55
ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN NILAI AKTIVA BERSIH REKSA DANA SYARIAH DI INDONESIA DARMAN GUSNAINI DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016

ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI

TERHADAP PERTUMBUHAN NILAI AKTIVA BERSIH

REKSA DANA SYARIAH DI INDONESIA

DARMAN GUSNAINI

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2016

Page 2: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan
Page 3: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Pengaruh

Variabel Makroekonomi terhadap Pertumbuhan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana

Syariah di Indonesia adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi

pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi

mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan

maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Agustus 2016

Darman Gusnaini

NIM H54120036

Page 4: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

ABSTRAK

DARMAN GUSNAINI. Analisis Pengaruh Variabel Makroekonomi terhadap

Pertumbuhan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Syariah di Indonesia. Dibimbing

oleh LUKYTAWATI ANGGRAENI dan RANTI WILIASIH

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel

makroekonomi terhadap pertumbuhan nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana

syariah di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode vector error correction

model (VECM) dengan data runtut waktu bulanan dari Januari 2010 sampai

dengan Desember 2014. Hasil penelitian ini menunjukkan pada jangka panjang

variabel inflasi, harga minyak dunia, indeks produksi industri, jumlah uang

beredar, nilai tukar, indeks korupsi berpengaruh signifikan terhadap NAB reksa

dana syariah. Berdasarkan hasil IRF, guncangan yang terjadi pada variabel

makroekonomi yang diamati dalam penelitian ini direspon oleh NAB. NAB

paling cepat mencapai kestabilan ketika merespon guncangan indeks korupsi.

Variabel yang memiliki kontribusi besar dalam pertumbuhan NAB adalah harga

minyak dunia. Berdasarkan analisis pada penelitian ini, pemerintah seharusnya

mendorong pertumbuhan di sektor riil yang akan tergambar dari pertumbuhan

indeks produksi industri dan meningkatkan upaya untuk melawan kegiatan

korupsi sebab kedua variabel ini memiliki pengaruh bagi pertumbuhan NAB reksa

dana syariah.

Kata Kunci : NAB, reksa dana syariah, variabel makroekonomi, indeks korupsi

VECM

ABSTRACT

DARMAN GUSNAINI, Analysis of the Impact of Macroeconomic Variables to

Sharia Equity Fund Net Asset Value Growth in Indonesia. Supervised by

LUKYTAWATI ANGGRAENI and RANTI WILIASIH.

The purpose of this research is to analyze the impact of macroeconomic

variables to the growth of Net Asset Value (NAV) of sharia equity fund in

Indonesia. This research used Vector Error Correction Model (VECM) with

monthly time series data from January 2010 to December 2014. The findings

show that inflation, oil price, industrial production index, money supply, exchange

rate, corruption index give a significant impact to NAV of sharia equity fund.

Based on IRF results, the shock on macroeconomic variables is responsed by

NAV. The fastest stabilization of NAV is attained when responses the shock of

oil price. The highest contribution of variables on NAV growth is oil price. Based

on this research analysis, the government should focus on the growth of real

sector which represented by industrial production index growth and improve the

role of government to oppose the corruption because these two variables give an

impact to NAV of sharia equity fund.

Keywords : NAV, sharia equity fund, macroeconomic variable, corruption index,

VECM

Page 5: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi

pada

Departemen Ilmu Ekonomi

ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI

TERHADAP PERTUMBUHAN NILAI AKTIVA BERSIH

REKSADANA SYARIAH DI INDONESIA

DARMAN GUSNAINI

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2016

Page 6: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan
Page 7: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan
Page 8: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas

segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “

Analisis Pengaruh Variabel Makroekonomi terhadap Pertumbuhan Nilai Aktiva

Bersih Reksadana Syariah di Indonesia”. Skripsi ini merupakan salah salah syarat

untuk mendapat gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas

Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak

terhingga kepada kedua orang tua ayah Nurdin, ibu Nurasni, keenam sodara

penulis Armaini, Oktowarman, Patriayanti, Apridarnita, Elfitri dan Rosalinda atas

kasih sayang, dukungan, doa yang senantiasa diberikan. Selain itu penulis juga

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Dr. Lukytawati Anggraeni, S.P, M.Si dan Ranti Wiliasih S.P, M.Si.

sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah membantu dan selalu

memberikan arahan serta nasehat kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

2. Bapak Dr. Syamsul Hidayat Pasaribu, S.E, M.Si selaku dosen penguji

utama dan Ibu Tita Nursyamsiah, M.Sc selaku dosen penguji dari komisi

pendidikan yang telah memberikan banyak saran dan masukan untuk

penyempurnaan skripsi ini.

3. Para dosen, staf dan seluruh civitas akademika Departemen Ilmu Ekonomi

FEM IPB yang telah memberikan ilmu dan bantuan kepada penulis.

4. Teman-teman satu bimbingan Choirunnisa, Ica, Ayu, Alex, dan Natiya

yang selalu mengingatkan dan memberikan masukan dalam menyelesaikan

skripsi ini.

5. Teman-teman terbaik penulis Ramdani, Praharti, Ivan, Shofwan,

Novitasari, Nadiya, dan Aglariat yang memberikan dukungan, canda tawa

dan doa.

6. Teman-teman Ekonomi Syariah 49 dan rekan Pendidikan BEM FEM 2014

serta rekan-rekan asisten ekonomi atas dukungan dan motivasinya.

7. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi

ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Agustus 2016

Darman Gusnaini

Page 9: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 2

Tujuan Penelitian 4

Manfaat Penelitian 4

Ruang Lingkup Penelitian 4

TINJAUAN PUSTAKA 5

Investasi dalam Islam 5

Pasar Modal 7

Reksa Dana Syariah 8

Nilai Aktiva Bersih 9

Makroekonomi 10

Inflasi 10

Nilai Tukar 11

Harga Minyak Dunia 12

Jumlah Uang Beredar 12

Penelitian Terdahulu 12

Kerangka Pemikiran 15

Hipotesis Penelitian 16

METODE PENELITIAN 16

Jenis dan Sumber Data 16

Model Penelitian 16

Definisi Operasional 17

Metode Analisis dan Pengolahan Data 18

Vector Autoregression 18

Uji Stasioneritas Data 18

Uji Lag Optimum 18

Page 10: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

Uji Stabilitas VAR 19

Uji Kointegrasi 19

Vector Error Correction Model 19

Impulse Response Function 20

Forecast Error Variance Decomposition 20

HASIL DAN PEMBAHASAN 20

Statistik Deskriptif Variabel Penelitian 20

Faktor-faktor Makroekonomi yang Memengaruhi Pertumbuhan

NAB Reksa Dana Syariah di Indonesia 22

Uji Stasioneritas Data 22

Uji Lag Optimum 23

Uji Stabilitas VAR 24

Uji Kointegrasi 24

Analisis Respon NAB terhadap Guncangan Variabel Makroekonomi 26

Analisis Kontribusi Guncangan Variabel Makroekonomi

dalam Menjelaskan Pertumbuhan NAB 29

SIMPULAN DAN SARAN 30

Simpulan 30

Saran 30

DAFTAR PUSTAKA 30

LAMPIRAN 33

RIWAYAT HIDUP 43

Page 11: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

DAFTAR TABEL

1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan

pertumbuhan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 2 3 Ringkasan hasil penelitian terdahulu 13 4 Variabel penelitian 16 5 Statistik deskriptif variabel penelitian 21 6 Hasil uji stasioneritas 23

7 Hasil uji Lag Optimum 23 8 Hasil uji stabilitas VAR 24 9 Hasil pengujian kointegrasi 24 10 Hasil estimasi VECM 25

DAFTAR GAMBAR

1 Mekanisme kerja reksa dana 9 2 Kerangka pemikiran 15 3 Hasil impulse response function 27

4 Hasil variance decomposition 29

DAFTAR LAMPIRAN

1 Uji Akar Unit 33 2 Penentuan Lag Optimum 37 3 Hasil Uji Stabilitas VAR 37

4 Hasil Uji Kointegrasi 38 5 Hasil Estimasi VECM 39 6 Hasil Uji Variance Decomposition 42

Page 12: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan
Page 13: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kebangkitan industri keuangan syariah di tengah-tengah dominasi industri

keuangan konvensional yang mulai goyah akibat guncangan ekonomi global

menjadi suatu jawaban, sekaligus tantangan akan kebutuhan masyarakat dunia

terhadap industri keuangan yang stabil dan efisien. Pasar modal syariah

merupakan salah satu komponen industri keuangan syariah yang memiliki

perkembangan yang sangat pesat di Indonesia. Perannya yang sangat vital sebagai

lembaga intermediasi keuangan berbasis syariah dirasa sangat penting

keberadaannya di Indonesia, yang notabene sebagai negara berkembang, memiliki

keterbatasan modal dalam penyediaan dana pembangunan.

Reksa dana syariah sebagai salah satu instrumen investasi pasar modal

syariah dianggap sebagai instrumen investasi alternatif bagi para investor yang

hanya memiliki modal kecil serta tidak memiliki banyak waktu dan keahlian

dalam mengelola portofolio efek. Reksa dana syariah merupakan kumpulan dana

dari para investor yang dikelola oleh manajer profesional dan penempatan dana

dialokasikan secara diversifikasi sehingga risiko investasi yang dihadapi oleh

investor lebih rendah dibandingkan instrumen investasi lainnya.

Perkembangan reksa dana syariah tidak terlepas dari berbagai macam

faktor yang mendasarinya. Perubahan yang terjadi pada faktor-faktor tersebut

dapat memengaruhi perkembangan reksa dana syariah baik secara positif maupun

negatif. Variabel yang dapat digunakan untuk menganalisis perkembangan reksa

dana syariah adalah Nilai Aktiva Bersih (NAB). NAB merupakan harga beli atau

harga jual unit penyertaan reksa dana. NAB dihitung dengan menjumlahkan

seluruh nilai masing masing efek yang dimiliki (berdasarkan harga pasar

penutupan efek yang bersangkutan), kemudian dikurangi dengan kewajiban-

kewajiban reksa dana, seperti biaya manajer investasi, bank kustodian, dan biaya

lainnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan (2014),

pertumbuhan reksa dana syariah di Indonesia telah meningkat selama lima tahun

terakhir.

Tabel 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014

Tahun NAB (Milyar

Rupiah)

Jumlah Reksadana

Syariah

Perkembangan

NAB (%)

2010 5 225.78 48 12.87

2011 5 564.79 50 6.48

2012 8 050.07 58 44.66

2013 9 432.19 65 17.17

2014 11 158.00 74 18.29 Sumber : Otoritas Jasa Keuangan (2014)

Tabel 1 memperlihatkan perkembangan reksa dana syariah di Indonesia

dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014, yang tercermin dari NAB reksa dana

syariah. Pada tahun 2014, NAB reksa dana syariah mencapai Rp11 158 miliar

Page 14: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

2

atau meningkat 113.51 persen dibandingkan dengan NAB reksa dana syariah pada

tahun 2010, yakni Rp5 225.78 miliar. Pada tahun 2014 tercatat NAB reksa dana

syariah mencapai 4.65 persen dari total NAB reksa dana. Sementara itu, jumlah

reksa dana syariah selama lima tahun terakhir juga terus meningkat. Sampai akhir

tahun 2014, jumlah reksa dana syariah mencapai 74 reksa dana syariah atau

meningkat sebesar 54.16 persen dibandingkan dengan jumlah reksa dana syariah

pada tahun 2010, yaitu 48 reksa dana syariah. Pada tahun 2013, tercatat jumlah

reksa dana syariah sebesar 8.31 persen dari total jumlah reksa dana.

Perkembangan reksa dana syariah dipengaruhi oleh faktor makroekonomi.

Mohammed et al. (2013) menemukan bahwa variabel makroekonomi inflasi yang

tercermin dari Consumer Price Index (CPI) dan GDP memberikan pengaruh

positif yang signifikan terhadap NAB reksa dana syariah di Malaysia. Variabel

makroekonomi lainnya, yaitu suku bunga yang tercermin dari Base Lending Rate

(BLR) dan Kuala Lumpur Composite Index (KLCI) memberikan pengaruh negatif

yang signifikan terhadap NAB reksa dana syariah di Malaysia. Gambaran umum

perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan reksa dana syariah

di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan

pertumbuhan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014

Tahun GDP

(%)

Penduduk

(Juta

Orang)

Pengangguran

(%dari

Tenaga Kerja)

Inflasi

(%)

Suku

Bunga

(%)

NAB (Rp

Milyar)

2010 6.2 240.68 7.1 5.13 6.01 5 225.78

2011 6.2 243.80 6.6 5.36 5.62 5 564.79

2012 6.0 246.86 6.1 4.28 4.01 8 050.07

2013 5.6 249.87 6.3 6.41 4.83 9 432.19

2014 5.0 252.81 6.2 6.39 5.85 11 158.00 Sumber : International Monetary Fund (2014), Otoritas Jasa Keuangan (2014), Worldbank (2014)

Berdasarkan data yang diperoleh dari International Monetary Fund (2014),

Investment Company Institute (2014), Otoritas Jasa Keuangan (2014),

Suruhanjaya Sekuriti Securities Commission Malaysia (2010-2014), dan

Worldbank (2014), ada indikasi hubungan positif antara kondisi makroekonomi

dengan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang baik memperlihatkan

bahwa iklim investasi pada negara tersebut sudah berjalan dengan baik. Hal ini

yang menjadi alasan pertumbuhan reksa dana syariah di Indonesia lebih tinggi

dibandingkan dengan pertumbuhan reksa dana syariah Malaysia dan Pakistan.

Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengkaji bagaimana pengaruh

yang diberikan oleh faktor-faktor makroekonomi terhadap reksa dana syariah di

negara Indonesia.

Perumusan Masalah

Reksa dana syariah sebagai salah satu instrumen investasi di pasar modal

syariah yang sedang berkembang. Perkembangan reksa dana syariah dipengaruhi

oleh faktor makroekonomi, seperti inflasi, jumlah uang beredar, dan sebagainya.

Berdasarkan data yang diperoleh dari International Monetary Fund (2014),

Page 15: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

3

Investment Company Institute (2014), Otoritas Jasa Keuangan (2014),

Suruhanjaya Sekuriti Securities Commission Malaysia (2010-2014), dan

Worldbank (2014), terlihat bahwa perkembangan faktor-faktor makroekonomi di

Indonesia lebih baik dari Malaysia dan Pakistan. Perkembangan faktor-faktor

makroekonomi pada suatu negara memperlihatkan perkembangan dari iklim

investasi pada negara tersebut. Perkembangan faktor-faktor makroekonomi

Indonesia yang lebih baik dibandingkan dengan perkembangan faktor-faktor

makroekonomi Malaysia dan Pakistan memperlihatkan iklim investasi Indonesia

sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat terlihat pada NAB reksa dana syariah di

Indonesia yang semakin mengalami peningkatan.

Perkembangan yang dialami reksa dana syariah tidak terlepas dari faktor-

faktor makroekonomi. Perubahan-perubahan yang terjadi pada faktor-faktor

tersebut dapat memengaruhi perkembangan reksa dana syariah. Oleh karena itu,

dengan mengetahui faktor-faktor makroekonomi yang memengaruhi

perkembangan reksa dana syariah, maka pihak pihak yang memiliki kepentingan

terhadap reksa dana syariah dapat lebih memfokuskan perhatian pada faktor-

faktor tersebut demi perkembangan reksa dana syariah.

Othman et al (2015) menemukan bahwa variabel makroekonomi memiliki

hubungan jangka panjang dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) di Pasar Modal

Malaysia. Variabel Consumer Price Indeks (CPI), Industrial Production Index

(IPI), Money Supply (M3), Foreign Exchange Rate (FER), Oil Price (OP),

Corruption Index (CI) berpengaruh signifikan terhadap NAB reksa dana syariah

Malaysia dalam jangka panjang. Variabel Treasure Bills Rate (TBR), Nasional

Political Election (NPE), the Global Financial Crisis (FC) tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap NAB reksa dana syariah Malaysia dalam jangka

panjang.

Afza dan Nafees (2014) menemukan bahwa adanya pengaruh negatif

signifikan dari variabel makroekonomi, yaitu inflasi yang tercermin dari

Consumer Price Index (CPI), jumlah uang beredar (M2), dan suku bunga yang

tercermin dari Karachi Interbank Offering Rate (KIBOR) pada jangka pendek dan

jangka panjang terhadap NAB reksa dana syariah di Pakistan. Karachi Stock

Exchange (KSE) 100 berpengaruh secara positif signifikan terhadap NAB reksa

dana syariah di Pakistan pada jangka panjang.

Penelitian tentang pengaruh variabel makroekonomi terhadap NAB pernah

dilakukan oleh Othman et al (2015) di Malaysia, Shahid et al (2015) di Pakistan,

Afza dan Nafees (2014) di Pakistan, Mohammed et al (2013) di Malaysia,

Monjazep dan Ramazanpour (2013) di Iran, Patrick (2011) di Hong Kong.

Penelitian di Indonesia tentang pengaruh variabel makroekonomi terhadap NAB

pernah dilakukan oleh Mirazdianti (2014), Ali (2012), Arisandi (2009) terdapat

hubungan antara variabel makroekonomi dengan pertumbuhan NAB. Hasil

Penelitian tersebut menemukan perbedaan pengaruh yang diberikan variabel

makroekonomi terhadap pertumbuhan NAB di Indonesia serta pada penelitian ini

menambahkan variabel oil price (OP), indeks produksi industri (IPI) dan

corruption index (CI).

Berdasarkan perbedaan pengaruh yang diberikan oleh variabel

makroekonomi terhadap reksa dana syariah pada penelitian sebelumnya maka

rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

Page 16: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

4

1. Bagaimana pengaruh faktor-faktor makroekonomi terhadap pertumbuhan

NAB reksa dana syariah di Indonesia?

2. Bagaimana respon NAB terhadap guncangan variabel makroekonomi?

3. Bagaimana kontribusi guncangan variabel makroekonomi dalam

menjelaskan pertumbuhan NAB?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Menganalisis faktor-faktor makroekonomi yang memengaruhi

pertumbuhan NAB reksadana syariah di Indonesia.

2. Menganalisis respon NAB terhadap guncangan variabel makroekonomi.

3. Menganalisis kontribusi guncangan variabel makroekonomi dalam

menjelaskan pertumbuhan NAB.

Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi

pemerintah, instansi-instansi terkait, masyarakat luas, pembaca, dan penulis pada

khususnya. Manfaat-manfaat tersebut diantaranya :

1. Memberikan masukan kepada pemerintah dalam merumuskan kebijakan

yang mampu mendorong pertumbuhan industri reksa dana syariah yang

maju, stabil, dan berdaya saing.

2. Membantu para investor dalam mengidentifikasi kondisi makroekonomi

ke depan dan memperoleh manfaat dari berinvestasi didalam reksa dana

syariah demi meningkatkan keuntungan.

3. Sebagai bahan referensi penelitian-penelitian selanjutnya, khususnya

penelitian yang terkait dengan reksadana syariah

Ruang Lingkup Penelitian

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel

makroekonomi yang terdiri dari variabel SBIS, variabel inflasi, variabel exchange

rate, oil price, corruption index, indeks produksi industri, serta variabel jumlah

uang beredar (M2). analisis data menggunakan metode vector autoregression

(VAR) untuk melihat pengaruh tingkat sbis, inflasi, exchange rate, oil price,

corruption index, indeks produksi industri, serta jumlah uang beredar (M2)

terhadap pertumbuhan NAB reksa dana syariah, serta untuk mengidentifikasi

faktor manakah yang paling memengaruhi pertumbuhan Nilai Aktiva Bersih

Reksa Dana Syariah. Data yang digunakan diambil dari website Bank Indonesia

(BI), International Financial Statistics (IFS), Otoritas Jasa Keuangan (OJK),

OECD statistic dan Worldbank. Periode penelitian dimulai dari bulan Januari

2010 sampai dengan Desember 2014.

Page 17: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

5

TINJAUAN PUSTAKA

Investasi dalam Islam

Investasi didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk

mengembangkan harta yang dimiliki (Gozali 2004). Dalam Islam, semua

kegiatan memiliki batasan-batasan yang tidak boleh dilanggar. Batasan-batasan itu

dinamakan prinsip dalam Islam. Dalam berinvestasi, ada beberapa prinsip yang

harus dipenuhi agar investasi yang dilakukan sesuai dengan syariat Islam.

1. Halal

Investasi yang halal adalah syarat utama dalam syariat Islam. Ada lima

unsur yang dilarang dalam transaksi sehingga transaksi tersebut bisa dikategorikan

halal, diantaranya (Gozali 2004):

a. Maysir (judi, spekulasi)

Transaksi yang termasuk mengandung unsur maysir bukan hanya praktek

perjudian yang sudah jelas, namun juga meliputi transaksi spekulatif di pasar

modal, transaksi jual-beli dengan berjangka, spekulasi mata uang asing, dan

sebagainya.

b. Gharar (ketidakjelasan, transaksi yang tidak pasti)

Ketika terjadi transaksi jual-beli, harus jelas apa yang dijual dan berapa

harganya. Contoh yang jelas dari transaksi yang mengandung unsur gharar

adalah jual beli dengan sistem ijon, yaitu membeli hasil pertanian yang tidak

jelas kualitas maupun kuantitas hasil pertanian yang dibeli. Petani diberi uang

untuk semua hasil dari perkebunannya sebelum panen.

c. Haram

Permasalahan yang sering ditemui dalam penentuan haram atau halalnya suatu

investasi adalah jika berinvestasi secara tidak langsung ke dalam produk

keuangan. Investor tidak tahu ke mana dana yang dititipkan untuk investasi

ditanamkan.

d. Riba (bunga)

Praktek riba ini tidak hanya terjadi di bank konvensional. Dalam kehidupan

sehari hari pun sering ditemui.

e. Bathil (tidak adil)

Seorang muslim dilarang untuk mengambil keuntungan dari sesama muslim

dengan cara yang bathil atau tidak adil, seperti menipu atau dengan

memanipulasi. Bukan hanya mengambil keuntungan dengan cara kriminal

seperti itu, bahkan dengan cara legal pun tetap tidak boleh dilakukan, seperti

menjual dengan harga yang sangat tinggi jauh di atas harga pasar.

2. Berkah

Keberkahan dapat diartikan sebagai kebaikan yang bertambah. Ini adalah

aspek keuntungan non-ekonomis dari suatu investasi. Ketenangan dan kepuasan

batin dapat menjadi salah satu bentuk berkah dari investasi.

3. Bertambah

Investasi berarti bertumbuh dan berkembang. Investasi yang dilakukan

harus dapat memberikan keuntungan bagi pemodalnya.

Page 18: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

6

Investasi dalam Pandangan Alquran dan Hadis Investasi yang berarti menunda pemanfaatan harta yang dimiliki pada saat

ini, atau berarti menyimpan, mengelola dan mengembangkannya merupakan hal

yang dianjurkan dalam Alquran seperti yang dijelaskan dalam Surat Yusuf ayat

46-49.

Allah SWT berfirman :

اظف قأ د ي أكظواى بقساث ظبعفأفتاالص ظبععجاف ظبع ل بلث أخسخضس ظ

نال اضإلىأزجعلعلابعاث حصدتنفوادأباظيظبعتصزعىقال(64)علوىلعل

ففرز بل ظ اقللإل ي قد هتنهاأكليشداد ظبع ذلكبعدهيأتحن (64)تأكلىهو ل

اقللإل عام ذلكبعدهيأتحن (64)تحصىهو ال اضغاثف ف {(64)عصسى

]ظف:

Artinya:

46. (Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf, dia berseru): “Yusuf,

hai orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang

tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor

sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan

(tujuh) lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu,

agar mereka mengetahuinya.”

47. Yusuf berkata: “Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya)

sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan

dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan.

48. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit,

yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya

(tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan.

49. Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia

diberi hujan (dengan cukup) dan di masa itu mereka memeras anggur.”

(QS Yusuf 12:46-49.)

Ayat ini mengajarkan untuk tidak mengkonsumsi semua kekayaan yang

dimiliki pada saat mendapatkannya, tetapi hendaknya sebagian kekayaaan yang

itu ditangguhkan pemanfaatannya untuk keperluan yang lebih penting. Dengan

bahasa lain, ayat ini mengajarkan untuk mengelola dan mengembangkan

kekayaan demi untuk mempersiapkan masa depan. Masa depan itu bisa berarti 1,

2, 5, 10, atau 15 tahun ke depan bahkan lebih, termasuk juga masa pensiun atau

hari tua.

Surat Al-luqman 31 Ayat :34

اذاتكعب هاتدزيفطه علنهافىالزحن ج لالغ ص دعلنالع اعت هاتدزيا اهللع دا

﴿ س ن خب هللاعل ثاى بايازضتو ۳٤فط

“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan

tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan

mengetahui apa yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang

dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok.

dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana Dia akan

mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”.

Page 19: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

7

Dalam Alquran surat Lukman : 34 Allah secara tegas menyatakan bahwa

tiada seorang-pun yang dapat mengetahui apa yang akan diperbuat dan

diusahakannya, serta peristiwa yang akan terjadi pada esok hari. Ayat ini

memerintahkan seluruh manusia untuk melakukan investasi (invest sebagai kata

dasar dari investment memiliki arti menanam) sebagai bekal dunia dan akhirat.

Karena pada dasarnya manusia tidak mengetahui apa yang akan diusahakannya

besok atau yang akan diperolehnya, namun demikian manusia diwajibkan

berusaha.

بال ظل نبالر لهللاصل ىهللاعل هيالوغانتباع،فأهسزظ , ب ذ اخسش ريفف

ش ب، بالر ب الر ": ظل ن عل هللا صل ى هللا زظل ن ل قال حن حد، االقلدةفصع

شى" )زاهعلن (ب

“ fadhalah bin “ubaid al-Anshari r.a. mengatakan bahwa rosulullah

disodori sebuah kalung yang berisi merjan (permata) dan emas untuk

dijual ketika beliau ada di Khabair. Kalung tersebut berasal dari

Ghanimah. Maka Rosulullah memerintahkan untuk mengambil emas

yang ada dikalung itu lalu dipisahkan, kemudian beliau bersabda,

“emas hendaknya dijual (ditukar) dengan emas dengan berat yang

sama”.

Hadis tersebut menjelaskan tentang berinvestasi dengan ketentuan yang

benar yang tidak menimbulkan kerugian dari pihak yang terlibat didalamnya.

ص لد تفعب علن جازت هيصدقت هيحلحت قطععولإل عاىا ال دعإذاهاثال

)زاهعلن (ل

”Apabila manusia mati, maka terputuslah amalnya, kecuali tiga

perkara yaitu, Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak yang

saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim)

Hadis tersebut menjelaskann tentang investasi akhirat, yakni investasi yang

mendatangkan keberuntungan bagi penanamnya, yang akan dituai diakhirat

nanti.Bersandar kepada hadis riwayat Muslim tersebut, kiranya

investasi akhirat ini perlu dilirik karena menguntungkan bagi orang-orang yang

mengerjakannya dengan ikhlas.

Pasar Modal

Menurut Widoatmodjo (2009) yang membedakan pasar modal dengan

pasar-pasar yang lain adalah komoditi yang diperdagangkan. Pasar modal dapat

dikatakan pasar abstrak, di mana yang diperjualbelikan adalah dana-dana jangka

panjang, yaitu dana yang keterikatannya dalam investasi lebih dari satu tahun.

Sedangkan secara fisik, pasar modal menunjuk pada suatu tempat yang biasanya

menempati sebuah gedung, sebagai tempat bertemunya para pialang yang

mewakili pala investor. Pasar modal memiliki peran penting dalam kegiatan

ekonomi. Pasar modal dapat menjadi sumber dana alternatif bagi perusahaan.

Perusahaan-perusahaan tersebut merupakan salah satu agen produksi yang secara

nasional akan membentuk gross national product (GDP), sehingga dapat

dikatakan berkembangnya pasar modal akan mendorong kemajuan ekonomi suatu

negara.

Page 20: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

8

Reksa Dana Syariah

Menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, Pasal 1 ayat 27,

reksa dana adalah suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari

masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh

manajer investasi, sedangkan pengertian reksa dana menurut Senduk (2004) adalah

sebuah bentuk investasi yang menggabungkan semua uang investor dalam satu wadah,

di mana uang tersebut selanjutnya dikelola oleh sebuah perusahaan investasi (manajer

investasi) dengan cara mengalokasikannya ke dalam satu atau berbagai macam

instrumen investasi.

Berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 20/DSN-MUI/IV/2000

reksa dana syariah adalah reksa dana yang beroperasi menurut ketentuan dan

prinsip syariah Islam, baik dalam bentuk akad kerjasama antara pemodal sebagai

pemilik harta (shahibul maal) dengan manajer investasi sebagai wakil pemilik

harta dengan pengguna investasi.

Mekanisme Reksa Dana Syariah

Mekanisme operasional reksa dana syariah melibatkan tiga pihak, yaitu

pihak yang memberikan dana (investor), pihak yang menerima dan mengelola

dana (manajer investasi), serta pihak yang menggunakan dana tersebut. Akad

yang digunakan antara pihak-pihak tersebut adalah sebagai berikut :

a. Antara investor dengan manajer investasi dilakukan dengan sistem wakalah bil

ujrah.

b. Antara manajer investasi dengan pengguna investasi dilakukan dengan sistem

mudharabah.

Akad wakalah bil ujrah yang digunakan dalam kontrak antara manajer

investasi dengan investor berisi perjanjian pemberian kuasa kepada manajer

investasi, dengan kata lain, investor memberi kewenangan pada manajer investasi

untuk melakukan investasi bagi kepentingan investor sesuai dengan ketentuan

yang tercantum di dalam prospektus. Investor dalam hal ini berperan sebagai

shahibul maal, sedangkan manajer investasi berperan sebagai mudharib-nya.

Sementara karakteristik dari akad mudharabah antara manajer investasi dengan

pengguna investasi adalah sebagai berikut :

a. Pembagian keuntungan antara investor (shahibul maal) yang diwakili oleh

manajer investasi dan pengguna investasi didasarkan pada proporsi yang telah

disepakati kedua belah pihak dan tidak ada jaminan atas hasil investasi tertentu

kepada investor.

b. Investor hanya menanggung risiko sebesar dana yang telah diberikan.

c. Manajer investasi sebagai wakil tidak menanggung risiko kerugian atas

investasi yang dilakukan sepanjang bukan karena kelalaiannya.

Page 21: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

9

Sumber : Pratomo dan Nugraha (2002)

Gambar 1 Mekanisme kerja reksa dana

Keterangan :

1. Permohonan pembelian (investasi) atau penjualan kembali (pencairan) unit

penyertaan

2. Penyetoran dana pembelian unit penyertaan atau pembayaran hasil penjualan

kembali

3. Perintah transaksi investasi

4. Eksekusi transaksi investasi

5. Konfirmasi transaksi

6. Perintah penyelesaian transaksi

7. Penyelesaian transaksi dan penyimpanan harta

8. Surat konfirmasi pembelian atau penjualan kembali unit penyertaan dan

informasi NAB per Unit Penyertaan secara harian melalui media massa

9. Laporan valuasi harian dan bulanan

10. Laporan bulanan kepada BAPEPAM (sekarang OJK)

Nilai Aktiva Bersih

Achsien (2000), menjelaskan bahwa NAB adalah total investasi dan kas

yang dipegang setelah dikurangi dengan biaya-biaya utang dari kegiatan

operasional yang harus dibayarkan. Sementara, NAB per unit adalah harga wajar

dari portofolio reksa dana setelah dikurangi biaya operasional kemudian dibagi

jumlah unit penyertaan yang telah beredar atau dimiliki oleh investor pada saat

tertentu. NAB per unit dihitung setiap hari pada hari bursa oleh bank kustodian

setelah mendapat data dari manajer investasi. Besarnya NAB bisa berfluktuasi

setiap harinya, tergantung dari perubahan nilai efek pada portofolio. Peningkatan

NAB mengindikasikan bahwa nilai investasi pemegang saham per unit penyertaan

meningkat. Sebaliknya, penurunan NAB mengindikasikan bahwa nilai investasi

pemegang saham per unit penyertaan menurun.

Menurut Soemitra (2009), kinerja investasi pengelolaan portofolio reksa

dana tercermin dalam Nilai Aktiva Bersih (NAB). Kebijakan dan strategi investasi

yang dibuat oleh manajer investasi memengaruhi baik atau tidaknya kinerja

investasi portofolio yang dikelola oleh manajer investasi tersebut. Perhitungan

NAB reksa dana meliputi biaya pengelolaan investasi oleh manajer investasi,

Page 22: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

10

biaya bank kustodian, biaya akuntan publik, dan biaya-biaya lainnya. Pembebanan

dari biaya-biaya tersebut selalu dikurangkan dari reksa dana setiap hari sehingga

NAB yang diumumkan oleh bank kustodian merupakan nilai investasi yang

dimiliki investor.

Makroekonomi

Pengertian makroekonomi Islam

Makroekonomi adalah studi tentang tentang perekonomian secara

menyeluruh (Mankiw 2007). Makroeknomi menurut perspektif Islam bermuara

pada akidah Islam yang bersumber dari syariat (Huda et al 2013). Menurut

Chapra (2000) ekonomi Islam adalah sebuah pengetahuan yang membantu upaya

realisasi kebahagiaan manusia melalui alokasi dan distribusi sumber daya yang

terbatas yang mengacu pada pengajaran Islam tanpa memberikan kebebasan

individu atau tanpa perilaku makroekonomi yang berkesinambungan dan tanpa

ketidak seimbangan lingkungan. Manan (1997) mengartikan ilmu ekonomi Islam

sebagai ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi

masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam.

Prinsip-prinsip dasar ekonomi Islam

Ekonomi Islam berdasarkan kepada Alquran dan Hadis yang bertujuan

untuk memenuhi kebutuhan manusia di dunia dan akhirat. Ada tiga asas filsafat

ekonomi Islam yaitu :

1. Semua yang ada di alam semesta ini adalah milik Allah SWT, manusia

hanyalah khalifah yang memegang amanah dari allah untuk menggunakan

milik-Nya, sehingga segala sesuatunya harus tunduk pada Allah sang pencipta

dan pemilik.

2. Untuk dapat melaksnakan tugasnya sebagai khalifah Allah ,manusia wajib

tolong-menolong dan saling membantu dalam melaksanakan kegiatan ekonomi

yang bertujuan untuk beribadah kepada Allah

3. Beriman kepada hari kiamat, yang merupakan asas penting dalam suatu sistem

ekonomi Islam kerena dengan keyakinan ini tingkah laku ekonomi manusia

akan dapat terkendali sebab manusia sadar bahwa semua perbuatannya akan

dimintai pertanggung jawaban kelak oleh Allah SWT.

Kajian fikih makroekonomi Islam dibatasi pada dua hal, yaitu fikih riba dan

fikih zakat, kedua hal tesebut merupakan indikator-indikator yang biasa

digunakan pada pembahasan masalah-masalah makroekonomi Islam. Pada

penelitian ini indikator-indikator makroekonomi yang digunakan menyesuaikan

dengan kondisi dan data yang tersedia di Indonesia. Indikator-indikator

makroekonomi yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Inflasi

Inflasi adalah peningkatan dalam seluruh tingkat harga (Mankiw 2007).

Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali

bila kenaikan itu meluas (atau menyebabkan kenaikan) kepada barang lainnya

(Mankiw 2007). Salah satu indikator yang sering digunakan dalam mengukur

Page 23: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

11

tingkat inflasi adalah Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer Price Index

(CPI). IHK merupakan indikator yang umum digunakan untuk menggambarkan

perubahan harga. Perubahan indeks harga konsumen dari waktu ke waktu

menunjukkan pergerakan harga dari paket barang dan jasa yang dikonsumsi

masyarakat.

: harga tahun n

: harga tahun dasar

Berdasarkan teori Efek Fisher dijelaskan bahwa inflasi berhubungan

dengan tingkat suku bunga nominal. Perubahan pada tingkat inflasi menyebabkan

perubahan pada tingkat suku bunga nominal. Teori ini menyatakan bahwa tingkat

suku bunga nominal adalah tingkat suku bunga riil ditambah dengan tingkat

inflasi. Perubahan pada tingkat suku bunga nominal mengakibatkan perubahan

pada tingkat suku bunga riil, karena tingkat suku bunga riil merupakan perbedaan

di antara tingkat bunga nominal dan tingkat inflasi. Semakin tinggi perubahan

pada tingkat bunga nominal maka akan semakin nyata pula perbedaan di antara

tingkat suku bunga nominal dan inflasi. Hal ini mengakibatkan semakin tingginya

nilai dari tingkat suku bunga riil.

Berdasarkan fungsi investasi dikatakan bahwa tingkat suku bunga riil

berpengaruh secara negatif terhadap investasi. Artinya, setiap terjadi kenaikan

pada tingkat suku bunga riil sebesar 1 persen maka akan menurunkan investasi

sebesar 1 persen. Sebaliknya, penurunan pada tingkat suku bunga riil sebesar 1

persen akan meningkatkan investasi sebesar 1 persen. Berdasarkan penjelasan

tersebut dapat diterangkan bahwa tingkat inflasi berpengaruh secara negatif

terhadap investasi (Mankiw 2007).

Nilai Tukar

Menurut Mankiw (2007), nilai tukar (exchange rate) atau kurs antara dua

negara adalah tingkat harga yang disepakati penduduk kedua negara untuk saling

melakukan perdagangan. Terdapat dua jenis kurs, yaitu kurs nominal dan kurs riil.

Kurs nominal adalah harga relatif dari mata uang dua negara. Ketika orang-orang

mengacu pada kurs di antara dua negara, maka kurs yang dimaksud adalah kurs

nominal. Kurs riil adalah harga relatif dari barang-barang diantara dua negara.

Kurs riil menyatakan tingkat dimana kita bisa memperdagangkan barang-barang

dari suatu negara untuk barang-barang dari negara lain. Kurs riil terkadang disebut

terms of trade. Cara menghitung kurs riil secara umum sebagai berikut.

atau

Jika kurs riil tinggi, barang-barang luar negeri relatif lebih murah, dan

barang-barang domestik relatif lebih mahal. Jika kurs riil rendah, barang-barang

luar negeri relatif lebih mahal, dan barang-barang domestik relatif lebih murah.

Kurs riil berkaitan dengan arus modal keluar neto, yang merupakan selisih

dari tabungan dengan investasi. Hubungan antara kurs riil dan arus modal keluar

Page 24: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

12

neto menunjukkan penawaran dan permintaan untuk pertukaran mata uang asing.

Arus modal keluar neto menunjukkan penawaran mata uang domestik yang akan

ditukarkan menjadi mata uang asing dan diinvestasikan di luar negeri. Pola

hubungan antara kurs riil dan arus modal keluar neto berbentuk miring ke kanan,

dan kurs riil berpengaruh secara negatif terhadap arus modal keluar neto.

Harga Minyak Dunia

Sebagian besar industri di dunia menggunakan minyak mentah untuk

menjalankan kegiatannya. Fluktuasi harga minyak dunia memengaruhi tingkat

inflasi. Peningkatan maupun penurunan harga minyak dunia akan memengaruhi

fluktuasi harga barang dan jasa.

Jumlah Uang Beredar

Ukuran uang yang beredar dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu M1, M2,

dan M3. M1 adalah uang kartal ditambah deposito yang dapat digunakan sebagai

alat tukar, dan deposito yang dapat diuangkan dengan cek lainnya. M2 adalah M1

ditambah dengan tabungan dan simpanan berjangka pendek, termasuk rekening

pasar uang dan pinjaman semalam antar bank. M3 adalah M2 ditambah dengan

deposito berjangka panjang dan beberapa komponen lainnya (Lipsey et al. 1995).

Berdasarkan teori portofolio dari permintaan uang, jumlah uang yang

beredar berkaitan dengan investasi. Teori ini mengatakan bahwa uang merupakan

bagian dari portofolio aset. Uang memberikan kombinasi risiko dan pengembalian

yang berbeda dibandingkan dengan aset lainnya. Pengembalian dari aset uang

dianggap lebih aman dibandingkan dengan aset saham atau obligasi.

Teori portofolio mengatakan bahwa permintaan uang bergantung kepada

risiko dan pengembalian riil yang diberikan oleh uang, yang tercermin dalam

tingkat inflasi yang diharapkan. Permintaan uang juga bergantung pada berbagai

aset lain yang dapat dimiliki oleh rumah tangga, yang tercermin dalam

pengembalian riil yang diharapkan atas saham dan obligasi, serta kekayaan riil,

karena kekayaan mengukur besarnya portofolio yang dialokasikan di antara uang

dan aset alternatif. Teori portofolio digunakan untuk menjelaskan permintaan

uang pada ukuran uang yang lebih luas, yaitu M2 dan M3.

Kenaikan pada pengembalian riil yang diharapkan atas saham dan obligasi

akan menurunkan permintaan uang, karena aset lain dianggap lebih menarik

dibandingkan dengan uang. Kenaikan pada tingkat inflasi yang diharapkan juga

menurunkan permintaan uang, karena uang dianggap menjadi kurang menarik.

Tingkat inflasi yang diharapkan dalam teori ini merupakan tingkat pengembalian

riil yang diharapkan akan diterima dari memegang uang. Sementara kenaikan

pada kekayaan riil akan meningkatkan permintaan uang, karena kekayaan yang

lebih tinggi berarti portofolio yang lebih besar (Mankiw 2007).

Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian yang menganalisis faktor-faktor yang

memengaruhi pertumbuhan reksa dana, baik reksa dana syariah maupun reksa

dana konvensional. Hal tersebut dapat dilihat dari penelitian yang dilakukan oleh

Othman et al. (2015), Afza dan Nafees (2014), Monjazeb dan Ramazanpour

Page 25: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

13

(2013), Mohammed et al. (2013), Mirazdianti (2014) Ali (2012), Chu (2011),

serta Arisandi (2009), Ringkasan hasil penelitian terdahulu dapat dilihat pada

Tabel 3 berikut :

Tabel 3 Ringkasan hasil penelitian terdahulu

Peneliti Judul Penelitian Model

Penelitian Hasil Penelitian

Shahid et al.

(2015)

Relationship

between

Macroeconomic

Variables and Net

Asset Value

(NAV) of Islamic

Equity Funds:

Evidence from

Pakistan

VAR

Nilai Aktiva Bersih

(NAB) terkointergrasi

dengan variabel

Consumer Price Index,

Treasure Bills Rate,

Money Supply.

Othman et al.

(2015)

Relationship

between

Macroeconomic

Variables and Net

Asset Value

(NAV) of Islamic

Equity Unit Trust

Funds:

Cointegration

Evidence from

Malaysian Unit

Trust Industry

VAR Variabel Makro

Ekonomi yang dipilih

memiliki hubungan

jangka panjang dengan

NAV di Pasar Modal

Malaysia Variabel

CPI,IPI,M3,FER,OP,CI,

berpengaruh siginifikan

terhadap NAB dalam

jangka panjang

Variabel TBR, NPE, FC

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

NAB dalam jangka

panjang

Othman et al.

(2015)

Causal

Relationship

between Macro-

Economic

Indicators and

Funds Unit Prices

Behavior:

Evidence

from Malaysian

Islamic Equity

Unit Trust Funds

Industry

VECM

causality test,

Granger

causality test

Indeks produksi industri,

Pemilu politik dan krisis

keuangan adalah

variabel yang memiliki

hubungan kausal searah

dengan harga satuan

dana harga minyak

dunia mengalami

kausalitas dua arah

dengan dana NAV

Hasil test VECM

menunjukkan efek

kausal jangka panjang

yang signifikan antara

NAV dan

variabel makroekonomi

Page 26: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

14

Tabel 3 Ringkasan hasil penelitian terdahulu (lanjutan)

Peneliti Judul Penelitian Model

Penelitian Hasil Penelitian

Mohammed, et

al. (2013)

Macroeconomic

Fundamentals and

Unit Investment

Trusts in Malaysia

Panel data Variabel CPI dan GDP

memiliki pengaruh positif

yang signifikan terhadap

NAB RDS. Sementara

variabel BLR dan KLCI

memiliki pengaruh negatif

yang signifikan terhadap

NAB RDS.

Monjazeb M dan

Ramazanpour E

(2013)

The Effect of

Economic Factors

on the Efficiency of

Mutual Funds in

Iran Seyedeh

Javaneh Amhadi

Tulamy

Panel Data

Hasil uji panel

memperlihatkan bahwa

terdapat hubungan positif

yang signifikan antara

return pembiayaan,

exchange rate, dan inflasi.

Hasil uji juga

memperlihatkan adanya

hubungan positif yang

signifikan antara aset

pembiayaan dan umur

pembiayaan dengan return

pembiayaan

Chu (2011)

Relationship

between

macroeconomic

variables and net

asset values (NAV)

of equity funds:

Cointegration

evidence and vector

error correction

model of the Hong

Kong Mandatory

Provident Funds

(MPFs)

Unit root test,

Cointegration

test, Granger

causality, Eror

correction

model ( ECM)

analisis kointegrasi

bivariat menunjukkan

bahwa NAV dipengaruhi

HSI dan CPI, tapi tidak

dipengaruhi M2 dan

HIBOR sedangkan analisis

kointegrasi multi variat

membuktikan bahwa NAV

kointegrasi dengan

variabel makroekonomi.

HSI,CPI,dan M2 memiliki

hubungan kausal dengan

NAV

Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu, terdapat beberapa perbedaan

pengaruh yang diberikan oleh variabel makroekonomi terhadap reksa dana syariah.

Penelitian Othman et al. (2015), Afza dan Nafees (2014), serta Putratama (2007)

menyatakan bahwa inflasi berpengaruh negatif terhadap jumlah NAB reksa dana

syariah. Sementara penelitian Monjazeb dan Ramazanpour (2013), Mohammed et

al. (2013), Ali (2012), serta Arisandi (2009) menyatakan bahwa inflasi

berpengaruh positif terhadap jumlah NAB reksa dana syariah.

Perbedaan pengaruh juga ditunjukkan pada variabel kurs. Penelitian

Monjazeb dan Ramazanpour (2013), Arisandi (2009), dan menyatakan bahwa

kurs berpengaruh positif terhadap jumlah NAB reksa dana syariah. Sementara itu,

Page 27: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

15

penelitian Ali (2012) menyatakan bahwa kurs berpengaruh negatif terhadap

jumlah NAB reksa dana syariah.

Berdasarkan perbedaan pengaruh yang diberikan oleh variabel

makroekonomi terhadap reksa dana syariah pada penelitian sebelumnya, maka

penelitian ini akan mengkaji pengaruh dari variabel makroekonomi variabel SBIS,

variabel Inflasi, variabel exchange rate, oil price, serta variabel jumlah uang

beredar (M2) terhadap reksa dana syariah.

Kerangka Pemikiran

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh dari variabel

makroekonomi terhadap pertumbuhan NAB reksa dana syariah. Faktor ekonomi

yang digunakan adalah SBIS, inflasi, exchange rate, oil price, corruption index,

indeks produksi industri dan jumlah uang beredar (M2), sedangkan pertumbuhan

NAB Reksa Dana Syariah diukur dengan indikator jumlah NAB Reksa Dana

Syariah itu sendiri.

Keterangan :

Ruang Lingkup Penelitian

Gambar 2 Kerangka pemikiran

Investasi

Saham

Pasar Modal Syariah

Faktor yang memengaruhi NAB

1. SBIS

2. Exchange rate

3. Inflasi

4. Oil Price

5. Jumlah uang beredar

6. Corruption Index

7. Indek Produksi Industri

Reksa dana syariah Sukuk

Nilai Aktiva Bersih

Implikasi Kebijakan

Page 28: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

16

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan teori dan konsep yang relevan serta hasil penelitian terdahulu

tentang pengaruh variabel makro ekonomi terhdap pertumbuhan reksa dana

syariah maka hipotesis yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. SBIS berpengaruh positif terhadap pertumbuhan NAB

2. Inflasi berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan NAB

3. Exchange rate berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan NAB

4. Oil price berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan NAB

5. Jumlah uang beredar (M2) berpengaruh positif terhadap pertumbuhan NAB

6. Indeks produksi industri (IPI) berpengaruh positif terhadap pertumbuhan

NAB

7. Corruption index ( CI) berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan NAB

METODE PENELITIAN

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini seluruhnya merupakan data

sekunder yang diperoleh dari Internasional Financial Statistics (IFS), Bank

Indonesia (BI), Transparency International, OECD statistic, dan Otoritas Jasa

Keuangan (OJK). Data yang digunakan adalah data runtun waktu (time series)

bulanan dari Januari 2010 sampai dengan Desember 2014. Data yang digunakan

adalah data nilai aktiva bersih reksa dana syariah, data inflasi, data sbis, data

exchange rate, data indeks produksi industri, data corruption index, serta data

jumlah uang beredar (M2).

Tabel 4 Variabel penelitian

Variabel Simbol Sumber Data

Nilai Aktiva Bersih

Reksa Dana Syariah

NAB Otoritas Jasa Keuangan

(OJK)

Sertifikat Bank Indonesia

Syariah

SBIS Bank Indonesia

Inflasi INF Bank Indonesia

Exchange rate KURS IFS

Oil price OP IFS

Jumlah uang beredar M2 Bank Indonesia

Indeks produksi industri IPI OECD statistic

Corruption index CI Transparency

International Sumber : Bank Indonesia (2016), Otoritas Jasa Keuangan (2016)

Model Penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana

Syariah (NAB), Inflasi (INF), Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS),

Page 29: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

17

Exchange rate (KURS), Oil Price (OP), Corruption Index (CI), Indeks Produksi

Industri (IPI), dan Jumlah Uang Beredar (M2). Model yang digunakan dalam

penelitian ini diadopsi dari Othman et al. (2015) adalah sebagai berikut :

[

]

=

[

]

+ [

]

[

]

+

[

]

Keterangan :

= Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Syariah (Milyar rupiah)

= Tingkat Inflasi (Persen)

= Sertifikat Bank Indonesia Syariah (Milyar rupiah)

= Exchange rate (Rp/ US$)

= Oil Price (Indeks)

= Jumlah Uang Beredar (Milyar rupiah)

= Corruption Index (Indeks)

= Indeks Produksi Industri (Indeks)

Definisi Operasional

Definisi dari variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. NAB adalah total investasi dan kas yang dipegang setelah dikurangi

dengan biaya-biaya utang dari kegiatan operasional yang harus dibayarkan

yang dinyatakan dalam satuan milyar rupiah.

b. SBIS adalah surat berharga berdasarkan prinsip syariah berdasarkan

jangka waktu pendek dalam mata uang rupiah yang diterbitkan oleh Bank

Indonesia yang dinyatakan dalam satuan milyar rupiah.

c. Inflasi adalah proses meningkatnya harga-harga secara umum dan kontinu

berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai

faktor uang dinyatakan dalam bentuk persen.

d. Exchange Rate Menggambarkan nilai tukar uang nasional (Rupiah)

terhadap mata uang asing (US$) yang dinyatakan dalam satuan Rp/ US$.

e. Oil Price adalah harga minyak dunia.

f. Jumlah uang beredar adalah uang yang beredar di kalangan masyarakat

dalam bentuk uang kartal, uang giro, deposito, serta tabungan.

g. Indeks Produksi Industri adalah indikator ekonomi yang mengukur

perubahan nilai total inflasi yang disesuaikan dengan output produksi.

h. Corruption Index adalah tingkat korupsi negara-negara di dunia yang

dikeluarkan oleh tranparency International.

Page 30: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

18

Metode Analisis dan Pengolahan Data

Untuk menganalisis variabel makroekonomi terhadap pertumbuhan NAB

reksa dana syariah dalam penelitian ini akan digunakan metode Vector

Autoregression (VAR) apabila data stasioner pada tingkat level, apabila data

memiliki kointegrasi maka digunakan metode Vector Error Correction Model

(VECM). Alat analisis yang digunakan untuk penelitian ini adalah software e-

views 6 dan microsoft excel 2010.

Vector Autoregression

Metode Vector Autoregression (VAR) merupakan sebuah model dimana

masing-masing variabel dalam model tersebut dijelaskan oleh nilai lag-nya sendiri,

serta nilai saat ini dan nilai masa lampaunya. Model VAR termasuk ke dalam

multivariate time series analysis. Model VAR mampu menangkap perubahan

akan multiple time series, serta memiliki pendekatan yang kredibel dan mudah

untuk dipahami untuk pendeksripsian data, peramalan, inferensi struktural, dan

analisis kebijakan (Firdaus 2011).

Uji Stasioneritas Data

Uji stasioneritas data atau disebut dengan unit root test merupakan langkah

awal dalam melakukan pengolahan data menggunakan metode VAR/VECM.

Menurut Gujarati (2003), data yang stasioner akan mempunyai kecenderungan

untuk mendekati nilai rata-rata dan berfluktuasi di sekitar nilai rata-ratanya. Untuk

itu, pengujian stasioneritas data sangat penting dilakukan apabila menggunakan

data time series dalam analisis. Hal tersebut dikarenakan data time series pada

umumnya mengandung akar unit (unit root) dan nilai rata-rata serta variansnya

berubah sepanjang waktu. Nilai yang mengandung unit root atau non-stasioner,

apabila dimasukkan dalam perhitungan statistik pada model regresi sederhana,

maka kemungkinan besar estimasi akan gagal mencapai nilai yang sebenarnya

atau disebut sebagai spurious estimation (Nachrowi 2006).

Pada penelitian ini, uji stasioneritas data dilakukan dengan menggunakan

Augmented Dickey-Fuller (ADF) test. Pengujian pada ADF test dilihat dari nilai t-

statistics jika dibandingkan dengan nilai kritis Mac Kinnon, pada taraf nyata 1

persen, 5 persen, atau 10 persen. Apabila nilai t-statistics pada ADF test lebih

kecil secara aktual daripada nilai kritis Mac Kinnon maka data telah stasioner

pada taraf nyata yang telah ditentukan. Apabila berdasarkan hasil ADF test data

tidak stasioner pada tingkat level, maka perlu dilakukan pengujian lebih lanjut

sampai data mencapai stasioner pada tingkat first difference atau second

difference.

Uji Lag Optimum

Pengujian lag optimum dilakukan untuk menentukan jumlah lag optimal

yang digunakan dalam model. Dalam model VAR, selain dipengaruhi oleh

variabel lain, suatu variabel juga dipengaruhi oleh dirinya sendiri. Lag berguna

untuk menunjukkan berapa lama reaksi suatu variabel terhadap variabel lainnya.

Selain itu, lag optimal dapat menghilangkan masalah autokorelasi dalam model

Page 31: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

19

VAR. Penentuan lag optimal harus dilakukan secara tepat karena apabila lag yang

ditetapkan terlalu panjang maka akan membuang secara percuma derajat bebas,

sedangkan apabila lag yang ditetapkan terlalu cepat maka akan menimbulkan

kesalahan dalam spesifikasi model. Pengujian panjang lag optimum dapat

menggunakan kriteria Akaike Information Criterion (AIC), Schwarz Criterion

(SC), dan Hannan-Quinn Criterion (HQ).

Uji Stabilitas VAR

Uji stabilitas VAR dilakukan dengan menghitung akar-akar dari fungsi

polinomial atau disebut dengan roots of characteristics polinomial. Apabila akar-

akar dari fungsi polinomial tersebut memiliki nilai absolut yang lebih kecil dari

pada satu atau berada di dalam unit circle¸ maka dapat dikatakan model VAR

tersebut stabil sehingga Impuls Response Function (IRF) dan Forecast Error

Variance Decomposition (FEVD) yang dihasilkan dapat dianggap valid (Firdaus

2011).

Uji Kointegrasi

Uji kointegrasi merupakan lanjutan dari uji akar-akar unit dan uji derajat

integrasi. Uji kointegrasi dimaksudkan untuk mengetahui perilaku data dalam

jangka panjang antar variabel terkait apakah berkointegrasi atau tidak. Menurut

Verbeek (2000) dalam Firdaus (2011), adanya hubungan kointegrasi dalam

sebuah sistem persamaan mengimplikasikan bahwa dalam sistem persamaan

tersebut terdapat error correction model yang menggambarkan adanya dinamisasi

jangka pendek secara konsisten dengan hubungan jangka panjangnya. Pengujian

kointegrasi dilihat pada nilai trace statistic dan critical value. Apabila nilai trace

statistic lebih kecil daripada critical value maka persamaan tersebut dapat

dikatakan terkointegrasi. Sebaliknya, apabila nilai trace statistic lebih besar dari

pada critical value maka dapat dikatakan persamaan tersebut tidak terkointegrasi.

Vector Error Correction Model

Vector Error Correction Model atau VECM merupakan bentuk VAR yang

terestriksi (Enders, dalam Firdaus 2011). Restriksi tambahan ini harus diberikan

karena keberadaan bentuk data yang tidak stasioner pada level, tetapi

terkointegrasi. VECM kemudian memanfaaatkan informasi restriksi kointegrasi

tersebut ke dalam spesifikasinya. Karena itu, VECM sering disebut sebagai desain

VAR bagi series non stasioner yang memiliki hubungan kointegrasi (Firdaus

2011).

Model VECM digunakan untuk mencari hubungan dinamis dalam suatu

sistem yang terkointegrasi. Model VECM dapat mengestimasi hubungan jangka

pendek maupun jangka panjang antar variabel yang digunakan. Persamaan umum

model VECM sebagai berikut :

Page 32: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

20

Keterangan :

= vektor yang berisi variabel yang dianalisis dalam penelitian

= vektor intercept

= vektor koefisien regresi

= time trend

∏ = dimana mengandung persamaan kointegrasi jangka

panjang

= variabel in-level

= matriks koefisien regresi

k-1 = ordo VECM dari VAR

= errror term

Impulse Response Function

Impulse Response Function (IRF) menunjukkan bagaimana respon dari

setiap variabel endogen sepanjang waktu terhadap guncangan dalam variabel itu

sendiri dan variabel endogen lainnya. Fungsi dari impulse response ini pertama,

untuk mengetahui pengaruh suatu variabel terhadap variabel tertentu apabila

terjadi guncangan atau shock suatu variabel. Fungsi yang kedua adalah untuk

mengetahui besarnya nilai guncangan terhadap variabel yang ada.

Forecast Error Variance Decomposition

Forecast Error Variance Decomposition (FEVD) merupakan suatu

metode yang digunakan untuk melihat bagaimana perubahan suatu variabel

endogen akibat dari pengaruh variabel lainnya yang ditunjukkan oleh perubahan

error variance dari variabel-variabel tersebut. Metode FEVD memperlihatkan

kekuatan dan kelemahan masing-masing variabel dalam memengaruhi variabel

endogen selama kurun waktu tertentu. Metode FEVD mencirikan suatu struktur

dinamis dalam model VAR/VECM. Perhitungan metode FEVD memperlihatkan

seberapa besar perubahan error variance sebelum dan sesudah terjadinya inovasi

yang berasal dari variabel endogen maupun variabel-variabel lainnya. Oleh karena

itu, melalui metode FEVD dapat diketahui secara pasti faktor-faktor yang

memengaruhi fluktuasi dari variabel tertentu serta memberikan informasi

mengenai variabel inovasi yang lebih penting dalam model VAR.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Statistik deskriptif adalah statistik yang mempelajari segi-segi yang penting

dari suatu data. Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta, antara

lain dengan cara menghitung ukuran parameter dan fungsi distribusi statistika

berdasarkan data empiris. Parameter-parameter tersebut adalah antara lain rata-

rata (mean), median, varian, standar deviasi, skewness, kurtosis, Jarque-bera,

Page 33: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

21

covarian, dan korelasi. Statistik deskriptif semua variabel yang digunakan pada

penelitian ini ditunjukan oleh Tabel 5.

Tabel 5 Statistik deskriptif variabel penelitian

Variabel Rata-rata Standar

deviasi

Nilai

Maksimum

Nilai

Minimum

LNNAB 8.811333 0.285357 9.32 8.42

LNM2 14.9045 0.207564 15.24 14.54

LNKURS 9.194667 0.118471 9.43 9.05

LNSBIS 7.8105 0.53997 8.53 6.32

LNOP 4.572 0.142398 4.77 4.1

INFLASI 5.5205 1.49541 8.36 3.43

LNIPI 4.694 0.07305 4.85 4.53

CI 3.12 0.205682 3.4 2.8

Tabel 5 menunjukkan statistik deskriptif seluruh variabel yang menjadi

gambaran umum pengaruh variabel makroekonomi terhadap pertumbuhan NAB

reksa dana syariah di Indonesia. Selama kurun waktu lima tahun dari 2010 hingga

2014. Rata-rata NAB reksa dana syariah di Indonesia adalah 8.81 persen dengan

nilai minimum adalah 8.42 persen. Nilai tersebut terjadi pada Januari 2010 dan

Mei 2010. Nilai maksimum NAB yaitu 9.32 persen yang terjadi pada Desember

2014, hal ini didorong oleh meningkatnya dana kelolaan reksa dana syariah dan

peningkatan jumlah reksa dana syariah serta peningkatan kepercayaan investor

untuk berinvestasi direksa dana syariah.

Jumlah uang beredar (M2) meliputi M1, uang kuasi, dan surat berharga

yang diterbitkan oleh sistem moneter yang dimiliki sektor swasta domestik

dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun. M2 dipengaruhi oleh

pertumbuhan kredit dan kegiatan belanja pemerintah pusat. Rata-rata jumlah uang

beredar Indonesia periode Januari 2010 sampai Desember 2014 adalah 14.9. nilai

minimum yaitu 14.54 yang terjadi pada bulan Januari dan Februari 2010. Nilai

maksimum 15.24 persen yaitu terjadi pada bulan Desember 2014.

Rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dolar adalah 9.19 pesen. Nilai tukar

rupiah terhadap dolar berfluktuatif periode Januari 2010 sampai Desember 2014.

Fluktuasi nilai tukar ini di pengaruhi oleh besarnya permintaan dan penawaran

terhadap rupiah. Nilai minimum 9.05 persen dan nilai maksimum 9.43 persen

yang terjadi pada Desember 2014.

Sertifikat Bank Indonesia Syariah adalah surat berharga berdasarkan

prinsip syariah berdasarkan jangka waktu pendek dalam mata uang rupiah yang

diterbitkan oleh Bank Indonesia. Rata-rata SBIS periode Januari 2010 sampai

Desember 2014 adalah 7.8 persen. Nilai maksimalnya adalah 8.53 persen yang

terjadi pada bulan Mei 2013.

Rata-rata oil price periode Januari 2010 sampai Desember 2014 adalah

4.57 persen . Nilai minimum 4.1 persen yang terjadi pada Desember 2014, hal ini

terjadi karena keputusan organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC)

untuk mempertahankan kuota produksi, turunnya proyeksi permintaan minyak

mentah global, kenaikan tingkat stok mingguan minyak mentah komersial di

Page 34: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

22

Amerika Serikat, menguatnya nilai tukar dolar AS, melemahnya perekonomian

Tiongkok serta menurunnya permintaan dan penggunaan gasoil India. Nilai

maksimum yaitu 4.77 persen yang terjadi pada Maret 2012 sebagai dampak dari

konflik dan kondisi geopolitik yang terjadi di Timur Tengah.

Rata-rata Inflasi Indonesia periode Januari 2010 sampai Desember 2014

adalah 5.52 persen. Nilai minimum 3.43 persen yang terjadi pada Maret 2010

sebagai dampak dari peningkatan impor dan deflasi karena adanya penurunan

harga yang ditunjukan oleh penurunan indeks pada kelompok bahan makanan.

Nilai maksimalnya adalah 8.36 persen yang terjadi pada Desember 2014 sebagai

dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak .

Indeks produksi industri adalah proxi dari GDP dari sisi penerimaan yang

merupakan gambaran dari pertumbuhan ekonomi. GDP Indonesia terus meningkat

dari tahun 2010-2014. Rata-rata indeks produksi industri Indonesia periode

Januari 2010 sampai Desember 2014 adalah 4.69 persen. Nilai minimum 4.53

persen yang terjadi pada 2010. Nilai maksimalnya adalah 4.85 yang terjadi pada

2014.

Rata-rata corruption index Indonesia periode 2010-2014 adalah 3.12

persen. Skor dari corruption index di keluarkan oleh lembaga tranparency

Internasional. Rentang skornya dari 1 sampai 100, dengan 1 berarti sangat korup

dan 100 berarti bersih dari korupsi. Skor corruption index indonesia periode 2010-

2014 terus meningkat, 2.8 di tahun 2010, meningkat 3.0 tahun 2011, 3.2 ditahun

2012 dan 2013, dan terjadi lagi peningkatan di tahun 2014 yaitu sebesar 3.4, hal

ini menunjukan bahwa pemberantasan korupsi di Indonesia terus membaik.

Faktor-faktor Makroekonomi yang Memengaruhi Pertumbuhan NAB Reksa

Dana Syariah di Indonesia

Faktor-faktor makroekonomi yang memengaruhi pertumbuhan NAB reksa

dana syariah di Indonesia pada penelitian ini dapat di jelaskan oleh hasil estimasi

VECM jangka panjang. Model VECM memberikan dua output estimasi utama,

yakni mengukur cointegrating atau hubungan keseimbangan jangka panjang antar

variabel, serta mengukur error correction atau kecepatan variabel-variabel

tersebut dalam bergerak menuju keseimbangan jangka panjangnya (Marciano

2004). Jadi dengan VAR/VECM, maka dapat diketahui hubungan jangka pendek

serta jangka panjang antar variabel. Variabel dependen dalam penelitian ini,

adalah nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana syariah di indonesia, sedangkan

variabel independennya adalah inflasi, sbis, exchange rate, indeks produksi

industri, corruption index, oil price, serta jumlah uang beredar (M2). Signifikansi

suatu variabel terhadap variabel lainnya dalam penelitian ini dinilai pada taraf

nyata 5 persen. Hasil estimasi VECM ini didapat setelah melakukan beberapa

tahapan :

Uji Stasioneritas Data

Pengujian stasioneritas data digunakan untuk melihat apakah suatu

variabel stasioner atau tidak stasioner. Pengujian stasioneritas data pada penelitian

ini menggunakan Augmented Dickey-Fuller (ADF) test. Berdasarkan Tabel 6

Page 35: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

23

dapat terlihat bahwa hanya variabel SBIS yang stasioner pada tingkat level. Hal

ini dapat dilihat dari nilai t-statistics ADF yang lebih kecil dibandingkan dengan

nilai kritis Mac Kinnon, sedang pada tingkat first difference semua variabel

stasioner. Hal ini dapat dilihat dari nilai t-statistics ADF yang lebih kecil

dibandingkan dengan nilai kritis Mac Kinnon.

Tabel 6 Hasil uji stasioneritas

Variabel

Tingkat Level Tingkat First Difference

ADF statistic Nilai Kritis

MacKinnon

ADF

statistic

Nilai Kritis

MacKinnon

LNNAB -1.852 -3.4878 -7.3805 -3.4892

LNSBIS -4.4103 -2.9135 -5.7586 -2.9126

INFLASI -2.347 -2.9126 -4.1314 -2.9126

LNOP -1.2538 -2.9126 -3.7765 -2.9126

LNIPI -0.337 -2.9135 -7.9538 -2.9135

LNM2 -2.8358 -3.4878 -9.5287 -3.4892

LNKURS -2.2552 -3.4892 -5.2775 -3.4892

CI -2.7072 -3.4878 -7.8414 -3.4892

Uji Lag Optimum

Pengujian lag optimum sangat berguna, selain untuk menunjukkan berapa

lama reaksi suatu variabel terhadap variabel lainnya, lag optimum dapat

menghilangkan masalah autokorelasi di dalam model VAR. Penentuan lag

optimum dalam penelitian ini menggunakan kriteria Schwarz Information (SC).

Hasil pengujian lag optimum dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Hasil uji Lag Optimum

Lag SC

0 -10.221

1 -21.03297*

2 -18.435

3 -17.233

4 -15.811

Tabel 7 menunjukan bahwa nilai yang mengandung tanda bintang (*)

merupakan nilai terkecil yang terdapat pada kriteria, sehingga lag pada nilai

tersebut merupakan lag yang paling optimum. Pada pengujian SC, nilai -21.03297

merupakan nilai terkecil yang terdapat pada kriteria SC dan terdapat pada lag satu.

Oleh karena itu, pada penelitian ini lag satu merupakan lag yang paling optimum.

Page 36: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

24

Uji Stabilitas VAR

Model VAR yang digunakan dapat disimpulkan bersifat stabil berdasarkan

hasil uji stabilitas VAR apabila memiliki nilai modulus kurang dari 1 dan berada

di dalam unit circle. Pada penelitian ini, dapat terlihat bahwa seluruh variabel

memiliki nilai modulus berkisar antara 0.24 sampai dengan 0.49 dan berada di

dalam unit circle. Oleh karena itu, model VAR penelitian ini dapat dikatakan

stabil. Hasil uji stabilitas VAR dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8 Hasil uji stabilitas VAR

Root Modulus

0.499963 0.499963

-0.151517 - 0.415481i 0.442246

-0.151517 + 0.415481i 0.442246

-0.415119 0.415119

0.376107 - 0.059202i 0.380738

0.376107 + 0.059202i 0.380738

0.180137 - 0.164536i 0.24397

0.180137 + 0.164536i 0.24397

Uji Kointegrasi

Uji kointegrasi dilakukan untuk mengetahui variabel-variabel yang tidak

stasioner secara individual dapat terkointegrasi atau tidak. Suatu persamaan

dikatakan terkointegrasi apabila memiliki nilai trace statistic yang lebih besar

daripada critical value, pada titik kritis yang telah ditentukan. Pengujian

kointegrasi pada penelitian ini menggunakan Johanssen Cointegration test dengan

panjang lag optimum 1.

Tabel 9 Hasil pengujian kointegrasi

Hypothesized No. of CE(s) Trace Statistic 0.05 Critical

Value

None * 178.771 159.53

At most 1 119.099 125.615

At most 2 84.7761 95.7537

At most 3 52.9643 69.8189

At most 4 33.4628 47.8561

At most 5 17.673 29.7971

At most 6 7.46127 15.4947

At most 7 2.31608 3.84147

Berdasarkan Tabel 9, dapat dilihat bahwa hasil uji Johanssen

Cointegrastion test menunjukkan terdapat 1 persamaan kointegrasi (r=1), yaitu

saat nilai trace statistic lebih besar daripada critical value pada titik kritis 5%. Hal

Page 37: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

25

ini mengindikasikan bahwa persamaan ini memiliki hubungan keseimbangan

jangka panjang. Dengan adanya kointegrasi pada persamaan ini maka model yang

akan digunakan adalah Vector Error Correction Model (VECM).

Hasil estimasi VECM menunjukkan pada jangka panjang semua variabel

signifikan terhadap NAB kecuali variabel SBIS. Peubah koreksi kesalahan

signifikan terhadap NAB reksa dana syariah, yaitu sebesar -2.93125. Artinya

terdapat penyesuaian dari persamaan jangka pendek menuju persamaan jangka

panjang sebesar -0.193. Dapat pula diartikan sebagai pengkoreksian yang

dilakukan tiap bulan sebesar -0.193 persen menuju keseimbangan jangka panjang. Hal ini dapat digambarkan pada tabel 10.

Tabel 10 Hasil estimasi VECM

Jangka Panjang

Variabel Koefisien t-Statistik

SBIS -0.03099 1.39218

INFLASI 0.0332 -3.60600*

LNOP -0.42663 2.66092*

LNIPI 4.254 -10.7845*

LNM2 1.3421 -5.52613*

LNKURS -0.9287 3.76235*

CI -0.86609 4.20227*

Variabel inflasi dalam jangka panjang secara signifikan berpengaruh

positif terhadap pertumbuhan NAB reksa dana syariah, artinya jika terjadi

kenaikan inflasi sebesar satu persen maka akan menyebabkan NAB reksa dana

syariah meningkat sebesar 0.0332 persen. Peningkatan inflasi menyebabkan

masyarakat akan memilih untuk mempertahankan nilai uangnya melalui

pembelian reksa dana syariah dibandingkan memegang uang yang nilai riilnya

akan terus menurun seiring terjadinya peningkatan inflasi. Hal inilah yang

menyebabkan NAB reksa dana syariah meningkat. Hasil ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Arisandi (2009).

Variabel indeks produksi industri (IPI) dalam jangka panjang secara

signifikan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan NAB reksa dana syariah,

artinya jika terjadi kenaikan IPI sebesar satu persen maka akan menyebabkan

NAB reksa dana syariah meningkat sebesar 4.254 persen. Indeks produksi industri

mencerminkan aktivitas ekonomi secara riil sehingga memengaruhi secara

langsung arus kas perusahaan. Jika IPI meningkat maka pendapatan perusahaan

meningkat begitu pula dengan pendapatan masyarakat (Aziz dan Ibrahim 2008).

Peningkatan pendapatan masyarakat berdampak positif bagi permintaan reksa

dana syariah sehinga NAB akan meningkat. Hasil ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan Othman et al (2015) yang menyatakan bahwa pasar ekuitas sangat

sensitif terhadap perubahan indeks produksi industri.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (kurs) dalam jangka panjang secara

signifikan berpengaruh negatif terhadap NAB reksadana syariah, yakni ketika

terjadi peningkatan kurs sebesar satu persen, maka akan terjadi penurunan NAB

reksa dana syariah sebesar 0.9287 persen. Temuan ini sejalan dengan peneltian

Page 38: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

26

yang dilakukan Othman et al (2015)yang menyatakan bahwa jika mata uang suatu

negara terapresiasi terhadap dolar AS, akan menyebabkan penurunan permintaan

produk ekspor karna harganya lebih mahal dari negara-negara eksportir lainnya.

Hal ini akan menyebabkan capital outflow. Capital outflow akan menurunkan

investasi dan akan berdampak terhadap turunnya NAB reksa dana syariah.

Variabel jumlah uang beredar (M2) dalam jangka panjang secara

signifikan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan NAB reksa dana syariah,

artinya jika terjadi kenaikan M2 sebesar satu persen maka akan menyebabkan

NAB reksa dana syariah meningkat sebesar 1.3421 persen. Peningkatan jumlah

uang beredar di masyarakat akan meningkatkan inflasi. Peningkatan inflasi

menyebabkan masyarakat akan memilih untuk mempertahankan nilai uangnya

melalui pembelian reksa dana syariah dibandingkan memegang uang yang nilai

riilnya akan terus menurun seiring terjadinya peningkatan inflasi. Hal inilah yang

menyebabkan NAB reksa dana syariah meningkat. Hasil ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Arisandi (2009).

Variabel oil price (OP) dalam jangka panjang secara signifikan

berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan NAB reksa dana syariah, artinya jika

terjadi kenaikan OP sebesar satu persen maka akan menyebabkan NAB reksa dana

syariah turun sebesar 0.42663 persen. Kenaikan harga minyak dunia dapat

memengaruhi inflasi dari sisi Supply (cost push inflation), kenaikan harga minyak

menyebabkan peningkatan biaya produksi barang dan jasa. Peningkatan biaya

produksi ini akan memicu terjadinya inflasi. Peningkatan pada tingkat inflasi akan

menyebabkan pendapatan riil masyarakat berkurang sehingga akan menurunkan

keinginan melakukan investasi. Turunnya keinginan masyarakat untuk melakukan

investasi ini akan berdampak pada investasi di pasar modal. Hal ini akan

menyebabkan turunnya permintaan reksa dana syariah sehingga NAB reksa dana

syariah turun. Temuan ini sejalan dengan penelitan yang dilakukan Othman et al

(2015).

Variabel corruption index (CI) dalam jangka panjang secara signifikan

berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan NAB reksa dana syariah, artinya jika

terjadi kenaikan CI sebesar satu persen maka akan menyebabkan NAB reksa dana

syariah turun sebesar 0.86609 persen. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi

tingkat korupsi di Indonesia maka nilai NAB akan semakin kecil. Temuan ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan Othman et al (2015).

Analisis Respon NAB terhadap Guncangan Variabel Makroekonomi

Analisis respon NAB terhadap guncangan variabel makroekonomi dapat

dijelaskan oleh hasil Impulse Response Function (IRF). IRF digunakan untuk

mengamati pertumbuhan dan respon antar variabel pada periode sekarang dan

peramalan kondisi variabel jika terjadi shock atau gunjangan. Penelitian ini

bertujuan untuk melihat respon yang diberikan oleh pertumbuhan NAB terhadap

guncangan variabel makroekonomi selama 24 periode ke depan.

Page 39: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

27

Gambar 3 Hasil impulse response function

Guncangan inflasi sebesar satu standar deviasi belum direspon oleh

pertumbuhan NAB pada bulan pertama. Pada bulan kedua sampai bulan ketiga,

gunjangan pada inflasi direspon secara negatif oleh pertumbuhan NAB sebesar

0.00414 persen hingga 0.001847 persen. Sejak bulan keempat guncangan pada

inflasi direspon positif oleh pertumbuhan NAB sebesar 0.00078 persen. Respon

positif pertumbuhan NAB akibat dari guncangan inflasi ini semakin meningkat

dalam jangka panjangnya. Respon pertumbuhan NAB terhadap guncangan yang

diberikan oleh inflasi mulai mencapai kestabilan pada bulan ke-17 dengan

merespon secara positif sebesar 0.004268 persen. Hasil ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Arisandi (2009) yang menyatakan bahwa kenaikan

inflasi akan menjadikan nilai uang yang beredar di masyarakat akan terdepresiasi.

masyarakat lebih memilih untuk mempertahankan nilai uangnya melalui

pembelian reksa dana syariah.

Guncangan indeks produksi industri (IPI) sebesar satu standar deviasi pada

bulan pertama belum direspon oleh pertumbuhan NAB. Mulai bulan kedua hingga

periode jangka panjangnya tampak bahwa guncangan IPI direspon positif oleh

pertumbuhan NAB yang ditandai dengan meningkatnya nilai NAB pada jangka

panjang. Selama 10 bulan pertama, peningkatan NAB sebagai respon terhadap

gunjangan IPI ini cenderung berfluktuasi. Respon NAB terhadap guncangan IPI

ini mulai mencapai kestabilan pada bulan ke-16 yakni NAB merespon guncangan

IPI sebesar 0.010363. Hal ini menunjukkan bahwa guncangan IPI membuat NAB

-.04

-.03

-.02

-.01

.00

.01

.02

2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24

Response of LNNAB to LNM2

-.04

-.03

-.02

-.01

.00

.01

.02

2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24

Response of LNNAB to LNKURS

-.04

-.03

-.02

-.01

.00

.01

.02

2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24

Response of LNNAB to LNIPI

-.04

-.03

-.02

-.01

.00

.01

.02

2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24

Response of LNNAB to LNOP

-.04

-.03

-.02

-.01

.00

.01

.02

2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24

Response of LNNAB to LNSBIS

-.04

-.03

-.02

-.01

.00

.01

.02

2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24

Response of LNNAB to CI

-.04

-.03

-.02

-.01

.00

.01

.02

2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24

Response of LNNAB to INFLASI

Response to Cholesky One S.D. Innovations

Page 40: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

28

mengalami peningkatan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Othman et al. (2015) yang menyatakan bahwa pasar ekuitas sangat sensitif

terhadap perubahan indeks produksi industri.

Guncangan SBIS sebesar satu standar deviasi belum direspon oleh NAB.

Pada bulan kedua guncangan tersebut direspon positif oleh NAB sebesar

0.002395 persen. Respon positif NAB akibat guncangan SBIS ini terus berlanjut

sampai jangka panjang, hal ini menyebabkan NAB meningkat dalam jangka

panjang. Respon NAB terhadap guncangan SBIS ini mulai mencapai kestabilan

pada bulan ke-16 yakni NAB merespon guncangan SBIS sebesar 0.007374 persen.

Peningkatan SBIS akan menjadi insentif bagi manajer investasi untuk

menginvestasikan dana kelolaannya ke dalam SBIS yang merupakan salah satu

instrumen investasi reksa dana syariah, sehingga diharapkan terjadi peningkatan

return bagi para investor. Peningkatan return akan menjadi daya tarik bagi para

investor untuk menginvestasikan dananya melalui reksa dana syariah, yang akan

berdampak pada peningkatan NAB reksa dana syariah. Temuan ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan Ali (2012)

Guncangan Exchange Rate (kurs) sebesar satu standar deviasi belum

direspon oleh NAB. Pada bulan kedua guncangan tersebut direspon positif oleh

NAB sebesar 0.004829 persen. Respon positif NAB akibat guncangan KURS ini

terus berlanjut sampai jangka panjang, hal ini menyebabkan NAB meningkat

dalam jangka panjang. Respon NAB terhadap guncangan kurs ini mulai mencapai

kestabilan pada bulan ke-16, yakni NAB merespon guncangan KURS sebesar

0.003943 persen. Temuan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Othman et

al (2015).

Guncangan yang terjadi pada variabel jumlah uang beredar (M2) direspon

secara negatif oleh NAB reksa dana syariah pada periode ke-2, yaitu sebesar -

0.001004. Respon negatif terus terjadi hingga mencapai kestabilan pada periode

ke-16, yaitu sebesar -0.005505, dan berlanjut hingga periode akhir. Peningkatan

pada jumlah uang yang beredar mencerminkan banyaknya uang yang beredar di

kalangan masyarakat sehingga memicu terjadinya peningkatan pada inflasi.

Peningkatan pada inflasi akan memengaruhi pendapatan dan perubahan pada pola

konsumsi masyarakat. Perubahan pendapatan riil, akan mengurangi minat

masyarakat untuk berinvestasi. Hal ini mengakibatkan penurunkan NAB reksa

dana syariah. Temuan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Afza dan

Nafees (2014)

Guncangan yang terjadi pada oil price (OP) direspon secara negatif oleh

NAB reksa dana syariah pada periode ke-2, yaitu sebesar -0.004575. Respon

negatif terus terjadi hingga mencapai kestabilan pada periode ke-16, yaitu sebesar

-0.030156 dan berlanjut hingga periode akhir. Kenaikan harga minyak dunia dapat

memengaruhi inflasi dari sisi supply (cost push inflation), sekaligus menyebabkan

peningkatan biaya produksi barang dan jasa. Peningkatan biaya produksi ini akan

memicu terjadinya inflasi, dan selanjutnya berdampak pada turunnya pendapatan

riil masyarakat yang kemudian akan menurunkan keinginan melakukan investasi.

Turunnya keinginan masyarakat untuk melakukan investasi ini akan berdampak

pada investasi di pasar modal. Hal ini akan menyebabkan turunnya NAB reksa

dana syariah. Temuan ini sejalan dengan penelitan yang dilakukan Othman et al

(2015)

Page 41: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

29

Guncangan corruption index (CI) sebesar satu standar deviasi pada bulan

pertama belum direspon oleh NAB. Pada bulan ke-2 guncangan CI mulai direspon

negatif oleh NAB sebesar -0.011764. Respon negatif ini terus berlanjut sampai

akhir periode. Respon NAB terhadap guncangan CI mulai stabil pada bulan ke-14

yaitu sebesar -0.017774 persen. Hal ini menunjukkan bahwa dalam jangka

panjang tingkat korupsi akan memengaruhi NAB reksa dana syariah. Semakin

tinggi tingkat korupsi di Indonesia maka nilai NAB akan semakin kecil. Temuan

ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Othman et al (2015).

Analisis Kontribusi Guncangan Variabel Makroekonomi dalam

Menjelaskan Pertumbuhan NAB

Analisis kontribusi guncangan variabel makroekonomi dalam menjelaskan

pertumbuhan NAB dapat dilihat dari hasil Forecast Error Variance

Decomposition (FEVD). FEVD bertujuan untuk menjelaskan kontribusi dari

masing-masing variabel terhadap shock yang ditimbulkannya terhadap variabel

endogen utama yang diamati. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan seberapa

besar persentase kontribusi masing-masing guncangan makroekonomi

memengaruhi pertumbuhan NAB. Jangka waktu yang digunakan dalam

menjelaskan FEVD ini adalah 24 periode. Pada periode pertama, guncangan

pertumbuhan NAB hanya dipengaruhi oleh guncangan pertumbuhan NAB itu

sendiri. Namun pada periode 2 nampak variabel lain yang mulai memengaruhi

pertumbuhan NAB. Pada periode 3 sampai 24 keragaman pertumbuhan NAB

paling besar dipengaruhi oleh dirinya sendiri, OP, CI, IPI, SBIS, M2, KURS dan

Inflasi.

Gambar 4 Hasil variance decomposition

Variabel yang pengaruhnya dominan terhadap pertumbuhan NAB adalah

OP dan CI. OP menjadi variabel yang paling dominan pengaruhnya, yaitu hingga

mencapai 29.30837 persen pada akhir periode pengamatan. Variabel CI berada

pada posisi kedua dengan dominasi pengaruh sebesar 10.82473 persen pada akhir

pengamatan. Hal ini menunjukkan bahwa dalam jangka panjang indeks korupsi

akan mempengaruhi pertumbuhan NAB reksa dana syariah di Indonesia.

0

20

40

60

80

100

120

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23

Pe

rse

n

Periode

LNNAB LNM2 LNKURS LNSBIS LNOP INFLASI LNIPI CI

Page 42: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

30

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai

berikut :

1. Hasil estimasi VECM menunjukkan bahwa pada pada jangka panjang

variabel inflasi, exchange rate, indeks produksi industri (IPI), oil price

(OP), corruption index (CI), serta data jumlah uang beredar (M2)

berpengaruh signifikan terhadap NAB.

2. Hasil IRF menunjukkan bahwa sebelum mencapai kestabilan NAB

berfluktuasi dalam merespon guncangan yang terjadi pada variabel yang

diamati dalam penelitian ini. Waktu yang diperlukan untuk mencapai

kondisi stabil ini berbeda-beda diantara variabel tersebut. NAB paling

cepat mencapai kestabilan ketika merespon guncangan corruption index.

3. Hasil FEVD menunjukkan bahwa hingga akhir periode variabel yang

memiliki kontribusi besar dalam pertumbuhan NAB adalah oil price.

Saran

Mengacu pada hasil penelitian ini tentang analisis pengaruh variabel

makroekonomi yaitu inflasi, SBIS, exchange rate, indeks produksi industri (IPI),

oil price (OP) corruption index (CI) serta data jumlah uang beredar (M2) terhadap

pertumbuhan nilai aktiva bersih reksa dana syariah maka ada beberapa

rekomendasi :

1. Pemerintah perlu mendorong pertumbuhan di sektor riil yang akan

tergambar dari pertumbuhan IPI karena memiliki pengaruh positif

terhadap pertumbuhan NAB.

2. Pemerintah perlu meningkatkan upaya untuk melawan kegiatan korupsi

karena Corruption Index (CI) memberikan dampak yang negatif terhadap

pertumbuhan NAB reksa dana syariah.

3. Peneliti selanjutnya perlu menambah variabel lain yang relevan

memengaruhi pertumbuhan reksa dana syariah.

DAFTAR PUSTAKA

Achsien IH. 2000. Investasi Syaria di Pasar Modal Menggagas Konsep dan

Praktik Manajemen Portofolio Syariah. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka

Utama.

Afza T, Nafees B. 2014. Relationship between nav of equity funds and

macroeconomic variables in Pakistan. Vidyabharati International

Interdisciplinary Research Journal. Vol 3(1): 118-134.

Page 43: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

31

Ali K. 2012. Analisis Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Reksa Dana

Syariah di Indonesia [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Anwar H, Ahamed K, Hasanuddeen AZ. 2015. Causal relationship between

macro-economic indicators and funds unit prices behavior: evidence

from Malaysian Islamic equity unit trust funds industry. International

Journal of Economic. Vol. 9(1) : 192-200

Anwar H, Ahamed K, Hasanuddeen AZ. 2015. Relationship between

macroeconomic variables and net asset value (nav) of Islamic equity unit

trust funds: cointegration evidence from Malaysian unit trust industry.

Global Journal of Business and Social Science Review. Vol. 1(2) : 327-

339

Arisandi TD. 2009. Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Perkembangan

Reksa Dana Syariah di Indonesia Periode 2005-2008 [skripsi]. Bogor

(ID) : Institut Pertanian Bogor.

[BI] Bank Indonesia. 2016. Inflasi [Internet]. [diunduh 2016 Maret 10]. Tersedia

pada: http://www.bi.go.id

_________________. 2016. BI rate [Internet]. [diunduh 2016 Maret 10]. Tersedia

pada: http://www.bi.go.id

Chapra, M. Umer. 2000. Sistem Moneter Islam. Jakarta : Gema Insani Press

Chu, Patrick Kuok-Kun. 2011. Relationship between macroeconomic variables

and net asset values (NAV) of equity funds: Cointegration evidence and

vector error correction model of the Hong Kong Mandatory Provident

Funds (MPFs). Journal of International Financial Markets, Institutions

and Money. Vol : 1-19.

Firdaus M. 2011. Aplikasi Ekonometrika untuk Data Panel dan Time Series.

Bogor (ID): IPB Press.

Gholam RZ, Naser Zandi PJ, Ayesha A. 2015. Micro & macroeconomic

determinants of net asset value of Islamic equity unit trust funds: The case

of Malaysia. International Journal of Humanities and Social Science

Research. Vol. 1(2) : 48-54

Gozali, Ahmad. 2004. Halal, Berkah, Bertambah. Mengenal dan Memilih Produk

Investasi Syariah Keuangan Syariah. Elex Media Komputindo,Jakarta.

Huda, Nurul. dan Nasution, Mustafa Edwin. 2008. Investasi pada Pasar Modal

Syariah. Edisi Revisi. Jakarta: Kencana.

Huda, Nurul, Idris, Handi Risza,Nasution, Mustafa Edwin, Wiliasih, Ranti. 2013.

Ekonomi Makro Islam Pendekatan Teoritis. Jakarta : Kencana

[ICI] Investment Company Institute. 2014. Monthly Trends in Mutual Fund

Investing [Internet]. [diunduh 2016 Maret 10]. Tersedia pada:

http://www.ici.org/research/stats

[IMF] International Monetary Fund. 2016. World Economic Outlook Database

[Internet]. [diunduh 2016 Maret 02]. Tersedia pada:

http://www.imf.org/external/data.htm

Lipsey RG, Courant PN, Purvis DD, Steiner PO. 1995. Pengantar Makroekonomi

Jilid 1. Jakarta (ID): Binarupa Aksara.

Mankiw NG. 2007. Makroekonomi Edisi Keenam. Jakarta (ID): Erlangga.

Mirazdianti F. 2014. Analisis Faktor-faktor Makroekonomi yang Memengaruhi

Pertumbuhan Reksa Dana Syariah dan Perkembangannya di Indonesia

[skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Page 44: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

32

Mohammed WS, Shukor N, Affandi S, Mahmood WM. 2013. Macroeconomic

fundamentals and unit investment trusts in Malaysia. World Applied

Sciences Journal . Vol 23: 53-56.

Monjazeb M, Ramazanpour E. 2013. The effect of economic factors on the

efficiency of mutual funds in Iran seyedeh javaneh ahmadi tulamy.

Technical Journal of Engineering and Applied Sciences. Vol 3(15): 1707-

1711.

MUI. 2001. Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) No.20/DSN-MUI/IV/2001.

Jakarta: MUI.

Nachrowi, Djalal Nachrowi. 2006. Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika

untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

[OJK] Otoritas Jasa Keuangan. 2016. Data Statistik Reksa Dana 2009-2014

[Internet]. [diunduh 2016 Maret 10]. Tersedia pada: http://www.ojk.go.id

Othman, Kameel A, Aziz AH. 2015. Relationship between macroeconomic

variables and net asset value (NAV) of Islamic equity unit trust funds:

cointegration evidence from Malaysian unit trust industry. Journal of

business and social science review. Vol 1(2) : 327-339.

Pratomo EP, Nugraha, U. 2002. Reksa Dana Solusi Perencanaan Investasi di Era

Modern. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama.

Putratama H. 2007. Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Perkembangan

Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Syariah di Indonesia [skripsi]. Bogor

(ID): Institut Pertanian Bogor.

Shahid MKG, Abdul R, Omar M. 2015. Relationship between macroeconomic

variables and net asset value (nav) of Islamic equity funds: evidence from

Pakistan. Journal of Islamic Financial Studies. Vol 1(1) : 19-23.

Soemitra A. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta (ID): Kencana.

[SS SCM] Suruhanjaya Sekuriti Securities Commission Malaysia. 2014. Unit

Trust Funds in Malaysia-Summary of Statistics [Internet]. [diunduh 2016

Maret 10]. Tersedia pada: http://www.sc.com.my/data-statistics/unit-trust -

fund-in-malaysia-summary-of-statistics

[TI] Tranparency International. 2016. Corruption Perception Index 2015

[Internet].[diunduh 2016 Maret 02]. Tersedia pada:

http://www.transparency.org/cpi2015

UU Pasar Modal. 1995. UU Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, Pasal 1 Ayat 27.

Jakarta.

Widoatmodjo, Sawidji. 2009. Pasar Modal Indonesia: Pengantar dan Studi Kasus.

Jakarta: Ghalia Indonesia

Worldbank. 2014. Inflation, Consumer Prices [Internet]. [diunduh 2016 Maret 10].

Tersedia pada: http://www.data.worldbank.org

Page 45: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

33

LAMPIRAN

Lampiran 1 Uji Akar Unit

1. SBIS

Null Hypothesis: LNSBIS has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 2 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.410307 0.0008

Test critical values: 1% level -3.550396

5% level -2.913549

10% level -2.594521 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(LNSBIS) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -5.758624 0.0000

Test critical values: 1% level -3.548208

5% level -2.912631

10% level -2.594027

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

2. NAB

Null Hypothesis: LNNAB has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.851997 0.6665

Test critical values: 1% level -4.121303

5% level -3.487845

10% level -3.172314

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(LNNAB) has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.380481 0.0000

Test critical values: 1% level -4.124265

5% level -3.489228

Page 46: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

34

10% level -3.173114

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

3. Inflasi

Null Hypothesis: INFLASI has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 1 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.347046 0.1612

Test critical values: 1% level -3.548208

5% level -2.912631

10% level -2.594027

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(INFLASI) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.131412 0.0018

Test critical values: 1% level -3.548208

5% level -2.912631

10% level -2.594027

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

4. KURS

Null Hypothesis: LNKURS has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 1 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.255249 0.4509

Test critical values: 1% level -4.124265

5% level -3.489228

10% level -3.173114

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(LNKURS) has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -5.277482 0.0003

Test critical values: 1% level -4.124265

5% level -3.489228

10% level -3.173114

Page 47: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

35

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

5. IPI

Null Hypothesis: LNIPI has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 2 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -0.336993 0.9123

Test critical values: 1% level -3.550396

5% level -2.913549

10% level -2.594521

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(LNIPI) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 1 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.953788 0.0000

Test critical values: 1% level -3.550396

5% level -2.913549

10% level -2.594521

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

6. M2

Null Hypothesis: LNM2 has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.835835 0.1908

Test critical values: 1% level -4.121303

5% level -3.487845

10% level -3.172314

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(LNM2) has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -9.528661 0.0000

Test critical values: 1% level -4.124265

5% level -3.489228

Page 48: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

36

10% level -3.173114

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

7. OP

Null Hypothesis: LNOP has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 1 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.253843 0.6450

Test critical values: 1% level -3.548208

5% level -2.912631

10% level -2.594027

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(LNOP) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.776470 0.0053

Test critical values: 1% level -3.548208

5% level -2.912631

10% level -2.594027

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

8. CI

Null Hypothesis: CI has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.707179 0.2377

Test critical values: 1% level -4.121303

5% level -3.487845

10% level -3.172314

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(CI) has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.841369 0.0000

Test critical values: 1% level -4.124265

5% level -3.489228

10% level -3.173114

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 49: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

37

Lampiran 2 Penentuan Lag Optimum

VAR Lag Order Selection Criteria

Endogenous variables: LNNAB LNM2 LNKURS LNSBIS LNOP INFLASI LNIPI CI

Exogenous variables: C

Date: 06/13/16 Time: 22:38

Sample: 2010M01 2014M12

Included observations: 55 Lag LogL LR FPE AIC SC HQ 0 297.0954 NA 3.76e-15 -10.51256 -10.22058 -10.39965

1 722.6707 711.8714 7.50e-21 -23.66075 -21.03297* -22.64457*

2 779.4603 78.47289 1.12e-20 -23.39856 -18.43497 -21.47910

3 874.6536 103.8472* 5.43e-21* -24.53286 -17.23346 -21.71012

4 963.7651 71.28922 5.45e-21 -25.44600 -15.81080 -21.71999

5 1059.872 48.92698 1.23e-20 -26.61351* -14.64251 -21.98423 * indicates lag order selected by the criterion

LR: sequential modified LR test statistic (each test at 5% level)

FPE: Final prediction error

AIC: Akaike information criterion

SC: Schwarz information criterion

HQ: Hannan-Quinn information criterion

Lampiran 3 Hasil Uji Stabilitas VAR

Roots of Characteristic Polynomial Endogenous variables: D(LNNAB) D(LNM2) D(LNKURS) D(LNSBIS) D(LNOP) D(INFLASI) D(LNIPI) D(CI)

Exogenous variables: C

Lag specification: 1 1

Date: 06/13/16 Time: 22:41 Root Modulus 0.499963 0.499963

-0.151517 - 0.415481i 0.442246

-0.151517 + 0.415481i 0.442246

-0.415119 0.415119

0.376107 - 0.059202i 0.380738

0.376107 + 0.059202i 0.380738

0.180137 - 0.164536i 0.243970

0.180137 + 0.164536i 0.243970 No root lies outside the unit circle.

VAR satisfies the stability condition.

Page 50: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

38

Lampiran 4 Hasil Uji Kointegrasi

Date: 06/13/16 Time: 22:43

Sample (adjusted): 2010M03 2014M12

Included observations: 58 after adjustments

Trend assumption: Linear deterministic trend

Series: LNNAB LNM2 LNKURS LNSBIS LNOP INFLASI LNIPI CI

Lags interval (in first differences): 1 to 1

Unrestricted Cointegration Rank Test (Trace) Hypothesized Trace 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.** None * 0.642573 178.7711 159.5297 0.0029

At most 1 0.446659 119.0993 125.6154 0.1166

At most 2 0.422172 84.77607 95.75366 0.2235

At most 3 0.285542 52.96425 69.81889 0.5068

At most 4 0.238327 33.46282 47.85613 0.5313

At most 5 0.161436 17.67303 29.79707 0.5903

At most 6 0.084889 7.461265 15.49471 0.5247

At most 7 0.039146 2.316075 3.841466 0.1280 Trace test indicates 1 cointegrating eqn(s) at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Page 51: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

Lam

pir

an

5 h

asi

l es

tim

asi

VE

CM

Ve

cto

r E

rro

r C

orr

ectio

n E

stim

ate

s

Date

: 06

/13/1

6 T

ime

: 22

:44

Sa

mple

(ad

juste

d):

201

0M

03

20

14

M1

2

In

clu

ded

obse

rva

tio

ns:

58 a

fter

ad

justm

en

ts

Sta

nd

ard

err

ors

in

( )

& t

-sta

tistics in

[ ]

C

oin

teg

ratin

g E

q:

Coin

tEq

1

L

NN

AB

(-1

) 1

.00

00

00

LN

M2

(-1

) -1

.34

21

24

(

0.2

428

7)

[-

5.5

261

3]

LN

KU

RS

(-1

) 0

.92

87

03

(

0.2

468

4)

[

3.7

62

35

]

LN

SB

IS(-

1)

0.0

309

94

(

0.0

222

6)

[

1.3

92

18

]

LN

OP

(-1

) 0

.42

66

25

(

0.1

603

3)

[

2.6

60

92

]

INF

LA

SI(

-1)

-0.0

331

68

(

0.0

092

0)

[-

3.6

060

0]

Administrator
Typewritten Text
39
Page 52: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

LN

IPI(

-1)

-4.2

539

82

(

0.3

944

5)

[-

10

.784

5]

CI(

-1)

0.8

660

92

(

0.2

061

0)

[

4.2

02

27

]

C

17

.907

20

E

rro

r C

orr

ectio

n:

D(L

NN

AB

) D

(LN

M2

) D

(LN

KU

RS

) D

(LN

SB

IS)

D(L

NO

P)

D(I

NF

LA

SI)

D

(LN

IPI)

D

(CI)

C

oin

tEq

1

-0.1

929

58

0.0

079

46

-0.0

209

48

-0.1

556

63

0.0

149

06

0.2

141

73

0.2

842

74

0.0

295

46

(

0.0

764

5)

(0

.02

29

7)

(0

.02

75

1)

(0

.45

40

9)

(0

.10

03

6)

(1

.12

21

6)

(0

.03

90

8)

(0

.06

93

3)

[-

2.5

239

0]

[ 0

.345

99

] [-

0.7

614

2]

[-0

.34

28

0]

[ 0

.148

53

] [

0.1

90

86

] [

7.2

74

59

] [

0.4

26

15

]

D(L

NN

AB

(-1

))

0.0

801

09

-0.0

447

90

-0.0

259

22

-0.5

471

02

0.2

658

19

0.6

137

35

-0.0

965

81

-0.0

689

96

(

0.1

372

1)

(0

.04

12

2)

(0

.04

93

7)

(0

.81

49

5)

(0

.18

01

1)

(2

.01

39

1)

(0

.07

01

3)

(0

.12

44

3)

[

0.5

83

85

] [-

1.0

866

5]

[-0

.52

50

2]

[-0

.67

13

3]

[ 1

.475

85

] [

0.3

04

75

] [-

1.3

771

4]

[-0

.55

44

9]

D(L

NM

2(-

1))

-0

.57

28

91

-0.4

112

25

-0.2

800

63

-1.8

333

92

-0.0

343

28

-6.0

457

79

0.3

885

95

1.9

274

17

(

0.4

865

1)

(0

.14

61

5)

(0

.17

50

7)

(2

.88

96

7)

(0

.63

86

4)

(7

.14

09

5)

(0

.24

86

7)

(0

.44

12

1)

[-

1.1

775

5]

[-2

.81

36

4]

[-1

.59

97

3]

[-0

.63

44

6]

[-0

.05

37

5]

[-0

.84

66

3]

[ 1

.562

67

] [

4.3

68

47

]

D(L

NK

UR

S(-

1))

0

.38

71

66

0.0

215

97

0.3

558

64

-0.3

441

50

-0.1

601

44

-2.1

520

46

-0.0

113

07

0.0

840

74

(

0.3

422

3)

(0

.10

28

1)

(0

.12

31

5)

(2

.03

26

8)

(0

.44

92

4)

(5

.02

31

6)

(0

.17

49

2)

(0

.31

03

6)

[

1.1

31

31

] [

0.2

10

07

] [

2.8

89

70

] [-

0.1

693

1]

[-0

.35

64

8]

[-0

.42

84

2]

[-0

.06

46

4]

[ 0

.270

89

]

D(L

NS

BIS

(-1

))

0.0

167

73

0.0

052

19

0.0

144

52

0.2

884

26

-0.0

258

17

0.1

610

03

-0.0

008

39

-0.0

217

28

(

0.0

231

7)

(0

.00

69

6)

(0

.00

83

4)

(0

.13

76

4)

(0

.03

04

2)

(0

.34

01

3)

(0

.01

18

4)

(0

.02

10

2)

[

0.7

23

81

] [

0.7

49

75

] [

1.7

33

10

] [

2.0

95

53

] [-

0.8

487

0]

[ 0

.473

35

] [-

0.0

708

0]

[-1

.03

38

9]

D(L

NO

P(-

1))

-0

.00

15

66

-0.0

377

28

-0.0

103

57

0.0

899

83

0.4

626

16

-2.5

180

26

-0.2

605

47

0.0

874

53

(

0.1

237

4)

(0

.03

71

7)

(0

.04

45

3)

(0

.73

49

8)

(0

.16

24

4)

(1

.81

62

9)

(0

.06

32

5)

(0

.11

22

2)

[-

0.0

126

5]

[-1

.01

48

9]

[-0

.23

26

0]

[ 0

.122

43

] [

2.8

47

96

] [-

1.3

863

6]

[-4

.11

93

4]

[ 0

.779

29

]

Administrator
Typewritten Text
40
Page 53: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

D(I

NF

LA

SI(

-1))

-0

.01

30

88

0.0

012

80

0.0

086

00

-0.0

801

58

-0.0

120

07

0.4

811

08

0.0

034

55

-0.0

021

56

(

0.0

099

0)

(0

.00

29

7)

(0

.00

35

6)

(0

.05

88

1)

(0

.01

30

0)

(0

.14

53

3)

(0

.00

50

6)

(0

.00

89

8)

[-

1.3

218

6]

[ 0

.430

40

] [

2.4

13

75

] [-

1.3

629

9]

[-0

.92

38

2]

[ 3

.310

39

] [

0.6

82

58

] [-

0.2

401

1]

D(L

NIP

I(-1

))

-0.3

095

93

0.0

097

72

-0.0

499

80

-1.7

773

61

0.0

073

88

0.0

122

66

0.1

329

45

0.0

262

59

(

0.2

291

3)

(0

.06

88

3)

(0

.08

24

5)

(1

.36

09

4)

(0

.30

07

8)

(3

.36

31

5)

(0

.11

71

2)

(0

.20

78

0)

[-

1.3

511

6]

[ 0

.141

96

] [-

0.6

061

7]

[-1

.30

59

8]

[ 0

.024

56

] [

0.0

03

65

] [

1.1

35

15

] [

0.1

26

37

]

D(C

I(-1

))

-0.1

266

91

-0.1

531

96

-0.1

176

37

-0.5

743

93

0.2

337

37

-2.6

342

39

-0.1

604

18

0.1

367

72

(

0.1

450

1)

(0

.04

35

6)

(0

.05

21

8)

(0

.86

13

3)

(0

.19

03

6)

(2

.12

85

1)

(0

.07

41

2)

(0

.13

15

1)

[-

0.8

736

4]

[-3

.51

65

4]

[-2

.25

43

2]

[-0

.66

68

7]

[ 1

.227

86

] [-

1.2

376

0]

[-2

.16

42

3]

[ 1

.040

00

]

C

0.0

211

41

0.0

189

14

0.0

080

45

0.0

506

94

-0.0

080

88

0.1

570

90

0.0

016

20

-0.0

131

31

(

0.0

086

8)

(0

.00

26

1)

(0

.00

31

2)

(0

.05

15

5)

(0

.01

13

9)

(0

.12

73

9)

(0

.00

44

4)

(0

.00

78

7)

[

2.4

35

96

] [

7.2

54

63

] [

2.5

76

09

] [

0.9

83

43

] [-

0.7

099

5]

[ 1

.233

18

] [

0.3

65

29

] [-

1.6

682

9]

R-s

qu

are

d

0.2

018

04

0.2

727

54

0.3

536

80

0.1

703

98

0.2

530

18

0.2

453

39

0.6

244

90

0.3

272

07

Ad

j. R

-sq

ua

red

0.0

521

42

0.1

363

96

0.2

324

95

0.0

148

48

0.1

129

59

0.1

038

40

0.5

540

82

0.2

010

58

Su

m s

q.

Resid

s

0.0

930

88

0.0

084

01

0.0

120

54

3.2

839

87

0.1

604

07

20

.054

78

0.0

243

20

0.0

765

59

S.E

. e

qua

tio

n

0.0

440

38

0.0

132

29

0.0

158

47

0.2

615

65

0.0

578

08

0.6

463

81

0.0

225

09

0.0

399

37

F-s

tatistic

1.3

484

01

2.0

002

73

2.9

185

09

1.0

954

55

1.8

065

07

1.7

338

58

8.8

695

85

2.5

938

18

Lo

g lik

elih

oo

d

10

4.3

06

6

17

4.0

57

3

16

3.5

87

1

0.9

717

27

88

.525

66

-51

.501

15

14

3.2

31

5

10

9.9

75

4

Aka

ike

AIC

-3

.25

19

53

-5.6

571

50

-5.2

961

07

0.3

113

20

-2.7

077

81

2.1

207

29

-4.5

941

91

-3.4

474

29

Sch

wa

rz S

C

-2.8

967

04

-5.3

019

01

-4.9

408

59

0.6

665

69

-2.3

525

32

2.4

759

78

-4.2

389

43

-3.0

921

80

Me

an

de

pe

nde

nt

0.0

143

10

0.0

120

69

0.0

050

00

0.0

034

48

-0.0

036

21

0.0

784

48

0.0

037

93

0.0

103

45

S.D

. d

epe

nd

en

t 0

.04

52

33

0.0

142

36

0.0

180

88

0.2

635

29

0.0

613

79

0.6

828

03

0.0

337

08

0.0

446

81

Dete

rmin

ant

resid

co

va

ria

nce

(d

of

adj.)

4.2

0E

-21

Dete

rmin

ant

resid

co

va

ria

nce

9

.24

E-2

2

Lo

g lik

elih

oo

d

74

6.1

83

8

Aka

ike

in

form

atio

n c

rite

rion

-2

2.6

95

99

Sch

wa

rz c

rite

rio

n

-19

.569

80

Administrator
Typewritten Text
41
Page 54: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

Lam

pir

an

6 H

asi

l U

ji V

ari

an

ce D

eco

mp

osi

tion

V

ari

ance

D

eco

mp

ositio

n

of

LN

NA

B:

Pe

rio

d

S.E

. L

NN

AB

L

NM

2

LN

KU

RS

L

NS

BIS

L

NO

P

INF

LA

SI

LN

IPI

CI

1

0.0

440

38

10

0.0

00

0

0.0

000

00

0.0

000

00

0.0

000

00

0.0

000

00

0.0

000

00

0.0

000

00

0.0

000

00

2

0.0

630

45

92

.736

60

0.0

253

38

0.5

866

40

0.3

908

22

0.5

729

13

0.8

631

81

1.8

629

76

2.9

615

31

3

0.0

795

48

83

.318

02

0.1

177

50

0.8

191

34

0.7

759

45

4.5

166

66

0.8

273

43

3.8

563

35

5.7

688

07

4

0.0

947

40

75

.602

33

0.2

589

64

0.8

194

96

1.0

424

36

10

.371

01

0.6

265

60

3.8

558

82

7.4

233

30

5

0.1

083

65

70

.231

51

0.4

341

30

0.7

997

94

1.3

468

46

14

.726

14

0.4

798

90

3.6

243

99

8.3

572

95

6

0.1

206

78

66

.546

80

0.5

419

44

0.7

748

38

1.6

098

61

17

.711

49

0.3

892

95

3.5

088

32

8.9

169

41

7

0.1

320

62

63

.810

83

0.6

102

37

0.7

459

87

1.7

977

02

19

.959

33

0.3

305

79

3.4

219

69

9.3

233

67

8

0.1

426

68

61

.726

31

0.6

681

92

0.7

193

07

1.9

366

10

21

.697

74

0.2

901

52

3.3

394

42

9.6

222

48

9

0.1

525

75

60

.129

61

0.7

143

35

0.6

973

04

2.0

451

85

23

.040

57

0.2

609

01

3.2

728

89

9.8

392

06

10

0.1

618

89

58

.875

32

0.7

493

07

0.6

794

59

2.1

310

04

24

.097

74

0.2

385

89

3.2

214

73

10

.007

10

11

0.1

707

07

57

.863

95

0.7

774

16

0.6

647

57

2.1

997

56

24

.951

14

0.2

209

16

3.1

795

78

10

.142

49

12

0.1

790

95

57

.034

15

0.8

007

49

0.6

525

37

2.2

561

25

25

.652

39

0.2

065

61

3.1

446

50

10

.252

84

13

0.1

871

09

56

.342

64

0.8

201

76

0.6

423

03

2.3

031

95

26

.237

14

0.1

946

48

3.1

155

03

10

.344

39

14

0.1

947

93

55

.757

61

0.8

365

63

0.6

336

25

2.3

430

16

26

.731

88

0.1

845

90

3.0

908

80

10

.421

83

15

0.2

021

86

55

.256

29

0.8

506

15

0.6

261

76

2.3

771

20

27

.155

88

0.1

759

80

3.0

697

51

10

.488

19

16

0.2

093

19

54

.822

07

0.8

627

95

0.6

197

19

2.4

066

62

27

.523

18

0.1

685

27

3.0

514

31

10

.545

62

17

0.2

162

16

54

.442

35

0.8

734

43

0.6

140

71

2.4

324

99

27

.844

37

0.1

620

10

3.0

354

13

10

.595

84

18

0.2

229

00

54

.107

48

0.8

828

31

0.6

090

90

2.4

552

84

28

.127

64

0.1

562

64

3.0

212

88

10

.640

13

19

0.2

293

89

53

.809

95

0.8

911

74

0.6

046

64

2.4

755

27

28

.379

31

0.1

511

59

3.0

087

37

10

.679

48

20

0.2

357

00

53

.543

87

0.8

986

35

0.6

007

05

2.4

936

31

28

.604

39

0.1

465

93

2.9

975

12

10

.714

67

21

0.2

418

46

53

.304

49

0.9

053

47

0.5

971

43

2.5

099

18

28

.806

88

0.1

424

85

2.9

874

14

10

.746

33

22

0.2

478

40

53

.087

98

0.9

114

18

0.5

939

22

2.5

246

49

28

.990

02

0.1

387

70

2.9

782

80

10

.774

96

23

0.2

536

92

52

.891

23

0.9

169

35

0.5

909

95

2.5

380

36

29

.156

45

0.1

353

94

2.9

699

80

10

.800

98

24

0.2

594

12

52

.711

63

0.9

219

71

0.5

883

23

2.5

502

56

29

.308

37

0.1

323

12

2.9

624

03

10

.824

73

Administrator
Typewritten Text
42
Page 55: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI … · 1 Data perkembangan reksa dana syariah di Indonesia tahun 2010-2014 1 2 Gambaran umum perkembangan faktor-faktor makroekonomi dan pertumbuhan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pasinggrahan pada tanggal 4 Agustus 1994 dari ayah

Nurdin dan ibu Nurasni. Penulis merupakan anak ke-enam dari 7 bersaudara.

Penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 3 Kota Solok dan lulus pada

tahun 2009. Penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Kota Solok dan

lulus pada tahun 2012. Setelah lulus SMA, penulis lulus seleksi masuk Institut

Pertanian Bogor melalui jalur SNMPTN Undangan dan diterima di Departemen

Ilmu Ekonomi Program Studi Ekonomi Syariah. Selama perkuliahan, penulis aktif

mengikuti organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama

(BEM TPB) sebagai staf Advokasi 2013. Pada tahun 2014 penulis menjabat

sebagai Kepala Departemen Pendidikan BEM FEM 2014 dan staf Departeman

Ilmu Pengetahuan dan Pengembangan Anggota (DIPPA) Ikatan Pelajar dan

Mahasiswa Minang (IPMM) Bogor. Tahun 2015 penulis menjabat sebagai Ketua

1 IPMM Bogor. Sejak tahun 2014 penulis juga aktif sebagi pengajar di Katalis

Corp untuk bidang Ekonomi Umum. Selain itu, penulis menjadi Asisten dosen

untuk mata kuliah Ekonomi Umum dan Sosiologi Umum PPKU IPB. Penulis juga

aktif berpartisipasi dalam berbagai kepanitian yang diselenggarakan oleh fakultas,

departemen dan Katalis Corp.

Administrator
Typewritten Text
43