17
ANALISIS PENGARUH LENDING RATE BANK KONVENSIONAL TERHADAP EKUIVALENSI IMBAL HASIL PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN MUSYARAKAH PADA BANK SYARIAH Hikmah Nur Shabrina Pembimbing : Zuliani Dalimunthe SE, MSM. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh lending rate konvensional terhadap tingkat ekuivalensi imbal hasil bank syariah di Indonesia pada periode 2009-2012. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Bank Indonesia (BI). Model dianalisis dengan menggunakan Regresi Linier sederhana. Hasil penelitian menggunakan analisis regresi menunjukkan bahwa perubahan ekuivalensi imbal hasil murabahah (ERMB) dapat dijelaskan oleh perubahan model sebesar 80,43%. (R-squared model). Perubahan ekuivalensi imbal hasil musyarakah (ERMK) dapat dijelaskan oleh perubahan model sebesar 90,02%. (R-squared model). Dilihat dari besarnya persentase hasil pengujian kedua model, hal ini mengindikasikan bahwa sulit menyatakan bahwa terdapat variabel lain yang menyebabkan perubahan ekuivalensi imbal hasil murabahah dan musyarakah selain lending rate konvensional. Kata Kunci: Bank konvensional, bank syariah, murabahah, musyarakah, ekuivalensi imbal hasil , lending rate, Indonesia Pendahuluan Bank syariah yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi keuangan, melaksanakan kegiatan operasionalnya dengan menghimpun dana dari masyarakat dan kemudian menyalurkannya kembali kepada masyarakat melalui pembiayaan. Dana yang dihimpun dari masyarakat biasanya disimpan dalam bentuk giro, tabungan dan deposito baik dengan prinsip wadiah maupun prinsip mudharabah (Karim, 2008). Analisis pengaruh..., Hikmah Nur Shabrina, FE UI, 2013

ANALISIS PENGARUH LENDING RATE BANK KONVENSIONAL …

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENGARUH LENDING RATE BANK KONVENSIONAL …

ANALISIS PENGARUH LENDING RATE BANK KONVENSIONAL

TERHADAP EKUIVALENSI IMBAL HASIL

PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN MUSYARAKAH

PADA BANK SYARIAH

Hikmah Nur Shabrina

Pembimbing : Zuliani Dalimunthe SE, MSM.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh lending rate konvensional terhadap tingkat

ekuivalensi imbal hasil bank syariah di Indonesia pada periode 2009-2012. Data yang digunakan

adalah data sekunder yang diperoleh dari Bank Indonesia (BI). Model dianalisis dengan

menggunakan Regresi Linier sederhana. Hasil penelitian menggunakan analisis regresi

menunjukkan bahwa perubahan ekuivalensi imbal hasil murabahah (ERMB) dapat dijelaskan

oleh perubahan model sebesar 80,43%. (R-squared model). Perubahan ekuivalensi imbal hasil

musyarakah (ERMK) dapat dijelaskan oleh perubahan model sebesar 90,02%. (R-squared

model). Dilihat dari besarnya persentase hasil pengujian kedua model, hal ini mengindikasikan

bahwa sulit menyatakan bahwa terdapat variabel lain yang menyebabkan perubahan ekuivalensi

imbal hasil murabahah dan musyarakah selain lending rate konvensional.

Kata Kunci:

Bank konvensional, bank syariah, murabahah, musyarakah, ekuivalensi imbal hasil, lending rate,

Indonesia

Pendahuluan

Bank syariah yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi keuangan, melaksanakan

kegiatan operasionalnya dengan menghimpun dana dari masyarakat dan kemudian

menyalurkannya kembali kepada masyarakat melalui pembiayaan. Dana yang dihimpun dari

masyarakat biasanya disimpan dalam bentuk giro, tabungan dan deposito baik dengan prinsip

wadiah maupun prinsip mudharabah (Karim, 2008).

Analisis pengaruh..., Hikmah Nur Shabrina, FE UI, 2013

Page 2: ANALISIS PENGARUH LENDING RATE BANK KONVENSIONAL …

Menurut Karim (2008), jenis-jenis pembiayaan syariah menurut tujuannya dibedakan

menjadi pembiayaan modal kerja syariah, pembiayaan investasi syariah, dan pembiayaan

konsumtif syariah. Akad atau prinsip yang menjadi dasar operasional bank syariah dalam

menyalurkan pembiayaan menurut Karim (2008) dibedakan menjadi 4 macam yaitu prinsip jual

beli (murabahah, salam dan istishna’’), prinsip bagi hasil (mudharabah dan musyarakah),

prinsip sewa (ijarah dan ijarah muntahhiyah bittamlik), serta akad pelengkap (hiwalah, rahn,

qardh, wakalah, dan kafalah).

Berdasarkan statistik Bank Indonesia, pola utama pembiayaan yang mendominasi pada

bank syariah adalah prinsip jual beli dan prinsip bagi hasil dan akad murabahah merupakan

pembiayaan yang paling banyak disalurkan bank syariah, disusul dengan akad mudharabah dan

musyarakah. Akad murabahah sendiri lebih cenderung pada jenis pembiayaan yang bersifat

konsumtif.

Perbankan Islam di Indonesia telah mencapai pertumbuhan 47,55% di tahun 2010.

Produk murabahah masih merupakan produk favorit Perbankan Syariah dengan total market

share 41,56% dari produk pembiayaan Perbankan Syariah, diikuti oleh musyarakah 16,01%,

mudharabah 10,04%, dan Qordh 3,93%. Kemudian pada tahun 2012, piutang Murabahah tetap

paling mendominasi tercatat sebesar 49,46% diikuti oleh pembiayaan Musyarakah yang sebesar

32,11% dan piutang Qardh sebesar 29,17% (Direktorat Perbankan Syariah, 2011).

Pembiayaan syariah tidak memperbolehkan adanya penggunaan bunga karena tergolong

riba. Pembiayaan melalui lembaga keuangan Islam seharusnya terkait erat dengan sektor riil

(Mohamed, 1999; Siddiqi, 2002; Uthman, 2001).

Meskipun tidak secara eksplisit menggunakan sistem bunga, faktanya perbankan syariah

selama ini menjadikan tingkat bunga di industri konvensional sebagai acuan untuk menentukan

tingkat bagi hasil dan margin pembiayaan (Chong & Liu, 2008).

Berdasarkan uraian latar belakang ini penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai pengaruh lending rate konvensional terhadap tingkat ekuivalensi imbal hasil dalam

pembiayaan akad murabahah dan musyarakah. Pada penelitian ini, equivalent rate akad

pembiayaan yang akan dianalisis hanya dibatasi pada akad musyarakah dan murabahah dengan

pertimbangan kedua akad tersebut mendominasi pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah

sehingga diharapkan sudah dapat mewakili pembiayaan akad-akad yang lain.

Analisis pengaruh..., Hikmah Nur Shabrina, FE UI, 2013

Page 3: ANALISIS PENGARUH LENDING RATE BANK KONVENSIONAL …

Tinjauan Teoritis

Fungsi dari bank syariah sesuai dengan UU No. 21 Tahun 2008 dan Wiroso (2005)

adalah fungsi sosial dalam bentuk lembaga baitul mal, fungsi jasa keuangan perbankan dengan

menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, fungsi

sebagai manajer investasi atas dana yang dihimpun dari pemilik dana, serta fungsi sebagai

investor dalam penyaluran dana baik dalam prinsip bagi hasil, prinsip ujroh, maupun prinsip jual

beli.

Suku bunga merupakan salah satu variabel dalam perekonomian yang senantiasa diamati

secara cermat karena dampaknya yang luas. Ia mempengaruhi secara langsung kehidupan

masyarakat keseharian dan mempunyai dampak penting terhadap kesehatan perekonomian.

Bank dalam operasionalnya secara umum berfungsi untuk mengumpulkan dana dan

membayar bunga kepada nasabahnya dan menyalurkan kredit dan menerima bunga dari

debitornya. Oleh karena itu pendapatan bank baru ada jika pricing credit lebih besar dari cost of

fund. Agar bank memperoleh pendapatan, perlu ditentukan tingkat suku bunga kredit (SB kredit)

yang dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu cost of fund (COF), overhead cost (OHC) dan

spread profit (SP) (Hasibuan, 2006).

Sistem bagi hasil merupakan sistem di mana dilakukannya perjanjian atau ikatan bersama

di dalam melakukan kegiatan usaha. Di dalam usaha tersebut diperjanjikan adanya pembagian

hasil atas keuntungan yang akan di dapat antara kedua belah pihak atau lebih. Bagi hasil dalam

sistem perbankan syari’ah merupakan ciri khusus yang ditawarkan kapada masyarakat, dan di

dalam aturan syari’ah yang berkaitan dengan pembagian hasil usaha harus ditentukan terlebih

dahulu pada awal terjadinya kontrak (akad). Besarnya penentuan porsi bagi hasil antara kedua

belah pihak ditentukan sesuai kesepakatan bersama, dan harus terjadi dengan adanya kerelaan

(An-Tarodhin) di masing-masing pihak tanpa adanya unsur paksaan.

Pengaruh Tingkat Suku Bunga Terhadap Bagi Hasil

Berdasarkan journal Chong dan Liu (2008) menemukan bahwa perbankan syariah,

seperti yang dipraktekkan saat ini, cenderung menyimpang secara substansial dari profit loss

sharing paradigma. Pertama, ditemukan bahwa penerapan paradigma profit loss sharing

perbankan syariah di Malaysia memiliki jauh lebih lambat di sisi aset daripada di sisi kewajiban.

Di sisi aset, hanya 0,5% dari pembiayaan bank syariah didasarkan pada paradigma profit loss

Analisis pengaruh..., Hikmah Nur Shabrina, FE UI, 2013

Page 4: ANALISIS PENGARUH LENDING RATE BANK KONVENSIONAL …

sharing dari mudarabah (bagi hasil) dan musyarakah (Joint venture) pembiayaan. Pembiayaan

bank syariah di Malaysia, dalam prakteknya, masih didasarkan sebagian besar pada non-PLS

mode pembiayaan yang diperbolehkan berdasarkan Syariah (hukum Islam), namun yang

mengabaikan semangat larangan riba.

Hasil tersebut menyiratkan bahwa deposito dengan sistem profit loss sharing dalam

praktek perbankan syariah sebenarnya masih menjadikan suku bunga perbankan konvensional

sebagai acuan. Hasil penelitian tersebut secara keseluruhan, menunjukkan bahwa perbankan

syariah, seperti yang dipraktekkan hari ini di Malaysia, tidak jauh berbeda dari perbankan

konvensional. Hal ini tentunya tidak jauh berbeda dengan kondisi perbankan syariah di Indonesia

karena belum adanya acuan selain suku bunga konvensional.

Demi membuktikan hal ini maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bahwa tingkat suku bunga bank konvensional berpengaruh terhadap tingkat

ekuivalensi imbal hasil murabahah.

2. Bahwa tingkat suku bunga bank konvensional berpengaruh terhadap tingkat

ekuivalensi imbal hasil musyarakah.

Konsep Pembiayaan Murabahah Dan Musyarakah

Pengertian murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya

perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan biaya

perolehan barang tersebut kepada pembeli. Murabahah dapat juga dilakukan berdasarkan

pesanan (PSAK 102; 102.2). Akad murabahah biasanya berkaitan dengan pembiayaan jual beli

yang bersifat konsumtif, modal kerja dan investasi, misalnya pembiayaan untuk kredit

perumahan, pembiayaan untuk pembelian motor, pembelian tanah, mobil, komputer, dan lain

sebagainya. Pembiayaan ini bisa dibayarkan dengan cara tangguh atau angsuran.

Musyarakah (syirkah) adalah pencampuran dana dan untuk tujuan pembagian

keuntungan. Musyarakah sepintas hampir sama dengan mudharabah. Perbedaan yang paling

mencolok adalah, pada mudharabah, modal 100% dari pemilik dana dan pengelola hanya

menyediakan keahlian dan tenaga kerja untuk menjalankan usahanya. Pada musyarakah, sesuai

definisi diatas, kebutuhan dana ditanggung bersama oleh bank dan pengelola (Antonio, 1999)

Analisis pengaruh..., Hikmah Nur Shabrina, FE UI, 2013

Page 5: ANALISIS PENGARUH LENDING RATE BANK KONVENSIONAL …

Perhitungan Tingkat Ekuivalensi Murabahah

Berikut ini secara singkat digambarkan sebuah contoh perhitungan tingkat ekuivalensi

yang ditentukan oleh pihak bank bagi nasabah peminjam terkait dengan skema pembiayaan

murabahah. Bila diketahui pihak bank membeli sebuah barang dengan harga senilai Rp. 1,1 juta,

kemudian bank menjualnya kembali dengan akad murabahah seharga Rp. 1,2 juta. Besar cicilan

yang dibayarkan nasabah yaitu sebesar Rp. 100 ribu perbulan dalam jangka waktu setahun. Maka

perhitungan tingkat ekuivalensi imbal hasil akad murabahah menjadi sebagai berikut :

k perbulan = 1,36%

k pertahun = k perbulan × 12 bulan = 1,36% × 12 bulan = 16,37%

Keterangan : k = tingkat ekuivalensi imbal hasil murabahah

Perhitungan Tingkat Ekuivalensi Musyarakah

Berikut ini secara singkat digambarkan sebuah contoh perhitungan tingkat ekuivalensi

yang ditentukan oleh pihak bank bagi nasabah peminjam terkait dengan skema pembiayaan

musyarakah. Bila diketahui proporsi nisbah bagi hasil sebesar 60:40, itu artinya sebesar 60%

merupakan nisbah pihak bank dan sebesar 40% merupakan nisbah pihak nasabah peminjam.

Besar nilai uang pinjaman pokok tersebut adalah sebesar Rp. 1 milyar dengan revenue sebesar

Rp. 120 juta dalam jangka waktu 6 bulan (180 hari). Maka akan diperoleh cash flow bank

sebesar Rp. 72 juta dengan perhitungan sebagai berikut :

Cash Flow Bank = Revenue × Nisbah Bank

= Rp. 120 juta × 60%

= Rp. 72 juta

Setelah diketahui cash flow bank maka perhitungan tingkat ekuivalensi imbal hasil akad

musyarakah menjadi sebagai berikut :

Analisis pengaruh..., Hikmah Nur Shabrina, FE UI, 2013

Page 6: ANALISIS PENGARUH LENDING RATE BANK KONVENSIONAL …

Keterangan : k = tingkat ekuivalensi imbal hasil musyarakah

Metodologi Penelitian

Periode pengambilan sampel adalah dari bulan Juni 2009 sampai Februari 2012. Ukuran

sampel adalah 33 untuk setiap time series. Khusus untuk data pada perbankan syariah, peneliti

membandingkan equivalent rate dari akad musyarakah dan murabahah terhadap interest rate

kredit berdasarkan jenis penggunaan konsumsi. Pengolahan data dengan model regresi linier

dalam penelitian ini antara variabel dependen dan variabel independen dilakukan dengan

menggunakan software EViews 6. Model regresi yang dihasilkan akan diuji dengan metode OLS

(Ordinary Least Square).

Model Penelitian

Pada penelitian ini terdapat dua model yang akan digunakan untuk mengetahui pengaruh

lending rate terhadap tingkat ekuivalensi imbal hasil dalam dua akad yaitu murabahah dan

musyarakah. Jumlah variabel yang akan di uji adalah 1 variabel untuk variabel endogen yaitu

equivalent rate dan 1 variabel eksogen yaitu interest rate untuk setiap model. Dalam penelitian

ini menggunakan metodologi Chong dan Liu (2008), sehingga model regresi linier sederhana

yang digunakan menjadi persamaan seperti berikut :

Dimana :

= Variabel Endogen

= Variabel Eksogen

= Tingkat Kesalahan (Error)

= Koefisien

= Tingkat sejauh mana perubahan dalam variabel independen akan

tercermin dalam variabel dependen.

Analisis pengaruh..., Hikmah Nur Shabrina, FE UI, 2013

Page 7: ANALISIS PENGARUH LENDING RATE BANK KONVENSIONAL …

Model 1 ERMB = β0 + β1IRKt-n + εt

Dimana :

ERMB = Equivalent Rate Murabahah

β0 = Koefisien

β1 = Tingkat sejauh mana perubahan dalam variabel

independen akan tercermin dalam variabel dependen

IRKt-n = Interest Rate pada lag t-n, n menurut lag time yang paling berpengaruh

εt = Erorr term

Model 2

ERMK = β0 + β1IRKt-n + εt

Dimana :

ERMK = Equivalent Rate Musyarakah

β0 = Koefisien

β1 = Tingkat sejauh mana perubahan dalam variabel

independen akan tercermin dalam variabel dependen

IRKt-n = Interest Rate pada lag t-n, n menurut lag time yang paling

Berpengaruh

εt = Erorr term

Estimasi model akan menggunakan metode Regresi Linier Sederhana.

Hipotesis Penelitian

Dari model 1, akan diestimasi nilai β0 & β1. Hipotesis yang akan dipakai adalah bahwa

interest rate konvensional (IRK) akan berpengaruh positif terhadap ekuivalensi imbal hasil

murabahah. Adapun hipotesis statistik model 1 adalah :

H0 : β0 ≤ 0

H1 : β0 > 0

Dan

H0 : β0 = 0

H1 : β0 ≠ 0

Analisis pengaruh..., Hikmah Nur Shabrina, FE UI, 2013

Page 8: ANALISIS PENGARUH LENDING RATE BANK KONVENSIONAL …

Dari model 2, akan diestimasi nilai β0 & β1. Hipotesis yang akan dipakai adalah bahwa

interest rate konvensional (IRK) akan berpengaruh positif terhadap ekuivalensi imbal hasil

musyarakah. Adapun hipotesis statistik model 2 adalah :

H0 : β0 ≤ 0

H1 : β0 > 0

Dan

H0 : β0 = 0

H1 : β0 ≠ 0

Hasil Pengujian

Uji Stasioneritas Data

Tabel 4.1 Hasil Uji Unit Root pada Level

Variabel ADF Prob.*

ERMB 0.0015

ERMS 0.6942

IRK 0.3980

*MacKinnon (1996) one-sided p-values. Sumber: Data Penelitian yang Diolah dengan Program Eviews 6.0, 2012

Berdasarkan hasil uji unit root sebagaimana terlihat pada tabel 4.1 di atas ditemukan bahwa pada

derajat nol atau tingkat level hanya variabel ERMB saja yang memiliki nilai Uji ADF yang lebih

kecil dari nilai kritis dan langsung dapat dilihat dari nilai probabilitasnya yang lebih kecil dari

0,05 (5%), sedangkan untuk variabel ERMS dan IRK memiliki nilai Uji ADF yang lebih besar

dari nilai kritisnya dan terlihat pula dari nilai probabilitasnya yang lebih besar dari 0,05 (5%).

Jika data pada derajat nol (0) tidak stasioner, terlebih dahulu data tersebut harus

distasionerkan. Metode yang digunakan untuk membuat data menjadi stasioner adalah

differencing. Uji derajat integrasi pada prinsipnya tidak berbeda dengan uji akar-akar unit. Pada

derajat integrasi, variabel-variabel pengamatan dideferensikan sampai derajat tertentu hingga

diperoleh kondisi yang stasioner.

Tabel 4.2 Hasil Uji Unit Root pada First Difference

Analisis pengaruh..., Hikmah Nur Shabrina, FE UI, 2013

Page 9: ANALISIS PENGARUH LENDING RATE BANK KONVENSIONAL …

Variabel ADF Prob.*

ERMB 0.0000

ERMS 0.0000

IRK 0.0002

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Sumber: Data Penelitian yang Diolah dengan Program Eviews 6.0, 2012

Berdasarkan tabel 4.2, variabel equivalent rate murabahah (ERMB), equivalent rate musyarakah

(ERMK), dan interest rate konvensional (IRK) telah stasioner pada derajat yang sama, yaitu

derajat satu (first difference) dengan melihat nilai Prob-nya, apabila lebih kecil dari 0,05 (5%) ,

maka berarti data time series sudah stasioner dan dari nilai Uji ADF masing-masing variabel

menunjukkan nilai yang lebih kecil dari nilai kritisnya pada 1%, 5% dan 10%.

Uji Autocorrelation

Uji Durbin-Watson

Tabel 4.3 Hasil Uji Durbin Watson

Variabel

Dependent

Variabel

Independent Durbin-Watson stat.

ERMB IRK 1.799015

ERMK IRK 2.002861

Sumber: Data Penelitian yang Diolah dengan Program Eviews 6.0, 2012

Berdasarkan tabel hasil uji Durbin-Watson diatas, dapat dilihat bahwa nilai statistik DW pada

variabel ERMB terhadap IRK memiliki nilai sebesar 1,799. Angka ini terletak di daerah yang

menunjukkan tidak ada autokorelasi. Begitupula dengan hasil uji DW pada variabel ERMK

terhadap IRK memiliki nilai sebesar 2,002, angka yang menunjukkan bahwa tidak adanya

autokorelasi. Dari hasil pengujian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi

dalam kedua model ini.

Uji Breusch-Godfrey

Tabel 4.5 Hasil Uji Breusch-Godfrey Test

Analisis pengaruh..., Hikmah Nur Shabrina, FE UI, 2013

Page 10: ANALISIS PENGARUH LENDING RATE BANK KONVENSIONAL …

Breusch-Godfrey Test Obs*R-squared Prob. Chi-Square

Murabahah 5.242811 0.0727

Musyarakah 0.197443 0.9060

Sumber: Data Penelitian yang Diolah dengan Program Eviews 6.0, 2012

Perhatikan nilai Obs*R-squared dan nilai Probabilitinya. Dari uji ini diperoleh hasil Obs*R-

squared untuk model murabahah sebesar 5.242811 dengan probabilitas chi-square sebesar

0.0727. Dengan mengacu pada hipotesis H0 = tidak ada korelasi serial orde p dan H1 = ada

korelasi serial, maka disimpulkan bahwa P-value > α (0.0727 > 0.05). Dengan demikian H0 gagal

ditolak, yang berarti pada data regresi tidak terdapat autokorelasi.

Dibandingkan dengan hasil uji Breusch-Godfrey pada model musyarakah diperoleh hasil

Obs*R-squared sebesar 0.197443 dengan probabilitas chi-square sebesar 0.9060. Dengan

mengacu pada hipotesis H0 = tidak ada korelasi serial orde p dan H1 = ada korelasi serial, maka

disimpulkan bahwa P-value > α (0.0727 > 0.05). Dengan demikian H0 gagal ditolak, yang berarti

pada data regresi tidak terdapat autokorelasi.

Baik hasil pengujian terhadap model murabahah maupun musyarakah sama-sama

memiliki nilai yang jauh lebih besar daripada α = 5% yang mengindikasi bahwa data tidak

mengandung masalah autokorelasi.

Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas merupakan suatu pengujian untuk melihat apakah kesalahan

pengganggu mempunyai varians yang sama atau tidak. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui

ada tidaknya heteroskedastisitas dalam model digunakan uji White.

Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskedasticity Test: White

White Test Obs*R-squared Prob. Chi-Square

Murabahah 0.876094 0.6453

Musyarakah 0.279418 0.8696

Sumber: Data Penelitian yang Diolah dengan Program Eviews 6.0, 2012

Analisis pengaruh..., Hikmah Nur Shabrina, FE UI, 2013

Page 11: ANALISIS PENGARUH LENDING RATE BANK KONVENSIONAL …

Sama seperti membaca hasil uji Autokorelasi, uji Heteroskedastis dapat dilihat dari nilai Obs*R-

squared dan nilai Probabilitinya. Hasil uji White pada Tabel 4.5 menunjukkan nilai probabilitas

Obs*R-squared untuk model murabahah sebesar 0.876094, dengan nilai probabilitas chi-square

adalah 0.6453, yang menandakan nilai probabilitas chi-square lebih besar dari nilai α (0.6453 >

0,05). Dengan demikian, H0 gagal ditolak yang artinya pada model regresi homoskedastis, atau

tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.

Dibandingkan dengan hasil uji White pada model musyarakah menunjukkan nilai

probabilitas Obs*R-squared sebesar 0.279418, dengan nilai probabilitas chi-square adalah

0.8696, yang menandakan nilai probabilitas chi-square lebih besar dari nilai α (0.8696 > 0,05).

Dengan demikian, H0 gagal ditolak yang artinya pada model regresi homoskedastis, atau tidak

terdapat masalah heteroskedastisitas.

Baik hasil pengujian terhadap model murabahah maupun musyarakah sama-sama

memiliki nilai yang jauh lebih besar daripada α = 5% yang mengindikasi bahwa data tersebut

tidak bersifat heteroskedastis.

Uji Normalitas

Tabel 4.6 Uji Normalitas

Sumber: Data Penelitian yang Diolah dengan Program Eviews 6.0, 2012

Hasil uji Jarque-Bera pada variable dependen equivalent rate murabahah menunjukkan nilai

probabilitas sebesar 0,000000 yang menandakan nilai probabilitas Jarque-Bera lebih kecil dari

nilai α (0,000000 < 0,05). Batas besaran nilai koefisien skewness dan kurtosis adalah 0 untuk

skewness dan 3 untuk kurtosis. Pada tabel 4.2 di atas, nilai skewness tingkat pertumbuhan ERMB

0

2

4

6

8

10

12

14

0.11 0.12 0.13 0.14 0.15 0.16 0.17

Series: ERMBSample 2009M06 2012M02Observations 33

Mean 0.152097Median 0.153200Maximum 0.165100Minimum 0.106900Std. Dev. 0.010014Skewness -2.957756Kurtosis 14.01798

Jarque-Bera 215.0352Probability 0.000000

0

1

2

3

4

5

6

0.11 0.12 0.13 0.14

Series: ERMKSample 2009M06 2012M02Observations 33

Mean 0.125306Median 0.117200Maximum 0.145200Minimum 0.108500Std. Dev. 0.014127Skewness 0.187977Kurtosis 1.216341

Jarque-Bera 4.568824Probability 0.101834

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

0.13 0.14 0.15 0.16

Series: IRKSample 2009M06 2012M02Observations 33

Mean 0.141909Median 0.138800Maximum 0.160700Minimum 0.126000Std. Dev. 0.010326Skewness 0.617332Kurtosis 2.235251

Jarque-Bera 2.900202Probability 0.234547

Analisis pengaruh..., Hikmah Nur Shabrina, FE UI, 2013

Page 12: ANALISIS PENGARUH LENDING RATE BANK KONVENSIONAL …

sebesar -2,957756 dan nilai kurtosis tingkat pertumbuhan ERMB sebesar 14,01798 yang

menandakan data tingkat pertumbuhan ERMB tidak terdistribusi normal.

Hasil pengujian pada variable dependen equivalent rate musyarakah menunjukkan

probabilitas Jarque-Bera yang lebih besar dari α (0,101834 > 0,05). Dengan melihat pada hasil

tabel 4.2, di mana nilai skewness data equivalent rate musyarakah sebesar 0,187977 dan nilai

kurtosis data equivalent rate musyarakah sebesar 1,216341, maka data equivalent rate

musyarakah bisa dikatakan memenuhi syarat normalitas atau terdistribusi normal.

Pada variabel independen interest rate konvensional, hasil uji Jarque-Bera pada interest

rate konvensional menunjukkan nilai probabilitas sebesar 0,234547 yang menandakan nilai

probabilitas Jarque-Bera lebih kecil dari nilai α (0,234547 > 0,05). Nilai skewness 0,234547

sebesar 0,617332 dan nilai kurtosis interest rate konvensional sebesar 2,235251 yang

menandakan data interest rate konvensional juga terdistribusi normal.

Hasil Panjang Lag Optimal

Tabel 4.7 Panjang Lag Optimal ERMB

Lag AIC SC

2 -9.602234 -9.139658

4 -9.322590 -8.473923

6 -8.617293 -7.369450

8 -9.366172 -7.708501

Sumber: Data Penelitian yang Diolah dengan Program Eviews 6.0, 2012

Pada hasil pengujian dalam tabel diatas menunjukkan bahwa panjang lag optimal untuk

equivalent rate murabahah terhadap interest rate konvensional adalah lag 2. Panjang lag optimal

pada lag 2 ini mengindikasikan bahwa equivalent rate murabahah menyesuaikan perubahan

interet rate konvensional pada periode tahun ke 2. Atau dengan kata lain, penyesuaian terhadap 2

periode berikutnya.

Tabel 4.8 Panjang Lag Optimal ERMK

Lag AIC SC

2 -10.94795 -10.48538

4 -10.40522 -9.556554

Analisis pengaruh..., Hikmah Nur Shabrina, FE UI, 2013

Page 13: ANALISIS PENGARUH LENDING RATE BANK KONVENSIONAL …

6 -9.788810 -8.540967

8 -12.21022 -10.55255

Sumber: Data Penelitian yang Diolah dengan Program Eviews 6.0, 2012

Jika dibandingkan dengan hasil pengujian panjang lag optimal pada equivalent rate musyarakah

terhadap interest rate konvensional, terlihat tidak ada perbedaan panjang lag optimal. Pada

pengujian lag terhadap equivalent rate murabahah dengan interest rate terjadi panjang lag

optimal pada lag 2 dan 8. Dengan pertimbangan bahwa periode lag 2 lebih pendek dibandingkan

periode penyesuaian pada lag 8 maka peneliti memutuskan untuk memilih panjang lag optimal

pada lag 2. Panjang lag optimal pada lag 2 ini mengindikasikan bahwa equivalent rate

musyarakah menyesuaikan perubahan interest rate konvensional pada periode tahun ke 2. Atau

dengan kata lain, penyesuaian terhadap 2 periode berikutnya.

Model Persamaan Regresi Linier Sederhana

Pada penelitian ini digunakan model regresi linier sederhana untuk mengetahui pengaruh

tingkat suku bunga konvensional terhadap tingkat ekuivalensi pada akad musyarakah dan

murabahah. Dengan menggunakan software EViews 6 dalam pengujian model regresi linear

sederhana, maka diperoleh model regresi sebagai berikut:

ERMB = 0.000923 + 0.900373IRK

ERMK = 0.001494 + 0.671416IRK

UJi Statistik F

Tabel 4.9 Hasil Uji Regresi Murabahah

Variable Coefficient t-Statistic Prob. C 0.000923 0.401915 0.6905

IRK 0.900373 11.28832 0.0000

R-squared 0.804325 Adjusted R-squared 0.798013

F-statistic 127.4261 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Data Penelitian yang Diolah dengan Program Eviews 6.0, 2012

Pada tabel 4.9 untuk model murabahah terlihat bahwa probabilitas F statistik sebesar 0.000000.

Dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0.05) maka hipotesis nol penelitian ditolak karena nilai

Analisis pengaruh..., Hikmah Nur Shabrina, FE UI, 2013

Page 14: ANALISIS PENGARUH LENDING RATE BANK KONVENSIONAL …

probabilita F-statistik lebih kecil dari α yang artinya variabel independen interest rate

berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan equivalent rate murabahah (ERMB).

Nilai koefisien C sebesar 0,000923 menunjukkan bahwa variabel dependen equivalent

rate murabahah memiliki nilai sebesar 0,000923 ketika perubahan variabel independen interest

rate dianggap bernilai 0. Nilai koefisien C sebesar 0,000923 juga mengindikasikan bahwa tidak

ada variable lain diluar model yang mempengaruhi equivalent rate murabahah kecuali interest

rate konvensional.

R-squared menggambarkan seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan

variabel dependennya. Pada tabel 4.10 terlihat besarnya R-squared sebesar 0,804325. Ini artinya

variabel independen interest rate konvensional berpengaruh dan dapat menjelaskan 80,43%

terhadap tingkat pertumbuhan equivalent rate murabahah. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh

variabel lain di luar model.

Nilai Adjusted R-squared menunjukkan seberapa besar variabel independen mampu

menjelaskan varians dari variabel dependen. Semakin mendekati angka 1 berarti semakin besar

kemampuan variabel independen dalam menjelaskan varians dari variabel dependennya. Nilai

Adjusted R-squared sebesar 0,798013. Nilai adjusted R-squared tersebut menjelaskan sebesar

79,80% varians variabel dependen.

Tabel 4.10 Hasil Uji Regresi Musyarakah

Variable Coefficient t-Statistic Prob. C 0.001494 1.369746 0.1806

IRK 0.671416 17.72488 0.0000

R-squared 0.910190 Adjusted R-squared 0.907292

F-statistic 314.1712 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Data Penelitian yang Diolah dengan Program Eviews 6.0, 2012

Pada tabel 4.10 untuk model musyarakah terlihat bahwa probabilitas F statistik sebesar

0.000000. Dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0.05) maka hipotesis nol penelitian ditolak

karena nilai probabilita F-statistik lebih kecil dari α yang artinya variabel independen

berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan equivalent rate musyarakah (ERMK).

Nilai koefisien C sebesar 0,001494 menunjukkan bahwa variabel dependen equivalent

rate musyarakah memiliki nilai sebesar 0,001494 ketika perubahan variabel independen interest

Analisis pengaruh..., Hikmah Nur Shabrina, FE UI, 2013

Page 15: ANALISIS PENGARUH LENDING RATE BANK KONVENSIONAL …

rate dianggap bernilai 0. Nilai koefisien C sebesar 0,001494 juga mengindikasikan bahwa tidak

ada variable lain diluar model yang mempengaruhi equivalent rate musyarakah kecuali interest

rate konvensional.

R-squared menggambarkan seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan

variabel dependennya. Pada tabel 4.11 terlihat besarnya R-squared sebesar 0,910190. Ini artinya

variabel independen interest rate konvensional berpengaruh dan dapat menjelaskan 90,02%

terhadap tingkat pertumbuhan equivalent rate musyarakah. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh

variabel lain di luar model.

Nilai Adjusted R-squared menunjukkan seberapa besar variabel independen mampu

menjelaskan varians dari variabel dependen. Semakin mendekati angka 1 berarti semakin besar

kemampuan variabel independen dalam menjelaskan varians dari variabel dependennya. Nilai

Adjusted R-squared sebesar 0,907292. Nilai adjusted R-squared tersebut menjelaskan sebesar

90,72% varians variabel dependen.

Uji Statistik t

Uji statistik-t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen. Dari hasil uji asumsi klasik yang sudah dilakukan sebelumnya pada tabel 4.10, hasil

regresi equivalent rate murabahah terhadap interest rate konvensional dengan software EViews 6

yang sudah dilakukan terlihat bahwa variabel independen interest rate konvensional (IRK)

memiliki pengaruh terhadap equivalent rate murabahah (ERMB) dengan nilai probabilitas lebih

kecil dari tingkat signifikan (0,0000 < 0,05).

Dibandingkan dengan hasil pengujian dari model musyarakah pada tabel 4.11, hasil

regresi equivalent rate musyarakah terhadap interest rate konvensional dengan software EViews

6 yang sudah dilakukan terlihat bahwa variabel independen interest rate konvensional (IRK)

memiliki pengaruh terhadap equivalent rate musyarakah (ERMK) dengan nilai probabilitas lebih

kecil dari tingkat signifikan (0,0000 < 0,05).

Pengaruh IRK Terhadap ERMB dan ERMK

Hasil pengujian pada model murabahah menunjukkan koefisien variabel interest rate

konvensional adalah sebesar 0.900373, artinya setiap kenaikan 1 persen interest rate akan

mempengaruhi perubahan tingkat ekuivalensi murabahah sebesar 0.900373 persen. Nilai t-stat

Analisis pengaruh..., Hikmah Nur Shabrina, FE UI, 2013

Page 16: ANALISIS PENGARUH LENDING RATE BANK KONVENSIONAL …

interest rate adalah sebesar 11.28832 dan nilai probabilitasnya adalah 0.0000. Dengan

menggunakan tingkat signifikansi pada α = 5%, mengindikasikan bahwa interest rate pada

model ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat ekuivalensi murabahah.

Begitu juga dengan hasil pengujian pada model musyarakah. Hasil pengujian

menunjukkan koefisien variabel interest rate konvensional adalah sebesar 0.671416, artinya

setiap kenaikan 1 persen interest rate akan mempengaruhi perubahan tingkat ekuivalensi

murabahah sebesar 0.671416 persen. Nilai t-stat interest rate adalah sebesar 17.72488 dan nilai

probabilitasnya adalah 0.0000. Dengan menggunakan tingkat signifikansi pada α = 5%,

mengindikasikan bahwa interest rate pada model ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

tingkat ekuivalensi musyarakah.

Hasil ini sekaligus menguatkan hipotesis sebelumnya yang menyatakan bahwa adanya

pengaruh antara interest rate konvensional dengan equivalent rate murabahah. Hasil ini

membuktikan penelitian yang dilakukan oleh Chong dan Liu (2008). Dalam penelitian yang

berjudul “Islamic banking: Interest-free or interest-based” dijelaskan bahwa deposito Islam tidak

benar-benar bebas bunga, tetapi sangat mirip dengan konvensional-banking deposito.

Kesimpulan

Penelitian tentang analisis pengaruh lending rate bank konvensional terhadap ekuivalensi imbal

hasil pembiayaan murabahah dan musyarakah pada bank syariah di Indonesia dengan

menggunakan data bulanan periode 2009-2012 yang penghitungannya dilakukan dengan metode

regresi linier sederhana dan dibantu dengan program EViews 6 menghasilkan kesimpulan-

kesimpulan sebagai berikut:

1. Perubahan equivalent rate murabahah (ERMB) dapat dijelaskan oleh perubahan

model sebesar 80,43% (R-squared model). Perubahan 1% interest rate konvensional

(IRK) menyebabkan perubahan equivalent rate murabahah (ERMB) sebesar 0,9%.

Perubahan ERMB ini dapat dijelaskan oleh model sebesar 80,43%.

Koefisien konstanta pada model 1 tidak signifikan, berbeda dari nol. Ini berarti sulit

menyatakan bahwa terdapat variabel lain yang menyebabkan perubahan equivalent

rate murabahah selain lending rate konvensional.

Analisis pengaruh..., Hikmah Nur Shabrina, FE UI, 2013

Page 17: ANALISIS PENGARUH LENDING RATE BANK KONVENSIONAL …

2. Perubahan equivalent rate musyarakah (ERMK) dapat dijelaskan oleh perubahan

model sebesar 90,02% (R-squared model). Perubahan 1% interest rate konvensional

(IRK) menyebabkan perubahan equivalent rate musyarakah (ERMK) sebesar

0,67%. Perubahan ERMK ini dapat dijelaskan oleh model sebesar 90,02%.

Koefisien konstanta pada model 2 tidak signifikan, berbeda dari nol. Ini berarti sulit

menyatakan bahwa terdapat variabel lain yang menyebabkan perubahan equivalent

rate musyarakah selain lending rate konvensional.

Daftar Referensi

Antonio, Muhammad Syafi’I, Bank Syariah bagi Bankir dan Praktisi Keuangan, Penerbit Bank

Indonesia bekerjasama dengan Tazkia Institute, 1999, Jakarta.

Chong, Beng Soon dan Ming-Hua Liu (2008), journal Islamic banking: Interest-free or interest-

based, Malaysia.

Direktorat Perbankan Syariah (2011), Outlook Perbankan Syariah 2012, Jakarta: Perbankan

Syariah.

Karim, Adiwarman A. 2008. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan Edisi 3. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Mohamed, Mustapa, (1999). Keynote Speech, IKIM's International Seminar the Economic and

Financial Imperatives of Globalisation: An Islamic Response.

Nachrowi, Djalal Nachrowi, 2006. Pendekatan Populer dan Praktis EKONOMETRIKA untuk

Analisis Ekonomi Dan Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 102: Akuntansi Murabahah, Dewan Standar

Akuntansi Keuangan. Ikatan Akuntansi Indonesia.

Siddiqi, Mohammad Nejatullah, (2002). Comparative Advantages of Islamic Banking and

Finance, presented at Harvard University Forum on Islamic Finance.

Uthman, Usamah A., (2001). Money, Interest, and an Alternative Macroeconomic System, IIUM

Journal of Economics and Management Vol. 9 No. 1 pp. 101114.

Wiroso, 2005. Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah. Jakarta:Grasindo.

Website :

Bank Indonesia : www.bi.go.id

Analisis pengaruh..., Hikmah Nur Shabrina, FE UI, 2013