90
ANALISIS PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU) DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP BELANJA PEMERINTAH DAERAH PADA KABUPATEN/KOTA DI PROPINSI JAWA TENGAH (2001 - 2005) SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi Ilmu Ekonomi, pada Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Oleh Nama : Rochman Nomor Mahasiswa : 03.313.085 Program Studi : Ilmu Ekonomi UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FAKULTAS EKONOMI YOGYAKARTA 2007 i

ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

ANALISIS PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU) DAN

PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP BELANJA

PEMERINTAH DAERAH PADA KABUPATEN/KOTA DI PROPINSI

JAWA TENGAH

(2001 - 2005)

SKRIPSI

Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir

guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1

Program Studi Ilmu Ekonomi,

pada Fakultas Ekonomi

Universitas Islam Indonesia

Oleh

Nama : Rochman

Nomor Mahasiswa : 03.313.085

Program Studi : Ilmu Ekonomi

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

FAKULTAS EKONOMI

YOGYAKARTA

2007

i

Page 2: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

“ Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,

dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebutkan dalam referensi. Dan apabila dikemudian hari

terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar maka saya sanggup menerima hukuman

/ sangsi apapun sesuai peraturan yang berlaku.”

Yogyakarta, 1 Oktober 2007

Penulis,

Rochman

ii

Page 3: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

PENGESAHAN

ANALISI PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU) DAN

PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP BELANJA

PEMERINTAH DAERAH PADA KABUPATEN/KOTA DI PROPINSI

JAWA TENGAH

(2001 - 2005)

Nama : Rochman

Nomor Mahasiswa : 03.313.085

Program Studi : Ilmu Ekonomi

Yogyakarta, 1 Oktober 2007

Telah disetujui dan disahkan oleh

Dosen Pembimbing,

Dr. Jaka Sriyana, SE.,M.Si.

iii

Page 4: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

BERITA ACARA UJIAN SKRIPSI

SKRIPSI BERJUDUL

Analisis Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Pemerintah Daerah Pada Kabupaten/Kota di

Propinsi Jawa Tengah (2001-2005)

Disusun Oleh : ROCHMAN Nomor Mahasiswa : 03313085

Pada tanggal : 22 November 2007

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji dan dinyatakan ………..

Penguji/Pembimbing Skripsi : Drs. Jaka Sriyana, M. Si, Ph.D .....................

Penguji I : Drs. Suharto, M. Si ......................

Penguji II : Drs. Akhsyim Afandi, MA, Ph.D ......................

..

Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Islam Indonesia

Drs. Asmai Ishak, M.Bus, Ph.D

iv

Page 5: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

MOTTO

Salam sejahtera untukmu atas kesabaranmu; balasan akhirat yang

paling membahagiakan.

(QS. AR RA’D:24)

Hanya kepada Allahlah bersujud segala yang dilangit dan dibumi,

dengan tulus atau dengan terpaksa, demikian juga, bayang-bayangnya

ketika pagi dan petang.

(QS. AR RA’D:15)

Ketika Tuhanmu mengumumkan, jika kamu bersyukur atas karuniaku,

pasti Aku tambah untukmu, jika kamu berlaku ingkar, sesungguhnya

azab-Ku sangat pedih.

(QS. Ibrahim:7)

Mereka itu orang yang beriman, yang berhati tenang karena selalu

ingat kepada Allah. Ketahuilah, dengan berzikir kepada Allah hati

menjadi tenang.

(QS. AR RA’D:28)

v

Page 6: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini Kupersembahkan untuk :

♦ Allah SWT yang telah memberiku kekuatan

untuk menyelesaikan amanah ini.

♦ Bapak Nurwachid dan Ibu Siti Aminah

tercinta, motifator terbesar dalam hidupku

♦ Adikku tersayang Ulfa, Didin, yang

memberikan dorongan untuk setiap jalanku.

♦ Keponakanku yang lucu-lucu, Shandy, Pasha,

Azzam, Galang, Nabil, kalianlah motivasi dan

penghibur dalam hidupku.

vi

Page 7: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji dan Syukur atas kekuatan yang diberikan Allah padaku untuk

bisa berjuang menyelesaikan amanah dan segala kewajibanku sehingga penyusun

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ANALISIS PENGARUH DANA

ALOKASI UMUM (DAU) DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)

TERHADAP BELANJA PEMERINTAH DAERAH PADA

KABUPATEN/KOTA DI PROPINSI JAWA TENGAH (2001 - 2005). Skripsi

ini tersusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program

Sarjana Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena

keterbatasan yang penulis miliki. Terima kasih atas segala kritik dan saran yang

bersifat membangun yang telah dan akan penulis terima. Penulis menghaturkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dr. Jaka Sriyana, SE.,M.Si selaku

dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan, waktu, tenaga,

arahan, dan motivasi dengan segala ketelitian dan kesabarannya sehingga

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa bantuan

berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada:

vii

Page 8: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

1. Bapak Drs. Asmai Ishak, M.Bus, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Islam Indonesia

2. Drs. Jaka Sriyana, M.Si, Ph.D selaku Kaprodi Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.

3. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia khususnya

jurusan Ilmu Ekonomi yang telah memberikan Ilmu yamg sangat berharga

terutama Suharo, SE.,M.Si. selaku Pembimbing akademik.

4. Bapak & Ibu tercinta yang selalu menguatkan hatiku, memberi semangat

dan menjadi sumber inspirasiku untuk menyelesaikan tanggungjawab ini.

5. Adik-adikku tersayang atas semangat dan dukungannya “Thanks for

everything & U’r Best Sist In The World”

6. Teman-teman EP 2003 Najib, Yandi, Huda, Duro Mansyur, Brebet,

Amar, Iroel, Bagus, Danang, Ria, Dewi, Narto, Asep, Hana, Nelly,

Wisnu, Nophal, Minggus, Gendut, Yusup, Kenthung, Teguh, Junaid, Tile,

Citra, Adi, Eka, Arifin, Amen, Hadi Cemet dan semua seperjuangan EP

2003.

7. Sahabat yang ada di kampung halaman, Udin, Eri, Alwi, Zuken, Syuaib,

Mas Mat, Lilis, Inta, Meli, Septa, Widi, Putri, Viki, Dodi, Rico, Eli,

Saropah, Kayati, Dianto, Rikan, Amat, Syafi’i dan semuanya yang tidak

bisa saya sebutkan satu persatu dan kawan-kawan semua perguruan SH

Winongo dan perguruan Merpati Putih.

Semoga segala amalan yang baik tersebut akan memperoleh balasan

rahmat dan karunia dari Allah SWT, Amien. Penulis menyadari sepenuhnya akan

viii

Page 9: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang ada pada penulis sehingga tidak

menutup kemungkinan bila skripsi ini masih banyak kekurangan.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat

bagi yang berkepentingan.

Yogyakarta, 22 November 2007

Penulis

ix

Page 10: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

DAFTAR ISI

Halaman Judul....................................................................................................... i

Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme............................................................... ii

Halaman Pengesahan Skripsi ................................................................................ iii

Halaman Pengesahan Ujian................................................................................... iv

Halaman Motto ..................................................................................................... v

Halaman Persembahan.......................................................................................... vi

Halaman Kata Pengantar....................................................................................... vii

Daftar Isi ............................................................................................................... x

Daftar Tabel .......................................................................................................... xiii

Daftar Gambar....................................................................................................... xiv

Daftar Lampiran.................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 5

1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 5

1.5 Sistematika Penulisan ..................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN UMUM SUBYEK PENELITIAN ................................... 7

2.1 Keadaan Geografis .......................................................................................... 7

2.2 Pemerintahan .................................................................................................. 8

2.3 Keadaan Sosial Kependudukan ...................................................................... 9

2.3.1. Penduduk. ............................................................................................. 9

2.3.2. Suku ...................................................................................................... 10

2.3.3. Bahasa................................................................................................... 10

2.3.4. Agama................................................................................................... 11

2.3.5. Pendidikan. ........................................................................................... 11

x

Page 11: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

2.4 Transportasi .................................................................................................... 13

2.5 Pariwisata........................................................................................................ 14

2.6 Pertanian ........................................................................................................ 15

2.7 Relief............................................................................................................... 16

2.8 Gambaran Umum yang diamati ..................................................................... 18

2.8.1. Dana Alokasi Umum (DAU). ............................................................... 18

2.8.2. Pendapatan Asli Daerah (PAD) ............................................................ 19

2.8.2.1. Dana Perimbangan................................................................... 20

2.8.2.2. Bagian Penerimaan Pembangunan........................................... 20

2.8.3. Belanja Daerah (BD) ............................................................................ 22

2.8.3.1 Belanja Administrasi Umum .................................................... 24

2.8.3.2 Belanja Modal........................................................................... 24

2.8.3.3 Belanja Rutin ............................................................................ 25

2.8.3.4 Belanja Pembangunan............................................................... 25

BAB III KAJIAN PUSTAKA ............................................................................ 27

BAB IV LANDASAN TEORI ............................................................................ 34

4.1 Pengertian Transfer dan DAU ........................................................................ 34

4.2 Pengaruh DAU terhadap BD........................................................................... 40

4.3 Pengaruh PAD terhadap BD ........................................................................... 42

4.4 Hipotesis Penelitian......................................................................................... 43

BAB V METODE PENELITIAN ...................................................................... 44

5.1 Sampel dan Data ............................................................................................. 44

5.2 Sumber Data.................................................................................................... 44

5.3 Variabel dan Pengukuran ................................................................................ 45

5.4 Alat Analisis.................................................................................................... 45

5.4.1 Uji Statistik ............................................................................................ 46

5.4.1.1 Uji F ............................................................................................. 46

5.4.1.2. Uji t statistik .............................................................................. 47

5.4.1.3. Koefisien Determinasi R².......................................................... 48

5.5 Uji Signifikansi Fixed Effect .......................................................................... 49

5.6 Uji Signifikansi Random Effect ...................................................................... 49

xi

Page 12: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................................... 51

6.1 Analisis Deskriptip ........................................................................................ 51

6.2 Analisis Uji Panel Data ................................................................................... 52

6.2.1 Estimasi dengan Pendekatan Fixed Effect ............................................. 52

6.2.2 Estimasi dengan Pendekatan Random Effect......................................... 53

6.3. Uji Statistik ..................................................................................................... 54

6.3.1 Uji F ....................................................................................................... 54

6.3.2 Uji t-test Statistik ................................................................................... 54

a. Uji Parameter terhadap variabel DAU ............................................... 54

b. Uji Parameter terhadap variabel PAD ............................................... 55

6.3.3 Koefisien Determinasi R2 (Goodness of Fit) ......................................... 55

6.4 Uji Signifikansi Fixed Effect .......................................................................... 55

6.5 Uj Signifikansi Random Effect ....................................................................... 56

BAB VII KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ................................................... 58

7.1 Simpulan ...................................................................................................... 58

7.2 Implikasi ...................................................................................................... 59

Daftar Pustaka

Lampiran

xii

Page 13: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Daerah-daerah kabupaten/kota di Jawa Tengah............................................... 8

2.2 Ringkasan realisasi DAU ................................................................................ 18

2.3 Ringkasan realisasi PAD.................................................................................. 21

2.4 Ringkasan realisasi BD .................................................................................... 23

6.1 Analisis Deskriptif ........................................................................................... 51

6.2 Fixed Effect Software Eviews.......................................................................... 52

6.3 Randon Effect Software Eviews ...................................................................... 53

xiii

Page 14: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

5.1 Kurva Distribusi F........................................................................................... 47

5.2 Kueva Distribusi t ........................................................................................... 48

xiv

Page 15: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

DAFTAR LAMPIRAN

I. Hasil regresi

II. Uji Regresi OLS

III. Uji Signifikansi Fixed Effect

IV. Estimation Equation

V. Substituted Coefficients

VI. Uji Signifikansi Random Effect

VII. Estimation Equation

VIII. Substituted Coefficients

xv

Page 16: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kebijakan Pemerintah Indonesia tentang Otonomi Daerah, yang mulai

dilaksanakan secara efektif tanggal 1 januari 2001, merupakan kabijakan yang

dipandang sangat demokratis dan memenuhi aspek desentralisasi pemerintah yang

sesungguhnya. Seperti dikemukakan oleh Menteri Keuangan Budiono (dalam sidik et

al, 2002:v), tujuan otonomi adalah untuk lebih meningkatkan kesejahteraan dan

pelayanan kepada masyarakat, pengembangan kahidupan berdemokrasi, keadilan,

pemerataan, dan pemeliharaan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serta

antar daerah. Dalam UU No. 22/1999 dan UU No. 25/1999 yang menjadi landasan

otonomi tersebut dijelaskan lebih jauh bagaimana pengaplikasian hal-hal tersebut

melalui beberapa Peraturan Pemerintah (PP), yang kemudian “dipandu” dengan

Kepmendagri No. 29/2002.

Bersamaan dengan itu, dikeluarkan pula UU No.25 Tahun 1999 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat-Daerah. Yang dimaksud dengan

perimbangan keuangan pusat dan daerah dalam UU No.25 Tahun 1999 adalah suatu

sistem pembiayaan pemerintah dalam kerangka Negara kesatuan, yang mencakup

pembagian keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah serta pemerataan

antardaerah secara proporsional, demokrartis, adil dan transparan dengan

memperhatikan potensi, kondisi dan kebutuhan daerah sejalan dengan kewajiban dan

pembagian kewenangan serta tata acara penyelenggaraan kewenangan tersebut,

1

Page 17: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

termasuk pengelolaan dan pengawasan keuangannya (dalam Saragih,2003).

Perimbangan keuangan tersebut tercermin dengan adanya dana perimbangan. Dana

perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan

kepada Daerah untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan

Desentralisasi. Dengan adanya hak otonomi daerah yang disertai perimbangan

keuangan pusat-daerah, diharapkan tiap daerah mampu mengelola sumber daya yang

dimilikinya untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakatnya.

Pada tahun 2004, dikeluarkan UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

Daerah yang menggantikan UU No.22 Tahun 1999. Begitu pula UU No.25 Tahun

1999 digantikan oleh UU No.33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan

pemerintah pusat dengan daerah. Dalam UU No.32 Tahun 2004 disebutkan bahwa

untuk pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat akan

mentransfer Dana Perimbangan yang terdiri dari Dana Alokasi Umum (DAU), Dana

Alokasi Khusus (DAK), dan dana Bagi Hasil yang bersumber dari pajak dan sumber

daya alam. Disamping dana perimbangan tersebut, Pemda mempunyai sumber

pendanaan sendiri berupa Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pembiayaan, dan lain-lain

(Maimunah, 2006).

UU No.32 Tahun 2004 menyebutkan bahwa transfer dari pemerintah berupa

Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana bagi hasil

digunakan untuk pelaksanaan kewenangan Pemda. Sebagaimana yang diungkapkan

oleh Saragih (2003), dana bagi hasil berperan sebagai penyeimbang fiskal antara

pusat dan daerah dari pajak yang dibagihasilkan. DAU berperan sebagai pemerataan

fiskal antardaerah (fiscal equalization) di Indonesia. Sedangkan DAK berperan

2

Page 18: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

sebagai dana yang didasarkan pada kebijakan yang bersifat darurat. Diluar dari ketiga

fungsi tersebut, untuk secara detailnya, penggunaan dana tersebut diserahkan

sepenuhnya kepada pemerintah kabupaten/kota yang bersangkutan. Oleh karena itu,

diharapkan pemerintah kabupaten/kota dapat menggunakan dana ini dengan efektif

dan efisien untuk peningkatan pelayanan pada masyarakat dengan disertai

pertanggungjawaban atas penggunaan dana tersebut.

Namun pada praktiknya, transfer dari Pemerintah Pusat merupakan dana

utama Pemerintah Daerah untuk membiayai operasi utamanya sehari-hari, yang oleh

Pemerintah Daerah dilaporkan diperhitungan APBD. Hal ini dapat disebabkan oleh

perbedaan penafsiran mengenai DAU oleh daerah-daerah. Dalam Saragih (2003),

berbagai penafsiran tersebut diantaranya (a) DAU merupakan hibah yang diberikan

pemerintah pusat tanpa ada pengembalian, (b) DAU tidak perlu

dipertanggungjawabkan karena DAU merupakan konsekuensi dari penyerahan

kewenangan atau tugas-tugas umum pemerintahan ke daerah, (c) DAU harus

dipertanggungjawabkan, baik ke masyarakat lokal maupun ke pusat, karena DAU

berasal dari dana APBN.

Beberapa peneliti menemukan respon Pemda berbeda untuk transfer dan

pendapatan sendiri (seperti pajak). Artinya ketika penerimaan daerah berasal dari

transfer, maka stimulasi atas belanja yang ditimbulkannya berbeda dengan stimulasi

yang muncul dari pendapatan daerah (terutama pajak daerah). Ketika respon (belanja)

daerah lebih besar terhadap transfer, maka disebut flypaper effect (Oates, 1999 dalam

Halim 2003). Abdul Halim dan Sukriy Abdullah pernah melakukan pengujian

adanya flypaper effects pada belanja daerah pemerintah kabupaten/kota di pulau Jawa

3

Page 19: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

dan Bali pada tahun 2001. Dari penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa

flypaper effect terjadi pada DAU periode t-1 terhadap Belanja Daerah periode t.

Namun hasil penelitian tersebut tidak dapat digeneralisasikan untuk seluruh wilayah

Indonesia. Karena menurut Halim (2002) Pemda kabupaten/kota di Jawa-Bali

memiliki kemampuan keuangan berbeda dengan Pemda kabupaten/kota di luar Jawa-

Bali.

Melihat penelitian sebelumnya, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di

Propinsi Jawa Tengah. Karena karakteristik ekonomi maupun letak geografis Jawa

Tengah. Atas dasar pemikiran tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh

Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi Umum (DAU). Sehingga penulis

mengambil judul ”ANALISIS PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU)

DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP BELANJA

PEMERINTAH DAERAH STUDI KASUS KABUPAEN/KOTA DI PROPINSI

JAWA TENGAH”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka dapatlah dirumuskan

permasalahan yaitu apakah perubahan jumlah dana alokasi umum (DAU) dan

pendapatan asli daerah (PAD) baik secara terpisah maupun serempak akan

memberikan pengaruh terhadap besarnya belanja pemerintah daerah.

4

Page 20: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah :

1. Mengetahui apakah DAU berpengaruh terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota

Di Propinsi Jawa Tengah.

2. Mengetahui apakah PAD berpengaruh terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota

Di Propinsi Jawa Tengah.

3. Mengetahui apakah DAU dan PAD secara serentak berpengaruh terhadap Belanja

Daerah Kabupaten/Kota Di Propinsi Jawa Tengah.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat :

1. Bagi pemerintah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bukti empiris mengenai

penerapan sistem perimbangan daerah yang tengah berjalan dan dapat dijadikan

acuan dalam menetapkan kebijakan selanjutnya.

2. Sebagai bahan informasi yang mampu memperkaya penelitian yang telah ada

sehingga dapat digunakan sebagai bahan refrensi bagi peneliti selanjutnya.

3. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada jurusan

Ilmu Ekonomi Universitas Islam Indonesia.

5

Page 21: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

1.5 Sistematika Penulisan

BAB. I : PENDAHULUAN

Berisi mengenai latar belakang masalah, Perumusan Masalah,

Manfaat Penelitian, Tujuan Penelitian.

BAB. II : TINJAUAN UMUM SUBYEK PENELITIAN

Berisi gambaran mengenai kondisi daerah kabupaten/kota di

propinsi Jawa Tengah dan perkembangan objek yang diteliti.

BAB. III : KAJIAN PUSTAKA

Berisi tentang penelitian yang dilakukan sebelumnya untuk

perbandingan dengan penelitian yang dilakukan.

BAB. IV : LANDASAN TEORI

Berisi konsep atau teori yang sesuai dan melandasi penelitian ini.

BAB. V : METODE PENELITIAN

Berisi tentang sumber data yang digunakan dalam penelitian ini

dan metode analisis untuk memperoleh jawaban dari masalah

yang telah dirumuskan dan Hipotesis Penelitian.

BAB. VI : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi semua temuan-temuan yang dihasilkan dalam

penelitian. Menguraikan tentang data deskriptif dan analisis hasil

regresi panel data.

BAB. VII : KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

Berisi uraian mengenai kesimpulan dan implikasi dari penulis

ajukan sehubungan dengan penelitian yang telah dilakukan.

6

Page 22: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

BAB II

TINJAUAN UMUM SUBYEK PENELITIAN

2.1 Keadaan Geografis

Jawa Tengah adalah sebuah propinsi Indonesia yang terletak di bagian tengah

Pulau Jawa. Provinsi ini berbatasan dengan Propinsi Jawa Barat di sebelah barat,

Samudra Hindia dan Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah selatan, Jawa Timur di

sebelah timur, dan Laut Jawa di sebelah utara. Luas wilayahnya 32.548 km², atau

sekitar 25,04% dari luas pulau Jawa. Propinsi Jawa Tengah juga meliputi Pulau

Nusakambangan di sebelah selatan (dekat dengan perbatasan Jawa Barat), serta

Kepulauan Karimun Jawa di Laut Jawa.

Pengertian Jawa Tengah secara geografis dan budaya kadang juga mencakup

wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Jawa Tengah dikenal sebagai "jantung"

budaya Jawa. Meskipun demikian di provinsi ini ada pula suku bangsa lain yang

memiliki budaya yang berbeda dengan suku Jawa seperti suku Sunda di daerah

perbatasan dengan Jawa Barat dan suku Tionghoa-Indonesia yang tersebar di seluruh

provinsi ini. Dengan luas wilayah kurang lebih 3.254.412 Ha Propinsi Jawa Tengah

terbagi dalam 29 kabupaten dan 6 kota dengan 563 kecamatan 8.553 desa/kelurahan.

Daerah yang terluas adalah Kabupaten Cilacap dengan luas 213.851 Ha atau sekitar

6,57 persen dari luas total Propinsi Jawa Tengah. Sedangkan Kota Magelang

merupakan daerah yang memiliki wilayah paling kecil yaitu hanya seluas 1.812 Ha.

7

Page 23: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

2.2 Pemerintahan

Secara administratif, Provinsi Jawa Tengah terdiri atas 29 kabupaten dan 6

kota. Administrasi pemerintahan kabupaten dan kota ini terdiri atas 545 kecamatan

dan 8.490 desa/kelurahan. Sebelum diberlakukannya Undang-undang Nomor 22/1999

tentang Pemerintahan Daerah, Jawa Tengah juga terdiri atas 4 kota administratif,

yaitu Purwokerto, Purbalingga, Cilacap, dan Klaten. Namun sejak diberlakukannya

Otonomi Daerah tahun 2001 kota-kota administratif tersebut dihapus dan menjadi

bagian dalam wilayah kabupaten. Menyusul otonomi daerah, 3 kabupaten

memindahkan pusat pemerintahan ke wilayahnya sendiri, yaitu Kabupaten Magelang

(dari Kota Magelang ke Mungkid), Kabupaten Tegal (dari Kota Tegal ke Slawi), serta

Kabupaten Pekalongan (dari Kota Pekalongan ke Kajen).

Tabel 2.1 Daerah-daerah kabupaten/kota di propinsi Jawa Tengah sebagai berikut:

No Propinsi Jawa Tengah Kabupaten/Kota

1 Kab. Banjarnegara 2 Kab. Banyumas 3 Kab. Batang 4 Kab. Blora 5 Kab. Boyolali 6 Kab. Brebes 7 Kab. Cilacap 8 Kab. Demak 9 Kab. Grobogan 10 Kab. Jepara 11 Kab. Karangayar 12 Kab. Kebumen 13 Kab. Kendal 14 Kab. Klaten 15 Kab. Kudus 16 Kab. Magelang 17 Kab. Pati

8

Page 24: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

18 Kab. Pekalongan 19 Kab. Pemalang 20 Kab. Purbalingga 21 Kab. Purworejo 22 Kab. Rembang 23 Kab. Semarang 24 Kab. Sragen 25 Kab. Sukoharjo 26 Kab. Tegal 27 Kab. Temanggung 28 Kab.Wonogiri 29 Kab. Wonosobo 30 Kota Magelang 31 Kota Pekalongan 32 Kota Salatiga 33 Kota Semarang 34 Kota Surakarta 35 Kota Tegal

Sumber: Badan Pusat Statistik Yogyakarta

2.3 Keadaan Sosial Kependudukan

2.3.1 Penduduk

Jumlah penduduk Propinsi Jawa Tengah adalah 30.775.846 jiwa.

Kabupaten/kota dengan jumlah penduduk terbesar adalah Kabupaten Brebes (1,767

juta jiwa), Kabupaten Cilacap (1,644 juta jiwa), dan Kabupaten Banyumas (1,603 juta

jiwa). Sebaran penduduk umumnya terkonsentrasi di pusat-pusat kota, baik kabupaten

ataupun kota. Kawasan permukiman yang cukup padat berada di daerah Semarang

Raya (termasuk Ungaran dan sebagian wilayah Kabupaten Demak dan Kendal), Solo

Raya (termasuk sebagian wilayah Kabupaten Karanganyar, Sukoharjo, dan Boyolali),

serta Tegal-Brebes-Slawi.

Pertumbuhan penduduk Provinsi Jawa Tengah sebesar 0,67% per tahun.

Pertumbuhan penduduk tertinggi berada di Kabupaten Demak (1,5% per tahun),

sedang yang terendah adalah Kota Pekalongan (0,09% per tahun). Dari jumlah

9

Page 25: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

penduduk ini, 47% diantaranya merupakan angkatan kerja. Mata pencaharian paling

banyak adalah di sektor pertanian (42,34%), diikuti dengan perdagangan (20,91%),

industri (15,71%), dan jasa (10,98%).

2.3.2 Suku

Mayoritas penduduk Jawa Tengah adalah Suku Jawa. Jawa Tengah dikenal

sebagai pusat budaya Jawa, di mana di kota Surakarta dan Yogyakarta terdapat pusat

istana kerajaan Jawa yang masih berdiri hingga kini. Suku minoritas yang cukup

signifikan adalah Tionghoa, terutama di kawasan perkotaan meskipun di daerah

pedesaan juga ditemukan. Pada umumnya mereka bergerak di bidang perdagangan

dan jasa. Komunitas Tionghoa sudah berbaur dengan Suku Jawa, dan banyak diantara

mereka yang menggunakan Bahasa Jawa dengan logat yang kental sehari-harinya.

Selain itu di beberapa kota-kota besar di Jawa Tengah ditemukan pula

komunitas Arab-Indonesia. Mirip dengan komunitas Tionghoa, mereka biasanya

bergerak di bidang perdagangan dan jasa. Di daerah perbatasan dengan Jawa Barat

terdapat pula orang Sunda yang sarat akan budaya Sunda, terutama di wilayah

Cilacap, Brebes, dan Banyumas. Di pedalaman Blora (perbatasan dengan provinsi

Jawa Timur) terdapat komunitas Samin yang terisolir, yang kasusnya hampir sama

dengan orang Kanekes di Jawa Barat.

2.3.3 Bahasa

Meskipun Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi, umumnya sebagian besar

menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Bahasa Jawa Dialek Solo-

Jogja dianggap sebagai Bahasa Jawa Standar. Di samping itu terdapat sejumlah

dialek Bahasa Jawa; namun secara umum terdiri dari dua, yakni kulonan dan timuran.

10

Page 26: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

Kulonan dituturkan di bagian barat Jawa Tengah, terdiri atas Dialek Banyumasan dan

Dialek Tegal; dialek ini memiliki pengucapan yang cukup berbeda dengan Bahasa

Jawa Standar. Sedang Timuran dituturkan di bagian timur Jawa Tengah, diantaranya

terdiri atas Dialek Solo, Dialek Semarang. Diantara perbatasan kedua dialek tersebut,

dituturkan Bahasa Jawa dengan campuran kedua dialek, daerah tersebut diantaranya

adalah Pekalongan dan Kedu. Di wilayah-wilayah berpopulasi Sunda, yaitu di

kabupaten Brebes bagian selatan, dan kabupaten Cilacap utara sekitar kecamatan

Dayeuhluhur, orang Sunda masih menggunakan bahasa Sunda dalam kehidupan

sehari-harinya.

2.3.4 Agama

Sebagian besar penduduk Jawa Tengah beragama Islam dan mayoritas tetap

mempertahankan tradisi Kejawen yang dikenal dengan istilah abangan. Agama lain

yang dianut adalah Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, Kong Hu Cu, dan puluhan

aliran kepercayaan. Penduduk Jawa Tengah dikenal dengan sikap tolerannya. Sebagai

contoh di daerah Muntilan, Kabupaten Magelang banyak dijumpai penganut agama

Katolik, dan dulunya daerah ini merupakan salah satu pusat pengembangan agama

Katolik di Jawa.

2.3.5 Pendidikan

Pada tahun 2003 jumlah penduduk laki-laki dan perempuan berusia 10 tahun

keatas yang tidak/belum pernah sekolah sebesar 2.932.376 orang, tidak tamat/belum

tamat SD/MI sebesar 6.025.940 orang, tamat SD/MI sebesar 9.583.156 orang, tamat

SLTP sebesar 4.136.710, tamat SLTA sebesar 3.066.563 orang, tamat Diploma I/II

11

Page 27: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

sebesar 165.387 orang, tamat Akademi/Diploma IV/ Universitas/Perguruan Tinggi

sebesar 573.085 orang.

Dibandingkan dengan tahun 2002, telah terjadi peningkatan di bidang

pendidikan baik bagi penduduk laki-laki maupun perempuan, artinya semakin banyak

orang yang yang bisa menikmati pendidikan dan mampu melanjutkan ke jenjang

pendidikan yang lebih tinggi. Akan tetapi bila dicermati, ternyata pada tahun 2003

jumlah penduduk perempuan yang berusia 10 tahun ke atas yang buta huruf dan

tidak/belum pernah sekolah lebih banyak daripada penduduk laki-laki, sementara

yang tamat SD/MI, SLTP/MTs, SLTA/MA, AK/Diploma dan tamat Universitas lebih

rendah daripada penduduk laki-laki. Kondisi ini dapat menunjukkan bahwa laki-laki

lebih diprioritaskan dalam mengenyam pendidikan daripada perempuan, meskipun

jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki.

Jawa Tengah memiliki sejumlah perguruan tinggi terkemuka, terutama di kota

Semarang dan Surakarta. Perguruan tinggi negeri meliputi: Universitas Diponegoro

(Undip), Universitas Negeri Semarang (Unnes), dan Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Walisongo di Semarang; Universitas Negeri Surakarta (UNS) di Solo, serta

Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) di Purwokerto. Sedangkan universitas

swasta terkemuka adalah Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) di Salatiga,

Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) dan Unika Soegijapranata di Semarang,

STIE Bank BPD Jateng, Universitas Muhammadiyah Surakarta, serta Universitas

Panca Sakti di Tegal. Selain itu juga terdapat Akademi Angkatan Darat (AAD) dan

SMA Taruna Nusantara di Magelang serta Akademi Kepolisian di Semarang.

12

Page 28: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

Berikut adalah Daftar perguruan tinggi swasta di Jawa Tengah, yang pembinaannya

berada di bawah Departemen Pendidikan Nasional. Daftar ini tidak termasuk Perguruan

Tinggi Islam Swasta, yang pembinaannya berada di bawah Departemen Agama Republik

Indonesia:

2.4 Transportasi

Jawa Tengah dilalui beberapa ruas jalan nasional, yang meliputi jalur pantura

(menghubungkan Jakarta-Semarang-Surabaya-Banyuwangi), jalur Tegal-Purwokerto,

jalur lintas selatan (menghubungkan Bandung-Yogyakarta-Surakarta-Madiun-

Surabaya), serta jalur Semarang-Solo. Losari, pintu gerbang Jawa Tengah sebelah

barat dapat ditempuh 3,5 - 4 jam perjalanan dari Jakarta. Saat ini telah dibangun ruas

jalan tol yang menghubungkan Semarang dan Solo, sehingga mempersingkat waktu

tempuh dan memperlancar kegiatan perekonomian.

Jawa Tengah merupakan propinsi yang pertama kali mengoperasikan jalur

kereta api, yakni pada tahun 1862 dengan rute Semarang-Yogyakarta, namun jalur ini

sekarang tidak lagi dipakai. Saat ini jalur kereta api yang melintasi Jawa Tengah

adalah lintas utara (Jakarta-Semarang-Surabaya), lintas selatan (Bandung-

Yogyakarta-Surabaya), jalur Kroya-Cirebon, dan jalur Solo-Gundih-Semarang. Jalur

kereta Solo-Wonogiri yang telah lama mati dihidupkan kembali pada tahun 2005.

Untuk transportasi udara, Bandara Ahmad Yani di Semarang dan Bandara Adi

Sumarmo di Surakarta merupakan bandara komersial yang paling penting di Jawa

Tengah. Selain itu juga terdapat Bandara Tunggulwulung di Cilacap dan Bandara

Wirasaba di Purbalingga. Penerbangan Jakarta-Semarang atau Jakarta-Surakarta

dapat ditempuh dalam waktu 45-50 menit.

13

Page 29: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

2.5 Pariwisata

Jawa Tengah banyak terdapat obyek wisata yang sangat menarik. Kota

Semarang memiliki sejumlah bangunan kuno. Obyek wisata lain di kota ini termasuk

Puri Maerokoco (Taman Mini Jawa Tengah) dan Museum Rekor Indonesia (MURI).

Salah satu kebanggaan provinsi ini adalah Candi Borobudur, yakni monumen Budha

terbesar di dunia yang dibangun pada abad ke-9, terdapat di Kabupaten Magelang.

Candi Mendut dan Pawon juga terletak satu kompleks dengan Borobudur.

Candi Prambanan di perbatasan Kabupaten Klaten dan Daerah Istimewa

Yogyakarta merupakan kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia. Di kawasan

Dieng terdapat kelompok candi-candi Hindu, yang diduga dibangun sebelum era

Mataram Kuno. Kompleks candi Gedong Songo terletak di lereng Gunung Ungaran,

Kabupaten Semarang.

Surakarta dipandang sebagai salah satu pusat kebudayaan Jawa, dimana di

kota ini terdapat Keraton Kasunanan dan Pura Mangkunegaran. Obyek wisata

menarik di luar kota ini adalah Air Terjun Grojogan Sewu dan candi-candi

peninggalan Majapahit di Kabupaten Karanganyar; serta Museum Fosil Sangiran

yang terletak di jalur Solo-Purwodadi. Bagian selatan Jawa Tengah juga menyimpan

sejumlah obyek wisata alam menarik, diantaranya Goa Jatijajar dan Pantai

Karangbolong di Kabupaten Kebumen, serta Baturraden di Kabupaten Banyumas. Di

bagian utara terdapat Obyek Wisata Guci di lereng Gunung Slamet, Kabupaten Tegal;

serta Kota Pekalongan yang dikenal dengan julukan 'kota batik'.

Kawasan pantura barat banyak menyimpan wisata religius. Masjid Agung

Demak yang didirikan pada abad ke-16 merupakan bangunan artistik dengan paduan

14

Page 30: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

arsitektur Islam dan Hindu. Demak adalah kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa.

Kawasan pantura barat terdapat 3 makam wali sanga, yakni Sunan Kalijaga di

Demak, Sunan Kudus di kota Kudus, dan Sunan Muria di Kabupaten Kudus. Kudus

juga dikenal sebagai 'kota kretek', dan kota ini juga terdapat museum kretek.

2.6 Pertanian

Luas lahan sawah di Propinsi Jawa Tengah sebesar 995,47 ribu hektar (30,59

persen) dan lahan bukan sawah 2,26 juta hektar (69,41 persen). Dibandingkan dengan

tahun sebelumnya, luas lahan sawah tahun 2003 menurun sebesar 0,30 %, sebaliknya

luas bukan lahan sawah mengalami perkembangan sebesar 0,13 %. Menurut

penggunaannya, sebagian besar lahan sawah digunakan sebagai lahan sawah

berpengairan teknis (39,26 % ), berpengairan setengah teknis, sederhana, pengairan

desa/non PU, tadah hujan dan lain-lain.

Tanah pekarangan/ bangunan dari tahun 1999 hingga tahun 2001 cenderung

meningkat tetapi mulai tahun 2002 mengalami penurunan hingga pada tahun 2003.

Tanah pekarangan ini cenderung menjadi pengguna air, karena akan menjadi tempat

pemukiman manusia yang selalu membutuhkan air dalam kehidupannya.

Penambahan tanah tadi diambil dari lahan-lahan yang merupakan produsen pangan

(lahan pertanian) selain merupakan reservoir air (hutan dan perkebunan) yang justru

akan menurun. Untuk itu maka perlu diwaspadai akan rasio kebutuhan air dan air

yang tersedia dibumi Jawa Tengah ini, manajemen pemakaian air harus lebih

ditingkatkan. Perumahan dengan sistem bertingkat merupakan salah satu pilihan

alternatif yang memadai, karena sistem ini lebih sedikit menggunakan lahan yang

potensial bagi reservoir air dan pangan.

15

Page 31: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

Berdasarkan Buku Jawa Tengah Dalam Angka Tahun 2004, suhu udara rata-

rata maksimum dan minimum menurut stasiun di Jawa Tengah Tahun 2003 yaitu

maksimum 33,9 °C dan minimum 18,1 °C. Tempat-tempat yang letaknya berdekatan

dengan pantai mempunyai suhu udara rata-rata relatif tinggi. Untuk kelembaban

udara rata-rata dari 73-86 %. Curah hujan tertinggi tercatat di Kebumen yaitu 3.578

mm dan hari hujan terbanyak di Cilacap sebesar 204 hari.

2.7 Relief

Menurut tingkat kemiringan lahan di Jawa Tengah, 38% lahan memiliki

kemiringan 0-2%, 31% lahan memiliki kemiringan 2-15%, 19% lahan memiliki

kemiringan 15-40%, dan sisanya 12% lahan memiliki kemiringan lebih dari 40%.

Kawasan pantai utara Jawa Tengah memiliki dataran rendah yang sempit. Di kawasan

Brebes selebar 40 km dari pantai, dan di Semarang hanya selebar 4 km. Dataran ini

bersambung dengan depresi Semarang-Rembang di timur. Gunung Muria pada Jaman

Holosen merupakan pulau terpisah dari Jawa, yang akhirnya menyatu karena terjadi

endapan aluvial dari sungai-sungai yang mengalir. Di selatan kawasan tersebut

terdapat Pegunungan Kapur Utara dan Pegunungan Kendeng, yakni pegunungan

kapur yang membentang dari sebelah timur Semarang hingga Lamongan (Jawa

Timur).

Rangkaian utama pegunungan di Jawa Tengah adalah Pegunungan Serayu

Utara dan Serayu Selatan. Rangkaian Pegunungan Serayu Utara membentuk rantai

pegunungan yang menghubungkan rangkaian Bogor di Jawa Barat dengan

Pegunungan Kendeng di timur. Lebar rangkaian pegunungan ini sekitar 30-50 km; di

ujung baratnya terdapat Gunung Slamet dan bagian timur merupakan Dataran Tinggi

16

Page 32: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

Dieng dengan puncak-puncaknya Gunung Prahu dan Gunung Ungaran. Antara

rangkaian Pegunungan Serayu Utara dan Pegunungan Serayu Selatan dipisahkan oleh

Depresi Serayu yang membentang dari Majenang (Kabupaten Cilacap), Purwokerto,

hingga Wonosobo. Sebelah timur depresi ini terdapat gunung berapi Sindoro dan

Sumbing, dan sebelah timurnya lagi (kawasan Temanggung dan Magelang)

merupakan lanjutan depresi yang membatasi Gunung Merapi dan Gunung Merbabu.

Pegunungan Serayu Selatan merupakan pengangkatan zone Depresi Bandung.

Kawasan pantai selatan Jawa Tengah juga memiliki dataran rendah yang sempit,

dengan lebar 10-25 km. Perbukitan yang landai membentang sejajar dengan pantai,

dari Yogyakarta hingga Cilacap. Sebelah timur Yogyakarta merupakan daerah

pegunungan kapur yang membentang hingga pantai selatan Jawa Timur. Bengawan

Solo merupakan sungai terpanjang di Pulau Jawa (572 km); memiliki mata air di

Pegunungan Sewu (Kabupaten Wonogiri), sungai ini mengalir ke utara, melintasi

Kota Surakarta, dan akhirnya menuju ke Jawa Timur dan bermuara di daerah Gresik

(dekat Surabaya). Sungai-sungai yang bermuara di Laut Jawa diantaranya adalah Kali

Pemali, Kali Comal, dan Kali Bodri. Sedang sungai-sungai yang bermuara di

Samudra Hindia diantaranya adaah Serayu dan Kali Progo. Diantara waduk-waduk

yang utama di Jawa Tengah adalah Waduk Gajahmungkur (Kabupaten Wonogiri),

Waduk Kedungombo (Kabupaten Boyolali dan Sragen), Rawa Pening (Kabupaten

Semarang), Waduk Cacaban (Kabupaten Tegal), Waduk Malahayu (Kabupaten

Brebes), dan Waduk Sempor (Kabupaten Kebumen).

17

Page 33: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

2.8 Gambaran Umum yang diamati

2.8.1 Dana Alokasi Umum (DAU)

Dana alokasi umum adalah dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan

dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk membiayai

kebutuhan pembelanjaan. Adapun cara menghitung dana alokasi umum menurut

ketentuan adalah sebagai berikut:

1. Dana alokasi umum (DAU) ditetapkan sekurang-kurangnya 25% dari penerimaan

dalam negeri yang sitetapkan dalam APBN.

2. Dana alokasi umum (DAU) untuk daerah propinsi dan untuk daerah

kabupaten/kota ditetapkan masing-masing 10% dan 90% dari dana alokasi umum

sebagaimana ditetapkan diatas.

3. Dari dana alokasi (DAU) untuk suatu daerah kabupaten/kota tertentu ditetapkan

berdasarkan perkalian jumlah dana alokasi umum untuk daerah kabupaten/kota

yang ditetapkan APBN denga porsi daerah kabupaten/kota yang bersangkutan.

4. Porsi daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud diatas merupakan proporsi

bobot daerah kabupaten/kota diseluruh indonesia.

Tabel 2.2 Ringkasan realisasi Dana Alokasi Umum (DAU) Pemda kab/kota se-Propinsi

Jawa Tengah Tahun Anggaran 2001-2005 (000 Rupiah)

No Kabupaten/Kota 2001 2002 2003 2004 2005 1 Kab. Babjarnegara 20984173 21547741 24882000 26099600 27699900 2 Kab. Banyumas 29342614 32192406 38194193 37486699 40411400 3 Kab. Batang 21188353 21273565 22488787 22239900 22282600 4 Kab. Blora 28524967 28655249 27014000 28524998 28525000 5 Kab. Boyolali 21274856 25094637 29207000 30363555 31307800 6 Kab. Brebes 27282957 30422246 35738000 37514586 40290500 7 Kab. Cilacap 31585070 32818181 36827000 40554379 39286600

18

Page 34: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

8 Kab. Demak 14836283 19674000 23245383 27431973 28083100 9 Kab. Grobogan 24411743 26810639 33938158 33141500 34433000

10 Kab. Jepara 23377784 23252227 24866000 25897300 27694600 11 Kab. Karangayar 19913049 22249781 26655000 27790600 28444800 12 Kab. Kebumen 26969141 28746421 31540000 33971600 36278900 13 Kab. Kendal 28680643 28681000 27056000 28680800 28680800 14 Kab. Klaten 28760161 33167905 40938614 38234500 40486900 15 Kab. Kudus 17558973 18586763 22830849 22973800 22789000 16 Kab. Magelang 23674169 26700100 30062999 30462100 34599100 17 Kab. Pati 24719451 26600500 30090000 31682868 33724400 18 Kab. Pekalongan 20521904 20618637 22258000 23331900 25334200 19 Kab. Pemalang 22378795 25027932 29735958 31226368 33089989 20 Kab. Purbalingga 22465776 23494496 25446036 24669400 28226798

21 Kab. Purworejo 20041263 22578000 26905988 27519400 28127000 22 Kab. Rembang 16009466 17312594 18893000 19664200 21523400 23 Kab. Semarang 19559991 21529000 25828387 26821700 27906000 24 Kab. Sragen 21588728 23890000 27194000 28362100 30646000 25 Kab. Sukoharjo 15486642 21363414 27351805 28171073 27253100 26 Kab. Tegal 30150412 25686760 30962961 34051664 34486889 27 Kab. Temanggung 18160482 19661000 22166000 22808600 23330300 28 Kab. Wonogiri 23973159 25397433 31109000 32610400 33654900 29 Kab. Wonosobo 20724212 21572858 23724961 24629232 25486400 30 Kota. Magelang 10301167 10645788 11998000 12229800 12560600 31 Kota. Pekalongan 7998908 9926995 12217000 12540800 13233500 32 Kota. Salatiga 7710793 10059097 10569000 10773400 12411700 33 Kota. Semarang 25426236 26695000 30871000 31410441 33209800 34 Kota. Surakarta 11163028 17839000 23234200 21804500 21808200 35 Kota. Tegal 19448404 16341386 15165000 18905775 17827300

Sumber: Badan Pusat Staistik Yogyakarta

2.8.2 Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Sumber pendapatan asli daerah yang merupakan sumber keuangan daerah

yang digali dari dalam wilayah daerah yang bersangkutan yang terdiri dari:

1. Hasil pajak daerah

2. Hasil retribusi daerah

3. Hasil perusahaan milik daerah serta hasil pengelolaan kekayaan daerah

yang bersangkutan

4. Lain-lain PAD yang sah

19

Page 35: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

2.8.2.1 Dana Perimbangan

Dan perimbangan merupakan sumber pembiayaan yang berasal dari

1. Pos bagi hasil pajak

2. Pos bagi hasil bukan pajak SDA

3. Dana alokasi umum

4. Dana alokasi khusus

Dana perimbangan dalam variabel penelitian tidak dimasukkan karena dana

perimbangan merupakan hasil daerah yang pendapatannya dibagi antara pusat dan

daerah. Sedangkan untuk daerah yang memiliki keistimewaan seperti Aceh,

Yogyakarta, pendapatan daerah sebesar 85% dan pusat 15%. Dana Alokasi Umum

(DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah variabel yang cocok untuk

melakukan penelitian, karena variabel tersebut merupakan variabel penting untuk

pengembangan suatu daerah.

2.8.2.2 Bagian Penerimaan Pembangunan

Pendapatan Asli Daerah merupakan sumber yang sangat penting, menentukan

dan merupakan tolok ukur kemampuan keuangan daerah, Pendapatan Asli Daerah

terdiri dari;

1. Hasil pajak daerah

2. Hasil retribusi daerah

3. Bagian laba perusahaan daerah

4. Pos lain-lain PAD yang sah

20

Page 36: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

Sesuai dengan semangat UU nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan

Daerah dan UU nomor 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat-Daerah.

UU Perimbangan Keuangan Pusat-Daerah (UU-PKPD) merupakan UU yang

mengatur perimbangan keuangan atau desentralisasi fiskal antara Pemerintah Pusat-

Daerah berdasarkan pembagian fungsi dan wewenang penyelenggaraan pemerintahan

di antara pemerintah Pusat, Propinsi dan Kabupaten/Kota dalam UU tentang

Pemerintahan Daerah. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) bersumber dari

PAD dari penerimaan berapa dana perimbangan yang bersumber dari anggaran

pendapatan belanja daerah yang bersangkutan, sehingga dana perimbangan dana yang

bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada daerah dalam rangka pelaksanaan

desentralisasi. Pendapatan asli daerah dan dana perimbangan masing-masing daerah

berbeda tergantung dari endowment faktor, meliputi sumber daya alam yang dimiliki.

Tabel 2.3 Ringkasan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemda kab/kota se-Propinsi

Jawa Tengah Tahun Anggaran 2001-2005 (000 Rupiah)

No Kabupaten/Kota 2001 2002 2003 2004 2005 1 Kab. Banjarnegara 12022780 22038390 25303140 30622370 34210830 2 Kab. Banyumas 30447270 37499520 45045840 51224310 479018603 Kab. Batang 14368780 21384880 23308570 23610800 23301040 4 Kab. Blora 16481410 25757560 26933910 29530460 29432590 5 Kab. Boyolali 17675170 24460330 32781310 36960020 466161706 Kab. Brebes 14520910 19793550 25288380 25735110 36401590 7 Kab. Cilacap 32112950 46833920 48301120 53499090 66462070 8 Kab. Demak 11117810 14597120 16507820 17449370 19987130 9 Kab. Grobogan 18449540 27067570 37296070 37038760 38336530

10 Kab. Jepara 20099330 45111750 53740240 47266550 50745470 11 Kab. Karanganyar 16550710 23188520 25196920 29485260 34302570 12 Kab. Kebumen 14216180 22760200 29807200 26264660 2878102013 Kab. Kendal 21717220 34830020 37174070 31671370 38403130 14 Kab. Klaten 13832060 17519440 22288970 27047600 29084660

21

Page 37: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

15 Kab. Kudus 22124960 30018528 38842600 41617400 43696080 16 Kab. Magelang 23737340 29445623 35808180 43687040 5285863 17 Kab. Pati 25022520 23411773 40826750 55030350 57156110 18 Kab. Pekalongan 14472500 22278220 22734770 27224990 29079680 19 Kab. Pemalang 19368770 25001560 28982710 26905820 43226930 20 Kab. Purbalingga 15122500 23603060 28300570 28619780 43553510 21 Kab. Purworejo 15088380 20733840 21882950 26277060 27888430 22 Kab. Rembang 9450250 14427180 18295450 18715700 1992675023 Kab. Semarang 18923180 30058620 40269710 44634640 56511820 24 Kab. Sragen 15884600 24347950 42976690 43547110 42848550 25 Kab. Sukoharjo 14787710 18555320 19929270 21701840 30384470 26 Kab. Tegal 18599230 32581300 38336280 39009420 48015430 27 Kab. Temanggung 11194680 18021900 18580060 19572480 24018630 28 Kab. Wonogiri 14224170 23108190 25998750 25290370 3627233029 Kab. Wonosobo 14984920 26380310 24385840 23869510 23335690 30 Kota. Magelang 12311340 19191420 23567460 22628700 2448698031 Kota. Pekalongan 7327370 11629270 13679480 15864600 15192710 32 Kota. Salatiga 10501680 17703830 20181960 21619400 27784720 33 Kota. Semarang 85524470 122590240 143157300 155824660 190184690 34 Kota. Surakarta 35852030 45112370 54815680 59632520 66169010 35 Kota. Tegal 17576790 30410520 35147570 42359750 50342160

Sumber: Badan Pusat Statistik Yogyakarta

2.8.3 Belanja Daerah (BD)

Menurut Kepmendagri No. 29/2002 disebutkan bahwa belanja daerah

merupakan sama pengeluaran kas daerah dalam periode anggaran tertentu yang

menjadi beban daerah. Pengeluaran ini dilakukan oleh Pemda untuk melaksanakan

wewenang dan tanggungjawabnya kepada masyarakat dan pemerintah diatasnya

(pemprov dan pempus). Pada prakteknya belanja dibagi kedalam dua kelompok yaitu

belanja rutin dan belanja pembangunan.

Belanja daerah menurut PP nomor 105 tahun 2000 adalah semua pengeluaran

kas daerah yang menjadi beban daerah dalam satu periode anggaran Kepmendagri

no.29 tahun 2002 mengelompokan belanja pemerintah daerah dalam APBD

berdasarkan kelompok belanja sebagai berikut:

22

Page 38: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

1. Belanja Administrasi Umum

2. Belanja Operasi, Pemeliharaan Sarana, Prasarana Publik

3. Belanja Modal

4. Belanja Pembangunan

Tabel 2.4 Ringkasan realisasi Belanja Daerah (BD) Pemda kab/kota se-Propinsi Jawa Tengah

Tahun Anggaran 2001-2005 (000 Rupiah)

Kabupaten/Kota 2001 2002 2003 2004 2005Kab. Banjarnegara 19887472 25320538 395147664 407950920 390605024Kab. Banyumas 34132079 37439338 509440862 503173948 55064489Kab. Batang 18630194 21551601 383121195 366887339 295070070Kab. Blora 25814804 32788253 448295701 418726218 367101995Kab. Boyolali 24288742 28711259 427391939 433664104 428472209Kab. Brebes 32503516 35458030 473716641 484226508 493559968Kab. Cilacap 35255441 38940548 54572203 504264971 529583869Kab. Demak 17622574 23046186 362426906 357082686 357432421Kab. Grobogan 28559456 32085597 42458083 507659850 471391830Kab. Jepara 25753259 29030677 397967317 415903095 414235482Kab. Karanganyar 23871725 26656740 380138770 401412912 396896484Kab. Kebumen 26444718 35247370 461136468 461715774 490176054Kab. Kendal 26553477 35864411 457144431 397175738 398780476Kab. Klaten 32028704 36427211 48396219 517792390 549251540Kab. Kudus 21190352 14798091 33498910 356652962 465502596Kab. Magelang 26617033 361898948 439798707 480976728 488925466Kab. Pati 282090785 315030844 457857001 471867355 487954209Kab. Pekalongan 19182509 25679168 334692828 340381370 358402560Kab. Pemalang 24188935 28154550 40886510 431126843 436967941Kab. Purbalingga 23568140 28091893 35014165 378032610 365639020Kab. Purworejo 26066777 27823223 376971528 375732381 401815358Kab. Rembang 18077113 20274151 274355463 292976820 294304930Kab. Semarang 23034278 28532967 364419752 407426274 438832160Kab. Sragen 25063484 27628495 39046739 417459160 419642560Kab. Sukoharjo 20560179 23966208 364428743 382198213 380717150Kab. Tegal 27439231 31017962 465735716 451083777 486784084Kab. Temanggung 21618901 25422853 343597940 350265851 328161927Kab. Wonogiri 25736855 30040101 458955128 474160710 499064981Kab. Wonosobo 17733392 23524700 33518394 401439979 356553122Kota. Magelang 10575982 14167582 204005179 204222920 205326485Kota. Pekalongan 9679886 13367621 186617219 196593561 197469344Kota. Salatiga 7454731 11004002 208234471 186453052 207032022

23

Page 39: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

Kota. Semarang 41952905 30871650 729572319 782922472 809720824Kota. Surakarta 20933738 26262468 35196834 370074830 386155775Kota. Tegal 12226528 15816367 405569139 441031740 284181860

Sumber: Badan Pusat Statistik Yogyakarta

2.8.3.1 Belanja Administrasi Umum

Belanja Administrasi dan Umum merupakan pengeluaran kas daerah yang

tidak secara langsung berhubungan dengan aktivitas atau pelayanan publik. Belanja

Administrasi umum ini dapat dibedakan menjadi belanja pegawai/personalia, belanja

barang, belanja perjalanan dinas, dan belanja pemeliharaan.

a. Belanja Pegawai/Personalia

b. Belanja Barang dan Jasa

c. Belanja Perjalanan Dinas

d. Belanja Pemeliharaan

2.8.3.2 Belanja Modal

Kelompok belanja ini merupakan belanja yang manfaatnya dapat diperoleh

lebih dari satu tahun dan dilakukan untuk menambah aset atau kekayaan daerah, yang

mana dari aset atau kekayaan tersebut akan menimbulkan belanja lainnya.

Selain ketiga jenis belanja diatas, terdapat pula belanja bagi hasil dan bantuan

keuangan, serta belanja tidak tersangka. Belanja bagi hasil dan bantuan keuangan

merupakan suatu kegiatan pengalihan uang atau barang dari Pemerintah daerah.

Sedangkan belanja tidak tersangka adalah belanja yang dilakukan oleh Pemerintah

Daerah untuk penanganan bencana alam, bencana sosial atau pengeluaran lainnya

24

Page 40: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

yang sangat diperlukan dalam rangka penyelenggaraan kewenangan pemerintahan

daerah. Pengeluaran lainnya yang dimaksud di atas dijelaskan pada Kepmendagri

no.29 tahun 2002 pasal 7 ayat 2 yaitu :

a. Pengeluaran yang sangat dibutuhkan untuk penyediaan sarana dan

prasarana yang berhubungan langsung dengan pelayanan masyarakat,

yang anggarannya tidak tersedia dalam Tahun Anggaran yang

bersangkutan.

b. Pengembalian atas kelebihan penerimaan yang terjadi dalam Tahun

Anggaran yang telah ditutup dengan didukung bukti-bukti yang sah.

2.8.3.3 Belanja Rutin

Belanja rutin merupakan belanja yang keluarannya tidak berupa fisik dan

terjadi berulang-ulang sepanjang waktu atau periode. Dalam keputusan Menteri

keuangan No. 157/KMK.07/2001 disebutkan bahwa belanja rutin dibagi menjadi

kedalam beberapa bagian yaitu;

1. Belanja Pegawai

2. Belanja Barang

3. Belanja Perjalanan dinas

4. Belanja Bunga pinjaman dan

5. Belanja Lain-lain

2.8.3.4 Belanja Pembangunan

Belanja pembangunan merupakan belanja yang menghasilkan wujud fisik

yang manfaatnya lebih dari satu tahun. Belanja pembangunan ini akhirnya akan

menghasilkan kapital publik (menurut Kepmendagri no. 29/2002 disajikan dalam

25

Page 41: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

neraca) dikutip dari Abdullah dan Halim (2003). Hasil yang dapat dilihat dari adanya

belanja pembangunan jalan, jembatan, gedung-gedung pemerintahan, irigasi dan hasil

lain yang berupa pembangunan sarana dan prasarana fisik.

26

Page 42: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

BAB III

KAJIAN PUSTAKA

Untuk kajian pustaka, penulis menggunakan penelitian-penelitian terdahulu

yang objek penelitiannya berbeda tetapi memiliki kesamaan dalam penggunaan

variabel, hal ini dikarenakan penulis tidak menemukan referensi yang memiliki objek

penelitian yang sama.

Analisis Zou (1994) berhasil mengidentifikasi beberapa konsekuensi dari

perubahan grants atau transfer yakni (1) kenaikan permanen dalam matching grants

akan mempercepat investasi publik, memperbesar kapital jangka panjang, dan

memperbesar belanja rutin dalam jangka panjang; (2) kenikan permanen dalam

matching grants untuk investasi dalam belanja rutin mungkin akan mempercepat atau

memperlambat investasi; (3) kenaikan temporer atas grants sekarang (apapun bentuk

grants) akan mendorong investasi publik; (4) kenaikan temporer non-matching grants

pada masa yang akan datang akan mengurangi investasi sekarang dan memperbesar

belanja rutin sekarang, (5) kenaikan temporer matching grants pada masa yang akan

datang untuk belanja rutin akan mengurangi investasi publik sekarang dan

memperbesar belanja rutin sekarang, tapi (6) kenaikan sementara dalam matching

grants pada masa yang akan datang untuk investasi mempunyai dampak yang ambigu

terhadap investasi publik. Esensi dari temuan-temuan terebut adalah perubahan dalam

total belanja daerah (rutin dan pembangunan) sebagai akibat dari perubahan dalam

grants atau transfer dari pemerintah pusat (Abdullah dan Hakim, 2003)

27

Page 43: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

Syukriy Abdullah dan Abdul Halim (2003) tentang pengaruh dana alokasi

umum (DAU) dan pendapatan asli daerah (PAD) terhadap belanja pemerintah daerah,

studi kasus Kabupaten/Kota Di Jawa dan Bali, hasil penelitian menunjukan bahwa

secara terpisah, DAU dan PAD berpengaruh signifikan terhadap belanja daerah, baik

maupun tanpa lag. Ketika tidak digunakan tanpa lag, pengaruh PAD terhadap belanja

daerah lebih kuat daripada DAU, tetapi dengan digunakan lag, pengaruh DAU

terhadap belanja daerah justru lebih kuat daripada PAD. Ketika kedua faktor (DAU

dan PAD) diregres serentak dengan belanja daerah, pengaruh keduanya juga

signifikan, baik dengan ataupun lag. Dalam model prediksi tanpa lag, daya prediksi

DAU lebih rendah dari PAD, tetapi sebaliknya dalam prediksi dengan lag. Dengan

demikian terjadi flypaper effect.

Nilai t-statistic untuk kedua variabel mengalami penurunan dibandingkan

dengan analisis regresi sederhana dengan variabel bebas tunggal (DAU atau PAD).

Ketika DAUt dan PADt masing-masing diregres dengan BDt maka nilai t-statistic

untuk keduanya adalah 4,139 dan 7,687 (untuk PADt lebih besar dari DAUt).

Sementara keduanya diregres serentak terhadap BDt nilai t-statistic untuk PADt

(6,899) tetap lebih besar dari DAUt (3,033). Nilai t-statistic mengalami penurunan

sebesar 1,106 untuk DAUt untuk 0,788 untuk PADt. Dengan demikian dapat

dinyatakan bahwa signifikansi pengaruh PADt terhadap BDt (secara statistic) lebih

kuat dari pengaruh DAUt atau tidak terjadi flypaper effect.

Kesit Bambang Prakosa (2004) tentang analisis pengaruh dana alokasi umum

(DAU) dan pendapatan asli daerah (PAD) terhadap prediksi belanja daerah, studi

empirik di wilayah Propinsi Jawa Tengah dan DIY, dari hasil penelitian menunjukan

28

Page 44: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

bahwa DAU dan PAD berpengaruh signifikan terhadap belanja daerah baik dengan

maupun tanpa lag. Ketika tidak menggunakan lag, pengaruh PAD terhadap belanja

daerah lebih kuat daripada DAU, tetapi dengan digunakan lag, pengaruh DAU

terhadap belanja daerah justru lebih kuat daripada PAD. Secara empiris penelitian ini

membuktikan bahwa besarnya belanja daerah dipengaruhi oleh jumlah DAU yang

diterima dari pemerintah pusat. Dari hasil penelitaian tersebut, menunjukan bahwa

DAU dan PAD berpengaruh signifikan terhadap belanja daerah. Dalam model

prediksi BJD, daya prediksi DAU terhadap BJD tetap lebih tinggi dibanding daya

prediksi PAD. Hal ini menunjukan telah terjadi flypaper effect.

Bambang Haryadi (2002) tentang pengaruh fiskal stress terhadap kinerja

keuangan pemerintah kabupaten/kota di propinsi Jawa Timur, hasil penelitian

menyebutkan bahwa fiscal stress atau tekanan keuangan yang terjadi karena adanya

krisis ekonomi yang berpengaruh terhadap tingkat kestabilan alokasi dana dari APBN

ke APBD dan adanya UU No.18/1997 tentang pembatasan pemungutan pajak oleh

pemerintah daerah yang menyebabkan penurunan sumber pendapatan daerah,

sedangkan kinerja keuangan disini meliputi beberapa unsur yaitu kemampuan

pemerintah kabupaten/kota dalam membiayai APBDnya, kemampuan mobilisasi

desentralisasi fiskal.

Menurut Kepmendagri No.29/2002 disebutkan bahwa belanja daerah

merupakan semua pengeluaran kas daerah dalam periode anggaran tertentu yang

menjadi beban daerah, pengeluaran ini dilakukan pemerintah daerah untuk

melaksanakan wewenang dan tanggungjawabnya kepada masyarakat dan pemerintah

29

Page 45: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

diatasnya (pemerintah provinsi dan pemerintah pusat). Pada prakteknya belanja

dibagi kedalam dua kelompok yaitu belanja rutin dan belanja pembangunan.

Penelitian berikutnya dilakukan oleh Maimunah (2006) dengan mengambil

sampel pada Kabupaten/Kota di Pulau Sumatera. Penelitian tersebut menghasilkan

kesimpulan bahwa telah terjadi flypaper effect pada Belanja Daerah pada

kabupaten/kota di Sumatera, pengaruh flypaper dapat digunakan dalam memprediksi

Belanja Daerah periode ke depan, dan tidak terdapat perbedaan terjadinya flypaper

effect baik pada daerah yang PAD-nya tinggi maupun pada daerah yang PAD-nya

rendah di Kabupaten/Kota di pulau Sumatera.

Widiyanto (Skripsi, 2004) tentang pengaruh dana alokasi umum (DAU) dan

pendapatan asli daerah (PAD) terhadap belanja pemerintah daerah pada pemerintah

kabupaten/kota di propinsi DIY dan Jawa Tengah. Hasil penelitiannya yaitu

menunjukan hubungan yang erat antara perubahan DAU dan PAD terhadap

perubahan belanja daerah baik pada saat dilakukan regresi sederhana (dengan atau

tanpa lag) maupun dengan regresi berganda hampir sama pengujian menunjukan

hubungan yang signifikan positif, yang bermakna bahwa apabila terjadi peningkatan

pada DAU dan PAD maka akan diikuti peningkatan pada belanja daerah. Pada saat

hasil dari masing-masing pengujian itu dibandingkan satu sama lain, terlihat bahwa

nilai t-statistik, f-statistik, R,R², dan Adjusted-R² pada masing-masing variabel, DAU

memiliki nilai yang lebih besar daripada PAD, hal ini menunjukan bahwa pengaruh

prubahan besarnya DAU yang diterima oleh pemerintah kab/kota di propinsi DIY dan

Jawa Tengah terhadap besarnya belanja daerah.

30

Page 46: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

Penelitian yang dilakukan oleh Cheng (1999) bahwa hipotesis pajak belanja

berlaku untuk pemda di beberapa Negara Amerika latin, hal senada juga dinyatakan

oleh Friedman (1978) yang menyatakan bahwa kenaikan dalam pajak akan

meningkatkan belanja daerah, sehingga akhirnya akan memperbesar defisit.

Penelitian lain yang juga dilakukan oleh Hoover dan Sheffrin (1992) yang secara

empiris menemukan adanya perbedaan hubungan dalam rentang waktu berbeda.

Untuk sampel data sebelum pertengahan tahun 1960-an pajak berpengaruh terhadap

belanja, sementara untuk sampel data sesudah tahun 1960-an pajak dan belanja tidak

saling mempengaruhi (Cousally Independent) karena pajak merupakan salah satu dari

sumber pendapatan asli daerah maka hipotesis yang digunakan untuk mengetahui

pengaruh pendapatan asli daerah terhadap belanja daerah adalah:

H2a : Pendapatan asli daerah (PAD)t berpengaruh positif terhadap belanja daerah

(BD)t

H2b : Pendapatan asli daerah (PAD)t-1 berpengaruh positif terhadap belanja daerah

(BD)t

Studi Aaberge dan Langorgen (1997) yang menganalisis perilaku fiskal dan

belanja pemerintah daerah dengan Simultaneous Setting dan menemukan adanya

flypaper effect dalam respon daerah terhadap perubahan pendapatan. Bagi pemda

yang menjadi masalah dalam pembuatan keputusan alokasi sumberdaya adalah

pemilihan kombinasi yang terbaik antara pajak dan daerah, surplus dan defisit

anggaran, dan output dalam pelayanan publik, yang dibatasi oleh “aturan” bahwa

pengeluaran daerah plus surplus daerah anggaran tidak melebihi grants dari

pemerintah pusat plus pajak daerah. Dengan demikian, dapat dilihat perbedaan

31

Page 47: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

dampak antara grants dan pendapatan daerah (pajak) terhadap perilaku fiskal dan

belana daerah.

Oates (1979) menyatakan fenomena flypaper effect dapat dijelaskan dengan

ilusi fiskal. Bagi Oates, tranfer akan menurunkan biaya rata-rata penyediaan barang

publik (bukan biaya marginalnya). Namun, masyarakat tidak memahami penurunan

biaya yang terjadi adalah pada biaya rata-rata atau biaya marginalnya. Masyarakat

hanya percaya harga barang publik akan menurun. Bila permintaan barang publik

tidak elastis, maka transfer berakibat pada kenaikan pajak bagi masyarakat. Ini berarti

flypaper effect merupakan akibat dari ketidaktahuan masyarakat akan anggaran

pemerintah daerah.

Haryo Kuncoro (2004) yang menganalisis tentang pengaruh transfer antar

pemerintah pada kinerja fiskal pemerintah daerah kota dan kabupaten di indonesia.

Bagi Haryo Kuncoro, peningkatan alokasi transfer diikuti dengan penggalian PAD

yang lebih tinggi. Simpulan ini mengindikasikan sikap overaktif pemerintah daerah

terhadap arti pengtingnya transfer. Bagi pemerintah pusat, transfer memang

diharapkan menjadi pendorong agar pemerintah daerah secara intensif menggali

sumber-sumber penerimaan sesuai kewenangannya. Namun, penggalian PAD yang

hanya didasarkan pada faktor inkremetal akan berakibat negatif pada perekonomian

daerah.

Di sisi lain, peningkatan alokasi transfer juga diikuti dengan pertumbuhan

pengeluaran yang lebih tinggi. Gejala ini memperlihatkan bahwa birokrat pemerintah

daerah bertindak sangat reaktif terhadap transfer yang diterima dari pusat. Ada

indikasi peningkatan pengeluaran yang tinggi tersebut disebabkan karena inefisiensi

32

Page 48: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

pengeluaran pemerintah daerah teruma pengeluaran rutin. Kecenderungan ini dalam

jangka panjang akan berakibat pada peningkatan ketidakmerataan fiskal secara

horizontal.

33

Page 49: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

BAB IV

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

Pada bagian ini akan membahas lebih mendalam mengenai teori-teori dan

pendekatan-pendekatan yang menjelaskan pegertian belanja daerah, dana alokasi

umum, dan pendapatan asli daerah serta teori-teori yang menjelaskan hubungan dari

ketiga variabel tersebut berupa hasil penemuan terdahulu yang menjadi landasan teori

dan sebagai acuan dalam pemecahan masalah yang sedang diteliti.

4.1 Pengertian Tranfer dan DAU

Di indonesia, seperti ditegaskan dalam UU No. 25/1999, bentuk trasfer yang

paling penting adalah DAU dan DAK, selain bagi hasil (revenue sharing). Transfer

merupakan konsekuensi dari tidak meratanya kemampuan keungan dan ekonomi

daerah. Selain itu, tujuan transfer adalah mengurangi kesenjangan keuangan

horisontal antar daerah, megurangi kesenjangan vertikal Pusat dan daerah, dan untuk

menciptakan stabilisasi aktifitas perekonomian daerah.

Transfer atau grants dari pemerintah pusat secara garis besar dapat dibagi

menjadi dua, yakni matching grants dan belanja pembangunan. Belanja rutin adalah

belanja yang sifatnya terjadi terus menerus berulang untuk setiap tahun fiskal dan

umumnya tidak menghasilkan wujud fisik (contoh: belanja gaji dan honorarium

pegawai), sementara belanja pembangunan pada umumnya menghasilkan wujud fisik,

seperti jalan, jalan bebas hambatan, jembatan, gedung, pengadaan jaringan listrik dan

air minum, dan sebagainya. Belanja pembangunan non fisik diantaranya mencakup

pendidikan, pelayanan kesehatan, pemeliharaan keamanan masyarakat.

34

Page 50: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

Bagaimana pemerintah daerah mengalokasikan sumberdaya yang dimilikinya

merupakan pertanyaan penelitian yang menarik sejak lama. Peneliti terdahulu

menggunakan berbagai pendekatan untuk menjelaskan perilaku pemerintah daerah

dalam mengalokasikan dana yang dimilikinya, baik dana yang bersumber dari

transfer pemerintah di atasnya ataupun dari pendapatannya sendiri. Pemerintah daerah

bisa merespon transfer dari pemerintah pusat secara simetris dan tidak simetris

(Gamkhar & Oates, 1996). Beberapa peneliti menemukan bahwa respon pemerintah

daerah berbeda untuk transfer dan pendapatan sendiri (seperti pajak). Artinya, ketika

penerimaan daerah berasal dari transfer, maka stimulasi atas belanja yang

ditimbulkannya berbeda dengan stimulasi yang muncul dari pendapatan daerah

(terutama pajak daerah). Ketika respon (belanja) daerah lebih besar terhadap transfer,

maka disebut flypaper effect (Oates, 1999).

Dalam perspektif teori keagenan, Inaman (1979) dan Rubinfeld (1987) (dalam

Holtz-Eakin et al, 1994), Aaberge & Langorgen (1997), dan Slack (1980) menyatakan

bahwa agen atau politisi di pemerintah daerah bersikap seolah-olah mereka

memaksimalkan utilitas individu (voter) berpendapatan menengah kebawah di dalam

masyarakat. Apabila dikaitkan dengan belanja publik untuk periode tertentu, agen

akan mengalokasikan sumberdaya yang dimiliknya berdasarkan pada ekspektasinya

terhadap lingkungan ekonomi pada masa yang akan datang. Secara teoritis

diasumsikan bahwa semua pengeluaran pada suatu periode tertentu tergantung pada

ketersediaan sumberdaya pada periode bersangkutan, namun dengan batasan aturan

anggaran yang ada, misalnya anggaran berimbang (balanced-bulget rule).

35

Page 51: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

Dalam konsep anggaran berimbang pemerintah daerah diharuskan

menyerahkan anggarannya pada legislatif sebelum tahun fiskal berjalan, tetapi tidak

mengatur bagaimana pengeluaran harus diprioritaskan atau bagaimana komponen-

komponen pengeluaran ditentukan (Holtz-Eakin et al, 1994). Oleh karena itu, Pemda

dapat melakukan smoothing atas pengeluaran pengeluarannya karena memang tidak

ada aturan yang secara efektif digunakan untuk mencegahnya. Hal ini juga terjadi di

Norwegia (Aaberge & Langorgen, 1997), dimana Pemda memiliki kebebasan untuk

membuat priorotas atas pengeluaran untuk tujuan melayani masyarakatnya, meskipun

tidak mutlak. Misalnya, belanja untuk pendidikan untuk anak usia 7-15 tahun harus

tetap dianggarkan dalam jumlah tertentu. Menurut Inman (1983, dalam Holtz-Eakin

et al, 1994), pembuatan keputusan dalam sektor publik bersifat backward-looking. Di

sisi lain, time horizon agen lebih panjang dari satu tahun anggaran, sehingga pada

prakteknya beberapa Pemda membentuk rainy day funds untuk memudahkan smooth

atas pengeluarannya atau menyusun anggaran untuk siklus beberapa tahun (Multiyear

budget).

Dana alokasi umum adalah dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan

dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk membiayai

kebutuhan pembelanjaan. Adapun cara menghitung dana alokasi umum menurut

ketentuan adalah sebagai berikut:

1. Dana alokasi umum (DAU) ditetapkan sekurang-kurangnya 25% dari penerimaan

dalam negeri yang sitetapkan dalam APBN.

36

Page 52: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

2. Dana alokasi umum (DAU) untuk daerah propinsi dan untuk daerah

kabupaten/kota ditetapkan masing-masing 10% dan 90% dari dana alokasi umum

sebagaimana ditetapkan diatas.

3. Dari dana alokasi (DAU) untuk suatu daerah kabupaten/kota tertentu ditetapkan

berdasarkan perkalian jumlah dana alokasi umum untuk daerah kabupaten/kota

yang ditetapkan APBN denga porsi daerah kabupaten/kota yang bersangkutan.

4. Porsi daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud diatas merupakan proporsi

bobot daerah kabupaten/kota diseluruh indonesia.

Formula untuk menghitung besarnya DAU yaitu :

a. DAU untuk Propinsi

opinsiseluruhbobotJumlah

bersangkuyangopinsiBobotopinsiuntukDAUJumlahDAUPr

tanPrPr ×=

b. DAU untuk daerah Kabupaten/Kota

KotaKabupatenseluruhbobotJumlah

bersangkuyangKotaKabupatenBobotKotaKabupatenuntukDAUJumlahDAU

/

tan// ×=

Dimana formula untuk menghitung Bobot DAU daerah adalah

daerahseluruhDAUKebutuhanTotal

DaerahDAUKebutuhanDaerahDAUBobot =

Sebagaimana telah diungkapkan pada bagian sebelumnya, salah satu tujuan

transfer adalah pemerataan horizontal (horizontal equalization) yaitu dengan menutup

celah fiskal (fiscal gap) yang berada diantara kebutuhan fiskal dan potensi ekonomi

37

Page 53: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

yang dimiliki daerah. Tujuan transfer tersebut yang akan dipenuhi melalui DAU.

Dimana kebutuhan DAU suatu daerah merupakan selisih antara kebutuhan daerah

dengan potensi penerimaan daerah.

Kebutuhan DAU = Kebutuhan Daerah – Potensi Penerimaan Daerah

Kebutuhan Daerah dihitung dengan memperhatikan beberapa faktor yaitu jumlah

penduduk, luas wilayah, indeks harga bangunan, dan jumlah penduduk miskin dengan

menggunakan indeks-indeks berikut :

nasionaldaerahpopulasirataRata

daerahPopulasipendudukIndeks−

=

NasionalDaerahLuasrataRata

DaerahLuasDaerahLuasIndeks−

=

100

arg daerahkonstruksiIndeksdaerahahIndeks =

nasionalmiskinpendudukjmlrataRata

daerahmiskinpendudukJumlahdaerahrelatifkemiskinanIndeks−

=

Untuk mengetahui jumlah kebutuhan daerah maka pengeluaran daerah rata-rata

dikalikan dengan rata-rata keempat indeks tersebut. Atau jika ditulis dalam formula

maka akan menjadi seperti di bawah ini.

4].arg...[ KemiskinanIaHILuasIPendudukIDaerahKebutuhan RataRataDaerahnPengeluara

+++×= −

38

Page 54: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

Yang dimaksud dengan pengeluaran daerah rata-rata adalah total belanja daerah

secara nasional ditambah dengan pengeluaran DIK yang akan didaerahkan untuk

tahun 2001, dibagi dengan jumlah daerah (Provinsi atau Kabupaten/Kota). Atau

dalam formula :

DaerahJumlahnDidaerahkaygDIKDanaNasionalDaerahBelanjaTotalRataRataDaerahnPengeluara ][ +

=−

Setelah diperoleh angka kebutuhan daerah, maka langkah selanjutnya adalah

memperkirakan jumlah Potensi Penerimaan Daerah dengan menggunakan variabel-

variabel potensi yaitu PDRB sektor sumber daya alam (primer), PDRB sektor industri

dan jasa lainnya (non-primer), dan besarnya angkatan kerja. Variabel-variabel

tersebut dihitung indeksnya menggunakan formula berikut :

⎟⎠⎞⎜

⎝⎛

⎟⎠⎞⎜

⎝⎛

=

NasionalPDBNasionalSDAsektorPDB

DaerahPDRBDaerahSDAsektorPDRB

DaerahSDAIndeks

⎟⎠⎞⎜

⎝⎛

⎟⎠⎞⎜

⎝⎛

=

NasionalPDBNasionalnonprimersektorPDB

DaerahPDRBDaerahnonprimersektorPDRB

DaerahIndustriIndeks

⎟⎠⎞⎜

⎝⎛

⎟⎠⎞⎜

⎝⎛

=

IndonesiaPopulasiIndonesiaKerjaAngka

DaerahPopulasiDaerahKerjaAngka

DaerahSDMIndekstan

tan

39

Page 55: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

Setelah indeks untuk ketiga veriabel diketahui, maka dapat dihitung besaran potensi

penerimaan daerah dengan menggunakan formula dibawah ini.

3][ SDMIndeksSDAIndeksIndustriIndeksPenerimaanPotensi RataRataDaerahPenerimaan

++×= −

Dimana Penerimaan daerah rata-rata adalah jumlah Pendapatan Asli Daerah ditambah

Bagi Hasil pajak, yang kemudian dibagai dengan jumlah daerah. Atau dalam formula

berikut ini.

DaerahJumlah

PajakHasilBagiDaerahAsliPendapaRataRataDaerahPenerimaan ]tan[ +=−

4.2 Pengaruh DAU terhadap Belanja Daerah

Dalam literatur ekonomi dan keuangan daerah, hubungan pendapatan dan

belanja daerah didiskusikan secara luas sejak akhir dekade 1950-an tentang hubungan

tersebut diuji secara empiris (Chang & Ho. 2002), sebagian studi menyatakan bahwa

pendapatan mempengaruhi belanja. Sementara sebagian lainnya menyatakan bahwa

belanjalah yang mempengaruhi pendapatan (Aziz, 2000, Doi, 1998). Sementara studi

tentang pengaruh transfer atau grants dari pemerintah pusat terhadap keputusan

pengeluaran atau belanja pemerintah daerah sudah berjalan lebih dari 30 tahun

(Gamkhar & Oates, 1971a). Namun, dalam studi empiris hal tersebut tidak selalu

terjadi. Artinya, timulus terhadap pengeluaran daerah yang ditimbulkan oleh transfer

atau grants tersebut sering lebih besar dibandingkan dengan stimulus dari pendapatan

/pajak daerah sendiri (flypaper effect).

40

Page 56: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

Holtz-Eakin et al (1985) menyatakan bahwa terdapat keterkaitan sangat erat

antara tansfer dari pemerintah pusat dengan belanja pemerintah daerah. Studi

Legrenzi & Milas (2001), menggunakan sampel municipalities di Italia, menemukan

bukti empiris bahwa dalam jangka panjang transfer berpengaruh terhadap belanja

daerah. Secara spesifik mereka menegaskan bahwa variabel-variabel kebijakan

pemerintah daerah dalam jangka pendek disesuaikan (adjusted) dengan taansfer yang

diterima, sehingga memungkinkan terjadinya respon yang non-linear dan asymmetric.

Gamkhar & Oates (1996) menganalisis respon pemerintah daerah terhadap

perubahan jumlah transfer dari pemerintah federal di Amerika Serikat untuk tahun

1953-1991. mereka menyatakan bahwa pengurangan jumlah transfer (cuts in federal

grants) menyebabkan penurunan dalam pengeluaran daerah. Studi Holtz-Eakin et al

(1994) menganalisis model maximizing under uncertainty of intertemporal utility

function dengan menggunakan data runtut waktu selama tahun 1934-1991 untuk

mengetahui seberapa jauh pengeluaran daerah dapat dirasionalkan melalui suatu

model, dimana keputusan-keputusan didasarkan pada ketersediaan sumberdaya secara

permanen, bukan ketersediaan yang sifatnya temporer, mereka menemukan bahwa

semua current spending ditentukan oleh current reources.

Berdasarkan konsep dan temuan-temuan di atas, maka hipotesis alternatif

untuk melihat pengaruh DAU tahun berjalan (DAUt) terhadap belanja daerah tahun

berjalan (BDt) dapat dinyatakan sebagai berikut:

H1a: DAUt berpengaruh positif terhadap BDt.

Studi Holtz-Eakin et al (1985) menemukan bahwa grants tahun lalu dapat

memprediksi belanja tahun ini, namun sebaliknya, belanja tahun lalu tidak dapat

41

Page 57: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

memprediksi pendapatan tahun belanja. Hipotesis untuk melihat pengaruh DAU

tahun lalu (DAUt-1) terhadap belanja daerah tahun berjalan (BDt) dinyatakan sebagai

berikut:

H1b: DAUt-1 berpengaruh positif terhadap BDt.

Untuk mengetahui daya prediksi yang lebih baik, DAUt atau DAUt-1, terhadap

BD tahun berjalan (BDt), maka akan diuji hipotesis berikut:

H1c: Daya prediksi DAUt-1 terhadap BDt lebih baik daripada DAUt terhadap

BDt.

4.3 Pengaruh PAD terhadap Belanja Daerah

Studi tentang pengaruh pendapatan daerah (local own source revenue)

terhadap pengeluaran daerah sudah banyak dilakukan (misalnya Aziz et al, 2000;

Blackley, 1986; Joulfaian & Mokeerjee, 1990; Legrenzi & Milas, 2001; von

Furstenberg et al, 1986). Hipotesis yang menyatakan bahwa pendapatan daerah

(terutama pajak) akan memepengaruhi anggaran belanja pemerintah daerah dikenal

dengan nama tax-spend hypothesis (Aziz et al, 2000; Doi, 1998; von Furstenberg et

al, 1986). Dalam hal ini, pengeluaran pemerintah daerah akan disesuaikan dengan

perubahan dalam penerimaan pemerintah daerah atau perubahan pendapatan terjadi

sebelum perubahan pengeluaran.

Dalam konteks internasional, beberapa penelitian yang telah dilakukan untuk

melihat pengaruh pendapatan daerah terhadap belanja (di antaranya adalah Cheng,

1999; Friedman, 1978; Hoover & Sheffrin, 1992). Cheng (1999) menemukan bahwa

hipotesis pajak belanja berlaku untuk kasus pemerintah daerah di beberapa negara

Amerika latin, yakni kolombia, Republik Dominika, Honduras, dan Paraguay.

42

Page 58: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

Friedman (1978) menyatakan bahwa kenaikan dalam pajak akan meningkatkan

belanja daerah, sehingga akhirnya akan memperbesar defisit. Hal senada

dikemukakan oleh Hoover & Sheffrin (1992), yang secara empiris menemukan

adanya perbedaan hubungan dalam dua rentang waktu yang berbeda. Mereka

menemukan bahwa untuk sampel data sebelum pertengahan tahun 1960-an pajak

berpengaruh terhadap belanja, sementara untuk sampel data sesudah tahun1960-an

pajak dan belanja tidak saling mempengaruhi (causally independent).

Hipotesis untuk menguji pengaruh DAU dan PAD terhadap BD adalah

sebagai berikut:

4.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dikemukakan, maka hipotesis

dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Diduga DAU berpengaruh positif dan signifikan terhadap Belanja Daerah.

2. Diduga PAD berpengaruh positif dan signifikan terhadap Belanja Daerah.

3. Diduga DAU dan PAD secara serempak berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Belanja Daerah.

43

Page 59: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

BAB V

METODE PENELITIAN

5.1 Sampel dan Data

Sampel dalam penelitian ini adalah 29 kabupaten dan 6 kota di Propinsi Jawa

Tengah. Alasan pemilihan sampel di propinsi ini adalah (1) karena karakteristik

ekonomi maupun geografisnya, (2) ketersediaan data. Sementara data yang dianalisis

adalah data yang bersumber dari laporan APBD Pemda kabupaten/kota di Propinsi

Jawa Tengah, yakni data Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Pajak daerah serta

Dana Alokasi Umum (DAU), yang diperoleh dari situs Departemen Dalam Negeri

dan Depertemen Keuangan, melalui internet serta sumber lain.

5.2 Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yaitu

Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Belanja Daerah

yang terdapat pada laporan realisasi APBD Kabupaten/Kota di Propinsi Jawa Tengah

tahun 2001 sampai dengan tahun 2005, yang diperoleh melalui situs Departemen

Keuangan Dirjen Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dan Badan Pusat Statistik

Yogyakarta.

44

Page 60: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

5.3 Variabel dan Pengukuran

Variabel independen atau penjelas dalam penelitian ini adalah Dana Alokasi

Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sedangkan variabel dependen

dalam penelitian ini adalah Belanja Daerah.

5.4 Alat Analisis

Alat analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

regresi panel data dengan menggunakan Fixed effect dan Random effect. Ada

beberapa keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan data panel; Pertama, data

panel yang merupakan gabungan dua data time series dan cross section mampu

menyediakan data yang lebih banyak sehingga akan menghasilkan degree of freedom

yang lebih besar. Kedua, menggabungkan informasi dari data time series dan cross

section dapat mengatasi masalah yang timbul ketika adalah masalah penghilangan

variabel (ommited-variabel).

Adapun model regresi yang dapat ditulis sbb:

Yit = a + β1X1it + β2X2it + e

Dimana: Yit = jumlah belanja atau perubahan jumlah belanja daerah (BD)

a = konstanta

β1, β2 = koefisien regresi

X1 = jumlah DAU

X2 = jumlah PAD

e = Error term

45

Page 61: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

5.4.1 Uji Statistik

Setelah hasil regresi linier diperoleh, langkah selanjutnya yaitu:

Melakukan pengujian terhadap parameter-parameternya. Pengujian selanjutnya

adalah pengujian kebenaran dari hipotesis yang ada maka perlu diadakannya

pengujian statistik sebagai berikut :

5.4.1.1. Uji F

Untuk mengetahui apakah variabel DAU dan PAD secara bersama-sama memiliki

pengaruh terhadap Belanja Daerah (H1), maka dilakukan uji F. Hipotesa yang akan

diuji melalui uji F ini yaitu;

Ho1 : β1 = β2 = 0 ; Variabel PAD dan DAU secara bersama-sama tidak berpengaruh

signifikan terhadap Belanja Daerah.

Ha1 : β1 = β2 ≠ 0 ; Variabel PAD dan DAU secara bersama-sama berpengaruh

signifikan terhadap Belanja Daerah.

Uji F dilakukan dengan membandingkan P Value f hitung yang dihasilkan dari model

regresi tersebut dengan derajat signifikansinya (α) yaitu 0,05. Kriteria yang

digunakan untuk menarik kesimpulan hipotesa diatas adalah jika P Value f hitung < α

(α = 0,05) maka Ho ditolak. Dimana mempunyai makna bahwa variabel PAD dan

DAU secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Belanja Daerah.

Membandingkan hasil F hitung dengan F tabel.

F-tabel ≤ F-hitung, maka H0 ditolak

F-hitung < F-tabel, maka H0 diterima

46

Page 62: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

Artinya variabel-variabel independent secara bersama-sama tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependentnya.

Daerah penerimaan Ho ditolak

Ho F tabel

Gambar 5.1 Uji F

5.4.1.2. Uji t-statistik

Untuk mengetahui manakah yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap

Belanja Daerah antara variabel DAU dan PAD (H2) digunakan uji t. Hipotesa yang

akan diuji melalui uji t ini yaitu:

Ho : β1 = 0 ; Variabel PAD tidak berpengaruh signifikan terhadap Belanja Daerah.

Ha : β1 ≠ 0 ; Variabel PAD berpengaruh signifikan terhadap Belanja Daerah

Ho : β2 = 0 ; Variabel DAU tidak berpengaruh signifikan terhadap Belanja Daerah

Ha : β2 ≠ 0 ; Variabel DAU berpengaruh signifikan terhadap Belanja Daerah

Uji t dilakukan dengan membandingkan P Value t hitung yang dihasilkan oleh

masing-masing variabel independen dalam persamaan regresi di atas dengan derajat

signifikansinya (α) yaitu 0,05. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan

hipotesa diatas yaitu jika P Value t hitung < α (α = 0,05) maka Ho ditolak.

47

Page 63: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

Membandingkan hasil t-hitung dengan t-tabel dengan kriteria sebagai berikut:

t-hitung > t tabel, yaitu menerima Hi dan menolak Ho

t-hitung ≤ t tabel, yaitu menerima Ho dan menolak Hi

Artinya variabel independent yang diuji tidak berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependentnya.

Daerah penerimaan Ho

Daerah penolakan Ho

Gambar 5.2 Uji t tabel

5.4.1.3. Koefisien Determinasi R2

R2 atau adjusted R2 atau koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui

apakah besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. R2 atau adjusted

R2 memiliki nilai antara 0-1, semakin mendekati satu menunjukkan pengaruh yang

semakin kuat sedangkan semakin mendekati 0 berarti pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat lemah.

48

Page 64: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

5.4.2 Uji Signifikansi Fixed Effect

Setelah dilakukan regresi dua model yaitu model dengan asumsi bahwa slope dan

intersep sama. Uji F digunakan untuk mengetahui apakah teknik regresi data panel

dengan Fixed Effect lebih baik dari model regresi data panel tanpa variabel dummy

dengan melihat residual sum of squares (RSS).

Adapun uji F statistiknya adalah sbb:

)/()(/)(

2

21

knRSSmRSSRSS

F−

−=

Dimana: RSS1 dan RSS2 = residual sum of squares teknik tanpa variabel dummy

dan teknik fixed effect dengan variabel dummy.

m = jumlah retriksi

n = jumlah observasi

k = jumlah parameter dalam fixed effect

5.4.3 Uji Signifikansi Random Effect

Untuk mengetahui apakah model Random Effect lebih baik dari metode OLS

digunakan uji Lagrange Multiplier (LM). Uji signifikansi Random Effect ini

dikembangkan oleh Bruesch-Pagan. Metode Bruesch Pagan untuk uji signifikansi

model Random Effect didasarkan pada nilai residual dari metode OLS. Adapun nilai

statistik LM dihitung berdasarkan formula sbb:

49

Page 65: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

2

1 1

2

1 1 1)1(2

⎥⎥⎥⎥

⎢⎢⎢⎢

−⎥⎦

⎤⎢⎣

−=

∑∑

∑ ∑

= =

= =n

i

T

tit

n

i

T

tit

e

e

TnTLM

2

1 1

2

1

2

1)(

)1(2⎥⎥⎥⎥

⎢⎢⎢⎢

−−

=

∑∑

= =

=n

i

T

tit

n

ii

e

eT

TnT

Dimana: n = jumlah individu

T = jumlah periode waktu

e = residual metode OLS

Uji LM ini didasarkan pada distribusi chi-squares dengan degree of freedom

sebesar jumlah variabel independen. Jika nilai LM lebih besar nilai kritis statistik chi-

squares maka menolak hipotesis nul. Artinya, estimasi yang tepat untuk model regresi

data panel adalah metode Random Effect dari pada metode OLS. Sebaiknya jika nilai

LM statistik chi-aquares sebagai niali kritis maka menerima hipotesis nul. Estimasi

Random Effect dengan demikian tidak bisa digunakan untuk regresi data panel, tetapi

digunakan metode OLS.

50

Page 66: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

BAB VI

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

6.1 Analisis Deskriptif

Hasil statistik deskriptif untuk variabel independen yaitu Dana Alokasi Umum

(DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan variabel dependen yaitu Belanja

Daerah. Data yang diteliti merupakan data panel, yaitu gabungan antara data time

series dan cross section. Data runtut waktu mencakup periode tahun 2001 hingga

2005. Cakupan spasial studi adalah kota dan kabupaten yang ada di jawa tengah.

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program eviews dalam tabel ditunjukan

sebagai berikut:

Tabel 6.1 Analisis Deskriptif

DAU? PAD? BD?

Mean 25275582 31732486 2.38E+08 Median 25486400 25998750 2.82E+08 Maximum 40938614 1.90E+08 8.10E+08 Minimum 7710793. 5285863. 7454731. Std. Dev. 7175686. 22975932 2.04E+08 Skewness -0.205673 3.884823 0.251652 Kurtosis 2.913496 23.00245 1.832599

Jarque-Bera 1.288356 3357.560 11.78435 Probability 0.525094 0.000000 0.002761

Observations 175 175 175 Cross sections 35 35 35

Sumber: Data diolah dengan Eviews

51

Page 67: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

Berdasarkan dari data analisis deskriptif pada tabel 6.1 menunjukan dimana

nilai rata-rata terbesar pada DAU sebesar Rp 25.275.582, dimana untuk nilai tengah

sebesar Rp 25.486.400, pada nilai tertinggi DAU sebesar Rp 40.938.614, dan untuk

nilai terendah DAU sebesar Rp 7.710.793. Adapun untuk nilai rata-rata terbesar pada

PAD yaitu Rp 31.732.486, dimana untuk nilai tengah yaitu Rp 25.998.750, pada nilai

tertinggi DAU adalah Rp 1.900.000.000, dan untuk nilai terendah yaitu Rp 5.285.863.

Adapun untuk nilai rata-rata pada BD yaitu Rp 238.000.000, dan untuk nilai tengah

sebesar Rp 282.000.000, dimana untuk nilai tertinggi sebesar Rp 810.000.000, pada

nilai terendah BD yaitu Rp 7.454.731.

6.2 Analisis Uji Panel Data

6.2.1 Estimasi Dengan Pendekatan Fixed Effect

Tabel 6.2 Fixed Effect Software Eviews

Dependent Variable: LOG(BD?) Method: Pooled Least Squares Date: 09/18/07 Time: 10:37 Sample: 2001 2005 Included observations: 5 Number of cross-sections used: 35 Total panel (balanced) observations: 175

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. LOG(DAU?) 5.166804 0.704947 7.329350 0.0000 LOG(PAD?) 1.536791 0.300255 5.118292 0.0000 Fixed Effects

R-squared 0.646329 Mean dependent var 18.57997 Adjusted R-squared 0.554068 S.D. dependent var 1.394312 S.E. of regression 0.931096 Sum squared resid 119.6376 F-statistic 7.005379 Durbin-Watson stat 2.262752 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Data diolah dengan Eviews

52

Page 68: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

Hasil estimasi Fixed Effect nilai koefisien untuk variabel DAU (X1) =

5.166804 dan PAD (X1) = 1.536791. Kedua variabel secara statistik signifikan pada ά

= 5 % yang berarti DAU dan PAD berpengaruh positif terhadap Belanja Daerah.

6.2.2 Estimasi Dengan Pendekatan Random Effect

Tabel 6.3 Random Effect Software Eviews

Dependent Variable: LOG(BD?) Method: GLS (Variance Components) Date: 09/18/07 Time: 10:40 Sample: 2001 2005 Included observations: 5 Number of cross-sections used: 35 Total panel (balanced) observations: 175

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -9.913254 3.948378 -2.510715 0.0130

LOG(DAU?) 1.020809 0.252039 4.050202 0.0001 LOG(PAD?) 0.650865 0.167298 3.890464 0.0001

Random Effects R-squared 0.206004 Mean dependent var 18.57997 Adjusted R-squared 0.196772 S.D. dependent var 1.394312 S.E. of regression 1.249624 Sum squared resid 268.5883 Durbin-Watson stat 1.000321 Unweighted Statistics

including Random Effects

R-squared 0.097439 Mean dependent var 18.57997 Adjusted R-squared 0.086944 S.D. dependent var 1.394312 S.E. of regression 1.332320 Sum squared resid 305.3131 Durbin-Watson stat 0.879996

Sumber: Data diolah dengan Eviews

Hasil estimasi Random Effect nilai koefisien untuk variabel DAU (X1) =

1.020809 dan PAD (X1) = 0.650865. Kedua variabel secara statistik signifikan pada ά

= 5 % yang berarti DAU dan PAD berpengaruh positif terhadap Belanja Daerah.

53

Page 69: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

6.3 Uji Statistik

6.3.1 Uji F

1. Hipotesis

Ho: β1 = β2 = 0 artinya secara bersama-sama variabel X1, X2, tidak

berpengaruh terhadap belanja daerah.

Ho: β1 ≠ β2 ≠ 0 artinya secara bersama-sama variabel X1, X2, berpengaruh

terhadap belanja daerah.

2. F tabel = (α = 0,05: k-1: n-k)

= (α = 0,05: 2: 172) = 3,0482

F hitung = 33.93366

Karena Fhitung > Ftabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti secara bersama-

sama variabel DAU dan PAD mempengaruhi belanja daerah.

6.3.2 Uji t – Test Statistik

a. Uji Parameter terhadap variabel DAU

1. Hipotesis

Ho: βi ≤ 0, artinya variable DAU tidak berpengaruh terhadap belanja

daerah.

Ha: βi > 0, artinya variable DAU berpengaruh terhadap belanja daerah.

2. t- tabel = (α = 0,05 : df = 172 ) = 1.6538

t hitung = 3.934363

54

Page 70: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

Karena t hitung > t tabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti secara individu

variabel Dana Alokasi Umum (X1) mempengaruhi Belanja Daerah.

b. Uji Parameter terhadap variabel PAD

1. Hipotesis

Ho: βi ≤ 0, artinya variable PAD tidak berpengaruh terhadap belanja

daerah.

Ha: βi > 0, artinya variable PAD berpengaruh terhadap belanja daerah.

2. t tabel = (α = 0,05 : df = 172 ) = 1.6538

t hitung = 4.594907

Karena t hitung > t tabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti secara individu

variabel Pendapaatan Asli Daerah (X2) mempengaruhi Belanja Daerah.

6.3.3 Koefisien Determinasi R2 (Goodness Of Fit)

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui ketepatan yang baik dalam analisis

yang ditunjukan oleh besarnya koefisien determinasi R2. berdasarkan hasil estimasi di

dapat nilai koefisien determinasi R2 sebesar 0.282937 yang menunjukkan bahwa

variabel independen yaitu Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli Daerah

mempengaruhi variabel dependen sebesar 28,29% dan sisanya 71,71% dipengaruhi

variabel lain diluar Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli Daerah.

6.4 Uji Signifikansi Fixed Effect

Setelah dilakukan regresi dua model yaitu model dengan asumsi bahwa slope

dan intersep sama. Uji F digunakan untuk mengetahui apakah teknik regresi data

55

Page 71: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

panel dengan Fixed Effect lebih baik dari model regresi data panel tanpa variabel

dummy dengan melihat residual sum of squares (RSS).

Adapun uji F statistiknya adalah sbb:

F )4175/()6376,119(

2/)6376,1195640,242(−

−=

6996351,0

4632,61=

= 85,87

Nilai statistik F kritis dengan numerator 2 dan denumerator 171 pada ά = 1% dan 5%

masing-masing adalah 4.79 dan 3.0488. Dengan demikian menolak hipotesis nul.

Model Fixed Effect lebih tepat dibandingkan dengan metode OLS.

6.5 Uji Signifikansi Random Effect

Untuk mengetahui apakah model Random Effect lebih baik dari metode OLS

digunakan uji Lagrange Multiplier (LM). Uji signifikansi Random Effect ini

dikembangkan oleh Bruesch-Pagan. Metode Bruesch Pagan untuk uji signifikansi

model Random Effect didasarkan pada nilai residual dari metode OLS. Adapun nilai

statistik LM dihitung berdasarkan formula sbb:

F ( ) 2

15640,242

1938,2)15(2

52⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡−

+−

=E

F2

15640,242

1938,28

10⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡−

+=

E

= 1,21E+34

56

Page 72: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

Sedangkan nilai kritis tabel distribusi chi squares dengan df sebesar 2 dengan tingkat

ά = 1% dan 5% masing-masing sebesar 9,213 dan 5,991. Dengan demikian menolak

hipotesis nul. Model Random Effect lebih tepat dibandingkan dengan metode OLS

tanpa variabel dummy.

57

Page 73: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

BAB VII

KESIMPULAN DAN IMLPIKASI

7.1 Simpulan

1. Berdasarkan pengujian secara individual dengan menggunakan uji t, variabel

Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli Daerah berpengaruh positif dan

signifikan, dengan demikian hipotesis terbukti.

Untuk DAU berpengaruh positif, hal tersebut bahwa terdapat keterkaitan sangat

erat antara tansfer dari pemerintah pusat dengan belanja pemerintah daerah.

Menyatakan bahwa pengurangan jumlah transfer pemerintah pusat akan

menyebabkan penurunan pengeluaran daerah dan begitu juga sebaliknya

peningkatan alokasi tranfer akan diikuti dengan pengeluaran yang lebih tinggi.

Gejala ini memperlihatkan bahwa pemerintah bertindak sangat reaktif terhadap

transfer yang diterima dari pusat. Untuk PAD berpengaruh positif, menyatakan

bahwa kenaikan pajak akan meningkatkan belanja daerah, sehingga akhirnya akan

memperbesar defisit.

2. Untuk uji kebaikan model (uji F dan R2) menunjukan bahwa model cukup bagus

karena secara bersama-sama variabel independen yaitu Dana Alokasi Umum dan

Pendapatan Asli berpengaruh terhadap Belanja Derah. Dengan besarnya nilai R2

sebesar 0.282937 berarti 28,29% variasi variabel independen (Dana Alokasi

Umum dan Pendapatan Asli Daerah) mampu menjelaskan variasi dependen

(Belanja Daerah).

58

Page 74: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

3. Setelah menggunakan uji Signifikansi Fixed Effect dan Random Effect

menunjukan hasil lebih tepat daripada metode OLS.

7.2 Implikasi

1. Hendaknya pemerintah daerah dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki

melihat kebutuhan serta memperhatikan efektifitas dan efisiensi penggunaan

anggaran.

2. Dalam penelitian ini mengindikasikan bahwa pemberian DAU kepada daerah

kabupaten dan kota di Jawa Tengah bukan hanya untuk menutup celah fiskal yang

ada pada kemampuan keuangan daerah, namun juga sebagai sumber penerimaan

utama untuk membiayai belanja. Bagi Pemerintah Daerah agar lebih mampu

meningkatkan PAD dengan melakukan inovasi dan menggali potensi daerah di

luar pajak daerah, sehingga masyarakat tidak terlalu terbebani oleh pajak, dan

PAD yang dihasilkan mampu membiayai belanja daerah itu sendiri.

59

Page 75: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Sukriy dan Abdul Halim, “Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan

Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Pemerintah Daerah Studi Kasus Kabupaten/Kota di Jawa dan Bali”, SNA VI, Yogyakarta, 2003, Hal 1140-1159

Algifari, “Statistik Induktif Untuk Ekonomi dan Bisnis”, UPP AMP YKPN, Yogyakarta,2000.

Bastian, Indra, “Manual Akuntansi Keuangan Daerah”, PPA FE UGM, Yogyakarta, 2001.

Widarjono, Agus, “Ekonometrika:Teori dan Aplikasi untuk ekonomi dan bisnis”, Badan Penerbit Ekonisia Fakultas Ekonomi UII , Yogyakarta, 2005.

Halim, Abdul, “Seri Akuntansi Sektor Publik-Akuntansi Keuangan Daerah”, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2002.

Maimunah, Mutiara, “Flypaper effect pada Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan asli Daerah (PAD) terhadap belanja daerah pada Kabupaten/Kota di pulau Sumatera”, Simposium nasional Akuntansi IX, Padang, 2006.

Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2000 tentang Dana Perimbangan.

Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 84 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2000 tentang Dana Perimbangan.

Republik Indonesia, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.

Republik Indonesia, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.

Page 76: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

Republik Indonesia, undang-undang No.34 Tahun 2000, Tentang Perubahan UU No.18 tahun 1997, tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Saragih, Panglima Juli, “Desentralisasi Fiskal dan Keuangan Daerah dalam Otonomi”,

Ghalia Indonesia, Jakarta, 2003.

Sidik, Machfud, B. Raksaka Mahi, Robert Simanjutak, & Bambang Brodjonegoro, “Dana Alokasi Umum – Konsep, Hambatan, dan Prospek di Era Otonomi Daerah”, Penerbit Buku Kompas, Jakarta, 2002.

Irawan, Soejito, “ Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah”, Bina Aksana, jakarta,

1984. Mudrajat, Kuncoro, “ Otonomi dan Pembangunan Daerah”, Erlangga, jakarta, 2004.

Page 77: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

LAMPIRAN

Hasil Regresi

Dependent Variable: LOG(BD?) Method: Pooled Least Squares Date: 09/18/07 Time: 10:17 Sample: 2001 2005 Included observations: 5 Number of cross-sections used: 35 Total panel (balanced) observations: 175

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -17.23328 4.711685 -3.657562 0.0003

LOG(DAU?) 1.206531 0.306665 3.934363 0.0001 LOG(PAD?) 0.894056 0.194575 4.594907 0.0000

R-squared 0.282937 Mean dependent var 18.57997 Adjusted R-squared 0.274599 S.D. dependent var 1.394312 S.E. of regression 1.187542 Sum squared resid 242.5640 F-statistic 33.93366 Durbin-Watson stat 1.093628 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 78: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

Uji Regresi OLS

Dependent Variable: LOG(BD?) Method: GLS (Cross Section Weights) Date: 09/18/07 Time: 10:22 Sample: 2001 2005 Included observations: 5 Number of cross-sections used: 35 Total panel (balanced) observations: 175 One-step weighting matrix

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -23.21413 4.917902 -4.720332 0.0000

LOG(DAU?) 1.352386 0.318600 4.244773 0.0000 LOG(PAD?) 1.100518 0.202917 5.423494 0.0000

Weighted Statistics R-squared 0.892468 Mean dependent var 19.23470 Adjusted R-squared 0.891218 S.D. dependent var 3.576705 S.E. of regression 1.179674 Sum squared resid 239.3606 F-statistic 713.7630 Durbin-Watson stat 1.122143 Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.272728 Mean dependent var 18.57997 Adjusted R-squared 0.264272 S.D. dependent var 1.394312 S.E. of regression 1.195965 Sum squared resid 246.0173 Durbin-Watson stat 1.075506

Page 79: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

Uji Signifikansi Fixed Effect

Dependent Variable: BD? Method: GLS (Cross Section Weights) Date: 07/20/07 Time: 02:39 Sample: 2001 2005 Included observations: 5 Number of cross-sections used: 35 Total panel (balanced) observations: 175

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. DAU? 36.77991 3.250647 11.31464 0.0000 PAD? 5.481472 1.216978 4.504165 0.0000

Fixed Effects BANJARNEG--C -7.80E+08 BANYUMAS--C -1.31E+09

BATANG--C -7.04E+08 BLORA--C -9.21E+08

BOYOLALI--C -9.15E+08 BREBES--C -1.09E+09 CILACAP--C -1.37E+09 DEMAK--C -6.97E+08

GROBOGAN--C -1.08E+09 JEPARA--C -9.01E+08

KRGANYAR--C -8.15E+08 KEBUMEN--C -9.97E+08 KENDAL--C -9.59E+08 KLATEN--C -1.22E+09 KUDUS--C -7.85E+08

MAGELANG--C -8.62E+08 PATI--C -8.98E+08

PEKALONG--C -7.36E+08 PEMALANG--C -1.01E+09 PURBALING--C -9.01E+08

PURWOREJO--C -8.02E+08 REMBANG--C -5.96E+08

SEMARANG--C -8.51E+08 SRAGEN--C -9.69E+08

SUKOHARJ--C -7.61E+08 TEGAL--C -1.04E+09

TEMANGGU--C -6.67E+08 WONOGIRI--C -9.19E+08

WONOSOBO--C -8.12E+08 K_MAGEL--C -4.09E+08 K_PEKAL--C -3.60E+08 K_SALATI--C -3.62E+08

K_SEMARG--C -1.37E+09 K_SURAKR--C -8.24E+08 K_TEGAL--C -6.06E+08

Page 80: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

Weighted Statistics R-squared 0.794132 Mean dependent var 2.90E+08 Adjusted R-squared 0.740427 S.D. dependent var 2.57E+08 S.E. of regression 1.31E+08 Sum squared resid 2.37E+18 F-statistic 532.3318 Durbin-Watson stat 2.558067 Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.659038 Mean dependent var 2.38E+08 Adjusted R-squared 0.570092 S.D. dependent var 2.04E+08 S.E. of regression 1.34E+08 Sum squared resid 2.47E+18 Durbin-Watson stat 2.350634

Page 81: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

Estimation Command: ===================== EST(F,W) BD? DAU? PAD? Estimation Equations: ===================== BDBANJARNEG = C(3) + C(1)*DAUBANJARNEG + C(2)*PADBANJARNEG BDBANYUMAS = C(4) + C(1)*DAUBANYUMAS + C(2)*PADBANYUMAS BDBATANG = C(5) + C(1)*DAUBATANG + C(2)*PADBATANG BDBLORA = C(6) + C(1)*DAUBLORA + C(2)*PADBLORA BDBOYOLALI = C(7) + C(1)*DAUBOYOLALI + C(2)*PADBOYOLALI BDBREBES = C(8) + C(1)*DAUBREBES + C(2)*PADBREBES BDCILACAP = C(9) + C(1)*DAUCILACAP + C(2)*PADCILACAP BDDEMAK = C(10) + C(1)*DAUDEMAK + C(2)*PADDEMAK BDGROBOGAN = C(11) + C(1)*DAUGROBOGAN + C(2)*PADGROBOGAN BDJEPARA = C(12) + C(1)*DAUJEPARA + C(2)*PADJEPARA BDKRGANYAR = C(13) + C(1)*DAUKRGANYAR + C(2)*PADKRGANYAR BDKEBUMEN = C(14) + C(1)*DAUKEBUMEN + C(2)*PADKEBUMEN BDKENDAL = C(15) + C(1)*DAUKENDAL + C(2)*PADKENDAL BDKLATEN = C(16) + C(1)*DAUKLATEN + C(2)*PADKLATEN BDKUDUS = C(17) + C(1)*DAUKUDUS + C(2)*PADKUDUS BDMAGELANG = C(18) + C(1)*DAUMAGELANG + C(2)*PADMAGELANG BDPATI = C(19) + C(1)*DAUPATI + C(2)*PADPATI BDPEKALONG = C(20) + C(1)*DAUPEKALONG + C(2)*PADPEKALONG BDPEMALANG = C(21) + C(1)*DAUPEMALANG + C(2)*PADPEMALANG BDPURBALING = C(22) + C(1)*DAUPURBALING + C(2)*PADPURBALING BDPURWOREJO = C(23) + C(1)*DAUPURWOREJO + C(2)*PADPURWOREJO BDREMBANG = C(24) + C(1)*DAUREMBANG + C(2)*PADREMBANG BDSEMARANG = C(25) + C(1)*DAUSEMARANG + C(2)*PADSEMARANG BDSRAGEN = C(26) + C(1)*DAUSRAGEN + C(2)*PADSRAGEN BDSUKOHARJ = C(27) + C(1)*DAUSUKOHARJ + C(2)*PADSUKOHARJ BDTEGAL = C(28) + C(1)*DAUTEGAL + C(2)*PADTEGAL BDTEMANGGU = C(29) + C(1)*DAUTEMANGGU + C(2)*PADTEMANGGU BDWONOGIRI = C(30) + C(1)*DAUWONOGIRI + C(2)*PADWONOGIRI

Page 82: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

BDWONOSOBO = C(31) + C(1)*DAUWONOSOBO + C(2)*PADWONOSOBO BDK_MAGEL = C(32) + C(1)*DAUK_MAGEL + C(2)*PADK_MAGEL BDK_PEKAL = C(33) + C(1)*DAUK_PEKAL + C(2)*PADK_PEKAL BDK_SALATI = C(34) + C(1)*DAUK_SALATI + C(2)*PADK_SALATI BDK_SEMARG = C(35) + C(1)*DAUK_SEMARG + C(2)*PADK_SEMARG BDK_SURAKR = C(36) + C(1)*DAUK_SURAKR + C(2)*PADK_SURAKR BDK_TEGAL = C(37) + C(1)*DAUK_TEGAL + C(2)*PADK_TEGAL

Page 83: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

Substituted Coefficients: ===================== BDBANJARNEG = -780018476.9 + 36.77991338*DAUBANJARNEG + 5.481471689*PADBANJARNEG BDBANYUMAS = -1311317926 + 36.77991338*DAUBANYUMAS + 5.481471689*PADBANYUMAS BDBATANG = -704409692.6 + 36.77991338*DAUBATANG + 5.481471689*PADBATANG BDBLORA = -920919291.6 + 36.77991338*DAUBLORA + 5.481471689*PADBLORA BDBOYOLALI = -914842120.1 + 36.77991338*DAUBOYOLALI + 5.481471689*PADBOYOLALI BDBREBES = -1089268883 + 36.77991338*DAUBREBES + 5.481471689*PADBREBES BDCILACAP = -1370447416 + 36.77991338*DAUCILACAP + 5.481471689*PADCILACAP BDDEMAK = -697025423.9 + 36.77991338*DAUDEMAK + 5.481471689*PADDEMAK BDGROBOGAN = -1080506469 + 36.77991338*DAUGROBOGAN + 5.481471689*PADGROBOGAN BDJEPARA = -901422221.5 + 36.77991338*DAUJEPARA + 5.481471689*PADJEPARA BDKRGANYAR = -815213437.7 + 36.77991338*DAUKRGANYAR + 5.481471689*PADKRGANYAR BDKEBUMEN = -997228514.6 + 36.77991338*DAUKEBUMEN + 5.481471689*PADKEBUMEN BDKENDAL = -959390367.8 + 36.77991338*DAUKENDAL + 5.481471689*PADKENDAL BDKLATEN = -1219322780 + 36.77991338*DAUKLATEN + 5.481471689*PADKLATEN BDKUDUS = -785408737.5 + 36.77991338*DAUKUDUS + 5.481471689*PADKUDUS BDMAGELANG = -861890036.1 + 36.77991338*DAUMAGELANG + 5.481471689*PADMAGELANG BDPATI = -897870637.7 + 36.77991338*DAUPATI + 5.481471689*PADPATI BDPEKALONG = -735617967.6 + 36.77991338*DAUPEKALONG + 5.481471689*PADPEKALONG BDPEMALANG = -1005607966 + 36.77991338*DAUPEMALANG + 5.481471689*PADPEMALANG BDPURBALING = -900901451.1 + 36.77991338*DAUPURBALING + 5.481471689*PADPURBALING BDPURWOREJO = -801721814 + 36.77991338*DAUPURWOREJO + 5.481471689*PADPURWOREJO BDREMBANG = -595668042.2 + 36.77991338*DAUREMBANG + 5.481471689*PADREMBANG BDSEMARANG = -851102216.7 + 36.77991338*DAUSEMARANG + 5.481471689*PADSEMARANG BDSRAGEN = -968810693.5 + 36.77991338*DAUSRAGEN + 5.481471689*PADSRAGEN BDSUKOHARJ = -761096982.7 + 36.77991338*DAUSUKOHARJ + 5.481471689*PADSUKOHARJ BDTEGAL = -1043798151 + 36.77991338*DAUTEGAL + 5.481471689*PADTEGAL BDTEMANGGU = -667038206 + 36.77991338*DAUTEMANGGU + 5.481471689*PADTEMANGGU BDWONOGIRI = -918781705.1 + 36.77991338*DAUWONOGIRI + 5.481471689*PADWONOGIRI BDWONOSOBO = -811586038.9 + 36.77991338*DAUWONOSOBO + 5.481471689*PADWONOSOBO

Page 84: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

BDK_MAGEL = -409066465.2 + 36.77991338*DAUK_MAGEL + 5.481471689*PADK_MAGEL BDK_PEKAL = -360407197 + 36.77991338*DAUK_PEKAL + 5.481471689*PADK_PEKAL BDK_SALATI = -362182288.7 + 36.77991338*DAUK_SALATI + 5.481471689*PADK_SALATI BDK_SEMARG = -1371252396 + 36.77991338*DAUK_SEMARG + 5.481471689*PADK_SEMARG BDK_SURAKR = -824108762.8 + 36.77991338*DAUK_SURAKR + 5.481471689*PADK_SURAKR BDK_TEGAL = -606034166.3 + 36.77991338*DAUK_TEGAL + 5.481471689*PADK_TEGAL

Page 85: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

Uji Signifikansi Random Effect

Dependent Variable: BD? Method: GLS (Variance Components) Date: 07/20/07 Time: 02:45 Sample: 2001 2005 Included observations: 5 Number of cross-sections used: 35 Total panel (balanced) observations: 175

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -85873365 41279034 -2.080314 0.0390

DAU? 9.412913 1.659158 5.673308 0.0000 PAD? 2.703221 0.517787 5.220726 0.0000

Random Effects BANJARNEG--C -15484657 BANYUMAS--C 54703007

BATANG--C -15979356 BLORA--C -3733841.

BOYOLALI--C -4166828. BREBES--C -630245.0 CILACAP--C 63101753 DEMAK--C -21454636

GROBOGAN--C 28595455 JEPARA--C 4177626.

KRGANYAR--C -10771140 KEBUMEN--C -7449567. KENDAL--C 2622623. KLATEN--C 31745467 KUDUS--C 11434817

MAGELANG--C -39207733 PATI--C -41839530

PEKALONG--C -11303416 PEMALANG--C 26570329 PURBALING--C 23167356

PURWOREJO--C -12701023 REMBANG--C -18728208

SEMARANG--C -2577614. SRAGEN--C 27463373

SUKOHARJ--C -15389801 TEGAL--C 3879225.

TEMANGGU--C -20403958 WONOGIRI--C -16037389

WONOSOBO--C 11025288 K_MAGEL--C -20043577 K_PEKAL--C -27043121 K_SALATI--C -24264933

K_SEMARG--C 36369873 K_SURAKR--C 27590083 K_TEGAL--C -23235700

Page 86: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

GLS Transformed Regression

R-squared 0.303258 Mean dependent var 2.38E+08 Adjusted R-squared 0.295157 S.D. dependent var 2.04E+08 S.E. of regression 1.71E+08 Sum squared resid 5.04E+18 Durbin-Watson stat 1.142306 Unweighted Statistics

including Random Effects

R-squared 0.251813 Mean dependent var 2.38E+08 Adjusted R-squared 0.243113 S.D. dependent var 2.04E+08 S.E. of regression 1.77E+08 Sum squared resid 5.42E+18 Durbin-Watson stat 1.063761

Page 87: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

stimation Command: ===================== EST BD? DAU? PAD? Estimation Equations: ===================== BDBANJARNEG = C(4) + C(1) + C(2)*DAUBANJARNEG + C(3)*PADBANJARNEG BDBANYUMAS = C(5) + C(1) + C(2)*DAUBANYUMAS + C(3)*PADBANYUMAS BDBATANG = C(6) + C(1) + C(2)*DAUBATANG + C(3)*PADBATANG BDBLORA = C(7) + C(1) + C(2)*DAUBLORA + C(3)*PADBLORA BDBOYOLALI = C(8) + C(1) + C(2)*DAUBOYOLALI + C(3)*PADBOYOLALI BDBREBES = C(9) + C(1) + C(2)*DAUBREBES + C(3)*PADBREBES BDCILACAP = C(10) + C(1) + C(2)*DAUCILACAP + C(3)*PADCILACAP BDDEMAK = C(11) + C(1) + C(2)*DAUDEMAK + C(3)*PADDEMAK BDGROBOGAN = C(12) + C(1) + C(2)*DAUGROBOGAN + C(3)*PADGROBOGAN BDJEPARA = C(13) + C(1) + C(2)*DAUJEPARA + C(3)*PADJEPARA BDKRGANYAR = C(14) + C(1) + C(2)*DAUKRGANYAR + C(3)*PADKRGANYAR BDKEBUMEN = C(15) + C(1) + C(2)*DAUKEBUMEN + C(3)*PADKEBUMEN BDKENDAL = C(16) + C(1) + C(2)*DAUKENDAL + C(3)*PADKENDAL BDKLATEN = C(17) + C(1) + C(2)*DAUKLATEN + C(3)*PADKLATEN BDKUDUS = C(18) + C(1) + C(2)*DAUKUDUS + C(3)*PADKUDUS BDMAGELANG = C(19) + C(1) + C(2)*DAUMAGELANG + C(3)*PADMAGELANG BDPATI = C(20) + C(1) + C(2)*DAUPATI + C(3)*PADPATI BDPEKALONG = C(21) + C(1) + C(2)*DAUPEKALONG + C(3)*PADPEKALONG BDPEMALANG = C(22) + C(1) + C(2)*DAUPEMALANG + C(3)*PADPEMALANG BDPURBALING = C(23) + C(1) + C(2)*DAUPURBALING + C(3)*PADPURBALING BDPURWOREJO = C(24) + C(1) + C(2)*DAUPURWOREJO + C(3)*PADPURWOREJO BDREMBANG = C(25) + C(1) + C(2)*DAUREMBANG + C(3)*PADREMBANG BDSEMARANG = C(26) + C(1) + C(2)*DAUSEMARANG + C(3)*PADSEMARANG BDSRAGEN = C(27) + C(1) + C(2)*DAUSRAGEN + C(3)*PADSRAGEN

Page 88: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

BDSUKOHARJ = C(28) + C(1) + C(2)*DAUSUKOHARJ + C(3)*PADSUKOHARJ BDTEGAL = C(29) + C(1) + C(2)*DAUTEGAL + C(3)*PADTEGAL BDTEMANGGU = C(30) + C(1) + C(2)*DAUTEMANGGU + C(3)*PADTEMANGGU BDWONOGIRI = C(31) + C(1) + C(2)*DAUWONOGIRI + C(3)*PADWONOGIRI BDWONOSOBO = C(32) + C(1) + C(2)*DAUWONOSOBO + C(3)*PADWONOSOBO BDK_MAGEL = C(33) + C(1) + C(2)*DAUK_MAGEL + C(3)*PADK_MAGEL BDK_PEKAL = C(34) + C(1) + C(2)*DAUK_PEKAL + C(3)*PADK_PEKAL BDK_SALATI = C(35) + C(1) + C(2)*DAUK_SALATI + C(3)*PADK_SALATI BDK_SEMARG = C(36) + C(1) + C(2)*DAUK_SEMARG + C(3)*PADK_SEMARG BDK_SURAKR = C(37) + C(1) + C(2)*DAUK_SURAKR + C(3)*PADK_SURAKR BDK_TEGAL = C(38) + C(1) + C(2)*DAUK_TEGAL + C(3)*PADK_TEGAL

Page 89: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

Substituted Coefficients: ===================== BDBANJARNEG = -15484656.88 - 85873365.44 + 9.412913097*DAUBANJARNEG + 2.703221444*PADBANJARNEG BDBANYUMAS = 54703006.52 - 85873365.44 + 9.412913097*DAUBANYUMAS + 2.703221444*PADBANYUMAS BDBATANG = -15979356.17 - 85873365.44 + 9.412913097*DAUBATANG + 2.703221444*PADBATANG BDBLORA = -3733840.898 - 85873365.44 + 9.412913097*DAUBLORA + 2.703221444*PADBLORA BDBOYOLALI = -4166827.75 - 85873365.44 + 9.412913097*DAUBOYOLALI + 2.703221444*PADBOYOLALI BDBREBES = -630245.0499 - 85873365.44 + 9.412913097*DAUBREBES + 2.703221444*PADBREBES BDCILACAP = 63101753.02 - 85873365.44 + 9.412913097*DAUCILACAP + 2.703221444*PADCILACAP BDDEMAK = -21454636.07 - 85873365.44 + 9.412913097*DAUDEMAK + 2.703221444*PADDEMAK BDGROBOGAN = 28595455.45 - 85873365.44 + 9.412913097*DAUGROBOGAN + 2.703221444*PADGROBOGAN BDJEPARA = 4177625.97 - 85873365.44 + 9.412913097*DAUJEPARA + 2.703221444*PADJEPARA BDKRGANYAR = -10771139.82 - 85873365.44 + 9.412913097*DAUKRGANYAR + 2.703221444*PADKRGANYAR BDKEBUMEN = -7449566.785 - 85873365.44 + 9.412913097*DAUKEBUMEN + 2.703221444*PADKEBUMEN BDKENDAL = 2622622.975 - 85873365.44 + 9.412913097*DAUKENDAL + 2.703221444*PADKENDAL BDKLATEN = 31745466.66 - 85873365.44 + 9.412913097*DAUKLATEN + 2.703221444*PADKLATEN BDKUDUS = 11434817.41 - 85873365.44 + 9.412913097*DAUKUDUS + 2.703221444*PADKUDUS BDMAGELANG = -39207732.79 - 85873365.44 + 9.412913097*DAUMAGELANG + 2.703221444*PADMAGELANG BDPATI = -41839529.99 - 85873365.44 + 9.412913097*DAUPATI + 2.703221444*PADPATI BDPEKALONG = -11303416.47 - 85873365.44 + 9.412913097*DAUPEKALONG + 2.703221444*PADPEKALONG BDPEMALANG = 26570328.51 - 85873365.44 + 9.412913097*DAUPEMALANG + 2.703221444*PADPEMALANG BDPURBALING = 23167356.18 - 85873365.44 + 9.412913097*DAUPURBALING + 2.703221444*PADPURBALING BDPURWOREJO = -12701022.53 - 85873365.44 + 9.412913097*DAUPURWOREJO + 2.703221444*PADPURWOREJO BDREMBANG = -18728208.35 - 85873365.44 + 9.412913097*DAUREMBANG + 2.703221444*PADREMBANG BDSEMARANG = -2577613.977 - 85873365.44 + 9.412913097*DAUSEMARANG + 2.703221444*PADSEMARANG BDSRAGEN = 27463372.56 - 85873365.44 + 9.412913097*DAUSRAGEN + 2.703221444*PADSRAGEN BDSUKOHARJ = -15389801.44 - 85873365.44 + 9.412913097*DAUSUKOHARJ + 2.703221444*PADSUKOHARJ BDTEGAL = 3879224.51 - 85873365.44 + 9.412913097*DAUTEGAL + 2.703221444*PADTEGAL BDTEMANGGU = -20403958.14 - 85873365.44 + 9.412913097*DAUTEMANGGU + 2.703221444*PADTEMANGGU

Page 90: ANALISIS PERMINTAAN DEPOSITO DALAM VALUTA ASING … · SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana jenjang strata 1 Program Studi

BDWONOGIRI = -16037389.43 - 85873365.44 + 9.412913097*DAUWONOGIRI + 2.703221444*PADWONOGIRI BDWONOSOBO = 11025287.7 - 85873365.44 + 9.412913097*DAUWONOSOBO + 2.703221444*PADWONOSOBO BDK_MAGEL = -20043576.68 - 85873365.44 + 9.412913097*DAUK_MAGEL + 2.703221444*PADK_MAGEL BDK_PEKAL = -27043120.85 - 85873365.44 + 9.412913097*DAUK_PEKAL + 2.703221444*PADK_PEKAL BDK_SALATI = -24264933.42 - 85873365.44 + 9.412913097*DAUK_SALATI + 2.703221444*PADK_SALATI BDK_SEMARG = 36369872.53 - 85873365.44 + 9.412913097*DAUK_SEMARG + 2.703221444*PADK_SEMARG BDK_SURAKR = 27590083.43 - 85873365.44 + 9.412913097*DAUK_SURAKR + 2.703221444*PADK_SURAKR BDK_TEGAL = -23235699.94 - 85873365.44 + 9.412913097*DAUK_TEGAL + 2.703221444*PADK_TEGAL