85
SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL (IFRS) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA INDAYANI 10573 02831 11 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2015

SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

SKRIPSI

REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL (IFRS) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA

INDAYANI

10573 02831 11

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR2015

Page 2: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

i

HALAMAN PERSETUJUAN

REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL (IFRS) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi

Disususn dan Diajukan Oleh

INDAYANI

No. Stambuk : 10573 02831 11

Kepada

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

Page 3: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Judul Skripsi : Reaksi Pasar Terhadap Penerapan Standar Akuntansi Internasional

(IFRS) Pada Perusahaan Manufaktur Yang listing Di Bursa Efek

Indonesia

Mahasiswa yang bersangkutan:

Nama Mahasiswa : INDAYANI

Nim : 10573 02831 11

Jurusan : Akuntansi

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Setelah diperiksa dan diteliti, maka skripsi ini telah memenuhi persyaratan dan layak

untuk di ujikan serta sudah di ujikan pada tanggal 23 Agustus 2015

Makassar, Agustus 2015

Disetujui Oleh

Pembimbing I, Pembimbing II

Muh. Amir SE, M.Si, Ak.CA Ismail Badollahi SE. M.Si, Ak.CA

Diketahui:

Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Ketua Jurusan Akuntansi

Unismuh Makassar

Dr. H. Mahmud Nuhung, SE, MM Ismail Badollahi, SE, M.Si,Ak.CA

NBM: 497794

Page 4: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini telah diperiksa dan diterima oleh Panitia Ujian Skripsi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar dengan Surat

Keputusan Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor: Tahun 1436

H / 2015 M dan telah dipertahankan didepan tim penguji pada tanggal 23 Agustus

2015 sebagai persyaratan guna memperoleh gelar sarjana ekonomi pada jurusan

akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Muharram 1436 H Makassar,--------------------

Agustus 2015 M

Panitia Ujian :

Pengawas Umum : Dr. Irwan Akib, M.Pd (Rektor Unismuh Makassar) (……………………)

Ketua : Dr. H. Mahmud Nuhung, MA (Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis) (……………………)

Sekretaris : Drs. H. Sultan Sarda, MM (PD.I Fakultas Ekonomi dan Bisnis) (……………………)

Penguji :

1. Drs. H. Hamzah Limpo, MS (……………………)

2. Samsul Rizal, SE., MM (……………………)

3. Dr. H. Ansyarif Khalid, SE., M.Si.AK.CA

(……………………)

4. Abd. Salam, SE.,M.Si.AK.CA (……………………)

Page 5: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

iv

ABSTRAK

Indayani. “ Reaksi Pasar Terhadap Penerapan Standar Akuntansi Internasional {IFRS} Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia (BEI)”. Skripsi. Dibimbing oleh Muh. Amir SE, M.Si, Ak.CA dan Ismail Badollahi SE. M.Si, Ak.CA. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui reaksi pasar terhadap penerapan standar akuntansi internasional (IFRS) pada perusahaan manufaktur yang listing di bursa efek indonesia (BEI). Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah delapan belas populasi perusahaan manufaktur dan memilih lima sampel perusahaan manufaktur. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ROA dan EPS meningkat pada reaksi pasar terhadap harga saham setelah penerapan IFRS.

Hal ini menunjukkan bahwa reaksi pasar berpengaruh positif terhadap penerapan IFRS pada perusahaan manufaktur yang listing di bursa efek indonesia (BEI).

Page 6: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

v

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan petunjuk dan bimbingannya. Sehingga atas kasih sayang-Nya yang

berlimpah, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”REAKSI PASAR

TERHADAP PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL

(IFRS) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA

EFEK INDONESIA”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh

gelar kesarjanaan pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Jurusan Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Makassar. Persiapan, perencanaan, dan pelaksanaan

hingga akhir penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peran dan bantuan berbagai

pihak baik secara moril dan materiil. Oleh karena itu dengan rendah hati dan

ketulusan yang mendalam penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Muh. Amir SE, M.Si, Ak.CA, selaku pembimbing 1 yang telah rela

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membimbing dan memberikan

arahan yang berarti dalam penyusunan skripsi ini.

2. Ismail Badollahi SE. M.Si, Ak.CA, selaku pembimbing 2 yang telah rela

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membimbing dan memberikan

arahan yang berarti dalam penyusunan skripsi ini.

3. Dr. H. Mahmud Nuhung, SE, MM., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Ismail Badollahi, SE, M.Si, Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Page 7: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

vi

5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah

Makassar beserta seluruh staff dan karyawan yang telah memberikan

bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis.

6. Seluruh staf dan pegawai kantor Bursa Efek Indonesia yang telah banyak

membantu penulis dalam mengumpulkan data yang sangat berguna dalam

penyusunan skripsi ini.

7. Bapak, Ibu dan semua keluargaku yang selalu mendoakan untuk bisa menjadi

orang yang sukses dan semangat dalam menulis skripsi.

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu secara langsung

maupun atas bantuannya kepada penulis hingga terselesaikannya penelitian

ini.

Demikian skripsi ini penulis susun dan tentunya masih banyak kekurangan

yang perlu dibenahi. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang

membaca dan terkait dengan skripsi ini.

Makassar, April 2015

Penulis

Page 8: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

vi

DAFTAR ISI

Halaman Pengajuan Skripsi ............................................................................. i

Lembar Persetujuan ......................................................................................... ii

Lembar Pengesahan ........................................................................................ iii

Abstrak ............................................................................................................ iv

Kata Pengantar ................................................................................................ v

Daftar Isi .......................................................................................................... vii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 6

C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian .................................................. 7

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pasar Modal Di Indonesia .............................................................. 8

B. Gambaran Umum IFRS ................................................................. 11

C. Manfaat Dan Tujuan Penggunaan IFRS ........................................ 12

D. Investasi.......................................................................................... 13

E. Kandungan Informasi..................................................................... 17

F. Definisi Perusahaan Manufaktur.................................................... 18

G. Gambaran Umum Aktivitas Industri Manufaktur .......................... 18

H. Harga Saham .................................................................................. 21

I. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham...................... 24

J. Reaksi Pasar ................................................................................... 25

K. Volume Perdagangan Saham ......................................................... 26

L. Kerangka Pikir .............................................................................. 27

M. Hipotesis......................................................................................... 27

Page 9: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

vii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi Dan Waktu Penelitian .............................................................. 28

B. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 28

C. Jenis Dan Sumber Data ........................................................................ 28

D. Populasi Dan Sampel ........................................................................... 29

E. Sistematika penulisan........................................................................... 31

BAB 1V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan ................................................................ 32

B. Struktur Organisasi ............................................................................. 42

C. Deskripsi Perusahaan .......................................................................... 43

D. Visi Dan Misi Perusahaan ................................................................... 44

E. Tata Kelola Perusahaan ....................................................................... 44

F. Daftar Perusahaan Sampel .................................................................. 46

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Reaksi Pasar ......................................................................................... 49

B. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................. 53

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 56

B. Saran .................................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 58

LAMPIRAN .................................................................................................... 61

Page 10: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan keuangan yang baik akan memberikan informasi dan kepercayaan

kepada investor yang diperlukan untuk berinvestasi dalam pasar modal global.

Serangkaian standar akuntansi yang baik memungkinkan investor menerima

informasi yang sesuai sambil mempertimbangkan biaya implementasi standar-

standar tersebut secara masuk akal. Inisiatif saat ini akan pemusatan pada satu

rangkaian standar akuntansi global yang baik telah diterima oleh pembuat aturan,

penyusun standar, profesi akuntansi, dan masyarakat bisnis dan akademik di

seluruh dunia. Perusahaan lebih dari 100 negara telah mengadopsi berbagai

International Financial Reporting Standards (IFRS) untuk tujuan laporan

keuangan mereka, karna akuntansi telah dianggap sebagai bahasa bisnis maka

International Federation of Accountants (IFAC) mengungkapkan bahwa standar

akuntansi internasional tunggal adalah kunci untuk perkembangan ekonomi ketika

mayoritas responden (89 persen) merasa terpenuhi dengan IFRS adalah sangat

penting (IFAC, 2007).

AICPA ( American Institute of Certified Public Accountant) juga

mendukung pergerakan ke arah pemusatan pada satu standar akuntansi global dan

penggunaan IFRS untuk laporan keuangan, dengan mengenali bahwa “perubahan

perlu terjadi pada auditing, pengaturan, dan lingkungan legal Amerika” (AICPA,

2007). Kepala Komisi Saham dan Perdagangan Christopher Cox, ketika

mempromosikan pemusatan dengan mengatakan bahwa “IFRS sudah datang”

Page 11: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

2

mengingatkan bahwa “Amerika secara umum menerima prinsip-prinsip akuntansi

(GAAP) apakah tidak akan segera berlangsung”.

Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang menjalankan proses

pembuatan produk. Sebuah perusahaan bisa di katakan perusahaan manufaktur

apabila ada tahapan input – proses – output yang akhirnya menghasilkan suatu

produk.

Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan peralatan

dan suatu medium proses untuk transformasi bahan mentah menjadi barang jadi

untuk di jual. Upaya ini melibatkan semua proses antara yang di butuhkan untuk

produksi dan integrasi komponen – komponen suatu produk. beberapa industri,

seperti produsen semi konduktor dan baja, juga menggunakan istilah fabrikasi

atau pabrikasi. Sector manufaktur sangat erat terkait dengan rekayasa atau teknik.

Penelitian ini hendak meneliti tentang reaksi pasar atau respon pasar bagi

perusahaan yang menerapkan IFRS. Dalam konteks Indonesia, konvergensi IFRS

dengan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan hal yang

sangat penting untuk menjamin daya saing perusahaan nasional di kancah

persaingan global. Bahkan di tahun 2008 Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah

mendeklarasikan rencana Indonesia untuk melakukan konvergensi terhadap IFRS

dalam pengaturan standar akuntansi keuangan.

Rencana Indonesia untuk memberlakukan Standar Konvergensi IFRS

melalui tiga tahapan pengadopsian dinilai banyak kalangan sudah tepat karena

masih banyak perusahaan yang belum memiliki pengetahuan dan pemahaman

yang memadai tentang IFRS. Tahapan pertama merupakan proses untuk

Page 12: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

3

mengadopsi keseluruhan IFRS ke PSAK, mempersiapkan infrastruktur dan

mengevaluasi dampak-dampak apa saja yang akan terjadi pasca penerapan IFRS.

Tahapan kedua dilakukan tahun 2011 untuk menuju persiapan akhir sebelum

melakukan implementasi keseluruhan isi dari IFRS yang akan dilaksanakan pada

tahun 2015. Tahapan ketiga adalah implementasi PSAK yang telah konvergen

dengan IFRS.

Standar akuntansi keuangan yang berbasis IFRS (SAK Umum) di tujukan

bagi entitas yang mempunyai akuntabilitas (tanggung jawab) publik signifikan

jika entitas telah pernyataan pendaftaran atau dalam proses pengajuan pernyataan

pendaftaran atau dalam proses pengajuan pernyataan pendaftaran, pada otoritas

pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal atau

entitas menguasai asset dalam kapasitas untuk sekelompok besar masyarakat,

seperti Bank, entitas asuransi, pedagang efek, dana pension, reksa dana, bank

investasi.

Keberadaan pasar modal di suatu Negara bisa menjadi acuan untuk

melihat tentang bagaimana kegairahan atau dinamisnya bisnis Negara yang

bersangkutan dalam penggerakan berbagai kebijakan ekonominya seperti

kebijakan fiskal dan moneter. Selanjutnya dari kebijakan yang di terapkan

tersebut kondisis stimulus dan bahkan sustainability bisa di peroleh dengan efek

lebih jauh mampu memberikan konstribusi positif pada penambahan pendapatan

Negara terutama dari segi pendapatan pajak (tax income)

Pasar modal adalah tempat dimana berbagai pihak khususnya perusahaan

menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan

Page 13: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

4

tersebut nantinya akan di gunakan sebagai tambahan dana atau untuk

memperkuat modal perusahaan.

Peran yang di lakukan oleh pasar modal adalah menyediakan fasilitas untuk

memindahkan dana, khususnya yg di peruntukkan untuk pembiayaan jangka

panjang, yang memiliki dana atau di kenal dengan istilah lender ke perusahaan

yang membutuhkan dana. Biasanya dalam menjalankan aktivitasnya pasar modal

menggunakan jasa underwriter.

Ada aturan yang berlaku di pasar modal dilarang adanya tindakan yang

bertujuan mengungkapkan nama atau kegiatan investasi nasabah kepada

perusahaan efek lain. Dan pertanyaan yang timbul adalah dalam bentuk seperti

apa pengungkapan yang di bolehkan atau di anjurkan.

Bursa Efek Indonesia telah menjadi bagian penting dari berkembangnya

perekonomian Indonesia. Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu pasar modal

yang dapat dijadikan alternatif pendanaan bagi semua sektor perusahaan di

indonesia.

Dalam hal ini peneliti memilih beberapa sampel perusahaan manufaktur

yang listing di bursa efek indonesia dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana

reaksi pasar terhadap penerapan IFRS,adappun sampel yang akan peneliti

paparkan adalah sebagai berikut:

Page 14: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

5

Tabel 1.1

NO Nama Perusahaan Jumlah Saham Beredar

1. PT. Sepatu Bata Tbk 780.000.000.000

2. PT. Astra Internasional Tbk 40.483.553.140

3. PT. Ciputra Peoperty Tbk 6.150.000.000

4. PT.Prima Aloy Steel Universal Tbk 588.000.000

5. PT. Polychem Indonesia Tbk 3.889.000.000

Salah satu alternatif pendanaan adalah melalui penerbitan dan penjualan

saham di Pasar Modal atau Bursa Efek. Dalam pasar modal memungkinkan

investor membuat pilihan atas investasi yang diinginkan sesuai dengan risiko dan

tingkat keuntungan yang diharapkan.

Perusahaan umumnya memiliki beberapa tujuan dalam melakukan

kegiatan bisnis yaitu kelanjutan hidup perusahaan (going concern), laba dalam

jangka panjang (profit), dan pengembangan atau perluasan usaha (expansion).

Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, perusahaan dituntut meningkatkan

kinerjanya bisnisnya.

Harga saham penting bagi perusahaan karena hal tersebut merupakan salah

satu alasan utama yang mendasari para investor tertarik membeli saham sebagai

bentuk investasinya pada perusahaan. Investasi yang dilakukan oleh investor

sangat diperlukan oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan dalam menjalankan

usahanya perusahaan membutuhkan dana yang besar. Untuk memperoleh dana

Page 15: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

6

tersebut perusahaan dapat melakukan pinjaman maupun menerbitkan dan

menjual sahamnya di pasar modal.

Dalam menentukan keputusan investasi terhadap sebuah perusahaan,

sangat penting bagi calon investor untuk mengetahui kondisi perusahaan.

Investor harus melakukan penilaian terhadap prospek kinerja perusahaan untuk

melakukan investasi, karena pada umumnya hampir semua investasi (khususnya

saham) mengandung unsur ketidakpastian. Investor harus melakukan evaluasi

dan analisis terhadap faktor yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan

dimasa yang akan datang, sehingga investor dapat memperkecil kerugian yang

timbul seminimal mungkin dari adanya fluktuasi pertumbuhan dan

perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Dalam hal ini akuntansi berfungsi

sebagai penyedia informasi.

Berdasarkan uraian di atas,maka peneliti memilih judul “ Reaksi pasar

terhadap penerapan standar akuntansi internasiaonal (IFRS) pada

perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia ”

B. Rumusan Masalah

Sehubungan dengan latar belakang yang diuraikan diatas. maka perumusan

masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana reaksi pasar terhadap penerapan

IFRS di Bursa Efek Indonesia.

Page 16: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

7

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian adalah Untuk mengetahui reaksi pasar

terhadap penerapan IFRS di Bursa Efek Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang di peroleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini di harapkan dapat menjadi acuan bagi penelitian

selanjutnya mengenai reaksi pasar terhadap penerapan standar

akuntansi internasional (IFRS) di bursa efek indonesia.

2. Manfaat praktis

Hasil penelitian ini secara praktis dapat menyumbangkan

pemikiran terhadap pemecahan masalah yang berkaitan dengan reaksi

pasar terhadap penerapan standar akuntansi internasional di Bursa Efek

Indonesia.

3. Kebijakan

Sebagai masukan bagi manajemen perusahaan untuk meningkatkan

kualitas laba perusahaan di dalam pasar modal.

Page 17: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pasar modal di Indonesia

Pasar modal adalah tempat dimana berbagai pihak khususnya perusahaan

menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan

tersebut nantinya akan di gunakan sebagai tambahan dana atau untuk memperkuat

modal perusahaan.

Sedangkan menurut Joel G. Siegel dan Jae K. Shim (1999 : 55) pasar modal

adalah pusat perdagangan utang jangka panjang dan saham perusahaan. Adapun

menurut R.J. Shook (2002 : 56) pasar modal merupakan sebuah pasar tempat dana –

dana modal, seperti ekuitas dan hutang, diperdagangkan.

Kehadiran pasar modal di Indonesia dengan sejarah yang sangat panjang.

Bursa di Indonesia berdiri tahun 1912, lebih dahulu dari bursa singapura yang baru

lahir bulan juni 1930, ketika 15 perusahaan efek membentuk the Singapore

Stockbrokers Association untuk mengatur industri perefekan disana. Perkembangan

bursa efek di Indonesia tidak terlepas dari pasang surutnya iklim politik, ekonomi

dan keuangan Negara ini. Bursa efek Indonesia mengalami kemunduran aktivitasnya

di tahun 1940 waktu negeri belanda di serang dan di duduki oleh bangsa Jerman.

Setelah itu muncul lagi tahun 1952 dan seolah – olah menghilang sejenak tahun

8

Page 18: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

9

1958, kemudian bangkit kembali pada tanggal 10 Agustus 1997 Bodie Kane and

Marus (2008 : 55)

Pada tahun 1968 Bank Indonesia membentuk tim persiapan pasar uang dan

modal yang di ketuai Gubernur Bank Indonesia. Tahun 1972 tim ini dig anti dengan

Badan Pembina Pasar Uang dsn Modal yang masih di ketuai oleh Gubernur

Indonesia. Pada penghujung tahun 1976 badan inilah yang melahirkan Bapepam

(Badan Pelaksana Pasar Modal) dan PT. Persero Danareksa Suad Husnan (2005 : 3).

Sejak di buka kembali pada tahun 1977 pasar modal di awasi dan di

laksanakan oleh Bapepam, badan yang berada di dalam lingkungan Departemen

Keuangan. Pelaku pasar modal di samping Bapepam adalah perusahaan –

perusahaan efek, yang menjadi perantara antara perusahaan yang membutuhkan

dana (di kenal dengan emiten) dan para pemilik dana (yang di sebut pemodal atau

investor), para akuntan, notaris, penasehathukum dan para penilai, yang meduduki

tempat vital dalam konfigurasi pasar modal. Pada tahun 1970 BAPEPAM dig anti

fungsinya dari Pembina menjadi pengawas William at al (2005 :1).

Pada tahun 1992 pengelolaannya diserahkan kepada pihak swasta, seperti

lazimnya hampir di seluruh dunia perkembangan pasar yang begitu cepat

menghendaki adanya efisiensi kerja dan bursa harus diotomatisasi. Inilah yang

melahirkan JATS (Jakarta Automated Trading System), yang di perkuat dengan

dukungan undang – undang di tahun 1995.

Pasar modal menurut UU No. 8 tahun 1995 adalah kegiatan yang bersangkutan

dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan yang berkaitan dengan

Page 19: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

10

efek di terbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan serta lembaga

dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal juga mempunyaipengertian

yang abstrak yang mempertemukan calon pemodal (investor) dengan emiten yang

membutuhkan dana jangka panjang Suad Husnan (1996 :5).

Peran yang di lakukan oleh pasar modal adalah menyediakan fasilitas untuk

memindahkan dana, khususnya yg di peruntukkan untuk pembiayaan jangka

panjang, yang memiliki dana atau di kenal dengan istilah lender ke perusahaan yang

membutuhkan dana. Biasanya dalam menjalankan aktivitasnya pasar modal

menggunakan jasa underwriter.

Saham menjadi produk utama di perdagangkan di pasar modal dan memang

tujuan utama keberadaan pasar modal suatu Negara memperdagangkan saham.

Disamping itu, selain dari saham juga di perdagangkan di pasar modal adalah

berbagai jenis surat berharga lainnya (efek lainnya), Eduardus Tandelilin (2001 : 5).

yaitu sebagai berikut:

1. Serat pengakuan hutang

2. Surat berharga komersial

3. Obligasi

4. Tanda bukti hutang

5. Unit penyertaan kontrak investasi kolektif

6. Kontrak berjangka atas efek

7. Setiap derivatif dari efek, seperti bukti right, warrant, dan opsi

8. Efek beragun Aset

Page 20: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

11

9. Sertifikat penitipan Efek Indonesia

Ada aturan yang berlaku yang berlaku di pasar modal dilarang adanya

tindakan yang bertujuan mengungkapkan nama atau kegiatan investasi nasabah

kepada perusahaan efek lain. Dan pertanyaan yang timbul adalah dalam bentuk

seperti apa pengungkapan yang di bolehkan atau di anjurkan.

Dalam pasar modal praktik kegiatan yang seperti inj adalah sangat di larang.

Karena setiap kerahasiaan serta di bawa perusahaan harus slalu di jaga dan di

jamin dengan tujuan member kenyamanan penuh dalam berinvestasi di pasar

modal Indonesia.

B. Gambaran umum IFRS

Mengacu pada pendapat Lam dan Lan (2010 : 134) dasar atau latar belakang

terbentuknya International Financial Reporting Standard (IFRS) karna setiap

Negara menggunakan prosedur, prinsip, dan standar akuntansi yang berbeda

untuk mengatur penyusunan laporan keuangan entitas secara hukum. Agar dapat

terjadi harmonisasi standar akuntansi di setiap Negara, maka di bentuklah

International Fincial Reporting Standard (IFRS) dan International Accounting

Standars (IAS).

Menurut Arens et al (2010) mengungungkapkan bahwa International

Accounting Standard Board (IASB) merupakan suatu lembaga independen

membentuk International Financial Reporting Standard (IFRS) di London,

sedangkan International Accounting Standard Committee (IASC) merupakan

Page 21: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

12

lembaga membentuk International Accounting Standard (IAS) dan sebagai

pendahulu IASB, didirikan pada tahun 1973 sebagai hasil kesepakatan oleh

beberapa badan akuntansi di Australia, Kanada, Prancis, Jerman, Jepang,

Meksiko, Belanda, Inggris, Dan Amerika Serikat. Sejak tahun 1983 sampai 2001,

Anggota IASC termasuk sebuah badan akuntansi professional menjadi anggota

International Federation of Accountants (IFA). Pendirian IASB bertujuan untuk

mencapai harmonisasi prosedur dan standar akuntansi ke seluruh dunia, dan IAS

di bentuk oleh IASC untuk mendukung harmonisasi tersebut.

C. Manfaat dan Tujuan Penggunaan IFRS

IFRS (International Financial Report Standard) adalah suatu upaya untuk

memperkuat arsitektur keuangan global dan mencari solusi jangka panjang

terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan.

Manfaat dari adanya suatu standar akuntansi global dan kualitas akuntansi

adalah:

1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak diseluruh

dunia tanpa hambatan berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi

yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi

alokasi lokal

2. Investor dapat membuat keputusan yang lebih baik

3. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan

mengenai merger dan akuisisi

Page 22: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

13

4. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat

disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tinggi.

Tujuan IFRS adalah memastikan bahwa laporan keuangan intern perusahaan

untuk periode-periode yang dimaksudkan dalam laporan keuangan tahunan,

mengandung informasi berkualitas tinggi yang:

1. Transparan bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode

yang disajikan.

2. Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan

pada IFRS.

3. Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para

pengguna.

D. Investasi

Pada dasarnya tujuan orang melakukan investasi adalah untuk menghasilkan

sejumlah uang. Beberapa alasan orang melakukan investasi antara lain adalah

untuk :

1. Mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa datang. Seseorang yang

bijaksana akan berfikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke

waktu atau setidaknya berusaha bagaimana mempertahankan pendapatannya

yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang;

Page 23: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

14

2. Mengurangi tekanan inflasi. Dengan melakukan investasi dalam pemilikan

perusahaan atau proyek lain, seseorang dapat menghindarkan diri dari risiko

penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya akibat adanya pengaruh inflasi;

3. Dorongan untuk menghemat pajak. Beberapa negara di dunia banyak

melakukan kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi di

masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang

melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu.

Proses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang berkesinambungan.

Proses keputusan investasi terdiri dari lima tahap keputusan yang berjalan terus

menerus sampai tercapai keputusan investasi yang baik. Tahap-tahap keputusan

investasi meliputi lima tahap keputusan, yaitu tahap penentuan tujuan investasi,

penentuan kebijakan investasi, pemilihan strategi portofolio, pemilihan asset, dan

pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio.

Tahap pertama dalam proses keputusan investasi adalah menentukan tujuan

investasi yang akan dilakukan. Investasi masing-masing investor bisa berbeda-beda

tergantung pada investor yang membuat keputusan tersebut.

Tahap kedua proses keputusan investasi adalah penentuan kebijakan investasi.

Tahap kedua ini merupakan tahap penentuan kebijakan untuk memenuhi tujuan

investasi yang telah ditetapkan. Tahap ini dimulai dengan penentuan keputusan

alokasi asset. Keputusan ini menyangkut pendistribusian dana yang dimiliki pada

berbagai kelas-kelas asset yang tersedia (saham, obligasi, real estatt ataupun

sekuritas luar negeri). Investor juga harus memperhatikan berbagai batasan yang

Page 24: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

15

mempengaruhi kebijakan investasi seperti seberapa besar dana yang dimiliki dan

porsi pendistribusian dana tersebut serta beban pajak dan pelaporan yang harus

ditanggung.

Tahap ke tiga proses keputusan investasi adalah pemilihan strategi portofolio.

Strategi portofolio yang dipilih harus konsisten dengan dua tahap sebelumnya. Ada

dua strategi portofolio yang bisa dipilih, yaitu strategi portofolio aktif dan strategi

portofolio pasif. Strategi portofolio aktif meliputi kegiatan penggunaan informasi

yang tersedia dan teknik-teknik peramalan secara aktif untuk mencari kombinasi

portofolio yang lebih baik. Strategi portofolio pasif meliputi aktivitas investasi pada

portofolio yang seiring dengan kinerja indeks pasar. Asumsi strategi pasif ini adalah

bahwa semua informasi yang tersedia akan diserap dan direfleksikan pada harga

saham.

Tahap ke empat proses keputusan investasi adalah pemilihan aset. Setelah strategi

portofolio ditentukan, tahap selanjutnya adalah pemilihan aset-aset yang akan

dimaksudkan dalam portofolio. Tahap ini memerlukan pengevaluasian setiap

sekuritas yang ingin dimasukkan dalam portofolio. Tujuan tahap ini adalah untuk

mencari kombiniasi portofolio yang efisien, yaitu portofolio yang menawarkan return

diharapkan yang tertinggi dengan tingkat risiko tertentu atau sebaliknya menawarkan

return diharapkan tertentu dengan tingkat risiko terendah.

Tahap ke lima proses keputusan investasi adalah pengukuran dan evaluasi kinerja

portofolio. Tahap ini merupakan tahap paling akhir dari proses keputusan investasi.

Meskipun demikian adalah salah kaprah jika kita langsung mengatakan bahwa tahap

Page 25: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

16

ini adalah tahap terakhir, karena sekali lagi proses keputusan investasi merupakan

proses keputusan yang berkesinambungan dan terus menerus. Artinya, jika tahap

pengukuran dan evaluasi kinerja telah dilewati dan ternyata hasilnya dan kurang baik,

maka proses keputusan investasi harus dimulai lagi dari tahap pertama, demikian

seterusnya sampai dicapai keputusan investasi yang paling optimal. Tahap

pengukuran evaluasi kinerja ini meliputi pengukuran kinerja portofolio dan

pembanding hasil pengukuran tersebut dengan kinerja portofolio lainnya melalui

proses benchmarking. Proses benchmarking ini biasanya dilakukan terhadap indeks

portofolio pasar, untuk mengetahui seberapa baik kinerja portofolio yang telah

ditentukan dibanding kinerja portofolio lainnya (portofolio pasar).

Terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk menilai harga suatu

saham. Pendekatan yang banyak digunakan diantaranya adalah pendekatan tradisional

dan pendekatan portofolio modern Jugianto (2005 : 78) Untuk menganalisis surat

berharga saham dengan pendekatan tradisional digunakan dua analisis yaitu Analisis

teknikal dan Analisis fundamental. Analisis teknikal merupakan suatu teknik analisis

yang menggunakan data atau catatan mengenai pasar itu sendiri untuk berusaha

mengakses permintaan dan penawaran suatu saham tertentu maupun pasar secara

keseluruhan. Pendekatan analisis ini menggunakan data pasar yang dipublikasikan

seperti harga saham, volume perdagangan saham, indeks harga saham gabungan dan

individu, serta faktor-faktor lain yang bersifat teknis. Pendekatan analisis

fundamental didasarkan pada suatu anggapan bahwa setiap saham memiliki nilai

intristik. Nilai intristik inilah yang diestimasikan oleh para investor atau analisis.

Page 26: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

17

Nilai intristik merupakan suatu fungsi dari variabel-variabel perusahaan yang

dikombinasikan untuk

menghasilkan suatu return (keuntungan) yang diharapkan dan suatu resiko yang

melekat pada saham tersebut. Pendekatan portofolio modern menekankan pada aspek

bursa dengan asumsi hipotesis mengenai bursa yaitu hipotesis pasar efisien. Pasar

efisien diartikan bahwa harga-harga saham yang terefleksi secara menyeluruh pada

seluruh informasi yang ada di bursa. PSAK 15 (Revisi 2009): Investasi pada Entitas

Asosiasi

E. Kandungan Informasi

Kandungan informasi memiliki peranan yang sangat penting untuk

menentukan ketepatan strategi yang akan diambil oleh seorang investor dalam

berinvestasi, selain itu dengan memahami kandungan informasi seorang investor

berpeluang untuk mendapatkan keuntungan abnormal Madura (2005). Kandungan

informasi menunjukan sejumlah data yang menjadi alat didalam penentuan

strategi investasi apakah akan mempertahankan kepemilikan saham yang mereka

miliki (hold) atau menjual kepemilikan saham (buy).

Menurut Pasaribu (2008) kandungan informasi menunjukan sejumlah item

yang berisi data tentang instrument penting yang berhubungan dengan perusahaan

dan kondisi pasar yang tentunya berguna untuk proses pengambilan keputusan

investasi. Mengingat IFRS baru ditetapkan dipasar modal Indonesia tentu

Page 27: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

18

kandungan informasi didalam laporan keuangan tersebut tidak semuanya dapat

dipahami dan dikelola dengan baik oleh investor dalam pengambilan keputusan.

Kandungan informasi tentu sangat menentukan keadaan pasar apakah berada

positif tentu akan menunjukan terjadinya peningkatan harga saham, sedangkan

jika reaksi pasar mengalami akan menunjukan harga saham akan menurun.

F. Definisi Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang menjalankan proses

pembuatan produk. Sebuah perusahaan bisa di katakana perusahaan manufaktur

apabila ada tahapan input – proses – output yang akhirnya menghasilkan suatu

produk.

Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan peralatan dan

suatu medium proses untuk transformasi bahan mentah menjadi barang jadi untuk

di jual. Upaya ini melibatkan semua proses antara yang di butuhkan untuk

produksi dan integrasi komponen – komponen suatu produk. beberapa industri,

seperti produsen semi konduktor dan baja, juga menggunakan istilah fabrikasi

atau pabrikasi. Sector manufaktur sangat erat terkait dengan rekayasa atau teknik.

G. Gambaran Umum Aktivitas Industri Manufaktur

Karakteristik utama industri manufaktur adalah mengolah sumber daya

menjadi barang jadi melalui suatu proses pabrikasi. Aktivitas perusahaan yang

tergolong dalam kelompok industri manufaktur mempunyai tiga kegiatan utama

Page 28: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

19

yaitu (Surat Edaran Ketua Badan Pengawas Pasar Modal, Pedoman Penyajian

Dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten Atau Perusahaan Publik)

1. Kegiatan utama untuk memperoleh atau menyimpan input atau bahan

baku.

2. Kegiatan pengolahan atau pabrikasi atau perakitan atas bahan baku

menjadi bahan jadi.

3. Kegiatan menyimpan atau memasarkan barang jadi.

Setiap industri pasti memiliki peluang menghadapi resiko,begitu juga

dengan industry manufaktur, resiko yang melekat pada perusahaan dalam

kelompok industri manufaktur tidak terlepas dari karakteristik utama kegiatan

perusahaan yaitu kegiatan memperoleh sumberdaya, mengelola sumber daya

menjadi barang jadi serta menyimpan dan mendistribusikan barang jadi. Oleh

karena itu resiko-resiko yang melekat pada industry manufakrtur adalah

sebagai berikut:

1. Resiko sulitnya memperoleh bahan baku, yang dapat di sebabkan oleh:

a. Kelangkaan bahan baku

b. Ketergantungan yang tinggi terhadap impor atau pemasok tertentu.

2. Resiko berpluktuasinya nilai tukar rupiah dapat di lihat dari dua sisi

yaitu :

a. Depresi rupiah berakibat buruk bagi perusahaan yang penjualannya

mengandalkan pasar lokal dan tergantung pada bahan baku impor.

Page 29: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

20

Meningkatnya harga jual produk jadi yang melebihi daya beli

masyarakat akan berakibat menurunya penjualan perusahaan.

b. Apresiasi rupiah pada sisi sebaliknya, berpengaruh negative terhadap

perusahaan yang mengandalkan penjualannya pada pasar ekspor.

c. Resiko Kapasitas produksi tidak terpakai yang terjadi karena kurangnya

kurangnya daya serap pasar terhadap produk, kompetisi, perubahan

teknologi, adanya restriksi, pemerintah terhadap produksi barang

tertentu.

d. Resiko terjadinya pemogokan atau kerusuhan yang antara lain dapat

terjadi karena ketidakpuasan karyawan terhadap kompensasi yang di

terima, kondisi perokonomian atau kondisi politik yang tidak stabil.

e. Resiko kekakuan investasi yaitu karena adanya restriksi / pembatasan

pemerintah terhadap investasi pada bidang tertentu.

f. Putusnya hak patent atas formula produksi bagi perusahaan yang

produknya terkait erat pada hak patent atas formula tertentu akan

sangat mempengaruhi pendapatnya.

g. Resiko leverage yaitu resiko-resiko yang terkait pada kewajiban

perusahaan karena pendanaan yang berasal dari luar perusahaan.

h. Resiko pemasaran meliputi, atntara lain tak terjualnya barang jadi

kerusakan dan kehilangan pada jalur distribusi dan pemasaran,

habisnya daur hidup peroduk.

Page 30: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

21

i. Resiko penellitian dan pengembangan produk meliputi, antara lain

biaya penelitian dan pengembangan yang gagal menghasilkan produk

baru.

j. Resiko dampak usaha terhadap lingkungan yang tercermin dari

peringkat analisis mengenai dampak lingkungan yang di berikan oleh

bapedal yang unjuk rasa ketidakpuasan penduduk di lingkungan

setempat.

k. Resiko tidak tertagihnya piutang yaitu resiko yang muncul karena

rendahnya kolektabilitas piutang. Resiko ini terkait langsung pada

industry manufaktur umumnya tidak di lakukan secara kas.

H. Harga Saham

Harga saham merupakan penerimaan dari besarnya yang harus di lakukan

oleh setiap investor untuk penyertaan dalam perusahaan harga saham juga

merupakan nilai sekarang dari arus kas yang akan diterima oleh pemilik saham

dikemudian hari, sebagai variabel dependen (Ang, 1997) Pergerakan harga saham

ditentukan oleh penawaran dan permintaan oleh para investor. Dalam kondisi

bullish (kondisi dimana permintaan lebih banyak), harga saham cenderung untuk

meningkat secara terus menerus, dan sebaliknya dalam kondisi bears (kondisi

dimana permintaan lebih sedikit), harga saham cenderung untuk turun.

(Usman,1990:203)

Page 31: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

22

Harga saham yang terjadi di pasar, judmentnya ditentukan oleh kesepakatan

antara pembeli dan penjual. Sebelum bertemu masing-masing telah menetapkan

harga yang pantas untuk sebuah saham berdasarkan analisis dan evaluasi terhadap

kondisi dan prospek emiten, kemudian melakukan transaksi sampai disepakati

tingkat harga yang disepakati kedua belah pihak. Usman (1990)

a. Metode Penilaian Saham

Menurut Marzuki Usman (1990) secara umum ada dua pendekatan

yang digunakan untuk menilai harga saham, yaitu:

1. Pendekatan Teknikal

Pendekatan ini beranggapan bahwa investor adalah non rasional sehingga

pasar modal pencerminan dari mass behavior. Seorang yang bergabung dalam

suatu massa bukan hanya sekedar kehilangan rasionalitasnya, tetapi juga

seiring dengan melebur identitas pribadi kedalam identitas kolektif.

Dasar pemikiran dan asumsi yang digunakan dalam analisis teknis

adalah:

a. Nilai pasar hanya ditentukan oleh investasi antara permintaan dan

penawaran.

b. Permintaan dan penawaran dipengaruhi oleh beberapa faktor baik

rasional maupun yang tidak rasional.

c. Mengabaikan fluktuasi yang sifatnya minor di pasar.

Page 32: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

23

d. Perubahan trend disebabkan oleh pergeseran permintaan dan

penawaran.

2. Pendekatan Fundamental

Anggapan dasar dari pendekatan ini adalah bahwa investor adalah

manusia rasional, sehingga mereka mencoba mempelajari hubungan antara

harga saham dan kondisi perusahaan. Dengan demikian, penganut

fundamental dalam menganalisa harga saham lebih mendasarkan diri pada

unsur fundamental (unsur internal perusahaan) untuk menghitung nilai

intrinsik saham.

Argumentasi dasar ini adalah harga saham dengan nilai intrinsik

saham atau nilai discount arus pendapatan yang akan diperoleh (dividend dan

capital gains). Analisis fundamental mencoba menghitung nilai intrinsik dari

suatu saham dengan menggunakan data keuangan perusahaan (sehingga

disebut juga data keuangan perusahaan). Untuk analisis fundamental, ada dua

pendekatan nilai sekarang (pressent value approach) dan pendekatan PER

(P/E ratio approach).

3. Pendekatan nilai sekarang

Pendekatan nilai sekarang juga disebut dengan metode kapitalisasi

laba), karena melibatkan proses kapitalisasi nilai-nilai masa depan yang

didiskontokan menjadi nilai sekarang. Jika investor percaya bahwa nilai dari

perusahaan tergantung dari prospek ini merupakan kemampuan perusahaan

untuk menghasilkan aliran kas di masa depan, maka nilai perusahaan tersebut

Page 33: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

24

dapat ditentukan dengan mendiskontokan nilai-nilai arus kas (cash flow)

dimasa depan menjadi nilai sekarang. Arus kas merupakan komponen di

dalam penentuan nilai perusahaan. Arus kas merupakan kas yang diterima

oleh perusahaan emiten. Sebagai alternatif arus kas, laba perusahaan juga

dapat digunakan untuk menghitung nilai perusahaan. Earning yang diperoleh

perusahaan dapat ditahan atau dibagikan dalam bentuk dividen. Arus dividen

dapat dianggap sebagai arus kas yang diterima oleh investor.

I. Faktor – factor yang mempengaruhi harga saham

Menurut Husnan (2003), faktor-faktor yang mempengaruhi harga

saham di pasar adalah: a. Taksiran tentang penghasilan yang akan diterima

oleh investor b. Besarnya tingkat keuntungan yang diisyaratkan oleh para

investor, yang dipengaruhi oleh keuntungan yang bebas resiko serta residu

yang ditanggung oleh investor. Aktivitas di bursa harga saham merupakan

faktor yang penting dan sangat diperhatikan oleh para investor dalam

melakukan investasi, hal ini dikarenakan: (Husnan,2003:172)

1. Harga saham menunjukkan nilai saham

Harga saham menunjukkan prestasi fundamental emiten untuk jangka

panjang. Pergerakan harga saham searah dengan kinerja emiten. Semakin baik

prestasi emiten berarti semakin besar keuntungan yang dihasilkan dari operasi

usahanya. Ini berarti keuntungan yang dapat dinikmati para pemegang saham

juga semakin besar. Dalam kondisi demikian harga saham emiten cenderung

naik.

Page 34: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

25

2. Bagi investor

Harga saham dan pergerakannya merupakan faktor penting dalam

investasi dipasar modal. Karena investasi dalam saham, seorang investor

mengharapkan keuntungan berupa dividend juga berupa capital gain. Saham

dikelompokan pada surat berharga yang memberikan hasil tidak tetap (kecuali

jenis saham tertentu), sehingga penetapan harganya cukup sulit. Hal ini karena

kecuali memperhatikan kepentingan investor dan perusahaan, juga karena

adanya faktor x antara ekstern perusahaan yang mepengaruhi harga saham.

J. Reaksi pasar

Menurut Madura (2005) reaksi pasar menunjukkan respon yang di perlihatkan

oleh pelaku pasar untuk membeli atau melepas kepemilikan saham didalam

sebuah pasar modal. Reaksi pasar dapat di kelompokkan menjadi dua reaksi pasar

positif dan reaksi pasar negative. Ketika pasar sangat antusias untuk membeli

sejumlah saham menunjukan bahwa reaksi pasar terhadap saham cenderung

positif, sedangkan jika respon pasar mengalami penurunan menunjukkan respon

dari pelaku pasar cenderung negative.

Menurut Sugema (2008) reaksi pasar menunjukkan respon atau tindakan yang

di lakukan oleh pelaku pasar untuk membeli atau melepas kepemilikan saham

yang di miliki, dalam hal ini pihak investor yang mewakili sebuah perusahaan.

Reaksi pasar yang terbentuk dapat di kelompokan menjadi dua yaitu reaksi pasar

yang positif ataupun reaksi pasar yang negatif. Jika kita mengacu pada reaksi

Page 35: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

26

pasar yang positif tentu akan menunjukkan terjadinya peningkatan harga saham,

sedangkan jika reaksi pasar mengalami reaksi pasar negatif akan menunjukan

harga saham akan menurun.

K. Volume perdagangan saham

Menurut Madura (2005) peningkatan likuiditas sebuah saham dapat di

tunjukkan melalui volume perdagangan saham. Semakin tinggi volume

perdagangan saham menunjukan semakin kuatnya insentif pelaku pasar pada

saham yang di tawarkan sebuah perusahaan, sehingga sangat mudah untuk di

lakukannya pelepasan saham untuk mendapatkan keuantungan jangka pendek.

Volume perdagangan saham menunjukkan besarnya permintaan terhadap saham

yang di tawarkan pada satu sesi perdagangan harian yang di lakukan di dalam

pasar modal.

Menurut Tandelilin (2010) volume perdagangan saham adalah besarnya

mekanisme permintaan dan penawaran terhadap saham pada satu sesi periode

perdagangan saham. Semakin tinggi volume perdagangan saham menunjukan

harga saham yang di tawarkan semakin melambung. Meningkatnya mekanisme

permintaan saham yang tidak di tunjang dengan jumlah saham yang memadai

yang di perdagangkan akan memicu peningkatan harga saham.

Page 36: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

27

L. Kerangka pikir

Adapun bagan kerangka pikirnya adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Reaksi pasar terhadap penerapan standar akuntansi internasional (IFRS)

pada perusahaan manufaktur yang listing di bursa efek indonesia.

Sumber: Hasil olahan data peneliti

M. Hipotesis

Hipotesis penelitian adalah: Di duga bahwa reaksi pasar mempunyai dampak

terhadap penyajian laporan keuangan berdasarkan IFRS di Bursa Efek Indonesia.

Bursa Efek Indonesia

Perusahan Industri / manufaktur

1.PT. Sepatu Bata Tbk2.PT. Astra Internasional Tbk3.PT. Ciputra Property Tbk4.PT. Prima Aloy Steel Universal Tbk5.PT. Polychem Indonesia Tbk

Reaksi Pasar

IFRS

Page 37: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian pada Bursa Efek Indonesia di jalan AP. Pettarani

Makassar. Waktu penelitian direncanakan kurang lebih 2 bulan.

B. Metode Pengumpulan Data

1. Penelitian Pustaka (Librairy Research)

Data dan teori diperoleh dari literatur, artikel, jurnal dan hasil

penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian dan landasan teori,

sedangkan pengumpulan data menggunakan data-data perdagangan saham.

2. Studi Dokumenter

Pengamatan dilakukan atas penerapan IFRS, data laporan keuangan

dan data harga saham harian yang diperoleh di pojok BEI.

C. Jenis Dan Sumber Data

Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah jenis

penelitian deskriptif kuantitatif Menurut Nawawi (2003 : 64) metode

deskriptif yaitu metode-metode penelitian yang memusatkan perhatian pada

masalah-masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat penelitian

dilakukan, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang

diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interprestasi yang rasional dan

28

Page 38: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

29

akurat. Pada penelitian ini yaitu menggambarkan respon pasar terhadap

penerapan standar akuntansi internasional IFRS. Penelitian ini menggunakan

data sekunder. Sumber data-data yang dipergunakan dalam penelitian ini

diperoleh dari:

1. Indonesian Capital Market Directory (ICMD)

2. Pojok BEI UNDIP

D. Populasi Dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan obyek (satuan- satuan / individu-

individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Indriantoro, 1999). Adapun

yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur

yang listing di Bursa Efek Indonesia. Sampel adalah sebagian dari populasi

yang karakteristiknya hendak diselidiki, dan dianggap bisa mewakili

keseluruhan populasi (jumlahnya lebih sedikit daripada jumlah populasinya).

Oleh karena berbagai keterbatasan, maka dalam penelitian diambil sampel

yang dapat mewakili populasi. Tehnik pengambilan sampelnya adalah

Purposive Sampling yaitu pengambilan sampel secara tidak acak dan

mempunyai tujuan dan target tertentu (Indriantoro dan Supomo, 131). Dalam

penelitian ini, Popolasinya adalah perusahaan manufaktur yang termasuk

kategori industi textile garment dan automotive and component.

Adapun daftar populasi dalam penelitian ini adalah pada tabel di

bawah ini:

Page 39: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

30

Tabel 1.2

Daftar Populasi Perusahaan Manufaktur

Kategori jenis perusahaan No Nama Perusahaan (PT)

Textile Germant 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

PT. Polychem Indonesia Tbk

PT. Sepatu Bata Tbk

PT. Sri Rejeki Isman Tbk

PT. Ciputra Peoperty Tbk

PT. Eratex Djaja Tbk

PT. Pan Brothers Tbk

PT. Asia Pasific Fibers Tbk

PT. Trisula Internasional Tbk

PT. Nusantara Inti Corpora Tbk

PT. Ever Shine Textile Industry Tbk

Automotive And

Component

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

PT.Prima Aloy Steel Universal Tbk

PT. Astra Internasional Tbk

PT. Otoparts Tbk

PT. Indo Kordsa Tbk

PT. Goodyear Indonesia Tbk

PT. Gajah Tunggal Tbk

PT. Multi Prima Sejahtera Tbk

PT. Nipress Tbk

Page 40: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

31

Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah :

1. Perusahaan telah terdaftar sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI)

selama 2 tahun yaitu Tahun 2011 dan tahun 2012.

2. Saham perusahaan aktif diperdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Tahun 2011 dan tahun 2012.

3. Menerapkan IFRS

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan proposal ini mengacu pada Pedoman Penulisan

proposal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

yang dijabarkan sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN, Berisi mengenai latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian dan

sistematika penulisan.

II. TINJAUAN PUSTAKA, Berisi mengenai pasar modal

Indonesia dan gambaran umum IFRS

III. METODE PENELITIAN, Berisi lokasi dan waktu penelitian

dan metode pengumpulan data, jenis dan sumber data, populasi

dan sampel, dan metode analisis.

Page 41: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

32

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah singkat perusahaan

Secara historis pasar modal telah hadir jauh sebelum indonesia merdeka. Pasar

modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun

1912 di Batavia pasar modal ketika itu didiran oleh pemerintah Hindia Belanda untuk

kepentingan pemerintah kolonial VOC. Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun

1912, pekembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang di

harapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman,

hal tersebut di sebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II,

perpindahan kekuasaan dari pemerintah republic indonesia, dan berbagai kondisi yang

menyebabkan opera bursa efek tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Pemerintah Republik indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun

1977 dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring

berbagai insentif dan regulasi yang di keluarkan pemerintah.

Secara singkat perkembangan pasar modal di indonesia dapat di lihat sebagi

berikut:

1. Pada 14 Desember 1912 : Bursa Efek Pertama di Indonesia di bentuk di

Batavia oleh pemerintah Hindia Belanda.

2. Pada 1914 – 1918 : Bursa Efek di Batavia di tutup selama perang dunia I.

32

Page 42: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

33

3. Pada 1925 – 1942 : Bursa Efek di Jakarta di buka kembali bersama dengan

Bursa Efek di Semarang dan Surabaya.

4. Awal tahun 1939 : karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di

Semarang dan Surabaya di tutup.

5. 1942 – 1952 : Bursa Efek di Jakarta di tutup kembali selama perang dunia II.

6. 1952 : Bursa Efek di Jakarta di aktifkan kembali dengan UU darurat pasar

modal 1952, yang di keluarkan oleh mentri kehakiman (Lukman Wiradinata)

dan mentri keuangan (Prof. DR. Sumitro Djojohadikusumo) instrumen yang

di perdagangkan Obligasi Pemerintah RI 1950.

7. 1956 : Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek semakin tidak

aktif.

8. 1956 – 1977 : Perdagangan di Bursa Efek vakum.

9. 10 Agustus 1977 : Bursa Efek di resmikan kembali oleh presiden Sueharto.

BEJ di jalankan di bawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal).

Tanggal 10 Agustus di peringati sebagai HUT pasar modal. Pengaktifan

kembali pasar modal ini juga di tandai dengan Go Public PT. Semen Cibinong

sebagai emiten pertama.

10. 1977 – 1987 : Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga

1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen perbankan

daripada instrument pasar modal.

Page 43: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

34

11. 1987 : di tandai dengan hadirnya paket Desember 1987 (PAKDES 87) yang

memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan penawaran umum

dan investor asing menanamkan modal di Indonesia.

12. 1988 – 1990 : Paket regulasi di bidang perbankan dan pasar modal di

luncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas Bursa terlihat meningkat.

13. 2 juni 1988 : Bursa Paralel Indonesia (BPI) Mulai beroperasi dan dikelola

Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan organisasix terdiri

dari broker dan dealer.

14. Desember 1988 : Pemerintah mengeluarkan paket Desember 88 (PAKDES

88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk Go Public dan beberapa

kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal.

15. 16 Juni 1989 : Bursa Efek Surabaya mulai beroprasi dan di kelola oleh

perseroan terbatas milik swasta yaitu Bursa Efek Surabaya.

16. 13 Juli 1992 : Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan

Pengawasan Pasar Modal. Tanggal ini di peringati sebagai HUT BEJ.

17. 22 Mei 1995 : Sistem otomasi perdagangan BEJ di laksanakan dengan sistem

computer JATS (Jakarta Automatic Trading Systems).

18. 10 November 1995 : Pemerintah mengeluarkan undang – undang No. 8 Tahun

1995 tentang Pasar Modal. UUD ini diberlakukan mulai Januari 1996.

19. 1995 : bursa parallel Indonesia marger dengan Bursa Efek Surabaya.

20. 2000 : Sistem perdagangan tanpa warkat (scripless trading) mulai di

aplikasikan di pasar modal indonesia.

Page 44: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

35

21. 2002 : BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (Remote

Trading).

22. 2007 : Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta

(BEJ) dan perubahan nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dalam sejarah Pasar Modal Indonesia, kegiatan jual beli saham dan obligasi di

mulai pada abad – 19. Menurut buku Effectengids yang di keluarkan oleh Verreniging

voor den Effectenhandel pada tahun 1939, jual beli efek telah berlangsung sejak 1880.

Pada tanggal 14 Desember 1912, Amserdamse Effectenbueurs mendirikan cabang bursa

efek di Batavia. Ditingkat Asia Bursa Batavia tersebut merupakan yang tertua ke empat

setelah Bombay, Hongkong Dan Tokyo.

Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun

perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Atas dasar itulah maka pemerintahan

kolonial waktu itu mendirikan pasar modal. Setelah mengadakan persiapan, maka

akhirnya berdiri secara resmi pasar modal di Indonesia yang terletak di Batavia (Jakarta)

pada tanggal 14 Desember 1912 dan bernama Vereniging voor de Effectenhandel (bursa

efek) dan langsung memulai perdagangan.

Pada saat awal terdapat 13 anggota bursa yang aktif (makelar) yaitu : Fa. Dunlop

& Kolf; Fa. Gijselman & Steup; Fa. Monod & Co.; Fa. Adree Witansi &

Co.; Fa. A.W. Deeleman; Fa. H. Jul Joostensz; Fa. Jeannette Walen; Fa. Wiekert & V.D.

Linden; Fa. Walbrink & Co; Wieckert & V.D. Linden; Fa. Vermeys & Co; Fa. Cruyff

dan Fa. Gebroeders. Sedangkan Efek yang diperjual-belikan adalah saham dan obligasi

Page 45: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

36

perusahaan/perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia, obligasi yang diterbitkan

Pemerintah (propinsi dan kotapraja), sertifikat saham perusahaan-perusahaan Amerika

yang diterbitkan oleh kantor administrasi di negeri Belanda serta efek perusahaan belanda

lainya.

Perkembangan pasar modal di Batavia tersebut begitu pesat sehingga menarik

masyarakat kota lainnya. Untuk menampung minat tersebut, pada tanggal 11 Januari

1925 di kota Surabaya dan 1 Agustus 1925 di Semarang resmi didirikan bursa. Anggota

bursa di Surabaya waktu itu adalah : Fa. Dunlop & Koff, Fa. Gijselman & Steup, Fa. V.

Van Velsen, Fa. Beaukkerk & Cop, dan N. Koster. Sedangkan anggota bursa di

Semarang waktu itu adalah : Fa. Dunlop & Koff, Fa. Gijselman & Steup, Fa. Monad &

Co, Fa. Companien & Co, serta Fa. P.H. Soeters & Co. Perkembangan pasar modal

waktu itu cukup menggembirakan yang terlihat dari nilai efek yang tercatat yang

mencapai NIF 1,4 milyar (jika di indeks dengan harga beras yang disubsidi pada tahun

1982, nilainya adalah + Rp. 7 triliun) yang berasal dari 250 macam efek.

Pada permulaan tahun 1939 keadaan suhu politik di Eropa menghangat dengan

memuncaknya kekuasaan Adolf Hitler. Melihat keadaan ini, pemerintah Hindia Belanda

mengambil kebijaksanaan untuk memusatkan perdagangan Efek-nya di Batavia serta

menutup bursa efek di Surabaya dan di Semarang. Namun pada tanggal 17 Mei 1940

secara keseluruhan kegiatan perdagangan efek ditutup dan dikeluarkan peraturan yang

menyatakan bahwa semua efek-efek harus disimpan dalam bank yang ditunjuk oleh

Pemerintah Hindia Belanda.

Page 46: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

37

Penutupan ketiga bursa efek tersebut sangat mengganggu likuiditas efek,

menyulitkan para pemilik efek, dan berakibat pula pada penutupan kantor-kantor pialang

serta pemutusan hubungan kerja. Selain itu juga mengakibatkan banyak perusahaan dan

perseorangan enggan menanam modal di Indonesia. Dengan demikian, dapat dikatakan,

pecahnya Perang Dunia II menandai berakhirnya aktivitas pasar modal pada zaman

penjajahan Belanda.

Setahun setelah pemerintahan Belanda mengakui kedaulatan RI, tepatnya pada

tahun 1950, obligasi Republik Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah. Peristiwa ini

menandai mulai aktifnya kembali Pasar Modal Indonesia. Didahului dengan

diterbitkannya Undang-undang Darurat No. 13 tanggal 1 September 1951, yang kelak

ditetapkankan sebagai Undang-undang No. 15 tahun 1952 tentang Bursa, pemerintah RI

membuka kembali Bursa Efek di Jakarta pada tanggal 31 Juni 1952, setelah terhenti

selama 12 tahun.

Sejak itu Bursa Efek berkembang dengan pesat, meskipun Efek yang

diperdagangkan adalah Efek yang dikeluarkan sebelum Perang Dunia II. Aktivitas ini

semakin meningkat sejak Bank Industri Negara mengeluarkan pinjaman obligasi

berturut-turut pada tahun 1954, 1955, dan 1956. Para pembeli obligasi banyak warga

negara Belanda, baik perorangan maupun badan hukum. Semua anggota diperbolehkan

melakukan transaksi abitrase dengan luar negeri terutama dengan Amsterdam.

Namun keadaan ini hanya berlangsung sampai pada tahun 1958, karena mulai saat

itu terlihat kelesuan dan kemunduran perdagangan di Bursa. Hal ini diakibatkan politik

konfrontasi yang dilancarkan pemerintah RI terhadap Belanda sehingga mengganggu

Page 47: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

38

hubungan ekonomi kedua negara dan mengakibatkan banyak warga negara Belanda

meninggalkan Indonesia. Perkembangan tersebut makin parah sejalan dengan

memburuknya hubungan Republik Indonesia dengan Belanda mengenai sengketa Irian

Jaya dan memuncaknya aksi pengambil-alihan semua perusahaan Belanda di Indonesia,

sesuai dengan Undang-undang Nasionalisasi No. 86 Tahun 1958.

Kemudian disusul dengan instruksi dari Badan Nasionalisasi Perusahaan Belanda

(BANAS) pada tahun 1960, yaitu larangan bagi Bursa Efek Indonesia untuk

memperdagangkan semua Efek dari perusahaan Belanda yang beroperasi di Indonesia,

termasuk semua Efek yang bernominasi mata uang Belanda, makin memperparah

perdagangan Efek di Indonesia. Tingkat inflasi pada waktu itu yang cukup tinggi ketika

itu, makin menggoncang dan mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap pasar uang

dan pasar modal, juga terhadap mata uang rupiah yang mencapai puncaknya pada tahun

1966.

Penurunan ini mengakibatkan nilai nominal saham dan obligasi menjadi rendah,

sehingga tidak menarik lagi bagi investor. Hal ini merupakan pasang surut Pasar Modal

Indonesia pada zaman Orde Lama. Langkah demi langkah diambil oleh pemerintah Orde

Baru untuk mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap nilai mata uang rupiah.

Disamping pengerahan dana dari masyarakat melalui tabungan dan deposito, pemerintah

terus mengadakan persiapan khusus untuk membentuk Pasar Modal.

Dengan surat keputusan direksi BI No. 4/16 Kep-Dir tanggal 26 Juli 1968, di BI

di bentuk tim persiapan (PU) Pasar Uang dan (PM) Pasar Modal. Hasil penelitian tim

menyatakan bahwa benih dari PM di Indonesia sebenarnya sudah ditanam pemerintah

Page 48: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

39

sejak tahun 1952, tetapi karena situasi politik dan masyarakat masih awam tentang pasar

modal, maka pertumbuhan Bursa Efek di Indonesia sejak tahun 1958 s/d 1976 mengalami

kemunduran. Setelah tim menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka dengan surat

keputusan Kep-Menkeu No. Kep-25/MK/IV/1/72 tanggal 13 Januari 1972 tim

dibubarkan, dan pada tahun 1976 dibentuk Bapepam (Badan Pembina Pasar Modal) dan

PT Danareksa. Bapepam bertugas membantu Menteri Keuangan yang diketuai oleh

Gubernur Bank Sentral.

Dengan terbentuknya Bapepam, maka terlihat kesungguhan dan intensitas untuk

membentuk kembali PU dan PM. Selain sebagai pembantu menteri keuangan, Bapepam

juga menjalankan fungsi ganda yaitu sebagai pengawas dan pengelola bursa efek. Pada

tanggal 10 Agustus 1977 berdasarkan kepres RI No. 52 tahun 1976 pasar modal

diaktifkan kembali dan go publik-nya beberapa perusahaan. Pada jaman orde baru inilah

perkembangan PM dapat di bagi menjadi 2, yaitu tahun 1977 s/d 1987 dan tahun 1987 s/d

sekarang.

Perkembangan pasar modal selama tahun 1977 s/d 1987 mengalami kelesuan

meskipun pemerintah telah memberikan fasilitas kepada perusahaan-perusahaan yang

memanfaatkan dana dari bursa efek. Fasilitas-fasilitas yang telah diberikan antara lain

fasilitas perpajakan untuk merangsang masyarakat agar mau terjun dan aktif di Pasar

Modal. Tersendatnya perkembangan pasar modal selama periode itu disebabkan oleh

beberapa masalah antara lain mengenai prosedur emisi saham dan obligasi yang terlalu

ketat, adanya batasan fluktuasi harga saham dan lain sebagainya. Untuk mengatasi

masalah itu pemerintah mengeluarkan berbagai deregulasi yang berkaitan dengan

Page 49: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

40

perkembangan pasar modal, yaitu Paket Kebijaksanaan Desember 1987, Paket

Kebijaksanaan Oktober 1988, dan Paket Kebijaksanaan Desember 1988.

Pakdes 1987 merupakan penyederhanaan persyaratan proses emisi saham dan

obligasi, dihapuskannya biaya yang sebelumnya dipungut oleh Bapepam, seperti biaya

pendaftaran emisi efek. Selain itu dibuka pula kesempatan bagi pemodal asing untuk

membeli efek maksimal 49% dari total emisi. Pakdes 87 juga menghapus batasan

fluktuasi harga saham di bursa efek dan memperkenalkan bursa paralel. Sebagai pilihan

bagi emiten yang belum memenuhi syarat untuk memasuki bursa efek.

Pakto 88 ditujukan pada sektor perbankkan, namun mempunyai dampak terhadap

perkembangan pasar modal. Pakto 88 berisikan tentang ketentuan 3 L (Legal, Lending,

Limit), dan pengenaan pajak atas bunga deposito. Pengenaan pajak ini berdampak positif

terhadap perkembangan pasar modal. Sebab dengan keluarnya kebijaksanaan ini berarti

pemerintah memberi perlakuan yang sama antara sektor perbankan dan sektor pasar

modal.

Pakdes 88 pada dasarnya memberikan dorongan yang lebih jauh pada pasar modal

dengan membuka peluang bagi swasta untuk menyelenggarakan bursa. Karena tiga

kebijaksanaan inilah pasar modal menjadi aktif untuk periode 1988 hingga sekarang.

Pada waktu Pasar Modal dihidupkan kembali tahun 1976, dibentuklah Bapepam,

singkatan dari Badan Pelaksana Pasar Modal.

Menurut Keppres No.52/1976, Bapepam bertugas:

Page 50: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

41

1. Mengadakan penilaian terhadap perusahaan-perusahaan yang akan menjual saham-

sahamnya melalui Pasar Modal apakah telah memenuhi persyaratan yang ditentukan dan

sehat serta baik;

2. Menyelenggarakan Bursa Pasar Modal yang efektif dan efisien;

3. Terus-menurus mengikuti perkembangan perusahaan-perusahaan yang menjual

saham-sahamnya melalui pasar modal.

Bapepam dipimpin oleh seorang ketua yang diangkat oleh Presiden dan dalam

melaksanakan tugasnya ia bertanggung-jawab kepada Menteri Keuangan.

Pada mulanya, selain bertindak sebagai penyelenggara, Bapepam sekaligus

merupakan pembina dan pengawas. Namun akhirnya dualisme pada diri Bapepam ini

ditiadakan pada tahun 1990 dengan keluarnya Keppres No. 53/1990 dan SK Menkeu No.

1548/1990. Keluarnya Keppres 53 tentang Pasar Modal dan SK Menkeu No. 1548 tahun

1990 itu menandai era baru bagi perkembangan pasar modal. Dualisme fungsi Bapepam

dihapus, sehingga lembaga ini dapat memfokuskan diri pada pengawasan pembinaan

pasar modal.

Dengan fungsi ini, Bapepam dapat mewujudkan tujuan penciptaan kegiatan pasar

modal yang teratur wajar, efisien, serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat.

Dibandingkan dengan tugas pokok Securities Exchange Commission (SEC) di Amerika

Serikat, tugas ini hampir sama. SEC bertugas menjaga keterbukaan pasar modal secara

penuh kepada masyarakat investor dan melindungi kepentingan masyarakat investor dari

malpraktik di pasar modal.

Page 51: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

42

B. Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi Bursa Efek Indonesia yaitu:

Gambar 2. Struktur organisasi

Direktur utama

Sekertaris perusahaan

Peneliti senior

Direktur operasiDirektur pemeriksaan

Divisi komunikasi perusahaan

Divisi pengawasan

Divisi hukum

Saluran pemeriksa

internal

Direktur Pencatatan

Saluran pemeriksa

anggota bursa

Devisi pencatatan sektor jasa

Devisi pencatatan sektor riil

Direktur Perdagangan

Divisi perdagangan

Divisi Riset & pengembangan

Direktur keanggotaan

Divisi keanggotaan

Direktur Administrasi

Divisi keuangan

Divisi umum

Divisi SDM

Divisi teknologi informasi

Page 52: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

43

C. Deskripsi Pekerjaan

1. Direktur utama, bertanggungjawab atas koordinasi kegiatan di bursa efek terutama

yang berkaitan dengan kegiatan hubungan masyarakat.

2. Direktur operasi, bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pengawasan dan koordinasi

kegiatan sehari- hari dari direktur perdagangan, direktur keanggotaan, direktur

pencatatan, dan direktur administrasi serta melaporkan ke Direktur Utama.

3. Direktur pemeriksaan bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan kegiatan

satuan pemeriksa bursa efek sebagaimana di atur dalam pasal 12 Undang – Undang

No. 8 1995 tentang pasar modal, melakukan pengawasan kegiatan perdagangan di

bursa efek memberikan pendapat hokum atas peraturan dan perikatan dengan pihak

ke tiga dari aspek hukum bursa dan melaporkan kepada Direktur Utama, Komisaris

utama, dan BAPEPAM.

4. Direktur perdagangan, bertanggungjawab terhadap peraturan – peraturan perdagangan,

kliring, dan penyelesaian transaksi bursa terselenggaranya perdagangan termasuk

pelaksanaan kegiatan riset dan pengembangan bursa efek dan melaporkan kepada

Direktur Operasi.

5. Direktur keanggotaan, bertanggung jawab atas pembuatan peraturan mengenai

persyaratan keanggotaan mengawasi anggota serta mengawasi pelatihan dan

pendidikan anggota dan melaporkan kepada Direktur Operasi.

6. Direktur pencatatan, bertanggung jawab atas administrasi dan perencanaan keuangan,

pengendalian anggaran tahunan, administrasi sumber daya manusia, pengelolaan

Page 53: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

44

teknologi informasi, dan administrasi gedung dan peralatan bursa efek serta

melaporkan kegiatan kepada direktur utama.

D. Visi Dan Misi

1. Visi

Menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas tingkat dunia.

2. Misi

Menciptakan daya saing untuk menarik investor dan emiten, melalui pemberdayaan

Anggota Bursa dan Partisipan, penciptaan nilai tambah, efisiensi biaya serta

penerapan good governance.

E. Tata Kelola Perusahaan

Tata kelola perusahaan atau Corporate Governance (selanjutnya di sebut sebagai CG)

merupakan suatu system yang di rancang untuk mengarahkan pengelolaan perusahaan

secara professional berdasarkan prinsip – prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung

jawab, independen, kewajaran, dan kesetaraan, BEI sebagai fasilitator dan regulator pasar

modal di indonesia memiliki komitmen untuk menjadi bursa efek yang sehat dan berdaya

saing global. Penerapan komitmen CG yang baik atau biasa di sebut Good Corporate

Governance (GCG) terkadang pada misi perusahaan yaitu menciptakan daya saing untuk

menarik investor dan emiten melalui pemberdayaan anggota bursa dan partisipan,

penciptaan nilai tambah biaya serta penerapan good governance, BEI telah berhasil

menerapkan pedoman, kerangka kerja serta prinsip-prinsip CG secara efektif dan efisien

dalam kegiatan operasional perusahaan dan senantiasa memperbaiki praktik CG di masa

Page 54: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

45

yang akan dating. Manfaat dari penerapan GCG dapat berdampak positif pada terciptanya

akuntabilitas perusahaan, transaksi yang wajar dan independen, serta kehandalan dan

peningkatan kualitas informasi kepada publik.

1. Tujuan BEI menerapkan CG yaitu:

a. Sebagai pedoman bagi dewan komisaris dalam melaksanakan pengawasan dan

pemberian saran-saran kepada direksi dalam pengelolaan perusahaan.

b. Sebagai pedoman bagi direksi agar dalam menjalankan kegiatan sehari-hari

perusahaan di landasi dengan nilai moral yang tinggi dengan memperhatikan

anggaran dasar, etika bisnis, perundang-undangan dan peraturan yang berlaku

lainnya.

c. Sebagai pedoman bagi jajaran manajemen dan karyawan BEI dalam melaksanakan

kegiatan maupun tugasnya sehari-hari sesuai dengan prinsip-prinsip CG.

2. Strategi BEI agar implementasi CG berjalan degan baik (GCG) yaitu:

a. Memelihara pedoman, piagam, dan prosedur tata kelola secara konsisten BEI

melakukan proses review secara berkala terhadap pedoman, piagam, dan

prosedur. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pedoman, prosedur

sehingga BEI dapat menghasilkan kinerja yang baik.

b. Sosialisasi yang berkesinambungan mengenai prinsip-prinsip CG BEI telah

melakukan proses sosialisasi yang berkesinambungan mengenai prinsip-prinsip

CG tersebut kepada seluruh karyawan dan stakeholder. Sosialisasi ini bertujuan

untuk menanamkan prinsip-prinsip CG kepada seluruh karyawan, sehingga dalam

Page 55: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

46

menjalankan kegiatan operasional perusahaan, karyawan selalu patuh terhadap

ketentuan CG. Penilaian pihak ketiga atas pelaksanaan CG di BEI. BEI meyakini

bahwa penilaian pihak ketiga meningkatkan kualitas CG.

F. Daftar Perusahaan Sampel

1. PT. Sepatu Bata Tbk

PT. Sepatu Bata Tbk adalah anggota Bata Shoe Organization (BSO) yang

mempunyai kantor pusat di Lausanne, Switzerland. BSO merupakan produsen

terbesar penghasil sepatu di dunia yang beroperasi di banyak negara, menghasilkan

serta menjual jutaan pasang sepatu setiap tahun. Berdasarkan Anggaran Dasar

Perusahaan, Perusahaan ini bergerak di bidang usaha memproduksi sepatu kuli,

sepatu dari kain, sepatu santai dan olah raga, sandal serta sepatu khusus untuk

industri, impor dan distribusi sepatu serta aktif melakukan ekspor sepatu.

2. PT. Astra Internasional Tbk

PT. Astra International Tbk (ASII) didirikan pada tanggal 20 Februari 1957

dengan nama PT Astra International Incorporated. Kantor pusat ASII berdomosili di

Jl. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta. Berdasarkan Anggaran Dasar

Perusahaan, ASII bergerak di bidang perdagangan umum, perindustrian, jasa

pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan dan jasa konsultasi. Ruang

lingkup kegiatan utama entitas anak meliputi perakitan dan penyaluran mobil

(Toyota, Daihatsu, Izusu, UD Trucks, Peugeot dan BMW), sepeda motor (Honda)

berikut suku cadangnya, penjualan dan penyewaan alat berat, pertambangan dan jasa

Page 56: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

47

terkait, pengembangan perkebunan, jasa keuangan, infrastruktur dan teknologi

informasi.

3. PT. Ciputra Peoperty Tbk

PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) didirikan tanggal 21 Nopember 1989 dengan

nama PT Bumi Citrasurya dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tanggal 1

Maret 1993. Kantor pusat CTRS berlokasi di Ciputra World 1 DBS Bank Tower

Lantai 39 Jl. Prof. DR. Satrio Kav. 3-5 Jakarta 12940. Sedangkan proyek berlokasi di

Citra Raya Kav. 1, Jl. Citraraya Utama, Lakarsantri, Surabaya. Pada tanggal 28

Desember 1990, nama PT Bumi Citrasurya diubah menjadi PT Citraland Surya.

Selanjutnya tanggal 18 Pebruari 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Ciputra

Surya. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan CTRS

mencakup antara lain, perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan penjualan

kawasan perumahan (real estat), perkantoran, pertokoan, pusat niaga beserta fasilitas-

fasilitasnya.

4. PT.Prima Alloy Steel Universal Tbk

PT.Prima Alloy Steel Universal Tbk didirikan tanggal 20 februari 1984 dan mulai

kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1986. Kantor pusat dan pabrik PRAS

terletak di jalan Muncul No.1, Gedangan, Sidoarjo, Jwa Timur. Berdasarkan anggaran

dasar perusahaan ruang lingkup kegiatan PRAS meliputi industri rim,stabilizer,velg

aluminium dan peralatan lain dari alloy aluminium dan baja, serta perdagangan umum

untuk produk-produk tersebut. Saat ini, PRAS bergerak dalam bidang industry velg

kendaraan bermotor roda empat (dengan merek dagang partner, PCW, Devino,

Page 57: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

48

Akuza, Incubus, Ballistic, Menzari dan Viscera) yang terbuat dari bahan aluminium

alloy yang umumnya di kenal sebagai vilg racing atau aluminium alloy wheels.

5. PT. Polychem Indonesia Tbk

PT Polychem Indonesia Tbk (dahulu PT GT Petrochem Industries Tbk) (ADMG)

didirikan tanggal 25 April 1986 dan mulai berproduksi secara komersial pada tahun

1990. Kantor pusat ADMG berdomisili di Wisma 46 Kota BNI lantai 20, Jalan Jend.

Sudirman, Kav. 1, Jakarta, sedangkan pabriknya berlokasi di Tangerang, Karawang

dan Merak. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan ADMG

meliputi industri pembuatan polyester chips, polyester filament, engineering plastik,

engineering resin, ethylene glycol, polyester staple fiber dan petrokimia, pertenunan,

pemintalan dan industri tekstil. Hasil produksi dipasarkan di dalam dan luar negeri

termasuk ke Asia, Amerika Serikat, Eropa, Australia dan Afrika.

Page 58: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

49

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Reaksi Pasar

Reaksi pasar atau segmentasi tingkah laku pengelompokan pembeli

berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka

terhadap suatu produk. Banyak pemasar yakin nahwa variabel tingkah laku

merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar. Berdasarkan

kriteria yang dijelaskan pada bab sebelumnya, maka yang digunakan dalam

penelitian ini sebanyak 5 sampel perusahaan. Sampel yang di ambil yaitu dari

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu

untuk mengetahui bagaiman reaksi pasar pada saat sebelum dan sesuadah

penerapan IFRS,secara berturut-turut selama periode pengamatan yakni tahun

2011-2012.

Hasil penelelitian pada perusahaan sampel dapat dilihat pada tabel

berikut:

49

Page 59: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

50

Tabel 2

Reaksi pasar terhadap harga saham sebelum penerapan IFRS Tahun 2011

NO Nama Perusahaan Jumlah Saham Harga Saham/

lembar (Rp)

Nilai saham

Juta (Rp)

ROA

(%)

EPS

(Rp)

1. PT.Sepatu Bata Rp 1.300.000.000 55.000 10.96

2. PT.Astra Internasional Rp 4.048.000.000 74.000 4,137,042 13.73 4.393,14

3. PT.Ciputra Property Rp 6.150.000.000 490 142,474 3.91

4. PT.Prima Alloy Steel

Universal

Rp 588.000.000 132 15 0.28

5. PT.Polychem Indonesia Rp 3.889.000.000 580 91,933 5.41

Berdasarkan pada tabel reaksi pasar di atas dapat di ketahui bahwa pada

PT.Sepatu Bata memiliki nilai saham 55.000 saham per lembar dalam satuan Rupiah,

perusahaan ini memiliki nilai saham 0 dalam satuan juta rupiah,jumlah ROA yaitu

sebesar 10 % dan EPS Rp 0,yaitu perusahaan tidak memiliki keuntungan aktiva pada

aktifitas perusahaan,dan pada PT.Astra Internasional memiliki harga saham 74.00 per

lembar dalam satuan rupiah, memiliki nilai saham 4,137,042 dalam satuan juta rupiah

dan jumlah ROA lebih tinggi dari yaitu 13.73% dan EPS 4.393,14 dalam hal ini

perusahaan memiliki laba per lembar saham berpengaruh pada reaksi pasar, pada

PT.Ciputra Property memiliki harga saham 490 per lembar dalam satuan rupiah,

memiliki nilai saham 142,474 dalam satuan juta rupian dan jumlah ROA 3.91% dan

Page 60: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

51

EPS Rp 0 ini menunjukan tidak berpengaruh pada reaksi pasar,dan pada PT.Prima

Alloy Steel Universal memiliki harga saham 132 per lembar dalam satuan rupiah,

nilai saham 15 dalam satuan juta rupiah,dan jumlah ROA yaitu 0.28 % dan EPS Rp0

yaitu dmna pada perusahaan ini kurang mendapat respon pasar,dan pada PT

Polychem Indonesia memiliki harga saham 580 per lembar dalam satuan rupiah, nilai

saham 91,933 dalam satuan juta rupiah dan jumlah ROA 5.41% Dan EPS Rp 0 ini

menunjukan bahwa perusahaan ini jg kurang mendapatkn respon pasar.

Tabel 3

Reaksi pasar terhadap harga saham setelah penerapan IFRS Tahun 2012

NO Nama Perusahaan Jumlah Saham Harga Saham/

lembar (Rp)

Nilai Saham

(Juta Rp)

ROA

(%)

EPS

(Rp)

1. PT.Sepatu Bata Rp 1.300.000.000 60.000 10.96 5.334,11

2. PT.Astra Internasional Rp 40.484.000.000 7.600 6,627,662 12.48 479,73

3. PT.Ciputra Property Rp 6.150.000.000 600 175,293 5.38 51.89

4. PT.Prima Alloy Steel

Universal

Rp 588.000.000 255 51,587 2.70 26.47

5. PT.Polychem Indonesia Rp 3.889.000.000 365 243,683 1.40 20.89

Berdasarkan pada tabel reaksi pasar diatas dapat di ketahui bahwa pada

perusahaan PT.Sepatu Bata memiliki harga saham 60.000 per lembar dalam satuan

rupiah, nilai saham 0 dalam satuan juta rupiah dan jumlah ROA sebanyak 10.96 %

Page 61: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

52

dan EPS Rp 5.334,11 hal ini menunjukkan bahwa berpengaruh pada reaksi pasar

terhadap penerapan IFRS , begitu juga pada PT.Astra Internasional memiliki harga

saham 7.600 per lembar dalam satuan rupiah, nilai saham 6,627,662 dalam satuan

juta rupiah dan jumlah ROA sebanyak 12.48% dan EPS Rp 479,73 hal ini

menunjukkan bahwa perusahaan ini tidak berpengaruh pada reaksi pasar terhadap

penerapan IFRS hal ini di karenakan menurunnya nilai jual pada perusahaan,tetapi

pada perusahaan ini memiliki peningkatan pada nilai sahamnya, pada PT. Ciputra

Property memiliki harga saham 600 per lembar dalam satuan rupiah, nilai saham

175,293 dalam satuan juta rupiah dan jumlah ROA 5.38% dan EPS Rp 51.89 hal ini

juga mennjukkan bahwa perusahaan mempunyai reaksi pasar terhadap penerapam

IFRS dengan meningkatnya laba saham perlembar dari tahun sebelumnya hal yang

sama juga di tunjukkan pada perusahaan PT.Prima Alloy Steel Universal memiliki

harga saham 255 per lembar dalam satuan rupiah, nilai saham 51.587 daam satuan

juta rupiah,dan jumlah ROA 2.70% dan EPS 26.47 dalam satuan rupiah dan pada

PT.Polychem Indonesia memiliki harga saham 365 per lembar dalam satuan rupiah,

nilai saham 243,683 dalam satuan juta rupiah dan jumlah ROA 1.40% dan EPS Rp

20.89.

Page 62: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

53

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan pada penelitian di atas dapat di ketahui bahwa penerapan IFRS

sangat berpengaruh terhadap reaksi pasar pada perdagangan saham, hal ini di ketahui

berdasarkan pengujian pada peruasahaan sampel di atas. Di tahun 2011 pada PT.

Sepatu Bata memiliki jumlah ROA 10,96% Dan EPS RP 0 dan pada tahun 2012 PT.

Sepatu Bata memiliki jumlah ROA 10,96% dan EPS Rp 5.334,11 hal ini dapat di

lihat perbandingannya pada tahun sebelum dan sesudah penerapan IFRS,dapat di

ketahui Pada jumlah EPS pada tahun 2011 Rp 0 dan pada tahun 2012 EPS meningkat

menjadi Rp 5.334,11 ini di karenakan penerapan IFRS yang mulanya accrual basis

menjadi cash basis sehingga memudahkan investor untuk mengetahui berapa berapa

besar keuntungan yang di peroleh per lembar sahamnya.

Di tahun 2011 pada PT. Astra Internasional memiliki jumlah ROA 13.73%

dan EPS RP 4.393,14 dan pada tahun 2012 PT. Astra Internasional memiliki jumlah

ROA 12.48% dan EPS Rp 479,73 hal ini dapat di lihat perbandingannya pada tahun

sebelum dan sesudah penerapan IFRS, Dapat di ketahui pada jumlah EPS atau laba

lembar per sahamnya pada tahun sebelum penerapan IFRS yaitu Rp 4.393,14 dan

pada tahun sesudah penerapan IFRS EPS menurun menjadi Rp 479,73 pada PT. Astra

Internasional berbeda pada perusahaan sebelumnya,pada perusahaan ini PT.Astra

Internasinal mengalami penurunan pada ROA dan EPS hal ini di karenakan

menurunnya nilai jual pada perusahaan ini,tetapi pada perusahaan ini memiliki

peningkatan pada nilai sahamnya.

Page 63: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

54

Di tahun 2011 pada PT.Ciputra Property memiliki jumlah ROA 5.38% dan

EPS Rp 0 dan pada tahun 2012 jumlah ROA 5.38% dan EPS Rp 51.89 hal ini dapat

di lihat perbandingannya pada tahun sebelum dan sesudah penerapan IFRS,dapat di

ketahui Pada jumlah EPS pada tahun 2011 Rp 0 dan pada tahun 2012 EPS meningkat

menjadi Rp 51.89 ini di karenakan penerapan IFRS yang mulanya accrual basis

menjadi cash basis sehingga memudahkan investor untuk mengetahui berapa berapa

besar keuntungan yang di peroleh per lembar sahamnya.

Di tahun 2011 pada PT.Prima Alloy Steel Universal memiliki jumlah ROA

0.28% dan EPS Rp 0 dan pada tahun 2012 jumlah ROA 2.70% dan EPS Rp 26.47 hal

ini dapat di lihat perbandingannya pada tahun sebelum dan sesudah penerapan

IFRS,dapat di ketahui Pada jumlah EPS pada tahun 2011 Rp 0 dan pada tahun 2012

EPS meningkat menjadi Rp 26.47 ini di karenakan penerapan IFRS yang mulanya

accrual basis menjadi cash basis sehingga memudahkan investor untuk mengetahui

berapa berapa besar keuntungan yang di peroleh per lembar sahamnya.

Di tahun 2011 pada PT.Polychem Indonesia jumlah ROA 5.41% dan EPS Rp

0 dan pada tahun 2012 jumlah ROA 1.40% dan EPS Rp 20.89 hal ini dapat di lihat

perbandingannya pada tahun sebelum dan sesudah penerapan IFRS,dapat di ketahui

Pada jumlah EPS pada tahun 2011 Rp 0 dan pada tahun 2012 EPS meningkat menjadi

Rp 20.89 ini di karenakan penerapan IFRS yang mulanya accrual basis menjadi cash

basis sehingga memudahkan investor untuk mengetahui berapa berapa besar

keuntungan yang di peroleh per lembar sahamnya.

Page 64: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

56

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian dari hasil penelitian yang di tujukan pada

penelitian sebelumnya,di ketahui bahwa reaksi pasar berpengaruh positif

terhadap penerapan IFRS pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa

Efek Indonesia dapat kita lihat pada pengujian ROA dan EPS

perbandingannya sangat jelas sekali bagaimana hasil penjualan lembar saham

perusahaan melejit setelah penerapan IFRS yaitu pada tahun 2012 berbeda

pada tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2011.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang di dapat dan dengan

mempertimbangkan keterbatasan yang ada dalam penelitian ini,maka saran

untuk penelitian ini selanjutnya antara lain:

1. Bagi perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia untuk

lebih terbuka dalam menyajikan laporan keuangan. Karna dalam

penelitian ini tidak semua perusahaan manufaktur memberikan

keterbukaanya dalam penyajian laporan keuangannya.

56

Page 65: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

57

2. Penelitian selanjutnya sebaiknya mengacu pada metode yang lebih

spesifik seperti tingkat pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan-

perusahaan sample.

Page 66: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

58

DAFTAR PUSTAKA

Arifin Kusuma. 2012. Momentum dan Reaksi Pada Pergerakan Saham. Artikel Riset dan Manajemen Investasi Pasar Modal. www.idix.co.id, Diakses pada tanggal 18 Januari 2015, Jam 20:15:05

Anderson, E.W. dan Sullivan, M.W. (1993), “The antecedents and consequences of customer satisfaction for firms,” Marketing Science, Vol. 12 (2), 125-143.

Brochet Francois, Alan Jagolinzer dan Edward J Riedl. 2011. Mandatory IFRS Adoption and Financial Statement Comprability. Working Peaper 11 – 109.

Bodie Kane and Marcus, 2008, Investasi, Salemba Empat, Jakarta, (terjemahan).

Chua, E. Y. L., C. S. Cheong, and G. Gould. (2012). “The impact of mandatory IFRS adoption on accounting quality:Evidence from Australia.” Journal of International Accounting Research

Eduardus Tandelilin, 2001, Analisis Investasi dqn Manajemen Portofolio, BPFE Yokyakarta.

Hair Joseph F JR. William C Black, Barry J Babin dan Rolph F Anderson. 2010. Seven Edition.. Multivariate Data Analysis. Prientice Hall Internasional Pearson.

Joel G. Siegel dan Jae K. Shim, 1999, Kamus Analisis Istilah Akuntans, Elex Media Komputindo, Jakarta,

Jogiyanto, Hartono. (2008). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. BPFE Yogyakarta, Edisi Kelima. Yogyakarta.

Page 67: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

59

Lam dan Lau . 2010. Compare Analysis Cumulative Abnormal Return Until and After IFRS Implementation. Journal Europe Volume 4 Number 3 London.

Madura Jason. 2005. Investment Decision Maker. McGraw-Hill, Irwin.

R.J. Shook R.J.Shook, 2002, Wall Street Dictionary, Kamus Lengkap Wall Street, Erlangga, Jakarta, (terjemahan)

Suad Husnan, 2005, Dasar – dasar teori portofolio dan Analisis Sekuritas, Yogyakarta, UPP AMP YKPN

Siregar, Rinaldo Hernandes. (2012). Reaksi Pasar Terhadap Penerapan Standar Akuntansi Internasional (IFRS) pada Perusahaan yang Go Public Di BEI. [online]. http://www.eprints.undip.ac.id, Diakses pada 8 Januari 2015, Jam 10:34:15.

Stephen A. Ross, The Arbitrage Theory of Capital Market Asset Pricing, Journal of Economic Theory (Desember 1976), hal. 346 – 362

Sugema Arifin. 2008. Dasar Dasar Investasi (Teori dan Aplikasi). Salemba Empat, Jakarta.

Sugema Arifin. 2008. Dasar Dasar Investasi (Teori dan Aplikasi). Salemba Empat, Jakarta.

Suhardi Widjaya. 2013. Analisis Reaksi Pasar Setelah Implementasi IFRS Pada Perusahaan di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Keuangan dan Bisnis Volume 1 Nomor 5. Universitas Brawijaya, Malang

Tandelilin Eduardus. 2010. Analisis Keputusan Investasi. Badan Penerbit Universitas Gajahmada, Yogyakarta.

Page 68: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

60

William F. Sharpe, Gordon J. Alexander, dan Jeffery V. Bailey, 2005, Investasi, Edisi Keenam, Jilid 1.

Page 69: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

61

Page 70: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

COMPANY REPORT : JULY 2014 As of 25 July 2014 Main Board Individual Index : Industry Sector : Miscellaneous Industry (4) Listed Shares : Industry Sub Sector : Textile, Garment (43) Market Capitalization :

COMPANY HISTORY SHAREHOLDERS (July 2014)Established Date : :Listing Date : :Under Writer IPO : :

PT Credit Lyonnais Capital Indonesia :Securities Administration Bureau :

DIVIDEND ANNOUNCEMENTCash Recording Payment

Dividend Cum Date Ex Date Date DatePhone : (021) 570-9009Fax : (021) 570-9026

BOARD OF COMMISSIONERSBacelius RuruBambang Husodo *) ISSUED HISTORYBustomi Usman Listing TradingHavid Abdulgani *) Type of Listing Date DateMartua Radja Panggabean

*) Independent Commissioners

BOARD OF DIRECTORSGautama HartartoGunawan HalimHendra SoerijadiJohan SetiawanJusup Agus Sayono Tarunkumar Nagendranath Pal

AUDIT COMMITTEEBambang HusodoLaura RahardjaSukanto Hartono

CORPORATE SECRETARYJusup Agus Sayono

HEAD OFFICE

Phone : (021) 574-4848, 551-2896Fax : (021) 579-45834

Homepage : www.gtpi.co.idEmail : [email protected]

[email protected]

7. Additional Listing without RI 1,649,179,559 12-Jan-05 12-Jan-05

5. Right Issue 800,000,000 21-Oct-96 21-Oct-966. Stock Split 1,120,000,000 10-Nov-97 10-Nov-97

3. Right Issue 80,000,000 25-Nov-94 25-Nov-944. Bonus Shares 160,000,000 28-Aug-95 28-Aug-95

No. Shares1. First Issue 20,000,000 20-Oct-93 20-Oct-932. Company Listing 60,000,000 20-Oct-93 20-Oct-93

Wisma 46 Kota BNI, 20th Fl.Jln. Jend. Sudirman Kav. 1, Kel. Karet Tengsin,Kec. Tanah Abang, Jakarta - 10220

4. Public (<5%) 969,615,142 24.93%

F/I

1994 1 : 1 75.00 18-Jul-95 19-Jul-95 27-Jul-95 25-Aug-95 F1995 60.00 13-Aug-96 14-Aug-96 22-Aug-96 20-Sep-96 F

PT Datindo EntrycomPuri Datindo - Wisma Sudirman

1. 2.

2. 3.

3. 4. 5.

1.

5. 6.

1. 2. 3.

32.30%

1996 25.00 10-Jul-97 11-Jul-97 22-Jul-97 20-Aug-97 F

Polychem Indonesia Tbk. [S]

4.

Bonus

29-Aug-9429-Jul-94Jln. Jend. Sudirman Kav. 34 - 35, Jakarta 10220

120.00 21-Jul-94 22-Jul-94Year

ADMG

801,170,989,1543,889,179,559

18.387

1. 17.21%

F

2.

1993

3. Provestment Limited 1,255,996,417

HSBC Trustee (Singapore) LimitedPT Gajah Tunggal Tbk.

669,418,000994,150,000 25.56%

25-Apr-198620-Oct-1993

Shares

301 | 0.80T | 0.02% | 98.80%

281 | 0.03T | 0.004% | 99.83%

Page 71: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

TRADING ACTIVITIES

SHARES TRADEDVolume (Million Sh.)Value (Billion Rp)Frequency (Thou. X)Days

Price (Rupiah) High Low Close Close*

PER (X)PER Industry (X)PBV (X)* Adjusted price after corporate action

Polychem Indonesia Tbk. [S]

20

Mar-106,546

Feb-10

Month

Aug-13

230 195

21

20

Day

133High Low Close

179 128 156

Jan-10

Jun-10

148May-10

Jul-10Aug-10

168

Apr-10

Dec-10

21

21 18 Jul-14

18

20 20

20 Nov-13

201 2,367

197 200 1,393

3,828

211

0.67 0.88 0.46 0.22 0.22

30,142 6,628

Jun-142,308 19,271

18.64 9.65

215 580 365

245 246 244 137

290

260 215 220

168 206

Feb-14Jan-14

22.25 7.67 13.51 4.56 -2.9516.08 12.24 18.33

Oct-13235 3,529 49,246315 230

19 Dec-13

300 23013,679

22 May-13 22 Apr-13 385 360 360 37,158

17 107,773 26,797

260 189 220 862 20,993 4,913

231,343 85,895365

215 260 18,34119

Jul-13 23 Jun-13

265240

128

May-14Apr-14Mar-14

2010 2011 2012 2013 Jul-14

610 3,517 798 938 34Sep-13

28,171 7,254224

20 Dec-12 18 Nov-12 375 340 345 23,349

20 Oct-12 22 Sep-12 360 8,752

175,846 64,457

596,468 243,683

20 Mar-13 19 Feb-13Jan-13 21 375 350 355 36,420 177,547 66,215

415 355 355 64,305 676,474 259,446

21 Apr-12 20 Mar-12

21 Feb-12 21 Jan-12

600 500 520 5,061 85,178 47,632580 495 550 6,720 146,153 77,899

22 Aug-12 19 Jul-12

395 305 315 3,358

21 Jun-12 21 May-12 530 400 420 4,079

410 355 370 7,005 83,440 32,412

21 Dec-11 640 560 580 6,440

21 Nov-11 22 Oct-11 710 480 630

650 550 600714,069 446,983207,948 124,416

19,0888,564

19

19 Sep-11 20 Aug-11 880 610 700

810 460 570

21 Jul-11

16,71226,422 906,568 682,956

584,141 397,772

1,080 580 850 36,678 1,485,836

Mar-11Feb-11Jan-11

215 193

630 450 20

210 191 191200 185 195 1,003 15,326

Apr-11

Jun-11

205

189,470670 205 550

ADMG

220 206

415 230110 185 300

215 580 365 220 206

1891,080

165

410 15244

1,894

388,744 55,415

12,051 612,341 98,662

May-11

165 145

161

640

2,8351,7835,1963,087

176 151 164 1,752 42,510 6,980

6,004 54,108 11,068

290 210 215

87,227 18,856

580 11,828

230 195 196 7,951

18,528

749,522

589,695 295,619

Nov-10Oct-10Sep-10 235

148 130 14,339

188

148 120 138

142 110 134

38,372

157 210

180181

2,576

47,960290,107

21

17 21

3,404 106,981 22,5677,622

1,873

22

37,07633,769

21

19 57,690

21

19

20

18 23

21

21 22

543,314 120,507

7,680

640 560 570 9,024 217,723 132,536

113 130

225 186 205

155 52,207 8,087

5,389 61,367 12,681

1,557 49,398 7,769

196,123

1,098 31,522

1,242,005337,711

57,043 27,144430 355 370 2,747 40,390 16,101

590 520 520 5,099 116,165 64,565

152,464 91,933

360 300

126,043 45,482450 345 365 55,386

98,557 31,975385 335 365 14,196

200 191 193 894 8,314 1,632

39,661 14,388

300 2,497 46,083 12,015

28,041 5,277

14,239 82,639 21,540

275 44,744 207,227115,361 30,4656,867

216

235

5,865229 205 209 2,295

218

200

375 355 365 14,964 100,188 36,519

72,156335 205

275

365 215 165,579 1,020,279 308,044

27,426

196 165

19,478 3,967 20

170 3,678

(Thou. Sh.)Volume

(Million Rp)Value

(X)Closing Price Freq.

4,412131

2,912

240 200 21520

162,548

70

140

210

280

350

420

490

560

150

300

450

600

750

900

1,050

1,200

Jan-10 Jan-11 Jan-12 Jan-13 Jan-14

Closing Price* and Trading VolumePolychem Indonesia Tbk. [S]Closing

Price* Volume (Mill. Sh)

119.5%

45.1%

97.6%

-95%

-

95%

190%

285%

380%

475%

570%

665%

Jan 10 Jan 11 Jan 12 Jan 13 Jan 14

Miscellaneous Industry IndexClosing Price*, Jakarta Composite Index (IHSG) and

January 2010 - July 2014

January 2010 - July 2014

Page 72: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

Financial Data and Ratios Book End : DecemberPublic Accountant : Osman Bing Satrio & Eny (Member of Deloitte Touche Tohmatsu Limited)

BALANCE SHEET(Million Rp except Par Value)

Cash & Cash EquivalentsReceivablesInventoriesCurrent AssetsFixed AssetsOther AssetsTotal AssetsGrowth (%)

Current LiabilitiesLong Term LiabilitiesTotal LiabilitiesGrowth (%)

Authorized CapitalPaid up CapitalPaid up Capital (Shares)Par ValueRetained EarningsTotal EquityGrowth (%)

INCOME STATEMENTSTotal RevenuesGrowth (%)

Cost of RevenuesGross ProfitExpenses (Income)Operating ProfitGrowth (%)

Other Income (Expenses)Income before TaxTaxProfit for the periodGrowth (%)

Period AttributableComprehensive IncomeComprehensive Attributable

RATIOSCurrent Ratio (%)Dividend (Rp)EPS (Rp)BV (Rp)DAR (X)DER(X)ROA (%)ROE (%)GPM (%)OPM (%)NPM (%)Payout Ratio (%)Yield (%)

53,773 36,979 284,062 81,237 149,934

Polychem Indonesia Tbk. [S]

81,167 98,276 202,057-24,814 92,488 417,751

3,086,608 3,436,409 4,241,661 4,519,718 4,207,336

- - 81,237 140,735

- - - 107,463 104,92353,811

56,352 190,763 619,808 140,225

-

114,085

0.470.871.40

N/A 351.68%

21,076 26,967

-

795.72

37,586 294,286

-31.23% 668.17%

20.89

0.420.72

-36.19

-

--

-321.22

113.74-

1.71

0.672.010.982.964.93

1.79-0.79

109.13

-5.262.551.02

-280.18

0.712.411.45

Dec-09 Dec-10 Dec-11

3.23

217.13

2.282.634.20

- 159,283

99,663 -28,542 -74,849 63,946 417,751

14.65% 105.89%

2,877,024

3.663.45

Dec-12

105,050

-71.40%

215.38

-100.00%

24,089

1.72

- -105,326 159,283

9,348

Sep-13133.66

-

12.758.595.84

3,686,346

92,624 -19,058197,950

20.31% 23.78%

1,325,021

-

-

-

-

984.94

3.91

3,142,960 3,627,172 4,861,469 4,717,669 4,347,56115.41% 34.03% -2.96%

-

-661.38

0.511.045.41

11.04

133,690

Dec-09 Dec-10 Dec-11 Dec-12 Sep-13

-1,465,745 -1,296,361 289,478 410,325 633,5071,089,679 1,249,299 2,572,213 3,094,689 3,830,591

3,889 3,889 3,889 3,889 3,889500 500 500 500 500

4,250,000 4,250,000 4,250,000 4,250,000 4,250,0001,944,590 1,944,590 1,944,590 1,944,590 1,944,590

6.29% 0.79% 1.60%-4.29%

2,934,478 3,190,421

1,329,613 1,154,200 1,120,460 1,554,990 1,414,2492,516,788

1,1783,719,872 3,766,135

2,629,538 2,674,991

5,790,767 6,569,861

2,696,078 2,739,270

1,141,088

ADMG

118,541458,121 462,840 490,648 610,817 560,592

144,178 309,330 249,949 295,422

Dec-09

1.24% 39.33% 10.36% 13.45%

1,299,925 1,362,587 1,554,531

2,210 2,192 2,161

1,418,653 1,549,778 2,077,786 2,457,648

-5,247,204

2,094,962 1,982,058

Dec-10 Dec-11 Dec-12 Sep-13

542,528 649,984 892,803 957,703 1,286,624

-

1,500

3,000

4,500

6,000

7,500

2009 2010 2011 2012 Sep-13

Assets LiabilitiesTOTAL ASSETS AND LIABILITIES (Bill. Rp)

1,090 1,249

2,572

3,095

3,831

2009 2010 2011 2012 Sep-13-77

705

1,486

2,268

3,049

3,831

TOTAL EQUITY (Bill. Rp)

3,1433,627

4,861 4,7184,348

2009 2010 2011 2012 Sep-13-97

895

1,886

2,878

3,870

4,861

TOTAL REVENUES (Bill. Rp)

5437

284

81

150

2009 2010 2011 2012 Sep-13-6

52

110

168

226

284

PROFIT FOR THE PERIOD (Bill. Rp)

Page 73: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

COMPANY REPORT : JULY 2014 As of 25 July 2014

Main Board Individual Index :

Industry Sector : Miscellaneous Industry (4) Listed Shares :

Industry Sub Sector : Automotive And Components (42) Market Capitalization :

COMPANY HISTORY SHAREHOLDERS (July 2014)

Established Date : :

Listing Date : :

Under Writer IPO :

PT Danareksa Sekuritas DIVIDEND ANNOUNCEMENT

Securities Administration Bureau : Cash Recording Payment

Dividend Cum Date Ex Date Date Date

Phone : (021) 252-5666

Fax : (021) 252-5028

BOARD OF COMMISSIONERS

Budi Setiadharma

Anthony John Liddell Nightingale

Benjamin William Keswick

Chiew Sin Cheok

David Alexander Newbigging

Erry Firmansyah *)

Hisayuki Inoue *)

Jonathan Chang

Mark Spencer Greenberg

Sidharta Utama *)

Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat *)

*) Independent Commissioners

BOARD OF DIRECTORS

Prijono Sugiarto

Bambang Widjanarko Santoso

Djoko Pranoto

Gunawan Geniusahardja

Johannes Loman

Simon Collier Dixon

Sudirman Maman Rusdi

Suparno Djasmin

Widya Wiryawan

AUDIT COMMITTEE

Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat ISSUED HISTORY

Chiew Sin Cheok Listing Trading

Harry Wiguna Type of Listing Date Date

Inget Sembiring

:

CORPORATE SECRETARY :

Gita Tiffany Boer :

:

HEAD OFFICE

:

:

:

Phone : (021) 653-10418 :

Fax : (021) 653-04957 :

:

Homepage : www.astra.co.id

Email : [email protected]

15-Oct-14 17-Oct-14 31-Oct-14 I

PT Raya Saham Registra

Plaza Central Building 2nd Fl.

1.

2.

9.

10.

11.

4.

5.

9.

1.

2.

3.

4.

1990

22-Jun-95

2014 64.00 14-Oct-14

AMDI Building

Jln. Gaya Motor Raya No. 8 Sunter

Jakarta

Astra International Tbk. [S]

6.

3.

26-Jun-96 04-Jul-96

1991

09-Jul-93

21-Jun-05 04-Jul-05

2006 150.00

01-Jul-04 14-Jul-04

20-Oct-06 30-Oct-06 01-Nov-06 15-Nov-06

8.

18-Oct-12 19-Oct-12

2010

2011 31-Oct-11

08-Aug-94

03-Jul-9523-Jun-95

16-Dec-91

03-May-91 10-Jun-91

20-Nov-91

125.00 24-Jul-92

28-Jun-04 29-Jun-04

160.00 29-Oct-07 30-Oct-07 01-Nov-07 15-Nov-07

Jln. Jend. Sudirman Kav. 47 - 48 Jakarta 12930

3.

4.

5.

100.00 12-Nov-91 13-Nov-91

1993 1 : 3 29-Jul-94 01-Aug-94

1994

6.

1996

150.001990

F

2005 09-Nov-05 10-Nov-05 14-Nov-05 24-Nov-05 I

2005 340.00

BonusF/I

Year

100.00 05-Nov-90 06-Nov-90 13-Nov-90 27-Nov-90 I

2004 100.00 01-Nov-04 02-Nov-04 04-Nov-04 12-Nov-04 F

F

29-Jul-9730-Jun-97 01-Jul-97 09-Jul-97

09-Aug-93

F

2005 270.00 16-Jun-05 17-Jun-05

1993 225.00 13-Jun-94 14-Jun-94 21-Jun-94

7.

80.00

ASII

312,735,448,006,500

40,483,553,140

5,524.289

1. 50.09%

13-May-91

7.

1.

F

I

F

F

2.

F

Shares

25-Jun-92

100.00 01-Jul-93 02-Jul-93

17-Jun-92 18-Jun-92

1992

120.00

2.

31-Jul-96

1991

02-May-91

21-Jul-94

19-Jun-07 03-Jul-07 F

05-Jul-10 F

470.00 27-Oct-10 28-Oct-10 01-Nov-10 15-Nov-10 I

600.00 26-Oct-11 27-Oct-11

100.00

2003 50.00 01-Dec-03 02-Dec-03 04-Dec-03 18-Dec-03 I

2003 170.00

290.00 14-Jun-07 15-Jun-07

I

2006

I

2008 300.00

8.

2007

Jardine Cycle & Carriage Limited

Public (<5%)

31-Jul-95 F

1995 90.00 25-Jun-96

20,276,860,040

20,206,693,100 49.91%

07-Sep-94 F

20-Feb-1957

04-Apr-1990

2012 150.00 20-May-13 21-May-13 23-May-13 07-Jun-13 F

15-Jun-06 16-Jun-06 20-Jun-06 04-Jul-06 F

28-Oct-08 29-Oct-08 31-Oct-08 14-Nov-08 I

2008

64.00 10-Oct-13 11-Oct-13 17-Oct-13 31-Oct-13 I

17-Jun-09 18-Jun-09 22-Jun-09 03-Jul-09 F

2009 830.00

66.00 23-Oct-12 07-Nov-12 I

14-Nov-11

570.00

16-Jun-10 17-Jun-10 21-Jun-10

06-Jun-12

12-Jun-14 F

2013

280,837 T: 12-Mar-97 07-Aug-97

152.00 22-May-14 23-May-14 28-May-142013

I

2011 1,380.00 16-May-12 21-May-12 23-May-12 F

2012

7. CB Conversion

4.

5. Right Issue 1,453,219,775 T: 03-Jan-94 21-Jan-03

6. Bonus Shares 871,912,800 08-Sep-94 08-Sep-94

No. Shares

1. First Issue 30,000,000 04-Apr-90 04-Apr-90

2. Partial Listing 24,805,000 T: 04-Apr-90 04-Oct-90

3. Company Listing 184,893,000 T: 18-Dec-91 02-Jan-92

Koperasi 2,500,000 T: 18-Dec-91 31-Dec-99

11. Option I Conversion 16,203,924 T: 31-Jul-01 26-Apr-02

12. Option II Conversion 30,903,088 T: 26-Apr-02 25-May-04

8. Stock Split 37,598,029,063 T: 01-Sep-97 05-Jun-12

9. Right Conversion 262,168,650 T:

10. Option I 8,637,003 T: 16-Oct-00 16-Feb-01

24-Apr-00 19-Jan-04

1 | 312.7T | 6.19% | 6.19%

2 | 48.1T | 5.69% | 12.26%

Page 74: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

TRADING ACTIVITIES

SHARES TRADED

Volume (Million Sh.)

Value (Billion Rp)

Frequency (Thou. X)

Days

Price (Rupiah)

High

Low

Close

Close*

PER (X)

PER Industry (X)

PBV (X)

* Adjusted price after corporate action

Astra International Tbk. [S]

20

Mar-10

28,903

Feb-10

Month

Aug-13

7,400 6,250

21

20

Day

35,950

High Low Close

44,050 35,900 41,900

Jan-10

Jun-10

41,900

May-10

Jul-10

Aug-10

52,800

Apr-10

Dec-10

21

21

18 Jul-14

20 Nov-13

6,425 86,235

7,350 7,425 91,055

6,102,553

8,050

4.48 3.95 3.43 2.79 2.77

1,300,924 9,611,270

18

Jun-14

75,950

6,225

247 246 244 137

60,750

6,850 6,050 6,800

7,325 7,725 70,195 797,969

20

Feb-14 20

Jan-14

19 Dec-13

7,250 6,300

7,500 5,400 6,450 69,701 1,169,088 7,443,312

4,332,899

784,137 5,339,224

7,000 6,225 6,950

Oct-13

6,250 54,611 662,358

6,300 6,500 50,329

2010 2011 2012 2013 Jul-14

58,503 74,318 73,719 66,334 48,081

383

May-14

Apr-14

Mar-14

22

May-13 22

Apr-13 8,000 7,150 7,350 52,759

17

667,841 4,413,435

6,800 5,100 6,050 58,095 660,601 4,038,190

694,670 5,273,240

7,550 6,900 7,050 62,249 1,230,559

1,015,404 6,914,93273,759 19

Jul-13 23

Jun-13

6,950

20

Dec-12 18

Nov-12 8,000 7,200 7,250 59,594

20

Oct-12 22

Sep-12

20

Mar-13 19

Feb-13

Jan-13 21 7,900 7,300 7,350 56,816 830,431 6,337,529

8,000 7,400 7,950 39,847 683,833 5,281,553

21

Apr-12 20

Mar-12

21

Feb-12 21

Jan-12

79,200 67,100 70,850 68,125

22

Aug-12 19

Jul-12

7,400 6,600 6,750 44,874

21

Jun-12 21

May-12 74,250 64,200 64,300 46,178

130,669 9,466,255

74,200 68,750

21 Dec-11 75,000 68,300 74,000 33,641

21

Nov-11 22

Oct-11 70,000 57,300 69,000

72,000 65,500 70,900

100,835 6,582,050

67,618 4,676,338

21

19

Sep-11 20

Aug-11 72,750 60,850 66,150

71,800 55,000 63,650

Mar-11

Feb-11

Jan-11

58,500 53,600

64,250 55,950 20

21

53,450 47,400 52,050

58,250 52,300 57,000 40,364 99,865

Apr-11

Jun-11

56,150

ASII

4,395,238

62,150 55,800 58,750

15.37 14.03 13.70 15.33 15.93

16.08 12.24 18.33 18.64 9.65

54,550 74,000 7,600 6,800 7,725

8,300 8,050

32,750 45,250 6,250

5,455 7,400 7,600 6,800

669 572

245

81,243

85,776 3,000,682

21,483 114,202 4,525,172

May-11

532 610

6,580

7,725

79,650

5,100

9,5086,2091,2451,266

51,150 46,250 47,600 43,255 117,841 5,657,856

38,264 146,051 7,289,652

54,900 48,800 54,550

188,808 9,245,116

63,550 29,158

Nov-10

Oct-10

Sep-10 60,750

55,050 45,250 48,900 64,822

Sep-13

Jul-11

64,076

51,096

40,280

36,500 33,200 22,946

31,103

7,400 41,289

48,150

50,250 41,950 48,300

37,050 32,750 36,250

7,000

3,389,85118,048

4,732,781106,447

21

17

21

30,503 88,766 4,847,381

34,859

26,514

37,913 127,743

22

20

84,089 4,815,487

21

19 96,912

21

19

20

18

23

21

47,700 56,700

47,150

47,150 36,050 43,150

60,200 55,500 57,000

50,700 88,613 4,334,658

35,963 91,805 5,134,338

47,944 155,094 6,330,370

6,712,077

22

22 31,878 99,163 4,509,862

45,900

5,492,743

79,319 4,668,750

73,950 48,766 83,919 5,984,168

67,327 133,636 9,085,095

121,029 7,758,524

57,371 4,137,042

79,650 73,500 78,900 31,100 60,335 4,672,194

75,950 64,600 70,500 35,960 84,447 5,852,767

74,147

90,988 6,242,152

64,200 6,400 6,850 61,324 816,809 6,070,144

7,100 6,250 7,000 65,520 943,478 6,342,540

77,100 70,650 71,000 37,681 68,944 5,052,940

931,778 7,387,900

918,874 6,627,662

7,550 6,700

832,310 6,351,667

7,700 6,800 7,600 58,107

694,972 5,034,167

8,300 7,250 8,050 47,388

680,106 4,942,665

8,050

41,591 490,150 3,116,581

7,800 7,075 7,075 76,478 925,623 6,955,904

(Thou. Sh.)

Volume

(Million Rp)

Value

(X)

Closing Price Freq.

6,596,656

8,000 6,725 7,375 94,022

635,813 4,486,738

6,650 54,573 553,688 3,722,910

6,850 6,150

20 1,107,076 8,532,595

8,300 7,500 7,900 54,594 849,305 6,681,437

8,777,900

7,200 6,150

58,400 51,750 51,900 38,884 101,694 5,647,237

984,624

7,525 7,075 7,275 72,784

30

60

90

120

150

180

210

240

1,250

2,500

3,750

5,000

6,250

7,500

8,750

10,000

Jan-10 Jan-11 Jan-12 Jan-13 Jan-14

Closing Price* and Trading VolumeAstra International Tbk. [S]

Closing

Price*

Volume

(Mill. Sh)

119.5%118.8%

97.6%

-20%

-

20%

40%

60%

80%

100%

120%

140%

Jan 10 Jan 11 Jan 12 Jan 13 Jan 14

Miscellaneous Industry IndexClosing Price*, Jakarta Composite Index (IHSG) and

January 2010 - July 2014

January 2010 - July 2014

Page 75: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

Financial Data and Ratios Book End : December

Public Accountant : Tanudiredja, Wibisana & Rekan (Member of PricewaterhouseCoopers Global Network)

BALANCE SHEET

(Million Rp except Par Value)

Cash & Cash Equivalents

Receivables

Inventories

Current Assets

Fixed Assets

Other Assets

Total Assets

Growth (%)

Current Liabilities

Long Term Liabilities

Total Liabilities

Growth (%)

Authorized Capital

Paid up Capital

Paid up Capital (Shares)

Par Value

Retained Earnings

Total Equity

Growth (%)

INCOME STATEMENTS

Total Revenues

Growth (%)

Cost of Revenues

Gross Profit

Expenses (Income)

Operating Profit

Growth (%)

Other Income (Expenses)

Income before Tax

Tax

Profit for the period

Growth (%)

Period Attributable

Comprehensive Income

Comprehensive Attributable

RATIOS

Current Ratio (%)

Dividend (Rp)

EPS (Rp)

BV (Rp)

DAR (X)

DER(X)

ROA (%)

ROE (%)

GPM (%)

OPM (%)

NPM (%)

Payout Ratio (%)

Yield (%)

17,004,000 21,077,000 22,742,000 22,297,000 11,821,000

17,785,000 19,421,000 19,417,000 9,815,000

14,641,000 18,058,000 19,053,000 20,137,000 9,595,000

Astra International Tbk. [S]

17,255,000

12,149,000 14,202,000 8,302,000

14,725,000 17,832,000 -

103,117,000 130,530,000 151,853,000 158,569,000 82,384,000

26,874,000 32,034,000 36,200,000 19,144,000

45.04

11,548,000

0.50

1.02

10.42

21.10% N/A

4,027,000 4,695,000

26.40

2,622.99

21,348,000 22,460,000

23.95% 7.90%

479.63

0.50

1.01

64.00

242.44

14,366,000

3.182.84

4,393.14

18,733.04

136.40

1,980.00

13.08

0.51

1.02

13.73

27.7934.48

20.67

11.33

13.24

126.18

-

19.71

10.97

12.97

45.07

3,548.60

12,180.25

0.48

1.10

15.07

Dec-10 Dec-11 Dec-12

18.86

122.03

5.20

21.00

18.21

-

11.64

Dec-13

23,708,000

-1.96%

124.20

5,226,000

39,017,000

7,788,000 4,482,000

- -

11.50

35,311,000

2.68

479.73

2,218.53

0.51

1.03

12.48

25.32

5,156,000 2,841,000

1,410,000 7,940,000 - - -

21,031,000 25,772,000 27,898,000 27,523,000 14,662,000

Jun-14

139.91

216.00

19.25

-

12.09

45.03

0.86

470.00

0.88

216.00

2,786.14

10.48

129,991,000 162,564,000 188,053,000 193,880,000 101,528,000

25.06% 15.68% 3.10%

53.80% 18.43% 18.23% 6.22%

Dec-10 Dec-11 Dec-12 Dec-13 Jun-14

44,731,000 55,628,000 66,289,000 77,076,000 80,778,000

49,310,000 75,838,000 89,814,000 106,188,000 112,793,000

4,048 4,048 40,484 40,484 40,484

500 500 50 50 50

3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000

2,024,178 2,024,178 2,024,178 2,024,178 2,024,178

19.02% 16.60% 6.06%43.41%

34,326,000 37,862,000

17,044,000 29,312,000 38,282,000 36,667,000 35,653,000

77,683,000

ASII

7,005,000

23,919,000 37,405,000 38,608,000 51,645,000 55,904,000

13,111,000 11,055,000 18,557,000 17,160,000

Dec-10

3,435,000

112,857,000 153,521,000

54,168,000 92,460,000

213,994,000 227,129,000

107,806,000 114,336,000

71,139,000 78,683,000

36.03% 18.73% 17.40% 6.14%

37,124,000 48,371,000 54,178,000

612,000 1,043,000 1,824,000

46,843,000 65,978,000 75,799,000 88,352,000

2,490,000

182,274,000

96,020,000

24,363,000 28,604,000

Dec-11 Dec-12 Dec-13 Jun-14

10,842,000 11,990,000 15,285,000 14,433,000 18,708,000

-

47,500

95,000

142,500

190,000

237,500

2010 2011 2012 2013 Jun-14

Assets Liabilities

TOTAL ASSETS AND LIABILITIES (Bill. Rp)

49,310

75,838

89,814

106,188112,793

2010 2011 2012 2013 Jun-14

-2,256

20,754

43,764

66,773

89,783

112,793

TOTAL EQUITY (Bill. Rp)

129,991

162,564

188,053 193,880

101,528

2010 2011 2012 2013 Jun-14

-3,878

35,674

75,225

114,777

154,328

TOTAL REVENUES (Bill. Rp)

17,004

21,07722,742 22,297

11,821

2010 2011 2012 2013 Jun-14

-455

4,185

8,824

13,463

18,103

PROFIT FOR THE PERIOD (Bill. Rp)

Page 76: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

COMPANY REPORT : JULY 2014 As of 25 July 2014 Main Board Individual Index : Industry Sector : Miscellaneous Industry (4) Listed Shares : Industry Sub Sector : Footwear (44) Market Capitalization :

Sepatu Bata Tbk. [S]BATA

1,267,500,000,0001,300,000,000

12,645.914

263 | 1.27T | 0.03% | 98.06%

387 | 0.003T | 0.0003% | 99.99%

Page 77: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

TRADING ACTIVITIES

SHARES TRADEDVolume (Million Sh.)Value (Billion Rp)Frequency (Thou. X)Days

Price (Rupiah) High Low Close Close*

PER (X)PER Industry (X)PBV (X)* Adjusted price after corporate action

Sepatu Bata Tbk. [S]

1

Mar-107

Feb-10

Month

Aug-13

1,070 970

21

19

Day

36,000High Low Close

30,000 29,000 30,000

Jan-10

Jun-10

30,000May-10

Jul-10Aug-10

57,500

Apr-10

Dec-10

19

20 18 Jul-14

17

20 18

20 Nov-13

990 357

920 950 186

191

1,010

2.65 2.02 2.01 3.16 3.09

634 614

Jun-14224 194

18.64 9.65

67,600 55,000 60,000

65 28 92 130

70,000

1,120 1,010 1,060

930 975

Feb-14Jan-14

14.41 12.63 11.25 16.12 20.8016.08 12.24 18.33

Oct-131,050 213 3881,090 1,020

18 Dec-13

1,140 1,070413

1 May-13 5 Apr-13 - - 55,000 1

- 0.0 1

- - 85,000 - - -

0.0 285,000

- 85,000 32

Jul-13 3 Jun-13

- 85,000

0.05

May-14Apr-14Mar-14

2010 2011 2012 2013 Jul-14

40 44 2 39 3Sep-13

473 4751,010

- Dec-12 - Nov-12 - - 60,000 -

1 Oct-12 3 Sep-12 60,000 2

4 231

- -

2 Mar-13 - Feb-13Jan-13 1 55,000 55,000 55,000 1 0.5 28

55,000 55,000 55,000 2 1 55

7 Apr-12 2 Mar-12

2 Feb-12 4 Jan-12

66,000 62,500 66,000 4 2 11065,500 65,000 65,000 9 10 652

3 Aug-12 - Jul-12

- - 60,000 -

5 Jun-12 1 May-12 52,800 52,800 52,800 7

60,000 52,800 60,000 3 1 76

- Dec-11 - - 55,000 -

5 Nov-11 2 Oct-11 56,500 55,000 55,000

56,000 55,000 55,00026 1,40823 1,239

67

13

3 Sep-11 5 Aug-11 66,000 65,000 65,000

65,000 57,000 57,000

3 Jul-11

158 116 7,523

146 8,858

66,000 66,000 66,000 5 43

Mar-11Feb-11Jan-11

66,000 66,000

66,000 66,000 3

67,500 66,000 66,00068,000 65,000 66,500 13 79

Apr-11

Jun-11

66,000

2,59566,000 66,000 66,000

BATA

1,060 975

85,000 1,07029,000 55,000 52,800

676 550 600 1,060 975

1,00068,000

905

4 235

306

0.5 18

2 1 30

May-11

0.1 0.04

3

66,000

330.030.70.8

58,000 58,000 58,000 2 161 9,229

13 62 4,098

69,000 61,000 67,600

24 1,593

66,000 5

67,500 66,000 67,500 4

23

105

56 3,677

Nov-10Oct-10Sep-10 -

36,000 36,000 1

30,150

51,950 36,150 48,000

- - 36,000

11

- 58,000

30,15030,150

-

452

8

1 -

1 0.0 0.0-

5

2

15-

5

- -

2

2

14

6 8

3

3 6

229 14,994

-

- - 55,000 3 0.4 18

30,150 30,150

- - 58,000

57,500 22 1,031

20 81 5,313

4 252 7,598

6,601

6 4

2,81639

5 255- - 52,800 1 0.1 5

65,000 65,000 65,000 2 9 553

- -

60,000 60,000

- - - - 60,000 -

2 9060,000 60,000 60,000 7

980 920 955 118 363 346

- -

1,070 474 6,626 7,033

562 538

112 285 306

85,000 5 40.3 262

990

1,090

3491,000 920 960 321

1,050

975

- - 55,000 - - -

255- -

60,000

2,025 1,000 3,062 25,603 30,917

352

1,000 905

212 205 18

995 309

(Thou. Sh.)Volume

(Million Rp)Value

(X)Closing Price Freq.

15645,000

5,175

70,000 62,000 62,0005

-

2.0

4.0

6.0

8.0

10.0

12.0

14.0

16.0

225

450

675

900

1,125

1,350

1,575

1,800

Jan-10 Jan-11 Jan-12 Jan-13 Jan-14

Closing Price* and Trading VolumeSepatu Bata Tbk. [S]Closing

Price* Volume (Mill. Sh)

119.5%

170.8%

97.6%

-55%

-

55%

110%

165%

220%

275%

330%

385%

Jan 10 Jan 11 Jan 12 Jan 13 Jan 14

Miscellaneous Industry IndexClosing Price*, Jakarta Composite Index (IHSG) and

January 2010 - July 2014

January 2010 - July 2014

Page 78: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

Financial Data and Ratios Book End : DecemberPublic Accountant : Purwantono, Suherman & Surja (Member of Ernst & Young Global Limited)

BALANCE SHEET(Million Rp except Par Value)

Cash & Cash EquivalentsReceivablesInventoriesCurrent AssetsFixed AssetsOther AssetsTotal AssetsGrowth (%)

Current LiabilitiesLong Term LiabilitiesTotal LiabilitiesGrowth (%)

Authorized CapitalPaid up CapitalPaid up Capital (Shares)Par ValueRetained EarningsTotal EquityGrowth (%)

INCOME STATEMENTSTotal RevenuesGrowth (%)

Cost of RevenuesGross ProfitExpenses (Income)Operating ProfitGrowth (%)

Other Income (Expenses)Income before TaxTaxProfit for the periodGrowth (%)

Period AttributableComprehensive IncomeComprehensive Attributable

RATIOSCurrent Ratio (%)Dividend (Rp)EPS (Rp)BV (Rp)DAR (X)DER(X)ROA (%)ROE (%)GPM (%)OPM (%)NPM (%)Payout Ratio (%)Yield (%)

52,981 60,975 56,615 69,343 64,106

Sepatu Bata Tbk. [S]

200,726 219,060 227,85374,958 87,131 81,128

322,782 337,999 369,611 400,963 368,237

- - 69,343 64,106

- - - - 64,10652,981

275,684 306,191 308,980 307,001

51.56

64,106

0.330.48

12.08

16.24% -6.89%

18,697 23,592

57.90

29,806.81

60,975 56,615

15.09% -7.15%

5,334.11

0.380.61

28.5549.31

-

4.582.24

-25,500.69

20.851,300.00

8.85

0.320.46

12.5918.3917.58

46.0712.53

235.20

13.3347.5313.539.47

-23,180.30

0.280.38

12.71

Dec-09 Dec-10 Dec-11

45.47

196.75

9.1417.9046.64

100,164 91,399

-3,280 -2,563 -2,49771,678 84,567 78,631

10.01% 6.93%

471,362

13.549.49

Dec-12

69,343

22.48%

212.38

23.46%

-29,804

9.23

-1,016 -53099,147 90,869

26,762

Sep-13212.77

1,231.45

45.5311.968.34

196,908

250,322 215,602350,486

9.31% 12.57%

239,572

5.99

2,158.00

2.62

2,750.00

335.53

14.70

598,466 644,189 678,592 751,449 675,2387.64% 5.34% 10.74%

1.92

-27,267.70

0.310.46

10.9615.97

22,016

Dec-09 Dec-10 Dec-11 Dec-12 Sep-13

288,344 318,509 341,480 374,488 382,607301,344 331,509 354,480 387,488 436,190

13 13 13 13 1,3001,000 1,000 1,000 1,000 10

20,000 20,000 20,000 20,000 20,00013,000 13,000 13,000 13,000 13,000

6.17% 15.08% 42.10%32.43%

169,555 187,893

12,317 10,995 13,346 18,352 25,619152,744

33,112416,679 484,253

115,335 162,169

574,108 701,382

186,620 265,192

168,268

BATA

9,78922,666 23,076 28,772 34,439 36,699

4,659 11,628 9,445 9,333

Dec-09

16.22% 6.69% 11.12% 22.17%

103,019 141,748 148,823

18,608 20,913 30,451

242,303 29,550 316,644 357,374

28,842516,649

155,768 167,843

Dec-10 Dec-11 Dec-12 Sep-13

153,761 191,218 193,997 221,854 322,997

-

150

300

450

600

750

2009 2010 2011 2012 Sep-13

Assets LiabilitiesTOTAL ASSETS AND LIABILITIES (Bill. Rp)

301332

354387

436

2009 2010 2011 2012 Sep-13-9

80

169

258

347

436

TOTAL EQUITY (Bill. Rp)

598644

679751

675

2009 2010 2011 2012 Sep-13-15

138

292

445

598

751

TOTAL REVENUES (Bill. Rp)

53

6157

6964

2009 2010 2011 2012 Sep-13-1

13

27

41

55

69

PROFIT FOR THE PERIOD (Bill. Rp)

Page 79: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

COMPANY REPORT : JULY 2014 As of 25 July 2014 Main Board Individual Index : Industry Sector : Property, Real Estate And Building Construction (6) Listed Shares : Industry Sub Sector : Property And Real Estate (61) Market Capitalization :

COMPANY HISTORY SHAREHOLDERS (July 2014)Established Date : :Listing Date : :Under Writer IPO :

PT Danareksa Sekuritas DIVIDEND ANNOUNCEMENTSecurities Administration Bureau : Cash Recording Payment

Dividend Cum Date Ex Date Date Date

Phone : (021) 650-5829, 652-1010Fax : (021) 650-5987

BOARD OF COMMISSIONERSCiputra ISSUED HISTORYDian Sumeler Listing TradingHenk Wangitan *) Type of Listing Date DateSandra HendhartoThomas Bambang *)

*) Independent Commissioners

BOARD OF DIRECTORSCandra Ciputra Artadinata DjangkarBing Sugiarto ChandraBudiarsa SastrawinataCakra CiputraHarun HajadiJunita CiputraRina Ciputra SastrawinataSugwantono (Independent)

AUDIT COMMITTEEThomas BambangLanny BambangMelina Indrawati Sutandi

CORPORATE SECRETARYArtadinata Djangkar

HEAD OFFICE

Phone : (021) 522-5858, 522-6868, 520-2585Fax : (021) 520-5262

Homepage : www.ciputra.comEmail : [email protected]

26-Jun-13 10-Jul-13 F2013 21.00 26-Jun-14 27-Jun-14 01-Jul-14 11-Jul-14 F

Jln. Prof. DR. Satrio Kav. 6Jakarta - 12940

BonusF/I

Year4.00 04-Aug-10 05-Aug-10 09-Aug-10 24-Jun-10 F

2011 8.00 10-Jul-12 11-Jul-12 13-Jul-12 27-Jul-12 F2012 16.00 21-Jun-13 24-Jun-13

12-Jul-11

9.

28-Jul-11Wisma SMR 10th Fl.

2.

20102009

Jln. Yos Sudarso Kav. 89 Jakarta 14350

3. 4. 5.

4.

2.

CTRP

4,674,000,000,0006,150,000,000

108.571

1. 56.14%

14-Jul-11

7.

F

8.

Shares

2.

3,140,000,000 07-Nov-07 05-May-08

Ciputra Property Tbk. [S]

Ciputra Development Tbk.Public (<5%)

3,452,876,9962,697,123,004 43.86%

22-Dec-199407-Nov-2007

7.00 11-Jul-11

3.

No.

PT EDI Indonesia

1.

2. Company Listing

1.

5. 6.

1. 2. 3.

Shares1. First Issue 3,010,000,000 07-Nov-07 07-Nov-07

144 | 4.67T | 0.09% | 91.91%

111 | 1.01T | 0.12% | 94.38%

Page 80: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

TRADING ACTIVITIES

SHARES TRADEDVolume (Million Sh.)Value (Billion Rp)Frequency (Thou. X)Days

Price (Rupiah) High Low Close Close*

PER (X)PER Industry (X)PBV (X)* Adjusted price after corporate action

20

19

19

375

290 255 275 293,165

340

79,2994,8147,101 349,361 99,309

9,133 729,260

Day

22

High Low Close

20

18

172 82 Nov-13

May-14

580

153,410 123,937770 675 740 9,049 112,837 81,935

18

94 33 46173,881247 246

2010 2011 2012 2013 Jul-14

1,910 728 1,196 4,667 1,0125,230 1,3324,7531,8001,674

Oct-13

Jun-14

540555

440 490 600 620

11.56 8.32 18.459.97 11.09 17.34 17.79 19.77

245

0.78 0.84 0.93 0.85 1.02

760

840540

244 137

440 490 600 620 760

1,510 905235 340 485460

17.42 17.88

21 Aug-13

730 555

21 880 770940 670 810 14,144 275,378

17 Sep-13

790 17,252 523,409 430,666810

225,128

174,346610 11,458 252,032

19 1,060 1,190 19,621 441,407 557,834

20 Apr-14 20 Mar-14

20 Feb-14 20 Jan-14

19 Dec-13 112,0116,797

Jul-13 23 Jun-13

1,240 910 920 21,033

22 May-13 22 Apr-13 1,170 890 1,160 13,189 559,766 556,337

1,510 1,100 1,470 26,773 794,764 1,085,5831,490

20 Mar-13 19 Feb-13Jan-13 21 710 610 690 4,947 191,107 125,179

950 680 950 10,778 405,445 331,493279,723

20 Dec-12 18 Nov-12 670 560 570 4,545

20 Oct-12 22 Sep-12

101,031175,293

168,331690 570 600 5,755 275,603

22 Aug-12 19 Jul-12

630 530 540 2,986

21 Jun-12 21 May-12 840 680 720 4,388

720 630 650 2,138 92,300 62,666720 620

21 Apr-12 20 Mar-12

21 Feb-12 21 Jan-12

670 560 660 2,364 129,585 81,397750 660810 680 790 7,210 292,566 221,417

730 3,824

5,112 190,487Apr-11

21 Dec-11 530 445 490 2,942

21 Nov-11 22 Oct-11 480 380 465

475 435 440

21

19 Sep-11 20 Aug-11 540 440 470

510 390 430

445 405 20 21

Jun-11 425 1,473 110,947 46,844520 420 495 3,449

CTRP Ciputra Property Tbk. [S]

305 235 265

375 265 375

Jan-10

Apr-10Mar-10

Dec-10

Jun-10May-10

455 395 425

310

415

Jul-11

May-11

Mar-11Feb-11Jan-11

420 365

400 355 375

305

380 340 375

Feb-10

315 280 285

315 295 310 2,118 114,584Jul-10Aug-10

320 280

Nov-10Oct-10Sep-10 435

22,082

2,414

365360 265 295

69,451

21

17 21

21

21

20

20

18 23

21

22 22

427,342397,95335,191

39,353

137,008

49,102

239,591

1,413 98,813 36,843

6,4594,821 298,316 93,040

109,816

2,161

202,508 82,769

1,015,740

3,460

16,262 1,018,861

133,347

378,247

163,114

190,443 89,841

415 4,381 135,267 53,977445 405 425 2,460 124,247 52,845

455

420 10,398 486,015 203,447460 410 440 5,937 249,889435 400

370 380

600 485 560 2,881 125,363 69,995

162,320 116,095

3,569 169,084 82,14570,459 31,984

150,808 114,080

65,950 28,53721,599 9,869

294,307 142,474

1,8762,0811,086

630 3,244 106,210 71,043

630 3,118 95,265 55,568700 600 660 3,697 121,198 80,142

80,395 47,413640 550

1,000 900 960 9,779 293,894

473,672 488,425980 540 710 16,697 367,915 300,242

182,855905 730 830 17,659 342,453 286,617

660 600 620

675 11,378 217,218 139,823780 655 745 13,023 245,090

880 720 725 11,113

680 21 750200,140 153,195815 685 760 13,201Jul-14

695 6,859 60,730 43,187

(Thou. Sh.)Volume

(Million Rp)Value

(X)Closing Price Freq.

Month

40

80

120

160

200

240

280

320

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400

1,600

Jan-10 Jan-11 Jan-12 Jan-13 Jan-14

Closing Price* and Trading VolumeCiputra Property Tbk. [S]Closing

Price* Volume (Mill. Sh)

213.8%210.2%

97.6%

-75%

-

75%

150%

225%

300%

375%

450%

525%

Jan 10 Jan 11 Jan 12 Jan 13 Jan 14

Property, Real Estate and Bulding Construction IndexJanuary 2010 - July 2014

Closing Price*, Jakarta Composite Index (IHSG) and

January 2010 - July 2014

Page 81: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

Financial Data and Ratios Book End : DecemberPublic Accountant : Purwantono, Suherman & Surja (Member of Ernst & Young Global Limited)

BALANCE SHEET(Million Rp except Par Value)

Cash & Cash EquivalentsReceivablesInventoriesInvestmentFixed AssetsOther AssetsTotal AssetsGrowth (%)

Bank PayableTrade PayableTotal LiabilitiesGrowth (%)

Authorized CapitalPaid up CapitalPaid up Capital (Shares)Par ValueRetained EarningsTotal EquityGrowth (%)

INCOME STATEMENTSTotal RevenuesGrowth (%)

Cost of RevenuesGross ProfitOperating ExpensesOperating ProfitGrowth (%)

Other Income (Expenses)Income before TaxTaxProfit for the periodGrowth (%)

Period AttributableComprehensive IncomeComprehensive Attributable

RATIOSDividend (Rp)EPS (Rp)BV (Rp)DAR (X)DER(X)ROA (%)ROE (%)GPM (%)OPM (%)NPM (%)Payout Ratio (%)Yield (%)

Dec-10 Dec-11 Dec-12 Dec-13

241,079 931,738 2,303,622

Jun-14

3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000

172.08%

4.58% 10.58%

250 250 250

5.388.00

63.38

319,152126,671

- - -

319,152169,196

0.420.73

-20.60

742.52

16.0051.89

648.570.330.49

126,671

168,559 132,698-0.38% 89.34%

8.00

132,698

Jun-14

36.5519.27

-47.57

0.160.203.914.674.91

62.0230.54

-1.63

40.9838.6230.832.67

2.9153.81

1.68

Dec-12 Dec-13

- - 319,152

1.59

7.00-

560.810.070.084.43

155,371 168,559

Dec-10 Dec-11

63.5830.3738.32

-586.50

22.99% 153.56%

30,772 35,367 56,892 47,326

91,351 70,336 37,315 -71,670199,968 203,926 376,044 180,024

111,951 146,076 185,089 118,906

135,099 160,175 302,657 318,063220,568 279,666 523,818 370,600

355,668 439,842 826,475 688,66423.67% 87.90%

250477,639 593,170 845,511 1,173,241

3,448,990 3,606,965 3,988,710 4,566,491

6,150 6,150 6,150 6,150

CTRP

1,296,94721,064 30,786 192,467 235,954

868,097 978,583 713,260

Dec-10

3,823,459 4,314,647

174.86%

7,894,2425,933,875

260,103 707,68254,849

12.85% 37.53%

1,945,164 3,327,75165,308 56,076

Ciputra Property Tbk. [S]

23,218

11,764 20,661 - 75,320

141,2641,280,673 1,808,562 645,981 1,050,976

Dec-11 Dec-12 Dec-13 Jun-14

3,047 3,158 487,825 431,561542,127 540,177 124,323

108,617 133,590 338,729 251,694

1,537,500 1,537,500 1,537,500 1,537,500

-

1,750

3,500

5,250

7,000

8,750

2010 2011 2012 Jun-14

Assets LiabilitiesTOTAL ASSETS AND LIABILITIES (Bill. Rp)

3,449 3,6073,989

4,566

2010 2011 2012 Jun-14-91

840

1,772

2,703

3,635

4,566

TOTAL EQUITY (Bill. Rp)

356440

826

689

2010 2011 2012 Jun-14-17

152

321

489

658

826

TOTAL REVENUES (Bill. Rp)

169 169

319

133

2010 2011 2012 Jun-14-6

59

124

189

254

319

PROFIT FOR THE PERIOD (Bill. Rp)

Page 82: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

COMPANY REPORT : JANUARY 2015 As of 30 January 2015 Main Board Individual Index : Industry Sector : Miscellaneous Industry (4) Listed Shares : Industry Sub Sector : Automotive And Components (42) Market Capitalization :

COMPANY HISTORY SHAREHOLDERS (January 2015)Established Date : :Listing Date : :Under Writer IPO : :

PT Aseam IndonesiaPT Buanamas Investindo DIVIDEND ANNOUNCEMENTPT Multicor Cash Recording Payment

Securities Administration Bureau : Dividend Cum Date Ex Date Date Date

Phone : (021) 252-5666Fax : (021) 252-5028

BOARD OF COMMISSIONERSBing Hartono PoernomosidiRatnawati SasongkoPaulus Bondan S Herman *) ISSUED HISTORY

*) Independent Commissioners Listing TradingType of Listing Date Date

BOARD OF DIRECTORSDjoko SutrisnoBasuki KurniawanDanny Kurnia

AUDIT COMMITTEEPaulus Bondan S.HermanRudy SetiawanSheilla Gunady

CORPORATE SECRETARYMulyono

HEAD OFFICE

Phone : (031) 853-7088Fax : (031) 853-1877, 853-4166

Homepage : www.panther-wheels.netEmail : [email protected]; [email protected]; [email protected]

9. Stock Split 470,400,000 20-Sep-05 20-Sep-0510. Debt conversion 113,043,478 26-Sep-13 26-Sep-13

7. Bonus Shares 32,000,000 10-Jun-97 10-Jun-978. Additional Listing without RI 41,600,000 16-Apr-03 16-Apr-03

5. Stock Split 20,000,000 09-Jun-97 09-Jun-976. Stock Dividen 4,000,000 10-Jun-97 10-Jun-97

3. Bonus Shares 3,000,000 23-Mar-94 23-Mar-944. Company Listing 14,000,000 10-Jun-94 10-Jun-94

No. Shares1. First Issue 2,000,000 12-Jul-90 12-Jul-902. Partial Listing 1,000,000 04-Oct-90 04-Apr-91

19-Jul-00 27-Jul-00 09-Aug-00 F2003 10.00 29-Jun-04 30-Jun-04 02-Jul-04 15-Jul-04 F

Jln. Muncul No. 1GedanganSidoarjo

1993 50.00 08-Aug-94 09-Aug-94 16-Aug-941994 50.00 03-Aug-95 04-Aug-95 15-Aug-951995 50.00 25-Jul-96 26-Jul-96 05-Aug-961996 10 : 2 & 5 : 8 80.00

Plaza Central Building 2nd Fl.Jln. Jend. Sudirman Kav. 47 - 48 Jakarta 12930

1. 2. 3.

1.

1. 2. 3.

2. 3.

09-Sep-94 F15-Sep-95 F03-Sep-96 F

02-May-97 05-May-97 14-May-97 09-Jun-97 F1999 10.00 18-Jul-00

Prima Alloy Steel Universal Tbk. [S]

Year Shares

22-Mar-9403-Aug-93 27-Aug-93

22-Feb-94PT Raya Saham Registra

1 : 1 14-Feb-94 15-Feb-9450.001992

PRAS

45.93%

F/I

141,610,782,556701,043,478

113.718

1. 37.94%

10-Aug-93 FB

Bonus

2.

199302-Aug-93

3. Public (<5%) 322,000,000

PT Enmaru InternationaVenice Enterprises Holdings Limited

266,000,000113,043,478 16.13%

20-Feb-198412-Jul-1990

442 | 0.14T | 0.003% | 99.90%

300 | 0.06T | 0.004% | 99.79%

Page 83: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

TRADING ACTIVITIES

SHARES TRADEDVolume (Million Sh.)Value (Billion Rp)Frequency (Thou. X)Days

Price (Rupiah) High Low Close Close*

PER (X)PER Industry (X)PBV (X)* Adjusted price after corporate action

Prima Alloy Steel Universal Tbk. [S]

11

Mar-11Feb-11

Month

Aug-14

225 180

23

Day

87High Low Close

85 70 78

Jan-11

Jun-11

76May-11

Jul-11Aug-11

185

Apr-11

Dec-11

22

21 225

20 Nov-14

202 19,884

202

303

0.56 0.53 0.32 0.34 0.3414.44 14.57

132 255 185

225 231 231 21

185

223 200 204

Jan-15

17.13 3.62 9.83 16.76 16.6012.24 18.33 13.91

Oct-14201 4,233 6,907212 180

19 Dec-14

223 1921,404

20 May-14 18 Apr-14 303 197 219 58,403

20 28,136 7,091

254 201 227 27,455 43,841 10,486

135,255 36,589226

191 212 12,54521

Jul-14 16 Jun-14

278206

44

2011 2012 2013 2014 Jan-15

44 103 354 63 7Sep-14

33,546 7,054

204

19 Dec-13 11 Nov-13 200 170 188 114

20 Oct-13 19 Sep-13 192 2,046

999 191

683 132205 170 185 138

18 Mar-14 17 Feb-14Jan-14 17 220 170 177 93 299 54

216 165 190 372 1,462 285

19 Apr-13 22 Mar-13

21 Feb-13 20 Jan-13

425 255 275 36,153 283,223 103,730510 270 500 8,564 72,874 29,613

380 240 265 47,913

22 Aug-13 17 Jul-13

265 155 162 2,949

22 Jun-13 19 May-13 400 250 320 1,337

285 210 235 262 1,141 274

6,229 2,100

Dec-12 270 161 255 31,666

22 Nov-12 20 Oct-12 159 124 137

245 137 1749,614 1,332

74,426 15,7741,0507,439

Jul-12

18,5992,895 10,462 1,374

117,656 17,692

160 121 128 6,649 38,002

Sep-12 20 Aug-12 143 110 118

177 114 153

Mar-12Feb-12Jan-12

127 102

132 118 20

134 120 129141 113 119 2,025 6,816

Apr-12

Jun-12

119

115195 116 126

PRAS

70 102 155

132 255 185 204 202

165270

180

118 20182

321 29

310 1,411 111

May-12

77 137

34

690

248842516300

162 124 126 3,145 2,214

188 1,513 191

134 111 132

372 48

95

129 258

134 116 130 45

6,304

119

48,000

14,457

3,623

36

8,219

Nov-11Oct-11Sep-11 135

96 81 59

105

171 111 122

86 75 75

31

95 123

21 20

5 0.6

147

65

2,27523,917

6

19 10

393 2,936 37228

11,994

18

689

20

11 455

19

21

5,610930

206,536 51,587

20

15 20

11

21

18 20

18

350 36,459 235,660 142,411

211,427 68,798

95 119

130 110 126

154 89,170 14,665

350 1,249 147

8,975 71,723 9,505

15

15,626 95,130

270 160

505 94

12,506 2,868200 181 192 213

375 250 260 597 2,443 745

690 345

14,186 2,613

200 1,157 2,269 461

11,208 21,577 4,628

208 301 9781,600 329155

205 183 193 1,246 2,305 451

204219 204

196

230 215 1,068 3,282 729218

(Thou. Sh.)Volume

(Million Rp)Value

(X)Closing Price Freq.

14,697117

916

134 126 1346

604

30

60

90

120

150

180

210

240

73

145

218

290

363

435

508

580

Jan-11 Jan-12 Jan-13 Jan-14 Jan-15

Closing Price* and Trading VolumePrima Alloy Steel Universal Tbk. [S]Closing

Price* Volume (Mill. Sh)

41.3%

117.2%

41.9%

-75%

-

75%

150%

225%

300%

375%

450%

525%

Jan 11 Jan 12 Jan 13 Jan 14 Jan 15

Miscellaneous Industry IndexClosing Price*, Jakarta Composite Index (IHSG) and

January 2011 - January 2015

January 2011 - January 2015

Page 84: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

Financial Data and Ratios Book End : DecemberPublic Accountant : Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan (Member of PKF International Ltd)

BALANCE SHEET(Million Rp except Par Value)

Cash & Cash EquivalentsReceivablesInventoriesCurrent AssetsFixed AssetsOther AssetsTotal AssetsGrowth (%)

Current LiabilitiesLong Term LiabilitiesTotal LiabilitiesGrowth (%)

Authorized CapitalPaid up CapitalPaid up Capital (Shares)Par ValueRetained EarningsTotal EquityGrowth (%)

INCOME STATEMENTSTotal RevenuesGrowth (%)

Cost of RevenuesGross ProfitExpenses (Income)Operating ProfitGrowth (%)

Other Income (Expenses)Income before TaxTaxProfit for the periodGrowth (%)

Period AttributableComprehensive IncomeComprehensive Attributable

RATIOSCurrent Ratio (%)Dividend (Rp)EPS (Rp)BV (Rp)DAR (X)DER(X)ROA (%)ROE (%)GPM (%)OPM (%)NPM (%)Payout Ratio (%)Yield (%)

306 1,354 15,565 13,197 9,726

Prima Alloy Steel Universal Tbk. [S]

4,898 38,864 37,5885,007 6,435 -

65,069 285,148 262,659 259,062 276,4529,905 45,298 47,565 50,166

15,565 13,197 9,724

- - - - 9,7241,443

-

9,726

0.490.961.66

28.51% -100.00%

-313 5,081

-

579.78

4,531 41,449

342.02% 1,049.70%

18.82

0.551.25

-

-

--

-237.75

113.78-

0.41

0.712.450.280.970.22

13.216.68

135.25

-13.711.950.41

-

-

0.702.330.07

Dec-10 Dec-11 Dec-12

15.36

100.06

1.02

13.87

3.2518.06

- 31,376

-3,877 - -1,130 6,435 9,977

2.26% 100.50%

487,633

111.32-

15.33

Dec-10 Dec-11

-17,395

232.50

9.612.98

Dec-13

87,154

-15.22%

103.08

2,611

4.17

- -15,808 18,302

-

Sep-14

-5.02

-

433,294

41,305 18,79057,113

45.01% 3.95%

487,332

Dec-12 Dec-13 Sep-14

-

-

-

-

602.66

2.30

74,974 330,447 310,224 316,175 326,618340.75% -6.12% 1.92%

-

26.47476.69

0.511.062.705.55

-5,588

-16,923 15,565 28,762 35,161136,709 139,797 280,294 406,448 422,494

588 588 588 701 701100 100 100 100 100

150,000 150,000 150,000 150,000 150,00058,800 58,800 58,800 70,104 70,104

-13.17% 31.01% 35.32%7.62%

352,671 446,146

161,546 125,387 119,904 67,236 39,317342,115

1,760454,598 481,912

317,889 297,056

795,630 949,143

389,182 526,649

321,946

PRAS

11,82185,191 104,606 65,873 88,887 108,617

14,546 1,168 18,795 10,851

Dec-10

6.01% 19.80% 37.81% 19.29%

156,342 216,728 177,152

1,354 1,256 2,936

211,446 246,602 197,199 331,856

1,950577,350

220,943 222,467

Dec-11 Dec-12 Dec-13 Sep-14

96,899 108,658 119,894 153,755 155,911

-

200

400

600

800

1,000

2010 2011 2012 2013 Sep-14

Assets LiabilitiesTOTAL ASSETS AND LIABILITIES (Bill. Rp)

137 140

280

406 422

2010 2011 2012 2013 Sep-14-8

78

164

250

336

422

TOTAL EQUITY (Bill. Rp)

75

330310 316 327

2010 2011 2012 2013 Sep-14-7

61

128

196

263

330

TOTAL REVENUES (Bill. Rp)

0.31.4

16

13

9.7

2010 2011 2012 2013 Sep-14-0

3

6

9

12

16

PROFIT FOR THE PERIOD (Bill. Rp)

Page 85: SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR …

RIWAYAT HIDUP PENULIS

INDAYAN INDAYANI, Lahir di Bangun Jaya, kab. Luwu Timur

pada tanggal 06 Desember 1993. Anak pertama dari

dua bersaudara, putri dari pasangan Ayahanda Slamet

dan Ibunda Sarinem. Penulis memulai pendidikan usia

dini pada TK Darmawanita pada tahun 1999 dan tamat

tahun 2000. Pada tahun yang sama penulis kemudian

melanjutkan pendidikan formal pada sekolah dasar

(SDN 178 Tuban) dan tamat pada tahun 2006. Selanjutnya pada tahun yang sama

penulis penulis kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama

(SMP Negeri 1 Tomoni) dan tamat pada tahun 2008. Selanjutnya pada tahun yang

sama penulis kemudian melanjutkan pendidikan pendidikan ke Sekolah Menengah

Atas (SMA Negeri 1 Tomoni) dan tamat pada tahun 2011. Pada tahun 2011 penulis

kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang peruruan tinggi (Universitas

Muhammadiyah Makassar) pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Jurusan Akuntansi

Program Studi S1.