17
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 1, Februari 2017: 118-134 118 ANALISIS PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI PADA PT. LAFARGE CEMENT INDONESIA ACEH BESAR 1 HIBATUL KHIRAM, 2 WIRDAH IRAWATI 1,2) Jurusan Manajemen, Fakultas Ekononi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala e-mail: [email protected] ABSTRACT This study aims to know the planning and analyzing the value of the increased supply of distribution based on Trend Projection at PT. Lafarge Cement Indonesia. Supply Chain Management defined a problem to get optimal solutions that have an impact on the cost of the supply chain in the process funneling the goods production and services to customers. The sample in this research was the site of a cement packing (Terminal Packing Plant) at PT. Lafarge Cement Indonesia. The method of this research is carried out by means of direct interviews and obesrvasi as an instrument of research. The technique used is Forecasting as analytical methods and variables to know predictions/distribution supply level forecasting. The results of this research show that the distribution system by planning on doing. Significant effect on the level of PT.LCI supply distribution of cement, and the effectiveness progression of distribution at PT Lafarge Cement Indonesia reached an average of 98% per year. Keyword: Supply Chain, Distribution, Trend Projection PENDAHULUAN Perkembangan dunia industri mengalami peningkatan yang begitu pesat dan ini ditandai oleh adanya peningkatan permintaan kebutuhan dari konsumen. Persaingan antar industri pun telah menjadi hal yang lumrah, dalam memenangkan persaingan berbagai hal ditempuh, dengan cara meningkatkan kepuasan melalui penciptaan produk yang berkualitas, ketepatan waktu dalam pengiriman, efisiensi biaya serta membuat suatu strategi perencanaan yang membantu proses pendistribusian produk perusahaan. Salah satu perusahaan manufaktur yang sedang berkembang di provinsi Aceh adalah PT. Lafarge Cement Indonesia (LCI), yang dulunya lebih dikenal dengan nama PT. Semen Andalas Indonesia (SAI) merupakan pabrik semen terpadu yang telah aktif berproduksi sejak tahun 1983. Setelah mendapatkan persetujuan dari presiden Republik Indonesia pada bulan Februari 1980, maka pada bulan April 1980 didirikanlah PT. Semen Andalas Indonesia (SAI) dengan kapasitas produksi

ANALISIS PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI PADA PT. …

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI PADA PT. …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 2, No. 1, Februari 2017: 118-134

118

ANALISIS PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI PADA PT.

LAFARGE CEMENT INDONESIA ACEH BESAR

1HIBATUL KHIRAM, 2WIRDAH IRAWATI

1,2)Jurusan Manajemen, Fakultas Ekononi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala

e-mail: [email protected]

ABSTRACT

This study aims to know the planning and analyzing the value of the increased

supply of distribution based on Trend Projection at PT. Lafarge Cement Indonesia. Supply

Chain Management defined a problem to get optimal solutions that have an impact on the

cost of the supply chain in the process funneling the goods production and services to

customers. The sample in this research was the site of a cement packing (Terminal Packing

Plant) at PT. Lafarge Cement Indonesia. The method of this research is carried out by

means of direct interviews and obesrvasi as an instrument of research. The technique used

is Forecasting as analytical methods and variables to know predictions/distribution supply

level forecasting. The results of this research show that the distribution system by planning

on doing. Significant effect on the level of PT.LCI supply distribution of cement, and the

effectiveness progression of distribution at PT Lafarge Cement Indonesia reached an

average of 98% per year.

Keyword: Supply Chain, Distribution, Trend Projection

PENDAHULUAN

Perkembangan dunia industri mengalami peningkatan yang begitu pesat

dan ini ditandai oleh adanya peningkatan permintaan kebutuhan dari konsumen.

Persaingan antar industri pun telah menjadi hal yang lumrah, dalam memenangkan

persaingan berbagai hal ditempuh, dengan cara meningkatkan kepuasan melalui

penciptaan produk yang berkualitas, ketepatan waktu dalam pengiriman, efisiensi

biaya serta membuat suatu strategi perencanaan yang membantu proses

pendistribusian produk perusahaan.

Salah satu perusahaan manufaktur yang sedang berkembang di provinsi

Aceh adalah PT. Lafarge Cement Indonesia (LCI), yang dulunya lebih dikenal

dengan nama PT. Semen Andalas Indonesia (SAI) merupakan pabrik semen terpadu

yang telah aktif berproduksi sejak tahun 1983. Setelah mendapatkan persetujuan

dari presiden Republik Indonesia pada bulan Februari 1980, maka pada bulan April

1980 didirikanlah PT. Semen Andalas Indonesia (SAI) dengan kapasitas produksi

Page 2: ANALISIS PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI PADA PT. …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 2, No. 1, Februari 2017: 118-134

119

sebesar 1 juta ton semen pertahun berlokasi di Lhoknga, dengan jarak 16 kilometer

dari pusat kota Banda Aceh.

Semen merupakan salah satu komoditas strategis dan dianggap sebagai

kebutuhan pokok pembangunan manusia modern, sehingga menjadi sesuatu yang

mutlak untuk dipertahankan. Di Indonesia kebutuhan akan semen mengalami

perkembangan yang sangat pesat, kondisi ini sering kali tidak diimbangi dengan

jumlah pasokan yang mencukupi sehingga sering terjadi kelangkaan semen.

Pesatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia menuntut dilakukannya perencanaan

yang lebih matang tentang keseimbangan antara permintaan dan penawaran.

Distribusi adalah suatu kegiatan untuk memindahkan produk dari pihak

supplier kepada pihak konsumen dalam suatu supply chain. Distribusi merupakan

suatu kunci yang akan diperoleh perusahaan karena distribusi secara langsung akan

memperngaruhi biaya dari supply chain dan kebutuhan konsumen. Jaringan

distribusi yang tepat dapat digunakan untuk mencapai berbagai macam tujuan dari

supply chain. Mulai dari biaya yang rendah sampai respons yang tinggi terhadap

permintaan dari konsumen. (Supply Chain Management : Strategy, Planning, and

Operation, Chopra:2010).

Dalam menyalurkan produk, sebuah perusahaan melakukan penjadwalan

(schedulling) terhadap pendistribusian produk sehingga sampai di tangan

konsumen. Schedulling adalah penjadwalan kegiatan, suatu kegiatan dijadwalkan

kapan memulainya, berapa lama mengerjakan setiap tahap kegiatannya dan

akhirnya kapan selesainya. Schedulling merupakan bagian dari perencanaan, yaitu

perencanaan mengenai waktu melaksanakan kegiatannya. Penjadwalan adalah

aktifitas pengelokasian sumber daya perusahaan untuk memproduksi suatu barang

atau jasa dengan biaya dan tingkat persediaan yang rendah (Heizer dan Render,

Operations Management, 2008:237).

PT. Lafarge Cement Indonesia (LCI) Lhoknga, telah menghasilkan

produk mereka hingga mencapai 1,78 juta ton pertahun hingga seterusnya. PT.

Lafarge Cement Indonesia (LCI) memiliki fasilitas pelabuhan sendiri di Lhoknga,

juga beberapa terminal pengantongan yang dilengkapi dengan fasilitas pengiriman

di Lhokseumawe, Belawan, Batam, dan Dumai.

Page 3: ANALISIS PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI PADA PT. …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 2, No. 1, Februari 2017: 118-134

120

Hingga saat ini, telah ada 25 perusahaan distributor yang telah

menyepakati kontrak untuk melakukan bertransaksi dengan PT. Lafarge Cement

Indonesia, belum termasuk di dalamnya toko-toko retail semen, sub distributor, sub

kontraktor, dan lain-lain.

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui sistem perencanaan

distribusi yang di buat oleh perusahaan. PT. LCI Lhoknga Aceh Besar, (2) Untuk

mengetahui metode penjadwalan dan penyaluran distribusi produk PT. LCI

Lhoknga Aceh Besar, (3) Untuk mengetahui nilai peningkatan pasokan distribusi

pada PT. LCI Lhoknga Aceh Besar melalui metode peramalan, (4) Untuk

menganalisis nilai peningkatan pasokan distribusi berdasarkan Trend Projection.

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Manajemen Rantai Pasokan (Supply-Chain Management)

Manajemen rantai pasokan atau dikenal dengan suppy-chain management

(SCM) merupakan kegiatan pengelolaan dalam rangka memperoleh bahan mentah,

mentransformasikan bahan mentah tersebut menjadi barang dalam proses dan

barang jadi, dan mengirimkan produk tersebut ke konsumen melalui sistem

distribusi (Operations Management Edisi Ke Tujuh, Heizer dan Rander:2004).

Kegiatan-kegiatan ini mencakup fungsi pembelian tradisional ditambah kegiatan-

kegiatan lainnya yang penting bagi hubungan antara pemasok dengan distributor.

Rantai pasokan juga berupa urutan organisasi dari fasilitas, fungsi dan

kegiatan-kegiatan yang terlibat dalam memproduksi dan memberikan produk atau

jasa (Operation Management 8 Edition, William J. Stevenson:2015). Rantai

Pasokan (supply chain) mencakup keseluruhan interaksi antara pemasok,

perusahaan manufatur, distributor, dan konsumen. Interaksi ini juga berkaitan

dengan transportasi, informasi penjadwalan, transfer kredit dan tunai, serta transfer

bahan baku antara pihak-pihak yang terlibat. Teknik-teknik lainnya dibawah

payung rantai pasokan adalah: (1) Pembentukan lini kredit bagi pemasok, (2)

Penurunan “float” bank (waktu ketika uangnya sedang dalam translit (3)

Pengkoordinasian produksi dan jadwal pengiriman dengan pemasok dan distributor

(4) pemanfaatan yang optimal atas ruangan digudang penyimpanan. Kunci supply

Page 4: ANALISIS PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI PADA PT. …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 2, No. 1, Februari 2017: 118-134

121

chain manajemen yang efektif adalah penyeimbangan arus produksi dengan

permintaan konsumen yang selalu berubah-ubah.

SCM bisa meliputi penetapan: (1) Pengangkutan, (2) Pentransferan kredit

tunai, (3) Pemasok (supplier), (4) Distributor dan bank, (5) Utang dan piutang,

(6) Pergudangan, (7) Pemenuhan pesanan, dan (8) Membagi-bagi informasi

mengenai ramalan permintaan, produksi dan kegiatan pengendalian persediaan.

Pemikiran yang mendasari hal ini adalah pemfokusan pada pengurangan kesia-

siaan dan memaksimisasi nilai pada rantai pasokannya.

Manajemen Distribusi

Distribusi adalah suatu kegiatan untuk memindahkan produk dari pihak

supplier kepada pihak konsumen dalam suatu supply chain. Distribusi merupakan

suatu kunci yang akan diperoleh perusahaan karena distribusi secara langsung akan

memperngaruhi biaya dari supply chain dan kebutuhan konsumen. Jaringan

distribusi yang tepat dapat digunakan untuk mencapai berbagai macam tujuan dari

supply chain. Mulai dari biaya yang rendah sampai respons yang tinggi terhadap

permintaan dari konsumen. (Chopra, Supply Chain Management : Strategy,

Planning, and Operation, 2010).

Fungsi Saluran Distribusi

Dalam suatu saluran distribusi, anggota saluran distribusi melaksanakan

sejumlah fungsi (Manajemen Pemasaran (Terjemahan), edisi millennium

Kotler:2002). Fungsi adalah pekerjaan/jabatan yang dilaksanakan,

tindakan/kegiatan perilaku, atau juga dapat berarti kategori bagi aktivitas-aktivitas.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat dikatakan bahwa fungsi saluran

distribusi adalah aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan anggota saluran distribusi

dalam memindahkan barang dari produsen ke konsumen dan menciptakan

kegunaan produk tersebut bagi konsumen.

Sembilan Fungsi Saluran Distribusi

Page 5: ANALISIS PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI PADA PT. …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 2, No. 1, Februari 2017: 118-134

122

Beberapa fungsi utama yang dilaksanakan oleh anggota saluran distribusi

antara lain: informasi, promosi, negosiasi, pemesanan, pembiayaan, pengambilan

risiko, fisik, pembayaran, dan kepemilikan (Kotler, 2002).

Distribusi Fisik

Distribusi fisik merupakan aspek penting kedua dalam rangka menjadikan

suatu produk tersedia bagi konsumen dalam jumlah, waktu, dan tempat yang tepat.

Dalam hubungan itu, Dewan Manajemen Distribusi Fisik Nasional Amerika Serikat

mendefinisikan distribusi fisik sebagai berikut : “Suatu rangkaian aktivitas yang

luas mengenai pemindahan barang jadi secara efisien dari akhir batas produksi

kepara konsumen, serta didalam beberapa hal mencakup pemindahan bahan mentah

dari suatu pembekal keawal batas produksi“.

Manajemen distribusi fisik hanyalah satu diantara istilah deskriptif yang

digunakan untuk menggambarkan suatu pengendalian atas pemindahan barang

seperti didefinisikan dimuka. Hal ini sering pula diistilahkan sebagai manajemen

logistik atau logistik pemasaran. Namun demikian, apapun istilah yang digunakan

konsep dasarnya adalah sama. Secara terperinci, kegiatan yang ada dalam kegiatan

distribusi fisik dapat dibagi kedalam lima macam (Basu Swastha. 2007. Manajemen

Pemasaran. Edisi Kedelapan. Cetakan Kedelapan) yaitu :

1. Penentuan lokasi persediaan dan sistem penyimpanannya: (a) Penentuan

lokasi penyediaannya, (b) Sistem penyimpanan persediaan.

2. Sistem penanganan barang yang dapat digunakan antara lain : (1)

paletisasi dan (2) pengemasan.

3. Sistem pengawasan persediaan

4. Prosedur memproses pesanan

5. Pemilihan metode pengangkutan

Dalam hal ini, rute dan rit pengangkutan merupakan faktor yang penting,

dan mempunyai hubungan yang erat dengan pasar atau daerah penjualan, serta

lokasi persediaannya. Selain itu fasilitas pengangkutan yang ada juga merupakan

faktor penentu.

Page 6: ANALISIS PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI PADA PT. …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 2, No. 1, Februari 2017: 118-134

123

Perencanaan Distribusi

Philip Kotler (Stern dan El-Ansary) (1997:140) saluran distribusi adalah

serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses untuk

menjadikan suatu barang atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi.

Sedangkan Philip Kotler, definsi saluran pemasaran adalah sekelompok

organisasi yang saling tegantung yang membantu membuat produk atau jasa

tersedia untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau penggunan bisnis.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

Distribusi adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke

konsumen dan para pemakai, sewaktu dan dimana barang atau jasa tersebut

diperlukan. Proses distribusi tersebut pada dasarnya menciptakan faedah (utility)

waktu, tempat, dan pengalihan hak milik.

Peramalan

Peramalan adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa

depan. Hal ini dapat di lakukan dengan melibatkan pengambilan data masa lalu dan

menempatkannya ke masa yang akan datang dengan suatu bentuk model matematis.

(Operation Management, Heizer dan Render:2005).

Tujuan peramalan dalam manajemen operasional adalah untuk mengurangi

kesalahan dalam perhitungan, agar langkah proaktif/antisipatif dapat dilakukan, dan

untuk keperluan penjadwalan distribusi. Peramalan dapat dipengaruhi oleh

lingkungan eksternal dan lingkungan internal perusahaan. Lingkungan eksternal

Gambar 1. Model Strategi Distribusi Produk

Ghiani et al., 2004 dan Simchi-Levy et al., 2003

Page 7: ANALISIS PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI PADA PT. …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 2, No. 1, Februari 2017: 118-134

124

dapat berupa pendapatan konsumen, promosi pesaing, harga pesaing, ketersedian

produk, efektifitas kompetitif, efesiensi saluran yang digunakan, karakteristik

pelanggan, dan lain sebagainya. Sedangkan lingkungan internal adalah kebijakan-

kebijakan yang dilakukan dalam perusahaan, berupa kebijakan promosi, biaya dan

saluran perusahaan.

Umumnya jumlah yang diproduksi dan pasokan yang di distribusikan

sangat ditentukan oleh besarnya permintaan akan produk. Berdasarkan jumlah

permintaan yang diramalkan operasi, maka sub sistem operasi merencanakan dan

merancang sistem, dan menjadwalkan sistem tersebut.

Semua metode peramalan memiliki ide sama, yaitu menggunakan data

masa lampau untuk memperkirakan atau memproyeksikan data di masa yang akan

datang. Berdasarkan tingkatan awal peramalan, metode peramalan dapat dibagi

menjadi metode top down, metode bottom-up, dan metode interpretasi permintaan.

Ketiga metode di atas dapat dilakukan dengan metode kualitatif atau kuantitatif,

salah satu atau bersama-sama.

Pola Data Deret Waktu

Metode deret waktu adalah teknik peramalan yang menggunakan

sekumpulan data masa lalu untuk melakukan peramalan (Operation Management,

Heizer dan Render:2005). Menurut Baroto (2002) metode deret waktu adalah

peramalan secara kuantitatif dengan menggunakan waktu sebagai dasar peramalan.

Secara umum peramalan deret waktu pada masa yang akan datang dipengaruhi oleh

waktu dan data historis.

Dalam deret waktu terdapat empat jenis permintaan, yaitu : (a) Pola Trend,

(b) Pola Musiman, (c) Pola Siklikal, (d) Pola Eratik/Random.

Metode Peramalan

Terdapat dua pendekatan umum peramalan, sebagaimana ada dua cara

mengatasi semua model keputusan:

1. Peramalan Kuantitatif

Page 8: ANALISIS PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI PADA PT. …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 2, No. 1, Februari 2017: 118-134

125

Menggunakan model matematik yang beragam dengan data masa lalu

dan variabel sebab akibat untuk meramalkan permintaan. Metode

kuantitatif terdiri dari : Metode Time series („free Hands‟/grafis,

moving average, weight moving average, exponential smoothing,

regresi linier sederhana, interpolasi Gregory-Newton, winter, ARIMA),

dan Metode „Nontime Series‟ (Structural Models‟), peramalan

kuantitatif dapat diterapkan bila terdapat tiga kondisi berikut :

a. Tersedia informasi masa lalu.

b. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data numerik.

c. Dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus

berlanjut di masa yang akan datang.

2. Peramalan Kualitatif

Peramalan yang menggabungkan suatu intuisi, emosi, pengalaman

pribadi, dan sistem nilai pengambil keputusan untuk meramal.

Biasanya metode ini digunakan bila tidak ada atau sedikit data masa

lalu yang tersedia. Metode kualitatif yang banyak dikenal adalah

metode Delpi dan metode nominal (nominal group technique).

Metode Rata-Rata Bergerak (Moving Average)

Metode ini menggunakan pendekatan dimana ramalan merupakan

perhitungan kumulatif dari seluruh nilai data masa lalu yang dimiliki. Istilah rata-

rata bergerak digunakan karena karena setiap diperoleh observasi (data aktual) baru

maka rata-rata yang baru dapat dihitung dengan meninggalkan data periode yang

terlama dan memasukkan data periode yang terbaru/terakhir (Operation

Management, Heizer dan Render:2004). Rata-rata yang baru ini kemudian dipakai

sebagai peramalan untuk periode yang akan datang, dan seterusnya. Secara

matematika, rumus peramalan dengan metode rata-rata bergerak sebagai berikut.

𝑌′𝑡+1= ∑ =𝑡−𝑁+1 𝑌𝑖𝑡

𝑖

𝑁 .............................................................................. 1)

Rata-rata bergerak = ∑ 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑁 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚𝑛𝑦𝑎

𝑁 ........................... 2)

Dimana : 𝑌′𝑡+1 = nilai peramalan periode t+1

Yi = data permintaan ke-i

Page 9: ANALISIS PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI PADA PT. …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 2, No. 1, Februari 2017: 118-134

126

N = jumlah deret waktu yang digunakan

t = periode waktu

Metode Pemulusan Eksponensial (Exponential Smoothing)

Menerangkan bahwa metode ini melakukan pembobotan menurun secara

eksponensial terhadap nilai variabel atau observasi yang lalu. Setiap data

pengamatan mempunyai kontribusi dalam penentuan nilai peramalan periode

sebelumnya. Namun, dalam perhitungannya cukup diwakili oleh data pengamatan

dan hasil peramalan periode terakhir Operation Management, Heizer dan Render:2004).

Istilah eksponensial dalam metode ini berasal dari pembobotan (faktor pemulusan)

dari periode sebelumnya yang berbentuk eksponensial.

Rumus penghalusan eksponensial dapat ditunjukkan sebagai berikut :

𝑌′𝑡+1 = 𝛼𝑌𝑡 + (1 − 𝛼)𝑌′𝑡 ............................................................ 3)

𝑝𝑒𝑟𝑎𝑚𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑟𝑢 = 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑚𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑙𝑎𝑙𝑢 + 𝛼 (𝑝𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙

𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑙𝑎𝑙𝑢 − 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑚𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑏𝑎𝑟𝑢) ……. 4)

Dimana : 𝑌′𝑡+1 = nilai peramalan periode t+1

𝑌𝑡 = data permintaan periode ke-t

𝛼 = konstanta penghalus (0 ≤ 𝛼 ≤ 1)

𝑌′𝑡 = nilai peramlan periode ke-t

Proyeksi Trend (Trend Projection)

Metode peramalan deret waktu yang menyesuaikan sebuah garis tren pada

serangkaian data masa lalu, dan kemudian diproyeksikan dalam garis untuk

meramalkan masa depan (Operation Management, Heizer dan Render:2005).

Metode ini menggambarkan hubungan antara periode dan variabel yang diramal

dengan menggunakan analisis trend. Apabila pola data yang digunakan memiliki

unsur musiman, maka komponen musiman dapat juga dicoba dalam metode ini.

Persamaan proyeksi trend adalah sebagai berikut.

Model linear 𝑌′ = 𝑎 + 𝑏𝑥 .............................................................................. 5)

Dimana : 𝑌′ = nilai terhitung dari variable yang akan diramalkan.

𝛼 = persilangan sumbu y

Page 10: ANALISIS PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI PADA PT. …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 2, No. 1, Februari 2017: 118-134

127

b = ∑ 𝑥𝑦−𝑛�̅� �̅�

∑ 𝑥2−𝑛�̅�2 = kemiringan garis (tingkat perubahan

pada y untuk perubahan yang terjadi di x)

x = variable bebas (waktu)

t = periode waktu

Kriteria Memilih Peramalan Terbaik

Bedworth dalam Kusuma:2004, mengusulkan penggunaan beberapa tolok

ukur kesalahan peramalan (forecast error), yaitu :

1) Mean Absolute Error (MAE)

Ukuran pertama kesalahan untuk sebuah model. MAE diperoleh dengan

mengambil nilai absolut dari tiap kesalahan peramalan dibagi dengan jumlah

periode data (Heizer dan Render, 2005).

MAE = ∑|𝑦1−𝑦𝑡

1|

𝑛 ................................................................................... 6)

MAE = ∑|𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙−𝑝𝑒𝑟𝑎𝑚𝑎𝑙𝑎𝑛|

𝑛 .......................................................... 7)

Dimana : 𝑦1 − 𝑦𝑡1 = selisih antara nilai data aktual dan peramalan priode t

n = periode data

2) Mean Squared Error (MSE)

MSE merupakan rata-rata selisih kuadrat antara nilai yang diramalkan

dan yang diamati.

MSE = ∑(𝑦1−𝑦𝑡

1)2

𝑛 ................................................................................ 8)

MSE = ∑(𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑚𝑎𝑙𝑎𝑛)2

𝑛 ................................................... 9)

3) Mean Absolute Percentage Error (MAPE)

Menghitung dalam unsur yang diramal ribuan. Dihitung sebagai rata-

rata diferensiasi absolut antara nilai yang diramal dan aktual untuk n peiode

(Heizer dan Render, 2005).

Page 11: ANALISIS PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI PADA PT. …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 2, No. 1, Februari 2017: 118-134

128

MAPE = 100

𝑛∑ |

𝑦1−𝑦𝑡1

𝑦1| ....................................................................... 10)

MAPE = 100 ∑ |𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙𝑖−𝑟𝑎𝑚𝑎𝑙𝑎𝑛𝑖|/𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙𝑖

𝑛𝑖=1

𝑛 ............................11)

Kerangka Pemikiran Konseptual

Kerangka pemikiran konseptual penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2. Kerangka Pemikiran Konseptual (Perencanaan dan Pengendalian

Produksi, Baroto:2002)

METODE PENELITIAN

Adapun tempat untuk pengambilan sampling adalah di Terminal Packing

Plant pada PT. Lafarge Cement Indonesia dan pada saat peneliti melakukan

observasi, sample dalam keadaan sesuai untuk peneliti melakukan dokumentasi.

sampel dari penelitian ini adalah:

1. Supply Chance Director, bertanggung jawab terhadap pengadaan barang yang

membawahi Terminal Operation Manager dan Terminal Lhoknga Manager.

Persaingan dalam industri

Proses Produksi dan Perencanaan Sistem

Distribusi PT. Lafarge Cement Indonesia

Identifikasi parameter dalam perencanaan

sistem distribusi

Perencanaan Sistem Distribusi

Meminimalkan biaya

Peningkatan keuntungan dan daya saing perusahaan

Tercapainya pemenuhan

kebutuhan pelanggan

Optimalisasi pemanfaatan

sumber daya

Perusahaan tumbuh mapan, dan

memiliki keunggulan yang

kompetitif

Page 12: ANALISIS PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI PADA PT. …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 2, No. 1, Februari 2017: 118-134

129

2. Proses pengemasan semen kantong di Terminal Packing Plant.

Peralatan Analisis Data

Untuk mengetahui prediksi/peramalan tingkat distribusi PT. LCI Lhoknga

Aceh Besar hingga tahun 2017 maka akan digunakan model analisis Trend

(Sudjana, 2002 : 347) :

Ỹt = a + bxt

dimana :

Ỹt = Kapasitas Distribusi

a = Konstanta

b = Koefisien arah pekembangan distribusi

Xt = Bulan dari t = 0 hingga t

Untuk mengetahui tingkat efisiensi distribusi pada PT. LCI Lhoknga Aceh

Besa, secara umum tingkat efektivitas dapat dirumuskan dengan formulasi sebagai

berikut (Mardiasmo dan Makhfatih, 2000 :102).

𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓𝑖𝑡𝑎𝑠 =𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑥 100%

Perhitungan peramalan distribusi dengan menggunakan dapat juga dicoba

dalam metode ini (Heizer dan Render, 2005). Persamaan proyeksi trend adalah

sebagai berikut.

Model linear 𝑌′ = 𝑎 + 𝑏𝑥 .................................................................. 5)

Dimana : 𝑌′ = nilai terhitung dari variable yang akan diramalkan.

𝛼 = persilangan sumbu y

b = 𝑛 ∑ 𝑥𝑦− ∑ 𝑥 ∑ 𝑦

𝑛 ∑ 𝑥2− (∑ 𝑥)2 = kemiringan garis (tingkat

perubahan pada y untuk perubahan yang terjadi di x)

x = variable bebas (waktu)

t = periode waktu

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perhitungan peramalan untuk periode tahun 2015 dengan sumber data

awal di tahun 2014:

Page 13: ANALISIS PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI PADA PT. …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 2, No. 1, Februari 2017: 118-134

130

Tabel 1. Peramalan Untuk Periode Tahun 2015

Sumber: Olah data sekunder

𝑎 = 𝑦 =∑ 𝑦

𝑛=

6400050

12= 533337,5 = 53338

𝑏 =𝑛 ∑ 𝑥𝑦− ∑ 𝑥 ∑ 𝑦

𝑛 ∑ 𝑥2− (∑ 𝑥)2

𝑏 =(12 𝑥 3555250) − (66 𝑥 640050)

(12 𝑥 506) − (66)2

𝑏 =(42663000) − (42243300)

(6072) − (4356)

𝑏 =419700

1716

𝑏 = 244,58

𝑏 ≅ 245

Berdasarkan uji statistik dengan metode perhitungan rumus trend tersebut

maka hasil peramalan distribusi dapat di sajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 2. Hasil Peramalan Perencanaan Distribusi Setiap Bulan Pada Tahun 2015

HASIL

𝑦1 = 53338 + (245 x 0) =53338

𝑦1 2 =53338+(245 x 1) =53582

𝑦1 3 =53338+(245 x 2) =53827

𝑦14 =53338+(245 x 3) =54071

Bulan 𝒙 𝒚 𝒙𝟐 𝒙𝒚

Januari 0 44700 0 0

Februari 1 54300 1 54300

Maret 2 57400 4 114800

April 3 53100 9 159300

Mei 4 47150 16 188600

Juni 5 56150 25 280750

Juli 6 57750 36 346500

Agustus 7 58250 49 407750

September 8 59150 64 473200

Oktober 9 46900 81 422100

November 10 49250 100 492500

Desember 11 55950 121 615450

Jumlah 66 640050 506 3555250

Page 14: ANALISIS PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI PADA PT. …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 2, No. 1, Februari 2017: 118-134

131

𝑦1 5 =53338+(245 x 4) =54316

𝑦1 6 =53338+(245 x 5) = 54560

𝑦1 7 =53338+(245 x 6) =54805

𝑦1 8 =53338+(245 x 7) =55050

𝑦1 9 =53338+(245 x 8) =55294

𝑦1 10 =53338+(245 x 9) = 55539

𝑦1 12 =53338+(245 x 11) =56028

Gambar 3. Grafik Perkembangan Distribusi Semen PT. LCI Lhoknga Aceh Besar

Periode 2012-2020

Analisis Tingkat Efektifitas Distribusi Pada PT. LCI Lhoknga Aceh Besar

Untuk melihat efektifitas distribusi pada PT. LCI Lhoknga Aceh Besar

maka di analisis peramalan dengan realisasi perusahaan. Apabila hasil perolehan

dari realisasi sama dengan peramalan atau realisasi = peramalan maka dianggap

sangat efektif dan sebaliknya apabila hasil perolehan dari realisasi tidak sama

dengan peramalan atau realisasi ≠ atau > atau < peramalan maka hasilnya tidak atau

kurang efektif, secara umum tingkat efektivitas dapat dirumuskan dengan formulasi

sebagai berikut (Mardiasmo dan Makhfatih, 2000 :102):

𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑥 100%

Tabel 3. Kategori Efektifitas Distribusi Perusahaan

Efektifitas = (Peramalan / Realisasi ) *100 Sangat Tidak efektif Tidak Efektif Kurang Efektif Efektif Sangat

Efektif

0 - 0,20 0,20 – 0,40 0,40- 0,60 0,60 – 0,80 0,80 – 1

Dengan rumus tersebut untuk tahun 2015 tingkat efektifitas perhitungan

perencanaan distribusi dapat dijelaskan:

647200

656300 𝑥 100% = 98,61344

0

100000

200000

300000

400000

500000

600000

700000

800000

2010 2012 2014 2016 2018 2020 2022

volu

me

dis

trib

usi

Tahun

Series1

Page 15: ANALISIS PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI PADA PT. …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 2, No. 1, Februari 2017: 118-134

132

Dengan cara yang sama dapat dilihat melalui tabel mengenai efektifitas

peramalan dengan realisasi yang dicapai oleh perusahaan.

Tabel 4.Hasil Efektifitas Distribusi Pada PT. LCI Lhoknga Aceh Besar

TAHUN PERAMALAN

DISTRIBUSI (DALAM TON)

EFEKTIFITAS

PERSEN

(%) REALISASI

2012 511100 510500 0,9988 99.88

2013 570200 573500 0,9945 99.42

2014 656050 633900 0,9650 96.50

2015 633000 617850 0,9753 97.55

2016 656300 647200 0,9765 98.60

2017 580100 677800 0,9960 99.60

2018 664900 710100 0,9780 97.80

2019 736350 732400 0,9950 99.50

2020 774550 760500 0,9915 99.15

Sumber: olah data sekunder dengan Microsoft Excel

Dari tabel di atas menunjukkan efektivitas distribusi pada PT. LCI Lhoknga

Aceh Besar, dari tahun 2012-2020 menunjukkan hasil yang sangat efektif. Pada

tahun 2012 efektifitas distribusi pada PT. LCI Lhoknga Aceh Besar mencapai 99,88

persen, pada tahun 2013 efektifitas produksi pada PT. LCI Lhoknga Aceh Besar

mencapai 99,42 persen. Pada tahun 2014 efektifitas produksi pada PT. LCI

Lhoknga Aceh Besar mencapai 96,50 persen, dan pada tahun 2015 efektifitas

produksi pada PT. LCI Lhoknga Aceh Besar mencapai 97,55 persen, pada tahun

2016 tingkat efektifitas produksi pada PT. LCI Lhoknga Aceh Besar mencapai

98,60 persen, pada tahun 2017 tingkat efektifitas produksi pada PT. LCI Lhoknga

Aceh Besar mencapai 99,60 persen, pada tahun 2016 tingkat efektifitas produksi

pada PT. LCI Lhoknga Aceh Besar mencapai 98,60 persen, pada tahun 2018 tingkat

efektifitas produksi pada PT. LCI Lhoknga Aceh Besar mencapai 97,80 persen,

pada tahun 2019 tingkat efektifitas produksi pada PT. LCI Lhoknga Aceh Besar

mencapai 99,50 persen, hingga pada tahun 2016 tingkat efektifitas produksi pada

PT. LCI Lhoknga Aceh Besar mencapai 99,15 persen. Kondisi ini memberikan

indikasi bahwa tingkat perencanaan yang dilakukan oleh PT. LCI Lhoknga Aceh

Besar cukup efektif artinya semua aktifitas distribusi direncanakan dengan

perkiraan yang tepat.

PENUTUP

1. Perencanaan distribusi PT.LCI dilakukan ketika perusahaan mendapatkan

Page 16: ANALISIS PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI PADA PT. …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 2, No. 1, Februari 2017: 118-134

133

purchae order (PO) dari pelanggan. Sistem perencanaan distribusi tersebut

mengakibatkan tidak optimalnya penggunaan sumber daya yang dimiliki

perusahaan karena bersifat jangka pendek.

2. Tingkat distribusi PT. LCI Lhoknga Aceh Besar hingga tahun 2012 mencapai

1.725.150 ton. Prediksi/peramalan produksi PT. LCI Lhoknga Aceh Besar dari

tahun 2012 -2020 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. hingga tahun

2020 yaitu mencapai 11.808.877 ton.

3. Efektivitas distribusi pada PT. LCI Lhoknga Aceh Besar, dari tahun 2012-2020

menunjukkan hasil yang sangat efektif denga rata-rata efektifitasnya diatas 98

persen.

Dari hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, dapat

disarankan:

1. PT. LCI Lhoknga Aceh Besar sebaiknya menerapkan sistem perencanaan

distribusi satu tahun dengan lebih memperhatikan keadaan sumber daya yang

dimiliki perusahaan agar sumber daya tersebut dapat dipergunakan secara

optimal. PT. LCI Lhoknga Aceh Besar dalam pendistribusian diharapkan

memiliki perencanaan distribusi tidak hanya berdasarkan surat perintah dari

pihak pemasaran tetapi juga terdapat keterlibatan departemen distribusi.

2. PT. LCI Lhoknga Aceh Besar perlu mengoptimalkan kapasitas yang tidak

terpakai sepenuhnya seperti kapasitas gudang, waktu penjadwalan.

3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan agar melakukan metode Distribution

Requirements Planning (DRP) dari perencanaan sistem distribusi ini.

REFERENSI

Baroto, T (2002) Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Ghalia Indonesia,

Jakarta.

Basu Swastha (2007) Manajemen Pemasaran Edisi Kedelapan Cetakan Kedelapan.

Jakarta: Penerbit Liberty.

Bungin,Burhan (2005) Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Predana Media

Handoko, T. H (2000) Dasar-dasar Manajemen Operasi dan Produksi Edisi 1.

Yogjakarta: BPFE.

Page 17: ANALISIS PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI PADA PT. …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 2, No. 1, Februari 2017: 118-134

134

Heizer, Jay dan Render, Barry (2006) Operations Management. Jakarta: Salemba

Empat.

Kotler, P (2002) Manajemen Pemasaran (Terjemahan) Edisi Millennium 2.

Jakarta: Prenhallindo.

Kotler, P (2003) Marketing Management Elevent Edition. New Jersey: Prenticehall.

McDaniel, Keegan. W (1999) Marketing Plans that Work (Terjemahan). Jakarta:

Erlangga.

Prawirosentono, S (2007) Operation Management. Jakarta: Bumi Aksara

Saladin, D (1996) Unsur-unsur Inti Pemasaran dan Manajemen Pemasaran.

Bandung: CV.Mandar Maju.

Saladin, D (2002) Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan

Dan Pengendalian. Bandung: Linda Karya.

Swastha, Basu dan Irawan (2001) Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta:

Liberty

Wirdianto. E., Unbersa.E (2008) Aplikasi Metode Analytical Hierarchy Process Dalam

Menentukan Kriteria Penilaian Supplier. Jurnal Penelitian Teknik. Vol. 2 (29)