Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Analisis Pengaruh Diversifikasi Usaha dan Struktur Kepemilikan terhadap Kinerja Perusahaan: Studi Pada Perusahaan Sektor Perdagangan, Jasa,
dan Investasi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2008-2015
Nafila Mundhi Pertiwi, Ferdinand D. Saragih
Departemen Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan menganalisis secara empiris pengaruh tingkat diversifikasi usaha dan struktur kepemilikan terhadap kinerja perusahaan dengan ukuran perusahaan, investment in fixed asset, dan financial leverage sebagai variabel kontrol. Sampel dalam penelitian ini adalah 40 perusahaan dalam industri sektor perdagangan, jasa, dan investasi yang terdaftar di BEI periode 2008-2015, dengan total 320 observasi. Penelitian ini menggunakan model regresi linear berganda. Proksi yang digunakan pada diversifikasi usaha adalah Herfindahl complement (Hc) dan Entropy Index. Penelitian ini membagi sampel penelitian atas dua kelompok, yaitu less diversified dan more diversified. Hasil dari penelitian ini untuk kelompok less diversified bahwa terdapat hubungan negatif signifikan antara diversifikasi usaha dan kinerja perusahaan. Untuk kelompok more diversified terdapat hasil yang tidak signifikan antara diversifikasi usaha dan kinerja perusahaan. Serta hasil yang tidak signifikan antara struktur kepemilikan dan kinerja perusahaan pada dua kelompok sampel penelitan.
Impact Analysis of Corporate Diversification and Ownership Structure to Corporate Performance: A Study on Trade, Service, and Investment Public Firms in Indonesian
Stock Exchange 2008-2015
Abstract
This article focuses on the relationship between corporate diversification and ownership structure to corporate performance with corporate size, investment in fixed assets, and financial leverage as control variabels. The sample in this study consist of 40 companies in the industrial sector of trade, services, and investments are listed on the Indonesian Stock Exchange from 2008 to 2015, with a total of 320 observations. This study used multiple linear regression model. The proxies used in level of diversification are Herfindahl complement (Hc) and Entropy Index. This study divides the sample into two groups, namely, less diversified and more diversified. The results of this study to the group less diversified is significant negative relationship between diversification and firm performance. The result of more diversified group there was not significant between diversification and firm performance. The results were not significant between ownership structure and performance of the company in two groups of research samples.
Keywords:
Corporate diversification, ownership structure, Tobin’s Q
Analisis Pengaruh ..., Nafila Mundhi Pertiwi, FISIP UI, 2017
2
Universitas Indonesia
Pendahuluan
Krisis keuangan global yang terjadi pada tahun 2008 merupakan krisis finansial yang
memiliki dampak besar pada perekonomian global. Dalam mengantisipasi pelemahan
pertumbuhan ekonomi global yang berdampak pada perekonomian Indonesia, perlunya
memikirkan strategi yang dapat menopang kinerja perusahaan pada sektor-sektor industri
Indonesia. Dalam menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) perusahaan
pada sektor-sektor industri Indonesia harus mempertahankan keunggulan serta eksistensinya
sehingga perusahaan perlu memikirkan serta menerapkan strategi yang tepat. Diversifikasi
usaha merupakan salah satu bentuk strategi pada corporate level industri yang dapat
diterapkan dalam rangka mencapai keunggulan bersaing dengan variansi atau keberagaman
pada beberapa lini bisnis (Ireland, Hoskisson, & Hitt, 2013) dan merupakan strategi
perusahaan yang memperluas pangsa pasarnya melalui penciptaan produk atau pelayanan
baru dan penciptaan pasar baru (Johnson, et al., 2005).
Menurut George dan Kabir (2005) diversifikasi perusahaan dapat menciptakan nilai
perusahaan. Sementara di sisi lain banyak pendapat yang mengatakan bahwa strategi fokus
dalam kompetisi ini justru merupakan kunci utama terhadap keunggulan perusahaan dalam
jangka panjang. Menurut Satoto (2009) menyatakan bahwa pada negara-negara dalam kondisi
perekonomian yang sedang berkembang, tingkat ketidakpastian atau risiko yang dihadapi
perusahaan relatif tinggi, sehingga akan mempengaruhi kinerja dan keberhasilan perusahaan
yang melakukan diversifikasi. Satoto (2009) menjelaskan strategi diversifikasi berpengaruh
negatif terhadap kinerja perusahaan.
Penerapan strategi diversifikasi usaha telah menjadi pokok perdebatan apakah strategi
ini masih membawa manfaat bagi perusahaan atau sebaliknya, memberikan dampak negatif
terhadap keunggulan kompetitif jangka panjang yang dihadapi perusahaan.
Ketidakkonsistenan ini pun menggambarkan adanya faktor lain yang perlu dipertimbangkan
perusahaan dalam menerapkan strategi diversifikasi usaha dalam rangka peningkatan kinerja
perusahaan. Maka dari itu, peneliti mempertimbangkan pengaruh struktur kepemilikan
sebagai faktor lain untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam menerapkan perusahaan di
Indoneisa yang pada umumnya sudah menerapkan strategi diversifikasi. Perusahaan pada
sektor perdagangan, jasa, dan investasi merupakan sektor paling besar dalam menerapkan
strategi diversifikasi dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya sehingga penulis melakukan
penelitian pada sektor perdagangan, jasa, dan investasi sebagai populasi penelitian.
Analisis Pengaruh ..., Nafila Mundhi Pertiwi, FISIP UI, 2017
3
Universitas Indonesia
Tinjauan Pustaka
1. Diversifikasi Usaha
Diversifikasi adalah strategi yang digunakan oleh perusahaan untuk memperluas pangsa
pasar, menambah jumlah unit bisnis, memproduksi produk baru yang beraneka ragam, serta
melakukan akuisisi pada perusahaan pesaing atau perusahaan baru. Menurut Johnson (2008),
diversifikasi merupakan strategi yang diambil oleh perusahaan yang telah memiliki pasar dan
produk yang telah ada. Kuncoro (2005) menyebutkan strategi diversifikasi adalah strategi
pertumbuhan korporasi yaitu perusahaan memperluas operasionalnya dengan berpindah ke
industri yang berbeda. Menurut Hitt et al. (2001:253) pada dasarnya perusahaan
menggunakan strategi diversifikasi sebagai strategi tingkat korporat, dengan beberapa alasan
(a) meningkatkan daya saing strategis dari seluruh perusahaannya, (b) mendapatkan kekuatan
pasar yang lebih besar dari pesaing yang dilakukan melalui integrasi vertical, dan (c) alasan
lain untuk menerapakan strategi diversifikasi mungkin tidak meningkatkan daya saing
strategis. Berikutnya merupakan kemungkinan dampak negatif dengan diterapkannya strategi
diversifikasi diantaranya (a) adanya kemungkinan proses mekanisme pasar modal internal
tidak berjalan secara efisien karena pendanaan alokasi ditujukan ke arah yang salah diantara
divisi sehingga menyebabkan nilai perusahaan menjadi lebih rendah, (b) dapat meningkatkan
penyimpangan informasi yang dilakukan secara sengaja oleh pihak manajer, misalnya berupa
penyimpangan anggaran modal yang menguntungkan divisi mereka, dan (c) meningkatkan
biaya proses informasi dan biaya asimetri informasi.
2. Kinerja Perusahaan
Kinerja perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan atau pengembalian atas sumber daya yang diinvestasikan di dalamnya. Bovee et
al (1993) menjelaskan bahwa kinerja merupakan ukuran atau tingkat dimana individu dan
organisasi dapat mencapai tujuan organisasi dengan efektif dan efisien. Kusnadi (2001) yang
menjelaskan bahwa kinerja merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam menggunakan
modal yang dimilikinya secara efektif dan efisien guna memperoleh hasil yang maksimal.
Dalam pengukuran kinerja perusahaan, penelitian ini mengukurnya dengan menggunakan
rasio Tobin’s Q. Rasio Tobin’s Q merupakan salah satu rasio yang digunakan dalam
mengukur kinerja perusahaan. Untuk mengukur rasio ini diperlukan data keuangan yang
berasal dari laporan keuangan suatu perusahaan. Dengan menggunakan rasio Tobin’s Q ini
dapat diketahui nilai pasar perusahaan karena aspek-aspek yang diperlukan mencakup harga
Analisis Pengaruh ..., Nafila Mundhi Pertiwi, FISIP UI, 2017
4
Universitas Indonesia
pasar saham serta dapat menggambarkan suatu kondisi peluang investasi yang dimiliki oleh
perusahaan atau potensi pertumbuhan perusahaan. Dengan menggunakan nilai pasar ini, maka
akan memberikan indikasi bagi manajemen mengenai penilaian investor terhadap kinerja
perusahaan di masa lampau serta prospeknya di masa yang akan datang.
3. Teori Agensi
Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan hubungan keagenan yaitu perusahaan
merupakan kumpulan kontrak antara pemilik sumber daya ekonomi (principal) dan manajer
(agent) yang mengelolah dan mengatur penggunaan serta melakukan pengawasan serta
pengendalian sumber daya perusahaan. Menurut teori keagenan, konflik antara prinsipal dan
agen dapat dikurangi dengan mensejajarkan kepentingan antara prinsipal dan agen. Struktur
kepemilikan tercermin baik melalui instrumen saham maupun instrumen utang sehingga
melalui struktur tersebut dapat teridentifikasi kemungkinan adanya bentuk masalah keagenan
yang terjadi. Struktur kepemilikan tersebut menjelaskan komitmen dari pemiliknya untuk
menyelamatkan perusahaan (Wardhani, 2005). Menurut Wahyudi & Pawesti (2006) struktur
kepemilikan oleh beberapa peneliti dipercaya mampu mempengaruhi jalannya perusahaan
yang pada akhirnya berpengaruh pada kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan
yaitu maksimalisasi nilai perusahaan. Hal ini disebabkan oleh karena adanya kontrol yang
mereka miliki.
4. Struktur Kepemilikan
Salah satu isu yang paling penting dan kontroversial mengenai corporate governance
adalah mengenai struktur kepemilikan saham yang terkait dengan peningkatan kinerja
perusahaan. Dalam kepemilikan saham terdapat istilah pemegang blok saham, yaitu
pemegang saham yang memegang minimal lima persen dari seluruh modal atau ekuitas
perusahaan (Abor dan Biekpe, 2006). Untuk dapat mengurangi masalah keagenan dalam
stuktur kepemilikan saham, terdapat elemen penting dari kepemilikan blok saham oleh pihak
eksternal. Perlunya ada pengawasan manajer atau insider yang lebih ketat. Masalah keagenan
baru terjadi oleh adanya pergeseran dari konflik antara pemegang saham dengan manajemen
menjadi konflik antara pemegang saham mayoritas (mayority shareholders) dengan
pemegang saham minoritas (minority shareholders). Pemegang saham minoritas sebagai
pihak-pihak yang memiliki saham perusahaan dalam jumlah yang terbatas dan lebih sedikit
sehingga dapat dikatakan hanya menjadi pelengkap dalam sebuah perusahaan. Pola
pengambilan keputusan yang didasarkan atas besarnya persentase saham yang dimiliki
sehingga mekanisme pengambilan keputusan di perusahaan akan lebih mempertimbangkan
Analisis Pengaruh ..., Nafila Mundhi Pertiwi, FISIP UI, 2017
5
Universitas Indonesia
suara pemegang saham mayoritas. Hal tersebut mengakibatkan pemegang saham mayoritas
memiliki kendali mutlak dibanding pemegang saham minoritas, sehingga memberikan celah
bagi pemegang saham mayoritas untuk melakukan tindakan yang menguntungkan dirinya dan
merugikan pemegang saham minoritas karena konsentrasi sahamnya lebih besar (Shleifer dan
Vishny, 1997; dalam Siregar, 2008).
Metode Penelitian
Penelitian ini tentang pengaruh tingkat diversifikasi perusahaan terhadap kinerja
perusahaan yang mengacu pada referensi utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian Maquieira, Espinosa, & Vieito (2011). Dalam penelitiannya, peneliti berusaha
mencari hubungan antara kinerja dan diversifikasi korporat dengan mempertimbangkan
struktur kepemilikan. Dengan membagi dua kelompok sampel penelitian, yaitu kelompok
perusahaan less diversified dan more diversified yang mana variabel diversifikasi diukur oleh
dua proksi, yaitu Herfindahl complement dan Entropy Index. Model regresi panel yang
digunakan dalam penelitian ini secara umum adalah sebagai berikut:
(1.1)
Yang mana model regresi dalam penelitian ini dipecah menjadi empat model. Model
persamaan 1.1a dan 1.1b adalah model regresi untuk kelompok perusahaan less diversified
serta persamaan 1.1c dan 1.1d untuk kelompok perusahaan more diversified yang sesuai
dengan empat hipotesis penelitian sebagai berikut:
(1.1a)
(1.1b)
(1.1c)
Analisis Pengaruh ..., Nafila Mundhi Pertiwi, FISIP UI, 2017
6
Universitas Indonesia
(1.1d)
Keterangan :
Tobin’s Q : (Kapitalisasi pasar + book value of debt)/book value of assets
Hc :
Pi : (Proporsi penjualan segmen usaha i/total penjualan perusahaan)
n : Jumlah segmen perusahaan yang melakukan diversifikasi
Entropy :
Pi : (Proporsi penjualan segmen usaha i/total penjualan perusahaan)
n : Jumlah segmen perusahaan yang melakukan diversifikasi
Ownership : Pemegang Saham Pengendali, yaitu perseorangan, badan hukum, dan/atau
kelompok usaha yang memiliki saham atau modal Perusahaan sebesar 25%
(dua puluh lima persen) atau lebih dari jumlah saham yang dikeluarkan (POJK
No. 28/POJK.05/2014)
Ln (Assets) : Ukuran perusahaan yang diukur dengan logaritma natural dari total aset
perusahaan
F. Assets/Sales : (book value of fixed assets/total sales)
Tingkat penjualan terhadap total investasi perusahaan pada asset tetap yang
digunakan untuk penjualan perusahaan
Leverage : (book value of debt/book value of assets)
(Maquieira, Espinosa, & Vieito, 2011)
Pada penelitian ini, variabel dependen adalah Tobin’s Q. Sedangkan variabel
independennya adalah diversification dan ownership, yang dikontrol dengan variabel size, f.
Analisis Pengaruh ..., Nafila Mundhi Pertiwi, FISIP UI, 2017
7
Universitas Indonesia
assets/sales, dan leverage. Kelompok sampel penelitian dibagi dua kelompok menjadi less
diversification dan more diversification dengan menggunakan Herfindahl complement (Hc)
dan Entropy Index. Yang mengacu pada penelitian Maquieira, Espinosa, & Vieito (2011)
sampel dikelompokkan berdasarkan batas nilai rata-rata Hc dan Entropy dengan kategori yang
memilik nilai di bawah rata-rata merupakan less diversified, sebaliknya yang memiliki nilai di
atas rata-rata memiliki tingkat diversifikasi more diversified. Hasil pengelompokkan tingkat
diversifikasi dengan dua proksi ini akan menghasilkan pengelompokkan yang sama dan nilai
minimum serta nilai maksimum yang sama pada sampel perusahaan yang diteliti. Namun,
tingkat signifikansi perlu dibandingkan manakah proksi yang memiliki signifikansi lebih
tinggi pada model regresi yang digunakan.
Hipotesis Penelitian
Hubungan strategi diversifikasi dan kinerja perusahaan telah banyak diteliti oleh para
peneliti di dunia, seperti yang dilakukan oleh Lang dan Stulz (1994), Chen dan Ho (2000),
Mark Rogers (2001), Li dan Wong (2003), Jandik dan Makhija (2005), dan Maquieira,
Espinosa, & Vieito (2011). Serta penelitian yang dilakukan di Indonesia seperti Gunarsih
(2004) dan Satoto (2009). Mereka mengatakan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan
signifikan antara keputusan perusahaan melakukan strategi diversifikasi terhadap kinerja
perusahaan yang dilihat berdasarkan nilai perusahaan atau kinerja perusahaannya.
Dalam penelitian ini, struktur kepemilikan sebagai variabel independen seiring
ditemukannya fakta hasil penelitian Zhang (2005) dan Wahyudi dan Pawesti (2006) bahwa
struktur kepemilikan oleh beberapa peneliti dipercaya mampu mempengaruhi jalannya
perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh pada kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan
perusahaan yaitu memaksimalkan nilai perusahaan. Sehingga struktur kepemilikan
merupakan variabel yang perlu dipertimbangkan pula oleh perusahaan yang menerapkan
strategi diversifikasi. Oleh karena itu, hipotesis yang dibuat adalah sebagai berikut:
H1 : Kinerja perusahaan yang diukur dengan Tobin’s Q sebagai variabel dependen tidak
dipengaruhi oleh level diversifikasi, struktur kepemilikan serta variabel kontrol lainnya.
Yang mana hipotesis dalam penelitian ini, dikembangkan menjadi empat hipotesis
karena hipotesis penelitian digunakan untuk melihat dampaknya terhadap kelompok sampel
yang dibagi menjadi dua, yaitu more diversified dan less diversified. Variabel diversifikasi
Analisis Pengaruh ..., Nafila Mundhi Pertiwi, FISIP UI, 2017
8
Universitas Indonesia
diukur dengan dua proksi, yaitu Herfindahl Complement (Hc) dan Entropy Index. Sehingga
empat hipotesis dijabarkan sebagai berikut:
H1a : Kinerja perusahaan less diversified yang diukur dengan Tobin’s Q sebagai variabel
dependen tidak dipengaruhi oleh level diversifikasi dengan proksi Hc, struktur kepemilikan
serta variabel kontrol lainnya.
H1b : Kinerja perusahaan less diversified yang diukur dengan Tobin’s Q sebagai variabel
dependen tidak dipengaruhi oleh level diversifikasi dengan proksi Entropy, struktur
kepemilikan serta variabel kontrol lainnya.
H1c : Kinerja perusahaan more diversified yang diukur dengan Tobin’s Q sebagai variabel
dependen tidak dipengaruhi oleh level diversifikasi dengan proksi Hc, struktur kepemilikan
serta variabel kontrol lainnya.
H1d : Kinerja perusahaan more diversified yang diukur dengan Tobin’s Q sebagai variabel
dependen tidak dipengaruhi oleh level diversifikasi dengan proksi Entropy, struktur
kepemilikan serta variabel kontrol lainnya.
Hasil Penelitian
A. Hasil Pemilihan Sampel
Dari 40 jumlah sampel penelitian, mengacu dari penelitian yang dilakukan oleh
Maquieira, Espinosa, & Vieito (2011) peneliti membagi sampel ke dalam dua kelompok,
yaitu less diversified dan more diversified. Pada kelompok yang tergolong less diversified
sebanyak 19 perusahaan dan kelompok more diversified sebanyak 21 perusahaan.
B. Hasil Regresi
Dari hasil pengujian BLUE, dapat diketahui bahwa model penelitian memiliki masalah
heteroskedastisitas. Untuk mengatasinya, model dispesifikasi menggunakan Generalized
Least Square (GLS) dengan cross-section weight. Bentuk model fixed effect dispesifikan
dengan GLS serta metode SUR untuk mendapatkan hasil uji BLUE yang terbaik. Hasil proses
regresi yang dilakukan atas model penelitian melalui Eviews adalah sebagai berikut:
Analisis Pengaruh ..., Nafila Mundhi Pertiwi, FISIP UI, 2017
9
Universitas Indonesia
Tabel 1. Hasil Pengujian Pengaruh Diversifikasi Usaha, Struktur Kepemilikan, dan Kinerja Perusahaan Kelompok Less Diversified
Variabel Independen dan Kontrol Less Diversified
Koefisien Prob t Koefisien Prob t
Hc -0.48024 0.03810**
Entropy -0.24931 0.00030***
Majorityshareholders -0.12695 0.72200 -0.12356 0.51640
size 0.21735 0.01090** 0.20907 0.06360*
fAssets/Sales -0.05817 0.22740 -0.05554 0.07840*
Leverage -0.14982 0.56740 -0.14058 0.55710
Konstanta 0.67439 0.12230 0.71501 0.16520
Adjusted R-squared 0.55900 0.55352
F-statistic 9.32198 9.13929
Probabilitas F 0.00000 0.00000
Sumber: Eviews data diolah, 2016
Pada kelompok sampel perusahaan less diversified H0 ditolak untuk variabel
diversifikasi usaha, size, dan fixed assets in sales. Sedangkan struktur kepemilikan dan
leverage tidak memiliki hubungan yang signifikan. Hasil ini tidak sejalan dengan penemuan
dari Maquieira, Espinosa, & Vieito (2011) yang menemukan bahwa hubungan diversifikasi
dan kinerja perusahaan memiliki hubungan signifikan positif pada kedua kelompok. Namun
hasil temuan penulis sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Jensen (1986), Lang dan
Stulz (1994), Berger dan Ofek (1995), dan Mark Rogers (2001) dimana mereka menemukan
hubungan negatif antara diversifikasi terhadap kinerja perusahaan. Sehingga strategi
diversifikasi belum mampu menjadi strategi terbaik yang dipilih oleh manajer perusahaan
yang menerapkan strategi fokus dalam meningkatkan kinerja perusahaan yang menggunakan
Analisis Pengaruh ..., Nafila Mundhi Pertiwi, FISIP UI, 2017
10
Universitas Indonesia
pengukuran market-based measure (Tobin’s Q). Penerapan strategi diversifikasi usaha justru
dapat menurunkan kinerja perusahaan yang tergolong menerapkan strategi fokus. Hasil ini
sesuai dengan teori keagenan dimana apabila strategi diversifikasi diterapkan terdapat
kemungkinan manajer perusahaan melakukan penyimpangan informasi yang dilakukan secara
sengaja oleh pihak manajer, seperti berupa penyimpangan anggaran modal yang
menguntungkan divisi dalam segmen bisnis mereka. Sehingga manajer mementingkan
kepentingan mereka sendiri dengan mengorbankan nilai perusahaan. Nilai yang negatif yang
memicu terjadinya penurunan kinerja perusahaan dapat juga disebabkan oleh terjadinya
overinvestment. Selanjutnya pada variabel ukuran perusahaan yang memiliki hubungan
signifikan positif sesuai dengan hasil penelitian Khanna dan Palepu (2000) dan George dan
Kabir (2011) yang menyatakan bahwa kelebihan modal dalam perusahaan dapat
diversifikasikan sehingga perusahaan yang menerapkan strategi fokus kerap meningkatkan
hasil pendapatan pada lini bisnis yang spesifik sehingga perusahaan mengelola kelebihan
modal dalam perusahaan secara tepat untuk mencapai efisiensi perusahaan sehingga ekspansi
aset dapat meningkatkan penilaian pasar atas kinerja perusahaan. Semakin perusahaan
meningkatkan penjualan dengan memaksimumkan utilitas pada aset tetap perusahaan dan
agresif dalam meningkatkan usaha penjualan pada satu segmen atau segmen usaha yang
sedikit maka kinerja perusahaannya akan meningkat. Hubungan variabel fixed assets in sales
yang signifikan dihasilkan oleh model yang menggunakan Entropy Index sedangkan indeks
Hc tidak signifikan menggambarkan bahwa model yang menggunakan Entropy Index lebih
tepat dalam menghasilkan model regresi dengan tingkat signifikansi lebih tinggi secara
statistik.
Selanjutnya pada variabel struktur kepemilikan tidak signifikan yang sebanding dengan
hasil penelitian Loderer and Martin (1997), Kumar (2011), Rachman (2012), dan Vintila dan
Gherghina (2014) dan tingkat leverage perusahaan tidak memiliki hubungan yang signifikan
sama dengan hasil penelitian Hutten (2014). Hal ini menggambarkan apabila kelompok
perusahaan dalam strategi fokus memiliki tingkat leverage tinggi tidak mempengaruhi
penilaian pasar atas kinerja perusahaan tersebut. Tidak terdapatnya hubungan yang kuat
dengan proporsi saham pengendali perusahaan pada perusahan yang menjalankan strategi
fokus, perusahaan belum dapat menyalaraskan perumusan strategi perusahaan dalam
mencapai keuntungan yang optimal bagi perusahaan.
Analisis Pengaruh ..., Nafila Mundhi Pertiwi, FISIP UI, 2017
11
Universitas Indonesia
Tabel 2. Hasil Pengujian Pengaruh Diversifikasi Usaha, Struktur Kepemilikan, dan
Kinerja Perusahaan Kelompok More Diversified
Variabel Independen dan Kontrol
More Diversified
Koefisien Prob t Koefisien Prob t
Hc 0.18108 0.71860
Entropy
0.06203 0.80110
Majorityshareholders -0.21166 0.44210 -0.21573 0.50260
size -0.03412 0.24490 -0.03412 0.28980
fAssets/Sales -0.07853 0.16540 -0.08106 0.04690**
Leverage -1.03306 0.01950** -1.05124 0.00210***
TOBIN'S Q(-1) 0.74513 0.00000 0.74583 0.00000
Konstanta 1.35021 0.00740 1.40035 0.00280
Adjusted R-squared 0.64883 0.64861
F-statistic 45.95848 45.91573
Probabilitas F 0.00000 0.00000
Sumber: Eviews data diolah, 2016
H0 ditolak untuk variabel fixed assets in sales dan leverage. Diversifikasi usaha, struktur
kepemilikan, dan ukuran perusahaan memiliki hubungan yang tidak signifikan. Diversifikasi
usaha memiliki hubungan yang tidak signifikan senada dengan hasil penelitian Chen dan Ho
(2000), Harto (2005), dan Satoto (2009) yang menyatakan strategi diversifikasi perusahaan
tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap kinerja perusahaan. Sehingga untuk
kelompok perusahaan more diversified, strategi diversifikasi tidak dapat dinyatakan sebagai
strategi terbaik dalam meningkatkan kinerja perusahaan yang menggunakan pengukuran
market-based measure (Tobin’s Q). Hasil ini sesuai dengan teori keagenan yang
menimbulkan diversification discount dimana manajer yang menerapkan diversifikasi akan
Analisis Pengaruh ..., Nafila Mundhi Pertiwi, FISIP UI, 2017
12
Universitas Indonesia
mengarahkan strategi perusahaan sesuai dengan kepentingannya sendiri sehingga tidak
memberikan hasil terhadap net present value perusahaan secara optimal. Struktur kepemilikan
yang tidak signifikan dengan kinerja perusahaan senada dengan hasil penelitian Loderer and
Martin (1997), Kumar (2011), Rachman (2012), dan Vintila dan Gherghina (2014) yang
menyatakan terdapat hubungan yang tidak signifikan antara pemegang saham mayoritas dan
kinerja perusahaan. Dapat disimpulkan pihak pemegang saham mayoritas pada perusahaan
yang tergolong more diversified cenderung memihak pada pihak manajemen perusahaan yang
dapat bertindak atas kepentingan pribadi dan mengabaikan kepentingan pihak pemegang
saham minoritas. Hal ini juga menandakan rendahnya pengawasan manajemen dari pemegang
saham publik. Kondisi ini selaras dengan teori konflik agen yang terjadi antara pemegang
saham mayoritas dan minoritas dan adanya biaya agensi yang timbul antara manajemen
perusahaan dan pemegang saham pengendali. Selanjutnya pada variabel ukuran perusahaan
ternyata belum mampu memiliki andil dalam mempengaruhi kinerja perusahaan karena pada
perusahaan more diversified belum mampu mengalokasikan kelebihan modal yang dimiliki
untuk ekspansi aset secara tepat agar meningkatkan penilaian pasar atas kinerja perusahaan.
Untuk hasil yang signifikan adanya pengaruh negatif dari fixed assets in sales dan
leverage terhadap kinerja perusahaan yang menerapkan diversifikasi menggambarkan bahwa
kelompok sampel perusahaan more diversified, apabila perusahaan mencapai kondisi
maksimum pada utilitas aset tetap perusahaan serta cenderung agresif dalam melakukan usaha
penjualan pada seluruh segmen usaha yang beragam maka perusahaan akan mencapai titik
maksimum pada penilaian pasar atas kinerja perusahaan. Sereta benefit atas hutang
perusahaan menyebabkan peningkatan pada biaya financial distress. Apabila tingkat hutang
meningkat maka perusahaan yang menerapkan strategi diversifikasi akan mengalami
penurunan kinerja.
Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hasil penelitian pada kelompok perusahaan less diversified atau fokus, signifikan
antara diversifikasi usaha, ukuran perusahaan, dan fixed assets in sales terhadap
kinerja perusahaan. Sehingga H0 ditolak untuk variabel diversifikasi usaha, size, dan
fixed assets in sales. Diversifikasi usaha memiliki hubungan signifikan negatif
terhadap kinerja perusahaan, sedangkan struktur kepemilikan tidak memiliki
hubungan yang signifikan.
Analisis Pengaruh ..., Nafila Mundhi Pertiwi, FISIP UI, 2017
13
Universitas Indonesia
2. Pada kelompok more diversified diversifikasi usaha, struktur kepemilikan dan ukuran
perusahaan tidak memiliki hubungan yang signifikan. Sehingga H0 ditolak untuk
variabel fixed assets in sales dan leverage. Diversifikasi usaha dan struktur
kepemilikan tidak memiliki hubungan yang signifikan.
Saran
Bagi Akademisi : Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperpanjang periode penelitian,
menambahkan jumlah sampel sehingga dapat digeneralisasikan, serta menambahkan proksi
yang digunakan dan mengukur level diversifikasi usaha yang berkaitan dan tidak berkaitan.
Bagi Investor : Apabila berinvestasi pada perusahaan yang menerapkan strategi diversifikasi,
investor dapat mempertimbangkan tingkat penjualan perusahaan terhadap total investasi
perusahaan pada aset tetap dan tingkat leverage yang rendah serta presentase pada pemegang
saham pengendali tidak efektif dijadikan dasar pertimbangan efektivitas mekanisme
corporate governance di suatu perusahaan.
Bagi Perusahaan : Perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain dalam menerapkan strategi
diversifikasi usaha, seperti keahlian manajemen, mempertimbangkan mekanisme good
corporate governance lainnya, struktur kepemilikan yang lebih terspesifik, dan lebih
mempertimbangkan mekanisme pengawasan dari pihak komisaris yang memiliki peran secara
independen untuk mencegah perumusan strategi yang mendasari kepentingan pemegang
saham pengendali perusahaan dalam memberikan keuntungan jangka pendek.
Kepustakaan
Sumber Buku
Algifari. 2013. Statistika Deskriftif Plus untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UPP STIMYKPM. Edisi Revisi. Cetakan Kedua.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gujarati, D.N., & Porter, D.V. (2009). Basic Econometrics (5th edition). New York: McGraw-Hill.
Hitt, Michael A., Ireland, R. Duane, dan Hoskisson, Robert E. (2001). Manajemen Strategis: Daya Saing dan Globalisasi, Konsep. Edisi 1. Jakarta: Salemba Empat.
Analisis Pengaruh ..., Nafila Mundhi Pertiwi, FISIP UI, 2017
14
Universitas Indonesia
Husnan dan Pudjiastuti. (2012). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan (6th ed). Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Ireland, R.D., Hoskisson, R.E., & Hitt, M.A. (2013). The Management of Strategy: Concept and Cases, 10th International Edition. South-WesternCengage Leaning.
Johnson, G., Scholes, K., Whittington, R. (2005). Exploring Corporate Strategy : Taxt and Cases. Harlow: Prentice Hall.
Johnson, G., Scholes, K., Whittington, R. (2008). Exploring Corporate Strategy, Eight Edition. Harlow: Prentice Hall.
Kuncoro, Mudrajad. (2005). Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif. Jakarta: Erlangga.
Nachrowi, N.D., & Usman, H. (2006). Pendekatan Populer Praktis Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Penrose, E.T. (1959). The Theory of the Growth of the Firm, Oxford: Basil Blackwell.
Sugiarto. (2009). Struktur Modal, Struktur Kepemilikan Perusahaan, Permasalahan
Keagenan dan Informasi Asimetri. Edisi Permata. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods).
Bandung: Alfabeta
Sumber Jurnal
A. Galvan, T. Hare, H. Voss, G. Glover, B.J. Casey. (2007). Risk-Taking And The Adolescent
Brain: Who is At Risk?. Developmental Science, 10, pp. F8–F14
Abor, J., & Biekpe, N. (2006). An Empirical Test of Agency Problem and Capital Structure of
South African Quoted SMSEs. SAJAR, Vol. 20, No. 1, 51-65. Bellville.
Anderson, dkk. (2009). Does Corporate Diversification Reduce Firm Risk? Evidence from
Diversifying Acquisitions. Journal of Economics and Law, Vol. 10, h. 1-27.
Anil, Ibrahim& Yigit, Ihsan. (2011). The Relation Between Diversification Strategy and
Organizational Performance : A Research On Companies Registered To The Istambul
Stock Exchange Market. International Strategic Management Conference.
Analisis Pengaruh ..., Nafila Mundhi Pertiwi, FISIP UI, 2017
15
Universitas Indonesia
Bathala, T. et al. 1994. Managerial Ownership, Debt Policy, and the Impact of Institusional
Holdings: An Agency Perspective. Financial Management. Vol. 23 No. 3.
Berger, Philip G. 1995. Diversification’s Effect on Firm Value. Journal of Financial
Economics. 37 (1995). 39-65
Chatterjee, S., and B. Wernerfelt. 1991. The Link Between Resources and Type of
Diversification: Theory and Evidence, Strategic Management. Journal 12. 33-48.
Chen dan Ho (2000). Corporate Diversification, Ownership Structure, And Firm Value: The
Singapore Evidence. International Review of Financial Analysis 9, 315-326
Dickinson, D.G. and Mullineux, A.W. (2001). Lessons from The East Asian Financial Crisis:
A Financial Sector Perspective. Georforum, 32(1), 133-142.
Douma, S., R. George, dan Kabir, R. (2005). Foreign and Domestic Ownership, Business
Group, and Firm Performance: Evidence from A Large Emerging Market.
George, R., & Kabir, R. (2005). Corporate Diversification and Firm Performance: Does the
Organizational Form of the Firm Matter? FMA Annual Meeting, Chicago, pp. 1-81.
George, R, & Kabir, R. (2011). Heterogenity in Business Groups and the Corporate
Diversification-Firm Performance Relationsip. Journal of Business Research.
Gunarsih, Tri. (2004). Masalah Keagenan dan Strategi Diversifikasi. Jurnal KOMPAK, No.
10, h. 52-69.
Harto, Puji. (2005). Kebijakan Diversifikasi Perusahaan dan Pengaruhnya terhadap Kinerja:
Studi Empiris pada Perusahaan Publik di Indonesia, Simposium Nasional Akuntansi
Vol. 8. Hal. 297-303.
Hitt, Michael. A., Robert E. Hoskisson, & Hicheon Kim. (1997). International
Diversification: Effects on Innovation and Firm Performance in Product-Diversified
Firms. Academy of Management Journal, 40 (4), 767-798.
http://dx.doi.org/10.2307/256948
Jandik dan Makhija. (2005). Can Diversification Create Value? Evidence from the Electric
Utility Industry. Volume 34, Issue 1, March 2005, pages 61–93
Analisis Pengaruh ..., Nafila Mundhi Pertiwi, FISIP UI, 2017
16
Universitas Indonesia
Jensen, M. C and Meckling, W.H. (1976). Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency
Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics, Oktober, 1976, V. 3,
No. 4, pp. 305-360. Avalaible from: http://papers.ssrn.com
Jensen, M.C. 1986. Agency Cost of Free Cash Flow, Corporate Finance, and Takeovers.
American Economic Review 76. 323-329.
Kumar, Jayesh. 2011. Does Ownership Structure Inuence Firm Value? Evidence from India.
Indira Gandhi Institute of Development Research, pp: 1-44.
Lang and Stulz. (1994). Tobin's q, Corporate Diversification, and Firm Performance. Journal
of Political Economy, Vol. 102, No. 6 (Dec., 1994), pp. 1248-1280.
Li dan Wong. (2003). Diversification and Economic Performance: An Empirical of Chinese
Firm, APJM, 20 :243-365
Loderer, C. dan Martin, K., 1997. Executive Stock Ownership and Performance Tracking
Faint Traces. Journal of Financial Economics, 45, 223-255.
Maquieira, Espinosa, & Vieito, (2011). Corporate Performance and Ownership Structure:
Empirical Evidence for Chile. Quarterly Journal of Finance and Accounting, Vol. 50,
No. 1
Mehdi, Imen Khanchel El., Seboui, Souad. (2011). Corporate Diversification and Earnings
Management. Review of Accounting and Finance, Vol. 10 Iss:2, 176-196.
Montgomery, Cynthia A. 1994. Corporate Diversification. Journal of Economic Perspectives.
Vol. 8 No. 3. Hal 163-178.
Parker, Susan. (2002). Corporate Governance and Corporate Failure: A Survival Analysis.
Corporate Governance Journal, 2, 1-12.
Prahalad, C. K. and Hamel, G. (1990). The Core Competence of the Corporation. Harvard
Business Review, Vol. 68, May-June, pp. 79-91.
Rachman, Achmad Arif. 2012. Pengaruh Corporate Social Responsibility, Kepemilikan
Manajerial, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Nilai Perusahaan pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2008-2010. Jurnal Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Surabaya.
Analisis Pengaruh ..., Nafila Mundhi Pertiwi, FISIP UI, 2017
17
Universitas Indonesia
Riahi-Belkaoui, A., Internalization, Diversification Strategy and Ownership Structure:
Implications for French MNE Performance, International Business Review, 5(4)
(1996), pp 367-376.
Rogers, Mark. (2001). The Effect of Diversification on Firm Performance. Melbourne
Institute of Applied Economic and Social Research.
Satoto, Shinta Heru. (2009). Strategi Diversifikasi Terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal
Keuangan dan Perbankan. Vol. 13 no. 2 hal. 280-287.
Setyapurnama dan Norpratiwi. (2004). Pengaruh Corporate Governance terhadap peringkat
Obligasi dan Yield Obligasi. Available from: http://www.stieykpn.ac.id/
Suparlan, Parsudi. (1997). “Paradigma Naturalistik Dalam Penelitian Pendidikan:
Pendekatan Kualitatif Dan Penggunaannya.” Dalam Jurnal Antropologi No. 53 1997
Suwarni dan Pakaryaningsih, Elok. Pengaruh Agency Problem dan Inside Shareholders
terhadap Diversifikasi. Jurnal Riset Manajemaen dan Bisnis, Vol. 2, No. 2, h. 117-
138.
Vintila, G. dan Gherghina, Stefan C., 2014. The Impact of Ownership Concentration on Firm
Value: Empirical study of the Bucharest Stock Exchange Listed Companies. Procedia
Economics and Finance 15. 271 – 279
Wahyudi, Untung dan Pawestri, Hartini Prasetyaning. 2006. Implikasi Struktur Kepemilikan
Terhadap Nilai Perusahaan: Dengan Keputusan Keuangan sebagai Variabel
Intervening. Simposium Nasional Akuntansi 9. KAKPM 17
Widyaningsih, Ade., Susilawati, Made., dan Sumarjaya, I.W. 2014. Estimasi Model
Seemingly Unrelated Regression (SUR) dengan Metode Generalized Least Square
(GLS). Jurnal Matematika Vol. 4 No. 2. ISSN: 1693-1394
Wiranata, Yulius A dan Nugrahanti, Yeterina W. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap
Profitabilitas Perusahaan Perdagangan, jasa, dan investasi di Indonesia. Jurnal
Akutansi dan Keuangan, Vol. 15, No. 1, Mei 2013, 15-26.
Sumber Karya Ilmiah
Analisis Pengaruh ..., Nafila Mundhi Pertiwi, FISIP UI, 2017
18
Universitas Indonesia
Handayani, Eka Agusti. 2009. Usaha Diversifikasi Dalam Meningkatkan Volume Penjualan
Produk Olahan. Skripsi. Universitas Brawijaya. Malang.
Hutten, Elody (2014) The Influence of Leverage On Firm Performance: A Corporate
Governance Perspective. Bachelor Thesis International Business Administration.
University of Twente Student: Dutch.
Ihtiari. S. (2013). Analisis Pengaruh Tingkat Diversifikasi Usaha Terhadap Kinerja
Perusahaan dengan Kepemilikan Manajerial Sebagai Variabel Pemoderasi Pada
Perusahaan Perdagangan, jasa, dan investasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2008-2010. Skripsi FE UI. Tidak untuk dipublikasikan.
Nurcahyo. Didik I. 2014. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Perdagangan, jasa,
dan investasi yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013). Skripsi. Universitas Diponegoro.
Semarang.
Pakpahan, A. 1990. Permasalahan dan Landasan Konseptual dalam rekayasa Institusi.
Badan penelitian dan Pengembangan Departemen Koperasi. PSEBalitbang Deptan.
Suharyono. (2008). Pengaruh Faktor Lingkungan dan Kontrol Eksternal Terhadap Strategi
Diversifikasi dan Kinerja Sub Sektor Industri Perdagangan, jasa, dan investasi Besar di
Jawa Timur. Disertasi. Universitas Jendral Soedirman.
Analisis Pengaruh ..., Nafila Mundhi Pertiwi, FISIP UI, 2017