Upload
trismawaty
View
6
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
Analisis Pengelolaan Sampah disekitar Jalan Dewi Sartika
Masalah sampah perkotaan merupakan masalah yang selalu hangat
dibicarakan baik di Indonesia maupun kota kota di dunia karena hampir semua
kota menghadapi masalah persampahan. Meningkatnya pembangunan kota,
pertambahan penduduk, tingkat aktivitas dan tingkat sosial ekonomi masyarakat,
diiringi dengan meningkatnya jumlah timbulan sampah dari hari ke hari serta
sarana dan prasarana pemerintah yang terbatas akan menambah permasalahan
sampah yang semakin kompleks.
Permasalahan sampah di Indonesia tidak hanya berakibat buruk pada
lingkungan tapi sudah merenggut korban jiwa. Peristiwa longsornya Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah yang menewaskan 143 orang pada bulan
Februari 2005 terulang kembali pada bulan September 2006 di TPA Bantargebang
yang mengakibatkan tiga orang meninggal. Fakta empirik menunjukkan, jumlah
penduduk yang terus meningkat akan meningkatkan konsumsi masyarakat dan hal
ini akan mengakibatkan semakin bertambahnya timbulan sampah. Sedangkan
pengelolaan sampah yang dilakukan saat ini, tidak lebih dari sekadar kumpul
angkut buang. Artinya, sampah dari satu tempat dikumpulkan, diangkut lalu
dibuang ke tempat lain.
Di Kota Palu salah satu pengelolaan sampah yang kurang baik adalah
didaerah sekitar Jalan Dewi Sartika. Produksi sampah yang ada di Jalan Dewi
Sartika berkaitan dengan aktivitas manusia. Kurangnya kesadaran penduduk yang
tinggal di kawasan Jalan Dewi Sartika menyebabkan volume sampah semakin
1
banyak dan menimbulkan bau yang kurang sedap. Kawasan jalan dewi sartika
masih termasuk daerah perkotaan. Sehingga sangat disayangkan jika sampah
bertumpuk di kawasan ini. Penanganan yang dilakukan terhadap sampah yang
ada, lazimnya adalah dengan penumpukan, pengumpulan, dan pengangkutan ke
Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Permasalahan yang sering timbul antara lain
adalah semakin terbatasnya lokasi tempat pembuangan akhir sampah tersebut
(Bahar, 1986). Volume sampah yang besar dan beranekaragam jenisnya jika
tidak,dikelola dengan baik dan benar sangat berpotensi menimbulkan berbagai
permasalahan lingkungan yang kompleks dan serius, antara lain: 1) pencemaran
air oleh “lindi” (leachate) yang keluar dari tumpukan sampah dan mengalir
menuju badan perairan ataupun meresap ke dalam tanah; 2) pencemaran udara
karena adanya gas metana (CH4). Masalah pelayanan sampah di perkotaan
tersebut akhir-akhir ini menjadi masalah yang cukup serius dirasakan mengingat
volumenya yang kian hari kian membengkak atau bertambah sementara
kemampuan aparat pemerintah dalam melayani sangat terbatas. Hal ini berkaitan
dengan laju pertumbuhan penduduk yang terus bertambah dari waktu ke waktu
beserta aktivitasnya menyebabkan meningkatnya sampah bukan hanya dalam
jumlah sampah tetapi juga dari variasi komposisi sampah.
Program kebersihan kota dan penanggulangan sampah pada umumnya
sudah dilaksanakan oleh hampir semua pemerintah daerah kota/kabupaten di
seluruh nusantara, termasuk Kota Palu sebagai sentra pembangunan, perdagangan,
pendidikan, kesehatan dan budaya, merupakan tempat berdomisilinya puluhan
ribu penduduk. Fenomena ini memberikan implikasi kepada segala bidang
2
kehidupan perkotaan dan salah satu diantaranya adalah implikasi terhadap
peningkatan terhadap produksi sampah. Dengan demikian apabila sampah
perkotaan tidak di kelola dengan baik, selain akan menimbulkan masalah
lingkungan, ekonomi, kesehatan, juga menimbulkan masalah terhadap keindahan
kota.
3
Dokumentasi Hasil Analisis Pengelolaan Sampah Di Jalan Dewi Sartika
4