Upload
vuhanh
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS POTENSI RISIKO DAN PENGEMBALIAN HASIL DEPOSITO
MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA
SYARIAH (PERIODE 2011-2015)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh :
MUHAMMAD ISKANDAR ZULKARNAIN
NIM. 1111046100013
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016 M/1437 H
i
ii
iii
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu di Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 14 Oktober 2016
Muhammad Iskandar Zulkarnain
iv
KATA PENGANTAR
بسم هللا الرحمن الرحيم
Puji Syukur senantiasa penulis curahkan kepada tuhan semesta alam, Allah
SWT. Berkat kehendak dan kuasa-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi terakhir yang juga menjadi
Suri Tauladan bagi ummatnya, Nabi Muhammad SAW.
Dalam penulisan Skripsi ini penulis banyak mendapatkan hambatan dan
cobaan yang harus penulis hadapi dengan ikhtiar dan tawakal. Alhamdulillah atas
berkat do’a orang tua, keluarga, sahabat dan teman-teman yang selalu memberi
motivasi dan inspirasi.
Karena itu pula dari lubuk hati yang dalam penulis mengucapkan rasa
terimakasih yang tulus kepada segenap pihak yang telah membantu dan
mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Diantaranya adalah:
1. Bapak Dr. Asep Saepuddin Jahar, M.A., selaku Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ketua Program Studi Muamalat, A.M. Hasan Ali, M.A dan Sekretaris
Program Studi, Bapak Dr. Abdurrauf, Lc., M.A.
3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Amin Suma S.H., M.A., M.M. sebagai Dosen
pembimbing Akademik yang senantiasa memberikan nasihat dan motivasi
Penulis selama selama Perkuliahan.
4. Dosen Pembimbing Ibu Ir. Rr. Tini Anggraini, S.T, M.Si. yang senantiasa
memberikan waktu, arahan, bimbingan, dan motivasi untuk menyelesaikan
Skripsi ini, terimakasih sedalam-dalamnya atas semua yang telah ibu berikan.
v
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang senantiasa memberikan dan mengajarkan ilmunya selama masa
perkuliahan.
6. Segenap Staff Akademik dan Staff Perpustakaan Fakultas Syariah dan
Hukum dan Program Studi Muamalat (Hukum Ekonomi Islam).
7. Kedua Orang tua tercinta yaitu Bapak Drs. H. Ja’far Sanusi, M.A. dan Ibu Siti
Nurmala yang senantiasa Mendo’akan, memberikan nasihat dan semangat
sehingga dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik. Tak lupa juga, adik
penulis yang merupakan anugerah yang telah Allah SWT berikan, yaitu Fitri
Raihani.
8. Penulis Skripsi Terdahulu, Ka Romi Agung Rizal dan Herdian Yusfan yang
telah banyak memberikan masukan dan arahan guna membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
9. Kepada Ulfa Rizat Hanani yang selalu menemani penulis, memberikan
semangat, dan motivasinya sampai penulis menyelesaikan skripsi ini, semoga
Allah SWT membalasnya.
10. Sahabat-sahabat penulis yang selalu mendukung dan memotivasi penulis
untuk segera menyelesaikan skripsi ini, Mu’min, Nashir, Firdaus, Imam,
Achmad, Zakaria, Latief, Nuril, Ramadhan, Akiko, Kemal, dan Rifki. Juga
sahabat-sahabat di lingkungan rumah, yaitu Alin, Danei, Felix, dan Ricky
yang selalu menyemangati penulis.
11. Teman-teman seperjuangan Perbankan Syariah A 2011 dan juga seluruh
mahasiswa/i perbankan syariah angkatan 2011 yang selalu menemani hingga
vi
menyelesaikan Skripsi, terimakasih karena telah menjadi keluarga kedua di
masa perkuliahan ini. Semoga silaturahmi antara kita tetap terjaga sampai
kapanpun.
12. Dan temen-teman Lingkar Studi Ekonomi Islam (LISENSI) yang banyak
memberikan kenangan indah penulis selama perkuliahan, terutama divisi
Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) 2013-2014.
Akhirnya penulis mengucapkan banyak terimaksih kepada temen-teman
yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas semua bantuan dan masukan kepada
penulis. Semoga Allah SWT mencatat dan membalas kebaikan yang dilakukan
dengan balasan yang lebih baik. Selain itu penulis akui bahwa skripsi ini masih
jauh dar kata sempurna. Oleh karena itu, besar harapan penulis munculnya saran
untuk menunjang kesempurnaan atas skripsi ini diwaktu mendatang. Semoga
skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua kalangan. Amin ya rabbal
alamin.
Jakarta, 14 Oktober 2016
Muhammad Iskandar Zulkarnain
vii
ABSTRAK
MUHAMMAD ISKANDAR ZULKARNAIN, NIM 1111046100013,
Analisis Potensi Risiko dan Pengembalian Hasil Deposito Mudharabah pada
Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah (Periode 2011-2015), Strata Satu
(S1), Konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat, Fakultas Syariah
dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat potensi risiko (kerugian) investasi
dan imbal hasil yang terdapat pada deposito mudharabah Bank Umum Syariah
(BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS). Penelitian ini menggunakan metode Value
at Risk (VaR) untuk mengukur potensi kerugian deposito mudharabah dan
metode Risk Adjusted Return on Capital (RAROC) untuk mengukur imbal hasil
yang telah disesuaikan dengan risiko pada dana deposito mudharabah perbankan
syariah
Hasil penelitian dengan metoder VaRm menunjukkan bahwa potensi risiko
terbesar terletak pada deposito 1 bulan, kemudian deposito 6 bulan, kemudian
deposito 12 bulan, dan risiko terendah terletak pada deposito 3 bulan. Hal tersebut
dilihat dari besaran nilai VaR (mean) dan VaR (zero). Sedangkan hasil dari
penggunaan metode RAROC memberikan kesimpulan terdapat potensi kerugian
yang dialami oleh bank di tahun 2011-2015, 2012 menjadi tahun terbaik. Hal
tersebut diakibatkan pendapatan yang diterima lebih kecil dibandingkan dengan
kerugian yang diperkirakan. Ini diketahui dari hasil RAROC yang bernilai negatif
Kata Kunci: Risiko, Deposito Mudharabah, Value at Risk (VaR), Risk
Adjusted Return on Capital (RAROC).
viii
ABSTRACT
MUHAMMAD ISKANDAR ZULKARNAIN, NIM 1111046100013,
Analysis of Potential Risks and Returns The result Deposit Mudaraba Sharia
Commercial Bank and Sharia Business Unit (Period 2011-2015), Tier One (S1),
concentration of Islamic Banking, Muamalat Studies Program, Faculty of Sharia
and Law, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.
This study aims to assess the potential risks (losses) on investments and
yields contained in deposits mudaraba Islamic Banks (BUS) and Sharia (UUS).
This study uses the Value at Risk (VaR) to measure the potential loss of deposits
mudaraba and methods Risk Adjusted Return on Capital (RAROC) to measure the
yield on a risk-adjusted deposits of Islamic banking mudaraba
The results of the study showed that the potential VARM metoder greatest
risk lies in 1-month deposit, then the deposit 6 months, then deposits 12 months,
and the lowest risk lies in the 3-month deposits. It is seen from the magnitude of
the value of VaR (mean) and VaR (zero). While the results of the use of RAROC
method to the conclusion there is a potential loss suffered by the bank in the years
2011-2015, in 2012 the best year. This is due to the income received is smaller
than the expected loss. It is known from the results RAROC is negative
Keywords: Risk, Mudaraba deposits, Value at Risk (VaR), Risk Adjusted
Return on Capital (RAROC).
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv
ABSTRAK ......................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 9
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah......................................................... 11
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................ 12
E. Kajian Pustaka (Review Studi Terdahulu) ................................................. 14
F. Sistematika Penulisan ............................................................................... 17
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 19
A. Investasi..................................................................................................... 19
1. Pengertian Investasi ....................................................................... 19
2. Investasi Dalam Islam .................................................................... 20
3. Prinsip Investasi Syari’ah ............................................................... 22
B. Risiko ......................................................................................................... 22
1. Pengertian Risiko ........................................................................... 23
2. Risiko dalam Pandangan Islam ...................................................... 23
x
3. Jenis- Jenis Risiko pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
Syariah............................................................................................ 25
4. Risk of Return Risk ........................................................................ 27
C. Deposito Mudharabah ............................................................................... 29
1. Pengertian Deposito Mudharabah ................................................. 29
2. Jenis dan Skema Mudharabah dalam Deposito Mudharabah ....... 32
D. Konsep Value at Risk (VaR) ...................................................................... 34
1. Pengertian Value at Risk (VaR) ..................................................... 34
2. Pengukuran Value at Risk (VaR) ................................................... 36
3. Exponentially Weighted Moving Average (EWMA)...................... 39
4. Confidence Level ............................................................................ 40
5. Holding Periode ............................................................................. 41
E. Konsep Risk Adjusted Return on Capital (RAROC) ................................. 41
1. Definisi Risk Adjusted Return on Capital (RAROC) ..................... 41
2. Total revenue dan Total cost .......................................................... 43
3. Expected loss .................................................................................. 43
4. Worst Case Loss ............................................................................. 44
5. Pengukuran RAROC ...................................................................... 44
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 48
A. Pendekatan Penelitian ............................................................................... 48
B. Jenis Penelitian ........................................................................................... 48
C. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 49
D. Tekhnik Pengumpulan Data ....................................................................... 50
E. Tekhnik Pengumpulan Data Return ........................................................... 51
F. Tekhnik Pengukuran data VaR dan RAROC ............................................. 52
1. Tekhnik Pengukuran VaR .............................................................. 52
2. Tekhnik Pengukuran RAROC ....................................................... 53
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................ 58
A. Analisis Deskriptif Data ............................................................................ 58
xi
1. Deposito dan Return ....................................................................... 58
2. NPF (Non Performing Finance)..................................................... 64
B. Perhitungan VaR dan RAROC .................................................................. 66
1. Perhitungan VaR ............................................................................ 66
2. Pengukuran RAROC ...................................................................... 71
C. Hasil Analisis ............................................................................................. 76
1. Analisis Potensi Kerugian Berdasarkan Value at Risk (VaR) ........ 77
2. Analisis Potensi Return Berdasarkan RAROC .............................. 89
3. Analisis Penulis Tentang Hasil Pengukuran Risiko Deposito
Mudharabah ................................................................................... 92
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 98
A. Kesimpulan .............................................................................................. 98
B. Saran ......................................................................................................... 99
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 101
LAMPIRAN ...................................................................................................... 104
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Porsi Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah ........................................ 4
Tabel 2.1. Review Studi Terdahulu ........................................................................ 14
Tabel 4.1. Komposisi Deposito Mudharabah BUS dan UUS tahun 2011-
2015 ..................................................................................................... 58
Tabel 4.2. Data NPF BUS dan UUS tahun 2011-2015 .......................................... 64
Tabel 4.3. Hasil Uji Stasioneritas Data Return Deposito Mudharabah ................. 67
Tabel 4.4. Hasil Pengukuran RMSE Deposito Mudharabah 1 Bulan ................... 68
Tabel 4.5. Hasil Pengukuran RMSE Deposito Mudharabah 3 Bulan ................... 69
Tabel 4.6. Hasil Pengukuran RMSE Deposito Mudharabah 6 Bulan ................... 70
Tabel 4.7. Hasil Pengukuran RMSE Deposito Mudharabah 12 Bulan ................. 70
Tabel 4.8. Hasil Selisih Perhitungan Total Revenue dan Total Cost ..................... 72
Tabel 4.9. Hasil Perhitungan Expected loss ........................................................... 74
Tabel 4.10. Hasil Olah Data Worst Case Loss ....................................................... 75
Tabel 4.11. Hasil Pengukuran VaR Deposito 1 Bulan ........................................... 77
Tabel 4.12. Hasil Pengukuran VaR Deposito 3 Bulan ........................................... 79
Tabel 4.13. Hasil Pengukuran VaR Deposito 6 Bulan ........................................... 81
Tabel 4.14. Hasil Pengukuran VaR Deposito 12 Bulan ......................................... 84
Tabel 4.15. Perbandingan Hasil Pengukuran VaR Deposito Mudharabah BUS dan
UUS ..................................................................................................... 86
Tabel 4.16. Hasil Pengukuran RAROC BUS dan UUS ......................................... 90
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Pertumbuhan Aset dan Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah ........ 3
Gambar 1.2. Non Performing Finance (NPF) Perbankan Syariah .......................... 5
Gambar 2.1. Mudharabah pada Penghimpunan Dana ........................................... 33
Gambar 4.1. Komposisi Deposito Mudharabah BUS dan UUS ............................ 60
Gambar 4.2. Pergerakan Return Deposito Mudharabah BUS dan UUS tahun
2011- 2015 ........................................................................................ 61
Gambar 4.3. Data Equivalent Rate Deposito Mudharabah BUS dan UUS Tahun
2011- 2015 ........................................................................................ 62
Gambar 4.4. Grafik Laba Bus dan UUS tahun 2011-2015 .................................... 73
Gambar 4.5. Perbandingan Return Deposito Mudharabah BUS dan UUS dengan
Saham JII tahun 2011-2015 .............................................................. 94
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sistem tatanan keuangan suatu negara tidak luput dari peran perbankan
yang terdapat didalamnya, peran perbankan sangat vital dalam sistem
perekonomian suatu negara. Bank berperan sangat besar dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi suatu negara. Semua sektor usaha baik sektor industri,
perdagangan, pertanian, perkebunan, jasa, perumahan, dan lainnya sangat
membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya1.
Tidaklah mengherankan apabila pemerintah dalam suatu negara terus
menerus melakukan upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui perbaikan
dan peningkatan kinerja bank sebagai lembaga keuangan dan lokomotif
pembangunan ekonomi. Lembaga keuangan bank yang mempunyai peranan yang
strategis dalam membangun suatu perekonomian negara2.
Sejak tahun 1992 Indonesia telah menganut dual banking system, dimana
terdapat dua sistem perbankan yaitu Bank Konvensional dan Bank Syariah yang
berjalan berdampingan. Pada tahun yang sama, berdiri bank syariah pertama,
yaitu Bank Muamalat Indonesia (BMI). Namun demikian, sistem perbankan
ganda baru benar-benar diterapkan sejak 1998 pada saat dikeluarkannya
1 Ismail, Akuntansi Bank: Teori dan Aplikasi dalam Rupiah, Edisi Pertama, Cetakan ke-2
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 12 2 Muhammad, Bank Syariah Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), h. 1
2
perubahan Undang-Undang Perbankan dengan UU No. 10/1998. Undang-Undang
ini selain memberikan kesempatan bagi investor untuk mendirikan Bank Syariah
baru maupun membuka Unit Usaha Syariah bagi Bank Konvensional. Pemerintah
dan Bank Indonesia memberikan komitmen besar dan menyusun berbagai
kebijakan untuk mengembangkan Bank Syariah.
Bank Syariah menempati tempat tersendiri di masyarakat, Pengembangan
perbankan syariah di Indonesia pada dasarnya bertujuan memenuhi kebutuhan
masyarakat yang belum terlayani jasa perbankan konvensional karena keyakinan
khususnya bahwa bunga bank haram. Disamping itu pengembangan perbankan
syariah juga bertujuan dalam rangka restrukturisasi perbankan untuk peningkatan
ketahanan sistem perbankan serta meningkatkan keragaman jasa dan produk
perbankan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Tercatat hingga tahun 2016
terdapat 12 Bank Umum Syariah (BUS) dan 22 Unit Usaha Syariah (UUS), serta
163 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) yang beroperasi di Indonesia.
Perkembangan Perbankan Syariah selalu mengalami kenaikan setiap
tahunnya, dapat dilihat dari aset perbankan yang terus mengalami kenaikan dari
tahun 2010 hingga tahun 2015 walaupun sifatnya fluktuatif. Kenaikan yang stabil
terlihat pada tahun 2011 hingga tahun 2013 yang memiliki angka pertumbuhan
aset rata-rata tiap tahunnya sebesar 35,82%, pada tahun 2014 hingga tahun 2015
mengalami penurunan masing-masing hanya memiliki angka sebesar 3,48% dan
9,45%.
3
Gambar 1.1
Pertumbuhan Aset dan Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah
Sumber : Statisik Perbankan Syariah, diolah
Sedangkan dari sisi Dana Pihak Ketiga mengalami pertumbuhan yang
signifikan pada tahun 2011 sebesar 51,79%. Pada tahun 2012 sampai 2013
memiliki rata-rata nilai pertumbuhan sebesar 26,11%. Namun pada 2014 hanya
memiliki angka pertumbuhan 5,65% dan tahun 2015 sebesar 11,74%.
Dalam kegiatan usahanya bank syariah sangat membutuhkan dana
masyarakat guna menjalankan kegiatan operasional, sebagaimana fungsi bank
yaitu sebagai lembaga perantara antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang
kekurangan dana. Dana pihak ketiga perbankan syariah didominasi oleh produk
deposito mudharabah yang selalu memiliki porsi diatas 50% dari total dana pihak
ketiga dan terus meningkat di setiap tahunnya. Salah satu faktor meningkatnya
dana pihak ketiga dari produk deposito adalah return bagi hasil yang ditawarkan
0
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
300.000
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Aset
DPK
4
oleh bank. Disamping kinerja perbankan syariah yang mengesankan, sistem bagi
hasil deposito mudharabah lebih stabil terhadap gejolak ekonomi makro.
Tabel 1.1
Porsi Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah
(Miliar Rupiah)
Sumber : Statisik Perbankan Syariah, data diolah
Hal ini menandakan besarnya kepercayaan masyarakat untuk
menempatkan dananya pada perbankan syariah dalam bentuk investasi jangka
panjang, disamping itu deposito mudharabah memiliki return bagi hasil yang
cukup tinggi dibandingkan giro dan tabungan, sehingga banyak nasabah
menggunakan produk deposito mudharabah.
Namun, merosotnya kinerja perbankan syariah dimulai pada tahun 2013
tidak lain akibat dari kondisi perekonomian global dan Indonesia yang
memberikan efek negatif pada industri perbankan syariah. Kondisi perekonomian
Indonesia yang melesu berakibat pada tingginya pembiayaan bermasalah yang
dihadapi oleh bank syariah, pembiayaan bermasalah sangat mempengaruhi
kualitas aset bank. Kondisi ini tidak hanya dialami oleh perbankan syariah saja,
Tahun Giro Tabungan Deposito
2010 11,91 30,13 57,96
2011 10,40 28,25 61,35
2012 12,00 30,55 57,44
2013 10,09 31,17 58,74
2014 8,44 29,47 62,09
2015 9,39 29,11 61,50
5
namun bank konvensional juga mengalami peningkatan pada besarnya kredit
bermasalah akibat dari kondisi perekonomian yang kurang baik.
Berikut data pembiayaan bermasalah (Non Performing Finance)
perbankan syariah tahun 2010 hingga tahun 2015.
Gambar 1.2
Non Performing Finance (NPF) Perbankan Syariah
(Dalam Persen)
Sumber : Statisik Perbankan Syariah, diolah
Tingkat persentase Non Performing Finance atau kredit bermasalah
perbankan syariah membaik dari tahun 2010 hingga tahun 2012, namun kinerja
baik tersebut kembali memburuk pada tahun 2013 dan terus meningkat hingga
tahun 2015 dengan peningkatan yang cukup signifikan sebesar 45% menjadi
4,06% dan meningkat kembali sebesar 17,24% pada tahun 2015 menjadi 4,76%.
Meningkatnya pembiayaan bermasalah memicu kekhawatiran nasabah yang
3,95
3,4
2,72 2,8
4,06
4,76
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
5
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Tingkat NPF
Tingkat NPF
6
menempatkan dananya pada perbankan syariah. Idealnya, kinerja yang baik dapat
memberikan return atau pengembalian yang menjanjikan.
Disisi lain, bank tetap memberikan keuntungan kepada nasabah berupa
return dalam produk deposito mudharabah walaupun kinerja bank sedang
memburuk. Tingginya pembiayaan bermasalah yang dihadapi oleh perbankan
syariah menimbulkan risiko yang sangat besar bagi pihak bank. Dalam akad
mudharabah terdapat 3 pihak yang terlibat yaitu bank, nasabah deposito yang
menempatkan dananya, dan nasabah pembiayaan. Mengacu pada pengertian akad
mudharabah, bank harus memberikan keuntungan kepada nasabah berupa return
jika kinerja dan pendapatan bank meningkat, sebaliknya jika bank mengalami
kerugian maka seharusnya nasabah juga mendapatkan kerugian.
Terlebih saat ini bank syariah di Indonesia menggunakan revenue sharing
sebagai sistem bagi hasil dari produk mudharabah, dimana revenue sharing
adalah perhitungan bagi hasil didasarkan pada total keseluruhan pendapatan yang
diterima sebelum dikurangi dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk
memperoleh pendapatan tersebut. Dengan kata lain ketika bank berkedudukan
sebagai pengelola dana dari dana investasi deposito, beban biaya secara
keseluruhan akan ditanggung oleh bank tanpa dibebankan kepada nasabah, hal ini
pula menjadi risiko tersendiri bagi bank dengan harus memberikan bagi hasil
dengan konsep revenue sharing.3
3 Adiwarman A.Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, Edisi ke-5 (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2013), h. 217
7
Pada kenyataannya bank harus tetap memberikan return kepada nasabah
dengan persentase nisbah yang telah di sepakati. Hal ini dilakukan oleh bank, agar
bank tidak kehilangan nasabah mereka. Disini lah terdapat risiko yang cukup
besar bagi bank. Return bagi hasil cenderung flat, sedangkan hasil usaha atau
pendapatan bank yang tidak selalu sama atau bersifat fluktuatif. Dengan demikian,
bank harus menyisihkan dana dari modal atau aset mereka untuk menutupi
pemberian return yang kurang.
Risiko imbal hasil atau risk return yang dihadapi bank syariah tidak bisa
dipandang sebelah mata. Hal tersebut telah diatur dalam Peraturan Bank Indonesia
Nomor 13/23/PBI/2011 yang berisi bahwa bank syariah harus menambah dua
penerapan manajemen risiko dimana sebelumnya terdapat delapan manajemen
risiko menjadi sepuluh menajemen risiko, yaitu risiko imbal hasil (rate of return
risk) dan juga risiko investasi (equity investment risk). Terjadinya risk return,
akan mengurangi keuntungan yang di dapat oleh bank sehingga mempengaruhi
tingkat bagi hasil yang di berikan oleh bank kepada nasabah. Akibatnya adalah
nasabah bank akan berpindah kepada lembaga keuangan lainnya yang memiliki
return bagi hasil yang lebih tinggi.
Oleh sebab itu, penulis akan menganalisa lebih jauh risiko bagi hasil
deposito mudharabah bank syariah. Selain mengetahui bagi hasil, penulis juga
ingin mengetahui seberapa besar risiko bank syariah dalam menginvestasikan
dana deposito mudharabah. Banyak cara untuk menganalisis risiko, salah satunya
adalah menggunakan metode VaR (Value at Risk) dan RAROC (Risk Adjusted
Return on Capital).
8
Metode pengukuran Value at Risk (VaR) memiliki konsep hubungan
dengan teori portofolio Markowitz4, keduanya mengukur risiko secara sederhana,
berupa satu ukuran atas posisi saat ini, menggunakan variance sebagai alat ukur
risiko dan mengukur risiko sisi bawah (downside risk). Pengukuran risiko ini
dikenal dengan nama Risk Metric. Pendekatan ini pada awalnya digunakan untuk
mengukur risiko pasar, namun pada perkembangan selanjutnya dapat
diaplikasikan untuk berbagai jenis risiko seperti risiko kredit, risiko operasional,
dan risiko lainnya.
Sedangkan metode yang digunakan untuk mengukur potensi return
(pengembalian hasil) yang disesuaikan dengan risiko adalah Risk Adjusted Return
on Capital (RAROC). RAROC adalah suatu ukuran profitabilitas yang telah
disesuaikan dengan besarnya risiko bahwa pengelolaan memungkinkan untuk
alokasi modal, menghubungkan biaya dan menyangkut pada risiko kredit, risiko
pasar, dan risiko operasional terhadap berbagai macam transaksi, klien dan jalur
usaha.5
Begitu pentingnya perhitungan return bagi hasil mudharabah bagi bank
syariah dan juga terhadap risk return yang telah penulis jabarkan di atas. Sehingga
penulis menganggap penting permasalahan tersebut untuk dikaji dan ditelaah
secara mendalam untuk menganalisis potensi risiko yang akan terjadi terhadap
penetapan return bagi hasil mudharabah. Oleh karena itu, dalam penulisan skripsi
4 Philippe Jorion, Value at Risk: The New Benchmarking for Managing Financial Risk.
ed.3, (New York: McGraw Hill, 2007), hal.159 5 Yudha Prabowo, Analisis Risiko dan Pengembalian pada Perbankan Syariah: Aplikasi
Metode VaR dan RAROC pada Bank Syariah Mandiri, (La_Riba Jurnal Ekonomi Islam, Vol.III
No. 1, Juli 2009), hal. 96
9
ini penulis mengangkat judul “ANALISIS POTENSI RISIKO DAN
PENGEMBALIAN HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK UMUM
SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH TAHUN 2011-2015”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, berikut beberapa identifikasi
masalah yang penulis paparkan melalui poin-poin dibawah ini:
1. Kinerja Perbankan Syariah tahun 2011-2015 bersifat fluktuatif dari sisi
aset dan dana pihak ketiga.
2. Kondisi perekonomian Indonesia yang kurang baik akibat dari pengaruh
kondisi keuangan global yang menyebabkan menurunnya kinerja positif
perbankan syariah.
3. Penurunan kinerja perbankan syariah ditandai dengan meningkatnya
pembiayaan bermasalah yang dimulai pada tahun 2013 hingga tahun
2015 dimana terjadi peningkatan Non Performing Finance (NPF) yang
sangat signifikan sebesar 45% pada tahun 2014 dan 17,24% pada tahun
2015.
4. Deposito mudharabah menjadi wadah terbesar bank dalam produk
penghimpunan dana, 50% dari penghimpunan dana bank syariah adalah
deposito.
5. Disisi lain bank harus tetap memberikan imbal hasil yang sesuai dengan
kesepakatan walaupun kinerja bank menurun.
10
6. Berdasarkan pada sistem bagi hasil yang di gunakan bank syariah yaitu
revenue sharing dimana bank sebagai pihak pengelola dana menanggung
beban sendiri.
7. Agar bank syariah tetap dipercaya dalam pilihan investasi masyarakat,
tentunya harus memberikan tingkat return yang menjanjikan, dengan
menurunnya kinerja perbankan syariah hal ini mempengaruhi tingkat
pengembalian (return) yang diberikan oleh bank, dikarenakan tingkat
bagi hasil perbankan syariah didasarkan pada equivalent rate yang
bergantung pada kinerja perbankan syariah.
Dalam Latar Belakang diatas telah disebutkan bahwa kinerja
perbankan syariah pada tahun 2011-2015 mengalami pertumbuhan yang
fluktuatif dari sisi aset dan dana pihak ketiga, namun kondisi ekonomi yang
tidak mendukung industri perbankan menyebabkan menurunnya kinerja
tersebut yang dimulai dari tahun 2013. Tercatat pembiayaan bermasalah
meningkat signifikan hingga tahun 2015.
Hal ini menjadi kekhawatiran pihak investor yang menempatkan
dananya di perbankan syariah khususnya pada produk deposito mudharabah.
Deposito mudharabah selalu menjadi pilihan mayoritas nasabah dalam
menempatkan dananya di perbankan syariah di tahun 2011-2015
dibandingkan dengan produk tabungan dan giro. Komposisi deposito yang
selalu mejadi pilihan mayoritas nasabah perbankan syariah harus selalu
diikuti dengan kinerja perbankan yang baik, agar nasabah tetap mempercayai
bank syariah dalam pilihan investasi dibandingkan dengan lembaga keuangan
11
lainnya. Tentunya dengan tingkat pengembalian investasi yang menjanjikan
pula, dengan menurunnya kinerja perbankan syariah hal ini mempengaruhi
tingkat pengembalian (return) yang diberikan oleh bank, dikarenakan tingkat
bagi hasil perbankan syariah didasarkan pada equivalent rate yang
bergantung pada kinerja perbankan syariah.
Berdasarkan pemaparan tersebut penulis ingin meneliti tentang tingkat
risiko dan tingkat pengembalian dana investasi (return) yang dihadapi oleh
investor yang menempatkan dananya di industri perbankan syariah, dan juga
risiko yang dihadapi oleh bank dalam menyalurkan pembiayaan nya untuk
menghasilkan return yang sesuai sehingga dapat mengembalikan dana
investor berikut dengan imbal hasilnya. Apakah berinvestasi di industri
perbankan syariah masih menguntungkan dari sisi investor dan seberapa besar
risiko yang dihadapi oleh bank dalam mengelola dana investasi tersebut.
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan peneltian ini terfokus pada rumusan masalah
yang diajukan, maka penelitian ini dibatasi oleh beberapa hal, yakni:
a. Dalam perspektif deposan penelitian ini hanya membahas tentang
risiko dan pengembalian hasil investasi deposito mudharabah pada
perbankan syariah.
12
b. Dalam perspektif bank penelitian ini hanya membahas tentang
risiko dan pengembalian hasil investasi dana deposito mudharabah
yang dikelola bank syariah.
c. Analisis penelitian ini hanya menggunakan statistik deskriptif
dengan melihat tren VaR dan RAROC deposito mudharabah di
perbankan syariah .
2. Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah tersebut, perumusan masalah
yang akan dikaji lebih lanjut dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Seberapa besar risiko investasi deposito mudharabah di perbankan
syariah jika diukur dengan pendekatan VaR.
b. Seberapa besar tingkat pengembalian hasil investasi bank
menggunakan dana deposito mudharabah jika diukur dengan
pendekatan RAROC.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disamapikan
sebelumnya tujuan utama yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah:
a. Untuk mengetahui risiko investasi deposito mudharabah pada
perbankan syariah jika diukur dengan pendekatan VaR.
13
b. Untuk mengetahui risiko investasi dana deposito mudharabah
yang dilkukan bank syariah jika diukur dengan pendekatan
RAROC.
2. Manfaat Penelitian
Dengan penelitian ini dihaapkan dapat memberti manfaat untuk
berbagai pihak, diantaranya:
a. Bagi Penulis
Memberikan wawasan pengetahuan mengenai resiko investasi dan
sistem perhitungan bagi hasil deposito mudharabah perbankan
syariah di Indonesia.
b. Bagi Akademisi
Menambah literatur mengenai analisa risk and return pada deposito
mudharabah perbankan syariah di Indonesia.
c. Bagi Lembaga/ Perusahaan
Untuk dapat mengetahui perhitungan lebih mendalam dan seberapa
besar risiko return bagi hasil, sehingga dapat mengambil keputusan
dengan lebih tepat dalam menyusun strategi untuk mengurangi risiko
bagi hasil (risk return).
d. Bagi masyarakat
Memberikan informasi bagi masyarakat terhadap perhitungan
potensi kerugian dan return bagi hasil perbankan syariah di
14
Indonesia sehingga dapat mempertimbangkan dalam pengambilan
keputusan investasi.
E. Kajian Pustaka (Review Studi Terdahulu)
Penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan return bagi
hasil deposito mudharabah telah dilakukan oleh beberapa peneliti diantaranya
adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1
Review Studi Terdahulu
No Penulis dan
Judul
Tujuan
Penelitian
Metode
Penelitian Hasil Penelitian
1 Yudha Prabowo
(2009). Analisis
Resiko dan
Pengembalian
Hasil pada
Perbankan
Syarah: Aplikasi
Metode VaR
dan RAROC
pada Bank
Syariah
Mandiri. Jurnal
La Riba
Volume. III
No.1
Mencari
potensi risiko
kerugian bagi
hasil dan
profitabilitas
deposito
mudharabah
pada Bank
Syariah
Mandiri
periode 2004-
2006
Penelitian ini
menggunakan
metode VaR
dan RAROC
Pada BSM terdapat
potensi kerugian
investasi deposito
mudharabah,
ditunjukkan dengan nilai
VaR (zero) negatif, dan
juga terdapat nilai
prospektif pada deposito
mudharabah dengan
jangka waktu 3 bulan,
yang artinya low risk
high return. Sedangkan
bobot bersih
pengembalian hasil
terhadap RAROC
menunjukan bahwa
adanya tingkat
15
menunjukan bahwa
adanya tingkat
profitabilitas yang tinggi
terhadap pemanfaatan
dan produktivitas usaha
investasi
2 Faizal Rakhmat
Tahir (2012).
Analisis
Pendapatan dan
Risiko dari Sisi
Nasabah pada
Bank Syariah
(BMI, BSM,
BMS) ditinjau
dari Laporan
Keuangan
Tahun 2008-
2010
Menggunakan
Metode: VaR
dan RAROC.
Skripsi Program
Ekstensi
Akuntansi
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia
Mengetahui
pendapatan
investasi yang
telah
disesuaikan
dengan risiko
dari deposito
mudharabah
yang dimiliki
nasabah bank
syariah dan
mengetahui
tingkat
kemampuan
bank syariah
dalam
menutupi
risiko yang
dapat
menggerus
modal
Penelitian ini
menggunakan
metode VaR
dan RAROC
Pada setiap bank syariah
yang dijadikan objek
penelitian yaitu
BMI,BSM, dan BMS
memiliki tingkat risiko
dan nilai yang hasil
perhitungan yang
berbeda-beda tiap
tahunnya dengan
menggunakan metode
VaR dan RAROC untuk
mengetahui tingkat
risiko tertinggi dan
tingkat pengembalian
investasi terbaik.
Disimpulkan bahwa
investasi dalam bentuk
deposito pada bank
syariah memiliki risiko,
akan tetapi risiko yang
terdapat pada instrumen
investasi deposito relatif
aman dan lebih kecil
3 Ana Mengetahui Penelitian ini Hasil dari penelitian ini
16
Mukarromatun
Islamiyah
(2014). Analisis
Risiko dan
Pengembalian
Hasil Investasi
pada Perbankan
Syariah dan
Konvensional
Thaun 2009-
2012: Aplikasi
Metode Value at
Risk (VaR) dan
Risk Adjusted
Return On
Capital
(RAROC).
Skripsi Program
Studi Keuangan
Islam Fakultas
Syariah dan
Hukum UIN
Sunan Kalijaga
ukuran dari
risiko investasi
keuangan dan
pengembalian
hasil pada
perbankan
syariah dan
perbankan
konvensional
dengan
menggunakan
pendekatan
VaR dan
RAROC
menggunakan
metode VaR
dan RAROC
menunjukan bahwa
investasi deposito di
perbankan konvensional
lebih menguntungkan
dibanding investasi
deposito mudharabah di
perbankan syariah. Rata-
rata gross expected
return terhadap
equivalent rate dan
interest rate cukup
stabil. VaR (mean) dan
VaR (zero) deposito 1,
3, 6 sepanjang tahun
2009-2012 memiliki
trend yang sama yaitu
meingkat. Sedangkan
analisis RAROC
menunjukkan bahwa
potensi keuntungan
perbankan konvensional
lebih besar dibanding
perbankan syariah
4 Romi Agung
Rizal (2013).
Analisis Rate Of
Return Risk
Deposito
Mudharabah
pada Bank
Mega Syariah.
Mengetahui
potensi
kerugian dan
imbal hasil
deposito pada
Bank Mega
Syariah
menggunakan
Penelitian ini
menggunakan
model
metode VaR
menggunakan
Exponentially
Weight
Moving
Hasil dari penelitian
menggunakan metode
VaR menunjukan bahwa
potensi kerugian
deposito mudharabah di
BMS adalah rendah.
Karena nilai VaR
(mean) lebih kecil dari
17
Skripsi Program
Studi Muamalat
Fakultas Syariah
dan Hukum
UIN Jakarta
metode VaR
dan RAROC
Average
(EWMA) dan
RAROC
nilai gross expected
return. Hal tersebut
didukung juga dengan
nilai VaR (zero) yang
bertanda negatif di
setiap bulannya.
Sedangkan pada metode
RAROC memberikan
kesimpulan bahwa Bank
Mega Syariah
menunjukan bobot
bersih pengembalian
hasil (return) sudah
dipertimbangkan oleh
risiko secara rata-rata,
tetapi secara individu
masih terdapat beberapa
bulan yang tidak
dipertimbangkan oleh
risiko dengan nilai
RAROC negatif.
F. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Bab ini membahas mengenai latar belakang, identifikasi
masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan
18
manfaat penelitian, review studi terdahulu, dan sistematika
penulisan.
BAB II Landasan Teori
Bab ini berisi penjelasan secara teoritis mengenai Konsep
Investasi, Konsep Risiko pada perbankan syariah,
pengertian dan skema deposito mudharabah, dan konsep
alat ukur penelitian yaitu perhitungan VaR dan RAROC.
BAB III Metode Penelitian
Bab ini membahas tentang jenis penelitian, sumber data,
teknik analisis data, dan berbagai metode analisis yang
digunakan.
BAB IV Hasil dan Analisa Data
Bab ini menjelaskan tentang deskriptif data penelitian, uji
data penelitian, pengukuran VaR dan RAROC, dan analisis
kualitatif data.
BAB V Penutup
Bab ini memuat kesimpulan yang merupakan jawaban dari
rumusan permasalahan yang telah dibahas sebelumnya dan
saran dan rekomendasi penulis yang sesuai dengan
permasalahan yang diteliti.
19
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Investasi
1. Pengertian Investasi
Menurut Abdul Aziz, Investasi pada umumnya merupakan suatu
istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan
dan ekonomi, to use (money) make more money out of something that
expected to increase in value. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi
suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan di
masa depan.6 Terkadang investasi disebut juga sebagai penanaman
modal.
Definisi lain menurut Eduardus Tandelilin yang dikutip oleh
Nurul Huda, Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber
dana lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh
sejumlah keuntungan di masa datang.7
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa istilah
investasi ini dapat berkaitan dengan berbagai macam aktivitas. Menurut
kamus lengkap ekonomi, investasi dapat di lihat dalam dua macam
aktivitas, yaitu:
6 Abdul Aziz, Manajemen Investasi Syari'ah, (Bandung : Alfabeta, 2010), h. 45
7 Nurul Huda, Investasi pada Pasar Modal Syariah, ed. revisi, (Jakarta: Kencana, 2008),
h. 5
20
a. Pengeluaran untuk pembelian surat-surat berharga, seperti efek
(stocks), deposito, obligasi, saham (shares), dan lain-lain, yang
mengharapkan penerimaan dalam bentuk bunga (interest), bagi hasil,
dividen, atau peningkatan nilai dari surat-surat berharga tersebut.
Disebut juga dengan investasi keuangan (Finansial Investment).
b. Pengeluaran modal untuk pembelian aset fisik, seperti pabrik, mesin,
peralatan, persediaan, dan lain-lain, yang menciptakan aset baru dan
akan menambah kapasitas produksi. Disebut juga investasi nyata
(Real Investment).
Dari beberapa pengertian investasi tersebut, mengandung juga
tiga unsur yang sama dan menjadi inti dari kegiatan investasi tersebut.
Pertama, pengeluaran atau pengorbanan sesuatu (sumber daya) pada saat
sekarang yang besifat pasti. Kedua, ketidakpastian mengenai hasil
(risiko), dan ketiga, ketidakpastian hasil atau pengembalian di masa
datang.
2. Investasi Dalam Islam
Secara umum, prinsip syari’ah dalam ekonomi harus didasarkan
pada konsep tauhid, al-„adl wal ihsan, ihktiyar, dan kewajiban
sebagaimana yang ditegaskan dalam Al-Qur’an dan Hadist. Berdasarkan
pada prinsip tauhid, hak milik sepenuhnya atas segala harta kekayaan ada
pada Allah dan manusia hanya diberikan amanah untuk menggunakannya
21
sesuai dengan yang digariskan oleh syari’ah8. Islam menganjurkan pada
kita agar menggunakan harta secara efektif dan efisien dan mendorong
agar setiap kekayaan yang ada pada kita diinvestasikan di sektor riil.
Islam tidak menyukai adanya tindakan penimbunan harta yang sia-sia
dan membiarkan aset yang menganggur.9
Imam al-Ghazali menyatakan bahwa penimbunan uang (al-
ikhtinaz) merupakan perbuatan zalim dan dapat menghilangkan hikmah
yang terkandung di dalamnya. Allah SWT. telah menjelaskan di dalam
Al-Qur’an pada QS. At-Taubah: 34 tentang larangan bagi umat Islam
untuk tidak menimbun harta atau dana yang menganggur. Di dalam QS.
At-Taubah ayat 34 ini terkandung sebuah himbauan untuk memutar uang
agar tidak beredar pada kalangan tertentu saja. Salah satu cara memutar
uang tersebut adalah dengan menginvestasikan harta dengan melakukan
bisnis yang halal.
Dengan demikian, aktivitas ekonomi maupun bisnis investasi
dalam islam merupakan bentuk ibadah. Oleh karena itu prinsip utamanya
adalah apa yang diusahakan harus halal dan terhindar dari unsur ribawi
sert tidak boleh berlebihan. Artinya, moderat dalam melakukan konsumsi
untuk mengurangi timbulnya kelangkaan dan memenuhi kewajiban
kepada masyarakat dengan membayar zakat. Demikian pula bisnis
investasi pun harus terhindar dari unsur gharar dan semua bentuk dan
jenis spekulasi (maisir).
8 Abdul Aziz, Manajemen Investasi Syari'ah, (Bandung : Alfabeta, 2010), h. 45
9 Euis Amalia, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam dari Masa Klasik Hingga Kontemporer,
Cet. Kedua, (Jakarta : Granada Press, 2007), h. 128
22
3. Prinsip Investasi Syari’ah
Penjelasan tentang prinsip syariah dijelaskan dalam dua pasal
pada Undang-Undang Perbankan Syariah, yang pertama tertera dalam
pasal 1 angka 12 UU Perbankan Syariah bahwa “Prinsip syariah adalah
prinsip hukum dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang di
keluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan
fatwa di bidang syariah.” Lembaga yang memiliki kewenangan dalam
penetapan fatwa di bidang syariah selama ini adalah Majelis Ulama
Indonesia (MUI) melalui Dewan Syariah Nasional (DSN).
Kedua, tertera dalam penjelasan pasal 22 UU Perbankan Syariah
bahwa “Kegiatan yang sesuai dengan perinsip syariah antara lain
adalah kegiatan usaha yang tidak mengandung lima unsur yang dilarang
oleh syari‟ah yaitu, Riba, Maisir, Gharar, Haram, dan Dzalim.”
Dapat disimpulkan bahwa, kegiatan investasi baik pada pasar
modal maupun dunia perbankan yang berdasarkan syariah akan mengacu
sepenuhnya kepada hukum syariat islam yang berlaku. Perputaran modal
pada kebijakan perbankan syariah tidak boleh disalurkan kepada jenis
industri yang melaksanakan kegiatan-kegiatan yang diharamkan.
B. Risiko
1. Pengertian Risiko
Menurut Bank Indonesia, risiko adalah potensi kerugian akibat
terjadinya suatu peristiwa (events) tertentu. Risiko dalam konteks
23
perbankan merupakan suatu kejadian potensial, baik yang dapat
diperkirakan (expected) maupun yang tidak dapat diperkirakan
(unexpected) yang berdampak negatif terhadap pendapatan dan
permodalan bank.10
Risiko dapat dianggap sebagai kendala atau penghambat
pencapaian suatu tujuan. Dengan kata lain, risiko adalah kemungkinan
yang berpotensi memberikan dampak negatif kepada sasaran yang ingin
dicapai, namun risiko juga merupakan peluang dalam mencapai suatu
tujuan.11
2. Risiko dalam Pandangan Islam
Konsep ketidakpastian dalam ekonomi islam menjadi salah satu
pilar penting dalam proses manajemen risiko islami. Secara natural,
dalam kegiatan usaha, di dunia ini tidak ada seorangpun yang
menginginkan usaha atau investasinya mengalami kerugian. Bahkan
dalam tingkat makro, sebuah negara juga mengharapkan neraca
perdagangannya yang positif. Kaidah syariah tentang imbal hasil dan
risiko adalah Al ghunmu bil ghurmi, artinya risiko akan selalu menyertai
setiap ekspektasi return atau imbal hasil.12
Dalam Al-Qur’an dijelaskan dalam surat Luqman ayat 34 yang
berbunyi :
10
Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 11
Ferry N. Idroes, Manajemen Risiko Perbankan Syariah: Pemahaman Pendekatan 3
Pilar Kesepakatan Basel II Terkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksanaannya di Indonesia, Cet.ke-2,
(Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2011), h. 4 12
Wiku Suryomurti, Konsep Risiko dalam Islam, artikel diakses pada tanggal 22 Maret
2016 dari http://www.wikusuryomurti.com/konsep-risiko-dalam-islam/
24
“Dan tidak seorangpun yang dapat mengetahui dengan pasti apa-apa
yang diusahakannya esok.” (QS. Luqman : 34)
Ayat tersebut menjadi dasar pemikiran konsep risiko dalam islam,
khususnya dalam usaha dan investasi. Namun, manusia juga
diperintahkan untuk membuat perencanaan, persiapan atau antisipasi
dalam menghadapi ketidakpastian di masa depan. Seperti yang telah
tercantum dalam Al-Qur’an surat Al-Hasyr ayat 18 yang berbunyi :
“Hai orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk
hari esok, dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr : 18)
Allah SWT sudah sangat jelas menghimbau kepada hambanya
untuk membuat perencanaan, persiapan atau antisipasi menghadapi
ketidakpastian yang dapat terjadi kapan saja. Jelas terlihat pada kalimat
”Hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya
25
untuk hari esok (akhirat).” Hari esok pada kalimat tersebut dapat
diartikan juga pada masa depan. Manusia adalah makhluk Allah yang
tidak lepas dari kesalahan. Oleh karenanya, manusia diharapkan selalu
introspeksi atas apa yang dilakukan untuk meminimalisir risiko yang
akan terjadi di masa depan.
3. Jenis- Jenis Risiko pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
Syariah
Pada dasarnya jenis-jenis risiko yang dihadapi bank dapat dibagi
atas dua kelompok besar, yaitu risiko finansial dan risiko non finansial.
Risiko finansial terkait dengan kerugian langsung berupa hilangnya
sejumlah uang akibat risiko yang terjadi. Sedangkan risiko non finansial
terkait kepada kerugian yang tidak dapat dikalkulasikan secara jelas
jumlah uang yang hilang.13
Mengacu pada ketentuan Bank Indonesia PBI No.
13/23/PBI/2011 tentang penerapan manajemen risiko bagi bank umum
syariah dan unit usaha syariah, terdapat sepuluh risiko yang harus
dikelola bank. Kesepuluh risiko tersebut adalah14
:
a. Risiko Kredit
Risiko Kredit adalah Risiko akibat kegagalan nasabah atau pihak lain
dalam memenuhi kewajiban kepada Bank sesuai dengan perjanjian
yang disepakati.
13
Ibid., h. 22 14
Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/23/PBI/2011
26
b. Risiko Pasar
Risiko Pasar adalah Risiko pada posisi neraca dan rekening
administratif akibat perubahan harga pasar, antara lain Risiko berupa
perubahan nilai dari aset yang dapat diperdagangkan atau disewakan.
c. Risiko Likuiditas
Risiko Likuiditas adalah Risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk
memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus
kas dan/atau aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan,
tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.
d. Risiko Operasional
Risiko Operasional adalah Risiko kerugian yang diakibatkan oleh
proses internal yang kurang memadai, kegagalan proses internal,
kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-
kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
e. Risiko Hukum
Risiko Hukum adalah Risiko akibat tuntutan hukum dan/atau
kelemahan aspek yuridis.
f. Risiko Reputasi
Risiko Reputasi adalah Risiko akibat menurunnya tingkat
kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif
terhadap Bank.
g. Risiko Stratejik
27
Risiko Stratejik adalah Risiko akibat ketidaktepatan dalam
pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta
kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
h. Risiko Kepatuhan
Risiko Kepatuhan adalah Risiko akibat Bank tidak mematuhi
dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan
ketentuan yang berlaku, serta Prinsip Syariah.
i. Risiko Imbal Hasil (Rate of Return Risk)
Risiko Imbal Hasil (Rate of Return Risk) adalah Risiko akibat
perubahan tingkat imbal hasil yang dibayarkan Bank kepada
nasabah, karena terjadi perubahan tingkat imbal hasil yang diterima
Bank dari penyaluran dana, yang dapat mempengaruhi perilaku
nasabah dana pihak ketiga Bank.
j. Risiko Investasi (Equity Investment Risk)
Risiko Investasi (Equity Investment Risk) adalah Risiko akibat Bank
ikut menanggung kerugian usaha nasabah yang dibiayai dalam
pembiayaan bagi hasil berbasis profit and loss sharing.
4. Risk of Return Risk
Pada tahun 2011 Bank Indonesia mengeluarkan peraturan baru
tentang penerapan manajemen risiko yang diatur dalam Peraturan Bank
Indonesia No. 13/23/PBI/2011, yang sebelumnya manajemen risiko Bank
Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah mengacu pada Peraturan Bank
28
Indonesia No.5/8/PBI/2003. Bank Indonesia menambahkan terdapat 2
risiko bank syariah yang berbeda dengan bank konvensional yang hanya
mempunyai 8 risiko, yaitu risiko imbal hasil (rate of return risk) dan
risiko investasi (equity investment risk).
Risiko Imbal Hasil (Rate of Return Risk) adalah Risiko akibat
perubahan tingkat imbal hasil yang dibayarkan Bank kepada nasabah,
karena terjadi perubahan tingkat imbal hasil yang diterima Bank dari
penyaluran dana, yang dapat mempengaruhi perilaku nasabah dana pihak
ketiga Bank.
Risiko ini menjadi salah satu penyebab bank syariah tidak cepat
berkembang menyaingi bank konvensional. Risiko imbal hasil ini terjadi
karena imbal hasil untuk simpanan pada bank syariah fluktuatif
mengikuti kinerja dari pembiayaan, berbeda dengan bank konvensional
yang telah mematok bunga tetap untuk dana pihak ketiga15
. Selain itu,
perubahan ekspektasi tingkat imbal hasil bisa disebabkan oleh faktor
internal seperti menurunnya nilai aset bank atau faktor eksternal seperti
naiknya return/imbal hasil yang ditawarkan bank lain. Perubahan
ekpektasi tingkat bagi hasil tersebut dapat memicu perpindahan dana dari
bank kepada bank lain.
Bank syariah dibebaskan menggunakan metode apapun untuk
menganalisis risiko imbal hasil tersebut. Pada penelitian ini, penulis
menggunakan metode Value at Risk (VaR) dan Risk Adjusted Return on
15
Mulya Siregar, “BI Siap Keluarkan Aturan Manajemen Risiko Bank Syariah“Artikel
diakses pada 18 Maret 2016 dari http://finance.detik.com/read/2011/09/18/110835/1724879/5/bi-
siap-keluarkan-aturan-manajemen-risiko-bank-syariah.
29
Capital (RAROC), metode VaR untuk melihat potensi kerugian deposito
mudharabah. Dengan melihat nilai VaR, bank dapat menilai risiko imbal
hasil. Semakin tinggi nilai VaR, maka semakin tinggi pula risiko nasabah
bank akan berpindah ke produk investasi lain yang lebih menguntungkan.
Adapun metode RAROC bertujuan untuk melihat potensi imbal hasil
yang telah disesuaikan dengan risiko. Bank dapat melihat apakah imbal
hasil yang diberikan kepada nasabah sudah terbebas dari risiko atau
belum. Semakin tinggi nilai RAROC, maka nasabah tidak akan ragu
berinvestasi pada bank tersebut dan tidak berpindah ke produk investasi
lain.
C. Deposito Mudharabah
1. Pengertian Deposito Mudharabah
Menurut UU No.10 tahun 1998 pasal 1 ayat 7, deposito adalah
simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu
menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan.16
Deposito berjangka adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara nasabah
penyimpan dengan bank17
. Deposito berjangka adalah simpanan pihak ketiga
(rupiah dan valuta asing) yang diterbitkan atas nama nasabah pada bank yang
16
Adiwarman A.Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, Edisi ke-5 (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2013), h. 277 17
Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi ke-5, (Jakarta: Lembaga
Penerbit FEUI, 2005), h. 284
30
penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian
antar penyimpan dengan bank yang bersangkutan.18
Sedangkan menurut UU No. 21 tahun 2008 pasal 1 tentang perbankan
syariah, Deposito adalah Investasi dana berdasarkan Akad mudharabah atau
Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah yang penarikannya
hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan Akad antara Nasabah
Penyimpan dan Bank Syariah dan/atau UUS. Sedangkan Investasi adalah
dana yang dipercayakan oleh Nasabah kepada Bank Syariah dan/atau UUS
berdasarkan Akad mudharabah atau Akad lain yang tidak bertentangan
dengan Prinsip Syariah dalam bentuk Deposito, Tabungan, atau bentuk
lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Dalam prakteknya, bank syariah menggunakan akad mudharabah
pada produk deposito, dimana mudharabah adalah sistem kerja sama usaha
antara dua pihak atau lebih di mana pihak pertama (shahibul maal)
menyediakan seluruh (100%) kebutuhan modal (sebagai penyuntik sejumlah
dana sesuai kebutuhan pembiayaan suatu proyek), sedangkan nasabah sebagai
pengelola (mudharib) mengajukan permohonan pembiayaan dan untuk ini
nasabah sebagai pengelola (mudharib) menyediakan keahliannya.19
Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak
dimana pemilik modal (shahibul maal) mempercayakan sejumlah modal
18
Veithzal Rivai dkk, Bank and Financial Instituation Management Conventional and
Sharia System, Edisi ke-1, (Jakarta: PT Raja Gafindo Persada, 2007), h. 417 19
Ibid., h. 471
31
kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian pembagian
keuntungan.20
Ketentuan tabungan, giro dan deposito berdasarkan mudharabah
dalam masing-masing fatwanya sama. Mengenai deposito diatur dalam Fatwa
DSN No. 03/DSN-MUI/IV/2000.
Berdasarkan Fatwa DSN-MUI Nomor 3 Tahun 2000 menyatakan
bahwa deposito yang dibenarkan dalam syariah adalah deposito yang
berdasarkan prinsip mudharabah. Dalam transaksi deposito mudharabah,
nasabah bertindak sebagai pemilik dana (shahibul maal) dan bank bertindak
sebagai pengelola dana (mudharib). Adapun ketentuannya adalah sebagai
berikut21
:
a. Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau
pemilik dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola
dana.
b. Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan
berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip
syariah dan mengembannya, termasuk didalamnya mudharabah
dengan pihak lain.
c. Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai
dan bukan piutang.
20
Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Zikrul
Hakim, 2008), h. 27-28 21
Burhanuddin. S, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2010), h. 61
32
d. Pembagian keuntungan dinyatakan dalam bentuk nisbah dan
dituangkan dalam akad pembukaan rekening.
e. Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional deposito
dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya.
f. Bank tidak diperkenankan untuk mengurangi nisbah keuntungan.
Dari beberapa pendapat di atas, maka pengertian deposito
mudharabah adalah simpanan masyarakat yang disimpan kepada bank, dapat
berupa rupiah ataupun valuta asing dimana penarikannya hanya dapat
dilakukan pada jangka waktu yang telah ditentukan dan disepakati antara
nasabah dengan pihak bank dalam baik dengan prinsip syariah (bagi hasil)
dengan akad mudharabah. Biasanya memiliki jangka waktu 1, 3, 6 dan 12
bulan.
2. Jenis dan Skema Mudharabah dalam Deposito Mudharabah
Deposito sebagai salah satu produk perbankan dalam perbankan
syariah menggunakan skema mudharabah. Hal ini sejalan dengan tujuan dari
nasabah menggunakan instrumen deposito yakni sebagai sarana investasi
dalam memperoleh keuntungan.
Terdapat 2 jenis mudharabah, yaitu muthlaqah dan muqayyadah,
mudharabah yang digunakan dalam produk deposito bank syariah adalah
mudharabah muthlaqah, dimana nasabah memberikan hak sepenuhnya
kepada bank untuk menggunakan dananya dan diinvestasikan dalam sektor
33
Titip Dana
Bagi Hasil
Penyaluran
Dana
Bagi Hasil
NASABAH BANK MITRA
USAHA
manapun. Jenis investasi mudharabah muthlaqah dalam aplikasi perbankan
syariah dapat ditawarkan dalam produk tabungan dan deposito biasa.
Gambar 2.1
Mudharabah pada Penghimpunan Dana
Dalam
skema mudharabah muthlaqah terdapat beberapa hal yang sangat berbeda
secara fundamental dalam hal nature of relationship between bank and
customers pada bank syariah22
. Dijelaskan sebagai berikut :
a. Penabung atau deposan di bank syariah adalah investor dengan sepenuh-
penuhnya makna investor. Dengan demikian, secara prinsip, penabung
dan deposan berhak untuk menanggung risiko dan return dari hasil usaha
bank.
b. Bank memiliki dua fungsi: kepada deposan atau penabung, bank
bertindak sebagai pengelola (mudharib), sedangkan kepada dunia usaha,
bank bertindak sebagai pemilik dana (shahibul maal). Dengan demikian,
baik “ke kiri maupun ke kanan”, bank harus berbagi risk dan return.
c. Dunia usaha berfungsi sebagai pengguna dan pengelola dana yang harus
berbagi hasil dengan pemilik dana, yaitu bank. Dalam
pengembangannya, nasabah pengguna dana dapat juga menjalin
22
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah: Bagi Bankir dan Praktisi Keuangan,
(Jakarta: Bank Indonesia dan Tazkia Institut, 1999), h. 95.
34
hubungan dengan bank dalam bentuk jual beli, sewa, dan fee based
services.
D. Konsep Value at Risk (VaR)
1. Pengertian Value at Risk (VaR)
Salah satu teknik pengukuran risiko adalah Value at Risk (VaR).
Value at Risk (VaR) merupakan metode perhitungan market risk untuk
menentukan risiko kerugian maksimum yang dapat terjadi pada suatu
portofolio, baik single-instrument ataupun multi-instruments, pada
Confidence Level tertentu, selama holding period tertentu, dan dalam
kondisi market yang normal.
Menurut Philip Best, Value at Risk (VaR) adalah suatu metode
pengukuran resiko secara statistik yang memperkirakan kerugian
maksimum yang mungkin terjadi atas suatu portofolio pada tingkat
kepercayaan (level of confidence) tertentu. Nilai VaR selalu disertai
dengan probabilitas yang menunjukkan seberapa mungkin kerugian yang
terjadi akan lebih kecil daripada nilai VaR tersebut. VaR adalah suatu
nilai kerugian yang mungkin dialami dalam jangka waktu yang telah
ditentukan. Pernyataan ini merupakan definsi formal dari VaR yaitu:
Value at Risk is the maximum amount of money that may be lost on a
portofolio over a given period of time, with a given level of
35
confidence.”23
Value at Risk (VaR) adalah jumlah maksimum uang yang
mungkin hilang pada portofolio selama periode waktu tertentu, dengan
tingkat kepercayaan tertentu.
Konsep Value at Risk (VaR) ini dipopulerkan oleh J.P Morgan
pada tahun 1994 sebagai alat ukur risiko. Regulator sektor finansial telah
mengadopsi VaR sebagai alat ukur risiko yang dapat digunakan secara
umum.24
VaR menunjukkan seberapa besar sebuah perusahaan dapat
menderita kerugian atau dihadapkan pada suatu ketidakpastian dalam
rentang waktu tertentu. VaR juga merangkum risiko finansial ke dalam
sebuah bilangan yang sederhana. Nilai VaR selalu disertai dengan
probabilitas yang menunjukkan seberapa mungkin kerugian yang terjadi
akan lebih kecil dari nilai VaR tersebut.
VaR memiliki tiga metode untuk melakukan perhitungan, yaitu
Variance-covariance Method, Historical Simulation Method, dan Monte
Carlo Simulation Method. Ketiga metode tersebut meiliki keunggulan
dan kelemahan masing-masing, antara lain:
a. Variance-covariance Method atau disebut juga Delta Normal
Method memiliki keunggulan dari sisi kemudahan komputasi dan
implementasi. Model ini diperkenalkan oleh JP. Morgan pada awal
1990-an. Asumsi yang digunakan dalam Variance-covariance
Method adalah:
23
Philippe Jorion, Financial Risk Manager Handbook, (New York: McGraw Hill, 2007),
h. 145 24
Sunaryo T, Manajemen Risiko Finansial, (Jakarta: Salemba Empat, 2007), h. 15
36
1) Portofolio disusun atas aset-aset yang linier. Lebih tepatnya,
perubahan nilai dari suatu portofolio bersifat linier dependen
pada semua perubahan yang terjadi pada nilai asset. Jadi, return
portofolio juga bersifat linier dependen pada return asset.
2) Return aset berdistribusi normal. Selain memiliki keunggulan
dalam hal kemudahan komputasi dan implementasi, metode ini
memiliki kelemahan dalam akurasi (lebih lemah) dibandingkan
dua metode lainnya.
b. Historical Simulation method merupakan metode yang paling simple
dan paling transparan dalam perhitungan. Termasuk dalam
perhitungan nilai portofolionya. Kelemahan metode ini tidak
menggunakan distribusi normal pada return asetnya.
c. Monte Carlo Simulation Method juga merupakan metode
pengukuran yang relatif simple dibandingkan dengan Variance-
covariance model. Monte Carlo Simulation Method memiliki
keunggulan dalam akurasi, namun memiliki kelemahan dalam hal
komputasi yang lebih rumit dibandingkan Historical Simulation
method.
2. Pengukuran Value at Risk (VaR)
Metode pengukuran tingkat risiko dengan pendekatan VaR
merupakan sebuah metode pengukuran tingkat risiko menggunakan
pendekatan waktu dan tingkat kepercayaan dalam menghitungnya.
37
VaR = α * σ * W
VaR (mean) = A0 * α * σ * 𝑡
VaR (zero) = A0 (σ * α * 𝑡 - µ * t)
Bentuk perhitungan VaR secara umum untuk aset tunggal
menurut Jorion menggunakan persamaan sebagai berikut25
:
Dimana :
α = Tingkat kepercayaan (Confidence Level)
σ = Standar Deviasi
W = Nilai posisi aset / nilai yang diinvestasikan
Metode pengukuran bobot bersih risiko dihitung dengan
melakukan estimasi persentase kerugian potensial melalui VaR nilai
absolut dan nilai relatif. Nilai VaR absolut adalah kerugian terhadap nol
(zero) dan nilai VaR relatif adalah kerugian yang dibandingkan dengan
rata-rata nilai pengembalian hasil yang diharapkan/ expected return (µ).26
Estimasi pendekatan VaR tersebut dapat dilihat dengan formulasi
sebagai berikut:
25
Philippe Jorion, Financial Risk Manager Handbook, (New York: McGraw Hill, 2007),
h. 150 26
Yudha Prabowo, Analisis Risiko dan Pengembalian pada Perbankan Syariah: Aplikasi
Metode VaR dan RAROC pada Bank Syariah Mandiri, (La_Riba Jurnal Ekonomi Islam, Vol.III
No. 1, Juli 2009), h. 97
38
𝜎 = = (𝑅𝑖 − 𝑅)2 𝑛𝑖
𝑛 − 1
Dimana:
A0 : Nilai eksposur (yang dibiayai)
σ : Standar deviasi
α : Alpha (distribusi standar normal)
: Waktu (dalam hari) atau holding period
µ : Pengembalian hasil yang diharapkan (expected return)
Nilai VaR (zero) menggambarkan adanya selisih antara VaR
(mean) dengan rata-rata nilai gross expected return, dimana jika VaR
(zero) positif dan signifikan terdapat potensi kerugian pembiayaan, jika
nilai VaR (zero) negatif berarti terdapat potensi profitabilitas
pembiayaan.
Standar deviasi digunakan untuk menghitung volatilitas data yang
memiliki distribusi normal. Standar deviasi mengukur penyebaran
distribusi yang merupakan jarak rata-rata perubahan harga terhadap nilai
rata-ratanya/ persamaan untuk menghitung standar deviasi adalah :
Dimana :
: Standar Deviasi
: log return pada hari i
: Rata-rata return dalam periode sampel
39
: Jumlah return dalam sampel
Perhitungan standar deviasi yang telah dikemukakan diatas
berasumsi bahwa volatilitas data konstan dari waktu ke waktu. Hal ini
jauh dari kenyataan yang ada. volatilitas yang tidak konstan disebut
homoscedastis dan volatilitas yang konstan disebut heteroscedastis.
Banyak ahli yang telah mengembangkan metode perhitungan volatilitas
heteroscedastis. Adapun metode yang sering digunakan saat ini adalah
metode Exponentially Weighted Moving Average (EWMA).
3. Exponentially Weighted Moving Average (EWMA)
Menurut Watini Anggun Pratiwi, metode yang sering digunakan
saat ini adalah Exponentially Weighted Moving Average (EWMA) yang
dikembangkan J.P Morgan.27
Metode ini melakukan estimasi volatilitas
dengan memberikan bobot pengaruh lebih besar terhadap volatilitas data
terbaru. Asumsi dasar dalam metode ini adalah nilai rata-rata adalah nol
dan mengikuti distribusi normal. Metode ini melakukan estimasi
volatilitas dengan memberikan bobot pengaruh lebih besar terhadap
volatilitas data terbaru.
Metode ini menggunakan Decay factor (λ) yang memberikan bobot
terhadap perubahan nilai. Rumusan EWMA untuk data return diketahui
persamaan EWMA sebagai berikut:
27
Watini Anggun Pratiwi, Analisa Value at Risk Pada Saham Syariah dan Non-Syariah
dengan Model EWMA dan GARCH (Studi Kasus pada BEI Periode 2009-2011), (Skripsi S1
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012), h. 27
40
𝜎𝑡2 = (1 − 𝜆) 𝜆𝑛−1
𝑛
𝑖=1(𝑅𝑖 − 𝑅)2
Dimana :
2 = varian dari data imbal hasil (r) pada saat t
= parameter (Decay factor)
Nilai λ menunjukkan skala bobot 0 – 1 dari pengamatan data
terbaru dari data sebelumnya. Semakin tinggi nilai λ pada sebuah data
imbal hasil berarti semakin besar pengaruh volatilitas sebelumnya
(persistence) namun semakin tidak reaktif terhadap informasi pasar imbal
hasil terakhir. Sebaiknya semakin kecil nilai λ maka semakin reaktif
volatilitas tersebut terhadap informasi pasar imbal hasil sebelumnya.
4. Confidence Level
Confidence Level merupakan suatu angka tertentu yang tidak akan
dilampaui dengan probabilitas yang telah ditentukan. Tingkat
kepercayaan didasarkan pada nilai distribusi standar normal (α) yang
dapat dicari dari tabel kurva normal. Jika tingkat kepercayaan c 95%
maka besar nilai distribusi yang ada di tabel 1,65 dan untuk kepercayaan
41
99% nilainya sebesar 2,33. Menurut Yudho Prabowo, mengukur VaR
lebih baik menggunakan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi.28
5. Holding period
Menurut Kumalasari yang dikutip oleh Watini Anggun P, Holding
periode didefinisikan sebagai lamanya investasi dipegang.29
Pemilihan
holding periode apakah satu bulan atau satu hari sangat subyektif dan
tergantung pada bisnis bank atau institusi keuangan dan juga tergantung
pada jenis portifolio yang dianalisa. Idealnya, holding periode
dihubungkan dengan periode terpanjang yang diperlukan untuk
melikuidasi portofolio. Semakin lama holding periode maka semakin
besar pula nilai VaR.
E. Konsep Risk Adjusted Return on Capital (RAROC)
1. Definisi Risk Adjusted Return on Capital (RAROC)
Risk Adjusted Return on Capital (RAROC), yang dikembangkan
oleh Bankers Trust pada akhir 1990-an, mengkuantifikasi risiko dengan
mempertimbangkan hubungan timbal balik antara risiko dan return
dalam aset dan aktivitas yang berbeda.30
Pada akhir 1990-an, RAROC
28
Yudha Prabowo, Analisis Risiko dan Pengembalian pada Perbankan Syariah: Aplikasi
Metode VaR dan RAROC pada Bank Syariah Mandiri, (La_Riba Jurnal Ekonomi Islam, Vol.III
No. 1, Juli 2009), h. 97 29
Watini Anggun Pratiwi, Analisa Value at Risk Pada Saham Syariah dan Non-
Syariah dengan Model EWMA dan GARCH (Studi Kasus pada BEI Periode 2009-2011),
(Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012), h. 23 30
Tariqullah Khan dan Habib Ahmed, Manajemen Risiko Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta:
Bumi Aksara, 2008), hal. 37.
42
telah dipercaya sebagai sebuah metodelogi pembatasan kredit untuk
mengukur kinerja dalam lembaga keuangan. RAROC memberikan
sebuah basis ekonomi untuk mengukur risiko yang relevan secara
konsisten, dan memberikan alat kepada manajer untuk mengambil
keputusan yang efisien berkenaan dengan adanya hubungan timbal balik
antara risiko dan return dalam aset yang berbeda. Sementara modal
ekonomi dapat melindungi lembaga keuangan dari kerugian yang tidak
diharapkan.
RAROC digunakan untuk mengalokasikan modal berdasarkan
kategori aset dan entitas bisnis yang dijalankan nasabah dengan
mengevaluasi faktor risk-return. Dalam keuangan syariah, RAROC
diterapkan untuk mengalokasikan modal untuk berbagai modal
pembiayaannya. Dengan menggunakan data historis dari model
pembiayaan, ekspektasi kerugian dan kerugian maksimum dapat dihitung
dalam tingkat kepercayaan tertentu dengan periode tertentu untuk
masing-masing instrumen keuangan yang berbeda.31
Dalam perhitungan RAROC digunakan beberapa variabel, yaitu
variabel rata-rata keuntungan yang dihasilkan dari selisisih antara jumlah
penerimaan (total revenue) dengan jumlah biaya (total cost), variabel
kerugian terekspektasi atau rata-rata kerugian (expected loss) dan
variabel rata-rata kerugian terburuk atau maksimum (worst case loss).
31
Ibid., hal. 160.
43
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑁𝑃𝐹 𝑝𝑒𝑟 𝑘𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑥 𝑃𝑟𝑜𝑏𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐷𝑒𝑓𝑎𝑢𝑙𝑡
𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑅𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒 − 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐶𝑜𝑠𝑡
2. Total revenue dan Total cost
Total revenue (TR) atau total pendapatan dan Total cost (TC) atau
total biaya menunjukkan tingkat efisiensi dan tingkat keuntungan atau
kerugian. Keuntungan merupakan selisih antara TR dengan TC.
Jika TR > TC maka terdapat keuntungan, jika TR < TC maka
akan terdapat kerugian dan jika terjadi TR = TC maka ini berarti impas
(break even).32
3. Expected loss
Expected loss (EL) adalah rata-rata statistika (mean) ramalan
tingkat kerugian yang disebabkan oleh kelalaian pada pihak yang
menerima pinjaman kredit atau pembiayaan, juga kerugian nilai modal
dan permasalahan operasional. Expected loss dimasukkan sebagai biaya
atau sebagai provisi atas pinjaman ketika menetapkan return.33
Adapun
dalam penelitian ini variabel Non Performing Financing (NPF) dijadikan
sebagai sumber dari variabel Expected loss (EL), Rumus dari Expected
loss adalah sebagai berikut
32
Eko Suprayitno, Ekonomi Mikro Perspektif Islam, (Malang: UIN-Malang Press, 2008),
h. 209. 33
Tariqullah Khan dan Habib Ahmed, Manajemen Risiko Lembaga Keuangan Syariah
(Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 38.
44
Dimana NPF berdasarkan kolektibilitas kurang lancar, diragukan,
dan macet dikalikan dengan probabilitas default yang telah ditetapkan.
4. Worst Case Loss
Worst Case Loss (WL) adalah potensi kerugian terburuk atau
maksimum. Worst case loss dapat diestimasikan dengan tingkat
kepercayaan (Confidence Level c) yang telah ditentukan. Jika Confidence
Level 95%, ini berarti terdapat probabilitas atau peluang yang muncul
sebesar 5% bahwa kerugian aktual (actual loss) akan melebihi modal
ekonomi (economy capital). Suatu kerugian yang tidak ditutupi dengan
Confidence Level merupakan risiko bencana besar (catastrophic risk)
yang akan dihadapi oleh perusahaan.34
Dalam penelitian ini, Worst case
loss (WL) diukur melalui variabel rata-rata maksimum dari pembiayaan
bermasalah atau NPF.
5. Pengukuran RAROC
Risk Adjusted Return on Capital (RAROC) formulanya menurut
beberapa pakar sebagai berikut:35
34
Ibid., hal.38 35
Romi Agung Rizal, Analisis Rate of Return Risk Deposito Mudharabah pada Bank
Mega Syariah, (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014),
h. 59.
45
RAROC = 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡−(𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 ∗ 𝑘)
𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙
RAROC = 𝑅𝑖𝑠𝑘 𝐴𝑑𝑗𝑢𝑠𝑡𝑒𝑑 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛
𝐴𝑙𝑙𝑜𝑐𝑎𝑡𝑒𝑑 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙
RAROC = 𝑅𝑖𝑠𝑘 𝐴𝑑𝑗𝑢𝑠𝑡𝑒𝑑 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛
𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙
a. Jorion
Keterangan :
Profit = Laba
Capital = Nilai Buku dari Total Pinjaman
k = Discount Rate
b. Koch & McDonald
Keterangan :
Allocated Capital = Alokasi Modal (Untuk Investasi)
c. Djohanputro
Keterangan :
46
Risk Adjusted Return
= Gross Revenues
± Hedging Cost
− Expected Credit Cost
− Operating Cost ± 𝑇𝑎𝑥 𝐶𝑜𝑠𝑡
RAROC = 𝑅𝑖𝑠𝑘 𝐴𝑑𝑗𝑢𝑠𝑡𝑒𝑑 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛
𝑅𝑖𝑠𝑘 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 =
𝑇𝑅− 𝑇𝐶−𝐸𝐿
𝑊𝐿−𝐸𝐿
Capital = Nilai Buku dari Total Pinjaman Ditambah Nilai Buku dari
Modal
Dimana Risk Adjusted Return atau disebut juga Risk Adjusted
Income disini, menurut Jorion RAR adalah penjabaran dari:
Metode pengukuran bobot bersih pengembalian hasil deposito
mudharabah BUS dan UUS dengan formula RAROC dapat dijabarkan
sebagai berikut:
Rasio RAROC menguji faktor Risk Adjusted Return (RAR)
dengan Risk Capital (RC). Dalam rasio ini, besarnya tingkat keuntungan
dan modal telah disesuaikan dengan besarnya risiko, sehingga hal
tersebut dapat memberikan penjelasan mengenai net profitability.
47
a. Risk Adjusted Return (RAR)
Pada variabel Risk Adjusted Return (RAR) menunjukkan adanya
misleading (kesalahan utama suatu strategi yang digunakan untuk
mempercepat pembayaran utang atau penagihan untuk mengantisipasi
pergerakan nilai tukar mata uang). Bank memasukkan kalkulasi aktual
bahwa kegagalan pembayaran (default) kemungkinan terjadi pada debitur
atau yang menerima pembiayaan.
b. Risk capital (RC)
Risk capital adalah modal yang diperlukan untuk menutupi
kebutuhan apabila menghadapi suatu masalah karena risiko menjadi
kenyataan. Validitas Risk capital dipertimbangkan terhadap sesuatu yang
lebih buruk daripada pembayaran rata-rata kerugian (expected loss).
Dimana RC menunjukkan besarnya modal yang disesuaikan dengan
risiko.
48
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode pada hakikatnya berusaha untuk memberikan pedoman tentang
cara-cara seorang ilmuan untuk mempelajari, menganalisa dan memahami
lingkungan-lingkungan yang terjadi di sekitarnya.
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan empiris. Merupakan suatu
cara penelitian terhadap masalah empiris.36
Artinya, setelah data dikumpulkan,
kemudian dilakukan analisis data secara mendalam dan selanjutnya
menginterprestasikan hasil analisis tersebut dengan memakai skala rasio, yaitu
skala dimana angka mempunyai makna yang sesungguhnya, sehingga angka nol
(0) dalam skala ini diperlakukan sebagai dasar perhitungan dan pengukuran objek
penelitian.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan
oleh seorang yang bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat
suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan
frekuensi atau penyebaran suatu gejala atau frekuensi dan hubungan tertentu
36
Robert K. Yin, Studi Kasus Design dan Metode, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2008), h. 21.
49
antara gejala dengan gejala lain dengan berusaha memberikan gambaran secara
sistematis.37
Sedangkan penelitian kuantitatif adalah penelitian dimana data yang
diukur dalam skala numeric (angka) yang dapat dianalisis dengan menggunakan
analisis statistik38
. Disini peneliti merupakan instrument kunci, tekhnik
pengumpulan data dilakukan secara gabungan. Data yang dihasilkan bersifat
deskriptif dan analisis data dilakukan secara induktif. Penelitian ini lebih
menekankan makna daripada generalisasi.39
Data diperoleh berupa data yang menunjukkan jumlah dana yang
dihimpun oleh Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah dalam bentuk
Deposito Mudharabah. Jenis data dari penelitian ini adalah Data Historis (Time
series), yaitu data yang terdiri atas satu objek tetapi meliputi beberapa periode
waktu40
dalam kurun waktu tahun 2011 sampai 2015.
C. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah Perbankan Syariah di Indonesia yang
didalamnya termasuk Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS)
yang memiliki produk Deposito Mudharabah. Tercatat pada statistik perbankan
37
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,
2007), h. 14 38
Mudrajad Kuncoro, Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi,
Cet.2 (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2004), h. 23 39
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2008), h. 1 40
Wing Wahyu Winaryo, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews, Edisi 3,
(Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2011), h. 24
50
syariah desember 2015 jumlah Bank Umum Syariah (BUS) sebanyak 12 bank dan
Unit Usaha Syariah (UUS) sebanyak 22 bank.
Peneliti memilih judul ini dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar
potensi kerugian yang akan timbul pada produk deposito mudharabah perbankan
syariah di Indonesia menggunakan metode VaR, serta ingin mengetahui juga
potensi kerugian yang akan timbul pada investasi atau penyaluran dana yang
dilakukan bank menggunakan dana produk deposito mudharabah di Indonesia
dengan menggunakan metode RAROC. Data yang digunakan untuk keperluan
penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan publikasi Bank
Indonesia dan Ototitas Jasa Keuangan.
D. Tekhnik Pengumpulan Data
Sesuai dengan permasalahan yang diangkat, dalam pengumpulan data
skripsi ini peneliti menggunakan beberapa tekhnik pengumpulan data yaitu:
a. Penelitian kepustakaan (library research), merupakan penelitian yang
bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan
berbagai macam material yang ada di perpustakaan.41
b. Dokumentasi, teknik ini digunakan untuk memperoleh data tertulis yang
mengandung keterangan dan penjelasan mengenai fenomena yang akurat
dan sesuai dengan masalah yang diteliti.42
41
Mardalis, Metode Penelitian : Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta : Bumi Aksara,
2007), h. 28 42
Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan Kuantitatif (Jakarta :
Rajawali Press, 2008), h. 152
51
Rt = ln 𝑃𝑡
𝑃𝑡−1
c. Internet Research, yaitu metode pengumpulan data yang diperoleh dari
internet dengan memperhitungkan data yang diambil adalah data yang
relevan dengan tema skripsi dan didapat dari sumber website yang
terpercaya keaslian datanya. Pada penelitian ini, peneliti mengambil
statistik bulanan perbankan syariah yang dipublikasikan oleh Bank
Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan melalui website www.bi.go.id dan
www.ojk.go.id.
E. Tekhnik Pengumpulan Data Return
Dalam penelitian ini tekhnik pengumpulan data return yang digunakan
adalah data equivalent rate deposito mudharabah yang selanjutnya digunakan
untuk mencari return deposito mudharabah. Periode data return sebanyak 60 data
dari bulan Januari 2011 sampai Desember 2015.
Return merupakan imbal hasil yang diperoleh dari suatu investasi.
Equivalent rate deposito mudharabah ditransformasikan dalam bentuk natural
logarithmic (ln) dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
Dimana:
Rt = Return saham pada saat t
Pt = Harga saham pada saat t
Pt-1 = Harga saham sebelumnya
52
F. Tekhnik Pengukuran data VaR dan RAROC
1. Tekhnik Pengukuran VaR
Sebelum melakukan pengukuran VaR langkah pertama yang dilakukan
adalah pengujian data untuk mengetahui bagaimana karakteristik data returm
deposito mudharabah. Pengujian yang dilakukan bukan untuk mencari
kesimpulan, tetapi hanya sebagai syarat dalam pengukuran VaR. Pengujian
tersebut adalah Uji stasioner data return.
Uji Stasioner
Uji stasioner pada data time series menunjukan data tersebut memiliki
rata-rata dan variansi yang cenderung konstan. Pergerakan data cenderung
berfluktuasi hanya dikisaran rata-rata data tersebut. Uji stasioner dilakukan
dengan menggunakan Augmented Dickey Fuller-test (ADF-Test) dengan bantuan
software Eviews 6. Data dapat dikatakan stasioner apabila nilai tes hasil uji ADF
tidak melebihi 5%. Jika data yang didapatkan tidak stasioner maka perlu
dilakukan penyesuaian data dengan melakukan diferensiasi.
Setelah melakukan uji data, langkah selanjutnya adalah menghitung
volatilitas.
Menghitung Volatilitas
Langkah pertama adalah menghitung Decay factor (λ) optimum. Decay
factor optimum ditentukan melalui penghitungan RMSE (Root Mean Square
53
error) minimal secara trial and error. Langkah selanjutnya dilakukan perhitungan
forecast variance dan volatilitasnya adalah akar dari persamaan tersebut.
Menghitung VaR
VaR deposito mudharabah dihitung menggunakan asumsi Confidence
Level 99% yaitu tingkat kepercayaan investor dalam menginvestasikan dananya
pada instrumen tersebut. Dengan variable return deposito mudharabah dan
holding period dalam tahun (sehingga untuk 1 bulan = 1/12). Nilai VaR yang
dihitung adalah nilai VaR bulanan yang menunjukkan besarnya potensi kerugian
yang dihadapi investor dalam 1 bulan. VaR bulanan disajikan untuk satuan Rp 1,-.
Sebagai contoh, jika didapat hasil VaR 0,04 maka artinya terdapat potensi
kerugian 4% dari nilai eksposur per Rp. 1,-. Jika eksposur Rp 100.000,- maka
pada bulan tersebut investor memiliki potensi kerugian maksimal sebesar Rp
4.000,-.
2. Tekhnik Pengukuran RAROC
Setelah perhitungan VaR selesai, kemudian dilanjutkan dengan
menghitung nilai RAROC. untuk menghitung nilai RAROC, dibutuhkan variabel
Non Performing Financing (NPF). Variable NPF adalah pembiayaan bermasalah
dari pembiayaan yang memiliki kolektibilitas kurang lancar, diragukan, dan
macet. Pada skripsi ini, masing-masing kolektibilitas tersebut memiliki
probabilitas default yang telah ditentukan oleh Peraturan Bank Indonesia.
Diantaranya sebagai berikut :
54
1. Kolektibilitas kurang lancar memiliki probabilitas default 15%.
2. Kolektibilitas diragukan memiliki probabilitas default 50%.
3. Kolektibilitas macet memiliki probabilitas default 100%.
Untuk perhitungan NPF dapat menggunakan persamaan sebagai berikut:
Setelah mendapatkan nilai NPF, kemudian langkah selanjutnya adalah
menghitung Expected loss dan Worst case loss sebagai berikut :
Menghitung Expected loss
Menghitung expected loss menggunakan variable NPF (Non Performing
Financing). Yaitu dengan cara mengkalikan NPF dengan nilai eksposur dan
kemudian dikalikan dengan probabilitas default. Eksposur pada skripsi ini
diasumsikan dari nilai deposito mudharabah yang diterima oleh bank. Sedangkan
probabilitas default dapat mengikuti peraturan yang telah ada ataupun dapat juga
menggunakan ketentuan kolektibilitas yang di buat secara khusus oleh lembaga
keuangan yang bersangkutan. Dalam hal ini, penulis menggunakan probabilitas
default yang telah dibuat oleh Bank Indonesia. Peraturan tersebut tercantum pada
Peraturan Bank Indonesia No. 13/13/PBI2011 Tentang Penilaian Kualitas Aktiva
Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
NPF = 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟𝑘𝑎𝑛
55
Menghitung Worst Case Loss
Worst case loss dihitung melalui variabel rata-rata maksimum atau
terburuk dari Pembiayaan Non-Lancar (NPF) pada Bank Umum Syariah (BUS)
dan Unit Usaha Syariah (UUS) dari periode bulanan Januari 2011 – Desember
2015.
Artinya, Worst case loss dihitung sama dengan cara mencari VaR dengan
estimasi tingkat kepercayaan dan variabel yang berbeda dengan VaR sebelumnya.
Tingkat kepercayaan (Confidence Level c) 95% dan menggunakan variabel NPF.
Untuk eksposurnya adalah pembiayaan yang di salurkan oleh Bank Umum
Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS).
Menghitung RAROC
Rumus RAROC secara garis besar adalah sebagai berikut:
=
= − −
−
Dimana Risk Adjusted Return (RAR) menunjukkan pengembalian hasil
yang disesuaikan dengan besarnya risiko dan Risk Capital (RC) menunjukkan
besarnya risiko yang akan menggerus modal. Dalam penelitian ini, untuk
mengetahui seberapa besar bobot bersih variabel RAR, ada tiga variabel untuk
mengukur RAR yaitu jumlah penerimaan (total revenue), jumlah biaya (total cost)
dan variabel rata-rata kerugian (expected loss). Secara keseluruhan disebut TR,
TC dan EL.
56
Total revenue (TR) atau total pendapatan dan Total cost (TC) atau total
biaya menunjukkan tingkat efisiensi dan tingkat keuntungan atau
kerugian. Keuntungan merupakan selisih antara TR dengan TC. Jika TR
> TC maka terdapat keuntungan, jika TR < TC maka akan terdapat
kerugian dan jika terjadi TR = TC maka ini berarti impas (break even).
Expected Loss (EL) adalah rata-rata statisik (mean) ramalan tingkat
kerugian yang disebabkan oleh kelalaian pada pihak menerima kredit,
kerugian nilai modal dan permasalahan operasional.
Risk Capital (RC) adalah modal yang diperlukan untuk menutupi
kebutuhan apabila menghadapi suatu masalah karena risiko menjadi kenyataan.
Validitas Risk Capital dipertimbangkan terhadap sesuatu yang lebih buruk
daripada pembayaran rata-rata kerugian (Expected Loss) dimana RC menunjukkan
besarnya modal yang disesuaikan dengan risiko. Ada dua variabel untuk
mengukur RC yaitu kerugian terburuk atau Worst case loss (WL) dan rata-rata
kerugian dari nasabah peminjam / Expected Loss (EL). Risk Capital dapat
dirumuskan sebagai berikut :
= −
Variabel Worst case loss (WL) menunjukkan keungkinan besar kerugian
terburuk atau maksimum. Dalam penelitian ini, WL diukur melalui variabel rata-
rata maksimum atau terburuk dari NPF pada BUS dan UUS dari periode bulanan
dalam setahun selama kurun waktu tahun 2011-2015. Worst case loss (WL)
diestimasi dengan tingkat kepercayaan (confidence level c) yang telah ditentukan.
57
Jika confidence level 95% hal tersebut terdapat probabilitas atau peluang 5%
bahwa kerugian aktual (Actual Loss) akan melebihi modal ekonomis. Suatu
kerugian yang tidak ditutup dengan confidence level merupakan risiko bencana
besar yang dihadapi oleh bank syariah.
Dalam penelitian ini, confidence level yang digunakan adalah 95% dengan
nilai Z= 1,96. Standar deviasi digunakan untuk mengukur kerapatan jarak atau
fluktuasi dari suatu nilai rata-rata (mean) kerugian atau Expected Loss (EL). Pada
aplikasinya, standar deviasi diukur pada rata-rata NPF dari periode bulanan dalam
setahun selama kurun waktu tahun 2011-2015.
58
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Deskriptif Data
1. Deposito dan Return
Dalam pengukuran risiko deposito mudharabah yang terdapat
pada Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) di
Indonesia secara keseluruhan, terlebih dahulu dilihat seberapa besar
jumlah deposito mudharabah yang dikelola oleh BUS dan UUS selama
kurun waktu 5 tahun. Berikut tabel yang menjelaskan total dana deposito
mudharabah Januari 2011 hingga Desember 2015 yang penulis ringkas
per 4 bulan.
Tabel 4.1
Komposisi Deposito Mudharabah BUS dan UUS tahun 2011-2015
(dalam Miliar Rupiah)
No Bulan/
Tahun
Total Deposito Mudharabah
1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 12 Bulan
1 Apr-11 33.141 6.550 2.635 3.636
2 Agust-11 37.756 7.364 4.052 3.712
3 Des-11 45.196 9.828 4.632 4.719
4 Apr-12 49.247 10.516 4.494 6.243
5 Agust-12 47.809 11.366 3.983 6.333
6 Des-12 51.485 15.404 5.742 7.236
7 Apr-13 59.732 19.701 6.264 6.687
8 Agust-13 64.586 22.237 6.538 7.179
9 Des-13 71.397 19.798 7.284 7.295
10 Apr-14 76.517 19.690 5.748 8.514
11 Agust-14 77.913 19.029 9.770 6.880
59
12 Des-14 88.342 19.599 7.623 4.813
13 Apr-15 91.433 18.414 5.437 5.324
14 Agust-15 90.815 18.424 5.178 5.103
15 Des-15 94.527 20.145 6.132 5.292
16 Rata-rata 65.326 15.871 5.701 5.931
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dana yang ditempatkan
nasabah bank syariah didominasi pada produk mudharabah 1 bulan
dibandingkan jangka waktu yang lainnya. Presentase jumlah dana
deposito 1 bulan sebesar 70,37 % dari total keseluruhan dana deposito
bank umum syariah dan unit usaha syariah, sedangkan deposito 3 bulan
sebesar 17,10%, 6 bulan sebesar 6,14% dan 12 bulan sebesar 6,39%.
Terlihat dari jangka waktu yang dipilih nasabah lebih banyak
menempatkan dananya pada deposito 1 bulan dengan alasan nasabah
memilih risiko yang lebih rendah dengan jangka waktu yang pendek agar
dana bisa digunakan dalam jangka waktu dekat, juga tingkat equivalent
rate dari deposito 1 bulan yang tidak jauh berbeda dengan jangka waktu
lainnya.
Risiko yang ditanggung oleh bank dalam mengelola dana
deposito sangatlah besar, terutama pada deposito 1 bulan yang menjadi
prioritas pilihan nasabah dalam menempatkan deposito berjangka pada
bank syariah. Logikanya bank tidak akan bisa memutar dananya dalam
jangka waktu 1 bulan untuk mengembalikan dana nasabah beserta bagi
hasil yang disertakan oleh bank. Tetapi pada praktiknya bank akan
mengambil dana dari aset mereka untuk menutupi semua dana yang akan
60
70,37%
17,10%
6,14% 6,39%
Komposisi Deposito Mudharabah
Deposito 1 Bulan
Deposito 3 Bulan
Deposito 6 Bulan
Deposito 12 Bulan
diberikan kepada nasabah untuk bagi hasil, hal ini termasuk dalam risiko
likuiditas yang ditanggung oleh bank. Dalam pengambilan sumber dana
guna menutupi dana imbal hasil ada berbagai alternatif yang digunakan
oleh bank untuk mendapatkan dana, diantaranya adalah dana dari
primary reserve (giro wajib minimum) dan secondary reserve (pasar
uang dan pasar modal). Jadi bank tetap bisa memberikan imbal hasil
walaupun dengan jangka waktu yang pendek seperti deposito 1 bulan,
sedangkan dana deposito tersebut digunakan oleh bank untuk investasi
atau pembiayaan lainnya.
Berikut grafik komposisi pada deposito mudharabah BUS dan
UUS selama tahun 2011-2015 :
Gambar 4.1
Komposisi Deposito Mudharabah BUS dan UUS tahun 2011-2015
Disamping itu, jika dilihat dari pertumbuhan deposito yang ada
pada BUS dan UUS dimana deposito 1 bulan selalu mengalami
61
pertumbuhan tiap periode nya, sedangkan deposito 3 bulan
pertumbuhannya bersifat fluktuatif, sesekali mengalami penurunan tetapi
tidak terlalu signifikan, begitu pula dengan deposito 6 bulan dan 12
bulan.
Dari segi return yang diberikan baik pada deposito 1, 3, 6, dan 12
bulan juga bersifat fluktuatif dari waktu ke waktu. Untuk melihat besaran
return yang diterima nasabah dari produk deposito BUS dan UUS dapat
dilihat pada grafik berikut ini :
Gambar 4.2
Pergerakan Return Deposito Mudharabah BUS dan UUS tahun 2011-
2015
Sumber: Statistik Perbankan Syariah (data diolah dengan Ms. Excel)
Dari grafik diatas dapat dilihat pergerakan data return deposito
mudharabah BUS dan UUS periode Januari 2011 sampai dengan
-0,5
-0,4
-0,3
-0,2
-0,1
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
Jan
-11
Me
i-1
1
Sep
-11
Jan
-12
Me
i-1
2
Sep
-12
Jan
-13
Me
i-1
3
Sep
-13
Jan
-14
Me
i-1
4
Sep
-14
Jan
-15
Me
i-1
5
Sep
-15
1 Bulan
3 Bulan
6 Bulan
12 Bulan
62
Desember 2015 yaitu hasil statistik deskripstif return deposito
mudharabah menunjukkan rata-rata pergerakan return 1 bulan sebesar
0,28%, 3 bulan sebesar 0,33%, 6 bulan sebesar 0,02%, dan 12 bulan
sebesar -0,08%. Dengan pergerakan return tertinggi sebesar 0,49% pada
deposito 6 bulan di bulan September 2011 dan pergerakan return terkecil
juga terdapat pada deposito 6 bulan di bulan Juli 2011 yaitu sebesar -
0,36%.
Penjelasan statistik deskriptif bulanan dengan periode Januari
2011 – Desember 2015 menggunakan data equivalent rate deposito
mudharabah dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
Gambar 4.3
Data Equivalent rate Deposito Mudharabah BUS dan UUS Tahun
2011- 2015
Sumber: Statistik Perbankan Syariah (data diolah dengan Ms. Excel)
3
4
5
6
7
8
9
10
Jan
-11
Me
i-1
1
Sep
-11
Jan
-12
Me
i-1
2
Sep
-12
Jan
-13
Me
i-1
3
Sep
-13
Jan
-14
Me
i-1
4
Sep
-14
Jan
-15
Me
i-1
5
Sep
-15
1 Bulan
3 Bulan
6 Bulan
12 Bulan
63
Penulis menjelaskan dalam penjelasan dibawah ini menggunakan
angka equivalent rate untuk mengetahui besaran return yang ditawarkan
oleh deposito mudharabah BUS dan UUS. Data yang disajikan pada
grafik diatas menggambarkan rata-rata equivalent rate yang
menunjukkan tingkat return deposito mudharabah 1 bulan yaitu sebesar
6,55%, 3 bulan sebesar 6,88%, 6 bulan sebesar 6,74% dan 12 bulan
sebesar 6,51%. Dengan return tertinggi terdapat pada deposito
mudharabah 3 bulan, bulan Oktober tahun 2011 sebesar 9,25% dan
return terendah terdapat pada deposito mudharabah 1 bulan, bulan April
tahun 2013 sebesar 3,34%. Jika melihat besaran pertumbuhan return
deposito mudharabah yang paling stabil adalah deposito 1 bulan, dan
pertumbuhan equivalent rate yang sangat berfluktuatif adalah deposito
12 bulan.
Hal inilah yang menjadi alasan kuat mengapa deposito 1 bulan
menjadi pilihan prioritas nasabah dalam memilih investasi pada produk
deposito BUS dan UUS dengan jangka waktu pendek yang memliki
tingkat risiko yang kecil, disamping itu beberapa tahun belakangan ini
industri perbankan sedang mengalami pasang surut dan mencoba untuk
meningkatkan kinerjanya dengan penyaluran pembiayaan yang sangat
tinggi. Hal ini menyebabkan kebutuhan akan dana jangka pendek begitu
tinggi untuk memenuhi likuiditas, langkah yang diambil oleh bank adalah
menaikkan equivalent rate untuk menarik nasabah dalam menempatkan
64
dananya di perbankan syariah, dengan angka equivalent rate yang tinggi
bank menawarkan tingkat return bagi hasil yang kompetitif.
2. NPF (Non Performing Finance)
Pertumbuhan aset dan DPK perbankan syariah tidak diiringi
dengan baiknya nilai NPF atau pembiayaan bermasalah dalam kurun
waktu 2011-2015. Dalam penelitian ini nilai NPF digunakan untuk
menghitung dan mencari nilai RAROC, yaitu dengan menentukan nilai
expected loss dan juga nilai Worst case loss berdasarkan kolektabilitas
kurang lanar, diragukan dan macet. Berikut penulis sajikan besaran nilai
NPF BUS dan UUS secara nominal maupun presentase yang di ringkas
per 4 bulan.
Tabel 4.2
Data NPF BUS dan UUS tahun 2011-2015
No Bulan/ Tahun
Jumlah NPF
(Milyar
Rupiah)
Persentase
NPF (%)
1 Apr-11 2.611,75 3,58
2 Agust-11 3.064,5 3,65
3 Des-11 2.917 2,97
4 Apr-12 2.940,25 2,78
5 Agust-12 3.422,25 2,88
6 Des-12 3.462,25 2,51
7 Apr-13 4.255 2,70
8 Agust-13 4.862 2,83
9 Des-13 5.163,25 2,87
10 Apr-14 6.096,75 3,31
11 Agust-14 8.102,5 4,20
12 Des-14 9.197,5 4,65
13 Apr-15 9.662,5 4,85
65
14 Agust-15 9.869,75 4,81
15 Des-15 9.674,25 4,62
Sumber: Statistik Perbankan Syariah (data diolah dengan Ms. Excel)
Dilihat dari tabel diatas bahwa NPF bank syariah bersifat
fluktuatif hingga tahun 2012, tetapi terus mengalami kenaikan dari tahun
2013 hingga tahun 2015dari segi jumlah NPF, tetapi berbeda pada tingkat
presentase NPF yang dihitung dari jumlah pembiayaan bermasalah dibagi
dengan total pembiayaan. Nilai presentase bergerak membaik diakhir
tahun 2011 dan bersifat fluktuatif hingga Juli 2014, namun setelah itu
selalu berada diatas angka 4% hingga 2015.
Nilai NPF tertinggi terjadi pada bulan Februari tahun 2015
sebesar 10.081 milyar rupiah, dan nilai persentase sebesar 5,1%.
Sedangkan untuk nilai NPF terendah terjadi pada bulan Januari 2011
dengan nilai NPF berjumlah 2.288 milyar rupiah, nilai presentase sebesar
3,28%.
Nilai NPF yang terus menerus meningkat menandakan bahwa
BUS dan UUS memiliki kinerja yang kurang optimal dan belum dapat
mengontrol pembiaayan yang telah disalurkan. Penyebab lainnya adalah
kondisi perekonomian Indonesia yang kurang baik menyebabkan
tingginya tingkat inflasi. Disisi lain jumlah pembiayaan yang disalurkan
bank syariah terlihat menurun, hal ini disebabkan tidak bertumbuhnya
sektor rill dan perkembangan bisnis para debitur dikarenakan
perlambatan ekonomi tersebut.
66
B. Perhitungan VaR dan RAROC
1. Perhitungan VaR
Sebelum melakukan pengukuran nilai VaR pada Deposito
Mudharabah di BUS dan UUS, langkah pertama yang harus dilakukan
adalah dengan mengadakan tes atau uji data return dari Deposito
Mudharabah. Uji data ini dilakukan bukan untuk mengambil sebuah
kesimpulan, tetapi hanya digunakan sebagai syarat dalam pengukuran
nilai VaR. Pengujian tersebut sebagai berikut :
a. Pengujian Stasioneritas
Data return Deposito Mudharabah dapat dikatakan stasioner jika
data return bersifat flat, tidak mengandung komponen trend, memiliki
keragaman yang konstan dan tidak terdapat fluktuasi secara periodik.
Untuk mengetahui hal tersebut perlu adanya uji stasioneritas.
Pengujian stasioneritas menggunakan metode Augmented Dickey
Fuller Test (ADF-Test) dengan bantuan software Eviews 6. Cara ujinya
adalah dengan melakukan perbandingan antara nilai ADF-Test Statistic
dengan critical values 1% level.
Berdasarkan hasil pengukuran menggunakan software Eviews 6
diperoleh nilai dari ADF-Test statistic data return deposito mudharabah 1
bulan yaitu sebesar -9.936691 > test critical values 1% level Mackinnon
sebesar -3.546099 sehingga dapat disimpulkan bahwa data return deposito
mudharabah 1 bulan stasioner. Hasil pengukuran data return deposito
mudharabah 3 bulan juga bersifat stasioner, hasil yang diperoleh nilai dari
67
ADF-Test statistic sebesar -7,512,060 > -3.546099 test critical values 1%
level Mackinnon. Pada deposito mudharabah 6 bulan hasil pengukurannya
adalah -4.380759 > -3.550396 test critical values 1% level Mackinnon,
disimpulkan pula data return mudharabah 6 bulan stasioner. Sedangkan
untuk data return deposito mudharabah 12 bulan hasilnya -9.302382 > -
3.548208 test critical values 1% level Mackinnon, dikatakan data tersebut
stasioner. Hasil pengukuran uji stasioneritas data return deposito
mudharabah dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.3
Hasil Uji Stasioneritas Data Return Deposito Mudharabah
Sumber : data diolah dari eviews 6
Berdasarkan dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa hasil analisis
menunjukkan semua data return deposito mudharabah bersifat stasioner.
Nilai ADF-Test semua data lebih kecil dibandingkan dengan nilai critical
value dengan tingkat kepercayaan 1%. Dengan demikian tidak perlu
dilakukan proses differencing atau pembedaan.
Return
PembiayaanADF Test
Critical Value
(α=1%)Keterangan
Deposito 1 Bulan -9,936691 -3,546099 Stasioner pada level 1 %
Deposito 3 Bulan -7.512.060 -3,546099 Stasioner pada level 1 %
Deposito 6 Bulan -4,380759 -3,550396 Stasioner pada level 1 %
Deposito 12 Bulan -9,302382 -3,548208 Stasioner pada level 1 %
68
b. Pengukuran Decay Factor
Setelah dilakukan penentuan metode pengukuran VaR yang akan
digunakan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari nilai
decay factor yang menjadi salah satu faktor dalam menentukan
pengukuran nilai VaR.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan nilai decay factor
sebesar 99%, hal ini mengacu pada Philippe Jorion yang mengatakan
bahwa mengukur nilai VaR lebih baik menggunakan tingkat kepercayaan
yang lebih tinggi yaitu 99%. Dimana decay factor yang optimal adalah
decay factor yang memiliki hasil Root Mean Square Error (RMSE) yang
paling minimal.
Tabel 4.4
Hasil Pengukuran RMSE Deposito Mudharabah 1 Bulan
Decay Factor
Root Mean
Square Error
(RMSE)
0.99 0.007689
0.98 0.013233
0.97 0.017338
0.96 0.020389
0.95 0.022663
0.94 0.024361
0.93 0.025629
0.92 0.026578
0.91 0.027288
0.90 0.027818
Sumber : data diolah menggunakan MS. Excel
69
Dari tabel 4.4 Diatas dapat diketahui bahwa hasil pengukuran Root
Mean Square untuk deposito mudharabah 1 bulan yang paling terkecil
adalah 0,007689 dengan nilai decay factor 99%. Begitu juga dengan hasil
pengukuran deposito 3 bulan, dimana decay factor 99% menghasilkan
nilai terkecil yaitu sebesar 0,005916. Berikut dibawah ini tabel
pengukuran RMSE untuk deposito mudharabah 3 bulan :
Tabel 4.5
Hasil Pengukuran RMSE Deposito Mudharabah 3 Bulan
Decay Factor
Root Mean
Square Error
(RMSE)
0.99 0.005916
0.98 0.009419
0.97 0.011617
0.96 0.013014
0.95 0.013919
0.94 0.014519
0.93 0.014928
0.92 0.015215
0.91 0.015422
0.90 0.015576
Sumber : data diolah menggunakan MS. Excel
Sedangkan untuk deposito 6 bulan hasil pengukuran Root Mean
Square menghasilkan nilai terkecil sebesar 0,015459 yang juga dihasilkan
oleh nilai decay factor sebesar 99%. Dan untuk deposito 12 bulan nilai
Root Mean Square terkecil juga dihasilkan oleh decay factor 99% dengan
hasil pengukuran sebesar 0,004182. Berikut tabel hasil pengukuran untuk
deposito mudharabah 6 bulan dan 12 bulan :
70
Tabel 4.6
Hasil Pengukuran RMSE Deposito Mudharabah 6 Bulan
Decay factor
Root Mean
Square Error
(RMSE)
0.99 0.015459
0.98 0.024811
0.97 0.030455
0.96 0.033852
0.95 0.035892
0.94 0.037116
0.93 0.037852
0.92 0.038295
0.91 0.038564
0.90 0.038728
Sumber : data diolah menggunakan MS. Excel
Tabel 4.7
Hasil Pengukuran RMSE Deposito Mudharabah 12 Bulan
Decay factor
Root Mean
Square Error
(RMSE)
0.99 0.004182
0.98 0.007274
0.97 0.009593
0.96 0.011359
0.95 0.012722
0.94 0.013783
0.93 0.014616
0.92 0.015273
0.91 0.015792
0.90 0.016204
Sumber : data diolah menggunakan MS. Excel
71
Sehingga dalam hal ini penulis memilih Decay factor optimal
sebesar 0,99 untuk menghitung nilai Value at Risk (VaR). selanjutnya
adalah melakukan pengukuran dan analisis dari hasil pengukuran VaR
deposito mudharabah.
2. Pengukuran RAROC
a. Total Revenue dan Total Cost
Dalam pengukuran RAROC yang dilakukan terlebih dahulu adalah
menghitung total revenue dan total cost. Pengukuran kedua faktor tersebut
dihitung berdasarkan data laporan keuangan BUS dan UUS pada laporan
laba/rugi. Hasil selisih dari total cost dan total revenue akan didapat nilai
yang menentukan apakah perusahaan mendapatkan laba atau mengalami
kerugian.
Total revenue diperoleh dari hasil penjumlahan pendapatan
operasional dan pendapatan non-operasional, selanjutnya dikurangi
dengan bagi hasil untuk para investor. Sedangkan untuk total cost didapat
dari hasil penjumlahan seluruh beban-beban yang ditanggung oleh bank.
Berikut hasil dari selisih antara total revenue dan total cost yang penulis
ringkas per 4 bulan :
72
Tabel 4.8
Hasil Selisih Perhitungan Total Revenue dan Total Cost
(dalam milyaran rupiah)
Sumber : Statistik Perbankan Syariah data diolah menggunakan Ms. Ecxel
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa keuntungan BUS dan UUS
tiap periodenya cenderung bersifat fluktuatif. selama 5 tahun periode
penelitian BUS dan UUS memiliki nilai rata-rata laba sebesar 1.539 miliar
rupiah. Laba terkecil terdapat pada bulan Januari 2012 yaitu sebesar 163
miliar rupiah dan yang terbesar sebesar 3.871 miliar rupiah yaitu pada
bulan November 2013.
No Tanggal Total revenue Total cost Laba/Rugi
Sebelum Pajak
1 Apr-11 2.806 2.412 394
2 Agust-11 7.549 6.531 1.017
3 Des-11 12.957 11.239 1.655
4 Apr-12 3.392 2.857 535
5 Agust-12 8.770 7.128 1.641
6 Des-12 14.885 12.006 2.766
7 Apr-13 4.476 3.503 972
8 Agust-13 12.864 10.557 2.307
9 Des-13 23.301 19.563 3.598
10 Apr-14 6.549 5.926 758
11 Agust-14 12.610 11.213 1.398
12 Des-14 20.629 18.749 1.880
13 Apr-15 6.091 4.811 608
14 Agust-15 15.229 12.316 1.362
15 Des-15 23.162 18.408 2.196
Rata-rata 11.685 9.814 1.539
73
Gambar 4.4
Grafik Laba Bus dan UUS tahun 2011-2015
Sumber : Statistik Perbankan Syariah data diolah menggunakan Ms. Ecxel
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa laba/rugi BUS dan UUS
selalu mengalami penurunan di setiap awal tahun, pada tahun 2014 grafik
menunjukan pertumbuhan laba yang tidak stabil, hal ini dikarenakan
kondisi ekonomi global yang tidak menguntungkan, berbeda dengan tahun
sebelum 2014 dan setelahnya cenderung mengalami tren pertumbuhan
yang positif dari pergerakannya di awal tahun.
b. Perhitungan Expected loss
Langkah yang dilakukan selanjutnya setelah mengukur nilai
laba/rugi dari BUS dan UUS adalah menghitung nilai Expected loss (EL).
Dalam penelitian ini nilai expected loss digunakan untuk sebagai faktor
pengukuran nilai Risk Adjusted Return (RAR) dan Risk Capital (RC). Data
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500Ja
n-1
1
Jun
-11
No
p-1
1
Ap
r-1
2
Sep
-12
Feb
-13
Jul-
13
De
s-1
3
Me
i-1
4
Okt
-14
Mar
-15
Agu
st-1
5
Laba BUS dan UUSTahun 2011-2015
74
No Bulan/ TahunKurang
LaancarDiragukan Macet
Expected
Loss
1 Apr-11 148 190 1.243 2.612
2 Agust-11 160 219 1.559 3.064
3 Des-11 186 154 1.344 2.895
4 Apr-12 133 322 1.412 2.939
5 Agust-12 183 294 1.616 3.422
6 Des-12 175 347 1.601 3.462
7 Apr-13 205 332 2.228 4.255
8 Agust-13 247 385 2.444 4.863
9 Des-13 214 463 2.807 5.163
10 Apr-14 286 461 3.268 6.097
11 Agust-14 415 729 3.877 8.102
12 Des-14 394 946 4.684 9.200
13 Apr-15 413 937 5.221 9.848
14 Agust-15 413 869 5.601 10.089
15 Des-15 347 571 6.450 9.907
yang digunakan dalam menghitung nilai expected loss adalah Non
Performing Finance selama kurun waktu Januari 2011- Desember 2015.
Nilai pembiayaan bermasalah dibuat bagian masing-masing
berdasarkan penggolongan kolektabilitas. Kolektabilitas tersebut terdapat
3 macam yaitu, kurang lancar, diragukan dan macet. Masing-masing
kolektabilitas tersebut dikaitkan dengan probabilitas default yang diatur
dalam Peraturan Bank Indonesia No. 13/13/PBI2011 Tentang Penilaian
Kualitas Aktiva Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
Dimana kolektabilitas kurang lancar ditetapkan sebesar 15%,
diragukan sebesar 50%, dan macet sebesar 100%. Berikut adalah hasil
perhitungan expected loss deposito mudharabah BUS dan UUS yang
penulis ringkas per 4 bulan :
Tabel 4.9
Hasil Perhitungan Expected loss
(dalam milyaran rupiah)
75
Sumber : Statistik Perbankan Syariah data diolah menggunakan Ms. Ecxel
c. Perhitungan Worst case loss (WL)
Worst case loss (WL) menunjukkan kemungkinan besar terjadinya
kerugian terburuk atau maksimum. Worst case loss disebut pula dengan
unexpected loss yaitu kerugian yang tidak diharapkan. Dalam hal ini worst
case loss (WL) digunakan untuk menghitung nilai RC (risk capital),
diukur dengan rata-rata maksimum atau terburuk dari pembiayaan
bermasalah atau NPF.
Pengukuran tersebut dilakukan dengan cara menghitung nilai VaR
dari variabel dan eksposur dari total pembiayaan yang disalurkan. Dalam
penelitian ini worst case loss (WL) tingkat kepercayaannya diestimasikan
sebesar 95%, artinya terdapat probabilitas atau peluang sebesar 5% bahwa
kerugian actual (actual loss) akan melebihi modal ekonomis (economic
capital). Berikut hasil perhitungan dari worst case loss periode 2011-2012,
untuk periode 2013-2015 dapat dilihat pada lampiran :
Tabel 4. 10
Hasil Olah Data Worst Case Loss
(dalam milyaran rupiah)
No Periode Total
Pembiayaan Worst Case Loss
1 Jan-11 69.724 2.188
2 Feb-11 71.449 2.243
3 Mar-11 74.253 2.331
4 Apr-11 75.726 2.377
5 Mei-11 78.619 2.468
6 Jun-11 82.616 2.593
76
7 Jul-11 84.556 2.654
8 Agust-11 90.540 2.842
9 Sep-11 92.839 2.914
10 Okt-11 96.805 3.039
11 Nop-11 99.427 3.121
12 Des-11 102.655 3.222
13 Jan-12 101.689 3.192
14 Feb-12 103.713 3.255
15 Mar-12 109.116 3.425
16 Apr-12 108.767 3.414
17 Mei-12 112.844 3.542
18 Jun-12 117.592 3.691
19 Jul-12 120.910 3.795
20 Agust-12 124.946 3.922
21 Sep-12 130.357 4.092
22 Okt-12 135.581 4.256
23 Nop-12 140.318 4.404
24 Des-12 147.505 4.630
Sumber : Statistik Perbankan Syariah data diolah menggunakan Ms. Ecxel
Dapat dilihat dari tabel diatas Worst case loss selalu berbanding
lurus dengan besarnya pembiayaan, semakin besarnya pembiayaan
semakin besar pula kerugian terburuk atau maksimal yang akan dialami
oleh bank.
C. Hasil Analisis
Dalam sub bab ini akan dijelaskan hasil analisis dari setiap alat
analisis yang penulis gunakan dalam mengukur potensi kerugian dan
risiko dari deposito perbankan syariah, diantaranya adalah hasil
pengukuran metode Value at Risk (VaR) dan Risk Adjusted Return on
77
Capital (RAROC) yang diperoleh dari hasil pengamatan statistik
perbankan syariah periode 2011-2015.
1. Analisis Potensi Kerugian Berdasarkan Value at Risk (VaR)
Setelah dilakukan perhitungan return deposito mudharabah dan
standar deviasi, maka diperolehlah nilai VaR. Dalam penelitian ini VaR
digunakan untuk mengetahui risiko yang timbul dalam berinvestasi pada
deposito mudharabah bank syariah. Dari hasil pengukuran dengan tingkat
kepercayaan yang digunakan sebesar 99% maka diperoleh nilai VaR
(mean) dan VaR (zero). Berikut hasil olahan data VaR selama periode
2011-2015 pada tabel berikut :
a. Deposito 1 Bulan
Tabel 4.11
Hasil Pengukuran VaR Deposito 1 Bulan
Keterangan 2011 2012 2013 2014 2015
Standar
Deviasi 0,028 0,016 0,062 0,027 0,010
Eksposur 38.698 49.514 65.238 80.924 92.258
VaR Mean 724 519 2.707 1.453 639
VaR Zero -20.858 -25.895 -24.421 -46.303 -57.747
VaR Mean % 0,02 0,01 0,04 0,02 0,01
VaR Zero % -0,54 -0,52 -0,37 -0,57 -0,63
Sumber : Statistik Perbankan Syariah data diolah menggunakan Ms. Ecxel
78
Setelah mendapatkan hasil perhitungan dari VaR deposito 1 bulan,
selanjutnya dapat dilakukan analisis terkait dengan hasil pengukuran VaR
deposito 1 bulan sebagai berikut :
1) Standar deviasi menunjukkan semakin besar nilai standar deviasi
semakin besar pula tingkat risiko dari deposito mudharabah, hal
tersebut terlihat dari besarnya nilai VaR (mean). Nilai standar deviasi
dari deposito mudharabah 1 bulan tiap tahunnya yaitu sebesar 0,028;
0,016; 0,062; 0,027; dan 0,010. Nilai standar deviasi terbesar terletak
pada tahun 2013 yaitu sebesar 0,062 yang menandakan bahwa pada
tahun itu terdapat tingkat perubahan yang paling besar dari tingkat
return yang dihasilkan deposito mudhrabah 1 bulan BUS dan UUS.
Sedangkan pada tahun 2015 memiliki tingkat pengembalian return
yang paling rendah di deposito mudharabah, yaitu sebesar 0,010.
2) VaR (mean) deposito mudharabah 1 bulan dalam nominal milyaran
rupiah di tahun penelitian sebesar 723,86; 518,83; 2.707,03; 1.453,13;
dan 638,76. Sedangkan dalam bentuk persentase nilai VaR (mean)
sebesar 0,02%; 0,01%; 0,04%; 0,02%; dan 0,01%. Berdasarkan
pengukuran VaR (mean) secara nominal deposito mudharabah
diketahui potensi risiko terbesar terdapat pada tahun 2013 sebesar
2.707,03 juta rupiah dan yang terendah terdapat pada tahun 2012
sebesar 518,83 juta rupiah. Sedangkan dalam risiko secara presentase
potensi risiko deposito mudharabah 1 bulan yang tertinggi terjadi
79
pada tahun 2013 sama seperti nominal yaitu sebesar 0,04% dan yang
terendah terjadi pada tahun 2015 yaitu sebesar 0,01%.
3) VaR (zero) adalah potensi risiko kerugian terhadap zero (nol), dengan
artian lain merupakan besarnya potensi terjadinya risiko kerugian
yang dihitung pada saat pendapatan dititik nol atau tidak ada
pendapatan. Nilai VaR (zero) deposito mudharabah 1 bulan selama
tahun penelitian dalam milyaran rupiah adalah sebesar -20.858,-
25.895,-24.421,-46.303, dan -57.747. Secara nominal potensi risiko
terbesar deposito mudharabah pada saat tidak ada pendapatan terjadi
pada tahun 2015 sebesar -57.747 juta rupiah dan yang terendah
sebesar -20.858 juta rupiah pada tahun 2011. Berbeda pada nilai VaR
(zero) dalam bentuk persentase potensi risiko kerugian yang terbesar
justru terletak pada tahun 2015 sebesar -0,63% dan yang terendah
terletak pada tahun 2013 yaitu sebesar -0,37%.
b. Deposito 3 Bulan
Tabel 4. 12
Hasil Pengukuran VaR Deposito 3 Bulan
Keterangan 2011 2012 2013 2014 2015
Standar
Deviasi 0,036 0,018 0,025 0,030 0,011
Eksposur 7.914 12.429 20.579 19.439 18.994
VaR Mean 331,08 257,25 600,33 674,45 244,98
VaR Zero -14.026 -20.081 -26.319 -35.352 -37.582
80
VaR Mean % 0,04 0,02 0,03 0,03 0,01
VaR Zero % -1,77 -1,62 -1,28 -1,82 -1,98
Sumber : Statistik Perbankan Syariah data diolah menggunakan Ms. Ecxel
Setelah mendapatkan hasil perhitungan dari VaR deposito 3 bulan,
selanjutnya dapat dilakukan analisis terkait dengan hasil pengukuran VaR
deposito 3 bulan sebagai berikut :
1) Standar deviasi menunjukkan semakin besar nilai standar deviasi
semakin besar pula tingkat risiko dari deposito mudharabah, hal
tersebut terlihat dari besarnya nilai VaR (mean). Nilai standar deviasi
dari deposito mudharabah 3 bulan tiap tahunnya yaitu sebesar 0,036;
0,018; 0,025; 0,030; dan 0,01. Nilai standar deviasi terbesar terletak
pada tahun 2011 yaitu sebesar 0,036 yang menandakan bahwa pada
tahun itu terdapat tingkat perubahan yang paling besar dari tingkat
return yang dihasilkan deposito mudhrabah 3 bulan BUS dan UUS.
Sedangkan pada tahun 2015 memiliki tingkat pengembalian return
yang paling rendah di deposito mudharabah, yaitu sebesar 0,011.
2) VaR (mean) deposito mudharabah 3 bulan dalam nominal milyaran
rupiah di tahun penelitian sebesar 331,08; 257,25; 600,33; 674,45; dan
244,98. Sedangkan dalam bentuk persentase nilai VaR (mean) sebesar
0,04; 0,02; 0,03; 0,03; dan 0,01. Berdasarkan pengukuran VaR (mean)
secara nominal deposito mudharabah diketahui potensi risiko terbesar
terdapat pada tahun 2014 sebesar 674,45 juta rupiah dan yang
terendah terdapat pada tahun 2015 sebesar 244,98 juta rupiah.
81
Sedangkan dalam risiko secara presentase potensi risiko deposito
mudharabah 3 bulan yang tertinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu
sebesar 0,04% dan yang terendah terjadi pada tahun 2015 yaitu
sebesar 0,01%.
3) VaR (zero) adalah potensi risiko kerugian terhadap zero (nol), dengan
artian lain merupakan besarnya potensi terjadinya risiko kerugian
yang dihitung pada saat pendapatan dititik nol atau tidak ada
pendapatan. Nilai VaR (zero) deposito mudharabah 3 bulan selama
tahun penelitian dalam milyaran rupiah adalah sebesar -14.026, -
20.081, -26.319, -35.352, dan -37.582. Secara nominal potensi risiko
terbesar deposito mudharabah pada saat tidak ada pendapatan terjadi
pada tahun 2015 sebesar -37.582 juta rupiah dan yang terendah
sebesar -14.026 juta rupiah pada tahun 2011. Berbeda pada nilai VaR
(zero) dalam bentuk persentase potensi risiko kerugian yang terbesar
justru terletak pada tahun 2015 sebesar -1,98% dan yang terendah
terletak pada tahun 2013 yaitu sebesar -1,28%.
c. Deposito 6 Bulan
Tabel 4. 13
Hasil Pengukuran VaR Deposito 6 Bulan
Keterangan 2011 2012 2013 2014 2015
Standar
Deviasi 0,067 0,032 0,022 0,026 0,016
Eksposur 3.773 4.740 6.695 7.713 5.583
82
VaR Mean 417,09 250,93 245,25 328,18 148,14
VaR Zero -12.024 -15.789 -20.301 -26.656 -19.942
VaR Mean % 0,11 0,05 0,04 0,04 0,03
VaR Zero % -3,19 -3,33 -3,03 -3,46 -3,57
Sumber : Statistik Perbankan Syariah data diolah menggunakan Ms. Ecxel
Setelah mendapatkan hasil perhitungan dari VaR deposito 3 bulan,
selanjutnya dapat dilakukan analisis terkait dengan hasil pengukuran VaR
deposito 3 bulan sebagai berikut :
1) Standar deviasi menunjukkan semakin besar nilai standar deviasi
semakin besar pula tingkat risiko dari deposito mudharabah, hal
tersebut terlihat dari besarnya nilai VaR (mean). Nilai standar deviasi
dari deposito mudharabah 6 bulan tiap tahunnya yaitu sebesar 0,067;
0,032; 0,022; 0,026; dan 0,016. Nilai standar deviasi terbesar terletak
pada tahun 2011 yaitu sebesar 0,067 yang menandakan bahwa pada
tahun itu terdapat tingkat perubahan yang paling besar dari tingkat
return yang dihasilkan deposito mudhrabah 3 bulan BUS dan UUS.
Sedangkan pada tahun 2015 memiliki tingkat pengembalian return
yang paling rendah di deposito mudharabah, yaitu sebesar 0,016.
2) VaR (mean) deposito mudharabah 6 bulan dalam nominal milyaran
rupiah di tahun penelitian sebesar 417,09; 250,93; 245,25; 328,18; dan
148,14. Sedangkan dalam bentuk persentase nilai VaR (mean) sebesar
0,11; 0,05; 0,04; 0,04; dan 0,03. Berdasarkan pengukuran VaR (mean)
secara nominal deposito mudharabah diketahui potensi risiko terbesar
83
terdapat pada tahun 2014 sebesar 328,18 juta rupiah dan yang
terendah terdapat pada tahun 2015 sebesar 148,14 juta rupiah.
Sedangkan dalam risiko secara presentase potensi risiko deposito
mudharabah 6 bulan yang tertinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu
sebesar 0,11% dan yang terendah terjadi pada tahun 2015 yaitu
sebesar 0,03%.
3) VaR (zero) adalah potensi risiko kerugian terhadap zero (nol), dengan
artian lain merupakan besarnya potensi terjadinya risiko kerugian
yang dihitung pada saat pendapatan dititik nol atau tidak ada
pendapatan. Nilai VaR (zero) deposito mudharabah 6 bulan selama
tahun penelitian dalam milyaran rupiah adalah sebesar -12.024, -
15.789, -20.301, -26.656, dan -19.942. Secara nominal potensi risiko
terbesar deposito mudharabah pada saat tidak ada pendapatan terjadi
pada tahun 2014 sebesar -26.656 juta rupiah dan yang terendah
sebesar -12.024 juta rupiah pada tahun 2011. Berbeda pada nilai VaR
(zero) dalam bentuk persentase potensi risiko kerugian yang terbesar
justru terletak pada tahun 2015 sebesar -3,57% dan yang terendah
terletak pada tahun 2013 yaitu sebesar -3,03%.
84
d. Deposito 12 Bulan
Tabel 4. 14
Hasil Pengukuran VaR Deposito 12 Bulan
Keterangan 2011 2012 2013 2014 2015
Standar
Deviasi 0,018 0,026 0,028 0,039 0,009
Eksposur 4.022 6.604 7.054 6.735 5.239
VaR Mean 172,44 401,62 464,15 617,44 114,21
VaR Zero -27.196 -42.292 -40.559 -45.089 -34.889
VaR Mean % 0,04 0,06 0,07 0,09 0,02
VaR Zero % -6,76 -6,40 -5,75 -6,69 -6,66
Sumber : Statistik Perbankan Syariah data diolah menggunakan Ms. Ecxel
Setelah mendapatkan hasil perhitungan dari VaR deposito 12
bulan, selanjutnya dapat dilakukan analisis terkait dengan hasil
pengukuran VaR deposito 12 bulan sebagai berikut :
1) Standar deviasi menunjukkan semakin besar nilai standar deviasi
semakin besar pula tingkat risiko dari deposito mudharabah, hal
tersebut terlihat dari besarnya nilai VaR (mean). Nilai standar deviasi
dari deposito mudharabah 12 bulan tiap tahunnya yaitu sebesar 0,018;
0,026; 0,028; 0,039; dan 0,009. Nilai standar deviasi terbesar terletak
pada tahun 2014 yaitu sebesar 0,039 yang menandakan bahwa pada
tahun itu terdapat tingkat perubahan yang paling besar dari tingkat
return yang dihasilkan deposito mudhrabah 12 bulan BUS dan UUS.
85
Sedangkan pada tahun 2015 memiliki tingkat pengembalian return
yang paling rendah di deposito mudharabah, yaitu sebesar 0,009.
2) VaR (mean) deposito mudharabah 12 bulan dalam nominal milyaran
rupiah di tahun penelitian sebesar 172,44; 401,62; 464,15; 617,44; dan
114,21. Sedangkan dalam bentuk persentase nilai VaR (mean) sebesar
0,04; 0,06; 0,07; 0,09; dan 0,02. Berdasarkan pengukuran VaR (mean)
secara nominal deposito mudharabah diketahui potensi risiko terbesar
terdapat pada tahun 2014 sebesar 617,44 juta rupiah dan yang
terendah terdapat pada tahun 2015 sebesar 114,21 juta rupiah.
Sedangkan dalam risiko secara presentase potensi risiko deposito
mudharabah 12 bulan yang tertinggi terjadi pada tahun 2014 yaitu
sebesar 0,09% dan yang terendah terjadi pada tahun 2015 yaitu
sebesar 0,02%.
3) VaR (zero) adalah potensi risiko kerugian terhadap zero (nol), dengan
artian lain merupakan besarnya potensi terjadinya risiko kerugian
yang dihitung pada saat pendapatan dititik nol atau tidak ada
pendapatan. Nilai VaR (zero) deposito mudharabah 12 bulan selama
tahun penelitian dalam milyaran rupiah adalah sebesar -27.196, -
42.292, 40.559, -45.089, dan -34.889. Secara nominal potensi risiko
terbesar deposito mudharabah pada saat tidak ada pendapatan terjadi
pada tahun 2014 sebesar -45.089 juta rupiah dan yang terendah
sebesar -27.196 juta rupiah pada tahun 2011. Berbeda pada nilai VaR
(zero) dalam bentuk persentase potensi risiko kerugian yang terbesar
86
justru terletak pada tahun 2011 sebesar -6,76% dan yang terendah
terletak pada tahun 2013 yaitu sebesar -5,75%.
e. Perbandingan Antar Deposito
Setelah melihat hasil dari perhitungan VaR dan mendapatkan hasil
nilai potensi risiko dari masing-masing deposito di BUS dan UUS tiap
tahunnya selama periode 2011-2015. Selanjutnya adalah melakukan
perbandingan antara keempat deposito tersebut. Perbandingan ini
bertujuan untuk melihat deposito mana yang memiliki tingkat risiko
terbesar dan tingkat risiko terkecil. Berikut adalah tabel perbandingan hasil
perhitungan VaR tiap deposito :
Tabel 4. 15
Perbandingan Hasil Pengukuran VaR Deposito Mudharabah BUS dan
UUS
Keterangan 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 12 Bulan
Std. Deviasi σ 0,0693 0,0507 0,0688 0,0564
Ao (Exposure) 65.326 15.871 5.701 5.931
VaR (Mean) 3.038,90 540,55 263,48 224,70
VaR (Zero) -2.708,87 -533,47 -249,09 -197,59
VaR (Mean) % 0,047 0,034 0,046 0,038
VaR (Zero) % -0,041 -0,034 -0,044 -0,033
Sumber : Statistik Perbankan Syariah data diolah menggunakan Ms. Ecxel
87
Dapat dilihat dari tabel perbandingan hasil perhitungan VaR antar
deposito mudharabah BUS dan USS selama kurun waktu 5 tahun terakhir
tingkat risiko deposito mana yang paling baik yang dimiliki BUS dan UUS
dan deposito mana yang paling besar memiliki risiko dalam hal investasi.
Analisis perbandingan hasil pengukuran risiko antar deposito mudharabah
adalah sebagai berikut :
1) Dilihat dari hasil standar deviasi tiap deposito selama 5 tahun terakhir,
nilai yang terbesar terletak pada deposito 1 bulan yaitu sebesar 0,0693.
Nilai standar deviasi deposito mudharabah 1 bulan yang besar
menunjukkan bahwa pada deposito tersebut terdapat tingkat
perubahan yang tinggi dari segi return yang dihasilkan oleh deposito
tersebut. Jika dilihat pada data return deposito, deposito 1 bulan
memiliki sifat yang lebih fluktuatif dibandingkan dengan deposito
lainnya, hal ini juga dikarenakan besarnya minat nasabah untuk
berinvestasi pada deposito mudharabah 1 bulan maka dari itu lebih
banyak terjadi perubahan return yang ditawarkan oleh bank.
Sedangkan standar deviasi terendah terletak pada deposito 3 bulan
yaitu sebesar 0,0507 yang menandakan perubahan tingkat return yang
cenderung stabil dibandingkan dengan yang lainnya.
2) VaR (mean) deposito mudharabah 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 12
bulan masing-masing memiliki nilai sebesar 3.038,90; 540,55; 263,48
; dan 224,70 milyaran rupiah, sedangkan dalam bentuk persentase
nilai VaR (mean) sebesar 0,047; 0,034; 0,046; dan 0,038. Berdasarkan
88
pengukuran risiko VaR deposito mudharabah secara nominal,
deposito 1 bulan memiliki potensi risiko terbesar yaitu nilai maksimal
sebesar 3038,90 juta rupiah dan potensi risiko terendah terdapat pada
deposito 12 bulan yaitu sebesar 224,70 juta rupiah. Sama halnya
dengan nilai presentase VaR yang membandingkan antara nominal
risiko deposito dengan pembiayaan yang diberikan, dimana potensi
risiko pembiayaan yang tertinggi secara presentase terdapat pada
deposito mudaharabah 1 bulan yaitu sebesar 0,047% dan yang
terendah terletak pada deposito mudharabah 3 bulan yaitu sebesar
0,034%.
3) VaR (zero) adalah potensi risiko kerugian terhadap zero (nol), dengan
artian lain merupakan besarnya potensi terjadinya risiko kerugian
yang dihitung pada saat pendapatan dititik nol atau tidak ada
pendapatan. Nilai VaR (zero) antar deposito mudharabah selama
tahun penelitian dalam milyaran rupiah adalah sebesar -2.708,87; -
533,47; -249,09; dan -197,59. Secara nominal potensi risiko terbesar
deposito mudharabah pada saat tidak ada pendapatan terdapat pada
deposito 1 bulan sebesar -2.708,87 juta rupiah dan yang terendah
terdapat pada depsosito 12 bulan sebesar -197,59 juta rupiah. Berbeda
pada nilai VaR (zero) dalam bentuk persentase potensi risiko kerugian
yang terbesar justru terletak pada deposito 6 bulan sebesar -0,044%
dan yang terendah terletak pada deposito 12 bulan yaitu sebesar -
0,033%.
89
4) Dari ketiga poin diatas dapat diketahui bahwa deposito 3 bulan
memiliki risiko paling rendah dan juga stabil, kemudian disusul oleh
deposito 12 bulan di peringkat kedua, selanjutnya deposito 6 bulan di
peringkat ketiga yang memiliki risiko lebih besar dari deposito 12
bulan. Adapun potensi risiko yang paling besar terdapat pada deposito
1 bulan.
2. Analisis Potensi Return Berdasarkan RAROC
Pendekatan RAROC dalam penelitian ini ingin mengetahui
seberapa besar risiko yang ditanggung oleh bank dari pembiayaan yang
sudah mereka salurkan kepada nasabah pembiayaan, hal ini penting bagi
pihak bank untuk mengetahui apakah dana yang mereka salurkan
menghasilkan laba atau bahkan menimbulkan kerugian yang nantinya jika
terjadi kerugian akan memangkas modal bank.
Nilai RAROC menunjukkan bahwa jika semakin besar Risk
Adjusted Return (RAR), maka semakin meningkat pula bobot dari
RAROC, artinya ini berbanding lurus. Sedangkan bila semakin besar Risk
Adjusted Capital (RC) maka semakin menurun bobot RAROC, begitu juga
sebaliknya, artinya ini bersifat berbanding terbalik. Berikut ini hasil
perolehan data RAROC yang sudah diolah.
90
Tabel 4. 16
Hasil Pengukuran RAROC BUS dan UUS
Keterangan 2011 2012 2013 2014 2015
EL (Expected Loss) 1.734 2.027 3.108 5.020 6.940
Net Profit (TR-TC) 1.022 1.647 2.292 1.345 1.389
WL (Worst Case Loss) 2.666 3.801 5.329 6.010 6.423
RAR (NP-EL) -712 -380 -816 -3.675 -5.551
RC (WL-EL) 931 1.774 2.221 990 -517
RAROC (RAR/RC) -0,76 -0,21 -0,37 -3,71 10,74
Sumber : Statistik Perbankan Syariah data diolah menggunakan Ms. Ecxel
Berikut analisis terkait hasil perhitungan RAROC BUS dan UUS :
a. RAR (Risk Adjusted Return) menunjukkan adanya kesalahan strategi
yang digunakan untuk memempercepat pembayaran utang atau
penagihan dari debitur. Nilai RAR yang diperoleh selama periode 2011-
2015 sebesar -712, -380, -816, -3.675, dan -5.551 milyaran rupiah. Hasil
RAR secara keseluruhan bernilai negatif dan mengalami penurunan pada
tahun 2011 ke tahun 2012, kemudian terus mengalami kenaikan dari
tahun 2012 hingga tahun 2015. Kenaikan paling signifikan terjadi pada
tahun 2014. Hal ini berarti terdapat risiko atau kerugian dimana total
keuntungan yang ada lebih kecil dari pada expected loss (rata-rata
kerugian). Ini juga mengindikasikan adanya kegagalan manajemen dalam
mengelola risiko pembiayaan yang ada di BUS dan UUS. Nilai RAR
91
terbesar terjadi pada tahun 2015 sebesar -5.551 juta rupiah dan terkecil
pada tahun 2012 sebesar -380 milyaran rupiah.
b. RC (Risk capital) menunjukkan modal yang diperlukan untuk menutupi
kebutuhan apabila menghadapi suatu masalah karena risiko menjadi
kenyataan. RC (Risk capital) ini dipertimbangkan terhadap sesuatu yang
lebih buruk daripada pembayaran rata-rata kerugian (expected loss). Nilai
RC yang diperoleh dari hasil pengukuran dalam milyaran rupiah adalah
sebesar 931, 1.774, 2.221, 990, dan -517 dalam milyaran rupiah selama
lima periode berturut-turut. Selama kurun waktu 2011-2014 nilai RC
(Risk capital) terus menerus menunjukkan angka postif. Ketika nilai RC
(Risk Capital) positif hal tersebut menunjukkan bahwa BUS memiliki
cadangan modal yang dapat menutupi kerugian bila suatu waktu risiko
menjadi kenyataan. Sedangkan nilai negatif pada RC mencerminkan
adanya penaksiran atau estimasi kerugian alokasi modal bank syariah
terhadap risiko kredit atau pembiayaan. Hasil analisis RC yang bernilai
negatif menunjukkan bahwa expected loss mengalami peningkatan
selama periode tersebut. Artinya modal BUS dan UUS yang sudah
disesuaikan dengan besarnya risiko mengalami potensi peningkatan
risiko. Angka negatif Risk Capital terjadi pada tahun 2015.
c. Hasil pengukuran RAROC digunakan sebagai alat analisis dalam menilai
bobot bersih dari keuntungan (net profit) yang diperoleh dari kegiatan
usaha yang dilakukan oleh bank syariah. Bobot bersih dari keuntungan
yang dimaksud adalah nilai pendapatan yang telah disesuaikan apabila
92
kerugian yang telah di alokasikan benar-benar terjadi. Sehingga dalam
hal ini dapat diketahui net profit yang sebenarnya diperoleh oleh bank
syariah. Adapun pada penelititan ini hasil RAROC selama lima tahun
(2011-2015) sebesar -0,76; -0,21; -0,37; -3,71; dan 10,74 secara berturut-
turut. Nilai RAROC terbesar terjadi pada tahun 2015 yaitu 10,74 dan
yang terendah sebesar -3,71 yang terdapat pada tahun 2014. RAROC
yang bernilai negatif mengindikasikan adanya potensi kerugian karena
nilai RAR yang negatif, dimana akan berdampak buruk pada BUS dan
UUS, apabila kerugian terealisasi maka kerugian tersebut akan
menggerus modal dari BUS dan UUS untuk menutupi kerugian tersebut.
Sedangkan RAROC yang bernilai positif seharusnya menunjukkan
adanya perbaikan kinerja bank sehingga bobot bersih pengembalian hasil
(return) yang disesuaikan dengan risiko mengalami peningkatan. Itu
berlaku jika hasil RAR dan RC bernilai positif juga. Dalam penelitian ini
RAR dan RC keduanya bernilai negatif, ini mengindikasikan adanya
kerugian karena nilai expected loss lebih besar daripada keuntungan
yang didapat dan modal tidak mampu menutupi kerugian tersebut.
3. Analisis Penulis Tentang Hasil Pengukuran Risiko Deposito
Mudharabah
Setelah melakukan pengukuran risiko dan return deposito
mudharabah BUS dan UUS selama kurun waktu 2011-2015 dengan
menggunakan metode VaR dan RAROC kemudian menjelaskan hasil dari
93
pengukuran risiko dan return yang diperoleh tersebut. Hal yang dilakukan
selanjutnya adalah membuat analisis mengenai hasil pengukuran dan
membahasnya melalui sudut pandang penulis.
Dari penjelasan sebelumnya telah dilakukan perbandingan risiko
antara deposito mudharabah 1 bulan. 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan.
Diketahui dari perbandingan tersebut bahwa risiko yang paling besar
terdapat pada deposito 1 bulan sebesar 0,047%, kemudian setelahnya
adalah deposito 6 bulan sebesar 0,046%, kemudian deposito 12 bulan
0,038%, dan risiko terendah adalah deposito 3 bulan sebesar 0,034%.
Risiko terendah yang terdapat pada deposito 3 bulan menunjukkan bahwa
perubahan imbal hasil yang ditawarkan BUS dan UUS pada deposito
tersebut lebih stabil.
Pada dasarnya nasabah cenderung memilih deposito jangka pendek
ketika kondisi perekonomian kurang baik, karena akan terjadi perubahan
terhadap equivalent rate yang ditawarkan bank syariah, sehingga nasabah
bisa memutuskan akan tetap berinvestasi pada deposito mudharabah bank
syariah atau beralih pada instrumen investasi lainnya. Pada penelitian ini
diketahui data deposito 1 bulan dilihat dari equivalent rate cenderung
mengalami ketidak stabilan dengan melakukan pergerakan return yang
sering berubah-ubah secara signifikan. Tetapi besaran dana yang
ditampung oleh bank syariah pada deposito 1 bulan lebih besar
dibandingkan dengan deposito berjangka lainnya dengan presentase
sebesar 70,8% dari seluruh total dana deposito mudharabah BUS dan
94
UUS. Hal ini menandakan perilaku hati-hati masyarakat dalam
berinvestasi, sehingga memilih jangka pendek.
Dari segi VaR (zero) dimana angka positif menunjukkan terdapat
kerugian investasi deposito mudharabah di bank syariah, dikarenakan VaR
(mean) lebih besar dari rata-rata nilai expected return. Sedangkan nilai
VaR (zero) negatif menandakan terdapat potensi profitabilitas investasi
deposito mudharabah di bank syariah, dimana VaR (mean) lebih kecil dari
rata-rata nilai expected return. Dalam penelitian ini seluruh nilai VaR
(zero) menghasilkan nilai negatif, berarti investasi di BUS dan UUS
termasuk dalam kategori aman dan mengasilkan keuntungan.
Penulis mencoba membandingkan tingkat return yang dihasilkan
deposito mudharabah Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha
Syariah (UUS) dengan harga saham Jakarta Islamic Index (JII). Kedua
instrumen investasi ini tergolong dalam insturemen investasi syariah
yang aman dan menjanjikan, berikut grafik perbandingan return antara
keduanya :
95
Gambar 4.5
Perbandingan Return Deposito Mudharabah BUS dan UUS dengan
Saham JII tahun 2011-2015
Dapat dilihat dari grafik diatas bahwa pergerakan return dari
saham Jakarta Islamic Index (JII) cenderung lebih stabil dibandingkan
dengan return deposito mudharabah BUS dan UUS, return deposito
mudharabah terlihat berubah-ubah secara signifikan. Sedangkan dilihat
dari nilai terbesar return terdapat pada deposito mudharabah 6 bulan
pada bulan September 2011 sebesar 0,49% dan return terendah juga
terdapat pada deposito mudharabah 6 bulan BUS dan UUS yaitu sebesar
-0,36% pada bulan Juli 2011. Hal ini menandakan deposito mudharabah
memiliki sifat high risk high return, dimana cenderung menawarkan
angka return yang tinggi dibandingkan dengan saham JII yang stabil.
-0,500
-0,400
-0,300
-0,200
-0,100
0,000
0,100
0,200
0,300
0,400
0,500
0,600
Jan
-11
Jun
-11
No
p-1
1
Ap
r-1
2
Sep
-12
Feb
-13
Jul-
13
De
s-1
3
Me
i-1
4
Okt
-14
Mar
-15
Agu
st-1
5
Deposito 1 Bulan
Deposito 3 Bulan
Deposito 6 Bulan
Deposito 12 Bulan
Saham JII
96
Perhitungan menggunakan RAROC untuk mengetahui risiko bank
syariah dalam menyalurkan pembiayaan dan untuk mengetahui apakah
terdapat ancaman risiko yang akan menggerus modal bank. Dalam
penelitian ini bobot RAROC mencerminkan adanya ketidak efisienan dan
tingkat output yang kurang optimal disebabkan oleh rasio RAR lebih kecil
dari pada RC. Dalam pengukuran RAR mempertimbangkan selisih antara
rata-rata keuntungan dengan rata-rata kerugian (EL), estimasi yang muncul
dari variabel RAR dapat diartikan, jika nilai RAR positif dan signifikan
berarti terdapat profitabilitas dimana total keuntungan lebih besar dari total
kerugian. Jika nilai RAR negatif berarti terdapat risiko kerugian dimana
total keuntungan lebih kecil daripada rata-rata kerugian (EL).
Dalam penelitian ini nilai RAR menunjukkan angka negatif, dapat
diartikan bahwa terdapat potensi kerugian yang dialami oleh bank, nilai
RAR sempat menurun ditahun 2012 dan kembali meningkat signifikan di
tahun 2014 dan terus meningkat hingga tahun 2015. Peningkatan nilai
pada tahun tersebut disebabkan oleh krisis keuangan global yang berakibat
pada lesunya keuangan Indonesia dan berakibat pada menurunnya kinerja
perbankan syariah.
Dalam pengukuran RC merupakan selisih antara rata-rata kerugian
terburuk atau maksimum (WL) dengan rata-rata kerugian (EL).
Perhitungan RC dalam penelitian ini mencerminkan adanya penaksiran
atau estimasi kerugian alokasi modal bank syariah terhadap risiko
pembiayaan. Hasil analisis RC menunjukkan bahwa expected loss (rata-
97
rata) NPF terus mengalami peningkatan selama periode 2011-2015.
Artinya modal BUS dan UUS yang sudah disesuaikan dengan besarnya
risiko mengalami potensi peningkatan kerugian.
98
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan diatas mengenai
risiko investasi deposito mudharabah setelah diukur menggunakan Value
at Risk (VaR) dan pengembalian hasil Bank Umum Syariah (BUS) dan
Unit Usaha Syariah (UUS) setelah diukur dengan pendekatan Risk
Adjusted Return on Capital (RAROC), dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Berdasarkan perhitungan Value at Risk (VaR) deposito yang memiliki
tingkat risiko terendah adalah deposito berjangka 3 bulan, dengan nilai
VaR (mean) sebesar 3,41% dan VaR (zero) sebesar -3,36%, disusul
dengan deposito 12 bulan nilai VaR (mean) sebesar 3,79% dan nilai
VaR (zero) sebesar -3,33%. Kemudian deposito 6 bulan VaR (mean)
sebesar 4,62% dan VaR (zero) sebesar -4,37%, dan deposito yang
memiliki tingkat risiko tertinggi adalah deposito 1 bulan dengan nilai
VaR (mean) sebesar 4,65% dan VaR (zero) sebesar -4,15%.
Diindikasikan bahwa investasi jangka pendek menggunakan deposito
mudharabah lebih berisiko dibandingkan dengan investasi jangka
panjang, hal ini ditandai dengan tingkat perubahan return bulanan
secara fluktuatif yang bersifat signifikan. Tetapi nasabah lebih memilih
investasi jangka pendek pada deposito muharabah ditandai dengan
99
jumlah dana deposito 1 bulan yang mencapai 70% dari seluruh total
dana deposito mudharabah yang dikelola bank syariah. Hal ini
menandakan perilaku kehati-hatian masyarakat dalam berinvestasi di
lembaga keuangan. Berinvestasi pada deposito mudharabah BUS dan
UUS cenderung aman dan menguntungkan.
2. Analisa Risk Adjusted Return on Capital (RAROC) menggambarkan
tingkat pendapatan yang diperoleh bank syariah yang telah disesuaikan
dengan risiko yang akan terjadi, hal tersebut menunjukkan pendapatan
yang didapat bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS)
belum dapat menutupi kemungkinan potensi kerugian yang akan
terjadi. Hasil RAROC menunjukkan angka berikut tiap tahunnya -0,76;
-0,21, -0,37, -3,71, -10,74. Nilai RAR menunjukkan angka negatif
secara keseluruhan yang menandakan risiko tersebut berpotensi
menggerus modal bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah
(UUS).
B. Saran
Berdasarkan Penelitian yang dilakukan, beberapa saran yang penulis
berikan antara lain:
1. Pertama, agar bank syariah di Indonesia menggunakan sistem profit
sharing dalam mekanisme bagi hasilnya, untuk mengurangi risiko
yang akan ditanggung oleh bank dalam mengelola dananya, walaupun
akan berakibat pada kurangnya minat masyarakat dalam menggunakan
100
bank syariah, tapi hal tersebut lebih baik dilakukan untuk terciptanya
sistem keuangan murni syariah. Kedua, agar pihak bank
memperhatikan tingkat perubahan equivalent rate yang berimbas pada
return, agar lebih kompetitif dan stabil dengan lembaga keuangan
lainnya, terutama pada deposito jangka pendek sehingga nasabah tidak
berpindah ke lembaga lain. Juga terus meningkatkan kualitas
manajemen risiko sehingga dapat mengantisipasi segala risiko-risiko
yang akan muncul dalam menjalankan kegiatan operasionalnya.
2. Untuk nasabah dan masyarakat agar mencoba menggunakan metode
Value at Risk (VaR) dan Risk Adjusted Return on Capital sebelum
menginvestasikan dananya pada bank syariah, agar dapat diketahui
seberapa besar risiko investasi yang akan dihadapi dan dapat melihat
imbal hasil yang sudah disesuaikan denga risiko pada lembaga yang
ditempatkan dananya.
3. Peneliti selanjutnya agar menggunakan metode penelitian lainnya yang
sesuai untuk melihat risiko yang ada pada produk-produk yang
terdapat pada bank syariah atau lembaga keuangan lainnya.
101
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
A.Karim, Adiwarman. Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, Edisi ke-5.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013.
Amalia, Euis. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam dari Masa Klasik Hingga
Kontemporer, Cet. Kedua. Jakarta : Granada Press, 2007.
Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syariah: Bagi Bankir dan Praktisi Keuangan.
Jakarta: Bank Indonesia dan Tazkia Institut, 1999.
Aziz, Abdul. Manajemen Investasi Syari'ah. Bandung : Alfabeta, 2010
Basrowi dan Suwandi. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2008.
Burhanuddin. S. Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2010.
Huda, Nuril. Investasi pada Pasar Modal Syariah, ed. Revisi. Jakarta: Kencana,
2008.
Ismail, Akuntansi Bank: Teori dan Aplikasi dalam Rupiah, Edisi Pertama,
Cetakan ke-2. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011.
Jorion, Philippe. Financial Risk Manager Handbook. New York: McGraw Hill,
2007.
Jorion, Philippe. Value at Risk: The New Benchmarking for Managing Financial
Risk. ed.3. New York: McGraw Hill, 2007.
Khan, Tariqullah dan Habib Ahmed. Manajemen Risiko Lembaga Keuangan
Syariah. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Kuncoro, Mudrajad. Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan
Ekonomi, Cet.2. Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2004.
Mardalis. Metode Penelitian : Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta : Bumi
Aksara, 2007.
102
Muhammad, Bank Syariah Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia.
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005.
Muhammad. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan Kuantitatif.
Jakarta : Rajawali Press, 2008
N. Idroes, Ferry. Manajemen Risiko Perbankan Syariah: Pemahaman Pendekatan
3 Pilar Kesepakatan Basel II Terkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksanaannya
di Indonesia, Cet.ke-2. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2011.
Rivai, Veithzal, dkk. Bank and Financial Instituation Management Conventional
and Sharia System, Edisi ke-1. Jakarta: PT Raja Gafindo Persada, 2007.
Rodoni, Ahmad dan Abdul Hamid. Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Zikrul
Hakim, 2008.
Siamat, Dahlan. Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi ke-5. Jakarta: Lembaga
Penerbit FEUI, 2005.
Sunaryo T. Manajemen Risiko Finansial. Jakarta: Salemba Empat, 2007
Suprayitno, Eko. Ekonomi Mikro Perspektif Islam. Malang: UIN-Malang Press,
2008
Winaryo, Wing Wahyu. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews.
Edisi 3, Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2011
Yin, Robert K. Studi Kasus Design dan Metode. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2008
Zuriah, Nurul. Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara, 2007
JURNAL DAN SKRIPSI
Anggun Pratiwi, Watini. Analisa Value at Risk Pada Saham Syariah dan Non-
Syariah dengan Model EWMA dan GARCH (Studi Kasus pada BEI Periode
2009-2011). Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2012
103
Prabowo, Yudha. Analisis Risiko dan Pengembalian pada Perbankan Syariah:
Aplikasi Metode VaR dan RAROC pada Bank Syariah Mandiri. La_Riba
Jurnal Ekonomi Islam, Vol.III No. 1, Juli 2009
Rizal, Romi Agung. Analisis Rate of Return Risk Deposito Mudharabah pada
Bank Mega Syariah, Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2014.
WEBSITE
www.ojk.go.id
www.bi.go.id
Suryomurti, Wiku. Konsep Risiko dalam Islam. Artikel diakses pada tanggal 22
Maret 2016 dari http://www.wikusuryomurti.com/konsep-risiko-dalam-
islam/
Siregar, Mulya. BI Siap Keluarkan Aturan Manajemen Risiko Bank Syariah.
Artikel diakses pada 18 Maret 2016 dari
http://finance.detik.com/read/2011/09/18/110835/1724879/5/bi-siap-
keluarkan-aturan-manajemen-risiko-bank-syariah
104
Equiva
len
Rate
ReturnDecay
Factor(Ri-Rt)^2 DF^(t-1) E*F
Actual
VarianceError Error^2
Eksposu
re (dlm
Miliar
Rupiah)
Var
MeanVaR%
VaR
Zero
VaR
Zero %
Jan-11 6,33 0,99 32013 1489 0,04652 -15398 -0,481
Feb-11 5,51 -0,13874 59 0,020021 0,558266 0,011177 0,019248 -0,00807 6,51E-05 33128 1541 0,04652 -13670 -0,4126
Mar-11 6,50 0,165238 58 0,026399 0,563905 0,014886 0,027303 -0,01242 0,000154 33834 1574 0,04652 -16753 -0,4951
Apr-11 6,58 0,012233 57 8,97E-05 0,569601 5,11E-05 0,00015 -9,9E-05 9,71E-09 33587 1562 0,04652 -16854 -0,5018
Mei-11 6,57 -0,00152 56 1,83E-05 0,575355 1,06E-05 2,31E-06 8,24E-06 6,78E-11 35958 1673 0,04652 -18014 -0,501
Jun-11 6,48 -0,01379 55 0,000274 0,581166 0,000159 0,00019 -3,1E-05 9,6E-10 37987 1767 0,04652 -18746 -0,4935
Jul-11 6,52 0,006154 54 1,15E-05 0,587037 6,76E-06 3,79E-05 -3,1E-05 9,68E-10 37579 1748 0,04652 -18670 -0,4968
Agust-11 6,21 -0,04871 53 0,00265 0,592966 0,001571 0,002373 -0,0008 6,43E-07 39501 1838 0,04652 -18604 -0,471
Sep-11 7,36 0,169899 52 0,027935 0,598956 0,016732 0,028866 -0,01213 0,000147 43442 2021 0,04652 -24624 -0,5668
Okt-11 7,74 0,050342 51 0,002264 0,605006 0,00137 0,002534 -0,00116 1,36E-06 42836 1993 0,04652 -25637 -0,5985
Nop-11 7,37 -0,04898 50 0,002678 0,611117 0,001636 0,002399 -0,00076 5,82E-07 44169 2055 0,04652 -25072 -0,5676
Des-11 7,14 -0,0317 49 0,001188 0,61729 0,000733 0,001005 -0,00027 7,39E-08 50336 2342 0,04652 -27608 -0,5485
Jan-12 7,04 -0,0141 48 0,000284 0,623525 0,000177 0,000199 -2,2E-05 4,65E-10 50522 2350 0,04652 -27289 -0,5401
Feb-12 6,84 -0,02882 47 0,000997 0,629824 0,000628 0,000831 -0,0002 4,1E-08 49208 2289 0,04652 -25759 -0,5235
Mar-12 6,65 -0,02817 46 0,000957 0,636185 0,000609 0,000794 -0,00018 3,42E-08 51048 2375 0,04652 -25914 -0,5076
Apr-12 6,82 0,025243 45 0,000505 0,642612 0,000325 0,000637 -0,00031 9,76E-08 46209 2150 0,04652 -24113 -0,5218
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Perhitungan VaR Deposito 1 Bulan
105
Mei-12 6,77 -0,00736 44 0,000102 0,649103 6,65E-05 5,41E-05 1,23E-05 1,52E-10 46979 2185 0,04652 -24319 -0,5176
Jun-12 6,63 -0,0209 43 0,00056 0,655659 0,000367 0,000437 -7E-05 4,86E-09 48224 2243 0,04652 -24400 -0,506
Jul-12 5,88 -0,12005 42 0,015082 0,662282 0,009989 0,014412 -0,00442 1,96E-05 47728 2220 0,04652 -21166 -0,4435
Agust-12 6,08 0,033448 41 0,000942 0,668972 0,00063 0,001119 -0,00049 2,39E-07 48306 2247 0,04652 -22228 -0,4601
Sep-12 6,03 -0,00826 40 0,000121 0,675729 8,2E-05 6,82E-05 1,39E-05 1,92E-10 47890 2228 0,04652 -21837 -0,456
Okt-12 6,13 0,016448 39 0,000187 0,682555 0,000128 0,000271 -0,00014 2,04E-08 51016 2373 0,04652 -23687 -0,4643
Nop-12 5,89 -0,03994 38 0,001823 0,689449 0,001257 0,001595 -0,00034 1,14E-07 53335 2481 0,04652 -23698 -0,4443
Des-12 6,06 0,028454 37 0,00066 0,696413 0,00046 0,00081 -0,00035 1,22E-07 53700 2498 0,04652 -24620 -0,4585
Jan-13 5,94 -0,02 36 0,000518 0,703448 0,000364 0,0004 -3,6E-05 1,27E-09 55495 2582 0,04652 -24888 -0,4485
Feb-13 5,49 -0,07878 35 0,006649 0,710553 0,004725 0,006206 -0,00148 2,2E-06 58560 2724 0,04652 -24067 -0,411
Mar-13 4,70 -0,15537 34 0,025004 0,717731 0,017946 0,024139 -0,00619 3,83E-05 63343 2947 0,04652 -21863 -0,3451
Apr-13 3,34 -0,34159 33 0,118579 0,72498 0,085967 0,116685 -0,03072 0,000944 61529 2862 0,04652 -14263 -0,2318
Mei-13 4,74 0,350066 32 0,120621 0,732303 0,088331 0,122546 -0,03422 0,001171 64071 2981 0,04652 -22328 -0,3485
Jun-13 4,77 0,006309 31 1,26E-05 0,7397 9,31E-06 3,98E-05 -3E-05 9,3E-10 63787 2967 0,04652 -22388 -0,351
Jul-13 4,96 0,039059 30 0,001318 0,747172 0,000984 0,001526 -0,00054 2,93E-07 63583 2958 0,04652 -23323 -0,3668
Agust-13 5,00 0,008032 29 2,78E-05 0,754719 2,1E-05 6,45E-05 -4,4E-05 1,9E-09 66903 3112 0,04652 -24764 -0,3701
Sep-13 4,82 -0,03666 28 0,001554 0,762343 0,001185 0,001344 -0,00016 2,54E-08 69106 3215 0,04652 -24543 -0,3551
Okt-13 4,90 0,016461 27 0,000188 0,770043 0,000145 0,000271 -0,00013 1,6E-08 68957 3208 0,04652 -24950 -0,3618
Nop-13 4,62 -0,05884 26 0,003795 0,777821 0,002952 0,003462 -0,00051 2,61E-07 72773 3385 0,04652 -24632 -0,3385
Des-13 6,60 0,356675 25 0,125255 0,785678 0,09841 0,127217 -0,02881 0,00083 74752 3477 0,04652 -37636 -0,5035
Jan-14 5,36 -0,20811 24 0,044465 0,793614 0,035288 0,043308 -0,00802 6,43E-05 74880 3483 0,04652 -29963 -0,4001
Feb-14 5,31 -0,00937 23 0,000147 0,801631 0,000118 8,78E-05 3,02E-05 9,11E-10 74711 3475 0,04652 -29584 -0,396
Mar-14 5,65 0,062064 22 0,003517 0,809728 0,002848 0,003852 -0,001 1,01E-06 75412 3508 0,04652 -31998 -0,4243
Apr-14 6,10 0,076633 21 0,005457 0,817907 0,004463 0,005873 -0,00141 1,99E-06 81064 3771 0,04652 -37437 -0,4618
Mei-14 7,21 0,16718 20 0,027034 0,826169 0,022334 0,027949 -0,00561 3,15E-05 79762 3710 0,04652 -44213 -0,5543
Jun-14 7,41 0,027361 19 0,000605 0,834514 0,000505 0,000749 -0,00024 5,94E-08 77908 3624 0,04652 -44484 -0,571
Jul-14 6,95 -0,06409 18 0,004469 0,842943 0,003767 0,004107 -0,00034 1,16E-07 75508 3513 0,04652 -40219 -0,5326
106
Agust-14 7,98 0,138197 17 0,018343 0,851458 0,015618 0,019098 -0,00348 1,21E-05 78474 3651 0,04652 -48535 -0,6185
Sep-14 8,20 0,027196 16 0,000597 0,860058 0,000513 0,00074 -0,00023 5,11E-08 76017 3536 0,04652 -48409 -0,6368
Okt-14 8,81 0,071753 15 0,00476 0,868746 0,004135 0,005149 -0,00101 1,03E-06 92431 4300 0,04652 -63560 -0,6876
Nop-14 7,84 -0,11665 14 0,014259 0,877521 0,012512 0,013607 -0,00109 1,2E-06 90877 4227 0,04652 -55145 -0,6068
Des-14 8,16 0,040005 13 0,001387 0,886385 0,00123 0,0016 -0,00037 1,38E-07 94041 4375 0,04652 -59573 -0,6335
Jan-15 7,69 -0,05932 12 0,003855 0,895338 0,003451 0,003519 -6,8E-05 4,65E-09 90706 4220 0,04652 -53908 -0,5943
Feb-15 7,93 0,030732 11 0,000782 0,904382 0,000708 0,000944 -0,00024 5,61E-08 92513 4304 0,04652 -56832 -0,6143
Mar-15 7,92 -0,00126 10 1,62E-05 0,913517 1,48E-05 1,59E-06 1,32E-05 1,74E-10 90984 4232 0,04652 -55817 -0,6135
Apr-15 7,71 -0,02687 9 0,000878 0,922745 0,00081 0,000722 8,82E-05 7,78E-09 91527 4258 0,04652 -54548 -0,596
Mei-15 8,03 0,040666 8 0,001437 0,932065 0,001339 0,001654 -0,00031 9,9E-08 91803 4271 0,04652 -57161 -0,6226
Jun-15 7,61 -0,05372 7 0,00319 0,94148 0,003004 0,002886 0,000118 1,38E-08 88725 4127 0,04652 -52139 -0,5876
Jul-15 7,61 0 6 7,62E-06 0,95099 7,25E-06 0 7,25E-06 5,26E-11 90051 4189 0,04652 -52918 -0,5876
Agust-15 7,50 -0,01456 5 0,0003 0,960596 0,000288 0,000212 7,62E-05 5,81E-09 92682 4311 0,04652 -53615 -0,5785
Sep-15 7,35 -0,0202 4 0,000527 0,970299 0,000512 0,000408 0,000104 1,07E-08 92409 4299 0,04652 -52302 -0,566
Okt-15 7,19 -0,02201 3 0,000614 0,9801 0,000601 0,000484 0,000117 1,37E-08 94840 4412 0,04652 -52413 -0,5526
Nop-15 7,14 -0,00698 2 9,49E-05 0,99 9,39E-05 4,87E-05 4,52E-05 2,04E-09 95044 4421 0,04652 -52130 -0,5485
Des-15 7,45 0,042501 1 0,001579 1 0,001579 0,001806 -0,00023 5,16E-08 95816 4457 0,04652 -55029 -0,5743
Total 393,12 0,162914 0,479831 0,003488 3919579 2E+05 2,79113 -2E+06
Rata-rata 6,55 0,002761 5,91E-05 65326,3 3039 0,04652 -33338 -0,4995
2011 2012 2013 2014 2015 RMSE 0,00769
0,027854 0,015603 0,061788 0,026739 0,01031 Variance 0,0048
38697,5 49513,75 65238,25 80923,75 92258,33 Standar Deviasi 0,06927
723,8593 518,8281 2707,026 1453,131 638,761 Alpha 1% 2,32635
-20858,1 -25895,4 -24421,2 -46303,1 -57746,7 Eksposure 65326,3
0,018706 0,010478 0,041494 0,017957 0,006924 VaR (Mean) 3038,9
-0,539 -0,52299 -0,37434 -0,57218 -0,62592 VaR (Mean) % 0,04652
VaR (Zero) -2708,9
VaR (Zero) % -0,0415
VaR Mean %
VaR Zero %
Standar Deviasi
Eksposure
Keterangan
VaR Zero
VaR Mean
107
Lampiran 2 : Perhitungan VaR Deposito 3 Bulan
Equiva
len
Rate
ReturnDecay
Factor(Ri-Rt)^2 DF^(t-1) E*F
Actual
VarianceError Error^2
Eksposu
re (dlm
Miliar
Rupiah)
Var
MeanVaR%
VaR
Zero
VaR
Zero %
Jan-11 6,42 0,99 5927 349,6 0,05899 -9163 -1,546
Feb-11 6,01 -0,06599 59 0,004802 0,558266 0,002681 0,004355 -0,00167 2,8E-06 5695 336 0,05899 -8221 -1,4435
Mar-11 6,60 0,093645 58 0,008162 0,563905 0,004603 0,008769 -0,00417 1,74E-05 7014 413,8 0,05899 -11159 -1,591
Apr-11 6,67 0,01055 57 5,26E-05 0,569601 2,99E-05 0,000111 -8,1E-05 6,62E-09 7564 446,2 0,05899 -12167 -1,6085
Mei-11 6,61 -0,00904 56 0,000152 0,575355 8,76E-05 8,17E-05 5,91E-06 3,49E-11 7071 417,1 0,05899 -11268 -1,5935
Jun-11 6,72 0,016505 55 0,000174 0,581166 0,000101 0,000272 -0,00017 2,93E-08 6984 412 0,05899 -11321 -1,621
Jul-11 6,60 -0,01802 54 0,000454 0,587037 0,000267 0,000325 -5,8E-05 3,35E-09 7899 466 0,05899 -12567 -1,591
Agust-11 6,61 0,001514 53 3,19E-06 0,592966 1,89E-06 2,29E-06 -4E-07 1,6E-13 7500 442,4 0,05899 -11951 -1,5935
Sep-11 9,11 0,320789 52 0,100799 0,598956 0,060374 0,102906 -0,04253 0,001809 8248 486,6 0,05899 -18298 -2,2185
Okt-11 9,25 0,015251 51 0,000143 0,605006 8,64E-05 0,000233 -0,00015 2,14E-08 9803 578,3 0,05899 -22091 -2,2535
Nop-11 8,77 -0,05329 50 0,003202 0,611117 0,001957 0,002839 -0,00088 7,79E-07 10630 627,1 0,05899 -22679 -2,1335
Des-11 7,71 -0,12882 49 0,017455 0,61729 0,010775 0,016594 -0,00582 3,39E-05 10629 627 0,05899 -19860 -1,8685
Jan-12 7,44 -0,03565 48 0,001517 0,623525 0,000946 0,001271 -0,00032 1,06E-07 10983 647,9 0,05899 -19780 -1,801
Feb-12 7,27 -0,02311 47 0,000698 0,629824 0,000439 0,000534 -9,5E-05 8,99E-09 10536 621,5 0,05899 -18528 -1,7585
Mar-12 7,00 -0,03785 46 0,001693 0,636185 0,001077 0,001432 -0,00036 1,26E-07 10441 615,9 0,05899 -17656 -1,691
Apr-12 7,22 0,030945 45 0,000764 0,642612 0,000491 0,000958 -0,00047 2,18E-07 10104 596,1 0,05899 -17642 -1,746
Mei-12 7,16 -0,00834 44 0,000136 0,649103 8,8E-05 6,96E-05 1,84E-05 3,38E-10 10645 628 0,05899 -18427 -1,731
Jun-12 6,83 -0,04719 43 0,002549 0,655659 0,001671 0,002226 -0,00056 3,08E-07 10797 636,9 0,05899 -17799 -1,6485
Jul-12 6,02 -0,12624 42 0,01678 0,662282 0,011113 0,015936 -0,00482 2,33E-05 11991 707,4 0,05899 -17339 -1,446
Agust-12 5,88 -0,02353 41 0,00072 0,668972 0,000482 0,000554 -7,2E-05 5,2E-09 12029 709,6 0,05899 -16973 -1,411
108
Sep-12 5,74 -0,0241 40 0,000751 0,675729 0,000507 0,000581 -7,3E-05 5,4E-09 13533 798,3 0,05899 -18622 -1,376
Okt-12 5,86 0,02069 39 0,000302 0,682555 0,000206 0,000428 -0,00022 4,91E-08 14642 863,8 0,05899 -20587 -1,406
Nop-12 5,96 0,016921 38 0,000186 0,689449 0,000128 0,000286 -0,00016 2,51E-08 15788 931,4 0,05899 -22593 -1,431
Des-12 6,17 0,034628 37 0,000981 0,696413 0,000684 0,001199 -0,00052 2,66E-07 17653 1041 0,05899 -26188 -1,4835
Jan-13 6,02 -0,02461 36 0,000779 0,703448 0,000548 0,000606 -5,8E-05 3,33E-09 18747 1106 0,05899 -27108 -1,446
Feb-13 6,10 0,013202 35 9,8E-05 0,710553 6,97E-05 0,000174 -0,0001 1,09E-08 19078 1125 0,05899 -27969 -1,466
Mar-13 5,41 -0,12004 34 0,015213 0,717731 0,010919 0,01441 -0,00349 1,22E-05 20333 1199 0,05899 -26301 -1,2935
Apr-13 4,77 -0,1259 33 0,016693 0,72498 0,012102 0,015852 -0,00375 1,41E-05 20647 1218 0,05899 -23404 -1,1335
Mei-13 4,87 0,020748 32 0,000304 0,732303 0,000223 0,00043 -0,00021 4,31E-08 23233 1371 0,05899 -26916 -1,1585
Jun-13 4,86 -0,00206 31 2,87E-05 0,7397 2,12E-05 4,23E-06 1,7E-05 2,89E-10 22635 1335 0,05899 -26166 -1,156
Jul-13 5,39 0,103507 30 0,010041 0,747172 0,007503 0,010714 -0,00321 1,03E-05 22121 1305 0,05899 -28503 -1,2885
Agust-13 5,46 0,012903 29 9,22E-05 0,754719 6,96E-05 0,000166 -9,7E-05 9,39E-09 20959 1236 0,05899 -27373 -1,306
Sep-13 4,87 -0,11435 28 0,013843 0,762343 0,010553 0,013077 -0,00252 6,37E-06 19581 1155 0,05899 -22685 -1,1585
Okt-13 4,85 -0,00412 27 5,5E-05 0,770043 4,23E-05 1,69E-05 2,54E-05 6,46E-10 20601 1215 0,05899 -23763 -1,1535
Nop-13 5,13 0,056127 26 0,002791 0,777821 0,002171 0,00315 -0,00098 9,6E-07 19657 1160 0,05899 -24050 -1,2235
Des-13 5,06 -0,01374 25 0,00029 0,785678 0,000228 0,000189 3,93E-05 1,55E-09 19352 1142 0,05899 -23339 -1,206
Jan-14 5,94 0,160343 24 0,024662 0,793614 0,019572 0,02571 -0,00614 3,77E-05 18202 1074 0,05899 -25956 -1,426
Feb-14 6,24 0,049271 23 0,002113 0,801631 0,001694 0,002428 -0,00073 5,38E-07 19418 1146 0,05899 -29147 -1,501
Mar-14 6,26 0,0032 22 1E-08 0,809728 8,11E-09 1,02E-05 -1E-05 1,05E-10 20252 1195 0,05899 -30500 -1,506
Apr-14 6,09 -0,02753 21 0,000951 0,817907 0,000778 0,000758 1,95E-05 3,8E-10 20887 1232 0,05899 -30568 -1,4635
Mei-14 7,39 0,19348 20 0,036168 0,826169 0,029881 0,037434 -0,00755 5,71E-05 18005 1062 0,05899 -32202 -1,7885
Jun-14 7,56 0,022743 19 0,000378 0,834514 0,000315 0,000517 -0,0002 4,07E-08 17824 1051 0,05899 -32636 -1,831
Jul-14 6,98 -0,07982 18 0,006909 0,842943 0,005824 0,006372 -0,00055 3E-07 20158 1189 0,05899 -33987 -1,686
Agust-14 8,36 0,18041 17 0,031368 0,851458 0,026708 0,032548 -0,00584 3,41E-05 20127 1187 0,05899 -40878 -2,031
Sep-14 8,45 0,010708 16 5,49E-05 0,860058 4,72E-05 0,000115 -6,7E-05 4,55E-09 20960 1236 0,05899 -43042 -2,0535
Okt-14 9,14 0,078494 15 0,005654 0,868746 0,004912 0,006161 -0,00125 1,56E-06 18643 1100 0,05899 -41499 -2,226
Nop-14 8,12 -0,11833 14 0,014794 0,877521 0,012982 0,014002 -0,00102 1,04E-06 19034 1123 0,05899 -37516 -1,971
109
Des-14 8,43 0,037467 13 0,001167 0,886385 0,001035 0,001404 -0,00037 1,36E-07 19758 1166 0,05899 -40474 -2,0485
Jan-15 8,10 -0,03993 12 0,001869 0,895338 0,001673 0,001595 7,88E-05 6,21E-09 18612 1098 0,05899 -36591 -1,966
Feb-15 8,32 0,026798 11 0,000552 0,904382 0,000499 0,000718 -0,00022 4,79E-08 17568 1036 0,05899 -35505 -2,021
Mar-15 8,29 -0,00361 10 4,78E-05 0,913517 4,36E-05 1,3E-05 3,06E-05 9,36E-10 18947 1118 0,05899 -38150 -2,0135
Apr-15 8,09 -0,02442 9 0,000768 0,922745 0,000709 0,000596 0,000113 1,27E-08 18530 1093 0,05899 -36384 -1,9635
Mei-15 8,40 0,037603 8 0,001177 0,932065 0,001097 0,001414 -0,00032 1,01E-07 15624 921,7 0,05899 -31889 -2,041
Jun-15 7,92 -0,05884 7 0,003861 0,94148 0,003635 0,003462 0,000173 3E-08 19335 1141 0,05899 -37143 -1,921
Jul-15 7,94 0,002522 6 6,05E-07 0,95099 5,76E-07 6,36E-06 -5,8E-06 3,35E-11 20256 1195 0,05899 -39013 -1,926
Agust-15 7,92 -0,00252 5 3,39E-05 0,960596 3,26E-05 6,36E-06 2,62E-05 6,86E-10 18481 1090 0,05899 -35502 -1,921
Sep-15 7,70 -0,02817 4 0,00099 0,970299 0,000961 0,000794 0,000167 2,8E-08 19543 1153 0,05899 -36467 -1,866
Okt-15 7,59 -0,01439 3 0,000313 0,9801 0,000307 0,000207 9,96E-05 9,93E-09 18516 1092 0,05899 -34042 -1,8385
Nop-15 7,52 -0,00927 2 0,000158 0,99 0,000156 8,58E-05 7,05E-05 4,97E-09 19138 1129 0,05899 -34850 -1,821
Des-15 7,80 0,036558 1 0,001106 1 0,001106 0,001336 -0,00023 5,31E-08 23383 1379 0,05899 -44217 -1,891
Total 412,97 0,194706 0,257215 0,002065 952251 56175 3,53952 -2E+06
Rata-Rata 6,88 0,0033 3,5E-05 15870,9 936,3 0,05899 -26144 -1,6617
2011 2012 2013 2014 2015 RMSE 0,00592
0,035967 0,017795 0,02508 0,029829 0,011088 Variance 0,00257
7913,667 12428,5 20578,67 19439 18994,42 Standar Deviasi 0,05072
331,0761 257,247 600,3345 674,4529 244,9816 Alpha 1% 2,32635
-14025,6 -20081,5 -26319,1 -35352,5 -37581,6 Eksposure 15870,9
0,041836 0,020698 0,029173 0,034696 0,012898 VaR (Mean) 540,545
-1,77233 -1,61576 -1,27895 -1,81864 -1,97856 VaR (Mean) % 0,03406
VaR (Zero) -533,47
VaR (Zero) % -0,0336
VaR Mean %
VaR Zero %
Keterangan
Standar Deviasi
Eksposure
VaR Mean
VaR Zero
110
Lampiran 3 : Perhitungan VaR Deposito 6 Bulan
Equiva
len
Rate
ReturnDecay
Factor(Ri-Rt)^2 DF^(t-1) E*F
Actual
VarianceError Error^2
Eksposu
re (dlm
Miliar
Rupiah)
Var
MeanVaR%
VaR
Zero
VaR
Zero %
Jan-11 6,73 0,99 2340 108,2 0,04622 -1204 -0,5146
Feb-11 6,61 -0,01799 59 0,000332 0,558266 0,000185 0,000324 -0,00014 1,92E-08 2157 99,69 0,04622 -1088 -0,5046
Mar-11 6,69 0,01203 58 0,000139 0,563905 7,86E-05 0,000145 -6,6E-05 4,37E-09 2966 137,1 0,04622 -1516 -0,5113
Apr-11 6,73 0,005961 57 3,29E-05 0,569601 1,87E-05 3,55E-05 -1,7E-05 2,82E-10 3078 142,3 0,04622 -1584 -0,5146
Mei-11 6,42 -0,04716 56 0,002245 0,575355 0,001292 0,002224 -0,00093 8,69E-07 3304 152,7 0,04622 -1615 -0,4888
Jun-11 6,91 0,073552 55 0,005377 0,581166 0,003125 0,00541 -0,00229 5,22E-06 3558 164,4 0,04622 -1884 -0,5296
Jul-11 4,83 -0,35812 54 0,128414 0,587037 0,075383 0,128252 -0,05287 0,002795 4386 202,7 0,04622 -1563 -0,3563
Agust-11 4,43 -0,08645 53 0,007512 0,592966 0,004454 0,007473 -0,00302 9,11E-06 4961 229,3 0,04622 -1602 -0,3229
Sep-11 7,24 0,491222 52 0,241078 0,598956 0,144395 0,241299 -0,0969 0,00939 3549 164 0,04622 -1977 -0,5571
Okt-11 6,92 -0,04521 51 0,002064 0,605006 0,001249 0,002044 -0,00079 6,32E-07 5070 234,3 0,04622 -2689 -0,5304
Nop-11 6,68 -0,0353 50 0,001262 0,611117 0,000771 0,001246 -0,00047 2,25E-07 5721 264,4 0,04622 -2920 -0,5104
Des-11 8,95 0,292536 49 0,085445 0,61729 0,052745 0,085577 -0,03283 0,001078 4186 193,5 0,04622 -2929 -0,6996
Jan-12 8,85 -0,01124 48 0,000131 0,623525 8,19E-05 0,000126 -4,4E-05 1,97E-09 4094 189,2 0,04622 -2830 -0,6913
Feb-12 6,75 -0,27087 47 0,073495 0,629824 0,046289 0,073373 -0,02708 0,000734 4565 211 0,04622 -2357 -0,5163
Mar-12 6,93 0,026317 46 0,000681 0,636185 0,000433 0,000693 -0,00026 6,73E-08 4435 205 0,04622 -2356 -0,5313
Apr-12 6,31 -0,09372 45 0,008826 0,642612 0,005672 0,008784 -0,00311 9,69E-06 4883 225,7 0,04622 -2342 -0,4796
Mei-12 6,68 0,056982 44 0,003221 0,649103 0,002091 0,003247 -0,00116 1,34E-06 3815 176,3 0,04622 -1947 -0,5104
Jun-12 6,67 -0,0015 43 2,97E-06 0,655659 1,95E-06 2,24E-06 -3E-07 8,84E-14 3800 175,6 0,04622 -1937 -0,5096
Jul-12 6,35 -0,04917 42 0,002439 0,662282 0,001616 0,002417 -0,0008 6,43E-07 4013 185,5 0,04622 -1938 -0,4829
Agust-12 6,28 -0,01108 41 0,000128 0,668972 8,56E-05 0,000123 -3,7E-05 1,39E-09 4304 198,9 0,04622 -2054 -0,4771
111
Sep-12 6,27 -0,00159 40 3,31E-06 0,675729 2,24E-06 2,54E-06 -3E-07 9,26E-14 5029 232,4 0,04622 -2395 -0,4763
Okt-12 6,65 0,058841 39 0,003436 0,682555 0,002345 0,003462 -0,00112 1,25E-06 5549 256,5 0,04622 -2819 -0,5079
Nop-12 6,72 0,010471 38 0,000105 0,689449 7,24E-05 0,00011 -3,7E-05 1,39E-09 5968 275,8 0,04622 -3066 -0,5138
Des-12 6,76 0,005935 37 3,26E-05 0,696413 2,27E-05 3,52E-05 -1,3E-05 1,57E-10 6421 296,8 0,04622 -3320 -0,5171
Jan-13 6,72 -0,00593 36 3,79E-05 0,703448 2,67E-05 3,52E-05 -8,5E-06 7,27E-11 6288 290,6 0,04622 -3231 -0,5138
Feb-13 6,65 -0,01047 35 0,000114 0,710553 8,13E-05 0,00011 -2,8E-05 8,04E-10 6379 294,8 0,04622 -3240 -0,5079
Mar-13 6,39 -0,03988 34 0,001609 0,717731 0,001155 0,001591 -0,00044 1,9E-07 6127 283,2 0,04622 -2979 -0,4863
Apr-13 5,82 -0,09343 33 0,008772 0,72498 0,00636 0,00873 -0,00237 5,62E-06 6261 289,4 0,04622 -2747 -0,4388
Mei-13 6,01 0,032124 32 0,001018 0,732303 0,000745 0,001032 -0,00029 8,23E-08 6423 296,9 0,04622 -2920 -0,4546
Jun-13 6,04 0,004979 31 2,26E-05 0,7397 1,67E-05 2,48E-05 -8,1E-06 6,52E-11 6229 287,9 0,04622 -2847 -0,4571
Jul-13 6,32 0,045315 30 0,002033 0,747172 0,001519 0,002053 -0,00053 2,86E-07 6184 285,8 0,04622 -2971 -0,4804
Agust-13 6,38 0,009449 29 8,51E-05 0,754719 6,42E-05 8,93E-05 -2,5E-05 6,29E-10 7315 338,1 0,04622 -3551 -0,4854
Sep-13 6,08 -0,04816 28 0,002341 0,762343 0,001785 0,00232 -0,00053 2,86E-07 7948 367,3 0,04622 -3660 -0,4604
Okt-13 6,06 -0,00329 27 1,24E-05 0,770043 9,54E-06 1,09E-05 -1,3E-06 1,73E-12 8120 375,3 0,04622 -3725 -0,4588
Nop-13 5,93 -0,02169 26 0,00048 0,777821 0,000373 0,00047 -9,7E-05 9,38E-09 6424 296,9 0,04622 -2878 -0,4479
Des-13 5,25 -0,1218 25 0,014889 0,785678 0,011698 0,014834 -0,00314 9,84E-06 6645 307,1 0,04622 -2600 -0,3913
Jan-14 5,84 0,106503 24 0,011295 0,793614 0,008964 0,011343 -0,00238 5,66E-06 6601 305,1 0,04622 -2907 -0,4404
Feb-14 5,97 0,022016 23 0,000475 0,801631 0,000381 0,000485 -0,0001 1,08E-08 5794 267,8 0,04622 -2615 -0,4513
Mar-14 5,43 -0,09481 22 0,009031 0,809728 0,007313 0,008989 -0,00168 2,81E-06 5751 265,8 0,04622 -2337 -0,4063
Apr-14 5,80 0,065919 21 0,004316 0,817907 0,00353 0,004345 -0,00082 6,65E-07 4845 223,9 0,04622 -2118 -0,4371
Mei-14 7,03 0,192329 20 0,036904 0,826169 0,030489 0,03699 -0,0065 4,23E-05 8278 382,6 0,04622 -4467 -0,5396
Jun-14 7,06 0,004258 19 1,63E-05 0,834514 1,36E-05 1,81E-05 -4,6E-06 2,08E-11 10218 472,3 0,04622 -5539 -0,5421
Jul-14 6,96 -0,01427 18 0,00021 0,842943 0,000177 0,000204 -2,7E-05 7,02E-10 9988 461,6 0,04622 -5331 -0,5338
Agust-14 7,57 0,084014 17 0,007021 0,851458 0,005978 0,007058 -0,00108 1,17E-06 10594 489,6 0,04622 -6193 -0,5846
Sep-14 8,03 0,058991 16 0,003453 0,860058 0,00297 0,00348 -0,00051 2,6E-07 11277 521,2 0,04622 -7025 -0,6229
Okt-14 8,57 0,065083 15 0,004207 0,868746 0,003654 0,004236 -0,00058 3,38E-07 5870 271,3 0,04622 -3921 -0,6679
Nop-14 7,68 -0,10965 14 0,012072 0,877521 0,010594 0,012023 -0,00143 2,04E-06 7440 343,9 0,04622 -4418 -0,5938
112
Des-14 8,02 0,043319 13 0,001857 0,886385 0,001646 0,001877 -0,00023 5,31E-08 5905 272,9 0,04622 -3674 -0,6221
Jan-15 7,06 -0,12749 12 0,016312 0,895338 0,014605 0,016255 -0,00165 2,72E-06 4914 227,1 0,04622 -2664 -0,5421
Feb-15 7,47 0,05645 11 0,003161 0,904382 0,002859 0,003187 -0,00033 1,07E-07 4532 209,5 0,04622 -2612 -0,5763
Mar-15 7,56 0,011976 10 0,000138 0,913517 0,000126 0,000143 -1,7E-05 2,99E-10 5764 266,4 0,04622 -3365 -0,5838
Apr-15 7,30 -0,035 9 0,001241 0,922745 0,001145 0,001225 -8E-05 6,41E-09 6539 302,2 0,04622 -3676 -0,5621
Mei-15 7,87 0,075184 8 0,005619 0,932065 0,005237 0,005653 -0,00042 1,73E-07 5758 266,1 0,04622 -3510 -0,6096
Jun-15 7,44 -0,05619 7 0,003182 0,94148 0,002996 0,003157 -0,00016 2,59E-08 5358 247,6 0,04622 -3074 -0,5738
Jul-15 7,36 -0,01081 6 0,000122 0,95099 0,000116 0,000117 -1,1E-06 1,1E-12 4877 225,4 0,04622 -2766 -0,5671
Agust-15 7,17 -0,02615 5 0,000696 0,960596 0,000668 0,000684 -1,6E-05 2,43E-10 4719 218,1 0,04622 -2601 -0,5513
Sep-15 7,02 -0,02114 4 0,000457 0,970299 0,000443 0,000447 -4E-06 1,59E-11 5791 267,7 0,04622 -3120 -0,5388
Okt-15 6,71 -0,04516 3 0,00206 0,9801 0,002019 0,00204 -2,1E-05 4,25E-10 6308 291,5 0,04622 -3236 -0,5129
Nop-15 6,59 -0,01805 2 0,000334 0,99 0,00033 0,000326 4,84E-06 2,34E-11 6332 292,7 0,04622 -3185 -0,5029
Des-15 6,82 0,034306 1 0,001162 1 0,001162 0,001177 -1,5E-05 2,37E-10 6098 281,8 0,04622 -3184 -0,5221
Total 404,34 0,013284 0,473657 0,014101 342046 15809 2,77311 -2E+05
Rata-rata 6,74 0,000225 0,000239 5700,77 263,5 0,04622 -2947 -0,5154
2011 2012 2013 2014 2015 RMSE 0,01546
0,067203 0,032185 0,022268 0,025864 0,016132 Variance 0,00474
3773 4739,667 6695,25 7713,417 5582,5 Standar Deviasi 0,06882
417,0923 250,9331 245,2503 328,1787 148,1437 Alpha 1% 2,32635
-12024,4 -15788,9 -20300,8 -26655,9 -19941,9 Eksposure 5700,77
0,110547 0,052943 0,03663 0,042546 0,026537 VaR (Mean) 263,481
-3,18695 -3,33122 -3,03212 -3,45579 -3,57221 VaR (Mean) % 0,04622
VaR (Zero) -249,09
VaR (Zero) % -0,0437
VaR Mean %
VaR Zero %
Keterangan
Standar Deviasi
Eksposure
VaR Mean
VaR Zero
113
Lampiran 4 : Perhitungan VaR Deposito 12 Bulan
Equiva
len
Rate
ReturnDecay
Factor(Ri-Rt)^2 DF^(t-1) E*F
Actual
VarianceError Error^2
Eksposu
re (dlm
Miliar
Var
MeanVaR%
VaR
Zero
VaR
Zero %
Jan-11 6,98 0,99 3883 147,1 0,03789 -2112 -0,5438
Feb-11 6,67 -0,04543 59 0,001992 0,558266 0,001112 0,002064 -0,00095 9,06E-07 3514 133,1 0,03789 -1820 -0,5179
Mar-11 6,84 0,025168 58 0,000674 0,563905 0,00038 0,000633 -0,00025 6,42E-08 3585 135,8 0,03789 -1908 -0,5321
Apr-11 6,97 0,018827 57 0,000385 0,569601 0,000219 0,000354 -0,00014 1,83E-08 3562 134,9 0,03789 -1934 -0,5429
Mei-11 7,16 0,026895 56 0,000767 0,575355 0,000441 0,000723 -0,00028 7,96E-08 3515 133,2 0,03789 -1964 -0,5588
Jun-11 6,59 -0,08296 55 0,00675 0,581166 0,003923 0,006882 -0,00296 8,75E-06 3561 134,9 0,03789 -1821 -0,5113
Jul-11 6,50 -0,01375 54 0,000168 0,587037 9,85E-05 0,000189 -9,1E-05 8,2E-09 4000 151,5 0,03789 -2015 -0,5038
Agust-11 6,54 0,006135 53 4,8E-05 0,592966 2,85E-05 3,76E-05 -9,2E-06 8,39E-11 3772 142,9 0,03789 -1913 -0,5071
Sep-11 7,34 0,115402 52 0,013502 0,598956 0,008087 0,013318 -0,00523 2,74E-05 4065 154 0,03789 -2332 -0,5738
Okt-11 6,88 -0,06472 51 0,004086 0,605006 0,002472 0,004189 -0,00172 2,95E-06 4430 167,8 0,03789 -2372 -0,5354
Nop-11 6,88 0 50 6,33E-07 0,611117 3,87E-07 0 3,87E-07 1,49E-13 4772 180,8 0,03789 -2555 -0,5354
Des-11 6,30 -0,08807 49 0,007617 0,61729 0,004702 0,007756 -0,00305 9,33E-06 5609 212,5 0,03789 -2732 -0,4871
Jan-12 6,48 0,028171 48 0,000839 0,623525 0,000523 0,000794 -0,00027 7,31E-08 5898 223,5 0,03789 -2961 -0,5021
Feb-12 7,79 0,18412 47 0,034194 0,629824 0,021536 0,0339 -0,01236 0,000153 6292 238,4 0,03789 -3846 -0,6113
Mar-12 6,40 -0,19654 46 0,038317 0,636185 0,024377 0,038629 -0,01425 0,000203 6109 231,4 0,03789 -3027 -0,4954
Apr-12 6,36 -0,00627 45 3E-05 0,642612 1,93E-05 3,93E-05 -2E-05 4,02E-10 6673 252,8 0,03789 -3284 -0,4921
Mei-12 6,51 0,023311 44 0,000581 0,649103 0,000377 0,000543 -0,00017 2,76E-08 6226 235,9 0,03789 -3142 -0,5046
Jun-12 6,45 -0,00926 43 7,16E-05 0,655659 4,7E-05 8,57E-05 -3,9E-05 1,5E-09 6001 227,4 0,03789 -2998 -0,4996
Jul-12 6,45 0 42 6,33E-07 0,662282 4,19E-07 0 4,19E-07 1,76E-13 5987 226,8 0,03789 -2991 -0,4996
Agust-12 6,27 -0,0283 41 0,000757 0,668972 0,000506 0,000801 -0,00029 8,7E-08 7116 269,6 0,03789 -3449 -0,4846
Sep-12 6,28 0,001594 40 5,71E-06 0,675729 3,86E-06 2,54E-06 1,32E-06 1,73E-12 7053 267,2 0,03789 -3424 -0,4854
Okt-12 6,15 -0,02092 39 0,000405 0,682555 0,000276 0,000438 -0,00016 2,6E-08 7296 276,4 0,03789 -3463 -0,4746
114
Nop-12 6,17 0,003247 38 1,63E-05 0,689449 1,13E-05 1,05E-05 7,24E-07 5,24E-13 7642 289,5 0,03789 -3640 -0,4763
Des-12 6,27 0,016078 37 0,000285 0,696413 0,000198 0,000258 -6E-05 3,63E-09 6953 263,4 0,03789 -3370 -0,4846
Jan-13 6,29 0,003185 36 1,58E-05 0,703448 1,11E-05 1,01E-05 1E-06 1E-12 6749 255,7 0,03789 -3282 -0,4863
Feb-13 6,61 0,049623 35 0,002542 0,710553 0,001806 0,002462 -0,00066 4,31E-07 6545 248 0,03789 -3357 -0,5129
Mar-13 6,39 -0,03385 34 0,001093 0,717731 0,000784 0,001146 -0,00036 1,31E-07 6615 250,6 0,03789 -3272 -0,4946
Apr-13 5,24 -0,19841 33 0,039053 0,72498 0,028312 0,039368 -0,01106 0,000122 6839 259,1 0,03789 -2727 -0,3988
Mei-13 6,12 0,155241 32 0,024347 0,732303 0,01783 0,0241 -0,00627 3,93E-05 7014 265,7 0,03789 -3311 -0,4721
Jun-13 6,16 0,006515 31 5,34E-05 0,7397 3,95E-05 4,24E-05 -2,9E-06 8,49E-12 7020 266 0,03789 -3338 -0,4754
Jul-13 5,72 -0,07411 30 0,005375 0,747172 0,004016 0,005492 -0,00148 2,18E-06 7472 283,1 0,03789 -3279 -0,4388
Agust-13 5,73 0,001747 29 6,46E-06 0,754719 4,88E-06 3,05E-06 1,83E-06 3,34E-12 7211 273,2 0,03789 -3170 -0,4396
Sep-13 5,67 -0,01053 28 9,47E-05 0,762343 7,22E-05 0,000111 -3,9E-05 1,49E-09 7158 271,2 0,03789 -3111 -0,4346
Okt-13 5,70 0,005277 27 3,69E-05 0,770043 2,84E-05 2,78E-05 5,48E-07 3E-13 7320 277,3 0,03789 -3200 -0,4371
Nop-13 5,37 -0,05964 26 0,003462 0,777821 0,002693 0,003557 -0,00086 7,46E-07 7643 289,6 0,03789 -3131 -0,4096
Des-13 4,79 -0,1143 25 0,012883 0,785678 0,010122 0,013064 -0,00294 8,66E-06 7058 267,4 0,03789 -2550 -0,3613
Jan-14 5,94 0,215179 24 0,046645 0,793614 0,037018 0,046302 -0,00928 8,62E-05 7285 276 0,03789 -3330 -0,4571
Feb-14 6,06 0,020001 23 0,000432 0,801631 0,000347 0,0004 -5,3E-05 2,85E-09 7615 288,5 0,03789 -3557 -0,4671
Mar-14 4,89 -0,21452 22 0,045677 0,809728 0,036986 0,046018 -0,00903 8,16E-05 10228 387,5 0,03789 -3780 -0,3696
Apr-14 6,65 0,307425 21 0,095 0,817907 0,077701 0,09451 -0,01681 0,000283 8927 338,2 0,03789 -4609 -0,5163
Mei-14 6,96 0,045563 20 0,002149 0,826169 0,001775 0,002076 -0,0003 9,03E-08 8108 307,2 0,03789 -4396 -0,5421
Jun-14 7,32 0,050431 19 0,002624 0,834514 0,00219 0,002543 -0,00035 1,25E-07 7290 276,2 0,03789 -4171 -0,5721
Jul-14 6,86 -0,0649 18 0,00411 0,842943 0,003464 0,004212 -0,00075 5,6E-07 6471 245,2 0,03789 -3454 -0,5338
Agust-14 7,32 0,064903 17 0,004316 0,851458 0,003675 0,004212 -0,00054 2,89E-07 5652 214,1 0,03789 -3234 -0,5721
Sep-14 7,47 0,020285 16 0,000444 0,860058 0,000382 0,000411 -2,9E-05 8,58E-10 4834 183,1 0,03789 -2826 -0,5846
Okt-14 7,62 0,019881 15 0,000428 0,868746 0,000371 0,000395 -2,4E-05 5,69E-10 4015 152,1 0,03789 -2397 -0,5971
Nop-14 7,03 -0,08059 14 0,006367 0,877521 0,005587 0,006495 -0,00091 8,23E-07 5132 194,4 0,03789 -2812 -0,5479
Des-14 7,31 0,039057 13 0,001588 0,886385 0,001408 0,001525 -0,00012 1,38E-08 5270 199,7 0,03789 -3011 -0,5713
Jan-15 6,83 -0,06792 12 0,004506 0,895338 0,004034 0,004613 -0,00058 3,35E-07 5458 206,8 0,03789 -2900 -0,5313
115
Feb-15 7,05 0,031703 11 0,001056 0,904382 0,000955 0,001005 -5E-05 2,49E-09 5345 202,5 0,03789 -2938 -0,5496
Mar-15 7,05 0 10 6,33E-07 0,913517 5,78E-07 0 5,78E-07 3,34E-13 5288 200,3 0,03789 -2906 -0,5496
Apr-15 6,88 -0,02441 9 0,000558 0,922745 0,000515 0,000596 -8,1E-05 6,61E-09 5203 197,1 0,03789 -2786 -0,5354
Mei-15 7,05 0,024409 8 0,000635 0,932065 0,000592 0,000596 -3,7E-06 1,36E-11 4686 177,5 0,03789 -2575 -0,5496
Jun-15 6,65 -0,05841 7 0,00332 0,94148 0,003125 0,003412 -0,00029 8,21E-08 5292 200,5 0,03789 -2732 -0,5163
Jul-15 6,50 -0,02281 6 0,000485 0,95099 0,000461 0,000521 -5,9E-05 3,53E-09 5209 197,3 0,03789 -2624 -0,5038
Agust-15 6,30 -0,03125 5 0,000928 0,960596 0,000891 0,000977 -8,6E-05 7,33E-09 5224 197,9 0,03789 -2545 -0,4871
Sep-15 6,40 0,015748 4 0,000274 0,970299 0,000266 0,000248 1,76E-05 3,08E-10 5180 196,2 0,03789 -2566 -0,4954
Okt-15 6,38 -0,00313 3 5,45E-06 0,9801 5,34E-06 9,8E-06 -4,5E-06 1,98E-11 5225 198 0,03789 -2580 -0,4938
Nop-15 6,42 0,00625 2 4,96E-05 0,99 4,91E-05 3,91E-05 1,01E-05 1,02E-10 5408 204,9 0,03789 -2688 -0,4971
Des-15 6,66 0,036701 1 0,001406 1 0,001406 0,001347 5,9E-05 3,48E-09 5354 202,8 0,03789 -2769 -0,5171
Total 390,62 -0,04693 0,318264 0,001032 355857 13482 2,08373 -2E+05
Rata-rata 6,51 -0,0008 1,75E-05 5930,95 224,7 0,03789 -2950 -0,4995
2011 2012 2013 2014 2015 RMSE 0,00418
0,018429 0,026142 0,028286 0,039404 0,009371 Variance 0,00318
4022,333 6603,833 7053,667 6735,583 5239,333 Standar Deviasi 0,05641
172,4429 401,6151 464,1512 617,4404 114,2142 Alpha 1% 2,32635
-27196,2 -42292,2 -40558,8 -45089,1 -34888,9 Eksposure 5930,95
0,042871 0,060815 0,065803 0,091668 0,021799 VaR (Mean) 224,699
-6,7613 -6,40418 -5,75003 -6,69416 -6,65903 VaR (Mean) % 0,03789
VaR (Zero) -197,59
VaR (Zero) % -0,0333
Keterangan
Standar Deviasi
Eksposure
VaR Mean
VaR Zero
VaR Mean %
VaR Zero %
116
Lampiran 5 :Hasil Uji ADF-Test Deposito 1 Bulan
117
Lampiran 6 : Hasil Uji ADF-Test Deposito 3 Bulan
118
Lampiran 7 : Hasil Uji ADF-Test Deposito 6 Bulan
119
Lampiran 8 : Hasil Uji ADF-Test Deposito 12 Bulan
120
Lampiran 9 : Data Return Deposito Mudharabah BUS dan UUS
No Bulan/
Tahun
LN (Pt/ (Pt-1)) Deposito Mudharabah
1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 12 Bulan
1 Jan-11 - - - -
2 Feb-11 -0,14 -0,07 -0,02 -0,05
3 Mar-11 0,17 0,09 0,01 0,03
4 Apr-11 0,01 0,01 0,01 0,02
5 Mei-11 0,00 -0,01 -0,05 0,03
6 Jun-11 -0,01 0,02 0,07 -0,08
7 Jul-11 0,01 -0,02 -0,36 -0,01
8 Agust-11 -0,05 0,00 -0,09 0,01
9 Sep-11 0,17 0,32 0,49 0,12
10 Okt-11 0,05 0,02 -0,05 -0,06
11 Nop-11 -0,05 -0,05 -0,04 0,00
12 Des-11 -0,03 -0,13 0,29 -0,09
13 Jan-12 -0,01 -0,04 -0,01 0,03
14 Feb-12 -0,03 -0,02 -0,27 0,18
15 Mar-12 -0,03 -0,04 0,03 -0,20
16 Apr-12 0,03 0,03 -0,09 -0,01
17 Mei-12 -0,01 -0,01 0,06 0,02
18 Jun-12 -0,02 -0,05 0,00 -0,01
19 Jul-12 -0,12 -0,13 -0,05 0,00
20 Agust-12 0,03 -0,02 -0,01 -0,03
21 Sep-12 -0,01 -0,02 0,00 0,00
22 Okt-12 0,02 0,02 0,06 -0,02
23 Nop-12 -0,04 0,02 0,01 0,00
24 Des-12 0,03 0,03 0,01 0,02
25 Jan-13 -0,02 -0,02 -0,01 0,00
26 Feb-13 -0,08 0,01 -0,01 0,05
27 Mar-13 -0,16 -0,12 -0,04 -0,03
28 Apr-13 -0,34 -0,13 -0,09 -0,20
29 Mei-13 0,35 0,02 0,03 0,16
30 Jun-13 0,01 0,00 0,00 0,01
31 Jul-13 0,04 0,10 0,05 -0,07
32 Agust-13 0,01 0,01 0,01 0,00
33 Sep-13 -0,04 -0,11 -0,05 -0,01
34 Okt-13 0,02 0,00 0,00 0,01
35 Nop-13 -0,06 0,06 -0,02 -0,06
121
36 Des-13 0,36 -0,01 -0,12 -0,11
37 Jan-14 -0,21 0,16 0,11 0,22
38 Feb-14 -0,01 0,05 0,02 0,02
39 Mar-14 0,06 0,00 -0,09 -0,21
40 Apr-14 0,08 -0,03 0,07 0,31
41 Mei-14 0,17 0,19 0,19 0,05
42 Jun-14 0,03 0,02 0,00 0,05
43 Jul-14 -0,06 -0,08 -0,01 -0,06
44 Agust-14 0,14 0,18 0,08 0,06
45 Sep-14 0,03 0,01 0,06 0,02
46 Okt-14 0,07 0,08 0,07 0,02
47 Nop-14 -0,12 -0,12 -0,11 -0,08
48 Des-14 0,04 0,04 0,04 0,04
49 Jan-15 -0,06 -0,04 -0,13 -0,07
50 Feb-15 0,03 0,03 0,06 0,03
51 Mar-15 0,00 0,00 0,01 0,00
52 Apr-15 -0,03 -0,02 -0,03 -0,02
53 Mei-15 0,04 0,04 0,08 0,02
54 Jun-15 -0,05 -0,06 -0,06 -0,06
55 Jul-15 0,00 0,00 -0,01 -0,02
56 Agust-15 -0,01 0,00 -0,03 -0,03
57 Sep-15 -0,02 -0,03 -0,02 0,02
58 Okt-15 -0,02 -0,01 -0,05 0,00
59 Nop-15 -0,01 -0,01 -0,02 0,01
60 Des-15 0,04 0,04 0,03 0,04
MEAN 0,28% 0,33% 0,02% -0,08%
Lampiran 10 : Data NPF Deposito Mudharabah BUS dan UUS
No Bulan/
Tahun
Jumlah
NPF
Persentase
NPF
1 Jan-11 2288 3,28
2 Feb-11 2615 3,66
3 Mar-11 2675 3,6
4 Apr-11 2869 3,79
5 Mei-11 2955 3,76
6 Jun-11 2937 3,55
7 Jul-11 3168 3,75
8 Agust-11 3198 3,53
122
9 Sep-11 3253 3,5
10 Okt-11 3102 3,11
11 Nop-11 2725 2,74
12 Des-11 2588 2,52
13 Jan-12 2722 2,68
14 Feb-12 2930 2,82
15 Mar-12 3011 2,76
16 Apr-12 3098 2,85
17 Mei-12 3304 2,93
18 Jun-12 3384 2,88
19 Jul-12 3533 2,92
20 Agust-12 3468 2,78
21 Sep-12 3575 2,74
22 Okt-12 3499 2,58
23 Nop-12 3506 2,5
24 Des-12 3269 2,22
25 Jan-13 3725 2,49
26 Feb-13 4197 2,72
27 Mar-13 4434 2,75
28 Apr-13 4664 2,85
29 Mei-13 4883 2,92
30 Jun-13 4518 2,64
31 Jul-13 4798 2,75
32 Agust-13 5249 3,01
33 Sep-13 4962 2,8
34 Okt-13 5302 2,96
35 Nop-13 5561 3,08
36 Des-13 4828 2,62
37 Jan-14 5455 3,01
38 Feb-14 6425 3,53
39 Mar-14 5953 3,22
40 Apr-14 6554 3,49
41 Mei-14 7624 4,02
42 Jun-14 7542 3,9
43 Jul-14 8354 4,3
44 Agust-14 8890 4,58
45 Sep-14 9175 4,67
46 Okt-14 9341 4,75
47 Nop-14 9642 4,86
123
48 Des-14 8632 4,33
49 Jan-15 9608 4,87
50 Feb-15 10081 5,10
51 Mar-15 9650 4,81
52 Apr-15 9311 4,62
53 Mei-15 9707 4,76
54 Jun-15 9755 4,73
55 Jul-15 10010 4,89
56 Agust-15 10007 4,86
57 Sep-15 9846 4,73
58 Okt-15 9852 4,74
59 Nop-15 9752 4,66
60 Des-15 9247 4,34
Lampiran 11 : Tabel Net Profit
No Tanggal Total Revenue Total Cost Laba/Rugi
Sebelum Pajak
1 Jan-11 1.146 965 181
2 Feb-11 2.144 1.854 289
3 Mar-11 3.369 2.888 481
4 Apr-11 4.565 3.941 623
5 Mei-11 5.723 4.960 762
6 Jun-11 6.930 5.998 931
7 Jul-11 8.149 7.035 1.113
8 Agust-11 9.395 8.131 1.263
9 Sep-11 10.728 9.290 1.437
10 Okt-11 12.075 10.488 1.587
11 Nop-11 13.613 11.803 1.809
12 Des-11 15.412 13.375 1.786
13 Jan-12 1.704 1.540 163
14 Feb-12 2.654 2.223 432
15 Mar-12 3.968 3.297 671
16 Apr-12 5.240 4.366 873
17 Mei-12 6.670 5.453 1.217
18 Jun-12 8.071 6.554 1.516
19 Jul-12 9.453 7.670 1.783
20 Agust-12 10.885 8.835 2.049
21 Sep-12 12.361 9.993 2.367
22 Okt-12 13.967 11.248 2.719
124
23 Nop-12 15.598 12.591 3.007
24 Des-12 17.613 14.190 2.971
25 Jan-13 1.713 1.307 405
26 Feb-13 3.411 2.665 746
27 Mar-13 5.431 4.238 1.192
28 Apr-13 7.347 5.803 1.544
29 Mei-13 9.077 7.309 1.768
30 Jun-13 11.583 9.411 2.171
31 Jul-13 13.830 11.369 2.461
32 Agust-13 16.964 14.138 2.826
33 Sep-13 19.527 16.279 3.247
34 Okt-13 22.046 18.579 3.466
35 Nop-13 24.422 20.549 3.871
36 Des-13 27.207 22.843 3.808
37 Jan-14 2.420 2.102 318
38 Feb-14 5.305 4.745 560
39 Mar-14 7.888 7.483 947
40 Apr-14 10.583 9.374 1.208
41 Mei-14 10.549 9.382 1.167
42 Jun-14 11.772 10.386 1.386
43 Jul-14 12.900 11.393 1.507
44 Agust-14 15.219 13.689 1.530
45 Sep-14 16.306 14.503 1.803
46 Okt-14 19.178 17.545 1.633
47 Nop-14 22.319 20.283 2.036
48 Des-14 24.712 22.663 2.049
49 Jan-15 2.335 1.715 252
50 Feb-15 4.248 3.155 473
51 Mar-15 7.154 5.660 747
52 Apr-15 10.627 8.713 961
53 Mei-15 12.838 10.420 1.210
54 Jun-15 13.685 11.053 1.194
55 Jul-15 16.245 13.161 1.425
56 Agust-15 18.147 14.629 1.620
57 Sep-15 19.382 15.287 1.944
58 Okt-15 21.297 16.717 2.163
59 Nop-15 24.703 19.617 2.375
60 Des-15 27.267 22.011 2.301
Rata-rata 11.685 9.814 1.539
125
Lampiran 12 : Tabel Expected Loss
No Periode Kurang
Laancar Diragukan Macet Expected
Loss
1 Jan-11 120 181 1.130 1.430
2 Feb-11 153 191 1.213 1.557
3 Mar-11 160 180 1.252 1.591
4 Apr-11 161 210 1.377 1.747
5 Mei-11 158 212 1.480 1.850
6 Jun-11 155 198 1.510 1.863
7 Jul-11 167 232 1.589 1.988
8 Agust-11 162 233 1.655 2.049
9 Sep-11 221 174 1.432 1.827
10 Okt-11 205 140 1.368 1.713
11 Nop-11 158 155 1.361 1.674
12 Des-11 161 149 1.216 1.526
13 Jan-12 147 244 1.252 1.643
14 Feb-12 121 370 1.384 1.874
15 Mar-12 126 373 1.424 1.923
16 Apr-12 136 303 1.586 2.025
17 Mei-12 146 305 1.721 2.172
18 Jun-12 188 278 1.579 2.044
19 Jul-12 201 299 1.596 2.096
20 Agust-12 196 296 1.569 2.061
21 Sep-12 198 369 1.519 2.086
22 Okt-12 183 384 1.515 2.081
23 Nop-12 173 370 1.615 2.157
24 Des-12 147 268 1.753 2.168
25 Jan-13 191 298 1.857 2.346
26 Feb-13 203 358 2.127 2.688
27 Mar-13 203 314 2.450 2.967
28 Apr-13 221 357 2.478 3.055
29 Mei-13 249 370 2.480 3.099
30 Jun-13 208 365 2.403 2.976
31 Jul-13 247 406 2.339 2.992
32 Agust-13 284 401 2.554 3.239
33 Sep-13 224 450 2.569 3.243
34 Okt-13 218 463 2.924 3.605
35 Nop-13 213 570 3.000 3.783
36 Des-13 203 370 2.735 3.307
37 Jan-14 262 381 2.948 3.590
126
38 Feb-14 312 549 3.249 4.110
39 Mar-14 264 398 3.395 4.057
40 Apr-14 306 518 3.480 4.303
41 Mei-14 399 623 3.718 4.740
42 Jun-14 385 644 3.688 4.717
43 Jul-14 455 719 3.882 5.056
44 Agust-14 422 931 4.218 5.570
45 Sep-14 394 1.226 4.095 5.715
46 Okt-14 419 867 4.812 6.098
47 Nop-14 392 834 5.363 6.589
48 Des-14 370 855 4.465 5.690
49 Jan-15 411 944 5.173 6.528
50 Feb-15 428 979 5.466 6.872
51 Mar-15 413 976 5.133 6.522
52 Apr-15 400 851 5.112 6.363
53 Mei-15 452 872 5.166 6.490
54 Jun-15 438 726 5.601 6.765
55 Jul-15 393 927 5.754 7.074
56 Agust-15 366 950 5.884 7.200
57 Sep-15 337 805 6.207 7.349
58 Okt-15 334 535 6.825 7.693
59 Nop-15 356 481 6.634 7.471
60 Des-15 363 462 6.132 6.957
127
% NPF ReturnDecay
Factor(Ri-Rt)^2 DF^(t-1) E*F
Actual
VarianceError Error^2
Eksposu
re (dlm
Miliar
Rupiah)
Var
MeanVaR%
VaR
Zero
VaR
Zero %
Jan-11 3,28 0,95 69724 2.188 0,03139 -16869 -0,2419
Feb-11 3,66 0,10962 59 0,0109973 0,0510469 0,0006 0,012016 -0,01146 0,000131 71449 2.243 0,03139 -19549 -0,2736
Mar-11 3,60 -0,0165 58 0,0004529 0,0537335 2E-05 0,000273 -0,00025 6,19E-08 74253 2.331 0,03139 -19945 -0,2686
Apr-11 3,79 0,05143 57 0,0021791 0,0565616 0,0001 0,002645 -0,00252 6,36E-06 75726 2.377 0,03139 -21540 -0,2844
Mei-11 3,76 -0,0079 56 0,0001613 0,0595386 1E-05 6,32E-05 -5,4E-05 2,87E-09 78619 2.468 0,03139 -22166 -0,2819
Jun-11 3,55 -0,0575 55 0,0038717 0,0626722 0,0002 0,003303 -0,00306 9,37E-06 82616 2.593 0,03139 -21847 -0,2644
Jul-11 3,75 0,05481 54 0,0025057 0,0659707 0,0002 0,003004 -0,00284 8,06E-06 84556 2.654 0,03139 -23770 -0,2811
Agust-11 3,53 -0,0605 53 0,0042523 0,0694428 0,0003 0,003655 -0,00336 1,13E-05 90540 2.842 0,03139 -23792 -0,2628
Sep-11 3,50 -0,0085 52 0,0001765 0,0730977 1E-05 7,28E-05 -6E-05 3,59E-09 92839 2.914 0,03139 -24164 -0,2603
Okt-11 3,11 -0,1181 51 0,0151024 0,076945 0,0012 0,013957 -0,0128 0,000164 96805 3.039 0,03139 -22050 -0,2278
Nop-11 2,74 -0,1267 50 0,0172703 0,0809947 0,0014 0,016044 -0,01465 0,000214 99427 3.121 0,03139 -19582 -0,1969
Des-11 2,52 -0,0837 49 0,0078235 0,0852576 0,0007 0,007006 -0,00634 4,02E-05 102655 3.222 0,03139 -18335 -0,1786
Jan-12 2,68 0,06156 48 0,0032269 0,0897448 0,0003 0,003789 -0,0035 1,22E-05 101689 3.192 0,03139 -19519 -0,1919
Feb-12 2,82 0,05092 47 0,0021315 0,0944682 0,0002 0,002593 -0,00239 5,72E-06 103713 3.255 0,03139 -21117 -0,2036
Mar-12 2,76 -0,0215 46 0,0006895 0,0994403 7E-05 0,000463 -0,00039 1,55E-07 109116 3.425 0,03139 -21672 -0,1986
Apr-12 2,85 0,03209 45 0,0007473 0,104674 8E-05 0,00103 -0,00095 9,05E-07 108767 3.414 0,03139 -22418 -0,2061
Mei-12 2,93 0,02768 44 0,0005259 0,1101831 6E-05 0,000766 -0,00071 5,02E-07 112844 3.542 0,03139 -24011 -0,2128
Jun-12 2,88 -0,0172 43 0,0004824 0,1159822 6E-05 0,000296 -0,00024 5,77E-08 117592 3.691 0,03139 -24531 -0,2086
Jul-12 2,92 0,01379 42 8,175E-05 0,1220865 1E-05 0,00019 -0,00018 3,25E-08 120910 3.795 0,03139 -25626 -0,2119
Agust-12 2,78 -0,0491 41 0,0029035 0,1285122 0,0004 0,002414 -0,00204 4,17E-06 124946 3.922 0,03139 -25024 -0,2003
Sep-12 2,74 -0,0145 40 0,0003704 0,135276 5E-05 0,00021 -0,00016 2,56E-08 130357 4.092 0,03139 -25673 -0,1969
Okt-12 2,58 -0,0602 39 0,0042146 0,1423957 0,0006 0,00362 -0,00302 9,12E-06 135581 4.256 0,03139 -24894 -0,1836
Lampiran 13 : Perhitungan Worst Case Loss
128
Nop-12 2,50 -0,0315 38 0,0013141 0,1498903 0,0002 0,000992 -0,0008 6,32E-07 140318 4.404 0,03139 -24829 -0,1769
Des-12 2,22 -0,1188 37 0,015261 0,1577792 0,0024 0,01411 -0,0117 0,000137 147505 4.630 0,03139 -22659 -0,1536
Jan-13 2,49 0,11478 36 0,0121052 0,1660834 0,002 0,013173 -0,01116 0,000125 149672 4.698 0,03139 -26359 -0,1761
Feb-13 2,72 0,08835 35 0,0069885 0,1748246 0,0012 0,007806 -0,00658 4,33E-05 154072 4.836 0,03139 -30087 -0,1953
Mar-13 2,75 0,01097 34 3,865E-05 0,1840259 7E-06 0,00012 -0,00011 1,28E-08 161080 5.056 0,03139 -31858 -0,1978
Apr-13 2,85 0,03572 33 0,0009589 0,1937115 0,0002 0,001276 -0,00109 1,19E-06 163407 5.129 0,03139 -33680 -0,2061
Mei-13 2,92 0,02426 32 0,0003808 0,2039068 8E-05 0,000589 -0,00051 2,61E-07 167259 5.250 0,03139 -35450 -0,2119
Jun-13 2,64 -0,1008 31 0,0111422 0,2146388 0,0024 0,010162 -0,00777 6,04E-05 171227 5.374 0,03139 -32295 -0,1886
Jul-13 2,75 0,04082 30 0,0013011 0,2259355 0,0003 0,001666 -0,00137 1,88E-06 174486 5.477 0,03139 -34510 -0,1978
Agust-13 3,01 0,09034 29 0,0073252 0,2378269 0,0017 0,008161 -0,00642 4,12E-05 174537 5.478 0,03139 -38301 -0,2194
Sep-13 2,80 -0,0723 28 0,0059402 0,2503441 0,0015 0,00523 -0,00374 1,4E-05 177320 5.566 0,03139 -35809 -0,2019
Okt-13 2,96 0,05557 27 0,0025825 0,2635201 0,0007 0,003088 -0,00241 5,8E-06 179284 5.627 0,03139 -38596 -0,2153
Nop-13 3,08 0,03974 26 0,0012242 0,2773896 0,0003 0,001579 -0,00124 1,54E-06 180830 5.676 0,03139 -40737 -0,2253
Des-13 2,62 -0,1618 25 0,0277246 0,291989 0,0081 0,026165 -0,01807 0,000327 184120 5.779 0,03139 -34420 -0,1869
Jan-14 3,01 0,13877 24 0,0179598 0,3073569 0,0055 0,019256 -0,01374 0,000189 181398 5.694 0,03139 -39807 -0,2194
Feb-14 3,53 0,15936 23 0,023903 0,3235335 0,0077 0,025395 -0,01766 0,000312 181772 5.705 0,03139 -47766 -0,2628
Mar-14 3,22 -0,0919 22 0,0093448 0,3405616 0,0032 0,008449 -0,00527 2,77E-05 184964 5.806 0,03139 -43826 -0,2369
Apr-14 3,49 0,08052 21 0,0057409 0,3584859 0,0021 0,006484 -0,00443 1,96E-05 187885 5.897 0,03139 -48746 -0,2594
Mei-14 4,02 0,14138 20 0,0186673 0,3773536 0,007 0,019988 -0,01294 0,000168 189690 5.954 0,03139 -57592 -0,3036
Jun-14 3,90 -0,0303 19 0,001229 0,3972143 0,0005 0,000918 -0,00043 1,85E-07 193136 6.062 0,03139 -56707 -0,2936
Jul-14 4,30 0,09764 18 0,0086279 0,4181203 0,0036 0,009533 -0,00593 3,51E-05 194079 6.092 0,03139 -63453 -0,3269
Agust-14 4,58 0,06308 17 0,0034026 0,4401267 0,0015 0,00398 -0,00248 6,16E-06 193983 6.089 0,03139 -67948 -0,3503
Sep-14 4,67 0,01946 16 0,0002163 0,4632912 0,0001 0,000379 -0,00028 7,75E-08 196563 6.170 0,03139 -70326 -0,3578
Okt-14 4,75 0,01699 15 0,0001497 0,487675 7E-05 0,000289 -0,00022 4,64E-08 196491 6.167 0,03139 -71610 -0,3644
Nop-14 4,86 0,02289 14 0,0003291 0,5133421 0,0002 0,000524 -0,00036 1,26E-07 198376 6.227 0,03139 -74116 -0,3736
Des-14 4,33 -0,1155 13 0,0144535 0,5403601 0,0078 0,013334 -0,00552 3,05E-05 199330 6.257 0,03139 -65668 -0,3294
Jan-15 4,87 0,11758 12 0,0127302 0,5688001 0,0072 0,013825 -0,00658 4,34E-05 197279 6.192 0,03139 -73874 -0,3745
129
Feb-15 5,10 0,04672 11 0,0017613 0,5987369 0,0011 0,002183 -0,00113 1,27E-06 197543 6.200 0,03139 -77808 -0,3939
Mar-15 4,81 -0,0596 10 0,0041423 0,6302494 0,0026 0,003553 -0,00094 8,88E-07 200712 6.300 0,03139 -74117 -0,3693
Apr-15 4,62 -0,0398 9 0,0019856 0,6634204 0,0013 0,001585 -0,00027 7,15E-08 201526 6.325 0,03139 -71266 -0,3536
Mei-15 4,76 0,02997 8 0,0006359 0,6983373 0,0004 0,000898 -0,00045 2,06E-07 203894 6.400 0,03139 -74492 -0,3653
Jun-15 4,73 -0,0056 7 0,0001075 0,7350919 8E-05 3,15E-05 4,75E-05 2,25E-09 206056 6.468 0,03139 -74824 -0,3631
Jul-15 4,89 0,03171 6 0,0007267 0,7737809 0,0006 0,001005 -0,00044 1,96E-07 204843 6.430 0,03139 -76987 -0,3758
Agust-15 4,86 -0,0053 5 0,0001014 0,8145063 8E-05 2,83E-05 5,43E-05 2,95E-09 205874 6.462 0,03139 -76930 -0,3737
Sep-15 4,73 -0,0272 4 0,0010197 0,857375 0,0009 0,000739 0,000135 1,83E-08 208143 6.533 0,03139 -75517 -0,3628
Okt-15 4,74 0,00241 3 5,472E-06 0,9025 5E-06 5,82E-06 -8,8E-07 7,77E-13 207768 6.521 0,03139 -75579 -0,3638
Nop-15 4,66 -0,0167 2 0,0004605 0,95 0,0004 0,000279 0,000158 2,51E-08 209124 6.564 0,03139 -74703 -0,3572
Des-15 4,34 -0,0715 1 0,0058173 1 0,0058 0,005115 0,000702 4,93E-07 212996 6.686 0,03139 -70373 -0,3304
Total 212,82 0,28035 0,0874 0,00221 9263266 290755,2 1,88328 -3E+06
Rata-rata 3,55 0,00475 3,75E-05 154387,8 4845,92 0,03139 -42529 -0,2642
RMSE 0,006121
Variance 0,00437
Standar Deviasi0,066104
Alpha 1% 1,644854
130
Lampiran 14 : Hasil Worst Case Loss
No Periode Total
Pembiayaan Worst Case Loss
1 Jan-11 69.724 2.188
2 Feb-11 71.449 2.243
3 Mar-11 74.253 2.331
4 Apr-11 75.726 2.377
5 Mei-11 78.619 2.468
6 Jun-11 82.616 2.593
7 Jul-11 84.556 2.654
8 Agust-11 90.540 2.842
9 Sep-11 92.839 2.914
10 Okt-11 96.805 3.039
11 Nop-11 99.427 3.121
12 Des-11 102.655 3.222
13 Jan-12 101.689 3.192
14 Feb-12 103.713 3.255
15 Mar-12 109.116 3.425
16 Apr-12 108.767 3.414
17 Mei-12 112.844 3.542
18 Jun-12 117.592 3.691
19 Jul-12 120.910 3.795
20 Agust-12 124.946 3.922
21 Sep-12 130.357 4.092
22 Okt-12 135.581 4.256
23 Nop-12 140.318 4.404
24 Des-12 147.505 4.630
25 Jan-13 149.672 4.698
26 Feb-13 154.072 4.836
27 Mar-13 161.080 5.056
28 Apr-13 163.407 5.129
29 Mei-13 167.259 5.250
30 Jun-13 171.227 5.374
31 Jul-13 174.486 5.477
32 Agust-13 174.537 5.478
33 Sep-13 177.320 5.566
34 Okt-13 179.284 5.627
35 Nop-13 180.830 5.676
36 Des-13 184.120 5.779
131
37 Jan-14 181.398 5.694
38 Feb-14 181.772 5.705
39 Mar-14 184.964 5.806
40 Apr-14 187.885 5.897
41 Mei-14 189.690 5.954
42 Jun-14 193.136 6.062
43 Jul-14 194.079 6.092
44 Agust-14 193.983 6.089
45 Sep-14 196.563 6.170
46 Okt-14 196.491 6.167
47 Nop-14 198.376 6.227
48 Des-14 199.330 6.257
49 Jan-15 197.279 6.192
50 Feb-15 197.543 6.200
51 Mar-15 200.712 6.300
52 Apr-15 201.526 6.325
53 Mei-15 203.894 6.400
54 Jun-15 206.056 6.468
55 Jul-15 204.843 6.430
56 Agust-15 205.874 6.462
57 Sep-15 208.143 6.533
58 Okt-15 207.768 6.521
59 Nop-15 209.124 6.564
60 Des-15 212.996 6.686