67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN WARNA JENIS FBB DENGAN METODE C – CHART PADA PT. KUSUMA MULIA TEXTILE SURAKARTA Tugas Akhir Diajukan Untuk Memenuhi Syarat - syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Bisnis Oleh : TRI NANIK WIDYASTUTI F3509078 PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN BISNIS FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2012

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN

WARNA JENIS FBB DENGAN METODE C – CHART PADA PT.

KUSUMA MULIA TEXTILE SURAKARTA

Tugas Akhir

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat - syarat Mencapai Sebutan

Ahli Madya Manajemen Bisnis

Oleh :

TRI NANIK WIDYASTUTI

F3509078

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN BISNIS

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2012

Page 2: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ABSTRAK

“ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN

WARNA JENIS FBB DENGAN METODE C – CHART PADA PT.

KUSUMA MULIA TEXTILE SURAKARTA”

TRI NANIK WIDYASTUTI

F3509078

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis produk cacat dengan penerapan metode C- Chart, untuk mengetahui tingkat produk cacat selama periode 2011, serta mengetahui faktor – faktor yang menyebabkan produk cacat dalam produksi kain warna Jenis FBB. Penelitian dilakukan di PT. Kusuma Mulia Textile Surakarta yang dilakukan pada tanggal 1 februari sampai dengan 29 februari 2012. Data yang diperlukan adalah data primer dan data sekunder. Data Primer diperoleh melalui wawancara dengan manajer produksi tentang apa penyebab kerusakan kain warna jenis FBB dan data sekunder diperoleh dari dokumen perusahaan berupa data produk cacat tahun 2011 dengan jumlah produksi sebesar 3.214.500.

Berdasarkan analisis C- Chart, pada PT. Kusuma Mulia Textile Surakarta selama tahun 2011 dapat diketahui bahwa jumlah kerusakan yang terjadi sebesar 298 yard. Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar 39,77 yard dan batas pengendalian bawah (LCL) sebesar 9,89 yard.

Berdasarkan data dan analisis diagram pareto bahwa jenis kerusakan karena bercak oli sebesar 95 yard atau 31,87 %, putus lusi sebesar 77 yard atau 25,83 %, putus pakan sebesar 67 yard atau 22,48 % dan bercak obat sebesar 59 yard atau 19,79 %. Berdasarkan analisis yang diteliti dalam diagram sebab – akibat penyebab terjadinya kerusakan yaitu material (bahan baku jelek, kondisi kain tidak setabil), metode (kurang spesialisasi tenaga kerja), manusia (kurang teliti, kurang pengawasan, kurang tanggung jawab) dan mesin (kurang perawatan).

Pada akhir penulisan, penulis menyarankan agar perusahaan mempertahankan kualitas produk agar tetap terjaga dan meningkatkan kualitas untuk mengurangi presentase kerusakan produk yang berada di luar batas kendali, maka perlu dilakukan pengendalian kualitas dengan tujuan mendapatkan hasil produk yang lebih baik. perusahan perlu melakukan pengawasan yang lebih kepada karyawan misalnya dengan memberikan mandor untuk memonitoring kinerja karyawan agar keteledoran tidak sering terjadi selama melakukan proses produksi. Selain itu, perusahaan perlu melakukan pemeliharaan secara rutin terhadap mesin – mesin maupun alat yang mendukung kinerja perusahaan sehingga dapat mencegah terhambatnya proses produksi. Kata kunci : Metode C- Chart, Diagram Pareto, Diagram Sebab – Akibat (Fishbone Chart).

Page 3: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

ABSTRACT

"ANALYSIS OF QUALITY CONTROL OF PRODUCTION PRODUCTION COLOUR FABRIC FBB WITH C - CHART METHOD AT

PT. KUSUMA MULIA TEXTILE SURAKARTA "

TRI NANIK WIDYASTUTI F3509078

The study was conducted to analyze the defective product to the application

of C-Chart method, to determine the rate of defective products during the period of 2011, as well as investigate the factors that cause defects in the production of FBB type of fabric colors. The study was conducted at PT. Kusuma Mulia Textile Surakarta made on 1 February to 29 February 2012. The data required are the primary data and secondary data. Primary data obtained through interviews with the production manager about what caused the damage to the fabric type color of FBB and secondary data obtained from company documents in the form of defective product data in 2011 with total production amounting to 3.2145 million.

Based on the analysis of C-Chart, the PT. Kusuma Mulia Textile Surakarta during the year 2011 can be seen that the amount of damages amounting to 298 yards. Having analyzed can be determined average damage that occurs in the upper control limit (UCL) of 39.77 yards and lower control limits (LCL) of 9.89 yards.

Based on data and analysis Pareto diagram that kind of damage because the oil patches of 95 yards or 31.87%, drop out of warp by 77 yards or 25.83%, the feed end of 67 yards or 22.48% and spotting the drug for about 59 yards or 19 , 79%. Based on the analysis examined the diagram cause - the cause of the damage caused by the material (raw material ugly, not cloth setabil conditions), the method (less specialization of labor), human (less thorough, less supervision, less responsibility) and the engine (less maintenance ).

At the end of writing, the authors suggest that companies maintain product quality in order to maintain and improve quality to reduce the percentage of product failures that are beyond the control limits, it is necessary to control the quality in order to get the better product. companies need to do more supervision to employees such as by providing supervisors to monitor employee performance so that negligence does not often occur during the production process. In addition, companies need to conduct routine maintenance of the machines - machines and tools that support the company's performance so as to prevent the inhibition of the production process.

Key words: Method C-Chart, Pareto Chart, Diagram Cause - Effect (Fishbone Chart).

Page 4: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

HALAMAN PERSETUJUAN

Telah disetujui Tugas Akhir dengan judul :

“ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN

WARNA JENIS FBB DENGAN METODE C – CHART PADA PT.

KUSUMA MULIA TEXTILE SURAKARTA”

Surakarta, 25 juni 2012

Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing

Yeni Fajariyanti, SE, Msi

NIP. 19740112 20001 22 004

Page 5: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Akhir dengan Judul :

“ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN

WARNA JENIS FBB DENGAN METODE C – CHART PADA PT.

KUSUMA MULIA TEXTILE SURAKARTA”

Telah disahkan Oleh Tim Penguji Tugas Akhir

Program Studi Diploma 3 Manajemen Bisnis

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Surakarta, 19 Juli 2012

Tim Penguji Tugas Akhir

Sarwoto, SE. Msi ( )

NIP. 350700001 Penguji

Yeni Fajariyanti, SE. Msi ( )

NIP. 19740112 20001 22 004 Pembimbing

Page 6: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu akan menjaga engkau dan engkau

menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) sedangkan harta terhukum. Kalau

harta itu akan berkurang apabila dibelanjakan, tetapi ilmu akan bertambah

apabila dibelanjakan. (Sayidina Ali bin Abi Thalib)

قواهللا لعلكم تفلحون ھا الذین آمنوا اصبروا وصابروا ورابطوا وات یا أی

“Hai orang-orang yang beriman bersabarlah kamu dan kuatkanlah

kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan

bertawakalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (QS Al Imran 200).

الة بر والص الذین یظنون أنهم مالقو ربهم وأنهم إلیه راجعون وانها لكبیرة إال على الخاشعین . واستعینوا بالص

Dan minta tolonglah kepada Allah dengan sabar dan sholat, Dan sesungguhnya

yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusuk, yaitu

orang-orang yang menyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan

bahwa mereka akan kembali Kepada-Nya. ( Q.S. Al-Baqarah: 45-46)

Mengerjakan sesuatu sesuai dengan ketentuan hukum syara’ berarti menuju

jalan kebahagiaan baik di dunia lebih-lebih di akhirat. Dan hendaklah kamu

merasa takut jika kamu berpisah dengan orang-orang yang ahli di bidang

agama. (Syaikh Abdul Qadir Jailani).

Page 7: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Allah SWT

Ya Allah disetiap tindakan dan denyut nadi ini tak terlepas dari Engkau,

Engkaulah yang mengatur segala urusan makhlukmu yang berada di muka bumi ini,

Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dan hati yang tidak khusu’, dan jiwa yang tidak pernah kenyang, dan do’a yang tidak

didengar.

Ya Allah ijinkanlah hambamu ini tuk jadi wasilah dalam kebaikan.

Amin – amin yarobbal’alamin.

Bapak & Ibu Tercinta

Bapak & Ibu engkaulah orang yang paling Nani cintai.

Engkaulah yang selalu memberi inspirasi bagi Nani tuk mencapai sukses yang hakiki.

Perjuangan MU begitu keras, tuk anak – anakmu agar hidup lebih baik.

Tak seperti pengalaman yang engkau rasakan dulu.

Nani berjanji akan membalas jasa dan pengorbanan kalian, Nani akan selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk Bapak & Ibu, supaya Bapak & Ibu

bahagia kepada Nani.

Kakakku Tersayang Alif dan Vicky kalianlah saudaraku yang paling Nani Sayang. Kalianlah yang selalu memberikan dukungan dan kasih sayang.

Nani ingin sukses seperti kalian.

Kelak kita harus bikin Bapak & Ibu bangga, buktikanlah kepada Bapak & ibu kalau kita bisa membuat mereka bangga karena memiliki anak seperti kita.

Mbak Fiah & mbak Rea kalian lah orang selalu memberi semangat, Nani bahagia sekali bisa mendapatkan kasih sayang dari kalian.

Page 8: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohiim,

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir

dengan judul “ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES

PRODUKSI KAIN WARNA JENIS FBB DENGAN METODE C – CHART

PADA PT. KUSUMA MULIA TEXTILE SURAKARTA” dapat diselesaikan

dengan baik.

Tugas Akhir ini disusun berdasarkan data yang diambil sebagai hasil magang

kerja di perusahaan yang bersangkutan, setelah melalui pengamatan secara

langsung yang telah dilaksanakan selama satu bulan. Adapun Tugas Akhir ini

disusun dengan maksud untuk memenuhi persyaratan kurikulum dalam rangka

mencapai gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Manajemen Bisnis

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Oleh karena itu pada

kesempatan ini, dengan segala ketulusan dan kerendahan hati penulis ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. Wisnu Utoro, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

2. Ibu Sinto Sunaryo, SE, Msi., selaku Ketua Program D3 Manajemen Bisnis

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Sarwoto, SE.Msi, selaku Pembimbing Akademik yang dengan arif

dan kesabaran telah banyak memberikan pengarahan, petunjuk, nasehat,

bimbingan, waktu, perhatian serta motivasi dari awal perkuliahan sampai

tugas akhir ini dapat diselesaikan.

4. Ibu Yeni Fajariyanti, SE, Msi., selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan bimbingan,waktu, motivasi dan saran sehingga tugas akhir ini

dapat diselesaikan.

5. Bapak Subur Widodo selaku HRD yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk melakukan magang kerja dan penelitian di PT.

Kusuma Mulia Textile Surakarta.

Page 9: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

6. Ibu Dewi Sulistyowati selaku kepala produksi dan Pembimbing Lapangan

Magang Kerja yang sudah memberikan segala informasi yang telah

diperlukan oleh penulis.

7. Bapak Fatoni selaku kepala Quality Control yang sudah memberikan

segala informasi yang telah diperlukan oleh penulis saat magang kerja di

PT. Kusuma Mulia Texile Surakarta.

8. Seluruh jajaran karyawan PT. Kusuma Mulia Surakarta yang tidak dapat

di sebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu penulis selama

kegiatan magang kerja.

9. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi, Khususnya dosen yang telah

membekali ilmu pengetahuan, terimakasih atas kesabaran, kasih sayang,

do’a, perhatian dan motivasi untuk penulis selama ini.

10. Seluruh staf dan karyawan Program Diploma III Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan bantuan

teknis kepada penulis.

11. Keluargaku terutama Bapak dan Ibuku yang memberi do’a, dukungan,

nasehat dan motivasi.

12. Seluruh teman – teman DIII Manajemen Bisnis Angkatan 2009 yang

secara kompak mendukung suksesnya studi kita dan terima kasih atas

persahabatannya selama ini.

13. Semua pihak lain yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir

yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat

penulis harapkan demi kesempurnaan penulis dalam tugas akhir ini.

Surakarta, 2012

Penulis

Page 10: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

ABSTRAK ....................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................ vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... . 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian................................................................................ 4

Page 11: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

E. Kerangka Pemikiran............................................................................ . 6

F. Metode Penelitian ................................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kualitas .............................................................................. 12

B. Pengertian Pengendalian Kualitas ........................................................ 13

C. Tujuan Pengendalian Kualitas .............................................................. 14

D. Dimensi Kualitas .................................................................................. 15

E. Faktor – faktor yang mempengaruhi Kualitas ...................................... 16

F. Teknik dalam Pengendalian kualitas..................................................... 17

BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

PT. Kusuma Mulia Textile Surakarta..................................................... 22

B. Laporan Magang Kerja

1. Pengertian magang kerja.................................................................... 37

2. Tujuan Magang Kerja........................................................................ 37

3. Manfaat Magang Kerja...................................................................... 38

4. Proses Pelaksanaan Magang Kerja.................................................... 39

C. Analisis data dan pembahasan masalah ............................................... 41

Page 12: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................... 52

B. Saran ..................................................................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran .................................................................... 6

Gambar 2.1 Grafik Control Chart .................................................................... 19

Gambar 2.2 Diagram Pareto Chart ................................................................... 20

Gambar 2.3 Diagram Sebab - Akibat ............................................................... 21

Gambar 3.1 Struktur Organisasi ....................................................................... 25

Gambar 3.2 Alur Proses Produksi .................................................................... 32

Gambar 3.3 Sampel Kerusakan Kain Warna Jenis FBB

PT. Kusuma Mulia Textile Surakarta ........................................... 44

Gambar 3.4 Grafik C- Chart Kerusakan Kain Warna Jenis FBB

PT.Kusuma Mulia Textile Surakarta ............................................ 44

Gambar 3.5 Diagram Pareto PT. Kusuma Mulia Textile Surakarta ................ 47

Gambar 3.6 Diagram Sebab - Akibat ............................................................... 49

Page 14: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Jumlah Tenaga Kerja ..................................................................... 30

Tabel 3.2 Perusahaan Suppeler Kain ............................................................... 34

Tabel 3.3 Total dan Data kerusaakan Kain Warna Jenis FBB

PT. Kusuma Mulia Textile Surakarta ........................................... 42

Tabel 3.4 Jenis Kerusakan Kain Warna Jenis FBB

PT.Kusuma Mulia Textile Surakarta ............................................ 46

Tabel 3.5 Prosentase Jenis Kerusakan Kain Warna Jenis FBB

PT.Kusuma Mulia Textile Surakarta ............................................ 47

Page 15: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Persaingan di era globalisasi saat ini semakin kompetitif, setiap pelaku

bisnis yang ingin memenangkan persaingan akan memberikan perhatian penuh

pada mutu atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang di hasilkan

merupakan faktor yang sangat penting dan merupakan faktor kunci yang

membawa keberhasilan bisnis dan peningkatan posisi bersaing. Perhatian penuh

terhadap kualitas akan memberikan dampak langsung kepada perusahaan berupa

kepuasan konsumen.

Masalah kualitas merupakan salah satu bagian penting dan perlu

mendapatkan perhatian serius bagi manajer dalam menjalankan strategi oprasinya.

Pengendalian kualitas merupakan kegiatan yang penting dalam membangun dan

mengelola oprasi karena membantu manajer produksi dalam memperbaiki kualitas

produk bila diperlukan, mempertahankan kualitas produk yang sudah tinggi dan

mengurangi jumlah kerusakan produk.

Pengawasan kualitas merupakan kegiatan yang sangat diperlukan dalam

setiap kegiatan produksi. Kualitas barang atau jasa merupakan suatu cermin atau

ukuran keberhasilan perusahaan dalam melakukan kegiatan produksinya. Jika

kualitas barang atau jasa kurang memuaskan dan tidak sesuai dengan apa yang di

harapkan maka konsumen akan menilai bahwa perusahaan yang menghasilkan

produk tersbut baik.

Perusahaan harus bisa menghasilkan produk yang berkualitas, agar

tuntutan konsumen tersebut terpenuhi. Produk yang berkualitas adalah produk

Page 16: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

yang dapat di produksi secara seragam dan konsisten dalam setiap kondisi

manufaktur dan lingkungan yang kuarang baik ( Render dan Heizer, 2005 : 262).

Pengendalian kualitas dalam satu perusahaan memegang peran yang

sangat penting. Hal ini terbukti dapat meningkatkan kualitas dalam setiap proses

produksi, terlebih saat konsumen semakin jeli dan selektif terhadap produk yang

di anggap masih baru. Dengan kualitas produk yang baik konsumen akan merasa

puas, volume penjualan akan meningkat dan membangun pangsa pasar yang kuat

serta keuntungan perusahaan bertambah. Secara umum dapat di katakan bahwa

melalui kualitas produk perusahaan tersebut berorientasi pada konsumen atau

pelanggan.

Pelaksanaan pengendalian kualitas dilakukan setelah diketahui variabel

atau atribut yang memebentuk dan menentukan tinggi rendahnya kualitas produk.

Teknik pengendalian yang digunakan dalam pelaksanaan pengendalian kualitas

salah satunya adalah menggunakan metode c – chart.

Metode c-chart merupakan suatu teknik yang digunakan untuk

mengevaluasi apakah suatu proses berada dalam pengendalian kualitas atau tidak

sehingga dapat memecahkan masalah dan menghasilkan perbaikan kualitas. Peta

kendali menunjukkan adanya perubahan data dari waktu ke waktu, tetapi tidak

menunjukkan penyebab penyimpangan itu akan terlihat pada peta kendali (Ariani,

2005 : 140)

Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan

produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi

harapan. Ada beberapa faktor yang dapat memepengaruhi kualitas menurut

(Griffin, 2004 : 338) yaitu fasilitas operasi seperti kondisi fisik bangunan,

Page 17: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

peralatan dan perlengkapan, bahan baku atau meterial, pekerja ataupun staf

organisasi.

Staf organisasi merupakan suatu sistem yang terdiri dari subsistem –

subsistem yang saling berinteraksi dan berhubungan bergerak secara dinamis ke

arah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh anggota organisasi tersebut

untuk memperoleh produk yang sesuai standar kualitas, PT. Kusuma Mulia

Textile telah megkoordinasi terhadap sumber daya yang dimiliki, baik tenaga

kerja maupun faktor – faktor lain untuk berperan secara optimal dalam

memperlancar proses produksi.

PT. Kusuma Mulia Textile Surakarta merupakan perusahaan yang

bergerak di bidang Textile khususnya memproduksi Kain Warna. Perusahaan ini

merupakan salah satu produsen Kain Warna di wilayah Surakarta, tepatnya berada

di jalan Cokrominoto No. 47 Jebres, Surakarta.

Berdasarkan uraian di atas penelitian ini mengangkat permasalahan

tersebut ke dalam tugas akhir dengan judul “ANALISIS PENGENDALIAN

KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN WARNA JENIS FBB DENGAN

METODE C-CHART PADA PT. KUSUMA MULIA TEXTILE

SURAKARTA“.

Page 18: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka pokok permasalahan yang

akan penulis bahas antara lain:

1. Bagaimana cara menganalisis produk cacat dengan penerapan metode C-

chart?

2. Berapakah tingkat produk cacat yang terjadi selama periode 2011 di PT.

Kusuma Mulia Textile Surakarta?

3. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan Produk cacat dalam produksi kain

warna jenis FBB?

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan penulisan dalam menyusun laporan ini adalah:

1. Untuk mengetahui cara menganalisis produk cacat dengan penerapan

metode c- chart

2. Untuk mengetahui tingkat produk cacat yang terjadi selama periode 2011

di PT. Kusuma Mulia Textile Surakarta.

3. Untuk mengetahui Faktor –faktor yang menyebabkan Produk cacat dalam

produksi kain warna jenis FBB.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Akademis

a. Peneliti

Penelitian ini di harapkan dapat menambah wawasan penulis

mengenai permasalahan-permasalahan praktis dalam dunia industri

khususnya terhadap system pengendalian kualitas yang diterapkan

oleh PT. KUSUMA MULIA.

Page 19: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

b. Peneliti Lain

Penelitian ini di harapkan bermanfaat bagi peneliti lain yang

mengambil topik kajian yang sama.

2. Praktis

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan solusi atau masukan bagi

perusahaan terhadap suatu permasalahan yang mungkin berguna bagi

perusahaan dan Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan

perusahaan yang berkaitan dengan kualitas produk.

Page 20: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

E. KERANGKA PEMIKIRAN

Kerangka penikiran ini dibuat untuk meberikan langkah dan arah

pembuatan tugas akhir agar nantinya dapat terarah dan tidak terlepas dari jalur

yang telah di tetapkan.

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran

Sumber : PT. Kusuma Mulia Textile Surakarta

Produk

Pengendalian kualitas

Produk Reject Produk Baik

Diagram C- Chart

Diagram Pareto

Diagram sebab – akibat

Prosentase kerusakan dan jenis kerusakan

Page 21: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Keterangan :

Pengendalian kualitas terhadap produk di lakuakan untuk menjaga dan

mengarahkan agar kualitas produk dapat di pertahankan sesuai dengan spesifikasi

yang di terapkan. Berdasarkan pengendalian kualitas yang dilakukan produk rusak

dengan menggunakan alat analisis diantaranya adalah diagram control c-chart,

diagram pareto, dan diagram sebab –akibat. Dari hasil perhitungan dapat di

ketahui apakah prosentase kerusakan produk masih dalam batas – batas

pengendalian atau tidak. Dan hasil analisis dapat digunakan sebagai tolak ukur

dalam pengendalian kualitas selanjutnya untuk mengantisipasi kerusakan dimasa

yang akan datang.

F. Metode Penelitian

1. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu pengumpulan data untuk

menjawab pertanyaan mengenai status terahir dari subyek penelitian

(Kuncoro, 2003 : 8 )

Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data yang terkait pengendalian

kualitas dengan metode c-chart untuk mengetahui jumlah kerusakan produk

dan penyebabnya.

2. Obyek Penelitian

Penelitian ini di lakukan pada perusahaan di PT. Kusuma Mulia Textile

Surakarta.

Page 22: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

3. Jenis dan Sumber Data

a. Data Primer

Data Primer yaitu data yang di peroleh melalui pendekatan langsung dari

obyek datanya. Adapun data primer yang di peroleh dari perusahaan

berupa :

1) Wawancara dengan bagian QC ( Quality Control ) tentang penyebab

kerusakan produk dan cara penanganannya.

2) Bahan – bahan dan alat – alat yang digunakan dalam proses produksi

yang di peroleh langsung dari karyawan yang terlibat proses produksi.

b. Data Sekunder

Menurut (Kuncoro, 2003 : 127) data sekunder adalah data yang telah

dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan publikasi kepada

masyarakat pengguna data.

Dalam penelitian ini data yang di peroleh dari perusahaan berupa :

1) Data jumlah kerusakan produk kain pada tahun 2011.

2) Data dokumen – dokumen tahun 2011.

c. Metode Pengumpulan Data

a) Observasi

Observasi adalah teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data

primer dengan cara mengamati langsung obyek datanya.

Dengan pengamatan langsung, penulis mengadakan penelitian langsung

untuk mengetahui apa saja yang menjadi penyebab produk cacat pada

proses produksi kain warna jenis FBB pada PT. Kusuma Mulia Textile

Surakarta.

Page 23: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

b) Wawancara

Wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari

responden. Wawancara yang dilakukan adalah untuk memperoleh data

tentang jenis kerusakan yang paling sering terjadi pada proses produksi

melalui karyawan dan operator yang terlibat langsun dalam proses

produksi.

d. Teknik Analisi Data

a. Analisis C – Chart

Alasan memilih analisis C– Chart dalam pengendalian kualitas pada

perusahaan ini di karenakan kerusakan produk yang di analisis

mempunyai karakteristik yang tidak memenuhi standar.

Selain itu, analisa ini digunakan untuk menghitung jumlah reject

persatuan unit hasil suatu proses sehingga kerusakan dari produk tersebut

dapat di hitung secara keseluruhan.

Langkah – langkah dalam melakukan analisis adalah :

1) Menentukan rata – rata kerusakan (Ariani, 2004 : 153)

=

Keterangan :

= Rata – rata jumlah kerusakan

= Jumlah produk rusak

= Banyaknya observasi

Page 24: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

2) Menentukan batas kendali atas dan bawah (Ariani, 2004 : 153)

UCL = - 3

UCL = - 3

Keterangan :

LCL = Batas Kendali Bawah ( Lower Control Limit)

Batas kendali atas (UCL) atau batas kendali bawah (LCL) merupakan

batas – batas pengawasan dari penyimpangan yang terjadi. Bila

kerusakan berada diantara batas kendali atas (UCL) dan dari pusat

(Center Line) ataupun berada diantara batas bawah (LCL) dan dari

pusat (Center Line), merupakan prestasi yang bagus bagi perusahaan

dalam menjaga kualitasnya, karena di anggap sebisa mungkin

mendapatkan kerusakan sampai mendekati angka nol. Apabila

kerusakan produk berada diluar UCL dan LCL berarti terjadi

penyimpangan kualitas produk yang di hasilkan dan hal tersebut segera

diadakan tindakan perbaikan atau koreksi terhadap pelaksanaan

pengendalian kualitas tersebut.

3) Membuat Grafik Control Chart

Control Chart merupakan grafik garis dengan mencantumkan batas

maximal dan minimal yang merupakan batas daerah pengendalian

(Purnomo, 2004 : 203).

Control Chart digunakan untuk mendeteksi adanya penyimpangan,

tetapi tidak menunjukkan timbulnya penyimpangan tersebut.

Page 25: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

b. Membuat Diagram Pareto

Diagram pareto adalah diagram yang mengklasifikasikan masalah

menurut sebab dan gejalanya. Permasalahan yang ada di buat diagaram

prioritas dengan menggunakan format grafik batang yang

menggambarkan masalah menurut perioritas dan tingkat kepentingannya

(dalam persen) jumlah total masalah adalah 100%, penempatan grafik

diurutkan dari prosentase masalah yang paling besar diletakkan dikiri

sampai prosentase terkecil diletakkan dikanannya.

c. Membuat Diagram Sebab – Akibat

Menurut Render dan Heizer (2005 : 265)

1). Pengertian

Diagram sebab – akibat merupakan salah satu dari banyak alat yang

dapat membantu mengidentifikasi masalah kualitas dan titik inspeksi

untuk masalah pengendalian kualitas sehari – hari. Diagram sebab –

akibat juga di sebut diagram isukawa atau tulang ikan.

2). Tujuan

Tujuan dari penggunaan diagram sebab – akibat ini adalah untuk

mengidentifikasi kesalahan sehari – hari dari pengendalian mutu.

Diagram sebab- akibat ini juga di gunakan untuk penelusuran akar

penyebab terjadinya masalah.

Page 26: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kualitas

Secara ekstern, barang atau jasa yang berkualitas adalah barang yang

sesuai dengan yang di inginkan oleh pihak konsumen atau yang memenuhi selera

konsumen. Sedang secara intern, barang atau jasa yang berkualitas adalah barang

atau jasa yang sesuai dengan standar yang telah di tetapkan oleh perusahaan.

Seorang produsen akan selalu berusaha untuk menjaga perusahaannya melalui

kualitas dari barang yang di hasikan. Kualitas atau mutu suatu hasil sangat

berperan dalam kelangsungan hidup perusahaan. Untuk itu kita sebelumnya

mengetahui arti dari kualitas itu sendiri. Definsi kualitas dapat di artikan

bermacam – macam sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

Menurut Elliot dalam Ariani, (2004 : 4) kualitas adalah suatu yang berbeda

untuk orang yang berbeda dan tergantung pada waktu dan tempat, atau di katakan

sesuai dengan tujuan. Menurut Goetsch dan Davis dalam Tjiptono, (2003 : 4)

kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,

manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi harapan.

Menurut Deming dalam Yamit, (2004 : 7) kualitas adalah apapun yang

menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen. Sedangkan menurut Render dan

Heizer, (2004 : 253) mendefinisikan kualitas sebagai keseluruhan fitur dan

karakteristik produk atau jasa yang mampu memuaskan kebutuhan terlihat atau

samar.

Page 27: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Ada tiga pengaruh kualitas menurut Render dan Heizer, (2004 : 245)

a. Reputasi Perusahaan

Suatu perusahaan menyadari bahwa reputasi akan kualitas apakah itu baik

atau buruk. Kualitas akan muncul sebagai persepsi tentang produk baru

perusahaan. Kebiasaan karyawan dan hubungan pemasok.

b. Keandalan Produk

Keandalan (reliabiliti) adalah probabilitas bahwa suatu komponen atau

produk akan aus pada lama waktu tertentu di bawah penggunaan kondisi

normal. Aspek dalam reabiliti adalah lama atau umur kehidupan yang di

perkirakan dan kondisi pengguna.

c. Keterlibatan Global

Bagi perusahaan yang ingin bersaing secara efektif pada ekonomi global,

maka produk mereka harus memenuhi standar harapan kualitas desain dan

harga global.

Dari definisi di atas maka dapat di ambil kesimpulan bahwa kualitas

adalah keseluruhan ciri atau karakteristik produk yang sempurna atau

tanpa suatu cacat apapun dengan tujuan yaitu untuk memenuhi kebutuhan

dan kepuasan pelanggan.

B. Pengertian Pengendalian Kualitas

Pengendalian kualitas merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memantau

aktivitas dan memastikan kinerja sebenarnya yang dilakukan sesuai dengan yang

di rencanakan. Menurut Assuari, (2004 : 25) pengendalian dan pengawasan

merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menjamin agar kegiatan produksi dan

Page 28: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

operasi yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang direncanakan, dan apabila

terjadi penyimpangan, maka penyimpangan dapat di koreksi sehingga apa yang di

harapkan dapat tercapai.

Menurut (Ariani, 2004 : 22) pengendalian kualitas merupakan suatu

metode yang dapat membantu menemukan akar penyebab permasalahan kualitas

yang terjadi dalam perusahaan dan dapat diketahui pula kesesuaian standar

kualitas perusahaan dengan keinginan atau harapan pelanggan. Menurut Pornomo,

(2003 : 163) pengendalian kualitas adalah alat bantu manajemen untuk jaminan

kualitas, karena pada dasarnya tidak ada dua produk yang di hasilkan oleh suatu

perusahaan itu sama besar, tidak dapat di hindarkan adanya variasi.

C. Tujuan Pengendalian Kualitas

Secara umum tujuan dari pengendalian kualitas adalah mempertahankan

mutu produk yang dihasilkan agar sesuai dengan standar mutu yang telah

ditentukan oleh perusahaan atau produsen.

Menurut Assuari, (2004 : 210) tujuan dari pengendalian kualitas adalah sebagai

berikut :

1. Agar barang hasil produksi dapat mencapai standar yang telah di tetapkan.

2. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi serendah mungkin.

3. Mengusahakan agar biaya desain dari produk dan proses menggunakan mutu

produksi tertentu dapat menjadi sekecil mungkin.

4. Mengusahakan agar biaya produksi dapat menjadi serendah mungkin.

Jadi tujuan utama pengendalian kualitas adalah untuk mendapatkan jaminan

bahwa kualitas produk atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan standar kualitas

Page 29: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

yang telah di terapkan dengan mengeluarkan biaya yang ekonomis atau serendah

mungkin.

D. Dimensi Kualitas

Menurut Gavin dalam Ariani, (2004 : 6) dimensi kualitas untuk industri

manufaktur meliputi :

1. Kinerja yaitu kesesuaian produk dengan fungsi utama produk itu sendiri

atau karakteristik operasi dari suatu produk.

2. Keistimewaan yaitu ciri khas produk yang membedakan dari produk lain

yang merupakan karakteristik pelengkap dan mampu menimbulkan kesan

yang baik bagi pelanggan.

3. Keandalan yaitu kepercayaan pelanggan terhadap produk karena

kehandalannya atau karena kemungkinan tingkat kerusakan yang rendah.

4. Kesesuainan yaitu kesesuain produk dengan syarat atau ukuran tertentu

atau sejauh mana karakteristik desain dan oprasi memenuhi standar –

standar yang telah di tetapkan.

5. Daya tahan yaitu tingkat ketahanan atau keawetan produk atau berapa

lama produk dapat terus digunakan.

6. Pelayanan yaitu kemudahan produk itu bila diperbaiki atau kemudahan

memperoleh komponen produk tersebut. Meliputi kenyamanan,

kemudahan, dalam pemeliharaan dan penanganan keluhan yang

memuaskan.

7. Estetika yaitu keindahan yang menyangkut corak, rasa dan daya tarik

produk tersebut.

Page 30: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

8. Perception (Anggapan) yaitu fanatisme konsumen akan merek suatu

produk tertentu karena citra atau reputasi produk itu sendiri.

E. Faktor – faktor yang mempengaruhi Kualitas

Menurut Yamit (2003 : 92) ada 2 faktor yang mempengaruhi kualitas, yaitu :

1. Faktor – faktor secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a) Fasilitas operasi seperti kondisi fisik bangunan

b) Peralatan dan perlengkapan

c) Bahan baku atau material

d) Pekerja ataupun staf organisasi

2. Faktor secara khusus dapat di uraikan sebagai berikut :

a) Pasar atau tingkat persaingan

Persaingan sering merupakan faktor pembantu dalam menetapkan

tingkat kualitas output suatu perusahaan, makin tinggi tingkat

persaingan akan memberikan pengaruh pada perubahaan untuk

menghasilkan produk yang lebih berkualitas.

b) Tujuan organisasi

Perusahaan bertujuan untuk menghasilkan output tinggi, barang

berharga rendah dan barang berharga mahal.

c) Testing produk

Testing yang kurang memadai terhadap produk yang dihasilkan dapat

berakibat kegagalan dalam mengungkapkan kekurangan yang terdapat

pada produk.

Page 31: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

d) Desain Produk

Cara mendesain produk pada awalnya dapat menentukan produk itu

sendiri.

e) Proses Produksi

Prosedur untuk memproduksi produk dapat juga menentukan kualitas

produk yang di hasilkan.

f) Kualitas Input

Jika bahan yang digunakan tidak memenuhi standar, tenaga kerja tidak

terlatih atau perlengkapan yang di gunakan tidak tepat.

g) Perawatan dan perlengkapan

Apabila perlengkapan tidak dirawat secara tepat atau suku cadang

tidak tersedia maka kualitas produk akan kurang semestinya.

h) Standar Kualitas

Jika perhatian pada kualitas dalam perusahaan baik, maka output yang

dihasilkan kurang berkualitas baik.

i) Umpan balik konsumen

Perusahaan harus memperhatikan keluhan konsumen, untuk

meningkatkan kualitas produk.

F. Teknik dalam pengendalian kualitas

a. Analisis C – Chart

Alasan memilih analisis C–Chart dalam pengendalian kualitas pada

perusahaan ini dikarenakan kerusakan produk yang di analisis mempunyai

karakteristik yang tidak memenuhi standar.

Page 32: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Selain itu, analisa ini digunakan untuk menghitung jumlah reject persatuan

unit hasil suatu proses sehingga kerusakan dari produk tersebut dapat di

hitung secara keseluruhan.

Langkah – langkah dalam melakukan analisis adalah :

1) Menentukan rata – rata kerusakan (Ariani, 2004 : 153)

=

Keterangan :

= Rata – rata jumlah kerusakan

= Jumlah produk rusak

= Banyaknya observasi

2) Menentukan batas kendali atas dan bawah (Ariani, 2004 : 153)

UCL = + 3

LCL = - 3

Keterangan :

LCL = Batas Kendali Bawah ( Lower Control Limit)

Batas kendali atas (UCL) atau batas kendali bawah (LCL) merupakan

batas – batas pengawasan dari penyimpangan yang terjadi. Bila

kerusakan berada diantara batas kendali atas (UCL) dan dari pusat

(Center Line) ataupun berada diantara batas bawah (LCL) dan dari pusat

(Center Line), meupakan prestasi yang bagus bagi perusahaan dalam

menjaga kualitasnya, karena di anggap sebisa mungkin mendapatkan

kerusakan sampai mendekati angka nol. Apabila kerusakan produk

berada diluar UCL dan LCL berarti terjadi penyimpangan kualitas

Page 33: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

produk yang di hasilkan dan hal tersebut segera diadakan tindakan

perbaikan atau koreksi terhadap pelaksanaan pengendalian kualitas

tersebut.

3) Membuat Grafik Control Chart

Control Chart merupakan grafik garis dengan mencantumkan batas

maximal dan minimal yang merupakan batas daerah pengendalian

((Purnomo, 2004 : 203).

Control Chart digunakan untuk mendeteksi adanya penyimpangan, tetapi

tidak menunjukkan timbulnya penyimpangan tersebut.

Gambar 2.1

Grafik Control Chart

b. Membuat Diagram Pareto

Diagram pareto adalah diagram yang mengklasifikasikan masalah

menurut sebab dan gejalanya. Permasalahan yang ada di buat

diagaram prioritas dengan menggunakan format grafik batang yang

Page 34: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

menggambarkan masalah menurut prioritas dan tingkat

kepentingannya (dalam persen) jumlah total masalah adalah 100%,

penempatan grafik diurutkan dari presentase masalah yang paling

besar diletakkan dikiri sampai presentase terkecil diletakkan

dikanannya.

Adapun untuk mengetahui kerusakan produk dengan rumus:

Presentase kerusakan = jumlah kerusakan pada jenis produk

X 100%

Jumlah seluruh kerusakan

.

Gambar 2.2 Diagram Pareto

c. Membuat Diagram Sebab – Akibat

Menurut Render dan Heizer (2005 : 265)

1). Pengertian

Diagram sebab – akibat merupakan salah satu dari banyak alat yang

dapat membantu mengidentifikasi masalah kualitas dan titik

inspeksi untuk masalah pengendalian kualitas sehari – hari.

Page 35: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Diagram sebab – akibat juga di sebut diagram isukawa atau tulang

ikan.

2). Tujuan

Tujuan dari penggunaan diagram sebab – akibat ini adalah untuk

mengidentifikasi kesalahan sehari – hari dari pengendalian mutu.

Diagram sebab- akibat ini juga di gunakan untuk penelusuran

akar penyebab terjadinya masalah.

Gambar 2.3

Diagram Sebab – Akibat

Materials Proses

Mesin Manusia

Perusahaan

Page 36: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

BAB III

PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1. Sejararah Perusahaan

PT. KUSUMA MULIA TEXTILE SURAKARTA adalah Perusahaan

yang bergerak di bidang pertekstilan. PT. KUSUMA MULIA TEXTILE

SURAKARTA didirikan oleh Drs. Rudy Indriyanto, AKT pada tanggal

17 November 1997 berdasarkan Nomor Pendaftaran Industri kecil

(NIPIK) 09.3310-02486 dengan wajib pajak (NPWP) 1.736.434.0-525

dan merupakan perusahaan industri textile yang terletak di kota Solo

Jawa Tengah. PT. KUSUMA MULIA TEXTILE SURAKARTA berawal

dari pengambilalihan PT. ASIA JAYA ANEKA sekitar tahun 70-an.

PT. ASIA JAYA ANEKA berganti nama menjadi PT. YULIA PRINT di

ganti kembali menjadi PT. KUSUMA MULIA TEXTILE. Sebagai salah

satu produsen kain warna yang berorientasi dalam negeri, perusahaan

berupaya untuk mengikuti perkembangan permintaan pasar sehingga

desain dan model kain warna selalu diperbaharui dari waktu ke waktu.

Dengan pengalaman sebelumnya maka perusahaan selalu mengadakan

inovasi desain kain warna, komposisi serta desain yang selalu berubah –

ubah menuruti permintaan pasar yang terus menerus mengalami

perkembangan.

Dalam hal tersebut tidak lepas dari kemampuan perusahaan untuk

memenuhi standar mutu yang diharapkan oleh konsumen. Selain itu

perusahaan juga aktif dalam membuat model dan desain sendiri, di

Page 37: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

samping itu desain yang diberikan oleh konsumen ( artinya konsumen

membawa contoh kain warna sendiri). Dengan sistem kerja yang baik

akan sangat mendukung perusahaan untuk dapat memeperoleh hasil

produk yang baik pula.

2. Tujuan Perusahaan

a. Tujuan Umum

1) Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan kebutuhan kain

warna

2) Untuk dapat membantu usaha pemerintah dalam melaksanakan

pembangunan nasional khususnya dalam hal industri pertekstilan.

3) Untuk menampung tenaga kerja sehingga dapat membantu

mengurangi masalah pengangguran.

b. Tujuan Khusus

1) Untuk memeperoleh laba yanag optimal bagi pemilik perusahaan

guna menunjang kalangan hidup perusahaan.

2) Untuk memperluas usaha dengan cara mengadakan sarana – sarana

yang mendukung sehingga omset perusahaan semakin meningkat.

3. Lokasi Perusahaan

PT. KUSUMA MULIA TEXTILE SURAKARTA berlokasi di jalan

Cokrominoto No. 47 Jebres, Surakarta. Penentuan lokasi perusahaan harus

sangat diperhatikan dan dipertimbangkan sebelum di dirikannya sebuah

perusahaan agar tidak mengalami kesulitan bila perusahaan akan

dikembangkan, baik untuk pertimbangan jangka panjang maupun jangka

pendek yang menyangkut perkembangan usaha. Hal ini dilakaukan guna

Page 38: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

untuk kelangsungan dan kelancaran hidup perusahaan. Adapun beberapa

pertimbangan – pertimbangan di dalam menentukan lokasi perusahaan

tersebut berdasarkan pada :

a. Segi Ekonomis

1) Lokasi yang terletak tidak jauh dengan pemukiman penduduk

memudahkan perekrutan tenaga kerja sehingga upah tenaga kerja

yang relativ murah dan dapat menekankan biaya yang dikeluarkan

perusahaan.

2) Lokasi pebrik yang dekat dengan kota – kota besar dapat

memudahkan perusahaan dalam memperoleh bahan baku.

b. Segi Teknis

1) Lokasi pabrik yang dekat dengan sungai sehingga memudahkan

dalam pembuangan limbah dari sisa produksi.

2) Lokasi yang strategis terletak di kota sebagai kota dagang, seni dan

budaya yang akan memudahkan dalam pemasaran produk.

c. Segi Sosial

Dengan berdirinya PT. KUSUMA MULIA TEXTILE ini dapat

merekrut tenaga kerja yang berada di daerah sekitar.

4. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi bagi setiap perusahaan merupakan salah satu hal yang

menentukan bagi berhasil tidaknya kelangsungan hidup bagi suatu

perusahaan. Dari struktur organisasi dapat diketahui jelas tugas, wewenang

serta tanggung jawab dari masing – masing jabatan dalam organisasi itu,

sehingga tidak akan terjadi kesimpang siuran dalam melaksanakan tugas –

Page 39: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

tugas dari masing – masing bagian. Dan struktur organisasi yang baik akan

sangat dapat membantu setiap bagian dalam melaksanakan tugasnya.

Berikut struktur organisasi PT. KUSUMA MULIA TEXTILE yang di

sertai dengan penjelasannya.

Struktur Organisasi

Gambar 3.1

Struktur organisasi PT. Kusuma Mulia Textile Surakarta

Sumber : PT. Kusuma Mulia Textile Surakarta

OWNER

Utility/ MTC

Gudang Jadi

INDEPENDENT

· HRD (personalia)

· Acounting · Marketing · Pembelian · Quality Control

Lab dan PPIC Produksi Gudang GREY

Factory Manajer

Direktur

Page 40: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Keterangan :

a. Owner

Tugas dan tanggung jawab owner adalah :

1) Mempertahankan Saham yang Dimilikinya

2) Membuat rencana produksi dan jalannya produksi.

b. Direktur

Direktur adalah sebagai penghubung antara dewan dereksi dewan

komisaris, juga sebagai coordinator dari dewan direksi yang

menjalankan tugasnya di dalam perusahaan. Pimpinan perusahaan (

direktur utama) memiliki tugas antara lain :

1) Merencanakan, mengkoordinasi mengawasi dan mengevaluasi

kegiatan perusahaan.

2) Menentukan garis kebijakan untuk kelancaran jalannya

perusahaan.

3) Mengadakan hubungan keluar dengan perusahaan lain atau

lembaga lain.

c. Factory Manajer

Tugas dan tanggung jawab dari Factory Manajer adalah mengatur dan

mengawasi semua pekerjaan (bagian Produksi) yang dilakukan demi

kelancaran produksi agar sesuai dengan target yang ditentukan mulai

dari perencanaan produksi, pemprosesan sampai dengan proses

finishing.

Page 41: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

d. Kabag pembelian

1) Menerima surat pemberian harian

2) Membuat dan menetapkan jenis dan jumlah yang harus diproduksi.

3) Mengatur, mengawasi dan menetapkan produksi.

4) Mengatur pergudangan barang jadi.

e. Kabag Marketing

1) Mengatur dan menetapkan pengiriman barang.

2) Mengatur dan menetapkan cara promosi.

3) Mengatur dan menetapkan cara – cara penagihan.

4) Mengatur perdagangan barang jadi.

5) Membuat permintaan produksi.

f. Kabag Akuntansi

1) Menyelenggarakan pembukuan

2) Menyusun laporan rugi laba dan neraca.

3) Mengisi laporan perpajakan dan perbangkan.

4) Membuat buku kas harian menegenai mutasi keuangan.

g. HRD (Prsonalia)

Mengatur segala urusan karyawan seperti :

1) Karyawan tetap, karyawan tidak tetap atau honor dan buruh.

2) Sistem pembagian gaji yang dilakukan setiap awal bulan.

3) Sistem awal kerja

Sift I jam kerja 08.00 sampai jam 15.00

Sift II jam kerja 15.00 sampai jam 22.00

Page 42: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

4) Program keselamatan kerja

Keselamatan kerja merupakan bagian penting dalam produksi

untuk menghindari kecelakaan kerja, maka dari itu perusahaan

memberikan perlengkapan kerja pada bagian tertentu yang di

anggap rawan kecelakaan. Hal ini dilakukan untuk menghindari

kecelakaan kerja sekecil mungkin.

h. Kabang produksi

1) Mengatur, menetapkan dan mengawasi produksi.

2) Mengatur dan menetapkan jenis dan jumlah yang harus diproduksi

3) Mengatur pergudanagan barang jadi.

4) Membuat laporan produksi

i. Quality Control

Mengawasi urusan control testing dan urusan packing.

j. PPIC (Planning Production Inventory Control)

Bagian yang bertanggung jawab atas perencanaan dan pengontrolan

proses dan hasil produksi.

k. Utility / MTC (Maintanance)

Bagian yang bertanggung jawab atas pemeliharaaan dan perawatan

terhadap mesin – mesin pabrik, instalasi listrik dan peralatan kantor.

l. Purchasing

Tugas dan tanggung jawab Purchasing adalah :

1) Mempeoleh informasi mengenai harga barang dan menentukan

supplier yang dipilih dalam mengadakan barang.

Page 43: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

2) Melakukan pemeriksaan terhadap jenis dan kuantitas barang sesuai

dengan surat permintaan pembelian dari gudang.

3) Melakukan pemesanan barang terhadap supplier yang dipilih atas

otorisasi dari Direktor.

4) Bertanggung jawab atas pembelian bahan baku dan bahan

penolong utuk proses produksi.

m. Gudang Greey

Bagian yang bertanggung jawab untuk membuat surat permintaan

barang jika barang habis dan bertanggung jawab penuh mengenai

gudang.

n. Gudang jadi

Bagian yang bertanggung jawab atas barang jadi sampai dengan

mengeluarkan barang dari gudang.

5. Ketenaga kerjaan

Jumlah karyawan merupakan salah satu tolak ukur sebuah perusahaan

dikatakan besar atau kecil. Karyawan bisa diibaratkan sebagai mesin

penggerak dalam suatu perusahaan PT. Kusuma Mulia Textile Surakarta

sendiri dalam mengoperasikan usahanya selain menggunakan mesin juga

menggunakan karyawan. Berikut jumlah tenaga kerja PT. Kusuma Mulia

Textile Surakarta tahun 2011.

Page 44: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Tabel 3.1 Jumlah tenaga kerja PT. Kusuma Mulia Textile Surakarta

Tahun 2011

No Keteranagan Jumlah Karyawan

1 Staff 26

2 Keamanan 9

3 Karyawan Produksi 103

4 Pengawas Produksi 8

6. Sistem Pengajian

Sistem hari kerja efektif di PT. Kusuma Mulia Textile dalam 1 minggu

adalah 6 hari kerja.

Waktu efektif dalam 1 minggu (6 jam)

Staf Administrasi : 45 jam

Produksi : 48 jam

Perincian hari kerja efektif

Staf administrasi

Senin – Jum’at : 8 jam

Sabtu : 5 jam

Bagian Produksi

Senin – Jum’at : 8 jam

Sabtu : 6 jam

Kebijakan perusahaan mengenai sistem pengajian berdasarkan pada

beberapa pendapatan antara lain :

Page 45: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

a. Gaji bulanan

Gaji yang diterima karyawan dihitung bulanan dengan sistem gaji pada

awal bulan. Jika awal bulan bertepatan dengan hari libur maka gaji akan

diberikan pada akhir bulan sebelumnya atau diundur. Gaji bulanan

diberikan hanya pada staf administrasi ( HRD, akuntansi dan

pemasaran)

b. Gaji mingguan

Gaji mingguan dibagi menjadi 2 yaitu :

1) Dua minggu

Gaji diberikan kepada karyawan setiap 2 minggu sekali. Karyawan

yang menerima gaji 2 minggguan adalah karyawan produksi (

karyawan tetap dan karyawan kontrak).

2) Satu Minggu

Karyawan menerima gaji setap 1 minggu sekali. Karyawan yang

menerima gaji 1 mingguan adalah karyawan atau pekerja harian

lepas.

7. Aspek sumber keuangan

Sumber keuangan perusahaan diperoleh dari hasil penjualan kain dan

pinjaman dari pihak ketiga atau bank. Penggunaan dana untuk

operasional perusahaan yang meliputi :

a. Pembelian bahan baku dan bahan pembantu

b. Gaji pegawai

c. Pemeliharan peralatan produksi.

d. Pegawai jasa ekspedisi ( pengiriman barang luar kota)

Page 46: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

e. Biaya lain – lain (biaya listrik, biaya air dan sebagainya)

8. Proses produksi

a. Alur proses produksi

Gambar 3.2

Alur proses produksi PT. Kusuma Mulia Textile Surakarta

Sumber : PT. Kusuma Mulia Textile Surakarta

GREY (Kain Mentah)

JINGGER

STENTER

FINISHING

KAIN JADI

Page 47: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Keterangan :

1) Tahap pertama Grey atau kain mentah merupakan bahan pokok yang

digunakan untuk dijadikan barang jadi.

2) Tahap kedua, pada tahap ini tahap pemprosesan kain grey di proses

dalam mesin jingger dengan pemprosesan hilang kanji.

3) Tahap yang ketiga, pada tahap ini setlah pemprosesan hilang kanji dan

pemberian warna baik itu menggunakan putih ( natural atau bright)

ataupun kelir atau warna kain.

4) Tahap yang keempat adalah finishing setelah dalam mesin setting kain

diberi resin finish dan softener atau pemanis dan pelembut dan setelah

itu mengalami proses penganjian lagi ( dilakukan agar ukuran kain

tetep stabil).

5) Tahap kelima adalah tahap paling akhir yaitu kain jadi di packing

pada proses pengepakan.

b. Bahan baku dan bahan penolong

Dalam proses produksi dibutuhkan bahan baku dan bahan penolong.

Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam proses produksi.

Sedang bahan penolong adalah bahan pelengkap yang digunakan dalam

proses produksi apabila terjadi penghambatan dalam proses produksi.

Dalam proses produksi PT. Kusuma mulia Textle Surakarta membutuhkan

bahan baku dan bahan penolong. Bahan – bahan tersebut antara lain :

Page 48: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

1) Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi pada PT. Kusuma

Mulia Textile Serakarta adalah kain mentah atau kain putih polos.

Kain mentah tersebut terdiri dari beberapa jenis yang disesuaikan

dengan permintaan konsumen. Karena PT. Kusuma Mulia Textile

Surakarta telah memiliki koneksi dengan beberapa suppiler kain maka

tidak sulit untuk mendapatkan kain mentah tersebut. Untuk

pemesanan bahan baku dilakukan dengan 4 cara yaitu melalui telepon,

faksimile, surat dan pemesanan langsung kepada suppiler.

Tabel 3.2 Perusahaan Suppiler Kain

PT. Kusuma Mulia Textile Surakarta

No Nama Perusahaan Kota

1 Surya Kebaktex Karanganyar

2 Sukoharjotex Sukoharjo

3 Ceper Klaten

4 Kususma Yogyakarta

5 Bola Mas Bandung

6 Dadang Bandung

7 Suryatex Bandung

8 Setia tunggal Bandung

Sumber : PT. Kusuma Mulia Textile Surakarta

Page 49: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

2) Bahan Penolong

Bahan penolong yang digunakan antara lain :

a) Pewarnaan kain

Digunkan sebagai bahan untuk mewarnai kain. Pewarnaan kain

merupakan baha penolong yang mutlak bagi proses produksi PT.

Kusuma Mulia Textile Surakarta karena tanpa bahan ini proses

produksi akan terhenti, oleh sebaab itu PT. Kusuma Mulia Textile

menjalin kerjasama dengan distributor bahan kimia untuk

penyediaan bahan baku pewarna kain.

b) Apperton

Apperton merupkan senyawa kimia yang digunakan untuk

merekatkan dan merapatkan pori – pori kain sehingga pori – pori

tidak akan renggang.

c) Tapioka atau tepung kanji

Fungsi tapioka atau tepung kanji adalah untuk menutupi pori – pori

kain. Biasanya tapioka dicampur dengan aperton untuk

menghaslkan cairan yang lengket guna menutupi pori – pori kain.

d) H2SO4, cuka dan kaporit

H2SO4, merupakan senyawa kimia asam sulfat. Fungsi H2SO4,

cuka dan kaporit adalah untuk membersihkan kanji yang melengket

pada kain.

e) Tawas

Tawas digunakan untuk menghilangkan bau tidak sedap yang

ditimbulkan H2SO4, cuka dan kaporit.

Page 50: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

3) Peralatan

Peralatan yang digunakan oleh PT. Kusuma Mulia Textile

Surakarta dalam proses produksi antara lain :

a) Boiler

Yaitu alat yang digunakan untuk menghasilkan uap panas. Uap

panas tersebut digunakan untuk mengolah kain. Kain dari bagian

gery (bagian bahan baku) dimasukkan kedalam bak penampung

besar yang berisi air. Air tersebut kemudian dipanasi

menggunakan uap air yang dihasilkan oleh boiler yang

disalurkan melalui pipa besi yang dimasukkan kedalam bak

penampung. Suhu yang dihaslkan boiler 150 derajat celcius.

b) Jengger

Adalah alat yang digunakan untuk proses pewarnaan kain.

Selain kain diolah kemudian digulung dengan blazer atau roll

dan lain tersebut dimasukkan dalam mesin jegger.

c) Finishing

Adalah alat yang digunakan untuk proses pengeringan kain.

Kain yang sudah diwarnai kemudian dikeringkan dengan

menggunakan mesin finishing. Panas yang digunakan untuk

menegeringkan kain bersumber dari api dan angin. Jumlah

mesin finishing ada 8 buah mesin dan karyawan PT. Kusuma

Mulia Textile Surakarta biasa menyebutnya dengan sebutan

dandang.

Page 51: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

d) Folding

Alat yang digunakan untuk melipat kain. Kain yang telah kering

kemudian dilipat dengan menggunakan mesin folding.

e) Rolling

Adalah alat yang digunakan untuk menggulung kain.

B. Laporan Magang Kerja

1. Pengertian Magang Kerja

Program magang kerja adalah suatu upaya mengarahkan mahasiswa agar

dapat merasakan situasi dunia kerja, melihat dan melakukan pekerjaan yang

berhubungan dengan program studinya. Magang kerja merupakan kegiatan

penunjang perkuliahan yang sifatnya wajib, dengan berorientasi pada dunia

usaha atau dunia kerja. Mahasiswa Program Diploma III Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta diharapkan dapat mengamati

permasalahan yang ada didunia kerja.

2. Tujuan Magang Kerja

Tujuan diadakan magang kerja adalah sebagai beriut :

a. Mahasiswa dapat merasakan langsung bekerja pada suatu industri atau

perusahaan.

b. Untuk memeperoleh pengalaman kerja di industri atau perusahaan.

c. Untuk mengetahui lingkungan kerja yang sebenarnya dalam suatu

industri atau perusahaan.

d. Untuk mengetahui proses – proses yang terdapat di perrusahaan. Proses

kerja yang dimaksud adalah bagaimana hasil produk, tenaga kerja,

kedisiplinan, keselamatan kerja.

Page 52: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

e. Membandingkan ilmu yang diterima diperkuliahan dengan melaksanakan

magang di industri atau perusahaan.

f. Untuk memperoleh pengetahuan di tempat magang.

g. Mengaplikasikan kemampuan yang diperoleh ke dunia industri atau

perusahaan.

3. Manfaat Magang Kerja

Adapun manfaat yang diperoleh dari magang kerja antaralain :

a. Manfaat bagi mahasiswa :

1) Mahasiswa dapat mengaplikasikan dan meniigkatkan ilmu yang

diperoleh dari bangku perkuliahan.

2) Membawa wawasan setiap mahasiswa mengenai dunia industri.

3) Menambah dan meningkatkan ketrampilan serta keahlian dibidang

praktek.

b. Manfaat bagi universitas :

1) Terjalinnya kerjasama bilateral antara Universitas dengan perusahaan.

2) Universitas akan dapat meningkatkan kualitas lulusannya melalui

pengalaman Magang Kerja.

c. Manfaat Perusahaan

1) Adanya kerjasama antara dunia pendidikan atau perusahaan tersebet

terkenal oleh kalangan akademis.

2) Adanya kritikan – kritikan yang membangun dari mahasiswa –

mahasiswa yang melakukan praktek Magang.

3) Perusahaan akan mendapat bantuan tenaga kerja dari mahasiwa –

mahasiswa yang melakukan praktek Magang.

Page 53: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

4) Adanya orang yang mengaudit perusahaan tanpa mengeluarkan

biaya dengan adanya laporan – laporan magang yang diberikan

kepada perusahaan.

4. Proses Pelaksanaan Magang Kerja

a. Waktu dan pelaksanaan magang kerja

1) Waktu : 1 Februari 2012 – 29 Februari 2012

2) Tempat : PT. Kusuma Mulia Textile Surakarta yang beralamatkan di

jalan Cokrominoto No. 47 Jebres, Surakarta.

b. Kegiatan Magang Kerja

Kegiatan magang kerja dibimbing oleh Bapak Subur Widodo selaku

bagian personalia dan Ibu Dewi Sulistyowati selaku pembimbing

perusahaan bagian PPIC. Magang kerja dimulai pada pukul 08.00 –

14.00 WIB. Kegiatan yang dilakukan pada waktu magang kerja di PT.

Kusuma Mulia Textile Surakarta adalah sebagai berikut :

1. Minggu I (Tanggal 1 – 3 Februari 2012)

a) Pengenalan lingkungan perusahaan

b) Pengenalan bagian-bagian pabrik

c) Mengamati kain grey yang masuk ke gudang, sampai proses

pemberian kode di gudang grey

d) Membantu karyawan mengukur kain grey yang baru dating

2. Minggu II (Tanggal 6 – 10 Februari 2012)

a) Membantu mengecek kain dan memberi kode kain di gudang

grey

Page 54: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

b) Mengamati proses penjahitan kain yang telah diberi kode di

gudang grey

c) Mengamati proses pencucian dan pewarnaan kain di bagian

produksi

d) Membantu memasukkan kain ke mesin Jengger

3. Minggu III (Tanggal 13 – 17 Februari)

a) Membantu memasukkan kain ke mesin Jengger

b) Mengamati proses pengkanjian kain pada mesin Stenter

c) Membantu proses pengkanjian dan pengeringan kain

d) Membantu Pak Fathoni mengawasi karyawan

4. Minggu IV (Tanggal 20 – 29 Februari 2012)

a) Mengamati operator mesin Jengger dan menulis daftar proses

Dyeing

b) Membantu karyawan memasukkan kain ke mesin Jengger-

Dyeing-Finishing

c) Mengamati dan membantu packing kain jadi di Gudang Jadi

d) Mengamati proses perencanaan produksi di bagian Lab dan

PPIC

e) Membantu Ibu Dewi menulis daftar Rencana Harian Jingger

(Job Order) di bagian Lab dan PPIC

f) Membantu Ibu Dewi menulis kartu produksi dan surat order

di bagian Lab dan PPIC

Page 55: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

C. Analisis Data dan Pembahasan Masalah

Berdasarkan data yang di peroleh dari PT. Kusuma Mulia Textile

Surakarta dalam satu periode yaitu : bulan Januari 2011 sampai Desember 2011.

Pelaksanaan pengendalian kualitas dilakukan terhadap produk kain warna jenis

FBB apakah sudah dapat menghasilkan output yang memenuhi standar kualitas

yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau belum, dan penulis akan melakukan

dengan menggunakan analisis C- Chart 3 sigma.

Produk kain warna jenis FBB ini dikatakan berkualitas (produk yang baik)

tentunya tidak mengalami jenis – jenis kerusakan diantaranya : bercak oli, putus

pakan, putus lusi dan bercak obat. Dari beberapa jenis kerusakan yang terjadi akan

dibuktikan dengan diagram pareto dan tulang ikan untuk mengetahui penyebab

kerusakan kain warna di PT. Kusuma Mulia Textile Surakarta.

1. Analisis Control Chart

Analisis Control Chart dapat digunakan untuk menghitung jumlah produk

cacat dan juga digunakan untuk menentukan apakah batas kendali atas (UCL)

dan batas kendali bawah (LCL) yang dapat membantu kita menggambarkan

performasi yang diharapkan dari suatu proses yang menunjukkan bahwa proses

tersebut konsisten atau tidak. Adapun data yang digunakan adalah jumlah

produksi kain warna yang cacat per bulan dalam satu periode 2011.

Page 56: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Tabel 3.4 Total Data dan Cacat Kain Warna jenis FBB di PT. Kusuma Mulia

Textile Surakarta tahun 2011

No Bulan Produksi (yard) Produk cacat1 Januari 139500 242 Februari 205000 433 Maret 360000 164 April 320000 185 Mei 285000 246 Juni 150000 147 Juli 210000 208 Agustus 255000 209 September 270000 42

10 Oktober 240000 1611 November 360000 3912 Desember 420000 22

3214500 298Jumlah

Sumber : PT. Kusuma Mulia Textile Surakarta

Tabel diatas menunjukkan data kerusakan produk kain warna jenis FBB pada

PT. Kususma Mulia Textile Surakarta kemudian dilakukan penghitungan

dengan menggunakan C- Chart yang dilakukan melalui langkah – langkah

penghitungan sebagai berikut :

Page 57: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

1. Mencari Rata – rata Kerusakan

Dapat dirumuskan sebagai berikut :

=

=

= 24,83

2. Menentukan batas kendali atas dan batas kendali bawah dengan

menggunkan rumus sebagai berikut :

a. Batas Kendali Atas (UCL)

UCL = + 3

UCL = 24,83 + 3

UCL = 24,83 + 14,94

UCL = 39,77

b. Batas Kendali Bawah (LCL)

LCL = - 3

LCL = 24,83 - 3

LCL = 24,83 – 14,94

LCL = 9,89

Page 58: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Gambar 3.3

Sampel kerusakan kain warna jenis FBB di PT. Kusuma Mulia

Textile Menggunakan aplikasi POM

3. Menggambar bagan kendali C- Chart

Gambar 3.4

Grafik C- Chart kerusakan Kain Warna jenis FBB Pada PT. Kusuma

Mulia Textile Surakarta Tahun 2011

Page 59: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Berdasarkan penghitungan dengan menggunakan metode C – Chart tersebut

menunjukkan bahwa kerusakan produk kain warna jenis FBB periode

Januari 2011 sampai Desember 2012 memiliki rata – rata kerusakan sebesar

24,83 yard dengan batas kendali atas (UCL) sebesar 39,77 dan batas kendali

bawah (LCL) sebesar 9,89.

Berdasarkan bagan C – Chart dari hasil analisis kerusakan yang paling

rendah pada tahun 2011 terjadi pada bulan Juni yaitu sebesar 14 yard

dimana tingkat kerusakan tersebut berada di bawah batas pengendalian

bawah (LCL), dan dari analisis kerusakan terbesar terjadi pada bulan

Februari yaitu sebesar 43 yard dan September 42 dimana tingkat kerusakan

itu berada di batas pengendalian atas (UCL).

2. Analisis Diagram Pareto

Diagram pareto adalah diagram yang mengklasifikasikan masalah menurut

sebab dan gejalanya. Permasalahan yang ada di buat diagaram prioritas dengan

menggunakan format grafik batang yang menggambarkan masalah menurut

prioritas dan tingkat kepentingannya (dalam persen) jumlah total masalah

adalah 100%, penempatan grafik diurutkan dari prosentase masalah yang

paling besar diletakkan dikiri sampai proosentase terkecil diletakkan

dikanannya.

Page 60: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Tabel 3.5 Jenis kerusakan kain warna jenis FBB pada PT. Kusuma Mulia Textile

Surakarta tahun 2011

bercak oli putus pakan putus lusi bercak obat1 Januari 9 6 5 4 242 Februari 14 12 8 9 433 Maret 5 4 4 3 164 April 3 6 5 4 185 Mei 9 7 4 4 246 Juni 4 3 4 3 147 Juli 6 3 6 5 208 Agustus 7 5 3 5 209 September 13 14 9 6 42

10 Oktober 5 4 4 3 1611 November 12 10 9 8 3912 Desember 8 3 6 5 22

95 77 67 59 2980,3188 0,2584 0,2248 0,1980

31,8792 25,8389 22,4832 19,7987

No BulanJenis Kerusakan

total

Total

Sumber : PT. Kusuma Mulia Textile Surakarta

Prosentase kerusakan = jumlah kerusakan pada jenis produk

X 100%

Jumlah seluruh kerusakan

Bercak oli = x 100%

= 31,8792

Putus pakan = x 100%

= 25,8389

Putus lusi = x 100 %

= 22,4832

Page 61: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Bercak obat = x 100 %

= 19,7987

Dari perhitungan prosentase diatas akan terlihat diagram pareto sebagai

berikut :

Gambar 3.5 Diagram pareto PT. Kusuma Mulia Textile Surakarta

05

101520253035

becak oli putuspakan

putus lusi bercakobat

Prosentase kerusakan

Prosentasekerusakan

Sumber : PT. Kusuma Mulia Textile Surakarta

Tabel 3.6

Prosentase jenis kerusakan produk Kain Warna jenis FBB Pada

PT. Kusuma Mulia Textile Surakarta Tahun 2011

No Jenis Kerusakan Jumlah Kerusakan Kerusakan % Komulatif %

1 Becak Oli 95 31,87 31,87

2 Putus Pakan 77 25,83 57,7

3 Putus Lusi 67 22,48 80,18

4 Bercak Obat 59 19,79 19,79 Sumber : PT. Kusuma Mulia Textile Surakarta

Dari hasil perhitungan prosentase kerusakan dan gambar diagram pareto

diatas menunjukkan bahwa kerusakan pada produksi kain warna jenis FBB

tahun 2011 berupan 4 jenis kerusakan, kerusakan yang paling besar adalah

Page 62: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

bercak oli sebesar 95 yard atau sebesar 31,87 % dan kerusakan yang paling

kecil adalah bercak obat sebanyak 59 yard atau sebesar 19,79 %.

Dengan demikian perusahaan perlu menindak lanjuti terlebih dahulu

perioritas komulatif sebesar 80% yaitu bercak oli, putus pakan dan putus lusi

karena kerusakan tersebut sangat mempengaruhi kualitas produk.

1. Prosentase kerusakan terbesar adalah Bercak oli disebabkan karena

terkena tumpahan oli dari mesin atau kecerobohan tukang oli yang

mengisi mesin tangki oli tidak hati – hati.

2. Prosentase kerusakan kedua adalah Putus pakan disebabkan karena

putusnya benang yang melintang.

3. Prosentase kerusakan ketiga adalah Putus lusi disebabkan putusnya benag

lusi yang memanjang.

4. Prosentase kerusakan terkecil adalah Bercak obat disebabkan

pencampuran obat yang tidak sesuai dengan komposisinya, dan adanya

proses pencucian yang tidak terkontrol.

3. Diagram sebab akibat

Diagram sebab – akibat merupakan salah satu dari banyak alat yang dapat

membantu mengidentifikasi masalah kualitas dan titik inspeksi untuk masalah

pengendalian kualitas sehari – hari. Diagram sebab – akibat juga di sebut

diagram isukawa atau tulang ikan.

Page 63: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Gambar 3.6

Diagram sebab akibat

Sumber : PT. Kusuma Mulia Textile Surakarta

Manusia

Kurang pengawasan

Karyawan kurang teliti

Kurang tanggung jawab

Mesin sudah tua

Kurangnya perawatan

Mesin

Produk rusak/cacat

Bahan baku jelek

Penanganan kain yang tidak baik

Kondisi kain tidak stabil

Metode

Kurangnya Spesialisasi tenaga kerja

Metode yang tidak baku

Material

Mesin Macet

Page 64: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Keterangan :

Faktor – faktor penyebab kerusakan produk kain warna jenis FBB antara lain :

1. Material

a. Terdapat bahan baku yang jelek dan warna bahan yang tidak bagus

sehingga banyak kecacatan pada produk.

b. Kondisi kain tidak stabil karena temperatur lingkungan yang berubah –

ubah menyebabkan kualitas kain warna tidak sesuai yang diharapkan.

c. Penaganan kain yang tidak baik dapat menyebabkan kualitas produk

tidak sesuai yang diharapkan.

2. Metode

a. Terdapat kerja yang tidak baku dalam proses produksi

b. Kurangnya spesialisasi tenaga kerja yang dimaksudkan agar karyawan

tersebut semakin ahli dan terampil dibidangnya demi menjaga

terciptanya kualitas yang diharapkan.

3. Manusia

a. Karyawan yang kurang teliti dalam bekerja sehingga terdapat produk

yang rusak atau cacat.

b. Kurangnya pengawasan pada setiap jalannya mesin dalam produksi

sehingga timbul produk yang mengalami kerusakan atau cacat.

c. Karyawan yang kurang tanggumg jawab dalam bekerja sehingga dapat

menyebabkan produk cacat.

Page 65: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

4. Mesin

a. Mesin yang sudah tua dapat menimbulkan kualitas produk kurang baik

dan menimbulkan kerusakan atau cacat produk.

b. Mesin yang kurang perawatan juga dapat menyebabkan kualitas produk

tidak baik dan kerusakan produk.

c. Mesin macet juga dapat menimbulkan kualitas produk kurang baik dan

kerusakan produk atau cacat produk.

Page 66: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan mengenai pengendalian kualitas

produk Kain Warna Jenis FBB pada PT. Kusuma Mulia Textile Surakarta dengan

menggunakan metode C– Chart, maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari analisis C- Chart pada tahun 2011 dapat diketahui bahwa rata – rata

kerusakan produk yang terjadi adalah sebesar 24,83 yard kemudian untuk

batas kendali atas (UCL) adalah sebesar 39,77 yard dan batas kendali bawah

(LCL) adalah sebesar 9,89 yard. Berdasarkan perhitungan dengan analisi C-

Chart pada tahun 2011 diketahui bahwa kerusakan out of control berada pada

bulan Februari sebesar 43 yard dan November sebesar 39 yard. Berdasarkan

analisis diagram pareto dapat diketahui juga tingkat kerusakan paling besar

adalah bercak oli yaitu sebesar 95 yard atau 31,87 % dari total jenis

kerusakan produk dan kerusakan terkecil adalah bercak obat sebanyak 59

yard atau 19,79 %.

2. Berdasarkan diagram sebab – akibat dapat diketahui faktor – faktor penyebab

kerusakan pada PT. Kusuma Mulia Textile Surakarta sebagai berikut :

a. Jenis kerusakan yang disebabkan oleh material adalah bahan baku yang

tidak bagus dari pemasok dan kondisi tidak stabil

b. Jenis kerusakan yang disebabkan metode adalah system atau cara

penggunaan obat salah dan kurang spesialisasi dari karyawan.

c. Jenis kerusakan yang disebabkan oleh manusia adalah kurangnya

pengawasan dan karyawan kurang teliti.

Page 67: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KAIN …/Analisis...Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

d. Jenis kerusakan yang disebakan oleh mesin adalah mesin yang sudah tua

dan kurangnya perawatan pada mesin.

B. SARAN

Berdasarkan pembahasan analisis data dan kesimpulan hasil penelitian

yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti ingin memberikan saran yang

diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak perusahaan untuk menentukan

langkah lebih lanjut mengenai pengendalian kualitas. Adapun saran yang ingin

penulis sampaikan adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan perlu meninjau kembali kebijakan yang berhubungan dengan

masalah pengendalian kualitas misalnya dengan cara pengecekan terhadap

bahan baku yang digunakan lebih teliti, jika terdapat bahan baku yang tidak

sesuai pesanan sebaiknya perusahaan tidak menerima atau mereturnya.

2. Perusahaan seharusnya memfokuskan kerusakan komulatif sebesar 80 %

berdasarkan komulatif yaitu bercak oli, putus pakan dan putus lusi. Dengan

demikian perusahan perlu melakukan pengawasan yang lebih kepada karyawan

misalnya dengan memberikan mandor untuk memonitoring kinerja karyawan

agar keteledoran tidak sering terjadi selama melakukan proses produksi.

3. Melakukan pemeliharaan secara rutin terhadap mesin – mesin maupun alat

yang mendukung kinerja perusahaan dengan cara melampirkan instruksi atau

tata cara dalam pengoperasian mesin produksi yang disertai dengan penjelasan

secara lisan, sehingga diharapkan dengan adanya instruksi maka pekerja dapat

mengoperasikan mesin perusahaan dengan baik. sehingga dapat mencegah

terhambatnya proses produksi dan meminimalkan kesalahan yang terjadi akibat

kinerja yang bermasalah.