67
i ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN HARGA TERHADAP MINAT BELI SMARTPHONE NOKIA LUMIA (Studi Pada Konsumen Smartphone di Kota Semarang) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Disusun oleh : RIZKY ANUGERAH PRATAMA NIM. C2A009082 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014

ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

i

ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA

TARIK IKLAN, DAN HARGA TERHADAP MINAT

BELI SMARTPHONE NOKIA LUMIA (Studi Pada Konsumen Smartphone di Kota Semarang)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat

untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)

pada Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Diponegoro

Disusun oleh :

RIZKY ANUGERAH PRATAMA

NIM. C2A009082

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2014

Page 2: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

ii

PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama Penyusun : Rizky Anugerah Pratama

Nomor Induk Mahasiswa : C2A009082

Fakultas / Jurusan : Ekonomika dan Bisnis / Manajemen

Judul Penelitian : “ANALISIS PENGARUH CITRA

MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

HARGA TERHADAP MINAT BELI

SMARTPHONE NOKIA LUMIA (Studi

pada pengguna smartphone di Kota

Semarang”

Dosen Pembimbing : Dr. Edy Rahardja, S.E., M.Si.

Semarang, 12 Maret 2014

Dosen Pembimbing,

(Dr. Edy Rahardja, S.E., M.Si.)

NIP. 197004251997021001

Page 3: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

iii

PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN

Nama Penyusun : Rizky Anugerah Pratama

Nomor Induk Mahasiswa : C2A009082

Fakultas / Jurusan : Ekonomika dan Bisnis / Manajemen

Judul Skripsi : ANALISIS PENGARUH CITRA

MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

HARGA TERHADAP MINAT BELI

SMARTPHONE NOKIA LUMIA

Telah dinyatakan lulus ujian pada tanggal 14 April 2014

Tim Penguji

1. Dr. Edy Rahardja, S.E., M.Si. (...................................................)

2. Dr. Harry Soesanto, MMR. (...................................................)

3. Drs. Sutopo, MS. (...................................................)

Page 4: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

iv

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, Rizky Anugerah Pratama

menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “ANALISIS PENGARUH

CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN DAN HARGA TERHADAP

MINAT BELI SMARTPHONE NOKIA LUMIA (Studi pada pengguna

smartphone di Kota Semarang)” merupakan hasil karya atau tulisan saya

sendiri. Saya menyatakan bahwa sesungguhnya dalam skripsi ini tidak terdapat

keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara

menyalin atau menulis ulang dalam bentuk rangkaian kalimat yang merupakan

pemikiran atau gagasan atau pendapat orang lain, yang seolah-olah saya akui

sebagai hasil karya atau tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat keseluruhan

atau sebagian tulisan yang saya salin atau tulis ulang atau yang saya ambil dari

tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan atau nama penulisa aslinya.

Apabila saya melakukan perbuatan yang bertentangan dengan hal di atas

tersebut, baik yang disengaja maupun tidak, maka dengan ini saya menyatakan

akan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil karya atau hasil tulisan saya

sendiri. Apabila kemudian saya terbukti melakukan kercurangan, melakukan

tindakan menyalin atau menulis ulang tulisan orang lain yang seolah-olah

merupakan hasil karya atau hasil tulisan saya sendiri, berarti ijazah dan gelar yang

akan saya peroleh dari universitas batal saya terima.

Semarang, 12 Maret 2014

Pembuat pernyataan,

Rizky Anugerah Pratama

NIM. C2A009082

Page 5: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan, jangan pula

lihat masa depan dengan ketakutan, tapi lihatlah sekitar anda

dengan penuh kesadaran”

(James Thurber)

“To get a success, your courage must be greater than your fear.” (ANONIM)

“Jagalah api semangatmu, bukan hanya menyala diawal saja, tapi pertahankan terang

dan panasnya sampai akhir tujuanmu.” (@PEPATAHKU)

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

Orangtuaku dan Adikku

Keluarga besarku

Universitas Diponegoro

Page 6: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

vi

ABSTRACT

Competitioninthe businessworldisbecome tougher. Itwasalso felt

bybusinessesin the areas oftechnology, thatis required toincrease thevalue ofthe

productso consumers attracted to buy it.

This study aims to analyze the influence of brand image, the attraction of

advertising, and the price of Nokia Lumia smartphone to the buying interest.

Samplein this studyusedpurposivesamplingmethod which is partof thenon-

probability sampling type. The analysis usedin this studyis amultiple linear

regression analysis, using the stage oftest validity, test reliability, and classical

assumption. Thenproven bythe t test, F test, and thecoefficient of determination

(R2).

The final resultsofmultiple linear regression analysisthathas beenproduced are:

Y = 0.273 X1 + 0.163 X2 + 0.462 X3

It meansthatall theindependent variables arethe brand image, the

attractiveness ofthe advertising, andprice, have a positive effecton the buying

interest as dependent variable. The mostinfluentialindependentvariableon the

dependent variableis a variableprice(0,462), followedbybrand

imagevariables(0.273), and then the advertising attraction variable(0.163).

Allvariableshave asignificance value<0.05,

whichmeansthatallsignificantindependentvariableson the dependent

variableorpass the testtand F testandthe coefficientof determination(adjusted R2)

obtained at0.620. Thismeans that62.0% interest in buyinginfluencedbybrand

imagevariables, the attractionadvertising, andprice. While the remaining38.0% of

influencedbyother variablesthat are not addressedin this study.

Keywords : buying interest, brand image, advertising attraction, price.

Page 7: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

vii

ABSTRAKSI

Persaingan di dunia bisnis ini semakin ketat. Hal itu juga dirasakan para

pelaku bisnis di bidang teknologi yang dituntut untuk selalu meningkatkan nilai

jual produknya sehingga mampu menarik minat beli konsumen.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh citra merek, daya

tarik iklan, dan harga terhadap minat beli produk smartphone Nokia Lumia.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik non probability

sampling, dan menggunakan metode jenis purposive sampling. Analisis yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda, dengan

menggunakan tahapan uji validitas, uji reliabilitas, dan uji asumsi klasik.

Dibuktikan dengan uji t, uji F, dan koefisien determinasi (R2).

Hasil akhir dari analisis regresi linier berganda yang telah dilakukan

menghasilkan:

Y = 0.273 X1 + 0.163 X2 + 0.462 X3

Artinya bahwa semua variabel independen yaitu citra merek, daya tarik

iklan, dan harga mempunyai pengaruh positif terhadap variabel dependen yaitu

minat beli. Variabel independen yang paling berpengaruh terhadap variabel

dependen adalah variabel harga (0,462), diikuti oleh variabel citra merek (0,273),

dan kemudian variabel daya tarik iklan (0,163). Semua variabel memiliki nilai

signifikansi <0,05 , yang artinya bahwa semua variabel independen signifikan

terhadap variabel dependen atau lolos uji t dan uji F. Dan koefisien determinasi

(adjusted R2) yang diperoleh sebesar 0,620. Hal ini berarti 62,0% minat beli

dipengaruhi oleh variabel citra merek, daya tarik iklan, dan harga. Sedangkan

sisanya yaitu 38,0% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam

penelitian ini.

Kata kunci : Minat beli, citra merek, daya tarik iklan, harga

Page 8: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan ridho-Nya,

skripsi yang berjudul “ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA

TARIK IKLAN, DAN HARGA TERHADAP MINAT BELI SMARTPHONE

NOKIA LUMIA (Studi pada pengguna smartphone di Kota Semarang)” ini dapat

terselesaikan dengan baik.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Drs. Mohamad Nasir, M.Si., Ph.D.,Akt selaku Dekan Fakultas

Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.

2. Bapak Dr. Suharnomo,S.E.,M.Si. selaku ketua jurusan manajemen yang telah

membantu penulis baik semasa perkuliahan hingga membantu memperlancar

skripsi penulis.

3. Bapak Dr. Edy Rahardja, S.E.,M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu dan dengan sangat sabar dalam membimbing, memberikan

kritik dan saran, serta memotivasi penulis selama pembuatan skripsi ini.

4. Bapak Idris, S.E.,M.Si. selaku dosen wali yang selalu memberikan bimbingan

dan arahan sejak penulis berada di bangku perkuliahan sampai dengan

penyusunan skripsi.

5. Segenap dosen pengajar Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas

Diponegoro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menjalani perkuliahan

di jurusan Manajemen.

6. Segenap staf dan karyawan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas

Diponegoro atas kinerjanya yang memudahkan penulis dalam mengurus hal-hal

mengenai perkuliahan hingga tugas akhir.

7. Segenap responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner

yang diberikan dengan sukarela.

8. Orang tuaku yaitu Satya Henry Prijanto dan Sri Mulyati, yang tanpa mengeluh

selalu memberi dukungan yang luar biasa hebat baik moril dan materiil serta doa

yang tak pernah putus untuk penulis hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan

studi di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.

9. Adikku satu-satunya yang kubanggakan yaitu Rifan Satria Adiatma atas

dukungan doa dan masukan-masukan materi yang diberikan guna mendukung

selesainya penulisan skripsi ini.

10. Seluruh keluarga besar yang telah mendukung secara moril dan materiil, baik

secara langsung maupun tidak langsung.

Page 9: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

ix

11. Teman-teman seangkatan manajemen 2009 atas kebersamaan, kekompakan

dan persaudaraan yang terjalin sejak awal kuliah hingga selesainya studi di

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro ini.

12. Teman-teman KKN dan keluarga Desa Pejambon, Kec. Warung Asem, Kab.

Batang, Jawa Tengah atas kebersamaan dan pengalaman yang berharga selama

kurang lebih 40 hari KKN.

13. Teman-teman dalam komunitas pecinta jepang „ArchAngel‟ atas semua

dukungan dalam proses penulisan skripsi ini, serta canda dan tawa menghibur

yang diberikan saat penulis sedang penat.

14. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

banyak memberikan bantuan, arahan, inspirasi dan kerjasama dalam penyusunan

skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih kurang

sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan

menyempurnakan penelitian dalam skripsi ini baik bagi penulis, pembaca serta

bagi penelitian selanjutnya.

Semarang, 12 Maret 2014

Penulis,

(Rizky Anugerah Pratama)

Page 10: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii

PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN ........................................................ iii

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ..................................................iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... v

ABSTRACT .....................................................................................................vi

ABSTRAKSI ................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah......................................................................... 10

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................... 10

1.4 Sistematika Penelitian ................................................................... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 13

2.1 Landasan Teori ............................................................................. 13

2.1.1 Minat Beli ........................................................................... 13

2.1.2 Citra Merek ......................................................................... 15

2.1.3 Daya Tarik Iklan ................................................................. 20

2.1.4 Harga .................................................................................. 26

2.2 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 29

2.3 Pengaruh Antar Variabel ............................................................... 32

2.3.1 Pengaruh Citra Merek Terhadap Minat Beli ....................... 32

2.3.2 Pengaruh Daya Tarik Iklan Terhadap Minat Beli ................. 32

2.3.3 Pengaruh Harga Terhadap Minat Beli.................................. 33

2.4 Kerangka Pemikiran Teoritis ........................................................ 33

2.5 Dimensionalisasi Variabel ............................................................ 34

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 36

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel .................. 36

3.1.1 Variabel Penelitian .............................................................. 36

3.1.2 Definisi Operasional ........................................................... 37

3.2 Penentuan Populasi dan Sampel .................................................... 38

Page 11: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

xi

3.2.1 Populasi .............................................................................. 38

3.2.2 Sampel ................................................................................ 39

3.3 Jenis dan Sumber Data .................................................................. 40

3.4 Metode Pengumpulan Data ........................................................... 41

3.4.1 Penyebaran Kuesioner ......................................................... 41

3.4.2 Studi Kepustakaan .............................................................. 42

3.5 Metode Analisis Data.......................................................................42

3.5.1 Analisis Deskriptif .............................................................. 42

3.5.2 Analisis Kuantitatif ............................................................. 44

3.5.2.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ............................. 44

3.5.2.2 Uji Asumsi klasik .................................................... 46

3.5.2.3 Analisis Regresi Berganda ...................................... 48

3.6 Pengujian Hipotesis ...................................................................... 49

3.6.1 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) ....................... 49

3.6.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)......................................... 51

3.6.3 Analisis Koefisien Determinasi ( R²) ................................... 52

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 53

4.1 Gambaran Umum Responden ....................................................... 53

4.1.1 Jenis Kelamin Responden ................................................... 53

4.1.2 Umur Responden ................................................................ 54

4.1.3 Pekerjaan Responden .......................................................... 55

4.1.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Penghasilan ................... 55

4.2 Hasil Penelitian ............................................................................. 56

4.2.1 Uji Kualitas Data................................................................. 56

4.2.1.1 Uji Validitas ............................................................ 56

4.2.1.2 Uji Reliabilitas ........................................................ 58

4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ................................ 59

4.2.2.1 Deskriptif Variabel Citra Merek .............................. 60

4.2.2.2 Deskriptif Variabel Daya Tarik Iklan ...................... 61

4.2.2.3 Deskriptif Variabel Harga ....................................... 63

4.2.2.4 Deskriptif Variabel Minat Beli ................................ 65

4.2.3 Uji Asumsi Klasik ............................................................... 67

4.2.3.1 Uji Normalitas......................................................... 67

4.2.3.2 Uji Multikolinearitas ............................................... 67

4.2.3.3 Uji Heteroskedastisitas ............................................ 68

4.2.4 Hasil Analisis Regresi Berganda ......................................... 70

4.2.5 Uji Kelayakan Model .......................................................... 70

4.2.5.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ............................. 70

4.2.5.2 Uji Koefisien Determinasi ( R²) ............................... 71

Page 12: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

xii

4.2.5.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) ........... 72

4.3 Pembahasan .................................................................................. 73

BAB V PENUTUP ........................................................................................ 77

5.1 Kesimpulan .................................................................................. 77

5.2 Keterbatasan ................................................................................. 78

5.3 Saran ............................................................................................ 78

5.4 Agenda Penelitian Mendatang....................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 81

LAMPIRAN – LAMPIRAN .......................................................................... 83

Page 13: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Bachrriansyah (2011) ..................................................... 29

Tabel 2.2 Penelitian Prasetyani (2012) ........................................................... 31

Tabel 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .................................. 37

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ............................................................... 53

Tabel 4.2 Umur Responden ............................................................................ 54

Tabel 4.3 Pekerjaaan Responden .................................................................... 55

Tabel 4.4 Tingkat Penghasilan Responden perbulan ....................................... 56

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Validitas ............................................................... 57

Tabel 4.6 Hasil Ringkasan Uji Reliabilitas ..................................................... 58

Tabel 4.7 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Citra Merek ......... 60

Tabel 4.8 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Daya Tarik Iklan .. 62

Tabel 4.9 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Harga .................. 63

Tabel 4.10 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Minat Beli ......... 65

Tabel 4.11 Hasil Pengujian Multikolinearitas ................................................. 68

Tabel 4.12 Hasil Analisis Regresi Berganda ................................................... 70

Tabel 4.13 Hasil Uji F .................................................................................... 71

Tabel 4.14 Hasil Uji Determinasi ................................................................... 71

Tabel 4.15 Hasil Uji t ..................................................................................... 72

Page 14: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Marketshare Mobile Phone tahun 2009-2012 ................................ 4

Gambar 1.2 Penjualan Ponsel Nokia di Semarang 2010-2013 .......................... 6

Gambar 1.3 Top Brand Smartphone 2013 ........................................................ 7

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ...................................................... 34

Gambar 2.2 Model Dimensional dari Variabel Citra Merek ............................ 34

Gambar 2.3 Model Dimensional dari Variabel Daya Tarik Iklan .................... 35

Gambar 2.4 Model Dimensional dari Variabel Harga ..................................... 35

Gambar 4.1 Uji Normalitas ............................................................................ 67

Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas................................................................ 69

Page 15: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN A Kuesioner .............................................................................. 83

LAMPIRAN B Tabulasi Data Penelitian ........................................................ 90

LAMPIRAN C Hasil Olah Data SPSS ........................................................... 93

Page 16: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi ini pengembangan teknologi semakin gencar dilakukan,

tujuannya untuk memberikan kemudahan bagi manusia dalam menjalankan

aktivitas keseharian. Teknologi yang paling berpengaruh bagi manusia yaitu

teknologi telepon seluler (ponsel).

Penggunaan ponsel di Indonesia menempati peringkat 4 dunia dengan lebih

dari 250 juta ponsel yang beredar pada tahun 2012, bahkan melebihi jumlah

penduduk itu sendiri. Fenomena ini tak lepas dari karakter konsumen Indonesia

yang cenderung berkelompok dan suka bersosialisasi.

(www.carakupedia.com,2012)

Teknologi seluler sebenarnya sudah mulai dikembangkan oleh negara-negara

maju di Eropa sejak dekade tahun 70-an, tetapi baru diperkenalkan di Indonesia

pada tahun 1984 dengan berbasis teknologi Nordic Mobile Telephone (NMT).

Namun kini teknologi ponsel telah berkembang pesat, ponsel yang dulu fungsinya

hanya untuk berkomunikasi melalui audio, sekarang menjadi teknologi

komunikasi audio-visual. Fitur layanan pesan singkat (SMS), berkirim gambar

(MMS), internet, sudah menjadi fitur yang wajib ada di ponsel.

Seiring perkembangan zaman, kebutuhan dan keinginan konsumen semakin

berkembang. Mereka tidak puas hanya dengan fitur-fitur standar komunikasi,

Page 17: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

2

melainkan juga fitur-fitur canggih yang dapat mempermudah aktivitas

keseharian konsumen. Guna menjawab tantangan tersebut, maka mulai muncul

produk smartphone di dunia.

Definisi smartphone menurut Wikipedia yaitu telepon genggam yang

mempunyai kemampuan tingkat tinggi, kadang-kadang dengan fungsi yang

menyerupai komputer.

Teknologi smartphone pertama kali diperkenalkan oleh BellSouth yang

bernama Simon, dirancang oleh IBM pada 1992. Di Indonesia, Nokia

Communicator 9000 muncul sebagai pelopor ponsel pintar pada tahun 1996,

dengan bentuk menyerupai komputer tangan yang unik. Produk ini disambut baik

oleh pasar, terutama konsumen menengah keatas. Selanjutnya tahun 2002 muncul

BlackBerry pertama dari Research In Motion (RIM) yang sempat booming di

nusantara berkat fitur BBM (BlackBerry Messenger). Beberapa tahun terakhir

Samsung mulai menjadi fenomena, produk galaxy series yang mengusung OS

Android mampu mengguncang kedigdayaan Nokia di pasar dunia.

Nokia sudah memulai memproduksi ponsel pada tahun 1981, tetapi baru

memutuskan untuk fokus pada telepon seluler dan jaringan telepon di tahun 1990

ketika Nokia mengalami krisis.Dipimpin oleh CEO yang baru saat itu, Jorma

Ollila, Nokia memproduksi telepon GSM pertama kali di dunia. Kemudian pasar

ponsel global berkembang dengan sangat pesat dan produk Nokia menduduki

penjualan nomor satu. Terutama di Indonesia, Nokia mengalahkan para

Page 18: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

3

pesaingnya seperti Sony, Motorola, Samsung dan lain-lain.

(www.beritateknologi.com,2011)

Masa kejayaan Nokia mulai terganggu semenjak Samsung datang dengan

berbekal OS Android yang menjadi primadona baru di pasar ponsel tanah air.

Mengawali debutnya bersama Android pada 27 April 2009 dengan meluncurkan

Samsung i7500. Kesuksesan Samsung dalam platform Android mulai terasa

setelah peluncuran Samsung Galaxy S di kuartal pertama tahun 2010. Jumlah

penjualannya fantastis, dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, ponsel ini

terjual sebanyak 10 juta unit. Keberhasilan itu terus berlanjut hingga sekarang.

Generasi terbaru keluarga Galaxy, yaitu Samsung Galaxy S IV telah terjual 4 juta

unit dalam kurun waktu 4 hari. Bahkan menurut co-CEO Samsung Electronics,

Shin Jong-Kyun, mereka optimis dapat mencapai penjualan lebih dari 10 juta unit

dalam satu bulan. (www.teknoflas.com,2013)

Berdasarkan data dari Research Gartner, jumlah market share ponsel Nokia

terus mengalami penurunan, berbanding terbalik dengan Samsung yang secara

signifikan naik semenjak meluncurkan Samsung Galaxy Series. Saat ini market

share ponsel tertinggi tahun 2012 dipegang oleh Samsung, sedangkan Nokia turun

ke posisi kedua.

Page 19: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

4

Gambar 1.1

Marketshare Mobile Phone tahun 2009-2012

Sumber : Gartner Research, 2013

Minat beli konsumen yang terus menurun berdampak padamarketshare Nokia

yang semakin tergusur oleh vendor-vendor lain yang mengusung OS Android.

Menyikapi hal ini, Nokia menggandeng Microsoft untuk membuat smartphone

berbasis Windows pada tahun 2007. Maka munculah Nokia Lumia 800 di tahun

2011 yang menjalankan sistem operasi windows phone dan diperkenalkan di acara

Nokia World 2011.

Seperti sudah terlambat, gempuran smartphone Android dari berbagai vendor

sudah tidak terbendung lagi. Akibatnya Nokia terus mengalami kerugian hingga

triliunan rupiah. Bahkan kini mereka telah menutup seluruh pabrik di Finlandia,

rumah bagi ponsel Nokia yang dulu sempat menjadi ponsel sejuta umat.

0,00%

5,00%

10,00%

15,00%

20,00%

25,00%

30,00%

35,00%

40,00%

2009 2010 2011 2012

Nokia

Samsung

Apple

BlackBerry

Page 20: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

5

Nokia memutuskan untuk hijrah ke Vietnam guna lebih mendekatkan diri ke

konsumen Asia yang dianggap paling potensial. Menurut Niklas Savander, Nokia

EVP of Markets, bahwa perpindahan perakitan perangkat ke Asia bertujuan untuk

meningkatkan waktu distribusi ke pasar. Pihaknya percaya dengan bekerja lebih

dekat pemasok maka mereka akan dapat memperkenalkan inovasi ke pasar lebih

cepat dan akhirnya menjadi lebih kompetitif. (www.arenatekno.web.id, 2012)

Pengalaman membuat Nokia tak mudah menyerah, mereka terus berinovasi

untuk menciptakan produk smartphone yang berkualitas. Hasilnya, penjualan

Nokia Lumia series kian meningkat. Laporan keuangan perusahaan asal Finlandia

tersebut mencatat 5,6 juta unit Lumia terjual pada kuartal pertama tahun 2013,

yang berarti meningkat 27% dibanding kuartal terakhir tahun lalu. Namun

demikian, tetap saja Nokia masih mengalami kerugian dari sisi pendapatan bersih

sebesar USD 198 juta dari pendapatan total sebesar USD 7,8 Milyar.

Menurut Gfk, penjulan smartphonedi Asia Tenggara naik 61% dalam 12

bulan terakhir yang berakhir Maret. Mencapai 42,2 juta atau naik 16 juta lebih

banyak dari tahun lalu. Gerard Tan, Account Director for Digital World at GfK,

menyatakan bahwa penjualan smartphone yang tumbuh secara eksponensial ini

dikarenakan pergesaran dari penggunaan featurephone ke smartphone. (www.the-

marketeers.com, 2013)

Di Indonesia, smartphone tumbuh 37% atau mencapai 15,8 juta unit satu

tahun terakhir. Sebagai negara dengan penduduk terbanyak keempat di dunia,

Indonesia menjadi pasar paling potensial di kawasan Asia, terutama Asia

Page 21: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

6

Tenggara. Peralihan pengguna featurephone ke smartphone menciptakan peluang

bagi Nokia untuk mampu bersaing dan kembali mendominasi pasar di industri

smartphone.

Untuk meningkatkan minat beli, ukuran yang paling umum adalah dengan

meningkatkan kualitas produk. Demi memenuhi kebutuhan pelanggannya, Nokia

terus memperbaiki kualitas dan berinovasi dalam setiap produk baru yang

diluncurkan ke pasar. Namun di Indonesia penjualan smartphone Nokia Lumia

tetap tidak selaris Samsung Galaxy Series. Fenomena yang terjadi di Semarang

adalah sebagian besar konsumen membeli produk bukan hanya berdasarkan

kualitas produk, melainkan nilai prestige yang dimiliki smartphone tersebut.

Gambar 1.2

Penjualan Ponsel Nokia Lumia di Semarang (dalam unit)

Tahun Penjualan

2012 Q1

Q2

Q3

Q4

591

527

425

442

2013 Q1

Q2

Q3

Q4

420

367

355

264

Sumber : Nokia Centre, Semarang

Page 22: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

7

Penjualan Nokia Lumia di Semarang jauh dari apa yang diharapkan oleh

Nokia saat meluncurkan produk smartphone berbasis windows ini. Dilihat dari

penjualan yang cenderung turun dari setiap kuartal, menggambarkan minat beli

ulang produk Nokia Lumia yang kecil.

Gambar 1.3

Top Brand Smartphone 2013

Citra merek Nokia Lumia di Indonesia sebenarnya tergolong lebih baik jika

di bandingkan dengan Samsung Galaxy. Dapat dilihat dari posisi Nokia Lumia

dalam survey Top Brand Indonesia tahun 2013 yang masih berada di posisi kedua

diatas Samsung Galaxy dengan jarak yang cukup mencolok, sedangkan posisi

pertama masih dikuasai BlackBerry. Namun jika dilihat dari sisi ekslusifitas, di

Indonesia nama Galaxy yang diusung Samsung menimbulkan nilai lebih daripada

Lumia.

Daya tarik iklan menjadi salah satu faktor penting untuk memperkenalkan

keunggulan produk kepada konsumen. Terlebih produk smartphone berbasis

Merek TBI

Blackberry 39,0% TOP

Nokia Lumia 37,0% TOP

Samsung Galaxy 11,1% TOP

Nexian Journey 3,6%

Iphone 2,0%

Cross 1,9%

Page 23: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

8

windows yang diusung Nokia ini belum akrab di pengguna ponsel Indonesia.

Iklan merupakan media informasi yang dibuat sedemikian rupa agar dapat

menarik minat khalayak, orisinal, serta memiliki karakteristik tertentu dan

.persuasif sehingga para konsumen atau khalayak secara sukarela terdorong untuk

melakukan sesuatu tindakan sesuai yang diinginkan pengiklan (Jefkins, 1997)

dalam Pujiyanto (2003). Fungsi iklan dalam pemasaran adalah memperkuat

dorongan kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap suatu produk untuk

mencapai pemenuhan kepuasannya.

Menurut Tjiptono (2008) harga adalah jumlah uang (satuan moneter) dan/atau

aspek lain (non moneter) yang mengandung utilitas/kegunaan tertentu yang

diperlukan untuk mendapatkan suatu produk. Kemungkinan yang menyebabkan

Nokia Lumia kalah bersaing dengan Samsung Galaxy yaitu harga yang

ditawarkan. Mayoritas konsumen memilih produk yang harganya sesuai dengan

manfaat yang didapatkan. Selain pada kualitas produk, dalam rentang harga yang

sama smartphone Samsung lebih unggul dalam sisi aplikasi yang ditawarkan

dalam Google Play. Tercatat ada lebih dari satu juta aplikasi yang bisa diunduh

pengguna Android, sedangkan pada Windows Phone Store hanya terdapat

200.000 aplikasi yang tersedia.

Berdasarkan uraian diatas,smartphone Nokia masih jauh tertinggal dari

Samsung Galaxy Series dalam segi penjualan. Hal ini menjadi tantangan sendiri

bagi Nokia yang pernah menyandang gelar sebagai vendor terlaris selama lebih

dari satu dekade untuk kembali menguasai pasar. Oleh karena itu, perlu dianalisis

beberapa faktor yang dapat menarik minat beli konsumen untuk produk

Page 24: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

9

smartphone Nokia di masa depan agar Nokia dapat menerapkan strategi khusus

yang mampu meningkatkan penjualannya di pasar smartphone Indonesia.

Dalam penelitian terdahulu yang dilakukan Bachriansyah (2011) meneliti

faktor-faktor yang berpengaruh terhadap minat beli dengan variabel kualitas

produk, daya tarik iklan, dan persepsi harga. Hasilnya menunjukkan bahwa

variabel yang paling berpengaruh adalah daya tarik iklan. Sulistyari (2012) dalam

penelitiannya menggunakan variabel citra merek, kualitas produk, dan harga

untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa citra merek adalah variabel yang paling berpengaruh

terhadap minat beli. Ditambah lagi penelitian yang dilakukan oleh Winahyu

(2012) yang menggunakan variabel persepsi harga, kualitas produk, dan daya tarik

iklan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa persepsi harga adalah

variabel yang paling berpengaruh terhadap minat beli.

Dari penelitian-penelitian terdahulu ternyata menunjukan perbedaan hasil

penelitian mengenai faktor-faktor yang menentukan minat beli. Ternyata untuk

mencapai minat beli yang tinggi tidak hanya mengandalkan pada harga saja, tetapi

juga berfokus pada citra merek dan daya tarik iklan.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut, peneliti tertarik untuk

mengadakan penelitian menggunakan variabel citra merek, daya tarik iklan dan

harga sebagai variabel independen dengan minat beli sebagai variabel dependen.

Page 25: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

10

1.2 Rumusan Masalah

Nokia ingin membangkitkan kejayaannya melalui merek smartphone

Lumia Series. Ini merupakan pertaruhan Nokia guna merebut kembali pasar

ponsel. Hal ini tidaklah mudah, mengingat persaingan pasar ponsel yang begitu

ketat. Bukan tidak mungkin Nokia akan mengalami kebangkrutan bila terus

menerus gagal dalam menciptakan produk yang diminati oleh konsumen.

Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu

bagaimana meningkatkan minat beli pada produk smartphone Nokia Lumia

Series. Selanjutnya pertanyaan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah faktor citra merek Nokia Lumia berpengaruh terhadap minat beli

konsumen?

2. Apakah faktor daya tarik iklan Nokia Lumia berpengaruh terhadap minat

beli konsumen?

3. Apakah faktor harga Nokia Lumia berpengaruh terhadap minat beli

konsumen?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas, maka tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh citra merek terhadap minat

beli pada produksmartphone Nokia Lumia.

Page 26: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

11

2. Untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh daya tarik iklan terhadap

minat beli pada produk smartphone Nokia Lumia.

3. Untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh harga terhadap minat beli

pada produk smartphone Nokia Lumia.

Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pihak

yang terkait yaitu:

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan

dalam mengelola merek dan periklanan produk di media, sehingga dapat

meraih keunggulan bersaing.

2. Bagi Konsumen

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi kepada

konsumen dalam proses pembelian smartphone merek Nokia Lumia

series.

3. Bagi dunia Akademi

Penelitian ini dapat menjadi sumber referensi dan dapat memberikan

kontribusi pada pengembangan studi mengenai pemasaran.

1.4 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan ini, sistematika penulisan disusun berdasarkan bab demi

bab yang akan diuraikan sebagai berikut :

Page 27: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

12

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

dan diakhiri dengan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tentang landasan teori penunjang, penelitian terdahulu yang sejenis,

kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian

BAB III : METODE PENELITIAN

Berisi tentang variabel penelitian dan definisi operasional, penentuan

sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta metode

analisis yang digunakan dalam penelitian.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Berisi tentang hasil dan pembahasan berisi gambaran umum objek

penelitian, analisis data dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V : PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian, implikasi manajerial

dan teoritis hasil penelitian.

Page 28: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1 Minat Beli

Menurut Cronin,et.al (1992), minat beli ulang adalah perilaku pelanggan

dimana pelanggan merespon positif terhadap kualitas produk/jasa dari suatu

perusahaan dan berniat mengkonsumsi kembali produk perusahaan tersebut.

Keputusan untuk membeli dipengaruhi oleh nilai produk yang akan

dievaluasi. Bila manfaat yang diterima lebih besar dibandingkan pengorbanan

untuk mendapatkannya, maka dorongan untuk membelinya semakin tinggi dan

sebaliknya apabila manfaat yang diterima lebih kecil dibanding pengorbanannya,

maka biasanya pembeli akan menolak untuk membeli dan beralih pada produk

lain yang sejenis.

Menurut Ferdinand (2002), minat beli dapat diidentifikasikan melalui

indikator-indikator sebagai berikut :

a) Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli

produk.

b) Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan

produk kepada orang lain.

Page 29: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

14

c) Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang

yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya

dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.

d) Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang

selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari

informasi untuk mendukung sifat-sifat positif tersebut

Menurut Ajay dan Goodstein (1998 dalam Prasetyani, 2012) menyatakan

bahwa cara terbaik jika kita ingin mempengaruhi seseorang yaitu dengan

mempelajari apa yang dipikirkannya, dengan demikian akan didapatkan

bagaimana proses informasi itu dapat berjalan dan bagaimana memanfaatkannya.

Hal ini dinamakan “The Buying Process” (Proses Pembelian) yang meliputi lima

hal :

1. Need (Kebutuhan), proses pembelian berawal dari adanya kebutuhan yang tak

harus terpenuhi atau kebutuhan yang muncul pada saat itu dan memotivasi untuk

melakukan pembelian.

2. Recognition ( Pengenalan), kebutuhan belum cukup untuk merangsang

terjadinya pembelian karena mengenali kebutuhan itu sendiri untuk dapat

menetapkan sesuatu untuk memenuhinya.

3. Search (Pencarian), merupakan bagian aktif dalam pembelian yaitu mencari

jalan untuk mengisi kebutuhan tersebut.

Page 30: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

15

4. Evaluation (Evaluasi), suatu proses untuk mempelajari semua yang didapat

selama proses pencarian dan mengembangkan beberapa pilihan.

5. Decision (Keputusan), langkah terakhir dari suatu proses pembelian untuk

mengambil keputusan berdasarkan informasi yang diterima.

Lima tahap diatas merupakan suatu proses dimana kita dapat memberikan suatu

informasi persuasif yang spesifik untuk mempengaruhinya.

2.1.2 Citra Merek

American Marketing Association dalam Kotler dan Keller (2009)

mendefinisikan merek sebagai nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau

kombinasinya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari

salah satu penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan mereka dari

para pesaing.

Biel (1992 dalam Prasetyani, 2012) menyatakan citra merek adalah citra

tentang suatu merek yang dianggap sebagai kelompok asosiasi yang

menghubungkan pemikiran konsumen terhadap suatu nama merek. Definisi lain

citra merek menurut Kotler dan Keller (2009) ialah persepsi dan keyakinan yang

dilakukan oleh konsumen, seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam

memori konsumen.

Kotler dan Susanto (2001) berpendapat bahwa merek sebenarnya

merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan tampilan, manfaat,

Page 31: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

16

dan jasa tertentu pada pembeli. Merek-merek terbaik memberikan jaminan mutu.

Tetapi merek lebih dari sekedar simbol. Merek dapat memiliki enam tingkat

pengertian:

1. Atribut

Merek mengingatkan pada atribut-atribut tertentu, sebagai contoh

Mercedes yang mempresentasikan produknya sebagai sesuatu yang mahal,

dibuat dengan baik, terancang baik, tahan lama, bergengsi tinggi, nilai jual

kembali tinggi, cepat, dan lain-lain. Ini berfungsi sebagai dasar unutk

meletakkan posisi bagi Mercedes untuk memproyeksikan atribut lainnya.

2. Manfaat

Merek tidak hanya serangkaian atribut. Atribut diperlukan untuk

dikembangkan menjadi manfaat fungsional atau emosional. Pelanggan

tidak sekedar membeli atribut, tapi juga menginginkan manfaat. Misalnya

atribut merek mahal akan memberi manfaat emosional yaitu membuat

konsumen merasa lebih dihargai apabila mereka menggunakannya.

3. Nilai

Merek juga menyatakan nilai produsen. Pembeli Mercedes menilai

prestasi, keamanan, dan prestise tinggi sebagai alasan pembelian.

Page 32: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

17

4. Budaya

Merek juga mewakili budaya tertentu. Mercedes mewakili budaya

Jerman yaitu terorganisasi, efisien, mutu tinggi.

5. Kepribadian

Merek juga mencerminkan kepribadian tertentu. Mercedes

mencerminkan seorang pimpinan yang masuk akal.

6. Pemakai

Merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau

menggunakan produk tersebut. Seorang sekertaris berumur 20 tahun

mengendarai Mercedes akan menimbulkan keheranan, karena yang

tercermin dari pengguna Mercedes adalah manajer puncak berumur 55

tahun.

Hampir semua manajer pemasaran memperhatikan soal penetapan merek

dan berusaha keras agar merek mereka berhasil. Berikut ini disajikan beberapa

kondisi yang menguntungkan penetapan merek menurut McCarthy dan Perreault

(1993)

1. Produk mudah dikenali dengan merek atau cap dagang.

2. Mutu produk adalah nilai terbaik yang dapat diperoleh untuk harga yang

ditetapkan, dan mutunya mudah dipertahankan.

Page 33: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

18

3. Dimungkinkan keandalan dan penyebaran. Apabila pelanggan mulai

menggunakan suatu merek, mereka ingin agar selanjutnya dapat

menggunakannya.

4. Banyak permintaan atas golongan produk umum

5. Permintaan akan produk itu cukup kuat sehingga harga pasar cukup tinggi

agar upaya penetapan merek itu menguntungkan

6. Terdapat ekonomi skala. Apabila penetapan merek itu benar-benar

berhasil, biaya akan menurun dan laba meningkat.

7. Lokasi atau tempat pajangan di toko akan membantu penjualan. Para

produsen harus menggunakan wiraniaga yang agresif untuk mendapatkan

posisi yang menguntungkan.

Merek memiliki manfaat bagi produsen, konsumen, dan publik, seperti

yang dikemukakan Bilson Simamora (2001) yaitu:

1. Manfaat bagi konsumen

a) Merek dapat menceritakan sesuatu kepada pembeli tentang suatu mutu

produk maupun jasa.

b) Merek mampu menarik perhatian pembeli terhadap produk-produk baru

yang mungkin akan bermanfaat bagi mereka.

2. Manfaat bagi perusahaan

a) Merek memudahkan penjual dalam mengolah pesanan dan menelusuri

masalah yang timbul.

Page 34: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

19

b) Merek dapat memberikan perlindungan hukum atas keistimewaan yang

dimiliki oleh suatu produk.

c) Merek memungkinkan untuk menarik sekelompok pembeli yang setia dan

menguntungkan

d) Merek membantu penjual dalam melakukan segmentasi pasar.

3. Manfaat bagi publik

a. Pemberian merek memungkinkan mutu produk lebih terjamin dan lebih

konsisten

b. Merek dapat meningkatkan efisiensi pembeli karena merek dapat

menyediakan informasi tentang produk dan dimana dapat membeli produk

tersebut.

c. Merek dapat meningkatkan inovasi produk baru, karena produsen

terdorong untuk menciptakan keunikan baru guna mencegah peniruan dari

para pesaing.

Menurut Meenaghan (1995 dalam Prasetyani, 2012), citra merek yang

dikelola dengan baik akan berdampak positif yaitu :

1. Meningkatkan pemahaman pengetahuan terhadap aspek-aspek

perilaku konsumen dalam mengambil keputusan.

2. Memperkaya orientasi konsumen terhadap hal-hal yang bersifat

simbolis lebih daripada fungsi produk.

3. Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk.

Page 35: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

20

4. Meningkatkan keunggulan bersaing berkelanjutan, mengingat inovasi

teknologi sangat mudah ditiru oleh pesaing.

2.1.3 Daya Tarik Iklan

Periklanan menurut Kotler dan Keller (2009) adalah semua bentuk

terbayar atas presentasi nonpribadi dan promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor

yang jelas.

Periklanan didefinisikan sebagai bentuk dari komunikasi bukan pribadi

yang dibayar dimana sponsor atau perusahaan diidentifikasi (Lamb,2001)

Adapun jenis-jenis utama periklanan yang dikemukakan oleh Lamb

(2001):

1. Periklanan Institusi

Bentuk dari periklanan yang didesain untuk meningkatkan citra sebuah

perusahaan daripada mempromosikan suatu produk tertentu. Dikenal juga dengan

periklanan sokongan (advocacy advertising), khususnya digunakan untuk

melindungi terhadap sikap negatif konsumen dan meningkatkan kredibilitas

perusahaan di antara konsumen yang telah menyukai posisinya.

2. Periklanan Produk

Periklanan produk mempromosikan manfaat suatu produk maupun jasa

tertentu. Tahap produk ini dalam siklus hidupnya sering kali menentukan jenis

iklan produk yang akan digunakan :

Page 36: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

21

a. Periklanan Perintisan

Periklanan perintisan bertujuan untuk merangsang permintaan primer

terhadap produk atau kategori produk baru dengan menawarkan pelanggan

suatu informasi yang mendalam tentang manfaat suatu kelas produk.

b. Periklanan Bersaing

Bentuk periklanan yang didesain untuk mempengaruhi permintaan atas

merek tertentu. Sering kali promosi menjadi kurang informatif dan lebih

menekankan untuk menarik emosi konsumen.

c. Periklanan Perbandingan

Periklanan yang secara langsung atau tidak langsung membandingkan dua

atau lebih merek yang bersaing pada satu atau lebih atribut tertentu.

Banyak pemasang iklan yang menggunakan periklanan perbandingan

terhadap merek mereka sendiri, tujuannya memperlihatkan perkembangan

produk merek tersebut.

Kotler dan keller (2009) menyatakan bahwa tujuan iklan/sasaran iklan

adalah tugas komunikasi khusus dan tingkat pencapaian yang harus dicapai

dengan pemirsa tertentu dalam jangka waktu tertentu.

Page 37: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

22

Tujuan iklan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Iklan Informatif

Bertujuan menciptakan kesadaran merek dan pengetahuan tentang

produk atau fitur baru produk yang ada.

2. Iklan Persuasif

Iklan ini bertujuan menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan, dan

pembelian produk atau jasa. Beberapa iklan persuasif menggunakan

iklan komparatif, yang membuat perbandingan eksplisit tentang atribut

dua merek atau lebih.

3. Iklan Pengingat

Bertujuan menstimulasikan pembelian ulang produk dan jasa.

4. Iklan Penguat

Iklan ini bertujuan meyakinkan pembeli bahwa saat ini mereka

melakukan pilihan tepat.

Media periklanan adalah saluran yang digunakan pemasang iklan dalam

komunikasi massa (Lamb, 2001). Saat ini ada enam media periklanan yaitu :

1. Koran

Keuntungan dari iklan koran termasuk fleksibilitas geografi dan tepat

waktu. Iklan koran membuat penjual lokal dapat menjangkau target

Page 38: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

23

pasarnya hampir setiap hari dengan biaya yang masuk akal. Akan tetapi

ruang lingkup yang sempit menjadi kelemahan tersendiri.

2. Majalah

Dibandingkan dengan media massa lainnya, biaya periklanan di majalah

biasanya lebih tinggi. Tetapi biaya per pelanggan potensial mungkin lebih

rendah, karena majalah lebih sering ditargetkan pada pelanggan khusus

dan dengan demikian meraih lebih banyak pelanggan potensial. Misalnya

PC Week sebagai majalah komputer terkemuka, tentu iklan yang efektif

disini adalah iklan yang berkaitan dengan hardware dan software

computer.

3. Radio

Radio mempunyai beberapa kekuatan sebagai media periklanan yaitu

selektivitas dan segmentasi pemirsa, pemirsa diluar rumah yang besar,

rendah biaya per unit dan biaya produksi, tepat waktu dan fleksibilitas

geografis. Namun tidak adanya perlakuan visual dan umur iklan yang

pendek menjadi sebagian kelemahan radio.

4. Televisi

Televisi adalah media audiovisual, hal ini memberikan para pemasang

iklan dengan banyak kesempatan kreatif. Warta periklanan di televisi dapat

sangat mahal, khususnya bagi stasiun jaringan dan stasiun kabel populer.

Page 39: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

24

5. Media Luar Ruang

Media luar atau iklan di luar rumah merupakan iklan yang fleksibel, media

yang murah dengan bentuk yang beragam. Misalnya meliputi papan

reklame, balon udara raksasa, dan lain-lain. Keunggulan utama dari iklan

luar ruang ini dibandingkan dengan media lainnya adalah bahwa frekuensi

eksposurnya sangat tinggi, dan lagi jumlah gangguan dari iklan pesaing

sangat rendah.

6. Internet

Iklan di internet memiliki keunggulan untuk mampu menjangkau terget

pemirsa yang sempit, rentang waktu yang pendek, biaya yang masuk akal.

Kelemahannya sulit untuk mengukur efektivitas iklan dan tidak semua

konsumen dapat mengakses internet.

Iklan merupakan bagian dari promosi produk dengan memberikan

informasi kepada pasar akan adanya suatu produk baik berupa barang atau jasa.

Keberhasilan suatu iklan ditentukan oleh efektifitas iklan tersebut. Menurut

Tjiptono (2008) faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih media iklan

adalah :

a. Dana yang digunakan untuk iklan

Jumlah dana yang tersedia merupakan faktor penting yang

mempengaruhi bauran iklan, perusahaan yang memiliki dana yang

lebih besar kegiatan iklannya akan lebih efektif dibandingkan dengan

perusahaan yang memiliki dana terbatas.

Page 40: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

25

b. Sifat Pasar

Beberapa sifat pasar yang mempengaruhi sifat bauran ini meliputi luas

pasar secara geografis, konsentrasi pasar, macam pembeli.

c. Jenis Produk

Strategi iklan yang dilakukan oleh perusahaan dipengaruhi juga oleh

jenis produknya, apakah barang konsumsi atau barang industri.

d. Tahap-Tahap Dalam Siklus Kehidupan Barang

Strategi yang diambil untuk mengiklankan barang dipengaruhi oleh

tahap-tahap siklus kehidupan barang yaitu tahap perkenalan,

pertumbuhan, kedewasaan dan tahap kejenuhan.

Menurut Bendixen (1993 dalam Bachriansyah, 2011), untuk melakukan

pendekatan kepada konsumen dan agar pesan mudah diterima, perlu juga

digunakan daya tarik (appeals). Daya tarik yang digunakan dalam pesan iklan

harus memiliki tiga karakteristik :

1. Daya tarik itu bermakna (meaningful), yaitu menunjukkan manfaat

yang membuat konsumen lebih menyukai atau lebih tertarik pada

produk itu.

2. Daya tarik itu harus khas/berbeda (distinctive), harus menyatakan apa

yang membuat produk lebih baik dari produk-produk pesaing.

3. Pesan iklan itu harus dapat dipercaya (believable), yaitu menunjukkan

kebenaran iklan mengenai produk yang ditampilkan.

Page 41: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

26

2.1.4 Harga

Menurut Swastha dan Irawan (2001) harga adalah jumlah uang (ditambah

beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah

kombinasi dari produk dan pelayanannya. Lamb, Hair, McDaniel (2001)

menyatakan bahwa harga merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran

untuk mendapatkan suatu barang maupun jasa, ditambah kemungkinan

pengorbanan waktu yang digunakan untuk menunggu memperoleh barang. Dari

definisi tersebut diketahui bahwa harga yang dibayar oleh konsumen itu tidak

hanya untuk mendapatkan suatu produk atau jasa tetapi juga pelayanan yang

diberikan oleh produsen.

Harga menjadi faktor utama penentu segmen pasar yang dituju dalam

penjualan produk. Penetapan harga itu sebenarnya cukup kompleks dan sulit,

tidak semudah yang dibayangkan. Menetapkan harga suatu produk memerlukan

suatu pendekatan yang sistematis, melibatkan penetapan tujuan dan

mengembangkan struktur penetapan harga yang tepat. Beberapa proses yang harus

dilakukan oleh suatu perusahaan dalam menetapkan harga suatu produk, yaitu

(Lamb, Hair, McDaniel, 2001) :

1. Menentukan tujuan penetapan harga.

2. Memperkirakan permintaan, biaya dan laba.

3. Memilih strategi harga untuk membantu menentukan harga dasar.

4. Menyesuaikan harga dasar dengan teknik penetapan harga

Page 42: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

27

Sedangkan tujuan penetapan harga menurut Mc.Carthy dan Perreault

(1993) ada tiga, yaitu :

1. Tujuan berorientasi laba

a) Tujuan target laba yaitu menetapkan tingkat laba tertentu sebagai

tujuan. Memiliki kelebihan pelaksanaan dalam perusahaan besar

karena para manajernya dapat membandingkan hasil yang dicapai

dengan target yang ditetapkan.

b) Tujuan memaksimumkan laba yaitu berusaha memperoleh laba

sebanyak mungkin. Akan tetapi, penetapan harga untuk mencapai

tujuan memaksimumkan laba tidak selamanya menimbulkan harga

tinggi. Harga yang rendah dapat memperluas pasar untuk

menghasilkan penjualan dan laba lebih besar

2. Tujuan berorientasi penjualan

Tujuan berorientasi penjualan berusaha mencapai tingkat tertentu dalam

jumlah laba yang terjual, hasil penjualan, atau pangsa pasar tertentu

tanpa mengacu pada laba.

3. Tujuan penetapan harga status quo

Tujuan status quo berarti menstabilkan harga. Upaya mempertahankan

kestabilan harga dapat menimbulkan persaingan harga dan

menghindarkan perlunya pengambilan keputusan yang sulit. Tujuan ini

dapat menjadi bagian strategi pemasaran keseluruhan yang agresif dan

Page 43: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

28

berfokus pada persaingan bukan harga (non-price competition), yaitu

tindakan agresif dalam satu atau lebih variabel bauran pemasaran yang

bukan harga.

Kotler (2001) mengatakan bahwa terdapat enam usaha utama yang dapat

diraih suatu perusahaan melalui harga, yaitu: bertahan hidup (survival),

maksimalisasi pertumbuhan penjualan, unggul dalam pangsa pasar dan unggul

dalam mutu produk. Faktor terpenting dari harga sebenarnya bukan harga itu

sendiri (objective price), akan tetapi harga subjektif, yaitu harga uang

dipersepsikan oleh konsumen. Apabila konsumen merepresentasikan produk A

harganya tinggi/mahal, maka hal ini akan berpengaruh positif terhadap “perceived

quality dan perceived sacrifice”, artinya konsumen mungkin memandang produk

A adalah produk berkualitas, olehh karena itu wajar apabila memerlukan

pengorbanan uang yang lebih mahal.

Perceived price yaitu sesuatu yang dikorbankan oleh konsumen untuk

mendapatkan suatu produk (Zeithaml, 1988). Seringkali beberapa konsumen

mengetahui secara tepat harga suatu produk, sedangkan yang lainnya hanya

mampu memperkirakan harga berdasarkan pembelian di masa lampau.

Banyak hal yang berkaitan dengan harga yang melatarbelakangi mengapa

konsumen memilih membeli suatu produk. Konsumen memilih suatu produk

tersebut karena benar-benar ingin merasakan manfaat dari produk tersebut, namun

tidak sedikit pula yang membeli suatu produk karena nilai prestige yang ada pada

suatu produk.

Page 44: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

29

Sementara itu Sweeney, Soutar dan Johnson (2009) menjelaskan bahwa

faktor-faktor seperti kualitas, tanggapan emosi, harga dan status sosial merupakan

dimensi dari perceived value. Kualitas dilihat dari beberapa aspek produk tersebut

dibuat, sedangkan tanggapan emosi lebih berkaitan perasaan konsumen setelah

membeli suatu produk. Dalam membeli suatu produk konsumen tidak hanya

mempertimbangkan kualitasnya saja, tetapi juga memikirkan kelayakan harganya.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan tinjauan pustaka yang berasal dari

penelitian-penelitian yang sudah pernah dilakukan. Dalam penelitian terdahulu

diuraikan secara sistematis mengenai hasil-hasil penelitian yang didapat oleh

peneliti terdahulu dan berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

Beberapa penelitian yang berkaitan dengan minat beli disajikan dalam

tabel berikut :

Tabel 2.1

Penelitian Bachriansyah

1. Nama Peneliti Rizky Amalina Bachriansyah (2011)

Judul Penelitian Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Daya Tarik

Iklan, dan Persepsi Harga Terhadap Minat Brli

Konsumen Pada Produk Ponsel Nokia (Studi Kasus

Pada Masyarakat di Kota Semarang)

Rumusan Masalah Apakah faktor kualitas produk, daya tarik iklan,

dan persepsi harga berpengaruh terhadap minat beli

konsumen pada produk ponsel Nokia untuk

meningkatkan penjualan pada produk ponsel

Nokia.

Page 45: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

30

Kerangka Pemikiran

Teoritis

Alat Analisis Analisis kuantitatif menggunakan analisis regresi

linier berganda. Menggunakan metode penyebaran

kuesioner.

Hasil Penelitian Variabel bebas daya tarik ilan dan persepsi harga

berpengaruh secara positif terhadap minat beli

produk ponsel Nokia, sedangkan kualitas produk

memiliki pengaruh paling rendah terhadap minat

beli.

Hubungan dengan

Penelitian

Penelitian ini memiliki kesamaan menggunakan

variabel independen daya tarik iklan dalam

menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi

minat beli konsumen.

Sumber: Dikembangkan untuk penelitian ini, 2012

Tabel 2.2

Penelitian Prasetyani (2012)

1. Nama Peneliti Indriyatri Rima Prasetyani

Judul Penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Perilaku Konsumen Netizen Terhadap Minat Beli

Kualitas

Produk (X1)

Persespsi

Harga (X3)

Daya Tarik

Iklan (X2)

Minat

Beli (Y)

Page 46: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

31

Produk Smartphone Samsung Galaxy Series

Rumusan Masalah Apakah faktor citra merek dan daya tarik iklan

berpengaruh terhadap minat beli konsumen netizen

pada produk samsung galaxy series

Kerangka Pemikiran

Teoritis

Alat Analisis Analisis kuantitatif menggunakan analisis regresi

linier berganda. Menggunakan metode penyebaran

kuesioner.

Hasil Penelitian Variabel bebas citra merek dan daya tarik iklan

berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen

netizen pada produk smartphone Samsung Galaxy

Series.

Hubungan dengan

Penelitian

Penelitian ini memiliki kesamaan menggunakan

variabel citra merek dan daya tarik iklan dalam

menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi

minat beli konsumen.

2.3. Pengaruh Antar Variabel

2.3.1. Pengaruh Citra Merek Terhadap Minat beli

Merek sangat bernilai karena mampu mempengaruhi pilihan atau

preferensi konsumen. Merek yang memiliki kekuatan tinggi akan menarik minat

konsumen untuk membeli (Yoestini dan Eva, 2007). Hal ini didukung oleh

Citra Merek

(X1)

Daya Tarik

Iklan (X2)

Minat Beli

(Y)

Page 47: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

32

pendapat Gaeff (1996) yang menyatakan bahwa perkembangan pasar yang

demikian pesat mendorong konsumen untuk lebih memperhatikan citra merek

dibandingkan karakteristik fisik suatu produk. Dipertegas oleh penelitian yang

dilakukan (Arista dan Astuti, 2011) menunjukkan bahwa citra merek

mempengaruhi minat beli konsumen.

Berdasarkan hal tersebut, dapat ditarik hipotesis sebagai berikut :

H1 : Citra merek berpengaruh positif terhadap minat beli

2.3.2 Pengaruh Daya Tarik Iklan Terhadap Minat Beli

Iklan bisa menjadi cara yang efektif dari segi biaya untuk

mendistribusikan pesan, baik dengan tujuan membangun preferensi merek atau

mendidik orang. Bahkan dalam lingkungan media yang penuh tantangan saat ini,

iklan yang baik akan menghasilkan hasil yang memuaskan (Kotler dan

Keller,2009).

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Kopalle dan Lehman (1995) dalam

Navarone (2003) tentang pengaruh periklanan terhadap kesuksesan produk,

dinyatakan bahwa pengaruh periklanan dapat menarik minat beli konsumen, serta

menumbuhkan prioritas membeli konsumen dan pembelian ulang konsumen.

Berdasarkan hal tersebut, dapat ditarik hipotesis sebagai berikut :

H2 : Daya tarik iklan berpengaruh positif terhadap minat beli

Page 48: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

33

2.3.3 Pengaruh Harga Terhadap Minat Beli

Sweeney, et al (2001) menjelaskan bahwa dalam membeli suatu produk

konsumen tidak hanya mempertimbangka kualitasnya saja, tetapi juga

memikirkan kelayakan harganya. Didukung pendapat Dodds (1991) yang

menyatakan bahwa konsumen akan membeli suatu produk bermerek jika

harganya dipandang layak oleh mereka. Dalam jurnal penelitian yang dilakukan

Annafik (2012) membuktikan bahwa harga yang dirasakan oleh konsumen

berpengaruh untuk menimbulkan minat beli.

Berdasarkan hal tersebut, dapat ditarik hipotesis sebagai berikut :

H3 : Harga berpengaruh positif terhadap minat beli

2.4 Kerangka Pemikiran Teoritis

Berdasarkan pada tinjauan pustaka yang telah diuraikan diatas mengenai

variabel citra merek, daya tarik iklan,dan harga serta pengarunya terhadap minat

beli, maka berikut ini adalah kerangka pemikiran yang akan diterapkan dalam

penelitian ini.

Page 49: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

34

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran Teoritis

Sumber : Konsep yang dikembangkan dari penelitian ini (2013)

2.5 Dimensionalisasi Variabel

Gambar 2.2

Model Dimensional dari Variabel Citra Merek

Sumber : Kotler dan Keller (2009), Low & Lamb (2000) serta dikembangkan

untuk penelitian ini (2013).

Daya Tarik

Iklan (X2)

Minat Beli

(Y)

Citra Merek

(X1)

Harga (X3)

Terkenal

Profesional

Modern

Eksklusif

Perhatian Terhadap

Konsumen

Citra Merek

Page 50: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

35

Gambar 2.3

Model Dimensional dari Variabel Daya Tarik Iklan

Sumber : Bendixen (1993) serta dikembangkan untuk penelitian ini (2013)

Gambar 2.4

Model Dimensional dari Variabel Harga

Sumber : Stanton (1998 dalam Winahyu, 2012)

Endorser menarik

Daya Tarik Verbal

Dapat dipercaya

Berbeda

Bermakna

Daya Tarik

Iklan

Keterjangkauan

harga produk

Kesesuaian harga

dengan kualitas

produk

Kesesuaian harga

dengan manfaat

produk

Daya saing harga

produk

Harga

Page 51: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

36

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

3.1.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004).

Berkaitan dengan penelitian ini, variabel penelitian yang terdiri dari

variabel dependen dan variabel independen diuraikan sebagai berikut :

1) Variabel dependen (Y) adalah variabel yang menjadi pusat perhatian

peneliti. Dalam script analysis, nuansa sebuah masalah tercermin dalam

variabel dependen. Hakekat sebuah masalah (the nature of a problem)

mudah terlihat dengan mengenali berbagai variabel dependen yang

digunakan dalam sebuah model. Variabilitas dari atau atas inilah yang

berusaha untuk dijelaskan oleh seorang peneliti (Ferdinand, 2006). Dalam

penelitian ini, variabel dependen yang digunakan adalah minat beli.

2) Variabel independen (X) adalah variabel yang mempengaruhi variabel

dependen. Baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya

negatif. Dalam script analysis, akan terlihat bahwa variabel yang

Page 52: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

37

menjelaskan mengenai jalan atau cara sebuah masalah dipecahkan adalah

tidak lain variabel-variabel independen (Ferdinand, 2006). Dalam

penelitian ini, variabel independen yang digunakan adalah citra merek,

daya tarik iklan, dan harga.

3.1.2 Definisi Operasional

Sementara definisi operasional variabel merupakan suatu definisi yang

diberikan kepada suatu variabel dengan memberi arti atau menspesifikkan

kegiatan atau membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur

variabel tersebut (Sugiyono, 2004). Adapun variabel penelitian dan definisi

operasionalnya di jelaskan dalam Tabel 3.1 sebagai berikut :

Tabel 3.1

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel Definisi

Operasional

Indikator Sumber

Citra Merek Persepsi citra

tentang suatu

merek yang

dilakukan oleh

konsumen, seperti

tercermin dalam

asosiasi yang

terjadi dalam

memori

konsumen

1. Terkenal

2. Profesional

3. Modern

4. Eksklusif

5. Perhatian terhadap

konsumen

Kotler dan

Keller (2009)

Low & Lamb

(2000) serta

dikembangkan

untuk

penelitian ini

(2013)

Daya Tarik

Iklan

Komunikasi

tentang suatu

produk kepada

konsumen untuk

menginformasika

n dan mengajak

1. Bermakna

(Meaningful)

2. Berbeda (distinctive)

3. Dapat dipercaya

Bendixen

(1993) serta

dikembangkan

untuk

penelitian ini

Page 53: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

38

konsumen

menggunakan

produk tersebut

(Believable)

4. Daya tarik verbal

5. Endorser menarik

(2013)

Harga 1. Keterjangkauan harga

produk

2. Kesesuaian harga

dengan kualitas produk

3. Daya saing harga

produk

4. Kesesuaian harga

dengan manfaat produk

Stanton (1998

dalam

Winahyu,

2012)

Minat Beli Tahap

kecenderungan

responden untuk

bertindak sebelum

keputusan

membeli benar-

benar

dilaksanakan.

1. Minat transaksional

2. Minat preferensial

3. Minat referensial

4. Minat eksploratif

Ferdinand

(2002)

3.2 Penentuan Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2004) pengertian populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh penggunasmartphone

di kota Semarang.

Page 54: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

39

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Pengambilan sampel dilakukan dengan pertimbangan bahwa

populasi yang ada sangat besar jumlahnya, sehingga tidak memungkinkan untuk

meneliti seluruh populasi yang ada. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian

ini adalah dengan menggunakan non probability sampling, yaitu teknik

pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama

bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Jenis non probability sampling yang digunakan adalah jenis purposive

sampling yaitu penulis menggunakan pertimbangan sendiri dengan cara sengaja

dalam memilih anggota populasi yang dianggap dapat memberikan informasi

yang diperlukan oleh penulis (Sugiyono, 2004). Peneliti menetapkan kriteria

sendiri untuk responden yang dipilih. Responden yang dipilih oleh penulis dalam

penelitian ini adalah orang yang berdomisili di Kota Semarang yang memiliki

smartphone, dan melakukan pembelian smartphone lebih dari satu kali.

Pada penelitian ini jumlah populasi tidak diketahui, oleh karena itu untuk

menentukan ukuran sampel penelitian dari populasi tersebut dapat menggunakan

rumus sebagai berikut (Rao Purba, dalam Prasetyani, 2012) :

R = 𝑍2

4 (𝑚𝑜𝑒 )2

Dimana:

n = Jumlah sampel

Z = Tingkat distribusi normal pada taraf signifikan 5% (1,96)

Page 55: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

40

Moe = Margin of error maximal, adalah tingkat kesalahan

maksimal pengembalian sampel yang masih dapat di

toleransi sebesar 10 %

Dengan menggunakan Margin of error sebesar 10%, maka jumlah sampel

minimng dapat diambil adalah sebesar :

R = 1,962

4 (0,1)2

n = 96,04 dibulatkan menjadi 96

Jumlah minimal sampel yang harus digunakan dalam penelitian ini sebesar 96

responden namun agar penelitian ini menjadi lebih fit, sampel diambil

sebanyak100 responden. Karena dasar tersebut, maka pada penelitian ini peniliti

menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder.

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari obyek yang

akan diteliti, baik langsung datang ke obyek atau melalui angket

(Ferdinand,2006). Dalam hal ini data primer diperoleh dari penyebaran

kuesioner kepada responden dan diolah sendiri oleh peneliti. Data ini

diperoleh dari kuesioner yang diedarkan ke 100 responden yang

berhubungan dengan minat beli konsumen terhadap produk smartphone

Nokia Lumia Series.

Page 56: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

41

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung melalui media perantara atau diperoleh dan

dicatat oleh pihak lain baik berupa keteranganmaupun literatur yang

ada hubungannya dengan penelitian. Data sekunder yang digunakan

dalam penelitian ini adalah jumlah penjualan smartphone Nokia

Lumia di Indonesia.

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Penyebaran Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya (Sugiyono, 2004).Dalam penelitian, kuesioner dibuat dengan

menggunakan pertanyaan tertutup dan terbuka.Pengukuran variabel menggunakan

skala interval, yaitu alat pengukur yang dapat menghasilkan data yang memiliki

rentang nilai yang mempunyai makna dan mampu menghasilkan measurement

yang memungkinkan perhitungan rata-rata, deviasi standar, uji statistik parameter,

korelasi dan sebagainya (Ferdinand, 2006).

Dalam penelitian ini, teknik yang dipakai dalam pengukuran kuesioner

menggunakan agree-disagree scale. Skala ini mengembangkan pertanyaan yang

menghasilkan setuju – tidak setuju dalam berbagai rentang nilai.Skala yang

Page 57: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

42

digunakan untuk mengukur adalah skala dengan interval 1-10, dari sangat tidak setuju

sampai sangat setuju.

Keterangan :

STS = Sangat Tidak Setuju

SS= Sangat Setuju

3.4.2 Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara

mempelajari literatur-literatur yaitu buku-buku yang menjelaskan tentang teori

minat beli agar dapat menunjang serta melengkapi data yang diperlukan bagi

penyusunan penelitian ini.

3.5 Metode Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan diolah dan di analisis terlebih dahulu

kemudian dapat dijadikan dasar dalam pembuatan pembahasan. Pada penelitian

ini analisis data yang di gunakan adalah analisis deskriptif dan analisis kuantitatif.

3.5.1 Analisis Deskriptif

Analisis ini digunakan untuk mendapatkan suatu gambaran mengenai

responden dalam penelitian ini.Analisis ini dilakukan dengan menggunakan nila

STS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 SS

Page 58: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

43

rata-rata, untuk menggambarkan persepsi responden alias item-item pertanyaan

yang diajukan. Penelitian ini menggunakan teknik nilai indeks dengan skala 1

sampai dengan 10 yang dipilih berdasarkan jawaban responden dengan

menggunakan rumus (Ferdinand, 2006) :

Nilai Indeks : ((%F1x1) + (%F2x2) + (%F3x3) + (%F4x4) +(%F5x5) + (%F6x6)

+(%F7x7) + (%F8x8) +(%F9x9) + (%F10x10))

Dimana : F1 adalah frekuensi responden yang menjawab 1

F2 adalah frekuensi responden yang menjawab 2, dan seterusnya F10

untuk yang menjawab 10 dari skor yang digunakan dalam daftar

pertanyaan.

Oleh karena angka jawaban responden tidak dimulai dari nol (0)

melainkan dari angka 1 hingga 10 dengan menggunakan indikator sebanyak 18,

maka angka jawaban yang dihasilkan adalah 10 hingga 100 sehingga rentang nilai

yang didapat adalah 90. Dalam hal ini, peneliti menggunakan kriteria tiga kotak

(three-box method) untuk mendapatkan dasar interpretasi nilai indeks, dimana

rentang nilai sebesar 90 dibagi 3 sehingga menghasilkan rentang nilai untuk

dijadikan sebagai dasar interpretasi nilai indeks sebesar 30. Berikut adalah kriteria

nilai indeks yang digunakan dalam penelitian ini :

10.00 – 40.00 = rendah

40.01 – 70.00 = sedang

70.01 – 100.00 = tinggi

Page 59: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

44

3.5.2 Analisis Kuantitatif

Metode analisis ini dilakukan terhadap data yang diperoleh dari hasil

jawaban kuesioner dan digunakan untuk menganalisis data yang berbentuk angka-

angka dan perhitungan dengan metode statistik. Data tersebut harus

diklasifikasikan dalam kategori tertentu dengan menggunakan tabel-tabel tertentu

untuk memudahkan dalam menganalisis, untuk itu akan digunakan program

analisis SPSS (Statistical Package for Social Science). SPSS adalah suatu

software yang berfungsi untuk menganalisis data, melakukan perhitungan statistik

baik untuk statistik parametrik maupun non-parametrik dengan basis windows

(Ghozali, 2005).

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif,

yaitu pengolahan data dalam bentuk angka dengan menggunakan metode statistik.

3.5.2.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

a. Uji Validitas

Pada dasarnya kata “valid” mengandung makna yang sinonim

dengan kata “good”. Validity dimaksudkan sebagai “to measure what

should be measured”. Misalnya bila ingin mengukur “minat membeli”

maka validitas yang berhubungan dengan mengukur alat yang

digunakan yaitu apakah alat yang digunakan dapat mengukur minat

membeli. Bila sesuai maka instrumen tersebut disebut instrumen yang

valid (Ferdinand, 2006).

Page 60: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

45

Menurut Sugiyono (2004), uji validitas digunakan untuk menguji

apakah kuesioner tersebut valid atau tidak. Uji validitas biasanya

digunakan dengan menghitung korelasi antara setiap skor butir

instrumen dengan skor total.

Kriteria penilaian uji validitas adalah :

Apabila r hitung > r tabel, maka kuesioner tersebut valid

Apabila r hitung < r tabel, maka dapat dikatakan item kuesioner tidak

valid

Cara menguji validitas kuisioner dilakukan dengan menghitung

nilai korelasi antara data pada masing – masing pertanyaan dengan

skor total menggunakan rumus teknik korelasi produk momen yaitu

sebagai berikut :

r = 𝑁 ∑𝑥𝑦 −( ∑𝑥∑𝑦 )

𝑁∑𝑥2− (∑𝑥)2 [𝑁∑𝑦2− (∑𝑦 )2]

r = koefisien korelasi

x = skor pertanyaan

y = skor total

n = jumlah responden

b. Uji Reliabilitas

Sebuah scale atau instrumen pengukur data dan data yang

dihasilkan disebut reliable atau terpercaya apabila instrumen itu

secara konsisten memunculkan hasil yang sama setiap kali dilakukan

Page 61: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

46

pengukuran. Misalnya sebuah penimbang badan digunakan untuk

mengukur berat badan orang yang sama. Hasil penimbangan pada hari

pertama adalah 55 kg, hari kedua adalah 55 kg, hari ketiga 55 kg, hari

keempat juga 55 kg maka disebut sebagai scale yang reliable karena

itu data yang didapat juga terpercaya (Ferdinand, 2006).

Menurut Sugiyono (2004), mengatakan bahwa reliabilitas adalah

sebuah instrumen dapat mengukur sesuatu yang diukur secara

konsisten dari waktu ke waktu. Jadi kata kunci syarat kualifikasi suatu

instrumen pengukuran adalah konsistensi atau tidak berubah-ubah.

Dalam penelitian ini jawaban kuesioner yang diperoleh dari

responden bersifat berjenjang atau tidak bersifat dikotomi

(mempunyai 2 alternatif jawaban), sehingga akan digunakan teknik

pengujian dengan metode Alpha Cronbach (Sugiyono, 2004).

Perhitungan menggunakan Alpha Cronbachdapat menggunakan alat

bantu program komputer yaitu program SPSS dengan menggunakan

model Alpha . Kuesioner dikatakan reliable apabila hasil uji statistik

Alpha α > 0, 60 ( Ghozali,2005).

3.5.2.2 Uji Asumsi Klasik

Pada penelitian ini akan dilakukan beberapa uji asumsi klasik yang

meliputi uji normalitas, uji multi kolinearitas, dan uji heteroskedastisitas.

Page 62: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

47

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi, variabel terikat dan variabel bebas memiliki distribusi yang

normal atau tidak, karena model regresi yang baik memiliki distribusi

data yang normal atau mendekati normal. Pembuktian apakah data

tersebut memiliki distribusi normal atau tidak dapat dilihat pada

bentuk distribusi datanya, yaitu pada histogram maupun normal

probability plot. Pada histogram, data dikatakan memiliki distribusi

yang normal jika data tersebut berbentuk seperti lonceng. Sedangkan

pada normal probability plot, data dikatakan normal jika ada

penyebaran titik-titik disekitar garis diagonal dan penyebarannya

mengikuti arah garis diagonal. Ghozali (2005) menyebutkan jika data

menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas merupakan hubungan linier yang sempurna

antara beberapa atau semua variabel bebas. Pengujian

multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Dalam model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

bebas (Ghozali, 2005). Multikolinearitas dapat dideteksi dengan

menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen atau

Page 63: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

48

dengan menggunakan perhitungan nilai Tolerance dan VIF. Jika antar

variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (lebih dari 0,900)

maka hal ini menunjukkan adanya multikolinearitas atau juka nilai

Tolerance kurang dari 0,100 atau nilai VIF lebih dari 10, maka hal ini

menunjukkan adanya multikolinearitas (Ghozali, 2005).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam

modelregresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan kepengamatan lain. Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yanglain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebutheteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atauyang tidak

terjadi heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada

atautidaknya heteroskedastisitas adalah melihat grafik plot antara nilai

prediksivariabel tidak bebas (ZPRED) dengan residualnya (SRESID),

dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah

residual ( Y prediksi- Y sesungguhnya) yang telah di- standardized (

Ghozali, 2005).

3.5.2.3 Analisis Regresi Berganda

Model regresi adalah model yang digunakan untuk menganalisis

pengaruh dari berbagai variabel independen terhadap satu variabel

Page 64: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

49

dependen (Ferdinand, 2006). Formula untuk regresi linear berganda adalah

sebagai berikut:

Y = b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Dimana :

Y = Minat beli

X1 = Citra Merek

X2 = Daya Tarik Iklan

X3 = Harga

b1 = Koefisien regresi dari citra merek

b2 = Koefisien regresi dari daya tarik iklan

b3 = Koefisien regresi dari harga

e = error

3.6 Pengujian Hipotesis

Pengujian ada atau tidaknya hubungan liniear antara variabel

independent terhadap variabel dependent. Perlu dirumuskan terlebih

dahulu karena hal ini merupakan bagian yang terpenting dalam analisis

regresi.

3.6.1 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)

Uji t dilaksanakan untuk melihat signifikansi dari pengaruh

independent secara individu terhadap variabel dependent dengan

menganggap variabel lain bersifat konstan. Tingkat signifikansinya ( Sig t)

masing – masing variabel independen dengan taraf sig α = 0,05. Apabila

tingkat signifikansinya ( Sig t) lebih kecil daripada α = 0,05, maka

Page 65: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

50

hipotesisnya diterima yang artinya variabel independent tersebut

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependennya. Sebaliknya

bila tingkat signifikansinya ( Sig t ) lebih besar daripada α = 0,05, maka

hipotesisnya tidak diterima yang artinya variabel independen tersebut tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependennya. Jika

dinyatakan secara statistik adalah sebagi berikut :

a. Hipotesis nol ( H0) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter

( βi) sama dengan nol, atau :

H0 : βi = 0

Artinya apakah suatu variabel independent bukan merupakan penjelas

yang signifikan terhadap variabel dependent.

b. Hipotesis altenatifnya ( Hi) parameter suatu variabel tidak sama

dengan nol, atau :

Hi : βi ≠ 0

Artinya variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap

variabel dependent.

Cara melakukan uji t ( Ghozali, 2005 ) adalah dengan

membandingkan nilai statisktik t dengan titik kritias menurut tabel.

Apabila nilai statistik t hasil perhitungannya lebih tinggi dibandingkan

nilai t tabel, kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa

suatu variabel independent secara individual mempengaruhi variabel

dependent.

Page 66: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

51

t hitung dicari dengan persamaan berikut :

Koefisien Regresi ( βi)

t hitung ;

Standar Eror

Jika t- hitung > dari t- tabel ( α,df) maka Ho ditolak, dan

Jika t- hitung < dari t- tabel ( α,df ) maka Ho diterima

3.6.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel – variabel

independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Pengujian ini

dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel ( Ghozali,

2005 ).

Digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat, yaitu apakah variabel X1, X2, dan X3benar- benar

berpengaruh secara bersama- sama terhadap variabel Y.

Hipotesis yang dipakai adalah

Ho = variabel bebas tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan

terhadap variabel terikat.

H1 = variabel bebas berpengaruh positif dan signifikan terhadap

variabel terikat.

Kriteria pengujian dengan menggunakan angka probabilitas

signifikasi :

Page 67: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, DAYA TARIK IKLAN, DAN

52

Jika probabilitas f hitung > 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak

Jika probabilitas f hitung < 0,05, maka Ho ditolak dan H1 diterima

3.6.3 Analisis Koefisien Determinasi ( R ²)

Koefisien determinan(R²) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antar nol sampai satu ( 0< R² <1). Nilai R²

yang kecil berarti kemampuan variabel – variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependet amat terbatas. Nilai yang mendekati

satu berarti variabel- variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk variasi variabel dependen( Ghozali,

2005).