Upload
bukan-untuk-sembarang-hati
View
18.635
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
i
TUGAS PROPOSAL SEMINAR MANAGEMENT OPERASIONAL
“ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI
KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU”
Disusun Oleh :
BAMBANG SIMANGUNSONG
HERI ADVEN
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAGEMENT
UNIVERSITAS LANCANG KUNING PEKANBARU
TAHUN 2012
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya,
sehingga penulis dapat menyusun tugas kelompok proposal ‘SEMINAR MANAJEMEN
OPERASIONAL’ ini dengan tepat pada waktunya.
Tugas kelompok proposal ini adalah latihan untuk kami sebagai bahan latihan untuk
memahami ‘SEMINAR MANAJEMEN OPERASIONAL’
Penyusunan proposal ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan serta petunjuk
dosen yang telah memberikan pengarahan selama penyusunan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas kelompok proposal ‘SEMINAR
MANAJEMEN OPERASIONAL’ ini masih terdapat kekurangan-kekurangan. Untuk itu penulis
sangat mengharapakan kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan tugas ini dimasa
mendatang. Dan penulis berharap semoga tugas makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Pekanbaru, maret 2012
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................................i
Bab I (Satu) PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah................................................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah........................................................................................................ 4
1.3 Tujuan dan manfaat penelitian.............................................................................. 4
Bab II(Dua) TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS
2.1.Pengertian produksi........................................................................................... 5
2.2. Faktor-faktor produksi............................................................................................. 9
2.3. Bahan Baku......................................................................................................9
2.4. Tenaga kerja....................................................................................................11
2.5. Peralatan atau Mesin..........................................................................................13
2.6. Modal............................................................................................................13
2.7. Sistem produksi...............................................................................................15
2.8. Kerangka Pemikiran.........................................................................................15
2.9. Hopotesis.......................................................................................................16
Bab III ( Tiga) METODE PENELITIAN
3,1. Lokasi penelitian..............................................................................................17
3.2. Jenis dan Sumber.............................................................................................17
3.3. Tekhnik pengumpulan data................................................................................17
3.4. Analisis Data..................................................................................................17
Bab IV (empat) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Bahan Baku.........................................................................................18
4.2 Analisis Tenaga Kerja........................................................................................20
iv
4.3. Analisis Peralatan.............................................................................................21
4.4. Analisis Modal................................................................................................22
4.5. Analisis Hasil Produksi....................................................................................23
4.6. Upaya Peningkatan Produksi..............................................................................24
Bab V (Lima) KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan.................................................................................................... 25
5.2. Saran.............................................................................................................25
Daftar Pustaka
v
BAB I (SATU)
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.
Industri pangan berperan sangat penting didalam menunjang sektor perekonomian
indonesia. Hal ini dikarenakan industri pangan yang juga merupakan asset pemerintah telah
menyumbang out put sebesar Rp. 145 trilyun pada tepung terigu tahun 2007. Elain itu kontribusi
industri pangan dalam menciptakan lapangan kerja telah membuka kesempatan bekerja pada
sekitar 3.153 juta tenaga kerja indonesia.
Peranan industri pangan sendiri bagi perkembangan industri adalah bahwa industri
pangan telah menyumbang eksport 3.56 % dari total ekspor industri kecil menengah. Industri
pangan mempunyai potensi yang cukup besar dalam perkembangan perekonomian hal ini
mengingat potensi penyerapan tenaga kerja yang sangat besar. Sejalan dengan itu diperlukan
upaya-upaya pembinaan, bantuan dan kemudahan modal, serta pembenahan manajemen dalam
upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas usaha sehingga pengusaha ekonomi lemah akan
mempunyai daya saing didalam dunia usaha. Salah satu industri pangan di kecamatan labuh
baru, pekanbaru adalah perusahaan roti.
vi
Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan
dimana keuntungan tersebut pada akhirnya dapat digunakan untuk mempertahankan
kelangsungan usaha. Kegiatan produksi semakin bertambah penting seiring dengan semakin
pesatnya usaha-usaha yang dilakukan sehingga hal ini memerlukan dasar-dasar pemikiran bagi
kegiatan operasional, pengolahan sebagai pedoman pelaksanaan aktivitas perusahaan agar dapat
berjalan efektif dan efisien. Untuk mencapai tujuan tersebut diatas diperlukan adanya
perencanaan yang baik. Perencanaan dipergunakan sebagai acuan untuk melaksanakan kegiatan
yang harus dilaksanakan agar pelaksanaan kegiatan tercapai sesuai dengan apa yang
direncanakan maka di perlukan adanya pengawasan.
Pengawasan dalam kegiatan produksi akan mengupayakan penyimpangan-penyimpangan
yang terjadi sekecil mungkin, dengan kata lain perencanaan produksi akan tercapai bilamana
disertai pula dengan kegiatan pengawasan yang baik sehingga tidak terjadi penyimpangan,
penyelewengan dan pemborosan antara lain penggunaan sumber yang ada. Industri roti adalah
industri yang memproduksi roti, yang terletak di daerah labuh baru. Dengan sumber daya yang
dimiliki telah mencoba meningkatkan hasil produksinya, namun hingga sekarang belum
mencapai target seperti yang telah ditetapkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel I (Satu)
Target dan Realisasi Produksi Roti
Pada UD ROTI MANIS
vii
Tahun 2007-2011
No Tahun Target produksi (pcs) Realisasi Produksi (pcs) Persentase (%)
1
2
3
4
5
2007
2008
2009
2010
2011
300.000
400.000
500.000
600.000
700.000
200.000
300.000
400.000
500.000
600.000
66.6
75
80
83
85
Sumber : data olahan UD ROTI MANIS
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi produksi selama lima tahun
menunjukan angka yang stabilbahkan cenderung ada kenaikan namun jika dilihat dari persentase
antara target dan realisasi menunjukan adanya penurunan pada tahun 2007 persentase penurunan
66.6 % yaitu target 300.000 pcs realisasi sebesar 200.000 pcs, pada tahun 2008 mempunyai
angka penaikan 75 % , tahun 2009 mempunyai penaikan angka sebesar 80 %, pada tahun 2010
mempunyai peningkatan sebesar 83% dantahun 2011 sebesar 85 % peningkatan.
Industri roti dalam menjalankan usahanya masih mengandalkan perputaran modal sendiri
yang sangat terbatas, sehingga untuk meningkatkan kapasitas produksi masih sangat
menyulitkan. Tenaga kerja industri berjumlah 20 (dua puluh) orang yang hingga saat ini belum
viii
memperoleh pelatihan maupun upaya-upaya lain dalam usaha peningkatan keterampilan. Faktor
lain yang mempengaruhi proses produksi adalah ketersediaan bahan baku.
Berdasarkan latar belakang ini lah kelompok kami tertarik untuk menitik beratkan
permasalahannya pada bidang produksi sehingga kami memilih judul : “ANALISIS
PRODUKSI ROTI PADA UD.ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU,
PEKANBARU”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas kami mencoba merumuskan permasalahan
sebagai berikut : “Faktor-faktor apa yang menyebabkan tidak tercapainya target produksi
roti pada UD ROTI MANIS di kecamatan labuh baru, pekanbaru”
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
a. untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan tidak tercapainya target yang ditetapkan
b. Untuk mengetahui kebijakan yang dilakukan mengatasi masalah yang dihadapi oleh
perusahaan.
2. Manfaat penelitian.
ix
a. Memberikan sumbangan pemikiran kepada perusahaan dalam mengatasi permasalahan yang
dihadapi.
BAB II (DUA)
TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS
2.1. Pengertian produksi
Produksi adalah merupakan suatu cara, metode maupun tekhnik bagaimana penambahan
manfaat atau penciptaan faedah baru yang dilaksanakan dalam perusahaan. Defini lain mengenai
produksi adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan usaha penciptaan dan penambahab
kegunaan atau utilitas suatu barang atau jasa. Penambahan atau penciptaan kegunaan atau utilitas
karena bentuk dan tempat ini menumbuhkan faktor-faktor produksi.
Dari pengertian diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa produksi merupakan suatu
atau kegiatan yang dilakukan untuk memproses atau mengolah, menciptakan, meningkatkan
kegunaan manfaat serta menambah daya guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
manusia.
Menurut Jay Heizer dan Barry Render mengatakan bahwa Manajemen Operasi/produksi
adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan
mengubah input menjadi output. Kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa berlangsung di
x
semua organisasi. Untuk menghasilkan barang dan jasa, semua organisasi menjalankan 3 (tiga)
fungsi , yaitu :
1. Pemasaran
Yang menghasilkan permintaan atau paling tidak menerima pemesanan untuk sebuah
barang atau jasa.
2. Produksi/operasi
Yang menghasilkan produk
3. Keuangan/akuntansi
Yang mengawasi sehat atau tidaknya sebuah organisasi, membayar tagihan, dan
mengumpulkan uang
Manajemen produksi merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan
penggunaan sumber-sumber daya berupa sumber daya manusia, sumber daya alat dan sumber
daya dana serta bahan secara efektif dan efisiean untuk menciptakan dan menambah kegunaan
(utility) suatu barang atau jasa. Dengan demikian manajemen produksi merupakan suatu proses
kegiatan untuk : perencanaan, pengarahan, peng koordinasian serta pengawasan dari proses
produksi atau dengan kata lain, manajemen produksi adalah usaha pengelolaan secara optimal
terhadap faktor-faktor produksi. Kegiatan manajemen produksi dan operasi tidak hanya
menyangkut pemrosesan(manufacturing) berbagai barang tetapi juga kegiatan produksi dalam
organisasi yang menyediakan berbagai bentuk jasa. Menurut Handoko, manajemen produksi dan
operasi merupakan usaha pengelolaan secara optimal. Penggunaan sumber daya atau sering
disebut faktor produksi, tenaga kerja, mesin, peralatan, bahan mentah dan sebagainya. Dalam
xi
proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk dan jasa.
Perencanaan adalh salah satu fungsi manajemen yang berisi perumusan dan tindakan-tindakan
yang dianggap perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan sesuai dengan maksud dan tujuan
yang ditetapkan.
Perencanaan menunjukan tujuan yang penting dan menjelaskan hal-hal yang harus
dilakukan untuk mencapainya. Perencanaan merupakan pijakan untuk tahapan yang lebih lanjut
dan tugas-tugas manajerial yaitu : pengorganisasian (organizing), mengalokasikan, dan mengatur
sumber produksi untuk mencapai tugas-tugas pokok, pengarahan (leading), mengarahkan usaha
sumber daya manusia untuk menjamin tercapainya penyelesaian tugas dengan sempurna dan
pengawasan (controlling). Perencanaan produksi adalah tindakan nyata yang diperlukan guna
melakukan sesuatu kegaiatan produksi. Tindakan ini diambil setelah jenis produksi di desain,
jumlah yang dapat diterima pasar telah ditentukan, biaya dan harga penjual telah diperhitungkan,
maka dilakukan perencanaan kegiatan produksi.
Dari pengertian diatas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat
perencanaan, yaitu :
1. Perencanaan merupakan suatu fungsi utama manager. Pelaksanaan pekerjaan
tergantung kapada baik dan buruknya suatu perencanaan.
2. Perencanaan harus didasarkan atas kenyataan-kenyataan obyektif yang rasional untuk
mewujudkan adanya kerjasama yang efektif.
3. Perencanan harus memiirkan dengan matang tentang budget, program policy,
procedure, method, dan standard untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
xii
Salah satu faktor manajemen produksi yang lain yang penting adalah pengawasan, sebab
rencana yang baik akan gagal sama sekali bila manager tidak melaksanakan atau melakukan
pengawasan. Menurut Sukarno, pengawasan merupakan tindakan-tindakan perbaikan dalam
pelaksanaan kerja agar supaya segala kegiatan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan,
petunjuk-petunjuk dan instruksi-instruksi, sehingga tujuan yang telah ditetapkan tercapai. Fungsi
pengendalian atau pengawasan kerja adalah menemukan kelemahan dan kesalahan untuk
dibetulkan dan mencegah pengulangannya. Pengendalian di operasikan terhadap semua hal ,
benda-benda, orang dan kegiatan.
Maksud dari suatu pengawasan adalah :
1. Untuk mengetahui jalannya pekerjaan apakah lancar atau tidak.
2. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh pegawai dan
mengusahakan pencegahan agar supaya tidak terulang kembali kesalahan yang sama
atau timbulnya kesalahan yang baru.
3. Untuk mengetahui hasil pekerjaan dengan yang telah ditetapkan dalam rencana.
4. Untuk mengetahuiapakah pelaksanaan kerja sesuai dengan prosedur dan
kebijaksanaan yang telah di tentukan.
5. Untuk mengetahui apakah penggunaan budget yang telah ditetapkan dalam planning
terararh kepada sasarannya dan sesuai dengan yang telah ditentukan.
xiii
Agar pengawasan bisa berjalan efektif harus memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Prinsip tercapainya tujuan
Pengawasan harus ditujukan terhadap tercapainya tujuan yaitu dengan mengadakan
koreki utnuk menghindarkan penyimpangan-penyimpangan suatu perencanaan.
2. Prinsip efisiensi pengawasan
Pengawasan adalah efisiensi bilamana dapat menghindarkan penyimpangan-
penyimpangan suatu perencanaan sehingga tidak timbul hal-hal lain di luar dugaan.
3. Prinsip tanggung jawab pengawasan
Pengawasan hanya dapat dilaksanakan apabila manager bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan perencanaan.
4. Prinsip refleksi perencanaan
Pengawasan harus disusun dangan baik sehingga dapat mencerminkan krakter dan
susunan perencanaan.
5. Prinsip pengawasan terhadap masa yang akan datang.
Pengawasan yang efektif harus ditujukan terhadap pencegahan penyimpangan
perencanaan yang terjadi baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang.
2.2. Faktor-faktor produksi
xiv
Semakin berkembangnya suatu perusahaan industry akan menimbulkan beberapa faktor
penting yang diperlukan dalam ber produksi, yang dalam ilmu ekonomi disebut dengan faktor-
faktor produksi, yaitu :
a. Tanah adalah tempat yang dipergunakan untuk membangun dan mendirikan suatu pabrik
b. Modal adalah suatu tindakan untuk menyediakan dan memproduktifkan uang
c. Tenaga kerja adalah merupakan faktor yang utama bagi pengusaha sebagai motor
penggerak dalam melakukan kegiatan usaha untuk mencapai tujuan karena berhasil
tidaknya pencapai tujuan akan dipengaruhi oleh faktor tenaga kerja
d. Tenaga ahli adlah tenaga yang mempunyai keahlian khusus pada suatu bidang pekerjaan
tertentu
2.3 Bahan baku
Bahan baku merupakan benda nyata yang digunakan dalam proses produksi. Bahan baku
juga merupakan faktor produksi yang sangat penting, kekurangan bahan baku yang tersedia
dapat berkaitan terhentinya proses produksi karena habisnya bahan baku untuk di proses.
Menurut pendapatan lain persediaan adalah merupakan barang-barang yang ada sebelum
diperlukan, yakni meliputi :
1. Raw material, yaitu bahan mentah yang diterima belum pernah di proses semenjak
sampai di gudang
xv
2. Supplies inventory, yaitu bahan-bahan yang diperoleh untuk membantu terlaksananya
proses produksi, tapi barang-barang tersebut tidak nampak pada produk.
3. Material in process, yaitu bahan yang pernah mengalami procesing tetapi belum pernah
dipakai.
4. Finish good, yaitu barang yang telah selesai dikerjakan dan siap untuk dijual.
Persediaan bahan baku yang terlalu besar dapat berkaitan terlalu tinggi beban biaya guna
menyimpan dan memelihara bahan baku tersebut selama penyimpanan di gudang. Sedangkan
menurut Assauri, persediaan bahan baku adalah persediaan dari barang yang berwujud yang
digunakan daam proses produksi yang dapat di peroleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier
atau perusahaan yang menghasilkan yang menghasilkan bahan baku, bagi produk yang
mempergunakan bahan baku yang diperoleh untuk diolah yang telah melalui beberapa proses
produksi dan diharapkan menjadi barang jadi.
Dari pengertian diatas jelas menunjukan bahwa setiap perusahaan baik yang bergerak
dalam bidang perdagangan ataupun industri tetap saja mempunyai persediaan berupa barang jadi,
setengah jadi ataupun bahan baku. Namun pada prinsipnya setiap perusahaan mengadakan
persediaan bahan baku disebabkan bahan baku yang dipergunakan tidak dapat didatangkan satu
persatu sebesar yang diperlukan, serta pada waktu bahan baku tersebut dipergunakan. Bahan
baku ini akan di datangkan sekaligus untuk keperluan proses produksi selama waktu tertentu.
xvi
Hal-hal yang menyebabkan perusahaan menyelenggarakan persediaan bahan baku adalah
sebagai berikut:
1. Bahan baku yang dipergunakan untuk proses produksi dalam perusahaan tidak dapat
di datang kan satu per satu besar jumlah yang diperlukan mesti di datangkan
sekaligus untuk memperluas proses produksi untuk beberapa periode.
2. Jika bahan baku tidak ada, sedangkan bahan baku yang di pesan belum didatangkan
maka kegiatan proses produksi dihentikan.
2.4 Tenaga kerja.
Peranan tenaga kerja terhadap suatu perusahaan sangat besar ekali. Besar atau tidaknya
suatu proses tergantung kepada kemampuan dan kesanggupan dari karyawan tersebut. Semakin
berkembangnya suatu usaha maka semakin banyak pula melibatkan tenaga kerja dalam
menunjang operasi suatu perusahaan. Tenaga kerja dibutuhkan untuk melakukan proses
transformasi dari bahan baku menjadi bahan jadi yang dikehendaki oleh pengusaha.
Penggunaan tenaga kerja banyak hal yang harus di perhatikan, tidak saja dalam
mendapatkan tenaga kerja itu, tetapi lebih luas dari itu. Setelah pengusaha memperoleh tenaga
kerja yang baik maka untuk dapat mempertahankan teru diperlukan perencanaan tenaga kerja
hingga pemberian upah yang sesuai. Ketelitian, keterampilan dan kecakapan akan mempunyai
akibat langsung terhadap produk industri yang dihasilkan.
xvii
Sehubungan dengan masalah tersedianya tenaga kerja dalam industri, maka terdapat
empat klasifikasi tenaga kerja yang diperlukan oleh suatu pengusaha, yaitu:
1. Tenaga ahli dan terlatih
2. Tenaga kerja ahli tetapi belum terlatih
3. Tenaga kerja tidak ahli tetapi terlatih
4. Tenaga kerja tidak ahli dan tidak terlatih.
Tenaga kerja manusia adalah salah satu sumber daya yang terpenting yang dibutuhkan
dalam kegiatan operasi produksi. Pada berbagai kegiatan tenaga manusia dapat melaksanakan
tanpa bantuan mesin.
Pemanfaatan tenaga kerja manusia haruslah berdasarkan keselarasan atar pekerjaan dan
tenga kerja itu sendiri. Dan untuk mencapai keselarasan tertinggi antara pekerjaan dengan tenaga
kerja ada dua hal yang harus dilakukan oleh pengusaha :
1. Penyesuaian pekerjaan terhadap tenaga kerja perubahan berbagai unsur yang
menyangkut pekerjaan.
2. Penyesuaian pekerjaan terhadap pekerjaan melalui pelatihan dan pendidikan.
Salah satu yang cara yang dapat menjamin bahwa pengusaha akan mendapatkan tenaga
kerja yang baik adalah dengan menarik calon tenaga kerja, memberikan pekerjaan kepada
mereka dan kemudian mengamati dan mengukur prestasi kerja mereka.
xviii
2.5Peralatan atau Mesin
Mesin merupakan suatu peralatan yang digunakan suatu kekuatan atau tenga kerja yang
dipergunakan untuk membantu dalam mengerjakan produk atau bagian tertentu. Selain itu mesin
juga membantu dalam menggantikan tenaga kerja manusia yang terbatas. Sehingga dengan
mengunakan mein yang bertekhnologi tinggi akan dapat memenuhi target produksi sesuai
dengan yang diharapkan. Dilihat dari jenis mesin dapat dibedakan atas dua bagian :
1. Mesin yang bersifat khusus.
Adalah mein yang dirancang khusus hanya untuk produki sejenis produk tertentu
biasanya bersifat massa.
2. Mesin yang bersifat umum (general purpose machines)
Adalah mesin yang dapat dipergunakan untuk mengerjakan berbagai jenis barang atau
produk sesuai dengan pesanan konsumen.
Penggunaan mesin dan peralatan tentu saja harus dilakukan dengan mempertimbangkan
manfaat dan biayanya. Penggunaan disebut layak apabila manfaat yang diberikan lebih besar dari
biaya pengadaan.
2.6 Modal
Menurut Bambang Riyanto, modal adalah sebagai koloktifitas dari barang-barang modal,
sedangkan yang dimaksud dengan barang-barang modal adalah semua barang yang ada di rumah
xix
tangga dalam fungsinya untuk pembentukan pendapatan. Menurut pendapat beberapa ahli, modal
kerja adalah dana yang diperlukan untuk operasi sehari-hari.
Dan itu sendiri adalah faktor yang sangat penting dalam melaksanakan aktifitas
perusahaan yakni dipergunakan pada waktu mendirikan perusahaan dan melakukan aktifitas
perusahaan dimana modal yang dipergunakan untuk membeli alat-alat kerja, bahan-bahan, upah
tenaga kerja dan sebagainya. Modal (capital) digunakan untuk menambah out put karena yang
disebut dengan capital adalah semua bentuk kekayaan yang dapat digunakan dalam produksi
untuk out put. Pada dasarnya modal dapat diperoleh dari 2 (dua) sumber, yaitu :
1. Modal yang beraal dari perusahaan.
Modal semacam ini meliputi modal yang ditanamkan oleh pemilik perusahaan serta laba
yang dirancang untuk perluasan perusahaan.
2. Modal yang berasal dari luar perusahaan.
Modal itu bertumpu dari kredit perbankan dan yang berasal dari pihak lainnya di luar
perusahaan.
Untuk menjamin kelangsungan hidupnya setiap pengusaha sudah tentu memerlukan uang guna
membiayai usahanya. Masalah produk yang harus dipertimbangkan adalah :
1. Bagaimana caranya memperoleh uang
2. Dari sumber dana uang yang dipergunakan akan diperoleh.
2.7 Sistem produksi.
xx
Sistem produksi sangat penting untuk diselaraskan sesuai dengan kemampuan dan
kemajuan zaman serta kemajuan ilmu dan tekhnologi. Keberhasilan memanfaatkan sumber-
sumber kegiatan produksi ini tergantung dari sistem yang digunakan. Semakin maju peralatan
yang digunakan semakin besar pula kemungkinan perusahaan tersebut untuk bisa berkembang
dan memasuki pasar bebas.
2.8 Kerangka pemikiran
Produksi merupakan suatu atau kegiatan yang dilakukan untuk memproses atau
mengolah, menciptakan, meningkatkan kegunaan manfaat serta menambah daya guna suatu
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Menurut Jay Heizer dan Barry Render
mengatakan bahwa Manajemen Operasi/produksi adalah serangkaian aktivitas yang
menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output.
Kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa berlangsung di semua organisasi.
Semakin berkembangnya suatu perusahaan industri akan menimbulkan beberapa faktor
penting yang diperlukan dalam ber produksi yang dalam ilmu ekonomi disebut dengan faktor-
faktor produksi yaitu :
a. Tanah adalah tempat usaha yang dipergunkan untuk membangun dan mendirikan
suatu pabrik
b. Modal adalah suatu tindakan untuk menyediakan dan memproduktifkan uang
xxi
c. Tenaga kerja adalah merupakan faktor yang utaa bagi pengusaha sebagai motor
penggerak dalam melakukan kegiatan usaha untuk mencapai tujuan, karena berhasil
tidaknya pencapai tujuan akan dipengaruhi oleh faktor tenaga kerja.
d. Tenaga ahli adalah tenaga yang mempunyai keahlian khusus pada suatu bidang
pekerjaan tertentu.
Dari uraian diatas dapat penulis tarik suatu kesimpulan, dimana untuk perkembangan suatu usaha
dapat dipengaruhi oleh faktor : tanah, modal, tenaga kerja dan tenaga ahli.
2.9 Hipotesis.
Berdasrkan uraian diatas serta masalah yang dihadapi maka dapat diambil hipotesa
sebagai berikut : “Tidak tercapainya target produksi yang ditetapkan diduga karena
kurangnya bahan baku, kurangnya tenaga kerja dan peralatan serta terbatasnya modal”
BAB III (TIGA)
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi penelitian.
xxii
Dalam penelitian ini penulis mengambil loksi penelitian pada U.D ROTI MANIS yang
berlokasi di labuh baru, pekanbaru.
3.2 Jenis dan sumber
Data yang penulis kumpulkan dalam penulisan ini adalah data sekunder yaitu data yang
diperoleh dari perusahaan/usaha dagang dalam bentuk yang sudah jadi.
3.3 Tekhnik pengumpulan data
Dalam memperoleh data serta keterangan yang dibutuhkan dalam penelitian ini penulis
menggunakan tekhnik pengumpulan data melalui wawancara langsung dengan pimpinan dan
para pekerja perusahaan sebagai responden.
3.4 Analisis data
Dalam penulisan proposal ini penulis menggunakan metode deskriptif
BAB IV (EMPAT)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
xxiii
4.1 Analisis Bahan Baku.
Bahan baku merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi suatu perusahaan
dalam melakukan kegiatan produksinya. Kegiatan operasional perusahaan akan dapat
berkelanjutan apabila tersedia bahan baku yang cukup. Bahan baku yang dalam pembuatan roti
ini adalah salah satu utamanya adalah tepung terigu.
Untuk dapat berlangsungnya proses produksi secara terus menerus dan kelangsuangan
perusahaan, maka diperlukan suatu perencanaan yang koordinir dari pimpinan perusahaan
sehingga tujuan akan dapat tercapai., yakni :
1. Sumber bahan baku
Sumber bahan baku sangat erat kaitannya dengan jumlah perolehan dan kualitas bahan
baku yang didapat. Emakin jauh sumber bahan baku dengan lokasi pabrik pada
prinsipnya akan dapat mngakibatkan kualitas bahn baku yang menurun, sehingga
penahanan terhadap bahan baku harus dilakukan dengan hati-hati dan cermat.
2. Target dan realisasi bahan baku.
Rencana merupakan suatu proses menetapkan tujuan dan dan memutuskan bagaimana hal
tersebut dapat tercapai. Rencana dapat juga dilakukan sebagai pernyataan dan apa yang
dibutuhkan untuk dilakukan sehingga mencapai tujuan rencana meliputi sumber-sumber
yang dibutuhkan, tugas-tugas yang diselesaikan, tindakan yang diambil dari jadwal yang
diikuti. Perencanaan produksi adalah perencanaan dan peng oraganisasian sebelumnya
xxiv
mengenai oran-orang, bahan baku, mesin-mesin dan peralatan lain serta modal yang
diperlukan untuk memproduksi barang-barang pada suatu periode tertentu dimasa depan
sesuai dengan yang diperkirakan serta diramalkan. Tujuan dari perencanaan produksi
adalah :
1. Untuk mencapai tingkat atau level keuntungan tertentu
2. Untuk menguasai pasar tertentu, sehingga hasil out put perusahaan ini tetap empunyai
pangsa pasar tertentu.
3. Untuk mengusahakan supaya perusahaan pabrik dapat bekerja pada tingkat efisiensi
tertentu.
4. Untuk mempertahankan pekerja dan kesempatan bekerja yang sudah ada tetap pada
tingkatnya dan berkembang.
5. Untuk menggunakan sebaik-baiknya fasilitas yang sudah ada.
3. Harga bahan baku
U.D ROTI MANIS dalam hal pengadaan bahan baku tepung terigu sangat tergantung
pada pemasok yang mendatangkan tepung itu. Kondisi ini sangat merugikan perusahaan
jika tidak mempunyai pemasok lain, sehingga pemasok tidak mempunyai keleluasaan
dalam menentukan harga bahan baku tepung terigu. Berfluktuasinya ketersediaan bahan
baku adalah juga akibat harga tepung terigu yang elalu meningkat. Beriku disajikan
perkembangan harga bahan baku yang didapat oleh U.D ROTI MANIS kecamatan labuh
baru, pekanbaru sebagai berikut :
Tabel IV (Empat)
xxv
Perkembangan harga Tepung Terigu
Pada U.D. ROTI MANIS kecamatan labuh baru, pekanbaru
Tahun 2007 - 2011
No Tahun Harga (Rp/KG)
1
2
3
4
5
2007
2008
2009
2010
2011
4000
5000
6000
7000
8000
Tabel IV (Empat) menunjukan bahwa perkembangan harga bahan baku tepung terigu
yang di peroleh U.D ROTI MANIS selama 5 (lima) tahun terakhir menunjukan harga yang terus
naik. Hal ini disebabkan oleh pengadaan yang jika tergantung pada suatu pemasok.
4.2 Analisis tenaga kerja.
Tenaga kerja adalah suatu faktor yang memegang peranan penting dalam proses produksi
untuk menghasilkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan manusia. Tenaga kerja merupakan
xxvi
orang-orang yang mampu dan sanggup melakukan sesuatu pekerjaan di dalam maupun di luar
hubungan kerjasama menghasilkan barang dan jasa. Kekurangan tenaga kerja dapat
mengakibatkan rendahnya produktifitasnya perusahaan demikian juga sebaliknya jika tenaga
kerja melebihi dari kebutuhan akan menimbulkan efek negatif dimana biaya produksi akan lebih
meningkat. Oleh karena itu tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang memegang peranan
penting dalam kegiatan produksi. Dan karena itulah mutu tenaga kerja sangat mempengaruhi
dalam kegiatan proses produksi, maka tidak heran jika target produksi yang direncanakan tidak
akan tercapai karena salah satu penyebabnya adalah kurangnya tenaga-tenaga skill yang betul-
betul dibutuhkan perusahaan..
4.2 Analisis Peralatan
Sebagaimana layaknya suatu badan usaha yang bertugas menghasilkan, memproduksi,
dan memasarkan produk tentu sangat di butuhkan sarana penunjang untuk kelancaran
operasionalnya. Alat-alat penunjang kegiatan sangatlah diperlukan untuk melancarkan dan
mempercepat prose kegiatan memproduksi suatu produk yang akan dihasilkan.
Mesin diartikan sebagai peralatan yang digerakkan oleh suatu kekuatan tenaga yang
digunakan untuk membantu manusia dalam mengerjakan produk tertentu, karena mesin dan
peralatan tidak terlepas dari tekhnologi. Tekhnologi diharapkan bia menggambarkan pentingnya
peran mesin dan peralatan dalam kegiatan produksi.
xxvii
4.4 Analisis Modal.
Modal merupakan salah satu komponen faktor-faktor produksi yang memegang peranan
penting di dalam menunjang kelancaran kegiatan operasional perusahaan sehari-hari, baik
kegiatan produksi, eperti pembelian bhan baku, bahan pembantu, pembayaran upah karyawan
maupun untuk keperluan lainnya.
Modal adalah semua bentuk kekayaan (barang-barang) yang dapat dipergunakan baik
secara langsung maupun tidak langsung dalam proses menambah out put. Sumber-sumber
penawaran modal bisa ditinjau dari asalnya. Pada dasarnya dapat dibedakan menjadi 2 (dua),
yaitu:
1. Sumber intern (internal sources)
Adalah modal yang dibentuk atau dihasilkan sendiri didalam perusahaan. Sumber intern
pada fungsinya yang tertanam dalam perusahaan adalah laba yang ditanam dan akumulasi
penyusutan. Ada 3 (tiga) alasan untuk menahan laba, yaitu untuk stabilisasi untuk
investasidan untuk memperbaiki struktur keuangan. Berdasarkan alasan ini maka perlu di
adakan cadangan untuk stabilisasi, cadangan untuk investasi dan cadangan untuk
memperbaiki struktur keuangan. Sedangkan bila di tinjau alasan untuk membuat
cadangan tersebut adalah :
1. Menjaga agar modal yang telah ditetapkan jangan disinggung
2. Untuk melunasi hutang
xxviii
3. Untuk memenuhi kebutuhan modal badan usaha yang semakin meningkat karna
hasrat perluasan.
Semakin besarnya cadangan yang disediakan berarti semakin besar jumlah intern dari
funds yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan.
2. Sumber eksternal (eksternal sources)
Adalah sumber yang berasal dari luar perusahaan yakni modal yang berasal dari kreditur
dan pemilik di dalam perusahaan. Dari hasil penelitian, modal yang dipakai perusahaan
baik modal tetap dan modal lancar sepenuhnya menggunakan modal sendiri tanpa ada
bantuan dari pihak lain. Dengan demikian diketahui bahwa untuk mencukupi kekurangan
dana (modal) dalam pelaksanaan proses produksi, pihak pengusaha harus berusaha
sendiri tanpa adanya. Dalam kegiatan proses produksi peralatan yang digunakan dalam
masih menggunakan perlatan yang sudah cukup tua dan juga banyak menggunakan
tenaga manusia (manual). Dengan demikian tidak dapat memproduksi lebih banyak
walaupun harga relatif murah.
4.5 Analisis hasil produksi
Produksi UD. ROTI MANIS tahun 2011 mencapai rata-rata 3.000 bungkus roti perhari.
Jumlah tersebut di produksi dalam waktu 10 jam yaitu dari jam 09.00 WIB sampai dengan 19.00
WIB dengan tenage kerja sebanyak 20 orang. Sehingga dapat kita ketahui bahwa untuk satu
orang tenaga kerja dapat memproduksi 150 bungkus roti perhari selama dalam waktu 10 jam
kerja secara shifting.
xxix
Sedangkan bahan baku utama yaitu tepung terigu dalam satu hari produksi diperlukan
200 kg, dan modal kerja yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi UD. ROTI MANIS untuk
sekali produksi dibutuhkan modal sebesar Rp. 1.600.000. (satu juta enam ratus ribu rupiah).
4.6 Upaya peningkatan produksi.
Pada uraian sebelumnya diketahui bahwa dalam menjalankan kegiatan proses produksi
UD. ROTI MANIS belum berhasil mencapai rencana produksi yang telah di tetapkan pada setiap
tahunnya selama lima tahun terakhir. Berbagai hambatan dan permaslahan yang dihadapi oleh
pihak perusahaan seperti kurangnya tenaga kerja, peralatan , bahan baku serta modal kerja yang
masih kurang. Sehingga tidak dapat mendukung kelancaran kegiatan produksinya dan untuk
mengatasinya berbagai upaya telah ditempuh perusahaan.
Dalam rangka mengatasi kekurangan tenaga kerja yakni bila jumlah permintaan
meningkat seperti pada bulan puasa, perusahaan telah menambah jumlah tenaga kerja yang ada
untuk bekerja sementara waktu dengan sistem upah harian. Untuk mengatasinya masalah
peralatan, bahan baku dan modal, perusahaan belum melakukan banyak upaya meningkat,
ketidakmampuan perusahaan dalam perencanaan manajemen. Upaya meningkatkan produksi
masih sangat memungkinkan sebab potensial pasar masih sangat besar. Upaya-upaya usaha patut
dipikirkan oleh perusahaan tentunya usaha yang masih berhubungan dengan baku tepung terigu,
dan lain sebagainya.
xxx
BAB V (LIMA)
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Pengadaan bahan baku pada UD ROTI MANIS kecamatan labuh baru, pekanbaru belum
mencapai target yang ditetapkan. Hal ini disebabkan jika perusahaan bergantung pada satu
produk. Tenaga kerja pada perusahaan UD ROTI MANIS kecamatan labuh baru masih kurang
dari jumlah yang dibutuhkan di semua bagian dan mempunyai tingkat pendidikan yang rendah.
Jumlah peralatan dan mesin-mesin produksi pada UD ROTI MANIS kecamatan labuh
baru masih kurang dari jumlah yang dibutuhkan, selain itu juga mempunyai umur yang sudah
cukup tua. Modal yang dimiliki UD ROTI MANIS kecamatan labuh baru tidak mencukupi dari
kebutuhan kegiatan proses produksi, sehingga perusahaan mempunyai kesulitan dalam
memenuhi target produksi yang telah ditetapkan serta dalam upaya pembangunan usahanya.
xxxi
Hasil produksi UD ROTI MANIS kecamatan labuh baru belum sesuai dengan rencana produksi
yang telah ditetapkan.
5.2 Saran-saran
UD ROTI MANIS kecamatan labuh baru perlu menata kembali sistem pengadaan bahan
baku yang dilakukan selama ini dan perlu menambah tenaga kerja khususnya yang mempunyai
kemampuan di bidang manajemen dan pemasaran. Dan tenaga kerja yang sudah ada agar
ditingkatkan kembali ketrampilannya. UD ROTI MANIS kecamatan labuh baru perlu
meningkatkan perawatan mesin-mesin dan peralatan yang ada agar tidak mempercepatnya
kerusakan. Perusahaan juga perlu mengupayakan dana pinjaman, perusahaan juga perlu
mengupayakan peningkatan produksi, misalnya dengan peningkatan jam produksi, peningkatan
produktifitas pekerja, dan maupun penambahan peralatan produksi.