Upload
trankhue
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, STRUKTUR AKTIVA,
LEVERAGE DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP
PROFITABILITAS
(Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Property dan Real Estate Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Dechy Rahmawati
NIM: 1113081000084
JURURSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1439 H/2018
i
ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, STRUKTUR AKTIVA,
LEVERAGE DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP
PROFITABILITAS
(Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Property Dan Real Estate Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Dechy Rahmawati
NIM: 1113081000084
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing
Dr. Hj. Pudji Astuti, SE., MM
NIDN. 03110658 02
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1439 H/2018
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Pada hari Kamis, 12 April 2018 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas
mahasiswa:
Nama : Dechy Rahmawati
NIM : 1113081000084
Jurusan : Manajemen
Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Likuiditas, Struktur Aktiva, Leverage
dan Kepemilikan Institusional Terhadap Profitabilitas
(Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Property dan Real
Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2012-2015)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang
bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan
ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 12 April 2018
1. Amalia, M.S.M ( )
NIP. 19740821 200901 2 005 Penguji I
2. Faizul Mubarok, MM ( )
Penguji II
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Pada hari Rabu, 23 Mei 2018 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
Nama : Dechy Rahmawati
NIM : 1113081000084
Jurusan : Manajemen
Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Likuiditas, Struktur Aktiva, Leverage
dan Kepemilikan Institusional Terhadap Profitabilitas (Studi
Kasus pada Perusahaan Sektor Property dan Real Estate
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang
bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa di
atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 23 Mei 2018
1. Titi Dewi Warninda, SE., M.Si ( )
NIP. 19731221 200501 2 002 Ketua
2. Dr. Hj. Pudji Astuty, SE., MM ( )
NIDN. 0311 0658 05 Sekretaris
3. Dr. Prof. Ahmad Rodoni ( )
NIP. 19690203 20112 1 003 Penguji Ahli
4. Dr. Hj. Pudji Astuty, SE., MM ( )
NIDN. 0311 0658 05 Pembimbing
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Dechy Rahmawati
NIM : 1113081000084
Jurusan : Manajemen
Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Likuiditas, Struktur Aktiva, Leverage
dan Kepemilikan Institusional Terhadap Profitabilitas (Studi
Kasus pada Perusahaan Sektor Property dan Real Estate
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015)
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa ijin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini.
Jika dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap
untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, Mei 2018
Yang Menyatakan
(Dechy Rahmawati)
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. DATA PRIBADI
Nama : Dechy Rahmawati
Tempat, tanggal lahir : Bogor, 28 Desember 1994
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : JL. Aliandong RT 02 RW 06 No. 37, Bojongsari
Lama, Kecamatan Bojongsari, Sawangan Depok
No. Telp : 089608150921
Email : [email protected]
B. PENDIDIKAN
2000 – 2001 : TK Assyuriah
2001 – 2007 : SDN Bojong Sari 01
2007 – 2010 : MTs Negeri Parung Bogor
2010 – 2013 : SMK Kharismawita 3 Depok
2013 – 2018 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
C. PENGALAMAN ORGANISASI
2015 : Anggota Divisi Seni dan Budaya Himpunan
Mahasiswa Jurusan Manajemen periode tahun
2014-2015
vi
ABSTRACT
The study aims to analyze the influence of liquidity, fixed aset ratio,
leverage and ownership structure on profitability. Data’s study is annual
financial report of 10 consumer property and real estate which listed in Indonesia
Stock Exchange in the periods 2012-2015. The study is using the method of analysis
of the regression panel data with a fixed effect model by using program Eviews
9.0.
The result of this research show that variable likuidity, asset structure,
leverage and institusional ownership have partial and simultaneous effect on
profitability.
Keyword : Profitability, Liquidity, Fixed Aset Ratio, Leverage, Ownership
Structure
vii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganilis pengaruh Likuiditas, Struktur
Aktiva, Leverage dan Kepemilikan Institusional terhadap Profitabilitas. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan tahunan 10
perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2012-2015. Penelitian ini menggunakan metode regresi panel data dengan
pendekatan model fixed effect menggunakan program Eviews 9.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Likuiditas, Struktur
Aktiva, Leverage dan Kepemilikan Institusional berpengaruh parsial dan simultan
terhadap profitabilitas.
Kata kunci : Profitabilitas, Likuiditas, Struktur Aktiva, Leverage, Kepemilikan
Institusional
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat, rahmat dan
hidayahnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa shalawat serta salam
senantiasa tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, beserta
keluarga dan para sahabatnya.
Skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Likuiditas, Struktur Aktiva,
Leverage dan Kepemilikan Institusional Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus
Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek
Periode 2012-2015)” ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi (S.E) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi
Manajemen Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi tidak dapat terselesaikan
tanpa dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis
dan telah membuat segala yang tidak mungkin menjadi mungkin.
2. Kedua orangtua tercinta dan saudara yang selalu memberikan dukungan baik
moril maupun materil, memberikan kasih sayang dan selalu mendoakan
dengan penuh rasa ikhlas.
3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah.
5. Ibu Dr. Hj. Pudji Astuty, SE., MM selaku pembimbing yang telah meluangkan
waktu dan pikirannya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam
menyusun skripsi dari sejak awal penulisan sampai skripsi ini selesai.
6. Ibu Amalia, SE., MSM selaku dosen pembimbing akademik yang telah
meluangkan waktu dan membimbing juga memberikan arahan selama masa
perkuliahan berlangsung.
ix
7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, terima kasih atas curahan ilmu
yang Bapak dan Ibu berikan kepada penulis.
8. Seluruh jajaran karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, atas kerja kerasnya
melayani mahasiswa dengan baik, membantu dalam mengurus kebutuhan
administrasi, keuangan dan lain-lainnya.
9. Sahabat terbaik, Amalia Laraswati, Aning Lutfiah, Farah Agustina, Shintya
Cahya Adhani, Nelly Aprilya Shandy dan Putri Aulia Rahmadina, yang telah
menghabiskan waktu bersama dalam suka duka dan membantu menyelesaikan
skripsi maupun perkuliahan. Semoga Allah SWT selalu melindungi kalian dan
membalas kebaikan-kebaikan kalian. Sukses untuk kita semua.
10. Teman-teman bermain, Nindia Wira Putri, Anisa Yulianti, Nur Rahma Tiara,
Cucu Sari Dewi, Riska Novaliani dan teman-teman lainnya yang sudah
memberikan semangat dan kekuatan.
11. Sepupu saya, Rieke Rinova, Lita Herlina, Nazwa Roeva, Rifka Amalia,
M.Fadillah, Rifky Syaidillah untuk dukungan, semangat, dan bantuan kepada
penulis.
12. Teman-teman seperjuangan Manajemen Keuangan 2013 dan Manajemen
2013. Terimakasih atas rasa kekeluargaan, dukungan dan motivasi yang telah
diberikan selama masa perkuliahan. Semoga Allah SWT selalu memudahkan
langkah kalian untuk menuju cita-cita dan tujuan.
13. Sahabat SMK yang selalu memberikan semangat dan kekuatan selama proses
penyusunan skripsi ini, Maudy Agustine, Nike Aulia, Nanda Dwi, Lisna
Apsari dan Della Zakiya.
14. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, suatu kebahagian telah
dipertemukan dan diperkenalkan dengan kalian semua. Terimakasih banyak
atas motivasi yang telah diberikan selama ini.
15. Sahabat SMK yang selalu memberikan semangat dan kekuatan selama proses
penyusunan skripsi ini, Maudy Agustine, Lisna Apsari, Nike Aulia, Nanda
Dwi dan Della Zakiya.
x
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan.
Dengan segenap kerendahan hati penulis mengharapkan saran, arahan maupun
kritikan yang konstruktif demi penyempurnaan hasil penelitian ini. Skripsi ini
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, baik bagi pembaca
maupun bagi penulis sendiri sebagai proses pengembangan diri.
Jakarta, Februari 2018
Penulis
Dechy Rahmawati
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ..............................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .............................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .............................................................. iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .......................................iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................................... v
ABSTRACT ......................................................................................................................vi
ABSTRAK ..................................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................................. viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................xi
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Penelitian ...................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah.............................................................................................. 11
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 11
D. Manfaat Penelitian ............................................................................................... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 13
A. Landasan Teori ..................................................................................................... 13
1. Likuiditas ......................................................................................................... 13
2. Struktur Aktiva ................................................................................................. 14
3. Leverage ........................................................................................................... 15
4. Kepemilikan Instituisonal ................................................................................. 17
5. Profitabilitas ..................................................................................................... 18
B. Pengaruh Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen ............................. 22
C. Penelitian Terdahulu ............................................................................................ 26
D. Kerangka Pemikiran ............................................................................................. 36
E. Hipotesis .............................................................................................................. 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................................... 38
A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................................... 38
xii
B. Metode Penentuan Sampel ................................................................................... 38
C. Metode Pengumpulan Data .................................................................................. 41
D. Metode Analisis Data ........................................................................................... 42
1. Estimasi Model Data Panel .............................................................................. 43
a. Metode Common Effect atau Pooled Least Square (PLS) ............................ 44
b. Metode Fixed Effect Model (FEM) ............................................................... 44
c. Metode Random Effect Model (REM) .......................................................... 45
2. Tahap Analisis Data ......................................................................................... 46
a. Uji Chow ...................................................................................................... 46
b. Uji Hausman................................................................................................. 48
3. Uji Dasar Asumsi Klasik .................................................................................. 48
a. Uji Normalitas .............................................................................................. 49
b. Uji Multikolineritas ...................................................................................... 49
c. Uji Heteroskedastisitas ................................................................................. 50
d. Uji Autokorelasi ........................................................................................... 51
4. Pengujian Hipotesis .......................................................................................... 52
a. Uji t (Uji Signifikansi Parsial) ...................................................................... 52
b. Uji F (Uji Signifikansi Simultan) ................................................................. 54
c. Uji R2 (Koefisien Determinasi) .................................................................... 55
E. Operasional Variabel Penelitian ........................................................................... 55
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................................. 58
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................................................... 58
1. Deskripsi Objek Penelitian ............................................................................... 58
2. Profil Perusahaan yang Menjadi Objek Penelitian............................................ 59
B. Analisis dan Pembahasan ..................................................................................... 72
1. Deskriptif Sampel ............................................................................................. 72
2. Deskriptif Variabel ........................................................................................... 73
3. Uji Analisis Model Regresi Data Panel ............................................................ 81
4. Uji Perubahan Struktural Model Regresi Data Panel ........................................ 87
5. Uji Dasar Asumsi Klasik .................................................................................. 90
6. Uji Hipotesis .................................................................................................... 94
7. Analisis Regresi Data Panel ........................................................................... 101
8. Interpretasi ..................................................................................................... 105
xiii
BAB V PENUTUP ........................................................................................................ 109
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 109
B. Implikasi ............................................................................................................ 110
C. Saran .................................................................................................................. 111
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 113
LAMPIRAN ................................................................................................................. 117
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Laba Bersih Perusahaan Property dan Real Estate dari tahun 2012-
2013 .....................................................................................................................7
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu .........................................................30
Tabel 3.1 Proses Pengambilan Sampel ...............................................................40
Tabel 3.2 Sampel Penelitian ................................................................................41
Tabel 4.1 Nama Sampel Perusahaan ...................................................................72
Tabel 4.2 Deskripsi Rata-rata ROA ....................................................................74
Tabel 4.3 Deskripsi Rata-rata Likuiditas ............................................................75
Tabel 4.4 Deskripsi Rata-rata Struktur Aktiva ....................................................77
Tabel 4.5 Deskripsi Rata-rata Leverage ..............................................................78
Tabel 4.6 Deskripsi Rata-rata Kepemilikan Institusional ...................................80
Tabel 4.7 Uji Common Effect (OLS)...................................................................82
Tabel 4.8 Uji Fixed Effect ...................................................................................84
Tabel 4.9 Uji Random Effect ...............................................................................86
Tabel 4.10 Uji Chow ...........................................................................................88
Tabel 4.11 Uji Hausman .....................................................................................89
Tabel 4.12 Uji Multikolinearitas .........................................................................92
Tabel 4.13 Uji Heteroskedastisitas ......................................................................93
Tabel 4.14 Uji Autokorelasi ................................................................................94
Tabel 4.15 Uji T (Parsial)....................................................................................96
Tabel 4.16 Uji F (Simultan) ................................................................................99
Tabel 4.17 Koefisien Determinasi R2..................................................................101
Tabel 4.18 Uji Terpilih Fixed Effect Model ........................................................103
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ...........................................................................36
Gambar 4.1 Uji Normalitas .................................................................................91
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Daftar Sampel Perusahaan ..............................................................117
Lampiran 2: Daftar Rincian Data Perusahaan 2012-2015 ..................................118
Lampiran 3: Hasil Output Uji Regresi Data Panel ..............................................120
Lampiran 4: Hasil Uji Pemilihan Model Terbaik Regresi Data Panel ................123
Lampiran 5: Hasil Output Uji Asumsi Klasik .....................................................124
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Perekonomian Indonesia saat ini sedang melaju pada era globalisasi yang
memberikan peluang bagi perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Di lain
pihak dengan adanya perdagangan bebas pada era globalisasi ini menimbulkan
persaingan yang ketat sehingga perusahaan harus mengantisipasi dan menghadapi
segala situasi dan kondisi agar dapat bertahan dan maju dalam rangka
meningkatkan persaingan usaha. Dalam mencapai tujuan untuk memakmurkan
para pemegang saham dan karyawannya, maka para manajer perusahaan harus
mampu mengantisipasi segala perubahan situasi maupun kondisi baik yang ada di
dalam perusahaan maupun di luar perusahaan.
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri (Sartono,
2010). Jumlah laba bersih sering dibandingkan dengan ukuran kegiatan atau
kondisi keuangan lainnya seperti penjualan, aktiva dan ekuitas pemegang saham.
Besarnya laba juga digunakan untuk menilai kinerja perusahaan.
Secara umum, keberhasilan suatu perusahaan dalam menjalankan
aktivitasnya seringkali didasarkan pada tingkat laba yang diperoleh. Akan tetapi,
laba yang besar belum tentu menjadi ukuran bahwa perusahaan tersebut telah
bekerja secara efesien. Tingkat efesiensi baru diketahui dengan cara
2
membandingkan laba yang didapat dengan kekayaan atau modal yang
menghasilkan laba tersebut (profitabilitas). Profitabilitas sendiri dapat diartikan
sebagai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode
tertentu. Bagi perusahaan masalah profitabilitas sangat penting karena digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba juga untuk
mengetahui efektivitas perusahaan dalam mengelola sumber-sumber yang
dimilikinya. Bagi karyawan perusahaan semakin tingigi profitabilitas yang
diperoleh oleh perusahaan, maka ada peluang untuk meningkatkan gaji karyawan.
Dalam mencapai tujuan tersebut banyak terjadi perubahan-perubahan
organisatoris. Dengan bertambah besarnya perusahaan, maka perusahaan
berkembang untuk dapat mengikuti dan memenuhi kebutuhan pasar yang
berubah-ubah dan bersaing untuk memperoleh manajemen berkemampuan
terbaik. Dalam mencapai tujuan utama dari perusahaan yaitu mendapatkan
keuntungan yang sebanyak-banyaknya, banyak cara yang dilakukan untuk
memenangkan persaingan antara lain perusahaan harus menetapkan strategi bisnis
yang tepat dan meningkatkan kinerja keuangan.
Likuiditas dapat digunakan sebagai salah satu acuan dalam melakukan
analisis laporan keuangan untuk memprediksi posisi keuangan, kinerja, serta
potensi perusahaan di masa yang akan datang. Likuiditas merupakan
perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar perusahaan. Semakin
tinggi likuiditas perusahaan maka semakin baik kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya (Seftianne & Handayani, 2011).
3
Likuiditas dapat diukur dengan menggunakan current ratio. Apabila current ratio
yang dimiliki perusahaan semakin tinggi maka semakin besar kemampuan
perusahaan untuk memenuhi, membayar, serta melunasi kewajiban finansial
jangka pendeknya. Aktiva lancar yang digunakan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendek dengan menggunakan current ratio meliputi kas, surat berharga,
piutang, persediaan.
Struktur aktiva adalah harta yang dimiliki oleh perusahaan yang
digunakan untuk operasinya. Pada umumnya terdapat dua jenis aktiva yang
dimiliki perusahaan yaitu aktiva lancar dan tetap, dimana salah satu akun dari
struktur asset adalah asset tetap dapat dijadikan pertimbangan jaminan oleh
kreditor dalam memberi pinjaman. Besarnya aktiva tetap suatu perusahaan dapat
menentukan besarnya penggunaan hutang. Perusahaan yang memiliki aktiva tetap
dalam jumlah besar dapat menggunakan hutang dalam jumlah besar karena aktiva
tersebut dapat digunakan sebagai jaminan pinjaman.
Hutang atau leverage juga termasuk faktor yang dapat mempengaruhi naik
turunnya tingkat profitabilitas perusahaan dalam setiap periode. Sartono
(2010:257) mengemukakan bahwa suatu perusahaan menggunakan hutang dengan
tujuan agar keuntungan yang diperoleh perusahaan tersebut lebih besar dari pada
biaya aset dan sumber dananya karena dapat menurunkan pajak perusahaan.
Namun, dalam teori Pecking Order menjelaskan bahwa perusahaan yang
mempunyai tingkat keuntungan yang lebih tinggi justru mempunyai tingkat utang
yang lebih kecil.
4
Kepemilikan Institusional merupakan kepemilikan saham suatu
perusahaan oleh institusi atau lembaga seperti asuransi, bank, perusahaan
investasi, dan kepemilikan institusi lainnya. Kepemilikan institusional dapat
mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal sehingga keberadaannya
memiliki arti penting bagi pemonitoran manajemen. Dengan adanya monitoring
tersebut maka pemegang saham akan semakin terjamin kemakmurannya,
pengaruh kepemilikan institusional yang berperan sebagai agen pengawas ditekan
oleh investasi mereka yang cukup besar dalam pasar modal.
Adanya kepemilikan oleh investor institusional seperti perusahaan
asuransi, bank, perusahaan investasi dan kepemilikan oleh institusi lain akan
mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja
manajemen. Sehingga bisa dikatakan bahwa struktur kepemilikan dipercaya
mampu mempengaruhi jalannya perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh
pada kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu
memaksimalkan profitabilitas. Hal ini disebabkan oleh karena adanya kontrol
yang mereka miliki. Perbedaan kepentingan antara manajer dan pihak
institusional dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan yang menuntut
manajemen untuk lebih efektif dan efisien dalam mengelola perusahaan guna
meningkatkan profitabilitas.
Sektor properti dan real estate merupakan sektor yang diminati investor,
dimana investasi sektor ini merupakan investasi jangka panjang karena properti
merupakan aktiva multiguna yang dapat digunakan oleh perusahaan sebagai jaminan.
5
Bisnis industri property dan real estate penuh dengan perubahan dan tantangan
seperti perubahan selera konsumen, keadaan politik, ekonomi, kemajuan teknologi,
pesaing baik lokal maupun global, pemasok, serta kebijakan pemerintah, sehingga
berdampak kepada semakin ketatnya persaingan antar perusahaan. Dalam
menghadapi persaingan tersebut, maka perusahaan diharapkan tidak hanya sebagai
perusahaan yang sehat dan inovatif namun perusahaan juga harus mampu
memanfaatkan peluang-peluang yang ada agar perusahaan dapat tetap bertahan dan
berkembang.
Akhir-akhir ini property dan real estate tumbuh dengan pesat. Hal ini
dapat dilihat dari banyaknya perumahan dan toko, apartemen, pusat perbelanjaan,
pusat perkantoran, dan perumahan. Maraknya pembangunan ini menandakan
bahwa terdapat pasar yang cukup besar bagi sektor property dan real estate di
Indonesia.
Pertumbuhan sektor property dan real estate yang ditandai dengan
kenaikan harga tanah dan bangunan yang lebih tinggi dari laju inflasi setiap
tahunnya menyebabkan semakin banyak investor yang tertarik untuk melakukan
investasi di sektor ini. Properti dan real estate merupakan asset yang memiliki
nilai investasi yang tinggi, dan dinilai cukup aman dan stabil. Harga properti dan
real estate (khususnya rumah) mengalami kenaikan sekitar 10% tiap tahunnya.
Sebab itu sebuah rumah, memiliki potensi mengalami kenaikan harga dua kali
lipat dalam 5-10 tahun kedepan.
6
Kenaikan harga ini disebabkan oleh ketersediaan tanah bersifat tetap,
sementara permintaannya cenderung meningkat setiap tahunnya, sejalan dengan
pertambahan jumlah penduduk. Pertumbuhan penduduk menyebabkan kebutuhan
akan tempat tinggal, perkantoran, pusat perbelanjaan, taman hiburan, dan
kebutuhan akan sektor properti lainnya juga mengalami kenaikan. Hal ini
merupakan informasi yang baik bagi para investor yang akan menanamkan
modalnya di sektor ini karena akan menghasilkan keuntungan yang tinggi.
Pada tahun 2012 hingga pertengahan pertama tahun 2013 sektor properti
Indonesia bertumbuh cepat, maka pertumbuhan keuntungan para developer
properti Indonesia melonjak tajam. Hal ini terjadi karena beberapa faktor yang
menyebabkan bertumbuhnya laba perusahaan sektor ini yaitu pertama,
pertumbuhan PDB pada level +6% poin (year-on-year), PDB per kapita Indonesia
dan daya beli masyarakat menguat seiring dengan itu, mengimplikasikan bahwa
semakin banyak orang Indonesia yang mampu membeli properti. Belanja
konsumen kelas menengah yang kuat membuat segmen bisnis hunian (rumah,
apartemen dan kondominium) menjadi kontributor terbesar untuk pertumbuhan
properti Indonesia, mencakup sekitar 60% dari total sektor properti. Kedua,
komposisi demografi Indonesia mendukung pertumbuhan ekonomi, termasuk
sektor properti. Indonesia memiliki populasi yang besar (kira-kira 250 juta orang
pada tahun 2015) yang menjadi semakin makmur, direfleksikan oleh segmen
kelas menengah Indonesia yang berkembang cepat. Tiap tahun beberapa juta
orang Indonesia ditambahkan dalam segmen ini. Terlebih lagi, negara ini
7
memiliki populasi yang muda dengan sekitar 50% penduduk berumur di bawah
30 tahun, mengimplikasikan bahwa banyak orang Indonesia yang diprediksi akan
membeli properti pertama mereka dalam jangka waktu dekat dan menengah.
Ketiga, pasar properti Indonesia naik tajam karena rendahnya tingkat suku bunga
bank sentral. Antara Februari 2012 sampai pertengahan 2013, bank sentral
Indonesia (Bank Indonesia) mempertahankan suku bunga acuannya (BI rate) pada
5,75% , kebijakan suku bunga terendah dalam sejarah negara dengan ekonomi
terbesar di Asia Tenggara ini. Bank-bank komersial Indonesia mengalami
kenaikan pinjaman hipotek yang signifikan. Pada Mei 2013, sekitar 46% dari total
kredit bank dialokasikan untuk pinjaman hipotek konsumen. (www.indonesia-
invesments.com).
Hal inilah menyebabkan sektor property dan real estate mulai mengalami
perkembangan yang tinggi dan mendapatkan laba bersih yang rata-rata meningkat
di setiap tahunnya. Sehingga kondisi ini mampu menjelaskan bahwa sektor ini
dapat berkembang seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Dari pengamatan sepintas yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa
variabel likuiditas, struktur aktiva, leverage dan struktur kepemilikan institusional
perusahaan manufaktur sektor property dan real estate yang terdaftar di BEI tahun
2012-2015 mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat pada
Tabel 1.1 sebagai berikut:
8
Tabel 1.2
Rata-rata 5 Variabel Utama pada Perusahaan Manufaktur Sektor Property
dan Real Estate di BEI Tahun 2012-2015
No Variabel Tahun
2012 2013 2014 2015
1 ROA 0.0814 0.0705 0.0772 0.0681
Perubahan (%) - -13.39% 9.50% -11.79%
2 CR 2.4518 2.6057 2.3651 2.5316
Perubahan (%) - 6.28% -9.23% 7.04%
3 FAR 0.5117 0.5238 0.5514 0.5446
Perubahan (%) - 2.36% 5.27% -1.23%
4 DAR 0.3864 0.4036 0.4214 0.4205
Perubahan (%) - 4.45% 4.41% -0.21%
5 INST 0.6607 0.6636 0.6851 0.6867
Perubahan (%) - 0.44% 3.24% 0.23%
Sumber: Data diolah
Ditinjau dari ROA perusahaan yang dapat dilihat pada Tabel 1.1, tahun
2012 sampai dengan 2015 rata-rata ROA perusahaan manufaktur sektor property
dan real estate mengalami fluktuatif. Nilai ROA yang semakin mendekati 100%
berarti semakin baik profitabilitas perusahaan karena setiap aktiva yang ada
dapat menghasilkan laba. Sedangkan rendahnya ROA suatu perusahaan
menunjukkan keuntungan atau profit yang diterima suatu perusahaan atas
dikeluarkannya modal untuk aktifitas perusahaannya menunjukkan keuntungan
yang sedikit. Tabel 1.1 menunjukkan bahwa rata-rata variabel independen (CR,
FAR, DAR dan INST) perusahaan manufaktur sektor property dan real estate
pada tahun 2012 sampai dengan 2015 mengalami fluktuasi. CR perusahaan
mengalami kenaikan pada tahun 2013, tahun 2014 mengalami penurunan dan
2015 mengalami kenaikan. FAR perusahaan mengalami kenaikan pada tahun
9
2013 dan 2014, dan mengalami penurunan pada tahun 2015. DAR pada tahun
2013 dan 2014 mengalami kenaikan, sedangkan pada tahun 2015 mengalami
penurunan. INST pada tahun 2013 sampai 2015 mengalami kenaikan.
Dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya terdapat
inkonsistensi hasil penelitian. Menurut penelitian yang dilakukan Nur Aini
Widiastuti, Rina Arifati dan Abrar (2013) hasil penelitian menunjukkan bahwa
likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Selain itu, hasil
penelitian Ni Made Yuli Sawitri, Made Arie Wahyuni dan Gede Adi Yuniarta
(2017) hasil penelitian bahwa likuiditas secara parsial berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap profitabilitas. Sedangkan dalam penelitian Mas’ud (2009),
Wimelda dan Marlinah (2013) yang menyatakan bahwa Struktur Aset (FAR)
memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap Profitabilitas.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Agus Zainul Arifin dan Prayogo
Indrayang yang menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh signifikan
terhadap Profitabilitas. Selain itu, hasil penelitian Nur Aini Widiastuti, Rina
Arifati dan dan Abrar (2013) hasil penelitian menunjukkan bahwa leverage
berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Ni Made Yuli Sawitri, Made Arie
Wahyuni dan Gede Adi Yuniarta (2017) yang meneliti pengaruh kinerja
keuangan, ukuran perusahaan, struktur kepemilikan terhadap profitabilitas, hasil
penelitian menunjukkan bahwa struktur kepemilikan berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap profitabilitas. Hasil tersebut konsisten dengan penelitian
10
Yulius Ardi Wiranata (2013) yang menunjukan bahwa kepemilikan institusional
tidak signifikan terhadap profitabilitas.
Dikarenakan terdapat perbedaan hasil penelitian yang telah dilakukan
mengenai profitabilitas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai profitabilitas. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu
yaitu terletak pada rentang waktu penelitian. Penelitian ini dilakukan pada rentang
waktu periode 2012-2015 yang dilakukan pada objek penelitian perusahaan sektor
property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data yang
digunakan yaitu data sekunder berupa laporan keuangan masing-masing
perusahaan, yang dapat dilihat dengan mengakses website www.idx.co.id dan
www.sahamok.com.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis akan membahas mengenai
pengaruh likuiditas, struktur aktiva, leverage dan struktur kepemilikan
institusional terhadap profitabilitas. Adapun judul dari penelitian tersebut adalah:
“Analisis Pengaruh Likuiditas, Struktur Aktiva, Leverage dan Kepemilikan
Institusional Terhadap Profitabilitas” (Studi Kasus pada Perusahaan Sektor
Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-
2015).”
11
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan, maka rumusan
masalah yang diambil dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh variabel likuiditas, struktur aktiva, leverage dan struktur
kepemilikan institusional secara individual (parsial) terhadap profitabilitas
perusahaan?
2. Bagaimana pengaruh variabel likuiditas, struktur aktiva, leverage dan struktur
kepemilikan institusional secara bersama-sama (simultan) terhadap
profitabilitas perusahaan?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh secara parsial antara likuiditas,
struktur aktiva, leverage dan kepemilikan institusional terhadap profitabilitas.
2. Untuk menganalisis bagaiman pengaruh secara simultan antara likuiditas,
struktur aktiva, leverage dan kepemilikan institusional terhadap profitabilitas.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan bagi
ilmu pengetahuan pada umumnya dan pengetahuan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi profitabilitas perusahaan pada khususnya. Hasil penelitian ini
12
juga dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa jurusan manajemen keuangan
untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta dapat digunakan sebagai
pedoman pustaka untuk penelitian lebih lanjut.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat keputusan
terhadap kebijakan keuangan agar dapat memaksimumkan nilai
perusahaan.
b. Bagi institusi diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif dan
dapat berguna untuk ilmu pengetahuan khususnya di bidang manajemen
keuangan dan sebagai perbandingan dengan penelitian sebelumnya.
c. Bagi peneliti dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
profitabilitas. Selain itu, melalui penelitian ini juga menambah ilmu
pengetahuan penulis khususnya di bidang manajemen keuangan.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Likuiditas
Likuiditas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangannya dalam jangka pendek atau yang segera dibayar. Alat
pemenuhan kewajiban keuangan jangka pendek ini berasal dari unsur-unsur
aktiva yang bersifat likuid, yakni aktiva lancar dengan perputaran kurang dari
satu tahun, karena lebih mudah dicairkan daripada aktiva tetap yang
perputarannya lebih dari satu tahun (Harahap, 2010 : 301).
Dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancar.
Biasanya aktiva lancar terdiri dari kas, surat berharga, piutang dan persediaan,
sedangkan kewajiban lancar terdiri dari hutang dagang, hutang bank jangka
pendek, hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun,
pajak yang harus dibayar dan biaya lain yang masih harus dibayar terutama
gaji dan upah (J. Fred Weston dan Thomas E. Copeland, 1995 : 282).
Dalam penelitian ini menggunakan rasio lancar, perhitungan rasio ini
didasarkan pada perbandingan sederhana total aktiva lancar dan kewajiban
lancar. Aktiva lancar ini merupakan jumlah aktiva likuid, misalnya kas yang
14
tersedia untuk bisnis. Sementara kewajiban lancer memberikan indikasi
kebutuhan akan kas dimasa depan (Ciaran Walsh,
2003 : 106).
2. Struktur Aktiva
Struktur aktiva adalah penentuan berapa besar alokasi untuk masing-
masing komponen aktiva, baik aktiva lancer maupun aktiva tetap. Perusahaan
dengan aktiva tetap yang tinggi dapat digunakan untuk jaminan akan lebih
memilih untuk menggunakan penggunaan hutangnya lebih banyak. Menurut
Manan (2004), menyatakan bahwa struktur aktiva berhubungan dengan
jumlah kekayaan (asset) yang dapat dijadikan jaminan. Perusahaan yang
struktur aktivanya lebih fleksibel akan cenderung menggunakan hutang lebih
besar dari pada perusahaan yang struktur aktivanya tidak fleksibel.
Menurut Elsas dan Florysiak (2008), aktiva tetap dapat dijadikan
jaminan/collateral dalam melakukan pinjaman utang, dan karenanya dapat
meruduksi biaya dari kesulitan keuangan (cost of financial distress) dan ini
akan semakin meningkatkan kapasitas utang yang dapat menguntungkan
perusahaan. Hipotesis ini sesuai dengan teori trade-off, dimana perusahaan
perlu menyeimbangkan antara manfaat dan biaya penggunaan utang.
Menurut Gaud et al. (2003) nilai likuidasi aktiva tetap biasanya akan
lebih tinggi daripada aktiva tidak berwujud (intangible asset), sehingga ketika
perusahaan mengalami kebangkuratan, biaya kesulitan keuangan (cost of
15
financial distress) yang ditanggung oleh perusahaan lebih kecil dibandingkan
jika perusahaan tersebut memiliki aktiva tidak berwujud lebih tinggi.
Penelitian ini menggunakan perhitungan Asset Structure. Menurut
Yeniatie dan Destriana (2010) dalam Natasia dan Wahidahwati (2015) asset
structure diukur dengan menggunakan hasil bagi antara fixed asset terhadap
total asset.
3. Leverage
Leverage adalah penggunaan assets dan sumber dana (source of funds)
oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap (beban tetap) dengan maksud agar
meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham, (Sartono, 2008).
Sedangkan Sjahrian (2009) mendefinisikan leverage adalah penggunaan
aktiva dan sumber dana oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap (beban
tetap) berarti sumber dana yang berasal dari pinjaman karena memiliki bunga
sebagai beban tetap dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial
pemegang saham. Selanjutnya definisi leverage menurut Fakhrudin (2008)
merupakan jumlah utang yang digunakan untuk membiayai atau membeli
aset-aset perusahaan. Perusahaan yang memiliki utang lebih besar dari equity
dikatakan sebagai perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi.
Berdasarkan beberapa definisi di atas maka dapat diketahui bahwa
leverage adalah penggunaan assets dan sumber dana yang memiliki biaya atau
beban tetap yang bersal dari pinjaman dengan maksud agar meningkatkan
16
keuntungan potensial pemegang saham sehingga dapat menggambarkan
hubungan antara utang perusahaan terhadap utang maupun aset.
Beberapa literatur membedakan leverage menjadi tiga, yaitu:
a. Operating leverage
Operating leverage menurut Brigham dan Houston (2006) adalah
tingkat sampai sejauh mana biaya-biaya tetap digunakan di dalam operasi
suatu perusahaan. Operating leverage sebagai ukuran bauran relatif dari
biaya variabel dan biaya tetap suatu usaha, yaitu margin kontribusi dibagi
laba operasi. Dengan menggunakan operating leverage, perusahaan
mengharapkan bahwa perubahan penjualan akan mengakibatkan
perubahan laba sebelum bunga dan pajak yang lebih besar, (Sartono,
2008).
b. Financial Leverage
Financial leverage adalah penggunaan sumber dana yang memiliki
beban tetap dengan beranggapan bahwa akan memberikan tambahan
keuntungan yang lebih besar dari pada beban tetapnya sehingga akan
meningkatkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham, (Sartono,
2008). Selanjutnya Rodoni (2010) mendefinisikan financial leverage
adalah penggunaan modal pinjaman di samping modal sendiri dan untuk
itu perusahaan harus membayar beban tetap berupa bunga.
17
c. Combined Leverage
Combined leverage terjadi apabila perusahaan memiliki baik
operating leverage maupun financial leverage dalam usahanya untuk
meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham biasa (Sartono, 2008).
Terdapat beberapa jenis rasio yang ada dalam rasio leverage.
Kasmir (2012) mengemukakan bahwa, dalam praktiknya, terdapat
beberapa jenis rasio solvabilitas yang sering digunakan perusahaan, antara
lain Debt to asset ratio, Debt to equity ratio, Long term to equity ratio,
Tangible assets debt coverage, Current liabilities to net worth, Times
interest earned dan Fixed chared coverage. Selanjutnya Menurut Fahmi
(2012) secara umum terdapat tujuh rasio leverage, yaitu Debt to Total
Assets atau Debt Ratio, Debt to Equity Ratio, Times interest earned, Cash
flow coverage, Long- term debt to total capitalization, Fixed charge
coverage, Cash flow adequancy.
4. Kepemilikan Institusional
Menurut Anggraini (2011) menyatakan bahwa, kepemilikan
institusional merupakan kepemilikan saham perusahaan yang mayoritas
dimiliki oleh institusi atau lembaga (perusahaan asuransi, bank, perusahaan
investasi, asset management, dan kepemilikan institusi lain). Bahwa
kepemilikan institusional juga dapat menurunkan biaya agensi, karena dengan
adanya monitoring yang efektif oleh pihak institusional menyebabkan
penggunaan hutang menurun. Menurut Nuraini (2012) dengan adanya kontrol
18
yang ketat, menyebabkan manajer menggunakan hutang pada tingkat rendah
untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya financial distress dan resiko
kebangkrutan.
Definisi lain kepemilikan institusional adalah persentase saham yang
dimiliki oleh pihak institusional pada akhir tahun (Yeniatie dan Destriana,
2010). Menurut Susanto (2011), kepemilikan institusional adalah tingkat
kepemilikan saham oleh outsider (pihak luar) perusahaan dalam hal proporsi
saham yang dimiliki institusional atau perusahaan lain. Kepemilikan
institusional dalam suatu perusahaan akan meningkatkan pengawasan kinerja
manajer. Melalui Institusional Ownership para shareholder akan lebih mudah
dan berperan aktif di dalam perusahaan, seperti didalam rapat mereka akan
menyuarakan pendapat dan opininya serta memastikan bahwa manajer perlu
untuk memenangkan dukungan mereka mengenai hal-hal yang memerlukan
persetujan shareholder terutama dalam menentukan penggunaan hutang.
Oleh karena itu menguasai saham mayoritas, maka pihak institusional
dapat melakukan pengawasan terhadap kebijakan manajemen secara lebih
kuat dibandingkan dengan pemegang saham lain. Dengan tingkat kepemilikan
institusional yang tinggi akan mengurangi agency cost.
5. Profitabilitas
Profitabilitas menurut Harahap (2008:219) adalah kemampuan
perusahaan mendapatkan laba melalui semua sumber yang ada, penjualan kas,
aset, modal. Semakin besar risiko yang dihadapi maka semakin besar
19
keuntungan yang diharapkan. Risiko yang timbul akan sejalan dengan
kemampuan laba yang diharapkan.
Menurut Sartono (2010:122), rasio profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total
aktiva maupun modal sendiri. Perusahaan yang berhasil meningkatkan
profitabilitasnya, dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut mampu
mengelola modal yang dimilikinya secara efektif dan efisien.
Menurut Fahmi (2012:82), Return on asset sering juga disebut sebagai
return on investment, karena ROA ini melihat sejauh mana investasi yang
telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai
dengan yang diharapkan dan investasi tersebut sebenarnya sama dengan aset
perusahaan yang ditanamkan atau ditempatkan.
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran
tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba
yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah
penggunaan rasio ini menunjukkan efesiensi perusahaan (Kasmir, 2012:196).
Menurut Sartono (2010:122-125) dalam bukunya terdapat beberapa
macam rasio profitabilitas yaitu:
a. Gross Profit Margin =
20
Rasio ini mengukur laba bersih dari penjualan dihitung dengan membagi laba
bersih dengan penjualan.
b. Net Profit Margin =
Rasio ini mengukur profitabilitas dengan cara membagi laba setelah pajak
dengan penjualan.
c. Return On Investment =
Return on investment atau return on asset menunjukkan kemampuan
perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan.
d. Return On Equity =
Return on equity mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang
tersedia bagi pemegang saham perusahaan.
e. Profit Margin =
Rentabilitas Ekonomis =
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aset
perusahaan, sebelum pengaruh pajak dan hutang.
f. Earning Power Ratio = x
Earning power merupakan tolak ukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dengan aktiva yang digunakan. Rasio ini menunjukkan
pula tingkat efisiensi investasi yang nampak pada tingkat perputaran aktiva.
21
Dalam penelitian ini, ROA digunakan sebagai variabel profitabilitas
untuk mengukur efisiensi perusahaan. Return on asset (ROA) adalah
perbandingan antara laba sesudah pajak dengan total aktiva, atau dapat
dikatakan perbandingan antara laba bersih dengan total aset. Semakin besar
ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan
dan semakin baik posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan aset.
Begitu juga sebaliknya, semakin kecil ROA, semakin kecil pula tingkat
keuntungan yang dicapai oleh perusahaan dan posisi perusahaan akan kurang
baik.
Rasio profitabilitas mempunyai tujuan dan manfaat, tidak hanya bagi
pihak pemilik usaha atau manajemen saja, tetapi juga bagi pihak di luar
perusahaan, terutama pihak-pihak yang memiliki hubungan atau kepentingan
dengan perusahaan. Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan,
maupun bagi pihak luar perusahaan menurut Kasmir (2014), yaitu:
a. Tujuan Profitabilias
1) Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan
dalam satu periode tertentu;
2) Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun
sekarang;
3) Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu;
4) Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal
sendiri;
22
5) Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri;
6) Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal sendiri dsb.
Sementara itu, manfaat yang diperoleh menurut Kasmir (2014:198) adalah:
a. Manfaat Profitabilitas
1) Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam
satu periode;
2) Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun
sekarang;
3) Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu;
4) Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri;
5) Mengentahui seluruh produktivitas seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
B. Pengaruh Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen
1. Pengaruh Likuiditas terhadap Profitabilitas
Likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya yang
telah jatuh tempo. Riyanto (2008:25) menyatakan bahwa likuiditas adalah
masalah yang berhubungan dengan kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi.
23
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2007), Afriyanti
(2011) dan Dewi (2015) yang menyatakan bahwa likuiditas (CR) berpengaruh
negatif signifikan terhadap Profitabilitas.
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh (Elfianto Nugroho,
2012) menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki rasio lancar yang
semakin besar, maka menunjukkan semakin besar kemampuan likuiditas. Hal
ini menunjukkan perusahaan melakukan penempatan dana yang besar pada
sisi aktiva lancer. Penempatan dana yang besar ini memiliki dua efek yang
sangat berlainan. Di satu sisi, likuiditas perusahaan semakin baik. Namun
disisi lain perusahaan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan tambahan
laba, karena dana yang seharusnya digunakan untuk investasi yang
menguntungkan untuk perusahaan, dicadangkan untuk memenuhi likuiditas.
Berdasarkan uraian, maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut:
H1 : Likuiditas berpengaruh negatif terhadap profitabilitas
2. Pengaruh Struktur Aktiva terhadap Profitabilitas
Stuktur aset perusahaan memainkan peranan penting dalam
menentukkan pembiayaan, perusahaan yang memiliki aktiva tetap yang tinggi,
maka akan banyak menggunakan hutang jangka panjang dalam pendanaanya.
Aktiva tetap merupakan aset yang sering dipergunakan perusahaan sebagai
jaminan untuk mendapatkan pinjaman, sehingga jika perusahaan tersebut
memiliki aktiva tetap yang besar maka perusahaan akan mudah untuk
mendapatkan pinjaman atau hutang.
24
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Mas’ud (2009) dan Wimelda dan Marlinah (2013).yang menyatakan bahwa
Struktur Aktiva (FAR) memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap
Profitabilitas.
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Brigham dan
Houston (2006) menyatakan bahwa perusahaan yang asetnya cocok sebagai
jaminan atas pinjaman cenderung lebih banyak menggunakan hutang dan juga
sesuai dengan pecking order theory yang menjadikan hutang sebagai alternatif
untuk pembiayaan eksternal.
H2 : Struktur Aktiva berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.
3. Pengaruh Leverage terhadap Profitabilitas
Brigham dan Houston (2009:104) menyatakan bahwa rasio hutang
yang lebih rendah dapat mengurangi resiko jika terjadi likuidasi. Hal tersebut
menunjukkan bahwa perusahaan memiliki aktiva yang lebih besar dari pada
hutangnya sehingga perusahaan dapat mengelola aktivanya yang dapat
memberikan pengaruh positif dan berdampak pada kenaikan profitabilitas
perusahaan. Berdasarkan Pecking Order Theory, semakin besar rasio ini,
menunjukkan bahwa semakin besar biaya yang harus ditanggung perusahaan
untuk memenuhi kewajiban yang dimilikinya. Penelitian yang dilakukan oleh
Akbar (2014) menyebutkan bahwa adanya pengaruh negatif antara rasio
hutang terhadap profitabilitas. Artinya apabila rasio hutang mengalami
kenaikan maka profitabilitas perusahaan akan menurun. Hal tersebut dapat
25
mengakibatkan kegagalan perusahaan dalam membayar bunga atas hutang
sehingga menyebabkan kesulitan keuangan yang dapat berakhir dengan
kebangkrutan.
Penelitian yang dilakukan Sunarto, Agus Prasetyo Budidan Zella
Serrasqueiro (2009) menunjukkan bahwa leverage berpengaruh negatif
terhadap profitabilitas. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dibuat
hipotesis sebagai berikut:
H3 : Leverage berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.
4. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Profitabilitas
Kepemilikan institusional merupakan kondisi dimana institusi
memiliki saham dalam suatu perusahaan. Institusi tersebut dapat berupa
institusi pemerintah, institusi swasta, domestik maupun asing (Widarjo, 2010).
Keberadaan investor institusional dianggap mampu menjadi mekanisme
monitoring yang efektif dalam setiap keputusan yang diambil oleh manajer.
Semakin besar kepemilikan institusi maka semakin besar dorongan untuk
mengawasi manajemen sehingga kinerja perusahaan akan meningkat yang
akan menguntungkan pemegang saham karena mendapatkan banyak
keuntungan. Manuaba (2012) menemukan hasil bahwa struktur kepemilikan
institusional secara parsial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas dan
hubungan positif. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dibuat hipotesis
sebagai berikut:
H4 : Kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap profitabilitas.
26
C. Penelitian Terdahulu
Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian
terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapun
hasil-hasil penelitian yang dijadikan perbandingan tidak terlepas dari topik
penelitian yaitu mengenai kebijakan hutang perusahaan. Dalam penelitian ini
penulis memaparkan penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan
yang akan diteliti tentang analisis pengaruh likuiditas, struktur aktiva,leverage dan
kepemilikan institusional terhadap profitabilitas.
Penelitian yang dilakukan Agus Wibowo dan Sri Wartini (2012) yang
berjudul Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas dan Leverage terhadap Profitabilitas
pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tujuan penelitian ini
adalah untuk menganalisis pengaruh efisiensi modal kerja,likuiditas dan leverage
terhadap profitabilitas. Hasil analisis menunjukkan bahwa efisiensi modal kerja
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Sedangkan likuiditas dan leverage
tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.
Andreani Caroline Barus dan Leliani (2013) dalam penelitiannya yang
berjudul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Adapun variabel
independen yang dipakai adalah Current Ratio (CR), Total Asset Turnover
(TATO), Debt to Equity Ratio (DER), Debt Ratio (DR), Pertumbuhan Penjualan
dan Ukuran Perusahaan. Variabel dependennya adalah Profitabilitas. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa pengujian secara simultan diketahui bahwa
27
Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO), Debt To Equity Ratio (DER),
Debt Ratio (DR), Pertumbuhan Penjualan dan Ukuran Perusahaan berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas. Namun secara parsial Total Asset Turnover
(TATO), Debt Ratio (DR) dan Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap
profitabilitas, sedangkan Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER) dan
Pertumbuhan Penjualan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
profitabilitas.
Waqas dan Mobeen Ur Rehman (2014) dalam penelitiannya yang berjudul
Impact of Liquidity and Solvency on Profitability Chemical Sector of Pakistan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh positif
signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan solvabilitas berpengaruh negatif
signifikan terhadap profitabilitas.
A.A. Wela Yulia Putra dan Ida Bagus Badjra (2015) dalam penelitiannya
yang berjudul Pengaruh Leverage, Pertumbuhan Penjualan dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Industri Makanan dan
Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2008-2013. Hasil
dari penelitian ini menujukkan bahwa leverage berpengaruh negatif signifikan
terhadap profitabilitas, sedangkan pertumbuhan penjualan dan ukuran perusahaan
tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas.
Ali Sulieman Alshatti (2015) dalam penelitiannya yang berjudul The
Effect of the Liquidity Management on Profitability in the Jordanian Commercial
Banks Period 2005-2012. Hasil dari penelitian ini menujukkan bahwa
28
manajemen likuiditas, rasio investasi, rasio aktiva, rasio modal, rasio likuiditas
dan rasio cepat tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
Nur Aini Widiastuti, Rina Arifati dan Abrar (2016) dalam penelitiannya
yang berjudul Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan,
Rasio Likuiditas dan Rasio Aktivitas Terhadap Profitabilitas Pada Sektor
Keuangan dan Perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2014.
Adapun variabel independen yang dipakai adalah Leverage, Ukuran Perusahaan,
Pertumbuhan Perusahaan, Rasio Likuiditas dan Rasio Aktivitas. Variabel
depennya adalah Profitabilitas. Hasil dari penelitian ini menujukkan bahwa
Leverage berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas dan Rasio
Aktivitas berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas. Sedangkan
Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Rasio Likuiditas tidak
berpengaruh terhadap profitabilitas.
Rinny Meidiyustiani (2016) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh
Modal Kerja, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Penjualan dan Likuiditas
Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Sektor Barang dan Konsumsi di Bursa
Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2014. Adapun variabel independen yang
dipakai adalah modal kerja, ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan dan
likuiditas. Variabel dependennya adalah profitabilitas. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa modal kerja dan pertumbuhan penjualan tidak
berbepangaruh signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan ukuran perusahaan
29
berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas dan likuiditas berpengaruh
signifikan positif terhadap profitabilitas.
Linda Ratnasari dan Budiyanto (2016) dalam penelitiannya yang berjudul
Pengaruh Leverage, Likuiditas, Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada
Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun variabel independen
yang dipakai adalah leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan. Variabel
dependennya adalah profitabilitas. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
leverage berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan likuiditas dan
ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
Septi Wulansari dan Imam Hidayat (2017) dalam penelitiannya yang
berjudul Pengaruh Struktur Modal, Likuiditas Terhadap Profitabilitas Perusahaan
Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011-2015.
Adapun variabel independen yang dipakai adalah struktur modal dan likuiditas.
Variabel dependennya adalah profitabilitas. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa struktur modal berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
profitabilitas, sedangkan likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas.
Farah Margaretha dan Adity (2017) dalam penelitiannya yang berjudul
Factors That Affect Profitability of Banks Comparative Study Between Indonesian
and Hong Kong. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rasio likuiditas,
rasio ekuitas dan rasio biaya berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
30
Rangkuman dari penelitian terdahulu yang mempunyai hubungan dengan
analisis profitabilitas terdapat pada tabel 2.1 berikut ini.
Tabel 2.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu
No Peneliti dan Judul
Penelitian
Variabel Persamaan Perbedaan Hasil
Penelitian
1
Agus Wibowo dan
Sri Wartini (2012)
“Efisiensi Modal
Kerja, Likuiditas
dan Leverage
Terhadap
Profitabilitas
Perusahaan
Manufaktur yang
Terdaftar di BEI”
Independen
Modal kerja,
Likuiditas
dan
Leverage
Dependen
Profitabilitas
Independen
Likuiditas
dan
Leverage
Dependen
Profitabilitas
Metode
Analisis
Tidak ada
Independen
Struktur
aktiva dan
Kepemilikan
institusional
Dependen
Tidak ada
Metode
Analisis
Regresi
Data Panel
Modal kerja
berpengaruh
signifikan
terhadap
profitabilitas
Likuiditas
dan leverage
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
profitabilitas
2
Andreani Caroline
dan Leliani (2012)
“Analisis Faktor-
Faktor yang
Mempengaruhi
Profitabilitas
Perusahaan
Manufaktur di
BEI”
Independen
Current
Ratio, Total
Asset
Turnover,
Debt to
Equity
Ratio, Debt
Ratio
Independen
Current
Ratio
Dependen
Profitabilitas
(ROA)
Independen
Struktur
aktiva,
Leverage
dan
Kepemilikan
Institusional
Secara
simultan
bahwa CR,
TATO,
DER, DR,
pertumbuhan
penjualan
dan ukuran
perusahaan
berpengaruh
31
No
Peneliliti dan
Judul
Penelitian
Variabel
Persamaan
Perbedaan
Hasil
Penelitian
Independen
pertumbuhan
penjualan
dan ukuran
perusahaan
Dependen
Profitabilitas
(ROA)
Metode
Analisis
Tidak ada
Metode
Analisis
Regresi
Data Panel
signifikan
terhadap
profitabilitas
Secara parsial
bahwa CR,
TATO, DER,
DR,
pertumbuhan
penjualan dan
ukuran
perusahaan
berpengaruh
signifikan
terhadap
profitabilitas
3
Waqas dan
Mobeen Ur
Rehman (2014)
“Impact of
Liquidity and
Solvency on
Profitability
Chemical
Sector of
Pakistan”
Independen
Likuiditas
dan
Solvabilitas
Dependen
Profitabilitas
(ROA)
Independen
Likuiditas
Dependen
Profitabilitas
(ROA)
Metode
Analisis
Tidak ada
Independen
Leverage,
struktur
aktiva dan
kepemilikan
institusional
Dependen
Tidak ada
Metode
Analisis
Regresi
Data Panel
Likuiditas
berpengaruh
signifikan
positif
siterhadap
profitabilitas
Solvabilitas
berpengaruh
signifikan
negatif terhadap
profitabilitas
32
No
Peneliliti dan
Judul
Penelitian
Variabel
Persamaan
Perbedaan
Hasil
Penelitian
4
A.A. Wela
Yulia dan Ida
Bagus Badjra
(2015)
“Pengaruh
Leverage,
Pertumbuahan
Penjualan dan
Ukuran
Perusahaan
Terhadap
Profitabilitas
Perusahaan
Sektor
Makanan dan
Minuman yang
Terdaftar di
BEI”
Independen
Leverage,
pertumbuhan
penjualan
dan ukuran
perusahaan
Dependen
Profitabilitas
Independen
Leverage
Dependen
Profitabilitas
Metode
Analisis
Tidak ada
Independen
Likuditas,
struktur
aktiva dan
kepemilikan
institusional
Dependen
Tidak ada
Metode
Analisis
Regresi
Data Panel
Leverage
berpengaruh
negatif
signifikan
terhadap
profitabilitas,
sedangkan
pertumbuhan
penjualan
dan ukuran
perusahaan
tidak
signifikan
terhadap
profitabilitas
5 Ali Sulieman
Alshatti (2015)
“The Effect of
the Liquidity
Management
on Profitability
in the
Jordanian
Commercial
Banks”
Independen
Rasio
investasi,
rasio
aktivitas,
rasio modal,
rasio
likuiditas
dan rasio
cepat
Dependen
Profitabilitas
Independen
Rasio
likuiditas
Dependen
Profitabilitas
Metode
Analisis
Tidak ada
Independen
Leverage,
Struktur
aktiva dan
kepemilikan
institusional
Dependen
Tidak ada
Metode
Regresi
Data Panel
Rasio
investasi,
rasio aktiva,
rasio modal,
rasio
likuiditas
dan rasio
cepat tidak
berpengaruh
terhadap
profitabilitas
33
No
Peneliliti dan
Judul
Penelitian
Variabel
Persamaan
Perbedaan
Hasil
Penelitian
6
Nur Aini, Rina
Arifati dan
Abrar (2016)
“Pengaruh
Leverage,
Ukuran
Perusahaan,
Pertumbuhan
Perusahaan,
Rasio Likuiditas
dan Rasio
Aktivitas
Terhadap
Profitabilitas
Sektor
Keuangan dan
Perbankan di
BEI”
Independen
Leverage,
ukuran
perusahaan,
pertumbuhan
perusahaan,
rasio
likuiditas
dan rasio
aktivitas
Dependen
Profitabilitas
Independen
Leverage
dan rasio
likuiditas
Dependen
Profitabilitas
Metode
Analisis
Tidak ada
Independen
Struktur
aktiva dan
kepemilikan
institusional
Dependen
Tidak ada
Metode
Analisis
Regresi
Data Panel
Leverage
berpengaruh
negatif
signifikan
terhadap
profitabilitas,
sedangkan
rasio
aktivitas
berpengaruh
positif
signifikan
terhadap
profitabilitas
Ukuran
perusahaan,
pertumbuhan
perusahaan
dan rasio
likuiditas
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
profitabilitas
7 Rinny
Meidiyustiani
(2016)
“Pengaruh
Modal Kerja,
Independen
Modal kerja,
ukuran
perusahaan,
Independen
Likuiditas
Independen
Leverage,
Struktur
aktiva dan
kepemilikan
institusional
Modal kerja
dan
pertumbuhan
penjualan
berpengaruh
34
No
Peneliliti dan
Judul
Penelitian
Variabel
Persamaan
Perbedaan
Hasil
Penelitian
Ukuran
Perusahaan,
Pertumbuhan
Penjualan dan
Likuiditas
Terhadap
Profitabilitas
Perusahaan
Sektor Barang
Konsumsi di
BEI”
pertumbuhan
penjualan
dan
likuiditas
Dependen
Profitabilitas
(ROA)
Dependen
Profitabilitas
(ROA)
Metode
Analisis
Tidak ada
Dependen
Tidak ada
Metode
Analisis
Regresi
Data Panel
signifikan
terhadap
profitabilitas
Ukuran
perusahaan
berpengaruh
negatif
signifikan
terhadap
profitabilitas,
sedangkan
likuiditas
berpengaruh
positif
signifikan
terhadap
profitabilitas
8 Linda Ratnasari
dan Budiyanto
(2016)
“Pengaruh
Leverage,
Likuiditas dan
Ukuran
Perusahaan
Terhadap
Profitabilitas
Perusahaan
Otomotif di
BEI”
Independen
Leverage,
likuiditas,
ukuran
perusahaan
Dependen
Profitabilitas
(ROA)
Independen
Leverage,
likuiditas,
Dependen
Profitabilitas
(ROA)
Metode
Analisis
Tidak ada
Independen
Struktur
aktiva dan
kepemilikan
institusional
Dependen
Tidak ada
Metode
Analisis
Regresi
Data Panel
Leverage
berpengaruh
signifikan
negatif
terhadap
profitabilitas
Likuiditas
dan ukuran
perusahaan
35
No
Peneliliti dan
Judul
Penelitian
Variabel
Persamaan
Perbedaan
Hasil
Penelitian
9
Septi
Wulansari dan
Imam Hidayat
(2017)
“Pengaruh
Struktur
Modal,
Likuiditas
Terhadap
Profitabilitas
Perusahaan
Makanan dan
Minuman di
BEI”
Independen
Struktur
modal dan
likuiditas
Dependen
Profitabilitas
(ROA)
Independen
Likuiditas
Dependen
Profitabilitas
(ROA)
Metode
Analisis
Tidak ada
Independen
Struktur
aktiva,
leverage
dan
kepemilikan
institusional
Dependen
Tidak ada
Metode
Analisis
Regresi
Data Panel
Struktur
modal dan
likuiditas
berpengaruh
positif
signifikan
terhadap
profitabilitas
10 Farah
Margaretha dan
Adity (2017)
“Factors That
Affect
Profitability of
Banks
Comparative
Study Between
Indonesian and
Hong Kong”
Independen
Rasio
Likuiditas,
rasio ekuitas,
rasio biaya
Dependen
Profitabilitas
(ROA)
Independen
Rasio
Likuiditas
Dependen
Profitabilitas
(ROA)
Metode
Analisis
Tidak ada
Independen
Struktur
aktiva,
leverage
dan
kepemilikan
institusional
Dependen
Tidak ada
Metode
Analisis
Regresi
Data Panel
Rasio
likuiditas,
rasio ekuitas
dan rasio
biaya
berpengaruh
signifikan
terhadap
profitabilitas
Sumber: kumpulan penelitian terdahulu
36
D. Kerangka Pemikiran
Dari pemaparan tinjauan pustaka di atas, maka susunan kerangka berpikir
teoritis yang dibangun adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
Kepemilikan
Institusional
Profitabilitas (ROA)
Likuiditas
Struktur Aktiva
Leverage
Uji Regresi Data Panel
Common Effect Fixed Effect Random Effect
Pemilihan Model Regresi Data Panel
Uji Chow Uji Hausman
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi
Analisis dan Pembahasan
Kesimpulan
Perusahaan Industri Barang Konsumsi Terdaftar di BEI (2012-2016)
37
E. Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis
dalam penelitian ini adalah :
1. Parsial
H0 : bi = 0 Tidak terdapat pengaruh variabel likuiditas, struktur aktiva,
leverage dan kepemilikan institusional secara parsial terhadap profitabilitas
perusahaan.
Ha : bi ≠ 0 Terdapat pengaruh variabel likuiditas, struktur aktiva, leverage
dan kepemilikan institusional secara simultan terhadap profitabilitas
perusahaan.
2. Simultan
H0 : b1–b5 = 0 Tidak terdapat pengaruh variabel likuiditas, struktur aktiva,
leverage dan kepemilikan institusional secara parsial terhadap profitabilitas
perusahaan.
Ha : b1–b5 ≠ 0 Terdapat pengaruh variabel likuiditas, struktur aktiva,
leverage dan kepemilikan institusional secara simultan terhadap
profitabilitas perusahaan.
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh likuiditas (CR), struktur
aktiva (FAR), leverage (DAR) dan kepemilikan institusional (INST) terhadap
profitabilitas (ROA). Dengan studi kasus pada perusahaan property dan real estate
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015. Data yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan
yang dipublikasikan oleh BEI melalui situs resminya www.idx.co.id.
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran,
baik kuantitatif maupun kualitatif, dari pada karakteristik tertentu mengenai
sekelompok obyek yang lengkap dan jelas (Usman, 2003). Adapun populasi
dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan kelompok property dan real
estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015 di mana data
diperoleh dari sumber data sekunder. Sumber data sekunder adalah data-data yang
dikumpulkan oleh peneliti melalui pihak kedua atau tangan kedua (Usman, 2003).
Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan dianggap
dapat menggambarkan populasinya (Soehartono, 1999). Teknik penentuan sampel
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode purposive sampling.
yakni metode pengambilan atas dasar penentuan karakteristik dan kriteria tertentu
39
yang sudah ditentukan (Sugiyono, 2009). Adapun kriteria penarikan sampel yang
digunakan peneliti yaitu sebagai berikut:
1. Perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) selama periode penelitian yaitu tahun 2012-2015.
2. Perusahaan yang memiliki data laporan keuangan lengkap selama periode
penelitian untuk faktor-faktor yang diteliti yaitu likuiditas, struktur aktiva,
leverage dan kepemilikan institusional.
3. Perusahaan selalu menghasilkan profit atau dengan kata lain tidak
mengalami kerugian selama periode pengamatan yaitu tahun 2012-2015
(Halim dan Faisal, 2016).
Alasan pemilihan sampel dengan kriteria tersebut bertujuan untuk
menghindari bias yang disebabkan oleh adanya perbedaan yang ekstrim.
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, maka jumlah sampel yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu berjumlah 10 perusahaan. Keterangan dalam proses
pengambilan sampel penelitian dapat dijelaskan pada tabel 3.1 berikut ini:
40
Tabel 3.1
Proses Pengambilan Sampel
No Keterangan
Tidak
Memenuhi
Kriteria
Akumulasi
1
Perusahaan property dan real estate
yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) selama periode
penelitian yaitu tahun 2012-2015.
-
30
2
Perusahaan yang memiliki data
laporan keuangan lengkap selama
periode penelitian untuk faktor- faktor
yang diteliti yaitu likuiditas, struktur
aktiva, leverage dan kepemilikan
institusional.
9 21
3
Perusahaan selalu menghasilkan profit
atau dengan kata lain tidak mengalami
kerugian selama periode pengamatan
yaitu tahun 2012-2015.
11 10
Jumlah Sampel 10
Tahun Penelitian 4
Jumlah Total Sampel Selama
Periode Penelitian
40
Sumber: Data diolah 2017
41
Perusahaan yang termasuk dalam sampel penelitian ini dapat dilihat
pada tabel 3.2 berikut ini:
Tabel 3.2
Sampel Penelitian
No. Nama Perusahaan Kode
1 PT Agung Podoromo Land Tbk. APLN
2 PT Alam Sutera Realty Tbk. ASRI
3 PT Bumi Serpong Damai Tbk. BSDE
4 PT Megapolitan Developments Tbk. EMDE
5 PT Gading Developments Tbk. GAMA
6 PT Perdana GapuraprimaTbk. GPRA
7 PT Greenwood Sejahtera Tbk. GWSA
8 PT Lippo Karawaci Tbk. LPKR
9 PT Metropolitan Kentjana Tbk. MKPI
10 PT Metropolitan Land Tbk. MTLA
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, data dikumpulkan dengan menggunakan metode
studi pustaka dan dokumentasi. Studi pustaka dilakukan dengan mengolah
literatur, artikel, jurnal maupun media tertulis lain yang berkaitan dengan topik
pembahasan dalam penelitian ini. Sedangkan dokumentasi dilakukan dengan
42
mengumpulkan sumber-sumber data dokumenter seperti laporan tahunan
perusahaan yang menjadi sampel penelitian.
D. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan bentuk data panel (pool) yakni data yang
merupakan gabungan antara data runtut waktu (time series) dan data seksi silang
(cross section). Oleh karena itu, data panel memiliki gabungan karakteristik
keduanya yaitu data yang terdiri atas beberapa objek dan meliputi beberapa waktu
(Winarno, 2009: 91).
Uji regresi panel ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara
variabel independen (bebas) yang terdiri dari current ratio (CR), fixed asset ratio
(FAR), debt to total asset ratio (DAR), dan kepemilikan institusional (INST)
terhadap variabel dependen return on asset (ROA). Pengelolaan data dalam
pennelitian ini menggunakan software Eviews 9 untuk menjelasakan hubungan
antara variabel independen dan variabel dependen melalui data panel.
Ketika kita melakukan suatu observasi perilaku unit ekonomi seperti
rumah tangga, perusahaan, atau negara, kita tidak hanya akan melakukan
observasi terhadap unit-unit tersebut didalam waktu bersamaan, tetapi juga
perilaku unit-unit tersebut pada berbagai periode waktu. Menurut Widarjono
(2009:229), penggunaan data panel dalam sebuah observasi mempunyai beberapa
keuntungan yang diperoleh. Pertama, data panel yang merupakan gabungan dua
data time series dan cross section mampu menyediakan data yang lebih banyak
43
sehingga akan lebih menghasilkan degree of freedom yang lebih besar. Kedua,
menggabungkan informasi dari data time series dan cross section dapat mengatasi
masalah yang timbul ketika ada masalah penghilangan variabel (omitted-
variabel).
Model regresi panel dalam penelitian ini adalah:
Keterangan :
Y = Variabel dependen (Profitabilitas)
= Konstanta
- = Koefisien regresi
= Variabel independen 1 (Current Ratio)
= Variabel independen 2 (Fixed Asset Ratio)
= Variabel independen 3 (Debt to Total Asset Ratio)
= Variabel independen 4 (Struktur Kepemilikan Institusional)
= Faktor error
1. Estimasi Model Data Panel
Metode estimasi model regresi dengan menggunakan data panel dapat
dilakukan melalui tiga pendekatan (Widarjono, 2009:231), antara lain:
44
a. Metode Common Effect atau Pooled Least Square (PLS)
Pooled least square model merupakan metode estimasi model
regresi data panel yang paling sederhana dengan asumsi intercept dan
koefisien slope yang konstan antar waktu dan cross section (common
effect). Dalam pendekatan ini tidak memperhatikan dimensi individu
maupun waktu. Diasumsikan bahwa perilaku data antar perusahaan
sam11a dalam berbagai kurun waktu (Widarjono, 2009:231).
Pada dasarnya model common effect sama seperti OLS dengan
meminimumkan jumlah kuadrat, tetapi data yang digunakan bukan data
time series atau data cross section saja melainkan data panel yang
diterapkan dalam bentuk pooled. Bentuk untuk model ordinary least
square adalah (Widarjono, 2009:231):
untuk i = 1, 2,…, n dan t = 1, 2,…, t
b. Metode Fixed Effect Model (FEM)
Teknik model fixed effect adalah teknik mengestimasi data panel
dengan menggunakan variabel dummy untuk menangkap adanya
perbedaan intersep. Pengertian fixed effect ini didasarkan adanya
perbedaan intersep antara perusahaan namun intersepnya sama antar
waktu (time in variant). Di samping itu, model ini juga mengasumsikan
bahwa koefisien regresi (slope) tetap antar perusahaan dan antar waktu.
45
Salah satu cara paling sederhana untuk mengetahui perbedaan adalah
dengan mengasumsikan bahwa intersep adalah berbeda antar perusahaan
sedangkan slopenya tetap sama antar perusahaan (Widarjono, 2009:232).
Pendekatan dengan variabel dummy ini dikenal dengan sebutan
fixed effect model atau least square dummy variabel (LSDV) atau disebut
juga covariance model. Persamaan pada estimasi dengan menggunakan
Fixed Effect Model dapat ditulis dalam bentuk sebagai berikut (Widarjono,
2009: 232) :
dimana: i = 1, 2,…, n dan t = 1, 2,…, t D = dummy
c. Metode Random Effect Model (REM)
Random effect model merupakan metode estimasi model regresi
data panel dengan asumsi koefisien slop konstan dan intercept berbeda
antar individu dan antar waktu (random effect). Dimasukannya variabel
dummy di dalam fixed effect model bertujuan untuk mewakili
ketidaktahuan tentang model yang sebenarnya. Namun, ini juga membawa
konsekuensi berkurangnya derajat kebebasan (degree of freedom) yang
pada akhirnya mengurangi efisiensi parameter. Masalah ini bisa diatasi
dengan menggunakan variabel gangguan (error terms) yang dikenal
dengan metode Random Effect. Model ini akan mengestimasi data panel di
46
mana variabel gangguan mungkin saling berhubungan antar waktu dan
antar individu. Model yang tepat digunakan untuk mengestimasi Random
Effect adalah Generalized Least Square (GLS) sebagai estimatornya,
karena dapat meningkatkan efisiensi dari least square (Widarjono,
2009:235).
Bentuk umum untuk Randon Effect adalah:
Dimana:
ui ~ N (0, δu2) = komponen cross section error
vt ~ N (0, δv2) = komponen time series error
wit ~ N (0, δw2) = komponen eror kombinasi
2. Tahap Analisis Data
Menurut Widarjono (2009:238), untuk memilih model mana yang
paling tepat digunakan untuk pengolahan data panel, maka terdapat beberapa
pengujian yang dapat dilakukan, antara lain:
a. Uji Chow
Menurut Widarjono (2009:238), Uji Chow adalah pengujian untuk
memilih apakah model yang digunakan pooled least square model atau
fixed effect model. Dalam pengujian ini dilakukan dengan hipotesis
sebagai berikut:
H0: Pooled least square model (PLS)
Ha: Fixed effect model (FEM)
dengan
47
Dasar penolakan terhadap hipotesis di atas adalah dengan
membandingkan perhitungan F statistik dengan F tabel. Perbandingan
dipakai apabila hasil F hitung lebih besar (>) dari F tabel, maka H0 ditolak
yang berarti model yang lebih tepat digunakan adalah fixed effect model..
Begitupun sebaliknya, jika F hitung lebih kecil (<) dari F tabel, maka H0
diterima dan model yang lebih tepat digunakan adalah common effect
model (Gujarati, 2009:257).
Menurut Baltagi (2005:13), perhitungan F statistik untuk Uji Chow
dapat dilakukan dengan rumus:
Dimana:
RRSS : Restricted residual sums of square error dari model common
effect
URSS : Unrestricted residual sums of square error dari model fixed
effect
N : Jumlah individual (cross section)
T : Jumlah series waktu (time series)
K : Jumlah variabel independen dan dependen
Sedangkan F tabel diperoleh dari:
F-tabel = | α : df (n-1, nt – n – k) |
48
b. Uji Hausman
Menurut Widarjono (2009:240-241), Hausman Test adalah
pengujian statistik untuk memilih apakah model fixed effect atau random
effect yang lebih tepat digunakan dalam regresi data panel. Uji ini
dikembangkan oleh Hausman dengan didasarkan pada ide bahwa LSDV
di dalam model fixed effect dan GLS adalah efisien sedangkan model OLS
adalah tidak efisien, di lain pihak alternatifnya metode OLS efisien dan
GLS tidak efisien. Karena itu uji hipotesis nulnya adalah hasil estimasi
keduanya tidak berbeda sehingga Uji Hausman bisa dilakukan
berdasarkan perbedaan estimasi tersebut. Pengujian dilakukan dengan
estimasi berikut:
H0: Random Effect Model
H1: Fixed Effect Model
Jika chi-square hitung > chi-square tabel berarti H0 ditolak,
artinya model yang digunakan adalah fixed effect model. Jika chi-sqaure
hitung < vhi-square tabel berarti H1 ditolak, artinya model yang
digunakan adalah fixed effect model (Gujarati dan Porter, 2009).
3. Uji Dasar Asumsi Klasik
Salah satu asumsi yang digunakan dalam metode OLS adalah tidak
ada hubungan linear antara variabel independen. Sebelum melakukan uji
statistic maka model harus diuji dahulu masalah ketepatan modelnya melalui
49
uji spesifikasi dan diagnosis model. Asumsi-asumsi yang melatarbelakangi
penggunaan metode OLS adalah sebagai berikut (Widarjono, 2010:75):
a. Uji Normalitas
Menurut Winarno (2011), untuk mengetahui normalitas sebuah
data dapat dilakukan dengan melihat koefisien Jarque Bera dan
probabilitasnya. Kedua angka ini bersifat saling mendukung.
1) Bila nilai Jarque Bera tidak signifikan (lebih kecil dari 2), maka Ho
diterima dan data berdistribusi normal.
2) Bila probabilitas lebih besar dari 5% (bila menggunakan tingkat
signifikansi tersebut), maka Ho diterima dan data berdistribusi normal.
b. Uji Multikolineritas
Menurut Suliyanto (2011), multikolinearitas merupakan peristiwa
di mana terjadi linier yang mendekat sempurna antar dua variabel bebas.
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi yang
terbentuk ada korelasi yang tinggi atau sempurna di antara variabel bebas
atau tidak. Menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel bebas (independen). Adanya multikolinearitas atau korelasi yang
tinggi antar variabel independen dapat dideteksi dengan beberapa cara,
salah satunya yaitu Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Dalam
penelitian ini menggunakan uji multikolinieritas metode Tolerance dan
Variance Inflation Factor (VIF) dimana nilai batas korelasi antar variabel
independen tidak lebih dari 0.90.
50
(Ghozali, 2013) Adapun persamaan uji multikolinearitas sebagai
berikut:
c. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas berarti terdapat variabel gangguan yang tidak
konstan. Masalah heteroskedastisitas lebih sering muncul pada data cross
section daripada time series. Dalam hal ini, apabila nilai probabilitasnya >
a 5% (0,05) maka data tersebut bebas dari masalah heteroskedastisitas.
Namun, apabila nilai probabilitasnya < a 5% (0,05) maka dapat
disimpulkan bahwa data tersebut terdapat masalah heteroskedastisitas.
Data yang baik adalah data yang tidak mengandung heteroskedastisitas
atau bebas dari masalah heteroskedastisitas (Widarjono, 2010).
Ada dua cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas
yaitu metode grafik dan metode statistik. Metode grafik relatif lebih
mudah dilakukan namun memiliki kelemahan yang cukup signifikan
karena jumlah pengamatan mempengaruhi tampilannya. Semakin sedikit
jumlah pengamatan semakin sulit menginterprestasikan hasil grafik plots.
Sementara itu, metode statistik memiliki beberapa cara dalam mendeteksi
heteroskedastisitas diantaranya yaitu Glesjer, White, Breusch-Pagan-
Godfrey, Harvey dan Park. Dalam penelitian ini, cara yang digunakan
dalam mendeteksi heteroskedastisitas adalah metode statistik cara Uji
51
White. Adapun persamaan deteksi heteroskedastisitas dengan Uji White
dapat ditulis sebagai berikut:
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Autokorelasi
muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu satu sama
lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak
bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan
pada data rentet waktu (time series) karena “gangguan” pada seorang
individu kelompok cenderung mempengaruhi “gangguan” pada individu
kelompok yang sama pada periode berikutnya. Pada data cross section
(silang waktu), masalah autokorelasi relatif jarang terjadi karena
“gangguan” pada observasi yang berbeda berasal dari individu kelompok
yang berbeda. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari
autokorelasi (Ghozali, 2013). Ada beberapa cara yang dapat digunakan
untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi diantaranya yaitu metode
Durbin-Watson (DW test), metode Lagrange Multiplier (LM test),
metode Breusch-Godfrey (B-G test) dan metode Run Test. Dalam
penelitian ini, penulis menggunakan uji Lagrange Multiplier (LM test)
52
untuk mendeteksi autokorelasi. Adapun rumus uji autokorelasi secara
umum dapat dituliskan sebagai berikut:
Sementara itu, untuk deteksi autokorelasi dengan uji Lagrange Multiplier
(LM test) dapat ditulis persamaan sebagai berikut:
4. Pengujian Hipotesis
a. Uji t (Uji Signifikansi Parsial)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel penjelas (independen) secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:98).
Uji statistik t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh
pengaruh likuiditas, struktur aktiva, solvablitas dan kepemilikan
institusional secara individual dalam menerangkan variasi profitabilitas.
Penelitian ini juga dilakukan untuk mecari pengaruh paling besar
di antara variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel
independen yang paling berpengaruh terhadap variabel dependen dapat
dilihat dari tabel Coefficients, pada kolom Standardized Coefficients
dengan nilai tertinggi.
53
Uji t dapat dilakukan dengan mengamati nilai signifikansi t.
Apabila tingkat signifikansi dari t hitung < tingkat signifikansi yang
ditentukan (α = 0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatifnya (Ha) yang hendak
diuji adalah sebagai berikut:
1) Ho : b1 = 0; tidak terdapat pengaruh variabel likuiditas secara parsial
terhadap profitabilitas.
Ha : b1 ≠ 0; terdapat pengaruh variabel likuiditas secara parsial
terhadap profitabilitas.
2) Ho : b2 = 0; tidak terdapat pengaruh variabel struktur aktiva secara
parsial terhadap profitabilitas.
Ha : b2 ≠ 0; terdapat pengaruh variabel struktur aktiva secara parsial
terhadap profitabilitas.
3) Ho : b3 = 0; tidak terdapat pengaruh variabel leverage secara parsial
terhadap profitabilitas.
Ha : b3 ≠ 0; terdapat pengaruh variabel leverage secara parsial
terhadap profitabilitas.
4) Ho : b4 = 0; tidak terdapat pengaruh variabel kepemilikan institusional
secara parsial terhadap profitabilitas.
Ha : b4 ≠ 0; terdapat pengaruh variabel kepemilikan institusional
secara parsial terhadap profitabilitas.
54
b. Uji F (Uji Signifikansi Simultan)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat
(Ghozali, 2011:98).
Uji statistik F ini dilakukan untuk menunjukkan apakah likuiditas,
fixed asset ratio, debt to total asset ratio dan kepemilikan institusional
secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap
profitabilitas. Uji F dapat dilakukan dengan mengamati nilai signifikansi
F. Apabila tingkat signifikansi dari F hitung < tingkat signifikansi yang
ditentukan (α = 0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatifnya (Ha) yang hendak
diuji adalah sebagai berikut:
Ho : b1, b2, b3, b4 = 0; likuiditas, struktur aktiva, leverage dan
struktur kepemilikan institusional tidak
memiliki pengaruh secara simultan
terhadap profitabilitas.
Ha : b1, b2, b3, b4, b5 ≠ 0; likuiditas, struktur aktiva, leverage dan
struktur kepemilikan institusional
memiliki pengaruh secara simultan
terhadap profitabilitas.
55
c. Uji R2 (Koefisien Determinasi)
Menurut Ghozali (2011:97) koefisien determinasi (R2) pada
intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol
dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.
Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variasi variabel dependen.
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah
bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam
model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti
meningkat, tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti
menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2. Nilai Adjusted R
2
dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke
dalam model (Ghozali, 2011:97).
E. Operasional Variabel Penelitian
1. Variabel Dependen
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
profitabilitas (ROA). Return on Asset (ROA) menunjukkan kemampuan
56
perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan (Agus
Sartono, 2010:123). Adapun rumus yang digunakan dalam menghitung ROA
adalah:
(Wiagustini, 2010:81)
2. Variabel Independen
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
likuiditas (CR), struktur aktiva (FAR), leverage (DAR), dan struktur
kepemilikan institusional (INST).
Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu:
a. Likuiditas
Variabel independen yang pertama yaitu likuiditas. Indikator yang
digunakan untuk mengukur likuiditas adalah Current Ratio. Untuk
mengukur Current Ratio mengacu pada penelitian Ambarwati (2015),
rumusnya adalah :
b. Struktur Aktiva
Struktur aktiva adalah perbandingan antara total aktiva tetap
dengan total aktiva perusahaan. Struktur aktiva diukur melalui rasio aktiva
57
tetap (fixed asset ratio). Secara sistematis dapat diformulasikan sebagai
berikut:
c. Leverage
Variabel leverage dalam penelitian ini diukur dengan debt to total
assets ratio. Debt to total assets ratio merupakan rasio yang menunjukkan
berapa bagian dari aktiva yang digunakan untuk menjamin utang. Rumus
yang digunakan untuk menghitung leverage adalah:
d. Kepemilikan Institusional
Menurut Mirawati (2013), pengukuran variabel kepemilikan
institusional menggunakan persentase saham yang di peroleh dari jumlah
saham yang dimiliki institusi dibagi dengan jumlah keseluruhan saham
yang beredar. Rumus yang digunakan untuk menghitung struktur
kepemilikan institusional:
58
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Deskripsi Objek Penelitian
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pembahasan dan analisis data
yang berhubungan anatara variabel dependen dengan variabel independen.
Variabel independen meliputi current ratio (CR), fixed asset ratio (FAR),
debt to total asset ratio (DAR) dan kepemilikan institusional (INST).
Sedangkan untuk variabel dependennya yaitu profabilitas yang diukur dengan
ROA. Dalam bab ini juga akan dibahas mengenai pengumpulan data analisis
deskriptif, pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil pengujian yang telah
dilakukan selama penelitian. Penelitian ini menggunakan metode analisis
regresi panel dengan menggunakan aplikasi E-views 9.
Objek penelitian ini menggunakan sampel perusahaan property dan
real estate yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia). Penelitian ini
menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan periode
2012-2015. Data ini diperoleh dari situs resmi BEI yaitu www.idx.co.id.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 30 perusahaan. Dari
keseluruhan populasi, dilakukan teknik pengambilan sampel purposive
sampling dengan menyeleksi perusahaan yang memenuhi kriteria yang telah
ditetapkan dalam penelitian ini. Dan berdasarkan teknik pengambilan sampel
59
maka diperoleh 10 perusahaan yang layak dijadikan sampel dalam penelitian
ini.
2. Profil Perusahaan yang Menjadi Objek Penelitian
a. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN)
Agung Podomoro Land Tbk (APLN) didirikan tanggal 30 Juli
2004 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2004. Kantor
pusat APLN beralamat di APL Tower, Jl. Letjen S. Parman Kav. 28,
Jakarta Barat 11470 – Indonesia.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Agung
Podomoro Land Tbk, antara lain: PT Indofica (pengendali) (64,76%), PT
Prudential Life Assurance-Ref (6,73%), Saham Treasuri (5,54%) dan PT
Simfoni Gema Lestari (5,07%).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
APLN meliputi usaha dalam bidang real estate, termasuk pembebasan
tanah, pengembang, dan penjualan tanah, baik tanah untuk perumahan,
maupun tanah untuk industri, serta penjualan tanah berikut bangunannya.
Kegiatan usaha yang dijalankan APLN meliputi pembebasan tanah,
pengembang real estate, persewaan dan penjualan tanah berikut
bangunannya atas apartemen, pusat perbelanjaan dan perkantoran dengan
proyek Mediterania Garden Residence 2, Central Park, Royal Mediterania
Garden, Garden Shopping Arcade, Gading Nias Emerald, Gading Nias
60
Residence, Grand Emerald, Gading Nias Shopping Arcade, Madison Park
dan Garden Shopping Arcade 2 serta melakukan investasi pada entitas
anak dan asosiasi.
Pada tanggal 1 November 2010, APLN memperoleh pernyataan
efektif Bapepam – LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana
Saham APLN (IPO) kepada masyarakat sebanyak 6.150.000.000 saham
dengan nilai nominal Rp100,- per saham serta harga penawaran Rp365,-
per saham. Pada tanggal 11 November 2010, saham tersebut telah
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
b. PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI)
Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) didirikan dengan nama PT
Adhihutama Manunggal tanggal 3 November 1993 dan mulai melakukan
kegiatan operasional dengan pembelian tanah dalam tahun 1999. Kantor
pusat ASRI terletak di Wisma Argo Manunggal, Lt. 18, Jl. Jend. Gatot
Subroto Kav. 22, Jakarta 12930 – Indonesia.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Alam Sutera
Realty Tbk, yaitu: PT Tangerang Fajar Industrial Estate (pengendali)
(25,21%) dan PT Manunggal Prime Development (pengendali) (18,68%).
Adapun pengendali utama Alam Sutera Realty Tbk adalah Keluarga Tuan
The Ning King.
Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan
ASRI dalam bidang pembangunan dan pengelolaan perumahan, kawasan
61
komersial, kawasan industri, dan pengelolaan pusat pembelanjaan, pusat
rekreasi serta perhotelan (pengembangan kawasan terpadu). Saat ini
proyek real estate utama yang dimiliki oleh ASRI dan anak usahanya,
adalah: berlokasi di Tangerang (proyek Kota Mandiri Alam Sutera di
Serpong, Kota Mandiri Suvarna Sutera di Pasar Kemis dan Kota Ayodhya
di pusat kota), Jakarta (proyek gedung perkantoran The Tower dan Wisma
Argo Manunggal) dan Bali (Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana).
Pada tanggal 7 Desember 2007, ASRI memperoleh pernyataan
efektif dari Bapepam – LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana
Saham ASRI (IPO) kepada masyarakat sebanyak 3.142.000.000 saham
dengan nilai nominal Rp 100,- per saham dan harga penawaran sebesar Rp
105,- per saham. Pada tanggal 18 Desember 2007, saham tersebut telah
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
c. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)
Bumi Serpong Damai Tbk (BSD City) (BSDE) didirikan 16
Januari 1984 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1989.
Kantor pusat BSD City terletak di Sinar Mas Land Plaza, BSD Green
Office Park, Tangerang. Proyek real estat BSDE berupa Perumahan Bumi
Serpong Damai yang berlokasi di Kecamatan Serpong, Kecamatan Legok,
Kecamatan Cisauk dan Kecamatan Pagedangan, Propinsi Banten. BSDE
dan anak usaha (grup) termasuk dalam kelompok usaha PT Paraga
62
Artamida, sedangkan pemegang saham akhir Grup adalah Sinarmas Land
Limited yang berkedudukan di Singapura.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Bumi
Serpong Damai Tbk, antara lain: PT Paraga Artamida (26,57%) dan PT
Ekacentra Usahamaju (26,47%). Saat ini, BSDE memiliki anak usaha
yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni Duta Pertiwi Tbk
(DUTI).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
BSDE adalah berusaha dalam bidang pembangunan real estat. Saat ini
BSDE melaksanakan pembangunan kota baru sebagai wilayah
pemukiman yang terencana dan terpadu yang dilengkapi dengan
prasarana-prasarana, fasilitas lingkungan dan penghijauan dengan nama
BSD City.
Pada tanggal 28 Mei 2008, BSDE memperoleh pernyataan efektif
dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham
BSDE (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.093.562.000 dengan nilai
nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp550,- per saham.
Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
tanggal 06 Juni 2008.
d. PT Megapolitan Developments Tbk (EMDE)
Megapolitan Developments Tbk (dahulu PT Megapolitan
Developments Corporation) (EMDE) didirikan tanggal 10 September
63
1976 dan memulai aktivitas usaha komersialnya sejak tahun 1978. EMDE
berdomisili di Bellagio Residence, Jl. Kawasan Mega Kuningan Barat
Kav. E4 No.3, Kuningan Timur, Setia Budi, Jakarta Selatan 12950 –
Indonesia.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Megapolitan
Developments Tbk, yaitu: PT Cosmopolitan Persada Developments
(pengendali) (66,78%) dan Credit Suisse AG Singapore Trust A/C Clients
– 2023904000 (6,90%).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
EMDE adalah bergerak dalam bidang pembangunan real estat terutama
pembangunan pertokoan dan pemukiman. Kegiatan usaha EMDE saat ini
lebih difokuskan pada pengembangan dan investasi bisnis properti.
Proyek-proyek yang sedang dikembangkan EMDE, antara lain: superblok
Centro Cinere yang berlokasi di Cinere, superblok Vivo Sentul terletak di
antara Bogor-Sentul-Cibinong-Jakarta dan melalui anak usaha (PT Titan
Property) mengembangkan apartemen The Habitat @ Karawaci yang
berlokasi di Karawaci-Tangerang.
Pada tanggal 30 Desember 2010, EMDE memperoleh pernyataan
efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana
Saham EMDE (IPO) kepada masyarakat sebanyak 850.000.000 dengan
nilai nominal Rp100,- per saham saham dengan harga penawaran Rp250,-
64
per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia
(BEI) pada tanggal 12 Januari 2011.
e. PT Gading Development Tbk (GAMA)
Gading Development Tbk (GAMA) didirikan tanggal 18
Desember 2003 dengan nama PT Artha Asia Pratama dan memulai
kegiatan usaha komersialnya pada tahun 2009. Kantor pusat GAMA
beralamat di Gedung Office 8, Lt. 5 Unit E-F, SCBD Lot 28, Jl. Jend
Sudirman Kav.52-53 – Jakarta Selatan 12190 – Indonesia.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Gading
Development Tbk, antara lain: PT Gading Investment (35,99%) dan PT
Multi Daya Industri (23,99%). PT Daya Makmur Abadi merupakan induk
usaha terakhir GAMA.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
GAMA meliputi bidang pembangunan, jasa, perdagangan dan industri.
Kegiatan usaha yang dijalankan GAMA meliputi jasa pengelolaan proyek
pada anak usaha serta melakukan investasi pada anak usaha yang bergerak
di bidang jasa pengelolaan hotel dan pengembangan real estate. Proyek-
proyek Gading Development, meliputi apartemen (The Boutique di
Kemayoran, Gading Greenhil di Kelapa Gading dan The Spring
Residences di Ciputat) dan perumahan (Senopati Estate, Villa Permata
Tambun, Grand Regency Bekasi, Villa Permata Cikarang dan Sindang
Panon Regency).
65
Pada tanggal 29 Juni 2012, GAMA memperoleh pernyataan efektif
dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham
GAMA (IPO) kepada masyarakat sebanyak 4.000.000.000 dengan nilai
nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp105,- per saham
dan disertai 2.000.000.000 Waran seri I dan periode pelaksanaan mulai
dari 11 Januari 2013 sampai dengan 16 Juli 2015 dengan harga
pelaksanaan sebesar Rp105,- per saham. Saham dan Waran Seri I tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 11 Juli 2012.
f. PT Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA)
Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA) didirikan tanggal 21 Mei 1987
dengan nama PT Perdana Gapura Mas dan memulai kegiatan usaha
komersialnya pada tahun 1994. Kantor pusat GPRA terletak di The
Bellezza, Permata Hijau, Jl. Arteri Permata Hijau No. 34, Jakarta 12210.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Perdana
Gapuraprima Tbk, antara lain: PT Citraabadi Kotapersada (pengendali)
(33,44%), UBS AG Singapore, Non-Treaty Omnibus Account –
2091144090 (23,48%) dan PT Trans Property Investment (15,31%).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
GPRA bergerak dalam bidang pemborongan bangunan (kontraktor)
dengan memborong, melaksanakan, merencanakan serta mengawasi
pekerjaan pembangunan rumah-rumah dan gedung-gedung serta real
estate termasuk pembangunan perumahan, jual beli bangunan dan hak atas
66
tanahnya. Saat ini GPRA memiliki perumahan Bukit Cimangu Villa dan
Taman Raya Citayam berlokasi di Bogor dan perumahan Metro Cilegon,
Taman Raya Cilegon dan Anyer Pallazo berlokasi di Cilegon, serta
apartemen Kebagusan City berlokasi di Jakarta.
Pada tanggal 02 Oktober 2007, GPRA memperoleh pernyataan
efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana
Saham GPRA (IPO) kepada masyarakat sebanyak 962.000.000 dengan
nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp310,- per
saham dan disertai dengan penerbitan 192.400.000 Waran Seri I. Saham
Waram Seri I tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
tanggal 10 Oktober 2007.
g. PT Greenwood Sejahtera Tbk (GWSA)
Greenwood Sejahtera Tbk (GWSA) didirikan tanggal 16 April
1990 dan memulai aktivitas usaha komersialnya sejak tahun 2010. Kantor
pusat Greenwood berlokasi di Gedung TCC Batavia-Tower One Lantai
45, Jl. K.H. Mas Mansyur Kav. 126, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10220 –
Indonesia.
GWSA tergabung dalam kelompok usaha Kencana Graha Global
(KG Global). Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham
Greenwood Sejahtera Tbk, antara lain: PT Prima Permata Sejahtera dan
PT Kencana Graha Nusamandiri, dengan persentase kepemilikan masing-
masing sebesar 56,25% dan 23,24%.
67
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
GWSA adalah berusaha dalam bidang pembangunan dan pengembangan,
investasi, perdagangan, perindustrian, jasa dan angkutan. Kegiatan usaha
utama GWSA dan anak usaha adalah pengembangan real estat dengan
proyek The City Center – Batavia, Capital Square, Proyek JORR
(kawasan perkantoran dan apartemen, lokasi berdekatan dengan jalan toll
lingkar luar Jakarta) dan Proyek SBY2 (apartemen, lokasi dekat kawasan
industri Surabaya dan pelabuhan Tanjung Perak).
Pada tanggal 14 Desember 2011, Perusahaan memperoleh
pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum
Perdana Saham GWSA (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.600.000.000
dengan nilai nominal Rp100,- per saham saham dengan harga penawaran
Rp250,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada tanggal 23 Desember 2011.
h. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR)
Lippo Karawaci Tbk (LPKR) didirikan tanggal 15 Oktober 1990
dengan nama PT Tunggal Reksakencana. Kantor pusat LPKR terletak di
Jl. Boulevard Palem Raya No. 7, Menara Matahari Lantai 22-23, Lippo
Karawaci Central, Tangerang 15811, Banten – Indonesia.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Lippo
Karawaci Tbk, antara lain: Pacific Asia Holding Ltd (pengendali)
(17,88%) dan PT Metropolis Propertindo Utama (5,25%).
68
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
LPKR adalah dalam bidang real estat, pengembangan perkotaan (urban
development), pembebasan / pembelian, pengolahan, pematangan,
pengurugan dan penggalian tanah, membangun sarana dan prasarana /
infrastruktur, merencanakan, membangun, menyewakan, menjual, dan
mengusahakan gedung-gedung, perumahan, perkantoran, perindustrian,
perhotelan, rumah sakit, pusat perbelanjaan, pusat sarana olah raga dan
sarana penunjang, termasuk tetapi tidak terbatas pada lapangan golf, klub-
klub, restoran, tempat-tempat hiburan lain, laboratorium medik, apotik
beserta fasilitasnya baik secara langsung maupun melalui penyertaan
(investasi) ataupun pelepasan (divestasi) modal, menyediakan pengelolaan
kawasan siap bangun, membangun jaringan prasarana lingkungan dan
pengelolaannya, membangun dan mengelola fasilitas umum, serta jasa
akomodasi.
Kegiatan utama LPKR adalah bergerak dalam bidang Residential
& Urban Development, Large Scale Integrated Development, Retail
Malls, Healthcare, Hospitality and Infrastructure, dan Property and
Portfolio Management.
Lippo Karawaci memiliki anak usaha yang juga tercatat di Bursa
Efek Indonesia (BEI), yakni Siloam International Hospitals Tbk (SILO)
yang dimiliki secara tidak langsung melalui PT Megapratama Karya
Persada. Selain itu, Lippo Karawaci Tbk menguasai secara tidak langsung
69
54,37% saham Lippo Cikarang Tbk (LPCK) dan menguasai 4,92% secara
langsung dan tidak langsung 52,36% saham Gowa Makassar Tourism
Development Tbk (GMTD).
Pada tanggal 03 Juni 1996, LPKR memperoleh pernyataan efektif
dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham
LPKR (IPO) kepada masyarakat sebanyak 30.800.000 dengan nilai
nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp3.250,- per
saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada tanggal 28 Juni 1996.
i. PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI)
Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) didirikan 29 Maret 1972 dan
mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1975. Kantor pusat MKPI
berlokasi di Jalan Metro Duta Niaga Blok B5 Pondok Indah, Jakarta
Selatan.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham
Metropolitan Kentjana Tbk, antara lain: PT Karuna Paramita propertindo
(47,44%), PT Penta Cosmoploitan (7,49%), PT Buditama Nirwana
(7,15%), PT Dwitunggal Permata (7,09%) dan PT Apratima Sejahtera
(7,09%). Semua pemegang saham ini merupakan pemegang saham
pengendali.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
MKPI terutama meliputi bidang real estate, pembangunan, penyewaan dan
70
pengelolaan pusat perbelanjaan, apartemen, perkantoran, perumahan serta
jasa pemeliharaan, pembersihan dan pengelolaan. Kegiatan utama MKPI
adalah penyewaan ruang pusat perbelanjaan, perkantoran dan apartemen
dan penjualan tanah dan bangunan.
MKPI dan Anak Usaha memiliki dan mengelola pusat
perbelanjaan (Mal) Pondok Indah I, II dan Street Gallery, Pondok Indah
Office Tower I, II dan III, Pondok Indah Office Park dan Apartemen Golf
Pondok Indah I, II dan III serta proyek Real Estate perumahan Pondok
Indah, Taman Shangril La di Batam dan Pondok Indah Hotel.
Pada tanggal 29 Juni 2009, MKPI memperoleh pernyataan efektif
dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham
MKPI (IPO) kepada masyarakat sebanyak 95.000.000 dengan nilai
nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp2.100,- per
saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada tanggal 10 Juli 2009.
j. PT Metropolitan Land Tbk (MTLA)
Metropolitan Land Tbk (MTLA) didirikan tanggal 16 Pebruari
1994 dan mulai beroperasi secara komersial pada Desember 1994. Kantor
pusat Metland beralamat di Gedung Ariobimo Sentral Lt. 10, Jl. HR.
Rasuna Said Blok X-2 Kav. 5, Jakarta 12950 – Indonesia.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham
Metropolitan Land Tbk, antara lain: Northern Trust Company SA Reco
71
Newtown Pte. Ltd., Singapura (37,50%), PT Metropolitan Persada
Internasional (36,70%) dan DBS Bank LTD S/A PTSL as Trustee of NS
ASEAN Hospitality and Real Estate Fund (14,68%).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
MTLA terutama meliputi bidang pembangunan perumahan dan konstruksi
bangunan serta menyediakan jasa. Kegiatan usaha yang dijalankan
Metland meliputi pembebasan tanah, pengembang real estat, persewaan,
hotel dan penjualan tanah berikut bangunan rumah dan ruko serta
melakukan investasi pada entitas anak.
Proyek-proyek MTLA, meliputi: residensial (Metland Menteng,
Metland Puri, Metland Cyber City, Metland Tambun, Metland Transyogi,
Metland Cileungsi dan Metland Cibitung), pusat perbelanjaan (Mal
Metropolitan, Grand Metropolitan dan Plaza Metropolitan), hotel (Horison
Bekasi, Horison Seminyak, @HOM Tambun dan Metland Hotel Cirebon),
gedung perkantoran dan apartemen (M Gold Tower).
Pada tanggal 09 Juni 2011, MTLA memperoleh pernyataan efektif
dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham
MTLA kepada masyarakat sebanyak 1.894.833.000 dengan nilai nominal
Rp100,- per saham saham dengan harga penawaran Rp240,- per saham.
Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
tanggal 20 Juni 2011.
72
B. Analisis dan Pembahasan
1. Deskriptif Sampel
Penelitian ini menggunakan 10 perusahaan sebagai sampel penelitian.
Sepuluh perusahaan tersebut adalah perusahaan property dan real estate yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang data perusahaannya lengkap dari tahun
2012-2015 dan memenuhi kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Berikut
ini adalah daftar perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini:
Tabel 4.1
Nama Sampel Perusahaan
No. Nama Perusahaan Kode
1 PT Agung Podomoro Land Tbk APLN
2 PT Alam Sutera Realty Tbk ASRI
3 PT Bumi Serpong Damai Tbk BSDE
4 PT Megapolitan Developments Tbk EMDE
5 PT Gading Development Tbk GAMA
6 PT Perdana Gapuraprima Tbk GPRA
7 PT Greenwood Sejahtera Tbk GWSA
8 PT Lippo Karawaci Tbk LPKR
9 PT Metropolitan Kentjana Tbk MKPI
10 PT Metropolitan Land Tbk MTLA
Sumber: Data diolah
73
2. Deskriptif Variabel
Pada bagian ini akan dideskripsikan dari data masing-masing variabel
yang menampilkan karakteristik dari sampel yang digunakan dalam penelitian ini.
Karakteristik sampel tersebut meliputi: nilai rata-rata sampel, nilai maksimum,
dan nilai minimum untuk masing-masing variabel. Deskripsi dalam penelitian ini
meliputi 5 variabel, yaitu profitabilitas (ROA), likuiditas (CR), struktur aset
(FAR), leverage (DAR) dan kepemilikan institusional (INST). Adapun
perhitungan data variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Profitabilitas (ROA)
Profitabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan
antara keuntungan atau laba yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan
dengan kekayaan atau aset yang dimiliki untuk menghasilkan keuntungan
perusahaan (operating asset).
74
Tabel 4.2
Deskripsi Rata-rata ROA
No Emiten 2012 2013 2014 2015
1 APLN 0,06 0,05 0,04 0,05
2 ASRI 0,11 0,06 0,07 0,04
3 BSDE 0,09 0,13 0,14 0,07
4 EMDE 0,00 0,04 0,04 0,05
5 GAMA 0,01 0,02 0,03 0,00
6 GPRA 0,04 0,08 0,06 0,05
7 GWSA 0,21 0,07 0,11 0,19
8 LPKR 0,05 0,05 0,08 0,02
9 MKPI 0,14 0,13 0,10 0,16
10 MTLA 0,10 0,09 0,10 0,07
Rata-rata 0,08 0,07 0,08 0,07
Maksimum 0,21 0,13 0,14 0,19
Minumun 0,00 0,02 0,03 0,00
Sumber: Data diolah
Berdasarkan data hasil ROA dari masing-masing perusahaan pada
tabel 4.2, diketahui rata-rata tingkat ROA dari tahun 2012-2015 mengalami
fluktuasi. Rata-rata tingkat ROA pada tahun 2012 0,08. Untuk tingkat ROA
maksimum pada tahun 2012 dimiliki oleh PT Greenwood Sejahtera Tbk
dengan nilai 0,21 sedangkan untuk tingkat ROA minimum pada tahun 2012
dimiliki oleh PT Megapolitan Developments Tbk sebesar 0,00. Rata-rata
tingkat ROA pada tahun 2013 sebesar 0,07. Untuk tingkat ROA maksimum
pada tahun 2013 dimiliki oleh PT Bumi Serpong Damai Tbk dan PT
Metropolitan Kentjana Tbk sebesar 0,13 sedangkan untuk tingkat ROA
minimum pada tahun 2013 dimiliki oleh PT Gading Development Tbk sebesar
0,02. Rata-rata tingkat ROA pada tahun 2014 sebesar 0,08. Untuk tingkat
75
ROA maksimum pada tahun 2014 dimiliki oleh PT Bumi Serpong Damai Tbk
sebesar 0,14 sedangkan untuk tingkat ROA minimum pada tahun 2014
dimiliki oleh PT Gading Development Tbk sebesar 0,03. Pada tahun 2015
rata-rata tingkat ROA adalah sebesar 0,07. Untuk tingkat ROA maksimum
pada tahun 2015 dimiliki oleh PT Greenwood Sejahtera Tbk sebesar 0,19
sedangkan untuk tingkat ROA minimum pada tahun 2015 dimiliki oleh PT
Megapolitan Developments Tbk sebesar 0,00.
Nilai ROA yang semakin mendekati 100% berarti semakin baik
profitabillitas perusahaan karena setiap aktiva yang ada dapat menghasilkan
laba. Sedangkan rendahnya ROA suatu perusahaan menunjukkan keuntungan
atau profit yang diterima suatu perusahaan atas dikeluarkannya modal untuk
aktifitas perusahaannya menunjukkan keuntungan yang sedikit.
2. Likuiditas (CR)
Tabel 4.3
Deskripsi Rata-rata CR
No Emiten 2012 2013 2014 2015
1 APLN 1,56 1,68 1,83 1,39
2 ASRI 1,23 0,75 1,14 0,72
3 BSDE 2,90 2,67 2,06 2,73
4 EMDE 1,67 1,84 1,62 1,49
5 GAMA 1,43 1,89 2,03 2,17
6 GPRA 2,76 3,89 2,98 3,13
7 GWSA 2,67 5,72 3,73 3,52
8 LPKR 5,60 4,96 5,17 6,91
9 MKPI 0,66 0,39 0,64 0,93
10 MTLA 4,03 2,27 2,46 2,32
76
Rata-rata 2,45 2,61 2,37 2,53
Maksimum 5,60 5,72 5,17 6,91
Minumun 0,66 0,39 0,64 0,72
Sumber: Data diolah
Berdasarkan data hasil CR dari masing-masing perusahaan pada tabel
4.3, diketahui rata-rata tingkat CR dari tahun 2012-2015 mengalami kenaikan.
Rata-rata tingkat CR pada tahun 2012 sebesar 2,45. Untuk tingkat CR
maksimum pada tahun 2012 dimiliki oleh PT Lippo Karawaci Tbk sebesar
5,60 sedangkan untuk tingkat CR minimum pada tahun 2012 dimiliki oleh PT
Metropolitan Ketjana Tbk sebesar 0,66. Rata-rata tingkat CR pada tahun 2013
sebesar 2,61. Untuk tingkat CR maksimum pada tahun 2013 dimiliki oleh PT
Greenwood Sejahtera Tbk sebesar 5,72 sedangkan untuk tingkat CR minimum
pada tahun 2013 dimiliki oleh PT Metropolitan KetjanaTbk sebesar 0,39.
Rata-rata tingkat CR pada tahun 2014 sebesar 2,37. Untuk tingkat CR
maksimum pada tahun 2014 dimiliki oleh PT Lippo Karawaci Tbk sebesar
5,17 sedangkan untuk tingkat CR minimum pada tahun 2014 dimiliki oleh PT
Metropolitan Ketjana Tbk sebesar 0,64. Pada tahun 2015 rata-rata tingkat CR
adalah sebesar 2,53. Untuk tingkat CR maksimum pada tahun 2015 dimiliki
oleh PT Lippo Karawaci Tbk sebesar 6,91 sedangkan untuk tingkat CR
minimum pada tahun 2015 dimiliki oleh PT Alam Sutera Realty Tbk sebesar
0,72.
77
3. Struktur Aktiva (FAR)
Struktur Aktiva menggambarkan sebagian jumlah asset yang dimiliki
perusahaan dan dapat dijadikan jaminan (collateral value of assets).
Tabel 4.4
Deskripsi Rata-rata FAR
No Emiten 2012 2013 2014 2015
1 APLN 0,56 0,56 0,54 0,60
2 ASRI 0,64 0,81 0,81 0,86
3 BSDE 0,50 0,48 0,60 0,53
4 EMDE 0,44 0,43 0,46 0,53
5 GAMA 0,77 0,64 0,60 0,65
6 GPRA 0,17 0,17 0,27 0,14
7 GWSA 0,52 0,52 0,84 0,88
8 LPKR 0,22 0,23 0,21 0,19
9 MKPI 0,88 0,92 0,75 0,63
10 MTLA 0,42 0,48 0,43 0,44
Rata-rata 0,51 0,52 0,55 0,54
Maksimum 0,88 0,92 0,84 0,88
Minimum 0,17 0,17 0,21 0,14
Sumber: Data diolah
Berdasarkan data hasil FAR dari masing-masing perusahaan pada
tabel 4.4, diketahui rata-rata tingkat FAR dari tahun 2012-2015 mengalami
fluktuasi. Rata-rata tingkat FAR pada tahun 2012 sebesar 0,51. Untuk tingkat
FAR maksimum pada tahun 2012 dimiliki oleh PT Metropolitan Kentjana
Tbk sebesar 0,88 sedangkan untuk tingkat FAR minimum pada tahun 2012
dimiliki oleh PT Perdana Gapuraprima Tbk sebesar 0,17. Rata-rata tingkat
FAR pada tahun 2013 sebesar 0,52. Untuk tingkat FAR maksimum pada
tahun 2013 dimiliki oleh PT Metropolitan Kentjana Tbk sebesar 0,92
78
sedangkan untuk tingkat FAR minimum pada tahun 2013 dimiliki oleh PT
Perdana Gapuraprima Tbk sebesar 0,17. Rata-rata tingkat FAR pada tahun
2014 sebesar 0,55. Untuk tingkat FAR maksimum pada tahun 2014 dimiliki
oleh PT Greenwood Sejahtera Tbk sebesar 0,84 sedangkan untuk tingkat FAR
minimum pada tahun 2014 dimiliki oleh PT Lippo Karawaci Tbk sebesar
0,21. Pada tahun 2015 rata-rata tingkat FAR adalah sebesar 0,54. Untuk
tingkat FAR maksimum pada tahun 2015 dimiliki oleh PT Greenwood
Sejahtera Tbk sebesar 0,88 sedangkan untuk tingkat FAR minimum pada
tahun 2015 dimiliki oleh PT Perdana Gapuraprima Tbk sebesar 0,14.
Rata-rata nilai FAR cenderung menurun dari tahun ke tahun. Hal ini
mengidikasikan bahwa perusahaan belum mampu menciptakan fixed asset
dengan memanfaatkan modal perusahaan yang baik sehingga jika kedepannya
nilai ini akan terus menerun, profitabilitas perusahaan juga akan mengalami
penurunan.
4. Leverage (DAR)
Tabel 4.5
Deskripsi Rata-rata DAR
No Emiten 2012 2013 2014 2015
1 APLN 0,58 0,63 0,64 0,63
2 ASRI 0,57 0,63 0,62 0,65
3 BSDE 0,37 0,41 0,35 0,39
4 EMDE 0,41 0,41 0,49 0,45
5 GAMA 0,17 0,19 0,21 0,18
6 GPRA 0,46 0,40 0,42 0,40
7 GWSA 0,20 0,12 0,06 0,08
79
8 LPKR 0,54 0,55 0,53 0,54
9 MKPI 0,33 0,32 0,50 0,50
10 MTLA 0,23 0,38 0,38 0,39
Rata-rata 0,39 0,40 0,42 0,42
Maksimum 0,58 0,63 0,64 0,65
Minumun 0,17 0,12 0,06 0,08
Sumber: Data diolah
Berdasarkan data hasil DAR dari masing-masing perusahaan pada
tabel 4.5, diketahui rata-rata tingkat DAR dari tahun 2012-2015 mengalami
fluktuasi. Rata-rata tingkat DAR pada tahun 2012 sebesar 0,39. Untuk tingkat
DAR maksimum pada tahun 2012 dimiliki oleh PT Agung Podomoro Land
Tbk sebesar 0,58 sedangkan untuk tingkat DAR minimum pada tahun 2012
dimiliki oleh PT Gading Development Tbk sebesar 0,17. Rata-rata tingkat
DAR pada tahun 2013 sebesar 0,40. Untuk tingkat DAR maksimum pada
tahun 2013 dimiliki oleh PT Agung Podomoro Land Tbk dan PT Alam Sutera
Realty Tbk sebesar 0,63 sedangkan untuk tingkat DAR minimum pada tahun
2013 dimiliki oleh PT Greenwood Sejahtera Tbk sebesar 0,12. Rata-rata
tingkat DAR pada tahun 2014 sebesar 0,42. Untuk tingkat DAR maksimum
pada tahun 2014 dimiliki oleh PT Agung Podomoro Land Tbk sebesar 0,64
sedangkan untuk tingkat DAR minimum pada tahun 2014 dimiliki oleh PT
Greenwood Sejahtera Tbk sebesar 0,06. Pada tahun 2015 rata-rata tingkat
DAR adalah sebesar 0,42. Untuk tingkat DAR maksimum pada tahun 2015
dimiliki oleh PT Alam Sutera Realty Tbk sebesar 0,65 sedangkan untuk
80
tingkat DAR minimum pada tahun 2015 dimiliki oleh PT Greenwood
Sejahtera Tbk sebesar 0,08.
5. Kepemilikan Institusional (INST)
Kepemilikan Institusional merupakan besarnya kepemilikan saham oleh pihak
institusi lain berbetnuk perusahaan dan lembaga dan blackholder, dimana
blackholder adalah kepemilikan saham perseorangan dengan nilai diatas 5%
dan tidak masuk dalam jajaran manajemen.
Tabel 4.6
Deskripsi Rata-rata INST
No Emiten 2012 2013 2014 2015
1 APLN 0,67 0,67 0,68 0,82
2 ASRI 0,47 0,52 0,51 0,51
3 BSDE 0,63 0,63 0,65 0,65
4 EMDE 0,72 0,74 0,89 0,89
5 GAMA 0,60 0,60 0,60 0,59
6 GPRA 0,85 0,85 0,84 0,72
7 GWSA 0,79 0,79 0,79 0,79
8 LPKR 0,18 0,18 0,23 0,23
9 MKPI 0,81 0,76 0,76 0,76
10 MTLA 0,89 0,89 0,89 0,89
Rata-rata 0,66 0,66 0,69 0,69
Maksimum 0,89 0,89 0,89 0,89
Minumun 0,18 0,18 0,23 0,23
Sumber: Data diolah
Berdasarkan data hasil INST dari masing-masing perusahaan pada
tabel 4.6, diketahui rata-rata tingkat INST dari tahun 2012-2015 mengalami
cenderung stabil untuk beberapa perusahaan. Nilai rata-rata INST dari tahun
2012-2015 masing-masing adalah 0,66, 0,66, 0,69 dan 0,69. Untuk tingkat
81
INST maksimum pada tahun 2012-2015 dimiliki oleh PT Metropolitan Land
Tbk yaitu masing-masing sebesar 0,89 ; 0,89 ; 0,89 dan 0,89. Sedangkan
untuk tingkat INST minimum pada tahun 2012-2015 dimiliki oleh PT Lippo
Karawaci Tbk yaitu masing-masing sebesar 0,18 ; 0,18 ; 0,23 dan 0,23.
3. Uji Analisis Model Regresi Data Panel
Model regresi data panel (pool) yaitu data yang merupakan gabungan
antara data seksi silang (cross section) dengan data runtun waktu (time series).
Penggunaan data panel dalam sebuah observasi penelitian memiliki beberapa
keuntungan seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Agar hasil
dari data panel sesuai dan menghasilkan hasil akhir yang terbaik ada beberapa
pendekatan yang dapat digunakan untuk mengestimasi model regresi dengan
menggunakan data panel. Dalam pembahasan teknik estimasi model regresi
data panel, ada 3 pendekatan yang bisa digunakan yaitu: memilih antara
Common Effect Model, Fixed Effect Model dan Random Effect Model
(Widarjono, 2009:238).
a. Pendekatan Common Effect
Dalam pendekatan Common Effect (OLS) tidak memperhatikan
dimensi individu maupun waktu sehingga diestimasikan perilaku data
perusahaan sama dalam beberapa kurun waktu (Widarjono, 2009:231).
Berikut ini adalah tampilan model Common Effect (OLS) yang
didapatkan dari pengolahan software Eviews 9.0.
82
Tabel 4.7
Uji Common Effect (OLS)
Sumber: Data diolah
Dependent Variable: ROA?
Method: Pooled Least Squares
Date: 12/16/17 Time: 03:48
Sample: 1 4
Included observations: 4
Cross-sections included: 10
Total pool (balanced) observations: 40 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. CR? 0.006398 0.004084 1.566531 0.1260
FAR? 0.072130 0.031453 2.293288 0.0278
DAR? -0.029785 0.034793 -0.856073 0.3976
INST? 0.048365 0.029389 1.645698 0.1085 R-squared 0.174668 Mean dependent var 0.074296
Adjusted R-squared 0.105891 S.D. dependent var 0.048067
S.E. of regression 0.045451 Akaike info criterion -3.249725
Sum squared resid 0.074369 Schwarz criterion -3.080837
Log likelihood 68.99450 Hannan-Quinn criter. -3.188661
Durbin-Watson stat 1.029701
83
a. Pendekatan Fixed Effect
Pendekatan ini didasarkan pada adanya perbedaan intersep antara
perusahaan namun intersepnya sama antar waktu (time in variant).
Disamping itu, model ini juga mengasumsikan bahwa koefisien regresi
(slope) tetap antar perusahaan dan antar waktu (Widarjono, 2009:233).
Berikut ini adalah tampilan model Fixed Effect yang didapatkan
dari pengolahan software Eviews 9.0.
84
Tabel 4.8
Uji Fixed Effect
Sumber: Data diolah
Dependent Variable: ROA?
Method: Pooled Least Squares
Date: 11/06/17 Time: 04:17
Sample: 1 4
Included observations: 4
Cross-sections included: 10
Total pool (balanced) observations: 40 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.280327 0.091203 3.073642 0.0049
CR? -0.038312 0.009037 -4.239513 0.0002
FAR? -0.229059 0.071679 -3.195599 0.0036
DAR? -0.357887 0.122157 -2.929722 0.0070
INST? 0.233497 0.110860 2.106241 0.0450
Fixed Effects (Cross)
APLN—C 0.015541
ASRI—C 0.107790
BSDE—C 0.031492
EMDE—C -0.110077
GAMA—C -0.113084
GPRA—C -0.098193
GWSA—C 0.027181
LPKR—C 0.182770
MKPI—C 0.026709
MTLA—C -0.070129 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.833915 Mean dependent var 0.074296
Adjusted R-squared 0.750873 S.D. dependent var 0.048067
S.E. of regression 0.023992 Akaike info criterion -4.353011
Sum squared resid 0.014965 Schwarz criterion -3.761903
Log likelihood 101.0602 Hannan-Quinn criter. -4.139285
F-statistic 10.04203 Durbin-Watson stat 2.328642
Prob(F-statistic) 0.000000
85
b. Pendekatan Random Effect
Pendekatan ini mengestimasi data panel dengan asumsi koefisien
slope konstan dan intersep berbeda antara individu dan antar waktu
(Random Effect) (Widarjono, 2009:235).
Berikut ini adalah tampilan model Random Effect yang didapatkan
dari pengolahan program Eviews 9.0.
86
Tabel 4.9
Uji Random Effect
U
J
s
i. U
Sumber:Data diolah
Dependent Variable: ROA?
Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)
Date: 11/05/17 Time: 05:31
Sample: 1 4
Included observations: 4
Cross-sections included: 10
Total pool (balanced) observations: 40
Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.191294 0.077468 2.469314 0.0186
CR? -0.017367 0.007151 -2.428473 0.0204
FAR? -0.065918 0.048531 -1.358271 0.1831
DAR? -0.120413 0.067589 -1.781557 0.0835
INST? 0.015536 0.054677 0.284137 0.7780
Random Effects (Cross)
APLN—C -0.013079
ASRI—C 0.011500
BSDE—C 0.026566
EMDE—C -0.052340
GAMA—C -0.076810
GPRA—C -0.025197
GWSA—C 0.059468
LPKR—C 0.031722
MKPI—C 0.037709
MTLA—C 0.000462 Effects Specification
S.D. Rho Cross-section random 0.033710 0.6638
Idiosyncratic random 0.023992 0.3362 Weighted Statistics R-squared 0.137661 Mean dependent var 0.024908
Adjusted R-squared 0.039108 S.D. dependent var 0.029230
S.E. of regression 0.028653 Sum squared resid 0.028735
F-statistic 1.396821 Durbin-Watson stat 1.667386
Prob(F-statistic) 0.255271 Unweighted Statistics R-squared -0.131508 Mean dependent var 0.074296
Sum squared resid 0.101957 Durbin-Watson stat 0.469921
87
4. Uji Perubahan Struktural Model Regresi Data Panel
a. Uji Chow
Uji Chow digunakan untuk menentukan metode mana yang paling
tepat digunakan untuk mengestimasi data panel dalam penelitian ini
dengan membandingkan antara model common effect atau fixed effect.
Berikut adalah hipotesis, hasil dari Uji Chow dan keputusan yang diambil
berdasarkan Uji Chow dengan pengolahan menggunakan software Eviews
9.0.
Hipotesis dalam uji Chow adalah :
H0 : Probability > 0,05 : model mengikuti Common Effect Model
H1 : Probability < 0,05 : model mengikuti Fixed Effect Model
Menurut Widarjono (2009:238) dasar penolakan terhadap hipotesis
diatas adalah dengan membandingkan perhitungan antara Fhitung dengan
Ftabel. Perbandingan yang dipakai adalah sebagai berikut:
Jika hasil dari Fhitung > Ftabel = H0 ditolak
Jika hasil dari Fhitung < Ftabel = H0 diterima
Dimana:
α : Tingkat signifikansi yang dipakai (alpha)
n : Jumlah individual (cross section)
nt : jumlah cross section x jumlah time series
k : Jumlah variabel independen
Ftabel = {α : df(n-1, nt – n – k)}
88
Tabel 4.10
Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests
Pool: EMITEN
Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 11.144189 (9,26) 0.0000
Cross-section Chi-square 63.221811 9 0.0000
Sumber: Data diolah
Seperti yang dapat dilihat pada output diatas tabel nilai prob
menunjukkan sebesar 0,0000 untuk Cross-section F, yang berarti kurang
dari 0,05. Selain itu untuk Fhitung didapatkan sebesar 11,144189 dengan
Ftabel sebesar 5% : (9,26) = 5,73. Dari hipotesis diatas dapat disimpulkan
bahwa H0 ditolak karena dari probabilty lebih kecil dari 0,05 (0,0000 <
0,05) dan Fhitung yang lebih besar dari Ftabel (11,144189 > 0,05), sehingga
dapat disimpulkan dengan tingkat keyakinan 95 persen model Fixed Effect
lebih baik dari pada model Common Effect.
b. Uji Hausman
Setelah tahapan pengujian signifikansi antara model Fixed Effect
dan model Common Effect yang diperoleh model Fixed Effect lebih baik
dari pada model Common Effect. Kemudian dilakukan pengujian kembali
dengan menggunakan Uji Hausman yang digunakan untuk memilih model
yang paling tepat antara Fixed Effect atau Random Effect.
89
Berikut adalah hipotesis hasil dari Uji Hausman dan keputusan
yang diambil berdasarkan Uji Hausman dengan pengolahan menggunakan
software Eviews 9.0.
Pengujian Hausman dilakukan dengan hipotesis berikut:
H0 : Probability > 0,05 : model mengikuti Random Effect Model
H1 : Probability < 0,05 : model mengikuti Fixed Effect Model
Menurut Widarjono (2009:240) dasar penolakan terhadap hipotesis
di atas adalah dengan membandingkan antara nilai statistic Hausman dan
nilai kritisnya.
Jika nilai statistik Hausman > nilai kritisnya = H0 ditolak
Jika nilai statistik Hausman < niali kritisnya = H0 diterima
Tabel 4.11
Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test
Pool: EMITEN
Test cross-section random effects
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 18.921686 4 0.0008
Sumber: Data diolah
Seperti yang dapat dilihat pada output tabel. nilai prob
menunjukkan sebesar 0,0008 untuk Cross-section Random, yang berarti
lebih kecil dari 0,05. Selain itu untuk nilai statistik Hausman didapat
sebesar 18,921686. Sementara nilai kritis (Chi-square) dengan df sebesar
90
4 pada α = 5% adalah sebesar 9,488 yang berarti nilai statistik Hausman
lebih besar dari nilai kritis (Chisquare). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima dengan tingkat keyakinan
95 persen yang berarti model yang paling tepat untuk digunakan dalam
penelitian ini adalah model Fixed Effect.
5. Uji Dasar Asumsi Klasik
Hasil penelitian diatas dapat diketahui bahwa persamaan regresi yang
paling sesuai adalah model Fixed Effect dengan data perusahaan 2012-2015.
Syarat agar dapat menggunakan persamaan regresi tersbut adalah dengan
terpenuhinya asumsi klasik untuk mendapatkan estimator yang linear, tidak
bias dan mempunyai varian yang minimum atau BLUE (Best Linear Unbiased
Estimator) dari suatu persamaan regresi dengan metode kuadrat kecil (Least
Square). Persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah sebagai
berikut:
a. Uji Normalitas
Dalam penelitian ini, normalitas data diketahui dengan
membandingkan statistik Jarque-Bera (JB) dengan x2 tabel. Jika nilai
Jarque-Bera (JB) ≤ x2tabel maka nilai residual terstandarisasi dinyatakan
berdistribusi normal (Suliyanto, 2011:75).
Menurut Winarno (2011), untuk mengetahui sebuah data
berdisitribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan melihat
91
probabilitasnya, apabila lebih besar dari 5% (bila menggunakan tingkat
signifikansi tersebut), maka data berdistribusi normal.
Berikut adalah hipotesis, hasil dari uji normalitas dan keputusan
yang diambil berdasarkan uji normalitas dengan pengolahan
menggunakan software Eviews 9.0.
Hipotesis yang digunakan dalam uji normalitas adalah sebagai
berikut :
H0 : residual dari model berdistribusi normal
H1 : residual dari model tidak berdistribusi normal
Gambar 4.1
Uji Normalitas
0
2
4
6
8
10
12
-0.05 0.00 0.05 0.10 0.15
Series: ResidualsSample 1 40Observations 40
Mean -3.95e-18Median -0.008573Maximum 0.127416Minimum -0.071004Std. Dev. 0.043174Skewness 0.750421Kurtosis 3.448321
Jarque-Bera 4.089201Probability 0.129432
Sumber: Data diolah
Pada hasil grafik histogram Profitabilitas (ROA) diatas
menunjukkan nilai Jarque-Bera (JB) sebesar 4,089201 yang jika
dibandingkan dengan niai x2 tabel dengan df sebesar 4 pada α = 5% adalah
sebesar 9,488. Karena nilai statistik Jarque-Bera (JB) (4,089201) ≤ nilai
x2 tabel (9,488) dan nilai probabilitas yang lebih besar dari 5% yaitu
92
0,129432 maka dapat disimpulkan bahwa data yang dipakai dalam
penelitian ini terstandarisasi berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi data panel ditemukan adanya korelasi antar variabel
independen atau tidak. Adanya multikolinearitas masih menghasilkan
estimatir BLUE, tetapi menyebabkan suatu model mempunyai varian yang
besar (Widarjono, 2009:104).
Menurut Ghozali (2013:83) ada aturan dalam menentukan ada
tidaknya multikolinearitas dalam suatu model, yaitu:
Jika koefisien korelasi > 0,90 maka diduga adanya multikolinearitas dalam
model.
Jika koefisien korelasi < 0,90 maka diduga tidak adanya multikolinearitas
dalam model.
Tabel 4.12
Uji Multikolinearitas
CR FAR DAR INST
CR 1.00000 -0.64322 -0.19310 -0.40126
FAR -0.64322 1.00000 -0.20808 0.17904
DAR -0.19310 -0.20808 1.00000 -0.35249
INST -0.40126 0.17904 -0.35249 1.00000
Sumber: Data diolah
Dari matriks korelasi diatas terlihat bahwa hubungan antara
variabel independennya semuanya berada dibawah 0,90 sehingga dapat
93
disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini terbebas dari
masalah multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji white
dengan hipotesis sebagai berikut:
H0 : Probability > 0,05 : tidak ada heteroskedastisitas
H1 : Probability < 0,05 : ada heteroskedastisitas
Tabel 4.13
Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedasticity Test: White F-statistic 1.472666 Prob. F(4,35) 0.2314
Obs*R-squared 5.762357 Prob. Chi-Square(4) 0.2176
Scaled explained SS 5.400757 Prob. Chi-Square(4) 0.2486
Sumber:Data dioalah
Dari hasil uji heteroskedastisitas di atas dapat dilihat bahwa
nilai probabilitas Obs*R-squared lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar
0,2176 maka dapat disimpulkan H0 diterima yang berarti data dalam
penelitian ini tidak mengandung gejala heteroskedastisitas atau dikatakan
tidak terjadi heteroskedastisitas.
94
d. Uji Autokorelasi
Tabel 4.14
Uji Autokorelasi
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 0.865648 Prob. F(2,33) 0.4301
Obs*R-squared 1.993931 Prob. Chi-Square(2) 0.3690
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel hasil uji autokorelasi dengan menggunakan
uji LM Test di atas dapat diketahui bahwa nilai probability Chi-Square
> 0.05 (0.3690 > 0.05) maka dapat disimpulkan bahwa data dalam
penelitian ini menunjukkan tidak terjadi gejala autokorelasi.
6. Uji Hipotesis
a. Uji t (Parsial)
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas
(independen) secara individual memiliki pengaruh terhadap variabel
terikat (dependen) dengan menganggap variabel bebas lainnya bersifat
konstan. Uji ini dilakukan dengan memperbandingkan thitung dengan ttabel.
Penelitian ini menggunakan jumlah sampel sebanyak 40 dengan 4 variabel
independen dengan tingkat signifikansi atau nilai kritis sebesar 5%.
95
Dengan demikian perhitungan nilai ttabel dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
ttabel = {α ; df = ( n – k )}
= 5% ; df = (40 – 4)
= 0,05 ; df = 36
= 1,688
96
Tabel 4.15
Uji t (Parsial)
Sumber: Data diolah
Dengan demikian, nilai estimasi pada t tabel sebesar 1,688 maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1) Pengaruh Likuiditas (CR) terhadap Profitabilitas (ROA)
Variabel Likuiditas (CR) memiliki koefisien sebesar -
0,038312, standar error sebesar 0,009037, signifikansi sebesar 0,0002
dan nilai thitung sebesar -4,239513. Nilai kritis ttabel berdasarkan
perhitungan adalah 1,688. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
nilai thitung lebih besar dari ttabel (-4,239513 > 1,688). Selanjutnya,
dilihat dengan membandingkan nilai ρ dengan nilai α. Nilai
probabilitas ρ variabel Likuiditas (CR) adalah sebesar 0,0002. Nilai α
yang digunakan pada penelitian ini adalah 0,05. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa nilai ρ lebih kecil dari nilai α (0,0002 <
0,05).
Dependent Variable: ROA?
Method: Pooled Least Squares
Date: 11/06/17 Time: 04:17
Sample: 1 4
Included observations: 4
Cross-sections included: 10
Total pool (balanced) observations: 40 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.280327 0.091203 3.073642 0.0049
CR? -0.038312 0.009037 -4.239513 0.0002
FAR? -0.229059 0.071679 -3.195599 0.0036
DAR? -0.357887 0.122157 -2.929722 0.0070
INST? 0.233497 0.110860 2.106241 0.0450
97
Berdasarkan hasil perbandingan tersebut dapat diindikasikan
bahwa H0 ditolak sedangkan Ha diterima. Sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa variabel Likuiditas (CR) berpengaruh negatif
signifikan terhadap profitabilitas (ROA).
2) Pengaruh Struktur Aktiva (FAR) terhadap Profitabilitas (ROA)
Variabel Struktur Aktiva (FAR) memiliki koefisien sebesar
0,229059, standar error sebesar 0,071679, signifikansi sebesar 0,0036
dan nilai thitung sebesar 3,195599. Nilai kritis ttabel berdasarkan
perhitungan adalah 1,688. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
nilai thitung lebih kecil nilai ttabel (3,195599<1,688). Selanjutnya, dilihat
dengan membandingkan nilai ρ dengan nilai α. Nilai probabilitas ρ
variabel struktur aktiva (FAR) adalah sebesar 0,0036. Nilai α yang
digunakan pada penelitian ini adalah 0,05. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa nilai ρ lebih besar dari nilai α (0,0036 < 0,05).
Berdasarkan hasil perbandingan tersebut dapat diindikasikan bahwa
H0 ditolak sedangkan Ha diterima. Sehingga dapat ditarik kesimpulan
bahwa variabel struktur aktiva (FAR) berpengaruh negatif signifikan
terhadap profitabilitas (ROA).
3) Pengaruh Leverage (DAR) terhadap Profitabilitas (ROA)
Variabel Leverage (DAR) memiliki koefisien sebesar -
0,357887, standar error sebesar 0,122157, signifikansi sebesar 0,0070
dan nilai thitung sebesar -2,929722. Nilai kritis ttabel berdasarkan
98
perhitungan adalah -2,929722. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa nilai thitung lebih besar nilai ttabel (-2,929722 > 1,688).
Selanjutnya, dilihat dengan membandingkan nilai ρ dengan nilai α.
Nilai probabilitas ρ variabel leverage (DAR) adalah sebesar 0,0070.
Nilai α yang digunakan pada penelitian ini adalah 0,05. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa nilai ρ lebih kecil dari nilai α
(0,0070 < 0,05). Berdasarkan hasil perbandingan tersebut dapat
diindikasikan bahwa H0 ditolak sedangkan Ha diterima. Sehingga
dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel leverage (DAR) berpengaruh
negatif signifikan terhadap profitabilitas (ROA).
4) Pengaruh Kepemilikan Institusional (INST) terhadap Profitabilitas
(ROA)
Variabel Kepemilikan Institusional (INST) memiliki koefisien
sebesar 0,233497 standar error sebesar 0,110860, signifikansi sebesar
0,0450 dan nilai thitung sebesar 2,106241. Nilai kritis ttabel berdasarkan
perhitungan adalah 1,688. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
nilai thitung lebih kecil nilai ttabel (2,106241 < 1,688). Selanjutnya,
dilihat dengan membandingkan nilai ρ dengan nilai α. Nilai
probabilitas ρ variabel Kepemilikan Institusional (INST) adalah
sebesar 0,0450. Nilai α yang digunakan pada penelitian ini adalah
0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa nilai ρ lebih kecil
dari nilai α (0,00450 < 0,05). Berdasarkan hasil perbandingan tersebut
99
dapat diindikasikan bahwa H0 ditolak sedangkan Ha diterima.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel Kepemilikan
Institusional (INST) berpengaruh positif signifikan terhadap
profitabilitas (ROA).
b. Uji Signifikansi F (Simultan)
Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh seluruh variabel
independen secara keseluruhan atau simultan terhadap variabel dependen.
Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel.
Jika Fhitung < Ftabel berarti H0 diterima atau variabel independen secara
bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Tabel 4.16
Uji F (Simultan)
Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.833915 Mean dependent var 0.074296
Adjusted R-squared 0.750873 S.D. dependent var 0.048067
S.E. of regression 0.023992 Akaike info criterion -4.353011
Sum squared resid 0.014965 Schwarz criterion -3.761903
Log likelihood 101.0602 Hannan-Quinn criter. -4.139285
F-statistic 10.04203 Durbin-Watson stat 2.328642
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber: Data diolah
Dari data regresi di atas, maka bisa dilihat bahwa variabel
independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen dengan
probabilitas sebesar 0,000000 yang berarti di bawah 0,05. Selain itu,
dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel taraf kesalahan 5% dan
100
degree of freedom (df1) = 4 dan (df2) = 35 maka diperoleh nilai Ftabel
sebesar 5,73 sementara nilai Fhitung 10,04203 yang berarti terdapat
pengaruh yang signifikan karena nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1
diterima yang berarti variabel independen (CR, FAR, DAR, dan INST)
secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas
(ROA).
c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R-Squred)
Koefisien determinasi (adjusted R2) pada intinya mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan varian variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai
R2 kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan varian variabel dependen amat terbatas (Ghozali, 2011:97).
Nilai R2 mempunyai interval antara 0 sampai 1 (0 < R
2 < 1).
Semakin besar R2 (mendekati 1), semakin baik hasil untuk model regresi
tersebut dan semakin mendekati 0, maka variabel independen antara
keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel dependen. Menurut Gujarati
dalam Ghozali (2011:97-99) jika dalam uji empiris didapat nilai R2
negatif, maka nilai adjusted R2 dianggap bernilai nol. Secara sistematis
jika R2 = 1, maka hasil adjusted R
2 = R
2 = 1 sedangkan jika nilai R
2 = 0,
maka adjusted R2 = (1-k)/(n-k). Jika k>1, maka R
2 akan bernilai negatif.
101
Tabel 4.17
Uji Koefisien Determinasi R2
Sumber: Data diolah
Nilai Adjusted R-squared dari model di atas didapat sebesar
0,750873 yang menunjukkan bahwa kemampuan variabel independen
Current Ratio (CR), Struktur Aktiva (FAR), Leverage (DAR) dan
Kepemilikan Institusional (INST) dalam menjelaskan variabel dependen
profitabilitas (ROA) adalah sebesar 75,0873% sedangkan sisanya
0,249127 atau 24,9127% variabel profitabilitas (ROA) dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain yang tidak terdapat pada model yang ada pada penelitian
ini.
8. Analisis Regresi Data Panel
Dalam penelitian ini menguji pengaruh variabel independen (bebas)
yaitu Likuiditas (CR), Struktur Aktiva (FAR), Leverage (DAR) dan
Kepemilikan Institusional (INST) terhadap variabel dependen (terikat) yaitu
Profitabilitas (ROA) pada perusahaan sektor Property dan Real Estate yang
Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.833915 Mean dependent var 0.074296
Adjusted R-squared 0.750873 S.D. dependent var 0.048067
S.E. of regression 0.023992 Akaike info criterion -4.353011
Sum squared resid 0.014965 Schwarz criterion -3.761903
Log likelihood 101.0602 Hannan-Quinn criter. -4.139285
F-statistic 10.04203 Durbin-Watson stat 2.328642
Prob(F-statistic) 0.000000
102
terdaftar di BEI periode tahun 2012-2015. Setelah melakukan serangkaian
pengujian model regresi data panel yaitu Uji Chow dan Uji Hausman maka
model yang tepat digunakan dalam penelitian ini adalah model Fixed Effect
Model (FEM).
Dari hasil analisis regresi data panel dengan menggunakan model
Fixed Effect maka diperoleh persamaan model regresi sebagai berikut:
ROAit = 0,280327 - 0,038312X1 + 0,229059X2 – 0,357887X3 + 0,233497X4
103
Tabel 4.18
Uji Terpilih Fixed Effect Model
Dependent Variable: ROA?
Method: Pooled Least Squares
Date: 11/06/17 Time: 04:17
Sample: 1 4
Included observations: 4
Cross-sections included: 10
Total pool (balanced) observations: 40 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.280327 0.091203 3.073642 0.0049
CR? -0.038312 0.009037 -4.239513 0.0002
FAR? -0.229059 0.071679 -3.195599 0.0036
DAR? -0.357887 0.122157 -2.929722 0.0070
INST? 0.233497 0.110860 2.106241 0.0450
Fixed Effects (Cross)
APLN—C 0.015541
ASRI—C 0.107790
BSDE—C 0.031492
EMDE—C -0.110077
GAMA—C -0.113084
GPRA—C -0.098193
GWSA—C 0.027181
LPKR—C 0.182770
MKPI—C 0.026709
MTLA—C -0.070129 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.833915 Mean dependent var 0.074296
Adjusted R-squared 0.750873 S.D. dependent var 0.048067
S.E. of regression 0.023992 Akaike info criterion -4.353011
Sum squared resid 0.014965 Schwarz criterion -3.761903
Log likelihood 101.0602 Hannan-Quinn criter. -4.139285
F-statistic 10.04203 Durbin-Watson stat 2.328642
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber: Data diolah
104
Berdasarkan hasil regresi di atas, maka dapat diinterpretasikan sebagai
berikut:
a. Besarnya koefisien X1 atau Likuiditas (CR) sebesar -0,038312
mengartikan bahwa jika variabel X1 atau Likuiditas (CR) mengalami
kenaikan sebesar 1% sedangkan variabel lainnya diasumsikan bernilai
konstan, maka akan menaikkan nilai variabel Y atau Profitabilitas (ROA)
sebesar -0,038312.
b. Besarnya koefisien X2 atau Stuktur Aktiva (FAR) sebesar -0,229059
mengartikan bahwa jika variabel X2 atau Struktur Aktiva (FAR)
mengalami kenaikan sebesar 1% sedangkan variabel lainnya diasumsikan
bernilai konstan, maka akan menaikkan nilai variabel Y atau Profitabilitas
(ROA) sebesar -0,229059.
c. Besarnya koefisien X3 atau Leverage (DAR) sebesar -0,357887
mengartikan bahwa jika variabel X3 atau Leverage mengalami kenaikan
sebesar 1% sedangkan variabel lainnya diasumsikan bernilai konstan,
maka akan menurunkan nilai variabel Y atau Profitabilitas (ROA) sebesar
-0,357887.
d. Besarnya koefisien X4 atau Kepemilikan Institusional (INST) sebesar
0,233497 mengartikan bahwa jika variabel X4 atau kepemilika
institusional (INST) mengalami kenaikan sebesar 1% sedangkan variabel
lainnya diasumsikan bernilai konstan, maka akan menurunkan nilai
variabel Y atau Profitabilitas (ROA) sebesar 0,233497.
105
8. Interpretasi
Hasil interpretasi terhadap penelitian ini adalah sebagi berikut :
a. Pengaruh Likuiditas (CR) terhadap Profitabilitas (ROA)
Variabel Likuiditas (CR) memiliki koefisien sebesar -0,038312
dan probabilitas sebesar 0,0002<0,05. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa variabel likuiditas (CR) memiliki pengaruh negatif
signifikan terhadap profitabilitas (ROA).
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan
oleh Ni Made dan Made Arie (2017) yang menyatakan bahwa likuiditas
(CR) berpengaruh negatif signifikan terhadap Profitabilitas. Dalam
penelitian ini rasio likuiditas diproksikan dengan current ratio. Alasan
peneliti menggunakan current ratio karena rendahnya current ratio dapat
dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam likuiditas. Sebaliknya,
jika current ratio nya terlalu tinggi juga tidak bagus karena menunjukkan
banyaknya dana yang menganggur.
Likuditas merupakan seberapa besar kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo.
Perusahaan dengan likuiditas yang tinggi mempunyai dana internal yang
lebih besar. Perusahaan akan lebih memilih menggunakan dana
internalnya terlebih dahulu sebelum menggunakan pembiayaan eksternal
atau hutang untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaannya.
106
b. Pengaruh Struktur Aktiva (FAR) terhadap Profitabilitas (ROA)
Variabel Struktur Aktiva (FAR) memiliki koefisien sebesar -
0,229059 dan probabilitas 0,0036<0,05. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa variabel Struktur Aktiva (FAR) memiliki pengaruh
negatif signifikan terhadap profitabilitas (ROA).
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan
oleh Fitri Rahmiyatun dan Kaman (2016) yang menyatakan bahwa
Struktur Aktiva (FAR) memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap
Profitabilitas.
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Brigham dan
Houston (2006) menyatakan bahwa perusahaan yang asetnya cocok
sebagai jaminan atas pinjaman cenderung lebih banyak menggunakan
hutang dan juga sesuai dengan pecking order theory yang menjadikan
hutang sebagai alternatif untuk pembiayaan eksternal.
c. Pengaruh Leverage (DAR) terhadap Profitabilitas (ROA)
Variabel memiliki koefisien sebesar -0,357887 dan probabilitas
sebesar 0,0070<0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
variabel leverage memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap
profitabilitas (ROA).
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan
oleh Rina Arifati dan Abrar (2006) menunjukkan bahwa leverage
berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.
107
Leverage merupakan pengukur besarnya aktiva yang dibiayai
dengan hutang. Hutang yang digunakan untuk membiayai aktiva berasal
dari kreditur bukan dari pemegang saham maupun investor (Sudarmadji
dan Sularto, 2007). Hasil penelitian menunjukkan bahwa leverage
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Hasil tersebut sesuai
dengan teori Pecking Order yang menyatakan bahwa perusahaan yang
mempunyai tingkat keuntungan yang lebih tinggi justru mempunyai
tingkat utang yang lebih kecil. Artinya, semakin besar rasio leverage,
berarti semakin tinggi nilai hutang perusahaan untuk membiayai aktiva
perusahaan sehingga nilai profitabilitas perusahaan akan menurun karena
beban bunga yang semakin besar.
d. Pengaruh Kepemilikan Institusional (INST) terhadap Profitabilitas
(ROA)
Variabel Kepemilikan Institusional (INST) memiliki koefisien
sebesar 0,233497 dan probabilitas sebesar 0,0450<0,05. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa variabel Kepemilikan Institusional (INST)
berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas (ROA).
Menurut Modigliani dalam Wiranata (2013), adanya asimetri
informasi antara pihak pemegang saham dengan manajer menyebabkan
manajer selaku pengelola perusahaan akan bisa mengendalikan
perusahaan karena memiliki informasi yang lebih mengenai perusahaan
dibandingkan pemegang saham. Jadi, dengan adanya kepemilikan institusi
108
yang tinggi tidak menjamin dapat memonitoring kinerja manajer secara
penuh dan berjalan efektif.
Hasil penelitian ini yang dilakukan oleh Suranta Mahfoedz (2013)
yang menyatakan bahwa struktur kepemilikan institusional berpengaruh
positif signifikan terhadap profitabilitas.
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tingginya tingkat
kepemilikan institusional dalam sebuah perusahaan tidak mempengaruhi
perusahaan dalam menentukan keuntungan atau profit, perusahaan akan
tetap menggunakan tingkat keuntungan yang tinggi meskipun tingginya
tingkat kepemilikan institusional dalam sebuah perusahaan.
109
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan likuiditas, struktur
aktiva, leverage dan kepemilikan institusional terhadap profitabilitas perusahaan
sektor property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2012-2015 dengan menggunakan teknik analisis regresi data panel. Berdasarkan
hasil pengujian secara statistik, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil pengujian secara simultan (berasamaan) ditemukan bahwa variabel
likuiditas (CR) berpengaruh positif dan sginifikan terhadap profitabilitas
(ROA), variabel struktur aktiva (FAR) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap profitabilitas (ROA), variabel leverage (DAR) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA), variabel kepemilikan
institusional (INST) berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas
(ROA).
2. Hasil pengujian secara parsial ditemukan bahwa variabel likuiditas (CR),
struktur aktiva (FAR), leverage (DAR) dan kepemilikan institusional (INST)
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA).
110
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka penulis
mengemukakan beberapa implikasi yang mungkin bermanfaat bagi pihak-pihak
yang berkepentingan di bawah ini sebagai berikut:
1. Bagi Inverstor
Para investor diharapkan dapat lebih mempertimbangkan faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi profitabilitas (ROA) perusahaan sektor property
dan real estate seperti likuiditas, struktur aktiva, leverage dan kepemilikan
institusional. Sehingga dengan menganalisis faktor-faktor tersebut investor
dapat mengambil keputusan yang tepat dalam berinvestasi, tentunya investor
menginginkan keuntungan dalam setiap investasi. Namun, dengan
memperhatikan faktor-faktor tersebut investor diharapkan dapat memperoleh
investasi yang berkualitas di masa sekarang dan di masa yang akan datang.
2. Bagi Perusahaan
Perusahaan diharapkan dapat melakukan perbaikan kinerja keuangan
dengan menganalisa kembali faktor-faktor fundamental yang dapat
mempengaruhi kinerja keuangan seperti pemanfaatan likuiditas, struktur
aktiva, leverage serta kepemilikan isntitusional. Dengan menggunakan hutang
pada tingkat tertentu (sejauh manfaat yang dapat diberikan, maka tambahan
hutang akan diperkenankan) sebagai sumber pendanaannya dapat
meningkatkan profitabilitas dan nilai perusahaan. Sedangkan profitabilitas
yang positif menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menciptakan
111
peningkatan laba yang memiliki potensi baik untuk mengurangi
ketergantungan akan sumber dana eksternal.
3. Bagi Akademik
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan
wawasan yang lebih mendalam serta sebagai dasar acuan untuk kajian
penelitian selanjutnya mengenai kinerja keuangan. Serta diharapkan dapat
menambah perbendaharaan atas pengembangan ilmu pengetahuan khususnya
ilmu ekonomi di bidang manajemen keuangan.
C. Saran
Dengan segala keterbatasan dalam penelitian ini maka penulis
memberikan beberapa saran yang diajukan untuk penelitian selanjutnya agar hasil
penelitian selanjutnya dapat memberikan hasil yang lebih baik.
1. Penelitian yang dilakukan oleh penulis menggunakan 4 variabel independen
yang terdiri dari likuiditas (CR), struktur aktiva (FAR), leverage (DAR) dan
kepemilikan institusional (INST). Diharapkan penelitian selanjutnya mampu
memasukkan variabel-variabel lain yang lebih efektif dalam model
penelitiannya sehingga mampu memberikan gambaran perubahan dari
profitabilitas (ROA).
2. Objek penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah perusahaan property dan
real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Observasi penelitian
dilakukan selama 4 periode berturut-turut yaitu pada tahun 2012-2015.
112
Diharapkan penelitian selanjutnya dapat dilakukan pada objek lain di luar
objek penelitian yang sudah digunakan oleh penulis, sehingga dapat
memberikan implikasi lain yang dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang
berkepentingan. Selain itu, diharapkan penelitian selanjutnya dapat
memperluan periode penelitian dengan cara memperpanjang periode
penelitian dengan menambah jumlah tahun pengamatan, sehingga hasil
penelitian dapat memberikan kesimpulan yang lebih akurat mengingat periode
yang digunakan lebih panjang dari penelitian yang digunakan oleh penulis.
3. Penelitian yang dilakukan oleh penulis menggunakan metode analisis regresi
data panel Fixed Effect dengan bantuan software Eviews 9.0 sebagai alat
bantu analisis penelitian. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya dapat
menggunakan teknik analisis yang berbeda dengan peneliti dan dengan
menggunakan alat bantu analisis yang lebih akurat sehingga menghasilkan
penelitian yang lebih baik.
4. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
uji F dan Uji t satu arah. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat
menggunakan uji statistik yang berbeda sehingga implementasi yang
diberikan dapat menghasilkan gambaran yang bervariasi.
113
DAFTAR PUSTAKA
Leliani dan Andreani Caroline Barus. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia”, Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil, Vol. 3. No. 02, 2013.
Ali Sulieman Alshatti. “The Effect of Liquidity Management on Profitability in the
Jordanian Commercial Banks”, Journal of Business and Mangement, Vol.
10, No. 1, 2014.
Brigham, Eugene F. dan Gapensi, Louis C. (1996). “Intermediate Finance
Management”. 15th ed. J. Harbor Drive, the Dryden Press.
Brigham, Eugene F., & Houston, Joel F. “Dasar-dasar Manajemen Keuangan”,
Edisi Sepuluh, Salemba Empat, Jakarta, 2006.
Brigham, Eugene F., & Houston, Joel F. “Dasar-dasar Manajemen Keuangan”,
Edisi Sepuluh, Salemba Empat, Jakarta, 2009.
Deegan, C. “Financial Accounting Theory”, McGraw-Hill Book Company,
Sydney, 2004.
Agus Wibowo dan Sri Wartini. “Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas dan Leverage
Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur di BEI”. Jurnal
Dinamika Manajemen, Vol. 3, No. 1, 2012.
Baltagi, Badi H. “Econometric Analysis of Panel Data”, 3rd Ed, John Wiley and
Sons Ltd, West Sussex, 2005.
Deegan, C. “Financial Accounting Theory”, McGraw-Hill Book Company,
Sydney, 2004.
Ardy, Yulius dan Widi, Yeterina. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap
Profitabilitas Perusahaan Manufaktur di Indonesia”. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan, Vol. 15. No. 1, 2013.
Porta, R. and Shleifer, A. “Corporate Ownership Around The World”. Journal of
Finance, 1999.
Fahmi, Irham. “Analisis Laporan Keuangan”, Alfabeta, Bandung, 2012.
114
Fahmi, Irham. “Analisis Laporan Keuangan”, Alfabeta, Bandung, 2013.
Fakhrudin. H. “Istilah Pasar Modal A-Z”, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2008.
Aini, Nur, Arifati, Rina dan Abrar. “Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan,
Pertumbuhan Perusahaan, Rasio Likuiditas dan Rasio Aktivitas Terhadap
Profitabilitas”. Journal of Accounting, Vol. 2, No. 2, 2016.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”, Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2011.
Gujarati dan Porter. “Dasar-Dasar Ekonometrika”, Salemba Empat, Jakarta,
2009.
Hadi, S. “Metodologi Penelitian Kuantitatif Untuk Akuntansi dan Keuangan”,
Ekonisia, Yogyakarta, 2009.
Harahap, Sofyan Syafri. “Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan”, Cetakan
Kesebelas, Penerbit Rajawali Pers, Jakarta, 2013.
Harahap, Sofyan Syafri. “Analisis Kritis atas Laporan Keuangan”, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 2008.
Harmono. “Manajemen Keuangan: Berbasis Balanced Scorecard”. Bumi Aksara,
Edisi 1, Jakarta, 2014.
Husaini, U., dan Setiady, A. P. (2006). Pengantar Statistika. Edisi Kedua. Jakarta:
PT. Bumi Aksara.
Keown, E. A., Martin, J . D., Pretty, J. W., dan JR, D. F. “Manajemen Keuangan:
Prinsip-prinsip dan Aplikasi”. PT. Indeks Kelompok Gramedia, Edisi
Kesepuluh, Jakarta, 2010.
Yulia, Wela, A. A, Bagus Ida. “Pengaruh Leverage, Pertumbuhan Penjualan, dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas”. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol.
4, No. 7, 2015.
Rahmiyatun, Fitri dan Nainggolan, Kaman. “Pengaruh Struktur Aktiva, Perputaran
Modal dan Pendanaan Terhadap Profitabilitas”. Ecodemica, Vol. IV, No. 2,
2016.
115
Moeljadi. “Manajemen Keuangan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif”. Bayu
Media Publishing, Edisi Pertama, Malang, 2006.
Nasarudin, Indo Yama dan Fauzan, Hemmy. “Pengantar Bisnis dan Manajemen”.
UIN Jakarta Press, Jakarta, 2006.
Sugiyono. “Statistika Untuk Penelitian”. CV. Alfabeta, Jakarta, 2009.
Suharyadi dan Purwanto S. K. “Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern”.
Salemba Empat, Jakarta, 2009.
Widarjono, Agus. “Ekonometrika: Pengantar dan Aplikasinya dengan EViews”. UPP
STIM YKPN, Yogyakarta, 2013.
Winardi. “Ekonomi Majerial”. Mandar Maju, Bandung, 2001.
Winarno, Wing Wahyu. (2015). Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan
EViews. Edisi 4. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.
Kasmir. “Analisis Laporan Keuangan”, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2012.
Ratnasari, Linda. “Pengaruh Leverage, Likuiditas, Ukuran Perusahaan Terhadap
Profitabilitas Pada Perusahaan Otomotif di BEI. Jurnal Ilmu dan Riset
Manajemen, Vol. 5, No. 6, 2016.
Kasmir. “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya” Edisi Revisi, Cetakan keempat
belas, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2014.
Sari, Wulan, Septi. “Pengaruh Struktur Modal, Likuiditas Terhadap Profitabilitas
Perusahaan Makanan dan Minuman di BEI”. Jurnal Ilmu dan Riset
Manajemen, Vol. 6, No. 6, 2017.
Yuli, Ni, Made, Arie, Made dan Adi Gede. “Pengaruh Kinerja Keuangan, Ukuran
Perusahaan dan Struktur Kepemilikan Terhadap Profitabilitas Pada
Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di BEI”. Jurnal
Akuntansi, Vol. 7, No 1, 2017.
Soehartono, Irwan. “Metodologi Penelitian Sosial”, Remaja Rosda, Bandung,
1999.
Suliyanto. “Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS”, ANDI,
Yogyakarta, 2011.
116
Widarjono, Agus. “Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya”, Edisi Ketiga,
EKONISIA, Yogyakarta, 2009.
Wiagustini, Ni luh Putu. “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”, Udayana University
Press, Denpasar, 2010.
www.indonesia-invesment.com
www.idx.co.id
www.sahamok.com
117
LAMPIRAN
Lampiran 1: Daftar Sampel Perusahaan
No. Nama Perusahaan Kode
1 PT Agung Podomoro Land Tbk APLN
2 PT Alam Sutera Realty Tbk ASRI
3 PT Bumi Serpong Damai Tbk BSDE
4 PT Megapolitan Developments Tbk EMDE
5 PT Gading Development Tbk GAMA
6 PT Perdana Gapuraprima Tbk GPRA
7 PT Greenwood Sejahtera Tbk GWSA
8 PT Lippo Karawaci Tbk LPKR
9 PT Metropolitan Kentjana Tbk MKPI
10 PT Metropolitan Land Tbk MTLA
118
Lampiran 2: Daftar Rincian Data Perusahaan 2012-2015
Emiten Tahun ROA CR FAR DAR INST
APLN 2012 0.0554 1.5649 0.5573 0.5822 0.6684
APLN 2013 0.0473 1.6793 0.5555 0.6335 0.6704
APLN 2014 0.0414 1.8323 0.5390 0.6441 0.6765
APLN 2015 0.0455 1.3892 0.6017 0.6306 0.8165
ASRI 2012 0.1111 1.2348 0.6432 0.5677 0.4699
ASRI 2013 0.0617 0.7530 0.8059 0.6305 0.5181
ASRI 2014 0.0695 1.1373 0.8116 0.6235 0.5148
ASRI 2015 0.0366 0.7192 0.8557 0.6471 0.5148
BSDE 2012 0.0883 2.9020 0.4963 0.3715 0.6313
BSDE 2013 0.1287 2.6671 0.4758 0.4057 0.6313
BSDE 2014 0.1416 2.0556 0.6041 0.3463 0.6489
BSDE 2015 0.0653 2.7316 0.5339 0.3866 0.6458
EMDE 2012 0.0047 1.6727 0.4436 0.4089 0.7186
EMDE 2013 0.0362 1.8430 0.4323 0.4055 0.7421
EMDE 2014 0.0382 1.6203 0.4611 0.4894 0.8945
EMDE 2015 0.0512 1.4938 0.5332 0.4482 0.8945
GAMA 2012 0.0055 1.4277 0.7744 0.1673 0.6002
GAMA 2013 0.0159 1.8914 0.6414 0.1908 0.5998
GAMA 2014 0.0340 2.0292 0.6044 0.2147 0.5998
GAMA 2015 0.0037 2.1745 0.6462 0.1796 0.5918
GPRA 2012 0.0430 2.7578 0.1668 0.4634 0.8474
GPRA 2013 0.0799 3.8903 0.1666 0.3990 0.8474
GPRA 2014 0.0608 2.9771 0.2653 0.4198 0.8359
GPRA 2015 0.0463 3.1260 0.1357 0.3983 0.7224
GWSA 2012 0.2093 2.6665 0.5177 0.2046 0.7949
GWSA 2013 0.0706 5.7154 0.5234 0.1227 0.7949
GWSA 2014 0.1068 3.7284 0.8425 0.0638 0.7949
GWSA 2015 0.1857 3.5163 0.8810 0.0788 0.7949
LPKR 2012 0.0532 5.5988 0.2167 0.5388 0.1812
LPKR 2013 0.0509 4.9598 0.2328 0.5470 0.1812
LPKR 2014 0.0829 5.1717 0.2064 0.5345 0.2345
LPKR 2015 0.0248 6.9133 0.1875 0.5423 0.2345
MKPI 2012 0.1422 0.6640 0.8772 0.3304 0.8066
MKPI 2013 0.1288 0.3896 0.9223 0.3241 0.7626
MKPI 2014 0.1014 0.6422 0.7480 0.5026 0.7626
119
Emiten Tahun ROA CR FAR DAR INST
MKPI 2015 0.1558 0.9308 0.6271 0.5045 0.7626
MTLA 2012 0.1012 4.0291 0.4235 0.2292 0.8881
MTLA 2013 0.0850 2.2685 0.4822 0.3774 0.8881
MTLA 2014 0.0952 2.4568 0.4316 0.3753 0.8888
MTLA 2015 0.0663 2.3211 0.4443 0.3887 0.8888
120
Lampiran 3: Hasil Output Uji Regresi Data Panel
Common Effect Model (OLS)
Dependent Variable: ROA?
Method: Pooled Least Squares
Date: 12/16/17 Time: 03:48
Sample: 1 4
Included observations: 4
Cross-sections included: 10
Total pool (balanced) observations: 40 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. CR? 0.006398 0.004084 1.566531 0.1260
FAR? 0.072130 0.031453 2.293288 0.0278
DAR? -0.029785 0.034793 -0.856073 0.3976
INST? 0.048365 0.029389 1.645698 0.1085 R-squared 0.174668 Mean dependent var 0.074296
Adjusted R-squared 0.105891 S.D. dependent var 0.048067
S.E. of regression 0.045451 Akaike info criterion -3.249725
Sum squared resid 0.074369 Schwarz criterion -3.080837
Log likelihood 68.99450 Hannan-Quinn criter. -3.188661
Durbin-Watson stat 1.029701
121
Fixed Effect Model (FEM)
Dependent Variable: ROA?
Method: Pooled Least Squares
Date: 11/06/17 Time: 04:17
Sample: 1 4
Included observations: 4
Cross-sections included: 10
Total pool (balanced) observations: 40 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.280327 0.091203 3.073642 0.0049
CR? -0.038312 0.009037 -4.239513 0.0002
FAR? -0.229059 0.071679 -3.195599 0.0036
DAR? -0.357887 0.122157 -2.929722 0.0070
INST? 0.233497 0.110860 2.106241 0.0450
Fixed Effects (Cross)
APLN—C 0.015541
ASRI—C 0.107790
BSDE—C 0.031492
EMDE—C -0.110077
GAMA—C -0.113084
GPRA—C -0.098193
GWSA—C 0.027181
LPKR—C 0.182770
MKPI—C 0.026709
MTLA—C -0.070129 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.833915 Mean dependent var 0.074296
Adjusted R-squared 0.750873 S.D. dependent var 0.048067
S.E. of regression 0.023992 Akaike info criterion -4.353011
Sum squared resid 0.014965 Schwarz criterion -3.761903
Log likelihood 101.0602 Hannan-Quinn criter. -4.139285
F-statistic 10.04203 Durbin-Watson stat 2.328642
Prob(F-statistic) 0.000000
122
Random Effect Model (REM)
Dependent Variable: ROA?
Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)
Date: 11/05/17 Time: 05:31
Sample: 1 4
Included observations: 4
Cross-sections included: 10
Total pool (balanced) observations: 40
Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.191294 0.077468 2.469314 0.0186
CR? -0.017367 0.007151 -2.428473 0.0204
FAR? -0.065918 0.048531 -1.358271 0.1831
DAR? -0.120413 0.067589 -1.781557 0.0835
INST? 0.015536 0.054677 0.284137 0.7780
Random Effects (Cross)
APLN—C -0.013079
ASRI—C 0.011500
BSDE—C 0.026566
EMDE—C -0.052340
GAMA—C -0.076810
GPRA—C -0.025197
GWSA—C 0.059468
LPKR—C 0.031722
MKPI—C 0.037709
MTLA—C 0.000462 Effects Specification
S.D. Rho Cross-section random 0.033710 0.6638
Idiosyncratic random 0.023992 0.3362 Weighted Statistics R-squared 0.137661 Mean dependent var 0.024908
Adjusted R-squared 0.039108 S.D. dependent var 0.029230
S.E. of regression 0.028653 Sum squared resid 0.028735
F-statistic 1.396821 Durbin-Watson stat 1.667386
Prob(F-statistic) 0.255271 Unweighted Statistics R-squared -0.131508 Mean dependent var 0.074296
Sum squared resid 0.101957 Durbin-Watson stat 0.469921
123
Lampiran 4: Hasil Uji Pemilihan Model Terbaik Regresi Data Panel
Hasil Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests
Pool: EMITEN
Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 11.144189 (9,26) 0.0000
Cross-section Chi-square 63.221811 9 0.0000
Hasil Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test
Pool: EMITEN
Test cross-section random effects
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 18.921686 4 0.0008
124
Lampiran 5: Hasil Output Uji Asumsi Klasik
Hasil Uji Normalitas
0
2
4
6
8
10
12
-0.05 0.00 0.05 0.10 0.15
Series: ResidualsSample 1 40Observations 40
Mean -3.95e-18Median -0.008573Maximum 0.127416Minimum -0.071004Std. Dev. 0.043174Skewness 0.750421Kurtosis 3.448321
Jarque-Bera 4.089201Probability 0.129432
Hasil Uji Multikolinearitas
CR FAR DAR INST
CR 1.00000 -0.64322 -0.19310 -0.40126
FAR -0.64322 1.00000 -0.20808 0.17904
DAR -0.19310 -0.20808 1.00000 -0.35249
INST -0.40126 0.17904 -0.35249 1.00000
Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji White)
Heteroskedasticity Test: White F-statistic 1.472666 Prob. F(4,35) 0.2314
Obs*R-squared 5.762357 Prob. Chi-Square(4) 0.2176
Scaled explained SS 5.400757 Prob. Chi-Square(4) 0.2486
Hasil Uji Autokorelasi (LM Test)
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 0.865648 Prob. F(2,33) 0.4301
Obs*R-squared 1.993931 Prob. Chi-Square(2) 0.3690