100
ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN (Studi Desa Simbang Kecamatan Pamboang Kabupaten Majene) SKRIPSI Oleh MURSIDIN 105711122916 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN

(Studi Desa Simbang Kecamatan Pamboang Kabupaten Majene)

SKRIPSI

Oleh

MURSIDIN

105711122916

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

Page 2: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN

(Studi Desa Simbang Kecamatan Pamboang Kabupaten Majene)

SKRIPSI

Oleh

MURSIDIN

10571122916

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE) Pada

Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

Page 3: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

ii

PERSEMBAHAN

Melalui Rahmat Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

penulis persembahkan karya ini untuk Kedua orang tua penulis. Terima

kasih untuk Limpahan kasih sayang,dukungan, doa Dan materi. Yang

selalu memberikan hal terbaik.

Serta penulis juga berterima kasih kepada kedua dosen pembimbing saya

yang senantiasa membimbimbing, memberikan dukungan dan motivasi

sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

MOTTO HIDUP

“Tantangan adalah peluang”

Page 4: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

iii

]

Page 5: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

iv

Page 6: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

v

Page 7: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya kepada kita sekalian sebagai umat

yang senantiasa ingin menyempurnakan akhlak mulia untuk mencapai derajat

yang tinggi di sisi Allah SWT. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada

hamba-Nya, Nabi akhir zaman, Nabi Muhammad SAW. Kepadanya kita

mencontoh baik dalam hubungan kita dengan Allah SWT. Maupun dalam

hubungan kita dengan sesame manusia, dan segala makhluknya. Semoga

Shalawat dan salam tercurahkan kepada keluarganya dan kepada seluruh

sahabat-sahabatnya, dan pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman.

Dengan penuh rasa syukur alhamdulillah, nikmat yang tiada ternilai

manakala telah berhasil menyusun suatu penulisan skiripsi yang berjudul

“Analisis Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengentasan Kemiskinan

(Studi Desa Simbang Kecamatan Pamboang)”. Skiripsi yang penulis buat ini

bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1)

pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Mudah-mudahan dari penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat dalam

rangka membangun khazanah pemikiran yang ada dalam dunia Pendidikan.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih

kepada kedua orang tua penulis ibu Markuma dan bapak Arif yang senantiasa

memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tanpa

pamrih. Dan saudara-saudaraku tercinta ada Mursida, Harfia, Mahmuddin,

Mahmin. yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir

Page 8: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

vii

studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan dan

doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu.

Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi amal ibadah

yang tidak terputus di kehidupan baik dunia maupun akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan, petunjuk dan dorongan dari berbagai pihak. Sehingga

dapatlah terwujud kendatipun dalam bentuk sederhana. Oleh sebab itu ucapan

terima kasih yang sebesar-besarnya penulis tujukan kepada :

1. Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar

2. Bapak Dr. H. Andi Jam’an, SE., M. Si Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Makassar

3. Ibu Hj. Naidah, SE., M.Si selaku ketua Program Studi Ekonomi

Pembangunan Universitas Muhammadiyah Makassar

4. Bapak Asdar, SE., M.Si Sekretaris Jurusan Program Studi Ekonomi

Pembangunan Universitas Muhammadiyah Makassar

5. Bapak Dr. Agus Salim HR, SE., MM selaku Pembimbing I yang

senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan

penulis, sehingga skripsi selesai dengan baik.

6. Ibu Warda, SE., ME selaku Pembimbing II yang telah berkenan

membantu selama penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

7. Segenap Staff Dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Page 9: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

viii

8. Seluruh keluargaku yang tak henti-hentinya memberikan semangat dan

do’a untuk kemudahan dan keberhasilan kepada penulis selama ini.

9. Seluruh Dosen Program Studi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan Ilmu Pengetahuan

Kepada Penulis.

10. Kepada Sahabat Se-Perjuanganku, Muhammad Faisal, muh. Assar, dan

Ishak dari smester 2-5 membangun usaha Bersama yang dikenal oleh

banyak orang sebagai ouner MAHASISWA KREATIF KRIPIK PISANG.

Yang perna membesarkan nama kami di kota makassar dan melanglang

buana dari kelas ke kelas lain, Dari jurusan ke jurusan lain, dari fakultas

ke fakultas lain, hingga dari kampus unismuh ke kampus lain yang ada

dikota makassar.

11. Terimakasih kepada sahabatku tercinta senantiasa mensuport dan

membersamai terimakasih banyak. teman-teman SOLA PAI TAU

WISUDA ada Via,dika,arii,naim,risal. selalu mengawal dan memberi

motivasi sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

12. Kepada teman-tenku yang selalu hadir dalam iringan perjalananku

kepada hikmah, kepada risna, kepada reza terimakasih banyak atas

segala dorongan nya.

13. Kepada kakanda saya abd. Raswin, Syarman alamsyah, terimakasih

banyak atas petunjuk dan wejangan wejangannya.

14. Kepada seluruh teman seperjuangan kelas EP16F dan Teman teman

Cartel 16 yang senantiasa memberikan motivasi dan dukungannya

selama ini.

Page 10: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

ix

15. Terimakasih kepada seluruh keluarga saya yang selalu mendoakan dan

mendorong saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

16. Seluruh Keluarga Besar dan Alumni (FKMM) yang telah memberikan

motivasi dan dukungannya selama ini.

17. Terimakasi dan penuh syukur saya tak lupa ke pada GRAB. Telah

membantu memenuhi kehidupan dan perongkosan sehari-hari selama

kuliah di makassar. Terima kasih banyak pihak GRAB dan Masyrakat

kota makassar senantiasa menggunakan layanan aplikasi grab.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi

ini berbagai hambatan dan rintangan yang dihadapi, Namun berkat

bimbingan, petunjuk dan dukungan dari berbagai pihak sehingga skripsi

ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya. Oleh karena itu dengan

hati terbuka penyusun senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat konstruktif dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.

Walaupun disana-sini terdapat banyak kekurangan. Penulis berharap

bahwa diatas kekurangan dan kesederhanaan penulisan ini, hendaknya

dapat pula bermanfaat untuk kepentingan Nusa, Bangsa, dan Agama.

Aamiin.

Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Makassar, 08, Juli 2021

MURSIDIN 105711122916

Page 11: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

x

ABSTRAK

Mursidin, 2021. Analisis Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengentasan Kemiskinan. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Muhammadiyah Makassar. Di bimbing oleh Bapak Agus Salim dan Ibu Warda.

Badan usaha milik desa (BUMDES) merupakan instrument pemberdayaan ekonomi local dengan berbagai ragam jenis usaha sesuai dengan potensi yang dimiliki desanya. Mengigat pentingnya Badan Usaha milik Desa bagi masyarakat desa maka di tetapkan desa memperoleh bantuan keuangan dari pemerintah kabupaten atau kota yaitu berupa dana desa yang di salurkan kepada bumdes guna mengembangkan ekonomi khususnya Desa Simbang, Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene.

Skripsi ini menggunakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk menganalisis Peranan Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengentasan Kemiskinan. Lokasi penelitian ini di Desa Simbang, kecamatan Pamboang, kabupataen Majene. Informan dari penelitian ini antara lain kepala desa simbang, pengelolah BUMDES dan beberapa masyarakat. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga Teknik yaitu observasi wawancara, dan dokumen.

Hasil dari penelitian ini dilihat dari aspek peranan Program Pemberdayaan Masyarakat dalam pengetasan kemiskinan khususnya di BUMDES (badan usaha miliki desa) bahwa akibat adanya program BUMDES di Desa Simbang telah berhasil memberi dampak dengan tujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dalam pengentaskan kemiskinan. antara lain dengan adanya pembangunan unit Gedung Olahraga, unit Simpan Pinjam, dan Unit BriLink yang berdampak pada kebutuhan masyarakat desa lebih terbantu dan lebih terjamin karena mendapat bantuan pinjaman untuk pengembangan usaha yang dapat membantu perekonomian mereka.

Kata Kunci : Peranan, Program Pemberdayaan Masyarakat (BUMDES)

Page 12: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

xi

ABSTRAC

Mursidin, 2021. Analysis of Community Empowerment Programs in Poverty

Alleviation. Thesis, Faculty of Economics and Business. University of

Muhammadiyah Makassar. Supervised by Mr. Agus Salim and Mrs. Warda.

Village-owned enterprises (BUMDES) are instruments of local economic

empowerment with various types of businesses in accordance with the potential

of the village. Given the importance of Village-owned Enterprises for village

communities, it is determined that villages receive financial assistance from the

district or city government in the form of village funds which are channeled to the

bumdes to develop the economy, especially Simbang Village, Pamboang District,

Majene Regency. This thesis uses qualitative research that aims to analyze the

role of Community Empowerment Programs in Poverty Alleviation. The location

of this research is in Simbang Village, Pamboang sub-district, Majene district.

Informants from this study included the head of the simbang village, the

BUMDES manager and several communities. Data collection in this study used

three techniques, namely observation, interviews, and documents.

The results of this study are seen from the aspect of the role of the Community

Empowerment Program in poverty alleviation, especially in BUMDES (village-

owned enterprises) that due to the BUMDES program in Simbang Village, it has

succeeded in having an impact with the aim of improving the community's

economy in alleviating poverty. among others, by the construction of a Sports

Building unit, a Savings and Loan unit, and a BriLink Unit which has an impact on

the needs of the village community being more assisted and more secure

because they receive loan assistance for business development that can help

their economy.

Keywords: Role, Community Empowerment Program (BUMDES)

Page 13: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

xii

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL i

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………… ii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………………………………… iii

HALAMAN PERSETUJUAN iv

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………… v

HALAMAN PERNYATAAN ……………………………………………………. vi

KATA PENGANTAR ………………………………………………………….... vii

ABSTRAK BAHASA INDONESIA ……………………………………………. ix

ABSTRAC ………………………………………………………………………... x

DAFTAR IS……………………………………………………………………….. xi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL xv

LAMPIRAN ………………………………………………………………………. xvi

I. PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 4

C. Tujuan Penelitian 4

D. Manfaat Penelitian 5

II. TINJAUAN PUSTAKA 6

A. Pengertian 6

B. Tinjauan Empiris 17

C. Kerangka Pikir 20

III. METODE PENELITIAN 22

A. Jenis Penelitian 22

Page 14: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

xiii

B. Fokus Penelitian 22

C. Pemilihan Lokasi 22

D. Jenis Dan Sumber Data 23

E. Pengumpulan Data…………………….………………………..24

F. Instrumen Penelitian 25

G. Metode Analisis Data 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………………… 32

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ………………………... 32

B. Karakteristik Informan ………………………………………… 47

C. Hasil Penelitian Dan Penyajian Data ………………………. 48

D. Hasil Pembahasan ……………………………………………. 58

BAB V PENUTUP……………………………………………………………….. 65

A. Kesimpulan …………………………………………………… 66

B. Saran ………………………………………………………….. 67

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….. 68

LAMPIRAN …………………

Page 15: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

xiv

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Miskin. 3

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu………………………..……………………… 18

Tabel 4.1 Data Penduduk …………………………………………………….. 39

Tabel 4.2 Nama-Nama Informan Penelitian ………………………….. 47

Tabel 4.3 Daftar Pinjman Usaha BUMDES ………………………………….. 54

Page 16: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

xv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

Gambar 2.1. Kerangka Pikir 24

Gambar 4.1 Peta Wilayah Desa Simbang ………………………………….… 36

Gambar 4.2 Struktur Pengurus Bumdes Tuo Marendeng ………………….. 45

Page 17: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan sebuah negara yang mempunyai kekayaan

terbanyak, namun memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran yang

besar pula. BAPPENAS (1998) juga mengatakan “Upaya menanggulangi

kemiskinan dilakukan proses penguat penduduk miskin, yang mencakup lima

aspek yaitu, pengembangan sumberdaya manusia, penyedian modal kerja,

penciptaan peluang dan kesempatan berusaha, pengembangan

kelembagaan penduduk miskin, dan penciptaan sistem pelayanan kepada

penduduk miskin yang sederhana dan efisien. Melalui jalur pendekatan

tersebut, penduduk miskin diharapkan mampu, dengan kekuatan sendiri,

menanggulangi kemiskinannya serta meningkatkan kesejahteraannya secara

memadai dan berkelanjutan”.

Permasalahan utama dalam upaya pengentasan kemiskinan di

Indonesia saat ini terkait dengan adanya fakta bahwa pertumbuhan ekonomi

tidak tersebar secara merata di seluruh wilayah Indonesia, ini dibuktikan

dengan tingginya disparitas pendapatan antar daerah. Selain itu kemiskinan

juga merupakan sebuah hubungan sebab akibat (kausalitas melingkar)

artinya tingkat kemiskinan yang tinggi terjadi karena rendahnya pendapatan

perkapita, pendapatan perkapita yang rendah terjadi karena investasi

perkapita yang juga rendah.

Kehidupan masyarakat yang sejahtera merupakan kondisi yang ideal

dan menjadi dambaan suatu masyarakat. Oleh sebab itu wajar apabila

Page 18: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

2

berbagai upaya dilakukan untuk menghilangkan atau minimal mengantisipasi

dan mengeliminasi faktor-faktor yang menghalangi pencapaian kondisi ideal

tersebut.

Namun pada kehidupan nyata, masalah-masalah social terus menjadi

bahan perbincangan dan bahkan menjadi agenda pembahasan negara yang

sampai sekarang belum selesai pemecahannya. Salah satu masalah sosial

tersebut adalah tentang pengentasan kemiskinan khususnya di negara

Indonesia ini, sehingga banyak dari kalangan masyarakat yang mencoba

memberikan solusi yang tepat untuk mengatasi persoalan ini.

Isu-isu kemiskinan pun senantiasa cocok diselesaikan akar

masalahnya melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat. melalui

program Badan usaha milik desa (BUMDES) merupakan instrument

pemberdayaan ekonomi local dengan berbagai ragam jenis usaha sesuai

dengan potensi yang dimiliki desanya. Pengembangan potensi ini memiliki

tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat

secara mandiri sebagai priotas mendesak, khususnya terhadap masyarakat

yang ada di desa.

Tujuan diadakan program tersebut adalah untuk memberi

ketrampilan, dan kerajinan dalam membentuk perekonomian perdesaan. Di

daerah tersebut masih sulit mebangunan sarana dan prasarana

pembangunan desa. di Desa Simbang, Kecamatan Pamboang

perekonomiannya masih taraf rendah dalam penghasilan penduduknya, rata-

rata pekerjaan masyarakatnya adalah bertani, beternak, dan ada juga yang

menjadi buruh di daerah berkembang.

Page 19: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

3

Oleh karena itu masih banyak masyarakat yang masih rendah tingkat

pendidikan, ilmu pengetahuan, dan keterampilan. Akibat dari tertinggalnya

perekonomian perdesaan maka pemerintah mengadakan pelatihan, dengan

tujuan membentuk karakter setiap pemuda dalam membangun perekonomia

desa. Di daerah tersebut masih kurang banyak fasilitas dalam memenuhi

kebutuhan masyarakat.

Tabel 1.1

Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Majene Tahun 2015-2019 Tahun

Jumlah Penduduk Miskin (%)

Tahun Jumlah penduduk Miskin %

2015 18, 42

2016 17, 29

2017 16, 40

2018 15, 29

2019 15, 05

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Majene.

Mengigat pentingnya Badan Usaha milik Desa bagi masyarakat desa

unutuk Mengembangkan Ekonomi Desa, Maka di tetapkan desa memperoleh

bantuan keuangan dari pemerintah kabupaten atau kota yaitu berupa dana

desa yang di salurkan kepada bumdees guna mengembangkan ekonomi di

Desa Simbang, Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene. Dengan adanya

Page 20: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

4

Bumdes Maka diharapkan ekonomi desa dapat berkembang dilihat dari

tingkat masyarakat desa dan penyerapan tenaga kerja masyarakat desa.

Bumdes Hadir karna adanya kegagalan pasar yang terjadi, maka dari itu

pemerintah membentuk bumdes sebagai bentuk pemerintah untuk

menembangkan potensi desa dan mengembangkan ekonomi desa.

Gambaran tersebut menunjukkan bahwa masalah kesejahteraan

sosial penduduk di Kabupaten Majene merupakan masalah yang perlu

mendapatkan perhatian dari pemerintah dan masyarakat.

Dari alasan diatas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian

lapangan yang berjudul ”Analisis Program Pemberdayaan Masyarakat

dalam Pengentasan Kemiskinan (Studi Kasus Desa Simbang

Kecamatan Pamboang Kabupaten Majene)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan di atas, maka

dapat di rumuskan permasalahan yang akan ditelit yaitu : Apakah peranan

program pemberdayaan masyarakat melalui Badan Usaha Milik Desa

(BUMDES) dapat mengentaskan kemiskinan di Desa Simbang Kecamatan

Pamboang Kabupaten Majene?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui peranan Program Pemberdayaan Masyarakat

Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dalam Pengentasan Kemiskinan di

Desa Simbang Kecamatan Pamboang Kabupaten Majene.

Page 21: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

5

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi,

informasi dan pedoman bagi pengambil kebijakan serta peneliti lainnya yang

berminat dibidang ini:

1. Diharapkan akan memberikan pemahaman bagi pembaca

mengenai strategi program pembangunan desa dalam

pengentasan kemiskinan. akan membawa perkembangan

terhadap ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan sebagai

pertimbangan sekaligus rujukan Pemerintah Desa terutama dalam

Pengentasan Kemiskin Desa Simbang Kecamatan Pamboang.

2. Sebagai bahan informasi untuk dipertimbangkan oleh pemerintah

Desa dalam pengambilan kebijakan.

3. Menambah referensi tentang pertumbuhan ekonomi di suatu

daerah untuk dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan studi-

studi selanjutnya.

4. Bagi universitas penelitian ini diharapkan agar dapat menjadi

sebuah karya yang melengkapi pengetahuan dan wawasan yang

ada di perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 22: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengertian Desa

Istilah desa berasal dari bahasa India swadesi yang berarti tempat

asal, tempat tinggal, negeri asal atau tanah leluhur yang merajuk pada

suatu kesatuan hidup dengan kesatuan norma serta memiliki batas yang

jelas. Istilah desa dan pedesaan sering dikaitkan dengan pengertian rural

dan village yang dibandingkan dengan kota dan perkotaan. Beberapa

para ahli atau pakar mengemukakan pendapatnya dari tinjauannya

masing-masing.

Menurut R.Bintarto yang memandang desa dari aspek geografis

mendifinisikan desa sebagai “suatu hasil perwujudan antara kegiatan

sekelompok orang manusia dengan lingkungannya. Hasil dari perpaduan

itu ialah satu wujud atau penampakan dimuka bumi yang ditimbulkan oleh

unsur-unsur fisiografi, sosial ekonomi, politisi, dan kultural yang saling

berinteraksi antar unsur tersebut dan juga dalam hubungannya dengan

daerah lain.”

Kuntjaraningrat mendifinisikan desa sebagai komunitas kecil yang

menetap disuatu daerah, sedangkan Bargel mendifinisikan desa sebagai

setiap pemukiman para petani. Landis menguraikan pengertian desa

dalam tiga aspek, yaitu:

a. Analisis statistik, desa didefinisikan sebagai suatu lingkungan

dengan penduduk kurang dari 2.500.

Page 23: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

7

b. Analisis sosial psikologis, desa merupakan suatu lingkungan

yang penduduknya memiliki hubungan akrab dan bersifat

informal diantara sesama warganya.

c. Analisis ekonomi, desa didefinisikan sebagai suatu lingkungan

dengan penduduknya tergantung kepada pertanian.

Sorokoin dan Zimerman mengemukakan sejumlah faktor yang

menjadi dasar dalam menentukan karakteristik kota dan desa yaitu: mata

pencaharian, ukuran komunitas, tingkat kepadatan penduduk, lingkungan

diferensiasi sosial, stratifikasi sosial, interaksi sosial dan kondisi geografis

wilayahnya, seperti usaha tani, usaha nelayan, ternak, kerajinan tangan

dan pedagang kecil. Ciri lainnya yang nyata terlihat, produksi pertanian

yang ditekuni masyarakat terutama untuk memenuhi keperluan sendiri.

Dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 menyatakan

bahwa desa sebagai suatu kesatuan masyarakat hukum yang memiliki

kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat

berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam

sistem pemerintahan nasional dan di bawah kabupaten.

Desa menurut H.A.W. Widjaja dalam bukunya yang berjudul

“Otonomi Desa” menyatakan bahwa: Desa adalah sebagai kesatuan

masyarakat hukum yang mempunyai susunan asli berdasarkasan hak

asal usul yang bersifat istimewa. Landasan pemikiran dalam mengenai

Pemerintahan Desa adalah keanekaragaman,partisipasi, otonomi asli,

demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat.

Dalam pengaturan mengenai pemerintahan desa telah terjadi

pergeseran kewenangan sehingga pemerintah pusat dan pemerintah

Page 24: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

8

desa tidak lagi campur tangan secara langsung tetapi bersifat fasilitator

yaitu memberikan pedoman, arahan, bimbingan, pelatihan, termasuk

pengawasan pepresentatif terhadap peraturan desa.

a. Karakteristik Pedesaan

Dalam beberapa kajian dibedakan antara masyarakat kota dan

desa berdasarkan letak geografis kebiasaan dan karakteristik keduanya.

Menurut Roucek dan Warren, masyarakat desa memiliki karakteristik

sebagai berikut:

1. Peranan kelompok primer sangat besar.

2. Faktor geografis sangat menentukan pembentukan kelompok

masyarakat.

3. Hubungan lebih bersifat homogen.

4. Struktur masyarakat bersifat homogen.

5. Tingkat mobilitas sosial rendah.

6. Keluarga lebih ditekankan kepada fungsi sebagai unit

ekonomi.

7. Proporsi jumlah anak cukup besar dalam struktur

kependudukan.

Sorokoin dan Zimerman mengemukakan sejumlah faktor yang

menjadi dasar dalam menentukan karakteristik kota dan desa yaitu: mata

pencaharian, ukuran komunitas, tingkat kepadatan penduduk, lingkungan

diferensiasi sosial, stratifikasi sosial, interaksi sosial dan kondisi geografis

wilayahnya, seperti usaha tani, usaha nelayan, ternak, kerajinan tangan

dan pedagang kecil. Ciri lain yang nyata terlihat yaitu produksi pertanian

yang ditekuni masyarakat terutama untuk memenuhi keperluan sendiri.

Page 25: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

9

Secara psikologis masyarakat desa cenderung suka curiga

terhadap orang luar. Namun demikian, masyarakat desa dapat bersifat

hemat, cermat, dan menghormati oranglain yang terkadang sulit

ditemukan di perkotaan.

b. Tipologi Desa

Tipologi desa dapat dilihat dari beberapa aspek dominan seperti

mata pencaharian dan pola interaksi sosial yang terbangun. Dari mata

pencaharian pokok dapat ditentukan tipe desa beserta karakteristik

dasarnya. Berdasarkan intruksi Menteri Dalam Negeri RI Nomor 11

Tahun 1972 tentang Pelaksanaan Klarifikasi dan Tipologi Desa di

Indonesia digolongkan dalam tiga tingkatan yakni:

1) Desa Swadaya (Tradisional)

Desa swadaya merupakan desa yang peling terbelakang

dengan budaya kehidupan tradisional dan sangat terikat dengan adat

istiadat. Desa ini biasanya memiliki tingkat kesejahteraan yang sangat

rendah, sarana dan prasarana minim serta sangat tergantung pada

alam. Secara umum ciri-ciri desa swadaya sebagai berikut:

a) Lebih dari 50% penduduk bermata pencaharian di sektor

primer (berburu, menangkap ikan dan bercocok tanam secara

tradisional).

b) Produksi desa sangat rendah di bawah 50 juta rupiah

pertahun.

c) Adat istiadat masih mengikat kuat.

d) Pendidikan dan keterampilan rendah, kurang dari 30% yang

lulus sekolah dasar.

Page 26: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

10

e) Prasarana masih sangat kurang.

2) Desa Swakarya (Transisi)

Desa swakarsa merupakan desa yang mengalami

perkembangan lebih maju dibandingkan desa swadaya. Desa ini telah

memiliki landasan lebih kuat dan berkembang lebih baik serta lebih

kosmopolit. Desa swakarsa penduduknya mulai melakukan peralihan

mata pencaharian dari sektor primer ke sektor lain. Secara umum ciri-

ciri desa swakarsa sebagai berikut:

a) Mata pencaharian penduduk mulai bergeser dari sektor primer

ke industri, penduduk desa mulai melupakan teknologi pada

usaha taninya, kerajinan dan sektor sekunder mulai

berkembang.

b) Produksi desa masih pada tingkat sedang yaitu 50-100 juta

rupiah setiap tahun.

c) Kelembagaan formal dan informal mulai berkembang, adat 4-6

lembaga yang hidup.

d) Keterampilan masyarakat dan pendidikannya pada tingkat

sedang 30-60% telah lulus SD bahkan ada beberapa yang

telah luls sekolah lanjutan.

e) Fasilitas dan prasarana mulai ada meski tidak lengkap, paling

tidak ada 4-6 sarana umum yang tersedia di mayarakat.

f) Swadaya masyarakat dan gotong-royong dalam

pembangunan desa mulai tampak meski tidak sepenuhnya.

3) Desa Swasembada (Maju/Berkembang)

Page 27: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

11

Desa swasembada merupakan desa yang memiliki

kemandirian lebih tinggi dalam segala bidang terkait dengan aspek

sosial dan ekonomi. Desa swasembada mulai berkembang dan maju

dengan petani yang tidak terikat dengan adat istiadat atau pola

tradisional. Sarana dan prasarana lengkap dengan perekonomian

lebih mengarah pada industri barang dan jasa. Sektor primer dan

sekunder lebih berkembang. Ciri-ciri desa swasembada sebagai

berikut:

a) Mata pencaharian penduduk sebagian besar di sektor jasa

dan perdagangan.

b) Produksi desa tinggi dengan penghasilan usaha diatas 100

juta rupiah pertahun.

c) Adat istiadat tidak mengikat lagi meskipun sebagian

masyarakat masih menggunakannya.

d) Kelembagaan formal dan informal telah berjalan sesuai

dengan fungsinya dan telah hidup.

e) Keterampilan masyarakat dan pendidikannya pada tingkat

60% telah lulus SD sekolah lanjutan bahkan ada beberapa

yang telah lulus perguruan tinggi.

f) Fasilitas dan prasarana mulai lengkap dan baik.

g) Penduduk sudah memiliki inisiatif sendiri melalui swadaya dan

gotong-royong dalam pembangunan desa.

Kemajuan desa berpengaruh terhadap pola kehidupan

masyarakat. Desa yang dekat dengan kota akan memiliki kebiasaan,

Page 28: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

12

gaya hidup, tata nilai dan percepatan pembangunan yang berbeda

dari desa yang jaraknya jauh dari kota.

c. Pemerintahan Desa

Dalam UU RI Nomor 22 Tahun 1999, desa sebagai suatu

kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur

dan mengurus kepentingan masyarakat berdasarkan asal-usul dan adat

istiadat setempat yang diakui dalam system pemerintahan nasional dan

berada di daerah kabupaten. Pengertian ini mengandung makna dan

konsekuensi logis dala penataan sistem pemerintahan dan birokrasi. Hal-

hal yang mendasari penyelenggaraan pemerintahan dan birokrasi desa

sebagai berikut:

a) Landasan pemikiran dalam pengaturan tentang pemerintahan

desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli,

demokratisasi, dan pemberdayaan masyarakat.

b) Penyelenggaraan pemerintah desa merupakan bagian atau

subsistem dari sistem penyelenggaraan pemerintahan

sehingga desa memiliki kewenangan untuk mengatur dan

mengurus kepentingan masyarakat. Kepala desa

bertanggungjawab pada Badan Perwakilan Desa (BPD) dan

menyampaikan laporan pelaksanaan tugas itu ke Bupati.

c) Desa dapat melakukan perbuatan hukum, baik hukum publik

maupun hukum perdata, memiliki kekayaan, harta benda, dan

bangunan serta dapat dituntut dan menuntut di pengadilan.

Oleh karena itu, kepala desa mempunyai wewenang untuk

Page 29: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

13

melakukan perbuatan hukum dan mengadakan perjanjian

yang saling menguntungkan.

d) Sebagai perwujudan demokrasi, di desa dibentuk BPD yang

berfungsi sebagai lembaga legalitas dan pengawasan dalam

hal pelaksanaan peraturan desa, anggaran pendapatan dan

belanja desa, dan keputusan kepala desa.

e) Di desa dibentuk lembaga kemasyarakatan desa lainnya

sesuai dengan kebutuhan. Lembaga ini bertujuan sebagai

mitra pemerintahan desa dalam rangka pemberdayaan

masyarakat desa.

f) Desa memiliki sumber pembiayaan berupa pendapatan desa,

bantuan pemerintah dan pemerintah daerah, pendapatan

lainnya yang sah, sumbangan pihak ketiga dan pinjaman

desa.

g) Berdasarkan hak asal-usul desa yang bersangkutan, kepala

desa mempunyai wewenang untuk mendamaikan perkara atau

sengketa dari para warganya.

Pemerintah desa merupakan subsistem dalam sistem

pemerintahan nasional. Keberadaan pasal yang mengatur pembentukan

pemerintah dan perangkat desa akan menghasilkan kepala desa sebagai

pemimpin pemerintah desa dan BPD yang akan membatasi peran

pemimpin desa atau perwakilan lain

yang bersifat asli yang ada di desa yang bersangkutan. Susunan

pemerintahan desa terdiri dari Pemerintah Desa (Pemdes) dan Badan

Perwakilan Desa (BPD). Pemdes dipimpin oleh kepala desa dan dibantu

Page 30: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

14

perangkat desa yang bertanggungjawab langsung kepada kepala desa.

BPD adalah badan perwakilan yang terdiri dari pemuka masyarakat yang

ada di desa dan berfungsi menayomi adat istiadat, membuat peraturan

desa (Perdes), menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat serta

melakukan pengwasan terhadap penyelenggara pemerintahan desa.

2. Teori Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan berasal dari kata daya yang berarti kekuatan atau

kemampuan. Berdaya suatu kondisi atau keadaan yang mendukung

adanya kekuatan atau kemampuan. Pemberdayaan adalah suatu upaya

untuk meningkatkan kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh suatu

masyarakat sehingga mereka dapat mengaktualisasikan jati diri, hasrat

dan martabatnya secara maksimal untuk bertahan dan mengembangkan

diri secara mandiri.

Pemberdayaan dapat diartikan sebagai pemberi daya

(empowerment) atau penguatan (strengthening). Masyarakat berasal dari

Bahasa Inggris yaitu society yang berarti kawan, dan berasal dari Bahasa

Arab yaitu syik yang berarti bergaul. M. Munandar (Soelaeman:2009)

Pemberdayaan membentuk individu dan masyarakat menjadi

mandiri. Kemandirian tersebut merupakan kemandirian berfikir, bertindak

dan mengendalikan apa yang mereka lakukan, pemberdayaan

masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik

bagi seluruh masyarakat.

Menurut (Sumaryadi, 2005:11) pemberdayaan masyarakat adalah

“upaya mempersiapkan masyarakat seiring dengan langkah memperkuat

kelembagaan masyarakat agar mereka mampu mewujudkan kemajuan,

Page 31: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

15

kemandirian, dan kesejahteraan dalam suasana keadilan sosial yang

berkelanjutan”. Selain itu pemberdayaan masyarakat menurut

Sumaryadisebagai berikut:

a. Membantu pengembangan manusiawi yang autentik dan integral

dari masyarakat lemah, rentan, miskin perkantoran, masyarakat

adat yang terbelakang, kaum muda pencari kerja, kaum cacat dan

kelompok wanita yang didiskriminasikan/dikesampingkan.

b. Memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat tersebut secara

sosial ekonomis sehingga mereka dapat lebih mandiri dan dapat

memenuhi kebutuhan dasar hidup mereka, namun sanggup

berperan serta dalam pengembangan masyarakat. Dari pendapat

tersebut maka pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk

meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang

dalam kondisi sekarang tidak mampu melepaskan diri dari

perangkap kemiskinan dan keterbelakangan.

3. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Desa seringkali diidentikan dengan daerah tertingal baik dari

infrastruktur maupun sumber daya manusianya. Padahal, potensi sumber

daya alam di desa begitu berlimpah dan diperlukan sumber daya alam

yang mumpuni agar bisa dioptimalkan dengan baik. Bukan mereka tidak

mampu, tetapi seringkali pengetahuan yang terbatas menjadikan mereka

tidak mampu mengolah kekayaan alam di sekitar menjadi optimal dan

juga menyejahterakan masyarakat.

Page 32: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

16

Dari sinilah muncul Lembaga-lembaga sosial masyarakat bahakan

pemerintah itu sendiri membuat sebuah program pemberdayaan

masyarakat desa yang bersifat revolusioner.

Pemberdayaan masyarkat merupakan salah satu program

pemerintah desa dalam memanfaatkan semua sumber daya yang ada

agar dapat berkembang serta dapat membantu proses kemajuan desa.

Sasaran dalam program pemberdayaan masyarakat ini mencakup semua

bidang, mulai dari pemerintahan, kelembagaan, kesehatan, ekonomi

masyarakat, teknologi, dan pendidikan.

Program pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi

merupakan program pemerintah untuk meningkatkan perekonomian

desa. Program ini mencakup pemberdayaan UKM, industri rumah tangga,

BUMDes, kelompok tani, pasar, serta penunjang ekonomi masyarakat

lainnya. Bentuk program pemberdayaan ini dapat berupa pelatihan,

workshop, pemodalan/permodalan, bantuan alat produksi, peningkatan

sarana/prasarana dan lain-lain. Dengan adanya pemberdayaan

masyarakat di bidang ekonomi ini diharapkan dapat meningkatkan

perekonomian serta kesejahteraan masyarakat.

Program pemberdayaan tersebut diharapkan mampu membina

mereka untuk bisa bersaing di era gobal ini. Program pemberdayaan

masyarakat desa di bidang ekonomi termasuk kedalam program yang

sangat penting. Tujuannya untuk membuat masyarakat desa mandiri dan

juga sejahtera.

Banyaknya potensi alam yang dimiliki jika diolah dengan baik akan

bisa menyehaterakan masyarakat desa setempat. Karena itu pemerintah

Page 33: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

17

pusat membuat sebuah program pemberdayaan masyarakat salah

satunya di bidang ekonomi. Adapun program tersebut yang didirikan oleh

pemerintah desa yaitu, salah satunya adalah BUMDES.

BUMDes adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar

modalnya dimiliki desa melalui penyertaan modal langsung yang berasal

dari kekayaan desa. Lembaga ini digadang-gadang sebagai kekuatan

yang akan bisa mendorong terciptanya peningkatan kesejahteraan

dengan cara menciptakan produktivitas ekonomi bagi desa dengan

berdasar pada ragam potensi yang dimiliki desa.

Di Jawa Barat contohnya, BUMDes ini bisa disinkronasikan

dengan desa digital. Dimana potensi BUMDes bisa dilihat dari akun desa

digital juga tersebut kemudian. peningkatan saran dan prasarana, dan

lain sebagainya. dengan adanya pemberdayaan masyarakat di bidang

ekonomi ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian serta

kesejahteraan masyarakat.

4. Pengertian Kemiskinan

Masalah kemiskinan banyak dikaji oleh para ahli dari berbagai

aspek dan dari berbagai disiplin ilmu dengan menggunakan bermacam-

macam ukuran dan konsep. Para ekonom membahas kemiskinan dengan

menggunakan istilah standar hidup, pendapatan, dan distribusi

pendapatan. Para sosiolog mengkajinya dengan menggunakan istilah

kelas, stratifikasi, dan marjinalitas. Sedangkan, para pemerhati masalah-

masalah social lebih memperhatikan konsep tingkat hidup yakni melihat

Page 34: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

18

tingkat pendapatan, masalah pendidikan, kesehatan, perumahan, dan

kondisi sosial masyarakat secara umum.

Menurut Levitan mendifinisikan kemiskinan sebagai kekurangan

barang-barang dan pelayanan-pelayanan yang dibutuhkan untuk

mencapai suatu standar hidup yang layak. Sedangkan menurut Schiller,

kemiskinan adalah ketidaksanggupan untuk memenuhi kebutuhan sosial

yang terbatas. Para ekonom berpandangan bahwa kemiskinan

didefinisikan semata hanya sebagai fenomena ekonomi, dalam arti

rendahnya penghasilan atau tidak dimilikinya mata pencaharian yang

cukup mapan untuk tempat bergantung hidup ( Nur Khoirin 2014 : hal 20).

B. Tinjauan Empiris

Dalam penelitian ini mengambil beberapa sumber referensi penelitian

sebelumnya,yaitu :

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Tahun Nama Tempat Penelitian

Permasalahan Hasil Penelitian

1 2018 Ummi

Nurul

Hidayah

Kec.

Karangtenga

h Demak

Analisis Strategi

Program

Pembangunan

Desa Dalam

Pengentasan

Kemiskinan

Perspektif

Ekonomi Islam

Berdasarkan dari

hasil wawancara

dengan bapak

Ahmad Zaeni

pemberdayaan yang

berlangsung di Desa

Tambakbulusan.

Tujuan dari

pemberdayaan

dalam meningkatkan

kemandirian

Page 35: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

19

masyarakat mulai

mengena pada

masyarakat. Hal ini

ditunjukan dengan

kemampuan

masyarakat dalam

menganalisis

kebutuhan

masyarakat sendiri

untuk bersama

disepakati dalam

Musdus dan

Musbangdes

sehingga

pembangunan dapat

terlaksana dan

kebutuhan

masyarakat dapat

terpenuhi.

2 2013 Wirda afni Desa Teluk

Lecah

Kecamatan

Rupat

Kabupaten

Bengkalis

Analisis

Pelaksanaan

Pembangunan

Desa Di Desa

Teluk Lecah

Kecamatan

Rupat

Kabupaten

Bengkalis

Pelaksanaan

Pembangunan Desa

Di Desa Teluk

Lecah Kecamatan

Rupat Kabupaten

Bengkalis hasilnya

Tidak Baik. Dari

pengamatan peneliti

dilapangan dan dari

beberapa sumber

yang peneliti

wawancarai bahwa

Hal ini disebabkan

kurang adanya

kerjasama antara

Pemerintahan Desa

dengan Masyarakat

Desa. Dengan

demikian

pembangunan di

desa ini tidak bisa

berjalan dengan

mestinya.

Page 36: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

20

3 2019 Yuni

Kurniawati

Kabupaten

Lamoung

Utara

Partisipasi

Masyarakat

Dalam

Pembangunan

Desa Di Desa

Mulyorejo 1

Kecamatan

Bunga Mayang

Kabupaten

Lampung Utara

Berdasarkan hasil

penelitian mereka di

jamica, Goldsmith

dan Blustain

berkesimpulan

bahwa masyarakat

tergerak untuk

berpartisipasi jika:

a. Partisipasi itu

dilakukan melalui

organisasi yang

sudaha dikenal atau

yang sudah ada si

tengah-tengah

masyarakat yang

bersangkutan.

b. Partisipasi itu

memberikan

manfaat langsung

kepada masyarakat

yang bersangkutan.

c. Manfaat yang

diperoleh melalui

partisipasi itu dapat

memenuhi

kepentingan

masayarakat

setempat.

d. Dalam proses

partisipasi itu

terjamin adanya

kontrol yang

dilakukan oleh

masyarakat.

4 2018 Haryadi Desa

Mantang

Lama

Kecamatan

Mantang

Kabupaten

Peran Kepala

Desa Dalam

Pelaksanaan

Pembangunan

Desa Pesisir

(Studi Kasus

Dari hasil penelitian

dapat disimpulkan

bahwa kepala desa

sudah berusaha

semaksimal

mungkin mengajak

Page 37: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

21

Bintan Pembangunan

Pelantar Di

Desa Mantang

Lama

Kecamatan

Mantang

Kabupaten

Bintan 2015)

serta menghimbau

masyarakat untuk

ikut berpartisipasi

dalam

pembangunan di

desa namun

masyarakat tidak

begitu merespon

hanya sedikit orang

yang merespon.

Kebijakan

pemerintahan desa

merupakan salah

satu produk hukum

karena setiap

pemerintah desa

secara hukumpun

memiliki wewenang

tersebut. Meskipun

berskala kecil dan

lokal yang

mencakup wilayah

administrasi desa itu

sendiri, secara

undang-undang

kebijakan formal

dilevel desa tertuah

dalam bentuk

peraturan desa,

secara struktur

undang-undang dan

ketatanegaraan,

peraturan desa

merupakan bentuk

tindak lanjut serta

penjabaran dari

peraturan yang lebih

tinggi, bukan untuk

menjalankan

otonomi secara

independen,

malainkan tanggung

jawab otonomi desa

Page 38: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

22

tetap ada di bawah

wewenang dan

pengawasan

pemerintah

kota/kabupaten.

Meskipun

5 2018 Muhamma

d Nafiudin

Kab. Batang Dana Desa Dan

Pengentasan

Kemiskinan:

Studi

Implementasi

Dana Desa Di

Desa

Jambangan,

Kecamatan

Bawang,

Kabupaten

Batang

Melalui analisis data

hasil penelitian ini

diketahui bahwa:

1)Implementasi

dana desa bisa

dikatakan berjalan

dengan baik, dilihat

dari prosesnya ini

sesuai petunjuk

yang sudah

ditetapkan oleh

pemerintah melalui

pedoman Buku

Saku Dana Desa.

Hal ini karena

pelaksanaan dana

desa sudah melalui

tahap perencanaan,

musyawarah desa

yang melibatkan

masyarakat,

pembuatan

peraturan desa,

pelaksanaan dan

pelaporan ke

gubernur. Dilihat

dari alokasinya

anggaran pada

tahun 2016

Rp619,925 juta

digunakan untuk

infrastruktuk dan

Rp38,5 juta untuk

pemberdayaan

masyarakat.

2) program dana

Page 39: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

23

desa punya dampak

untuk

mempermudah

mobilitas

masyarakat, saluran

irigasi semakin baik

yang bisa

meningkatkan hasil

panen,

bertambahnya

pengetahuan dan

terciptanya

kesadaran

masyarakat. Dana

desa sudah mampu

mengurangi angka

kemiskinan,

meskipun dana desa

lebih banyak

digunakan untuk

pembangunan

infrastruktur dari

pada untuk

pemberdayaan

masyarakat.

C. Kerangka Pikir

Salah satu aspek yang sangat penting dalam pembangunan

adalah program pembangunan desa. Pembangunan desa adalah

pembangunan yang berbasis pedesaan maka dalam mewujudkan tujuan

pembangunan desa terdapat empat jenis strategis yaitu strategi

pertumbuhan, strategi kesejahteraan, strategi yang responsip terhadap

kebutuhan masyarakat desa, strategi terpadu. Dengan demikian harus

memiliki strategi program pembangunan desa untuk pengentasan

Page 40: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

24

kemiskinan, Salah satunya melalui badan usaha milik desa (BUMDES).

BUMDes adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar

modalnya dimiliki desa melalui penyertaan modal langsung yang berasal

dari kekayaan desa yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintah desa

dalam upaya memperkuat perekonomian desa.

Desa Simbang merupakan desa yang memiliki berbagai program

pembangunan desa namun program tersebut belum mampu mengatasi

kemiskinan, hal ini terjadi karena ketika pelaksanaan program diduga

terdapat program yang tidak sesuai dengan kondisi daerah setempat.

po

Gambar 2.1 Kerangka Fikir

Program Pemberdayaan Masyrakat

(BUMDES)

(X)

Pengentasan Kemiskinan

(Y)

Page 41: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan

penelitian secara kualitatif. Menurut Sugiyono (2016:9) metode penelitian

kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada

kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen

kunci.

Metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk

meneliti pada kondisi obyek yang alamiah. Dilihat dari jenisnya (menurut

tempat dilaksanakannya penelitian), penelitian ini termasuk field research

atau penelitian lapangan yaitu penelitian dalam kehidupan yang

sebenarnya. Penelitian lapangan dikerjakan dengan menggali data yang

bersumber dari lokasi atau lapangan penelitian berkenaan dengan

Analisis Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengentasan

Kemiskinan di Kabupaten Majene, Kecamatan Pamboang, Desa

Simbang.

B. Fokus Penelitian

Adapun fokus dalam penelitian ini, untuk menganalisis

“Peranan Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengentasan

Kemiskinan di Desa Simbang, kecamatan Pamboang, kabupataen

Majene”.

Page 42: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

26

C. Pemilihan Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat melakukan penelitian guna

memperoleh data penelitian. Pemilihan lokasi penelitian ini berada dalam

ruang lingkup Desa Simbang, Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene

Provinsi Sulawesi Barat.

Sedangkan waktu yang di gunakan selama penelitian kurang lebih

dua bulan di mulai bulan Oktober – November tahun 2020 di Desa

Simbang. Desa Simbang adalah salah satu Desa yang berada di wilyah

kecamatan pamboang yang sebagian besar penduduknya bertani dan

berternak. Desa simbang mempunyai akulturasi yang berbeda dengan

desa yang lain, terbukti dari semangat masyarakatnya dalam membangun

desanya melalui kegiatan bursa inovasi desa (BID).

D. Jenis dan Sumber Data

Untuk mengumpulkan informasi yang diperoleh dalam penelitian

ini menggunakan data sebagai berikut:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diperoleh sendiri

oleh organisasi atau perorangan langsung dari objeknya. Dalam

penelitian ini penulis mendapatkan data primer dari lapangan, yaitu

dari para masyarakat setempat dan pemerintah Desa Simbang

Kecamatan Pamboang. Data ini merupakan data utama yang penulis

gunakan untuk mencari informasi mengenai Peranan Program

Page 43: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

27

Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengentasan Kemiskinan. Melalui

Badan Usaha Milik Desa (BUMDES).

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang

sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya

sudah dalam bentuk publikasi-publikasi. Dalam penelitian ini penulis

mendapatkan data dari perpustakaan, buku-buku literatur dan data

sekunder yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada di

lembaga-lembaga yang berkaitan dengan masalah. Data yang

diperoleh dari lembaga atau instansi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2016:224), teknik pengumpulan data

merupakan langkah paling strategis dalam penelitian karena tujuan utama

dari penelitian adalah mendapatkan data.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan

metode pengumpulan data yang berupa observasi, wawancara maupun

penggunaan instrumen pengukuran lainnya yang khusus dirancang

sesuai dengan tujuan peneliti.

1. Observasi

Peneliti melakukan observasi secara partisipan (participant

observation), yaitu peneliti akan terlibat dengan kegiatan subjek yang

sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.

2. Wawancara

Page 44: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

28

Selain observasi lapangan, peneliti juga menggunakan metode

wawancara untuk pengumpulan data. wawancara merupakan metode

pengumpulan data dengan jalan komunikasi, yaitu melalui hubungan

pribadi antara peneliti dengan sumber data. Wawancara dilakukan

karena ada anggapan bahwa hanya subjeklah yang mengerti tentang

diri mereka sendiri sehingga informasi yang tidak didapatkan melalui

pengamatan atau alat lain, akan diperoleh melalui wawancara.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental seseorang. Hasil penelitian dari observasi atau

wawancara akan lebih kredibel kalau didukung oleh dokumen-

dokumen yang bersangkutan.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati. Dalam penelitian ini

instrumennya adalah:

1. Pedoman catatan lapangan yang digunakan saat melakukan

kegiatan pengamatan secara langsung (observasi) mengenai kajian

penelitian tentang Analisis Program Pemberdayaan Masyarakat dalam

Pengentasan Kemiskinan di Desa Simbang, Kecamatan Pamboang,

kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat.

2. Pedoman wawancara digunakan saat melakukan wawancara

dengan pihak-pihak yang berhubungan dalam penelitian.

Page 45: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

29

3. Hanphone digunakan untuk mendokumentasikan hal-hal yang

berkaitan dengan penelitian.

4. Angket (kuesioner) yang disebar pada sampel masyarakat terdiri

dari persepsi masyarakat dalam faktor pendukung potensi ekonomi

yang ada di kabupaten majene.

G. Metode Analisis Data

Dalam konteks penelitian, analisis data dapat dimaknai sebagai

kegiatan membahas dan memahami data guna menemukan makna,

tafsiran dan kesimpulan tertentu dari keseluruhan data dalam penelitian

(Ibrahim, 2015:103).

Setelah berbagai data terkumpul, maka untuk menganalisis

digunakan teknik deskriptif analisis yaitu teknik untuk menggambarkan

atau menjelaskan data yang terkait dengan pembahasan, dimana teknik

ini menggambarkan tentang strategi program pembangunan desa dalam

pengentasan kemiskinan. Untuk mendapatkan data yang lebih akurat

perlu adanya pengolahan data dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :

1. Editing

Editing data merupakan proses dimana peneliti melakukan

klarifikasi, keterbacaan, konsistensi dan kelengkapan data yang sudah

terkumpul. Proses klarifikasi menyangkut memberikan penjelasan

mengenai apakah data yang sudah terkumpul akan menciptakan masalah

konseptual atau teknis pada saat peneliti melakukan analisis data.

Dengan adanya klarifikasi diharapkan masalah teknis atau konseptual

tidak menganggu proses analisis sehingga dapat menimbulkan bias

penafsiran analisis.

Page 46: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

30

2. Organizing

Mengatur dan menyusun data sumber dokumentasi sedemikian

rupa sehingga dapat memperoleh gambaran yang sesuai dengan

rumusan masalah, serta mengelompokan data yang diperoleh.”jhonatan

Sarwono”.

Teknik ini merupakan langkah yang dilakukan setelah melakukan

editing, karena dapat memudahkan peneliti untuk memahami tentang

permasalahan yang ada pada Desa Simbang Kecamatan Pamboang.

Dengan teknik ini diharapkan penulis dapat memperoleh gambaran

tentang Analisis Program Pemberdayaan Masyarakat dalam

Pengentasan Kemiskinan di Desa Simbang, Kecamatan Pamboang,

Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat.

3. Analyzing

Dengan memberikan analisis lanjutan terhadap hasil editing dan

organizing data yang telah diperoleh dari sumber-sumber penelitian

dengan menggunakan teori sehingga diperoleh kesimpulan.

Kesimpulan yang disimpulkan masih bersifat sementara dan akan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mengandung pada

tahap pengumpulan data berikutnya. Dengan demikian kesimpulan dalam

penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang

dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena masalah dan

rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat

sementara.”Sugiono, Metode Penelitian Administrasi”

Menurut penulis analizyng yaitu berawal dari data-data yang

masih bersifat samar-samar dan semu, kemudian bila diteliti lebih lanjut

Page 47: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

31

akan semakin jelas karena data yang diperoleh dan hasilnya akan lebih

sempurna, pada teknik ini peneliti akan Menganalisis Program

Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengentasan Kemiskinan di Desa

Simbang, Kecamatan Pamboang, kabupaten Majene Provinsi Sulawesi

Barat.

Page 48: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran umum Desa Simbang

Simbang adalah sebuah kampung (dusun) sekarang yang dihuni

oleh sekelompok manusia sejak zaman dahulu. Kampung Simbang

dahulu dipimpin oleh seorang Kepala Kampung sebelum penjajahan

Belanda. Simbang artinya buang. Simbang berasa l dari kata

Simbangan, artinya buangan (sumber informasi dari mantan Imam

Simbang yang digelar Imam Binga) pada tahun 1970 an.

Kampung Simbang dan 3 (tiga) kampung lainnya (Pallarangan,

Parallitang dan Puare) semuanya termasuk wilayah Distrik Bonde

Kerajaan Pamboang pada zaman pemerintahan Raja. Setelah Kerajaan

Pamboang terbentuk maka dibentuk 3 (tiga) Distrik yaitu :

- Distrik Bonde

- Distrik Adolang, dan

- Distrik La lampanua

Ketiga Distrik tersebut masing-masing dipimpin oleh seorang Pa’bicara

(Kepala Distrik).

1. Proses Terbentuknya Desa Simbang

Sekitar tahun 1965 Ketua DPRD-GR (Muhammadong Mahmud)

bersama seorang anggota DPRD-GR (Bustan Mahmud) dan Ketua

Badan Pemerintah Harian ( BPH ) Kabupaten Majene ( Pak Badu)

berkunjung ke Kecamatan Pamboang untuk mengadakan pertemuan

dengan pemerintah Kecamatan Pamboang bersama seluruh pemuka

masyarakat Kec. Pamboang untuk maksud membicarakan

Page 49: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

33

pemekaran desa (pembentukan Desa Gaya Baru). Setelah selesai

tiga pembicara menyampaikan rencana pemerintah Kabupaten

Majene yang menjadi fokus pembicaraan adalah 4 (empat) kampung

di pegunungan Distrik Bonde dahulu yang sekarang Desa Simbang.

Rencana pemerintah daerah Kabupaten Majene pada saat itu

empat kampung di pegunungan Distrik Bonde akan dibagi dua.

Pallarangan dibagi 2(dua), Simbang dibagi 2 (dua),Parallitang dan

Puare semuanya dibagi 2 (dua). Sebagian wilayah Pallarangan

masuk Desa Lalampanua sebagian masuk Desa Bonde, demikian

juga Simbang, Parallitang dan Puare, dengan maksud untuk lebih

memperkokoh dan mempererat persatuan dan kesatuan.

Mendengar penjelasan itu oleh Kepala Kampung dan pemuka

masyarakat di empat kampung ini tidak menyetujui rencana itu. Pada

saat itu para Kepala Kampung dan pemuka masyarakat di empat

Kampung ini mendesak salah seorang tokoh masyarakat Pallarangan

(Muhammad Abduh) agar bicara karena kepala Kampung dan

pemuka masyarakat tidak setuju rencana itu. Maka Muhammad Abduh

mengusulkan untuk minta bicara mewakili masyarakat di empat

Kampung tersebut. Maka disampaikanlah ketidaksetujuannya rencana

pemerintah Kab. Majene. Lanjut Muhammad Abduh menanyakan

persyaratan yang harus dimiliki untuk dapat berdiri satu Desa. Lalu

kemudian Ketua BPH Kabupaten Majene menyamapaikan hanya satu

persyaratan yaitu penduduk minimal 3.500 jiwa.

Kemudian Muhammad Abduh memberikan jawaban : pada

masa lampau Kampung Pallarangan berpenduduk 2.000 jiwa,

Page 50: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

34

sedangkan tiga kampung lainnya Simbang, Parallitang dan Puare +

2.000 jiwa. Kemudian diusulkan/ disarankan kiranya empat Kampung

diatas dapat dijadikan Desa sekiranya memenuhi persyaratan. Ketua

BPH dan Ketua DPRD-GR mengatakan kalau demikian maka boleh

dibentuk satu Desa. Kemudian ketiga Tim tersebut memberikan

harapan bahwa usulan itu akan dibawah ke daerah untuk dibahas

selanjutnya.

Pada bulan Agustus tahun 1965 telah ada berita bahwa empat

Kampung diatas pegunungan Distrik Bonde resmi menjadi satu Desa

yang definitip. Setelah Camat Pamboang (Pak Mannan ) menerima

Surat Keputusan DPRD-GR Kab. Majene, tentang pembentukan satu

Desa di pegunungan wilayah Distrik Bonde, maka Camat Pamboang

memberi nama Desa Simbang berdasarkan atas saran-saran/ Usul

dari pemuka masyarakat Kampung Simbang.

Kemudian Camat Pamboang menunjuk salah seorang anggota

Koramil Pamboang untuk menjadi Koodinator Desa Simbang yaitu

bapak Sertu Beddu dari Tinambung Balanipa. Tidak lama kemudian

setelah pak Hamzah ( Hammasa) anggota TNI 708 datang diminta

kesediannya untuk menjadi Kepala Desa Simbang.

Pada tahun 1966 untuk pertama kalinya diadakan pemilihan

Kepala Desa ,Pak Hamzah terpilih dan meraih suara terbanyak dari

dua calon.

Page 51: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

35

a. VISI

“TERWUJUDNYA DESA SIMBANG YANG MANDIRI DAN DEMOKRATIS

b. MISI

Berdasarkan visi di atas maka misi yang diusung adalah sebagai

berikut :

1. Menanamkan nilai-nilai agama dalam masyarakat

2. Mengembangkan kelembagaan masyarakat desa

3. Membangun potensi dan sarana prasarana pertanian

4. Menciptakan potensi ekonomi desa

5. Membangun infrastruktur wilayah pemukiman

6. Meningkatkan sumber daya manusia

7. Membangun masyarakat desa yang demokratis

8. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintah desa

Mula pertama terbentuknya Desa Simbang masih tetap terdiri 4

(empat) Kampung yaitu: Pallarangan, Simbang, Parallitang dan Puare.

Sekitar tahun 1984 Dusun Simbang dimekarkan menjadi dua dusun

yaitu ; Dusun Simbang dan Dusun Lamaru sehingga Desa Simbang

terdiri dari 5 (lima) Dusun yakni:

1. Dusun Simbang

2. Dusun Pallarangan

3. Dusun Lamaru

4. Dusun Parallitang

5. Dusun Puare

Kemudian pada tahun 2011 Dusun Pallarangan Kembali

dimekarkan menjadi 2 (dua) dusun yaitu Dusun Pallarangan dan

Dusun Pallarangan Dhua. Dusun Parallitang dan Puare pun ikut

Page 52: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

36

dimekarkan. Dengan adanya pemekaran ini jumlah Dusun di Desa

Simbang menjadi 8 (enam) Dusun. Kemudian pada tahun 2011

giliran Desa yang mengalami pemekaran. Desa Simbang

dimekarkan dengan mengeluarkan Dusun Parallitang dan Dusun

Puare beserta dusun baru hasil pemekarannya menjadi Desa Buttu

Pamboang sehingga Desa Simbang hanya tersisa dari 4 Dusun dan

hingga saat ini Desa Simbang terdiri dari 4 (empat) Dusun yakni:

1. Dusun Simbang

2. Dusun Lamaru

3. Dusun Pallarangan

4. Dusun Pallarangan Dhua

Sebagai suatu pemerintahan yang mandiri dan berdiri sendiri,

maka Desa Simbang sudah barang tentu melakukan pembangunan

di berbagai sector, salah satunya pada bidang pembangunan fisik

atau infrastruktur.

2. Gambaran Umum Desa

Gambar 4.1 Peta Wilayah Desa Simbang

Page 53: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

37

IDENTITAS

a. Nama Desa : Simbang

b. Kecamatan : Pamboang

c. Kabupaten : Majene

d. Provinsi : Sulawesi Barat

e. Luas Wilayah : 4,3 Km2

f. Status Desa :

LUAS WILAYAH

Batas Wilayah

a. Sebelah Utara : Desa Betteng

b. Seebelah Timur : Kecamatan Banggae Timur

c. Sebelah Selatan : Desa Buttu Pamboang dan Kelurahan

baruga

d. Seebelah Barat : Desa Tinambung

Jumlah Dusun

RW dan RT

a. Jumlah Dusun : 4 Dusun

b. Jumlah RW : -

c. Jumlah RT : 8 RT

Jumlah Penduduk :

Laki-Laki : 441 Jiwa

Perempuan : 415 Jiwa

Kepala Keluarga : 220

Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencarian

a. Pegawai / Karyawan : -

Page 54: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

38

- PNS : 65orang

- TNI/POLRI : -

- Swasta :

b. wiraswasta : 69 orang

c. Petani : 329

d. Buru Tani :

e. Pertukangan : 6 orang

f. Pensiunan : 32 orang

g. Jasa : 27 orang

Keadaan Umum Wilayah Desa Simbang Kecamatan Pamboang

BATAS WILAYAH

Sebelah Utara : Desa Betteng

Sebelah Timur : Kecamatan Banggae Timur

Sebelah Selatan : Desa Buttu Pamboang dan kelurahan Baruga

Sebelah Barat : Desa Tinambung

Kondisi Sosial Kependudukan

Untuk data sosial kependudukan di Desa Simbang Kecamatan

Pamboang Kabupaten Majene disusun dalam beberapa aspek

diantaranya ialah:

Page 55: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

39

Kategori Keluarga Sejahtera

Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan di Desa Simbang terdapat

sekitar 66 keluarga masuk dalam katagori keluarga sejahtera dan 153

keluarga masuk dalam katagori keluarga prasajahtera berdasarkan hasil

analisis rata-rata keluarga prasjahtera di desa simbang memiliki

pendapatan bersih tiap bulanya di angka >2 Juta sampai pada 1 juta

rupiah dan pendapatan keluarga sejahtera berada pada 3,5 – 2 juta

rupiah berikut ini table dan grafik katagori keluarga sejahtera di Desa

Simbang Kabupaten Majene.

Tabel 4.1 Data Penduduk Berdasarkan Katagori Keluarga Sejahtera

Desa Simbang

Profil BUMDES Desa Simbang

Dalam buku panduan BUMDes yang dikeluarkan Departemen

Pedidikan Nasional, BUMDes merupakan Badan Usaha Milik Desa yang

didirikan atas dasar kebutuhan dan potensi desa sebagai upaya

KATEGORI KELUARGA JUMLAH

Pra Sejahtera 154

> 1 JUTA 9

< 1 JUTA 145

Sejahtera 66

< 2 JUTA 27

< 3,5 JUTA 39

Grand Total 220

Page 56: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

40

peningkatan kesejahteraan masyarakat. Berkenaan dengan perencanaan

dan pendiriannya, BUMDes dibangun atas prakarsa dan partisipasi

masyarakat. BUMDes juga merupakan perwujudan partisipasi

masyarakat desa secara keseluruhan, sehingga tidak menciptakan model

usaha yang di hegemoni oleh kelompok tertentu ditingkat desa. Artinya

tata aturan ini terwujud dalam mekanisme kelembagaan yang solid.

Penguatan kapasitas kelembagaan akan terarah pada adanya tata aturan

yang mengikat seluruh anggota (one for all).

Beberapa pengertian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

diantaranya:

1. BUMDes merupakan salah satu stategi kebijakan untuk menghadirkan

institusi negara (kementerian desa KDTT) dalam kehidupan

bermasyarakat dan bernegara di desa (selanjutnya disebut desa tradisi

berdesa).

2. BUMDes merupakan salah satu strategi kebijakan membangun

Indonesia dari pinggiran melalui pengembangan usaha ekonomi desa

yang bersifat kolektif.

3. BUMDes merupakan salah satu strategi kebijakan untuk meningkatkan

kualitas hidup manusia Indonesia didesa.

4. BUMDes merupakan salah satu bentuk kemandirian ekonomi desa

dengan menggerakkan unit-unit usaha yang strategis bagi usaha

ekonomi kolektif desa.

Menurut undang-undang tahun 2014 pasal 6 ayat 1 mengatakan:

“Badan usaha Milik Desa atau BUMDes adalah badan usaha yang

seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa melalui

Page 57: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

41

penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan desa yang

dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya

untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa.”

Badan usaha milik desa (BUMDes) adalah lembaga usaha desa

yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintah desa dalam upaya

memperkuat perekonomian desa dan dibentuk berdaasarkan kebutuhan

potensi desa.

Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes di Desa Simbang didirikan

pada tanggal 15 Februari 2016 melalui musyawarah desa. Dengan

pertimbangan dan kesepakatan bersama BUMDes ini kemudian diberi

nama Badan Usaha Milik Desa “TUO MARENDENG”. Kata Tuo

Marendeng diadopsi dari Bahasa Suku Mandar yang lebih lanjut disebut

Bahasa Mandar sebagai bahasa keseharian penduduk Desa Simbang

sebagai Suku Mandar. Tuo Marendeng dapat diartikan hidup langgeng

atau penjang umur. Lebih lanjut lagi diharapkan pemberian nama ini

dapat menjadi motivasi dan semangat untuk tumbuh dan bertahan dalam

setiap tantangan zaman dan peradaban.

BUMDes “TUO MARENDENG” secara resmi berdiri pada tanggal

15 Februari 2016 melalui Peraturan Desa Nomor 05 Tahun 2016.

Tentunya disadari bahwa sebuah lembaga terlebih lagi lembaga ekonomi

sejenis BUMDes tidak akan berjalan sebagaimanamestinya seperti yang

diharapkan jika tidak dikelolah oleh Sumber Daya Manusia yang cakap

dan memiliki semangat yang mumpuni dalam mengelolahnya. Melalui

penjaringan dan melihat potensi SDM yang ada di masyarakat maka

dibentuklah dewan pengurus BUMDes TUO MARENDENG yang secara

Page 58: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

42

resmi diangkat melalui Surat Keputusan Kepala Desa Simbang Nomor 12

tertanggal 03 Maret 2016.

a. Sejarah Pendirian

Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes di Desa Simbang

didirikan pada tanggal 15 Februari 2016 melalui musyawarah desa.

Dengan pertimbangan dan kesepakatan bersama BUMDes ini

kemudian diberi nama Badan Usaha Milik Desa “TUO MARENDENG”.

Kata Tuo Marendeng diadopsi dari Bahasa Suku Mandar yang lebih

lanjut disebut Bahasa Mandar sebagai bahasa keseharian penduduk

Desa Simbang sebagai Suku Mandar. Tuo Marendeng dapat diartikan

hidup langgeng atau penjang umur. Lebih lanjut lagi diharapkan

pemberian nama ini dapat menjadi motivasi dan semangat untuk

tumbuh dan bertahan dalam setiap tantangan zaman dan peradaban.

BUMDes “TUO MARENDENG” secara resmi berdiri pada

tanggal 15 Februari 2016 melalui Peraturan Desa Nomor 05 Tahun

2016. Tentunya disadari bahwa sebuah lembaga terlebih lagi lembaga

ekonomi sejenis BUMDes tidak akan berjalan sebagaimanamestinya

seperti yang diharapkan jika tidak dikelolah oleh Sumber Daya

Manusia yang cakap dan memiliki semangat yang mumpuni dalam

mengelolahnya. Melalui penjaringan dan melihat potensi SDM yang

ada di masyarakat maka dibentuklah dewan pengurus BUMDes TUO

MARENDENG yang secara resmi diangkat melalui Surat Keputusan

Kepala Desa Simbang Nomor 12 tertanggal 03 Maret 2016

Page 59: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

43

b. Visi Misi Dan Tujuan Bumdes Tuo Marendeng

1. VISI

Melalui gerakan pemberdayaan ekonomi masyarakat kita tumbuhkan

tradisi membangun desa

2. MISI

a. Menggali dan memanfaatkan potensi alam yang diimbangi dengan

peningkatan sumber daya manusia.

b. Membina kegiatan BUMDes TUO MARENDENG sebagai sarana

kegiatan pengembangan ekonomi Desa dengan memperhatikan

nilai-nilai luhur serta kultur budaya kemanusiaan dan kelestarian

lingkungan hidup

c. Mengembangkan kegiatan BUMDes TUO MARENDENG dalam

rangka meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan kualitas

masyarakat desa simbang

d. Mengembangkan potensi, mendorong usaha ekonomi produktif

guna menumbuhkan jiwa kewirausahaan menuju desa Mandiri

3. TUJUAN

Tujuan dibentuknya Badan Usah Milik Desa TUO MARENDENG

yaitu :

a. Menciptakan sebuah gerakan ekonomi Desa dalam bentuk

pendampingan dan pembinaan kelembagaan dalam upaya

meningkatakan hasil produksi dan kegiatan usaha perekonomian

masyarakat Desa.

b. Mengoptimalkan aset desa agar bermanfaat untuk kesejahteraan

Desa.

c. Meningkatkan usaha Masyarakat dalam pengelolaan-pengelolaan

aset Desa.

d. Mengembangkan rencana kerjasama usaha antar Desa dan atau

pihak ketiga.

e. Menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung

kebutuhan layanan warga Desa.

f. Menciptakan lapangan kerja .

g. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui melalui perbaikan

pelayanan umum pertumbuhan dan pemerataan ekonomi Desa.

Page 60: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

44

h. Meningkatkan pendapatan Masyarakat Desa dan pendapatan Asli

Desa

i. Mendukung program Pemerintah dalam upaya menurungkan angka

kemeskinan.

j. Melindungi masyarakat dari jerat rentenir.

c. Kegiatan Dan Unit Usaha

Dalam hal kegiatan ekonomi yang akan dilakukan atau disentuh oleh

BUMDes Tuo Marendeng akan dibagi dalam beberapa unit usaha untuk

spesifikasi dan memudahkan dalam pengelolaanya. Adapun unit usaha

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Unit Usaha Brilink

2. Unit Pertanian

3. Unit Peternakan

4. Unit Atk

5. Unit Simpan Pinjam

6. Unit Pengelolaan Air Bersih

7. Unit Industri Kuliner

d. Permodalan

Permodalan ataupun modal untuk saat ini, baru diperoleh dari APB

Desa sebagai pinjaman yang harus dikembalikan sesuai perjanjian. Namun

kedepannya diharapkan , modal akan dapat diterima dari Pemerintah

Daerah, baik itu pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Provinsi serta

Pemerintah Pusat bahkan modal dari pihak swasta demi perkembangan

BUMDes TUO MARENDENG itu sendiri.

Page 61: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

45

Meskipun telah berdiri sejak tahun 2016, namun pemenuhan dan

kelengkapan sarana dan prasarana terlebih dahulu harus diutamakan.

Dalam APB Desa tahun 2016 pos untuk BUMDes ditujukan untuk

pembangunan gedung BUMDes. Penganggaran modal melalui APB Desa

baru dilakukan untuk tahun anggaran 2017 sebesar Rp. 60.000.000,00

sebagai modal awal.

e. Struktur Organisasi

BUMDes TUO MARENDENG dibangun dengan struktur organisasi

atau pengurus yang terdiri dari 3 Dewan. Dewan komisaris yang dijabat

langsung oleh Kepala Desa. Dewan Direksi Pelaksana Operasional yang

terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara serta membawahi Kepala Unit

Usaha BUMDes. Kemudian yang terakhir adalah Dewan Pengawas untuk

mengawasi kinerja Pengelolah BUMDes dalam hal ini Dewan Direksi

Pelaksana Operasional.

Struktur pengurus BUMDes TUO MARENDENG secara lengkap dapat

dilihat di bawah ini

Gambar 4.2 Struktur Pengurus Bumdes Tuo Marendeng

BAGAN STRUKTUR PENGURUS BUMDes “TUO MARENDENG”

DESA SIMBANG

. . . . . . . . . . . . . . . . .

DEWAN

KOMISARIS

RAHMADI S.Pd.

KETUA

IRWAN S.P.

BENDAHARA

NURHIDAYAT

S.Sos.

SEKRETARIS

AWALUDDIN S.Pd.

UNIT PERTANIAN

SAHARAL

UNIT

PETERNAKAN

MUHAMMAD

UNIT

PENGELOLAAN AIR

BERSIH

JAHUNDING

UNIT

PENGELOLAAN

KULINER

JASWATI

UNIT

ATK / PHOTO KOPI

JOHORIA

UNIT

SIMPAN PINJAM

RABIAH

DEWAN PENGAWAS

KETUA : DRS. MAHMUR M.Pd.

SEKRT : HASANUDDIN

ANGT : HAMKA

NURHADI ABDULLAH S.

Sos.

UNIT BRILINK

NURHIDAYAT, S.Sos

Page 62: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

46

Dewan Komisaris

Rahmadi S.Pd. (Kepala Desa Simbang)

Dewan Direksi Pelaksana Operasional

Ketua : Irwan S.P.

Sekretaris : Awaluddin S.Pd.

Bendahara : Nurhidayat

Kepala Unit Usaha

Unit BRILINK : Nurhidayat S.Sos

Unit Pertanian : Saharal

Unit Peternakan : Muhammad Siddik

Unit ATK : Johoria

Unit Simpan Pinjam : Rabia

Unit Pengelolaan Air Bersih : Jahunding

Unit Industri Kuliner : Jaswati

Dewan Pengawas

Ketua : Drs.Mahmur,M.Pd

Sekertaris : Hasanuddin

Anggota : 1. Hamka

2. Nurhadi Abdullah, S.Sos

f. Data Singkat

Nama BUMDes : BADAN USAHA MILIK DESA “TUO

MARENDENG” DESA SIMBANG

Alamat Sekretariat dan : Jalan Poros Desa Simbang, Simpang Tiga

Page 63: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

47

Pemasaran Fajar

(Samping Perpustakaan Desa)

No. Rekening :

Akta Notaris : In proses

Tanggal Berdiri : 15 Februari 2016

Struktur Organisasi : - Dewan Komisaris

- Dewan Direksi Pelaksana Operasional

- Dewan Pengawas

Status Gedung : Milik Pemerintah Desa

Modal Awal : Rp. 60.000.000,00

B. Karakteristik informan

Peneliti melakukan observasi sebelum dilakukannya wawancara

dengan partisipan. Hasil observasi peneliti buatkan dalam bentuk tabel

sebagai berikut:

Tabel 4.2

Nama-Nama Informan Penelitian

No Nama Profesi Usia Alamat

1. Rahmadi S.Pd. Kepala desa

Simbang

42 tahun Desa simbang

2. Nurhidayat Bendahara

Bumdes

26 tahun Desa Simbang

Page 64: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

48

3. Risal Pejual (warung

makan)

25 tahun Desa Simbang

4. Muh. Syarif Pengelola gor 22 tahun Desa simbang

5. Sanawiah Penjual (kios) 37 Desa Simbang

Sumber : Hasil wawancara diolah Peneliti.

Dengan Melakukan Wawancara di Desa Simbang kepada

Pemerintah desa, Pengurus Bumdes dan beberapa masyarakat di sekitar

Desa, peneliti membuat transkrip, kemudian transkrip tersebut peneliti

olah dengan cara menginterpretasi data dan mereduksi data, sehingga

dapat menyimpulkan data. Data yang direduksi adalah informasi yang

tidak berhubungan dengan penelitian. Kemudian peneliti dapat

menyimpulkannya secara deskriptif. Untuk membuat paparan hasil lebih

mudah dibaca dan dimengerti.

C. Hasil Penelitian

Kebijakan pembangunan Desa Simbang yang dituangkan dalam

RPJMDes (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa) tahun 2014-

2020 merupakan bagian tak terpisahkan dengan visi dan misi Kepala Desa.

Secara operasional penyusunan arah kebijakan pembangunan Desa

Simbang tahun 2014-2020 didasarkan pada tujuan dan sasaran yang ingin

dicapai, dimana tujuan dan sasaran tersebut merupakan langkah operasional

dari setiap misi pembangunan selama 6 (Enam) tahun.

Salah satu kebijakan yang di terapkan dalam program pemerintah desa

yaitu dengan di bentuknya Program BUMDES (Badan Usaha Milik Desa).

Keberadaan Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengentasan

Page 65: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

49

Kemiskinan Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) di Desa Simbang,

sangat menunjang perekonomian masyarakat di desa tersebut dari segala

aspek Seperti Pendapatan Masyarakat, program yang ditawarkan, dan

pemberdayaan yang dilakukan didesa tersebut.

Adapun hasil wawancara peneliti dengan beberapa responden

diantaranya sebagai berikut :

1. Hasil Wawancara dengan kepala desa

Dalam wawancara dengan Bapak Rahmadi terkait Peran

BUMdes dalam pemberdayaan masyarakat desa, mengatakan

bahwa:

BUMdes merupakan salah satu program unggulan yang di miliki

desa dalam memberikan solusi kepada masyarakat terkait

pemberdayaan masyarakat dan terobosan untuk menurungkan angka

kemiskinan.

BUMdes sendiri diharapkan mampu memberikan kesejahteraan

kepada masyarakat dari program pemberdayaan yang nantinya

mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kualitas

masyarakat Desa.

Dibentuknya program bumdes tersebut dilihat dari potensi yang

ada di desa dan keinginan masyarakat, sehingga kami dari

pemerintah desa mulai merintis bumdes ini awalnya dari tahap

perencanaan, kemudian dibentuk pengurus bumdes dari kalangan

masyrakat, kemudian pemerintah desa Bersama pengurus bumdes,

dan toko masyarakat mengadakan musyawarah desa mengenai

nama bumdes dan unit usaha apa yang cocok dengan melihat

potensi yang ada di desa simbang. Sehingga kami dari pemerintah

desa dan pengurus bumdes menetapkan nama dan bebera unit

usaha yang akan dilaksanakan. Inilah sejarah Awal mula

terbentuknya bumdes. Dan bumdes di desa simbang ini di dirikan

pada tanggal 15 Februari 2016 melalui musyawarah desa. Dengan

pertimbangan dan kesepakatan bersama BUMDes ini kemudian diberi

nama Badan Usaha Milik Desa “TUO MARENDENG”. Adapun

beberapa unit usaha bumdes, diantaranya unit usaha simpan-pinjam,

unit usaha bri-link, dan Gedung olahranga (gor). mengenai potensi di

desa simbang ini masih masih bergantung pada sector pertanian.

Perana bumdes dalam memberdayaan masyarakat desa dengan

menghadirkan unit usaha-usaha bumdes ataupun fasilitas desa yang

bermanfaat, bisa langsung dinikmati masyarakat. Pendapatan

Page 66: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

50

masyrakat sendiri sudah mulai mengalami peningkatan sejak adanya

unit usaha bumdes ini, baik dari unit usaha simpan pinjam, unit usah

gor, ataupun usaha bumdes yang lain.

Upaya pemerintah sendiri dengan adanya bumdes dibuat

kepengurusan yg menangani bumdes itu, dan desa ataupun kepala

desa yang mengkordinir kerja-kerja bundes itu.

Strategi pembangunan didesa simbang salah satunya melalui

bumdes ini denga mendirikan unit usaha

Partisipasi masyarakatpun dalam menyambut bumdes ini sagat

baik dan Pendapatan masyrakat sendiri sudah mulai mengalami

peningkatan sejak adanya unit simpan pinjam bumdes ini. Jumlah

penduduk miskin sendiri di desa ini sudah mulai berkurang. Karna

berkembangnya suatu desa/daerah itu tingkat kemiskinannya sudah

rendah. Dalam mengenjot pembangunan didesa. Membangun

infrastrukturnya dlu. Fasilatas-fasilitas ekonomi, baru masyarakat

menikmati itu.

Peranan Program Pemberdayaan Masyarakat dalam

Pengentasan Kemiskinan. Melalui Badan Usaha Milik Desa

(BUMDES) dalam memaksimalkan potensi yang ada di Desa simbang

sudah berjalan cukup efektif, Terbentuknya bumdes sebagai sarana

pemerintah desa membangun sumberdaya manusia yang lebih aktif

dan lebih kreatif menciptakan peluang-peluang usaha baru sehingga

dapat memberikan peningkatan ekonomi dan juga lapangan kerja

baru untuk masyarakat. Dan diharapkan terus dikembangkan guna

memperkuat ekonomi berbasis lokal.

2. Hasil Wawancara Dengan Pengurus BUMDES

Dalam wawancara dengan Bapak hidayat selaku pengurus dan

bendahara bumdes terkait Awal terbentuknya BUMdes desa simbang

dan potensi apa yang bisa kembangkan? mengatakan bahwa :

Page 67: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

51

“ Terbentuknya atau berdirinya bumdes ini pada tahun 2016,

Bumdes sendiri mempunyai ke anggotan dan kepengurusan yang

dikordinir oleh desa ataupun kepala desa.

Langkah-langkah nya sendiri dalam pelaksanan program bumdes

ini melalui musyawarah dulu disampaikan kepada masyarakat

kemudian masyarakat mengusulkan dan perintah pun ikut

menawarkan program seperti apa yang bagus untuk kita jalankan di

desa ini melauli bumdes.

Adapun Peran dan tugas kami sebagai pengurus bundes sesuai

peran dan jabatan kami. yaitu ketua diberi tugas melaksanakan

pengelolaan bumdes, mengembangkan bumdes dengan

memberdayakan sumberdaya yang ada dan potensi desa. Sekertaris

tugasnyaaaa mengelola data dan informasi bumdes sebagai basis

perencanaan, bendahara bertugas mengelola administrasi dan

keuangan sebagai basis perencanaan, dan anggota ini yang

membantu, pelaksana tugas harian yang langsung berhubungan

dengan konsumen. nanmun demikian ada tugas Bersama seluruh

pengurus untuk melaksanakan program yang telah ditetapkan pada

musywarah desa. Dalam hal melaksanakan program, mengawasi,

mengevaluasi program yang telah berjalan tersebut.

Program bumdes sendiri adalah bagaimana memberdayakan

masyarakat, meninkatkan pendapatan masyarakat, dan ikut

berpartisipasi dalam mensukseskan kerja-kerja bumdes ini. dengan

memanfaatkan unit usaha bumdes itu sendiri. BUMDES TUO

MARENDENG yang ada di desa. beberapa unit usaha diantaranya

Page 68: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

52

unit sipan pinjam, unit usaha bri-link, unit usaha Gedung olahraga

(Gor).

- Yunit simpan pinjam ini seperti koprasi Cuma kan ini agak di bawa

to sedikit, untuk peninkatan perekonomi masyrakat kalo ada

usaha-usaha yang dilakukan masyrakat kemudian dia butuh

pinjaman kita berikan sesuai dng dana yang bisa di berikaan yg

ada pada didesa. Paling besar kita disini adalah 2juta. Dilihat juga

dari ke sanggupan modal. Untuk masyrakat kecil, bassa illao

pappapia lomo, pa warung warung.

- Bri link ini agen yang ada didesa yang dihadirkan melalui bumdes

sebagai salah satu unit usaha. untuk mempermudah masyarakat

dalam bertransaksi melalui transfer dana agar masyarakat tidak

repot-repot lagi untuk jauh-jauh pergi kekota mencari banak atau

mesin ATM.

- Yang paling di utamakan itu gor, dampaknya sendiri masyarakat

sangat antusias, sangat mendukung. Bukan Cuma dalam desa.

Ada juga dari luar jadi otomatis menambah pendapatan didesa

karna disewakan. Untuk sementara masyarakat desa yang mau

menggunakan masih di gratiskan. Kedepan nya akan ada biaya,

dalam artian akan ada biaya perawatannya, biaya kebersihannya

untuk sumbangsi.

Setelah program itu ada sebisa mungkin harus betul-betul

dimanfaatkan masyarakat. Untuk pelatihan sendiri belum ada.

Kendala sendiri yang dihadapi dalam menjalan kan bumdes ini ya

masih ada. Pengurus jg masih butuh pemberian pandangan konsep,

Page 69: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

53

pemikirannya maih mau dibuka, selain itu sdm-nya sendiri masih

butuh mendapatkan pelatihan. dibutukan pelatihan untuk anggota

anggota bumdes dari pendamping desa. seperti apa yang mesti

harus dijalankan dalam meningkatkan bumdes ini.

Utuk mengatasinya sendiri pengurus harus banyak belajar lagi

dari pengalaman dan lain sebagainya.”

Dengan adanya BUMDes tuo marendeng ini telah membantu

masyarakat untuk mengembangkan usahanya, mampu membuka

ruang lebih luas untuk meningkatkan penghasilan dan jugan

membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat desa. Pemuda desa

yang memiliki potensi akan mendapatkan pekerjaan sehingga

mengurangi tinkat kemiskinan. Adanya unit usaha bumdes seperti

simpan pinjam, dan unit usaha yang lain, masyarakat tidak perlu

khawatir dalam permodalan usahanya tanpa harus meminjam uang

ke tetangga, Rentenir atau bahkan Bank dengan proses yang lama.

BUMDES disini lebih fokus untuk memberdayakan masyarakat

dan memandirikan masyarakat agar masyarakat mau membuka

usaha untuk menambah penghasilannya dengan memanfaatkan

potensi yang ada di daerahnya sendiri. Dengan adanya unit simpan

pinjam banyak masyarakat yang berpartisipasi ada yang mereka

gunakan untuk membuat usaha. seperti pallomo, untuk membuka

usaha budi daya ikan nila, untuk warung, dll. Berikut adalah data

masyarakat yang bergabung dalam unit simpan pinjam bulan Juli

2019.

Page 70: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

54

Tabel 4.3

Daftar Pinjman Usaha BUMDES TUO MARENDENG

Desa Simbang

No Nama Jenis usaha Jumlah pinjaman

1 Usman Usaha sapi Rp. 10.000.000,-

2 Hj. Marya ulfa Usaha warung Rp. 2.000.000,-

3 Sanawiah Usaha kios Rp. 2.000.000,-

3. Hasil Wawancara Dengan Masyarakat

a. Dalam wawancara dengan bapak Risal, seorang pemilik warung di

Desa Simbang terkait pandangan masyarakat adanya BUMdes

dan dampak apa yang dirasakan dengan adanya program

tersebut, mengatakan bahwa :

Mengenai keberadaan bumdes masih kurang tau, iya tau

tapi masih kurang.

Program bumdes ada beberpa, yaitu salasatunya pendirian

unit usaha Gedung olahraga yang ada diatas, ada juga usaha

simpan pinjam, dan ada jg usaha-usaha yang lain.

Mengenai pelatihan sendiri kayaknya belum ada. Bidang-

bidang usaha bumdes sendiri ada beberapa. Seperti gor, bri link,

dan simpan pinjamnya.

Iaa, Dengan adanya bumdes ini kehadirannya sangat

membantu seperti kalau ada tamunya di alihkan kesini, kalau ada

orang mau makan. Pendapatan saya sendiri ketika hari-hari biasa

kuranglebih Rp.100.000,- an. Tapi ketika da kegiatan di

pemerintah didesa ataupu pengunjung di gor bumdes biasa saya

Page 71: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

55

dapat sekitar Rp. 250.000,-an dalam perharinya itu, tapi yaa

begitu dek. Itu tidak setiap hari rame.

Dengan adanya program seperti ini yang melalui bumdes

itu sangat membantu masyarakat didesa baik yang membutuhkan

modal untuk usaha bisa meminjam di bumdes, dengan adanya

unit usaha bumdes seperti gor juga sangat membuat perubahan di

desa sering ada pengunjung yang menggunakan/menyewa

fasilitas Gedung olahraga yang ada didesa ini. Makin banyak

pengunjung yang datang kami jg senang. Karna akan banyak lagi

pembeli di warung-warung kami.

Harapan saya untuk pemerintah desa tetap

memperhatiakan apa yang baik untuk dikembangkan di desa. Dan

untuk pengelola bumdes agar programnya lebih maju dan

dikembankan. Mungkin itu saja, ucap bapak risal.

b. Dalam wawancara dengan bapak syarif, salah satu dari

pengelola/penjaga Gedung Olah Raga (GOR). mengatakan

bahwa :

awal mula adanya bumdes di desa simbang sekitar tahun

2016, dan berdirinya gor bumdes ini pada tahun 2019,

iaa.. untuk program bumdes itu salah satunya ini Gedung

olahraga, yang di sewakan oleh bumdes.

Untuk pelatihan dari pemeritah desa ataupun pengurus

bumdes itu belum ada, jadi kami disini menjalankan usaha gor

ini lewat pengajaran,atau arahan dari pengurus-pengurus

bumdes mengenai pengelolaan gor ini.

Page 72: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

56

Alhamdulillah dengan adanya bidang usaha bumdes ini

seperti gor, bisa maki cari uang sendiri, dulu tidak pernah

merasakan terima gaji tapi setelah adanya bumdes kadang

biasa saya terima itu kisaran Rp.800.000,- sampai Rp.

1.200.000,- dalam perbulan. Jadi saya bisa agak mandiri,

tidak tergantung sama orangtua. Kan saya kuliah, jadi kalua

pergi kuliah tidak minta lagi pada orang tua.selain itu belajar

usaha, bisa belajar banyak juga.”

Dengan adanya program bumdes seperti ini warga atau

masyrakat jadi ada kegiatan tambahan selain itu ada juga

penghasilan tambahan. Salah satunya ini menjadi pengelola

unit usaha bumdes, selain disewakan fasilitas ini juga bisa

dinikmati secara gratis untuk penduduk khusus di desa

simbang ini. Semoga bumdes disini bisa lebih besar lagi dan

diketahui masyarakat luas agar makin banyak pengunjung

atau pengguna yang datang untuk bermain digor desa kami

ini.

Iya semoga pemerintahan di desa simbang terus maju dan

ada program-program yang baru lagi. Mungkin itu saja

terimakasih.

Dalam rangka peningkatan pendapatan masyarakat dan

pendapatan asli desa , maka Bumdes berkontribusi secara social

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan lapangan pekerjaan.

dengan tujuan utama mengurangi tingkat kemiskinan dan

pengangguran. Adanya program seperti ini di desa simbang, yang

Page 73: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

57

telah dikelola oleh BUMDES walaupun masih baru namun sudah

berjalan lancar, dan untuk perkembangan selanjutnya masih dalam

tahap perencanaan seperti penbangunan bidang usaha yang lain.

c. Dalam wawancara dengan ibu sanawia yang juga

pemilik warung, mengatakan bahwa :

“tentang adanya bumdes ibu sudah mengetahui, belum lama tapi tidak tau itu kapan pastinya. inggana diang mo dua taung.

Mengenai program dari bumdes itu ada beberapa yang ibu

ketahui salah satunya untu modal usaha warung ibu ini, juga ada bantuan pinjaman dari bumdes yang ibu ambil sebesar Rp.2.000.000,- yang ibu pergunakan untuk menambah isi jualan/dagangan warung ibu disini. Selain itu ada juga disana gor yang disewakan oleh bumdes, dan ada juga bri-link disana.

Masalah pelatihan kayaknya belum ada dan ibu jg nda

pernah degar.

Alhamdulillah dengan adanya bantuan pinjaman dari bumdes ini, ibu bisa menambah sedikit-sedikit masuk isi jualan di warung, jadi pendapatan juga jadi lumayan Yaaa biasanya itu stok dagangan yang ada diwarung ibu itu sedikit I nak, atau terbatas. Jadi semenjak ada pinjaman dari bumdes ini ditambah mi si sedikit-sedikit masuk isi nya jualan yang biasanya natanyakan pembeli tidak ada iya biasa miki belli untuk dijual di sini. Sangat membantu dan banyak barang dagangan yg bisa dibeli dari pada biasanya. Pendapatan sendiri alhamdulillah ada kenaikan. Yang dulu bisa diterima sekitar Rp.2.000.000,- lebih dalam satu bulan. Tapi semenjak saya tambah modal dari pinjaman itu nak pendapatan dari hasil jualan warung ibu ada peningkatan. Biasa ibu dapat Rp.3.500.000,- dalam perbulan itu nak.

Program seperti ini sangat bagus semoga program

bumdes ini terus berjalan dan masyarakat terus bisa menikmatinya

Semoga pemerintaan di desa simbang tambah maju dan terus memperhatikan masyarakatnya .”

Page 74: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

58

Yang juga salah satu program bumdes desa simbang yang sanga

baik pengaruhnya untuk masyarakat yaitu pinjaman modal usaha ini

karana masyarakat yang kekurangan modal usahanya sagat terbantu dan

memberikan masayarakat ruang yg lebih luas untuk meningkatkan

usahanya yang tadinya hanya bisa membeli barang yang terbas, dan

dengan adanya pinjaman dari bumdes bisa menambah beberapa barang

yang tidak terpenuhi.

D. Pembahasan

Adanya keberadaan Program pemberdayaan masyarakat melalui

Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Dalam Meningkatkan Potensi Desa

dengan bersinergi bersama lembaga kemasyarakatan yang ada serta

melibatkan elemen-elemen masyarakat utamanya pemuda dalam

pengembangan asset-aset BUMDes yang ada guna meningkatkan

kreativitas dan inovasi masyarakat dalam mengelola potensi desa.

menyebabkan pembangunan pada wilayah tersebut terkhususnya Desa

Simbang Kecamatan Pamboang Kabupaten Majene membawa

perubahan sekitarnya. Perubahan ini membawa akibat lebih lanjut pada

perubahan pola perekonomian yang ada. Perubahan pola perekonomian

antara lain tampak dari peluang berusaha, tambahan mata pencaharian

dan sarana serta prasarana perekonomian yang ada.

Salah satu strategi inovasi BUMDes guna meningkatkan potensi

dengan mengadakan beberapa unit usaha, gor, bri, simpan pinjam.

Dengan adanya unit usaha bumdes ini menjadi penggerak untuk

meningkatkan pendapatan masyarakat, BUMDes tuo marendeng juga

bermaksud mengembangkan potensi yang dimiliki desa dengan

Page 75: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

59

keterampilan masyarakat seperti dalam pengolahan miyak kelapa, gula

aren potensi lokal yang dimiliki Desa simbang sebagai produk unggulan

desa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat yang ada di

sekitar Kelurahan Siwa terhadap keberadaan Badan Usaha Milik Desa

telah memberikan pengaruh positif terhadap tingkat pendapatan

masyarakat sekitar sehingga otomatis kesejahteraan masyarakat di Desa

Simbang semakin meningkat. Keberadaan BUMDES memberi manfaat

tersendiri bagi masyarakat. Dari segi pendapatan, masyarakat sangat

mengalami perubahan peningkatan pendapatan dengan adanya unit

usaha bumdes.

Seiring dengan meningkatnya pendapatan masyarakat maka

kebutuhan masyarakat akan dapat terpenuhi sehingga akan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Dengan adanya Unit

Usaha tersebut mampu membuka peluang kerja bagi masyarakat yang

mampu untuk menerima peluang tersebut, seperti salah satu masyarakat

yang ada di Desa yang tadinya ia hanya sebagai seorang pekerja yang

penghasilannya tidak seberapa akan tetapi semenjak adanya unit usaha

ia mengalami peningkatkan pendapatan. Keberdaaan BUMDES juga

mampu menciptakan kegiatan ekonomi dan pengembangan bisnis

diwilayah tersebut sehingga wilayah tersebut menjadi kawasan dan pusat

ekonomi berlangsung. Seperti mulainya masyarakat yang membuka

peluang usaha yang otomatis itu dapat menambah pendapatan mereka,

seperti usaha GOR, warung, pinjaman dan lain sebagainya.

Page 76: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

60

Keberadaan BUMDES berpengaruh terhadap peluang

kesempatan kerja yang memicu terjadinya peningkatan pendapatan

masyarakat sekitar. Meskipun hanya beberapa masyarakat Desa yang

mendapat kesempatan bekerja.

Keberadaan BUMDES ini tidak hanya membuka peluang

kesempatan kerja saja melainkan banyak peluang lain bagi masyarakat

sekitarnya dalam mendirikan berbagai usaha dengan terciptanya banyak

usaha-usaha yaitu seperti usaha Gor, warung, dan lain sebagainya.

Bahkan dari usaha tersebut mampu menciptakan kesempatan kerja bagi

masyarakat sekitarnya, seperti Gor yang di jalankan mampu membuka

lapangan pekerjaan untuk warga sekitar.

Kualitas hidup tercermin dari yang namanya pendidikan, karena

semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat akan memudahkan untuk

mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Pendidikan sebagai penyiapan

tenaga kerja diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta sehingga

memiliki bekal dasar untuk bekerja. Pembekalan dasar ini berupa pemb

entukan sikap, pengetahuan dan keterampilan kerja pada calon luaran. Ini

menjadi misi penting bagi pendidikan.

Daya adaptif sebuah wilayah perdesaan akan berdampak pada

kemajuan desa secara mandiri. pondasi sebenarnya dalam menjadikan

sebuah Desa maju tergantung pada masyarakatnya. Adanya partisipasi

aktif dari masyarakat perdesaan dalam mengembangkan dan kemajuan

desanya dari ketertinggalan. Semakin besar partisipasi masyarakat dalam

mendukung program pembangunan, maka semakin cepat terbentuknya

Page 77: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

61

Desa yang mandiri yang dapat mengembangkan potensi desa berbasis

ekonomi local.

Dalam Teori Pemberdayaan Masyarakat Menurut (Sumaryadi,

2005:11) Sudah seusai dengan hasil penelitian yang peneliti lakukan

dimana di tempat penelitian, peneliti melihat bahwa pemberdayaan

masyarakat di desa simbang, program pembangunan di Desa Simbang

mulai dilaksanakan. Perubahan-perubahan dalam berbagai lini mulai

terlihat. Dalam pelaksanaan pembangunan khususnya, Pemerintah Desa

sendiri menyesuaikan dengan apa yang menjadi keinginan masyarakat,

dan yang menjadi kebutuhan bagi masyarakat Desa Simbang itu sendiri.

Dalam hal ini pihak Pemerintah Desa melibatkan masyarakat dalam

proses penyusunan agenda kegiatan pembangunan yang akan

dilaksanakan.

Pemerintah Desa Simbang terutama setelah adanya dana desa

Meningkatakan pedapatan desa dan masyarakat desa melalui Badan

Usaha Milik Desa (BUMDES). ini secara perlahan telah melaksanakan

aktifitas dan perbaikan desa. Berbagai responpun muncul dari

masyarakat, terutama terhadap aktifitas program-program yang dilakukan

oleh Pemerintah Desa Simbang.

Berbagai upaya memang telah coba dilakukan oleh Pemerintah

Desa Simbang guna meningkatkan kualitas desa agar menjadi lebih baik

lagi, terutama dalam hal pembangunan. Selain itu, dalam pembangunan

di Desa Simbang hanya baru sebatas pada ranah pembangunan fisik

atau infrastruktur saja. Dan kedepannya desa ini diharapkan program-

Page 78: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

62

program pembangunan tidak hanya pembangunan fisik atau infrastruktur

saja.

Peranan Program Pemberdayaan Masyarakat Melalui Badan

Usaha Milik Desa (BUMDES) adalah Perencanaan pembangunan desa

merupakan suatu model penggalian potensi dan gagasan pembangunan

desa yang menitikberatkan pada peran masyarakat dalam keseluruhan

proses pembangunan untuk mengentaskan kemiskinan. Partisipasi aktif

masyarakat dalam segala bentuk kegiatan pembangunan diwilayahnya

masing- masing sangatlah diperlukan, hal ini dikarenakan agar dari

setiap program yang dilaksanakan, memang benar-benar menjadi

kebutuhan masyarakat, dan sikap masyarakat setempat, serta menuntut

masyarakat agar lebih memiliki rasa tanggung jawab, terutama terhadap

program yang mereka inginkan sendiri. Secara umum kemiskinan

merupakan masalah yang sangat kompleks, karena tidak hanya berkaitan

dengan masalah rendahnya pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari,

rendahnya pendapatan masyarakat tetapi juga ketidakberdayaan dari

aspek ekonomi, social, budaya dan politik.

Program pemberdayaan dilakukan untuk melibatkan masyarakat

secara penuh, mulai dari identifikasi masalah, merumuskan,

merencanakan sampai kepada tahap pelaksanaan dan evaluasi

program.yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pemberdayaan Masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai

cara, terutama melihat kondisi sekitar tempat yang akan diberdayakan,

kondisi sosial ekonomi masyarakat. Dalam analisis penelitian ini akan

Page 79: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

63

melihat pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh pemerintah desa

dengan membentuk BUMDes sebagai wadah pemberdayaan.

Menurut undang-undang no.6 tahun 2014 yang berbunyi: “Badan

Usaha Milik Desa atau yang disebut BUMDes adalah badan usaha yang

seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa melalui

penyertaan secara langsung yang bersal dari kekayaan desa yang

dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya

untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa.”

Pemberdayaan yang dilakukan oleh BUMDes ini yaitu dalam

penjelasan undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang desa, dijelaskan

bahwa “pemberdayaan masyarakat adalah upaya mengembangkan

kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan

pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran,

serta memanfaatkan sumberdaya melalui penetapan kebijakan, program,

kegiatan dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan

prioritas kebutuhan masyarakat desa.

Banyak kebijakan pemerintah yang yang berorientasi pada

masyarakat kecil yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah membuat kebijakan berbentuk

lembaga ekonomi ditingkat pedesaan. Lembaga ekonomi tingkat

pedesaan menjadi bagian penting dalam rangka untuk mendukung

pemberdayaan dan penguatan ekonomi sehingga dapat mensejahterakan

masyarakat pedesaan dan mengurangi tingkat kemiskinan. Suatu

pendekatan baru yang dapat menstimulus dan menggerakkan roda

perekonomian di pedesaan adalah melalui pendirian lembaga ekonomi

Page 80: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

64

yaitu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang dikelola sepenuhnya oleh

masyarakat Desa.

Banyak sekali pelaku ekonomi yang ikut berperan dalam proses

pertumbuhan dan perkembangan masyarakat Desa. Seperti halnya

dengan teori yang penulis ambil yaitu:

Setelah menyampaikan landasan teori dan data-data lapangan

dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui BUMDes yang

mengajarkan masyarakat agar dapat memanfaatkan potensi alam yang

ada di wilayahnya tersebut serta dapat menambah keterampilan untuk

masyarakat.

Page 81: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

65

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian dan dilakukannya pembahasan

terhadap data yang diperoleh dalam penelitian. maka sebagai penutup

penulis akan memberikan kesimpulan terhadap penelitian yang telah

dilakukan. Dalam penelitian ini penulis menarik kesimpulan bahwa akibat

adanya program BUMDES di Desa Simbang telah berhasil memberi

dampak dengan tujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat

dalam pengentaskan kemiskinan. antara lain dengan adanya

pembangunan unit Gedung Olahraga, unit Simpan Pinjam, dan Unit

BriLink yang berdampak pada kebutuhan masyrakat desa lebih terbantu

dan lebih terjamin. bagi masyarakat setempat baik dari aspek ekonomi

maupun aspek sosial. Pembangunan sarana dan prasarana

pemberdayaan, peningkatan perekonomian masyarakat desa melalui

bumdes. masyarakat merasakan dampak terhadap perekonomian seperti

petani, pedagang, wiraswasta, dan lainnya memang merasakan dampak

positif dari program Sedangkan untuk masyarakat yang memiliki potensi

dan kemampuan dalam bidangnya masing-masing merasa diuntungkan

karena mendapat bantuan pinjaman untuk pengembangan usaha yang

dapat membantu perekonomian mereka.

Konsep pembangunan desa memang harus memahami cara

pelaksanaan dengan memberdayakan masyarakat dalam setiap kegiatan

pembangunan, sarana dan prasarana maupun perekonomian lewat

Page 82: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

66

kegiatan pembangunan seperti Gedung sarana olahraga, pemberian

pinjama, fasilitas keuangan dan lain-lain. Rangkaian kegiatan

pembangunan perdesaan terdiri dari sosialisasi, musyawarah. program,

pelaksanaan kegiatan di desa simbang kecamatan pamboang kabupaten

majene telah berjalan dengan baik dan lancar meskipun ada beberapa

kendala-kendala yang terjadi. Adanya peranan kebijakan pemerintah

desa yang bisa menyelesaikan masalah tersebut dengan baik tentang

Pembangunan Desa dalam Pengentasan Kemiskinan.

B. Saran

Adapun saran peneliti Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat

dikemukakan beberapa saran yang kiranya dapat berguna bagi semua

pihak.

1. Kepada Pengurus BUMDES diharapkan kedepannya dapat lebih

mengembangangkan bumdes, dan membuat terobosan-

terobosan baru di desa simbang ini.

2. membuat lebih majau dan memperluas promosi serta pelatihan

untuk keterampilan masyarakat dan pelaksanaan kegiatan-

kegiatan yang lebih pada orientasi masyarakat banyak. seperti

kepertanian, kebutuhan keseharian masyarakat agar mudah di

jangkau serta membantu meringankan beban ekonomi

masyarakat. contoh kecilnya beban dapur yang sehari-harinya

harus dipenuhi. Pemerintah bisa hadir disini melalui bumdesnya,

mengembangkan unit usaha yang lain seperti unit usaha

penjualan tabung gas yang harus lebih murah, pemerintah hadir

Page 83: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

67

sebagai agen penyambung/penunjuk bagi masyarakat dalam

promosi dan memasarka hasil-hasil pertanian, peternakan, dan

hasil industry kreatif lokal masyarakat.

3. Kepada masyarakat diharapkan dapat berpartisipasi dengan program

BUMDes yang dibuat oleh pemerintah yang memiliki tujuan dan

manfaat yang sangat berguna bagi masyarakat.

4. Bagi para peneliti selanjutnya dapat menjadikan penelitian ini sebagai

referensi untuk peneltian kedepannya

Page 84: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

68

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita Rahardjo, Pembangunan Pedesaan, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.

Anwas Oos, Pemberdayaan Masyarakat di Era Global, Bandung:Alfabeta, 2014.

Arikunto Suharsimi, Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Bina Aksara,2006.

Azizah Rosfa Nur, Strategi Optimalisasi Pemba ngunan Infrastruktur Desa Melalui Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi pada Desa Candimas Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara), Lampung: Skripsi UIN Raden Intan, 2017.

Bintarto, Dalam Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya, Jakarta: Ghalia

Indonesia, 1989. Fatoni Nur, “Peran Misyakat (Micro Finance Syari’ah untuk Masyarakat) DPU

(Dompet Peduli Umat) Daarut Tauhid dalam Pengentasan Kemiskinan”,

Jurnal Economica UIN Walisongo Vol. V Edisi 1 Mei 2014. Harahap Angga, Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriptif di Kelurahan

Aek Simotung, Kecamatan Saipar Dolok Hole, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara), Medan: Tesis Universitas Sumatera Utara, 2010.

Hasan,Tholhah Muhammad, Islam Dalam Perspektif Sosio Kultural, Jakarta:

Lantabora Press, 2005. Kusdiana, Didik dan Candra Wulan. (2007). Analisis Daya Saing Ekspor Sektor

Unggulan di Jawa Barat. Junal Trikonomika Fakultas Ekonomi UNPAS, 6(1).

Marwa, Taufiq & Saleh, S. (2002). Potensi Relatif Sektor-sektor Ekonomi Propinsi

Sumatera Selatan. Kajian Ekonomi 1 (1), 1-13. Mondal I, Wali. (2009). An Analysis of the Industrial Development Potential of

Malaysia: A Shift Share Approach. The Clute Institute, 7(5), 41-46. Siregar, N Chairil. (2010). Analisis Potensi Daerah Pulau-Pulau Terpencil dalam

Rangka Meningkatkan Ketahanan, Keamanan Nasional, dan Keutuhan Wilayah NKRI di Nunukan Kalimantan Timur. Jurnal Sosioteknologi, 7(13), 345-368.

Suryana, 2000, Ekonomi Pembangunan: Problematika dan Pendekatan, Jakarta:

Salemba Empat.

Page 85: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

70

Sjafrizal. 2008. Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Regional Wilayah Indonesia Bagian Barat. Prisma LP3ES, No 3 Tahun XXVI.

Sukirno, Sadono. 2005. Ekonomi Pembangunan. Jakarta: LPFE-UI Sutikno. & Maryunani. (2007). Analisis Potensi dan Daya Saing Kecamatan

Sebagai Pusat Pertumbuhan Satuan Wilayah Pengembangan (SWP) Kabupaten Malang. Journal of Indonesian Applied Economics, 1(1), 1-17

Tarigan, Robinson. 2007. Ekonomi Regional : Teori & Aplikasi. Jakarta: Bumi

Aksara.

Todaro, M.P. 2006. Economic Development. Seventh Edition, New York, Addition Wesley Longman, Inc.

Todaro. Michael P. & Smith. Stephen C. 2006. Pembangunan Ekonomi. Edisi ke 9. Jakarta: Erlangga.

Trias Dewi Yunisti. 2012. “Analisis Ketimpangan Pembangunan Antar Kabupaten/ Kota di Provinsi Banten.” JURNAL FE UI.

Yolamalinda. (2014). Analisis Ekonomi Potensi Daerah Dalam Pengembangan

Komoditi Unggulan Kabupaten Agam. ECONOMICA: Journal of Economic and Economic Education, 3(1), 27-41.

M. Munandar Soelaeman, Ilmu Sosial Dasar (Bandung, PT Refika Aditama,

2009) hal 122

Sekaran, Uma. “Metodologi Penelitian untuk Bisnis”. Jakarta: Salemba

Empa2009

Sjafrizal. “Ekonomi Regional, Teori dan Aplikasi”. Padang: Baduose Medi2008

Tarigan, Robinson. “Ekonomi Regional, Teori dan Aplikasi (edisi revisi)”Jakarta:

Bumi Aksara. 2007

Tarigan, Robinson. “Perencanaan Pembangunan Wilayah (edisi revisi)”.

JakartBumi Aksara. 2005

Titisari, Kartika Hendra. “Identifikasi Potensi Ekonomi Daerah

BoyolalKaranganyar, dan Sragen” dalam Jejak Vol II No. 2, 2009. h. 167-

182

Yeo, Benjamin J.K., 2010, Driving the Knowledge Economy Explaining the

Impact of Regional Innovation Capacity on Economic Performance,

Contemporary Management Research Pages 71-86, Vol. 6,No. 1, March

2010.

Page 86: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

71

Yusuf, Maulana, 1999, Model Rasio Pertumbuhan (MRP) Sebagai Salah Satu

Alat Analisis Alternatif Dalam Perencanaan Wilayah Dan Kota, Aplikasi

Model : Bangka Belitung, Ekonomi dan Keuangan Indonesia, Vol. XLVII,

No. 2 : 221-233.

https://www.folderdesa.com/pemberdayaan-masyarakat-desa/ diakses pada 12 September 2020.

Page 87: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

72

L

A

M

P

I

R

A

N

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PEMERINTAH

Page 88: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

73

DESA/KEPALA DESA

Daftar pertanyaan ditujukan dalam rangka untuk mencari data penelitian tentang “Peranan Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengentasan Kemiskinan. Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) di Kabupaten Majene, Kecamatan Pamboang, Desa Simbang,” jawaban-jawaban ini nantinya akan dijadikan sebagai data untuk melakukan analisis terhadap masalah penelitian. Adapun pertanyaan penelitian akan disampaikan sebagai berikut :

A. Identitas Informan

1. Nama : Rahmadi S.Pd.

2. Jenis Kelamin : Laki-laki

3. Umur : 42 Tahun

4. Pekerjaan : Kepala Desa Simbang

B. Daftar Pertanyaan

1. Sejarah awal terbentuknya bumdes di desa simbang.? 2. Apa saja potensi desa yang terdapat di desa simbang, kecamatan

pamboang? 3. Bagaimana peran BUMDes dalam memberdayakan masyarakat? 4. Bagaimana upaya pemerintah desa terhadap pemberdayaan

masyarakat? 5. Apa saja strategi pembangunan desa dalam pengentasan kemiskinan

yang dilakukan oleh pemerintah Desa Simbang, Kecamatan Pamboang? 6. Bagaimana partisipasi masyarakat dengan adanya BUMDes?

Page 89: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

74

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN PENGURUS BUMDES

Daftar pertanyaan ditujukan dalam rangka untuk mencari data penelitian tentang “Peranan Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengentasan Kemiskinan. Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) di Kabupaten Majene, Kecamatan Pamboang, Desa Simbang,” jawaban-jawaban ini nantinya akan dijadikan sebagai data untuk melakukan analisis terhadap masalah penelitian. Adapun pertanyaan penelitian akan disampaikan sebagai berikut :

A. Identitas Informan

1. Nama : Nurhidayat 2. Jenis Kelamin : Laki-laki 3. Umur : 26 tahun 4. Pekerjaan : Bendahara Bumdes

B. Daftar Pertanyaan

1. Kapan awal mula terbentuknya bumdes ? 2. Apakah BUmdes mempunyai ke-anggotaan? Apa syarat menjadi anggota

bumdes? 3. Bagaimana langkah-langkah dalam melaksanakan program BUMDes

yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat? 4. Apa saja program BUMDES yang ada di Desa Simbang ini? 5. Setelah program BUMDes di buat, apakah ada pelatihan untuk

masyarakat? Bagaimana bentuk pelatihannya? 6. Apa saja kendala yang di hadapi dalam menjalankan kegiatan/program

bumdes ini? 7. Bagaimana Pengurus mengantisipasi permasalahan dalam kegiatan

Bumdes?

Page 90: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

75

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN MASYARAKAT

Daftar pertanyaan ditujukan dalam rangka untuk mencari data penelitian tentang “Peranan Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengentasan Kemiskinan. Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) di Kabupaten Majene, Kecamatan Pamboang, Desa Simbang,” jawaban-jawaban ini nantinya akan dijadikan sebagai data untuk melakukan analisis terhadap masalah penelitian. Adapun pertanyaan penelitian akan disampaikan sebagai berikut :

A. Identitas Informan

1. Nama : Muh. Syarif hidayat 2. Jenis Kelamin : laki-laki 3. Umur : 22

4. Pekerjaan : pengelola gor

B. Daftar Pertanyaan

1. Apakah Bapak/Ibu mengetahui Tentang Bumdes?

2. Apakah bapak/ibu mengetahui program-program/ bidang usaha yang ada di bumdes?

3. Apakah ibu mengikuti pelatihan yang telah diadakan oleh BUMDes? Apa yang ibu dapatkan dari mengikuti pelatihan tersebut?

4. Apakah dengan adanya program Bumdes dapat menambah penghasilan dan meningkatkan ekonomi bapak/ibu?

5. Bagaimana pendapat bapak/ibu dengan adanya program Bumdes? Apa harapan ibu kedepannya dengan adanya BUMDes?

6. Apa harapan bapak ibu kedepannya terhadap pemerintah desa dalam hal pengelolaan bumdes untuk peningkatan ekonomi/pendapatan masyarakat ?

Page 91: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

76

Page 92: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

77

Page 93: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

78

Gambar 1. Gedung BUMDES TUOMARENDENG Desa Simbang

Gambar 2. Kantor Pemerintahan ( Kantor Desa Simbang)

Page 94: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

79

Gambar 3. Wawancara penulis dengan pengurus BUMDES TUOMARENDENG Bapak Nurhidayat. (Bendahara Bumdes)

Gambar 4. Unit Usaha BRI-Link BUMDES TUOMARENDENG

Page 95: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

80

Gambar 5. Wawancara Penulis dengan Bapak Rahmadi S.Pd (Kepala Desa Simbang)

Page 96: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

81

Gambar 6. Wawancara dengan pengurus bumdes

Gambar 7. Wawancara dengan pengelola bumdes

Page 97: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

82

Page 98: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

83

BIOGRAFI PENULIS

Mursidin, Lahir Pada 30 Desember 1998 di Campalagian

Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat, anak Pertama dari

lima bersaudara yang merupakan buah cinta dari pasangan M.

Arif dan Markuma. Penulis menempuh pendidikan formal

dimulai dari SD 030 INP. ONGKO saat menginjak sekolah

bangku pertama di Desa Padang Timur Kecamatan Campalagian Polewali

Mandar. Selang beberapa bulan kemudian pindah ke kampung halaman Bapak

dan Mulai Masuk SDN 38 INP. PANGALEROANG yang ada di Desa Tallambalao

Kecamatan Tammerodo Sendana Kabupaten Majene dan lulus pada tahun 2010.

Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikannya di SMPN 4

SENDANA dan lulus pada tahun 2013. Pada tahun yang sama pula, penulis

melanjutkan pendidikan di SMKN 2 MAJENE dengan jurusan Akuntansi dan

berhasil lulus pada tahun 2016.

Alhamdulillah, pada tahun 2016 penulis tercatat sebagai mahasiswa

Universitas Muhammadiyah Makassar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Syukur Alhamdulillah berkat pertolongan Allah SubhanahuwaTa’ala melalui

perjuangan keras, dan motivasi tinggi diiringi doa dari kedua orang tua dan

saudara, perjuangan panjang penulis dalam mengikuti pendidikan di perguruan

tinggi dapat berhasil dengan tersusunnya skripsi ini. Penulis berharap setiap

mahasiswa yang melakukan penyelesaian skripsi agar mengedepankan proses

bukan hasil dan tidak hanya menargetkan cepat selesai tetapi skripsi tersebut

dapat bermanfaat untuk orang lain dengan menjadikannya sebagai salah satu

wadah untuk menambah ilmu.

Page 99: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

84

Mursidin

@mursydin_banditia

Page 100: ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM …

85