67
i ANALISIS PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN NON MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2007-2011 Oleh : LILA SEPTIA ADI KUSUMA NIM : 232008107 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan persyaratan untuk mencapai Gelar Sarjana Ekonomi FAKULTAS: EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2013

Analisis Perataan Laba pada Perusahaan Non Manufaktur yang ... · LILA SEPTIA ADI KUSUMA NIM : 232008107 ... KATA PENGANTAR . Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • i

    ANALISIS PERATAAN LABA

    PADA PERUSAHAAN NON MANUFAKTUR YANG

    TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

    TAHUN 2007-2011

    Oleh :

    LILA SEPTIA ADI KUSUMA

    NIM : 232008107

    KERTAS KERJA

    Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis

    Guna Memenuhi Sebagian dari

    Persyaratan – persyaratan untuk mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

    FAKULTAS: EKONOMIKA DAN BISNIS

    PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

    FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

    UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

    SALATIGA

    2013

  • ii

    UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

    Jalan Diponegoro 52 -60

    :(0298) 321212, 311881

    Telex 322364 ukswsa ia

    Salatiga 50711 – Indonesia

    Fax. (0298) -3 21433

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA

    Yang bertanda tangan di bawah ini :

    N a m a : LILA SEPTIA ADI KUSUMA

    N I M : 232008107

    Program Studi : AKUNTANSI

    Fakultas Ekonomika dan Bisnis

    Universitas Kristen Satya Wacana

    Salatiga.

    Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kertas kerja,

    Judul : ANALISIS PERATAAN LABA PADA

    PERUSAHAAN NON MANUFAKTUR

    YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

    INDONESIA TAHUN 2007-2011

    Pembimbing : Paskah Ika Nugroho, SE, M. Si., CMA

    Tanggal diuji : 24 Mei 2013

    adalah benar-benar hasil karya saya.

    Di dalam kertas kerja ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau

    gagasan orang lain yang saya ambil dengan menyalin atau meniru dalam bentuk

    rangkaian kalimat atau simbol yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya

    sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

    Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin

    atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, saya

    bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku di Fakultas

    Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, termasuk

    pencabutan gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh.

    Salatiga, 24 Mei 2013

    Yang memberi pernyataan,

    LILA SEPTIA ADI KUSUMA

  • iii

    ANALISIS PERATAAN LABA

    PADA PERUSAHAAN NON MANUFAKTUR YANG

    TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

    TAHUN 2007-2011

    Oleh :

    LILA SEPTIA ADI KUSUMA

    NIM : 232008107

    KERTAS KERJA

    Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis

    Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai

    Gelar Sarjana Ekonomi

    FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS

    PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

    Disetujui oleh :

    Paskah Ika Nugroho, SE, M. Si., CMA

    Pembimbing

    FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

    UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

    SALATIGA

    2013

  • iv

    HALAMAN MOTTO

    Serahkanlah perbuatanmu kepada

    Tuhan,

    maka terlaksanalah segala rencanamu

    (amsal 16:3)

    Sebab bagi Allah tidak ada yang

    mustahil

    (Lukas 1: 37)

  • v

    KATA PENGANTAR

    Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus

    yang selalu menyertai penulis dalam pembuatan skripsi ini, karena melalui

    penyertaan Tuhan Yesus Kristus penulis dapat menyelesaikan skripsi dari awal

    sampai akhir pembuatan skripsi ini dengan baik.

    Sebagai salah satu syarat dalam mencapai gelar sarjana di Fakultas

    Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana penulis menulis skripsi

    yang berjudul “Analisis Perataan Laba pada Perusahaan Non Manufaktur yang

    terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-20011”.

    Akhir kata penulis menyadari masih ada banyak kekurangan dan

    keterbatasan dalam penyusunan kertas kerja ini. Oleh karena itu, penulis

    mengharapkan adanya masukan berupa kritik dan saran agar penulisan kertas

    kerja lebih sempurna. Semoga penulisan kertas kerja ini memberikan manfaat

    berupa masukan kepada pihak yang membutuhkan.

    Salatiga, 24 Mei 2013

    Penulis

  • vi

    UCAPAN TERIMAKASIH

    Dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan

    bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan rasa

    hormat penulis haturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

    1. Keluargaku tercinta Papah Hadi Koen, Mama Sus, Kakakq Satiok,

    Adikku si endoet kalian inspirasiku. Serta keluarga besar ku yang tidak

    dapat disebutkan satu persatu, aku sayang kalian.

    2. Bapak Hari Sunarto, SE., MBA., Ph.D., selaku dekan Fakultas Ekonomika

    dan Bisnis.

    3. Bapak Usil Sis Sucahyo, SE., MBA., selaku Kaprogdi Akuntansi Fakultas

    Ekonomika dan Bisnis

    4. Bapak Paskah Ika Nugroho, SE, M. Si., CMA selaku pembimbing saya yang

    telah memberi banyak inspiransi, ide, dukungan, saran dan kritik selama

    penyusunan kertas kerja ini.

    5. Ibu Sally Dwijayanti, SE., M.SM., selaku wali studi saya yang telah

    memberikan banyak arahan selama saya kuliah.

    6. Para dosen-dosen yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama

    menempuh kuliah di fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen

    Satya Wacana dan seluruh para staff fakultas maupun universitas.

    7. Si Jelek “Benyamin” makasih buat dukungan doa, suport, kesabaran dan

    waktunya selama pembuatan skripsi terlebih-lebih waktu membantu

    menginput data dan antar jemput demi menyelesaikan kertas kerja ini.

  • vii

    8. Temen-temen LC Crew : si Kupret, si Endog, nyak Narti, si Genter, si

    Emprit, Chilphiee, cah Cinta, si Jimbon makasih ya temen-temen LC Crew

    dari awal kuliah sampai menjelang lulus segala suasana telah kita laluin

    bersama, meskipun sudah ada yang mendahuluin, bakal kangen masa-

    masa menggila bersama kalian.

    9. Penghuni kost Jelita 26 a angkatan 08: si Bantet, si Kuntet, si Sutet

    makasih ya say buat semuanya, bakal kangen untuk kumpul bareng dan

    seluruh anggota Mokjang Wonosobo :Babe Sugi, si dudul Dimas, adekku

    Titah.

    10. Efrianus Landu M buat waktu dan materi yang sudah diberi selama

    mengerjakan kertas kerja ini.

    11. Dan semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat

    disebutkan satu per satu.

  • viii

    DAFTAR ISI

    Halaman Judul .........................................................................................................i

    Pernyataan Keaslian Karya Tulis Kertas Kerja ......................................................ii

    Halaman Persetujuan .............................................................................................iii

    Halaman Motto ......................................................................................................iv

    Kata Pengantar ........................................................................................................v

    Ucapan Terima Kasih ............................................................................................vi

    Daftar Isi ...............................................................................................................vii

    Daftar Lampiran ....................................................................................................ix

    Saripati ...................................................................................................................x

    Abstract ..................................................................................................................xi

    Pendahuluan ............................................................................................................1

    Telaah Teoritis ........................................................................................................5

    Metode Penelitian ..................................................................................................12

    Analisis dan Pembahasan ......................................................................................14

    Kesimpulan/Penutup .............................................................................................31

    Daftar Pustaka .......................................................................................................33

    Lampiran-lampiran ................................................................................................36

  • ix

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Data Penelitian

    Lampiran 2 Statistik Deskriptif

  • x

    SARIPATI

    Tujuan dari penilitian ini adalah untuk meneliti tentang praktik perataan

    laba pada perusahaan non manufaktur. Penelitian ini menggunakan periode waktu

    pada tahun 2007-2011, jumlah observasi 73 . Data yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk laporan keuangan tahunan yang

    telah diaudit untuk perusahaan publik yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia

    tahun 2007-2011. Sumber data yang diperoleh dari web www.idx.co.id dan

    Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Perhitungan perataan laba

    menggunakan indeks Eckel. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka

    terdapat 22 perusahaan yang melakkan tindakan perataan laba dan 51 perusahaan

    tidak melakukan tindakan perataan laba. Dari analisis perataan laba perjenis

    industri, perusahaan konstruksi memiliki prosentase yang paling tinggi dalam

    melakukan tindakan pertaan laba yaitu sebesar 66,66%, hampir secara

    keseluruhan sampel perusahaan konstruksi melakukan tindakan perataan laba.

    Besar kecilnya nilai ukuran perusahaan , financial leverage, net profit margin dan

    struktur kepemilikan publik yang mempengaruhi praktik perataan laba tergantung

    pada jenis perusahaan, karena di dalam setiap perusahaan berada pada kondisi

    yang berbeda-beda.

    Kata Kunci : Perataan Laba

    http://www.idx.co.id/

  • xi

    ABSTRACT

    The aim of this research is to analyze income smoothing practices in non

    manufacturing companies listed in Indonesian Stock Exchange (BEI/IDX) using

    time period 2007 until 2011. Data were collected from www.idx.co.id and

    Indonesian Capital Market Directory (ICMD) and 73 sample were used. Eckel

    index was used to compute income smoothing. The result of this research show

    that 22 companies conduct income smoothing practices and 51 companies don’t.

    Construction companies have highest percentage (66.66%) in income smoothing

    practices.

    Key words : Income Smoothing

  • xii

  • 1

    PENDAHULUAN

    Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi akuntansi yang

    diharapkan mampu memberi bantuan bagi pihak-pihak yang berkepentingan

    dalam proses pengambilan keputusan,misalnya bagi investor sebagai pihak

    surplus dana, karena melalui laporan keuangan ini dapat diketahui bagaimana

    kondisi suatu perusahaan. Laporan keuangan dibuat sebagai laporan pertanggung

    jawaban manajemen perusahaan terhadap pengguna laporan keuangan tersebut.

    Pada dasarnya pengguna laporan keuangan ini mencakup dua pihak, yaitu pihak

    internal (manajemen) maupun pihak eksternal (investor, pemegang saham,

    kreditor, pemerintah, karyawan, masyarakat), dan yang paling khusus dalam

    penggunaan laporan keuangan adalah pihak eksternal karena dalam hal ini pihak

    eksternal berada dalam posisi ketidakpastian yang paling besar, sedangkan pihak

    internal mengetahui secara terperinci apa yang terjadi dalam perusahaan. Dengan

    adanya hal ini menjadikan kondisi ketidakseimbangan perolehan informasi antara

    pihak internal (manajemen sebagai penyedia informasi) dengan pihak eksternal

    (sebagai pemakai informasi).

    Sebenarnya isi semua komponen laporan keuangan bermanfaat, akan

    tetapi pihak eksternal lebih cenderung memperhatikan informasi laba. Nasser dan

    Herlina (2003:291) menyatakan bahwa informasi laba pada umumnya merupakan

    perhatian utama dalam menaksir kinerja atau pertanggungjawaban manajemen

    dan informasi laba membantu pemilik atau pihak lain melakukan penaksiran atas

    “earning power” perusahaan di masa yang akan datang.

    Menyadari hal ini, manajemen cenderung melakukan perilaku tidak

    semestinya yaitu dengan melakukan perataan laba untuk mengatasi berbagai

    konflik kepentingan yang timbul antara manajemen dengan berbagai pihak yang

    berkepentingan dengan perusahaan (Budileksmana dan Andriani, 2005). Tindakan

    perataan laba dapat didefinisikan sebagai proses memanipulasi profit waktu

    earning atau pelaporan earning agar aliran laba yang dilaporkan perubahannya

    lebih sedikit (Zuhroh, 1996).

    Ada dua motivasi menurut Utomo dan Siregar (2008) yang mendorong

    manajer melakukan perataan laba yaitu efisiensi dan opurtunistik. Motivasi

  • 2

    efisiensi dilakukan manajer dengan berbagai alasan yaitu meningkatkan

    kepercayaan investor, mengurangi utang pajak, dan menghindari permintaan

    kenaikan gaji oleh karyawan. Sedangkan motivasi opurtunistik dilakukan manajer

    dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari perusahaan.

    Praktik perataan laba merupakan suatu fenomena yang sudah tidak asing

    lagi bagi setiap perusahaan, akan tetapi praktik perataan laba sulit untuk dideteksi

    dan dapat menyebabkan informasi yang menyesatkan bagi para pengguna

    informasi tersebut. Apabila para pengguna informasi tersebut tidak menyadari

    akan adanya praktik perataan laba di dalam laporan keuanagan setiap perusahaan,

    maka dapat menyebabkan kesalahan dalam pengambilan keputusan. Di lain sisi

    bagi pihak manajemen, praktik perataan laba juga dapat menimbulkan kerugian

    apabila pihak eksternal mengetahui bahwa informasi yang disajikan dengan tidak

    semestinya, yaitu harga saham perusahaan yang tadinya bisa diperkirakan

    overvalued menjadi undervalued. Ashari et al (1994) menemukan bahwa terdapat

    indikasi tindakan perataan laba dan laba operasi merupakan sasaran umum yang

    digunakan untuk melakukan perataan laba. Tindakan perataan laba cenderung

    dilakukan oleh perusahaan yang profitabilitasnya rendah, dan perusahaan dalam

    industri yang beresiko.

    Menurut Ronen dan Simeha (1975) perataan laba dapat dilakukan dengan

    berbagai cara, diantaranya (a) melalui kejadian dan pengakuan peristiwa, untuk

    mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan, manajemen dapat menentukan waktu

    terjadinya transaksi tersebut terhadap laba yang dilaporkan cenderung rata

    sepanjang tahun; (b) melalui alokasi, manajemen melakukan perataan dan

    mengalokasikan pendapatan dan biaya selama beberapa periode pelaporan; (c)

    melalui klasifikasi, manajemen melakukan perataan dengan mengklasifikasi laba

    sebagai ordinary dan extraordinary item.

    Banyak penelitian mengenai praktik perataan laba, penelitian Yusuf dan

    Soraya (2004) melakukan penelitian dalam jangka waktu 4 tahun pada

    perusahaan-perusahaan disektor manufaktur yang dibagi menurut status

    perusahaan yaitu perusahaan yang terdaftar sebagai penanam asing dan

    perusahaan yang terdaftar sebagai penanam modal dalam negeri. Dari hasil

  • 3

    perhitungan yang dilakukan, ada 30 perusahaan yang dijadian sampel, terdapat 14

    perusahan asing dan non asing yang melakukan perataan laba dan 16 perusahaan

    asing dan non asing tidak melakukan tindakan perataan laba. Antara perusahaan

    asing dan non asing, perusahaan non asing lebih banyak melakukan tindakan

    perataan laba. Hal ini nampak bahwa 8 dari 16 perusahaan non asing yang

    dijadikan sampel diindikasikan melakukan praktik perataan laba laba atau sekitar

    50% dari total sampel yag diuji untuk perusahaan non asing tersebut. Sedangkan

    untuk perusahaan asing nampak bahwa 6 dari 14 perusahaan asing yang

    melakukan paktik perataan laba atau 42,85% dari total sampel yang diuji untuk

    perusahaan asing.

    Penelitian Juniarti dan Corolina (2005) membuktikan bahwa dari 54

    perusahaan yang berhasil dijadikan sampel, terdapat 25 perusahaan yang

    melakukan perataan laba (46,30% dari total sampel) dan 29 perusahaan yang tidak

    melakukan perataan laba (53,70% dari total sampel). Budileksana dan Andriani

    (2005) meneliti bahwa dari 76 sampel perusahaan diklasifikasikan menjadi dua

    kelompok yaitu sebanyak 37 perusahaan untuk kelompok perata laba dan 39

    perusahaan kelompok bukan perata laba.

    Penelitian Dewi dan Carina (2008) dari 52 perusahaan terdapat 25

    perusahaan yang melakukan praktik perataan laba dan 27 perusahaan tidak

    melakukan praktik perataan laba. Untuk sektor industri tampak bahwa perusahaan

    manufaktur lebih banyak melakukan praktik perataan laba dibandingkan dengan

    lembaga keuangan lainnya. Pada perusahaan manufaktur terdapat 17 perusahaan

    dari 31 perusahaan melakukan yang melakukan praktik perataan laba, artinya

    terdapat 54,84% perusahaan manufaktur yang melakukan praktik perataan laba.

    Untuk lembaga keuangan lainnya terdapat 8 perusahaan dari 21 perusahaan yang

    melakukan praktik perataan laba, artinya terdapat 38,10% lembaga keuangan

    lainnya yang melakukan praktik perataan laba. Penelitian Herni dan Susanto

    (2008) laba adalah sebesar 33 perusahaan sehingga nilai ketepatan perusahaan

    yang tidak melakukan perataan laba adalah sebesar 86,3% . Sedangkan untuk

    perusahaan yang melakukan perataan laba menurut prediksi ada 165 perusahaan

    tetapi dalam hasil observasinya ternyata ada 83 perusahaan yang tidak melakukan

  • 4

    tindakan perataan laba sehingga ketepatan perusahaan yang melakukan tindakan

    perataan laba adalah sebesar 49,7%. Penelitian Mila dan Supatmi (2012)

    membuktikan bahwa dari 212 observasi yang melakukan tindakan perataan laba

    72 observasi dilakukan oleh perusahaan non manufaktur dan 140 diantaranya

    dilakukan perusahaan manufaktur. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa dari100

    observasinya perusahaan non manufaktur, 72% diantaranya melakukan perataan

    laba, sementara dari 300 observasi perusahaan manufaktur, hanya 46,66%

    diantaranya melakukan tindakan perataan laba.

    Banyak penelitian mengenai praktik perataan laba, penelitian Yusuf dan

    Soraya (2004) mengatakan hanya Financial leverage yang berpengaruh terhadap

    perataan laba, sementara faktor-faktor seperti ukuran perusahaan, profitabilitas

    dan status perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap perataan laba.

    Penelitian Suwito dan Herawaty (2005) membuktikan bahwa jenis usaha,

    ukuran perusahaan, profitabilitas perusahaan, financial leverage, dan net profit

    margin perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perataan

    laba. Juniarti dan Corolina (2005) membuktikan bahwa ukuran perusahaan,

    profitabilitas (return on assets) dan sektor industri mempunyai pengaruh negatif

    terhadap praktik perataan laba. Budileksana dan Andriani (2005) membuktikan

    resiko perusahaan berpengaruh positif dan profitabilitas, ukuran perusahaan,

    leverage operasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap praktik

    perataan laba.

    Syahriana (2006) menemukan bahwa hanya Operating Profit Margin yang

    mempunyai pengaruh terhadap perataan laba dan faktor-faktor yang lain seperti

    besaran perusahaan, net profit margin dan return on assets tidak memiliki

    pengaruh yang positif terhadap perataan laba. Budiasih (2006) membuktikan

    bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas dan dividend payout ratio mempunyai

    pengaruh positif terhadap praktik perataan laba. Sedangkan financial leverage

    tidak memiliki pengaruh terhadap praktik perataan laba.

    Yulianto (2007) mengatakan bahwa tidak ada satu pun dari besaran

    perusahaan, kelompok usaha, winner/losser stocks, net profit margin, dan

    operating margin yang mempunyai pengaruh terhadap praktik perataan laba.

  • 5

    Penelitian Dewi dan Carina (2008) menyatakan bahwa profitabilitas

    (return on asset) dan sektor industri berpengaruh positif terhadap praktik perataan

    laba sementara faktor-faktor seperti ukuran perusahaan, net profit margin dan

    financial leverage berpengaruh negatif terhadap praktik perataan laba. Penelitian

    Herni dan Susanto (2008) membuktikan bahwa struktur kepemilikan publik,

    praktik pengelolaan perusahaan, jenis industri, ukuran perusahaan, dan

    profitabilitas mempunyai pengaruh terhadap praktik perataan laba, sedangkan

    resiko keuangan memberikan pengaruh yang negatif terhadap praktik perataan

    laba. Hasil penelitian Utomo dan Siregar (2008) membuktikan bahwa

    profitabilitas dan financial leverage memiliki pengaruh yang positif terhadap

    praktik perataan laba, sedangkan faktor-faktor seperti ukuran perusahaan, dan

    kontrol kepemilikan tidak memiliki pengaruh terhadap praktik perataan laba.

    Penelitian Mila dan Supatmi (2012) membuktikan ukuran perusahaan dan

    financial leverage berpengaruh secara positif terhadap tidakan perataan laba.

    Sedangka jenis usaha, net profit margin, dan struktur kepemilikan publik tidak

    berpengaruh terhadap tindakan perataan laba. Di dalam penelitian ini juga

    menyebutkan ada indikasi bahwa perusahaan non manufaktur memiliki dorongan

    yang lebih besar untuk melakukan tindakan perataan laba. Penelitian ini

    merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mila dan

    Supatmi (2012), karena adanya indikasi bahwa perusahaan non manufaktur lebih

    cenderung melakukan praktik perataan laba. Penelitian ini mencoba untuk

    meneliti lebih lanjut mengenai praktik perataan laba pada perusahaan non

    manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun

    2007-2011. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan manfaat

    bagi para emiten dalam menilai kinerja suatu perusahaan, serta dapat memberikan

    masukan pada investor sebelum memutuskan untuk melakukan investasi.

    KERANGKA TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

    Manajemen laba (earnings management)

    Menurut Tarjo dan Sulistyowati dalam Herni dan Susanto (2008)

    manajemen laba terjadi ketika manajemen menggunakan keputusan tertentu dalam

    laporan keuangan dan transaksi untuk mengubah laporan keuangan sebagai dasar

  • 6

    untuk mempengaruhi hasil kontraktual yang mengandalkan angka-angka

    akuntansi yang dilaporkan. Manajemen laba dapat terjadi karena manajer diberi

    keleluasaan untuk memilih metoda akuntansi yang akan digunakan dalam

    mencatat dan mengungkapkan informasi keuangan privat yang dimiliki.

    Manajemen laba merupakan salah satu faktor yang dapat mengurangi kredibilitas

    laporan keuangan, manajemen laba menambah bias dalam laporan keuangan dan

    dapat mengganggu pemakai laporan keuangan yang mempercayai angka laba hasil

    rekayasa tersebut sebagai angka laba tanpa rekayasa (Herni dan Susanto, 2008).

    Mila dan Supatmi (2012) mengatakan manajemen laba diartikan sebagai suatu

    proses yang dilakukan dengan sengaja dalam batasan General Accepted

    Accounting Principles (GAAP). Scott dalam Mila dan Supatmi (2012)

    mengemukakan bentuk-bentuk manajemen laba yang dilakukan oleh manajer

    antara lain :

    o Taking a bath, dilakukan ketika keadaan buruk yang tidak

    menguntungkan tidak bisa dihindari pada periode berjalan, dengan

    cara mengakui biaya pada periode-periode yang akan datang dan

    kerugian periode berjalan.

    o Income Minization, dilakukan saat perusahaan memperoleh

    profitabilitas yang tinggi dengan tujuan agar tidak mendapat perhatian

    secara politis. Kebijakan yang diambil bisa berupa pembebanan

    pengeluaran iklan, riset dan pengembangan yang cepat dan

    sebagainya. Cara ini mirip dengan taking a bath namun kurang

    ekstrim.

    o Income Maximization, yaitu memaksimalkan laba agar memperoleh

    bonus yang lebih besar. Demikian pula bagi perusahaan yang

    mendekati suatu pelanggaran kontrak hutang jangka panjang, manajer

    perusahaan tersebut cenderung untuk memaksimalkan laba.

    o Income Smoothing (Perataan Laba), merupakan bentuk manajemen

    laba yang paling sering dilakukan dan paling populer, lewat income

    smoothing, manajer menaikkan atau menurunkan laba untuk

  • 7

    mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan sehingga perusahaan

    terlihat stabil atau tidak beresiko tinggi.

    Perataan Laba (income smoothing)

    Perataan laba menurut Assih dkk (2000), merupakan tindakan yang

    dilakukan dengan sengaja untuk mengurangi variabilitas laba yang dilaporkan

    agar dapat mengurangi resiko pasar atas saham perusahaan, yang pada akhirnya

    dapat meningkatkan harga saham perusahaan. Rivard dkk (2003) mendefinisikan

    income smoothing sebagai sebuah praktik dengan menggunakan tehnik-tehnik

    akuntansi untuk mengurangi fluktuasi laba bersih selama beberapa periode waktu.

    Perataan laba adalah cara yang digunakan oleh manager untuk mengurangi

    fluktuasi laba yang dilaporkan agar sesuai target yang diinginkan baik melalui

    metode akuntansi maupun melalui transaksi (Zuhroh, 2006).

    Konsep perataan laba sebenarnya sejalan dengan konsep manajemen laba,

    yaitu menggunakan teori keagenan (agency teory). Menurut Budileksmana dan

    Eka (2005) menyatakan bahwa tehnik manajemen laba dipengaruhi oleh konflik

    kepentingan antara manajemen (agent) dan pemilik (principal) yang timbul ketika

    setiap pihak berusaha untuk mencapai atau memperhatikan tingkat kemakmuran

    yang dikehendakinya.

    Menurut Utomo dan Siregar, (2008) perataan laba dibagi menjadi 2, yaitu :

    o Perataan laba yang terjadi secara alamiah (naturally income

    smoothing)

    Merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh pihak manajemen

    secara langsung tanpa adanya rekayasa.

    o Perataan laba yang disengaja oleh manajemen (intentionally income

    smoothing)

    Terjadi karena adanya campur tangan dari pihak manajemen.

    Bisa dalam bentuk:

    Perataan laba rill

    Merupakan tindakan manajemen dalam mengendalikan

    peristiwa ekonomi yang secara langsung mempengaruhi laba

    perusahaan di masa yang akan datang.

  • 8

    Perataan laba artificial

    Merupakan usaha yang dilakukan manajemen untuk meratakan

    laba dengan cara manipulasi.

    Menurut Ronen dan Sadan (1981) dalam Belkoui (1993) perataan laba

    dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:

    1. Manajemen dapat menetapkan waktu terjadinya peristiwa tertentu untuk

    mengurangi perbedaan laba yang diperoleh.

    2. Manajemen dapat mengalokasikan pendapatan dan beban tertentu pada

    periode akuntansi yang berbeda.

    3. Manajemen dengan kebijaksanaannya mengelompokan item laba tertentu

    ke dalam kategori yang berbeda.

    Alasan perataan laba oleh manajemen menurut Hepwort (1953) adalah sebagai

    berikut :

    1. Sebagai rekayasa untuk mengurangi laba dan menaikkan biaya pada

    periode berjalan yang dapat mengurangi hutang pajak.

    2. Dapat meningkatkan kepercayaan investor karena kestabilan penghasilan

    dan kebijkan deviden sesuai dengan keinginan.

    3. Dapat mempererat hubungan antara manajer dan karyawan karena dapat

    menghindari perintah kenaikan upah atau gaji oleh karyawan.

    4. Memilki dampak psikologis pada perekonomian.

    Selain itu, menurut Foster (1986) dalam Suwito dan Herawati (2005)

    mengungkapkan bahwa tujuan perataan laba adalah untuk memperbaiki citra

    perusahaan dimata pihak eksternal dan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut

    memiliki resiko yang rendah. Disamping itu, memberikan informasi yang relevan

    dalam melakukan prediksi terhadap laba pada masa mendatang, meningkatkan

    kepuasan relasi bisnis, meningkatkan presepsi pihak eksternal terhadap

    kemampuan manajemen, dan meningkatkan kompensasi bagi pihak manajemen.

  • 9

    Menurut Foster (1986) pos–pos tertentu pada laporan keuangan yang

    sering digunakan sebagai sasaran manajemen untuk melakukan perataan laba

    adalah :

    a) Pos–pos penjualan misalnya dengan membuat faktur penjualan pada

    periode yang akan datang ke periode saat ini, atau dengan membuat

    penjualan fiktif atau memasukkan produk baik ke dalam produk

    cacat atau rusak sehingga dapat dilaporkan telah terjual dengan harga

    yang lebih rendah dari harga semestinya.

    b) Pos–pos biaya, misalnya biaya dibayar dimuka dianggap sebagai

    biaya pada periode saat ini.

    Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perataan Laba

    Sebenarnya hasil dari penelitian terdahulu menunjukkan bahwa belum adanya

    ketepatan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi tentang pratik perataan laba,

    mungkin ini dikarenakan kondisi setiap perusahaan berbeda-beda. Akan tetapi

    peneliti ingin meneliti lebih lanjut tentang faktor-faktor yang diduga

    mempengaruhi praktik perataan laba, diantaranya ukuran perusahaan, Financial

    Leverage, Net Profit Margin, Struktur Kepemilikan Publik. Adapun penjelasan

    lebih lanjut dijelaskan di bawah:

    Ukuran Perusahaan

    Menurut Machfoedz (1994), penentuan ukuran perusahaan ini didasarkan

    kepada total asset perusahaan. Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana

    dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain:

    total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Pada dasarnya ukuran

    perusahaan hanya terbagi dalam 3 kategori yaitu perusahaan besar (large firm),

    perusahaan menengah (medium-size) dan perusahaan kecil (small firm).

    Penelitian Moses ( 1997) menyatakan bahwa perusahaan besar mempunyai

    kemungkinan yang lebih besar untuk melakukan praktik perataan laba

    dibandingkan dengan perusahaan kecil karena merupakan subyek yang diamati

    oleh publik dan pemerintah. Semakin besar perusahaan maka biaya yang

  • 10

    dibebankan pemerintah terhadap perusahaan tersebut semakin besar karena biaya

    tersebut dianggap sesuai dengan kemampuan perusahaan. Hasil penelitian

    Budiasih (2006) menemukan bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka akan

    mendorong perusahaan melakukan perataan laba.

    Hasil penelitian Utomo dan Siregar (2008) menemukan bahwa perusahaan

    yang lebih besar kurang memiliki dorongan untuk melakukan perataan laba

    dibanding dengan perusahaan yang lebih kecil.

    Financial Leverage

    Dalam penelitian Herni dan Susanto (2008) Financial Leverage yang

    digunakan adalah perbandingan antara hutang jangka panjang dengan total asset

    yang dimiliki oleh perusahaan, yang menunjukkan berapa bagian asset yang

    digunakan untuk menjamin hutang. Semakin tinggi financial leverage

    menunjukkan bahwa resiko kegagalan perusahaan untuk mengembalikan

    pinjaman akan semakin tinggi dan sebaliknya semakin rendah financial leverage

    menunjukkan bahwa resiko kegagalan perusahaan untuk mengembalikan

    pinjaman akan semakin rendah. Perusahaan dengan tingkat hutang yang tinggi

    mempunyai resiko yang tinggi pula sehingga laba perusahaan berfluktuasi dan

    perusahaan cenderung melakukan perataan laba supaya perusahaan kelihatan

    stabil. Hasil penelitian Suwito dan Herawaty (2005) menemukan bahwa semakin

    tinggi financial leverage suatu perusahaan maka semakin kecil perusahaan

    melakukan tindakan perataan laba. Menurut Sartono di dalam Budiasih (2006)

    financial leverage menunjukkan proporsi penggunaan utang untuk membiayai

    investasinya. Semakin besar utang perusahaan maka semakin besar pula resiko

    yang dihadapi investor sehingga investor akan meminta tingkat keuntungan yang

    semakin tinggi. Akibat kondisi tersebut perusahaan cenderung melakukan praktik

    pertaan laba. Menurut Yusuf dan Soraya (2004) menemukan bukti bahwa semakin

    tinggi financial leverage suatu perusahaan maka akan mendorong perusahaan

    untuk melakukan tindakan perataan laba.

    Net Profit Margin

  • 11

    Menurut Suwito dan Herawaty (2005) net profit margin adalah suatu

    pengukuran dari setiap satuan nilai penjualan yang tersisa setelah dikurangi oleh

    seluruh biaya, termasuk bunga dan pajak. Hasil penelitian Salno dan Baridwandi

    dalam Suwito dan Herawati (2005) mengatakan net profit margin diduga

    mempengaruhi perataan laba, karena secara logis margin ini terkait langsung

    dengan objek perataan penghasilan. Hasil penelitian Suwito dan Herawaty (2005)

    menemukan bukti empiris bahwa semakin tinggi net profit margin maka

    perusahaan kurang memiliki dorongan untuk melakukan tindakan perataan laba.

    Menurut Mila dan Supatmi (2012) mengatakan bahwa perusahaan dengan net

    profit margin yang tinggi menunjukkan bahwa operasi perusahaan tersebut

    semakin baik. Semakin baik operasi suatu perusahaan maka akan menjadi subjek

    pemeriksaan (pengawasan yang lebih ketat dari pemerintah dan masyarakat

    umum). Dengan demikian semakin tinggi net profit margin akan mendorong

    perusahaan untuk melakukan tindakan perataan laba.

    Net Profit Margin

    Menurut Suwito dan Herawaty (2005) net profit margin adalah suatu

    pengukuran dari setiap satuan nilai penjualan yang tersisa setelah dikurangi oleh

    seluruh biaya, termasuk bunga dan pajak. Hasil penelitian Salno dan Baridwandi

    dalam Suwito dan Herawati (2005) mengatakan net profit margin diduga

    mempengaruhi perataan laba, karena secara logis margin ini terkait langsung

    dengan objek perataan penghasilan. Hasil penelitian Suwito dan Herawaty (2005)

    menemukan bukti empiris bahwa semakin tinggi net profit margin maka

    perusahaan kurang memiliki dorongan untuk melakukan tindakan perataan laba.

    Menurut Mila dan Supatmi (2012) mengatakan bahwa perusahaan dengan net

    profit margin yang tinggi menunjukkan bahwa operasi perusahaan tersebut

    semakin baik. Semakin baik operasi suatu perusahaan maka akan menjadi subjek

    pemeriksaan (pengawasan yang lebih ketat dari pemerintah dan masyarakat

    umum). Dengan demikian semakin tinggi net profit margin akan mendorong

    perusahaan untuk melakukan tindakan perataan laba.

  • 12

    METODE PENELITIAN

    Populasi dan Sampel

    Populasi penelitian adalah perusahaan non manufaktur yang terdaftar di

    dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2007-2011. Penelitian ini menggunakan

    periode waktu pada tahun 2007-2011, jumlah observasi 73

    Tabel 1

    Pemilihan Sampel Penelitian

    Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2007-2011 381

    Perusahaan tidak menerbitkan laporan keuangan selama periode 2007-2011 -68

    Perusahaan yang selama periode 2007-2011 tidak melaporkan laba -138

    Perusahaan yang melakukan akuisisi dan merger selama periode 2007-2011 -102

    Sampel penelitian yang digunakan 73

    Sumber : data sekunder yang diolah, 2013

    Jenis dan Sumber Data

    Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam

    bentuk laporan keuangan tahunan yang telah diaudit untuk perusahaan publik

    yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2011. Sumber data yang

    diperoleh dari web www.idx.co.id dan Indonesian Capital Market Directory

    (ICMD).

    Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel

    Praktik perataan laba diukur dengan menggunakan indeks eckel (Utomo

    dan Siregar, 2008). Indeks eckel ini dilakukan untuk mengetahui perusahaan yang

    melakukan perataan laba dengan perusahaan yang tidak melakukan perataan laba.

    Adapun indeks perataan laba dihitung dengan rumus sebagai berikut :

    Indeks Perataan Laba =

    Dimana :

    I : Perubahan laba dalam satu periode

    http://www.idx.co.id/

  • 13

    S :Perubahan penjualan dalam satu periode

    CV :Koefisien variasi dari variabel yaitu standar deviasi dengan nilai

    yang diharapkan.

    Apabila CV I ≥ CV S atau Indeks Perataan Laba 1 maka perusahaan tidak

    digolongkan perusahaan yang melakukan tindakan perataan laba, sedangkan CV

    I < CV S atau Indeks Perataan Laba < 1 maka perusahaan digolongkan

    perusahaan yang melakukan tindakan perataan laba.

    CV I : Koefisien variasi untuk perubahan laba

    CV S : Koefisien variasi untuk perubahan laba

    CV I atau CV S dapat dihitung sebagai berikut :

    CV I atau CV S =

    Di mana

    CV ∆I dan CV ∆S = (∆x - ∆X)2

    : ∆X

    n – 1

    Keterangan :

    X : Perubahan laba (I) atau Penjualan (S)

    X : Rata-rata perubahan laba (I) atau Penjualan (S)

    N : Banyaknya tahun yang diamati

    Praktik perataan laba diukur dengan dummy variable, skor (1) jika perusahaan

    melakukan tindakan perataan laba, dan skor (0) jika perusahaan tidak melakukan

    tindakan perataan laba.

    Ukuran Perusahaan (UP)

    Ukuran perusahaan adalah total nilai kekayaan yang dimiliki oleh

    perusahaan. Variabel ini diukur dengan menggunakan logaritma besarnya aktiva

    perusahaan (Yusuf dan Soraya, 2004).

  • 14

    Financial Leverage (LEV)

    Variabel ini diukur dengan total hutang jangka panjang dibandingkan

    dengan total asset yang dimiliki oleh perusahaan (Utomo dan Siregar, 2008).

    Net Profit margin (NPM)

    Variabel ini diukur dengan rata-rata rasio antara laba bersih setelah pajak

    dengan total penjualan (Suwito dan Herawati, 2005).

    Struktur Kepemilikan Publik (SKP)

    Variabel ini diukur dengan menggunakan perbandingan antara total saham

    yang dimiliki publik terhadap total saham yang beredar (Herni dan Susanto,

    2008).

    Langkah Analisis

    a. Statistik deskriptif

    Analisis deskriptif adalah memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

    yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, nilai

    minimum (Ghozali, 2006).

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Statistik deskriptif ini dimaksudkan untuk menggambarkan variabel-

    variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu variabel ukuran perusahaan,

    financial leverage, net profit margin dan struktur kepemilikan publik terhadap

    perataan laba. Berdasarkan data-data yang tersaji dalam laporan keuangan yang

    mendukung variabel-variabel penelitian maka tabel berikut ini memperlihatkan

    kisaran teoritis dan nilai mean, std deviation, minimum dan maksimum dari

    variabel penelitian dengan hasil sebagai berikut :

  • 15

    Tabel 2

    Statistik Deskriptif

    N Min Max Mean Std Deviation

    Ukuran Perusahaan 73 5,00 8,62 6,4366 ,85361

    Financial Leverage 73 ,00 ,73 ,1432 ,15103

    NPM 73 3,09 16,00 ,3560 1,85894

    Struktur Kep. Publik 73 ,00 68,48 27,9707 15,48381

    Perataan Laba 73 0 1 ,30 ,426

    Sumber : data sekunder yang diolah, 2013

    Keterangan :

    Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa jumlah responden ada 73, dari 73

    responden ukuran perusahaan terkecil sebesar 5 , dan nilai terbesar senilai 8,62 .

    Adapun rata-ratanya sebesar 6,4366 dengan standar deviasi sebesar ,85361.

    Variabel financial leverage, dari 73 responden memiliki nilai terkecil

    sebesar 0, dan nilai terbesar senilai ,73 . Adapun nilai rata-ratanya ,1432 dengan

    standar deviasi sebesar ,85361 .

    Variabel net profit margin memiliki nilai rata-rata sebesar ,3560 dengan

    standar deviasi 1,8589 . Adapun nilai terkecil 0 dan nilai terbesar 16,00.

    Variabel struktur kepemilikan publik memiliki nilai minimal sebesar 0,

    nilai maksimum sebesar 68,48. Sedangkan nilai rata-rata struktur kepemilikan

    sebesar 27,9707 dengan standar deviasi sebesar 15,48381.

    Berdasarkan tabel 2 juga diketahui bahwa nilai terendah pada variabel

    perataan laba 0 dan nilai yang tertinggi adalah 1. Adapun mean yang dihasilkan

    sebesar ,30 dengan standar deviasi sebesar ,426.

  • 16

    Analisis Perataan Laba per Jenis Industri

    Tabel 3.1 menunjukkan bahwa secara keseluruhan sampel jenis

    perusahaan agriculture, forestry and fishing tidak melakukan perataan laba yang

    ditunjukkan dengan nilai hasil perbandingan koefisien varians laba dan penjualan

    diatas 1, hanya PP London Sumatra Indonesia yang melakukan perataan laba.

    Dari sampel yang digunakan pada jenis industri agriculture, forestry and fishing,

    memiliki nilai prosentase sebesar 20% (yang artinya 1 dari 5 perusahaan yang

    menjadi sampel penelitian)

    Tabel 3.1

    Status Perusahaan Agriculture, Forestry and Fishing

    Perusahaan Agriculture, Forestry and Fishing

    KODE UP LEV NPM SKP STATUS

    AALI 6,8858 0,0287 0,264 20,32 0

    UNSP 7,011 0,0658 0,1443 66,23 0

    BISI 6,1366 0,0229 0,177 36,01 0

    LSIP 6,7169 0,1083 0,2702 36,17 1

    SGRO 6,4079 0,1063 0,1741 24,65 0

    Sumber : data sekunder yang diolah, 2013

    LSIP atau PP London Sumatra Indonesia (LONSUM) merupakan

    perusahaan perkebunan dan perdagangan yang menjadikan karet sebagai

    komoditas utama perseroan. Selama tahun 2007-2011 pendapatan perusahaan

    LISP, pada tahun 2009 saja LISP mengalami penurunan pendapatan, yaitu sebesar

    220068 (dalam miliaran rupiah), dan penjualan pada tahun 2009 juga mengalami

    penurunan sebesar 646467. Pada pergitunngan Indeks Perataan Laba (IPL)

    mempunyai nilai sebesar 1,19533.

    Sampel pada jenis perusahaan agriculture, forestry and fishing untuk

    ukuran perusahaan yang melakukan praktik perataan laba memiliki nilai sebesar

    6,7169, adanya indikasi bahwa perataan laba lebih cenderung dilakukan pada

    perusahaan yang memiliki skala yang besar kurang tepat, hal ini terlihat dari tabel

  • 17

    3.1, meskipun nilai ukuran perusahaan terbesar terdapat pada UNSP, perusahaan

    ini kategorikan pada perusahaan yang tidak melakukan tindakan perataan laba.

    Untuk financial leverage dan net profit margin pada jenis perusahaan agriculture,

    forestry and fishing yang melakukan praktik perataan laba memiliki nilai tertinggi

    dari sampel yang digunakan, adanya indikasi perataan laba lebih cenderung

    dilakukan pada perusahaan yang memilki nilai financial leverage dan net profit

    margin yang tinggi. Meskipun nilai struktur kepemilikan publik untuk perusahaan

    yang melakukan perataan laba pada jenis perusahaan agriculture, forestry and

    fishing mempunyai pengaruh yang signifikan, akan tetapi hal ini tidak mendukung

    adanya indikasi bahwa perusahaan yang memiliki struktur kepemilikan publik

    yang tinggi cenderung melakukan tindakan perataan laba, hal ini terbukti dari

    hasil perhitungan data sekunder yang tertuang di dalam tabel 3.1

    Tabel 3.2

    Status Perusahaan Animal Feed and Husbandry

    Perusahaan Animal Feed and Husbandry

    KODE UP LEV NPM SKP STATUS

    CPIN 6,7875 0,0487 0,0927 36,13 0

    MAIN 5,9727 0,0105 0,0521 30,89 0

    MBAI 6,0058 0,3132 0,0744 12,43 1

    Sumber : data sekunder yang diolah, 2013

    Berdasarkan tabel 3.2 menunjukkan bahwa secara keseluruhan sampel

    jenis perusahaan animal feed and husbandry, tidak melakukan perataan laba yang

    ditunjukkan dengan nilai hasil perbandingan koefisien varian laba lebih besar dari

    pada varian penjualan atau dengan kata lain nilai indeks perataan laba pada jenis

    perusahaan animal feed and husbandry masih di atas 1. Akan tetapi ada satu

    perusahaan yang melakukan praktik perataan laba, yaitu Multibreeder Adirama

    Indonesia Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa jenis perusahaan animal feed and

  • 18

    husbandry memiliki nilai prosentase sebesar 33,33% dalam hal melakukan

    tindakan perataan laba per jenis industri.

    Perusahaan Multibreeder Adirama Indonesia Tbk memulai usahanya

    secara komersial pada tahun 1985, ruang lingkup kegiatan perusahaan ini meliputi

    bidang pertanian, peternakan, perikanan, industri dan perdagangan umum. Selama

    5 tahun (tahun 2007-2011), perubahan pendapat setiap tahun cenderung

    mengalami penurunan, hanya pada tahun 2009 perubahan pendapatan perusahaan

    ini mengalami kenaikan, yaitu sebesar 164855. Akan tetapi untuk perubahan

    penjualan dalam perusahaan ini cenderung mengalami kenaikan, hal ini

    ditunjukkan dari data yang diperoleh, selama 5 tahun hanya tahun 2010 saja yang

    mengalami penurunan penjualan, penurunan penjualan pada tahun itu sebesar

    787085. Dari hasil perhitungan data sekunder menunjukkan bahwa nilai indeks

    perataan laba untuk perusahaan ini cukup besar, yaitu 21,37878.

    Ukuran perusahaan pada jenis perusahaan animal feed and husbandry

    yang melakukan praktik perataan laba memilki nilai sebesar 6,0058. Nilai untuk

    financial leveragenya untuk perusahaan yang melakukan perataan laba sebesar

    0,3132, hasil ini jauh di atas dari nilai financial leverage yang sampel dijadikan

    sampel. Nilai net profit marginnya sebesar 0,0744. Untuk struktur kepemilikan

    publik pada jenis perusahaan animal feed and husbandry yang melakukan praktik

    perataan laba memiliki nilai yang paling rendah diantara perusahaan lain yang

    dijadikan sampel penelitian, ada indikasi bahwa perusahaan yang memiliki nilai

    financial leverage tinggi lebih cenderung melakukan tindakan perataan laba

    kurang tepat.

    Tabel 3.3

    Status Perusahaan Mining and Mining Services

    Perusahaan Mining and Mining Services

    KODE UP LEV NPM SKP STATUS

    ANTM 7,0765 0,1358 0,2165 35 0

    MEDC 7,3236 0,1584 0,1683 36,85 0

    PGAS 7,4398 0,4417 0,3683 43,6 1

    Sumber : data sekunder yang diolah, 2013

  • 19

    Berdasarkan tabel 3.3 menunjukkan bahwa secara keseluruhan sampel

    jenis perusahaan mining and mining services, tidak melakukan perataan laba yang

    ditunjukkan dengan nilai hasil perbandingan koefisien varians laba dan penjualan

    masih di bawah angka 1, hanya Perusahaan Gas Negara yang melakukan perataan

    laba. Jenis perusahaan mining and mining services memiliki nilai prosentase

    33,33% dalam hal melakukan tindakan perataan laba.

    PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk pada awalnya bernama Firma L.

    J. N. Eindhoven & Co. Gravenhage yang didirikan pada tahun 1859 dan akhirnya

    menjadi perusahaan perseroan terbatas yang dimiliki oleh negara (“Persero”) dan

    namanya berubah menjadi PT Perusahaan Gas Negara (Persero) berdasarkan

    Peraturan Pemerintah No. 37 tahun 1994 dan Akta Pendirian Perusahaan No. 486

    tanggal 30 Mei 1996. Selama 5 tahun (tahun 2007-2011) PGAS mengalami

    kenaikan pendapatan hanya pada tahun 2009 dan 2010, 3 tahun lainnya

    mengalami penurunan . Dalam penjualannya selama 5 tahun, PGAS ini juga

    mengalami penurunan penjualan selama 2 periode waktu juga, akan tetapi

    penurunannya pada tahun 2009 dan tahun 2011. Pada perhitungan indeks perataan

    laba, PGAS memiliki nilai sebesar 1,01948.

    Pada jenis perusahaan mining and mining services yang melakukan praktik

    perataan laba, memiliki nilai ukuran perusahaan, financial leverage, net profit

    margin, struktur kepemilikan publik yang tinggi dibanding perusahaan lain yang

    dijadikan sampel akan tetapi masuk dalam kategori pada perusahaan yang tidak

    melakukan praktik perataan laba. Adanya indikasi bahwa apabila perusahaan

    memiliki nilai ukuran perusahaan, financial leverage, net profit margin, struktur

    kepemilikan publik memiliki nilai tinggi cenderung melakukan tindakan perataan

    laba dapat dikatakan benar pada jenis peusahaan mining and mining services.

  • 20

    Tabel 3.4

    Status Perusahaan Constructions

    Perusahaan Constructions

    KODE UP LEV NPM SKP STATUS

    ADHI 6,7181 0,1011 0,0228 44,34 1

    PTRO 6,3264 0,2658 0,105 14,29 1

    TOTL 6,1714 0,0496 0,0406 31,11 0

    Sumber : data sekunder yang diolah, 2013

    Berdasarkan tabel 3.4 menunjukkan bahwa secara keseluruhan sampel

    jenis perusahaan construction, melakukan perataan laba yang ditunjukkan dengan

    nilai hasil perbandingan koefisien varians laba dan penjualan dengan angka 1,

    hanya Total Bangun Persada yang tidak melakukan perataan laba. Maka dari itu

    perusahaan construction memiliki nilai prosentase yang cukup besar dalam

    melakukan tindakan perataan laba, yaitu sebesar 66,66% (dari sampel perusahaan

    construction). Dari hasil perhitungan secara keseluruhan, jenis perusahaan

    construction mempunyai nilai prosentase tindakan perataan laba yang paling

    tinggi dibandingkan jenis perusahaan yang lainnya.

    Adhi Karya (Persero) Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dibidang

    konstruksi, EPC, properti, real state, investasi infrastruktur dan perusahaan ini

    berdiri pada 11 maret 1960. Dari tahun 2007-2011 perusahaan ini cenderung

    mengalami kenaikan pendapatan, hanya pada tahun 2008 saja mengalami

    penurunan pendapatan, yaitu sebesar 30119. Penurunan penjualan juga terjadi,

    akan tetapi hanya pada tahun 2010, penurunan penjualan sebesar 2039634. Dalam

    perhitungan IPL nya, ADHI mempunyai nilai sebesar 1,28098.

    Dalam perhitungan data sekunder, Petrosea Tbk memiliki nilai indeks

    perataan laba sebesar 1,14577. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1972, yang

    bergerak dibidang industri batubara, minyak dan gas bumi di Indonesia. Dalam

    kurun waktu 5 tahun yang dijadikan tahun penelitian, perusahaan ini mengalami

    penurunan pendapatan selama 2 tahun berturut-turut, yaitu pada tahun 2008 dan

  • 21

    2009. Pada tahun 2009 perusahaan ini mengalami penurunan penjualan,

    penurunan penjualan ini sebesar 638280.

    Pada jenis perusahaan construction yang melakukan perataan laba

    memiliki nilai ukuran perusahaan dan financial leverage yang tinggi

    dibandingkankan pada jenis perusahaan construction yang tidak melakukan

    tindakan perataan laba, akan tetapi nilai untuk net profit margin, struktur

    kepemilikan publik untuk perusahaan yang melakukan praktik perataan laba

    terdapat pada perusahaan yang memiliki nilai net profit margin, struktur

    kepemilikan publik tertinggi dan terendah, jadi pada jenis perusahaan construction

    yang melakukan perataan laba belum tentu dilakukan pada perusahaan yang

    memiliki nilai net profit margin dan struktur kepemilikan publik tinggi, begitu

    pula juga sebaliknya.

    Tabel 3.5

    Status Perusahaan Transpotation Services

    Perusahaan Transpotation Services

    KODE UP LEV NPM SKP STATUS

    WEHA 5,2512 0,0808 0,0292 26,08 0

    Sumber : data sekunder yang diolah, 2013

    Berdasarkan tabel 3.5 menunjukkan bahwa sampel jenis perusahaan

    transportation service, tidak melakukan tindakan perataan laba, yang ditunjukkan

    dengan nilai hasil indeks perataan laba di bawah 1. Dengan kata lain jenis

    perusahaan transportation service tidak memiliki nilai prosentase dalam hal

    melakukan tindakan perataan laba.

    Tabel 3.6

    Status Perusahaan Telecommunication

    Perusahaan Telecommunication

    KODE UP LEV NPM SKP STATUS

    TLKM 7,9039 0,0741 0,2022 33,9 0

    Sumber : data sekunder yang diolah, 2013

  • 22

    Berdasarkan tabel 3.6 menunjukkan bahwa sampel jenis perusahaan

    telecomunication, tidak melakukan perataan laba yang ditunjukkan dengan nilai

    hasil perbandingan koefisien varians laba dan penjualan masih di bawah angka 1.

    Atau dengan kata lain, sampel jenis perusahaan telecommunication sama dengan

    sampel jenis perusahaan transportation service, dalam sampel yang dijadikan

    penelitian kedua jenis perusahaan ini tidak melakukan tindakan praktik perataan

    laba.

    Tabel 3.7

    Status Perusahaan Whole Sale and Retail Trade

    Perusahaan Whole Sale and Retail Trade

    KODE UP LEV NPM SKP STATUS

    AIMS 5,0876 0,0034 0,0041 48,77 0

    EPMT 6,4834 0,0124 0,0337 16,92 0

    HERO 6,4329 0,0772 0,024 3,09 0

    MPPA 7,0046 0,0574 0,1295 40,11 0

    MICE 5,5086 0,0151 0,0839 22,95 0

    RALS 6,5143 0,0356 0,0756 40,07 1

    TGKA 6,2095 0,1054 0,0117 5,38 0

    Sumber : data sekunder yang diolah, 2013

    Berdasarkan tabel 3.7 menunjukkan bahwa secara keseluruhan sampel

    jenis perusahaan whole sale and retail trade tidak melakukan praktik perataan

    laba. Hanya terdapat satu perusahaan yang melakukan perataan laba yang

    ditunjukkan dengan nilai hasil perbandingan koefisien laba dan penjualan satu

    (dummy angka 1) yaitu Ramayana Lestari Sentosa.

    Dengan ini menunjukkan bahwa nilai prosentase tindakan perataan laba

    pada jenis perusahaan whole sale and retail trade sebesar 14,28%. 1 perusahaan

    yang melakukan tindakan perataan laba, mempunyai IPL sebesar 1,20846.

    Ramayana Lestari Sentosa Tbk pada tahun 2009 mengalami penurunan

    pendapatan, yaitu sebesar 94984. Namun perubahan penjualan selama periode

    penelitian selalu konstan, tidak mengalami penurunan. Perusahaan Ramayana

    Lestari Sentosa Tbk merupakan salah satu department store terkemuka di

    Republik Indonesia yang berdiri sejak tahun 1978

  • 23

    Nilai ukuran perusahaan, financial leverage, net profit margin, struktur

    kepemilikan publik pada jenis perusahaan whole sale and retail trade memiliki

    nilai relatif ditengah diantara perusahaan yang dijadikan sampel penelitian akan

    tetapi masuk dalam kategori perusahaan yang tidak melakukan praktik perataan

    laba.

    Tabel 3.8

    Status Perusahaan Banking

    Perusahaan Banking

    KODE UP LEV NPM SKP STATUS

    BBKP 7,621 0,066 0,1109 30,29 0

    BNBA 6,381 0,0192 0,1264 9,04 0

    BBCA 8,463 0,0266 0,2956 48,63 0

    BDMN 8,0456 0,1218 0,1311 30 0

    SDRA 6,4525 0,0502 0,1288 31,22 0

    BMRI 8,6177 0,059 0,2023 35,9 1

    MAYA 6,9103 0,0552 0,0854 11,59 0

    MEGA 7,6492 0,0725 0,1529 42,7 0

    BBNI 8,3654 0,0413 0,1304 30,18 0

    BBNP 6,6668 0,0318 0,0951 9,72 1

    BBRI 8,5161 0,0373 0,2266 43,22 0

    BVIC 6,907 0,0823 0,1176 34,87 0

    Sumber : data sekunder yang diolah, 2013

    Berdasarkan tabel 3.8 menunjukkan bahwa sampel jenis perusahaan

    banking hanya terdapat dua bank yang melakukan perataan laba yaitu Bank

    Mandiri dan Bank Nusantara Parahyangan atau nilai presentase jenis perusahaan

    banking yang melakukan tindakan peratan laba dari total sampel jenis perusahaan

    banking hanya sebesar 16,66% saja.

    Pada jenis perusahaan banking, perusahaan yang melakukan perataan laba

    ada 2 perusahaan. Perusahaan yang satu memiliki nilai ukuran perusahaan

    tertinggi diantara perusahaan yang dijadikan sampel, akan tetapi satu perusahaan

    yang melakukan praktik perataan laba memiliki nilai ukuran perusahaan relatif,

    tidak tertinggi maupun rendah. Nilai financial leverage, net profit margin,

  • 24

    struktur kepemilikan public untuk jenis perusahaan banking yang melakukan

    praktik perataan laba memiliki nilai diantara nilai terendah maupun tertinggi.

    Tabel 3.9

    Status Perusahaan Credit Agencies Other than Bank

    Perusahaan Credit Agencies Other than Bank

    KODE UP LEV NPM SKP STATUS

    ADMF 6,8538 0,4269 0,3073 5,14 1

    CFIN 6,399 0,1126 0,5884 29,43 0

    MFIN 6,4046 0,0337 0,1619 24,52 0

    SMMA 7,388 0,7267 0,0822 45,32 0

    TRUS 5,3914 0,0524 0,3096 28,39 1

    Sumber : data sekunder yang diolah, 2013

    Berdasarkan tabel 3.9 menunjukkan bahwa secara keseluruhan sampel

    jenis perusahaan credit agencies other than bank, terdapat dua perusahaan yang

    melakukan perataan laba yang ditunjukkan dengan nilai lebih dari 1 (dummy)

    yaitu Adira Dinamika Multi Finance dan Truss Finance Indonesia. Hal ini

    menunjukkan bahwa jenis perusahaan credit agencies other than bank memiliki

    nilai prosentase sebesar 40% dari sampel jenis industri credit agencies other than

    bank

    Adanya indikasi apabila sebuah perusahaan memiliki nilai ukuran

    perusahaan , financial leverage, net profit margin, struktur kepemilikan publik

    yang tinggi akan memiliki dorongan untuk melakukan tindakan kurang tepat,

    karena dari hasil olah data sekunder yang tertuang di dalam tabel 3.9 sudah

    terbukti, bahwa perusahaan yang memiliki nilai ukuran perusahaan, financial

    leverage, net profit margin, struktur kepemilikan publik tertinggi malah tidak

    melakukan tindakan perataan laba.

  • 25

    Tabel 3.10

    Status Perusahaan Securities

    Perusahaan Securities

    KODE UP LEV NPM SKP STATUS

    BCAP 6,0905 0,5182 0,2103 10,5 0

    KREN 5,6946 0,5073 0,3522 39,68 1

    PEGE 5,441 0,1666 0,5315 44,61 1

    RELI 5,7501 0,2449 0,4408 33,89 0

    TRIM 6,0107 0,2651 0,1424 11,98 1

    Sumber : data sekunder yang diolah, 2013

    Berdasarkan tabel 3.10 menunjukkan bahwa secara keseluruhan sampel

    jenis perusahaan securities, memiliki nilai prosentase 60% dari jumlah sampel

    pada jenis perusahaan securities yang melakukan tindakan perataan laba. Terdapat

    tiga perusahaan yang melakukan perataan laba yang ditunjukkan dengan nilai

    hasil perbandingan koefisien laba dan penjualan dengan angka 1, yaitu perusahaan

    Kresna Graha Sekurindo, Panca Global Securities dan Tri Megah Securite.

    Nilai ukuran perusahaan , financial leverage, net profit margin, struktur

    kepemilikan publik untuk perusahaan yang bergerak di bidang securities memiliki

    nilai yang bermacam-macam, ada nilai terendah ada pula nilai yang tinggi. Hal ini

    diperkira karena keadaan setiap perusahaan yang bergerak dibidang securities

    berbeda-beda.

  • 26

    Tabel 3.11

    Status Perusahaan Insurance

    Perusahaan Insurance

    KODE UP LEV NPM SKP STATUS

    ASDM 5,446 0,213 0,1007 20,66 0

    AHAP 5,0017 0,2554 0,0771 24,81 0

    AMAG 5,7803 0,1572 0,2088 33,47 1

    ASRM 5,6 0,3978 0,092 15,85 0

    LPGI 5,8783 0,1176 0,1237 36,82 0

    MREI 5,5595 0,4045 0,1276 16,8 1

    PNIN 6,9474 0,2347 0,2453 25,07 1

    Sumber : data sekunder yang diolah, 2013

    Berdasarkan tabel 3.11 menunjukkan bahwa secara keseluruhan sampel

    jenis perusahaan insurance, ada 3 perusahaan yang melakukan perataan laba yang

    ditunjukkan dengan nilai hasil perbandingan koefisien laba dan penjualan dengan

    angka 1, yaitu Asuransi Multi Artha Guna, Maskapai Reasuransi Indonesia dan

    Panin Insurance. Dengan kata lain jenis perusahaan insurance memiliki nilai

    prosentase sebesar 42,85% secara keseleruhan dari sampel jenis industri

    insurance.

    Nilai ukuran perusahaan pada perusahaan insurance yang melakukan

    perataan laba memiliki nilai relatif yang cukup tinggi dari sampel perusahaan

    yang tidak melakukan perataan laba, hal ini terlihat dari hasil olah data sekunder

    yang tertuang di dalam tabel 3.11. Untuk nilai financial leverage pada perusahaan

    yang melakukan perataan laba, memiliki nilai yang tinggi diantara sampel yang

    dijadikan penelitian pada jenis perusahaan insurance, begitu juga untuk nilai net

    profit marginnya juga. Nilai tertinggi struktur kepemilikan publik terdapat pada

    perusahaan yang tidak melakukan tindakan perataan laba.

  • 27

    Tabel 3.12

    Status Perusahaan Real Estate and Property

    Perusahaan Real Estate and Property

    KODE UP LEV NPM SKP STATUS

    ELTY 7,0821 0,057 0,1477 62,49 0

    CTRS 6,3975 0,0208 0,1639 43,63 0

    DART 6,4818 0,0575 0,187 14,22 1

    DUTI 6,6696 0,0302 0,1668 13,9 1

    GMTD 5,5359 0,6181 0,2159 25,85 1

    JRPT 6,4497 0,0647 0,3028 18,27 1

    LAMI 5,7897 0,0709 0,172 7,11 0

    LPCK 6,2013 0,2303 0,1811 51,05 0

    LPKR 7,139 0,0725 0,1556 68,48 0

    PJAA 6,1728 0,1412 0,1637 9,99 0

    PUDP 5,4341 0,1216 0,1521 12,72 1

    SMRA 6,7051 0,0703 0,063 61,56 0

    Sumber : data sekunder yang diolah, 2013

    Berdasarkan tabel 3.12 menunjukkan bahwa dari keseluruhan sampel jenis

    perusahaan real estate dan property, terdapat 6 perusahaan yang melakukan

    perataan laba yaitu Duta Anggada Realty, Duta Pertiwi, Gowa Makassar Tourism

    Development, Jaya Real Property, Pudjiadi Prestige dan Summerecon Agung atau

    dengan kata lain memiliki nilai prosentase sebesar 50%.

    Duta Pertiwi Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dibidang property.

    Perusahaan ini, tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 1995. Dalam

    penelitian ini, DUTI memiliki nilai indeks perataan laba yang paling tinggi, yaitu

    sebesar 30,7752. Selama kurun waktu dalam penelitian, DUTI memiliki nilai

    perubahan pendapatan menurun pada 2 tahun awal, yaitu tahun 2007 dan 2008

    dan perubahan penurunan penjualan pada tahun 2008 dan 2009.

    Gowa Makassar Tourism Development Tbk merupakan perusahaan yang

    bergerak dibidang properti. Meskipun pendapatan pada 5 tahun (tahun 2007-2011)

    tergolong kecil, akan tetapi perubahan pendapatan selalu konstan naik, begitu pula

    pada penjualan juga tetap konstan. Hasil dari olah data sekunder, GMTD memiliki

    nilai perata laba sebesar 1,17744.

  • 28

    PT Jaya Real Property, Tbk. merupakan salah satu pengembang properti

    hunian dan komersial terkemuka di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1979.

    Perusahaan ini memiliki nilai perubahan pendapatan dan penjualan yang stabil.

    Perubahan dalam tahun ketahun tidak pernah mengalami penurunan. Perusahaan

    ini memiliki nilai perataan laba sebesar 1,06168.

    Pudjiadi Prestige Tbk berdiri sejak tahun 1983, perusahaan ini bergerak di

    kancah bisnis property dan real estat nasional. Perusahaan ini memiliki IPL

    sebesar 1,67102. Pada tahun 2007, perusahaan ini mengalami penurunan

    pendapatan sebesar 2849, dan pada tahun itu juga perusahaan ini mengalami

    penurunan penjualan sebesar 16686.

    Adanya indikasi perusahaan yang memiliki nilai ukuran perusahaan tinggi

    lebih cenderung melakukan tindakan perataan kurang tepat, karena dalam tabel

    3.13 tertuang, nilai ukuran perusahaan tertinggi terdapat pada perusahaan yang

    tidak melakukan perataan laba, begitu juga untuk nilai financial leverage, struktur

    kepemilikan publik yang tertinggi juga terdapat pada perusahaan yang tidak

    melakukan tindakan perataan laba. Akan tetapi untuk nilai net profit margin yang

    tertinggi terdapat pada perusahaan yang melakukan tindakan perataan laba.

    Tabel 3.13

    Status Perusahaan Hotel and Travel Services

    Perusahaan Hotel and Travel Services

    KODE UP LEV NPM SKP STATUS

    BAYU 5,3312 0,0185 0,0065 27,82 0

    SHID 5,795 0,2689 0,1009 5,51 0

    PANR 5,7485 0,1621 0,006 12,35 0

    SONA 5,7584 0,0785 0,0173 8,54 0

    Sumber : data sekunder yang diolah, 2013

    Berdasarkan tabel 3.13 menunjukkan bahwa secara keseluruhan sampel

    jenis perusahaan hotel and travel service, tidak melakukan perataan laba yang

    ditunjukkan dengan nilai hasil perbandingan koefisien laba dan penjualan masih

    di bawah angka 1. Hal ini menunjukkan bahwa nilai prosentase pada jenis

  • 29

    perusahaan hotel and travel service sebesar 0% pada sampel perusahaan yang

    melakukan tindakan perataan laba.

    Pada jenis perusahaan hotel and travel service, besar kecilnya nilai ukuran

    perusahaan , financial leverage, net profit margin, struktur kepemilikan publik

    tidak mempengaruhi praktik perataan laba, hal ini terbukti dari hasil olah data

    sekunder yang tertuang di dalam tabel 1.13

    Tabel 3.14

    Status Perusahaan Holding and Other Invesment Companies

    Perusahaan Holding and Other Invesment Companies

    KODE UP LEV NPM SKP STATUS

    ALKA 5,2365 0,1555 0,0063 5,08 0

    Sumber : data sekunder yang diolah, 2013

    Berdasarkan tabel 3.14 menunjukkan bahwa secara keseluruhan sampel

    jenis perusahaan holding and other investment companies, tidak melakukan

    perataan laba yang ditunjukkan dengan nilai hasil perbandingan koefisien laba dan

    penjualan masih di bawah angka 1. Jenis perusahaan holding and other investment

    companies juga memiliki prosentase 0% terhadap praktik perataan laba pada

    sampel jenis perusahaan holding and other investment companies.

    Tabel 3.15

    Status Perusahaan Others

    Perusahaan Others

    KODE UP LEV NPM SKP STATUS

    JTPE 5,2649 0,0508 0,1295 25,92 0

    MNCN 6,8925 0,1339 0,1347 23,92 0

    RUIS 5,0829 0,0591 0,0189 17,66 0

    SCMA 6,3895 0,1964 0,2322 16,21 1

    Sumber : data sekunder yang diolah, 2013

  • 30

    Berdasarkan tabel 3.15 menunjukkan bahwa secara keseluruhan sampel

    jenis perusahaan other, tidak melakukan perataan laba yang ditunjukkan dengan

    nilai hasil perbandingan koefisien laba dan penjualan masih di bawah angka 1.

    hanya satu perusahaan yang melakukan perataan laba yaitu Surya Citra Media

    Tbk.

    PT Surya Citra Media Tbk, atau selanjutnya disebut „Perseroan‟,

    didirikan pada tahun 2000 dengan fokus bidang usaha meliputi jasa multimedia,

    hiburan dan komunikasi, terutama di bidang pertelevisian. Pada tahun yang

    dijadikan penelitian perubahan pendapatan selalu konstan, tidak ada perubahan

    pendapatan yang negatif.

    Nilai untuk ukuran perusahaan dan struktur kepemilikan publik tertinggi

    terdapat pada perusahaan yang dikategorikan pada perusahaan yang tidak

    melakukan tindakan perataan laba, maka dari itu adanya indikasi bahwa ukuran

    perusahaan tinggi akan mempengaruhi praktik perataan laba kurang tepat begitu

    juga untuk nilai struktur kepemilikan publik. Akan tetapi nilai untuk financial

    leverage dan net profit margin tertinggi terdapat pada perusahaan yang melakukan

    tindakan perataan laba, adanya indikasi bahwa nilai financial leverage dan net

    profit margin tinggi akan mempengaruhi praktik perataan laba benar.

    Tabel 4

    Perincian Perataan Laba

    Variabel Penelitia Jumlah %

    Status Perusahaan :

    Perusahaan yang melakukan tindakan perataan laba (1) 22 30%

    Perusahaan yang tidak melakukan tindakan perataan laba (0) 51 70%

    Total 73 100%

    Sumber : data sekunder yang diolah, 2013

    Dari tabel 4 yang telah diolah terdapat ada 22 perusahaan yang melakukan

    tindakan pemerataan laba, dan sisanya sebanyak 51 perusahaan yang tidak

  • 31

    melakukan perataan laba. Atau secara presentase menunjukkan 30% perusahaan

    melakukan tindakan perataa laba dan sisanya 70% dari total responden, tidak

    melakukan tindakan perataan laba.

    P E N U T U P

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan

    bahwa dari 73 responden dari perusahaan non manufaktur terdapat 22 perusahaan

    yang melakukan tindakan perataan laba, dan 51 perusahaan yang dijadikan

    responden tidak melakukan tindakan perataan laba. Dari analisis per jenis industri

    dapat diketahui bahwa prosentase yang paling tinggi melakukan tindakan perataan

    laba terdapat pada perusahaa constructions, nilai prosentasenya sebesar 66,66% (2

    perusahaan melakukan tindakan perataan laba dari 3 responden yang dijadikan

    sampel). Meskipun prosentase terbesar terdapat pada perusahaan constructions,

    akan tetapi nilai indeks perataan laba tertinggi terdapat pada perusahaan real

    estate and property,yaitu sebesar 30,7752. Hal ini jelas terlihat nyata bahwa DUTI

    memiliki nilai penjualan yang cukup besar, akan tetapi meskipun nilai penjualan

    dikategorikan besar, nilai pendapatan pada DUTI terlihat jelas berbeda jauh ke

    bawah.

    Adanya indikasi besar kecilnya nilai ukuran perusahaan , financial

    leverage, net profit margin dan struktur kepemilikan publik yang mempengaruhi

    praktik perataan laba tergantung pada jenis perusahaan, karena di dalam setiap

    perusahaan berada pada kondisi yang berbeda-beda.

    Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan, maka untuk implikasi

    terapan dalam menilai kinerja perusahaan bagi para investor sebaiknya agar lebih

    melihat lagi secara detail pada perusahaan constructions, akan tetapi pada

    perusahaan real estate and property dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan

    untuk berinvestasi.

  • 32

    Keterbatasan

    Adapun keterbatasan dari penelitian ini adalah hanya menganalisis tentang

    perataan laba perjenis industri, tidak meneliti secara detail lagi tentang faktor-

    faktor yang mempengaruhi tindakan perataan laba itu sendiri.

    Saran

    Saran untuk penelitian selanjutnya adalah dapat melakukan penelitian

    yang khusus ditujukan untuk mengembangkan model pengukuran perataan laba

    yang lebih akurat, misalkan per industri tertentu misalnya hanya farmasi atau

    perbankan.

  • 33

    DAFTAR PUSTAKA

    Ashari, N., Koh H. C., Tan S.L., dan Wong W.H. 1994. Factors Affecting Income

    Smoothing among Listed Companies in Singapore, Journal of Accounting

    and Business Research, Autumn, 291-304.

    Assih, P. dan M. Gundono, “Hubungan Tindakan Perataan laba dengan Reaksi

    Pasar atas Pengumuman Informasi Laba Perusahaan yang terdaftar di

    Bursa Efek Jakarta”, Simposium Nasional Akuntansi III IAI-Kapd

    Universitas Brawijaya, 24-25 September 1999.

    Barnea, A., J. Ronen dan S. Sada, “The Implementation of Accounting Objectives

    An Application to Extraordinary Items”, The Accounting Review, January

    1975.

    Belkaoui, A., R., Accounting Teory, 3th Edition,1993.

    Budiasih, I.G.A.N. (2006). “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik Perataan

    Laba.” Jurnal Akuntansi . Universitas Undayana. Diunduh dari

    htpp://ejournal.unud.ac.id/abstrak/ok%20budiasih.pdf, tanggal 20 Maret

    2012.

    Budileksmana, Antariksa dan Eka Andriani. 2005. “Faktor-Faktor yang

    Mempengaruhi Praktik Perataan Laba pada Perusahaan- Perusahaan di

    Bursa Efek Indonesia. “Jurnal Akuntansi dan Investasi, Vol. 6 (2) hal.

    205-223.

    Dewi, Sofia Prima dan Carina. (2008). “ Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

    Perataan Laba pada Perusahaan Manufaktur dan Lembaga Keuangan

    Lainnya yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta.”Jurnal Akuntansi/Tahun

    XII, No. 02, Mei 2008 : 117-131.

    Foster, “Financial Statement Analysis” Englewood, New Jersey, Prentice Hall

    International, 1986.

    Fudenberg, Drew dan Jean. T. (1995). “A Theory of Income and Devidend

    Smoothing Based on Incumbency Rates. ”Journal of Political Economy.

    February:75-93.

    Ghozali, Imam. (2006). Analisis Multivariate Lanjutan dengan Program SPSS.

    Edisi pertama. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

    Hepworth, S. R.,1953, Smoothing Periodic Income, The Accounting Review,

    January.

    Herni dan Yulius Kurnia Susanto. (2008). “ Pengaruh Struktur Kepemilikan

    Publik, Praktik Pengelolaan Perusahaan, Jenis Industri, Ukuran

  • 34

    Perusahaan, Profitabilitas, dan Risiko Keuangan Terhadap Tindakan

    Perataan Laba.” Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia.Vol 23. No 3. 2008.

    Hal 302-314.

    Juniarti dan Corolina. (2005). ” Analisa Faktor-faktor yang Berpengaruh

    Terhadap Perataan Laba (income smoothing) pada Perusahaan-perusahaan

    Go Public. Jurnal Akuntansi dan keuangan. Vol. 7(2). November.Hal 148-

    162.

    Kieso Donald E., Jerry J. Weygant., Terry D. Warfield. (2008). Akuntansi

    Intermediate.Edisi keduabelas. Jakarta : Penerbit Erlangga.

    Mila, Efrianus. L dan supatmi. (2012). “ Analisis Perataan Laba dan Faktor-

    Faktor yang Mempengaruhinya. “Prosiding Seminar Nasional dan Call for

    Papers”. Hal. 3-17.

    Moses, O., D., “Income Smoothing and Incentives : Empirical Test Using

    Accounting Changes”, The Acounting Review, April, 1997,358-377.

    Nasser,E. M dan Herlina. 2003. “Pengaruh Size, Profitabiltas, dan Laverage

    terhadap Perataan Laba pada Perushaan Go Public.”Jurnal Ekonomi, Vol.2

    (3) hal.291-303.

    Rivard, Ricard J., Eugene B dan Gay B.H. Morris 2003. Income Smoothing

    Behaviour of V.S Banks Under Revised International.

    Ronen,J. dan Simeha, S. 1975. “Classificatory Smoothing : Alternative Income

    Models.”Journal of Accounting Research. Spring : 113-377.

    Scott, William R. (1997). Financial Accounting Theory, New Jersey: Prentice-

    Hall.

    Suwito, Edy dan Arleen Herawaty. (2005). “Analisis Pengaruh Karakteristik

    Perusahaan Terhadap Tindakan Perataan Laba yang Dilakukan oleh

    Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta.” Seminar Nasional

    Akuntansi VIII, 15-16 September 2005.

    Syahriana, Nani. (2006). “Analisis Perataan Laba dan Faktor-Faktor yang

    Mempengaruhi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta (2000-

    2004)” Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia,

    Yogyakarta. Diunduh dari

    http://ayubbayu.files.wordpress.com/2011/02/akm3.pdf, tanggal 20 Maret

    2012.

    Utomo, Semcesen dan Baldric Siregar. 2008. “Pengaruh Ukuran Perusahaan,

    Profitabilitas, dan Kontrol Kepemilikan Terhadap Perataan Laba pada

    Perusahaan Manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. “Jurnal

    Akuntansi Manajemen. Vol. 19 hal. 113-114.

  • 35

    Yulianto, Agus. (2007). “Analisis Perataan Laba dan Faktor-faktor yang

    Mempengaruhi dan Kaitannya dengan Kinerja Saham Perusahaan Publik

    Indonesia” Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.

    Diunduh dari http://ayubbayu.files.wordpress.com/2011/02/akm3.pdf,

    tanggal 20 Maret 2012.

    Yusuf, Muhammad dan Soraya. (2004). “Faktor-faktor yang Mempengaruhi

    Praktik Perataan Laba pada Perusahaan Asing dan Non Asing di

    Indonesia.” Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, Vol 8, Juni 2004.

    Zuhroh, D. 1996. Faktor-Faktor yang Berpengruh pada Tindakan Perataan Laba

    pada Perusahaan Go Public di Indonesia. Thesis S2, Progam Pasca

    Sarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

  • 36

    LAMPIRAN 1

    Data Penelitian

    Laba

    Kode 2006 2007 2008 2009 2010 2011

    AALI 787318 1973428 2631019 1660649 2103652 2498565

    UNSP 172897 206575 173568 252783 793300 667631

    BISI 60737 150192 398401 75780 150300 148135

    LSIP 303105 564034 927555 707487 1033329 1701513

    SGRO 112671 215083 439516 281766 457319 549523

    CPIN 157057 185448 253977 1612710 2219861 2362497

    MAIN 47411 28151 4210 75970 179966 204966

    MBAI 106022 89600 31836 196691 62130 11796

    ANTM 1552777 5118988 1368139 604307 1683490 1924739

    MEDC 344297 61643 3068235 1807814 815418 790019

    PGAS 1892705 1572565 633860 6229043 6239361 6163463

    ADHI 95581 111601 81482 165530 181525 182727

    PTRO 58103 66847 19436 14946 379906 477358

    TOTL 102264 53613 17383 52030 80629 123515

    WEHA 726 4112 4691 5026 272 4471

    TLKM 11005577 12857018 10619470 11398826 15904000 15481000

    AIMS 131 950 1337 655 459 567

    EPMT 209164 231650 267011 328945 257415 352019

    HERO 64163 68999 96705 171808 221908 273586

    MPPA 160496 180191 10497 300035 5800640 120299

    MICE 38270 30012 23941 30345 28154 36375

    RALS 312552 366809 429747 334763 354752 373841

    TGKA 26455 47191 110722 49593 108658 108495

    BBKP 315216 375126 368780 362191 492599 738168

    BNBA 26763 20802 27621 28214 28113 42625

    BBCA 4242809 4489252 5776139 6807242 8479273 13380936

    BDMN 1325332 2116915 1530022 1532533 3384200 3373192

    SDRA 13092 31604 37658 35645 53735 99424

    BMRI 2422472 4347491 5312821 7155464 9474023 12479456

    MAYA 38185 40744 40965 41099 84831 180196

    MEGA 151698 520719 501681 537460 951800 1010257

    BBNI 4257572 901744 1225905 2483995 4673461 5991144

    BBNP 30373 31849 28365 29399 51085 68146

    BBRI 4257572 4838001 5958368 7308292 11558751 15296501

    BVIC 30051 49554 35262 46240 106802 219914

    ADMF 463939 559710 1020233 1212400 1467906 1580750

  • 37

    CFIN 50200 74714 112874 184723 245044 535515

    MFIN 50550 78372 105308 108105 132663 180261

    SMMA 175574 533354 262342 700098 1410174 1893065

    TRUS 8001 10226 12202 16272 18550 21251

    BCAP 35229 106222 16112 6896 90428 51493

    KREN 10140 16391 4253 12442 27495 89355

    PEGE 8276 11006 6657 16172 18224 20119

    RELI 30294 18905 10520 46061 19196 49849

    TRIM 71695 95719 31283 21187 10931 5139

    ASDM 3101 3038 5022 7696 14150 21805

    AHAP 2157 1309 2565 7277 9413 14431

    AMAG 17178 19289 29829 49193 59363 95466

    ASRM 15464 15503 17579 22049 24383 37347

    LPGI 1979 15399 12094 23127 54059 42014

    MREI 9562 12587 21151 31736 46003 62006

    PNIN 303396 355348 314815 400168 891159 1065243

    ELTY 67609 134185 272100 132256 374390 14635

    CTRS 169115 171506 144327 74200 169196 168559

    DART 121878 100103 100851 30186 70777 61077

    DUTI 72943 58938 40088 211986 267041 348591

    GMTD 7377 7857 8023 13485 27572 49085

    JRPT 84120 110128 147818 191705 264923 346699

    LAMI 967 2955 9295 12602 28686 54818

    LPCK 3270 11061 14173 25861 65307 257681

    LPKR 324836 353027 370872 388053 568603 579917

    PJAA 126213 140867 132233 137389 141758 161939

    PUDP 288 6812 3963 6502 10131 21021

    SMRA 168099 159839 94141 2475 83214 136512

    BAYU 1796 4641 6084 412 8053 19458

    SHID 17187 5445 15616 9166 17790 10001

    PANR 2463 7094 5061 5739 8797 22423

    SONA 7785 15821 22175 26676 64564 72627

    ALKA 8317 7285 4524 7318 3506 10125

    JTPE 1924 3640 8026 25388 75538 79699

    MNCN 289590 427460 166955 385617 696011 1153383

    RUIS 27676 35960 30073 18618 12236 4009

    SCMA 72310 127001 207961 285453 530127 912588

  • 38

    Perubahan Laba

    2007 2008 2009 2010 2011 Mean ΔI SD ΔI CV ΔI

    1186110 657591 -970370 443003 394913 342249 798034 2,33173

    33678 -33007 79215 540517 -125669 98946,8 258601 2,61353

    89455 248209 -322621 74520 -2165 17479,6 210787 12,059

    260929 363521 -220068 325842 668184 279682 320232 1,14499

    102412 224433 -157750 175553 92204 87370,4 147391 1,68696

    28391 68529 1358733 607151 142636 441088 562992 1,27637

    -19260 -23941 71760 103996 25000 31511 56055,9 1,77893

    -16422 -57764 164855 -134561 -50334 -18845 111409 -5,9118

    3566211 -3750849 -763832 1079183 241249 74392,4 2672327 35,922

    -282654 3006592 -1260421 -992396 -25399 89144,4 1706891 19,1475

    -320140 -938705 5595183 10318 -75898 854152 2676178 3,13314

    16020 -30119 84048 15995 1202 17429,2 41732,1 2,39438

    8744 -47411 -4490 364960 97452 83851 165742 1,97663

    -48651 -36230 34647 28599 42886 4250,2 43147,2 10,1518

    3386 579 335 -4754 4199 749 3512,11 4,68906

    1851441 -2237548 779356 4505174 -423000 895085 2525445 2,82146

    819 387 -682 -196 108 87,2 569,586 6,53195

    22486 35361 61934 -71530 94604 28571 62403,5 2,18416

    4836 27706 75103 50100 51678 41884,6 26648,2 0,63623

    19695 -169694 289538 5500605 -5680341 -8039,4 3957134 -492,22

    -8258 -6071 6404 -2191 8221 -379 7377,84 -19,467

    54257 62938 -94984 19989 19089 12257,8 63126,2 5,14988

    20736 63531 -61129 59065 -163 16408 50856,4 3,09949

    59910 -6346 -6589 130408 245569 84590,4 106308 1,25674

    -5961 6819 593 -101 14512 3172,4 7788,96 2,45523

    246443 1286887 1031103 1672031 4901663 1827625 1795891 0,98264

    791583 -586893 2511 1851667 -11008 409572 943544 2,30373

    18512 6054 -2013 18090 45689 17266,4 18079,6 1,0471

    1925019 965330 1842643 2318559 3005433 2011397 743749 0,36977

    2559 221 134 43732 95365 28402,2 41773,7 1,47079

    369021 -19038 35779 414340 58457 171712 203402 1,18455

    -3355828 324161 1258090 2189466 1317683 346714 2172467 6,26587

    1476 -3484 1034 21686 17061 7554,6 11083,6 1,46714

    580429 1120367 1349924 4250459 3737750 2207786 1664332 0,75385

    19503 -14292 10978 60562 113112 37972,6 49894 1,31395

    95771 460523 192167 255506 112844 223362 147263 0,6593

    24514 38160 71849 60321 290471 97063 109687 1,13006

  • 39

    27822 26936 2797 24558 47598 25942,2 15899 0,61286

    357780 -271012 437756 710076 482891 343498 367601 1,07017

    2225 1976 4070 2278 2701 2650 835,507 0,31529

    70993 -90110 -9216 83532 -38935 3252,8 73629,8 22,6358

    6251 -12138 8189 15053 61860 15843 27621,2 1,74343

    2730 -4349 9515 2052 1895 2368,6 4915,6 2,07532

    -11389 -8385 35541 -26865 30653 3911 27604,5 7,05817

    24024 -64436 -10096 -10256 -5792 -13311 31952,6 -2,4004

    -63 1984 2674 6454 7655 3740,8 3216,2 0,85976

    -848 1256 4712 2136 5018 2454,8 2455,21 1,00017

    2111 10540 19364 10170 36103 15657,6 12957,3 0,82754

    39 2076 4470 2334 12964 4376,6 5050,54 1,15399

    13420 -3305 11033 30932 -12045 8007 16538,3 2,06548

    3025 8564 10585 14267 16003 10488,8 5101,56 0,48638

    51952 -40533 85353 490991 174084 152369 204281 1,34069

    66576 137915 -139844 242134 -359755 -10595 240052 -22,658

    2391 -27179 -70127 94996 -637 -111,2 60594,5 -544,91

    -21775 748 -70665 40591 -9700 -12160 40220,1 -3,3075

    -14005 -18850 171898 55055 81550 55129,6 78398,8 1,42208

    480 166 5462 14087 21513 8341,6 9265,97 1,11081

    26008 37690 43887 73218 81776 52515,8 23883,4 0,45478

    1988 6340 3307 16084 26132 10770,2 10206,3 0,94764

    7791 3112 11688 39446 192374 50882,2 80352 1,57918

    28191 17845 17181 180550 11314 51016,2 72666 1,42437

    14654 -8634 5156 4369 20181 7145,2 11033,6 1,5442

    6524 -2849 2539 3629 10890 4146,6 5072,38 1,22326

    -8260 -65698 -91666 80739 53298 -6317,4 74072,6 -11,725

    2845 1443 -5672 7641 11405 3532,4 6488,79 1,83693

    -11742 10171 -6450 8624 -7789 -1437,2 10095,1 -7,0241

    4631 -2033 678 3058 13626 3992 5945,12 1,48926

    8036 6354 4501 37888 8063 12968,4 14007,4 1,08012

    -1032 -2761 2794 -3812 6619 361,6 4306,49 11,9095

    1716 4386 17362 50150 4161 15555 20286,5 1,30418

    137870 -260505 218662 310394 457372 172759 269717 1,56124

    8284 -5887 -11455 -6382 -8227 -4733,4 7597,48 -1,6051

    54691 80960 77492 244674 382461 168056 141844 0,84403

  • 40

    Penjualan

    2006 2007 2008 2009 2010 2011

    3757987 5960954 8161217 7424283 8843721 10772582

    1180622 1940018 2931419 2325282 2939628 4367081

    573676 889588 1627821 782125 894865 998656

    2148413 2929993 3846154 3199687 3592658 4686457

    977295 1598931 2288143 1815557 2311749 3142379

    6661836 8679504 13212988 14569267 17077822 17957972

    893494 1188635 1729647 1868616 2036519 2634461

    786082 962741 1355378 1483197 696112 768101

    5629401 12008202 9591981 8711370 8744300 10346433

    7147497 10153648 14085289 6277333 8360312 0

    2296829 2649254 12793849 1802429 19765716 19567407

    4328860 4973867 6639942 7714614 5674980 6695112

    954159 1186436 2253444 1615164 1680858 2391857

    1119818 1321607 1893461 1730573 1541101 1569453

    41713 56089 78007 194016 135548 171766

    51294008 59440011 60689784 67677518 68629000 71253000

    174227 92336 174643 223495 231255 234797

    5522289 6367357 7392484 8550127 9713883 10610085

    4808530 5147229 5863988 6653396 7667325 8952052

    8487654 9768075 11977370 10280457 8544778 8908611

    221130 234821 307870 340463 423343 465314

    4478223 4892649 5526247 4310395 4775168 5086158

    2869366 3576415 4353190 4788473 5561514 6472677

    3238909 3479476 3683921 4125348 4412342 5359357

    193318 189584 218492 230224 249724 277059

    19376468 19173564 23179233 27279495 28020102 34041538

    12956830 14127443 17186965 18863215 18769604 22088338

    162360 220260 310956 374553 479401 617033

    28994128 27317253 31989244 38083327 42917379 51313343

    494264 508775 640190 933800 1071350 1383012

    3155307 3588965 3995682 4415708 4826027 6204077

    17904835 19007436 20177028 23742151 25898450 28293271

    367063 352021 336962 407732 456790 642477

    22579587 25062332 30631869 38603725 50159695 53940323

    304674 395740 540869 800074 1070124 1082903

    1973391 2483609 3378703 3941162 3897185 5303513

    154000 218198 323342 329385 402624 700357

  • 41

    255701 393188 644137 672495 853891 1170319

    2581351 6354097 8021136 11097846 14020305 18952300

    40030 38420 47336 47920 51535 68322

    117938 248979 213920 193838 290881 341333

    28054 68192 62703 69013 122736 102999

    19876 32094 22619 14869 31311 34905

    45971 47248 44995 93661 69435 72537

    217673 342280 288878 188511 171653 162009

    81108 84129 93364 99592 110616 125432

    33390 43650 55853 83519 120425 150183

    174474 203304 235928 251934 220640 300339

    190655 225008 236540 249196 255763 302389

    133514 176365 174671 184111 294359 355829

    96009 116126 169625 254383 330076 488786

    1802851 2332824 1364377 2278284 2712821 3645784

    393232 782106 1053840 1059004 1367556 2017319

    1185718 1347518 1303221 391452 593300 804769

    442062 481705 371713 319355 348907 418647

    1101410 1274546 1062379 1022555 1077355 1117683

    58520 60051 60084 63013 118479 189241

    408218 527359 648573 662063 773529 893170

    43566 93204 112947 134899 128971 159633

    120763 158771 276558 323159 404660 902455

    1905330 2091354 2553307 2565101 3125313 4189580

    664969 763086 854372 898322 912926 932950

    43710 65850 49164 56326 58064 88907

    965250 1027230 1267036 1197693 1700832 2359331

    848519 958610 1188807 1140656 1205856 1385288

    89943 98701 88336 100120 123982 163540

    889918 1190629 1647142 1524934 1683088 2008340

    282901 412904 550413 524565 565995 774454

    1699338 1410253 1287962 760609 845070 873024

    96941 100270 159461 270958 445986 507422

    2096113 2908709 3921940 3923845 4855907 5390474

    801091 890978 1178573 1037582 1048159 1164018

    1201602 1308586 1723946 1614415 1927997 2306735

  • 42

    Perubahan Penjualan

    2007 2008 2009 2010 2011 Mean SD ΔS CV ΔS

    2202967 2200263 -736934 1419438 1928861 1402919 1238113 0,882526

    759396 991401 -606137 614346 1427453 637291,8 760147,9 1,192778

    315912 738233 -845696 112740 103791 84996 580377,3 6,82829

    781580 916161 -646467 392971 1093799 507608,8 694735 1,368643

    621636 689212 -472586 496192 830630 433016,8 520436,6 1,201885

    2017668 4533484 1356279 2508555 880150 2259227 1415091 0,626361

    295141 541012 138969 167903 597942 348193,4 211333,5 0,606943

    176659 392637 127819 -787085 71989 -3596,2 454513,6 -126,387

    6378801 -241622