Upload
aidil1
View
3.949
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
NURHIDAYAH
04171079
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR
UNIVERSITAS ABULYATAMA ACEH
BAGIAN/SMF ILMU
KEBIDANAN DAN KANDUNGAN
RSUD Dr. R.M DJOELHAM BINJAI
2010
PENYAKIT YANG
MENYERTAI KEHAMILAN
PEMBIMBING :
Dr. H. Marwan I, Sp.OG
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT dan dengan rasa lega,
pada akhirnya referat ini dapat selesai pada waktunya sebagai salah satu syarat
yang harus dipenuhi dalam mengikuti kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior di
SMF Ilmu Kebidanan dan Kandungan di RSUD. Dr. RM. Djoelham Binjai
Referat ini menyajikan penyakit-penyakit yang menyertai kehamilan yang
sering kita jumpai di klinis. Di sini diuraikan secara singkat gambaran “Penyakit
Yang Menyertai Kehamilan”.
Pada kesempatan ini juga kami mengucapkan terima kasih kepada dokter
pembimbing yaitu, Dr. H. Marwan I, Sp.OG atas bimbingan dan arahannya
selama mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di SMF Ilmu Kebidanan dan
Kandungan di RSUD Dr. RM. Djoelham Binjai serta dalam penyusunan referat
ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa referat ini memiliki banyak
kekurangan baik dari kelengkapan teori maupun penuturan bahasa, karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan di masa
mendatang. Harapan kami semoga refarat ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua. Amin.
Binjai, 20 Desember 2010
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
1. PENYAKIT DAN KELAINAN ALAT KANDUNGAN............. 4
a. Perineum ............................................................................... 3
b. Vulva dan Vagina................................................................... 4
c. Kelainan Uterus...................................................................... 8
2. PENYAKIT INFEKSI DALAM KEHAMILAN.......................... 19
a. Infeksi Virus............................................................................ 19
b. Penyakit Kelamin dan Kehamilan........................................... 21
c. Infeksi Bakteri Dalam Kehamilan........................................... 24
d. Infeski Protozoa...................................................................... 26
3. PENYAKIT DARAH DAN KEHAMILAN................................. 30
a. Anemia dalam Kehamilan....................................................... 30
b. Leukemia dan Kehamilan....................................................... 36
4. PENYAKIT HATI DAN KEHAMILAN..................................... 37
a. Penyakit Hati Sebagai Komplikasi Dalam Kehamilan........... 37
b. Penyakit Hati Oleh Komplikasi Kehamilan............................ 40
5. PENYAKIT JIWA DAN KEHAMILAN..................................... 42
6. PENYAKIT KARDIOVASKULER............................................. 46
Penyakit Jantung Pada Kehamilan................................................ 46
7. PENYAKIT PARU-PARU DAN KEHAMILAN........................ 54
a. Tuberkulosis Paru.................................................................... 54
b. Asma Bronkial........................................................................ 57
8. PENYAKIT ENDOKRIN DALAM KEHAMILAN.................... 60
Diabetes Militus............................................................................ 60
BAB III KESIMPULAN............................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 64
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 1 1
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap wanita hamil umumnya mempunyai berbagai keluhan yang
menyertai masa-masa kehamilan disebabkan oleh perubahan dalam tubuhnya.
Keluhan itu bisa bermula dari gangguan ringan seperti konstipasi dan kram otot
sampai gangguan yang lebih serius seperti diabetes atau hipertensi. Masing-
masing individu memiliki keluhan berbeda tergantung kondisi fisiknya. Ada yang
selama kehamilan tidak menemukan keluhan berarti, tetapi tak sedikit pula wanita
hamil yang mengeluhkan berbagai gangguan. Oleh karena itu, wanita hamil
sebaiknya mengenali gejala yang dialaminya agar dapat dilakukan terapi lebih
lanjut untuk kesehatannya sekaligus janin dalam kandungannya.
Penyakit yang menyertai kehamilan:
Penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah dan ginjal misalnya
darah tinggi, rendahnya kadar protein dalam darah dan tingginya kadar
protein dalam urin.
Inkompatibilitas darah atau ketiksesuaian golongan darah misalnya pada
janin dan ibu yang dapat menyebabkan bahaya baik bagi janin maupun
ibu seperti ketidaksesuaian resus.
Endokrinopati atau kelainan endokrin seperti penyakit gula
Kardiopati atau kelainan jantung pada ibu yang tidak memungkinkan
atau membahayakan bagi ibu jika hamil dan melahirkan.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 2 2
Haematopati atau kelainan darah, misalnya adanya gangguan pembekuan
darah yang memungkinkan terjadinya perdarahan yang lama yang dapat
mengancam jiwa.
Infeksi, misalnya infeksi TORCH (Toksoplasma, Rubella, Citomegalo
virus dan Herpes simpleks), dapat membahayakan ibu dan janin.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 3 3
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENYAKIT DAN KELAINAN ALAT KANDUNGAN.
Kesulitan dalam kehamilan dan persalinan dapat pula disebabkan oleh
kelainan pada alat kandungan.
a. Perineum
Perineum adalah daerah yang terletak antara vulva dan anus yang juga
berperan dalam persalinan.
1) Perineum yang lunak dan elastic serta cukup lebar,umumnya tidak
memberikan kesukaran dalam kelahiran kepala janin. Jika terjadi
robekan hanya rupture perinea tingkat I atau II
2) Perineum yang kaku dan tidak elastic akan menghambat persalinan
kala II dan dapat meningkatkan resiko terhadap janin. Juga dapat
menyebabkan robekan perineum yang luas sampai tingkat III. Hal ini
sering ditemui pada primi tua yaitu primi gravid berumur diatas 35
tahun. Untuk mencegahnya dilakukan episitomi.
3) Perineum yang sempit akan mudah terjadi robekan-robekan jalan
lahir. Dalam memimpin persalinan kala II lakukanlah epistomi
primer.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 4 4
b. Vulva dan Vagina
Kelainan-kelainan yang dapat mengganggu jalannya persalinan dan
kehamilan adalah:
1) Kelainan bawaan:
Penyempitan vulva atau vagina akibat perlengketan dan parut
karena peradangan atau perlukaan pada persalinan yang lalu.
Septum vagina yang vertical-longitudinal, yang distal atau
proximal, yang komplit atau tidak komplit. Keadaan ini tidak
menghalangi koitus sehingga kehamilan dapat terjadi,namun
dapat menghalangi turunnya kepala waktu persalinan.
Struktur vagina yaitu menyempitnya vagina biasa dari bawaan
lahir dan tidak begitu menghalangi persalinan. Striktur karena
parut dapat menghalangi persalinan, kadang-kadang persalinan
harus diselesaikan dengan seksio sesarea.
2) Varises
Varises yaitu pelebaran pembuluh darah vena yang biasa dijumpai
pada tungkai, vagina, dan rectum.Bahayanya dalam kehamilan dan
persalinan adalah:
Bila pecah akan terjadi perdarahan sedikit atau banyak.
Bila pecah dapat pula terjadi emboli udara dan ini bias berakibat
fatal.
Penanganan:
Jangan berdiri atau duduk terlalu lama.
Jangan memakai ikat pinggang terlampau kencang / ketat.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 5 5
Jalan-jalan atau senam hamil untuk memperlancar peredaran darah.
Memakai kaos kaki atau pembalut tungkai elastic.
Dapat diberikan obat-obatan: Venosan,Glyvenol, Venoruton, dan
Veremoid.
3) Edema
Edema adalah penumpukan cairan karena bendungan lokal atau
sebagai edema umum. Penyebabnya biasa lokal atau umum misalnya
karena mal-nutrisi, pre-eklamsi, dan eklamsi. Penyebab lokal dapat
disebabkan tekanan kepala terutama pada persalinan yang lam atau
terlantar dan panggul sempit.
4) Hematoma
Seperti telah dikatakan bahwa dalam kehamilan pembuluh - pembuluh
darah vena dapat mekar, baik yang beredar dalam rongga panggul
maupun yang diluar (genetalia eksterna). Dalam kehamilan, persalian
atau sesudah persaliann pembuluh darah ini dapat pecah,
menyebabkan perdarahan keluar atau tertutup (hematoma).
Perdarahan dan hematoma vulva dan vagina bisa pula disebabkan
trauma, baik trauma diluar persalinan maupun trauma dalam
persalinan. Bila tidak ada pemeriksaan yang teliti dapat terjadi;
misalnya perdarahan intraligamenter yang luas sehingga wanita
menjadi anemia bahkan jatuh dalam syok.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 6 6
5) Peradangan
Peradangan yang dijumpai dapat berupa vulvitis, vaginitis, kolpitis
atau vulvo-vaginitis, vulvo-kolpitis dan serviks. Bisa juga dijumpai
Bhartolinitis dan abses. Kuman-kuman penyebabnya antara lain
adalah:
Infeksi spesifik : sifilis, gonorea, trikomoniasis, kandidiasis dan
amubiasis.
Infeksi nonspesifik: eksema, pruritis vulvae, scabies, pedikulus
pubis, bhartolinitis.
Pada infeksi tersebut diatas, wanita mengeluh adanya keputihan (flour
albus), demam, dan pada sifilis stadium II dijumpai kondiloma lata.
Pada kehamilan, peradangan tersebut harus diobati. Obat yang
diberikan harus dipikirkan apakah mempunyai efek buruk terhadap
anak terutama dalam proses pertumbuhan organogenesis.
6) Kondilomata Akuminata
Kondilomata akuminata adalah pertumbuhan kulit dan selaput lendir
seperti bunga kol atau jengger ayam jago, dengan permukaan
kasar,papiler menonjol dengan warna agak gelap, berkumpul menjadi
satu, dan disebut konglomerat. Penyebab pasti belum jelas, diduga
disebabkan virus atau sebab lain. Jika kondiloma besar, dapat
menghalangi kelangsungan persalinan. Oleh karena itu harus diobati:
Yang kecil: dieksisi atau dikikis dengan kuret.
Yang besar: dieksisi lalu dikoterisasi.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 7 7
Diperifer, bila terdapat kondiloma yang kecil-kecil dan tidak begitu
banyak, dikoter dengan albothyl.
Kemudian diberi obat-obatan.
Gambar: Kondilomata akuminata
7) Kista Vagina
Biasanya berasal dari duktus Gartner atau duktus Muller, biasa
berukuran kecil dan dapat menjadi besar sehingga bukan saja
mengganggu persetubuhan namun dapat pula menyukarkan
persalinan. Bila dijumpai dalam kehamilan, penanganannya adalah:
Kehamilan muda: diekstirpasi setelah kehamilan 3-4 bulan.
Dalam persalinan: Jika kecil maka tidak menghalangi turunnya
kepala, untuk mengecilkan dilakukan aspirasi cairan tumor.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 8 8
8) Fistula Obstetrik
Fistula obstetric bisa berupa: fistula vesiko-vaginalis, rekto vesiko-
vaginalis dan uretro-vaginalis. Dapat terjadi karena persalinan yang
lama dan karena operasi. Pada persalinan, tekanan antara kepala dan
tunggal panggul pada jaringan lunak yang terlalu lama dapat
menyebabkan jaringan tersebut oedematus, hematoma, dan akhirnya
nekrosis. Beberapa hari atau minggu kemudian terjadilah fistula.
Akibatnya wanita mengeluh beser kencing (inkotinensia urin) atau
inkontinensia alvi (beser berak).
Wanita hamil dengan fistula : kehamilan dapat diteruskan dengan
menjaga kebersihan selama hamil. Operasi plastik untuk
menutup fistel dilakukan 3-6 bulan setelah bayi lahir.
Wanita yang hamil setelah operasi fistel (yang besar) tidak boleh
melahirkan per-vaginam karena akan menyebabkan bekas fistel
terbuka lagi. Wanita ini ditolong dengan seksio sesarea.
c. Kelainan Uterus
1) Kelainan Kongenital
Uterus di delfis: terdapat 2 korpus, 2 serviks dan 2 vagina.
Uterus sepsus: 1 korpus, septum, 1 serviks, dan 1 vagina.
Uterus bikornis unikolis.
Uterus arkuatus
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 9 9
Kelainan ini dapat mengganggu kehamilan dan persalinan. Misalnya
terjadi abortus, partus prematurus dan kelainan his, kelainan letak dan
posisi.
Gambar Kelainan Uterus
2) Kelainan Letak Rahim
Pada hamil tua, uterus membengkok dengan sumbunya kekanan
disebut latero-fleksi dekstra. Hal ini tidak menimbulkan gejala,
kecuali agak mendesak dan kadang-kadang menekan pada ulu hati.
Perut gantung (abdomen pendulum)
- Perut gantung dijumpai pada multipara atau grandemultipara
karena melemahnya dinding perut. Makin tua kehamilan,
uterus makin bertambah kedepan sehingga fundus uteri lebih
rendah dari simfisis. Akibatnya terjadi kesalahan letak janin,
kepala janin tidak masuk ke ruang panggul. Proses persalinan
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 10 10
akan terganggu, baik pada kala I maupun kala II. Namun, bila
kepala memasuki pintu atas panggul serta his baik dan kuat;
persalinan dapat berlangsung secara biasa, sekurang-
kurangnya dapat dibantu dengan ekstraksi vacum atau
forsipal.
- Selama kehamilan, wanita ini dianjurkan memakai gurita-
korset bengkung atau ikat perut yang agak ketat dan kencang,
yang menyokong perut dari bawah.
Retrofleksia uteri gravida inkarserato (RUGI)
- RUGI ialah uterus hamil yang semakin lama semakin besar
terkurung dalam rongga panggul, tidak dapat keluar
memasuki rongga perut. Terkurungnya uterus, mungkin uterus
retrofleksi, tertahan karena adanya perlengketan-perlengketan
atau oleh sebab lain yang tidak diketahui (fiksata). Gejala-
gejala : gangguan miksi, defekasi, rasa sakit, dan penuh
didalam rongga panggul.
- Keluhan muncul pada kehamilan diatas 16 minggu, dimana
uterus hamil mengisi rongga panggul. Terdapat 4
kemungkinan dari nasib kehamilan :
a) Koreksi spontan: dimana pada kehamilan 3 bulan korpus
dan fundus naik dan masuk kerongga perut.
b) Abortus: hasil konsepsi terhenti berkembang dan keluar,
karena sirkulasi terganggu.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 11 11
c) Koreksi tidak sempurna: dimana bagian yang melekat
tetap tertinggal, sedangkan bagian uterus yang hamil naik
masuk kedalam rongga perut; disebut retrofleksia uteri
gravid partialis. Nasib kehamilan selanjutnya bisa:
Abortus, partus prematurus, terjadi kesalahan letak, dan
bersalin biasa.
d) RUGI
Penanganan: Bila tidak terjadi perlekatan dapat dilakukan:
(1) Reposisi digital jika perlu dalam narkosa.
(2) Koreksi dengan posisi genu-pectoral selama 3 kali 15
perhari atau langsung dikoreksi melalui vagina dengan
2 jari mendorong korpus uteri kearah atas keluar
rongga panggul.
(3) Posisi Trendelenberg dan istirahat.
(4) Reposisi operatif.
Prolapsus Uteri
Descensus uteri atau turunnya uterus dapat dibagi dalam 3
tingkat:
- Tingkat 1 : uterus turun dengan serviks uteri sampai introitus
vagianae.
- Tingkat II : sebagian uterus keluar dari vagina.
- Tingkat III : uterus keluar seluruh dari vagina dengan
inversion vaginae.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 12 12
Gambar : tingkatan prolapsus uteri
Gambar : prolapsus uteri
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 13 13
Kadang-kadang disertai pula dengan sistokel dan rektokel. Nasib
kehamilan dengan prolaps uteri:
- Dapat terjadi keguguran, karena rahim membesar tetap dalam
rongga panggul dan terjadi inkarserasi.
- Kehamilan dapat berlangsung sampai aterm.
- Persalinan dapat berjalan dengan lancar, namun sesekali
terjadi kesulitan pada kala I dan kala II.
- Yaitu: Pembukaan berjalan pelan dan tidak sampai lengkap.
Bila ada indikasi penyelesaian dapat dikerjakan insisi Duhrssn
dan janin dilahirkan dengan ekstraksi vakum /forsep.
- Koreksi prolaps dengan jalan operasi dilakukan setelah 3
bulan melahirkan.
3) Tumor Rahim
Mioma uteri dan kehamilan
Frekwensi mioma uteri sekitar 1 persen biasanya dijumpai mioma
yang kecil, namun bisa juga mioma yang besar.
(a) Pengaruh kehamilan dan persalinan pada mioma uteri:
(1) Cepat bertambah besar, mungkin karena pengaruh
hormone estrogen yang meningkat dalam kehamilan.
(2) Degenerasi merah dan degenerasi karnosa: Tumor menjadi
lebih lunak, berubah bentuk, dan berwarna merah. Bisa
terjadi gangguan sirkulasi sehingga terjadi perdarahan.
(3) Mioma subserosum yang bertangkai oleh desakan uterus
yang membesar atau setelah bayi lahir, terjadi torsi
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 14 14
(terpelintir) pada tangkainya, yang menyebabkan
gangguan sirkulasi dan nekrosis pada tumor. Wanita hamil
merasakan nyeri yang hebat pada perut (abdomen akut).
(4) Mioma yang lokasinya dibelakang, dapat terdesak
kedalam kavum douglasi dan terjadi inkarserasi.
(b) Pengaruh mioma pada kehamilan dan persalinan:
(1) Subfertil (agak mandul) sampai fertile (mandul), dan
kadang-kadang hanya punya anak satu;
(2) Sering terjadi abortus;
(3) Terjadi kelainan letak janin dalam rahim;
(4) Inersia uteri pada kala I dank ala II;
(5) Distosia tumor yang menghalangi jalan lahir;
(6) Atonia uteri setelah pasca persalinan; perdarahan banyak;
(7) Kelainan letak plasenta;
(8) Plasenta sukar lepas (retensio plasenta).
Penanganan:
- Pada umumnya bersifat konservatif, kecuali bila ada
indikasi yang mendesak; seperti terjadinya abdomen akut
karena torsi pada tangkai tumor.
- Pada distosia karena mioma dilakukan seksio sesarea.
- Bila partus berjalan biasa, mioma didiamkan selama masa
nifas kecuali ada indikasi akut abdomen.
- Operasi pengangkatan tumor secepatnya dilakukan setelah
3 bulan paska persalinan.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 15 15
- Mioma yang tidak begitu besar, kadang-kadang dalam
masa nifas akan mengecil sendiri, sehingga tidak
memerlukan tindakan operatif.
Gambar : Mioma Uteri
Kanker Rahim
Kanker rahim yang sering dijumpai:
(a) Kanker leher rahim (karsioma servisis uteri)
(b) Kanker korpus rahim (karsioma korpus uteri)
Kanker, pada umumnya, dan kanker rahim, pada khususnya,
memberikan pengaruh tidak baik pada kehamilan begitu pula
sebaliknya.
Pengaruh kanker rahim pada reproduksi:
- Kemandulan.
- Abortus.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 16 16
- Menghambat pertumbuhan janin.
- Kelainan pada persalinan.
- Perdarahan dan infreksi
Penanganan: Tindakan bergantung pada umur, paritas, tua
kehamilan, dan stadium kanker.
(a) Wanita yang relatif muda dan hamil tua dengan kanker
stadium dini dapat melahirkan janin secara spontan.
(b) Dalam triwulan I dijumpai kanker leher rahim; dilakukan
abortus buatan; kemudian diberikan pengobatan radiasi.
(c) Dalam triwulan II kehamilan; segera dilakukan histerotomi
untuk mengeluarkan hasil konsepsi; kemudian diberikan dosis
penyinaran.
(d) Wanita relatif yang masih mendambakan tambahan anak
dengan kanker leher rahim; dilakukan konisasi atau amputasi
portio kemudian dikontrol dengan baik. Bila anak cukup
sebaiknya dikerjakan histerektomi.
Gambar : Kanker leher rahim
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 17 17
4) Kelainan Ovarium
Tumor ovarium mempunyai arti obstetrik yang lebih penting.
Ovarium merupakan tempat yang paling banyak ditumbuhi tumor.
Tumor ini dapat berupa kistik, padat, kecil, besar, dan memberikan
pengaruh hormone; bisa jinak dan ganas. Yang sering dijumpai
adalah: kista ovarii dan kista dermoid. Kista ovarii dapat menjadi
besar sekali, yang disebut kista ovarii permagna.
Pengaruh terhadap kehamilan dan persalinan:
Tumor yang besar dapat menghambat pertumbuhan janin
sehingga menyebabkan abortus, partus prematurus.
Tumor yang bertangkai, karena pembesaran atau pengecilan
uterus setelah persalinan; terjadi torsi dan menyebabkan rasa
nyeri, nekrosis, dan infeksi yang disebut abdomen akut.
Dapat menyebabkan kelainan-kelainan letak janin.
Tumor kistik dapat pecah karena trauma luar atau trauma
persalinan.
Tumor besar dan berlokasi dibawah, dapat menghalangi
persalinan.
Penanganannya berdasarkan pada (a) kemungkinan adanya
keganasan, (b) kemungkinan torsi dan abdomen akut, dan (c)
kemungkinan menimbulkan komplikasi obstetric, maka:
- Tumor ovarium dalam kehamilan yang lebih besar dari telur
angsa harus dikeluarkan.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 18 18
- Waktu yang tepat untuk operasi adalah antara kehamilan 16-
20 minggu.
- Operasi yang dilakukan pada umur kehamilan dibawah 20
minggu harus diberikan substitusi progesterone:
(1) Beberapa hari sebelum operasi
(2) Beberapa hari setelah operasi, sebab ditakutkan korpus
luteumterangkat bersama tumor yang dapat menyebabkan
abortus.
- Operasi darurat apabila terjadi torsi dan abdomen akut.
- Bila tumor agak besar dan lokasinya dibagian bawah akan
menghalangi persalinan, penanganan yang dilakukan:
(a) Coba reposisi, kalau perlu dalam narkosa.
(b) Bila tidak bisa,persalinan diselesaikan dengan seksio
sesarea dan, jangan lupa, tumor sekaligus diangkat.
Gambar: normal ovarium dan kista ovarium
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 19 19
2. PENYAKIT INFEKSI DALAM KEHAMILAN
a. Infeksi Virus
Efek infeksi virus terhadap kehamilan bergantung pada apakah virus
dapat melewati barier plasenta. Diantara virus yang dijumpai dalam tubuh
janin, ada tiga yang menyebabkan pengaruh teratogenik: (1) Rubella, (2)
Sitomegalovirus, dan (3) Herpes virus hominis.
1) Rubella (german Measles)
Efek infeksi virus, rubella tidak berbahaya. Namun, dalam
kehamilan, penyakit ini menyebabkan kelainan bawaan janin.
Wanita hamil dengan rubella mempunyai distri busi angka cacat
bawaan pada janin bergantung pada tuanya kehamilan:
Triwulan I kebawah : 30-50%
Triwulan II : 6,8%
Triwulan III : 5,3%
Alat tubuh janin yang cacat adalah:
(a) Mata: Katarak, glaucoma, dan mikroftalmia.
(b) Jantung: duktus arteriosus persisten, stenosis pulmonalis, dan
septum terbuka.
(c) Telinga tuli.
(d) Susunan saraf pusat : meningoensefalitis dan kebodohan.
Kelainan lainnya: reterdasi pertumbuhan intra uterin,
trombositopenia, anemia, hepatosplenomegali, ikterus, dan kelainan
kromosom.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 20 20
Bayi dengan rubella bawaan akan menjadi sumber infeksi bagi
anak-anak dan orang dewasa lain selama beberapa bulan.
Penanganan:
(a) Wanita yang baru menderita atau menderita rubella dalam
kehamilan triwulan I dapat dipertimbangkan untuk dilakukan
abortus buatan.
(b) Terapi: tidak ada obat-obat pencegah rubella, hanya diberikan
terapi simtomatis. Penanganan: gama globulin dan vaksin
rubella.
2) Infeksi Sitomegalovirus
Infeksi sitomegalo virus menyebabkan kelainan kongenital janin:
hidrosefalus, mikrosefalus, mikroftalmia, ensefalitis,
hepatosplenomegali, kelainan darah, dan kebutaan.
3) Infeksi Herpes virus hominis
Penularan pada anak secara:
(a) Hematogen melalui uri;
(b) Dari vagina naik ke atas dan menuju ke janin, bila ketuban sudah
pecah (dari herpes genitalis), dan
(c) Kontak langsung.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 21 21
Pengaruhnya pada janin adalah kematian janin dalam rahim. Pada
bayi dijumpai gelembung-gelembung pada kulit dan badan atau pada
konjungtiva dan selaput lendir mulut.
b. Penyakit Kelamin dan Kehamilan
1) Sifilis (Lues)
Penyebab: Treponema pallidum
Klasifikasi:
Lues primer
Lues sekunder
Lues laten
Diagnosis
Luka primer di daerah genitalia atau tempat lain seperti di mulut
dan sebaliknya. Pada lues skunder kadang-kadang timbul
kondilomata-lata. Lues laten dan telah lama dapat mengenai organ-
organ tubuh lainnya.
Pemeriksaan serologis: reaksi Wassermann dan VDRL.
Kelahiran mati atau anak yang lalu dengan lues konginital
merupakan petunjuk bahwa ibu menderita sifilis.
Pengaruh sifilis terhadap kehamilan:
a) Infeksi pada janin terjadi setelah minngu ke 16 kehamilan, dimana
Treponema telah dapat menembus barrier plasenta.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 22 22
b) Akibatnya: Kelahiran mati dan partus prematurus.
c) Bayi lahir dengan lues kongenital: pemfigus sifilitus, deskuamasi
telapak tangan-kaki, serta kelainan mulut dan gigi.
d) Bila ibu menderita baru 2 bulan terakhir tidak akan terjadi lues
kongenital.
Pengobatan:
a) Wanita hamil dengan sifilis harus diobati sedini mungkin,
sebaiknya sebelum hamil atau pada triwulan I untuk mencegah
penularan terhadap janin.
b) Suami harus diperiksa dengan menggunakan tes reaksi
Wassermann dan VDRL, bila perlu diobati.
c) Terapi:
Suntikan penisilin G secara intramuscular sebanyak 1 juta
satuan perhari selama 8 sampai 10 hari.
Obat peroral penisilin dan eritromisin.
Lues kongenital pada neonatus: Penisilin G 100.000 satuan per
kg berat badan sekaligus.
2) Gonorea
Penyebab: Neisseria gonorrhoea.
Bentuk penyakit: akut dan menahun (laten).
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 23 23
Gonorea akut:
Gejala klinis: disuria, uretritis, servisitis, dan kolpitis dengan
keputihan banyak seperti nanah encer, berwarna kuning atau
kuning hijau. Bila penyakit ini lebih meluas dapat menyebabkan
popokolvitis dan bartolinitis akut.
Gonorea Kronik:
Penyakit ini menjalar keatas: endometritis, endosalpingitis, dan
pelvoperitonitis. Apabila kuman masuk kedalam aliran darah akan
timbul arthritis dan endokaditis.
Diagnosis:
(a) Gejala-gejala seperti diatas.
(b) Pemeriksaan laboratorium dilakukan dengan pemeriksaan hapusan
uretra atau serviks dengan metode blue atau Gram. Hasil yang
positif bila dijumpai banyak sel nanah serta diplokokkus intra-
dan ekstraseluler. Lebih baik lagi bila dilakukan pembiakan
(kultur) dan sekaligus uji kepekaan kuman.
Pengaruh terhadap kehamilan dan bayi:
(1) Sering dijumpai kemandulan anak satu (one child sterility) pada
penderita atau bekas penderita gonorea.
(2) Konjungtivitis gonorea neonatroum (blenorea neonati)
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 24 24
Pengobatan:
(1) Penisilin prokain G: 2,4 Juta satuan per hari selama 2-4 hari.
(2) Eritromisin 4 x 0,5 g per hari selama 5-10 hari.
(3) Suami juga harus diperiksa dan bila perlu diobati.
(4) Obat-obat antibiotika spectrum luas lainnya.
(5) Profilaksis bayi: Nitras argenti 1% atau salep garamisin atau
penisilin.
c. Infeksi Bakteri Dalam Kehamilan
1) Tifus Abdominalis
Pengaruh terhadap ibu dan hasil konsepsi:
(1) Wanita yang menderita tifus dalam kehamilan, apalagi dalam
nifas, mempunyai angka kematian yang lebih tinggi, dapat
mencapai 15% atau lebih.
(2) Pengaruh buruk terhadap konsepsi:
60-80% hasil konsepsi akan keluar (abortus, partus imaturus
dan prematurus, atau lahir mati);
Angka kematian janin kira-kira 75%.
Penanganan dilakukan bekerja sama dengan ahli penyakit dalam.
(1) Pencegahan dilakukan dengan vaksinasi ibu hamil. Untuk ibu
yang terkena infeksi tersebut dianjurkan untuk tidak menyusui
bayinya.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 25 25
(2) Pengobatan: istirahat, diet, pengobatan simtomatis, dan obat anti
bakterial seperti kloramfenikol dan tiamfenikol.
2) Kolera
Gejala utama adalah muntah-mencret, demam, serta kekurangan
cairan dan elektrolit. Ibu hamil yang menderita kolera atau penyakit
muntah-mencret mempunyai angka kematian tinggi (57%) dan juga
angka kematian janin tinggi. Dalam 54% kehamilan berakhir dengan
abortus dan partus prematurus.
3) Tetanus
Tetanus sering dijumpai dalam kehamilan, terutama pada:
Abortus provakatus kriminalis.
Dalam nifas, bila persalinan ditolong dukun atau karena manipulasi
yang tidak suci hama.
Masa inkubasi dalam kehamilan lebih pendek dibandingkan diluar
kehamilan.
Pengaruh terhadap Ibu dan hasil konsepsi:
(a) Angka kematian ibu tinggi, kejang otot pernapasan
(b) Pengaruh terhadap hasil konsepsi bila sedang hamil juga buruk.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 26 26
Penanganan:
(1) Tempat luka dibersihkan, disucihamakan, dan dibiarkan terbuka
(luka kecil).
(2) Diberikan antitoksin tetanus dosis teraupetik: 100.000 satuan
(unit) intravena atau intramuscular.
(3) Diberikan antibiotika yang cukup.
(4) Kejang-kejang otot diberantas dengan obat anti kejang dan obat
penenang.
(5) Bila terjadi kesulitan pernafasan, dilakukan trakeotomi.
(6) Bila sumber infeksi dan luka adalah uterus, misalnya abortus
provokatus kriminalis dan uterus nifas, beberapa sarjana/intitusi
mempertimbangkan untuk mengangkat sumber infeksi dan toksin
(histerektomi).
d. Infeksi Protozoa
1) Malaria
Malaria masih merupakan gejala penyakit rakyat diindonesia. Baik
di daerah perkotaan apalagi di pedesaan, angka indeks malaria lebih
tinggi, karena itu pengaruhnya terhadap aspek kehidupan begitu pula
pada kesehatan reproduksi cukup penting. Walaupun di daerah-daerah
endemik kekebalan masarakat cukup tinggi, namun masih banyak
terjadi wabah-waabah malaria.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 27 27
Pengaruh kehamilan terhadap malaria:
(1) Dalam kehamilan, kekebalan ibu akan berkurang, maka akan
terjadi serangan-serangan demam malaria. Serangan tersebut dapat
bersifat berat atau ringan.
(2) Didaerah non-endemik, wanita hamil lebih serang diserang
malaria jenis serebral (otak) serta dengan angka kematian yang
tinggi.
Pengaruh malaria terhadap kehamilan, persalinan dan nifas:
(1) Abortus dan partus prematurus;
(2) Kematian janin dalam rahim;
(3) Dismaturitas;
(4) Kematian neonatal yang tinggi;
(5) Anamia dalam kehamilan dan nifas;
(6) Dalam persalinan, ibu menjadi lemah, karena itu dapat terjadi
atonia uteri/inertia uteri sehingga persalinan akan berlangsung
lama;
(7) Bila ibu terlalu lemah, persalinan kala II dapat ditolong dengan
ekstraksi vacuum atau forceps.
(8) Berhati-hati terhadap kemungkinan terjadinya perdarahan paska
persalinan, karena akan berakibat buruk pada ibu.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 28 28
Penanganan:
(1) Pencegahan
Sebaiknya setiap wanita hamil, di daerah endemik, diberikan
pengobatan obat antimalaria, klorokuin atau obat-obat lainnya.
Pemberian obat sedini mungkin dalam kehamilan (jangan
diberikan pil kina, dapat menyebabkan abortus), diteruskan 6
minggu paska persalinan.
Profilaksis diberikan daraprin setiap hari 1 tablet selama 6
minggu.
Pencegahan malaria pada bayi perlu diberikan, karena
kekebalannya berlangsung 3 bulan. Setelah itu, bayi diberi obat
antimalaria dalam bentuk sirup selama 6 bulan.
(2) Pengobatan
Lebih cepat diobati lebih baik prognosa baik untuk ibu maupun
hasil konsepsi.
Obat antimalaria: mepakrin, klorokuin, amodiakuin, primakuin
dan daraprim.
Untuk Plasmodium vivax, residif paling efektif adalah
primakuin.
Untuk profilaksis dipakai daraprim.
Primakuin efektif untuk: P. vivax, P. malariae, dan P.
falciparum.
Kina tidak baik digunakan dalam kehamilan.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 29 29
2) Toksoplasmosis
Penyebab: Toksoplasma gondii; anjing, kucing, tikus, dan
binatang lainnya. Penyakit ini dapat ditularkan kepada manusia.
Gejala: nyeri pada kelenjar limfe yang membesar, dapat disertai
pneumonia, polimiositis dan miokarditis, serta limfangitis, jalannya
penyakit: akut atau menahun.
Pengaruhnya terhadap kehamilan:
Penyakit dapat menular kepada janin dengan akibat: abortus,
partus prematurus, dan kematian janin dalam rahim serta
meninggikan kematian neonatal. Dapat terjadi cacat bawaan:
hidrosefalus, mikrosefalus, meningo-ensefalitis dan kelainan
pada mata. Bahkan bisa menyebabkan hidrops.
Pengobatan yang tepat belum diketahui. Obat-obat yang
diberikan adalah kemasan sulfa.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 30 30
3. PENYAKIT DARAH DAN KEHAMILAN
a. Anemia Dalam Kehamilan
Baik dinegara maju maupun dinegara berkembang, seseorang
disebut menderita anemia bila kadar hemoglobin (Hb) kurang dari 10 gr
%, disebut anemia berat, atau bila kurang dari 6 gr%, disebut anemia
gravis.
Wanita tidak hamil mempunyai nilai normal hemoglobin 12-15
gr% dan hematokrit 35-54%. Angka-angka tersebut juga berlaku untuk
wanita hamil, terutama wanita yang mendapat pengawasan selama hamil.
Oleh karena itu, pemeriksaan hematokrit dan hemoglobin harus menjadi
pemeriksaan darah rutin selama pengawasan antenatal. Sebaiknya
pemeriksaan dilakukan setiap 3 bulan atau paling sedikit 1 kali pada
pemeriksaan pertama atau pada triwulan I dan 1 kali lagi pada triwulan
akhir.
Penyebab anemia umumnya adalah:
(1) Kurang gizi (malnutrisi)
(2) Kurang zat besi dalam diet
(3) Malabsorpsi
(4) Kehilangan darah yang banyak: persalinan yang lalu, haid, dan
lain-lain.
(5) Penyakit-penyakit kronik: TBC, paru, cacing usus, malaria, dan
lain-lain.
Dalam kehamilan jumlah darah bertambah
(hiperemia/hipervolumia) karena ini terjadi pengenceran darah karena sel-
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 31 31
sel darah tidak sebanding pertambahannya dengan plasma darah.
Perbandingan pertambahan tersebut adalah:
Plasma darah bertambah: 30%
Sel-sel darah bertambah: 18%
Haemoglobin bertambah: 19%
Secara fisiologis, pengenceran darah ini adalah untuk membantu
meringankan kerja jantung.
Frekuensi.
Laporan-laporan dari seluruh dunia menyebutkan bahwa frekwensi
anemia dalam kehamilan cukup tinggi, terutama di negara-negara
berkembang, yaitu 10-20%.
Frekuensi anemia dalam kehamilan di Indonesia:
Hoo Swie Tjiong (1962): 18,5%
Njo Tiong Tiat dan Poerwo Soedarmo (1975): 16,1 % pada
triwulan I dan 49,9 % pada triwulan III.
Pengaruh anemia terhadap kehamilan, persalinan dan nifas:
(1) Keguguran
(2) Partus prematurus
(3) Inersia Uteri dan Partus Lama, Ibu Lemah
(4) Atonia Uteri dan menyebabkan pendarahan
(5) Syok
(6) Afibrinogenimia dan Hippfibrinogenemia
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 32 32
(7) Infeksi Inpartum dan dalam nifas
(8) Bila terjadi anemia gravis (HB < 4 gr%) terjadi payah jantung yang
bukan saja menyulitkan kehamilan dan persalinan, bahkan bisa
fatal.
Pengaruh anemia terhadap hasil konsepsi:
Hasil Konsepsi (janin, plasenta, darah) membutuhkan zat besi
dalam jumlah besar untuk pembuatan butir-butir darah merah dan
pertumbuhannya, yaitu sebanyak berat besi. Jumlah ini merupakan 1/10
dari seluruh besi dalam tubuh. Terjadi anemia dalam kehamilan
bergantung dari jumlah persediaan besi dalam hati, limfa, dan sumsum
tulang belakang.
Selama masih mempunyai cukup persediaan besi, Hb tidak akan
turun dan bila persediaan ini habis, Hb akan turun. Ini terjadi pada bulan
ke-5 sampai ke-6 kehamilan, pada waktu janin membutuhkan banyak zat
besi. Bila terjadi anemia, pengaruhnya terhadap hasil konsepsi adalah:
(1) Kematian mudigah (keguguran),
(2) Kematian Janin dalam Kandungan,
(3) Kematian Janin waktu lahir (stillbirth)
(4) Kematian perinatal tinggi,
(5) Prematuritas,
(6) Dapat terjadi cacat bawaan,
(7) Cadangan besi kurang.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 33 33
Klasifikasi anemia dalam kehamilan:
(1) Anemia defisiensi besi (62,3 %),
(2) Anemia megaloblastik (29,0 %),
(3) Anemia hipoplastik (8,0 %)
(4) Anemia Hemolitik (sel Sickle) (0,7 %).
(1) Anemia defisiensi besi
Anemia jenis ini biasanya berbentuk normositik dan hipokromik
serta paling banyak dijumpai. Penyebabnya telah dibicarakan diatas
sebagai penyebab anemia umumnya.
Pengobatan:
FNB Amerika Serikat (1958): 12mg -15mg -15mg.
LIPI Indonesia (1968): 12mg -17mg -17mg.
Kemasan zat besi dapat diberikan per oral atau parenteral.
Per Oral: Sulfas ferosus atau glukonas ferosus dengan dosis 3-
5x0,20mg.
Parenteral: Diberikan bila ibu hamil tidak tahan pemberian per oral
atau intramuscular atau intravena. Kemasan ini antara lain: inferno,
jectofer, dan ferrigen. Hasilnya lebih cepat dibandingkan per oral.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 34 34
(2) Anemia Megaloblastik
Anemia megaloblastik biasanya berbentuk makrositik atau
pernisiosa. Penyebabnya adalah karena kekurangan asam folik, jarang
sekali akibat kekurangan vit B12. Biasanya karena malnutrisi dan
infeksi yang kronik.
Pengobatan:
Asam folik 15-30mg per hari
Vit B12 3x1 tablet per hari
Sulfas ferosus 3x1 tablet per hari
Pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban
sehingga dapat diberikan transfuse darah
(3) Anemia Hipoplasi
Anemia hipoplasti disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang,
membentuk sel-sel darah merah baru. Untuk diagnosis diperlukan
pemeriksaan-pemeriksaan:
Darah tepi lengkap,
Pemeriksaan pungsi sterna,
Pemeriksaan retikulosit, dan lain-lain
Gambaran darah tepi: normositik dan normokromik. Sumsum
tulang memberikan ganbaran normoblastik dan hipoplasia
eritropoeisis. Penyebabnya belum diketahui, kecuali yang disebabkan
oleh infeksi berat (sepsis), keracunan, dan sinar rongen atau sinar
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 35 35
radiasi. Terapi dengan obat-obatan tidak memuaskan; mungkin
pengobatan yang paling banyak yaitu transfusi darah, yang perlu
sering diulang.
(4) Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik disebabkan penghancuran /pemecahan sel darah
merah yang lebih cepat dari pembuatannya. Ini dapat disebabkan oleh:
(a) Faktor intrakorpuskuler: dijumpai pada anemia hemolitik herediter;
talasemia; anemia sel sickle (sabit); hemoglobinopati C,D,G,H; dan
paraksisnal nokturnal hemoglobinuria.
(b) Faktor ekstra korpuskuler: disebabkan malaria, sepsis, keracunan,
zat logam, dan dapat beserta obat-obatan ; leukemia, penyakit
hodgkin, dan lain-lain.
Gejala utama adalah anemia dengan kelainan-kelainan gambaran
darah, kelelahan, kelemahan, serta gejala komplikasi bila terjadi
kelainan pada organ-organ vital.
Pengobatan bergantung pada jenis anemia hemolitik serta
penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi maka infeksinya diberantas
dan diberikan obat-obatan penambah darah, namun, pada beberapa
jenis obat-obatan, hal ini tidak memberi hasil. Maka transfusi darah
yang berulang dapat membantu penderita ini.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 36 36
b. Leukemia dan Kehamilan
Leukemia dan kehamilan tidak begitu saling mempengaruhi,
namun pada wanita leukemia, bila hamil harus memeriksakan diri secara
lebih teratur dan lebih sering. Karena ancaman terhadap jiwanya dan
kehamilan tetap ada.
Terhadap hasil konsepsi dapat terjadi abortus dan prematuritas.
Bahaya perdarahan paska persalinan cukup besar, karena pada leukemia
terjadi gangguan pembekuan darah. Prognosis untuk ibu dan janin tidak
begitu baik.
Sampai saat ini belum ada obat-obat yang memuaskan terhadap
leukemia. Cara pengobatan adalah:
(1) Radiasi: ini sangat membahayakan janin dalam kandungan, karena
akan menimbulkan kelainan teratogenik atau kematian janin dalam
kandungan. Bila akan diberikan terapi radiasi dan kemoterapi,
sebaiknya terlebih dulu hasi konsepsi dikeluarkan (abortus terapeutik).
(2) Transfusi darah.
(3) Kemoterapi dan cytostatika.
(4) Anti-metabilit.
(5) Kortikosterid
Pencegahan:
Wanita leukemia, apabila yang kronik, sebaiknya jangan hamil.
Dianjurkan memakai kontrasepsi atau melakukan tubektomi.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 37 37
4. PENYAKIT HATI DAN KEHAMILAN
Prevalensi penyakit hati di indonesia cukup tinggi. Oleh karena itu,
penyakit hati sebagai komplikasi kehamilan akan lebih sering kita jumpai.
Hal ini dapat berakibat buruk pada kehamilan, persalinan, dan nifas, bahkan
dapat mengancam keselamatan ibu.
a. Penyakit Hati Sebagai Komplikasi Dalam Kehamilan
1) Hepatitis Infeksiosa
Penyebab hepatitis infektiosa adalah 2 jenis virus yang
menyerang baik pada remaja maupun orang dewasa, baik virus A dan
virus B hepatitis. Didaerah tropis, wanita hamil lebih sering menderita
hepatitis dibandingkan dengan negara-negara Amerika dan Eropa.
Jenis penyakitnya lebih parah, mengakibatkan kerusakan sel-sel hati
yang luas. Nekrosis menyebabkan morbiditas dan mortilitas ibu dan
janin yang tinggi.
Gambaran klinik berupa anoreksia, demam, mual, muntah, nyeri
ulu hati, ikterus, dan pembesaran hati. Pemeriksaan laboratorium
menggunakan urin, darah, dan fungsi hati akan menguatkan diagnosis.
(a) Pengaruh dalam kehamilan:
Terjadi abortus, partus prematurus, dan kematian janin
dalam kandungan.
Apakah virus masuk kedalam tubuh janin belum dapat
dipastikan.
(b) Pengaruh dalam persalinan dan nifas:
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 38 38
Penghentian kehamilan tidak mengubah jalannya
penyakit baik dengan jalan abortus buatan, maupun
dengan induksi persalinan.
Bila tidak ada indikasi penyelesaian persalinan, kelahiran
per-vaginam diawasi dengan baik.
Kala II boleh diperpendek dengan ekstraksi vakum atau
forceps bila janin hidup dan embriotomi bila mati.
Bahaya yang paling mengancam ibu adalah pada saat
paska persalinan, karena sering terjadi perdarahan yang
hebat dan sulit dikontrol atau hipofibrinogenemia.
(c) Penanganan:
Pengobatan hepatitis dalam kehamilan sama dengan
keadaan tidak hamil; dalam hal ini kita harus bekerja
sama dengan ahli patologi klinik dan penyakit dalam.
Penderita harus dirawat, istirahat, dari diet hepatitis.
Diberikan infus cairan (dektrosa dan glukosa) dan
elektrolit yang cukup.
Obat-obat: anti biotika, kortikosteroid, dan obat proteksi
hati
2) Sirosis Hepatis
Wanita dengan sirosis hepatis dapat menjadi hamil, bila fungsi
hati masih baik dan proses sirosis tidak luas. Penyakit ini dapat
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 39 39
memberikan pengaruh tidak baik terhadap kehamilan, sebaliknya
kehamilan tidak banyak pengaruhnya terhadap sirosis hepatis.
(a) Pada kasus berat pada varises esofagus dan hamil, sebaiknya
kehamilan dihentikan (abortus buatan).
(b) Pada penyakit ringan kehamilan, persalinan dan nifas dengan
pengawasan yang baik dan teratur biasanya akan berjalan seperti
biasa. Bahayanya yang mungkin mengancam adalah perdarahan
paska persalinan.
3) Penyakit Hati karena Obat
Penyakit hati karena obat bisanya karena pemberian obat-obatan
atau toksin dengan dosis tinggi dan salah yang dapat mengganggu
fungsi hati, diantaranya: Renotiazin, kloroform, fosfor dan hemolisin.
Penanganan dilakukan dengan segera menghentikan pemberian obat.
4) Ruptura Hepatis
Ruptura hepatis biasanya karena trauma (kecelakaan) atau
spontan. Angka kematian tinggi (75%) karena terjadi perdarahan yang
hebat. Kalau segera diketahui, penanganannya adalah operatif oleh
ahli bedah.
5) Kolelitiasis dan Kolesistitis
Kolelitiasis dan kolesistitis dijumpai 2-3 kali lebih sering pada wanita
dibandingkan pria. Kehamilan dianggap sebagai faktor predisposisi.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 40 40
Kombinasi antara lambatnya pengosongan kandung empedu dan
adanya hiperkolesterolemia dalam kehamilan memudahkan
terbentuknya batu. Gejalanya berupa kolik, demam, ikterus, feses
pucat dan urobilinogen dalam urin negatif. Pengaruh terhadap
kehamilan tidak banyak. Bila kolik dan demam hebat, penanganannya
adalah operatif.
b. Penyakit Hati Oleh Komplikasi Kehamilan
1) Hiperemis Gravidarum
Dengan mual, muntah, dan anoreksia (nafsu makan kurang)
dapat terjadi kekurangan cairan dan zat makanan, sehingga terjadi
kelainan pada hati disertai ikterus, karena adanya nekrosis pusat lobus
hepar. Kadar bilirubin meningkat sampai 2,0-5,5%
2) Pre-Eklamsia dan Eklamsia
Pada pre-eklamsi dan eklamsia terjadi spasme arteriol
menyeluruh termasuk di hati, sehingga beberapa bagian hati menjadi
nekrosis yang kadang-kadang menjalar sampai kelobus hati. Menurut
perkiraan, serta histologik, hampir setengah (50%) penderita eklamsia
terjadi kelainan pada hati.
3) Ikterus Rekuren Gravidarum
Ikterus rekuren gravidarum, disebut juga ikterus idiopatik
gravidarum atau hepatosis obstetrik, adalah timbulnya ikterus yang
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 41 41
tidak diketahui penyebabnya, disertai rasa gatal di badan pada setiap
kehamilan. Kelainan yang dijumpai adalah kolestasis intrahepatik
dengan pewarnaan empedu ditengah lobulus hati. Sel-sel hati tidak
mengalami kerusakan. Pengobatan secara simtomatis dan pemberian
vit-K.
4) Atrofi Kuning Hati Akut
Penyebab atrofi kuning hati akut (acute yellow liver atrophy)
dibagi:
Disebabkan hepatitis virus/keracunan obat.
Semata-mata akibat obstetrik
Atrofi kuning akut obtstetri terjadi pada bulan-bulan terakhir
kehamilan atau dalam persalinan, namun hal ini jarang dijumpai.
Gejalanya muntah hebat, sakit epigastrium, ikterus progresif, koma
dan bisa fatal. Penyebabnya belum diketahui, kemungkinan
disebabkan adanya “toksin” oleh janin atau plasenta atau oleh zat-zat
dari luar. Bila hal ini dijumpai, biasanya tidak banyak yang dapat
dikerjakan untuk menolong janin dan ibu. Apabila janin masih hidup
dapat dipertimbangkan induksi persalinan.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 42 42
5. PENYAKIT JIWA DAN KEHAMILAN
Tiga faktor utama dalam persalinan, yaitu faktor jalan lahir (passage),
faktor anak (passenger), dan faktor tenaga (power). Selain itu, dalam
persalinan dapat ditambahkan faktor psikis (kejiwaan) wanita menghadapi
kehamilan, persalinan, dan nifas. Karena itulah seorang wanita memerlukan
kematangan fisik, emosional dan psikoseksual serta psikososial sebelum
kawin dan menjadi hamil. Perasaan cemas, takut, dan nyeri akan membuat
wanita tidak tenang menghadapi kehamilan, persalinan, dan nifas. Reas
(1946) mencoba merangkum keadaan diatas sebagai berikut:
(a) Apakah suatu persalinan lancar karena si ibu tenang, ataukah si ibu
tenang karena persalinan lancar.
(b) Apakah seorang wanita merasa nyeri dan ketakutan karena
persalinannya sukar, ataukah persalinan sukar karena ia cemas,
nyeri, dan takut.
(c) Kesimpulan: “ketakutan merupakan faktor utama yang
menyebabkan rasa sakit atau nyeri dalam persalinan. Ketakutan
berpengaruh tidak baik pada his dan lancarnya pembukaan
serviks”.
Faktor kelima yang dapat ditambahkan adalah faktor penolong (dokter,
bidan, dokter muda, dan para medis lainnya). Adanya kerja sama, pengertian,
dan kepercayaan antara penolong dan wanita akan bersalin perlu dibina
dengan baik.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 43 43
Penolong sebaiknya memberikan rasa simpati dan kepercayaan pada
ibu ini, jangan ada gelak tawa dan komentar yang menyinggung perasaan ibu.
Komentar yang baik hendaknya diberikan seperti,”bernafaslah dalam-dalam;
tidak apa-apa; dan sabar lah ibu.” Penolong dapat memberikan obat-obat
analgesik dan anastetik kalau diperlukan
Proses Kejiwaan Dalam Kehamilan
(1) Triwulan I.
Pada sebagian wanita, reaksi psikologik dan emosional
pertama adalah kecemasan, ketakutan, kepanikan dan kegusaran
terhadap kehamilan. Perasaan benci pada suami yang menyebabkan
dia hamil ditumpahkan melalui manifestasi mual, muntah, pening,
dan sebagainya yang merupakan gejala hamil muda. Pada keadaan
yang agak berat, dia menolak kehamilan dan mencoba untuk
menggugurkan, pada kasus yang lebih parah untuk bunuh diri.
Manifestasi lain yang ibu hamil muda sering maminta makanan
yang aneh-aneh yang selama ini tidak disukainya.
(2) Triwulan II.
Ibu yang menganggap kehamilan merupakan suatu
identifikasi abstrak, kini mulai menyadari kenyataan bahwa
kehamilan merupakan identifikasi nyata. Maka ibu mulai
menyesuaikan diri dengan kenyataan: perut bertambah besar,
gerakan janin, teman-teman menyatakan selamat, dan dokter telah
mendengar suara jantung janin. Wanita bijaksana mulai
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 44 44
mempersiapkan kedatangan bayi seperti popok, baju, tempat tidur
bayi, kreta bayi dan sebagainya.
(3) Triwulan III.
Timbul gejolak baru menghadapi persalinan dan perasaan
tanggung jawab sebagai ibu pada pengurusan bayi yang akan
dilahirkan. Ada 2 ibu yang mungkin merasa takut:
Ibu yang mempunyai riwayat/pengalaman buruk pada
persalinan yang lalu;
Multipara agak berumur, merasa takut pada janin dan
anak-anak apabila terjadi sesuatu atas dirinya, takut bila
anak-anak diurus ibu tiri?
Primigravida yang mendengar tentang pengalaman ngeri
dan menakutkan dari teman-teman lain.
Kerja sama ibu dengan penolong; pendekatan dan
perhatian; rasa simpati dan, bila perlu, pendekatan
psikologik akan membantu semuanya itu dengan baik.
(4) Dalam persalinan.
Kesabaran, ketenangan, dan bebas dari rasa takut akan
memperlancar kala I dan II. Kelainan kejiwaan diatas dapat
menyebabkan kelainan persalinan seperti timbulnya inersia uteri,
partus lama dan perdarahan paska persalinan. Perasaan kecewa
karena bayi yang dilahirkan adalah perempuan, sedangkan bayi
yang diharapkan lahir adalah bayi laki-laki, dapat menyebabkan
perdarahan paska persalinan yang hebat.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 45 45
(5) Dalam nifas.
Dalam minggu pertama setelah melahirkan dapat timbul
gejala psikiatrik dalam bentuk depresi ringan sampai dengan berat
dan gejala neurosis traumatik.Gejala ini biaanya akan sembuh
sendiri tanpa pengobatan. Gejala psikiatrik yang agak berat kadang
kala memerlukan terapi oleh ahli psikiatrik.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 46 46
6. PENYAKIT KARDIOVASKULER
Penyakit Jantung Pada Kehamilan
a. Etiologi
Sebagian besar disebabkan demam reumatik. Betuk kelainan katup
yang sering dijumpai adalah stenosis mitral, insufisiensi mitral, gabungan
stenosis mitral dengan insufisiensi mitral, stenosis aorta, insufisiensi
aorta, gabungan insufisiensi aorta dan stenosis aorta, penyakit katup
pulmonal dan trikuspidal.
b. Faktor Predisposisi
Peningkatan usia pasien dengan penyakit jantung hipertensi dan
superimposed preeklamsi atau eklamsi, aritmia jantung atau hipertrofi
ventrikel kiri, riwayat decompensasi cordis, anemia.
c. Patofisiologi
Terjadi hidremia (hipervolemia) dalam kehamilan, yang sudah
dimulai sejak umur kehamilan 10 minggu dan mencapai puncak pada usia
32-36 minggu. Uterus yang semakin besar mendorong diafragma ke atas,
ke kiri dan ke depan sehingga pembuluh-pembuluh darah besar dekat
jantung mengalami lekukan dan putaran. Kemudian 12-24 jam pasca
persalinan terjadi peningkatan volume plasma akibat imbibisi cairan dari
ekstravaskular ke dalam pembuluh darah, kemudian diikuti periode
diuresis pasca persalinan yang menyebabkan hemokonsentrasi. Jadi
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 47 47
penyakit jantung akan menjadi lebih berat pada pasien yang hamil dan
melahirkan, bahkan dapat terjadi gagal jantung.
d. Manifestasi Klinis
Mudah lelah, nafas terengah-engah, ortopnea, dan kongesti paru
adalah tanda dan gejala gagal jantung kiri. Peningkatan berat badan,
edema tungkai bawah, hepato megali, dan peningkatan tekanan vena
jugularis adalah tanda dan gejala gagal jantung kanan. Namun gejala dan
tanda ini dapat pula terjadi pada wanita hamil normal. Biasanya terdapat
riwayat penyakit jantung dari anamnesis atau dalam rekam medis.
Perlu diawasi saat-saat berbahaya bagi penderita penyakit jantung
yang hamil yaitu :
Antara minggu ke 12 dan 32. Terjadi perubahan hemodinamik,
terutama minggu ke 28 dan 32, saat puncak perubahan dan
kebutuhan jantung maksimum
Saat persalinan. Setiap kontraksi uterus meningkatkan jumlah
darah ke dalam sirkulasi sistemik sebesar 15 – 20% dan ketika
meneran pada partus kala ii, saat arus balik vena dihambat
kembali ke jantung.
Setelah melahirkan bayi dan plasenta. Hilangnya pengaruh
obstruksi uterus yang hamil menyebabkan masuknya darah
secara tiba-tiba dari ekstremitas bawah dan sirkulasi
uteroplasenta ke sirkulasi sistemik.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 48 48
4-5 hari seetelah peralinan. Terjadi penurunan resistensi perifer
dan emboli pulmonal dari thrombus iliofemoral.
Gagal jantung biasanya terjadi perlahan-lahan, diawali ronkhi yang
menetap di dasar paru dan tidak hilang seteah menarik nafas dalam 2-3
kali.
Gejala dan tanda yang biasa ditemui adalah dispnea dan ortopnea
yang berat atau progresif, paroxysmal nocturnal dyspnea, sinkop pada
kerja, nyeri dada, batuk kronis, hemoptisis, jari tabuh, sianosis, edema
persisten pada ekstremitas, peningkatan vena jugularis, bunyi jantung I
yang keras atau sulit didengar, split bunyi jantung II, ejection click, late
systolic click, opening snap, friction rub, bising sistolik derajat III atau IV,
bising diastolic, dan cardio megali dengan heaving ventrikel kiri atau
kanan yang difus.
e. Pemeriksaan Penunjang
Selain pemeriksaan laboratorium rutin juga dilakukan pemeriksaan :
EKG untuk mengetahui kelainan irama dan gangguan konduksi,
kardiomegali, tanda penyakit pericardium, iskemia, infark. Bisa
ditemukan tanda-tanda aritmia.
Ekokardigrafi. Meteode yang aman, cepat dan terpercaya untuk
mengetahu kelainan fungsi dan anatomi dari bilik, katup, dan peri
kardium.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 49 49
Pemeriksaan Radiologi dihindari dalam kehamilan, namun jika
memang diperlukan dapat dilakukan dengan memberi perlindung
diabdomen dan pelvis.
f. Diagnosis
Burwell dan Metcalfe mengajukan 4 kriteria. Diagnosis ditegakkan
bila ada satu dari kriteria :
Bising diastolic, presistolik, atau bising jantung terus menerus.
Pembesaran jantung yang jelas.
Bising sistolik yang nyaring, terutama bila disertai thrill.
Arimia berat.
Pada wanita hamil yang tidak menunjukan salah satu gejala
tersebut jarang menderita penyakit jantung. Bila terdapat gejala
decompensasi jantung pasien harus di golongkan satu kelas lebih tinggi
dan segera dirawat.
g. Klasifikasi Penyakit Jantung Dalam Kehamilan
1) Kelas I
- Tanpa pembatasan kegiatan fisik
- Tanpa gejala penyakit jantung pada kegiatan biasa.
2) Kelas II
- Sedikit pembatasan kegiatan fisik.
- Saat istirahat tidak ada keluhan.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 50 50
- Pada kegiatan fisik biasa timbul gejala isufisiensi jantung seperti:
kelelahan, jantung berdebar (palpitasi cordis), sesak nafas atau
angina pectoris.
3) Kelas III
- Banyak pembatasan dalam kegiatan fisik.
- Saat istirahat tidak ada keluhan
- Pada aktifitas fisik ringan sudah menimbulkan gejala-gejala
insufisiensi jantung.
4) Kelas IV
- Tidak mampu melakukan aktifitas fisik apapun.
h. Komplikasi
Pada ibu dapat terjadi : gagal jantung kongestif, edema paru,
kematian, abortus.
Pada janin dapat terjadi : prematuritas, BBLR, hipoksia, gawat
janin, APGAR score rendah, pertumbuhan janin terhambat.
i. Penatalaksanaan
Sebaiknya dilakukan dalam kerjasama dengan ahli penyakit dalam
atau ahli jantung. Secara garis besar penatalksanaan mencakup
mengurangi beban kerja jantung dengan tirah baring, menurunkan preload
dengan deuretik, meningkatkan kontraktilitas jantung dengan digitalis,
dan menurunkan after load dengan vasodilator.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 51 51
Penatalaksanaan dilakukan berdasarkan klasifikasinya yaitu :
1) Kelas I
Tidak memerlukan pengobatan tambahan.
2) Kelas II
Umumnya tidak memerlukan pengobatan tambahan, hanya harus
menghindari aktifitas yang berlebihan, terutama pada usia kehamilan
28-32 minggu. Pasien dirawat bila keadaan memburuk.
Kedua kelas ini dapat meneruskan kehamilan sampai cukup bulan
dan melahirkan pervaginam, namun harus diawasi dengan ketat. Pasien
harus tidur malam cukup 8-10 jam, istirahat baring minimal setengah
jam setelah makan, membatasi masuknya cairan (75 mll/jam) diet
tinggi protein, rendah garam dan membatasi kegiatan. Lakukan ANC
dua minggu sekali dan seminggu sekali setelah 36 minggu.
Rawat pasien di RS sejak 1 minggu sebelum waktu kelahiran.
Lakukan persalinan pervaginam kecuali terdapat kontra indikasi
obstetric. Metode anastesi terpilih adalah epidural.
Kala persalinan biasanya tidak berbahaya. Lakukan pengawasan
dengan ketat. Pengawasan kala I setiap 10-15 menit dan kala II setiap
10 menit. Bila terjadi takikardi, takipnea, sesak nafas (ancaman gagal
jantung), berikan digitalis berupa suntikan sedilanid IV dengan dosis
awal 0,8 mg, dapat diulang 1-2 kali dengan selang 1-2 jam. Selain itu
dapat diberi oksigen, morfin (10-15 mg), dan diuretic.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 52 52
Pada kala II dapat spontan bila tidak ada gagal jantung. Bila
berlangsung 20 menit dan ibu tidak dapat dilarang meneran, akhiri
dengan ekstraksi cunam atau vacum dengan segera.
Tidak diperbolehkan memakai ergometrin karena kontraksi uterus
yang bersifat tonik akan menyebabkan pengembalian darah ke
sirkulasi sistemik dala jumlah besar.
Rawat pasien sampai hari ke-14, mobilisasi bertahap dan
pencegahan infeksi, bila fisik memungkinkan pasien dapat menyusui.
3) Kelas III
Dirawat di RS selam hamil terutama pada usia kehamilan 28
minggu dapat diberikan diuretic.
4) Kelas IV
Harus dirawat di rumah sakit.
Kedua kelas ini tidak boleh hamil karena resiko terlalu berat.
Pertimbangkan abortus terapeutik pada kehamilan kurang dari 12
minggu. Jika kehamilan dipertahankan pasien harus terus berbaring
selama hamil dan nifas. Bila terjadi gagal jantung mutlak harus dirawat
dan berbaring terus sampai anak lahir. Dengan tirah baring, digitalis,
dan diuretic biasanya gejala gagal jantung akan cepat hilang.
Pemberian oksitosin cukup aman. Umumnya persalinan
pervaginam lebih aman namun kala II harus diakhiri dengan cunam
atau vacuum. Setelah kala III selesai, awasi dengan ketat, untuk
menilai terjadinya decompensasi atau edema paru. Laktasi dilarang
bagi pasien kelas III dan IV.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 53 53
Operasi pada jantung untuk memperbaiki fungsi sebaiknya
dilakukan sebelum hamil. Pada wanita hamil saat yang paling baik
adalah trimester II namun berbahaya bagi bayinya karena setelah
operasi harus diberikan obat anti pembekuan terus menerus dan akan
menyebabkan bahaya perdarahan pada persalinannya. Obat terpilih
adalah heparin secara SC, hati-hati memberikan obat tokolitik pada
pasien dengan penyakit jantung karena dapat menyebabkan edema
paru atau iskemia miocard terutama pada kasus stenosis aorta atau
mitral.
j. Prognosis
Prognosis tergantung klasifikasi, usia, penyulit lain yang tidak
berasal dari jantung, penatalaksanaan, dan kepatuhan pasien. Kelainan
yang paling sering menyebabkan kematian adalah edema paru akut pada
stenosis mitral. Prognosis hasil konsepsi lebih buruk akibat dismaturitas
dan gawat janin waktu persalinan.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 54 54
7. PENYAKIT PARU-PARU DAN KEHAMILAN
Pada umumnya, penyakit paru-paru tidak mempengaruhi kehamilan dan
persalinan nifas, kecuali penyakitnya tidak terkontrol, berat dan luas yang
disertai sesak napas dan hipoksia. Sesak napas atau kesulitan bernapas
biasanya terjadi karena diafrgma yang terdorong oleh uterus yang membesar.
Ada 3 penyakit yang memerlukan perhatian kita dalam kehamilan, yaitu TBC
paru-paru, asma bronkial dan pneumonia.
a. Tuberkulosis Paru
Kehamilan tidak banyak memberikan pengaruh terhadap cepatnya
perjalanan penyakit ini, banyak penderita tidak mengeluh sama sekali.
Keluhan yang sering ditemukan adalah batuk-batuk yang lama, badan
terasa lemah, nafsu makan berkurang, BB menurun, kadang-kadang ada
batuk darah, dan sakit di dada. Pada pemeriksaan fisik mungkin
didapatkan adanya ronkhi basal, suara caverne atau pleural effusion.
Penyakit ini mungkin bentuknya aktif atau kronik, dan mungkin pula
tertutup atau terbuka.
Pada penderita yang dicurigai menderita TBC Paru sebaiknya
dilakukan pemeriksaan tuberkulosa tes kulit dengan PPD (puirified
protein derivate) 5u, bila hasil positif dilanjutkan dengan pemeriksaan
foto dada. Perlu diperhatikan dan dilindungi janin dari pengaruh sinar X,
pada penderita TBC Paru aktif perlu dilakukan pemeriksaan sputum BTA
untuk membuat diagnosis secara pasti sekaligus untuk tes kepekaan / uji
sensitivitas. Pada janin dengan ibu TBC Paru jarang dijumpai TBC
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 55 55
congenital, janin baru tertular penyakit setelah lahir, karena dirawat atau
disusui ibunya.
Penatalaksanaan :
Penyakit ini akan sembuh dengan baik bila pengobatan yang
diberikan dipatuhi oleh penderita, berikan penjelasan dan pendidikan
kepada pasien bahwa penyakitnya bersifat kronik sehingga diperlukan
pengobatan yang lama dan teratur. Ajarkan untuk menutup mulut dan
hidungnya bila batuk, bersin dan tertawa.
Sebagian besar obat anti TBC aman untuk wanita hamil, kecuali
streptomisin yang bersifat ototoksik bagi janin dan harus diganti dengan
etambutol, pasien hamil dengan TBC Paru yang tidak aktif tidak perlu
mendapat pengobatan. Sedangkan pada yang aktif dianjurkan untuk
menggunakan dua macam obat atau lebih untuk mencegah timbulnya
resistensi kuman, dan isoniazid (INH) selalu diikutkan karena paling
aman untuk kehamilan, efektifitasnya tinggi dan harganya lebih murah.
Obat-obatan yang dapat digunakan
1. Isoniazid (INH) 300 mg/hari. Obat ini mungkin menimbulkan
komplikasi pada hati sehingga timbul gejala-gejala hepatitis berupa
nafsu makan berkurang, mual dan muntah. Oleh karena itu perlu
diperiksa faal hati sewaktu-waktu dan bila ada perubahan untuk
sementara obat harus segera dihentikan.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 56 56
2. Etambutol 15-20 mg/kg/hari. Obat ini dapat menimbulkan
komplikasi retrobulber neuritis, akan tetapi efek samping dalam
kehamilan sangat sedikit dan pada janin belum ada.
3. Streptomycin 1gr/hari. Obat ini harus hati-hati digunakan dalam
kehamilan, jangan digunakan dalam kehamilan trimester I.
Pengaruh obat ini pada janin dapat menyebabkan tuli bawaan
(ototoksik). Disamping itu obat ini juga kurang menyenangkan
pada penderita karena harus disuntikan setiap hari.
4. Rifampisin 600mg/hari. Obat ini baik sekali untuk pengobatan
TBC Paru tetapi memberikan efek teratogenik pada binatang
poercobaan sehingga sebaiknya tidak diberikan pada trimester I
kehamilan.
Pemeriksaan sputum harus dilakukan setelah 1-2 bulan pengobatan,
jika masih positif perlu diulang tes kepekaan kuman terhadap obat, bila
pasien sudah sembuh lakukan persalinan secar biasa. Pasien TBC aktif
harus ditempatkan dalam kamar bersalin terpisah, persalinan dibantu
Ekstraksi Vacum atau Forcep. Usahakan pasien tidak meneran, berikan
masker untuk menutupi mulut dan hidung agar kuman tidak menyebar.
Setelah persalinan pasien dirawat di ruang observasi 6-8 jam, kemudian
dapat dipulangkan langsung. Pasien diberi obat uterotonika dan obat TBC
tetap harus diteruskan. Penderita yang tidak mungkin pulang harus dirawat
di ruang isolasi, karena bayi cukup rentan terhadap penyakit ini, sebagian
besar ahli menganjurkan pemisahan dari ibu jika ibu dicurigai menderita
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 57 57
TBC aktif, sampai ibunya tidak memperlihatkan tanda-tanda proses aktif
lagi setelah dibuktikan dengan pemeriksaan sputum sebanyak 3 kali yang
selalu memperlihatkan hasil negatif.
Pasien TBC yang menyusui harus mendapat regimen pengobatan
yang penuh. Semua obat anti TBC sesuai untuk laktasi sehingga
pemberian laktasi dapat dengan aman dan normal. namun bayi harus diberi
suntikan mantoux, mendapat profilaksis INH dan imunisasi BCG.
b. Asma Bronkial
Asma Bronkiale merupakan salah satu penyakit saluran nafas yang
sering dijumpai dalam kehamilan dan persalinan. Pengaruh kehamilan
terhadap timbulnya asma tidak sama pada setiap penderita, bahkan pada
seorang penderita asma, serangannya tak sama pada kehamilan pertama
dan berikutnya. Biasanya serangan akan timbul mulai UK 24-36 minggu
dan pada akhir kehamilan jarang terjadi serangan.
Komplikasi
Pengaruh asma pada ibu dan janin sangat tergantung dari sering
dan beratnya serangan, karena ibu dan janin akan kekurangan oksigen atau
hipoksia. Keadaan hipoksia bila tidak segera diatasi tentu akan
berpengaruh pada janin dan sering terjadi keguguran, partus premature dan
gangguan petumbuhan janin.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 58 58
Manifestasi Klinis
Factor pencetus timbulnya asma antara lain zat-zat alergi, infeksi
saluran nafas, pengaruh udara dan factor psikis. Penderita selama
kehamilan perlu mendapat pengawasan yang baik, biasanya penderita
mengeluh nafas pendek, berbunyi, sesak, dan batuk-batuk. Diagnosis dapat
ditegakkan seperti asma diluar kehamilan.
Penatalaksanaan
1. Mencegah timbulnya stress.
2. Menghindari factor resiko/pencetus yang sudah diketahui secara
intensif.
3. Mencegah penggunaan obat seperti aspirin dan semacamnya yang
dapat menjadi pencetus timbulnya serangan.
4. Pada asma yang ringan dapat digunakan obat-obat local yang
berbentuk inhalasi, atau peroral seperti isoproterenol.
5. Pada keadaan lebih berat penderita harus dirawat dan serangan dapat
dihilangkan dengan 1atau lebih dari obat dibawah ini:
a. Epinefrin yang telah dilarutkan (1:1000), 0,2-0,5 ml disuntikan SC.
b. Isoproterenol (1:100) berupa inhalasi 3-7 hari.
c. Oksigen.
d. Aminopilin 250-500 mg (6mg/kg) dalam infus glukosa 5 %.
e. Hidrokortison 260-1000 mg IV pelan-pelan atau per infus dalam
D10%.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 59 59
Hindari penggunaan obat-obat yang mengandung iodium karena
dapat membuat gangguan pada janin, dan berikan antibiotika kalau ada
sangkaan terdapat infeksi. Upayakan persalinan secara spontan namun bila
pasien berada dalam serangan, lakukan VE atau Forcep. SC atas indikasi
asma jarang atau tak pernah dilakukan. Jangan berikan analgesik yang
mengandung histamin tapi pilihlah morfin atau analgesik epidural.
Dokter sebaiknya memilih obat yang tidak mempengaruhi ASI.
Aminopilin dapat terkandung dalam ASI sehingga bayi mengalami
gangguan pencernaan, gelisah, dan ganggguan tidir. Namun obat anti asma
lainnya dan kortikosteroid umumnya tidak berbahaya karena kadarnya
dalam ASI sangat kecil.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 60 60
8. PENYAKIT ENDOKRIN DALAM KEHAMILAN
Diabetes Melitus
a. Diagnosis
Deteksi dini sangat diperlukan agar penderita DM dapat dikelola
sebaik-baiknya. Terutama dilakukan pada ibu dengan faktor resiko berupa
beberapa kali keguguran, riwayat pernah melahirkan anak mati tanpa
sebab, riwayat melahirkan bayi dengan cacat bawaan, melahirkan bayi
lebih dari 4000 gr, riwayat pre-eklamsia dan polyhidramnion.
Juga terdapat riwayat ibu : umur ibu > 30 tahun, riwayat DM
dalam keluarga, riwayat DM pada kehamilan sebelumnya, obesitas,
riwayat BBL > 4500 gr dan infeksi saluran kemih berulang selama hamil.
b. Klasifikasi
1) Tidak tergantung insulin (TTI) Non Insulin Dependent diabetes
mellitus (NIDDN) yaitu kasus yang tidak memerlukan insulin dalam
pengendalian kadar gula darah.
2) Tergantung insulin (TI) Insulin dependent Diabetes Melitus yaitu
kasus yan memerlukan insulin dalam mengembalikan kadar gula
darah.
c. Komplikasi
1) Maternal: infeksi saluran kemih, hydramnion, hipertensi kronik, pre-
eklamsi, kematian ibu.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 61 61
2) Fetal: abortus spontan, kelainan congenital, insufisiensi plasenta,
makrosomia, kematian intra uterin.
3) Neonata: prematuritas, kematian intra uterin, kematian neonatal,
trauma lahir, hipoglikemia, hipomegnesemia, hipokalsemia,
hiperbilirubinemia, syndroma gawat nafas, polisitemia.
d. Penatalaksanaan
Prinsipnya adalah mencapai sasaran normoglikemia, yaitu kadar
glukosa darah puasa < 105 mg/dl, 2 jam sesudah makan < 120 mg/dl, dan
kadar HbA1c<6%. Selain itu juga menjaga agar tidak ada episode
hipoglikemia, tidak ada ketonuria, dan pertumbuhan fetus normal. Pantau
kadar glukosa darah minimal 2 kali seminggu dan kadar Hb glikosila.
Ajarkan pasien memantau gula darah sendiri di rumah dan anjurkan untuk
kontrol 2-4 minggu sekali bahkan lebih sering lagi saat mendekati
persalinan. Obat hipoglikemik oral tidak dapat dipakai saat hamil dan
menyusui mengingat efek teratogenitas dan dikeluarkan melalui ASI,
kenaikan BB pada trimester I diusahakan sebesar 1-2,5 kg dan selanjutnya
0,5 kg /minggu, total kenaikan BB sekitar 10-12 kg.
e. Penatalaksanaan Obstetric
Pantau ibu dan janin dengan mengukur TFU, mendengarkan DJJ,
dan secara khusus memakai USG dan KTG. Lakukan penilaian setiap
akhir minggu sejak usia kehamilan 36 minggu. Adanya makrosomia
pertumbuhan janin terhambat dan gawat janin merupakan indikasi SC.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 62 62
Janin sehat dapat dilahirkan pada umur kehamilan cukup waktu (40-42
minggu) dengan persalinan biasa.
Ibu hamil dengan DM tidak perlu dirawat bila keadaan diabetesnya
terkendali baik, namun harus selalu diperhatikan gerak janin (normalnya
>20 kali/12 jam). Bila diperlukan terminasi kehamilan, lakukan
amniosentesis dahulu untuk memastikan kematangan janin (bila UK <38
minggu). Kehamilan dengan DM yang berkomplikasi harus dirawat sejak
usia kehamilan 34 minggu dan biasanya memerlukan insulin.
Diabetes mellitus pada kehamilan adalah intoleransi karbohidrat
ringan (toleransi glukosa terganggu) maupun berat (DM), terjadi atau
diketahui pertama kali saat kehamilan berlangsung. Definisi ini mencakup
pasien yang sudah mengidap DM (tetapi belum terdeteksi) yang baru
diketahui saat kehamilan ini dan yang benar-benar menderita DM akibat
hamil.
Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolisme endokrin dan karbohidrat
yang menunjang pemasokan makanan bagi janin serta persiapan untuk
menyusui. Glukosa dapat berdifusi secara tetap melalui plasenta kepada
janin sehingga kadarnya dalam darah janin hampir menyerupai kadar
darah ibu. Insulin ibu tidak dapat mencapai janin sehingga kadar gula ibu
yang mempengaruhi kadar pada janin. Pengendalian kadar gula terutama
dipengaruhi oleh insulin, disamping beberapa hormon lain : estrogen,
steroid dan plasenta laktogen. Akibat lambatnya reabsorpsi makanan maka
terjadi hiperglikemi yang relatif lama dan ini menuntut kebutuhan insulin.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 63 63
BAB III
KESIMPULAN
Penyakit yang menyertai kehamilan:
1) Penyakit dan Kelainan Alat Kandungan
Penyakit-penyakit yang dapat mengganggu masa kehamilan,
persalinan bahkan pada masa nifas, misalnya:
- Kelainan bawaan di vulva dan vagina
- Kondilomata akuminata
- Kista vagina
- Kelainan pada uterus
- Prolapsus uteri
- Tumor rahim dan
- Kelainan pada ovarium.
2) Penyakit Infeksi dalam Kehamilan
Penyakit infeksi pada kehamilan bila terjadi infeksi melewati barier
plasenta. TORCH biasanya penyakit yang menyertai kehamilan tesebut.
3) Penyakit Darah dan Kehamilan
Anemia merupakan penyakit tersering pada ibu hamil.
Dikarenakan oleh beberapa faktor, misalnya kurang gizi dan kurang zat
besi dalam makanan.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 64 64
4) Penyakit Hati dan Kehamilan
Penyakit hati lebih didasarkan pada komplikasi penyakit tersebut.
Dikarenakan prevalensi penyakit tersebut di Indonesia cukup besar.
5) Penyakit Jiwa dan Kehamilan
Penyakit ini lebih ditekankan pada psikis si calon ibu saat dia
hamil.
6) Penyakit Kardiovaskuler
Penyakit jantung dapat dijumpai saat kehamilan disebabkan oleh
perubahan fisiologis sistem kardiovaskuler. Bahkan dapat menyebabkan
payah jantung.
7) Penyakit Paru-paru dan Kehamilan
Ada tiga penyakit paru-paru yang memerlukan perhatian kita
dalam kehamilan, yaitu TBC, asma bronkial dan pneumonia.
8) Penyakit Endokrin dalam Kehamilan
Penyakit gula merupakan kelainan herediter, sehingga calon ibu
yang sebelumnya mempunyai penyakit diabetes militus harus lebih
memperhatikan dietnya.
Referat Penyakit yang Menyertai Kehamilan
KKS Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh 65 65
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Penyakit yang menyertai kehamilan. Di download tanggal 20 Desember
2010. Tersedia di URL http://piogama.ugm.ac.id/index.php/2009/01/kenali-
risiko-penyakit-saat-hamil/
Anonim. Penyakit yang menyertai kehamilan. Di download tanggal 20 Desember
2010. Tersedia di URL http://www.g-excess.com/id/askeb-macam-macam-
penyakit-yang-menyertai-kehamilan-dan-persalinan-ibu-hamil.html
Anonim. Penyakit yang menyertai kehamilan. Di download tanggal 20 Desember
2010.Tersedia di URLhttp://annsilva.wordpress.com/2010/07/18/kehamilan-
risiko-tinggi/
Mansjoer, Arief. 2007. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta :
Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Mochtar, Prof. Dr. Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi Obstetri
Patologi Edisi 2. Jakarta : EGC.
Winkjosastro, H. Saifuddin AB. Rachimhadhi T. 1994. Ilmu Kebidanan Edisi 3.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.