113
ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI DESA TELUK RENDAH ILIR KECAMATAN TEBO ILIR KABUPATEN TEBO SKRIPSI LAILATUSSARIPAH EES.150716 PEMBIMBING Drs. H. MAULANA YUSUF, M. Ag MELLYA EMBUN BAINING, SE. M. EI PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM PEREMPUAN

(SPP) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI DESA TELUK RENDAH ILIR

KECAMATAN TEBO ILIR KABUPATEN TEBO

SKRIPSI

LAILATUSSARIPAH

EES.150716

PEMBIMBING

Drs. H. MAULANA YUSUF, M. Ag

MELLYA EMBUN BAINING, SE. M. EI

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2019

Page 2: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

ii

Page 3: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

iii

Page 4: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

iv

Page 5: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

v

MOTTO

۞ يأمركمأنتؤدواالماناتئلىأهلهاوإذا حكمتمبينالناسأنتحكمىابالعدل إن الل نا

ئناللهكانسميعابصير ايعظكمبه ﴾٨٥﴿انعم

Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada

yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan

hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.

Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya

kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha

Melihat. (Q.S. An-Nisaa’(4): 58)

Page 6: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

vi

PERSEMBAHAN

الله الرحمن الرحيم بسم

Alhamdulillah dengan penuh rasa syukur kehadirat Allah SWT.Karya kecil

ini ku persembahkan untuk orang-orang yang kukasihi dan kusayangi:

Ayahanda Salim Najmi dan Ibuda Uliyah orang tuaku tercinta yang telah

membimbing dari kecil hingga sekarang dengan penuh kasih sayang dan

tetasan air mata disetiap do’anya yang tak mungkin mampu ku

membalasnya.

Nenek Maimanah dan Zulaiha yang telah memotivasi saya dari awal kuliah

hingga saat ini, terima kasih atas doa dan semangatnya.

Adindaku Ratia dan Syahratul Fitri yang selalu memberi motivasi dan

semangat sehingga penulis tetap teguh dalam berjuang.

Kekasihku Sirwani yang telah memberi semangat, motivasi dan dorongan

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Keluaga besarku yang senantiasa memberikan do’a dan dukungannya.

Sahabat seperjuangan khususnya Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam yang selalu memberikan semangat, saran dan

dukungannya sehingga penulis mampu melewati masa-masa sulit dengan

sabar dan ikhlas dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Page 7: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

vii

ABSTRAK

Lailatussariapah; EES.150716; Analisis Pola Pengembangan Simpan Pinjam Perempuan

(SPP) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Desa

Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo.

Pola pengembangan Simpan Pinjam Perempuan adalah pola pertumbuhan secara

perlahan (evolution) dan perubahan secara bertahap. Simpan pinjam perempuan

merupakan kegiatan yang dilakukan oleh kaum perempuan dengan aktivitas

pengelolaan dana simpanan dan pengelolaan dana pinjaman dengan tujuan untuk

mengembangkan potensi kegiatan simpan pinjam pedesaan, kemudahan akses

pendanaan usaha skala mikro, dan memperkuat kelembagaan kegiatan kaum

perempuan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui Pola Pengembangan SPP Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat Mandiri Perdesaan pada tahun 2014-2017 di Desa Teluk Rendah Ilir

Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo, kendala serta upaya yang dihadapi oleh

PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Tebo Ilir dalam melaksanakan program

SPP.Jenis penelitian ini adalah Field Research (Penelitian Lapangan) yang

menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data

yang digunakan yaitu melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa pertama, pola pengembangan Simpan pinjam

perempuan dilakukan dengan tiga pola pendekatan, yaitu : pola pendekatan

persuasif, pola pendekatan kelompok, dan pola pendekatan tokoh masyarakat.

Kedua, kendala yang dihadapi oleh PNPM Mandiri Perdesaan dalam sosialisasi

program SPP dilatarbelakangi oleh sikap ketidakpedulian masyarakat terhadap

program pemerintah, rendahnya minat masyarakat untuk usaha, terlambatnya

pencairan dana SPP dan banyaknya masyarakat yang menyalahgunakan dana SPP.

Ketiga, upaya yang telah dilakukan untuk menarik minat masyarakat agar ikut

serta dalam program PNPM Mandiri Perdesaan yaitu: usaha yang akan dijalankan

tidak ditentukan, pengajukan pinjaman SPP tidak dibatasi terkecuali PNS dan

perangkat desa, danpenambahan jumlah pinjaman jika angsuran SPP lancar.

Kata Kunci: Pola Pengembangan, Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat, Simpan Pinjam Perempuan

Page 8: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

viii

KATA PENGATAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana dalam

penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Tak lupa pula iringan shalawat serta

salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.

Skripsi berjudul “Analisis Pola Pengembangan Simpan Pinjam

Perempuan (SPP) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri

Perdesaan (PNPM-MP) di Desa Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir

Kabupaten Tebo” disusun sebagai tugas akhir untuk memenuhi salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu pada Jurusan Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi dapat diselesaikan dengan lancar.

Kemudian dalam proses penulisan skripsi ini, penulis menyadari tidak

sedikit hambatan dan rintangan yang penulis temui baik dalam mengumpulkan

data maupun dalam penyusunannya. Dan berkat adanya bantuan dari berbagai

pihak, terutama bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing,

maka skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam

menyelesaiakan skripsi ini, terutama sekali kepada yang Terhormat:

1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA Selaku Rektor UIN STS Jambi.

2. Bapak Dr. H. Suaidi Asy’ari, MA. Ph.D. Bapak Dr. H. Marwazi, M.Ag, dan

Ibu Dr. Fadhilah, M. Ag Selaku Wakil Rektor I, II dan III.

3. Bapak Dr. Subhan, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Di UIN STS Jambi.

4. Ibu Rafidah, SE., M.EI, Bapak Dr. Novi Mubyarto, SE. ME., dan Ibu Dr.

Halimah Djafar, M. Fil.I. selaku Wakil Dekan I, II, Dan III di lingkungan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.

Page 9: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

ix

Page 10: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................ i

PERNYATAAN ORIENTALITAS TUGAS AKHIR.................. ii

NOTA DINAS.................................................................................. iii

PENGESAHANTUGAS AKHIR.................................................. iv

MOTTO............................................................................................ v

PERSEMBAHAN............................................................................ vi

ABSTRAK......................................................................................... vii

KATA PENGANTAR...................................................................... viii

DAFTAR ISI.................................................................................... x

DAFTAR SINGKATAN.................................................................. xii

DAFTAR TABEL............................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR........................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................. 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.............................................. 9

D. Batasan Masalah.................................................................... 10

E. Kerangka Teori...................................................................... 11

1. Pengertian Pengembangan.............................................. 11

2. Simpan Pinjam................................................................ 12

3. Simpan Pinjam Syariah................................................... 18

4. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

MandiriPerdesaan (PNPM-MP)..................................... 20

5. Simpan Pinjam Perempuan............................................. 23

6. Manajemen Keuangan Simpan Pinjam........................... 27

F. Tinjauan Pustaka.................................................................... 29

Page 11: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

xi

BAB II METODE PENELITIAN

A. Tempat Penelitian.................................................................. 33

B. Pendekatan Penelitian............................................................ 33

C. Jenis Data dan Sumber Data.................................................. 34

D. Populasi dan Sampel.............................................................. 35

E. Metode Pengumpulan Data................................................... 36

F. Teknik Analisis Data.............................................................. 38

G. Tekik Pemeriksaan Keabsahan Data...................................... 40

H. Sistematika Penulisan............................................................ 40

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Desa Teluk Rendah Ilir............................ 42

B. Visi, Misi dan Struktur Organisisasi Pemerintahan Desa

Teluk Rendah Ilir................................................................... 45

C. Gambaran Umum Simpan Pinjam Perempuan (SPP)............ 48

D. Mekanisme Pelaksanaan Simpan Pinjam Perempuan (SPP). 50

E. Ketentuan dan Pelaksanaan Pencairan Dana......................... 52

F. Sanksi Tunggakan Pembayaran Pinjaman............................. 54

G. Pelaksanaan SPP dalam Tiap Kelompok............................... 55

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Pola Pengembangan Simpan Pinjam Perempuan di Desa

Teluk Rendah Ilir................................................................... 58

B. Kendala PNPM Mandiri Perdesaan dalam Mengembang-

kanSPP di Desa Teluk Rendah Ilir....................................... 74

C. Upaya yang Dilakukan dalam Pengembangan SPP di

Desa Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo.............................. 79

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................... 82

B. Saran................................................................................ 83

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

Page 12: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

xii

DAFTAR SINGKATAN

PNPM : Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

SPP : Simpan Pinjam Perempuan

UPK : Unit Pengelola Kegiatan

BumDes : Badan Usaha Milik Desa

KM : Kilo Meter

LS : Lintang Selatan

BT : Bujur Timur

SDM : Sumber Daya Manusia

KK : Kartu Keluarga

BPD : Badan Perwakilan Desa

PNS : Pegawai Negeri Sipil

Page 13: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Jumlah Dana yang Disalurkan untuk Anggota

SPP di Desa Teluk Rendah Ilir................................ 7

Tabel 1.2 : Jumlah Anggota SPP di Kec. Tebo Ilir.................... 7

Tabel 1.3 : Perkembangan Jumlah Anggota SPP di Desa

Teluk RendahIlir..................................................... 8

Tabel 1.4 : Jumlah Kelompok SPP dan Penggunaan Dana

SPP di Desa Teluk Renda Ilir.................................. 8

Tabel 3.1 : Mata Pencaharian Penduduk Desa Teluk Rendah

Ilir............................................................................. 45

Page 14: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Skema Pencairan Dana SPP...................................... 27

Gambar1 : Bagan Organisasi PemerintahanDesa Teluk

RendahIlir............................................................... 48

Page 15: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang

menghadapi berbagai masalah kependudukan, salah satunya adalah

kemiskinan. Seperti kita ketahui fenomena kemiskinan di Indonesia masih

sulit dipecahkan. Problem kemiskinan tidak hanya disebabkan oleh kondisi

ekonomi yang kekurangan, pendapatan yang tidak mencukupi, tetapi juga

disebabkan tingkat kualitas sumber daya manusia yang bersangkutan, masalah

sedikit dan sulitnya mendapatkan pekerjaan, pengangguran yang terus

bertambah, masalah gizi dan kesehatan masyarakat dan budaya malas atau

bahkan disebabkan oleh pemerintahan yang korupsi yang dapat memiskinkan

masyarakatnya.1

Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah

kemiskinan, mulai dari memberikan bantuan langsung ke masyarakat hingga

mengadakan program yang berbasis pemberdayaan masyarakat. Sebagai

upaya serius pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan

berkelanjutan, maka pada tahun 1998 dirancang Program Pengembangan

Kecamatan (PPK). Namun mulai tahun 2007 berubah nama menjadi Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan atau disingkat

1Juliarni Sipayung, Efektivitas Pelaksanaan Program Simpan Pinjam Perempuan

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Di Kecamatan Bangun Purba

Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2013, hlm. 3.

Page 16: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

2

menjadi PNPM-Mandiri Perdesaan.Pada 31 Desember 2014 program PNPM

Mandiri Perdesaan telah resmi berakhir, sebagaimana yang tertuang dalam

dokumen Berita Acara Serah Terima Nomor : 100/1694/SJ dan Nomor:

01/BA/M-DPDTT/IV/2015 yang ditanda tangani Kemendagri dan Kemendes

PDTT. Dengan begitu secara otomatis kontak pendamping PNPM juga telah

berakhir. Namun dalam mengisi kekosongan pendamping dana desa yang

telah disalurkan, Kemendes PDTT berinisiatif mengangtifkan kembali PNPM

untuk menjadi pendamping desa sehingga perekrutan pendamping desa selesai

dan kontrak tersebut berakhir hingga 31 Maret 2016.2

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan

adalah program untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan secara

terpadu dan berkelanjutan. Tujuan umum dari pelaksanaan PNPM-MP adalah

untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin

secara mandiri, mempercepat penanggulangan kemiskinan serta meningkatkan

kemampuan kelembagaan masyarakat dan aparat desa yang ditempuh melalui

pemberian modal usaha untuk mengembangkan kegiatan usaha ekonomi

produktif dan membangun sarana dan prasarana yang mendukung

pembangunan di pedesaan. Sedangkan tujuan khususnya adalah meningkatkan

partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian

kegiatan usaha ekonomi masyarakat pedesaan.3

2http://m.tribunnews.com/nasional/2016/03/31/pnpm-berakhir-di-bawah-naungan-

kemendagri, Diakses pada Tanggal 12 September 2018

3Juliarni Sipayung, op.cit., hlm. 4.

Page 17: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

3

Dalam pelaksanaan PNPM-Mandiri Perdesaan beberapa program selain

program Infrastruktur pedesaan juga mempunyai program lain yaitu Simpan

Pinjam Perempuan (SPP) dan Dana Bergulir yang bertujuan untuk

membangkitkan ekonomi keluarga sehingga dapat meningkatkan

kesejahteraan masyarakat, selanjutnya disalurkan kepada komunitas

masyarakat melalui kelompok-kelompok perempuan berdasarkan Petunjuk

Teknis Operasional (PTO) PNPM MandiriPerdesaan.

Simpan Pinjam Perempuan (SPP) adalah kegiatan pemberian

permodalan untuk kelompok perempuan yang mempunyai kegiatan simpan

pinjam. Adapun yang menjadi tujuan umum program SPP adalah untuk

mengembangkan potensi kegiatan simpan pinjam di pedesaan, kemudahan

akses pendanaan usaha mikro, pemenuhan kebutuhan pendanaan sosial dasar,

dan memperkuat kelembagaan kegiatan kaum perempuan serta mendorong

pengurangan rumah tangga miskin dan penciptaan lapangan kerja. Sedangkan

tujuan khusus kegiatan SPP ini adalah mempercepat proses pemenuhan

kebutuhan pendanaan usaha ataupun sosial dasar, memberikan kesempatan

kaum perempuan meningkatkan ekonomi rumah tangga melalui pendanaan

modal usaha, dan mendorong penguatan kelembagaan simpan pinjam oleh

perempuan.4

4PTO Penjelasan IV, Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM Mandiri

Perdesaan, Jakarta, hlm. 58.

Page 18: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

4

Ayat Al-qur’an yang menjelaskan tentang hal diatas yaitu dalam surah

Al-Maidah : 2

ثم والعدوان وتعاونىا عل البر والتقىي ول تعاونىا عل ال

شديد العقاب إن الل واتقىا الل

Artinya: Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan

takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan

pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah sesungguhnya

Allah amat berat sisksaannya.5

Dana programSPP berasal dari Dana Bantuan Langsung Masyarakat

(BLM). BLM merupakan dana yang disediakan untuk mendanai kegiatan SPP

perkecamatan maksimal 25% dari alokasi BLM. Adapun bentuk dari kegiatan

SPP ini adalah memberikan dana pinjaman sebagai modal usaha atau

tambahan modal kerja bagi kelompok perempuan.6

Desa Teluk Rendah Ilir merupakan desa yang terletak di Kecamatan

Tebo Ilir Kabupaten Tebo yang sebagian besar masyarakatnya adalah petani.

Sama seperti desa lain pada umumnya, Desa Teluk Rendah Ilir juga

menghadapi masalah kesejahteraan masyarakat. Sulitnya memperoleh dana

untuk modal usaha adalah masalah yang sering dihadapi masyarakat desa.

Dengan adanya SPP dari program yang dicanangkan pemerintah melalui

5Q.S Al-Maidah (5) : 2.

6Ana Zahrotun Nihaya, Pengaruh Program Simpan Pinjam Kelompok Perempuan

Terhadap Pendapatan Usaha Mikro Kecil dan Poverty Reduction dalam Perspektif Ekonomi Islam

(Studi Kasus PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Bangilan, Tuban), Jurnal Ekonomi dan

Hukum Islam, Vol 5, No. 2 Tahun 2015, hlm. 4.

Page 19: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

5

PNPM Mandiri Perdesaan diharapkan mampu membantu masyarakat dalam

memperoleh modal usaha dengan cara yang mudah.

Pada mulanya, program yang ada di Desa Teluk Rendah Ilir adalah

Program Pengembangan Kecamatan (PPK) yaitu program yang dicanangkan

pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat miskin dengan tujuan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program ini berjalan baik, hanya saja

alokasi dana dari program ini dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur

desa. Kemudian pada tahun 2007, PPK disempurnakan dan diubah menjadi

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-

Mandiri Perdesaan) sebagai dasar dan acuan program-program pemberdayaan

masyarakat.7

Program PNPM Mandiri Perdesaan di Desa Teluk Rendah Ilir sudah

berjalan sejak tahun 2007 dan masih berlanjut hingga sekarang. Bentuk

kegiatan dalam program PNPM Mandiri Perdesaan yang ada di Desa Teluk

Rendah Ilir adalah Program Simpan Pinjam Perempuan (SPP) yang

penyaluran dananya dilakukan melalui kelompok masyarakat di desa. Namun

pada saat itu hanya sedikit sekali masyarakat yang menggunakan program dari

pemerintah ini.

Kemudian dilakukan lagi realisasi program PNPM Mandiri Perdesaan

berupa Simpan Pinjam Perempuan dengan mengadakan musyawarah desa

antara pemerintah dan masyarakat desa dengan PNPM Mandiri Perdesaan

7Wawancara dengan Bapak Jasmi Selaku Mantan Kepala Desa Teluk Rendah Ilir dan

Responden Penelitian, 28 Januari 2019.

Page 20: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

6

Kecamatan Tebo Ilir. Pada tahun 2014 terbentuklah 10 kelompok SPP yang

setiap kelompok terdiri dari 5-7 orang.

Kepala BKAD Kec. Tebo Ilir mengatakan bahwa: Seperti biasa yang

terjadi didalam pencanangan pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat,

di desa ini juga terdapat beberapa masalah yang terjadi dalam proses

pelaksanaan program tersebut. Salah satunya adalah ketidaktepatan sasaran

program SPP. Sebagian besar masyarakat yang mendapatkan dana SPP tidak

menggunakan dana tersebut untuk modal usaha melainkan dipergunakan

untuk kebutuhan lain atau konsumtif.”8 Dari hal tersebut terdapat

ketidakmaksimalan dana pinjaman yang seharusnya digunakan untuk modal

usaha tetapi digunakan untuk keperluan lainnya.

Selain ketidaktepatan sasaran program SPP, juga terdapat masalah lain

yaitu terjadinya peningkatan jumlah anggota kelompok SPP di Desa Teluk

Rendah Ilir setiap tahunnya. Desa Teluk Rendah Ilir juga merupakan desa

yang paling banyak anggota SPP dengan angsuran kreditnya terbilang baik

dari desa-desa lain di Kecamatan Tebo Ilir. Berikut adalah dana yang

disalurkan ke Desa Teluk Rendah Ilir tahun 2014-2017.

8Wawancara dengan Kepala Kantor Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan

Tebo Ilir, Pada 16 Oktober 2018 Pukul 10.45 Wib.

Page 21: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

7

Tabel 1.1

Jumlah Dana yang Disalurkan untuk Anggota SPP di Desa Teluk

Rendah Ilir

Tahun Jumlah

2014 Rp. 668.000.000

2015 Rp. 365.000.000

2016 Rp. 1.014.000.000

2017 Rp. 1.270.000.000

(Sumber: Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Tebo Ilir)

Berikut adalah data jumlah anggota SPP di Kecamatan Tebo Ilir tahun

2017.

Tabel 1.2

Jumlah Anggota SPP di Kecamatan Tebo Ilir

Nama Desa Jumlah Anggota

Teluk Rendah Ulu 50

Teluk Rendah Pasar 40

Teluk Rendah Ilir 120

Muaro Ketalo 40

Sungai Aro 35

Betung Bedarah Barat 55

Sungai Bengkal Barat 47

Betung Bedarah Timur 63

Kelurahan Sungai Bengkal 60

(Sumber: Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Tebo Ilir)

Berikut adalah data pertumbuhan jumlah anggota Simpan Pinjam

Perempuan di Desa Teluk Rendah Ilir Tahun 2014-2017.

Page 22: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

8

Tabel 1.3

Jumlah Pertumbuhan Anggota SPP di Desa Teluk Rendah Ilir Tahun

2014-2017

Tahun Jumlah Anggota

2014 40

2015 50

2016 70

2017 120

(Sumber: Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Tebo Ilir)

Tabel 1.4

Jumlah Kelompok SPP dan Penggunaan Dana SPP di Desa Teluk

Rendah Ilir

Tahun Jumlah

Kelompok SPP

Digunakan

untuk Usaha

Digunakan untuk

keperluan lain (Konsumtif)

2014 10 20 20

2015 12 24 26

2016 14 39 31

2017 17 51 69

(sumber: Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Tebo Ilir)

Melihat data diatas dan penomena yang terjadi, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian di desa Teluk Rendah Ilir dengan judul :“ANALISIS

POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI DESA TELUK RENDAH

ILIR KECAMATAN TEBO ILIR KABUPATEN TEBO”.

Page 23: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

9

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pola pengembangan Simpan Pinjam Perempuan di Desa Teluk

Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo?

2. Apa kendala dalam pegembangan Simpan Pinjam Perempuan di desa

Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo?

3. Apa upaya yang dilakukan dalam pengembangan Simpan Pinjam

Perempuan di desa Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten

Tebo?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini dengan melihat latar

belakang dan rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengatahui pola pengembangan Simpan Pinjam Perempuan di desa

Teluk Rendah IlirKecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo.

2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapai dalam pengembangan Simpan

Pinjam Perempuan di desa Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir

Kabupaten Tebo.

3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan dalam pengembangan Simpan

Pinjam Perempuan di desa Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir

Kabupaten Tebo.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang sosial.

Page 24: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

10

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan acuan bagi

peneliti selanjutnya maupun pihak lain yang membutuhkan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Instansi dan Pihak Terkait

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi

instansi dan pihak terkait (Pemerintah kecamatan Tebo Ilir dan pihak

pengelola program SPP Desa Teluk Rendah Ilir) dalam pengambilan

keputusan dan penetapan kebijakan mengenai pelaksanaan program

PNPM-MP di Desa Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo ilir Kabupaten

Tebo.

b. Bagi Peneliti

Penelitian ini menjadi sarana dalam memperoleh pengetahuan,

wawasan dan latihan menerapkan ilmu yang diperoleh selama kuliah

serta mengaplikasikan dengan kenyataan yang dihadapi di lapangan.

D. Batasan Masalah

Karena adanya keterbatasan waktu, dana dan tenaga, dan agar

penelitian ini dapat dilakukan secara mendalam, maka tidak semua masalah

yang telah diidentifikasiakan diteliti. Guna memperdalam kajian, penelitian ini

akan dibatasi hanya melihat metode pengembangan angggota SPP yang

dilakukan dalam program Simpan Pinjam perempuan di desa Teluk Rendah

Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo tahun 2014-2017.

Page 25: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

11

E. Kerangka Teori

1. Pengertian Pola Pengembangan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pola adalah gambar yang

dibuat contoh/model atupun bentuk (struktur) yang tetap.9

Pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002 : 538).10

Menurut Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002 Pengembangan adalah kegiatan

ilmu pengetahuan dan tegnologi yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan

teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya untuk

meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahun dan

tegnologi yang telah ada, atau menghasilkan tegnologi baru.11

Pengembangan secara umum berarti pola pertumbuhan secara

perlahan (evolution) dan perubahan secara bertahap. Menurut Seels dan

Richey pengembangan berarti proses menterjemahkan atau menjabarkan

spesifikasi rancangan kedalam bentuk fitur fisik pengembangan secara

khusus berarti proses menghasilkan bahan-bahan pembelajaran.

Sedangkan menurut Tessmer dan Richey, pengembangan memusatkan

perhatiannya tidak hanya pada analisis kebutuhan, tetapi juga isu-isu luas

tentang analisis awal-akhir, seperti analisis kontekstual.Pengembangan

bertujuan untuk menghasilkan produk berdasarkan temuan-temuan uji

lapangan. Menurut AECT Pengembangan adalah proses penterjemahan

9Departemen Pendidikan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002)

hlm. 885. 10

Ibid., hlm. 538.

11

http://Banghens.Blogspot.Com/2016/Definisi-Pengembengan-Menurut-Para-Ahli-Dan-

Definisi-Bahan-Ajar, Diakses pada Tanggal 18 Oktober 2018.

Page 26: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

12

spesifikasi desain kedalam bentuk fisik, didalamnya meliputi: (1)

tegnologi cetak (2) tegnologi audiovisual (3) tegnologi berbasis komputer

4) dan tegnologi terpadu.12

Agar tidak salah tafsir, pola pengembangan yang dimaksud dalam

skripsi ini adalah pola pertumbuhan anggota atau kapital sosial dari SPP.

Kapital sosial merupakan suatu sistem yang mengacu kepada hasil dari

organisasi sosial dan ekonomi, seperti pandangan umum, kepercayaan,

pertukaran timbal balik, pertukaran ekonomi dan informasi, kelompok-

kelompok formal dan informal, serta asosiasi-asosiasi yang melenggapi

kapital-kapital lainnya sehingga memudahkan terjadinya tindakan kolektif,

pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan. Kapasitas lembaga KSP sangat

dipengaruhi oleh kapital sosial. Kapital sosial ini dibentuk oleh hubungan

sosial anggota kelompok dan keberadaan tokoh di tengah-tengah

masyarakat.13

2. Simpan Pinjam

Menurut Lana simpan adalah suatu proses perjanjian untuk

mengelola asset seseorang dimana pihak pengelola akan memberikan

sejumlah return kepada pemilik asset. Tingkat return yang diberikan

sesuai dengan perjanjian yang telah ditentukan antara pihak pemberi dan

pihak pengelola.14

12

Ibid.

13

Abdul Salam, Sustainabilitas Lembaga Keuangan Mikro Koperasi Simpan Pinjam,

(Yogyakarta : Sekolah Pascasarjana UGM, 2008) hlm. 141.

14

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi Keenam, (Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada, 2005), hlm. 92.

Page 27: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

13

Adanya pinjaman ini bukan setiap pengajuan pinjaman pasti dapat

diperoleh, tetapi ada persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi.

Misalnya peminjam harus melengkapi setiap surat pengajuan maupun

pencairan pinjaman. Setelah dokumen yang dibutuhkan lengkap maka

badan/orang yang memberi pinjaman akan mensurvei kemampuan

peminjam untuk mengembalikan pinjaman dan jaminan. Pinjaman dapat

disamakan dengan kredit. Menurut Undang-Undang Perbankan No. 10

Tahun 1998 kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersembahkan dengan itu. Berdasarkan persetujan atau kesepakatan

pinjam meminjam anatara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak

peminjam untuk melunasi uangnya setelah jangka waktu tertentu dengan

pemberian bunga.15

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pinjaman atau

kredit adalah pinjaman uang yang diperoleh dari pihak tertentu dan

pengembaliannya dilakukan secara mengansur dalam jangka waktu yang

telah ditentukan. Adapaun unsur-usur yang terkandung dalam pemberian

suatu fasilitas kredit adalah:

a. Kepercayaan, yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang

diberikan (berupa uang, barang, atau jasa) akan benar-benar diterima

kembali dimasa mendatang.

b. Kesepakatan, yaitu unsur yang mengandung kesepakatan antara si

pemberi kredit dengan si penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan

15

Ibid.

Page 28: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

14

dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani

baik hak maupun kewajibannya.

c. Jangka waktu, yaitu setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu

tertentu, mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.

Jangka waku tersebut bisa berbentuk kredit jangka pendek, jangka

menengah, maupun jangka panjang.

d. Resiko, yaitu suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan

suatu resiko tidak tertagih atau kredit macet.

e. Balas jasa, yaitu keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa

tersebut yang dikenal dengan nama bunga.16

Jadi, simpan pinjam adalah simpanan yang dikumpulkan bersama

dan dipinjamkan kepada anggota yang memerlukan pinjaman dalam

berbagai usaha dimana anggota mengajukan permohonan tertulis kepada

pengurus dengan mencantumkan jumlah uang yang diperlukan, kemudian

pengurus mempertimbangkan dan memutuskan permohonan pinjaman

sesuai dengan kemampuan koperasi, pada saat itu dimana pengurus berhak

menentukan besarnya jumlah pinjaman, syarat-syarat pengembalian, dan

bentuk nilai.17

a. Koperasi Simpan Pinjam

Menurut International Cooperative Alliane (ICA) koperasi

adalah kumpulan orang-orang atau badan hukum yang bertujuan untuk

16

http://usaha-aku.blogspot.com/2012/04/unsur-unsur-tujuan-dan-fungsi-

kredit.html?m=1,Diakses pada Tanggal 10 Januari 2019. 17

http://www.lepank.com/2012/08/Pengertian-Simpan-Pinjam.html?m=1, Diakses pada

Tanggal 25 Januari 2019.

Page 29: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

15

perbaikan sosial ekonomi anggotanya dengan memenuhi kebutuhan

ekonomi anggotanya dengan jalan usaha bersama dengan saling

membantu antara satu dengan lainnya dengan cara membatasi

keungtungan, usaha tersebut harus didasarlkan prinsip-prinsip

koperasi. Sedangkan definisi koperasi menurut UU N0.25 tahun 1992

adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan

hukum koperasidengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-

prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonoi rakyat yang

berdasar atas asas kekluargaan.18

Koperasi merupakan salah satu bentuk badan hukum yang sudah

lama dikenal di Indonesia. Pelopor perkembangan perekoperasian di

Indonesia adalah Bung Hatta, dan sampai saat ini beliau sangat dikenal

sebagai bapak koperasi Indonesia. Koperasi merupakan suatu

kumpulan dari orang-orang yang mempunyai tujuan atau kepentingan

bersama. Jadi koperasi merupakan bentuk dari sekelompok orang yang

memiliki tujuan bersama. Kelompok orang inilah yang akan menjadi

anggota koperasi yang didirikannya Pembentukan koperasi

berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong royong khususnya untuk

membantu para anggotanya yang memerlukan bantuan baik bantuan

barang ataupun pinjaman uang.19

18

Hendra Kusnadi, Ekonomi Koperasi Edisi Kedua, (Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi UI, 2005) hlm. 17-18

19

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

2005) hlm. 269-274

Page 30: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

16

Dalam peminjaman koperasi simpan pinjam mengutamakan

pemberian pinjaman kepada para anggotanya dengan bunga yang

relatif murah sekitar 12 persen setahun. Besarnya pinjaman biasanya

dibatasi sampai jumlah tertentu mengingat banyaknya anggota

koperasi, sedangkan dana yagn tersedia biasanya terbatas. Jika

memang para anggota sudah ridak membutuhkan lagi dan dana masih

lebih, maka tidak menurup kemungkinan koperasi memberikan

pinjaman kepada bukan anggota koperasi.20

Koperasi adalah organisasi golongan masyarakat yang potensi

ekonominya lemah. Koperasi sering diartikan sebagai perkumpulan

orang-orang yang secara sukarela mempersatukian diri untuk

memenuhi kebutuhan ekonomi anggotanya dengan menyelenggarakan

usaha bersama melalui pembentukan suatu perkumpulan yang diawasi

secara demokratis.21

Koperasi simpan pinjam didirikan bertujuan untuk memberikan

kesempatan kepada anggotanya untuk memperoleh pinjaman dengan

mudah dan dengan bunga ringan. Koperasi simpan pinjam juga

berusaha untuk mencegah para anggotanya agar tidak terlibat dalam

jeratan kaum lintah darat pada waktu mereka memerlukan sejumlah

uang, dengan jalan menggiatkan tabungan-tabungan dan mengatur

pemberian pinjaman uang dengan bunga yang serendah-rendahnya,

koperasi simpan pinjam menghimpun dana dari para anggotanya yang

20Ibid.

21

Ninik Widiyanti, Manajemen Koperasi ( Jakarta : PT Rineka Cipta, 1992) hlm. 72.

Page 31: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

17

kemudian menyalurkan kembali dana tersebut kepada para

anggotanya.22

Secara umum yang dimaksud dengan koperasi adalah suatu

badan usaha bersama yang bergerak dalam bidang perekonomian,

beranggotakan mereka yang umumnya berekonomi lemah yang

bergabung secara sukarela dan atas dasar persamaan hak, berkewajiban

melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhan para anggotanya.23

b. Tujuan Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi simpan pinjam memiliki tujuan untuk mendidik

anggotanya hidup hemat dan juga menambah pengetahuan anggotanya

terhadap perkoperasian untuk mencapai tujuannya, koperasi simpan

pinjam harus melaksanakan aturan mengenai pengurus, pengawas,

manajer dan yang paling penting rapat anggota. Menurut UU No. 25

Tahun 1992, koperasi melandaskan kegiatan usahanya pada Pancasila

dan UUD 1945 (hasil amandemen). Pancasila dijadikan landasan idiil,

sedangkan UUD 1945 dijadikan landasan konstitudional. Dengan

landasan tersebut, kegitan koperasi dikololah oleh seluruh anggota

koperasi dengan berdasarkan asas kekeluargaan.24

Manajer koperasi simpan pinjam juga seperti manajer di

organisasi apapun, harus memiliki keterampilan eksekutif,

22Kartasaputro,G,. dkk, Koperasi Indonesia Ynag Berdasarkna Pancasila dan UUD 1945,

(Jakarta: PT Rineka Cipta, 1993), hlm. 1. 23

Ibid.

24

Agung Feryanto, Koperasi dan Perannya dalam Perekonomian, (Klaten : Saka Mitra

Kompetensi, 2018), hlm. 5.

Page 32: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

18

kepemimpinan, jangkauang pandangan jauh kedepan dan menemukan

kompromi dan pandangan berbeda. Akan tetapi, untuk mencapai

tujuan, rapat anggota harus mempunyai kekuasaan tertinggi dalam

organisasi koperasi. Hal ini ditetapkan dalam pasal 22 sampai pasal 27

UU No.25 Tahun1992.25

c. Prinsip Utama Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi Simpan Pinjam Memiliki tiga prinsip utama:

1) Swadaya

Koperasi swadaya adalah koperasi yang memiliki prinsip bahwa

tabungan hanya diperoleh dari anggotanya.

2) Setia Kawan

Pengertian koperasi setia kawan adalah memiliki prinsip bahwa

pinjaman hanya diberikan kepada anggotanya.

3) Pendidikan dan Penyadaran

Pengertian koperasi pendidikan dan penyadaran adalah memiliki

prinsip membangun watak adalah yang utama, jadi hanya yang

berwatak baik yang dapat diberi pinjaman.26

3. Simpan Pinjam Syariah

Terbitnya Keputusan Mentri Negara Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah Republik Indonesia Nomor 91/Kep/IV/KUKM/IX/2004

tentang petunjuk Pelaksaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan

Syariah merupakan wujud nyata peran pemerintah memberikan payung

25Ibid.

26

Agn. Supriyanto, Tata Kelola Koperasi Kredit Atau Koperasi Simpan Pinjam,

(Yogyakarta : CV Andi Offset, 2015), hlm. 23.

Page 33: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

19

hukum atau kenyataan yang tumbuh suburnya ekonomi syariah dalam

masyarakat indonesia terutama dalam lingkungan koperasi dan usaha

kecil dan menengah.27

Dalam Keputusan Mentri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Republik Indonesia Nomor 91/Kep/IV/KUKM/IX/2004

tentang Petunjuk Pelaksaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan

Syariah (KJKS) Koperasi Simpan Pinjam Syariah Atau Koperasi Keungan

Syariah (KJKS) adalah koperasi yang kegiatan usahanya bergerak di

bidang pembiayaan, investasi, dan simpanan sesuai pola bagi hasil

(syariah). Selain keberadaan KJKS yang secara penuh beroperasi secara

syariah, koperasi kompensional juga dapat membuka Unit Jasa Keuangan

Syariah (UJKS).28

Pada dasarnya koperasi simpan pinjam syariah di Indonesia sering

disebut dengan BMT (Bitul Maal Waat-Tamwil).Baitul Mal wat Tamwil

(BMT) adalah balai usaha mandiri terpadu yang isinya berintikan bayt al-

mal wa al-tamwil dengan kegiatan mengembangkan usaha-usaha

produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi

pengusaha kecil bawah dan kecil dengan antara lain mendorong kegiatan

menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya. Selain itu,

baitul mal wat tamwil juga bisa menerima titipan zakat, infak, dan

sedekah, serta menyalurkannya sesuai dengan peraturan dan amanatnya.29

27Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Edisi Kedua, (Jakarta: Kencana,

2017), hlm. 469-140.

28

Ibid.

29

Ibid, hlm. 473-474.

Page 34: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

20

Sistem keuangan syariah merupakan sistem keuangan yang

menjembatani antara pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang

memiliki kelebihan dana melalui produk dan jasa keuangan yang sesuai

dengan prinsip-prinsip syariah. Seluruh transaksi yang terjadi dalam

kegiatan keuangan syariah harus dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip

Al-Qur’an dan Sunnah. Dalam konteks Indonesia, prinsip syariah adalah

prinsip hukum islam dalam kegiatan perbankan dan lembaga keuangan

berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki

kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah. Sistem keuangan

syariah didasari oleh dua prinsip utam, yaitu prinsip syar’i dan prinsip

tabi’i.30

4. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan

(PNPM-MP)

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri

Mulai dirancang Pemerintah Indonesia tahun 2007 yang terdiri dari PNPM

Mandiri Perdesaan, PNPM Mandiri Perkotaan, serta PNPM Mandiri

wilayah khusus dan desa tertinggal. PNPM adalah program untuk

mempercepat penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan

berkelanjutan. Pendekatan PNPM merupakan pengembangan dari PPK,

yang selama ini dinilai berhasil. Beberapa keberhasilan PPK adalah berupa

penyediaan lapangan kerja dan pendapatan bagi kelompok rakyat miskin,

30

Haqiqi Rafsanjani dan Rukhul Amin, Peran Koperasi Wanita Dalam Membangun

Keuangan Inklusif Syariah (Studi Kasus Pada Koperasi Simpan Pinjam Dan Pembiayaan Syariah

Mejelis Taklim Aisyiyah “Sinar Sakina Mandiri”,Jurnal Masharif Al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan

Perbankan Syariah, Vol. 2, No.2, 2017, hlm. 7.

Page 35: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

21

efisiensi dan efektivitas kegiatan, serta berhasil menumbuhkan

kebersamaan dan partisipasi masyarakatc.31

Visi PNPM-MP adalah tercapainya kesejahteraan dan kemandirian

masyarakat miskin pedesaaa. Kesejahteraan berarti terpenuhinya

kebutuhan dasar masyarakat. Kemandirian berarti mampu mengorganisir

diri untuk memobilisasi sumber daya yang ada di lingkungannya, mampu

mengakses sumber daya di luar lingkungannya, serta mengelola sumber

daya tersebut untuk mengatasi masalah kemiskinan. Misi PNPM-MP

adalah:

a. Peningkatan kapasitas masyarakat dan kelembagaannya

b. Pengembangan sistem pembangunan pastisipasif

c. Pengefektifan fungsi dan peran pemerintah lokal

d. Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana sarana sosial dasar dan

ekonomi masyarakat

e. Pengembangan jaringan kemitraan dalam pembangunan.32

Dalam rangka mencapai visi dan misi PNPM-MP, strategi yang

dikembangkan PNPM-MP yaitu menjadikan rumah tangga miskin (RTM)

sebagai kelompok sasaran, menguatkan sistem pembangunan partisipatif,

serta mengembangkan kelembagaan kerjasama antar desa.Melalui PNPM-

MP diharapkan masyarakat dapat menuntaskan tahapan pemberdayaan

31

Keppi Sukesi, Gender dan Kemiskinan di Indonesia, (Malang:UB Press, 2015), hlm.

213. 32

Buku Petunjuk Teknis OperasionalProgram Nasional Pemberdayaan Masyarakat

(PNPM) Mandiri Perdesaan. (Edisi Juli 2007), hlm. 2.

Page 36: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

22

yaitu tercapainya kemandirian dan keberlanjutan, setelah tahapan

pembelajaran dilakukan melalui PPK.33

Adapun tujuan PNPM-MP yang tertuang di dalam Pedoman Umum

PNPM-MP disebutkan bahwa tujuan umum PNPM-MP adalah

meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin di

pedesaan dengan mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan

dan pengelolaan pembangunan. Tujuan khususnya meliputi:

a. Meningkatkan partisipasi seluruh masyarakat, khususnya masyarakat

miskin dan kelompok perempuan, dalam pengambilan keputusan

perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelestarian

pembangunan.

b. Melembagakan pengelolaan pembangunan partisipatif dengan

mendayagunakan sumber daya lokal.

c. Mengembangkan kapasitas pemerintahan desa dalam memfasilitasi

pengelolaan pembangunan partisipatif.

d. Menyediakan prasarana sarana sosial dasar dan ekonomi yang

diprioritaskan oleh masyarakat.

e. Melembagakan pengelolaan dana bergulir.

f. Mendorong berkembangnya Badan Kerja sama Antar Desa (BKAD).

g. Mengembangkan kerja sama antar pemangku kepentingan dalam

upaya penanggulangan kemiskinan perdesaan.34

33Ibid.

34

Gunawan Prayitno dan Aris Subagio. Membangun Desa Merencanakan Desa Dengan

Pendekatan Partisipatif Dan Berkelanjutan, (Malang: UB Press, 2018), hlm. 47-48.

Page 37: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

23

5. Simpan Pinjam Perempuan (SPP)

Simpan pinjam perempuan adalah kegiatan yang dilakukan oleh

kaum perempuan dengan aktivitas pengelolaan dana simpanan dan

pengelolaan dana pinjaman. Secara umum tujuan dari kegiatan SPP adalah

untuk mengembangkan potensi kegiatan simpan pinjam pedesaan,

kemudahan akses pendanaan usaha skala mikro, pemenuhan kebutuhan

pendanaan sosial dasar, dan memperkuat kelembagaan kegiatan kaum

perempuan. Sementara itu tujuan khusus dari kegiatan SPP adalah

mempercepat proses pemenuhan kebutuhan pendanaan usaha ataupun

sosial dasar, memberikan kesempatan bagi kaum perempuan

meningkatkan ekonomi rumah tangga melalui pendanaan peluang usaha,

dan mendorong penguatan simpan pinjam oleh kaum perempuan.35

Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat miskin produktif yang

memerlukan pendanaan kegiatan usaha ataupun kebutuhan sosial dasar

melalui kelompok simpan pinjam perempuan yang sudah ada di

masyarakat. Selain itu, bentuk kegiatan SPP adalah memberikan dana

pinjaman sebagai tambahan modal kerja bagi kelompok perempuan yang

mempunyai pengelolaan dana simpanan dan pengelolaan dana pinjaman.

Dalam kegiatan ini, kelompok yang berhak menerima dana SPP

adalah kelompok:

1. Beranggotakan perempuan yang mempunyai ikatan pemersatu dan

saling mengenal minimal satu tahun.

35

Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia, Petunjuk Teknis Operasionl Pnpm

Mandiri Pedesaan, Jakarta, 2010, hlm. 3.

Page 38: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

24

2. Mempunyai kegiatan simpan pinjam dengan aturan pengelolaan dana

simpanan dan dana pinjamana yang telah disepakati.

3. Telah mempunyai mempunyai modal dan simpanan dari anggota

sebagai sumber dana yang diberikan.

4. Kegiatan pinjaman masih berlangsung dengan baik

5. Mempunyai kelompok dan administrasi secara sederhana. Dalam

pengembalian dana, dana tersebut hanya boleh digunakan untuk

kegitan SPP, baik kelompok lama atau kelompokbaru sesuai ketentuan

pengelolaan dana bergulir.36

SPP selama ini menyalurkan kredit kepada kelompok masyakarat

yang minimal telah aktif satu tahun lamanya dengan sistem pengembalian

Jasa 12 persen untuk kelompok pemula dan kelompok lanjutan

disesuaikan dengan lamanya pengembalian dengan persentase 1 persen

perbulannya (maksimal 18 bulan). Pinjman/kredit yang diberikan,

dikenakan bunga 12 persen pertahun dengan sistem perhitungan bunga

tetap. Organisasi PKK dapat menjadi wadah atausarana pemberdayaan

perempuan, terutama bagi anggotanya. Meskipun demikian, organisasi

PKK belum dapat menumbuhkan kemitrasejajaran dengan laki-laki karena

program-programnya masih berorientasi kepada peningkatan kesejahteaan

keluarga, dan anggotanya mayoritas perempuan yang tidak bekerja atau

pensiun.37

36

Ibid., hlm. 5. 37

Siti Hasanah, “Pemberdayaan Perempuan Melalui Kegiatan Ekonomi Berkeadilan

(Simpan Pinjam Syariah Perempun) “, Jurnal Sawwa – Volume 9, Nomor 1, Oktober 2013, hlm

77-78.

Page 39: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

25

Simpan pinjam perempuan (SPP) adalah kegiatan PNPM Mandiri

Perdesaan dalam bilang pengembangan ekonomi yang dikhususkan bagi

perempuan. Dalam program SPP tersebut, perempuan diberi kesempatan

untuk berperan pada sektor publik dengan membuka peluang usaha. Sesuai

dengan dana pijaman diberikan kepada perempuan yang bersedia

mengikuti pelaksaan program, selanjutnya dana tersebut digunakan untuk

membuka berbagai usaha berdasarkan keinginan peserta program. 38

Keterlibatan perempuan dalam sektor publik dapat membuka

peluang mereka untuk aktif dalam pembangunan. Diduga itu tidak terlepas

dari peran laki-laki yang turut mendukung aktivitas publik perempuan,

termasuk mempengaruhi partisipasi atau keterlibatan perempuan dalam

program SPP. Hasil keluaran atau pengaruh dari pelaksanaan SPP

diharapkan berdampak pada perubahan kondisi sosial ekonomi

masyarakat. Hal ini tercermin dalam tujuan khusus program SPP, yaitu

mempercepat proses pemenuhan kebutuhan pendanaan usaha/sosial dasar,

memberikan kesempatan kaum perempuan meningkatkan ekonomi rumah

tangga melalui pendanaan dana usaha, dan mendorong penguatan

kelembagaan simpan pinjam kaum perempuan. Berdasarkan tujuan

program SPP maka seyogyanya program tersebut dapat mengurangi

tingkat kemiskinan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.39

38Novia Indah Lestari dan Ivanovich Agusta, Analisis Gender dalam Program Simpan

Pinjam untuk Kelompok Perempuan (SPP), Jurnal Sosiologi Pedesaan Agustus 2013, hlm 112. 39

Ibid., hlm 113.

Page 40: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

26

Sesuai dengan namanya, kegiatan kelompok simpan pinjam

perempuan (SPP) ini memang dikhususkan bagi kaum perempuan.

Program simpan pinjam perempuan diadopsi dari Bangladesh dimana

kaum perempuan sangat berperan dalam sistem pengelolaan keuangan,

mereka menjalankan Grameen Bank (GB) yaitu semacam bank yang

memberikan pinjaman tanpa jaminan barang. Pinjaman diberikan dalam

kelompok-kelompok kecil, bila satu anggota mendapat kredit, anggota

yang lain memberikan jaminan bahwa orang itu dapat membayar kembali.

Kelompok-kelompok kecil yang mendapat pinjaman adalah kaum

perempuan. Gramee Bank ini didirikan pada tahun 1976, sengaja

menggerakkan kelompok-kelompok perempuan di Bangladesh karena

mereka merasa kebiasaan arisan yang ada dalam kalangan perempuan

disana dapat dijadikan patokan sebagai kekuatan untuk menggerakkan

simpan dan pinjam yang bernilai kebersamaan. Grameen Bankmerupakan

contoh keberhasilan pinjaman tanpa jaminan barang dan memberikan

peluang serta kesempatan usaha bagi kaum perempuan.40

Selain untuk mengakomodir usulan kegiatan ekonomi dari kaum

perempuan, SPP diharapkan menjadi penunjang peningkatan

perekonomian rumah tangga miskin yang digerakkan kaum perempuan.

Selain karena prosedur peminjaman yang mudah bagi warga desa, proses

pendanaan usaha ini juga dikelola sendiri oleh masyarakat setempat.

Setian kaum perempuan (secara berkelompok) dari desa-desa di lokasi

40Gianalina Amelinda Rantung, Efektifitas Kegiatan Kelompok Simpan Pinjam Khusus

Perempuan Di Kecamatan Kauditan Kabupaten Minahasa, Maret 2014, hlm 9-10.

Page 41: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

27

program memiliki kesempatan untuk memperoleh modal. Berikut skema

cara kelompok SPP untuk memperoleh modal.41

Gambar 1 : Skema Pencairan Dana SPP

Sumber: Petunjuk Teknis Operasional PNPM Mandiri Perdesaan

Tahun 2014

6. Manajemen Keuangan Simpan Pinjam

Manajemen keuangan adalah suatu aktivitas dalam upaya

memperoleh dana atau modal dan penggunaannya berpegang pada rule of

thumb perusahaan. Manajemen keuangan merupakan penerapan fungsi-

fungsi manajemen dalam bidang keuangan dan pengaturan kegiatan

keuangan yang menyangkut kegiatan perencanaan, analisis dan

pengendalian kegiatan dalam perusahaan. Manajemen keuangan berkaitan

dengan perencanaan, pengarahan, pemantauan, pengorganisasian dan

pengendalian sumber daya keuangan suatu perusahaan. Manajemn

keuangan terutama menangani masalah pengelolaan uang. Pengelolaan

41

Ibid.

Musyawarah

Khusus

Perempuan

S

P

P MAD

Prioritas

Usulan

MAD

perguliran

Kelompok

Perempuan

Proposal Verifikasi

Page 42: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

28

uang tersebut merupakan aspek penting dalam proses manajemen

keuangan.42

Manajemen keuangan simpan pinjam atau koperasi adalah aktifitas

pencarian dana dengan cara yang paling menguntungkan dan aktivitas

penggunaan dana dengan efektif dan efisien dengan memperhatikan

prinsip ekonomi dan prinsip-prinsip koperasi. Dalam pengertian

manajemen keuangan koperasi diatas mengandung beberapa hal penting.

Yaitu:

a. Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen, minimal fungsi perencanaan

(planning), pengorganisasian (organizing) implementasi (actuating)

dan fungsi pengendalian (controlling).

b. Kegiatan pencairan dana, adalah memanage aktivitas untuk

memperoleh atau mendapatkan dana atau modal.

c. Kegiatan penggunaan dana, adalah aktivitas untuk mengalokasikan

atau menginvestasikan modal, baik dalam bentuk modal kerja maupun

investasi aktiva tetap.

d. Prinsip ekonomi, adalah suatu prinsip yang dijadikan dasar dalam

berbagai kegiatan ekonomi, yang terdiri dari:

1. Rasionalitas, yaitu suatu tindakan yang penuh dengan perhitungan

ekonomis sesuai dengan tujuan.

2. Efisiensi, yaitusuatu penghematan pengukuran suamber daya

ekonomis.

42Dadang Prasetyo Jatmiko, Pengantar Manajemen Keuangan, (Yogyakarta: Diandra

Kreatif, 2017), hlm. 1.

Page 43: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

29

3. Efektivitas, yaitu suatu pencapaian target dari output atau tujuan

yang akan dicapai.

e. Prinsip koperasi dan aturan lainnya, yaitu suatu aturan main yang

berlaku dalam koperasi.43

F. Tinjauan Pustaka

Penelitian ini memiliki relevansi dengan penelitian sebelumnya. Akan

tetapi, penelitian ini tetap memiliki sisi perbedaan dengan hasil penelitian

terdahulu tersebut.

No. Peneliti Judul Metode Hasil Penelitian

1 Anis Masruroh

(2016)

Pengaruh

Pelaksanaan

Simpan Pinjam

Bagi Perempuan

(SPP) Terhadap

Tingkat Kreativitas

Ibu Rumah Tangga

dalam

Mengembangkan

Usaha Kecil

Menengah di Desa

Braja Dewa

Kecamatan Way

Jepara Lampung

Timur Tahun 2016.

Kuantitatif Berdasarkan hasil

penelitian, pengaruh

pelaksanaan simpan pinjam

perempuan berpengaruh

terhadap terhadap tingkat

kreativitas ibu rumah tangga

dalam meningkatkan usaha

kecil dan menengah di Desa

Braja Dewa Kecamatan

Way Jepara Lampung

Timur. Hal ini dikarenakan

adanya kemudahan dalam

pelaksanaan program

simpan pinjam bagi

perempuan, penyaluran

dana koperasi telah melalui

kelompok yang mempunyai

tata cara dan prosedur yang

sudah baku dalam

pengelolaan simpanan dan

pengelolaan pinjaman, dan

proses pengelolaan didasari

oleh keputusan yang

profesional dari pengurus

dengan mempertimbangkan

43

http://www.netibudiwati.com/2009/03/manajemen-keuangan-dan-

permodalan.html?m=1, Diakses pada Tanggal 5 Januari 2019.

Page 44: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

30

pelestarian dan

pengembangan dana

bergulir guna meningkatkan

kesejahteraan para

anggota.44

2 Afrizal

(2016)

Sikap Masyarakat

Terhadap

Pengembalian

Uang Simpan

Pinjam Perempuan

(SPP) di Gampong

Labuy Kecamatan

Baitussalam

Kabupaten Aceh

Besar.

Kualitatif Berdasarkan penelitian yang

dilakukan maka diperoleh

hasil yairu: sikap

masyarakat terhadap

pengembanlian uang simpan

pinjam perempuan memiliki

beberapa keragaman yang

dapat mempengaruhi

kelancaran pengembalian

setoran yaitu adanya sikap

positif dan negatif

masyarakat. Adapun

kendala yang dihadapi

yaitu: usaha tidak berjalan,

penggunaan dan tidak

produktif, ketidakjelasan

manajemen keuangan,

hilangnya rasa

tanggungjawab, kurangnya

monitoring program SPP

serta kurangnya pembekalan

sebelum penyaluran dana

kepada masyarakat.45

3 Siti Muhibah

(2015)

Tinjauan Hukum

Islam Terhadap

Sistem Tanggung

Renteng dalam

Simpan Pinjam

Perempuan (SPP)

PNPM-Mandiri

Perdesaan

Kecamatan Depok

Kabupaten Sleman.

Kualitatif Berdasarkan penelitian

yang dilakukan diperoleh

hasil yaiu pelaksanaan

tanggung renteng yang

dilakukan dalam sistem

simpan pinjam perempuan

adalah tanggung renteng

bertingkat. Sistem tanggung

renteng ini berjalan jika

terdapat kemacetan

44

Anis Masruroh, Pengaruh Pelaksanaan Simpan Pinjam Bagi Perempuan (SPP)

Terhadap Tingkat Kreativitas Ibu Rumah Tangga dalam Mengembangkan Usaha Kecil Menengah

di Desa Braja Dewa Kecamatan Way Jepara Lampung Timur Tahun 2016, Skripsi, (Bandar

Lampung: Universitas Lampung, 2016).

45Afrizal, Sikap Masyarakat Terhadap Pengembalian Uang Simpan Pinjam Perempuan

(SPP) di Gampong Labuy Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar, Skripsi, (Darussalam-

Banda Aceh: Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, 2016).

Page 45: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

31

angsuran. Sistem yang

mendasari tanggung renteng

dari pihak UPK dikatakan

bahwa, UPK memberikan

wadah bagi kelompok dan

didalamnya menghendaki

adanya gotong royong dari

para anggota kelompok

dalam hal pelunasan

pengembalian pinjaman.

Sistem tanggung renteng

yang ada dalam simpan

pinjam perempuan ini

termasuk kafalah bin-nafs.46

4 Fikanti

Zuliastri

(2014)

Dampak Perguliran

Dana Simpan

Pinjam Khusus

Perempuan (SPP)

PNPM Mandiri

Perdesaan

Terhadap

Perkembangan

UMKM : Studi

Kasus Kecamatan

Cimarga

Kabupaten Lebak

Provinsi Banten.

Kuantitatif Berdasarkan hasil penelitian

yang dilakukan maka

diperoleh hasil yaitu

program pinjaman dana

bergulir SPP berdampak

positif terhadap

perkembangan UMKM.

Keuntungan usaha

mengalami peningkatan

sebesar 36,08 persen dari

keuntungan usaha rata-rata

7,91 juta rupiah menjadi

10,09 juta rupiah per tahun

dengan jenis usaha.

Berdasarkan analisis dengan

persamaan simultan,

pinjaman dana bergulir SPP

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap omset

usaha, dan penyerapan

tenaga kerja.47

5 Riki Tri

Kurniawanto

(2014)

Pengaruh Pinjaman

Modal Kegiatan

Simpan Pinjam

Kelompok

Perempuan (SPP)

Kuantitatif Berdasarkan penelitian yang

dilakukan maka diperoleh

hasil yaitu: tidak terdapat

pengaruh positif dan

signifikan pinjaman modal

46

Siti Muhibah, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem Tanggung Renteng dalam

Simpan Pinjam Perempuan (SPP) PNPM-Mandiri Perdesaan Kecamatan Depok Kabupaten

Sleman, Skripsi (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2015). 47

Fikanti Zuliastri, Dampak Perguliran Dana Simpan Pinjam Khusus Perempuan (SPP)

PNPM Mandiri Perdesaan Terhadap Perkembangan UMKM : Studi Kasus Kecamatan Cimarga

Kabupaten Lebak Provinsi Banten, Skripsi, (Bogor: Institut Pertanian Bogor, 2012).

Page 46: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

32

Program PNPM

Mandiri Perdesaan

Serta Sikap

Wirausaha

Terhadap

Perkembangan

Usaha dan

Peningkatan

Pendapatan

Masyarakat Kec.

Ambal Kabupaten

Kebumen.

kegiatan SPP program

PNPM Mandiri Perdesaan

terhadap perkembangan

usaha, terdapat pengaruh

positif dan signifikan sikap

wirausaha terhadap

perkembangan usaha, tidak

terdapat pengaruh positif

dan signifikan pinjaman

modal kegiatan SPP

program PNPM Mandiri

Perdesaan terhadap

peningkatan pendapatan

masyarakat, terdapat

pengaruh positif dan

signifikan sikap wirausahan

terhadap peningkatan

pendapatan masyarakat, dan

terdapat pengaruh positif

dan signifikan

perkembangan usaha

terhadap peningkatan

pendapatan masyarakat.48

Berdasarkan pemaparan diatas, maka dapat diketahui bahwa

penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian yang dilakukan

sebelumnya. Perbedaan itu terletak pada tujuan penelitian yang ingin dicapai,

metode penelitian yang akan dilakukan, dan lokasi penelitian yaitu di desa

Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo.

48

Riki Tri Kurniawanto, Pengaruh Pinjaman Modal Kegiatan Simpan Pinjam Kelompok

Perempuan (SPP) Program PNPM Mandiri Perdesaan Serta Sikap Wirausaha Terhadap

Perkembangan Usaha dan Peningkatan Pendapatan Masyarakat Kec. Ambal Kabupaten

Kebumen, Skripsi, (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2014).

Page 47: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

33

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Tempat Penelitian

Tempat atau lokasi yang menjadi subjek penelitian adalah Desa Teluk

Rendah Ilir kecamatan Tebo Ilir kabupaten Tebo. Instrumen pengumpulan

data yang digunakan dalam penulisan proposal skripsi ini adalah wawancara

dan dokumentasi.

B. Pendekatan Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif.

Menurut Strauss dan Corbin, penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang

menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh)

dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari

kuantifikasi (pengukuran). Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode

yang digunakan untuk menemukan pengetahuan terhadap subjek penelitian

pada suatu saat tertentu. Deskriptif berasal dari bahasa latin “descriptivus”

yang berarti uraian. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang

dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai subjek penelitian

dan perilaku subjek penelitian pada suatu periode tertentu. Penelitian

deskriptif berusaha mendeskripsikan seluruh gejala atau keadaan yang ada

dengan deskripsi apa adanya pada saat penelitian dilakukan.49

49

Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif, Cet. Ke-1 , (Jakarta:

Referenci, 2013), hlm. 10-11.

Page 48: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

34

Penelitian ini menggunakan pendekatan Field Research (Penelitian

Lapangan), karena penelitian ini langsung di lakukan di lapangan yaitu pada

kelompok-kelompok simpan pinjam khusus perempuan (SPP) di Desa Teluk

Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Secara umum jenis data dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian

yaitu data primer dan sekunder.50

a. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung, baik yang

dilakukan melalui wawancara, observasi, dan alat lainnya.51

Data

primer merupakan data pokok. Data pokok tersebut di dapat dari

program simpan pinjam perempuan di Desa Teluk Rendah Ilir

Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo yang berupa data laporan

keuangan.

b. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung oleh

peneliti, tapi telah berjenjang melalui sumber tangan kedua atau

ketiga. Data sekunder biasanya telah tersusun dalam bentuk

dokumen-dokemen.52

Dan diperlukan untuk mendukung analisis

pembahasan yang maksimal serta diperlukan untuk pengungkapan

fenomena sosial di DesaTeluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir

50

Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi, Cet. Ke-2, (Jambi: Syariah Press, 2014),

hlm.34. 51

Joko Subagyo, Metodologi Penelitian dalam Teori dan Praktek, (Jakarta : PT Ribeka

Cipta, 1999), hlm. 87. 52

Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (PT Rajagrafindo Persada, 2006) hlm. 39.

Page 49: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

35

Kabupaten tebo. Data sekunder meliputi kepustakaan (Library

Research) atau dokumentasi serta bahan dari internet .

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat

diperoleh. Sumber data yang berupa responden dan berupa informan

disebut sebagai sumber data berupa orang (person), sumber data berupa

peristiwa-peritiwa atau kejadian-kejadian selama observasi berlangsung

disebut sebagai sumber data berupa tempat (place), sedangkan sumber

data berupa dokumen-dokumen atau berupa literatur-literatur pustaka

disebut sebagai sumber data berupa huruf, angka, gambar atau simbol-

simbol (paper). Sumber data di dapat dari program simpan pinjam

perempuan (SPP) di Desa Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir

Kabupaten Tebo.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan orang yang menjadi sasaran

penelitian.53

Populasi dalam penelitian ini adalah kepala desa, seluruh

anggota SPP di desa Teluk Rendah Ilir dan pengelola PNPM Mandiri

Perdesaan kecamatan tebo ilir. Yang berjumlah 130 terdiri dari kepala

dan karyawan PNPM Mandiri Perdesaan dan anggota SPP desa Teluk

Rendah Ilir.

53

Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Penelitian Deskriptif Kualitatif, (Jakarta GP Press

Group, 2013), hlm. 93.

Page 50: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

36

2. Sampel

Digunakan sampel dalam penelitian ini adalah untuk mereduksi

objek penelitian dan melakukan generalisasi hasil penelitian, sehingga

dapat ditarik kesimpulan.54

Apabila populasi besar dan peneliti tidak

mungkin memepelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti

dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Untuk itu

sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif

(mewakili). Adapun sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian

ini adalah sebeagai berikut: kepala Desa Teluk Rendah Ilir, kepala

BumDes Bersama Kecamatan Tebo Ilir sebagai key informan, Bendahara

BumDes Bersama Kecamatan Tebo Ilir, Ketua UPK Jaya Bersama

Kecamatan Tebo Ilir dan anggota SPP berjumlah 10 0rang, sehingga

sampel dalam penelitian ini adalah 14 orang.

E. Metode Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi merupakan suatu kegiatan mendapatkan informasi yang

diperlukan untuk menyajikan gambaran rill suatu peristiwa atau

kejadiaan untuk menjawab pertanyaan penelitian, untuk membantu

mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan

pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan unpan balik terhadap

pengukuran tersebut.55

Observasi(observation)atau pengamatan

54

Munawwaroh, Panduan Memahami Metodologi Penelitian, (Jawa Timur, Anggota

IKAPI, 2013), hlm. 63. 55

Sujarweni, V Wiratna, Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi, (Yogyakarta:

Pustakabarupress, 2015), hlm. 31-33.

Page 51: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

37

merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data dengan jalan

mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.

Dengan kata lainobservasi adalah proses pengambilan data dalam

penelitian dimana peneliti atau pengamati kondisi yang berkaitan dengan

objek penelitian.56

Di Desa Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir

Kabupaten Tebo.

2. Wawancara

Wawancara adalah kegiatan untuk memperoleh informasi secara

mendalam tentang sebuah isu atau tema yang diangkat dalam penelitian.

Atau, merupakan proses pembuktian terhadap informasi atau keterangan

yang telah diperoleh lewat teknik yang lain sebelumnya. Dalam

penelitian ini, wawancara (Interview) dilakukan untuk memperoleh

informasi tentang keadaan program SPP di Desa Teluk Rendah Ilir

Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo, model wawancaranya dilakukan

dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada kepala desa,

masyarakat desa, ketua kelompok dan pengelola SPP di Kecamatan Tebo

Ilir.

3. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan kejadian atau peristiwa yang sudah

lampau yang dinyatakan bentuk lisan, tulisan dan dalam bentuk karya. 57

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data dengan cara melihat

56

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2002), hlm. 220. 57

Djama’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, Cet. Ke-5

(Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 148.

Page 52: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

38

dokumen yang ada. Penelitian ini akan diperkaya dengan dokumen yang

menginformasikan tentang proses penelitian, seperti buku-buku tentang

Simpan Pinjam khususnya yang membahas tentang program simpan

pinjam perempuan dan buku-buku PNPM-Mandiri Pendesaan yang

berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat di desa Teluk

Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo.

F. Teknik Analisis data

Menurut Mudjiarahardjo analisis data adalah sebuah kegiatan untuk

mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode, atau tanda, dan

mengkategorikannya, sehingga diperoleh suatu temuan berdasarkan fokus

atau masalah yang ingin dijawab. Analisis data merupakan proses mencari

data dan menyusun secarasistematis data yang diperoleh dari hasil

wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara

mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit,

menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan membuat

kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh penulis sendiri maupun orang

lain.58

Hasil penelitian ini akan dianalisis secara kualitatif. Untuk data

mengenai: (a) pengembangan SPP di Desa Teluk Rendah Ilir, Kec. Tebo Ilir,

Kab. Tebo, (b) kendala yang dihadapi oleh UPK SPP dalam peningkatan SPP,

(c) upaya yang dilakukan oleh UPK SPP dalam peningkatan SPP.

58M Hasbi Umar, Pedoman Penulisan Skripsi (Jambi, 2012). hlm. 232.

Page 53: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

39

Secara teknik, analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini

berdasarkan analisis intraktif sebagaimana yang dikemukakan oleh Miles dan

Huberman. Analisis tersebut terdiri dari tiga kegiatan yang saling berinteraksi,

yaitu:

a. Reduksi Data ( Data Reduction)

Melalui pengamatan lapangan dan wawancara ditemukan data yang

sedemikian banyak dan kompleks serta campur aduk, maka langkah yang perlu

diambil adalah mereduksi data. Reduksi data adalah aktifitas penelitian dalam

memilih dan memilah data yang di anggap relevan untuk disajikan. Pemilihan

data menfokuskan pada informasi yang mengarah untuk pemecahan masalah,

pemaknaan, dan penemuan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Kegiatan

ini akan berlangsung sejak awal sampai akhir penelitian.

b. Penyajian Data (Data Display)

Data disajikan secara sistematis, agar lebih mudah dipahami tentang

hubungan antara bagian yang berkenaan dengan penelitian yang sedang

dilakukan. Bentuk penyajian data lebih banyak berupa narasi yaitu

pengungkapan secara tertulis, tujuannya adalah untuk mempermudahkan

mengikuti kronologi alur pristiwa, sehingga dapat terungkap apa sebenarnya

yang terjadi di balik peristiwa tersebut.

Page 54: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

40

c. Penarikan Kesimpulan

Menarik kesimpulan merupakan bagian dari penelitian sebagai

konfigurasi yang utuh. Kesimpulan atau verifikasi dilakukan selama penelitian

berlansung.59

G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan

penggunaan sumber dalam penelitian ini dapat dicapai dengan jalan yaitu

sebagai berikut:

1. Membandingkan hasil pengamatan data hasil wawancara

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa

yang dikatakan orang secara pribadi.

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang lain.

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumentasi yang

berkaitan.60

H. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penyusunan, penulis membagi skripsi ini

menjadi beberapa bab dan setiap bab terdiri sub dengan sistematika sebagai

berikut:

59Ibid., hlm. 232-233.

60Lexy J Moleong, Methodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya,

2004), hlm. 332.

Page 55: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

41

BAB I Pendahuluan

Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah,

tujuan dan kegunaan penelitian, kerangka teori, dan tinjauan

pustaka.

BAB II Metode Penelitian

Dipaparkan tentang metodologi penelitian, yang mencakup

pendekatan penelitian, jenis dan sumber data, instrumen

pengumpulan data, dan teknik analisis data.

BAB III Gambaran umum Lokasi penelitian

Membahas gambaran umum Desa dan Simpan Pinjam Perempuan

(SPP) di Desa Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten

Tebo.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Menguraikan tentang deskriptif objek penelitian yang menjelaskan

secara umum, objek penelitian dan hal-hal yang berkaitan dengan

penelitian ini, serta proses penginterprestasian hasil yang diperoleh

untuk mencari makna dan implikasinya dari hasil analisis.

BAB V Penutup

Berisi Kesimpulan dan Saran

Page 56: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

42

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Desa Teluk Rendah Ilir

1. Sejarah Desa

Pada abad ke-16 Masehi atau zaman kerajaan Hindu, datanglah

lima orang bersaudara ke Rantau Kederas (sekarang dikenal) Pangkal

Bloteng Desa Teluk Rendah Ulu, yaitu: 1) Datuk Bedarah Putih, 2)

Datuk Makam Rendah, 3) Datuk Makam Tinggi, 4) Datuk Celengah, Dan

5) Datuk Muaro Suluk. Tujuan mereka ingin menyebarkan agama yang

mereka anut yaitu agama Hindu. Saat itu masyarakat masih berpencar

belum merupakan kesatuan dan masih memakai sistem kelompok-

kelompok yang saling bermusuhan. Diantara datuk-datuk tersebut, salah

seorang dari mereka yaitu Datuk Makan Rendah meinggalkan agama

lamanya dan memeluk agama Islam dengan nama H. Abdul Hamid.61

Nama asli Teluk Rendah (Kecamatan Tebo Ilir) adalah Teluk

Pinang Bajek (sekarang dikenal Desa Teluk Rendah Pasar). Desa Teluk

Rendah Ilir terletak di wilayah Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo.

Memiliki luas keseluruhan 350 ha. Terdiri dari sawah, perkebunan,

sungai dan rawa-rawa. Jumlah penduduk desa teluk rendah ilir hingga

tahun 2018 mencapai 1.975 jiwa.62

61Dokumentasi, Kantor Desa Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo,

Desember 2018.

62

Dokumentasi, Kantor Desa Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo,

Desember 2018.

Page 57: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

43

Desa Teluk Rendah Ilir merupakan pecahan dari tiga desa yang ada

di lingkungan Teluk Rendah, yaitu Teluk Rendah Ilir, Teluk Rendah

Pasar dan Teluk Rendah Ulu. Nama Desa Teluk Rendah berasal dari

nama keadaan tempat daerah tersebut, dimana didaerah pasar terdapat

teluk/tebing, sedangkan didaerah ulu dan ilir daerahnya rendah. Nama

Desa Teluk Rendah Ilir berasal dari posisi daerahnya yang berada

dibagian ilir Teluk Rendah sehingga dinamakan Desa Teluk Rendah Ilir.

Desa Teluk Rendah merupakan desa yang pernah disusuki oleh penjajah

Belanda sebelum masa kemerdekaan. Hal ini membuktikan bahwa Desa

Teluk Rendah sudah cukup tua.63

2. Letak Geografis

Secara geografis Desa Teluk Rendah Ilir berada diantara 1020

47’08,6” BT dan 010 24’03,1” LS di atas permukaan laut dengan luar

lebih kurang 1,9 Km. Secara administratif wilayah Desa Teluk Rendah

Ilir berbatasan dengan:

a. Sebelah Utara : Sungai Batang Hari, Teluk Rendah Pasar

b. Sebelah Selatan : Desa Tuo Ilir

c. Sebelah Barat : Desa Teluk Rendah Ulu

d. Sebelah Timur : Sungai Batang Hari

Sumber air masyarakat tergantung pada air sungai Batanghari dan

sumur penduduk di Desa Teluk Rendah Ilir, dan sekarang sebagian besar

63Dokumentasi, Kantor Desa Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo,

Desember 2018.

Page 58: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

44

masyarakat sudah menggunakan sumber air dari PDAM Desa Teluk

Rendah. Jika musim kemarau datang biasanya masyarakat mendalami

sumur mereka atau mengambil air langsung dari sungai untuk memenuhi

keperluan sehari-hari.64

3. Kondisi Perekonomian Desa

Potensi ekonomi yang paling menonjol dan sudah diberdayakan di

Desa Teluk Rendah Ilir yaitu sektor pertanian dan perkebunan. Hal ini

disesuaikan dengan mata pencaharian penduduk Desa Teluk Rendah Ilir

yang mayoritas sebagai buruh tani dan petani. Pertumbuhan ekonomi

masyarakat Desa Teluk Rendah Ilir secara umum juga mangalami

peningkatan, hal ini dinilai dari bertambahnya jumlah penduduk yang

memiliki usaha atau pekerjaan walaupun jenis pendapatan tersebut pada

umumnya belum dapat dipastikan bersumber dari hasil usaha yang

dilakukan, bisa juga diperoleh dari pinjaman modal usaha dari

pemerintah. Oleh karena itu, adanya program SPP di Desa Teluk Rendah

Ilir dapat berperan dalam meningkatkan potensi unit usaha yang ada.65

64Dokumentasi, Kantor Desa Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo,

Desember 2018.

65

Dokumentasi, Kantor Desa Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo,

Desember 2018.

Page 59: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

45

Tabel 3.1

Mata Pencaharian Penduduk Desa Teluk Rendah Ilir

No. Mata Pencaharian Persentase dari Jumlah Penduduk

1 Petani Padi 40%

2 Pedagang 5%

3 Peternak 5%

4 Petani Sawit 20%

5 Petani Karet 6%

6 PNS 2%

7 Ibu Rumah Tangga 10%

8 Bengkel 1%

9 Tidak Bekerja 7%

10 Buruh 4%

Jumlah 100%

Sumber : Rencana Kerja Desa Pemerintah Desa Teluk Rendah Ilir 2018

B. Visi, Misi dan Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Teluk Rendah

Ilir

Visi adalah suatu gambaran atau cita-cita tentang keadaan masa depan

yang diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan desa. Penyusunan

Visi Desa Teluk Rendah Ilir dilakukan dengan pendekatan partisipatif,

melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan di Desa Teluk Rendah Ilir

seperti pemerintah desa, BPD, tokoh masyarakat, tokoh agama, lembaga

masyarakat desa dan masyarakat desa pada umumnya. Maka berdasarkan

pertimbanagan diatas, Visi Desa Teluk Rendah Ilir adalah:

“MEWUJUDKAN DESA TELUK RENDAH ILIR YANG BERSIH,

Page 60: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

46

DISIPLIN, MAKMUR SEJAHTERA DAN AGAMIS MELALUI TATA

KELOLA PEMERINTAHAN YANG JUJUR DAN ADIL”.66

Selain penyusunan Visi, juga telah ditetapkan misi-misi yang memuat

pernyataan yang harus dilakukan oleh Desa agar tercapainya visi desa

tersebut. Visi berada diatas Misi. Pernyataan Visi kemudian dijabarkan

kedalam misi agar dapat dioparasionalkan atau dilaksanakan. Sebagaimana

penyusunan Visi, misipun dalam penyusunannya menggunakan pendekatan

partisipatif dan mempertimbangkan potensi dan kebutuhan desa. Adapun

Misi Desa Teluk Rendah Ilir adalah sebagai berikut:

1. Pembinaan umat dibidang religius untuk mencapai peningkatan keimanan

dan ketahanan masyarakat.

2. Pengembangan ekonomi berbasis kelompok.

3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

4. Meningkatkan pelayanan masyarakat.

5. Meningkatkan sarana dan prasarana desa.

6. Pembinaan masyarakat dibidang trantib sadarkum dan nilai-nilai

kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

7. Menyelenggarakan urusan pemerintahan Desa secara benar, terbuka, dan

bertanggungjawab sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

8. Melaksanakan pembangunan Desa berdasarkan Demokrasi, Kebersamaan,

Keadilan berwawasan lingkungan serta kemandirian.

66Dokumentasi, Kantor Desa Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo,

Desember 2018.

Page 61: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

47

9. Meningkatkan peran organisasi keagamaan dalam pemberdayaan ummat.

10. Berupaya membina dan mengembangkan seluruh aspek potensial yang

dimiliki Desa Teluk Rendah Ilir, sehingga bisa terwujud masyarakat yang

adil makmur dan sejahtera.67

Setiap lembaga memiliki struktur organisasi yang berbeda-beda. Agar

organisasi tersebut dapat berjalan dengan baik, maka harus diatur suatu

struktur organisasi yang merupakan kerangka kerja organisasi. Struktur

organisasi akan mempermudah pimpinan mengawasi bawahannya dan

meminta pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas-tugasnya, serta untuk

memberi batasan yang jelas mengenai tingkat otoritas yang dimiliki setiap

tingkat devisi. Berikut struktur organisasi pemerintahan Desa Teluk Rendah

Ilir.68

67Dokumentasi, Kantor Desa Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo,

Desember 2018.

68

Dokumentasi, Kantor Desa Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo,

Desember 2018.

Page 62: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

48

Gambar 2 : Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Teluk Rendah Ilir69

C. Gambaran Umum Simpan Pinjam Perempuan (SPP)

Berdasarkan Petunjuk Teknis Operasional (PTO) PNPM Mandiri

Perdesaan Tahun 2008 (Peraturan Departemen Dalam Negeri Nomor:

414.2/316/PMD), upaya pemberian dukungan terhadap PNPM Mandiri

Perdesaan yang mempunyai tujuan percepatan penanggulangan kemiskinan

maka kegiatan pengelolaan dana bergulir menjadi salah satu kegiatan yang

memberikan kemudahan bagi Rumah Tangga Miskin (RTM) untuk

mendapatkan permodalan dalam bentuk kegiatan SPP. Dana bergulir

merupakan seluruh dana program dan bersifat pinjaman yang dikelola unit

69Dokumentasi, Kantor Desa Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo,

Desember 2018.

SUBHANI

KADUS III KADUS IV

SIRWANI, S. Sos AHYAR

KADUS II KADUS I

ANDI TAMIM

SARHAKI

KAUR PEMBANGUNAN

SUBHAN, S. Pt

KAUR KEUANGAN

A. MANAP

KAUR UMUM

NAJIB

KAUR PEMERINTAHAN

BPD

KEPALA DESA

JASMI

SEKRETARIS DESA

HASBI ASSIDDIKI, S. Pd

Page 63: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

49

pengelola kegiatan (UPK) bagi mesyarakat untuk mendanai kegiatan ekonomi

masyarakat yang disalurkan melalui kelompok-kelompok masyarakat. Dana

bergulir ini tidak diperkenankan untuk mendanai kegiatan sektor riil yang

dijalankan oleh pihak UPK. Simpan pinjam perempuan (SPP) merupakan

salah satu bentuk kegiatan dana bergulir yang mempunyai kegiatan

pengelolaan simpanan dan pinjaman yang termasuk dalam jenis Kelompok

Simpan Pinjam (KSP) dengan ketentuan anggota khusus perempuan dan

prioritas kelompok yang memiliki anggota RTM.70

Kegiatan dana bergulir ini

bertujuan:

1. memberikan kemudahan akses permodalan usaha baik kepada masyarakat

sebagai pemanfaat maupun kelompok usaha.

2. Memberikan dan meningkatkan pelayanan kepada RTM dalam

pemenuhan kebutuhan permodalan usaha yang tidak mempunyai akses

langsung pada lembaga keuangan formal.

Mekanisme perguliran dana yang dimaksud yaitu dana pembayaran

angsuran pinjaman yang diterima pihak UPK dari tiap anggota akan

dipinjamkan kembali atau digulirkan pada kelompok lain yang mengajukan

pinjaman. Oleh karena itu, apabila ada kelompok yang menunggak, maka

akan terhambat pula penyaluran pinjaman pada kelompok lain yang

membutuhkan. Ketentuan mengenai pendanaan dalam kegiatan dana bergulir

70Dokumentasi, Kantor Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Tebo Ilir,

Januari 2019.

Page 64: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

50

SPP mengacu pada aturan perguliran dan Standar Operasional Prosedur

(SOP) UPK yang telah disepakati yang memuat hal-hal sebagai berikut:

1. Dana perguliran SPP hanya digunakan untuk pendanaan kegiatan SPP

dengan alokasi dana sebesar 25 persen dari total dana PNPM Mandiri

Perdesaan.

2. Tidak diperkenankan memberikan pinjaman secara individu.

3. Adanya perjanjian pinjaman antara pihak UPK dengan kelompok

pemanfaat dalam bentuk surat perjanjian utang.

4. Jangka waktu pinjaman SPP yaitu selama 1 tahun atau 12 bulan dengan

sistem atau jadwal pembayaran angsuran tiap bulan dan tanggal jatuh

tempo tiap kelompok disesuaikan dengan tanggal saat pencairan dana.

5. Besarnya beban jasa pinjaman SPP yaitu 12 persen.

6. Kelompok dapat memberikan Insentif Pengambilan Tepat Waktu (IPTW)

sebagai stimulan sehingga terdorong untuk membayar tepat waktu

sebelum tanggal jatuh tempo.71

D. Mekanisme Pelaksanaan Simpan Pinjam Perempuan (SPP)

Pelaksanaan SPP agar dapat dipahami secara benar oleh masyarakat

khususnya kelompok pemanfaat SPP, maka dibentuk kader di setiap desa

yang melaksanakan program SPP yang terdiri dari satu orang laki-laki dan

satu orang perempuan yang bertujuan untuk mendampingi kelompok dan

membantu ketua kelompok. Musyawarah kegiatan perguliran dana SPP

71Dokumentasi, Kantor Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Tebo Ilir,

Januari 2019.

Page 65: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

51

dilakukan setahun sekali pada saat akan dilakaukan pencairan dan dan

sekaligus diadakan sosialisasi untuk memberitahu pada warga sekitar bahwa

ada program pemberian pinjaman dari pemerintah berupa SPP. Mekanisme

untuk dapat memperoleh pinjaman dari program SPP yaitu dengan cara

membentuk kelompok terlebih dahulu dengan jumlah anggota tidak boleh

lebih dari 20 orang. Pembentukan kelompok dilakukan sendiri bukan oleh

pihak UPK dengan penentuan ketua kelompok dipilih langsung oleh anggota

melalui musyawarah.72

Mekanisme pengajuan pinjaman SPP dilaksanakan dengan memenuhi

persyaratan pengajuan pinjaman dengan melalui beberapa tahap yaitu:

1. Pembuatan proposal pengajuan oleh ketua kelompok sebagai salah satu

persyaratan yang berisi identitas tiap anggota, jenis usaha yang dijalankan

dan besarnya pengajuan pinjaman dengan ketentuan besarnya pinjaman

tiap anggota tidak boleh lebih dari 5 juta rupiah.

2. Menyerahkan proposal pada pihak UPK SPP dengan disertai persyaratan

lain yaitu fotokopi KTP dan Kartu Keluarga (KK)

3. Mengisi formulir atau disebut sebagai surat pengakuan utang untuk tiap

anggota dan surat pernyataan kesanggupan pembayaran sebagai

persyaratan pengajuan.73

72Dokumentasi, Kantor Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Tebo Ilir,

Januari 2019.

73

Dokumentasi, Kantor Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Tebo Ilir,

Januari 2019.

Page 66: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

52

Setelah melaksanakan tahapan pengajuan tersebut, maka akan

dilakukan servei lapangan oleh tim verifikasi dari UPK SPP untuk pengajuan

pinjaman yang pertama mengenai kelayakan memperoleh bantuan pinjaman

dana bergulir dan kesesuaian antara jenis usaha yang dijalankan dengan

besarnya pengajuan pinjaman. Kemudian setelah dinyatakan layak maka

selanjutnya menunggu pengesahan dari Kepala Kecamatan dan setelah

disahkan makan akan dilaksanakan pencairan dana SPP. Pencairan SPP

dilakukan di Kantor Kepala Desa dan harus dihadiri oleh seluruh anggota

kelompok karena dana pinjaman langsung diberikan pada masing-masing

anggota tidak melalui ketua kelompok terlebih dahulu.74

Pelaksanaan pinjaman program SPP di kecamatan Tebo Ilir pada

tahun 2014 ada pergantian kepengurusan, sehingga ada kebijakan baru

mengenai persyaratan pengajuan pinjaman yakni harus menyertakan fotokopi

KTP suami untuk mengantisipasi atau menghindari kasus penyalahgunaan

dana SPP yang tidak diketahui pihak suami. Selain itu kebijakan adanya

potongan 2% (dua persen) dari total pinjaman kelompok untuk biaya

pengelolaan dana.75

E. Ketentuan dan Pelaksanaan Pencairan Dana

Besarnya dana pinjaman yang diterima oleh tiap anggota pada saat

pencairan terkadang tidak sesuai dengan nilai pengajuannya (Credit

74Dokumentasi, Kantor Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Tebo Ilir,

Januari 2019.

75

Dokumentasi, Kantor Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Tebo Ilir,

Januari 2019.

Page 67: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

53

rationing). Hal ini dikarenakan untuk anggota yang baru pertama kali

mengajukan pinjaman SPP disesuaikan dengan jenis usaha yang dijalankan

dan kesanggupan pembayaran yang dilihat dari hasil survei lapangan oleh tim

verifikasi. Adapun untuk anggota yang sudah mengajukan kembali, besarnya

pinjaman yang diperoleh didasarkan pada kondisi pinjaman sebelumnya.

Apabila pada periode sebelumnya tidak terdapat tunggakan, maka anggota

dapat mengajukan pinjaman dengan jumlah pinjaman yang lebih besar dari

pinjaman sebelumnya. Akan tetapi, apabila pada periode sebelumnya terdapat

tunggakan maka besarnya dana pinjaman yang diterima akan lebih kecil dari

pinjaman sebelumnya.76

Setiap anggota diwajibkan untuk menabung terlebih dahulu sebelum

pencairan dana dilakukan. Hal ini terdapat dalam ketentuan pelaksanaan SPP

karena sesuai dengan nama programnya yaitu Simpan Pinjam Perempuan

(SPP) sehingga harus ada kegiatan menabung atau menyimpan. Besarnya

tabungan atau simpanan yaitu sebesar 10 persen dari total pinjaman. Apabila

anggota ingin uang pinjaman yang diterimanya utuh maka anggota harus

membayar simpanan terlebih dahulu sebelum dana pinjaman diterima pada

saat pencairan. Akan tetapi, simpanan yang diwajibkan tersebut dapat juga

dibayarkan dari jumlah pinjaman yang akan diterima anggota tetapi dengan

konsekuensi jumlah pinjaman yang diterima tidak utuh karena dikurangi

simpanan sebesar 10 persen. Hal ini bertujuan untuk tidak memberatkan

anggota karena harus menyediakan sejumlah uang terlebih dahulu untuk

76Dokumentasi, Kantor Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Tebo Ilir,

Januari 2019.

Page 68: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

54

membayar simpanan dan memberikan kebebasan pada anggota. Simpanan

sebesar 10 persen ini dalam prosedus SPP disebut sebagai tabungan tanggung

renteng.77

F. Sanksi Tunggakan Pembayaran Pinjaman

Bentuk sanksi yang diberikan pada anggota yang menunggak

pembayaran pinjaman berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) UPK

SPP yaitu apabila pada tahap berikutnya mengajukan pinjaman kembali maka

besarnya pinjaman akan lebih kecil dari pinjaman semula. Akan tetapi,

apabila anggota tersebut sering menunggak pembayaran maka tidak akan

diberikan pinjaman kembali oleh pihak UPK pada periode berikutnya. Hal ini

karena menyebabkan dana menjadi terhambat untuk digulirkan kembali.

Pihak UPK SPP menawarkan dua pilihan pada anggota kelompok yang

menunggak pembayaran pinjaman, yaitu:

1. Rescheduling, yaitu dengan tetap diberi pinjaman pada tahap berikutnya,

tetapi besarnya jumlah pinjaman leih rendah dari besarnya jumlah

pinjaman awal.

2. Jangka waktu pembayaran pinjaman diperpanjang tetapi dengan resiko

untuk pengajuan tahap berikutnya harus menunggu anggota yang macet

tersebut untuk melunasinya terlebih dahulu.78

77Dokumentasi, Kantor Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Tebo Ilir,

Januari 2019.

78

Dokumentasi, Kantor Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Tebo Ilir,

Januari 2019.

Page 69: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

55

G. Pelaksanaan SPP dalam Tiap Kelompok

Pada pelaksanaan SPP tidak ada pertemuan rutin mingguan ataupun

bulanan yang dilaksanakan oleh tiap kelompok. Pertemuan intern tiap

kelompok hanya dilakukan pada saat sebelum pembayaran angsuran terakhir

atau angsuran kedua belas. Pertemuan tersebut membahas mengenai

keputusan tiap anggota kelompok untuk mengajukan pinjaman kembali pada

periode berikutnya atau tidak dan keluar dari kelompoknya. Hal ini bertujuan

untuk mempercepat proses pengajuan pinjaman pada periode berikutnya

dengan mengetahui siapa saja anggota yang akan mengajukan kembali.79

Kegiatan pelaksanaan simpanan pada program SPP ini tidak hanya

dalam bentuk tabungan yang diwajibkan dalam proses pelaksanaan. Tetapi

juga ada yang dinamakan tabungan kelompok dimana tiap anggota menabung

pada saat pembayaran angsuran setiap bulannya kepada ketua kelompok

ataupun bendahara kelompok jika ada. Besarnya jumlah tabungan tiap

bulannya tidak ditentukan. Tabungan kelompok berfungsi untuk membantu

anggota yang mendesak membutuhkan pinjaman sehingga dana yang

terkumpul digulirkan kembali. Tabungan kelompok yang terkumpul dari tiap

anggota terkadang dipinjamkan pada non anggota kelompok yang

membutuhkan sehingga pada akhirnya dapat menambah anggota baru.

79Dokumentasi, Kantor Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Tebo Ilir,

Januari 2019.

Page 70: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

56

Dengan demikian, adanya tabungan kelompok dapat mendorong terjadinya

kemandirian dalam penyediaan dana.80

Pengadaan tabungan kelompok ini tidak diwajibkan dalam prosedur

pelaksanaan SPP. Akan tetapi diserahkan pada masing-masing kelompok

untuk mengadakan tabungan tersebut atau tidak tergantung pada kesepakatan

setiap anggota. Berkaitan dengan hal tersebut, maka tugas ketua kelompok

yaitu:

1. Membuat proposal pengajuan pinjaman dengan dibantu oleh kader desa.

2. Menampung dan mengkoordinir tabungan kelompok setiap bulan untuk

dipinjamkan atau digulirkan kembali pada anggota.

3. Mengkoordinir angsuran pembayaran dari tiap anggota setiap bulannya

sebelum diserahkan pada bendahara UPK SPP termasuk menagih

pembayaran angsuran ke anggota.

4. Membuat laporan bulanan mengenai pembayaran angsuran pinjaman tiap

anggota.81

Mekanisme pengembalian pinjaman bergulir SPP dilakukan dengan

cara tiap anggota kelompok membayar angsuran pinjaman setiap bulannya

pada ketua kelompok. Batas pembayaran angsuran tiap bulannya disesuaikan

dengan tanggal jatuh tempo tiap kelompok. Setelah dana angsuran dari tiap

anggota terkumpul maka ketua kelompok langsung menyerahkan pada pihak

80Dokumentasi, Kantor Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Tebo Ilir,

Januari 2019.

81

Dokumentasi, Kantor Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Tebo Ilir,

Januari 2019.

Page 71: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

57

bendahara UPK SPP untuk digulirkan kembali pada kelompok lain yang

membutuhkan.82

82Dokumentasi, Kantor Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Tebo Ilir,

Januari 2019.

Page 72: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

58

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Pola Pengembangan Simpan Pinjam Perempuan di Desa Teluk Rendah

Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo

1. Pola Pendekatan Persuasif

Persuasif merupakan simbol (terkadang disertai gambar) oleh satu

aktor sosial dengan tujuan untuk mengubah atau mempertahankan opini.83

Pendekatan persuasif di Desa Teluk Rendah Ilir dilakukan oleh para ketua

kelompok maupun anggota. Pendekatan ini dilakukan dengan cara

mengajak masyarakat yang bukan anggota SPP supaya mau menjadi

anggota dan mengajukan pinjaman.84

Seperti penjelasan yang diberikan

oleh Bapak Yusriadi, S.Sos selaku Kepala Bagian Umum Bumdes

Bersama Kecamatan Tebo Ilir, sebagai berikut:

Simpan pinjam perempuan (SPP) adalah kegiatan pemberian

permodalan untuk kelompok perempuan yang mempunyai kegiatan

simpan dan kegiatan pinjam. Tujuan dari SPP ini adalah untuk

mengembangan pemberdayaan bagi kaum perempuan,

mengembangkan usaha dan membantu masyarakat miskin yang

kekurangan atau tidak mempunyai modal. Dalam sosialisasi program

SPP terdapat banyak masyarakat yang belum paham bahkan sama

sekali tidak hadir pada saat sosialisasi SPP dilakukan. Untuk itu,

kami meminta kepada ketua-ketua kelompok atau anggota SPP agar

mau mengajak ibu-ibu yang lain untuk ikut serta dalam program SPP

ini.85

83

Charles R. Berger, Michael E. Roloff, Dkk, Handbook Ilmu Komunikasi, (Bandung:

Nusa Media, 2014, hlm 287. 84

Observasi, 28 Januari 2019. 85

Wawancara dengan Bapak Yusriadi, S.Sos Selaku Kepala Bagian Umum Bumdes

Bersama Kecamatan Tebo Ilir dan Respondem Penelitian, 28 Januari 2019.

Page 73: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

59

Untuk lebih memperluas anggota SPP, pihak UPK menghimbau

kepada anggota SPP untuk turut serta mengajak masyarakat yang lain agar

program ini dapat benar-benar tersalurkan kepada masyarakat yang

membutuhkan dengan cara memberikan penjelasan yang baik tentang

program SPP. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Nikmatun selaku Ketua

Kelompok Asoka sebagai berikut:

Saat menyetorkan angsuran bulanan SPP, kami dihimbau untuk

mengajak ibu-ibu lain yang belum mengerti atau bahkan yang tidak

tahu tentang program ini agar mau menjelaskan dan mengajaknya

ikut serta menjadi anggota SPP supaya program ini dapat tersalurkan

kepada masyarakat yang membutuhkan.86

Persuasif juga bisa dikatakan seni membujuk dengan menggunakan

teknik dalam komunikasi. Untuk membujuk masyarakat, setiap

komunikator harus lebih memahami dan dapat menjelaskan secara baik

tentang apa yang akan dia sampaikan kepada objek tersebut agar apa yang

disampaikan benar-benar dapat mengerti dan paham serta mau ikut dalam

program pemerintah ini. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu anggota

SPP, Ibu Uswatun Hasanah sebagai berikut:

Saya ikut serta menjadi anggota SPP pada tahun 2014, melihat ibu-

ibu yang sudah bergabung menjadi anggota SPP saya pun merasa

tertarik untuk ikut bergabung. Tetapi sayangnya waktu itu saya tidak

berani untuk memberitahukannya. Untungnya pada saat itu ada Ibu

ketua kelompok Asoka datang ke rumah saya dan mengajak saya

berpartisipasi dalam program ini dengan cara menjadi anggota SPP.

Kebetulan juga pada saat itu saya memang membutuhkan modal

untuk usaha keripik singkong yang sebelumnya pernah saya geluti.87

86

Wawancara dengan Ibu Nimatun Selaku Ketua Kelompok SPP dan Respondem

Penelitian, 28 Januari 2019. 87

Wawancara dengan Ibu Uswatun Hasanah Selaku Anggota SPP dan Respondem

Penelitian, 28 Januari 2019.

Page 74: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

60

Membujuk atau mempengaruhi masyarakat dilakukan bukan hanya

dengan berbicara atau berkomunikasi langsung saja, tetapi juga dengan

perilaku dan perbuatan masyarakat penerima SPP. Jika dengan adanya

program SPP ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka

secara tidak langsung masyarakat lain juga akan melirik program ini.88

Penjelasan dan cara kerja yang baik dapat mempengaruhi objek untuk

turut serta dalam apa yang kita kerjakan.89

Seperti Ibu Uswatun Hasanah,

ia juga menambahkan, berikut keterangannya:

Mendengar penjelasan yang disampaikan oleh ibu salah satu ketua

kelompok dan melihat ibu-ibu lain yang sudah ikut serta dalam

program ini membuat saya tertarik untuk ikut serta dalam program

SPP ini. Namun saat itu saya tidak bisa masuk ke kelompok lain

karena semua kelompok lain jumlah anggotanya sudah maksimal,

dan saya diminta untuk membuat kelompok baru. Untungnya banyak

yang mau ikut serta sehingga saya tidak perlu untuk susah payah

mengajak ibu-ibu yang lain agar ikut juga.90

Hal yang sangat berpengaruh dalam membujuk responden adalah

jumlah dari peminat suatu organisasi itu sendiri. Jika banyak yang turut

serta dalam suatu organisasi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

lembaga tersebut mempunyai kredibilitas yang baik. Banyak orang

menggambarkannya secara sederhana bahwa isi media dan respon individu

mempunyai hubungan sebab-akibat langsung. Mereka akan

membayangkan bahwa pembaca akan serta-merta melakukan sesuatu

sesuai dengan yang dikatakan komunikator. Jika sesuatu disampaikan oleh

88

Observasi, 28 Januari 2019. 89

Observasi, 28 Januari 2019. 90

Wawancara dengan Ibu Uswatun Hasanah Selaku Anggota SPP dan Respondem

Penelitian, 28 Januari 2019.

Page 75: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

61

media secara terus-menerus, hal itu berpengaruh pada perilaku individu.91

Sosialisasi yang intens dapat mempengaruhi komunikan dalam memahami

sebuah organisasi. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Ana Maria selaku

anggota SPP sebagai berikut:

Pada saat sosialisasi program SPP saya turut hadir, tetapi pada saat

itu saya belum tertarik untuk ikut. Tetapi melihat tetanga saya sudah

memperoleh dana beberapa kali, dan kadang secara tidak langsung

dia menjelaskan kepada saya tentang program ini, ada ketertarikan

saya tentang SPP ini. Dari apa yang saya lihat dan yang telah

disampaikan tersebut, saya sangat tertarik dan pada tahun 2015 saya

mengajukan pinjaman SPP. Dana SPP ini saya gunakan untuk

menambah modal membuka kebun sayuran.92

Komunikasi persuasif juga merupakan jenis komunikasi yang

memiliki tujuan untuk memberikan pengaruh kepada komunikan dari

komunikator terhadap kepercayaan, sikap, hingga perilaku komunikan.

Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Novita Yusmanili selaku Bendahara

Bumdes Bersama Kecamatan Tebo Ilir sebagai beriku:

Kami meminta kepada ketua-ketua kelompok atau anggota SPP

untuk mengajak ibu-ibu lain yang membutuhkan, apalagi untuk

usaha agar ikut serta dalam program ini. Mungkin banyak yang

masih belum paham sehingga enggan untuk ikut serta. Dengan cara

mengajak seperti ini kami rasa akan lebih efektif karena yang

mengajak adalah masyarakat dari desa tersebut dan sudah

melakukan pengajuan pinjaman sehingga berkemungkinan besar

mereka percaya dan yakin dengan program ini serta mau ikut

berpartisipasi.93

91

William L. Rivers, Jay W. Jensen Theodore Peterson, Media Massa dan Masyarakat

Modern, (Jakarta: Prenada Media, 2004), hlm. 252-253. 92

Wawancara dengan Ibu Ana Maria Selaku Anggota SPP dan Respondem Penelitian, 28

Januari 2019. 93

Wawancara dengan Ibu Novita Yusmalini Selaku Bendahara Bumdes Bersama

Kecamatan Tebo Ilir dan Responden Penelitian, 28 Januari 2019.

Page 76: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

62

Adanya hasil nyata yang diperlihatkan oleh anggota SPP di Desa

Teluk Rendah Ilir pada tahun 2014 membuat banyak ibu-ibu yang melirik

tentang program ini. Meskipun banyak penggunaan uang SPP ini tidak

tepat sasaran tetapi setidaknya dapat membantu kebutuhan rumah

tangganya. Seiring berjalannya waktu, sedikit demi sedikit ada ibu-ibu

yang akhirnya sadar bahwa membuka usaha sendiri lebih baik dari pada

hanya digunakan untuk konsumtif saja.94

Seperi wawancara penulis

dengan salah pedagang yaitu Ibu Fitria, ia mengatakan sebagai berikut:

Saya menjadi anggota SPP pada tahun 2016. Saya mengajukan

pinjaman SPP untuk membuka toko klontong kecil-kecilan. Adanya

penambahan jumlah dana yang diberikan setiap tahun membuat saya

mampu menambah modal dan jumlah barang di toko saya. Saya ikut

serta dalam SPP karena diajak oleh tetangga saya yang lebih dulu

ikut dalam SPP. Meskipun pembayarannya dilakukan setiap bulan

dengan bunga 1%, saya tidak merasa keberatan karena saya sudah

punya usaha sendiri tanpa harus menyusahkan suami saya.95

Dengan adanya dana SPP yang diajukan, seorang ibu rumah tangga

mampu membantu perekonomian keluarga sehingga perekonomian

keluarga dapat meningkat. Pembayaran bulanan pun bukan masalah lagi

karena sudah mempunyai penghasilan sendiri.

2. Pola Pendekatan Kelompok

Pada dasarnya kelompok terbentuk karena adanya suatu kumpulan

dua orang atau lebih yang bekerja sama atau melakukan kontak untuk

mencapai tujuan dan mempertimbangkan kerjasama diantara kelompok

94

Observasi, 28 Januari 2019. 95

Wawancara dengan Ibu Fitria Selaku Anggota SPP dan Responden Penelitian, 28

Januari 2019.

Page 77: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

63

sebagai satu yang berarti.96

Untuk meningkatkan kualitas suatu kelompok

perlu adanya komukasi yang baik di dalam kelompok tersebut.

Komunikasi kelompok merupakan proses komunikasi yang berlangsung

antar beberapa orang dalam suatu kelompok kecil yang langsung secara

tatap muka seperti dalam rapat, pertemuan konferensi, dan sebagainya.97

Anggota kelompok mampu saling mempengaruhi dan juga mampu

memengaruhi hasil akhir kelompok.98

Dengan demikian, dalam pemikiran

dan cara pandang kelompok satu dengan kelompok lainnya sangat

berbeda. Ini terjadi karena latar belakang ideologi kelompok tersebut.

Seperti keterangan salah satu anggota kelompok Melati, Ibu Fadliyah

sebagai berikut:

Saya mengajukan pinjaman SPP pada tahun 2014 dengan tujuan

peminjamannya adalah untuk menambah kebutuhan rumah tangga

dan biaya sekolah anak. Saya bergabung dalam kelompok Melati

dengan jumlah anggota 10 orang yang rata-rata anggotanya

mengajukan pinjaman pada tahun 2014. Anggota kelompok melati

sebagian besar juga mengajukan pinjaman untuk kebutuhan

konsumtif, hanya 3 orang saja yang mengajukan pinjaman untuk

modal usaha. Tetapi seiring berjalannya waktu, banyak anggota

yang beralih membuka usaha kecil-kecilan seperti menjual keripik

singkong, keripik pisang, jagung goreng, dll. Walaupun hasil

penjualan ini tidak seberapa, tetapi banyak anggota yang lain turut

melakukan hal serupa dengan jenis makanan yang berbeda. Hal ini

membuat saya juga ingin melakukan hal yang sama, tetapi karena

belum ada kesempatan jadi saya belum pernah jualan. Insya allah

dana yang saya ajukan tahun ini (2019) rencananya akan saya

gunakan untuk modal usaha.99

96Namora Lumongga Lubis dan Hasnida, Konseling Kelompok, (Jakarta : Kencana,

2016), hlm. 3.

97

Redi Panuju, Pengantar Studi (Ilmu) Komunikasi Komunikasi sebagai Kegiatan

Komunikasi sebagai Ilmu, (Jakarta : Kencana, 2018), hlm. 73. 98

Charles r. Berger, michael e. Roloff, dkk, handbook, imlu komunikasi, (Bandung : Nusa

Media, 2014), hlm. 340. 99

Wawancara dengan Ibu Fadliyah Selaku Anggota SPP dan Responden Penelitian, 29

Januari 2019.

Page 78: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

64

Martowijoyo mengemukakan bahwa hubungan sosial telah

menciptakan ikatan sosial, saling percaya, penurunan konflik, dan

terjalinnya kesinambungan hubungan ekonomi di antara anggota SPP.

Kondisi ini berdampak positif terhadap berkurangnya tunggakan

pelunasan pinjaman. Dikemukakan pula bahwa hubungan sosial akan

terjalin lebih kuat dan signifikan pada SPP yang mempunyai intensitas

tinggi dalam memobilisasi tabungan sukarela.100

Dari 10 orang responden

yang peneliti wawancarai selaku anggota SPP menyatakan bahwa dalam

kelompok SPP mereka melakukan pertemuan rutin antaranggota dengan

frekuensi minimal sekali dalam setahun. Hal ini menunjukkan bahwa

keeratan hubungan antaranggota sangat mendukung sustainabilitas SPP.101

Terbentuknya kelompok anggota SPP yang solid dapat

meningkatkan kelayakan dari anggota SPP untuk mendapatkan pinjaman.

Pada kelompok yang solid juga dimungkinkan menerapkan sistem

tanggung renteng, sehingga apabila terdapat anggota yang mengalami

gagal angsur dapat diatasi oleh kelompoknya yang telah memupuk dana

secara tanggung renteng. Seperti yang dijelaskan oleh Ibu Paikah selaku

ketua kelompok Bugemvil, yaitu sebagai berikut:

Dalam pengajuan pinjaman, kami diminta untuk membuat suatu

perjanjian kredit dan surat pernyataan tanggung renteng. Tujuan

adanya surat tersebut adalah untuk mempertegas bahwa adanya

sesanggupan dan keseriusan anggota dalam mengajukan pinjaman

SPP.kami memang diminta untuk membuat tabungan kelompok

100

Sumantoro Martowijoyo, Dampak Pemberlakuan Sistem Bank Perkreditan Rakyat

Terhadap Kinerja Lembaga Keuangan Perdesaan. (Yogyakarta : Disertasi Doktor Universitas

Gadjah Mada, 2001). 101

Observasi, 29 Januari 2019.

Page 79: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

65

untuk mengantisipasi terjadinya kredit macet dalam angsurannya.

Tabungan kelompok ini memang sangat membantu, apalagi kalau

ada yang telat membayar angsurannya bisa menggunakan tabungan

tersebut untuk menutupi tunggakan dan diangsur pada saat telah ada

uang. Sikap yang solid seperti inilah yang membuat saya nyaman

berada didalam kelompok ini, meskipun jarang melakukan

pertemuan tetapi solidaritas antar anggota kelompok tetap tinggi.

SPP pada dasarnya sama dengan KSP yang merupakan community

based institution, yaitu lembaga yang dibangun oleh komunitas yang

saling mengenal satu sama lain dan pengelola pun mengenal satu per satu

anggotanya. Inti dalam membangun kelompok simpan pinjam adalah suatu

premis bahwa masyarakat yang menjadi the intended beneficiaries

memilik potensi untuk berkembang dan mandiri dalam menghadapi

berbagai tantangan dan perubahan yang terjadi. Oleh karena itu,

membangun sebuah kelompok simpan pinjam harus dilakukan melalui

proses pengembangan masyarakat yang memerlukan pemahaman terhadap

konteks sosio-budaya masyarakat, yaitu pentingnya kepercayaan dan

sistem nilai masyarakat, serta proses kesejahteraan masyarakat. Dengan

demikian, konsep membangun sebuah kelompok simpan pinjam harus

dilakukan secara spesifik sesuai sistem budaya masyarakat setempat.

Pengembangan dan pembangunan kelompok simpan pinjam tidak boleh

dilakukan dengan cara pemerataan mengingat kondisi sumber daya alam

sebagai sumber kesejahteraan masyarakat di setiap daerah memiliki

karakteristik yang berbeda.102

102

Abdul Salam, Sustainabilitas Lembaga Keuangan Mikro Koperasi Simpan Pinjam,

(Yogyakarta : Sekolah Pascasarjana UGM, 2008) hlm.143-144.

Page 80: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

66

Dalam sistem tanggung renteng, setiap anggota diharuskan

melakukan musyawarah secara terbuka, termasuk menerima anggota baru,

pengambilan pinjaman, dan kelangsungan pembayaran kewajiban. Tujuan

dari sitem tanggung renteng adalah agar pengurus dan anggota memiliki

rasa kebersamaan, berani mengemukakan pendapat, disiplin, jujur, dan

bertanggung jawab, baik pada diri sendiri maupun lingkungannya. Agunan

dalam sistem pinjaman SPP berupa kesepakatan dari seluruh anggota

kelompok dan terbukti mampu menekan pinjaman bermasalah hingga nol

persen, serta tumbuh secara sehat.103

3. Pola Pendekatan Tokoh Masyarakat

Tokoh masyarakat merupakan panutan masyarakat yang

menunjukkan bahwa tokoh relatif cukup berpengaruh, walaupun tidak

dominan. Keberadaan tokoh masyarakat dalam pengembangan SPP

berpengaruh dalam peningkatan jumlah anggota SPP. Keberadaan tokoh

masyarakat sangat penting untuk membangun kepercayaan masyarakat

terhadap unit PNPM mandiri perdesaan, terutama pada`awal

disosialisasikannya program tersebut. Namun keberadaan tokoh harus

diikuti oleh penerapan sistem sehingga lembaga akan terbangun dengan

baik.104

Masyarakat lebih percaya kepada tokoh yang menjadi panutan di

desanya. Adanya seruan dari tokoh masyarakat seperti kepala desa

103Ibid., hlm. 145.

104

Ibid., hlm.149.

Page 81: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

67

membuat pekerjaan unit PNPM mendiri perdesaan lebih mudah. Seperti

yang diungkapkan oleh Bapak Kepala Desa Teluk Rendah Ilir, Bapak

Jasmi, sebagai berikut:

Program SPP merupakan lanjutan dari program PPK yang sudah ada

di Desa Teluk Rendah Ilir Ini. Tujuan dari SPP adalah untuk

mengembangkan ekonomi masyarakat desa dalam kegiatan simpan

pinjam. Menyampaikan program ini kepada masyarakat adalah hal

yang sangat penting bagi saya, apalagi program dari pemerintah ini

merupakan program untuk me ningkatkan ekonomi masyarakat desa

sehingga ekonomi desa pun juga akan ikut meningkat jika berhasil.

Sebelum unit PNPM Mandiri Perdesaan melakukan sesialisasi

langsung kepada masyarakat, terlebih dahulu saya menghimbau

masyarakat untuk ikut serta dalam sosialisasi yang akan diadakan.

Saya berharap bahwa dengan adanya program ini dapat membantu

masyarakat terutama dalam ekonomi, sehingga dengan berhasilnya

program ini akan meningkatkan perekonomian desa.105

Keberadaan tokoh sangat diperlukan untuk menciptakan kredibilitas

lembaga sehingga dapat menarik anggota masyarakat lainnya untuk

terlibat dalam kegiatan tersebut. Seperti wawancara penulis dengan Ibu

Nikmatun selaku Ketua Kelompok yang mengungkapkan sebagai berikut:

Pada tahun 2012 kami dihimbau oleh Bapak Kepala desa untuk

berkumpul di kantor desa karena kedatangan orang dari kecamatan

dan akan menyampaikan kelanjutan program PPK yang ada di Desa

Teluk Rendah Ilir ini. Tetapi karena tidak begitu berjalan maka

mereka datang lagi dan akan menyampaikan prosedur terbaru.106

Pemberdayaan menurut PNPM mandiri perdesaan adalah untuk

menciptakan atau meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara

individu maupun kelompok, dalam berbagai pemecahan persoalan terkait

upaya meningkatkan kualitas hidup, memandirikan dan kesejahteraan.

105

Wawancara dengan Bapak Jasmi Selaku Mantan Kepala Desa Teluk Rendah Ilir dan

Responden Penelitian, 28 Januari 2019. 106

Wawancara dengan Ibu Nikmatun Selaku Ketua Kelompok Asoka dan Responden

Penelitian, 28 Januari 2019.

Page 82: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

68

Memberdayakan masyarakat memerlukan keterlibatan yang lebih besar

dari perangkat pemerintah daerah atau perangkat desa serta berbagai pihak

untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil

yang dicapai. Seperti wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan Ibu

Novita Yusmalini selaku Bendahara Bumdes Bersama Kecamatan Tebo

Ilir yang membenarkan tentang hal itu, ia menyampaikan seperti sebagai

berikut:

Keterlibatan perangkat desa dalam sosialisasi program PNPM

mandiri perdesaan sangatlah berpengaruh dan penting. Perangkat

desa merupakan tokoh masyarakat yang dipercaya oleh masyarakat.

Oleh karena itu sangat penting sekali adanya keiikutsertaan

perangkat desa dalam sosialisasi program ini, hal ini juga

mempermudah kami dalam menyampaikan tujuan dan prosedur

program secara langsung kepada masyarakat. Sebelumnya pada

tahun 2008, kami pernah melakukan sosialisasi program PNPM

Mandiri Perdesaan di desa ini. Karena tidak berjalan efektif dan

sedikit sekali anggotanya maka kami datang lagi untuk melakukan

sosialisasi program PNPM Mandiri Perdesaan. Kami mengajak

masyarakat untuk ikut dalam program ini karena PNPM mandiri

persedasaan mempunyai program SPP dan dana bergulir untuk

masyarakat desa. Program yang paling cocok untuk masyarakat desa

Teluk Rendah Ilir ini adalah SPP, makanya kami banyak sosialisasi

tentang SPP kepada msyarakat desa.107

Berinteraksi langsung dengan masyarakat adalah hal yang paling

dasar dalam penyampaian sebuah program pemerintah. Dengan adanya

interaksi, lembaga atau pemerintah dapat mengetahui bagaimana kondisi

dan keperluan masyarakat daerah tersebut. Komunikasi yang berkelanjutan

dan berkesinambungan antara anggota SPP dan UPK SPP sangat

107

Wawancara dengan Ibu Novita Yusmalini Selaku Bendahara Bumdes Bersama

Kecamatan Tebo Ilir dan Responden Penelitian, 28 Januari 2019.

Page 83: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

69

diperlukan guna membangun interaksi yang konstruktif. Walaupun pada

kenyataannya masih jauh dari harapan.

Tercapainya tujuan organisasi sangat ditentukan oleh keberadaan

hubungan masyarakat pada suatu organisasi apabila jalinan hubungan

terhadap masyarakat mampu menumbuhkan kesan yang bersifat positif.

Dengan demikian kebutuhan secara timbal balik antara kebutuhan

masyarakat dengan kebutuhan organisasi dapat terpenuhi dan dapat

dilakukan sesuai dengan kemampuan dan strateginya.108

Untuk mencapai tujuan dalam sebuah program seperti halnya pada

implementasi kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) maka unit PNPM

Mandiri Perdesaan dan pihak-pihak yang terkait baik itu di tingkat

kecamatan maupun di tingkat Desa Teluk Rendah Ilir perlu didukung

suatu strategi yang efektif untuk mengembangkan SPP agar hal-hal yang

disampaikan dan dilaksanakan dalam kegiatan SPP dapat berjalan dengan

baik kepada masyarakat penerima manfaat.109

Sebelumnya kita harus mengetahui bahwa mengenal masyarakat

haruslah merupakan langkah pertama bagi unit PNPM mandiri perdesaan

dalam usaha mensosialisasikan program pemerintah. Proses komunikasi

dengan masyarakat sama sekali tidak pasif melainkan aktif sehingga antara

pihak unit PNPM mandiri perdesaan dan masyarakat bukan hanya terjadi

108Israyanti, Strategi Komunikasi dalam Mengimplementasikan Kegiatan Simpan Pinjam

Perempuan (SPP) pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakatmandiri (PNPM) Mandiri

Perdesaan, Skripsi, (Makassar: Universitas Hasanuddin, 2017), hlm. 65. 109

Ibid., hlm. 65-66.

Page 84: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

70

hubungan melainkan juga terjadi proses saling mempengaruhi, artinya

masyarakat dapat dipengaruhi oleh lembaga PNPM mandir perdesaan dan

begitu juga sebaliknya.110

Dalam unsur penyampaian program oleh lembaga PNPM mandiri

perdesaan dan pihak-pihak yang terkait terhadap implementasi kegiatan

SPP di Desa Teluk Rendah ilir yang menjadi sasaran program SPP adalah

semua perempuan yang ada di Desa Teluk Rendah Ilir terkecuali mereka

yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan perangkat desa.

Hal ini sesuai yang dikemukakan oleh ketua unit pengelola kegiatan

(UPK) kecamatan tebo ilir, Bapak Husni Mubarak yang memberikan

keterangan sebagai berikut :

Penerima manfaat dari program adalah semua perempuan yang ada

di Desa Teluk Rendah Ilir, kecuali mereka yang berprofesi sebagai

PNS dan Perangkat desa. Yang tidak diberikan ialah masyarakat

yang tidak bekerja. Tetapi bagi masyarakat yang tidak bekerja tetapi

mau berusaha dengan dana ini ya kita berikan. Karena kalau tidak

diberikan maka dia akan semakin tidak berdaya. Apapun resikonya

nanti harus kita terima, berhasil atau tidaknya kita tidak tau, yang

penting uang ini sudah kita salurkan kepada masyarakat yang

membutuhkan. Jadi siapapun yang membutuhkan dana ini terlebih

yang ingin usaha tentu akan diberikan pinjaman.111

Sebelum melakukan sosialisasi sebuah program, perlu diketahui

bahwa dalam mengenal masyarakat desa sasaran hal yang perlu dilakukan

ialah mengenal terlebih dahulu kerangka referensi (frame of

110Ibid., hlm. 66.

111Wawancara dengan Bpak Husni Mubarak Selaku Ketua Unit Pengelola Kegiatan

(UPK) Jaya Bersama Kecamatan Tebo Ilir dan Responden Penelitian, 28 Januari 2019.

Page 85: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

71

reference)serta sistuasi dan kondisi yang layak. Hal ini dapat dilakukan

melalui observasi, penjajakan, atau penelitian.

Sama dengan yang dijelaskan diatas, pihak-pihak yang terkait dalam

kegiatan SPP di Desa Teluk Rendah Ilir dalam mengenal masyarakat

sebelumnya juga melakukan observasi di lapangan. Seperti perbaikan

tentang sasaran program SPP yang seharusnya adalah untuk masyarakat

yang membutuhkan modal dan memulai usaha mikro, sekarang di

perbaharui untuk semua perempuan yang ada di desa teluk rendah ilir yang

ingin usaha, tetapi usahanya tidak ditentukan kecuali usaha yang dapat

merugikan masyarakat.112

Seperti wawancara yang dilakukan oleh peneliti

dengan Ibu Ulyah yang merupakan seorang petani mentimun, dia

mengungkapkan sebagai beriku :

Saya adalah seorang petani, saya sangat mengapresiasi adanya

program SPP di desa ini. Sebagai seorang petani tentunya saya

sangat berharap bahwa saya dapat menambah atau memperluas

usaha saya dibidang pertanian dengan adanya uang SPP ini.113

Mengenal masyarakat telah dilakukan oleh lembaga PNPM mandiri

perdesaan kecamatan tebo ilir beserta pihak-pihak yang terkait dalam

kegiatan SPP agar pengimplementasinya tepat sasaran. Hanya saja dalam

prosesnya masih belum maksimal. Mengenal masyarakat merupakan

proses yang sangat penting sebab merekalah yang akan menerima dana

112

Observasi, 28 Januari 2019. 113

Wawancara dengan Ibu Ulyah Selaku Anggota SPP dan Responden Penelitian, 28

Januari 2019.

Page 86: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

72

SPP tersebut. Dengan mengenal masyarakat terlebih dahulu maka langkah

untuk kedepan akan lebih mudah.

Setelah mengenal masyarakat dan situasinya, maka selanjutnya

adalah menyusun pesan, yaitu menentukan tema dan materi. Materi pesan

sangatlah penting untuk disusun dengan baik karena tidak semua

masyarakat memiliki kemampuan yang sama dalam memahami informasi

yang disampaikan oleh pihak PNPM mandiri perdesaan. Selain itu, dalam

penyusunan pesan ini hal utama yang juga akan dilakukan alah bagaimana

menarik perhatian masyarakat, mengubah perilaku dan pola pikir

masyarakat.114

Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Bapak

Yusriadi, S. Sos sebagai berikut :

Semua aturan atau pesan-pesan itu dibacakan (lisan) pada saat

sosialisasi diadakan. Kemudian kami juga biasanya membagikan

selebaran-selebaran atau brousur (tulisan) kepada masyarakat yang

isinya terkait dengan kegiatan tersebut.115

Sementara itu terkait dengan materi pesan yang disampaikan oleh

pihak pengelola kegiatan disusun berdasarkan petunjuk teknis operasional

(PTO) PNPM Mandiri Perdesaan yang sudah ada. Seperti yang

diungkapkan oleh ketua UPK Jaya Bersama kecamatan tebo ilir sebagai

berikut :

Pesan-pesan itu disampaikan melalui sosialisasi. Jadi yang pertama

kita lakukan adalah mengadakan sosialisasi tentang kegiatan PNPM

114Israyanti, Strategi Komunikasi dalam Mengimplementasikan Kegiatan Simpan Pinjam

Perempuan (SPP) pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakatmandiri (PNPM) Mandiri

Perdesaan, Skripsi, (Makassar: Universitas Hasanuddin, 2017), hlm. 71. 115

Wawancara dengan Bapak Yusriadi, S. Sos Selaku Kepala Bagian Umum Bumdes

Bersama Kecamatan Tebo Ilir dan Responden Penelitian, 28 Januari 2019.

Page 87: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

73

Mandiri Perdesaan yang didalamnya juga termasuk SPP. Kemudian

tentang kebijakannya apa saja, konsep, prinsip, prosedur, tahapan

pelaksanaan sampai dengan hasil pelaksanaannya. Sebenarnya yang

disampaikan tersebut sudah ada dalam PTO PNPM Mandiri

Perdesaan. Tinggal bagaimana pihak pengelola kegiatan

menyempurnakan sesuai dengan kondisi dan situasi masing-masing

wilayah.116

Hal tersebut juga dibenarkan oleh masyarakat penerima manfaat

yang tidak lain adalah salah satu ketua kelompok SPP Bugenvil ia

menyampaikan sebagai berikut:

Kami mengetahui program ini awalnya dari sosialisasi di kantor

desa. Katanya ada dana yang mau keluar, tetapi dengan persyaratan

harus membentuk kelompok. Maka kami bentuklah kelompok bagi

yang ingin mengajukan.117

Namun dari wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan

beberapa masyarakat penerima manfaat sebagian besar dari mereka jarang

mengikuti proses sosialisasi lanjutan yang dilakukan pihak pengelola

kegiatan, kecuali pada saat diladakan pencairan dana. Seperti yang

diungkapkan oleh ibu Fadliah sebagai berikut:

Untuk sosialisasi biasanya melalui ketua atau perwakilan yang hadir

saja kemudian barulah diberitahukan kepada anggota. Kecuali kalau

lagi pencairan, barulah semua anggota dikumpulkan. Jadi dari ketua

kelompok itu saja yang saling memberikan informasi atau

perwakilan yang hadir.118

Sama halnya wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan ketua

kelompok Asoka yang membenarkan tentang hal tersebut. Ia

mengungkapkan sebagai berikut :

116

Wawancara dengan Bapak Husni Mubarak Selaku Ketua UPK Jaya Bersama

Kecamatan Tebo Ilir dan Responden Penelitian, 28 Januari 2019. 117

Wawancara dengan Ibu Faikah Selaku ketua kelompok Bugenvil dan Responden

Penelitian, 28 Januari 2019. 118

Wawancara dengan Ibu Fadliah Selaku ketua kelompok Melati dan Responden

Penelitian, 28 Januari 2019.

Page 88: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

74

Kadang-kadang saya juga tidak ikut sosialisasi lanjutan karena ada

kesibukan. Biasanya bergantian ikut sosialisasi. Tapi kalau tidak ada

yang hadir untuk perwaakilan perempuan dari desa teluk rendah ilir,

maka Kepala desa atau perangkatnya yang biasanya menyampaikan

informasi.119

Pesan pesan yang disampaikan bisa efektif bila pesan itu mampu

menarik perhatian khalayak atau membangkitkan perhatiannya dan pesan

tersebut mudah diperoleh oleh masyarakat.

B. Kendala Dalam Pengembangan Simpan Pinjam Perempuan di Desa

Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabuoaten Tebo

Dalampelaksanaan suatu program pemerintah, seperti program SPP

tidak terlepas dari berbagai kendala-kendala di lapangan, kendala-kendala ini

boleh jadi disebabkan oleh sistem-sistemnya ataupun kendala-kendala yang

ditimbulkan oleh individu-individu itu sendiri. Kendala yang dimaksud disini

adalah kendala dalam menarik minat masyarakat untuk ikut serta dalam

program pemberdayaan masyarakat dan kendala- kendala lain yang berkaitan

dengan SPP di Desa Teluk Rendah Ilir baik yang berasal dari dalam organisasi

(internal) maupun yang berasal dari luar organisasi (eksternal).

1. Sikap Ketidakpedulian Masyarakat

Ternyata di masyarakat kita terdapat banyak masyarakat yang tidak

peduli dengan apa yang dilakukan oleh pemerintah, mereka mengangggap

bahwa yang dilakukan tersebut tidak juga dapat mensejahterakan mereka

sehingga apabila ada suatu rancangan program pemberdayaan masyarakat

seolah acuh tak acuh. Banyak hal yang menjadi faktor kenapa masyarakat

119

Wawancara dengan Ibu NIkmatun Selaku Ketua Kelompok Asoka dan Responden

Penelitian, 28 Januari 2019.

Page 89: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

75

seolah tidak peduli dengan rancangan yang dibaut pemerintah, salah

satunya adalah kebijakan dan sistem yang dijalankan terkadang terkesan

memberatkan masyarakat sehingga banyak masyarakat yang memilih tidak

mengikutinya.120

Seperti yang diungkapkan oleh bapak Kepala Desa Teluk

Rendah Ilir, sebagai berikut:

Dalam mengajak masyarakat untuk berkumpul di suatu perkumpulan

desa kadang membutuhkan trik khusus, karena sebagian masyarakat

seolah tidak peduli dengan realisasi program dari pemerintah.

Apalagi tentang realisasi program SPP ini. Mereka lebih senang

bertanya kepada yang hadir saja, akibatnya banyak yang tidak

memahami tentang sistem yang disampaikan oleh pengelola SPP.

Mungkin mereka beranggapan bahwa program yang dicanangkan

tersebut hanyalah program biasa dan mungkin akan memberatkan

bagi mereka121

Hal demikian juga disampaikan Kepala Bagian Bumdes Bersama

Kecamatan Tebo Ilir sebagai berikut:

Menyampaikan program ini kepada masyarakat adalah bentuk

pengabdian kami kepada negara, tetapi kadang dalam realisasi

program banyak masyarakat yang belum mengerti dan paham

bagaimana sistem kerja dari program SPP ini. Mereka juga kadang

enggan bertanya. Makanya kami terkadang kebingungan untuk

membuat masyarakat cepat memahami, ini adalah PR besar buat

kami. Selain hanya sedikit yang hadir pada saat realisasi dilakukan,

banyak juga masyarakat yang hadir seolah tidak memperhatikan apa

yang kami sampaikan, ada juga yang mengantuk sehingga tidak

konsentrasi dan kadang ada yang salah mengartikan tentang program

ini karena hanya memperhatikan sedikit.122

2. Rendahnya Minat Masyarakat untuk Usaha

Usaha merupakan suatu pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu

yang kita inginkan. Terkadang dalam usaha banyak hal yang kita temui

120

Observasi, 28 Januari 2018. 121

Wawancara dengan Bapak Jazmi Selaku Kepala Desa Teluk Rendah Ilir dan

Responden Penelitian, 28 Januari 2019. 122

Wawancara dengan Bapak Yusriadi, S.Sos selaku Kepala Bagian Bumdes Bersama

Kecamatan Tebo Ilir dan Responden Penelitian, 28 Januari 2019.

Page 90: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

76

baik itu halangan maupun rintangan. Rendahnya masyarakat desa teluk

rendah ilir untuk usaha membuat dana SPP yang tersalur ke masyarakat

banyak digunakan untuk keperluan pribadi dan untuk konsumtif saja.

Seperti wawancara peneliti dengan Ibu Ulyah selaku anggota SPP, ia

menyampaikan sebagai berikut:

Saya mengajukan pinjaman SPP sudah terbilang lama yakni pada

tahun 2014, sampai saat ini uang spp tersebut belum ada saya

gunakan untuk usaha tetapi saya gunakan untuk keperluan rumah

tangga, seperti membayar uang sekolah anak, biaya berobat, dan

biaya lainnya. Kalau untuk membuka usaha saya merasa tidak

mampu karena saya tidak mempunyai skill yang baik dalam usaha.

Saya juga merupakan petani, saya lebih baik ke sawah dari pada

harus usaha jual-jualan yang hasilnya belum tentu.123

3. Terlambatnya Pencairan Dana

SPP merupakan kegiatan simpan pinjam bagi kaum perempuan yang

tersebar luas diseluruh desa dan kecamatan di indonesia. Banyaknya

perempuan yang mengajukan pinjaman SPP membuat pihak pengelola

lebih selektif dalam memberikan pinjaman. Adanya kredit macet dengan

jumlah tak sedikit membuat pihak pengelola harus benar-benar berhati-hati

dalam memberikan dana SPP kepada anggota SPP, terutama yang baru

mengajukan. Semua masyarakat mempunyai kemampuan dan pemahaman

yang berbeda tentang SPP ini.124

Terlambatnya pencairan dana disebabkan oleh laporan akhir dari

para pelaku yang terlibat dalam kegiatan SPP baik itu ditingkat Kecamatan

123

Wawancara dengan Ibu Ulyah selaku anggota kelompok SPP dan Responden

Penelitian, 28 Januari 2019.

124

Israyanti, Strategi Komunikasi dalam Mengimplementasikan Kegiatan Simpan Pinjam

Perempuan (SPP) pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakatmandiri (PNPM) Mandiri

Perdesaan, Skripsi, (Makassar: Universitas Hasanuddin, 2017), hlm. 98.

Page 91: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

77

maupun ditingkat Desa/Kelurahan mengalami keterlambatan dalam

penyetoran ditingkat kabupaten sehingga proses pencairan dana dari

kegiatan SPP ini juga akan ikut terlambat. Akibatnya banyak masyarakat

yang enggan untuk mengajukan pinjaman dikarenakan lambatnya proses

pencairan dana. Masyarakat menginginkan proses yang cepat karena

mempunyai kebutuhan mendesak.

4. Menyalahgunakan Dana SPP

Pada dasarnya program SPP adalah untuk meningkatkan taraf hidup

masyarakat agar lebih mandiri. Peningkatan taraf hidup tersebut dapat

ditingkatkan melalui usaha, meningkatkan peluang lapangan pekerjaan

yakni perempuan yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan, kini

memiliki bermacam ragam pekerjaan pokok mulai berdagang dengan

harapan mereka mampu untuk membiayai kehidupan sehari-hari.125

Harapan demi harapan pastinya tidak sesuai dengan realita

dilapangan, serta tidak menjalankan sesuai dengan aturan penggunaan

dana SPP yang telah ditetapkan. Hal ini dibuktikan oleh anggota kelompok

SPP, mereka mengakui bahwa dana tersebut tidak dipergunakan untuk

membuka usaha karena disaat dana SPP itu keluar, mereka membutuhkan

dana tersebut untuk keperluan rumah tangga dan kebutuhan anak-anak

yang masih sekolah.

Penyalahgunaan dana SPP biasanya terjadi pada kelompok SPP baik

yang dilakukan oleh ketua maupun anggota kelompok. Seperti wawancara

125Afrizal, Sikap Masyarakat Terhadap Pengembalian Uang Simpan Pinjam Perempuan

(SPP) di Gampong Labui Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar, Skripsi, (Barussalam-

Banda Aceh: Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, 2016), hlm. 65.

Page 92: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

78

peneliti dengan ibu Fadliyah selaku ketua kelompok Melati, ia

mengungkapkan sebagai berikut:

Setelah uang SPP cair, banyak ibu-ibu yang menggunakan uang SPP

hanya untuk keperluan konsumtif saja. Mereka menggunakan dana

ini untuk memperbaiki rumah, bayar sekolah anak, dan keperluan

rumah tangga lainnya. Untuk angsuran bulanan mereka hanya

mengandalkan hanya pada gaji suami.126

Kesadaran akan usaha memang sangat rendah sehingga dana yang

diberikan seharusnya untuk modal usaha tetapi digunakan sebagai bagian

dari kebutuhan sehari-hari. Hal serupa juga disampaikan oleh Bapak

Kepala Bagian Umum Bumdesa Bersama Kecamatan Tebo Ilir, ia

Menyampaikan sebagai beriku:

Memang banyak ibu-ibu yang mengajukan pinjaman SPP, tetapi

sedikit sekali yang penggunaannya tepat. Di proposal pengajuan

pinjaman disebutkan bahwa ingin memulai usaha atau menambah

modal usaha tetapi pada implementasinya berbeda. Kenyataan

seperti ini tidak asing lagi bagi kami. Karena kami hanya

menyalurkan dana atau modal usaha kepada masyarakat, dan itu

sudah kami laksanakan. Tinggal masyarakatnya saja mau

dipergunakan bagaimana dana yang sudah diberikan. Yang penting

dana yang kami salurkan dapat bermanfaat bagi masyarakat dan

dapat membuatnya sejahtera walaupun penggunaannya tidak sesuai

dengan yang direncanakan. Semoga untuk pinjaman-pinjaman

berikutnya dapat menyadarkan masyarakat bahwa memulai usaha

lebih baik dari pada hanya jadi konsumen saja.127

Bapak Kabag sangat berharap bahwa nantinya dana yang diajukan

tersebut dapat digunakan sebaik mungkin dan dapat memperbaiki ekonomi

masyarakat terutama masyarakat Desa Teluk Rendah Ilir. Tergantung

masyarakatnya lagi mau dipergunakan bagaimana.

126

Wawancara dengan Ibu Fadliah Selaku ketua kelompok Melati dan Responden

Penelitian, 28 Januari 2019. 127

Wawancara dengan Bapak Yusriadi, S. Sos Selaku Kepala Bagian Umum Bumdes

Bersama Kecamatan Tebo Ilir dan Responden Penelitian, 28 Januari 2019.

Page 93: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

79

C. Upaya yang Dilakukan untuk Pengembangan Anggota Simpan Pinjam

Perempuan di Desa Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten

Tebo

PNPM memilik tujuan pokok yaitu untuk memberdayakan

masyarakat khusunya kelompok SPP Desa Teluk Rendah Ilir. Program SPP

bertekad untuk mengembangkan potensi kegiatan simpan pinjam pedesaan,

kemudahan akses pendanaan, usaha skala mikro, pemenuhan kebutuhan sosial

pedanaan sosial dasar, memperluas kelembagaan kegiatan kaum perempuan,

serta mendorong pengurangan rumah tangga miskin dan penciptaan lapangan

kerja. Untuk dapat menjangkau masyarakat, perlu adanya upaya perbaikan

dalam program SPP. SPP harus bisa menyesuaikan programnya dengan

keadaan masyarakat setempat. Karena jika tidak dimungkinkan program ini

tidak akan terealisasi dengan baik.128

Seperi yang diungkapkan oleh Kepala

Desa Teluk Rendah Ilir, sebagai berikut:

Desa teluk rendah ilir merupakan desa yang mayoritas

masyarakatnya adalah petani, mereka yang berdagang ataupun usaha

lain juga merupakan petani. Kalau program ini harus mengikuti

prosedur dari pemerintah, saya rasa tidak akan berjalan di desa ini,

karena masyarakat desa lebih menyukai bercocok tanam dan

menggarap sawah dibandingkan harus memulai usaha yang belum

tentu hasilnya. Mungkin ada, tapi hanya sedikit sekali.

Tambahnya.129

128Afrizal, Sikap Masyarakat Terhadap Pengembalian Uang Simpan Pinjam Perempuan

(SPP) di Gampong Labui Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar, Skripsi, (Barussalam-

Banda Aceh: Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, 2016), hlm. 69. 129

Wawancara dengan Bapak Jazmi Selaku Kepala Desa Teluk Rendah Ilir dan

Responden Penelitian, 28 Januari 2019.

Page 94: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

80

Keadaan masyarakat yang tergolong dalam masyarakat pertanian

harus diketahui oleh unit PNPM Mandiri Perdesaan agar dapat menyesuaikan

programnya dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat. Seperti wawancara

peneliti dengan Bapak Kepala Bagian Bumdes Bersama yang menyampaikan

sebagai berikut:

Banyak masyarakat yang menyampaikan bahwa mereka lebih senang

untuk bekerja dibidang pertanian dari pada harus memulai usaha

baru. Mereka ingin mengembangkan kebun mereka saja, atau

membuka kebun baru. Dan dana ini bisa dipakai untuk modal

awalnya. Oleh karena itu program yang awalnya untuk UMKM kami

perluas untuk usaha apa saja seperti pertanian, perdagangan dll yang

penting tidak mengandung unsur kejahatan.130

Hal serupa juga disampaikan oleh Ibu Bendahara Bumdes Bersama

Kecamatan Tebo Ilir, ia mengungkapkan sebagai berikut:

Melihat masyarakat sejahtra adalah harapan kami, oleh karena itu,

kami selaku pengelola harus mengikuti apa yang menjadi kebutuhan

masyarakat desa, sehingga program yang tadinya kami programkan

untuk usaha kecil dan menengah kami ganti menjadi untuk usaha

lain yang mereka butuhkan.131

Namun hal tersebut belum sejalan dengan harapan, dimana adanya

kelompok yang belum mampu mengembangkan danaSPP tersebut karena

berbagai faktor, seperti kurangnya pengetahuan tentang berwirausaha dan

kurangnya rasa tanggungjawab, serta tidak menggunakan uang tersebut sesuai

dengan ketentuan yang telah ditetapkan.Langkah yang ditempuh untuk

meningkatkan keberdayaan pelaku SPP dalam pengelolaan dana bergtulir

berupa SPP tentu tidak bisa jika hanya di lakukan tanpa kerjasama antar

130

Wawancara dengan Bapak Yusriadi, S. Sos Selaku Kepala Bagian Umum Bumdes

Bersama Kecamatan Tebo Ilir dan Responden Penelitian, 28 Januari 2019. 131

Wawancara dengan Ibu Novita Yusmanili Selaku Bendahara Bumdes Bersama

Kecamatan Tebo Ilir dan Responden Penelitian, 28 Januari 2019.

Page 95: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

81

pelaku-pelaku PNPM Mandiri Perdesaan hal ini bisa menyebabkan tidak

optimalnya hasil yang didapat. Untuk itu bantuan dari pelaku lainnya

terhadap keberdayaan pengelolaan yang didasari oleh masyarakat harus

diimbangi dengan pendamping dari pelaku PNPM Madiri Perdesaan lainya.

Disamping itu, untuk perkembangan usaha-usaha yang ada di Desa

Teluk Rendah Ilir belum terlihat sukses atau berhasil. Bapak Kabag

mengungkapkan sebagai berikut:

Kami pihak pengelola mengajak masyarakat perempuan terutama

yang ingin memulai usaha untuk mengajukan pinjaman pada UPK

SPP, usaha yang ingin jalankan tidak ditentukan asalkan tidak

merugikan masyarakat sekitar. Yang boleh mengajukan pinjaman

pun tidak dibatasi terkecuali mereka yang berprofesi sebagai PNS

ataupun perangkat desa, selain dari pada itu diperbolehkan. Dan jika

angsuran SPP lancar maka pengajuan pinjaman tahun berikutnya

akan ditambah.132

Untuk menumbuhkan minat masyarakat dalam usaha, pihak PNPM

Mandiri Perdesaan membuat suatu kebijakan untuk memperluas cakupan

usaha yang akan dijalankan oleh masyarakat sehingga masyarakat akan lebih

mudah dalam memilih usaha apa yang ingin dijalankan.

132Wawancara dengan Bapak Yusriadi, S. Sos Selaku Kepala Bagian Umum Bumdes

Bersama Kecamatan Tebo Ilir dan Responden Penelitian, 28 Januari 2019.

Page 96: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

82

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada

bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pola pengembangan simpan pinjam perempuan di desa teluk rendah ilir

kecamatan tebo ilir kabupaten tebo dilakukan menggunakan tiga pola

yaitu: pola pendekatan persuasif yang merupakan pendekatan yang

dilakukan oleh pereorangan kepada masyarakat, pola pendekatan

kelompok yaitu pendekatan yang dilakukan oleh sebuah kelompok untuk

menarik minat masyarakat melalui perilaku kelompok, dan pola

pendekatan tokoh masyarakat yaitu pendekatan yang dilakukan oleh

tokoh-tokoh seperti kepala desa, unit PNPM, dan UPK SPP sebagai

penggerak utama program pemerintah. Pola-pola yang dilakukan tersebut

tujuannya adalah untuk menarik minat masyarakat agar mau ikut serta

dalam program yang dicanangkan oleh pemerintah sehingga mampu

meningkatkan ekonomi keluarga.

2. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program SPP dengan tujuan

mengembangkan SPP di Desa Teluk Rendah Ilir yaitu: adanya sikap

ketidakpedulian masyarakat terhadap program yang dicanangkan

pemerintah sehingga banyak yang tidak mengetahui secara baik tentang

program SPP, rendahnya minat masyarakat untuk usaha, terlambatnya

pencairan dana SPP sehingga banyak masyarakat yang enggan

Page 97: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

83

mengajukan pinjaman dikarenakan lambatnya pencairan, dan terakhir

yaitu menyalahgunakan dana SPP yang seharusnya digunakan untuk

usaha tetapi dipergunakan untuk konsumtif saja.

3. Upaya yang dilakukan oleh unit PNPM Mandiri Perdesaan adalah

mengajak masyarakat perempuan terutama yang ingin memulai usaha

untuk mengajukan pinjaman pada UPK SPP, usaha yang ingin jalankan

tidak ditentukan asalkan tidak merugikan masyarakat sekitar. Yang boleh

mengajukan pinjaman pun tidak dibatasi terkecuali mereka yang

berprofesi sebagai PNS ataupun perangkat desa, selain dari pada itu

diperbolehkan. Untuk menumbuhkan minat masyarakat dalam usaha,

pihak PNPM Mandiri Perdesaan membuat suatu kebijakan bahwa “Jika

angsuran SPP lancar maka pengajuan pinjaman tahun berikutnya akan

ditambah”.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, selanjutnya dapat diusulkan saran yang

diharapkan akan bermanfaat bagi peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan

pola yang digunakan untuk meningkatkan anggota simpan pinjam perempuan

(SPP).

Adapun saran-saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Untuk Anggota

Untuk anggota SPP diharapkan mampu untuk mengubah persepsi bahwa

peluang usaha tidak bisa diciptakan. Ada banyak cara untuk menciptakan

peluang usaha dalam hal apapun dan dibidang manapun.

Page 98: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

84

2. Untuk Unit Pengelola

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan untuk unit

Pengelola Kegiatan (UPK) agar dapat mengetahui bahwa banyak

masyarakat yang tidak menggunakan uang SPP secara tepat sehingga

program ini tidak berjalan sesuai PTO PNPM Mandiri Perdesaan, pihak

UPK diharapkan untuk bisa membuat suatu badan pelatihan

kewirausahaan bagi masyarakat agar mampu membuat peluang usaha

sendiri sehingga dapat meningkatkan perekonomian rumah tangganya.

Page 99: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur

Al-Qur’an dan Terjemahannya,Jakarta: PT Sinergi Pustaka Indonesia, 2012.

Abdul Salam,Sustainabilitas Lembaga Keuangan Mikro Koperasi Simpan

Pinjam, Yogyakarta: Sekolah Pascasarjana UGM, 2008.

Agn. Supriyanto, Tata Kelola Koperasi Kredit Atau Koperasi Simpan Pinjam,

Yogyakarta: CV Andi Offset, 2015.

Agung Feryanto, Koperasi dan Perannya dalam Perekonomian, Klaten: Saka

Mitra Kompetensi, 2018.

Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Edisi Kedua, Jakarta:

Kencana, 2017.

Buku Petunjuk Teknis Operasional Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan,Edisi Juli 2007

Charles R. Berger, Michael E. Roloff, dkk.,Handbook Ilmu Komunikasi.

Bandung: Nusa Media, 2014.

Dadang Prasetyo Jatmiko, Pengantar Manajemen Keuangan, Yogyakarta:

Diandra Kreatif, 2017.

Djama’n Satori, Aan Komarian, Metodologi Penelitian Kualitatif, Cet. Ke-5.

Bandung: Alfabeta, 2013.

Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia,Petunjuk Teknis Opersional

PNPM Mandiri Perdesaan. Jakarta, 2010.

Departemen Pendidikan,Kamus Besar Bahasa Indonesi,Jakarta: Balai

Pustaka, 2002.

Page 100: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

G. Kartasaputro, dkk., Koperasi Indonesia Yang Berdasarkan Pancasila dan

UUD 1945, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1993.

Gunawan Prayitno, Aris Subagio, Membangun Desa Merencanakan Desa

dengan Pendekatan Partisipatif dan Berkelanjutan, Malang: UB

Press, 2018.

Joko Subagyo, Metodologi Penelitian dalam Teori dan Praktek, Jakarta: PT

Ribeka Cipta, 1999.

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi Keenam, Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada, 2005.

Keppi Sukesi, Gender dan Kemiskinan di Indonesia, Malang: UB Press,

2015.

Kusnadi Hendra,Ekonomi Koperasi Edisi Kedua, Jakarta: Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi UI,2005.

Miller Mathew B, Hibermen Michael, Analisis Data Kualitatif, Jakarta: UI

Press, 1992.

Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif, Jakarta: Referensi,

2013.

Namora Lumongga Lubis, Hasnida,Konseling Kelompok, Jakarta: Kencana,

2016.

Nana Syaodih Sukmadinata,Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja

Rodasakarya, 2002.

Ninik Widiyanti,Manajemen Koperasi, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1992.

Page 101: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

PTO Penjelasan IV, Jenis dan Proses Pelaksaan Bidang Kegiatan PNPM

mandiri Perdesaan, Jakarta 2007.

Redi Panuju, Pengantar Studi (Ilmu) Komunikasi Komunikasi sebagai

Kegiatan Komunikasi sebagai Ilmu,Jakarta: Kencana, 2018..

Sayuti Una,Pedoman Penulisan Skripsi, Jambi: Syariah Press, 2014.

Sukmadinata,Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya,

2010.

Sumadi Suryabrata,Metode Penelitian, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,

2006.

V Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi,

Yogyakarta: Pustakabarupress, 2015.

William L. Rivers, Jay W. Jensen Theodore Peterson,Media Massa dan

Masyarakat Modern, Jakarta: Prenada Media, 2004.

B. Lain-lain

Afrizal, “Sikap Masyarakat Terhadap Pengembalian Uang Simpan Pinjam

Perempuan (SPP) di Gampong Labuy Kecamatan Baitussalam

Kabupaten Aceh Besar”,Skripsi,Darussalam-Banda Aceh: Universitas

Islam Negeri Ar-Raniry, 2016.

Ana Zahrotun Nihaya, “Pengaruh Program Simpan Pinjam Kelompok

Perempuan Terhadap Pendapatan Usaha Mikro Kecil dan Poverty

Reduction dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus PNPM

Mandiri Perdesaan Kecamatan Bangilan, Tuban)”, Jurnal Ekonomi

dan Hukum Islam, Vol 5, No. 2 Tahun 2015.

Page 102: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

Anis Masruroh, “Pengaruh Pelaksanaan Simpan Pinjam Bagi Perempuan

(SPP) Terhadap Tingkat Kreativitas Ibu Rumah Tangga dalam

Mengembangkan Usaha Kecil Menengah di Desa Braja Dewa

Kecamatan Way Jepara Lampung Timur Tahun 2016”,Skripsi,Bandar

Lampung: Universitas Lampung, 2016.

Banghens, “Definisi Pengembangan Menurut Beberapa Ahli dan Definisi

Bahan Ajar”, http://Banghens.Blogspot.com/2016/Definisi-

Pengembangan-Menurut-Para-Ahli-dan-Definisi-Bahan-Ajar.

Budiwati Neti, “Manemen Keuangan dan Permodalan Koperasi”

http://www.netibudiwati.com/2009/03/manajemen-keuangan-dan-

permodalan.html?m=1.

Fikanti Zuliastri, “Dampak Perguliran Dana Simpan Pinjam Khusus

Perempuan (SPP) PNPM Mandiri Perdesaan Terhadap Perkembangan

UMKM : Studi Kasus Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak Provinsi

Banten”, Skripsi, Bogor: Institut Pertanian Bogor, 2012.

Gianalina Amelinda Rantung, “Efektifitas Kegiatan Kelompok Simpan

Pinjam Khusus Perempuan Di Kecamatan Kauditan Kabupaten

Minahasa” Maret 2014.

Haqiqi Rafsanjani dan Rukhul Amin, “Peran Koperasi Wanita Dalam

Membangun Keuangan Inklusif Syariah (Studi Kasus Pada Koperasi

Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Mejelis Taklim Aisyiyah

“Sinar Sakina Mandiri”,Jurnal Masharif Al-Syariah)”, Jurnal Ekonomi

dan Perbankan Syariah, Vol. 2, No.2, 2017.

Page 103: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

Israyanti, “Strategi Komunikasi dalam Mengimplementasikan Kegiatan

Simpan Pinjam Perempuan (SPP) pada Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakatmandiri (PNPM) Mandiri Perdesaan”,

Skripsi, (Makassar: Universitas Hasanuddin,2017)

Juliarni Sipayung, “Efektivitas Pelaksanaan Program Simpan Pinjam

Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri

Perdesaan di Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang”,

Tahun 2013.

Lepank, “Pengertian Simpan

Pinjam”,http://www.lepank.com/2012/08/pengertian-simpan-pinjam.

Novia Indah Lestari dan Ivanovich Agusta, “Analisis Gender dalam Program

Simpan Pinjam untuk Kelompok Perempuan (SPP)”, Jurnal Sosiologi

Pedesaan Agustus 2013.

Rachmat Hidayat,“PNPM Berakhir Di Bawah Naungan Kemendagri”

http://m.tribunnews.com/nasional/2016/03/31/pnpm-berakhir-di-

bawah-naungan-kemendagri.

Riki Tri Kurniawanto, “Pengaruh Pinjaman Modal Kegiatan Simpan Pinjam

Kelompok Perempuan (SPP) Program PNPM Mandiri Perdesaan Serta

Sikap Wirausaha Terhadap Perkembangan Usaha dan Peningkatan

Pendapatan Masyarakat Kec. Ambal Kabupaten Kebumen”, Skripsi,

Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2014.

Page 104: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

Siti Hasanah, “Pemberdayaan Perempuan Melalui Kegiatan Ekonomi

Berkeadilan (Simpan Pinjam Syariah Perempun) “, Jurnal Sawwa –

Volume 9, Nomor 1, Oktober 2013.

Siti Muhibah, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem Tanggung Renteng

dalam Simpan Pinjam Perempuan (SPP) PNPM-Mandiri Perdesaan

Kecamatan Depok Kabupaten Sleman”, Skripsi, Yogyakarta: UIN

Sunan Kalijaga, 2015.

Sumantoro Martowijoyo, “Dampak Pemberlakuan Sistem Bank Perkreditan

Rakyat Terhadap Kinerja Lembaga Keuangan Perdesaan” Disertasi,

Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 2001.

Usaha, Aku, “Unsur-Unsur, Tujuan, dan Fungsi Kredit”, http://usaha-

aku.blogspot.com/2012/04/unsur-unsur-tujuan-dan-fungsi-

kredit.html?m=1.

Page 105: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

A. Wawancara dengan Bapak Kepala Desa Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo

Ilir

1 Tahun berapa SPP di desa ini mulai dilaksanakan?

2 Bagaimana proses sosialisasi program SPP di desa ini?

3 Kenapa SPP yang berjalan di desa ini?

4 Apakah dalam proses pelaksaan SPP masyarakat dilibatkan secara

aktif?

5 Bagaimana partisifasi masyarakat dalam SPP di desa ini?

6 Apa yang menjadi kendala/ masalah yang timbul dalam pelaksanaan

SPP di desa ini?

7 Apa saja upaya yang dilakukan pemerintah desa untuk meningkatkan

partisifasi masyarakat desa?

8 Apakah dengan adanya program SPP dapat meningkatkan

kesejahteraan masyarakat desa?

9 Apakah ada perubahan yang terlihat di masyarakat dengan adanya

program SPP?

10 Bagaimana harapan Bapak terhadap SPP di desa ini?

B. Wawancara dengan Pengelola PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Tebo

Ilir

1 Tahun berapa SPP mulai dilaksanakan?

2 Bagaimana proses sosialisasi yang dilakukan untuk mengembangkan

SPP?

3 Apa tujuan yang ingin dicapai oleh program yang dilaksanakan

tersebut?

4 Apakah ada klasifikasi masyarakat yang berhak mengajukan pinjaman

SPP?

Page 106: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

5 Berapakah dana yang diperoleh masyarakat dan bagaimana cara

memperoleh dana tersebut?

6 Adakah agunan atau jaminan yang disyaratkan dalam pengajuan

pinjaman SPP?

7 Apa yang mempengaruhi masyarakat sehingga tertarik untuk

mengajukan pinjaman pada SPP?

8 Apa yang menjadi kendala atau masalah yang timbul dalam

pelaksanaan SPP?

9 Apakah dengan adanya program SPP dapat meningkatkan

kesejahteraan masyarakat?

10 Apa upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan partisifasi

masyarakat?

C. Wawancara dengan Ketua Kelompok SPP di Desa Teluk Rendah Ilir

1 Tahun berapa menjadi anggota SPP?

2 Apa tujuan mengajukan pinjaman SPP?

3 Apa jaminan yang berikan untuk mengajukan pinjamn SPP?

4 Apa yang menjadi tugas Ibu selaku ketua kelompok SPP?

5 Digunakan untuk apa dana yang diperoleh dari pinjaman SPP?

6 Bagaimana proses sosialisasi program SPP yang dilakukan?

7 Apa kendala/masalah yang timbul dalam pelaksanaan SPP?

8 Apa sanksi atau denda yang diberikan dalam pinjaman SPP?

9 Apakah SPP dapat membantu keuangan anda?

D. Wawancara dengan Anggota SPP di Desa Teluk Rendah Ilir

1 Tahun berapa menjadi anggota SPP?

2 Apa tujuan mengajukan pinjaman SPP?

3 Dari mana anda mengetahui tentang program SPP?

4 Apa jaminan yang berikan untuk mengajukan pinjamn SPP?

Page 107: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

5 Digunakan untuk apasaja dana yang diperoleh dari pinjaman SPP?

6 Bagaimana proses sosialisasi program SPP yang dilakukan?

7 Apa kendala/masalah yang timbul dalam pelaksanaan SPP?

8 Apa sanksi atau denda yang diberikan dalam pinjaman SPP?

9 Apakah SPP dapat membantu keuangan anda?

Page 108: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

LAMPIRAN

Keadaan Kantor Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Tebo Ilir

Wawancara dengan Bapak Yusriadi, S.Sos selaku Kabag Bumdes Bersama

kecamatan Tebo Ilir

Page 109: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

Bersama Bapak Yusriadi S.Sos selaku Kabag Bumdes Bersama dan Ibu

Yusmalini selaku Bendahara Bumdes Bersama Kecamatan Tebo Ilir

Wawancara Ibu Fitria selaku anggota SPP Desa Teluk Rendah Ilir

Page 110: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

Wawancara dengan Ibu Uswatun Hasanah selaku anggota SPP sekaligus

membantu proses pembuatan keripik singkong

Proses penggorengan keripik singkong

Page 111: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

Dokumentasi Perguliran Dana SPP Tahun2017

Page 112: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

Dokumentasi Perguliran Dana SPP Tahun 2018

Page 113: ANALISIS POLA PENGEMBANGAN SIMPAN PINJAM …

DAFTAR RIWAYAT

(CURRICULUM VITAE)

Nama : Lailatussaripah

Tempat/Tgl Lahir : Desa Teluk Rendah Ilir/09 Januari 1997

Email/Surel : [email protected]

No. Kontak/HP : 0822-8269-9639

Alamat : Desa Teluk Rendah Ilir, Kec. Tebo Ilir, Kab. Tebo

Pendidikan Formal:

1. SD Negeri No. 50/VIII Teluk Rendah 2003-2009

2. MTs. Nurussa’adah Teluk Rendah 2009-2012

3. MA Nurussa’adah Teluk Rendah 2012-2015

4. IUN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi 2015-2019

Pengalaman Organisasi

1. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)

2. Himpunan Mahasiswa Teluk Rendah (Himaster)

Motto Hidup:Lakukan hari ini, Nikmatilah masa mendatang