16
ANALISIS PENGULANGAN KATA DALAM TEKS BERITA KARYA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 6 SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Diajukan Oleh : INDAH SETIAWATI A310130020 PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

ANALISIS PENGULANGAN KATA DALAM TEKS BERITA KARYA …

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENGULANGAN KATA DALAM TEKS BERITA KARYA …

1

ANALISIS PENGULANGAN KATA DALAM TEKS BERITA KARYA

SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 6 SURAKARTA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada

Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Diajukan Oleh :

INDAH SETIAWATI

A310130020

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: ANALISIS PENGULANGAN KATA DALAM TEKS BERITA KARYA …

2

i

Page 3: ANALISIS PENGULANGAN KATA DALAM TEKS BERITA KARYA …

3

ii

Page 4: ANALISIS PENGULANGAN KATA DALAM TEKS BERITA KARYA …

4

iii

Page 5: ANALISIS PENGULANGAN KATA DALAM TEKS BERITA KARYA …

1

ANALISIS PENGULANGAN KATA DALAM TEKS BERITA KARYA

SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 6 SURAKARTA

Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAK

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini

mempunyai 2 tujuan. (1) untuk mendiskripsikan bentuk pengulangan kata yang

terdapat dalam teks berita karya siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6

Surakarta. (2) untuk mengkaji makna pengulangan kata dalam teks berita karya

siswa SMP Muhammadiyah 6 Surakarta. Objek penelitian ini ialah reduplikasi

atau pengulangan kata yang terdapat dalam teks berita karya siswa kelas VIII

SMP Muhammadiyah 6 Surakarta. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

menggunakan tek ik simak dan catat. Untuk menganalisis data dalam penelitian

ini menggunakan metode agih dengan teknik lanjutan teknik ulang. Hasil

penelitian adalah sebagai berikut. Pertama, bentuk reduplikasi yang ditemukan

adalah (a) perulangan seluruh bentuk dasar tanpa variasi vonem dan afiksasi

sejumlah 26 data, (b) pengulangan sebagian dengan kata dasar bentuk kompleks

sejumlah 1 data, (c) pengulangan sebagian dengan kata dasar berimbuhan ter-

sejumlah 2 data. Kedua, makna reduplikasi yang ditemukan adalah (i) menyatakan

makna menyerupai atau menirukan sejumlah 2 makna berdasarkan data, (ii)

menyatakan makna banyak atau bermacam-macam sejumlah 24 makna

berdasarkan data, dan (iii) menyatakan makna pekerjaan yang dilakukan

berulang-ulang sejumlah 3 makna berdasarkan data.

Kata kunci: reduplikasi, teks berita, dan makna.

ABSTRACT

This type of research is a qualitative research. This study has 2 objectives.

(1) to describe the form of repetition of the word contained in the text of the work

of class VIII students of SMP Muhammadiyah 6 Surakarta. (2) to study the

meaning of repetition of words in the text of the work of SMP Muhammadiyah 6

Surakarta students. The object of this research is reduplication or repetition of the

word contained in the text of the news work of students of class VIII SMP

Muhammadiyah 6 Surakarta. Technique of collecting data in this research using

tek ik refer and note. To analyze the data in this research using the method of agih

with advanced technique of repeated technique. The results are as follows. First,

the form of reduplication found is (a) the repetition of all basic forms without

variation of vonem and affixation of 26 data, (b) partial repetitions with complex

wording of complexes of data 1, (c) partial repetition with the base word

attributed to 2 data. Second, the meaning of reduplication is found (i) to declare

the meaning of resembling or imitating a number of 2 meanings based on the data,

(ii) expressing the meaning of many or various 24 meanings based on the data,

and (iii) expressing the meaning of the work done repeatedly 3 meaning based on

data.

Keywords: reduplication, news text, and meaning

Page 6: ANALISIS PENGULANGAN KATA DALAM TEKS BERITA KARYA …

2

1. PENDAHULUAN

Ketika mendengar kata morfologi maka seketika pikiran kita akan jauh

mengarah pada tataran kata dan frasa. Dalam bidang bahasa, morfologi sudah jauh

dikenal dengan baik oleh para ahli. Penelitian mengenai morfologi juga sudah

asngat banyak dilakukan oleh para ahli di bidang bahasa. Pembicaraan mengenai

morfologi bahasa Indonesia sebenarnya telah banyak dilakukan orang, baik dalam

sebuah buku khusus, maupun sebagai bagian dari sebuah buku yang lebih luas

(Chaer, 2008:1). Dari berbagai jenis bahasa jika dilihat dari segi internnya,

morfologi adalah jenis bidang bahasa yang paling menarik untuk dipelajari.

Kemenarikan morfologi terletak pada bahan yang diteliti yaitu pada frasa dan

kata.

Banyak para ahli bidang bahasa yang memiliki penilaian mengenai

morfologi. Salah satunya adalah Arumsari. Arumsari (2015:46) mengugkapkan

bahwa morfologi tersebut merupakan ilmu yang mempelajari seluk-beluk kata,

dan morfologi tersebut membahas tentang pembentukan afiksasi, reduplikasi, dan

komposisi. Morfologi mempelajari seluk-beluk struktur kata (Ramlan, 2012:13-

14). Segala seluk-beluk struktur kta diulas dalam morfologi.

Peneliti menggambil judul penelitian mengenai reduplikasi yang terdapat

dalam teks berita karya siswa kelas VIII SMP Muhaamadiyah 6 Surakarta karena

menurut peneliti judul tersebut sangat menarik. Bisa sedemikina menarik karena

penggunaan reduplikasi yang dilakukan oleh siswa kelas VIII SMP

Muhammadiyah 6 Surakarta hanya sebagai pengindah kata dan kemenarikan

makna saja. Penelitian ini dikaitkan dengan SK-KD yang terdapat pada

kurikulum yang digunakan oleh SMP Muhammadiyah 6 Surakarta, yakni

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau yang biasa dikenal dengan sebutan

KTSP 2016. KD yang digunakan adalah KD mengenai teks berita. Teks berita

terletak di poin 12.2 pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikna.

Untuk mengkaji suatu makna yang terkandung dalam sebuah wacana tulis

berita, kita bisa melihat melalui proses reduplikasi. Reduplikasi juga biasa

disebut dengan pengulangan kata. Proses perulangan merupakan peristiwa

pembentukan kata dengan jalan mengulang bentuk dasar baik seluruhnya maupun

Page 7: ANALISIS PENGULANGAN KATA DALAM TEKS BERITA KARYA …

3

sebagian (Mayasari, 2015:27).Kajian makna sebagai penghubung bahasa yang

digunakan dalam kehidupan bermasyarakat sesuai dengan kesepakatan para

pemakainya.

Memberikan suatu makna atau mengkaji suatu makna dalam sebuah kata

merupakan cara mengerti dan menafsirkan suatu kajian kata yang terkait dengan

satuan-satuan makna yang menjadikan kata tersebut memiliki perbedaan dengan

kata yang lainnya. Makna dapat dianalisis melalui struktur dalam pemahaman

tataran bahasa (fonologi, morfologi, dan sintaksis).

Setiap berita biasanya berisi mengenai informasi yang berbeda-beda sesuai

dengan apa yang terjadi sesungguhnya. Dalam wacana tulis berita, informasi yang

ingin disampaikan biasanya tidak selalu dijelaskan pada apa yang terjadi saja

namun penulis berita juga sering menggunakan kata-kata tersurat yang terkadung

dalam suatu kata yang dimuat dalam berita. Penggunaan kata-kata tersurat atau

makna terselubung yang biasanya digunakan dalam wacana tulis berita bisa

berupa penggunaan kata-kata reduplikasi. Makna yang ditimbulkan dalam

menggunaan kata reduplikasi akan membuat penulisan sebuah berita menjadi

lebih menarik.

Sebagai seorang peneliti di bidang bahasa utamanya adalah morfologi,

peneliti harus memiliki waasan yang luas sebagai bekal bahan penelitianya.

Pemahaman tentang proses morfologis menjadi kunci utama dalam

mempelajari tataran linguistik yang lebih besar (Rofi, 2014:1). Reduplikasi

ialah proses morfologis melalui peristiwa pengulangan bentuk yang menghasilkan

bentuk ulang (Rohmadi, dkk., 2009:41). Objek kajian morfologi adalah salah satu

bagian dari gramatika yakni bentuk dan pembentukan kata (Sudayat, 2013:95).

Proses morfologi yang berbentuk bagian dari gramatikal juga bisa dijumpai

dalam berbagai objek. Objek terluas morfologi ialah wacana. Wacana merupakan

kumpulan bahasa lengkap yang merupakan satuan gramatikal terting gi dan

terbesar. Di dalam sebuah penelitian pengkajian bentuk wacana terdapat

sumber data yang berbeda. Sumarlam (2003:1) bentuk wacana lisan

misalnya terdapat pada pidato, siaran berita, khotbah, dan iklan yang

disampaikan secara lisan. Sementara itu, bentuk wacana tulismisalnya pada

Page 8: ANALISIS PENGULANGAN KATA DALAM TEKS BERITA KARYA …

4

buku-buku teks, surat, dokumen tertulis, koran, majalah, prasasti, dan naskah-

naskah kuno. Menganalisis sebuah wacana harus direalisasikan dalam bentuk

karangan yang utuh salah satunya yaitu wacana tulis yang berbentuk berita.

Jenis wacana tulis berita ini berbeda dengan jenis wacana atau bentuk wacana

lainnya, wacana berita memiliki kekhasan tersenndiri. Kekhasan tersebut biasanya

muncul dalam isi serta kejadian yang tercantum yang ingin disampaikan oleh

berita tersebut bagi para dan pembacanya. Pada dasarnya jenis berita dilihat dari

bentunya ada dua, yakni berita tulis dan berita lisan. Dalam penelitian ini hanya

dijelaskan mengenai jenis wacana berita tulis saja karena peneliti hanya meneliti

jenis wacana tulis tersebut.

Penelitian mengenai reduplikasi atau kata ulang juga dilakukan oleh beberapa

para ahli. Para ahli tersebut antara lain ialah Murtiani (2013), Marliana (2014),

Lestari (2014), Schwaiger (2011), Giyatmi (2014), Bakhtiari (2015). Penelitian

Murtiani (2013 menunjujkkan reduplikasi dalam sebuah wacana dengan jenis

reduplikasi yaitu berupa 1). kata ulang utuh, 2). kata ulang sebagian, 3). kata

ulang yang mengalami perubahan fonem dan 4). kata ulang berafiks atau

berimbuhan atau kata ulang yang mendapatkan imbuhan baik awalan, akhiran,

ataupun sisipan kata dan mengalami proses pengulangan kata yang termasuk

reduplikasi. Penelitian Marliana (2014) menunjukkan tentang penggunaan

reduplikasi bahasa melayu dialek desa pengujan kecamatan teluk bintan

kabupaten bintan provonsi kepulauan riau. Penelitian Lestari (2014)

menunjukkan bentuk reduplikasi semantis dalam novel Sunset Bersama Rosie

karya Tere-Liye . Penelitian Schwaiger (2011) menunjukan konstruksi di mana

materi linguistik yang bermakna iterasi (atau berulang) dan hubungannya dengan

daerah prototipe dan marginal morfologi. Penelitian Giyatmi (2014) menunjuka

reduplikasi nama-nama merek dengan bahasa Inggris di produk Indonesia dapat

dibuat dengan menerapkan formasi kata seperti peracikan, pencampuran, afiksasi,

reduplikasi, onomatopoeia, singkatan, akronim dan kliping. Penelitian Behrooz

(2015) menunjukanbentuk yang dominan, makna dan sifat-sifat semantik dasar

reduplikasi.

Page 9: ANALISIS PENGULANGAN KATA DALAM TEKS BERITA KARYA …

5

2. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini ialah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan, wawancara, atau penelaahan

dokumen (Moleong, 2010:9). Menurut Rohmadi (2015:24) metode penelitian

kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada data gabungan yang

diperoleh di lapangan dala wujud kata, frasa, klausa, kalimat, dan wacana yang

dikumpulkan dengan purposive sampling dan menggunakan prosedur ilmiah

secara sistematis dan lebih mengedepankan makna atau kualitatifnya daripada

menggenaralisasi hasil penelitian tersebut. Penelitian ini dikatakan sebagai

penelitia kualitatif karena hasil dari penelitian ini berupa kata-kata dan kalimat

mengenai penggunaan reduplikasi atau pengulangan kata. Penelitian kualitatif

yang dimaksud ialah penelitian kualitatif deskriptif.

Untuk analisis data ada metode yang menjadi plihan peneliti, yaitu metode

agih. Metode agih adalah metode yang alat penentunya justru bagian dari bahasa

yang bersangkutan itu sendiri (Sudaryanto, 2015: 18). Analisis data pada

penelitin ini mengguakan metode agih dengan teknik lanjutan teknik ulang.

Sedangkan untuk keabsahan data yang menjadi pilihan peneliti yaitu keabsahan

data menggunakan teknik trianggulasi. Trianggulasi diartikan sebagai teknik

pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik

pengumpulan data dan sumber data yang telah ada (Sugiyono, 2012: 241).

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Di bawah ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai

pengidentifikasian bentuk dan makna reduplikasi atau kata ulang pada teks berita

karya siswa kelas VIII SP Muhammadiyah 6 Surakarta.

3.1 Bentuk Reduplikasi atau Kata Ulang

No Data Makna

1 Bulat-bulat Menyerupai atau menirukan

2 Televisi-televisi Banyak atau bermacam-macam

3 Tanah-tanah Banyak atau bermacam-macam

4 Tebing-tebing Banyak atau bermacam-macam

5 Laki-laki Menyerupai atau menirukan

Page 10: ANALISIS PENGULANGAN KATA DALAM TEKS BERITA KARYA …

6

6 Penjahat-penjahat Banyak atau bermacam-macam

7 Luka-luka Banyak atau bermacam-macam

8 Musuh-musuh Banyak atau bermacam-macam

9 Desa-desa Banyak atau bermacam-macam

10 Data-data Banyak atau bermacam-macam

11 Trotoar-trotoar Banyak atau bermacam-macam

12 Jalan-jalan Banyak atau bermacam-macam

13 Dagangan-dagangan Banyak atau bermacam-macam

14 Kericuhan-kericuhan Banyak atau bermacam-macam

15 Gerobak-gerobak Banyak atau bermacam-macam

16 Warga-warga Banyak atau bermacam-macam

17 Guncangan-guncangan Banyak atau bermacam-macam

18 Peristiwa-peristiwa Banyak atau bermacam-macam

19 Aktivitas-aktivitas Banyak atau bermacam-macam

20 Informasi-informasi Banyak atau bermacam-macam

21 Lomba-lomba Banyak atau bermacam-macam

22 Teman-teman Banyak atau bermacam-macam

23 Hewan-hewan Banyak atau bermacam-macam

24 Rumah-rumah Banyak atau bermacam-macam

25 Korban-korban Banyak atau bermacam-macam

26 Stasiun-stasiun Banyak atau bermacam-macam

27 Berpanas=panasan Pekerjaan yang dilakukan

berulang-ulang

28 Terkagum-kagum Pekerjaan yang dilakukan

berulang-ulang

29 Terkesan-kesan Pekerjaan yang dilakukan

berulang-ulang

3.2 Identifikasi makna reduplikasi atau kata ulang teks berita karya

siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Surakarta.

Data yang ditemukan pada penelitian ini sejumlah 29 data. Dari 29 data

ada 3 jenis reduplikasi atau kata ulang dengan makna yang berbeda bula/

Meskipun penggolongan makna dari masing-masing data berbeda, namun

cara mengidentifiksinya tidak berbeda. Di bawah ini ialah identifikasi makna

dalam kata reduplikasi atau pengulangan kata yang peneliti lakukan.

Page 11: ANALISIS PENGULANGAN KATA DALAM TEKS BERITA KARYA …

7

Korpus Data 1

Produksi tahu bulat ini dibangun terjadi karena majunya alat produksi yang

canggih yang bisa membuat tahu dengan bentuk bulat-bulat.

Jenis:

Data (1) tersebut yang menunjukkan adanya bentuk reduplikasi atau kata

ulang terdapat pada kata bulat-bulat. Bentuk reduplikasi atau kata ulang

tersebut termasuk jenis perulangan seluruh bentuk dasar tanpa variasi fonem

dan afiksasi. Dikatakan perulangan seluruh karena bentuk pengulangannya

dilakukan secara keseluruhan dari bentuk dasarnya tanpa adanya penambahan

fonem atau afiksasi. Bentuk dasar kata bulat-bulat ialah kata bulat.

Fungsi:

Bentuk ulang bulat-bulat berasal dari bentuk dasar kata bulat yang berarti

berbentuk lingkaran. Kata bulat memiliki fungsi sebagai verba. Setelah

mengalami proses reduplikasi atau pengulangan menjadi bulat-bulat,

fungsinya tetap sebagai verba. Jadi fungsi dari bentuk kata ulang tersebut

tidak mengalami perubahan.

Nosi:

Nosi dari kata bulat-bulat ialah menyerupai atau menirukan bentuk bulat-

bulat, maksud dari data di atas ialah alat produksi canggih yang digunakan

dalam pembuatan tahu mampu menghasilkan tahu yang menyerupai atau

menirukan bentuk bulat-bulat atau lingkaran dan tidak seperti tahu yang

biasanya yaitu berbentuk kotak. Jadi bentuk ulang tersebut berarti ada tahu

berjumlah lebih dari satu yang bentuk bulat.

Korpus Data 2

Sementara itu informasi yang dirilis oleh televisi-televisi sekitar

menyebutkan gempa terbesar di Aceh.

Jenis:

Reduplikasi atau kata ulang yang lain terdapat pada kata televisi-televisi

yang merupakan data (2). Reduplikasi atau kata ulang data (2) ini termasuk

jenis perulangan seluruh bentuk dasar tanpa variasi fonem dan afiksasi.

Karena bentuk pengulangannya dilakukan secara keseluruhan dari bentuk

Page 12: ANALISIS PENGULANGAN KATA DALAM TEKS BERITA KARYA …

8

dasarnya tanpa adanya penambahan fonem atau afiksasi, maka bentuk ini

dikatakan sebagai pengulangan bentuk seluruh

Fungsi:

Kata televisi-televisi merupakan bentuk ulang yang meiliki bentuk dasar

kata televisi. Kata televisi memiliki arti yaitu sistem penyiaran gambar yang

disertai dengan bunyi melalui kabel atau melalui angkasa dengan

menggunakan alat yang mengubah cahaya dan bunyi menjadi gelombang

listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat

dan bunyi yang dapat didengar. Fungsi dari kata televisi yaitu nomina.

Meskipun mengalami proses reduplikasi atau pengulangan menjadi televisi-

televisi, fungsi dari kata ini tetap sama yaitu sebagai nomina. Bentuk kata

ulang tersebut tidak mengalami perubahan pada fungsinya.

Nosi:

Kata televisi merupakan bentuk dasar dari kata ulang televisi-televisi.

Bentuk kata tersebut menduduki fungsi nomina karena merupakan kata

benda. Kata televisi-televisi memiliki nosi banyak atau bermacam-macam.

Kata ulang televisi-televisi berarti bahwa televisi itu banyak dan lebih dari

satu, jadi banyak televisi-televisi yang merilis berita yang menyebutkan

bahwa gempa terbesar terjadi di Aceh.

Korpus Data 3

Mereka rela berpanas-panasan dan menunggu lama.

Jenis:

Reduplikasi atau kata ulang yang lain terdapat pada kata berpanas-

panasan yang merupakan data (27). Reduplikasi atau kata ulang data (27) ini

termasuk jenis pengulangan sebagian dengan kata dasar bentuk kompleks.

Dikatakan perulangan sebagian dengan kata dasar bentuk kompleks karena

bentuk pengulangannya dilakukan secara sebagian dari bentuk dasarnya.

Fungsi:

Kata berpanas-panasan merupakan bentuk ulang yang meiliki bentuk

dasar kata panas. Kata teman memiliki arti hangat sekali ata lawannya dingin.

Kata panas memiliki fungsi sebagai adjektiva. Setelah mengalami proses

Page 13: ANALISIS PENGULANGAN KATA DALAM TEKS BERITA KARYA …

9

reduplikasi atau pengulangan menjadi berpanas-panasan, fungsinya berubah

menjadi verba. Jadi fungsi dari bentuk kata ulang tersebut mengalami

perubahan.

Nosi:

Kata panas merupakan bentuk dasar dari kata ulang berpanas-panasan.

Bentuk kata tersebut menduduki fungsi adjektiva. Kata berpanas-panasan

memiliki nosi pekerjaan yang dilakukan berulang-ulang. Kata ulang

berpanas-panasan berarti banyak orang yang melaukakn aktivitas berpanas-

panasan, berpanas-panasan yang dimasud ialah berpanasan yang dilakukan

berulang-ulang.

Korpus Data 4

Dibuat terkagum-kagum karena kepintaran dan kecerdasan seorang anak

SD Cemara.

Jenis:

Pada data (28) bentuk reduplikasi atau kata ulang terdapat pada

terkagum-kagum. Kata terkagum-kagum termasuk jenis perulangan sebagian

dengan kata dasar berimbuhan ter-. Dikatakan perulangan sebagian dengan

dengan berimbuhan ter- karena bentuk pengulangannya dilakukan secara

sebagian dari bentuk dasarnya dan mendapat imbuhan ter-. Bentuk dasar kata

terkagum-kagum ialah kata kagum.

Fungsi:

Kata kagum ialah bentuk dasar dari kata terkagum-kagum. Kata kagum

ini memiliki arti heran (dengan rasa memuji), takjub, dan tercengang. Kata

kagum memiliki fungsi sebagai verba. Fungsi dari kata kagum tidak berubah

setelah mengalami proses reduplikasi atau pengulangan.

Nosi:

Bentuk ulang terkagum-kagum merupakan bentuk dasar dari kata kagum

yang menduduki fungsi sebagai verba. Sehingga nosi dari kata terkagum-

kagum ialah pekerjaan yang dilakukan berulang-ulang. Maksud dari kata

reduplikasi atau kata ulang terkagum-kagum ialah orang-orang mengalami

Page 14: ANALISIS PENGULANGAN KATA DALAM TEKS BERITA KARYA …

10

kekaguman berkali-kali terhadap anak SD yang begitu pintar dan cerdas yang

berasal dari SD Cemara.

Korpus Data 5

Setelah pementasan yang melihatpun merasa sangat terkesan-kesan.

Jenis:

Kata terkesan-kesan merupakan bentuk reduplikasi atau kata ulang yang

terdapat pada data (29). Bentuk reduplikasi atau kata ulang tersebut termasuk

jenis perulangan pengulangan sebagian dengan kata dasar berimbuhan ter-.

Dikatakan perulangan sebagian dengan dengan berimbuhan ter- karena

bentuk pengulangannya dilakukan secara sebagian dari bentuk dasarnya dan

mendapat imbuhan ter-.

Fungsi:

Bentuk kata kesan merupakan bentuk dasar dari kata ulang terkesan-

kesan. Kata kesan yang berarti bekas. Kata kesan memiliki fungsi sebagai

adjektiva. Setelah mengalami proses reduplikasi atau pengulangan menjadi

terkesan-kesan, fungsinya berubah menjadi verba. Jadi fungsi dari bentuk

kata ulang tersebut mengalami perubahan.

Nosi:

Kata ulang terkesan-kesan merupakan bentuk dasar dari kata kesan yang

menduduki fungsi sebagai adjektiva. Sehingga nosi dari kata Sehingga nosi

dari kata terkesan-kesan ialah pekerjaan yang dilakukan berulang-ulang. Jadi

bentuk ulang tersebut berarti lebih dari satu keterkesanan. Makna kata bentuk

ulang terkesan-kesan dari data di atas berarti banyak penonton yang terkesan

setelah melihat pementasan tersebut.

4. PENUTUP

Ada dua simpulan yang dapat diperoleh dari hasil analisis rumusan masalah

dalam penelitian ini. Terdapat 29 data yang ditemukan. (1) Bentuk reduplikasi

atau kata ulang didominasi reduplikasi dari jenis perulangan seluruh bentuk dasar

tanpa variasi fonem dan afiksasi. (2) Bentuk reduplikasi atau kata ulang dalam

peneltian ini terdiri dari 3 bentuk, yaitu; (a) Ada 26 data berupa perulangan

Page 15: ANALISIS PENGULANGAN KATA DALAM TEKS BERITA KARYA …

11

seluruh bentuk dasar tanpa variasi fonem dan afiksasi, (b) 1 data berupa

pengulangan sebagian dengan kata dasar bentuk kompleks, dan (c) 2 data berupa

pengulangan sebagian dengan kata dasar berimbuhan ter-.

DAFTAR PUSTAKA

Arumsari, Wahyu Fitriana Indah. 2015. Afiksasi Dan Reduplikasi Bahasa Jawa pada

Cerita Rakyat “Maling Kapa Lan Malng Genthiri” Karya Sudadi dalam

Majalah Djaka Lodang. Jurnal Program Strudi Pendidikan Bahasa Dan Sastra

Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 7(3).

Bakhtiari, Behrooz Mhamaudi. 2015. “Full Reduplication in Persian Language: A

Corpus Based Study.” Iranian journal of Information Processing

&Management 31(1): 151-165. Diakses pada 4 Maret 2017

(file:///C:/Users/User/Downloads/JIST-v31n1p147-en.pdf).

Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Giyatmi, Endang Dwi Hastuti, Ratih Wijayava, dkk. 2014. “The Analysis of English

Word Formations Used on Brand Names Found in Indonesian Products.”

Journal Register 7(2): 179-204. Diakses pada 4 Maret 2017

(http://journalregister.iainsalatiga.ac.id/index.php/register/article/view/214/17

3).

Lestari, Deni Indah. 2014. “Reduplikasi Semantis Dalam Novel Sunset Bersama

Rosie Karya Tere-Liye”. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Marliana, Erlis. 2014. “Analisis Reduplikasi Bahasa Indonesia dalam Dialek Bahasa

Melayu Desa Pengujan Kecamatan Teluk Bintan Kabupaten Bintan Provinsi

Kepulauan Riau”. Skripsi. Tanjung Pinang: FKIP PBSI UMRAH.

Mayasari, Diana. 2015. Reduplikasi Tuturan Masyarakat Manduro. Jurnal

SASTRANESIA 3(4).

Moleong, Lexy J. 2010. Bandung Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Murtiani, Desti. 2013. “Analisis Pegulangan Kata (Reduplikasi) Dalam Artikel

Motivasi di www.andriewogso.com”. Skripsi. Semarang: FIB JSI UNDIP.

Ramlan, M. 2012. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV. Karyono.

Page 16: ANALISIS PENGULANGAN KATA DALAM TEKS BERITA KARYA …

12

Rofi, Afifi, dkk. 2014. Pengembangan Buku Teks Pembelajaran Berbasis

Kontekstual dalam Materi Proses Morfologis Bahasa Indonesia pada Program

Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Imu

Pendidikan Universitas Batanghari Jambi. Jurnal Bahasa, dan Sastra

Pembelajaran 2(3).

Rohmadi, Muhammad, dkk. 2009. Morfologi Telaah Morfem dan Kata. Surakarta:

Yuma Pustaka.

Schwaiger . 2011. “Linguistica dengna judul “The Relation Between Prototypical

And Marginal Morphology: The Case Of Reduplicative Constructions”

Linguistica 51(1): 121-134. Diakses pada 4 Maret 2017 (http://revije.ff.uni-

lj.si/linguistica/article/view/3610).

Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana

Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.

Sudaryat, Yayat. 2013. Fungsi Gramatikal Dan Semantis Sufiks Eun dalam Bahasa

Sunda. Jurnal Lokabasa l4(1).

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitaf, Kualitatif

dan R&D. Bandung: Alfabeta.