Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
ANALISIS REAKSI PASAR SAHAM PADA PERUSAHAAN PENERBIT
OBLIGASI SYARIAH (SUKUK KORPORASI) TAHUN 2009-2018
(Studi Perusahaan Penerbit Sukuk Korporasi Di BEI yang Terdaftar Dalam
ISSI)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjan Ekonomi (S.E)
Oleh
Sofy Mubarok Al-Hasani
NIM: 11150860000036
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440/2019 M
i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
ANALISIS REAKSI PASAR SAHAM PADA PERUSAHAAN PENERBIT
OBLIGASI SYARIAH (SUKUK KORPORASI) TAHUN 2009-2018
(Studi Perusahaan Penerbit Sukuk Korporasi Di BEI yang Terdaftar Dalam
ISSI)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Sofy Mubarok Al-Hasani
NIM : 11150860000036
Di Bawah Bimbingan :
Pembimbing I
Burhanuddin Yusuf, M.M., M.A, Dr
NIP. 19540618 198103 1 005
Pembimbing II
Ady Cahyadi, , SE., M.Si
NIP.2015038202
JURUSAN EKOMONI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440/2019 M
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Kamis, 9 Mei 2019 telah dilakukan ujian komprehensif atas
mahasiswa:
1. Nama : Sofy Mubarok Al-Hasani
2. NIM : 11150860000036
3. Jurusan : Ekonomi Syariah
4. Judul Skripsi : ANALISIS REAKSI PASAR SAHAM PADA
PERUSAHAAN PENERBIT OBLIGASI SYARIAH (SUKUK
KORPORASI) TAHUN 2009-2018 (Studi Perusahaan yang Menerbitkan
Sukuk Korporasi Di BEI yang Terdaftar dalam ISSI).
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 9 Mei 2019
1. Nofrianto, M.Ag., S.Ag, Dr (………………………)
NIP.197611112003121002 Penguji I
2. Roikhan Mochamad Aziz, Ir, MM., Dr. (…..………..………….)
NIP.02025067001 Penguji II
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Sofy Mubarok Al Hasani
2. Nama Panggilan : Sofy
3. Tempat dan tanggal Lahir : Tangerang, 30 Agustus 1997
4. Jenis Kelamin : Laki-Laki
5. Agama : Islam
6. Alamat : Jalan Raden Saleh, Kelurahan
Karang Tengah, Kecamatan Karang
Tengah, Kota Tangerang.
7. Telepon : 087774085530
8. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN
Tahun 2015 – 2019 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tahun 2012 – 2015 : Madrasah Aliyah (MA) Tajul
Ulum, Brabo, Tanggung Harjo,
Grobogan
Tahun 2009 – 2012 : Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Yaspia, Ngroto, Gubug, Grobogan
Tahun 2003 – 2009 : Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1
Ngroto, Gubug, Grobogan.
vi
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Anggota Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM)
Galeri Investasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Tahun 2015
2. Anggota Departemen Wirausaha Lingkar Studi Ekonomi Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis (Lisensi) Lisensi Tahun 2016
3. Anggota Departemen Wirausaha Lembaga Dakwah Kampus (LDK)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Tahun 2017
4. Anggota Departemen Kesekretariatan Dewan Eksekutif Mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Tahun 2016
5. Anggota Departemen Kewirausahaan Himpunan Mahasiswa Jurusan
Ekonomi Syariah Tahun 2018
6. Dewan Penasehat Entrepreneur Learning Center (ELC) Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Tahun 2019
7. Anggota Departemen Sumber Daya Manusia Tangesel Berdaya Tahun
2018
IV. PENGALAMAN KERJA
1. Surveyor Lembaga Lingkar Survei Indonesia 2015
2. Admin Qbon Kita (Produk Herbal) 2016
3. Admin Koperasi Syariah Makmur Sejahtera 2017
4. Cahaya Agency Book Store (2015-2016) Staff Marketing
5. Travel Umah (2016-2017) Marketing Agency
vii
6. Divisi Humas Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 61 UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Tahun 2018
7. Magang bersertifikat BUMN Bank BTN Syariah Pusat 2018 – 2019
V. PRESTASI
1. Delegasi UIN Jakarta & Indonesia dalam kegiatan International, Global
Entrepreneur Summit 2017, Malaysia
2. Indonesian Platinum Award Winner Category OnlinePreneur,
International Youth Entreprenuer Summit 2017, Malaysia
VI. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Khudlori Hasan
2. Tempat, Tanggal Lahir : Grobogan, 16 Januari 1969
3. Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
4. Ibu : Miftakhur Rohmah
5. Temapt, Tanggal Lahir : Blitar, 14 Deasember 1972
6. Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
7. Alamat : Jalan Raden Saleh, Kelurahan
Karang Tengah, Kecamatan Karang
Tengah, Tangerang Kota
8. Anak ke : 1 dari 2 bersaudara
viii
ABSTRACT
Funding in a company can be obtained from various investment sources, on
of them by issuing Islamic bonds (Sukuk). The announcement of the issuance of
sharia bonds can be used as one of the information considerations in investing for
investors. This study aims to analyse the capital market reaction to the issuance of
Islamic bonds. This study uses event study analysis which is used to determine
abnormal returns around the issuance of Islamic bonds, to find out significant
differences in average abnormal returns around Islamic bonds issuance and to find
out significant differences in trading volume activity around Islamic bonds
issuance. The population in this study are all announcements of issuance of sharia
bonds listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2009-2018 and then
re-select companies listed on ISSI as of May 28, 2019. Event study with a window
period of 21 days (t-10 to t+10). Sampling uses a purposive sampling criteria
technique. Samples obtained were 55 Sukuk issuance which included 12
announcements of Islamic bonds issuance.
This study uses the t-test analysis method and Paired Sampel t-test. The
results of this study indicate that there is a significant abnormal return around the
annaouncement date of sharia bond issuance t-8, t-1 before the issue date and at t0
issuance date and t+4, t+7, t+8, and t+9 afther publishing. Then there is no
significant difference in average abnormal retrun before and after the
announcement of Islamic bonds issuance. Besides, there is also no significant
difference in trading volume activity before and after the annaouncement of Islamic
bonds issuance. The result of this study are expected to be a reference for further
research. Also, investors are expected to pay more attention to the information
contained in the annaouncement of the issuance of sharia bonds in making decisions
in their investments and for management/securities are expected to improve further
company performance which will have an impact on increasing company value.
Keyword: Marked Reactin, Announcement of Corporate Sharia Bond Issuance
(Corporate Sukuk), Event Study, Abnormal Return, Average Abnormal Return,
Trading Volume Activ
ix
ABSTRAK
Pendanaan dalam suatu perusahaan dapat diperoleh dari berbagai macam
sumber investasi salah satunya dengan menerbitkan obligasi syariah (sukuk).
Pengumuman penerbitan obligasi syariah dapat dijadikan salah satu informasi
pertimbangan dalam melakukan investasi bagi investor. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis reaksi pasar modal terhadap penerbitan obligasi syariah.
Penelitian ini menggunakan analisis event study yang digunakan untuk mengetahui
abnormal return disekitar penerbitan obligasi syariah, untuk mengetahui perbedaan
average abnormal return yang signifikan di sekitar penerbitan obligasi syariah dan
untuk mengetahui perbedaan trading volume activity yang signifikan di sekitar
penerbitan obligasi syariah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
pengumuman penerbitan obligasi syariah yang terdaftar dalam BEI periode 2009-
2018 dan kemudian di pilih kembali perusahaan yang terdaftar dalam ISSI per 28
Mei 2019. Event study dengan periode jendela selama 21 hari (t-10 sampai t+10).
Pengambilan sampel menggunakan teknik kriteria Purposive sampling. Sampel
yang di peroleh 55 penerbitan sukuk yang meliputi 12 pengumuman penerbitan
obligasi syariah.
Penelitian ini menggunakan metode analisis t-test dan Paired Sampel t-test.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa : terdapat abnormal return yang
signifikan di sekitar tanggal pengumuman penerbitan obligasi syariah pada t-8, t-1
seblum tanggal penerbitan dan pada t0 tanggal penerbitan serta pada t+4, t+7, t+8
dan t+9 setelah penerbitan. Kemudian tidak terdapat perbedaan average abnormal
return yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman penerbitan obligasi
syariah. Selain itu, juga tidak terdapat perbedaan trading volume activity yang
signifikan pada sebelum dan sesudah pengumuman penerbitan obligasi syariah.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi penelitian selanjutnya.
Selain itu, bagi investor diharapkan lebih memerhatikan informasi yang terkandung
dari pengumuman penerbitan obligasi syariah dalam melakukan keputasan dalam
investasinya dan bagi managemen/sekuritas diharapkan untuk lebih meningkatkan
kinerja perusahaan yang akan berdampak pada peningkatan nilai perusahaan.
Kata Kunci : Reaksi Pasar, Pengumuman Penerbitan Obligasi Syariah Korporasi
(Sukuk Korporasi), Event Study, Abnormal Return, Average Abnormal Return,
Trading Volume Activity.
x
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji bagi Allah Subhanahu wata’alaa atas segala nikmat, rahmat,
karunia dan hidayah-Nya yang di berikan kepada kita. Shalawat serta salam semoga
tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wa salam yang
berkat karenan-Nya lah, kita masih bisa menikmati indahnya islam sampai saat ini.
Penyusunan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar
Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik
tanpa bantuan, dukungan, dan bimbingan baik moral maupun materil dari berbagai
pihak selama penyusunan skirpsi ini. Oleh karena hal itu, penulis mengucapkan
terima kasih khusus kepada kedua orang tua yang telah memberikan segalanya serta
mendidik penulis semenjak kecil, hingga penulis bisa mencapai apa yang sudah
dicapai sampai saat ini. Selanjutnya ucapan terima kasih juga saya sampaikan
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Amilin, SE., M.Si., Ak., BKP., QIA selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta beserta jajarannya.
2. Ibu Dr. Erika Amelia, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
xi
3. Ibu Dwi Nur’aini Ihsan, MM selaku Sekertaris Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Dr. Burhanuddin Yusuf, M.M., M.A, selaku Dosen Pembimbing skripsi
I dan Bapak Ady Cahyadi, , SE., M.Si Pembimbing II yang secara langsung
telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan, wawasan, bimbingan
serta kritik dan saran kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik.
5. Bapak Dr. M. Nur Rianto Al Arif, SE., M. Si dan Ibu RR. Tini Anggraeni, ST.,
M.Si selaku Ketua dan Sekertaris Prodi Ekonomi Syariah periode sebelumnya,
yang telah memberikan arahan dan saran kepada penulis.
6. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Jurusan Ekonomi Syariah yang telah banyak
memberikan wawasan pengetahuan, pembinaan sikap, dan ketrampilan selama
penulis mengikuti perkuliahan. Serta staf dan civitas akademika Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Kedua Orang Tua penulis, ayahanda tercinta Khudlori Hasan dan ibunda
tercinta Miftakhur Rohmah, yang tak henti-hentinya memberikan doa,
dukungan, dorongan dan semangat baik moril maupun materil. Semoga Allah
SWT selalu memberikan kesehatan dan kebahagiaan, serta kemulaiaan kepada
ayahanda dan ibunda. Dan Juga Adek A. Rizki Makinudin
8. Sesorang yang selalu memberi semangat, sebut saja dia si Cewek Plegmatis,
yang telah memberikan waktu dan dukungan serta semangat kepada penulis
xii
9. Sahabat seperjuangan penulis, Trio Ciledug yaitu Irfan Ilmi dan Choirul
Rahman.
10. Sahabat penulis si Negri Empat Menara yang masih berada di PP. Sirojuth-
Tholibien, Dilla, Ulfi dan Muslimin.
11. Seluruh rekan-rekan SEPATANOVATOR KKN 61, Galeri Investasi, Lisensi,
LDK, HMJ Eksyar, ELC FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
12. Seluruh rekan-rekan Komunitas Bisnis Tangsel Berdaya, terkhusus Bunda
Fitri, Om Ade, Mas Adha, Mas Budi, Valian, Ka liza, Pak Sigit.
13. Bagi semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu semoga
bantuan dan kebaikan serta doa yang telah diberikan mendapat balasan dari
Allah SWT. Amin yaa Robbal Alamin
Penulis menyadari keterbatasan dan kemampuan dalam penyusunan skripsi
ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dengan harapan agar skripsi ini lebih berkualitas dan bermanfaat
umumnya bagi yang membacanya, serta khususnya bagi penulus sendiri.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 29 Oktober2019
Penulis,
(Sofy Mubarok Al Hasani)
xiii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .........................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI........................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .................................... iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................... v
ABSTRACT ............................................................................................................ vii
ABSTRAK ............................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................... x
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xviii
BAB I : PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Masalah Penelitian ....................................................................................... 11
1. Identifikasi Masalah ................................................................................. 11
2. Pembaatasan Masalah .............................................................................. 11
3. Perumusan Masalah ................................................................................. 12
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ................................................... 12
1. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 12
2. Manfaat Penelitian ................................................................................... 13
a. Manfaat Praktis ................................................................................. 13
b. Manfaat Teoritis ................................................................................ 13
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 14
A. Landasan Teori ............................................................................................ 14
1. Pasar Modal ............................................................................................. 14
2. Pasar Modal Syariah ................................................................................ 18
3. Indeks Pasar Saham ................................................................................. 24
4. Obligasi syariah (Sukuk) .......................................................................... 27
5. Signaling Theory ....................................................................................... 32
xiv
6. Even Study ................................................................................................ 33
7. Reaksi Pasar ............................................................................................. 36
8. Return Saham ........................................................................................... 37
9. Abnormal Return ...................................................................................... 40
10. Trading Volume Activity ........................................................................ 41
B. Keterkaitan antar Variabel .......................................................................... 42
1. Pengumuman Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk) terhadap Reaksi Pasar
Saham .............................................................................................................. 42
2. Pengaruh Pengumuman Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk) terhadap
Abnormal Return Saham .................................................................................. 43
3. Pengaruh Pengumuman Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk) terhadap
Trading Volume Activity ................................................................................... 44
C. Penelitian yang Relevan ............................................................................... 45
D. Kerangka Pemikiran .................................................................................... 49
E. Hipotesis ...................................................................................................... 50
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ............................................................. 51
A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................... 51
B. Metode Penentuan Sampel ........................................................................... 52
C. Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 59
1. Internet Research ...................................................................................... 59
2. Libarry research ........................................................................................ 59
D. Metode Analisis Data ................................................................................... 60
1. Metode Analisis Event Study ..................................................................... 60
2. Analisis Statistik Deskriptif ...................................................................... 62
3. Uji Normalitas .......................................................................................... 62
4. Pengujian Hipotesis .................................................................................. 63
E. Operasional Variabel Penelitian .................................................................. 65
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................ 70
A. Gambaran Umum Penelitian ....................................................................... 70
B. Analisis Statistik Deskriptif.......................................................................... 75
1. Analisis Statistik Deskriptif Abnormal Return .......................................... 75
2. Analisis Statistik Deskriptif Average Abnormal Return ............................. 78
3. Analisis Statistik Deskriptif Average Trading Volume Activity .................. 79
C. Analisis Uji Normalitas ................................................................................ 80
xv
1. Analisis Uji Normalitas Abnormal Return ................................................. 81
2. Analisisi Uji Normalitas Average Abnormal Return .................................. 82
3. Analisis Uji Normalitas Average Trading Volume Activity ......................... 83
D. Analsisis Uji Hipotesis .................................................................................. 84
1. Uji t Average Abnormal Return ................................................................. 84
2. Uji Paired Sample T-Test Average Abnormal Return ................................. 86
3. Uji Paired Sampel T-Test Average Trading Volume Activity ....................... 87
E. Pembahasan ................................................................................................. 88
1. Average Return Signifikan Disekitar Tanggal Pengumuman Penerbitan
Obligasi Syariah (sukuk) ................................................................................. 88
2. Perbedaan Average Abnormal return Sebelum Pengumuman dan Sesudah
Pengumuman Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk) ........................................ 90
3. Perbedaan Trading Volume Activity yang Signifikan antara Sebelum
Pengumuman dan Sesudah Pengumuman Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk)
………………………………………………………………………………………………………………..92
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 94
A. Kesimpulan .................................................................................................. 94
B. Saran ........................................................................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 96
LAMPIRAN .......................................................................................................... 103
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Harga Saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk ………………………6
Tabel 1.2 Harga Saham PT Indosat Tbk ………………………………………6
Tabel 1.3 Harga Saham PT Global Mediacom Tbk …………………………..7
Tabel 1.4 Harga Saham PT XL Axiata ………………………………………...8
Tabel 2.1 Penelitian yang Relevan……………………………………………..45
Tabel 3.1 Tahap Pengambilan Sampel ………………………………………..53
Tabel 3.2 Obligasi Syariah (sukuk) yang Tidak Menjadi Sampel…………...54
Tabel 4.1 Sampel Penelitian …………………………………………………...71
Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif Abnormal Return …………………...76
Tabel 4.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif Average Abnormal Return …………78
Tabel 4.4 Hasil Uji Statistik Deskriptif Average Trading Volume Activity.…80
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Abnormal Return ……………………………81
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Average Abnormal Return …………….…….82
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Average Trading Volume Activity …….…….83
Tabel 4.8 Hasil Uji t-test ………………………………………………….……84
Tabel 4.9 Hasil Uji Paired Sampel T-Test Average Abnormal Return …….…86
Tabel 4.10 Hasil Uji Paired Sampel T-Test Trading Volume Activity ………..87
xvii
DAFTAR GAMBAR
Grafik 1.1 Perkembangan Sukuk Korporasi …………………………..……..4
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ……………………………………………….49
Gambar 3.1 Event Window …………………………………………….………61
Grafik 4.1 Pergerakan Nilai AAR ………………………………...…………..90
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Harga Saham dan Volume Perdagangan ……………….…….103
Lampiran 2 : Harga Pasar ………………………………………………….....109
Lampiran 3 : Return Realisasian ……………………………….………….…112
Lampiran 4 : Return Ekspektasian ……………………………..………….…118
Lampiran 5 : Abnormal Return, AAR, KSE, t-hitung …………………..…..124
Lampiran 6 : Statistik Deskriptif Abnormal Return ……………..………..…127
Lampiran 7 : Statistik Deskriptif Average Abnormal Return …………….….127
Lampiran 8 : Uji Normalitas Abnormal Return …………………...…….…..128
Lampiran 9 : Uji Normalitas Average Abnormal Return …………...….……129
Lampiran 10 : Hasil Pengujian Hipotesis Abnormal Return ………….....…..130
Lampiran 11 : Hasil Pengujian Hipotesis AAR …………………...………....131
Lampiran 12 : Jumlah Saham yang Beredar …………………………….......131
Lampiran 13 : Trading Volume Activity, ATVA ………………………….......132
Lampiran 14 : Statistik Deskriptif Trading Volume Activity ………………...134
Lampiran 15 : Uji Normalitas Trading Volume Activity ……………………..134
Lampiran 16 : Hasil Pengujian Hipotesis Trading Volume Activity ………....135
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehadiran pasar modal dapat menjadi sumber pembiayaan bagi perusahaan
dan tempat bagi masyarakat untuk berinvestasi, karena pasar modal juga merupakan
tempat bertemunya pihak dengan surplus dana dengan pihak yang difisit dana
(Fathima dan Hasbi, 2017). Menurut Tendelilin (2017: 26) peran penting pasar
modal dapat mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien, karena dengan
adanya pasar modal, maka pihak yang kelebihan dana (investor ) dapat memilih
investasi yang memiliki return yang paling maksimal.
Perkembangan pasar modal tidak bisa lepas dari kondisi lingkungan, baik
lingkungan makro maupun lingkungan mikro. Pengaruh lingkungan mikro
meliputi: kinerja perusahaan, pengumuman penerbitan obligasi syariah,
pengumuman dividen, dan sebagainya. Sementara lingkungan makro meliputi:
inflasi, kenaikan suku bunga, dan kurs valuta asing. (Rizki, 2013)
Instrumen investasi di pasar modal Indonesia tidak hanya instrumen
investasi konvensional, namun juga instrumen investasi yang mempunyai prinsip
syariah., misalnya obligasi syariah, reksadana syariah, saham syariah (Ghoniyah
dkk, 2008). Produk-produk investasi syariah tersebut diharapkan mampu menarik
para investor baik lokal maupun asing untuk berinvestasi pada produk investasi
yang halal dan baik (Purwaningsih, 2016).
2
Dari berbagai intrumen investasi syariah di pasar modal Indonesia salah
satunya adalah obligasi syariah, atau dikenal dengan istilah sukuk. Pasca
dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008 Tentang Surat Berharga
Syariah Negara (SBSN), obligasi syariah semakin dikenal di kalangan masyarakat,
bukan hanya pemerintah yang menerbitkan sukuk. Sukuk ini juga dapat menjadi
salah satu alternatif pembiayaan negara, namun perusahaan nasional atau korporasi
juga mengikuti langkah yang sama.
Berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 32/DSN-MUI/IX/2002,
Obligasi Syariah adalah surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah
yang dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan
emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi
hasil/margin/fee, serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo
(Umam, 2013 : 190)
Menurut pengaturan jenis akad yang telah diterbitkan Dewan Syariah
Nasional MUI pada tahun 2002, maka sukuk yang diperbolehkan diterbitkan di
pasar modal Indonesia menggunakan dua jenis akad yaitu Ijarah dan Mudharabah.
Keduanya diatur berdasarkan Fatwa DSN-MUI nomor 33/DSN-MUI/IX/2002
tentang Obligasi Mudharabah dan Fatwa DSN-MUI nomor 41/DSN-MUI/IX/2002
tentang Obligasi Ijarah. Obligasi syariah dengan akad mudharabah memakai sistem
bagi hasil dengan nisbah yang telah ditentukan, oleh karena itu return yang
dihasilkan bersifat floating income artinya bergantung pada kinerja dan profit dari
proyek yang didanai oleh obligasi syariah tersebut. Sedangkan obligasi syariah
3
dengan akad ijarah memiliki return bersifat tetap, dikarenakan akad ijarah
dilaksanakan berdasarkan sistem sewa.
Secara resmi pasar modal syariah telah diluncurkan pada tahun 2003, namun
instrument pasar modal syariah telah hadir di Indonesia pada tahun 1997. Ditandai
dengan peluncuran Danareksa Syariah pada 3 juli 1997 oleh PT. Danareksa
Investment. Selanjutnya Bursa Efek bekerja sama dengan Danareksa Investment
Management meluncurkan Jakarta Islamisc Indeks pada tanggal 3 juli 2000 yang
bertujuan untuk membantu investor yang ingin menanamkan dananya secara
syariah. Perkembangan selanjutnya, instrumen investasi syariah di pasar modal
terus bertambah dengan kehadiran Obligasi Syariah PT. Indosat Tbk, pada awal
September 2002 ( Dewi dkk, 2016).
Semakin berkembangnya obligasi syariah (sukuk) di Indonesia dapat
diartikan bahwa obligasi syariah (sukuk) di Indonesia mempunyai prospek yang
menjanjikan (Wijiyaningtyas dan Wahidawati, 2016). Berdasarkan data statistik
yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) penerbitan sukuk korporasi di
Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Peningkatan
penerbitan obligasi syariah (sukuk) di Indonesia dapat dilihat pada grafik dibawah
ini.
4
Gafik 1.1
Perkembangan Sukuk Korporasi
Sumber : Data OJK Di Olah
Dari data grafik diatas dapat disimpulkan bahwa obligasi syariah (sukuk)
yang telah diterbitkan oleh perusahaan di Indonesia sampai dengan bulan mei 2019
adalah 206 penerbitan sukuk. Dari data 206 sukuk yang telah diterbitkan tersebut
155 penerbitan dilakukan pada tahun 2014-2018. Hal tersebut menandakan bahwa
sukuk mengalami peningkatan yang signifikan pada tahun-tahun tersebut.
Sedangkan pada periode tahun 2009-2013 perkembangan sukuk korporasi
cenderung naik tetapi tidak terlalu signifikan.
Peningkatan penerbitan obligasi syariah (sukuk) dapat berarti bahwa
instrumen investasi tersebut masih diminati oleh perusahaan untuk dijadikan
sumber modal selain menerbitkan saham (Fatimatuzzahra dan Herlambang, 2014).
25.314,50
40.835,90
128
206
0
50
100
150
200
250
300
350
400
0,00
5.000,00
10.000,00
15.000,00
20.000,00
25.000,00
30.000,00
35.000,00
40.000,00
45.000,00
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Mei-19
JumlahRp Miliar PERKEMBANGAN SUKUK KORPORASI
Nilai Outstanding (Rp Miliar) Nilai Akumulasi Penerbitan (Rp Miliar)Jumlah Sukuk Outstanding Akumulasi Jumlah Penerbitan Sukuk
5
Posisi informasi dalam bisnis investasi di pasar modal sangat penting. Bahkan,
dalam keputusan investasi di pasar modal mutlak harus didukung dengan informasi
yang tepat dan akurat, jika tidak ingin mengalami kerugian dalam berinvestasi.
Analisis pasar modal, baik yang bersifat fundamental maupun teknikal,
sesungguhnya adalah komoditas yang bernama informasi (Hadi, 2013 : 14)
Dalam mengambil keputusan investasi seorang investor harus juga peka
terhadap informasi-informasi yang berkaitan dengan kondisi keuangan yang
berhubungan dengan perusahaan atau industri tersebut informasi yang dimiliki oleh
investor lebih sedikit dibanding informasi yang dimiliki oleh pihak manajemen, hal
ini disebut informasi yang tidak simetris (asymmetric information). Investor
mengambil keputusan untuk berinvestasi, seringkali dengan mendasarkan sinyal
yang diberikan oleh perusahaan, salah satunya adalah informasi yang terkandung
dalam pengumuman penerbitan obligasi syariah ( Fatimatuzzahra dan Herlambang,
2014).
Pengumuman penerbitan obligasi syariah mengandung informasi yang
dapat diartikan secara berbeda oleh investor. Investor akan melakukan penilaian
terhadap informasi tersebut dan penilaian tersebut akan mempengaruhi keputusan
investasinya. Informasi penerbitan obligasi syariah memberikan suatu pertanda
(signal) bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi sehingga signaling
theory berlaku dalam penelitian ini. Reaksi yang dilakukan investor terhadap
pengumuman penerbitan saham beraneka ragam, hal ini dibuktikan dengan dampak
dari kenaikan harga saham maupun penurunan harga saham setelah penerbitan
obligasi syariah (sukuk). Terdapat beberapa perusahaan yang mengalami
6
penurunan maupun kenaikan harga saham pada saat penerbitan obligasi syariah
(sukuk). Berikut tabel yang menunjukkan hal tersebut:
Tabel 1.1
Harga Saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Hari Ke Harga Saham
0 823.01
+1 814.53
+2 839.98
+3 865.44
+4 873.92
Sumber: www.yahoo.finance.com
PT Adhi karya (Persero)Tbk menerbitkan obligasi syariah (sukuk) pada
tanggal 27 juni 2012 dengan akad Mudharabah. Obligasi syariah tersebut senilai
Rp. 125.000.000.000,- dengan jatuh tempo 5 tahun. Dari tabel harga saham 1.2
dapat dilihat bahwa dari hari penerbitan sukuk sampai hari keempat setelah
penerbitan sukuk mengalami kenaikan harga saham.
Tabel 1.2
PT Indosat Tbk
Hari Ke Harga Saham
0 4,000.00
+1 4,020.00
+2 4,120.00
7
+3 4,120.00
+4 4,080.00
+5 4,185.00
Sumber: www.yahoo.finance.com
PT Indosat Tbk menerbitkan obligasi syariah (sukuk) pada tanggal 04
desember 2014 dengan akad Ijarah. Obligasi syariah tersebut senilai Rp
190,000,000,000,-selama 7 tahun dengan rincian Seri A sebesar
Rp.64,000,000,000,- dengan jatuh tempo 3 tahun, Seri B senilai Rp.
16,000,000,000,- dengan jatuh tempo 5 tahun, dan Seri C senilai Rp.
110,000,000,000,- dengan jatuh tempo 7 tahun. Dari tabel harga saham 1.3 dapat
dilihat bahwa dari hari penerbitan sukuk hingga hari kelima setelah penerbitan
sukuk mengalami kenaikan harga.
Tabel 1.3
Harga Saham PT Global Mediacom Tbk
Hari Ke Harga Saham
0 610.00
+1 580.00
+2 575.00
+3 570.00
+4 565.00
Sumber: www.yahoo.finance.com
PT Global Mediacom menerbitkan obligasi syariah (sukuk) pada tanggal 21
juni 2017 dengan akad Ijarah. Obligasi syariah tersebut senilai Rp.
8
250,000,000,000,- dengan jatuh tempo selama 8 tahun. Rinciannya sebagai berikut
Seri A senilai Rp. 110,740,000,000,- dengan jatuh tempo 5 tahun, Seri B senilai Rp.
14,000,000,000,- dengan jatuh tempo 6 tahun, Seri C senilai Rp. 21,550,000,000,-
dengan jatuh tempo 7 tahun, dan Seri D senilai Rp. 103,710,000,000,- dengan jatuh
tempo 8 tahun. Dari data tabel saham 1.4 dapat dilihat bahwa setelah penerbitan
obligasi syariah hingga hari keempat harga saham mengalami penurunan.
Tabel 1.4
Harga Saham PT XL Axiata
Hari Ke Harga Saham
0 2,930.00
+1 2,880.00
+2 2,830.00
+3 2,750.00
+4 2,770.00
Sumber: www.yahoo.finance.com
PT XL Axiata menerbitkan obligasi syariah (sukuk) pada tanggal 08 oktober
2018 dengan akad Ijarah. Obligasi syariah (sukuk) tersebut senilai Rp.
1,022,000,000,000,- dengan jatuh tempo 10 tahun. Dengan rincian sebagai berikut
Seri A senilai Rp. 358,000,000,000,- dengan tempo pembayaran 1 tahun, Seri B
senilai Rp. 399,000,000,000,- dengan tempo pembayaran 3 tahun, Seri C senilai Rp.
149,000,000,000,- dengan tempo pembayaran 5 tahun, Seri D senilai Rp.
34,000,000,000,- dengan tempo pembayaran 7 tahun. Seri E senilai Rp.
60,000,000,000,- dengan tempo pembayaran 10 tahun. Dari data tabel saham 1.5
9
dapat dilihat bahwa setelah penerbitan obligasi syariah sampai hari keempat harga
saham mengalami penurunan.
Dengan adanya penurunan harga saham dari perusahaan yang menerbitkan
obligasi syariah (sukuk) tersebut dapat dikatakan bahwa respon negatif dari investor
saham atas penerbitan obligasi syariah (sukuk). Sedangkan kenaikan harga saham
dapat digunakan sebagai indikator bahwa investor saham merespon positif
peristiwa yang ada pada perusahaan.
Menurut Ross (1997), signaling theory menyatakan bahwa pihak eksekutif
perusahaan memiliki informasi lebih baik mengenai perusahaannya akan terdorong
untuk menyampaikan informasi tersebut kepada calon investor agar harga saham
perusahaannya meningkat.
Tindakan investor dalam mengambil keputusan menjual atau membeli
saham tersebut akan mempengaruhi permintaan dan penawaran terhadap saham
perusahaan penerbit obligasi syariah. Seluruh tindakan investor tersebut merupakan
reaksi pasar yang ditandai dengan kenaikan atau penurunan volume perdagangan
saham dan kenaikan atau penurunan harga saham perusahaan yang menerbitkan
obligasi syariah. Kenaikan atau penurunan harga saham tersebut memungkinkan
adanya abnormal return (Primadani, 2013).
Abnormal return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya
terjadi terhadap return normal. Retrun normal merupakan return ekspektasi (return
yang diharapkan oleh investor). Dengan demikian, abnormal return merupakan
selisih antara return sesungguhnya dengan return ekspektasi (jogiyanto, 2017 : 667)
10
Terjadinya peningkatan return merupakan tanda terjadinya reaksi pasar
modal yang ditunjukkan melalui perubahan harga sekuritas. Selain itu, jika investor
memanfaatkan informasi yang dia peroleh dari adanya penerbitan obligasi syariah
(sukuk) dalam keputusan investasinya, maka pasar akan menunjukkan perubahan
harga yang dapat diukur dengan menggunakan abnormal return (Sukirno, 2013).
Sehingga dimungkinkan adanya abnormal return yang akan berdampak pada
perubahan harga saham dan aktivitas volume perdagangan saham (trading volume
activity) (Fatimatuzzahra dan Herlambang, 2014).
Reaksi pasar yang ditunjukkan dengan adanya perubahan volume
perdagangan saham dikarenakan investor menggunakan informasi yang ada untuk
analisis sehingga terjadi perubahan volume dan perdagangan saham (Nurmalasari
& Yulianto, 2015). Alat ukur perubahan volume perdagangan saham adalah trading
volume activity (VTA). Trading volume activity merupakan suatu instrument yang
dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap suatu informasi melalui
parameter pergerakan aktivitas volume perdagangan di pasar (Suryawijaya dan
Setiawan, 1998)
Informasi ini akan direaksi oleh investor yang secara metodologis disebut
Even Study. Even study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap
suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu
pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi (information content),
maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima
oleh pasar (Jogiyanto, 2017 : 643-644).
11
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut penyusun tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “ANALISIS REAKSI PASAR SAHAM
PADA PERUSAHAAN PENERBIT OBLIGASI SYARIAH (SUKUK
KORPORASI) TAHUN 2009-2018 (Studi Perusahaan yang Menerbitkan
Sukuk Korporasi Di BEI yang Terdaftar dalam ISSI)”
B. Masalah Penelitian
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis mencoba
mengidentifikasi masalah yang akan menjadi bahan untuk diteliti dan dianalisis
yaitu:
1) Adanya perbedaan hasil penelitian abnormal return terhadap reaksi pasar.
2) Adanya perbedaan hasil penelitian mengenai reaksi pasar atas penerbitan
obligasi syariah (sukuk).
3) Adanya perbedaan hasil penelitian dari trading volume activity terhadap reaksi
pasar atas penerbitan obligasi syariah.
2. Pembaatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas dan agar tidak menyimpang dari
yang diharapkan, maka penulis akan membatasi permasalahan pada:
1) Objek penelitian ini hanya difokuskan pada penerbitan obligasi syariah (sukuk)
korporasi yang diterbitkan oleh perusahaan listing di Bursa Efek Indonesia
yang memenuhi kriteria dalam ISSI diterbitkan pada tahun 2009-2018
2) Objek penelitian ini hanya menggunakan perusahaan penerbit Obligasi Syariah
yang telah terdaftar di ISSI periode 28 mei 2019
12
3) Penelitian ini hanya berfokus pada reaksi investor atas pembelian saham
terhadap pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk) dan perbedaan
abnormal return saham sebelum dan sesudah penerbitan obligasi syariah
(sukuk).
4) Penelitian ini hanya berfokus pada reaksi investor atas pembelian saham
terhadap pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk) dan perbedaan
trading volume activity saham sebelum dan sesudah penerbitan obligasi syariah
(sukuk).
3. Perumusan Masalah
1) Apakah terdapat abnormal return yang signifikan di sekitar tanggal
pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk)?
2) Apakah terdapat perbedaan average abnormal return saham sebelum dan
sesudah pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk) ?
3) Apakah terdapat perbedaan trading volume activity yang signifikan antara
sebelum dan sesudah pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk) ?
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
1) Untuk mengetahui apakah terdapat abnormal return yang signifikan di sekitar
tanggal pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk)
2) Untuk menganalisa perbedaan average abnormal return saham sebelum dan
sesudah pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk).
3) Untuk menganalisa perbedaan trading volume activity saham sebelum dan
sesudah pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk).
13
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Manfaat Praktis
1) Bagi Investor
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
investor mengenai adanya asymmetric information sehingga investor harus
melihat pada sinyal yang diberikan perusahaan. Pengumuman penerbitan
obligasi syariah (sukuk) dapat menjadi suatu sinyal yang akan menjadi
pertimbangan dalam keputusan investasi para investor.
2) Bagi Manajemen
Hasil penelitian ini dapat menjadi bukti empiris bagi pihak
managemen untuk memberi gambaran mengenai reaksi pasar saham terhadap
pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk) sehingga menjadi bahan
pertimbangan dalam melakukan kebijakan pendanaan bagi perusahaan.
b. Manfaat Teoritis
Bagi akademisi dan peneliti selanjutnya, dapat digunakan sebagai
referensi atau acuan untuk melakukan penelitian yang lebih dalam mengenai
masalah yang relevan dengan hasil penelitian ini dengan berbagai
pengembangan yang dilakukan. Penelitian ini juga dapat memperkuat signaling
theory karena reaksi pasar yang yang terjadi menunjukkan bahwa investor
menggunakan pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk) yang
mengandung informasi sebagai salah satu sinyal dalam mengambil keputusan.
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pasar Modal
Pasar modal dikenal juga dengan nama Bursa Efek. Bursa efek menurut
pasar 1 Ayar (4) UU No.8 Tahun 1995 tentang pasar modal adalah pihak yang
menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk
mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan
memperdagangkan efek di antara mereka. Bursa efek di Indonesia dikenal Bursa
Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES). Belakangan tanggal 30 Oktober
2007 BES dan BEJ sudah dimerger dengan nama Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sehingga dengan demikian ada satu pelaksaan bursa efek di Indonesia, yaitu BEI.
Sedangkan bagi pasar modal syariah, listing-nya dilakukan di Jakarta Islamic Index
yang telah diluncurkan sejak 3 Juli 2000 (Soemitra, 2015: 109-110).
a. Sejarah dan Pengertian Pasar Modal
Pasar Modal telah hadir sejak zaman kolonial Belanda dan tepatnya pada
tahun 1912 di Batavia. Meskipun pasar modal telah ada sejak 14 desember 1912,
perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang
diharapkan. Perkembangan pasar modal Indonesia mengalami pasang dan surut,
seiring dengan perjalanan negara dan bangsa Indonesia. Pada zaman penjajaha
Belanda, misalnya, pasar modal Indonesia pernah mengalami pasang.
Kemudian, seiring dengan berakhirnya kekuasaan Belanda di Indonesia, pasar
modal juga mengalami kemunduran. Selanjutnya, saat negara Indonesia
15
mengalami kemelut (termasuk kesulitan ekonomi), pada tahun 1960-an, pasar
modal juga tidak bisa menunjukkan aktivitas yang baik. Catatan terakhir
menunjukkan, pasar modal di Indonesia mengalami pasang ketika pembangunan
ekonomi yang dilakukan sejak Orde Baru mulai menunjukkan hasil pada akhir
tahun 1980-an hingga pertengahan 1990-an. Pada tahun 1997, ekonomi
Indonesia dilanda krisis moneter yang menyebabkan pasar modal juga terkena
imbasnya. Kebangkitan kembali pasar modal dengan penerbitan obligasi
Pemerintah Republik Indonesia. Di tergaskan dalam Undang-Undang Darurat
tentang Bursa Efek Nomor 13 Tanggal 1 September 1951, yang kemudian
ditetapkan sebagai Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1952. Tetapi karena
adanya inflasi dan resesi ekonomi, pada tahun 1958 kegiatan bursa efek
dihentikan. Kebangkitan kembali pasar modal di Indonesia dimulai pada tahun
1970, pada saat itu terbentuk Tim Uang dan Pasar Modal, disusul tahun 1976
berdiri Bapepam (Badan Pelaksana Pasar Modal) serta berdirinya perusahaan
dan investasi, PT Danareksa. Dan ditindaklanjuti dengan diresmikannya
aktivitas perdagangan di Bursa Efek Jakarta oleh Presiden Soeharto pada tahun
1977 (Anoraga dan Pakarti, 2001 : 30-31).
Menurut Undang-Undang Pasar Modal No.8 tahun 1995 tentang Pasar
Modal mendifinisikan pasar modal sebagai berikut : “Kegiatan yang
bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan Efek, Perusahaan
public yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya serta lembaga dan
profesi yang berkaitan dengan Efek”.
16
Menurut Nor Hadi (2013: 190), mengartikan pasar modal secara umum
adalah suatu sistem keuangan yang terorganisir, termasuk di dalamnya adalah
bank-bank komersial dan semua lembaga perantara di bidang keuangan, serta
keseluruhan surat-surat berharga yang beredar.
Sedangkan menurut Tendelilih (2017: 25) pasar modal pertemuan antara
dua pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana
dengan cara memperjual-belikan sekuritas.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pasar modal adalah pasar
yang mempertemukan antara pihak penawar dan pihak yang memerlukan dana
jangka panjang yang berupa perdagangan Efek yang diterbitkan perusahaa
publik maupun pemerintah serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan
efek.
b. Manfaat Pasar Modal
Manfaat pasar modal bisa dirasakan baik investor, emiten, pemerintah,
maupun lembaga penunjuang (PAU-UGM, 26-27 Januari 1990) dalam (Anoraga
dan Pakarti, 2001: 12-13), yaitu :
1) Manfaat Bagi Emiten
a. Jumlah dana yang dapat dihimpun bisa berjumlah besar.
b. Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai.
c. Tidak ada “convenant” sehingga managemen lebih bebas dalam
pengelolaan dana/perusahaan.
d. Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan.
e. Ketergantungan emiten kepada bank menjadi kecil.
17
f. Jangka waktu penggunaan dana tidak terbatas.
g. Tidak dikaitkan terhadap kekayaan penjamin tertentu.
h. Profesionalisme dalam managemen meningkat.
2) Manfaat Bagi Investor
a. Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi.
Peningkatan tersebut dicerminkan dengan peningkatan harga saham
sehingga menjadi capital gain.
b. Memperoleh deviden bagi mereka yang memiliki/memgang saham dan
bunga tetap atau bunga mengambang bagi pemegang obligasi.
c. Mempunyai hak RUPS bagi pemegang saham, mempunyai hak suara
dalam RUPO bila diadakan bagi pemegang obligasi.
d. Dapat dengan mudah mengganti intrumen investasi, misal dari saham
A ke saham B sehingga meningkatkan keuntungan atau mengurangi
resiko.
e. Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrument yang
mengurangi resiko.
3) Manfaat Bagi Lembaga Penunjang
a. Menuju kearah professional dalam memberikan pelayanannya sesuai
dengan bidang tugas masing-masing.
b. Sebagai pembentuk harga dalam bursa paralel.
c. Semakin memberi variasi pada jenis lembaga penunjang.
d. Likuiditas efek semakin tinggi.
4) Manfaat Bagi Pemerintah
18
a. Mendorong laju pembangunan.
b. Mendorong investasi.
c. Penciptaan lapangan kerja.
d. Memperkecil Debt Service Ratio (DSR)
e. Mengurangi beban anggaran bagi BUMN (Badan Usaha Milik Negara).
c. Jangkauan Pasar Modal
Berbeda dengan tujuan pasar modal diberbagai negara, pasar modal di
Indonesia mempunyai jangkauan dan misi yang lebih luas. Jangkauan yang
dirangkum mencapai tiga aspek mendasar. Tiga aspek mendasar yang ingin
dicapai pasar modal Indonesia (Komaruddin, 2004: 19) yaitu:
1) Mempercepat proses perluasan partisipasi masyarakat dalam kepemilikan
saham-saham perusahaan.
2) Pemerataan pendapatan masyarakat melalui kepemilikan saham
perusahaan.
3) Partisipan masyarakat diarahkan dalam pengarahan dan penghimpunan
dana untuk digunakan secara produktif.
2. Pasar Modal Syariah
Pertumbuhan pesat perbankan syariah dan asuransi syariah mendorong
kebutuhan pasar akan perlunya produk yang mampu mengatasi masalah likuiditas
lembaga keuangan syariah. Potensi pasar modal syariah yang besar dilihat dari
jumlah industri dan investor potensial di Indonesia, serta daya tarik sendiri bagi
pengembangan produk syariah di pasar modal. Selain itu, kemerosotan tingkat
pertumbuhan ekonomi nasional paska krisis global 1998 juga berimbas ke sektor
19
pasar modal selaku sub-sistem dari perekonomian nasional Indonesia. Situasi ini
mendorong regulator mulai mengembangkan penerapan prinsip-prinsip syariah
pada produk pasar modal sebagai alternatif instrumen dalam kegiatan pasar modal
di Indonesia (Soemitra, 2014: 80).
Pasar modal syariah merupakan pasar modal yang diharapkan mampu
menjalankan fungsi yang sama dengan pasar modal konvensional, namun dengan
kekhususan syariahnya yaitu mencerminkan keadilan dan pemerataan distribusi
keuntungan. Setiap kegiatan pasar modal syariah berhubungan dengan perdagangan
efek syariah, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan, serta
lembaga profesi yang berjalan tidak bertentangan dengan hukum muamalat
islamiah. Setiap transaksi surat berharga di pasar modal syariah dijalankan sesuai
dengan ketentuan Syariat Islam. Pasar modal syariah dikarakterisasi oleh
ketidakadaan transaksi berbasis bunga, transaksai meragukan dan saham
perusahaan yang berbasis pada aktivitas dan barang-barang haram, serta adanya
upaya yang sistematis menjadikan produk syariah sebagai sarana mewujudkan
tujuan syariah di bidang ekonomi dan keuangan (Burhanuddin, 2009: 84)
a. Sejarah Pasar Modal Syariah
Pasar modal syariah merupakan pasar yang baru berkembang dan baru
dikenal oleh masyarakat Indonesia jika dibandingkan dengan pasar modal
konvensional yang selama ini ada. Namun demikian, dengan adanya kebijakan
otoritas bursa untuk meningkatkan peran serta berbagai pihak dalam memajukan
pasar modal syariah maka prospek kedepannya pasar modal syariah di Indonesia
sangat terbuka lebar untuk menjadi salah satu pilihan investasi dunia paling baik.
20
Pasar modal syariah secara resmi diluncurkan di Indonesia pada tanggal 14 maret
2003 bersamaan dengan penandatanganan MOU antara BAPEPAM-LK dengan
Dewan Syariah Nasioal Majlis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Walaupun
diluncurkan sejak tahun 2003, namun instrumen pasar modal syariah telah lahir di
Indonesia tahun 1997. Hal ini ditandai dengan peluncuran Danareksa Syariah pada
3 Juli 1997 oleh PT. Danareksa Investment Management. Selanjutnya Bursa Efek
Indonesia bekerjasama dengan PT. Danareksa Investment Management
meluncurkan Jakarta Islamic Index (JII) pada tanggal 3 juli 2000 yang bertujuan
untuk memandu investor yang ingin menanamkan dananya secara syariah.
Dengan hadirnya index tersebut, maka para pemodal telah disediakan saham-
saham yang dapat dijadikan sarana berinvestasi dengan penerapan prinsip syariah.
Tujuan diadakannya indeks Islam, sebagaimana Jakarta Islamic Index yang
melibatkan 30 saham terpilih, adalah sebagai tolak ukur (benchmark) untuk
mengukur kinerja investasi saham yang berbasis syariah dan meningkatkan
kepercayaan para investor untuk mengembangakan investasi dalam equity secara
syariah, atau untuk memberikan kesempatan pada investor yang ingin melakukan
investasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah (Sutedi, 2011: 3-17).
b. Pengertian Pasar Modal Syariah
Manan (2009: 77) menjelaskan pasar modal syariah adalah pasar modal
yang dijalankan dengan prinsip-prinsip syariah, setiap transaksi perdagangan surat
berharga di pasar modal dilaksanakan sesuai dengan ketentuan syariat.
Menurut Sutedi (2011: 29), pasar modal syariah adalah pasar modal yang
menjalankan dengan prinsip-prinsip syariah, setiap transaksi surat berharga di
21
pasar modal dilaksanakan sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Instrumen-
instrumen pasar modal berbasis syariah antara lain saham syariah, obligasi
syariah, reksadana syariah, dan surat berharga lainnya yang berprinsip syariah.
Menurut Soemitra (2014: 84) pasar modal syariah adalah pasar modal
yang diharapkan mampu menjalankan fungsi yang sama dengan pasar modal
konvensional, namun dengan kekhususan syariahnya yaitu mencerminkan
keadilan dan pemerataan distribusi keuangan.
Bisa diambil kesimpulan dari pengertian pasar modal syariah di atas, pasar
modal syariah adalah pasar modal yang memperdagangkan efek suatu perusahaan
berdasarkan prinsip syariah.
c. Prinsip Pasar Modal Syariah
Kegiatan pembiayaan dan investasi keuangan menurut syariah pada
prinsipnya adalah kegiatan yang dilakukan oleh pemiliki harta (investor) terhadap
pemilik usaha (emiten) untuk memberdayakan pemilik usaha dalam melakukan
kegiatan usahanya yang pemilik harta (investor) berharap untuk memperoleh
manfaat tertentu. Secara umum prinsip tersebut (Sutedi, 2011: 44), yaitu:
1) Pembiayaan dan investasi hanya dapat dilakukan pada asset atau kegiatan
usaha yang halal, yang kegiatan usaha tersebut adalah spesifik dan
bermanfaat sehingga dapat melakukan bagi hasil.
2) Uang adalah alat bantu pertukaran nilai dan pemilik harta akan menerima bagi
hasil dari manfaat yang timbul dari kegiatan usaha maka pembiayaan dan
investasi menggunakan mata uang yang sama serta pembukuan kegiatan
usaha.
22
3) Aqad yang terjadi antara pemilik harta (investor) dengan pemilik usaha
(emiten) dan tindakan maupun informasi yang diberikan pemilik usaha yang
tidak boleh menimbulkan keraguan yang dapat menyebabkan kerugian.
4) Pemilik harta (investor) dan pemilik usaha (emiten) tidak boleh mengambil
risiko yang melebihi kemampuan karena dapat menyebabkan kerugian,
namun sebenarnya berupa kerugian yang dapat dihindari.
5) Pemilik harta (investor), pemilik usaha (emiten) maupun bursa dan self
regulating organization lainnya tidak diperbolehkan melakukan hal yang
dapat mengakibatkan gangguan yang disengaja atas mekanisme pasar, baik
dari segi penawaran (supply) maupun dari segi permintaan (demand).
d. Produk-Produk Pasar Modal Syariah
Produk atau instrumen yang berada di pasar modal syariah tidak jauh
berbeda dengan instrumen yang ada di pasar modal konvensional (Sutedi, 2011:
110-115), antara lain :
1) Saham Syariah
Saham merupakan surat berharga yang menggambarkan penyertaan
modal dalam suatu perusahaan. Sementara prinsip syariah, penyertaan modal
dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang tidak melanggar prinsip-prinsip
syariah, seperti bidang perjudian, riba, memproduksi barang yang diharamkan
seperti bir dan lain-lain.
2) Obligasi Syariah
Obligasi syariah biasa dikenal dengan istilah sukuk. Berdasarkan Fatwa
Dewan Syariah Nasional No: 32/DSN-MUI/IX/2002, obligasi syariah adalah
23
suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang
dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten
membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi hasil,
serta membayar kembali dana obligsi pada saat jatuh tempo.
3) Reksa Dana Syariah
Reksa Dana syariah meurpakan reksa dana yang mengalokasikan seluruh
dana atau portofolio ke dalam instrumen syariah, seperti saham-saham yang
tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII), obligasi syariah dan berbagai
instrumen keuangan syariah lainnya. Selain itu reksa dana yang merupakan salah
satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khusunya pemodal kecil dan
pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung
risiko atas investasi mereka. Reksa dana dirancang sebagai sarana untuk
menghimpun dana dari masyarakkat yang memiliki modal, mempunyai
keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan
pengetahuan yang terbatas.
4) Efek Syariah Lainnya
Selain saham, sukuk dan reksa dana syariah terdapat efek lainnya yang
berpotensi untuk menerbitkan berdasarkan prinsip syariah, antara lain efek
beragun asset syariah, reksa dana (KIK) yang unit penyertaannya
diperdagangkan di bursa efek (exchange trade fund), dana investasi real estate
kontrak investasi kolektif (DIRE-KIK) dan surat berharga syariah negara
(SBSN).
24
3. Indeks Pasar Saham
Indeks pasar saham (stock market indexs) merupakan informasi mengenai
ringkasan kinerja pasar saham. Indeks pasar saham merupakan indikator yang
mencerminkan kinerja saham-saham di pasar. Ada beberapa jenis indeks pasar
saham di Indonesia (Tendelilin, 2017: 93-98), antara lain:
a. Indeks Harga Saham Gabungan
Indeks harga saham gabungan (IHSG) atau composite stock price index
menggunakan seluruh saham yang tercatat sebagai komponen perhitungan indeks.
Masing-masing pasar modal memiliki indeks yang dibentuk berdasarkan saham-
saham yang dipakai sebagai dasar dalam perhitungan indeks harga.
b. Indeks LQ45
Indeks LQ45 terdiri dari 45 saham di BEI dengan tingkat likuiditas yang
tinggi dan kapitalisasi pasar yang besar serta lolos seleksi menurut beberapa
kriteria pemilihan. Kriteria-kriteria berikut digunakan untuk memilih ke-45 saham
yang masuk dalam indeks LQ45 sebagai berikut:
1) Masuk dalam urutan 60 terbesar dari total transaksi saham di pasar regular
(rata-rata nilai bertransaksi selama 12 bulan terakhir).
2) Urutan berdasarkan kapitalisasi pasar (rata-rata nilai kapitalisasi pasar
selama 12 bulan terakhir).
3) Telah tercatat di BEI selama paling sedikit 3 bulan.
4) Kondisi keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan, frekuensi dan
jumlah hari transaksi di pasar regular.
25
Indeks LQ45 pertama kali diluncurkan pada tangga 24 Februari 1997. Hari
dasar untuk perhitungannya adalah 13 Juli 1994 dengan nilai dasar 100.
Selanjutnya bursa efek secara rutin memantau perkembangan kinerja masing-
masing ke-45 saham yang masuk dalam perhitungan Indeks LQ45. Penggantian
saham dilakukan setiap enam bulan sekali, yaitu pada awal bulan Februari dan
Agustus. Apabila saham yang tidak memenuhi kriteria seleksi, maka saham
tersebut dikeluarkan dari perhitungan indeks dan diganti dengan saham yang
memenuhi kriteria.
c. Jakarta Isamic Index (JII)
Jakarta Islamic Index terdiri dari 30 jenis saham yang dipilih dari saham-
saham yang sesuai dengan syariat Islam dan termasuk saham yang likuid. Jakarta
Islamic Index dimaksudkan untuk dijadikan tolak ukur dalam mengukur kinerja
investasi pada saham dengan basis syariah dan diharapkan dapat meningkatkan
kepercayaan investor untuk berinvestasi secara syariah.
d. Indeks Kompas 100
Indeks Kompas 100 pada prinsipnya sama dengan LQ45, yakni terkait
dengan isu likuiditas saham. Dalam hal ini yang dipakai sebagai dasar perhitungan
indeks adalah 100 saham teraktif. Secara lebih spesifik proses pemilihan saham
mempertimbangkan frekuensi transaksi, nilai transaksi dana kapitalisasi pasar
serta kinerja fundamental dari saham-saham tersebut. Peluncuran indeks kompas
100 bersamaan dengan hari ulang tahun ke-30 pasar modal pada 10 Agustus 2007.
e. Indeks Sektoral
26
Indeks Sektoral merupakan sub-indeks dari IHSG. Indeks sektoral
menggunakan semua saham yang termasuk dalam masing-masing sektor. Indek
sektoral diperkenalkan pada tanggal 2 januari 1996 dengan nilai awal indeks 100
untuk setiap sektor dan menggunakan hari dasar tanggal 28 Desember 1995, yang
termasuk kedalam indeks ini diklasifikasikan kedalam 9 sektor menurut
klasifikasi industri yang telah ditetapkan oleh BEI, yang diberi nama dengan
JASICA( Jakarta Stock Exchange Industrial Classification ). Selain 9 sektor
tersebut, BEI juga menghitung indeks industri manufaktur (Industri pengolahan )
yang merupakan indeks gabungan dari tiga sektor industri, sehingga berjumlah 10
indeks sektoral. Indeks sektoral BEI adalah sebagai berikut:
1) Pertanian (agri)
2) Pertambangan (minning)
3) Industri dasar dan kimia (basic-ind)
4) Aneka industri (misc-ind)
5) Industri barang konsumsi (consumer)
6) Properti dan real estate (property)
7) Transportasi dan infrastruktur (infrastruc)
8) Keuangan (finance)
9) Perdagangan, jasa dan investasi (trade)
10) Manufaktur (manufactur).
f. Indeks papan Utama (MBX) dan Indeks Papan Pengembangan (DBX)
Kedua indeks ini dikeluarkan BEJ untuk menyediakan indikator dalam
memantau perkembangan saham-saham yang masuk dalam masing-masing papan
27
pencatatan. Hasil dasar untuk perhitungan indeks papan utama dan indeks papan
pengembangan adalah 28 Desember 2001 dengan nilai dasar 100.
4. Obligasi syariah (Sukuk)
a. Sejarah Obligasi Syariah
Awal mula perkembangan sukuk dimulai dari diterbitkannya fatwa tentang
sukuk oleh the Islamic Jurisprudence Council (IJC). Dengan adanya fatwa
tersebut kemudian Otoritas Moneter Bahrain (BMA-Bahrain Monetary Agency)
menerbitkan sukuk salam dengan jangka 91 hari dan nilai 25 juta dolas AS pada
tahun 2001. Setelah itu pada tahun yang sama Malaysia menerbitkan Global
Corporate Sukuk yang menjadikan sukuk global pertama (Sutedi, 2009: 95).
Dengan diterbitkannya sukuk tersebut kemudian mendorong negara lain
untuk menerbitkan sukuk. Malaysia kembali menerbitkan sukuk pada tahun 2002
dengan nilai 600 juta dolar AS dan Pakistan juga menerbitkan sukuk dipasar
global pada tahun 2004 (Sutedi, 2009: 95). Di Indonesia, perkembangan sukuk
dimulai dengan diterbitkannya sukuk mudharabah oleh PT Indosat pada tahun
2002 dengan nilai Rp 200 miliar. Dilanjutkan dengan penerbitan obligasi syariah
ijarah I pada tahun 2005 senilai Rp285 miliar dan penerbitan obligasi syariah
ijarah II pada tahun 2007 senilai Rp400 miliar. Setelah itu muncullah perusahaan-
perusahaan yang mengeluarkan sukuk yang menandakan berkembangnya sukuk
di Indonesia (Ainurrochma dan Priyadi, 2016).
b. Pengertian Obligasi Syariah
Secara bahasa sukuk merupakan kata jamak dari kata “sakk” yang
memiliki arti sama dengan sertifikat. Sukuk merupakan bukti (claim)
28
kepemilikian sebuah surat. Menurut Wahid (2010: 93) sukuk merupakan salah
satu produk investasi syariah dimana pemegang sukuk mendapatkan hak memiliki
share dalam asset tetap, manfaat, dan layanan atau dapat dikatakan sebagai suatu
kewajaran dari proyek atau investasi tertentu. Sukuk juga merupakan suatu
instrumen inovatif yang dapat membantu pihak yang membutuhkan dana guna
maningkatkan modal usaha dalam mengembangkan usaha mereka.
Berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 32/DSN-MUI/IX/2002,
“ Obligasi syariah adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip
syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi syariah yang
mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi
syariah berupa bagi hasil/ margin fee, serta membayar kembali dana obligasi pada
saat jatuh tempo.
Menurut Sutedi (2009: 127) obligasi syariah berbeda dengan obligasi
konvensional. Semenjak ada konvrensi pendapat bahwa bunga adalah riba, maka
instrumen-instrumen yang punya komponen bunga (interst-bearing instruments)
ini keluar dari daftar investasi halal. Karena itu, dimunculkan instrumen yang
dinamakan obligasi syariah.
Jadi, sukuk atau obligasi syariah adalah surat berharga jangka panjang
berdasarkan prinsip syariah yang terhindar dari riba yang dikeluarkan emiten baik
swasta maupun pemerintah kepada pemegang obligasi syariah yang dapat
membantu emiten untuk mengembangkan usaha/proyek tertentu dan mewajibkan
emiten membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi
hasil/ margin/ fee, serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.
29
c. Karakteristik Obligasi Syariah (Sukuk)
Karakteristik obligasi syariah (sukuk) menurut Sutedi (2009: 127-128)
yaitu :
1) Obligasi syariah menekankan pendapatan investasi bukan berdasarkan
tingkat bunga (kupon) yang telah ditentukan sebelumnya. Tingkat
pendapatan dalam obligasi syariah berdasarkan kepada tingkat rasio bagi
hasil (nisbah) yang besarnya telah disepakati oleh pihak emiten dan
investor.
2) Dalam sistem pengawasannya selain diawasi oleh pihak wali amanat maka
mekanisme obligasi syariah juga diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah
(dibawah Majlis Ulama Indonesia) sejak dari penerbitan obligasi sampai
akhir dari masa penerbitan obligasi tersebut. Dengan adanya sistem ini
maka prinsip kehati-hatian dan perlindungan kepada investor obligasi
syariah diharapkan bisa lebih terjamin.
3) Jenis industri yang dikelola oleh emiten serta hasil pendapatan perusahaan
penerbit obligasi harus terhindar dari unsur non halal. Lembaga Profesi
Pasar Modal yang terkait dengan penerbitan obligasi syariah masih sama
seperti obligasi biasa pada umumnya.
d. Jenis dan Dasar Hukum Obligasi Syariah (Sukuk)
Ada beberapa pendapat mengenai jenis-jenis obligasi syariah (sukuk).
Menurut AAOIFI Investment Sukuk dibedakan menjadi Sembilan yaitu sertifikat
kepemilikan dalam asset yang disewakan, sertifikat kepemilikan atas manfaat,
30
sertifikat salam, sertifikat istisna, sertifikat murabahah, sertifikat musyarakah,
sertifikat muzara’a, sertifkat musaqa, sertifikat mugharasa (Umam, 2013: 191).
Dari berbagai jenis obligasi syariah tersebut berdasarkan data statistik
penerbitan obligasi syariah di Indonesia baru dua akad yang di gunakan yaitu
Ijarah dan mudharabah (Umam, 2013: 192). Dewan Syariah Nasional Majlis
Ulama Indonesia (DSN-MUI) sampai saat ini telah menerbitkan fatwa-fatwa
terkait Obligasi syariah (Nurlita, 2014), yaitu:
1) Fatwa Dewan Syariah Nasional Majlis Ulama Indonesia No. 20/DSN-
MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksadana
Syariah;
2) Fatwa Dewan Syariah Nasional Majlis Ulama Indonesia No. 32/DSN-
MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah;
3) Fatwa Dewan Syariah Nasional Majlis Ulama Indonesia No. 33/DSN-
MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah Mudharabah;
4) Fatwa Dewan Syariah Nasional Majlis Ulama Indonesia No. 41/DSN-
MUI/III/2004 tentang Obligasi Syariah Ijarah;
5) Fatwa Dewan Syariah Nasional Majlis Ulama Indonesia No. 59/DSN-
MUI/V/2007 tentang Obligasi Syariah Mudharabah Konversi;
6) Fatwa Dewan Syariah Nasional Majlis Ulama Indonesia No. 69/DSN-
MUI/2008 tentang Surat berharga Syariah Negara;
7) Fatwa Dewan Syariah Nasional Majlis Ulama Indonesia No. 70/DSN-
MUI/VI/2008 tentang Metode Penerbitan Surat Berharga Syariah Negara;
31
8) Fatwa Dewan Syariah Nasional Majlis Ulama Indonesia No. 72/DSN-
MUI/VI/2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara Ijarah Sale and Lease
Back;
9) Fatwa Dewan Syariah Nasional Majlis Ulama Indonesia No. 76/DSN-
MUI/VI/2010 tentang SBSN Ijarah Asset To Be Leased.
e. Obligasi Syariah Sebagai Sumber Pendanaan
Obligasi syariah sebagai sumber pendanaan bagi perusahaan lebih
kompetitif dibandingkan dengan obligasi konvensional (Rizqi, 2013), hal ini
disebabkan :
1) Kemungkinan memperoleh dari bagi hasil pendapatan lebih tinggi dari pada
obligasi konvensional.
2) Obligasi syariah aman karena digunakan untuk mendanai proyek-proyek
yang prospektif.
3) Bila terjadi kerugian (di luar control) investor tetap memperoleh aktiva.
4) Terobosan paradigma, bukan lagi surat hutang tetapi surat investasi
Obligasi syariah yang merupakan salah satu instrumen dalam pasar modal
memiliki kelebihan dan kekurangan dibandingkan dengan instrumen yang lain
(Hanafi, 2006), yaitu:
1) Obligasi syariah meningkatkan likuiditas pemula dan investor hal ini akan
mengurangi risiko tambahan (risk premium) pada produk pasar modal yang
lain dan memberikan kontribusi pada biaya yang lebih rendah untuk
wirausahawan.
32
2) Obligasi syariah meningkatkan aliran dana terhadap total asset di pasar
modal.
3) Obligasi syariah meningkatkan diversifikasi instrumen di pasar modal.
4) Beberapa model dapat di derivasi dari obligasi syariah selama dibutuhkan.
5) Emiten terbatas dibandingkan dengan instrument keuangan yang lain.
6) Biaya obligasi syariah cukup tinggi dan memiliki skala yang luas.
5. Signaling Theory
Adanya informasi pengumuman penerbitan obligasi syariah dapat
diartikan secara positif atau negatif. Informasi pengumuman penerbitan obligasi
syariah bernilai positif apabila penerbitan obligasi syariah memuat informasi yang
bermakna good news bagi investor. Informasi yang bermakna good news
menunjukkan bahwa penerbitan obligasi syariah dapat meningkatkan nilai dari
perusahaan dan memberikan keuntungan bagi investor. Informasi pengumuman
penerbitan obligasi syariah bernilai negatif apabila penerbitan obligasi syariah
memuat informasi yang bermakna bad news menunjukkan bahwa obligasi syariah
akan meningkatkan hutang yang akan menjadi penyebab kenaikan risiko
perusahaan (financial risk) (Primadani, 2013).
Menurut Ross (1997), signaling theory menyatakan bahwa pihak
eksekutif perusahaan memiliki informasi lebih baik mengenai perusahaannya akan
terdorong untuk menyampaikan informasi tersebut kepada calon investor agar
harga saham perusahaannya meningkat. Asimmetric information merupakan
kondisi dimana suatu pihak memiliki informasi yang lebih banyak dibandingkan
dengan pihak investor di pasar modal. Tingkat asymmetric information ini
33
bervariasi dari sangat tinggi ke sangat rendah dan memberikan efek yang nyata pada
keputusan keuangan maupun pasar financial (Atmaja, 2008:261).
Sedangkan menurut Jogiyanto (2017: 644) menyatakan bahwa jika
pengumuman mengandung informasi (information content), maka diharapkan pasar
akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar
ditunjukkan dengan adanya perubahan harga sekuritas bersangkutan.
Menurut Connelly dkk (2011) dalam teori signaling seseorang yang
dalam hal ini adalah investor akan menerima informasi baik itu positif maupun
negatif dari adanya peristiwa yang terjadi pada suatu entitas. Kemudian investor
akan membuat keputusan mengenai investasinya. Teori Signaling berfokus
terutama pada memberikan informasi positif dalam upaya untuk menyampaikan
atribut organisasi yang positif.
Dengan demikian signaling theory bisa dianggap sebagai suatu tata cara
pemberian isyarat (signal) dari pihak eksekutif perusahaan kepada investor tentang
kondisi keuangan perusahaan melalui informasi yang disampaikan, lebih tepatnya
adalah informasi pengumuman penerbitan obligasi syariah melalui media yang
tersedia (Primadani, 2013).
6. Even Study
a. Pengertian Event Study
Menurut Jogiyanto (2017: 643) studi peristiwa (event study) merupakan
studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang
informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Even study dapat
digunakan untuk mengukur kandungan informasi (information content) dari suatu
34
pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk
setengah kuat. Sedangkan menurut Ahmad dan Rahim (2013) event study
menjelaskan bagaimana abnormal return menjadi ukuran reaksi investor terhadap
suatu informasi.
Even study menyelidiki respon pasar terhadap kandungan informasi dari
suatu pengumuman atau publikasi tertentu. Kandungan informasi dapat berupa
berita baik (good news) atau berita buruk (bad news) (Tandelilin, 2010: 22). Dari
pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa event study dapat digunakan untuk
melihat reaksi pasar modal terhadap suatu peristiwa yang dilihat dengan adanya
pergerakan harga saham (Sukirno, 2003).
Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari
suatu pengumuman. Jika suatu pengumuman mengandung informasi (information
content), maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut
diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga
dari sekuritas bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return
sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunkan abnormal return. reaksi
pasar juga dapat dilihat dari aktivitas volume perdagangan atau trading volume
activity.
b. Proses Studi Peristiwa (Event Study)
Proses studi peristiwa menunjukkan tahapan-tahapan atau langkah-
langkah untuk melakukan suatu peristiwa. Secara umum, tahapan-tahapan studi
peristiwa (Jogiyanto, 2010: 30-33), sebagai berikut:
1) Menentukan peristiwa yang akan diteliti yang akan dilihat reaksi pasarnya.
35
2) Mengidentifikasi peristiwa dan tanggal terjadinya peristiwa.
3) Menentukan panjang jendela
4) Mengeluarkan peristiwa-peristiwa pengganggu.
5) Menentukan model return normal.
6) Menentukan panjang periode estimasi.
7) Menghitung return tak normal, rata-rata return tak normal dan rata-rata
kumulatif return tak normal.
8) Uji signifikansinya secara statistik.
c. Jenis Event Study
Event study dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis (Tandelilin,
2010: 566-569), yaitu:
1) Studi Peristiwa Konvensional
Studi ini mempelajari respon pasar terhadap peristiwa-peristiwa yang
seringkali terjadi dan diumumkan secara terbuka oleh emiten di pasar modal.
2) Studi Peristiwa Kluster
Studi ini memperlajari respon pasar terhadap peristiwa yang
diumumkan secara terbuka yang terjadi pada waktu yang sama dan berdampak
pada sekelompok perusahaan (kluster perusahaan) tertentu.
3) Studi Peristiwa Tak Terduga
Studi ini merupakan varian dari studi peristiwa kluster. Studi ini
memperlajari respon pasar terhadap suatu peristiwa yang tidak terduga.
4) Studi Peristiwa Berurutan
36
Studi ini juga merupakan varian dari studi peristiwa klaster. Studi ini
mempelajari respon pasar terhadap serangkaian peristiwa-peristiwa yang
terjadi secara berurutan dalam situasi ketidakpastian.
7. Reaksi Pasar
Reaksi pasar merupakan reaksi investor dalam mengambil keputusan untuk
membeli saham yang akan mempengaruhi harga saham perusahaan. Menurut
Sukirno (2003), pasar atau investor saham akan beraksi ketika dia memperoleh
informasi yang didapatkan dari peristiwa yang terjadi pada perusahaan terkait. Baik
itu peristiwa yang berasa dari eksternal maupun internal perusahaan.
Sedangkan menurut Tandelilin (2010: 102), reaksi pasar artinya bahwa
ketika terdapat suatu informasi baru yang dipublikasikan di pasar, maka hal ini akan
direspon pelaku pasar/ investor. Hasil yang positif mengidentifikasikan bahwa
penerbitan obligasi syariah memuat kandungan informasi (information content)
yang bermakna good news bagi investor sehingga akan memberikan keuntungan
kepada investor dan keuntungan tersebut akan meningkatkan kekayaan investor
(Primadani, 2013).
Untuk mengetahui adanya suatu reaksi di pasar modal perlu dilakukan
pengukuran reaksi pada saat periode peristiwa. Dalam suatu peristiwa dapat diukur
dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga. Abnormal Retun (AR)
merupakan indikator yang bisa digunakan untuk mengukur besaran reaksi saham.
Abnormal return merupakan kelebihan saham yang diterima investor dari return
yang diharapkan sebelumnya (expected return) (Rofiki dkk, 2018).
37
8. Return Saham
a. Pengertian Retun
Menurut Tandelilin (2010: 102) return merupakan salah satu faktor yang
memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian
investor menanggung resiko atas investasi yang dilakukannya. Return merupakan
pendapatan yang diperoleh investor atas investasi yang telah dilakukan
(Purwaningsih, 2016).
Sumber-sumber return investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu
yield dan capital gain (loss). Yield merupakan komponen return yang
mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari
suatu investasi. Sedangkan capital gain (loss) merupakan kenaikan atau
penurunan harga suatu surat berharga (bisa saham atau surat utang jangka panjang
), yang bisa memberikan keuntungan (kerugian) bagi investor. Capital gain (loss)
dapat diartikan sebagai perubahan harga sekuritas (Tandelilin, 2010: 102-103).
Return total suatu investasi dapat dihitung dengan menjumlahkan yield dan
capital gain yang diperoleh dari suatu investasi. Secara matematis retun total
suatu investasi dapat ditulis sebagai berikut:
Return Total = yield+capital gain (loss)
Sumber: Tandelilin (2010)
b. Macam-Macam Return
1) Return realisasi
38
E(Ri,t)= ⅀t2 j = t1 Ri.j
Return sesungguhnya (realized return) merupakan return yang telah
terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis (Jogiyanto, 2017:
283).
2) Return Ekspektasi
Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperoleh
oleh investor di masa yang akan datang. Berbeda dengan return realisasi yang
sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belom terjadi (Jogiyanto, 2017:
283).
Menurut Brown dan Warner (1985); dalam jogiyanto (2017: 668-680)
mengestimasi return ekspektasi menggunakan tiga model, yaitu:
1) Mean-adjusted Model
Model disesuaikan rata-rata (mean-adjusted model) menganggap
bahwa return ekspektasian bernilai konstan yang sama dengan rata-rata return
realisasi sebelumnya selama periode estimasi (estimation period). Periode
estimasi umumnya merupakan periode sebelum periode peristiwa. Periode
peristiwa (event period) disebut juga sebagai periode pengamatan atau jendela
peristiwa (event window).
Rumus untuk perhitungan model ini adalah:
T
Notasi:
E[Ri.t] = return ekspektasi sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t
39
Ri.j = return realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j
T = lamanya periode estimasi, yaitu dari t1 sampai dengan t2
2) Market Model
Perhitungan return ekspektasi dengan model pasar (market model) ini
dilakukan dengan dua tahap, yaitu (1) membentuk model ekspektasi dengan
menggunakan data realisasi selama periode estimasi dan (2) menggunakan
modal ekspektasi ini untuk mengestmasi return ekspektasi di periode jendela.
Model ekspektasi dapat dibentuk menggunakan teknik regresi OLS (Ordinary
Least Square) dengan persamaan:
Ri.j =αi + βi . RMj + ℇi.j
Notasi:
Ri.j = return realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j
αi = intercept untuk sekuritas ke-i
βi = koefisien slope yang merupakan Beta dari sekuritas ke-i
RMj = return indeks pasar pada periode estimasi ke-j yang dapat
dihitung dengan rumus Rmj = (IHSGj – IHSGj-1 dengan IHSG
adalah Indeks Harga Saham Gabungan
ℇi.j = kesalahan residu sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j
3) Market-adjusted Model
40
Market-adjusted model (model disesuaikan pasar) menganggap bahwa
penduga yang terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return
indeks pasar pada saat tersebut. Berdasarkan model ini maka tidak perlu
menggunakan periode estimasi, Karena return sekuritas yang diestimasi adalah
sama dengan return indeks pasar.
Perhitungan model ini menggunakan rumus:
𝐸[𝑅−𝑖,𝑡] =𝐼𝐻𝑆𝐺𝑖⋅𝑡 − 𝐼𝐻𝑆𝐺𝑖⋅𝑡−1
𝐼𝐻𝑆𝐺𝑖⋅𝑡−1
Notasi:
E (Ri.t) = return ekspektasi sekuritas i pada hari ke-t.
IHSGt = IHSG pada hari ke-t
IHSGt-1 = IHSG pada hari ke-t-1
9. Abnormal Return
Menurut Jogiyanto (2017: 433-434) abnormal return atau excess return
merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return
normal. Return normal merupakan return ekspektasi (return yang dihapakan oleh
investor). Jadi, Abnormal return merupakan selisih antara return sesungguhnya
yang terjadi dengan return ekspektasi. Retrun sesungguhnya merupakan return
yang terjadi pasa waktu ke-t yang merupakan selisih harga sekarang relatif terhadap
harga sebelumnya.
41
Abnormal return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya
terhadap return normal (return pasar). Berikut ini adalah rumus untuk menghitung
return tak normal (Hartono, 2015: 648):
RTNi,t = Ri,t – E[Ri,t]
Notasi:
RTNi,t = return tak normal sekuritas ke-i pada periode ke-t
Ri,t = return realisasian sekuritas ke-i pada periode ke-t
E[Ri,t] = return ekspektasian sekuritas ke-i pada periode ke-t
10. Trading Volume Activity
Trading Volume Activity merupakan salah satu instrumen yang dapat
digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi-informasi yang
masuk pada pasar modal. Volume transaksi merupakan unsur kunci dalam
melakukan prediksi terhadap pergerakan pasar. Trading volume activity
ditunjukkan dengan penjualan dari setiap traksaksi yang terjadi di bursa saham pada
saat waktu dan saham tertentu. Trading volume activity juga dapat digunakan
sebagai ukuran dari kekuatan atau kelemahan pasar. Trading vokume activity
dihitung dengan membandingkan jumlah saham perusahaan yang diperdagangkan
dalam suatu periode tertentu dengan keseluruhan jumlah saham yang beredar dari
perusahaan tersebut pada kurun waktu yang sama. Peristiwa pengumuman
penerbitan sukuk dapat dilihat keberhasilnya dengan melihat reaksi pasar modal
terhadap pengambilan kebijakn tersebut (Fathima dan Hasbi, 2017).
42
Trading Volume Activity merupakan perbandingan antara jumlah saham
yang diperdagangkan pada waktu tertentu dengan jumlah saham perusahaan yang
beredar pada periode tertentu. Untuk melakukan perhitungan aktivitas volume
perdagangan dapat dilakukan dengan cara membandingkan jumlah saham yang
diperdagangkan dalam suatu periode tertentu dengan keseluruhan jumlah saham
yang beredar dalam kurun waktu tertentu (Rofiki dkk, 2018).
Ditinjau dari fungsinya trading volume activity (TVA) merupakan variasi
dari event study. TVA merupakan perbandingan antara jumlah saham yang
diperdagangkan pada waktu tertentu dengan jumlah saham perusahaan yang
beredar pada periode tertentu. Besar kecilnya perubahan rata-rata TVA antara
sebelum dan sesudah penerbitan sukuk merupakan ukuran besar kecilnya akibat
yang ditimbulkan oleh adanya penerbitan sukuk terhadap volume perdagangan
saham.
B. Keterkaitan antar Variabel
1. Pengumuman Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk) terhadap Reaksi Pasar
Saham
Menurut Sukirno (2003), pasar atau investor saham akan bereaksi ketika
dia memperoleh informasi yang didapatkan dari peristiwa yang terjadi pada
perusahaan terkait. Baik itu peristiwa yang berasal dari eksternal maupun internal
perusahaan.
Investor di pasar modal akan mendasarkan keputusan investasinya pada
berbagai informasi yang dimilikinya. Dalam mengambil keputusan investasi
seorang investor harus juga peka terhadap informasi-informasi yang berkaitan
43
dengan kondisi keuangan yang berhubungan dengan perusahaan atau industri
tersebut informasi yang dimiliki oleh investor lebih sedikit dibandingkan
informasi yang dimiliki oleh pihak managemen, hal ini disebut sebagai informasi
yang tidak simetris (asymetric information). Investor mengambil keputusan untuk
berinvestasi, seringkali dengan mendasarkan pada sinyal yang diberikan oleh
perusahaan, salah satunya adalah informasi yang terkandung dalam pengumuman
penerbitan obligasi syariah (Fatimatuzzahra dan Herlambang, 2014).
Investor akan menganalisis informasi pengumuman penerbitan obligasi
syariah bernilai positif apabila penerbitan obligasi syariah memuat informasi yang
bermakna good news bagi investor. Informasi yang bermakna good news
menunjukkan bahwa penerbitan obligasi syariah dapat meningkatkan nilai dari
perusahaan dan memberikan keuntungan bagi investor. Informasi pengumuman
penerbitan obligasi syariah bernilai negatif apabila penerbitan obligasi syariah
memuat informasi yang bermakna bad news bagi investor. Pada kondisi
perekonomian yang kurang baik, informasi yang bermakna bad news
menunjukkan bahwa obligasi syariah akan meningkatkan hutang yang menjadi
penyebab kenaikan risiko perusahaan (financial risk ) (Primadani, 2013).
2. Pengaruh Pengumuman Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk) terhadap
Abnormal Return Saham \
Menurut Jogiyanto (2017: 644-646) reaksi pasar dapat diukur dengan
menggunakan return sebagai nilai perubahan suatu harga atau dengan
menggunakan abnormal return. jika digunakan abnormal return, maka dapat
dikatakan bahwa suatu pengumuman yang mempunyai kandungan informasi akan
44
memberian abnormal return kepada pasar. Jika suatu pengumuman tidak
mengandung informasi, bagaimana dapat disimpulajn semudah itu bahwa pasar
adalah efisien setengah kuat bentuk informasi. Tidak menimbulkan abnormal
return dapat berarti investor tidak berekaksi, karena reaksi investor terhadap
informasi yang baru di tunjukkan oleh abnormal return ini.
Reaksi pasar dapat ditunjukkan dengan adanya perubahan harga saham
perusahaan. Reaksi tersebut dapat dilihat dari return saham atau abnormal return
saham. Return saham digunakan sebagai nilai perubahan harga. Namun apabila
peneliti menggunakan abnormal return, maka suatu peristiwa atau pengumuman
akan menghasilkan informasi yang direspon para investor jika menghasilkan
abnormal return. Sebaliknya, jika suatu peritiwa atau pengumuman tidak
memiliki informasi jika tidak menghasilkan abnormal return bagi para investor
baik itu positif maupun negatif (Sukirno, 2003).
3. Pengaruh Pengumuman Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk) terhadap
Trading Volume Activity
Kandungan informasi dari suatu pengumuman (event) tidak hanya
berpengaruh pada harga tapi juga pada volume perdagangan saham. Volume
perdagangan merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk melihat reaksi
pasar terhadap kejadian atau informasi yang berkaitan dengan suatu saham.
Volume merefleksikan perubahan dalam pengharapan investor dalam tataran
individual. Volume perdagangan saham dapat digunakan oleh investor untuk
melihat apakah saham yang dibeli tersebut merupakan saham yang aktif
45
diperdagangkan di pasar atau sebaliknya (Meidawati dan Hariawan, 2000 ) dalam
(Fatimatuzzahra dan Herlambang, 2014).
Trading Volume Activity menunjukkan seberapa besar transaksi
perdagangan di bursa dilakukan dilihat dari volume perdagangan yang terealisasi
(Khoirudin dan Faizati, 2014). Sedangkan ditinjau dari fungsinya Trading Volume
Activity (TVA) merupakan suatu variasi dari event study. TVA merupakan
perbandingan antara jumlah saham yang diperdagangkan pada waktu tertentu
dengan jumlah saham perusahaan yang beredar pada periode tertentu. Besar
kecilnya perubahan rata-rata TVA antara sebelum dan sesudah pengumuman
penerbitan obligasi syariah merupakan ukuran besar kecilnya akibat yang
ditimbulkan oleh adanya penerbitan obligasi syariah terhadap volume
perdagangan saham. (Fatimatuzzahra dan Herlambang, 2014).
C. Penelitian yang Relevan
Penelitian ini merupakan pembaharuan dan research ulang penelitian
mengenai pengaruh abnormal return dan trading volume activity terhadap reaksi
pasar sukuk di pasar modal. Berikut ini adalah mengenai tema terkait.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul, Metode Variabel dan
Sampel
Hasil
1 Fathima
Dhiya
Salsabilla
dan Hasbi
Assidiki
Pengaruh
Penerbitan Sukuk
Korporasi
Terhadap Reaksi
Pasar Modal
Abnormal
Average Return,
Trading Volume
Activity. Terdapat
10 perusahaan
1.Terdapat kenaikan
yang signifikan pada
Trading Volume
Activity sebesar
0,887 pada sebelum
46
Mauluddi
(2017)
Indonesia Periode
2002-2016. Metode
analisis yang di
gunakan adalah
metode analisis
Event Study
yang menjadi
sampel
dan setelah
penerbitan
2.Abnormal Return
bernilai negative
pada sebelum dan
sesudah penerbitan
2 David
Rofiki,
Topowijoyo
dan Ferina
Nurlaily
(2017)
Reaksi Pasar Modal
Indonesia Akibat
Peristiwa Gubernur
DKI Jakarta
Putaran II 2017
(event Study Pada
Saham Perusahaan
yang Terdaftar Di
Indeks Lq45
Periode Februari-
Juli 2017), metode
yang digunakan
adalah metode
analisi Event Study
Abnormal Return,
Tradig Volume
Activity, sampel
yang digunakan
45 saham yang
terdapat pada
Lq45
1.Abnormal Retun
signifikan pada
periode T+5 0,006
2.Terdapat
perbedaan Abnormal
Return yang
signifikan pada
sebelum dan sesudah
peristiwa pemilihan
Gubernur DKI
Jakarta
3.Terdapat
perbedaan Trading
Volume Activity yang
tidak signifikan
sebelum dan sesudah
pemilihan Gubernur
DKI Jakarta
3 Nunung
Ghoniyah,
Mutamimah
dan Jenar
Widiyanti
(2008)
Reaksi Pasar Modal
Indonesia terhadap
Pengumuman
penerbitan Obligasi
Syariah,
Abnormal Return,
Trading Volume
Activity,
pengumuman
Penerbitan sukuk
1.Abnormal Return
positif namun tidak
signifikan
2.Trading volume
activity signifikan
3.Abnormal Return
terdapat perbedaan
yang tidak signifikan
antara sesudah dan
sebelum
pengumuman
4.Trading Volume
Actiivity terdapat
perbedaan yang tidak
signifikan antara
47
sesudah dan sebelum
pengumuman
4 Ilsa Yunita
(2014)
Pengaruh
Penerbitan Obligasi
Syariah (Sukuk)
Perusahaan-
Perusahaan
Terhadap Reaksi
Pasar Tahun 2002-
2013. Metode yang
digunakan adalah
analisis Event Study
Average
Abnormal Return,
Cummulative
Average Return
dan Trading
Volume Activity
1.Average Abnormal
Return menunjukkan
hasil signifikan pada
sebelum dan sesudah
penerbitan
2.Trading Volume
Activity signifikan t-
tabel 1,7247 pada
sebelum dan sesudah
pengumuman
3.Average trading
volume activitu
menunjukkan
peningkatan
penjualan antara
sebelum dan sesudah
penerbitan
5 Vita
Fatimatuzza
hra dan Leo
Herlambang
(2014)
Reaksi Pasar Atas
Penerbitan Sukuk
(Studi Pada Emiten
Saham Penerbit
Sukuk Periode
2008-2012),
metode analisis
yang digunakan
Even Study
Average
Abnormal
Return(AAR),
Abnormal
Trading Volume
Activity (ATVA).
Sampel yang
digunakan 12
perusahaan
penerbit sukuk
1.AAR signifikan
positif pada t-2
sebesar 0.03711
2.AAR signifikan
negatif pada t+9
sebesar 0.0305
3.Reaksi pasar positif
pada pengamatan t-0
sebesar 0.0011
4.Terdapat
perdedaan Abnornal
Trading Volume
Activity(ATVA) pada
sebelum dan setelah
penerbitan sukuk
6 Resi
Primadani
(2013)
Reaksi Pasar
Saham Terhadap
Pengumuman
Penerbitan Obligasi
Syariah Di Bursa
Efek Indonesia,
AAR, CAAR.
Sampel yang
digunakan 15
perusahaan yang
menerbitan sukuk
AAR dan CAAR
tidak terdapat
perbedaan yang
signifikan sebelum
dan setelah
penerbitan sukuk
48
metode yang
digunakan adalah
Even Study
7 Purwaningsi
h (2016)
Analisis Reaksi
Pasar Terhadap
Pengumuman
Penerbitan Sukuk
Mudharabah dan
Obligasi
Konvensional
Abnormal Return,
Trading Volume
Activity. Sampel
yang di gunakan 8
perusahaan
penerbit sukuk
mudharabah dan
157 perusahaan
penerbit obligasi
konvensional
1.abnormal return
signifikan pada
sekitar pengumuman
penerbitan sukuk
mudharabah
2.abnormal return
signifikan pada
sekitar pengumuman
obligasi
konvensional.
3.tidak terdapat
perbedaan TVA yang
signifikan pada
sebelum dan sesudah
penerbitan sukuk
mudharabah.
4.tidak terdapat
perbedaan TVA yang
signifikan pada
sesudah dan sebelum
penerbitan obligasi
konvensional
8 Rini
Yuliawati
(2018)
Analisi Pengaruh
Penerbitan Obligasi
Syariah (Sukuk)
Terhadap Reaksi
Pasar (Studi pada
Perusahaan yang
Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
Tahun 2012-2016),
Metode yang
digunakan Even
Study
Average
Abnormal Return.
sampel yang
digunakan adalah
9 perusahaan
penerbit sukuk
1.AAR signifikan
pad t-1 sebelum
penerbitan sukuk
2.AAR tidak terdapat
perbedaan sebelum
dan sesudah
penerbitan sukuk
Sumber: Intisari berbagai sumber penelitian terdahulu
49
Pengumuman Penerbitan
D. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dideskripsikan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Sumber: dikembangkan untuk penelitian ini
Obligasi Syariah
Reaksi Pasar
Sebelum
Event Study
Paired Sample T-test
T
t-test Abnormal Return
(AR, AAR)
Perbedaan Average
Abnormal Return
(AAR)
Perbedaan
Trading Volume
Activity
(TVA, ATVA)
Saat Sesudah Sebelum Saat Sesudah
Ha
1
Ha
3
Ha
2
Pembahasan dan Hasil Penelitian
50
E. Hipotesis
Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
adalah:
Ha1: Terdapat abnormal return yang signifikan di sekitar tanggal pengumuman
penerbitan obligasi syariah (sukuk).
Ha2: Terdapat perbedaan average abnormal return sebelum dan sesudah penerbitan
obligasi syariah (sukuk).
Ha3: Terdapat perbedaan trading volume activity yang signifikan antara sebelum
dan sesudah penerbitan obligasi syariah (sukuk).
51
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam suatu penelitian yang ada, peneliti tentunya harus menentukan ruang
lingkup penelitian, agar pembahasan dalam penelitian ini sesuai dengan tujuan
penelitian yang ada.
Tujuan dari adanya penelitian ini adalah agar memperoleh bukti impiris
mengenai reaksi pasar saham atas penerbitan obligasi syariah (sukuk) yang listing
di Bursa Efek Indonesia yang terdaftar di ISSI (Index Saham Sharia Indonesia) per
28 mei 2019 dengan lama penelitian selama 2009-2018. Pendekatan yang
digunakan dalam menjawab hipotesis dalam penelitian ini adalah pendekatan event
study untuk melihat reaksi pasar saham terhadap pengumuman penerbitan obligasi
syariah (Primadani, 2013).
Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kuantitatif.
Penelitian kuantitatif pada dasarnya menekankan pengujian teori-teori melalui
variabel penelitian yang ada dalam angka-angka serta melakukan analisis data
dengan prosedur statistik lalu permodalan matematis (Sujoko, 2004: 8). Data yang
telah terkumpul selanjutnya dianalisis. Analisis diarahkan untuk menjawab
rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan. Dalam penelitian kuantitatif analisis
data menggunkan statistik. Statistik yang digunakan dapat berupa statistik
deskriptif dan inferensial/induktif (Sugiyono, 2017: 31). Pada penelitian ini
menggunkan metode statistik diskriptif.
52
B. Metode Penentuan Sampel
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yaitu
data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian, yang merupakan hasil
pencatatan dan pengumpulan pihak tersebut, berupa kumpulan harga saham historis
pada periode penerbitan sukuk masing-masing perusahaan penerbit sukuk (Fathima
dan Hasbi, 2017).
Penelitian ini menggunakan teknik sampling non probability sampling
dengan metode purposive sampling. Non Probability sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap
unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2017: 84).
Sedangkan purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2017: 85). Adapun kriteria-kriteria pengambilan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI yang melakukan pengumuman
penerbitan obligasi syariah dan perusahaan tersebut terdaftar dalam ISSI
selama periode 2009-2018.
2. Seluruh perusahaan yang dijadikan sampel adalah perusahaan-perusahaan
yang menerbitkan obligasi syariah dan masuk ke dalam ISSI periode 28 mei
2019.
3. Selama periode uji, perusahaan tidak melakukan corporate action lain seperti
pengumuman kebangkrutan, stock dividen, stock split, right issue dan akuisisi
untuk menghindari terjadinya bias karena adanya informasi lain.
53
4. Saham perusahaan sampel adalah saham yang aktif diperdagangkan di pasar
saham dan tersedia harga saham harian sebelumnya.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang menerbitkan
obligasi syariah (sukuk) pada periode 2009-2018 sebanyak 147 obligasi syariah
yang diterbitkan. Berikut disajikan mengenai tahap pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini yang dapat dilihat pada table 3.1
Tabel 3.1
Tahap Pengambilan Sampel
No Kriteria Jumlah
sukuk
1 Jumlah obligasi syariah yang diterbikan pada tahun 2009-
2018
147
2 Obligasi syariah (sukuk) yang diterbitkan oleh
perusahaan yang tidak terdaftar di BEI
(52)
3 Obligasi syariah (sukuk ) diterbitkan perusahaan yang
terdaftar di ISSI pada tahun 2009-2018
61
3 Tidak tersedia indeks harga saham sebelumnya (6)
Jumlah penerbitan obligasi syariah (sukuk) yang
memenuhi kriteria
55
Jumlah peristiwa (sampel) 12
Sumber: Data di Olah dari OJK
Sampel dalam penelitian ini adalah 12 tanggal peristiwa pengumuman
penerbitan obligasi syariah (sukuk) dengan 55 obligasi syariah yang diterbitkan 8
perusahaan. Adapun 92 penerbitan obligasi syariah tidak memenuhi kriteria
disebabkan karena diterbitkan oleh perusahaan yang tidak terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dan tidak tersedia harga saham harian serta tidak tergabung dalam ISSI.
Dengan 52 sukuk korporasi yang perusahaannya tidak terdaftar di BEI, 34 sukuk
korporasi yang tidak terdaftar dalam ISSI, serta 6 sukuk korporasi yang tidak
54
memenuhi kriteria penelitian. Berikut ini adalah perusahaan yang tidak menjadi
sampel dalam penelitian.
Tabel 3.2
Obligasi syariah (Sukuk) yang Tidak menjadi Sampel
1. Obligasi Syariah (Sukuk) korporasi yang tidak listing di BEI
Obligasi Syariah (Sukuk) Nama Perusahaan
1 1. Sukuk Ijarah Pupuk Kaltim I Tahun 2009 PT Pupuk
Kalimantan Timur
(Persero)
2 1. Sukuk Ijarah PLN IV Tahun 2010 Seri A
2. Sukuk Ijarah PLN IV Tahun 2010 Seri B
3. Sukuk Ijarah PLN V Tahun 2010 Seri A
4. Sukuk Ijarah PLN V Tahun 2010 Seri B
5. Sukuk Ijarah I PLN Tahap I Tahun 2013
6. Sukuk Ijarah BLKT I PLN Tahap II Tahun
2013 Seri A
7. Sukuk Ijarah BLKT I PLN Tahap II Tahun
2013 Seri B
8. PUB Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Tahap I
PLN Seri A
9. PUB Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Tahap I
PLN Seri B
10. Sukuk Ijarah BKLT II PLN Tahap II Tahun
2017 Seri A
11. Sukuk Ijarah BKLT II PLN Tahap II Tahun
2017 Seri B
12. Sukuk Ijarah BKLT II PLN Tahap II Tahun
2017 Seri C
13. Sukuk Ijarah Berkelanjutan II PLN Tahap III
Tahun 2018 Seri A
14. Sukuk Ijarah Berkelanjutan II PLN Tahap III
Tahun 2018 Seri B
15. Sukuk Ijarah Berkelanjutan II PLN Tahap III
Tahun 2018 Seri C
16. Sukuk Ijarah Berkelanjutan II PLN Tahap III
Tahun 2018 Seri D
PT Perusahaan
Listrik Negara
(Persero)
55
17. Sukuk Ijarah Berkelanjutan III PLN Tahap I
Tahun 2018 Seri A
18. Sukuk Ijarah Berkelanjutan III PLN Tahap I
Tahun 2018 Seri B
19. Sukuk Ijarah Berkelanjutan III PLN Tahap I
Tahun 2018 Seri C
20. Sukuk Ijarah Berkelanjutan III PLN Tahap I
Tahun 2018 Seri D
21. Sukuk Ijarah Berkelanjutan III PLN Tahap I
Tahun 2018 Seri E
22. Sukuk Ijarah Berkelanjutan III PLN Tahap II
Tahun 2018 Seri A
23. Sukuk Ijarah Berkelanjutan III PLN Tahap II
Tahun 2018 Seri B
24. Sukuk Ijarah Berkelanjutan III PLN Tahap II
Tahun 2018 Seri C
25. Sukuk Ijarah Berkelanjutan III PLN Tahap II
Tahun 2018 Seri D
3 1. Sukuk Ijarah Titan Nusantara I Tahun 2010 PT Titan Petrokimia
4 1. Sukuk Mudharabah I Bank Nagari Tahun
2010
2. Sukuk Mudharabah II Bank Nagari 2015
PT Bank
Pembangunan
Daerah Sumatra
Barat (Bank Nagari)
5 1. Sukuk Mudharabah I Bank Sulselbar I Tahun
2011
2. Sukuk Mudharabah II
PT Bank
Pembangunan
Daerah Sulawesi
Selatan dan Sulawesi
Barat
6 1. Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun
2012
PT Sumberdaya
Sewatama
7 1. Sukuk Mudharabah I BNI PT Bank BNI
Syariah
8 1. Sukuk Ijarah I Angkasa Pura I Seri A
2. Sukuk Ijarah I Angkasa Pura I Seri B
3. Sukuk Ijarah I Angkasa Pura I Seri C
PT Angkasa Pura I
9 1. Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Astra
Sedaya Finance Tahap I Tahun 2018 Seri A
2. Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Astra
Sedaya Finance Tahap I Tahun 2018 Seri B
PT Astra Sedaya
Finance
56
10 1. Sukuk Mudharabah Berkelanjutan Indonesia
Eximbank I Tahap I Tahun 2018 Seri A
2. Sukuk Mudharabah Berkelanjutan Indonesia
Eximbank I Tahap I Tahun 2018 Seri B
3. Sukuk Mudharabah Berkelanjutan Indonesia
Eximbank I Tahap II Tahun 2018 Seri A
4. Sukuk Mudharabah Berkelanjutan Indonesia
Eximbank I Tahap II Tahun 2018 Seri B
5. Sukuk Mudharabah Berkelanjutan Indonesia
Eximbank I Tahap II Tahun 2018 Seri C
6. Sukuk Mudharabah Berkelanjutan Indonesia
Eximbank I Tahap II Tahun 2018 Seri D
7. Sukuk Mudharabah Berkelanjutan Indonesia
Eximbank I Tahap II Tahun 2018 ( Best
Effort)
Lembaga
Pembiayaan Ekspor
Indoensia (Indonesia
Eximbank)
11 1. Sukuk Wakalah Medco Power Indonesia I
Tahun 2018 Seri A
2. Sukuk Wakalah Medco Power Indonesia I
Tahun 2018 Seri B
3. Sukuk Wakalah Medco Power Indonesia I
Tahun 2018 Seri C
PT Medco Power
Indonesia
12 1. Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I SMI
Tahap I Tahun 2018 Seri A
2. Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I SMI
Tahap I Tahun 2018 Seri B
PT Sarana Multi
Infrastruktur
(Persero)
13 1. Sukuk Mudharabah Lontar Papyrus Pulp &
Paper Industry I Tahun 2018 Seri A
2. Sukuk Mudharabah Lontar Papyrus Pulp &
Paper Industry I Tahun 2018 Seri B
PT Lontar Papyrus
Pulp & Paper
Industry
2. Obligasi Syariah (Sukuk ) yang tidak terdaftar dalam ISSI
No Obligasi Syariah (Sukuk) Nama Perusahaan
1 1. Sukuk Mudharabah blkt I Bank BII Tahap I
Tahun 20014
PT Bank
International
Indonesia Tbk
2 1. Sukuk Mudharabah I Tahap II
2. PUB Sukuk Mudharabah II Tahap II
Maybank 2017 Seri A
PT Bank Maybank
Indonesia Tbk
57
3. PUB Sukuk Mudharabah II Tahap II
Maybank 2017 Seri B
4. Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Bank
Maybank Indonesia Tahap I Tahun 2017
3 1. PUB Sukuk Mudharabah II Tahap I Adira
2015 Seri A
2. PUB Sukuk Mudharabah II Tahap I Adira
2015 Seri B
3. PUB Sukuk Mudharabah II Tahap II Seri A
4. PUB Sukuk Mudharabah II Tahap II Seri B
5. PUB Sukuk Mudharabah II Tahap II Seri C
6. PUB Sukuk II Tahap III Adira Dinamika
2017 Seri A
7. PUB Sukuk II Tahap III Adira Dinamika
2017 Seri B
8. PUB Sukuk II Tahap III Adiea Dinamika
2017 Seri C
9. Sukuk Berkelanjutan III Adira Finance
Tahap I Tahun 2017 Seri A
10. Sukuk Berkelanjutan III Adira Finance
Tahap I Tahun 2017 Seri B
11. Sukuk Berkelanjutan III Adira Finance
Tahap I Tahun 2017 Seri C
12. Sukuk Berkelanjutan III Adira Finance
Tahap II Tahun 2018 Seri A
13. Sukuk Berkelanjutan III Adira Finance
Tahap II Tahun 2018 Seri B
14. Sukuk Berkelanjutan III Adira Finance
Tahap II Tahun 2018 Seri C
15. Sukuk Berkelanjutan III Adira Finance
Tahap III Tahun 2018 Seri A
16. Sukuk Berkelanjutan III Adira Finance
Tahap III Tahun 2018 Seri B
17. Sukuk Berkelanjutan III Adira Finance
Tahap III Tahun 2018 Seri C
18. Sukuk Mudharabah Berkelanjutan Adira
Dinamika Multi Finance I Tahun 2013 Seri
A
PT Adira Dinamika
Multifinance Tbk
58
19. Sukuk Mudharabah Berkelanjutan Adira
Dinamika Multi Finance I Tahun 2013 Seri
B
20. Sukuk Mudharabah Berkelanjutan Adira
Dinamika Multi Finance I Tahun 2013 Seri
C
4 1. Sukuk Ijarah TPS Food II Tahun 2016
2. Sukuk Ijarah TPS Food I Tahun 2013
PT Tiga Pilar
Sejahtera Food Tbk
5 1. Sukuk Ijarah Berlian Tanker II Tahun 2009
Seri A
2. Sukuk Ijarah Berlian Tanker II Tahun 2009
Seri B
PT Laju Tanker Tbk
6 1. Sukuk Ijarah I Bakrieland Development
Tahun 2009 Seri A
2. Sukuk Ijarah I Bakrieland Development
Tahun 2009 Seri B
PT Bakrieland
Development Tbk
7 1. Sukuk Subordinasi Mudharabah
Berkelanjutan I Tahap I Bank Syariah
Muamalat Indonesia Tahun 2012
PT Bank Syariah
Muamalat Indonesia
Tbk
8 1. Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Bank
CIMB Niaga Tahap I Tahun 2018 Seri A
2. Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Bank
CIMB Niaga Tahap I Tahun 2018 Seri A
PT Bank CIMB
Niaga Tbk
3. Obligasi Syariah (Sukuk ) yang tidak memenuhi kriteria penelitian
No Obligasi Syariah (Sukuk) Nama Perusahaan
1 1. Sukuk Mudharabah I BRI Syariah PT Bank BRISyariah
2
1. Sukuk Ijarah Matahari Putra Prima II Tahun
2009 Seri A
2. Sukuk Ijarah Matahari Putra Prima II Tahun
2009 Seri B
PT Matahari Putra
Prima Tbk
3 1. Sukuk Mudharabah II Mayora Indah Tahun
2012
PT Mayora Indah
Tbk 7
4 1. Sukuk Ijarah Aneka Gas Industri II Tahun
2012
PT Aneka Gas
Industri Tbk
5 1. Sukuk Ijarah Salim Inovas Pratama I Tahun
2009
PT Salim Inovas
Pratama
59
Kemudian dalam penelitian ini obligasi syariah (sukuk) yang menjadi
sampel tersebut dapat dilihat pada Bab IV.
C. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan teknik
dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada
subjek penelitian (Primadani,2013). Data sekunder dapat digali dan diperoleh
melalui monografi yang diterbitkan melalui masing-masing lembaga yang
bersangkutan, laporan mingguan, bulanan, triwulan atau tahunan (Teguh, 2005:
121).
Teknik pada penelitian ini dilakukan dengan menggunkan dua cara, yaitu:
1. Internet Research
Perncarian data di Internet dengan memanfaatkan situs di internet,
dengan tahun waktu 2009-2018 untuk menemukan data yang digunakan dalam
penelitian, artikel, jurnal dan informasi yang berhubungan dengan penelitian
untuk memperkuat landasan teori. Pada penelitian ini mengambil data dari BEI
(www.idx.com), OJK (www.ojk.go.id), Dunia Investasi.com dan Yahoo
Finance.com . Untuk menentukan perusahaan yang terdaftar di ISSI peneliti
menggunakan terbitan dari IDX mengenai perusahaan yang terdaftar dalam ISSI
per 28 mei 2019.
2. Libarry research
Studi kepustakaan dengan melakukan kajian pada sumber bacaan
dan berbagai penelitian terdahulu untuk mengetahui kaitan antara penelitian ini
dengan penelitian sebelumnya, seperti buku, jurnal ilmiah dan tulisan yang terkait.
60
D. Metode Analisis Data
1. Metode Analisis Event Study
Metode yang digunakan untuk melakukan pengolahan data, pengujian,
analisis serta pembahasan dalam penelitian ini adalah event study. Secara umum
tahapan-tahapan event study yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi:
a. Menentukan peristiwa yang akan diteliti yang akan dilihat reaksi pasarnya.
Dalam penelitian ini peristiwa yang diteliti adalah mengenai pengumuman
penerbitan obligasi syariah (sukuk).
b. Mengidentifikasi peristiwa dan tanggal terjadinya peristiwa. Setelah
menentukan peristiwa yang akan diteliti maka tahap selanjutnya yaitu
mengidentifikasi peristiwa dengan menentukan populasi dan sampel
penelitian. Tahap berikutnya adalah mencari data mengenai perusahaan yang
menerbitkan obligasi syariah (sukuk) disertai dengan tanggal pengumuman,
data penutupan harga saham harian, volume perdagangan saham harian,
jumlah saham berdar serta data IHSG harian. Hari dan tanggal pengumuman
penerbitan obligasi syariah (sukuk) ditentukan sebagai hari 0.
Menentukan panjang dari jendela (event window), Tahap ini ditentukan
berapa lama periode kasus yang akan diteliti. Periode kasus dibedakan
menjadi tiga yitu pre event, event day, dan post event. Pre event adalah
periode sebelum peristiwa pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk)
terjadi. Event day adalah hari dimana obligasi syariah (sukuk) diterbitkan.
Sedangkan post event adalah periode setelah pengumuman penerbitan
obligasi syariah (sukuk) terjadi. Panjang jendela dalam penelitian ini adalah
61
21 hari yaitu 10 hari sebelum pengumuman (pre event), 1 hari saat
pengumuman (event day), dan 10 hari sesudah pengumuman yang di tuli (-
10, +10). Dengan kata lain penelitian ini menggunakan periode kusus selama
21 hari. Penggunaan periode ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Purwaningsih (2016), Primadani (2013), dan Yuliawati (2018) yang meneliti
tentang reaksi pasar terhadap pengumuman penerbitan obligasi syariah
(sukuk).
Gambar 3.1 Event Window
Periode Panjang Penelitian
t-10 t0 t+10
Sumber: Tendelilin di ilustrasikan
c. Menentukan average abnormal return sebagai salah satu cara menghitung
reaksi pasar dengan terlebih dahulu menghitung return realisasi, return
ekspektasi dan abnormal return.
d. Menentukan average trading volume activity sebelum dan sesudah
pengumuman dengan terlebih dahulu menghitung trading volume activity.
e. Melakukan analisis diskriptif untuk melihat gambaran atau karakteristik data
penelitian.
f. Melakukan uji normalitas untuk melihat kelayakan pada abnormal return dan
average trading volume activity. Uji normalitas yang digunakan adalah
Kolmogorov-Smirnov.
62
g. Melakukan pengujian statistic untuk menguji hipotesis serta
menginterpretasikan dan menganalisis hasil pengujian hipotesis.
h. Melakukan kesimpulan.
2. Analisis Statistik Deskriptif
Menurut Sugiyono (2017: 147) statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Sedangkan
menurut suharyadi (2015: 12) statisika deskriptif adalah metode statistika yang
digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan data yang telah
dikumpulkan menjadi sebuah informasi.
3. Uji Normalitas
Menurut Nurhasanah (2016: 62) uji normalitas merupakan salah satu bagian
dari uji persyaratan analisis data atau biasa disebut asumsi klasik. Dengan kata
lain uji normalitas adalah uji untuk mengetahui apakah data empiris yang
didapatkan dari lapangan sesuai dengan distribusi teoretis tertentu. Dengan kata
lain, untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi yang
berdistribusi normal. Penelitian ini menggunkan analisis statistic Kolmogorov-
Smirnov.
Uji Kolmogorov-Smirnov dilakukan dengan membuat hipotesis:
Hipotesis nol (Ho) : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
Hipotesis alternative (H1) : sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak
normal.
63
Pengambilan keputusan diambil jika probabilitas signifikansi α < 0.05 maka
Ho ditolak yang berarti data tidak terdistribusi secara normal. Tetapi jika
probabilitas signifikansi α > 0.05 maka Ho diterima yang berarti data terdistribusi
normal.
4. Pengujian Hipotesis
a. Pengujian –t (t-test)
Pengujian t (t-test) dilakukan untuk melihat signifikansi return tak normal
yang terdapat disekitar tanggal penerbitan obligasi syariah (sukuk). Signifikansi
yang dimaksud adalah untuk mengetahui bahwa secara stastistik abnormal return
tersebut signifikan tidak sama dengan nol. Pengujian-t ini dilakukan dengan cara
standarisasi dari nilai return tidak normal. Kesalahan Standar Estimasi yang tepat
untuk model disesuaikan pasar (market-adjusted model) yang hanya
menggunakan periode peristiwa tanpa menggunakan periode estimasi (Hartono,
2015: 666-667) yaitu :
Dimana
KSEt = kesalah standar estimasi untuk hari ke-t di periode peristiwa
RTNi,t = return taknormal peristiwa penerbitan sukuk ke-I untuk hari ke-t
diperiode peristiwa
RRTNi = rata-rata return tak normal untuk hari ke-t diperiode peristiwa
64
K = jumlah peristiwa penerbitan sukuk
Sedangkan besarnya t-hitung adalah sebagai berikut:
t- hitung = 𝑅𝑅𝑇𝑁𝑡
𝐾𝑆𝐸𝑡
Dimana
RRTNt = rata-rata return tak normal pada hari ke-t
KSEt = kesalahan standar estimasi untuk hari ke-t diperiode peristiwa
Dasar pengambilan keputusan :
Hipotesis alternatif 1:
1) t-hitung > t-tabel maka Ho ditolak dan Ha1 diterima yang artinya terdapat
abnormal return yang signifikan di sebelum dan sesudah tanggal
pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk).
2) t-hitung < t-tabel maka Ho diterima dan Ha1 ditolak yang artinya tidak
terdapat abnormal return yang signifikan di sebelum dan sesudah tanggal
pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk).
b. Uji Paired sample T-test
Uji t sampel berpasangan (Uji Paired sample t-test) digunakan untuk
mengetahui apakah ada perbedaan antara sebelum dan sesudah perlakuan
(Nurhasanah, 2016: 22). Uji Paired sample t-test adalah pengujian untuk
mengetahui apakah ada perbedaan nilai dari satu sampel sebelum dan sesudah
dilakukan perlakuan tertentu. Meskipun dinamakan dua sampel, namun
65
sebenarnya menggunakan sampel yang sama tetapi dilakukan pengambilan data
dua kali pada waktu yang berbeda (Yulius, 2010: 77).
Dasar pengambilan keputusan :
Hipotesis alternatif 2:
1) Jika Sig. (2-taled) < 0.05 maka Ho ditolak dan menerima Ha2 yang artinya
terdapat perbedaan average abnormal return yang signifikan di sebelum
dan sesudah pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk).
2) Jika Sig. (2-taled) > 0.05 maka Ho diterima dan menolak Ha2 yang artinya
tidak terdapat perbedaan average abnormal return yang signifikan di
sebelum dan sesudah pengumuma penerbitan obligasi syariah (sukuk).
Hipotesis alternatif 3 :
1) Jika Sig. (2-taled) < 0.05 maka Ho ditolak dan menerima Ha3 yang artinya
terdapat perbedaan trading volume activity yang signifikan di sebelum dan
sesudah pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk).
2) Jika Sig. (2-taled) < 0.05 maka Ho diterima dan menolak Ha3 yang artinya
tidak terdapay perbedaan trading volume activity yang signifikan di sebelum
dan sesudah pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk ).
E. Operasional Variabel Penelitian
a. Peristiwa pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk)
Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari
suatu pengumuman. Jika pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk)
66
mengandung informasi, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu
pengumuman tersebut diterima oleh pasar (Jogiyanto, 2017: 434)
b. Abnormal return
Pengukuran reaksi pasar modal dilakukan dengan menghitung nilai
average abnormal return. Rata-rata return taknormal atau average abnormal
return merupakan rata-rata return tak normal seluruh sekuritas secara cross-
section untuk tiap-tiap peristiwa (Hartono, 2015: 660).
Tahap mendapatkan average abnormal return adalah sebagai berikut:
1) Return Realisasi
Return realisasi atau return sesungguhnya merupakan return yang
terjadi pada waktu ke-t yang merupakan selisih harga sekarang relative
terhadap harga sebelumnya (Jogiyanto, 2017: 434). Dapat dihitung dengan
rumus:
𝑅𝑖,𝑡 =𝑃𝑖,𝑡 − 𝑝𝑖⋅𝑡−1
𝑃𝑖,𝑡−1
Notasi:
Ri,t = Return sesungguhnya
Pi,t = Harga saham sekuritas ke-i pada tanggal peristiwa pada periode
peristiwa ke- t
Pi,t-1 = Harga saham sekuritas ke-i pada tanggal peristiwa pada periode
peristiwa ke t-1
67
2) Return Ekspektasi
Return Ekspektasi merupakan return yang harus diestimasi (Jogiyanto,
2017: 440). Model estimasi yang digunakan untuk mendapatkan angka return
ekspektasi adalah market-adjusted model. Return sekuritas yang diestimasi
adalah sama dengan return indeks pasar.
𝐸[𝑅−𝑖,𝑡] =𝐼𝐻𝑆𝐺𝑖⋅𝑡 − 𝐼𝐻𝑆𝐺𝑖⋅𝑡−1
𝐼𝐻𝑆𝐺𝑖⋅𝑡−1
Notasi:
E[Ri,t] =Return ekspektasi untuk saham ke-i pada hari ke t
IHSGi,t = Indeks harga saham gabungan saham ke-i pada hari ke t
IHSGi,t-1 = Indeks harga saham gabungan saham ke-I pada hari ke t
3) Abnormal Return
Abnormal return atau excess return merupakan kelebihan dari return
yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Return normal merupakan
return ekspektasi (return yang diharapkan oleh investor). Jadi, abnormal return
merupakan selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return
ekspektasi (Jogiyanto, 2017: 433-434). Abnormal return dapat dihitung sebagai
berikut:
RTNi,t = Ri,t – E[Ri,t]
Notasi:
68
RTNi.t = Return tidak normal (abnormal return) sekuritas ke-i pada
periode peristiwa ke-t
Ri.t = Return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada
periode peristiwa ke-t
E[Ri.t] = Return ekspektasi sekuritas ke-I untuk periode peristiwa ke-t
4) Average Abnormal Return (Rata-rata Return Tidak Normal)
Rata-rata return tidak normal untuk hari ke-t dapat dihitung
berdesarkan rumus matematika berikut:
RRTNt = ∑ RTNi̇,t
k
i=1
k
Notasi:
RRTNt = Rata-rata return tak normal pada hari ke-t
RTNi,t = Return tak normal untuk sekuritas ke-i pada hari ke-t
K = jumlah sekuritas
c. Trading Volume Activity
Menurut Suryawijaya & Setiawan (1998: 142) untuk menghitung trading
volume activity masing-masing saham dapat dilakukan dengan cara:
𝑇𝑉𝐴𝑖, 𝑡 =⅀ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡
⅀𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡
69
Menurut Suryawijaya & Setiwan (1998: 142) untuk menghitung average
trading volume activity (AVTA) masing-masing saham disekitar jendela peristiwa
adalah sebagai berikut:
ATVAt-1= ∑ TVAt−1
t=−1t=−10
n
ATVAt+1= ∑ TVAt+1
t=+1t=+10
n
Notasi:
ATVAt-1 = Rata-rata aktivitas perdagangan sebelum peristiwa
ATVAt+1 = Rata-rata aktivitas perdagangan setelah peristiwa
N = Jumlah sekuritas
70
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Penelitian
Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang diperoleh secara
tidak langsung untuk mendapatkan informasi atau keterangan dari objek yang
diteliti. Data sekunder merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti
dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder
dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku,
laporan, jurnal dan lain-lain. (Mufraini, 2013: 46)
Penelitian ini merupakan jenis penelitian event study yang bertujuan untuk
mengetahui adanya reaksi pasar dalam hal ini adalah investor saham terhadap
pengumuman penerbitan obligasi syariah. Reaksi pasar ini ditunjukkan dengan
adanya abnormal return yang signifikan di sekitar tanggal pengumuman penerbitan
obligasi syariah serta adanya perbedaan trading volume activity antara sebelum dan
sesudah pengumuman penerbitan obligasi syariah. Periode pengamatan yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah selama 21 hari.
Populasi dalam penelitian merupakan seluruh pengumuman penerbitan
obligasi syariah dari perusahaan penerbit obligasi syariah yang listing/ terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2009-2018 dan terdaftar dalam ISSI (Index Saham
Syariah Indonesia) periode 28 mei 2019. Populasi penelitian berjumlah 12
pengumuman penerbitan obligasi syariah dengan 55 sampel penerbit obligasi
syariah yang diterbitkan oleh perusahaan penerbit. Dalam table 4.1 menunjukkan
jumlah sampel penelitian dari obligasi syariah.
71
Tabel 4.1
Sampel Penelitian
Nama Perusahaan Tanggal
Terdaftar
Di Bei
Tanggal
Pengumuman
Akad Sukuk Yang Di Terbitkan
PT Matahari Putra
Prima Tbk
20/12/1992 01/03/2009 Ijarah 1. Sukuk Ijarah Matahari Putra
Prima II Tahun 2009 Seri A
2. Sukuk Ijarah Matahari Putra
Prima II Tahun 2009 Seri B
PT Indosat Tbk 19/10/1994 30/11/2009 Ijarah 1. Sukuk Ijarah Indosat IV
Tahun 2009 Seri A
2. Sukuk Ijarah Indosat IV
Tahun 2009 Seri B
PT Summarecon
Agung Tbk
07/05/1990 03/12/2013 Ijarah 1. Sukuk Ijarah Summarecon
Agung I Tahap I Tahun 2013
PT Indosat Tbk 19/10/1994 04/12/2014 Ijarah 1. Sukuk Ijarah Berkelanjutan I
Tahap I Tahun 2014 Seri A
2. Sukuk Ijarah Berkelanjutan I
Tahap I Tahun 2014 Seri B
3. Sukuk Ijarah Berkelanjutan I
Tahap I Tahun 2014 Seri C
4. Sukuk Ijarah Berkelanjutan I
Tahap II Tahun 2015 Seri A
5. Sukuk Ijarah Berkelanjutan I
Tahap II Tahun 2015 Seri B
6. Sukuk Ijarah Berkelanjutan I
Tahap II Tahun 2015 Seri C
Tabel Berlanjut…
72
Lanjutan Tabel 4.1
Nama
Perusahaan
Tanggal
Terdaftar
Di Bei
Tanggal
Pengumuman
Akad Sukuk Yang Di Terbitkan
Ijarah 7. Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap II Tahun
2015 Seri D
8. Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap II Tahun
2015 Seri E
9. Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap III
Tahun 2015 Seri A
10. Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap III
Tahun 2015 Seri B
11. Sukuk Ijarah BKLT I Tahap IV Indosat Seri
A
12. Sukuk Ijarah BKLT I Tahap IV Indosat Seri
B
13. Sukuk Ijarah BKLT I Tahap IV Indosat Seri
C
14. Sukuk Ijarah BKLT I Tahap IV Indosat Seri
D
PT XL Axiata
Tbk
29/09/2005 23/11/2015 Ijarah 1. Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I Tahun
2015 Seri A
2. Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I Tahun
2015 Seri B
3. Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I Tahun
2015 Seri C
4. Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I Tahun
2015 Seri D
5. PUB I Tahab II XK Axiata 2017 Seri A
Tabel Berlanjut…
73
Lanjutan Tabel 4.1
Nama
Perusahaan
Tanggal
Terdaftar
Di Bei
Tanggal
Pengumuman
Akad Sukuk Yang Di Terbitkan
Ijarah 6. PUB I Tahab II XK Axiata 2017 Seri B
7. PUB I Tahab II XK Axiata 2017 Seri C
8. PUB I Tahab II XK Axiata 2017 Seri D
9. PUB I Tahab II XK Axiata 2017 Seri E
PT Indosat
Tbk
19/10/1994 23/05/2017 Ijarah 1. Sukuk Ijarah II Tahap I Indosat 2017 Seri A
2. Sukuk Ijarah II Tahap I Indosat 2017 Seri B
3. Sukuk Ijarah II Tahap I Indosat 2017 Seri C
4. Sukuk Ijarah II Tahap I Indosat 2017 Seri D
5. Sukuk Ijarah BKLT II Indosat Tahap II
Tahun 2017 Seri A
6. Sukuk Ijarah BKLT II Indosat Tahap II
Tahun 2017 Seri B
7. Sukuk Ijarah BKLT II Indosat Tahap II
Tahun 2017 Seri C
8. Sukuk Ijarah BKLT II Indosat Tahap II
Tahun 2017 Seri D
9. Sukuk Ijarah BKLT II Indosat Tahap II
Tahun 2017 Seri E
Tabel Berlanjut…
74
Lanjutan Tabel 4.1
Nama
Perusahaan
Tanggal
Terdaftar
Di Bei
Tanggal
Pengumuman
Akad Sukuk Yang Di Terbitkan
PT Global
Mediacom
Tbk
19/07/1995 21/06/2017 Ijarah 1. PUB Sukuk Ijarah I Tahap I Global
Mediacom Seri A
2. PUB Sukuk Ijarah I Tahap I Global
Mediacom Seri B
3. PUB Sukuk Ijarah I Tahap I Global
Mediacom Seri C
4. Sukuk Ijarah BKLT I Global Mediacom
Tahap II Tahun 2017
PT Timah
(Persero) Tbk
19/10/1995 19/09/2017 Ijarah 1. Sukuk Ijarah BKLT I Timah Tahap I Tahun
2017 Seri A
2. Sukuk Ijarah BKLT I Timah Tahap I Tahun
2017 Seri B
PT XL Axiata
Tbk
29/09/2004 08/10/2018 Ijarah 1. Sukuk Ijarah Berkelanjutan II XL Axiata
Tahap I Tahun 2018 Seri A
2. Sukuk Ijarah Berkelanjutan II XL Axiata
Tahap I Tahun 2018 Seri B
3. Sukuk Ijarah Berkelanjutan II XL Axiata
Tahap I Tahun 2018 Seri C
4. Sukuk Ijarah Berkelanjutan II XL
AxiataTahap I Tahun 2018 Seri D
5. Sukuk Ijarah Berkelanjutan II XL
AxiataTahap I Tahun 2018 Seri E
Tabel Berlanjut…
75
Lanjutan Tabel 4.1
Nama
Perusahaan
Tanggal
Terdaftar
Di Bei
Tanggal
Pengumuman
Akad Sukuk Yang Di Terbitkan
PT Aneka
Gas Industri
28/09/2016 23/05/2017 Iarah 1. Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Aneka Gas
Industri Tahap I Aneka Gas Industri Seri A
2. Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Aneka Gas
Industri Tahap I Aneka Gas Industri Seri B
3. Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Aneka Gas
Industri Tahap II Tahun 2017 Seri A
4. Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Aneka Gas
Industri Tahap II Tahun 2017 Seri B
5. Sukk Ijarah Berkelanjutan I Aneka Gas
Industri Tahap I Aneka Gas Industri
PT Indosat
Tbk
19/10/1994 27/06/2012 Ijarah 1. Sukuk Ijarah Indosat V Tahun 2012
PT Adhi
Karya
(persero) Tbk
18/03/2004 27-Jun-12 Ijarah 1. Sukuk Subordinasi Mudharabah
Berkelanjutan I Adhi Tahap I Tahun 2012
JUMLAH 55
Sumber : Data yang diolah, 2019
B. Analisis Statistik Deskriptif
1. Analisis Statistik Deskriptif Abnormal Return
Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini menunjukkan gambaran
atau deskripsi sampel yang dilihat dari jumlah, maksimum, minimum, nilai rata-
rata (mean) dan standar deviasi abnormal return obligasi syariah (sukuk) dari 12
76
sampel selama 21 hari pengamatan. Statistik deskriptif dengan menggunakan SPSS
25 dapat dilihat pada Tabel 4.2 di bawah ini:
Tabel 4.2
Hasil Uji Statistik Deskriptif Abnormal Return
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
MIN_10 12 -,111593 ,036026 -,01121319 ,037283058
MIN_9 12 -,099730 ,047013 -,00511228 ,039751751
MIN_8 12 -,012041 ,072273 ,01063654 ,022078713
MIN_7 12 -,050362 ,108722 ,01307433 ,043702307
MIN_6 12 -,045235 ,039824 -,00691398 ,025951469
MIN_5 12 -,017231 ,037518 ,00218412 ,017367233
MIN_4 12 -,044110 ,091249 ,00950325 ,034533022
MIN_3 12 -,052028 ,114682 ,00821274 ,043407247
MIN_2 12 -,034764 ,050960 ,00270642 ,029234069
MIN_1 12 -,016006 ,040158 ,01262589 ,017670894
O 12 -,041093 ,015824 -,01080323 ,017550588
PLUS_1 12 -,051098 ,032357 -,00755939 ,021290628
PLUS_2 12 -,022434 ,033353 -,00128294 ,018109187
PLUS_3 12 -,016523 ,057620 ,00277400 ,020155530
PLUS_4 12 -,030497 ,009445 -,00730398 ,013448238
PLUS_5 12 -,057209 ,062220 ,00323050 ,032235760
PLUS_6 12 -,166801 ,051159 -,02699956 ,065746792
PLUS_7 12 -,016404 ,180409 ,03500148 ,062830315
PLUS_8 12 -,049600 ,023666 -,00889522 ,020993737
PLUS_9 12 -,063203 ,020546 -,01003522 ,023034046
PLUS_10 12 -,042461 ,035307 ,00149311 ,023470077
Valid N (listwise) 12
Sumber: output SPSS 25 (2019)
Tabel 4.2 menunjukkan menunjukkan jumlah sampel sebanyak 12
pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk). Nilai minimum diartikan sebagai
nilai terendah dari abnormal return selama periode pengamatan. Nilai abnormal
return terendah (minimum) selama 21 hari pengamatan terdapat pada hari keenam
77
setelah pengumuman penerbitan obligasi syariah yang menunjukkan nilai sebesar -
0,166801 merupakan nilai abnormal return terendah yang timbul karena informasi
pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk).
Nilai maksimum dapat diartikan sebagai nilai tertinggi dari abnormal return
selama periode pengamatan yang diakibatkan oleh pengumuman penerbitan
obligasi syariah (sukuk). Nilai maksimum tertinggi abnormal return obligasi
syariah (sukuk) selama 21 hari periode pengamatan terdapat pada hari ketujuh
setelah pengumuman penerbitan obligasi syariah yang berarti bahwa nilai 0,180409
merupakan nilai abnormal return tertinggi akibat adanya informasi pengumuman
penerbitan obligasi syariah (sukuk).
Rata-rata (mean) abnormal return obligasi syariah (sukuk) didominasi oleh
mean positif sedangkan sisanya bernilai negatif. Nilai mean positif ditunjukkan
pada t-8, t-7, t-5, t-4, t-3, t-2, t-1, t+3, t+5, t+6, t+7, t+10 dan nilai mean negatif
ditunjukkan pada t-10, t-9, t-6, t0, t+1, t+2, t+4, t+8, t+9. Nilai mean terendah terjadi
pada t+6 dengan nilai -0,02699956 dan mean tertinggi pada t+7 dengan nilai
0,03500148. Hal ini menunjukkan bahwa nilai -0,02699956 dan 0,03500148
merupakan nilai tertinggi dan nilai terendah average abnormal return akibat
informasi pengumuman penerbitan obligasi syariah.
Standar deviasi digunakan untuk mengetahui sebaran rata-rata dalam
sampel penelitian untuk mengetahui sebaran rata-rata jarak penyimpangan titik-titik
data berdasarkan nilai rata-rata (mean). Standar deviasi abnormal return obligasi
78
syariah (sukuk) selama 21 hari pengamatan berada pada kisaran angka 0 yang
berarti bahwa data penelitian tidak menyimpang dari rata-ratanya.
2. Analisis Statistik Deskriptif Average Abnormal Return
Berdasarkan hasil pengujian dari SPSS 25 terhadap average abnormal return
selama 21 hari pengamatan yang dilakukan terdapat hasil yang diuraikan nilai
minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi. Statistik
deskriptif average abnormal return atas pengumuman penerbitan obligasi syariah
(sukuk) menggunakan SPSS 25 dapat dilihat pada Tabel 4.3 di bawah ini :
Tabel 4.3
Hasil Uji Statistik Deskriptif Average Abnormal Retun
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
AAR 21 -,027000 ,035001 ,00025349 ,012638804
Valid N (listwise) 21
Sumber: output SPSS 25 (2019)
Dari hasil output SPSS 25 diatas menunjukkan bahwa average abnormal
return yang digunakan selama penelitian 21 hari periode pengamatan. Selama
periode pengamatan menunjukkan bahwa nilai dari average abnormal return
terendah (minimum) adalah -0,027000 terdapat pada hari keenam sesudah
pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk). Nilai tersebut diartikan bahwa
pada hari keenam sesudah pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk)
terdapat reaksi negatif dari investor. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada hari ke-
6 sesudah pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk) merupakan kinerja
saham terendah karena return yang didapatkan oleh investor lebih rendah dari
79
return yang diharapkan (return pasar) dibandingkan dengan hari lain di dalam
periode pengamatan dalam penelitian ini. (Qiu, 2014)
Nilai maksimum merupakan nilai tertinggi dari average abnormal return
selama 21 hari periode pengamatan yang diakibatkan oleh pengumuman penerbitan
obligasi syariah (sukuk). Nilai maksimum tertinggi average abnormal return
selama periode pengamatan terjadi pada hari ketujuh setelah peristiwa
pengumuman penerbitan obligasi syariah dengan nilai sebesar 0,035001. Nilai
tertinggi dalam average abnormal return pada hari ketujuh setelah pengumuman
penerbitan obligasi syariah dapat diartikan kinerja saham yang lebih baik dimana
return yang didapatkan investor lebih tinggi dibandingkan dengan return yang
diharapkan (return pasar).
Mean (rata-rata) dari average abnormal return selama 21 hari pengamatan
adalah sebesar 0,00025349 dapat diartikan bahwa dengan nilai rata-rata average
abnormal return yang bernilai positif maka investor cenderung bereaksi positif
dengan adanya pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk).
Standar deviasi digunakan untuk mengetahui sebaran data dalam sampel
penelitian serta untuk mengetahui rata-rata jarak penyimpangan titik-titik data
berdasarkan nilai rata-rata (mean ). Standar deviasi average abnormal return
selama 21 hari menunjukkan nilai 0,012638805 yang berarti data dalam penelitian
ini tidak menyimpang dari rata-ratanya (mean).
3. Analisis Statistik Deskriptif Average Trading Volume Activity
80
Tabel 4.4
Hasil Uji Statistik Deskriptif Average Trading Volume Activity
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
SEBELUM 10 ,001058 ,001925 ,00139293 ,000274857
SESUDAH 10 ,000948 ,001759 ,00124715 ,000280040
Valid N (listwise) 10
Sumber : Output SPSS 25, 2019
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa jumlah pengamatan sebanyak 10 hari
sebelum dan sesudah pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk). Nilai
minimum average trading volume activity obligasi syariah (sukuk) sebelum
pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk) sebesar 0,001058 dan sesudah
pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk) sebesar 0,000948. Nilai
maksimum sebelum pengumuman penerbitan sebesar 0,001925 dan sesudah
pengumuman penerbitan sebesar 0,001759. Rata-rata average trading volume
activity obligasi syariah (sukuk) sebelum pengumuman penerbitan sebesar
0,00139293 dan setelah pengumuman penerbitan sebesar 0,00124715 dengan
standar deviasi sebelum pengumuman penerbitan sebesar 0,000274857 dan standar
deviasi setelah pengumuman penerbitan sebesar 0,000280040.
C. Analisis Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan salah satu bagian dari uji persyaratan analisis data
atau bisa disebut asumsi klasik. Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui
apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Dengan
kata lain, uji normalitas adalah uji untuk mengetahui apakah data empiris yang
81
didapatkan dalam lapangan sesuai dengan distribusi teorities tertentu. Dengan kata
lain, untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi
berdistribusi normal (Nurhasanah, 2016: 62).
1. Analisis Uji Normalitas Abnormal Return
Uji normalitas dilakukan terhadap data abnormal return obligasi syariah
(sukuk) dengan jumlah sampel sebanyak 12 pengumuman penerbitan obligasi
syariah selama 21 hari pengamatan. Nilai Kolmogorov-Smirnov abnormal return
menggunakan Microsoft Exel dapat dilihat pada Tabel 4.5 dibawah ini:
Tabel 4.5
Hasil Uji Normalitas Abnormal Return
Hari
Kolmogorov-Smirnov
Nilai Sig(2-Tailed)
H-10 0,410 0,996
H-9 0,597 0,868
H-8 0,416 0,995
H-7 0,848 0,468
H-6 0,504 0,961
H-5 0,817 0,516
H-4 0,475 0,978
H-3 0,854 0,885
H-2 0,823 0,507
H-1 0,691 0,726
H-0 0,670 0,760
H+1 0,755 0,619
H+2 0,606 0,856
H+3 0,333 1,000
H+4 0,555 0,917
H+5 0,842 0,477
H+6 0,651 0,790
H+7 0,556 0,916
H+8 0,433 0,992
H+9 0,830 0,497
H+10 0,597 0,868
Sumber : Data diolah 2019
82
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa selama 21 hari pengamatan tingkan
signifikansi > α =0,05 hal ini berarti bahwa Ho diterima sehingga data residual
berdistribusi normal. Normalitas data menunjukkan bahwa sampel yang
digunakan dapat mewakili populasi (Nurhasanah, 2016: 63).
2. Analisisi Uji Normalitas Average Abnormal Return
Uji normalitas yang telah dilakukan terhadap data dari average abnormal
return saham perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah (sukuk) selama 21
hari periode pengamatan. Terdapat hasil nilai dari Kolmogorov-Smirnov average
abnormal return dengan menggunakan SPSS 25 dapat dilihat pada Tabel 4.3 di
bawah ini:
Tabel 4.6
Hasil Uji Normalitas Average Abnormal Return
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
AAR
N 21
Normal Parametersa,b Mean ,00025349
Std. Deviation ,012638804
Most Extreme Differences Absolute ,135
Positive ,121
Negative -,135
Test Statistic ,135
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa selama periode pengamatan 21 hari tingkat
signifikansinya adalah sebesar 0,200 yang berarti bahwa nilai tersebut lebih besar
83
dari nilai α atau 0,200 > α = 0,05. Dari hasil pengolahan data tersebut dapat
dikatakan bahwa data yang digunakan berdistribusi normal. Data berdistribusi
normal artinya data mempunyai sebaran merata sehingga benar-benar mewakili
populasi. Kelebihan dari uji ini adalah sederhana dan tidak menimbulkan
perbedaan persepsi di antara satu pengamatan dengan pengamatan yang lain, yang
sering terjadi pada uji normalitas dengan menggunakan grafik. (Nurhasanah,
2016: 62)
3. Analisis Uji Normalitas Average Trading Volume Activity
Uji normalitas average trading volume avtivity obligasi syariah dilakukan
pada 10 hari sebelum pengumuman penerbitan dan 10 hari sesudah pengumuman
penerbitan obligasi syariah. Hasil dari Kolmogorov-Smirnov menggunakan SPSS
25 dapat dilihat pada Tabel 4.7 di bawah ini:
Tabel 4.7
Hasil Uji Normalitas Average Trading Volume Activity
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 2
SEBELUM SESUDAH
N 10 10
Uniform Parametersa,b Minimum ,001058 ,000948
Maximum ,001925 ,001759
Most Extreme Differences Absolute ,256 ,331
Positive ,256 ,331
Negative -,100 -,100
Kolmogorov-Smirnov Z ,809 1,046
Asymp. Sig. (2-tailed) ,530 ,224
a. Test distribution is Uniform.
b. Calculated from data.
Sumber : Output SPSS 25, 2019
84
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa sebelum pengumuman penerbitan obligasi
syariah (sukuk) nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,809 dengan tingkat
signifikansinya sebesar (0,530) > α =0,05 hal ini berarti bahwa Ho diterima
sehingga data residual berdistribusi normal. Nilai Kolmogorov-Smirnov sesudah
pengumuman penerbitan obligasi syariah sebesar 1,046 dengan tingkat
signifikansi (0,224) > α =0,05 hal ini berarti bahwa Ho diterima sehingga data
residual berdistribusi normal.
D. Analsisis Uji Hipotesis
1. Uji t Average Abnormal Return
Pengujian t dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat average
abnormal return yang signifikan disekitar tanggal pengumuman penerbitan
obligasi syariah (sukuk) selama 21 hari pegamatan penelitian. Hasil pengujian t-
test dengan menggunakan Microsoft Excel dapat dilihat pada Tabel 4.8 dibawah
ini:
Tabel 4.8
Hasil Uji T-Test Obligasi Syariah (Sukuk)
Hari AAR KSE t-hitung Keterangan
H-10 -0,01121 0,010746 -1,04348 Tidak Signifikan
H-9 -0,00511 0,011459 -0,44613 Tidak Signifikan
H-8 0,010637 0,006373 1,668905 Signifikan***
H-7 0,0103074 0,012529 1,043553 Tidak Signifikan
H-6 -0,00691 0,007057 -0,97978 Tidak Signifikan
H-5 0,002184 0,004831 0,452061 Tidak Signifikan
85
H-4 0,009503 0,009963 0,953857 Tidak Signifikan
H-3 0,008213 0,012444 0,659986 Tidak Signifikan
H-2 0,002706 0,008336 0,324676 Tidak Signifikan
H-1 0,012626 0,004326 2,836659 Signifikan*
H -0,0180 0,004326 -2,49706 Signifikan*
H+1 -0,00756 0,005798 -1,3037 Tidak Signifikan
H+2 -0,00128 0,005198 -0,24679 Tidak Signifikan
H+3 0,002774 0,005707 0,486072 Tidak Signifikan
H+4 -0,0073 0,003771 -1,93712 Signifikan**
H+5 0,003231 0,0093 0,347358 Tidak Signifikan
H+6 -0,027 0,014552 -1,85542 Signifikan**
H+7 0,035001 0,013011 2,690151 Signifikan*
H+8 -0,0089 0,005994 -1,85542 Signifikan**
H+9 -0,01004 0,004774 -2,10185 Signifikan*
H+10 0,001493 0,006103 0,244666 Tidak Signifikan
Keterangan :
*=signifikansi 5 % dengan nilai t-tabel 2,10092
**=signifikansi 10 % dengan nilai t-tabel 1,73406
***=signifikansi 20 % dengan nilai t-tabel 1,33039
Tabel 4.8 dapat diartikan bahwa selama 21 hari pengamatan dalam
penelitian ini terdapat average abnormal return yang signifikan di sekitar tanggal
pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk) pada t-8, t-1, t0, t+4, t+6, t+7,
t+8, dan t+9. Reaksi pasar pada t-8 ditunjukkan dengan nilai t-hitung (1,668905)
> nilai t-tabel (1,33039) dengan tingkat signifikansi 20%. Reaksi pasar pada t-1
ditunjukkan dengan nilai t-hitung (2,836659) > nilai t-tabel (2,10092) dan t0
86
dengan nilai – t-hitung (-2,49706) > nilai – t-tabel (-2,10092) dan t+7 ditunjukkan
dengan nilai t-hitung (2,690151) > nilai t-tabel (2,10092) dan t+9 ditunjukkan
dengan nilai – t-hitung (-2,10185) > nilai – t-tabel (2,10092) dengan tingkat
signifikansi 5 %. Reaksi pasar pada t+4 ditunjukkan dengan nilai – t-hitung (–
1,93712) > nilai – t-tabel (–1,33039) dan t+6 ditunjukkan dengan nilai – t-hitung
(– 1,85542) > nilai – t-tabel (–1,73406) dan t+8 dengan nilai – t-hitung (–1,85542)
> nilai – t-tabel (– 1,73406) dengan nilai signifikansi 10%. Hasil ini dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan menerima Ha1 yaitu terdapat average
abnormal return yang signifikan disekitar tanggal pengumuman penerbitan
obligasi syariah (sukuk), tepatnya pada t-8, t-1, t0, t+4, t+6, t+7, t+8 dan t+9
2. Uji Paired Sample T-Test Average Abnormal Return
Pengujian menggunakan uji paired sampel t-test dilakukan untuk
mengetahui apakah terdapat perbedaan average abnormal return yang signifikan
antara sebelum dan sesudah penerbitan obligasi syariah (sukuk) selama 21 hari
pengamatan. Hasil pengujian dari paired sampel t-test dengan menggunakan
SPSS 25 dapat dilihat pada Tabel 4.9 dibawah ini:
Tabel 4.9
Hasil Uji Paired Sampel T-Test Average Abnormal Return Obligasi
Syariah (Sukuk)
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
Pai
r 1
sebelum -
sesudah
,005528105 ,016272803 ,005145912 -,006112757 ,017168967 1,074 9 ,311
Sumber : SPSS 25, 2019
87
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa tingkat signifikansi (0,311) > α = 0,05 ini
mengartikan bahwa Ho diterima dan H2 ditolak yang berarti bahwa tidak terdapat
average abnormal return yang signifikan antara sebelum dan sesudah
pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk).
3. Uji Paired Sampel T-Test Trading Volume Activity
Pengujian paired sampel t-test dilakukan untuk mengetahui apakah
terdapat perbedaan trading volume activity yang signifikan antara sebelum dan
sesudah pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk) selama 21 hari
pengamatan. Hasil dari pengujian paired sampel t-test dengan menggunakan
SPSS 25 dapat dilihat pada tabel 4.10 dibawah ini:
Tabel 4.10
Hasil Uji Paired Sampel T-Test Trading Volume Activity Obligasi Syariah (Sukuk)
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Pair 1 SEBELUM
–
SESUDAH
,00014
5783
,000451801 ,000142872 -,000177416 ,000468
982
1,020 9 ,334
Sumber: SPSS 25, 2019
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa tingkat signifikansi (0,334) > α = 0,05 ini
menandakan bahwa tidak terdapat perbedaan trading volume activity yang
signifikan antara sesudah dan sebelum pengumuman penerbitan obligasi syariah
(sukuk).
88
E. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan dengan
menggunakan metode t-test dan paired sample t-test maka selanjutnya akan
dilakukan pembahasan lebih lanjut mengenai hasil dari pengujian tersebut.
1. Abnormal Return Signifikan Disekitar Tanggal Pengumuman Penerbitan
Obligasi Syariah (sukuk)
Informasi mengenai pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk)
akan direspon oleh investor, Jika investor benar-benar memanfaatkan informasi
tersebut dalam pengambilan keputusan investasinya, maka pengumuman tersebut
akan berdampak pada perubahan harga saham. Untuk melihat sejauh mana
investor bereaksi terhadap peristiwa tersebut dilakukan pengujian kandungan
informasi peristiwa pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk) yang dapat
diukur menggunakan tingkat return saham ( Agista, 2014). Selain itu penerbitan
sukuk yang dilakukan oleh perusahaan membuat pilihan dalam melaksanakan
investasi di pasar modal menjadi lebih beragam, baik dari segi bentuk sekuritas,
harga sekuritas, hingga akad atas sekuritas yang ditawarkan. (Fatima dan Hasbi,
2017).
Reaksi pasar dapat diukur dengan menggukan abnormal returm saham
yang signifikan dari perusahaan terkait (Jogiyanto, 2017: 644). Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa selama 21 hari pengamatan terdapat abnormal return
yang signifikan pada hari ke t-8, t-1, t0, t+4, t+6, t+7, t+8, dan t+9. Jadi dapat
disimpulkan bahwa menolak Ho dan menerima H1 yang artinya terdapat
abnormal return disekitar tanggal pengumuman penerbitan obligasi syariah.
89
Pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa terdapat nilai abnormal return dengan
dua arah yang berbeda yaitu positif dan negatif. Nilai abnormal return positif
terjadi pada hari t-8, t-1 dan t+7 menunjukkan bahwa investor memandang
pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk) sebagai berita baik. Namun,
nilai abnormal return negative pada t0, t+4, t+6, t+8 dan t+9 terjadi karena
informasi mengenai pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk) belum
banyak diketahui oleh investor. Terjadinya abnormal return yang signifikan pada
t-1 dan t-8 sebelum pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk) sebelum
tanggal penerbitan. Hal ini terjadi dikarenakan adanya asymmetry informasi
dimana sebagian investor telah mengetahui peristiwa penerbitan tersebut sebelum
diterbitkan obligasi syariah (sukuk) (Suryanto, 2015).
Selain itu respon positif pada abnormal return juga terdapat pada hari ke-
8, 7, 5, 4, 3, 2, 1 sebelum pengumuman penerbitan dan hari ke-3, 5, 7, 10 setelah
pengumuman penerbitan. Hal tersebut sesuai dengan yang diharapkan bahwa
dengan adanya penerbitan obligasi syariah (sukuk) akan direspon positif oleh
investor . Informasi pengumuman penerbitan obligasi syariah bernilai positif
apabila penerbitan obligasi syariah memuat informasi yang bermakna good news
bagi investor. Informasi yang bermakma good news menunjukkan bahwa
penerbitan obligasi syariah dapat meningkatkan nilai dari perusahaan dan
memberikan keuntungan bagi investor (Primadani, 2013). Untuk melihat lebih
jelas pergerakan nilai abnormal return selama periode pengamatan dapat dilihat
pada grafik dibawah ini:
90
Gafik 4.1
Pergerakan Nilai AAR
Sumber: data diolah 2019
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ilsa Yunita (2014),
Vita Fatimatuzzahra dan Leo Herlambang (2014), Rahim dan Ahmad(2015),
Purwaningsih (2016), dan Rini Yuliawati (2018). Yang menunjukkan hasil bahwa
terjadi reaksi investor yang signifikan yang signifikan disekitar tanggal
pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk). Dan penelitian ini tidak
sependapat dengan penelitian yang di lakukan oleh Nunung Ghoniyah,
Mutamimah dan Jenar Widiyanti (2008).
2. Perbedaan Average Abnormal return Sebelum Pengumuman dan Sesudah
Pengumuman Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk)
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara
average abnormal retrun antara sebelum dan sesudah obligasi syariah (sukuk).
Namun perbedaan tersebut tidak terbukti secara signifikan yaitu dengan nilai sig
(2-tailed) sebesar 0,311 > α =0,05 ini menandakan bahwa H0 diterima dan H2
ditolak yang berarti bahwa tidak terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah
-0,04
-0,03
-0,02
-0,01
0
0,01
0,02
0,03
0,04
H-1
0
H-9
H-8
H-7
H-6
H-5
H-4
H-3
H-2
H-1
H-0
H+1
H+2
H+3
H+4
H+5
H+6
H+7
H+8
H+9
H+1
0
Nila
i AA
R
Axis Title
91
pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk). Hasil average abnormal return
yang negatif juga disebabkan oleh anggapan investor yang masih menganggap
bahwa obligasi syariah (sukuk) bekerja dengan prinsip obligasi, padahal jelas
bahwa prinsip obligasi dan sukuk itu berbeda. Ketidakfahaman ini juga bisa
dianggap sebagai bentuk asymmetric information karena sebagian investor sudah
menilai baik penerbitan sukuk, dan sebagian belum ( Primadani, 2017).
Ketidaksignifikannya average abnormal return dikarenakan
kurangnya sosialisasi mengenai obligasi syariah (sukuk) sehingga investor tidak
mengetahui keunggulan-keunggulanyang dimiliki obligasi syariah (sukuk)
(Primadani, 2013). Reaksi tersebut secara statistik direspon negatif oleh pasar,
dikarenakan investor masih menganggap sukuk sama dengan obligasi, dimana
obligasi hanya akan meningkatkan leverage perusahaan yang nantinya
penggunaan hutang tersebut dapat menurunkan nilai saham karena adanya
pengaruh biaya kepailitan (default risk) dan biaya bunga yang ditimbulkan dari
adanya penggunaan hutang.
Nilai rata-rata average abnormal return sebelum adanya
pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk) lebih besar dibandingkan
dengan sesudah pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk) yaitu 0,00357
> -0,00196 dapat diartikan bahwa kinerja saham perusahaan yang menerbitkan
obligasi syariah (sukuk) sebelum menerbitkan obligasi syariah (sukuk) lebih baik
dibandingkan setelah menerbitkan obligasi syariah (sukuk). Nilai average
abnormal return yang signifikan terjadi di hari ke-1 dan ke-8 sebelum penerbitan
serta pada hari ke-7 setelah penerbitan. Hal tersebut menunjukan bahwa peristiwa
92
ini hanya direspon oleh beberapa investor sebelum dan setelah terjadinya
penerbitan. Selain itu investor juga cenderung melakukan strategi wait dan see
sehingga tidak menyebabkan terjadinya perbedaan abnormal return yang
signifikan antara sebelum dan sesudah penerbitan obligasi syariah (Suryanto,
2015).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Resi Primadani (2013), Fathima Dyia Salsabila dan Hasbi Assidiki Maulidi
(2017), Rini Yuliawati (2018) dan Agista kencana Sari (2014) yang menyebutkan
bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan Average Abnormal Return pada
sebelum dan setelah pengumuman penerbitan obligasi syariah. Dan penelitian ini
tidak sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Nunung Ghoniyah,
Mutamimah, Jenar Widiyanti (2008) dan David Rofiki, Topowijoyo, Ferina
Nurlaily (2018).
3. Perbedaan Trading Volume Activity yang Signifikan antara Sebelum
Pengumuman dan Sesudah Pengumuman Penerbitan Obligasi Syariah
(Sukuk)
Hasil pengujian terhadap perbedaan trading volume activity yang
signifikan antara sebelum dan sesudah pengumuman penerbitan obligasi syariah
(sukuk) menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan trading volume activity
yang signifikan antara sebelum pengumuman dan setelah pengumuman
penerbitan obligasi syariah (sukuk). Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai sig (2-
tailed) 0,334 > α=0,05 maka H0 diterima dan menolak H3 yang artinya tidak
93
terdapat perbedaan trading volume activity yang signifikan di sebelum dan
sesudah pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk).
Hasil penelitian ini menandakan bahwa pasar tidak bereaksi terhadap
pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk). Dapat diartikan bahwa
penggumuman penerbitan obligasi syariah tidak mengandung suatu informasi
yang dapat mempengaruhi keputusan investasi dari para investor. Hal tersebut
dapat dilihat dari tidak adanya perubahan yang signifikan pada rata-rata volume
perdagangan. Investor menganggap bahwa dengan adanya obligasi syariah
(sukuk) akan meningkatkan hutang perusahaan yang dapat menimbulkan biaya
kebangkrutan bagi perusahaan dalam jangka panjang.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh David Rofiki, Topowijoyo, Ferina Nurlaily (2008), Purwaningsih
(2016), Fathima Dyia Salsabila dan Hasbi Assidiki Maulidi (2017). Dan penelitian
ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nunung Ghoniyah,
Mutamimah, Jenar Widiyati (2008), Ilsa Yunita (2014), Vita Fatimatuzzahra dan
Leo herlambang (2014).
94
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan menganalisis reaksi pasar saham
terhadap pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk). Hasil analisis dari t-test
dan paired sampel t-test yang telah dilakukan pada penelitian ini menunjukkan hasil
sebagai berikut:
1. Terdapat abnormal return signifikan disekitar tanggal penerbitan yaitu pada
hari ke t-8, t-1 sebelum tanggal pengumuman penerbitan dan pada t0 pada
tanggal pengumuman penerbitan serta pada hari ke t+4, t+7, t+8, dan t+9
setelah tanggal pengumuman penerbitan obligasi syariah (sukuk).
2. Tidak terdapat perbedaan average abnormal return yang signifikan antara
sebelum dan sesudah tanggal pengumuman penerbitan obligasi syariah
(sukuk).
3. Tidak terdapat perbedaan trading volume activity yang signifikan antara
sebelum dan sesudah tanggal penerbitan pengumuman penerbitan obligasi
syariah (sukuk).
B. Saran
Berdasarkan pada hasil penelitian dan keterbatasan pada penelitian ini maka
penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan, sehingga masih perlu perbaikan
dalam penelitian selanjutnya yang mungkin memiliki kesamaan pada objek dan
variabel penelitian. Berdasarkan simpulan dari penelitian, peneliti mencoba
memberikan saran sebagai berikutt:
95
1. Menggunakan metode lain dalam menghitung return ekspektasian.
2. Untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan penambahan variabel untuk
mengukur reaksi pasar.
3. Memperluas populasi yang telah digunakan.
4. Bagi investor dapat digunakan sebagai informasi dalam mengambil keputusan
dalam melakukan investasi dengan melihat informasi yang telah diberikan oleh
emiten atau perusahaan. Salah satu dari informasi yang diberikan emiten adalah
pengumuman penerbitan obligasi syariah. Oleh karena itu, dalam mengambil
keputusan investasi diharapkan investor juga peka terhadap informasi-
informasi yang telah diberikan emiten.
5. Bagi managemen atau emiten atau perusahaan diharapkan untuk meningkatkan
kinerja perusahaan dengan pendanaan yang berasal dari obligasi syariah
(sukuk) karena pasar terbukti bereaksi dengan adanya pengumuman penerbitan
obligasi syariah (sukuk) tersebut. Peningkatan kinerja akan meningkatkan nilai
perusahaan di mata investor yang akan mempengaruhi dalam pengambilan
keputusan investasi.
96
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Anoraga, Pandji, “Pengantar Pasar Modal”, Rineka Cipta, Jakarta, 2006.
Atmaja, Lukas Setia, ” Teori Dan Praktek Manajemen Keuangan”, ANDI,
Yogyakarta, 2008.
Burhanuddin, S, ”Pasar Modal Syariah” UII Press Yogyakarta, Yogyakarta, 2009.
Hadi, N, “Pasar Modal: Acuan Teoritis Dan Praktis Investasi Di Instrumen
Keuangan Pasar Modal”, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2013.
Halim, A, “Analisis Investasi”, Salemba Empat, Jakarta, 2005.
Jogiyanto, Hartono, “Studi Peristiwa Menguji Reaksi Pasar Modal Akibat Suatu
Peristiwa, BPFE, Yogyakarta, 2010.
_______________, ”Teori Portofolio Dan Analisis Investasi”, Edisi Ke-11, BPFE,
Yogyakarta, 2017.
Komaruddin, Ahmad, “Dasar-Dasar Manajemen Investasi Dan Portofolio”, Asdi
Mahasatya, Jakarta, 2004.
Muhammad, “Dasar-Dasar keuangan Islami”, Ekonisia, Yogyakarta, 2004.
Mufraini, M. Arief, “Metodologi Penelitian Bidang Studi Ekonomi Islam”, UIN
Jakarta Press, Jakarta, 2013.
Manan, A, ”Aspek Hukum dalam Penyelenggaraan Investasi Di Pasar Modal
Syariah Indonesia”, Kencana, Jakarta, 2009.
97
Nurhasanah, Siti, “Praktikum Statistika 1 Untuk Ekonomi Dan Bisnis Aplikasi
dengan Ms Excel dan SPSS”, Salemba Empat, Jakarta, 2016.
_____________, “Praktikum Statistika 2 Untuk Ekonomi Dan Bisnis Aplikasi
dengan Ms Excel dan SPSS”, Salemba Empat, Jakarta, 2016
Samsul, Muhammad., “Pasar Modal & Managemen Portofolio”, Erlangga, Jakarta,
2006.
Soemitra, Andri, “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah”, Prenada Media Group,
Jakarta, 2015.
Sugiyono, “Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D)”, Alfabeta, Bandung, 2017.
Suharyadi dan Purwanto, S, K., “Statistika Untuk Ekonomi Dan Keuangan
Modern”, Edisi 3, Salemba Empat, 2016.
Supangat, A, “Statistika: Dalam Kajian Deskriptif Inferensi Dan Non Parametric”,
Edisi 2, Kencana, Jakarta, 2007.
Sutedi, Andrian, “Aspek Hukum Obligasi Dan Sukuk”, Sinar Grafika, Jakarta, 2009.
_____________, “Pasar Modal Syariah: Sarana Investasi Keuangan Berdasarkan
Prinsip Syariah”, Sinar Grafika, Jakarta, 2011.
Teguh, Muhammad, “Metodologi Penelian Ekonomi: Teori Dan Aplikasi”, Rahja
Grafindo Persada, Jakarta, 2005.
98
Tendelilin, Eduardus, “Portofolio Dan Investasi: Teori Dan Aplikasi”, Kanisius,
Yogyakarta, 2010.
_________________, “Pasar Modal: Managemen Portofolio dan Investasi”,
Kanisius, Yogyakarta, 2017.
Umam, K, “Pasar Modal Syariah & Praktik Pasar Modal Syariah”, CV Pustaka
Setia, Bandung, 2013.
Wahid, Nazaruddin dan Abdul, “Memahami Dan Membedah Obligasi Pada
Perbankan Syariah”, Arruzz Media, Yogyakarta, 2010.
Widioatmodjo, Sawidji, “Pasar Modal Indonesia Pengantar Dan Studi Kasus”,
Ghalia Indonesia, Bogor, 2009.
Yulius, O, “Kompas IT Kreatif SPSS 18”, Panser Pustaka, Yogyakarta, 2010.
Jurnal Ilmiah (International)
Ahmad, N., dan Rahim, S, A, “Investigating Stock Market Reactions On Sukuk
Issuance Based On Rating”, 4th International Conference On Business And
Economic Research (4th ICBER 2013) Proceeding, 2013.
Connelly, B, L., at all, “Signalling Theory: A Review And Assessment”, Journal Of
Management, Vol 37, No 1, 2011.
Qiu, L, “Earning Announcement And Abnormal Return Of S & P500 Companies”,
Honors Thesisi, Economic Departmen, Washington University, St Louis,
2014.
99
Ross, S., “The Determination Of Financial Structure: The Incentive-Signalling
Approach. The Bell Journal Of Economics. Vol 8, No 40, 1997.
Syazwani, Abdul Rahim, dan Nursilah, Ahmad, “Stock Market Reactions
Following Sukuk Announcement: An Analysis Of Dow Jones Islamic Market
Index (2004-2011)”, IOSR Journal Of Economics And Finance (IOSR-JEF),
Vol 5, No 6, Hal: 29-35, Nov-Des 2014.
Suryanto, “Analysis Of Abnormal Return Before And After The Announcement Of
Investment Grade Indonesia”, International Journal Of Business And
Management Review, Vol 2, No 1, Hal:11-23, 2015.
Jurnal Ilmiah (Nasional)
Ainnurrachma, A., dan Priyadi, M, P, “Pengaruh Nilai dan Rating Penerbitan
Sukuk Serta DER Perusahaan Terhadap Reaksi Pasar”, Jurnal Ilmu dan
Riset Akuntansi, Vol 6, No 12, 2016.
Fatimatuzzahra, Vita dan Herlambang, Leo, “Reaksi Pasar Atas Penerbitan Sukuk
(Studi Pada Emiten Saham Penerbit Sukuk Periode 2008-2012)”, JESTT,
Vol 1, No 5, 2014.
Ghoniyah, Nunung. dkk, “Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Pengumuman
Penerbitan Obligasi Syariah”, Simposium Nasional Akuntansi (SNA) Ke XI,
Pontianak, 2008.
100
Khoirudin, M dan Faizati, E, R, “Reaksi Pasar Terhadap Deviden Announcement
Perusahaan Yang Sahamnya Masuk Daftar Efek Syariah”, Jurnal
Managemen, Vol 5, No 2, 2014.
Mamdun, M, Hanafi, “Valuation Of Syariah Bond”, Jurnal Asy-Syirah, Vol 40, No
2, 2006.
Nurlita, Anna, “Investasi Pasar Modal Syariah Dalam Kajian Islam”, Jurnal
Penelitian Sosial Keagamaan, Vol 17, No 1, 2014.
Salsabilla, Fatima Dhiya dan Mauluddi, Hasbi Assidiki, “Pengaruh Penerbitan
Sukuk Korporasi Terhadap Reaksi Pasar Modal Indonesia Periode 2002-
2016”, Jurnal Ekspansi, Bandung, Vol 9, No 2, 2017.
Sari, Agista Kencana, “Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Penerbitan
Obligasi Syariah (Sukuk) Ijarah Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam
Daftar Efek Syariah (DES)”, Ekbisi, Vol 9, No 1, 2014.
Sari, Dewi Kurnia, dkk, “Pengaruh Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk)
Perusahaan Terhadap Reaksi Pasar Pada Perusahaan Yang Menerbitkan
Obligasi Syariah Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016”,
Jurnal Akuntansi, 2016.
Sukirno, “Event Study Sebuah Pendekatan Dalam Penelitian Akuntansi”, Majalah
Informasi, No 1, Hal :102-115, 2011.
101
Suryawijaya, M. A & Setiawan F. A, “Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap
Politik Dalam Negri (Event Study Pada Peristiwa 27 juli 1996)”, Kelola, Vol
7, No 18, Hal: 137-253, 1998.
Topowijono, David Rofiky dan Nurlaily, Ferina., “Reaksi Pasar Modal Indonesia
Akibat Peristiwa Pemilihan Gubernur DKI Jakarta Putaran II 2017 (Event
Study Pada Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Indeks Lq45 Periode
Februari-Juli 2017)”, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol 62, No 2, 2018.
Wibowo, Agung, “Reaksi Investor Pasar Modal Indonesia Terhadap Paket
Kebijakan Ekonomi Tahap I Jokowi-JK (Studi Pada Saham LQ 45 Periode
Agustus 2015-feburari 2016)”, Jurnal Media Ekonomi dan Manajemen, Vol
32, No 1, Januari 2017.
Wijiyaningtyias, P, dan Wahidahwati., “Pengaruh Nilai Penerbitan, Rating
Penerbitan Umur Obligasi Syariah Terhadap reaksi Pasar Modal”, Jurnal
Ilmu dan Riset Akuntansi, Vol 5, No 6, Hal:1-9, 2016.
Peraturan/ Perundang-undangan
Dewan Syariah Nasional, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, Jakarta bank
Indonesia- Dewan Syariah Nasional, 2013.
Undang-Undang Tentang Pasar Modal No 8 Tahun 1995.
Skripsi
Pratama, Muhammad Rizki, ”Pengaruh Penerbitan Obligasi Syariah Terhdap
Reaksi Pasar Modal Indonesia (Survey Terhadap Perusahaan Yang
102
Menerbitkan Obligasi Syariah Dan Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Selama Tahun 2011)”, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama,
Bandung, 2013.
Purwaningsih, “Analisis Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Penerbitan Sukuk
Mudharabah dan Obligasi Konvensional”, Skripsi, Fakultas Ekonomi
Universitas Negri Semarang, Semarang, 2016.
Yuliawati, Rini., “Analisis Pengaruh Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk)
Terhadap Reaksi Pasar (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2012-2016)”, Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Surakarta, Surakarta, 2018
Yunita, Ilsa, “Pengaruh Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk) Perusahaan-
Perusahaan Terhadap Reaksi Pasar Tahun 2002-213”, Skripsi, Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2014.
Website
www. Finance.Yahoo.com diakses 1 agustus 2019 pukul 19.00 WIB
www.Duniainvestasi.com diakses 2 agustus 2019 pukul 20.00 WIB
www.idx.go.id diakses 1 agustus 2019 pukul 13.00 WIB
www.ojk.go.id diakses 1 agustus 2019 pukul 15.00 WIB
103
LAMPIRAN
Lampiran 1
Harga Saham dan Volume Perdagangan
periode pengamatan
PT Indosat Tbk
04/12/2014 Volume
periode pengamatan
PT Indosat Tbk
23/05/2017 Volume
Harga Saham
Harga Saham
H-11 3,155.00 2,185,900 H-11 7,250.00 34,000
H-10 3,155.00 1,897,700 H-10 7,150.00 1,223,200
H-9 3,220.00 2,390,800 H-9 7,150.00 254,200
H-8 3,315.00 5,723,500 H-8 7,175.00 310,400
H-7 3,600.00 11,686,500 H-7 7,175.00 409,600
H-6 3,460.00 11,893,500 H-6 7,350.00 56,500
H-5 3,510.00 6,130,900 H-5 7,425.00 94,900
H-4 3,490.00 4,727,900 H-4 7,425.00 56,100
H-3 3,900.00 12,927,300 H-3 7,400.00 387,100
H-2 3,905.00 4,163,000 H-2 7,500.00 158,400
H-1 3,940.00 2,536,700 H-1 7,325.00 168,000
H-0 4,000.00 2,666,400 H-0 7,000.00 964,500
H+1 4,020.00 2,266,500 H+1 6,750.00 239,600
H+2 4,120.00 3,572,800 H+2 6,800.00 79,200
H+3 4,120.00 2,753,100 H+3 6,725.00 90,200
H+4 4,080.00 1,199,600 H+4 6,725.00 648,000
H+5 4,185.00 3,860,500 H+5 6,775.00 265,500
H+6 4,185.00 335,300 H+6 5,650.00 125,100
H+7 4,190.00 204,500 H+7 6,675.00 105,400
H+8 4,190.00 340,700 H+8 6.500.00 579,800
H+9 4,080.00 751,900 H+9 6,100.00 817,600
H+10 4,165.00 332,800 H+10 6,300.00 399,100
104
periode pengamata
n
PT XL Axiata
Tbk 23/11/20
15 Volume
periode pengamata
n
PT Global Mediacom 21/06/201
7 Volume
Harga Saham
Harga Saham
H-11 3,107.13 2,252,251 H-11 615.00 50,603,400
H-10 2,993.70 2,686,461 H-10 595.00 26,959,200
H-9 3,102.20 3,141,960 H-9 615.00 50,603,400
H-8 3,107.13 1,252,251 H-8 620.00 47,269,500
H-7 3,452.37 3,819,683 H-7 620.00 24,873,500
H-6 3,304.41 2,601,809 H-6 620.00 35,956,500
H-5 3,304.41 4,067,252 H-5 625.00 36,318,700
H-4 3,649.65 4,960,813 H-4 620.00 59,618,600
H-3 3,457.30 1,180,060 H-3 625.00 53,984,900
H-2 3,649.65 5,901,616 H-2 615.00 33,395,600
H-1 3,768.01 3,747,906 H-1 620.00 36,114,500
H-0 3,698.97 5,496,605 H-0 610.00 44,3626,200
H+1 3,644.71 4,646,029 H+1 580.00 34,254,300
H+2 3,718.69 2,085,178 H+2 575.00 43,145,900
H+3 3,718.69 2,184,023 H+3 570.00 20,942,400
H+4 3,718.69 1,192,327 H+4 565.00 28,050,100
H+5 3,412.91 12,335,578 H+5 590.00 42,072,800
H+6 3,526.35 5,859,138 H+6 585.00 56,821,400
H+7 3,620.05 3,727,123 H+7 600.00 51,251,100
H+8 3,698.97 3,915,385 H+8 575.00 33,354,200
H+9 3,624.99 4,072,423 H+9 585.00 29,107,300
H+10 3,600.33 4,747,713 H+10 585.00 28,407,200
105
periode pengamat
an
PT Timah (persero)
19/09/2017 Volume
periode pengama
tan
PT XL Axiata
08/10/2018 Volume
Harga Saham
Harga Saham
H-11 925.00 40,484,500 H-11 2,850.00 11,863,200
H-10 940.00 65,133,200 H-10 2,810.00 10,457,800
H-9 940.00 24,587,100 H-9 2,790.00 2,363,600
H-8 930.00 30,322,900 H-8 2,810.00 4,273,200
H-7 925.00 15,969,600 H-7 2,820.00 3,706,100
H-6 940.00 26,708,300 H-6 2,760.00 6,762,500
H-5 925.00 28,413,200 H-5 2,800.00 10,859,200
H-4 880.00 42,226,800 H-4 2,750.00 9,743,700
H-3 880.00 20,412,300 H-3 2,860.00 14,016,000
H-2 870.00 12,776,800 H-2 2,790.00 6,546,700
H-1 880.00 12,202,400 H-1 2,870.00 8,638,400
H-0 880.00 40,932,300 H-0 2,930.00 10,076,200
H+1 890.00 14,473,700 H+1 2,880.00 15,968,600
H+2 880.00 18,597,200 H+2 2,830.00 9,933,100
H+3 865.00 12,467,800 H+3 2,750.00 9,511,500
H+4 835.00 25,620,600 H+4 2,770.00 15,622,400
H+5 810.00 29,329,300 H+5 2,760.00 2,780,100
H+6 815.00 23,620,800 H+6 2,790.00 2,483,000
H+7 815.00 16,622,600 H+7 2,830.00 8,749,500
H+8 805.00 7,969,400 H+8 2,830.00 4,661,200
H+9 825.00 23,953,200 H+9 2,780.00 9,249,500
H+10 845.00 30,418,500 H+10 2,870.00 10,679,900
106
periode pengamata
n
PT Indosat Tbk
(19/6/12) Volume
periode pengamata
n
PT Adhi Karya
(Persero) (27/6/12) Volume
Harga Saham
Harga Saham
H-11 3,675.00 1,228,500 H-11 806.04 1,117,310
H-10 3,750.00 1,292,500 H-10 789.07 5,218,238
H-9 3,850.00 2,344,500 H-9 772.10 1,011,826
H-8 3,850.00 1,220,000 H-8 780.59 1,309,421
H-7 3,825.00 1,257,500 H-7 797.56 3,897,031
H-6 3,775.00 281,000 H-6 789.07 2,093,188
H-5 3,700.00 571,000 H-5 831.50 6,822,309
H-4 3,675.00 646,500 H-4 839.98 6,630,197
H-3 3,600.00 602,000 H-3 831.50 2,008,919
H-2 3,500.00 3,539,500 H-2 823.01 1,035,397
H-1 3,600.00 3,112,000 H-1 823.01 1,617,624
H-0 3,600.00 566,000 H-0 823.01 4,325,451
H+1 3,775.00 628,500 H+1 814.53 1,173,883
H+2 3,750.00 1,569,500 H+2 839.98 2,812,722
H+3 3,775.00 973,000 H+3 865.44 9,607,923
H+4 3,725.00 913,500 H+4 873.92 3,146,256
H+5 3,850.00 830,000 H+5 865.44 5,705,588
H+6 4,100.00 1,802,000 H+6 848.47 3,288,875
H+7 4,300.00 2,822,000 H+7 831.50 3,067,299
H+8 4,325.00 3,297,500 H+8 823.01 1,954,114
H+9 4,250.00 387,000 H+9 839.98 3,711,402
H+10 4,300.00 886,500 H+10 814.53 3,826,904
107
periode pengamata
n
PT Summarecon Agung Tbk
(3/12/13) Volume
periode pengamata
n
PT Aneka Gas
Industri (23/3/17
) Volume
Harga Saham
Harga Saham
H-11 860.00 27,812,000 H-11 1,050.00 1,043.37
H-10 860.00 70,379,500 H-10 1,070.00 6,027,100
H-9 800.00 60,635,000 H-9 1,060.00 6,570,300
H-8 810.00 28,930,500 H-8 1,050.00 6,125,200
H-7 810.00 8,223,000 H-7 1,070.00 7,323,700
H-6 820.00 11,312,500 H-6 1,075.00 5,858,500
H-5 790.00 12,034,500 H-5 1,100.00 8,491,200
H-4 830.00 14,038,000 H-4 1,100.00 9,034,800
H-3 860.00 61,078,000 H-3 1,060.00 7,301,700
H-2 900.00 58,624,500 H-2 1,030.00 7,215,600
H-1 950.00 54,595,500 H-1 1,065.00 15,985,200
H-0 930.00 22,439,000 H-0 1,060.00 7,616,500
H+1 920.00 27,866,000 H+1 1,060.00 6,800,900
H+2 900.00 11,699,000 H+2 1,045.00 5,607,400
H+3 890.00 16,186,000 H+3 1,050.00 17,936,000
H+4 870.00 12,840,500 H+4 1,060.00 8,205,300
H+5 880.00 8,217,500 H+5 1,050.00 19,667,200
H+6 860.00 13,370,500 H+6 1,060.00 16,096,500
H+7 860.00 27,967,000 H+7 1,060.00 8,649,000
H+8 820.00 14,899,000 H+8 1,065.00 9,181,800
H+9 790.00 15,603,000 H+9 1,060.00 3,429,400
H+10 810.00 10,616,000 H+10 1,010.00 5,376,700
108
periode pengamata
n
PT Indosat Tbk
(30/11/09) Volume
periode pengamata
n
PT Matahari Putra Prima
Tbk ( 2/03/09) Volume
Harga Saham
Harga Saham
H-11 5,300.00 4,467,500 H-11 520.00 5,000
H-10 5,150.00 3,193,000 H-10 540.00 81,000
H-9 5,200.00 1,445,500 H-9 540.00 7,000
H-8 5,200.00 2,174,500 H-8 540.00 3,000
H-7 5,250.00 1,681,500 H-7 510.00 526,000
H-6 5,150.00 1,018,000 H-6 520.00 1,944,500
H-5 5,100.00 2,163,500 H-5 520.00 1,922,500
H-4 5,050.00 1,857,500 H-4 530.00 719,500
H-3 5,100.00 3,124,500 H-3 520.00 2,000
H-2 5,150.00 1,668,000 H-2 540.00 86,000
H-1 5,000.00 2,616,500 H-1 530.00 40,000
H-0 4,850.00 3,948,500 H-0 530.00 157,000
H+1 4,875.00 1,364,500 H+1 530.00 6,000
H+2 5,000.00 1,335,000 H+2 530.00 143,000
H+3 4,975.00 1,821,500 H+3 560.00 695,000
H+4 5,000.00 1,143,500 H+4 550.00 205,000
H+5 4,900.00 2,482,500 H+5 590.00 4,650,000
H+6 4,850.00 1,219,500 H+6 580.00 12,208,500
H+7 4,900.00 319,000 H+7 570.00 3,685,000
H+8 4,850.00 316,000 H+8 570.00 5,286,000
H+9 4,925.00 1,112,500 H+9 560.00 7,286,500
H+10 4,850 1,614,500 H+10 560.00 9,377,000
109
Lampiran 2
Harga Pasar
periode pengamatan
PT Indosat Tbk
04/12/2014
PT Indosat Tbk
23/05/2017
PT XL Axiata Tbk
23/11/2015
PT Global Mediacom
21/06/2017
IHSG IHSG IHSG IHSG
H-11 5,127.93 5,683.38 4,566.55 5,707.83
H-10 5,093.57 5,707.86 4,499.51 5,717.33
H-9 5,112.04 5,697.06 4,451.05 5,702.92
H-8 5,141.76 5,653.01 4,451.59 5,675.52
H-7 5,118.94 5,675.22 4,462.23 5,691.44
H-6 5,133.04 5,688.87 4,472.84 5,707.65
H-5 5,145.31 5,647.00 4,442.18 5,792.90
H-4 5,149.89 5,615.49 4.500.95 5,776.28
H-3 5,164.29 5,645.45 4,497.91 5,723.64
H-2 5,175.79 5,791.88 4,518.94 5,741.91
H-1 5,166.04 5,749.44 4,561.33 5,791.90
H-0 5,177.16 5,730.61 4,541.07 5,818.55
H+1 5,187.99 5,703.43 4,545.38 5,829.71
H+2 5,144.01 5,716.81 4,585.55 5,910.24
H+3 5,122.31 5,712.33 4,597.06 5,865.36
H+4 5,165.41 5,693.39 4,560.56 5,825.05
H+5 5,152.69 5,738.15 4,446.46 5,849.58
H+6 5,160.43 5,742.45 4,557.67 5,814.79
H+7 5,108.43 5,748.23 4,545.86 5,773.33
H+8 5,026.03 5,707.83 4,537.38 5,819.13
H+9 5,035.65 5,717.33 4,508.45 5,830.04
H+10 5,113.35 5,702.92 4,521.39 5,831.79
110
periode pengamatan
PT Timah (persero)
19/09/2017
PT XL Axiata 08/10/2018
PT Indosat Tbk
(19/6/12)
PT Adhi Karya
(Persero) (27/6/12)
IHSG IHSG IHSG IHSG
H-11 5,813.74 5,957.74 3,654.58 3,852.58
H-10 5,829.98 5,882.22 3,717.88 3,860.46
H-9 5,824.14 5,874.30 3,841.33 3,791.62
H-8 5,832.31 5,873.27 3,840.60 3,818.11
H-7 5,857.12 5,929.22 3,825.33 3,860.16
H-6 5,871.88 5,976.55 3,866.21 3,880.82
H-5 5,872.38 5,944.60 3,852.58 3,943.90
H-4 5,845.73 5,875.62 3,860.46 3,901.79
H-3 5,852.00 5,867.74 3,791.62 3,889.52
H-2 5,872.39 5,756.62 3,818.11 3,857.59
H-1 5,884.61 5,731.94 3,860.16 3,881.40
H-0 5,901.33 5,761.07 3,880.82 3,934.87
H+1 5,906.57 5,796.79 3,943.90 3,887.57
H+2 5,911.71 5,820.67 3,901.79 3,955.58
H+3 5,894.61 5,702.82 3,889.52 3,991.54
H+4 5,863.96 5,756.49 3,857.59 4,049.89
H+5 5,863.03 5,727.26 3,881.40 4,075.92
H+6 5,841.05 5,800.82 3,934.87 4,069.84
H+7 5,900.85 5,868.62 3,887.57 4,055.20
H+8 5,914.03 5,845.24 3,955.58 3,985.04
H+9 5,939.45 5,837.29 3,991.54 4,009.68
H+10 5,951.48 5,840.44 4,049.89 4,019.13
111
periode pengamatan
PT Summarecon
Agung Tbk (3/12/13)
PT Aneka Gas Industri
(23/3/17)
PT Indosat Tbk
(30/11/09)
PT Matahari Putra Prima
Tbk ( 2/03/09)
IHSG IHSG IHSG IHSG
H-11 4,393.59 5,393.76 2.240,21 1,338.74
H-10 4,398.34 5,402.39 2,426.80 1,342.00
H-9 4,350.79 5,890.68 2,468.68 1,318.04
H-8 4,326.21 5,409.37 2,473.79 1,330.61
H-7 4,317.96 5,431.58 2,484.23 1,323.70
H-6 4,334.80 5,432.38 2,468.79 1,296.94
H-5 4,235.26 5,518.24 2,487.36 1,312.44
H-4 4,251.49 5,540.43 2,481.42 1,295.87
H-3 4,233.92 5,533.99 2,471.88 1,300.11
H-2 4,256.44 5,543.09 2,461.53 1,290.32
H-1 4,321.98 5,534.09 2,393.52 1,258.48
H-0 4,288.76 5,563.76 2,415.84 1,256.11
H+1 4,241.30 5,567.13 2,452.43 1,264.82
H+2 4,216.89 5,541.20 2,471.56 1,289.38
H+3 4,180.79 5,592.51 2,500.04 1,288.07
H+4 4,214.34 5,592.95 2,511.54 1,286.69
H+5 4,275.68 5,568.11 2,483.76 1,300.21
H+6 4,271.74 5,606.79 2,843.89 1,314.52
H+7 4,212.22 5,651.82 2,481.30 1,310.41
H+8 4,174.83 5,676.98 2,486.44 1,327.44
H+9 4,125.96 5,680.24 2,519.10 1,324.85
H+10 4,182.35 5,653.49 2,506.39 1,312.09
112
Lampiran 3
Return Realisasian
Periode Pengamatan
PT Indosat Tbk
04/12/2014
PT XL Axiata Tbk
23/11/2015
Harga Saham
Return Realisasian
Harga Saham
Return Realisasian
H-11 3,155.00 3,107.13
H-10 3,155.00 0 2,993.70 -0,036506358
H-9 3,220.00 0,020602219 3,102.20 0,036242776
H-8 3,315.00 0,029503106 3,107.13 0,001589195
H-7 3,600.00 0,085972851 3,452.37 0,111112184
H-6 3,460.00 -0,038888889 3,304.41 -0,042857515
H-5 3,510.00 0,014450867 3,304.41 0
H-4 3,490.00 -0,005698006 3,649.65 0,10447856
H-3 3,900.00 0,11747851 3,457.30 -0,052703684
H-2 3,905.00 0,001282051 3,649.65 0,055635901
H-1 3,940.00 0,008962868 3,768.01 0,032430507
H-0 4,000.00 0,015228426 3,698.97 -0,018322669
H+1 4,020.00 0,005 3,644.71 -0,014668948
H+2 4,120.00 0,024875622 3,718.69 0,020297911
H+3 4,120.00 0 3,718.69 0
H+4 4,080.00 -0,009708738 3,718.69 0
H+5 4,185.00 0,025735294 3,412.91 -0,082227881
H+6 4,185.00 0 3,526.35 0,033238497
H+7 4,190.00 0,001194743 3,620.05 0,026571384
H+8 4,190.00 0 3,698.97 0,021800804
H+9 4,080.00 -0,026252983 3,624.99 -0,020000162
H+10 4,165.00 0,020833333 3,600.33 -0,006802777
113
Periode Pengamatan
PT Indosat Tbk
23/05/2017
PT Global Mediacom
21/06/2017
Harga Saham
Return Realisasian
Harga Saham
Return Realisasian
H-11 7,250.00 615.00
H-10 7,150.00 -0,013793103 595.00 -0,032520325
H-9 7,150.00 0 615.00 0,033613445
H-8 7,175.00 0,003496503 620.00 0,008130081
H-7 7,175.00 0 620.00 0
H-6 7,350.00 0,024390244 620.00 0
H-5 7,425.00 0,010204082 625.00 0,008064516
H-4 7,425.00 0 620.00 -0,008
H-3 7,400.00 -0,003367003 625.00 0,008064516
H-2 7,500.00 0,013513514 615.00 -0,016
H-1 7,325.00 -0,023333333 620.00 0,008130081
H-0 7,000.00 -0,044368601 610.00 -0,016129032
H+1 6,750.00 -0,035714286 580.00 -0,049180328
H+2 6,800.00 0,007407407 575.00 -0,00862069
H+3 6,725.00 -0,011029412 570.00 -0,008695652
H+4 6,725.00 0 565.00 -0,00877193
H+5 6,775.00 0,007434944 590.00 0,044247788
H+6 5,650.00 -0,166051661 585.00 -0,008474576
H+7 6,675.00 0,181415929 600.00 0,025641026
H+8 6,500.00 -0,026217228 575.00 -0,041666667
H+9 6,100.00 -0,061538462 585.00 0,017391304
H+10 6,300.00 0,032786885 585.00 0
114
Periode Pengamatan
PT Timah (persero)
19/09/2017
PT XL Axiata
08/10/2018
Harga Saham
Return Realisasian
Harga Saham
Return Realisasian
H-11 925.00 2,850.00
H-10 940.00 0,016216216 2,810.00 -0,014035088
H-9 940.00 0 2,790.00 -0,007117438
H-8 930.00 -0,010638298 2,810.00 0,007168459
H-7 925.00 -0,005376344 2,820.00 0,003558719
H-6 940.00 0,016216216 2,760.00 -0,021276596
H-5 925.00 -0,015957447 2,800.00 0,014492754
H-4 880.00 -0,048648649 2,750.00 -0,017857143
H-3 880.00 0 2,860.00 0,04
H-2 870.00 -0,011363636 2,790.00 -0,024475524
H-1 880.00 0,011494253 2,870.00 0,028673835
H-0 880.00 0 2,930.00 0,020905923
H+1 890.00 0,011363636 2,880.00 -0,017064846
H+2 880.00 -0,011235955 2,830.00 -0,017361111
H+3 865.00 -0,017045455 2,750.00 -0,028268551
H+4 835.00 -0,034682081 2,770.00 0,007272727
H+5 810.00 -0,02994012 2,760.00 -0,003610108
H+6 815.00 0,00617284 2,790.00 0,010869565
H+7 815.00 0 2,830.00 0,014336918
H+8 805.00 -0,012269939 2,830.00 0
H+9 825.00 0,02484472 2,780.00 -0,017667845
H+10 845.00 0,024242424 2,870.00 0,032374101
115
Periode Pengamatan
PT Summarecon
Agung Tbk (3/12/13)
PT Aneka Gas
Industri (23/3/17)
Harga Saham Return
Realisasian Harga Saham
Return Realisasian
H-11 860.00 1,050.00
H-10 860.00 0 1,070.00 0,019047619
H-9 800.00 -0,069767442 1,060.00 -0,009345794
H-8 810.00 0,0125 1,050.00 -0,009433962
H-7 810.00 0 1,070.00 0,019047619
H-6 820.00 0,012345679 1,075.00 0,004672897
H-5 790.00 -0,036585366 1,100.00 0,023255814
H-4 830.00 0,050632911 1,100.00 0
H-3 860.00 0,036144578 1,060.00 -0,036363636
H-2 900.00 0,046511628 1,030.00 -0,028301887
H-1 950.00 0,055555556 1,065.00 0,033980583
H-0 930.00 -0,021052632 1,060.00 -0,004694836
H+1 920.00 -0,010752688 1,060.00 0
H+2 900.00 -0,02173913 1,045.00 -0,014150943
H+3 890.00 -0,011111111 1,050.00 0,004784689
H+4 870.00 -0,02247191 1,060.00 0,00952381
H+5 880.00 0,011494253 1,050.00 -0,009433962
H+6 860.00 -0,022727273 1,060.00 0,00952381
H+7 860.00 0 1,060.00 0
H+8 820.00 -0,046511628 1,065.00 0,004716981
H+9 790.00 -0,036585366 1,060.00 -0,004694836
H+10 810.00 0,025316456 1,010.00 -0,047169811
116
Periode Pengamatan
PT Indosat
Tbk (19/6/12)
PT Adhi Karya
(Persero) (27/6/12)
Harga Saham
Return Realisasian
Harga Saham
Return Realisasian
H-11 3,675.00 806.04
H-10 3,750.00 0,020408163 789.07 -0,021053546
H-9 3,850.00 0,026666667 772.10 -0,02150633
H-8 3,850.00 0 780.59 0,010995985
H-7 3,825.00 -0,006493506 797.56 0,021739966
H-6 3,775.00 -0,013071895 789.07 -0,010644967
H-5 3,700.00 -0,01986755 831.50 0,053772162
H-4 3,675.00 -0,006756757 839.98 0,010198437
H-3 3,600.00 -0,020408163 831.50 -0,010095478
H-2 3,500.00 -0,027777778 823.01 -0,010210463
H-1 3,600.00 0,028571429 823.01 0
H-0 3,600.00 0 823.01 0
H+1 3,775.00 0,048611111 814.53 -0,010303642
H+2 3,750.00 -0,006622517 839.98 0,031245012
H+3 3,775.00 0,006666667 865.44 0,030310245
H+4 3,725.00 -0,013245033 873.92 0,009798484
H+5 3,850.00 0,033557047 865.44 -0,009703405
H+6 4,100.00 0,064935065 848.47 -0,019608523
H+7 4,300.00 0,048780488 831.50 -0,020000707
H+8 4,325.00 0,005813953 823.01 -0,010210463
H+9 4,250.00 -0,01734104 839.98 0,020619434
H+10 4,300.00 0,011764706 814.53 -0,03029834
117
Periode Pengamatan
PT Indosat Tbk
(30/11/09)
PT Matahari
Putra Prima Tbk ( 2/03/09)
Harga Saham
Return Realisasian
Harga Saham
Return Realisasian
H-11 5.300,00 520.00
H-10 5.150,00 -0,028301887 540.00 0,038461538
H-9 5.200,00 0,009708738 540.00 0
H-8 5.200,00 0 540.00 0
H-7 5.250,00 0,009615385 510.00 -0,055555556
H-6 5.150,00 -0,019047619 520.00 0,019607843
H-5 5.100,00 -0,009708738 520.00 0
H-4 5.050,00 -0,009803922 530.00 0,019230769
H-3 5.100,00 0,00990099 520.00 -0,018867925
H-2 5.150,00 0,009803922 540.00 0,038461538
H-1 5.000,00 -0,029126214 530.00 -0,018518519
H-0 4.850,00 -0,03 530.00 0
H+1 4.875,00 0,005154639 530.00 0
H+2 5.000,00 0,025641026 530.00 0
H+3 4.975,00 -0,005 560.00 0,056603774
H+4 5.000,00 0,005025126 550.00 -0,017857143
H+5 4.900,00 -0,02 590.00 0,072727273
H+6 4.850,00 -0,010204082 580.00 -0,016949153
H+7 4.900,00 0,010309278 570.00 -0,017241379
H+8 4.850,00 -0,010204082 570.00 0
H+9 4.925,00 0,015463918 560.00 -0,01754386
H+10 4.850,00 -0,015228426 560.00 0
118
Lampiran 4
Return Ekspektasian
Periode Pengamatan
PT Indosat Tbk
04/12/2014
PT XL Axiata Tbk
23/11/2015
IHSG Return
Ekspektasian IHSG
Return Ekspektasian
H-11 5,127.93 4,566.55
H-10 5,093.57 -0,006700559 4,499.51 -0,014680667
H-9 5,112.04 0,00362614 4,451.05 -0,010770062
H-8 5,141.76 0,005813726 4,451.59 0,00012132
H-7 5,118.94 -0,004438169 4,462.23 0,002390157
H-6 5,133.04 0,002754477 4,472.84 0,002377735
H-5 5,145.31 0,002390396 4,442.18 -0,006854705
H-4 5,149.89 0,000890131 4,500.95 0,013229991
H-3 5,164.29 0,002796176 4,497.91 -0,000675413
H-2 5,175.79 0,002226831 4,518.94 0,004675505
H-1 5,166.04 -0,00188377 4,561.33 0,009380518
H-0 5,177.16 0,002152519 4,541.07 -0,004441687
H+1 5,187.99 0,00209188 4,545.38 0,000949116
H+2 5,144.01 -0,008477272 4,585.55 0,008837545
H+3 5,122.31 -0,004218499 4,597.06 0,002510059
H+4 5,165.41 0,008414173 4,560.56 -0,007939857
H+5 5,152.69 -0,002462534 4,446.46 -0,025018857
H+6 5,160.43 0,001502128 4,557.67 0,025010908
H+7 5,108.43 -0,01007668 4,545.86 -0,002591236
H+8 5,026.03 -0,0161302 4,537.38 -0,001865434
H+9 5,035.65 0,001914036 4,508.45 -0,006375926
H+10 5,113.35 0,015429984 4,521.39 0,002870166
119
Periode Pengamatan
PT Indosat Tbk
23/05/2017
PT Global Mediacom
21/06/2017
IHSG Return
Ekspektasian IHSG
Return Ekspektasian
H-11 5,683.38 5,707.83
H-10 5,707.86 0,004307296 5,717.33 0,00166438
H-9 5,697.06 -0,001892128 5,702.92 -0,002520407
H-8 5,653.01 -0,007732058 5,675.52 -0,004804556
H-7 5,675.22 0,00392888 5,691.44 0,002805029
H-6 5,688.87 0,002405193 5,707.65 0,002848137
H-5 5,647.00 -0,007359985 5,792.90 0,014936095
H-4 5,615.49 -0,005579954 5,776.28 -0,002869029
H-3 5,645.45 0,005335242 5,723.64 -0,009113132
H-2 5,791.88 0,025937702 5,741.91 0,003192025
H-1 5,749.44 -0,0073275 5,791.90 0,008706162
H-0 5,730.61 -0,003275102 5,818.55 0,004601253
H+1 5,703.43 -0,004742951 5,829.71 0,001918004
H+2 5,716.81 0,002345957 5,910.24 0,013813723
H+3 5,712.33 -0,000783654 5,865.36 -0,0075936
H+4 5,693.39 -0,003315635 5,825.05 -0,006872553
H+5 5,738.15 0,007861748 5,849.58 0,004211123
H+6 5,742.45 0,00074937 5,814.79 -0,005947436
H+7 5,748.23 0,001006539 5,773.33 -0,007130094
H+8 5,707.83 -0,00702825 5,819.13 0,00793303
H+9 5,717.33 0,00166438 5,830.04 0,001874851
H+10 5,702.92 -0,002520407 5,831.79 0,000300169
120
Periode Pengamatan
PT Timah (persero)
19/09/2017
PT XL Axiata
08/10/2018
IHSG Return
Ekspektasian IHSG
Return Ekspektasian
H-11 5,813.74 5,957.74
H-10 5,829.98 0,002793383 5,882.22 -0,012675948
H-9 5,824.14 -0,001001719 5,874.30 -0,00134643
H-8 5,832.31 0,001402782 5,873.27 -0,00017534
H-7 5,857.12 0,004253889 5,929.22 0,009526209
H-6 5,871.88 0,002390302 5,976.55 0,0079825
H-5 5,872.38 8,51516E-05 5,944.60 -0,005345894
H-4 5,845.73 -0,004538194 5,875.62 -0,011603808
H-3 5,852.00 0,001072578 5,867.74 -0,001341135
H-2 5,872.39 0,003484279 5,756.62 -0,018937444
H-1 5,884.61 0,002080924 5,731.94 -0,004287238
H-0 5,901.33 0,00284131 5,761.07 0,005082049
H+1 5,906.57 0,000887935 5,796.79 0,006200237
H+2 5,911.71 0,000870217 5,820.67 0,004119521
H+3 5,894.61 -0,002892564 5,702.82 -0,02024681
H+4 5,863.96 -0,005199665 5,756.49 0,009411133
H+5 5,863.03 -0,000158596 5,727.26 -0,005077747
H+6 5,841.05 -0,003748915 5,800.82 0,012843838
H+7 5,900.85 0,010237885 5,868.62 0,011688003
H+8 5,914.03 0,002233577 5,845.24 -0,003983901
H+9 5,939.45 0,004298253 5,837.29 -0,001360081
H+10 5,951.48 0,00202544 5,840.44 0,000539634
121
Periode Pengamatan
PT Summarecon
Agung Tbk (3/12/13)
PT Aneka Gas
Industri (23/3/17)
IHSG Return
Ekspektasian IHSG
Return Ekspektasian
H-11 4,393.59 5,393.76
H-10 4,398.34 0,00108112 5,402.39 0,001599997
H-9 4,350.79 -0,010810897 5,890.68 0,090384071
H-8 4,326.21 -0,005649549 5,409.37 -0,081707036
H-7 4,317.96 -0,001906981 5,431.58 0,004105839
H-6 4,334.80 0,00389999 5,432.38 0,000147287
H-5 4,235.26 -0,022962997 5,518.24 0,015805227
H-4 4,251.49 0,003832114 5,540.43 0,00402121
H-3 4,233.92 -0,004132669 5,533.99 -0,001162365
H-2 4,256.44 0,005318948 5,543.09 0,001644383
H-1 4,321.98 0,015397844 5,534.09 -0,001623643
H-0 4,288.76 -0,007686292 5,563.76 0,005361315
H+1 4,241.30 -0,011066136 5,567.13 0,000605705
H+2 4,216.89 -0,005755311 5,541.20 -0,004657696
H+3 4,180.79 -0,008560811 5,592.51 0,009259727
H+4 4,214.34 0,008024799 5,592.95 7,86767E-05
H+5 4,275.68 0,014555067 5,568.11 -0,004441306
H+6 4,271.74 -0,000921491 5,606.79 0,006946702
H+7 4,212.22 -0,013933432 5,651.82 0,008031333
H+8 4,174.83 -0,008876554 5,676.98 0,004451663
H+9 4,125.96 -0,011705866 5,680.24 0,000574249
H+10 4,182.35 0,013667122 5,653.49 -0,004709308
122
Periode Pengamatan
PT Indosat Tbk
(19/6/12)
PT Adhi Karya
(Persero) (27/6/12)
IHSG Return
Ekspektasian IHSG
Return Ekspektasian
H-11 3,654.58 3,852.58
H-10 3,717.88 0,01732073 3,860.46 0,002045383
H-9 3,841.33 0,03320441 3,791.62 -0,017832072
H-8 3,840.60 -0,000190038 3,818.11 0,00698646
H-7 3,825.33 -0,003975941 3,860.16 0,011013302
H-6 3,866.21 0,01068666 3,880.82 0,00535211
H-5 3,852.58 -0,010509 3,943.90 0,016254297
H-4 3,860.46 0,002045383 3,901.79 -0,010677248
H-3 3,791.62 -0,01783207 3,889.52 -0,003144711
H-2 3,818.11 0,00698646 3,857.59 -0,008209239
H-1 3,860.16 0,01100006 3,881.40 0,006172247
H-0 3,880.82 0,00535211 3,934.87 0,013775957
H+1 3,943.90 0,0162543 3,887.57 -0,012020727
H+2 3,901.79 -0,01067725 3,955.58 0,017494219
H+3 3,889.52 -0,003144711 3,991.54 0,009090955
H+4 3,857.59 -0,008216952 4,049.89 0,014618418
H+5 3,881.40 0,006172247 4,075.92 0,006427335
H+6 3,934.87 0,01377596 4,069.84 -0,001491688
H+7 3,887.57 -0,01202073 4,055.20 -0,003597193
H+8 3,955.58 0,01749422 3,985.04 -0,017301243
H+9 3,991.54 -0,01113364 4,009.68 0,006183125
H+10 4,049.89 0,01461842 4,019.13 0,002356797
123
Periode Pengamatan
PT Indosat Tbk
(30/11/09)
PT Matahari
Putra Prima Tbk (
2/03/09)
IHSG Return
Ekspektasian IHSG
Return Ekspektasian
H-11 2.240,21 1.338,74
H-10 2.426,80 0,083291299 1.342,00 0,002435126
H-9 2.468,68 0,017257294 1.318,04 -0,017853949
H-8 2.473,79 0,002069932 1.330,61 0,009536888
H-7 2.484,23 0,004220245 1.323,70 -0,005193107
H-6 2.468,79 -0,006215206 1.296,94 -0,020216061
H-5 2.487,36 0,007521903 1.312,44 0,011951208
H-4 2.481,42 -0,002388074 1.295,87 -0,012625339
H-3 2.471,88 -0,003844573 1.300,11 0,003271933
H-2 2.461,53 -0,004187096 1.290,32 -0,007530132
H-1 2.393,52 -0,027629157 1.258,48 -0,024676049
H-0 2.415,84 0,009325178 1.256,11 -0,001883224
H+1 2.452,43 0,015145871 1.264,82 0,006934106
H+2 2.471,56 0,007800427 1.289,38 0,019417783
H+3 2.500,04 0,011523087 1.288,07 -0,001015992
H+4 2.511,54 0,004599926 1.286,69 -0,00107137
H+5 2.483,76 -0,011060943 1.300,21 0,010507581
H+6 2.843,89 0,14499388 1.314,52 0,011005914
H+7 2.481,30 -0,127497899 1.310,41 -0,003126617
H+8 2.486,44 0,002071495 1.327,44 0,012995933
H+9 2.519,10 0,013135246 1.324,85 -0,001951124
H+10 2.506,39 -0,005045453 1.312,09 -0,009631279
124
Lampiran 5
Abnormal Return, AAR, KSE, t-hitung
Perio
de
Penga
matan
PT
Indosat
Tbk
04/12/20
14
PT XL
Axiata
Tbk
23/11/20
15
PT
Indosat
Tbk
23/05/20
17
PT Global
Mediacom
21/06/2017
PT
Timah
(persero)
19/09/20
17
PT
Indosat
Tbk
(30/11/
09)
PT
Matahari
Putra
Prima Tbk
( 2/03/09)
PT XL
Axiata
08/10/2
018
PT
Summarecon
Agung Tbk
(3/12/13)
PT Aneka
Gas
Industri
(23/3/17)
PT Adhi
Karya
(Persero)
(27/6/12)
PT
Indosat
Tbk
(19/6/12)
AAR KSE t-hitung
H-10 0,006700
6
-
0,021825
7
-
0,018100
4
-
0,0341847
0,013422
8
-
0,1115
932 0,0360264
-
0,00135
91 -0,0010811 0,0174476
-
0,0230989 0,0030874
-
0,0112132 0,010746
-
1,0434774
H-9 0,016976
1
0,047012
8
0,001892
1 0,0361339
0,001001
7
-
0,0075
486 0,0178539
-
0,00577
1 -0,0589565
-
0,0997299
-
0,0036743
-
0,0065377
-
0,0051123 0,0114591
-
0,4461317
H-8 0,023689
4
0,001467
9
0,011228
6 0,0129346
-
0,012041
1
-
0,0020
699
-
0,0095369
0,00734
38 0,0181495 0,0722731 0,0040095 0,00019 0,0106365 0,0063734 1,6689051
H-7
0,090411 0,108722
-
0,003928
9 -0,002805
-
0,009630
2
0,0053
951
-
0,0503624
-
0,00596
75 0,001907 0,0149418 0,0107267
-
0,0025176 0,0130743 0,0125287 1,0435535
H-6
-
0,041643
4
-
0,045235
3
0,021985
1
-
0,0028481
0,013825
9
-
0,0128
324 0,0398239
-
0,02925
91 0,0084457 0,0045256
-
0,0159971
-
0,0237586 -0,006914 0,0070567
-
0,9797804
H-5 0,012060
5
0,006854
7
0,017564
1
-
0,0068716
-
0,016042
6
-
0,0172
306
-
0,0119512
0,01983
86 -0,0136224 0,0074506 0,0375179
-
0,0093585 0,0021841 0,0048315 0,4520606
H-4
-
0,006588
1
0,091248
6 0,00558 -0,005131
-
0,044110
5
-
0,0074
158 0,0318561
-
0,00625
33 0,0468008
-
0,0040212 0,0208757
-
0,0088021 0,0095033 0,009963 0,9538569
H-3 0,114682
3
-
0,052028
3
-
0,008702
2 0,0171776
-
0,001072
6
0,0137
456
-
0,0221399
0,04134
11 0,0402772
-
0,0352013
-
0,0069508
-
0,0025761 0,0082127 0,0124438 0,6599862
125
H-2
-
0,000944
8
0,050960
4
-
0,012424
2 -0,019192
-
0,014847
9
0,0139
91 0,0459917
-
0,00553
81 0,0411927
-
0,0299463
-
0,0020012
-
0,0347642 0,0027064 0,0083358 0,324676
H-1 0,010846
6 0,02305
-
0,016005
8
-
0,0005761
0,009413
3
-
0,0014
9 71 0,0061575
0,03296
11 0,0401577 0,0356042
-
0,0061722 0,0175714 0,0126259 0,004451 2,8366591
H-0 0,013075
9
-
0,013881
-
0,041093
5
-
0,0207303
-
0,002841
3
-
0,0393
252 0,0018832
0,01582
39 -0,0133663
-
0,0100562 -0,013776
-
0,0053521
-
0,0108032 0,0043264
-
2,4970555
H+1 0,002908
1
-
0,015618
1
-
0,030971
3
-
0,0510983
0,010475
7
-
0,0099
912
-
0,0069341
-
0,02326
51 0,0003134
-
0,0006057 0,0017171 0,0323568
-
0,0075594 0,0057984
-
1,3036967
H+2 0,033352
9
0,011460
4
0,005061
5
-
0,0224344
-
0,012106
2
0,0178
406
-
0,0194178
-
0,02148
06 -0,0159838
-
0,0094932 0,0137508 0,0040547
-
0,0012829 0,0051984
-
0,2467932
H+3 0,004218
5
-
0,002510
1
-
0,010245
8
-
0,0011021
-
0,014152
9
-
0,0165
231 0,0576198
-
0,00802
17 -0,0025503 -0,004475 0,0212193 0,0098114 0,002774 0,005707 0,4860719
H+4
-
0,018122
9
0,007939
9
0,003315
6
-
0,0018994
-
0,029482
4
0,0004
252
-
0,0167858
-
0,00213
84 -0,0304967 0,0094451
-
0,0048199
-
0,0050281 -0,007304 0,0037705
-
1,9371235
H+5 0,028197
8
-
0,057209
-
0,000426
8 0,0400367
-
0,029781
5
-
0,0089
391 0,0622197
0,00146
76 -0,0030608
-
0,0049927
-
0,0161307 0,0273848 0,0032305 0,0093002 0,3473576
H+6
-
0,001502
1
0,008227
6
-
0,166801
-
0,0025271
0,009921
8
-
0,1551
98
-
0,0279551
-
0,00197
43 -0,0218058 0,0025771
-
0,0181168 0,0511591
-
0,0269996 0,0145517 -1,855425
H+7 0,011271
4
0,029162
6
0,180409
4 0,0327711
-
0,010237
9
0,1378
072
-
0,0141148
0,00264
89 0,0139334
-
0,0080313
-
0,0164035 0,0608012 0,0350015 0,013011 2,6901509
H+8 0,016130
2
0,023666
2
-
0,019189
-
0,0495997
-
0,014503
5
-
0,0122
756
-
0,0129959
0,00398
39 -0,0376351 0,0002653 0,0070908
-
0,0116803
-
0,0088952 0,0059938
-
1,4840758
126
H+9 -
0,028167
-
0,013624
2
-
0,063202
8 0,0155165
0,020546
5
0,0023
287
-
0,0155927
-
0,01630
78 -0,0248795
-
0,0052691 0,0144363
-
0,0062074
-
0,0100352 0,0047745 -2,101849
H+10 0,005403
3
-
0,009672
9
0,035307
3
-
0,0003002 0,022217
-
0,0101
83 0,0096313
0,03183
45 0,0116493
-
0,0424605
-
0,0326551
-
0,0028537 0,0014931 0,0061026 0,2446664
127
Lampiran 6
Statistik Deskriptif Abnormal Return
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
MIN_10 12 -,111593 ,036026 -,01121319 ,037283058
MIN_9 12 -,099730 ,047013 -,00511228 ,039751751
MIN_8 12 -,012041 ,072273 ,01063654 ,022078713
MIN_7 12 -,050362 ,108722 ,01307433 ,043702307
MIN_6 12 -,045235 ,039824 -,00691398 ,025951469
MIN_5 12 -,017231 ,037518 ,00218412 ,017367233
MIN_4 12 -,044110 ,091249 ,00950325 ,034533022
MIN_3 12 -,052028 ,114682 ,00821274 ,043407247
MIN_2 12 -,034764 ,050960 ,00270642 ,029234069
MIN_1 12 -,016006 ,040158 ,01262589 ,017670894
O 12 -,041093 ,015824 -,01080323 ,017550588
PLUS_1 12 -,051098 ,032357 -,00755939 ,021290628
PLUS_2 12 -,022434 ,033353 -,00128294 ,018109187
PLUS_3 12 -,016523 ,057620 ,00277400 ,020155530
PLUS_4 12 -,030497 ,009445 -,00730398 ,013448238
PLUS_5 12 -,057209 ,062220 ,00323050 ,032235760
PLUS_6 12 -,166801 ,051159 -,02699956 ,065746792
PLUS_7 12 -,016404 ,180409 ,03500148 ,062830315
PLUS_8 12 -,049600 ,023666 -,00889522 ,020993737
PLUS_9 12 -,063203 ,020546 -,01003522 ,023034046
PLUS_10 12 -,042461 ,035307 ,00149311 ,023470077
Valid N (listwise) 12
Lampiran 7
Statistik Deskriptif Average Abnormal Return
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
AAR 21 -,027000 ,035001 ,00025349 ,012638804
Valid N (listwise) 21
128
Lampiran 8
Uji Normalitas Abnormal Return
Hari
Kolmogorov-Smirnov
Nilai Sig(2-Tailed)
H-10 0,410 0,996
H-9 0,597 0,868
H-8 0,416 0,995
H-7 0,848 0,468
H-6 0,504 0,961
H-5 0,817 0,516
H-4 0,475 0,978
H-3 0,854 0,885
H-2 0,823 0,507
H-1 0,691 0,726
H-0 0,670 0,760
H+1 0,755 0,619
H+2 0,606 0,856
H+3 0,333 1,000
H+4 0,555 0,917
H+5 0,842 0,477
H+6 0,651 0,790
H+7 0,556 0,916
H+8 0,433 0,992
H+9 0,830 0,497
H+10 0,597 0,868
129
Lampiran 9
Uji Normalitas Average Abnormal Return
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
AAR
N 21
Normal Parametersa,b Mean ,00025349
Std. Deviation ,012638804
Most Extreme Differences Absolute ,135
Positive ,121
Negative -,135
Test Statistic ,135
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
130
Lampiran 10
Hasil Pengujian Hipotesis Abnormal Return
Hari AAR KSE t-hitung Keterangan
H-10 -0,01121 0,010746 -1,04348 Tidak Signifikan
H-9 -0,00511 0,011459 -0,44613 Tidak Signifikan
H-8 0,010637 0,006373 1,668905 Signifikan***
H-7 0,0103074 0,012529 1,043553 Tidak Signifikan
H-6 -0,00691 0,007057 -0,97978 Tidak Signifikan
H-5 0,002184 0,004831 0,452061 Tidak Signifikan
H-4 0,009503 0,009963 0,953857 Tidak Signifikan
H-3 0,008213 0,012444 0,659986 Tidak Signifikan
H-2 0,002706 0,008336 0,324676 Tidak Signifikan
H-1 0,012626 0,004326 2,836659 Signifikan*
H -0,0180 0,004326 -2,49706 Signifikan*
H+1 -0,00756 0,005798 -1,3037 Tidak Signifikan
H+2 -0,00128 0,005198 -0,24679 Tidak Signifikan
H+3 0,002774 0,005707 0,486072 Tidak Signifikan
H+4 -0,0073 0,003771 -1,93712 Signifikan**
H+5 0,003231 0,0093 0,347358 Tidak Signifikan
H+6 -0,027 0,014552 -1,85542 Signifikan**
H+7 0,035001 0,013011 2,690151 Signifikan*
H+8 -0,0089 0,005994 -1,85542 Signifikan**
H+9 -0,01004 0,004774 -2,10185 Signifikan*
H+10 0,001493 0,006103 0,244666 Tidak Signifikan
131
Lampiran 11
Hasil Pengujian Hipotesis AAR
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 sebelum ,00357038 10 ,008727612 ,002759913
sesudah -,00195772 10 ,015734190 ,004975588
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 sebelum & sesudah 10 ,215 ,552
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
Pai
r 1
sebelum -
sesudah
,005528105 ,016272803 ,005145912 -,006112757 ,017168967 1,074 9 ,311
Lampiran 12
Jumlah Saham yang Beredar
Trading Volume Activity listed share
1 PT Indosat Tbk 04/12/2014 5.433.933.499
2 PT XL Axiata Tbk 23/11/2015 8.541.381.670
3 PT Indosat Tbk 23/05/2017 5.433.933.500
4 PT Global Mediacom 21/06/2017 14.198.621.422
5 PT Timah (persero) 19/09/2017 7.447.753.454
6 PT XL Axiata 08/10/2018 10.687.960.423
7 PT Summarecon Agung Tbk (3/12/13) 14.426.781.680
8 PT Aneka Gas Industri (23/3/17) 3.066.660.000
9 PT Adhi Karya (Persero) (27/6/12) 1.801.320.000
10 PT Indosat Tbk (19/6/12) 5.433.933.499
11 PT Indosat Tbk (30/11/09) 5.433.933.499
12 PT Matahari Putra Prima Tbk ( 2/03/09) 4.711.922.000
132
Lampiran 13
Trading Volume Activity, ATVA
Periode Pengamatan
PT Indosat Tbk
04/12/2014
PT XL Axiata Tbk
23/11/2015
PT Indosat Tbk
23/05/2017
PT Global Mediacom
21/06/2017
PT Timah (persero)
19/09/2017
PT Indosat Tbk
(30/11/09)
PT Matahari
Putra Prima Tbk ( 2/03/09)
PT XL Axiata
08/10/2018
PT Summarecon
Agung Tbk (3/12/13)
PT Aneka Gas
Industri (23/3/17)
PT Adhi Karya
(Persero) (27/6/12)
PT Indosat Tbk
(19/6/12) ATVA
H-10 0,0003492 0,0003145 0,0002251 0,0018987 0,0087453 0,0005876 1,719E-05 0,0009785 0,0048784 0,0019654 0,0028969 0,0002379 0,0019246
H-9 0,00044 0,0003679 4,678E-05 0,003564 0,0033013 0,000266 1,486E-06 0,0002211 0,0042029 0,0021425 0,0005617 0,0004315 0,0012956
H-8 0,0010533 0,0001466 5,712E-05 0,0033292 0,0040714 0,0004002 6,367E-07 0,0003998 0,0020053 0,0019974 0,0007269 0,0002245 0,001201
H-7 0,0021507 0,0004472 7,538E-05 0,0017518 0,0021442 0,0003094 0,0001116 0,0003468 0,00057 0,0023882 0,0021634 0,0002314 0,0010575
H-6 0,0021887 0,0003046 1,04E-05 0,0025324 0,0035861 0,0001873 0,0004127 0,0006327 0,0007841 0,0019104 0,001162 5,171E-05 0,0011469
H-5 0,0011283 0,0004762 1,746E-05 0,0025579 0,003815 0,0003981 0,000408 0,001016 0,0008342 0,0027689 0,0037874 0,0001051 0,0014427
H-4 0,0008701 0,0005808 1,032E-05 0,0041989 0,0056697 0,0003418 0,0001527 0,0009117 0,0009731 0,0029461 0,0036807 0,000119 0,0017046
H-3 0,002379 0,0001382 7,124E-05 0,0038021 0,0027407 0,000575 4,245E-07 0,0013114 0,0042337 0,002381 0,0011152 0,0001108 0,0015716
H-2 0,0007661 0,0006909 2,915E-05 0,002352 0,0017155 0,000307 1,825E-05 0,0006125 0,0040636 0,0023529 0,0005748 0,0006514 0,0011778
H-1 0,0004668 0,0004388 3,092E-05 0,0025435 0,0016384 0,0004815 8,489E-06 0,0008082 0,0037843 0,0052126 0,000898 0,0005727 0,001407
H0 0,0004907 0,0006348 0,0001775 0,0031219 0,0054959 0,0009428 0,0015554 0,0024836 0,0024013 0,0001042 0,0007266 3,332E-05 0,001514
H+1 0,0004171 0,0005439 4,409E-05 0,0024125 0,0019434 0,0002511 1,273E-06 0,0014941 0,0019315 0,0022177 0,0006517 0,0001157 0,001002
H+2 0,0006575 0,0002441 1,458E-05 0,0030387 0,002497 0,0002457 3,035E-05 0,0009294 0,0008109 0,0018285 0,0015615 0,0002888 0,0010123
H+3 0,0005066 0,0002557 1,66E-05 0,001475 0,001674 0,0003352 0,0001475 0,0008899 0,0011219 0,0058487 0,0053338 0,0001791 0,001482
133
H+4 0,0002208 0,0001396 0,0001193 0,0019756 0,00344 0,0002104 4,351E-05 0,0014617 0,00089 0,0026756 0,0017466 0,0001681 0,0010909
H+5 0,0007104 0,0014442 4,886E-05 0,0029632 0,003938 0,0004569 0,0009869 0,0002601 0,0005696 0,0064132 0,0031674 0,0001527 0,0017593
H+6 6,17E-05 0,000686 2,302E-05 0,0040019 0,0031715 0,0002244 0,002591 0,0002323 0,0009268 0,0052489 0,0018258 0,0003316 0,0016104
H+7 3,763E-05 0,0004364 1,94E-05 0,0036096 0,0022319 5,871E-05 0,0007821 0,0008186 0,0019385 0,0028203 0,0017028 0,0005193 0,0012479
H+8 6,27E-05 0,0004584 0,0001067 0,0023491 0,00107 5,815E-05 0,0011218 0,0004361 0,0010327 0,0029941 0,0010848 0,0006068 0,0009485
H+9 0,0001384 0,0004768 0,0001505 0,00205 0,0032162 0,0002047 0,0015464 0,0008654 0,0010815 0,0011183 0,0020604 7,122E-05 0,0010816
H+10 6,124E-05 0,0005558 7,345E-05 0,0020007 0,0040843 0,0002971 0,0019901 0,0009992 0,0007359 0,0017533 0,0021245 0,0001631 0,0012366
134
Lampiran 14
Statistik Deskriptif Trading Volume Activity
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
SEBELUM 10 ,001058 ,001925 ,00139293 ,000274857
SESUDAH 10 ,000948 ,001759 ,00124715 ,000280040
Valid N (listwise) 10
Lampiran 15
Uji Normalitas Trading Volume Activity
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 2
SEBELUM SESUDAH
N 10 10
Uniform Parametersa,b Minimum ,001058 ,000948
Maximum ,001925 ,001759
Most Extreme Differences Absolute ,256 ,331
Positive ,256 ,331
Negative -,100 -,100
Kolmogorov-Smirnov Z ,809 1,046
Asymp. Sig. (2-tailed) ,530 ,224
a. Test distribution is Uniform.
b. Calculated from data.
135
Lampiran 16
Hasil Pengujian Hipotesis Trading Volume Activity
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 SEBELUM ,00139293 10 ,000274857 ,000086918
SESUDAH ,00124715 10 ,000280040 ,000088556
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 SEBELUM & SESUDAH 10 -,326 ,358
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Pair 1 SEBELUM -
SESUDAH
,00014
5783
,000451801 ,000142872 -,000177416 ,000468
982
1,020 9 ,334