82
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON ASSET (ROA), NET PROFIT MARGIN (NPM), DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2007-2010) Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : HARDINA MARTANTIA NIM F1309047 JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM STUDI SWADANA TRANSFER FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON ASSET

(ROA), NET PROFIT MARGIN (NPM), DEBT TO EQUITY RATIO (DER)

TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA

(Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode

2007-2010)

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

HARDINA MARTANTIA

NIM F1309047

JURUSAN AKUNTANSI

PROGRAM STUDI SWADANA TRANSFER

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 3: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 4: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai

dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain dan hanya

kepada Tuhanmu hendaknya kamu berharap”

(QS Al Insyirah :6-8)

“Kita semua mempunyai saat-saat yang menentukan. Pada saat-saat inilah kita

menemukan karateristik sejati kita. Kita menjadi pahlawan atau pengecut, pewarta

kebenaran atau pembohong, kita melangkah maju atau melangkah mundur”

(Robert T.Kiyosaki)

Karya ini penulis persembahkan teruntuk;

Bapak-Ibu, Kakak-Adik dan keluargaku, terima kasih atas doa siang-malam,

pengorbanan yang tak ternilai, dan cinta tulus yang tiada berakhir

Guru-guru dan dosen

Universitas Sebelas Maret

Page 5: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Assalamualikum WR.WB.

Alhamdulillah, penulis panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT

atas limpahan Rahmat, Hidayah Dan Inayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Skripsi ini dengan judul “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Return on

Asset, Net Profit Margin dan Debt to Equity Ratio Terhadap Praktik Perataan

Laba (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode 2007-2010)” sebagai persyaratan guna melengkapi tugas

dan syarat untuk memperolah gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Universitas Sebelas Maret.

Dalam menyelesaikan skripsi penulis menyadari tidak lepas dari bantuan

banyak pihak. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada :

1. Bapak Drs. Wisnu Untoro, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. Santoso Tri Hananto, M.Si., Ak, selaku ketua jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

3. Bapak Drs. Nurmadi Harsa Sumarta, M.Si., Ak, selaku Pembimbing

Akademik dan Dosen Pembimbing yang selalu meluangkan waktu dan

memberikan pengarahan dengan sabar kepada penulis sehingga Skripsi ini

dapat terselesaikan dengan baik.

4. Bapak Ari Kuncara Widagdo, SE, MBA, Ak dan bapak Agus Widodo, SE,

M.Si, Ak selaku penguji yang telah memberikan saran untuk perbaikan

penelitian ini.

5. Segenap Dosen dan Staff Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret yang

telah memberikan ilmu dan bantuannya kepada penulis.

Page 6: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

6. Kedua orang tua yang rela berpeluh dan penat demi melihat senyum putra-

putrinya. Terima kasih atas do’a, cinta serta kasih sayang yang tanpa batas

serta dukungan yang luar biasa sehingga penulis sampai pada tahap ini.

7. Kakak, Adik tercinta, mbak Dina dan Diar atas cinta, dukungan dan

kesediaan untuk membantu serta sebagai tempat untuk sejenak melepas

penat.

8. Miftahul Azmi yang dengan sabar, tulus dan setia menemaniku, terimakasih

atas doa, dukungan dan pengertiannya.

9. Sahabat dan Adik-Adikku di Alamanda: Ani, Mbak vika, Desy, Baba, Devi,

Jeng, Hetik, Yulis, Suryani, Ana dan Fitri atas dukungan, bantuan dan

kebersamaannya selama ini.

10. Teman seperjuangan jurusan Akuntansi Non Reguler angkatan 2009, Mbak

Ira, Dela, Kasmi dan lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu

atas dukungannya, persahabatannya, bantuannya. .

11. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini yang

tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini masih banyak

kekurangan, untuk itu penulis tidak menutup masukan berupa saran maupun kritik

dari seluruh pihak untuk perbaikan Skripsi ini. Demikian semoga karya ini

bermanfaat dan menjadi jembatan untuk penelitian selanjutnya. Amin

Wassalamu’alaikum WR.WB.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 7: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

ABSTRAK .............................................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... v

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................. vi

KATA PENGANTAR ............................................................................................ vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xiv

BAB

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ........................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 9

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 9

II. TELAAH PUSTAKA

A. Landasan Teori .................................................................................... 11

1. Laporan Keuangan ....................................................................... 11

2. Teori Agensi ................................................................................. 13

3. Manajemen Laba .......................................................................... 16

4. Perataan Laba ................................................................................ 18

a) Pengertian Perataan Laba .................................................... 18

Page 8: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

b) Tipe Perataan Laba ............................................................... 19

c) Terjadinya Perataan Laba ..................................................... 21

d) Tujuan Perataan Laba............................................................ 22

5. Faktor yang Mempengaruhi Perataan Laba................................. 23

a) Ukuran Perusahaan................................................................ 23

b) Return on Asset ...................................................................... 25

c) Net Profit Margin .................................................................. 26

d) Debt to Equity Ratio .............................................................. 27

B. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 29

C. Kerangka Teoritis ................................................................................ 32

D. Perumusan Hipotesis ........................................................................... 33

1. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Praktik Perataan

Laba................................................................................................ 33

2. Pengaruh Return on Asset Terhadap Praktik Perataan

Laba............................................................................................... 34

3. Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Praktik Perataan

Laba................................................................................................ 35

4. Pengaruh Debt to Equity Ratio Terhadap Praktik Perataan

Laba................................................................................................ 35

III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ................................................................................. 37

1.............................................................................................Jen

is penelitian ................................................................................... 37

Page 9: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

2.............................................................................................Ke

adaan Lingkungan Peneliti........................................................... 37

B. Populasi, Sampel Teknik Sampling .................................................. 38

1.............................................................................................Pop

ulasi ............................................................................................... 38

2.............................................................................................Sa

mpel dan Teknik Pengambilan Sampel....................................... 38

C. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel .................................. 39

1. Variabel Independen .................................................................... 39

a) Ukuran Perusahaan................................................................ 40

b) Return on Asset ...................................................................... 40

c) Net Profit Margin .................................................................. 40

d) Debt to Equity Ratio .............................................................. 41

2. Variabel Dependen ....................................................................... 41

D. Sumber Data ........................................................................................ 43

E. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 42

F. Metode Analisis Data ......................................................................... 44

1. Statistik Deskriptif ....................................................................... 44

2. Pengujian Univariate..................................................................... 45

a) One Sample Kolmogorov-Smirnov Test ............................... 45

b) Two Independent Sample T-Test .......................................... 46

c) Uji Mann-Whitney ................................................................. 46

3. Pengujian Multivariate ................................................................. 47

Page 10: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

a) .....................................................................................Pen

gujian Secara Serentak .......................................................... 49

b) .....................................................................................Pen

gujian Secara Terpisah .......................................................... 49

IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Pendahuluan ......................................................................... 50

B. Analisis Data ...................................................................................... 51

1. Statistik Deskriptif ...................................................................... 51

2. Pengujian Univariate .................................................................... 53

a) .....................................................................................On

e Sample Kolmogorov-Smirnov Test.................................... 54

b) .....................................................................................Tw

o Independent Sample T-Test dan Uji Mann-Whitney ........ 55

3. Pengujian Multivariate ................................................................. 56

a) Pengujian Secara Serentak .................................................... 56

b) Pengujian Secara Terpisah .................................................... 59

C. Intrepetasi Hasil .................................................................................. 63

1. Perataan Laba ................................................................................ 63

2. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Praktik Perataan

Laba ............................................................................................... 63

3. Pengaruh Return on Asset Terhadap Praktik Perataan Laba ..... 64

4. Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Praktik Perataan Laba .. 66

5. Pengaruh Debt to Equity Ratio Terhadap Praktik Perataan

Laba ............................................................................................... 67

Page 11: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

V. PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 68

B. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 69

C. Saran .................................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

IV.1 Perolehan Sampel Penelitian .............................................................. 50

IV.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif .............................................................. 51

IV.3 Hasil Pengujian One-Sample Kolmogorov Smirnov ........................ 54

IV.4 Hasil Pengujian Unvariate.................................................................. 55

IV.5 Hasil Pengujian Multivariate Secara Serentak ................................ 57

IV.6 Variable in the Equation .................................................................... 57

IV.7 Model Summary .................................................................................. 59

IV.8 Hasil Pengujian Multivariate Secara Terpisah Tahap 1 ................... 60

IV.9 Hasil Pengujian Multivariate Secara Terpisah Tahap 2 ................... 61

IV.10 Hasil Pengujian Multivariate Secara Terpisah Tahap 3 ................... 62

Page 12: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

II.1 Tipe Perataan Laba ................................................................................ 20

II.2 Model penelitian .................................................................................... 33

Page 13: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Laporan keuangan merupakan sarana utama untuk memperoleh

informasi keuangan yang dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang

berkepentingan dalam mengambil keputusan ekonomi. Menurut PSAK

(2007) tujuan disusunnya laporan keuangan adalah untuk menyediakan

informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi

keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna

dalam pengambilan keputusan ekonomi. Pengguna laporan keuangan meliputi

investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman,

pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-

lembaganya, dan masyarakat. Mereka menggunakan laporan keuangan untuk

memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda. Pada praktiknya

yang menjadi fokus perhatian pihak eksternal adalah laba perusahaan yang

terdapat dalam laporan laba rugi.

Terdapat pertentangan kepentingan antara manajemen (agent) dengan

pemegang saham (principal). Teori agensi mengasumsikan bahwa semua

individu bertindak atas kepentingan mereka sendiri. Pemegang saham sebagai

principal diasumsikan hanya tertarik kepada hasil keuangan yang bertambah

atau investasi mereka di dalam perusahaan. Para manajemen sebagai agen

1

Page 14: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

diasumsikan menerima kepuasan berupa kompensasi keuangan dan syarat-

syarat yang menyertai dalam hubungan tersebut.

Karena perbedaan kepentingan ini masing-masing pihak berusaha

memperbesar keuntungan bagi diri sendiri. Pemegang saham menginginkan

pengembalian yang sebesar-besarnya dan secepatnya atas investasi, yang

salah satunya dicerminkan dengan kenaikan porsi deviden dari tiap saham

yang dimiliki. Sedangkan manajemen menginginkan kepentingannya

diakomodir dengan pemberian kompensasi atau bonus yang memadai dan

sebesar-besarnya atas kinerjanya. Pemegang saham menilai prestasi

manajemen berdasarkan kemampuannya memperbesar laba untuk

dialokasikan pada pembagian deviden. Makin tinggi laba, harga saham dan

makin besar deviden, maka manajemen dianggap berhasil atau berkinerja

baik sehingga layak mendapat insentif yang tinggi.

Sebaliknya manajemen pun memenuhi tuntutan pemegang saham agar

mendapatkan kompensasi yang tinggi. Sehingga bila tidak ada pengawasan

yang memadai maka manajemen dapat memainkan beberapa kondisi

perusahan agar seolah-olah target tercapai. Permainan tersebut bisa atas

prakarsa dari pemegang saham ataupun inisiatif manajemen sendiri. Maka

terjadilah Creative Accounting yang menyalahi aturan dengan melakukan

manajemen laba (earning management).

Menurut Budiasih (2009) manajemen laba merupakan intervensi

manajemen dalam proses menyusun pelaporan keuangan eksternal. Dengan

demikian, manajemen dapat menaikkan atau menurunkan laba akuntansi

sesuai dengan kepentingannya.

Page 15: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Ada empat pola yang dilakukan manajemen untuk melakukan

pengelolaan atas laba yang didefinisikan oleh Scott (2000) dalam Aji dan

Aria (2010) adalah sebagai berikut: (1) Taking a bath, yaitu ketika

perusahaan melaporkan adanya kerugian, maka manajemen melakukan

kebijakan untuk melaporkan kerugian dengan jumlah yang besar sekaligus;

(2) Income minimization; kebijakan ini dilakukan ketika laba yang diperoleh

perusahaan tinggi atau meningkat. Hal yang umum dilakukan manajemen

dalam praktek ini adalah dengan meminimalkan laba, contohnya adalah

dengan membebankan beban penelitian dan pengembangan lebih besar di

periode berjalan; (3) Income maximization, kebijakan ini dilakukan ketika

laba yang diperoleh perusahaan rendah atau menurun. Hal yang umum

dilakukan manajemen dalam praktek ini adalah dengan memaksimalkan laba,

contohnya adalah dengan mengalokasikan pendapatan tahun mendatang di

periode berjalan; (4) Income smoothing, kebijakan ini dilakukan karena

adanya motivasi manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang

dilaporkan.

Sesuai dengan Scott (2000) dalam Aji dan Aria (2010), terdapat dua

tujuan manajemen perusahaan untuk melakukan praktek pengelolaan laba.

Pertama, manajemen perusahaan berusaha untuk menambah tingkat

transparansi laba dalam mengkomunikasikan hal yang bersifat informasi

internal perusahaan, dalam hal ini pengelolaan laba yang dilakukan bersifat

efisien. Sedangkan yang kedua adalah manajemen perusahaan berusaha untuk

memaksimalkan keuntungan bagi dirinya sendiri, dalam hal ini pengelolaan

laba bersifat oportunistik.

Page 16: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Penelitian ini berfokus pada praktek pengelolaan laba yang bersifat

oportunistik. Teknik-teknik pengelolaan laba yang oportunistik seringkali

melibatkan adanya teknik perataan laba (income smoothing). Praktik perataan

laba merupakan suatu fenomena umum dan banyak terjadi di beberapa negara

(Budhijono, 2006).

Pratik perataan laba memang sulit dideteksi dan dapat menyebabkan

pengungkapan laba yang menyesatkan. Apabila pihak eksternal tidak

menyadari adanya praktik perataan laba ini maka laba hasil rekayasa tersebut

dapat mengakibatkan distorsi dalam pengambilan keputusan. Di sisi lain,

yaitu dari pihak manajemen, praktik perataan laba ini juga akan menimbulkan

kerugian yaitu harga saham perusahaan yang tadinya overvalued bisa menjadi

undervalued apabila sampai pihak eksternal mengetahui bahwa informasi

yang disajikan manajemen tidak benar (Sofia dan Carina, 2008).

Perataan laba menurut Wijayanti dan Sovi (2008) adalah tindakan

sukarela manajemen yang dimotivasi oleh aspek-aspek perilaku di dalam

perusahaan dan lingkungannya. Sedangkan, definisi lain yang menyatakan

perataan laba adalah suatu suatu usaha yang dilakukan manajemen untuk

menekan variasi dalam laba sejauh yang dimungkinkan oleh prinsip-prinsip

akuntansi. Dalam hal ini, manajemen mencari celah-celah dalam prisip

akuntansi yang bisa diterobos untuk mencapai tujuannya yaitu stabilitas

posisi manajemen yang bersangkutan dan kemudian kemakmuran pribadi dan

keamanan kerjanya.

Menurut Schipper (1989) yang terdapat dalam Kustono (2009)

menyebutkan bahwa yang disebut sebagai perataan laba adalah suatu

Page 17: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

intervensi pada proses pelaporan keuangan dengan tujuan memperlihatkan

pemerolehan beberapa privat gain (berlawanan dengan yang seharusnya:

netralitas proses pelaporan).

Faktor-faktor yang mempengaruhi perataan laba suatu perusahaan

sangatlah beragam. Beberapa penelitian menunjukkan simpulan yang saling

berlawanan. Salah satu kemungkinan adalah perbedaan dalam pengukuran

indeks perataan laba, klasifikasi sampel dan lingkungan yang berbeda.

Berangkat dari fenomena di atas, maka penulis akan membuktikan faktor-

faktor yang berhubungan dengan tindakan perataan laba yang belum

sepenuhnya menunjukkan hasil yang konsisten antara penelitian yang satu

dengan peneliti yang lainnya.

Rasionalitas yang mendasari penelitian ini adalah hubungan antara laba

dengan ukuran perusahaan, return on asset, net profit margin dan debt to

equity ratio. Apabila laba dimanipulasi maka rasio keuangan dalam laporan

keuangan juga akan dimanipulasi. Pada akhirnya, bila pengguna laporan

keuangan menggunakan informasi yang telah dimanipulasi untuk tujuan

pengambilan keputusannya, maka keputusan tersebut secara tidak langsung

telah termanipulasi. Di sisi lain, laporan keuangan dimanfaatkan oleh investor

dalam pengambilan keputusan ekonominya. Analisis untuk investor dari

informasi yang telah diperoleh dari laporan keuangan dan laporan lainnya

yang mencakup ukuran perusahaan, return on asset, net profit margin dan

debt to equity ratio.

Moes (1987) dalam Suwito dan Arleen (2005) menemukan bukti bahwa

perusahaan-perusahaan yang lebih besar memiliki dorongan yang lebih besar

Page 18: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

pula untuk melakukan tindakan perataan laba dibandingkan dengan

perusahaan-perusahaan yang lebih kecil karena perusahaan-perusahaan yang

lebih besar menjadi subjek pemeriksaan. Penelitian yang dilakukan Budiasih

(2009) menunjukkan hasil bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh

positif yang signifikan terhadap praktik perataan laba. Hasil tersebut

bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Juniarti dan Corolina

(2005) bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap terjadinya

tindakan perataan laba.

Return on Assets (ROA) merupakan ukuran penting untuk menilai sehat

atau tidaknya perusahaan, yang mempengaruhi investor untuk membuat

keputusan. Perusahaan yang memiliki ROA yang lebih tinggi cenderung

melakukan perataaan laba dibandingkan dengan perusahaan yang lebih

rendah karena manajemen tahu akan kemampuan untuk mendapatkan laba

pada masa mendatang sehingga memudahkan dalam menunda atau

mempercepat laba (Assih dkk., 2000) dalam Budiasih (2009). Penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Masodah (2007), Aji dan Aria (2010),

Budiasih (2009) dan Syahriana (2006) yang tidak berhasil membuktikan

bahwa return on asset (ROA) dapat mempengaruhi secara signifikan terhadap

praktik perataan laba.

Net Profit Margin adalah suatu pengukuran dari setiap satuan nilai

penjualan yang tersisa setelah dikurangi oleh seluruh biaya, termasuk bunga

dan pajak. Menurut Salno dan Baridwan (2000) dalam Suwito dan Arleen

(2005) Net Profit Margin diduga mempengaruhi perataan laba, karena secara

logis margin ini terkait langsung dengan objek perataan penghasilan.

Page 19: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Dalam penelitian Agus (1993) dalam Marlina (2001) semakin rendah

DER maka semakin tinggi tingkat pembelanjaan perusahaan yang disediakan

oleh pemegang saham dan makin besar tingkat perlindungan kreditur dari

kehilangan uang yang dipinjamkan ke perusahaan tersebut. Hasil penelitian

Masodah (2007) yang menyatakan bahwa debt to equity ratio secara

signifikan mempengaruhi praktik perataan laba.

Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti

dan Sovi (2008) yang meneliti analisis perataan laba (income smoothing) dan

faktor-faktor yang mempengaruhinya (studi pada sektor manufaktur di Bursa

Efek Indonesia). Variabel yang digunakan dalam penelitian Wijayanti dan

Sovi (2008) adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, financial leverage dan

harga saham. Hasil dari penelitian tersebut ukuran perusahaan, profitabilitas,

financial leverage dan harga saham tidak memiliki pengaruh pada praktik

perataan laba.

Penulis tertarik untuk meneliti kembali beberapa faktor yaitu ukuran

perusahaan, return on asset, debt to equity ratio dan menambahkan satu

variabel independen yaitu Net Profit Margin. Penulis menambahkan Net

Profit Margin karena secara logis variabel ini dapat merefleksikan motivasi

manajer untuk melakukan tindakan perataan laba. Laba setelah pajak

merupakan laba yang dikembalikan kepada pemilik (pemegang saham)

setelah semua biaya dikurangkan, pembayaran bunga diterima atau dibayar

dan pajak dilunasi. Rasio NPM mengukur rupiah laba yang dihasilkan oleh

setiap satu rupiah penjualan. Rasio ini memberikan gambaran tentang laba

untuk para pemegang saham sebagai prosentase dari penjualan. Rasio NPM

Page 20: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

ini mengukur seluruh efisiensi, baik produksi, administrasi, pemasaran,

pendanaan, pemantauan harga maupun manajemen pajak (Padang, 2010).

Perbedaan dengan penulisan terdahulu penulis mengambil sampel perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007-2010.

Berdasarkan fakta-fakta dari latar belakang dan hasil penelitian di atas,

penulis ingin mengambil judul “Analisis pengaruh Ukuran Perusahaan,

Return on Asset, Net Profit Margin, dan Debt to Equity Ratio terhadap

Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah yang akan

diteliti dapat dirumuskan:

1. Apakah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI melakukan perataan

laba?

2. Apakah Ukuran Perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap

perataan laba?

3. Apakah Net Profit Margin berpengaruh secara signifikan terhadap

perataan laba?

4. Apakah Return On Asset berpengaruh secara signifikan terhadap perataan

laba?

5. Apakah Debt to Equity Ratio berpengaruh secara signifikan terhadap

perataan laba?

Page 21: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini,

yaitu:

1. Untuk mengetahui apakah perusahaan-perusahaan sektor manufaktur yang

terdaftar di BEI melakukan perataan laba.

2. Untuk mengetahui apakah variabel Ukuran Perusahaan berpengaruh secara

signifikan terhadap perataan laba.

3. Untuk mengetahui apakah variabel Net Profit Margin berpengaruh secara

signifikan terhadap perataan laba.

4. Untuk mengetahui apakah variabel Return On Asset berpengaruh secara

signifikan terhadap perataan laba.

5. Untuk mengetahui apakah variabel Debt to Equity Ratio berpengaruh

secara signifikan terhadap perataan laba.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Peneliti

Menambah pengetahuan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

praktek perataan laba pada perusahaan-perusahaan publik di Indonesia.

2. Dunia Penelitian dan Akademisi

Dapat menambah literatur mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

praktik perataan laba pada perusahaan publik di Indonesia. Selain itu,

penelitian ini diharapkan dapat memacu penelitian yang lebih baik

mengenai praktik perataan laba pada masa yang akan datang.

Page 22: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

3. Investor dan masyarakat

Dapat memberikan gambaran mengenai praktik perataan laba pada

perusahaan sektor manufaktur dan keuangan yang terdaftar di BEJ,

sehingga investor maupun masyarakat dapat membuat keputusan

investasi yang tepat.

Page 23: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

BAB II

TELAAH PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan sumber data yang digunakan untuk

mengukur kinerja perusahaan. Tujuan laporan keuangan menurut PSAK

No.1 (2007) adalah untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan,

kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar

kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan

ekonomi serta menunjukkan pertanggunjawaban (stewardship) manajemen

atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

Pengguna laporan keuangan meliputi investor, karyawan, pemberi

pinjaman, pemasok, kerditor, pelanggan, pemerintah dan masyarakat.

Mereka menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa

kebutuhan yang berbeda, yang meliputi:

a. Investor, mereka membutuhkan informasi untuk membantu

menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi.

Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan

mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar

deviden.

b. Karyawan. Karyawan dan kelompok yang mewakili mereka tertarik

pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan.

mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka

11

Page 24: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa,

imbalan pasca kerja, dan kesempatan kerja.

c. Pemberi Pinjaman. Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi

keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah

pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

d. Pemasok dan kreditor usaha lainnya. Mereka tertarik dengan

informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah

jumlah yang terutang akan dibayar pada saat jatuh tempo.

e. Pelanggan. Para pelanggan berkepentingan dengan informasi

mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka

terlibat dalam perjanjian jangka pangjang dengan atau bergantung

pada perusahaan.

f. Pemerintah. Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah

kekuasannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena

itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan.

g. Masyarakat. Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam

berbagai cara. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan

menyediakan informasi kecenderungan (tren) dan perkembangan

terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.

Laporan keuangan yang lengkap terdiri atas komponen-komponen berikut

ini:

a. Neraca

b. Laporan laba rugi

c. Laporan perubahan ekuitas

Page 25: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

d. Laporan arus kas

e. Catatan atas laporan keuangan

2. Teori Agensi

Income Smoothing terkait dengan konsep manajemen laba dengan

menggunakan teori keagenan. Dalam teori keagenan (agency theory),

hubungan agensi muncul ketika satu orang atau lebih (principal)

mempekerjakan orang lain (agent) untuk memberikan suatu jasa dan

kemudian mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan kepada

agent tersebut. Hubungan antara principal dan agent dapat mengarah pada

kondisi ketidakseimbangan informasi (asymmetrical information) karena

agent berada pada posisi yang memiliki informasi yang lebih banyak

tentang perusahaan dibandingkan dengan principal. Dengan asumsi bahwa

individu-individu bertindak untuk memaksimalkan kepentingan diri

sendiri, maka dengan informasi asimetri yang dimilikinya akan

mendorong agent untuk menyembunyikan beberapa informasi yang tidak

diketahui principal. Dalam kondisi yang asimetri tersebut, agent dapat

mempengaruhi angka-angka akuntansi yang disajikan dalam laporan

keuangan dengan cara melakukan manajemen laba (Author, 2011).

Menurut Anthony dan Govindarajan (2005) dalam Budiasih (2009) , teori

agensi adalah hubungan atau kontrak antara principal dan agent. Teori

agensi memiliki asumsi bahwa tiap-tiap individu semata-mata termotivasi

oleh kepentingan dirinya sendiri sehingga menimbulkan konflik

kepentingan antara principal dan agent.

Page 26: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Pemegang saham sebagai pihak principal mengadakan kontrak untuk

memaksimumkan kesejahteraan dirinya dengan profitabilitas yang selalu

meningkat. Manajer sebagai agent termotivasi untuk memaksimalkan

pemenuhan kebutuhan ekonomi dan psikologisnya antara lain dalam hal

memperoleh investasi, pinjaman, maupun kontrak kompensasi. Masalah

keagenan muncul karena adanya perilaku oportunistik dari agent, yaitu

perilaku manajemen untuk memaksimumkan kesejahteraannya sendiri

yang berlawanan dengan kepentingan principal. Manajer memiliki

dorongan untuk memilih dan menerapkan metode akuntansi yang dapat

memperlihatkan kinerjanya yang baik untuk tujuan mendapatkan bonus

dari principal (Halim; Carmel dan Rudolf, 2005).

Selain itu, masalah keagenan juga akan terjadi jika antara agent dan

principal mempunyai sikap atau pandangan yang berbeda terhadap risiko.

Menurut Syahriana (2006) di dalam sebuah perusahaan terdapat tiga pihak

utama (major participant) yang memiliki kepentingan berbeda yaitu

manajemen, pemegang saham (sebagai pemilik), dan buruh atau tenaga

kerja. Prinsip pengambilan keputusan yang diambil oleh manajer adalah

bahwa manajer harus memilih tindakan-tindakan yang akan

memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Pengambilan keputusan tidak

didasarkan atas kepentingan manajemen (agent) namun harus mengacu

pada kepentingan pemegang saham (principal). Namun kenyataan yang

terjadi di banyak perusahaan adalah manajer cenderung memilih tindakan-

tindakan yang menguntungkan kepentingannya misalnya yang dapat

memaksimalkan kekayaannya daripada menguntungkan pemegang saham.

Page 27: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Untuk mengatasi hal itu pihak pemegang saham sebagai principal

melakukan pengendalian dengan tiga cara yaitu: monitoring, kebijakan

pemberian insentif atau hukuman dan dengan cara menanggung secara

bersama-sama atas risiko yang mungkin terjadi.

Selanjutnya dijelaskan bahwa di dalam suatu organisasi cara yang paling

efektif untuk mengubah perilaku anggota organisasi agar sesuai dengan

yang diinginkan adalah dengan pemberian reward atau dengan kata lain,

dengan positif reinforcement, bukan dengan pemberian hukuman

(punishment). Pemberian reward (berupa penghargaan atau insentif) akan

berdampak baik dalam arti perilaku yang diinginkan tersebut besar

kemungkinan akan terulang lagi. Sebaliknya, bila digunakan hukuman,

pengaruh yang bisa timbul adalah munculnya rasa tertekan, tidak tenang

dan sebagainya. Satu-satunya informasi yang digunakan untuk mengukur

kinerja yang selanjutnya diinginkan sebagai dasar dalam pemberian

reward adalah informasi akuntansi karena informasi ini dianggap lebih

objektif daripada informasi lainnya.

Informasi akuntansi juga digunakan oleh para principal untuk menilai

kinerja para manajer, yang selanjutnya dijadikan dasar dalam pemberian

reward (biasanya dalam bentuk bonus). Konsekuensi logis dari

penggunaan informasi akuntansi sebagai satu-satunya dasar dalam

pemberian reward tersebut adalah munculnya perilaku tidak semestinya

(dysfunctional behaviour) di kalangan manajer. Manajer cenderung

melakukan perataan (smoothing) dengan memanipulasi informasi

sedemikian rupa agar kinerjanya tampak bagus.

Page 28: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

3. Manajemen Laba

Menurut Budiasih (2009) manajemen laba merupakan intervensi

manajemen dalam proses menyusun pelaporan keuangan eksternal.

Dengan demikian, manajemen dapat menaikkan atau menurunkan laba

akuntansi sesuai dengan kepentingannya.

Manajemen laba adalah suatu konsep yang dilakukan perusahaan dalam

mengelola laporan keuangan supaya laporan keuangan tampak terlihat

memiliki kualitas (quality of financial reporting) (Suhendah, 2005).

Scott (1997) dalam Halim; Carmel dan Rudolf (2005) mendefinisikan

manajemen laba sebagai berikut “ Given that managers can choose

accounting policies from a set ( for example, GAAP), it is natural to expect

that they will choose policies so as to maximize their own utikity and/or

the market value of the firm”. Dari definisi tersebut manajemen laba

merupakan pemilihan kebijakan akuntansi oleh manajer dari standar

akuntansi yang ada dan secara alamiah dapat memaksimumkan utilitas

mereka dan atau nilai pasar perusahaan.

Ada dua cara pemahaman atas manajemen laba. Pertama, melihatnya

sebagai perilaku oportunistik manajer untuk memaksimumkan utilitasnya

dalam menghadapi kontrak kompensasi, kontak utang, dan political costs

(opportunistic earnings management). Kedua, dengan memandang

manajemen laba dari perspektif efficient contracting (efficient earnings

management), dimana manajemen laba memberi manajer suatu

fleksibilitas untuk melindungi diri mereka dan perusahaan dalam

mengantisipasi kejadian-kejadian yang tak terduga untuk keuntungan

Page 29: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak. Dengan demikian, manajer dapat

mempengaruhi nilai pasar saham perusahaannya melalui manajemen laba,

misalnya dengan membuat perataan laba (income smoothing) dan

pertumbuhan laba sepanjang waktu.

Menurut Scott (2000) dalam Aji dan Aria (2010) ada empat pola yang

dilakukan manajemen untuk melakukan pengelolaan atas laba yang

didefinisikan sebagai berikut:

a. Taking a bath, yaitu ketika perusahaan melaporkan adanya kerugian,

maka manajemen melakukan kebijakan untuk melaporkan kerugian

dengan jumlah yang besar sekaligus;

b. Income minimization; kebijakan ini dilakukan ketika laba yang

diperoleh perusahaan tinggi atau meningkat. Hal yang umum

dilakukan manajemen dalam praktek ini adalah dengan meminimalkan

laba, contohnya adalah dengan membebankan beban penelitian dan

pengembangan lebih besar di periode berjalan;

c. Income maximization, kebijakan ini dilakukan ketika laba yang

diperoleh perusahaan rendah atau menurun. Hal yang umum

dilakukan manajemen dalam praktek ini adalah dengan

memaksimalkan laba, contohnya adalah dengan mengalokasikan

pendapatan tahun mendatang di periode berjalan;

d. Income smoothing, kebijakan ini dilakukan karena adanya motivasi

manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan.

Page 30: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

4. Perataan laba

a. Pengertian Perataan Laba

Perataan laba dapat dipandang sebagai proses normalisasi laba yang

disengaja guna meraih suatu tren ataupun tingkat yang diinginkan.

Perataan dari laba yang dilaporkan dapat didefinisikan sebagai

pengurangan atau fluktuasi yang disengaja terhadap beberapa

tingkatan laba yang saat ini dianggap normal oleh perusahaan.

Perataan laba menurut Beidleman (1973) dalam Masodah (2007)

adalah meratakan earnings yang dilaporkan sebagai pengurangan

secara sengaja fluktuasi di sekitar tingkat earnings tertentu yang

dianggap normal bagi sebuah perusahaan. Dalam pengertian ini

perataan merepresentasikan sebuah upaya yang dilakukan oleh

manajemen perusahaan untuk mengurangi variasi tidak normal dalam

earnings sepanjang diijinkan oleh prinsip akuntansi dan manajemen

yang sehat.

Menurut Koch (1981) dalam Suwito dan Arleen (2009) perata laba

dapat didefinisikan sebagai cara yang digunakan oleh manajemen

untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan agar sesuai dengan

target yang diinginkan baik secara artifisial melalui metode akuntansi,

maupun secara riil melalui transaksi.

Perataan laba (income smoothing) merupakan suatu bentuk

manajemen laba yang mencerminkan hasil ekonomi, tidak

sebagaimana keadaannya, tetapi merupakan penampilan yang

Page 31: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

diinginkan manajemen. Lebih lanjut dikatakan bahwa income

smoothing mengandalkan tidak pada pemalsuan atau penyimpangan,

tetapi pada peluang luas yang terdapat di dalam alternatif prinsip

akuntansi yang berterima umum (PABU). Hal ini dapat dilakukan

manajemen secara sengaja dengan menurunkan ataupun menambah

laba yang akan dilaporkan hingga berada pada tingkat yang dianggap

normal bagi perusahaan (Wijayanti dan Sovi, 2008).

Menurut Schipper (1989) yang terdapat di dalam Kustono (2009)

mendefinisikan perataan laba sebagai suatu intervensi pada proses

pelaporan keuangan dengan tujuan memperlihatkan pemerolehan

beberapa privat gain (berlawanan dengan yang seharusnya: netralitas

proses pelaporan).

b. Tipe Perataan Laba

Menurut (Eckel, 1981) dalam Wijayanti dan Sovi (2008), terdapat dua

tipe tindakan perataan laba yaitu perataan laba yang dilakukan secara

sengaja oleh manajemen (intentionally smooth) dan perataan laba

yang terjadi secara alami (naturanlly smooth). Intentionally smooth

terbagi menjadi dua, yaitu real smoothing dan artificial smoothing.

Berikut ini adalah gambar tipe perataan laba :

Page 32: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Gambar 2.1

Tipe Perataan Laba

Sumber: Norm Eckel, 1981, The Income Smoothing Hypothesis Revisited, Abacus Vol.17, No.1 (dikutip dari Dewi, 2011)

Naturally smooth (perataan laba alami) mempunyai implikasi bahwa

sifat proses perataan laba itu sendiri menghasilkan suatu aliran laba

yang rata. Hal ini dapat dilihat pada perolehan penghasilan dari

keperluan / pelayanan umum, dimana aliran laba yang ada akan rata

dengan sendirinya tanpa ada campur tangan dari pihak lain.

Intentionally Being Smoothed by Management (perataan yang

disengaja) dikenal juga dengan designed smoothing, perataan ini

berbeda dengan naturally smoothing yang terjadi secara alami. Pada

designed smoothing, perataan yang terjadi diakibatkan adanya

intervensi atau campur tangan dari pihak lain, dalam hal ini adalah

manajemen. Designed smoothing dibedakan menjadi 2 jenis , yaitu:

Smooth Income Stream

Intentionally Being Smoothed by management

Naturally Smooth

Artificial Smoothing

Real Smoothing

Page 33: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

1) Real smoothing adalah perataan laba yang dilakukan melalui

transaksi ekonomi dengan mempengaruhi jumlah laba, dengan

melakukan perubahan kebijakan operasi beserta waktunya.

Beberapa perusahaan terbukti melakukan perataan laba dengan

menggunakan cara ini. Misalnya, seorang manajer

memutuskan mengeluarkan sejumlah uang atau dana untuk

biaya riset dan pengembangan hanya pada suatu tahun tertentu.

2) Artificial smoothing atau yang sering disebut juga accounting

smoothing, yaitu praktik perataan laba yang dilakukan secara

sengaja dengan perubahan prosedur dan kebijakan akuntansi

yang telah diterapkan untuk memindahkan biaya dan atau

pendapatan dari suatu periode ke periode yang lain yang

dianggap memerlukan tambahan atau pengurangan jumlah laba

sehingga dapat terlihat lebih rata dari tahun ke tahun.

c. Terjadinya Perataan Laba

Menurut Ronen dan Sadan (1981) dan Barnea dalam Suwito dan

Arleen (2005) perataan laba dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:

1) Manajemen dapat menetapkan waktu terjadinya peristiwa tertentu

untuk mengurangi perbedaan laba yang dilaporkan.

2) Manajemen dapat mengalokasikan pendapatan dan beban tertentu

pada periode akuntansi yang berbeda.

3) Manajemen dengan kebijaksanaannya mengelompokkan item laba

tertentu ke dalam kategori yang berbeda.

Page 34: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

d. Tujuan Perataan Laba

Tujuan perataan laba menurut Wijayanti dan Sovi (2008) adalah

sebagai berikut:

1) Memperbaiki citra perusahaan di mata pihak luar, bahwa

perusahaan tersebut memiliki risiko yang rendah.

2) Memberikan informasi yang relevan dalam melakukan prediksi

terhadap laba di masa mendatang.

3) Meningkatkan kepuasan relasi bisnis.

4) Meningkatkan persepsi pihak eksternal terhadap kemampuan

manajemen.

5) Meningkatkan kompensasi bagi pihak manajemen.

Sesuai dengan Scott (2000) dalam Aji dan Aria (2010), terdapat dua

tujuan manajemen perusahaan untuk melakukan praktek pengelolaan

laba, yaitu:

1) Manajemen perusahaan berusaha untuk menambah tingkat

transparansi laba dalam mengkomunikasikan hal yang bersifat

informasi internal perusahaan, dalam hal ini pengelolaan laba

yang dilakukan bersifat efisien.

2) Manajemen perusahaan berusaha untuk memaksimalkan

keuntungan bagi dirinya sendiri, dalam hal ini pengelolaan laba

bersifat oportunistik.

Sedangkan Dye (1988) dalam Suwito dan Arleen (2005) menyatakan

bahwa perataan laba karena adanya motivasi internal dan motivasi

eksternal, dengan tujuan:

Page 35: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

1) Menjelaskan kondisi yang diperlukan untuk melakukan manajemen

laba.

2) Mengidentifikasikan pengaruh atas permintaan internal dan

eksternal atas.

3) Manajemen laba pada kebijakan pengumuman laba perusahaan

yang optimal.

4) Menjelaskan manfaat dan kerugian bagi pemegang saham akibat

dilakukannya manipulasi laba.

5. Faktor yang Mempengaruhi Perataan Laba

Dalam penelitian ini, menggunakan empat faktor yang mempengaruhi

perataan laba yaitu Ukuran Perusahaan, Return On Asset, Net Profit

Margin, dan Debt to Equity Ratio.

a. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan

besar kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva,

log size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Pada dasarnya ukuran

perusahaan hanya terbagi dalam 3 kategori yaitu perusahaan besar

(large firm), perusahaan menengah (medium-size) dan perusahaan

kecil (small firm). Penentuan ukuran perusahaan ini didasarkan

kepada total asset perusahaan (Machfoedz, 1994) dalam Suwito dan

Arleen (2005).

Page 36: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Moses (1987) dalam Wijayanti dan Sovi (2008) menemukan bukti

bahwa perusahaan-perusahaan yang lebih besar memiliki dorongan

yang lebih besar pula untuk melakukan perataan laba dibandingkan

dengan perusahaan-perusahaan yang lebih kecil karena perusahaan-

perusahaan yang lebih besar menjadi subyek pemeriksaan

(pengawasan yang lebih ketat dari pemerintah dan masyarakat umum).

Hasil lainnya ditemukan oleh Albretch dan Richardson (1990) dalam

Suwito dan Arleen (2005), bahwa perusahaan-perusahaan yang lebih

besar memiliki dorongan untuk melakukan perataan laba

dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang lebih kecil karena

perusahaan yang lebih besar diteliti dan dipandang dengan lebih kritis

oleh para investor.

Berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya, penelitian Ashari et al.

(1994) dalam Juniarti dan Corolina (2005) menyebutkan bahwa

perusahaan yang berukuran kecil akan lebih cenderung untuk

melakukan perataan laba dibandingkan dengan perusahaan besar,

karena perusahaan besar cenderung mendapatkan perhatian yang lebih

besar dari analis dan investor dibandingkan perusahaan kecil.

Sebaliknya perusahaan yang memiliki aktiva yang kemudian

dikategorikan sebagai perusahaan besar umumnya akan mendapatkan

lebih banyak perhatian dari berbagai pihak seperti para analis, investor

maupun pemerintah. Untuk itu perusahaan besar diperkirakan akan

menghindari fluktuais laba yang terlalu drastis, sebab kenaikan laba

yang drastis akan menyebabkan bertambahnya pajak. Sebaliknya

Page 37: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

penurunan laba yang drastis akan memberikan image yang kurang

baik.

Penelitian yang dilakukan oleh Suwito dan Arleen (2005) yang

menunjukkan hasil bahwa ukuran perusahaan tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap perataan laba. Hasil tersebut juga

sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Juniarti dan Corolina

(2005) bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap

terjadinya tindakan perataan laba.

b. Return On Asset

Return on Assets (ROA) merupakan ukuran penting untuk menilai

sehat atau tidaknya perusahaan, yang mempengaruhi investor untuk

membuat keputusan. Perusahaan yang memiliki ROA yang lebih

tinggi cenderung melakukan perataaan laba dibandingkan dengan

perusahaan yang lebih rendah karena manajemen tahu akan

kemampuan untuk mendapatkan laba pada masa mendatang sehingga

memudahkan dalam menunda atau mempercepat laba (Assih dkk.,

2000) dalam Budiasih (2009).

Menurut Scott (2000:365) dalam Prabayanti dan Gerianta (2009),

perusahaan cenderung melakukan income minimization saat memperoleh

tingkat profitabilitas tinggi. Tingkat profitabilitas yang stabil akan

memberikan keyakinan pada investor bahwa perusahaan tersebut

memiliki kinerja yang baik dalam menghasilkan laba.

Perubahan ROA menunjukkan perubahan kemampuan manajemen dalam

menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktiva yang digunakan dalam

Page 38: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

kegiatan operasi. Semakin besar perubahan ROA menunjukkan semakin

besar fluktuasi kemampuan manajemen dalam menghasilkan laba. Hal ini

mempengaruhi investor dalam memprediksi laba dan memprediksi risiko

dalam investasi sehingga memberikan dampak pada kepercayaan investor

terhadap perusahaan. Sehubungan dengan itu, manajemen termotivasi

untuk melakukan praktik perataan laba agar laba yang dilaporkan tidak

berfluktuatif sehingga dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap

perusahaan. Dengan demikian, semakin besar perubahan ROA maka

semakin besar kemungkinan manajemen melakukan praktik perataan laba

(Kumaladewi, 2008)

c. Net Profit Margin

Laba setelah pajak merupakan laba yang dikembalikan kepada pemilik

(pemegang saham) setelah semua biaya dikurangkan, pembayaran bunga

diterima atau dibayar dan pajak dilunasi. Rasio Net Profit Margin

mengukur rupiah laba yang dihasilkan oleh setiap satu rupiah penjualan.

Rasio ini memberi gambaran tentang laba untuk para pemegang saham

sebagai prosentase dari penjualan. Rasio Net Profit Margin ini mengukur

seluruh efisiensi, baik produksi, administrasi, pemasaran, pendanaan,

penentuan harga maupun manajemen pajak (Yulianto, 2007).

Net Profit Margin adalah suatu pengukuran dari setiap satuan nilai

penjualan yang tersisa setelah dikurangi oleh seluruh biaya, termasuk

bunga dan pajak. Menurut Salno dan Baridwan (2000) dalam Suwito

dan Arleen (2005) Net Profit Margin diduga mempengaruhi perataan

Page 39: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

laba, karena secara logis margin ini terkait langsung dengan objek

perataan penghasilan.

Penggunaan Net Profit Margin juga didukung oleh hasil penelitian

Beattie et.al (1994), Ronen dan Sadan (1975) dalam Suwito dan

Arleen (2005), yang meneliti penggunaan berbagai instrumen laporan

keuangan untuk meratakan penghasilan.

d. Debt to Equity Ratio

Menurut Suad Hasan (1997: 611) dalam Marlina (2001) terdapat dua

tipe leverage, yaitu operating leverage dan financial leverage.

Leverage operasi terjadi dalam jangka pendek pada saat perusahaan

menanggung biaya tetap yang harus ditutupi dari hasil operasinya.

Sedangkan financial leverage terjadi pada saat perusahaan

menggunakan sumber dana yang menimbulkan beban tetap, apabila

perusahaan menggunakan hutang, maka perusahaan harus membayar

bunga berapapun keuntungan operasi perusahaan. Perusahaan

berharap memperoleh laba dari pengunaan hutang lebih besar dari

beban bunga.

Rasio leverage keuangan terdiri dari debt to equiy ratio (DER) dan

debt to total asset ratio (DTAR). Dalam penelitian ini menggunakan

DER yang berfungsi untuk menilai banyaknya hutang yang digunakan

perusahaan. Semakin rendah DER maka semakin tinggi tingkat

pembelanjaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham dan

makin besar tingkat perlindungan kreditur dari kehilangan uang yang

Page 40: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

dipinjamkan ke perusahaan tersebut (Agus Sabardi, 1993) dalam

(Marlina, 2001).

Debt to Equity Ratio mencerminkan kemampuan perusahan dalam

memenuhi seluruh kewajiban yang ditunjukkan oleh beberapa bagian

modal sendiri yang digunakan untuk membayar utang, oleh karena itu

semakin rendah debt to equity ratio akan semakin tinggi kemampuan

perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya. Diukur dari rasio

antara total utang dibagi dengan total modal (Silviana, 2010).

Debt to Equity Ratio mencerminkan besarnya proporsi antara total

debt (total hutang) dengan total shareholder’s equity (total modal

sendiri). Total debt merupakan total liabilities (baik utang jangka

pendek maupun jangka panjang), sedangkan total shareholder’s equity

merupakan total modal sendiri (total modal saham yang di setor dan

laba yang ditahan) yang dimiliki perusahaan (Aminatuzzahra, 2010).

Debt to Equity Ratio berhubungan dengan hutang yang diberikan oleh

kreditur. Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh kreditur

berdasarkan pada laba yang diperoleh perusahaan. Seorang kreditur

akan memberikan kredit kepada perusahaan yang menghasilkan laba

yang stabil karena laba yang stabil akan memberikan suatu keyakinan

bahwa perusahaan tersebut akan membayar hutangnya dengan lancar.

Kreditur lebih cenderung menghindari perusahaan yang menghasilkan

laba yang berfluktuasi karena kreditur tidak mau uang yang telah

dipinjamkan kepada perusahaan resikonya terlalu besar, yaitu tidak

Page 41: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

kembali atau tidak lancar, sehingga perusahaan melakukan tindakan

income smoothing (Priyo S. Yurianto, 2000) dalam (Marlina, 2001)

B. PENELITIAN TERDAHULU

Aji dan Aria (2010) dalam penelitiannya tentang Pengaruh

Profitabilitas, Risiko Keuangan, Nilai Perusahaan, dan Struktur Kepemilikan

Terhadap Praktek Perataan Laba: Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di BEI, menyatakan bahwa hasil uji hipotesis penelitian ini

menunjukkan profitabilitas tidak berpengaruh positif terhadap praktek

perataan laba. Besarnya kepemilikan publik serta keberadaan kepemilikan

manajemen juga terbukti tidak berpengaruh positif terhadap perataan laba

yang dilakukan perusahaan. Risiko perusahaan dan nilai perusahaan terbukti

berpengaruh positif terhadap praktek perataan laba.

Kustono (2010) menguji Pengaruh Ukuran, Devidend Payout, Risiko

Spesifik, dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Praktik Perataan Laba pada

Perusahaan Manufaktur Studi Empiris Bursa Efek Jakarta 2002–2006.

Dengan menggunakan model regresi, studi ini berhasil menemukan adanya

pengaruh pertumbuhan terhadap praktik perataan laba. Temuan ini konsisten

dengan argumen berikut ini. Pertama, perusahaan yang tumbuh akan

mendapatkan perhatian dari masyarakat sehingga untuk meminimalkan risiko

eksternal, perusahaan melakukan perataan laba sehingga tidak begitu

mencolok. Kedua, perusahaan yang pertumbuhannya tinggi akan

menggunakan kontrak kompensasi dan utangnya berdasarkan akuntansi, dan

Page 42: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

untuk mengurangi risiko fluktuasi laba yang tak terkendalikan di masa depan

maka perusahaan melakukan praktik perataan.

Wijayanti dan Sovi (2008) menganalisis perataan laba (income

smoothing) dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitiannya

dilakukan pada 54 perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek

Indonesia. Berdasarkan hasil uji univariate dan multivariate baik secara

parsial maupun serentak, keempat faktor yang telah diuji yaitu ukuran

perusahaan, profitabilitas, financial leverage dan harga saham terbukti tidak

mempengaruhi praktik perataan laba.

Budiasih (2009) dalam penelitiannya menguji faktor-faktor yang

mempengaruhi praktik perataan laba. Teknik analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah model analisis regresi linier berganda yang

sebelumnya dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji multikolinearitas,

uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. Simpulan dari penelitian ini

adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, dan dividen payout ratio

berpengaruh positif signifikan terhadap praktik perataan laba. Sementara itu,

financial leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan

laba.

Azhari (2009) dalam penelitiannya tentang Analysis Of Factors

Influencing Income Smoothing On Manufacturing Companies Of Basic And

Chemical Industry Sector Listed In Indonesia Stock Exchange (2004 – 2008),

menyatakan bahwa hasil analisis multivariate secara serentak maupun

terpisah terhadap kelima variabel independen, ternyata hanya variabel Net

Profit Margin dan Operating Profit Margin yang berpengaruh secara

Page 43: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

signifikan terhadap perataan laba. Namun, variabel Net Profit Margin paling

berpengaruh terhadap perataan laba karena memiliki pengaruh sebesar

59,91%.

Masodah (2007) menginvestigasi praktik perataan laba yang terjadi

pada sektor industri perbankan dan lembaga keuangan lainnya dan faktor

yang mempengaruhi praktik perataan laba tersebut. Hasilnya menunjukkan

bahwa dengan menggunakan indeks eckel terbukti secara empiris bahwa

sektor perbankan merupakan sektor industri yang melakukan praktik perataan

laba. Melalui uji regresi ditemukan bahwa hanya variabel Debt to Equity

signifikan mempengaruhi praktik perataan laba, sedangkan variabel total aset,

profitabilitas tidak mempengaruhi praktik perataan laba pada industri

perbankan dan lembaga keuangan lainnya.

Budhijono (2006) dalam penelitiannya tentang Evaluasi Perataan Laba

pada Industri Manufaktur dan Lembaga Keuangan yang Terdaftar di BEJ,

menyatakan bahwa ukuran perusahaan dan profitabilitas mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap perataan laba. Belum cukup bukti bahwa

operating leverage perusahaan merupakan salah satu faktor yang

berpengaruh terhadap perataan laba. Perusahaan yang berstatus winner di

pasar saham mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perataan laba.

Juniarti dan Corolina (2005) dalam penelitiannya tentang Analisa

Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Perataan Laba (Income

Smoothing) Pada Perusahaan-Perusahaan Go Public, menyatakan bahwa hasil

pengujian univariate, menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang

signifikan atas ukuran perusahaan dan sektor industri antara perusahaan yang

Page 44: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

tergolong dalam smoothing dan non-smoothing, sedangkan untuk

profitabilitas, terdapat perbedaan yang signifikan pada kedua klasifikasi

perusahaan. Hasil pengujian univariate tersebut tidak didukung oleh hasil

pengujian multivariate, yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan,

profitabilitas dan sektor industri tidak berpengaruh terhadap perataan laba.

Suwito dan Arleen (2005) yang menguji karakteristik perusahaan

terhadap praktik perataan laba pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Jakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa beberapa perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Jakarta melakukan praktik pertaaan laba. Binary

logistic regression menunjukkan bahwa jenis usaha, ukran perusahaan, rasio

profitabilitas, rasio leverage operasional dan net profit margin tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perataan laba.

C. KERANGKA TEORITIS

Jenis penelitian ini adalah penelitian hipotesa, karena bertujuan untuk

menguji hipotesa yang telah disusun. Jenis penelitian ini menjelaskan

fenomena dalam bentuk hubungan atau pengaruh antar variabel. Kerangka

teoritis membantu menjelaskan hubungan antara variabel independen dan

variabel dependen. Kerangka teoritis merupakan suatu model konseptual yang

menunjukkan hubungan diantara beberapa variabel yang dikembangkan oleh

peneliti secara teoritis ataupu secara logis untuk menjawab masalah yang

diteliti. Dalam penelitian ini, untuk variabel independennya adalah ukuran

perusahaan, Return on Asset, Net Profit Margin, dan Debt to Equity Ratio dan

untuk variabel dependennya adalah perataan laba.

Page 45: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Kerangka teoritis yang dapat menjadi dasar di dalam pengambilan

hipotesis dapat digambarkan sebagai berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 2.2 Model Penelitian

Dari bagan di atas, dapat kita lihat bahwa tindakan perataan laba

(income smoothing) dipengaruhi oleh ukuran perusahaan, Return On Asset, Net

Profit Margin dan Debt to Equity Ratio.

D. PERUMUSAN HIPOTESIS

1. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Praktik Perataan Laba

Ukuran perusahaan ditentukan dari jumlah total aktiva yang dimiliki

oleh perusahaan. Ukuran perusahaan adalah suatu skala, yaitu dapat

diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara,

antara lain total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain.

Penelitian Prabayanti dan Gerianta (2010) mengasumsikan bahwa

semakin besar nilai total aktiva maka semakin besar ukuran

Ukuran Perusahaan

Return On Asset

Net Profit Margin

Debt to Equity Ratio

Tindakan Perataan Laba

Page 46: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

perusahaan. perusahaan besar diperkirakan akan menghindari

fluktuasi laba yang terlalu drastis sebab kenaikan laba yang terlalu

drastis akan menyebabkan bertambahnya pajak. Sebaliknya penurunan

laba yang drastis akan merusak citra perusahaan.

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara ukuran perusahaan

terhadap tindakan perataan laba pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Pengaruh Return on Asset terhadap Praktik Perataan Laba

Return on Asset merupaka ukuran penting untuk menilai sehat atau

tidaknya perusahaan, yang mempengaruhi investor untuk membuat

keputusan Perusahaan yang memiliki ROA yang tinggi cenderung

melakukan perataan laba dibandingkan dengan perusahaan yang lebih

rendah karena manajemen tahu akan kemampuan untuk mendapatkan

laba pada masa mendatang sehingga memudahkan dalam menunda atau

mempercepat laba (Asih dkk, 2000) dalam (Budiasih, 2009).

Pada penelitian sebelumnya dalam Budhijono (2006) dan Budiasih

(2009) berhasil membuktikan bahwa Return on Asset (ROA) mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap praktik perataan laba.

H2 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Return On Asset

terhadap tindakan perataan laba pada perusahaan Perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Page 47: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

3. Pengaruh Net Profit Margin terhadap Praktik Perataan Laba

Net Profit Margin adalah suatu pengukuran dari setiap satuan nilai

penjualan yang tersisa setelah dikurangi oleh seluruh biaya, termasuk

bunga dan pajak. Rasio ini memberi gambaran tentang laba untuk para

pemegang saham sebagai prosentase dari penjualan. Rasio ini dapat

diinterpretasikan juga sebagai kemampuan perusahaan menekan biaya-

biaya di perusahaan pada periode tertentu. Menurut Salno dan Baridwan

(2000) dalam Suwito dan Arleen (2005) Net Profit Margin diduga

mempengaruhi perataan laba, karena secara logis margin ini terkait

langsung dengan objek perataan penghasilan.

H3 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Net Profit Margin

terhadap tindakan perataan laba pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4. Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Praktik Perataan Laba

Debt to Equity Ratio adalah rasio antara total hutang terhadap total

modal. Perusahaan mengalami default (tidak mampu melunasi

kewajibannya pada saat jatuh tempo) karena kesulitan keuangan.

Perusahaan yang mengalami hal seperti ini sangat rentan melakukan

perataan laba. Praktik perataan laba dilakukan ketika perusahaan

terancam default, diantaranya dengan memilih metode akuntansi yang

dapat meningkatkan labanya. Dengan DER yang tinggi mengakibatkan

perusahaan mengalami kesulitan untuk memperoleh dana tambahan

dengan melakukan pinjaman. Hal ini tentunya sangat wajar karena

Page 48: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

kreditur menolak meminjamkan uang lebih banyak sebab kreditur

memerlukan pinjaman atas dana yang dipinjamkan (Masodah, 2007).

H4 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Debt to Equity Ratio

terhadap tindakan perataan laba pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Page 49: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengujian hipotesis karena

menjelaskan beberapa hubungan tertentu, atau menetapkan perbedaan

antar kelompok atau independensi dari dua faktor atau lebih faktor

dalam suatu objek yang diteliti (Sularso, 2003:30). Pada penelitian ini,

peneliti mencoba menguji apakah Ukuran Perusahaan, Return on Asset,

Net Profit Margin, dan Debt to Equity Ratio sebagai variabel independen

berpengaruh terhadap perataan laba sebagai variabel dependen.

2. Keadaan Lingkungan Peneliti

Peneliti ini dilakukan pada keadaan yang sesungguhnya, tanpa campur

tangan peneliti atau noncontived yang berupa field study. Peneliti

mengamati kejadian sesungguhnya yang terjadi sesuai fakta yang ada

(Sularso, 2003:31). Peneliti menggunakan data berupa laporan keuangan

yang diterbitkan oleh perusahaan yang dipublikasikan.

37

Page 50: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

B. Populasi, Sampel, Teknik Sampling

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan kelompok orang, kejadian atau hal minat

yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006:121). Populasi dalam

penelitian ini adalah Perusahaan Sektor Manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu selama tahun 2007 sampai

dengan tahun 2010.

2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah subkelompok atau sebagian dari populasi. Sampel terdiri

atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Dengan mempelajari

sampel, peneliti akan mampu menarik kesimpulan yang dapat

digeneralisasikan terhadap populasi penelitian (Sekaran, 2006:121).

Teknik penarikan sampel penelitian ini adalah dengan menggunakan

metode purposive judgement sampling yaitu sampel dipilih atas dasar

kesesuaian karakteristik sampel dengan kriteria pemilihan sampel yang

telah ditentukan. Adapun kriteria-kriteria penentuan sampel dalam

penelitian yaitu:

a. Perusahaan yang diteliti adalah perusahan sektor industri manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (karena perusahaan dalam

satu jenis industri yaitu manufaktur yang cenderung memiliki

karakteristik akrual yang hampir sama).

Page 51: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

b. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan dari tahun 2007-

2010.

c. Perusahaan yang laporan keuangannya dari tahun 2007-2010 tidak

merugi. Karena penelitian ini bertujuan untuk melihat praktik

perataan laba.

d. Perusahaan tidak melakukan company restructuring seperti akuisisi

dan merger serta perusahaan tidak mengalami perubahan kelompok

industri, agar terlihar secara jelas pemerataan penghasilan bersih /

laba. Bila perusahaan melakukan akuisisi dan merger selama periode

pengamatan, maka akan mengakibatkan variabel-variabel dalam

penelitian mengalami perubahan yang tidak sebanding dengan

periode sebelumnya.

C. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel

1. Variabel Independen

Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel

dependen, baik positif maupun negatif, perubahan yang terjadi dalam

variabel dependen disebabkan oleh variabel dependen (Sularso, 2003:17).

Pada penelitian ini menggunakan lima variabel yang diduga menentukan

variabilitas tindakan perataan laba pada perusahan sektor manufaktur

yaitu Ukuran Perusahaan, Return on Asset, Net Profit Margin, dan Debt

to Equity Ratio. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat

diuraikan sebagai berikut:

Page 52: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

a. Ukuran perusahaan

Ukuran perusahaan dihitung dengan logaritma natural dari total

aktiva (Budiasih, 2009). Logaritma Natural dapat dihitung sebagai

berikut.

Ukuran perusahaan = Ln Total Aktiva

b. Return on Asset

Return on Asset mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan

laba dengan menggunakan total aset (kekayaan) yang dipunyai

perusahaan setelah disesuaikan dngan biaya-biaya untuk mendanai

aset tersebut. ROA bisa diinterprestasikan sebagai hasil dari

serangkaian kebijakan perusahaan (strategi) dan pengaruh dari

faktor-faktor lingkungan (enviromental factors) (Hanafi dan Abdul,

2003:159)

Return on Asset diukur dengan rasio antara laba bersih sebelum

pajak (EBIT) dengan jumlah aktiva (Masodah, 2007).

c. Net Profit Margin

Dalam Suwito dan Arleen (2005) Net Profit Margin diukur dengan

rata-rata rasio antara laba bersih setelah pajak dengan total

penjualan. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio

dengan rumus:

Page 53: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

d. Debt to Equity Ratio

Merupakan perbandingan antara hutang – hutang dan ekuitas dalam

pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri,

perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibanya. Rasio ini dapat

dihitung dengan rumus yaitu :

2. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel utama yang diteliti oleh peneliti.

Tujuan penelitian adalah untuk memahami dan mendeskrisipkan variabel

dependen, atau untuk menjelaskan variabilitasnya, ataupun

memprediksikannya (Sularso, 2003:17).

Dalam penelitian ini sebagai variabel dependen adalah praktik perataan

laba. Praktik perataan laba diukur dengan menggunakan Indeks Eckel.

Indeks Eckel akan membedakan antara perusahaan-perusahaan yang

melakukan praktik perataan laba dengan yang tidak melakukan perataan

laba. Laba yang digunakan untuk menghitung indeks Eckel adalah net

income. Hal tersebut didasarkan atas adanya kecenderungan perhatian

dari investor atas nilai laba paling akhir yang diperoleh oleh suatu

perusahaan (Prabayanti dan Gerianta, 2010).

Page 54: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Tindakan perataan laba diuji dengan Indeks Eckel (1981) dalam Suwito

dan Arleen (2005). Indeks perataan laba dihitung sebagai berikut:

Dimana:

∆I : Perubahan laba dalam satu periode

∆S : Perubahan pendapatan dalan satu periode

CV : Koefisien variasi dari variabel yaitu standar deviasi dibagi dengan

nilai yang diharapkan.

CV ∆I dan CV ∆S dapat dihitung sebagai berikut:

Atau

Dimana:

∆x : Perubahan penghasilan bersih / laba (I) atau pendapatan (S) antara

tahun n-1.

∆X : Rata-rata perubahan penghasilan bersih atau laba (I) atau

pendapatan (S) antara tahun n-1.

N : Banyaknya tahun yang diamati.

Page 55: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala nominal. Kelompok

perusahaan yang melakukan tindakan perataan laba diberi nilai 1,

sedangkan kelompok perusahaan yang tidak melakukan perataan laba

diberi nilai 0. Kriteria perusahaan yang diindikasikan melakukan atau

tidak melakukan perataan laba sebagai berikut :

a. Perusahaan diindikasikan melakukan praktik perataan laba apabila

indeks perataan laba lebih kecil daripada 1 (CV∆I < CV∆S).

b. Perusahaan dindikasikan tidak melakukan praktik perataan laba

apabila indeks perataan laba lebih besar daripada 1 (CV∆I > CV∆S).

Menurut Albercht dan Richardson (1990) dalam Anggraini (2005)

kelebihan Indeks Eckel antara lain:

a. Indeks ini hanya mengukur varaibilitas yang dilaporkan tanpa

menggunakan prediksi laba sehingga hasilnya tidak mudah

dipengaruhi oleh model-model prediksi laba.

b. Indeks ini tidak menggunakan baik pengujian univariate maupun

multivariate atas biaya.

c. Laba dan penjualan yang diuji adalah laba dan penjualan untuk

beberapa waktu.

D. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder. Data sekunder adalah Interpretasi dari data primer. Ensiklopedi,

buku teks, buku pegangan, artikel di majalah atau koran, dan sebagian besar

Page 56: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

pemberitaan di media massa dianggap sebagai sumber informasi sekunder

(Cooper dan Pamela, 2006:180). Data sekunder dari penelitian ini terdiri dari

data yang diambil dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD)

mengenai laporan keuangan perusahaan Sektor Industri Manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu selama tahun 2007

sampai dengan tahun 2010.

E. Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini menggunakan sumber data sekunder, jadi teknik

pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung

terhadap laporan keuangan tahunan pada perusahaan yang menjadi sampel

penelitian.

F. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

analisis data kuantitatif dengan menggunakan program SPSS sebagai alat

untuk menguji data tersebut. Metode statistik yang digunakan dalam

pengujian hipotesa penelitian ini adalah statistik deskriptif ( seperti mean dan

deviasi standar). Metode statistik yang kedua adalah statistik inferensi yaitu

berupa (1) pengujian unvariate berupa Mann-Whitney test, T-Test dan (2)

pengujian multivariate, berupa regresi logistik (logistic regression).

1. Statistik Deskriptif

Page 57: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang

dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi)

(Ghozali, 2009:19). Statistik deskriptif merupakan statistik yang

menggambarkan atau mendiskripsikan data menjadi sebuah informasi

yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami.

2. Pengujian Univariate

Pengujian univariate digunakan untuk mengetahui perbedaan sistematik

yang signifikan terhadap variabel independen diantara perusahaan yang

melakukan perataan laba. Pengujian univariate ini antara lain:

a. One Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Di dalam proses menentukan jenis pengujian univariate yang akan

dipakai, diperlukan uji normalitas data dari masing-masing variabel.

Pengujian normalitas ini dilakukan dengan One Sample

Kolmogorov-Smirnov Test.

One Sample Kolmogorov-Smirnov Test ini bertujuan untuk menguji

hipotesa bahwa tidak ada beda antara dua buah distribusi, atau untuk

menentukan apakah data dari masing-masing variabel telah

terdistribusi secara normal (Yusuf dan Soraya, 2004). Tingkat

signifikansi α yang digunakan dalam penelitian adalah 5% (0,05),

jika p<0,05 maka data tersebut berdistribusi tidak normal dan apabila

p>0,05 maka data tersebut berdistribusi normal.

Page 58: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Apabila data yang data yang akan diuji berdistribusi normal, maka

akan diuji lebih lanjut dengan pengujian univariate secara

parametrik (t-test) sedangkan bila data berdistribusi tidak normal

maka selanjutnya akan dilakukan pengujian univariate secara non-

parametrik (Mann-Whitney test) (Wijayanti dan Sovi, 2008).

b. Two Independent Sample T-Test

Uji-t Dua Sample Independen (Independent-Sample T-Test)

digunakan untuk membandingkan selisih dua purata (mean) dari dua

sampel independen dengan asumsi data terdistribusi normal (Uyanto,

2009:137).

Tingkat signifikansi α yang digunakan dalam penelitian adalah 5%

(0,05). Dalam Pengujian hipotesis, kriteria untuk menolak atau

menerima Ho berdasarkan ρ value atau Asymp.sig (nilai

signifikansinya) adalah sebagai berikut:

Jika ρ value < α (0,05), maka Ho ditolak

Jika ρ value ≥ α (0,05), maka Ho tidak dapat ditolak (Ho diterima)

c. Uji Mann-Whitney

Uji Mann-Whitney merupakan uji statistika non-parametrik. Uji

Mann-Whitney merupaka alternatif dari T-Test. Uji Mann-Whitney

digunakan untuk membandingkan dua sampel independen dengan

skala ordinal atau skala interval tapi tidak terdistribusi secara normal

(Uyanto, Stanislaus S., 2009:321).

Page 59: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Tingkat signifikansi α yang digunakan dalam penelitian adalah 5%

(0,05). Dalam Pengujian hipotesis, kriteria untuk menolak atau

menerima Ho berdasarkan ρ value atau Asymp.sig (nilai

signifikansinya) adalah sebagai berikut:

Jika ρ value < α (0,05), maka Ho ditolak

Jika ρ value ≥ α (0,05), maka Ho tidak dapat ditolak (Ho diterima)

3. Pengujian Multivariate

Pengujian multivariate dilakukan dengan menggunakan regresi logistik

untuk mengetahui apakah ukuran perusahaan, Return on Asset, Net Profit

Margin, dan Debt to Equity Ratio perusahaan berpengaruh terhadap

praktik perataan laba.

Pengujian hipotesis dengan metode statistik binary logistic regression

digunakan jika variabel dependen merupakan variabel dummy yang

berskala nominal, sementara variabel indepennya dapat berskala nominal,

rasio dan interval (Suwito dan Arleen, 2005).

Regresi Logistik dapat digunakan untuk memodelkan hubungan antara

dua kategori (binary) variabel hasil (variabel dependen/terikat) dan dua

atau lebih variabel penjelas (variabel independen/bebas). Estimasi model

regresi logistik untuk masing variabel bebas memberikan perkiraan efek

variabel tersebut terhadap variabel terikat setelah menyesuaikannya

dengan variabel bebas lainnya pada permodelan tersebut (Cath Roberts,

Rachel Dolman, Anne Kingdon, 2007) yang dikutip dalam (Yamin dan

Heri, 2009:95)

Page 60: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Regresi logistik adalah analisis untuk memperkirakan suatu hasil

berdasarkan pada perubahan nilai-nilai variabel independen. Atau untuk

memperkirakan kemungkinan (odds) berdasar masing-masing nilai

variabel independen. Analisis ini sebenarnya sama dengan regresi linier

hanya saja variabel dependen yang digunakan adalah dikotomi (dummy

variabel) (Priyatno, 2009:106).

Pengujian Regresi Logistik ini dilakukan dengan dua tahap, yaitu

pengujian secara serentak dan pengujian secara terpisah. Menurut Yusuf

dan Soraya (2004) model logit yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Status = a + b(SIZE) + c (ROA) + d(NPM) + e(DER)

Dimana:

Status : Status perubahan laba perusahaan, 0 untuk perusahaan yang

melakukan perataan laba dan 1 untuk perusahaan yang tidak

melakukan perataan laba.

a : Koefisien konstanta

b : Koefisien ukuran perusahaan

c : Koefisien Return on Asset

d : Koefisien Net Profit Margin

e : Koefisien Debt to Equity Ratio

SIZE : Ukuran Perusahaan

ROA : Return on Asset

NPM : Net Profit Margin

DER : Debt to Equity Ratio

Page 61: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

a. Pengujian secara serentak

Pengujian secara serentak adalah pengujian multivariate yang

dilakukan dengan menggunakan regreai logistik berganda yang

dilakukan secara bersama-sama (serentak) untuk keempat variabel.

Untuk pengujian ini, tingkat signifikansi sebesar 5% (0,05) dan dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

Jika ρ value < α (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima

Jika ρ value ≥ α (0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak

b. Pengujian secara terpisah

Untuk lebih meyakinkan hasil yang diperoleh dari pengujian

multivariate secara serentak, maka dilakukan pengujian multivariate

secara terpisah dengan mengeluarkan salah satu atau lebih variabel

independen dari pengujian sebelumnya.

Untuk pengujian multivariate secara terpisah yang pertama, variabel

yang pertama kali dikeluarkan adalah variabel yang memiliki nilai ρ

paling besar. Pengujian secara terpisah selanjutnya akan

mengeluarkan variabel independen yang memiliki nilai ρ di bawah

nilai ρ yang telah dikeluarkan sebelumnya hingga pada akhirnya

pengujian hanya dilakukan terhadap variabel independen yang

memiliki nilai ρ terkecil.

Page 62: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Pendahuluan

Teknik penarikan sampel penelitian ini adalah dengan menggunakan

metode purposive judgement sampling yaitu sampel dipilih atas dasar

kesesuaian karakteristik sampel dengan kriteria pemilihan sampel yang telah

ditentukan. Berdasarkan karakteristik pemilihan sampel diperoleh perusahaan

yang akan digunakan sebagai sampel penelitian dan disajikan dalam tabel

berikut ini:

Tabel IV.1 Perolehan sampel penelitian

Sumber: Data Olahan 2012

Berdasarkan kriteria sampel yang telah ditetapkan, maka jumlah

sampel yang terpilih sebanyak 62 perusahaan merupakan 41,89% dari

seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama

periode waktu 2007-2010.

Kriteria Jumlah

Jumlah sampel awal 148 Emiten yang tidak menerbitkan laporan keuangan tahun 2007-2010 (2) Emiten yang mengalami kerugian tahun 2007-2010 (34) Emiten yang melakukan akuisisi atau merger selama tahun periode tahun 2007-2010, melakukan retrukturisasi, dan mengalami perubahan kelompok usaha. (50) Jumlah sampel akhir 62

Page 63: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Data sampel dan tabulasi data yang digunakan dalam penelitian ini

ada pada lampiran, sedangkan diskripsi dari masing-masing variabel akan

disajikan berikut ini. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan terlebih

dahulu untuk mengetahui apakah suatu perusahaan melakukan perataan laba

atau tidak. Perhitungan dengan menggunakan rumus Indeks Eckel akan

dilakukan untuk melihat jumlah perusahaan yang mengindikasikan telah

melakukan perataan laba.

B. Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang

dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi).

Hasil uji statistik deskriptif disajikan di dalam tabel IV.2.

S

Sumber: Data olahan 2012

Tabel IV.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation

Size 62 11.1200 18.2500 14.1410968 1.5102043 ROA 62 .0086 .5371 .129024 .1081590 NPM 62 .0065 .4032 .075702 .0698347 DER 62 .1500 14.9900 1.388387 1.95787904 Valid N (listwise)

62

50

Page 64: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Variabel Ukuran Perusahaan (size), semakin besar nilainya maka

semakin besar pula perusahaan tersebut karena aset yang dimilikiknya

semakin banyak. Pada perusahaan manufaktur yang terkecil adalah 11,12

dan nilai yang terbesar adalah 18,25 dengan nilai rata-rata sebesar

14,1411. Hal ini berarti jumlah aset yang dimiliki oleh perusahaan yang

paling kecil sebesar 11,12 dan aset yang dimiliki perusahaan yang terbesar

adalah 18,25. Standar deviasi sebesar 1,5102 menunjukkan variasi yang

terdapat dalam ukuran perusahaan.

Pada variabel Return On Asset (ROA) perusahaan, semakin besar variabel

tersebut, maka nilai perbandingan laba terhadap total asset semakin besar.

Dalam perusahaan manufaktur, nilai yang terkecil adalah 0,086 dan nilai

yang terbesar adalah 0,5371 dengan nilai rata-rata sebesar 0,129024. hal

ini berarti perusahaan sampel mempunyai perbandingan antara laba dan

total aset paling sedikit adalah 8,6% , dan perusahaan yang memiliki

perbandingan antara laba dengan total aset terbesar adalah 53,71% dengan

rata-rata perusahaan mempuntai rasio return on asset (ROA) tersebut

sebesar 12,9%. Dengan standar deviasi sebesar 0, 1081590 menunjukkan

variasi yang terdapat dalam ratio return on asset (ROA).

Pada variabel Net Profit Margin (NPM), semakin besar variabel tersebut,

maka nilai perbandingan antara laba bersih terhadap total penjualan

semakin besar. Dalam perusahaan manufaktur nilai yang terkecil adalah

0,0065 dan nilai yang terbesar adalah 0,4032 dengan nilai rata-rata sebesar

0, 075702. Hal ini berarti perusahaan sampel mempunyai perbandingan

antara laba bersih dan total penjualan paling sedikit adalah 0,65% , dan

Page 65: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

perusahaan yang memiliki perbandingan antara laba bersih dan total

penjualan terbesar adalah 40,32% dengan rata-rata perusahaan mempuntai

rasio Net Profit Margin (NPM) tersebut sebesar 7,57%. Dengan standar

deviasi sebesar 0,0698347 menunjukkan variasi yang terdapat dalam rasio

Net Profit Margin (NPM)).

Pada variabel Debt to Equity Ratio (DER), semakin besar variabel

tersebut, maka nilai perbandingan antara total hutang terhadap total ekuitas

semakin besar. Dalam perusahaan manufaktur nilai yang terkecil adalah

0,15 dan nilai yang terbesar adalah 14,99 dengan nilai rata-rata sebesar

1,388387. Hal ini berarti perusahaan sampel mempunyai perbandingan

antara total hutang terhadap total ekuitas paling sedikit adalah 15% , dan

perusahaan yang memiliki perbandingan antara laba bersih dan total

penjualan terbesar adalah 1499% dengan rata-rata perusahaan mempuntai

rasio Debt to Equity Ratio (DER) tersebut sebesar 138,84%. Dengan

standar deviasi sebesar 1.95787904 menunjukkan variasi yang terdapat

dalam rasio Debt to Equity Ratio (DER).

2. Pengujian Univariate

Analisis univariate yang digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan

rata-rata dari variabel besaran perusahaan, return on asset, net profit

margin, dan debt to equity ratio diantara perusahaan yang melakukan

perataan laba dan tidak melakukan perataan laba, dilakukan dengan uji two

independent sample t-test bila asumsi normalitas terpenuhi atau teknik

Page 66: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

nonparametrik uji mann-whitney apabila asumsi normalitas tidak

terpenuhi.

a. One Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pengujian ini merupakan langkah awal dalam pengujian univariate.

Uji kolmogorov ini dimaksudkan untuk menguji hipotesa bahwa data

dari masing-masing variabel telah terdistribusi secara normal sehingga

akan diketahui pengujian apa yang akan digunakan selanjutnya untuk

meguji hipotesis yang timbul dalam penelitian ini berdasarkan

normalitas dari masing-masing variabel. Tingkat signifikansi yang

akan digunakan dalam pengujian ini sebesar 5% atau 0,05. Adapun

hasil uji normalitas variabel tersaji dalam tabel IV.3 berikut:

Tabel IV.3 Hasil Pengujian One-Sample Kolmogorov Smirnov

No. Variabel Asymp.Sig. (2-tailed)

Keterangan Distribusi

1 Size 0.892 ρ > 0,05 Normal 2 ROA 0.224 ρ > 0,05 Normal 3 NPM 0.052 ρ > 0,05 Normal 4 DER 0 ρ > 0,05 Tidak Normal

Sumber: Data olahan 2012

Berdasarkan tabel IV.3 di atas, dapat diketahui dengan melihat nilai

Asymp.Sig. (2-tailed) dengan α 0,05 (5%) bahwa untuk variabel

independen ukuran perusahaan (size), return on asset (ROA) dan net

profit margin (NPM) memiliki nilai probabilita atau ρ lebih dari 0,05.

Page 67: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Oleh karena itu ukuran perusahaan (size), return on asset (ROA) dan

net profit margin (NPM) terdistribusi secara normal. Pengujian

univariate yang akan digunakan selanjutnya adalah dengan analisis

Two Independent Sample T-Test.

Sedangkan pada variabel independen Debt to Equity Ratio (DER)

memiliki nilai probabilita atau ρ kurang dari 0,05. Karenanya Debt to

Equity Ratio (DER) tidak terdistribusi secara normal. pengujian

univariate yang akan digunakan pada variabel tersebut adalah

nonparametrik yaitu Mann.Whitney Test.

b. Two Independent Sample T-Test dan Uji Mann-Whitney

Dengan tingkat signifikansi (α) sebesar 5% (0,05), maka hasil

pengujian univariate yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Tabel IV.4 Hasil Pengujian Univariate

No. Variabel Pengujian Asymp.Sig. (2-tailed) Keterangan Ho

1 Size T-Test 0,252 ρ > 0,05 Diterima 2 ROA T-Test 0,499 ρ > 0,05 Diterima 3 NPM T-Test 0,834 ρ > 0,05 Diterima

4 DER Mann-

Whitney 0,213 ρ > 0,05 Diterima Sumber: Data Olahan 2012

Berdasarkan Tabel IV.4 di atas dapat dilihat bahwa variabel ukuran

perusahaan (size), return on asset (ROA), net profit margin (NPM)

dan debt to equity ratio (DER) memiliki nilai probabilitas (ρ value)

atau Asymp.Sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05. ini berarti bahwa

Page 68: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

secara statistik keempat variabel tersebut tidak signifikan pada derajat

signifikansi 0,05. Hal ini mengakibatkan Ho pada keempat variabel

tersebut diterima, hal ini berarti bahwa tidak terdapat perbedaan rata-

rata pada keempat variabel tersebut diantara perusahaan yang

melakukan praktik perataan laba dengan perusahaan yang tidak

melakukan praktik peratan laba.

3. Pengujian Multivariate

Pengujian multivariate digunakan untuk mengetahui apakah variabel-

variabel independen berupa ukuran perusahaan (size), return on asset

(ROA), net profit margin (NPM) dan debt to equity ratio (DER)

berpengaruh terhadap praktik perataan laba. Pengujian multivariate

dilakukan dengan menggunakan regresi logistik berganda (Multiple

Logistic Regression Model). Pengujian ini dilakukan dengan 2 tahap,

yaitu dengan pengujian secara serentak dan pengujian secara terpisah.

a. Pengujian Secara Serentak

Pengujian secara serentak ini dilakukan dengan menggunkan

regresi logistik berganda (Multiple Logistic Regression Model)

yang dilakukan secara bersama-sama untuk keempat variabel,

yaitu ukuran perusahaan (size), return on asset (ROA), net profit

margin (NPM) dan debt to equity ratio (DER). Dengan tingkat

signifikansi (α) yang digunakan adalah 5% (0,05), hasil dari

pengujian multivariate secara serentak ini adalah sebagai berikut:

Page 69: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Tabel IV.5 Hasil pengujian Multivariate Secara Serentak

Sumber: Data Olahan 2012

Sumber: Data Olahan 2012

Berdasarkan Tabel IV.6, dibentuk persamaan regresi dan

didapatkan persamaan regresi sebagai berikut:

= -3,444 + 0,26 SIZE - 3,336ROA + 1,232 NPM – 0,072 DER

Size dan net profit margin (NPM) memiliki koefisien sebesar 0,26

dan 1,232 dengan tanda positif, maka variabel ukuran perusahaan

(Size) dan net profit margin (NPM) memiliki pengaruh positif

terhadap perataan laba. Variabel return on asset (ROA) dan debt

Variabel p-value Keterangan Ho Size 0,166 ρ > 0,05 Diterima ROA 0,342 ρ > 0,05 Diterima NPM 0,813 ρ > 0,05 Diterima

DER 0,617 ρ > 0,05 Diterima

Tabel IV.6 Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Step 1a

Size 0.26 0.188 1.917 1 0.166 1.297 ROA -3.336 3.514 0.901 1 0.342 0.036 NPM 1.232 5.204 0.056 1 0.813 3.428 DER -0.072 0.144 0.249 1 0.617 0.931 Constant -3.444 2.573 1.792 1 0.181 0.032

Page 70: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

to equity ratio (DER) memiliki koefisien masing-masing sebesar

-3,336 dan -0,072 dengan tanda negatif, maka variabel return on

asset (ROA) dan debt to equity ratio (DER) memiliki pengaruh

negatif terhadap pertaan laba.

Dari hasil pengujian multivariate serentak yang ditampilkan pada

Tabel. IV.5 diperoleh nilai ρ untuk masing-masing variabel

independen yaitu ukuran perusahaan (size), return on asset

(ROA), net profit margin (NPM) dan debt to equity ratio (DER)

adalah lebih besar dari 0,05 (5%). Hal ini berarti bahwa Ho untuk

semua variabel tersebut diterima dan menolak Ha atau dengan

kata lain, keempat variabel independen tersebut tidak memiliki

hubungan atau pengaruh terhadap praktik perataan laba yang

dilakukan perusahaan yang menjadi sampel.

Koefisien determinasi (R2) ini merupakan modifikasi dari Cox &

Snell R Square yang menghasilkan nilai antara 0 dan 1. R2 milik

Negelkerke inilah yang paling banyak digunakan sebagai dasar

interpretasi. Pada Tabel IV.7, ditunjukkan nilai Negelkerke’s R2

atas variabel ukuran perusahaan (size), return on asset (ROA), net

profit margin (NPM) dan debt to equity ratio (DER) sebesar

5,7%. Hal ini berarti bahwa 5,7% variasi dari perataan laba dapat

dijelaskan dari variabel bebas ukuran perusahaan (size), return on

asset (ROA), net profit margin (NPM) dan debt to equity ratio

(DER). Sedangkan sisanya sebesar 94,3% (100%-5,7%) dapat

dijelaskan oleh sebab-sebab lain.

Page 71: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Tabel IV.7 Model Summary

Step -2 Log

likelihood Cox & Snell R

Square Nagelkerke R

Square 1 82.684a 0.042 0.057 Sumber: Data Olahan 2012

Untuk mendapatkan hasil yang lebih meyakinkan dari pengujian

multivariate serentak, selanjutnya akan dilakukan pengujian

multivariate secara terpisah (backward stepwise).

b. Pengujian Secara Terpisah

Analisis multivariate secara terpisah (backward stepwise) berarti

bahwa pengaruh keempat variabel yaitu ukuran perusahaan (size),

return on asset (ROA), net profit margin (NPM) dan debt to

equity ratio (DER) akan diestimasi secara bertahap (stepwise),

dimulai dengan memasukkan keempat variabel tersebut ke dalam

model pada tahap pertama, kemudian bergerak mundur

(backward), mengeluarkan satu variabel yang memiliki nilai

probabilitas terbesar dan lebih besar dari 0,05 pada tahap kedua.

Proses ini terus berlanjut ke tahap berikutnya dan berakhir dimana

tidak ada lagi variabel yang dikeluarkan dari model karena nilai ρ

lebih kecil dari 0,05. jadi hanya variabel yang mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap praktik perataan laba

(Syahriana, 2006).

Page 72: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Untuk pengujian multivariate secara terpisah yang pertama,

variabel independen yang pertama kali dikeluarkan adalah yang

memiliki ρ paling besar, dalam hal ini adalah net profit margin

(NPM) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,813. Dengan tingkat

signifikansi (α) sebesar 0,05, maka hasil yang diperoleh dari

pengujian multivariate secara terpisah tahap pertama adalah

sebagai berikut:

Tabel IV.8 Hasil pengujian Multivariate Secara Terpisah Tahap I

Variabel p-value Keterangan Ho Size 0,162 ρ > 0,05 Diterima ROA 0,296 ρ > 0,05 Diterima DER 0,586 ρ > 0,05 Diterima

Sumber: Data Olahan 2012

Dari Tabel IV.8 di atas, dapat dilihat bahwa apabila variabel net

profit margin (NPM) dikeluarkan dari pengujian, nilai ρ untuk

ukuran perusahaan (size), return on asset (ROA), dan debt to

equity ratio (DER) masih lebih besar daripada 0,05 yang berarti

Ho dari ketiga variabel diterima dan Ha ditolak. Hal ini juga

membuktikan bahwa ketiga variabel tersebut tidak berpengaruh

pada praktik perataan laba.

Pengujian multivariate secara terpisah tahap selanjutnya akan

mengeluarkan variabel independen yang memiliki ρ dibawah nilai

ρ yang telah dikeluarkan sebelumnya. Dalam hal ini debt to equity

ratio (DER) yang memiliki nilai ρ sebesar 0,586 yang lebih kecil

daripada net profit margin (NPM). Dengan tingkat signifikansi

Page 73: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

(α) sebesar 0,05, maka hasil yang diperoleh dari pengujian

multivariate secara terpisah tahap kedua adalah sebagai berikut:

Tabel IV.9 Hasil pengujian Multivariate Secara Terpisah Tahap 2

Sumber: Data Olahan 2012

Dari Tabel IV.9 di atas, dapat dilihat bahwa apabila variabel debt

to equity ratio (DER) dikeluarkan dari pengujian, nilai ρ untuk

ukuran perusahaan (size), dan return on asset (ROA), masih tetap

sama yaitu lebih besar daripada 0,05 yang berarti Ho dari kedua

variabel diterima dan Ha ditolak. Hal ini juga membuktikan

bahwa ukuran perusahaan (size), dan return on asset (ROA) tetap

tidak berpengaruh pada praktik perataan laba.

Tahap terakhir dari pengujian multivariate secara terpisah ini

adalah dengan mengeluarkan variabel independen yang memiliki

nilai ρ lebih kecil daripada nilai ρ dari debt to equity ratio (DER),

dalam hal ini return on asset (ROA) yang memiliki nilai ρ sebesar

0,341. Dengan tingkat signifikansi (α) sebesar 0,05, maka hasil

yang diperoleh dari pengujian multivariate secara terpisah tahap

ketiga adalah sebagai berikut:

Variabel p-value Keterangan Ho Size 0,185 p > 0,05 Diterima ROA 0,341 p > 0,05 Diterima

Page 74: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Tabel IV.10 Hasil pengujian Multivariate Secara Terpisah Tahap 3

Sumber: Data Olahan 2012

Dari Tabel IV.10 di atas, dapat dilihat walaupun variabel return

on asset (ROA) dikeluarkan dari pengujian, nilai ρ untuk ukuran

perusahaan (size) masih tetap sama yaitu lebih besar daripada

0,05 yang berarti Ho dari variabel ukuran perusahaan (size)

diterima dan Ha ditolak.Ini didukung dengan adanya kenaikan

nilai signifikansi daro 0,185 menjadi 0,250. Hal ini juga

membuktikan bahwa ukuran perusahaan (size), tetap tidak

berpengaruh pada praktik perataan laba. Dengan demikian

terbukti bahwa ukuran perusahaan (size), return on asset (ROA),

net profit margin (NPM) dan debt to equity ratio (DER) tidak

berpengaruh terhadap perataan laba.

Dari pengujian multivariate secara serentak maupun multivariate

scara terpisah dapat dilihat memang terjadi konsistensi bahwa

ukuran perusahaan (size), return on asset (ROA), net profit

margin (NPM) dan debt to equity ratio (DER) tidak berpengaruh

terhadap perataan laba.

Variabel p-value Keterangan Ho Size 0,250 p > 0,05 Diterima

Page 75: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

C. Intrepetasi Hasil

1. Perataan Laba (Income Smoothing)

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap 62 sampel

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

periode tahun 2007-2010, diperoleh hasil yang menggambarkan tingkat

perataan laba pada lampiran Daftar Perusahaan yang Melakukan Perataan

Laba. Dari lampiran tersebut dapat diketahui bahwa dari 62 perusahaan

manufaktur yang dijadikan sampel, terdapat 28 perusahaan yang

melakukan perataan laba dan 34 perusahaan tidak melakukan perataan

laba. Nilai Indeks Eckel perusahaan manufaktur yang paling kecil

didapatkan sebesar -131,4375 yang diperoleh dari perbandingan

koefisien variasi (CV) perubahan laba dalam suatu periode (∆I) dan

koefisien variasi (CV) perubahan penjualan dalam suatu periode pada

perusahaan Langgeng Makmur Industri Tbk. Nilai indeks Eckel yang

terbesar 567 pada perusahaan Multisrada Arah sarana Tbk.

2. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap tindakan Perataan Laba

Berdasarkan hasil pengujian Multivariate dengan menggunakan binary

logistic regression yang dilakukan secara serempak maupun secara

terpisah menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan tidak

berpengaruh terhadap praktik perataan laba perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2010. Dalam penelitian

Azhari (2009) tidak berpengaruhnya ukuran perusahaan terhadap

Page 76: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

perataan laba karena investor mengabaikan asumsi bahwa perusahaan

besar selalu memiliki total aktiva yang besar. selain itu, semakin besar

perusahaan maka kecenderungan pengawasan atau audit dilakukan secara

ketat dan kompeten. Terbukti dari binary logistic regression secara

serempak dengan nilai probabilitas (ρ value) sebesar 0,166 lebih besar

dari 0,05 dan binary logistic regression secara bertahap pada tahap

pertama sebesar 0,162, tahap kedua sebesar 0,185 dan tahap ketiga

sebesar 0,250 masih lebih besar dari 0,05. Dengan demikian H1 yang

berbunyi “Terdapat pengaruh yang signifikan antara Ukuran Perusahaan

terhadap praktik perataan laba” tidak dapat diterima (ditolak).

Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Budhijono

(2006) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap praktik perataan laba. Namun, hasil

penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan

Wijayanti dan Sovi (2008) tidak berhasil membuktikan bahwa ukuran

perusahaan merupakan faktor pendorong terjadinya praktik perataan laba.

Demikian pula penelitian yang dilakukan Juniarti dan Corolina (2005)

dan Budhijono (2006), kedua peneliti ini juga tidak berhasil

membuktikan bahwa ukuran perusahaan dapat dikaitkan dengan adanya

praktik perataan laba.

3. Pengaruh Return on Asset (ROA) terhadap tindakan Perataan Laba

Berdasarkan hasil pengujian Multivariate dengan menggunakan binary

logistic regression yang dilakukan secara serempak maupun secara

Page 77: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

terpisah menunjukkan bahwa variabel return on asset (ROA) tidak

berpengaruh terhadap praktik perataan laba perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2010. Dalam penelitian

Azhari (2009) tidak berpengaruhnya return on asset terhadap perataan

laba diduga karena investor mengabaikan ROA yang ada secara

maksimal, membuat manajemen menjadi termotivasi untuk melakukan

perataan laba dengan menggunakan variabel tersebut. ROA

menggunakan rasio laba sebelum pajak dibagi dengan total aktiva. Pada

perusahaan yang belum melakukan pembayaran pajak akan mudah

terdeteksi dari data yang ada di kantor pajak sehingga perusahaan akan

mendapatkan sanksi. Manajemen menilai variabel ROA dirasa kurang

efektif untuk melakukan perataan laba. Terbukti dari uji logistic

regresion secara serempak dengan nilai probabilitas (ρ value) sebesar

0,342 lebih besar dari 0,05 dan logistic regression secara bertahap pada

tahap pertama sebesar 0,296 dan tahap kedua sebesar 0,341 masih lebih

besar dari 0,05. Dengan demikian H2 yang berbunyi “Terdapat pengaruh

yang signifikan antara Return on Asset terhadap praktik perataan laba”

tidak dapat diterima (ditolak).

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Masodah (2007), Aji dan Aria (2010), Budiasih (2009)

dan Syahriana (2006) yang tidak berhasil membuktikan bahwa return on

asset (ROA) dapat mempengaruhi secara signifikan terhadap praktik

perataan laba.

Page 78: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

4. Pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap tindakan Perataan Laba

Berdasarkan hasil pengujian Multivariate dengan menggunakan binary

logistic regression yang dilakukan secara serempak maupun secara

terpisah menunjukkan bahwa variabel Net Profit Margin (NPM) tidak

berpengaruh terhadap praktik perataan laba perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2010. Dalam penelitian

Farlina (2010) tidak berpengaruhnya NPM dapat dipengaruhi oleh

tingkat dari laba setelah pajak yang dihasilkan oleh perusahaan dan juga

tingkat penjualannya. Apabila laba yang dihasilkan kecil walau dengan

total penjualan yang tetap maka nilai NPM yang dihasilkan pun menjadi

rendah. Selain itu, dalam NPM ini berhubungan dengan faktor-faktor

biaya. Terbukti dari uji logistic regresion secara serempak dengan nilai

probabilitas (ρ value) sebesar 0,813 lebih besar dari 0,05. Dengan

demikian H3 yang berbunyi “Terdapat pengaruh yang signifikan antara

Net Profit Margin terhadap praktik perataan laba” tidak dapat diterima

(ditolak).

Penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Suwito dan Arleen (2005), Dewi dan Carina (2008), Irawati dan

Anugerah (2007), dan Silviana (2010) yang tidak berhasil membuktikan

bahwa net profit margin (NPM) dapat mempengaruhi secara signifikan

terhadap praktik perataan laba.

Page 79: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

5. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap tindakan Perataan

Laba

Berdasarkan hasil pengujian Multivariate dengan menggunakan binary

logistic regression yang dilakukan secara serempak maupun secara

terpisah menunjukkan bahwa variabel debt to equity ratio (DER) tidak

berpengaruh terhadap praktik perataan laba perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2010. Tidak

berpengaruhnya debt to equity ratio mungkin karena terdapat kemudahan

yang diberikan pasar modal dalam memfasilitasi pembayaran utang

perusahaan sehingga risiko yang diakibatkan oleh utang dapat berkurang.

Terbukti dari uji logistic regresion secara serempak dengan nilai

probabilitas (ρ value) sebesar 0,617 lebih besar dari 0,05 dan logistic

regression secara bertahap pada tahap pertama sebesar 0,587 masih lebih

besar dari 0,05. Dengan demikian H4 yang berbunyi “Terdapat pengaruh

yang signifikan antara Debt to Equity Ratio terhadap praktik perataan

laba” tidak dapat diterima (ditolak).

Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Masodah (2007)

yang menyatakan bahwa debt to equity ratio secara signifikan

mempengaruhi praktik perataan laba. Namun, hasil penelitian ini sejalan

dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Silviana (2010)

yang menyatakan bahwa debt to equity ratio (DER) tidak memiliki

pengaruh terhadap praktik perataan laba.

Page 80: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab

sebelumnya maka penelitian tentang pengaruh ukuran perusahaan, return on

asset, net profit margin dan debt to equity ratio terhadap perataan laba

(income smoothing) menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Melalui uji perilaku perataan laba dengan menggunakan Indeks Eckel,

dapat disimpulkan bahwa telah terdapat tindakan perataan laba oleh

perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari

62 perusahaan sampel ditemukan bukti 28 diantaranya terbukti

melakukan tindakan perataan laba dan 34 diantaranya terbukti tidak

melakukan perataan laba.

2. Hasil analisis menujukkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh

signifikan terhadap tindakan praktik perataan laba perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2007-2010. Hasil pengujian

ini konsisten dengan penelitian Wijayanti dan Sovi (2008), Juniarti dan

Corolina (2005) dan Budhijono (2006) yang tidak berhasil

membuktikan bahwa ukuran perusahaan dapat dikaitkan dengan adanya

praktik perataan laba.

3. Hasil analisis menujukkan bahwa Return on Asset (ROA) tidak

berpengaruh signifikan terhadap tindakan praktik perataan laba

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2007-2010. Hasil

68

Page 81: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

pengujian ini konsisten dengan penelitian Masodah (2007), Aji dan

Aria (2010), Budiasih (2009) dan Syahriana (2006) yang tidak berhasil

membuktikan bahwa return on asset (ROA) dapat mempengaruhi

secara signifikan terhadap praktik perataan laba.

4. Hasil analisis menujukkan bahwa Net Profit Margin (NPM) tidak

berpengaruh signifikan terhadap tindakan praktik perataan laba

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2007-2010. Hasil

pengujian ini konsisten dengan penelitian Suwito dan Arleen (2005),

Dewi dan Carina (2008), Irawati dan Anugerah (2007) dan Silviana

(2010) yang menyatakan bahwa net profit margin (NPM) tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap praktik perataan laba.

5. Hasil analisis menujukkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) tidak

berpengaruh signifikan terhadap tindakan praktik perataan laba

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2007-2010. Hasil

pengujian ini konsisten dengan penelitian Silviana (2010) yang

menyatakan bahwa debt to equity ratio (DER) tidak memiliki pengaruh

terhadap praktik perataan laba.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang dapat

dijadikan bahan pertimbangan bagi penelitian berikutnya agar mendapatkan

hasil yang lebih baik lagi. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Penelitian ini hanya menggunakan variabel ukuran perusahaan, return

on asset, net profit margin dan debt to equity ratio.

Page 82: ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON …/Pengaruh... · dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh ... (agent) dengan pemegang saham (principal ... syarat yang menyertai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

2. Penggunaan Indeks Eckel dalam penelitian ini yang mungkin akan

berpengaruh terhadap kesimpulan penelitian.

C. Saran

Saran yang diberikan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Menambahkan variabel lain yang diperkirakan dapat berpengaruh

terhadap perataan laba untuk penelitian selanjutnya, seperti risiko

perusahaan (Aji dan Aria, 2010), winner (Budhijono, 2006), sektor

industri ( Dewi dan Carina, 2008) dan devident payout ratio (Budiasih,

2009).

2. Penggunaan model lain selain model Indeks Eckel untuk mendeteksi

indikasi perataan laba, seperti indeks Michelson (1995) dan model

discretionary accrual (Aji dan Aria, 2010).