180
ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, MOTIVASI KERJA, ETOS KERJA ISLAMI, BUDAYA ORGANISASI DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN RUMAH SAKIT ISLAM KOTA MAGELANG SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh MUKHAMMAD AHSIN ROZAQ NIM 63020150061 PROGRAM STUDI S1 EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2019

ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, MOTIVASI KERJA, …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6619/1/63020150061.pdf · “Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja, Motivasi Kerja, Etos

  • Upload
    others

  • View
    29

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN KERJA,

MOTIVASI KERJA, ETOS KERJA ISLAMI, BUDAYA

ORGANISASI DAN KOMPENSASI TERHADAP

KINERJA KARYAWAN RUMAH SAKIT ISLAM

KOTA MAGELANG

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh

MUKHAMMAD AHSIN ROZAQ

NIM 63020150061

PROGRAM STUDI S1 EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2019

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

MOTTO

“Sertakan Allah SWT dalam semua Aktifitas Kita, In Sya Allah hasil sesuai

dengan apa yang kita inginkan dan bahkan lebih dari apa yang kita harapkan”

“Bertaqwa, Optimis dan Semangat”

ix

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur kehadirat Allah SWT, hasil Penelitian ini penulis

persembahakan untuk:

1. Kedua orangtuaku (Bapak Joko A. Subchi dan Ibu Ngatirah) yang

telah membimbing, mendidik, mencurahkan segala kasih sayang dan

doanya serta tanpa lelah dan bosan menasehati dan menyemangati saya

untuk selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk saya.

2. Untuk saudara-saudaraku (M Syukron dan M Nurrochman) dimanapun

kalian berada yang selalu memberikan dorongan semangat dan

motivasi untuk terus selalu menjadi yang terbaik.

3. Untuk sahabat-sahabat Ekonomi Syariah, Sahabat Pandawa, Sahabat

KKN Posko 74 Nglanji Baru Kemusu dan untuk segenap rekan- rekan

UKM KSEI IAIN Salatiga yang telah memberikan masukan dan

motivasi.

4. Bapak Nafis Irkhami selaku pembimbing yang selalu sabar dalam

membimbing penulis untuk mernyelesaikan skripsi ini.

5. Segenap karyawan Rumah Sakit Islam Kota Magelang.

x

ABSTRAK

Rozaq, Mukhammad Ahsin. 2019. (Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja,

Motivasi Kerja, Etos Kerja Islami, Budaya Organisasi dan Kompensasi

terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Rumah Sakit Islam Kota

Magelang). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Program Studi S1

Ekonomi Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Dr. Nafis Irkhami, M.Ag.,

M.A.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

lingkungan kerja (X1), motivasi kerja (X2), etos kerja Islami (X3), budaya

organisasi (X4) dan kompensasi (X5) terhadap kinerja karyawan (Y) pada Rumah

Sakit Islam Kota Magelang. Metode pengumpulan data dilakukan mengggunakan

instrument kuesioner yang dibagikan kepada karyawan RSI Kota Magelang.

Sampel yang digunakan sebanyak 80 responden dengan teknik pengambilan

sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data yang didapatkan kemudian

diolah menggunakan aplikasi SPSS versi 23.0. Analisis data pada penelitian ini

meliputi uji validitas, uji reabilitas, uji asumsi klasik serta analisis data

menggunakan statistik uji t, uji F, uji koefisien determinasi (R2) dan uji regresi

linier berganda.

Hasil uji t (secara parsial) penelitian ini menunjukkan bahwa variabel

(X1), (X3) dan (X5) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan. Sedangkan variabel (X2) dan (X4) tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kinerja karyawan pada RSI Kota Magelang. Hasil uji F (secara simultan)

pada penelitian ini menunjukkan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 jadi

dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama variabel lingkungan kerja,

motivasi kerja, etos kerja islami, budaya organisasi dan kompensasi berpengaruh

terhadap kinerja karyawan. Pada uji koefisien determinasi (R2) menunjukkan nilai

0,735 ini berarti kontribusi variabel independen (lingkungan kerja, motivasi kerja,

etos kerja Islami, budaya organisasi dan kompensasi) mempengaruhi variabel

dependen (kinerja karyawan) sebesar 73,5% sedangkan sisanya sebesar 26,5%

dipengaruhi oleh variabel lain diluar model.

Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Motivasi Kerja, Etos Kerja Islami, Budaya

Organisasi, Kompensasi, Kinerja Karyawan

xi

KATA PENGANTAR

Assalamu’allaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirobbilalaminn puji syukur penulis panjatkan kehariat Allah

SWT karena telah memberikan Rahmad, Hidayah serta Inayah-Nya kepada

penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul,

“Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja, Motivasi Kerja, Etos Kerja Islami, Budaya

Organisasi dan Kompensasi terhadap Kinerja karyawan Rumah Sakit Islam Kota

Magelang” dengan lancar dan baik tanpa adanya kendala yang berarti.

Hasil penelitian skripsi ini disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat

untuk menyelesaikan studi program Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dengan dorongan dari berbagai pihak

yang membantu baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga penulis

dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Tanpa bantuannya, dimungkinkan

penelitian ini belum dapat terselesaikan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati

penulis menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan menghaturkan

ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. Selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Instutut Agama Islam Negeri Salatiga.

3. Bapak Qi Mangku Bahjatulloh, Lc., M.SI, selaku ketua Program Studi

Ekonomi Syariah S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut

Agama Islam Negeri salatiga.

xii

4. Bapak Dr. Nafis Irkhami, M. Ag., M.A, selaku pembimbing yang telah

bersedia meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan

penulis disela kesibukannya, serta telah memberikan semangat dan

dukungan kepada penulis selama proses penulisan skripsi.

5. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga

yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat

bagi penulis.

6. Bapak Joko Ahmad Subchi dan Ibu Ngatirah tercinta yang selalu

memberikan dorongan moral, material dan doa serta kasih sayang. tak

lupa kakanda Syukron dan adikku noer rohman yang selalu

memberikan semangat dalam membantu proses kelancaran penelitian

skripsi ini.

7. Bapak/Ibu karyawan Rumah Sakit Islam Kota Magelang yang telah

membantu memperlancar proses penelitian yang tidak akan bisa

penulis sebutkan satu persatu .

8. Saudari Kristiani Gracielia Jessica, SE, yang telah memberikan arahan

dan bimbingan.

9. Ibu Ria Winarti dan Ibu Intan selaku karyawan yang membantu dalam

penelitian di RSI Kota Magelang.

10. Semua teman-teman Keluarga Ekonomi Syariah 2015, Sahabat

PANDAWA (Ridho, Bagus, Ali, dan Hadi), Sahabat KSEI IAIN

Salatiga, Sahabat VCS Salatiga, Sahabat KKN 74 Nglanji baru

xiii

Kemusu, Sahabat GEN_BI Semarang yang telah memberikan

dorongan semangat yang luar biasa selama proses penyusunan skripsi.

11. Semua pihak yang membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini

dengan memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak

langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu penulis mengharap kritik serta saran yang membangun dari

berbagai pihak demi penulisan yang baik di masa yang akan datang. Ahir kata,

semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat baik bagi penulis, IAIN

Salatiga, Rumah Sakit Islam Kota Magelang, serta dapat memberikan manfaat

untuk semua pihak.

Wassalamu’allaikum Wr. Wb.

Salatiga, Mei 2019

Yang membuat pernyataan

Mukhammad Ahsin Rozaq

Nim. 63020 15 0061

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................................... i

HALAMAN LOGO .......................................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................................. iii

PENGESAHAN ............................................................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI ......... v

DECLARATION.............................................................................................................. vi

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ........................................................................... vii

MOTTO ........................................................................................................................... viii

PERSEMBAHAN ............................................................................................................ ix

ABSTRAK ......................................................................................................................... x

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... xi

DAFTAR ISI .................................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xix

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xxi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ ..1

A. Latar Belakang ................................................................................... ..1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. ..9

C. Tujuan Penelitian................................................................................ 10

xv

D. Kontribusi Penelitian .......................................................................... 11

E. Sistematika Penelitian ........................................................................ 11

BAB II LANDASAN TEORI........................................................................................ 13

A. Telaah Pustaka.................................................................................... 13

B. Kerangka Teori ................................................................................... 18

1. Perilaku Organisasi ........................................................................ 18

2. Kinerja Karyawan .......................................................................... 19

a. Pengertian Kinerja ..................................................................... 19

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja............................... 20

c. Kriteria Menilai Kinerja Karyawan ........................................... 22

d. Indikator Kinerja ....................................................................... 23

e. Penilaian Kinerja ....................................................................... 26

3. Lingkungan Kerja .......................................................................... 27

a. Pengertian Lingkungan Kerja .................................................... 27

b. Tujuan Lingkungan Kerja.......................................................... 28

c. Macam-macam Lingkungan Kerja ............................................ 28

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja ............. 29

e. Indikator Lingkungan Kerja ...................................................... 31

4. Motivasi Kerja ............................................................................... 31

a. Pengertian Motivasi Kerja ......................................................... 31

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi ............................ 32

c. Teori-teori Motivasi ................................................................... 35

d. Teknik Motivasi Kerja karyawan .............................................. 37

xvi

e. Prinsip-prinsip dalam Motivasi Kerja ........................................ 38

f. Indikator Motivasi ...................................................................... 39

5. Etos Kerja Islami ........................................................................... 40

a. Pengertian Etos Kerja Islami ..................................................... 40

b. Ciri-ciri Etos Kerja Islami ......................................................... 41

c. Terbentuknya Etos Kerja Islami ................................................ 44

d. Faktor-faktor yang mempengaruh Etos Kerja ISlami ............... 45

e. Indikator Etos Kerja Islami ........................................................ 46

6. Budaya Organisasi ......................................................................... 46

a. Pengrtian Budaya Organisasi ..................................................... 46

b. Fungsi Budaya Organisasi ......................................................... 48

c. Karakteristik Budaya Organisasi ............................................... 48

e. Indikator budaya Organisasi ...................................................... 49

7. Kompensasi ................................................................................... 51

a. Pengertian Kompensasi ............................................................. 51

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Kompensasi ..... 52

c. Tujuan Manajemen Kompensasi ............................................... 54

d. Jenis-jenis Kompensasi ............................................................. 55

e. Indikator Pemberian Kompensasi .............................................. 56

C. Kerangka Penelitian ........................................................................... 57

D. Hipotesis ............................................................................................. 58

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................. 67

A. Jenis Penelitian ................................................................................... 67

xvii

B. Obyek, Waktu dan Lokasi Penelitian ................................................. 67

C. Populasi dan Sampel .......................................................................... 67

D. Data dan Sumber Data........................................................................ 69

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 69

F. Skala Pengukuran ............................................................................... 70

G. Teknik Analisis Data .......................................................................... 71

1. Uji Instrumen Penelitian ................................................................ 71

2. Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 73

3. Analisis Regresi Linear Berganda ................................................. 75

4. Uji Statistik .................................................................................... 76

H. Alat Analisis ....................................................................................... 78

I. Definisi Konsep dan Operasional Variabel Penelitian ...................... 78

J. Instrumen Penelitian ........................................................................... 82

BAB IV ANALISIS DATA .......................................................................................... 85

A. Deskripsi Objek Penelitian ................................................................. 85

1. Sejarah Singkat RSI Koa Magelang ............................................. 85

2. Falsafah, Slogan, Visi dan Misi ................................................... 86

B. Deskripsi Data Responden ................................................................. 87

1. Profil Respondenn Berdasarkan Jenis Kelamin ........................... 88

2. Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan..................... 88

3. Profil Responden Berdasarkan Lama Bekerja ............................. 89

4. Profil Responden Berdasarkan Usia ............................................. 90

5. Profil Responden Berdasarkan Gaji yang diterima ...................... 90

xviii

6. Profil Responden Berdasarkan Bagian unit kerja ........................ 91

C. Analisis Data ...................................................................................... 92

1. Uji Instrumen Penelitian ................................................................ 92

a. Uji Validitas .............................................................................. 92

b. Uji Reliabilitas .......................................................................... 95

2. Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 96

a. Uji Normalitas .......................................................................... 96

b. Uji Heteroskedastisitas ............................................................. 98

c. Uji Multikolinieritas ................................................................. 99

d. Uji Linieritas ............................................................................. 101

3. Uji Regresi Linier Berganda .......................................................... 102

4. Uji Statistik .................................................................................... 105

a. Uji Statistik ttest ......................................................................... 105

b. Uji Statistik ftest ......................................................................... 107

c. Uji Statistik Koefisien Determinasi (R2) .................................. 108

D. Pembahasan Pengujian hipotesis ........................................................ 109

BAB V PENUTUP .................................................................................................... 117

A. Kesimpulan......................................................................................... 117

B. Saran ................................................................................................... 118

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ringkasan penelitian Terdahulu ............................................................ 13

Tabel 3.1 Instrumen Penelitian ............................................................................. 82

Tabel 4.1 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................................ 88

Tabel 4.2 Klasifikasi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ....................... 88

Tabel 4.3 Klasifikasi Responden Berdasarkan Lama Bekerja ................................ 89

Tabel 4.4 Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia ............................................... 90

Tabel 4.5 Klasifikasi Responden Berdasarkan Gaji yang Diterima ........................ 90

Tabel 4.6 Klasifikasi Responden Berdasarkan Bagian Unit Kerja .......................... 91

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas ................................................................................... 93

Tabel 4.8 Hasil Uji Reabilitas ................................................................................. 95

Tabel 4.9 Hasil Uji Sampel Kolmogorof smirnov ...................................................97

Tabel 4.10 Hasil Uji Gletjser ..................................................................................99

Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinieritas ..................................................................100

Tabel 4.12 Hasil Uji Linieritas ..............................................................................102

Tabel 4.13 Hasil Uji Regresi Linier Berganda .......................................................103

xx

Tabel 4.14 Hasil Uji ttest .......................................................................................106

Tabel 4.15 Hasil Uji Ftest .......................................................................................108

Tabel 4.16 Hasil Uji Determinasi R2 .....................................................................108

Tabel 4.17 Hasil Penelitian ..................................................................................116

xxi

DAFTAR GAMBAR

Tabel 2.1 Faktor-Faktor yang mempengaruhi kinerja .......................................... 21

Tabel 2.2 Kerangka Etos Kerja Muslim .................................................................. 44

Tabel 2.3 Terbentuknya Etos Kerja Islami ............................................................. 44

Tabel 2.4 Pembagian Jenis Kompensasi ................................................................ 56

Tabel 2.5 Kerangka Pemikiran ............................................................................... 57

Tabel 4.1 Grafik Normal Probability Plot ..............................................................98

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah sakit merupakan salah satu lembaga profit yang bergerak di

bidang pelayanan kesehatan. Untuk memaksimalkan kinerja organisasi rumah

sakit, diperlukan landasan organisasi yang kuat agar dapat bertahan dalam

persaingan di sektor jasa pelayanan kesehatan. Salah satu komponen yang

paling penting adalah memperkuat dan memaksimalkan kinerja dari sumber

daya manusia atau dalam hal ini para karyawan. Dengan adanya karyawan

yang kompeten, kompetitif dan terlatih yang merupakan elemen utama dalam

sebuah organisasi yang diharapkan akan menjadi faktor utama penentu

keberhasilan organisasi.

Bagi warga Magelang dan sekitarnya kehadiran Rumah Sakit Islam

Kota Magelang sudah dikenal sejak sebelum masa reformasi, yaitu mulai

beroperasi pada tahun 1997 sampai saat ini. Rumah Sakit Islam Kota

Megelang yang beralamatkan di jalan Jeruk No. 4 Sanden, Kelurahan Kramat

Selatan, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang ini merupakan salah

satu rumah sakit yang menerapkan prinsip-prinsip islam di dalamnya. Salah

satu mottonya yaitu melayani dengan iman, ini mengindikasikan bahwa

rumah sakit ini beroperasi berdasarkan asas-asas Al-Quran dan As Sunah.

Rumah Sakit Islam Kota Magelang memiliki visi yaitu “menjadi rumah

sakit pilihan pertama semua lapisan masyarakat di Magelang dan sekitarnya”,

2

ini berarti rumah sakit islam Kota Magelang harus bersaing dengan Rumah

Sakit lain yang berada di kota magelang dan sekitarnya seperti RSU Tidar,

RSU Tk II Dr. Soedjono, RSU Lestari Rahaja, RSU Ibu dan Anak Gladiool

dan RSU harapan. Untuk dapat bersaing dengan beberapa rumah sakit

tersebut RSI harus mampu meningkatkan kinerja organisasi. Karena dengan

meningkatkan kinerja organisasi dapat menumbuhkan kepercayaan dan

repotasi yang sangat baik di mata masyarakat Kota Magelang. Kinerja

organisasi sendiri sangat di pengaruhi oleh kinerja dari karyawan.

Karyawan merupakan sumber daya manusia yang merupakan aset

penting yang dimiliki perusahaan. Dalam bisnis jasa rumah sakit karyawanlah

yang berhubungan langsung dengan para konsumen atau dalam hal ini pasien.

Jika karyawan memiliki kinerja yang bagus otomatis perusahaan atau rumah

sakit tempat dia bekerja akan mengalami peningkatan baik dari peningkatan

mutu maupun pelayanan sehingga berdampak pada kepuasan pasien. Serta

meningkatkan kepercayaan masyarakat Kota Magelang untuk menjadikan

RSI sebagai pilihan pertama dalam berobat. Menurut Mangkunegara (2000:

67) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

jawab yang diberikan kepadanya.

Untuk meningkatkan kinerja karyawan, RSI dihadapkan dengan

berbagai permasalahan yang cukup komplek khususnya dalam hal pelayanan

yang diberikan terhadap pasien. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan

3

peneliti kepada salah satu staf karyawan dengan inisial “I”, beliau

mengatakan,

”Permasalahan yang ada yang ada pada karyawan itu kompleks antara

lain mengenai waktu tunggu pendaftaran yang sangat lama, waktu periksa di

poli dengan waktu periksa sangat lama, dokter sering terlambat datang”.

Beberapa permasalahan yang dihadapi RSI itu semua berhubungan

langsung dengan kinerja dari karyawan. Permasalahan karyawan yang

mempunyai komitmen yang rendah dalam melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya akan berdampak buruk untuk perusahaannya. Seperti menurunnya

kualitas kerja, menurunya tingkat pelayanan yang diberikan, menurunnya

kepuasan pasien, tidak mengindahkan peraturan maupun sering absen.

Salah satu faktor sangat mempengaruhi untuk memaksimalkan kinerja

karyawan adalah faktor lingkungan kerja. Sangat sulit karyawan

menghasilkan karya yang terbaik jika tidak berada di lingkungan yang

mendukung aktivitasnya. Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana

seorang karyawan melakukan pekerjaan sehari-harinya yang dapat

mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugasnya (Arta dan Sari,

2015). Jika berada di lingkungan kerja yang nyaman dan menyenangkan akan

membentuk budaya kerja yang cukup produktif sehingga setiap angota selalu

termotivasi untuk memberikan performa terbaiknya untuk menyelesaikan

semua tugas-tugasnya sesuai dengan peran mereka.

Penelitian terdahulu yang meneliti pengaruh variabel lingkungan kerja

terhadap kinerja karyawan diantaranya adalah Zainul Hidayat & Muchamad

Taufiq (2012), Aurelia Potu (2013), Franli Londo Bernhard Tewal Farlane -

4

S. Rumokoy (2016) yang hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan. Hal ini berarti ketika lingkungan kerja meningkat maka kinerja

karyawan juga akan mengalami peningkatan. Sedangkan penelitian yang

dilakukan oleh Yumi Meirina (2013) menunjukkan hasil yang berbeda, hasil

penelitian tersebut tidak signifikan.

Selain itu karyawan dalam perusahaan atau tempat usaha juga

memerlukan sebuah motivasi atau dorongan agar karyawan bekerja dengan

giat dan rajin. Peran karyawan dalam perusahaan sangat penting jika

perusahaan memiliki karyawan yang bekerja dengan kinerja buruk maka akan

menghambat kinerja dari perusahaan itu sendiri. Karyawan yang memiliki

motivasi tinggi dalam bekerja akan menghasilkan nilai atau kepuasan dalam

melakukan aktifitasnya seperti dalam pelayanan dan berdampak positif pada

perusahaan. Oleh karena itu motivasi kerja dapat di artikan sebagai semangat

kerja yang ada pada karyawan yang membuat karyawan tersebut dapat

bekerja untuk mencapai tujuan tertentu.

Allah SWT telah berfirman dalam surat Ar-Rad ayat11 yang berbunyi:

11. bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka

dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak

merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri

5

mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak

ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

Dalam ayat diatas menjelaskan bahwa Allah tidak akan merubah

keadaan suatu kaum selama mereka sendiri yang berusaha merubahnya. Ini

merupakan suatu peringatan sekaligus dorongan motivasi buat manusia. Jika

manusia ingin merubah keadaan menjadi sesuai yang diinginkan, manusia

harus terus berusaha maksimal. Tanpa terkecuali dalam bekerja, jika seorang

karyawan ingin mendapatkan posisi yang diinginkan dan gaji yang layak

seorang karyawan harus terus berusaha menjadi yang terbaik.

Penelitian terdahulu yang meneliti pengaruh variabel motivasi kerja

terhadap kinerja karyawan diantaranya adalah Slamet Riyadi (2011),

Leonando Agusta dan Eddy Madiono Sutanto (2013), Kiki Cahaya Setiawan

(2015), Nurcahyati Dwi Ayu Ningtyas, Nurul Asfiah, Mochamad Novi Rifa’I

(2018) yang hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa motivasi kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini berarti

ketika motivasi kerja meningkat maka kinerja karyawan juga akan mengalami

peningkatan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Yuli Suwati (2013)

menunjukkan hasil yang berbeda, hasil penelitian tersebut tidak signifikan.

Artinya ketika motivasi meningkat, maka kinerja karyawan mengalami

penurunan.

Selain motivasi dari dalam diri dibutuhkan pula sikap pribadi yang

memiliki etos kerja islami, sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi

kinerja islami. Rumah Sakit Islam Kota Magelang yang berdiri berdasarkan

6

prinsip-prinsip islam seharusnya sumber daya manusia yang bekerja dalam

perusahaan atau rumah sakit tersebut memiliki etos kerja islami juga. Etos

kerja islami selalu berkaitan dengan semangat dalam menjalankan tugas dan

kewajiban disertai sifat jujur dan selalu mengharap ridho Allah SWT. Karena

jika karyawan memiliki etos kerja islami mereka berprinsip bahwa kerja itu

juga merupakan ibadah dan jalan untuk memperoleh ridho dari Allah SWT.

Sehingga etos kerja islami yang melekat dalam diri karyawan akan

meningkatkan kinerja dari perusahaan di tempat dia bekerja.

Dalam surat Al-Baqarah ayat 202 yang berbunyi:

202. mereka Itulah orang-orang yang mendapat bahagian daripada yang mereka

usahakan dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya.

Ayat diatas menjelaskan bahwa Allah SWT akan membalas segala

sesuatu yang diusahakan oleh manusia dengan balasan yang sebaik-baiknya.

Dalam ayat lain juga menyebutkan tentang balasan orang yang bersunggu-

sungguh dalam menjalankan sesuatu.

39. dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah

diusahakannya,40. dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihat (kepadanya). 41.

kemudian akan diberi Balasan kepadanya dengan Balasan yang paling sempurna, (An-

Najm:39-41).

Surat An-Najm ayat 39-41 menjelaskan bahwa Allah SWT akan

memberikan balasan yang paling sempurna jika kita sebagai hamba yang

7

beriman mampu menjalankan pekerjaan yang kita tekuni secara maksimal dan

optimal baik balasan di dunia maupun balasan di akhirat kelak.

Penelitian terdahulu yang meneliti pengaruh variabel etos kerja islami

terhadap kinerja karyawan diantaranya adalah Harjoni Desky (2014), Dwi

Sulistyo Wahono dan Yunus Mustaqim (2016), Afiatun Nadipah (2016) dan

Astri Astuti (2018) yang hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa etos

kerja islami berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Hal ini berarti ketika etos kerja islami meningkat maka kinerja karyawan juga

akan mengalami peningkatan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh

Nino Megiawan Febriantoro (2016) menunjukkan hasil yang berbeda, hasil

penelitian tersebut tidak signifikan. Artinya ketika etos kerja islami

meningkat, maka kinerja karyawan mengalami penurunan.

Budaya organisasi juga merupakan faktor yang sangat penting dalam

mencapai tujuan dari organisasi. Dalam menjalankan aktfitasnya karyawan

RSI dalam setiap minggunya di bekali dengan ilmu-ilmu agama yang

diberikan dalam bentuk kajian keislaman islam. Dengan harapan adanya

kajian ini dapat membudayakan dan menerapkan nilai-nilai islami yang

didapat pada saat melaksanakan pekerjaan. Menurut Rivai dan Mulyadi

(2012: 256) budaya organisasi adalah apa yang persepsi karyawan ciptakan

terhadap organisasi yang membentuk suatu kepercayaan nilai-nilai dan

harapan.

Penelitian terdahulu yang meneliti pengaruh budaya organisasi kerja

terhadap kinerja karyawan diantaranya adalah Enrico Maramis (2013), Windy

8

J. Sumaki Rita N. Taroreh Djurwati Soepeno (2015), Perna Pratini I Wayan

Mudiartha Utama (2016) yang hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan. Hal ini berarti ketika budaya organisasi meningkat maka kinerja

karyawan juga akan mengalami peningkatan. Sedangkan penelitian yang

dilakukan oleh Fimce Masambe Agus S. Soegoto Jacky Sumarauw (2015)

menunjukkan hasil yang berbeda, hasil penelitian tersebut tidak signifikan.

Artinya ketika budaya organisasi meningkat, maka kinerja karyawan

mengalami penurunan.

Untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki karyawan pemilik

perusahaan atau manajer perusahaan baiknya memberikan kompensasi yang

sepadan kepada karyawan yang berjasa dalam melakukan pekerjaannya.

Dengan dijalankannya sistem pemberian kompensasi yang adil dan baik,

maka di harapkan dapat mendorong karyawan organisasi untuk meningkatkan

kinerjanya. Dengan demikian karyawan akan berusaha meningkatkan

kinerjanya, karena semakin bagus kinerjanya maka karyawan tersebut akan

memperoleh imbalan kompensasi yang lebih baik dibanding dengan

karyawan lain.

Penelitian terdahulu yang meneliti pengaruh kompensasi kerja terhadap

kinerja karyawan diantaranya adalah Christia O. Posuma (2013), Pribadi

Darmawan Insan dan Ahyar Yuniawan (2016), Aulia Nelizulfa (2018) yang

hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kompensasi berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini berarti ketika kompensasi

9

meningkat maka kinerja karyawan juga akan mengalami peningkatan.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Murty dan Gunasti (2012)

menunjukkan hasil yang berbeda, hasil penelitian tersebut tidak signifikan.

Artinya ketika kompensasi meningkat, maka kinerja karyawan mengalami

penurunan.

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas dan di sertakan hasil

penelitian sebelumnya yang tidak konsisten maka peneliti akan melakukan

penelitian yang lebih lanjut dan mengkaji secara lebih mendalam mengenai

“Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja, Motivasi kerja, Etos Kerja

Islami, Budaya Organisasi dan kompensasi terhadap akinerja karyawan

Rumah Sakit Islam Kota Magelang”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah sedikit dibahas di atas, maka

rumusan masalah yang penulis ingin ketahui adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan

Rumah Sakit Islam Kota Magelang?

2. Bagaimanakah pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan

Rumah Sakit Islam Kota Magelang?

3. Bagaimanakah pengaruh etos kerja islami terhadap kinerja karyawan

Rumah Sakit Islam Kota Magelang?

4. Bagaimanakah pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan

Rumah Sakit Islam Kota Magelang?

10

5. Bagaimanakah pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan Rumah

Sakit Islam Kota Magelang?

6. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja, motivasi kerja, etos kerja Islami,

budaya organisasi dan kompensasi terhadap kinerja kaeyawan Rumah

Sakit Islam Kota Magelang?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang

penulis ingin ketahui adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh lingkungan kerja terhadap

kinerja karyawan Rumah Sakit Islam Kota Magelang.

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja

karyawan Rumah Sakit Islam Kota Magelang.

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh etos kerja islami terhadap kinerja

karyawan Rumah Sakit Islam Kota Magelang.

4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap

kinerja karyawan rumah sakit islam Kota Magelang.

5. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kompensasi terhadap kinerja

karyawan Rumah Sakit Islam Kota Magelang.

6. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh lingkungan kerja, motivasi kerja,

etos kerja Islami, budaya organisasi dan kompensasi terhadap kinerja

kaeyawan Rumah Sakit Islam Kota Magelang

11

D. Kontribusi Penelitian

Peneliti mengharapkan hasil penelitian ini dapat berkontribusi bagi

berbagai pihak:

1. Bagi Peneliti:

a. Sebagai bahan pembelajaran baru dalam terapan ilmu yang sudah

didapatkan di bangku perkuliahan.

b. Sebagai media mahasiswa dalam menulis dan analisis kritis akan

suatu masalah yang dihadapi.

2. Bagi Rumah Sakit Islam Kota Magelang:

a. Sebagai salah satu dukungan kontribusi keilmuan dari studi kasus

penelitian.

b. Hasil penelitian ini di harapkan bisa memberikan masukan dalam

mengembangkan kinerja karyawan guna melaksanakan tugas serta

dapat bersaing dalam dunia usaha.

3. Bagi Pihak IAIN Salatiga dan pihak lain:

a. Menambah referensi untuk IAIN Salatiga yang mengenai hubungan

lingkungan kerja, motivasi kerja, etos kerja islami, budaya organisasi

dan kompensasi terhadap kinerja karyawan pada suatu perusahaan.

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan bagi penelitian

selanjutnya.

E. Sistematika Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini terbagi menjadi beberapa sistematika.

Hal ini dilakukan untuk mempermudah pembaca dalam memahami

12

sistematika penulisan dan gambaran isi skripsi ini. Maka penulis akan

menuliskan sistematika skripsi ini sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi gambaran secara umum

sehingga penulis maupun pembaca dapat dengan mudah memahami isi arah

pembahasan penelitian ini. Secara umum bab ini membahas mengenai latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini membahas tentang teori dasar

yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian skripsi ini, telaah penelitian

sebelumnya yang relevan sebagai dasar penguatan teori, kerangka konsep

penelitian serta hipotesis penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini berisi tentang jenis dan

sumber data, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data,

variabel penelitian, metode analisis data yang digunakan yang terdiri dari: uji

instrument penelitian, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, dan

uji statistik.

BAB IV ANALISIS DATA. Bab ini membahas hasil penelitian

pembahasan yang isinya mengenai deskripsi objek penelitian, analisa

deskriptif dari hasil pengolahan, analisa data dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V PENUTUP. Bab ini mambahas mengenai kesimpulan yang

didapat dan saran serta batasan dalam penelitian. Penelitian ini juga

dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiran-lampiran penelitian.

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Penelitian mengenai kinerja karyawan telah dilakukan oleh beberapa

peneliti. Penelitian yang meneliti tentang pengaruh variabel lingkungan kerja,

motivasi kerja, etos kerja Islami, budaya organisasi dan kompensasi terhadap

kinerja karyawan telah dilakukan oleh peneliti terdahulu di antaranya:

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Nama Penulis

(Tahun)

Variabel Penelitian Hasil Penelitian Alat Analisis

Isu: Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

1 Zainul Hidayat

& Muchamad

Taufiq (2012)

Variabel independen

yaitu Lingkungan

Kerja , Disiplin

Kerja, Motivasi

Kerja dan Variabel

Dependen Yaitu

Kinerja Karyawan

Variabel

Lingkungan

Kerja

Berpengaruh

Signifikan

terhadap Kinerja

Karyawan

Regresi Linier

Berganda

2 Aurelia Potu

(2013)

Variabel Independen

yaitu

Kepemimpinan,

Motivasi, dan

Lingkungan Kerja

dan Variabel

Dependen yaitu

Kinerja Karyawan

Variabel

Lingkungan

Kerja

Berpengaruh

Signifikan

terhadap Kinerja

Karyawan

Regresi Linier

Berganda

3 Franli Londo

Bernhard

Tewal Farlane

S. Rumokoy

(2016)

Variabel Independen

yaitu Lingkungan

Kerja Komitmen

Pengembagan kerja

dan Variabel

Dependen yaitu

Kinerja Karyawan

Variabel

Lingkungan

Kerja

Berpengaruh

Signifikan

terhadap Kinerja

Karyawan

Regresi Linier

Berganda

14

4 Rohmah, Alfa

Alfi (2018)

Variabel Independen

yaitu kompensasi

dan Lingkungan

Kerja dan Variabel

Dependen Yaitu

Kinerja Karyawan

Variabel

Lingkungan

Kerja

Berpengaruh

Signifikan

terhadap Kinerja

Karyawan

Path Anasis

5 Yumi Meirina

(2013)

Variabel Independen

yaitu Kepuasan

Kerja, Lingkungan

Kerja Motivasi

Kerja dan Variabel

Dependen yaitu

Kinerja Karyawan

Variabel

Lingkungan

Kerja tidak

Berpengaruh

Signifikan

terhadap Kinerja

Karyawan

Regresi Linier

Berganda

Isu: Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

1 Slamet Riyadi

(2011)

Variabel Independen

yaitu Kompensasi

Finansial, Gaya

Kepemimpinan,

Variabel Dependen

yaitu Kinerja

Karyawan dan

Motivasi Kerja

sebagai Variabel

Intervening) (+)

Variabel

Motivasi Kerja

Berpengaruh

Signifikan

terhadap Kinerja

Karyawan

Structural

Equation

Modeling

(SEM) dengan

paket PLS

Smart

2 Leonando

Agusta dan

Eddy Madiono

Sutanto (2013)

Variabel Independen

yaitu Pelatihan

Motivasi Kerja.

Variabel Dependen

yaitu Kinerja

Karyawan

Variabel

Motivasi Kerja

Berpengaruh

Signifikan

terhadap Kinerja

Karyawan

metode

analisis regresi

linier

berganda.

3 Kiki Cahaya

Setiawan

(2015)

Variabel Independen

yaitu Motivasi

Kerja. Variabel

Dependen yaitu

Kinerja Karyawan

Variabel

Motivasi Kerja

Berpengaruh

Signifikan

terhadap Kinerja

Karyawan

Analisis Jalur

(Path

Analysis)

4 Nurcahyati

Dwi Ayu

Ningtyas,

Nurul Asfiah,

Mochamad

Novi Rifa’I

(2018)

Variabel Independen

yaitu Motivasi

Kerja. Variabel

Dependen yaitu

Kinerja Karyawan

dengan Motivasi

Islam sebagai

variabel Moderasi

Variabel

Motivasi Kerja

Berpengaruh

Signifikan

terhadap Kinerja

Karyawan

Rentang Skala

dan Analisis

moderasi

(MRA).

15

5 Yuli Suwati

(2013)

Variabel Independen

yaitu Kompensasi

dan Motivasi Kerja.

Variabel Dependen

Kinerja Karyawan

Variabel

Motivasi Kerja

tidak

Berpengaruh

Signifikan

terhadap Kinerja

Karyawan

Regresi Linear

Berganda

Isu: Pengaruh Etos Kerja Islami Terhadap Kinerja Karyawan

1 Harjoni Desky

(2014)

Variabel Independen

yaitu Etos Kerja

Islami dan Gaya

Kepemimpinan.

Variabel Dependen

Kinerja Karyawan

Variabel Etos

Kerja Islam

Berpengaruh

Signifikan

terhadap Kinerja

Karyawan

-

2 Dwi Sulistyo

Wahono dan

Yunus

Mustaqim

(2016)

Variabel Independen

yaitu Keadilan

Organisasi dan Etos

Kerja Islami.

Variabel Dependen

Komitmen

organisasi dan

Kinerja Karyawan

Variabel Etos

Kerja Islam

Berpengaruh

Signifikan

terhadap Kinerja

Karyawan

analisis jalur

3 Afiatun

Nadipah

(2016)

Variabel Independen

yaitu Etos Kerja

Islam, Motivasi

Kerja dan Budaya

Organisasi.Variabel

Dependen Kinerja

Karyawan

Variabel Etos

Kerja Islam

Berpengaruh

Signifikan

terhadap Kinerja

Karyawan

analisis regresi

berganda.

4 Astri Astuti

(2018)

Variabel Independen

yaitu Sistem

Informasi

Akuntansi, Motivasi

Kerja dan Etos Kerja

Islami. Variabel

Dependen Kinerja

Karyawan

Variabel Etos

Kerja Islam

Berpengaruh

Signifikan

terhadap Kinerja

Karyawan

analisis regresi

berganda

5 Nino

Megiawan

Febriantoro

(2016)

Variabel Independen

yaitu Sistem Etos

Kerja Islami dan

Komitmen

Organisasi. Variabel

Dependen Kinerja

Karyawan

Variabel Etos

Kerja Islam tidak

Berpengaruh

Signifikan

terhadap Kinerja

Karyawan

Non Probality

sampling

dengan metode

sensus dan

regresi

berganda

16

Isu: Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan

1 Enrico

Maramis

(2013)

Variabel Independen

yaitu

Kepemimpinan,

Budaya Organisasi

dan Motivasi

Variabel Dependen

Kinerja Karyawan

Variabel Budaya

Organisasi

Berpengaruh

Signifikan

terhadap Kinerja

Karyawan

analisis regresi

linier berganda

2 Windy J.

Sumaki Rita

N. Taroreh

Djurwati

Soepeno

(2015)

Variabel Independen

yaitu Disiplin Kerja,

Budaya Organisasi

dan Komunikasi.

Variabel Dependen

Kinerja Karyawan

Variabel Budaya

Organisasi

Berpengaruh

Signifikan

terhadap Kinerja

Karyawan

analisis regresi

linier berganda

3 Perna Pratini

I Wayan

Mudiartha

Utama (2016)

Variabel Independen

yaitu Kepemimpinan

Tranformasional dan

Budaya Organisasi.

Variabel Dependen

Motivasi dan

Kinerja Karyawan

Variabel Budaya

Organisasi

Berpengaruh

Signifikan

terhadap Kinerja

Karyawan

analisis jalur

(Path

Analysis).

4 Eunike M.

Massie

Lotje Kawet

Greis Sendow

(2017)

Variabel Independen

yaitu Budaya

Organisasi,

Kepemimpinan dan

Lingkungan Kerja.

Variabel Dependen

Kinerja Karyawan

Variabel Budaya

Organisasi

Berpengaruh

Signifikan

terhadap Kinerja

Karyawan

analisis regresi

linier berganda

5 Fimce

Masambe

Agus S.

Soegoto Jacky

Sumarauw

(2015)

Variabel Independen

yaitu Gaya

Kepemimpinan,

Budaya Organisasi

dan Inovasi

Pemimpin. Variabel

Dependen Kinerja

Karyawan

Variabel Budaya

Organisasi tidak

Berpengaruh

Signifikan

terhadap Kinerja

Karyawan

analisis regresi

linier berganda

Isu: Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan

1 Christia O.

Posuma (2013)

Variabel Independen

yaitu Kompetensi,

Kompensasi dan

Kepemimpinan

Variabel Dependen

Kinerja Karyawan

Variabel

Kompensasi

Berpengaruh

Signifikan

terhadap Kinerja

Karyawan

analisis

Regresi

Linier

Berganda

2 Pribadi

Darmawan

Insan dan

Variabel Independen:

Gaya Kepemimpinan,

Lingkungan Kerja,

Variabel

Kompensasi

Berpengaruh

Regresi

Linier

Berganda

17

Sumber: berbagai Penelitian yang diolah, 2019

Berdasarkan penelitian-penelitian di atas peneliti menemukan adanya

penelitian yang menggunakan variabel independen, sebagai variabel yang

sama dan hasilnya mempengaruhi variabel kinerja karyawan. Dengan adanya

penemuan tersebut menjadi salah satu alasan peneliti untuk meneliti ulang

guna mengetahui jawaban yang sesuai.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu variabel-

variabel yang digunakan, objek penelitian, lokasi dan tahun untuk melakukan

penelitian. Sehingga penelitian yang dilakukan ini berbeda dengan penelitian

sebelumnya.

Ahyar

Yuniawan

(2016)

Kompensasi dan

Budaya Organisasi.

Variabel dependen:

Kinerja Karyawan

Signifikan

terhadap Kinerja

Karyawan

3 Alexander

Monte Christo

Arta Graha,

Edy Rahardjo

(2016)

Variabel Independen

yaitu Budaya

Organisasi dan

Kompensasi. Variabel

Dependen Kinerja

Karyawan dengan

Motivasi sebagai

Variabel Intervening

Variabel

Kompensasi

Berpengaruh

Signifikan

terhadap Kinerja

Karyawan

analisis jalur

4 Aulia

Nelizulfa

(2018)

Variabel Independen

yaitu Motivasi,

Disiplin Kerja,

Lingkungan Kerja dan

Konpensasi. Variabel

Dependen Kinerja

Karyawan

Variabel

Kompensasi

Berpengaruh

Signifikan

terhadap Kinerja

Karyawan

analisis

regresi linier

berganda

5 Murty dan

Gunasti (2012)

Variabel Independen

yaitu Kompensasi,

Motivasi dan

Komitmen Organisasi

Variabel Dependen

yaitu Kinerja

Karyawan

Kompensasi

Berpengaruh

tidak Signifikan

terhadap Kinerja

Karyawan

Regresi

Linier

Berganda

18

B. Kerangka Teori

1. Perilaku Organisasi

Menurut Davis, et al (1985:5) perilaku organisasi adalah telaah dan

penerapan pengetahuan tentang bagaimana orang-orang bertindak di

dalam organisasi. Perilaku organisasi dapat diterapkan secara luas dalam

perilaku orang-orang di semua jenis organisasi, seperti bisnis, pemerintah

dan jasa. Sedangkan menurut Lisma dalam Sofyandi (2007)

mengungkapkan perilaku organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang

mempelajari tentang perilaku tingkat individu dan tingkat kelompok

dalam suatu organisasi serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja

individual, kelompok, maupun organisasi).

Perilaku organisasi memberikan arah dan petunjuk bagi pencapaian

tujuan organisasi dengan lebih baik. Dengan kata lain perilaku organisasi

berhubungan dengan pemanfaatan pengetahuan bagi pencapaian tujuan

organisasi sebagaimana yang diharapkan. Pencapaian dari organisasi

dapat diketahui dari kinerja dari organisasi itu sendiri. Sedangkan kinerja

organisasi sangat di pengaruhi oleh kinerja karyawan dari organisasi

tersebut. Dalam kinerja karyawan terdapat beberapa faktor yang

berpengaruh yaitu faktor internal karyawan, faktor internal organisasi,

faktor eksternal organisasi. Faktor-faktor tersebut bersinergi

mempengaruhi perilaku kerja karyawan yang kemudian memengaruhi

kinerja karyawan.

19

2. Kinerja Karyawan

a. Pengertian Kinerja

Suatu perusahaan untuk meningkatkan produksi membutuhkan

karyawan atau sumber daya manusia yang kompeten dan berkualitas.

Karyawan merupakan aset berharga perusahaan. Dengan memiliki

karyawan yang memiliki kinerja yang bagus diharapkan akan

meningkatkan performa dari perusahaan itu sendiri. Kinerja berasal

dari kata performance yang berarti hasil kerja atau prestasi kerja.

Namun, sebenarnya kinerja mempunyai makna yang lebih luas bukan

hannya hasil kerja, tetapi termasuk bagaimana proses pekerjaan

berlangsung (Wibowo, 2010: 7). Kinerja menurut Mangkunegara

(2000: 67) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai

dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Sadarmayanti (2010: 260) menyatakan bahwa kinerja karyawan

adalah hasil kerja yang diperoleh pekerja, sebuah proses manajemen

atau suatu organisasi secara keseluruhan. Menurut Bernardin (1993)

kinerja adalah catatan tentang hasil yang diperoleh dari fungsi

pekerjaan spesifik atau kegiatan tertantu selama kurun waktu tertentu.

Sedangkan menurut Hasibuan (2006) kinerja adalah hasil yang dicapai

seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya

yang didasaran atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta

waktu.

20

Dari beberapa pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwa

kinerja karyawan adalah hasil kerja yang berupa kualitas maupun

kuantitas yang berupa barang atau jasa yang dihasilkan karyawan

sesuai dengan kemampuan, tingkat usaha yang dicurahkan dan

dukungan organisasi secara penuh sesuai tanggung jawab yang

diberikan kepadanya.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Kinerja seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang

akan mencerminkan seberapa hasil yang diperoleh seseorang dalam

melaksanakan tugas yang diberikan atasan. Menurut Wirawan (2015:

272-276), ada tiga faktor yang mempengaruhi terhadap kinerja yaitu:

1) Faktor Lingkungan Eksternal Organisasi. Faktor eksternal

lingkungan organisasi merupakan faktor yang tidak dapat dikontrol

oleh organisasi akan tetapi sangat mempengaruhi kinerja pegawai.

Faktor lingkungan eksternal organisasi antara lain terdiri atas faktor

ekonomi makro organisasi, kehidupan politik, kehidupan social

budaya masyarakat, agama/spiritualitas dan competitor.

2) Faktor Internal Organisasi. Faktor ini merupakan faktor yang

berhubungan langsung terhadap kinerja peawai. Faktor-faktor ini

adalah apa yang dilakukan dalam manajemen umum dan

manajemen fungsional SDM organisasi karena itu sepenuhnya

dikontrol oleh manajemen. Faktor-faktor internal organisasi terdiri

dari budaya organisasi dan iklim organisasi.

21

3) Faktor-faktor Pegawai. Faktor-faktor ini merupakan bawaan dari

lahir dan yang diperoleh dalam perkembangan hidupnya. Beberap

faktor tersebut seperti inovasi, dan kreativitas. Selain itu juga

dalam faktor pegawai dalam berperilaku yang secara langsung

berdampak pada kinerja pegawai yang memerlukan perhatian

khusus dalam mempertimbangkan, mengembangkan dan mengukur

kinerja pegawai. Perilaku tersebut antara lain: etos kerja, disiplin

kerja, dan kepuasan kerja.

Gambar 2.1

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja (Wirawan, 2015: 274)

Faktor-faktor

Lingkungan

Eksternal

Organisasi:

o Ekonomi

o Politik

o Sosial Budaya

Masyarakat

o Agama atau

Spiritualitas

o Kompetitor

Faktor-faktor

Pegawai:

Umur

Pendidikan

Kompetensi

Pengalaman Kerja

Kesehatan Fisik

Kesehatan Jiwa

Kreatifitas &

Inovasi

Talenta

Faktor-faktor Lingkungan Internal Organisasi:

a. Visi dan

Misi

b. Manajemen

SDM

c. Kompensasi

d. Hubungan

Industrial

e. Budaya

Organisasi

f. Iklim

Organisasi

g. Kepemimpin

an

h. Tim Kerja

i. Sumberdaya

finansial

j. Sumberdaya

Fisik

k. Sumber

dayateknoloi

l. Fasilitas

Kerja

Perilaku Kerja Pegawai:

a. Etos kerja

b. Disiplin kerja

c. Semangat kerja

d. Sikap kerja

e. Keterlibatan kerja

f. Kepuasan kerja

g. Stres kerja

h. Loyalitas

i. Komitmen

organisasi

j. Motivasi kerja

Kinerja pegawai Kinerja Organisasi

22

Pendapat yang lain tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

kinerja, antara lain dikemukakan Amstrong dan Baron (1998: 16)

dalam Wibowo (2010: 100), yaitu sebagai berikut:

1) Personal factors, ditunjukkan oleh tingkat keterampilan,

kompetensi yang dimiliki, motivasi dan komitmen individu.

2) Leadership factor, ditentukan oleh kualitas dorongan, bimbingan,

dan dukungan yang dilakukan manajer dan team leader.

3) Team factor, ditunjukan oleh kualitas dukungan yang diberikan

oleh rekan kerja.

4) Sytem factor, ditunjukkan oleh adanya sistem kerja dan fasilitas

yang diberikan oleh organisasi.

5) Contextual/situational factor, ditunjukkan oleh tingginya tingkat

tekanan dan perubahan lingkungan internal dan eksternal.

c. Kriteria Menilai Kinerja Karyawan

Menurut Kaswan (2016) dalam Nurhidayah (2018: 34) ada

enam kriteria utama yan digunakan untuk menilai kinerja karyawan,

antara lain:

1) Kualitas yaitu seberapa jauh proses atau hasil menjalankan aktivitas

yang mendekati kesempurnaan, ditinjau dari kesesuaian dengan

cara ideal menjalankan suatu kegiatan atau memenuhi tujuan yang

dikehendaki oleh suatu aktivitas.

23

2) Kuantitas yaitu jumlah yang dihasilkan, dinyatakan dalam nilai

rupiah, jumlah unit, atau jumlah siklus kegiatan yang telah

diselesaikan.

3) Ketepatan waktu yaitu seberapa jauh atau baik sebuah aktivitas

diselesaikan, atau hasil yang di produksi, pada waktu yang paling

awal dikehendaki dari sudut pandang koordinasi dengan output

yang lain maupun memaksimumkan waktu yang ada untuk

kegiatan-kegiatan lain.

4) Efektiftas Biaya yaitu seberapa jauh atau baik sumberdaya

organisasi (misal manusia, moneter, teknologi, bahan)

dimaksimumkan dalam pengertian memperoleh keuntungan

tertinggi atau pengurangan dalam kerugian dari masing-masing

unit, atau contoh penggunaan sumber daya.

5) Kebutuhan untuk Supervisi yaitu seberapa jauh atau baik seorang

karyawan dapat melaksanakan fungsi kerja tanpa harus meminta

pengawasan atau memerlukan intervensi pengawasan untuk

mencegah hasil yang merugikan.

6) Dampak interpersonal/kontekstual kinerja yaitu seberapa jauh atau

baik karyawan meningkatkan harga diri, iktikad baik (goodwill),

dan kerjasama antar sesama karyawan dan bawahan.

d. Indikator Kinerja

Menurut Robert L.Mathis dan Jackson dalam Mustofiah (2015:

28) kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan oleh karyawan.

24

Kinerja karyawan yang umum untuk kebenyakan pekerjaan meliputi

elemen sebagai berikut:

1) Kualitas merupaka jumlah yang dihasilkan, dinyatakan dalam

istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus akivitas yang diselesaikan

karyawan dan jumlah yang dihasilkan.

2) Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas

pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap

keterampilan dan kemampuan karyawan.

3) Ketepatan waktu diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu

aktivitas yang diselesaikan diawal sampai menjadi output.

4) Kehadiran yaitu kehadiran karyawan diperusahaan baik dalam

masuk kerja, pulang kerja, izin maupun keterangan yang

seluruhnya mempengaruhi kinerja karyawan itu.

5) Kemampuan bekerja sama adalah kemampuan seseorang tenaga

kerja untuk bekerja sama dengan orang lain dalam menyelesaikan

suatu tugas dan pekerjaan yang telah ditetapkan sehingga mencapai

daya guna, hasil guna yang sebesar-besarnya.

Sedangkan menurut Bernadin dalam Rojikin (2015) indikator

untuk mengukur kinerja karyawan secara individu ada enam yaitu:

1) Kualitas yang merupakan tingkat dimana hasil aktivitas yang

dikehendaki mendekati sempurnadalam arti menyesuaikan

beberapa cara ideal dari penempilan aktivitas, maupun memenuhi

tujuan-tujuan yang diharapkan dari suatu aktivitas. Kualitas kerja

25

diukur dari presepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang

dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan

kemampuan karyawan.

2) Kuantitas yang merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan

dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang

diselesaikan. Kuantitas yang diukur dari presepsi pegawai terhadap

jumlah aktivitas yang ditugaskan beserta hasilnya.

3) Ketepatan waktu yaitu tingkat aktivitas yang diselesaikan pada

awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan

hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk

aktivitas lain. Ketepatan waktu diukur dari presepsi karyawan

terhadap suatu aktivitas yang diselesaikan diawal waktu sampai

menjadi output.

4) Efektifitas yaitu tingkat efektifitas dalam presepsi pegawai dalam

menilai pemanfaatan waktu dalam menjalankan tugas, efektifitas

penyelesaian tugas yang dibebankan organisasi.

5) Kemandirian yaitu tingkatan seorang karyawan dapat menjalankan

fungsi kerjanya tanpa meminta bantuan, bimbingan dari orang lain

atau pengawas. Kemandirian dapat diukur dari persepsi karyawan

terhadap tugas dalam melakukan fungsi kerjanya masing-masing

karyawan sesuai dengan tanggung jawab pegawai itu sendiri.

6) Komitmen kerja yaitu tingatan dimana karyawan mempunyai

komitmen kerja dengan instansi dan tanggung jawab karyawan

26

terhadap kantor. Pengukuran dengan menggunakan persepsi

karyawan dalam membina hubungan instansi serta tanggung jawab

dan loyalitas karyawan.

e. Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja merupakan faktor kunci dalam

mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien karena

adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya

manusia yang ada dalam organisasi. Menurut Cascio (1992: 167)

dalam Umam (2010: 191) penilaian kinerja adalah sebuah gambaran

atau deskripsi yang sistematis tentang kekuatan dan kelemahan yang

terkait dari seseorang atau suatu kelompok. Tujuan penilaian kinerja

menurut Syafarudin Alwi (2001: 187) dalam Umam (2010: 191)

secara teoritis, tujuan penilaian dikategorikan sebagai suatu yang

bersifat evaluation dan development. Suatu yang evauation harus

menyelesaikan:

1) Hasil penilaian digunaan sebagai dasar pemberian kompensasi.

2) Hasil penilaian dugunakan sebagai Staffing decision.

3) Hasil penilaian digunakan sebagai dasar mengevaluasi sistem

seleksi.

Adapun yang bersifat development penelitian harus

menelesaikan:

1) Prestasi real yang dicapai individu

2) Kelemahan-kelemahan individu yang menghambat kinerja.

27

3) Prestasi-prestasi yang dikembangakan.

Dalam hasil penilaian kinerja juga mempunyai manfaat yang

berguna untuk perencanaan kebijakan organisasi. Secara terperinci,

menurut Umam (2010: 191) penilaian kinerja bagi organisasi adalah

sebagai berikut:

1) Penyesuaian-penyesuaian kompensasi

2) Perbaikan kinerja

3) Kebuthan latihan dan pengembangan

4) Pengambilan keputusan dalam hal penempatan promosi, mutasi,

pemecatan, pemberhentian dan pemecatan tenaga kerja

5) Untuk kepentingan penelitian pegawai

6) Membantu diagnosis terhadap kesalahan desain pegawai

3. Lingkungan Kerja

a. Pengertian Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana seorang karyawan

melakukan pekerjaan sehari-harinya yang dapat mempengaruhi

dirinya dalam menjalankan tugas-tugasnya (Artha dan Sari, 2015).

Sedangkan menurut Supardi (2003: 37) menyatakan lingkungan kerja

merupakan keadaan sekitar tempat kerja baik secara fisik maupun

secara non fisik yang dapat memberikan kesan menyenangkan,

mengamankan, mententramkan dan kesan betah bekerja dan lain

sebagainya.

28

Sedangkan menurut Sedardarmayanti (2009: 21) lingkungan

kerja adalah keseluruhan perkakas dan bahan yang dihadapi,

lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya,

serta pengaturan kerjanya baik sebagai perorangan maupun sebagai

organisasi.

Dari beberapa pendat diatas peneliti menyimpulkan bahwa

lingkungan kerja merupakan tempat dimana karyawan berada dan

menyelesaikan pekerjaan sehari-harinya baik termasuk keadaan fisik

maupun non fisik yang menyebabkan karyawan tersebut nyaman dan

betah dalam menyelesaikan pekerjaannya.

b. Tujuan Lingkungan Kerja

Menurut Hanafi (2017: 76) dalam Udkhiani (2018: 31) tujuan

utama lingkungan kerja adalah untuk meghasilkan lingkungan kerja

yang dapat menjamin kemudahan dalam menyelesaikan pekerjaan dan

meminimalisir bahkan menghilangkan semua penyebab frustasi,

kecemasan dan kekhawatiran. Apabila lingkungan kerja tersebut

menyenangkan, maka kelelahan, kebosanan dapat teratasi sehingga

kinerja karyawan dapat meningkat.

c. Macam-macam Lingkungan Kerja

Menurut Sedarmayanti (2004: 65) dalam Meirina (2013: 32)

menyatakan bahwa secara garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi

menjadi 2 yaitu:

29

1) Lingkungan kerja fisik.

Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaaan bentuk fisik

yang terdapat disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi

karyawan baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

Sementara dalam Alex S. Nitisemito (2000: 183) lingkungan kerja

fisik adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang

dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang

dibebankan, misalnya penerangan, suhu udara, ruang gerak,

keamanan, kebersihan, musik dan lain-lain.

2) Lingkungan Kerja Non Fisik.

Menurut Sedarmayanti (2004:67) dalam Meirina (2013) lingkungan

kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan

dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun

hubungan dengan bawahan sesama rekan kerja

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja

Menurut Farizki dan Wahyuati (2017) dalam Nurhidayah (2018:

37) faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja, antara lain sebagai

berikut:

1) Penerangan. Dalam melaksanakan pekerjaan seseorang

membutuhkan penerangan yang cukup, karena penerangan

mempunyai manfaat guna mendapatkan keselamatan dan

kelancaran dalam bekerja. Jika penerangan kurang maka pekerjaan

menjadi terhambat bahkan pegawai dimungkinkan akan mengalami

30

kesalahan bahkan mungkin akan mengancam dari keselamatan saat

bekerja.

2) Suhu udara. Hampir seluruh waktu dihabiskan didalam ruangan,

maka suhu udara dalam ruangan perlu diperhatikan karena hal

tersebut menyangkut masalah kesehatan orang yang ada diruangan

tersebut. Tempat kerja yang memiliki suhu udara yang stabil dan

sirkulasi udara lancar diharapkan akan membuat nyaman seseorang

dalam melaksanakan pekerjaan.

3) Pewarnaan. Warna merupakan salah satu bagian dari faktor yang

mempengaruhi lingkungan kerja, dimana pemberian warna pada

lingkungan kerja juga memiliki pengaruh terhadap psikologi para

pekerja.

4) Kebersihan, lingkungan kerja merupakan hal yang penting untuk

diperhatikan, karena kebersihan menyangkut dengan kesehatan

seseorang. Kebersihan merupakan cerminan dari baik tidaknya

perusahaan tersebut. Kebersihan faktor yang paling penting

terutama dalam aspek lingkungan kerja pada usaha pelayanan

kesehatan atau rumah sakit.

5) Musik merupakan suatu hal yang tidak bisa lepas dengan

kehidupan manusia. Dengan musik yang lembut dan merdu,

seseorang akan merasa nyaman dan tenang.

6) Kebisingan, semua orang tidak suka dengan kebisingan, karena

kebisingan dapat mengganggu konsentrasi seseorang. Dalam

31

linkungan rumah sakit kebisingan sangat mengganggu bukan hanya

bagi karyawan tetapi juga untuk para pasien yang sedang dirawat.

Lingkungan rumah sakit yang bising otomatis menimbulkan rasa

tidak nyaman dari semua pihak dan dimungkingkan akan

menimbulkan kecemasan, dan kesalahan dalam bekerja.

7) Keamanan, rasa aman merupakan hal yang diharapkan semua

orang, semua orang ingin memperoleh jaminan keamanan dalam

menjalankan pekerjaannya. Dengan terjaminnya rasa aman akan

berdampak pada psikologis karyawan karena karyawan akan

merasa kebutuhan dasar sudah terpenuhi sehingga karyawan akan

merasa aman dan nyaman dalam melaksanakan pekerjaanya.

e. Indikator Lingkungan Kerja

Indikator pengukuran lingkungan kerja menurut Sedarmayanti (2001)

adalah sebagai berikut: Penerangan, kondisi udara, suara bising,

ruang gerak, keamanan, kebersihan, suasana kekeluargaan dan

komunikasi antar karyawan serta atasan.

4. Motivasi Kerja

a. Pengertian Motivasi Kerja

Motivasi menurut Rivai (2004) adalah serangkaian sikap dan

nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang

spesifik sesuai dengan tujuan individu. Motivasi menurut Siagian

(2004: 138) adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang

anggota organisasi mau dan rela untuk mengerakkan kemampuan

32

dalam bentuk keahlian atau keterampilan, tenaga dan waktunya untuk

menyelenggarakan berbagai kegitan yang menjadi tanggung jawabnya

dan menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan

berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.

Menurut Amstrong (1990: 75) motivasi adalah sesuatu yang

membuat orang bertindak atau berperilaku dalam cara-cara tertentu.

Memperkuat pendapat Amstrong Menurut Wibowo (2014: 323)

motivasi adalah dorongan terhadap serangkaian proses perilaku

manusia pada pencapaian tujuan.

Sementara menurut Jerald Greenberg dan Robert A. Baron

(2003: 190) dalam Wibowo (2010: 279) mengartikan motivasi

merupakan serangkaian proses yang membangkitkan (arouse),

mengarahkan (direct), dan menjaga (maintain) perilaku manusia

menuju pada pencapaian tujuan.

Menurut beberapa pendapat diatas disimpulkan bahwa motivasi

kerja adalah dorongan yang berupa sikap atau perilaku seorang

manusia atau karyawan yang di timbul dari dalam diri untuk

melakukan sesuatu dengan cara-cara tertentu untuk mencapai suatu

tujuan yang diinginkan.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Menurut Sutrisno (2017: 116) faktor-faktor yang mempengaruhi

motivasi seseorang dalam bekerja dapat dibedakan menjadi faktor

intern dan faktor ekstrern yang berasal dari karyawan.

33

1) Faktor Intern yaitu faktor dapat memengaruhi pemberian motivasi

pada seseorang, diantaranya:

a). Keinginan untuk dapat hidup, merupakan kebutuhan setiap

manusia yang hidup dimuka bumi ini. Keinginan untuk dapat

hidup meliputi kebutuhan untuk:

memperoleh kompensasi yang memadai

pekerjaan yang tetap walaupun penghasilan tidak begitu

memadai

kondisi kerja yang aman dan nyaman

b). Keinginan untuk dapat memiliki yaitu keinginan untuk dapat

memiliki benda dapat mendorong seseorang untuk mau

melakukan pekerjaan.

c). Keinginan untuk memperoleh penghargaan yaitu keinginan

seseorang mau bekerja disebabkan adanya keinginan untuk

diakui, dihormati oleh orang lain untuk memperoleh status

sosial yang lebih tinggi, orang mau mengeluarkan tenaga dan

fikirannya untuk memperoleh uang itupun orang harus bekerja

keras.

d). Keinginan untuk memperoleh pengakuan yaitu keinginan

untuk memperoleh pengekuan meliputi;

adanya penghargaan terhadap prestasi

adanya hubungan kerja yang harmonis dan kompak

pimpinan yang adil dan bijaksana

34

e). Keinginan untuk berkuasa yaitu keinginan orang untuk

berkuasa yang medorong seseorang untuk bekerja.

2) Faktor ekstern yaitu ekstern faktor yang mempengaruhi,

menguatkan atau melemahkan motivasi karyawan.

a). Kondisi Lingkungan Kerja adalah keseluruhan sarana dan

prasarana kerja yang ada ada di disekitar karyawan yang

sedang melakukan pekeraan yang dapat mempengaruhi

pelaksnaan pekerjaan.

b). Kompensasi yang memadai yang merupakan sumber

penghasilan utama bagi karyawan untuk menghidupi diri

beserata keluarganya.

c). Supervisi yang baik yaitu Fungsi yang berguna untuk

memberikan pengarahan, bimbingan kerja kepada para

karyawan agar dapat melaksanakan kerja dengan baik tanpa

membuat kesalahan.

d). Adanya jaminan pekerjaan, untuk setiap orang akan berusaha

mati-matian mengorbankan apa yang ada pada dirinya untuk

perusahaan kalau yang bersangkutan merasa ada jaminan karir

yang jelas dalam melakukan pekerjaan.

e). Status dan tanggung jawab, dengan menduduki jabatan orang

merasa dirinya akan dipercaya, diberi tanggung jawab, dan

wewenang yang besar untuk melakukan kegiatan-kegiatan. Jadi

35

seorang yang memiliki tanggung jawab akan termotivasi dengan

status yang dimiliki.

f). peraturan yang fleksibel yaitu peraturan yang bersifat

melindungi karyawan dapat memberikan motivasi untuk bekerja

lebih baik.

c. Teori-teori Motivasi

Untuk menganalisis perilaku karyawan ada beberapa teori dan

hasil riset yang berusaha memberikan penjelasan tentang hubungan

antara perilaku dan hasilnya (kinerja Karyawan). Menurut Rivai dan

Sagala (2009: 840) teori motivasi antara lain:

1) Hierarki Teori Kebutuhan (Hierarchial of Needs Theory)

Teori yang terkenal adalah teori kebutuhan yang

dikemukakan oleh Abraham Maslow. Menurut Maslow bahwa

pada setiap diri manusia itu terdiri dari atas lima kebutuhan yaitu:

a) Kebutuhan fisiologis, yaitu mencakup kebutuhan makan,

minum, perlindungan fisik.

b) Rasa aman, yaitu kebutuhan perlindungan dari ancaman bahaya,

pertentangan dan lingkungan hidup.

c) Kepemilikan social, yaitu kebutuhan seperti perasaan diterima

orang lain, perasaan dihormati dan kebutuhan ikut serta dalam

organisasi.

d) Penghargaan diri, yaitu kebutuhan akan status yang diduduki

seseorang.

36

e) Aktualisasi diri, yaitu kebutuhan untuk menggunakan

kemampuan, skill, potensi, kebutuhan untuk berpendapat dengan

mengemukakan ide-ide, emberikan penilaian dan kritik terhadap

sesuatu.

2) McCleland Theory of Needs

David McCleland menganalisis tentang tiga kebutuhan

manusia yang sangat penting diorganisasi atau perusahaan tentang

motivasi, tiga hal tersebut antra lain:

a) Need for Achievement (kebutuhan dalam mencapai kesuksesan),

yaitu kemampuan untuk mencapai hubungan kepada standar

perusahaan yang telah ditentukan juga perjuangan karyawan

untuk menuju keberhasilan.

b) Need for Power (kebutuhan dalam kekuasaan atau otoritas yaitu

kebutuhan untuk membuat orang berperilaku dalam

keadaanyang wajar dan bijaksana didalam tugasnya masing-

masing.

c) Need for Affiliation (kabutuhan untuk berafiliasi) yaitu

kebutuhan untuk bersahabat dan mengenal lebih dekat rekan

kerja atau para karyawan didalam organisasi.

3) Theory ERG (Exsistance, Relatedness,Growth), yaitu teori yang

menyebutkan ada tiga kategori kebutuhan individu, yaitu:

a) Kebutuhan eksistensi untuk bertahan hidup

37

b) Kebutuhan keterhubungan adalah kebutuhan berhubungan

dengan orang lain.

c) Kebutuhan pertumbuhan yaitu kebutuhan untuk menjadi

produktif dan kreatif.

4) Teori Dua Faktor Herzberg, teori ini disebut juga dengan teori

motivasi-higiene. Kebutuhan motivator berkaitan dengan

kesempatan untuk maju, promosi jabatan, pengakuan, tanggung

jawab dan pekerjaan itu sendiri yang mempengaruhi kepuasan kerja

yang terdiri dari supervisor, kondisi kerja, gaji, hubungan

interpersonal, dan kebijakan perusahaan. Herzberg mengatakan

bahwa gaji dan upah bukanlah pemotivator melainkan pemeliara,

oleh karena itu janganlah memotivasi dengan gaji.

d. Teknik Motivasi Kerja Karyawan

Ada beberapa teknik yang dilakukan manager untuk memotivasi

karyawan atau bawahannya. Menurut Mangkunegara (2007: 101)

dalam (Aini, 2016: 38) teknik tersebut antara lain:

1) Teknik pemenuhan kebutuhan pegawai, sesuai teori hirarki

kebutuhan Abraham Maslow adalah sebagai berikut:

a) Kebutuhan fisiolgis

b) Kebutuhan rasa aman

c) Kebutuhan social

d) Kebutuhan harga diri

e) Kebutuhan aktualisasi diri

38

2) Teknik komunikatif persuasive yang merupakan salah satu teknik

memotivasi kerja pegawai yang dilakukan denngan cara

mempengaruhi pegawai secara ekstralogis. Tenik ini dirumuskan:

“AIDDAS”

A = Attention (perhatian)

I = Interest (minat)

D = Desire (hasrat)

D = Decision (Keputusan)

A = Action (Aksi/tindakan)

S = Satifaction (kepuasan)

e. Prinsip-prinsip dalam Memotivasi Kerja

Terdapat beberapa prinsip dalam memotivasi pegawai menurut

Mangkunegara (2009: 100) antara lain:

1) Prinsip partisipasi yaitu dalam upaya memotivasi kerja, pegawai

perlu diberi kesempatan ikut berpartisipasi dalam menentukan

tujuan yang akan dicapai oleh pemimpin.

2) Prinsip komunikasi yaitu upaya pemimpin untuk

mengkomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan

usaha pencapaian tugas, dengan informasi yang jelas, pegawai akan

lebih mudah dimotivasi kerjanya.

3) Prinsip mengakui andil bawahan yaitu prinsip pemimpin yang

mengakui bahwa bawahan (pegawai) mempunyai andil didalam

39

saha pencapaian tujuan. Dengan pengakuan tersebut pegawai akan

lebih mudah dimotivasi kerjanya.

4) Prinsip pendelegasian wewenang yaitu prinsip bahwa pemimpin

yang memberikan otoritas atau wewenang kepada pegawai

bawahan untuk sewaktu-waktu dapat mengambil keputusan

terhadap pekerjaan yang dilakukan, akan membuat pegawai yang

bersangkutan menjadi termotivasi untuk mencapai tujuan yang

diharapan oleh pemimpin.

5) Prinsip memberi perhatian yaitu prinsip bahwa pemimpin harus

memberikan perhatian terhadap apa yang diinginkan pegawai

sehingga bawahan akan merasa termotivasi dan akan bekerja sesuai

dengan apa yang diharapkan oleh pemimpin.

f. Indikator Motivasi

Penelitian ini menggunakan indikator motivasi kerja

berdasarkan teori kebutuhan yang dikembangkan oleh Abraham

Maslow. Menurut Maslow dalam Robins (2006: 167) mengatakan

bahwa didalam diri semua manusia ada lima jenjang kebutuhan

yaitu:

1) Kebutuhan fisiologis: antara lain rasa lapar, haus, perlindungan

(pakaian dan perumahan) dan kebutuhan jasmani.

2) Keselamatan dan keamanan: antara lain keselamatan dan

perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional.

40

3) Sosial: mencakup kasih sayang rasa memiliki, diterima baik dan

persahabatan.

4) Penghargaan: mencakup faktor penghormatan diri seperti harga

diri, otonomi dan prestasi. Serta faktor dari luar misalnya status,

pengakuan dan perhartian.

5) Aktualisasi diri: dorongan untuk menjadi seseorang yang sesuai

dengan ambisi yang mencakup pertumbuhan, pencapaian

potensi dan pemenuhan kebutuhan diri.

5. Etos Kerja Islami

a. Pengertian Etos Kerja Islami

Etos kerja Islam menurut Tasmara (2002: 27) mendefinisikan

sebagai sikap kepribadian yang melahirkan keyakinan yang sangat

mendalam bahwa bekerja itu bukan saja untuk memuliakan diri,

menampakkan kemanusiaannya, melainkan juga sebagai manifestasi

dari amal soleh dan oleh karenanya mempunyai nilai ibadah yang

sangat luhur. Sedangkan menurut Irkhami (2014: 16) menyebutkan

bahwa etos kerja ditentukan oleh sikap, perilaku, nilai-nilai dan

doktrin maupun praktek agama yang dianut oleh masyarakat.

Menurut Aziz (2003) berikut merupakan nilai-nilai yang

mengarakteristikan etos kerja seseorang:

1) Spiritual, berupa niat untuk beribadah kepada Allah dan bekerja

keras atau kesungguhan dalam bekerja

2) Ilmu pengetahuan, yaitu pengetahuan dibidang pekerjaan

41

3) Profesionalitas, atau menekuni keahliannya dalam bekerja

Dari beberapa pengertian diatas penulis mennyimpulkan bahwa

Etos kerja Islami merupakan sikap dan perilaku dalam menerapkan

nilai-nilai yang diajarkan dalam agama Islam yang dimiliki oleh

seseorang saat menjalani pekerjaan yang ditekuninya dan yang

meyakni bahwa bekerja bukan hannya mencari harta dunia belaka

melainkan untuk beribadah dan mencari ridho Allah SWT.

b. Ciri-Ciri Etos Kerja Islami

Menurut Hafidhuddin dan Hendri Tanjun (2003: 40-41) ada

beberapa ciri etos kerja muslim, antara lain adalah sebagai berikut:

1) Al-Shalah atau baik dan manfaat

Tercermin di dalam surat An-Nahl: 97.

97. Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun

perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan

kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan

kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka

kerjakan.

2) Al-Itqon atau kemantapan dan perfectness.

Seperti dalam hadis riwayat Tabrani yang artinya:

“sesungguhnya Allah sangat mencintai jika seseorang melakukan

suatu pekerjaan yang dilakukannya dengan Itqon/sempurna

(professional)” (HR Thabrani).

42

Dari riwayar Hadits diatas seorang karyawan harus bekerja

dengan profesional, apapun pekerjaan yang dilakukan dan dimana

dan dengan siapa pun sebagai seorang muslim yang beretos kerja

tinggi karyawan harus bekerja optimal.

3) Al-Ihsan atau melakukan yang terbaik dan lebih baik lagi.

Dalam penjelasannya kualitas ihsan mempunyai dua makna

dan dua pesan.

a) Melakukan yang terbaik dari yang dapat dilakukan. Pesan agar

setiap muslim memiliki komitmen terhadap dirinya untuk

berbuat yang terbaik dalam segala hal yang ia kerjakan, apalagi

untuk kepentingan umat.

b) Mempunyai makna yang lebih baik dari prestasi atau kualitas

pekerjaan sebelumnya. Makna ini memberikan pesan

peningkatan yang terus menerus, seiring dengan bertambahnya

pengetahuan, pengalaman, waktu dan sumberdaya lainnya.

4) Al-Mujahadah atau kerja keras atau optimal.

Seperti yang yang tersebut dalam Al-Quran surat Al Ankabut

ayat 69.

69. dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-

benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya

Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.

5) Tanafus dan Ta’awun atau dan berkompetisi atau tolong menolong.

43

2. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar

Allah[389], dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan

(mengganggu) binatang-binatang had-yam dan binatang-binatang qalaa-id, dan

jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang

mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah

menyelesaikan ibadah haji, Maka bolehlah berburu. dan janganlah sekali-kali

kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu

dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). dan

tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan

jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah

kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya.

71. dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka

(adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh

(mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat,

menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan

diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha

Bijaksana.

6) Mencermati waktu

44

18. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah

Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat);

dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang

kamu kerjakan.

Gambar 2.2 Etos Kerja Muslim

c. Terbentuknya Etos Kerja Islami

Menurut Asifudin (2004: 32) dalam Sofiana (2018: 68)

terbentuknya etos kerja Islami dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.3

Terbentuknya Etos Kerja Islami (Asifudin, 2004: 32)

Gambar 2.3 menjelaskan paradigma terbentuknya etos kerja

Islami. Etos kerja Islami terpancar dari sistem keimanan atau aqidah

Islam berkenaan dengan kerja. Aqidah itu terbentuk oleh ajaran wahyu

dan akal yang bekerjasama secara proporsional menurut fungsi

masing-masing.

Wahyu dan akal

Sistem Keimanan/aqidah

Islam berkenaan dengan

kerja Etos Kerja

Islami

Etos Kerja Muslim

AL-IHSAN

AL-ITQAN

TANAFUS DAN

TA’AWUN

CERMAT

WAKTU

AL-SHALAH

AL-MUJAHADAH

45

Etos kerja Islami terbentuk secara garis besar tanpa menyertakan

persoalan atau faktor-faktor yang dapat mempengaruhi, seperti

mendorong, menghambat atau mengagalkannya. Ternyata etos kerja

itu bukan sesuatu yang didominasi oleh urusan fisik lahiriah. Etos

kerja merupakan buah atau pancaran dari dinamikan kejiwaan

pemiliknya atau sikap batin orang itu.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Etos Kerja Islami

Menurut Asifudin (2004: 44) mengatakan bahwa manusia

dengan aktivitas dan etos kerja Islam mereka selalu dihadapkan atau

bahkan secara dinamis “dibarengi” oleh berbagai faktor yang

mempengaruhi, yaitu pengaruh internal dan eksternal.

1) Pengaruh Internal yaitu faktor psikis, dari dorongan kebutuhan

dengan segala dampaknya, mencari kebermaknaan kerja, frustasi,

faktor-faktor yang menyebabkan kemalasan dan sebagainya.

2) Pengaruh Eksternal yaitu faktor fisik, datangnya dari luar seperti

lingkungan alam dan benda mati, lingkungan pergaulan, budaya,

pendidikan, pengalaman dan latihan, keadaan politik, ekonomi,

imbalan kerja, serta janji dan ancaman yang bersumber dari ajaran

agama.

g. Indikator Etos Kerja Islami

Menurut Asifudin (2004: 38), indikasi orang yang beretos kerja

tinggi pada umumnya memiliki sifat-sifat:

1) Aktif dan suka bekerja keras

46

2) Bersemangat dan hemat

3) Tekun dan professional

4) Efisien dan kreatif

5) Jujur disiplin dan bertanggung jawab

6) Mandiri

7) Rasional serta memiliki visi yang jauh kedepan

8) Sederhana, tabah dan ulet

9) Sehat jasmani dan rohani

6. Budaya Organisasi

a. Pengertian Budaya Organisasi

Budaya menurut (Perucci & Hamby, 1997) dalam Tampubolon

(2012: 222) menjelaskan bahwa budaya adalah segala sesuatu yang

dilakukan, dipikirkan dan diciptakan oleh manusia dalam masyarakat

serta termasuk mengakumulasikan sejarah dari objek-objek perbuatan

yang dilakukan sepanjang waktu. Rundolph & Blackburn (1989)

menyatakan bahwa budaya perusahaan (corporate clture) merupakan

sebagian seperangkat nilai-nilai kunci, kepercayaan dan pemahaman-

pemahaman yang dibentuk oleh dan untuk organisasi. Menurut

Wagner dan Hollenbeck dalam Tampubolon (2012: 228) menyatakan

bahwa budaya organisasi adalah suatu pola dari dasar asumsi untuk

bertindak, menetukan atau mengembangkan anggota organisasi dalam

mengatasi persoalan dengan mengadaptasinya dari luar dan

mengintegrasikan ke dalam agar karyawan dapat bekerja dengan

47

tenang dan teliti, juga bermanfaat bagi karyawan baru sebagi dasar

koreksi atas persepsi mereka, pikiran, dan perasaan dalam hubungan

mengatasi persoalan.

Sutrisno (2010: 2) mendefinisikan budaya organisasi sebagai

perangkat sistem nilai-nilai (values), keyakinan-keyakinan (believes)

atau norma-norma yang telah lama berlaku, disepakati dan diikuti oleh

para anggota suatu organisasi sebagai pedoman perilaku dan

pemecahan masalah-masalah organisasi. Menurut Tampubolon (2012:

229) budaya organisasi atau dapat disebut budaya perusahaan

merupakan kesepakan perilaku karyawan didalam organisasi yang

digambarkan dengan selalu berusaha menciptakan efisiensi, bebas dari

kesalahan, perhatian terfokus kepada hasil dan kepentingan karyawan,

serta kreatif dan akurat menjalankan tugas.

Menurut Wirawan (2007) dalam Wirawan (2015:275)

mendefiniskan budaya organisasi sebagai “norma, nilai-nilai, asumsi,

kepercayaan, filsafat, kebiasaan organisasidan sebagainya (isi

budaya organisasi) yang dikembangkan dalam waktu yang lama oleh

pendiri, pemimpin dan anggota organisasi yang disosialisasikan dan

diajarkan kepada anggota baru serta diterapkan dalam aktifitas

organisasi sehingga mempengaruhi pola pikir, sikap dan perilaku

anggota organisasi dalam memproduksi produk, melayani para

konsumen dan mencapai tujuan organisasi”.

48

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan budaya

organisasi menurut penulis adalah segala sesuatu yang diciptakan atau

di bentuk melalui kebiasaan yang berupa nilai-nilai atau faktor-faktor

yang lain yang berpengaruh terhadap hubungan dengan sesama

karyawan untuk mencapai suatu tujuan organisasi.

b. Fungsi Budaya Organisasi

Menurut Robbins (2008: 262) dalam Annisa (2016: 29)

menyebutkan fungsi budaya organisasi antara lain:

1) Sebagai penentu batas-batas artinya, kultur menciptakan perbedaan

atau distingsi atara satu orgasisasi dengan organisasi lainnya.

2) Memuat rasa identitas anggota organisasi.

3) Kultur memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang

lebih besar daripada kepentingan individu.

4) Kultur meningkatkan stabilitas sistem social.

5) Kultur betindak sebagai mekanisme sense maing serta kendali yang

menuntun dan membentuk sikap dan perilaku karyawan.

c. Karakteristik Budaya Organisasi

Menurut Robbins dan Judge (2007) dalam Sunyoto dan

Burhanudin (2015: 148) mendefinisikan budaya organisasi sebagai

sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang

membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lain. karakteristik

utama yang secara keseluruhan merupakan hakikat kultur sebuah

organisasi antara lain:

49

1) Inovasi dan keberanian mengambil resiko. Sejauh mana karyawan

didorong untuk bersikap inovatif dan keberanian mengambil resiko.

2) Perhatian pada hal-hal detail. Sejauhmana karyawan diharapkan

menjalankan presisi, analisis, dan perhatian pada hal-hal detail.

3) Orientasi hasil. Sejauhmana manajemen berfokus lebih pada hasil

ketimbang pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai

hasil tersebut.

4) Orientasi orang. Sejauhmana keputusan-keputusan manajemen

mempertimbangkan efek dari hasil atas orang-orang yang ada

dalam organisasi tersebut.

5) Orientasi tim. Sejauhmana kegatan-kegiatan kerja diorganisasi

pada tim ketimbang pada individu-individu.

6) Keagresifan. Sejauhmana orang-orang bersikap agresif dan

kompetitif ketimbang santai.

7) Stabilitas. Sejauhmana kegiatan-kegiatan organisasi menekankan

dipertahankannya status quo dalam perbandingannya dengan

pertumbuhan.

d. Indikator Budaya Organisasi

Menurut Tampubolon (2012: 229) beberapa indikator budaya

organisasi adalah sebagai berikut:

1) Inovatif memperhitungkan resiko

Norma yang terbentuk berdasarkan kesepakatan menyatakan

bahwa setiap karyawan akan memberikan perhatian yang sensitive

50

terhadap segala permasalahan yang mungkin dapat membuat risiko

kerugian bagi kelompok dan organisasi secara keseluruhan.

2) Memberi perhatian pada setiap masalah secara detail

Memberikan perhatian pada setiap masalah secara detail

didalam melakukan pekerjaan akan menggambarkan ketelitian dan

kecermatan dari karyawan didalam melaksanakan tugasnya.

3) Berorientasi terhadap hasil yang akan dicapai

Supervise seorang manajer terhadap bawahannya merupakan

salah satu cara manajer untuk mengarahkan dan memberdayakan

mereka. Melalui supervise ini, dapat diuraikan tujuan organisasi

dan kelompok serta anggotannya.

4) Berorientasi pada semua kepentingan karyawan

Keberhasilan atau kinerja organisasi salah satunya ditentukan

kekompakan tim kerja. Kerjasama tim dapat dibentuk jika manajer

dapat dapat melakukan supervise dengan baik terhadap

bawahannya. Bawahan akan termotivasi untuk meningkatkan

produktivitas apabila mereka dapat bekerjasama secara tim di

dalam organisasi.

5) Agresif dalam bekerja

Produktivitas yang tinggi dapat dihasilkan apabila performa

karyawan dapat memenuhi standar yang dibutuhkan untuk

melakukan tugasnya.

51

6) Mempertahankan dan menjaga stabilitas kerja

Performa yang baik dari karyawan harus didukung oleh

kesehatan yang prima. Dengan tingkat pengendalian yang prima,

menggambarkan performa karyawan tetap prima dan stabilitas

pekerjaan dapat dipertahankan.

7. Kompensasi

a. Pengertian Kompensasi

Kompensasi merupakan kontra prestasi terhadap penggunaan

tenaga kerja atau jasa yang telah diberikan oleh tenaga kerja. Didalam

kompensasi terdapat sistem intensif yang menghubungan kompensasi

dengan kinerja. Dengan kompensasi kepada pekerja diberikan

penghargaan berdasarkan kinerja dan bukan berdasarkan senioritas

atau jumlah jam kerja (whether dan Davis, 1996: 408) dalam Wibowo

(2010).

Kompensasi dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk

penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas

kontribusi yang mereka berikan kepada organisasi (Pangabean, 2002).

Kompensasi ini dimaksudkan sebagai balas jasa (reward) perusahaan

terhadap pengorbanan waktu, tenaga dan pikiran yang telah diberikan

mereka kepada perusahaan (Saydam, 1996). Menurut Singodimejo

(2000) kompensasi dapat diberikan dalam berbagai macam bentuk,

seperti: dalam bentuk pemberian uang, pemberian material dan

52

fasilitas dan dalam pemberian kesempatan dalam berkarier dan lain-

lain.

Menurut Hariandja (2005: 244) dalam Graha dan Rahardjo

(2016) mengemukakan bahwa kompensasi adalah keseluruhan balas

jasa yang diterima oleh pegawai sebagai akibat dari pelaksanaan

pekerjaan di organisasi dalam bentuk uang atau lainnya, yang dapat

berupa gaji, upah, bonus, insentif, dan tunjangan hari raya, uang

makan, uang cuti dan lain-lain.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Graha dan Rahardjo

(2016: 108) mengenai hubungan pengaruh kompensasi terhadap

kinerja karyawan menghasilkan kesimpulan bahwa kompensasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Dengan

dijalankannya sistem pemberian kompensasi yang adil dan baik, maka

diharapkan dapat mendorong karyawan organisasi untuk

meningkatkan kinerjanya.

Sesuai dengan beberapa pengrtian diatas penulis mengambil

kesimpulan bahwa kompensasi adalah pemberian penghargaan dalam

bentuk uang, promosi atau fasilitas yang lain terhadap seseorang

kerena telah mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran atau berjasa

dalam memajukan perusahaan atau organisasi.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Kompensasi

Menurut Mangkunegara (2008: 84) ada enam faktor yang

mempengaruhi kebiakan kompensasi, yaitu:

53

1) Faktor pemerintah

Peraturan pemerintah yang berhubungan dengan penentuan

standar gaji minimal, pajak penghasilan, penetapan harga bahan

baku, biaya transportasi/angkutan, inflasi maupun devlasi sangat

mempengaruhi perusahaan dalam menentukan kebijakan

kompensasi pegawai.

2) Penawaran bersama antara perusahaan dan pegawai

Kebijakan dalam menentukan kompensasi dapat dipengaruhi

pada saat terjadinya tawar menawar mengenai besarnya upah yang

harus diberikan oleh perusahaan kepada pegawainya. Hal ini

terutama dilakukan oleh perusahaan dalam merekrut pegawai yang

mempunyai keahlian dalam bidaang tertentu yang sangat

dibutuhkan di perusahaan.

3) Standar dan biaya hidup pegawai

Kebijakan kompensasi perlu mempertimbangkan standard

biaya hidup minimal pegawai. Hal ini karena kebutuhan dasar

pegawai harus terpenuhi.

4) Ukuran perbandingan upah

Kebijakan dalam menentukan kompensasi dipengaruhi pula

oleh ukuran besar kecilnya perusahaan, tingkat pendidikan

pegawai, masa kerja pegawai. Artinya, perbandingan tingkat upah

pegawai perlu memperhatikan tingkat pendidikan, masa kerja, dan

ukuran perusahaan.

54

5) Permintaan dan persediaan

Dalam menentukan kebijakan kompensasi pegawai perlu

mempertimbangkan tingkat persedian dan permintaan pasar.

Artinya, kondisi pasar pada saat itu perlu dijadikan bahan

pertimbangan dalam menentukan tingkat upah pegawai.

6) Kemampuan membayar

Dalam menentukan kebijakan kompensasi pegawai perlu

didasarkan pada kemampuan perusahaan dalam membayar upah

pegawai. Artinya, jangan sampai menentukan kebijakan

kompensasi diluar kemampuan yang ada pada perusahaan.

c. Tujuan Manajemen Kompensasi

Menurut Kaswan (2017: 120), manajemen kompensasi harus

memenuhi beberapa tujuan. Tujuan-tujuan itu antara lain:

1) Mendukung pencapaian strategi dan sasaran jangka pendek

organisasi dengan memastikan bahwa organisasi memiliki tenaga

kerja terampil, kompeten dan berkomitmen sesuai dengan

kebutuhan.

2) Memperoleh personel yang berkualitas. Kompensasi perlu

ditetapkan cukup tinggi agar mampu menarik pelamar yang

berkualitas.

3) Mempertahankan karyawan yang ada. Karyawan dapat keluar

apabila tingkat kompensasi tidak kompetitif dibandingkan dengan

55

organisasi yang lain. Akibatnya pergantian tenaga kerja menjadi

tinggi.

d. Jenis-jenis Kompensasi

Kompensasi menurut Kaswan (2017: 118) terbagi dalam

Kompensasi total berikut yang mana terdiri atas tiga komponen

proporsi yang masing-masing bervariasi:

1) Komponen Kompensasi dasar

Kompensasi tetap yang diterima karyawan, baik dalam

bentuk gaji atau upah.

2) Komponen Kompensasi Insentif

Program yang dirancang untuk memberi imbalan kepada

karyawan atas kinerjanya yang baik. Insentif ini ada beberapa

bentuk, seperti bonus dan bagi untung.

3) Komponen Kompensasi Tunjangan

Komponen kompensasi tunjangan sering disebut juga dengan

kompensasi tidak langsung. Tunjangan meliputi aneka program,

misalnya: asuransi kesehatan, liburan dan lain-lain.

Dalam pengertian kompensasi total di atas merupakan

kompensasi dalam bentuk finansial. Pemberian kompensasi dapat pula

berbentuk non finansial seperti: pujian, pengakuan pengembangan

harga diri dan lain-lain. Pembagian jenis kompensasi seperti dalam

gambar berikut:

56

Gambar 2.4

Pembagian Jenis Kompensasi

e. Indikator Pemberian Kompensasi

Menurut Schuler dalam penelitian yang dilakukan oleh Sania

(2012: 42), terdapat tiga indikator untuk mengukur penghargaan,

yaitu:

1) Penghargaan ekstrinsik langsung terdiri dari gaji, upah, dan

imbalan.

2) Penghargaan ekstrinsik tidak langsung terdiri dari program

proteksi, bayaran diluar jam kerja, dan fasilitas-fasilitas untuk

karyawan.

3) Penghargaan intrinsik terdiri dari rasa aman dalam pekerjaan,

symbol status, dan harga diri.

Sedangkan menurut Yasmeen (2013: 941) menyebutkan

indikator-indikator penghargaan sebagai berikut:

1) Gaji.

KOMPENSASI TOTAL

KOMPENSASI FINANSIAL

1. Kompensasi Langsung

Kompensasi Tetap: Gaji dan Upah

Kompensasi Variabel: Bonus/Insentif, Komisi

2. Kompensasi tidak langsung

Tunjangan dan Pelayanan

Kompensasi Non-Finansial

Pujian

Harga diri

Pengakuan

Prestasi

Tanggungjawab

Kemajuan

Pengembangan

57

2) Promosi.

3) Bonus.

4) Apresiasi dan pengakuan.

C. Kerangka Penelitian

Dari hasil analisis penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti

sebelumnya dan semua penjabaran teori masing-masing variabel serta dalam

rangka memudahkan pemahaman mengenai masalah dalam penelitian

sehingga dapat diuji kebenarannya, maka dapat dirumuskan kerangka teori

sebagai berikut:

Gambar 2.5

Kerangka Pemikiran

Keterangan:

X1 = Lingkungan Kerja

X2 = Motivasi Kerja

X3 = Etos Kerja Islami

X4 = Budaya Organisasi

X5 = Kompensasi

H6

X1

X2

X5

X3 Y

X4

H2

H3

H4

H5

H1

58

Y = Kinerja Karyawan

H1 = Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Rumah

Sakit Islam Kota Magelang.

H2 = Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan Rumah

Sakit Islam Kota Magelang.

H3 = Pengaruh Etos Kerja Islami terhadap Kinerja Karyawan Rumah

Sakit Islam Kota Magelang.

H4 = Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Rumah

Sakit Islam Kota Magelang.

H5 = Pengaruh kompensasi terhadap Kinerja Karyawan Rumah Sakit

Islam Kota Magelang.

H6 = Pengaruh Lingkungan Kerja, Motivasi Kerja, Etos Kerja Islami,

Budaya Organisasi dan Kompensasi secara simultan terhadap

Kinerja Karyawan Rumah Sakit Islam Kota Magelang.

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan pernyataan dugaan, suatu proposisi tentative

(sementara) mengenai hubungan atau relasi antara dua atau lebih fenomena

atau variabel (Sutama dalam Baihaqi, 2014:46). Berdasarkan uraian

pemikiran diatas, maka penulis menarik kesimpulan hipotesis sebagai berikut:

1. Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan

Menurut Sedardarmayanti (2009: 21) lingkungan kerja adalah

keseluruhan perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya

dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya

59

baik sebagai perorangan maupun sebagai organisasi. Menurut Wibowo

(2010: 363) suatu organisasi biasanya dibentuk untuk mencapai suatu

tujuan tertentu melalui segenap sumber daya manusia yang ada dalam

organisasi.

Namun, kinerja sumber daya manusia sangat ditentukan oleh

kondisi lingkungan internal maupun eksternal organisasi, termasuk

budaya organisasi. Karyawan yang merasa nyaman dalam bekerja akan

cenderung betah dalam menjalankan pekerjaannya dan tentunya akan

meningkatkan semangat dan meningkatkan kinerja karyawan dalam

bekerja. Sedangkan karyawan yang kurang nyaman di lingkungan

kerjanya akan cenderung bermalas-malasan sehingga akan menurunkan

kinerja dari perusahaan itu sendiri. Teori itu sejalan dengan Penelitian

yang dilakukan oleh Insan (2016) yang menghasilkan kesimpulan bahwa

lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Jadi

peneliti menyimpulkan hipotesis sementara sebagai berikut.

H1 : Lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan.

2. Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan

Motivasi menurut Siagian (2004: 138) adalah daya pendorong yang

mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk

mengerakkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau keterampilan,

tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegitan yang

menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya, dalam

60

rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah

ditentukan sebelumnya. Menurut Robert Kreitner dan Angelo Kinicki

dalam Wibowo (2010: 389) Motivasi dapat dipastikan mempengaruhi

kinerja, walau bukan satu-satunya faktor yang membentuk kinerja,

artinya ketika motivasi tinggi maka kinerja meningkat.

Teori itu sejalan dengan Penelitian yang dilakukan oleh Setiawan

(2013) yang menghasilkan kesimpulan motivasi memiliki pengaruh

positif dan signifikan terhadap peningkatan kinerja karyawan. Hal ini

terjadi karena kesadaran pengurus untuk meningkatkan kerja karyawan.

Penliti yang meneliti tentang motivasi kerja adalah Setiawan (2015),

Agusta dan Susanto (2013), Ningtyas, Asfiah dan Rifa’I (2018), Sekartini

(2016) menyimpulkan juga bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan beberapa penelitian

diatas hipotesis sementara yang peneliti rumuskan sebagai berikut:

H2 : Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan.

3. Pengaruh etos kerja Islami terhadap kinerja karyawan

Etos kerja Islam menurut Toto Tasmara (2002: 27) mendefinisikan

sebagai sikap kepribadian yang melahirkan keyakinan yang sangat

mendalam bahwa bekerja itu bukan saja untuk memuliakan diri,

menampakkan kemanusiaannya, melainkan juga sebagai manifestasi dari

amal soleh dan oleh karenanya mempunyai nilai ibadah yang sangat

luhur. Menurut Zahra (2015: 31) menjelaskan bahwa etos kerja Islami

61

memberikan tekanan pada kerja yang rata-rata dapat membantu

kemajuan atau kinerja karyawan secara personal, penghargaan terhadap

diri sendiri atau orang lain, kepuasan kerja, dan pemberdayaan diri.

Seorang muslim bekerja bukan hannya untuk memenuhi kebutuhan fisik

belaka melainkan juga memenuhi kebutuhan spiritual. Karena dengan

bekerja itu merupakan salah satu ibadah.

Seseorang yang bekerja dengan menerapkan etos kerja Islami akan

terdorng untuk meningkatkan kinerja dan berusaha semaksimal mungkin

untuk mencapai apa yang diinginkan perusahaan. Karena jiwa muslim

yang menerapkan etos kerja Islam didalam raganya tertanam prinsip

bekerja harus baik dan bermanfaat, bekerja harus sepenuh hati, bekerja

harus optimal dan bekerja keras dan sesalu dapat memanfaatkan waktu

serta berusaha semaksimal mungkin menjadi yang terbaik dari yang

terbaik.

Menurut penelitian Astuti (2018) dalam penelitiannya yang

menghasilkan kesimpulan bahwa etos kerja Islami berpengaruh positif

dan singnifikan terhadap kinerja karyawan. Jadi semakin tinggi etos kerja

Islam yang dimiliki seorang karyawan semakin tinggi pula kinerja

karyawan tersebut. Penelitian Nadipah didukung oleh peneliti lain yaitu,

Wahono dan Mustaqim (2016) dan Desky (2014) yang menyimpulkan

bahwa etos kerja Islami berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan. Hipotesis yang peneliti ambil dalam penelitian ini

adalah.

62

H3 : Etos kerja Islami berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan.

4. Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan

Menurut Tampubolon (2012: 229) budaya organisasi atau dapat

disebut budaya perusahaan merupakan kesepakan perilaku karyawan

didalam organisasi yang digambarkan dengan selalu berusaha

menciptakan efisiensi, bebas dari kesalahan, perhatian terfokus kepada

hasil dan kepentingan karyawan, serta kreatif dan akurat menjalankan

tugas. Menurut Susanto (2006) ada empat peran dari budaya organisasi

yaitu:

1) Memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja organisasi

2) Menjadi faktor yang lebih menentukan dalam menentukan

kesuksesan atau kegagalan organisasi pada tahun selanjutnya.

3) Dapat mendorong peningkatan kinerja ekonomi dalam jangka

panjang jika diorganisasi terdiri atas orang-orang yang layak.

4) Dibentuk untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Dalam fungsi budaya organisasi tersebut mengindikasikan bahwa

budaya organisasi di bentuk sebagai salah satu faktor pendorong untuk

meningkatkan kinerja karyawan. Jika perusahaan memiliki budaya

organisasi yang baik dan itu di implikasikan kepada karyawan akan

berdampak positif terhadap karyawan dan akan berimbas pada men

ingkatnya kinerja dari perusahaan.

63

Menurut Pratini dan Utama (2016) dalam penelitiannya

menghasilkan kesimpulan bahwa budaya organisasi berengaruh secara

positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Jadi semakin baik

budaya organisasi yang diterapakan maka semakin tinggi kinerja

karyawan. Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian dari

peneliti yang lain yaitu: Sumaki, Taroreh dan Soepeno (2015), Setyorini,

Lamidi dan Sutarno (2018), Massie, Kawet, dan Sendow (2017)

menghasilkan kesimpulan bahwa budaya organisasi berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Jadi hipotesis

sementara mengenai hubungan budaya organisasi terhadap kinerja

karyawan dalam penelitian ini adalah.

H4: Budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan.

5. Pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan

Menurut Hariandja (2005: 244) dalam Graha dan Rahardjo (2016)

mengemukakan bahwa kompensasi adalah keseluruhan balas jasa yang

diterima oleh pegawai sebagai akibat dari pelaksanaan pekerjaan di

organisasi dalam bentuk uang atau lainnya, yang dapat berupa gaji, upah,

bonus, insentif, dan tunjangan hari raya, uang makan, uang cuti dan lain-

lain. Menurut Kaswan (2017: 120), manajemen kompensasi harus

memenuhi beberapa tujuan. Salah satu tujuan adanya pemberian

kompensasi adalah untuk mendukung pencapaian strategi dan sasaran

jangka pendek organisasi dengan memastikan bahwa organisasi memiliki

64

tenaga kerja terampil, kompeten dan berkomitmen sesuai dengan

kebutuhan. Kompensasi diberikan sebagai salah satu penghargaan

karyawan atas apa yang telah dikerjakannya untuk perusahaan.

Pemberian kompensasi yang tepat dan sesuai akan meningkatkan kinerja

kayawan, karena karyawan akan termotivasi untuk bekerja lebih

maksimal dan optimal.

Menurut Posuma (2013) dalam penelitiannya menghasilkan

kesimpulan bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan. Penelitian yang dilakukan Posuma mengenai

pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan didukung oleh

penelitian yang serupa yang dilakukan oleh Ernur, Harlen dan Sasmita

(2017), Wijayanti dan Prabu (2016), Graha dan Rahardjo (2016), Fajar,

Yuniarsih dan Ahman (2018) dan Nelizulfa (2018) yang menyimpulan

bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan. Jadi hipotesis sementara mengenai hubungan kompensasi

terhadap kinerja karyawan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

H5: Kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan.

6. Pengaruh Lingkungan Kerja, Motivasi Kerja, Etos Kerja Islami,

Budaya Organisasi dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan

Rumah Sakit Islam Kota Magelang

Untuk mencapai tujuan perusahaan serta memaksimalkan kerja

karyawan, manajemen perusahaan harus menyediakan tempat yang aman

65

dan nyaman untuk bekerja. Sehingga karyawan akan melaksanakan

pekerjaan dengan maksimal tanpa ada ganguan yang berarti

dilingkungannya. Manajemen perusahaan juga dapat memberikan asupan

motivasi agar karyawan yang bekerja menjadi semakin bersemangat,

bergairah dan berdedikasi. Pemberian motivasi ini dapat dilakukan

pemimpin di setiap bagian. Dalam memberikan motivasi baiknya

pemimpin memperhatikan dan mempertimbangkan secara kualitatif dan

potensi psikis dari setiap karyawan, agar dapat lebih membangun dan

memaksimalkan potensi yang ada untuk keperluan organisasi atau

perusahaan.

Manajemen perusahaan dalam memaksimalkan potensi karyawan

dapat juga dengan menciptakan budaya bekerja dengan berlandaskan

nilai-nilai Islami. Sehingga karyawan terpacu dan bekerja dengan lebih

giat dan maksimal. Karena dalam nilai-nilai Islam bekerja bukan hanya

untuk memenuhi kebutuhan duniawi saja melainkan juga untuk

memenuhi kebutuhan akhirat. Selain itu untuk meningkatkan kinerja

karyawan manajemen perusahaan dapat memberikan kompensasi yang

baik berupa jaminan kesehatan, gaji nyang layak juga denga memberikan

berbagai tunjangan agar karyawan lebih bersemangat dalam menjalankan

pekerjaannya.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Kenly Rimpulaeng dan

Jantje L. Sepang (2014) yang meneliti tentang hubungan variabel

motivasi kerja, komitmen karyawan dan budaya organisasi terhadap

66

kinerja karyawan menghasilkan kesimpulan secara simultan bahwa

semua variabel berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Penelitian yang dilakukan oleh Nadipah (2016) yang meneliti tentang

pengaruh etos kerja Islam, motivasi kerja dan budaya organisasi terhadap

kinerja karyawan yang menghasilkan kesimpulan secara simultan

berpengaruh positif dan signifikan. Berdasarkan uraian diatas, maka

dapat dirumuskan hipotesis sementara sebagai berikut:

H6: Lingkungan Kerja, Motivasi Kerja, Etos Kerja Islami, Budaya

Organisasi dan Kompensasi Secara Bersama-sama Berpengaruh

Positif dan Signifikan Terhadap Kinerja Karyawan Rumah Sakit

Islam Kota Magelang.

67

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan diarahkan untuk

menggambarkan hubungan sebab akibat antar beberapa variabel lingkungan

kerja, motivasi kerja, etos kerja Islami, budaya organisasi dan kompensasi

terhadap kinerja karyawan Rumah Sakit Islam Kota Magelang. Metode yang

digunakan adalah metode survai dan fokus pada pengumpulan data responden

yang memiliki informasi tertentu sehingga memungkinkan peneliti untuk

menyelesaikan masalah. Pengumpulan data dilakukan menggunakan

instrumen kuesioner atau angket (Sugiyono, 2011: 57).

B. Obyek, Waktu dan Lokasi Penelitian

Obyek penelitian ini adalah karyawan rumah sakit Islam Kota

Magelang baik karyawan tetap maupun karyawan kontrak. Penelitian ini

dilaksanakan pada bulan februari sampai maret 2019. Lokasi penelitian ini

bertempat di RSI Kota Magelang yang beralamatkan di jalan Jeruk No. 4

Sanden, Kelurahan Kramat Selatan, Kecamatan Magelang Utara, Kota

Magelang.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan wilayah obyek dan subyek penelitian yang

ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik kesimpulan oleh peneliti (Bawono,

2006: 28). Sedangkan menurut Sugiyono, populasi merupakan generalisasi

68

yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 115). Populasi dalam penelitian ini adalah

karyawan tetap maupun kontrak yang bekerja di Rumah Sakit Islam Kota

Magelang. Total seluruh karyawan RSI Kota magelang berjumlah 168 orang.

Sampel adalah obyek atau subyek penelitian yang dipilih guna

mewakili keseluruhan dari populasi (Bawono, 2006: 28). Sedangkan menurut

Sugiyono, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh jumlah populasi tersebut (Sugiyono, 2010). Teknik yang digunakan

untuk pengambilan sampel adalah dengan menggunakan teknik purposive

sampling. Teknik purposive sampling adalah pengambilan sampel

berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria yang ditetapkan dalam pengambilan

sampel ini adalah karyawan yang bekerja di Rumah Sakit Islam Kota

Magelang baik yang bersetatus karyawan tetap maupun yang masih kontrak.

Menurut Roscoe (1975) yang dikutip Uma Sekaran (2006), memberikan

acuan umum untuk menentukan ukuran sampel:

1. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk

kebanyakan penelitian.

2. Jika sampel dipecah dalam sub-sampel (pria/wanita, junior/senior, dsb),

ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat.

3. Dalam penelitian multivariate (termasuk analisis regresi berganda),

ukuran sampel sebaknya 10 kali lebih besar dari jumlah variabel dari

penelitian.

69

4. Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan control eksperimen

yang ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran

sampel kecil antara 10 sampai 20 buah.

Dari beberapa syarat untuk sampel yang dikemukakan Roscoe (1975)

diatas dalam penelitian ini telah memenuhi beberapa syarat jumlah sampel

yaitu, jumlah sampel dalam penelitian ini lebih dari 30 dan jumlahnya 10 kali

lebih besar dari jumlah variabel maka syarat tersebut terpenuhi. Jumlah

sampel dalam penelitian ini sebanyak 80 responden.

D. Data dan Sumber Data

Penelitian ini meggunakan data primer dan data sekunder sebagai

bagian dalam mencapai tujuan penelitian. Dalam penelitian ini

mengguanakan Data Primer. Data primer yaitu data yang dikumpulkan dan

diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perorangan langsung dari obyeknya

(Muhammad, 2008: 102). Dalam penelitian ini data primer diperoleh

menggunakan intrumen kuesioner yang dibagikan kepada responden yaitu

karyawan Rumah Sakit Islam Kota Magelang.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh

peneliti untuk pendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah untuk

menghasilkan suatu kesimpulan (Bawono, 2006: 29). Data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer menurut Bawono (2006:

29) adalah data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dari lapangan.

Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara memberikan kuesioner

70

kepada responden. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan tetap

maupun kontrak yang bekerja di Rumah Sakit Islam Kota Magelang.

Instrument atau alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

penelitian ini berupa angket atau kuesioner. Angket atau kuesioner adalah

daftar pertanyaan yang diberikan kepada obyek penelitian yang akan

diberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna (Bawono, 2006: 29).

Dengan menggunakan kuesioner, peneliti dapat mengetahui dengan jelas

variabel yang akan diukur dari responden. Kuesioner sendiri dapat berupa

pertanyaan maupun pernyataan yang diberikan peneliti kepada responden

secara langsung atau melalui media lainnya (Sugiono, 2011:142). Angket

digunakan untuk mengetahui jawaban responden tentang pengaruh

lingkungan kerja, motivasi kerja, etos kerja Islami, budaya organisasi dan

kompensasi yang mempengaruhi terhadap kinerja karyawan Rumah Sakit

Islam Kota Magelang.

F. Skala Pengukuran

Skala pengukuran merupakan suatu proses dimana suatu angka atau

simbol diletakkan pada karakteristik atau properti suatu stimuli sesuai dengan

aturan atau prosedur yang ditetapkan (Ghazali, 2013: 3). Menurut Sugiono

(2011: 92) skala pengukuran adalah kesepakatan yang digunakan sebagai

pedoman untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat

ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan

menghasilkan data yang kuantitatif.

71

Dalam penelitian ini penulis menggunakan skala interval. menurut

Supranto dalam Nadipah (2016: 56) skala interval yang digunakan jika

jawaban untuk berbagai hal atau atribut yang bisa dianggap oleh 5 butir (7

butir atau 10 butir) dan dapat dirata-ratakan untuk seluruh hal atribut.

Menggunakan skala ini bertujuan untuk mengetahui tingkat persetujuan atau

pernyataan dari responden. Semakin pilihan mendekati angka 10 berarti

tingkat persetujuan semakin besar, semakin responden memilih mendekati

angka 1 berarti tingkat persetujuan semakin rendah.

Berikut adalah rentang penilaian dalam skala interval:

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

G. Teknik Analisis Data

Analisis yang digunakan dalam metode pengukuran data kuantitatif

dengan menggunakan beberapa langkah, diantaranya sebagai berikut:

1. Uji Instrumen Penelitian

Sebelum penelitian dilakukan, peneliti harus melakukan berbagai

uji untuk berbagai instrumen agar mendapatkan data pengukuran variabel

yang akurat. Pengujian instrumen dilakukan menggunakan uji validitas

dan uji reliabilitas.

a. Uji Validitas

Suatu kuesioner dikatan valid jika pertanyaan atau pernyataan

pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur

72

oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2013: 53). Dapat dikatakan uji

validitas untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.

Menurut Ghozali (2013: 52-59), mengukur validitas dapat

dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar skor butir

pertanyaannya dengan total skor konstruk atau variabel. Uji

signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r

tabel untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam uji ini n adalah jumlah

sampel. Jadi data yang digunakan adalah 80 – 2= 78 dengan alfa 5%

(nol koma nol lima persen). Maka menghasilkan nilai r tabel sebesar

0,220 dengan ketentuan:

Hasil r hitung > r tabel (0.220) = valid

Hasil r hitung < r tabel (0,220) = tidak valid

Jika r hitung (tiap butir dapat dilihat pada colom corrected item

– total correlation) lebih besar dari r tabel dan nilai r positif maka

pernyataan tersebut dinyatakan valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan uji yang digunakan untuk mengukur

kuesioner yang merupakan indikator variabel. Menurut Ghozali

(2013: 47) suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika

jawaban responden terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil

dari waktu kewaktu. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable

jika memberikan nilai Cronbanch Alpha > 0,60. Sehingga bisa

73

dikatan reliable untuk pengukuran dan penelitian selanjutnya

(Nunanlly dalam Ghozali, 2013: 48).

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik sangat penting dilakukan karena untuk menguji

apakah persamaan garis regresi yang diperoleh linier dan bisa

dipergunakan untuk melakukan peramalan. Menurut Bawono (2006:

115) uji asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dilakukan

dalam proses analisis regresi. Apabila tidak terdapat gejala uji asumsi

klasik diharapkan dapat dihasilkan model regresi yang handal sesuai

dengan kaidah BLUE (Best Linier Unbiased Estimator), yang

menghasilkan model regresi yang tidak bias dan handal sebagai

penaksir. Terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan, yakni Uji

Normalitas, Uji Heteroskedastisitas, Uji Multikolinieritasdan Uji

Linieritas.

a. Uji Normalitas

Tujuan diadakannya uji normalitas adalah untuk menguji apakah

data yang disebarkan berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas

harus dilakukan karena data yang normal adalah data yang dapat

mewakili populasi dan data yang berdistribusi normal adalah syarat

melakukan analisis statistik parametik. Uji normalitas dilakukan

untuk mengetahui apakah variabel independen dan variabel dependen

berdistribusi normal atau tidak (Bawono, 2006: 174). Untuk menguji

suatu data berdistribusi normal atau tidak, dapat diketahui dengan

74

menggunakan grafik normal plot. Dengan melihat grafik histogram

dari residualnya dan normal probability plot. Metode yang digunakan

menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov jika hasil angka Asymp.

Sig (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 (sig < 0.05) maka data tidak

terdistribusi normal. Sebaliknya jika angka Asymp. Sig (2-tailed)

lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2013: 139) uji heterokedastisitas yaitu untuk

menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance

dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari

satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut

homokedaktisitas dan jika berbeda disebut heterokedaktisitas.

Menurut Ghozali (2011:139) model regresi yang baik adalah yang

homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.

Menurut Bawono (2006: 133) uji heterokedaktisitas terjadi

apabila variabel pengguna tidak sama dengan semua observasi. Hal ini

mengakibatkan penaksir tidak bias tetapi juga tidak efisiensi. Uji

heteroskedastisitas dapat dibaca jika sig > 0,05 berarti tidak terjadi

heteroskedastisitas artinya model regresi lolos uji heteroskedaktisitas

dan homogenitas varian terpenuhi.

c. Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2013: 105) uji multikolinieritas bertujuan

untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar

75

variabel bebas (independen). Untuk mengetahui ada atau tidaknya

multikolinieritas dalam model regresi dilakukan dengan menganalisis

nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) dengan kriteria

sebagai berikut:

1) Jika nilai VIF > 10 dan Tolerance < 0,1 maka dapat disimpulkan

bahwa dalam persamaan regresi terdapat masalah multikolinieritas.

2) Jika nilai VIF < 10 dan Tolerance > 0,1 maka dapat disimpulkan

bahwa dalam pesamaan regresi tidak terdapat masalah

multikolinieritas.

d. Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi model

yang digunakan tepat atau lebih baik dalam spesifikasi model bentuk

lain spesifikasi model dapat berupa linier, kuadtar atau kubik. Untuk

melihat spesifikasi yang tepat salah satunya dapat menggunakan uji

Langrange Multiplier. Metode ini bertujuan untuk mendapatkan nilai

c2 hitung atau (n x R

2). Apabila c

2 hitung lebih kecil dari c

2 tabel maka

dapat disimpulkan bahwa model yang benar adalah model linier

(Ghozali, 2016: 170-171).

3. Analisis Regresi Linear berganda

Regresi linear berganda digunakan untuk menganalisis data yang

bersifat multivariate atau lebih dari satu variabel independen. Analisis ini

digunakan untuk meramalkan nilai variabel dependen (Y) dengan

variabel independen yang lebih dari satu (minimal dua), sehingga analis

76

regresi berganda sering juga di sebut analisa multivariate, karena variabel

yang mempengaruhi naik turunnya variabel dependen (Y) lebih dari satu

variabel independen (X) (Bawono, 2006: 84-85). Persamaan regresi linier

berganda dalam penelitian ini sebagai berikut:

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5+ Ԑ

Y = Kinerja Karyawan

β0 = Konstanta dari persamaan regresi

β1X1 = Koefisien dari variabel independen lingkungan kerja

β2 X2 = Koefisien dari variabel independen motivasi kerja

β3 X3 = Koefisien dari variabel independen etos kerja Islami

β4 X4 = Koefisien dari variabel independen budaya organisasi

β4 X5 = Koefisien dari variabel independen kompensasi

Ԑ = recidual atau prediction error

4. Uji Statistik

Uji statistik digunakan untuk melihat tingkat keakuratan dari suatu

persamaan untuk menaksir dari data yang kita analisa. Nilai ketepatan

atau keakuratan ini dapat diukur dari goodness of fit nya (Bawono, 2006:

88-89). Uji statistik dapat dilihat dari nilai:

a. Uji ttest (Uji secara individu)

Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi antara

variabel independen dan variabel dependen secara individu. Pengujian

ini dilakukan dengan menggunakan uji t statistik untuk masing-masing

variabel bebas dengan tingkat kepercayaan tertentu. Untuk

77

mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen

secara parsial atau secara individu dapat dilihat dari nilai

signifikansinya. Jika nilai signifikan kurang dari 0.05 (Sig < 0.05)

maka variabel independen secara parsial atau individu mempengaruhi

variabel dependen secara signifikan. Sebaliknya jika nilai signifikan

lebih dari 0.05 (Sig > 0.05) maka variabel independen tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

b. Uji ftest (Uji secara Simultan)

Uji f dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh semua variabel

independen (X1,2,3…) secara bersamaan dapat mempengaruhi variabel

dependen (Y) (Bawono, 2006: 91). Untuk mengetahui hasil dari uji ini

dapat dilihat dari tabel anova dari persamaan regresi. Jika nilai

signifikan kurang dari 0.05 (Sig < 0.05) maka variabel independen

secara simultan atau bersama-sama mempengaruhi variabel dependen

secara signifikan. Namun sebaliknya jika nilai signifikan lebih dari

0.05 (Sig > 0. 05), maka variabel independen secara simultan atau

bersama-sama tidak mempengaruhi variabel dependen secara

signifikan.

c. Uji R2 (Koefisien Determinan)

Koefisien determinan (R2) menunjukkan sejauhmana tingkat

hubungan antar variabel dependen (Y) dengan variabel independen

(X1,2,3…), atau sejauhmana kontribusi variabel independen

mempengaruhi variabel dependen (Bawono, 2006: 92).

78

Ciri-ciri nilai R2

adalah:

1) Besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0 sampai

dengan 1 atau dapat ditulis 0 ≤ R2≤ 1.

2) Nilai 0 menunjukkan tidak adanya hubungan antar variabel

independen dengan variabel dependen.

3) Nilai 1 menunjukkan adanya hubungan yang sempurna antara

variabel independen dengan variabel dependen.

H. Alat Analisis

Pendekatan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode kuantitatif. Dimana penulis menekankan analisisnya

pada data-data yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan kemudian

data tersebut diolah menggunakan metode statistik. Hasil dari pengolahan

data tersebut akan disajikan secara sistematik, sehingga dapat lebih mudah

untuk dipahami dan disimpulkan yang kemudian data hasil pengolahan

statistik akan dijabarkan secara deskriptif. Pengolahan data yang dilakukan

dalam penelitian ini menggunakan aplikasi IBM SPSS statistic version 23.0.

SPSS merupakan aplikasi komputer statistik yang mana berfungsi untuk

membantu dalam memproses data-data statistik secara tepat dan cepat serta

menghasilkan output data yang dapat diambil kesimpulan untuk mengetahui

hasil penelitian mengenai kinerja karyawan dari data yan telah diperoleh.

I. Definisi Konsep dan Operasional Variabel Penelitian

Variabel merupakan atribut seseorang atau obyek yang mempunyai

variasi antara satu dengan yang lain atau suatu obyek satu dengan obyek yang

79

lain. Sedangkan operasional didefinisikan sebagai seperangkat petunjuk yang

lengkap tentang apa yang harus diamati dan bagaimana mengukur suatu

variabel. Variabel terdiri dari variabel independen (variabel bebas) dan

variabel dependen (variabel terikat).

1. Variabel Bebas (Independent Variabel)

Varaiabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel

dependen, baik pengaruhnya positif maupun negative (Ferdinand, 2006:

26). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah lingkungan kerja,

motivasi kerja, etos kerja Islami, budaya organisasi dan kompensasi.

Adapun definisi konsep dan operasional dari variabel-variabel penelitian

ini adalah sebagai berikut:

a. Lingkungan kerja (X1)

Lingkungan kerja menurut Arta dan Sari (2015), adalah

lingkungan dimana seorang karyawan melakukan pekerjaan sehari-

harinya yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-

tugasnya. Menurut Farizki dan Wahyuati (2017), lingkungan kerja

merupakan keseluruhan alat perkakas, lingkungan sekitarnya, metode

kerjanya dimana seseorang bekerja, serta peraturan kerjanya baik

sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok.

b. Motivasi kerja (X2)

Menurut Lomban et al (2015), motivasi merupakan salah satu

bagian dari manajemen sumber daya manusia dalam melakukan suatu

pekerjaan agar timbul suatu semangat dan kegairahan dalam bekerja.

80

Menurut Hasibuan (2006: 141), motivasi mempersoalkan bagaimana

cara mengarahkan daya dan potensi agar bekerja mencapai tujuan

yang ditentukan.

c. Etos kerja Islami (X3)

Etos kerja adalah suatu falsafah yang didasari oleh pandangan

hidup atau sikap hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat,

kebiasaan dan kekuatan pendorong, membudaya dalam kehidupan

pribadi atau suatu kelompok masyarakat dan organisasi, kemudian

tercermin dari sikap menjadi perilaku, kepercayaan, cita-cita pendapat

dan tindakan yang terwujud sebagai “kerja” atau “bekerja” (Supryadi

dan Guno, 2003) dalam Aziz (2013: 122). Sedangkan menurut Toto

Tasmara dalam Muhzinat (2018: 37) bahwa etos kerja dalam Islam

(bagi kaum muslim) merupakan suatu cara pandang yang diyakini

seorang muslim bahwa bekerja itu bukan saja untuk memuliakan

dirinya, menampakan kemanusiaannya, tetapi juga manifestasi diri

dari amal sholeh dan oleh karenanya mempunyai nilai ibadah yang

yang sangat luhur.

d. Budaya organisasi (X4)

Budaya organisasi merupakan filosofi dasar organisasi yang

memuat keyakinan, norma-norma, dan nilai-nilai bersama yang

menjadi karakteristik inti tentang bagaimana cara melakukan sesatu

dalam organisasi (Wibowo, 2010: 19). Menurut Wuradji (2008: 84)

dalam Pratini dan Utama (2016) menyatakan bahwa mempelajari

81

budaya organisasi akan berdampak dan berkaitan dalam banyak hal

antara lain: meningkatkan motivasi kerja, mempengaruhi kinerja

karyawan dan membangun wawasan keunggulan kompetensi.

e. Kompensasi (X5)

Kompensasi merupaan imbal balik (kontra prestasi) terhadap

penggunaan tenaga kerja atau jasa yang tela diberikan oleh karyawan

kepada organisasi/perusahaan (bisnis) yang mempekerjakannya

(Abdullah, 2014: 165). Menurut Amstrong (2003) penghargaan terkait

pula dengan arahan spesifk mengenai cara organisasi akan

mengembangkan dan mendesain program yang bisa memastikan

bahwa organisasi memberi imbalan bagi perilaku dan hasil kinerja

yang mendukung pencapaian tujuan bisnis/organisasi.

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Menurut Ferdinan (2006: 26) variabel terikat adalah variabel yang

menjadi pusat perhatian peneliti. Dalam penelitian ini variabel terikat

adalah kinerja karyawan. Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara

kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya. Sedangkan menurut Amstrong dan Baron dalam Wibowo

(2010:7) kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan

kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan

memberikan kontribusi pada ekonomi.

82

J. Instrumen Penelitian

Instrument meerupakan alat yang digunakan untuk melakukan

penelitian. Dalam penelitian ini instrument yang digunakan berupa kuesioner

atau angket yang memuat daftar pertanyaan yang berhubungan dengan

masalah dan tujuan penelitian. Beberapa intrumen dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Table 3.1

Instrument Penelitian

Variabel

Penelitian

Definisi Indikator Skala

Penguk

uran

Lingkungan

Kerja (X1)

Supardi (2003: 37)

menyatakan lingkungan

kerja merupakan keadaan

sekitar tempat kerja baik

secara fisik maupun

secara non fisik yang

dapat memberikan kesan

menyenangkan,

mengamankan,

mententramkan dan

kesan betah bekerja dan

lain sebagainya.

Indikator pengukuran

Lingkungan menurut

Sedarmayanti adalah

sebagai berikut:

1. Penerangan

2. Kondisi udara

3. Suara bising

4. Ruang gerak

5. Keamanan

6. Kebersihan

7. Suasana

kekeluargaan

8. Komunikasi antar

karyawan dan

atasan

Skala

Interval

Motivasi

Kerja (X2)

Motivasi menurut

Siagian (2004: 138)

adalah daya pendorong

yang mengakibatkan

seseorang anggota

organisasi mau dan rela

untuk mengerakkan

kemampuan dalam

bentuk keahlian atau

keterampilan, tenaga dan

waktunya untuk

menyelenggarakan

Variabel motivasi

kerja diukur

menggunakan

indikator yang di

kembangkan oleh

Abraham Maslow,

yang diantaranya:

1. Kebutuhan

fisiologis.

2. Keselamatan dan

keamanan.

3. Rasa memiliki

Skala

Interval

83

berbagai kegitan yang

menjadi tanggung

jawabnya dan

menunaikan

kewajibannya, dalam

rangka pencapaian tujuan

dan berbagai sasaran

organisasi yang telah

ditentukan sebelumnya.

cinta.

4. Penghargaan.

5. Realisasi diri.

Etos Kerja

Islami (X3)

Toto Tasmara (2002: 27)

mendefinisikan etos kerja

Islami sebagai sikap

kepribadian yang

melahirkan keyakinan

yang sangat mendalam

bahwa bekerja itu bukan

saja untuk memuliakan

diri, menampakkan

kemanusiaannya,

melainkan juga sebagai

manifestasi dari amal

soleh dan oleh karenanya

mempunyai nilai ibadah

yang sangat luhur.

Variabel etos kerja

Islami diukur

menggunaan indikator

yang dikembangkan

Asifudin yaitu:

1. Aktif dan juga

suka bekerja

keras.

2. Besemangat dan

hemat.

3. Tekun dan

professional.

4. Efisien dan kreatif

5. Jujur, disiplin dan

bertangung jawab.

6. Mandiri.

7. Rasional dan

memiliki visi yang

jauh kedepan.

8. Sederhana, tabah

dan ulet.

9. Sehat jasmani dan

rohani.

Skala

Interval

Budaya

Organisasi

(X4)

Tampubolon (2012: 229)

budaya organisasi atau

dapat disebut budaya

perusahaan merupakan

kesepakan perilaku

karyawan didalam

organisasi yang

digambarkan dengan

selalu berusaha

menciptakan efisiensi,

bebas dari kesalahan,

perhatian terfokus

kepada hasil dan

kepentingan karyawan,

Menurut Tampubolon

(2012: 229) beberapa

indikator budaya

organisasi adalah

sebagai berikut:

1. Inovatif

memperhitungkan

resiko.

2. Memberi

perhatian pada

setiap masalah

secara detail.

3. Berorientasi

terhadap hasil

Skala

Interval

84

serta kreatif dan akurat

menjalankan tugas.

yang akan dicapai.

4. Berorientasi pada

semua

kepentingan

karyawan.

5. Agresif dalam

bekerja.

Kompensasi

(X5)

Menurut Hariandja

(2005: 244) dalam Graha

dan Rahardjo (2016)

mengemukakan bahwa

kompensasi adalah

keseluruhan balas jasa

yang diterima oleh

pegawai sebagai akibat

dari pelaksanaan

pekerjaan di organisasi

dalam bentuk uang atau

lainnya, yang dapat

berupa gaji, upah, bonus,

insentif, dan tunjangan

hari raya, uang makan,

uang cuti dan lain-lain.

Menurut Yasmeen

(2013: 941)

menyebutkan

indikator-indkator

penghargaan sebagai

berikut:

1. Gaji.

2. Promosi.

3. Bonus.

4. Apresiasi dan

pengakuan.

Skala

Interval

Kinerja (Y)

karyawan

Kinerja karyawan adalah

hasil kerja secara

kualitatif dan kuantitatif

yang dicaapai oleh

seorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya

sesuai dengan tangung

jawab yang diberikan

kepadanya

(Mangunegara, 2007: 67)

Variabel kinerja

karyawan diukur

menggunakan

indikator yang

dikembangakan oleh

Bernadin dalam

Rojikin (2005):

1. Kualitas.

2. Kuantitas.

3. Ketepatan waktu.

4. Efektifitas.

5. Kemandirian.

6. Komitmen kerja.

Skala

Interval

Sumber: berbagai Penelitian yang diolah, 2019

85

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Deskripsi Obyek Penelitian

1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Islam Kota Magelang

Pembangunan Rumah Sakit Islam (RSI) Kota Magelang

diprakarsai oleh beberapa tokoh muslim di Kota Magelang dengan

didahului pembentukan Yayasan Kesejahteraan Islam Magelang pada

tahun 1993. Yayasan Kesejahteraan Islam Magelang pertama kali di

aktekan notaris oleh Kunsri Hastuti, SH No.7 tahun 1993.

Yayasan Kesejahteraan Islam Magelang mengumpulkan dana dari

infak para pendiri dan pengurus yayasan serta dari umat Islam terutama

di Magelang. Dari dana tersebut kemudian oleh para pengurus yayasan

untuk membeli sebidang tanah di Jalan Jeruk No. 4A Kota Magelang

seluas 7.000M2. Tahun 1996 Yayasan Kesejahteraan Islam Magelang

mendapat bantuan dari dermawan muslim di Jakarta berupa 4 (Empat)

unit gedung yang pergunakan untuk ruangan Kantor dan Poliklinik,

Ruang Kebidanan, Ruang Perawatan, Ruang Operasi. Selain itu juga

1(Satu) unit mobil Ambulance dari dermawan muslim di Semarang.

Peralatan rumah sakit yang lain diusahakan dari dana infak umat Islam di

Magelang.

Untuk menunjang kegiatan kerohanian, Yayasan membeli tanah

seluas 1000m2 dari hasil sumbangan seorang dermawan muslim di

86

Jakarta. Diatas tanah tersebut dibangun Masjid ukuran 17X17 M2.

Masjid tersebut diberi nama Masjid Assy-Syifa RSI Kota Magelang.

Semua tanah milik yayasan tersebut bersetatus tanah wakaf dengan

sertifikat dari BPN (Badan Pertanahan Nasional). Setelah memperoleh

ijin rumah sakit, maka pada tahun 1997 mulai dioperasikan hingga

sekarang. RSI Kota Magelang beralamatkan di Jalan Jeruk No. 4 Saden,

Kelurahan Kramat Selatan, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang,

Kode Pos 56114.

2. Falsafah, Slogan , Visi dan Misi Rumah Sakit Islam Kota Magelang

a. Falsafah RSI Kota Magelang Sebagai Berikut:

1) Islam yang berdasarkan Al-Quran dan As Sunah adalah rahmat

bagi seluruh alam.

2) Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka

beribadah kepada-Ku (Al-Quran surat Adz Dzariyat: 56).

3) Orang yang paling baik adalah orang yang bermanfaat bagi

orang lain (HR Ath-Thabrani & Baihaqi).

4) ….”jika urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka

tunggulah kehancuran itu” (HR. Bukhari).

5) Menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang

Dasar 1945.

b. Slogan RSI Kota Magelang yaitu, “Melayani Dengan IMAN”.

c. Visi Rumah Sakit Islam Kota Magelang sebagai berikut:

87

“ Menjadi rumah Sakit Islam pilihan pertama semua lapisan

masyarakat di Magelang dan sekitarnya”.

d. Misi Rumah Sakit Islam Kota Magelang sebagai berikut:

1) Menyelenggarakan pelayanan yang professional, sesuai standar

pelayanan, cepat, tepat dan efisien serta terjangkau oleh semua

lapisan masyarakat.

2) Dalam Membantu masyarakat yang kurang mampu dalam

memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu.

3) Meningkatkan profesionalitas pelayanan melalui pengembangan

pengetahuan, keterampilan dan kesejaheraan karyawan, dengan

dibekali akhlak yang baik sesuai Al Quran dan As sunah.

4) Memberikan partisipasi optimal dalam meningkatkan derajat

kesehatan masyaraat dan derajat kesehatan umat.

5) Membentuk lingkungan pelayanan yang Islami, agar menjadi

sarana dakwah Islam Rahmatan lil Alamin terhadap umat Islam

maupun non Islam.

B. Deskripsi Data Responden

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Islam Kota Magelang

dengan jumlah responden 80 orang. Setiap responden memiliki karekteristik

yang berbeda-beda, sehingga penulis mengelompokkanya dengan klasifikasi

tertentu. Karakteristik yang digunakan untuk mengelompokkan responden

antara lain jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, lama bekerja, gaji yang

diterima dan bagian unit kerja.

88

1. Profil Responden Berdasarkan Jenis kelamin

Tabel 4.1

Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber: Data Primer diolah, 2019

Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa karyawan Rumah Sakit

Islam Kota Magelang yang menjadi responden sebanyak 80 orang ,

yang diantaranya 20 orang laki-laki atau 25% sedangan responden

perempuan lebih dominan sebanyak 60 orang atau 75%. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa populasi karyawan perempuan lebih banyak

dibandingkan populasi karyawan laki-laki.

2. Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 4.2

Klasifikasi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat_Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid SMA 22 27.5 27.5 27.5

Diploma III 39 48.8 48.8 76.3

S1 19 23.8 23.8 100.0

Total 80 100.0 100.0

Sumber: Data Primer diolah, 2019

Dari tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa karyawan Rumah

Sakit Islam Kota Magelang yang menjadi responden sebagian besar

Jenis_Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Vali

d

Laki-laki 20 25.0 25.0 25.0

Perempuan 60 75.0 75.0 100.0

Total 80 100.0 100.0

89

pendidikan terahir didominasi oleh lulusan diploma III keperawatan.

Sebanyak 39 orang atau 48,8% disusul lulusan SMA sebanyak 22

orang atau 27,5% dan S1 sebanyaki 19 orang atau 23,8%. Gambaran

dari frekuensi menurut tingkat pendidikan tersebut mengindikasikan

bahwa sebagian besar karyawan Rumah Sakit Islam Kota Magelang

lulusan DIII keperawatan. Hal ini mempresentasikan tingkat

pengetahuan sesuai dengan porsi pekerjaan yang dilaksanakan di rumah

sakit yang mana dirumah sakit memerlukan karyawan perawat yang

sangat banyak.

3. Profil Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Tabel 4.3

Klasifikasi Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Sumber: Data Primer diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukkan sebanyak 35

responden waktu lama bekerjanya kurang dari 5 tahun, 27 responden

waktu lama bekerjanya 5-10 tahun, dan 18 responden yang waktu

bekerjanya melebihi 10 tahun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

sebagian besar responden yang merupakan karyawan Rumah Sakit

Lama_Bekerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid < 5 Tahun 35 43.8 43.8 43.8

5-10 Tahun 27 33.8 33.8 77.5

> 10 Tahun 18 22.5 22.5 100.0

Total 80 100.0 100.0

90

Islam Kota Magelang masa bekerjanya kurang dari 5 tahun dengan

presentase 43, 8%.

4. Profil Responden Berdasarkan usia

Tabel 4.4

Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia

Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 20-30 tahun 39 48.8 48.8 48.8

31-40 Tahun 31 38.8 38.8 87.5

> 40 tahun 10 12.5 12.5 100.0

Total 80 100.0 100.0

Sumber: Data Primer diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.4 yang menunjukkan bahwa, usia responden

yang mendominasi di Rumah Sakit Islam Kota Magelang adalah

karyawan yang berusia antara 20-30 tahun sebanyak 39 orang dengan

presentase 48,8 %. Disusul karyawan yang berusia 30-40 tahun

sebanyak 31 orang dan yang paling sedikit yang berusia diatas 40 tahun

sebanyak 10 orang.

5. Profil Responden Berdasarkan gaji yang diterima

Tabel 4.5

Klasifikasi Responden Berdasarkan Gaji yang diterima

Gaji

Frequ

ency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Rp. 500.000-Rp. 1.000.000 2 2.5 2.5 2.5

Rp. 1.010.000-

Rp.2.000.000 57 71.3 71.3 73.8

Rp.2.010.000-Rp.5.000.000 21 26.3 26.3 100.0

Total 80 100.0 100.0

91

Sumber: Data Primer diolah, 2019

Berdasarkan table 4.5 menunjukkan sebanyak 57 responden

menerima gaji berkisar antara Rp. 1.000.000-Rp. 2.000.000 atau 71,3%

dari seluruh responden.disusul dengan responden yang memperoleh gaji

Rp. 2.000.000-Rp. 5.000.000 atau 26, 3% dan terahir responden yang

menerima gaji antara Rp. 500.000-Rp. 1000.000 atau 2.5%. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden yang menerima gaji

diatas 1 juta.

6. Profil Bagian Unit Kerja Responden

Tabel 4.6

Klasifikasi Responden Berdasarkan Bagian Unit Kerja

Bagian_Unit_Kerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sekretariat 4 5.0 5.0 5.0

Instalasi gizi 8 10.0 10.0 15.0

Rawat Inap 7 8.8 8.8 23.8

Kebidanan 7 8.8 8.8 32.5

Logistik 1 1.3 1.3 33.8

Ruang Bersalin 3 3.8 3.8 37.5

Rekam medik 8 10.0 10.0 47.5

Admisi 1 1.3 1.3 48.8

Poliklinik 8 10.0 10.0 58.8

UPSRS 1 1.3 1.3 60.0

Keuangan 6 7.5 7.5 67.5

IGD 6 7.5 7.5 75.0

Kamar Bedah 7 8.8 8.8 83.8

Kebersihan 8 10.0 10.0 93.8

Linen 5 6.3 6.3 100.0

Total 80 100.0 100.0

Sumber: Data Primer diolah, 2019

92

Berdasarkan table 4.6 diperoleh kesimpulan bahwa bagian unit

kerja responden yang menjadi obyek penelitian paling banyak di bagian

instalasi gizi, rekam medic poliklinik dan kebersihan sebanyak masing-

masing 8 responden. Disusul bagian rawat inap, kebidanan dan kamar

bedah sebanyak masing-masing 7 responden. Dilanjutkan bagian

keuangan dan IGD sebanyak 6 responden. Di susul bagian linen

sebanyak 5 responden, selanjutnya bagian sekretariat 4 responden

dilanjutkan di bagian ruang bersalin sebanyak 3 respnden dan terahir

bagian logistic, admisi dan UPRS masing-masing sebanyak 1

responden.

C. Analisis Data

1. Uji Instrumen Penelitian

a. Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan atau

pernyataan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang

akan diukur oleh kuesioner (Ghozali, 2013: 52). Item kuesioner

dikatakan valid apabila total score berbintang dua dengan tingkat

signifikan pada level 5% dan berbintang satu pada level 1%.

Pengujian validitas dilakukan dengan melihat nilai pada tabel

korelasi.

Dapat juga dalam mengetahui tingkat signifikansi setiap butir

pertanyaan dapat dilakukan dengan membandngkan nilai r hitung

93

dengan r table untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam penelitian

ini nilai n atau jumlah sempel yang di sebar sebanyak 80. Jadi df

yang dgunakan adalah 80-2 = 78 dengan alpha sebesar 5%, maka

menghasilkan nilai r table (nilai dari dua sisi) sebesar 0, 220. Butir-

butir pernyataan pertanyaan valid jika r hitung > r tabel. Adapun

variable yang diuji dalam uji validitas ini adalah sebagai berikut.

Tabel 4.7

Hasil Uji Validitas

Variabel Item Pertanyaan

Nilai R

hitung

Nilai R

tabel

Nilai

Sig

Keputusa

n

Lingkungan

Kerja (X1)

Lingkungan

Kerja (X1_1)

0.717*

* 0, 220 0,000 Valid

Lingkungan

Kerja (X1_2)

0,736*

*

0, 220 0,000 Valid

Lingkungan

Kerja (X1_3)

0,613*

*

0, 220 0,000 Valid

Lingkungan

Kerja (X1_4)

0,849*

*

0, 220 0,000 Valid

Lingkungan

Kerja (X1_5)

0,761*

*

0, 220 0,000 Valid

Lingkungan

Kerja (X1_6)

0,701*

*

0, 220 0,000 Valid

Lingkungan

Kerja (X1_7)

0,474*

*

0, 220 0,000 Valid

Lingkungan

Kerja (X1_8)

0,483*

*

0, 220 0,000 Valid

Motivasi

Kerja (X2)

Motivasi Kerja

(X2_1)

0,862*

*

0, 220 0,000 Valid

Motivasi Kerja

(X2_2)

0,716*

*

0, 220 0,000 Valid

Motivasi Kerja

(X2_3)

0,389*

*

0, 220 0,000 Valid

Motivasi Kerja

(X2_4)

0,807*

*

0, 220 0,000 Valid

Motivasi Kerja

(X2_5)

0,743*

*

0, 220 0,000 Valid

Etos Kerja

Islami (X3)

Etos Kerja

Islami (X3_1)

0,771*

*

0, 220 0,000 Valid

Etos Kerja

Islami (X3_2)

0,787*

*

0, 220 0,000 Valid

Etos Kerja

Islami (X3_3)

0,884*

*

0, 220 0,000 Valid

94

Etos Kerja

Islami (X3_4)

0,735*

*

0, 220 0,000 Valid

Etos Kerja

Islami (X3_5)

0,745*

*

0, 220 0,000 Valid

Etos Kerja

Islami (X3_6)

0,582*

*

0, 220 0,000 Valid

Etos Kerja

Islami (X3_7)

0,591*

*

0, 220 0,000 Valid

Etos Kerja

Islami (X3_8)

0,605*

*

0, 220 0,000 Valid

Etos Kerja

Islami (X3_9)

0,628*

*

0, 220 0,000 Valid

Budaya

Organisasi

(X4)

Budaya

Organisasi

(X4_1)

0,807*

*

0, 220 0,000 Valid

Budaya

Organisasi

(X4_2)

0,778*

*

0, 220 0,000 Valid

Budaya

Organisasi

(X4_3)

0,778*

*

0, 220 0,000 Valid

Budaya

Organisasi

(X4_4)

0,761*

*

0, 220 0,000 Valid

Budaya

Organisasi

(X4_5)

0,816*

*

0, 220 0,000 Valid

Kompensasi

(X5)

Kompensasi

(X5_1)

0,526*

*

0, 220 0,000 Valid

Kompensasi

(X5_2)

0,802*

*

0, 220 0,000 Valid

Kompensasi

(X5_3)

0,911*

*

0, 220 0,000 Valid

Kompensasi

(X5_4)

0,901*

*

0, 220 0,000 Valid

Kompensasi

(X5_5)

0,933*

*

0, 220 0,000 Valid

Kinerja

Karyawan

(Y1)

Kinerja

Karyawan (Y1)

0,596*

*

0, 220 0,000 Valid

Kinerja

Karyawan (Y2)

0,840*

*

0, 220 0,000 Valid

Kinerja

Karyawan (Y3)

0,798*

*

0, 220 0,000 Valid

Kinerja

Karyawan (Y4)

0,888*

*

0, 220 0,000 Valid

K inerja

Karyawan (Y5)

0,848*

*

0, 220 0,000 Valid

Kinerja

Karyawan (Y6)

0,647*

*

0, 220 0,000 Valid

Sumber : Data Primer diolah, 2019

95

Berdasarkan table 4.7 diatas, diketahui hasil uji validitas yang

digunakan dalam setiap pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner

adalah valid. Semua item pertanyaan berbintang dua yang

menunjukkan signifikansi pada level 5% dan semua hasil R hitung

lebih besar darinilai R tabel (0,220) sehingga tidak ada item

pertanyaan yang dihapus dan semua item pertanyaan dapat

digunakan pada keseluruhan model pengujian.

b. Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2013: 47) reliabilitas sebenarnya adalah

alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indicator

dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan variabel

atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten dari waktu ke waktu. Menurut Nunally dalam Ghozali

(2013: 48) suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach

Alpha (a) > 0.60, sehingga data tersebut bisa dikatakan reliable

untuk pengukuran dan meneliti selanjutnya. Hasil pengujian

reliabilitas penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Lingkungan Kerja (X1) 0, 811 Reliable

Motivasi Kerja (X2) 0, 741 Reliable

Etos Kerja Islami (X3) 0, 841 Reliable

Budaya Organisasi (X4) 0, 845 Reliable

96

Kompensasi (X5) 0, 884 Reliable

Kinerja Karyawan (Y) 0, 826 Reliable

Sumber : Data Primer diolah, 2019

Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang ditunjukkan pada

tabel 4.8 diatas, yang menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha yang

nilainya lebih besar dari 0, 60. Hal ini berarti bahwa seluruh

instrument dalam penelitian ini reliable, sehingga semua butir

pertanyaan dapat dipercaya dan dapat digunakan untuk penelitian

selanjutnya.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji analisis

gafik dan uji analisis statik. Pada dasarnya uji normalitas dilakukan

untuk mengetahui apakah variable independen dan variable

dependen berdistribusi normal atau tidak (Bawono, 2006: 174).

Pada prinsipnya uji Normalitas dapat dideteksi dengan penyebaran

data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat

histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan analisis

grafik (Ghazali, 2011:163):

1) Jika data menyebar disekitas garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan

pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

97

2) Jika data menyebar dari diagonal dan tidak mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola

distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi

asumsi normalitas. Uji normalitas juga dapat diketahui

dengan metode Kolmogorov-Smirnov. Jika hasil angka

Asymp. Sig (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 (sig < 0.05) maka

data tidak terdistribusi normal. Sebaliknya jika angka Asymp.

Sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi

normal.

Tabel 4.9

Uji Sampel Kolmogorof smirnov

Sumber : Data Primer diolah, 2019

Sesuai tabel 4.9 di atas didapatkan nilai Asymp. Sig. (2-

tailed) = 0, 200. Karena nilai Asymp. Sig. 0,200 > 0, 05 maka

residual berdistribusi normal. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa asumsi normalitas terpenuhi.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 80

Normal

Parameter

sa,b

Mean .0000000

Std. Deviation .11709119

Most

Extreme

Difference

s

Absolute .086

Positive .086

Negative -.053

Test Statistic .086

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

98

Gambar 4.1

Grafik normal Probability Plot

Sumber : Data Primer diolah, 2019

Sesuai hasil pada gambar 4.1 diatas yang merupakan hasil uji

P-P Plot memperlihatkan bahwa data menyebar disekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik

histogramnya dengan ini menunjukkan pola distribusi normal,

maka dapat disimpulkan model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan nilai varian residual di

setiap variabel independen. Dalam penelitian ini, metode yang

digunakan adalah metode glejser. Ada tidaknya gejala penyakit

heteroskedaktisitas dapat dilihat dari besarnya nilai signifikansi.

Jika nilai signiikansi lebih besar dari 0, 05 maka dinyatakan tidak

ada gejala penyakit heteroskedaktisitas.

99

Tabel 4.10

Hasil Uji Gletjser

B

erdasarkan hasil uji Gletjser pada tabel 4.10 diatas, nilai

signifikansi pada setiap variabel X menghasilkan angka lingkungan

kerja (X1), motivasi kerja (X2), etos kerja Islami (X3), budaya

organisasi ( X4) dan kompensasi (X5) yang angka signifikansinya

0.363, 0.299, 0.220, 0.848 dan 0.139 yang semuanya menunjukkan

nilai yang lebih besar dari 0,05. Jadi dapat disipulkan bahwa tidak

ada gejala heteroskedaktisitas dan homogenitas varian terpenuhi

pada model ini.

c. Uji Multikolinearitas

Tujuan dilakukannya uji multikolinearitas yaitu untuk

menguji ada tidaknya hubungan antar variable bebas. Menurut

Bawono (2006: 115) multicollinearity adalah keadaan dimana ada

korelasi antar variable satu dengan variable yang lain. Adanya

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .692 2.331 .297 .767

LINGKUNGAN_KERJA -.043 .047 -.162 -.916 .363

MOTIVASI_KERJA .093 .089 .252 1.045 .299

ETOS_KERJA_ISLAMI .063 .051 .221 1.237 .220

BUDAYA_ORGANISASI -.019 .100 -.038 -.192 .848

KOMPENSASI -.084 .056 -.298 -1.497 .139

a. Dependent Variable: Abs_RES

Sumber : Data Primer diolah, 2019

100

masalah multicolinearity mengakibatkan berubahnya tanda dari

parameter estimasi.

Dalam uji multikolinearitas peneliti meggunakan metode VIF

(Varian Inflation Factor) dan nilai tolerance. Kedua nilai dari nilai

VIF dan Tolerance ini nilainya berlawanan. Apabila nilai VIF besar

maka nilai Tolerance kecil, begitu juga sebaliknya. Nilai VIF tidak

boleh lebih besar dari 10 apabila nilainya lebih besar dari 10 maka

dapat dikatakan adanya gejala multikoliniarity dan sebaliknya

apabila nilai VIF kurang dari 10 maka dapat dikatakan tidak ada

gejala multikolinearity.

Tabel 4.11

Uji Multikolinieritas

P

a

Uji

Multikolineari

tasModel

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta

Toleranc

e VIF

1

(Constant) -

3.772 3.445

-

1.09

5

.27

7

LINGKUNGAN_

KERJA .149 .070 .202

2.13

3

.03

6 .400 2.502

MOTIVASI_KE

RJA -.092 .131 -.090

-

.702

.48

5 .215 4.641

ETOS_KERJA_I

SLAMI .421 .076 .531

5.55

1

.00

0 .390 2.562

BUDAYA_ORG

ANISASI .168 .148 .119

1.13

5

.26

0 .327 3.058

KOMPENSASI .247 .082 .319

2.99

1

.00

4 .315 3.175

a. Dependent Variable: KINERJA_KARYAWAN

Sumber : Data Primer diolah, 2019

101

Berdasarkan tabel 4.11 di atas yang merupakan hasil uji

multikolinearitas menunjukkan nilai tolerance untuk variabel

lingkungan kerja, motivasi kerja, etos kerja Islami, budaya

organisasi dan kompensasi masing-masing sebesar 0.400, 0.215,

0.390, 0.327 dan 0.315. Nilai tolerance yang diperoleh tersebut

semuanya lebih besar dari 0.1 dan nilai VIF pada semua variabel

independen tersebut masing-masing sebesar 2.502, 4.641, 2.562,

3.058 dan 3.175. Dimana hasil dari nilai VIF tersebut kurang dari

10. Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi gejala

multikolinieritas.

d. Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk melihat sudah benar atau

tidaknya spesifikasi model yang digunakan, dengan uji linieritas

maka akan diperoleh informasi apakah model empiris sebaiknya

linier, kuadrat atau kubik (Ghozali, 2011: 166). Dalam penelitian

ini peneliti menggunakan uji Langrange Multiplier. Metode ini

bertujuan untuk mendapatkan nilai c2

hitung atau (n x R2). Apabila

c2

hitung lebih kecil dari c2

tabel maka dapat disimpulkan maka

model yang benar adalah model linear (Ghozali, 2016: 170-171).

Berikut hasil uji Langrange Multiplier dalam table 4.12 berikut.

102

Tabel 4.12

Ui Linieritas

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .132a .018 -.049 4.67441657

a. Predictors: (Constant), x5_k, X3_k, x1_k, x4_k, X2_k

Sumber : Data Primer diolah, 2019

Hasil output uji Langrange Multiplier pada table 4.12,

menunjukkan nilai R2

sebesar 0,018 dengan jumlah sampel 80

responden, maka besarnya nilai c2 hitung = 80 x 0,018= 1, 44.

Hasil ini dibandingkan dengan nilai c2

tabel dengan df = (80-6) =

74. Dengan tingkat signifikansi 0, 05 didapat c2 tabel sebesar

95,08147. Maka dapat disimpulkan bahwa c2 hitung (1, 44) lebih

kecil dari c2 tabel (95, 08147), sehingga model yang benar adalah

model linear.

3. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menjelaskan

hubungan antara variable independen dengan variabel dependen yang

lebih dari satu. Dalam penelitian ini model persamaan regresi yang

digunakan untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja (X1), motivasi

kerja (X2), etos kerja Islami (X3), budaya organisasi (X4) dan

kompensasi (X5) terhadap kinerja karyawan Rumah Sakit Islam Kota

Magelang (Y). Dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + ε

103

Tabel 4.13

Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Berdasarkan tabel 4.13 diatas, maka dapat diperoleh persamaan

regresi sebagai berikut:

Y = -3,772 + 0,149 - 0,092 + 0,421 + 0,168 + 0,247 + 0, 05

Dari persamaan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa:

a. Konstanta sebesar -3,772 menyatakan jika lingkungan kerja (X1),

motivasi kerja (X2), etos kerja Islami (X3), budaya organisasi

(X4) dan kompensasi (X5) konstan atau tidak ada atau nol, maka

kinerja karyawan akan mengalami penurunan sebesar -3,772.

b. Koefisien regresi lingkungan kerja (X1) sebesar 0,149

menyatakan bahwa setiap penambahan 1 poin lingkungan kerja

(X1) akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0,149 dengan

anggapan variabel motivasi kerja (X2), etos kerja Islami (X3),

budaya organisasi (X4) dan kompensasi (X5) tetap.

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -3.772 3.445 -1.095 .277

LINGKUNGAN_KERJA .149 .070 .202 2.133 .036

MOTIVASI_KERJA -.092 .131 -.090 -.702 .485

ETOS_KERJA_ISLAMI .421 .076 .531 5.551 .000

BUDAYA_ORGANISASI .168 .148 .119 1.135 .260

KOMPENSASI .247 .082 .319 2.991 .004

a. Dependent Variable: KINERJA_KARYAWAN

Sumber : Data Primer diolah, 2019

104

c. Koefisien regresi motivasi kerja (X2) sebesar -0,092 menyatakan

bahwa setiap penambahan 1 poin motivasi kerja (X2) akan

menurunkan kinerja karyawan (Y) sebesar -0,092 dan

berpengaruh tidak signifikan. Artinya belum tentu setiap ada

penambahan pada variabel motivasi kerja akan menurunkan

kinerja karyawan dengan variabel lingkungan kerja (X1), etos

kerja Islami (X3), budaya organisasi (X4) dan kompensasi (X5)

tetap.

d. Koefisien regresi etos kerja Islami (X3) sebesar 0,421

menyatakan bahwa setiap penambahan 1 poin etos kerja Islami

(X3) akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0,421 dengan

anggapan variabel lingkungan kerja (X1), motivasi kerja (X2),

budaya organisasi (X4) dan kompensasi (X5) tetap.

e. Koefisien budaya organisasi (X4) sebesar 0,168 menyatakan

bahwa setiap penambahan 1 poin budaya organisasi (X4) akan

meningkatkan kinerja karyawan (Y) sebesar 0,168 dan

berpengaruh tidak signifikan. Artinya belum tentu setiap ada

penembahan poin pada variabel budaya organisasi akan

meningkatkan kinerja karyawan dengan anggapan variabel

lingkungan kerja (X1), motivasi kerja (X2), etos kerja Islami (X3)

dan kompensasi (X5) tetap.

f. Koefisien kompensasi (X5) sebesar 0,247 menyatakan bahwa

setiap penambahan 1 poin etos kerja Islami (X3) akan

105

meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0,247 dengan anggapan

variabel lingkungan kerja (X1), motivasi kerja (X2), etos kerja

Islami (X3) dan budaya organisasi (X4) tetap.

4. Uji Statistik

Uji statistik digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk itu

dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dalam penelitian

ini. Metode pengujian terhadap hipotesis yang diajukan, dilakukan

secara parsial dengan menggunakan uji t dan pengujian secara simultan

atau pengaruh bersama-sama antar variabel independen menggunakan

uji f, serta pengujian koefisien determinasi (R2).

a. Uji Statistik ttest (uji secara individu)

Uji ttest digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel

independen (lingkungan kerja, motivasi kerja, etos kerja Islami,

budaya organisasi dan kompensasi) mempengaruhi variabel

dependen (kinerja karyawan Rumah Sakit Islam Kota Magelang)

secara individu atau sendiri-sendiri. Dengan cara dilihat dari nilai

signifikansinya. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari nilai alfa

(0.05) maka variabel independen secara individu mempengaruhi

variabel dependen. hasil uji ttest dalam penelitan ini dapat dilihat

dalam table berikut:

106

Tabel 4.14

Uji ttest

S

s

u

m

b

e

r

Dari tabel 4.14 diatas nilai signifiakansi dari variabel

lingkungan kerja (X1), motivasi kerja (X2), etos kerja Islami

(X3), budaya organisasi (X4) dan kompensasi (X5) terhadap

variabel kinerja karyawan (Y) disimpulkan sebagai berikut:

1) Variabel lingkungan kerja (X1) dengan nilai koefisien

sebesar 2,133 dan sifgnifiikan 0,036, dimana nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05. Maka dapat disimpulkan

bahwa variabel lingkungan kerja (X1) secara statistik

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

(Y).

2) Variabel motivasi kerja (X2) dengan nilai koefisien sebesar -

0,092dan signifikasi 0,485, dimana nilai signifikansi lebih

besar dari 0, 05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -3.772 3.445 -1.095 .277

LINGKUNGAN_KE

RJA .149 .070 .202 2.133 .036

MOTIVASI_KERJA -.092 .131 -.090 -.702 .485

ETOS_KERJA_ISL

AMI .421 .076 .531 5.551 .000

BUDAYA_ORGANI

SASI .168 .148 .119 1.135 .260

KOMPENSASI .247 .082 .319 2.991 .004

a. Dependent Variable: KINERJA_KARYAWAN

Data Primer diolah, 2019

107

motivasi kerja (X2) secara statistik berpengaruh negatif dan

tidak signifikan terhadap kinerja karyawan (Y).

3) Variabel etos kerja islami (X3) dengan nilai koefisien sebesar

5,551dan nilai signifikansi 0,000 dimana nilai signifikansi

lebih besar dari 0, 05. Maka dapat disimpulkan bahwa

variabel etos kerja Islami (X3) secara statistik berpengaruh

secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y).

4) Variabel budaya organisasi (X4) dengan nilai koefisien

sebesar 1,135 dan signifikansi 0,260, dimana nilai

signifikansi lebih besar dari 0, 05. Maka dapat disimpulkan

bahwa secara statistic variabel budaya organisasi (X4)

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja

karyawan (Y).

5) Variabel kompensasi (X5) dengan nilai koefisien sebesar

2,991 dan signifikansi 0,004 dimana nilai signifikansi lebih

kecil dari nilai alfa atau 0, 05. Maka dapat disimpulkan

bahwa variabel kompensasi (X5) secara statistik berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y).

b. Uji Ftest (Uji simultan)

Uji Ftest digunakan untuk mengetahui seberapa jauh variabel

independen secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel

dependen (Bawono, 2006: 91). Kriteria uji apabila nilai signifikansi

108

lebih kecil dari alfa (0.05) maka variabel independen secara

bersama-sama mempengaruhi variabel dependen.

Tabel 4.15

Uji ftest

Sumber : Data Primer diolah, 2019

Pada table 4.15 diatas menunjukkan nilai data F hitung

sebesar 41,154 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai

probabilitas signifikansi yang dihasilkan lebih kecil dari 0, 05, hal

ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja, motivasi kerja, etos kerja

Islami, budaya organisasi dan kompensasi secara simultan atau

bersama-sama mempengaruhi kinerja karyawan secara signifikan.

c. Uji Koefisien determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi (R2) Menunjukkan sejauhmana

tingkat hubungan antara variabel dependen dengan variabel

independen (Bawono, 2006: 92).

Tabel 4.16

Uji R2

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 2921.902 5 584.380 41.154 .000b

Residual 1050.786 74 14.200

Total 3972.688 79

a. Dependent Variable: KINERJA_KARYAWAN

b. Predictors: (Constant), KOMPENSASI, ETOS_KERJA_ISLAMI,

LINGKUNGAN_KERJA, BUDAYA_ORGANISASI, MOTIVASI_KERJA

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 .858a .735 .718 3.768

109

S

Sumber : Data Primer diolah, 2019

Tabel 4.16 di atas menunjukkan koefisien korelasi R sebesar

0,858 yang berarti ada hubungan antara variabel independen

(lingkungan kerja, motivasi kerja, etos kerja Islami, budaya

organisasi dan kompensasi) dengan variabel dependen (kinerja

karyawan) sebesar 0,858. Koefisien determinasi (R Square) sebesar

0,735 ini berarti kontribusi variabel independen (lingkungan kerja,

motivasi kerja, etos kerja Islami, budaya organisasi dan

kompensasi) mempengaruhi variabel dependen (kinerja karyawan)

sebesar 73,5% sedangkan sisanya sebesar 26,5% dipengaruhi oleh

variabel lain diluar model.

D. Pembahasan Pengujian Hipotesis

Penelitia ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel

lingkungan kerja, motivasi kerja, etos kerja Islami, budaya organisasi dan

kompensasi terhadap kinerja karyawan pada Rumah Sakit Islam Kota

Magelang. Pembahasan masing-masing variabel sebagai berikut:

1. Pengaruh Lingkungan Kerja (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Dalam penelitian ini variabel lingkungan kerja atau koefisien (X1)

sebesar 0,149 dan menyatakan bahwa setiap penambahan satu poin

variabel lingkungan kerja (X1) akan meningkatkan kinerja karyawan

sebesar 0,149 dengan t hitung sebesar 2,133 serta nilai signifikansi

sebesar 0,036 dimana nilai signifikansinya lebih kecil dari alfa 0,05 maka

a. Predictors: (Constant), KOMPENSASI, ETOS_KERJA_ISLAMI, LINGKUNGAN_KERJA, BUDAYA_ORGANISASI, MOTIVASI_KERJA b. Dependent Variable: KINERJA_KARYAWAN

110

dapat disimpulkan bahwa variabel lingkungan kerja (X1) secara statistic

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) RSI

Kota Magelang. Dengan demikian hasil penelitian ini secara empiris

menolak H0 dan menerima H1, yang menyatakan bahwa lingkungan

kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil

penelitian ini mengindikasikan bahwa lingkungan kerja di RSI Kota

Magelang memiliki keadaan yang sangat nyaman bagi karyawan seperti

sirkulasi udara yang lancar, ruang gerak yang babas, tidak adanya suara

bising yang menggangu serta keadaan tempat kerja yang bersih dan

tertata didukung dengan suasana saling mendukung antar rekan kerja

akan meningkatkan kinerja dari karyawan tersebut.

Hasil penelitian ini didukung penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Rohmah (2018) yang menunjukkan bahwa variabel

lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Meirina (2013)

yang menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja tidak berpengaruh

terhadap kinerja karyawan. Artinya ada atau tidaknya lingkungan kerja

yang baik dan tertata tidak mempengaruhi karyawan tersebut.

H1 diterima: lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan.

2. Pengaruh Motivasi Kerja (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Koefisien Motivasi Kerja (X2) sebesar -0,092 menyatakan bahwa

setiap penambahan 1 poin motivasi (X2) berpengaruh tidak signifikan

111

sehingga tidak meningkatkan kinerja karyawan sebesar -0,092 dengan t

hitung sebesar -0,702 dan nilai signifikansi 0,485 lebih besar dari alfa

0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi kerja (X2) secara

statistik berpengaruh tidak signifian terhadap kinerja karyawan (Y) RSI

Kota Magelang. Dengan demikian Hipotesis 2 (H2) yan menyatakan

motivasi kerja (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan (Y) ditolak dan Hipotesis 0 (H0) di terima. Hal ini

mengindiasikan adanya motivasi kerja tidak merubah kinerja karyawan

tersebut.

Sesuai dengan pernyataan Hasibuan dalam Prabu (2005) yang

mengatakan bahwa manusia adalah mahluk social yang berkeinginan.

Keinginan ini terjadi secara terus menerus dan hanya akan berhenti bila

akhir hayatnya tiba. Selain keinginan setiap pegawai yang tak terbatas,

suatu kebutuhan yang telah terpuaskan tidak menjadi alat motibator bagi

pelaku, hanya kebutuhan yang belum terpenuhi yang akan menjadi

motivator. Menurut Luthans (2006: 279) pada prinsipnya seorang

pegawai termotivasi untuk melaksanakan tugas-tugasnya tergantung dari

kuatnya motif yang mempengaruhinya. Baik itu perolehan gaji maupun

rasa nyaman yang diterima saat melaksanakan pekerjaan.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Suwati (2013) yang menghasilkan keputusan motivasi

kerja tidak berengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan.

Penelitian ini juga tidak mendukung dari hasil penelitian yang dilakukan

112

oleh Nita Apriani (2015) dan Ningtyas dan Rifai (2018) yang hasil

penelitiannya variabel motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini juga menolak teori yang

dikemukakan oleh Amstrong (1988: 105) dalam Sofiana (2018: 107)

yang megemukakan bahwa memotivasi sumber daya manusia dapat

mendorong prestasi kerja yang tinggi dan dapat mendorong karyawan

untuk berusaha sebai-baiknya untuk kepentingan perusahaan dan

kepentingan karyawan itu sendiri.

H2 ditolak: motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan.

3. Pengaruh Etos Kerja Islami (X3) terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Dalam penelitian ini variabel etos kerja Islami atau nilai koefisien

(X3) sebesar 0,421 menyatakan bahwa setiap penambahan satu poin

variabel etos kerja Islami (X3) akan meningkatkan kinerja karyawan

sebesar 0,421dengan t hitung sebesar 5,551 dengan nilai signifikansinya

0,000 dengan nilai signifikansi lebih kecil dari alfa 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa variabel etos kerja Islami (X3) secara statistik

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) RSI

Kota Magelang. Dengan demikian hasil penelitian ini secara empiris

menolak H0 dan menerima H3, yang menyatakan bahwa lingkungan

kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Hal ini mengindikasikan bahwa setiap kayawan RSI Kota

Magelang memiliki etos kerja yang dilandasi dengan nilai-nilai Islami,

113

yang timbul dan akan meningkatkan kinerja dari karyawan itu sendiri.

Meningkatkan etos kerja yang berdasar nilai-nilai Islam ini selalu

diterapkan dengan dilakukannya kajian rutin yang dilaksanakan setiap

minggu bagi setiap karyawan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian

sebelumnya yang dilakukan Astuti (2018) serta Sulistyo dan Mustaqim

(2016), yang menghasilkan keputusan etos kerja Islami berpengaruh

positif terhadap kinerja karyawan.

H3 diterima: Etos kerja Islami berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan.

4. Pengaruh Budaya Organisasi (X4) terhadap Kinerja Karyawan

Dalam penelitian ini variabel budaya organisasi atau nilai koefisien

(X4) sebesar 0,168 menyatakan bahwa setiap penambahan satu poin

variabel etos kerja Islami (X4) akan meningkatkan kinerja karyawan

sebesar 0,168 dengan t hitung sebesar 1,135 dengan nilai signifikansinya

0,260 dengan nilai signifikansi lebih besar dari alfa 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa variabel budaya organisasi (X4) secara statistik

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan (Y)

RSI Kota Magelang.

Dalam hal ini berarti hipotesis 4 ditolak dan hipotesis 0 diterima.

Dengan demikian melalui penelitian ini variabel budaya organisasi di

anggap masih lemah oleh responden sehingga pihak manajemen Rumah

Sakit Islam Kota Magelang harus terus mengupayakan untuk

meningkatan budaya organisasi khususnya guna meningkatkan kinerja

114

dari karyawan itu sendiri. Hasil penelitian ini mendukung penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Agus dan Sumarauw (2015) yang

menghasilkan kesimpulan bahwa budaya organisasi tidak berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan

H4 ditolak: Budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan.

5. Pengaruh Kompensasi (X5) terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Hasil dalam penelitian ini variabel kompensasi atau nilai koefisien

(X5) sebesar 0,247 menyatakan bahwa setiap penambahan satu poin

variabel kompensasi (X5) akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar

0,247dengan t hitung sebesar 2,991 dengan nilai signifikansinya 0,004

dengan nilai signifikansi lebih kecil dari alfa 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa variabel kompensasi (X5) secara statistik

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) RSI

Kota Magelang. Dengan demikian hasil penelitian ini secara empiris

menolak H0 dan menerima H5, yang menyatakan bahwa kompensasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini

mengindikasikan bahwa kompensasi yang diterima karyawan RSI Kota

magelang sepadan dengan apa yang telah di berikan kepada perusahaan.

Baik kompensasi berupa gaji, penghargaan diri dan mendapat pengakuan

atas apa yang telah dikerjakan dan diberikan untuk RSI Kota Magelang.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya mengenai

hubungan variabel kompensasi terhadap kinerja karyawan yang

115

dilakukan oleh Nelizulfa (2018) dan Posuma (2013) yang menghasilan

kesimpulan bahwa kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja

karyawan. Dalam penelitian ini memperoleh keputusan bahwa Hipotesis

5 (H5) diterima dam H0 ditolak.

H5 diterima: Kompesasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan.

6. Pengaruh Lingkungan Kerja, Motivasi Kerja, Etos Kerja Islami,

Budaya Organisasi dan Kompensasi Secara Bersama-sama

Terhadap Kinerja Karyawan Rumah Sakit Islam Kota Magelang

Hasil dalam penelitian ini variabel Lingkungan kerja, motivasi

kerja, etos kerja Islami, budaya organisasi dan kompensasi secara

bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan RSI Kota

Magelang. Dengan nilai data pada F hitung sebesar 41,154 dengan nilai

signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai probabilitas signifikansi yang

dihasilkan lebih kecil dari 0, 05, hal ini menunjukkan bahwa lingkungan

kerja, motivasi kerja, etos kerja Islami, budaya organisasi dan

kompensasi secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap

kinerja karyawan. Hal ini menghasilkan kesimpulan bahwa H0 ditolak

sedangkan H6 diteriman.

H6: Pengaruh Lingkungan Kerja, Motivasi Kerja, Etos Kerja Islami,

Budaya Organisasi dan Kompensasi Secara Bersama-sama

Terhadap Kinerja Karyawan Rumah Sakit Islam Kota Magelang.

116

Tabel 4.17

Hasil Penelitian

Hipotesis Kesimpulan

H1 Lingkungan kerja berpengaruh positif dan

signikan terhadap kinerja karyawan

Diterima

H2 Motivasi kerja berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan

Ditolak

H3 Etos kerja Islami berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan

Diterima

H4 Budaya organisasi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan

Ditolak

H5 Kompensasi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan

Diterima

H6 lingkungan kerja, motivasi kerja, etos

kerja Islami, budaya organisasi dan

kompensasi secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap kinerja

karyawan

Diterima

Sumber : Data Primer diolah, 2019

117

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang melalui tahapan pengumpulan data,

pengolahan data dan analisis data. Mengenai pengaruh lingkungan kerja,

motivasi kerja, etos kerja Islami, budaya organisasi dan kompensasi terhadap

kinerja karyawan Rumah Sakit Islam Kota Magelang, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel lingkungan kerja (X1) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan (Y) pada Rumah Sakit Islam Kota Magelang.

Hal ini berarti bahwa semakin kondisif, nyaman, bersih, tertata, dan

memiliki komunikasi yang baik antara karyawan dan atasan di tempat

kerja maka kinerja karyawan akan semakin meningkat.

2. Variabel motivasi kerja (X2) berpengaruh negatif dan tidak signifikan

terhada kinerja karyawan (Y) pada Rumah Sakit Islam Kota Magelang.

Hal ini berarti bahwa atasan harus lebih memperhatikan secara lebih

personal dalam memberikan motivasi kepada setiap karyawan, karena

karyawan memiliki motivasi masing-masing dalam bekerja.

3. Variabel etos kerja Islami (X3) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan (Y) pada Rumah Sakit Islam Kota Magelang.

Hal ini berarti bahwa semakin tinggi etos kerja islami yang dimiki

karyawan maka kinerja karyawan akan meningkat.

118

4. Variabel budaya organisasi (X4) berpengaruh positif dan tidak signifikan

terhada kinerja karyawan (Y) pada Rumah Sakit Islam Kota Magelang.

Hal ini berarti bahwa atasan harus menciptakan budaya yang membangun

karakter disiplin, inovatif dan cinta terhadap pekerjaan, yang ditanamkan

pada diri karyawan sehingga akan memunculkan sumber daya manusia

yang dapat meningkatkan kinerja dari karyawan itu sendiri.

5. Variabel kompensasi (X5) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan (Y) pada Rumah Sakit Islam Kota Magelang. . Hal ini

berarti bahwa semakin tinggi kompensasi yang diberikan manajemen

rumah sakit terhadap karyawan maka kinerja karyawan akan meningkat.

6. Variabel lingkungan kerja (X1), motivasi kerja (X2), etos kerja Islami

(X3), budaya organisasi (X4) dan kompensasi (X5) secara simultan atau

bersama-sama mempengaruhi kinerja karyawan (Y) pada Rumah Sakit

Islam Kota Magelang. Hal ini berarti bahwa menajemen rumah sakit

harus memperhatikan variabel-variabel mana saja yang berpengaruh

signifikan dan yang meningkatkan kinerja karyawan sehingga diharapkan

jika kinerja meningkat maka kinerja perusahaan juga akan meningkat.

B. SARAN

1. Agar kinerja karyawan Rumah Sakit Islam Kota Magelang tetap tinggi

dan selalu meningkat, maka perusahaan tetap harus mempertahankan dan

sebisa mungkin meningkatkan nilai dari semua variabel lingkungan kerja,

motivasi kerja, etos kerja islami, budaya organisasi dan kompensasi.

119

2. Pemberian motivasi perlu ditingkatkan baik untuk karyawan yang sudah

lama bekerja maupun yang baru bekerja. Salah satu pendorong motivasi

adalah dengan menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik antar

sesama dan memberikan jaminan asuransi, baik kesehatan maupun

jaminan hari tua untuk semua karyawan.

3. Bagi penelitian yang akan melakukan penelitian di variabel dan bidang

penelitian yang sama, jika menggunakan skripsi ini sebagai bahan

referensi sebaiknya perlu dikaji kembali. Karena tidak menutut

kemungkinan ada beberapa pernyataan yang belum atau kurang sesuai

digunakan. Selain itu sebaiknya peneliti selanjutnya melihat dan

menggunakan lebih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja

karyawan seperti kepemimpinan, stress kerja dan pelatihan serta lebih

banyak melibatkan responden dalam melakukan penelitian.

120

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Ma’ruf. 2014. Manajemen Bisnis Syariah. Yogyakarta: Aswaja

Pressindo.

Aini, Desy Nur. 2016. Analisis Pengaruh Kepemimpinan Islami, Motivasi

Kerja Dan Religiusitas Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Di

Waroeng Steak And Shake Cabang Semarang). Skripsi. Salatiga:

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga.

Anisa Filia Sofiana. 2018. Analisis Pengaruh Pelatihan, Motivasi, Gaya

Kepemimpinan Dan Etos Kerja Islam Terhadap Kinerja Karyawan

Pada Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah Kantor Cabang

Semarang. Skripsi. Salatiga: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Armstrong, Michael. 1990. Manajemen Sumber Daya Manusia, diterjemahkan.

Sofyan dan Haryanto, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Arta, dan Sari. 2015. Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap

Kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan

BEA dan Cukai Tipe Madya Pabean Ngurah Rai Kabupaten Bandung.

Jurnal Ilmu Manajemen, Vol. 5 No. 1, 1–11.

Astri Astuti. 2018. Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi, Motivasi Kerja Dan

Etos Kerja Islami Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Hotel

Syariah Di Surakarta) Skripsi. Surakarta: fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam Institut Agama Islam Negeri.

Aulia Nelizulfa. 2018. Pengaruh Motivasi, Disiplin Kerja, Lingkungan

Kerjadan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada

PT. Jamu Air Mancur Karanganyar). Skripsi. Surakarta: fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri.

Aziz, Abdul. 2013. Etika Bisnis Perspektif Islam Implementasi etika Islami

untuk Dunia Usaha. Bandung: Alfabeta.

Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analisis dengan SPSS. Salatiga: STAIN

Salatiga Press

121

Christilia O. Posuma. 2013. Kompetensi, Kompensasi dan Kepemimpinan

Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan Pada Rumah Sakit

Ratumbuysang Manado. Jurnal EMBA Vol.1 No.4, 646-656.

Davis, Keith & John W Newstrom. 1985. Perilaku Dalam Organisasi Edisi

Ketujuh Jilid 1. Jakarta: PT. Erlangga

Desky, Harjoni. 2014. Pengaruh Etos Kerjas Islami dan Gaya Kepemimpinan

Terhadap Kineja Karyawan Rumah Makan Ayam Lepaas

Lhokseumawe. Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Vol. 8 No. 2.

Dwi Sulistyo Wahono dan Yunus Mustaqim. 2016. Pengaruh Keadilan

Organisasi dan Etos Kerja Islami Terhadap Komitmen Organisasi Dan

Kinerja Karyawan Di BMT Se-Kabupaten Kudus. EQUILIBRIUM:

Jurnal Ekonomi Syariah Vol. 4, No. 2, 269 – 283.

(journal.stainkudus.ac.id,diakses tanggal 29 Februari 2019)

Enrico Maramis. 2013. Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Dan Motivasi

Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Bank Tabungan

Negara (Persero) Cabang Manado. Jurnal EMBA Vol.1 No.4, 955-

963.(ejournal.unsrat.ac.id, diakses tanggal 27 Februari 2019)

Eunike M. Massie, Lotje Kawet & Greis Sendow. 2017. Pengaruh Budaya

Organisasi, Kepemimpinan, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan Pt. Telkom, Tbk Manado. Jurnal EMBA Vol. 5 No.3,4025-

4034. (ejournal.unsrat.ac.id diakses tanggal 27 Februari 2019)

Farizki, M. R., & Wahyuati, A. 2017. Pengaruh Motivasi Kerja dan

Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Medis. Jurnal Ilmu

Dan Riset Manajemen. Vol. 6, No. 5. (

ejournal.amikompurwokerto.ac.id/ 43, diakses tanggal 27 Februari

2019)

Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro.

Fimce Masambe Agus S. Soegoto Jacky Sumarauw. 2015. Pengaruh Gaya

Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan Inovasi Pemimpin Terhadap

Kinerja Karyawan Daihatsu Kharisma Manado. Jurnal EMBA. Vol.3,

No.3, 939-949.( media.neliti.com, diakses tanggal 28 Februari 2019).

122

Franli Londo Bernhard Tewal Farlane S. Rumokoy. 2016. Pengaruh Motivasi

Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Level Pelaksana di Divisi Operasi

PT. Pusri Palembang. Jurnal EMBA Vol.4 No.1. 143-152.

(repository.um-palembang.ac.id, diakses tanggal 27 Februari 2019)

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM

SPSS. Semarang. BP UNDIP

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM

SPSS 21 Update PLS Regresi Edisi 7. Semarang: Badan Penerbit

Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam.. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM

SPSS 23 Edisi 8. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Graha, Alexander Monte Christo dan Arta Edy Rahardjo. 2016. Analisis

Pengaruh Budaya Organisasi Dan KompFensasi Terhadap Kinerja

Karyawan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening (Studi

Kasus Pada PT. LG Bagian Penjualan Indonesia Semarang). Jurnal

Studi Manajemen & Organisasi 13 Desember 98-109,

(http://eprints.undip.ac.id, diakses tanggal 27 Februari 2019)

Hafidhuddin, Didin. Hendri Tanjun. 2003. Manajemen syariah dalam Praktik.

Jakarta: Gema Insani Press

Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia.

Jakarta: Grasindo.

Hasibuan, Malayu S.P. 2006. Manajemen Dasar, Pengertian, dan. Masalah.

Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

Hidayat, Zainul & Muchamad Taufiq. 2012. Pengaruh Lingkungan Kerja dan

Disiplin Kerja serta Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang. Jurnal

WIGA Vol. 2, No. 1. (media.neliti.com, diakses tanggal 27 Februari

2019).

Irkhami, Nafis. 2014. Islmic Work Ethik; Membangun etos Kerja Islami.

Salatiga: STAIN Salatiga Press

Jusmaliani. 2011. Pengelolaan Sumber Daya Insan. Jakarta: Bumi Akasara.

Kaswan. Psikologi industri dan Organisasi. Bandung: Alfabeta

123

Leonando Agusta dan Eddy Madiono Sutanto. 2013. Pengaruh Pelatihan Dan

Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan CV. Haragon Surabaya.

AGORA Vol. 1, No. 3. (ttp://repository.petra.ac.id, diakses tanggal 27

Februari 2019).

Lomban, M. C., Mandey, S & Walangitan, M. D. 2015. Pengaruh Motivasi,

Upah dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Catatan

Sipil Manado. Jurnal Emba, Vol 3, No 1, 242–253.

(https://media.neliti.com/ , diakses tanggal 27 Februari 2019)

Luthan, Fred. 2006. Perilaku Organisasi Edisi Sepuluh.Yogyakarta: Andi.

Maiminna Udkhiani. 2018. Pengaruh Lingkungan Kerja, Kompensasi Dan

Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Kepuasan

Kerja Karyawan Sebagai Variabel Moderasi(Studi Kasus Pada Pt.

Btn (Persero) Tbk. Kantor Cabang Syariah Semarang). Skripsi.

Salatiga: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mangkunegara, Anwar. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.

Bandung: PT Remaja Rosda Karya Offest..

Meirina, Yumi. 2013. Pengaruh Kepuasan Kerja, Lingkungan Kerja Dan

Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di Divisi Industrial Dan

Energi PT Haskoning Indonesia. Jurnal MIX, Volu III No. 3.

(http://publikasi.mercubuana.ac.id/, diakses tanggal 27 Februari 2019).

Muhamad. 2008. Metodologi Penelitian. Ekonomi Islam: Pendekatan

Kuantitatif (Dilengkapi dengan contoh-contoh Aplikasi: Proposal

penelitian dan Laporannya). Jakarta: Rajawali Press.

Muhzinat, Zumrotul. 2018. Pengaruh Motivasi Kerja dan etos kerja islam

terhadap kinerja karyawan pada waroeng special sambal. Skripsi.

Universitas Islam Indonesia.

Murty, W. A., Gunasti H. 2012. Pengaruh Kompensasi, Motivasi dan

Komitmen Organisasional terhadap Kinerja Karyawan Bagian

Akuntansi (Studi kasus pada perusahaan manufaktur di Surabaya).

The Indonesian Accounting Review, Volume 2, No.2.

(jurnal.perbanas.ac.id, diakses tanggal 27 Februari 2019)

124

Mustofiah, Siti. 2015. Pengaruh Kepemimpinan Islami Terhadap Kinerja

Karyawan Pada Rabbani Semarang. Skripsi. Universitas Walisongo

Nadipah, Afiatun. 2016. Analisis pengaruh Etos kerja islami, motivasi kerja,

dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pada lembaga

keungan mikro syariah di kota salatiga dan sekitarnya. Skripsi. IAIN

Salatiga.

Ni Luh Sekartini. 2016. Pengaruh Kemampuan Kerja,Disiplin Kerja, Motivasi

Kerja Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan Administra-Si

Universitas Warmadewa. JAGADHITA:Jurnal Ekonomi & Bisnis.

Vol. 3, No 2. Hal 64-75. (ejournal.warmadewa.ac.id, diakses tanggal

27 Februari 2019)

Ningtyas, Nurcahyati Dwi Ayu, Nurul Asfiah, Mochamad Novi Rifa’i. 2018.

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karawan Dengan

Motivasi Islam Sebagai Variabel Moderasi. FALAH Jurnal Ekonomi

Syariah Vol. 3, No.2. (ejournal.umm.ac.id, diakses tanggal 27

Februari 2019).

Nino Megiawan Febriantoro. 2016. Analisis Pengaruh Etos Kerja Islam,

Motivasi Kerja dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan

Pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah Di Kota Salatiga dan

Sekitarnya. Skripsi. Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Nitisemito, Alex. 2001. Manajemen Personalia. Jakarta: Penerbit Ghalia

Indonesia.

Potu, Aurelia. 2013. Kepemimpinan, Motivasi, dan Lingkungan Kerja

pengaruhnya terhadap Kinerja Karyawan pada Kanwil Ditjen

Kekayaan Negara Suluttenggo dan Maluku Utara di Manado. Jurnal

EMBA. Vol. 1 No. 4. (ejournal.unsrat.ac.id, diakses tanggal 27

Februari 2019)

Pratini, Perna & I Wayan Murarta Utama. 2016. Pengaruh Kepemimpinan Y

Transformasional dan Budaya Organisasi terhadap Motivasi dan

Kinerja Karyawan. Skripsi. Bali: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana, ojs.unud.ac.id, diakses tanggal 27 Februari

2019)

Pribadi Darmawan Insan, Ahyar Yuniawan. 2016. Pengaruh Gaya

Kepemimpinan Partisipatif, Lingkungan Kerja,Kompensasi dan

125

Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan(Studi Pada Bagian

Keperawatan Rsud Tugurejo Semarang). Diponegoro Journal of

Management Volume 5 Nomor 1, 1-13. (ejournal3.undip.ac.id,

diakses tanggal 27 Februari 2019).

Rivai, Veithzal dan Sagala & Ella Jauvani. 2009. Manajemen Sumber Daya

Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT Raja

Grafindo.

Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.

Rojikin. 2015. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Pada Kinerja

Kayawan dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Interening (Study

Pada PT. PLN Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta). Skripsi.

Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Sania, R. 2012. Pengaruh Motivasi dan Reward Terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan Bagian Office (Non Medis) Rumah Sakit Bogor Medical

Center. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia.

Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja.

Bandung: CV. Mandar Maju.

Sedarmayanti. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi

dan Manajemn Pegawai Negeri Sipil. Bandung: PT Refka Aditma.

Setiawan, Kiki Cahaya. 2015. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan Level Pelaksana Di Divisi Operasi PT. Pusri Palembang.

PSIKIS –Jurnal Psikologi Islami Vol. 1 No. 2.

(http://jurnal.radenfatah.ac.id/, diakses tanggal 27 Februari 2019)

Siagian, Sondang P. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi

aksara

Slamet Riyadi. 2011. Pengaruh Kompensasi Finansial, Gaya Kepemimpinan,

dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan

Manufaktur di Jawa Timur. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan,

Vol.13, No. 1, 40-45. (junalmanajemen.petra.ac.id, diakses tanggal 25

Februari 2019)

Sofyandi, Herman & Iwa Gunawa. 2007. Perilaku Organisasional.

Yogyakarta: Graha Ilmu

126

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Afabeta

Sunyoto, Danang dan Burhanudin. 2015. Teori Perilaku Keorganisasian

(Dilengkapi: Intervensi pengembangan Organisasi). Yogyakarta:

CAPS (Center of Academic Pubishing Service)

Sutrisno Edy. 2010. Budaya Organisasi. Kencana Prenada Media Group.

Sutrisno Edy. 2017. Manajemen Sumber daya Manusia. Jakarta: Kencana.

Tampubolon, Manahan P. 2012 . Perilaku Organisasi (Organisasi Behaviour).

Jakarta: Ghalia Indonesia.

Tasmara, Toto. 2002. Membudayakan Etos Kerja Islam. Jakarta: Gema Insani

Pers.

Triyanto, Prihatin & Sri Sudiyarningsih. Pengaruh Budaya Organisasi,

Lingkunan Kerja, Kompensasi terhadap kinerja Melalui Kepuasan

Kerja pada Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Blora (Studi

Empirik pada Pegawai Sekretaris Daerah kabupaten Blora). Jurnal

Ilmiah UNTAG Semarang. ISSN : 2302-2752, Vol. 7 No.1 , 2018.

Uma, Sekaran. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Umam, Khaerul. 2010. Perilaku Organisasi. Bandung: Pustaka setia.

Wibowo. 2010. Manajemen Kinerja edisi ketiga. Jakarta: Rajawali press.

Wibowo. 2014. Manajemen Kinerja, Cetakan keempat. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Windy J. Sumaki Rita N. Taroreh Djurwati Soepeno. 2015. Pengaruh Disiplin

Kerja, Budaya Organisasi, Dan Komunikasi Terhadap Kinerja

Karyawan Pt. Pln (Persero) Wilayah Suluttenggo Manado. Jurnal

EMBA Vol.3 No.3. Hal.1232-1242. (ejournal.unsrat.ac.id, diakses

tanggal 15 Februari 2019).

Wirawan. 2015. Manajemen sumber daya Manusia: Teori psikologi, Hukum

Ketenagakerjaan, aplikasi dan penelitian: Aplikasi dalam Organisasi

Bisnis, Pemerintahan dan Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers

www.rsikotamagelang.com diakses 27 februari 2019 pukul 20.00 WIB

127

Yasmeen, R., Umar, F., & Fahad, A. 2013. Impact of Rewards on

Organizational Performance: Empirical Evidence from Telecom

Sector of Pakistan. Journal of Basic and Applied Scientific Research,

3 (5), 938-946 (https://www.textroad.com/pdf/JBASR/J. pdf diakses

tanggal 07 Januari 2019)

Yuli Suwati. 2013. Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan Pada PT. Tunas Hijau Samarindae. Journal Ilmu

Administrasi Bisnis, Vol. 1, No. 1,41-55. (ejournal.adbisnis.fisip-

unmul.ac.id, diakses tanggal 27 Februari 2019)

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi:

Nama : Mukhammad Ahsin Rozaq

Tempat dan Tanggal Lahir : Kab. Semarang 07 September 1995

Alamat : Dsn. Kerajan 1 Rt 07 Rw 01 Ds. Bener Kec.

Tengaran Kab. Semarang

Jenis Kelamin : Laki-laki

Warga Negara : Indonesia

Agama : Islam

Telepon : 081226891200

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan:

Periode (Tahun) Sekolah/Institusi/Universitas Jurusan

2001-2008 MI Al-Manar Bener -

2008-2010 SMP N 2 Tengaran -

2010-2013 MAN 1 Tengaran Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS)

2015-2019 IAIN Salatiga Ekonomi syariah S1

Pengalaman Organisasi:

Periode (Tahun) Organisasi Jabatan

2016-2017 Kelompok Studi Ekonomi

Islam (KSEI IAIN Salatiga) Anggota

2017-2018 Kelompok Studi Ekonomi

Islam (KSEI IAIN Salatiga)

Pengurus Devisi

Pengabdian Masyarakat

2017-2018 Volunteer Community Salatiga Pengurus Devisi

(VCS) Pengembangan

Ekonomi

2017-2018 Himpunan Mahasiswa Jurusan

(HMJ) Ekonomi Syariah

Pengurus Devisi

Wacana

2018-2019 Kelompok Studi Ekonomi

Islam (KSEI IAIN Salatiga)

Pengurus Harian (Wakil

Ketua Umum)

2018-2019

Generasi Baru Indonesia

(Gen_BI) Semarang Komsariat

Salatiga

Anggota

Salatiga, April 2019

Penulis

Mukhammad Ahsin Rozaq

Nim : 63020150061

KUESIONER PENELITIAN

Kepada Yth,

Bapak/Ibu

Karyawan Rumah Sakit Islam Kota Magelang

Assalamu’allaikum Wr. Wb.

Dengan Hormat,

Dalam rangka menyelesaikan karya Ilmiah berupa skripsi pada

program studi S1 Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

(FEBI), Institut Agama Islam Negeri Salatiga maka saya:

Nama : Mukhammad Ahsin Rozaq

Nim : 63020150061

Judul : “Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja, Motivasi Kerja, Etos

Kerja Islami, Budaya Organisasi dan Kompensasi Terhadap

Kinerja Karyawan Rumah Sakit Islam Kota Magelang”.

Maka dengan ini saya mohon kesedian Bapak/Ibu/Sdr/Sdi, untuk

mengisi kuesioner penelitian ini demi membantu kelancaran dalam

melakukan penelitian. Penelitian ini semata-mata untuk keperluan akademis

dan penelitian ilmiah, sehingga tidak terkait dengan penilaian kepegawaian.

Saya mengharapkan informasi dan jawaban yang sesungguhnya dari

Bapak/Ibu sesuai kondisi di tempat kerja. Atas kerjasama dan kesediaan

Bapak/Ibu saya ucapkan terimakasih.

Wassalamu’allaikum Wr. Wb.

Hormat Saya,

Mukhammad Ahsin rozaq

I. IDENTITAS RESPONDEN

Nama : …………………………………………….

No. telp : …………………………… (boleh tidak diisi)

Jenis Kelamin : : Laki-laki Perempuan

Usia : : < 20 tahun 20-30 tahun

31-40 tahun > 40 tahun

Pendidikan terahir : : SMA/SMK Diploma III

S1 S2

S3

Lama bekerja : < 5 tahun 5 - 10 tahun

> 10 Tahun

Gaji yang Diterima : : Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000

Rp. 1.010.000 – Rp. 2.000.000

Rp. 2.010.000 – Rp. 5.000.000

> Rp. 5.010.000

Bagian Unit Kerja : ……………………………….

II. PETUNJUK PENGISIAN

Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan

bapak/Ibu dengan member tanda (√ ) pada kolom yang tersedia, mengenai

jawaban yang diberikanakan dijamin kerahasiaannya.

Berikut adalah rentang penilaian dalam skala interval:

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

1. Variabel Lingkungan Kerja

No Pernyataan/pertanyaan STS SS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Penerangan ditempat kerja

saya sangat cukup untuk

membantu kelancaran dalam

bekerja

2. Kondisi udara di lingkungan

kerja saya cukup, yaitu tidak

terlalu lembab juga tidak

terlalu kering

3. Lingkungan kerja saya

kondusif dan tidak ada suara

bising yang mengganggu

4. Saya memiliki ruang gerak

yang cukup dalam

melaksanakan pekerjaan

5. Saya merasa aman di

lingkungan tempat saya

bekerja

6. Lingkungan kerja saya sangat

bersih dan tertata

7. Saya merasakan suasana

kekeluargaan saat berada di

lingkungan tempat kerja

8. Saya menjalin komunikasi

yang baik dengan sesama

rekan kerja maupun dengan

atasan

2. Variabel Motivasi Kerja

No Pernyataan/pertanyaan STS SS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Gaji saya cukup untuk

memenuhi kebutuhan hidup.

2. Saya merasa aman di tempat

kerja dan saya mendapat

jaminan hari tua, asuransi

kesehatan dan keselamatan

dari perusahaan

3. Saya memiliki kelompok

kerja yang kompak dan saling

mendukung

4. Saya mendapat pujian dari

pimpinan atas hasil kerja

yang memuaskan

5. Pimpinan memberi

kensempatan kepada saya

untuk mengembangkan

keterampilan dan kemampuan

dalam bekerja

3. Variabel Etos Kerja Islami

No Pernyataan/pertanyaan STS SS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Saya selalu aktif dan

menerapkan prinsip bekerja

keras dalam menjalankan

pekerjaan

2. Saya bekerja dengan penuh

semangat

3. Saya dalam menjalankan

pekerjaan selalu tuntas

maksimal, hati-hati dan teliti

4. Saya selalu menjalankan

pekerjaan dengan cepat, tepat

dan efektif dan selalu

mencoba gagasan baru

dengan ide-ide kreatif untuk

kemajuan perusahaan

5. Saya dalam menjalankan

pekerjaan selalu disiplin,

jujur dan penuh

tanggungjawab

6. Dalam melaksanakan

pekerjaan saya tidak

bergantung kepada orang lain

7. Saya selalu bertindak rasional

dalam menjalankan pekerjaan

dan bekerja sebagai

perwujudan untuk menggapai

mimpi saya

No Pernyataan/pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

8. Saya selalu menerapan gaya

hidup sederhana serta tabah

dalam menjalankan pekerjaan

9. Saya selalu rajin olah raga,

memperhatikan pola makan,

istirahat yang cukup serta

selalu mengikuti kajian

keislaman untuk menambah

wawasan kerohanian agar

bisa bekerja secara maksimal

4. Variabel Budaya Organisasi

No Pernyataan/pertanyaan STS SS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Saya selalu inovatif dalam

menjalankan pekerjaan dan

selalu memperhatiakan resiko

2. Saya memberi perhatian pada

setiap masalah di hadapi

secara detail

3. Saya bekerja berorientasi

terhadap hasil yang dicapai

4. Dalam bekerja saya

berorientasi bukan hanya

untuk saya akan tetapi untuk

rekan yang lain

5. Saya selalu cekatan dalam

menjalankan pekerjaan

5. Variabel Kompensasi

No Pernyataan/pertanyaan STS SS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Saya memporoleh gaji yang

sepadan dengan pekerjaan

yang saya lakukan

2. Saya akan mendapa promosi

jabatan jika pekerjaan yang

saya lakukan baik dari waktu

ke waktu

3. Saya mendapatkan bonus jika

saya memiliki kinerja yang

bagus

4. Saya mendapat pujian dari

atasan jika pekerjaan saya

baik

5. Saya mendapatkan

pengakuan atas keahlian saya

jika baik dalam menjalankan

pekerjaan

6. Variabel Kinerja Karyawan

No Pernyataan/pertanyaan STS SS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Skill yang saya miliki sesuai

dengan pekerjaan yang saya

lakukan

2. Tingkat pencapaian volume

kerja yang saya hasilkan telah

sesuai dengan yang

diharapkan perusahaan

No Pernyataan/pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

3. Saya selalu hadir tepat waktu

dan menyelesaikan pekerjaan

tepat waktu

4. Saya selalu menyelesaikan

pekerjaan dengan maksimal

5. Saya termasuk karyawan

yang mempunyai inisiatif

dalam melakukan pekerjaan

tanpa menunggu perintah dari

atasan

6. Anda akan tetap bekerja di

Rumah Sakit Islam Kota

Magelang walaupun ada

tawaran pekerjaan yang lebih

menarik di perusahaan lain

Responden

(……………………)

LAMPIRAN HASIL UJI SPSS

1. Identitas Respnden

a. Jenis Kelamin

Jenis_Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Vali

d

Laki-laki 20 25.0 25.0 25.0

Perempuan 60 75.0 75.0 100.0

Total 80 100.0 100.0

b. Tingkat Pendidikan

Pendidikan_Terahir

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid SMA 22 27.5 27.5 27.5

Diploma III 39 48.8 48.8 76.3

S1 19 23.8 23.8 100.0

Total 80 100.0 100.0

c. Lama Bekerja

Lama_Bekerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid < 5 Tahun 35 43.8 43.8 43.8

5-10 Tahun 27 33.8 33.8 77.5

> 10 Tahun 18 22.5 22.5 100.0

Total 80 100.0 100.0

d. Gaji yang Diterima Responden

Gaji

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Rp. 500.000-Rp.

1.000.000 2 2.5 2.5 2.5

Rp. 1.010.000-

Rp.2.000.000 57 71.3 71.3 73.8

Rp.2.010.000-

Rp.5.000.000 21 26.3 26.3 100.0

Total 80 100.0 100.0

e. Usia Responden

f. Bagian Unit Kerja Responden

Bagian_Unit_Kerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sekretariat 4 5.0 5.0 5.0

Instalasi gizi 8 10.0 10.0 15.0

Rawat Inap 7 8.8 8.8 23.8

Kebidanan 7 8.8 8.8 32.5

Logistik 1 1.3 1.3 33.8

Ruang Bersalin 3 3.8 3.8 37.5

Rekam medik 8 10.0 10.0 47.5

Admisi 1 1.3 1.3 48.8

Poliklinik 8 10.0 10.0 58.8

UPSRS 1 1.3 1.3 60.0

Keuangan 6 7.5 7.5 67.5

IGD 6 7.5 7.5 75.0

Kamar Bedah 7 8.8 8.8 83.8

Kebersihan 8 10.0 10.0 93.8

Linen 5 6.3 6.3 100.0

Total 80 100.0 100.0

Usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 20-30 tahun 39 48.8 48.8 48.8

31-40 Tahun 31 38.8 38.8 87.5

> 40 tahun 10 12.5 12.5 100.0

Total 80 100.0 100.0

2. Uji Validitas data

a. Variabel Lingkungan Kerja

Correlations

X1_1 X1_2 X1_3 X1_4 X1_5 X1_6 X1_7 X1_8

LINGKUNGAN_

KERJA

X

1

_

1

Pearson

Correlation 1

.630*

*

.553*

*

.503*

*

.432*

*

.422*

* .099 .118 .717**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .383 .298 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80

X

1

_

2

Pearson

Correlation

.630*

* 1

.590*

*

.549*

*

.349*

*

.329*

* .077 .069 .736**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .003 .495 .541 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80

X

1

_

3

Pearson

Correlation

.553*

*

.590*

* 1

.420*

* .266*

.574*

* -.208

-

.223* .613**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .017 .000 .064 .047 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80

X

1

_

4

Pearson

Correlation

.503*

*

.549*

*

.420*

* 1

.655*

*

.607*

*

.390*

*

.434*

* .849**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80

X

1

_

5

Pearson

Correlation

.432*

*

.349*

* .266*

.655*

* 1

.606*

*

.492*

*

.480*

* .761**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .017 .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80

X

1

_

6

Pearson

Correlation

.422*

*

.329*

*

.574*

*

.607*

*

.606*

* 1 .136 .167 .701**

Sig. (2-tailed) .000 .003 .000 .000 .000 .229 .139 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80

X

1

_

7

Pearson

Correlation .099 .077 -.208

.390*

*

.492*

* .136 1

.866*

* .474**

Sig. (2-tailed) .383 .495 .064 .000 .000 .229 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80

X

1

_

8

Pearson

Correlation .118 .069

-

.223*

.434*

*

.480*

* .167

.866*

* 1 .483**

Sig. (2-tailed) .298 .541 .047 .000 .000 .139 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Pearson

Correlation

.717*

*

.736*

*

.613*

*

.849*

*

.761*

*

.701*

*

.474*

*

.483*

* 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

b. Variabel Motivasi Kerja

Correlations

X2_1 X2_2 X2_3 X2_4 X2_5

MOTIVASI_KE

RJA

X

2

_

1

Pearson Correlation 1 .663** .272* .511** .688** .862**

Sig. (2-tailed) .000 .015 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80

X

2

_

2

Pearson Correlation .663** 1 .023 .464** .300** .716**

Sig. (2-tailed) .000 .838 .000 .007 .000

N 80 80 80 80 80 80

X

2

_

3

Pearson Correlation .272* .023 1 .151 .151 .389**

Sig. (2-tailed) .015 .838 .182 .181 .000

N 80 80 80 80 80 80

X

2

_

4

Pearson Correlation .511** .464** .151 1 .531** .807**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .182 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80

X

2

_

5

Pearson Correlation .688** .300** .151 .531** 1 .743**

Sig. (2-tailed) .000 .007 .181 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80

Pearson Correlation .862** .716** .389** .807** .743** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

c. Variabel Etos Kerja Islami

Correlations

X3_1 X3_2 X3_3 X3_4 X3_5 X3_6 X3_7 X3_8 X3_9 EKI

X

3

_

1

Pearson

Correlation 1 .606** .789** .646**

.581*

*

.538*

*

.329*

* .198 .220*

.771*

*

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .003 .078 .050 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

X

3

_

2

Pearson

Correlation .606** 1 .626** .610**

.723*

* .197

.332*

*

.637*

*

.537*

*

.787*

*

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .000 .080 .003 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

X

3

_

3

Pearson

Correlation .789** .626** 1 .712**

.635*

*

.628*

*

.411*

*

.379*

*

.383*

*

.884*

*

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

X

3

_

4

Pearson

Correlation .646** .610** .712** 1

.712*

*

.301*

*

.303*

*

.371*

*

.300*

*

.735*

*

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .000 .007 .006 .001 .007 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

X

3

_

5

Pearson

Correlation .581** .723** .635** .712** 1 .131

.309*

*

.578*

*

.437*

*

.745*

*

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .000 .247 .005 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

X

3

_

6

Pearson

Correlation .538** .197 .628** .301** .131 1 .284* -.045 .086

.582*

*

Sig. (2-

tailed) .000 .080 .000 .007 .247 .011 .694 .448 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

X

3

Pearson

Correlation .329** .332** .411** .303**

.309*

* .284* 1

.300*

*

.382*

*

.591*

*

_

7

Sig. (2-

tailed) .003 .003 .000 .006 .005 .011 .007 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

X

3

_

8

Pearson

Correlation .198 .637** .379** .371**

.578*

* -.045

.300*

* 1

.677*

*

.605*

*

Sig. (2-

tailed) .078 .000 .001 .001 .000 .694 .007 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

X

3

_

9

Pearson

Correlation .220* .537** .383** .300**

.437*

* .086

.382*

*

.677*

* 1

.628*

*

Sig. (2-

tailed) .050 .000 .000 .007 .000 .448 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Pearson

Correlation .771** .787** .884** .735**

.745*

*

.582*

*

.591*

*

.605*

*

.628*

* 1

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

d. Variabel Budaya Organisasi

Correlations

X4_1 X4_2 X4_3 X4_4 X4_5 BUD_ORGA

X

4

_

1

Pearson Correlation 1 .463** .550** .430** .695** .807**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80

X

4

_

2

Pearson Correlation .463** 1 .627** .498** .457** .778**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80

X

4

_

3

Pearson Correlation .550** .627** 1 .533** .410** .778**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80

X

4

Pearson Correlation .430** .498** .533** 1 .605** .761**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

_

4

N 80 80 80 80 80 80

X

4

_

5

Pearson Correlation .695** .457** .410** .605** 1 .816**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80

Pearson Correlation .807** .778** .778** .761** .816** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

e. Variabel Kompensasi

Correlations

X5_1 X5_2 X5_3 X5_4 X5_5 KOMPENSASI

X

5

_

1

Pearson Correlation 1 .450** .352** .251* .336** .526**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .024 .002 .000

N 80 80 80 80 80 80

X

5

_

2

Pearson Correlation .450** 1 .663** .613** .626** .802**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80

X

5

_

3

Pearson Correlation .352** .663** 1 .796** .853** .911**

Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80

X

5

_

4

Pearson Correlation .251* .613** .796** 1 .905** .901**

Sig. (2-tailed) .024 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80

X

5

_

5

Pearson Correlation .336** .626** .853** .905** 1 .933**

Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80

Pearson Correlation .526** .802** .911** .901** .933** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

f. Variabel Kinerja Karyawan

Correlations

Y_1 Y_2 Y_3 Y_4 Y_5 Y_6

KINERJA_K

ARYAWAN

Y_1 Pearson Correlation 1 .547** .301** .208 .304** .212 .596**

Sig. (2-tailed) .000 .007 .064 .006 .058 .000

N 80 80 80 80 80 80 80

Y_2 Pearson Correlation .547** 1 .603** .584** .715**

.372*

* .840**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .000

N 80 80 80 80 80 80 80

Y_3 Pearson Correlation .301** .603** 1 .733** .696**

.388*

* .798**

Sig. (2-tailed) .007 .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80

Y_4 Pearson Correlation .208 .584** .733** 1 .856**

.356*

* .788**

Sig. (2-tailed) .064 .000 .000 .000 .001 .000

N 80 80 80 80 80 80 80

Y_5 Pearson Correlation .304** .715** .696** .856** 1

.392*

* .848**

Sig. (2-tailed) .006 .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80

Y_6 Pearson Correlation .212 .372** .388** .356** .392** 1 .647**

Sig. (2-tailed) .058 .001 .000 .001 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80

KIN

ERJ

A_K

ARY

AW

AN

Pearson Correlation .596** .840** .798** .788** .848**

.647*

* 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N

80 80 80 80 80 80 80

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

3. Uji Reliabilitas data

a. Variabel Lingkungan kerja

b. Variabel Motivasi Kerja

c. Variabel Etos Kerja Islami

d. Variabel Budaya Organisasi

e. Variabel Kompensasi

f. Variabel Kinerja Karyawan

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.811 8

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.741 5

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.841 9

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.845 5

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.884 5

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.826 6

4. Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Normalitas

b. Hasil Uji Multikolinieritas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 80

Normal

Parameters

a,b

Mean .0000000

Std. Deviation .11709119

Most

Extreme

Differences

Absolute .086

Positive .086

Negative -.053

Test Statistic .086

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) -

3.772 3.445

-

1.095 .277

LINGKUNGAN_

KERJA .149 .070 .202 2.133 .036 .400 2.502

MOTIVASI_KE

RJA -.092 .131 -.090 -.702 .485 .215 4.641

ETOS_KERJA_I

SLAMI .421 .076 .531 5.551 .000 .390 2.562

BUDAYA_ORG

ANISASI .168 .148 .119 1.135 .260 .327 3.058

KOMPENSASI .247 .082 .319 2.991 .004 .315 3.175

a. Dependent Variable: KINERJA_KARYAWAN

c. Uji Heteroskedastisitas

d. Hasil Uji Linieritas

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .132a .018 -.049 4.67441657

a. Predictors: (Constant), x5_k, X3_k, x1_k, x4_k, X2_k

5. Uji Statistik

a. Uji t test

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .692 2.331 .297 .767

LINGKUNGAN_KERJA -.043 .047 -.162 -.916 .363

MOTIVASI_KERJA .093 .089 .252 1.045 .299

ETOS_KERJA_ISLAMI .063 .051 .221 1.237 .220

BUDAYA_ORGANISASI -.019 .100 -.038 -.192 .848

KOMPENSASI -.084 .056 -.298 -1.497 .139

a. Dependent Variable: Abs_RES

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Cnstant) -3.772 3.445 -1.095 .277

LINGKUNGAN

_KERJA .149 .070 .202 2.133 .036

MOTIVASI_KE

RJA -.092 .131 -.090 -.702 .485

ETOS_KERJA_

ISLAMI .421 .076 .531 5.551 .000

BUDAYA_ORG

ANISASI .168 .148 .119 1.135 .260

b. Uji F test

c. Uji korelasi Determinan (R2)

KOMPENSASI .247 .082 .319 2.991 .004

Dependent Variable: KINERJA_KARYAWAN

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 2921.902 5 584.380 41.154 .000b

Residual 1050.786 74 14.200

Total 3972.688 79 a. Dependent Variable: KINERJA_KARYAWAN

b. Predictors: (Constant), KOMPENSASI, ETOS_KERJA_ISLAMI,

LINGKUNGAN_KERJA, BUDAYA_ORGANISASI, MOTIVASI_KERJA

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of

the Estimate

1 .858a .735 .718 3.768

a. Predictors: (Constant), KOMPENSASI, ETOS_KERJA_ISLAMI, LINGKUNGAN_KERJA, BUDAYA_ORGANISASI, MOTIVASI_KERJA

N

o

X

1

_

1

X

1

_

2

X

1

_

3

X

1

_

4

X

1

_

5

X

1

_

6

X

1

_

7

X

1

_

8

T

O

T

A

L

X

2

_

1

X

2

_

2

X

2

_

3

X

2

_

4

X

2

_

5

T

O

T

A

L

X

3

_

1

X

3

_

2

X

3

_

3

X

3

_

4

X

3

_

5

X

3

_

6

X

3

_

7

X

3

_

8

X

3

_

9

T

O

T

A

L

X

4

_

1

X

4

_

2

X

4

_

3

X

4

_

4

X

4

_

5

T

O

T

A

L

X

5

_

1

X

5

_

2

X

5

_

3

X

5

_

4

X

5

_

5

T

O

T

A

L

Y

_

1

Y

_

2

Y

_

3

Y

_

4

Y

_

5

Y

_

6

T

O

T

A

L

1 7 7 7 7 7 7 7 7 5

6 6 7 7 8 7

3

5 7 7 7 7 7 7 7 7 7

6

3 7 7 7 7 7

3

5 6 7 5 8 6

3

2 7 7 7 7 7 7

4

2

2 8 6 8 8 8 6 7 7 5

8 7 6 8 7 8

3

6 8 8 8 8 8 8 8 8 8

7

2 8 8 7 8 8

3

9 6 7 7 8 8

3

6 6 8 6 8 8 6

4

2

3 8 7 7 7 7 6 7 7 5

6 7 7 8 7 7

3

6 7 7 7 7 8 7 7 8 7

6

5 8 7 7 8 7

3

7 7 7 7 7 7

3

5 6 7 7 7 7 7

4

1

4 5 0 1 5 8 6 1

0

1

0

4

5 5 2 9 0 5

2

1 5 8 5 7 8 0 7

1

0 9

5

9 6 8 8 8 5

3

5 5 5 1 1 0

1

2 7 5 5 5 5 5

3

2

5 5 0 5 8 6 7 1

0

1

0

5

1 9

1

0

1

0

1

0

1

0

4

9 8 9 9 6 7 6 7

1

0

1

0

7

2 8 9 8

1

0 8

4

3 9 8 7 5 7

3

6 6 4 9 8 6 7

4

0

6 5 0 1 5 8 5 1

0

1

0

4

4 5 1 9 0 7

2

2 5 8 5 7 8 0 7

1

0 9

5

9 6 8 8 8 5

3

5 5 5 0 0 0

1

0 7 5 5 5 5 5

3

2

7 5 0 1 5 8 5 1

0

1

0

4

4 5 1 9 0 7

2

2 5 8 5 7 8 0 7

1

0 9

5

9 6 8 8 8 5

3

5 8 8 0 0 0

1

6 7 5 5 5 5 5

3

2

8 5 5 5 5 7 6 6 6 4

5 5 5 5 5 8

2

8 5 5 6 6 8 2 6 5 8

5

1 5 5 7 7 5

2

9 7 6 5 4 4

2

6 7 5 7 5 4 8

3

6

9 5 0 2 5 8 6 1

0

1

0

4

6 5 4 9 1 6

2

5 6 9 5 7 8 0 7

1

0 9

6

1 6 8 8 8 5

3

5 5 5 0 0 0

1

0 7 5 7 5 5 5

3

4

1

0 5 0 1 5 7 5

1

0

1

0

4

3 5 2 9 0 6

2

2 5 8 5 7 8 0 7

1

0 9

5

9 6 8 8 8 4

3

4 5 5 0 0 0

1

0 7 5 5 5 5 5

3

2

1

1 5 0 1 5 8 5

1

0

1

0

4

4 5 1 9 0 7

2

2 5 8 5 7 8 0 7

1

0 9

5

9 6 8 8 8 5

3

5 5 5 0 0 0

1

0 7 5 5 5 5 5

3

2

1

2 8 9 9 7 7 5 9 9

6

3 5 1 9 8 8

3

1 9 9 9 9 9 8 9 8 9

7

9

1

0 9 9 9

1

0

4

7 7 6 1 8 8

3

0 9 9 9 9 9 5

5

0

1

3 7 7 8 7 8 6 9 9

6

1 7 6 8 7 8

3

6 9 8 8 8 7 8 9 8 7

7

2 8 8 7 7 9

3

9 6 6 6 7 7

3

2 9 8 7 8 8 6

4

6

1

4 8 5 8 8

1

0 6

1

0

1

0

6

5 6 5

1

0 8 8

3

7 8 8 9 9 9 9 9 9 7

7

7 7 9 9 9 9

4

3 7 5 5 6 7

3

0

1

0

1

0

1

0 8

1

0 6

5

4

1

5 7 9 6 9

1

0 6

1

0 8

6

5 7

1

0 5 3 5

3

0 6 6 6 6 8 6 8

1

0 6

6

2 7 7 7 7 7

3

5 7 5 5 6 6

2

9

1

0 6 8 7 7 6

4

4

Lampiran

1

6 9 9 3 8 8 4 9 9

5

9 6 6 9 7 8

3

6 8 9 8 8 9 6 8 8 7

7

1 9 8 7 9 9

4

2 7 5 5 7 7

3

1 9 8 9 9 8 6

4

9

1

7 9 9 3 8 8 4 9 9

5

9 6 6 9 8 8

3

7 8 9 8 8 9 6 8 8 7

7

1 9 8 7 9 9

4

2 7 5 5 7 7

3

1 9 8 9 9 8 6

4

9

1

8 6 6 6 6 6 5 6 6

4

7 6 6 6 4 5

2

7 6 6 8 8 7 7 7 9 6

6

4 6 6 8 6 6

3

2 6 6 6 6 8

3

2 8 8 6 8 7 6

4

3

1

9 5 5 5 5 3 3 8 8

4

2 3 5 8 3 3

2

2 8 8 8 8 8 8 8 8 8

7

2 8 5 5 8 8

3

4 3 3 3 3 3

1

5 8 5 8 8 8 3

4

0

2

0 5 5 5 3 3 4 8 5

3

8 3 5 8 3 3

2

2 8 8 8 8 8 6 8 8 8

7

0 5 5 5 8 8

3

1 3 3 3 3 3

1

5 8 8 8 8 8 3

4

3

2

1 6 6 6 5 6 8 7 6

5

0 3 5 6 3 3

2

0 7 8 6 7 6 6 7 7 8

6

2 6 6 6 7 7

3

2 3 3 3 3 3

1

5 3 6 6 7 6 4

3

2

2

2 5 5 5 5 5 5 5 5

4

0 3 3 8 3 3

2

0 8 8 8 8 8 8 8 8 8

7

2 8 5 5 8 8

3

4 3 3 3 3 3

1

5 8 8 8 8 8 8

4

8

2

3 5 5 6 4 7 6 6 7

4

6 5 3 6 5 6

2

5 7 6 8 8 8 6 8 7 7

6

5 7 8 7 7 8

3

7 4 4 4 4 4

2

0 6 7 8 8 8 5

4

2

2

4 8 8 6 6 8 5 8 8

5

7 6 6 6 5 6

2

9 6 7 6 6 7 6 6 6 6

5

6 6 6 7 7 6

3

2 6 6 6 6 6

3

0 7 6 6 6 6 7

3

8

2

5 6 7 6 6 7 6 7 7

5

2 7 6 6 6 6

3

1 7 7 6 6 6 6 6 6 7

5

7 6 6 6 6 6

3

0 6 6 6 6 6

3

0 7 6 7 6 6 6

3

8

2

6 6 5 6 5 5 5 6 5

4

3 4 5 7 6 4

2

6 6 7 7 7 7 8 8 7 7

6

4 7 6 8 7 7

3

5 6 4 4 4 4

2

2 5 7 7 7 8 4

3

8

2

7 7 9 4 7 9 8 9 9

6

2 5 4 8 0 4

2

1 9 9 9 8 9 9 9 9 7

7

8 7 8 8 9 9

4

1 7 2 1 3 1

1

4 6 7 8 9 8 7

4

5

2

8 5 4 5 5 5 5 5 7

4

1 4 6 6 5 3

2

4 7 8 7 7 7 8 8 7 7

6

6 7 7 8 8 8

3

8 5 6 3 3 3

2

0 3 4 7 8 7 8

3

7

2

9 8 8 5 7 8 8 9

1

0

6

3 7 7 8 2 5

2

9 8 9 9 8 9 8 9 9 6

7

5 8 8 9 9 9

4

3 8 2 3 4 5

2

2 6 7 8 9 9 9

4

8

3

0 9 7 7 7 6 7 8 9

6

0 7 7 8 7 7

3

6 9 9 9 8 9 8 9 9 8

7

8 8 8 8 8 8

4

0 5 5 5 6 7

2

8 8 8 8 9 8 6

4

7

3

1 8 7 7 6 8 7 8 7

5

8 8 8 8 7 8

3

9 8 8 8 8 8 7 8 8 8

7

1 8 8 8 8 8

4

0 7 7 7 7 8

3

6 9 8 7 8 8 8

4

8

3

2 8 8 6 7 9 6 9 8

6

1 6 6 8 7 7

3

4 7 8 7 7 8 8 8 7 8

6

8 8 7 7 7 7

3

6 7 6 6 6 7

3

2 7 7 7 7 7 6

4

1

3

3 7 8 5 6 8 5 9 8

5

6 6 8 7 5 7

3

3 7 6 7 7 6 5 7 6 6

5

7 7 6 7 8 7

3

5 4 5 5 6 5

2

5 7 6 6 7 6 5

3

7

3

4 7 8 6 5 7 5 8 7

5

3 5 7 6 5 7

3

0 7 7 6 6 7 8 8 6 7

6

2 7 6 7 7 8

3

5 3 5 4 6 6

2

4 7 7 7 6 7 8

4

2

3

5 6 6 8 7 6 7 6 8

5

4 6 6 7 6 6

3

1 7 7 6 7 7 6 6 6 7

5

9 7 6 6 6 7

3

2 7 6 4 3 4

2

4 3 7 6 7 7 6

3

6

3

6 7 6 5 5 7 6 8 8

5

2 6 6 7 7 7

3

3 7 7 8 8 8 6 8 8 8

6

8 7 7 7 7 7

3

5 6 6 6 7 7

3

2 6 7 7 8 8 6

4

2

3

7 8 8 8 8 8 7 9 9

6

5 6 6 9 6 6

3

3 6 6 6 6 6 6 6 6 6

5

4 6 6 6 6 6

3

0 5 6 6 6 6

2

9 6 6 6 6 6 6

3

6

3

8 8 7 5 5 7 5 9 8

5

4 7 5 8 7 7

3

4 7 7 7 7 7 6 7 7 9

6

4 7 6 6 8 7

3

4 7 7 7 7 5

3

3 7 8 8 7 7 5

4

2

3

9 7 8 8 8 8 7 8 8

6

2 8 6 7 8 8

3

7 8 8 8 8 8 7 8 9 8

7

2 8 7 8 7 6

3

6 7 5 5 4 7

2

8 8 8 8 8 6 5

4

3

4

0 7 5 7 5 7 7 9 9

5

6 7 5 8 7 7

3

4 9 9 9 9 9 7 7 9 7

7

5 7 8 8 9 8

4

0 7 4 4 4 5

2

4 7 7 7 7 7 2

3

7

4

1 7 6 5 4 5 4 8 8

4

7 5 5

1

0 5 5

3

0 9 8 9 9 9 8 9 9 9

7

9 8 9 9

1

0 9

4

5 5 5 5 5 5

2

5 7 8 8 8 8 9

4

8

4

2 6 5 5 4 6 5 9 9

4

9 6 5 9 8 8

3

6 8 9 9 8 9 8 9 8 8

7

6 9 9 8 9 9

4

4 7 4 4 4 5

2

4 7 8 8 7 7 5

4

2

4

3 6 6 5 4 6 5 9 9

5

0 6 4 9 9 5

3

3 9 9 9 7 9 8 9

1

0

1

0

8

0 5 7 7 9 7

3

5 4 5 5 7 5

2

6 9 8 9 9 9 3

4

7

4

4 6 6 5 4 6 5 9 9

5

0 6 4 9 9 5

3

3 9 9 9 7 9 8 9

1

0

1

0

8

0 5 7 7 9 8

3

6 4 5 5 7 5

2

6 9 8 9 9 9 3

4

7

4

5 7 8 8 8 8 7 6 7

5

9 5 6 6 4 4

2

5 7 7 6 5 5 5 5 7 6

5

3 7 8 8 8 8

3

9 4 1 0 1 1 7 8 6 6 6 4 1

3

1

4

6 8 8 8 7 8 8 8 7

6

2 8 7 8 5 7

3

5 6 5 6 6 6 6 8 7 8

5

8 6 7 6 6 5

3

0 4 6 5 6 6

2

7 6 7 6 6 5 6

3

6

4

7 6 6 5 4 6 5 9 9

5

0 6 4 9 9 5

3

3 9 9 9 7 9 8 9

1

0

1

0

8

0 5 7 7 9 8

3

6 4 5 4 6 4

2

3 1 6 9 9 9 3

3

7

4

8 7 7 7 7 7 7 7 7

5

6 7 6 7 6 7

3

3 8 7 7 7 7 6 7 7 6

6

2 7 7 7 7 6

3

4 8 7 6 6 6

3

3 6 6 7 7 7 7

4

0

4

9 8 6 4

1

0 6 4 9 9

5

6 5 6 8 8 4

3

1 7 7 7 6 6 6 8 8 7

6

2 8 7 8 6 8

3

7 5 4 5 8 8

3

0 6 7 7 8 8 4

4

0

5

0 8 8 6 4 6 5 8 8

5

3 5 7 7 8 7

3

4 6 6 6 7 6 4 5 7 4

5

1 6 6 5 7 6

3

0 6 6 5 6 5

2

8 6 5 7 7 6 7

3

8

5

1 8 6 4 4 5 4 8 8

4

7 7 7 7 7 7

3

5 7 7 7 7 7 7 7 8 7

6

4 7 7 7 7 7

3

5 7 7 7 8 7

3

6 7 7 7 7 7 7

4

2

5

2 8 6 4 5 6 4 9 9

5

1 5 6 8 8 4

3

1 7 7 7 6 6 6 9 8 7

6

3 8 7 8 7 8

3

8 5 4 5 8 8

3

0 6 7 7 8 8 4

4

0

5

3 8 5 5 4 6 5 6 8

4

7 6 6 7 6 6

3

1 6 7 7 7 6 7 7 6 5

5

8 6 5 7 7 5

3

0 6 5 5 6 5

2

7 5 6 5 6 5 5

3

2

5

4 8 6 4 4 5 4 8 8

4

7 7 7 7 7 7

3

5 7 7 6 7 7 7 7 8 7

6

3 7 7 7 7 8

3

6 7 8 7 7 6

3

5 5 6 7 7 7 7

3

9

5

5 5 5 4 5 5 4 5 5

3

8 5 5 5 5 5

2

5 5 5 6 6 5 6 5 6 5

4

9 5 5 5 6 5

2

6 5 5 4 5 5

2

4 5 5 5 6 5 5

3

1

5

6 9 8 8 9 9 9 9 9

7

0 8 8 9 8 8

4

1 8 9 9 9 9 8 9 9 8

7

8 8 9 9 8 9

4

3 8 9 9 8 9

4

3 9 8 9 9 8 8

5

1

5

7 6 8 8 8 8 6 9 8

6

1 8 8 9 1 6

3

2 6 7 7 8 7 8 8 6 6

6

3 8 8 8 7 8

3

9 8 2 1 1 1

1

3 8 6 3 8 9 5

3

9

5

8 9 9 9 9 9 9 9 9

7

2 6 6 9 7 9

3

7 9 9 9 8 9 8 9 8 9

7

8 9 9 9 9 9

4

5 8 8 6 8 8

3

8 8 8 9 9 8 8

5

0

5

9 9 9 9 9 9 8 9 9

7

1 9 9 9 9 9

4

5 9 9 8 8 9 9 9 9 9

7

9 8 9 9 9 8

4

3 9 9 9 9 9

4

5 9 9 9 8 9 9

5

3

6

0 9 9 9 9 9 8 9 9

7

1 9 9 9 8 9

4

4 9 9 8 8 9 8 9 8 9

7

7 9 9

1

0 9 9

4

6 8 9 8 8 8

4

1

1

0 8 8 9 9 9

5

3

6

1 9 9 8 8 8 7 7 8

6

4 9 9 8 8 9

4

3 8 8 9 9 8 9 9 9 9

7

8 9 9 9 9 9

4

5 9 9 8 8 9

4

3 9 9 8 8 9 9

5

2

6

2

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0 8

1

0

1

0

7

8 8 9

1

0

1

0

1

0

4

7

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0 0

1

0

1

0

1

0

8

0

1

0

1

0 9

1

0

1

0

4

9 8

1

0 5

1

0

1

0

4

3

1

0

1

0 9 9

1

0

1

0

5

8

6

3 8 8 9 8 8 7 7 9

6

4 9

1

0

1

0

1

0

1

0

4

9 9 9 9 8 8 9 8

1

0

1

0

8

0 9 9 9 8 8

4

3 9 9 8 7 8

4

1 9 9 9 8 8 8

5

1

6

4 8 8 6 6 7 5 8 9

5

7 8 9 7 6 7

3

7

1

0 8 7 8 8 3 5 4 1

5

4 9 5 7 8 8

3

7 7 9 8 9

1

0

4

3 8 9 7 8 8 8

4

8

6

5 7 9 1 6 8 4 8

1

0

5

3 7 9 9 8 6

3

9 7

1

0 9 8

1

0 5 6

1

0 6

7

1 5 3 7 8 6

2

9 8 8 3 7 6

3

2 4 9

1

0

1

0 9 8

5

0

6

6

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0 8

1

0

1

0

7

8

1

0

1

0

1

0 9

1

0

4

9

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0 8

1

0

1

0

1

0

8

8

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0

5

0 6 6 6 1 6

2

5

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0

6

0

6

7

1

0 9 8 9 9 8 9

1

0

7

2 8 8 8 7 8

3

9 9 9 8 8 9 8 8 8 7

7

4 8 8 8 8 8

4

0 7 7 7 7 7

3

5 8 8 8 8 8 9

4

9

6

8 7 8 7 8 8 7 8 8

6

1 7 8 7 8 8

3

8 7 8 8 8 7 7 8 7 8

6

8 8 7 7 7 8

3

7 8 8 8 7 7

3

8 8 8 8 8 8 7

4

7

6

9 8 8 7 7 8 7 8 7

6

0 8 7 8 7 7

3

7 8 8 7 8 7 7 7 8 7

6

7 8 8 8 7 7

3

8 7 7 8 8 8

3

8 9

1

0 9 9 9

1

0

5

6

7

0 8 7 8 8 8 8 8 8

6

3 6 8 8 7 8

3

7 8 8 8 7 8 8 8 8 7

7

0 8 7 8 8 8

3

9 7 8 7 8 8

3

8 8 8 8 8 8 8

4

8

7

1 8 8 8 7 8 8 9

1

0

6

6 8 8 8 7 8

3

9 8 8 8 7 8 8 8 8 8

7

1 8 8 8 8 8

4

0 8 7 7 8 7

3

7 8 8 8 8 8 8

4

8

7

2 8 6 5 8 9 8 8 8

6

0 5 5 8 6 7

3

1 8 8 8 8 8 8 8 8 8

7

2 7 8 8 8 8

3

9 5 6 6 6 8

3

1 8 8 8 8 8 8

4

8

7

3 8 6 5 8 9 8 8 8

6

0 5 5 9 7 7

3

3 8 7 8 8 8 7 8 8 8

7

0 8 8 8 8 8

4

0 5 7 7 8 7

3

4 8 8 5 7 7 7

4

2

7

4 5 7 7 5 7 5 7 7

5

0 7 7 7 5 7

3

3 7 7 5 7 7 5 7 7 5

5

7 5 7 7 7 7

3

3 7 7 5 5 5

2

9 7 5 7 7 7 7

4

0

7

5 5 7 7 5 7 5 7 7

5

0 7 7 7 5 7

3

3 7 7 5 7 7 5 7 7 5

5

7 5 7 7 7 7

3

3 7 7 5 5 5

2

9 7 5 7 7 7 7

4

0

7

6 7 7 7 8 8 8 8 8

6

1 8 9 8 6 6

3

7 7 7 7 7 8 7 7 8 6

6

4 6 6 6 7 7

3

2 8 7 7 6 6

3

4 6 6 8 8 8 9

4

5

7

7 9 7 7 8 8 7 9 9

6

4 8 7

1

0 7 8

4

0 8 8 8 8 8 9 8 9 9

7

5 8 7 7 9 8

3

9 8 6 6 6 5

3

1 8 8 8 8 7

1

0

4

9

7

8

1

0 8

1

0 5 9 7 9 7

6

5 8 5

1

0 7 7

3

7 5

1

0 8 7 7 8 8

1

0

1

0

7

3 8 5 9 9 7

3

8 8 5 8 5 7

3

3 3 5 9

1

0 9

1

0

4

6

7

9 5 5 5 5

1

0 5

1

0

1

0

5

5 5

1

0

1

0 1 1

2

7

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0 0

1

0

1

0

8

0

1

0 5

1

0

1

0

1

0

4

5

1

0 0 0 0 0

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0

6

0

8

0 9 0 9 0 5 5 0 0

2

8 5 5 0 5 9

2

4 6 6 6 6 8 3 3 7 5

5

0 8 5 8 5 5

3

1 5 5 5 5 5

2

5 7 3 5 8 5 4

3

2