060a
338.469 98 3.454
350.990 99
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Produka.
Dependent Variable: Keputusan Pembelianb.
Coefficients a
30.087 2.320 12.969 .000
.193 .102 .189 1.904 .060
(Constant)
Produk
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: Keputusan Pembeliana.
Coefficient Correlations a
1.000
.010
Produk
Produk
Correlations
Covariances
Model
1
Produk
Dependent Variable: Keputusan Pembeliana.
Regression X2 - Y
Variables Entered/Removedb
Hargaa . Enter
Model
1
Variables
Entered
Variables
Removed Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Keputusan Pembelianb.
Model Summaryb
.132a .017 .007 1.876 .526
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
Predictors: (Constant), Hargaa.
Dependent Variable: Keputusan Pembelianb.
ANOVAb
6.107 1 6.107 1.735 .191a
344.883 98 3.519
350.990 99
Regression
Residual
Total
Model1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Hargaa.
Dependent Variable: Keputusan Pembelianb.
Coefficientsa
36.520 1.553 23.521 .000
-.267 .203 -.132 -1.317 .191
(Constant)
Harga
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: Keputusan Pembeliana.
Coefficient Correlationsa
1.000
.041
Harga
Harga
Correlations
Covariances
Model
1
Harga
Dependent Variable: Keputusan Pembeliana.
Residuals Statisticsa
34.12 35.19 34.49 .248 100
-1.493 2.804 .000 1.000 100
.204 .561 .251 .086 100
34.02 35.30 34.49 .251 100
-7.386 3.614 .000 1.866 100
-3.937 1.927 .000 .995 100
-3.961 1.938 .000 1.003 100
-7.474 3.657 .001 1.897 100
-4.299 1.966 -.003 1.022 100
.176 7.861 .990 1.685 100
.000 .093 .008 .012 100
.002 .079 .010 .017 100
Predicted Value
Std. Predicted Value
Standard Error of
Predicted Value
Adjusted Predicted Value
Residual
Std. Residual
Stud. Residual
Deleted Residual
Stud. Deleted Residual
Mahal. Distance
Cook's Distance
Centered Leverage Value
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Dependent Variable: Keputusan Pembeliana.
Regression X3-Y
Variables Entered/Removedb
Promosia . Enter
Model
1
Variables
Entered
Variables
Removed Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Keputusan Pembelianb.
Model Summaryb
.039a .001 -.009 1.891 .001 .147 1 98 .702 .508
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
R Square
Change F Change df1 df2 Sig. F Change
Change Statistics
Durbin-
Watson
Predictors: (Constant), Promosia.
Dependent Variable: Keputusan Pembelianb.
ANOVAb
.525 1 .525 .147 .702a
350.465 98 3.576
350.990 99
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Promosia.
Dependent Variable: Keputusan Pembelianb.
Coefficientsa
33.884 1.592 21.287 .000 30.726 37.043
.081 .210 .039 .383 .702 -.337 .498
(Constant)
Promosi
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval for B
Dependent Variable: Keputusan Pembeliana.
Coefficient Correlationsa
1.000
.044
Promosi
Promosi
Correlations
Covariances
Model
1
Promosi
Dependent Variable: Keputusan Pembeliana.
Residuals Statistics a
34.29 34.61 34.49 .073 100
-2.787 1.637 .000 1.000 100
.214 .562 .255 .080 100
34.12 34.75 34.50 .091 100
-7.448 3.471 .000 1.882 100
-3.939 1.836 .000 .995 100
-3.965 1.848 -.001 1.005 100
-7.549 3.517 -.005 1.921 100
-4.305 1.871 -.005 1.025 100
.282 7.765 .990 1.529 100
.000 .161 .011 .022 100
.003 .078 .010 .015 100
Predicted Value
Std. Predicted Value
Standard Error of
Predicted Value
Adjusted Predicted Value
Residual
Std. Residual
Stud. Residual
Deleted Residual
Stud. Deleted Residual
Mahal. Distance
Cook's Distance
Centered Leverage Value
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Dependent Variable: Keputusan Pembeliana.
Regression X4 - Y
Variables Entered/Removedb
Loksia . Enter
Model
1
Variables
Entered
Variables
Removed Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Keputusan Pembelianb.
Model Summaryb
.151a .023 .013 1.871 .023 2.293 1 98 .133 .549
Model1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
R Square
Change F Change df1 df2 Sig. F Change
Change Statistics
Durbin-
Watson
Predictors: (Constant), Loksia.
Dependent Variable: Keputusan Pembelianb.
ANOVAb
8.026 1 8.026 2.293 .133a
342.964 98 3.500
350.990 99
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Loksia.
Dependent Variable: Keputusan Pembelianb.
Coefficientsa
30.723 2.494 12.317 .000 25.773 35.673
.473 .312 .151 1.514 .133 -.147 1.093
(Constant)
Loksi
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval for B
Dependent Variable: Keputusan Pembeliana.
Coefficient Correlationsa
1.000
.098
Loksi
Loksi
Correlations
Covariances
Model
1
Loksi
Dependent Variable: Keputusan Pembeliana.
Residuals Statisticsa
33.56 34.98 34.49 .285 100
-3.258 1.728 .000 1.000 100
.187 .640 .244 .103 100
33.50 35.02 34.49 .284 100
-7.509 3.491 .000 1.861 100
-4.014 1.866 .000 .995 100
-4.034 1.876 .000 1.001 100
-7.585 3.526 -.001 1.885 100
-4.395 1.900 -.004 1.022 100
.004 10.612 .990 2.077 100
.000 .083 .006 .011 100
.000 .107 .010 .021 100
Predicted Value
Std. Predicted Value
Standard Error of
Predicted Value
Adjusted Predicted Value
Residual
Std. Residual
Stud. Residual
Deleted Residual
Stud. Deleted Residual
Mahal. Distance
Cook's Distance
Centered Leverage Value
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Dependent Variable: Keputusan Pembeliana.
Regression X5 - Y
Variables Entered/Removedb
Kualitas
Pelayanana . Enter
Model
1
Variables
Entered
Variables
Removed Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Keputusan Pembelianb.
Model Summaryb
.239a .057 .048 1.837 .057 5.962 1 98 .016 .567
Model1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
R Square
Change F Change df1 df2 Sig. F Change
Change Statistics
Durbin-
Watson
Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanana.
Dependent Variable: Keputusan Pembelianb.
ANOVAb
20.129 1 20.129 5.962 .016a
330.861 98 3.376
350.990 99
Regression
Residual
Total
Model1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanana.
Dependent Variable: Keputusan Pembelianb.
Coefficientsa
23.803 4.381 5.434 .000 15.110 32.496
.274 .112 .239 2.442 .016 .051 .496
(Constant)
Kualitas Pelayanan
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval for B
Dependent Variable: Keputusan Pembeliana.
Coefficient Correlations a
1.000
.013
Kualitas Pelayanan
Kualitas Pelayanan
Correlations
Covariances
Model
1
Kualitas
Pelayanan
Dependent Variable: Keputusan Pembeliana.
Residuals Statisticsa
33.11 35.30 34.49 .451 100
-3.065 1.790 .000 1.000 100
.184 .595 .250 .072 100
33.12 35.35 34.49 .453 100
-7.203 4.071 .000 1.828 100
-3.920 2.216 .000 .995 100
-3.948 2.245 .000 1.004 100
-7.306 4.178 -.001 1.861 100
-4.283 2.293 -.003 1.023 100
.001 9.394 .990 1.374 100
.000 .111 .009 .016 100
.000 .095 .010 .014 100
Predicted Value
Std. Predicted Value
Standard Error of
Predicted Value
Adjusted Predicted Value
Residual
Std. Residual
Stud. Residual
Deleted Residual
Stud. Deleted Residual
Mahal. Distance
Cook's Distance
Centered Leverage Value
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Dependent Variable: Keputusan Pembeliana.
Lampiran 4
Regression uji F
Descriptive Statistics
34.49 1.883 100
22.78 1.840 100
7.61 .931 100
7.52 .904 100
7.96 .602 100
39.05 1.648 100
Keputusan pembelian
Produk
Harga
Lokasi
Promosi
Kualitas Pelayanan
Mean Std. Deviation N
Variables Entered/Removedb
Kualitas
Pelayanan,
Harga,
Lokasi ,
Produk,
Promosia
. Enter
Model
1
Variables
Entered
Variables
Removed Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Keputusan pembelianb.
Model Summary b
.326a .521 .659 1.827 .626
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan, Harga, Lokasi , Produk,
Promosi
a.
Dependent Variable: Keputusan pembelianb.
ANOVAb
37.364 5 7.473 12.240 .037a
313.626 94 3.336
350.990 99
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan, Harga, Lokasi , Produk, Promosia.
Dependent Variable: Keputusan pembelianb.
Coefficientsa
21.932 5.095 4.304 .000
.166 .102 .163 1.692 .007 .954 1.048
.275 .198 .136 2.390 .027 .991 1.009
.088 .205 .042 2.426 .047 .976 1.024
.249 .335 .080 1.794 .039 .830 1.205
.211 .124 .184 1.694 .036 .804 1.244
(Constant)
Produk
Harga
Lokasi
Promosi
Kualitas
Pelayanan
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity
Statistics
Dependent Variable: Keputusan pembeliana.
Observed Cum Prob
1.00.80.60.40.20.0
Exp
ecte
d C
um
Pro
b
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Keputusan pembelian
Regression Standardized Predicted Value
3210-1-2-3
Re
gre
ss
ion
Stu
den
tized
Re
sid
ual
2
0
-2
-4
Scatterplot
Dependent Variable: Keputusan pembelian